45
PEDOMAN PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (BERBASIS RISIKO & SERTIFIED DIBIDANG KETENAGALISTRIKAN) Prajabatan Tingkat SMK

Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PLN 2015

Citation preview

Page 1: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAAN

ON THE JOB TRAINING (BERBASIS RISIKO & SERTIFIED DIBIDANG KETENAGALISTRIKAN)

Prajabatan Tingkat SMK

EDISI JUNI 2015

Page 2: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………… ii

PEDOMAN PELAKSANAAN OJT BERBASIS PROJECT

I. MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………………………………………………………... 1

II. DESKRIPSI OJT……………………………………………………………………………………………………. 1

III. METODE OJT ……………………………………………………………………………………………………… 2

IV. WAKTU PENYELENGGARAAN …………………………………………………………………………….. 3

V. TEMPAT PENYELENGGARAAN ……………………………………………………………………………. 4

VI. PIHAK TERKAIT DAN PENGORGANISASIAN …………………………………………………………. 4

VII. STRATEGI PELAKSANAAN ……………………………………………………………………………………. 10

VIII. EVALUASI OJT …………………………………………………………………………………………………….. 21

IX. TATA TERTIB ………………………………………………………………………………………………………. 21

X. HAK DAN KEWAJIBAN ………………………………………………………………………………………… 22

XI. Pelaporan ................................................................................................................ 25

XII. KELULUSAN ……………………………………………………………………………………………………….. 29

XIII. PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………… 29

2

Page 3: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

KATA PENGANTAR

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu unit kerja di PLN (Persero)

memegang peranan penting yang cukup strategis dalam mewujudkan visi, misi dan menunjang

pencapaian tujuan – tujuan penting PLN menuju masa depan. Upaya untuk mentransformasi insan

PLN yang bertujuan untuk mewjudkan kemampuan insan yang paripurna dalam menyelesaikan misi –

misi kedinasannya, merupakan prasyarat dan foundasi utama dalam pembentukan dan pemantapan

daya saing perusahaan yang berkelanjutan. Salah satu program untuk mewujudkan insan yang

mempunyai semangat API Antusiasme, Profesional, berintregitas harus dimulai dari awal sejak

pegawai tersebut memasuki gerbang PLN. Sehingga disusunlah Program Diklat yang dapat menjawab

tantangan tersebutadalah Diklat Prajabatan.

Salah satu Program Prajabatan adalah Program On The Job Trainning, program ini bertujuan

diharapkan Siswa OJT mampu mencapai kompetensi sesuai dengan persyaratan kebutuhan

kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di Perseroan / Perusahaan yang diharapkan dan

adanya perubahan Mindset / Pembangunan Soft Kompetensi, serta memiliki Hard Kompetensi yang

berguna dan siap untuk diaplikasikan pasca diklat.

Dengan penugasan yang diberikan kepada siswa dan dibimbing dan diawasi oleh orang – orang

terbaik / mentor , PLN Pusdiklat berupaya memastikan agar pelaksanaan program diklat prajabatan

khususnya program OJT tingkat SMK ini sesuai dengan harapan, sehingga perlu dibuatlah Buku

Pedoman OJT Berbasis Project.

Jakarta, Juni 2014

KEPALA

OKTO RINALDI

3

Page 4: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

I. DESKRIPSI

Program On The Job Training adalah merupakan program yang bertujuan untuk membangun

pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan secara

riil dilapangan dibawah bimbingan dan pengawasan mentor.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud program on the job adalah memberikan kesempatan kepada Siswa OJT untuk membangun

kompetensi sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di

Perseroan / Perusahaan.

Tujuan program on the job training adalah :

a. Diharapkan Siswa OJT mampu mencapai kompetensi sesuai dengan persyaratan kebutuhan

kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di Perseroan / Perusahaan yang

diharapkan

b. Adanya perubahan Mindset / Pembangunan Soft Kompetensi, serta memiliki Hard

Kompetensi yang berguna dan siap untuk diaplikasikan pasca diklat.

III. PERSYARATAN SISWA :

Telah Lulus Program sebelumnya yaitu : Program Kesamaptaan, Pengenalan

Perusahaan, dan Pembidangan;

Selalu berpakaian rapi dan tertib sesuai ketentuan.

Mematuhi ketentuan Do and Dont’s.

IV. KEBUTUHAN KOMPETENSI JABATAN

Skala Level Kecakapan Kompetensi Inti dan Peran di PLN

Level 1 : mampu membina diri sendiri sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya (meed

basic requirement to do his/her own job)

Level 2 : mampu membina gugus kerja, sehingga dapat meningkatkan prestasi gugus kerja

(improving teamwork)

Level 3 : mampu membina unit bisnis, sehingga dapat meningkatkan prestasi gugus kerja

(contribution to works in business unit)

Level 4 : mampu membina organisasi, sehingga dapat meningkatkan prestasi organisasi

(significantly give critical contribution to the organization)

4

Page 5: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Skala Level Kecakapan Kompetensi Bidang di PLN

Skala level untuk kompetensi bidang adalah sebagai berikut:

Level 1 -> Concept : Mengenal konsep tentang pengetahuan atau ketrampilan di bidang

tersebut

Level 2 -> Applied Concept : Mengetahui secara menyeluruh penetapan konsep tersebut di

perusahaan

Level 3 -> Working : Mampu menerapkannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan;

dapat mengatasi masalah-masalah yang bersifat rutin, namun memerlukan bantuan bila

masalah yang dihadapi bersifat istimewa

Level 4 -> Advanced : Berpengalaman dalam menerapkannya; dapat mengatasi masalah yang

bersifat rutin maupun non rutin tanpa memerlukan bantuan, dapat menjadi pelatih bagi

pegawai yang lain

Level 5 -> Mastery : Sangat berpengalaman dalam menerapkannya; punya otoritas dalam

bidang tersebut yang diakui dalam lingkup perusahaan, dapat mengatasi situasi yang kompleks

yang belum pernah terjadi sebelumnya

Level 6 -> Leading : Mampu mengembangkan sistem dan prosedur di perusahaan yang

berhubungan dengan bidang tersebut; mampu mengintegrasikan berbagai bidang lain dengan

bidang tersebut untuk perbaikan proses bisnis perusahaan

5

Page 6: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

V. STRATEGI ON THE JOB TRAINING

Strategi program On The Job Training Berbasis risiko ini adalah ::

a. Melibatkan Pemilik Proses dalam memastikan penugasan sesuai dengan Kurikulum dan

Silabus OJT atau KPI.

b. Melibatkan orang – orang terbaik di perusahaan untuk dapat mendeliver kompetensinya

(Leader as Teacher atau Mentor, Co Mentor )

c. Mengintensifkan monitoring kegiatan melalui sistem monitoring on line dengan pengisian

Surat Tugas dan Laporan Pemantauan oleh Mentor / Co Mentor.

d. Melaksanakan Uji Hasil Pelaksanaan On The Job Training.

