Upload
muhammad-hasanuddin
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
1/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
PEDOMAN PENDAMPINGAN
AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangUntuk meningkatkan pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan primer khususnya
puskesmas dan klinik kepada masyarakat, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu
dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu
dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik pelayanan klinis, program danmanajerial.
Akreditasi merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong
upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang
dilakukan oleh lembaga independen yang diberikan kewenangan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan akreditasi puskesmas dilakukan penilaian terhadap manajemen
puskesmas, penyelenggaraan program kesehatan, dan pelayanan klinis dengan
menggunakan standar akreditasi puskesmas yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, sedangkan untuk pelaksanaan akreditasi klinik dilakukan
penilaian pada kepemimpinan dan manajemen klinik, serta pelayanan klinik.
Agar Fasilitas elayanan Kesehatan rimer dapat memenuhi standar akreditasi
dibutuhkan pendampingan oleh fasilitator yang kompeten agar fasilitas pelayanan
tersebut dapat membangun sistem pelayanan klinis serta penyelenggaraan program, yang
didukung oleh tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitemen
yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang mutu, aman, dan terjangkau bagi
masyarakat se!ara berkesinambungan.
B. Dasar Hukum". Undang#Undang Republik Indonesia $omor % &ahun "''' tentang erlindungan
Konsumen, (embaran $egara Republik Indonesia &ahun "''' $omor )*+
*. Undang#Undang Republik Indonesia $omor * &ahun *--' tetang elayanan ublik,
(embaran $egara Republik Indonesia &ahun *--' $omor ""*+
. Undang#Undang Republik Indonesia $omor / &ahun *--' tentang Kesehatan,
(embaran $egara Republik Indonesia &ahun *--' $omor "))+
1
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
2/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
). Undang#Undang Republik Indonesia $omor *' &ahun *--) tentang raktik
Kedokteran, (embaran $egara Republik Indonesia &ahun *--) $omor ""/+
. Undang#Undang Republik Indonesia $omor )- &ahun *--) tentang 0istyem jaminan
0osial $asional, (embaran $egara Republik Indonesia &ahun *--) $omor "-+
/. Undang#Undang Republik Indonesia $omor *) &ahun *-"" tentang 1adan
enyelenggara 2aminan 0osial, (embaran $egara Republik Indonesia &ahun *-""
$omor ""/+
3. eraturan residen Republik Indonesia $omor % &ahun *-"* tentang Kerangka
Kualifikasi $asional Indonesia, (embaran $egara Republik Indonesia &ahun *-"*
$omor *)+ 4!ek terlebih dahulu5%. eraturan residen Republik Indonesia $omor 3* &ahun *-"* tentang 0istem
Kesehatan $asional, (embaran $egara Republik Indonesia &ahun *-"* $omor "'+
'. eraturan 6enteri Kesehatan $omor "*%76enkes70K7II7*--) tentang Kebijakan
Dasar usat Kesehatan 6asyarakat+
"-. eraturan 6enteri Kesehatan $omor "/"76enkes7er7I7*-"- tentang Registrasi&enaga Kesehatan+ 4tinjau ulang5
"". eraturan 6enteri Kesehatan $omor 888.. tentang Re9italisasi puskesmas ........
C. Tuuan!
". &ujuan Umum:
&ersedianya panduan bagi tenaga pendamping akreditasi dalam mempersiapkan
uskesmas, Klinik dan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain untuk
mememenuhi standar nasional akreditasi.
*. &ujuan Khusus:
6enyediakan panduan bagi tenaga pendamping akreditasi agar dapat:
a. 6emfasilitasi pengembangan komitmen pimpinan dan karyawan terhadap upaya
peningkatan mutu dan kinerja pelayanan.
b. 6emfasilitasi pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu di
uskesmas, Klinik, dan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain.
