Upload
ngothien
View
256
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SENSUS PERTANIAN 2013
SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014
PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SKH.PCS)
BADAN PUSAT STATISTIK
KATALOG BPS: 1402033
ST2013-SKH.PCS| iii
KATA PENGANTAR
Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan Sensus Pertanian yang
keenam yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya
dilaksanakan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, dan 2003.
Survei Kehutanan Tahun 2014 (ST2013-SKH) merup akan kegiatan Sensus
Pertanian 2013 Lanjutan. Tujuan utama survei ini adalah untuk memperoleh data
yang rinci mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya rumah tangga yang tinggal
di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Hal ini penting karena kondisi sosial
ekonomi dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan dapat
mempengaruhi keberhasilan program pelestarian hutan.
Buku pedoman ini memuat tata cara dalam melakukan pencacahan
ST2013-SKH yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, cakupan, organisasi
lapangan, jadwal pelaksanaan, konsep definisi, dan tata cara pengisian Daftar
ST2013-SKH.S yang digunakan dalam kegiatan
Keberhasilan pelaksanaan pencacahan ST2013-SKH ini ditentukan oleh
niat, tekad, dan kesungguhan kita semua. Oleh karena itu, para petugas harus
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab dengan
berpegang teguh pada pedoman.
Atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan
pencacahan ST2013-SKH ini diucapkan terima kasih.
Selamat Bekerja.
Jakarta, Februari 2014
Deputi Statistik Bidang Produksi
Dr. Adi Lumaksono M.A.
ST2013-SKH.PCS| v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar belakang ........................................................................ 1
1.2. Landasan hukum .................................................................... 2
1.3. Tujuan ..................................................................................... 2
1.4. Cakupan ................................................................................. 2
1.5. Jenis dokumen ........................................................................ 3
1.6. Metodologi .............................................................................. 3
1.7. Jadwal kegiatan ...................................................................... 6
II. ORGANISASI LAPANGAN ............................................................... 7
2.1. Penanggung jawab pelaksanaan di pusat dan daerah .......... 7
2.2. Petugas pencacah SKH 2014 ................................................ 7
III. TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN ................................ 9
3.1. Tahap pelaksanaan pencacahan ........................................... 9
3.1.1. Pembagian wilayah kerja ............................................ 9
3.1.2. Koordinasi antara PMS dan PCS ................................. 9
3.1.3. Pelaksanaan lapangan ................................................. 10
3.2. Tata cara berwawancara ........................................................ 15
3.3. Tata tertib pengisian daftar ..................................................... 17
3.4. Petunjuk pengisian daftar ....................................................... 17
vi |ST2013-SKH.PCS
IV. DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SKH 2014 ............................ 19
4.1. Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar
ST2013-SKH.DSRT ................................................................ 19
4.2. Konsep dan definisi daftar ST2013-SKH.DSRT .................... 19
4.3. Tata cara pengisian daftar ST2013-SKH.DSRT ..................... 19
V. PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKH.S ............................................. 25
5.1. Keterangan yang dikumpulkan .............................................. 25
5.2. Tata cara pengisian daftar ST2013-SKH.S ........................... 25
VI. PENUTUP ......................................................................................... 85
LAMPIRAN .................................................................................................. 87
ST2013-SKH.PCS| vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Letak desa/kelurahan berdasarkan kedekatan terhadap hutan 5
Gambar 2. Peta Blok Sensus SKH 2014 .................................................... 11
Gambar 3. Gambar alur pencacahan pada BS SKH 2014 ......................... 13
Gambar 4. Gambar alur pencacahan SK 2014 pada BS Kombinasi .......... 14
Gambar 5. Tipe bangunan rumah ............................................................... 48
Gambar 6. Sumur ........................................................................................ 56
Gambar 7. Jalan menuju/keluar kawasan hutan ......................................... 58
ST2013-SKH.PCS| 1
BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan
oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan
tetap.Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan serta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), luas kawasan
hutan dan perairan Indonesia adalah 133,42 juta hektar (Kementerian Kehutanan,
2012).
Berdasarkan data Potensi Desa 2011, tercatat sekitar 23,81 %
desa/kelurahan berlokasi di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Masyarakat yang
tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan memiliki andil yang sangat besar
terhadap pelestarian hutan karena sebagian besar dari mereka secara turun
temurun hidup dan mengetahui secara jelas tentang bagaimana cara mengelola
hutan tanpa merusak dan tanpa mengeksploitasinya. Namun demikian,
perladangan berpindah dan kesadaran masyarakat sekitar hutan terhadap
pelestarian sumberdaya hutan yang rendah sering dianggap sebagai penyebab
utama kerusakan hutan.Oleh karena itu, berbagai program pembangunan yang
dirancang oleh pemerintah untuk memanfaatkan dan mengelola hutan harus
memperhatikan kepentingan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada
hutan.
Untuk mendukung perencanaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program pembangunan subsektor kehutanan diperlukan data dan informasi
mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di dalam dan di
sekitar kawasan hutan. Pada saat ini, data mengenai kehidupan sosial, ekonomi,
dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang disajikan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) bersumber dari Survei Rumah Tangga Kawasan Hutan
Tahun 2004 dan Survei Kehutanan Rakyat Tahun 2010 (SKR 2010). Oleh karena
itu, pada tahun 2014 perlu dilakukan survei sejenis untuk mendapatkan data dan
informasi terbaru melalui Survei Kehutanan Tahun 2014 (SKH2014).
1
ST2013-SKH.PCS| 3
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
2. Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
3. Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik.
4. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi BPS.
5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah.
6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
1.3 Tujuan
Tujuan Survei Kehutanan Tahun 2014 adalah untuk memperoleh data yang
rinci mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya rumah tangga yang tinggal di
dalam dan di sekitar kawasan hutan, yang mencakup:
1. Data tentang profil rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan;
2. Data mengenai penguasaan dan penggunaan lahan serta perladangan
berpindah;
3. Data mengenai keterangan perumahan dan kondisi lingkungan;
4. Data tentang kesejahteraan dan partisipasi rumah tangga terhadap
kelembagaan serta pemanfaatan hasil hutan/wisata alam;
5. Data sumber pendapatan/penerimaan dan pengeluaran rumah tangga;
6. Data perizinan penggunaan lahan kawasan hutan dan pemanfaatan hasil hutan.
1.4 Cakupan
Cakupan Survei Kehutanan Tahun 2014 meliputi semua rumah tangga
terpilih yang berada di desa/kelurahan yang terletak di dalam dan di sekitar
kawasan hutan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali
Provinsi DKI Jakarta.
4 |ST2013-SKH.PCS
1.5 Jenis Dokumen
Jenis dokumen yang digunakan dalam pencacahan SKH 2014 adalah:
1. Sketsa Peta Blok Sensus ST2013-WB (hasil pemutakhiran blok sensus terpilih)
Sketsa peta yang digunakan adalah peta yang telah terisi nomor urut rumah
tangga pertanian hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih
subsektor pada bulan April 2014.
2. Daftar ST2013-SKH.DSRT
Daftar ini berisi identitas rumah tangga terpilih sampel SKH 2014.
3. Daftar ST2013-SKH.S
Daftar ini digunakan untuk mencacah rumah tangga terpilih sampel SKH 2014.
4. Buku Pedoman Pencacah (ST2013-SKH.PCS)
Buku ini memuat aturan dan tata cara pencacahan rumah tangga terpilih di
dalam dan di sekitar kawasan hutan, konsep definisi, dan cara pengisian Daftar
ST2013-SKH.S.
5. Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa (ST2013-SKH.PMS)
Buku ini berisi tentang tata cara pemeriksaan Daftar ST2013-SKH.S.
1.6 Metodologi
1.6.1. Kerangka sampel
Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu:
Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, yaitu daftar blok sensus biasa
dan blok sensus persiapan bermuatan cakupan ST2013 pada desa-desa yang
terletak di kawasan hutan dan diurutkan menurut strata. Identifikasi desa
kawasan hutan diperoleh dari hasil overlay peta kawasan hutan dengan peta
desa. Eligible blok sensus SKH 2014 adalah blok sensus yang memiliki
muatan jumlah rumah tangga 10 atau lebih.
Kerangka sampel untuk pemilihan sampel rumah tangga, yaitu daftar nama
kepala rumah tangga hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus
terpilih subsektor dengan Daftar ST2013-PBS yang diurutkan menurut
ST2013-SKH.PCS| 5
identifikasi rumah tangga tani {Kolom (10)} dan nomor urut rumah tangga hasil
pemutakhiran {Kolom (8)}.
1.6.2. Stratifikasi Blok Sensus
Blok sensus dalam kerangka sampel dikelompokkan menjadi 8 strata
berdasarkan letak desa terhadap kawasan hutan dan fungsi hutan. Stratifikasi ini
dibangun guna menjamin keterwakilan populasi rumah di setiap kawasan hutan.
Terlebih dahulu, setiap desa ditentukan kategorinya menurut fungsi hutan. Setiap
desa hanya masuk ke dalam salah satu strata. Setiap blok sensus yang ada dalam
desa tersebut memiliki kategori yang sama dengan kategori desanya. Selanjutnya,
dilakukan stratifikasi desa/blok sensus sebagai berikut:
Tabel 1. Pembentukan Stratifikasi Desa/Blok Sensus
Hutan
Lindung
Hutan
produksi
Hutan
konservasi
Hutan
campuran
Di tepi Strata 1 Strata 3 Strata 5 Strata 7
Di dalam Strata 2 Strata 4 Strata 6 Strata 8
Berdasarkan skema di atas, terbentuk 8 strata yaitu:
a) Strata 1: blok sensus yang terletak di tepi hutan lindung,
b) Strata 2: blok sensus yang terletak di dalam hutan lindung
c) Strata 3: blok sensus yang terletak di tepi hutan produksi,
d) Strata 4: blok sensus yang terletak di dalam hutan produksi,
e) Strata 5: blok sensus yang terletak di tepi hutan konservasi,
f) Strata 6: blok sensus yang terletak di dalam hutan konservasi.
g) Strata 7: blok sensus yang terletak di tepi hutan campuran,
h) Strata 8: blok sensus yang terletak di dalam hutan campuran.
1.6.3. Prosedur Penarikan Sampel
Metode sampling yang digunakan pada SKH 2014 adalah two-stage
sampling design. Penarikan sampel untuk setiap strata dilakukan secara terpisah
dengan prosedur sebagai berikut:
Jenis Hutan
Letak hutan
6 |ST2013-SKH.PCS
Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus, dipilih sejumlah blok
sensus secara probability proportional to size (pps) sistematik dengan size
jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran.
Tahap kedua,dari kerangka sampel rumah tangga dipilih 10 rumah tangga
secara sistematik sampling, dengan identifikasi rumah tangga pertanian
sebagai implicit stratification.
Penarikan sampel blok sensus dan rumah tangga dilakukan di BPS RI.
Daftar blok sensus terpilih dicantumkan pada Daftar ST2013-SKH.DSBS,
sedangkan daftar rumah tangga terpilih dicantumkan pada Daftar
ST2013-SKH.DSRT.
1.6.4. Nomor Kode Sampel (NKS)
NKS untuk blok sensus terpilih SKH 2014 terdiri dari 8 digit, yaitu:
Digit 1 : menyatakan kode subyek surveinya, yaitu J untuk SKH 2014.
Digit 2-3 : menyatakan kode strata.
Digit 4-8 : menyatakan nomor urut blok sensus dalam 1 kabupaten/kota.
Batas Kawasan Hutan
Gambar 1: Letak desa/kelurahan berdasarkan kedekatan terhadap hutan
: Desa di dalam kawasan hutan
: Desa di tepi kawasan hutan
Kawasan hutan
ST2013-SKH.PCS| 7
1.7 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan SKH 2014
No. Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
1. Persiapan Januari – Februari 2014
2. Workshop Intama
26 Feb – 1 Maret 2014
dan 10 – 13 Maret 2014
3. Pelatihan Instruktur Nasional (Innas) 16 – 21 Maret 2014
4. Pelatihan Instruktur Daerah (Inda) 25 Maret – 1 April 2014
5. Pelatihan Petugas Pemutakhiran oleh Inda 10 – 17 April 2014
6. Pelaksanaan Pemutakhiran Rumah Tangga 21 – 30 April 2014
7. Pengolahan Pemutakhiran 25 April – 5 mei 2014
8. Penarikan Sampel 6 – 11 Mei 2014
9. Pelatihan Petugas Pencacah 12 – 24 Mei 2014
10. Pelaksanaan Lapangan 26 Mei – 7 Juli 2014
11. Pengolahan Juli – Oktober 2014
12. Laporan Angka Sementara November 2014
8 |ST2013-SKH.PCS
BAB
ORGANISASI LAPANGAN
2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Di Pusat Dan Daerah
Pengarahpelaksanaan SKH 2014 secara keseluruhan adalah Kepala
BPS.Ketua merangkap Penanggung jawab bidang teknis untuk kegiatan
pelaksanaan pencacahan adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan
Pejabat Eselon I lainnya sebagai wakil ketua merangkap penanggung jawabsesuai
bidangnya. Koordinator bidang teknis SKH 2014 adalah Direktur Statistik
Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, sedangkan Pejabat Eselon II terkait
lainnya sebagai koordinator sesuai bidangnya.
Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS
Provinsi.Penanggung jawab bidang teknis adalah Kepala Bidang Statistik Produksi,
sedangkan Pejabat Eselon III lainnya sebagai penanggung jawab sesuai
penugasannya.Koordinator bidang teknis SKH 2014 adalah Kepala Seksi Statistik
Pertanian, sedangkan Pejabat Eselon IV terkait lainnya sebagai koordinator sesuai
penugasannya.
Penanggung Jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota adalah
Kepala BPS Kabupaten/Kota.Koordinator bidang teknis adalah Kepala Seksi
Statistik Produksi.Pejabat Eselon IV lainnya sebagai koordinator sesuai
penugasannya.
2.2 Petugas Pencacah SKH 2014
Petugas lapang SKH2014 terdiri dari :
1. Pencacah (PCS).
2. Pengawas/Pemeriksa (PMS).
3. Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)
a. Pencacah (PCS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1. Mengikuti pelatihan pencacah.
2. Mengenali dengan baik blok sensus terpilih SKH yang harus dicacahnya.
2
ST2013-SKH.PCS| 9
3. Melakukan pencacahan terhadap usaha rumah tangga budidaya tanaman
kehutanan terpilih dengan menggunakan Daftar ST2013-SKH.S.
4. Meneliti kembali hasil wawancara untuk meyakinkan bahwa tidak ada
pertanyaan yang terlewat atau isian yang salah.
5. Menyerahkan Peta ST2013-WB hasil pemutakhiran, Daftar ST2013-
SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S yang telah diisi kepada pengawas secara
bertahap.
6. Memperbaiki isian Daftar ST2013-SKH.S yang masih salah dari hasil
pemeriksaan pengawas.
7. Menyerahkan kembali Daftar ST2013-SKH.S yang telah diperbaiki kepada
pengawas.
8. Melaksanakan pencacahan sesuai jadwal waktu yang ditentukan.
b. Pengawas/Pemeriksa (PMS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai
berikut :
1. Mengikuti pelatihan pencacahan subsektor survei rumah tangga usaha
budidaya tanaman kehutanan (SKH)
2. Mengatur pembagian tugas dan alokasi/distribusi dokumen untuk PCS
yang diawasi.
3. Bersama-sama PCS melakukan identifikasi batas luar blok sensus,
rumah tangga terpilih, dan mengatur jadwal pencacahan terhadap
rumah tangga yang akan diwawancarai oleh lebih dari satu PCS.
4. Mengenali lokasi dan batas blok sensus yang menjadi tanggung
jawabnya bersama PCS.
5. Mengatasi masalah teknis yang disampaikan PCS, dan apabila perlu
melaporkan ke KSK untuk penyelesaianya.
6. Memeriksa isian Daftar ST2013-SKH.S yang telah dikerjakan PCS.
7. Mengumpulkan semua Daftar ST2013-SKH.S dan salinan sketsa blok
sensus, serta menyerahkan kepada KSK.
8. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai jadwal waktu yang
ditentukan.
c. Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) adalah Mantri Statistik yang
mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1. Membantu melakukan rekruitmen PCS dan PMS sesuai dengan alokasi
yang ditentukan.
2. Membantu menyelenggarakan pelatihan petugas di wilayah kerjanya.
10 |ST2013-SKH.PCS
3. Mengikuti pelatihan pencacahan sub sektor budidaya tanaman
kehutanan
4. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai jadwal waktu yang
ditentukan
5. Menentukan wilayah kerja bagi petugas.
6. Menyiapkan salinan sketsa peta blok sensus yang telah dibuat pada saat
pelatihan petugas listing, untuk pengenalan wilayah kerja petugas
ST2013.
7. Mengatur pembagian dokumen dan perlengkapan petugas kepada PMS.
8. Mengawasi jalannya pendaftaran rumahtangga.
9. Membantu PMS/PCS memecahkan masalah yang ditemui di lapangan.
10. Mengumpulkan kembali semua hasil pencacahan dari PCS melalui PMS
di wilayah kerjanya, memeriksa isiannya dan menyerahkan dokumen
tersebut ke BPS kabupaten/kota.
11. Membuat laporan administrasi maupun teknis penyelenggaraan pelatihan
dan pelaksanaan lapangan kepada Kepala BPS kabupaten/kota dengan
formulir yang disediakan.
12. Mematuhi jadwal yang ditentukan.
ST2013-SKH.PCS| 11
BAB
TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN
3.1 Tahap Pelaksanaan Pencacahan
3.1.1 Pembagian Wilayah Kerja
Sebelum pelaksanaan pencacahan SKH 2014, setiap PMS akan menerima
dari BPS Kabupaten/Kota berupa peta desa, peta blok sensus hasil pemutakhiran
rumah tangga pada blok sensus terpilih dengan Daftar ST2013-PBS, ST2013-
SKH.DSBS, ST2013-SKH.DSRT, dan ST2013-SKH.S yang menjadi tanggung
jawabnya. Setiap PMS mempunyai tanggung jawab membawahi 3 orang PCS
dengan jumlah sampel keseluruhan sekitar 90 responden. Pembagian tugas/jumlah
sampel kepada setiap PCS harus berimbang antara satu PCS dengan PCS lainnya.
3.1.2. Koordinasi antara PMS dengan PCS
Koordinasi antara PMS dan PCS harus dilakukan selama pencacahan
berlangsung. Tujuan koordinasi ini agar pelaksanaan pencacahan, pengawasan,
dan pemeriksaan dokumen hasil lapangan dapat dilakukan secara maksimal.
Selama pelaksanaan pencacahan, PMS harus mendampingi PCS secara bergiliran,
dan tetap melakukan koordinasi dengan PCS lain yang tidak sedang
didampinginya. Pendampingan ini bertujuan agar PMS dapat dengan cepat
mengetahui dan mengatasi permasalahan yang dihadapi PCS di lapangan, serta
dapat langsung memeriksa dokumen hasil pencacahan setiap PCS selesai
melakukan wawancara untuk satu rumah tangga. Pembagian waktu pendampingan
untuk setiap PCS dilakukan oleh PMS secara berimbang antar PCS.
Sebelum memulai pencacahan ke rumah tangga responden, koordinasi
yang dilakukan oleh PMS adalah dengan mengadakan pertemuan dan membahas
beberapa hal antara lain:
1) Pembagian lokasi tugas (blok sensus) pencacahan SKH 2014 untuk setiap
PCS.
2) Pembagian peta blok sensus, Daftar ST2013-SKH.DSRT dan Daftar ST2013-
SKH.S kepada PCS sesuai wilayah kerjanya.
3
12 |ST2013-SKH.PCS
3) Menunjukkan peta desa/kelurahan SP2010-WA/ST2013-WA sebagai orientasi
posisi blok sensus terpilih di desa/kelurahan.
4) Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.
5) Penyusunan strategi lapangan secara umum, termasuk identifikasi batas
wilayah kerja secara bersama-sama berdasarkan peta blok sensus.
6) Penyusunan jadwal kerja PMS dan PCS, serta jadwal pertemuan di lapangan.
7) Penyusunan strategi penyelesaian tugas sesuai jadwal.
Selanjutnya PMS dapat melakukan koordinasi selama periode pencacahan
SKH 2014 dengan pokok bahasan:
1) Evaluasi jalannya pelaksanaan pencacahan SKH 2014,
2) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan
pencacahan SKH 2014,
3) Strategi penyelesaian pencacahan SKH 2014 untuk kasus rumah tangga yang
belum dapat ditemui,
4) Bila diperkirakan selama dalam periode pencacahan, jadwal kerja tidak dapat
dipenuhi, PMS harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan dapat
tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3.1.3. Pelaksanaan lapangan
Setiap PCS mempunyai tanggung jawab sekitar 3 blok sensus, dengan
jumlah sampel untuk setiap blok sensus sekitar 10 rumah tangga. Setelah PCS
menerima peta blok sensus, ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S dari PMS,
selanjutnya PCS bertugas secara individu untuk setiap blok sensus yang menjadi
tanggung jawabnya, dibawah pengawasan PMS.
3.1.3.1. Identifikasi Batas Wilayah Kerja SKH 2014
Identifikasi batas wilayah kerja dimaksudkan agar PCS mengenali wilayah
kerjanya sehingga dapat mengatur strategi kunjungan ke rumah tangga sampel.
Identifikasi batas wilayah dilakukan oleh PCS sebelum melakukan pencacahan
SKH 2014.
Peta wilayah yang digunakan untuk pelaksanaan lapangan SKH 2014 adalah:
a. Peta desa.
Digunakan oleh PMS dan PCS untuk identifikasi posisi blok sensus di dalam
desa/kelurahan.
ST2013-SKH.PCS| 13
b. Peta blok sensus.
Peta yang digunakan dalam SKH 2014 baik pada blok sensus khusus SKH 2014
maupun blok sensus kombinasi dengan subsektor lain adalah peta ST2013-WB
hasil pemutakhiran (April 2014).
Peta ini berisi posisi rumah tangga hasil pemutakhiran.Nomor urut rumah tangga
pada peta ini terdapat pada setiap posisi rumah tangga hasil pemutakhiran baik
rumah tangga pertanian (tanda kotak ( )) maupun rumah tangga bukan
pertanian (tanda bulat (O)).
