116
SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014 PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SKH.PCS) BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1402033

Pedoman Pencacah (ST2013-SKH.PCS)

Embed Size (px)

Citation preview

SENSUS PERTANIAN 2013

SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014

PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SKH.PCS)

BADAN PUSAT STATISTIK

KATALOG BPS: 1402033

ST2013-SKH.PCS| iii

KATA PENGANTAR

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan Sensus Pertanian yang

keenam yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya

dilaksanakan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, dan 2003.

Survei Kehutanan Tahun 2014 (ST2013-SKH) merup akan kegiatan Sensus

Pertanian 2013 Lanjutan. Tujuan utama survei ini adalah untuk memperoleh data

yang rinci mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya rumah tangga yang tinggal

di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Hal ini penting karena kondisi sosial

ekonomi dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan dapat

mempengaruhi keberhasilan program pelestarian hutan.

Buku pedoman ini memuat tata cara dalam melakukan pencacahan

ST2013-SKH yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, cakupan, organisasi

lapangan, jadwal pelaksanaan, konsep definisi, dan tata cara pengisian Daftar

ST2013-SKH.S yang digunakan dalam kegiatan

Keberhasilan pelaksanaan pencacahan ST2013-SKH ini ditentukan oleh

niat, tekad, dan kesungguhan kita semua. Oleh karena itu, para petugas harus

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab dengan

berpegang teguh pada pedoman.

Atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan

pencacahan ST2013-SKH ini diucapkan terima kasih.

Selamat Bekerja.

Jakarta, Februari 2014

Deputi Statistik Bidang Produksi

Dr. Adi Lumaksono M.A.

iv |ST2013-SKH.PCS

ST2013-SKH.PCS| v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar belakang ........................................................................ 1

1.2. Landasan hukum .................................................................... 2

1.3. Tujuan ..................................................................................... 2

1.4. Cakupan ................................................................................. 2

1.5. Jenis dokumen ........................................................................ 3

1.6. Metodologi .............................................................................. 3

1.7. Jadwal kegiatan ...................................................................... 6

II. ORGANISASI LAPANGAN ............................................................... 7

2.1. Penanggung jawab pelaksanaan di pusat dan daerah .......... 7

2.2. Petugas pencacah SKH 2014 ................................................ 7

III. TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN ................................ 9

3.1. Tahap pelaksanaan pencacahan ........................................... 9

3.1.1. Pembagian wilayah kerja ............................................ 9

3.1.2. Koordinasi antara PMS dan PCS ................................. 9

3.1.3. Pelaksanaan lapangan ................................................. 10

3.2. Tata cara berwawancara ........................................................ 15

3.3. Tata tertib pengisian daftar ..................................................... 17

3.4. Petunjuk pengisian daftar ....................................................... 17

vi |ST2013-SKH.PCS

IV. DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SKH 2014 ............................ 19

4.1. Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar

ST2013-SKH.DSRT ................................................................ 19

4.2. Konsep dan definisi daftar ST2013-SKH.DSRT .................... 19

4.3. Tata cara pengisian daftar ST2013-SKH.DSRT ..................... 19

V. PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKH.S ............................................. 25

5.1. Keterangan yang dikumpulkan .............................................. 25

5.2. Tata cara pengisian daftar ST2013-SKH.S ........................... 25

VI. PENUTUP ......................................................................................... 85

LAMPIRAN .................................................................................................. 87

ST2013-SKH.PCS| vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Letak desa/kelurahan berdasarkan kedekatan terhadap hutan 5

Gambar 2. Peta Blok Sensus SKH 2014 .................................................... 11

Gambar 3. Gambar alur pencacahan pada BS SKH 2014 ......................... 13

Gambar 4. Gambar alur pencacahan SK 2014 pada BS Kombinasi .......... 14

Gambar 5. Tipe bangunan rumah ............................................................... 48

Gambar 6. Sumur ........................................................................................ 56

Gambar 7. Jalan menuju/keluar kawasan hutan ......................................... 58

viii |ST2013-SKH.PCS

ST2013-SKH.PCS| 1

BAB

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan

tetap.Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan

Hutan dan Perairan serta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), luas kawasan

hutan dan perairan Indonesia adalah 133,42 juta hektar (Kementerian Kehutanan,

2012).

Berdasarkan data Potensi Desa 2011, tercatat sekitar 23,81 %

desa/kelurahan berlokasi di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Masyarakat yang

tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan memiliki andil yang sangat besar

terhadap pelestarian hutan karena sebagian besar dari mereka secara turun

temurun hidup dan mengetahui secara jelas tentang bagaimana cara mengelola

hutan tanpa merusak dan tanpa mengeksploitasinya. Namun demikian,

perladangan berpindah dan kesadaran masyarakat sekitar hutan terhadap

pelestarian sumberdaya hutan yang rendah sering dianggap sebagai penyebab

utama kerusakan hutan.Oleh karena itu, berbagai program pembangunan yang

dirancang oleh pemerintah untuk memanfaatkan dan mengelola hutan harus

memperhatikan kepentingan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada

hutan.

Untuk mendukung perencanaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

program pembangunan subsektor kehutanan diperlukan data dan informasi

mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di dalam dan di

sekitar kawasan hutan. Pada saat ini, data mengenai kehidupan sosial, ekonomi,

dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang disajikan oleh

Badan Pusat Statistik (BPS) bersumber dari Survei Rumah Tangga Kawasan Hutan

Tahun 2004 dan Survei Kehutanan Rakyat Tahun 2010 (SKR 2010). Oleh karena

itu, pada tahun 2014 perlu dilakukan survei sejenis untuk mendapatkan data dan

informasi terbaru melalui Survei Kehutanan Tahun 2014 (SKH2014).

1

2 |ST2013-SKH.PCS

ST2013-SKH.PCS| 3

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

2. Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

3. Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Statistik.

4. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi BPS.

5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah.

6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

1.3 Tujuan

Tujuan Survei Kehutanan Tahun 2014 adalah untuk memperoleh data yang

rinci mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya rumah tangga yang tinggal di

dalam dan di sekitar kawasan hutan, yang mencakup:

1. Data tentang profil rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan;

2. Data mengenai penguasaan dan penggunaan lahan serta perladangan

berpindah;

3. Data mengenai keterangan perumahan dan kondisi lingkungan;

4. Data tentang kesejahteraan dan partisipasi rumah tangga terhadap

kelembagaan serta pemanfaatan hasil hutan/wisata alam;

5. Data sumber pendapatan/penerimaan dan pengeluaran rumah tangga;

6. Data perizinan penggunaan lahan kawasan hutan dan pemanfaatan hasil hutan.

1.4 Cakupan

Cakupan Survei Kehutanan Tahun 2014 meliputi semua rumah tangga

terpilih yang berada di desa/kelurahan yang terletak di dalam dan di sekitar

kawasan hutan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali

Provinsi DKI Jakarta.

4 |ST2013-SKH.PCS

1.5 Jenis Dokumen

Jenis dokumen yang digunakan dalam pencacahan SKH 2014 adalah:

1. Sketsa Peta Blok Sensus ST2013-WB (hasil pemutakhiran blok sensus terpilih)

Sketsa peta yang digunakan adalah peta yang telah terisi nomor urut rumah

tangga pertanian hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih

subsektor pada bulan April 2014.

2. Daftar ST2013-SKH.DSRT

Daftar ini berisi identitas rumah tangga terpilih sampel SKH 2014.

3. Daftar ST2013-SKH.S

Daftar ini digunakan untuk mencacah rumah tangga terpilih sampel SKH 2014.

4. Buku Pedoman Pencacah (ST2013-SKH.PCS)

Buku ini memuat aturan dan tata cara pencacahan rumah tangga terpilih di

dalam dan di sekitar kawasan hutan, konsep definisi, dan cara pengisian Daftar

ST2013-SKH.S.

5. Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa (ST2013-SKH.PMS)

Buku ini berisi tentang tata cara pemeriksaan Daftar ST2013-SKH.S.

1.6 Metodologi

1.6.1. Kerangka sampel

Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu:

Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, yaitu daftar blok sensus biasa

dan blok sensus persiapan bermuatan cakupan ST2013 pada desa-desa yang

terletak di kawasan hutan dan diurutkan menurut strata. Identifikasi desa

kawasan hutan diperoleh dari hasil overlay peta kawasan hutan dengan peta

desa. Eligible blok sensus SKH 2014 adalah blok sensus yang memiliki

muatan jumlah rumah tangga 10 atau lebih.

Kerangka sampel untuk pemilihan sampel rumah tangga, yaitu daftar nama

kepala rumah tangga hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus

terpilih subsektor dengan Daftar ST2013-PBS yang diurutkan menurut

ST2013-SKH.PCS| 5

identifikasi rumah tangga tani {Kolom (10)} dan nomor urut rumah tangga hasil

pemutakhiran {Kolom (8)}.

1.6.2. Stratifikasi Blok Sensus

Blok sensus dalam kerangka sampel dikelompokkan menjadi 8 strata

berdasarkan letak desa terhadap kawasan hutan dan fungsi hutan. Stratifikasi ini

dibangun guna menjamin keterwakilan populasi rumah di setiap kawasan hutan.

Terlebih dahulu, setiap desa ditentukan kategorinya menurut fungsi hutan. Setiap

desa hanya masuk ke dalam salah satu strata. Setiap blok sensus yang ada dalam

desa tersebut memiliki kategori yang sama dengan kategori desanya. Selanjutnya,

dilakukan stratifikasi desa/blok sensus sebagai berikut:

Tabel 1. Pembentukan Stratifikasi Desa/Blok Sensus

Hutan

Lindung

Hutan

produksi

Hutan

konservasi

Hutan

campuran

Di tepi Strata 1 Strata 3 Strata 5 Strata 7

Di dalam Strata 2 Strata 4 Strata 6 Strata 8

Berdasarkan skema di atas, terbentuk 8 strata yaitu:

a) Strata 1: blok sensus yang terletak di tepi hutan lindung,

b) Strata 2: blok sensus yang terletak di dalam hutan lindung

c) Strata 3: blok sensus yang terletak di tepi hutan produksi,

d) Strata 4: blok sensus yang terletak di dalam hutan produksi,

e) Strata 5: blok sensus yang terletak di tepi hutan konservasi,

f) Strata 6: blok sensus yang terletak di dalam hutan konservasi.

g) Strata 7: blok sensus yang terletak di tepi hutan campuran,

h) Strata 8: blok sensus yang terletak di dalam hutan campuran.

1.6.3. Prosedur Penarikan Sampel

Metode sampling yang digunakan pada SKH 2014 adalah two-stage

sampling design. Penarikan sampel untuk setiap strata dilakukan secara terpisah

dengan prosedur sebagai berikut:

Jenis Hutan

Letak hutan

6 |ST2013-SKH.PCS

Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus, dipilih sejumlah blok

sensus secara probability proportional to size (pps) sistematik dengan size

jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran.

Tahap kedua,dari kerangka sampel rumah tangga dipilih 10 rumah tangga

secara sistematik sampling, dengan identifikasi rumah tangga pertanian

sebagai implicit stratification.

Penarikan sampel blok sensus dan rumah tangga dilakukan di BPS RI.

Daftar blok sensus terpilih dicantumkan pada Daftar ST2013-SKH.DSBS,

sedangkan daftar rumah tangga terpilih dicantumkan pada Daftar

ST2013-SKH.DSRT.

1.6.4. Nomor Kode Sampel (NKS)

NKS untuk blok sensus terpilih SKH 2014 terdiri dari 8 digit, yaitu:

Digit 1 : menyatakan kode subyek surveinya, yaitu J untuk SKH 2014.

Digit 2-3 : menyatakan kode strata.

Digit 4-8 : menyatakan nomor urut blok sensus dalam 1 kabupaten/kota.

Batas Kawasan Hutan

Gambar 1: Letak desa/kelurahan berdasarkan kedekatan terhadap hutan

: Desa di dalam kawasan hutan

: Desa di tepi kawasan hutan

Kawasan hutan

ST2013-SKH.PCS| 7

1.7 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal Kegiatan SKH 2014

No. Kegiatan Jadwal

(1) (2) (3)

1. Persiapan Januari – Februari 2014

2. Workshop Intama

26 Feb – 1 Maret 2014

dan 10 – 13 Maret 2014

3. Pelatihan Instruktur Nasional (Innas) 16 – 21 Maret 2014

4. Pelatihan Instruktur Daerah (Inda) 25 Maret – 1 April 2014

5. Pelatihan Petugas Pemutakhiran oleh Inda 10 – 17 April 2014

6. Pelaksanaan Pemutakhiran Rumah Tangga 21 – 30 April 2014

7. Pengolahan Pemutakhiran 25 April – 5 mei 2014

8. Penarikan Sampel 6 – 11 Mei 2014

9. Pelatihan Petugas Pencacah 12 – 24 Mei 2014

10. Pelaksanaan Lapangan 26 Mei – 7 Juli 2014

11. Pengolahan Juli – Oktober 2014

12. Laporan Angka Sementara November 2014

8 |ST2013-SKH.PCS

BAB

ORGANISASI LAPANGAN

2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Di Pusat Dan Daerah

Pengarahpelaksanaan SKH 2014 secara keseluruhan adalah Kepala

BPS.Ketua merangkap Penanggung jawab bidang teknis untuk kegiatan

pelaksanaan pencacahan adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan

Pejabat Eselon I lainnya sebagai wakil ketua merangkap penanggung jawabsesuai

bidangnya. Koordinator bidang teknis SKH 2014 adalah Direktur Statistik

Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, sedangkan Pejabat Eselon II terkait

lainnya sebagai koordinator sesuai bidangnya.

Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS

Provinsi.Penanggung jawab bidang teknis adalah Kepala Bidang Statistik Produksi,

sedangkan Pejabat Eselon III lainnya sebagai penanggung jawab sesuai

penugasannya.Koordinator bidang teknis SKH 2014 adalah Kepala Seksi Statistik

Pertanian, sedangkan Pejabat Eselon IV terkait lainnya sebagai koordinator sesuai

penugasannya.

Penanggung Jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota adalah

Kepala BPS Kabupaten/Kota.Koordinator bidang teknis adalah Kepala Seksi

Statistik Produksi.Pejabat Eselon IV lainnya sebagai koordinator sesuai

penugasannya.

2.2 Petugas Pencacah SKH 2014

Petugas lapang SKH2014 terdiri dari :

1. Pencacah (PCS).

2. Pengawas/Pemeriksa (PMS).

3. Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)

a. Pencacah (PCS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Mengikuti pelatihan pencacah.

2. Mengenali dengan baik blok sensus terpilih SKH yang harus dicacahnya.

2

ST2013-SKH.PCS| 9

3. Melakukan pencacahan terhadap usaha rumah tangga budidaya tanaman

kehutanan terpilih dengan menggunakan Daftar ST2013-SKH.S.

4. Meneliti kembali hasil wawancara untuk meyakinkan bahwa tidak ada

pertanyaan yang terlewat atau isian yang salah.

5. Menyerahkan Peta ST2013-WB hasil pemutakhiran, Daftar ST2013-

SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S yang telah diisi kepada pengawas secara

bertahap.

6. Memperbaiki isian Daftar ST2013-SKH.S yang masih salah dari hasil

pemeriksaan pengawas.

7. Menyerahkan kembali Daftar ST2013-SKH.S yang telah diperbaiki kepada

pengawas.

8. Melaksanakan pencacahan sesuai jadwal waktu yang ditentukan.

b. Pengawas/Pemeriksa (PMS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

1. Mengikuti pelatihan pencacahan subsektor survei rumah tangga usaha

budidaya tanaman kehutanan (SKH)

2. Mengatur pembagian tugas dan alokasi/distribusi dokumen untuk PCS

yang diawasi.

3. Bersama-sama PCS melakukan identifikasi batas luar blok sensus,

rumah tangga terpilih, dan mengatur jadwal pencacahan terhadap

rumah tangga yang akan diwawancarai oleh lebih dari satu PCS.

4. Mengenali lokasi dan batas blok sensus yang menjadi tanggung

jawabnya bersama PCS.

5. Mengatasi masalah teknis yang disampaikan PCS, dan apabila perlu

melaporkan ke KSK untuk penyelesaianya.

6. Memeriksa isian Daftar ST2013-SKH.S yang telah dikerjakan PCS.

7. Mengumpulkan semua Daftar ST2013-SKH.S dan salinan sketsa blok

sensus, serta menyerahkan kepada KSK.

8. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai jadwal waktu yang

ditentukan.

c. Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) adalah Mantri Statistik yang

mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Membantu melakukan rekruitmen PCS dan PMS sesuai dengan alokasi

yang ditentukan.

2. Membantu menyelenggarakan pelatihan petugas di wilayah kerjanya.

10 |ST2013-SKH.PCS

3. Mengikuti pelatihan pencacahan sub sektor budidaya tanaman

kehutanan

4. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai jadwal waktu yang

ditentukan

5. Menentukan wilayah kerja bagi petugas.

6. Menyiapkan salinan sketsa peta blok sensus yang telah dibuat pada saat

pelatihan petugas listing, untuk pengenalan wilayah kerja petugas

ST2013.

7. Mengatur pembagian dokumen dan perlengkapan petugas kepada PMS.

8. Mengawasi jalannya pendaftaran rumahtangga.

9. Membantu PMS/PCS memecahkan masalah yang ditemui di lapangan.

10. Mengumpulkan kembali semua hasil pencacahan dari PCS melalui PMS

di wilayah kerjanya, memeriksa isiannya dan menyerahkan dokumen

tersebut ke BPS kabupaten/kota.

11. Membuat laporan administrasi maupun teknis penyelenggaraan pelatihan

dan pelaksanaan lapangan kepada Kepala BPS kabupaten/kota dengan

formulir yang disediakan.

12. Mematuhi jadwal yang ditentukan.

ST2013-SKH.PCS| 11

BAB

TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN

3.1 Tahap Pelaksanaan Pencacahan

3.1.1 Pembagian Wilayah Kerja

Sebelum pelaksanaan pencacahan SKH 2014, setiap PMS akan menerima

dari BPS Kabupaten/Kota berupa peta desa, peta blok sensus hasil pemutakhiran

rumah tangga pada blok sensus terpilih dengan Daftar ST2013-PBS, ST2013-

SKH.DSBS, ST2013-SKH.DSRT, dan ST2013-SKH.S yang menjadi tanggung

jawabnya. Setiap PMS mempunyai tanggung jawab membawahi 3 orang PCS

dengan jumlah sampel keseluruhan sekitar 90 responden. Pembagian tugas/jumlah

sampel kepada setiap PCS harus berimbang antara satu PCS dengan PCS lainnya.

3.1.2. Koordinasi antara PMS dengan PCS

Koordinasi antara PMS dan PCS harus dilakukan selama pencacahan

berlangsung. Tujuan koordinasi ini agar pelaksanaan pencacahan, pengawasan,

dan pemeriksaan dokumen hasil lapangan dapat dilakukan secara maksimal.

Selama pelaksanaan pencacahan, PMS harus mendampingi PCS secara bergiliran,

dan tetap melakukan koordinasi dengan PCS lain yang tidak sedang

didampinginya. Pendampingan ini bertujuan agar PMS dapat dengan cepat

mengetahui dan mengatasi permasalahan yang dihadapi PCS di lapangan, serta

dapat langsung memeriksa dokumen hasil pencacahan setiap PCS selesai

melakukan wawancara untuk satu rumah tangga. Pembagian waktu pendampingan

untuk setiap PCS dilakukan oleh PMS secara berimbang antar PCS.

Sebelum memulai pencacahan ke rumah tangga responden, koordinasi

yang dilakukan oleh PMS adalah dengan mengadakan pertemuan dan membahas

beberapa hal antara lain:

1) Pembagian lokasi tugas (blok sensus) pencacahan SKH 2014 untuk setiap

PCS.

2) Pembagian peta blok sensus, Daftar ST2013-SKH.DSRT dan Daftar ST2013-

SKH.S kepada PCS sesuai wilayah kerjanya.

3

12 |ST2013-SKH.PCS

3) Menunjukkan peta desa/kelurahan SP2010-WA/ST2013-WA sebagai orientasi

posisi blok sensus terpilih di desa/kelurahan.

4) Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.

5) Penyusunan strategi lapangan secara umum, termasuk identifikasi batas

wilayah kerja secara bersama-sama berdasarkan peta blok sensus.

6) Penyusunan jadwal kerja PMS dan PCS, serta jadwal pertemuan di lapangan.

7) Penyusunan strategi penyelesaian tugas sesuai jadwal.

Selanjutnya PMS dapat melakukan koordinasi selama periode pencacahan

SKH 2014 dengan pokok bahasan:

1) Evaluasi jalannya pelaksanaan pencacahan SKH 2014,

2) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan

pencacahan SKH 2014,

3) Strategi penyelesaian pencacahan SKH 2014 untuk kasus rumah tangga yang

belum dapat ditemui,

4) Bila diperkirakan selama dalam periode pencacahan, jadwal kerja tidak dapat

dipenuhi, PMS harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan dapat

tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3.1.3. Pelaksanaan lapangan

Setiap PCS mempunyai tanggung jawab sekitar 3 blok sensus, dengan

jumlah sampel untuk setiap blok sensus sekitar 10 rumah tangga. Setelah PCS

menerima peta blok sensus, ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S dari PMS,

selanjutnya PCS bertugas secara individu untuk setiap blok sensus yang menjadi

tanggung jawabnya, dibawah pengawasan PMS.

3.1.3.1. Identifikasi Batas Wilayah Kerja SKH 2014

Identifikasi batas wilayah kerja dimaksudkan agar PCS mengenali wilayah

kerjanya sehingga dapat mengatur strategi kunjungan ke rumah tangga sampel.

Identifikasi batas wilayah dilakukan oleh PCS sebelum melakukan pencacahan

SKH 2014.

Peta wilayah yang digunakan untuk pelaksanaan lapangan SKH 2014 adalah:

a. Peta desa.

Digunakan oleh PMS dan PCS untuk identifikasi posisi blok sensus di dalam

desa/kelurahan.

ST2013-SKH.PCS| 13

b. Peta blok sensus.

Peta yang digunakan dalam SKH 2014 baik pada blok sensus khusus SKH 2014

maupun blok sensus kombinasi dengan subsektor lain adalah peta ST2013-WB

hasil pemutakhiran (April 2014).

Peta ini berisi posisi rumah tangga hasil pemutakhiran.Nomor urut rumah tangga

pada peta ini terdapat pada setiap posisi rumah tangga hasil pemutakhiran baik

rumah tangga pertanian (tanda kotak ( )) maupun rumah tangga bukan

pertanian (tanda bulat (O)).

