432
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA (UNINUS) Untuk mewujudkan cita-cita yang diamanatkan oleh para ulama, didirikanlah sebuah Universitas Islam di bandung pada tanggal 30 November 1959 dengan nama “Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) di bawah pembinaan yayasan UNNU; sebagai persembahan keluarga besar Ahlussunnah waljama’ah kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Sejak berdirinya UNNU telah meletakkan dasar dan menganut system pendidikan terpadu yang dijabarkan dalam program pendidikan professional yang dipandang strategis bersumberkan hasil-hasil perkembangan disiplin ilmu pengetahuan dan kaidah-kaidah yang terkandung dalam dinul Islam. Atas dasar itulah, dibuka Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum, yang pada tanggal 18 September 1963 memperoleh status diakui. Perkembangan politik diseluruh tanah air sekitar tahun 1965-1966 telah mempengaruhi kehidupan dunia Perguruan Tinggi, termasuk UNNU didalamnya. Salah satu upaya untuk menetapkan UNNU sebagai lembaga akademik ilmiah, maka diadakan reorganisasi termasuk penggantian 1

Pedoman Akademik Fai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman Akademik Fai

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYAFAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA (UNINUS)

Untuk mewujudkan cita-cita yang diamanatkan oleh para ulama,

didirikanlah sebuah Universitas Islam di bandung pada tanggal 30 November

1959 dengan nama “Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) di bawah pembinaan

yayasan UNNU; sebagai persembahan keluarga besar Ahlussunnah waljama’ah

kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.

Sejak berdirinya UNNU telah meletakkan dasar dan menganut system

pendidikan terpadu yang dijabarkan dalam program pendidikan professional yang

dipandang strategis bersumberkan hasil-hasil perkembangan disiplin ilmu

pengetahuan dan kaidah-kaidah yang terkandung dalam dinul Islam.

Atas dasar itulah, dibuka Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum, yang

pada tanggal 18 September 1963 memperoleh status diakui.

Perkembangan politik diseluruh tanah air sekitar tahun 1965-1966 telah

mempengaruhi kehidupan dunia Perguruan Tinggi, termasuk UNNU didalamnya.

Salah satu upaya untuk menetapkan UNNU sebagai lembaga akademik ilmiah,

maka diadakan reorganisasi termasuk penggantian namanya menjadi “Universitas

Islam Nusantara UNINUS)” mulai tanggal 15 April 1969, dibawah pembinaan

yayasan UNINUS.

Namun romantika sejarah perkembangan UNINUS selanjutnya masih

memerlukan terciptanya suatu pola dan sistem kepemimpinan lebih mantap dan

berwibawa, maka diadakan reorganisasi kepemimpinan yang dipercayakan kepada

H.Muhammad Nawawi sebagai Rektornya, dan termasuk penggantian nama

Yayasan menjadi “Yayasan Islam Nusantara (YIN)”, yang diasuh antara lain oleh

Prof.Dr.H.Ahmad Sanusi SH,MPH. Yayasan tersebut sebagai penerus kedua

Yayasan terdahulu yang bertugas melanjutkan pembinaan atas UNINUS.

1

Page 2: Pedoman Akademik Fai

Dengan terwujudnya sistem kependidikan yang baru itu, maka sejak

tanggal 17 Nopember 1976 pembinaan UNINUS dengan lancar dan mantap serta

berkembang lebih pesat. Kepesatan perkembangan dan tingkat kemajuan yang

dicapai UNINUS hingga saat ini adalah berkat usaha dan pengabdian yang tidak

mengenal lelah dari para tokoh dan Pembina; sehingga pada tanggal 20 April

1977 berdirilah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dan pada tahun

akademik 1980/1981 dibuka tiga Fakultas yaitu: Fakultas Teknik, Pertanian dan

Fakultas Sastra. Kemudian pada tahun akademik 1984/1985 dibuka Fakultas Ilmu

Komunikasi.

Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor

No.596-Kep/R-UIN/II/1989 tanggal 17 Februari 1989 bertepatan dengan tanggal

11 Jumadil Akhir 1409 H tentang pembentukan Panitia persiapan Pendirian

Fakultas Agama Islam. Berdasarkan hasil musyawarah ditetapkan berdirinya

Fakultas Ushuluddin jurusan Da’wah di lingkungan UNINUS.

Adapun susunan kepanitiaannya sebagai berikut :

Penasihat : K.H.R. Sudja’i (Alm)

K.H.E.Z. Muttaqin (Alm)

Ketua : Prof.Dr.Tb.Abin Syamsuddin Ma’mun,MA

Sekretaris : H. Salimuddin,MA

Wakil Sekretaris : Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH

Anggota : K.H. Shodiq Ihsan,MA (Alm)

Drs.K.H. Ahmad Syahid

Drs.H. Chairuddin,MA (Alm)

Drs.H.Husen Saeful Insan,M.M.Pd

Dra.Hj.R.Ella M.Muhammad

2

Page 3: Pedoman Akademik Fai

Sesuai dengan surat keputusan Binbaga Islam DEPAG.RI Nomor :

48/E/1989 tanggal 3 Oktober 1989, lahirlah Fakultas Ushuluddin Jurusan Da’wah;

hal ini tentu saja atas dukungan alim ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat.

Sebagai perintis pendirian pertama, pimpinan Fakultas Ushuluddin

UNINUS periode 1989/1990 dipercayakan kepada Rektor Uninus pada saat itu

yaitu : Prof.Dr.Tb.Abin Syamsuddin Ma’mun,MA, selaku Pejabat Sementara (Pjs)

Dekan, dibantu dengan Pembantu Dekan I merangkap ketua Jurusan Da’wah,

yaitu: H.Salimuddin,MA; sedangkan Pembantu Dekan II dan III dipercayakan

kepada Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH.

Kemudian sebagi generasi penerus periode 1991-1994 Fakultas

Ushuluddin dipimpin oleh :

D e k a n : H. Salimuddin,MA

Pembantu Dekan I : Drs.Chotib Amrullah,M.Ag

Pembantu Dekan II : Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH

Pembantu Dekan III : Drs.H. Chairuddin,MA (Alm)

Ketua Jurusan da’wah : Dra.Hj.R.Ella M.Muhammad

Sekretaris jurusan : Drs.H.dadang Za’im Affandi,M.Si

Untuk memperluas pengembangan keilmuan, dorongan

masyarakat dan kebijakan Pemerintah, maka pada tanggal 29

Nopember 1994 dengan surat keputusan Menteri Agama

Nomor: 511 Tahun 1994, Fakultas Ushuluddin berubah nama

menjadi Fakultas Agama Islam, dengan tambahan Jurusan yaitu:

Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Sebagai bukti terima kasih kepada masyarakat yang telah

mendukung kelahirannya, Fakultas Agama Islam UNINUS

membuka kegiatan perkuliahan “KELAS BINA UKHUWAH”,

3

Page 4: Pedoman Akademik Fai

yang diselenggarakan khusus bagi putera-puteri dari kalangan

keluarga alumni UNINUS, keluarga pendidik,dan keluarga

praktisi perbankan, yang memiliki jiwa juang membela Agama

Allah SWT dan memiliki tekad ingin maju menyongsong masa

depannya.

Kegiatan ini diikhtiarkan sebagai wujud upaya Fakultas

Agama Islam UNINUS memperkokoh jalinan ukhuwah Islamiyah

dengan berbagai kalangan masyarakat sekaligus menyiratkan

ungkapan terima kasih kepada masyarakat yang telah

melahirkan serta mencurahkan simpati dan kepercayaannya.

Landasan nilai agama dalam kehidupan menjanjikan

nuansa kehidupan yang seimbang. Terciptanya harmoni

kehidupan antara material dan spiritual, lahir dan bathin.

Hadirnya Fakultas Agama Islam UNINUS, sebagai lembaga

Pendidikan Tinggi yang mengkaji ilmu-ilmu agama dan akan

melahirkan sarjana agama, menempati posisi yang diperlukan

untuk mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan zaman.

Dari Fakultas Agama Islam UNINUS lahir sarjana muslim

ahli komunikasi dan penyiaran Islam, programer multi media

dakwah (TV, Koran, majalah, dll) yang setiap saat dibutuhkan

umat. Sarjana muslim ahli pendidikan agama Islam yang

dibutuhkan oleh Depatemen Agama dan Departemen Pendidikan

Nasional sebagai tenaga pengajar baik di Madrasah Aliyah/Guru

kelas Ibtidaiyah maupun SMA; membina dan mencetak sumber

daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang

muamalah perbankan Islam dan memiliki kapasitas untuk

berpikir, mengkomunikasikan dan merespon lingkungan yang

4

Page 5: Pedoman Akademik Fai

terus berubah dan kompetetif, kemajuan teknologi yang cepat

serta revolusi kualitas.

Untuk memenuhi hal itu maka Fakultas Agama Islam

Universitas Islam Nusantara Bandung, membuka empat

jurusan /program studi yaitu :

1. Komunikasi dan Penyiaran Islam /KPI ( terakreditasi)

2. Pendidikan Agama Islam /PAI ( terakreditasi)

3. Muamalah Perbankan Islam /MPI (Proses izin

penyelenggaraan)

3. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/PGMI ( proses izin

penyelenggaraan)

Sejak berdiri sampai saat ini disamping telah

mengeluarkan ratusan lulusannya, FAI pun secara intensif

melakukan kerjasama positif dengan berbagai lembaga/instansi,

baik pemerintah maupun swasta antara lain Kantor Wilayah

Departemen Agama Jawa Barat, MUI Jawa Barat, Pemerintah

Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren serta dengan lembaga

yang lainnya.

VISI

Menjadikan Fakultas Agama Islam sebagai lembaga

Pendidikan Tinggi yang paling otoritatif dalam studi-stusi

keislaman (tafaquh fi al-din) dan pembinaan moral yang

berbasis pada nilai-nilai universal agama dan multikultural

bangsa menuju terbentuknya masyarakat madani.

5

Page 6: Pedoman Akademik Fai

MISI

1. Melakukan kajian keislaman secara intensif melalui kegiatan

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

2. Memelihara tradaisi keilmuan Islam tradisional sekaligus

mendorong terciptanya pemikiran Islam yang

mengakomodasikan nilai-nilai modernitas dan pluralitas.

3. Menciptakan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi etika

akademik, profesionalisme dan nilai-nilai akhlakul karimah.

4. Memberikan kontribusi dan upaya mewujudkan program

pembangunan nasional umumnya dan daerah khususnya

sesuai dengan program studi yang ada.

TUJUAN PENDIDIKAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

Tujuan pendidikan Fakultas Agama Islam adalah agar para

lulusannya :

1. Mampu menggali, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam

dari sembernya yakni al-Qur’an dan as-Sunnah terutama dan

bidang aqidah, pendidikan agama Islam dan muamalah,

sehingga menjadi suri tauladan bagi keluarga dan

masyarakat lingkungannya.

6

Page 7: Pedoman Akademik Fai

2. Mampu mengadakan penelitian terutama bidang dakwah,

pendidikan Islam dan muamalah, sehingga dapat

memecahkan masalah-masalah yang tumbuh di masyarakat.

3. Terampil dalam mengadakan pengabdian pada masyarakat

dan mampu tampil sebagai leader yang menyeru amal ma’ruf

nahi munkar

TUJUAN PENDIDIKAN JURUSAN

Tujuan pendidikan jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam/KPI, Pendidikan Agama Islam/PAI dan Muamalah

Perbankan Islam.MPI adalah sebagai berikut :

A. Komunikasi dan Penyiaran Islam /KPI

1. Mendidik dan mencetak sarjana muslim yang bertaqwa ,

berilmu, berakhlakul karimah, terampil dan mampu

mandiri, tanggap terhadap perubahan-perubahan sosisl

dan berwawasan luas.

2. Mendidik dan mencetak tenaga ahli dalam bidang dakwah,

juru penerang, bimbingan dan penyuluhan agama Islam

guna kepentingan pembangunan masyarakat.

B. Pendidikan Agama Islam/PAI

7

Page 8: Pedoman Akademik Fai

1. Mendidik dan mencetak tenaga ahli dalam bidang

pendidikan agama Islam guru yang professional, ahli dalam

bidangnya dan guru-guru yangh bertanggungjawab

dengan tugasnya.

2. Mendidik cendekiawan muslim yang mampu berperan aktif

dalam pembangunan nasional.

C. Muamalah Perbankan Islam/MPI

Misi

Jurusan muamalah Perbankan Islam didedikasikan sebagai

pusat pengembangan sumberdaya manusia yang memiliki

kemampuan intelektual, kepribadian, profesional dan

berakhlakul karimah untuk mengahadapi tantangan global

melalui upaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan

penelitian bidang muamalah perbankan Islam.

Visi

Membina dan mencetak sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi tinggi dalam bidang muamalah

perbakan Islam yang memiliki moral Islami dan memiliki

kapasitas untuk berpikir, mengkomunikasikan dan merespon

lingkungan yang terus berubah dan kompetitif, kemajuan

teknologi yang cepat serta revolusi kualitas.

8

Page 9: Pedoman Akademik Fai

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan dengan kualifikasi sarjana strata-1

yang memiliki kompetensi unggul dan berwawasan

generalis dengan spesialisasi terbatas dalam bidang

muamalah perbankan Islam yang mampu bekerja secara

efektif dalam lingkungan yang multi kultur, beradaptasi

cepat dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan

strategis, memenuhi tuntutan komunitas perbankan

syari’ah serta berperan dan bertanggung jawab terhadap

masyarakat luas dengan mengedepankan etika yang

berlandaskan moral Islami.

2. Mempromosikan aplikasi sistem nilai dan etika Islam

kedalam lingkungan ekonomi khususnya sistem keuangan

dan perbankan syari’ah melalui berbagai bentuk kajian

yang unggul dan bermanfaat serta mengkomunikasikan

dan menerapkannya demi kepentingan dan kesejahteraan

masyarakat luas.

D.PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

Visi

Program Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menghasilkan guru dan

pengelola/Manajer kelas yang professional, berfikir rasional

dan berakhlak mulia.

Misi

9

Page 10: Pedoman Akademik Fai

a. mengembangkan Ilmu Pendidikan Islam dalam bidang

keguruan, khususnya ilmu keguruan Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah dasar.

b. Mengembangkan profesionalitas guru Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah dasar.

c. Mendukung cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk

mencerdaskan bangsa.

Tujuan pendidikan Jurusan PGMI.

Menciptakan guru MI/SD yang professional, memiliki

tanggung jawab spiritual, personal dan social, sebagai

pemimpin pendidikan dan muslim yang kaffah.

PIMPINAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

Dekan : Drs. Chotib Amrullah,

M.Ag.

Pembantu Dekan I : Dra. Hj. R. Ella M.

Muhammad

Pembantu Dekan II : Drs. H. Z. Arifin Sanusi

Pembantu Dekan III : Dra. Mumung Mulyati

Ketua Jurusan KPI : Drs. Iyad Suryadi

10

Page 11: Pedoman Akademik Fai

Ketua Jurusan PAI : Drs. H. Dadang Zaim

Affandi, M.Si

Ketua Jurusan MPI : -

Sekretaris Jurusan : H. Asep A. Sukandar, S.Ag.

M.MPd

Ketua Jurusan PGMI : Akhmad Roziqin,M.Ag

Sekretaris Jurusan PGMI : Nur’ainiyah,M.Ag

BAB I

PANDUAN TEKNIK

PROSEDUR BELAJAR

A. Ketentuan Umum

1. Prosedur umum belajar di Fakultas Agama Islam (FAI) UNINUS Bandung

secara garis besar meliputi Prosedur Administrasi mengikuti kuliah dan

Prosedur Akademik untuk menyelesaikan studi.

11

Page 12: Pedoman Akademik Fai

2. Prosedur Administrasi adalah tahapan kerja administrasi yang harus diikuti

mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan.

3. Prosedur Administrasi adalah tahapan kegiatan akademik yang harus

ditempuh mahasiswa sejak masuk sampai selesai studinya di FAI

UNINUS Bandung.

B. Pemenuhan Prosedur Administrasi

1. Melaksanakan registrasi (mahasiswa baru) atau herregistrasi (mahasiswa

lama) tepat pada waktunya dengan mengikuti tahapan berikut:

a. Membayar uang SPP yang ditunjuk sesuai jadwal yang ditentukan oleh

Rektor.

b. Menyerahkan satu lembar bukti pembayaran SPP ke Biro Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan untuk mendapatkan hak memperoleh

Kartu Rancana Studi (KRS).

c. Mengisi KRS dengan catatan:

I. Bagi mahasiswa baru baik semester I maupun semester II boleh

mengambil mata kuliah yang ditawarkan pada semester itu yaitu

paling banyak 24 SKS.

II. Bagi mahasiswa lama, mulai semester III dan seterusnya,

pengambilan mata kuliah itu harus didasarkan atas indeks prestasi

yang diraih pada semester sebelumnya. Pengambilan program studi

semester ganjil didasarkan atas IPK semester ganjil sebelumnya

dan begitu juga untuk semester genap.

d. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan Rencana Studi yang

telah diisi kepada Pembimbing Studi dan disahkan oleh Pembantu

Dekan I atau Ketua Jurusan yang bersangkutan; dengan catatan dalam

hal terdapat kesulitan teknis penandatanganan persetujuan dari Dosen

12

Page 13: Pedoman Akademik Fai

pembimbing studi perkuliahan sudah dimulai, maka Ketua Jurusan

dapat langsung menangani KRS.

2. Menyerahkan KRS kepada Bagian Akademik Fakultas, Jurusan; masing-

masing satu lembar dan satu lembar untuk mahasiswa yang bersangkutan.

3. Memperoleh Kartu Mahasiswa yang ditandatangani oleh Rektor dan

Stempel Universitas. Selanjutnya setiap di awal semester apabila

mahasiswa yang bersangkutan telah membayar SPP harus dicatat oleh

petugas yng berwenang dalam Kartu Mahasiswa tersebut.

4. Menunjukkan Kartu Mahasiswa sebagai bukti legalitas mahasiswa yang

bersangkutan untuk ikut berkiprah dalam segala kegiatan kemahasiswaan.

5. Dalam keadaan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan, mahasiswa

dapat meminta cuti kuliah kepada Rektor melalui Dekan.

C. Prosedur Kegiatan Akademik

1. Mengikuti kuliah perdana yang diselenggarakan oleh Jurusan bagi

mahasiswa baru.

2. Mengikuti perkuliahan.

3. Mengikuti ujian-ujian.

4. Melaksanakan tugas-tugas praktikum yang meliputi Praktik Ibadah,

Praktik Tilawah, Praktik Microteaching, Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL), dan Praktik-praktik yang menjadi kesatuan dengan mata kuliah.

5. Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).

6. Mengikuti ujian komprehensif.

7. Mengikuti ujian skripsi.

8. Mengikuti wisuda.

BAB II

13

Page 14: Pedoman Akademik Fai

PANDUAN TEKNIK

PELAKSANAAN BIMBINGAN AKADEMIK

A. Bimbingan Akademik

1. Bimbingan Akademik merupakan bagian dari tugas pokok Dosen seharga

4 (empat) SKS persemester terhadap mahasiswa pada waktu yang

terjadwal.

2. Bimbingan Akademik merupakan bagian dari prosedur administrasi

akademik yang wajib diikuti mahasiswa untuk kelancaran dan kesuksesan

studinya.

B. Penetapan Pembimbing Akademik

1. Dosen pembimbing akademik adalah Dosen yang ditetapkan Dekan

sebagai pembimbing akademik bagi mahasiswa per kelompok bimbingan.

2. Dosen pembimbing akademik berfungsi sebagai pemberi bantuan arahan

dan sebagai konsultan untuk suksesnya studi mahasiswa yang

bersangkutan.

3. Dekan menetapkan pembimbing akademik pada awal semester pertama

bagi setiap angkatan mahasiswa baru.

4. Setiap mahasiswa wajib mempunyai pembimbing akademik.

C. Syarat Pembimbing Akademik

1. Dosen pembimbing akademik adalah Dosen tetap pada Fakultas/Jurusan

mahasiswa yang bersangkutan.

2. Berstatus sebagai tenaga edukatif dan sekurang-kurangnya telah mengajar

selama 2 (dua) tahun.

D. Tugas dan Kewajiban Pembimbing Akademik

14

Page 15: Pedoman Akademik Fai

1. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam mengenali dan

mengidentifikasi potensi, minat, bakat, dan kemampuan akademiknya.

2. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam memilih dan menetapkan

program mata kuliah, serta menandatangani KRS sebagai bukti

persetujuan pengambilan program mata kuliah pada semester berjalan.

3. Memantau perkembangan mahasiswa bimbingannya dengan mengevaluasi

pencapaian hasil studi dan indeks prestasi semester setiap mahasiswa

bimbingannya, pada akhir semester atau awal semester berikutnya, serta

pada akhir masa studi.

4. Membantu mahasiswa dalam menyiapkan rencana penelitian, proses

penelitian, dan penyusunan skripsi bagi mahasiswa program strata 1.

5. Menyalurkan informasi masalah akademik dari Universitas atau Fakultas/

Jurusan kepada mahasiswa bimbingannya.

6. Melakukan koordinasi dengan orang tua/wali mahasiswa dalam rangka

membantu mahasiswa bimbingannya.

7. Menyediakan waktu bimbingan terjadwal di kampus sekurang-kurangnya

sekali sebulan bagi tiap kelompok angkatan (empat angkatan=empat kali

perbulan).

E. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa Bimbingan

1. Mengadakan konsultasi akademik sekurang-kurangnya satu kali sebulan.

2. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan pembimbing akademik

tentang pengambilan program studi pada tiap semester.

3. Memberikan informasi kepada pembimbing akademik tentang prestasi

yang dicapai pada setiap semester.

4. Mengkonsultasikan masalah-masalah studi yang dihadapi dan meminta

persetujuan pembimbing akademik jika hendak cuti kuliah.

15

Page 16: Pedoman Akademik Fai

5. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan pembimbing akademik

tentang rencana, proses, dan laporan hasil penelitian untuk skripsi bagi

mahasiswa program S-1.

6. Mengkonfirmasikan waktu dan teknis pelaksanaan bimbingan kepada

pembimbing akademik setiap akan berkonsultasi.

F. Prosedur Bimbingan

1. Jadwal (rutin) pertemuan bimbingan ditetapkan bersama antara mahasiswa

dengan Dosen pembimbing akademiknya setiap awal semester.

2. Pertemuan rutin bimbingan setiap minggu sedapat-dapatnya dilaksanakan

di kampus.

3. Dosen pembimbing akademik memberikan catatan dan paraf dalan buku

konsultasi/bimbingan setiap kali pertemuan.

4. Setiap akhir semester pembimbing akademik menetapkan jadwal

konsultasi rencana studi untuk awal semester berikutnya.

16

Page 17: Pedoman Akademik Fai

BAB III

PANDUAN TEKNIK

PELAKSANAN TUGAS MENGAJAR

A. Ketentuan umum

Untuk memantapkan penyelenggaraan dan pengembangan proses belajar

mengajar, maka setiap Dosen/asisten Dosen pada FAI diwajibkan mematuhi

prosedur yang terdapat pada panduan teknis pelaksanaan tugas mengajar.

B. Persiapan Memasuki Ruang Kuliah

1. Mengecek dan mempersiapkan daftar kehadiran mahasiswa.

2. Menyiapkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP).

3. Mengecek hasil kerja asisten Dosen.

4. Dosen bersama-sama asisten Dosen menyiapkan segala peralatan yang

akan dibawa ke ruang perkuliahan.

5. Berpakaian rapih:

I. Bagi laki-laki memakai stelan jas atau safari atau kemeja berdasi,

bersepatu, dan tidak memakai pakaian santai.

17

Page 18: Pedoman Akademik Fai

II. Bagi perempuan memakai pakaian resmi sopan, berjilbab, dan

bersepatu. Disarankan tidak menggunakan celana panjang atau kulot.

C. Menjelang dan Sewaktu Proses Belajar Mengajar

1. Pada awal waktu setiap Dosen/asisten harus sudah siap diruang

perkuliahan.

2. Setiap awal perkuliahan setiap Dosen/asisten mengecek kehadiran

mahasiswa.

3. Sebelum perkuliahan dimulai, Dosen/asisten memimpin mahasiswa

membaca Al-Qur’an selama 10 menit.

4. Tugas-tugas mahasiswa harus diperiksa dan dikembalikan kepada

mahasiswa.

5. Perkuliahan dimulai dan diakhiri tepat waktu sesuai jadwal yang telah

ditetapkan.

6. Teknis penyelenggaran perkuliahan disampaikan Dosen/asisten pada awal

perkuliahan kepada mahasiswa untuk disepakati, termasuk didalamnya

tugas-tugas yng harus dikerjakan mahasiswa.

7. Frekuensi perkuliahan sekurang-kurangnya 14 kali pertemuan.

D. Tugas Dosen/Asisten Sehubungan dengan Ujian Akhir

1. Setiap Dosen/asisten berkewajiban mengawasi sndiri pelaksanaan ujian

mata kuliah yang diujikan. Apabila ternyata kelas yang harus diawasinya

lebih banyak, maka Dosen/asisten ybs dapat meminta bantuan Fakultas

untuk memberikan tenaga pengawas.

2. Selambat-lambatnya satu minggu setelah mata kuliah diujikan

Dosen/asisten harus menyerahkan rekap nilai mahasiswa yang diasuhnya

kepada sekretariat Fakultas untuk diumumkan.

18

Page 19: Pedoman Akademik Fai

E. Menghadiri Rapat dan Pertemuan Akademik

Untuk mengantisipasi dan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa pada

perkuliahan semester berikutnya, Dosen/asisten diwajibkan aktif mengikuti

rapat dan pertemuan-pertemuan akademik, baik yang diselenggarakan oleh

Universitas, Fakultas, Jurusan, maupun pertemuan antar Dosen sendiri.

BAB IV

PANDUAN TEKNIK

PELAKSANAAN ASISTENSI

A. Pengertian Umum

1. Asistensi adalah teknik pengembangan proses belajar mengajar pada mata

kuliah tertentu dengan menggunakan tenaga pembantu.

2. Dosen yng dibantu adalah Dosen yang memiliki otoritas dan tanggung

jawab formal untuk mengembangkan mata kuliah atau disiplin ilmu

tertentu, sedangkan Dosen yang membantu disebut asisten Dosen sebagai

tenaga pembantu yang mengajar atas nama Dosen yang dibantunya.

3. Asisten Dosen terdiri dari dua jenis kategori, yaitu Asisten Biasa dan

Asisten Luar Biasa. Asisten Biasa adalah pegawai negeri sipil yang

19

Page 20: Pedoman Akademik Fai

bertugas/diperbantukan sebagai tenaga pengajar tetap di FAI dan

berpangkat asisten. Asisten Luar Biasa adalah Dosen yang berstatus bukan

sebagai tenaga pengajar tetap FAI.

B. Kewajiban Dosen terhadap Asistensinya

1. Memberi bimbingan dan bentuk kuliah langsung sekurang-kurangnya 3

kali pertemuan (permulaan, tengah, dan menjelang akhir perkuliahan).

2. Membahas dan menjelaskan silabus.

3. Memeriksa Satuan Acara Perkuliahan yang disusun oleh asistennya.

4. Menentukan buku wajib dan ajuran yang harus dibaca mahasiswa.

C. Kewajiban Asisten

Melaksanakan perkuliahan sesuai dengan petunjuk Dosen.

D. Prosedur Pengangkatan Asisten

1. Asisten Biasa/Tetap; prosedur dan pengangkatannya sama dengan

prosedur pengangkatan pegawai negeri sipil.

2. Asisten Luar Biasa/Tidak Tetap; prosedur dan pengangkatannya sebagai

berikut:

I. Adanya surat pernyataan Dosen yang menjelaskan bahwa ia

memerlukan tenaga bersangkutan untuk menjadi asistennya dalam

mata kuliah tertentu.

II. Calon asisten bersangkutan mengajukan surat lamaran menjadi asisten

yang ditujukan kepada Dekan Fakultas.

III. Dengan pertimbangan, Dekan FAI menerbitkan Surat Keputusan

tentang pengangkatan sebagai asisten.

20

Page 21: Pedoman Akademik Fai

BAB V

PANDUAN TEKNIK

PELAKSANAAN UJIAN DAN NILAI

A. Fungsi dan Jenis Ujian

1. Ujian diselenggarakan untuk mengevaluasi keberhasilan belajar

mahasiswa.

21

Page 22: Pedoman Akademik Fai

2. Jenis ujian meliputi Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester

(UAS),Ujian Komprehensif dan Ujian sidang munaqasyah.

B. Jadwal Ujian

Jadwal ujian ditetapkan oleh Dekan merujuk Kalender Akademik UNINUS

dan diberitahukan kepada Dosen sebelum pelaksanaan ujian.

C. Waktu dan Pengaturan Ujian Tengah Semester

1. Waktu pelaksanaan UTS disesuaikan dengan jadwal kuliah Dosen yang

bersangkutan. Sehingga waktu, tempat, dan lama ujian sama dengan

jadwal perkuliahannya.

2. Tempat duduk, tata tertib, dan pengawasan UTS diatur sendiri oleh

Dosen/asisten.

3. Dosen/asisten mempersiapkan naskah soal ujian.

D. Persyaratan dan Penggandaan Soal

1. Syarat mengikuti UTS:

I. Mahasiswa telah tercatat mengambil mata kuliah itu.

II. Memenuhi kuliah sekurang-kurangnya enam kali dari tujuh kali

perkuliahan.

2. Penggandaan soal, honorarium, dan lain-lain diselenggarakan oleh Jurusan

dan berkoordinasi dengan sekretariat Fakultas.

3. Hasil UTS harus diumumkan sekaligus dengan nilai UAS.

4. Setiap Dosen/asisten pemegang mata kuliah dapat menyelenggarakan UTS

apabila perkuliahan sekurang-kurangnya telah berlangsung tujuh kali.

5. Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal yang legal tidak dapat mengikuti

UTS, ujiannya dapat dilaksanakan pada masa ujian susulan.

22

Page 23: Pedoman Akademik Fai

E. Persiapan Umum UAS

1. Pada prinsipnya UAS diselenggarakan oleh Dosen mata kuliah

bersangkutan, dalam hal ini diperlukan Dekan dapat membentuk panitia

UAS.

2. Pembentukan dan pengangkatan Panitia UAS ditetapkan oleh surat

Keputusan Dekan Fakultas.

3. Panitia diketuai oleh Pembantu Dekan I dengan anggota:

a. Penerima daftar hadir perkuliahan dari Dosen.

b. Penerima soal ujian.

c. Pelaksana dan pengawas ujian.

d. Penerima hasil UAS.

e. Keuangan.

f. Peralatan dan konsumsi.

g. Pembantu umum.

4. Syarat hak mahasiswa mengikuti UAS adalah mengikuti perkuliahan

sekurang-kurangnya 75% dari kehadiran Dosen.

5. Bukti hadir mahasiwa kolektif diserahkan oleh Dosen/asisten kepada

Panitia UAS berikut keterangan tentang mahasiswa yang berhak

mengikuti ujian, selambat-lambatnya pada hari terakhir perkuliahannya.

6. Sebelum dan selama minggu tenang, panitia menyiapkan:

a. Jadwal ujian dengan melakukan koordinasi dengan BAAK UNINUS.

b. Penerimaan foto mahasiswa untuk Kartu Hak Ujian.

c. Catatan mata kuliah yang berhak diikuti oleh setiap mahasiswa sesuai

dengan KRS.

d. Pembagian Kartu Hak Ujian kepada mahasiswa.

e. Pemeriksaan kesiapan ruang ujian, pengaturan jarak kursi, denah

lokasi ujian, dll.

23

Page 24: Pedoman Akademik Fai

F. Pembuatan Soal UAS

1. Yang berhak menguji adalah Dosen, karena itu soal ujian dibuat oleh

Dosen pembina, sedang asisten dosen membantu dalam pelaksanaannya.

2. Soal UAS dibuat berdasarkan silabus dan SAP.

3. Soal UAS lebih diarahkan pada kemampuan berpikir, tidak hanya pada

kemampuan mengingat.

4. Soal UAS dirancang untuk durasi 90 menit, kecuali mata kuliah tertentu

dapat dijadwalkan selama-lamanya 150 menit.

5. Score yang digunakan adalah rentang 0 – 100.

6. Soal diserahkan kepada panitia selambat-lambatnya lima hari sebelum soal

itu diujikan, dengan mendapat tanda bukti penerimaan soal dari panitia.

G. Penggandaan Soal UAS

1. Penggandaan soal UAS merupakan tanggung jawab panitia UAS.

2. Panitia bertanggung jawab untuk memelihara kerahasiaan dan ketelitian

soal UAS.

H. Teknis Pelaksanaan UAS

1. Apabila UAS dilaksanakan secara tertulis, maka panitia harus

memperhatikan:

I. Jarak tempat duduk (satu meter antar peserta).

II. Pengecekan Kartu Hak Ujian.

2. Apabila UAS dilaksanakan secara lisan, hal-hal yang perlu diperhatikan

adalah:

I. Dosen berkonsultasi kepada panitia tentang waktu ujian, ruang ujian,

daftar mahasiswa, fasilitas lain, dan pengumuman kepada peserta.

II. Secara teknis ujian diserahkan kepada Dosen yang bersangkutan

dengan tetap berpegang kepada silabus dan SAP.

24

Page 25: Pedoman Akademik Fai

I. Pengawasan UAS

1. Dekan mengangkat dua jenis pengawas, yaitu Pengawas Umum dan

Pengawas Khusus.

2. Pengawas Umum terdiri dari atas personel Pembantu Dekan, Ketua

Jurusan, Sekretaris Jurusan.

3. Tugas Pengawas Umum adalah:

I. Mengawas ke setiap ruang ujian secara periodik.

II. Membantu Panitia Ujian dalam pemeriksaan soal ujian.

III. Menyelesaikan masalah yang terjadi di ruang ujian yang tidak dapat

dipecahkan oleh Pengawas Khusus.

IV. Menetapkan keputusan bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib

ujian.

V. Menginventarisasi masalah-masalah spesifik untuk perbaikan

pelaksanaan ujian berikutnya.

4. Pengawas Khusus adalah pengawas yang bertugas di dalam lokal ujian.

Personalianya terdiri atas Dosen/asisten, tenaga administrasi yang bergelar

sarjana, alumni FAI selain Dosen/asisten, atau pegawai administrasi.

5. Tugas Pengawas Khusus adalah:

I. Mengambil dan membagikan kertas dan soal ujian.

II. Memeriksa Kartu Hak Ujian Mahasiswa.

III. Merapikan tempat duduk mahasiswa.

IV. Mengumpulkan dan menyusun lembar jawaban mahasiswa.

V. Memeriksa daftar hadir ujian.

VI. Mengisi berita acara ujian.

VII. Mengingatkan mahasiswa mengenai waktu yang tersedia.

VIII. Menyerahkan lembar jawaban dan berita acara kepada Panitia.

6. Tata tertib Pengawas Khusus:

I. Sudah berada di ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai.

25

Page 26: Pedoman Akademik Fai

II. Tidak diperbolehkan meninggalkan ruang ujian.

III. Tidak diperkenankan membantu mahasiswa menjawab soal ujian.

IV. Betul-betul mengawasi ujian, sehingga tidak dibenarkan mengawas

sambil membaca buku, koran, atau mengobrol dengan sesama

pengawas.

V. Setiap lokal diawasi oleh sekurang-kurangnya satu orang Pengawas

Khusus.

J. Tata Tertib Ujian

1. Peserta sudah berada di ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai.

2. Peserta berpakaian sopan, bersepatu, dan tidak memakai kaos, serta:

I. Laki-laki: tidak bercelana jeans, tidak berambut gondrong.

II. Perempuan: berjilbab dan berbusana muslimah.

3. Peserta tidak membawa buku atau catatan kedalam ruang ujian.

4. Tidak bertanya atau memberi tahu jawaban kepada peserta lain dan tidak

mencontek.

5. Peserta tidak mengubah letak tempat duduk dan posisi kursi.

6. Peserta tidak meninggalkan ruang ujian kecuali atas izin pengawas.

7. Peserta yang terlambat tidak mendapat tambahan waktu.

8. Lembar jawaban hanya diserahkan kepada pengawas UAS.

9. Peserta tidak ribut

10. Peserta melanggar tata tertib ujian dicatat dan dilaporkan oleh pengawas

kepada ketua panitia untuk dijadikan bahan pertimbangan penjatuhan

sanksinya, dengan tembusan kepada Dosen mata kuliah yang

bersangkutan.

K. Pemeriksaan Hasil UAS

26

Page 27: Pedoman Akademik Fai

1. Selambat-lambatnya dua hari setelah diujikan, berkas jawaban UAS harus

sudah diterima oleh Dosen/asisten.

2. Lembar jawaban harus diperiksa oleh Dosen dan diperbolehkan dibantu

oleh asistennya.

3. Hasil ujian akhir semester dianggap sah apabila ditanda tangani oleh Dosen

pembina pemegang mata kuliah yang bersangkutan.

L. Nilai

1. Nilai akhir (NA) keberhasilan mahasiswa merupakan perhitungan

gabungan komponen evaluasi dengan bobotnya masing-masing dengan

rumus:

3 FF meliputi:

a) Tugas mandiri

b) Tugas terstruktur

c) Penyajian makalah

(jika komponen forto folio hanya dua, maka pembagian menjadi lima )

2. Nilai akhitr mata kuliah mahasiswa diserahkan secara langsung oleh Dosen

kepada Fakultas.

3. Nilai akhir dari Dosen berbentuk angka dengan rentang 0 – 100. Konversi

nilai menjadi simbol huruf A, B, C, D, dan E dilakukan sendiri oleh

Dosen/asisten dan diserahkan ke Jurusan untuk langsung dimasukkan pada

buku legger dan diumumkan.

4. Standar rentang skor, nilai, dan bobot penilaian hasil studi adalah sebagai

berikut:

Rentang Skor Nilai Nilai Bobot

80-100 A 4

70-79 B 3

27

NA = 1 UTS + 2 UAS + 3 FF6

Page 28: Pedoman Akademik Fai

60-69 C 2

50-59 D 1

0-49 E 0

5. Apabila terjadi dua hasil ujian antara hasil ujian utama dan hasil ujian

kedua, maka yang diakui adalah hasil ujian yang kedua (hasil ujian

perbaikan).

M. Pengumuman Hasil Ujian

1. Nilai diserahkan oleh Dosen yang bersangkutan ke Fakultas selambat-

lambatnya 15 hari setelah mata kuliah tersebut diujikan.

2. Pengumuman dilakukan dengan cara penempelan rekap hasil ujian pada

papan pengumuman.

3. Mahasiswa diberi hak menanyakan kepada Dosennya mengenai hasil ujian

yang dirasakan tidak sesuai dengan perkiraannya. Waktu untuk itu selama

15 hari setelah diumumkan.

4. Apabila karena sesuatu hal, semisal kurang terpenuhinya komponen

penilaian, mahasiswa bersangkutan dapat meminta penyelesaian kepada

Dosennya, dan hasilnya diserahkan ke Jurusan.

N. Ujian Susulan

1. Mahasiswa yang berhalangan secara legal mengikuti ujian sesuai jadwal

diberi kesempatan menyelesaikannya melalui ujian susulan.

2. Syarat dan ketentuan ujian susulan adalah sebagai berikut:

I. Halangan yang bersangkutan dibuktikan secara tertulis, seperti

keterangan sakit dari dokter.

II. Mahasiswa tersebut memenuhi syarat mengikuti ujian.

III. Membawa surat pengantar dari Dekan.

28

Page 29: Pedoman Akademik Fai

3. penentuan waktu dan tempat ujian susulan mempertimbangkan:

I. Waktu berdasarkan persetujuan antara Dosen dengan mahasiswa.

II. Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan terhitung

sejak hari terakhir pelaksanaan ujian akhir semester berlangsung.

4. Nilai ujian susulan diserahkan langsung oleh Dosen kepada Jurusan.

O. Perhitungan Indek Prestasi Kumulatif (IPK)

1. IPK setiap mahasiswa harus diumumkan selambat-lambatnya 15 hari

setelah hari terakhir UAS berlangsung.

2. IPK dihitung setelah nilai angka dari Dosen dikonversikan ke simbol huruf:

A=4, B=3, C=2, D=1, dan E=0.

3. Rekap IPK dibuat rangkap empat; satu lembar untuk arsip Fakultas, satu

lembar untuk arsip Jurusan, satu lembar untuk Dosen pembimbing, dan

satu lembar ditempel pada papan pengumuman.

P. Pencatatan Nilai

1. Nilai (angka) mahasiswa dicatat pada buku di Jurusan dan di Pembantu

Dekan I.

2. Pencatat dan pemegang buku legger adalah petugas khusus yang ditunjuk

oleh Dekan.

Q. Ujian Komprehensif

Adalah ujian untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan

masalah secara komprehensif.

R. Syarat Mengikuti Ujian Komprehensif

1. Terdaftar sebagai mahasiswa yang sah.

2. Telah lulus semua mata kuliah.

29

Page 30: Pedoman Akademik Fai

3. Telah lulus praktik ibadah dan praktik tilawah.

4. Mengkuti ujian sesuai jadwal yang ditentukan oleh Dekan Fakultas.

5. Apabila mahasiswa tidak hadir, maka hak ujiannya diundur pada periode

bulan berikutnya.

6. Telah lunas SPP.

S. Syarat Penguji

1. Dosen berpangkat serendah-rendahnya lektor, atau berijazah magister, atau

Dosen berijazah doktor, seerta Dosen yang sangat diperlukan secara

akademik.

2. Memiliki tugas menguji dari Dekan fakultas.

T. Materi dan Topik Ujian

1. Materi ujian ialah topik yang harus diselesaikan atau dijawab teruji dengan

menggunakan berbagai sudut pandang.

2. Sudut pandang yang digunakan:

3. I. Jurusan PAI : Agama dan KPAI

I. Jurusan KPI: Agama dan MD.

II. Jurusan PGMI: Agama dan KPGMI.

U. Bentuk Ujian

1. Ujian Komprehensif dilakukan oleh tiga orang penguji secara lisan,

bersama-sama. Penguji menunjuk salah satu topik dari topik-topik yang

ditawarkan, mahasiswa menjawab/menyelesaikan topik itu secara

komprehensif.

2. Setiap sesi ujian hanya boleh diikuti oleh seorang mahasiswa peserta ujian.

30

Page 31: Pedoman Akademik Fai

V. Bahasa yang Digunakan

Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia.

W. Lama Ujian

Ujian berlangsung paling lama 30 menit untuk setiap mahasiswa.

X. Aspek yang Dinilai

I. Banyak dan tepatnya teori, serta konsep yang digunakan teruji dalam

memecahkan topik.

II. Penguasan kemampuan dasar-dasar pengetahuan agama.

Y. Penentuan Kelulusan

Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai akhir serendah-rendahnya 60 dan tidak

ada penguji yang memberi nilai kurang dari 50.

Z. Pembukaan, Pengumuman, Penutupan Ujian

Pembukaan, Pengumuman, Penutupan Ujian dilakukan secara lisan oleh

Dekan fakultas, dihadiri oleh seluruh mahasiswa teruji.

BAB VI

PANDUAN TEKNIK

PELAKSANAAN PRAKTIK IBADAH DAN TILAWAH

A. Tujuan, Status, dan Bentuk Kegiatan

1. Tujuan praktik ibadah adalah agar mahasiswa terampil melaksanakan

peribadatan.

2. Status praktik ibadah adalah co-curricular; atau paling banyak 2 SKS.

31

Page 32: Pedoman Akademik Fai

3. Bentuk kegiatan praktik ibadah adalah melatih keterampilan mahasiswa

melaksanakan ibadah.

B. Materi

1. Thaharah: Wudluk, Tayammum.

2. Shalat wajib: Shalat Munfarid, berjama’ah, dan Shalat Jum’at.

3. Shalat Sunnah: Sunnah rawatib, Shalat Dhuha, Shalat tahajjud, Shalat

tarawih dan witir, Shalat istisqa, Shalat istikharah, Shalat idul fitri dan idul

adha, Shalat khauf, Shalat khusuf dan kusuf.

4. Khutbah: Khutbah jum’at, Khutbah idul fitri dan idul adha, Khutbah

gerhana matahari dan gerhana bulan, Khutbah istisqa, dan Khutbah nikah.

5. Memandikan, mengafani, menyolati, dan menguburkan jenazah.

6. Penyembelihan: Penyembelihan pada umumnya, kurban, aqiqah.

7. Haji dan Umrah.

8. Do’a-do’a dan bacaan wirid setelah shalat.

C. Frekuensi, Waktu, dan Tempat Kegiatan

1. Frekuensi kegiatan praktik ibadah adalah delapan kali pertemuan.

2. Waktu dan tempat praktik ibadah Semester II dan III, di kampus sesuai

dengan jadwal yang ditentukan fakultas.

D. Pembimbing

Pembimbing praktik ibadah adalah Dosen praktikum yang ditetapkan oleh

Dekan Fakultas Agama Islam (FAI).

E. Peserta

32

Page 33: Pedoman Akademik Fai

Peserta praktik ibadah adalah mahasiswa semester II/III.

F. Evaluasi

1. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan melaksanakan ibadah.

2. Cara mengevaluasi dengan Performance Test.

3. Nilai yang diberikan dalam bentuk angka rentang 0 – 100 kemudian

dikonversi dengan kualifikasi A, B, C, D, dan E.

G. Pembiayaan

1. Sumber pembiayan pelaksanaan praktik ibadah adalah uang praktikum.

2. Alokasi pembiayaan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan biaya evaluasi

dan pelaporan.

H. Praktik Tilawah

1. Tujuan praktik tilawah adalah agar mahasiswa terampil membaca dan

menulis Al-Qur’an.

2. Status praktik tilawah adalah co-curricular; atau paling banyak 2 SKS.

3. Bentuk kegiatan praktik tilawah adalah berupa latihan secara praktis

keterampilan membaca, menulis, dan imla Al-Qur’an.

I. Materi

1. Qira’atul Qur’an: Murattal dan Mujawwad.

2. Menulis ayat Al-Qur’an: Khat mushaf Usmani dan Khat ‘imla’i.

J. Frekuensi, Waktu, dan Tempat Kegiatan

1. Frekuensi kegiatan praktik tilawah minimal delapan kali pertemuan.

2. Waktu pelaksanaan praktik tilawah adalah semester II dan III.

33

Page 34: Pedoman Akademik Fai

K. Pembimbing

Pembimbing praktik tilawah adalah Dosen praktikum yang ditetapkan oleh

Dekan Fakultas Agama Islam (FAI).

L. Peserta

Peserta praktik tilawah adalah mahasiswa semester II/III.

M. Evaluasi

1. Aspek yang dievaluasi adalah:

I. Kemampuan membaca.

II. Kemampuan menulis.

III. Hafalan.

2. Cara mengevaluasi dengan Performance Test.

3. Nilai yang diberikan dalam bentuk angka rentang 0 – 100 kemudian

dikonversi dengan kualifikasi A, B, C, D, dan E.

N. Pembiayaan

1. Sumber pembiayan pelaksanaan praktik tilawah adalah uang praktikum.

2. Alokasi pembiayaan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan biaya evaluasi

dan pelaporan

34

Page 35: Pedoman Akademik Fai

BAB VII

PANDUAN TEKNIK

PENYELENGGARAAN KULIAH MICROTEACHING

A. Pengertian Microteaching

Microteaching adalah sebuah model pengajaran yang dikecilkan, yakni jumlah

peserta didiknya dibatasi antara 5 sampai 15 orang, ruang kelasnya kira-kira

setengah dari ruangan kelas biasa. Waktu pelaksanaannya antara 10 -15 menit

ditambah evaluasi pembimbing sekitar 5 menit per orang. Materinya berupa

sub topik yang disederhanakan.

B. Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Microteaching

1. Kuliah Microteaching bertujuan melatih mahasiswa agar memiliki

keterampilan dasar dan khusus dalam proses belajar mengajar.

2. Sasaran Microteaching adalah terbinanya calon guru yang:

I. Memiliki pengetahuan tentang proses belajar mengajar.

II. Memiliki keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar.

III. Memiliki sikap dan perilaku dan perilaku sebagai guru ideal.

3. Fungsi Microteaching selain sebagai sarana latihan dalam mempraktekkan

keterampilan mengajar juga menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa

yang akan mengikuti praktek mengajar di sekolah.

C. Prasyarat dan Bobot SKS Microteaching

1. Mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah ini harus sudah lulus atau

sedang mengambil mata kuliah: psikologi pendidikan/belajar, ilmu

pendidikan, sistem perencanaan pengajaran (untuk masing-masing bidang

35

Page 36: Pedoman Akademik Fai

studi), metode pengajaran (untuk masing-masing bidang studi), dan

pengembangan kurikulum.

2. Microteaching merupakan salah satu mata kuliah berbobot 2 SKS yang

harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan PAI dan PGMI pada FAI.

D. Tenaga Pengajar Microteaching

Tenaga pengajar Microteaching adalah Dosen pemegang mata kuliah

kependidikan yang telah mengikuti orientasi pengajaran mata kuliah

Microteaching.

E. Silabus Microteaching

1. Keterampilan prosedur mengajar (10%).

2. Keterampilan-keterampilan khusus dalam mengajar (60%). Meliputi: teknik

bertanya, teknik memberi perintah, teknik memberi penguatan, teknik

mengoreksi kesalahan, teknik menciptakan variasi dan stimulus.

3. Keterampilan menggunakan sumber, alat, dan media pengajaran (10%).

4. Jenis-jenis metode mengajar (10%), yakni: metode pengajaran Agama

Islam dan metode mengajar di SD/MI untuk Jurusan PGMI.

F. Waktu dan tempat Microteaching

1. Waktu kuliah Microteaching diselenggarakan pada semester IV.

2. Kuliah Microteaching dilaksanakan di kampus Fakultas Agama Islam,

UNINUS, tepatnya di ruangan laboraturium Microteaching.

G. Pelaksanaan Microteaching

Inti Microteaching adalah membimbing dan melatih mahasiswa agar

menguasai berbagai keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar,

36

Page 37: Pedoman Akademik Fai

termasuk keterampilan membuat program persiapan mengajar, membuat dan

memilih media, penguasaan bahan, dan pengembangannya.

H. Pelaksana Microteaching dan Tugasnya

1. Penanggung jawab kuliah Microteaching adalah Dekan Fakultas Agama

Islam UNINUS. Sedangkan pengelola kuliah adalah Kepala Laboraturium

Microteaching dan Ketua Jurusan.

2. Pelaksana kuliah Microteaching adalah Koordinator Pembimbing; bertugas

mengkoordinir sejumlah Dosen pembimbing dan Dosen pembimbing yang

bertugas langsung membimbing mahasiswa dan sekaligus sebagai teknisi

yang bertugas mengoperasikan alat-alat elektronik.

3. Tugas Koordinator Pembimbing

I. Memantau pelaksanaan kuliah Microteaching dalam kelas.

II. Mengkoordinasikan pelaksanaan kuliah antar Dosen

pembimbing/asisten pembimbing terutama dalam rolling pembimbing.

III. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Dosen pembimbing.

4. Tugas Dosen Pembimbing

I. Memberikan penjelasan dalam orientasi mahasiswa.

II. Membimbing pembuatan desain pembelajaran.

III. Memberikan penjelasan dalam pelaksanaan latihan keterampilan

khusus.

IV. Mengevaluasi hasil latihan mahasiswa.

V. Mengatur tata laksana latihan makasiswa.

I. Tugas Mahasiswa pada Microteaching

1. Mempelajari buku pedoman.

2. Mengikuti orientasi.

3. Membuat desain pembelajaran.

37

Page 38: Pedoman Akademik Fai

4. Menyiapkan alat peraga.

5. Pada waktu-waktu tertentu berfungsi sebagai siswa.

6. Mengikuti seluruh kegiatan kuliah Microteaching sesuai jadwal.

7. Bersikap dan bertindak guru yang ideal.

J. Penilaian Microteaching

1. Penilaian dilakukan oleh Dosen pembelajaran dan pelaksanaan latihan.

Penilaian dilaksanakan setiap mahasiswa tampil latihan mengajar dan

penampilan terakhir sebagai ujian.

2. Nilai akhir diperoleh dari rata-rata nilai setiap tampil praktek ditambah nilai

penampilan ujian akhir, yang rumusnya sebagai berikut:

3. Setelah diperoleh nilai akhir, kelulusan diklasifikasikan menjadi tiga

bagian:

I. Lulus tanpa syarat bagi yang mendapat nilai A, B, dan C.

II. Lulus bersyarat bagi yang mendapat nilai D. Mereka disyaratkan

mengikuti bimbingan pada bengkel praktikum.

III. Tidak Lulus bagi yang mendapat nilai E.

38

NA = (6 X PA) + (4 X PUA)10

Page 39: Pedoman Akademik Fai

BAB VIII

PANDUAN TEKNIK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN/PRAKTIK KEGURUAN

A. Ketentuan Umum

1. Praktik Keguruan yang dimaksud dalam peraturan ini ialah praktik

mengajar dan beberapa praktik yang berhubungan dengan itu.

2. Frekuensi Praktik Keguruan adalah delapan kali tatap muka tanpa dinilai

dan dua kali tatap muka dengan penilaian.

3. Bobot kegiatan Praktik Keguruan adalah 4 SKS.

B. Syarat-syarat Mengikuti Praktik Keguruan

1. Telah lulus mata kuliah:

2. Telah menyelesaikan praktik mengajar di laboraturium Microteaching,

39

Page 40: Pedoman Akademik Fai

3. Telah mengikuti kegiatan orientasi Praktik Keguruan.

4. Telah mendaftar sebagai sebagai calon mahasiswa praktikan.

C. Program

1. Observasi

a. Tujuan:

1). Mengetahui perencanaan pengajaran, kegiatan belajar mengajar,

pengelolaan kelas, teknik evaluasi pengajaran.

2). Memperoleh gambaran tentang mekanisme belajar mengajar,

sarana, dan prasarana sekolah.

3). Mengenali pimpinan sekolah, dewan guru, dewan sekolah, dan

karyawan (staf) sekolah.

4). Mengetahui dan mengikuti upacara dan kegiatan ekstra kurikuler.

5). Membantu mengatur perpustakaan sekolah.

b. Ketentuan

Waktu pelaksanaan observasi adalah sebelum atau berbarengan dengan

masa kegiatan praktik keguruan.

c. Objek Observasi

1). Gedung sekolah dan perlengkapannya.

2). Struktur dan personalia sekolah.

3). OSIS.

4). Kesejahteraan sekolah.

5). Rapat sekolah.

6). Perpustakaan sekolah.

7). Ketentuan dan peraturan sekolah yang berlaku.