Pemberian tanda panah () pada nomor urut rumah tangga sebagai identifikasi
posisi rumah tangga terpilih sampel SKH 2014 dilakukan sebelum pencacahan
rumah tangga. Nomor urut rumah tangga terpilih mengacu pada Daftar ST2013-
SKH.DSRT Blok III Kolom (5).Contoh pemberian tanda panah pada simbol posisi
rumah tangga SKH 2014 pada peta blok sensus dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Peta Blok Sensus SKH 2014
Peta BS digunakan oleh PMS untuk identifikasi arah utara, batas luar blok
sensus, dan identifikasi di dalam blok sensus seperti jalan, dan landmark penting
lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb).
14 |ST2013-SKH.PCS
Penelusuran wilayah kerja dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Siapkan peta blok sensus hasil pencacahan ST2013, bubuhkan nama kegiatan
“SKH 2014” pada judul peta sehingga menjadi “SKETSA PETA BLOK SENSUS
SKH 2014”.
2. Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah
tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota dan sekaligus
menanyakan posisi rumah tangga sampel SKH 2014.
3. Memberikan penjelasan ringkas kepada ketua/pengurus SLS tentang maksud,
tujuan, dan pelaksanaan survei, serta menanyakan informasi mengenai karakter
masyarakat dan menyusun rencana untuk menyesuaikan diri (waktu berkunjung,
dll).
4. Identifikasi batas wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus yang
menjadi tanggung jawabnya.
3.1.3.2. Pencacahan Rumah Tangga
Pencacahan rumah tangga dilakukan dengan mengunjungi seluruh rumah tangga
yang tercetak pada Daftar ST2013-SKH.DSRT. Prosedur yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar ST2013-SKH.DSRT
dimulai dari nomor urut sampel rumah tangga pertama.
2) Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pencacahan rumah
tangga dengan cara wawancara langsung kepada responden dengan
menggunakan Daftar ST2013-SKH.S. Wawancara harus dilakukan sampai
seluruh pertanyaan pada Daftar ST2013-SKH.S selesai, lalu dilanjutkan ke
rumah tangga berikutnya.
3) Sebelum meninggalkan tempat tinggal responden, pastikan seluruh
pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.
4) Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai, lanjutkan
pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode pencacahan
berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah tangga tersebut untuk
melakukan wawancara.
5) Lakukan pencacahan SKH 2014 untuk seluruh rumah tangga terpilih sampel
dalam 1 blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
pencacahan SKH 2014 untuk rumah tangga terpilih sampel pada blok sensus
berikutnya yang menjadi tugas PCS.
ST2013-SKH.PCS| 15
6) Jika ditemui suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah mengadakan
kunjungan ulang, maka lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu
instruksi PMS.
7) Daftar ST2013-SKH.DSRTdan peta blok sensus harus diserahkan kembali
kepada PMS bersama-sama denganhasil pencacahan Daftar
ST2013-SKH.S, untuk selanjutnya dikirimkan kembali ke BPSkabupaten/ kota.
Gambar 3. Bagan Alur Pencacahan pada BS SKH 2014
PCS mencacah rumah tangga terpilih yang ada di Daftar ST2013-SKH.DSRT
dengan menggunakan daftar ST2013-SKH.S dan
peta blok sensus.
PMS menerimapeta desa, peta blok sensus, Daftar ST2013-SKH.S, ST2013-
SKH.DSRT dari BPS Kab/Kota
Setelah selesai 1 Blok Sensus, PCS menyerahkan dokumen ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S dan peta blok sensus kepada
PMS.
Tidak
PMS memeriksa, apakah : - dokumen ST2013-SKH.DSRT, dan ST2013-SKH.S sudah konsisten? - isian ST2013-SKH.S sudah lengkap, konsisten, wajar dan jelas? - posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan ruta
terpilih?
PMS menyerahkan dokumen ST2013.SKH.DSRT, ST2013-SKH.Syang sudah clean, peta desa dan peta blok sensus kepada BPS
Kabupaten/Kota
PMS dan PCS Melakukan Koordinasi Persiapan
PMS Membagi kan Daftar ST2013-SBK.DSRT kepada
PCS
Ya
Ya
PCS mengidentifikasi batas wilayah kerja di lapangan
PCS memberi tanda panah () yang mengarah pada simbol posisi rumah tangga sampel pada peta blok sensus
16 |ST2013-SKH.PCS
3.1.3.4 Pengawasan dan Pemeriksaan
Rancangan pelaksanaan lapangan SKH 2014, yaitu pencacahan oleh PCS
dan pemeriksaan oleh PMS, ditujukan untuk mendapatkan data clean di lapangan.
Setelah seluruh rumah tangga sampel dalam 1 blok sensus selesai dicacah oleh
PCS, dokumen ST2013-SKH.S harus langsung diserahkan ke PMS agar dapat
segera diperiksa oleh PMS. Hal penting yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan dokumen adalah:
1) Isian identitas rumah tangga pada dokumen ST2013-SKH.DSRT dan
ST2013-SKH.S harus konsisten.
2) Isian setiap pertanyaan yang saling terkait baik dalam 1 blok maupun antar
blok dalam kuesioner harus konsisten.
3) Posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan rumah tangga
terpilih.
3.2 Tata Cara Berwawancara
Dalam melakukan kunjungan/wawancara dengan rumah tangga perhatikan
tata cara berikut:
a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga responden
ada di rumah pada waktu wawancara.
b. Dalam melaksanakan pencacahan, saudara akan menjumpai berbagai sikap
responden, sebagian besar diantaranya terus terang (jujur) dan senang
membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, sebagian kecil curiga
dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan, kesabaran dan sikap
bijaksana saudara agar wawancara berhasil.
c. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani saudara kecuali pemeriksa
dan atau atasannya.
d. Sebelum saudara memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, saudara
harap minta ijin dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara
lain yang biasa berlaku didaerah setempat.
e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan santun kepada mereka.
f. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan menjelaskan
maksud kedatangan saudara. Bila perlu tunjukkan surat tugas/tanda pengenal
saudara.
ST2013-SKH.PCS| 17
g. Sebelum melakukan pencacahan beri penjelasan tentang pentingnya
memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada mereka mengenai
kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.
h. Tegaskan bahwa keterangan-keterangan yang dikumpulkan hanya akan
digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut
pautnya dengan penyidikan dan pajak.
i. Kerja sama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka tidak
segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.
j. Kadang-kadang saudara menemui responden yang menolak untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saudara ajukan. Usahakanlah
dengan bijaksana untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan dengan
menjelaskan kembali tujuan dan kegunaan survei, sifat kerahasiaan keterangan
yang dikumpulkan dan pentingnya jawaban yang diperoleh dari responden
untuk keperluan pembangunan.
k. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah pertanyaan
responden dengan tepat dan jelas.
l. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang
diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam
menghadapi suasana yang tidak diinginkan.
m. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang
dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana pembicaraan kearah
daftar isian dan usahakan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
n. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima
kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden, kemungkinan ada
petugas yang akan datang kembali untuk mendapatkan keterangan tambahan.
Kemudian lanjutkan pada rumah tangga pertanian berikutnya.
o. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin terjadi
karena pada kunjungan pertama, saudara tidak berhasil mendapatkan semua
keterangan yang diperlukan, atau mungkin atas perintah PMS, saudara diminta
untuk melakukan kunjungan ulang.
18 |ST2013-SKH.PCS
3.3 Tata Tertib Pengisian Daftar
a. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam. Tinta dan pensil berwarna
tidak boleh digunakan.
b. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf kapital (huruf besar) dengan jelas dan
tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang sudah baku
dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan
angka romawi).
c. Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan-
kesalahan didalam pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.
d. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipegang teguh
dan tidak boleh diubah.
e. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain
yang tidak berkepentingan.
3.4 Petunjuk Pengisian Daftar
Sebelum memulai pengisian Daftar ST2013-SKH.S perlu diketahui
beberapa cara pengisian yang harus dilakukan.
1. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan.
Dalam menuliskan kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah
dibaca.
Dalam melaksanakan tugas, seluruh Petugas Lapangan SKH harus
memakaiTanda Pengenal yang telah disediakan dan membawa
Surat Tugas
ST2013-SKH.PCS| 19
Contoh : Blok I Rincian 1
Penulisan salah:
Penulisan benar:
2. Menuliskan angka-angka pada kotak yang disediakan . Penulisan angka harus
dilakukan dengan angka standar, jelas dan mudah dibaca. Pengisian angka ke
dalam kotak harus sesuai dengan satuan/desimal dan rata kanan.
Contoh : Blok VII Rincian 710.
Pengisian salah:
710. Akses ke fasilitas umum (fasum)
Jenis fasilitas umum Perkiraan jarak terdekat dari
tempat tinggal
(km)
Transportasi yang biasa
digunakan rumah tangga
menuju fasilitas umum
(1) (2) (3)
1. Angkutan bertrayek 0 , 2
3
2. Puskesmas/poliklinik/polindes 1 ,
3
Pengisian benar:
710. Akses ke fasilitas umum (fasum)
Jenis fasilitas umum Perkiraan jarak terdekat dari
tempat tinggal
(km)
Transportasi yang biasa
digunakan rumah tangga
menuju fasilitas umum
(1) (2) (3)
1. Angkutan bertrayek 0 , 2 0
3
2. Puskesmas/poliklinik/polindes 1 , 0 0
3
I. PENGENALAN TEMPAT
101. Provinsi Kalimantan Barat 6 1
I. PENGENALAN TEMPAT
101. Provinsi KALIMANTAN BARAT 6 1
20 |ST2013-SKH.PCS
3. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian
menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan
memberikan lingkaran yang meragukan, apabila salah harus dibetulkan
dengan cara menghapus lingkaran.
4. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :
- Penulisan nilai : dalam ribuah rupiah bilangan bulat.
- Penulisan luas lahan : dalam m² bilangan bulat.
ST2013-SKH.PCS| 21
BAB
DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SKH 2014
Pada Bab I, telah disebutkan bahwa daftar isian yang digunakan pada SKH
2014 adalah Daftar ST2013-SKH.DSRT dan Daftar ST2013-SKH.S. Berikut ini akan
dijelaskan tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT.
4.1 Keterangan yang Dikumpulkan Dalam Daftar ST2013-SKH.DSRT
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.DSRTterdiri atas
5 blok yaitu:
Blok I : Keterangan Tempat
Blok II : Rekapitulasi
Blok III : Keterangan Rumah Tangga Terpilih
Blok IV : Keterangan Petugas
4.2 Kegunaan Daftar ST2013-SKH.DSRT
Daftar ini berisi nama kepala rumah tangga terpilih sampel SBK 2014 hasil
pencacahan setiap rumah tangga. Daftar ST2013-SKH.DSRT selain berisi
sampel rumah tangga juga digunakan untuk mencatat kondisi hasil
pencacahan ST2013-SKH.S.
4.3 Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT
Tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT sebagai berikut :
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT
Isian blok ini sudah tercetakdan merupakan identitas wilayah blok sensus
terpilih mulai dari kode dan nama provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan
klasifikasi desa/kelurahan. Selain itu dicantumkan pula nomor blok sensus dan
nomor kode sampel dalam satu kabupaten/kota.
4
22 |ST2013-SKH.PCS
BLOK II. REKAPITULASI
Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga yang berhasil
diwawancarai, pindah ke luar blok sensus, tidak dapat diwawancarai sampai
dengan batas waktu pencacahan, atau menolak diwawancarai.
1. Jumlah rumah tangga kawasan hutan terpilih
Isian rincian ini sudah tercetak.
2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai
Isian Rincian 2 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 1 di Blok III Kolom (9)
dari baris rumah tangga yang tercetak.
3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus
Isian Rincian 3 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 2 di Blok III Kolom (9)
dari baris rumah tangga yang tercetak.
4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas
waktu pencacahan
Isian Rincian 4 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 3 di Blok III Kolom (9)
dari baris rumah tangga yang tercetak.
5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai
Isian Rincian 5 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 4 di Blok III Kolom (9)
dari baris rumah tangga yang tercetak.
BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH
Kolom (1) s.d. Kolom (8): Nomor SLS, Nama Satuan Lingkungan Setempat,
Nomor BF, Nomor BS, Nomor Urut Rumah
Tangga Hasil Pemutakhiran, Nomor Urut Sampel,
Nama Kepala Rumah Tangga, dan Alamat.
Isian kolom-kolom ini sudah tercetak untuk sejumlah baris rumah tangga
sampel. Isian Kolom (7) yang sudah tercetak dapat diperbaiki apabila nama kepala
rumah tangga berbeda dengan kondisi di lapangan, tetapi masih merupakan satu
rumah tangga yang sama. Dalam hal ini dapat disebabkan ganti kepala rumah
tangga. Perbaikan juga dapat dilakukan apabila ada perbedaan alamat pada Kolom
(8) yang disebabkan kesalahan penulisan pada saat pemutakhiran maupun pindah
dalam blok sensus.
ST2013-SKH.PCS| 23
Perbaikan nama kepala rumah tangga dapat dilakukan dengan mencoret
nama yang tercetak, kemudian tuliskan perbaikan nama tersebut di sebelahnya.
Perbaikan alamat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu mencoret alamat yang
tercetak kemudian tuliskan perbaikan alamat di sebelahnya.
Contoh:
Sebelum perbaikan Setelah perbaikan
Nama KRT AMRAN GAJAH AMRAN GAJAH RAMLAN GAJAH
Alamat DUSUN 1 DUSUN 1 DUSUN 2
Kolom (9): Hasil Pencacahan
Pengisian kolom (9) ini didasarkan pada kondisi hasil pencacahan atau
kunjungan rumah tangga di lapangan dimana:
- Kode 1 : Berhasil diwawancarai
- Kode 2 : Pindah ke luar blok sensus
- Kode 3 : Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan
- Kode 4 : Menolak diwawancarai
Penjelasan :
1. Berhasil diwawancarai (kode 1)
Rumah tangga sampel dikatakan berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga
tersebut ditemukan dan dapat diwawancarai dengan kuesioner ST2013-SKH.S.
2. Pindah keluar blok sensus (kode 2)
Rumah tangga sampel dikatakan pindah keluar blok sensus, apabila
keberadaan rumah tangga tersebut sudah tidak lagi di blok sensus
bersangkutan.
3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan (kode
3)
Rumah tangga sampel dikatakan tidak dapat diwawancarai sampai dengan
batas waktu pencacahan, apabila sampai dengan batas waktu pencacahan
yang telah ditentukan rumah tangga tersebut tidak dapat diwawancarai.
4. Menolak diwawancarai (kode 4)
Rumah tangga sampel ditemukan, tetapi menolak untuk diwawancarai sehingga
kuesioner ST2013-SKH.S tidak dapat diisi.
Apabila responden menolak diwawancarai, maka petugas harus melaporkan ke
PMS. PMSharus mendatangi ruta tersebut untuk diwawancarai. Apabila rumah
tangga tetap menolak diwawancarai maka akan dilaporkan ke jenjang yang
24 |ST2013-SKH.PCS
lebih tinggi (korlap/KSK/kasi produksi/kepala kantor), kemudian kuesioner
distempel BPS kabupaten/kota.
BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS
Blok ini berisi keterangan identitas pencacah (PCS) dan pengawas/
pemeriksa (PMS). Isikan kode dan nama petugas, tanggal pencacahan/
pemeriksaan, dan bubuhkan tanda tangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas
kebenaran isian pada Daftar ST2013-SKH.DSRT.
Rincian 1: Kode Petugas
Tuliskan kode petugas pada kotak yang tersedia.Kode petugas dibuat unique dalam
satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama menyatakan nomor
urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4 adalah 0 (nol). Kode PCS
terdiri dari 4 digit, digit 1-3 menyatakan nomor urut PMS, sedangkan digit 4
menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS yang sama. Kode petugas
diinformasikan pada saat pelatihan petugas.
Rincian 2: Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap PCS dan PMS pada kolom yang tersedia.
Rincian 3: Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai dengan
selesai pencacahan/pemeriksaan dalam satu blok sensus pada kolom yang
tersedia.
Rincian 4: Tanda Tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, PCS dan PMS harus memeriksa kebenaran
dan kelengkapan isian Daftar ST2013-SKH.DSRT. Bubuhkan tanda tangan pada
tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacahan/
pemeriksaan.Penandatangan adalah orang yang benar-benar telah melakukan
tugasnya.
ST2013-SKH.PCS| 25
BAB
PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKH.S
5.1 Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.S terdiri dari
14 blok.
Blok I : Pengenalan Tempat
Blok II : Keterangan Petugas
Blok III : Keterangan Pencacahan
Blok IV : Keterangan AnggotaRumah Tangga
Blok V : Penguasaan dan Penggunaan Lahan Pada Saat Pencacahan (m2)
Blok VI : Keterangan Perumahan
Blok VII : Kondisi Lingkungan
Blok VIII : Partisipasi Rumah Tangga Terhadap Kelembagaan
Blok IX : Keterangan Kesejahteraan Rumah Tangga
Blok X : Pemanfaatan Hasil Hutan/Wisata Alam Selama Setahun yang Lalu
Blok XI : Sumber Pendapatan/Penerimaan Rumah Tangga Selama Setahun
Yang Lalu
Blok XII : Pengeluaran Rumah Tangga
Blok XIII : Perizinan
Blok XIV : Catatan
Lembar Kerja
5.2 Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.S
Pengisian Daftar ST2013-SKH.S dimulai dari Blok I sampai Blok XIV secara
berurutan dan harus mengikuti tata cara pengisian seperti di bawah ini.
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
Blok ini merupakan keterangan identitas rumah tangga di dalam dan di
sekitar kawasan hutan, sehingga blok ini harus terisi untuk semua rumah tangga
yang dicacah.
5
26 |ST2013-SKH.PCS
Rincian101-107: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan,
Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor
Kode Sampel (NKS)
Disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok I Rincian 1 s.d. 7.
Rincian 108: Nomor Satuan Lingkungan Setempat (SLS)
Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH2014.DSRT Blok III
Kolom (1).
Rincian 109: Nomor Urut Bangunan Fisik
Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (3).
Rincian 110: Nomor Urut Bangunan Sensus
Nomor bangunan sensus disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (4).
Rincian 111: Nomor Urut Rumah Tangga
Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III
Kolom (5).
Rincian 112: Nomor Urut Sampel
Nomor urut sampel disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (6).
Rincian 113: Nama Kepala Rumah Tangga
Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III
Kolom (7).
Rincian 114: Nama Pemberi Informasi
Tuliskan nama anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat pencacahan
Rincian 115: Nomor Telepon/ HP Pemberi Informasi
Tuliskan nomor telepon/ HP anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat
pencacahan
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
Blok ini berisi keterangan pencacah dan keterangan pemeriksa. Blok ini
diisi setelah pencacahan Daftar ST2013-SKH.S selesai dan benar. Keterangan
pencacah diisi oleh pencacah dan keterangan pemeriksa diisi oleh
pengawas/pemeriksa.
Rincian 201 : Kode Petugas
Tuliskan kode petugas di tempat yang disediakan
Rincian 202 : Nama Petugas
Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan.
ST2013-SKH.PCS| 27
Rincian 203 : Tanggal Pelaksanaan
Isikan tanggal pencacahan dan tanggal pemeriksaan di tempat yang disediakan.
Pencacahan belum tentu selesai dalam satu hari, maka tanggal pencacahan dapat
ditulis tanggal mulainya melakukan pencacahan s.d. tanggal selesainya
pencacahan. Begitu pula untuk pengawasan/pemeriksaan.
Rincian 204 : Tanda Tangan
Bubuhkan tanda tangan pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan.
Penandatanganan hanya dilakukan apabila memang benar-benar telah melakukan
tugas sesuai petunjuk. Pemeriksa tidak dibenarkan menandatangani apabila tidak
melakukan pemeriksaan.
Rincian 301: Hasil Pencacahan
Isikan kode keterangan hasil pencacahan yaitu:
- kode 1 (berhasil diwawancarai),
- kode 2 (pindah ke luar Blok Sensus),
- kode 3 (tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan), dan
- kode 4 (menolak diwawancarai).
Isikan kode yang sesuai pada kotak yang disediakan.
Apabila Rincian 301 berkode 2,3, atau 4 : ”STOP”
BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan demografi anggota
rumah tangga pada saat pencacahan, seperti hubungan dengan kepala rumah
tangga, jenis kelamin, umur, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan kegiatan anggota
rumah tangga yang berumur 10 tahun keatas.
Rumah tangga dibedakan menjadi 2 macam:
1. rumah tangga biasa;
2. rumah tangga khusus.
Rumah tangga biasa adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari
satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah apabila pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.
BLOK III. KETERANGAN PENCACAHAN
28 |ST2013-SKH.PCS
Penjelasan:
1. Apabila seseorang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus (di
beberapa daerah disebut indekost) tetapi mengurus makannya sendiri,
dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
2. Apabila dua orang atau lebih mendiami satu kamar bersama-sama dalam satu
bangunan sensus atau fisik walaupun makannya sendiri-sendiri, dianggap satu
rumah tangga biasa.
3. Dua keluarga yang tinggal bersama di suatu bangunan sensus dimana
keperluan makannya hanya dilakukan oleh salah seorang anggota rumah
tangga dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
4. Dua keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus dan pengurusan
makannya oleh seorang anggota rumah tangga dianggap sebagai satu rumah
tangga biasa.
Contoh:
1. Agustina menyewa salah satu kamar dari suatu bangunan fisik/sensus dan
mengurus makannya sendiri, maka ia dianggap sebagai satu rumah tangga
biasa.
2. Jayadi dan Sucipto mendiami satu kamar bersama-sama dan mengurus
makannya sendiri-sendiri. Dalam kasus seperti ini mereka tetap dianggap
sebagai satu rumah tangga biasa meskipun makannya sendiri-sendiri.
3. Puji dan Nina tinggal bersama di suatu bangunan fisik/sensus dimana
pengurusan makannya dilakukan oleh Puji, maka Puji dan Nina dianggap
sebagai satu rumah tangga biasa.
Rumah tangga khusus meliputi:
1. Orang-orang yang tinggal di Lembaga Pemasyarakatan, Panti Asuhan dan
sejenisnya.
2. Orang-orang yang tinggal di asrama dan diatur oleh yayasan atau badan sosial.
3. Sekelompok orang indekost (mondok dengan makan) berjumlah 10 orang atau
lebih.
