63
PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT WIJAYA KARYA BITUMEN.TAHUN 2020-2021 1

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGANPT WIJAYA KARYA BITUMEN.TAHUN 2020-2021

1

Page 2: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual i

DAFTAR ISI

CHAPTER I DEWAN KOMISARISA. Tugas Dewan Komisaris 2

B. Kewajiban Dewan Komisaris 3

C. Wewenang Dewan Komisaris 4

D. Hak Dewan Komisaris 4

E. Kriteria Anggota Dewan Komisaris 5

F. Masa Jabatan 6

G. Program Pengenalan 7

H. Etika Jabatan 7

I. Rapat Dewan Komisaris 8

J. Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris 11

K. Benturan Kepentingan 11

L. Hubungan Kerja dengan Direksi 12

M. Komite Yang Membantu Dewan Komisaris 13

N. Sekretaris Dewan Komisaris 15

CHAPTER II DEWAN DIREKSI 17

A. Tugas dan Wewenang Direksi 18

B. Hak dan Kewajiban Diekai 21

C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22

D. Penetapan Kebijakan Perusahaan oleh Direksi 30

E. Pelimpahan Tugas dan Kewenangan 31

F. Kriteria Anggota Direksi 31

G. Program Pengenalan 37

H. Etika Jabatan 37

I. Pengelolaan Keuangan Perusahaan 38

J. Rapat Direksi 39

K. Kinerja Direksi 43

L. Benturan Kepentingan 44

M. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris 45

N. Sekretaris Perusahaan 46

O. Sistem Pengendalian lnternal 46

Page 3: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual ii

CHAPTER IIl PENGGUNAAN WAKTU, SARANA DAN FASILITAS PERUSAHAANA. Penggunaan Waktu 49

B. Penyediaan dan penggunaan Sarana dan Fasilitas 49

C. Perjalanan Dinas 49

CHAPTER IV HUBUNGAN DENGAN PERUSAHAAN INDUK DAN ANAK PERUSAHAANWIKA LAINNYA

A. Prinsip Umum 52

B. Transaksi dengan Perusahaan Induk sebagai Perseroan Terbuka 52

C. Transaksi dengan Pihak Lain 52

CHAPTER V PENUTUPA. Pemberlakuan Board Manual 56

B. Sosialisasi Board Manual 56

C. Keterbukaan Board Manual di Website 56

C. Evaluasi Board Manual 56

Page 4: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual iii

PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN GOOD CORPORATEGOVERNANCE DAN BESERTA PEDOMANNYA (BOARD MANUAL, CODE

OF CORPORATE GOVERNANCE DAN CODE OF CONDUCT)

Penerapan Good Corporate Governance merupakan wujud kepatuhanPerseroan terhadap Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 Tentang Penerapan TalaKetola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) padaBadan Usaha Milik Negara yang telah diubah terakhir menjadi PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 dengan perubahan pada pasal 12 ayat10.

Kami menyadari, bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik,berdampak positif bagi lingkungan internal perusahaan serta lingkunganeksternal perusahaan dengan harapan :1. Mengoptimalkan nilai anak perusahaan BUMN agar perusahaan memiliki

daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional,sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan daya saingberkelanjutan.

2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien, danefektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirianorgan Perseroan

3. Mendorong agar organ perseroan dalam membuat keputusan danmenjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dankepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaranakan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangkukepentingan maupun pelestarian lingkungan di sekilar perusahaan baiktambang, industri maupun proyek jasa pengaspalan.

4. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam Perekonomian Nasional.5. Berkontribusi bagi peningkatan iklim yang kondusif bagi perkembangan

lnvestasi Nasional.

Unluk itu kami Dewan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya Bitumen. menyatakanberkomitmen untuk melaksanakan ketentuan yang tertuang dalam Board Manual,Code of Corporate Governance dan Code of Conduct, dalam keadaan sehat dantanpa ada paksaan dari pihak manapun

Page 5: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual iv

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : ....Juni 2020

user
Stempel
Page 6: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

v

BOARD OF MANUAL

Pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)menghendaki kejelasan sistem dan struktur menyangkut hubungan antar organperusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, DewanKomisaris dan Direksi. Kewenangan, tugas dan hubungan kerja masing-masing organ perusahaan harus didefinisikan secara jelas dan dijalankandengan konsisten. Oleh karena itu diperlukan suatu panduan yang dapatmenjadi acuan bersama dalam pelaksanaan tugas masing-masing tersebut.

Board Manual ini merupakan kompilasi dan implementasi dari prinsip-prinsiphukum korporasi, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun2007 dan peraturan yang terkait dengan Badan Usaha Milik Negara, sepanjangmengatur tentang anak perusahaan, dan ketentuan Anggaran Dasar PT WijayaKarya Bitumen serta praktek-praktek terbaik (best practices) Good CorporateGovernance.

Board Manual (Panduan Pengelolaan Perusahaan bagi Dewan Komisaris danDireksi) ini merupakan dokumen yang menjadi acuan bagi Dewan Komisarisdan Direksi PT Wijaya Karya Bitumen dalam melaksanakan tugas, wewenang,tanggung jawab, hak dan kewajiban, baik selaku Dewan (Board) maupunindividu anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dokumen ini juga mengatur tatahubungan di antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham.

Untuk pelaksanaan manual ini diperlukan komitmen bersama Dewan Komisarisdan Direksi dalam rangka mengelola perusahaan untuk kepentinganpemegang saham dan stakeholders pada umumnya. Dengan adanya kejelasantugas pokok dan fungsi masing-masing, diharapkan akan mendorongefektivitas dan kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.

Dokumen ini tidaklah bersifat statis tetapi dapat dikembangkan sesuai kondisiperusahaan.

Namun demikian dalam perubahannya haruslah di dasarkan pada kesepakatanantara Dewan Komisaris dan Direksi.

Secara umum, penyusunan Board Manual ini mengacu kepada ketentuan,peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar PT WijayaKarya Bitumen, Keputusan RUPS serta peraturan-peraturan lainnya yangrelevan serta best practices yang disarankan dalam pelaksanaan GoodCorporate Governance.

Oleh karena Board Manual ini hanya memuat prinsip-prinsip dasar pengelolaanPerseroan, maka dalam pelaksanaannya ketentuan ini tidak bersifat limitatif.Berbagai ketentuan detil yang terdapat dalam Anggaran Dasar, Petunjuk

Page 7: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

vi

Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS, dan berbagai ketentuanhukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan disini.

Prinsip iktikad baik, penuh tanggung jawab dan fiduciary duties, skill and careyang inheren dengan jabatan Dewan Komisaris dan Direksi adalah prinsipumum yang harus tetap dihormati oleh organ Perseroan yang bertugasmengawasi dan mengurus Perseroan.

Adapun peraturan yang menjadi dasar penyusunan Board Manual inidiantaranya:

a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-

01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governancepada Badan Usaha Milik Negara

c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BadanUsaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan PraktikGood Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara

d. Anggaran Dasar Perseroan PT Wijaya Karya Bitumen, sebagaimanatermaktub dalam Akta Notaris No. 7 tanggal 11 April 2019 dibuat di hadapanKarin Christiana Basoeki, S.H., Notaris di Jakarta Pusat yang telahmenerima persetujuan dan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar dariMenteri Hukum dan HAM RI Nomor : AHU-AH.01.03-0231104 tertanggal 6Mei 2019;

e. Akta Nomor 06 Tanggal 07 Oktober 2019 dibuat dihadapan Fatma, S.H.,M.Kn., M.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan PenerimaanPemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0348669 tanggal21 Oktober 2019;

f. Panduan Good Corporate Governance PT Wijaya Karya Bitumen;g. Pedoman Tata Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) PT.

Wijaya Karya (Persero), Tbk. Yang telah dimutakhirkan berdasarkan SuratKeputusan Bersama Nomor: 05/DK/WIKA/2018 dan Nomor:SK.02.09/A.DIR.0637/2018.

Page 8: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

11

CHAPTER IDEWAN KOMISARIS

Page 9: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

2

A. TUGAS DEWAN KOMISARIS

Secara umum Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadapkebijakan dan tindakan Direksi dalam pengurusan Perseroan danmemberikan nasehat kepada Direksi jika dipandang perlu demi kepentinganPerseroan termasuk kepentingan Pemegang Saham serta pihak yangberkepentingan (stakeholders) pada umumnya. Dewan Komisarisbertanggung jawab untuk memastikan agar Direksi dalam kondisi apapunmempunyai kemampuan menjalankan tugasnya.

Dewan Komisaris harus selalu mematuhi Anggaran Dasar dan Peraturanperundang-undangan yang berlaku. Untuk dapat menjalankan tugas danfungsinya, Dewan Komisaris dapat menggunakan saran profesional yangmandiri serta membentuk komite-komite khusus.

Secara umum rincian tugas Dewan Komisaris adalah:1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya

pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usahaPerseroan yang dilakukan Direksi serta memberikan nasehat kepadaDireksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana JangkaPanjang Perseroan. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan,pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RapatUmum Pemegang Saham dan Peraturan Perundang-undangan yangberlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dantujuan Perseroan.

2. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai denganketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan KeputusanRapat Umum Pemegang Saham.

3. Untuk melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikankepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepadaRapat Umum Pemegang Saham.

4. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi sertamenandatangani laporan tersebut. Jika Dewan Komisaris menolak untuktidak menandatangani Laporan tersebut maka penolakan besertaalasannya harus dinyatakan secara tertulis.

Selain tugas tersebut di atas, Dewan Komisaris memiliki tugas lain seperti:

1. Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance yangditerapkan Perusahaan.

2. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitaspelaksanaan tugas Auditor Eksternal.

3. Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota DewanKomisaris, Direksi dan para Manajer Senior lainnya di Perusahaan;

Page 10: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

3

4. Membuat sistem penilaian kinerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi5. Memberikan rekomendasi mengenai jumlah anggota Dewan Komisaris

dan Direksi Perusahaan;6. Melakukan penilaian secara berkala, dan memberikan rekomendasi

tentang risiko usaha dan jenis serta jumlah asuransi yang ditutup olehPerusahaan dalam hubungannya dengan risiko usaha.

7. Memastikan bahwa Auditor Eksternal maupun Auditor Internal dan KomiteAudit memiliki akses terhadap informasi mangenai Perusahaan yangperlu untuk melaksanakan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris akan melakukanpembagian tugas di antara masing-masing anggota Dewan Komisaris agarsecara khusus melakukan pengawasan terhadap bidang-bidang tertentu.

B. KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berkewajiban untuk:

1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusanPerseroan;

2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka PanjangPerusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yangdisiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

3. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum PemegangSaham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan RencanaKerja dan Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan Komisarismenandatangani Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja danAnggaran Perusahaan;

4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapatdan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiapmasalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;

5. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Sahamapabila terjadi gejala menurunnnya kinerja Perseroan;

6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yangdisiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan.

7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat UmumPemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;

8. Menyusun program kerja tahunan Dewan Komisaris dan dimasukkandalam dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan;

9. Membentuk Komite Audit;10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham.11. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;12. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/

atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain;

Page 11: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

4

13. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukanselama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum PemegangSaham.

14. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan danpemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RapatUmum Pemegang Saham.

C. WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Komisarismempunyai wewenang untuk:

1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berhargadan memeriksa kekayaan Perseroan;

2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan olehPerseroan;

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenaisegala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan;

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akandijalankan oleh Direksi;

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengansepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

6. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar ini;8. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu

dengan memperhatikan kemampuan perusahaan;9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu

tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu;10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu

untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasarini;

11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandanganterhadap hal-hal yang dibicarakan;

12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar,dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

D. HAK DEWAN KOMISARIS

Dalam malaksanakan tugas dan kewajibannya Dewan Komisaris berhakuntuk:

Page 12: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

5

1. Memperoleh gaji/honorarium, fasilitas/tunjangan dan santunan purnajabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnyaditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Melakukan pembagian kerja antara para anggota Dewan Komisaris yangdiatur oleh mereka sendiri. Untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisarisdapat dibantu oleh seorang Sekretaris dan Komite-komite yang dianggapperiu, baik bersifat sementara maupun permanen, yang diangkat olehDewan Komisaris berdasarkan saran Pemegang Saham atas bebanPerseroan.

3. Mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secaratertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengantembusan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.Anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri tersebut tetapdimintakan pertanggungjawabannya sejak pengangkatan sampai tanggalpenetapan pengunduran dirinya dalam Rapat Umum Pemegang saham.

4. Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas DewanKomisaris dibebankan kepada Perusahaan dan secara jelas dimuatdalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

5. Memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu danlengkap.

E. KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

PT Wijaya Karya Bitumen menyadari sepenuhnya bahwa PemegangSaham melalui RUPS memiliki kewenangan penuh untuk mengangkatDewan Komisaris. Namun demikian, untuk menjamin Dewan maupunanggota Dewan Komisaris yang memiliki kinerja sesuai harapan PemegangSaham dan kebutuhan Perseroan maka Perseroan perlu menetapkankebijakan tentang kriteria anggota Dewan Komisaris yang sesuaikebutuhan.