!. 6emfasilitasi pengembangan sistem pelayanan klinis di uskesmas, Klinik dan
fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain sesuai dengan standar akreditasi.
d. 6emfasilitasi penyelenggaraan program puskesmas sesuai dengan pedoman dan
peraturan perundangan yang berlaku dan standar akreditasi puskesmas.
2
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
3/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
e. 6emfasilitasi pengelolaan uskesmas, Klinik, dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer yang lain, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan standar
akreditasi.
D. Sasaran !
edoman ini disusun bagi anggota &im endamping Akreditasi Fasilitas elayanan
Kesehatan rimer sebagai a!uan dalam pelaksanaan pendampingan akreditasi di
uskesmas, Klinik, dan Fasilitas elayanan Kesehatan rimer yang lain.
BAB II
PENDAMPINGAN AKREDITASI
A. Pengert"an#- endamping akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan primer adalah tim yang dibentuk
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten7Kota dengan anggota yang berasal dari jajaran
3
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
4/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
fungsional atau struktural Dinas Kesehatan Kabupaten 7 Kota dan 7 atau pihak ketiga
atau lembaga lain7pihak ketiga yg ditetapkan dengan 0K Kepala Dinas Kesehatan
Kab7Kota, dan telah mengikuti dan dinyatakan lulus elatihan endamping
Akreditasi Fasilitas elayanan Kesehatan rimer, yang selanjutnjya disebut &im
endamping Akreditasi Fasilitas elayanan Kesehatan rimer.
- &im endamping Akreditasi tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
persetujuan Kepala dinas Kesehatan Kabupaten 7 kota.
- endampingan akreditasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh &im endamping
Akreditasi untuk mempersiapkan uskesmas, Klinik,d an fasilitas pelayanan
kesehatan primer yang lain agar memenuhi standar akreditasi.
- endampingan pas!a akreditasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim pendamping
dari Dinas Kesehatan ropinsi dan tim pendamping dari Dinas Kesehatan
Kabupaten7Kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing#masing, setelah
Fasilitas elayanan Kesehatan rimer dinyatakan lulus7terakreditasi, dalam rangka
memelihara serta meningkatkan pen!apaian 0tandar Akreditasi dari waktu ke waktu
sampai dilakukan penilaian Akreditasi berikutnya.
endampingan as!a Akreditasi oleh &im endamping Akreditasi Dinas Kesehatan
Kabupaten 7 Kota dilaksanakan setiap / 4enam5 bulan, dengan kegiatan utama adalah
mendampingi uskesmas, Klinik, atau fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain
dalam melaksanakan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan menindaklajuti
rekomendasi yang diberikan oleh &im enilai Akreditasi dari Komisi Akreditasi
Fasilitas elayanan Kesehatan rimer.
endampingan as!a Akreditasi oleh &im endamping Akreditasi Dinas Kesehatan
ropinsi dilaksanakan setiap tahun, dengan !ara melakukan penilaian akreditasi
dengan menggunakan 0tandar dan Instrumen Akreditasi yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan# perbaikan
yang perlu dilakukan.
- elatihan endamping Akreditasi Fasilitas elayanan Kesehatan rimer adalah
kegiatan pelatihan yang diberikan kepada petugas endamping agar mampumelaksanakan tugas endampingan Akreditasi. elatihan elatih 4&;&5 endamping
Akreditasi di &ingkat usat dilakukan oleh Komisi Akreditasi Fasilitas elayanan
Kesehatan rimer, diikuti oleh eserta yang dikirim ;leh Dinas Kesehatan ro9insi.
elatihan endamping Akreditasi di tingkat ro9insi dilksanakan oleh Dinas
Kesehatan ro9insi, diikuti oleh eserta yang dikirim ;leh Dinas Kesehatan
Kabupaten..
4
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
5/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
- enilaian rasertifikasi adalah penilaian yang dilakukan oleh &im endamping
Akreditasi setelah kegiatan pendampingan selesai dilakukan untuk mengetahui
kesiapan uskesmas, Klinik, atau Fasilitas elayanan Kesehatan rimer yang lain
untuk diusulkan dilakukan penilaian akreditasi.