6

Page 7: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

VI. PROSES BISNIS ON THE JOB TRAINING DAN PETA RISIKO

7

Tidak sesuai dengan uraian proyeksi jabatan pertama

Tidak sesuai dengan Bidang Jurusan

Kegiatan OJT tidak sesuai dengan Kegiatan program OJT

Tidak sesuai dengan Proyeksi Jabatan pertama

Tidak sesuai dengan SOP, Tidak Sesuai dengan K2/K3 menggunakan

APD Tidak sesuai dengan Proyeksi Jabatan

Rekayasa Rencana Kerja Tidak sesuai standard PLN Tidak melaksanakan Self

Assesment

N

Y

Penempatan OJT

Penugasan Sesuai Bidang

Y/N

Pelaksanaan Fokus OJT

DOKUMEN

Evaluasi Monitoring

Manajer Udiklat Penyelenggara OJT melakukan pembahsan dengan Manajer Unit untuk menyepakati Penempatan Siswa OJT yang sesuai dengan Jabatannya.

CD OJT dan Mentor menyepakati tugas yang akan dikerjakan oleh mentee

CD OJT mengawasi dan memonitor pelaksanaan kegiatan OJT

Dokumen Pelaksanaan OJT dan self Assesment diperiksa dan disahkan CD dan Mentor

Udiklat Pembidangan

Udiklat Penyelenggara OJT

CD OJT tidak ditetapkan Udiklat Penyelenggara OJT Menetapkan CD OJT

N

Y

Y/N

Ujian Tidak Dapat dilaksanakan Tidak Kompeten Tidak Lulus Uji TS

TSUji KompetensiManajer Udiklat Penyelenggara OJT memastikan sarana dan prasarana Uji i kompetensi sesuai dengan Standard.

PROSES BISNIS RISIKO KONTROL

Page 8: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

VII. BASIC KOMUNIKASI

Basic komunikasi pelaksanaan On The Job Training Berbasis Risiko adalah :

1. PLN Pusdiklat membuat Surat Penugasan ke Udiklat sebagai Penanggung Jawab

pelaksanaan On the job training..

2. PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT menunjuk Course Director OJT.

3. PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membuat surat pemberitahuan pelaksanaan OJT,

penentuan lokasi OJT, penentuan mentor dan co mentor ke Unit Operasioanl atau Unit

Pengirim Siswa, .

4. PLN Unit OJT menetukan lokasi OJT, Jumlah siswa dan menunjuk Mentor, Co Mentor.

5. PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membuat surat penyampaian data siswa, lokasi ojt,

mentor dan penugasan yang diberikan kepada PLN Pusdiklat.

6. PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membentuk Kelompok atau jumlah siswa yang

disesuaikan dengan Bidang.

7. PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT memonitor aktivitas siswa sesuai dengan bidang dan

diketahui serta disetuji oleh mentor.

VIII. SKEMA OJT

8Uji Telaah Staff

Evaluasi Keselarasan Fokus OJT dengan Uji

Start Program

PELAKSANAAN FOKUS OJT

Evaluasi Keselarasan Fokus OJT dengan Bidang

Rekomendasi Kelulusan

Uji Kompetensi

Pemilihan Minat Uji

Kompetensi / Sertifikasi

Aligment Kegiatan

PENENTUAN FOKUS OJT

Persiapan OJTPEMBIDANGAN

Page 9: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Proses pembelajaran yang dilakukan harus mengacu pada :

1. Kerangka Kegiatan

2. Rincian Kegiatan Pekerjaan yang telah disusun bersama dengan persetujuan Mentor / Co

Mentor.

3. Job Safety Analysis

Dalam proses pelatihan di Unit OJT, Siswa OJT akan dibimbing oleh Mentor dan Co. Mentor yang

berperan sekaligus sebagai Instruktur dalam pelatihan.

Mentor pula yang akan menentukan hasil proses pelatihan Siswa OJT, apakah siswa OJT SMK yaitu

kompeten dan belum kompeten. Dalam rangka menjaga kualitas dan kesesuaiaan pelaksanaan

Program OJT, maka kegiatan akan dimonitor oleh Udiklat dan Pusdiklat secara online melalui

“Program Monitoring OJT berbasis Web”.

IX. METODE OJTMetode yang diterapkan dalam program On the Job Training Berbasis risiko & bersertifikat kompetensi dibidang ketenagalistrikan adalah ACTION LEARNING” yaitu salah satu metode pembelajaran dimana siswa langsung diterjunkan dilapangan dengan diberikan fokus OJT dan didalam pelaksanaannya wajib didampingi oleh Mentor/Co Mentor sehingga siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh pada saat in class Trainning serta mampu meningkatkan kompetensinya dan mampu memberikan kontribusi kepada Unit OJT dengan cara :a. CMC (Coaching, Mentoring, dan Counseling)b. Ceramahc. Diskusid. Demonstrasi/peragaane. Penugasanf. Tanya jawabg. Praktek / Uji.

X. WAKTU PENYELENGGARAANProgram On the Job Training (OJT) dilaksanakan dalam kurun waktuselama 90 ( sembilan puluh hari )

hari kerja. Dimana siswa OJT dituntut untuk melaksanakan masing - masing kegiatan yang ada dalam

kurun waktu tersebut dengan kriteria penilaiaan LULUS atau TIDAK LULUS.

Apabila terdapat kriteria penilaiaan “TIDAK LULUS”, maka Siswa OJT diberikan kesempatan untuk

melaksanakan perpanjangan waktu OJT sebanyak 30 (tiga puluh) hari kerja di tempat unit OJT atau

di Unit Proyeksi Penempatan agar mampu menyelesaikan kegiatan yang masih dinyatakan “TIDAK

LULUS” sampai yang bersangkutan dinyatakan “LULUS”.

9

Page 10: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Bisa disimpulkan bahwa waktu maksimal pelaksanaan OJT untuk tingkat SMK adalah 120 (seratus dua

puluh ) hari kerja atau selama 4 bulan.

Apabila melebihi waktu pelaksanaan, maka Siswa OJT yang bersangkutan tetap dinyatakan “TIDAK

LULUS” maka dan Siswa tidak akan diterbitkan rekomendasi pengangkatan dan serta dinyatakan

GUGUR dalam proses seleksi pegawai baru di PT PLN (Persero).