Contoh :
Ny. Arsah menerima indekost (mondok dengan makan) sebanyak 10 orang atau
lebih, maka rumah tangga Ny. Arsah merupakan rumah tangga biasa sedangkan
orang-orang yang mondok dianggap sebagai rumah tangga khusus.
ST2013-SKH.PCS| 29
Cara pengisian:
Kolom (1): Nomor Urut
Nomor urut sudah disediakan dari nomor 1 s.d 20. Apabila banyaknya anggota
rumah tangga lebih dari 20 orang, maka tambah dengan kertas lain yang
ditempelkan pada bagian bawah dengan nomor urut 21, 22, 23, dst.
Kolom (2): Nama Anggota Rumah Tangga
Untuk mendapatkan keterangan ini, tanyakan terlebih dahulu siapa kepala rumah
tangga. Kemudian isikanlah nama semua anggota rumah tangga diurutkan
mulai dari kepala rumah tangga, istri/suami, anak yang belum kawin, anak
yang sudah kawin, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu
rumah tangga, dan lainnya. Setelah semua selesai dicatat, bacakan satu persatu
kemudian tanyakan, “apakah ada nama yang terlewat seperti bayi, anggota rumah
tangga yang sementara bepergian atau pembantu yang menginap ?”. Apabila ada,
tambahkan pada daftar nama anggota rumah tangga.
Ditekankan disini bahwa wawancara harus dimulai dengan mengisi
Kolom (2) secara lengkap terlebih dahulu dan setelah yakin lengkap,
barulah mengisi Kolom (3) dan seterusnya untuk setiap baris.
Kepala rumah tangga adalah seorang dari anggota rumah tangga yang
bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tanggga tersebut atau orang
yang ditunjuk/dianggap sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasa bertempat tinggal dalam
suatu rumah tangga, baik yang ada maupun sementara tidak ada atau sedang
bepergian kurang dari 6 bulan pada waktu pencacahan.
Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah
tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan
meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai anggota rumah
tangga.
Dalam survei ini yang dicakup adalah rumah tangga biasa.
30 |ST2013-SKH.PCS
Penjelasan:
1. Tamu yang tinggal di suatu rumah tangga selama 6 bulan atau lebih secara
terus menerus dan atau tamu yang telah tinggal di rumahnya kurang dari 6
bulan tetapi akan tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah
tangga.
2. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah majikannya
dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya.
3. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu
dicatat di tempat tinggal istri/suami dan anaknya.
4. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai istri lebih dari satu, maka dia
harus dicatat disalah satu tempat tinggal (rumah tangga) istrinya, dimana ia
tinggal lebih lama. Apabila lamanya tinggal sama maka ia dicatat di rumah istri
yang paling tua.
Contoh:
1. Joko indekost di Bandung karena kuliah, sedangkan orang tuanya tinggal di
Jakarta Timur. Walaupun setiap hari minggu Joko pulang ke Jakarta, tetapi
Joko tetap dicatat sebagai penduduk Bandung.
2. Romdhoni adalah pegawai BPS Propinsi Kalimantan Barat dan seluruh
anggota rumah tangganya tinggal di Kabupaten Landak. Untuk menghemat
biaya, ia pulang ke Landak hanya setiap hari Sabtu sore sampai dengan Senin
pagi. Dalam kasus seperti ini, karena Romdhoni adalah seorang kepala rumah
tangga, maka Romdhoni tetap dicatat sebagai penduduk Kabupaten Landak.
3. Pak Tajidin dan keluarganya tinggal di Kabupaten Sintang. Sejak tanggal 3
Januari 2010 ia tinggal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk bisnis dan
kalau tak ada halangan baru akan pulang ke Kabupaten Sintang pada tanggal
10 Agustus 2010. Maka Pak Tajidin dicatat sebagai penduduk Kota Pontianak.
Kolom (3): Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga
Isikan kode 1 s.d 9 untuk hubungan anggota rumah tangga yang namanya
tercantum pada kolom (2) dengan kepala rumah tangga.
Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu :
1. Kepala rumah tangga.
2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.
3. Anak, adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat
oleh kepala rumah tangga.
ST2013-SKH.PCS| 31
4. Menantu, adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak
angkat.
5. Cucu, adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
6. Orang tua/mertua, adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak/ibu
dari istri/suami kepala rumah tangga.
7. Famili lain, adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala
rumah tangga atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah
tangga, misalnya : adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek,
dan sebagainya.
8. Pembantu rumah tangga, adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu
yang menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik
berupa uang ataupun barang.
9. Lainnya, adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah
tangga atau istri/suami kepala rumah tangga, seperti tamu, teman, orang yang
mondok dengan makan (indekost), dan sebagainya.
Kolom (4): Jenis Kelamin
Tuliskan kode 1 apabila laki-laki atau 2 apabila perempuan.
Kolom (5): Umur (tahun)
Tuliskan umur masing-masing anggota rumah tangga pada saat pencacahan.
Umur dihitung dengan pembulatan kebawah atau menurut ulang tahun yang
terakhir. Penghitungan umur berdasarkan pada kalender masehi.
Penjelasan:
a. Apabila umurnya 7 tahun 10 bulan, umurnya dicatat 7 tahun.
b. Apabila umurnya kurang dari satu tahun, umurnya dicatat 0 tahun.
Apabila responden tidak mengetahui dengan pasti, usahakanlah mendapatkan
keterangan mengenai umur dengan jalan menghubungkan kejadian-kejadian
penting baik bersifat nasional maupun lokal/daerah setempat, sehingga paling tidak
umurnya dapat diperkirakan lebih tepat.
Peristiwa-peristiwa penting antara lain:
Pendaratan Jepang (1942)
Proklamasi Kemerdekaan RI (1945)
Pemilu I (1955)
Pemberontakan G.30.S/PKI (1965)
32 |ST2013-SKH.PCS
Karena untuk umur disediakan dua kotak, maka untuk yang umurnya kurang dari 10
tahun agar ditambahkan 0 di depannya dan yang umurnya 98 tahun atau lebih
diisikan 98.
Contoh:
7 tahun 10 bulan11bulan 103 tahun
Kolom (6): Apabila Kol (5) ≥ 5 Partisipasi Sekolah:
Apabila isian pada kolom (5) ≥ 5, tuliskan kode 1 apabila “Tidak/belum sekolah”,
kode 2 apabila “Masih sekolah”, dan kode 3 apabila ”Tidak sekolah lagi”.
Contoh:
1. Untuk anggota rumah tangga yang sedang mendaftar dan menunggu
penerimaaan masuk sekolah atau yang belum mendaftar tapi berniat
melanjutkan sekolah dianggap masih sekolah (berkode 2).
2. Sebaliknya, jika anggota rumah tangga yang belum mendaftar dan tidak
berniat untuk melanjutkan sekolah maka dianggap tidak sekolah lagi (berkode
3).
Kolom (7): Apabila Kol (5) ≥ 5, Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki
Apabila isian pada kolom (5) ≥ 5, tuliskan kode ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki
oleh tiap-tiap anggota rumah tangga.
Isiannya salah satu kode 1 s.d 8.
Ijazah/STTB, adalah surat keterangan/sertifikat yang diperoleh setelah
menamatkan pendidikan formal pada tingkatan tertentu seperti SD, SLTP, SMU dan
Perguruan Tinggi.
Sekolah, adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan
tertinggi.
Belum/tidak tamat SD, adalah tidak atau belum pernah sekolah, termasuk yang
tamat/belum tamat taman kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.
Tamat Sekolah, adalah yang menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat
terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan
mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti
pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi telah lulus ujian akhir, dianggap tamat sekolah.
Sekolah Dasar (SD)/sederajat, adalah Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang
sederajat, termasuk Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil,
Sekolah Dasar Pamong, Paket Aatau Madrasah Ibtidaiyah.
0 7 0 0 9 8
ST2013-SKH.PCS| 33
SLTP/sederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama baik Umum maupun
Kejuruan, misalnya : SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah
Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun,
SGB , Paket B, dan sebagainya.
SLTA/sederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas baik Umum maupun
Kejuruan, misalnya : SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, SPMA, SMKK,
SMEA, STM, SPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA, Program
Diploma I dan II, PGSLP, Paket C, dan sebagainya.
D1/D2, adalah program D1/D2 pada suatu perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program diploma I/II pada pendidikan formal, seperti program
Diploma I dan II PGSLP, D1 sekretaris, D1 komputer dan sebagainya
Akademi/D3, adalah program DIII atau yang telah mendapatkan gelar Sarjana
Muda pada suatu akademi/perguruan tinggi. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan
gelar Sarjana Muda maka mahasiswa yang duduk di Tingkat 4 atau 5 tetap
dimasukkan Sekolah Menengah Tingkat Atas.
D4/S1, adalah program pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma IV, akta
IV/V, spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
S2/S3, adalah program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis I/II pada suatu
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
Kolom (8): Apakah Dapat Membaca dan Menulis Huruf Latin?
Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan apakah anggota rumah tangga dapat
membaca dan menulis huruf latin, Isikan kode 1 apabila “Ya” dan kode 2 apabila
“Tidak”.
Dapat membaca dan menulis huruf latin artinya dapat membaca dan menulis
kata-kata/kalimat sederhana dalam aksara latin.
Catatan :
a. Orang buta yang dapat membaca dan menulis huruf braille digolongkan dapat
membaca dan menulis huruf latin.
b. Orang cacat yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena
cacatnya tidak dapat membaca dan menulis digolongkan dapat membaca dan
menulis huruf latin.
Kolom (8) s.d. (10) ditanyakan hanya untuk anggota rumah tangga
yang berumur 10 tahun ke atas
34 |ST2013-SKH.PCS
c. Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis atau
sebaliknya, dianggap tidak dapat membaca dan menulis huruf latin.
Kolom (9): Kegiatan Utama Seminggu yang lalu
Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan kegiatan utama anggota rumah tangga
seminggu yang lalu. Tuliskan kode 1 s.d. 7, sesuai kegiatan utama yang dilakukan
seminggu yang lalu (bekerja di subsektor kehutanan, bekerja di sektor pertanian
selain kehutanan, bekerja di sektor lain, sementara tidak bekerja, sekolah,
mengurus rumah tangga, dan lainnya).
Kegiatan di sini mencakup kegiatan bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dan
lainnya (kursus, olahraga, rekreasi termasuk mereka yang tidak mampu melakukan
kegiatan karena cacat atau jompo).
Kegiatan utama adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak
dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan
membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumah
tangga dan lainnya (olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial).
Waktu luang yang digunakan untuk arisan keluarga, mengunjungi famili, santai,
tidur dan bermain tidak dihitung sebagai bahan pembanding.
Cara menentukan kegiatan utama adalah sebagai berikut:
apabila kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga pada seminggu terakhir
hanya mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut dicatat sebagai
pekerjaan utama,
apabila kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga pada seminggu terakhir
mempunyai lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang menggunakan
waktu terbanyak dicatat sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang
digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar
dianggap sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang digunakan sama dan
penghasilannya juga sama besar, maka terserah pada responden pekerjaan
mana yang dianggapnya merupakan pekerjaan utama,
kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga dianggap mempunyai pekerjaan
lebih dari satu apabila bekerja pada beberapa bidang dan atau pengelolaan
pekerjaan tersebut dilakukan secara terpisah.
Contoh: kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga berprofesi sebagai guru
sekolah dasar dengan waktu kerja mulai pagi hingga siang kemudian di sore
ST2013-SKH.PCS| 35
hari kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga tersebut menjadi tukang
ojek.
Buruh tani meskipun bekerja pada beberapa petani, namun
pengelolaannya terpisah dikategorikan hanya mempunyai satu pekerjaan.
Penjelasan:
a. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sedang cuti pada masa cuti
tersebut ia tidak melakukan pekerjaan lain maka pekerjaan utamanya adalah
pekerjaan yang dia cutikan.
b. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sedang cuti dan pada masa
cuti tersebut melakukan pekerjaan lain, maka salah satu dari pekerjaan lainnya
itu merupakan pekerjaan utamanya.
c. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sudah pensiun dan tidak
mempunyai kegiatan isikan kode 7 (lainnya) pada kolom (9).
Contoh:
Rochan Jasman ialah seorang mahasiswa pada perguruan tinggi swasta, kuliah
selama 2 jam per hari sejak hari Senin sampai dengan Jumat. Pulang kuliah ia
bekerja di Toko Jaya Ayu Abadi dengan jam kerja selama 5 jam per hari. Dalam hal
ini kegiatan yang memakai waktu terbanyak adalah bekerja walaupun ia juga
bersekolah.
Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari
sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 1 Juli, maka
yang dimaksud seminggu yang lalu adalah tanggal 24 Juni sampai dengan 30 Juni.
Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama 1 (satu)
jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan
berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji
termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja karyawan/pegawai dan hasil
usaha berupa sewa atau keuntungan, baik berupa uang atau barang termasuk bagi
pengusaha.
Penjelasan bekerja:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan
ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.
b. Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya
untuk dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman
36 |ST2013-SKH.PCS
bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu, dan/atau palawija (ubi kayu,
ubi jalar, kentang).
c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala
rumah tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misal di sawah, ladang,
warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima
upah/gaji (pekerja tak dibayar).
d. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri
dianggap bekerja, misal dokter yang mengobati anggota rumah tangga
sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri dan tukang jahit
yang menjahit pakaian sendiri.
e. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka
profesinya, dianggap sebagai bekerja
f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin
industri, peralatan pesta, alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan
bekerja.
g. Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai anggota
rumah tangga majikannya maupun bukan anggota rumah tangga majikannya.
h. Seseorang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,
dikategorikan bekerja bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya
produksi) atau turut mengelola atas usaha pertanian itu.
Bekerja di subsektor kehutanan meliputi pemungutan hasil hutan/penangkapan
satwa liar, penangkaran satwa/tumbuhan liar, jasa penebangan kayu, usaha
pembibitan, budidaya tanaman kehutanan dan jasa kehutanan lainnya.
Bekerja di subsektor pertanian selain kehutanan adalah seseorang yang
bekerja di sektor pertanian selain kehutanan yaitu meliputi subsektor padi/palawija,
hortikultura, peternakan, perikanan, jasa pertanian selain kehutanan dan lainnya.
Bekerja di sektor lain adalah seseorang yang bekerja di sektor selain pertanian
yaitu meliputi sektor penggalian/penambangan, industri/kerajinan, perdagangan,
angkutan, pergudangan, komunikasi, dan lainnya.
Sementara tidak bekerja adalah kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga
yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi seminggu terakhir tidak bekerja karena
sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen, atau mogok kerja.
ST2013-SKH.PCS| 37
Penjelasan sementara tidak bekerja:
a. Pekerja profesional yang sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu
pekerjaan berikutnya.
Contoh: Dalang, tukang pijat, penyanyi, dan dukun.
b. Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak bekerja
karena cuti, sakit, mangkir, mogok kerja, atau diberhentikan sementara karena
perusahaan menghentikan kegiatannya.
c. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang mengusahakan tanah
pertanian, sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan
berikutnya, seperti menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap
sawah.
Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun non
pertanian yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.
Sekolah, adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal baik pada pendidikan
dasar, pendidikan menengah atau pendidikan tinggi. Tidak termasuk yang sedang
libur.
Mengurus rumah tangga, adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau
membantu mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji.
Ibu rumah tangga atau anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan,
seperti memasak, mencuci, dan sebagainya, digolongkan sebagai mengurus rumah
tangga. Bagi pembantu rumah tangga yang mengerjakan hal yang sama tetapi
mendapat upah/gaji, tidak digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, melainkan
digolongkan sebagai bekerja.
Lainnya, adalah kegiatan selain bekerja, sekolah, dan mengurus rumah tangga.
Termasuk didalamnya mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan, seperti
orang lanjut usia, cacat jasmani, dan penerima pendapatan/pensiun yang tidak
bekerja lagi.
Kategori lainnya dibagi menjadi 2 kelompok:
(a). Olahraga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti).
(b). Tidur, santai, bermain, dan tidak melakukan kegiatan apapun.
Kegiatan yang dibandingkan guna menentukan waktu terbanyak hanyalah kegiatan
yang termasuk dalam kelompok (a).
Kolom (10): Kegiatan Usaha Kehutanan Utama yang Biasa Dilakukan
Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan kegiatan usaha kehutanan utama yang
biasanya dilakukan anggota rumah tangga. Tuliskan kode 1 s.d. 7 (pemungutan
38 |ST2013-SKH.PCS
hasil hutan, penangkapan satwa liar, penangkaran satwa/tumbuhan liar, jasa
penebangan kayu, usaha pembibitan tanaman kehutanan, budidaya tanaman
kehutanan, dan jasa kehutanan lainnya). Tuliskan kode 0 apabila tidak melakukan
kegiatan kehutanan.
Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memanfaatkan hasil hutan baik berupa
kayu maupun bukan kayu seperti usaha mencari dahan, rotan, getah, akar-akaran,
dan sarang burung walet.
Hasil hutan adalah semua produk yang dihasilkan/diperoleh dari hutan baik berupa
kayu maupun non kayu.
Penangkapan satwa liar adalah kegiatan yang meliputi perburuan binatang,
seperti: berburu babi hutan, rusa dan sebagainya, dengan menggunakan
perlengkapan, seperti : senapan, panah, dan tombak.
Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah kegiatan perbanyakan melalui
pengembangbiakan dan pembesaran satwa/tumbuhan liar dengan tetap
memperhatikan kemurnian jenisnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di dalam
maupun di luar habitat dengan tujuan untuk kelestarian satwa/tumbuhan liar
maupun komersil.
Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan/atau di
udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang
dipelihara manusia.
Contoh : harimau, buaya, penyu, babi hutan, dan rusa.
Tumbuhan liar adalah semua tumbuhan yang hidup di darat, dan atau di air, yang
masih mempunyai kemurnian jenisnya, baik yang hidup bebas maupun yang
dipelihara manusia.Contoh : anggrek hutan, kaktus, dan gaharu.
Jasa penebangan kayu adalah kegiatan penebangan kayu yang dilakukan atas
dasar balas jasa atau kontrak, di beberapa daerah disebut blandong.
Usaha pembibitan tanaman kehutanan adalah kegiatan pengembangbiakan
tanaman kehutanan yang hanya terbatas pada pembibitan.
Budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan yang meliputi pembenihan,
penanaman, pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman kehutanan.
Jasa kehutanan lainnya adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak
seperti melayani usaha di bidang kehutanan, jasa kehutanan meliputi: jasa
penyiapan lahan tanaman kehutanan, jasa penanaman dan pemeliharaan tanaman
kehutanan, jasa rehabilitasi lahan, dll.
ST2013-SKH.PCS| 39
BLOK V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m
2)
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai penguasaan
dan penggunaan lahan oleh rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan
pada saat pencacahan.
Lahan yang dikuasai, adalah lahan milik sendiri ditambah lahan yang berasal dari
pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain baik didalam maupun di luar
kawasan hutan.
Lahan milik sendiri, berasal dari:
a. Lahan pembelian, adalah lahan yang didapat secara pembelian baik tunai
maupun angsuran;
b. Lahan warisan, adalah lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan
pembagian dari harta orang yang telah meninggal dunia;
c. Lahan hibah, adalah lahan yang diterima/didapat secara cuma-cuma dari
badan/harta orang yang masih hidup;
d. Lahan yang dimiliki berdasarkan:
land reform;
permohonan biasa;
pembagian lahan transmigrasi;
hukum adat;
penyerahan (konversi) dari program perusahaan inti rakyat perkebunan
(PIR-Bun).
PIR-Bun adalah suatu pola pelaksanaan pengembangan perkebunan dengan
mempergunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing
perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama
yang saling menguntungkan dan berkesinambungan.Pada saat tanaman sudah
mulai berproduksi, kebun plasma diserahkan kepada petani peserta.
Lahan yang berasal dari pihak lain, terdiri dari:
a. Lahan kawasan hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Kawasan hutan berdasarkan fungsinya dibagi kedalam kelompok Hutan
Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi.
40 |ST2013-SKH.PCS
Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi terdiri dari :
a. Kawasan Hutan Suaka Alam (KSA) yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan.Termasuk dalam kelompok KSA adalah Cagar
Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM).
b. Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA) yaitu hutan dengan ciri khas tertentu,
yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan
secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Termasuk dalam
kelompok KPA adalah Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR), dan
Taman Wisata Alam (TWA).
c. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata
perburuan.
Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah.
Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP),
Hutan Produksi Terbatas (HPT) ) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK).
Lahan berasal dari pihak lain yang berupa kawasan hutan adalah lahan hutan
milik negara yang dikuasakan kepada masyarakat dengan tujuan untuk dikelola
bersama biasanya dikenal dengan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat
(PHBM). Lahan kehutanan juga bisa berasal dari lahan hutan yang dikelola
masyarakat tanpa ijin negara (serobotan).
b. Lahan di luar kawasan hutan
Lahan berasal dari pihak lain yang beradadi luarkawasan hutanadalah lahan
selain lahan hutan milik negara yang penguasaannya dapat berasal dari sewa, bagi
hasil, gadai, bengkok maupun lainnya.
Lahan sewa, adalah lahan yang didapat dengan perjanjian sewa yang besarnya
sewa sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.
Pembayaran sewa dapat berupa uang.
ST2013-SKH.PCS| 41
Lahan bagi hasil, adalah lahan sewa tetapi dengan perjanjian besarnya sewa yang
akan diserahkan kepada pemilik lahan sudah ditentukan lebih dahulu, seperti
setengah atau sepertiga hasil produksi.
Lahan gadai, adalah lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan pinjaman
uang pihak yang menggadaikan lahannya. Lahan tersebut dikuasai oleh orang yang
memberi pinjaman uang sampai pemilik lahan membayar kembali hutangnya.
Lainnya, yaitu bengkok/lahan pelungguh, lahan bebas sewa, serobotan, dan lahan
garapan lainnya yang bukan dari hutan milik negara.
Lahan bengkok/lahan pelungguh, adalah lahan milik desa/kelurahan yang
dikuasakan kepada pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji atau
pensiun.
Lahan yang berada di pihak lain, meliputi:
a. lahan yang disewakan;
b. lahan yang dibagihasilkan;
c. lahan yang digadaikan;
d. lainnya, seperti lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa
dan lahan yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.
Lahan pertanianmeliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah.