Kriteria anggota Dewan Komisaris Perseroan diantaranya meliputi hal-halsebagai berikut:a. Perorangan yang mampu melaksanakan perbuatan hukum;b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau

anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkanpailit suatu Perseroan daiam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan

c. Tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dalamwaktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan;

d. Antara anggota Dewan Komisaris dan dengan anggota Direksi tidakboleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga,baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungansemenda (menantu atau ipar).

Page 13: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

6

e. Memiliki dedikasi dan menyediakan waktu yang cukup untukmelaksanakan tugasnya

f. Memiliki integritas, yaitu tidak pernah secara langsung maupun tidaklangsung tertibat dalam perbuatan rekayasa dan praktik-praktikmenyimpang, cidera janji serta perbuatan lain yang merugikanperusahaan di mana yang bersangkutan bekerja atau pernah bekerja;

g. Memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan yang berkaitandengan fungsi-fungsi manajemen di Perusahaan;

h. Berpengalaman di bidang industri, perdagangan dan/atau memilikikompetensi yang terkait dalam bisnis Perseroan;

i. Memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan suatu masalah secaramemadai;

j. Mampu bekerjasama sebagai anggota Dewan Komisaris;k. Mampu mengimplementasikan kemampuannya bagi kepentingan

Perusahaan.l. Khusus untuk Anggota Dewan Komisaris Independen memiliki kriteria

tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Badan UsahaMilik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan TataKelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) padaBadan Usaha Milik Negara (BUMN) Pasal 13.

F. MASA JABATAN

1. Masa Jabatan Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dengan tidakmengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untukmemberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu.Setelah masa jabatan berakhir, anggota Dewan Komisaris dapatdiangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :a. Masa jabatan berakhirb. Mengundurkan diric. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang

berlaku.d. Meninggal duniae. Diberhentikan menurut keputusan RUPS.

3. Apabila masa jabatan seorang anggota Dewan Komisaris berhenti ataudiberhentikan sebelum masa jabatan nya berakhir maka masa jabatanpenggantinya adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yangdigantikannya. Dalam hal terdapat penambahan masa jabatan anggotaDewan Komisaris, maka masa jabatan anggota Dewan Komisaristersebut akan berakhir dengan berakhimya masa jabatan anggotaDewan Komisaris lainnya yang telah ada.

Page 14: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

7

G. PROGRAM PENGENALAN

Agar Dewan Komisaris dapat bekerja selaras dengan organ Perseroan yanglain, maka bagi anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat akan diberikanProgram Pengenalan. Program pengenalan yang diberikan dapat berupapresentasi, pertemuan, kunjungan ke fasilitas Perseroan, kunjungan keProyek dan Pabrik atau program lainnya. Tanggung jawab pengadaanprogram pengenalan ini berada pada Komisaris Utama atau jika KomisarisUtama berhalangan, maka tanggung jawab pelaksanaan programpengenalan berada pada Direktur Utama.

Program pengenalan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris,antara lain akan meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Prinsip-prinsip dan implementasi Good Corporate Governance2. Gambaran Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan,

kinerja keuangan dan operasi, strategi rencana usaha jangka pendekdan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalahstrategis lainnya.

3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, auditinternal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal sertakomite audit.

4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris danDireksi.

5. Berbagai peraturan perundang-undangan berlaku serta KebijakanPerusahaan.

Perusahaan akan mengadakan program pengembangan diri bagi DewanKomisaris dengan agenda dan materi sesuai kebutuhan Dewan Komisarisdan kebutuhan Perusahaan. Program pengembangan diri Dewan Komisarisakan diadakan secara teratur minimal satu tahun sekali.

H. ETIKA JABATAN

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Dewan Komisarisberpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:

1. Anggota Dewan Komisaris harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan dan PanduanGood Corporate Governance Perusahaan serta kebijakan Perusahaanyang telah ditetapkan.

2. Anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lainnyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, penguruspartai politik dan atau calon/anggota legislatif dan atau calon KepalaDaerah/Wakil Kepala Daerah dan atau jabatan lain yang dapatmenimbulkan benturan kepentingan.

Page 15: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

8

3. Anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi darikegiatan Perseroan selain gaji dan tunjangan lain sebagai anggotaDewan Komisaris yang ditentukan RUPS.

4. Anggota Dewan Komisaris dilarang untuk memberikan ataumenawarkan atau menerima baik langsung ataupun tidak langsungsesuatu yang berharga secara ekonomis kepada nasabah atau seorangpejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apayang telah dilakukannya dan tindakan lainnya dengan maksud yangsama sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Anggota Dewan Komisaris menjauhi tindakan-tindakan yang dapatmerusak hubungan kerja di antara Dewan Komisaris dengan Direksi.

6. Antara para anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungankeluarga sampai derajat ketiga, baik garis lurus maupun gariskesamping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

7. Anggota Dewan Komisaris harus mampu menjadikan dirinya sebagaiteladan yang baik bagi Direksi dan karyawan Perusahaan.

8. Anggota Dewan Komisaris wajib menjaga kerahasiaan informasiPerusahaan.

9. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggotaDewan Komisaris harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturanperundangundangan yang berlaku.

I. RAPAT DEWAN KOMISARIS

Rapat Dewan Komisaris adalah rapat yang diselenggarakan oleh DewanKomisaris. Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan prinsip-prinsipdasar sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali tiap-tiapbulan, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroanatau tempat kegiatan usaha Perseroan atau tempat lain di wilayahRepublik Indonesia yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

2. Dewan Komisaris juga dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu apabiladipandang perlu oleh Komisaris Utama atau atas usul sekurang-kurangnya 1/3 (satu pertiga) dari jumlah anggota Dewan Komisaris atauatas permintaan tertulis dari pemegang Saham yang memiliki jumlahsaham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan secara tertulis olehKomisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk olehKomisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan. Dalam panggilan rapattersebut harus dicantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.Panggilan rapat tersebut untuk Dewan Komisaris, tidak disyaratkanapabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

Page 16: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

9

4. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya olehanggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan kuasa tertulis yangdiberikan khusus untuk keperluan itu. Seorang anggota Dewan Komisarishanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya.

5. Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalamhal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat DewanKomisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yangditunjuk oleh Komisaris Utama.

6. Rapat Dewan Komisaris dihadiri oleh Sekretaris Dewan Komisaris ataupejabat lain yang ditugaskan oleh Komisaris Utama, kecuali untuk rapat-rapat khusus yang hanya boleh dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris.Sekretaris Dewan Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk bertugasuntuk membuat, memperbaiki, mengadministrasikan sertamendistribusikan Risalah Rapat. Dalam hal rapat tidak diikuti SekretarisDewan Komisaris, risalah dapat dibuat oleh salah seorang anggotaDewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan diantara mereka yang hadir.

7. Dewan Komisaris dapat mengundang pegawai Perusahaan untuk dimintaiketerangannya dalam Rapat Dewan Komisaris berkaitan denganpekerjaannya.

8. Jika menganggap perlu, Dewan Komisaris dapat membuat rapat internaluntuk membahas masalah-masalah tertentu yang berkaitan dengan tugaspengawasan Perseroan, seperti Tata tertib rapat tersebut diatur lebihlanjut oleh Dewan Komisaris sendiri.

Mekanisme pembahasan masalah dan proses pengambilan keputusan dalamRapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagaiberikut:

1. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat, apabila:a. dilaksanakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan

usahanya yang utama di dalam wilayah Republik Indonesia.b. dihadiri atau diwakili oleh lebih dan 1/2 (satu per dua) dan jumlah

anggota Dewan Komisaris.c. pengambilan keputusan yang dilakukan di tempat lain selain butir a di

atas harus dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.2. Semua anggota Dewan Komisaris mempunyai kesempatan yang sama

dalam memberikan pandangan dan pendapat terhadap permasalahanyang dibahas.

3. Semua keputusan Dewan Komisaris didasarkan pada itikad baik,pertimbangan rasional dan investigasi memadai, informasi yang cukup,merupakan hasil pembahasan dan diskusi yang mendalam serta dibuatberdasarkan pertimbangan independen.

4. Semua keputusan dalam dalam rapat Dewan Komisaris diambil denganmusyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai

Page 17: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

10

kesepakatan, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak biasa.Apabila jumlah suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, makakeputusan rapat adalah yang sama dengan pendapat pimpinan rapat,kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian secaratertutup.

5. Pengambilan keputusan di atas tetap memperhatikan ketentuan mengenaipertanggung jawaban renteng,

6. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1 (satu)suara ditambah 1 (satu) suara untuk anggota Dewan Komisaris yangdiwakilinya. Suara blangko (abstain) dianggap menyetujui dan suara yangtidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlahsuara yang dikeluarkan dalam rapat.

7. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakanrapat Dewan Komisaris, asal saja keputusan itu disetujui secara tertulis danditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

Dalam setiap Rapat Dewan Komisaris harus dibuat Risalah Rapat. Dalammembuat Risalah Rapat harus mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat. Untuk itu RisalahRapat harus mencantumkan tempat dan tanggal rapat diadakan, agendayang dibahas, daftar hadir, lamanya rapat berlangsung, berbagai pendapatyang terdapat dalam rapat, siapa yang mengemukakan pendapat, prosespengambilan keputusan, kesimpulan yang diambil serta pernyataankeberatan/tidak sependapat (dissenting opinion) terhadap kesimpulanrapat apabila tidak terjadi kebulatan pendapat.

2. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan Risalah RapatDewan Komisaris, meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapattersebut.

3. Risalah Rapat Dewan Komisaris harus disampaikan kepada seluruhAnggota Dewan Komisaris paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Rapatselesai. Perbaikan risalah rapat dimungkinkan dalam jangka waktu 14(empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman. Setiap anggotaDewan Komisaris yang hadir dan/atau yang diwakili harus menyampaikanpersetujuan atau keberatannya dan/atau usul perbaikannya, bila ada, atasrisalah rapat tersebut. Jika keberatan dan/atau usul perbaikan tidakditerima dalam jangka waktu tersebut, maka disimpulkan tidak adakeberatan dan/atau perbaikan terhadap Risalah Rapat yang bersangkutan.

4. Asli Risalah Rapat disampaikan kepada Direksi dan salinannyadiadministrasikan secara baik oleh Sekretaris Dewan Komisaris untukkepentingan dokumentasi dan akuntabilitas proses pengambilankeputusan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.

Page 18: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

11

J. EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS

Kinerja Dewan Komisaris akan dievaluasi setiap tahun oleh PemegangSaham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Secara umum. kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugaskewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yangberlaku dan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Bitumen maupun amanatPemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbukakepada Dewan Komisaris sejak pengangkatannya.

Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dankinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris secara individual akanmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam skema kompensasi danpemberian insentif bagi Dewan Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris secara individual merupakan salah satudasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/ataumenunjuk kembali anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. Hasilevaluasi kinerja Dewan Komisaris baik selaku Dewan maupun individumerupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris.

Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan kriteria kinerja DewanKomisaris maupun individu anggota Dewan Komisaris. Kriteria evaluasikinerja individu Dewan Komisaris antara lain meliputi:

1. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Dewan Komisaris maupun rapatdengan komite-komite yang ada.

2. Kontribusinya dalam proses pengawasan Perseroan3. Keterlibatannya dalam penugasan tertentu4. Komitmennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan5. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

kebijakan Perusahaan.

Untuk meningkatkan efektivitas Dewan Komisaris, maka Dewan Komisarissecara rutin melakukan evaluasi terhadap kebutuhan jumlah dan komposisianggotanya. Hasil evaluasi tersebut dijadikan bahan masukan kepadaPemegang Saham.

K. BENTURAN KEPENTINGAN

Benturan kepentingan adalah suatu kondisi tertentu di mana kepentinganindividual Dewan Komisaris berpotensi untuk bertentangan dengankepentingan Perusahaan untuk meraih laba, meningkatkan nilai

Page 19: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

12

Perusahaan, mencapai visi dan menjalankan misi Perusahaan sertamelaksanakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Beberapa prinsip yang dianut PT Wijaya Karya Bitumen untuk mencegahterjadinya benturan kepentingan dan implikasi lanjutan yang seringditimbulkannya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris selalu menghindari adanya benturan kepentingan didalam melaksanakan tugasnya. Dewan Komisaris tidak akanmemanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untukkepentingan orang atau pihak lain yang terkait.

2. Dewan Komisaris harus menghindari setiap aktivitas yang dapatmempengaruhi independensinya dalam tugas pengawasanPerusahaan.

3. Dewan Komisaris berkewajiban mengisi Daftar Khusus yang berisikankepemilikan sahamnya dan atau keluarganya pada perusahaan lain.

4. Apabila terjadi benturan kepentingan, maka harus diungkapkan, danDewan Komisaris yang bersangkutan tidak boleh melibatkan diri dalamproses pengambilan keputusan Perseroan.