8). Organisasi Dewan Sekolah/Komite Sekolah.

d. Laporan Observasi

40

Page 41: Pedoman Akademik Fai

Laporan observasi dan pengalaman partisipasi dibuat rangkap tiga oleh

setiap mahasiswa sebagai persyaratan ujian praktik keguruan.

2. Pelaksanaan Praktik Keguruan

a. Tujuan: agar para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman serta

penghayatan secara langsung dari berbagai kegiatan sebagai guru, serta

mahasiswa mampu mengajar.

b. Jenis-jenis kegiatan meliputi:

1). Di dalam kelas, yaitu mengajar

a). Delapan kali tatap muka diawasi guru pamong, tidak dinilai.

b). Dua kali tatap muka diawasi guru pamong, diberi nilai.

2). Di luar kelas

a). Memberi bimbingan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan

dalam belajar.

b). Memimpin diskusi kelompok murid.

c). Memimpin kelompok kesenian murid.

d). Memimpin pengembangan hobi murid.

e). Memimpin pemeliharaan kebersihan murid.

f). Partisipasi dalam pertemuan Dewan Sekolah/Komite Sekolah.

g). Melakukan piket sekolah.

h). Berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat.

i). Memimpin upacara pada setiap hari Senin/Sabtu.

j). Aktif dalam penyelenggaraan memperingati hari-hari besar

Islam dan Nasional.

3. Evaluasi Praktik Keguruan

a. Ruang lingkup penilaian

1). Kegiatan di dalam kelas (mengajar).

2). Kegiatan di luar kelas.

41

Page 42: Pedoman Akademik Fai

b. Nilai akhir praktik keguruan ialah nilai nilai 2 kali tatap muka

ditambah 1 kali ujian dibagi 3 {(2a + 1b)/3}.

c. Evaluator ialah guru pamong dan Dosen pembimbing.

d. Komponen yang dinilai:

1). Di dalam kelas.

a). Tujuan pengajaran.

b). Penguasaan bahan.

c). Komunikasi.

d). Metode dan langkah mengajar.

e). Pemotivasian.

f). Cara evaluasi.

g). Hasil evaluasi.

2). Di luar sekolah penilaian subjektif.

e. Besaran nilai

Simbol Bobot Nilai Konvensional Keterangan

A 4 80-100 Amat baik

B 3 70-79 Baik

C 2 60-69 Cukup

D 1 50-59 Kurang

E 0 0-49 Gagal

D. Tugas Panitia Pelaksana Praktik Keguruan

1. Tugas Tim Orientasi Praktik Keguruan

a. Menerangkan cara-cara melakukan observasi di lokasi sekolah praktik.

b. Menerangkan cara menyusun laporan hasil observasi lokasi praktik.

c. Menerangkan cara membuat satuan pelajaran.

d. Menerangkan cara penampilan mengajar.

e. Menerangkan cara melakukan evaluasi hasil prestasi belajar siswa.

42

Page 43: Pedoman Akademik Fai

f. Menerangkan cara melakukan kegiatan di luar sekolah.

g. Menerangkan tentang etika pergaulan selama melakukan praktik

keguruan di lokasi.

2. Tugas Koordinator Praktik Keguruan

a. Bertindak sebagai penghubung antara praktikan dan guru pamong.

b. Menyusun laporan dan rekomendasi.

3. Tugas Dosen Pembimbing

a. Administratif

1). Mengetahui dan mengenal dengan baik jumlah dan nama-nama

mahasiswa bimbingannya yang sedang praktik.

2). Mengetahui sekolah tempat praktik para mahasiswa bimbingannya.

3). Mengetahui nama-nama mahasiswa yang mengalami hambatan

akademis.

4). Menyerahkan dan menerima kembali mahasiswa praktikan.

b. Akademik

1). Persiapan sebelum ke sekolah praktik

a). Pembimbing mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa

bimbingannya untuk memberi pengarahan teknis apa yang

seharusnya dikerjakan oleh mahasiswa yang menyiapkan

materi sesuai dengan kurikulum sekolah tempat praktik.

b). Mengikuti kegiatan simulasi di Microteaching.

c). Mengecek kelulusan mahasiswa dalam mata kuliah yang

menjadi syarat mengikuti praktik.

2). Masa latihan

a). Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para

mahasiswa yng mendapat kesulitan, baik di kampus maupun di

sekolah tempat latihan.

43

Page 44: Pedoman Akademik Fai

b). Mengadakan kunjungan ke sekolah tempat latihan sekurang-

kurangnya tiga kali, satu kali pada waktu pembukaan, satu kali

pada periode latihan, dan satu kali pada periode ujian.

c). Mengadakan pertemuan dengan guru pamong untuk

membicarakan hambatan-hambatan, baik yang dialami guru

pamong atau yang dialami oleh mahasiswa bimbingannya.

3). Masa ujian dan setelahnya

a). Memberikan bantuan kepada mahasiswa dalam persiapan ujian,

antara lain berupa penyiapan materi pelajaran.

b). Turut serta sebagai penguji dengan baik hak memberikan nilai

dan pertimbangan kelulusan mahasiswa bimbingannya.

c). Menyusun laporan hasil bimbingan praktek keguruan dan

memberikan rekomendasi sebagai bahan penyempurnaan

praktik keguruan tahun akademik berikutnya disampaikan pada

rapat tentang praktik keguruan.

4. Tugas Guru Pamong

a. Menanamkan kebiasaan menaati waktu kepada mahasiswa.

b. Menerima dan memperlakukan mahasiswa bimbingannya sebagai anak

sejawatnya.

c. Menyediakan rencana kerja atau kegiatan sehingga mahasiswa selalu

aktif mengisi waktu latihan.

d. Mengetahui dan memahami masalah-masalah kebutuhan dan

kelemahan mahasiswanya.

e. Selalu menciptakan kesan positif, berlaku bijaksana dan bertindak

paedagogis sehingga meninggalkan kesan yang berharga bagi

mahasiswa bimbingannya.

f. Mengadakan pertemuan, baik rutin maupun insindental dengan

mahasiswa bimbingannya.

44

Page 45: Pedoman Akademik Fai

g. Mengadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah/koordinator untuk

membahas masalah yang tidak dapat diatasi oleh guru-guru pamong

dan mahasiswa.

h. Apabila guru pamong berhalangan, hendaknya mahasiswa

bimbingannya diberi tugas yang harus dilaksanakan.

i. Memiliki catatan kegiatan mahasiswa sejak masa orentasi sampai akhir

kegiatan praktik keguruan.

j. Dalam keadaan terpaksa, kalau guru pamong berhalangan, mahasiswa

dapat melakukan bimbingan dengan guru pamong lain tetapi dengan

sepengetahuan dan seizin guru pamong bersangkutan.

k. Mengadakan supervisi kepada setiap praktikan setelah selesai

mengajar, membicarakan tentang kelemahan/kekurangan dalam

penampilan, penguasaan bahan, penguasaan kelas, suara, pendengaran,

kesesuaian bahan dengan waktu, sikap, gaya, tulisan, penggunaan

papan tulis, peragaan, dan lain-lain.

5. Tugas Guru Pamong selama Latihan Praktik Keguruan

a. Selama observasi di sekolah

1). Guru pamong memberi petunjuk dan pengarahan dalam rangka

mengenal situasi dan kondisi sekolah.

2). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa untuk mencari

data dan informasi mengenai:

a). Struktur organisasi sekolah dan urutan tugas setiap bidang.

b). Perkenalan dengan seluruh staf dan karyawan.

c). Mengikuti penjelasan terinsi dari petugas bidang kurikulum.

d). Mengikuti penjelasan terinci petugas bidang administrasi

sekolah seperti presentase (guru, karyawan, dan siswa), buku

induk, legger, raport, buku mutasi siswa, pemilikan wali kelas,

45

Page 46: Pedoman Akademik Fai

dan tugas-tugasnya, buku tugas klaper, buku tamu, dan saran-

saran lainnya.

e). Mengikuti uraian tugas dari bidang kesiswaan seperti program

OSIS, program kurikuler mengenai olah raga, kesenian,

pramuka, UKS, karya wisata/keindahan/kebersihan sekolah.

f). Mengikuti uraian tentang tugas BP sehubungan dengan

bantuan, partisipasi guru pada program bimbingan dan

penyuluhan.

b. Selama masa partisipasi

1). Guru pamong memberikan tugas kepada mahasiswa agar dapat

berpartisipasi dalam menciptakan hubungan harmonis dengan

semua personal/aparat sekolah.

2). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif

mempelajari dan melaksanakan kegiatan administrasi sekolah dan

kegiatan kesiswaan.

3). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar mempelajari

perpustakaan sekolah dan kegiatan tertentu.

4). Guru pamong mendorong kepada mahasiswa untuk aktif sebagai

motivator bidang ko kurikuler seperti: olah raga, kesenian,

pramuka, UKS, karya wisata/keindahan/kebersihan sekolah.

5). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif rapat,

ucapan, dan case conference.

6). Guru pamong mendorong mahasiswa agar dapat mengemukakan

konsep perumusan dan pemecahan masalah belajar mengajar.

7). Guru pamong mendorong mahasiswa untuk aktif

mempelajari/membimbing kegiatan OSIS.

8). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa dalam menyusun

dan mengolah sosiometri dan check list untuk keperluan tertentu.

46

Page 47: Pedoman Akademik Fai

9). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif

memberikan bimbingan belajar melakukan identifikasi kasus

kesulitan belajar siswa.

c. Selama kegiatan belajar mengajar

1). Partisipasi sebelum penampilan

a). Guru pamong memberikan penjelasan kepada mahasiswa

mengenai rencana kegiatan guru dalam keberhasilan belajar

mengajar yang berpusat pada administrasi kelas, satuan

pelajaran, interaksi guru, siswa, alat peraga, metode, dan

evaluasi.

b). Guru pamong memberikan penjelasan mengenai cara

menyusun satuan pelajaran.

2). Partisipasi sesudah penampilan (belajar mengajar) di kelas

a). Setiap selesai latihan penampilan satuan pelajaran, guru

pamong memimpin diskusi penampilan mahasiswa

bimbingannya mengenai penampilan dan saran pendapat dari

siswa lain dan guru pamong.

b). Guru pamong memberikan hasil penilaian kepada mahasiswa

bimbingannya, mulai dari kegiatan persiapan operasional,

penggunaan alat peraga, interaksi guru siswa, penguasaan

bahan, serta cara mengevaluasi kelas.

d. Selama masa evaluasi

1). Materi yang dievaluasi

a). Guru pamong mengevaluasi segala kegiatan mahasiswa

bimbingannya selama partisipasi sekolah baik di luar kelas

maupun di luar sekolah.

47

Page 48: Pedoman Akademik Fai

b). Guru pamong mengevaluasi penampilan belajar mengajar

mahasiswa bimbingannya pada masa ujian akhir yang meliputi

aspek:

- Sikap dan gaya guru.

- Penguasaan materi.

- Pandangan.

- Peragaan.

- Tulisan dan penggunaan papan tulis.

2). Penilaian

a). Guru pamong bersama-sama Kepala Sekolah/koordinator dan

pembimbing dari Fakultas memberikan penilaian kepada

mahasiswa bimbingannya.

b). Guru pamong beserta penguji lainnya menerapkan sistem

evaluasi serta pembobotan dan kriteria lainnya seperti

tercantum dalam pedoman evaluasi.

c). Guru pamong beserta penguji lainnya memutuskan

/merekomendasikan keberhasilan mahasiswa bimbingannya.

d). Guru pamong melaporkan hasil ujian akhir mahasiswa kepada

Fakultas (Tim Praktik Keguruan).

E. Prosedur Ujian

1. Kepala Sekolah/koordinator melaporkan jadwal dan daftar mahasiswa yang

akan mengikuti ujian akhir praktik mengajar ke tim praktik keguruan FAI

UNINUS.

2. Guru pamong beserta penguji lainnya melakukan evaluasi pada waktunya.

3. Mahasiswa dinyatakan lulus setelah semua penguji sepakat untuk

menyatakan LULUS berdasarkan pedoman evaluasi.

4. Masa ujian akhir praktik keguruan akan dilaksanakan berdasarkan jadwal

khusus yang disusun oleh Kepala Sekolah.

48

Page 49: Pedoman Akademik Fai

5. Mahasiswa yang tidak lulus diberi kesempatan untuk menampilkan satuan

pelajaran pada kelas paralel satu hari setelah ujian praktiknya dinyatakan

gagal/tidak lulus.

F. Proses Penampilan

1. Sebelum ujian akhir praktik keguruan, guru pamong memberi tugas

kepada mahasiswa bimbingannya untuk membuat satuan pelajaran sebagai

bahan ujian akhir.

2. Satu hari sebelum ujian akhir, guru pamong menerima satuan pelajaran

untuk dipelajari dan dievaluasi.

3. Guru pamong/penguji lainnya dengan segala berkas format ujian siap

untuk menguji penampilan akhir pada waktunya.

G. Tugas Mahasiswa Praktikan

1. Mendaftarkan untuk menjadi peserta praktik keguruan pada Fakultas.

2. Mengikuti orientasi praktik keguruan.

3. Melakukan observasi di lokasi praktik.

4. Menyusun laporan observasi lokasi.

5. Menyerahkan laporan pada Tim Praktik Keguruan.

6. Melaksanakan praktik keguruan di lokasi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

7. Mengikuti ujian praktik keguruan.

49

Page 50: Pedoman Akademik Fai

BAB IX

PANDUAN TEKNIK

PROSEDUR PEMBUATAN DAN UJIAN SKRIPSI

A. Ketentuan Umum

50

Page 51: Pedoman Akademik Fai

Skripsi dalah karya tulis ilmiah tertinggi bagi mahasiswa untuk menyelesaikan

Program Sarjana S-1 yang merupakan hasil penelitian sesuai dengan bidang

profesi program studi yang ditekuninya.

Skripsi dipertahankan kualitas dan keabsahan ilmiahnya dalam ujian

munaqasyah yang diadakan oleh Fakultas dan dihadiri Dosen Ahli.

B. Tahapan Pembuatan Skripsi

1. Mengajukan rencana penelitian untuk skripsi.

2. Seminar rencana penelitian.

3. Pengesahan rencana penelitian dan penentuan Dosen pembimbing.

4. Pelaksanaan penelitian dan bimbingan skripsi.

5. Persetujuan pembimbing dan Ketua Jurusan.

6. Pelaksanaan munaqasyah.

7. Penggandaan skripsi.

C. Pengajuan Rencana Penelitian

1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan 75% dari beban studi program S-1

diperkenankan mengajukan rencana penelitian untuk pembuatan skripsi.

2. Ketua Jurusan melakukan pengecekkan jumlah SKS yang telah diselesaikan

mahasiswa. Duplikasi masalah yang diteliti dan pengarahannya.

3. Rencana penelitian berisi judul penelitian, latar belakang masalah,

perumusan masalah, dan tujuan penelitian, kerangka pemikiran dan

hipotesis (kalau ada), dan langkah-langkah penelitian.

4. Rencana penelitian diajukan kepada Ketua Jurusan setelah dikonsultasikan

dan disetujui Pembimbing Akademik (PA).

D. Rencana Seminar Penelitian

1. Mahasiswa mengajukan usul seminar rencana penelitian atas persetujuan

Pembimbing Akademik.

51

Page 52: Pedoman Akademik Fai

2. Ketua Jurusan memimpin penyelenggaraan seminar rencana penelitian

yang dihadiri oleh beberapa Dosen yang direncanakan akan menjadi

pembimbing skripsi tersebut.

3. Seminar rencana penelitian boleh dihadiri mahasiswa lainnya.

4. mahasiswa pengusul menjelaskan rencana penelitiannya.

5. Ketua Jurusan, Dosen penguji, dan hadirin mengajukan beberapa

pertanyaan dan pendangan tentang rencana penelitian tersebut.

6. Bila dipandang perlu Ketua Jurusan dan Dosen penguji lain menolak untuk

menyarankan perbaikan rencana penelitian termasuk untuk dilakukan

seminar ulang.

E. Pengesahan Rencana Penelitian dan Penentuan Pembimbing

1. Ketua Jurusan merekomendasi rencana pemelitian yang sudah

disempurnakan kepada Dekan untuk ditetapkan judul dan Dosen

pembimbingnya.

2. Jumlah Dosen pembimbing sekurang-kuranya dua orang, yang salah

satunya secara otomatis adalah Dosen Pembimbing Akademik.

3. Mahasiswa berhak mengusulkan calon Dosen pembimbing skripsinya. Dan

Jurusan mempertimbangkan sesuai proporsi, keadaan dan kebutuhan.

F. Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan Skripsi

1. mahasiswa membuat rencana penelitian, kisi-kisi penelitian, tahapan kerja,

teknik pengimpul data, out line laporan, dan proses pelaksanaan penelitian

dengan selalu dan berkesinambungan berkonsultasi kepada Dosen

prmbimbinganya.

2. Bimbingan dilakukan oleh Dosen secara terus menerus dan integral, karena

skripsi dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh baik dalam proses,

metode, maupun isinya.

52

Page 53: Pedoman Akademik Fai

3. Pembimbing menyediakan waktu terjadwal satu hari tertentu perminggu di

kampus (ruang kerja atau ruang Dosen) untuk memberikan kesempatan

konsultasi dan pengarahan.

4. Dosen pembimbing berhak melakukan perubahan kerangka penulisan

skripsi setelah dibicarakan secara argumentatif dengan mahasiswa

bimbingannya dan pembimbing lainnya.

5. Mahasiswa melaksanakan penelitian setelah mendapat persetujuan Dosen

pembimbing tentang persiapan bahan dan alat pengumpul datanya.

6. Pembuatan laporan hasil penelitian mengacu pada out line yang telah

disepakati dan Pedoman Pembuatan Skripsi yang ditetapkan Dekan

Fakultas Agama Islam UNINUS.

G. Persetujuan Pembimbing dan Ketua Jurusan

1. Draft skripsi yang sudah disetujui, ditandatangani pembimbing, dan

diajukan kepada Ketua Jurusan untuk didaftar mengikuti ujian

munaqasyah.

2. Ketua Jurusan memeriksa skripsi dengan mengacu pada Pedoman

Pembuatan Skripsi Fakultas Agama Islam Uninus dan menandatangani

persetujuannya.

H. Ujian Skripsi

Ujian skripsi adalah ujian sidang dalam rangka menguji skripsi yang ditulis

oleh mahasiswa sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana strata

satu (S-1) dalam bidang PAI, PGMI atau Dakwah.

I. Syarat Mengikuti Ujian

1. Berstatus mahasiswa.

2. Telah lulus dalam ujian semua mata kuliah.

53

Page 54: Pedoman Akademik Fai

3. Telah lulus ujian praktikum.

4. Telah lulus ujian komprehensif.

5. Memiliki keterangan lulus Ta’aruf

6. Bebas pinjaman perpustakaan.

7. Menyerahkan dua eksemplar naskah skripsi yang sudah disetujui

pembimbing dan Ketua Jurusan.

8. terdaftar sebagai peserta dan apabila pada tanggal yang telah ditentukan

mahasiswa yang bersangkutan tidak hadir, maka ujiannya diundur pada

periode dua bulan berikutnya.

J. Syarat Penguji

1. Dosen berpangkat serendah-rendahnya lektor, atau dosen bergelar doktor,

serta Dosen yang diperlukan secara akademik.

2. Memiliki surat tugas dari Dekan Fakultas.

K. Materi Penguji

Materi pokok yang diuji ialah sebagaimana tergambar dalam kisi-kisi. Penguji

tidak diperkenankan menguji materi diluar kisi-kisi.

L. Kisi-kisi Ujian Skripsi

1. masalah yang dipertanyakan dalam ujian skripsi pada dasarnya meliputi

tiga hal, yaitu:

a. Apa yang diteliti.

b. Bagaimana cara meneliti.

c. Apa hasil yang diperoleh.

2. Secara rinci pertanyaan dalam ujian skripsi diarahkan pada komponen-

komponen berikut:

a. Masalah penelitian.

54

Page 55: Pedoman Akademik Fai

b. Kerangka pemikiran yang digunakan.

c. Keabsahan hipotesis (bila menggunakan hipotesis).

d. Ketepatan kisi-kisi dan indikator variabel penelitian.

e. Sumber data.

f. Metode penelitian (langkah-langkah penelitian).

g. Teknik analisis data.

h. Penguasaan isi skripsi, termasuk teori-teori yang digunakan.

i. Kesimpulan hasil penelitian.

j. Teknik penulisan.

M. Jumlah dan Ketentuan Penguji

1. Setiap mahasiswa diuji oleh dua orang penguji.

2. Ketua dan sekretaris sidang dapat merangkap sebagai penguji.

3. Pembimbing skripsi tidak menjadi penguji skripsi mahasiswa yang

dibimbingnya.

N. Penyerahan Naskah Skripsi

1. Naskah skripsi diterima penguji selambat-lambatnya dua hari sebelum ujian

berlangsung.

2. Naskah skripsi yang diserahkan kepada penguji adalah naskah skripsi yang

diketik rapi, belum dijilid.

O. Bentuk Ujian Skripsi

Ujian skripsi dilaksanakan dalam suatu sidang yang dipimpin oleh seorang

ketua sidang dan seorang sekretaris sidang.

P. Lama Ujian Skripsi

1. Setiap mahasiswa diuji oleh dua orang penguji paling lama 60 menit.

55

Page 56: Pedoman Akademik Fai

2. Setiap meja hanya menyelenggarakan ujian untuk sebanyak-banyaknya

lima orang mahasiswa yang diuji dalam sehari.

3. Satu meja ujian adalah satu unit sidang.

Q. Penilaian

1. Nilai deberikan dengan menggunakan rentang 0 – 100.

2. Dua orang penguji masing-masing memberikan nilai.

3. Nilai akhir skripsi ialah penjumlahan nilai dua orang penguji dan dua orang

pembimbing dibagi empat.

R. Penentuan Kelulusan

1. Teruji dinyatakan lulus bila nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya 60,

tidak ada yang memberikan nilai kurang dari 50, tidak ada perbaikan yang

mengharuskan teruji harus diuji ulang.

2. teruji dinyatakan ditangguhkan bila nilai yang diperoleh sekurang-

kurangnya 60 atau terdapat perbaikan prinsipil yang harus dilakukan.

Pengumumannya akan diberikan setelah yang bersangkutan melakukan

perbaikan yang telah disetujui oleh kedua penguji. Penguji harus

menjelaskan secara tertulis bagian-bagian yang harus diperbaiki dalam

selembar penilaian.

3. Teruji dinyatakan mengulang bila nilai yang diperoleh kurang dari 50 atau

bila para penguji sepakat agar teruji yang bersangkutan merombak skripsi

yang ditulisnya. Penyebab ketidaklulusan itu harus dituliskan dalam

selembar penilaian.

S. Pembukaan, Kata Akhir, Penutupan

1. Ujian dibuka oleh Dekan Fakultas.

2. Kata akhir (pelantikan sarjana) dilakukan oleh Dekan Fakultas.

56

Page 57: Pedoman Akademik Fai

3. Penutupan ujian dilakukan Dekan Fakultas.

T. Penggandaan Skripsi

1. Mahasiswa melakukan penyempurnaan skripsi sesuai rekomendasi penguji

munaqasyah.

2. Penyempurnaan skripsi selambat-lambatnya satu bulan sejak tanggal

pelaksanaan munaqasyah.

3. Skripsi yang telah disyahkan oleh penguji dan disetujui Ketua Jurusan

digandakan sekurang-kurangnya lima eksemplar dan ditandatangani oleh

pembimbing, penguji, dan Ketua Jurusan.

4. Warna cover skripsi untuk Fakultas Agama Islam adalah hijau muda. Dan

mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Skripsi.

BAB X

PEDOMAN PEMBUATAN SKRIPSI

A. Pengertian Skripsi

Yang dimaksud dengan skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh

mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studinya pada program sarjana (S1)

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

B. Fungsi dan Kedudukan Skripsi

Skripsi berfungsi sebagai alat komunikasi ilmiah antara mahasiswa, yang

menyelesaikan tugas akhir program S1 dengan masyarakat akademik dalam

rangka pengembangan ilmu. Skripsi, dengan demikian merupakan wahana untuk

melatih dan membiasakan berfikir ilmiah mahasiswa, sebagai ciri utama

masyarakat terdidik (akademis).

57

Page 58: Pedoman Akademik Fai

Secara kurikuler, di lingkungan Fakultas Agama Islam UNINUS Bandung,

skripsi merupakan tugas akhir yang bersifat intrakurilkuler dengan bobot 4 sks.

Dengan demikian, setiap mahasiswa wajib membuatnya.

C. Syarat dan Prosedur Pengajuan Proposal Skripsi

Setiap mahasiswa dapat mengajukan rencana penelitian (proposal) skripsi jika

telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah menyelesaikan (lulus) minimal 75 % seluruh mata kuliah program

studi, termasuk Metode Penelitian dan Statistik Pendidikan.

b. Tidak memiliki nilai E, dan jumlah nilai D maksimal 1 (satu) mata

kuliah (bukan mata kuliah kurnas)

c. Proposal penelitian yang telah dibuat diajukan ke ketua Jurusan untuk

mendapatkan pertimbangan mengenai kelayakan dan relevansinya

sebagai usulan karya ilmiah. Setelah mendapatkan persetujuan dari

Ketua Jurusan, selanjutnya diampaikan ke Fakultas. Setelah jumlah

proposal skripsi yang masuk dianggap memadai, Fakultas

mengumumkan jadwal seminar proposal skripsi. Selanjutnya Fakultas

menentukan dosen pembimbing I dan II.

D. Wilayah Penelitian untuk Penulisan Skripsi

Sesuai dengan jenis bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Agama Islam,

yakni bidang pendidikan (tarbiyah), kominikasi dan penyiaran Islam (dakwah)

dan muamalah perbankan Islam (Syariah), maka cakupan wilayah penelitian

dalam penyusunan skripsi juga harus terkait dengan dua bidang tersebut.

Sebagaimana kelazimannya yang berlaku dalam lingkungan perguruan

tinggi agama Islam, bidang-bidang tersebut dapat didekati dari segi doktrin / kitab

suci (kewahyuan), pemikiran (falsafi) dan gejala aktual yang timbul dalam

58

Page 59: Pedoman Akademik Fai

pengalaman nyata (empirik). Sehingga paling tidak ada 9 ruang lingkup wilayah

penelitian yang bisa dijadikan dasar pemilihan tema penelitian dalam skripsi.

Kesembilan ruang lingkup itu adalah tarbiyah kewahyuan, tarbiyah falsafi

dan tarbiyah empirik, dakwah kewahyuan, dakwah falsafi dan dakwah empirik,

syariah kewahyuan, syariah falsafi dan syariah empirik.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul skripsi yang termasuk dalam

sembilan ruang lingkup tersebut :

1. Tarbiyah kewahyuan :

“ Kajian tentang Nilai-Nilai Edukatif dalam Surat Luqman ayat 11-16 ”

2. Tarbiyah Falsafi :“ Hukuman dalam Pendidikan menurut Al-Ghazali ”

3. Tarbiyah Empirik :

“ Hubungan antara Latarbelakang Sosial Ekonomi Orangtua Murid

terhadap Prestasi Belajar di Sekolah : Studi Kasus di MAN I Bandung ”

4. Dakwah Kewahyuan :

“ Kewajiban Dakwah menurut Al-Quran ”

5. Dakwah Falsafi :

“ M. Natsir : Pemikirannya tentang Dakwah Islam di Indonesia “

6. Dakwah Empirik :

“ Pengaruh Dakwah melalui Televisi terhadap Pembentukan Kepribadian

Muslim : Studi kasus di Lingkungan Perumahan Pindad Kota Bandung “

7. Syariah Kewahyuan :

“ Etika Berbisnis dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits “

8. Syariah Falsafi :

“ Hukum Bunga Bank menurut Ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah “

9. Syariah Empirik :

“ Bank Konvensional dan Bank Syariah : Studi tentang tingkat Imunitas

masing-masing terhadap Gejolak Krisis Moneter “

59

Page 60: Pedoman Akademik Fai

BAGIAN-BAGIAN / SISTEMATIKA SKRIPSI

A. Bagian Awal

1. Halaman Sampul / Kulit Muka dan Halaman Judul

Halaman sampul memuat informasi tentang identitas judul, penulis dan lembaga

perguruan tinggi. Urutan penulisan dalam halaman sampul adalah sebagai

berikut :

a.Judul Skripsi, ditulis dengan huruf kapital semua dan tanpa diakhiri dengan

tanda titik atau tanda baca lain.

b.Keterangan tentang kedudukan skripsi dalam sistem pendidikan / program studi.

c. Nama penulis dan keterangan diri yang lain seperti nomor pokok (NPM).

d. Nama jurusan, fakultas dan perguruan tinggi .

e.Nama kota dan tahun penulisan, yaitu tahun Hijriyah dan Miladiyah.

Bentuk dan redaksi pada halaman judul persis sama dengan halaman sampul.

2. Abstrak / Ikhtisar

Abstrak atau ikhtisar merupakan paparan ringkas yang mencerminkan

seluruh unsur utama dari isi skripsi.

Abstrak dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mengetahui

keseluruhan isi dan hasil penelitian dalam skripsi dalam waktu singkat.

Mengingat abstrak sudah mencerminkan keseluruhan unsur utama skripsi, maka

jika sudah dibuat abstrak tidak perlu lagi dibuat ringkasan. Betapapun dari segi

bentuk dan penggunaan, keduanya dapat berbeda. Isi ringkasan lebih rinci,

sehingga hampir persis sama dengan tulisan lengkap. Sedangkan abstrak lebih

ringkas lagi. Ringkasan biasanya diletakkan pada bagian belakang karya tulis,

sedangkan abstrak biasanya diletakkan pada bagian awal karya tulis (skripsi).

3. Halaman Pengesahan

60

Page 61: Pedoman Akademik Fai

Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah

dipertanggungjawabkan dalam sidang munaqasyah. Hal-hal yang termuat dalam

lembar pengesahan antara lain :

a. Judul skripsi

b. Tanggal pelaksanaan munaqasyah

c. Nama-nama panitia dan penguji munaqasyah

d. Tandatangan panitia dan penguji yang dilakukan setelah skripsi diperbaiki

sesuai dengan petunjuk dan saran penguji / panitia ujian lainnya.

4. Halaman Persetujuan

Unsur-unsur yang terdapat dalam halaman persetujuan antara lain :

a. Judul skripsi

b. Nama pneulis dan NPM-nya

Nama pembimbing I dan II beserta NIP-nya.

5. Motto

Motto merupakan ungkapan singkat namun memiliki makna dan pesan

yang sangat dalam yang mengekspresikan jiwa penulis berkaitan dengan

penulisan skripsinya. Sedapat mungkin motto yang dipilih memiliki relevansi

dengan tema utama dalam skripsi yang disusun penulis. Motti tidak lebih dari

halaman.

6. Kata Pengantar

Kata Pengantar berisi ucapan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak

atas terselesaikannya penulisan skripsi. Ucapan terimakasih hanya diberikan

kepada pihak-pihak yang secara langsung/nyata memberikan kontribusi terhadap

proses penulisan dan penyelesaian skripsi. Urutan penulisannya adalah sebagai

berikut :

a. Dekan dan ketua jurusan yang bersangkutan.

61

Page 62: Pedoman Akademik Fai

b. Para pembimbing

c. Pimpinan lembaga/instansi tempat mengadakan penelitian, termasuk di

dalamnya adalah kepala perpustakaan bagi yang melakukan library researcrh.

d. Pihak lain yang nyata-nyata memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

7. Daftar Isi

Daftar isi memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan urutan

bagian-bagian suatu skripsi. Daftar isi dimaksudkan untuk memudahkan

pembaca mengetahui isi karya tulis/skripsi,sekaligus menemukan bagian-

bagiannya yang tertuang dalam bab dan sub-bab berdasarkan nomor halaman

masing-masing.

8. Daftar Tabel

Sebuah skripsi kadang-kadang dilengkapi dengan tabel. Jika tabel yang

dibuat lebih dari lima, perlu dibuatkan tabel tersendiri. Adapun hal-hal yang

termuat dalam daftar tabel adalah nomor tabel, teks isi tabel dan halaman tabel,

sesuai dengan nomor yang tercantum dalam halaman naskah.

B. Bagian Tengah

1. Pendahuluan

Isi pendahuluan merupakan penjelasan yang erat sekali hubungannya

dengan uraian yang dibahas dalam bab-bab. Dalam skripsi, pendahuluan sekaligus

menjadi bab I. Sebelum menjadi bab I, biasanya menjadi bahan ajuan (proposal)

atau sering disebut bakal calon skripsi. Secara lengkap hal-hal yang termasuk

dalam bagian pendahuluan meliputi : latarbelakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan langkah-langkah

penelitian. Selengkapnya akan diuntaikan sebagai berikut :

62

Page 63: Pedoman Akademik Fai

a. Latarbelakang Masalah

Latarbelakang masalah adalah penjelasan yang menjadi dasar, acuan atau alasan

timbulnya masalah penelitian. Ia dirumuskan dalam bentuk pernyataan-

pernyataan yang saling berhubungan, yang didalamnya mengandung kontradiksi

atau keunikan. Pengungkapan pernyataannya dilakukan secara deduktif, berawal

dari uraian yang bersifat umum dan berakhir pada hal-hal yang bersifat khusus.

Akan tetapi, keumuman uraian tersebut tidak terlalu jauh dari tema/topik

penelitian.

Latar belakang masalah bertolak dari adanya minat dan perhatian peneliti,

dalam hal ini adalah mahasiswa, terhadap sesuatu yang disinyalir mengandung

problematika/masalah. Dan masalah itu sendiri belum jelas solusinya, kecuali

setelah diadakan penelitian. Namun demikian, peneliti diperkenankan membuat

solusinya secara tentatif. Hal inilah yang biasanya dirumuskan dalam suatu

hipotesa.

Minat dan perhatian masahasiswa/peneliti terhadap suatu masalah, bisa

berasal dari berbagai situasi/lingkungan baik lingkungan pergulatan pemikiran

maupun lingkungan riil / sosiologis. Satu hal yang sangat penting diperhatikan

adalah bahwa masalah apapun yang dipilih, selalu berkisar pada salah satu ruang

lingkup wilayah penelitian sebagaimana diuraikan di muka. Dengan kata lain,

peneliti harus meyakinkan dirinya, pada wilayah yang manakah, tema itu dipilih

(kewahyuan, falsafi atau empirik).

b. Perumusan Masalah

Dalam penelitian, masalah menempati posisi yang amat sentral. Dari

masalah itulah, aspek-aspek lain dalam kerja penelitian akan menyesuaikan diri.

Semua kegiatan penelitian (tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan langkah-

langkah penelitian) harus diarahkan pada pencapaian solusi masalah.

c. Tujuan Penelitian

63

Page 64: Pedoman Akademik Fai

Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan perumusan

masalah, yang dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diperiksa dengan hasil

penelitian. Ia merupakan muiara dari suatu penelitian. Oelh karena itu, segenap

uapaya pokok diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut.

Secara teknis, kata kerja yang biasa digunakan dalam merumuskan tujuan

penelitian ini antara lain : untuk memahami, untuk menemukan, untuk mengetahui,

untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk membandingkan, untuk menguraikan

dan sebagainya.

d. Tinjauan Pustaka / Kerangka Teori

Tinjauan pustaka merupakan pijakan dan/atau arahan bagi kegiatan

penelitian berikutnya sekaligus sebagai rujukan dalam perumusan kerangka

berfikir peneliti (mahasiswa). rumusan tinjauan pustaka digali dari berbagai

informasi/bahan yang telah ditulis oleh para ahli atau peneliti sebelumnya yang

berhubungan dengan tema penelitian yang telah dipilih.

Tinjauan terhadap bahan pustaka memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan diteliti.

2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang akan dijadikan landasan berfikir.

3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan, sehingga mempermudah

peneliti dalam perumusan hipotesis.

4. Untuk menghindari terjadinya pengulangan dari suatu penelitian. Sebab

pengulangan tersebut merupakan pemborosan waktu, tenaga, dan biaya.

Secara sistematis, kegiatan penelusuran pustaka ini dapat dilakukan

dengan teknis sebagai berikut :

1. Melakukan inventarisasi terhadap sejumlah sumber yang memiliki relevansi

dengan tema/judul penelitian. Baik dari buku, laporan penelitian (skripsi, tesis,

disertasi), ensiklopedia, kamus, jurnal ilmiah, makalah, koran, majalah dan lain-

lain. Sumber-sumber tersebut sedapat mungkin memiliki bobot ilmiah yang tinggi

64

Page 65: Pedoman Akademik Fai

(bukan sekedar informasi), ditulis oleh pihak yang memiliki otoritas dalam

disiplin keilmuan tertentu.

2. Melakukan pemilihan topik dari bahan yang telah diinventarisir tersebut. hal ini

dapat dilakukan dengan cara melihat daftar isi atau sub judul dari masing-masing

sumber tersebut. Jadi, tidak semua isi buku/sumber dijadikan rujukan.

3. Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dari topik yang telah dipilih

tersebut. Hasilnya dihimpun dalam catatan tersendiri yang telah disediakan

khusus untuk kepentingan penelitian.

4. Menuliskan hasil penelaahan tersebut sesuai dengan kebutuhan sebagaimana

yang tercantum dalam rumusan dan pertanyaan masalah penelitian.

e. Kerangka Pemikiran

Jika tinjauan pustaka digali dari bahan yang ditulis oleh para ahli/peneliti

sebelumnya, maka kerangka pemikiran ‘sepenuhnya’ merupakan milik peneliti.

Sungguhpun proses perumusannya didasarkan atas informasi atau pandangan

yang terdapat dalam tinjuan pustaka, baik berupa konsep maupun teori.

Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga

dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan

teori dalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu

peristiwa/kejadian yang berisi gambaran hubungan sebab akibat diantara variabel-

variabel guna menjelaskan dan memprediksi suatu gejala.

Kerangka pemikiran berifat operasional yang diturunkan dari satu atau

beberapa teori, atau dari pernyataan-pernyataan yang logis. Ia berhubungan

dengan malasah penelitian dan menjadi pedoman dalam perumusan hipotesis

yang akan diajukan. Sebaiknya, kerangka pemikiran dilengkapi dengan skema

sederhana untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman dan cara kerja

peneliti.

65

Page 66: Pedoman Akademik Fai

f. Penyusunan Hipotesis

Hipotesis merupakan ‘jawaban sementara’ atau kesimpulan yang diambil

untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesa selalu

dirumuskan terutama pada penelitian yang menitikberatkan pada pengujian teori,

hubungan antar variabel, hubungan pengaruh dan sejenisnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengemukakan hipotesa :

1. Hipotesis hendaklah dirumuskan dengan kalimat pernyataan (statement) bukan

pertanyaan.

2. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat, sehingga dapat

dimengerti maknanya.

3. Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua variabel

atau lebih dan dapat diuji.

Hiptesis yang telah diuji dan terbukti kebenarannya, maka ia telah berubah

menjadi kesimpulan dan bahkan dapat pula merupakan teori baru yang telah

dilakukan pengujiannya.

g. Langkah-langkah Penelitian.

Langkah-langkah penelitian juga sering disebut sebagai prosedur

penelitian atau ada pula yang menggunakan istilah metodologi penelitian. Secara

garis besar, langkah-langkah penelitian meliputi kegiatan sebagai berikut : (1)

penentuan lokasi, populasi dan sampel (2) penentuan metode penelitian (3)

penentuan jenis dan sumber data (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik

analisis data. Uraian selengkapnya mengenai hal ini dapat dilihat dalam

pembahasan . mata kuliah Metodologi Penelitian.

2. Bab-bab Penguraian

Bagian ini merupakan inti suatu karya ilmiah/skripsi. Di dalamnya

memaparkan pokok masalah yang dibahas dengan menyajikan data yang

66

Page 67: Pedoman Akademik Fai

ditemukan dalam penelitian. Oleh karena itu ada yang menamainya sebagai bab

Data dan Pembahasan. Uraian pada bagian ini hendaknya dapat memberikan

petunjuk kepada pembaca di dalam memahami setiap langkah dan keseluruhan

pembahasan. Di samping itu, bagian ini harus menunjukkan kelengkapan,

ketaatasasan, keeksplisitan analisis dan kesimpulan materi yang dibahas.

Panjang lebar uaraian harus proporsional dengan pentingnya masalah yang

dibahas. Jika perlu, bagian isi dapat dijadikan lebih dari satu bab, bergantung pada

keluasan masalah yang dibahas. Pada bagian ini juga dikemukakan hal-hal berikut

: uraian masalah yang dibahas, analisis dan interpretasi, alustrasi atau contoh-

contoh, serta tabel, bagan dan gambar (kalau ada).

Uraian tentang hal-hal yang bersifat teoritis yang data-datanya sebagian

besar diperoleh dari hasil-hasil peneltitian kepustakaan ditempatkan pada

permulaan penguraian masalah. Sedangkan data beserta analisisnya yang

diperoleh melalui penelitian lapangan dibicarakan sesudahnya. Yang terakhir

adalah bagian kesimpulan.

3. Penutup : Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan pernyataan yang berupa hasil penafsiran dan

pembahasan data yang dilakukan dalam bab-bab terdahulu (penguraian), sebagai

jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Ia diinduksi

dari hasil pembahasan sebagaimana disajikan dalam bab-bab sebelumnya.

Kesimpulan (conclusion/natijah) bukanlah rangkuman atau ikhtisar (summary).

Pernyataan kesimpulan dapat berupa uraian (esai) atau berupa butir-butir yang

bernomor.

Dengan kesimpulan ini, dapat diperoleh informasi baru, perdapat baru,

pengukuhan terhadap pendapat lama atau koreksi terhadap pendapat lama yang

sangat berguna bagi pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian tersebut.

Pada bagian ini pula dapat dikemukakan saran penulis/peniliti yang dirasakan

perlu disampaikan kepada pembaca atau pihak lain yang terkait.

67

Page 68: Pedoman Akademik Fai

C. Bagian Akhir

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah atau

surat kabar atau artikel di dalam kumpulan karangan (antologi) yang digunakan

sebagai acuan di dalam pengumpulan data, analisis/pembahasan atau penyusunan

karya ilmiah. Semua sumber kepustakaan/acuan yang disebutkan di dalam catatan

pustaka harus dicantumkan di dalam daftar pustaka, dan diletakkan pada akhir

karangan. Catatan kuliah tidak dibenarkan sebagai sumber acuan, kecuali diktat

yang diterbitkan secara resmi.

Daftar pustaka merupakan persyaratan suatu karya ilmiah/skripsi. Di

samping itu, penyusunan daftar pustaka sebagai daftar acuan memudahkan

pembaca yang ingin menemukan sumber acuan yang dugunakan. Daftar pustaka

harus sudah dicantumkan sejak peneliti/mahasiswa mengajukan proposal

penelitian, walaupun bersifat sementara.

Sumber kepustakaan yang akan dijadikan sebagai daftar pustaka disusun

menurut abjad nama-nama pengarang. Jika nama pengarang atau lembaga yang

menerbitkan juga tidak ada, penyusunan daftar pustaka didasarkan pada kata

pertama judul, jika judul tersebut berbahasa Indonesia. Namun jika judul buku

atau artikel tersebut berbahasa Asing (Arab, Inggris, dsb.) maka penyusunan

daftar pustaka didasarkan pada kata kedua. Daftar pustaka tidak diberi nomor

urut.

Urutan penyebutan keterangan tentang buku sebagai sumber acuan adalah

sebagai berikut: nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit dan nama

penerbit. Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya, tetapi gelar kesarjanaan

tidak dicantumkan. Penulisan nama pengarang dilakukan dengan menyebutkan

nama akhir lebih dahulu, baru nama pertama. Diantara keduanya dipisahkan

68

Page 69: Pedoman Akademik Fai

dengan tanda koma. Cara penulisan seperti ini juga berlaku untuk nama Indonesia

yang terdiri dari dua kata atau lebih.

Contoh :

Swasono, Sri Edi., Cara Menulis Daftar Kepustakaan dan Catatan Kaki: untuk

Karangan dan Terbitan Ilmiah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984.

Jika tidak ada nama pengarang, maka yang dicantumkan nama lembaga

yang menerbitkan. Urutannya sebagai berikut: nama lembaga yang menerbitkan,

judul artikel, nama majalah, tahun terbitan keberapa (kalau ada), nomor

majalah/bulan terbitan, nomor halaman dan tempat terbit: nama penerbit, tahun

terbit.

Contoh :

Departemen Agama, Al-Quran dan terjemahannya,Jakarta: UI Press,

1973.

Adapun aturan penyebutan keterangan tentang majalah sebagai sumber

acuan adalah sebagai berikut: nama pengarang, judul artikel, nama majalah, tahun

terbitan keberapa (kalau ada), nomor majalah/bulan terbitan, nomor halaman dan

tempat terbit,tahun penerbit.

Contoh:

Hakiki, “Pendidikan Islam Indonesia: Antara Visi, Tradisi dan Perubahan Sosial”.

Dalam Mukaddimah III (3): 72-77. Yogyakarta,1990.

Urutan penyebutan keterangan tentang surat kabar sebagai sumber acuan adalah

sebagai berikut: nama pengarang, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit

dan tempat terbit,tahun terbit.

Contoh:

Turmudzi, Didi, “Restrospeksi Pendidikan Nasional”. Dalam Pikiran Rakyat. 24

Juni 2002. Bandung, 2002.

( Pembahasan selengkapnya tentang penulisan Daftar Pustaka, lihat : Sudjiman,

Panuti dan Dendy Sugono, Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:1996 )

69

Page 70: Pedoman Akademik Fai

2. Daftar Indeks

Indeks merupakan daftar kata yang menyatakan topik, istilah, nama

(orang, tempat atau negara), singkatan dan istilah penting lainnya yang dimuat

dalam tulisan karya ilmiah. Tujuan penyusunan indeks adalah untuk memudahkan

pembaca yang hendak mencari topik tertentu yang dibahas di dalam suatu karya

ilmiah. Indeks ditempatkan pada bagian akhir karya ilmiah sesudah daftar pustaka

dan lampiran.

Dalam penulisan skripsi, penyusunan indeks sangat baik jika dibuat,

meskipun masih sangat langka yang melakukannya. Penyusunan indeks sangat

membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Oleh karena itu, sebagai latihan

pembiasaan, untuk sementara indeks disusun untuk hal-hal yang tekait dengan

subjek/topik yang dianggap sangat perlu.

Indeks disusun menurut abjad, berelompok menurut huruf awal kata

dengan jarak antar kelompok empat spasi. Hanya kata yang pertama di dalam

tiap-tiap kelompok dan nama (orang, kota dan lainnya) diawali dengan huruf

kapital. Sesudah kata diberi tanda koma, dan dengan jarak satu ketukan

dicantumkan halaman yang bersangkutan.

Contoh :

Nahdlatul Ulama, 31, 45 ; nasionalis sekuler, 183

non-directive, 267 ; Nurjanah, 23

2. Lampiran / Appendix

Lampiran adalah bagian/tempat dalam suatu karya ilmiah yang memuat

keterangan atau informasi tambahan yang dianggap perlu untuk menunjang

kelengkapan karya ilmiah/skripsi. Keterangan yang dapat dilampirkan tergantung,

jenis, sifat, dan tujuan karya ilmiah. Misalnya korpus data, kuesioner, angket

pengumpul data, peta lokasi penelitian, tanda bukti penelitian, tabel, bagan,

gambar dan lain-lain yang tidak dapat dimasukan di dalam uraian karena terlalu

mengganggu penyajian.

70

Page 71: Pedoman Akademik Fai

Apabila lampiran itu cukup banyak, dapat dibuat Daftar Lampiran setelah

Daftar Isi dan Daftar Tabel. Urutan penulisan lampiran disusun sesuai dengan

urutan pembahasan yang memuat lampiran tersebut. Lampiran yang tidak

memiliki keterkaitan langsung dengan masalah yang dibahas, diletakkan pada

bagian paling akhir. Misalnya pedoman transliterasi, surat keterangan melakukan

penelitian dan lain-lain.

3. Daftar Riwayat Hidup

Daftar riwayat hidup (DRH) diletakkan pada bagian / halaman paling

akhir (setelah lampiran) dari karya ilmiah/skripsi. Di dalam DRH dicantumkan

nama, tempat tanggal lahir, alamat, riwayat pendidikan, perkawinan (nama istri

dan anak), pengalaman organisasi/pekerjaan, dan dilengkapi dengan foto terbaru

ukuran 4x6.

TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

A. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang dipergunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia.

Adapun jenisnya adalah ragam ilmiah adalah baku, logis, lugas, ringkas dan

obyektif. Kebakuan bahasa Indonesia tersebut secara formal mengacu kepada

kaidah bahasa Indonesia baku, baik struktur maupun kata yang berpedoman pada

buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,

berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

0543a/U/1997, tanggal 9 September 1997.

B. Penulisan Istilah Asing dan Daerah

Dalam hal skripsi menggunakan istilah asing (Arab, Inggris, Belanda dll) atau

daerah, jika belum ada penyesuaian ejaannya dalam bahasa Indonesia, maka

ditulis dengan huruf miring.

71

Page 72: Pedoman Akademik Fai

Misalnya : al-Quran al-Karim, al-akhlaq al-karimah (Arab),

Transfer of knowledge (Inggris), gono gini (Jawa),

Nyalindung ka geulung (Sunda)

Namun jika istilah tersebut sudah mengalami penyesuaian ejaan dalam

bahasa Indonesia, maka penulisannya dengan menggunakan padanan atau

serapannya tersebut, tidak perlu menggunakan huruf miring. Hal ini sekaligus

sebagai usaha pengembangan perbendaharaan istilah bahasa Indonesia.

Misalnya : ekstrakurikuler, akhlak yang mulia, dan sebagainya.

f. Penulisan Ayat Quran / Hadits

Kutipan ayat-ayat Al-Quran dan hadits harus ditulis dengan huruf Arab,

sebagaimana aslinya, lengkap dengan syakalnya. Khusus untuk menuliskan Al-

Quran, perlu dicantumkan nama dan nomor surat serta ayat yang diletakkan pada

akhir kutipan. Sedangkan pada penulisan hadits, perlu dicantumkan sanad dan

rawinya.

g. Transliterasi Arab-Latin

Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari abjad yang satu

ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini ialah penyalinan huruf-huruf

Arab dengan huruf Latin beserta perangkatnya. Dalam penyusunan skripsi di

lingkungan Fakultas Agama Islam khususnya dan Perguruan Tinggi Agama Islam

(PTAI) pada umumnya, transliterasi tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu,

ketentuan tentang transliterasi sangat penting.

Adapun pedoman transliterasi tersebut, mengacu kepada surat Keputusan

Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

158/1987 dan Nomor 0543b/U/1987.

Dalam Skripsi, pedoman transliterasi, diletakkan pada bagian lampiran.

h.Tehnik Pengetikan, Penjilidan dan Penggandaan

72

Page 73: Pedoman Akademik Fai

Skripsi diketik diatas kertas A4 80 gram. Diusahakan pengetikan skripsi

menggunakan komputer dengan jenis huruf Times New Roman, font size 12.

Batas margin atas 4 cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm dan kiri 4 cm.

Pengetikan dilakukan dengan jarak 2 spasi diantara baris yang satu dengan

baris yang lain di dalam teks. Jarak diantara judul bab dengan anak bab ( kalau

ada ) atau uraian adalah dua kali dua spasi ( 4 spasi ). Sedangkan judul tabel,

skema, dan gambar diketik 1,5 spasi. Penulisan halaman yang bertajuk misalnya

kata pengantar, lembar pengesahan, lembar persetujuan, daftar isi, dan bab-bab

baru selalu diletakkan di tengah dengan margin kiri dan kanan yang seimbang

(simetris).

Paragraf baru menjorok ke dalam adalah satu tab dari margin kiri naskah,

sejajar dengan kutipan langsung yang terpisah dari teks. Jarak antar paragraf tidak

perlu diperlebar, sehingga jarak diantara paragraf yang satu dengan yang lain dua

spasi.

Skripsi yang telah dimunaqasyahkan dan diperbaiki, dijilid dan

digandakan sebanyak 6 eksemplar. Dua eksemplar diserahkan kepada dua orang

pembimbing, 1 eksemplar untuk fakultas, 1 eksemplar untuk jurusan, 1 eksemplar

untuk UPT perpustakaan dan 1 eksemplar untuk mahasiswa yang bersangkutan.

Untuk menghindari kekeliruan, maka penjilidan dikordinasi oleh bagian

akademik FAI UNINUS.

i. Tehnik Penomoran Halaman

Halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, pengesahan, persetujuan

motto, dan daftar tabel diberi nomor urut dengan menggunakan angka Romawi

kecil ( i, ii, iii, iv dan seterusnya ). Khusus halaman judul, nomor halaman tidak

diterakan / ditulis. Halaman pendahuluan sampai dengan daftar pustaka, lampiran

atau indeks ( kalau ada ) diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab ( 1,

73

Page 74: Pedoman Akademik Fai

2, 3, dan seterusnya ). Nomor halaman diletakkan pada sudut atas dari margin

kanan dengan jarak 3 cm dari margin atas dan lurus margin kanan.

Pada halaman yang teksnya ditirunkan yaitu pada halaman yang bertajuk

kata pengantar, daftar isi, bab-bab baru, dan daftar pustaka dan sejenisnya nomor

halaman diletakkan di bawah di tengah dengan jarak 3 cm dari tepi bawah kertas.

Naskah skripsi ditulis paling sedikit 60 halaman, terhitung dari halaman

pendahuluan sampai dengan kesimpulan. Tidak termasuk bagian muka dan

lampiran.

j. Tehnik Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Pustaka

Di dalam penulisan karya ilmiah/skripsi. Mau tidak mau penulis mengutip

sumber informasi yang digunakan untuk menunjang pembahasan yang

diperlukan. Penulis dapat menyajikan kutipan tersebut baik secara langsung

maupun tidak langsung. Agar tidak terjadi kesalahan, maka perlu diketahui

dengan baik pedoman penulisannya.

1) Kutipan

Kutipan yang bersifat langsung dan sama benar dengan aslinya jika kurang dari

lima baris, maka penulisannya diletakkan dalam teks di antara tanda petik dengan

jarak sama dengan jarak baris di dalam teks, yaitu 2 spasi. Sementara, kutipan

langsung dan sama benar dengan aslinya yang lebih dari lima baris, penulisannya

diletakkan di bawah baris teks terakhir yang mendahulinya dengan jarak 1 spasi

dan menjorok ke dalam lima ketukan (lurus dengan paragraf baru).

Hindari terlalu banyak kutipan langsung, karena akan memberi kesan

bahwa penulis tidak mampu menangkap dan memahami gagasan dari bahan yang

dikutip.