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya
ditanami padi sawah tanpa memandang darimana diperolehnya atau status lahan
tersebut, termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan (PBB), lahan
bengkok, lahan serobotan, rawa yang ditanami padi, dan sebagainya.
Macam-macam lahan sawah adalah:
a. Lahan sawah irigasi (berpengairan) adalah lahan sawah yang mendapatkan
air dari sistem irigasi dengan bangunan penyadap dan jaringannya dikelola
oleh Dinas Pengairan Umum maupun oleh masyarakat.
b. Lahan sawah non irigasi (tak berpengairan), meliputi:
1. Sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung
pada air hujan;
2. Sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung
pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut;
42 |ST2013-SKH.PCS
3. Sawah lainnya adalah lahan sawah lebak, polder, lahan rawa yang
ditanami padi, dan lain-lain.
Lahan bukan sawah, adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah, meliputi
huma, ladang, tegal, kebun, kolam, tambak, rawa, dan lainnya.
Lahan bukan pertanian, adalah semua lahan selain lahan sawah dan lahan bukan
sawah seperti lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya, termasuk lahan tidur.
Lahan rumah dan pekarangan adalah lahan untuk bangunan rumah serta
halaman, biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan ditanami atau
tidak. Apabila lahan di sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan
tegal/kebun, maka dimasukkan ke dalam lahan tegal/kebun.
Lahan tidur adalah lahan yang biasanya digunakan untuk usaha pertanian tetapi
sudah tidak dimanfaatkan lebih dari dua tahun.
Cara Pengisian :
Rincian A: Penguasaan Lahan
Rincian ini bertujuan untuk melihat penguasaan lahan oleh rumah tangga di dalam
dan di sekitar kawasan hutan, lokasi lahannya bisa berada di dalam maupun di luar
kawasan hutan.
Rincian 501: Lahan Milik Sendiri
Lahan Milik Sendiri adalah lahan yang kepemilikannya atas diri sendiri, terdiri dari
lahan yang sedang dipakai sendiri dan lahan yang digunakan oleh pihak lain.
Tuliskan luas lahan yang dimiliki rumah tangga dalam m² bilangan bulat untuk lahan
pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah
pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan yang
dimiliki pada kolom (5).
Rincian 502: Lahan yang Berasal dari Pihak Lain
Lahan yang Berasal dari Pihak Lain adalah lahan yang kepemilikannya oleh
orang lain, namun dapat digunakan secara leluasa tanpa melihat cara
perolehannya.
Rincian 502.a: Lahan kawasan hutan
Tuliskan luas lahan kawasan hutandalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian
yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada
kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4) , serta jumlah lahan kawasan
hutanpada kolom (5).
ST2013-SKH.PCS| 43
Rincian 502.b: Lahan di luar kawasan hutan
Tuliskan luas lahan di luar kawasan hutan dalam m² bilangan bulat untuk lahan
pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah
pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan di
luar kawasan hutan pada kolom (5).
Rincian 503: Lahan yang berada dipihak lain
Tuliskan luas lahan yang berada di pihak lain dalam m² bilangan bulat untuk lahan
pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah
pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan yang
berada di pihak lain pada kolom (5).
Rincian 504: Luas Lahan yang Dikuasai
Tuliskan luas lahan yang dikuasai dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian
yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada
kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4).
R.504 = R.501+R.502a +R.502b –R.503.
Luas lahan yang dikuasai harus ada isian pada
Kolom (4) dan (5)
Catatan: kolom (4) lahan bukan pertanian harus terisi, minimal 10 m²
Rincian B: Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kol(2)dan Kol
(3), R.505 + R.506 + R.507 = R.504}
Rincian ini bertujuan untuk melihat penggunaan lahan pertanian yang dikuasai pada
saat pencacahan. Luas lahan yang dicatat adalah luas baku.
Rincian 505: Tanaman Kehutanan
Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman kehutanan dalam m² bilangan
bulat untuk lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3) dan (5).
Tanaman kehutanan adalah tanaman yang biasanya dibudidayakan dan diambil
hasilnya berupa kayu termasuk bambu dan rotan.
Rincian 506: Tanaman padi dan palawija
Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman padi dan palawija dalam m²
bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), dan
lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).
44 |ST2013-SKH.PCS
Jenis tanaman palawija: jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, dan lain-lain.
Rincian 507: Pertanian Lainnya
Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman pertanian lainnya dalam m²
bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), dan
lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).
Penggunaan lahan pertanian lainnya adalah penggunaan lahan untuk kegiatan
pertanian selain tanaman kehutanan dan padi palawija,seperti untuk tanaman
hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan perikanan, termasuk lahan
yang sementara tidak diusahakan.
Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya digunakan
untuk usaha pertanian tetapi sudah tidak dimanfaatkan kurang dari atau sama
dengan dua tahun.
Rincian C: Lokasi lahan pertanian yang dikuasai { untuk Kol(2)dan Kol (3),
R.508 + R.509 + R.510 = R.504}
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi lahan yang dikuasai oleh rumah
tangga berdasarkan wilayah administrasi.
Rincian 508: Dalam desa
Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan
bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di dalam desa tempat tinggal. Isian
sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian
bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).
Rincian 509: Luar desa dalam kabupaten/kota
Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan
bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di luar desa tempat tinggal tetapi
masih dalam kabupaten/kota. Isian sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah
pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya
pada kolom (5).
Rincian 510: Luar Kabupaten/Kota
Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan
bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di luar kabupaten/kota. Isian sesuai
dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan
sawa pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).
ST2013-SKH.PCS| 45
Apabila responden hanya dapat menjawab dalam satuan setempat, maka petugas
harus mengkonversikan ke dalam m² sesuai dengan konversi yang berlaku di
daerah setempat. Pembulatan hanya boleh dilakukan setelah dikonversikan ke
dalam satuan standar (m²).
Contoh :
Luas lahan tanaman kehutanan 6 rante, sedangkan 1 rante = 400 m², maka luas
lahan tanaman kehutanan tersebut adalah 6 x 400 m² = 2.400 m².
Rincian D: PenggunaanLahan Kawasan Hutan
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lahan kawasan hutan dan
perladangan berpindah.
Rincian 511 s.d 514 terisi apabila Rincian 502.a ada isian
Rincian 511: Lahan yang dikuasai digunakan untuk:
Kolom (1) : Jenis penggunaan lahan
a. Tanaman semusim.
b. Tanaman tahunan selain tanaman kehutanan.
c. Tanaman kehutanan.
d. Lainnya.
Kolom (2) : 1. Ya, 2. Tidak:
Tuliskan kode 1 apabila lahan digunakan untuktanaman semusim,
tanaman tahunan selain kehutanan, tanaman kehutanan, dan
lainnya; atau kode 2 apabila tidak.
Kolom (3) : Jika kol (2) berkode 1, Luas lahan yang digunakan (m2)
Untuk Rincian 511a s.d. 511d, jika kolom (2) berkode 1, tuliskan luas
lahan yang digunakan oleh rumah tangga pada kotak yang
disediakan dalam satuan m2.
Tanaman semusim adalah tanaman yang berumur pendek yang pada umumnya
berumur kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen
langsung bongkar.
Luas lahan pertanian yang dikuasai harus sama dengan penggunaan
lahan pertanian dan lokasi lahan pertanian yang dikuasai
46 |ST2013-SKH.PCS
Jenis Tanaman Semusim
a. Padi sawah dan padi ladang
b. Palawija, terdiri dari: jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
(singkong), ubi jalar, sorghum/cantel, ganyong, irut.
c. Tanaman hortikultura semusim terdiri dari:
Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam
mineral dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga,
buah dan umbinya yang berumur kurang dari satu tahun. Tidak dibedakan
antara tanaman sayuran yang ditanam di lahan sawah dan lahan bukan
sawah.
Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam
mineral dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah,
berumur kurang dari satu tahun, tidak berbentuk pohon.rumpun, tetapi
menjalar dan berbatang lunak.
d. Tanaman perkebunan semusim, seperti : tebu, tembakau, dll.
Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan adalah tanaman hortikultura
dan perkebunanyang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun dan
pemanenannya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen.
Jenis Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan
a. Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dll
yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah yang
berumur lebih dari satu tahun. Tidak dibedakan antara tanaman sayuran yang
ditanam di lahan sawah dan lahan bukan sawah.
b. Tanaman perkebunan tahunan, seperti: kelapa sawit, kelapa, dan karet.
Tanaman kehutanan biasanya dikategorikan sebagai tahunan karena pada
umumnya berumur lebih dari satu tahun, seperti: akasia, bambu, cemara, cempaka,
dan cendana, dll.
Lainnya adalah lahan digunakan selain tanaman semusim, tanaman tahunan, dan
tanaman kehutanan, contohnya: kolam, kandang ternak, lahan pengembalaan, dll.
Rincian 512: Apabila Rincian 511a Kolom (2) berkode 1, apakah bertani
secara menetap?
Lingkari kode 1 apabila bertani secara menetap dan kode 2 apabila tidak bertani
secara menetap.
ST2013-SKH.PCS| 47
Apabila rumah tangga baru membuka lahan kehutanan untuk tanaman semusim
dan mempunyai rencana untuk berpindah, maka Rincian 512 berkode 2 dan
Rincian 513 ada isian, sedangkan Rincian 514 tidak ada isian.
Bertani secara menetap adalah menggunakan lahan (di kawasan hutan) untuk
melakukan kegiatan pertanian secara terus menerus tanpa berencana untuk
meninggalkan lahan tersebut.
Perladangan berpindah adalah peladangan yang dilakukan oleh masyarakat
dengan merambah hutan yang biasanya ditanami tanaman semusim sampai lahan
tersebut dianggap tidak subur lagi dan berpindah pada lokasi lain. Biasanya pola
perladangan berpindah waktunya berkisar antara 3 s.d 5 tahun.
Rincian 513: Keterangan lahan kawasan hutan yang digunakan untuk
tanaman semusim.
Rincian 513.a: Luas Baku Lahan
Tuliskan luas bakulahan yang digunakan oleh rumah tangga untuk tanaman
semusim pada kotak yang disediakan.
Rincian 513a harus sama dengan isian pada Rincian 511a tanaman semusim
kolom (3).
Luas baku lahan adalah luas areal lahan yang digunakan untuk usaha budidaya
tanaman.
Rincian 513.b: Jenis Tanaman Semusim
Lingkari kode 1 apabila lahan digunakan untuk padi/palawija atau kode 2 apabila
tidak. Lingkari kode 3apabila lahan digunakan untuk hortikultura semusim ataukode
4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila lahan digunakan untuk tanaman
perkebunan semusim atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan masing-masing kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 513.c: Berapa Tahun Lahan Sudah digunakan: ………… tahun
Tuliskan berapa lama lahan sudah digunakan pada kotak yang tersedia.
Lama lahan sudah digunakan adalah waktu penggunaan lahan mulai pembukaan
lahan sampai saat pencacahan.
Rincian 513.d: Berapa Tahun Rencana Lahan Masih Akan Digunakan:
………… tahun
Tuliskan berapa tahun rencana lahan masih akan digunakan pada kotak yang
tersedia.
48 |ST2013-SKH.PCS
Rencana lahan masih akan digunakan adalah perkiraan waktu penggunaan lahan
mulai saat pencacahan sampai dengan lahan akan ditinggalkan.
Rincian 514: Keterangan Lahan Yang diusahakan Sebelumnya dan sudah
ditinggalkan
Lahan yang diusahakan sebelumnya adalah lahan yang pernah diusahakan
untuk tanaman semusim dan sudah ditinggalkan.
Apabila rumah tangga meninggalkan lahan lebih dari satu kali, maka luas lahan
yang ditanyakan adalah luas dari lahan yang terakhir ditinggalkan.
Rincian 514.a: Luas baku lahan (m²)
Tuliskan luas baku lahan yang diusahakan sebelumnya oleh rumah tangga untuk
tanaman semusim pada kotak yang disediakan.
Rincian 514.b: Jenis tanaman semusim
Lingkari kode 1 apabila lahan digunakan untuk padi/palawija atau kode 2 apabila
tidak. Lingkari kode 3apabila lahan digunakan untuk hortikultura semusim atau kode
4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila lahan digunakan untuk tanaman
perkebunan semusim atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan masing-masing kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 514.c: Berapa tahun lahan digunakan?.........Tahun
Tuliskan berapa tahun lahan digunakan pada kotak yang disediakan.
Periode waktu yang ditanyakan adalah sejak pertama kali lahan diusahakan sampai
dengan ditinggalkan.
Rincian 514.d: Perlakuan terhadap lahan yang ditinggalkan
Lingkari kode 1 apabila lahan yang ditinggalkan dibiarkan saja dan kode 2 apabila
ditanami tanaman tahunan.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Lahan yang ditinggalkan adalah lahan yang tidak digunakan dan tidak dikuasai
lagi.
Rincian 514.e: Jika Rincian 514.d berkode 2, alasan menanami lahan yang
ditinggalkan dengan tanamantahunan
Lingkari kode 1 apabila menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanaman
kehutanan berdasarkan kesadaran sendiri dan kode 2 apabila berdasarkan anjuran
pihak lain (orang/lembaga/instansi). Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
ST2013-SKH.PCS| 49
BLOK VI. KETERANGAN PERUMAHAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga
dilihat dari kondisi perumahan.
Rincian 601: Tipe bangunan rumah
Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan tipe bangunan rumah yang
ditempati responden, kode 1 apabila rumah tidak panggung, kode 2 apabila rumah
panggung, dan kode 3 apabila rumah terapung. Isikan kodenya pada kotak yang
tersedia.
Tipe bangunan rumah, yaitu rumah tidak panggung, rumah panggung, dan rumah
terapung.
Rumah tidak panggung adalah bangunan rumah yang lantai dasar bangunan
tersebut menempel di atas tanah.
Rumah panggung adalah rumah yang lantai dasarnya tidak menempel di atas
tanah dan lahan di bawahnya tidak digunakan untuk aktivitas sehari-hari, artinya
masih terdapat ruang udara antara tanah dan lantai.
Apabila rumah panggung yang sebagian atau seluruh ruang antara tanah dan
lantainya dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti: untuk kamar
mandi/WC, kamar tidur, dapur (tingginya lebih dari 2 meter), maka rumah tersebut
dianggap rumah tidak panggung tetapi disebut rumah bertingkat.
Rumah terapung adalah rumah yang berada di atas permukaan air, tetapi tidak
berpindah-pindah dan dipengaruhi pasang surut air.
Gambar 5: Tipe Bangunan Rumah
50 |ST2013-SKH.PCS
Catatan:
Apabila tipe bangunan rumah sebagian panggung maka penentuan jenis bangunan
berdasarkan pada tipe bangunan rumah terluas.
Rincian 602: Status penguasaan tempat tinggal
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 sesuai dengan jawaban, kemudian tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia.
Status penguasaan tempat tinggal/rumah, antara lain:
Milik sendiri, apabila tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul
sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga.
Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status
sewa beli dianggap rumah milik sendiri.
Kontrak, apabila tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga/
anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak
antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayaran biasanya
sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak.
Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal
yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan
mengadakan perjanjian kontrak baru.
Sewa, apabila tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau salah
seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara teratur dan
terus menerus tanpa batasan waktu tertentu.
Bebas Sewa, apabila tempat tinggal tersebut ditempati oleh rumah tangga tanpa
suatu pembayaran apapun. Tempat tinggal bebas sewa meliputi:
1. Bebas sewa milik orang lain, apabila tempat tinggal tersebut diperoleh dari
pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rumah tangga
tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.
2. Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara, Apabila tempat tinggal tersebut
bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara dan tidak
mengeluarkan suatu pembayaran apa pun untuk mendiami tempat tinggal
tersebut.
Rumah Dinas, apabila tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu
instansi tempat bekerja salah satu anggota rumah tangga baik dengan membayar
sewa maupun tidak.
ST2013-SKH.PCS| 51
Lainnya, apabila tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam salah
satu kategori di atas, misalnya: rumah adat.
Rincian 603: Luas lantai: …… m2
Tuliskan luas lantai dari bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh rumah tangga
dan tuliskan di dalam kotak yang tersedia (dalam m2).
Catatan:
Taman yang diberi atap (berada di dalam rumah) maupun taman yang berada di
samping rumah, namun berada di bawah atap tetap dihitung luas lantainya.
Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bagian bangunan (sebatas atap)
yang ditempati (dihuni) dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh rumah
tangga, termasuk teras, garasi, tempat mencuci, WC, gudang, lantai setiap tingkat
untuk bangunan bertingkat dalam satu bangunan sensus. Luas lantai tidak
termasuk ruangan khusus untuk usaha, warung, restoran, toko, salon, kandang
ternak, lantai jemur, lumbung padi, dan lain-lain.
Rincian 604: Jenis lantai terluas
Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 jenis lantai terluas dari bangunan tempat tinggal
yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Lantai merupakan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari tanah
maupun bukan tanah seperti marmer/keramik/teraso, ubin/tegel, semen/bata
merah, kayu, bambu atau lainnya.
Rincian 605: Jenis dinding terluas
Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 jenis dinding terluas dari bangunan tempat tinggal
yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan
bangunan fisik lain. Bila bangunan tersebut menggunakan lebih dari satu jenis
dinding yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding terluas adalah
dinding yang bernilai lebih tinggi (kode terkecil).
Dinding tembok adalah dinding yang terbuat dari susunan bata merah atau batako
biasanya dilapisi plesteran semen.
- Dinding yang terbuat dari anyaman bambu dengan luas ±1m x 1m yang
dibingkai oleh balok, kemudian diplester dengan campuran semen dan pasir,
dikategorikan bambu. Namun apabila anyamannya berupa kawat dikategorikan
lainnya.
52 |ST2013-SKH.PCS
- Dinding yang terbuat dari pasangan batu merah dan diplester namun dengan
tiang kolom berupa kayu balok, yang biasanya berjarak 1-1½ m, dinding seperti
itu dicatat sebagai dinding tembok.
Rincian 606: Jenis atap terluas
Lingkari salah satu kode 1 s.d 7 jenis atap terluas dari bangunan tempat tinggal
yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami
di bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Untuk bangunan
bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut.
Atap beton adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil, dan pasir yang
dicampur dengan air.
Atap genteng adalah atap yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar.
Termasuk pula genteng beton (genteng yang terbuat dari campuran semen dan
pasir), genteng fiber cement, dan genteng keramik.
Atap sirap adalah atap yang terbuat dari kepingan kayu yang tipis dan biasanya
terbuat dari kayu ulin atau kayu besi.
Atap asbes adalah atap yang terbuat dari campuran serat asbes dan semen. Pada
umumnya atap asbes berbentuk gelombang.
Atap seng adalah atap yang terbuat dari bahan seng. Atap seng bisa berbentuk
seng rata, seng gelombang, termasuk genteng seng yang lazim disebut decrabond
(seng yang dilapisi epoxy danacrylic).
Atap ijuk/rumbia adalah atap yang terbuat dari serat pohon aren/enau atau
sejenisnya yang umumnya berwarna hitam.
Lainnya adalah atap selain jenis atap di atas, misalnya papan, bambu, dan daun-
daunan.
Rincian 607: Bahan bakar Utama yang digunakan rumah tangga selama
sebulan yang lalu:
Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 jenis bahan bakar utama yang digunakan rumah
tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 608:Apakah selama sebulan yang lalu menggunakan kayu bakar.
Lingkari kode 1 apabila menggunakan kayu bakar atau kode 2 apabila tidak.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
ST2013-SKH.PCS| 53
Apabila kode 2 dilingkari langsung ke Rincian 610.
Kayu bakar adalah kayu yang digunakan sebagai bahan bakar (termasuk kayu
api).
Menggunakan kayu sebagai bahan bakar adalah menggunakan bahan bakar
kayu untuk keperluan memasak, penerangan dan pemanas ruangan selama
sebulan yang lalu. Bahan bakar arang, bambu, dan pelepah kelapa tidak
dimasukkan sebagai menggunakan kayu bakar.
Rincian 609.a: Apabila Rincian 608 berkode 1, sejak kapan rumah tangga ini
mulai menggunakan kayu bakar?
Tuliskan tahun kalender masehi sejakrumah tangga mulaimenggunakan kayu bakar
pada kotak yangdisediakan.
Rincian 609.b: Sumber utama kayu bakar yang digunakan.
Lingkari kode sumber utama kayu bakar 1 s.d 4 yang digunakan rumah tangga
selama sebulan yang lalu dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan. Sumberutama mengacu pada perolehan kayu bakar yang terbanyak.
Pembelian, apabila bahan bakar kayu diperoleh dari hasil pembelian atau barter.
Pemungutan di hutan, apabila kayu bakar diperoleh dengan cara memungut/
mengumpulkan dari hutan.
Pemungutan di luar hutan, apabila kayu bakar diperoleh dengan cara memungut/
mengumpulkan dari luar hutan.
Lainnya, apabila bahan bakar kayu diperoleh selain dari cara yang telah
disebutkan diatas, misalnya pemberian.
Rincian 609.c: Rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan ...... (m3)
Tuliskan rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan dalam meter kubik pada kotak
yang disediakan.
Apabila responden menjawab dalam satuan yang lain seperti kg, pikul, ikat, dan
sebagainya, maka petugas harus mengkonversikan satuan tersebut ke dalam m3.
Rincian 609.d: Apakah rumah tangga ini merencanakan penggantian bahan
bakar kayu dengan bahan bakar lain ?
Lingkari kode 1 apabila rumah tangga ini merencanakan untuk menganti bahan
bakar kayu dengan bahan bakar lainnya atau kode 2 apabila tidak. Tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila Rincian 609.d berkode 2 langsung ke Rincian 609f.
54 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 609.e: Apabila Rincian609.d berkode 1, jenis bahan bakar pengganti.
Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 bahan bakar pengganti yang akan digunakan oleh
rumah tangga responden, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 609.f: ApabilaRincian609.d berkode 2, alasan utama tidak
merencanakan penggantian bahan bakar kayu.
Lingkari kode 1 apabila harga kayu bakar murah, kode 2 apabila kayu bakar mudah
diperoleh, kode 3 apabila sulit mendapatkan bahan bakar lain, dan kode 4 untuk
lainnya, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 610.a: Sumber penerangan utama yang digunakan rumah tangga
Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 sumber penerangan utama yang digunakan oleh
rumah tangga. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila responden menggunakan lebih dari satu sumber penerangan, pilih sumber
penerangan yang mempunyai teknologi/nilai lebih tinggi (kode terkecil).