L. HUBUNGAN KERJA DENGAN DIREKSI

Secara umum, hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksidiarahkan untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi masing-masingsebagai organ Perusahaan, Direksi bertugas menjalan kegiatan operasionalperusahaan dan Dewan Komisaris bertugas mengawasi pelaksanaankegiatan yang dilakukan Direksi tersebut. Namun demikian, hubungan kerjaantara Dewan Komisaris dan Direksi harus mengikuti prinsip-prinsip :

1. Dalam rangka menjaga independensi masing-masing organPerusahaan, setiap hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi dalamrangka tugas dan tanggung jawab masing-masing merupakan hubunganyang bersifat formal, dalam arti harus senantiasa dilandasi oleh suatumekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan.Hubungan yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak dapatdipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme ataukorespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Dewan Komisaris harus menghormati fungsi dan peranan Direksi dalammengelola Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan. Berbagaihal yang menyangkut hubungan kerja sehari-hari antara DewanKomisaris dengan Direksi, yang belum diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, Panduan GoodCorporate Governance serta dokumen ini akan diatur lebih lanjut sesuai

Page 20: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

13

kesepakatan antara Dewan Komisaris dengan Direksi dengan dilandasiprinsip-prinsip good corporate governance.

3. Anggota Dewan Komisaris baik secara sendiri-sendiri maupun kolegialdapat memperoleh akses informasi dan meminta penjelasan kepadaDireksi yang berhubungan dengan pengelolaan Perusahaan

4. Dewan Komisaris bersama-sama Direksi Perusahaan secara periodikmelakukan rapat koordinasi untuk membahas berbagai permasalahanyang menyangkut Perusahaan. Dalam rapat koordinasi tersebut,Komisaris Utama berperan sebagai pimpinan rapat. Dalam halKomisaris Utama berhalangan hadir maka yang bersangkutan dapatmenunjuk anggota Dewan Komisaris lainnya sebagai orang yangmewakilinya.

5. Keputusan rapat Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksimerupakan sesuatu yang mengikat bagi semua peserta rapat.

6. Dewan Komisaris dapat meminta Direksi dan atau pejabat lainnyadibawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapatDewan Komisaris.

7. Memberikan jawaban atas permohonan Direksi untuk melakukantindakan-tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis dan tangapantertulis dari Dewan Komisaris dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejakdokumen permohonan, penjelasan atau dokumen/data lainnya diterimasecara lengkap.

8. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandanganterhadap hal-hal yang dibicarakan atau mendapatkan satu salinan setiaprisalah rapat Direksi.

9. Anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memilikihubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik garis lurus maupun gariskesamping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

10. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksimerupakan hubungan kelembagaan dalam arti bahwa Dewan Komisarismerupakan jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhananggota Dewan Komisaris lainnya sehingga setiap hubungan kerjaantara seorang Anggota Dewan Komisaris dengan salah satu ataubeberapa orang Direksi perlu diketahui oleh Dewan Komisaris lainnya.

M. KOMITE YANG MEMBANTU DEWAN KOMISARIS

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sesuai dengan prinsip-prinsipGood Corporate Governance, Dewan Komisaris dapat membentuk Komite-Komite yang berperan sebagai perangkat pendukung fungsi pengawasanDewan Komisaris.

Komite-Komite yang dapat dibentuk tersebut berupa Komite Audit, danKomite-Komite lainnya. Pembentukan Komite-Komite tersebut disesuaikandengan kondisi dan kebutuhan Perusahaan.

Page 21: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

14

Komite AuditBerfungsi membantu mendorong terbentuknya pengawasan internal yangmemadai, meningkatkan keterbukaan dalam pelaporan keuangan, mengkajiruang lingkup dan ketepatan penugasan auditor eksternal meliputi dan tidakterbatas kepada kewajaran biaya jasa audit, pengalaman, independensi sertaobjektivitas. Selain itu Komite Audit juga bertanggung jawab mempersiapkanpernyataan yang menguraikan tugas dan tanggung jawab Komite selama tahunbuku yang sedang diperiksa oleh auditor eksternal, di mana surat tersebutharus disertakan dalam laporan tahunan yang disampaikan kepada PemegangSaham.

Rincian tugas Komite Audit adalah :a. Di Bidang Pelaporan Keuangan

Tanggungjawab Komite Audit di bidang ini adalah untuk memastikan bahwalaporan keuangan yang dibuat manajemen telah memberikan gambaranyang sebenarnya (Kredibel dan Objektif) tentang kondisi keuangan, hasilusaha rencana dan komitmen jangka panjang. Lingkup tugasnya meliputi :1) Menilai kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan yang dibuat terkait

dengan keuangan.2) Melakukan pengawasan proses pembuatan laporan keuangan dengan

penekanan pada kepatuhan terhadap kebijakan, standar dan sistemakuntansi yang berlaku.

3) Melakukan review dan penilaian atas laporan-laporan keuangan danlaporan hasil-hasil usaha secara berkala.

b. Tanggungjawab Komite Audit di bidang ini adalah untuk memastikan bahwaPerusahaan telah dijalankan sesuai dengan Undang-undang, peraturan dannorma standar prosedur dan manual (SOP) yang berlaku, beretika danmelaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturankepentingan dan kecurangan.1). Memantau dan menilai kepatuhan terhadap Undang-undang, peraturan

dan SOP, etika, benturan kepentingan dan penyidikan terhadapperbuatan yang merugikan perusahaan.

2). Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadapinformasi yanng dikeluarkan BUMN termasuk brosur, laporan keuanganberkala, proyeksi dan lain-lain serta informasi keuangan yangdisampaikan kepada pemegang saham.

3). Memantau dan menelaah pengaduan serta penyelesaian sengketa yangmenyangkut corporate governance dan perusahaan menjadi salah satupihak terkait didalamnya.

4). Memeriksa kasus-kasus penting yang berhubungan dengan benturankepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan dan kecurangan.

5). Meminta agar auditor internal melaporkan secara tetulis terhadap praktekcorporate governance dan melaporkan bila terdapat penyimpangan.

c. Di bidang Pengawasan dan pengendalian perusahaan

Page 22: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

15

Tanggungjawab Komite Audit di bidang ini termasuk didalamnya memahamimasalah dan hal-hal yang berpotensi serta mengandung risiko dalampersiapan, pelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugas pokok, sistempengendalian dan pemantauan proses pengawasan dan pelaksanaan tugasperusahaan. Lingkup tugasnya meliputi :1) Melakukan oversight terhadap independensi cangkupan perencanaan

dan kualitas temuan internal dan eksternal auditor.2) Meyakini kompetensi dan integritas auditor eksternal.3) Memeriksa dan menilai kecukupan serta efektivitas pengawasan.4) Memeriksa dan menilai kecukupan serta efektifitas sarana dan

prasarana kerja pengawasan pengendalian.5) Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen dan pelaksanaannya.6) Memberikan rekomendasi akan penunjukan dan pemberhentian auditor

eksternal maupun auditor internal.7) Melakukan pengawasan audit eksternal dan melakukan penilaian

terhadap kualitas jasa audit yang dilakukan dan kepantasan fees yangdibebankan.

8) Memantau dan menilai kinerja serta audit eksternal maupun internal9) Melakukan review atas laporan auditor eksternal maupun internal.

Pelaksanaan tugas komite-komite tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsippokok sebagai berikut:

1. Seluruh Komite dibentuk dan dibubarkan oleh Dewan Komisaris, di manaprosedur dan mekanisme pembentukan dan pembubaran Komite-Komitediputuskan melalui Rapat Dewan Komisaris.

2. Tiap-tiap Komite diketuai oleh salah satu dari Dewan Komisaris danberanggotakan satu orang atau lebih yang diambil dari kalangan luarPerusahaan yang dianggap mempunyai kompetensi yang dibutuhkan.

3. Dalam rangka menjalankan fungsi dan peranannya masing-masing,komite-komite tersebut secara rutin, terjadwal dan terencana mengadakanrapat, baik rapat internal maupun rapat koordinasi dengan bidang lain yangrelevan dengan fungsi dan peranan masing-masing komite.

4. Komite-Komite tersebut harus melaporkan pelaksanaan tugasnya danmemberikan rekomendasi atas berbagai telaah yang dilakukan kepadaDewan Komisaris.

N. SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS

1. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisarisdapat mengangkat seorang Sekretaris Dewan Komisaris atas bebanPerusahaan.

Page 23: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

16

2. Sekretaris Dewan Komisaris menjalankan tugas-tugas administrasi dankesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisarisdi dalam menjalankan fungsi dan peranannya selaku Dewan Komisaris.

3. Seluruh Rapat Dewan Komisaris, baik rapat Internal Dewan Komisarismaupun Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi dihadiri olehSekretaris Dewan Komisaris, kecuali Rapat Khusus yang hanya bolehdihadiri oleh Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

4. Sekretaris Dewan Komisaris bertanggungjawab atas terdistribusinyaberbagai informasi yang terkait dengan agenda yang akan dibahas.Sekretaris Dewan Komisaris juga bertanggung jawab terhadap pembuatan,pengadministrasian dan pendistribusian Risalah Rapat Dewan Komisaris.

5. Sekretaris Dewan Komisaris bersama-sama dengan SekretarisPerusahaan merencanakan teknis program Pengenalan dan Pelatihan bagiAnggota Dewan Komisaris yang baru diangkat.

Page 24: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

17

CHAPTER IIDEWAN DIREKSI

17

Page 25: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

18

Dewan Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab ataspengurusan Perusahaan. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab demi sebesar-besar kepentingan Perusahaan, mengelola bisnis danurusan Perusahaan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentinganseluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan. Direksibertindak secara cermat, berhati-hati dan dengan mempertimbangkan berbagaiaspek penting yang relevan dalam pelaksanaan tugasnya. Direksimenggunakan wewenang yang dimiliki untuk kepentingan Perusahaansematamata.

A. Tugas dan Wewenang Direksi

Direksi mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Tugas pokok Direksi adalah :a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan

Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksuddan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensidan efektivitas Perseroan.

b. Mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentangsegala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasansebagaimana di atur dalam peraturan perundang-undangan, AnggaranDasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannyasecara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan.

3. Setiap anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya harus mematuhiAnggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan sertawajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban sertakewajaran.

4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawabmenjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan denganmengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi apabilayang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas untukkepentingan dan usaha perseroan, kecuali apabila anggota Direksi dapatmembuktikan bahwa:a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan dan kelalaiannya.b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian

untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak

langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian dand. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya

kerugian tersebut.

Page 26: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

19

6. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan olehrapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampaidengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.

7. Dalam melaksanakan tugasnya, perbuatan-perbuatan Direksi dibawah iniharus mendapat persetujuan tertulis Dewan Komisaris yaitu :a. Mengadakan kerjasama lisensi, operasi, kontrak manajemen,

menyewakan asset, dan perjanjian kerjasama lainnya yang melebihinilai tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;

b. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yangmempunyai akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yangditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;

c. Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan memberikanpinjaman jangka menengah/panjang melebihi nilai tertentu yangditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan dalam melaksanakanpenarikan kredit melebihi nilai tertentu yang ditetapkan oleh RapatUmum Pemegang Saham untuk jangka waktu menengah/panjang.

e. Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet danpersediaan barang mati.

f. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umurekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampaidengan 5 (lima) tahun,

g. Mengangkat dan memberhentikan pegawai yang berasal dariPerseroan sebagai pejabat struktural sanpai 1 tingkat di bawah Direksitermasuk Sekretaris Perusahaan dan Kepala Satuan Pengawas Intern.

8. Direksi dapat melaksanakan program kerja/tugas-tugas yang telahdiajukan permohonan persetujuannya kepada Dewan Komisaris apabilaDewan Komisaris tidak diberikan jawaban tertulis dalam waktu 30 (tigapuluh) hari sejak permohonan, penjelasan dan dokumen diserahkan secaralengkap.

9. Dalam pelaksanaan tugasnya, perbuatan dibawah ini hanya dapatdilakukan oleh Direksi setelah mendapat tanggapan tertulis dari DewanKomisaris dan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu:a. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain.b. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan.c. Melepaskan penyertaan modal pada perseroan lain.d. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan,

dan pembubaran anak perusahaan.e. Menerima dan/atau memberikan pinjaman yang bukan untuk

pelaksanaan kegiatan usaha;f. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan.g. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan, kecuali aktiva

tatap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalamindustri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun.

Page 27: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

20

h. Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam RencanaKerja dan Anggaran Perusahaan;

i. Membentuk yayasan, organisasi dan atau perkumpulan baik yangberkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yangdapat berdampak bagi Perseroan.

j. Pengusulan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi danDewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau anakperusahaan.

k. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi sampai dengan 1tingkat dibawah Direksi.

10. Mendapatkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham tentangrencana tindakan atau program Direksi tersebut di atas, apabila DewanKomisaris tidak memberikan tanggapan tertulis dalam waktu 30 (tiga puluh)hari sejak permohonan, penjelasan atau data yang diperlukandisampaikan.