Pemberian tanda panah () pada nomor urut rumah tangga sebagai identifikasi

posisi rumah tangga terpilih sampel SKH 2014 dilakukan sebelum pencacahan

rumah tangga. Nomor urut rumah tangga terpilih mengacu pada Daftar ST2013-

SKH.DSRT Blok III Kolom (5).Contoh pemberian tanda panah pada simbol posisi

rumah tangga SKH 2014 pada peta blok sensus dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta Blok Sensus SKH 2014

Peta BS digunakan oleh PMS untuk identifikasi arah utara, batas luar blok

sensus, dan identifikasi di dalam blok sensus seperti jalan, dan landmark penting

lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb).

14 |ST2013-SKH.PCS

Penelusuran wilayah kerja dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Siapkan peta blok sensus hasil pencacahan ST2013, bubuhkan nama kegiatan

“SKH 2014” pada judul peta sehingga menjadi “SKETSA PETA BLOK SENSUS

SKH 2014”.

2. Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah

tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota dan sekaligus

menanyakan posisi rumah tangga sampel SKH 2014.

3. Memberikan penjelasan ringkas kepada ketua/pengurus SLS tentang maksud,

tujuan, dan pelaksanaan survei, serta menanyakan informasi mengenai karakter

masyarakat dan menyusun rencana untuk menyesuaikan diri (waktu berkunjung,

dll).

4. Identifikasi batas wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus yang

menjadi tanggung jawabnya.

3.1.3.2. Pencacahan Rumah Tangga

Pencacahan rumah tangga dilakukan dengan mengunjungi seluruh rumah tangga

yang tercetak pada Daftar ST2013-SKH.DSRT. Prosedur yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1) Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar ST2013-SKH.DSRT

dimulai dari nomor urut sampel rumah tangga pertama.

2) Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pencacahan rumah

tangga dengan cara wawancara langsung kepada responden dengan

menggunakan Daftar ST2013-SKH.S. Wawancara harus dilakukan sampai

seluruh pertanyaan pada Daftar ST2013-SKH.S selesai, lalu dilanjutkan ke

rumah tangga berikutnya.

3) Sebelum meninggalkan tempat tinggal responden, pastikan seluruh

pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.

4) Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai, lanjutkan

pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode pencacahan

berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah tangga tersebut untuk

melakukan wawancara.

5) Lakukan pencacahan SKH 2014 untuk seluruh rumah tangga terpilih sampel

dalam 1 blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan

pencacahan SKH 2014 untuk rumah tangga terpilih sampel pada blok sensus

berikutnya yang menjadi tugas PCS.

ST2013-SKH.PCS| 15

6) Jika ditemui suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah mengadakan

kunjungan ulang, maka lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu

instruksi PMS.

7) Daftar ST2013-SKH.DSRTdan peta blok sensus harus diserahkan kembali

kepada PMS bersama-sama denganhasil pencacahan Daftar

ST2013-SKH.S, untuk selanjutnya dikirimkan kembali ke BPSkabupaten/ kota.

Gambar 3. Bagan Alur Pencacahan pada BS SKH 2014

PCS mencacah rumah tangga terpilih yang ada di Daftar ST2013-SKH.DSRT

dengan menggunakan daftar ST2013-SKH.S dan

peta blok sensus.

PMS menerimapeta desa, peta blok sensus, Daftar ST2013-SKH.S, ST2013-

SKH.DSRT dari BPS Kab/Kota

Setelah selesai 1 Blok Sensus, PCS menyerahkan dokumen ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S dan peta blok sensus kepada

PMS.

Tidak

PMS memeriksa, apakah : - dokumen ST2013-SKH.DSRT, dan ST2013-SKH.S sudah konsisten? - isian ST2013-SKH.S sudah lengkap, konsisten, wajar dan jelas? - posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan ruta

terpilih?

PMS menyerahkan dokumen ST2013.SKH.DSRT, ST2013-SKH.Syang sudah clean, peta desa dan peta blok sensus kepada BPS

Kabupaten/Kota

PMS dan PCS Melakukan Koordinasi Persiapan

PMS Membagi kan Daftar ST2013-SBK.DSRT kepada

PCS

Ya

Ya

PCS mengidentifikasi batas wilayah kerja di lapangan

PCS memberi tanda panah () yang mengarah pada simbol posisi rumah tangga sampel pada peta blok sensus

16 |ST2013-SKH.PCS

3.1.3.4 Pengawasan dan Pemeriksaan

Rancangan pelaksanaan lapangan SKH 2014, yaitu pencacahan oleh PCS

dan pemeriksaan oleh PMS, ditujukan untuk mendapatkan data clean di lapangan.

Setelah seluruh rumah tangga sampel dalam 1 blok sensus selesai dicacah oleh

PCS, dokumen ST2013-SKH.S harus langsung diserahkan ke PMS agar dapat

segera diperiksa oleh PMS. Hal penting yang harus diperhatikan dalam

pemeriksaan dokumen adalah:

1) Isian identitas rumah tangga pada dokumen ST2013-SKH.DSRT dan

ST2013-SKH.S harus konsisten.

2) Isian setiap pertanyaan yang saling terkait baik dalam 1 blok maupun antar

blok dalam kuesioner harus konsisten.

3) Posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan rumah tangga

terpilih.

3.2 Tata Cara Berwawancara

Dalam melakukan kunjungan/wawancara dengan rumah tangga perhatikan

tata cara berikut:

a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga responden

ada di rumah pada waktu wawancara.

b. Dalam melaksanakan pencacahan, saudara akan menjumpai berbagai sikap

responden, sebagian besar diantaranya terus terang (jujur) dan senang

membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, sebagian kecil curiga

dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan, kesabaran dan sikap

bijaksana saudara agar wawancara berhasil.

c. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani saudara kecuali pemeriksa

dan atau atasannya.

d. Sebelum saudara memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, saudara

harap minta ijin dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara

lain yang biasa berlaku didaerah setempat.

e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan santun kepada mereka.

f. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan menjelaskan

maksud kedatangan saudara. Bila perlu tunjukkan surat tugas/tanda pengenal

saudara.

ST2013-SKH.PCS| 17

g. Sebelum melakukan pencacahan beri penjelasan tentang pentingnya

memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada mereka mengenai

kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.

h. Tegaskan bahwa keterangan-keterangan yang dikumpulkan hanya akan

digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut

pautnya dengan penyidikan dan pajak.

i. Kerja sama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka tidak

segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.

j. Kadang-kadang saudara menemui responden yang menolak untuk memberikan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saudara ajukan. Usahakanlah

dengan bijaksana untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan dengan

menjelaskan kembali tujuan dan kegunaan survei, sifat kerahasiaan keterangan

yang dikumpulkan dan pentingnya jawaban yang diperoleh dari responden

untuk keperluan pembangunan.

k. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah pertanyaan

responden dengan tepat dan jelas.

l. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang

diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam

menghadapi suasana yang tidak diinginkan.

m. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang

dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana pembicaraan kearah

daftar isian dan usahakan mendapatkan keterangan yang diperlukan.

n. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima

kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden, kemungkinan ada

petugas yang akan datang kembali untuk mendapatkan keterangan tambahan.

Kemudian lanjutkan pada rumah tangga pertanian berikutnya.

o. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin terjadi

karena pada kunjungan pertama, saudara tidak berhasil mendapatkan semua

keterangan yang diperlukan, atau mungkin atas perintah PMS, saudara diminta

untuk melakukan kunjungan ulang.

18 |ST2013-SKH.PCS

3.3 Tata Tertib Pengisian Daftar

a. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam. Tinta dan pensil berwarna

tidak boleh digunakan.

b. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf kapital (huruf besar) dengan jelas dan

tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang sudah baku

dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan

angka romawi).

c. Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan-

kesalahan didalam pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.

d. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipegang teguh

dan tidak boleh diubah.

e. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain

yang tidak berkepentingan.

3.4 Petunjuk Pengisian Daftar

Sebelum memulai pengisian Daftar ST2013-SKH.S perlu diketahui

beberapa cara pengisian yang harus dilakukan.

1. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan.

Dalam menuliskan kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah

dibaca.

Dalam melaksanakan tugas, seluruh Petugas Lapangan SKH harus

memakaiTanda Pengenal yang telah disediakan dan membawa

Surat Tugas

ST2013-SKH.PCS| 19

Contoh : Blok I Rincian 1

Penulisan salah:

Penulisan benar:

2. Menuliskan angka-angka pada kotak yang disediakan . Penulisan angka harus

dilakukan dengan angka standar, jelas dan mudah dibaca. Pengisian angka ke

dalam kotak harus sesuai dengan satuan/desimal dan rata kanan.

Contoh : Blok VII Rincian 710.

Pengisian salah:

710. Akses ke fasilitas umum (fasum)

Jenis fasilitas umum Perkiraan jarak terdekat dari

tempat tinggal

(km)

Transportasi yang biasa

digunakan rumah tangga

menuju fasilitas umum

(1) (2) (3)

1. Angkutan bertrayek 0 , 2

3

2. Puskesmas/poliklinik/polindes 1 ,

3

Pengisian benar:

710. Akses ke fasilitas umum (fasum)

Jenis fasilitas umum Perkiraan jarak terdekat dari

tempat tinggal

(km)

Transportasi yang biasa

digunakan rumah tangga

menuju fasilitas umum

(1) (2) (3)

1. Angkutan bertrayek 0 , 2 0

3

2. Puskesmas/poliklinik/polindes 1 , 0 0

3

I. PENGENALAN TEMPAT

101. Provinsi Kalimantan Barat 6 1

I. PENGENALAN TEMPAT

101. Provinsi KALIMANTAN BARAT 6 1

20 |ST2013-SKH.PCS

3. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian

menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan

memberikan lingkaran yang meragukan, apabila salah harus dibetulkan

dengan cara menghapus lingkaran.

4. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :

- Penulisan nilai : dalam ribuah rupiah bilangan bulat.

- Penulisan luas lahan : dalam m² bilangan bulat.

ST2013-SKH.PCS| 21

BAB

DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SKH 2014

Pada Bab I, telah disebutkan bahwa daftar isian yang digunakan pada SKH

2014 adalah Daftar ST2013-SKH.DSRT dan Daftar ST2013-SKH.S. Berikut ini akan

dijelaskan tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT.

4.1 Keterangan yang Dikumpulkan Dalam Daftar ST2013-SKH.DSRT

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.DSRTterdiri atas

5 blok yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Rekapitulasi

Blok III : Keterangan Rumah Tangga Terpilih

Blok IV : Keterangan Petugas

4.2 Kegunaan Daftar ST2013-SKH.DSRT

Daftar ini berisi nama kepala rumah tangga terpilih sampel SBK 2014 hasil

pencacahan setiap rumah tangga. Daftar ST2013-SKH.DSRT selain berisi

sampel rumah tangga juga digunakan untuk mencatat kondisi hasil

pencacahan ST2013-SKH.S.

4.3 Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT

Tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT sebagai berikut :

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Isian blok ini sudah tercetakdan merupakan identitas wilayah blok sensus

terpilih mulai dari kode dan nama provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan

klasifikasi desa/kelurahan. Selain itu dicantumkan pula nomor blok sensus dan

nomor kode sampel dalam satu kabupaten/kota.

4

22 |ST2013-SKH.PCS

BLOK II. REKAPITULASI

Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga yang berhasil

diwawancarai, pindah ke luar blok sensus, tidak dapat diwawancarai sampai

dengan batas waktu pencacahan, atau menolak diwawancarai.

1. Jumlah rumah tangga kawasan hutan terpilih

Isian rincian ini sudah tercetak.

2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai

Isian Rincian 2 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 1 di Blok III Kolom (9)

dari baris rumah tangga yang tercetak.

3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus

Isian Rincian 3 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 2 di Blok III Kolom (9)

dari baris rumah tangga yang tercetak.

4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas

waktu pencacahan

Isian Rincian 4 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 3 di Blok III Kolom (9)

dari baris rumah tangga yang tercetak.

5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai

Isian Rincian 5 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 4 di Blok III Kolom (9)

dari baris rumah tangga yang tercetak.

BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH

Kolom (1) s.d. Kolom (8): Nomor SLS, Nama Satuan Lingkungan Setempat,

Nomor BF, Nomor BS, Nomor Urut Rumah

Tangga Hasil Pemutakhiran, Nomor Urut Sampel,

Nama Kepala Rumah Tangga, dan Alamat.

Isian kolom-kolom ini sudah tercetak untuk sejumlah baris rumah tangga

sampel. Isian Kolom (7) yang sudah tercetak dapat diperbaiki apabila nama kepala

rumah tangga berbeda dengan kondisi di lapangan, tetapi masih merupakan satu

rumah tangga yang sama. Dalam hal ini dapat disebabkan ganti kepala rumah

tangga. Perbaikan juga dapat dilakukan apabila ada perbedaan alamat pada Kolom

(8) yang disebabkan kesalahan penulisan pada saat pemutakhiran maupun pindah

dalam blok sensus.

ST2013-SKH.PCS| 23

Perbaikan nama kepala rumah tangga dapat dilakukan dengan mencoret

nama yang tercetak, kemudian tuliskan perbaikan nama tersebut di sebelahnya.

Perbaikan alamat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu mencoret alamat yang

tercetak kemudian tuliskan perbaikan alamat di sebelahnya.

Contoh:

Sebelum perbaikan Setelah perbaikan

Nama KRT AMRAN GAJAH AMRAN GAJAH RAMLAN GAJAH

Alamat DUSUN 1 DUSUN 1 DUSUN 2

Kolom (9): Hasil Pencacahan

Pengisian kolom (9) ini didasarkan pada kondisi hasil pencacahan atau

kunjungan rumah tangga di lapangan dimana:

- Kode 1 : Berhasil diwawancarai

- Kode 2 : Pindah ke luar blok sensus

- Kode 3 : Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan

- Kode 4 : Menolak diwawancarai

Penjelasan :

1. Berhasil diwawancarai (kode 1)

Rumah tangga sampel dikatakan berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga

tersebut ditemukan dan dapat diwawancarai dengan kuesioner ST2013-SKH.S.

2. Pindah keluar blok sensus (kode 2)

Rumah tangga sampel dikatakan pindah keluar blok sensus, apabila

keberadaan rumah tangga tersebut sudah tidak lagi di blok sensus

bersangkutan.

3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan (kode

3)

Rumah tangga sampel dikatakan tidak dapat diwawancarai sampai dengan

batas waktu pencacahan, apabila sampai dengan batas waktu pencacahan

yang telah ditentukan rumah tangga tersebut tidak dapat diwawancarai.

4. Menolak diwawancarai (kode 4)

Rumah tangga sampel ditemukan, tetapi menolak untuk diwawancarai sehingga

kuesioner ST2013-SKH.S tidak dapat diisi.

Apabila responden menolak diwawancarai, maka petugas harus melaporkan ke

PMS. PMSharus mendatangi ruta tersebut untuk diwawancarai. Apabila rumah

tangga tetap menolak diwawancarai maka akan dilaporkan ke jenjang yang

24 |ST2013-SKH.PCS

lebih tinggi (korlap/KSK/kasi produksi/kepala kantor), kemudian kuesioner

distempel BPS kabupaten/kota.

BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS

Blok ini berisi keterangan identitas pencacah (PCS) dan pengawas/

pemeriksa (PMS). Isikan kode dan nama petugas, tanggal pencacahan/

pemeriksaan, dan bubuhkan tanda tangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas

kebenaran isian pada Daftar ST2013-SKH.DSRT.

Rincian 1: Kode Petugas

Tuliskan kode petugas pada kotak yang tersedia.Kode petugas dibuat unique dalam

satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama menyatakan nomor

urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4 adalah 0 (nol). Kode PCS

terdiri dari 4 digit, digit 1-3 menyatakan nomor urut PMS, sedangkan digit 4

menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS yang sama. Kode petugas

diinformasikan pada saat pelatihan petugas.

Rincian 2: Nama Petugas

Tuliskan nama lengkap PCS dan PMS pada kolom yang tersedia.

Rincian 3: Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan

Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai dengan

selesai pencacahan/pemeriksaan dalam satu blok sensus pada kolom yang

tersedia.

Rincian 4: Tanda Tangan

Sebelum membubuhkan tanda tangan, PCS dan PMS harus memeriksa kebenaran

dan kelengkapan isian Daftar ST2013-SKH.DSRT. Bubuhkan tanda tangan pada

tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacahan/

pemeriksaan.Penandatangan adalah orang yang benar-benar telah melakukan

tugasnya.

ST2013-SKH.PCS| 25

BAB

PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKH.S

5.1 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.S terdiri dari

14 blok.

Blok I : Pengenalan Tempat

Blok II : Keterangan Petugas

Blok III : Keterangan Pencacahan

Blok IV : Keterangan AnggotaRumah Tangga

Blok V : Penguasaan dan Penggunaan Lahan Pada Saat Pencacahan (m2)

Blok VI : Keterangan Perumahan

Blok VII : Kondisi Lingkungan

Blok VIII : Partisipasi Rumah Tangga Terhadap Kelembagaan

Blok IX : Keterangan Kesejahteraan Rumah Tangga

Blok X : Pemanfaatan Hasil Hutan/Wisata Alam Selama Setahun yang Lalu

Blok XI : Sumber Pendapatan/Penerimaan Rumah Tangga Selama Setahun

Yang Lalu

Blok XII : Pengeluaran Rumah Tangga

Blok XIII : Perizinan

Blok XIV : Catatan

Lembar Kerja

5.2 Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.S

Pengisian Daftar ST2013-SKH.S dimulai dari Blok I sampai Blok XIV secara

berurutan dan harus mengikuti tata cara pengisian seperti di bawah ini.

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Blok ini merupakan keterangan identitas rumah tangga di dalam dan di

sekitar kawasan hutan, sehingga blok ini harus terisi untuk semua rumah tangga

yang dicacah.

5

26 |ST2013-SKH.PCS

Rincian101-107: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan,

Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor

Kode Sampel (NKS)

Disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok I Rincian 1 s.d. 7.

Rincian 108: Nomor Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH2014.DSRT Blok III

Kolom (1).

Rincian 109: Nomor Urut Bangunan Fisik

Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (3).

Rincian 110: Nomor Urut Bangunan Sensus

Nomor bangunan sensus disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (4).

Rincian 111: Nomor Urut Rumah Tangga

Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III

Kolom (5).

Rincian 112: Nomor Urut Sampel

Nomor urut sampel disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (6).

Rincian 113: Nama Kepala Rumah Tangga

Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III

Kolom (7).

Rincian 114: Nama Pemberi Informasi

Tuliskan nama anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat pencacahan

Rincian 115: Nomor Telepon/ HP Pemberi Informasi

Tuliskan nomor telepon/ HP anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat

pencacahan

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

Blok ini berisi keterangan pencacah dan keterangan pemeriksa. Blok ini

diisi setelah pencacahan Daftar ST2013-SKH.S selesai dan benar. Keterangan

pencacah diisi oleh pencacah dan keterangan pemeriksa diisi oleh

pengawas/pemeriksa.

Rincian 201 : Kode Petugas

Tuliskan kode petugas di tempat yang disediakan

Rincian 202 : Nama Petugas

Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan.

ST2013-SKH.PCS| 27

Rincian 203 : Tanggal Pelaksanaan

Isikan tanggal pencacahan dan tanggal pemeriksaan di tempat yang disediakan.

Pencacahan belum tentu selesai dalam satu hari, maka tanggal pencacahan dapat

ditulis tanggal mulainya melakukan pencacahan s.d. tanggal selesainya

pencacahan. Begitu pula untuk pengawasan/pemeriksaan.

Rincian 204 : Tanda Tangan

Bubuhkan tanda tangan pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan.

Penandatanganan hanya dilakukan apabila memang benar-benar telah melakukan

tugas sesuai petunjuk. Pemeriksa tidak dibenarkan menandatangani apabila tidak

melakukan pemeriksaan.

Rincian 301: Hasil Pencacahan

Isikan kode keterangan hasil pencacahan yaitu:

- kode 1 (berhasil diwawancarai),

- kode 2 (pindah ke luar Blok Sensus),

- kode 3 (tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan), dan

- kode 4 (menolak diwawancarai).

Isikan kode yang sesuai pada kotak yang disediakan.

Apabila Rincian 301 berkode 2,3, atau 4 : ”STOP”

BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan demografi anggota

rumah tangga pada saat pencacahan, seperti hubungan dengan kepala rumah

tangga, jenis kelamin, umur, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan kegiatan anggota

rumah tangga yang berumur 10 tahun keatas.

Rumah tangga dibedakan menjadi 2 macam:

1. rumah tangga biasa;

2. rumah tangga khusus.

Rumah tangga biasa adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau

seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari

satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah apabila pengurusan

kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.

BLOK III. KETERANGAN PENCACAHAN

28 |ST2013-SKH.PCS

Penjelasan:

1. Apabila seseorang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus (di

beberapa daerah disebut indekost) tetapi mengurus makannya sendiri,

dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.

2. Apabila dua orang atau lebih mendiami satu kamar bersama-sama dalam satu

bangunan sensus atau fisik walaupun makannya sendiri-sendiri, dianggap satu

rumah tangga biasa.

3. Dua keluarga yang tinggal bersama di suatu bangunan sensus dimana

keperluan makannya hanya dilakukan oleh salah seorang anggota rumah

tangga dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.

4. Dua keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus dan pengurusan

makannya oleh seorang anggota rumah tangga dianggap sebagai satu rumah

tangga biasa.

Contoh:

1. Agustina menyewa salah satu kamar dari suatu bangunan fisik/sensus dan

mengurus makannya sendiri, maka ia dianggap sebagai satu rumah tangga

biasa.

2. Jayadi dan Sucipto mendiami satu kamar bersama-sama dan mengurus

makannya sendiri-sendiri. Dalam kasus seperti ini mereka tetap dianggap

sebagai satu rumah tangga biasa meskipun makannya sendiri-sendiri.

3. Puji dan Nina tinggal bersama di suatu bangunan fisik/sensus dimana

pengurusan makannya dilakukan oleh Puji, maka Puji dan Nina dianggap

sebagai satu rumah tangga biasa.

Rumah tangga khusus meliputi:

1. Orang-orang yang tinggal di Lembaga Pemasyarakatan, Panti Asuhan dan

sejenisnya.

2. Orang-orang yang tinggal di asrama dan diatur oleh yayasan atau badan sosial.

3. Sekelompok orang indekost (mondok dengan makan) berjumlah 10 orang atau

lebih.