B. Peng$rgan"sas"an#endamping akreditasi adalah :
endamping akreditasi di tingkat kabupaten7kota adalah &im endamping Akreditasi
yang bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten7Kota, dengan tugas#tugas:- 6elaksanakan fasilitasi dan pembinaan se!ara intensif ke uskesmas, Klinik,
dan Fasilitas elayanan Kesehatan rimer yang lain dalam rangka persiapan
menuju penilaian akreditasi- 6elakukan penilaian prasertifikasi untuk mengetahui kelayakan uskesmas,
Klinik, dan Fasilitas elayanan Kesehatan rimer yang lain, untuk diusulkandalam penilaian akreditasi
- 6elaksanakan sur9eilans atau pembinaan pas!a akreditasi
C. Pem%"a&aan". 1iaya pendampingan puskesmas oleh &im endamping Akreditasi dalam rangka
persiapan akreditasi maupun untuk pendampingan pas!a akreditasi dibebankan
kepada emerintah Daerah Kabupaten 7 Kota sesuai dengan jumlah puskesmas
yang dipersiapkan untuk akreditasi dan tahapan pelaksanaan pendampingan,
sedangkan untuk klinik dan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain
ditanggung oleh klinik atau fasilitas pelayanan kesehatan primer yangmembutuhkan
*. 1esaran biaya pendampingan akreditasi ditetapkan sesuai dengan standar biaya
yang ditetapkan oleh emerintah Daerah yang bersangkutan atau sesuai dengan
kesepakatan pihak ketiga yang akan melaksanakan pendampingan
. Apabila diperlukan endampingan lintas kabupaten, besaran biaya ditetapkan atas
dasar kesepakatan bersama para pihak, dinyatakan dalam erjanjian Kerjasama.
). Dalam kondisi tertentu, dimana diperlukan pelatihan pendamping akreditasi lintas
pro9insi, biaya pelatihan pendamping dibebankan kepada emerintah Daerah
ro9insi yang membutuhkan, sesuai ketentuan yang berlaku.
D. Kr"ter"a 'an (r$se'ur (en'am("ngan akre'"tsas"#
)# Kr"ter"a !
5
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
6/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
Dinas Kesehatan Kab7Kota membentuk satu atau beberapa tim pendamping
akreditasi yang bertugas untuk mendampingi fasilitas pelayanan kesehatan primer
dalam sur9eillan!e7pembinaan pas!a akreditasi.
&im endamping Akreditasi yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten7Kota
dan ditetapkan dengan 0urat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten7Kota,
beranggotakan minimal orang dengan kriteria sebagai berikut:- merupakan tenaga kesehatan, terdiri dari satu orang dokter umum dan dua
orang tenaga kesahatan lain dengan jenjang pendidikan minimal D- memiliki kompetensi dalam bidang manajemen kesehatan, pelayanan klinis dan
penyelenggaraan upaya kesehatan di puskesmas- memiliki sertifikat kelulusan elatihan endamping Akreditasi Fasilitas
elayanan Kesehatan rimer - membuat pernyatan kesediaan melaksanakan tugas pendampingan selama
tahun masa kerja terhitung sejak tanggal ditetapkan 0urat Keputusan Kadinkes
Kab7Kota.
1ila Dinkes Kabupaten7Kota memiliki keterbatasan tenaga &im endamping Akreditasi
Fasilitas elayanan Kesehatan rimer, Dinas Kesehatan Kabupaten7Kota dapat meminta
bantuan kepada lembaga lain7pihak ketiga untuk ikut terlibat sebagai anggota &im
endamping Akreditasi. (embaga lain7pihak ketiga yang berminat, mendaftarkan !alon
anggota tim, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, untuk mengikuti elatihan
endamping Akreditasi uskesmas
endamping Akreditasi dari pihak ketiga yang berminat, mendaftarkan
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
7/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
• 6engidentifikasi !alon#!alon Fasilitator elatihan elatih 4&;&5
endamping Akreditasi di tingkat usat
• 6engusulkan !alon#!alon Fasilitator elatihan elatih 4&;&5 endamping
Akreditasi di tingkat usat kepada 1adan 0D6 selaku penyelenggar &;&endampingan Akreditasi.