Berikut Time Line Pelaksanaan OJT

Keterangan :- “I” adalah waktu OJT- “a” adalah evaluasi Keselarasan Fokus OJT dengan Bidang- “b” adalah evaluasi keselarasan fokus OJT dengan Uji.- “II” adalah akhir masa OJT dengan dikeluarkan rekomendasi pengangkatan- “III” adalah tambahan waktu OJT bagi siswa yang dinyatakan TIDAK LULUS - “IV” adalah akhir masa OJT dan akhir masa tambahan waktu OJT dan dikelurakan

rekomendasi pengangkatan.

XI. TEMPAT PENYELENGGARAAN

Tempat penyelenggaraan program on the job training berbasis risiko & bersertifikat

kompetensi dibidang ketenagalistrikan adalah di seluruh Unit PT PLN (Persero) , dengan penempatan

Siswa OJT sesuai dengan bidang yang dimiliki oleh Siswa OJT adalah sebagai berikut :

a. Bidang Pembangkitan

b. Bidang Penyaluran

c. Bidang Distribusi

d. Bidang Niaga

e. Bidang Non Teknik

10

120

IV

III

II

I

ba

900

Page 11: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

XII. PIHAK YANG TERKAIT DAN PENGORGANISASIAN

Dalam menyelenggarakan program on the job training Berbasis risiko ini, pengaturan

mengenai tugas dan tanggung jawab, perlu disusun dengan benar. Dengan demikian koordinasi

pelasanaan tugas dapat terselenggara secara efektif dan efisien. Adapun para pihak yang terkait

dalam penyelenggaan program ini adalah :

1. PT PLN (Persero) Kantor Pusat

2. PT PLN (Persero) Pusdiklat

3. PT PLN (Persero) Unit Induk

4. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana

5. PT PLN (Persero) Unit Diklat

6. PT PLN (Persero) Unit Sertifikasi

7. Siswa OJT

Adapun Tugas dan Tanggung jawab masing – masing pihak sebagaimana tersebut diatas adalah

sebagai berikut :

1. PT PLN (Persero) Kantor Pusat

PT PLN (Persero) Kantor Pusat dalam hal ini diwakili oleh Manajer Senior Rekrutmen bagian

Divisi Pengembangan SDM dan Talenta berfungsi sebagai Pembina Program On The Job

Trainning Berbasis risiko, untuk itu tugas dan tanggung jawab PT PLN (Persero) Kantor Pusat

adalah :

a. Mengarahkan dan membina penyelenggaraan program On The Job Trainning Berbasis

risiko.

b. Menetapkan penyelesaian permasalahan siswa OJT melalui hasil Laporan PLN Pusdiklat.

2. PT PLN (Persero) Pusdiklat

PT PLN (Persero) Pusdiklat dalam hal ini diwakili oleh Manajer Senior Pengembangan

Inovasi dan Kemitraan ( MS PIK ) bertugas sebagai pengelola dan bertanggung jawab dalam

penyelenggaran program On The Job Trainning. Dalam mengelola program tersebut MS PIK

menfasilitasi kebutuhan Unit pelaksana OJT sehingga dapat terlaksana dengan efektif dan

efisien. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Menyusun Pedoman Program OJT;

b. Membuat Surat Penugasan Penyelenggaraan OJT ke Unit Diklat;

11

Page 12: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

c. Mengevaluasi Kebutuhan Rencana Anggaran terkait pelaksanaan OJT , yang diajukan

oleh Udiklat Penyelenggara OJT

d. Memberikan pengumuman dan informasi - informasi terkait OJT.

e. Memastikan bahwa Udiklat Regional, Manajer SDM Unit OJT, Mentor, Co. Mentor, dan

Mentee melaksanakan seluruh program OJT;

f. Memberikan Penjelasan dan Pembekalan OJT kepada siswa OJT;

g. Memantau Pelaksanaan Program OJT secara berkala;

h. Membina Pelaksanaan Program OJT yang dilakukan oleh Udiklat Penyelenggara OJT;

i. Memastikan bahwa siswa OJT mendapatkan pembelajaran dan kesempatan belajar

dengan baik;

j. Mengevaluasi dan melakukan penilaian akhir pelaksanaan on the job training (OJT),

berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) Udiklat dan PT PLN (Persero) Unit Induk;

k. Melaporkan Hasil Kelulusan Mentee ke Kepala Divisi Talenta.

3. PT PLN (Persero) Unit Induk OJT.

Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Bidang SDM bertugas sebagai koordinator dan

penanggung jawab pelaksanaan OJT di unit yang bersangkutan. Untuk menjamin efektifitas

dan efisieni pelaksanaan, Manajer Bidang SDM memberikan fasilitas sesuai dengan

kebutuhan penyelenggaraan OJT di Unit Pelaksana.

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Unit Pelaksana OJT/ Lokasi OJT

b. Menunjuk Mentor dan Co Mentor

Kriteria Mentor :

Pegawai di Unit OJT atau Unit Pelaksana OJT yang memiliki jabatan setingkat

Manajer Area.

Satu orang Mentor maksimal memegang 10 orang siswa

Kriteria Co. Mentor

Pegawai di Unit OJT atau Unit Pelaksana OJT yang memiliki jabatan setingkat

Supervisor Atas (SPA) atau Fungsional IV

Satu orang Co. Mentor maksimal memegang 10 orang siswa.

c. Memastikan Mentor dan Co. Mentor melaksanakan kewajibannya

d. Memastikan mentee melaksanakan kewajibannya ,

e. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para Mentee yang berada di Unitnya

12

Page 13: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

f. Mengirimkan data Mentor dan Co. Mentor di Unitnya ke Udiklat Penyelenggara OJT dan

Pusdiklat. Adapun data yang dibutuhkan, yaitu :

- Nama,

- NIP,

- Jabatan,

- Grade,

- E-mail,

- No. HP,

- No. Rekening berikut Bank, dan

- NPWP.

g. Mengirimkan data aktivitas (absensi) mentor / co mentor.

h. Memenuhi Hak Mentee terkait : Jaminan Kesehatan dan Bantuan Hari Raya

Keagamaan sesuai aturan yang berlaku , terlebih dahulu berkoordinasi dengan Udiklat

Penyelenggaran OJT dan Pembayaran dapat dinotabukukan ke Udiklat Penyelenggara

OJT .

i. Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Rincian Kegiatan Pekerjaan dapat dinotabukukan

ke Udiklat Regional sedangkan yang timbul akibat pekerjaan di Unit OJT yang tidak

berhubungan dengan Kegiatan OJT ditanggung sepenuhnya oleh Unit OJT.

j. Mengelola keluhan dan persoalan siswa OJT melalui laporan Unit Pelaksana OJT dan

disampaikan kepada unit penyelenggara OJT.

4. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana OJT

Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Unit, bertugas sebagai pelaksana OJT di unitnya, dalam

menjalankan tugas tersebut Manajer Unit mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Memerankan Fungsi sebagai Mentor.

b. Memastikan Program OJT terselenggaran dengan baik.

c. Mengarahkan, Membimbing, Mendampingi siswa OJT dalam pelaksanaan OJT,

d. Memberikan penugasan kepada siswa OJT sesuai dengan kerangka kegiatan.

e. Membimbing dan mengarahkan uraian kegiatan siswa OJT

f. Memberikan pemahaman tentang prosedure Kerja, K2 dan K3.

g. Memberikan Konsultasi penyelesaian masalah dan persoalan siswa OJT

h. Memastikan Mentor / Co Mentor selalu mendampingi siswa OJT dalam melaksanakan

praktek kerja di Lapangan / Instalasi [ siswa tidak diijinkan untuk bekerja secara mandiri ]

13

Page 14: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

i. Membimbing dan mengarahkan siswa OJT dalam Penyusunan Laporan Telaah Staff.

j. Melakukan Pertemuan sekurang kurangnya 3 kali selama siswa melaksanakan OJT, untuk

mengevaluasi kemajuan proses pembelajaran dan dibuat Berita acara setiap kali

pertemuan.

k. Memberikan Penilaian terhadap Kompetensi Siswa OJT.

5. PT PLN (Persero) Udiklat Penyelenggara OJT.

Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Udiklat, berfungsi sebagai pelaksanana operasional /

Penyelenggaran OJT sesuai dengan regionalisasi dan spesialisasinya , tugas dan tanggung

jawabnya adalah :

a. Membuat rencana anggaran dan biaya pelaksanaan OJT;

b. Menjelaskan Program OJT kepada siswa dan pembekalan kepada Unit Induk OJT;

c. Menunjuk Course Director OJT;

d. Mengirim dan memastikan siswa berada di lokasi pelaksanaan OJT;

e. Memberikan Pembekalan kepada Mentor, Co Mentor yang telah ditunjuk.;

f. Memberikan fasilitas dan kebutuhan pembelajaran siswa OJT;

g. Memastikan terselenggaranya program OJT di regionalnya berjalan dengan baik ;

h. Melaporkan hasil pemantauan pelaksanaan OJT secara berkala ke PLN Pusdiklat;.

i. Membuat , berkoordinasi dan memastikan jadwal dan pelaksanaan evaluasi / telaah staff

siswa berjalan dengan baik;

j. Mengadministrasikan pelaksanaan OJT di regionalnya.

k. Menampung dan mengatasi keluhan siswa OJT

l. Mengirimkan Hasil Pembelajaran siswa.

m. Membuat dan menyampaikan Laporan Kegiatan OJT kepada PLN Pusdiklat maksimal H+3

setealah pelaksanaan OJT selesai.

Adapun Pembagian Regional Penyelenggaraan OJT adalah sebagai beikut :

a. Udiklat Jakarta

14

Page 15: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

- PT PLN (Persero) Kantor Pusat

- PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan

- PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang

- PT PLN (Persero) Pusat Enjinering Ketenagalistrikan

- PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan

- PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi

b. Udiklat Bogor

- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten

- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

- PT PLN (Persero) Pemeliharaan Ketenagalistrikan

- PT PLN (Persero) UIP IV

- PT PLN (Persero) UIP V

- PT PLN (Persero) UIP VI

- PT PLN (Persero ) Punsenlis

- PT PLN (Persero) Enjinering

c. Udiklat Suralaya

- PT Indonesia Power

- PT Batubara

- PT Bahtera Adiguna

- PT PJB

- PT PLN (Persero) UPJB

- PT PLN (Persero ) Tanjung Jati B

d. Udiklat Semarang

- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DIY

- PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi

- PT PLN (Persero) P3B JB

e. Udiklat Pandaan

- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

- PT PLN (Persero) Distribusi Bali

- PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur

- PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat

- PT PLN (Persero) UIP VII

15

Page 16: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

- PT PLN (Persero) UIP VIII

- PT PLN (Persero) UIP XI

f. Udiklat Tuntungan

- PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

- PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

- PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

- PT PLN (Persero) UIP I

- PT PLN (Persero) UIP II

g. Udiklat Padang

- PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat

- PT PLN (Persero) Wilayah Riau & Kep. Riau

- PT PLN (Persero) P3B Sumatera

- PLN Batam

h. Udiklat Palembang

- PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu

- PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung

- PT PLN (Persero) Distribusi Lampung

- PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

- PT PLN (Persero) UIP III

i. Udiklat Banjarbaru

- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur dan Tenggara

- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah

- PT PLN (Persero) UIP IX

- PT PLN (Persero) UIP X

- PT PLN Tarahan

j. Udiklat Makassar

- PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat

- PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo

- PT PLN (Persero) Wilayah Maluku & Maluku Utara

- PT PLN (Persero) Wilayah Papua

- PT PLN (Persero) UIP XII

- PT PLN (Persero) UIP XIII

- PT PLN (Persero) UIP XIV

16

Page 17: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

6. PT PLN (Persero) Udiklat Penyelenggara OJT.

Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Udiklat, berfungsi sebagai pelaksanana operasional / Uji

Kompetensi Teknik dan non teknik dibidang ketenagalistrikan sesuai dengan fungsi dan tanggung

jawab sebagai Lembaga Serifikasi Kompetensi yang meliputi:

a. Melaksanakan Uji Kompetensi sesuai dengan akreditasi yang diterimanya.

b. Bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi sesuai dengan kewenangan Lembaga Sertifikasi

dalam melaksanakan uji kompetensi.

c. Melaksanakan Uji Kompetensi secara on line (Si-Ujo) bilamana Belum ada lembaga yang

berwenang atau mengatur tentang kebijakan uji kompetensi.

7. Siswa OJT level SMK sebagai peserta program OJT.

Dalam hal ini peserta OJT adalah siswa yang sedang dalam tahap seleksi menjadi Calon pegawai

PT PLN (Persero) setiap siswa wajib melaksanakan OJT per orangan maupun per Kelompok dalam

kegiatan:

a. Mengkuti pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan arahan Mentor.

b. Mempersiapkan diri untuk mengikuti Uji kompetensi dengan melaksanakan kegiatan self

Assesment.

c. Mendokumentasikan kegiatan selama OJT sebagai bukti bahwa siswa OJT kompeten dalam

melaksanakan tugas.

Ututan dokumentasi sbb:

- Merencanakan pekerjaan berdasarkan perintah kerja

- Mempersiapkan Alat kerja, Material kerja Alat Pelindung Disri SOP terkait

dengan pekerjaan

- Melaksanakan pekerjaan sesuai Instruksi Kerja.