Contoh :

Ny. Arsah menerima indekost (mondok dengan makan) sebanyak 10 orang atau

lebih, maka rumah tangga Ny. Arsah merupakan rumah tangga biasa sedangkan

orang-orang yang mondok dianggap sebagai rumah tangga khusus.

ST2013-SKH.PCS| 29

Cara pengisian:

Kolom (1): Nomor Urut

Nomor urut sudah disediakan dari nomor 1 s.d 20. Apabila banyaknya anggota

rumah tangga lebih dari 20 orang, maka tambah dengan kertas lain yang

ditempelkan pada bagian bawah dengan nomor urut 21, 22, 23, dst.

Kolom (2): Nama Anggota Rumah Tangga

Untuk mendapatkan keterangan ini, tanyakan terlebih dahulu siapa kepala rumah

tangga. Kemudian isikanlah nama semua anggota rumah tangga diurutkan

mulai dari kepala rumah tangga, istri/suami, anak yang belum kawin, anak

yang sudah kawin, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu

rumah tangga, dan lainnya. Setelah semua selesai dicatat, bacakan satu persatu

kemudian tanyakan, “apakah ada nama yang terlewat seperti bayi, anggota rumah

tangga yang sementara bepergian atau pembantu yang menginap ?”. Apabila ada,

tambahkan pada daftar nama anggota rumah tangga.

Ditekankan disini bahwa wawancara harus dimulai dengan mengisi

Kolom (2) secara lengkap terlebih dahulu dan setelah yakin lengkap,

barulah mengisi Kolom (3) dan seterusnya untuk setiap baris.

Kepala rumah tangga adalah seorang dari anggota rumah tangga yang

bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tanggga tersebut atau orang

yang ditunjuk/dianggap sebagai pemimpin dalam rumah tangga.

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasa bertempat tinggal dalam

suatu rumah tangga, baik yang ada maupun sementara tidak ada atau sedang

bepergian kurang dari 6 bulan pada waktu pencacahan.

Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah

tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan

meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai anggota rumah

tangga.

Dalam survei ini yang dicakup adalah rumah tangga biasa.

30 |ST2013-SKH.PCS

Penjelasan:

1. Tamu yang tinggal di suatu rumah tangga selama 6 bulan atau lebih secara

terus menerus dan atau tamu yang telah tinggal di rumahnya kurang dari 6

bulan tetapi akan tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah

tangga.

2. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah majikannya

dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya.

3. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu

dicatat di tempat tinggal istri/suami dan anaknya.

4. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai istri lebih dari satu, maka dia

harus dicatat disalah satu tempat tinggal (rumah tangga) istrinya, dimana ia

tinggal lebih lama. Apabila lamanya tinggal sama maka ia dicatat di rumah istri

yang paling tua.

Contoh:

1. Joko indekost di Bandung karena kuliah, sedangkan orang tuanya tinggal di

Jakarta Timur. Walaupun setiap hari minggu Joko pulang ke Jakarta, tetapi

Joko tetap dicatat sebagai penduduk Bandung.

2. Romdhoni adalah pegawai BPS Propinsi Kalimantan Barat dan seluruh

anggota rumah tangganya tinggal di Kabupaten Landak. Untuk menghemat

biaya, ia pulang ke Landak hanya setiap hari Sabtu sore sampai dengan Senin

pagi. Dalam kasus seperti ini, karena Romdhoni adalah seorang kepala rumah

tangga, maka Romdhoni tetap dicatat sebagai penduduk Kabupaten Landak.

3. Pak Tajidin dan keluarganya tinggal di Kabupaten Sintang. Sejak tanggal 3

Januari 2010 ia tinggal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk bisnis dan

kalau tak ada halangan baru akan pulang ke Kabupaten Sintang pada tanggal

10 Agustus 2010. Maka Pak Tajidin dicatat sebagai penduduk Kota Pontianak.

Kolom (3): Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga

Isikan kode 1 s.d 9 untuk hubungan anggota rumah tangga yang namanya

tercantum pada kolom (2) dengan kepala rumah tangga.

Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu :

1. Kepala rumah tangga.

2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.

3. Anak, adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat

oleh kepala rumah tangga.

ST2013-SKH.PCS| 31

4. Menantu, adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak

angkat.

5. Cucu, adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.

6. Orang tua/mertua, adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak/ibu

dari istri/suami kepala rumah tangga.

7. Famili lain, adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala

rumah tangga atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah

tangga, misalnya : adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek,

dan sebagainya.

8. Pembantu rumah tangga, adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu

yang menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik

berupa uang ataupun barang.

9. Lainnya, adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah

tangga atau istri/suami kepala rumah tangga, seperti tamu, teman, orang yang

mondok dengan makan (indekost), dan sebagainya.

Kolom (4): Jenis Kelamin

Tuliskan kode 1 apabila laki-laki atau 2 apabila perempuan.

Kolom (5): Umur (tahun)

Tuliskan umur masing-masing anggota rumah tangga pada saat pencacahan.

Umur dihitung dengan pembulatan kebawah atau menurut ulang tahun yang

terakhir. Penghitungan umur berdasarkan pada kalender masehi.

Penjelasan:

a. Apabila umurnya 7 tahun 10 bulan, umurnya dicatat 7 tahun.

b. Apabila umurnya kurang dari satu tahun, umurnya dicatat 0 tahun.

Apabila responden tidak mengetahui dengan pasti, usahakanlah mendapatkan

keterangan mengenai umur dengan jalan menghubungkan kejadian-kejadian

penting baik bersifat nasional maupun lokal/daerah setempat, sehingga paling tidak

umurnya dapat diperkirakan lebih tepat.

Peristiwa-peristiwa penting antara lain:

Pendaratan Jepang (1942)

Proklamasi Kemerdekaan RI (1945)

Pemilu I (1955)

Pemberontakan G.30.S/PKI (1965)

32 |ST2013-SKH.PCS

Karena untuk umur disediakan dua kotak, maka untuk yang umurnya kurang dari 10

tahun agar ditambahkan 0 di depannya dan yang umurnya 98 tahun atau lebih

diisikan 98.

Contoh:

7 tahun 10 bulan11bulan 103 tahun

Kolom (6): Apabila Kol (5) ≥ 5 Partisipasi Sekolah:

Apabila isian pada kolom (5) ≥ 5, tuliskan kode 1 apabila “Tidak/belum sekolah”,

kode 2 apabila “Masih sekolah”, dan kode 3 apabila ”Tidak sekolah lagi”.

Contoh:

1. Untuk anggota rumah tangga yang sedang mendaftar dan menunggu

penerimaaan masuk sekolah atau yang belum mendaftar tapi berniat

melanjutkan sekolah dianggap masih sekolah (berkode 2).

2. Sebaliknya, jika anggota rumah tangga yang belum mendaftar dan tidak

berniat untuk melanjutkan sekolah maka dianggap tidak sekolah lagi (berkode

3).

Kolom (7): Apabila Kol (5) ≥ 5, Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki

Apabila isian pada kolom (5) ≥ 5, tuliskan kode ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki

oleh tiap-tiap anggota rumah tangga.

Isiannya salah satu kode 1 s.d 8.

Ijazah/STTB, adalah surat keterangan/sertifikat yang diperoleh setelah

menamatkan pendidikan formal pada tingkatan tertentu seperti SD, SLTP, SMU dan

Perguruan Tinggi.

Sekolah, adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan

tertinggi.

Belum/tidak tamat SD, adalah tidak atau belum pernah sekolah, termasuk yang

tamat/belum tamat taman kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.

Tamat Sekolah, adalah yang menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat

terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan

mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti

pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi telah lulus ujian akhir, dianggap tamat sekolah.

Sekolah Dasar (SD)/sederajat, adalah Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang

sederajat, termasuk Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil,

Sekolah Dasar Pamong, Paket Aatau Madrasah Ibtidaiyah.

0 7 0 0 9 8

ST2013-SKH.PCS| 33

SLTP/sederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama baik Umum maupun

Kejuruan, misalnya : SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah

Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun,

SGB , Paket B, dan sebagainya.

SLTA/sederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas baik Umum maupun

Kejuruan, misalnya : SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, SPMA, SMKK,

SMEA, STM, SPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA, Program

Diploma I dan II, PGSLP, Paket C, dan sebagainya.

D1/D2, adalah program D1/D2 pada suatu perguruan tinggi yang

menyelenggarakan program diploma I/II pada pendidikan formal, seperti program

Diploma I dan II PGSLP, D1 sekretaris, D1 komputer dan sebagainya

Akademi/D3, adalah program DIII atau yang telah mendapatkan gelar Sarjana

Muda pada suatu akademi/perguruan tinggi. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan

gelar Sarjana Muda maka mahasiswa yang duduk di Tingkat 4 atau 5 tetap

dimasukkan Sekolah Menengah Tingkat Atas.

D4/S1, adalah program pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma IV, akta

IV/V, spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

S2/S3, adalah program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis I/II pada suatu

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

Kolom (8): Apakah Dapat Membaca dan Menulis Huruf Latin?

Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan apakah anggota rumah tangga dapat

membaca dan menulis huruf latin, Isikan kode 1 apabila “Ya” dan kode 2 apabila

“Tidak”.

Dapat membaca dan menulis huruf latin artinya dapat membaca dan menulis

kata-kata/kalimat sederhana dalam aksara latin.

Catatan :

a. Orang buta yang dapat membaca dan menulis huruf braille digolongkan dapat

membaca dan menulis huruf latin.

b. Orang cacat yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena

cacatnya tidak dapat membaca dan menulis digolongkan dapat membaca dan

menulis huruf latin.

Kolom (8) s.d. (10) ditanyakan hanya untuk anggota rumah tangga

yang berumur 10 tahun ke atas

34 |ST2013-SKH.PCS

c. Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis atau

sebaliknya, dianggap tidak dapat membaca dan menulis huruf latin.

Kolom (9): Kegiatan Utama Seminggu yang lalu

Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan kegiatan utama anggota rumah tangga

seminggu yang lalu. Tuliskan kode 1 s.d. 7, sesuai kegiatan utama yang dilakukan

seminggu yang lalu (bekerja di subsektor kehutanan, bekerja di sektor pertanian

selain kehutanan, bekerja di sektor lain, sementara tidak bekerja, sekolah,

mengurus rumah tangga, dan lainnya).

Kegiatan di sini mencakup kegiatan bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dan

lainnya (kursus, olahraga, rekreasi termasuk mereka yang tidak mampu melakukan

kegiatan karena cacat atau jompo).

Kegiatan utama adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak

dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan

membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumah

tangga dan lainnya (olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial).

Waktu luang yang digunakan untuk arisan keluarga, mengunjungi famili, santai,

tidur dan bermain tidak dihitung sebagai bahan pembanding.

Cara menentukan kegiatan utama adalah sebagai berikut:

apabila kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga pada seminggu terakhir

hanya mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut dicatat sebagai

pekerjaan utama,

apabila kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga pada seminggu terakhir

mempunyai lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang menggunakan

waktu terbanyak dicatat sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang

digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar

dianggap sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang digunakan sama dan

penghasilannya juga sama besar, maka terserah pada responden pekerjaan

mana yang dianggapnya merupakan pekerjaan utama,

kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga dianggap mempunyai pekerjaan

lebih dari satu apabila bekerja pada beberapa bidang dan atau pengelolaan

pekerjaan tersebut dilakukan secara terpisah.

Contoh: kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga berprofesi sebagai guru

sekolah dasar dengan waktu kerja mulai pagi hingga siang kemudian di sore

ST2013-SKH.PCS| 35

hari kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga tersebut menjadi tukang

ojek.

Buruh tani meskipun bekerja pada beberapa petani, namun

pengelolaannya terpisah dikategorikan hanya mempunyai satu pekerjaan.

Penjelasan:

a. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sedang cuti pada masa cuti

tersebut ia tidak melakukan pekerjaan lain maka pekerjaan utamanya adalah

pekerjaan yang dia cutikan.

b. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sedang cuti dan pada masa

cuti tersebut melakukan pekerjaan lain, maka salah satu dari pekerjaan lainnya

itu merupakan pekerjaan utamanya.

c. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sudah pensiun dan tidak

mempunyai kegiatan isikan kode 7 (lainnya) pada kolom (9).

Contoh:

Rochan Jasman ialah seorang mahasiswa pada perguruan tinggi swasta, kuliah

selama 2 jam per hari sejak hari Senin sampai dengan Jumat. Pulang kuliah ia

bekerja di Toko Jaya Ayu Abadi dengan jam kerja selama 5 jam per hari. Dalam hal

ini kegiatan yang memakai waktu terbanyak adalah bekerja walaupun ia juga

bersekolah.

Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari

sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 1 Juli, maka

yang dimaksud seminggu yang lalu adalah tanggal 24 Juni sampai dengan 30 Juni.

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau

membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama 1 (satu)

jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan

berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji

termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja karyawan/pegawai dan hasil

usaha berupa sewa atau keuntungan, baik berupa uang atau barang termasuk bagi

pengusaha.

Penjelasan bekerja:

a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan

ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.

b. Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya

untuk dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman

36 |ST2013-SKH.PCS

bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu, dan/atau palawija (ubi kayu,

ubi jalar, kentang).

c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala

rumah tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misal di sawah, ladang,

warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima

upah/gaji (pekerja tak dibayar).

d. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri

dianggap bekerja, misal dokter yang mengobati anggota rumah tangga

sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri dan tukang jahit

yang menjahit pakaian sendiri.

e. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka

profesinya, dianggap sebagai bekerja

f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin

industri, peralatan pesta, alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan

bekerja.

g. Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai anggota

rumah tangga majikannya maupun bukan anggota rumah tangga majikannya.

h. Seseorang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,

dikategorikan bekerja bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya

produksi) atau turut mengelola atas usaha pertanian itu.

Bekerja di subsektor kehutanan meliputi pemungutan hasil hutan/penangkapan

satwa liar, penangkaran satwa/tumbuhan liar, jasa penebangan kayu, usaha

pembibitan, budidaya tanaman kehutanan dan jasa kehutanan lainnya.

Bekerja di subsektor pertanian selain kehutanan adalah seseorang yang

bekerja di sektor pertanian selain kehutanan yaitu meliputi subsektor padi/palawija,

hortikultura, peternakan, perikanan, jasa pertanian selain kehutanan dan lainnya.

Bekerja di sektor lain adalah seseorang yang bekerja di sektor selain pertanian

yaitu meliputi sektor penggalian/penambangan, industri/kerajinan, perdagangan,

angkutan, pergudangan, komunikasi, dan lainnya.

Sementara tidak bekerja adalah kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga

yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi seminggu terakhir tidak bekerja karena

sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen, atau mogok kerja.

ST2013-SKH.PCS| 37

Penjelasan sementara tidak bekerja:

a. Pekerja profesional yang sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu

pekerjaan berikutnya.

Contoh: Dalang, tukang pijat, penyanyi, dan dukun.

b. Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak bekerja

karena cuti, sakit, mangkir, mogok kerja, atau diberhentikan sementara karena

perusahaan menghentikan kegiatannya.

c. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang mengusahakan tanah

pertanian, sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan

berikutnya, seperti menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap

sawah.

Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun non

pertanian yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.

Sekolah, adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal baik pada pendidikan

dasar, pendidikan menengah atau pendidikan tinggi. Tidak termasuk yang sedang

libur.

Mengurus rumah tangga, adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau

membantu mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji.

Ibu rumah tangga atau anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan,

seperti memasak, mencuci, dan sebagainya, digolongkan sebagai mengurus rumah

tangga. Bagi pembantu rumah tangga yang mengerjakan hal yang sama tetapi

mendapat upah/gaji, tidak digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, melainkan

digolongkan sebagai bekerja.

Lainnya, adalah kegiatan selain bekerja, sekolah, dan mengurus rumah tangga.

Termasuk didalamnya mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan, seperti

orang lanjut usia, cacat jasmani, dan penerima pendapatan/pensiun yang tidak

bekerja lagi.

Kategori lainnya dibagi menjadi 2 kelompok:

(a). Olahraga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti).

(b). Tidur, santai, bermain, dan tidak melakukan kegiatan apapun.

Kegiatan yang dibandingkan guna menentukan waktu terbanyak hanyalah kegiatan

yang termasuk dalam kelompok (a).

Kolom (10): Kegiatan Usaha Kehutanan Utama yang Biasa Dilakukan

Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan kegiatan usaha kehutanan utama yang

biasanya dilakukan anggota rumah tangga. Tuliskan kode 1 s.d. 7 (pemungutan

38 |ST2013-SKH.PCS

hasil hutan, penangkapan satwa liar, penangkaran satwa/tumbuhan liar, jasa

penebangan kayu, usaha pembibitan tanaman kehutanan, budidaya tanaman

kehutanan, dan jasa kehutanan lainnya). Tuliskan kode 0 apabila tidak melakukan

kegiatan kehutanan.

Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memanfaatkan hasil hutan baik berupa

kayu maupun bukan kayu seperti usaha mencari dahan, rotan, getah, akar-akaran,

dan sarang burung walet.

Hasil hutan adalah semua produk yang dihasilkan/diperoleh dari hutan baik berupa

kayu maupun non kayu.

Penangkapan satwa liar adalah kegiatan yang meliputi perburuan binatang,

seperti: berburu babi hutan, rusa dan sebagainya, dengan menggunakan

perlengkapan, seperti : senapan, panah, dan tombak.

Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah kegiatan perbanyakan melalui

pengembangbiakan dan pembesaran satwa/tumbuhan liar dengan tetap

memperhatikan kemurnian jenisnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di dalam

maupun di luar habitat dengan tujuan untuk kelestarian satwa/tumbuhan liar

maupun komersil.

Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan/atau di

udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang

dipelihara manusia.

Contoh : harimau, buaya, penyu, babi hutan, dan rusa.

Tumbuhan liar adalah semua tumbuhan yang hidup di darat, dan atau di air, yang

masih mempunyai kemurnian jenisnya, baik yang hidup bebas maupun yang

dipelihara manusia.Contoh : anggrek hutan, kaktus, dan gaharu.

Jasa penebangan kayu adalah kegiatan penebangan kayu yang dilakukan atas

dasar balas jasa atau kontrak, di beberapa daerah disebut blandong.

Usaha pembibitan tanaman kehutanan adalah kegiatan pengembangbiakan

tanaman kehutanan yang hanya terbatas pada pembibitan.

Budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan yang meliputi pembenihan,

penanaman, pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman kehutanan.

Jasa kehutanan lainnya adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak

seperti melayani usaha di bidang kehutanan, jasa kehutanan meliputi: jasa

penyiapan lahan tanaman kehutanan, jasa penanaman dan pemeliharaan tanaman

kehutanan, jasa rehabilitasi lahan, dll.

ST2013-SKH.PCS| 39

BLOK V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m

2)

Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai penguasaan

dan penggunaan lahan oleh rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan

pada saat pencacahan.

Lahan yang dikuasai, adalah lahan milik sendiri ditambah lahan yang berasal dari

pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain baik didalam maupun di luar

kawasan hutan.

Lahan milik sendiri, berasal dari:

a. Lahan pembelian, adalah lahan yang didapat secara pembelian baik tunai

maupun angsuran;

b. Lahan warisan, adalah lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan

pembagian dari harta orang yang telah meninggal dunia;

c. Lahan hibah, adalah lahan yang diterima/didapat secara cuma-cuma dari

badan/harta orang yang masih hidup;

d. Lahan yang dimiliki berdasarkan:

land reform;

permohonan biasa;

pembagian lahan transmigrasi;

hukum adat;

penyerahan (konversi) dari program perusahaan inti rakyat perkebunan

(PIR-Bun).

PIR-Bun adalah suatu pola pelaksanaan pengembangan perkebunan dengan

mempergunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing

perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama

yang saling menguntungkan dan berkesinambungan.Pada saat tanaman sudah

mulai berproduksi, kebun plasma diserahkan kepada petani peserta.

Lahan yang berasal dari pihak lain, terdiri dari:

a. Lahan kawasan hutan

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh

pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

Kawasan hutan berdasarkan fungsinya dibagi kedalam kelompok Hutan

Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi.

40 |ST2013-SKH.PCS

Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi terdiri dari :

a. Kawasan Hutan Suaka Alam (KSA) yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman

tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah

sistem penyangga kehidupan.Termasuk dalam kelompok KSA adalah Cagar

Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM).

b. Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA) yaitu hutan dengan ciri khas tertentu,

yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan,

pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan

secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Termasuk dalam

kelompok KPA adalah Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR), dan

Taman Wisata Alam (TWA).

c. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata

perburuan.

Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah

banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan

tanah.

Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

memproduksi hasil hutan.Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP),

Hutan Produksi Terbatas (HPT) ) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK).

Lahan berasal dari pihak lain yang berupa kawasan hutan adalah lahan hutan

milik negara yang dikuasakan kepada masyarakat dengan tujuan untuk dikelola

bersama biasanya dikenal dengan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat

(PHBM). Lahan kehutanan juga bisa berasal dari lahan hutan yang dikelola

masyarakat tanpa ijin negara (serobotan).

b. Lahan di luar kawasan hutan

Lahan berasal dari pihak lain yang beradadi luarkawasan hutanadalah lahan

selain lahan hutan milik negara yang penguasaannya dapat berasal dari sewa, bagi

hasil, gadai, bengkok maupun lainnya.

Lahan sewa, adalah lahan yang didapat dengan perjanjian sewa yang besarnya

sewa sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.

Pembayaran sewa dapat berupa uang.

ST2013-SKH.PCS| 41

Lahan bagi hasil, adalah lahan sewa tetapi dengan perjanjian besarnya sewa yang

akan diserahkan kepada pemilik lahan sudah ditentukan lebih dahulu, seperti

setengah atau sepertiga hasil produksi.

Lahan gadai, adalah lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan pinjaman

uang pihak yang menggadaikan lahannya. Lahan tersebut dikuasai oleh orang yang

memberi pinjaman uang sampai pemilik lahan membayar kembali hutangnya.

Lainnya, yaitu bengkok/lahan pelungguh, lahan bebas sewa, serobotan, dan lahan

garapan lainnya yang bukan dari hutan milik negara.

Lahan bengkok/lahan pelungguh, adalah lahan milik desa/kelurahan yang

dikuasakan kepada pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji atau

pensiun.

Lahan yang berada di pihak lain, meliputi:

a. lahan yang disewakan;

b. lahan yang dibagihasilkan;

c. lahan yang digadaikan;

d. lainnya, seperti lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa

dan lahan yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.

Lahan pertanianmeliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah.

Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya

ditanami padi sawah tanpa memandang darimana diperolehnya atau status lahan

tersebut, termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan (PBB), lahan

bengkok, lahan serobotan, rawa yang ditanami padi, dan sebagainya.

Macam-macam lahan sawah adalah:

a. Lahan sawah irigasi (berpengairan) adalah lahan sawah yang mendapatkan

air dari sistem irigasi dengan bangunan penyadap dan jaringannya dikelola

oleh Dinas Pengairan Umum maupun oleh masyarakat.

b. Lahan sawah non irigasi (tak berpengairan), meliputi:

1. Sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung

pada air hujan;

2. Sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung

pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut;

42 |ST2013-SKH.PCS

3. Sawah lainnya adalah lahan sawah lebak, polder, lahan rawa yang

ditanami padi, dan lain-lain.

Lahan bukan sawah, adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah, meliputi

huma, ladang, tegal, kebun, kolam, tambak, rawa, dan lainnya.

Lahan bukan pertanian, adalah semua lahan selain lahan sawah dan lahan bukan

sawah seperti lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya, termasuk lahan tidur.

Lahan rumah dan pekarangan adalah lahan untuk bangunan rumah serta

halaman, biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan ditanami atau

tidak. Apabila lahan di sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan

tegal/kebun, maka dimasukkan ke dalam lahan tegal/kebun.

Lahan tidur adalah lahan yang biasanya digunakan untuk usaha pertanian tetapi

sudah tidak dimanfaatkan lebih dari dua tahun.

Cara Pengisian :

Rincian A: Penguasaan Lahan

Rincian ini bertujuan untuk melihat penguasaan lahan oleh rumah tangga di dalam

dan di sekitar kawasan hutan, lokasi lahannya bisa berada di dalam maupun di luar

kawasan hutan.

Rincian 501: Lahan Milik Sendiri

Lahan Milik Sendiri adalah lahan yang kepemilikannya atas diri sendiri, terdiri dari

lahan yang sedang dipakai sendiri dan lahan yang digunakan oleh pihak lain.

Tuliskan luas lahan yang dimiliki rumah tangga dalam m² bilangan bulat untuk lahan

pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah

pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan yang

dimiliki pada kolom (5).

Rincian 502: Lahan yang Berasal dari Pihak Lain

Lahan yang Berasal dari Pihak Lain adalah lahan yang kepemilikannya oleh

orang lain, namun dapat digunakan secara leluasa tanpa melihat cara

perolehannya.

Rincian 502.a: Lahan kawasan hutan

Tuliskan luas lahan kawasan hutandalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian

yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada

kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4) , serta jumlah lahan kawasan

hutanpada kolom (5).

ST2013-SKH.PCS| 43

Rincian 502.b: Lahan di luar kawasan hutan

Tuliskan luas lahan di luar kawasan hutan dalam m² bilangan bulat untuk lahan

pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah

pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan di

luar kawasan hutan pada kolom (5).

Rincian 503: Lahan yang berada dipihak lain

Tuliskan luas lahan yang berada di pihak lain dalam m² bilangan bulat untuk lahan

pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah

pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan yang

berada di pihak lain pada kolom (5).

Rincian 504: Luas Lahan yang Dikuasai

Tuliskan luas lahan yang dikuasai dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian

yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada

kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4).

R.504 = R.501+R.502a +R.502b –R.503.

Luas lahan yang dikuasai harus ada isian pada

Kolom (4) dan (5)

Catatan: kolom (4) lahan bukan pertanian harus terisi, minimal 10 m²

Rincian B: Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kol(2)dan Kol

(3), R.505 + R.506 + R.507 = R.504}

Rincian ini bertujuan untuk melihat penggunaan lahan pertanian yang dikuasai pada

saat pencacahan. Luas lahan yang dicatat adalah luas baku.

Rincian 505: Tanaman Kehutanan

Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman kehutanan dalam m² bilangan

bulat untuk lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3) dan (5).

Tanaman kehutanan adalah tanaman yang biasanya dibudidayakan dan diambil

hasilnya berupa kayu termasuk bambu dan rotan.

Rincian 506: Tanaman padi dan palawija

Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman padi dan palawija dalam m²

bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), dan

lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).

44 |ST2013-SKH.PCS

Jenis tanaman palawija: jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang

hijau, dan lain-lain.

Rincian 507: Pertanian Lainnya

Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman pertanian lainnya dalam m²

bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), dan

lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).

Penggunaan lahan pertanian lainnya adalah penggunaan lahan untuk kegiatan

pertanian selain tanaman kehutanan dan padi palawija,seperti untuk tanaman

hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan perikanan, termasuk lahan

yang sementara tidak diusahakan.

Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya digunakan

untuk usaha pertanian tetapi sudah tidak dimanfaatkan kurang dari atau sama

dengan dua tahun.

Rincian C: Lokasi lahan pertanian yang dikuasai { untuk Kol(2)dan Kol (3),

R.508 + R.509 + R.510 = R.504}

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi lahan yang dikuasai oleh rumah

tangga berdasarkan wilayah administrasi.

Rincian 508: Dalam desa

Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan

bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di dalam desa tempat tinggal. Isian

sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian

bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).

Rincian 509: Luar desa dalam kabupaten/kota

Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan

bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di luar desa tempat tinggal tetapi

masih dalam kabupaten/kota. Isian sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah

pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya

pada kolom (5).

Rincian 510: Luar Kabupaten/Kota

Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan

bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di luar kabupaten/kota. Isian sesuai

dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan

sawa pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).

ST2013-SKH.PCS| 45

Apabila responden hanya dapat menjawab dalam satuan setempat, maka petugas

harus mengkonversikan ke dalam m² sesuai dengan konversi yang berlaku di

daerah setempat. Pembulatan hanya boleh dilakukan setelah dikonversikan ke

dalam satuan standar (m²).

Contoh :

Luas lahan tanaman kehutanan 6 rante, sedangkan 1 rante = 400 m², maka luas

lahan tanaman kehutanan tersebut adalah 6 x 400 m² = 2.400 m².

Rincian D: PenggunaanLahan Kawasan Hutan

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lahan kawasan hutan dan

perladangan berpindah.

Rincian 511 s.d 514 terisi apabila Rincian 502.a ada isian

Rincian 511: Lahan yang dikuasai digunakan untuk:

Kolom (1) : Jenis penggunaan lahan

a. Tanaman semusim.

b. Tanaman tahunan selain tanaman kehutanan.

c. Tanaman kehutanan.

d. Lainnya.

Kolom (2) : 1. Ya, 2. Tidak:

Tuliskan kode 1 apabila lahan digunakan untuktanaman semusim,

tanaman tahunan selain kehutanan, tanaman kehutanan, dan

lainnya; atau kode 2 apabila tidak.

Kolom (3) : Jika kol (2) berkode 1, Luas lahan yang digunakan (m2)

Untuk Rincian 511a s.d. 511d, jika kolom (2) berkode 1, tuliskan luas

lahan yang digunakan oleh rumah tangga pada kotak yang

disediakan dalam satuan m2.

Tanaman semusim adalah tanaman yang berumur pendek yang pada umumnya

berumur kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen

langsung bongkar.

Luas lahan pertanian yang dikuasai harus sama dengan penggunaan

lahan pertanian dan lokasi lahan pertanian yang dikuasai

46 |ST2013-SKH.PCS

Jenis Tanaman Semusim

a. Padi sawah dan padi ladang

b. Palawija, terdiri dari: jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

(singkong), ubi jalar, sorghum/cantel, ganyong, irut.

c. Tanaman hortikultura semusim terdiri dari:

Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam

mineral dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga,

buah dan umbinya yang berumur kurang dari satu tahun. Tidak dibedakan

antara tanaman sayuran yang ditanam di lahan sawah dan lahan bukan

sawah.

Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam

mineral dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah,

berumur kurang dari satu tahun, tidak berbentuk pohon.rumpun, tetapi

menjalar dan berbatang lunak.

d. Tanaman perkebunan semusim, seperti : tebu, tembakau, dll.

Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan adalah tanaman hortikultura

dan perkebunanyang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun dan

pemanenannya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen.

Jenis Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan

a. Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dll

yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah yang

berumur lebih dari satu tahun. Tidak dibedakan antara tanaman sayuran yang

ditanam di lahan sawah dan lahan bukan sawah.

b. Tanaman perkebunan tahunan, seperti: kelapa sawit, kelapa, dan karet.

Tanaman kehutanan biasanya dikategorikan sebagai tahunan karena pada

umumnya berumur lebih dari satu tahun, seperti: akasia, bambu, cemara, cempaka,

dan cendana, dll.

Lainnya adalah lahan digunakan selain tanaman semusim, tanaman tahunan, dan

tanaman kehutanan, contohnya: kolam, kandang ternak, lahan pengembalaan, dll.

Rincian 512: Apabila Rincian 511a Kolom (2) berkode 1, apakah bertani

secara menetap?

Lingkari kode 1 apabila bertani secara menetap dan kode 2 apabila tidak bertani

secara menetap.

ST2013-SKH.PCS| 47

Apabila rumah tangga baru membuka lahan kehutanan untuk tanaman semusim

dan mempunyai rencana untuk berpindah, maka Rincian 512 berkode 2 dan

Rincian 513 ada isian, sedangkan Rincian 514 tidak ada isian.

Bertani secara menetap adalah menggunakan lahan (di kawasan hutan) untuk

melakukan kegiatan pertanian secara terus menerus tanpa berencana untuk

meninggalkan lahan tersebut.

Perladangan berpindah adalah peladangan yang dilakukan oleh masyarakat

dengan merambah hutan yang biasanya ditanami tanaman semusim sampai lahan

tersebut dianggap tidak subur lagi dan berpindah pada lokasi lain. Biasanya pola

perladangan berpindah waktunya berkisar antara 3 s.d 5 tahun.

Rincian 513: Keterangan lahan kawasan hutan yang digunakan untuk

tanaman semusim.

Rincian 513.a: Luas Baku Lahan

Tuliskan luas bakulahan yang digunakan oleh rumah tangga untuk tanaman

semusim pada kotak yang disediakan.

Rincian 513a harus sama dengan isian pada Rincian 511a tanaman semusim

kolom (3).

Luas baku lahan adalah luas areal lahan yang digunakan untuk usaha budidaya

tanaman.

Rincian 513.b: Jenis Tanaman Semusim

Lingkari kode 1 apabila lahan digunakan untuk padi/palawija atau kode 2 apabila

tidak. Lingkari kode 3apabila lahan digunakan untuk hortikultura semusim ataukode

4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila lahan digunakan untuk tanaman

perkebunan semusim atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan masing-masing kode yang

dilingkari pada kotak yang disediakan.

Rincian 513.c: Berapa Tahun Lahan Sudah digunakan: ………… tahun

Tuliskan berapa lama lahan sudah digunakan pada kotak yang tersedia.

Lama lahan sudah digunakan adalah waktu penggunaan lahan mulai pembukaan

lahan sampai saat pencacahan.

Rincian 513.d: Berapa Tahun Rencana Lahan Masih Akan Digunakan:

………… tahun

Tuliskan berapa tahun rencana lahan masih akan digunakan pada kotak yang

tersedia.

48 |ST2013-SKH.PCS

Rencana lahan masih akan digunakan adalah perkiraan waktu penggunaan lahan

mulai saat pencacahan sampai dengan lahan akan ditinggalkan.

Rincian 514: Keterangan Lahan Yang diusahakan Sebelumnya dan sudah

ditinggalkan

Lahan yang diusahakan sebelumnya adalah lahan yang pernah diusahakan

untuk tanaman semusim dan sudah ditinggalkan.

Apabila rumah tangga meninggalkan lahan lebih dari satu kali, maka luas lahan

yang ditanyakan adalah luas dari lahan yang terakhir ditinggalkan.

Rincian 514.a: Luas baku lahan (m²)

Tuliskan luas baku lahan yang diusahakan sebelumnya oleh rumah tangga untuk

tanaman semusim pada kotak yang disediakan.

Rincian 514.b: Jenis tanaman semusim

Lingkari kode 1 apabila lahan digunakan untuk padi/palawija atau kode 2 apabila

tidak. Lingkari kode 3apabila lahan digunakan untuk hortikultura semusim atau kode

4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila lahan digunakan untuk tanaman

perkebunan semusim atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan masing-masing kode yang

dilingkari pada kotak yang disediakan.

Rincian 514.c: Berapa tahun lahan digunakan?.........Tahun

Tuliskan berapa tahun lahan digunakan pada kotak yang disediakan.

Periode waktu yang ditanyakan adalah sejak pertama kali lahan diusahakan sampai

dengan ditinggalkan.

Rincian 514.d: Perlakuan terhadap lahan yang ditinggalkan

Lingkari kode 1 apabila lahan yang ditinggalkan dibiarkan saja dan kode 2 apabila

ditanami tanaman tahunan.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Lahan yang ditinggalkan adalah lahan yang tidak digunakan dan tidak dikuasai

lagi.

Rincian 514.e: Jika Rincian 514.d berkode 2, alasan menanami lahan yang

ditinggalkan dengan tanamantahunan

Lingkari kode 1 apabila menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanaman

kehutanan berdasarkan kesadaran sendiri dan kode 2 apabila berdasarkan anjuran

pihak lain (orang/lembaga/instansi). Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

ST2013-SKH.PCS| 49

BLOK VI. KETERANGAN PERUMAHAN

Blok ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga

dilihat dari kondisi perumahan.

Rincian 601: Tipe bangunan rumah

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan tipe bangunan rumah yang

ditempati responden, kode 1 apabila rumah tidak panggung, kode 2 apabila rumah

panggung, dan kode 3 apabila rumah terapung. Isikan kodenya pada kotak yang

tersedia.

Tipe bangunan rumah, yaitu rumah tidak panggung, rumah panggung, dan rumah

terapung.

Rumah tidak panggung adalah bangunan rumah yang lantai dasar bangunan

tersebut menempel di atas tanah.

Rumah panggung adalah rumah yang lantai dasarnya tidak menempel di atas

tanah dan lahan di bawahnya tidak digunakan untuk aktivitas sehari-hari, artinya

masih terdapat ruang udara antara tanah dan lantai.

Apabila rumah panggung yang sebagian atau seluruh ruang antara tanah dan

lantainya dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti: untuk kamar

mandi/WC, kamar tidur, dapur (tingginya lebih dari 2 meter), maka rumah tersebut

dianggap rumah tidak panggung tetapi disebut rumah bertingkat.

Rumah terapung adalah rumah yang berada di atas permukaan air, tetapi tidak

berpindah-pindah dan dipengaruhi pasang surut air.

Gambar 5: Tipe Bangunan Rumah

50 |ST2013-SKH.PCS

Catatan:

Apabila tipe bangunan rumah sebagian panggung maka penentuan jenis bangunan

berdasarkan pada tipe bangunan rumah terluas.

Rincian 602: Status penguasaan tempat tinggal

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 sesuai dengan jawaban, kemudian tuliskan ke

dalam kotak yang tersedia.

Status penguasaan tempat tinggal/rumah, antara lain:

Milik sendiri, apabila tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul

sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga.

Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status

sewa beli dianggap rumah milik sendiri.

Kontrak, apabila tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga/

anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak

antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayaran biasanya

sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak.

Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal

yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan

mengadakan perjanjian kontrak baru.

Sewa, apabila tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau salah

seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara teratur dan

terus menerus tanpa batasan waktu tertentu.

Bebas Sewa, apabila tempat tinggal tersebut ditempati oleh rumah tangga tanpa

suatu pembayaran apapun. Tempat tinggal bebas sewa meliputi:

1. Bebas sewa milik orang lain, apabila tempat tinggal tersebut diperoleh dari

pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rumah tangga

tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.

2. Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara, Apabila tempat tinggal tersebut

bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara dan tidak

mengeluarkan suatu pembayaran apa pun untuk mendiami tempat tinggal

tersebut.

Rumah Dinas, apabila tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu

instansi tempat bekerja salah satu anggota rumah tangga baik dengan membayar

sewa maupun tidak.

ST2013-SKH.PCS| 51

Lainnya, apabila tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam salah

satu kategori di atas, misalnya: rumah adat.

Rincian 603: Luas lantai: …… m2

Tuliskan luas lantai dari bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh rumah tangga

dan tuliskan di dalam kotak yang tersedia (dalam m2).

Catatan:

Taman yang diberi atap (berada di dalam rumah) maupun taman yang berada di

samping rumah, namun berada di bawah atap tetap dihitung luas lantainya.

Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bagian bangunan (sebatas atap)

yang ditempati (dihuni) dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh rumah

tangga, termasuk teras, garasi, tempat mencuci, WC, gudang, lantai setiap tingkat

untuk bangunan bertingkat dalam satu bangunan sensus. Luas lantai tidak

termasuk ruangan khusus untuk usaha, warung, restoran, toko, salon, kandang

ternak, lantai jemur, lumbung padi, dan lain-lain.

Rincian 604: Jenis lantai terluas

Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 jenis lantai terluas dari bangunan tempat tinggal

yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Lantai merupakan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari tanah

maupun bukan tanah seperti marmer/keramik/teraso, ubin/tegel, semen/bata

merah, kayu, bambu atau lainnya.

Rincian 605: Jenis dinding terluas

Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 jenis dinding terluas dari bangunan tempat tinggal

yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan

bangunan fisik lain. Bila bangunan tersebut menggunakan lebih dari satu jenis

dinding yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding terluas adalah

dinding yang bernilai lebih tinggi (kode terkecil).

Dinding tembok adalah dinding yang terbuat dari susunan bata merah atau batako

biasanya dilapisi plesteran semen.

- Dinding yang terbuat dari anyaman bambu dengan luas ±1m x 1m yang

dibingkai oleh balok, kemudian diplester dengan campuran semen dan pasir,

dikategorikan bambu. Namun apabila anyamannya berupa kawat dikategorikan

lainnya.

52 |ST2013-SKH.PCS

- Dinding yang terbuat dari pasangan batu merah dan diplester namun dengan

tiang kolom berupa kayu balok, yang biasanya berjarak 1-1½ m, dinding seperti

itu dicatat sebagai dinding tembok.

Rincian 606: Jenis atap terluas

Lingkari salah satu kode 1 s.d 7 jenis atap terluas dari bangunan tempat tinggal

yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami

di bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Untuk bangunan

bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut.

Atap beton adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil, dan pasir yang

dicampur dengan air.

Atap genteng adalah atap yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar.

Termasuk pula genteng beton (genteng yang terbuat dari campuran semen dan

pasir), genteng fiber cement, dan genteng keramik.

Atap sirap adalah atap yang terbuat dari kepingan kayu yang tipis dan biasanya

terbuat dari kayu ulin atau kayu besi.

Atap asbes adalah atap yang terbuat dari campuran serat asbes dan semen. Pada

umumnya atap asbes berbentuk gelombang.

Atap seng adalah atap yang terbuat dari bahan seng. Atap seng bisa berbentuk

seng rata, seng gelombang, termasuk genteng seng yang lazim disebut decrabond

(seng yang dilapisi epoxy danacrylic).

Atap ijuk/rumbia adalah atap yang terbuat dari serat pohon aren/enau atau

sejenisnya yang umumnya berwarna hitam.

Lainnya adalah atap selain jenis atap di atas, misalnya papan, bambu, dan daun-

daunan.

Rincian 607: Bahan bakar Utama yang digunakan rumah tangga selama

sebulan yang lalu:

Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 jenis bahan bakar utama yang digunakan rumah

tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Rincian 608:Apakah selama sebulan yang lalu menggunakan kayu bakar.

Lingkari kode 1 apabila menggunakan kayu bakar atau kode 2 apabila tidak.

Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

ST2013-SKH.PCS| 53

Apabila kode 2 dilingkari langsung ke Rincian 610.

Kayu bakar adalah kayu yang digunakan sebagai bahan bakar (termasuk kayu

api).

Menggunakan kayu sebagai bahan bakar adalah menggunakan bahan bakar

kayu untuk keperluan memasak, penerangan dan pemanas ruangan selama

sebulan yang lalu. Bahan bakar arang, bambu, dan pelepah kelapa tidak

dimasukkan sebagai menggunakan kayu bakar.

Rincian 609.a: Apabila Rincian 608 berkode 1, sejak kapan rumah tangga ini

mulai menggunakan kayu bakar?

Tuliskan tahun kalender masehi sejakrumah tangga mulaimenggunakan kayu bakar

pada kotak yangdisediakan.

Rincian 609.b: Sumber utama kayu bakar yang digunakan.

Lingkari kode sumber utama kayu bakar 1 s.d 4 yang digunakan rumah tangga

selama sebulan yang lalu dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan. Sumberutama mengacu pada perolehan kayu bakar yang terbanyak.

Pembelian, apabila bahan bakar kayu diperoleh dari hasil pembelian atau barter.

Pemungutan di hutan, apabila kayu bakar diperoleh dengan cara memungut/

mengumpulkan dari hutan.

Pemungutan di luar hutan, apabila kayu bakar diperoleh dengan cara memungut/

mengumpulkan dari luar hutan.

Lainnya, apabila bahan bakar kayu diperoleh selain dari cara yang telah

disebutkan diatas, misalnya pemberian.

Rincian 609.c: Rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan ...... (m3)

Tuliskan rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan dalam meter kubik pada kotak

yang disediakan.

Apabila responden menjawab dalam satuan yang lain seperti kg, pikul, ikat, dan

sebagainya, maka petugas harus mengkonversikan satuan tersebut ke dalam m3.

Rincian 609.d: Apakah rumah tangga ini merencanakan penggantian bahan

bakar kayu dengan bahan bakar lain ?

Lingkari kode 1 apabila rumah tangga ini merencanakan untuk menganti bahan

bakar kayu dengan bahan bakar lainnya atau kode 2 apabila tidak. Tuliskan kode

yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila Rincian 609.d berkode 2 langsung ke Rincian 609f.

54 |ST2013-SKH.PCS

Rincian 609.e: Apabila Rincian609.d berkode 1, jenis bahan bakar pengganti.

Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 bahan bakar pengganti yang akan digunakan oleh

rumah tangga responden, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Rincian 609.f: ApabilaRincian609.d berkode 2, alasan utama tidak

merencanakan penggantian bahan bakar kayu.

Lingkari kode 1 apabila harga kayu bakar murah, kode 2 apabila kayu bakar mudah

diperoleh, kode 3 apabila sulit mendapatkan bahan bakar lain, dan kode 4 untuk

lainnya, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Rincian 610.a: Sumber penerangan utama yang digunakan rumah tangga

Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 sumber penerangan utama yang digunakan oleh

rumah tangga. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila responden menggunakan lebih dari satu sumber penerangan, pilih sumber

penerangan yang mempunyai teknologi/nilai lebih tinggi (kode terkecil).