2) Catatan Kaki

Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang

menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat, atau keterangan penyusun

mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang

74

Page 75: Pedoman Akademik Fai

berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan:

(1) nama pengarang, (2) koma, (3) judul buku, (4) koma, (5) kurung buka, (6)

tempat penerbit, (7) titik dua, (8) penerbit, (9) koma, (10) tahun terbit, (11)

kurung tutup, (12) koma, (13) nomor cetakan, (14) koma, (15) juz, dan (16)

nomor halaman.

Nama buku ditulis miring, halaman disingkat dengan h., dan juz disingkat

dengan (j.). Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang tercantum dalam

buku karangannya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., SH., Ir., dan sebagainya

tidak usah dicantumkan.

1. Kutipan buku yang ditulis hanya seorang diri

Contoh:

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), cet. Ke-2, h.7.

2. Kutipan buku yang ditulis oleh dua orang

Contoh:1Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: Rosda

Karya, 1999), cet. Ke-1, h. 50-52.

3. Kutipan buku yang ditulis oleh tiga orang atau lebih. Buku ini ada dua:

pertama, buku yang ada editornya; dan kedua, buku yang tidak ada editornya.

a. Contoh kutipan buku yang ada editornya:

Juhaya S. Praja,”Teori-teori Implementasi Hukum Islam di Indonesia” dalam Tjun Soemardjan (ed.). Sejarah dan Pembentukan Hukum Islam di Indonesia, (Bandung: Rosda Karya, 1987), h. 35.

1

75

Page 76: Pedoman Akademik Fai

b. Kutipan buku yang tidak ada editornya:

Apabila pengarangnya terdiri atas tiga orang atau lebih. Yang disebut

hanyalah pengarang pertama dan setelah tanda koma ditulis tanda et al. (diberi

garis bawah). Singkatan itu kepanjangan dari et alii (dengan orang lain); untuk

skripsi yang ditulis dalam bahasa Arab digunakan akharun; dan dalam bahasa

Indonesia diganti dengan dkk. (dan kawan-kawan). Contoh:

J.S. Coleman, et.al., Equality of Education Opportunity, (Washington D.C.: U.S. Government Printing Office, 1966), p. 15.

Apabila dua buah sumber atau lebih dikarang oleh orang yang sama,

apabila ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus disebutkan nama

pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Di sini digunakan

istilah op.cit ataupun loc.cit, untuk yang halamannya sama.

BAB XI

PANDUAN TEKNIK

TATA TERTIB MAHASISWA

A. Ketentuan Umum

1. Tata tertib adalah ketentuan ketentuan yang bersifat normatif yang

mengatur begaimana seharusnya sikap, perilaku, dan penampilan

mahasiswa FAI UNINUS baik dalam kaitannya dengan pemenuhan

terhadap hak-haknya maupun penunaian terhadap kewajibannya.

76

Page 77: Pedoman Akademik Fai

2. Mahasiswa adalah mahasiswa FAI UNINUS yang terdaftar dan memenuhi

persyaratan administrasi yang telah ditetapkan oleh FAI UNINUS.

3. Hak adalah sesuatu yang diperoleh sebagai konsekuensi logis dari status

dan posisinya sebagai mahasiswa FAI UNINUS.

4. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh

mahasiswa FAI UNINUS.

5. Larangan adalah sesuatu yang mengikat dan tidak boleh dilakukan oleh

mahasiswa FAI UNINUS.

6. Pelanggaran tata tertib adalah setiap sikap perilaku dan penampilan

mahasiswa yang dianggap bertentangan dengan tata tertib ini.

7. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar

tata tertib yang ketentuannya diatur dalam tata tertib ini.

8. Pimpinan FAI UNINUS adalah pejabat struktural yang memiliki otoritas

untuk menerapkan, mengawasi, dan mengenakan sanksi terhadap

pelanggaran tata tertib. Unsur pimpinan ini disesuaikan dengan struktur

kelembagaan yang adad di FAI UNINUS.

9. Pengurus Lembaga Kemahasiswaan adalah mahasiswa yang terdaftar

secara administratif pada tahun berjalan dan menjadi fungsionaris dalam

salah satu organisasi kemahasiswaan intra Universiter

B. Maksud dan Tujuan

Maksud:

1. Terjamin tegaknya peraturan dan ketertiban kegiatan mahasiswa FAI

UNINUS.

2. Terlindunginya hak-hak yang harus diterima mahasiswa FAI UNINUS.

77

Page 78: Pedoman Akademik Fai

3. Menjadi jelas hak dan kewajiban, larangan, dan sanksi yang berlaku bagi

mahasiswa FAI UNINUS.

Tujuan:

1. Memberikan landasan, arah, dan petunjuk bagi mahasiswa FAI UNINUS

dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan norma-norma

akademik dan norma-norma Islam.

2. Menjamin terciptanya ketertiban dan suasana kampus FAI UNINUS yang

kondusif bagi terlaksananya penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan

Tinggi.

3. Memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional

dan tujuan UNINUS.

C. Waktu Kegiatan Kemahasiswaan

1. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan dilaksanakan sesuai dengan

kalender akademik yang telah ditetapkan oleh UNINUS.

2. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar

waktu yang telah ditetapkan sebagaimana ayat 1 di atas, dan atau karena

libur harus sepengetahuan dan seizin pimpinan FAI UNINUS.

3. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan dilaksanakan dengan lebih

mengedepankan penalaran ilmiah dan tidak mengganggu jalannya

kegiatan akademik yang telah ditetapkan oleh UNINUS.

4. Pengurus atau anggota organisasi Lembaga Kemahasiswaan yang

melakukan tugas organisasi atau bekerja di luar waktu yang telah

ditetapkan harus mendapatkan rekomendasi Pembantu Dekan III bagi

kegiatan organisasi intra tingkat Fakultas dan atau Jurusan.

D. Penggunaan Fasilitas Kampus

78

Page 79: Pedoman Akademik Fai

1. Penggunaan fasilitas kampus harus sepengetahuan dan seizin pimpinan dan

atau pejabat yang berwenang mengurus fasilitas kampus.

2. Dalam penggunaan fasilitas kampus harus senantiasa menjaga dan

memelihara kebersihan, ketertiban, dan keamanan.

3. Dalam hal penggunaan fasilitas kampus untuk kegiatan kemahasiswaan

harus menyampaikan jadwal acara kegiatan.

4. Selain lembaga kemahasiswaan intra universiter tidak diperkenankan

menggunakan fasilitas kampus, kecuali atas sepengetahuan dan seizin

pihak pimpinan UNINUS.

E. Penyampaian Pesan dan Kritik Sosial

1. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial secara lisan terhadap

kebijaksanaan pemerintah dan atau kebijaksanaan pimpinan Fakultas harus

dilakukan secara etis dengan lebih mengutamakan nilai-nilai kesopanan

dan akhlakul karimah.

2. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial sebagaimana ayat 1

diatas, tidak dibenarkan mengganggu jalannya proses kegiatan akademik

serta senantiasa memperhatikan keamanan dan ketertiban dilingkungan

kampus.

3. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial sebagaimana ayat 1

diatas, dalam bentuk pemasangan spanduk, pamplet, sebaran, dan

sejenisnya harus senantiasa memperhatikan dan menjaga kebersihan,

ketertiban, dan keindahan kampus.

F. Hak Mahasiswa

1. Mengembangkan kebebasan mimbar akademik melalui penyampaian pesan

atau aspirasi dan kritik sosial secara etis dan bertanggung jawab.

79

Page 80: Pedoman Akademik Fai

2. Mendapat bimbingan dan arahan dari pimpinan dan atau Dosen dalam

rangka melaksanakan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

3. Mendapat perlakuan yang layak dan kesempatan yang sama dalam bidang

akademik, kemahasiswaan dan atau pengembangan minat, bakat, dan

kesejahteraan.

4. Memperoleh kesempatan yang sama dalam memanfaatkan sarana dan

prasarana UNINUS dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan

organisasi kemahasiswaan intra universiter sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

5. Mengajukan cuti akademik yang ketentuannya diatur dalam peraturan

tersendiri.

6. Memperoleh penghargaan dari FAI UNINUS bagi mahasiswa yang

berprestasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

G. Kewajiban Umum Mahasiswa

1. Menjunjung tinggi ajaran Islam, Pancasila, UUD 1945, dan Kode Etik

Mahasiswa UNINUS.

2. Menjaga dan memelihara kewibawaan serta nama baik almamater,

pimpinan, dan civitas akademika FAI UNINUS baik didalam maupun

diluar kampus.

3. Mematuhi dan mentaati pelaksanaan segala bentuk peraturan FAI UNINUS

baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

4. Menjaga dan memelihara stabilitas dan suasana lingkungan kampus yang

kondusif, asri, dan ilmiah.

5. Menjaga dan memelihara batas-batas pergaulan yang sopan sesuai dengan

norma-norma kesusilaan dan norma-norma Islam.

80

Page 81: Pedoman Akademik Fai

H. Kewajiban Khusus Mahasiswa

1. Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan lingkungan kampus pada

umumnya dan sekretariat lembaga kemahasiswaan pada khususnya.

2. Melaksanakan registrasi atau herregistrasi tepat pada waktunya.

3. Melaksanakan dan mengikuti kegiatan Kuliah Ta’aruf , orentasi Studi,

Praktikum, KKN dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya dengan penuh

rasa tanggung jawab.

4. Mengambil dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) tepat pada waktunya.

5. Memiliki dan memlihara Kartu Tanda Mahasiswa dan kartu-kartu lainnya

yang berhubungan dengan administrasi akademik.

6. Menggunakan jalan kampus dan tempat-tempat beristirahat lainnya dengan

tertib dan sopan.

7. Memarkirkan kendaraan dengan tertib pada tempatnya.

8. Menghormati dan menjunjung tinggi akhlakul karimah kepada pimpinan,

Dosen, karyawan, dan sesama mahasiswa baik diluar maupun didalam

kampus.

9. Menghargai dan mentaati setiap keputusan musyawarah lembaga-lembaga

kemahasiswaan.

10. Menjaga dan memelihara fasilitas belajar dan fasilitas kampus lainnya.

11. Menyampaikan nasihat atau teguran kepada sesama mahasiswa dan

melaporkan segala bentuk pelanggaran atas Tata Tertib ini kepada pihak

pimpinan FAI UNINUS.

12. Menggunakan jas almamater pada waktu ujian dan kegiatan-kegiatan

akademik lainnya yang ketentuannya diatur tersendiri.

13. Berpakaian dan berambut rapih serta sopan sesuai dengan kaidah-kaidah

urf dan nilai-nilai ke-Islaman.

81

Page 82: Pedoman Akademik Fai

14. Pakaian wajib mahasiswa dalam mengikuti kegiatan akademik di FAI

UNINUS adalah celana panjang (bukan jeans), sepatu, kemeja, dan kaos

berkerah (kecuali dalam kegiatan olahraga).

15. Pakaian wajib mahasiswi dalam kegiatan akademik di kampus FAI

UNINUS adlah baju lengan panjang dengan ukuran baju paling tinggi 10

cm di atas lutut dan berjilbab (menutup kepala dan dada), rok yang

panjangnya sampai mata kaki atau celana panjang (bukan jeans) yang

tidak mempertontonkan lekuk tubuh, dan bersepatu/sendal sepatu yang

pantas (kecuali dalam kegiatan olah raga dapat menyesuaikan).

I. Larangan yang bersifat Umum

1. Dilarang melanggar ajaran Islam, Kode etik, Tata tertib mahasiswa, dan

peraturan-peraturan lainnya yng ditetapkan oleh FAI UNINUS.

2. Dilarang Mencemarkan nama baik dan kehormatan almamater serta civitas

akademika FAI UNINUS.

3. Dilarang melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan gangguan

ketertiban, kebersihan, dan keindahan di lingkungan kampus FAI

UNINUS.

4. Dilarang melanggar batas-batas pergaulan yang berdampak pada penodaan

nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.

5. Dilarang melakukan tindakan penghasutan dan tindakan-tindakan kriminal

lainnya baik didalam maupun diluar kampus.

J. Larangan yang bersifat Khusus

1. Mengganggu ketertiban pelaksanaan perkuliahan.

2. Melanggar Tata Tertib Ujian.

3. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan sikap dan nilai-nilai

kejujuran ilmiah seperti: tindakan plagiat, karya ilmiah dibuatkan oleh

orang lain, membuatkan karya ilmiah orang lain, memalsukan nilai, tanda

82

Page 83: Pedoman Akademik Fai

tangan, cap/stempel, ijazah dan surat-surat berharga lainnya yang terkait

dengan administrasi akademik.

4. Menjadikan sekretariat organisasi lembaga kemahasiswaan sebagai tempat

menginap dan tempat melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji lainnya.

5. Tidak menghargai dan tidak mentaati setiap keputusan hasil musyawarah

lembaga-lembaga kemahasiswaan.

6. Melakukan pergaulan bebas dengan yang bukan muhrimnya baik didalam

maupun diluar kampus yang dapat mengarah pada perbuatan asusila dan

pelanggaran norma agama.

7. Memakai sendal, kaos oblong, bercelana tidak sopan, berambut panjang,

atau tidak berwarna yang tidak alami, memakai kalung, anting dan

perhiasan lainnya yang tidak sesuai bagi mahasiswa ketika mengikuti

kegiatan perkuliahan, memasuki kantor atau kegiatan-kegiatan lainnya.

8. Berpakaian ketat, tembus pandang, dan berlengan pendek, berdandan

berlebihan (bagi mahasiswi) yang dapat mengundang dan menimbulkan

fitnah ketika mengikuti kegiatan perkuliahan, memasuki kantor atau

kegiatan-kegiatan lainnya.

9. Berbahasa kasar dan kotor kepada pimpinan, Dosen, Karyawan, dan sesama

mahasiswa.

10. Merokok pada waktu mengikuti kegiatan-kegiatan akademik.

11. Merusak dan mengotori fasilitas belajar dan fasilitas kampus lainnya.

12. Melakukan tindakan teror dan kriminal, meliputi:

a. Membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak.

b. Mengancam, memfitnah, dan menyakiti pimpinan dan karyawan serta

sesama mahasiswa.

c. Melakukan tindakan kekerasan, penyiksaan, dan tindakan-tindakan

anarkis lainnya.

83

Page 84: Pedoman Akademik Fai

d. Melakukan pembunuhan, perampokan, pencurian, dan pelanggaran

hukum lainnya.

13. Mengunjungi tempat-tempat maksiat seperti lokalisasi pelacuran, tempat

perjudian, diskotik, dan tempat sejenisnya, kecuali dalam kepentingan

yang dibenarkan menurut kaidah akademik serta mendapat persetujuan

dan izin pimpinan.

14. Memiliki, membawa, mengedarkan, dan menggunakan segala macam

obat-obatan terlarang dan minuman keras serta media pornografi.

15. Perbuatan-perbuatan lainnya yang dianggap melanggar atau menodai nilai-

nilai kepatutan dan kepantasan dalam pergaulan hidup di perguruan tinggi

dan di lingkungan masyarakat.

K. Ketentuan Pemberian Sanksi

1. Sanksi dapat dijatuhkan terhadap mahasiswa yang tidak melaksanakan

kewajiban dan melanggar larangan sebagaimana dijelaskan pasal-pasal

dalam Tata Tertib ini.

2. Pemberian sanksi dilakukan oleh pihak pimpinan setelah melalui proses

penelitian terhadap masalahnya secara cermat, akurat, dan adil.

3. Dalam kasus tertentu, sebelum penetapan saksi oleh pimpinan terlebih

dahulu pihak pimpinan dapat membentuk Tim penanganan khusus yang

bertugas untuk meneliti, menelaah, menguji, dan mengevaluasi terhadap

munculnya suatu kasus.

4. Kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang

memerlukan proses hukum baik pidana maupun perdata akan diserahkan

sepenuhnya kepada pihak berwenang.

L. Jenis Sanksi

1. Sanksi Ringan, berupa:

84

Page 85: Pedoman Akademik Fai

a. Sanksi moral dalam bentuk permintaan maaf.

b. Sanksi material berupa ganti rugi atas barang yang rusak dan atau

hilang.

c. Teguran/peringatan secara lisan dan atau tertulis.

d. Surat peringatan yang tembusannya disampaikan kepada orang tua dan

atau Dosen pembimbing akademik.

e. Dikeluarkan dari ruang kuliah.

f. Sanksi-sanksi lain yang dapat dikategorikan ringan.

2. Sanksi Menengah, berupa:

a. Tidak berhak mengikuti dan mendapatkan pelayanan akademik dan

kegiatan kemahasiswaan.

b. Penangguhan atau pembatalan hasil ujian termasuk ujian komprehensif

dan munaqasyah.

c. Tidak diperbolehkan mengikuti ujian.

d. Tidak mendapat pelayanan administratif.

e. Tidak diperbolehkan duduk sebagai fungsionaris pada lembaga

kemahasiswaan.

f. Sanksi lainnya yang dapat dikategorikan menengah.

3. Sanksi Berat, berupa:

a. Skorsing dari kegiatan akademik dan kemahasiswaan selama periode

tertentu yang ditetapkan pimpinan FAI UNINUS.

b. Penangguhan ijazah, kesarjanaan, dan transkip nilai dalam jangka

waktu tertentu.

c. Pencabutan hak, ijazah, dan gelar kesarjanaan.

d. Pemberhentian atau pemecatan status kemahasiswan dengan hormat.

e. Pemberhentian atau pemecatan status kemahasiswan dengan tidak

hormat.

85

Page 86: Pedoman Akademik Fai

f. Sanksi lainnya yang dapat dikategorikan berat.

M. Pertimbangan Penerapan Sanksi

Dalam menerapkan jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa

sebagaimana diatur di atas, perlu beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan unsur

kesengajaan yang direncanakan atau karena ketidaktahuan dalam

melakukan perbuatan yang melanggar.

2. Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan

pengulangan dari perbuatan serupa yang pernah dilakukan sebelumnya atau

bukan.

3. Ruang lingkup dan pengaruh diakibatkan dari perbuatan melanggar tersebut

baik dirinya, lingkungannya maupun kelembagaan akademik FAI

UNINUS.

N. Pengawasan

1. Pengawasan Tata Tertib ini dilakukan oleh Tim Pengawas yang terdiri atas:

Dekanat, Jurusan, dan mahasiswa.

2. Tim Pengawas berwenang memberikan masukan kepada pihak pengambil

keputusan dalam pemberian sanksi.

O. Prosedur Pemberian Sanksi

1. Penerapan sanksi ringan dapat dilakukan secara langsung baik oleh Rektor,

Dekan, Ketua Jurusan, Dosen, dan Tim Advokasi Mahasiswa setelah

melalui proses pemeriksaan secara akurat dengan senantiasa

mempertimbangkan unsur-unsur mendidik dalam penerapan sanksi

tersebut.

86

Page 87: Pedoman Akademik Fai

2. Penerapan sanksi menengah dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung baik oleh Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, dan Dosen setelah

melalui proses pemeriksaan secara akurat dengan senantiasa

mempertimbangkan unsur-unsur mendidik dalam penerapan sanksi

tersebut.

3. Penerapan sanksi berat, dilakukan oleh Rektor atas saran dan pengajuan

Dekan Fakultas, Jurusan, dan Tim Khusus yang dibentuk menangani kasus

tertentu.

4. Khusus penerapan sanksi pemecatan status kemahasiswaan ditetapkan

melalui Surat Keputusan Rektor.

5. Sebelum SK Rektor diterbitkan sebagaimana dimaksud ayat 4 diatas,

mahasiswa dapat mengajukan keberatan/pembelaan sebagai bahan

pertimbangan rapat Senat Universitas atau Rapat Pimpinan UNINUS.

P. Ketentuan penutup

1. Dengan berlakunya Tata Tertib Mahasiswa UNINUS, maka ketentuan-

ketentuan lain dinyatakan tidak berlaku.

2. Hal-hal lain yang tidak/belum diatur dalam Tata Tertib Mahasiswa

Fakultas Agama Islam UNINUS ini akan ditetapkan dalam peraturan

tersendiri.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

BAB XII

PANDUAN TEKNIK

PERPINDAHAN MAHASISWA

A. Ketentuan Umum

1. Yang dimaksud dengan perpindahan mahasiswa aalah pindahan dari

Perguruan Tinggi lain ke FAI UNINUS.

87

Page 88: Pedoman Akademik Fai

2. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa dari luar FAI UNINUS yang

karena alasan tertentu pindah ke FAI UNINUS.

B. Syarat Pindah ke FAI UNINUS

1. Tersedia tempat (lowongan) pada Jurusan yang dituju.

2. Menyerahkan transkip nilai dari Jurusan.

3. Pindahan akan dikonversi nilai transkripnya.

4. Mahasiswa tersebut tidak pernah tersangkut dalam hal yang tidak baik

dalam belajar di PT, seperti pelanggaran moral, kriminal, dan sebagainya

(dibuktikan dengan surat keterangan dari Dekan Fakultasnya).

5. Perpindahan dilakukan pada waktu registrasi/herregistrasi.

6. Mengajukan surat perpindahan yang dilampiri:

a. Surat keterangan pindah dari PT asal, dan keterangan tentang point 3

dan 4.

b. Transkip nilai.

c. Keterangan kelakuan baik.

C. Proses Pindah

1. Surat permohonan kepindahan diajukan kepada Rektor melalui Dekan,

dengan menyebutkan alasan pindah.

2. Bila calon mahasiswa pindahan diterima, maka Dekan Fakultas

bersangkutan menerbitkan Surat Keputusan Konversi al:

a. Mata kuliah serta jumlah SKS dari PT asal yang diakui dan diterima

sebagai pindahan.

b. Mata kuliah serta jumlah SKS dari kurikulum Fakultas bersangkutan

yang harus ditempuh oleh mahasiswa pindahan tersebut.

c. Batas waktu studi dan waktu evaluasi yang harus ditaati oleh

mahasiswa pindahan yang bersangkutan.

88

Page 89: Pedoman Akademik Fai

D. Pindahan dari FAI UNINUS

1. Mahasiswa yang keluar dan pindah dari FAI UNINUS tidak dalam status

cuti studi, sedang dalam skorsing atau gugur studi dan putus studi.

2. Mahasiswa bersangkutan harus mengajukan permohonan tertulis kepada

Rektor melalui Dekan, dilampiri kuitansi pembayaran SPP semester akhir.

3. Rektor menerbitkan Surat Keterangan/Pindahan Studi atas permintaan

sendiri dengan lampiran transkip nilai dan tanda bukti lunas SPP.

E. Pindahan Jurusan di Lingkungan FAI UNINUS

1. Pindah Jurusan di lingkungan Fakultas hanya berlaku bagi mahasiswa yang

tidak dalam status cuti studi,sedang dalam skorsing atau gugur studi dan

putus studi.

2. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah jurusan

kepada Dekan, dengan mengemukakan alasan kepindahan dan selanjutnya

Dekan akan membuat Surat Keputusan tentang kepindahan itu.

3. Mahasiswa yang diterima kepindahanya, harus melakukan :

a. Herregisterasi sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Menunjukkan kwitansi pembayaran SPP ke Fakultas.

BAB XIII

KURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

89

Page 90: Pedoman Akademik Fai

Kurikulum Fakultas Agama Islam disusun berdasarkan Kurikulum yang

berlaku secara nasional, yang terdiri atas komponen :

1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

2. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK).

3. Matakuliah Berkarya (MKB).

4. Matakuliah Perilaku berkarya (MPB).

5. Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

KODIFIKASI MATAKULIAH

Kodifikasi Matakuliah berlaku setiap jurusan atas tujuh digit, yaitu :

Digit 1,2,3 : Menunjukkan jurusan.

Digit 4 : Menunjukkan semester.

Digit 5 : menunjukkan besarnya SKS.

Digit 6,7 : menunjukkan nomor urut matakuliah pada setiap

semester.

KOMPONEN MPK

NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER1 PAI 1201 Pancasila 2 12. PAI 1202 Metodologi Studi Islam 2 13. PAI 1203 Ulum al-Qur’an 2 14. PAI 1204 Ulum al-Hadits 2 15. PAI 1205 Ilmu Alamiah Dasar 2 16. PAI 1206 Bahasa Indonesia 2 17. PAI 1207 Bahasa Arab I 2 18.. PAI 2201 Bahasa Arab II 2 29. PAI 3201 Bahasa Arab III 2 310. PAI 1208 Bahasa Inggris I 2 111. PAI 2202 Bahasa Inggris II 2 212. PAI 3202 Bahasa Inggris III 2 313. PAI 1210 Ushul al-Fiqh 2 114. PAI 2209 Kewarganegaraan 2 2

90

Page 91: Pedoman Akademik Fai

J U M L A H 28

KOMPONEN MKK

NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER1. PAI 2203 Filsafat Umum 2 22. PAI 2204 Al-Fiqh I 2 23. PAI 3203 Al-Fiqh II 2 34. PAI 4201 Al-Fiqh III 2 45. PAI 2205 Al-Hadits I 2 26. PAI 3204 Al-Hadits II 2 37. PAI 4202 Al-Hadits III 2 48. PAI 2206 Al-Tafsir I 2 29. PAI 3205 Al-Tafsir II 2 310. PAI 4203 Al-Tafsir III 2 411. PAI 2207 Ilmu Pendidikan I 2 212. PAI 3206 Ilmu Pendidikan II 2 313. PAI 2208 MKPAI. I 2 214. PAI 3207 MKPAI. II 2 315. PAI 3209 Akhlak/Tasawuf 2 316. PAI 3210 Psikologi Umum 2 317. PAI 4208 Filsafat Pendidikan Islam 2 418. PAI 5204 Filsafat Ilmu 2 519. PAI 4207 Psikologi Agama 2 420. PAI 5308 Ilmu Pendidikan Islam 3 521. PAI 2210 Sejarah Peradaban Islam 2 222. PAI 6209 Masail Al-Fiqhiah al-haditsah 2 623. PAI 7205 Ilmu Kalam 2 7

J U M L A H 47

KOMPONEN MKB

NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER

1. PAI 1209 Computer 2 12. PAI 4204 Ststistik Pendidikan I 2 43. PAI 5201 Statistik Pendidikan II 2 54. PAI 6204 Metodologi Penelitian I 2 65. PAI 7202 Metodologi Penelitian II 2 76. PAI 3008 Praktik Ibadah 0 3

91

Page 92: Pedoman Akademik Fai

7. PAI 5209 Qira’at al-Kutb 2 58. PAI 7404 Praktik Pengalaman Lapoangan 4 79. PAI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 810. PAI 8603 Skripsi 6 8

J U M L A H 26

KOMPONEN MPB

NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER

1. PAI 6206 Administrasi Pendidikan I 2 62. PAI 7204 Administrasi Pendidikan II 2 73. PAI 4205 Perencanaan Sis. Pengajaran I 2 44. PAI 5202 Perencanaan Sis. Pengajaran II 2 55. PAI 4206 Pengem.Sis. Evaluasi PAI. I 2 46. PAI 5203 Pengem.Sis. Evaluasi PAI. II 2 57. PAI 5205 Strategi Belajar Mengajar I 2 58. PAI 6201 Strategi Belajar mengajar II 2 69. PAI 7306 Kapita Selekta Pendidikan 3 710. PAI 6205 Pengembangan Kurikulum I 2 611. PAI 7203 Pengembangan Kurikulum II 2 712. PAI 8302 Komprehensif 3 813. PAI 6207 Psikologi Pendidikan 2 6

J U M L A H 28

KOMPONEN MBB

NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER1. PAI 4209 Micro Teaching 2 42. PAI 5206 Bimbingan Konseling 2 53. PAI 5207 Media Pengajaran I 2 54. PAI 6202 Media Pengajaran II 2 65. PAI 6203 Telaah.Kur.PAI di SLTP/A. I 2 66. PAI 7201 Telaah Kur.PAI di SLTP/A. II 2 77. PAI 6208 Jasa Kewirausahaan 2 6

J U M L A H 14

92

Page 93: Pedoman Akademik Fai

MATAKULIAH PILIHAN

NO. KODE MATAKULIAH SKS SMT. KET.1. PAI 1411 Komputer 4 I MKB2. PAI 3211 Praktik Tilawah 2 III MKB3. PAI 4210 Telaah.Kurikulum.RA/TK 2 IV MBB4. PAI 5310 Jasa Kewirausahaan 3 V MBB5. PAI 6210 Telaah Kurikulum MI/SD 2 VI MBB6. PAI 7308 Bimbingan Skripsi 3 VII MKB

J U M L A H 16

A. Urutan Matakuliah pada setiap semester

SEMESTER I

NO. KODE MATAKULIAH SKS KET.1. PAI 1201 Pancasila 2 MPK2. PAI 1202 Metodologi Studi Islam 2 MPK3. PAI 1203 Ulum al-Qur’an 2 MPK4. PAI 1204 Ulum al-Hdits 2 MPK5. PAI 1205 Ilmu Alamiah Dasar 2 MPK6. PAI 1206 Bahasa Indonesia 2 MPK7. PAI 1207 Bahasa Arab I 2 MPK8. PAI 1208 Bahasa Inggris I 2 MPK9. PAI 1209 Komputer 2 MPK10. PAI 1210 Ushul al-Fiqh 2 MPK

J U M L A H 20

SEMESTER II1. PAI 2201 Bahasa Arab II 2 MPK2. PAI 2202 Bahasa Inggris II 2 MPK3. PAI 2203 Filsafat Umum 2 MKK4. PAI 2204 Al-Fiqh. I 2 MKK5. PAI 2205 Al-Hadits. I 2 MKK6. PAI 2206 Al-Tafsir. I 2 MKK7. PAI 2207 Ilmu Pendidikan. I 2 MKK8. PAI 2208 MKPAI. I 2 MKK9. PAI 2209 Kewarganegaraan 2 MPK10. PAI 2210 Sejarah Peradaban Islam 2 MKK

J U M L A H 20

93

Page 94: Pedoman Akademik Fai

SEMESTER III1. PAI 3201 Bahasa Arab III 2 MPK2. PAI 3202 Bahasa Inggris III 2 MPK3. PAI 3203 Al-Fiqh. II 2 MKK4. PAI 3204 Al-Hadits. II 2 MKK5. PAI 3205 Al-Tafsir. II 2 MKK6. PAI 3206 Ilmu Pendidikan. II 2 MKK7. PAI 3207 MKPAI. II 2 MKK8. PAI 3008 Praktik Ibadah 0 MKB9. PAI 3209 Akhlak/Tasawuf 2 MKK10. PAI 3210 Psikologi Umum 2 MKK

J U M L A H 18

SEMESTER IV1. PAI 4201 Al-Fiqh. III 2 MKK2. PAI 4202 Al-Hadits. III 2 MKK3. PAI 4203 Al-Tafsir. III 2 MKK4. PAI 4204 Ststistik Pendidikan. I 2 MKB5. PAI 4205 Perencanaan Sistem Pengajaran. I 2 MPB6. PAI 4206 Pengembangan Sis.Evaluasi PAI. I 2 MPB7. PAI 4207 Psikologi Agama 2 MKK8. PAI 4208 Filsafat Pendidikan Islam 2 MKK9. PAI 4209 Micro Teaching 2 MBB

J U M L A H 18

SEMESTER V1. PAI 5201 Ststistik Pendidikan. II 2 MKB2. PAI 5202 Perencanaan Sistem Pengajaran. II 2 MPB3. PAI 5203 Pengembangan Sis.Evaluasi PAI. II 2 MPB4. PAI 5204 Filsafat Ilmu 2 MKK5. PAI 5205 Strategi Belajar Mengajar. I 2 MPB6. PAI 5206 Bimbingan Konseling 2 MBB7. PAI 5207 Media Pengajaran. I 2 MBB8. PAI 5308 Ilmu Pendidikan Islam 3 MKK9. PAI 5209 Qira’at al-Kutb 2 MKB

J U M L A H 19

94

Page 95: Pedoman Akademik Fai

SEMESTER VI1. PAI 6201 Strategi Belajar Mengajar. II 2 MPB2. PAI 6202 Media Pengajaran. II 2 MBB3. PAI 6203 Telaah Kurikulum PAI di SLTP/A. I 2 MBB4. PAI 6204 Metodologi Penelitian. I 2 MKB5. PAI 6205 Pengembangan Kurikulum. I 2 MPB6. PAI 6206 Administrasi Pendidikan. I 2 MPB7. PAI 6207 Psikologi Pendidikan 2 MPB8. PAI 6208 Jasa Kewirausahaan 2 MBB9. PAI 6209 Masa’il al-Fiqhiah al-Haditsah 2 MKK

J U M L A H 18

SEMESTER VII1. PAI 7201 Telaah Kurikulum PAI di SLTP/A. II 2 MBB2. PAI 7202 Metodologi Penelitian. II 2 MKB3. PAI 7203 Pengembangan Kurikulum. II 2 MPB4. PAI 7204 Administrasi Pendidikan. II 2 MPB5. PAI 7205 Ilmu Kalam 2 MKK6. PAI 7306 Kapita Selekta Pendidikan 3 MPB7. PAI 7407 Praktik Pengalaman Lapangan 4 MKB

J U M L A H 17

SEMESTER VIII1. PAI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 MKB2. PAI 8302 Komprehensif 3 MPB3. PAI 8603 Skripsi 6 MKB

J U M L A H 13

95

Page 96: Pedoman Akademik Fai

B. Deskripsi Matakuliah.

1. PANCASILA (MPK)

Deskripsi

Bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam memahami dan

menghayati dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945 dari sudut etis,

historis, yuridis, sosiopolitis, dan filosofis untuk membentuk nilai, sikap, serta

tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai warga negara

96

Page 97: Pedoman Akademik Fai

yang baik. Diharapkan dapat mejadi landasan bagi calon guru PAI dalam

pengembangan studi Pancasila di Sekolah.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami pengertian Pancasila, UUD, dan GBHN.

2. Mampu memahami metode pendekatan dan penghayatan Pancasila.

3. Mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan pribadi dan

masyarakat.

4. Mampu memahami hakekat GBHN sebagai pola umum pembangunan

nasional.

SUBSTANSI MATERI

1. Kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah.

2. Proses pembentukan BPUPKI serta penyusunan sila-sila pancasila dan UUD

1945, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pengesahan

Pancasila dan UUD 1945.

3. Manusia dan pandangan hidup. Lembaga yang mewujudkan pandangan hidup,

hubungan pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan dasar

negara.

4. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha

Esa, pertumbuhan kesadaran berbangsa, sejarah singkat berdirinya RI dan

integrasi nasional.

5. Latar belakang perlunya P4: Ideologi golongan sebelumnya Orde Baru, masa

depan pergantian generasi peranan Orde Baru, P4 sebagai kesepakatan

nasional.

6. Pancasila: penjabaran nilai-nilai Pancasila, uraian sila demi sila.

7. Hubungan Pancasila dan UUD 1945.

8. Pengertian UUD 1945 dan pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.

9. Pancasila dan UUD 1945 dalam kurun waktu ORLA dan ORBA.

10. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945.

97

Page 98: Pedoman Akademik Fai

11. Sistem pemerintahan negara menurut Demokrasi Pancasila.

12. Hubungan antar negara, hubungan warga negara dengan pemerintah menurut

UUD 1945.

13. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

14. Pembangunan Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945.

REFERENSI

1. Dardji Darmodiharji, Orientasi Singkat Pancasila;2. Ditjen Bimas Depag, P4 dan Islam.3. Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila;4. Notonegoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila.5. Sekneg RI, UUD 1945, P4, dan GBHN (Buku Merah).6. ______, Bahan Penataran P4, UUD 1945, dan GBHN (Buku Kuning).

2. KEWARGANEGARAAN (MPK)

DESKRIPSI

Matakuliah ini secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip

kewarganegaraan. Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak

dan kewajiban warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan

pembekalan kepada mahasiswa agar ia dapat mengembangkan dirinya menjadi

warganegara Indonesia yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban (Smart

and good citizen).

KOMPETENSI

1. Mampu memahami pentingnya kewarganegaraan bagi kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

2. Mampu mengimplementasikan sebagai warganegara dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Mampu memilih metode dalam mengajarkan kewarganegaraan.

4. mampu mengevaluasi Kewarganegaraan dalam proses mengajar.

98

Page 99: Pedoman Akademik Fai

SUBSTANSI MATERI

1. Civic Intelligent (Kecerdasan Warganegara) yang meliputi: Civic Knowledge

(Pengetahuan kewargaan), Civic Skills (Keterampilan kewargaan) dan civic

dispositions (Sikap Kewargaan).

2. Konsep identitas nasional.

3. Negara dan kewwarganegaraan.

4. Konstitusi, pemerintahan dan hubungan sipil-militer.

5. Hubungan agama dan Negara.

6. Civi society, demokrasi dan hak asasi Manusia (HAM).

REFERENSI

1. Craig Calhoun (Ed.), Social theory and the politics of identity.

2. Khairan dkk, Pendidikan politik bagi warganegara.

3. C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia.

4. Charle L.Coehran, Civil-Militery Relations.

5. Bachtiar Effendi, Islam dan Negara.

6. Arief Budiman, State and Civil society.

7. Frans Magnis Suseno, Mencari sosok demokrasi: sebuah telaah Filosofis.

8. baharuddin Lopa, Al-Qur’an dan Hak Asasi Manusia.

3. TAFSIR I (MKK)

DESKRIPSI

Mata kuliah yang membahas tentang ayat-ayat yang mengandung ajaran tentang

Allah, manusia, kenabian, moral. Kepedulian sosial, ibadah, dan ilmu

pengetahuan. Mata kuliah ini merupakan realisasi pendalaman ulum Al-Qur’an

dan mendasari pengkajian Tafsir II.

KOMPETENSI

1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,

manusia, dan alam.

99

Page 100: Pedoman Akademik Fai

2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,

manusia, dan alam.

3. Kemampuan mempraktikkan dalam kehidupan ayat-ayat yang berkenaan

dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam.

SUBSTANSI MATERI

1. Tafsir ayat-ayat dalm surat al-Fatihah.

2. Ayat-ayat tentang Allah, manusia, dan alam.

3. Ayat-ayat tentang risalah dan akherat.

4. Ayat-ayat tentang ibadah dan ilmu pengetahuan.

5. Ayat-ayat tentang hubungan antar agama.

6. Ayat-ayat tentang makna Islam dalam Al-Qur’an.

7. Ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran, dan moral.

8. Ayat-ayat tentang gender.

REFERENSI

1. Abdul Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah.2. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kayssyaf.3. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an.4. Hamka, Tafsir al-Azhar.5. Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir.6. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.7. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah.8. Taba Rabai, Tafsir al-Mizan.

4. TAFSIR II (MKK)

DESKRIPSI

Membahas tentang ayat-ayat kependidikan, mulai dari masalah kewajiban belajar

mengajar, tujuan pendidikan, subjek pendidikan, objek pendidikan sampai ke

metodologi pengajaran. Merupakan kelanjutan dari Tafsir I dan menjadi pra syarat

untuk mempelajari Tafsir III.

100

Page 101: Pedoman Akademik Fai

KOMPETENSI

1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.

2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.

3. Kemampuan menerapkan ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan dalam

kehidupan.

SUBSTANSI MATERI

1. Kewajiban belajar mengajar meliputi Surat Al-‘alaq:1-5, Al-Ghasiyah: 17-20,

Ali Imran: 190-191, Al-Taubah: 122; dan Al-Ankabut: 20 dan 29.

2. Tujuan Pendidikan meliputi Surat Ali Imran: 138-139, Al-Fath: 29, Al-

Hajj:41, Az-Zariyat:56, dan Hud:61.

3. Subjek Pendidikan meliputi Surat Al-Rahman:5-6, Al-Nahl:43-44, dan Al-

Kahfi:66.

4. Objek Pendidikan meliputi Surat al-Tahrim: 6, Al-Syura:214, Al-Taubah:122;

dan Al-Nisa:170.

5. Metode Pengajaran meliputi Surat Al-Maidah:67, Al-Nahl:125, Al-A’raf:176-

177, dan Ibrahim:24-25.

REFERENSI

1. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.2. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.3. Hamka, Tafsir al-Azhar.4. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.5. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.

5. TAFSIR III (MKK)

DESKRIPSI

Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, tanggung jawab

sosial, hak, kewajiban, dan sifat-sifat pemimpin serta hubungan muslim dengan

101

Page 102: Pedoman Akademik Fai

non muslim. Karena itu mata kuliah ini sangat berguna untuk mengembangkan

kehidupan sosial.

KOMPETENSI

1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,

dan kepemimpinan.

2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,

dan kepemimpinan.

3. Kemampuan menerapkan dan mengamalkan ayat-ayat yang berkenaan dengan

ekonomi, sosial, dan kepemimpinan dalam kehidupan.

SUBSTANSI MATERI

1. Etika berekonomi meliputi Surat al-Nisa:29 dan 32, Al-Jumu’ah:9-11, Al-

Fathir:29, Al-Taubah:34-35, Al-Anfal:69, Al-Baqarah:188.

2. Produksi meliputi Surat Al-Nahl:65-69 dan 80-81, Hud:37, Al-Hadid: 27.

3. Efisiensi dan kejujuran meliputi Surat Al-Isra: 26-29, Al-Muthaffiin:1

4. Tanggung jawab sosial meliputi Surat Adz-Dzariyat: 19, Al-Ma’arij:24-25,

Al-Baqarah:177,195 dan 261, Al-Nisa:36-37.

5. Melindungi golongan lemah meliputi Surat Al-Fajr:17-20, Al-Balad:11-18,

Al-Dluha:7-11, Al-Ma’un:1-7, Al-Baqarah:177, Ali-Imran:92, Al-Nisa:36-38.

6. Hak dan kewajiban Pemimpin meliputi Surat Al-Nisa:105, Al-Maidah:99, Al-

Anbiya:107, Al-Isra:105, Al-Furqan:56.

7. Sifat-sifat Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:31, 59, 79 dan 80, Al-Ahzab:36

8. Mentaati Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:144, Al-Nisa:59 dan 80, Al-

Hasyr:7.

9. Prinsip mengeluarkan pendapat meliputi Surat Al-Hujurat:11-13, Al-

An’am:54-55, Al-Kahfi:28-30, Ali Imran:60.

10. Hubungan muslim-non muslim meliputi Surat Al-Maidah:78-83, Al-

Baqarah:100-101, Ali Imran:69, 75, 128, Al-Nisa:51-53.

REFERENSI

102

Page 103: Pedoman Akademik Fai

1. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.2. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.3. Hamka, Tafsir al-Azhar.4. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.5. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.6. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.

6. HADITS I (MKK)

DESKRIPSI

Merupakan realisasi pemahaman Ulum al-Hadits, terutama yang dapat mendorong

penghayatan terhadap petunjuk-petinjuk Rasulullah mengenai keimanan,

keikhlasan, dosa besar, tanda-tanda ,unafiq, pentingnya kesehatan dan lingkungan,

serta kepatuhan terhadap amalan wajib dan menghindari setiap yang haram. Mata

kuliah ini relevan dijadikan dasar pertimbangan untuk pengembangan bahan ajar

PAI dabn syarat baghi pengambilan Hadits II.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami dan menghayati petunjuk-petunjuk Nabi berkenaan

dengan masalah-masalah keimanan dan keikhlasan.

2. Kemampuan ememahami dan menghayati beberapa hala yang wajib dipatuhi

den wajib dihindari, baik kapasitas sebagai makhluk maupun sebagai anggota

masyarakat.

SUBSTANSI MATERI

1. Masalah Iman, Islam, Ihsan, dan hari kiamat.

2. Masalah Keikhlasan beramal dan dosa besar, meliputi: kedudukan niat,

Istiqomah beramal, tujuh macam dosa besar, larangan membunuh anak,

menjadi saksi palsu, dan tanda-tanda kemunafikan.

3. Tingkah laku terpuji dan tercela, meliputi: orang yang baik akhlaknya,

kejujuran membawa pada kebajikan, yang beehak dihormati, berbaikan

dengan tetangga, masalah buruk sangka, kesopanan di jalan, Ghibah, dan

larangan berlaku boros.

103

Page 104: Pedoman Akademik Fai

4. Kesehatan dan lingkungan, meliputi: pentingnya mu’min yang kuat, lima

fitrah manusia, bersikat gigi, jika terjadi wabah, larangan menelantarkan

lahan, sedekah, dan menanam pohon.

5. Persaudaraan sesama muslim.

6. Masalah menuntut ilmu, meliputi: dua hasad yang diperkenankan,

perbandingan membaca Al-Qur’an dengan yang tidak, hilangnya ilmu karena

tidak ada ilmuwan, serta baik buruk dalam menuntut ilmu.

7. Mencari rizki dan peduli sosial, meliputi: memberi lebih baik dari meminta,

larangan hidup individualis, membuang duri di jalan, melapangkan orang lain,

larangan menganiaya kucing, dan menyantuni anjing.

REFERENSI

1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.3. An-Nawawi, Syarah Muslim.4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.5. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.6. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.7. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.8. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.

7. HADITS II (MKK)

DESKRIPSI

Membahas realisasi iman, Islam, dan Ihsan dalam hubungan urgensi ibadah wajib

dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara

berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad menurut hadits Nabi. Mata

kuliah ini akan mendasari bahan ajar PAI dan syarat untuk pengambilan mata

kuliah Hadits III.

KOMPETENSI

104

Page 105: Pedoman Akademik Fai

1. Kemampuan memahami petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,

ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian

bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

2. Kemampuan menerapkan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,

ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian

bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

3. Kemampuan menyampaikan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan

sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara

berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

SUBSTANSI MATERI

1. Toharoh yang mambahas: membersihkan kencing dan jilatan anjing, berwudlu

yang sempurna, tayamum, dan mandi junub.

2. Ibadah sholat, meliputi: sholat pada waktunya, keutamaan sholat, sholat qasar,

dan jama’, dan sholat malam.

3. Masalah amar ma’ruf nahi munkar, meliputi: yangg halal, haram, dan subhat,

penegak kebenaran, selalu muncul mencegah kemunkaran, dan menyuruh

beramar ma’ruf.

4. Pakaian dan hiasan, meliputi: cara berpakaian, pakaian yang menyeret tanah,

memakai cincin emas, masalah tato, dan tahi lalat, serta berpakaian lawan

jenis.

5. Aturan pergaulan, meliputi: larangan berduaan tanpa muhrim, bergaul dengan

ipar, dan macam-macam zina anggota tubuh.

6. Aturan nikah: nikah sebagai sunnah, memilih calin istri, larangan nikah

mut’ah, mahar nikah, dan wali nikah.

7. Mendidik anak.

8. Masalah jihad meliputi: arti jihad, motivasi jihad, jihad sebagai amal utama,

berbakti pada orang tua, dan menyantuni janda, orang miskin sebagai jihad

fisabilillah.

105

Page 106: Pedoman Akademik Fai

REFERENSI

1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.3. An-Nawawi, Syarah Muslim.4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.5. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.6. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Tekstual dan Konsptual.7. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.8. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.9. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.10. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.11. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits.12. _____, Fathu al-Bari.

8. HADITS III (MKK)

DESKRIPSI

Membahas hadits-hadits Nabi yang berkenaan dengan kezuhudan, sikap

menghadapi musibah, masa berkabung, pengajaran massal, kewarisan,

mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan. Sebagai bahan ajar mata kuliah ini

bersifat antisipatif perluasan wawasan bagi calon guru agama.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap

menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan.

2. Kemampuan mengamalkan dan menerapkan petunjuk nabi berkenaan dengan

kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan

pemerintahan.

3. Kemampuan menyampaikan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan,

sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan

pemerintahan.

SUBSTANSI MATERI

106

Page 107: Pedoman Akademik Fai

1. Surga, neraka, dan kezuhudan, meliputi: neraka terlindungi syahwat, adzab

turun terkena bagi semua anggota masyarakat, tiga hal menyertai jenazah,

memandang yang lebih rendah, perbandingan makan orang beriman dengan

orang kafir.

2. Musibah dan ampunan Allah: musibah sebagai penghapus dosa dan masa

berkabung bagi wanita.

3. Da’wah dan pengajaran, meliputi: permintaan da’wah kaum wanita, cara

mengajar secara bertahap, wajah dan suara Nabi tatkala berda’wah, Nabi tak

pernah bicara kasar, mempermudah dan mempersulit.

4. Jual beli, riba’ dan hutang, meliputi: larangan jual beli ijon, keharaman hasil

menjual daging, upah pelacur, Riba’ Fadhl, menunda pembayaran hutang,

memberi tempo pelunasan hutang.

5. Harat warisan untuk ahli waris, maksimalnya wasiat, wakaf hasil tanaman

tanah milik, serta larangan menyerobot tanah.

6. Masalah hudud, meliputi: hukuman bagi pezina, hukuman razam bagi wanita

hamil, nisab potong tangan karena mencuri, hukuman bagi peminum khamar,

larangan minta pembebasan hukuman had, bebas hukuman akherat setelah

dihukum didunia.

7. Kepemimpinan dan penyogokan, meliputi: tanggung jawab setiap pemimpin,

pemimpin sebagai pelayan,,larangan ambisius memimpin, betas ketaatan pada

pemimpin, wanita sebagai kepala negara, larangan menyogok, pejabat yang

menerima hadiah, dan bendahara yang mendapat pahala.

REFERENSI

1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.3. An-Nawawi, Syarah Muslim.4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.5. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.6. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.7. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.

107

Page 108: Pedoman Akademik Fai

8. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.9. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.10. _____, Fathu al-Bari.

9. FIQH I/IBADAH (MKK)

DESKRIPSI

Matakuliah ini membahas tata cara beribadah yang meliputi thaharah, shalat,

zakat, puasa, dan haji, termasuk dasar hukum dan syarat-syarat pengamalannya.

Mata kuliah ini merupakan bekal utama untuk dijadikan dasar pengembangan

bahan ajar PAI.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami tata cara beribadah.

2. Kemampuan melaksanakan ibadah secara benar.

3. Kemampuan mengajarkan ibadah kepada orang lain dengan benar.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, dasar hukum, hakikat, dan hikmah ibadah.

2. Tata cara tharah dari hadats dan najis: wudlu, mandi, dan tayamum.

3. Tata cara mengerjakan shalat: wajib, sunnat, khauf, jama’, dan qasar.

4. tata cara mengurus jenazah dari hal memandikan, mengkafani, dan menyolati

jenazah.

5. Zakat: harta yang dizakati,: mustabiq dan macam-macamnya.

6. Masalah puasa Ramadhan, Puasa sunat, dan cara-cara melaksanakannya.

7. Pengertian, macam, cara pelaksanaan, dan perbedaan haji dengan umrah.

REFERENSI

1. Ali-Fikri, Ushul al-Ahkam fi Arkam al-Islam.2. Al-Jurjani, Hikmatu al-Tasyri wa fal-safatuhu.3. Al-Sayid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah.4. Ibnu Rusyd, Bidayatul al-Mujtahid.5. T.M. Hasbi Ashshiddieqy, Kuliah Ibadah.

108

Page 109: Pedoman Akademik Fai

10. FIQH II/MU’AMALAT (MKK)

DESKRIPSI

Membahas kemu’amalatan dimulai dari hak dan kewajiban individu atas harta

benda, pemilikan serta aktivitasnya dalam rangka mewujudkan komunikasi sosial

secara Islami. Sebagai mata kuliah profesi, mata kuliah ini akan mendasari

pengembangan bahan ajaran PAI.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami pengaturan kewajiban dan hak atas harta benda

manurut syariat Islam.

2. Kemampuan mempedomani ajaran Islam yang berkaitan dengan muamalah

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kemampuan menerapkan syariat Islam berkaitan dengan muamalah.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian tentang Mu’amalh, harta, dan aqad serta macam-macam dan

kedudukannya.

2. Jual-beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa.

3. Khiyar dan adai serta pemecahan permasalahannya.

4. Perkongsian dan kerja sama atas lahan semisal musaqah dan masalahnya.

5. Bagi hasil, hibah, shadaqah, hadiah, dan permasalahannya.

6. Pengertian macam-macam dan kedudukan hukum riba.

7. Masalah-masalah Bank, Deposito, Kredit, dan lain-lain.

REFERENSI

1. Abu Zahrah, Al-Buhu fi Al-Riba, Kairo, 1962.2. Abdul Al-Raziq Al-Sanhuri, Masadir Al-Haq fi Al-Fiqh Al-Islami, Beirut,

1954.3. Ali Al-Khafifi, Ah-Kam Al-Mu’amalah, Al-Syariyah, Kairo, 1952.4. Ali Fikri, Mu’amalahu Al-Madiyah wa Al-Adabiyah, Kairo, 1956.5. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah.6. Helmi Karim, Fiqh Mu’amalat, Rajawali Press, 1998.

109

Page 110: Pedoman Akademik Fai

11. FIQH III/MUNAKAHAT DAN MAWARIS (MKK)

DESKRIPSI

Membahas tata aturan pernikahan, perceraian, dan kewarisan secara Islami

sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang hak, kewajiban, dan aktivitas atas

harta benda. Mata kuliah ini pun bersifat antisipatif untuk mendasari

pengembangan bahan ajar PAI.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami tata aturan pernikahan dalam Islam.

2. Kemampuan memahami tata aturan kewarisan dalam Islam.

3. Kemampuan menerapkan tata aturan pernikahan dalam Islam.

4. Kemampuan menerapkan tata aturan kewarisan dalam Islam.

5. Kemampuan menyelesaikan masalah pernikahan dan kewarisan dengan

berpedoman pada syariat Islam.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, tujuan, hukum, rukun, dan syarat pernikahan.

2. Masalah mahram, khitbah, dan mahar dalam pernikahan.

3. Hak dan Kewajiban suami istri serta pendidikan anak.

4. Masalah poligami, napkah, dan kedudukan harta dalam pernikahan.

5. Nusyuz, syiqaq, Ila, dan Fungsi hakim dalam penyelesaiannya.

6. Masalah talaq, iddah, dan ruju’.

7. Sebab, syarat, dan halangan pewarisan.

8. Penggolongan ahli waris dan haknya masing-masing.

9. Penyelesaian masalah aul, radd, musyarah, dan gharawain.

10. Kewarisan anak jinah, bayi dalam kandungan, orang mafqud, dan banci.

11. Masalah waris di Indonesia.

REFERENSI

1. A. hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Munakahat.

110

Page 111: Pedoman Akademik Fai

2. Amir Syarifuddin, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan adat Minangkabau.

3. Fathur Rahman, Ilmu Waris.4. Hasanaen Muhammad Mahluf, Al-Mawaris fi Al-Syafiyah Al-Islamiyah.5. M. hasbi Ash-Syddieqy, Fiqh Al-Mawaris.6. Sayid Sabiq, Fiqhu Al-Sunnah.