- MeMembandingkan hasil kerja dengan perintah kerja.

- Membuat laporan dengan menggunakan format laporan yang disediakan

oleh Perusahan.

XIII. KURIKULUM SILABUS OJT DAN FORMULIR PELAKSANAAN OJT

Pelaksanaan On The Job Trainning ( OJT ) adalah dengan menerjunkan langsung siswa ke

lapangan dengan fokus mengerjakan project / workplan dengan bimbingan Mentor dan Co Mentor

Dengan demikian diharapkan dapat membangun kompetensi dan kinerja siswa OJT. Dalam

17

Page 18: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

penyelenggaraan program on the job training berbasis risiko ini, dilakukan dengan menggunakan

Form Kegiatan yang sudah ditentukan yaitu :

1) FORM – 1 adalah : Kerangka kegiatan ---- Aligment Penugasan.

2) FORM – 2 adalah : Uraian Kegiatan pekerjaan Siswa OJT yang telah dipersiapkan (hasil

penilaian mentor)

3) FORM – 3 adalah : Penilaian Soft Kompetensi Siswa

Penilaian Kompetensi Bidang, mengikuti dan menyesuai pada Direktori

Kompetensi yang berlaku.

KURIKULUM SILABUS DAN FORMULIR TERLAMPIR.

XIV. PELAPORAN

Dari beberapan program diklat tersebut, program on the job training (OJT) merupakan

kegiatan yang harus diikuti oleh Siswa prajabatan SMK, sebagai tahapan akhir pelaksanaan

pembelajaran prajabatan SMK. Dalam program on the job training (OJT) Siswa prajabatan SMK

mendapat tugas untuk menyusun TELAAH STAFF sebagai bentuk Laporan akhir.

Telahan staf sebagai salah satu persyaratan agar dapat dinyatakan lulus untuk diangkat

menjadi pegawai dimana telaah staff ini merupkan dokumen resmi staff yang berisi analisa singkat

terhadap masalah / persoalan yang dihadapi Perusahaan / Unit / Sub Unit, yang disertai dengan

pembahasan dan saran-saran tindakan, guna memberikan nilai tambah kepada Perusahaan / Unit /

Sub Unit dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada pimpinan.

Penyusunan telaahan staff yang benar dan baik oleh Siswa prajabatan SMK, diperlukan PEDOMAN

PENYUSUNAN TELAAH STAFF.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan telaahan staf adalah untuk meningkatkan kemampuan Siswa prajabatan SMK

dalam mencurahkan gagasan / pikiran dengan menulis sebagai pengembangan berpikir ke berbagai

sudut pandang.

Tujuan penyusunan telaah staf adalah membantu memecahkan permasalahan / persoalan yang

dihadapi pimpinan dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.

FUNGSI

Telaah staf memiliki berbagai fungsi dalam mendukung operasional Perusahaan / Unit / Sub Unit.

Oleh karena itu fungsi-fungsi yang melekat pada telaahan staf, antara lain sebagai berikut :

18

Page 19: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

1. Menyediakan keterangan terhadap pemasalahan / persoalan Perusahaan / Unit / Sub Unit

yang akan diselesaikan

2. Membuat perkiraan penyelesaian suatu permaslahan / persoalan Perusahaan / Unit / Sub

Unit

3. Mengajukan saran tindak lanjut penyelesaian permasalahan / persoalan Perusahaan / Unit /

Sub Unit

4. Menyiapkan rencana kegiatan penyelesaian permasalahan / persoalan Perusahaan / Unit /

Sub Unit

5. Menganalisa keputusan menjadi kebijaksanaan dari hasil analisa permasalahan / persoalan

yang dihadapi Perusahaan / Unit / Sub Unit

6. Mengadakan pengawasan terhadap hasil tindak lanjut yang dilakukan dalam penyelesaian

permasalahan / persoalan Peerusahaan / Unit / Sub Unit

SUMBER DATA

Penyusunan telaahan staf dapat dilakukan dengan mengacu kepada permasalahan / persoalan yang

ebrsumber dari pimpinan atau atasan dan atau dari permasalahan / persoalan yang ditemukan

sendiri oleh Siswa OJT di tempat OJT. Sumber permasalahan / persoalan sebelum diselesaikan

disusun pra anggapan, yang digunakan sebagai landasan berpikir untuk penyelesaiaannya. Dari tahap

pra anggapan tersebut, selanjutnya dianalisis dan dibahas berdasarkan fakta yang mempengaruhi

serta disimpulkan dan disarankan untuk ditindak lanjuti.

TEMA DAN TOPIK

Tema telaahan staf disusun sesuai dengan isu-isu strategis atau key performance indicator yang

terjadi di Perusahaan / Unit / Sub Unit di tempat OJT Siswa OJT

Topik telaahan staf disusun berdasarkan salah satu tema isu-isu strategis atau key performance

indicator Perusahaan / Unit / Sub Unit Siswa OJT di tempat OJT Siswa OJT

STANDAR FORMAT PENULISAN

Dalam penyusunan telaahan staf, Siswa OJT perlu memperhatikan standar format penulisan. Standar

format tersebut disusun agar dalam penulisan telaahan staf Siswa OJT terdapat keseragaman /

kesamaan. Dengan demikian akan memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil telaahan staf yang

dimaksud. Format penulisan telaahan staf adalah sebagai berikut :

19

Page 20: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

1. Halaman Judul

2. Lembar Pengesahan

3. Kata Pengantar

4. Daftar Isi

5. Daftar Tabel / Gambar (bila ada)

6. Abstrak (Ringkasan)

7. Bagian Pokok :

7.1. Latar Belakang

7.2. Permasalahan

7.3. Persoalan

7.4. Pra-Anggapan

7.5. Fakta Yang Mempengaruhi

7.6. Pembahasan

7.7. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut

8. Bagian Akhir

- Lampiran-Lampiran

Penjelasan masing-masing bab pada format telaah staf sebagaimana tersebut diatas, adalah sebagai

berkut :

1. Halaman Judul

Pada halaman judul , ditulis JUDUL telaah staf dengan huruf besar (KAPITAL).

Judul sebaiknya disusun secara ekspresif, sehingga menarik pembaca. Judul disusun sesuai

dengan dan mengacu pada permasalahan / persoalan yang dipilih / ditemukan.

2. Halaman Pengesahan

Pada halam pengesahan ditulis judul telaah staf, nama penulis, nomor induk, dan jabatan.

Selanjutnya pada halaman pengesahan harus ditanda tangani oleh Siswa OJT, Mentor, Manajer

SDM dan General Manager Unit tempat OJT, dilengkapi dengan cap / stempel Unit tempat OJT.