*5. eserta :
eserta elatihan elatih 4&;&5 endamping Akreditasi di tingkat usat
terdiri dari =idyaiswara dan staf Dinas Kesehatan ro9insi atau peserta dari
indi9idu atau ihak Ketiga yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan ropinsi
dengan kriteria pendidikan dokter dan 7 atau tenaga kesehatan dengan
pendidikan minimal D dan memiliki kompetensi dalam bidang manajemen
kesehatan, upaya kesehatan dan pelayanan klinis yang akan diakreditasi.
b. elatihan endamping Akreditasi di &ingkat ropinsi."5. Fasilitator
Fasilitator elatihan endamping Akreditasi di &ingkat ro9insi adalah
terdiri dari widyaiswara , staf Dinas Kesehatan ro9insi dan peserta dari
swasta 7 ihak Ketiga yang telah mengikuti pelatihan serta mendapatkan
sertifikat elatihan elatih 4&;&5 endamping Akreditasi di tingkat usat dari
Komisi Akreditasi Fasilitas elayanan Kesehatan rimer.
*5. eserta :eserta elatihan endamping Akreditasi di &ingkat ro9insi adalah
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
8/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
eserta indi9idual dari swasta atau pihak ketiga yang akan menjadi
endamping Akreditasi harus mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan ro9insi
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten. 0eleksi dari indi9idu maupun swasta
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan ro9insi.
8
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
9/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
BAB III
MANA-EMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
A# PROGRAM PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN
Didalam 0istem 2aminan 0osial $asional 4020$5 1idang Kesehatan di Indonesia,
uskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan primer di satu wilayah
ke!amatan atau bagian wilayah ke!amatan akan difungsikan sebagai Gate Keeper 1 dari
satu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan yang akan dikelola oleh
1adan enyelenggara 2aminan 0osial 41205 1idang Kesehatan, bersama dengan klinik,
praktik dokter mandiri, dan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain.
Untuk dapat mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan perseorangan dalam satu
sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang paripurna, dan melayani seluruh
pesertanya se!ara adil,merata, berkualitas dan memuaskan, maka pelayanan kesehatan
perseorangan yang diselenggarakan oleh 120 1idang Kesehatan, harus dapat
dilaksanakan se!ara efektif dan efisien. uskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer yang lain sebagai Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
oleh 120 1idang Kesehatan ,akan difungsikan dalam proses penjaringan pasien, agar
pelayanan kesehatan perseorangan dapat diberikan se!ara benar dan tepat sesuai tingkat
kebutuhannya. uskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan primer sebagai Gate Keeper
selain sebagai pemberi layanan kesehatan perorangan tingkat pertama, juga akan
difungsikan sebagai salah satu simpul dalam satu sistem rujukan kesehatan perorangan di
tingkat kabupaten7kota yang dapat difungsikan se!ara mantap dan berkesinambungan.
Fasilitas elayanan Kesehatan rimer yang berfungsi dengan baik, akan dapat
memberikan jaminan untuk tersedianya sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan
perseorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas serta memuaskan, sesuai dengan
kebutuhan pelayanan yang diberikan, sehingga layanan rujukan kesehatan perorangan
dapat diselenggarakan se!ara berkesinambungan dalam satu sistem penyelenggaraan
pelayanan kesehatan perseorangan yang paripurna.