12. FIQH IV/JINAYAH (MKK)

DESKRIPSI

Membahas jenis-jenis kejahatan dan sangsi hukumannya menurut ketentuan Allah

dan Rasulnya, baik yang berkaitan dengan diri, harta, dan akibat-akibat makan

atau minum. Mata kuliah ini bersofat antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah

yang muncul di kalangan siswa SLTP dan SMU.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami jenis-jenis kejahatan dan sangsinya menurut ajaran

Islam.

2. Kemampuan menginternalisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan

jinayah.

3. Kemampuan menyelesaikan masalah kejahatan dan sangsinya dengan

mempedomani ajaran Islam.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, dasar, tujuan, dan unsur-unsur jinayah.

2. Masalah percobaan dan kerjasama berbuat jarimah.

3. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah qishash-diyat.

4. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah hudud.

5. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah ta’zir.

6. Pengertian, macam, tujuan, dan sebab-sebab hapusnya hukuman.

111

Page 112: Pedoman Akademik Fai

7. Masalah makanan dan minuman yang haram dimakan.

REFERENSI

1. Abdul al-Qodir Audah, Al-Tasyri al-Jina’i al-Islami.2. Abu Zahrah, Al-Jarimah wa al-Uqubatu fi Fiqh al-Islami.3. Ahmad Fathi Bahansi, Al-Jaraim fi Fiqh al-Islami.4. A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.5. A. Hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Jinayah.

13. BAHASA ARAB (MPK)

DESKRIPSI

Diarahkan untuk mendorong, membimbing, dan membina kemampuan mahasiswa

untuk berbahasa Arab fushah, baik aktif maupun pasif. Serta menumbuhkan sikap

positif terhadap bahasa tersebut. Kemampuan berbahasa Arab aktif yaitu

kemampuan menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi secara lisan

maupun tulisan. Kemampuan berbahasa Arab pasif yaitu kemampuan untuk

memahami bahasa Arab lisan dan tulisan.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami seluk beluk bahasa Arab, khususnya aspek gramatikal.

2. Mempunyai kemampuan dasar untuk memahami tek berbahasa Arab.

3. Mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab secara sederhana.

SUBSTANSI MATERI

1. Kata dan pembagiannya.

2. Kalimat dan pembagiannya.

3. I’rab dan bina.

4. Fi’il dan bagiannya.

5. Isim dan pembagiannya.

6. Mudzakar dan Mu’anast.

7. Dhomir dan pembagiannya.

112

Page 113: Pedoman Akademik Fai

REFERENSI

1. Muhammad Muharam, Al-Kitabh Al-Kiro’at.2. Mustafagulaini, Jami’u durus Al-Arobiyah.3. Nahwu Wadih.4. Pusbinsa IAIN SGD Bandung, Bahasa Arab.

14. AKHLAK/TASAWUF (MKK)

DESKRIPSI

Berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir akhlaqiah tasawuf secara

kronologis sejak masa klasik, pertengahan hingga modern.

KOMPETENSI

1. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi berpikir

tasawuf secara tepat dan benar.

2. Kemampuan menginternalisasikan tasawuf secara tepat dan benar dalam

kehidupan sehari-hari.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, dasar-dasar Qur’ani dan perkembangan tasawuf.

2. Kerangka berpikir irfani mengenai dasar-dasar filosofi Ahwal dan Maqomat.

3. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, filsafat, dan psikologi agama.

4. Memahami Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi.

5. Sejarah dan perkembangan Tharekat.

6. Studi kritis terhadap aliran-aliran Tasawuf.

7. Tasawuf di Indonesia.

REFERENSI

1. Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara, Surabaya, al-Ikhlas, 1980.

2. Afifi, Abu al-A’lq, Fi al-Tsawuf al-Islami wa Tarikhih hajnah al-ra’lif wa al-Tarjamah wa al-Nasyr, Iskandariah, 1969.

3. Atjeh, Aboebakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadani, Solo, 1990.

113

Page 114: Pedoman Akademik Fai

4. Al-Affas, Muhammad Naquib, The Mysticism of Hamzah Fansuri.5. Badawi, Absu al-Rahman, Syathahat al-Shufiah.6. Hamka, Tasawuf Modern.7. Ja’far, Kamal, Al- Tasawuf: Thoriqotan wa Tajribatan wa Madzahaban, Daru

al-Ma’rifah, Iskandariah, 1970.8. ______, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya.

15. SEJARAH PERADABAN ISLAM (MKK)

DESKRIPSI

Mempelajari proses perkembangan historis umat Islam dalam seluruh aspek

kehidupannya, sejak masa Rasulullah hingga masa kini. Pemahaman ini

diperlukan untuk mengenal masa lalu, memahami masa kini dan memprediksi

masa depan, serta dapat digunakan untuk menganalisis ilmu lain.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memagami sejarah peradaban Islam sebagai cerminan masa lalu.

2. Kemampuan menjadikan sejarah peradaban Islam sebagai alat analisis

terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilum keislaman.

SUBSTANSI MATERI

1. Sejarah peradaban Islam sebagai ilmu, dasar-dasar, dan periodisasi

perkembangan peradaban Islam.

2. Arab pra Islam, masa Nabi, dan masa Khulafa al-Rasyidin.

3. Masa Umayyah, Islam di Andalusia, dan masa Abbasiyaah.

4. Dinasti-Dinasti Aghlabiyah, Fathimiyah, Ayubiyah, Perang Salib, dan Islam di

Asia Tenggara.

5. Kekuasaan Islam periode tengah yang meliputi Mamluk Mesir, Usmani,

Shafawiyah, dan Sultanat Delhi dan Mughal.

6. Negara Islam pada periode modern yang meliputi Turki, Mesir, Asia Barat,

Iran , anak benua India, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.

REFERENSI

1. Ahmad Amin, Fajru al-Islam.

114

Page 115: Pedoman Akademik Fai

2. Azyumandi Azra, ed., Perspektif Islam di Asia Tenggara.3. Brockelmann, Carl, History of The Islamic People.4. Hasanin Muhammad Mahluf, Tarikh al-Islam al-Siyasi al-Din wa al-Tsagofi

wa al-Ijtima’i, I dan II.5. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.6. Hitti, Philip, K., History of The Arab from the Earliest Time to The Present.7. Hodgson, Marshal G.S., The Venture of Islam Conscience and History in a

World Civilization, Jilid I.8. ______, Jaringan Ulama Timur Tengah.

16. ILMU PENDIDIKAN I (MKK)

DESKRIPSI

Merupakan dasar pengetahuan pendidikan yang berisi konsep dan teori

pendidikan yang telah dirintis oleh pakar-pakar pendidikan, untuk kemudian dapat

diaplikasikan dalam penyusunan Ilmu Pendidikan Terpadu.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang

menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.

2. Kemampuan menerapkan konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang

menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian tentang pendidikan.

2. Kemungkinan pendidikan.

3. Pusat-pusat pendidikan.

4. Pendidikan sebagai sestem.

REFERENSI

1. John Dewey, Democracy of Education, New York, The McMillan co, 1964.2. John s. Brubacher, Modern Phylosophies of Education, New York, McGraw

Hill Books Co, 1969.3. Lester D. Crow and Alice Crow, Introduction to Education: Fundamental

Principles and Modern Practice, New York, American Books Company, 1960.

115

Page 116: Pedoman Akademik Fai

4. R. Sugarda Poerbakawatja, et, al., Sekolah dan Masyarakat, Bandung, Ganaco, 1963.

5. Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, yayasan Penerbit FIP IKIP Bandung, 1978.

6. ______, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, Jakarta, Gunung Agung, 1970.

17. ILMU PENDIDIKAN ISLAM (MKK)

DESKRIPSI

Membahas latar belakang, pertumbuhan, dan perkembangan pendidikan Islam

sejak zaman klasik sampai zaman modern, serta visi dan misinya para tokoh

pendidikan Islam. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Ilmu Pendidikan Islam

dan Filsafat Pendidikan Islam.

KOMPETENSI.

1. Kemampuan memahami dan menghayati sejarah perkembangan pendidikan

Islam dari zaman ke zaman.

2. Kemampuan menangkap visi dan misi perkembangan pendidikan Islam untuk

pengembangan pendidikan Islam di masa yang akan datang.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, objek, dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam.

2. Pendidikan Islam di zaman Rasul dan Khulafa al-Rasyidin, termasuk latar

belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.

3. Pendidikan Islam di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbas, termasuk latar

belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.

4. Sekolah dan perpustakaan dalam dunia Pendidikan Islam.

5. Warisan Pendidikan Islam terhadap peradaban Barat.

6. Pembaruan Pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia.

7. Pendidikan Islam di zaman Belanda dan setelah kemerdekaan.

116

Page 117: Pedoman Akademik Fai

8. Departemen Agama dan pengembangan Pendidikan Islam.

REFERENSI

1. Fachrurrazi, Sejarah Pendidikan Islam.2. Fuad al-Ahwany, Tarbiyatu fi al-Islam.3. Hamka, Sejarah Umat Islam.4. M. Asad, Al-Tarbiyah wa al-Ta’lim fi al-Islam.5. Muhammad Said, Pendidikan dari Zaman ke Zaman.

18. BAHASA INDONESIA (MPK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada pendalaman dan pengembangan wawasan mahasiswa mengenai

materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MI, yang mencakup penguasaan

kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan

menggunakan bahasa Indonesia secara terpadu.

KOMPETENSI

1. Mampu menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun

tulisan dengan baik dan benar.

2. Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa.

3. Mampu memahami bahwa keempat keterampilan berbahasa saling berkaitan

dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami.

4. Mampu merangsang program pengajaran bahasa dan sastra lintas kurikulum

yang terpadu yang berpusat pada anak didik.

5. Mampu melaksanakan pengajaran simulasi untuk membaca dan menulis

permulaan.

6. Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca

dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan

remidiasi.

SUBSTANSI MATERI

1. Perkembangan Bahasa I dan II

117

Page 118: Pedoman Akademik Fai

1.1. Hakikat perkembangan bahasa

1.2. Belajar bahasa lisan

1.3. Perkembangan komunikasi awal

1.4. Komunikasi tertulis

2. Pendekatan pengajaran bahasa

2.1. Pendekatan terpadu

2.2. Pendekatan komunikasi

2.3. Pendekatan pengalaman berbahasa

3. Pengajaran membaca dan menulis permulaan

3.1. Kesiapan membaca dan menulis

3.2. Metode dan materi pengajaran membaca dan menulis permulaan

4. Pengajaran bahasa lintas kurikulum

4.1. Pengajaran bahasa lewat sastra

4.2. Pengajaran bidang-bidang studi lewat sastra

5. Program pengajaran bahasa terpadu

5.1. Pengajaran bahasa terpadu

5.2. Pengajaran bahasa lewat bidang studi

6. Mengevaluasi pengajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 MI

6.1. Mengevaluasi kemajuan anak

6.2. Mengevaluasi program pengajaran anak

REFERENSI

1. A. Malik Thahir. 1993, Pandai Membaca dan Menulis I, Petunjuk Guru Kelas I, Teratai, Bandung.

2. Agus, dkk. Metode Materi Penilaian Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, PPPG tertulis, Bandung.

3. Agus, dkk. 1997, Bahasa Indonesia Kelas I s.d VI untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah bernuansa IMTAQ,, BWII, Bandung.

4. Ardi, 1978, Membaca dan Menulis Permulaan Metode Struktur Analitik Sintetik, Depdikbud, Jakarta.

5. Burhan, Jazir, dkk. 1972, Nana-Nini, mari Membaca dan Menulis Bahasaku.

118

Page 119: Pedoman Akademik Fai

6. Depag RI, 1993, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru, Surya Cipta Aksara, Surabaya.

7. Depdikbud, 1993, Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta.

8. Depdikbud, 1993, Kurikulum Pendidikan Dasar Landasan Program dan Pengembangan, Jakarta.

9. Depdikbud, 1994-1995, Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas 1 dan 2 SD, Tim PKG, Kasrang Anyar.

10. Sabarti Akhadiah, dkk. 1997-1998, Pedoman Guru Madrasah Ibtidaiyah, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta.

19. ILMU ALAMIYAH DASAR (MPK)

DESKRIPSI

Mebahas tentang kajian keilmuan secara mendasara terhadap gejala-gejala alam,

sehingga dapat dipahami perannya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Karena itu ilmu ini dapat melengkapi pengembanan pola pikir intelektual muslim,

sehingga akan mendasari upaya penguasaan bidang studi lain.

DESKRIPSI

1. Kemampuan memahami konsep-konsep alamiah dasar sebagai pelengkap

wawasan penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual

muslim.

2. Kemampuan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang terkait dengan

alam semesta.

SUBSTANSI MATERI

1. Mitos sebagai landasan perkembangan pola pikir manusia.

2. Hubungan pola pikir Eropa dan dunia Islam dengan kelahiran pengetahuan

alamiah modern.

3. Batasan, sikap, dan lamgkah-langkah operasional metode ilmiah.

4. Kelahiran alam semesta ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam

Modern.

119

Page 120: Pedoman Akademik Fai

5. Biologi, fisika, kimia, dan perkembangan ketiganya ditinjau dari Ilmu

Pengetahuan Modern dan Islam.

6. Masalah teknologi modern, lingkungan hidup dan upaya mengatasinya.

7. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam memenuhi kebutukan

hidup manusia.

REFERENSI

1. Ahmad Fud Al-Ahwani, Filsafat Islam, 1983.2. Arthur Beiser, Bumi, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1984.3. David Bergamini, Alam Semesta, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1983.4. Fazlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 1989.5. Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press, 1986.6. IKIP Malang, Ilmu Alamiah Dasar.7. Maskori Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Rajaeali Press, 1992.8. Maurice Bucaille, Bibel Al-Qur’an dan Sains Modern, Bulan Bintang, 1978.9. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, 1986.10. Universitas Terbuka, Ilmu Alamiah Dasar, Materi Pokok, 1986.

20. PSIKOLOGI UMUM (MKK)

DESKRIPSI

Membahas tentang teori-teori psikologi dan tingkah laku manusia sebagai gejala

jiwa dan perkembangannya terutama pada peserta didik serta membahas

kepribadian dan aspek-aspeknya. Mata kuliah ini berada pada rumpun Psikologi

PAI dan ini berkaitan dengan mata kulaiah Psikologi Belajar, Psikologi Agama,

dan Psikologi Pendidikan. Mata kuliah ini menjadi pendukung bagi Ilmu

Pendidikan Islam.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami teori-teori psikologi.

2. Kemampuan memahami tentang struktur dan sifat psikis manusia dan

perkembangannya.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah perkembangan psikologi.

120

Page 121: Pedoman Akademik Fai

2. Berbagai aliran dan metode psikologi.

3. Gejala psikis pada manusia normal.

4. Fase dan ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan,

6. Kepribadian dan aspek-aspeknya.

7. Fungsi psikologi dalam pendidikan.

REFERENSI

1. Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.2. Agus Sujanto, Psikologi Deskripsi, Jakarta, Aksara Baru, 1986.3. Bimo Walgito, Psikologi Deskripsi, Yayasan Fakultas Psikologi UGM

Yogyakarta, 1981.4. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, 1993.5. M.A.W. Brouwer, dkk. Kepribadian dan Perubahannya, Gramedia, Jakarta,

1983.6. Moh. Surya, Psikologi Perkembangan, IKIP Bandung, 1990.7. Rita L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, PT Gelar Aksara Pratama, 1991.8. ______, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, 1980.

21. PSIKOLOGI AGAMA (MKK)

DESKRIPSI

Membahas tentang teori-teori perkembangan jiwa keagamaan pada manusia,

pengaruh keyakinan beragama pada perilaku manusia, sebagaimana juga

pengaruh pendidikan dan kebudayaan terhadap pembentukan keberagaman

seseorang. Sebagai disiplin yang termasuk ke dalam rumpun psikologi, Psikologi

Agama menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami gejala-gejala jiwa dalam jiwa manusia beragama.

2. Kemampuan menerapkan psikologi dalam kehidupan manusia beragama.

3. Kemampuan memahami perkembangan beragama bagi pada balita, anak,

remaja, dan orang dewasa.

4. Kemampuan melakukan penelitian terhadap proses belajar agama.

121

Page 122: Pedoman Akademik Fai

SUBSTANSI MATERI

1. Batasan, ruang lingkup, dan kegunaan Psikologi Agama.

2. Perkembangan agama pada manusia.

3. Kriteria kematangan beragama, problem keimanan, dan gangguan-gangguan

terhadap keberagamaan seseorang.

4. Prinsip-prinsip proses internalisasi nilai-nilai agama dan masalah hukuman

serta ganjaran bagi perilaku agama.

5. Peran agama dalam memelihara kesehatan mental.

REFERENSI

1. A. Hasan Gaos, Psikologi Agama, Diktat I dan II.2. Daniel L. Pals, Seven Theorities of Religion.3. Djalaludin, Ilmu Jiwa Agama.4. M. Natsir Ali, Rangkuman Pengantar Ilmu Jiwa Agama.5. Samsudin Abdullah, dkk, Fenomenologi.6. W.H. Clark, The Psychology of Religion.7. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama.

22. ULUM AL-HADITS (MPK)

DESKRIPSI

Ulum Al-Hadits adalah seperangkat pengetahuan yang menjadi landasan

metodologis dalam kegiatan penelitian dan pemahaman hadits, serta kajian

terhadap berbagai persoalan menyangkut hadits. Filosofis keilmuan hadits

merupakan pengetahuan tentang sumber ajaran agama yang bersifat normatif dan

landasan hadits bagi ilmu-ilmu keislaman lainnya.

KOMPETENSI

1. Kemampuan mengkaji berbagai persoalan menyangkut hadits.

2. Kemampuan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadits-hadits

Nabi dengan pemahaman yang mendalam dan filosofis.

122

Page 123: Pedoman Akademik Fai

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsal, termasuk struktur Hadits,

terutama mengenai sanad, matan, dan mukharij.

2. Hadits sebagai sumber ajaran agama.

3. Sejarah Hadits yang meliputi pra modifikasi dan modifikasinya.

4. Pengertian, sejarah, dan cabang-cabang Ilmu Hadits.

5. Pembagian Hadits, syarat Hadits Shohih, Hadits Dhoif, dan macam-

macamnya.

6. Pengertian, objek kajian, dan lafadz-lafadz Ilmu al-Jarhu wa al-Ta’dil.

7. Hadits Maudlu.

8. Pengertian dan pengenalan Takhrij al-Hadits dan Mukharij.

9. Pengertian, sejarah, dan bantahan tentang Inkaru al-Sunnah.

REFERENSI

1. M. Ajjaj al-Khatib, Ushulu al-Hadits.2. Muhammad Thohar, Tafsir Mustholah al-Hadits.3. Shubhiy al-Shahih, Mabahis fi Ulum al-Hadits.4. Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Hadits.5. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. 6. ______, Al-Sunnah Qahl al-Tadwin.

23. ULUM AL-QUR'AN (MPK)

DESKRIPSI

Berorientasi pada pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Al-Qur’an secara

deskriptif. Karena itu di dalamnya dibahas hal-hal yang bartalian dengan turunnya

Al-Qur’an, tertib ayat, dan surah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabbih,

kemu’jizatan Al-Qur’an, serta uraian ringkas mengenai tafsir, at’wil, dan tarjamah

Al-Qur’an.

KOMPETENSI

123

Page 124: Pedoman Akademik Fai

1. Kemampuan memahami ilmu-ilmu tentang Al-Qur’an yang mencakup

berbagai pokok pembahasan yang diperlukan sebagai salah satu alat untuk

memahami kandungan Al-Qur’an.

2. Kemampuan memahami latar belakang turunnya Al-Qur’an, tertib ayat dan

surah.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ulum Al-Qur’an.

2. Sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an.

3. Pengertian, ungkapan-ungkapan dan urgensi asbab al-nuzul.

4. Munasabah Al-Qur’an. Baik pengertian, urgensi, dan kegunaannya.

5. Al-Muhkam dan al-Mutasyabbih.

6. Qira’at Al-Qur’an.

7. I’jaz Al-Qur’an.

8. Pengertian dan perbedaan antara Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah.

REFERENSI

1. Al-Suyuti, al-Itqon fi Ulum Al-Qur’an.2. Al-Zarqani, Manabi al-Irfan fi Ulum Al-Qur’an.3. Ahmad Von Denffer, Ulum Al-Qur’an: an Introduction to the Sciencies of the

Qur’an.4. Manna’Khil Qathan, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.5. Shubhiy al-Shahih, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.6. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.

24. USHUL AL-FIQH (MPK)

DESKRIPSI

Membahas dasar-dasar pemikiran Islam dalam upaya menetapkan suatu ketentuan

hukum berdasarkan dalil-dalil Islami untuk menilai dan mengantisipasi

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping untuk mendasari

penguasaan Fiqh, Tafsir, dan Hadits. Pendalaman Ushul Fiqh harus didasarkan

atas penguasaan bahasa Arab, Ilmu Mantik, dan Filsafat Hukum Islam.

124

Page 125: Pedoman Akademik Fai

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami Ushul Fiqh sebagai alat untuk mengistimbatkan

hukum.

2. Kemampuan memahami cara-cara mengistimbatkan hukum dengan

menggunakan dalil-dalil.

3. Kemampuan menerapkan cara-cara mengistimbatkan hukum dengan

menggunakan dalil-dalil.

4. Kemampuan dapat memecahkan istimbatkan hukum pada setiap dalil.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, kegunaan, dan objek pembahasan Ushul Fiqh.

2. Hukum, hakim, mahkumfiih, dan mahkum alaih.

3. Masalah-maslah ‘Aam, Khas, Amr, Nahi, Mutlak, Muqayyad, Mujmal,

Mubayan, Muradif, dan Musytarak.

4. Di sekitar sumber-sumber hukum Islam.

5. Ijtihad, Ittiba’, dan Tarjih.

REFERENSI

1. Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fiqh.2. Khudlory Beik, Ushul Fiqh.3. Hanafi MA, Ushul Fiqh.4. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh.5. Departemen Agama RI, Ushul Fiqh.25. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM (MKK)

DESKRIPSI

Membahas rumusan pemikiran secara filosofis mengenai pendidikan Islam yang

bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, sehingga merupakan dasar bagi

pembentukan dan pengembangan sistem pendidikan Islam. Karena itu mata kuliah

ini akan langsung mendasari Ilmu Pendidikan Islam dan Sejarah Pendidikan

Islam.

125

Page 126: Pedoman Akademik Fai

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami hubungan filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan

Islam.

2. Kemampuan membedakan antara filsafat pendidikan dengan ilmu atau sistem

pendidikan Islam.

3. Kemampuan memahami pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Islam.

4. Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pendidikan Islam dengan

pendekatan filsafat.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam.

2. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang alam semesta, manusia,

masyarakat, dan ilmu pengetahuan.

3. Pengertian dan hakekat pendidikan, pendidik, anak didik, dan etika ilmuan.

4. Pengertian dan hakekat kurikulum, alat pendidikan dan evaluasi.

5. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem.

6. Pemikiran filsafat pendidikan dari berbagai ahli baik dalam negeri maupun

luar negeri (luar Indonesia).

REFERENSI

1. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Pendekatan Filsafat.2. Jamaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam.3. M. Al-Raumil al-Syaukani, Filsafat Pendidikan Islam.4. M. Fadli Jamali, Filsafat dalam Islam.5. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam.

26. ILMU KALAM (MKK)

DESKRIPSI

126

Page 127: Pedoman Akademik Fai

Mata kuliah ini berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir kalamiah Islami

secara historis sejak masa klasik, pertengahan sampai modern. Karena itu mata

kuliah ini menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lainnya.

KOMPETENSI

1. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi pemikiran

kalam secara tepat dan benar.

2. Kemampuan memahami latar belakang dan pemikiran berbagai aliran kalam.

3. Kemampuan memahami perbandingan tokoh-tokoh aliran kalam.

SUBSTANSI MATERI

1. Dasar-dasar Ilmu Kalam dan hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat dan

Tasawuf.

2. Pemikiran Ilmu Kalam

3. Perbandingan antar aliran mengenai pelaku dosa besar, iman, dan kufur,

perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak

dan keadilan Tuhan, serta masalah imamah.

4. Studi kritis terhadap aliran-aliran pemikiran kalam.

REFERENSI

1. Al-Asy’ari, Abu al-Hasan ‘Ali Ismail, Maqalat al-Islamiyiin wa Ikhtilafu al-Mushlliin, Kairo, Maktabah Nahdah, Misriyah, 1950.

2. Al-Ghurobi, Ali Musthafa, Tarikh al Firaq al-Islamiyah wa Nasy’at Ilmu al-Kalam Inda al-Muslimin, Kairo, 1957.

3. Al-Syahrastani, Abu Bakar Ahmad, al-Milal Wa al-Nihal, Berut Darul al-Fikri.

4. Badawi, Abdu al-Raluna, Maqalat al-Islamiyah.5. Khan, Wahid al-Din, al-Ba’su al-Islami.6. Mahmud, Abdul al-Hakim, al-Tauhid al-Kalish.7. Nasution, Harun, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah: Analisis

Perbandingan, Jakarta, U’Press, 1986.

27. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (MPB)

DESKRIPSI

127

Page 128: Pedoman Akademik Fai

Diarahkan pada pembahasan mengenai konsep-konsep strategi belajar mengajar

dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan strategi perencanaan

pengajaran, strategi penyampaian, serta strategi pengelolaan pengajaran dan

pengelolaan kelas di MI. pengembangan berbagai strategi tersebut dengan

mempertimbangkan tujuan dan karakteristik bidang studi. Kendala-kendala

pengajaran karakteristik murid MI, sehingga dapat dicapai pembelajaran yang

efisien, efektif, dan mempunyai daya tarik.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi strategi belajar mengajar.

2. Mampu mengimplementasikan strategi belajar mengajar pada proses belajar

mengajar di MI.

3. Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar-dasar pemilihan

metode dalam pembelajaran.

4. Mampu mempertimbangkan teori-teori strategi belajar mengajar pada waktu

proses belajar mengajar.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, klasifikasi, implementasi strategi belajar mengajar.

2. Ciri-ciri, tujuan, dan prinsip-prinsip umum metode mengajar.

3. Pendekatan metode/teknik mengajar.

4. Manajemen kelas; pengertian manajemen kelas, disiplin kelas, organisasi

kelas, dan seni mengelola kelas.

5. Media pengajaran

REFERENSI

1. H.E. Komar, dkk, Strategi Belajar Mengajar, 1995.

128

Page 129: Pedoman Akademik Fai

2. H. Mansur, Strategi Belajar Mengajar (Modul), Dirjen Pembinaan Kelebmagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991.

3. J.J. Hasibuan dan Moesjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1986.4. Nana Sujana dan Daeng Arifin, Cara Belajar Siswa Aktif, Sinar Baru,

Bandung, 1988.5. Na Ametambun, Manajemen Kelas, Terbitan Katigo, 1981.6. Winarno Surachman, Metodologi Pengajaran Nasional, Jamars, 1979.7. ______, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, 1989.8. _____, Pengelolaan Belajar dan Kelas, Bandung, 1993.28. METODOLOGI PENELITIAN (MKB)

DESKRIPSI

Membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai dari mengidentifikasi masalah,

menyusun rancangan, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta

menuliskan laporan hasil penelitiannya sebagai karya ilmiah dalam bidang

pendidikan. Mata kuliah ini sangat berguna untuk penyusunan skripsi dan

pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Filsafat

Ilmu dan Statistik Pendidikan.

KOMPETENSI

1. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan.

2. Kemampuan menyusun rencana penelitian.

3. Kemampuan mengolah, menganalisis data penelitian.

4. Kemampuan melaporkan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang

pendidikan.

SUBSTANSI MATERI

1. Kriteria dan jenis-jenis penelitian ilmiah.

2. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka penelitian.

3. Penentuan bahan pustaka dan langkah-langkah penelitian.

4. Masalah pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan analisis data.

5. Penarikan kesimpulan.

6. Format penulisan, teknik pengutipan, dan penulisan laporan.

REFERENSI

129

Page 130: Pedoman Akademik Fai

1. David J. Fox, Research Process in Education, Holt, New York, 1969.2. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1982.3. Manasse Mallo, Metode Penelitian Masyarakat, UI, Jakarta.4. Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1982.5. Masri Singaribun, Pedoman Praktis Membuat Usul Penelitian.6. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I & II, UGM, Yogyakarta, 1988.

29. BAHASA INGGRIS (MPK)

DESKRIPSI

Diarahkan untuk membekali dan memberikan kemampuan berkomunikasi lisan

dalam bahasa Inggris secara sederhana kepada calon guru dan diarahkan untuk

membekali calon guru dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris

sebagai bahasa asing.

KOMPETENSI

1. Mampu mengenal dan mengeja huruf bahasa Inggris, nama-nama benda,

warna, ruangan di dalam rumah, bentuk benda, dan waktu.

2. Mampu melakukan percakapan yang sederhana.

SUBSTANSI MATERI

1. Alphabet, things, colour, and house.

2. Simple conversation.

3. Thing shape

4. Telling the time.

5. Hobbies

6. Kind of job.

7. Apologize.

8. At the zoo.

9. Direction.

10. Visiting the movie.

11. Grammar.

REFERENSI

130

Page 131: Pedoman Akademik Fai

1. A Perfect English Grammar, A.J. and A.V. Klastinet, ELBS and OXFORD University Press – Grammer.

2. First things First – Vocabulary.

30. STATISTIK PENDIDIKAN (MKB)

DESKRIPSI

Membahas cara-cara mengumpulkan, mengolah, dan mengorganisasi data melalui

data, tabel dan grafik, ukuran gelaja pusat, ukuran variasi, regresi linier sederhana

dalam analisis korelasioner, pengujian hipotesis, dan beberapa teknik yang

tergolong statistika parametrik dan nonparametrik. Mata kuliah ini juga

membahas aplikasi perhitungan ststistika, sehingga dapat membantu mahasiswa

mengembangkan evaluasi pendidikan dan melakukan penelitian pendidikan

dengan analisis kuantitatif. Untuk mempelajari mata kuliah ini mahasiswa harus

sudah menguasai metodologi penelitian.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami teori-teori statistik pendidikan.

2. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik dasar cara

menyajikan, mengolah, dan menganalisis data.

3. Kemampuan menguji hipotesisi serta dapat menggunakan hasilnya secara

tepat dalam kegiatan evaluasi dan penelitian pendidikan.

SUBSTANSI MATERI

1. Hubungan penelitian, Pendidikan, dan Statistika.

2. Penyusunan distribusi frekuensi dan penyajian grafiknya.

3. Ukuran gejala pusat dan variabilitas sebagai dasar analisis kenormalan,

kelinieran, dan korelasi.

4. Konsep dan pengujian hipotesis dalam analisis regresi, korelasi, dan uji

perbedaan dua rata-rata populasi.

5. Analisis variansi dan statistik non parametrik.

REFERENSI

131

Page 132: Pedoman Akademik Fai

1. Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1989.2. Edwards, A.L. An Introduction to Linear Regression and Correlation,

Freeman and Company, New York, 1984.3. Endi Nurgana, Statistika Untuk Penelitian, Permadi, Bandung, 1985.4. Furqon, Statistika Terapan untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997.5. Shavelson, R.J. Statistical Reasoning for Behavioral Sciences, Allyn and

Bacon, Boston, 1988.6. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996.

31. EVALUASI PENGAJARAN (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada pembahasan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip pengukuran

dan penilaian, pengembangan tes hasil belajar, pengelolaan dan penggunaan

pengukuran hasil belajar serta pengenalan tentang syarat-syarat pokok tes yang

baik, baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotorik.

KOMPETENSI

1. Mampu membedakan pengukuran pengujian dan evaluasi pengajaran.

2. Mampu memahami prinsip-prinsip konstruksi tes hasil belajar, prinsip-prinsip

pengadministrasian tes hasil belajar.

3. Mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan

dan pengajaran.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian pengukuran, meliputi: definisi pengukuran, contoh-contoh

pengukuran, kegunaan pengukuran pendidikan dan pengajaran.

2. Pengertian pengujian, meliputi: definisi pengujian pendidikan, manfaat

pengujian pendidikan.

3. Pengertian evaluasi pengajaran, meliputi: definisi evaluasi, evaluasi sebagai

proses pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran.

4. Hubungan antara pengukuran, pengujian, dan evaluasi pengajaran.

132

Page 133: Pedoman Akademik Fai

5. Tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi hasil belajar, meliputi

karakteristik TLK, ranah kognitif, ranah apektif, dan ranah psikomotorik.

6. Prinsip-prinsip konstruksi tes-tes essai, benar salah, pilihan ganda, dan

menjodohkan.

7. Administrasi evaluasi.

8. Beberapa aspek analisis butir soal.

9. Pemanfaatan hasil evalusi dan TIK dan perbaikan proses belajar mengajar.

REFERENSI

1. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-peinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran.2. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar, Bandung, Remaja

Rosda Karya.3. Suharsismi Arikunto, Perkembangan Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,

Jakarta, Bina Aksara.4. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990.5. Wayan Nurkencana dkk, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional,

1986.

32. ADMINISTRASI PENDIDIKAN (MPB)

DESKRIPSI

Mata kuliah ini membahas dasar-dasar, tata kerja kelembagaan pendidikan,

administrasi keguruan, serta fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai

administrator. Mata kuliah ini berhubungan erat dengan dasar-dasar kependidikan,

Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengembangan Kurikulum dan

Bimbingan dan Penyuluhan.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami konsep dasar dan ruang lingkup administrasi

pendidikan.

2. Kemampuan dan terampil menerapkan teori administrasi pendidikan dalam

kegiatan pendidikan.

133

Page 134: Pedoman Akademik Fai

3. Kemampuan memahami teori-teori administrasi pendidikan yang berkembang

dan aktual.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, dasar, tujuan dan ruang lingkup administrasi pendidikan.

2. Administrasi personal Sekolah, kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan.

3. Administrasi siswa dan kerja sama Sekolah dengan masyarakat.

4. Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan.

5. Administrasi keguruan.

6. Undang-undang Pokok Kepegawaian dan kode etik keguruan.

7. UU. RI No.2 tahun 1989 dan peraturan Pemerintah No.27, 28 & 29 tahun

1990.

8. Administrasi dan supervisi pendidikan.

9. Struktur Organisasi Pendidikan Nasional di Indonesia.

10. School Based management di tingkat pendidikan dasar.

11. Kepemimpinan dalam pendidikan.

12. Professionalisasi Administrasi pendidikan.

REFERENSI

1. Bappenas, School Based Management, 1999.2. Dadi Permadi, Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah, Sarana Panca Karya,

Bandung, 1998.3. Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Petunjuk Administrasi SMU, 1997.4. Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta,

1997.5. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1985.6. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta, 1998.7. Lane, Roland, G., Foundation of Education Administration; Behavioral

Analysis, The McMillan Co, New York, 1967.8. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya,

Bandung, 1998.9. Moh Rifa’I, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1982.10. Nurhadi Nawawi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, 1983.11. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa Bandung, 1993.

134

Page 135: Pedoman Akademik Fai

12. Peit A. Suhertian dan Frans Nataheru, Prinsip dan Letak Supervisi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1981.

13. Soetopo Handayat dan Waasti Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1984.

14. UU RI No. 2 Tahun 1999.15. UU RI Otonomi daerah Tahun 1999.

MKPAI (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan untuk mengembangkan wawasan dan sikap mahasiswa dalam

meyakini, memahami, dan mengamalkan aajaran Islam secara utuh dan

menyeluruh, sebagai landasan bagi pengembangan agama Islam dalam

hubungannya dengan bidang studi lainnya. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat

mengembangkan cara pembelajaran secara agamis.

KOMPETENSI

1. Memiliki wawasan tentang agama dalam hubungannya dengan kehidupan

manusia.

2. Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan

menyeluruh.

3. Memahami sumber-sumber ajaran Islam dan cara menggali ajaran Islam dan

sumbernya.

4. Memiliki wawasan yang luas dan terpadu tentang ajaran Islam dalam

hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai landasan untuk menciptakan suasana keagamaan Islam

dalam proses pendidikan.

SUBSTANSI MATERI

1. Manusia dan agama.

2. Dimensi-dimensi keberagaman siswa.

3. Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia.

135

Page 136: Pedoman Akademik Fai

4. Kedudukan dan fungsi agama dalam sistem budaya dan peradaban manusia

modern.

5. Kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan unsur

etika sumber daya.

6. Perspektif kehidupan keagamaan di Indonesia untuk generasi mendatang.

7. Pengertian agama Islam.

8. Perspektif iman, ilmu-amal, dan taqwa dalam Islam.

9. Sumber-sumber ajaran Islam.

10. Pandangan Islam tentang Allah, manusia, dan alam semesta serta keterpaduan,

keserasia, keselarasan, dan keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah

SWT, sesama manusia, dirinya sendiri, makhluk lain, dan lingkungannya.

11. Islam dalam lintasan sejarah dan ibrah masing-masing periode sejarah.

12. Islam dan kebudayaan.

13. Islam dan pendidikan.

14. Islam dan masalah sosial ekonomi.

15. Islam dan IPTEK.

16. Islam dan kesehatan serta hubungannya dengan lingkungan hidup yang

mencakup prinsip-prinsip Islam mengenai masalah kesehatan dan lingkungan

hidup.

REFERENSI

1. Al-Ghazali, M. 1993, Studi Kritis atas Hadits Nabi SAW. Bandung, Mizan.2. Ali S. Amir. Tt. The Spirit of Islam (A History of The Evolution and Idelas of

Islam), London; Christophers, Sixth Impression.3. Al-Shoumy, A. dkk. 1995, Mu’jizat Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang IPTEK,

Jakarta, Gema Insani Press.4. Al-Syaibany, O.M. Al-Thoumy. 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta,

Bulan Bintang.5. Anshary, E.S. 1980, Kuliah Al-Islam, Bandung, Pustaka.6. Ash-Sghidiqy, T.M.H.1974, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Jakarta,

Bulan Bintang.

136

Page 137: Pedoman Akademik Fai

7. Ditbinperta, Depag RI, 1998, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Ilmu Biologi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Jakarta, Ditjen Binbaga Islam.

8. Fazlurrahman, 1983, Tema Pokok Al-Qur’an, Bandung, Pustaka.9. Ismail, M.S.tt. Ilmu Hadits (Pengantar Sejarah dan Istilah).10. Mhmudunnasir, S. 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Remaja

Rosdakarya.11. Majid, N. 1995, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta, Yayasan Paramadina.12. Muthahhari, M. 1989, Manusia dan Agama, Bandung, Mizan.13. Nasution, H. 1984, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI, Press.14. Qordlawi, Y. 1993, Kaifah Nataa a’malu Ma’al-Sunnah al-Nabawiyyah,

Bandung, Karisma.15. Shihab, M.Q. 1992, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan.16. Syaltut, M. 1975, Al-Islam Aqidah wa al-Syari’ah, Kairo, Dar al-Syuruq.

33. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN (MPB)

DESKRIPSI

Merupakan pertemuan antara psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan

anak untuk memberikan landasan yang kokoh dan kerangka teoritik praktek

pendidikan. Karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada pengembangan mahasiswa

tentang hakekat psikologi, konsep, dan prinsip tentang perkembangan belajar

serta implikasinya bagi strategi belajar.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami pengertian dasar psikologi pendidikan dan psikologi

perkembangan.

2. Mampu memahami teori-teori psikologi pendidikan dan perkembangan

individu anak.

3. Mampu memahami fase-fase dan ciri-ciri perkembangan anak dalam berbagai

segi.

4. Mampu memahami implikasi psikologi pendidikan dan perkembangan

terhadap pendidikan anak.

137

Page 138: Pedoman Akademik Fai

5. Mampu mengaplikasikan teori-teori pendidikan dan perkembangan dalam

proses belajar dan mengajar.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian, ruang lingkup, dan objek ilmu jiwa belajar.

2. Hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan.

3. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada balita.

4. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada anak dan remaja.

5. Hakekat perkembangan anak dididk.

6. Perkembangan biologis dan perseptual anak.

7. Proses belajar siswa.

8. Perkembangan kecerdasan anak.

9. Perkembangan bahas.

10. Motivasi tentang “mengapa” (perilaku anak).

11. Perkembangan sosial dan pribadi anak.

12. Lingkungan perkembangan anak di pusat pendidikan, keluarga, sekolah, dan

masyarakat dan aspek-aspek terkait, teman sebaya, keseragaman budaya, dan

media massa.

REFERENSI

1. Abdulloh Nasirwwana, Tazrbiyatul aulad fil Islam.2. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan.3. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar.4. Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jilid I dan II,

Jakarta, Airlangga, 1979.5. Usman Najiti, Al-Qur’an wa Ummun-nafsi.

34. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (MBB)

DESKRIPSI

Sebgai guru harus menyadari akan kebutuhan individual anak dan mampu

mengembangkan layanan pendidikan yang cocok dengan kebutuhan dan

138

Page 139: Pedoman Akademik Fai

karakteristik individual anak. Karena itu, mata kuliah ini berusaha

mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan peran bimbingan

dan penyuluhan secara agamis dan psikologis sebagai bagian terpadu dari tugas-

tugas kependidikan.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami pengertian latar belakang dan kedudukan bimbingan dan

konseling.

2. Mampu memahami tujuan dan fungsi BK.

3. Mampu memahami implikasi BK dalam proses belajar dan mengajar.

4. Mampu melaksanakan bentuk-bentuk pelaksanaan BK sederhana terhadap

individu anak.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian latar belakang dan kedudukan BK.

2. Tujuan dan fungsi BK dan inplikasinya dalam proses belajar mengajar di

SD/MI.

3. Sasaran dan ruang lingkup BK.

4. Jenis dan kegunaan data BK serta pengumpulannya.

5. Bentuk-bentuk pelayanan BK.

6. Jenis-jenis masalah murid dan usaha penanganannya.

7. Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama Islam.

8. Jenis-jenis masalah perilaku menyimpang.

REFERENSI

1. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Andi Ofset, Andi Ofset, Yogyakarta, 1993.

2. Cartledge, Gwendolyn dan Milburn, Joanne F, 1986, Teachings Social Skill to Children, Pergamnon Books, Inc, New York.

3. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling.

139

Page 140: Pedoman Akademik Fai

4. H.M. Arifin, Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama.5. Winkle, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia,

Jakarta.

35. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MKB)

DESKRIPSI

Berorientasi pada upaya membimbing mahasiswa untuk menerapkan teori-teori

kependidikan dalam pengalaman di lapangan, mulai dari upaya memahami

keadaan sekolah, menyusun rencana pengajaran, latihan keterampilan mengajar,

mengembangkan administrasi sekolah, sampai ke latihan membimbing siswa.

Pengambilan program mata kuliah ini harus didasari oleh penguasaan teori-teori

kependidikan termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, dan

Perencanaan Sistem Pengajaran.

KOMPETENSI

1. Kemampuan mengantisipasi pelaksanaan tugas sebagai guru.

2. Kemampuan menyelenggarakan program pendidikan.

3. Kemampuan mempraktekan penyelenggaraan administrasi sekolah.

4. Keterampilan dalam menyampaikan materi.

5. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan berbagai strategi

mengajar.

SUBSTANSI MATERI

1. Mengobservasi keadaan siswa, guru, dan instrumen Sekolah.

2. Latihan menyusun rencana pengajaran dengan berbagai strategi mengajar.

3. Latihan keterampilan mengajar.

4. Latihan memberikan bimbingan kepada siswa.

5. Mempraktikan penyelenggaraan administrasi sekolah.

REFERENSI

1. A. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta, 1980.2. Hasibuan, dkk. PBM Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, 1991.

140

Page 141: Pedoman Akademik Fai

3. Hasibuan dan Nudjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1982.4. J.L. Bolla, Keterampilan Mengelola Kelas, Depdikbud, 1982.5. S.L. La Sulo, et al., Micro Teaching, Depdikbud, Jakarta, 1980.6. S. Mapassaro, Pengembangan Program Pengalamn Lapangan, 1982.

36. ILMU PENDIDIKAN II (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon guru yang memiliki

pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan secara luas dan komprehensif,

serta penghayatan tentang peranan tugas profesional guru. karena itu, mata kuliah

ini ditekankan pada pembahasan tentang hubungan manusia dan pendidikan,

pendidikan dan persekolahan, sistem pendidikan nasional di Indonesia, profesi

guru, dan tugas-tugas administrasi guru.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan

nasional.

2. Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem

pendidikan formal.

3. Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia.

SUBSTANSI MATERI

1. Manusia dan Pendidikan.

2. Dasar-dasar pendidikan.

2.1. Dasar Religius

2.2. Dasar Filosofis

2.3. Dasar Psikologi

2.4. Dasar Sosiologi

2.5. Dasar Teknologis

3. Pendidikan, sekolah, dan masyarakat.

4. Sistem pendidikan nasional di Indonesia.

141

Page 142: Pedoman Akademik Fai

5. Profesi guru.

6. Inovasi pendidikan.

7. Tugas-tugas administrasi Guru Sekolah Dasar.

REFERENSI

1. Ahmad Tafsir, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya.

2. Alfred, Bork. 1979, School For Tomorrow, International Journal of Educational Research.

3. Al-Abrasy, Muhammad Atiyah, 1974, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang.

4. Depdikbud, 1983, Wawasan Pendidikan Guru, Jakarta; Ditjen Dikti.5. Driyarkara, 1970, Filsafat Manusia, Yogyakarta, Raka Press.6. Houston, W. Robert, dkk. 1988, Touch the Future Teach, New York West

Publishing co.7. Imam Barnadib, 1988, Ke Arab Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta,

Depdikbud.8. Tim Dosen IKIP, 1981, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, IKIP, Malang.

METODOLOGI STUDI ISLAM (MPK)

DESKRIPSI

Matakuliah ini berorientasi pada pembinaan cara-cara berfikir Islami dan berbagai

pendekatan memahami Islam, mulai dari sumber, aqidah, hokum, perilaku

penganut, sampai ke pranata keagamaannya. Oleh karena itu, matakuliah ini

berkaitan erat dengan matakuliah Ulum al-Qur’an, Ulum al-Hadits, Ushul al-Fiqh

dan akan mendasari pendalaman matakuliah tafsir, hadits, fiqh, dan matakuliah

keislaman ainnya.

KOMPETENSI

1. kemampuan memahami cara-cara berfikir Islami.

2. Kemampuan menerapkan cara-cara mempelajari sumber-sumber,

aqidah,hukum,akhlak,pengalaman, dan pranata keagamaan Islam.

142

Page 143: Pedoman Akademik Fai

SUBSTANSI MATERI

a. Pengantar perkuliahan tentang metodologi dan beberapa pendekatan studi

Islam.

b. Definisi, ruang lingkup dan pembidangan ajaran Islam.

c. Konsep Islam sebagai sumber ajaan, pemahaman dan pengalaman.

d. Sumber dan metode mempelajari sumber ajaran Islam.

e. Metode mempelajari pemahaman Islam, mulai dari aqidah, filsafat, hukum,

sampai ke akhlak/tasawuf.

f. Metode mempelajari pengamalan Islam dalam pranata dan masyarakat Islam,

termasuk didalamnya politik, ekonomi, social, budaya dll.

REFERENSI

a. Syekh M.Syaltut, Islam aqidah wa syari’ah.b. M. Ghalab, Hadza wuwa al-Islam.c. fazlur Rahman, Islam.d. Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya.e. Harun nasution, Theologi Islam.f. M. Ali, The religion of Islam.g. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam.h. M.Quraisy Shihab, Wawasan al-Qur’an.i. Thomas Kuhn, The structure of Scientific Revolution.j. Shalahuddin Sanusi, Pandangan hidup Muslim.k. M.Iqbal, The Reconstruktion of Religions thought in Islam.

PENGEMBANGAN KURIKULUM (MPB)

DESKRIPSI

Matakuliah ini membahas kurikulum dan pengembangan untuk pengajaran

Agama Islam pada tingkat dasar an menengah, baik pada sekolah-sekolah maupun

pada madrasah-madrasah yang bercirikan Islam. Matakuliah ini erkaitan erat

143

Page 144: Pedoman Akademik Fai

dengan ilmu Pendidikan, psikologi belajar Agama, Perencanaan system PAI,

statistic pendidikan, dan system evaluasi PAI.

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami teori-teori konsep kurikulum.

2. Kemampuan merancang dan mengembangkan kurikulum PAI di sekolah dan

luar sekolah.

3. Kemampuan menginovasi kurikulum yang bercirikan Islam.

SUBSTANSI MATERI

a. Pengertian, kedudukan dan komponen-komponen kurikulum.

b. Analisis system dan jenis-jenis pengembangan kurikulum.

c. Model dan langkah-langkah pengembangan kurikulum.

d. telaah kritis pengembangan kurikulum Sekolah dan madrasah di Indonesia.

e. Perbandingan isi dan tujuan Pendidikan Islam dalam kurikulum Sekolah dan

madrasah mulai 1945 sampai 2007.

f. Perencanaan pengembangan kurikulum PAI di masa dating untuk tingkat dasar

dan menengah pada sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah.

REFERENSI

1. S. Nasution, Asas-asas kurikulum, 1978.2. Depdikbud, Pembaharuan Pendidikan di Indonesia, 1971.3. DEPAG.RI, Kurikulum Pendidikan Agama, 1994.4. Depdikbud/Depag.R.I, Kurikulum yang sedang diharapkan di Sekolah / Madrasah.5. Teks book, Pendidikan Agama Islam SMP/Mts, SMA/MA, SMK/MAPK.6. Hilda Taba, Curriculum development Theory and Practise, 1962.7. Conny Semiawan, pengembangan kurikulum 1984, Latar belakang dan implikasinya, 1985.8. Warijan et.al, Pengembangan kurikulum dan system Instruksional, Depdikbud, 1984.

144

Page 145: Pedoman Akademik Fai

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN(MPB)

DESKRIPSI

Membahas berbagai permasalahan yang berkembang secara aktual secara aktual

mengenai pendidikan (Islam) di berbagai negara pada umumnya dan di Indonesia

pada khususnya. Rincian pembahasan antara lain meliputi: profesionalitas

pendidik agama, pengelolaan pendidikan Islam, strategi pendidikan generasi muda

muslim, otonomi daerah dan pendidikan, reformasi pendidikan nasional, sosok

guru muslim ideal di abad millenium, pendidikan Islam dan kemajuan sains, dll.

Diakhiri dengan kunjungan ke lembaga pendidikan terkait untuk menyerap

berbagai masalah yang berkembang saat ini serta laporan kunjungan dan seminar.

KOMPETENSI

1. Memiliki kemampuan memahami masalah-masalah pendidikan yang sedang

berkembang

2. Kemampuan menganalisis berbagai permasalahan dalam pengembangan

pendidikan

3. Kemampuan menyikapi secra objektif masalah-masalah pendidikan yang

berkembang

4. Kemampuan memahami teori-teori pendidikan yang aktual

SUBSTANSI MATERI

a. Pengertian dan kegunaan bagi perluasan wawasan pemikiran

b. Model pendidikan Islam pada era global dan pendidikan generasi muda

c. Pola kerja sama tri pusat pendidikan Islam

d. Otonomi daerah dan pendidikan

e. Memahami kembali profesi keguruan

f. Reformasi pendidikan nasional

145

Page 146: Pedoman Akademik Fai

g. Strategi pendidikan nasional

h. Pendidikan Islam dan kemajuan sains

i. Modernisasi pendidikan Islam dan epistimologi ilmu

j. Manajemen berbasis sekolah

k. Paradigma manajemen pendidikan Islam

l. Penyususnan laporan kunjungan

m. Seminar hasil kunjungan

REFERENSI

a. A. Tafsir, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, 2004b. A. Sanusi. 1998. Pendidikan Alternatif, Bandung, PPS IKIP Bandungc. Azmyumardi Azra. 2000. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju

Millenium Baru, Jakarta, Logosd. Dedi Supriadi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta,

Adicita Karya Nusae. Engkoswara. 1999. Menuju Indonesia Modern 2020, Bandung, Yayasan Amal

Keluargaf. Fasli Jalal & Dedi Supriadi. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks

Otonomi Daerah, Yogyakarta, Adicita Karya Nusag. Suryadi A, Tilaar HAR. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu

Pengantar, Bandung, Rosda Karyah. Soediarto. 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, PT.

Grasindoi. Tilaar HAR. 1994. Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung, Rosda Karyaj. Tim Pokja SBM Dinas Pendidikan Nasional Jabar. 2001. Pedoman

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, Diknas Jabark. Tim Teknis Bappenas. 1999. School Based Management di Tingkat Sekolah

Dasar, Jakarta, Bappenasl. Tap MPR tahun 1999m. UUSPN (UU RI No. 2 Tahun 1989)n. UU Otonomi daerah Tahun 1999 o. ____, 2001. Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi

Daerah, Bandung, Yayasan Amal Keluargap. ____, 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Magelang,

Tera Indonesia

MASAIL AL-FIQHIYAH AL-HADITSAH(MKK)

146

Page 147: Pedoman Akademik Fai

DESKRIPSI

Membahas masalah-maslah baru dari berbagai fenomena yang muncul sesuai

dengan perkembangan unsur-unsur kemasyarakatan yang membutuhkan jawaban

berdasarkan pemahaman agama (Fiqh), dengan mata kuliah ini, disamping

mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah tersebut, juga mampu melakukan

Istimbath hukum dan dalil-dalil syar’i. mata kuliah ini terkait dengan Al-Qur’an

dan Hadits, Ushul Fiqh dan Qaidah Fiqhiyah.