11. Perbuatan untuk mengalihkan kekayaan atau menjadikan jaminan hutangatas kekayaan Perseroan yang melebihi 50% (lima puluh persen) darijumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam satu transaksi ataubeberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu samalain yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, harus mendapatpersetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakilipara Pemegang Saham yang memiliki sekurang-kurangnya 3/4% (tiga perempat) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujuioleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah suara. Atau padaRapat umum Pemegang Saham kedua dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga)bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujuioleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah suara.

12. Perbuatan tersebut di atas tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak laindalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik.

13. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas namaDireksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua tindakanDirektur Utama tersebut telah disetujui dalam Rapat Direksi. Jika DirekturUtama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidakperlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang Direktur yangditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama berwenang bertindak atasnama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.

14. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggotaDireksi terlama dalam jabatannya atau tertua usianya (bila terdapat lebihdari satu Direksi yang mempunyai masa jabatan yang sama), berwenangbertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugasDirektur Utama.

15. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhakpula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya denganmemberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatantertentu yang diatur dalam surat kuasa.

Page 28: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

21

16. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan olehRapat Umum Pemegang Saham, namun apabila tidak ditetapkan olehRapat Umum Pemegang Saham, maka pembagian tugas dan wewenangdiantara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

17. Melaksanakan pengurusan Perseroan berdasarkan petunjuk yangdiberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sepanjang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan atau AnggaranDasar.

B. Hak dan Kewajiban Direksi

Dalam menjalan tugas-tugasnya, Direksi berhak untuk:1. Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengurus Perseroan.2. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk

penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagipara pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undanganyang berlaku dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkanperaturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

4. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan didalam dan di luar pengadilan kepada seseorang atau beberapa oranganggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada orang ataubeberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri maupun bersama-samakepada orang lain untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luarpengadilan.

5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan.6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya, baik mengenai

pengurusan Perseroan maupun pemilikan, mengikat Perseroan denganpihak lain sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam AnggaranDasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Sahamberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan kewajiban Direksi meliputi:

1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatanPerseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.

2. Menyiapkan pada waktunya rencana jangka panjang dan pengembanganPerseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan danperubahannya, serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris danPemegang Saham untuk selanjutnya disampaikan dan dijelaskan kepadaRapat Umum Pemegang saham guna mendapatkan pengesahan.

3. Membuat dan memelihara dan menyimpan di tempat kedudukanPerseroan dokumen-dokumen berupa: Daftar Pemegang Saham, DaftarKhusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat

Page 29: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

22

Dewan Komisaris, Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumenkeuangan Perseroan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

4. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggung jawabanPerseroan, menyusunnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan,menyerahkannya kepada Akuntan Publik untuk dilakukan audit, danmenyampaikan serta menjelaskannya kepada Rapat Umum PemegangSaham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan.

5. Menyampaikan pemberitahuan perubahan susunan Pemegang Saham,Direksi, dan Dewan Komisaris, serta Neraca dan Laporan Laba Rugi yangtelah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Menteri yangmembidangi Hukum dan HAM dan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

6. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangandan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsipengurusan, pencatatan, penyimpanan. dan pengawasan.

7. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai denganketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta olehDewan Komisaris dan atau Pemegang Saham.

8. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yangdiminta oleh Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham

9. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perinciantugasnya.

10. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan olehRapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, misalnya apabila salah seorang angota Direksiselain Direktur Utama berhalangan karena sebab apapun tanpa perludibuktikan kepada pihak ketiga, maka anggota Direksi lainnya menunjuksalah seorang anggota Direksi untuk melaksanakan tugas-tugas anggotaDireksi yang berhalangan.

C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi

Komposisi Direksi Perusahaan terdiri dari:1. Direktur Utama2. Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Resiko3. Direktur Strategi Bisnis dan Investasi4. Direktur Operasi

Pembagian tugas masing-masing Direksi adalah berikut:

1. Direktur UtamaDirektur Utama bertugas memimpin dan mengurus perseroan sesuaidengan tujuan Perseroan, meliputi:

Page 30: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

23

a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusanPerseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksuddan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalammaupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadiandengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atauKeputusan RUPS;

b. Memiliki tanggung jawab utama dalam mengelola, mengambangkan,menumbuhkan usaha perusahaan sesuai dengan visi, misi, rencanastrategis perusahaan strategis perusahaan dan senantiasa berupayameningkatkan sinergi sumber daya perusahaan secara efisien danefektif.

c. Melakukan pembinaan Satuan Pengawas Internal dan SekretariatPerusahaan.

Menyetujui batasan wewenang dalam melakukan perikatan mengacu padaprosedur, kebijakan fungsi keuangan, kebijakan fungsi pengadaan, dan/ataukeputusan Direksi lainnya;a. Direktur Utama;

1) Menetapkan Kebijakan Pengurusan Perseroan;2) Menetapkan Visi, Misi, Strategi Pokok Perusahaan, Strategi Usaha,

Sasaran Jangka Panjang, Kebijakan-kebijakan Pokok Perusahaan, danPeraturan-peraturan Perusahaan;

3) Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan didalam dan di Luar Pengadilan kepada seorang atau beberapa oranganggota Direksi yang ditunjuk untuk itu atau kepada seorang ataubeberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupunbersama-sama atau kepada Orang Lain;

4) Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenaipengurusan maupun kepemilikan kekayaan Perseroan, mengikatPerseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan,serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segalahal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimanadiatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran DasarPerseroan dan/atau Keputusan RUPS;

5) Melakukan koordinasi dan pembinaan antar Direktorat dalam melakukanpengendalian Perseroan;

6) Memberikan pengarahan terhadap bisnis dan perkembangan usahaentitas anak;

7) Melakukan pembinaan pada fungsi satuan pengawasan intern dalammelakukan audit kepatuhan atas pelaksanaan sistem manajemenperusahaan;

8) Penetapan perencanaan dan pengendalian dalam penerapan GoodCorporate Governance, keterkaitan dengan peraturan-peraturanperusahaan dan undang-undang yang berlaku, pengaturan pengarsipan,

Page 31: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

24

terlaksananya publisitas perusahaan, komunikasi intern dan ekstern,protokoler, promosi serta penerapan standar pelayanan pelanggan, sertastrategi hubungan dengan investor;

9) Penetapan strategi dan pola pengelolaan fungsi umum, termasuk didalamnya penyediaan fasilitas umum/perkantoran dan pengelolaanasset perusahaan;

10) Penetapan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility;11) Pengurusan terhadap fungsi Satuan Pengawas Intern, Sekretariat

Perusahaan serta memiliki kewenangan untuk melakukan segalatindakan pengurusan Perseroan untuk mewakili Direktorat yangdipimpin, dan/atau melakukan penandatanganan dokumen-dokumenyang diperlukan untuk kegiatan operasionalnya dan/atau memberikankuasa kepada Manager Divisi, Manager Bidang, Manajer Biro, ManajerProyek, dan/atau pejabat lain baik dari dalam dan/atau luar Perseroandalam rangka perolehan, pelaksanaan, dan penyelesaian Proyek,kegiatan operasional dan pengurusan Perseroan dalam ruang IingkupDirektoratnya dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar danProsedur Perseroan yang berlaku;

12) Penetapan pola pembinaan, pengembangan, koordinasi, konsolidasipengendalian terhadap fungsi yang ada di dalam organ perusahaan,yang meliputi:;i. Satuan Pengawas Intern, termasuk kebijakan operasi perusahaan

yang mengacu pada peraturan/perundang- undangan yang berlaku,memberikan informasi strategis tentang fakta dan realita kinerja unitkerja yang diperiksa secara transparan, memberikan saran-saranperbaikannya, dan monitoring perkembangan kinerja anakperusahaan.

ii. Sekretariat Perusahaan, termasuk di dalamnya pengendalianterhadap hubungan dengan investor dan hubungan publik,pengelolaan manajemen aset, strategi konsolidasi perencanaanjangka pendek dan jangka panjang, kebijakan perusahaan, kebijakanpokok, anggaran perusahaan Iingkup Sekretaris Perusahaan.Pembinaan keahlian teknis dan human capital di Direktorat yangmenjadi tanggung jawabnya.

2. Direktur Keuangan , Human Capital dan Manajemen ResikoDirektur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Resiko bertugas untukmembina fungsi human capital, pengendalian Keuangan perusahaan dan fungsiakuntansi, serta manajemen resiko yang meliputi: Menjalankan segala tindakanyang berkaitan dengan pengurusan dan pembinaan fungsi Perseroan di bidangdi bidanga Keuangan,b Akuntansi

Page 32: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

25

c Legal & Administrasi Kontrakd Human Capitale Sistem Manajemenf External Relation dan Community Development

Menyetujui batasan wewenang dalam melakukan perikatan mengacu padaprosedur, kebijakan fungsi keuangan, kebijakan fungsi pengadaan, dan/ataukeputusan Direksi lainnya;1) Penetapan strategi dan pola perencanaan serta pengembangan Sumber

Daya Manusia, termasuk di dalamnya penetapan strategi human capital,pengembangan organisasi, perencanaan, rekrutmen, optimalisasipenempatan SDM di tingkat perusahaan, pembinaan kompetensi danpengembangan Sumber Daya Manusia, suksesi dan pengembangansistem remunerasi yang disesuaikan dengan arah usaha Perseroan;

2) Penetapan strategi dan pola system pengharkatan Sumber Daya Manusia,penetapan pola pengembangan hubungan industrial secara kondusif danoptimalisasi penyelenggaraan administrasi di fungsi Sumber Daya Manusia;

3) Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasukpenetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, dan penghasilan lain bagipegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku;

4) Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkanperaturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undanganyang berlaku;

5) Memberikan pengarahan terhadap pengelolaan Sumber Daya Manusiapada Entitas Anak disesuaikan dengan perkembangan bisnis;

6) Penetapan strategi fungsi legal dalam pelaksanaan aksi korporasi/hukumperusahaan, penanganan permasalahan hukum baik pidana dan perdataserta pasar modal;

7) Penetapan strategi fungsi legal dalam pelaksanaan perikatan dengan pihakketiga dalam penyusunan dan administrasi kontrak;

8) Penetapan perencanaan dan pengendalian hasil usaha konsolidasi TingkatPusat, Biro meliputi konsolidasi hasil usaha Biro dan Entitas Anak;

9) Penetapan perencanaan dan pengendalian dana, termasuk di dalamnyaoptimalisasi pengusahaan, pengelolaan, dan pendayagunaan SumberDaya Keuangan;

10) Penetapan strategi pendanaan dan investasi (corporate finance) dalamrangka mendukung perencanaan strategis jangka pendek dan jangkapanjang Perusahaan

11) Penetapan strategi pengelolaan akuntansi dan perpajakan, termasuk didalamnya strategi pengendalian dalam rangka penyelenggaraanpembukuan perusahaan sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku danpelaksanaan kewajiban pajak perusahaan secara optimal untukkepentingan perusahaan;

12) Penetapan strategi terlaksananya perumusan dan pengkonsolidasian

Page 33: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

26

perencanaan jangka pendek dan jangka panjang, kebijakan perusahaan,kebijakan pokok dan anggaran perusahaan;

13) Penetapan perencanaan dan pengembangan usaha, termasuk di dalamnyastrategi dan implementasi investasi, optimalisasi sinergi proses dan produkserta, strategi pengembangan usaha baru;

14) Penetapan perencanaan dan pengendalian dana, termasuk di dalamnyaoptimalisasi pengusahaan, pengelolaan, dan pendayagunaan SumberDaya Keuangan External Relation dan Community Development ;

15) Penetapan strategi dan kebijakan penanganan/penyelesaianpermasalahan dan pengembangan serta pemberdayaan pada masyarakatsekitar pertambangan melalui program Pengembangan PemberdayaanMasyarakat berdasarkan ketentuan perundangan-undangan yang terkaitdan berlaku;

16) Penetapan pola pengembangan sistem manajemen mutu, termasuk didalamnya perencanaan, pengembangan, dan penyelenggaraan systemmanajemen mutu ditingkat perusahaan ;

17) Penetapan strategi pengembangan dalam penerapan sistem manajemenrisiko, termasuk di dalamnya perencanaan, pengembangan danpenyelenggaraan sistem manajemen risiko serta pengukurannya di tingkatperusahaan;

18) Pengurusan terhadap fungsi biro pada Direktorat Keuangan, Human Capital& Manajemen Risiko, yaitu Biro Human Capital, Keuangan dan Akuntansi,Legal dan Administrasi Kontrak, Sistem Manajemen dan External Relationdan Community Development serta memiliki kewenangan untuk melakukansegala tindakan pengurusan Perseroan untuk mewakili Direktorat yangdipimpin, dan/atau melakukan penandatanganan dokumen-dokumen yangdiperlukan untuk kegiatan operasionalnya dan/atau memberikan kuasakepada Manager Divisi, Manager Bidang, Manager Biro, Koordinator,Manajer Proyek, dan/atau pejabat lain baik dari dalam dan/atau IuarPerseroan dalam rangka perolehan, pelaksanaan, dan penyelesaianProyek, kegiatan operasional dan pengurusan Perseroan dalam ruangIingkup Direktoratnya dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar danProsedur Perseroan yang berlaku;