Penjelasan:
Listrik non PLN, adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi/pihak
lain selain PLN termasuk yang menggunakan sumber penerangan dari accu (aki),
generator, dan pembangkit listrik tenaga surya (yang dikelola bukan oleh PLN).
Rumah tangga dikatakan menggunakan listrik PLN baik menggunakan meteran
atau tidak.
Pelita adalah sumber penerangan dengan sumbu dan pelindung (semprong),
sedangkan sentir tanpa pelindung.
Rincian 610.b: Apabila Rincian 610.a berkode 1, berapa daya listrik
terpasang?
Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 daya listrik terpasang yang digunakan oleh rumah
tangga responden. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila tidak ada pengukur daya/meteran, lingkari kode 0.
Listrik tanpa meteran adalah sumber penerangan yang diproduksi oleh PLN,
tetapi tidak ada meteran yang terpasang dirumah. Termasuk dalam kategori ini
adalah apabila suatu rumah tangga mengambil listrik secara ilegal.
Rincian 611: Fasilitas buang air besar yang utama
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 4 yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak
yang tersedia.
ST2013-SKH.PCS| 55
Fasilitas buang air besar adalah ketersediaan WC/toilet yang dapat digunakan
oleh rumah tangga. Disebut WC/toilet jika memiliki tempat penampungan
(septictank). Penggunaan fasilitas buang air besar (WC/toilet) dibedakan menjadi 4
kategori, yaitu sendiri, bersama, umum dan tidak ada.
Sendiri adalah jamban/kakus yang digunakan khusus oleh rumah tangga
responden, walaupun kadang-kadang ada yang menumpang.
Bersama adalah jamban/kakus yang digunakan beberapa rumah tangga tertentu
Umum adalah jamban/kakus yang penggunaannya tidak terbatas pada rumah
tangga tertentu, tetapi siapapun dapat menggunakannya.
Tidak ada adalah tidak ada fasilitas WC/toilet, misalnya lahan terbuka yang bisa
digunakan untuk buang air besar (tanah lapang/kebun/halaman/semak belukar),
pantai, sungai, danau, kolam, dan lainnya.
Rincian 612a: Sumber air minum terbanyak yang digunakan
Tanyakan sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah tangga responden.
Lingkari salah satu kode 1 – 7 sumber air minum utama sesuai jawaban responden
dan kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Perlu
diingat bahwa yang ditanyakan di sini adalah sumbernya. Jadi kalau rumah tangga
mendapatkan air dari mata air yang disalurkan sampai ke rumah, maka sumber
airnya adalah mata air. Bila rumah tangga menggunakan air yang berasal dari
beberapa sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang volume airnya paling
banyak digunakan oleh rumah tangga tersebut.
Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu
perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, atau 19 liter) dan
kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, 2Tang, dan VIT
dan air minum isi ulang.
Air leding/PAM adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan
penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa
saluran air.
Sumber air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan
Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola
pemerintah maupun swasta.
56 |ST2013-SKH.PCS
Penjelasan:
1. Rumah tangga yang minum dari air leding yang diperoleh baik yang
membelinya dari pedagang air keliling maupun yang memperolehnya dari
tetangga dianggap mempunyai sumber air minum leding.
2. Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan yang
ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa paralon/pipa
leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air hujan.
3. Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan, dan
membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya tergantung
pada apa yang banyak dimanfaatkan selama sebulan yang lalu.
4. Rumah tangga yang menggunakan air sungai, danau, sumur, dan air hujan
melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih dianggap
menggunakan sumber air minum leding.
5. Rumah tangga yang menggunakan air minum isi ulang maka sumber air
minumnya adalah air dalam kemasan.
Air Sumur meliputi :
Air pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan
pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur
pantek).
Air sumur/perigi adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali.Cara
pengambilannya dengan menggunakan gayung atau ember, baik dengan katrol
maupun tanpa katrol.
Mata air, adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan
sendirinya.
Gambar 6. Sumur
ST2013-SKH.PCS| 57
Lainnya, adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti air waduk/danau.
Rincian 612b: Jika 612.a berkode 2 s.d 7, bagaimana kondisi air
Lingkari kode 1 bila kondisi air minum yang di gunakan adalah baik atau kode 2 bila
buruk. kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Penjelasan:
Kondisi air minum yang digunakan dikatakan baik jika air tersebut dapat langsung
dimasak sebagai air minum tanpa harus melewati proses pengolahan (penyaringan/
filtrasi, penjernihan dengan obat/bahan kimia, pegendapan, dll) dan sebaliknya.
Rincian 613: Barang yang dikuasai rumah tangga ini: (Isikan kode 1 apabila
menguasai, kode 2 apabila tidak menguasai)
Tanyakan satu per satu semua jenis barang yang dikuasai rumah tangga atau salah
seorang anggota rumah tangga. Isikan kode 1 “Ya” apabila rumah tangga tersebut
menguasai barang dan kode 2 “Tidak” apabila rumah tangga tersebut tidak
menguasai barang.
Syarat bagi barang yang dikuasai adalah barang tersebut harus bisa digunakan
sesuai dengan fungsinya.
Apabila responden menguasai barang dalam keadaan rusak, namun akan segera
diperbaiki/diganti dalam jangka waktu sekitar satu bulan kedepan, maka tetap
dianggap menguasai.
Penjelasan:
Suatu rumah tangga dikatakan menguasai telepon bila rumah tangga tersebut
dapat mengirim dan menerima berita malalui jasa teleponnya, termasuk pada
kategori ini adalah telepon genggam/handphone.
Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga,
karena di beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata air
dari gunung ke rumahnya dengan bambu atau pipa pralon/plastik. Dalam
hal ini sumber air minumnya adalah air sungai atau mata air, bukan leding.
58 |ST2013-SKH.PCS
BLOK VII. KONDISI LINGKUNGAN
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai kondisi
lingkungan tempat tinggal rumah tangga.
Rincian 701.a: Apakah mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar
tempat tinggal?
Lingkari kode 1 bila Ya dan kode 2 bila Tidak. Kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila Rincian 701a berkode 2 maka langsung ke Rincian 705.
Rincian 701.b: Apabila Rincian 701.a berkode 1, apa fungsi kawasan hutan
menurut saudara?
Lingkari kode 1 apabila Hutan Lindung, kode 2 apabila Hutan Produksi, kode 3
apabila Hutan Suaka Alam dan kode 4 apabila Tidak Tahu, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 702.a: Apakah ada batas kawasan hutan?
Lingkari kode 1 apabila ada batas kawasan hutan, kode 2 apabila tidak, dan kode 3
apabila tidak tahu.
Rincian 702.b: Apabila Rincian 702.a berkode 1, jenis batas kawasan hutan
yang diketahui
Lingkari kode 1 apabila jenis batas kawasan hutan adalah pal/tanda batas atau
kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila jenis batas kawasan hutan adalah
jalan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila jenis batas kawasan hutan
adalah sungai atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila diketahui ada
batas hutan lainnya dan tuliskan jenis batasnya atau lingkari kode 8 apabila tidak.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Batas kawasan hutan antara lain: pal/tanda batas, jalan, sungai, dan lainnya.
Pal/tanda batas, adalah batas kawasan hutan yang berupa papan, patok, atau
lainnya yang biasanya diletakkan di pohon atau dipasang di tempat tertentu.
Jalan, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan jalan.
Sungai, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan sungai.
Lainnya, apabila batas terluar kawasan hutan berbatasan dengan selain yang telah
disebutkan diatas seperti pagar.
ST2013-SKH.PCS| 59
Rincian 703.a: Jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan … , .... km.
Tuliskan jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan dalam satuan kilometer, dua
angka dibelakang koma pada kotak yang disediakan.
Jarak terdekat ke kawasan hutan, adalah jarak terdekat yang biasa dilalui
anggota rumah tangga untuk menuju hutan. Apabila rumah tangga berada di dalam
kawasan hutan maka jarak terdekat ke kawasan hutan adalah 0 (nol) km.
Rincian 703.b: Jenis jalan/akses yang paling sering digunakan untuk menuju/
keluar kawasan hutan
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 Jenis jalan/akses yang paling sering
digunakanuntuk menuju/keluar kawasan hutan dan tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Jalan utama menuju kawasan hutan adalah jalan yang biasanya dilalui oleh
anggota rumah tangga untuk menuju kawasan hutan, apabila jalan yang biasa
dilalui tersebut terdapat beberapa kondisi/jenis jalan, maka kondisi/jenis jalan yang
dipilih adalah yang terpanjang. Apabila rumah tangga berada di dalam kawasan
hutan maka jalan yang dimaksud adalah jalan yang dilalui oleh anggota rumah
tangga untuk keluar dari kawasan hutan.
Rincian 704: Sumber informasi utama tentang keberadaan kawasan hutan
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 sumber informasi tentang keberadaan kawasan
hutan yang diketahui rumah tangga ini, kemudian tuliskan kode pada kotak yang
tersedia.
Sumber informasi tentang keberadaan kawasan hutan antara lain lurah/camat,
petugas kehutanan/aparat, orang sekitar, penyuluhan, papan nama/plang, dan
lainnya.
Kawasan
Hutan
Jalan menuju
kawasan hutan
Gambar 7. Jalan yang menuju/keluar kawasan hutan
Jalan keluar
kawasan hutan
Jalan tanah
Jalan Aspal
60 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 705.a: Apakah ada hutan tegakan di sekitar tempat tinggal Saudara
dalam 5 tahun terakhir?
Lingkari kode 1 apabila selama 5 tahun terakhir ada hutan tegakan, kode 2 apabila
tidak ada. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Hutan Tegakan adalah hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan (masih banyak pohon).
Apabila Rincian 705.a berkode 2 maka langsung ke Rincian 706.
Rincian 705.b: Apabila Rincian 705.a berkode 1, bagaimana pendapat Saudara
tentang kondisi hutan tersebut sekarang apabila dibandingkan
dengan 5 tahun sebelumnya
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai kondisi
hutan di sekitar tempat tinggalnya yang sangat membantu untuk mengetahui
kerusakan hutan yang terjadi.
Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 sesuai kondisi yang diketahui selama 5 tahun
terakhir dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Penjelasan: Apabila dalam periode 5 tahun terakhir hutan tegakan sudah berubah
fungsi, seperti untuk pemukiman dan pertanian, maka kondisi hutan tersebut
dikategorikan rusak.
Rincian 705.c: Apabila Rincian 705.b berkode 4, menurut pendapat Saudara
apa yang menyebabkan kerusakan hutan tersebut?
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai penyebab
kerusakan hutan yang terjadi.
Lingkari kode 1 apabila penyebab kerusakan hutan adalah kebakaran atau kode 2
apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila penyebab kerusakan hutan adalah
penebangan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila penyebab
kerusakan hutan adalah perambahan atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7
apabila penyebab kerusakan hutan adalah penambangan/penggalian atau kode 8
apabila tidak. Lingkari kode 1apabila penyebab kerusakan hutan adalah lainnya
atau kode 2apabila tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Penebangan adalahsuatu kegiatan/aktivitas memotong pohon dengan tujuan
hanya untuk diambil kayunya.
Perambahan adalahsuatu kegiatan/aktivitas memotong pohon dengan tujuan
untuk konversi lahan, seperti : lahan pertanian, perumahan, dll.
ST2013-SKH.PCS| 61
Rincian 705.d: Apabila Rincian 705.c berkode 1, menurut pendapat Saudara
apa yang yang menjadi penyebabnya?
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai penyebab
terjadinya kebakaran hutan.
Lingkari kode 1 apabila penyebab kebakaran adalah bencana alam atau kode 2
apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila penyebab kebakaran adalah pembukaan
lahan dengan pembakaran atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila
penyebab kebakaran adalah lainnya atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang tersedia.
Kebakaran yang disebabkan oleh bencana alam contohnya kekeringan, petir,
gunung meletus, dll.
Rincian 706.a: Apakah pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun
terakhir?
Lingkari kode 1 apabila di daerah rumah tangga ini pernah mengalami bencana
alam selama 3 tahun terakhir dan kode 2 apabila tidak pernah. Tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila kode 2 dilingkari maka langsung ke Rincian 707.
Rincian 706.b: Apabila Rincian 706.a. berkode 1, jenis bencana alam yang
paling sering terjadi:
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi rawan bencana di daerah tempat
tinggal rumah tangga tersebut.
Lingkari salah satu kode 1 s.d 7 jenis bencana alam yang sering terjadi di daerah
tempat tinggal rumah tangga. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rawan bencana adalah suatu daerah yang sering mengalami bencana seperti
banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin topan, gunung meletus dan sebagainya.
Rincian 707: Apakah ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaanuntuk menjaga
kelestarian hutan?
Lingkari kode 1 apabila ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaanuntuk menjaga
kelestarian hutan atau kode 2 apabila tidak ada atau kode 3 apabila tidak tahu.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila Rincian 707 berkode 2 atau 3 maka langsung ke Rincian 709.
62 |ST2013-SKH.PCS
Hukum adat/kearifan lokal adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia
dalam hubungan satu sama lain baik yang merupakan keseluruhan kelaziman dan
kebiasaan (kesusilaan) yang benar-benar hidup di masyarakat adat karena dianut
dan dipertahankan oleh anggota-anggota masyarakat itu, maupun yang merupakan
keseluruhan peraturan-peraturan yang mengenal sanksi atas pelanggaran dan
yang ditetapkan dalam keputusan-keputusan para penguasa adat.
Kebiasaanadalah sistem nilai budaya dan pandangan hidup mengenai apa yang
dianggap bernilai, berharga dan penting di dalam hidup sehingga dapat berfungsi
sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan
(warga masyarakat bersangkutan).
Contoh :
1. Awik-awik adalah hukum adat/kearifan lokal di Nusa Tenggara Barat yang
mengatur tentang pelestarian hutan dan pelanggaran yang terjadi akan
diberikan sanksi berdasarkan musyawarah adat.
2. Leuweung Tutupan adalah hukum adat/kearifan lokal di Banten Kidul yang
mengatur tentang larangan merusak hutan.
Rincian 708: Menurut Saudara, apakah hukum adat atau kebiasaan tersebut
perlu dipertahankan?
Lingkari kode 1 apabila hukum adat atau kebiasaantersebut perlu dipertahankan
dan kode 2 bila tidak perlu dipertahankan. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 709: Bagaimana pendapat Saudara tentang pentingnya pelestarian
hutan?
Lingkari kode 1 apabila sangat penting atau kode 2 apabila penting atau kode 3
apabila tidak penting. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 710: Akses ke fasilitas umum (fasum)
Akses ke fasilitas umum adalah kemudahan anggota rumah tangga untuk
mencapai fasilitas umum.
Untuk kantor desa dan/kecamatan, jarak yang diisikan harus kantor desa
dan/kecamatan rumah tangga yang bersangkutan, walaupun jarak kantor
desa dan/kecamatan lain lebih dekat dari rumah tangga
ST2013-SKH.PCS| 63
Kolom (2) : tuliskan perkiraan jarak terdekat dari tempat tinggal ke fasilitas umum
(km). Apabila jaraknya lebih dari 100 km tuliskan 99,99.
Kolom (3) : tuliskan kode 1 s.d 5 tranportasi yang biasa digunakan rumah tangga
menuju fasilitas umum. Bila menggunakan lebih dari 1 transportasi
pilih frekuensi terbanyak, apabila frekuensinya sama maka jawaban
diserahkan kepada responden.
Jika rumah tangga tidak mengakses fasillitas umum yang ada, maka
isian Kolom (3) berkode 5 (tidak menggunakan).
Contoh :
1. Jarak dari tempat tinggal ke SLTA di luar desa sekitar 10 km, sedangkan yang
SLTA yang ada di desa tersebut jaraknya 15 km, maka jarak yang diisikan
dalam kuesioner adalah jarak yang terdekat (10 km) dengan tempat tinggal,
walaupun desanya berbeda.
2. Pak Ngantung tinggal di Kecamatan Nanga Pinoh. Jarak dari tempat tinggal
Pak Ngantung ke kantor Kecamatan Nanga Pinoh sekitar 15 km, sedangkan
jarak ke kantor kecamatan Belimbing hanya 5 km, maka jarak yang diisikan
dalam kuesioner adalah (tetap) 15 km karena secara administrasi Pak
Ngantung tidak bisa akses ke kecamatan Belimbing.
Rincian 710 Kolom 2 tidak boleh kosong
BLOK VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN
Blok ini bertujuan untuk melihat partisipasianggota rumah tangga dalam
kelembagaan dan kegiatan kehutanan.
Rincian 801.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota
kelompok tani hutan binaan Kementerian Kehutanan pada saat
pencacahan?
Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota dan kode
2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang
disediakan.
Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan Kementerian Kehutanan adalah kelompok
masyarakat yang bertujuan untuk menyediakan wadah kebersamaan dalam
mengelola kegiatan sosial ekonomi dan pembinaan sikap kepedulian terhadap
64 |ST2013-SKH.PCS
pembangunan desa serta perlindungan terhadap keberadaan dan kelestarian
hutan, tanah dan air di sekitar lingkungan kehidupan masyarakat.
Penjelasan:
1. Program Kementerian Kehutanan berupa Pengelolaan Hutan Bersama
Masyarakat (PHBM), maka anggota masyarakat yang terlibat dalam program
tersebut dapat dikategorikan sebagai anggota KTH.
2. Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terdapat petani yang terikat perjanjian
dengan Perum Perhutani untuk menanam tanaman jati s/d umur 2 tahun di
lahan Perhutani tersebut dan dapat juga mengusahakan tanaman semusim,
dalam istilah lokal petani tersebut dikenal sebagai pesanggem. Maka
pesanggem dapat dikategorikan sebagai anggota KTH.
3. Keterlibatan kelompok tani hutan (KTH) dalam kegiatan kehutanan merupakan
bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan.
Rincian 801.b: Apakah ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat
pelayanan dari kelompok tani hutan binaan Kementerian
Kehutanan selama setahun yang lalu?
Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat
pelayanan dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke
dalam kotak yang disediakan.
Apabila Rincian 801.b berkode 2, langsung ke Rincian 802
Rincian 801.c: Apabila Rincian801.b. berkode 1, jenis pelayanan yang pernah
diterima
Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima
pelayanan berupa sarana produksi atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3
apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa
bimbingan teknis atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila ada anggota
rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa bantuan modal atau kode
6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah
menerima pelayanan lainnya dan tuliskan atau kode 8 apabila tidak.Tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 802a: Apakah ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan
pelestarian hutan?
Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan
pelestarian hutan dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang
dilingkari ke dalam kotak yang disediakan.
ST2013-SKH.PCS| 65
Apabila Rincian 802.a berkode 2, langsung ke Blok IX.
Kegiatan kehutanan yang dimaksud adalah kegiatan yang positif dalam bidang
pelestarian hutan.
Rincian 802.b: Apabila Rincian 802.a berkode 1, jenis kegiatan pelestarian
hutan apa saja yang dilakukan:
Lingkari kode 1 apabila kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan adalah
pencegahan kebakaran kawasan hutan atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3
apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah penyuluhan yang
berhubungan dengan pelestarian hutan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5
apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah kegiatan reboisasi atau
kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila kegiatan pelestarian hutanyang
dilakukan adalah pembibibitan tanaman keras atau kode 8 apabila tidak. Lingkari
kode 1 apabila kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan adalah pelestarian
sumber daya hutan atau lingkari kode 2 apabila tidak.Lingkari kode 3 apabila
kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah kegiatan lainnya dan tuliskan atau
kode 4 apabila tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Pencegahan kebakaran kawasan hutancontohnya dengan memberikan informasi
kepada masyarakat di sekitar hutan untuk tidak melakukan pembakaran dalam
pembukaan lahan.
Penyuluhan yang berhubungan dengan pelestarian hutancontohnya
memberikan penerangan kepada masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan
hutan untuk mempertahankan kawasan hutan seperti tidak melakukan
perambahan, penebangan liar, dll.
Kegiatan reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul.
Pelestarian sumber daya hutan adalah menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Contohnya tidak melakukan perburuan hewan/tumbuhan yang dilindungi,
mencegah pencemaran sungai di hutan, dll.
BLOK IX. KETERANGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA
Blok ini bertujuan untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan
rumah tangga selama tiga tahun terakhir.
66 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 901: Penilaian Saudara tentang perkembangan tingkat kesejahteraan
rumah tangga selama 3 tahun terakhir
Penilaian terhadap perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga adalah
penilaian responden terhadap kesanggupan dan kemampuan memenuhi
kebutuhan rumah tangganya selama 3 tahun terakhir. Penilaian tingkat
kesejahteraan meliputi: lebih baik, sama saja, dan lebih buruk.
Lebih baik apabila dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami kenaikan tingkat
kesejahteraan.
Sama saja apabila dalam kurun waktu 3 tahun tingkat kesejahteraan tidak
mengalami perubahan.
Lebih buruk apabila dalam kurun waktu 3 tahun tingkat kesejahteraan mengalami
penurunan.
Catatan:
- Untuk rumah tangga yang baru pertama kali melakukan kegiatan pengeluaran
untuk pendidikan atau tidak ada anggota rumah tangga yang bersekolah,
Rincian 901d berkode 2.
Rincian 901.a: Pendapatan rumah tangga
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban
responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kolom (5).
Pendapatan rumah tangga adalah seluruh penghasilan/penerimaan berupa uang
atau barang dari semua anggota rumah tangga yang diperoleh baik yang berupa
upah/gaji, pendapatan dari usaha rumah tangga, pendapatan/penerimaan lainnya,
maupun penerimaan transfer.
Rincian 901.b: Konsumsi rumah tangga untuk makanan (beras, lauk-pauk,
sayuran, gula, teh, kopi, dll)
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban
responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kolom (5).
Penilaian konsumsi rumah tangga untuk makanan terdiri dari:
1. Kualitas makanan pokok (beras, jagung, ketela pohon, dll.)
Makanan pokok adalah komoditas makanan yang biasanya dikonsumsi sehari-hari
oleh rumah tangga seperti: beras, jagung, ketela pohon, atau sagu. Jenis/kualitas
ST2013-SKH.PCS| 67
konsumsi makanan pokok dapat dilihat dari perubahan kualitas makanan pokok
yang dikonsumsi atau penggantian jenis makanan pokok.