KOMPETENSI

1. Kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah baru dalam fiqh Islam

2. Kemampuan memecahkan masalah fiqh yang aktual dalam memasyarakat

3. Kemampuan memahami ajaran Islam yang berkaitan dengan masalah-masalah

yang berkembang di masyarakat

SUBSTANSI MATERI

a. Akad nikah dengan alat teknologi maju

b. Kepala Negara wanita dan udzur menurut Islam

c. Anak pungut dan anak angkat

d. Anak jinah dan anak hasil inseminasi

e. Bayi tabung dan kloning

f. Abortus

g. Penggunaan organ tubuh, ari-ari, dan air seni manusia untuk kepentingan obat-

obatan dan kosmetik

h. Bank ASI dan Bank Sperma

i. Transpalansi anggota badan, transfusi darah

j. Oparasi plastik dan ganti kelamin

k. Asuransi jiwa

l. Undian dan lotere

147

Page 148: Pedoman Akademik Fai

m. Pasar uang dan Bursa Valuta Asing

n. Pelaksanaan shalat jum’at dua gelombang

o. Makar

REFERENSI

a. Abdul Rahman Isa, Al-Mu’amalah al-Haditsah wa Ahkamuhab. A. Hasan, Soal Jawab Agamac. Dr. Fuad Faakhrudin, Riba dalam Bank, Koparasi, Perseroan, dan Asuransid. Dr. Muhammad Syaltut, Al-Fatawae. Dr. Ysuf Qardhawy, Fiqh al-Zakatf. Dr. Ysuf Musa, Al-Fiqhg. Hasbi Ash-Shiddieqy, Hukum Islamh. Muhammad Abduh, Tafsir al-Manari. Prof. Drs. Msfuk Zuhdi, Masailul Fiqh

QIRA’ATUL AL KUTUB(MKB)

DESKRIPSI

Membahas teks-teks keagamaan dan qowa’id materi bacaan melalui latihan

membaca, menerjemahkan, dan menyimpulkan kandungannya. Dasar

pengambilan mata kuliah ini adalah kelulusan mata kuliah bahasa Arab, sehingga

dapat menunjang upaya memahami mata kuliah Keislaman

KOMPETENSI

1. Kemampuan membaca teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab

2. Kemampuan memahami teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab

3. Kemampuan memahami unsur-unsur qowa’id materi bacaan dalam teks-teks

keagamaan dalam bahasa Arab

SUBSTANSI MATERI

148

Page 149: Pedoman Akademik Fai

a. Membaca dan menerjemahkan tekas agama dengan latihan memahami fa’il,

ma’ful, isism inna dan anna dan khabarnya, khabar mubta, khabar muqaddam,

mubtada mu’akhar.

b. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami jumlah ismiah, jumlah

fi’liyah, masdar, dan kata-kata sifat.

c. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami mudhof ilaih, ma’na

huruf jarr, wawu athaf, wawu isti’naf, fa athaf, fa ta’lil.

d. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami isim dan khabar kaana,

ungkapan-ungkapan aktif dan pasif, almausul dan silahnya.

e. Membaca dan menerjemahkan teks keagamaan dengan latihan memahami fi’il

syarat dan jawabnya, tamyiz, dan hal.

f. Membaca dan menerjemahkan teks keagamaan dengan latihan memahami

maf’ul bih, maf’ul mutlaq, maf’ul liajlih, ma’na hakiki, dan ma’na majazi.

REFERENSI

a. Al-Qur’anul al-Karim, Hadits-hadits Nabib. Kitab-kitab Muraji’, Agama dalam Perkuliahanc. Buku-buku Qowa’id

1). Hanafi Bek Na Akharun, Qowa’idu al-Lughatu al-Arabiyah2). Abbas Hasan, Al-Nahwu al-Wafi, Daru al-Ma’arif, Kairo3). Ali Al-jarami dan Musthofa Amin, Al-Balaghatu al-Wadhihah, Daru al-

Ma’arif, Kairo

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN JASA PENDIDIKAN(MBB)

DESKRIPSI

Membahas dasar-dasar pembentukan kepribadian, wawasan dasar kewirausahaan,

manajemen usaha pendidikan, dan model-model potensi kewirausahaan

pendidikan. Mata kuliah ini membekali mahasiswa PAI untuk memiliki jiwa

kewirausahaan dalam jasa pendidikan.

149

Page 150: Pedoman Akademik Fai

KOMPETENSI

1. Kemampuan memahami, merumuskan, dan menerapkan teori-teori, konsep,

model, dan praktis pendidikan kedalam setting sosial yang cepat dan tepat.

2. Kemampuan merumuskan dan memenej potensi-potensi kewirausahaan

profesi pendidikan baik produk gagasan, jasa maupun barang, menuju

produktivitas dan kualitas hidup yang sesungguhnya.

SUBSTANSI MATERI

a. Landasan Pembentukan Kepribadian (Based High Personality)

o Teologi dan filosofi kemandirian hidup

o Etos kerja kewirausahaan

o Super motivasi kewirausahaan

o Pengembangan kepribadian Inter-independen

o Berpikir positif, kreatif, produktif, dan mandiri

o Guess presenter I: Model wirausaha

b. Wawasa Dasar Kewirausahaan (Based High Enterpreneurial Knowledge:

Analisis SWOTE)

o Perencanaan kewirausahaan jasa pendidikan

o Identifikasi kewirausahaan jasa pendidikan

o Studi kelayakan kewirausahaan jasa pendidikan

o Desain produk (gagasan, jasa, dan barang)

o Guess presenter II: Model wirausahawan sukses

c. Manajemen Usaha jasa Pendidikan (Based High Management Skill:

Conceptual Skill, Design skill, Social Skill, and Technical Skill)

o Manajemen sumber daya manusia

o Manajemen Fund-raising dan keuangan

o Manajemen produksi dan pemasaran

150

Page 151: Pedoman Akademik Fai

o Manajemen perubahan dan pengelolaan konfliks

o Manajemen komunikasi, negosiasi dan selling usaha jasa pendidikan

o Guess presenter III: Super model manajer sukses

d. Model-model Potensi Kewirausahaan Sukses (Based High Enterpreneurial

Model)

o Penelitian konsep, metodologi, dan model-model pendidikan

o Pelayanan jasa konsultasi dan pelatihan kependidikan

o Pengembangan produk barang pendidikan

- Produk buku sumber pembelajaran (sekolah, luar sekolah, dan balita-

manula)

- Produksi media dan alat peraga pembelajaran

- Pengembangan dan penyediaan sarana pendidikan

o Kunjungan model

REFERENSI

a. Buchori Alma, Kewirausahaan Panduan Perkuliahan, bandung, Alfabeta, 1999

b. Bobbi dePorter & Make Hernacki, Quantum Business, Bandung, Kaifa, 1999c. David J. Schwarts, Berpikir dan Berjiwa Besar, Binarupa Aksara, 1992d. Mansyur Wiratmo, Pengantar Kewirausahaan, Yogyakarta, BPFE, 1995e. Mursidin, Filsafat Kemandirian Hidup, Bandung, Tunas Nusantara, 2001f. Nanat fatah Natsir, Etos Kerja Sufisme, Bandung SGD Press, 2000g. Peter F. Drucker, Inovasi dan Kewirausahaan, Jakarta, Erlangga, 1994h. Philif Kotler, Manajemen Pemasaran, jakarta, Prenhallindo, 1997i. Setyo Wibowo, Rahasia Mencapai Sukses, Surabaya, Tiga Dua, 1996j. Syahrial Yusuf, Kiat Menjadi Pengusaha Sukses, Jakarta, Mutiara Sumber

Widya, 1998k. Toto Tasmara, Etos Kerja Muslim, Jakarta, Jamiatul Ikhwan, 1993l. Vincent P. Barabba & Gerald Zaltman, Hearing Voice The Market, Jakarta,

Gramedia Pustaka Utama, 1997m. Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, Jakarta, Prenhallindo,

1997n. Wasty Soemanto, Pendidikan Kewirausahaan, Jakarta, Bumi Aksara, 1993

151

Page 152: Pedoman Akademik Fai

FILSAFAT UMUM(MKK)

DESKRIPSI

Mata kuliah ini mempunyai tujuan agar mahasiswa menguasai dasar pemikiran

filsafat dari awal perkembangannya sampai munculnya Renaissance serta

relasinya dengan ilmu pengetahuan.

TOPIK INTI

1. Pengertian, obyek, metode, dan struktur pembahasan filsafat

2. Sistematika pembagian filsafat

3. Hellenisme (metologi dan filsafat serta ilmu pengetahuan)

4. Isi pemikiran metologi (Tuhan, manusia, dan alam)

5. Filsafat Yunani kuno

6. The one and the many: Problem awal filsafat

7. Pra materialistik

8. Filsafat alam sebagai sikap demitologi

9. Edialisme Plato

10. Realisme Aristoteles

11. Atomisme

12. Tuhan dalam pandangan filsafat Yunani kuno

13. Filsafat Patristik

14. Filsafat Skolastik

15. Filsafat Islam

16. Renaissance dan Humanisme: awal perkembangan filsafat modern

17. Empirisme

18. Positivisme

19. Pragmatisme

20. Fenomenologi

152

Page 153: Pedoman Akademik Fai

21. Eksistensialisme

REFERENSI

1. Bertens, Kees, Ringkasan Sejarah Filsafat2. Copelston, F. History of Philosophy3. Fakhry, Madjid, Sejarah Filsafat Islam4. Harun, Hadiwijoyo, Sari Sejarah Filsafat Barat5. Kattsof, Louis, Pengantar Filsafat6. Muhammad Hatta, Alam Pikiran Yunani7. Radhakrisnan (ed), History of Philosophy, Eastern and Western8. Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat9. The Liang Gie, Suatu Konsepsi ke Arah Penerbitan Bidang Filsafat10. Titus, Harold, dkk, Persoalan-Persoalan Filsafat

METODOLOGI STUDI ISLAM(MPK)

DESKRIPSI

Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik metodologi studi Agama

Islam, pendekatan terhadap Islam dan studi Agama, model-model penelitian

agama, konstruksi teoritis kemudian menerapkannya dalam penulisan makalah

dan proposal penelitian.

TOPIK INTI

1. Pendahuluan: Islam dan studi agama (pengantar), pentingnya studi Islam, asal-

usul dan pertumbuhan studi Islam di dunia Islam.

2. Penelitian agama: Kedudukan penelitian agama diantara penelitian lain,

pendekatan-pendekatan terhadap Islam dalam studi agama, konstruksi teori

penelitian agama.

3. Model-model penelitian agama: Agama sebagai doktrin, agama sebagai

produksi budaya, agama sebagai produk interaksi sosial.

4. Islam dan kebudayaan: Apa Islam kebudayaan?, Islam dan kebudayaan lama

(kebudayan yang ada sebelum Islam).

153

Page 154: Pedoman Akademik Fai

5. Islam sebagai agama: Peran agama Islam dalam kehidupan, apa yang

diajarkan Islam keseluruh dunia.

6. Sejarah Islam: Islam pada Nabi SAW dan Khulafa’u al Rasyidin, masa

kemajuan dan kemunduran Islam, pusat peradaban dan penyebaran Islam ke

seluruh dunia.

7. Studi kawasan: Islam di Afrika Timur, Islam di Asia Tenggra, Islam di Cina.

8. Islam dan kebudayaan Indonesia: Islam dan kebudayaan melayu, Islam dan

kebudayaan Jawa, Islam dan kebudayan lain di Nusantara.

9. Islam pada masa sekarang: Di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia

belakang, Cina, Afrika.

10. Aliran-aliran dalam pemikiran Islam dan sejarahnya: Aliran fiqh, aliran kalam,

aliran metafisika dan gnosis, aliran filsafat, dan teosofi.

11. Al-Qur’an sebagai sumber agama Islam: Peranan dan fungsi Al-Qur’an,

pendekatan memahami Al-Qur’an, Al-Qur’an sebagai kalamullah, sumbangan

Al-Qur’an untuk memahami kitab suci lain, ulum Al-Qur’an dan tafsir Al-

Qur’an.

12. Sunnah sebagai sumber agama Islam: Nabi Muhammad sebagai sumber

sunnah, kedudukan fungsi sunnah dan kodifikasinya, pendekatan memahami

sunnah.

13. Ijtihad sebagai sumber agama Islam: Pengertian, ijtihad sebagai sumber

dinamika, pembentukan kebudayaan Islam.

14. Doktrin kepercayaan dalam Islam: Allah, wahyu, Rasul, manusia, alam

semesta, eskatologi.

15. Dimensi-dimensi Islam: Syari’ah, tariqah, sufisme, Islam, iman, dan ihsan.

16. Ritual dan institusi dalam Islam: Perspektif dan teori, sistematika, elemen-

elemen, analisis.

17. Islam dan kemanusiaan: Kedudukan manusia diantara makhluk Allah, tugas

manusia, manusia sebagai khalifahtullah.

154

Page 155: Pedoman Akademik Fai

18. Islam dan moral: Tujuan Muhammad SAW diutus, akhlak manurut Islam.

19. Islam, keluarga, dan masyarakat: Keluarga sebagai fondasi masyarakat,

musyawarah dan tolong menolong, hubungan silaturahmi.

20. Islam dan dunia kontemporer: Islam dan tradisi sekarang, nillenialisme,

revivalisme, fondamentalisme, tendensi kaum modernis.

21. Islam dan agama lain: Pandangan metafisik dan teologi tentang agama-agama

lain, sumbangan Islam terhadap kemanusiaan pada masa kini.

REFERENSI

1. Amin Abdullah, Studi Agama: Nirmatifitas atau Historisitas2. Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya3. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam4. Mulyanto Sumardi, (ED), Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran5. Richad C. Martin (ED), Approaches to Islam in Religious Studies, Tucsan:

The Universitiy of Arizona Press, 19856. Sayyid Husein Nasr, Islam, dalam Arvin Shana (ED), Our Religious, Ny.

Harper Collins, 19957. Taufiq Abdullah dan M. Rusli Karim (Eds), Metodologi Penelitian Agama,

sebuah Pengantar

BAHASA INDONESIA(MPK)

DESKRIPSI

Agar mahasiswa mampu menggunakan Bahasa Indonesia, baik dalam percakapan

maupun tulisan dengan baik dan benar.

TOPIK INTI

1. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasia). Pengertian bahasab). Macam-macam bahasac). Bahasa negarad). Tujuan mempelajari bahasa ragam bahasa

2. Pemakaian ejaan Bahasa Indonesia yang disempurbakan (EYD)a). Pengertian ejaan

155

Page 156: Pedoman Akademik Fai

b). Ejaan yang berlaku sekarangc). Penulisan huruf kapitald). Penulisan tanda baca

3. Pemakaian EYD (lanjutan)a). Cara meyerap kata-kata asingb). Pedoman penyerapanc). Latihan mengoreksi kesalahan ejaan

4. Penggunaan Bahasa Indonesia yang bakua). Pengertian Bahasa Indonesia bakub). Pengertian Bahasa Indonesia tidak bakuc). Ciri-ciri Bahasa Indonesia bakud). Contoh-contoh kesalahan berbahasa

5. Masalah kataa). Pengertian tentang kitab). Makna kata (semantik)c). Diksi/pemilihan kata yang tepatd). Macam dan penggunaan kamuse). Bentuk-bentuk kata

6. Seluk beluk kalimata). Pengertian kalimatb). Pola-pola dan bagian-bagian kalimatc). Kalimat sederhana dan kalimat luasd). Prinsip-prinsip mencari gatra kalimat dan macam keterangan kalimate). Kalimat analitis dan sintetis serta variasi susunannya

7. Menyusun alineaa). Pengertian alineab). Macam-macam alineac). Koreksi kesalahan kalimatd). Membuat ringkasan teks

8. Analisis teksa). Koreksi kesalahan ejaanb). Koreksi kesalahan alineac). Koreksi kesalahan kalimatd). Membuat ringkasan teks

9. Mengenal cara menyusun karangana). Bentuk-bentuk karanganb). Proses penulisanc). Hubungan antara membaca dan mengarang

10. Tahap awal penyusunan karangana). Penentuan topik karanganb). Pengertian tentang judul yang baik

156

Page 157: Pedoman Akademik Fai

c). Penyusunan kerangka karangan11. Penyusunan karya ilmiah

a). Penggunaan ragam ilmiahb). Asas-asas penyusunan gagasan di dalam karya ilmiahc). Teknik pengatur perwajahan karangan

12. Penyusunan karya ilmiah (lanjutan)a). Aspek penalaran dalam karangan ilmiahb). Penalaran induktif dan deduktif

13. Penusunan skripsi/bukua). Bagian-bagian pokok sebuah bukub). Kandungan masing-masing bagian bukuc). Fungsi dan teknik penulisan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka

14. Penyusunan teks pidatoa). Retorika dan komposisib). Penyusunan gagasan dalam menyusun teks

REFERENSI1. Depdikbud, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,

Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bahasa, 19752. Depdikbud, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta, Perum Balai

Pustaka, 19893. Gorys Keraf, Komposisi, Flores, Nusa Indah, 19714. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern: Pendekatan, Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 19925. Panuti Sudjiman dan Dendy Sugono, Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah,

Jakarta, Kelompok 24 Pengajar Bahasa Indonesia, 19896. Purwadarminta, W. J. S. Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang7. Sabanti Achadiah Cs, Buku Materi Pokok Bahasa Indonesia, Jakarta,

Universitas Terbuka, 1984/19858. Yus Badudu, Indonesia dalam Pembinaan di TV, Bandung, CV Pustaka

Prima, 1978

PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI(MPB)

DESKRIPSI

Mahasiswa memperoleh wawasan tentang kegiatan evaluasi dan pengukuran

pendidikan sebagai suatu kegiatan integral dalam KBM, memiliki pengetahuan

dan keterampilan dasar dalam merencanakan dan melakukan kegiatan evaluasi

157

Page 158: Pedoman Akademik Fai

pendidikan serta menafsirkan dan memanfaatkan hasilnya dalam konteks KBM

dan mampu mengembangkan alat evaluasi terutama tes prestasi belajar.

TOPIK INTI

1. Pengertian evaluasi manajemen kedudukan evaluasi dalam sistem pendidikan

Islam dan sistem evaluasi.

2. Fungsi, tujuan, dan kegunaan evaluasi pendidikan Islam.

3. Jenis, syarat-syarat evaluasi pendidikan Islam.

4. Teknik evaluasi Pendidikan Islam I (non tes).

5. Teknik evaluasi Pendidikan Islam II (tes essay).

6. Teknik evaluasi Pendidikan Islam III (tes obyektif).

7. Teknik evaluasi Pendidikan Islam IV (tes lisan, tes perbuatan, dan sikap

keagamaan).

8. Langkah-langkah penyusunan dan pelaksanaan evaluasi pendidikan Islam.

9. Pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).

10. Pemberian skor, verifikasi, dan standar penilaian (PAP dan PAN).

11. Konversi nilai I (norma relatif dan absolut dan kombinasi).

12. Konversi nilai II (skala 5, skala 9, skala 11, skala 100, dan Z-Skor).

13. Validitas tes, reabilitas tes, tes buatan guru dan tes standar.

14. Taraf kesukaran tes dan daya pembeda sebuah tes.

15. Mencari mean kelompok, mean mata pelajaran, standar dedikasi dan

penetapan ranking siswa di kelas.

16. Analisis hasil evaluasi dan pengembangannya.

REFERENSI

1. Hasan Mustofa, Ijtihad fi al-Idarah al-Madaniyah2. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran3. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja

Rosda Karya

158

Page 159: Pedoman Akademik Fai

4. Norman E. Grondlund, Constructing Achievment Test, NY, McMillaw5. Norman E. Grondlund, Measurement and Evaluation in Teaching, McMillaw,

19766. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Bagian Teknik Evaluasi7. Suharsim Arikunto, Perkembangan Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,

Jakarta, Bina Aksara, 19898. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 19909. Wayan Sujana, dkk. Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasinal, 198610. Yulian C. Stanley, Kenneth D. Hophin, Educational and Psychological

Measurement & Evaluation

PRAKTEK MENGAJAR(MKB)

DESKRIPSI

Agar mahasiswa memahami berbagai teori mengajar dan terampil dalam kegiatan

pembelajaran.

TOPIK INTI

1. Keterampilan mengelola kelas.

2. Keterampilan membuat persiapan observasi lapangan.

3. Keterampilan menyusun SAP.

4. Keterampilan membuka pelajaran.

5. Keterampilan melaksanakan pre tes.

6. Keterampilan memotivasi murid.

7. Keterampilan menyajikan pelajaran.

8. Keterampilan mengaktifkan murid.

9. Keterampilan menjawab pertanyaan murid.

10. Keterampilan menumbuhkan minat dan perhatian.

11. Keterampilan mempergunakan alat peraga/media.

12. Keterampilan mempergunakan metode mengajar/teknik mengajar.

13. Keterampilan mengumpulkan pelajaran.

14. Keterampilan menganalisa hasil post tes.

15. Keterampilan menutup.

159

Page 160: Pedoman Akademik Fai

16. Keterampilan membuat laporan pelaksanan PPL.

REFERENSI

1. Belajar yang berhasil2. Methodik Pengajaran Agama Islam3. Teknik dan Evaluasi Belajar4. Buku Pedoman PPL

PERENCANAAN SISTEM PAI(MPB)

DESKRIPSI

Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang perencanaan pendidikan agama

Islam serta mampu membuat rencana pengembangan program pendidikan agama

Islam di suatu Madrasah/sekolah berdasarkan pendekatan sistem.

TOPIK INTI

1. Pengertian, fungsi, dan tujuan perencanaan pengajaran.

2. Pendekatan sisrtem dalam pendidikan.

3. Ruang lingkup pendidikan agama Islam.

4. Pendidikan agama sebagai suatu sistem.

5. Menilai kebutuhan peserta didik.

6. Merumuskan tujuan intruksional.

7. Mengembangkan tes kriteria.

8. Menganalisis tugas.

9. Membuat desain pembelajaran pendidikan.

10. Merancang evaluasi program pendidikan agama Islam.

11. Merancang pengolahan hasil evaluasi pendidikan agama Islam.

REFERENSI

1. Abdul Ghafur, Desain Instruksional: Suatu Langkah Penyusunan Dasar Kegiatan Belajar Mengajar

160

Page 161: Pedoman Akademik Fai

2. A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran.3. Banathy Bella H. 1968. Instructional System, Belmont: Feoron Publishers4. Buku Tentang PPSI, Keterampilan Proses, CSBA5. Leslie J. Brigg, Instructional Desaign: Principles and Application6. S. Nasution, Berbagai Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar7. Udin Sarifuddin W, Materi Pokok Perencanaan Pengajaran, 19918. Umar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem

Perencanaan9. Walter Dick & Lou Carey, The Systematic Design of Instruction10. Wicho & Carly, 1989, Systematic Design of Instruction

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI(MPB)

DESKRIPSI

Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang hakekat kurikulum pendidikan

agama Islam dan proses pengembangannya serta keterampilan menelaah

kurikulum pendidikan agama Islam di suatu Madrasah/Sekolah berdasarkan

pendekatan sistem.

TOPIK INTI

1. Kedudukan kurikulum dalam proses pendidikan.

2. Komponen-komponen kurikulum.

3. Jenis-jenis kurikulum.

4. Analisis sistem dalam pengembangan kurikulum.

5. Langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum.

6. Model-model dalam pengembangan kurikulum.

7. Kriteria untuk mengevaluasi kurikulum.

8. Telaah kritis pengembangan kurikulum sekolah umum dan madrasah di

Indonesia (1954-1994).

9. Perbandingan isi dan tujuan pendidikan agama Islam dalam kurikulum

sekolah umum dan madrasah mulai 1945-1994.

161

Page 162: Pedoman Akademik Fai

REFERENSI

1. Conny Setiawan, Pengembangan kurikulum 1984, Latar Belakang dan Implikasinya, 1985

2. Depdikbud, Pembaruan Pendidikan Indonesia, 19713. Departemen Agama, Kurikulum Pendidikan Agama, 19944. Depatemen agama RI, Kurikulum Madrasah Aliyah, 19945. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama,

Kurikulum MTsN, 19946. Hilda Taba, Curriculum Development Theoryand Practice, Harcout Brace &

World, Inc N.Y., 19627. Iskandar Wirjokusumo, Dasar-dasar Kurikulum, 19888. Robert S. Zein, Curriculum: Principles and Foundation, Harper and Publisher

N.Y., 19769. S. Nasution, Azas-azas Kurikulum, 197810. ______, Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga

Kependidikan, 198411. ______, Kurikulum 1975 dan 1976, Jakarta, 197912. ______, The Frame Work in Designing a Curriculum: Context Design and

Development, Harcourt Brace & World, Inc N.Y., 1962

MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(MKK)

DESKRIPSI

1. Agar mahasiswa memahami tentang hak-hak yang berkaitan dengan ibadah,

masalah muamalah, perkawinan, dan kewarisan dalam Islam untuk dapat

diamalkan dan dapat dikembangkan dalam masyarakat.

2. Agar mahasiswa memahami permasalahan pokok disekitar nilai baik buruknya

tingkah laku manusia dan memahami esensi, upaya, dan ide serta praktek yang

berkembang dalam tasawuf.

3. Agar mahasiswa memahami dan melakukan analisis serta evaluatif terhadap

antar berbagai aliran teologis dalam Islam.

4. Agar mahasiswa memahami dengan baik tentang penetapan hukum Islam dan

perkembangannya semenjak masa Nabi sampai sekarang ini untuk

meningkatkan rasa keterkaitannya kepada hukum Islam.

162

Page 163: Pedoman Akademik Fai

TOPIK INTI

1. Thaharah, wudhu, dan tayamum.

2. Shalat, macam dan hikmahnya.

3. Jenazah dan rukunnya.

4. Zakat, harta yang wajib dizakati, macam zakat dan mustahiq zakat.

5. Puasa, macam dan cara melakukannya.

6. Haji dan umroh, cara pelaksanaan dan macam haji.

7. Jual-beli dan riba.

8. Nikah, hak dan kewajiban suami-istri.

9. Mawaris dalam Islam.

10. Akhlak, macam dan hubungan dengan ilmu-ilmu dan manfaat

mempelajarinya.

11. Perpaduan ilmu pengetahuan dengan agama dan akhlak.

12. Pengertian baik dan buruk, ukurannya dan berbagai aliran tentang baik dan

buruk.

13. Aspek-aspek yang mempengaruhi pembentukan akhlak mulia.

14. Kebebasan, tanggung jawab, hati, dan lidah.

15. Akhlakul karimah dengan kaitannya dengan fungsi hidup.

16. Tasauf.

17. Akal dan wahyu dan fungsi wahyu.

18. Free will dan predestination.

19. Kekuasan dan Tuhan.

20. Keadilan Tuhan.

21. Perbuatan-perbuatan Tuhan.

22. Sifat-sifat Tuhan.

23. Konsep iman, takdir, dan hari kiamat.

24. Sunnatullah, mu’jizat, karmah, dan sihir.

163

Page 164: Pedoman Akademik Fai

25. Konsep surga dan neraka.

26. Pengertian dan ruang lingkup kajian Tarikh tasyri’ Islami.

27. Penetapan hukum pada Nabi, atas Tasyri dakam Al-Qur’an, penetapan hukum

dan sumber hukum masa sahabat generasi pertama.

28. Tasyri dan sumber hukum dan fuqaha pada masa sahabat generasi ke dua dan

pengaruhnya pada perkembangannya tasyri masa berikutnya.

29. Tasyri pada masa awal abad ke dua sampai pertengahan abad ke empat, faktor

yang mendorong perkembangan tasyri waktu itu.

30. Penyusunan sunnah dan pengaruhnya atas perkembangan tasyri.

31. Munazarah Ulama tentang sunnah, Ijma, qiyas, dan ijtihad dan pengaruhnya

terhadap perkembangan tasyri.

32. Munculnya istilah-istilah fiqiyah danh tokoh-tokoh mujtahid serta

pengaruhnya dalam tasyri.

33. Timbulnya jiwa taqlid: timbulnya mazhab dan kegiatan Fuqaha dalam periode

taqlid tersebut.

34. Pembaruan pemikiran hukum pada masa pasca kejumudan dan reaktualisasi

hukum Islam di dunia Islam.

REFERENSI

1. Abdurahman al-Jaziry, Al-Fiqh, ‘Ala al-Mazahib al-Arba’ah2. Abu Zarah, Tarikh al-Mazahib al-Islammiyah I dan II3. Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak)4. Al-Maturidi, Kitab al-Tahwid5. Al-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah6. Ditbinperta, Ilmu Mewaris al-Islamiyah 7. H. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia8. Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam9. Hasanin Muhammad Makluf, Al-Mawaris fi al-Syari’ah al-Islamiyah

BAHASA INGGRIS(MPK)

DESKRIPSI

164

Page 165: Pedoman Akademik Fai

Memberikan bekal pengetahuan bahasa Inggris kepada para mahasiswa, terutama

dalam membangun dan mengembangkan kemampuan komunikasi lisan dan

tulisan baik dalam dunua akademik maupun pergaulan sehari-hari.

TOPIK INTI

1. Nounsa). Singular and plural nounsb). Countable and uncountable nounsc). Abstract and concrete nouns

2. Articlesa). Definite and indefinite articlesb). Quantitiesc). Reading

3. The use of lingking bea). Singular and pluralb). Present, past, and past participle tensesc). Reading

4. Lingking verbsa). Appear, look, seem, feel, smell, sound, tasteb). Become, get,go, turnc). Keep, remain, stayd). Reading

5. Types of verbsa). Transitive and intransitive verbsb). Regular and irregular verbsc). Infinitive, preterite, past participle verbsd). Reading

6. Pronounsa). Personal pronounsb). Possessive pronounsc). Reflexive pronounsd). Reading

7. Five basic tenses a). Simple present tenseb). Present future tensec). Simple past tensed). Reading

8. Five basic tenses (continued)a). Present continuous tenseb). Present perfect tense

165

Page 166: Pedoman Akademik Fai

c). Reading9. Adverbs and their formations

a). Adverb of mannerb). Adverb of placec). Adverb of timed). Reading

10. Adverba). Adverb of frequencyb). Adverb of degreec). Adverb of modalityd). Reading

11. Auxiliary verbsa). Formal auxiliary verbsb). National auxiliary verbsc). Reading

12. Conjunctiona). And…toob). And…eitherc). Reading

13. Conjunction (continued)a). And so…, and neitherb). Both…and, either…or, neither…norc). Reading

14. Passive Voicesa). Simple present tenseb). Simple past tensec). Present continuous tensed). Reading

15. Passive Voices (continued)a). Present future tenseb). Present perfect tensec). Reading

16. Degrees of comparisonsa). Positive degreeb). Comparative degreec). Superlative degreed). Reading

17. Degrees of comparisons (continued)a). Like, the same as, different fromb). The same…as, as…asc). Reading

166

Page 167: Pedoman Akademik Fai

18. Derivative wordsa). Noun suffexis: ness, ity, ment, ion, etcb). Adjective suffexis: full, ish, y, ly, etcc). Verb suffexis: miss, dis, etcd). Reading

19. Question tagsa). Negative sentencesb). Positive sentencesc). Reading

20. Question tags (continued)a). Sentences with proper verbb). Sentences with auxiliary verbc). Reading

21. Sentencesa). Independent and dependent clauseb). Simple, compound, complex, and compound-complex sentencesc). Reading

22. Sentencea). Positive, negative, and interrogative sentencesb). Reading

23. Adverbial Clauses a). Types of adverbial clausesb). Verbs in time clauses: future and past timec). Conditional clauses with unlessd). Reading

24. Adverbial Clauses (continued)a). Conditional clauses beginning with were, had, shouldb). Real condition: future and general timec). Ubreal conditiond). Reading

25. Adverbial Clauses (continued)a). Mixed time unreal conditionb). Unreal condition in sentences with but, or, otherwisec). Adverbial clauses of result with so, such, such asd). Reading

26. Adverbial Clauses (continued)a). Adverbial clauses of mannerb). Phrasal conjunction in adverbial clausesc). Using adverbial clauses for summarizing d). Reading

27. Adjective Clauses

167

Page 168: Pedoman Akademik Fai

a). Recognotion and function of adjective clausesb). Case of relative pronouns, introducing adjective clausesc). Reading

28. Adjective Clauses (continued)a). Relative pronouns as objects of prepositionsb). Relative pronouns patterning like some of whichc). Reading

29. Adjective Clauses (continued)a). Number of the verb after phrase beginning with one of theb). Adjective clause used in definitionc). Using adjective clauses for summarizing

30. Noun clauses a). Sequence of tense in noun clauseb). Noun clause objects from statements, questions, exclamationsc). Noun clauses with infinitive abridgmentd). Reading

31. Noun clauses (continued)a). Noun clause after wish: referring to present and past timeb). That clause after verbs of urgencyc). Changing famous statements to indirect speechd). Reading

32. Participial phrase a). Forms of participlesb). Punctuation and position of participial phrases c). Participial phrases in two-part object of verbsd). Reading

33. Participial phrase (continued)a). Participial phrases to express means of mannerb). Participial phrases as alternatives for adverbial phrasesc). Reading

34. Participial phrase (continued)a). Instructions with Have + Past Participleb). Using participial phrases for summarizingc). Reading

35. Gerund phrasea). Forms of gerundsb). Gerund phrase as a subjectc). Reading

36. Gerund phrase (continued)a). Gerund phrase objects of verbs and prepositionsb). Gerund phrases as compliment

168

Page 169: Pedoman Akademik Fai

c). Reading37. Gerund phrase (continued)

a). The + gerund + of phraseb). Adjectives – form – adverbs in gerund phrasesc). Using gerund phrases for summarizing

38. Infinitive phrases a). Forms of infinitiveb). For, of, to subjects of infinitive phrasesc). Reading

39. Infinitive phrases (continued) a). Anticipatory it with infinitive phrase subjectsb). Infinitive phrases as subjects and objectsc). Infinitive versus gerund subjects and objectsd). Reading

40. Infinitive phrases (continued)a). To-less infinitives or Ing participles in two-part objectsb). To substitutionc). Infinitive phrases as alternatives for adjective and adverbial clausesd). Infinitive phrases after too, enoughe). Using infinitive phrases for summarizing

41. Absolute constructionsa). Absolute constructions with and without participlesb). Positions of Absolute constructionsc). With Absolute constructionsd). Absolute constructions used in professional writing

42. Abstract noun phrasesa). Forms of abstract nounsb). Subject and object in abstract noun phrasesc). Special “complement” of noun in abstract noun phrasesd). Reading

43. Abstract noun phrases (continued)a). Adjectives – form – adverbs in abstract noun phrasesb). Abstract noun phrases as alternatives for dependent clausesc). Using abstract noun phrases for summarizing

44. Appositive phrasesa). Position of appositive phrasesb). Changing adjective clauses to Appositive phrasesc). “Complements” of Appositive nouns and adjectivesd). Using Appositive phrases for summarizing

REFERENSI

169

Page 170: Pedoman Akademik Fai

1. Alexander. L.G., First Thing First: An Integrated Course for Beginners2. Bates, Jefferson, Writing with Precision3. Krohn, Robert, English Sentences Structure4. Marcella, Frank, Modern English: A Pratical Reference Guide5. Shertzer, Margaret, The Elements of Grammar6. Swan, Michael, Basic English Usage7. Zandvoort, RW, A Handbook of English Grammar8. ____, Developing Skills: An Integrated Course for Intermediate Students9. ____, Fluency in English: An Integrated Course for Advance10. ____, Practice and Progress: An Integrated Course for Pre-Intermediate

Students

BAB XIVKURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1

JURUSAN KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM/DAKWAH

S E M E S T E R INO. KODE MATAKULIAH SKS KET.1. KPI 1201 Pancasila 2 MPK2. KPI 1202 Bahasa Inggris. I 2 MPK3. KPI 1203 Bahasa Arab. I 2 MPK4. KPI 1204 Ilmu Alamiah Dasar 2 MPK5. KPI 1305 Metodologi Studi Islam 3 MPK

170

Page 171: Pedoman Akademik Fai

6. KPI 1306 Ushul al-Fiqh 3 MPK7. KPI 1207 Komputer 2 MKB8. KPI 1208 Sejarah Peradaban Islam 2 MKK

J U M L A H 18

S E M E S T E R II1. KPI 2201 Bahasa Inggris . II 2 MPK2. KPI 2202 Bahasa Arab. II 2 MPK3. KPI 2203 Bahasa Indonesia 2 MPK4. KPI 2304 Ulum al-Qur’an 3 MPK5. KPI 2305 Ulum al-Hadits 3 MPK6. KPI 2206 Al-Fiqh. I 2 MKK7. KPI 2207 Kewarganegaraan 2 MPK8. KPI 2208 Ilmu Dakwah. I 2 MKK

J U M L A H 18

S E M E S TE R III1. KPI 3201 Bahasa Inggris. III 2 MPK2. KPI 3202 Bahasa Arab. III 2 MPK3. KPI 3203 Al-Fiqh. II 2 MKK4. KPI 3204 Ilmu Dakwah. II 2 MBB5. KPI 3205 Aliran Kepercayaan 2 MKK6. KPI3206 Filsafat Umum 2 MKK7. KPI 3207 Al-Tafsir. I 2 MKK8. KPI 3208 Al- Hadits. I 2 MKK9. KPI 3209 Metodologi Dakwah 2 MKB

J U M L AH 18

S E M E S T E R IV1. KPI 4201 Al-Fiqh. III 2 MKK2. KPI 4202 Al-Tafsir. II 2 MKK3. KPI 4203 Al-Hadits. II 2 MKK4. KPI 4204 Metode Penelitian. I 2 MKB5. KPI 4205 Ilmu Tasauf 2 MKK6. KPI 4206 Ilmu Kalam 2 MKK7. KPI 4207 Psikologi Dakwah. I 2 MBB8. KPI 4208 Dasar-dasar Ilmu Tabligh. I 2 MPB9. KPI 4209 Dakwah Antar Budaya 2 MBB

10. KPI 4210 Perbandigan Agama 2 MBBJ U M LA H 20

171

Page 172: Pedoman Akademik Fai

S E M E S T E R V1. KPI 5201 Metode Penelitia. II 2 MKB2. KPI 5202 Psikologi Dakwah. II 2 MBB3. KPI 5203 Dasar-dasarIlmu Tabligh. II 2 MPB4. KPI 5204 Pemikiran Modern Dalam Islam 2 MKK5. KPI 5205 Sejarah Dakwah. I 2 MKK6. KPI 5206 Ilmu Komunikasi 2 MBB7. KPI 5207 Jurnalistik. I 2 MKB8. KPI 5208 Teknik Khitobah 2 MKB9. KPI 5209 Pendalaman Pengamalan Ibadah 2 MBB

10. KPI 5210 Anthopologi Budaya 2 MBBJ U M L A H 20

S E M E S T E R VI1. KPI 6201 Sejarah Dakwah. II 2 MKK2. KPI 6202 Jurnalistik. II 2 MKB3. KPI 6203 Perbandingan mazhab 2 MBB4. KPI 6204 Statistik. I 2 MKB5. KPI 6205 Manajemen Dakwah 2 MBB6. KPI 6296 Teknik Produksi & Film Dakwah 2 MPB7. KPI 6207 Kewirausahaan. I 2 MBB8. KPI 6208 Teknik Produksi & TV Dakwah 2 MPB9. KPI 6209 Filsafat Ilmu 2 MKK

10. KPI 6210 Sosiologi Pembangunan 2 MBB20

S E M E S T E R VII1. KPI 7201 Statistik. II 2 MKB2. KPI 7202 Kewirausahaan. II 2 MBB3. KPI 7403 Praktik Profesi 4 MKB4. KPI 7204 Filsafat Dakwah 2 MKK5. KPI 7405 Produksi Siaran RTF 4 MPB6. KPI 7206 Komunikasi Antar Budaya 2 MBB

J U M L A H 16S E M E S T E R VIII

1. KPI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 MKB2. KPI 8402 Komprehensif 4 MPB3. KPI 8603 Skripsi 6 MKB

J U M L A H 14

172

Page 173: Pedoman Akademik Fai

A. DESKRIPSI MATAKULIAH

ULUMUL QUR’AN

Mempelajari ulumul Qur’an sebagai alat untuk memahami kandungan Al-

Qur’an. Tujuan utamanya agar mahasiswa memahami ulumul Qur’an dengan

berbagai pokok pembahasan yang diperlukannya untuk memahami kandungan Al-

Qur’an. Oleh karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada upaya agar mahasiswa

memahami ulumul Qur’an dan menerapkan kaidah-kaidahnya dalam memahami

kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Untuk sampai pada sasaran itu, mata kuliah ini mengembangkan topik inti

pembahasannya meliputi pengertian, ruang lingkup, cabang-cabang, dan

perkembangan ulumul Qur’an, sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an,

pembahasan tentang asbab al-nuzul, minasabah Al-Qur’an, al-Makkiy dan al-

Madaniy, al-Muhkam wa al-mutasyabih, qira’at Al-Qur’an, I’jaz Al-Qur’an, dan

pembahasan tentang tafsir, ta’wil dan tarjamah.

Referensi:

1. Ahmad von Denffer, Ulum Al-Qur’an2. Al-Suyuti, Al-Itqan fi ulum Al-Qur’an3. Al-Zahabi, Al-Tafsir wa al-Mufassirun4. Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi ulum Al-Qur’an5. Al-Zarqani, Manahil al-Irfan fi ulum Al-Qur’an6. Manna’Khalil Qaththan, Mabahits fi ulum Al-Qur’an7. Subhiy al-Shahi, Mabahits fi ulum Al-Qur’an8. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an

ULUMUL HADITS

Mata kuliah ini mengetengahkan pembahasan mengenai hal ikhwal yang

berkenaan dengan Nabi SAW, khususnya yang berkaitan dengan term-term

penting, sejarah perkembangan hadits, pembagian hadits, takhrij hadits, kitab-

kitab hadits yang terkenal, dan pembahasan tentang inkarussunah. Tujuan

utamanya agar mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik akan arti

173

Page 174: Pedoman Akademik Fai

penting ilmu hadits sebagai suatu pengetahuan yang berkaitan dengan hadits-

hadits Nabi SAW.

Untuk sampai pada tujuan tersebut, topik inti yang dikembangkan maliputi

terminologi yang berkaitan dengan hadits, hadits sebagai sumber ajaran agama,

sejarah hadits sebelum kodifikasi, kodifikasi hadits (sejarah dan

perkembangannya), pembahasan ulumul hadits (pengertian, sejarah

perkembangan, dan cabang-cabangnya), pembagian hadits, syarat-syarat hadits

shahih, hadits dhaif, dan macam-macamnya, syarat-syarat seorang perawi dan

proses transformasi hadits, hadits maudhu, pengenalan takhrij secara teoritik,

pengenalan praktik takhrij hadits, pengenalan terhadap mukharij, ikhtisar sanad

dan matan, dan pembahasan tentang inkarussunnah.

Referensi:

1. Muhammad Aja al-Khatib, Al-Sunnah Qobla a Tadwin2. Muhammad Aja al-Khatib, Ushul a Hadits, Ulumu wa Mushthalahuh3. Mahmud Thahan, Taisir Mushthalah al-Hadits4. Mustofa al-Siba’iy, Al-Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri al-Islami5. Shubhi al-Salih, Ulum al-Hadits wa Mushthalah6. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits

USHUL FIQH

Mata kuliah ini mempelajari ushul fiqh sebagai alat untuk mengistinbath

hukum dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Tujuannya adalah agar mahasiswa

memahami cara-cara pengambilan hukum dari Al-Qur’an dan al-Sunnah dengan

menggunakan kaidah-kaidah ushul fiqh.

Untuk sampai pada tujuan tersebut, topik inti yang dikembangkan dalam

pembahasannya meliputi: pembahasan mengenai pengertian, objek, tujuan, ruang

lingkup dan sejarah perkembangan ushul fiqh, pembahasan mengenai sumber

hukum Islam, pengertian, macam, kedudukan dan permasalahan ijma dan qiyas,

metode ijtihad, kaidah-kaidah ushuliyah, ta’arudl al-adillah dan cara

174

Page 175: Pedoman Akademik Fai

penyelesaiannya, kaidah-kaidah fiqh, dan pembahasan tentang al-Ahkam

(pengertian dan penjelasannya).

Referensi:

1. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh2. Asymuni A. Rahman, Qawa’ud Fiqhiyah3. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh4. Wahbah al-Zuhayli, Ushul Fiqh

ILMU KALAM

Mata kuliah ini mempelajari ilmu kalam sebagai salah satu metodologi

pemikiran yang berkembang di kalangan kaum muslimin. Tujuan utamanya

adalah untuk membekali para mahasiswa agar menjadi sarjana yang mengenali

dan memahami ilmu kalam sebagai salah satu metodologi pemikiran Islam dan

mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari didalam meresponi berbagai

khazanah intelektual Islam.

Untuk tujuan tersebut, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik

pembahasan yang meliputi landasan-landasan normatif dan sejarah timbulnya

ilmu kalam, kerangka berpikir aliran-aliran kalam, pemikiran aliran-aliran kalam,

dan perbandingan antar aliran dalam kalam.

Referensi:

1. Abu Hasan Al-Asy’ari, Maqalat al-Islamiyyin2. Abdurrahman Badawi, Maqalat al-Islamiyah3. Abdul Qahir Al-Bagdadi, Al-Farq baina al-Firaq4. Ali Mushthafa al-Gurabi, Tarikh al-Firaq al-Islamiyah wa Nasy’at Ilm al-

Kalam’ind al-Muslimin5. Abu Bakar Ahmad al-Syahrastani, Al-Milal wa al-Nihal6. Harun Nasution, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah Analisis

Perbandingan

ILMU TASAWUF

Mata kuliah ini mempelajari ilum tasawuf sebagai salah satu cabang

pemikiran Islam. Tujuan utamanya agar mahasiswa mengenal dan memahami

175

Page 176: Pedoman Akademik Fai

metodologi berpikir irfani dalam Islam serta mampu menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari dalam merespon beragam khazanah intelektual Islam.

Untuk maksud tersebut, topik inti yang dikembangkan dalam mata kuliah

ini adalah: landasan-landasan normatif dan sejarah timbulnya tasawuf, sejarah

perkembangan tasawuf, kerangka berpikir irfani, hubungan tasawuf dengan ilmu

kalam dan filsafat, hubungan tasawuf dengan ilmu jiwa agama, pembahasan

aliran-aliran tasawuf, sejarah dan perkembangan tarekat, studi kritis terhadap

aliran-aliran tasawuf, dan pembahasan tentang tasawuf di Indonesia.

Referensi:

1. Abu ‘Ala Afifi, Fi al-Tasawwuf al-Islami wa Tarikhih2. Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat3. HAMKA, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya4. HAMKA, Tasawuf: Modern5. Harun Nasution, Filsafat dan Mitisisme dalam Islam6. Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di

Nusantara7. Muhammad Naquib al-Atas, The Misticism of Hamzah Fansuri

FILSAFAT ISLAM

Mata kuliah ini mempelajari sejarah timbul dan perkembangan pemikiran

filsafat di dunia Islam (dari klasik hingga modern) serta melakukan pembahasan

mengenai keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Tujuannya agar mahasiswa

mengenal dan memahami sejarah timbul dan perkembangan filsafat di dunia

Islam, serta memahami metodologi berpikir filsafat Islam.

Untuk mencapai tujuan dimaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-

topik pembahasan yang meliputi: pengertian filsafat Islam, hubungan filsafat

Islam dengan filsafat Yunani, filsafat Islam di dunia Islam bagian Timur (al-

Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Razi, Ibnu Maskawih, Al-Ghazali, Ikhwan al-

Shafa’, Suhrawardi al-Maktul). Filsafat Islam di dunia Islam bagian Barat (Ibnu

176

Page 177: Pedoman Akademik Fai

Bajjah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd), dan filsafat Islam pasca Ibnu Rusyd

(Nashiruddin Thusi, Mulla Sadra, Mulla Hadi Sabziwari, Muhammad Iqbal).

Referensi:

1. A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam2. Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam3. Majid Fakhri, Sejarah Filsafat Islam4. MM. Syarif, Para Filosof Muslim

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Mata kuliah ini mengkaji tentang sejarah perkembangan peradaban di

kalangan masyarakat Islam. Ia akan memaparkan sifat, watak, asal usul, dan

tahapan-tahapan perkembangan peradaban yang terjadi di dunia Islam secara

global. Oleh karena itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan pada

mahasiswa tentang sejarah perjalanan peradaban Islam sejak periode awal sampai

era kontemporer.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik

inti sebagai berikut: pengertian dan ruang lingkup sejarah peradaban Islam,

munculnya zona-zona budaya dalam sejarah Islam, perkembangan peradaban

Islam di kawasan kultur Arab: a). Masa kemajuan, b). Masa integrasi, c). Islam di

Eropa, pengaruh peradaban Islam terhadap renaissance, perkembangan peradaban

Islam di wilayah kultur Persia, perkembangan peradaban di wilayah kultur Afrika,

perkembangan peradaban Islam di wilayah kultur India, perkembangan peradaban

Islam di wilayah kultur Melayu/Indonesia, pusat-pusat peradaban Islam, dan

sumbangan Islam terhadap peradaban modern.

Referensi:

1. Abdul Haq, Gerakan Islam di Korea dan Indonesia awal abad 202. A. Mansyur Suryanegara, Menemukan Sejarah3. Amir Hasan Siddiqi, Studies in Islamic History4. Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam

177

Page 178: Pedoman Akademik Fai

5. C.E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam6. Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Peradaban Islam7. J. Pedersen, Fajar Intelektual Islam8. K. Ali, MA dan Adang Affandi, Studi Sejarah Islam9. Muhammad Tohir, Sejarah Islam dari Andalus sampai Indus10. Philip K. Hitti, The Arab11. Syed Hosen Nasr, Science and Civilization in Islam12. W. Montgomery Watt, Islam dan Peradaban Dunia

ILMU ALAMIYAH DASAR

Mempelajari dasar-dasar ilmu alam sebagai salah satu komponen penting

dalam pengembangan wawasan ilmu. Pembahasan dipusatkan pada pengertian,

ruang lingkup, perkembangan, dan konsep-konsep dasar ilmu alam. Sebagai

bagian yang juga penting pada mata kuliah ini adalah pembahasan sekitar

pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia secara umum. Dengan demikian

tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa mengetahui konsep-konsep mendasar

tentang ilmu pengetahuan alam.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik

inti tentang Ilmu Pengetahuan Alam, ruang lingkupnya, perkembangannya,

pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia.

Referensi:

1. David Bergamini dkk. 1983. Alam Semesta, Jakarta: Pustaka Alami Tira Pustaka

2. Maurice Bucaile. 1978. Bibel, Qur’an, dan Sains Modern, Jakarta, Bulan Bintang

3. M. Mursid. 1995. Ilmu Alamiah Dasar, Bandung, IAIN SGD4. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta. 1996. Ilmu Alamiah Dasar5. Universitas Terbuka. 1996. Ilmu Alamiah Dasar

KEWARGANEGARAAN

178

Page 179: Pedoman Akademik Fai

Secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip kewarganegaraan.

Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak dan kewajiban

warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pembekalan kepada

mahasiswa agar ia dapat mengembangkan dirinya menjadi warganegara Indonesia

yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban (smart and good citizen). Oleh

karena itu dalam perkuliahannya secara programatik dikembangkan Kecerdasan

Warganegara yang meliputi tiga hal: Pengetahuan Kewargaan, Keterampilan

Kewargaan, dan Sikap Kewargaan, serta difasilitasi terjadinya Partisipasi

Kewargaan melalui berbagai interaksi pembelajaran yang bersifat partisipatif,

kajian individual, dan kelompok, diakhiri evaluasi yang berlandaskan pada

penguasaan seluruh kompetensi kewargaan secara proporsional.

Untuk mencapai tujuan tersebut topik inti mata kuliah ini meliputi: konsep

identitas nasional, negara dan kewarganegaraan, konstitusi, pemerintahan dan

hubungan sipil-militer, hubungan agama dan negara, civil society, demokrasi, dan

hak asasi manusia. Yang pembahasannya digali dari berbagai sumber kepustakaan

yang relevan, antara lain: Craig Calhoun (Ed), Social Theory and The Politics of

Identity; Khairan, dkk. Pendidikan Politik bagi Warganegara; C.S.T. Kansil,

Sistem Pemerintahan Indonesia; Charle L. Coehran, Civil-Military Relations;

Bachtiar Effendi, Islam dan Negara; Arief Budiman, State and Civil Society; F.

Magnis Suseno, Mencari Sosok Demokrasi; Sebuah Telaah Filosofis; Bahrudin

Lopa, Al-Qur’an dan Hak Asasi Manusia, dan lain-lain.

BAHASA INDONESIA

Mempelajari kaidah-kaidah bahasa dan tata bahasa serta penerapannya

dalam bentuk kalimat, sehingga mahasiswa mampu memilih dan memilah kalimat

yang baik dan benar dengan cara pengungkapan ide dalam pemilihan kalimat

efektif, kesalahan umum dalam kalimat, dan ejaan yang disempurnakan.

179

Page 180: Pedoman Akademik Fai

Pengajaran mata kuliah ini bertujuan supaya mahasiswa mampu menuangkan dan

menyusun gagasan dalam bentuk bahasa tulisan.

Untuk tujuan tersebut maka topik inti mata kuliah Bahasa Indonesia

meliputi: pengetahuan terapan EYD dan tata bahasa, cara-cara pembuatan istilah

dan definisi, pemilihan kata/bentuk kata dalam kalimat, pengungkapan ide kalimat

efektif, dan kesalahan umum dalam kalimat.

Referensi:

1. A. Subantari R dan Amas Suryadi, Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dan Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah

2. Djago Tarigan, Membina Keterampilan Menulis Paragraf3. Soedjito, Kalimat Efektif

BAHASA INGGRIS

Mempelajari Bahasa Inggris sebagai alat pengembangan tradisi ilmiah. Ia

memusatkan pembahasannya pada usaha menyegarkan pemikiran mahasiswa atas

struktur bahasa dan penerapannya dalam pemahaman teks ilmiah berbahasa

inggris. Diamping itu mata kuliah ini juga menjadi tempat mengasah kemampuan

percakapan Bahasa Inggris.

Dengan demikian tujuan pokok pengajaran mata kuliah ini adalah untuk

melakukan review tentang struktur dan grammar Bahasa Inggris. Untuk mencapai

tujuan itu mata kuliah ini dikembangkan dengan topik pembahasan yang meliputi:

review tenses, review grammar, direct and indirect speech, nouns, relative and

interrogative pronouns, gerund, articles, conjuction, adverbs, passive voice,

clauses, termasuk pengembangan kosakata.

Referensi:

1. Chaedar A. dan Sachri Ramdhan. Soal Jawab Bahasa Inggris2. Laura Donahue Latulippe. Developing Academic Reading Skill3. Syahri Ramdan. English for Islamic Studies4. Syahri Ramdan. English for Tenses

180

Page 181: Pedoman Akademik Fai

BAHASA ARAB

Merupakan ilmu bantu bagi penelaahan Al-Qur’an dan hadits sebagai

sumber hukum Islam, dengan jalan menguasai dan memahami bahasa yang

dipakai dalam Al-Qur’an dan Hadits tersebut. Kemudian dipelajari dan dicari

hubungannya dengan program-program studi di Fakultas Dakwah dari segi

gramatikanya. Dengan demikian tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa

mampu dan terampil membaca huruf-huruf arab sebagai huruf Al-Qur’an dan

Hadits, memahami kosa kata dasar Nahasa Arab yang berkaitan dengan program-

program studi Fakultas Dakwah.