Penjelasan:

Listrik non PLN, adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi/pihak

lain selain PLN termasuk yang menggunakan sumber penerangan dari accu (aki),

generator, dan pembangkit listrik tenaga surya (yang dikelola bukan oleh PLN).

Rumah tangga dikatakan menggunakan listrik PLN baik menggunakan meteran

atau tidak.

Pelita adalah sumber penerangan dengan sumbu dan pelindung (semprong),

sedangkan sentir tanpa pelindung.

Rincian 610.b: Apabila Rincian 610.a berkode 1, berapa daya listrik

terpasang?

Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 daya listrik terpasang yang digunakan oleh rumah

tangga responden. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila tidak ada pengukur daya/meteran, lingkari kode 0.

Listrik tanpa meteran adalah sumber penerangan yang diproduksi oleh PLN,

tetapi tidak ada meteran yang terpasang dirumah. Termasuk dalam kategori ini

adalah apabila suatu rumah tangga mengambil listrik secara ilegal.

Rincian 611: Fasilitas buang air besar yang utama

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 4 yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak

yang tersedia.

ST2013-SKH.PCS| 55

Fasilitas buang air besar adalah ketersediaan WC/toilet yang dapat digunakan

oleh rumah tangga. Disebut WC/toilet jika memiliki tempat penampungan

(septictank). Penggunaan fasilitas buang air besar (WC/toilet) dibedakan menjadi 4

kategori, yaitu sendiri, bersama, umum dan tidak ada.

Sendiri adalah jamban/kakus yang digunakan khusus oleh rumah tangga

responden, walaupun kadang-kadang ada yang menumpang.

Bersama adalah jamban/kakus yang digunakan beberapa rumah tangga tertentu

Umum adalah jamban/kakus yang penggunaannya tidak terbatas pada rumah

tangga tertentu, tetapi siapapun dapat menggunakannya.

Tidak ada adalah tidak ada fasilitas WC/toilet, misalnya lahan terbuka yang bisa

digunakan untuk buang air besar (tanah lapang/kebun/halaman/semak belukar),

pantai, sungai, danau, kolam, dan lainnya.

Rincian 612a: Sumber air minum terbanyak yang digunakan

Tanyakan sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah tangga responden.

Lingkari salah satu kode 1 – 7 sumber air minum utama sesuai jawaban responden

dan kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Perlu

diingat bahwa yang ditanyakan di sini adalah sumbernya. Jadi kalau rumah tangga

mendapatkan air dari mata air yang disalurkan sampai ke rumah, maka sumber

airnya adalah mata air. Bila rumah tangga menggunakan air yang berasal dari

beberapa sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang volume airnya paling

banyak digunakan oleh rumah tangga tersebut.

Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu

perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, atau 19 liter) dan

kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, 2Tang, dan VIT

dan air minum isi ulang.

Air leding/PAM adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan

penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa

saluran air.

Sumber air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan

Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola

pemerintah maupun swasta.

56 |ST2013-SKH.PCS

Penjelasan:

1. Rumah tangga yang minum dari air leding yang diperoleh baik yang

membelinya dari pedagang air keliling maupun yang memperolehnya dari

tetangga dianggap mempunyai sumber air minum leding.

2. Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan yang

ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa paralon/pipa

leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air hujan.

3. Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan, dan

membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya tergantung

pada apa yang banyak dimanfaatkan selama sebulan yang lalu.

4. Rumah tangga yang menggunakan air sungai, danau, sumur, dan air hujan

melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih dianggap

menggunakan sumber air minum leding.

5. Rumah tangga yang menggunakan air minum isi ulang maka sumber air

minumnya adalah air dalam kemasan.

Air Sumur meliputi :

Air pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan

pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur

pantek).

Air sumur/perigi adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali.Cara

pengambilannya dengan menggunakan gayung atau ember, baik dengan katrol

maupun tanpa katrol.

Mata air, adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan

sendirinya.

Gambar 6. Sumur

ST2013-SKH.PCS| 57

Lainnya, adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti air waduk/danau.

Rincian 612b: Jika 612.a berkode 2 s.d 7, bagaimana kondisi air

Lingkari kode 1 bila kondisi air minum yang di gunakan adalah baik atau kode 2 bila

buruk. kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Penjelasan:

Kondisi air minum yang digunakan dikatakan baik jika air tersebut dapat langsung

dimasak sebagai air minum tanpa harus melewati proses pengolahan (penyaringan/

filtrasi, penjernihan dengan obat/bahan kimia, pegendapan, dll) dan sebaliknya.

Rincian 613: Barang yang dikuasai rumah tangga ini: (Isikan kode 1 apabila

menguasai, kode 2 apabila tidak menguasai)

Tanyakan satu per satu semua jenis barang yang dikuasai rumah tangga atau salah

seorang anggota rumah tangga. Isikan kode 1 “Ya” apabila rumah tangga tersebut

menguasai barang dan kode 2 “Tidak” apabila rumah tangga tersebut tidak

menguasai barang.

Syarat bagi barang yang dikuasai adalah barang tersebut harus bisa digunakan

sesuai dengan fungsinya.

Apabila responden menguasai barang dalam keadaan rusak, namun akan segera

diperbaiki/diganti dalam jangka waktu sekitar satu bulan kedepan, maka tetap

dianggap menguasai.

Penjelasan:

Suatu rumah tangga dikatakan menguasai telepon bila rumah tangga tersebut

dapat mengirim dan menerima berita malalui jasa teleponnya, termasuk pada

kategori ini adalah telepon genggam/handphone.

Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga,

karena di beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata air

dari gunung ke rumahnya dengan bambu atau pipa pralon/plastik. Dalam

hal ini sumber air minumnya adalah air sungai atau mata air, bukan leding.

58 |ST2013-SKH.PCS

BLOK VII. KONDISI LINGKUNGAN

Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai kondisi

lingkungan tempat tinggal rumah tangga.

Rincian 701.a: Apakah mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar

tempat tinggal?

Lingkari kode 1 bila Ya dan kode 2 bila Tidak. Kemudian tuliskan kode yang

dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila Rincian 701a berkode 2 maka langsung ke Rincian 705.

Rincian 701.b: Apabila Rincian 701.a berkode 1, apa fungsi kawasan hutan

menurut saudara?

Lingkari kode 1 apabila Hutan Lindung, kode 2 apabila Hutan Produksi, kode 3

apabila Hutan Suaka Alam dan kode 4 apabila Tidak Tahu, kemudian tuliskan kode

yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Rincian 702.a: Apakah ada batas kawasan hutan?

Lingkari kode 1 apabila ada batas kawasan hutan, kode 2 apabila tidak, dan kode 3

apabila tidak tahu.

Rincian 702.b: Apabila Rincian 702.a berkode 1, jenis batas kawasan hutan

yang diketahui

Lingkari kode 1 apabila jenis batas kawasan hutan adalah pal/tanda batas atau

kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila jenis batas kawasan hutan adalah

jalan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila jenis batas kawasan hutan

adalah sungai atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila diketahui ada

batas hutan lainnya dan tuliskan jenis batasnya atau lingkari kode 8 apabila tidak.

Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Batas kawasan hutan antara lain: pal/tanda batas, jalan, sungai, dan lainnya.

Pal/tanda batas, adalah batas kawasan hutan yang berupa papan, patok, atau

lainnya yang biasanya diletakkan di pohon atau dipasang di tempat tertentu.

Jalan, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan jalan.

Sungai, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan sungai.

Lainnya, apabila batas terluar kawasan hutan berbatasan dengan selain yang telah

disebutkan diatas seperti pagar.

ST2013-SKH.PCS| 59

Rincian 703.a: Jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan … , .... km.

Tuliskan jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan dalam satuan kilometer, dua

angka dibelakang koma pada kotak yang disediakan.

Jarak terdekat ke kawasan hutan, adalah jarak terdekat yang biasa dilalui

anggota rumah tangga untuk menuju hutan. Apabila rumah tangga berada di dalam

kawasan hutan maka jarak terdekat ke kawasan hutan adalah 0 (nol) km.

Rincian 703.b: Jenis jalan/akses yang paling sering digunakan untuk menuju/

keluar kawasan hutan

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 Jenis jalan/akses yang paling sering

digunakanuntuk menuju/keluar kawasan hutan dan tuliskan kode yang dilingkari

pada kotak yang disediakan.

Jalan utama menuju kawasan hutan adalah jalan yang biasanya dilalui oleh

anggota rumah tangga untuk menuju kawasan hutan, apabila jalan yang biasa

dilalui tersebut terdapat beberapa kondisi/jenis jalan, maka kondisi/jenis jalan yang

dipilih adalah yang terpanjang. Apabila rumah tangga berada di dalam kawasan

hutan maka jalan yang dimaksud adalah jalan yang dilalui oleh anggota rumah

tangga untuk keluar dari kawasan hutan.

Rincian 704: Sumber informasi utama tentang keberadaan kawasan hutan

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 sumber informasi tentang keberadaan kawasan

hutan yang diketahui rumah tangga ini, kemudian tuliskan kode pada kotak yang

tersedia.

Sumber informasi tentang keberadaan kawasan hutan antara lain lurah/camat,

petugas kehutanan/aparat, orang sekitar, penyuluhan, papan nama/plang, dan

lainnya.

Kawasan

Hutan

Jalan menuju

kawasan hutan

Gambar 7. Jalan yang menuju/keluar kawasan hutan

Jalan keluar

kawasan hutan

Jalan tanah

Jalan Aspal

60 |ST2013-SKH.PCS

Rincian 705.a: Apakah ada hutan tegakan di sekitar tempat tinggal Saudara

dalam 5 tahun terakhir?

Lingkari kode 1 apabila selama 5 tahun terakhir ada hutan tegakan, kode 2 apabila

tidak ada. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Hutan Tegakan adalah hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang

didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan

lainnya tidak dapat dipisahkan (masih banyak pohon).

Apabila Rincian 705.a berkode 2 maka langsung ke Rincian 706.

Rincian 705.b: Apabila Rincian 705.a berkode 1, bagaimana pendapat Saudara

tentang kondisi hutan tersebut sekarang apabila dibandingkan

dengan 5 tahun sebelumnya

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai kondisi

hutan di sekitar tempat tinggalnya yang sangat membantu untuk mengetahui

kerusakan hutan yang terjadi.

Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 sesuai kondisi yang diketahui selama 5 tahun

terakhir dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Penjelasan: Apabila dalam periode 5 tahun terakhir hutan tegakan sudah berubah

fungsi, seperti untuk pemukiman dan pertanian, maka kondisi hutan tersebut

dikategorikan rusak.

Rincian 705.c: Apabila Rincian 705.b berkode 4, menurut pendapat Saudara

apa yang menyebabkan kerusakan hutan tersebut?

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai penyebab

kerusakan hutan yang terjadi.

Lingkari kode 1 apabila penyebab kerusakan hutan adalah kebakaran atau kode 2

apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila penyebab kerusakan hutan adalah

penebangan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila penyebab

kerusakan hutan adalah perambahan atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7

apabila penyebab kerusakan hutan adalah penambangan/penggalian atau kode 8

apabila tidak. Lingkari kode 1apabila penyebab kerusakan hutan adalah lainnya

atau kode 2apabila tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Penebangan adalahsuatu kegiatan/aktivitas memotong pohon dengan tujuan

hanya untuk diambil kayunya.

Perambahan adalahsuatu kegiatan/aktivitas memotong pohon dengan tujuan

untuk konversi lahan, seperti : lahan pertanian, perumahan, dll.

ST2013-SKH.PCS| 61

Rincian 705.d: Apabila Rincian 705.c berkode 1, menurut pendapat Saudara

apa yang yang menjadi penyebabnya?

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai penyebab

terjadinya kebakaran hutan.

Lingkari kode 1 apabila penyebab kebakaran adalah bencana alam atau kode 2

apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila penyebab kebakaran adalah pembukaan

lahan dengan pembakaran atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila

penyebab kebakaran adalah lainnya atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan kode yang

dilingkari pada kotak yang tersedia.

Kebakaran yang disebabkan oleh bencana alam contohnya kekeringan, petir,

gunung meletus, dll.

Rincian 706.a: Apakah pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun

terakhir?

Lingkari kode 1 apabila di daerah rumah tangga ini pernah mengalami bencana

alam selama 3 tahun terakhir dan kode 2 apabila tidak pernah. Tuliskan kode yang

dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila kode 2 dilingkari maka langsung ke Rincian 707.

Rincian 706.b: Apabila Rincian 706.a. berkode 1, jenis bencana alam yang

paling sering terjadi:

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi rawan bencana di daerah tempat

tinggal rumah tangga tersebut.

Lingkari salah satu kode 1 s.d 7 jenis bencana alam yang sering terjadi di daerah

tempat tinggal rumah tangga. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Rawan bencana adalah suatu daerah yang sering mengalami bencana seperti

banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin topan, gunung meletus dan sebagainya.

Rincian 707: Apakah ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaanuntuk menjaga

kelestarian hutan?

Lingkari kode 1 apabila ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaanuntuk menjaga

kelestarian hutan atau kode 2 apabila tidak ada atau kode 3 apabila tidak tahu.

Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila Rincian 707 berkode 2 atau 3 maka langsung ke Rincian 709.

62 |ST2013-SKH.PCS

Hukum adat/kearifan lokal adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia

dalam hubungan satu sama lain baik yang merupakan keseluruhan kelaziman dan

kebiasaan (kesusilaan) yang benar-benar hidup di masyarakat adat karena dianut

dan dipertahankan oleh anggota-anggota masyarakat itu, maupun yang merupakan

keseluruhan peraturan-peraturan yang mengenal sanksi atas pelanggaran dan

yang ditetapkan dalam keputusan-keputusan para penguasa adat.

Kebiasaanadalah sistem nilai budaya dan pandangan hidup mengenai apa yang

dianggap bernilai, berharga dan penting di dalam hidup sehingga dapat berfungsi

sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan

(warga masyarakat bersangkutan).

Contoh :

1. Awik-awik adalah hukum adat/kearifan lokal di Nusa Tenggara Barat yang

mengatur tentang pelestarian hutan dan pelanggaran yang terjadi akan

diberikan sanksi berdasarkan musyawarah adat.

2. Leuweung Tutupan adalah hukum adat/kearifan lokal di Banten Kidul yang

mengatur tentang larangan merusak hutan.

Rincian 708: Menurut Saudara, apakah hukum adat atau kebiasaan tersebut

perlu dipertahankan?

Lingkari kode 1 apabila hukum adat atau kebiasaantersebut perlu dipertahankan

dan kode 2 bila tidak perlu dipertahankan. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari

pada kotak yang disediakan.

Rincian 709: Bagaimana pendapat Saudara tentang pentingnya pelestarian

hutan?

Lingkari kode 1 apabila sangat penting atau kode 2 apabila penting atau kode 3

apabila tidak penting. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Rincian 710: Akses ke fasilitas umum (fasum)

Akses ke fasilitas umum adalah kemudahan anggota rumah tangga untuk

mencapai fasilitas umum.

Untuk kantor desa dan/kecamatan, jarak yang diisikan harus kantor desa

dan/kecamatan rumah tangga yang bersangkutan, walaupun jarak kantor

desa dan/kecamatan lain lebih dekat dari rumah tangga

ST2013-SKH.PCS| 63

Kolom (2) : tuliskan perkiraan jarak terdekat dari tempat tinggal ke fasilitas umum

(km). Apabila jaraknya lebih dari 100 km tuliskan 99,99.

Kolom (3) : tuliskan kode 1 s.d 5 tranportasi yang biasa digunakan rumah tangga

menuju fasilitas umum. Bila menggunakan lebih dari 1 transportasi

pilih frekuensi terbanyak, apabila frekuensinya sama maka jawaban

diserahkan kepada responden.

Jika rumah tangga tidak mengakses fasillitas umum yang ada, maka

isian Kolom (3) berkode 5 (tidak menggunakan).

Contoh :

1. Jarak dari tempat tinggal ke SLTA di luar desa sekitar 10 km, sedangkan yang

SLTA yang ada di desa tersebut jaraknya 15 km, maka jarak yang diisikan

dalam kuesioner adalah jarak yang terdekat (10 km) dengan tempat tinggal,

walaupun desanya berbeda.

2. Pak Ngantung tinggal di Kecamatan Nanga Pinoh. Jarak dari tempat tinggal

Pak Ngantung ke kantor Kecamatan Nanga Pinoh sekitar 15 km, sedangkan

jarak ke kantor kecamatan Belimbing hanya 5 km, maka jarak yang diisikan

dalam kuesioner adalah (tetap) 15 km karena secara administrasi Pak

Ngantung tidak bisa akses ke kecamatan Belimbing.

Rincian 710 Kolom 2 tidak boleh kosong

BLOK VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN

Blok ini bertujuan untuk melihat partisipasianggota rumah tangga dalam

kelembagaan dan kegiatan kehutanan.

Rincian 801.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota

kelompok tani hutan binaan Kementerian Kehutanan pada saat

pencacahan?

Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota dan kode

2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang

disediakan.

Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan Kementerian Kehutanan adalah kelompok

masyarakat yang bertujuan untuk menyediakan wadah kebersamaan dalam

mengelola kegiatan sosial ekonomi dan pembinaan sikap kepedulian terhadap

64 |ST2013-SKH.PCS

pembangunan desa serta perlindungan terhadap keberadaan dan kelestarian

hutan, tanah dan air di sekitar lingkungan kehidupan masyarakat.

Penjelasan:

1. Program Kementerian Kehutanan berupa Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat (PHBM), maka anggota masyarakat yang terlibat dalam program

tersebut dapat dikategorikan sebagai anggota KTH.

2. Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terdapat petani yang terikat perjanjian

dengan Perum Perhutani untuk menanam tanaman jati s/d umur 2 tahun di

lahan Perhutani tersebut dan dapat juga mengusahakan tanaman semusim,

dalam istilah lokal petani tersebut dikenal sebagai pesanggem. Maka

pesanggem dapat dikategorikan sebagai anggota KTH.

3. Keterlibatan kelompok tani hutan (KTH) dalam kegiatan kehutanan merupakan

bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan.

Rincian 801.b: Apakah ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat

pelayanan dari kelompok tani hutan binaan Kementerian

Kehutanan selama setahun yang lalu?

Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat

pelayanan dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke

dalam kotak yang disediakan.

Apabila Rincian 801.b berkode 2, langsung ke Rincian 802

Rincian 801.c: Apabila Rincian801.b. berkode 1, jenis pelayanan yang pernah

diterima

Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima

pelayanan berupa sarana produksi atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3

apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa

bimbingan teknis atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila ada anggota

rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa bantuan modal atau kode

6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah

menerima pelayanan lainnya dan tuliskan atau kode 8 apabila tidak.Tuliskan kode

yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

Rincian 802a: Apakah ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan

pelestarian hutan?

Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan

pelestarian hutan dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang

dilingkari ke dalam kotak yang disediakan.

ST2013-SKH.PCS| 65

Apabila Rincian 802.a berkode 2, langsung ke Blok IX.

Kegiatan kehutanan yang dimaksud adalah kegiatan yang positif dalam bidang

pelestarian hutan.

Rincian 802.b: Apabila Rincian 802.a berkode 1, jenis kegiatan pelestarian

hutan apa saja yang dilakukan:

Lingkari kode 1 apabila kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan adalah

pencegahan kebakaran kawasan hutan atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3

apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah penyuluhan yang

berhubungan dengan pelestarian hutan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5

apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah kegiatan reboisasi atau

kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila kegiatan pelestarian hutanyang

dilakukan adalah pembibibitan tanaman keras atau kode 8 apabila tidak. Lingkari

kode 1 apabila kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan adalah pelestarian

sumber daya hutan atau lingkari kode 2 apabila tidak.Lingkari kode 3 apabila

kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah kegiatan lainnya dan tuliskan atau

kode 4 apabila tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Pencegahan kebakaran kawasan hutancontohnya dengan memberikan informasi

kepada masyarakat di sekitar hutan untuk tidak melakukan pembakaran dalam

pembukaan lahan.

Penyuluhan yang berhubungan dengan pelestarian hutancontohnya

memberikan penerangan kepada masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan

hutan untuk mempertahankan kawasan hutan seperti tidak melakukan

perambahan, penebangan liar, dll.

Kegiatan reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul.

Pelestarian sumber daya hutan adalah menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

Contohnya tidak melakukan perburuan hewan/tumbuhan yang dilindungi,

mencegah pencemaran sungai di hutan, dll.

BLOK IX. KETERANGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA

Blok ini bertujuan untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan

rumah tangga selama tiga tahun terakhir.

66 |ST2013-SKH.PCS

Rincian 901: Penilaian Saudara tentang perkembangan tingkat kesejahteraan

rumah tangga selama 3 tahun terakhir

Penilaian terhadap perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga adalah

penilaian responden terhadap kesanggupan dan kemampuan memenuhi

kebutuhan rumah tangganya selama 3 tahun terakhir. Penilaian tingkat

kesejahteraan meliputi: lebih baik, sama saja, dan lebih buruk.

Lebih baik apabila dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami kenaikan tingkat

kesejahteraan.

Sama saja apabila dalam kurun waktu 3 tahun tingkat kesejahteraan tidak

mengalami perubahan.

Lebih buruk apabila dalam kurun waktu 3 tahun tingkat kesejahteraan mengalami

penurunan.

Catatan:

- Untuk rumah tangga yang baru pertama kali melakukan kegiatan pengeluaran

untuk pendidikan atau tidak ada anggota rumah tangga yang bersekolah,

Rincian 901d berkode 2.

Rincian 901.a: Pendapatan rumah tangga

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban

responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada

kolom (5).

Pendapatan rumah tangga adalah seluruh penghasilan/penerimaan berupa uang

atau barang dari semua anggota rumah tangga yang diperoleh baik yang berupa

upah/gaji, pendapatan dari usaha rumah tangga, pendapatan/penerimaan lainnya,

maupun penerimaan transfer.

Rincian 901.b: Konsumsi rumah tangga untuk makanan (beras, lauk-pauk,

sayuran, gula, teh, kopi, dll)

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban

responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada

kolom (5).

Penilaian konsumsi rumah tangga untuk makanan terdiri dari:

1. Kualitas makanan pokok (beras, jagung, ketela pohon, dll.)

Makanan pokok adalah komoditas makanan yang biasanya dikonsumsi sehari-hari

oleh rumah tangga seperti: beras, jagung, ketela pohon, atau sagu. Jenis/kualitas

ST2013-SKH.PCS| 67

konsumsi makanan pokok dapat dilihat dari perubahan kualitas makanan pokok

yang dikonsumsi atau penggantian jenis makanan pokok.