Pada halaman pengesahan , harus dicantumkan tanggal sesuai dengan tanggal pada saat

dilakukan pengesahaan.

3. Kata Pengantar

20

Page 21: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Pada halam kata pengantar ditulis ucapan syukur kepada Alloh.SWT, yang telah memberikan

kesempatan kepada Siswa untuk menyelesaikan tugas penyusunan telaahan staf. Demikian pula

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian penulisan

telaahan staf. Selanjutnya pada akhir kata pengantar ditulis harapan yang menyatakan semoga

telaahan staf yang disusun dapat bermanfaat.

4. Daftar Isi

Pada halaman daftar isi, ditulis keseluruhan isi materi telaahan staf yang disusun. Disamping irtu

ditulis pula daftar lain yang mendukung kandungan materi dari telaahan staf, seperti daftar

gambar, daftar tabel, daftar lampiran dan sebagainya.

5. Abstrak

Pada halaman abstak (ringkasan) telaahan staf, disusun ringkasan, intisari, saripati dari muatan

telaahan staf. Dengan demikian, apabila pembaca membaca abstrak, dapat memahami

kandungan materi telaahan staf secara keseluruhan. Dengan kata lain abstrak merupakan

cerminan isi keseluruhan telaahan staf. Ringkasan materi tersebut meliputi latar belakang,

permasalahan, pembahasan dan kesimpulan serta tindakan yang disarankan.

6. Bab Pokok

Pada Bab Pokok dimuat materi yang merupakan inti dari isi suatu telaahan staf. Masing-masing

sub bab dalam bab pokok tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Permasalahan

c. Persoalan

d. Pra Anggapan

e. Fakta Yang Mempengaruhi

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III : PENUTUP

d. Kesimpulan

e. Tindakan yang disarankan

Penjelasan dari masing-masing sub bab sebagaimana tersebut di atas, adalah sebagai berikut :

21

Page 22: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

a. Latar Belakang

Pada bab latar belakang , ditulis dasar pertimbangan pemilihan permasalahan / persoalan

yang dianalisa dalam telaahan staf. Dengan kata lain latar belakang memuat dasar tujuan,

pendekatan dan alasan pemilihan permasalahan / persoalan dalam telaahan staf. Dengan

demikian pada bab latar belakang ditulis apa, mengapa permasalahan / persoalan dibahas

dalam penulisan telaahan staf yang dilakukan oleh Siswa OJT

b. Permasalahan

Pada bab permasalahan ditulis hal atau sesuatu yang harus diselesiakan, karena merupakan

masalah yang dihadapi Unit / Sub Unit tempat OJT. Dalam hal ini masalah yang dihadapi

Unit / Sub Unit merupakan persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Dengan

demikian rumusan permasalahan merupakan arah dalam proses pemecahan masalah melalui

pembahasan dengan tingkat analisa masing-masing Siswa OJT

c. Persoalan

Pada bab persoalan ditulis maasalah yang bersifat negatif, yaitu hal-hal atau sesuatu yang

perlu penyelesaian, pemecahan, perbaikaan, sehingga dapat memberikan nilai tambah

kepada Unit / Sub Unit dalam meningoptimalkan kinerja. Persoalan dapat dirumuskan pula

sebagai penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan atau penyimpangan antara

yang direncanakan dengan kenyataan. Disamping itu persoalan juga merupakan pengaduan

dari hal-hal atau sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem, mekanisme dalam pelaksanaan

pekerjaan. Demikian pula persoalan dapat terjadi sebagai akibat dari persaingan taua

komoetsisi dalam penyelesaian suatu pekerjaan, sehinggga menjadi persoalan yang harus

diselesaiakan. Oleh karena itu rumusan persoalan dalam telaahan staf harus fesible, jelas,

signifikan, etis sebagai suatu hal yang harus dipecahkan, diselesaikan.

d. Pra-Anggapan

Pada bab pra anggapan, ditulis pandangan / pendapat / keyakinan yang ada sebelumnya atau

yang melandasi pandangan lain atau tindakan yang berkaitan dengan pekerjaan di Unit / Sub

Unit. Dalam hal ini pra anggapan merupakan prasangka atau jawaban sementara dari

rumusan persoalan yang dianggap kebenarannya. Dengan kata lain pra anggapan merupakan

semacam hipotesa atau jawaban sementara dari persoalan yang dianggap benar.

e. Fakta Yang Mempengaruhi

Pada bab fakta yang mempengaruhi, ditulis hal / keadaan / peristiwa / sesuatu yang

merupakan kenyataan yang menjadi landasan dalam menyelesaiaikan persoalan yang

disusun dalam telaahan staf. Dengan demikian fakta yang mempengaruhi merupakan

22

Page 23: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi yang menjadi landasan dalam menyelesaiakan

persoalan yang diungkapkan pada telaahan staf. Disamping itu fakta yang mempengaruhi

merupakan teori / ketentuan / aturan / SOP dan sejenisnya yang melandasi penyelesaian

persoalan.

f. Pembahasan

Pada bab pembahasan ditulis, kreatifitas Siswa OJT dalam mengupas gagasan dan sistematika

penelaahan yang teratur terhadap persoalan yang disusun dalam telaahan staf. Disamping itu

dalam pembahasan dibahas juga mengenai alternatif penyelesaian persoalan disertai

dengan penelaahan fakta-fakta melalui metode analisis permasalahan / persoalan. Dalam

pembahasan terkandung pengertian proses, perbuatan, cara membahas / mengupas

rangkaian fakta-fakta, sehingga pembahasan menghasilkan pengupasan terhadap persoalan,

sehingga menghasilkan kesimpulan yang logis dan dapat diterima oleh pengambil keputusan.

g. Kesimpulan

Pada bab kesimpulan, berisi ikhtisar / menyarikan materi / isi / kandungan penulisan

telaahan staf, berdasarkan apa-apa yang diuraikan dalam pembahasan. Dalam menyususn

kesimpulan harus mengacu kepada materi yang telah dibahas dan konsisten dengan analisis

permasalahan / persoalan Dalam menyusun kesimpulan dapat digunakan keputusan yang

direoleh dengan metode induktif dan deduktif. Metode induktif menyimpulkan sesuatu dari

beberapa data / informasi yang disampaikan. Sedangkan metode deduktif menyimpulkan

dari suatu kumpulan data / informasi kemudian baru disimpulkan.

h. Tindakan Yang Disarankan

Pada bab tentang tindakan yang disarankan, ditulis perbuatan / kegiatan riil apa yang

disarankan untk dilakukan dalkam menyelesaikan persoalan. Pekerjaan yang disarankan

tersebut harus sesuai dengan batas wewenang pimpinan yang menerima hasil telaahan staf.