Untuk tujuan tersebut, topik inti mata kuliah Bahasa Arab meliputi:

muqaddimah, al-kalimah wa aqsamuha, al-jumlah wa an-wa’uha, al-I’rab wa al-

bina, al-fi’l wa aqsamuh, al-madhi wa al-mudhari wa al-amr, al-fi’l al-muta’addi,

al-fi’l al-lazim, al-ma’lum wa al-majhul, al-shahih wa al-mu’tal, al fi’l al-jamid,

al-fi’l al-mutasharrif, af’al al-ta’ajjub, af’al al-madh wa al-adzam, nunta al-

taukid ma’a al-fi’l, al-ism wa aqsamuh, al-maushuf wa al-shifah, al-mudzakkar

wa al-mu-annats, al-dhama-ir wa anwa’uha, asma-u al-isyarah, al-asma-u al-

maushulah, asma-u al-istifham, al-ma’rifah wa al –nakirah, al-muqtaran bi al, al-

munada al-maqshud, al-mashdar wa anwa’uh, ism al-fa’ilm ism al-maf’ul, al-

shifah al-musyabbahah, ism al-tafdhil, asma-u al-zaman wa al-makan, ism al-

alah, al-jam’u wa anwa’uh, kana wa akhwatuha, inna wa akhwatuha, al-mashdar

al-sharih wa al-muawwal, al-maful bih, al-maful al-mutlaq, al-maful liajlih, al-

maful fih, al-maful ma’ah, al-idhafah.

Referensi:

1. Abd. Karim Zaidan. 1975/1396. Ushul Al-Dakwah. Dar Umar bin Al-Khatab. Iskandariyah

2. Aminah Shawi. t.t. Nazhriyah al-‘Ilam Fi Al-Dakwah Al-Islamiyah. Maktabah Mesir. Kairo

181

Page 182: Pedoman Akademik Fai

3. Chotibul Umam, dkk. 1976/1396. Pelajaran Bahasa Arab. Depag RI. Jakarta

4. Muhammad Abdul Al-Aziz Al-Khuli. t.t. Al-Adab Al-Nahawi. Syarikah Bangkol Indah, Surabaya

5. Muhammad ‘Imarah. 1991/1411. Mu’alim Al-Manhaj Al-Islami. Dar Al-Syuruq, Kairo

6. Rabithah Al-‘Alam Al-Islami. 1968/1387. Nadwah Al-Muhadlarah. Mekah

7. Sayid Qutb. 1970/1390. Fiqh Al-Dakwah. Dar Al-Fikr, Beirut

METODOLOGI STUDI ISLAM

Mengkaji berbagai pendekatan dalam studi Islam. Ia akan

memperkenalkan beragam model pendekatan dalam mempelajari Islam sebagai

landasan untuk dapat memahami ajaran (doktrin) Islam secara mendalam. Karena

itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pada

mahasiswa untuk dapat mentransformasikan model-model pendekatan dalam

memahami ajaran Islam secara objektif, komprehensif, dan integratif.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik

inti sebagai berikut: kuliah pengantar (Islam dan studi agama, urgensi studi Islam,

asal-usul dan pertumbuhan studi Islam di dunia Islam), pengertian metodologi dan

beberapa pendekatan studi Islam, definisi agama, ruang lingkup dan

pembidangan, konsep Islam (Islam sebagai sumber ajaran, Islam sebagai

pemahaman, Islam sebagai pengamalan), sumber-sumber ajaran Islam (Al-

Qur’an, Al-Sunnah), metode mempelajari sumber-sumber ajaran Islam, metode

mempelajari pemahaman Islam, dan metode pengamalan Islam.

Referensi:

1. H. Abudin Nata, Metodologi Studi Islam2. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya3. Mahmud Syaltut, Islam Aqidah wa Ayariah4. Mukti Ali, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam5. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam

182

Page 183: Pedoman Akademik Fai

6. Taufik Abdullah dan Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama

FIQH

Mengetengahkan pembahasan tentang ketentuan-ketentuan pokok dalam

ibadah, mu’amalat, munakahat, mawaris, dan jinayat. Tujuannya agar mahasiswa

memahami ketentuan-ketentuan fiqh yang berkaitan dengan segenap kewajiban

seorang muslim dalam menjalankan ajaran agamanya, baik yang berhubungan

dengan Tuhan, sesama manusia, binatang, atau alam sekitarnya.

Topik inti yang dikembangkan dalam pembahasannya meliputi masalah

ibadat, mu’amalat, munakahat, mawaris, dan jinayat, serta pembahasan tentang

fiqh siyasah.

Referensi:

1. Al-Mawardi, Al-Ahkam al-Sulthaniyah2. Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid3. Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah4. Tm.M. Hasbi ash-Shiddiqy, Kuliah Ibadah5. Wahbah al-juhaily, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu

HADITS

Mengetengahkan pembahasan tentang hadits-hadits Rasulullah SAW, baik

dalam kehidupan pribadi, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Termasuk

membahas tentang hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah keimanan, dosa,

ikhlas, akhlak, etos kerja, dan tanggung jawab, dll. Tujuan utamanya agar

mahasiswa memahami, menghayati, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-

hari ketentuan-ketentuan yang digariskan Rasulullah SAW dalam hadits-

haditsnya.

183

Page 184: Pedoman Akademik Fai

Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik

inti yang meliputi: hadits-hadits tentang masalah keimanan, masalah realisasi

iman dalam kehidupan sosial, ikhlas dalam beramal, tingkah laku terpuji, dosa-

dosa besar, etos kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, larangan korupsi dan

kolusi, larangan menimbun dan memonopoli, tingkah laku tercela, persaudaraan,

tata pergaulan, ajakan kepada kebaikan, kepedulian sosial, peduli lingkungan, dan

pandangan Rasulullah tentang syair.

Referensi:

1. Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughu al-Maram2. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari3. Muhammad bin Abdul Aziz al-Kulli, Al-Adab al-Nabawi4. Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Al-Lu’lu wa al-Marjun

TAFSIR

Mengetengahkan pembahasan tentang sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an yang

berkaitan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. Tujuannya agar mahasiswa

mampu menghafal, memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Untuk tujuan itu, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik pembahasan

yang meliputi: tafsir surat al-Fatihah, ayat-ayat tentang Allah, ayat-ayat tentang

manusia, ayat-ayat tentang manusia, ayat-ayat tentang alam, ayat-ayat tentang

risalah, ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran dan moral, ayat-ayat tentang akhirat,

ayat-ayat tentang masyarakat dan kepedulian sosial, ayat-ayat tentang hubungan

antar agama, ayat-ayat tentang ibadah, ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan, makna

Islam dalam Al-Qur’an, ayat-ayat tentang gender.

Referensi:

1. Abd. Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah2. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kasyaf

184

Page 185: Pedoman Akademik Fai

3. Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir4. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih5. M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Fatihah

DASAR-DASAR ILMU DAKWAH

Mata kuliah ini mengkaji disiplin ilmu dakwah. Ia akan mengetengahkan

pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup dakwah dan ilmu dakwah,

perkembangan ilmu dakwah, dan teori-teori dakwah. Karena itu, perkuliahan ini

bertujuan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang dasar-dasar

disiplin ilmu dakwah dan memberikan pemahaman tentang penerapan teori-teori

dakwah dalam berbagai perspektif.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik

inti sebagai berikut: hakikat dakwah dan ilmu dakwah, objek materia dan objek

forma ilmu dakwah, analisis objek ilmu dakwah dan ilmu dakwah, analisis

disiplin ilmu dakwah, perkembangan ilmu dakwah, ilmu dakwah terapan, dan

pembahasan tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan dakwah.

Referensi:

1. Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, 19802. Aep Kusnawan Ilmu Dakwah Tinjauan Berbagai Aspek, Pustaka Bani

Quraisy, 20043. Ahmad Faiz, Thariqud Da’wah Dhilalil Qur’an, 19774. Ahmad Kanian, Perlunya Memahami Sunnah Rabbaniyah dalam Dakwah,

19935. Ahmad Subandi, Ilmu Dakwah, 19946. Ali Makhfudh, Hidayatul Mursyidin7. Amin Ahsan Islahi, Metode Dakwah Menuju Jalan Allah, 19858. Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, 19939. M. Natsir, Fiqhud Dakwah, DDII, 197810. Muhammad Abu Zahrah, Al- Dakwah ila al-Islam, 197311. Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam

185

Page 186: Pedoman Akademik Fai

12. Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, 1996

SEJARAH DAKWAH

Mengkaji dakwah dari aspek historisnya. Tujuannya agar mahasiswa

memahami dan mampu melakukan pengkajian mengenai pola-pola perkembangan

dakwah Islam, periodisasi, dan kewilayahan.

Untuk mencapai tujuan termaksud, topik-topik yang dikembangkan dalam

perkuliahannya meliputi: pengertian dan ruang lingkup sejarah dakwah, studi

tentang rasulullah sebagai shahibudda’wah beserta kondisi masyarakatnya,

dakwah dan kondisi masyarakat pada masa Khula-Faurrasyidin, dakwah dan

kondisi masyarakat pada masa Umayah, Abbasyiah dan Usmaniyah, pola dakwah

di Asia Barat dan Afrika, pola perkembangan dakwah di Spanyol, pola dakwah di

Cina, pola dakwah di Asia Tengah dan Selatan, pola dakwah di Asia Tenggara,

pola perkembangan dakwah di Indonesia dan pola dakwah kontemporer

Referensi:

1. HAMKA, Sejarah Umat Islam I-IV2. Ibarahim Tiu Ying, Perkembangan Islam di Tiongkok3. Majelis Ulama Indonesia, Sejarah Umat Islam di Indonesia4. Muhammad Tahir, Sejarah Islam dari Andalan sampai Indus5. Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam6. Yusuf Suaib, Sejarah Dakwah Abbasyiyah I-IV

FILSAFAT DAKWAH

Mengkaji landasan-landasan filosofis tentang dakwah Islam. Tujuannya

agar mahasiswa memahami hakikat, fungsi, dan kedudukan dakwah dalam Islam.

Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini mengembangkan topik-

topik inti yang meliputi: pengertian dan tujuan filsafat dakwah, kebutuhan

manusia terhadap dakwah, prinsip dasar dan metode berpikir dalam filsafat

dakwah, perkembangan pemikiran falsafi dalam dakwah Islam yng berkaitan

186

Page 187: Pedoman Akademik Fai

dengan subjek dan sasaran dakwah, hakikat struktur dan fungsi dakwah sebagai

sebuah sistem, dan Al-Qur’an sebagai sumber infirasi filsafat dakwah.

Referensi:

1. H.M. Rasyidi, Filsafat Dakwah2. Jalaludin Rakhmat, Konsep Perbuatan Manusia dalam Al-Qur’an3. Ki Moesa al-Mahfuoed, Filsafat Dakwah4. Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban5. Syukriadi Sambas, Filsafat Dakwah, Bandung: HADID6. Zaid Abdul Karim, Al-Hikmah fi al-Dakwah Ilahiyah

METODOLOGI DAKWAH

Mempelajari tentang metode-metode dakwah. Tujuan utamanya adalah

agar mahasiswa mengenal, memahami, dan mampu memilih serta

mengaplikasikan ragam metode dakwah dalam melaksanakan dakwah.

Untuk tujuan termaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik inti

yang meliputi: pengertian, sumber, dan landasan metodologi dakwah, ruang

lingkup metodologi dakwah, perkembangan metodologi dakwah, metode-metode

dakwah (dari segi media, kelompok sasaran, materi, dan segi teknik), standar dan

kriteria pemilihan metode, model-model penerapan metode dakwah, analisis

metode-metode dakwah, dan pembahasan tentang fungsi metodologi dakwah

dalam pengembangan ilmu dakwah.

Referensi:

1. Ahmad Faiz, Tariqu al-Da’wah fi dilalil Qur’an2. Amin Ahsan Islahi, Metode Dakwah Menuju jalan Allah3. Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial4. Rabi Ibn Hadi al-Madhkali, Manhajul Anbiya fi Da’wah ilallah fihi al-

hikmah wa aql5. Syekh Munir Muhammad al-Ghadhban, Al-Manhaj al-Hariki li al-Sirah

al-Nabawiyah

PSIKOLOGI DAKWAH

187

Page 188: Pedoman Akademik Fai

Melakukan pengkajian interaksi manusia sebagai subjek dan objek

dakwah. Tujuannya agar mahasiswa mampu menggunakan interaksi psikologis

antara subjek dakwah dan sasarannya dalam proses pelaksanaan dakwah.

Untuk itu dalam perkuliahannya ia mengembangkan topik-topik inti yang

meliputi: pengertian dakwah dan hubungan antara psikologi dan dakwah, tujuan

dan kegunaan psikologi dakwah, manusia sebagai satu kesatuan jiwa dan raga

dalam proses dakwah, memahami aspek-aspek psikologis sasaran dakwah dalam

lingkungan fisik maupun sosial, proses adjusment (penyesuaian) psikologis subjek

dakwah teerhadap aspek psikologis sasaran dakwah ke arah tercapainya tujuan

dakwah, kompleksitas dan bentuk-bentuk interaksi psikologis antara subjek

dakwah dan sasaran dakwah, dan peranan etika sosial keagamaan dalam proses

interaksi psikologis antara subjek dakwah dan sasaran dakwah.

Referensi:

1. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi2. Lysen, Individu dan Masyarakat3. M. Arifin, Psikologi Dakwah4. Sarlito Wirawan, Teori-teori Psikologi Sosial5. W.A. Gerungan, Psikologi Sosial

ETIKA DAKWAH

Merupakan unit pembangunan kepribadian mahasiswa berkaitan dengan

profesi da’i yang digeluti. Ia membahas secara komprehensif berbagai kode etik

dan moralitas Islam dalam menata kegiatan dakwah. Ia juga membahas sejumlah

kode etik nasional dan internasional yang berkaitan dengan profesi penyiaran,

bimbingan, manajemen, dan pengembangan masyarakat Islam.

Untuk mencapai sasaran di atas, mata kuliah ini mengembangkan topik-

topik inti yang meliputi: pengertian etika dakwah, perkembangan etika dakwah,

188

Page 189: Pedoman Akademik Fai

ruang lingkup etika dakwah, akhlak da’i, da’i sebagai profesional, penampilan

da’i, kepribadian da’i, keluarga da’i, kode etik penyiar Islam, kode etik,

pembimbing, penyuluh dan konsultan Islam, kode etik manajer Islam, dan kode

etik pengembang masyarakat Islam.

Referensi:

1. Almaududi, Akhlak a-du’at2. A. Nasih Ulwan, Akhlak a-du’at3. Fathy Yakan, Tsaqafah Da’iyah4. M. Amin, Ilmu Akhlak

PERBANDINGAN DAKWAH

Membahas ragam pendekatan aktivitas dakwah yang dilakukan manusia di

dunia baik intra atau lintas agama. Ia juga membahas pendekatan-pendekatan

dakwah yang dilakukan oleh para Nabi dan sahabatnya-sahabatnya. Tujuan

utamanya agar mahasiswa dapat memahami secara komprehensif ragam

pendekatan dakwah yang berkembang di dunia.

Untuk mencapai tujuan dimaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-

topik inti yang meliputi: pengertian perbandingan dakwah, perkembangan

pendekatan dakwah sejak masa klasik hingga modern, ruang lingkup

perbandingan dakwah, pendekatan “dakwah” dalam agama-agama non Islam,

pendekatan dakwah di dunia Islam (pendekatan dakwah Sunni, pendekatan

dakwah Syi’ah, dll), dan pendekatan dakwah Islam di Indonesia.

Referensi:

1. Aep Kusnawan, Ilmu Dakwah Kajian Berbagai Aspek, Pustaka Bani Quraisy, 2004

2. Benedict Anderson. 2002. Hantu Komparasi: Nasionalisme, Asia Tenggara dan Dunia (The Spectre of Comparisons: Nationalism,

189

Page 190: Pedoman Akademik Fai

Southeast Asia and the World), terjemahan Dindin Solahudin, Yogyakarta, Qalam

3. Hugh Goddard. 2000. Menepis Standar ganda: Membangun Saling Pengertian Muslim-Kristen (Christians and Muslims: From Double Standard to Mutual Understanding), terjemah Ali Noer Zaman, Yogyakarta, Qalam

4. Jeffrey K. hadden and Anson Shupe (eds). 1986. Prophetic Religions and Politics: Religion and Political Order, New York, Paragon House.

5. Muhammad Al-Ghazali. 1988. Difa’an al-Aqidah wa al-Syari’ah dhid Matha’in al-Mustasyrikin, Cairo, Mathba’ah Hassan

6. Muhammad Al-Ghazali. 1997. Fi Maukib al-Da’wah, Cairo, Nahdhah Mishr li al-Thiba’ah wa al-Tawzi

7. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam8. William R. Garett (eds). 1989. Social Consequences of Religious Beliefs,

New York, Paragon House

DAKWAH ANTAR BUDAYA

Mempelajari tentang keragaman etnik dan budaya manusia sebagai salah

satu bekal utama dalam aktivitas dakwah Islam. Selanjutnya, mata kuliah ini

memfokuskan pembahasannya pada kajian-kajian mengenai pendekatan (strategi)

dakwah di kalangan berbagai etnik dengan keragaman budayanya. Tujuan

utamanya disamping agar mahasiswa mengenal dan memahami keragaman etnik

dan budaya manusia, juga agar mengetahui dan mampu memilih berbagai

alternatif pendekatan dakwah di kalangan etnik yang beragam budayanya dalam

suasana aman dan damai.

Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini menyajikan topik-topik

inti yang meliputi: pengertian, ruang lingkup, dan metodologi kajian dakwah antar

budaya, konsep dasar kesuku-bangsaan dan prinsip-prinsip dakwah antar budaya

perspektif Qur’an-Sunnah, wujud agama (konsep dasar penyiaran agama-agama

non Islam, gerakan dakwah etnik Cina, gerakan dakwah etnik Arab), wujud Islam

kesatuan dalam keragaman sebagai produk dakwah antar budaya (keragaman

pemahaman Islam, keragaman pengamalan Islam, pola interaksi kesatuan dalam

190

Page 191: Pedoman Akademik Fai

keragaman), kearifan budaya bagi kesatuan dan perdamaian dalam keragaman

sebagai etika dakwah antar budaya.

Referensi:

1. Al-Qur’an2. Syukriadi Sambas, Dasar-dasar Kajian Dakwah Antar Budaya3. Shafiyyu al-Rahman al-Muarakfury, Sirah Nabawiyah4. Ernest Cassirer, Manusia dan Kebudayaan5. CA. Van Puersen, Strategi Kebudayaan6. Robert A. Le Vine (et.al), Ethnocentrism: Theories of Conflic, Ethnic

Attitides and Group Behavior7. Koentjaraningrat, Atlas Etnografi Sedunia8. Franz Magnis Suseno, Etika Jawa, Sebuah Analisis Falsafah tentang

Kebijaksanaan Hidup Jawa9. Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa10. Kamil Kartapraja, Aliran Kebatinan dan Kepercayan di Indonesia11. Rahmat Subagya, Agama Asli Indonesia12. P. Hariono, Kultur Cina dan Jawa: Pemahaman Menuju Asimilasi

Kultural13. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan

Nusantara Abad XVII DAN XVIII14. Rahnip M, Intelijen dalam Al-Qur’an dan Dakwah Rasulullah15. Yuyus Suherman, Sejarah Perintisan Penyebaran Islam di Tatar Sunda16. H. Muhammad Syamsu AS, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan

Sekitarnya17. Andito (Ed), Atas Nama Agama: Wacana Agama dalam Dialog Bebas

Konflik18. Gustave E. Von Grunebaum, Islam Kesatuan dalam Keragaman19. Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia yang Dilipat20. Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya21. James Lull, Media Komunikasi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global22. Nurcholish Madjid, Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan

Relevansi Doktrin Islam dalam Sejarah23. Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan

Visi Baru Islam di Indonesia24. Omar Amin Hoesin, Kultur Islam25. H. Katono Kamajaya Partokusumo, Kebudayaan Jawa, Perpaduannya

dengan Islam

ESENSI AL-QUR’AN

191

Page 192: Pedoman Akademik Fai

Mempelajari Al-Qur’an sebagai sumber ajaran materi bimbingan dan

penyuluhan Islam. Pendekatan kajiannya dilakukan melalui pembahasan tema-

tema pokok Al-Qur’an dan pendalaman mengenai konsep-konsep Al-Qur’an yang

berkaitan dengan wilayah kajian bimbingan dan penyuluhan Islam.

Tujuan mata kuliah ini adalah memberikan bekal pemahaman kepada

mahasiswa mengenai isi dan tema-tema pokok Al-Qur’an secara global dan

mempunyai wawasan tentang dasar-dasar ajaran Qur’ani sesuai dengan profesi

bimbingan dan penyuluhan Islam.

Topik inti: Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan, Al-Qur’an tentang

manusia sebagai pribadi dan anggota masyarakat, Al-Qur’an tentang nafs, Al-

Qur’an tentang taqwa, Al-Qur’an tentang zhalim, Al-Qur’an tentang fasiq, Al-

Qur’an tentang ketenangan jiwa, Al-Qur’an tentang pengobatan, Al-Qur’an

tentang pola hubungan anak dan orang tua, Al-Qur’an tentang generasi muda, Al-

Qur’an tentang wanita, Al-Qur’an tentang keseimbangan dunia dan akhirat, Al-

Qur’an tentang konsep hidup sehat, Al-Qur’an tentang taubat, Al-Qur’an tentang

sabar, dan Al-Qur’an tentang tawakal.

Referensi:

1. Abu A’la al-Maududi, Essensi Al-Qur’an2. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an3. M. Dawam Raharjo, Ansiklopedi Al-Qur’an4. M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an5. M. Quraisy Shihab, Wawasan Al-Qur’an

ADMINISTRASI DAKWAH

Mempelajari mengenai pengadministrasian dalam berbagai kegiatan

dakwah, mulai dari mengenal medan dakwah sampai kepada bagaimana

mengelola sebuah perkantoran. Tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa memiliki

kemampuan dalam pembuatan peta dakwah termasuk mengelola perkantoran.

192

Page 193: Pedoman Akademik Fai

Topik inti yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah pengertian dn ruang

lingkup administrasi dakwah, prinsip-prinsip administrasi dakwah, proses

administrasi dalam dakwah, pembuatan peta dakwah, tata cara kerjasama, tata

cara surat menyurat, sistem pembuatan laporan kegiatan, kearsipan, pekerjaan

perkantoran, sistem perkantoran, komunikasi perkantoran, dan tata ruang

perkantoran.

Referensi:

1. Haaran Khan Serwani, Mempelajari Pendapat Sarjana-sarjana Muslim Tentang Administrasi Negara, Pent. M. Arief Lubis, Jakarta, Tirta Mas, 1974

2. Muhammad A. al Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan, Penerjemah: Natsir Budiman, Rajawali, Jakarta

3. Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta, Gunung Agunf, 19984. The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta, 1985

DASAR-DASAR ILMU TABLIGH

Mata kuliah ini mempelajari dan mengkaji konsep-konsep dasar Ilmu

Tabligh. Tujuannya agar mahasiswa memahami dasar-dasar Ilmu Tabligh dan

terampil dalam bertabligh serta memahami kaitannya dengan dakwah Islam.

Topik bahasannya meliputi: pengertian tabligh, tabligh menurut konsepsi

Al-Qur’an, kedudukan tabligh dalam sistem dakwah Islam, substansi kegiatan

tabligh, objek kajian ilmu tabligh, hubungan ilmu tabligh dengan ilum-ilmu

lainnya, tujuan dan sasaran tabligh, fungsi-fungsi tabligh dalam sistem Islam,

bentuk-bentuk kegiatan tabligh, tahapan-tahapan tabligh, Ghazwul fikri sebagai

salah masalah tabligh.

Referensi:

1. Abd. Al-Latief Hamzah, Al-Islam fi Shadr al-Islam2. Abul A’la al-Maududi, Petunjuk untuk Juru Dakwah3. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Pres, 2004

193

Page 194: Pedoman Akademik Fai

4. Aminah al-Shawi, Zazhiyah al-Islam fil al-Dakwah5. Ibrahim Imam, Ushul al-Islam al-Islami6. Thoha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah7. Zaid Abdul Karim al-Zaid, al-Himah fi al-Dakwah ila Allah

TEKNIK KHITHABAH

Mempelajari tentang teknik-teknik berpidato sebagai bagian dari proses

dakwah bi al-lisan. Tujuannya adalah agar mahasiswa menguasai teknik dan seni

berpidato /khithabah untuk kepentingan penyampaian ajaran Islam.

Topik pembahasannya meliputi: pengertian teknik khithabah, pidato dan

komunikasi, penentuan topik dan tujuan, analisis khalayak (individual dan

komunal), persiapan khithabah, penyajian khithabah, bentuk-bentuk khithabah

dan prinsip-prinsip khithabah.

Referensi:

1. Bert E. Bradley, Fundamental of Speech Communication: The Credibility of Ideas

2. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern3. Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking4. William F. Smith and Raymond D. Liedlick, Rhetoric for Today

SISTEM INFORMASI DAKWAH

Mempelajari konsep-konsep dasar informasi dakwah serta mempelajari

tentang jaringan informasi dakwah. Tujuannya memberikan pengetahuan kepada

mahasiswa tentang konsep-konsep dasar informasi dakwah.

Pokok bahasannya adalah: definisi sistem informasi dakwah (SID),

konsep-konsep pokok sistem SID, proses perkembangan SID, jaringan SID, da’i

sebagai pengolah informasi dakwah, pemanfaatan data untuk SID, manajemen

194

Page 195: Pedoman Akademik Fai

SID, model pengolahan informasi dakwah, proses pengambilan keputusan, model

pengambilan keputusan organisasi.

Referensi:

1. E. Koswara dkk, Dinamika Informasi dalam Era Global2. Gordon B. Davis, Sistem Informasi Manajemen, Jilid I & II3. Pawit M. Yusuf, Pedoman Praktis Mencari Informasi4. R. Wayne Pace and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi (terjemahan)5. Winardi, Teori Sistem dan Analisis Sistem

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Merupakan pengantar dasar bagi mahasiswa yang akan mempelajari ilmu

komunikasi secara lebih mendalam. Ilmu ini akan memperkenalkan konsep-

konsep dasar komunikasi, baik sebagai ilmu maupun sebagai perilaku manusia.

Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dasar kepada para mahasiswa

agar menguasai dasar-dasar ilmu komunikasi untuk dikembangkan pada

perkuliahan selanjutnya.

Topik bahasannya adalah: pengertian konsep komunikasi, proses

komunikasi penerimaan dan penyampaian pesan komunikasi interpersonal,

komunikasi kelompok sampai dengan komunikasi massa.

Referensi:

1. DeFleur, Melvin L, Fundamental of Human Communication2. Tubbs, Stewart L. and Moss, Slyvia, Human Communication3. Tubb, Stewart L. and Moss, Slyvia, Human Communication4. Watzlawik, Paul, Pragmatics Human Communication

PENGANTAR ILMU JURNALISTIK

195

Page 196: Pedoman Akademik Fai

Merupakan ilmu yang mengantarkan para mahasiswa pada dunia

jurnalistik sebelum mempelajari bentuk-bentuk dan jenis-jenisnya secara spesifik.

Ia memperkenalkan beberapa aspek penting berkaitan dengan jurnalistik.

Tujuannya memberikan pengetahuan kepada mahasiswa agar menguasai dasar-

dasar jurnalistik, baik secara teoritis maupun secara praktis.

Topik inti mata kuliah ini meliputi: pengertian pers (umum dan khusus),

hubungan jurnalistik dengan pers, masalah pokok dalam pers dan jurnalistik,

medium komunikasi sebagai media kegiatan jurnalistik, jenis-jenis tulisan

jurnalistik, perbedaan karakteristik tulisan media massa (cetak dan elektronik),

teknik menata surat kabar dan jurnalisme baru, serta praktek pengenal lapang

kerja jurnalistik .

Referensi:

1. Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik2. Assegaf, Jurnalistik Masa Kini3. Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia4. J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik5. Merril, Global Journalism6. Miller, Modern Journalism7. Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers

RETORIKA

Mempelajari teknik-teknik berpidato, wawancara, ceramah, dan lain-lain

sebagai bagian dari proses dakwah bi al-lisan (bimbingan dan penyuluhan).

Tujuan: memberikan bekal pemahaman dan keterampilan kepada

mahasiswa mengenai teknik dan seni berkomunikasi lisan untuk kepentingan

penyampaian pesan-pesan agama, khususnya dalam kegiatan bimbingan dan

penyuluhan Islam.

Topik inti: retorika dan proses komunikasi, pengertian, ruang lingkup dan

tujuan retorika, pidato, wawancara, ceramah dalam perspektif retorika, penentuan

196

Page 197: Pedoman Akademik Fai

topik dan tujuan pidato, analisis khalayak, persiapan pidato, penyajian pidato,

bentuk-bentuk pidato dilihat dari tujuannya, dan prinsip-prinsip pidato.

Referensi:

1. Bert E. Bradley, Fundamental of Speech Communication: the Credibility of Ideas. Dubuque, Iowa, Wm.C. Brown Co. Publisher, 1981

2. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern, 19823. Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking4. William F. Smith and Raymond D. Liedlick, Rhetoric for Today

KOMUNIKASI MASSA

Merupakan lanjutan perkuliahan pengantar Ilmu Komunikasi. Ia

memperkenalkan kepada mahasiswa tentang konsep-konsep dan teori-teori

komunikasi massa sebagai landasan konseptual kegiatan dakwah melalui media

massa.

Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami dan menguasai konsep-

konsep dan teori-teori komunikasi massa untuk kepentingan dakwah Islam dan

penelitian komunikasi.

Perkuliahan ini menyajikan topik-topik tentang: pengertian dan

karakteristik komunikasi massa, model-model komunikasi massa, dimensi-

dimensi komunikasi massa, fungsi media cetak dan elektronik dalam kegiatan

dakwah Islam.

Referensi:

1. Deddy Mulyana, Pengantar Ilmu Komunikasi2. Malvin L. DeFleur, Theorhy of Mass Communication3. Malvin L. DeFleur and Dennis, Understanding Mass Communication4. William E. Francois, Introduction to Mass Communication and Mass

Media

197

Page 198: Pedoman Akademik Fai

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Mempelajari komunikasi antar budaya sebagai bagian pengetahuan untuk

menunjang proses dakwah Islam. Fokus kajiannya diarahkan kepada pembahasan

tentang konsep-konsep dasar komunikasi antar budaya dan urgensinya dalam

sistem budaya global

Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya wawasan antar budaya

dalam proses interaksi insani dan manfaatnya dalam proses penyampaian pesan-

pesan agama, khususnya kepentingan dakwah Islam.

Topik mata kuliah ini adalah: hubungan komunikasi antar budaya dengan

ilmu dakwah, pengertian dan ruang lingkup komunikasi antar budaya, urgensi

kombud (komunikasi antar budaya) dalam sistem global, model-model

komunikasi antar budaya, bentuk-bentuk komunikasi antar budaya, persepsi antar

budaya, interaksi antar budaya, pesan-pesan verbal dan non verbal, stereotipe dan

kombud, signifikansi pengetahuan kombud dalam dakwah Islam.

Referensi:

1. Andrean L. Rich, International Communication2. Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya3. Larry A. Samovar, Understanding Intercultural Communication4. William B. Gudy Kunst and Young Yun Kim, Communicating with

Stinger, An Approach to Intercultural Communication5. Zulyani Hidayah, Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

198

Page 199: Pedoman Akademik Fai

Mempelajari konsep-konsep dasar psikologi komunikasi. Tujuannya agar

mahasiswa memahami konsep-konsep dasar psikologi komunikasi sebagai ilmu

bantu dalam kegiatan khithabah.

Pokok bahasannya adalah: pengertian psikologi komunikasi, psikologi

komunikasi interpersonal (sensasi persepsi, memori, dan berpikir), psikologi

komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi

interpersonal, dan hubungan interpersonal), dan psikologi komunikasi kelompok

dan psikologi komunikasi massa.

Referensi:

1. Bimo Walgito, Psikologi Sosial2. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi3. Nina Syam, Komunikasi Persuasif4. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial5. Siti Partini Suadirman, Psikologi Sosial6. WA. Gerungan, Psikologi Sosial

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Mengkaji tentang perkembangan teknologi komunikasi mulai dari

teknologi tradisional sampai modern. Ia menjelaskan berbagai jenis teknologi

komunikasi sebagai media pendukung. Karena itu, perkuliahan ini bertujuan

memberikan pengertian dan pengetahuan tentang teknologi komunikasi.

Topik bahasannya adalah: sejarah perkembangan teknologi komunikasi,

jenis-jenis teknologi komunikasi baru, satelit komunikasi, videotext, teletext,

interactive cable television, telekonferen, jaringan komputer, aplikasi teknologi

baru dalam masyarakat, dampak positif dan negatif dari teknologi komunikasi.

Referensi:

1. Cees J. Hamelink, Trends in World Communication2. Raymond Williams, Television: Technology and Cultural Form3. Soejono Truno, Dari Dokumentasi ke Sistem Informasi Manajemen4. Sean Macbride, Communication and Society, Today and Tomorrow: Many

Voices, One World5. William Vesterman (et al), American Mass Media: Industries and Issues

199

Page 200: Pedoman Akademik Fai

MANAJEMEN PERS DAKWAH

Merupakan kelanjutan dari mata kuliah dasar-dasar manajeman. Ia

memperkenalkan teori-teori manajeman pers dakwah sebagai landasan dalam

pengelolaan pers dakwah. Tujuannya agar mahasiswa memahami teori-teori

manajeman pers dakwah dan mampu mengelola pers dakwah.

Topik inti mata kuliah ini antara lain: pengertian manajemen pers dakwah,

konsep pers dakwah, tujuan dan fungsi pers dakwah, perencanaan pers dakwah,

organisasi dan mekanisme kerja pers dakwah serta pengelolaan pers dakwah.

Referensi:

1. Ahmad Naufal, Perang dan Isu dalam Islam2. DH Assegaf, Jurnalistik Masa Kini3. Muntaz A. Anwar, Information in Muslim Countries4. Rusdy Hamka dan Rafiq, Islam dan Era Informasi

TEKNIK PRODUKSI TV DAKWAH

Mempelajari TV sebagai media dakwah. Fokus pembahasannya diarahkan

pada penguasaan naskah-naskah tabligh (dakwah) pada televisi dan teknik-teknik

produksi untuk TV. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai keterampilan dalam

membuat desain dan menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui TV serta tampil

dalam menggunakan kamera untuk dakwah Islam.

Pokok bahasan mata kuliah ini adalah: konsep-konsep dasar penyampaian

pesan di TV, teknik membuat desain khithabah/ceramah di TV, teknik-teknik

penyampaian pesan agama di TV, teknik produksi TV dakwah, dan praktek

khithabah di TV dakwah.

200

Page 201: Pedoman Akademik Fai

Referensi:

1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004

2. Allan Wurtzet and Stephen R. Acker, Television Production3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak

TEKNIK PRODUKSI FILM DAKWAH

Mempelajari tentang teknik-teknik pembuatan film dakwah untuk

menunjang kepentingan dakwah Islam. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai

keterampilan dalam membuat desai dan menyampaikan pesan-pesan dakwah

melalui TV serta terampil dalam menggunakan kamera untuk dakwah Islam.

Pokok bahasan mata kuliah ini antara lain: konsep-konsep dasar

penyampaian pesan di TV, teknik membuat desain khithabah di TV, teknik-teknik

penyampaian pesan agama di TV, teknik produksi TV dakwah, dan praktek

khithabah di TV dakwah.

Referensi:

1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004

2. Allan Wurtzet and Stephen R. Acker, Television Production3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak

TEKNIK PRODUKSI RADIO DAKWAH

Mempelaari tentang prinsip-prinsip dan cara-cara membuat produksi radio

untuk kepentingan dakwah islam. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan

menguasai prinsip-prinsip dan teknik-teknik membuat produksi radio untuk

dakwah.

201

Page 202: Pedoman Akademik Fai

Topik bahasannya meliputi: konsep-konsep penyampaian pesan

komunikasi media radio, prinsip-prinsip dan cara-cara membuat produksi radio,

mekanisme kerja radio, prakyek penyiaran dan ceramah di radio.

Referensi:

1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004

2. Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak5. Onong Uchyaa Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi6. Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL DAN TAJUK RENCANA

Mata kuliah ini kelanjutan dari mata kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik. Ia

mempelajari tentang konsep-konsep dasar serta teknik–teknik penulisan artikel

dan tajuk rencana (ATR). Tujuannya agar mahasiswa memahami dan menguasai

konsep-konsep dasar dan teknik-teknik penulisan ATR.

Topik inti mata kuliah ini meliputi: pengertian ATR, konsep dasar

penulisan artikel, karakteristik tulisan artikel dan tajuk rencana dalam surat kabar,

praktek penulisan artikel dan tajuk rencana.

Referensi:

1. Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, Mujahid Press, 20042. Carl G. Miller, Modern Journalism3. Thomas L. Warren, Technical Writing: Purpose Process and Form4. Thomas L. Warren, Writing Voyage: An Integrated Process Approach

METODOLOGI PENELITIAN KPI

202

Page 203: Pedoman Akademik Fai

Mempelajari konsep-konsep penelitian komunikasi dan penyiaran Islam

secara teoritis dan praktis. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan mampu

melakukan penelitian KPI dengan baik.

Pokok bahasan mata kuliah ini meliputi: metode penelitian komunikasi

dan penyiaran Islam, penggunaan teori komunikasi dalam penelitian, teknik-

teknik analisis data kualitatif, kuantitatif dan analisis konten, serta hubungan

penelitian KPI dengan pengembangan Ilmu dakwah. (Jalaludin Rakhmat, Metode

Penelitian Komunikasi).

Referensi:

1. B. Miles Huberman, Analisis Data Kualitatif2. Lexy Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif3. Noeng Muhajir, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif4. Syukriadi Sambas, Analisis Isi

PRAKTIK PROFESI KPI

Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan

kegiatan intrakurikuler yang mengikat dan menjadi alah satu persyaratan dalam

mengikuti kegiatan akademis dan menempuh ujian munaqasyah. Praktik Profesi

Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah melaksanakan secara nyata apa yang

disebut dalam teori yang terkandung dalam mata kuliah-mata kuliah yang menjadi

kualifikasi keahlian praktik dan teknis yang merupakan transformasi disiplin ilmu

dakwah baik yang berasal dari ilmu teoritis maupun teknik yang terkait dengan

sub program studi yang dipilih ke dalam kegiatan praktis (ilmiah alamiah-alamiah

ilmiah) oleh mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Tujuan: memberikan bekal pengalaman dan keterampilan kepada

mahasiswa mengenai penerapan ragam teori komunikasi dan penyiaran Islam di

lapangan masyarakat bina.

203

Page 204: Pedoman Akademik Fai

Topik inti: Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam diawali

dengan orientsi Praktik Profesi, studi eksplorasi masyarakat bina, penyusunan

desain praktikal profesi, simulasi desain praktik profesi, aplikasi desain praktik

profesi di masyarakat bina, dan penyusunan laporan praktik profesi, presentasi

laporan praktik profesi dalam forum seminar.

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

KKN merupakan unit praktikum komprehensif yang kedudukannya

menjadi intrakurikuler. Unit praktikum ini dilaksanakan di lapangan, dengan

maksud untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam

mengaplikasikan ilmunya di tengah-tengah problematika sosial. Karena itu,

perkuliahan ini lebih bersifat praktik pengabdian dengan menggunakan

pendekatan interdisipliner.

SKRIPSI

Merupakan tugas akhir bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tugas ini berbentuk penelitian karya

ilmiah sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana.

Skripsi sebagai tugas akhir yang wajib dilakukan mahasiswa diawali

dengan Seminar Proposal Judul Skripsi (SPJS). PembimbingnYA oleh dua orang

pembimbing dan ujian munaqasyah.

Referensi:

1. Kisi-kisi Komprehensif, Fakultas Agama Islam UNINUS

204

Page 205: Pedoman Akademik Fai

2. Pedoman Penyusunan Skripsi, Fakultas Agama Islam UNINUS

BAB XVKURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

A. PROFESI KELULUSAN:

205

Page 206: Pedoman Akademik Fai

Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) yang memiliki

kemampuan (Kompetensi) akademik dan profesional dalam bidang Keguruan dan

Pendidikan Guru Kelas di MI serta mampu menerapkannya di masyarakat.

B. KOMPETENSI

a) PROFESI UTAMA

KOMPETENSI DASAR

Komp. Pengetahuan :

1. Menguasai berbagai pendekatan metode dan teknik pembelajaran pada

PGMI yang mencakup aspek kognitif maupun psikomotorik.

2. Menguasai prosedur penyusunan desain program pembelajaran (lesson

plan) pada PGMI.

Komp. Sikap:

1. Berakhlak mulia mampu memaknai dirinya sebagai individu dan

masyarakat dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai makhluk

Allah SWT.

2. Mampu beradaptasi secara wajar dan bersosialisasi dengan

lingkungannya.

Komp. Keterampilan :

1. Mampu mendesain program pembelajaran PGMI dengan

menggunakan pendekatan, metode dan teknik mutakhir.

2. Mampu melaksanakan program PGMI dengan menggunakan

pendekatan, metode dan strategi yang lebih sistematik.

b) PROFESI TAMBAHAN

KOMPETENSI DASAR

Komp. Pengetahuan :

206

Page 207: Pedoman Akademik Fai

1. Menguasai cara efektif dan efisien dan mengevaluasi proses

pembelajaran PGMI.

2. Menguasai teknik berpikir logis, ilmiah, kreatif, dan inovatif serta

Problem Solving dan Triall and Error.

Komp. Sikap:

1. Mampu memahami dan memecahkan masalah secara cermat dan teliti

serta sistematis.

2. Menjunjung tinggi nilai orisinalitas sesuai gagasan dan menghargai

pendapat orang lain.

Komp. Keterampilan :

1. Mampu mengevaluasi program PGMI.

2. Mampu menentukan tingkat akurasi setiap komponen dalam program

PGMI.

3. Mampu melakukan eksperimen dan menguji pendekatan, metode, dan

teknik baru di bidang PGMI.

KOMPETENSI DASAR

Komp. Pengetahuan :

1. Menguasai kurikulum PGMI.

2. Mampu memahami kompetensi seorang pendidik.

3. Mampu memahami implementasi isi kurikulum PGMI. Serta

memahami evaluasi kurikulum PGMI.

Komp. Sikap:

1. Memiliki wawasan kebangsaan Indonesia.

2. Memiliki kebanggaan terhadap profesi Guru.

207

Page 208: Pedoman Akademik Fai

3. Menyadari untuk menempatkan dirinya dalam kepentingan berbangsa

dan bernegara.

Komp. Keterampilan :

1. Mampu mendesain/eksperimen untuk menguji, pendekatan, metode,

dan strategi dalam menerapkan pemecahan masalah.

2. Mampu melakukan perbaikan program PGMI ke arah yang lebih

inovatif dan lebih konstruktif.

C. KOMPETENSI LULUSAN

a. KOMPETENSI UTAMA

Komp. Pengetahuan :

1. Pengetahuan tentang ilmu pendidikan.

2. Pengetahuan tentang sistem perencanaan dan evaluasi pembelajaran.

3. Pengetahuan tentang strategi belajar mengajar.

4. Pengetahuan tentang metodologi pembelajaran MI/SD.

5. Pengetahuan tentang media juga pengadministrasian.

6. Pengetahuan tentang kurikulum tingkat MI/SD perancangan

implementasi dan evaluasinya.

Komp. Sikap:

1. Memiliki sikap untuk menerima nilai-nilai Islam.

2. Aktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tanggung jawab terhadap profesi.

4. Sikap inovatif dalam pengembangan kemampuan profesionalnya.

5. Sikap sebagai pendidik yang mangutamakan akhlaqul karimah.

Komp. Keterampilan :

208

Page 209: Pedoman Akademik Fai

1. Keterampilan merencanakan pengajaran pendidikan di MI/SD.

Mendiagnosa kebutuhan siswa, analisa kompetensi tujuan materi.

Pendekatan, metode, sumber media, dan evaluasi.

2. Terampil dalam proses pembelajaran dan pendidikan di MI/SD.

3. Keterampilan evaluasi pembelajaran menetapkan tujuan, bentuk, alat,

dan analisis hasil evaluasi pembelajaran di MI/SD.

4. Terampil dalam menggunakan strategi, mengelola kelas serta

mengaplikasikan materi di MI/SD.

b. KOMPETENSI PENDUKUNG (A)

Komp. Pengetahuan :

1. Menguasai dasar filosofi pendidikan ditingkat dasar.

2. Pengetahuan tentang masalah-masalah yang aktual dalam bidang

pendidikan.

3. Pengetahuan tentang variasi seni dan olah raga.

4. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan serta mampu mengembangkan

psikologis anak.

5. Pengetahuan tentang pengembangan pemikiran ditingkat MI/SD.

Komp. Sikap:

1. Sikap bijak dalam menjalankan profesi guru kelas di MI/SD.

2. Responsif terhadap masalah aktual di bidang pendidikan.

3. Responsif terhadap masalah seni.

4. Mampu bersikap royal dalam mengadakan bimbingan terhadap siswa

juga dalam pengembangan motivasi serta berbagai perkembangan

IPTEK.

209

Page 210: Pedoman Akademik Fai

Komp. Keterampilan :

1. Terampil menerapkan metode pemecahan, baik praktis maupun

akademis, baik dengan menggunakan disiplin ilmu yang dimuilikinya,

maupun menggunakan pendekatan indisipliner.

2. Menerapkan teknologi baik berupa perangkat lunak maupun perangkat

keras dalam tugas-tugas keguruan dan pendidikan.

3. Terampil dalam bekerja sama dalam pengembangan profesi keguruan

dan pendidikan.

4. Terampil mensosialisasikan gagasan, program dan kebutuhan

pendidikan dan mengembangkannya di masyarakat.

D. KOMPETENSI PENDUKUNG (B)

Komp. Pengetahuan :

6. Tentang pendidikan sosial, baik antar sesama dan masyarakat.

7. Pengetahuan sosial, pendidikan, dan metodologi serta strategi untuk

pendidikan MI/SD.

Komp. Sikap:

1. Mampu bersikap lebih memiliki sifat sosial yang tinggi terhadap

lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Bisa memberikan manfaat untuk orang-orang yang berada sekitarnya.

3. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara baik dan benar.

Komp. Keterampilan :

1. Tampil dalam pergaulan tanpa membedakan harkat dan martabat

manusia itu sendiri.

2. Terampil dalam mengadakan sosialisasi dengan masyarakat serta peka

terhadap berbagai masalah.

210

Page 211: Pedoman Akademik Fai

3. Terampil dalam mengaplikasikan program-program yang berkenaan

dengan masalah sosial khususnya dalam pendidikan MI/SD.

E. KOMPETENSI YANG DIBELAJARKAN PADA JURUSAN PGMI

b. KOMPETENSI DASAR

Komp. Pengetahuan :

1. Menguasai dasar-dasar kenegaraan.

2. Memahami Al-Qur’an, Tafsir, dan Al-Hadits.

3. Memahami ilmu Fiqh.

4. Menguasai nilai, akhlaq, serta sejarah tentang Islam.

5. Pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengerti

makna bahasa asing.

Komp. Sikap:

1. Bersikap menjadi warga negara yang baik.

2. Menguasai bacaan Al-Qur’an serta mengaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Bersikap sabar baik hati dan sopan sebagai pengejawantahan dari nilai-

nilai akhlak.

4. Menerapkan bahasa Indonesia secara benar.

Komp. Keterampilan :

1. Terampil dalam mendorong sesama manusia.

2. Konsisten dalam menjalankan ajaran agama Islam secara baik dan

benar.

3. Terampil dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan

dijadikan sebagi pedoman hidup.

211

Page 212: Pedoman Akademik Fai

4. Terampil menggunakan bahasa Indonesia, serta memahami bahasa

asing (Arab dan Inggris).

b. UNTUK PROFESI UTAMA

Komp. Pengetahuan :

1. Pengetahuan tentang ilmu pendidikan.

2. Pengetahuan tentang sistem pendidikan, sistem perencanan, dan

evaluasi pembelajaran.

3. Pengetahuan tentang strategi belajar mengajar.

4. Pengetahuan tentang metodologi pembelajaran MI/SD.

5. Pengetahuan tentang media juga pengadministrasian.

6. Pengetahuan tentang kurikulum.

Komp. Sikap:

1. Cinta ilmu pengetahuan, lebih sabar dan bijaksana.

2. Rajin belajar, berpikir rasional, kritis, dan objektif.

3. Kreatif, inovatif, dan bersifat konstruktif dalam bidang keilmuan.

Komp. Keterampilan :

1. Mampu menghadapi tantangan jaman.

2. Terampil dalam pengembangan, lebih bersifat fleksibel.

3. Terampil dalam menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran.

c. UNTUK PROFESI TAMBAHAN (A)

Komp. Pengetahuan :

1. Tentang dasar-dasar psikologis pendidikan ditingkat dasar.

2. Pengetahuan tentang masalah-masalah yang aktual dalam bidang

pendidikan.

212

Page 213: Pedoman Akademik Fai

3. Pengetahuan tentang kreasi seni dan olah raga.

4. Pengetahuan tentang pengembangan dan konseling untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan serta mampu mengembangkan

psikologis anak.

5. Pengetahuan tentang pengembangan pemikiran ditingkat MI/SD.

Komp. Sikap:

1. Bersikap lebih aktif dan bijaksana dalam mengembangkan prestasi

belajar siswa.

2. Bersikap menunjukkan kesetiaan terhadap profesi guru agama.

3. Lebih kreatif, inovatif dalam berpikir, bertindak, dan berwawasan

keilmuan.

4. Mampu mensosialisasikan gagasan/ide-ide yang cemerlang dan

mengikuti perkembangan kurikulum.

Komp. Keterampilan :

1. Tampil dalam mengembangkan ranah kognitif, apektif, maupun

psikomotorik.

2. Terampil dalam kreasi seni, baik sebagai pemain, pengarah seni, dan

olah ragawan.

3. Lebih bersifat empati dalam mengadakan pelayanan bimbingan siswa,

agar tujuan bimbingan lebih berdaya guna.

4. Terampil dalam mendesain pengembangan bakat dan minat siswa

secara optimal.

d. UNTUK PROFESI TAMBAHAN (B)

Komp. Pengetahuan :

1. Tentang pendidikan sosial, baik antar sesama dan masyarakat.

213

Page 214: Pedoman Akademik Fai

2. Pengetahuan sosial, pendidikan, dan metodologi serta strategi untuk

pendidikan MI/SD.

Komp. Sikap:

1. Bersikap lebih toleran dalam menghadapi permasalahan.

2. Lebih bersikap santun, pemaaf, dan ramah terhadap sesama manusia.

3. Menjauhi hal-hal yang bersifat huru hara dan hal-hal yang dapat

menjadikan permusuhan.

Komp. Keterampilan :

1. Mampu bekerja secara bersama-sama (Team Teaching).

2. Mengedepankan rasa humanistik education, terutama dalam PBM.

3. Lebih bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi anak didik tanpa

membedakan status sosial.

5. INDIKATOR DAN STANDAR PENGUASAAN KOMPETENSI

a. KOMPONEN DASAR

KOMPONEN INDIKATOR / STANDAR

Pengetahuan1. Menguasai dasar-dasar kenegaraan2. Memahami Al-Qur’an, Tafsir, dan Al-Hadits3. Memahami ilmu Fiqh4. Menguasai nilai-nilai akhlak serta sejarah tentang Islam5. Pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengerti

makna bahasa asing

Sikap1. Mampu mendalami nilai-nilai keislaman secara kaffah dan integral2. Bersikap ramah, sadar, dan bersahabat3. Mampu berkepribadian muslim dan muslimah

Keterampilan1. Mampu menjadi guru agama dalam berbagai bidang mata pelajaran

khususnya bidang pendidikan agama Islam secara profesional2. Merancang pendekatan mengajar dan belajar dalam rangka mencapai

tujuan pengajaran

214

Page 215: Pedoman Akademik Fai

b. PROFESI UTAMA

KOMPONEN INDIKATOR / STANDAR

Pengetahuan1. Mampu menjelaskan objek, ruang lingkup, dan manfaat ilmu

pendidikan dengan benar 2. Mampu memahami sistem pendidikan, sistem perencanaan, dan

evaluasi pembelajaran3. Mampu mengidentifikasi strategi belajar mengajar di MI/SD dengan

tepat4. Mampu memahami metode pembelajaran di MI/SD5. Mampu mengidentifikasi media pembelajaran, komputer, pendidikan

IPA6. Mampu memahami perkembangan peserta didik dan kebutuhan

pendidikannya

Sikap1. Mampu menerima ajaran Islam2. Mampu mengaplikasikan nilai-nilai keislaman secara baik dan benar3. Memiliki kemampuan dalam mengkombinasikan variasi mengajar

yang bersifat lebih efisien dan efektif4. Menguasai berbagai metode pengajaran sehingga PBM lebih

bervariatif5. Mampu menggunakan media baik visual, audio, dan audio visual,

serta memahami praktikum IPA di LAB

Keterampilan1. Mampu menyusun rencana pengajaran di MI/SD, melakukan

diaognosa kebutuhan siswa, analisis kompetensi, tujuan, materi pendekatan, metode, media, dan evaluasinya

2. Mampu menetapkan tujuan bentuk, alat, dan analisis hasil evaluasi pembelajaran di MI/SD

3. Mampu menggunakan metode memahami materi agama Islam dari sumber autentik

4. Mampu memahami materi pelajaran di MI/SD yang relevan dengan pendidikan khususnya, dan materi selain pendidikan pada umumnya dan sumber yang otentik

c. PROFESI TAMBAHANKOMPONEN INDIKATOR / STANDAR

Pengetahuan1. Mampu memahami dasar-dasar filosofis pendidikan Islam2. Mampu memahami masalah-masalah aktual dalam bidang pendidikan3. Mampu memahami perkembangan ilmu pengetahuan alam, humoria,

dan ekologis

Sikap

215

Page 216: Pedoman Akademik Fai

1. Mampu berpikir bijaksanan dalam menjalankan profesi guru kelas2. Mampu mensikapi masalah aktual di bidang pendidikan3. Mampu menghargai berbagai pertimbangan IPTEK4. Mampu menunjukkan rasa percaya diri dan kesanggupan dalam

menekuni bidang jasa dan produk pendidikan

Keterampilan1. Terampil menerapkan metode pemecahan masalah, baik praktis

maupun akademis, baik dengan menggunakan disiplin ilmu yang dimilikinya, maupun menggunakan pendekatan interdisipliner

2. Mampu menerapkan teknologi, baik perangkat lunak maupun keras dalam tugas-tugas keguruan dan pendidikan

3. Mampu bekerja sama dalam mengembangkan profesi keguruan dan pendidikan

4. Mampu mensosialisasikan gagasan, program, dan kebutuhan pendidikan dan mengembangkannya di masyarakat

KOMPONEN INDIKATOR / STANDAR

Pengetahuan1. Mampu dalam pendidikan sosial2. Pengetahuan sosial, khususnya pendekatan dan metodologi serta

strategi untuk pendidikan di MI/SD3. Mampu mengembangkan bahasa daerah yang digunakan pada daerah

masing-masing

Sikap1. Lebih dekat dan bersahabat dalam hidup bermasyarakat2. Sikap peduli terhadap lingkungan di masyarakat3. Bermusyawarah dan berdialog antar sesama dalam memecahkan

masalah yang dihadapi4. Bersikap lebih aktif selain bahasa Indonesia, asing, dan bahasa

daerah

Keterampilan1. Terampil lebih toleran dan demokrasi di masyarakat2. Cinta damai3. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial4. Mampu membantu sesama sesuai kemampuan yang dimilikinya

6.      URUTAN MATAKULIAH

NO.