Disamping fungsinya sebagai penyedia pelayanan kesehatan perseorangan tingkat
pertama, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang lain juga berfungsisebagai penyedia pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama dalam satu sistem
kesehatan tingkat pertama, yang juga harus diselenggarakan se!ara berkualitas, adil dan
merata, memuaskan seluruh masyarakat di wilayah yang menjadi tanggung#jawabnya.
1 Gate Keeper adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang akan berfungsisebagai penjaring pertama dalam satu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatanperseorangan paripurna yang berkualitas
!
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
10/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
0esuai tahapan dan tingkat perkembangannya, maka upaya peningkatan mutu dan
manajemen pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, perlu diran!ang
dengan tujuan pen!apaian yang pasti, yaitu standar pelayanan yang ditetapkan. yang
se!ara berkesinambungan akan terus ditingkatkan untuk men!apai satu tingkat kualitas
pelayanan yang sesuai dengan standar sebagaimana diharapkan.
Akreditasi adalah suatu proses penilaian dalam rangka pengakuan telah memenuhi
standar yang telah ditentukan. Akreditasi merupakan langkah kedua dari 4tiga5 langkah
dalam program quality assurance. rogram quality assurance sendiri terdiri atas:
". 0tandarisasi, meliputi kriteria yang terukur (measurable) dan indikator satuan
waktu 4time#frame5.
*. Akreditasi, dilakukan setelah objek yang akan dinilai, melaksanakan penilian diri
(self-assessment ), maksimal * 4dua5 kali terlebih dahulu.
. Kegiatan mutu berkesinambungan (contiuous quality improvement), dengan
mempergunakan kaidah mutu (Plan-o-!heck-"ction) dalam rangka
mempertahankan dan atau meningkatkan mutu.
Untuk melakukan penilaian melalui akreditasi, akan lebih baik kalau fasilitas pelayanan
kesehatan primer terlebih dahulu dipersiapkan, dengan menyesuaikan situasi dan kondisi
yang ada.
6engingat begitu luasnya dimensi mutu, disini akan dibahas mengenai manajemen mutu
yang diperuntukkan bagi para pengelola program kesehatan di Indonesia. 6anajemen6utu (#uality $anagement) adalah seluruh akti9itas kegiatan fungsi manajemen dari
kebijakan, tugas dan tanggung jawab yang dituangkan dalam bentuk peren!anaan mutu
(quality planning), kendali mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) dan
peningkatan mutu (quality improvement) ,serta kendali biaya dalam satu sistem mutu.
6utu dapat ditinjau dari berbagai perspektif, baik dari perspekstif penerima pelayanan
kesehatan, pengelola program kesehatan, profesi tenaga pelaksana pelayanan kesehatan,
dan penyandang dana, maupun pembuat dan pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan,
dalam hal ini khususnya pelayanan kesehatan tingkat pertama.
0istem mutu itu sendiri terdiri atas tiga komponen yakni struktur, proses dan hasil
(outcome) yang sama pentingnya, saling berhubungan dan saling mempengaruhi. ;leh
karena itu perlu kualifikasi penguasaan materi mutu bagi pimpinan puskesmas dan
pembinanya serta manajer mutu (quality manager)%
0eiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin
meningkatnya tuntutan pengguna jasa layanan kesehatan akan mutu,keselamatan serta1"
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
11/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
biaya, maka prinsip#prinsip > good corporate governance& 4dalam hal ini men!akup
'ealth !enter governance dan !linical governance5, yakni keterbukaan
(transparency) ,tanggap (responsiveness) dan dapat dipertanggung#jawabkan
4accountable) akan semakin menonjol, serta mengedepankan efisiensi dan efektifitas
suatu pelayanan.