Contoh:

1. Apabila rumah tangga mengganti kualitas beras yang baik ke kualitas yang

lebih rendah, maka kode yang diisikan adalah kode (1) lebih buruk.

2. Apabila rumah tangga mengganti beras menjadi jagung atau ketela pohon,

maka kode yang diisikan adalah kode (1) lebih buruk.

2. Kualitas/variasi lauk-pauk rumah tangga

Kualitas konsumsi lauk-pauk dilihat dari perubahan kualitas lauk-pauk yang

dikonsumsi, variasi atau penggantian jenis lauk-pauk yang dikonsumsi.

Contoh:

1. Rumah tangga mengganti ikan asin karena tidak sanggup membeli ikan

segar dan sebaliknya.

2. Variasi (tambahan/pengurangan) jenis lauk-pauk dan sebaliknya.

Rincian 901.c: Konsumsi rumah tangga untuk non makanan (pakaian,

perumahan, dll)

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban

responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada

kolom (5).

Penilaian konsumsi rumah tangga untuk non makanan terdiri dari:

1. Kemampuan membeli pakaian

Kemampuan membeli pakaian anggota rumah tangga ditinjau dariharga dan

mutu pakaian, misalnya: harga pakaian tejangkau, mutu pakaian baik.

2. Keadaan rumah

Keadaan rumah ditinjau dari kualitas rumah dan perubahan kualitas rumah.

Contoh: Mengganti lantai tanah menjadi keramik, mengganti atap sirap ke

genteng.

3. Penggunaan alat komunikasi

Kemampuan membeli alat komunikasi oleh anggota rumah tangga ditinjau dari

kuantitas dan kualitas.

4. Kemampuan melakukan piknik keluarga

Kemampuan melakukan piknik keluarga adalah kesempatan keluarga

melakukan piknik/rekreasi/berlibur dengan keluarga maupun rumah tangga lain.

68 |ST2013-SKH.PCS

Kemampuan ditinjau pula dan segi ekonomi misalnya biaya transportasi

terjangkau, fasilitas kendaraan memadai. Menjenguk keluarga yang sakit tidak

termasuk piknik.

Rincian 901.d: Pendidikan

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban

responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada

kolom (5).

Pendidikan termasuk kemudahan menyekolahkan anggota rumah tangga.

Kemudahan menyekolahkan anggota rumah tangga dilihat dan segi ekonomi

maupun non-ekonomi, misalnya: biaya pendaftaran terjangkau, iuran-iuran sekolah

terjangkau, buku dan alat tulis dan seragam sekolah yang biasanya diwajibkan

membeli melalui sekolah harganya tidak terlalu mahal dibandingkan bila rumah

tangga membeli sendiri. Jarak ke sekolah relatif dekat, peraturan sekolah tidak

kaku, pembatasan kuota dan sistem rayon jelas atau terbuka, dan prosedur

penerimaan murid baru tidak berbelit-belit.

Rincian 901.e: Kesehatan

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban

responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada

kolom (5).

Tingkat kesejahtaraan dilihat dari sisi kesehatan mencakup:

1. Keadaan kesehatan anggota rumah tangga

Kesehatan anggota rumah tangga menyangkut kondisi kesehatan dari seluruh

anggota rumah tangga dilihat dari frekuensimengalami gangguan kesehatan,

baik gangguan penyakit menular (kronis) maupun gangguan kesehatan lainnya

yang dapat mengganggu aktivitasnya.

2. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dan KB.

Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan antara lain menyangkut

masalah pelayanan, misalnya: prosedurnya tidak berbelit-belit, penanganannya

cepat, pelayanan memuaskan, obat-obatan mudah diperoleh, akomodasi ruang

rawat jalan maupun rawat inap memadai sesuai dengan tarifnya.

Kemudahan dalam mendapatkan alat KB (bagi yang pernah/sedang mengikuti

program KB) adalah kemudahan ditinjau dan segi ekonomi dan non ekonomi,

misalnya: harganya terjangkau, mudah diperoleh baik di klinik KB maupun di

apotik/toko obat terdekat termasuk kemudahan dalam mendapatkan konsultasi

ST2013-SKH.PCS| 69

KB, misalnya: biaya konsultasi terjangkau, jarak ke tempat konsultasi KB relatif

dekat.

3. Kemampuanmembeli obat-obatan generik (farmasi)

Kemampuan membeli obat-obatan ditinjau dari segi ekonomi dan non ekonomi,

misalnya: harga obat terjangkau, obat-obatan tersedia di apotik/toko obat

maupun warung terdekat. Obat-obatan generik (farmasi), seperti: OBH, OBP,

amoxylin.

Rincian 902: Dimanakah biasanya melakukan pengobatan apabila ada

anggota rumah tangga yang sakit?

Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 fasilitas pelayanan kesehatan yang biasanya

dikunjungi responden sewaktu sakit. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Sakit adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan/kejiwaan,

baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan, kriminal, atau hal lain.

Terganggu adalah tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara normal

(bekerja, sekolah, dan lain-lain) sebagaimana biasanya karena sakit tersebut.

Contoh:

1. Pegawai/karyawan yang tidak masuk bekerja karena sakit; atau yang masih

tetap bekerja, tetapi tidak dapat bekerja dengan baik; atau tidak dapat bekerja

dengan kapasitas penuh seperti biasa.

2. Anak sekolah yang tidak dapat mengikuti pelajaran/tidak masuk sekolah.

3. Ibu rumah tangga yang tidak dapat melakukan pekerjaan seperti yang biasa

dilakukan sehari-hari.

4. Anak kecil yang tidak dapat bermain seperti biasanya.

RS Pemerintah adalah RS milik pemerintah pusat (misal RSCM/RSUP Dr. Cipto

Mangunkusumo), pemerintah daerah (misal RSU Labuang Baji), TNI (misal

RSPAD), ataupun BUMN (misal RS Pertamina).

RS Swasta adalah RS yang dimiliki oleh perorangan maupun perusahaan yang

berbadan hukum (PT, yayasan, dll)

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelayanan kesehatan

milik pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan

masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan.

70 |ST2013-SKH.PCS

Poliklinik adalah tempat pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak menginap

yang dikelola oleh swasta, perusahaan, yayasan, TNI atau berbagai

Departemen/BUMN.

Praktek dokter adalah praktek dokter pribadi/perorangan, baik dokter umum,

dokter gigi, maupun dokter spesialis. Tempat praktek bisa saja dilakukan di rumah

sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, atau klinik yang biasanya dilakukan di

luar jam kerja dokter tersebut.

Praktek petugas kesehatan adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan

oleh perawat atau bidan; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas,

puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik.

Praktek pengobatan tradisional adalah praktek pelayanan kesehatan alternatif

yang dilakukan oleh dukun/tabib/sinse, termasuk pula pelayanan akupunktur, pijat

refleksi, paranormal, radiestesi (biasanya menggunakan alat seperti bandul).

Catatan:

1. Dokter yang sakit kemudian mengobati dirinya sendiri dianggap sebagai

berobat ke praktek dokter, walaupun dokter tersebut tidak bekerja sebagai

dokter, melainkan misalnya sebagai aktor/aktris.

2. Seorang isteri yang pergi ke dokter praktek menceritakan penyakit suaminya,

kemudian sang dokter memberi obat atau petunjuk penanganannya, maka

dalam hal ini sang suami dicatat dalam kategori berobat ke praktek dokter.

3. Perawat yang sakit kemudian mengobati dirinya sendiri dianggap sebagai

berobat ke praktek petugas kesehatan.

4. Bila berobat jalan ke dokter akupuntur catat sebagai dokter praktek.

5. Bila anggota rumah tangga berobat ke luar negeri, dianggap berobat ke RS

swasta atau praktek dokter.

Mengobati sendiri adalah upaya oleh anggota rumah tangga dengan melakukan

pengobatan sendiri tanpa datang ke tempat fasilitas kesehatan atau memanggil

dokter/petugas kesehatan ke rumahnya (misal minum obat modern, jamu, kerokan,

kompres, kop, pijat) agar sembuh atau menjadi lebih ringan keluhan kesehatannya.

Tidak diobati adalah apabila anggota rumah tangga yang sakit tidak melakukan

usaha untuk mengobati penyakitnya.

ST2013-SKH.PCS| 71

Rincian 903 : Jika ada anggota rumah tangga yang masih sekolah {Blok IV

Kolom (6) ada yang berkode 2}, jenis pengeluaran yang

dianggap paling memberatkan:

Lingkari salah satu kode 1 s.d 4, jenis pengeluaran yang dianggap paling

memberatkan oleh responden dan lingkari kode 0 apabila tidak ada pengeluaran

yang memberatkan. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Pengeluaran untuk sekolah seperti bayaran/iuran sekolah, buku dan alat tulis,

sumbangan, serta biaya lainnya seperti biaya untuk pembelian seragam sekolah,

jajan, dan transportasi.

BLOK X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM

SELAMASETAHUN YANG LALU

Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai pemanfaatan

hasil hutan oleh rumahtangga.

Rincian 1001 : Keterangan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa

liar

Kolom (2) : Tanyakan apakah ada anggota rumah tangga yang

melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar

untuk setiap Rincian di kolom (1). Isikan kode 1 apabila ada

anggota rumah tangga yang melakukan pemungutan hasil

hutan/penangkapan satwa liar dan kode 2 apabila tidak.

Kolom (3) : Merupakan satuan jenis pemungutan hasil

hutan/penangkapan satwa liar.

Kolom (4) : Apabila kolom (2) berkode 1, tuliskan volumenya selama

setahun yang lalu.

Kolom (5) s.d. (7): Apabila kolom (2) berkode 1, tuliskan persentase penggunaan

dari pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar pada

kolom(5) untuk konsumsi sendiri, kolom (6) untuk dijual, dan

kolom (7) untuk lainnya.

Jika salah satu Kol. (5) s.d. (7) ada isian, maka penjumlahan Kol. (5) + Kol. (6)

+ Kol. (7) harus 100 persen.

Dikonsumsi sendiri; apabila pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar

digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

72 |ST2013-SKH.PCS

Dijual apabila pemungutan hasilhutan/penangkapan satwa liar sebagian atau

seluruhnya dijual oleh rumah tangga.

Lainnya apabila pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar sebagian atau

seluruhnya tidak dikonsumsi maupun dijual oleh rumah tangga, seperti: diberikan

kepada pihak lain, hilang, atau belum digunakan.

Contoh:

Rumah Tangga Ibu Ria terpilih sampel SKH 2014. Selama setahun yang lalu Ibu

Ria memungut kayu bakar di hutan sebanyak 5 m3. Dari kayu bakar yang dipungut

tersebut sebanyak 2 m3 dipakai sendiri, 2 m

3 dijual ke pasar, 0,5 m

3 diberikan

kepada tetangganya, dan 0,5 m3 disimpan sebagai persediaan. Pengisian Daftar

ST2013-SKH.S Blok X Rincian 1 baris kayu bakar kolom (5), (6), dan (7) adalah:

(1) (5) (6) (7)

1. kayu bakar

Kolom (8) : Apabila kolom (2) berkode 1, tanyakan kecenderungan hasil hutan

selama 3 tahun terakhir. Tuliskan salah satu kode 1 s.d 4 pada

masing masing rincian.

Apabila Rincian 1001 Kolom (2) semua berkode 2, maka langsung ke Rincian 1003.

Rincian 1002: Apabila Rincian 1001 Kolom (2) ada yang berkode 1, jarak

terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/

penangkapan satwa liar: ................... (km)

Tuliskan jarak terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/penangkapan

satwa liar dalam kilometer, satu angka di belakang koma sesuai dengan jawaban

responden.

Rincian 1003.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha

memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan?

Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha

memanfaatkanwisata alam dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode

yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.

4 0 4 0 2 0

ST2013-SKH.PCS| 73

Usaha memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan adalah suatu usaha yang

berkaitan dengan wisata alam di kawasan hutan, seperti:penjualan cendera mata,

jasa persewaan sarana wisata, jasa pemandu wisata, jasa akomodasi/restoran/

rumah makan, dan jasa lainnya.

Rincian 1003.b: Apabila Rincian 1003.a berkode 1, usaha apasaja yang

dilakukan:

Lingkari kode 1 apabila usaha yang dilakukan adalah penjualan cindera mata atau

kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa

persewaan sarana wisata atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila usaha

yang dilakukan adalah jasa pemandu wisata atau kode 6 apabila tidak. Lingkari

kode 7apabila usaha yang dilakukan adalah jasa akomodasi/restoran atau kode

8apabila tidak. Lingkari kode 1 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa lainnya

atau kode 2 apabila tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

telah disediakan.

BLOK XI. SUMBER PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA SELAMA

SETAHUN YANG LALU

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai sumber

pendapatan/penerimaan rumah tangga, status pekerjaan, dan sumber pendapatan

yang utama selama setahun yang lalu.

Rincian 1101: Jenis lapangan usaha/pekerjaan dan statusnya:

Cara Pengisian:

Kode Usaha 01 s.d 15:

Lingkarilah salah satu kode di kolom (3) atau kolom (4) sesuai dengan status

pekerjaan, atau lingkari keduanya apabila selama setahun yang lalu ada anggota

rumah tangga yang memperoleh pendapatan lebih dari satu status pekerjaan untuk

masing-masing lapangan usaha/pekerjaan pada Kolom (2).

Tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang disediakan.

Apabila kode 1 dan 2 dilingkari untuk lapangan usaha/pekerjaan yang sama, maka

jumlahkan kode-kode tersebut dan tuliskan kode 3 ke kotak yang disediakan pada

kolom (5).

74 |ST2013-SKH.PCS

Usaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau jasa yang

bertujuan untuk sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh

pendapatan/keuntungan dengan menanggung resiko.

Buruh/Karyawan adalah orang yang bekerja pada pihak lain baik perorangan

maupun perusahaan dan mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun

barang.

Sumber Pendapatan menurut sub sektor:

Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memungut/mengambilhasil hutan

seperti: kayu, getah, kulit kayu, buah-buahan, rumput, rotan, tumbuhan obat,

gaharu.

Penangkapan satwa liar adalah suatu kegiatan yang meliputi berburu/menangkap

satwa liar.

Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk

memelihara atau menangkar satwa/tumbuhan liar yang masih mempunyai sifat-sifat

liar dan yang hidup bebas, baik satwa atau tumbuhan liar tersebut hidup di darat,

air, maupun udara.

Budidaya tanaman kehutanan meliputikegiatan pembenihan, penanaman,

pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman kehutanan.

Pemanfaatan wisata alam meliputi kegiatan jasa pemandu wisata, penyewaan

sarana wisata, penjualan cenderamata dan lainnya. Jasa lingkungan termasuk

usaha pemanfaatan wisata alam.

Usaha padi/palawija adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman

padi/palawija dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau

memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.

Usaha hortikultura adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman

hortikultura (sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias)

dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh

pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.

Usaha perkebunan adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman

perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau

memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.

Usaha peternakan adalah kegiatan budidaya (pemeliharaan) ternak unggas,

dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh

pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.

ST2013-SKH.PCS| 75

Ternak/unggas meliputi hewan ternak besar, hewan ternak kecil, unggas, lebah,

ulat sutera, untuk diambil hasilnya termasuk usaha pembibitan.

Hewan ternak besar meliputi sapi, sapi perah, kerbau, dan kuda.

Hewan ternak kecil meliputi kambing, domba, babi, dan kelinci.

Ternak unggas meliputi ayam kampung, ayam ras, itik manila, aneka ternak, antara

lain angsa, burung puyuh, burung merpati, kalkun, dan sebagainya.

Usaha Perikanan terdiri dari:

Usaha budidaya ikan adalah kegiatan pembenihan atau pembesaran ikan yang

dilakukan di kolam/sawah, tambak air payau, perairan umum (sungai, danau,

waduk, dan rawa yang bukan milik perseorangan), dan laut, dengan tujuan

sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh

pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.

Usaha penangkapan ikan adalah kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di

perairan umum (sungai, danau, waduk, dan rawa yang bukan milik perseorangan),

dan laut, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau

memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Ikan yang ditangkap,

seperti ikan, udang, kepiting, kerang, mutiara, rumput laut, bunga karang, ubur-

ubur, dan lain-lain.

Usaha jasa pertanian adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak

seperti melayani usaha di bidang pertanian tanaman pangan/kehutanan,

peternakan, perikanan darat/laut dan kehutanan.

Penjelasan:

a. Jasa pertanian tanaman pangan/kehutanan meliputi pengolahan lahan,

penanaman, pemupukan, pengendalian jasad pengganggu, pemanenan, dan

pasca panen.

b. Jasa peternakan meliputi pelayanan kesehatan ternak, pemacekan ternak,

penetasan telur, dan pelayanan peternakan lainnya.

c. Jasa perikanan meliputi pengolahan lahan, penebaran benih, pengendalian

jasad pengganggu, pemanenan, pasca panen, penebaran benih, pemberian

pakan, persiapan lelang, sortasi, dan gradasi serta uji mutu.

d. Jasa kehutanan meliputi penebangan dan atau penanaman pohon.

76 |ST2013-SKH.PCS

Penggalian/penambangan adalah kegiatan pengambilan hasil bumi yang

biasanya dilakukan dengan cara menggali atau menambang baik dilakukan sendiri

maupun kelompok/bersama seperti batu bara, pengeboran minyak lepas pantai,

pasir, dan sebagainya.

Industri/kerajinan adalah kegiatan pengubahan bahan baku/setengah jadi atau

dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya termasuk usaha

pengolahan hasil pertanian dan jasa industri/kerajinan.

Perdagangan/hotel/restoran/rumah makan adalah kegiatan jual beli suatu barang

atau jasa termasuk juga usaha restoran/rumah makan dan minuman, klub malam,

jasa boga (catering), restorasi di kereta api, kafetaria, kantin, warung/kedai,

penginapan/hotel serta jasa perdagangan.

Angkutan adalah kegiatan/lapangan usaha pengangkutan usaha pengangkutan

atau penumpang dengan angkutan darat, laut, danau, kanal serta angkutan udara

termasuk juga jasa angkutan, pengepakan dan pengiriman barang, keagenan/biro

perjalanan.

Pergudangan adalah kegiatan/lapangan usaha penggudangan dengan fasilitas-

fasilitasnya seperti penyimpanan barang dalam kamar/ruangan pendingin (cold

storage) dan gudang-gudang barang.

Komunikasi adalah kegiatan/lapangan usaha pelayanan komunikasi untuk umum,

baik melalui pos, telepon, telegraph/telex atau hubungan radio.

Sektor lain adalah segala macam kegiatan dari perorangan, badan/lembaga yang

tidak tercakup dalam salah satu sektor diatas, ataupun yang tidak atau belum jelas

batasannya. Misalnya sewa, kontrak.

Sewa adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil menyewakan rumah/lahan yang

bukan berupa usaha rumah tangga misalnya menyewakan lahan pertanian, rumah

dan sebagainya) termasuk bagi hasil lahan pertanian milik sendiri yang diusahakan

oleh pihak lain.

Kontrak adalah nilai pembayaran dari suatu barang yang diterima oleh pemilik

barang. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur

menurut persetujuan kedua belah pihak dan pada akhir masa perjanjian bisa

diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru.

ST2013-SKH.PCS| 77

Kode usaha 16 : Pendapatan dan penerimaan lainnya (pensiun, transfer,

bunga, bagi hasil, dll)

Lingkarilah kode 0 apabila ada anggota rumah tangga yang menerima uang/

barang/jasa sebagai pendapatan/penerimaan lain selama setahun yang lalu.

Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Uang pensiun adalah uang yang diterima secara teratur dari pemerintah/swasta

sebagai balas jasa yang pembayarannya ditangguhkan, dimaksudkan sebagai

jaminan hari tua.

Nilai transfer yang dimasukkan pada Rincian ini apabila rumah tangga ini

menerima transfer dari pihak lain.

Transfer yang diterima dapat berupa penerimaan kiriman, biaya anggota rumah

tangga yang mondok, beasiswa, warisan, dan sumbangan.

Rincian 1102.a : Sumber pendapatan/penerimaan utama(salah satu dari kode

01-16): .............

Tanyakan sumber pendapatan/penerimaan yang utama dan tuliskan pada tempat

yang disediakan.

Rincian 1102.b: Status pekerjaan yang menghasilkan pendapatan/penerimaan

utama (salah satu kode 0 s.d. 2):

Sumber pendapatan/penerimaan utama adalah sumber pendapatan/penerimaan

terbesar atau yang paling menunjang dari seluruh pendapatan rumah tangga

tersebut.

Berdasarkan sumber-sumber pendapatan rumah tangga dari kolom (1) kode 01-16

yang kolom (5) nya terisi, tanyakan sumber pendapatan yang utama dan tuliskan

pada tempat yang disediakan. Pindahkan kode sumber pendapatan/penerimaan

utama ke tempat yang disediakan pada Rincian 1102a dan kode status pekerjaan

utama diisikan pada Rincian 1102b. Apabila salah seorang anggota rumah tangga

disamping berusaha juga bekerja sebagai buruh/karyawan {kolom (5) berkode 3}

maka yang diisikan di rincian ini adalah statusnya yang utama (kode 0 s.d. 2).

Rincian 1103: Berapa persen (%) sumbangan pendapatan dari usaha

pemungutan hasil hutan/ penangkapan satwa liar terhadap

total pendapatan rumah tangga

{ Rincian 1101 kode usaha 01 Kolom (5) berkode 1 atau 3}:

Lingkari kode 1 s.d 5 yang sesuai dengan persentase sumbangan pendapatan dari

usaha {kolom (5) berkode 1 atau 3} pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa

78 |ST2013-SKH.PCS

liar (Rincian 1101 kode usaha 01) terhadap total pendapatan rumah tangga

berdasarkan jawaban responden. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada

kotak yang disediakan.