MATAKULIAH SKS S E M E S T E R1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pancasila 2 2

216

Page 217: Pedoman Akademik Fai

2. Bahasa Arab 6 2 2 23. Bahasa Inggris 6 2 2 24. Ilmu Alamiah Dasar 2 25. Psikologi Umum 2 26. Ulum al-hadits 2 27. Ulum al-Qur’an 2 28. Ushul al-Fiqh 2 29. Ilmu Kalam 2 210. Komputer 2 211. Kewarganegaraan 2 212. Al-Tafsir 6 2 2 213. Al-Hadits 6 2 2 214. Al-Fiqh 6 2 2 215. Bahasa Indonesia 2 216. Psikologi Agama 2 217. Filsafat Umum 2 218. Akhlak/tasawuf 2 219. Sejaah Peradaban Islam 2 220. Filsafat Ilmu 2 221. Matematika 8 2 2 2 222. Media Pengajaran 2 223. Ilmu Pendidikan 4 2 224. Filsafat Islam 2 225. Stategi Belajar Mengajar 2 226. Metodologi Penelitian 2 227. Ilmu Pengetahuan Alam 6 2 2 228. Psikologi Pendidikan 2 229. Filsafat Pendidikan Islam 2 230. Perencanaan Pengajaran 2 231. Penddkan B.Arab di MI 2 232. Penddkan B.Inggris di MI 2 233. Pend. B.Indonesia di MI 2 234. Pend.Matematika di MI 2 235. Administrasi Pendidikan 2 236. Evaluasi pengajaran 2 237. Pend.Agama Islam di MI 2 238. Pend.Kt.& ker.Tangan 2 239. Bahasa Sunda 2 240. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 341. Pendidikan IPS di MI 2 2

217

Page 218: Pedoman Akademik Fai

42. Pendidikan IPA di MI 2 243. Statistik Pendidikan 2 244. Micro Teaching 4 445. Bim. dan Penyuluhan 2 246 Pend. Jas.dan kesehatan 3 347. Praktik Ibadah 0 048. Kuliah Kerja Nyata 4 449. Praktik Peng.Lapangan 4 450. Komprehensif 2 251. S k r i p s i 6 6

J U M L A H 144 20 18 20 20 20 19 11 16

MATA KULIAH SEMESTER SATU

NO.KODE MATA KULIAH SKS KET.

   1 PGI 1201 Pancasila 2 MPK2 PGI 1202 Bahasa Arab. I 2 MPK3 PGI 1203 Bahasa Inggris. I 2 MPK4 PGI 1204 Ilmu Alamiah Dasar 2 MPK5 PGI 1205 Psikologi Umum 2 MKK6 PGI 1206 Ulum Al-Hadits 2 MPK7 PGI 1207 Ulum Al-Qur'an 2 MPK8 PGI 1208 Ushul al-Fiqh 2 MPK9 PGI 1209 Ilmu Kalam 2 MKK10 PGI 1210 Komputer 2 MKB

  JUMLAH SKS 20

MATA KULIAH SEMESTER DUANO KODE MATA KULIAH SKS KET.

     1 PGI 2201 Kewarganegaraan 2 MPK2 PGI 2202 Tafsir.I 2 MKK3 PGI 2203 Hadits.I 2 MKK4 PGI 2204 Fiqh.I 2 MKK5 PGI 2205 Bahasa Arab.II 2 MPK6 PGI 2206 Bahasa Indonesia 2 MPK7 PGI 2207 Bahasa Inggris.II 2 MPK8 PGI 2208 Psikologi Agama 2 MKK9 PGI 2209 Filsafat Umum 2 MKK

218

Page 219: Pedoman Akademik Fai

  JUMLAH SKS 18

MATA KULIAH SEMESTER TIGANO KODE MATA KULIAH SKS KET.

     1 PGI 3201 Tafsir.II 2 MKK2 PGI 3202 Hadits.II 2 MKK3 PGI 3203 Fiqh.II 2 MKK4 PGI 3204 Bahasa Arab.III 2 MPK5 PGI 3205 Akhlak Tasawuf 2 MKK6 PGI 3206 Sejarah Peradaban Islam 2 MKK7 PGI 3207 Bahasa Inggris.III 2 MPK8 PGI 3208 Filsafat Ilmu 2 MKK9 PGI 3209 Matematika.I 2 MKB10 PGI 3210 Media Pengajaran 2 MBB

JUMLAH SKS 20

MATA KULIAH SEMESTER EMPATNO KODE MATA KULIAH SKS KET.

     1 PGI 4201 Tafsir.III 2 MKK2 PGI 4202 Hadits.III 2 MKK3 PGI 4203 Fiqh.II 2 MKK4 PGI 4204 Ilmu Pendidikan.I 2 MKK5 PGI 4205 Filsafat Islam 2 MKK6 PGI 4206 Strategi Belajar Mengajar 2 MPB7 PGI 4207 Metodologi Penelitian 2 MKB8 PGI 4208 Ilmu Pengetahuan Alam.I 2 MKK9 PGI 4209 Matematika.II 2 MKB10 PGI 4210 Psikologi Pendidikan 2 MPB

  JUMLAH SKS 20

219

Page 220: Pedoman Akademik Fai

MATA KULIAH SEMESTER LIMANO KODE MATA KULIAH SKS KET.

     1 PGI 5201 Filsafat Pendidikan Islam 2 MKK2 PGI 5202 Perencanaan Pengajaran 2 MPB3 PGI 5203 Ilmu Pendidikan.II 2 MKK4 PGI 5204 Pendidikan Bahasa Arab di MI 2 MPB5 PGI 5205 Pendidikan Bahasa Inggris di MI 2 MPB6 PGI 5206 Pend. Bahasa Indonesia di MI 2 MPB7 PGI 5207 Matematika.III 2 MKB8 PGI 5208 Pendidikan Matematika di MI 2 MPB9 PGI 5209 Ilmu Pengetahuan Alam.II 2 MKK

10. PGI 5210 Administrasi Pendidikan 2 MPB  JUMLAH SKS 20

MATA KULIAH SEMESTER ENAMNO KODE MATA KULIAH SKS KET.

     1 PGI 6201 Evaluasi Pengajaran 2 MPB2 PGI 6202 Pendidikan Agama Islam di MI 2 MPB

3 PGI 6203Pendidikan Keterampilan dan Kerajinan tangan 2 MKB

4 PGI 6204 Bahasa Sunda 2 MBB5 PGI 6205 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 MKK6 PGI 6206 Pendidikan lImu Sosial di MI 2 MBB7 PGI 6207 Matematika.IV 2 MKB8 PGI 6208 Pendidikan IPA di MI 2 MBB9 PGI 6209 Ilmu Pengetahuan Alam.III 2 MKK

220

Page 221: Pedoman Akademik Fai

  JUMLAH SKS 18

MATA KULIAH SEMESTER TUJUH

 NO. KODE  MATAKULIAH SKS  KET.1 PGI 7201 Statistik Pendidikan 2 MKB2 PGI 7402 Micro Teaching 4 MBB3 PGI 7203 Bimbingan dan Penyuluhan 2 MBB

4 PGI 7304Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 3 MBB

5 PGI 7005 Praktik Ibadah 0 MKB  JUMLAH SKS 11

MATA KULIAH SEMESTER DELAPANNO KODE MATA KULIAH SKS KET.     

1 PGI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 MKB2 PGI 8402 Praktik Pengalaman Lapangan 4 MKB3 PGI 8303 Komprehensif 3 MPB4 PGI 8604 Skripsi 6 MKB

  JUMLAH SKS 17

KOMPETENSI MATA KULIAH

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

o Memahami makna yang tertuang dalam butir-butir pancasila serta berusaha

semaksimal mungkin untuk menjadi warga ngara yang baik.

o Rasa kesetiaan terhadap negara, siap membela negara.

o Adanya rasa tolong menolong antar sesama, saling toleran antar umat

beragama tanpa saling mengusik aqidah masing-masing.

221

Page 222: Pedoman Akademik Fai

o Berusaha untuk mengisi negara ini sebaik-baiknya, terutama dalam

memberantas penyakit masyarakat.

ILMU AL-QUR’AN DAN ILMU HADITS

o Bisa membaca Al-Qur’an secara tartil dan memahami secara mendalam.

o Mampu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan perbandingan ahli-ahli

tafsir.

o Al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman hidup dalam mengisi kehidupan

didunia ini dan bekal diakhirat khususnya untuk pribadi dan umumnya untuk

mendidik siswanya.

o Memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang keharusan kecintaan

terhadap Al-Qur’an dan memberikan pengajaran.

ILMU FIQH

o Bisa memakai seluk beluk, arti, dan fungsi serta luar lingkup masalah Fiqh.

o Bersikap lebih baik dalam menjalankan ibadah karena telah merefleksikan

nilai-nilai yang tersurat dalam ilmu fiqh, khususnya untuk pribadinya dan

untuk muridnya.

o Terampil dalam menyampaikan nilai-nilai ilahiyah kepada masyarakat dengan

melalui dakwah bil hal dan billisan.

BAHASA ARAB

o Bisa menggunakan tata basa dan mufrodatnya.

o Menguasai substansi ilmu-ilmu dan bahasa Arab dan metodologi

pembelajaran.

o Melaksanakan pembelajaran bahasa Arab

222

Page 223: Pedoman Akademik Fai

o Mampu menjelaskan wawasan metodologi pembelajaran, melalui pendekatan

metode, teknik, media, dan evaluasi.

o Terampil dalam membaca dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Arab.

ILMU TAUHID/AQIDAH

o Bisa memahami rukun-rukun, fungsi, dan ruang lingkup ilmu tauhid.

o Mampu mengkaji tentang ketauhidan.

o Menyadari serta membenarkan dan meyakini dengan penuh keyakinan.

o Dengan adanya keyakinan akan melahirkan ketentraman jiwa dan kelurusan

tingkah laku berdasarkan makna keimanan yang dibenarkan oleh qalbu.

o Pendidikan ketauhidan merupakan tujuan tertinggi pendidikan Islam,

menjelaskan makna uluhiyah, rububiyah, dan sifat Ilahiyah.

AKHLAK TASAWUF

o Mampu memahami pentingnya pendidikan akhlak mulai dari arti, fungsi,

macam, dan pengimplementasian.

o Menjadi muslim dan muslimat yang baik dan menjalankan secara kaffah.

o Mampu memberikan motivasi yang hakiki, dan menjadikan dirinya rasa khauf

kepada Allah SWT.

SEJARAH PERADABAN ISLAM

o Mampu menguraikan aspek-aspek sejarah umum dan Islam, pendapat-

pendapat, sejarah, tokoh, dan pemikirannya.

o Mampu menjelaskan perkembangan sejarah, dan aspek-aspek perubahan di

masyarakat.

o Memiliki sikap yang objektif, rasional, dan transparan.

o Memiliki kecintaan terhadap sejarah Islam.

223

Page 224: Pedoman Akademik Fai

o Dapat menyajikan informasi berdasarkan data-data sejarah secara akurat dan

reliable.

BAHASA INDONESIA

o Mampu menggunakan bahasa Indonesia baik dalam percakapan maupun

tulisan dengan baik dan benar.

o Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa.

o Bersikap lebih kreatif dalam program bahasa dan sastra lintas kurikulum yang

terpadu yang terpusat pada anak didik.

o Bersikap aktif dalam melaksanakan pengajaran simulasi.

o Terampil berbahasa. Saling berkaitan dan bahasa harus dipelajari dalam

konteks yang alami.

o Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca

dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan

remidiasi.

BAHASA INGGRIS

o Menguasai tata bahasa.

o Menguasai substansi ilmu-ilmu bahasa Inggris dan metodologi

pembelajarannya.

o Melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris.

o Lebih bersikap percaya diri yang tinggi setelah belajar bahasa Inggris.

o Terampil membaca dan menulis bahasa Inggris secara aktif.

ILMU ALAMIYAH DASAR

o Menguasai materi IAD mulai dari arti, makna, fungsi, ruang lingkup, dan

objek IAD itu sendiri.

224

Page 225: Pedoman Akademik Fai

o Lebih bersikap mencintai alam.

o Memelihara dan mempergunakan sebaik-baiknya apa yang ada di alam ini

sebagai anugerah yang maha kuasa.

o Lebih responsif terhadap penggunaan kekayaan alam ini.

DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN

o Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan

nasional.

o Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem

pendidikan formal.

o Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia.

o Bersikap lebih religius, filosofis, dan sosiologis.

o Bersikap lebih inivatif, konstruktif, dan bijaksana.

o Terampil dalam mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan secara baik dan benar.

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR/PERENCANAAN PENGAJARAN

o Menguasai pengertian dan klasifikasi SBM & PP.

o Mampu mengimplementasikan SBM pada PBM di MI.

o Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar pemikiran

metode dalam PBM.

o Sikap lebih profesional setelah mempelajari SBM dan PP dalam mengajar.

o Mampu mensiasati dan membuat lesson plan secara benar.

o Lebih berkreatif dalam PBM.

225

Page 226: Pedoman Akademik Fai

o Terampil dalam menghadapi berbagai pengajaran di MI dengan menguasai

SBM dan PP.

o Mampu berinteraksi di kelas.

o Mampu mengelola kelas.

PENDIDIKAN BAHASA ARAB, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA

INDONESIA DI MI

o Mampu mengembangkan konsep teoritis dan praktis tentang cara

pembelajaran bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia di tingkat MI.

o Mampu meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan tulisan.

o Mampu merancang pengajaran dan mengevaluasi kebutuhan individual anak

dalam berbahasa.

o Bersikap lebih meningkatkan perkembangan bahasa.

o Lebih kreatif dan proaktif dalam menulis dan berbicara serta menyerang.

o Terampil dalam ketatabahasaan, berbicara, dan memahami makna,

metodologi, teknik, dan pendekatan belajar mengenai bahasa Arab, Inggris,

dan Indonesia.

MATEMATIKA/PENDIDIKAN MATEMATIK DI MI

o Mampu menguasai ruang lingkup, rumusan-rumusan, dan teori-teori yang

dikembangkan didalam perhitungan matematika.

o Menguasai materi pengayaan, uji kompetensi, dan uji daya serap.

o Bersikap mampu mengidentifikasi perhitungan dengan menekankan pada

kemampuan dasar.

o Lebih kreatif untuk mencari solusi dalam problem solving dengan

menggunakan hitungan matematika.

o Lebih terampil dalam pengajaran perhitungan khususnya untuk guru MI/SD.

226

Page 227: Pedoman Akademik Fai

o Wawasan berpikir lebih kritis dan akurat setelah mempelajari teori-teori

matematika, baik ranah kognitif dan apektif.

IPA/PENDIDIKAN IPA DI MI

o Mampu menguasai teori, tujuan, ruang lingkup, dan indikator tentang

pengetahuan alam.

o Mampu menguasai pelajaran pengetahuan alam baik metodologi, teknik,

pendekatan, dan strategi khususnya untuk mengajar di MI.

o Bersikap lebih peka terhadap pemeliharaan alam.

o Mampu mensiasati dan memfungsikan kekayaan alam sehingga lebih berdaya

guna dan lebih bermanfaat untuk individu maupun masyarakat.

o Terampil dalam mengadakan penelitian yang berhubungan dengan alam.

o Terampil dalam mengadakan penelitian dan trial and error untuk diuji

cobakan di lab.

KOMPUTER

o Mampu menguasai penggunaan, teori-teori, dan lingkup komputer.

o Mampu menguasai tata cara, komponen-komponen dalam masalah

komputerisasi.

o Lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya dengan menggunakan komputer.

o Bersikap lebih percaya diri dan lebih cepat dalam menangkap informasi.

o Terampil dalam mengakses data-data.

o Terampil dalam menggunakan teknologi.

o Lebih berkreasi.

EVALUASI PENGAJARAN

227

Page 228: Pedoman Akademik Fai

o Mampu menguasai teori-teori, rumusan-rumusan, dan ruang lingkup serta

komponen-komponen evaluasi.

o Mampu mengevaluasi program PGMI juga PBM dalam setiap mata pelajaran.

o Melakukan langkah mengevaluasi setiap mata pelajaran.

o Mampu menentukan setiap akurasi antar komponen.

o Terampil dalam pembuatan sol

o Dengan evaluasi pengajaran lebih menjadikan sebagai feed back dalam PBM

sehingga akan menjadikan kemajuan bagi dirinya dan siswa dalam setiap

pengajaran.

SEMINAR PENDIDIKAN/LAPORAN

o Mampu melakukan penelitian/eksperimen untuk menguji pendekatan metode

atau teknik baru di bidang PGMI.

o Mampu mendesain baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

o Bersikap lebih peka terhadap lingkungan untuk dijadikan penelitian terutama

di bidang pendidikan.

o Bersikap lebih inovatif, kritis serta pola pemikirannya lebih berkembang.

o Terampil dalam menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan

teknik analisis data yang tepat.

o Terampil dalam membuat laporan hasil penelitian.

MICRO TEACHING

o Mampu menguasai dasar-dasar kependidikan dan semua mata pelajaran.

o Mampu menguasai kompetensi bagi pendidik.

o Mampu menyusun lesson plan, didaktik metodik, serta berbagai pendekatan

mengajar dan belajar.

228

Page 229: Pedoman Akademik Fai

o Lebih terampil dalam mengajar sebagai long mach applicated dari teori-teori

yang sudah diberikan.

o Menjadi tertarik untuk menjadi seorang guru yang profesional.

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

o Mampu menguasai teori penggunaan, komponen-komponen, dan ruang

lingkup administrasi pendidikan.

o Memahami teori-teori penggunaan, komponen, dan ruang lingkup manajemen,

organisasi, dan kepemimpinan pendidikan.

o Bersikap lebih kreatif dalam menata sekolah.

o Bersikap lebih inovatif dalam pembelajaran.

o Memiliki sifat kepemimpinan yang demokratis.

o Terampil dalam mengelola kelas.

o Terampil dalam menata pendidikan.

o Mampu memenej pendidikan kearah yang lebih konstruktif.

MEDIA PENGAJARAN

o Mampu memahami teori, landasan, dan langkah-langkah serta strategi dalam

penggunaan media.

o Mampu menginterpretasi media yang ada di masyarakat untuk pembelajaran

PGMI.

o Mampu menguasai penggunaan-penggunaan media baik visual, audio, dan

audio visual.

o Mampu bersikap menilai karakteristik, landasan, dan kelebihan media.

o Terampil dalam penggunaan media.

o Lebih berkreatif dan menghilangkan verbalisme dalam PBM.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

229

Page 230: Pedoman Akademik Fai

o Memiliki wawasa tentang agama Islam dalam hubungan dengan kehidupan

manusia.

o Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan

menyeluruh.

o Bersikap lebi kreatif dalam mencari sumber-sumber ajaran Islam.

o Bersikap lebih inovatif, sabar, tawadhu, serta giroh keislaman lebih tinggi.

o Lebih terampil dalam menyampaikan materi agama Islam terhadap siswa MI.

o Terampil dalam memandang dimensi-dimensi keberagamaan pemahaman

keagamaan siswa.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

o Memahami teori, fungsi, dan komponen serta ruang lingkup psikologi

pendidikan.

o Menguasai bakat, minat, motivasi, background keluarga, kapasitas, dan

kepribadian siswa.

o Bersikap lebih bijaksana dalam menghadapi karakter yang berbeda pada

siswa, baik menyangkut bakat, minat, sosial, kepribadian.

o Memiliki dedikasi yang tinggi serta motivasi lebih inovatif setelah tahu

seluruh seluk beluk psikologi pendidikan.

o Terampil dalam mengajar dengan menggunakan berbagai pendekatan belajar.

o Terampil dalam mengembangkan bakat dan motivasi siswa dan dirinya.

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN

o Mampu menguasai arti, fungsi, ruang lingkup, dan pendekatan dalam BP.

o Mampu menguasai implikasi BP dalam PBM dan mampu memahami bentuk-

bentuk pelayanan dan BK terhadap individu anak.

230

Page 231: Pedoman Akademik Fai

o Bersikap lebih toleran dan menghadapi permasalaham murid dan berusaha

untuk penanganannya.

o Lebih bijak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi terhadap

siswa supaya lebih berprestasi dan perilaku baik.

o Terampil dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.

o Terampil dalam memberikan solusi, inovasi, motivasi, dan dedikasi khususnya

untuk dirinya dan umumnya untuk siswa di MI dan masyarakat.

PENDIDIKAM KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN/PENJASKES

o Mampu mengembangkan kemampuan dalam berbagai bidang.

o Memiliki konsep seni, fungsi, pendidikan, dan ruang lingkup seni dan

keterampilan.

o Memiliki konsep dasar, teori-teori penjaskes dalam PBM untuk kepentingan

PBM di MI juga untuk kebugaran pribadi.

o Bersikap menghargai karya seni, terutama kebudayaan tradisional Indonesia.

o Bersikap lebih cermat dalam membuat kerajinan tangan agar lebih bermanfaat.

o Bersikap lebih sportif dalam menghadapi hidup, karena mencintai olah raga.

o Terampil dalam membuat kreasi seni dalam berbagai bentuk.

o Lebih berdaya guna untuk memanfaatkan alam seoptimal mungkin sehingga

menjadikan karya yang lebih berguna.

o Lebih bugar, dalam menjaga kesehatan baik dalam PBM maupun untuk

personal.

PRAKTIK IBADAH/TILAWAH

o Memahami dalam mengamalkan ajaran Islam, terutama yang berbentuk

ibadah baik mahdhah maupun gair mahdhah.

o Menguasai bacaan Al-Qur’an dan tafsirannya secara tartil.

231

Page 232: Pedoman Akademik Fai

o Bersikap lebih sabar dan tawakkal pada Allah SWT.

o Menjunjung nilai-nilai keislaman secara baik dan benar.

o Memahami makna Al-Qur’an secara benar.

o Terampil melaksanakan ibadah secara baik dan benar.

o Terampil dalam memberikan penyuluhan dan penerangan pada masyarakat

serta dalam mengaplikasikan pada siswa.

BAHASA DAERAH

o Menguasai teori-teori, fungsi, dan ruang lingkup tata bahasa.

o Menguasai artikulasi, jeda, dan penulisan dalam penggunaan bahasa daerah.

o Bersikap lebih mencintai kultur budaya sendiri.

o Lebih menghargai akar kebudayaan, terutama dalam penggunaan bahasa

daerah secara benar.

o Terampil dalam penggunaan bahasa Sunda khususnya untuk dirinya dan PBM

di MI.

o Terampil dalam penyusunan ketata bahasaan secara sistematis dan sistematik.

IPS/PENDIDIKAN IPS DI MI/SD

o Menguasai materi, ruang lingkup, serta pendekatan IPS.

o Menguasai metode strategi dalam PBM ketika akan mengajar di MI/SD.

o Bersikap ramah, bersosialisasi dengan masyarakat.

o Memahami makna persatuan dan kesatuan serta kebersamaan dengan orang

lain.

o Saling menghormati, menghargai, dan membutuhkan satu sama lain.

o Terampil dalam menghadapi berbagaai persoalan yang berbeda latar belakang,

kultur, multidimensional, background pendidikan dengan penuh kebijakan dan

pengertian.

232

Page 233: Pedoman Akademik Fai

o Lebih bersifat sosial terhadap masyarakat.

37. PANCASILA (MPK)

Deskripsi

Bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam memahami dan

menghayati dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945 dari sudut etis,

historis, yuridis, sosiopolitis, dan filosofis untuk membentuk nilai, sikap, serta

tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai warga negara

yang baik. Diharapkan dapat mejadi landasan bagi calon guru MI dalam

pengembangan studi PPKN dan IPS di MI.

KOMPETENSI

5. Mampu memahami pengertian Pancasila, UUD, dan GBHN.

6. Mampu memahami metode pendekatan dan penghayatan Pancasila.

7. Mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan pribadi dan

masyarakat.

8. Mampu memahami hakekat GBHN sebagai pola umum pembangunan

nasional.

SUBSTANSI MATERI

15. Kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah.

16. Proses pembentukan BPUPKI serta penyusunan sila-sila pancasila dan UUD

1945, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pengesahan

Pancasila dan UUD 1945.

17. Manusia dan pandangan hidup. Lembaga yang mewujudkan pandangan hidup,

hubungan pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan dasar

negara.

233

Page 234: Pedoman Akademik Fai

18. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha

Esa, pertumbuhan kesadaran berbangsa, sejarah singkat berdirinya RI dan

integrasi nasional.

19. Latar belakang perlunya P4: Ideologi golongan sebelumnya Orde Baru, masa

depan pergantian generasi peranan Orde Baru, P4 sebagai kesepakatan

nasional.

20. Pancasila: penjabaran nilai-nilai Pancasila, uraian sila demi sila.

21. Hubungan Pancasila dan UUD 1945.

22. Pengertian UUD 1945 dan pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.

23. Pancasila dan UUD 1945 dalam kurun waktu ORLA dan ORBA.

24. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945.

25. Sistem pemerintahan negara menurut Demokrasi Pancasila.

26. Hubungan antar negara, hubungan warga negara dengan pemerintah menurut

UUD 1945.

27. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

28. Pembangunan Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945.

REFERENSI

7. Dardji Darmodiharji, Orientasi Singkat Pancasila;8. Ditjen Bimas Depag, P4 dan Islam.9. Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila;10. Notonegoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila.11. Sekneg RI, UUD 1945, P4, dan GBHN (Buku Merah).12. ______, Bahan Penataran P4, UUD 1945, dan GBHN (Buku Kuning).

38. KEWARGANEGARAAN (MPK)

DESKRIPSI

Sebagai wahana untuk membekali mahasiswa sebagai calon guru dengan

pengetahuan dan kemampuan dasar PPKN di MI, serta dapat mengembangkan

234

Page 235: Pedoman Akademik Fai

materi pelajaran PPKN dan mengajarkan pada tingkat MI yang dipersiapkan

untuk mengikuti pendidikan pada tingkat SLTP.

KOMPETENSI

5. Mampu memahami pentingnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

6. Mampu mengimplementasikan PPKN dalam kehidupan sehari-hari.

7. Mampu memilih metode dalam mengajarkan PPKN di MI/SD.

8. Mampu mengevaluasi PPKN dalam proses belajar mengajar di MI/SD.

SUBSTANSI MATERI

1. Landasan dan fungsi PPKN.

2. Tujuan dan ruang lingkup PPKN.

3. Karakteristik PPKN sebagai pendidikan nilai/moral.

4. Hubungan individu dan masyarakat.

5. Karakteristik hidup bernegara.

6. Pancasila sebagai landasan hidup bernegara.

7. Metode mengajarkan Pancasila dan kewarganegaraan di MI.

8. Evaluasi pengajaran.

REFERENSI

1. BP-7, 1994, Bahan Penataran P4, Pancasila PU, Jakarta, BP-7 Pusat.2. Dimyati, M. 1996, Epistemilogi Pancasila, Malang, Pasvasarjana IKIP

Malang.3. Fadjar A. Malik, 1972, Pancasila Dasar Filsafat Negara; Prinsip-Prinsip

Pengembangan Kehidupan Beragama, Malang UMM, Press.4. Murdiono, dkk, 1991, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang

Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara, Jakarta: BP-7 Pusat.

39. TAFSIR I

DESKRIPSI

Mata kuliah yang membahas tentang ayat-ayat yang mengandung ajaran tentang

Allah, manusia, kenabian, moral. Kepedulian sosial, ibadah, dan ilmu

235

Page 236: Pedoman Akademik Fai

pengetahuan. Mata kuliah ini merupakan realisasi pendalaman ulum Al-Qur’an

dan mendasari pengkajian Tafsir II.

KOMPETENSI

4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,

manusia, dan alam.

5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,

manusia, dan alam.

6. Kemampuan mempraktikkan dalam kehidupan ayat-ayat yang berkenaan

dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam.

SUBSTANSI MATERI

9. Tafsir ayat-ayat dalm surat al-Fatihah.

10. Ayat-ayat tentang Allah, manusia, dan alam.

11. Ayat-ayat tentang risalah dan akherat.

12. Ayat-ayat tentang ibadah dan ilmu pengetahuan.

13. Ayat-ayat tentang hubungan antar agama.

14. Ayat-ayat tentang makna Islam dalam Al-Qur’an.

15. Ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran, dan moral.

16. Ayat-ayat tentang gender.

REFERENSI

9. Abdul Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah.10. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kayssyaf.11. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an.12. Hamka, Tafsir al-Azhar.13. Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir.14. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.15. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah.16. Taba Rabai, Tafsir al-Mizan.

40. TAFSIR II

236

Page 237: Pedoman Akademik Fai

DESKRIPSI

Membahas tentang ayat-ayat kependidikan, mulai dari masalah kewajiban belajar

mengajar, tujuan pendidikan, subjek pendidikan, objek pendidikan sampai ke

metodologi pengajaran. Merupakan kelan jutan dari Tafsir I dan menjadi pra

syarat untuk mempelajari Tafsir III.

KOMPETENSI

4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.

5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.

6. Kemampuan menerapkan ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan dalam

kehidupan.

SUBSTANSI MATERI

6. Kewajiban belajar mengajar meliputi Surat Al-‘alaq:1-5, Al-Ghasiyah: 17-20,

Ali Imran: 190-191, Al-Taubah: 122; dan Al-Ankabut: 20 dan 29.

7. Tujuan Pendidikan meliputi Surat Ali Imran: 138-139, Al-Fath: 29, Al-

Hajj:41, Az-Zariyat:56, dan Hud:61.

8. Subjek Pendidikan meliputi Surat Al-Rahman:5-6, Al-Nahl:43-44, dan Al-

Kahfi:66.

9. Objek Pendidikan meliputi Surat al-Tahrim: 6, Al-Syura:214, Al-Taubah:122;

dan Al-Nisa:170.

10. Metode Pengajaran meliputi Surat Al-Maidah:67, Al-Nahl:125, Al-A’raf:176-

177, dan Ibrahim:24-25.

REFERENSI

6. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.7. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.8. Hamka, Tafsir al-Azhar.9. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.10. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.

41. TAFSIR III

237

Page 238: Pedoman Akademik Fai

DESKRIPSI

Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, tanggung jawab

sosial, hak, kewajiban, dan sifat-sifat pemimpin serta hubungan muslim dengan

non muslim. Karena itu mata kuliah ini sangat berguna untuk mengembangkan

kehidupan sosial.

KOMPETENSI

4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,

dan kepemimpinan.

5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,

dan kepemimpinan.

6. Kemampuan menerapkan dan mengamalkan ayat-ayat yang berkenaan dengan

ekonomi, sosial, dan kepemimpinan dalam kehidupan.

SUBSTANSI MATERI

11. Etika berekonomi meliputi Surat al-Nisa:29 dan 32, Al-Jumu’ah:9-11, Al-

Fathir:29, Al-Taubah:34-35, Al-Anfal:69, Al-Baqarah:188.

12. Produksi meliputi Surat Al-Nahl:65-69 dan 80-81, Hud:37, Al-Hadid: 27.

13. Efisiensi dan kejujuran meliputi Surat Al-Isra: 26-29, Al-Muthaffiin:1

14. Tanggung jawab sosial meliputi Surat Adz-Dzariyat: 19, Al-Ma’arij:24-25,

Al-Baqarah:177,195 dan 261, Al-Nisa:36-37.

15. Melindungi golongan lemah meliputi Surat Al-Fajr:17-20, Al-Balad:11-18,

Al-Dluha:7-11, Al-Ma’un:1-7, Al-Baqarah:177, Ali-Imran:92, Al-Nisa:36-38.

16. Hak dan kewajiban Pemimpin meliputi Surat Al-Nisa:105, Al-Maidah:99, Al-

Anbiya:107, Al-Isra:105, Al-Furqan:56.

17. Sifat-sifat Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:31, 59, 79 dan 80, Al-Ahzab:36

18. Mentaati Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:144, Al-Nisa:59 dan 80, Al-

Hasyr:7.

19. Prinsip mengeluarkan pendapat meliputi Surat Al-Hujurat:11-13, Al-

An’am:54-55, Al-Kahfi:28-30, Ali Imran:60.

238

Page 239: Pedoman Akademik Fai

20. Hubungan muslim-non muslim meliputi Surat Al-Maidah:78-83, Al-

Baqarah:100-101, Ali Imran:69, 75, 128, Al-Nisa:51-53.

REFERENSI

7. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.8. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.9. Hamka, Tafsir al-Azhar.10. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.11. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.12. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.

42. HADITS I

DESKRIPSI

Merupakan realisasi pemahaman Ulum al-Hadits, terutama yang dapat mendorong

penghayatan terhadap petunjuk-petinjuk Rasulullah mengenai keimanan,

keikhlasan, dosa besar, tanda-tanda ,unafiq, pentingnya kesehatan dan lingkungan,

serta kepatuhan terhadap amalan wajib dan menghindari setiap yang haram. Mata

kuliah ini relevan dijadikan dasar pertimbangan untuk pengembangan bahan ajar

PAI dabn syarat baghi pengambilan Hadits II.

KOMPETENSI

3. Kemampuan memahami dan menghayati petunjuk-peyunjuk Nabi berkenaan

dengan masalah-masalah keimanan, keihklasan.

4. Kemampuan ememahami dan menghayati beberapa hala yang wajib dipatuhi

den wajib dihindari, baik kapasitas sebagai makhluk maupun sebagai anggota

masyarakat.

SUBSTANSI MATERI

8. Masalah Iman, Islam, Ihsan, dan hari kiamat.

9. Masalah Keikhlasan beramal dan dosa besar, meliputi: kedudukan niat,

Istiqomah beramal, tujuh macam dosa besar, larangan membunuh anak,

menjadi saksi palsu, dan tanda-tanda kemunafikan.

239

Page 240: Pedoman Akademik Fai

10. Tingkah laku terpuji dan tercela, meliputi: orang yang baik akhlaknya,

kejujuran membawa pada kebajikan, yang beehak dihormati, berbaikan

dengan tetangga, masalah buruk sangka, kesopanan di jalan, Ghibah, dan

larangan berlaku boros.

11. Kesehatan dan lingkungan, meliputi: pentingnya mu’min yang kuat, lima

fitrah manusia, bersikat gigi, jika terjadi wabah, larangan menelantarkan

lahan, sedekah, dan menanam pohon.

12. Persaudaraan sesama muslim.

13. Masalah menuntut ilmu, meliputi: dua hasad yang diperkenankan,

perbandingan membaca Al-Qur’an dengan yang tidak, hilangnya ilmu karena

tidak ada ilmuwan, serta baik buruk dalam menuntut ilmu.

14. Mencari rizki dan peduli sosial, meliputi: memberi lebih baik dari meminta,

larangan hidup individualis, membuang duri di jalan, melapangkan orang lain,

larangan menganiaya kucing, dan menyantuni anjing.

REFERENSI

9. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.10. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.11. An-Nawawi, Syarah Muslim.12. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.13. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.14. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.15. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.16. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.

43. HADITS II

DESKRIPSI

Membahas realisasi iman, Islam, dan Ihsan dalam hubungan urgensi ibadah wajib

dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara

berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad menurut hadits Nabi. Mata

240

Page 241: Pedoman Akademik Fai

kuliah ini akan mendasari bahan ajar PAI dan syarat untuk pengambilan mata

kuliah Hadits III.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,

ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian

bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

5. Kemampuan menerapkan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,

ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian

bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

6. Kemampuan menyampaikan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan

sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara

berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

SUBSTANSI MATERI

9. Toharoh yang mambahas: membersihkan kencing dan jilatan anjing, berwudlu

yang sempurna, tayamum, dan mandi junub.

10. Ibadah sholat, meliputi: sholat pada waktunya, keutamaan sholat, sholat qasar,

dan jama’, dan sholat malam.

11. Masalah amar ma’ruf nahi munkar, meliputi: yangg halal, haram, dan subhat,

penegak kebenaran, selalu muncul mencegah kemunkaran, dan menyuruh

beramar ma’ruf.

12. Pakaian dan hiasan, meliputi: cara berpakaian, pakaian yang menyeret tanah,

memakai cincin emas, masalah tato, dan tahi lalat, serta berpakaian lawan

jenis.

13. Aturan pergaulan, meliputi: larangan berduaan tanpa muhrim, bergaul dengan

ipar, dan macam-macam zina anggota tubuh.

14. Aturan nikah: nikah sebagai sunnah, memilih calin istri, larangan nikah

mut’ah, mahar nikah, dan wali nikah.

15. Mendidik anak.

241

Page 242: Pedoman Akademik Fai

16. Masalah jihad meliputi: arti jihad, motivasi jihad, jihad sebagai amal utama,

berbakti pada orang tua, dan menyantuni janda, orang miskin sebagai jihad

fisabilillah.

REFERENSI

13. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.14. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.15. An-Nawawi, Syarah Muslim.16. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.17. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.18. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Tekstual dan Konsptual.19. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.20. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.21. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.22. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.23. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits.24. _____, Fathu al-Bari.

44. HADITS III

DESKRIPSI

Membahas hadits-hadits Nabi yang berkenaan dengan kezuhudan, sikap

menghadapi musibah, masa berkabung, pengajaran massal, kewarisan,

mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan. Sebagai bahan ajar mata kuliah ini

bersifat antisipatif perluasan wawasan bagi calon guru agama.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap

menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan.

5. Kemampuan mengamalkan dan menerapkan petunjuk nabi berkenaan dengan

kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan

pemerintahan.

242

Page 243: Pedoman Akademik Fai

6. Kemampuan menyampaikan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan,

sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan

pemerintahan.

SUBSTANSI MATERI

8. Surga, neraka, dan kezuhudan, meliputi: neraka terlindungi syahwat, adzab

turun terkena bagi semua anggota masyarakat, tiga hal menyertai jenazah,

memandang yang lebih rendah, perbandingan makan orang beriman dengan

orang kafir.

9. Musibah dan ampunan Allah: musibah sebagai penghapus dosa dan masa

berkabung bagi wanita.

10. Da’wah dan pengajaran, meliputi: permintaan da’wah kaum wanita, cara

mengajar secara bertahap, wajah dan suara Nabi tatkala berda’wah, Nabi tak

pernah bicara kasar, mempermudah dan mempersulit.

11. Jual beli, riba’ dan hutang, meliputi: larangan jual beli ijon, keharaman hasil

menjual daging, upah pelacur, Riba’ Fadhl, menunda pembayaran hutang,

memberi tempo pelunasan hutang.

12. Harat warisan untuk ahli waris, maksimalnya wasiat, wakaf hasil tanaman

tanah milik, serta larangan menyerobot tanah.

13. Masalah hudud, meliputi: hukuman bagi pezina, hukuman razam bagi wanita

hamil, nisab potong tangan karena mencuri, hukuman bagi peminum khamar,

larangan minta pembebasan hukuman had, bebas hukuman akherat setelah

dihukum didunia.

14. Kepemimpinan dan penyogokan, meliputi: tanggung jawab setiap pemimpin,

pemimpin sebagai pelayan,,larangan ambisius memimpin, betas ketaatan pada

pemimpin, wanita sebagai kepala negara, larangan menyogok, pejabat yang

menerima hadiah, dan bendahara yang mendapat pahala.

REFERENSI

11. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.

243

Page 244: Pedoman Akademik Fai

12. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.13. An-Nawawi, Syarah Muslim.14. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.15. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.16. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.17. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.18. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.19. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.20. _____, Fathu al-Bari.

45. FIQH I/IBADAH

DESKRIPSI

Matakuliah ini membahas tata cara beribadah yang meliputi thaharah, shalat,

zakat, puasa, dan haji, termasuk dasar hukum dan syarat-syarat pengamalannya.

Mata kuliah ini merupakan bekal utama untuk dijadikan dasar pengembangan

bahan ajar PAI.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami tata cara beribadah.

5. Kemampuan melaksanakan ibadah secara benar.

6. Kemampuan mengajarkan ibadah kepada orang lain dengan benar.

SUBSTANSI MATERI

8. Pengertian, dasar hukum, hakikat, dan hikmah ibadah.

9. Tata cara tharah dari hadats dan najis: wudlu, mandi, dan tayamum.

10. Tata cara mengerjakan shalat: wajib, sunnat, khauf, jama’, dan qasar.

11. tata cara mengurus jenazah dari hal memandikan, mengkafani, dan menyolati

jenazah.

12. Zakat: harta yang dizakati,: mustabiq dan macam-macamnya.

13. Masalah puasa Ramadhan, Puasa sunat, dan cara-cara melaksanakannya.

14. Pengertian, macam, cara pelaksanaan, dan perbedaan haji dengan umrah.

REFERENSI

244

Page 245: Pedoman Akademik Fai

6. Ali-Fikri, Ushul al-Ahkam fi Arkam al-Islam.7. Al-Jurjani, Hikmatu al-Tasyri wa fal-safatuhu.8. Al-Sayid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah.9. Ibnu Rusyd, Bidayatul al-Mujtahid.10. T.M. Hasbi Ashshiddieqy, Kuliah Ibadah.

46. FIQH II/MU’AMALAT

DESKRIPSI

Membahas kemu’amalatan dimulai dari hak dan kewajiban individu atas harta

benda, pemilikan serta aktivitasnya dalam rangka mewujudkan komunikasi sosial

secara Islami. Sebagai mata kuliah profesi, mata kuliah ini akan mendasari

pengembangan bahan ajaran PAI.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami pengaturan kewajiban dan hak atas harta benda

manurut syariat Islam.

5. Kemampuan mempedomani ajaran Islam yang berkaitan dengan muamalah

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Kemampuan menerapkan syariat Islam berkaitan dengan muamalah.

SUBSTANSI MATERI

8. Pengertian tentang Mu’amalh, harta, dan aqad serta macam-macam dan

kedudukannya.

9. Jual-beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa.

10. Khiyar dan adai serta pemecahan permasalahannya.

11. Perkongsian dan kerja sama atas lahan semisal musaqah dan masalahnya.

12. Bagi hasil, hibah, shadaqah, hadiah, dan permasalahannya.

13. Pengertian macam-macam dan kedudukan hukum riba.

14. Masalah-masalah Bank, Deposito, Kredit, dan lain-lain.

REFERENSI

7. Abu Zahrah, Al-Buhu fi Al-Riba, Kairo, 1962.

245

Page 246: Pedoman Akademik Fai

8. Abdul Al-Raziq Al-Sanhuri, Masadir Al-Haq fi Al-Fiqh Al-Islami, Beirut, 1954.

9. Ali Al-Khafifi, Ah-Kam Al-Mu’amalah, Al-Syariyah, Kairo, 1952.10. Ali Fikri, Mu’amalahu Al-Madiyah wa Al-Adabiyah, Kairo, 1956.11. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah.12. Helmi Karim, Fiqh Mu’amalat, Rajawali Press, 1998.

47. FIQH III/MUNAKAHAT DAN MAWARIS

DESKRIPSI

Membahas tata aturan pernikahan, perceraian, dan kewarisan secara Islami

sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang hak, kewajiban, dan aktivitas atas

harta benda. Mata kuliah ini pun bersifat antisipatif untuk mendasari

pengembangan bahan ajar PAI.

KOMPETENSI

6. Kemampuan memahami tata aturan pernikahan dalam Islam.

7. Kemampuan memahami tata aturan kewarisan dalam Islam.

8. Kemampuan menerapkan tata aturan pernikahan dalam Islam.

9. Kemampuan menerapkan tata aturan kewarisan dalam Islam.

10. Kemampuan menyelesaikan masalah pernikahan dan kewarisan dengan

berpedoman pada syariat Islam.

SUBSTANSI MATERI

12. Pengertian, tujuan, hukum, rukun, dan syarat pernikahan.

13. Masalah mahram, khitbah, dan mahar dalam pernikahan.

14. Hak dan Kewajiban suami istri serta pendidikan anak.

15. Masalah poligami, napkah, dan kedudukan harta dalam pernikahan.

16. Nusyuz, syiqaq, Ila, dan Fungsi hakim dalam penyelesaiannya.

17. Masalah talaq, iddah, dan ruju’.

18. Sebab, syarat, dan halangan pewarisan.

19. Penggolongan ahli waris dan haknya masing-masing.

246

Page 247: Pedoman Akademik Fai

20. Penyelesaian masalah aul, radd, musyarah, dan gharawain.

21. Kewarisan anak jinah, bayi dalam kandungan, orang mafqud, dan banci.

22. Masalah waris di Indonesia.

REFERENSI

7. A. hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Munakahat.8. Amir Syarifuddin, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan

adat Minangkabau.9. Fathur Rahman, Ilmu Waris.10. Hasanaen Muhammad Mahluf, Al-Mawaris fi Al-Syafiyah Al-Islamiyah.11. M. hasbi Ash-Syddieqy, Fiqh Al-Mawaris.12. Sayid Sabiq, Fiqhu Al-Sunnah.

48. FIQH IV/JINAYAH

DESKRIPSI

Membahas jenis-jenis kejahatan dan sangsi hukumannya menurut ketentuan Allah

dan Rasulnya, baik yang berkaitan dengan diri, harta, dan akibat-akibat makan

atau minum. Mata kuliah ini bersofat antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah

yang muncul di kalangan siswa SLTP dan SMU.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami jenis-jenis kejahatan dan sangsinya menurut ajaran

Islam.

5. Kemampuan menginternalisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan

jinayah.

6. Kemampuan menyelesaikan masalah kejahatan dan sangsinya dengan

mempedomani ajaran Islam.

SUBSTANSI MATERI

8. Pengertian, dasar, tujuan, dan unsur-unsur jinayah.

9. Masalah percobaan dan kerjasama berbuat jarimah.

10. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah qishash-diyat.

11. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah hudud.

247

Page 248: Pedoman Akademik Fai

12. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah ta’zir.

13. Pengertian, macam, tujuan, dan sebab-sebab hapusnya hukuman.

14. Masalah makanan dan minuman yang haram dimakan.

REFERENSI

6. Abdul al-Qodir Audah, Al-Tasyri al-Jina’i al-Islami.7. Abu Zahrah, Al-Jarimah wa al-Uqubatu fi Fiqh al-Islami.8. Ahmad Fathi Bahansi, Al-Jaraim fi Fiqh al-Islami.9. A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.10. A. Hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Jinayah.

49. BAHASA ARAB (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan untuk mendorong, membimbing, dan membina kemampuan mahasiswa

untuk berbahasa Arab fushah, baik aktif maupun pasif. Serta menumbuhkan sikap

positif terhadap bahasa tersebut. Kemampuan berbahasa Arab aktif yaitu

kemampuan menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi secara lisan

maupun tulisan. Kemampuan berbahasa Arab pasif yaitu kemampuan untuk

memahami bahasa Arab lisan dan tulisan.

KOMPETENSI

4. Mampu memahami seluk beluk bahasa Arab, khususnya aspek gramatikal.

5. Mempunyai kemampuan dasar untuk memahami tek berbahasa Arab.

6. Mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab secara sederhana.

SUBSTANSI MATERI

8. Kata dan pembagiannya.

9. Kalimat dan pembagiannya.

10. I’rab dan bina.

11. Fi’il dan bagiannya.

12. Isim dan pembagiannya.

13. Mudzakar dan Mu’anast.

248

Page 249: Pedoman Akademik Fai

14. Dhomir dan pembagiannya.

REFERENSI

5. Muhammad Muharam, Al-Kitabh Al-Kiro’at.6. Mustafagulaini, Jami’u durus Al-Arobiyah.7. Nahwu Wadih.8. Pusbinsa IAIN SGD Bandung, Bahasa Arab.

50. AKHLAK/TASAWUF

DESKRIPSI

Berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir akhlaqiah tasawuf secara

kronologis sejak masa klasik, pertengahan hingga modern.

KOMPETENSI

3. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi berpikir

tasawuf secara tepat dan benar.

4. Kemampuan menginternalisasikan tasawuf secara tepat dan benar dalam

kehidupan sehari-hari.

SUBSTANSI MATERI

8. Pengertian, dasar-dasar Qur’ani dan perkembangan tasawuf.

9. Kerangka berpikir irfani mengenai dasar-dasar filosofi Ahwal dan Maqomat.

10. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, filsafat, dan psikologi agama.

11. Memahami Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi.

12. Sejarah dan perkembangan Tharekat.

13. Studi kritis terhadap aliran-aliran Tasawuf.

14. Tasawuf di Indonesia.

REFERENSI

9. Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara, Surabaya, al-Ikhlas, 1980.

249

Page 250: Pedoman Akademik Fai

10. Afifi, Abu al-A’lq, Fi al-Tsawuf al-Islami wa Tarikhih hajnah al-ra’lif wa al-Tarjamah wa al-Nasyr, Iskandariah, 1969.

11. Atjeh, Aboebakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadani, Solo, 1990.12. Al-Affas, Muhammad Naquib, The Mysticism of Hamzah Fansuri.13. Badawi, Absu al-Rahman, Syathahat al-Shufiah.14. Hamka, Tasawuf Modern.15. Ja’far, Kamal, Al- Tasawuf: Thoriqotan wa Tajribatan wa Madzahaban, Daru

al-Ma’rifah, Iskandariah, 1970.16. ______, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya.

51. DESKRIPSI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Mempelajari proses perkembangan historis umat Islam dalam seluruh

aspek kehidupannya, sejak masa Rasulullah hingga masa kini. Pemahaman ini

diperlukan untuk mengenal masa lalu, memahami masa kini dan memprediksi

masa depan, serta dapat digunakan untuk menganalisis ilmu lain.

KOMPETENSI

3. Kemampuan memagami sejarah peradaban Islam sebagai cerminan masa lalu.

4. Kemampuan menjadikan sejarah peradaban Islam sebagai alat analisis

terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilum keislaman.

SUBSTANSI MATERI

7. Sejarah peradaban Islam sebagai ilmu, dasar-dasar, dan periodisasi

perkembangan peradaban Islam.

8. Arab pra Islam, masa Nabi, dan masa Khulafa al-Rasyidin.

9. Masa Umayyah, Islam di Andalusia, dan masa Abbasiyaah.

10. Dinasti-Dinasti Aghlabiyah, Fathimiyah, Ayubiyah, Perang Salib, dan Islam di

Asia Tenggara.

11. Kekuasaan Islam periode tengah yang meliputi Mamluk Mesir, Usmani,

Shafawiyah, dan Sultanat Delhi dan Mughal.

12. Negara Islam pada periode modern yang meliputi Turki, Mesir, Asia Barat,

Iran , anak benua India, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.

250

Page 251: Pedoman Akademik Fai

REFERENSI

9. Ahmad Amin, Fajru al-Islam.10. Azyumandi Azra, ed., Perspektif Islam di Asia Tenggara.11. Brockelmann, Carl, History of The Islamic People.12. Hasanin Muhammad Mahluf, Tarikh al-Islam al-Siyasi al-Din wa al-Tsagofi

wa al-Ijtima’i, I dan II.13. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.14. Hitti, Philip, K., History of The Arab from the Earliest Time to The Present.15. Hodgson, Marshal G.S., The Venture of Islam Conscience and History in a

World Civilization, Jilid I.16. ______, Jaringan Ulama Timur Tengah.

52. ILMU PENDIDIKAN I

DESKRIPSI

Merupakan dasar pengetahuan pendidikan yang berisi konsep dan teori

pendidikan yang telah dirintis oleh pakar-pakar pendidikan, untuk kemudian dapat

diaplikasikan dalam penyusunan Ilmu Pendidikan Terpadu.

KOMPETENSI

3. Kemampuan memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang

menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.

4. Kemampuan menerapkan konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang

menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.

SUBSTANSI MATERI

5. Pengertian tentang pendidikan.

6. Kemungkinan pendidikan.

7. Pusat-pusat pendidikan.

8. Pendidikan sebagai sestem.

REFERENSI

7. John Dewey, Democracy of Education, New York, The McMillan co, 1964.

251

Page 252: Pedoman Akademik Fai

8. John s. Brubacher, Modern Phylosophies of Education, New York, McGraw Hill Books Co, 1969.

9. Lester D. Crow and Alice Crow, Introduction to Education: Fundamental Principles and Modern Practice, New York, American Books Company, 1960.

10. R. Sugarda Poerbakawatja, et, al., Sekolah dan Masyarakat, Bandung, Ganaco, 1963.

11. Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, yayasan Penerbit FIP IKIP Bandung, 1978.

12. ______, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, Jakarta, Gunung Agung, 1970.

53. ILMU PENDIDIKAN II

DESKRIPSI

Membahas latar belakang, pertumbuhan, dan perkembangan pendidikan

Islam sejak zaman klasik sampai zaman modern, serta visi dan misinya para tokoh

pendidikan Islam. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Ilmu Pendidikan Islam

dan Filsafat Pendidikan Islam.

KOMPETENSI.

3. Kemampuan memahami dan menghayati sejarah perkembangan pendidikan

Islam dari zaman ke zaman.

4. Kemampuan menangkap visi dan misi perkembangan pendidikan Islam untuk

pengembangan pendidikan Islam di masa yang akan datang.

SUBSTANSI MATERI

9. Pengertian, objek, dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam.

10. Pendidikan Islam di zaman Rasul dan Khulafa al-Rasyidin, termasuk latar

belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.

11. Pendidikan Islam di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbas, termasuk latar

belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.

12. Sekolah dan perpustakaan dalam dunia Pendidikan Islam.

13. Warisan Pendidikan Islam terhadap peradaban Barat.

252

Page 253: Pedoman Akademik Fai

14. Pembaruan Pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia.

15. Pendidikan Islam di zaman Belanda dan setelah kemerdekaan.

16. Departemen Agama dan pengembangan Pendidikan Islam.

REFERENSI

6. Fachrurrazi, Sejarah Pendidikan Islam.7. Fuad al-Ahwany, Tarbiyatu fi al-Islam.8. Hamka, Sejarah Umat Islam.9. M. Asad, Al-Tarbiyah wa al-Ta’lim fi al-Islam.10. Muhammad Said, Pendidikan dari Zaman ke Zaman.