Contoh:
1. Apabila rumah tangga mengganti kualitas beras yang baik ke kualitas yang
lebih rendah, maka kode yang diisikan adalah kode (1) lebih buruk.
2. Apabila rumah tangga mengganti beras menjadi jagung atau ketela pohon,
maka kode yang diisikan adalah kode (1) lebih buruk.
2. Kualitas/variasi lauk-pauk rumah tangga
Kualitas konsumsi lauk-pauk dilihat dari perubahan kualitas lauk-pauk yang
dikonsumsi, variasi atau penggantian jenis lauk-pauk yang dikonsumsi.
Contoh:
1. Rumah tangga mengganti ikan asin karena tidak sanggup membeli ikan
segar dan sebaliknya.
2. Variasi (tambahan/pengurangan) jenis lauk-pauk dan sebaliknya.
Rincian 901.c: Konsumsi rumah tangga untuk non makanan (pakaian,
perumahan, dll)
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban
responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kolom (5).
Penilaian konsumsi rumah tangga untuk non makanan terdiri dari:
1. Kemampuan membeli pakaian
Kemampuan membeli pakaian anggota rumah tangga ditinjau dariharga dan
mutu pakaian, misalnya: harga pakaian tejangkau, mutu pakaian baik.
2. Keadaan rumah
Keadaan rumah ditinjau dari kualitas rumah dan perubahan kualitas rumah.
Contoh: Mengganti lantai tanah menjadi keramik, mengganti atap sirap ke
genteng.
3. Penggunaan alat komunikasi
Kemampuan membeli alat komunikasi oleh anggota rumah tangga ditinjau dari
kuantitas dan kualitas.
4. Kemampuan melakukan piknik keluarga
Kemampuan melakukan piknik keluarga adalah kesempatan keluarga
melakukan piknik/rekreasi/berlibur dengan keluarga maupun rumah tangga lain.
68 |ST2013-SKH.PCS
Kemampuan ditinjau pula dan segi ekonomi misalnya biaya transportasi
terjangkau, fasilitas kendaraan memadai. Menjenguk keluarga yang sakit tidak
termasuk piknik.
Rincian 901.d: Pendidikan
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban
responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kolom (5).
Pendidikan termasuk kemudahan menyekolahkan anggota rumah tangga.
Kemudahan menyekolahkan anggota rumah tangga dilihat dan segi ekonomi
maupun non-ekonomi, misalnya: biaya pendaftaran terjangkau, iuran-iuran sekolah
terjangkau, buku dan alat tulis dan seragam sekolah yang biasanya diwajibkan
membeli melalui sekolah harganya tidak terlalu mahal dibandingkan bila rumah
tangga membeli sendiri. Jarak ke sekolah relatif dekat, peraturan sekolah tidak
kaku, pembatasan kuota dan sistem rayon jelas atau terbuka, dan prosedur
penerimaan murid baru tidak berbelit-belit.
Rincian 901.e: Kesehatan
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban
responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kolom (5).
Tingkat kesejahtaraan dilihat dari sisi kesehatan mencakup:
1. Keadaan kesehatan anggota rumah tangga
Kesehatan anggota rumah tangga menyangkut kondisi kesehatan dari seluruh
anggota rumah tangga dilihat dari frekuensimengalami gangguan kesehatan,
baik gangguan penyakit menular (kronis) maupun gangguan kesehatan lainnya
yang dapat mengganggu aktivitasnya.
2. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dan KB.
Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan antara lain menyangkut
masalah pelayanan, misalnya: prosedurnya tidak berbelit-belit, penanganannya
cepat, pelayanan memuaskan, obat-obatan mudah diperoleh, akomodasi ruang
rawat jalan maupun rawat inap memadai sesuai dengan tarifnya.
Kemudahan dalam mendapatkan alat KB (bagi yang pernah/sedang mengikuti
program KB) adalah kemudahan ditinjau dan segi ekonomi dan non ekonomi,
misalnya: harganya terjangkau, mudah diperoleh baik di klinik KB maupun di
apotik/toko obat terdekat termasuk kemudahan dalam mendapatkan konsultasi
ST2013-SKH.PCS| 69
KB, misalnya: biaya konsultasi terjangkau, jarak ke tempat konsultasi KB relatif
dekat.
3. Kemampuanmembeli obat-obatan generik (farmasi)
Kemampuan membeli obat-obatan ditinjau dari segi ekonomi dan non ekonomi,
misalnya: harga obat terjangkau, obat-obatan tersedia di apotik/toko obat
maupun warung terdekat. Obat-obatan generik (farmasi), seperti: OBH, OBP,
amoxylin.
Rincian 902: Dimanakah biasanya melakukan pengobatan apabila ada
anggota rumah tangga yang sakit?
Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 fasilitas pelayanan kesehatan yang biasanya
dikunjungi responden sewaktu sakit. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Sakit adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan/kejiwaan,
baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan, kriminal, atau hal lain.
Terganggu adalah tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara normal
(bekerja, sekolah, dan lain-lain) sebagaimana biasanya karena sakit tersebut.
Contoh:
1. Pegawai/karyawan yang tidak masuk bekerja karena sakit; atau yang masih
tetap bekerja, tetapi tidak dapat bekerja dengan baik; atau tidak dapat bekerja
dengan kapasitas penuh seperti biasa.
2. Anak sekolah yang tidak dapat mengikuti pelajaran/tidak masuk sekolah.
3. Ibu rumah tangga yang tidak dapat melakukan pekerjaan seperti yang biasa
dilakukan sehari-hari.
4. Anak kecil yang tidak dapat bermain seperti biasanya.
RS Pemerintah adalah RS milik pemerintah pusat (misal RSCM/RSUP Dr. Cipto
Mangunkusumo), pemerintah daerah (misal RSU Labuang Baji), TNI (misal
RSPAD), ataupun BUMN (misal RS Pertamina).
RS Swasta adalah RS yang dimiliki oleh perorangan maupun perusahaan yang
berbadan hukum (PT, yayasan, dll)
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelayanan kesehatan
milik pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan.
70 |ST2013-SKH.PCS
Poliklinik adalah tempat pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak menginap
yang dikelola oleh swasta, perusahaan, yayasan, TNI atau berbagai
Departemen/BUMN.
Praktek dokter adalah praktek dokter pribadi/perorangan, baik dokter umum,
dokter gigi, maupun dokter spesialis. Tempat praktek bisa saja dilakukan di rumah
sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, atau klinik yang biasanya dilakukan di
luar jam kerja dokter tersebut.
Praktek petugas kesehatan adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan
oleh perawat atau bidan; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas,
puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik.
Praktek pengobatan tradisional adalah praktek pelayanan kesehatan alternatif
yang dilakukan oleh dukun/tabib/sinse, termasuk pula pelayanan akupunktur, pijat
refleksi, paranormal, radiestesi (biasanya menggunakan alat seperti bandul).
Catatan:
1. Dokter yang sakit kemudian mengobati dirinya sendiri dianggap sebagai
berobat ke praktek dokter, walaupun dokter tersebut tidak bekerja sebagai
dokter, melainkan misalnya sebagai aktor/aktris.
2. Seorang isteri yang pergi ke dokter praktek menceritakan penyakit suaminya,
kemudian sang dokter memberi obat atau petunjuk penanganannya, maka
dalam hal ini sang suami dicatat dalam kategori berobat ke praktek dokter.
3. Perawat yang sakit kemudian mengobati dirinya sendiri dianggap sebagai
berobat ke praktek petugas kesehatan.
4. Bila berobat jalan ke dokter akupuntur catat sebagai dokter praktek.
5. Bila anggota rumah tangga berobat ke luar negeri, dianggap berobat ke RS
swasta atau praktek dokter.
Mengobati sendiri adalah upaya oleh anggota rumah tangga dengan melakukan
pengobatan sendiri tanpa datang ke tempat fasilitas kesehatan atau memanggil
dokter/petugas kesehatan ke rumahnya (misal minum obat modern, jamu, kerokan,
kompres, kop, pijat) agar sembuh atau menjadi lebih ringan keluhan kesehatannya.
Tidak diobati adalah apabila anggota rumah tangga yang sakit tidak melakukan
usaha untuk mengobati penyakitnya.
ST2013-SKH.PCS| 71
Rincian 903 : Jika ada anggota rumah tangga yang masih sekolah {Blok IV
Kolom (6) ada yang berkode 2}, jenis pengeluaran yang
dianggap paling memberatkan:
Lingkari salah satu kode 1 s.d 4, jenis pengeluaran yang dianggap paling
memberatkan oleh responden dan lingkari kode 0 apabila tidak ada pengeluaran
yang memberatkan. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Pengeluaran untuk sekolah seperti bayaran/iuran sekolah, buku dan alat tulis,
sumbangan, serta biaya lainnya seperti biaya untuk pembelian seragam sekolah,
jajan, dan transportasi.
BLOK X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM
SELAMASETAHUN YANG LALU
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai pemanfaatan
hasil hutan oleh rumahtangga.
Rincian 1001 : Keterangan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa
liar
Kolom (2) : Tanyakan apakah ada anggota rumah tangga yang
melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar
untuk setiap Rincian di kolom (1). Isikan kode 1 apabila ada
anggota rumah tangga yang melakukan pemungutan hasil
hutan/penangkapan satwa liar dan kode 2 apabila tidak.
Kolom (3) : Merupakan satuan jenis pemungutan hasil
hutan/penangkapan satwa liar.
Kolom (4) : Apabila kolom (2) berkode 1, tuliskan volumenya selama
setahun yang lalu.
Kolom (5) s.d. (7): Apabila kolom (2) berkode 1, tuliskan persentase penggunaan
dari pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar pada
kolom(5) untuk konsumsi sendiri, kolom (6) untuk dijual, dan
kolom (7) untuk lainnya.
Jika salah satu Kol. (5) s.d. (7) ada isian, maka penjumlahan Kol. (5) + Kol. (6)
+ Kol. (7) harus 100 persen.
Dikonsumsi sendiri; apabila pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
72 |ST2013-SKH.PCS
Dijual apabila pemungutan hasilhutan/penangkapan satwa liar sebagian atau
seluruhnya dijual oleh rumah tangga.
Lainnya apabila pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar sebagian atau
seluruhnya tidak dikonsumsi maupun dijual oleh rumah tangga, seperti: diberikan
kepada pihak lain, hilang, atau belum digunakan.
Contoh:
Rumah Tangga Ibu Ria terpilih sampel SKH 2014. Selama setahun yang lalu Ibu
Ria memungut kayu bakar di hutan sebanyak 5 m3. Dari kayu bakar yang dipungut
tersebut sebanyak 2 m3 dipakai sendiri, 2 m
3 dijual ke pasar, 0,5 m
3 diberikan
kepada tetangganya, dan 0,5 m3 disimpan sebagai persediaan. Pengisian Daftar
ST2013-SKH.S Blok X Rincian 1 baris kayu bakar kolom (5), (6), dan (7) adalah:
(1) (5) (6) (7)
1. kayu bakar
Kolom (8) : Apabila kolom (2) berkode 1, tanyakan kecenderungan hasil hutan
selama 3 tahun terakhir. Tuliskan salah satu kode 1 s.d 4 pada
masing masing rincian.
Apabila Rincian 1001 Kolom (2) semua berkode 2, maka langsung ke Rincian 1003.
Rincian 1002: Apabila Rincian 1001 Kolom (2) ada yang berkode 1, jarak
terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/
penangkapan satwa liar: ................... (km)
Tuliskan jarak terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/penangkapan
satwa liar dalam kilometer, satu angka di belakang koma sesuai dengan jawaban
responden.
Rincian 1003.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha
memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan?
Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha
memanfaatkanwisata alam dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.
4 0 4 0 2 0
ST2013-SKH.PCS| 73
Usaha memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan adalah suatu usaha yang
berkaitan dengan wisata alam di kawasan hutan, seperti:penjualan cendera mata,
jasa persewaan sarana wisata, jasa pemandu wisata, jasa akomodasi/restoran/
rumah makan, dan jasa lainnya.
Rincian 1003.b: Apabila Rincian 1003.a berkode 1, usaha apasaja yang
dilakukan:
Lingkari kode 1 apabila usaha yang dilakukan adalah penjualan cindera mata atau
kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa
persewaan sarana wisata atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila usaha
yang dilakukan adalah jasa pemandu wisata atau kode 6 apabila tidak. Lingkari
kode 7apabila usaha yang dilakukan adalah jasa akomodasi/restoran atau kode
8apabila tidak. Lingkari kode 1 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa lainnya
atau kode 2 apabila tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
telah disediakan.
BLOK XI. SUMBER PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA SELAMA
SETAHUN YANG LALU
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai sumber
pendapatan/penerimaan rumah tangga, status pekerjaan, dan sumber pendapatan
yang utama selama setahun yang lalu.
Rincian 1101: Jenis lapangan usaha/pekerjaan dan statusnya:
Cara Pengisian:
Kode Usaha 01 s.d 15:
Lingkarilah salah satu kode di kolom (3) atau kolom (4) sesuai dengan status
pekerjaan, atau lingkari keduanya apabila selama setahun yang lalu ada anggota
rumah tangga yang memperoleh pendapatan lebih dari satu status pekerjaan untuk
masing-masing lapangan usaha/pekerjaan pada Kolom (2).
Tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang disediakan.
Apabila kode 1 dan 2 dilingkari untuk lapangan usaha/pekerjaan yang sama, maka
jumlahkan kode-kode tersebut dan tuliskan kode 3 ke kotak yang disediakan pada
kolom (5).
74 |ST2013-SKH.PCS
Usaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau jasa yang
bertujuan untuk sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh
pendapatan/keuntungan dengan menanggung resiko.
Buruh/Karyawan adalah orang yang bekerja pada pihak lain baik perorangan
maupun perusahaan dan mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun
barang.
Sumber Pendapatan menurut sub sektor:
Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memungut/mengambilhasil hutan
seperti: kayu, getah, kulit kayu, buah-buahan, rumput, rotan, tumbuhan obat,
gaharu.
Penangkapan satwa liar adalah suatu kegiatan yang meliputi berburu/menangkap
satwa liar.
Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memelihara atau menangkar satwa/tumbuhan liar yang masih mempunyai sifat-sifat
liar dan yang hidup bebas, baik satwa atau tumbuhan liar tersebut hidup di darat,
air, maupun udara.
Budidaya tanaman kehutanan meliputikegiatan pembenihan, penanaman,
pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman kehutanan.
Pemanfaatan wisata alam meliputi kegiatan jasa pemandu wisata, penyewaan
sarana wisata, penjualan cenderamata dan lainnya. Jasa lingkungan termasuk
usaha pemanfaatan wisata alam.
Usaha padi/palawija adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman
padi/palawija dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau
memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.
Usaha hortikultura adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman
hortikultura (sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias)
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh
pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.
Usaha perkebunan adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman
perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau
memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.
Usaha peternakan adalah kegiatan budidaya (pemeliharaan) ternak unggas,
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh
pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.
ST2013-SKH.PCS| 75
Ternak/unggas meliputi hewan ternak besar, hewan ternak kecil, unggas, lebah,
ulat sutera, untuk diambil hasilnya termasuk usaha pembibitan.
Hewan ternak besar meliputi sapi, sapi perah, kerbau, dan kuda.
Hewan ternak kecil meliputi kambing, domba, babi, dan kelinci.
Ternak unggas meliputi ayam kampung, ayam ras, itik manila, aneka ternak, antara
lain angsa, burung puyuh, burung merpati, kalkun, dan sebagainya.
Usaha Perikanan terdiri dari:
Usaha budidaya ikan adalah kegiatan pembenihan atau pembesaran ikan yang
dilakukan di kolam/sawah, tambak air payau, perairan umum (sungai, danau,
waduk, dan rawa yang bukan milik perseorangan), dan laut, dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh
pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.
Usaha penangkapan ikan adalah kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di
perairan umum (sungai, danau, waduk, dan rawa yang bukan milik perseorangan),
dan laut, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau
memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Ikan yang ditangkap,
seperti ikan, udang, kepiting, kerang, mutiara, rumput laut, bunga karang, ubur-
ubur, dan lain-lain.
Usaha jasa pertanian adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak
seperti melayani usaha di bidang pertanian tanaman pangan/kehutanan,
peternakan, perikanan darat/laut dan kehutanan.
Penjelasan:
a. Jasa pertanian tanaman pangan/kehutanan meliputi pengolahan lahan,
penanaman, pemupukan, pengendalian jasad pengganggu, pemanenan, dan
pasca panen.
b. Jasa peternakan meliputi pelayanan kesehatan ternak, pemacekan ternak,
penetasan telur, dan pelayanan peternakan lainnya.
c. Jasa perikanan meliputi pengolahan lahan, penebaran benih, pengendalian
jasad pengganggu, pemanenan, pasca panen, penebaran benih, pemberian
pakan, persiapan lelang, sortasi, dan gradasi serta uji mutu.
d. Jasa kehutanan meliputi penebangan dan atau penanaman pohon.
76 |ST2013-SKH.PCS
Penggalian/penambangan adalah kegiatan pengambilan hasil bumi yang
biasanya dilakukan dengan cara menggali atau menambang baik dilakukan sendiri
maupun kelompok/bersama seperti batu bara, pengeboran minyak lepas pantai,
pasir, dan sebagainya.
Industri/kerajinan adalah kegiatan pengubahan bahan baku/setengah jadi atau
dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya termasuk usaha
pengolahan hasil pertanian dan jasa industri/kerajinan.
Perdagangan/hotel/restoran/rumah makan adalah kegiatan jual beli suatu barang
atau jasa termasuk juga usaha restoran/rumah makan dan minuman, klub malam,
jasa boga (catering), restorasi di kereta api, kafetaria, kantin, warung/kedai,
penginapan/hotel serta jasa perdagangan.
Angkutan adalah kegiatan/lapangan usaha pengangkutan usaha pengangkutan
atau penumpang dengan angkutan darat, laut, danau, kanal serta angkutan udara
termasuk juga jasa angkutan, pengepakan dan pengiriman barang, keagenan/biro
perjalanan.
Pergudangan adalah kegiatan/lapangan usaha penggudangan dengan fasilitas-
fasilitasnya seperti penyimpanan barang dalam kamar/ruangan pendingin (cold
storage) dan gudang-gudang barang.
Komunikasi adalah kegiatan/lapangan usaha pelayanan komunikasi untuk umum,
baik melalui pos, telepon, telegraph/telex atau hubungan radio.
Sektor lain adalah segala macam kegiatan dari perorangan, badan/lembaga yang
tidak tercakup dalam salah satu sektor diatas, ataupun yang tidak atau belum jelas
batasannya. Misalnya sewa, kontrak.
Sewa adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil menyewakan rumah/lahan yang
bukan berupa usaha rumah tangga misalnya menyewakan lahan pertanian, rumah
dan sebagainya) termasuk bagi hasil lahan pertanian milik sendiri yang diusahakan
oleh pihak lain.
Kontrak adalah nilai pembayaran dari suatu barang yang diterima oleh pemilik
barang. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur
menurut persetujuan kedua belah pihak dan pada akhir masa perjanjian bisa
diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru.
ST2013-SKH.PCS| 77
Kode usaha 16 : Pendapatan dan penerimaan lainnya (pensiun, transfer,
bunga, bagi hasil, dll)
Lingkarilah kode 0 apabila ada anggota rumah tangga yang menerima uang/
barang/jasa sebagai pendapatan/penerimaan lain selama setahun yang lalu.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Uang pensiun adalah uang yang diterima secara teratur dari pemerintah/swasta
sebagai balas jasa yang pembayarannya ditangguhkan, dimaksudkan sebagai
jaminan hari tua.
Nilai transfer yang dimasukkan pada Rincian ini apabila rumah tangga ini
menerima transfer dari pihak lain.
Transfer yang diterima dapat berupa penerimaan kiriman, biaya anggota rumah
tangga yang mondok, beasiswa, warisan, dan sumbangan.
Rincian 1102.a : Sumber pendapatan/penerimaan utama(salah satu dari kode
01-16): .............
Tanyakan sumber pendapatan/penerimaan yang utama dan tuliskan pada tempat
yang disediakan.
Rincian 1102.b: Status pekerjaan yang menghasilkan pendapatan/penerimaan
utama (salah satu kode 0 s.d. 2):
Sumber pendapatan/penerimaan utama adalah sumber pendapatan/penerimaan
terbesar atau yang paling menunjang dari seluruh pendapatan rumah tangga
tersebut.
Berdasarkan sumber-sumber pendapatan rumah tangga dari kolom (1) kode 01-16
yang kolom (5) nya terisi, tanyakan sumber pendapatan yang utama dan tuliskan
pada tempat yang disediakan. Pindahkan kode sumber pendapatan/penerimaan
utama ke tempat yang disediakan pada Rincian 1102a dan kode status pekerjaan
utama diisikan pada Rincian 1102b. Apabila salah seorang anggota rumah tangga
disamping berusaha juga bekerja sebagai buruh/karyawan {kolom (5) berkode 3}
maka yang diisikan di rincian ini adalah statusnya yang utama (kode 0 s.d. 2).
Rincian 1103: Berapa persen (%) sumbangan pendapatan dari usaha
pemungutan hasil hutan/ penangkapan satwa liar terhadap
total pendapatan rumah tangga
{ Rincian 1101 kode usaha 01 Kolom (5) berkode 1 atau 3}:
Lingkari kode 1 s.d 5 yang sesuai dengan persentase sumbangan pendapatan dari
usaha {kolom (5) berkode 1 atau 3} pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa
78 |ST2013-SKH.PCS
liar (Rincian 1101 kode usaha 01) terhadap total pendapatan rumah tangga
berdasarkan jawaban responden. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
BLOK XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA
Blok ini bertujuan untuk mencatat seluruh pengeluaran riil termasuk
produksi sendiri rumah tangga, yang dibagi menjadi 3 kelompok pengeluaran yaitu:
1. Pengeluaran konsumsi makanan.
2. Pengeluaran konsumsi bukan makanan.
3. Pengeluaran lainnya.
Jumlah seluruh pengeluaran rumah tangga dicatat di blok ini. Pengeluaran
konsumsi makanan dan bukan makanan yang dimasukkan ke daftar adalah
pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga/anggota rumah tangga saja, tidak
termasuk pengeluaran untuk keperluan usaha rumah tangga, atau yang diberikan
kepada pihak/orang lain. Untuk konsumsi makanan, yang dicatat adalah nilai
makanan yang betul-betul telah dikonsumsi selama seminggu yang lalu. Untuk
konsumsi bukan makanan konsep yang dipakai adalah konsep penyerahan, yaitu
yang dibeli/diperoleh dari pihak lain, asalkan tujuannya untuk kebutuhan rumah
tangga. Sedangkan pengeluaran lainnya adalah pengeluaran rumah tangga yang
bukan merupakan pengeluaran konsumsi seperti: transfer keluar, membayar
hutang, dan membayar arisan.