19) Penetapan pola pembinaan, pengembangan, koordinasi, konsolidasi,pengendalian terhadap fungsi yang ada di dalam organ perusahaan, yangmeliputi:i. Biro Human Capital, termasuk di dalamnya perencanaan implementasi

manajemen “Human Capital", perencanaan strategis jangka panjangSumber Daya Manusia berdasarkan pada “knowledge basedcompetencies“, perumusan peta kompetensi Sumber Daya Manusiasesuai jenjang karir, system pengembangan berbasis pada proses danhasil, rencana jangka panjang pengembangan organisasi, optimalisasipengelolaan hubungan industrial, implementasi "performancemanagement system" (PMS) berdasarkan rencana jangka

Page 34: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

27

pendek/panjang pengembangan sistem pengharkatan Sumber DayaManusia;

ii. Biro Keuangan dan Akuntansi, termasuk di dalamnya pengendalianRKAP, kebijakan dan standar keuangan perusahaan, strategi pendanaanperusahaan, pengelolaan anggaran investasi perusahaan, sertapengendalian keselarasan kinerja dengan rencana strategis perusahaan,strategi konsolidasi kinerja perusahaan, strategi jejaring institusikeuangan atau investor, serta kebijakan pengendalian biaya usahaperusahaan, penetapan kebijakan akuntansi dan perpajakan tingkatperusahaan dan optimalisasi kearsipan perusahaan;

iii. Biro Legal dan Administrasi Kontrak, termasuk di dalamnya penangananfungsi hukum mengenai kepatuhan hukum, pengamanan risiko (meliputipengamanan terhadap aset perusahaan, pengamanan dalam perolehandan pelaksanaan kontrak dengan pihak ketiga dan klaim terhadap pihakeksternal), menangani kasus-kasus yang dihadapi perusahaan di dalampengadilan maupun diluar pengadilan, pelaksanaan aksikorporasi/hukum perusahaan dan pasar modal.

iv. Biro Eksternal Relation dan Community Development, termasuk didalamnya penanganan/penyelesaian permasalahan dan pengembanganserta pemberdayaan pada masyarakat sekitar daerah pertambangan,pengendalian dana PPM dan strategi penyaluran dana PPM perusahaan;

v. Biro Sistem Manajemen, termasuk di dalamnya manajemen resiko,keamanan, system informasi dan mutu meliputi perancangan ,pengelolaan dan penyelesaian permasalahan dalam fungsi sistem kerjadan prosedur di dalam perusahaan;

vi. Pembinaan Anak Perusahaan Perseroan sesuai dengan strategi bisnisperusahaan

20) Pembinaan keahlian teknis dan sumber daya manusia di Direktorat yangmenjadi tanggung jawabnya.

3. Direktur Strategi Bisnis dan InvestasiMenjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan dan

pembinaan fungsi pengusahaan Perseroan di bidang usaha sebagaimanadiatur dalam Anggaran Dasar pada Divisi Business Development.

Menyetujui batasan wewenang dalam melakukan perikatan mengacu padaprosedur dan/atau keputusan Direksi lainnya;1) Penetapan strategi bisnis, target bisnis dan pola perencanaan serta

pengembangan bisnis organisasi untuk jangka panjang termasuk didalamnya mengidentifikasi peluang bisnis, mengelola negosiasi bisnis sertamemonitor perkembangan pasar;

Page 35: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

28

2) Penetapan target dan strategi penjualan, memastikan hubungan baikterjalin dengan pelanggan;

3) Penetapan rencana dan cara mempromosikan barang dan jasa agar targetperusahaan dapat tercapai;

4) Penetapan pola pembinaan, pengembangan, koordinasi, konsolidasi,pengendalian terhadap fungsi Divisi Business Development yang ada didalam organ perusahaan, termasuk di dalamnya seluruh rencana portofolio& supply chain management serta investasi perusahaan, pengembanganrencana bisnis jangka Panjang, pengembangan model bisnis baru,pengaturan sinergi proses sesuai dengan Visi dan Misi organisasi,penetapan strategi perintisan pasar dan perolehan kontrak di wilayahoperasi yang menjadi tanggung jawabnya, optimalisasi pelayananpelanggan, strategi perolehan informasi pasar dini perusahaan,pengendalian pemasaran, optimalisasi pengelolaan wilayah, optimalisasipromosi pemasaran, dan penetapan strategi Kerja Sama Operasi mitrausaha;

5) Pengurusan terhadap fungsi-fungsi pada Direktorat Strategi Bisnis danInvestasi serta memiliki kewenangan untuk melakukan segala tindakanpengurusan Perseroan untuk mewakili Direktorat yang dipimpin, dan/ataumelakukan penandatanganan dokumen-dokumen yang diperlukan untukkegiatan operasionalnya dan/atau memberikan kuasa Manager Divisi,Manager Bidang, dan/atau pejabat lain baik dari dalam dan/atau luarPerseroan dalam rangka perolehan, pelaksanaan, dan penyelesaianProyek, kegiatan operasional dan pengurusan Perseroan dalam ruangIingkup Direktoratnya dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar danProsedur Perseroan yang berlaku;

6) Pembinaan keahlian teknis dan sumber daya manusia di Direktorat yangmenjadi tanggung jawabnya.

4. Direktur OperasiMenjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan danpembinaan fungsi pengusahaan Perseroan di bidang usaha sebagaimanadiatur dalam Anggaran Dasar pada :a. Divisi Industrib. Manajer Mega Proyekc. Divisi Operasid. Biro Komersiale. Biro Pengadaanf. Biro QSHE

Page 36: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

29

Menyetujui batasan wewenang dalam melakukan perikatan mengacu padaprosedur dan/atau keputusan Direksi lainnya;1) Penetapan sasaran strategis, strategi pokok, kebijakan pokok dan

pengendalian hasil usaha Industri, Trading, Pertambangan dan proyek-proyek;

2) Penetapan pola pengendalian Industri, Trading, Pertambangan, enjiniring,konstruksi, komersial, QSHE dan pengadaan;

3) Penetapan strategi pengembangan teknologi, rekayasa dan manajemenkonstruksi;

4) Penetapan pola pengembangan sistem Manajemen Keselamatankesehatan kerja dan lingkungan, termasuk di dalamnya perencanaan,pengembangan, dan penyelenggaraan sistem manajemen di tingkatperusahaan;

5) Pengusahaan unit usaha strategis yang menjadi bidang usaha DirektoratOperasional , yaitu (i) Divisi Industri, (ii) Divisi Operasi, (iii)MP Mega Proyek(iv) Biro Komersial, (v) Biro Pengadaan, (vi) Biro QSHE, mencakup fungsiengineering, komersial, pengadaan, konstruksi, keuangan, human capital,quality, safety, health and environment di Direktoratnya;

6) Pengurusan terhadap fungsi-fungsi pada Direktorat Operasional sertamemiliki kewenangan untuk melakukan segala tindakan pengurusanPerseroan untuk mewakili Direktorat yang dipimpin, dan/atau melakukanpenandatanganan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kegiatanoperasionalnya dan/atau memberikan kuasa Manager Divisi, ManagerBidang, Manajer Biro, Manajer Proyek, dan/atau pejabat lain baik dari dalamdan/atau luar Perseroan dalam rangka perolehan, pelaksanaan, danpenyelesaian Proyek, kegiatan operasional dan pengurusan Perseroandalam ruang Iingkup Direktoratnya dengan tetap memperhatikan AnggaranDasar dan Prosedur Perseroan yang berlaku;

7) Penetapan pola pembinaan, pengembangan, koordinasi, konsolidasi, danpengendalian terhadap fungsi yang ada di dalam organ Perusahaan, yangmeliputi;i. Divisi Industri, termasuk di dalamnya strategi, optimalisasi aplikasi

"Knowledge Management’, strategi standardisasi dan pengembanganrekayasa konstruksi dan metode konstruksi, strategi pengendalianproduksi tingkat perusahaan, ,

ii. Divisi Operasi, termasuk di dalamnya strategi administrasi kontrak,optimalisasi klaim, optimalisasi pengelolaan risiko, pengelolaan danpengadaan terpadu, optimalisasi jejaring pemasok penyedia jasa didalam dan luar negeri;

iii. MP Mega proyek termasuk di dalamnya strategi, optimalisasi aplikasi

Page 37: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

30

"Knowledge Management’, strategi standardisasi dan pengembanganrekayasa tekhnologi produksi, rekayasa konstruksi, metode konstruksi,strategi pengendalian dan proyek management tingkat perusahaan ;

iv. Biro Pengadaan, termasuk di dalamnya penyusunan sistempengadaan, manajemen pengadaan terpadu meliputi barang/jasa,pengendalian jejaring pemasok/penyedia jasa, mengevaluasi efektifitassubkon-subkon yang menjadi partner kerja perusahaan, dan efiesiensipengadaan dan pengelolaan alat perusahaan.;

v. Biro Komersial, termasuk di dalamnya perumusan rencana kerjaperusahaan, evaluasi pencapaian target perusahaan dan penyusunansistem Komersial;

vi. Biro Quality, Safety, Health dan Environment, termasuk di dalamnyamemastikan terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan,pengendalian operasi dan evaluasi Quality, Safety and HealthEnvironment di setiap tingkat di dalam Perusahaan.

8) Pembinaan keahlian teknis dan sumber daya manusia di Direktorat yangmenjadi tanggung jawabnya.

D. Penetapan Kebijakan Perusahaan oleh Direksi

Kebijakan Perusahaan dalam hal ini adalah suatu keputusan atau tindakanyang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan danmengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatupermasalahan tertentu di mana substansi permasalahan atau kegiatan kerjadimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku

Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambilmelalui konsensus antara seluruh atau sebagian besar anggota Direksiberkaitan dengan masalah pengurusan dan pengelolaan Perusahaan, ataudapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanyakonsensus dimaksud.

Dalam rangka menggunakan dan menjalankan hak dan kewajiban tersebutdalam kegiatan sehari-hari maka prinsip-prinsip berikut ini dipatuhi oleh Direksi:

1. Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatuyang substansinya menyangkut citra perusahaan, risiko atau konsekuensimaterial, maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan Direksisecara kolegial. Penjabaran lebih lanjut mengenai citra perusahaan, risikoserta materialitas dijabarkan dalam kebijakan tersendiri.

2. Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh individu anggota Direksi, makaindividu anggota Direksi yang bersangkutan bertanggung jawab atas

Page 38: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

31

kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujuiDireksi secara kolegial.

3. Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yangsama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatukebutuhan Perusahaan sehari-hari maka individu anggota Direksi yangbersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikankebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat.

4. Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahanyang timbul, setiap anggota Direksi wajib mempertimbangkan beberapa halsebagai berikut:a. Itikad baikb. Pertimbangan rasional dan informasi yang cukupc. Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai

kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnyabagi Perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

d. Dibuat berdasarkan pertimbangan independene. Koordinasi dengan anggota Direksi lainnya khususnya untuk suatu

kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsungkepada tugas dan kewenangan serta kebijakan anggota Direksilainnya.

5. Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasamempertimbangkan kesesuaian tindakannya dengan rencana dan tujuanPerusahaan.

6. Pendelegasian wewenang Direksi kepada pegawai atau pihak lain untukmelakukan perbuatan hukum atas nama Perusahaan wajib dinyatakandalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama.

E. Pelimpahan Tugas dan Kewenangan

Dalam hal Direktur Utama berhalangan untuk menjalankan tugasnya, makasalah seorang anggota Direksi ditunjuk untuk menjalankan Tugas danKewenangan Direktur Utama tersebut. Penunjukkan anggota Direksi tersebutditentukan secara bergilir untuk waktu tertentu.Apabila salah seorang anggota Direksi berhalangan untuk menjalankantugasnya, maka Direktur Utama dan/atau salah seorang anggota Direksi yangditunjuk akan menjalankan Tugas dan Kewenangan anggota Direksi yangberhalangan tersebut.

F. Kriteria Anggota Direksi

PT Wijaya Karya Bitumen menyadari sepenuhnya bahwa Pemegang Sahammelalui RUPS memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat Direksi. Namundemikian, untuk menjamin Dewan maupun anggota Direksi yang memilikikinerja sesuai harapan Pemegang Saham dan kebutuhan Perusahaan, makaPerusahaan perlu menetapkan kebijakan tentang kriteria anggota Direksi yangsesuai kebutuhan.