54. BAHASA INDONESIA (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada pendalaman dan pengembangan wawasan mahasiswa mengenai

materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MI, yang mencakup penguasaan

kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan

menggunakan bahasa Indonesia secara terpadu.

KOMPETENSI

7. Mampu menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun

tulisan dengan baik dan benar.

8. Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa.

9. Mampu memahami bahwa keempat keterampilan berbahasa saling berkaitan

dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami.

10. Mampu merangsang program pengajaran bahasa dan sastra lintas kurikulum

yang terpadu yang berpusat pada anak didik.

11. Mampu melaksanakan pengajaran simulasi untuk membaca dan menulis

permulaan.

12. Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca

dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan

remidiasi.

253

Page 254: Pedoman Akademik Fai

SUBSTANSI MATERI

7. Perkembangan Bahasa I dan II

7.1. Hakikat perkembangan bahasa

7.2. Belajar bahasa lisan

7.3. Perkembangan komunikasi awal

7.4. Komunikasi tertulis

8. Pendekatan pengajaran bahasa

8.1. Pendekatan terpadu

8.2. Pendekatan komunikasi

8.3. Pendekatan pengalaman berbahasa

9. Pengajaran membaca dan menulis permulaan

9.1. Kesiapan membaca dan menulis

9.2. Metode dan materi pengajaran membaca dan menulis permulaan

10. Pengajaran bahasa lintas kurikulum

10.1. Pengajaran bahasa lewat sastra

10.2. Pengajaran bidang-bidang studi lewat sastra

11. Program pengajaran bahasa terpadu

11.1. Pengajaran bahasa terpadu

11.2. Pengajaran bahasa lewat bidang studi

12. Mengevaluasi pengajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 MI

12.1. Mengevaluasi kemajuan anak

12.2. Mengevaluasi program pengajaran anak

REFERENSI

11. A. Malik Thahir. 1993, Pandai Membaca dan Menulis I, Petunjuk Guru Kelas I, Teratai, Bandung.

12. Agus, dkk. Metode Materi Penilaian Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, PPPG tertulis, Bandung.

13. Agus, dkk. 1997, Bahasa Indonesia Kelas I s.d VI untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah bernuansa IMTAQ,, BWII, Bandung.

254

Page 255: Pedoman Akademik Fai

14. Ardi, 1978, Membaca dan Menulis Permulaan Metode Struktur Analitik Sintetik, Depdikbud, Jakarta.

15. Burhan, Jazir, dkk. 1972, Nana-Nini, mari Membaca dan Menulis Bahasaku.16. Depag RI, 1993, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru, Surya

Cipta Aksara, Surabaya.17. Depdikbud, 1993, Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia, Jakarta. 18. Depdikbud, 1993, Kurikulum Pendidikan Dasar Landasan Program dan

Pengembangan, Jakarta.19. Depdikbud, 1994-1995, Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas 1

dan 2 SD, Tim PKG, Kasrang Anyar.20. Sabarti Akhadiah, dkk. 1997-1998, Pedoman Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Dirjen Binbaga Islam, Jakarta.

55. ILMU ALAMIYAH DASAR

DESKRIPSI

Mebahas tentang kajian keilmuan secara mendasara terhadap gejala-gejala alam,

sehingga dapat dipahami perannya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Karena itu ilmu ini dapat melengkapi pengembanan pola pikir intelektual muslim,

sehingga akan mendasari upaya penguasaan bidang studi lain.

DESKRIPSI

3. Kemampuan memahami konsep-konsep alamiah dasar sebagai pelengkap

wawasan penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual

muslim.

4. Kemampuan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang terkait dengan

alam semesta.

SUBSTANSI MATERI

8. Mitos sebagai landasan perkembangan pola pikir manusia.

9. Hubungan pola pikir Eropa dan dunia Islam dengan kelahiran pengetahuan

alamiah modern.

10. Batasan, sikap, dan lamgkah-langkah operasional metode ilmiah.

255

Page 256: Pedoman Akademik Fai

11. Kelahiran alam semesta ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam

Modern.

12. Biologi, fisika, kimia, dan perkembangan ketiganya ditinjau dari Ilmu

Pengetahuan Modern dan Islam.

13. Masalah teknologi modern, lingkungan hidup dan upaya mengatasinya.

14. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam memenuhi kebutukan

hidup manusia.

REFERENSI

11. Ahmad Fud Al-Ahwani, Filsafat Islam, 1983.12. Arthur Beiser, Bumi, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1984.13. David Bergamini, Alam Semesta, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1983.14. Fazlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 1989.15. Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press, 1986.16. IKIP Malang, Ilmu Alamiah Dasar.17. Maskori Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Rajaeali Press, 1992.18. Maurice Bucaille, Bibel Al-Qur’an dan Sains Modern, Bulan Bintang, 1978.19. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, 1986.20. Universitas Terbuka, Ilmu Alamiah Dasar, Materi Pokok, 1986.

56. PSIKOLOGI UMUM

DESKRIPSI

Membahas tentang teori-teori psikologi dan tingkah laku manusia sebagai gejala

jiwa dan perkembangannya terutama pada peserta didik serta membahas

kepribadian dan aspek-aspeknya. Mata kuliah ini berada pada rumpun Psikologi

PAI dan ini berkaitan dengan mata kulaiah Psikologi Belajar, Psikologi Agama,

dan Psikologi Pendidikan. Mata kuliah ini menjadi pendukung bagi Ilmu

Pendidikan Islam.

KOMPETENSI

3. Kemampuan memahami teori-teori psikologi.

4. Kemampuan memahami tentang struktur dan sifat psikis manusia dan

perkembangannya.

256

Page 257: Pedoman Akademik Fai

SUBSTANSI MATERI

8. Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah perkembangan psikologi.

9. Berbagai aliran dan metode psikologi.

10. Gejala psikis pada manusia normal.

11. Fase dan ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan.

12. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan,

13. Kepribadian dan aspek-aspeknya.

14. Fungsi psikologi dalam pendidikan.

REFERENSI

9. Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.10. Agus Sujanto, Psikologi Deskripsi, Jakarta, Aksara Baru, 1986.11. Bimo Walgito, Psikologi Deskripsi, Yayasan Fakultas Psikologi UGM

Yogyakarta, 1981.12. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, 1993.13. M.A.W. Brouwer, dkk. Kepribadian dan Perubahannya, Gramedia, Jakarta,

1983.14. Moh. Surya, Psikologi Perkembangan, IKIP Bandung, 1990.15. Rita L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, PT Gelar Aksara Pratama, 1991.16. ______, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, 1980.

57. PSIKOLOGI AGAMA

DESKRIPSI

Membahas tentang teori-teori perkembangan jiwa keagamaan pada manusia,

pengaruh keyakinan beragama pada perilaku manusia, sebagaimana juga

pengaruh pendidikan dan kebudayaan terhadap pembentukan keberagaman

seseorang. Sebagai disiplin yang termasuk ke dalam rumpun psikologi, Psikologi

Agama menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam.

KOMPETENSI

5. Kemampuan memahami gejala-gejala jiwa dalam jiwa manusia beragama.

6. Kemampuan menerapkan psikologi dalam kehidupan manusia beragama.

257

Page 258: Pedoman Akademik Fai

7. Kemampuan memahami perkembangan beragama bagi pada balita, anak,

remaja, dan orang dewasa.

8. Kemampuan melakukan penelitian terhadap proses belajar agama.

SUBSTANSI MATERI

6. Batasan, ruang lingkup, dan kegunaan Psikologi Agama.

7. Perkembangan agama pada manusia.

8. Kriteria kematangan beragama, problem keimanan, dan gangguan-gangguan

terhadap keberagamaan seseorang.

9. Prinsip-prinsip proses internalisasi nilai-nilai agama dan masalah hukuman

serta ganjaran bagi perilaku agama.

10. Peran agama dalam memelihara kesehatan mental.

REFERENSI

8. A. Hasan Gaos, Psikologi Agama, Diktat I dan II.9. Daniel L. Pals, Seven Theorities of Religion.10. Djalaludin, Ilmu Jiwa Agama.11. M. Natsir Ali, Rangkuman Pengantar Ilmu Jiwa Agama.12. Samsudin Abdullah, dkk, Fenomenologi.13. W.H. Clark, The Psychology of Religion.14. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama.

58. ULUM AL-HADITS

DESKRIPSI

Ulum Al-Hadits adalah seperangkat pengetahuan yang menjadi landasan

metodologis dalam kegiatan penelitian dan pemahaman hadits, serta kajian

terhadap berbagai persoalan menyangkut hadits. Filosofis keilmuan hadits

merupakan pengetahuan tentang sumber ajaran agama yang bersifat normatif dan

landasan hadits bagi ilmu-ilmu keislaman lainnya.

KOMPETENSI

3. Kemampuan mengkaji berbagai persoalan menyangkut hadits.

258

Page 259: Pedoman Akademik Fai

4. Kemampuan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadits-hadits

Nabi dengan pemahaman yang mendalam dan filosofis.

SUBSTANSI MATERI

10. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsal, termasuk struktur Hadits,

terutama mengenai sanad, matan, dan mukharij.

11. Hadits sebagai sumber ajaran agama.

12. Sejarah Hadits yang meliputi pra modifikasi dan modifikasinya.

13. Pengertian, sejarah, dan cabang-cabang Ilmu Hadits.

14. Pembagian Hadits, syarat Hadits Shohih, Hadits Dhoif, dan macam-

macamnya.

15. Pengertian, objek kajian, dan lafadz-lafadz Ilmu al-Jarhu wa al-Ta’dil.

16. Hadits Maudlu.

17. Pengertian dan pengenalan Takhrij al-Hadits dan Mukharij.

18. Pengertian, sejarah, dan bantahan tentang Inkaru al-Sunnah.

REFERENSI

7. M. Ajjaj al-Khatib, Ushulu al-Hadits.8. Muhammad Thohar, Tafsir Mustholah al-Hadits.9. Shubhiy al-Shahih, Mabahis fi Ulum al-Hadits.10. Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Hadits.11. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. 12. ______, Al-Sunnah Qahl al-Tadwin.

59. ULUM AL-QUR'AN

DESKRIPSI

Berorientasi pada pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Al-Qur’an secara

deskriptif. Karena itu di dalamnya dibahas hal-hal yang bartalian dengan turunnya

Al-Qur’an, tertib ayat, dan surah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabbih,

kemu’jizatan Al-Qur’an, serta uraian ringkas mengenai tafsir, at’wil, dan tarjamah

Al-Qur’an.

259

Page 260: Pedoman Akademik Fai

KOMPETENSI

3. Kemampuan memahami ilmu-ilmu tentang Al-Qur’an yang mencakup

berbagai pokok pembahasan yang diperlukan sebagai salah satu alat untuk

memahami kandungan Al-Qur’an.

4. Kemampuan memahami latar belakang turunnya Al-Qur’an, tertib ayat dan

surah.

SUBSTANSI MATERI

9. Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ulum Al-Qur’an.

10. Sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an.

11. Pengertian, ungkapan-ungkapan dan urgensi asbab al-nuzul.

12. Munasabah Al-Qur’an. Baik pengertian, urgensi, dan kegunaannya.

13. Al-Muhkam dan al-Mutasyabbih.

14. Qira’at Al-Qur’an.

15. I’jaz Al-Qur’an.

16. Pengertian dan perbedaan antara Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah.

REFERENSI

7. Al-Suyuti, al-Itqon fi Ulum Al-Qur’an.8. Al-Zarqani, Manabi al-Irfan fi Ulum Al-Qur’an.9. Ahmad Von Denffer, Ulum Al-Qur’an: an Introduction to the Sciencies of the

Qur’an.10. Manna’Khil Qathan, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.11. Shubhiy al-Shahih, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.12. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.

60. USHUL AL-FIQH

DESKRIPSI

Membahas dasar-dasar pemikiran Islam dalam upaya menetapkan suatu ketentuan

hukum berdasarkan dalil-dalil Islami untuk menilai dan mengantisipasi

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping untuk mendasari

260

Page 261: Pedoman Akademik Fai

penguasaan Fiqh, Tafsir, dan Hadits. Pendalaman Ushul Fiqh harus didasarkan

atas penguasaan bahasa Arab, Ilmu Mantik, dan Filsafat Hukum Islam.

KOMPETENSI

5. Kemampuan memahami Ushul Fiqh sebagai alat untuk mengistimbatkan

hukum.

6. Kemampuan memahami cara-cara mengistimbatkan hukum dengan

menggunakan dalil-dalil.

7. Kemampuan menerapkan cara-cara mengistimbatkan hukum dengan

menggunakan dalil-dalil.

8. Kemampuan dapat memecahkan istimbatkan hukum pada setiap dalil.

SUBSTANSI MATERI

6. Pengertian, kegunaan, dan objek pembahasan Ushul Fiqh.

7. Hukum, hakim, mahkumfiih, dan mahkum alaih.

8. Masalah-maslah ‘Aam, Khas, Amr, Nahi, Mutlak, Muqayyad, Mujmal,

Mubayan, Muradif, dan Musytarak.

9. Di sekitar sumber-sumber hukum Islam.

10. Ijtihad, Ittiba’, dan Tarjih.

REFERENSI

6. Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fiqh.7. Khudlory Beik, Ushul Fiqh.8. Hanafi MA, Ushul Fiqh.9. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh.10. Departemen Agama RI, Ushul Fiqh.

61. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

DESKRIPSI

Membahas rumusan pemikiran secara filosofis mengenai pendidikan Islam yang

bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, sehingga merupakan dasar bagi

pembentukan dan pengembangan sistem pendidikan Islam. Karena itu mata kuliah

261

Page 262: Pedoman Akademik Fai

ini akan langsung mendasari Ilmu Pendidikan Islam dan Sejarah Pendidikan

Islam.

KOMPETENSI

5. Kemampuan memahami hubungan filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan

Islam.

6. Kemampuan membedakan antara filsafat pendidikan dengan ilmu atau sistem

pendidikan Islam.

7. Kemampuan memahami pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Islam.

8. Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pendidikan Islam dengan

pendekatan filsafat.

SUBSTANSI MATERI

7. Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam.

8. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang alam semesta, manusia,

masyarakat, dan ilmu pengetahuan.

9. Pengertian dan hakekat pendidikan, pendidik, anak didik, dan etika ilmuan.

10. Pengertian dan hakekat kurikulum, alat pendidikan dan evaluasi.

11. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem.

12. Pemikiran filsafat pendidikan dari berbagai ahli baik dalam negeri maupun

luar negeri (luar Indonesia).

REFERENSI

6. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Pendekatan Filsafat.7. Jamaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam.8. M. Al-Raumil al-Syaukani, Filsafat Pendidikan Islam.9. M. Fadli Jamali, Filsafat dalam Islam.10. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam.

62. ILMU KALAM

DESKRIPSI

262

Page 263: Pedoman Akademik Fai

Mata kuliah ini berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir kalamiah Islami

secara historis sejak masa klasik, pertengahan sampai modern. Karena itu mata

kuliah ini menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lainnya.

KOMPETENSI

4. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi pemikiran

kalam secara tepat dan benar.

5. Kemampuan memahami latar belakang dan pemikiran berbagai aliran kalam.

6. Kemampuan memahami perbandingan tokoh-tokoh aliran kalam.

SUBSTANSI MATERI

5. Dasar-dasar Ilmu Kalam dan hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat dan

Tasawuf.

6. Pemikiran Ilmu Kalam

7. Perbandingan antar aliran mengenai pelaku dosa besar, iman, dan kufur,

perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak

dan keadilan Tuhan, serta masalah imamah.

8. Studi kritis terhadap aliran-aliran pemikiran kalam.

REFERENSI

8. Al-Asy’ari, Abu al-Hasan ‘Ali Ismail, Maqalat al-Islamiyiin wa Ikhtilafu al-Mushlliin, Kairo, Maktabah Nahdah, Misriyah, 1950.

9. Al-Ghurobi, Ali Musthafa, Tarikh al Firaq al-Islamiyah wa Nasy’at Ilmu al-Kalam Inda al-Muslimin, Kairo, 1957.

10. Al-Syahrastani, Abu Bakar Ahmad, al-Milal Wa al-Nihal, Berut Darul al-Fikri.

11. Badawi, Abdu al-Raluna, Maqalat al-Islamiyah.12. Khan, Wahid al-Din, al-Ba’su al-Islami.13. Mahmud, Abdul al-Hakim, al-Tauhid al-Kalish.14. Nasution, Harun, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah: Analisis

Perbandingan, Jakarta, U’Press, 1986.

63. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (MKK)

263

Page 264: Pedoman Akademik Fai

DESKRIPSI

Diarahkan pada pembahasan mengenai konsep-konsep strategi belajar mengajar

dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan strategi perencanaan

pengajaran, strategi penyampaian, serta strategi pengelolaan pengajaran dan

pengelolaan kelas di MI. pengembangan berbagai strategi tersebut dengan

mempertimbangkan tujuan dan karakteristik bidang studi. Kendala-kendala

pengajaran karakteristik murid MI, sehingga dapat dicapai pembelajaran yang

efisien, efektif, dan mempunyai daya tarik.

KOMPETENSI

5. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi strategi belajar mengajar.

6. Mampu mengimplementasikan strategi belajar mengajar pada proses belajar

mengajar di MI.

7. Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar-dasar pemilihan

metode dalam pembelajaran.

8. Mampu mempertimbangkan teori-teori strategi belajar mengajar pada waktu

proses belajar mengajar.

SUBSTANSI MATERI

6. Pengertian, klasifikasi, implementasi strategi belajar mengajar.

7. Ciri-ciri, tujuan, dan prinsip-prinsip umum metode mengajar.

8. Pendekatan metode/teknik mengajar.

9. Manajemen kelas; pengertian manajemen kelas, disiplin kelas, organisasi

kelas, dan seni mengelola kelas.

10. Media pengajaran

REFERENSI

9. H.E. Komar, dkk, Strategi Belajar Mengajar, 1995.

264

Page 265: Pedoman Akademik Fai

10. H. Mansur, Strategi Belajar Mengajar (Modul), Dirjen Pembinaan Kelebmagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991.

11. J.J. Hasibuan dan Moesjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1986.12. Nana Sujana dan Daeng Arifin, Cara Belajar Siswa Aktif, Sinar Baru,

Bandung, 1988.13. Na Ametambun, Manajemen Kelas, Terbitan Katigo, 1981.14. Winarno Surachman, Metodologi Pengajaran Nasional, Jamars, 1979.15. ______, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, 1989.16. _____, Pengelolaan Belajar dan Kelas, Bandung, 1993.

64. METODOLOGI PENELITIAN

DESKRIPSI

Membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai dari mengidentifikasi masalah,

menyusun rancangan, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta

menuliskan laporan hasil penelitiannya sebagai karya ilmiah dalam bidang

pendidikan. Mata kuliah ini sangat berguna untuk penyusunan skripsi dan

pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Filsafat

Ilmu dan Statistik Pendidikan.

KOMPETENSI

5. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan.

6. Kemampuan menyusun rencana penelitian.

7. Kemampuan mengolah, menganalisis data penelitian.

8. Kemampuan melaporkan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang

pendidikan.

SUBSTANSI MATERI

7. Kriteria dan jenis-jenis penelitian ilmiah.

8. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka penelitian.

9. Penentuan bahan pustaka dan langkah-langkah penelitian.

10. Masalah pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan analisis data.

11. Penarikan kesimpulan.

265

Page 266: Pedoman Akademik Fai

12. Format penulisan, teknik pengutipan, dan penulisan laporan.

REFERENSI

7. David J. Fox, Research Process in Education, Holt, New York, 1969.8. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1982.9. Manasse Mallo, Metode Penelitian Masyarakat, UI, Jakarta.10. Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1982.11. Masri Singaribun, Pedoman Praktis Membuat Usul Penelitian.12. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I & II, UGM, Yogyakarta, 1988.

65. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS DI MI (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan untuk membekali dan memberikan kemampuan berkomunikasi lisan

dalam bahasa Inggris secara sederhana kepada calon guru MI dan diarahkan untuk

membekali calon guru MI dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris

sebagai bahasa asing di tingkat MI.

KOMPETENSI

3. Mampu mengenal dan mengeja huruf bahasa Inggris, nama-nama benda,

warna, ruangan di dalam rumah, bentuk benda, dan waktu.

4. Mampu melakukan percakapan yang sederhana.

5. Mampu menerapkan metode pengajaran bahasa Inggris di MI/SD.

SUBSTANSI MATERI

12. Alphabet, things, colour, and house.

13. Simple conversation.

14. Thing shape

15. Telling the time.

16. Hobbies

17. Kind of job.

18. Apologize.

266

Page 267: Pedoman Akademik Fai

19. At the zoo.

20. Direction.

21. Visiting the movie.

22. Grammar.

REFERENSI

3. A Perfect English Grammar, A.J. and A.V. Klastinet, ELBS and OXFORD University Press – Grammer.

4. Buku SD kelas 4, 5, dan 6 - Rujukan Bahan Pengajaran SD/MI.5. First things First – Vocabulary.

66. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA MI (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada pengembangan konsep teoritis dan praktis tentang cara

pembelajaran bahasa Indonesia tingkat MI, baik kelas-kelas rendah maupun kelas-

kelas di MI. cara pembelajaran bahasa Indonesia yang terdiri atas komponen

kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan itu di kembangkan dengan penyajian

secara terpadu dan metode pengajaran serta evaluasinya.

KOMPETENSI

1. Mampu meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan tulis.

2. Mampu merancang pengajaran dan mengevaluasi bahasa lisan dan tulis untuk

kebutuhan individu murid.

3. Mampu mengajarkan bahasa lisan dan tertulis berdasar tema-tema unit

tertentu.

4. Mampu mengevaluasi bahasa lisan dan tertulis.

5. Tanggap terhadap kebutuhan individual anak dalam berbahasa.

SUBSTANSI MATERI

1. Meningkatkan perkembangan bahasa lisan I dan II

267

Page 268: Pedoman Akademik Fai

1.1. Meningkatkan menyimak dan berbicara dengan kegiatan berbicara kreatif.

1.2. Menyusun bahasa pembelajaran dengan kegiatan berbicara kreatif.

1.3. Meningkatkan menyimak dan berbicara dengan dramatisasi kreatif.

1.4. Merancang model pembelajaran dan berbicara dengan dramatisasi kreatif.

2. Meningkatkan perkembangan bahasa tulis

2.1. Proses menulis berdasarkan bagan cerita.

3. Sastra sebagai landasan alam proses menulis

3.1. Karya sastra puisi sebagai landasan menulis.

3.2. Pembelajaran menulis berdasarkan karya sastra puisi, prosa, dan drama.

4. Pengajaran membaca dan sastra di kelas-kelas tinggi I dan II

4.1. Strategi membaca puisi.

4.2. Strategi membaca cerita.

4.3. Strategi membaca naskah drama.

4.4. Pembelajaran berdasarkan bahasa bacaaan.

5. Pengajaran menulis di kelas-kelas tinggi I dan II

5.1. Strategi pembelajaran menulis puisi, cerpen, dan drama.

5.2. Menulis cerpen.

5.3. Strategi pembelajaran menulis terpimpin.

5.4. Strategi pembelajaran menulis nonfiksi.

6. Evaluasi pengajaran bahasa di kelas-kelas tinggi

6.1. Evaluasi pengajaran bahasa lisan.

6.2. Evaluasi pengajaran bahasa tulis.

REFERENSI

1. Akhadiah, S. dkk, 1990, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta, Erlangga.

2. Alwasilah, Ch. 1993, Dari Cicalengka sampai Chicago, Bunga Rampai Pendidikan Bahasa, Bandung, Angkasa.

3. Asmara, A. 1997, Ilmu Mengarang Bagi Pemula, Yogyakarta, CV Nur Cahaya.

4. Asmara, A. 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, PN Balai Pustaka.

268

Page 269: Pedoman Akademik Fai

5. Harjasujana A.S. 1986, Membaca, Modul UT, Jakarta, PT Karunika.6. Hidayat Kosadi. 1990, Strategi Belajar Bahasa Indonesia, Bandung, Bina

Cipta.7. Rusyana, Y. 1982, Metode Pengajaran Sastra, Bandung, Gunung Larang.8. Spriatna, A. dkk, 1997, Bahasa Indonesia untuk SD/MI 4 Bandung,

Wiraswasta Indonesia.9. Tarigan dan Tarigan, 1986, Keterampilan Berbahasa, Jakarta, Depdikbud.

67. MATEMATIKA (MKK)

DESKRIPSI

Mengkaji tentang konsep-konsep dasar matematika, geometrik, dan statistik.

Digunakan untuk pengembangan materi pengajaran matematika di MI dan

meliputi pengukuran, gerak, bangun, dan bidang datar, luas daerah, volume,

geometrik euklid, statistika, dan peluang. Mengkaji matematika MI dalam

kaitannya dengan ajaran Islam.

KOMPETENSI

1. Memiliki wawasan matematika yang cukup luas untuk mengajarkan

matematika di SD/MI.

2. Mampu mengaplikasikan teori-teori matematika dalam proses belajar MI/SD.

3. Mampu Menghubungkan teori-teori matematika dalam kehidupan individu

anak.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengantar geometri

1.1. Pengertian titik, garis, sudut, dan bidang.

1.2. Pengenalan bangun-bangun geometri.

2. Bangun ruang

2.1. Kubus dan balok.

2.2. Tabung dan bola.

3. Bidang datar

3.1. Lingkaran dan segi empat.

269

Page 270: Pedoman Akademik Fai

3.2. Segitiga dan segi banyak.

4. Simetri dan pencerminan

4.1. Simetri lipat dan simetri putar.

4.2. Pencerminan.

5. Pengukuran

5.1. Pengukuran, panjang, luas, dan volume.

5.2. Pengukuran, waktu, berat, dan sudut.

6. Bilangan dan pengerjaan

6.1. Pengertian bilangan bulat.

6.2. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

6.3. Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat.

6.4. Operasi perpangkatan bilangan bulat.

6.5. Pembagian.

7. Faktor dan kelipatan

7.1. Faktor.

7.2. Kelipatan

8. Pecahan dan pengerjaannya

8.1. Pengertian pecahan.

8.2. Operasi pada pecahan.

9. FPB dan KPK

REFERENSI

1. Cholis Sa’dijah, 1998, Pendidikan matematika II, Malang, Dirjen Dikti PPGSI Depdikbud.

2. Darhim, dkk, 1991, Materi Pokok Pendidikan Matematika 2, Modul 1-7, Jakarta, Depdikbud.

3. Depdikbud, 1997, Bahan Pendidikan dan Pelatihan Matematika bagi Guru Sekolah Dasar, Jakarta, Dirjen Dikdasmen-Depdikbud.

4. Depdikbud, 1999, Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum 1994, (suplemen GBPP mata pelajaran matematika satuan pendidikan sekolah dasar), Jakarta, Depdikbud.

270

Page 271: Pedoman Akademik Fai

5. Ruseffendi, 1990, Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan PGSD D2, Bandung, Tarsito.

68. ILMU PENGETAHUAN ALAM (MKK)

DESKRIPSI

Mengkaji tentang konsep dasar IPA sebagai pemantapan dan pengayaan

pengetahuan IPA yang diperoleh di SLTA, yang digunakan untuk melandasi

pengajaran IPA di MI. meliputi konsep pengukuran dan sistem metrik, materi, dan

energi, serta mengkaji materi IPA di MI dalam kaitannya dengan ajaran Islam.

KOMPETENSI

1. Mampu menguasai konsep-konsep dasar IPA MI tentang pengukuran dan

sistem metrik serta energi.

2. Mampu menerapkan konsep-konsep dasar IPA dalam pembelajaran IPA yang

bernuansa Islam.

3. Mampu mengevaluasi konsep-konsep dasar IPA dalam pembelajaran IPA.

SUBSTANSI MATERI

1. Pengukuran dan sistem metrik

1.1. Pendahuluan.

1.2. Pengukuran panjang, luas, volume, berat, suhu, dan waktu.

2. Materi

2.1. Definisi materi.

2.2. Klasifikasi materi.

2.3. Molekul ion.

2.4. Perubahan materi, fisika, dan kimia (reaksi kimia).

3. Energi

3.1. Mekanika dan gerak.

3.2. Dinamika partikel.

3.3. Energi dan momentum.

271

Page 272: Pedoman Akademik Fai

3.4. Definisi dan gelombang.

3.5. Definisi panas.

3.6. Perubahan tingkat wujud zat.

3.7. Kesetaraan kalor mekanik.

3.8. Definisi cahaya dan Hukum Snelius untuk cahaya.

3.9. Dispersi dan difraksi.

3.10. Interferensi.

3.11. Panjang gelombang cahaya.

3.12. Definisi dan muatan listrik.

3.13. Muatan coulomb.

3.14. Medan listrik dan potensial listrik.

3.15. Arus, energi, dan kapasitas listrik.

3.16. Definisi, induksi, dan medan magnet.

REFERENSI

1. Beiser, Arthur, 1962, Mainstream of Physics, Massachussets, Adison-Wesley Publishing Company.

2. Carin, Arthur, 1993, Teaching Modern Science, Sixth Edition, New York, Mcmillan Publishing Company.

3. Friedl, Alfred E, 1991, Teaching Science to Children an Integreted Approach, N.Y. Mc Graw Hill Inc.

69. STATISTIK PENDIDIKAN

DESKRIPSI

Membahas cara-cara mengumpulkan, mengolah, dan mengorganisasi data melalui

data, tabel dan grafik, ukuran gelaja pusat, ukuran variasi, regresi linier sederhana

dalam analisis korelasioner, pengujian hipotesis, dan beberapa teknik yang

tergolong statistika parametrik dan nonparametrik. Mata kuliah ini juga

membahas aplikasi perhitungan ststistika, sehingga dapat membantu mahasiswa

mengembangkan evaluasi pendidikan dan melakukan penelitian pendidikan

272

Page 273: Pedoman Akademik Fai

dengan analisis kuantitatif. Untuk mempelajari mata kuliah ini mahasiswa harus

sudah menguasai metodologi penelitian.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami teori-teori statistik pendidikan.

5. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik dasar cara

menyajikan, mengolah, dan menganalisis data.

6. Kemampuan menguji hipotesisi serta dapat menggunakan hasilnya secara

tepat dalam kegiatan evaluasi dan penelitian pendidikan.

SUBSTANSI MATERI

6. Hubungan penelitian, Pendidikan, dan Statistika.

7. Penyusunan distribusi frekuensi dan penyajian grafiknya.

8. Ukuran gejala pusat dan variabilitas sebagai dasar analisis kenormalan,

kelinieran, dan korelasi.

9. Konsep dan pengujian hipotesis dalam analisis regresi, korelasi, dan uji

perbedaan dua rata-rata populasi.

10. Analisis variansi dan statistik non parametrik.

REFERENSI

7. Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1989.8. Edwards, A.L. An Introduction to Linear Regression and Correlation,

Freeman and Company, New York, 1984.9. Endi Nurgana, Statistika Untuk Penelitian, Permadi, Bandung, 1985.10. Furqon, Statistika Terapan untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997.11. Shavelson, R.J. Statistical Reasoning for Behavioral Sciences, Allyn and

Bacon, Boston, 1988.12. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996.

70. EVALUASI PENGAJARAN (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada pembahasan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip pengukuran

dan penilaian, pengembangan tes hasil belajar, pengelolaan dan penggunaan

273

Page 274: Pedoman Akademik Fai

pengukuran hasil belajar serta pengenalan tentang syarat-syarat pokok tes yang

baik untuk tingkat MI, baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotorik.

KOMPETENSI

4. Mampu membedakan pengukuran pengujian dan evaluasi pengajaran.

5. Mampu memahami prinsip-prinsip konstruksi tes hasil belajar, prinsip-prinsip

pengadministrasian tes hasil belajar.

6. Mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan

dan pengajaran.

SUBSTANSI MATERI

10. Pengertian pengukuran, meliputi: definisi pengukuran, contoh-contoh

pengukuran, kegunaan pengukuran pendidikan dan pengajaran.

11. Pengertian pengujian, meliputi: definisi pengujian pendidikan, manfaat

pengujian pendidikan.

12. Pengertian evaluasi pengajaran, meliputi: definisi evaluasi, evaluasi sebagai

proses pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran.

13. Hubungan antara pengukuran, pengujian, dan evaluasi pengajaran.

14. Tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi hasil belajar, meliputi

karakteristik TLK, ranah kognitif, ranah apektif, dan ranah psikomotorik.

15. Prinsip-prinsip konstruksi tes-tes essai, benar salah, pilihan ganda, dan

menjodohkan.

16. Administrasi evaluasi.

17. Beberapa aspek analisis butir soal.

18. Pemanfaatan hasil evalusi dan TIK dan perbaikan proses belajar mengajar.

REFERENSI

6. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-peinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran.7. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar, Bandung, Remaja

Rosda Karya.8. Suharsismi Arikunto, Perkembangan Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,

Jakarta, Bina Aksara.

274

Page 275: Pedoman Akademik Fai

9. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990.10. Wayan Nurkencana dkk, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional,

1986.

71. ADMINISTRASI PENDIDIKAN

DESKRIPSI

Mata kuliah ini membahas dasar-dasar, tata kerja kelembagaan pendidikan,

administrasi keguruan, serta fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai

administrator. Mata kuliah ini berhubungan erat dengan dasar-dasar kependidikan,

Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengembangan Kurikulum dan

Bimbingan dan Penyuluhan.

KOMPETENSI

4. Kemampuan memahami konsep dasar dan ruang lingkup administrasi

pendidikan.

5. Kemampuan dan terampil menerapkan teori administrasi pendidikan dalam

kegiatan pendidikan.

6. Kemampuan memahami teori-teori administrasi pendidikan yang berkembang

dan aktual.

SUBSTANSI MATERI

13. Pengertian, dasar, tujuan dan ruang lingkup administrasi pendidikan.

14. Administrasi personal Sekolah, kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan.

15. Administrasi siswa dan kerja sama Sekolah dengan masyarakat.

16. Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan.

17. Administrasi keguruan.

18. Undang-undang Pokok Kepegawaian dan kode etik keguruan.

19. UU. RI No.2 tahun 1989 dan peraturan Pemerintah No.27, 28 & 29 tahun

1990.

20. Administrasi dan supervisi pendidikan.

275

Page 276: Pedoman Akademik Fai

21. Struktur Organisasi Pendidikan Nasional di Indonesia.

22. School Based management di tingkat pendidikan dasar.

23. Kepemimpinan dalam pendidikan.

24. Professionalisasi Administrasi pendidikan.

REFERENSI

1. Bappenas, School Based Management, 1999.2. Dadi Permadi, Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah, Sarana Panca Karya,

Bandung, 1998.3. Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Petunjuk Administrasi SMU, 1997.4. Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta,

1997.5. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1985.6. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta, 1998.7. Lane, Roland, G., Foundation of Education Administration; Behavioral

Analysis, The McMillan Co, New York, 1967.8. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya,

Bandung, 1998.9. Moh Rifa’I, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1982.10. Nurhadi Nawawi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, 1983.11. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa Bandung, 1993.12. Peit A. Suhertian dan Frans Nataheru, Prinsip dan Letak Supervisi

Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1981.13. Soetopo Handayat dan Waasti Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1984.14. UU RI No. 2 Tahun 1999.15. UU RI Otonomi daerah Tahun 1999.

72. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MI/SD

DESKRIPSI

Diarahkan untuk mengembangkan wawasan dan sikap mahasiswa dalam

meyakini, memahami, dan mengamalkan aajaran Islam secara utuh dan

menyeluruh, sebagai landasan bagi pengembangan agama Islam dalam

hubungannya dengan bidang studi lainnya. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat

mengembangkan cara pembelajaran secara agamis.

276

Page 277: Pedoman Akademik Fai

KOMPETENSI

5. Memiliki wawasan tentang agama dalam hubungannya dengan kehidupan

manusia.

6. Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan

menyeluruh.

7. Memahami sumber-sumber ajaran Islam dan cara menggali ajaran Islam dan

sumbernya.

8. Memiliki wawasan yang luas dan terpadu tentang ajaran Islam dalam

hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai landasan untuk menciptakan suasana keagamaan Islam

dalam proses pendidikan di MI/SD.

SUBSTANSI MATERI

17. Manusia dan agama.

18. Dimensi-dimensi keberagaman siswa.

19. Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia.

20. Kedudukan dan fungsi agama dalam sistem budaya dan peradaban manusia

modern.

21. Kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan unsur

etika sumber daya.

22. Perspektif kehidupan keagamaan di Indonesia untuk generasi mendatang.

23. Pengertian agama Islam.

24. Perspektif iman, ilmu-amal, dan taqwa dalam Islam.

25. Sumber-sumber ajaran Islam.

26. Pandangan Islam tentang Allah, manusia, dan alam semesta serta keterpaduan,

keserasia, keselarasan, dan keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah

SWT, sesama manusia, dirinya sendiri, makhluk lain, dan lingkungannya.

27. Islam dalam lintasan sejarah dan ibrah masing-masing periode sejarah.

28. Islam dan kebudayaan.

277

Page 278: Pedoman Akademik Fai

29. Islam dan pendidikan.

30. Islam dan masalah sosial ekonomi.

31. Islam dan IPTEK.

32. Islam dan kesehatan serta hubungannya dengan lingkungan hidup yang

mencakup prinsip-prinsip Islam mengenai masalah kesehatan dan lingkungan

hidup.

REFERENSI

17. Al-Ghazali, M. 1993, Studi Kritis atas Hadits Nabi SAW. Bandung, Mizan.18. Ali S. Amir. Tt. The Spirit of Islam (A History of The Evolution and Idelas of

Islam), London; Christophers, Sixth Impression.19. Al-Shoumy, A. dkk. 1995, Mu’jizat Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang IPTEK,

Jakarta, Gema Insani Press.20. Al-Syaibany, O.M. Al-Thoumy. 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta,

Bulan Bintang.21. Anshary, E.S. 1980, Kuliah Al-Islam, Bandung, Pustaka.22. Ash-Sghidiqy, T.M.H.1974, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Jakarta,

Bulan Bintang.23. Ditbinperta, Depag RI, 1998, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Ilmu

Biologi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Jakarta, Ditjen Binbaga Islam.

24. Fazlurrahman, 1983, Tema Pokok Al-Qur’an, Bandung, Pustaka.25. Ismail, M.S.tt. Ilmu Hadits (Pengantar Sejarah dan Istilah).26. Mhmudunnasir, S. 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Remaja

Rosdakarya.27. Majid, N. 1995, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta, Yayasan Paramadina.28. Muthahhari, M. 1989, Manusia dan Agama, Bandung, Mizan.29. Nasution, H. 1984, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI, Press.30. Qordlawi, Y. 1993, Kaifah Nataa a’malu Ma’al-Sunnah al-Nabawiyyah,

Bandung, Karisma.31. Shihab, M.Q. 1992, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan.32. Syaltut, M. 1975, Al-Islam Aqidah wa al-Syari’ah, Kairo, Dar al-Syuruq.

73. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN (MPB)

DESKRIPSI

278

Page 279: Pedoman Akademik Fai

Merupakan pertemuan antara psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan

anak untuk memberikan landasan yang kokoh dan kerangka teoritik praktek

pendidikan. Karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada pengembangan mahasiswa

tentang hakekat psikologi, konsep, dan prinsip tentang perkembangan belajar anak

usia MI serta implikasinya bagi strategi belajar di MI.

KOMPETENSI

6. Mampu memahami pengertian dasar psikologi pendidikan dan psikologi

perkembangan.

7. Mampu memahami teori-teori psikologi pendidikan dan perkembangan

individu anak.

8. Mampu memahami fase-fase dan ciri-ciri perkembangan anak dalam berbagai

segi.

9. Mampu memahami implikasi psikologi pendidikan dan perkembangan

terhadap pendidikan anak.

10. Mampu mengaplikasikan teori-teori pendidikan dan perkembangan dalam

proses belajar dan mengajar di MI.

SUBSTANSI MATERI

13. Pengertian, ruang lingkup, dan objek ilmu jiwa belajar.

14. Hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan.

15. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada balita.

16. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada anak dan remaja.

17. Hakekat perkembangan anak dididk.

18. Perkembangan biologis dan perseptual anak.

19. Proses belajar anak SD.

20. Perkembangan kecerdasan anak.

21. Perkembangan bahas.

279

Page 280: Pedoman Akademik Fai

22. Motivasi tentang “mengapa” (perilaku anak).

23. Perkembangan sosial dan pribadi anak.

24. Lingkungan perkembangan anak di pusat pendidikan, keluarga, sekolah, dan

masyarakat dan aspek-aspek terkait, teman sebaya, keseragaman budaya, dan

media massa.

REFERENSI

6. Abdulloh Nasirwwana, Tazrbiyatul aulad fil Islam.7. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan.8. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar.9. Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jilid I dan II,

Jakarta, Airlangga, 1979.10. Usman Najiti, Al-Qur’an wa Ummun-nafsi.

74. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN

DESKRIPSI

Sebgai guru harus menyadari akan kebutuhan individual anak dan mampu

mengembangkan layanan pendidikan yang cocok dengan kebutuhan dan

karakteristik individual anak. Karena itu, mata kuliah ini berusaha

mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan peran bimbingan

dan penyuluhan secara agamis dan psikologis sebagai bagian terpadu dari tugas-

tugas kependidikan di MI.

KOMPETENSI

5. Mampu memahami pengertian latar belakang dan kedudukan bimbingan dan

konseling.

6. Mampu memahami tujuan dan fungsi BK.

7. Mampu memahami implikasi BK dalam proses belajar dan mengajar.

8. Mampu melaksanakan bentuk-bentuk pelaksanaan BK sederhana terhadap

individu anak.

SUBSTANSI MATERI

9. Pengertian latar belakang dan kedudukan BK.

280

Page 281: Pedoman Akademik Fai

10. Tujuan dan fungsi BK dan inplikasinya dalam proses belajar mengajar di

SD/MI.

11. Sasaran dan ruang lingkup BK.

12. Jenis dan kegunaan data BK serta pengumpulannya.

13. Bentuk-bentuk pelayanan BK.

14. Jenis-jenis masalah murid SD/MI dan usaha penanganannya.

15. Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama Islam.

16. Jenis-jenis masalah perilaku menyimpang.

REFERENSI

6. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Andi Ofset, Andi Ofset, Yogyakarta, 1993.

7. Cartledge, Gwendolyn dan Milburn, Joanne F, 1986, Teachings Social Skill to Children, Pergamnon Books, Inc, New York.

8. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling.9. H.M. Arifin, Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama.10. Winkle, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia,

Jakarta.

75. PENDIDIKAN KETERAMPILAN DAN KERAJINAN TANGAN

DESKRIPSI

Diarahkan pada sikap dan kemampuan mahasiswa agar berkreasi dan menghargai

kerajinan tangan dan kesenian terutama pada tingkat MI. Kemudian, mahasiswa

diharapkan dapat mengembangkan bahan kajian kerajinan tangan dan kesenian

dan mengajarkannya pada tingkat MI yang mengkaitkan dengan ajaran Islam.

KOMPETENSI

1. Memiliki pemahaman tentang konsep seni, konsep pendidikan seni, dan fungsi

seni di MI.

2. Mengenal ruang lingkup seni rupa.

3. Memiliki pemahaman tentang karakteristik hasil seni rupa anak.

281

Page 282: Pedoman Akademik Fai

4. Memiliki sikap menghargai hasil karya seni terutama kebudayaan tradisional

Indonesia.

5. Menguasai keterampilan mengajarkan seni rupa di MI dengan prinsip

pendidikan melalui seni.

SUBSTANSI MATERI

1. Konsep seni.

2. Fungsi seni

3. Konsep pendidikan seni.

4. Ruang lingkup seni rupa.

5. Karakteristik hasil seni rupa anak.

6. Apresiasi seni rupa.

7. Produksi seni rupa 3 dimensi.

8. Perencanaan pembelajaran seni rupa.

9. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa.

10. Ruang lingkup seni-tari-drama.

11. Karakteristik seni-tari-drama.

12. Apresiasi seni-tari-drama.

13. Pengalaman studio seni-tari-drama.

14. Perencanaan pembelajaran seni-tari-drama.

15. Pelaksanaan seni-tari-drama.

16. Ruang lingkup seni musik.

17. Karakteristik seni musik.

18. Apresiasi seni musik.

19. Pengalaman studio seni musik.

20. Pelaksanaan pembelajaran seni musik.

REFERENSI

1. Busrah, dkk. 1983, Pedoman Guru Seni Musik SD, Jakarta, Depdikbud.

282

Page 283: Pedoman Akademik Fai

2. Choate, Cs. 1976, Introducing Music, New York, American Book Company.3. Keputusan Mendikbud, 1994, Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kerajinan

Tangan dan Kesenian, Jakarta, Depdikbud.4. Sedyawati, Edi. 1986, Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah

Tari, Jakarta, Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian, Depdikbud.

5. Sedyawati, Edi. 1980/1981, Pendidikan Kesenian Tari, Jakarta, Proyek Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan Guru, Depdikbud.

6. Soedarmono, 1979, Tari-tarian Indonesia I, Jakarta, Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Depdikbud.

76. PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN (MPB)

DESKRIPSI

Membahas beberapa aspek yang berkenaan dengan nilai kependidikan dari

pendidikan jasmani, Termasuk dasar falsafahnya, aspek pertumbuhan, dan

perkembangan anak, kebugaran jasmani, dan juga disajikan keterampilan dasar

atletik, senam, dan permainan. Di samping itu juga dibahas pendidikan jasmani

dan kesehatan dalam kaitannya dengan pembinaan self esteem anak, aplikasi

model-model pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam konteks ke

MI-an, evaluasi kuantitatif, serta pengembangan cabang olah raga pilihan sesuai

dengan minat dan bakat mahasiswa.

KOMPETENSI

1. Mampu mengembangkan pengetahuan Penjaskes.

2. Mampu bersikap sportif, menilai, dan terampil dalam proses belajar.

3. Mampu memahami pengembangan jasmani dan kesehatan untuk kepentingan

pengajaran di MI.

4. Mampu mengaplikasikan teori-teori Penjaskes dalam proses belajar mengajar.

SUBSTANSI MATERI

1. Konsep dasar pendidikan jasmani dan kesehatan.

2. Pertumbuhan dan perkembangan.

283

Page 284: Pedoman Akademik Fai

3. Perkembangan dan belajar motorik.

4. Perkembangan kebugaran jasmani.

5. Orientasi proses belajar mengajar Penjaskes di MI/SD.

6. Dasar-dasar atletik, senam, dan permainan.

7. Model pengajaran Penjaskes.

8. Teknik evaluasi Penjaskes.

REFERENSI

1. Depdikbud, 1975, Pedoman Mengajar Olah Raga Pendidikan di MI.2. Lutan Rusli, P2LPTK, Jakarta, 1986, Belajar Keterampilan Motorik: Penatar

Teori dan Metode.3. _______, 1976/1977, Pembinaan Kurikulum.4. _______, 1985, Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.

77. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (MKK)

DESKRIPSI

Mengkaji hakikat IPS, ciri-ciri pengajaran IPS, wawasan tentang strategi dan

sumber belajar IPS serta penilaian IPS di MI yang disiapkan untuk mengikuti

pendidikan tingkat SLTP, sehingga calon guru MI mampu merencanakan

pengajaran, melaksanakan, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami berbagai pandangan tentang pendidikan IPS.

2. Mampu mengembangkan pandangan yang kritis terhadap berbagai pendekatan

pembelajaran IPS di MI/SD.

3. Mampu mengikuti peristiwa-peristiwa kini dan isu-isu global kontemporer.

4. Peka dalam menghadapi lingkungan masyarakat.

SUBSTANSI MATERI

1. Latar belakang dan sejarah IPS.

2. Pengertian, tujuan, dan karakteristik IPS.

3. Perencanaan pengajaran dan strategi pengajaran IPS di MI/SD.

284

Page 285: Pedoman Akademik Fai

4. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam ilmu-ilmu sosial.

5. Konsep dasar IPS.

6. Penanaman nilai dan konsep pada pengajaran IPS.

7. Masalah globalisasi dalam pengajaran IPS.

8. Keanekaragaman budaya dan lingkungan hidup.

9. Media dan sumber pembelajaran IPS di MI/SD.

10. Konsep dasar evaluasi dan perangkat evaluasi.

REFERENSI

1. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, Balai Pustaka, 1992.

2. San Hamaid Hasan, Materi Pokok Pendidikan IPS 2, Depdikbud, Proyek PPPG tertulis Bandung, 1992.

3. Tom Gunadi, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945, Angkasa, Bandung.

78. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

DESKRIPSI

Berorientasi pada upaya membimbing mahasiswa untuk menerapkan teori-teori

kependidikan dalam pengalaman di lapangan, mulai dari upaya memahami

keadaan sekolah, menyusun rencana pengajaran, latihan keterampilan mengajar,

mengembangkan administrasi sekolah, sampai ke latihan membimbing siswa.

Pengambilan program mata kuliah ini harus didasari oleh penguasaan teori-teori

kependidikan termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, dan

Perencanaan Sistem Pengajaran.

KOMPETENSI

6. Kemampuan mengantisipasi pelaksanaan tugas sebagai guru MI/SD.

7. Kemampuan menyelenggarakan program pendidikan dalam MI/SD maupun

luar MI/SD

8. Kemampuan mempraktekan penyelenggaraan administrasi sekolah.

9. Keterampilan dalam menyampaikan materi.

285

Page 286: Pedoman Akademik Fai

10. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan berbagai strategi

mengajar.

SUBSTANSI MATERI

6. Mengobservasi keadaan siswa, guru, dan instrumen MI/SD pada deskripsinya.

7. Latihan menyusun rencana pengajaran dengan berbagai strategi mengajar.

8. Latihan keterampilan mengajar.

9. Latihan memberikan bimbingan kepada siswa.

10. Mempraktikan penyelenggaraan administrasi sekolah.

REFERENSI

7. A. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta, 1980.8. Hasibuan, dkk. PBM Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, 1991.9. Hasibuan dan Nudjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1982.10. J.L. Bolla, Keterampilan Mengelola Kelas, Depdikbud, 1982.11. S.L. La Sulo, et al., Micro Teaching, Depdikbud, Jakarta, 1980.12. S. Mapassaro, Pengembangan Program Pengalamn Lapangan, 1982.

79. KEWIRAAN (MPK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada pengembangan wawasan mahasiswa mengenai pengertian dan

kesadaran nasional, khususnya di bidang HANKAMNAS dan memupuk cara

berpikir komprehensif integral sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab dalam

hubungannya dengan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

KOMPETENSI

1. Mampu memahami hakekat pendidikan kewiraan.

2. Mampu memahami hakekat wawasan nusantara.

3. Mampu memahami hakekat ketahanan nasional, politik, dan strategi nasional,

Poltrahankamnas, sistem Hankamrata.

4. Mampu berpikir komprehensif integral dalam menghadapi Hankamnas.

SUBSTANSI MATERI

286

Page 287: Pedoman Akademik Fai

1. Kewiraan; pengertian, kedudukan, fungsi, tujuan, landasan pendidikan

kewiraan.

2. Latar belakang pendidikan kewiraan: nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa,

perkembangan dan situasi nasional dan internasional, manfaat mempelajari

pendidikan kewiraan.

3. Wawasan nusantara: pengertian, dasar pemikiran, tujuan, dan kaitannya

dengan undang-undang di Indonesia.

4. Latar belakang dan dasar:

- Geografis, geopolitis, dan geografis

- Historis dan yuridis formal

- Kepentingan nasional

5. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara: wadah, isis penerapan wawasan

nusantara.

6. Ketahanan Nasional: pengertian, latar belakang, pemikiran, perkembangan,

hakekat serta urgensinya bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

7. Hubungan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara.

8. Ketahanan Nasional dan IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS serta ATG.

9. Pengertian politik, strategi nasional dan pembangunan nasional serta cara dan

kebijaksanaan untuk mencapai sasaran nasional dan GBHN.

10. Perlaksanaan Polstra Hankamnas: dasar, landasan, tujuan, pelaksanaan, serta

faktor yang mempengaruhinya.

11. Sistem Hankamrata: pengertian, dasar, sifat, tujuan, dan sistemnya.

12. Pengalaman sejarah perang kemerdekaan, konflik antar bangsa, situasi dan

perkembangan nasional.

13. Perang: perang gerilya, perang wilayah, dan perang modern.

14. Paham perang bagi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

REFERENSI

1. Bachtiar, Pengembangan Mata Kuliah Kewiraan.

287

Page 288: Pedoman Akademik Fai

2. BP-7 Pusat, Undang-Undang Dasar 1945.3. Ditjen DIKTI dan LEMHANAS: Kewiraan untuk Mahasiswa.4. Nugroho Notosusanto, Sejarah Perjuangan Nasional dan Ketahanan

Nasional.5. Purnomo, Mata Kuliah Kewiraan.6. Seksi Kewiraan UGM: Pengantar Kewiraan.80. DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN (MKK)

DESKRIPSI

Diarahkan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon guru MI yang memiliki

pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan MI secara luas dan

komprehensif, serta penghayatan tentang peranan tugas profesional guru MI.

karena itu, mata kuliah ini ditekankan pada pembahasan tentang hubungan

manusia dan pendidikan, pendidikan dan persekolahan, sistem pendidikan

nasional di Indonesia, profesi guru, dan tugas-tugas administrasi guru MI.

KOMPETENSI

4. Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan

nasional.

5. Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem

pendidikan formal.

6. Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia.

SUBSTANSI MATERI

8. Manusia dan Pendidikan.

9. Dasar-dasar pendidikan.

9.1. Dasar Religius

9.2. Dasar Filosofis

9.3. Dasar Psikologi

9.4. Dasar Sosiologi

9.5. Dasar Teknologis

10. Pendidikan, sekolah, dan masyarakat.

11. Sistem pendidikan nasional di Indonesia.

288

Page 289: Pedoman Akademik Fai

12. Profesi guru.

13. Inovasi pendidikan.

14. Tugas-tugas administrasi Guru Sekolah Dasar.

REFERENSI

9. Ahmad Tafsir, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya.

10. Alfred, Bork. 1979, School For Tomorrow, International Journal of Educational Research.

11. Al-Abrasy, Muhammad Atiyah, 1974, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang.

12. Depdikbud, 1983, Wawasan Pendidikan Guru, Jakarta; Ditjen Dikti.13. Driyarkara, 1970, Filsafat Manusia, Yogyakarta, Raka Press.14. Houston, W. Robert, dkk. 1988, Touch the Future Teach, New York West

Publishing co.15. Imam Barnadib, 1988, Ke Arab Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta,

Depdikbud.16. Tim Dosen IKIP, 1981, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, IKIP, Malang.

289