Beberapa contoh jenis pengeluaran lainnya adalah:
1. Makanan yang diberikan kepada pekerja yang membantu dalam suatu usaha
rumah tangga, atau untuk pekerja bukan anggota rumah tangga;
2. Perabot atau perlengkapan yang dibeli untuk keperluan toko/warung atau usaha
lainnya;
3. Barang yang dibeli untuk diberikan sebagai hadiah atau dikirimkan kepada pihak
lain yang bukan anggota rumah tangga.
1201. PENGELUARAN KONSUMSI MAKANAN SELAMA SEMINGGU YANG
LALU (BERASAL DARI PEMBELIAN,DAN PRODUKSI SENDIRI)
Rincian ini bertujuan untuk mencatat semua konsumsi makanan rumah
tangga selama seminggu yang lalu.
Pengeluaran untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi
rumah tangga selama seminggu yang lalu baik berasal dari pembelian, produksi
ST2013-SKH.PCS| 79
sendiri. Untuk makanan yang berasal dari produksi sendiri atau pemberian, nilainya
harus diperhitungkan sesuai dengan harga pasar setempat. Perlu diperhatikan
bahwa ada kemungkinan responden memberikan keterangan tentang apa yang ia
beli padahal mungkin tidak seluruhnya dikonsumsi, maka yang dicatat hanya yang
benar-benar dikonsumsi oleh anggota rumah tangga selama seminggu yang lalu.
Tujuan dari menanyakan setiap rincian adalah agar tidak ada yang terlewat,
karena jenisnya yang sangat banyak dan sukar untuk diingat satu per satu. Setiap
jenis makanan bisa berasal dari pembelian, dan produksi sendiri.
Rincian a s.d. m :
Tanyakan pengeluaran rumah tangga untuk makanan dan minuman berasal dari
pembelian, produksi sendiri, maupun pemberian seminggu yang lalu. Tuliskan
besarnya pengeluaran makanan dan minuman pokok pada kolom (2).
Pengeluaran konsumsi makanan meliputi:
a. Beras, umbi-umbian, tepung, sagu, biji-bijian, dan sejenisnya;
b. Daging segar, dingin atau beku;
c. Ikan segar, dingin atau beku;
d. Susu, keju dan telur;
e. Minyak dan lemak;
f. Buah-buahan;
g. Sayuran;
h. Selai, madu, coklat dan kembang gula;
i. Produk makanan lainnya (seperti: mie instan, garam, bumbu, kecap, lada,
jahe, dll);
j. Kopi, teh, dan gula;
k. Minuman beralkohol;
l. Makanan dan minuman jadi (biaya untuk makanan dan minuman jadi yang
tidak dikonsumsi di tempat penjualan);
m. Lainnya (tembakau/rokok, sirih, dll);
Rincian n: Jumlah Pengeluaran Makanan (1201a s.d 1201m)
Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1201a s.d 1201m.
1202. PENGELUARAN KONSUMSI BUKAN MAKANAN (BERASAL DARI
PEMBELIAN, DAN PRODUKSI SENDIRI)
Rincian ini bertujuan untuk mencatat berbagai pengeluaran untuk konsumsi
barang bukan makanan. Referensi waktu yang digunakanadalah selama sebulan yang
80 |ST2013-SKH.PCS
lalu dan setahun yang lalu.Barang yang dikonsumsi tersebut dapat berasal dari
pembelian, produksi sendiri maupun dari pemberian.
Tuliskan pada kolom (2) seluruh pengeluaran bukan makanan untuk konsumsi rumah
tangga selama sebulan yang lalu (mulai dari sehari sebelum pencacahan s.d sebulan
sebelumnya, contoh: jika pencacahan pada 6 Juni 2014 maka ”sebulan yang lalu”
dimulai dari 6 Mei 2014 s.d 5 Juni 2014) dan pada kolom (3) untuk pengeluaran selama
setahun yang lalu. (mulai dari bulan pencacahan s.d bulan yang sama tahun
sebelumnya, contoh: jika pencacahan pada 6 Juni 2014 maka ”setahun yang lalu”
dimulai dari bulan Juni 2013 s.d 5 Juni 2014)
Pengeluaran sebulan yang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan
selama sebulan yang lalu.
Pengeluaran setahunyang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan
selama setahun yang lalu.
Jadi, pengeluaran setahun yang lalu mencakup pengeluaran sebulan yang lalu, tetapi
pengeluaran setahunyang lalu belum tentu dikeluarkan dalam periode sebulan yang lalu.
Dalam kasus tertentu, seperti pengeluaran untuk sewa rumah, mungkin tidak
dikeluarkan sebulan yang lalu tetapi tetap diperhitungkan, baik untuk pengeluaran
sebulan yang lalu maupun setahun yang lalu.
Pengeluaran konsumsi non makanan meliputi:
Rincian 1202.a: Pakaian dan alas kaki
Pengeluaran yang dicatat di sini adalah pengeluaran untuk pakaian, tutup kepala, dan
alas kaki. Barang-barang tersebut antara lain adalah pakaian jadi, seragam sekolah,
bahan pakaian, handuk sepatu, ikat pinggang, benang, semir sepatu, upah menjahit,
ongkos binatu, dll.
Rincian 1202.b: Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya
Pengeluaran untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya, meliputi :
1. Perkiraan sewa rumah (milik sendiri, dinas, dan bebas sewa)
2. Sewa rumah dan kontrak rumah
Pengeluaran setahun yang lalu Kolom (3) bukan pengeluaran
sebulan yang lalu Kolom (2) dikalikan 12.
ST2013-SKH.PCS| 81
3. Rekening listrik, rekening telepon, gas, minyak tanah, air, kayu bakar. Untuk
pengeluaran yang memakai rekening, penghitungan pengeluaran bulan lalu bisa
dilihat dari rekening yang sudah dibayar atau yang biasanya dibayar per bulan.
Rincian 1202.b: Perumahan Kolom (2) dan Kolom (3) harus ada isian
Rincian 1202.c: Furnitur, peralatan rumah tangga dan pemeliharaan rutin rumah
Pengeluaran/Biaya Furnitur, peralatan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin
rumah adalah biaya yang dikeluarkan untuk:
- Furnitur (pembelian dan atau perbaikan ringan: meja, kursi, tempat tidur, lemari
pakaian, lemari pajang, rak pajang, kaca/cermin, lemari makan, tempat tidur bayi,
dll.);
- Peralatan rumah tangga (pembelian dan atau perbaikan ringan: mesin jahit, lemari
es, kipas angin, mesin cuci, AC, dll.), perabotan rumah tangga (kasur, bantal, taplak,
sprei, asbak, sarung bantal, selimut, tikar, gorden, permadani, dll.), Perkakas rumah
tangga (seterika, sapu, gunting, pisau, golok, cangkul, gergaji, vacum cleaner,
gantungan baju, alat solder, dll.).
- Pemeliharaan rutin rumah, yaitu pengeluaran rutin/ringan untuk kegiatan
mencegah terjadinya kerusakan bangunan yang lebih parah dan atau untuk
mempertahankan fungsi bangunan dengan tanpa menambah kapasitas atau
nilainya (seperti: pembelian cat kayu, kapur, cat tembok, genteng, kaca jendela,
engsel, dan sebagainya, termasuk ongkos tukang).
Rincian 1202.d: Kesehatan
Pengeluaran/Biaya kesehatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
kesehatan seperti ongkos rumah sakit, puskesmas, dokter, obat-obatan,
pemeriksaan kehamilan, biaya KB, biaya melahirkan, biaya imunisasi anak balita
dan lainnya.
Rincian 1202.e: Transportasi
Pengeluaran transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
transportasi/angkutan umum (bis, kereta api, pesawat udara, kapal laut, becak,
uang parkir, karcis tol, dll.). Bila mendapatkan jemputan bis gratis dari kantor, maka
nilai yang dicatat dalam rincian ini diperkirakan dengan tarif angkutan umum yang
paling murah.
82 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 1202.f: Komunikasi
Pengeluaran komunikasi adalah biaya untuk pos dan telekomunikasi yang terdiri atas
rekening telepon rumah, pulsa HP, nomor perdana, kartu telepon/telepon umum/wartel,
pos (wesel, materai, perangko, dll.), dan lainnya (warnet, internet, dll.)
Rincian 1202.g: Rekreasi dan Kebudayaan
Pengeluaran/biaya rekreasi dan kebudayaan adalah pengeluaran untuk fasilitas
budaya, rekreasi, dan jasa, diantaranya menonton film di bioskop; perpustakaan,
museum dan seni; serta olahraga dan rekreasi.
Biaya untuk rekreasi tidak termasuk biaya transpor (masuk ke biaya transportasi) dan
pembelian barang untuk rekreasi.
Rincian 1202.h: Pendidikan
Pengeluaran/Biaya pendidikan adalah biaya untuk keperluan pendidikan seperti
uang sekolah/SPP, pendaftaran, iuran-iuran (POMG/BP3), kegiatan pramuka dan
sejenisnya, alat tulis, dan uang kursus, termasuk fotokopi buku pelajaran sekolah.
Rincian 1202.i: Restoran dan Hotel
Pengeluaran/biaya restoran dan hotel adalah biaya untuk makanan dan
minuman jadi yang langsung dikonsumsi/dihidangkan di tempat penjualan, baik
dengan tempat tetap maupun tidak tetap/berpindah-pindah, termasuk diantaranya:
warung, restoran, kedai, kantin, bakso keliling, dan sejenisnya; serta pengeluaran
atas biaya memanfaatkan fasilitas hotel, seperti: menginap, mengadakan
pertemuan atau perayaan, dan sejenisnya. Pengeluaran untuk hotel mencakup
semua jenis hotel, baik yang berbintang maupun yang tidak berbintang serta
berbagai jenis penginapan lainnya seperti losmen, motel, wisma, dan sebagainya
Rincian 1202.j: Bermacam Barang dan Jasa
Pengeluaran untuk bermacam barang dan jasa merupakan biaya untuk barang-
barang seperti pembelian sabun cuci, sabun mandi, alat kecantikan, pembalut
wanita, sikat gigi, kapur barus, fotokopi, foto, kendaraan pribadi (termasuk bahan
bakar untuk kendaraan), perbaikan dan pemeliharaan kendaraan, upah pembantu
rumah tangga, bacaan, pembuatan KTP/SIM, dll.
Rincian 1202.k: Jumlah Pengeluaran Bukan Makanan (1202a s.d 1202j)
Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1202a s.d
1202j, baik untuk sebulan yang lalu Kolom (2) maupun setahun yang lalu Kolom (3).
ST2013-SKH.PCS| 83
1203. PENGELUARAN LAINNYA
Rincian ini bertujuan untuk mencatat berbagai pengeluaran lainnya. Tuliskan
seluruh pengeluaran lainnya selama sebulan yang lalu pada Kolom (2) dan
pengeluaran lainnya selama setahun yang lalu pada Kolom (3).
Rincian 1203.a: Sewa Lahan dan atau Bagi Hasil
Pengeluaran/biaya untuk sewa lahan adalah biaya yang dibayarkan untuk
penggunaan lahan dalam waktu tertentu dari pihak lain dengan besarnya sewa lahan
sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.
Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang.
Lahan milik sendiri dan bebas sewa tidak perlu diperkirakan nilai sewanya.
Pengeluaran/biaya untuk bagi hasil adalah biaya yang dibayarkan untuk pembagian
hasil dari pengolahan lahan antara dua orang atau lebih yang berhak atas lahan
dan yang mengolah lahan itu.
Rincian 1203.b: Transfer keluar (seperti: mengirim uang, memberikan beasiswa,
premi asuransi, dll).
Transfer keluar adalah pengeluaran rumah tangga yang diberikan kepada pihak lain
secara cuma-cuma baik dalam bentuk uang maupun barang, misalnya: mengirim uang
untuk anak yang tidak tinggal dalam rumah tangga (berada di tempat lain), untuk orang
tua atau saudara.
Rincian 1203.c: Jumlah Pengeluaran Lainnya (1203a s.d 1203b)
Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1203a s.d 1203b,
baik untuk sebulan yang lalu kolom (2) maupun setahun yang lalu kolom (3).
BLOK XIII. PERIZINAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang mendapat
izin untuk menguasai lahan kawasan hutan dan memungut hasil hutan menurut
jenis serta bentuk izin tersebut.
Rincian 1301.a: Apabila Rincian 502a (menguasai lahan kawasan hutan)
terisi, apakah mendapat izin?
Lingkari kode 1 jika mendapatkan izin untuk menggunakan lahan kawasan hutan
atau lingkari kode 2 jika tidak mendapatkan izin untuk menggunakan lahan
kawasan hutan.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Apabila Rincian 1301.a berkode 2 langsung ke Rincian 1302.
84 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 1301.b: Jika Rincian 1301a. berkode 1, siapa yang memberikan izin:
Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 yang memberi izin.Tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Jika rumah tangga menguasai lahan kawasan hutan lebih dari satu tempat, maka
lingkari pemberi izin pada lahan yang paling luas.Jika satu lahan ada izin dari
beberapa pihak, maka lingkari kode terkecil.
Rincian 1301.c: Jika Rincian 1301b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan
berupa:
Lingkari kode 1 jika izin yang dimiliki berupa surat izin tertulis atau kode 2 jika
izinnya tidak tertulis. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Izin tertulis dari kepala desa atau lainnya (Perhutani, dll) harus ada surat resmi
yang distempel.
Rincian 1302.a: Apabila Rincian 1101 kode usaha 01 (melakukan pemungutan
hasil hutan/penangkapan satwa liar) Kolom (5) berkode 1 atau
3, apakah mendapat izin?
Lingkari kode 1 jika mendapatkan izin untuk melakukan pemungutan hasil hutan
atau lingkari kode 2 jika tidak.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Apabila Rincian 1302.a berkode 2 langsung STOP.
Rincian 1302.b: Jika Rincian 1302.a berkode 1, siapa yang memberikan izin:
Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 yang memberi izin.Tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 1302.c: Jika Rincian 1302.b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan
berupa:
Lingkari kode 1 jika izin yang dimiliki berupa surat izin tertulis atau kode 2 jika
izinnya tidak tertulis. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Izin tertulis dari kepala desa atau lainnya (Perhutani, dll) harus ada surat resmi
yang distempel.
ST2013-SKH.PCS| 85
BLOK XIV. C A T A T A N
Blok ini bertujuan untuk mencatat keterangan yang diperlukan dan
memperjelas isian dalam Daftar ST2013-SKH.S. Periksa keterangan-
keterangan/penjelasan-penjelasan dari blok ini, apakah ada keterangan/informasi
lainnya yang berguna untuk pemeriksaan dan pengolahan.
Lembar ini digunakan untuk mencatat penghitungan dalam wawancara
seperti pada Blok V, X, dan XII.
LEMBAR KERJA
ST2013-SKH.PCS| 87
1. Berhasilnya suatu pencacahan sangat tergantung pada kemauan, kemampuan
dan ketelitian para petugas lapangan terutama pencacah. Oleh karena itu
sebelum daftar-daftar yang telah diisi diserahkan kepada PMS (petugas
pemeriksa), pencacah harus meneliti lebih dahulu apakah isian-isiannya telah
benar dan tepat diisikan pada kolom-kolom dan rincian-rincian yang sesuai.
2. Pemeriksaan tersebut diatas dimaksudkan agar apabila pencacah (PCS)
masih menemukan kesalahan-kesalahan agar secepatnya diperbaiki, dan
apabila ditemukan suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah
mengadakan kunjungan ulang, lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa
menunggu instruksi PMS.
3. Apabila menemukan hal-hal yang meragukan jangan mengambil keputusan
sendiri, diskusikan dengan PMS agar diperoleh penjelasan.
4. Setelah PCS selesai melakukan pencacahan dan yakin bahwa semua isian
telah diperiksa dengan baik, serahkan semua daftar yang telah diisi kepada
PMS, tetapi bukan berarti bahwa pencacahan telah selesai karena mungkin
pencacah akan diminta PMS untuk melakukan pencacahan ulang apabila
diperlukan.
5. Dengan berakhirnya tugas saudara sebagai pencacah, saudara telah
menyumbangkan dharma bhakti kepada Negara/Pemerintah Republik
Indonesia karena data yang saudara kumpulkan akan sangat bermanfaat bagi
pemerintah untuk perencanaan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Tanpa data yang saudara kumpulkan, pemerintah tidak mungkin dapat
menyusun rencana pembangunan yang sempurna.
BAB
P E N U T U P
7
REPUBLIK INDONESIA
SENSUS PERTANIAN 2013 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014
RAHASIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT
(1) (2) (3)
1. PROVINSI ACEH
1 1
2. KABUPATEN/KOTA*) ACEH TIMUR
0 5
3. KECAMATAN SERBA JADI
0 8 0
4. DESA/KELURAHAN *) TUALANG
0 0 2
5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN *) PERKOTAAN -1 PERDESAAN -2
2
6. NOMOR BLOK SENSUS 001B
0 0 1 B
7. NOMOR KODE SAMPEL J0100003
J 0 1 0 0 0 0 3
*) Coret yang tidak sesuai
BLOK II. REKAPITULASI
1. Jumlah rumah tangga kawasan hutan terpilih
2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai
3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus
4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan
5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai
ST2013-SKH.DSRT
PROP KAB NKS
BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH
No. SLS
Nama Satuan Lingkungan
Setempat
Nomor Nomor Urut Nama
Kepala Rumah Tangga Alamat
Hasil Penca- cahan (Kode)
BF BS
Rumah Tangga
Hasil Pemutakhiran
Sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
001 DUSUN 001 001 001 1 ALI SIPAHUTAR DUSUN 1
001 DUSUN 003 003 002 2 BERLIN SITOMORANG DUSUN 1 001 DUSUN 006 007 005 3 MARIHOT MANIHURUK DUSUN 1 001 DUSUN 008 009 006 4 ROSMINA SITORUS DUSUN 1 001 DUSUN 010 011 008 5 MANSKIRIM NAINGGOLAN DUSUN 1 001 DUSUN 011 012 009 6 LAMHOT MANURUNG DUSUN 1 001 DUSUN 018 019 012 7 AMRAN GAJAH DUSUN 1 001 DUSUN 026 027 014 8 RIJAYANTO DUSUN 1 001 DUSUN 032 033 019 9 BAHARUDDIN J DUSUN 1 001 DUSUN 042 043 024 10 SYAHRIAL DUSUN 1
Kode Kolom (9) : 1 = Berhasil diwawancarai 3 = Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan 2 = Pindah ke luar blok sensus 4 = Menolak diwawancarai
BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS
PENCACAH (PCS) PENGAWAS/PEMERIKSA (PMS)
1. Kode Petugas
0
2. Nama Petugas
3. Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan ………………. s.d ………………. ………………. s.d ……………….
4. Tanda Tangan
J 0 1 0 0 0 0 3 1 1 0 5
1
ST2013-SKH.S
REPUBLIK INDONESIA
SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014
RAHASIA
I. PENGENALAN TEMPAT
101. Provinsi DI YOGYAKARTA 3 4
102. Kabupaten/Kota *) KULON PROGO 0 1
103. Kecamatan KOKAP 0 8 0
104. Desa/Kelurahan *) HARGOMULYO 0 0
1
105. Klasifikasi Desa/Kelurahan Perkotaan -1 Perdesaan -2 2
106. Nomor Blok Sensus 0 0 2 B
107. Nomor Kode Sampel (NKS) J 0 3 0 0 6 3 2
108. Nomor SLS 0 1 3
109. Nomor Urut Bangunan Fisik 0 0 6
110. Nomor Urut Bangunan Sensus 0 0 6
111. Nomor Urut Rumah Tangga 0 1 5
112. Nomor Urut Sampel 2
113. Nama Kepala Rumah Tangga SUTOPO
114. Nama Pemberi Informasi SUTOPO
115. Nomor Telepon/HP Pemberi Informasi 0812115226233
*) Coret yang tidak perlu.
II. KETERANGAN PETUGAS
Rincian Pencacah (PCS) Pengawas/Pemeriksa (PMS)
(1) (2) (3)
201. K o d e
0 1 3 1
0 1 3 0
202. N a m a WAGIMAN SARTIKA DEWI
203. Tanggal pelaksanaan 2 JUNI 2014 3 JUNI 2014
204. Tanda Tangan
III. KETERANGAN PENCACAHAN
301. Hasil pencacahan: 1. Berhasil dicacah 2. Pindah keluar blok sensus 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan. 4. Menolak diwawancarai
1
Jika Rincian 301 berkode 2, 3, 4, atau 5 : “STOP”
2
IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA
No. urut
Nama anggota rumah tangga
Hubungan dengan kepala rumah tangga
(kode)
Jenis
kelamin
1.Lk
2. Pr
Umur
(tahun)
Jika kol (5) ≥ 5 Untuk anggota rumah tangga yang
berumur 10 tahun keatas
Partisipasi sekolah
(kode)
Ijazah/
STTB tertinggi
yang dimiliki
(kode)
Apakah dapat
membaca dan
menulis huruf latin?