Page 39: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

32

Kriteria Direksi Perusahaan di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang jumlahnya disesuaikandengan kebutuhan Perseroan, sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang,seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama, dan apabila diperlukanseorang diantaranya dapat diangkat sebagai Wakil Direktur Utama;

2. Persyaratan Anggota Direksi wajib mengikuti ketentuan:a Undang Undang Perseroan Terbatas;b peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; danc peraturan perundang-undangan lain yang berlaku bagi dan terkait dengan

kegiatan usaha Perseroan;

3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseoranganyang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima)tahun sebelum pengangkatannya pernah :

a dinyatakan pailit;b menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota

Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatuPerseroan atau Perusahaan Umum dinyatakan pailit; atau

c dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangannegara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan

4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal iniwajib dimuat dalam surat pernyataan yang ditandatangi oleh calon anggotaDireksi dan surat tersebut disampaikan kepada Perseroan. SuratPernyataan tersebut wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan;

5. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantiananggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan;

6. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratansebagaimanan dimaksud pada ayat (2) Pasal ini batal karena hukumsejak saat anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris mengetahuitidak terpenuhinya persyaratan tersebut, berdasarkan bukti yang sah,dan kepada anggota Direksi yang bersangkutan diberitahukan secaratertulis dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan;

7. Dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja terhitung sejakmemperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,dan paling lambat 7 (tujuh) hari memberitahukannya kepada Menteri dibidang Hukum untuk dicatat sesuai peraturan perundang-undangan;

8. Perbuatan hukum yang telah dilakukan untuk dan atas nama Perseroanoleh anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebelum batalnyapengangkatan anggota Direksi tetap mengikat dan menjadi tanggungjawab perseroan.;

9. Perbuatan hukum yang dilakukan untuk dan atas nama Perseroan olehanggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan setelah batalnyapengangkatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) Pasal ini adalahtidak sah dan menjadi tanggung jawab pribadi anggota Direksi yangbersangkutan.;

Page 40: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

33

10. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Paraanggota Direksi diangkat oleh RUPS dari calon yang diajukan olehpemegang saham, pencalonan mana mengikat bagi RUPS. Ketentuan iniberlaku juga untuk RUPS yang diadakan dalam rangka mencabut ataumenguatkan keputusan pemberhentian sementara anggota Direksi;

11. Keputusan RUPS mmengenai pengangkatan dan pemberhentian anggotaDireksi juga menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan danpemberhentian anggota Direksi tersebut mulai berlaku sejak penutupanRUPS’

12. a. Para anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu terhitung sejakditutupnya atau tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnyadan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelahtanggal pengangkatannya, dengan syarat tidak boleh melebihi jangkawaktu 5 (lima ) tahun, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun dengan tidak mengurangi hakdari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggotaDireksi sebelum masa jabatannya berakhir.a. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut,

kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.c. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi

13. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu denganmenyebutkan alasannya.

14. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat(13) dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota Direksi yangbersangkutan antara lain:a. tidak/ kurang dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati

dalam kontak manajemen;b. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;c. melanggar ketentuan Anggaran Dasar ini dan/ atau peraturan

perundang-undangan;d. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/ atau negara;e. melakukan tindakan yang melanggar yang seharusnya dihormati

sebagai Direksi;f. dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum yang tetap;g. mengundurkan diri;h. alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan dan

tujuan Perseroan;15. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (14) Pasal ini diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatanuntuk membela diri kecuali ayat 14 huruf f dan g

16. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (14)huruf d dan f Pasal ini merupakan pemberhentian dengan tidak hormat.

17. Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggotaDewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sampai dengan

Page 41: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

34

derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping,termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

18. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (17), RUPSberwenang memberhentikan salah seorang diantara mereka

19. Para anggota Direksi dapat diberi gaji berikut fasilitas dan/ atau tunjanganlainnya termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditentukan olehRUPS dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada DewanKomisaris.

20. Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun terdapat satu jabatan ataulebih anggota Direksi lowonga. Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Direksi yang lain

untuk menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebutdengan kekuasaan dan wewenang yang sama

b. Dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, RUPS wajibdiselenggarakan untuk mengisi jabatan yang lowong tersebut apabilamenyebabkan anggota Direksi berjumlah kurang dari 2 (dua) salahsatunya Direktur Utama atau jabatan yang lowong adalah DirekturUtama atau Direktur lainnya yang diwajibkan oleh ketentuan yangberlaku.

c. RUPS sebagaimana dimaksud huruf b diselenggarakan paling lambat90 (Sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan jabatansebagaimana dimaksud pada huruf b.

21. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang berakhir masa jabatannya danRUPS belum menetapkan penggantinya, maka anggota Direksi yangtelah berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh RUPSuntuk menjalankan pekerjaannya dengan kekuasaan dan wewenang yangsama dengan ketentuan anggota Direksi yang telah berakhir masajabatannya tersebut baru menjalankan 1 (satu) periode masa jabatannya.

22. a. Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun seluruh jabatan anggotaDireksi Perseroan lowong, maka dalam waktu paling lambat 90 (sembilanpuluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untukmengisi lowongan jabatan Direksi tersebut.b. Selama jabatan itu lowong dan RUPS belum mengisi jabatan Direksiyang lowong sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka untuk sementaraPerseroan diurus oleh Dewan Komisaris, dengan kekuasaan danwewenang yang sama.

23. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannyasebelum masa jabatannya berakhir. Dalam hal terdapat anggota Direksiyang mengundurkan diri, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajibmenyampaikan permohonan pengunduran diri secara tertulis mengenaimaksudnya tersebut kepada Perseroan.b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan

permohonan pengunduran diri anggota Direksi paling lambat 90(sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diritersebut.

Page 42: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

35

c. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yangbersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini pengunduran diri tersebutdan peraturan perundang- undangan.

e. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimanatersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannyasebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutanhingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

f. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawabsetelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari RUPS Tahunan.

g. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkanjumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2 (dua) orang, makapengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dantelah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhipersyaratan minimal jumlah anggota Direksi.

24. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:a. pengunduran dirinya telah efektif, sebagaimana dimaksud dalam ayat

(23) huruf b;b. meninggal dunia;c. masa jabatannya berakhir;d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;e. dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang telah mempunyai

kekuatan hukum yang tetap atau ditaruh di bawah pengampunanberdasarkan suatu keputusan Pengadilan; atau

f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkanketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan;

25. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (24) huruf f termasuk tetapitidak terbatas pada rangkap jabatan yang dilarang.

26. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah masajabatannya berakhir, kecuali berhenti karena meninggal dunia, maka yangbersangkutan wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas tindakan-tindakannya yang belum diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.

27. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk sementara olehDewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya apabila merekabertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau terdapat indikasimelakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau melalaikankewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan,dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :a. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis

kepada anggota Direksi yang bersangkutan disertai alasan yangmenyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Direksi.

b. Pemberitahukan sebagaimana dimaksud dalam huruf a disampaikandalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah ditetapkannyapemberhentian sementara tersebut.

Page 43: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

36

c. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenangmenjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroansesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroanbaik di dalam maupun di luar Pengadilan.

d. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelahpemberhentian sementara dimaksud Dewan Komisaris harusmenyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan

e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS sebagaimanadimaksud pada huruf d atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan,maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal.

f. Pembatasan kewenangan pada huruf c ayat ini berlaku sejak keputusanpemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan:1) terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan

Pemberhentian sementara pada huruf d ayat ini; atau2) lampaunya jangka waktu pada huruf d ayat ini;

g. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf d ayat ini, anggotaDireksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

h. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau ditetapkankembali dengan alasan yang sama, apabila pemberhentian sementaradinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini

i. Apabila RUPS membatalkan pemberhentian sementara atau terjadikeadaan sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini, makaanggota Direksi yang bersangkutan wajib melaksanakan tugasnyakembali sebagaimana mestinya.

j. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentiansementara,maka anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikanuntuk seterusnya.

k. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidakhadir dalam RUPS setelah dipanggil secara tertulis, maka anggotaDireksi yang diberhentikan sementara tersebut dianggap tidakmenggunakan haknya untuk membela dirinya dalam RUPS dan telahmenerima keputusan RUPS.

28. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebutdi bawah ini, yaitu :a anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik

Daerah, Badan Usaha Milik Swasta;b anggota Dewan Komisaris dan/ atau Dewan Pengawas pada Badan

Usaha Milik Negara;c jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/ lembaga

pemerintah pusat dan atau daerah;d pengurus partai politik, anggota DPR, DPD, DPRD Tingkat I, dan DPRD

Tingkat II dan/ atau Kepala daerah;e menjadi calon/ anggota DPR, DPD, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat

II atau calon Kepala Daerah/ wakil Kepala Daerah;f jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; dan/ atau;

Page 44: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

37

g jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

29. Untuk perangkapan jabatan Direksi yang tidak termasuk dalam ketentuanayat (28) diperlukan persetujuan dari Rapat Dewan Komisaris.

G. Program Pengenalan

Agar Direksi Perusahaan selalu dapat bekerja selaras dengan organPerusahaan yang lain, maka bagi anggota Direksi yang baru diangkat akandiberikan Program Pengenalan. Program Pengenalan yang diberikan dapatberupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke fasilitas Perusahaan, kunjunganke cabang-cabang atau program lainnya. Tanggung jawab untuk mengadakanprogram pengenalan tersebut berada pada Direktur Utama. Jika Direktur Utamaberhalangan, maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan beradapada Komisaris Utama atau anggota Direksi yang lain yang ditunjuk.

Program Pengenalan yang diberikan kepada anggota Direksi baru antara lainakan meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Prinsip-prinsip dan implementasi good corporate governance2. Gambaran Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan.

kinerja keuangan dan operasi, strategi. rencana usaha jangka pendek danjangka panjang. posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategislainnya

3. Penjelasan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, auditinternal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal sertaKomite Audit

4. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris danDireksi

5. Berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta KebijakanPerusahaan.

Perusahaan akan secara berkala mengadakan program pengembangan diribagi Direksi dengan agenda dan materi sesuai kebutuhan Direksi dankebutuhan Perusahaan

H. Etika Jabatan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Direksi berpegang padaprinsip-prinsip berikut ini:1. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan.2. Direksi harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Anggaran Dasar Perusahaan, dan Panduan Good Corporate GovernancePerusahaan serta kebijakan Perusahaan yang telah ditetapkan.

Page 45: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

38

3. Direksi dilarang untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima baiklangsung ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada nasabahatau seorang pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagaiimbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya yangbertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaanselain gaji, tunjangan dan kompensasi berbasis saham yang diterimanyasebagai anggota direksi berdasarkan keputusan RUPS.

5. Setiap Direksi wajib menghormati hak, tugas dan wewenang Direksilainnya.

6. Direksi menjauhi tindakan-tindakan yang dapat merusak hubungan kerja diantara Direksi dan hubungan kerja dengan Dewan Komisaris.

7. Direksi harus mampu menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagikaryawan Perusahaan, baik dari segi integritas moral maupun kecakapan.

8. Direksi bertanggungjawab kepada Perusahaan untuk menjagakerahasiaan informasi Perusahaan.

9. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggotaDireksi harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku.

I. Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Khusus berkaitan dengan pangelolaan keuangan Perusahaan, beberapaprinsip berikut ini perlu diperhatikan oleh Direksi:1. Direktur Utama bersama-sama Direktur Keuangan bertanggung jawab atas

semua masalah keuangan atau perbuatan hukum yang berkaitan denganmasalah pengelolaan keuangan Perusahaan.

2. Setiap anggota Direksi berkewajiban melakukan pengendalian keuanganyang berada di bawah tanggung jawab masing-masing dan melaksanakanpengendalian keuangan tersebut dengan senantiasa memegang teguhprinsip kehati-hatian.

3. Setiap anggota Direksi berkewajiban menyusun bagian dari Rencana Kerjadan Anggaran Perusahaan yang berkaitan dengan organisasi yang beradadi bawah pembinaannya. Anggaran Perusahaan dimaksud disusunsedemikian rupa sehingga cukup memadai untuk menjalankan RencanaKerja organisasi di bawah pembinaan dan pengendaliannya.

4. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan harus mendapat persetujuanDewan Komisaris dan dianggap sah untuk dijalankan apabila telahmendapat pengesahan dari RUPS

5. Setiap anggota Direksi berhak atas akses informasi keuangan dalambentuk apapun dan berhak mendapat penjelasan yang memadai darianggota Direksi lainnya mengenai informasi keuangan berkenaan denganPerusahaan.

Page 46: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

39

6. Prosedur dan tatalaksana pengeluaran dana yang berkaitan dengan mataanggaran diatur lebih lanjut dalam peraturan tersendiri termasuk batas-batas otorisasi dalam pengeluaran dana.

7. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan sumberdayaPerusahaan yang berkaitan langsung dengan bidang akuntasi dankeuangan meliputi: pencatatan, pelaporan, sistem informasi keuangan,pengendalian keuangan. penerimaan, pengeluaran dan penempatan danaPerusahaan.

8. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas terlaksananya sistemakuntansi dan administrasi keuangan Perusahaan berdasarkan standarakuntansi yang berlaku.

9. Demi menjalankan sistem pengelolaan keuangan secara mandiri danberkesinambungan maka sistem pengelolaan keuangan PT Wijaya KaryaIndustri & Konstruksi dijalankan dengan senantiasa menganut asaskehatihatian (prudent) dan konsistensi dalam menjalankan segenap aturanyang diberlakukan berkenaan dengan masalah keuangan.

J. Rapat Direksi

Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi untuk membuatberbagai keputusan bisnis, mengevaluasi kinerja Perusahaan dan menetapkanberbagai kebijakan dalam pengurusan Perusahaan.

Rapat Direksi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Direksi wajib mangadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu)

kali dalam setiap bulan2. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara

berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan3. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila

a. Dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi.b. Atas permintaan tertulis dari seoarang atau lebih anggota Dewan

Komisaris4. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak

mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar ini5. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan

atau diserahkan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan tanda terimayang memadai, atau dengan pos tercatat atau dengan jasa kurir ataudengan teler, faksimili atau surat elektronik (email) paling lambat 5 (lima)hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggalpanggilan dan tanggal rapat atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalamkeadaaan mendesakb. Pemanggilan seperti tersebut di atas tidak diperlukan untuk rapat yang

telah dijadwalkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi yang diadakansebelumnya atau apabila semua anggota Direksi hadir dalam rapat

Page 47: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

40

6. Panggilan Rapat Direksi harus mencantumkan acara,tanggal, waktu dantempat rapat. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat lain di dalam wilayah Republik Indonesia atau di tempat kegiatanusaha Perseroan

7. Semua Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, apabila Direktur Utamatidak hadir atau berhalangan, maka Wakil Direktur Utama yang memimpinRapat Direksi, atau Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utamayang memimpin Rapat Direksi apabila pada saat yang bersamaan WakilDirektur Utama tidak hadir atau berhalangan, atau Direktur yang ditunjuk olehWakil Direktur Utama yang memimpin Rapat Direksi apabila pada saat yangbersamaan Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan dan tidakmelakukan penunjukan

8. Apabila RUPS tidak mengangkat Wakil Direktur Utama, maka dalam halDirektur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka salah seorang Direkturyang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama yang memimpin RapatDireksi

9. Dalam Hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka salah seorangDirektur yang terlama dalam jabatan sebagai anggota Direksi yang memimpinRapat Direksi

10. Dalam hal Direktur yang paling lama manjabat sebagai anggota DireksiPerseroan lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur sebagaimana dimaksudpada ayat (9) yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan rapatDireksi

11. Seoarang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya olehanggota Direksi lain berdasarkan surat kuasa. Seorang anggota Direksi hanyadapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya

12. Anggota Direksi yang berhalangan untuk menghadiri suatu Rapat Direksidapat mengajukan pendapatnya secara tertulis dan ditandatangani,kemudian disampaikan kepada Direktur Utama atau Wakil Direktur Utamaatau kepada anggota Direksi lainnya yang akan memimpin Rapat Direksitersebut, mengenai apakah ia mendukung atau tidak mendukung terhadap halyang akan dibicarakan dan pendapat ini akan dianggap sebagai suara yangdikeluarkan dengan sah dalam Rapat Direksi

13. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikatapabila dihadirkan dan atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlahanggota Direksi

14. Dalam hal lebih dari satu usulan, maka dilakukan pemilihan ulang sehinggasalah satu usulan memperoleh suara lebih dari ½ (satu per dua) bagian darijumlah suara yang dikeluarkan

15. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untukmufakat. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidaktercapai, maka keputusan harus diambil dengan pemungutan suaraberdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah suarayang sah yang dikelaurkan dalam rapat yang bersangkutan

Page 48: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

41

16. Dalam Rapat Direksi, setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu)suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yangdiwakilinya dengan sah dalam rapat tersebut

17. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam rapat.Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalammenentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat

18. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suaratertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal laindilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa adakeberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir

19. a. Hasil Rapat Direksi sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) pasal ini wajibdituangkan dalam Risalah Rapat. Risalah Rapat harus dibuat oleh seorangyang hadir dalam Rapat Direksi yang ditunjuk oleh Ketua Rapat sertakemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dandisampaikan kepada seluruh anggota Direksi.

b. Hasil Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini wajibdituangkan dalam Risalah Rapat. Risalah Rapat harus dibuat olehseorang yang haidr dalam Rapat Direksi yang ditunjuk oleh Ketua Rapatserta kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggotaDewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggotaDireksi dan anggota Dewan Komisaris

c. Dalam Hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisarisyang tidak menandatangani hasil Rapat Direksi sebagaimana dimaksudpada huruf a dan huruf b, yang bersangkutan wajib menyebutkanalasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan padaRisalah Rapat Direksi.

d. Risalah Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf bwajib didokumentasikan oleh Perseroan.

e. Risalah Rapat Direksi merupakan bukti yang sah untuk para anggotaDireksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalamRapat Direksi yang bersangkutan.

20. a. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakanRapat Direksi sengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahusecara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenaiusul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebutb. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang

sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi21. Dalam hal anggota Direksi tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka

anggota Direksi dapat menghadiri rapat dengan melalui media telekonferensi,video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sesuai denganketentuan yang berkala

22. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun, baiksecara langsung maupun secara tidak langsung, mempunyai kepentingandalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan dalam manaPerseroan menjadi salah satu pihaknya harus dinyatakan sifat

Page 49: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

42

kepentingannya dalam suatu Rapat Direksi dan karenanya tidak berhak untukikut dalam mengambil suara mengenai hal yang berhubungan dengantransaksi atau kontrak tersebut

Mekanisme pembahasan masalah dan proses pengambilan keputusandalam Rapat Direksi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yangmengikat, apabila:a. diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan

usahanya yang utama di dalam wilayah Republik Indonesiab. dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau

wakilnya.c. Dilakukan di tempat lain selain tersebut dalam butir a di atas bila

dilaksanakan di dalam wilayah Republik Indonesia dan dihadiri olehseluruh anggota Direksi dan wakilnya yang sah.

2. Semua Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal DirekturUtama tidak hadir atau berhalangan, Rapat Direksi dipimpin olehseorang Direktur yang khusus ditunjuk untuk maksud itu oleh DirekturUtama.

3. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggotaDireksi lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untukkeperluan itu. Jika menyangkut pengambilan keputusan hal-hal yangpenting maka instruksi pengembilan keputusan (voting instruction) harusdisebutkan dalam surat kuasa tersebut. Seorang anggota Direksi hanyadapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya.

4. Semua anggota Direksi mempunyai kesempatan yang sama dalammemberikan pandangan dan pendapat terhadap permasalahan yangdibahas.

5. Semua keputusan Direksi didasarkan itikad baik, pertimbangan rasionaldan investigasi memadai, informasi yang cukup, marupakah hasilpembahasan dan diskusi yang mendalam serta dibuat berdasarkanpertimbangan independen

6. Semua keputusan dalam rapat:Direksi diambil dengan musyawarahuntuk mufakat. Jika hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, makakeputusan diambil dengan suara terbanyak. Setiap anggota Direksiberhak mengeluarkan suara 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suarauntuk anggota Direksi yang diwakilinya. Apabila jumlah suara setuju dantidak setuju sama banyaknya, maka keputusan rapat adalah sesuaidengan pendapat ketua rapat, kecuali mengenai diri orang akanditentukan dengan undian secara tertutup.

7. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan danbertanggung jawab atas hasil keputusan rapat, suara yang tidak sahdianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suarayang dikeluarkan dalam Rapat.

Page 50: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

43

8. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat juga diambil tanpa diadakanrapat Direksi, asal saja keputusan itu disetujui secara tertulis danditandatangani oleh semua anggota Direksi.

Dalam setiap rapat, segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalamrapat Direksi harus dibuat risalah rapat yang ditandatangani oleh KetuaRapat Direksi dan oleh salah seorang anggota Direksi yarg ditunjuk olehdan dari antara mereka yang hadir. Dalam penyusunan Risalah RapatDireksi harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:

1. Risalah Rapat haruslah dapat menggambarkan jalannya rapat. Untukitu risalah rapat harus mencantumkan tempat dan tanggal rapatdiadakan, agenda rapat yang dibahas, daftar hadir, lamanya rapatberlangsung, permasalahan yang dibahas, berbagai pendapat yangterdapat dalam rapat, siapa yang mengemukakan pendapat, prosespengambilan keputusan, kesimpulan yang diambil serta pernyataankeberatan terhadap kesimpulan rapat apabila tidak terjadi kebulatanpendapat.

2. Setiap anggota Direksi berhak menerima salinan Risalah RapatDireksi, meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat tersebut.Satu salinan risalah rapat Direksi agar disampaikan kepada DewanKomisaris untuk diketahui

3. Risalah Rapat Direksi harus disampaikan kepada seluruh AnggotaDireksi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Rapat Direksi selesai.Perbaikan risalah rapat dimungkinkan dalam jangka waktu 14 (empatbelas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman. Setiap anggota Direksiyang hadir dan/atau yang diwakili harus menyampaikan persetujuanatau keberatannya dan/atau usul perbaikannya, bila ada. atas apa yangtercantum dalam risalah rapat tersebut. Jika keberatan dan/atau usulperbaikan tidak diterima dalam jangka waktu tersebut, makadisimpulkan tidak ada keberatan dan/atau perbaikan terhadap RisalahRapat yang bersangkutan.

4. Risalah Rapat diadministrasikan secara baik oleh Bagian Hukum ataupejabat lain yang ditugaskan untuk kepentingan dokumentasi danakuntabilitas proses pengambilan keputusan yang dilakukan olehDireksi.

K. Kinerja Direksi

Kinerja Direksi dan anggota Direksi akan dievaluasi setiap tahun olehPemegang Saham dalam RUPS.

Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan target kinerja yangtercantum dalam Kontrak Manajemen, tugas kewajiban yang tercantum dalamperaturan perundang-undangan yang bertaku dan Anggaran Dasar

Page 51: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

44

Perusahaan serta amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formaldisampaikan secara terbuka kepada Direksi sejak pengangkatannya.

Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi secara keseluruhan dan kinerja masing-masing anggota Direksi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalampemberian skema kompensasi bagi Direksi. Hasil evaluasi kinerja masing-rnasing anggota Direksi merupakan salan satu dasar pertimbangan bagiPemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali anggotaDireksi yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja Direksi baik selaku Dewanmaupun individu juga merupakan sarana penilaian serta peningkatanefeklivitas Direksi.

RUPS menetapkan kriteria kinerja Direksi maupun individu anggota Direksi.Kriteria evaluasi kinerja individu anggota Direksi antara lain meliputi:

1. Tingkat kehadiran dalam Rapat Direksi maupun Rapat Koordinasi Direksidengan Dewan Komisaris.

2. Kesiapannya dengan materi yang akan dibahas dalam rapat.3. Partisipasinya dalam pembahasan masalah maupun dalam pengambilan

keputusan.4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

kebijakan perusahaan.5. Komitmennya terhadap keputusan bersama yang telah dibuat.

L. Benturan Kepentingan

Benturan kepentingan Direksi adalah suatu kondisi tertentu di manakepentingan pribadi Direksi berpotensi bertentangan dengan kepentinganPerusahaan untuk meningkatkan nilai Perusahaan, meraih laba sertapencapaian visi dan misi Perusahaan sebagaimana diamanatkan olehPemegang Saham.

Beberapa prinsip yang dianut PT Wijaya Karya Bitumen untuk mencegahterjadinya benturan kepentingan dan implikasi lanjutan yang seringditimbulkannya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Direksi harus menghindari adanya potensi benturan kepentingan di dalammelaksanakan tugasnya. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut Direksiperlu memenuhi beberapa prinsip yaitu :a. Direksi wajib menyelenggarakan dan mengisi Daftar Khusus yang

berisikan kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya padaperusahaan lain secara benar dan akurat.

b. Direksi harus menghindari setiap aktivitas yang dapat mempengaruhiindependensinya dalam pengambilan keputusan.

Page 52: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

45

c. tidak boleh berpartisipasi dalam setiap kegiatan pengadaan yangmelibatkan suatu Perusahaan di mana yang bersangkutan ataukeluarganya mempunyai kepemilikan saham yang signifikan ataumempunyai kepentingan finansial atas transaksi tersebut.

d. Direksi wajib membuat pernyataan mengenai benturan kepentinganterhadap hal-hal yang termaktub dalam Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan

2. Apabila terjadi sesuatu hal, dimana kepentingan Perseroan berbenturandengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, maka denganpersetujuan Dewan Komisaris, Perseroan akan diwakili oleh anggotaDireksi lainnya. Apabila benturan kepentingan tersebut menyangkut semuaanggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atauseorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

3. Dalam hal tidak ada Dewan Komisaris, maka Rapat Umum PemegangSaham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perseroan dalammenjalankan tugas tersebut diatas.

M. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris

Dalam melakukan hubungan kerja antara Direksi dengan Dewan Komisarismengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Dalam rangka menjaga independensi masing-masing organ Perusahaan,setiap hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris dalam rangka tugas dantanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan Perusahaanmerupakan hubungan yang bersifat formal dalam arti harus senantiasadilandasi oleh suatu mekanisme atau korespondensi yang dapatdipertanggung jawabkan. Hubungan yang bersifat informal dapat sajadilakukan oleh masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris,namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melaluimekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris dalampengawasan Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam AnggaranDasar Perusahaan. Berbagai hal yang menyangkut hubungan kerja sehari-hari antara Direksi dengan Dewan Komisaris, yang belum diatur olehperaturan perundangundangan yang berlaku, Anggaran DasarPerusahaan, Panduan Good Corporate Governance serta dokumen iniakan diatur lebih lanjut sesuai kesepakatan bersama antara Direksi danDewan Komisaris dengan dilandasi prinsip-prinsip Good CorporateGovernance

3. Direksi akan memberikan informasi secara lengkap kepada DewanKomisaris sesuai kebutuhan Dewan Komisaris di dalam melaksanakantugasnya.

Page 53: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

46

N. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan mempunyai peranan penting dalam memperlancarhubungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi dan hubungan hubunganantara Perusahaan dengan stakeholders.

Sekretaris Perusahaan adalah organ perusahaan tingkat badan yangmerupakan manajemen pimpinan perusahaan yang mempunyai fungsi utamadalam penanganan fungsi sekretariat perusahaan, hubungan kemasyarakatan,corporate code, penegakan terhadap kepatuhan dan penegakan GCG,tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder, dan usaha kecil dankoperasi, dan bina lingkungan dalam rangka menjaga citra perusahaan kedalam :1. Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Utama. Harus memiliki kualifikasi akademis danprofessional yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Sekretaris Perusahaan dapat dijalankan olehseseorang atau Perseroan

2. Penjabaran tugas Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsi-fungsipenanganan sekretariat perusahaan, hubungan kemasyarakatan,corporate lawyer, penegakan terhadap kepatuhan dan penegakan GCG,tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder, Pembinaanusaha kecil dan koperasi, dan bina lingkungan tersebut akan di atur dengankeputusan Direksi.

3. Sekretaris Perusahaan harus akan memastikan bahwa Perseroanmematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku.Sekretaris Perusahaan wajib memberikan informasi informasi yangberkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepadaDewan Komisaris apabila diminta Dewan Komisaris.

O. Sistem Pengendalian Internal

Direksi PT Wijaya Karya Bitumen harus menetapkan sistem PengendalianInternal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan.Sistem Pengendalian Internal mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian internal dalam Perusahaan yang disiplin danterstruktur, yang lerdiri dari:

a. integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai;b. filosofi dan gaya manajemen;c. cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan

tanggung jawab;d. pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia dan;e. perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi

Page 54: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

47

2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha yaitu suatu proses untukmengidentifikasi. menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yangrelevan

3. Aktivitas pengendalian yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatuproses pengendalian terhadap kegiatan Perusahaan pada setiap tingkatdan unit dalam struktur organisasi perusahaan, antara lain mengenaikewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi. penilaian atas prestasi kerja,pembagian tugas dan keamanan terhadap aset Perusahaan.

4. Sistem informasi dan komunikasi yaitu suatu proses penyajian laporanmengenai kegiatan operasional, finansial. dan ketaatan atas ketentuan danperaturan yang berlaku pada Perusahaan.

5. Monitoring yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalianinternal termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit strukturorganisasi Perusahaan. sehingga dapat dilaksanakan secara optimal,dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepadaDireksi dan tembusannya disampaikan kepada Komite Audit.

Untuk membantu Direksi dalam melakukan perencanaan, pengendalian,koordinasi dalam pengawasan, penilaian atas sistem pengendalianmanajemen dan pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan serta memberikansaran-saran perbaikan dibentuk fungsi Satuan Pengawasan Intern (SPI).

SPI dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern dalam melaksanakantugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Penjabaran lebih lanjuttugas dan fungsi SPI diatur dengan Keputusan Direksi.

Page 55: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

48

CHAPTER IIIPENGGUNAAN WAKTU, SARANADAN FASILITAS PERUSAHAAN

48

Page 56: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

49

A. Penggunaan Waktu

Penggunaan waktu Direksi dan Dewan Komisaris diatur berdasarkanprinsip-prinsip:1. Direksi harus menggunakan jam kerjanya, sarana dan fasilitas

Perusahaan semata-semata untuk kegiatan yang berhubungan dengankepentingan Perusahaan.

2. Aktifitas Direksi di luar perusahaan yang tidak secara langsungberhubungan dengan kepentingan Perusahaan seperti kegiatanmengajar, menjadi pengurus asosiasi bisnis dan sejenisnyadiperkenankan dengan menggunakan waktu yang wajar dansepengetahuan Direktur Utama atau Direksi lainnya.

B. Penyediaan dan Penggunaan Tunjangan dan Fasilitas

1. Penyediaan Tunjangan dan fasilitas Perusahaan untuk Direksi danDewan Komisaris di dasarkan pada prinsip :a. disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kinerja perusahaanb. asas kepatutan dan kewajaran dibandingkan dengan industri sejenisc. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

ada. Jenis dan besarnya tunjangan dan fasilitas bagi Direksi danDewan Komisaris umumnya ditetapkan oleh RUPS dimana rinciannyadapat diserahkan kepada Dewan Komisaris.

2. Penggunaan sarana dan fasilitas milik Rerusahaan untuk kepentinganpejabat pemerintah, tamu perusahaan dan kepentingan lainnyadimungkinkan dengan tetap senantiasa berpatokan kepada aturan yangberlaku untuk sarana dan fasilitas tersebut serta sedapat mungkin tidakbertentangan dengan maksud dan tujuan penyediaan sarana dan fasititastersebut.

3. Penggunaan sarana dan fasilitas untuk kepentingan harus mengikutiketentuan peraturan perundang-undangan yang beriaku.

4. Direksi tidak diperbolehkan memberikan sumbangan untuk partai politikmanapun kecuali sepanjang dibenarkan oleh undang-undang.

C. Perjalanan Dinas

Perusahaan memberikan sarana akomodasi. transportasi dan tunjanganperjalanan dinas baik di dalam negeri maupun luar negeri kepada Direksidan Dewan Komisaris.

Pemberian sarana dan fasilitas mengenai hal ini di dasarkan pada prinsip-prinsip:1. Perjalanan dinas semata-mata ditujukan untuk aktivitas dan kepentingan

Perusahaan.

Page 57: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

50

2. Dalam menetapkan fasilitas transportasi dan akomodsi yangberhubungan dengan perjalanan dinas disesuaikan dengan kemampuankeuangan perusahaan dengan tetap memperhatikan aspek kepatutan,dukungan terhadap pelaksanaan pekerjaan dan menjaga citra (image)perusahaan.

3. Persetujuan pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri bagi anggotaDireksi diberikan oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya Bitumen,sedangkan persetujuan perjalanan dinas ke luar negeri diberikan olehKomisaris Utama.

4. Perjalanan dinas di dalam dan luar negeri bagi anggota DewanKomisaris dikaitkan dengan kebutuhan Perusahaan dan dengankejelasan maksud dan tujuan dari perjalanan tersebut.

5. Jenis alat transportasi, penyediaan akomodasi dan besarnya tunjanganperjalanan dinas bagi Direksi dan Dewan Komisaris diatur lebih lanjutdengan Keputusan Direksi.

Page 58: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

51

CHAPTER IVHUBUNGAN DENGANPERUSAHAAN INDUK DAN ANAKPERUSAHAAN WIKA LAINNYA

51

Page 59: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

52

A. Prinsip Umum

1. PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. merupakan Perusahaan Induk yangmerupakan badan hukum tersendiri yang memiliki organ Perusahaanyang berbeda. Dengan demikian mekanisme yang berlaku di antaraPT Wijaya Karya Bitumen dengan Perusahaan Induknya harus dilakukanmelalui mekanisme korporasi yang sehat.

2. Anggota Direksi baik sendiri-sendiri maupun bersama harus mampumemisahkan fungsi dan peranan jabatannya sebagai DireksiPT Wijaya Karya Bitumen, Pemegang Saham Perusahaan Induk dan/atauAnak Perusahaan lainnya.

3. Pihak lain merupakan suatu badan usaha maupun lembaga pemerintahanyang melakukan kerjasama dengan Perseroan guna melaksanakankegiatan usaha melalui korporasi yang sehat.

B. Transaksi dengan Perusahaan Induk sebagai Perseroan terbuka

1. Transaksi bisnis dengan Perusahaan Induk harus dilakukan atas dasararm’s length relationship sebagaimana layaknya transaksi bisnis denganpihak yang tidak terafiliasi.

2. Setiap transaksi dengan Perusahaan Induk, akan memenuhi kriteria aksikorporasi lain, yaitu transaksi material yang mensyaratkan agar setiaptransaksi mendapatkan ijin dari Pemegang Saham, mengingat laporankeuangan yang disampaikan kepada publik berupa laporan konsolidasi

3. Pada prinsipnya Direksi tidak diperkenankan memberikan "perlakuanistimewa" kepada perusahaan induk dan pihak-pihak terafiliasinya.Perlakuan istimewa dapat dimungkinkan dengan kondisi dan bataswaktu tertentu sepanjang sesuai dengan kepentingan PT Wijaya KaryaBitumen dalam jangka panjang serta memperoleh persetujuan RUPSdan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

4. Apabila terdapat benturan kepentingan antara PT Wijaya Karya Bitumendengan Perusahaan Induk dan Anak Perusahaan lainnya, makakepentingan PT Wijaya Karya Bitumen harus didahulukan denganmencari solusi dan alternatif yang lebih independen.

C. Transaksi Dengan Pihak Lain

1. Transaksi bisnis dengan Pihak Lain harus memperhatikan prinsip- prinsipGood Corporate Governance, yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas,pertanggung-jawaban, dan kewajaran;

2. Direksi dalam melaksanakan kerjasama dengan Pihak-Pihak Lain wajibmemberikan perlakuan yang sama kepada masing- masing pihak-pihaktanpa adanya perlakuan istimewa kepada salah satu pihak;

Page 60: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

53

3. Apabila terjadi benturan kepentingan dengan Pihak Lain, makakepentingan Perseroan harus didahulukan;

4. Transaksi dengan Pihak Lain dilaksanakan oleh Perseroan dengan tundukdan mematuhi Undang-undang Perseroan Terbatas, Undang-undang BadanUsaha Milik Negara, Undang- undang Pasar Modal, dan peraturanperundang-undangan lain yang berlaku;

5. Dalam melaksanakan kerjasama dengan Pihak Lain, termasuk denganAnak Perusahaan, Direksi wajib menaati batasan-batasan kewenanganyang diatur dalam Anggaran Dasar, Undang-undang Perseroan Terbatas,prosedur yang berlaku di perusahaan serta batasan-batasan kewenangansebagaimana yang terlampir bersama dengan Perubahan Board Manual ini;

Page 61: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

54

CHAPTER VPENUTUP

54

Page 62: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

Pedoman Tata Kerja Direksi Dan Dewan KomisarisBoard Manual

55

A. PEMBERLAKUKAN BOARD MANUALBoard Manual disusun sebagai pedoman agar Dewan Komisaris dan Direksi,dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif,transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkansehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan danmengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. DewanKomisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan Board Manual.

B. SOSIALISASI BOARD MANUALPerseroan akan melakukan tahapan sosialisasi Board Manual secaraberkesinambungan. Kegiatan sosialisasi secara berkesinambungan akandilakukan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru maupunyang sudah menjabat. Sosialisasi difokuskan pada adanya pemahaman,timbulnya kesadaran dan kebutuhan untuk menerapkan Good CorporateGovernance secara konsisten melalui program induksi/pengenalan bagianggota Direksi dan Dewan Komisaris baru, rapat-rapat maupun forumlainnya yang relevan.

C. KETERBUKAAN BOARD MANUAL DI WEBSITEPerusahaan berkomitmen untuk melaksanakan keterbukaan Board Manualbagi seluruh pemangku kepentingan melalui sarana situs web perusahaan.Pelaksanaan keterbukaan ini merupakan bagian dari kepatuhan perusahaansesuai dengan regulasi penarapan terbaik Good Corporate Governance.

D. EVALUASI BOARD MANUALPerseroan akan melakukan evaluasi secara berkala atau sesuai kebutuhanuntuk mengetahui dan mengukur kesesuaian Board Manual dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku maupun dinamika bisnis yang terjadi

Page 63: PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT ...A. Tugas dan Wewenang Direksi 18 B. Hak dan Kewajiban Diekai 21 C. Komposisi dan Pembagian Tugas Antar Direksi 22 D. Penetapan Kebijakan