BLOK XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA

Blok ini bertujuan untuk mencatat seluruh pengeluaran riil termasuk

produksi sendiri rumah tangga, yang dibagi menjadi 3 kelompok pengeluaran yaitu:

1. Pengeluaran konsumsi makanan.

2. Pengeluaran konsumsi bukan makanan.

3. Pengeluaran lainnya.

Jumlah seluruh pengeluaran rumah tangga dicatat di blok ini. Pengeluaran

konsumsi makanan dan bukan makanan yang dimasukkan ke daftar adalah

pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga/anggota rumah tangga saja, tidak

termasuk pengeluaran untuk keperluan usaha rumah tangga, atau yang diberikan

kepada pihak/orang lain. Untuk konsumsi makanan, yang dicatat adalah nilai

makanan yang betul-betul telah dikonsumsi selama seminggu yang lalu. Untuk

konsumsi bukan makanan konsep yang dipakai adalah konsep penyerahan, yaitu

yang dibeli/diperoleh dari pihak lain, asalkan tujuannya untuk kebutuhan rumah

tangga. Sedangkan pengeluaran lainnya adalah pengeluaran rumah tangga yang

bukan merupakan pengeluaran konsumsi seperti: transfer keluar, membayar

hutang, dan membayar arisan.

Beberapa contoh jenis pengeluaran lainnya adalah:

1. Makanan yang diberikan kepada pekerja yang membantu dalam suatu usaha

rumah tangga, atau untuk pekerja bukan anggota rumah tangga;

2. Perabot atau perlengkapan yang dibeli untuk keperluan toko/warung atau usaha

lainnya;

3. Barang yang dibeli untuk diberikan sebagai hadiah atau dikirimkan kepada pihak

lain yang bukan anggota rumah tangga.

1201. PENGELUARAN KONSUMSI MAKANAN SELAMA SEMINGGU YANG

LALU (BERASAL DARI PEMBELIAN,DAN PRODUKSI SENDIRI)

Rincian ini bertujuan untuk mencatat semua konsumsi makanan rumah

tangga selama seminggu yang lalu.

Pengeluaran untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi

rumah tangga selama seminggu yang lalu baik berasal dari pembelian, produksi

ST2013-SKH.PCS| 79

sendiri. Untuk makanan yang berasal dari produksi sendiri atau pemberian, nilainya

harus diperhitungkan sesuai dengan harga pasar setempat. Perlu diperhatikan

bahwa ada kemungkinan responden memberikan keterangan tentang apa yang ia

beli padahal mungkin tidak seluruhnya dikonsumsi, maka yang dicatat hanya yang

benar-benar dikonsumsi oleh anggota rumah tangga selama seminggu yang lalu.

Tujuan dari menanyakan setiap rincian adalah agar tidak ada yang terlewat,

karena jenisnya yang sangat banyak dan sukar untuk diingat satu per satu. Setiap

jenis makanan bisa berasal dari pembelian, dan produksi sendiri.

Rincian a s.d. m :

Tanyakan pengeluaran rumah tangga untuk makanan dan minuman berasal dari

pembelian, produksi sendiri, maupun pemberian seminggu yang lalu. Tuliskan

besarnya pengeluaran makanan dan minuman pokok pada kolom (2).

Pengeluaran konsumsi makanan meliputi:

a. Beras, umbi-umbian, tepung, sagu, biji-bijian, dan sejenisnya;

b. Daging segar, dingin atau beku;

c. Ikan segar, dingin atau beku;

d. Susu, keju dan telur;

e. Minyak dan lemak;

f. Buah-buahan;

g. Sayuran;

h. Selai, madu, coklat dan kembang gula;

i. Produk makanan lainnya (seperti: mie instan, garam, bumbu, kecap, lada,

jahe, dll);

j. Kopi, teh, dan gula;

k. Minuman beralkohol;

l. Makanan dan minuman jadi (biaya untuk makanan dan minuman jadi yang

tidak dikonsumsi di tempat penjualan);

m. Lainnya (tembakau/rokok, sirih, dll);

Rincian n: Jumlah Pengeluaran Makanan (1201a s.d 1201m)

Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1201a s.d 1201m.

1202. PENGELUARAN KONSUMSI BUKAN MAKANAN (BERASAL DARI

PEMBELIAN, DAN PRODUKSI SENDIRI)

Rincian ini bertujuan untuk mencatat berbagai pengeluaran untuk konsumsi

barang bukan makanan. Referensi waktu yang digunakanadalah selama sebulan yang

80 |ST2013-SKH.PCS

lalu dan setahun yang lalu.Barang yang dikonsumsi tersebut dapat berasal dari

pembelian, produksi sendiri maupun dari pemberian.

Tuliskan pada kolom (2) seluruh pengeluaran bukan makanan untuk konsumsi rumah

tangga selama sebulan yang lalu (mulai dari sehari sebelum pencacahan s.d sebulan

sebelumnya, contoh: jika pencacahan pada 6 Juni 2014 maka ”sebulan yang lalu”

dimulai dari 6 Mei 2014 s.d 5 Juni 2014) dan pada kolom (3) untuk pengeluaran selama

setahun yang lalu. (mulai dari bulan pencacahan s.d bulan yang sama tahun

sebelumnya, contoh: jika pencacahan pada 6 Juni 2014 maka ”setahun yang lalu”

dimulai dari bulan Juni 2013 s.d 5 Juni 2014)

Pengeluaran sebulan yang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan

selama sebulan yang lalu.

Pengeluaran setahunyang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan

selama setahun yang lalu.

Jadi, pengeluaran setahun yang lalu mencakup pengeluaran sebulan yang lalu, tetapi

pengeluaran setahunyang lalu belum tentu dikeluarkan dalam periode sebulan yang lalu.

Dalam kasus tertentu, seperti pengeluaran untuk sewa rumah, mungkin tidak

dikeluarkan sebulan yang lalu tetapi tetap diperhitungkan, baik untuk pengeluaran

sebulan yang lalu maupun setahun yang lalu.

Pengeluaran konsumsi non makanan meliputi:

Rincian 1202.a: Pakaian dan alas kaki

Pengeluaran yang dicatat di sini adalah pengeluaran untuk pakaian, tutup kepala, dan

alas kaki. Barang-barang tersebut antara lain adalah pakaian jadi, seragam sekolah,

bahan pakaian, handuk sepatu, ikat pinggang, benang, semir sepatu, upah menjahit,

ongkos binatu, dll.

Rincian 1202.b: Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya

Pengeluaran untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya, meliputi :

1. Perkiraan sewa rumah (milik sendiri, dinas, dan bebas sewa)

2. Sewa rumah dan kontrak rumah

Pengeluaran setahun yang lalu Kolom (3) bukan pengeluaran

sebulan yang lalu Kolom (2) dikalikan 12.

ST2013-SKH.PCS| 81

3. Rekening listrik, rekening telepon, gas, minyak tanah, air, kayu bakar. Untuk

pengeluaran yang memakai rekening, penghitungan pengeluaran bulan lalu bisa

dilihat dari rekening yang sudah dibayar atau yang biasanya dibayar per bulan.

Rincian 1202.b: Perumahan Kolom (2) dan Kolom (3) harus ada isian

Rincian 1202.c: Furnitur, peralatan rumah tangga dan pemeliharaan rutin rumah

Pengeluaran/Biaya Furnitur, peralatan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin

rumah adalah biaya yang dikeluarkan untuk:

- Furnitur (pembelian dan atau perbaikan ringan: meja, kursi, tempat tidur, lemari

pakaian, lemari pajang, rak pajang, kaca/cermin, lemari makan, tempat tidur bayi,

dll.);

- Peralatan rumah tangga (pembelian dan atau perbaikan ringan: mesin jahit, lemari

es, kipas angin, mesin cuci, AC, dll.), perabotan rumah tangga (kasur, bantal, taplak,

sprei, asbak, sarung bantal, selimut, tikar, gorden, permadani, dll.), Perkakas rumah

tangga (seterika, sapu, gunting, pisau, golok, cangkul, gergaji, vacum cleaner,

gantungan baju, alat solder, dll.).

- Pemeliharaan rutin rumah, yaitu pengeluaran rutin/ringan untuk kegiatan

mencegah terjadinya kerusakan bangunan yang lebih parah dan atau untuk

mempertahankan fungsi bangunan dengan tanpa menambah kapasitas atau

nilainya (seperti: pembelian cat kayu, kapur, cat tembok, genteng, kaca jendela,

engsel, dan sebagainya, termasuk ongkos tukang).

Rincian 1202.d: Kesehatan

Pengeluaran/Biaya kesehatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan

kesehatan seperti ongkos rumah sakit, puskesmas, dokter, obat-obatan,

pemeriksaan kehamilan, biaya KB, biaya melahirkan, biaya imunisasi anak balita

dan lainnya.

Rincian 1202.e: Transportasi

Pengeluaran transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

transportasi/angkutan umum (bis, kereta api, pesawat udara, kapal laut, becak,

uang parkir, karcis tol, dll.). Bila mendapatkan jemputan bis gratis dari kantor, maka

nilai yang dicatat dalam rincian ini diperkirakan dengan tarif angkutan umum yang

paling murah.

82 |ST2013-SKH.PCS

Rincian 1202.f: Komunikasi

Pengeluaran komunikasi adalah biaya untuk pos dan telekomunikasi yang terdiri atas

rekening telepon rumah, pulsa HP, nomor perdana, kartu telepon/telepon umum/wartel,

pos (wesel, materai, perangko, dll.), dan lainnya (warnet, internet, dll.)

Rincian 1202.g: Rekreasi dan Kebudayaan

Pengeluaran/biaya rekreasi dan kebudayaan adalah pengeluaran untuk fasilitas

budaya, rekreasi, dan jasa, diantaranya menonton film di bioskop; perpustakaan,

museum dan seni; serta olahraga dan rekreasi.

Biaya untuk rekreasi tidak termasuk biaya transpor (masuk ke biaya transportasi) dan

pembelian barang untuk rekreasi.

Rincian 1202.h: Pendidikan

Pengeluaran/Biaya pendidikan adalah biaya untuk keperluan pendidikan seperti

uang sekolah/SPP, pendaftaran, iuran-iuran (POMG/BP3), kegiatan pramuka dan

sejenisnya, alat tulis, dan uang kursus, termasuk fotokopi buku pelajaran sekolah.

Rincian 1202.i: Restoran dan Hotel

Pengeluaran/biaya restoran dan hotel adalah biaya untuk makanan dan

minuman jadi yang langsung dikonsumsi/dihidangkan di tempat penjualan, baik

dengan tempat tetap maupun tidak tetap/berpindah-pindah, termasuk diantaranya:

warung, restoran, kedai, kantin, bakso keliling, dan sejenisnya; serta pengeluaran

atas biaya memanfaatkan fasilitas hotel, seperti: menginap, mengadakan

pertemuan atau perayaan, dan sejenisnya. Pengeluaran untuk hotel mencakup

semua jenis hotel, baik yang berbintang maupun yang tidak berbintang serta

berbagai jenis penginapan lainnya seperti losmen, motel, wisma, dan sebagainya

Rincian 1202.j: Bermacam Barang dan Jasa

Pengeluaran untuk bermacam barang dan jasa merupakan biaya untuk barang-

barang seperti pembelian sabun cuci, sabun mandi, alat kecantikan, pembalut

wanita, sikat gigi, kapur barus, fotokopi, foto, kendaraan pribadi (termasuk bahan

bakar untuk kendaraan), perbaikan dan pemeliharaan kendaraan, upah pembantu

rumah tangga, bacaan, pembuatan KTP/SIM, dll.

Rincian 1202.k: Jumlah Pengeluaran Bukan Makanan (1202a s.d 1202j)

Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1202a s.d

1202j, baik untuk sebulan yang lalu Kolom (2) maupun setahun yang lalu Kolom (3).

ST2013-SKH.PCS| 83

1203. PENGELUARAN LAINNYA

Rincian ini bertujuan untuk mencatat berbagai pengeluaran lainnya. Tuliskan

seluruh pengeluaran lainnya selama sebulan yang lalu pada Kolom (2) dan

pengeluaran lainnya selama setahun yang lalu pada Kolom (3).

Rincian 1203.a: Sewa Lahan dan atau Bagi Hasil

Pengeluaran/biaya untuk sewa lahan adalah biaya yang dibayarkan untuk

penggunaan lahan dalam waktu tertentu dari pihak lain dengan besarnya sewa lahan

sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.

Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang.

Lahan milik sendiri dan bebas sewa tidak perlu diperkirakan nilai sewanya.

Pengeluaran/biaya untuk bagi hasil adalah biaya yang dibayarkan untuk pembagian

hasil dari pengolahan lahan antara dua orang atau lebih yang berhak atas lahan

dan yang mengolah lahan itu.

Rincian 1203.b: Transfer keluar (seperti: mengirim uang, memberikan beasiswa,

premi asuransi, dll).

Transfer keluar adalah pengeluaran rumah tangga yang diberikan kepada pihak lain

secara cuma-cuma baik dalam bentuk uang maupun barang, misalnya: mengirim uang

untuk anak yang tidak tinggal dalam rumah tangga (berada di tempat lain), untuk orang

tua atau saudara.

Rincian 1203.c: Jumlah Pengeluaran Lainnya (1203a s.d 1203b)

Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1203a s.d 1203b,

baik untuk sebulan yang lalu kolom (2) maupun setahun yang lalu kolom (3).

BLOK XIII. PERIZINAN

Blok ini bertujuan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang mendapat

izin untuk menguasai lahan kawasan hutan dan memungut hasil hutan menurut

jenis serta bentuk izin tersebut.

Rincian 1301.a: Apabila Rincian 502a (menguasai lahan kawasan hutan)

terisi, apakah mendapat izin?

Lingkari kode 1 jika mendapatkan izin untuk menggunakan lahan kawasan hutan

atau lingkari kode 2 jika tidak mendapatkan izin untuk menggunakan lahan

kawasan hutan.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Apabila Rincian 1301.a berkode 2 langsung ke Rincian 1302.

84 |ST2013-SKH.PCS

Rincian 1301.b: Jika Rincian 1301a. berkode 1, siapa yang memberikan izin:

Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 yang memberi izin.Tuliskan kode yang dilingkari

pada kotak yang disediakan.

Jika rumah tangga menguasai lahan kawasan hutan lebih dari satu tempat, maka

lingkari pemberi izin pada lahan yang paling luas.Jika satu lahan ada izin dari

beberapa pihak, maka lingkari kode terkecil.

Rincian 1301.c: Jika Rincian 1301b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan

berupa:

Lingkari kode 1 jika izin yang dimiliki berupa surat izin tertulis atau kode 2 jika

izinnya tidak tertulis. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Izin tertulis dari kepala desa atau lainnya (Perhutani, dll) harus ada surat resmi

yang distempel.

Rincian 1302.a: Apabila Rincian 1101 kode usaha 01 (melakukan pemungutan

hasil hutan/penangkapan satwa liar) Kolom (5) berkode 1 atau

3, apakah mendapat izin?

Lingkari kode 1 jika mendapatkan izin untuk melakukan pemungutan hasil hutan

atau lingkari kode 2 jika tidak.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang

disediakan.

Apabila Rincian 1302.a berkode 2 langsung STOP.

Rincian 1302.b: Jika Rincian 1302.a berkode 1, siapa yang memberikan izin:

Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 yang memberi izin.Tuliskan kode yang dilingkari

pada kotak yang disediakan.

Rincian 1302.c: Jika Rincian 1302.b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan

berupa:

Lingkari kode 1 jika izin yang dimiliki berupa surat izin tertulis atau kode 2 jika

izinnya tidak tertulis. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Izin tertulis dari kepala desa atau lainnya (Perhutani, dll) harus ada surat resmi

yang distempel.

ST2013-SKH.PCS| 85

BLOK XIV. C A T A T A N

Blok ini bertujuan untuk mencatat keterangan yang diperlukan dan

memperjelas isian dalam Daftar ST2013-SKH.S. Periksa keterangan-

keterangan/penjelasan-penjelasan dari blok ini, apakah ada keterangan/informasi

lainnya yang berguna untuk pemeriksaan dan pengolahan.

Lembar ini digunakan untuk mencatat penghitungan dalam wawancara

seperti pada Blok V, X, dan XII.

LEMBAR KERJA

86 |ST2013-SKH.PCS

ST2013-SKH.PCS| 87

1. Berhasilnya suatu pencacahan sangat tergantung pada kemauan, kemampuan

dan ketelitian para petugas lapangan terutama pencacah. Oleh karena itu

sebelum daftar-daftar yang telah diisi diserahkan kepada PMS (petugas

pemeriksa), pencacah harus meneliti lebih dahulu apakah isian-isiannya telah

benar dan tepat diisikan pada kolom-kolom dan rincian-rincian yang sesuai.

2. Pemeriksaan tersebut diatas dimaksudkan agar apabila pencacah (PCS)

masih menemukan kesalahan-kesalahan agar secepatnya diperbaiki, dan

apabila ditemukan suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah

mengadakan kunjungan ulang, lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa

menunggu instruksi PMS.

3. Apabila menemukan hal-hal yang meragukan jangan mengambil keputusan

sendiri, diskusikan dengan PMS agar diperoleh penjelasan.

4. Setelah PCS selesai melakukan pencacahan dan yakin bahwa semua isian

telah diperiksa dengan baik, serahkan semua daftar yang telah diisi kepada

PMS, tetapi bukan berarti bahwa pencacahan telah selesai karena mungkin

pencacah akan diminta PMS untuk melakukan pencacahan ulang apabila

diperlukan.

5. Dengan berakhirnya tugas saudara sebagai pencacah, saudara telah

menyumbangkan dharma bhakti kepada Negara/Pemerintah Republik

Indonesia karena data yang saudara kumpulkan akan sangat bermanfaat bagi

pemerintah untuk perencanaan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Tanpa data yang saudara kumpulkan, pemerintah tidak mungkin dapat

menyusun rencana pembangunan yang sempurna.

BAB

P E N U T U P

7

88 |ST2013-SKH.PCS

L A M P I R A N

REPUBLIK INDONESIA

SENSUS PERTANIAN 2013 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014     

RAHASIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

(1) (2) (3)

1. PROVINSI ACEH

1 1

2. KABUPATEN/KOTA*) ACEH TIMUR

0 5

3. KECAMATAN SERBA JADI

0 8 0

4. DESA/KELURAHAN *) TUALANG

0 0 2

5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN *) PERKOTAAN -1 PERDESAAN -2

2

6. NOMOR BLOK SENSUS 001B

0 0 1 B

7. NOMOR KODE SAMPEL J0100003

J 0 1 0 0 0 0 3  

*) Coret yang tidak sesuai     

BLOK II. REKAPITULASI

1. Jumlah rumah tangga kawasan hutan terpilih

2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai

3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus

4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan

5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai

ST2013-SKH.DSRT 

PROP KAB NKS   

BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH

No. SLS

Nama Satuan Lingkungan

Setempat

Nomor Nomor Urut Nama

Kepala Rumah Tangga Alamat

Hasil Penca- cahan (Kode)

BF BS

Rumah Tangga

Hasil Pemutakhiran

Sampel

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

001 DUSUN 001 001 001 1 ALI SIPAHUTAR DUSUN 1

001 DUSUN 003 003 002 2 BERLIN SITOMORANG DUSUN 1 001 DUSUN 006 007 005 3 MARIHOT MANIHURUK DUSUN 1 001 DUSUN 008 009 006 4 ROSMINA SITORUS DUSUN 1 001 DUSUN 010 011 008 5 MANSKIRIM NAINGGOLAN DUSUN 1 001 DUSUN 011 012 009 6 LAMHOT MANURUNG DUSUN 1 001 DUSUN 018 019 012 7 AMRAN GAJAH DUSUN 1 001 DUSUN 026 027 014 8 RIJAYANTO DUSUN 1 001 DUSUN 032 033 019 9 BAHARUDDIN J DUSUN 1 001 DUSUN 042 043 024 10 SYAHRIAL DUSUN 1

 Kode Kolom (9) : 1 = Berhasil diwawancarai 3 = Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan 2 = Pindah ke luar blok sensus 4 = Menolak diwawancarai

BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS

PENCACAH (PCS) PENGAWAS/PEMERIKSA (PMS)

1. Kode Petugas

0

2. Nama Petugas

3. Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan ………………. s.d ………………. ………………. s.d ……………….

4. Tanda Tangan

 

J 0 1 0 0 0 0 3 1 1 0 5

1

ST2013-SKH.S

REPUBLIK INDONESIA

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014

RAHASIA

I. PENGENALAN TEMPAT

101. Provinsi DI YOGYAKARTA 3 4

102. Kabupaten/Kota *) KULON PROGO 0 1

103. Kecamatan KOKAP 0 8 0

104. Desa/Kelurahan *) HARGOMULYO 0 0

1

105. Klasifikasi Desa/Kelurahan Perkotaan -1 Perdesaan -2 2

106. Nomor Blok Sensus 0 0 2 B

107. Nomor Kode Sampel (NKS) J 0 3 0 0 6 3 2

108. Nomor SLS 0 1 3

109. Nomor Urut Bangunan Fisik 0 0 6

110. Nomor Urut Bangunan Sensus 0 0 6

111. Nomor Urut Rumah Tangga 0 1 5

112. Nomor Urut Sampel 2

113. Nama Kepala Rumah Tangga SUTOPO

114. Nama Pemberi Informasi SUTOPO

115. Nomor Telepon/HP Pemberi Informasi 0812115226233

*) Coret yang tidak perlu.

II. KETERANGAN PETUGAS

Rincian Pencacah (PCS) Pengawas/Pemeriksa (PMS)

(1) (2) (3)

201. K o d e

0 1 3 1

0 1 3 0

202. N a m a WAGIMAN SARTIKA DEWI

203. Tanggal pelaksanaan 2 JUNI 2014 3 JUNI 2014

204. Tanda Tangan

III. KETERANGAN PENCACAHAN

301. Hasil pencacahan: 1. Berhasil dicacah 2. Pindah keluar blok sensus 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan. 4. Menolak diwawancarai

1

Jika Rincian 301 berkode 2, 3, 4, atau 5 : “STOP”

2

IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

No. urut

Nama anggota rumah tangga

Hubungan dengan kepala rumah tangga

(kode)

Jenis

kelamin

1.Lk

2. Pr

Umur

(tahun)

Jika kol (5) ≥ 5 Untuk anggota rumah tangga yang

berumur 10 tahun keatas

Partisipasi sekolah

(kode)

Ijazah/

STTB tertinggi

yang dimiliki

(kode)

Apakah dapat

membaca dan

menulis huruf latin?