Perbuatan / kegiatan peketrjaan tersebut juga merupakan sesuatu yang dapat dilaksnakan

untuk mengatasi suatu permasalahan / persoalan. Disamping itu tindakan yang disarankan

dapat berupa masukan, usulan anjuran, ciata-cita atau pendapat yang dikemukakan untuk

dipertimbangkan dalam mengatasi permadsalahan / persoalan.

METODOLOGI PENULISAN TELAAH STAF

23

Page 24: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Metodologi penulisan telaahan staf ditetapkan untuk menstandarisasi penyusunan, dengan

menggunakan norma-norma pengetikan yang disepakati bersama dan sesuai dengan pedoman ejaan

yang disempurnakan. Beberapa ketentuan yang harus ditaati dalam pengetikan telaahan staf adalah

sebagai berikut :

Telaah Staf harus ditulis minimal 15 halaman dan maksimal 30 halaman. Jumlah halaman yang

tidak sesuai dengan ketentuan jumlah halaman tersebut dapat mengurangi penilaian.

Gunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan pedoman baku tata bahasa dan ejaan yang

disempurnakan.

Usahakan tulisan sistematis, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah

dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti tdk., tsb., yg., dgn., dan sebagainya

TEKNIK PENGETIKAN

1. Telaah Staf diketik 1,5 spasi pada kertas berukuran A4 (font 11, Arrial)

2. Batas pengetikan

Samping kiri 4 cm

Samping kanan 3 cm

Batas atas dan bawah masing masing 3 cm

3. Jarak pengetikan, Bab, Sub-bab dan

a. Jarak pengetikan antara Bab dan Sub bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimat di bawahnya 2

Spasi

b. Judul bab diketik di tengah tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4 cm dari tepi

atas tanpa digaris bawahi

c. Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebeleh kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan

huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan,

d. Judul anak Sub bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima) pukulan yang

diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital),

kecuali kata kata tugas, seperti yang dari dan

e. Jika masih ada sub judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada butir di

atas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.

4. Pengetikan Kalimat

24

Page 25: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Alinea baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi. Pengetikan kutipan

langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa

diberi tanda petik

5. Penomoran Halaman

Bab pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama, kata pengantar dan daftar isi

memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii dan seterusnya).

Bab pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik sebelah kanan

bawah (1,2,3 dan seterusnya).

Contoh Template Laporan Telaah Staff :a. Halaman Cover dan Judul (contoh)

b.

Tiga Gambar Aktivitas OJTArial 12 Bold

Arial 11

Arial 11

Untuk cover belakang menggunakan kertas cover putih dengan lambang matahari setengah lingkaran pada sudut kiri bawah.

c. Halaman Pengesahan d.

25

JUDUL PENUGASAN

LAPORAN PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING BERBASIS RISIKO PRAJABATAN TINGKAT SMK – JALUR PELAKSANA

NAMA SISWA : ........ NO TEST : ........ BIDANG : ..................Th. 2015

Page 26: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Arial Bold 12

Arial 11

Cover Belakang

e. Konten Laporan

26

JUDUL PENUGASAN

Disteujui dan Disahkan Oleh

MENTOR

NAMA MENTOR

Co MENTOR

NAMA Co MENTOR

Page 27: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Pada halaman konten laporan menggunakan font dengan ukuran keseluruhan Arial 11Untuk penulisan isi malakah menggunkan format seperti konten laporan

Laporan Telaah Staf dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada :- 1 (satu) Laporan untuk Unit OJT- 1 (satu) Laporan Untuk Pusdiklat- 1 (satu) Laporan untuk Arsip siswa.

Adapun ketentuan warna cover Laporan adalah Warna Putih dan Untuk Head Line JUDUL LAPORAN sebagai berikut :

- Bidang Pembangkit : warna Merah

- Bidang Distribusi : warna Kuning- Bidang Niaga : Warna Biru- Bidang Trasnmisi : Warna Hijau

XV. SERTIFIKASI KOMPETENSI

Uji sertifikasi Kompetensi dilaksanakan pada akhir masa OJT dengan durasi waktu selama 3

(tiga) hari kerja dengan uraian kegiatan sebagai berikut :

27

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Halaman Judul .................Halaman PengesahanKata PengantarAbstrakDaftar IsiBAB I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Permasalahan

c. Persoalan

d. Pra Anggapan

e. Fakta Yang Mempengaruhi

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III : PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Tindakan yang disarankan

Lampiran

Page 28: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

a. Hari ke 1 : Pelaksanaan Uji Tertulis.

b. Hari Ke 2 : Pelaksanaan Uji Wawancara.

c. Hari Ke 3 : Observasi pelaksanaan Uji Praktek.

Uji Sertifikasi kompetensi ini dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Unit Diklat Penyelenggara OJT

Sertifikasi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi.

XVI. TATA TERTIB

Seluruh siswa OJT dalam melaksanakan tugas dan tagung jawabnya dalam On The Job

Trainning wajib mentaati dan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di lingkungan PT. PLN

(Persero), adapun tata tertib yang dimaksud adalah :

1. Melapor ke Unit tempat pelaksanaan OJT.

2. Mentaati semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero);

3. Mengikuti semua arahan dan bimbingan pembina, penanggungjawab, mentor, co mentor

on the job trainning.

4. Melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan Rencana Kegiatan,

Kerangka Kegiatan dan Uraian Kegiatan yang sudah disetujui oleh Mentor, Co Mentor.

5. Menjaga keselamatan dan kesehatan;

6. Melaksanakan kegiatan ojt sesuai dengan Jadwal yang telah ditetapkan;

7. Membuat dan meminta pengesahan Laporan Telaah Staff;

8. Masuk kerja sesuai dengan Jam kerja Unit tempat On The Job Trainning.

9. Mengisi Daftar Hadir;

10. Mematuhi seluruh ketentuan dan tata tertib unit tempat OJT

11. Memahami dan Melaksanakan peraturan K2 dan K3.

12. Tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan secara mandiri tanpa pengawasan,

bimbingan dan arahan dari mentor, co mentor.

XVII. HAK DAN KEWAJIBAN

1. PT PLN (Persero) PUSDIKLAT

Mempunyai hak sebagai berikut :

28

Page 29: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

1. Tidak memberikan rekomendasi kelulusan secara sepihak, apabila siswa OJT tidak

menjalankan Tugas dan kewajibanya.

2. Menerapkan Tindakan Hukum atau sanksi berdasarkan perjanjian, apabila tidak

memenuhi ketentuan.