1. Ya
2. Tidak
Kegiatan utama
seminggu yang
lalu
(kode)
Kegiatan usaha
kehutanan utama
yang
biasa dilakukan
(kode)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. SUTOPO 1
1
4 8
3
2
1
2
2
2. JAMILAH 2
2
4 0
3
2
1
6
1
3. SENTONO 3
1
2 1
3
4
1
3
0
4. JUWITA 3
2
1 6
2
3
1
5
0
5. DEWI GITA 4
2
2 0
3
4
1
6
0
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kode Kolom (3): Kode Kolom (6): Kode Kolom (9): Kode Kolom (10):
1. Kepala rumah tangga 1. Tidak/belum sekolah 1. Bekerja di subsektor kehutanan 1. Pemungutan hasil hutan
2. Istri/Suami 2. Masih sekolah 2. Bekerja di sektor pertanian selain 2. Penangkapan satwa liar
3. A n a k 3. Tidak sekolah lagi kehutanan 3. Penangkaran satwa/tumb. liar
4. M e n a n t u 3. Bekerja di sektor lain 4. Jasa penebangan kayu
5. C u c u 4. Sementara tidak bekerja 5. Usaha pembibitan tan. kehutanan
6. Orang tua/mertua Kode Kolom (7): 5. Sekolah 6. Budidaya tanaman kehutanan
7. Famili lain 1. Belum/tidak tamat SD 6. Mengurus rumah tangga 7. Jasa kehutanan lainnya
8. Pembantu rumah tangga 2. Tamat SD/sederajat 7. Lainnya 0. Tidak melakukan keg. Kehutanan
9. Lainnya 3. Tamat SLTP/sederajat 4. Tamat SLTA/sederajat 5. Tamat D1/D2 6. Tamat Akademi/D3 7. Tamat D4/S1 8. Tamat S2/S3
3
V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m2)
Rincian Lahan pertanian Lahan
bukan pertanian Jumlah
Lahan sawah Lahan bukan sawah
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Penguasaan lahan
501. Lahan milik sendiri 1 0 0 0
5 0 0
2 0 0
1 7 0 0
502. Lahan yang berasal dari pihak lain
a. Lahan kawasan hutan
1 0 0 0 0
1 0 0 0 0
b. Lahan di luar kawasan hutan
503. Lahan yang berada di pihak lain
5 0 0
5 0 0
504. Lahan yang dikuasai (501 + 502.a + 502.b – 503)
5 0 0
1 0 5 0 0
2 0 0
1 1 2 0 0
B. Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kolom (2) dan (3), R.505 + R.506 + R.507 = R.504}
505. Tanaman kehutanan
506. Tanaman padi dan palawija
5 0 0
5 0 0 0
5 5 0 0
507. Pertanian lainnya
5 5 0 0
5 5 0 0
C. Lokasi lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kolom (2) dan (3), R.508 + R.509 + R.510 = R.504}
508. Dalam desa 5 0 0
5 0 0
1 0 0 0
509. Luar desa dalam kabupaten/kota
1 0 0 0 0
1 0 0 0 0
510. Luar kabupaten/kota
D. Penggunaan lahan kawasan hutan
Rincian 511 s.d 514 terisi apabila Rincian 502.a ada isian
511. Lahan yang dikuasai digunakan untuk :
Jenis penggunaan lahan
1. Ya 2. Tidak
Jika kol (2) berkode 1, Luas lahan yang digunakan
(m2)
(1) (2) (3)
a. Tanaman semusim 1
1 0 0 0 0
b. Tanaman tahunan selain tanaman kehutanan 2
c. Tanaman kehutanan 2
d. Lainnya 2
512. Apabila Rincian 511.a Kolom (2) berkode 1, apakah bertani secara menetap?
1. Ya → langsung ke blok VI 2. Tidak 2
4
V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m2) (LANJUTAN)
513. Keterangan lahan kawasan hutan yang digunakan untuk tanaman semusim :
1 0 0 0 0
1
3
6
2
4
a. Luas baku lahan: ……................…….. m2
b. Jenis tanaman semusim :
1. Padi/palawija : 1. Ya 2. Tidak
2. Hortikultura semusim : 3. Ya 4. Tidak
3. Perkebunan semusim : 5. Ya 6. Tidak
c. Berapa tahun lahan sudah digunakan? ……2…….. tahun
d. Berapa tahun rencana lahan masih akan digunakan? ……4…….. tahun
514. Keterangan lahan yang diusahakan sebelumnya dan sudah ditinggalkan:
1 5 0 0 0
1
3
6
5
2
2
a. Luas baku lahan : …15.000….. m2
b. Jenis tanaman semusim :
1. Padi/palawija : 1. Ya 2. Tidak
2. Hortikultura semusim : 3. Ya 4. Tidak
3. Perkebunan semusim : 5. Ya 6. Tidak
c. Berapa tahun lahan digunakan? ……5…….. tahun
d. Perlakuan terhadap lahan yang ditinggalkan :
1. Dibiarkan saja 2. Ditanami tanaman tahunan
e. Jika Rincian 514.d berkode 2, alasan menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanaman tahunan:
1. Kesadaran sendiri 2. Anjuran pihak lain (orang/lembaga/instansi)
VI. KETERANGAN PERUMAHAN
601. Tipe bangunan rumah :
1. Tidak panggung 2. Panggung 3. Terapung 1
602. Status penguasaan tempat tinggal :
1. Milik sendiri 3. Sewa 5. Dinas
2. Kontrak 4. Bebas sewa 6. Lainnya
1
603. Luas lantai : 90. m2 9 0
604. Jenis lantai terluas :
1. Keramik/ubin 3. Kayu 5. Lainnya
2. Semen/plester 4. Tanah
2
605. Jenis dinding terluas :
1.Tembok 3. Bambu
2.Kayu 4. Lainnya
1
606. Jenis atap terluas :
1.Beton 4. Seng 6. Ijuk/rumbia
2. Genteng 5. Sirap 7. Lainnya
3. Asbes
2
607. Bahan bakar utama yang digunakan rumah tangga selama sebulan yang lalu :
1. Listrik 3. Minyak tanah 5. Arang (kayu/tempurung)
2. Gas/LPG 4. Briket batu bara 6. Kayu bakar
6
608. Apakah selama sebulan yang lalu menggunakan kayu bakar?
1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 610 1
5
VI. KETERANGAN PERUMAHAN (LANJUTAN)
609. a. Apabila Rincian 608 berkode 1, sejak tahun berapa rumah tangga ini mulai menggunakan
kayu bakar? Tahun ........1990............
1 9 9 0
b. Sumber utama kayu bakar yang digunakan :
1. Pembelian 3. Pemungutan di luar hutan
2. Pemungutan di hutan 4. Lainnya
2
c. Rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan : …………4………… m3 4
d. Apakah rumah tangga ini merencanakan penggantian bahan bakar kayu dengan bahan
bakar lain?
1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 609f
1
e. Apabila Rincian 609.d berkode 1, jenis bahan bakar pengganti :
1. Listrik 3. Minyak tanah 5. Arang (kayu/tempurung)
2. Gas/LPG 4. Briket batu bara
2
f. Apabila Rincian 609.d berkode 2, alasan utama tidak merencanakan penggantian bahan
bakar kayu :
1. Mudah diperoleh 3. Sulit mendapatkan bahan bakar lain
1. Harga kayu bakar murah 4. Lainnya
610. a. Sumber penerangan utama yang digunakan rumah tangga:
1. Listrik PLN 3. Petromaks/lampu badai 5. Lainnya
2. Listrik non PLN 4. Pelita/sentir
1
b. Apabila Rincian 610.a berkode 1, berapa daya listrik terpasang:
1. > 2200 watt 3. 1300 watt 5. 450 watt
2. 2200 watt 4. 900 watt 0. Tanpa meteran
5
611. Fasilitas buang air besar yang utama:
1. Sendiri 3. Umum
2. Bersama 4. Tidak ada
2
612. a. Sumber air minum terbanyak yang digunakan:
1. Air dalam kemasan 4. Mata air 6. Air hujan
2. Leding/PAM 5. Air sungai 7. Lainnya
3. Sumur
3
b. Jika 612.a berkode 2 s.d 7, bagaimana kondisi air:
1. Baik 2. Buruk
1
613. Barang yang dikuasai rumah tangga ini (isikan kode 1 jika menguasai, kode 2 jika tidak menguasai)
2
Mobil 1
Radio/tape 2
Antena parabola
2
Mesin cuci 2
Kompor gas
2
Sepeda motor
1
Televisi/VCD 1
Telepon/HP 2
Komputer/laptop 2
Gergaji/chainsaw
VII. KONDISI LINGKUNGAN
701. a. Apakah mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar tempat tinggal?
1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 705
b. Apabila Rincian 701.a. berkode 1, apa fungsi kawasan hutan disekitar tempat tinggal Saudara?
1. Hutan Lindung 3. Hutan Suaka Alam
2. Hutan Produksi 4. Tidak tahu
1
2
6
VII. KONDISI LINGKUNGAN (LANJUTAN)
702. a. Apakah ada batas kawasan hutan?
1. Ada 2. Tidak ada 3. Tidak tahu
1
b. Apabila Rincian 702.a berkode 1, jenis batas kawasan hutan yang diketahui :
1. Pal/tanda batas : 1. Ya 2. Tidak
2. Jalan : 3. Ya 4. Tidak
3. Sungai : 5. Ya 6. Tidak
4. Lainnya : 7. Ya 8. Tidak
1
3
6
8
703. a. Jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan : .6,5 .km 6 , 5 0
b. Jenis jalan/akses yang paling sering digunakan untuk menuju/keluar kawasan hutan:
1. Jalan beraspal 3. Jalan tanah 5. Jalan setapak
2. Jalan diperkeras 4. Sungai 6. Lainnya 3
704. Sumber informasi utama tentang keberadaan kawasan hutan :
1. Lurah/camat 4. Penyuluhan
2. Petugas kehutanan/aparat 5. Papan nama/plang
3. Orang sekitar 6. Lainnya
5
705.a. Apakah ada hutan tegakan di sekitar tempat tinggal Saudara dalam 5 tahun terakhir?
1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Rincian 706
1
b. Apabila Rincian 705.a berkode 1, bagaimana pendapat Saudara tentang kondisi hutan
tersebut sekarang jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya
1. Lebih baik 3. Sama buruk
2. Sama baik 4. Lebih buruk (rusak)
4
c. Apabila Rincian 705.b berkode 4, menurut pendapat Saudara apa yang menyebabkan
kerusakan tersebut?
1. Kebakaran : 1. Ya 2. Tidak
2. Penebangan : 3. Ya 4. Tidak
3. Perambahan : 5. Ya 6. Tidak
4. Penambangan/penggalian : 7. Ya 8. Tidak
5. Lainnya : 1. Ya 2. Tidak
1
3
5
7
2
d. Apabila Rincian 705.c.1 berkode 1, menurut Saudara apa yang menjadi penyebab
kebakaran?
1. Bencana alam : 1. Ya 2. Tidak
2. Pembukaan lahan dengan pembakaran : 3. Ya 4. Tidak
3. Lainnya : 5. Ya 6. Tidak
1
3
6
706. a. Apakah pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun terakhir?
1. Ya, pernah 2. Tidak pernah → langsung ke Rincian 707
1
b. Apabila Rincian 706.a berkode 1, jenis bencana alam yang paling sering terjadi :
1. Banjir 4. Angin topan 6. Kekeringan
2. Tanah longsor 5. Gunung meletus 7. Lainnya
3. Gempa
2
707. Apakah ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaan untuk menjaga kelestarian hutan?
1. Ada 2. Tidak ada
3. Tidak tahu
3
langsung ke Rincian 709
7
VII. KONDISI LINGKUNGAN (LANJUTAN)
708. Menurut Saudara, apakah kearifan lokal/hukum adat/kebiasaan tersebut perlu
dipertahankan?
1. Ya 2. Tidak
1
709. Bagaimana pendapat Saudara tentang pelestarian hutan?
1. Sangat penting 2. Penting 3. Tidak penting 2
710. Akses ke fasilitas umum (fasum)
Kode Kolom (3):
1. Kendaraan umum bermotor
2. Kendaraan umum tidak bermotor 3. Kendaraan pribadi bermotor 4. Kendaraan pribadi tidak bermotor
5. Tidak menggunakan
Jenis fasilitas umum
Perkiraan jarak terdekat dari
tempat tinggal
(km)
Transportasi yang biasa
digunakan rumah tangga
menuju fasilitas umum
(1) (2) (3)
1. Angkutan bertrayek 1 , 5 0
1
2. Puskesmas/poliklinik/polindes 7 , 5 0
1
3. Pasar 0 , 3 0
5
4. Telepon umum/wartel/warnet 7 , 0 0
4
5. SD/sederajat 0 , 8 0
5
6. SLTP/sederajat 1 , 0 0
4
7. SLTA/sederajat 7 , 0 0
1
8. Kantor desa 0 , 5 0
5
9. Kantor kecamatan 7 , 0 0
1
10. Kantor/pos kehutanan 5 , 0 0
1
VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN
801. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota kelompok tani hutan binaan
Kementerian Kehutanan pada saat pencacahan?
1. Ada 2. Tidak ada
b. Apakah ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat pelayanan dari kelompok
tani hutan binaan Kementerian Kehutanan selama setahun yang lalu?
1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Rincian 802
2
2
c. Apabila Rincian 801.b berkode 1, jenis pelayanan yang pernah diterima :
1. Sarana produksi : 1. Ya 2. Tidak
2. Bimbingan teknis : 3. Ya 4. Tidak
3. Bantuan modal : 5. Ya 6. Tidak
4. Lainnya : 7. Ya 8. Tidak
8
VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN (LANJUTAN)
802. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pelestarian hutan?
1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Blok IX
1
1
4
6
8
2
4
b. Apabila Rincian 802.a berkode 1, jenis kegiatan pelestarian hutan apa saja yang
dilakukan :
1. Pencegahan kebakaran kawasan hutan : 1. Ya 2. Tidak
2. Penyuluhan yang berhubungan dengan pelestarian hutan : 3. Ya 4. Tidak
3. Kegiatan reboisasi : 5. Ya 6. Tidak
4. Pembibitan Tanaman Keras : 7. Ya 8. Tidak
5. Pelestarian sumber daya hutan : 1. Ya 2. Tidak
6. Lainnya : 3. Ya 4. Tidak
IX. KETERANGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA
901. Penilaian Saudara tentang perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga selama 3 tahun terakhir:
Uraian
Penilaian Tingkat Kesejahteraan
Kode
Lebih baik Sama saja Lebih buruk
(1) (2) (3) (4) (5)
a. Pendapatan rumah tangga 2 1 3
b. Konsumsi rumah tangga untuk makanan (beras, lauk pauk, sayuran, gula,teh, kopi, dll) 2 1 3
c. Konsumsi rumah tangga untuk non makanan (pakaian, perumahan, dll)
3 1 2
d. Pendidikan 3 1 2
e. Kesehatan 3 1 2
902. Dimanakah biasanya melakukan pengobatan apabila ada anggota rumah tangga yang sakit?
1. Rumah sakit/puskesmas/poliklinik 4. Praktek pengobatan tradisional.
2. Praktek dokter 5. Mengobati sendiri
3. Praktek petugas kesehatan 6. Tidak diobati
5
903. Jika ada anggota rumah tangga yang masih sekolah {Blok IV Kolom (6) ada yang
berkode 2}, jenis pengeluaran yang dianggap paling memberatkan :
1. Bayaran/iuran sekolah 4. Lainnya
2. Buku dan alat-alat tulis 0. Tidak ada
3. Sumbangan
2
9
X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMA SETAHUN YANG LALU
1001. Keterangan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar:
Jenis hasil hutan
Apakah ada anggota rumah
tangga yang melakukan
pemungutan hasil hutan/
penangkapan satwa liar
1. Ya 2. Tidak
Apabila Kolom 2 berkode 1
Satuan Volume
Persentase penggunaan (%) Kecenderungan hasil hutan
selama 3 tahun terakhir
1. Bertambah 2. Tetap 3. Berkurang 4. Habis
Dikonsumsi sendiri
Dijual Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
a. Kayu bakar 1
m3 4
1 0 0
3
b. Kayu pertukangan
m3
c. Getah-getahan
kg
d. Kulit kayu
kg
e. Buah-buahan 1
kg 5
1 0 0
2
f. Biji-bijian
kg
g. Rotan
kg
h. Tumbuhan obat
kg
i. Kayu gaharu
kg
j. Ayam hutan
ekor
k. Babi hutan
ekor
l. Rusa
ekor
m. Satwa liar lainnya 1
ekor 5 0
2 0
8 0
3
n. Anggrek hutan
pohon
o. Tumbuhan liar lainnya
pohon
p. Madu 1
liter 2 0
2 5
7 5
2
q. Jamur
kg
r. Bambu
batang
s. Sarang burung walet
kg
t. Lainnya
Apabila Rincian 1001 Kolom (2) semua berkode 2, maka langsung ke Rincian 1003
1002. Apabila Rincian 1001 Kolom (2) ada yang berkode 1, jarak terjauh dari rumah ke lokasi
pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar : ……..5………... (km) 5 , 0
1003. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha dengan memanfaatkan wisata
alam di kawasan hutan?
1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Blok XI
2
10
X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMA SETAHUN YANG LALU (LANJUTAN)
1003.b. Apabila Rincian 1003.a berkode 1, usaha apa saja yang dilakukan :
1. Penjualan cindera mata : 1. Ya 2. Tidak
2. Jasa persewaan sarana wisata : 3. Ya 4. Tidak
3. Jasa pemandu wisata : 5. Ya 6. Tidak
4. Jasa akomodasi/restoran : 7. Ya 8. Tidak
5. Jasa lainnya : 1. Ya 2. Tidak
\
XI. SUMBER PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA SELAMA SETAHUN YANG LALU
1101. Lapangan usaha/pekerjaan dan statusnya:
Kode usaha
Lapangan usaha/pekerjaan
Status pekerjaan Jumlah Kol. (3) dan (4) yang dilingkari Usaha Buruh/karyawan
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar 2 1
02. Penangkaran satwa/tumbuhan liar 2 1
03. Budidaya tanaman kehutanan 1 2
04. Pemanfaatan wisata alam 1 2
05. Padi/palawija 2 1
06. Hortikultura 2 1
07. Perkebunan 1 2
08. Peternakan 2 1
09. Perikanan 1 2
10. Jasa pertanian 1 2
11. Penggalian/penambangan 1 2
12. Industri/kerajinan 1 2
13. Perdagangan/hotel/restoran/rumah makan 1 2
14. Angkutan, pergudangan, dan komunikasi 1 2
15. Sektor lain 1 2
16. Pendapatan dan penerimaan lainnya (pensiun, bunga, bagi hasil, dll)
1
1102.a. Sumber pendapatan/penerimaan utama (salah satu dari kode 01 – 16) : Padi/palawija
b. Status pekerjaan yang menghasilkan pendapatan/penerimaan utama (salah satu kode 0 s.d 2): Usaha
0 5
1
1103. Berapa persen (%) sumbangan pendapatan dari usaha pemungutan hasil hutan/penangkapan
satwa liar terhadap total pendapatan rumah tangga
{Rincian 1101 kode usaha 01 Kolom (5) berkode 1 atau 3} :
1. < 25 persen 3. 50 – 74 persen 5. 100 persen
2. 25 – 49 persen 4. 75 – 99 persen
2
11
XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA
1201. Pengeluaran konsumsi makanan selama seminggu yang lalu (berasal dari pembelian, produksi sendiri, dan pemberian):
Jenis pengeluaran Seminggu yang lalu
(000 Rp)
(1) (2)
a. Beras, umbi-umbian, tepung, sagu, biji-bijian, dll 1 5
b. Daging segar, dingin atau beku
c. Ikan segar, dingin atau beku 1 0
d. Susu, keju dan telur 1 5
e. Minyak dan lemak 1 0
f. Buah-buahan 3
g. Sayuran 8
h. Selai, madu, coklat dan kembang gula
i. Produk makanan lainnya (seperti: mie instan, garam, bumbu, kecap, lada, jahe, dll) 1 5
j. Kopi, teh dan gula 1 6
k. Minuman beralkohol
l. Makanan dan minuman jadi 2 0
m. Lainnya (tembakau/rokok, sirih, dll) 2 0
n. Jumlah pengeluaran makanan (a + b + c + d + e + f + g + h + i + j + k + l + m) 1 3 2
1202. Pengeluaran konsumsi bukan makanan (berasal dari pembelian, produksi sendiri, dan pemberian)
Jenis pengeluaran Sebulan yang lalu
(000 Rp) Setahun yang lalu
(000 Rp)
(1) (2) (3)
a. Pakaian dan alas kaki
8 0 0
b. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya 2 5 0
3 0 0 0
c. Furniture, peralatan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin rumah
1 0
d. Kesehatan
1 0 0
e. Transportasi 5 0
2 0 0
f. Komunikasi 2 5
3 0 0
g. Rekreasi dan kebudayaan
h. Pendidikan
1 0 0
i. Restoran dan Hotel
j. Bermacam barang dan jasa
k. Jumlah pengeluaran non makanan (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j) 3 2 5
4 5 1 0
12
XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
1203. Pengeluaran lainnya
Jenis pengeluaran Sebulan yang lalu
(000 Rp) Setahun yang lalu
(000 Rp)
(1) (2) (3)
a. Sewa lahan dan atau bagi hasil
b. Transfer keluar (seperti: mengirim uang, memberi beasiswa, premi asuransi,memberi hadiah, sumbangan, dll)
c. Jumlah pengeluaran lainnya (a + b)
XIII. PERIZINAN
1301.a. Apabila Rincian 502a (lahan kawasan hutan yang dikuasai) terisi, apakah mendapat izin?
1. Ya 2. Tidak → langsung ke Rincian 1302
1
b. Jika “Ya” (Rincian 1301a berkode 1), siapa yang memberikan izin?
1. Kementerian kehutanan 3. Bupati/Walikota 5. Lurah/Kepala Desa
2. Dinas Kehutanan 4. Camat 6. Lainnya
6
c. Jika Rincian 1301b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa:
1. Tertulis 2. Tidak Tertulis (Lisan) 2
1302.a. Apabila Rincian 1101 kode usaha 01 (melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan
satwa liar) Kolom (5) berkode 1 atau 3, apakah mendapat izin?
1. Ya 2. Tidak → STOP
b. Jika “Ya” (Rincian 1302a berkode 1), siapa yang memberikan izin?
1. Kementerian kehutanan 3. Bupati/Walikota 5. Lurah/Kepala Desa
2. Dinas Kehutanan 4. Camat 6. Lainnya
c. Jika Rincian 1302b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa:
1. Tertulis 2. Tidak Tertulis ( Lisan)
2
XIV. CATATAN
14
LEMBAR KERJA
Satwaliar 12 ekor dikonsumsi sendiri dan 38 ekor dijual Madu 5 liter di konsumsi sesndiri 15 liter dijual Perkiraan sewa rumah 200 ribu/bulan Tagihan listrik 50 ribu/bulan