1. Ya

2. Tidak

Kegiatan utama

seminggu yang

lalu

(kode)

Kegiatan usaha

kehutanan utama

yang

biasa dilakukan

(kode)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. SUTOPO 1

1

4 8

3

2

1

2

2

2. JAMILAH 2

2

4 0

3

2

1

6

1

3. SENTONO 3

1

2 1

3

4

1

3

0

4. JUWITA 3

2

1 6

2

3

1

5

0

5. DEWI GITA 4

2

2 0

3

4

1

6

0

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Kode Kolom (3): Kode Kolom (6): Kode Kolom (9): Kode Kolom (10):

1. Kepala rumah tangga 1. Tidak/belum sekolah 1. Bekerja di subsektor kehutanan 1. Pemungutan hasil hutan

2. Istri/Suami 2. Masih sekolah 2. Bekerja di sektor pertanian selain 2. Penangkapan satwa liar

3. A n a k 3. Tidak sekolah lagi kehutanan 3. Penangkaran satwa/tumb. liar

4. M e n a n t u 3. Bekerja di sektor lain 4. Jasa penebangan kayu

5. C u c u 4. Sementara tidak bekerja 5. Usaha pembibitan tan. kehutanan

6. Orang tua/mertua Kode Kolom (7): 5. Sekolah 6. Budidaya tanaman kehutanan

7. Famili lain 1. Belum/tidak tamat SD 6. Mengurus rumah tangga 7. Jasa kehutanan lainnya

8. Pembantu rumah tangga 2. Tamat SD/sederajat 7. Lainnya 0. Tidak melakukan keg. Kehutanan

9. Lainnya 3. Tamat SLTP/sederajat 4. Tamat SLTA/sederajat 5. Tamat D1/D2 6. Tamat Akademi/D3 7. Tamat D4/S1 8. Tamat S2/S3

3

V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m2)

Rincian Lahan pertanian Lahan

bukan pertanian Jumlah

Lahan sawah Lahan bukan sawah

(1) (2) (3) (4) (5)

A. Penguasaan lahan

501. Lahan milik sendiri 1 0 0 0

5 0 0

2 0 0

1 7 0 0

502. Lahan yang berasal dari pihak lain

a. Lahan kawasan hutan

1 0 0 0 0

1 0 0 0 0

b. Lahan di luar kawasan hutan

503. Lahan yang berada di pihak lain

5 0 0

5 0 0

504. Lahan yang dikuasai (501 + 502.a + 502.b – 503)

5 0 0

1 0 5 0 0

2 0 0

1 1 2 0 0

B. Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kolom (2) dan (3), R.505 + R.506 + R.507 = R.504}

505. Tanaman kehutanan

506. Tanaman padi dan palawija

5 0 0

5 0 0 0

5 5 0 0

507. Pertanian lainnya

5 5 0 0

5 5 0 0

C. Lokasi lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kolom (2) dan (3), R.508 + R.509 + R.510 = R.504}

508. Dalam desa 5 0 0

5 0 0

1 0 0 0

509. Luar desa dalam kabupaten/kota

1 0 0 0 0

1 0 0 0 0

510. Luar kabupaten/kota

D. Penggunaan lahan kawasan hutan

Rincian 511 s.d 514 terisi apabila Rincian 502.a ada isian

511. Lahan yang dikuasai digunakan untuk :

Jenis penggunaan lahan

1. Ya 2. Tidak

Jika kol (2) berkode 1, Luas lahan yang digunakan

(m2)

(1) (2) (3)

a. Tanaman semusim 1

1 0 0 0 0

b. Tanaman tahunan selain tanaman kehutanan 2

c. Tanaman kehutanan 2

d. Lainnya 2

512. Apabila Rincian 511.a Kolom (2) berkode 1, apakah bertani secara menetap?

1. Ya → langsung ke blok VI 2. Tidak 2

4

V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m2) (LANJUTAN)

513. Keterangan lahan kawasan hutan yang digunakan untuk tanaman semusim :

1 0 0 0 0

1

3

6

2

4

a. Luas baku lahan: ……................…….. m2

b. Jenis tanaman semusim :

1. Padi/palawija : 1. Ya 2. Tidak

2. Hortikultura semusim : 3. Ya 4. Tidak

3. Perkebunan semusim : 5. Ya 6. Tidak

c. Berapa tahun lahan sudah digunakan? ……2…….. tahun

d. Berapa tahun rencana lahan masih akan digunakan? ……4…….. tahun

514. Keterangan lahan yang diusahakan sebelumnya dan sudah ditinggalkan:

1 5 0 0 0

1

3

6

5

2

2

a. Luas baku lahan : …15.000….. m2

b. Jenis tanaman semusim :

1. Padi/palawija : 1. Ya 2. Tidak

2. Hortikultura semusim : 3. Ya 4. Tidak

3. Perkebunan semusim : 5. Ya 6. Tidak

c. Berapa tahun lahan digunakan? ……5…….. tahun

d. Perlakuan terhadap lahan yang ditinggalkan :

1. Dibiarkan saja 2. Ditanami tanaman tahunan

e. Jika Rincian 514.d berkode 2, alasan menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanaman tahunan:

1. Kesadaran sendiri 2. Anjuran pihak lain (orang/lembaga/instansi)

VI. KETERANGAN PERUMAHAN

601. Tipe bangunan rumah :

1. Tidak panggung 2. Panggung 3. Terapung 1

602. Status penguasaan tempat tinggal :

1. Milik sendiri 3. Sewa 5. Dinas

2. Kontrak 4. Bebas sewa 6. Lainnya

1

603. Luas lantai : 90. m2 9 0

604. Jenis lantai terluas :

1. Keramik/ubin 3. Kayu 5. Lainnya

2. Semen/plester 4. Tanah

2

605. Jenis dinding terluas :

1.Tembok 3. Bambu

2.Kayu 4. Lainnya

1

606. Jenis atap terluas :

1.Beton 4. Seng 6. Ijuk/rumbia

2. Genteng 5. Sirap 7. Lainnya

3. Asbes

2

607. Bahan bakar utama yang digunakan rumah tangga selama sebulan yang lalu :

1. Listrik 3. Minyak tanah 5. Arang (kayu/tempurung)

2. Gas/LPG 4. Briket batu bara 6. Kayu bakar

6

608. Apakah selama sebulan yang lalu menggunakan kayu bakar?

1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 610 1

5

VI. KETERANGAN PERUMAHAN (LANJUTAN)

609. a. Apabila Rincian 608 berkode 1, sejak tahun berapa rumah tangga ini mulai menggunakan

kayu bakar? Tahun ........1990............

1 9 9 0

b. Sumber utama kayu bakar yang digunakan :

1. Pembelian 3. Pemungutan di luar hutan

2. Pemungutan di hutan 4. Lainnya

2

c. Rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan : …………4………… m3 4

d. Apakah rumah tangga ini merencanakan penggantian bahan bakar kayu dengan bahan

bakar lain?

1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 609f

1

e. Apabila Rincian 609.d berkode 1, jenis bahan bakar pengganti :

1. Listrik 3. Minyak tanah 5. Arang (kayu/tempurung)

2. Gas/LPG 4. Briket batu bara

2

f. Apabila Rincian 609.d berkode 2, alasan utama tidak merencanakan penggantian bahan

bakar kayu :

1. Mudah diperoleh 3. Sulit mendapatkan bahan bakar lain

1. Harga kayu bakar murah 4. Lainnya

610. a. Sumber penerangan utama yang digunakan rumah tangga:

1. Listrik PLN 3. Petromaks/lampu badai 5. Lainnya

2. Listrik non PLN 4. Pelita/sentir

1

b. Apabila Rincian 610.a berkode 1, berapa daya listrik terpasang:

1. > 2200 watt 3. 1300 watt 5. 450 watt

2. 2200 watt 4. 900 watt 0. Tanpa meteran

5

611. Fasilitas buang air besar yang utama:

1. Sendiri 3. Umum

2. Bersama 4. Tidak ada

2

612. a. Sumber air minum terbanyak yang digunakan:

1. Air dalam kemasan 4. Mata air 6. Air hujan

2. Leding/PAM 5. Air sungai 7. Lainnya

3. Sumur

3

b. Jika 612.a berkode 2 s.d 7, bagaimana kondisi air:

1. Baik 2. Buruk

1

613. Barang yang dikuasai rumah tangga ini (isikan kode 1 jika menguasai, kode 2 jika tidak menguasai)

2

Mobil 1

Radio/tape 2

Antena parabola

2

Mesin cuci 2

Kompor gas

2

Sepeda motor

1

Televisi/VCD 1

Telepon/HP 2

Komputer/laptop 2

Gergaji/chainsaw

VII. KONDISI LINGKUNGAN

701. a. Apakah mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar tempat tinggal?

1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 705

b. Apabila Rincian 701.a. berkode 1, apa fungsi kawasan hutan disekitar tempat tinggal Saudara?

1. Hutan Lindung 3. Hutan Suaka Alam

2. Hutan Produksi 4. Tidak tahu

1

2

6

VII. KONDISI LINGKUNGAN (LANJUTAN)

702. a. Apakah ada batas kawasan hutan?

1. Ada 2. Tidak ada 3. Tidak tahu

1

b. Apabila Rincian 702.a berkode 1, jenis batas kawasan hutan yang diketahui :

1. Pal/tanda batas : 1. Ya 2. Tidak

2. Jalan : 3. Ya 4. Tidak

3. Sungai : 5. Ya 6. Tidak

4. Lainnya : 7. Ya 8. Tidak

1

3

6

8

703. a. Jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan : .6,5 .km 6 , 5 0

b. Jenis jalan/akses yang paling sering digunakan untuk menuju/keluar kawasan hutan:

1. Jalan beraspal 3. Jalan tanah 5. Jalan setapak

2. Jalan diperkeras 4. Sungai 6. Lainnya 3

704. Sumber informasi utama tentang keberadaan kawasan hutan :

1. Lurah/camat 4. Penyuluhan

2. Petugas kehutanan/aparat 5. Papan nama/plang

3. Orang sekitar 6. Lainnya

5

705.a. Apakah ada hutan tegakan di sekitar tempat tinggal Saudara dalam 5 tahun terakhir?

1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Rincian 706

1

b. Apabila Rincian 705.a berkode 1, bagaimana pendapat Saudara tentang kondisi hutan

tersebut sekarang jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya

1. Lebih baik 3. Sama buruk

2. Sama baik 4. Lebih buruk (rusak)

4

c. Apabila Rincian 705.b berkode 4, menurut pendapat Saudara apa yang menyebabkan

kerusakan tersebut?

1. Kebakaran : 1. Ya 2. Tidak

2. Penebangan : 3. Ya 4. Tidak

3. Perambahan : 5. Ya 6. Tidak

4. Penambangan/penggalian : 7. Ya 8. Tidak

5. Lainnya : 1. Ya 2. Tidak

1

3

5

7

2

d. Apabila Rincian 705.c.1 berkode 1, menurut Saudara apa yang menjadi penyebab

kebakaran?

1. Bencana alam : 1. Ya 2. Tidak

2. Pembukaan lahan dengan pembakaran : 3. Ya 4. Tidak

3. Lainnya : 5. Ya 6. Tidak

1

3

6

706. a. Apakah pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun terakhir?

1. Ya, pernah 2. Tidak pernah → langsung ke Rincian 707

1

b. Apabila Rincian 706.a berkode 1, jenis bencana alam yang paling sering terjadi :

1. Banjir 4. Angin topan 6. Kekeringan

2. Tanah longsor 5. Gunung meletus 7. Lainnya

3. Gempa

2

707. Apakah ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaan untuk menjaga kelestarian hutan?

1. Ada 2. Tidak ada

3. Tidak tahu

3

langsung ke Rincian 709

7

VII. KONDISI LINGKUNGAN (LANJUTAN)

708. Menurut Saudara, apakah kearifan lokal/hukum adat/kebiasaan tersebut perlu

dipertahankan?

1. Ya 2. Tidak

1

709. Bagaimana pendapat Saudara tentang pelestarian hutan?

1. Sangat penting 2. Penting 3. Tidak penting 2

710. Akses ke fasilitas umum (fasum)

Kode Kolom (3):

1. Kendaraan umum bermotor

2. Kendaraan umum tidak bermotor 3. Kendaraan pribadi bermotor 4. Kendaraan pribadi tidak bermotor

5. Tidak menggunakan

Jenis fasilitas umum

Perkiraan jarak terdekat dari

tempat tinggal

(km)

Transportasi yang biasa

digunakan rumah tangga

menuju fasilitas umum

(1) (2) (3)

1. Angkutan bertrayek 1 , 5 0

1

2. Puskesmas/poliklinik/polindes 7 , 5 0

1

3. Pasar 0 , 3 0

5

4. Telepon umum/wartel/warnet 7 , 0 0

4

5. SD/sederajat 0 , 8 0

5

6. SLTP/sederajat 1 , 0 0

4

7. SLTA/sederajat 7 , 0 0

1

8. Kantor desa 0 , 5 0

5

9. Kantor kecamatan 7 , 0 0

1

10. Kantor/pos kehutanan 5 , 0 0

1

VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN

801. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota kelompok tani hutan binaan

Kementerian Kehutanan pada saat pencacahan?

1. Ada 2. Tidak ada

b. Apakah ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat pelayanan dari kelompok

tani hutan binaan Kementerian Kehutanan selama setahun yang lalu?

1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Rincian 802

2

2

c. Apabila Rincian 801.b berkode 1, jenis pelayanan yang pernah diterima :

1. Sarana produksi : 1. Ya 2. Tidak

2. Bimbingan teknis : 3. Ya 4. Tidak

3. Bantuan modal : 5. Ya 6. Tidak

4. Lainnya : 7. Ya 8. Tidak

8

VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN (LANJUTAN)

802. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pelestarian hutan?

1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Blok IX

1

1

4

6

8

2

4

b. Apabila Rincian 802.a berkode 1, jenis kegiatan pelestarian hutan apa saja yang

dilakukan :

1. Pencegahan kebakaran kawasan hutan : 1. Ya 2. Tidak

2. Penyuluhan yang berhubungan dengan pelestarian hutan : 3. Ya 4. Tidak

3. Kegiatan reboisasi : 5. Ya 6. Tidak

4. Pembibitan Tanaman Keras : 7. Ya 8. Tidak

5. Pelestarian sumber daya hutan : 1. Ya 2. Tidak

6. Lainnya : 3. Ya 4. Tidak

IX. KETERANGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA

901. Penilaian Saudara tentang perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga selama 3 tahun terakhir:

Uraian

Penilaian Tingkat Kesejahteraan

Kode

Lebih baik Sama saja Lebih buruk

(1) (2) (3) (4) (5)

a. Pendapatan rumah tangga 2 1 3

b. Konsumsi rumah tangga untuk makanan (beras, lauk pauk, sayuran, gula,teh, kopi, dll) 2 1 3

c. Konsumsi rumah tangga untuk non makanan (pakaian, perumahan, dll)

3 1 2

d. Pendidikan 3 1 2

e. Kesehatan 3 1 2

902. Dimanakah biasanya melakukan pengobatan apabila ada anggota rumah tangga yang sakit?

1. Rumah sakit/puskesmas/poliklinik 4. Praktek pengobatan tradisional.

2. Praktek dokter 5. Mengobati sendiri

3. Praktek petugas kesehatan 6. Tidak diobati

5

903. Jika ada anggota rumah tangga yang masih sekolah {Blok IV Kolom (6) ada yang

berkode 2}, jenis pengeluaran yang dianggap paling memberatkan :

1. Bayaran/iuran sekolah 4. Lainnya

2. Buku dan alat-alat tulis 0. Tidak ada

3. Sumbangan

2

9

X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMA SETAHUN YANG LALU

1001. Keterangan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar:

Jenis hasil hutan

Apakah ada anggota rumah

tangga yang melakukan

pemungutan hasil hutan/

penangkapan satwa liar

1. Ya 2. Tidak

Apabila Kolom 2 berkode 1

Satuan Volume

Persentase penggunaan (%) Kecenderungan hasil hutan

selama 3 tahun terakhir

1. Bertambah 2. Tetap 3. Berkurang 4. Habis

Dikonsumsi sendiri

Dijual Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Kayu bakar 1

m3 4

1 0 0

3

b. Kayu pertukangan

m3

c. Getah-getahan

kg

d. Kulit kayu

kg

e. Buah-buahan 1

kg 5

1 0 0

2

f. Biji-bijian

kg

g. Rotan

kg

h. Tumbuhan obat

kg

i. Kayu gaharu

kg

j. Ayam hutan

ekor

k. Babi hutan

ekor

l. Rusa

ekor

m. Satwa liar lainnya 1

ekor 5 0

2 0

8 0

3

n. Anggrek hutan

pohon

o. Tumbuhan liar lainnya

pohon

p. Madu 1

liter 2 0

2 5

7 5

2

q. Jamur

kg

r. Bambu

batang

s. Sarang burung walet

kg

t. Lainnya

Apabila Rincian 1001 Kolom (2) semua berkode 2, maka langsung ke Rincian 1003

1002. Apabila Rincian 1001 Kolom (2) ada yang berkode 1, jarak terjauh dari rumah ke lokasi

pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar : ……..5………... (km) 5 , 0

1003. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha dengan memanfaatkan wisata

alam di kawasan hutan?

1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Blok XI

2

10

X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMA SETAHUN YANG LALU (LANJUTAN)

1003.b. Apabila Rincian 1003.a berkode 1, usaha apa saja yang dilakukan :

1. Penjualan cindera mata : 1. Ya 2. Tidak

2. Jasa persewaan sarana wisata : 3. Ya 4. Tidak

3. Jasa pemandu wisata : 5. Ya 6. Tidak

4. Jasa akomodasi/restoran : 7. Ya 8. Tidak

5. Jasa lainnya : 1. Ya 2. Tidak

\

XI. SUMBER PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA SELAMA SETAHUN YANG LALU

1101. Lapangan usaha/pekerjaan dan statusnya:

Kode usaha

Lapangan usaha/pekerjaan

Status pekerjaan Jumlah Kol. (3) dan (4) yang dilingkari Usaha Buruh/karyawan

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar 2 1

02. Penangkaran satwa/tumbuhan liar 2 1

03. Budidaya tanaman kehutanan 1 2

04. Pemanfaatan wisata alam 1 2

05. Padi/palawija 2 1

06. Hortikultura 2 1

07. Perkebunan 1 2

08. Peternakan 2 1

09. Perikanan 1 2

10. Jasa pertanian 1 2

11. Penggalian/penambangan 1 2

12. Industri/kerajinan 1 2

13. Perdagangan/hotel/restoran/rumah makan 1 2

14. Angkutan, pergudangan, dan komunikasi 1 2

15. Sektor lain 1 2

16. Pendapatan dan penerimaan lainnya (pensiun, bunga, bagi hasil, dll)

1

1102.a. Sumber pendapatan/penerimaan utama (salah satu dari kode 01 – 16) : Padi/palawija

b. Status pekerjaan yang menghasilkan pendapatan/penerimaan utama (salah satu kode 0 s.d 2): Usaha

0 5

1

1103. Berapa persen (%) sumbangan pendapatan dari usaha pemungutan hasil hutan/penangkapan

satwa liar terhadap total pendapatan rumah tangga

{Rincian 1101 kode usaha 01 Kolom (5) berkode 1 atau 3} :

1. < 25 persen 3. 50 – 74 persen 5. 100 persen

2. 25 – 49 persen 4. 75 – 99 persen

2

11

XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA

1201. Pengeluaran konsumsi makanan selama seminggu yang lalu (berasal dari pembelian, produksi sendiri, dan pemberian):

Jenis pengeluaran Seminggu yang lalu

(000 Rp)

(1) (2)

a. Beras, umbi-umbian, tepung, sagu, biji-bijian, dll 1 5

b. Daging segar, dingin atau beku

c. Ikan segar, dingin atau beku 1 0

d. Susu, keju dan telur 1 5

e. Minyak dan lemak 1 0

f. Buah-buahan 3

g. Sayuran 8

h. Selai, madu, coklat dan kembang gula

i. Produk makanan lainnya (seperti: mie instan, garam, bumbu, kecap, lada, jahe, dll) 1 5

j. Kopi, teh dan gula 1 6

k. Minuman beralkohol

l. Makanan dan minuman jadi 2 0

m. Lainnya (tembakau/rokok, sirih, dll) 2 0

n. Jumlah pengeluaran makanan (a + b + c + d + e + f + g + h + i + j + k + l + m) 1 3 2

1202. Pengeluaran konsumsi bukan makanan (berasal dari pembelian, produksi sendiri, dan pemberian)

Jenis pengeluaran Sebulan yang lalu

(000 Rp) Setahun yang lalu

(000 Rp)

(1) (2) (3)

a. Pakaian dan alas kaki

8 0 0

b. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya 2 5 0

3 0 0 0

c. Furniture, peralatan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin rumah

1 0

d. Kesehatan

1 0 0

e. Transportasi 5 0

2 0 0

f. Komunikasi 2 5

3 0 0

g. Rekreasi dan kebudayaan

h. Pendidikan

1 0 0

i. Restoran dan Hotel

j. Bermacam barang dan jasa

k. Jumlah pengeluaran non makanan (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j) 3 2 5

4 5 1 0

12

XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA (LANJUTAN)

1203. Pengeluaran lainnya

Jenis pengeluaran Sebulan yang lalu

(000 Rp) Setahun yang lalu

(000 Rp)

(1) (2) (3)

a. Sewa lahan dan atau bagi hasil

b. Transfer keluar (seperti: mengirim uang, memberi beasiswa, premi asuransi,memberi hadiah, sumbangan, dll)

c. Jumlah pengeluaran lainnya (a + b)

XIII. PERIZINAN

1301.a. Apabila Rincian 502a (lahan kawasan hutan yang dikuasai) terisi, apakah mendapat izin?

1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 1302

1

b. Jika “Ya” (Rincian 1301a berkode 1), siapa yang memberikan izin?

1. Kementerian kehutanan 3. Bupati/Walikota 5. Lurah/Kepala Desa

2. Dinas Kehutanan 4. Camat 6. Lainnya

6

c. Jika Rincian 1301b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa:

1. Tertulis 2. Tidak Tertulis (Lisan) 2

1302.a. Apabila Rincian 1101 kode usaha 01 (melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan

satwa liar) Kolom (5) berkode 1 atau 3, apakah mendapat izin?

1. Ya 2. Tidak → STOP

b. Jika “Ya” (Rincian 1302a berkode 1), siapa yang memberikan izin?

1. Kementerian kehutanan 3. Bupati/Walikota 5. Lurah/Kepala Desa

2. Dinas Kehutanan 4. Camat 6. Lainnya

c. Jika Rincian 1302b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa:

1. Tertulis 2. Tidak Tertulis ( Lisan)

2

XIV. CATATAN

13

LEMBAR KERJA

14

LEMBAR KERJA

Satwaliar 12 ekor dikonsumsi sendiri dan 38 ekor dijual Madu 5 liter di konsumsi sesndiri 15 liter dijual Perkiraan sewa rumah 200 ribu/bulan Tagihan listrik 50 ribu/bulan

15

LEMBAR KERJA

16

LEMBAR KERJA