Mempunyai KEWAJIBAN sebagai berikut :

- Memberikan Pembelajaran yang sesuai

- Memberikan Hak – Hak Siswa OJT

2. Siswa OJT

Mempunyai HAK sebagai berikut :

b. Mendapatkan Uang saku, Biaya Perjalanan Dinas, Bantuan Hari Raya, Jaminan

Kesehatan, dan Asuransi Kecelakaan Diri/Kematian sesuai aturan yang berlaku

c. Ijin tidak masuk sesuai aturan yang berlaku :

- Sakit dengan surat ijin keterangan dokter.

- Orang Tua Kandung yang sah meninggal dunia.

d. Tidak akan menuntut selain hak yang diatur dalam perjanjian.

e. Diangkat sebagai pegawai setelah dinyatakan Lulus Diklat Prajabatan

Mempunyai KEWAJIBAN sebagai berikut :

a. Melapor ke Unit tempat penempatan On the Job Training (OJT)

b. Mengikuti semua arahan dan bimbingan pembina, penanggung jawab dan mentor on

the job training (OJT)

c. Mentaati semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero)

d. Mematuhi seluruh peraturan dan tata tertib Unit tempat OJT serta kewajiban dan

larangan dalam Peraturan Disiplin Pegawai

e. Wajib memakai segaram (Pakaian Hitam Putih dan berdasi Hitam ) jika berada di

kantor dan/atau memakai pakaian lapangan dan APD , jika memang mengharuskan

untuk itu

f. Melaksanakan rencana kegiatan pekerjaan On the Job Training (OJT) dengan baik

g. Melaporkan kegiatan OJT yang telah dilaksanakan melalui “Web Monitoring OJT

Online”

h. Mengkonsultasikan persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan on the job training

(OJT)

i. Membuat Laporan OJT / Telaah Staf.

29

Page 30: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

j. Meminta pengesahan Laporan OJT

k. Meminta penilaiaan dan pengesahan Form Penilaiaan Kompetensi (Form 3);

l. Membaca, memahami, dan melaksanakan peraturan tata tertib serta peraturan K2,

K3

m. Tidak melakukan pekerjaan secara mandiri,

n. Menjaga kesehatan dan keselamatan.

o. Menjaga kerahasiaan data-data Perseroan / Perusahaan dan data-data luar yang

berkaitan dengan Perseroan / Perusahaan

p. Wajib menyampaikan Surat Keterangan kepada Mentor paling lambat 2 hari sejak

yang bersangkutan tidak masuk kerja. Mengundurkan diri atau tidak masuk kerja

tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) hari berturut-turut, wajib mengembalikan

biaya diklat prajabatan sesuai kontrak yang berlaku

3. Mentor, Co Mentor

HAK Mentor, Co Mentor

1. Mendapatkan honor Mentor sesuai aturan yang berlaku. Honor dibayarkan oleh

Udiklat Regional.

KEWAJIBAN Mentor, Co Mentor

a. Bersama Manajer SDM, menunjuk Co. Mentor yang akan membimbing secara

langsung pelaksanaan Kegiatan OJT Siswa OJT. Penunjukkan Co. Mentor disesuaikan

dengan Kompetensi Co.Mentor yang terkait dengan Isi Rincian Kegiatan Pekerjaan

(Form 2)

b. Menegur Siswa OJT jika tidak melaksanakan kewajibannya

c. Memastikan siswa tidak bekerja secara mandiri.

d. Membimbing dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para Siswa OJT yang

dimentoring

e. Merencanakan pelaksanaan Kegiatan OJT Siswa sesuai Rincian Kegiatan Pekerjaan

(Form 2)

f. Menilai Setiap Kegiatan Siswa OJT dan melaporkannya via “Web Monitoring OJT

Online”

g. Memberikan penilaiaan pada Form Penilaiaan (Form 3)

h. Membimbing Siswa OJT dalam pembuatan Laporan OJT dan Telaahan Staf/Laporan

Project Assignment

30

Page 31: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

i. Menghadiri Uji Progres Project / Evaluasi (bagi S2/S1/D3) atau Telaahan

Staf/Laporan Project Assignment OJT (bagi SLTA/SMK) Siswa OJT yang dimentoring

4. Udiklat Penyelenggara

KEWAJIBAN Udiklat Penyelenggara :

1. Memberikan pengumuman dan informasi-informasi terkait OJT melalui Web

Monitoring OJT Online

2. Menegur Manajer SDM Unit OJT, Mentor, Co. Mentor, dan Mentee yang tidak

melaksanakan kewajibannya

3. Mendapatkan HOP OJT

4. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para mentee yang berada di Unit

Regionalnya

5. Memonitor kesesuaiaan kegiatan OJT Mentee dengan Rincian Kegiatan Pekerjaan

(Form 2) dan jumlah hari pelaksanaan OJT Mentee melalui Web Monitoring OJT

Online

6. Membayar Honor Mentor dan Co. Mentor sesuai aturan yang berlaku

7. Membayar Uang saku Mentee sesuai aturan yang berlaku

8. Menerima notabuku pembayaran Jaminan Kesehatan, Bantuan Hari Raya

Keagamaan, dan Biaya perjalanan Dinas yang timbul akibat pelaksanaan Kegiatan OJT

yang sesuai dengan Rincian Kegiatan Pekerjaan (Form 2)

XVIII. KELULUSAN

Siswa OJT dinyatakan lulus jika sudah menyelesaikan seluruh kegiatan yang ada di Rincian

Kegiatan Pekerjaan (Form 2) dengan kriteria penilaiaan “Lulus” dan waktu pelaksanaan minimal dan

atau maksimal sesuai yang tercantum pada Bagian IV.

Hasil akhir OJT akan dinilai dengan menilai kompetensi Siswa OJT melalui Form Penilaiaan

Kompetensi (Form 3) oleh Mentor.

Siswa tidak dapat mengajukan keberatan apapun terhadap hasil penilaiaan tersebut.

XIX. PENUTUP

31

Page 32: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM ON THE JOB TRAINNING BERBASIS RISIKO

PRAJABATAN TINGKAT SMK

Demikian Pedoman On The Job Training (OJT) ini disusun, dengan harapan penyelenggaraan

program on the job training tingkat SMK – Jalur Pelaksanaan dapat terlaksana secara efektif dan

efisien , sehingga memberikan nilai tambah kepada Perseroan /Perusahaan.

Akhirnya semoga Pedoman On The Job Training dapat bermanfaat.

Jakarta, Juni 2015

PT PLN (Persero) PUSDIKLATManajer Pengembangan Inovasi dan Kemitraan

TOTO

32

Page 33: Pedoman Pelaksanaan Ojt Smk Rev Rnk Ok

33