Istilah efisiensi akan sangat berhubungan erat antara inputs dan proses,sedangkan
efektifitas akan berhubungan dengan proses dan hasilnya. ?fisiensi dapatdigolongkan
pada efisiensi tehnik (technical efficiency), efisiensi produksi7hasil 4produ!ti9e
effi!ien!y5 dan efisiensi alokatif 4allo!ati9e7so!ietal effi!ien!y5 termasuk didalamnya
bidang market dan kesehatan. ;leh karena itu saat ini dibutuhkan tidak hanya doing
things right&, akan tetapi juga diperlukan prinsip manajemen doing the right things&,
4dikenal sebagai increasing effectiveness5 sehingga kombinasi keduanyadisebut sebagai
prinsip manajemen layanan modern doing the right things right&, sebagaimana
digambarkan berikut ini:
E.$lus" Pr"ns"( Manaemen
11
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
12/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
erkembangan akan /mutu” itu sendiri dari !ara (1) inspection, () quality control, (*)
quality assurance sampai ke (+) total quality ($anagement ervices),sangat ber9ariasi
sesuai dengan perkembangan ilmu.
.epang menggunakan istilah quality control& untukseluruhnya, sedangkan di "merika
memakai istilah continuous quality /mprovement& untuk total quality& dan /nggris
memakai istilah quality assurance& untuk 0quality assurance , 0continuous quality
improvement maupun untuk 0total quality ($anagement ervices) dan tidak
membedakannya.
0!hema 0ederhana erkembangan 6utu
erkembangan @uality: /nspection, #uality !ontrol,
12
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
13/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
#uality "ssuranca,2otal #uality #uality ($anagement, ervice)
?9olusi perkembangan mutu itu sendiri berasal dari bidang industri pada awalakhir abad
ke sembilan belas dan awal abad ke dua puluh di masa perang duniapertama 4D I5. ada
waktu itu industri senjata menerapkan kaidah “inspection“ dalam menjaga kualitas produksi amunisi dan senjata. Kemudian 0hewartmengembangkan dan mengadopsi serta
menerapkan kaidah statistik sebagai“quality control’ serta memperkenalkan pendekatan
siklus #D#0#A (Plan, o, tudy dan "ct) yang mana hal ini kemudian dikembangkan
oleh muridnyaDeming sebagai #D#
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
14/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
)# Stan'ar
0tandar dibuat berdasarkan kebijakan 4poli!y5, tujuan 4aims5 dan objektif yang telah
disepakati bersama dalam institusi tersebut, untuk dijadikan kriteria yang dapat ditinjau
dari segi input7struktur, proses dan output 7 out!ome.
Untuk bidang kesehatan, Donabedian dengan Bstru!ture, pro!ess dan out!omeC pada awal
tahun %-#an memperkenalkan tentang !ara penilaian untuk standar, kriteria dan
indikator . 0elang beberapa tahun kemudian 6awell mengembangkan si3 dimensions
of quality&. &ehnik Donabedian dan 6awell ini lebih menitik beratkan tentang hal
membuat standar dan penilaiannya 4akreditasi5 yang merupakan * dari komponen
>@uality Assuran!e.
ubungan antara tujuan dan objekif suatu organisasi7 institusidalam hal
standar, kriteria dan indikator mutu berdasarkan pendekatan tehnik
Donabedian dan 6awell.
14
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
15/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
Ada beberapa tehnik7!ara dalam membuat standar, yaitu: !ara Donabedian atau 6awell
atau bahkan kombinasi antar keduanya 4!ara Don#6a5 sebagaimana !ontoh berikut:
15
A!!essRele#
9an!y
?ffe!ti9e#
ness?Euity
A!!ept#
ability
?ffi!ien!y
0tru!ture
ro!ess
;ut!ome
G
Outcome of intput @ Eectiveness of
Treatment
Pro#ess of care in @ Technical
Performances
$tru#ture of the % Human Resources
DONABEDIA
N ($P&)
MAXWELL
($*+
0&*/$*
!"Access to #ervice $" E%uit &'airness($"Relevans to need )" Accepta*ilit to
service+" Eectiveness of ," E-cienc and
RUMBA
•eleant
eliable
•nderstandable
•
easureable•ehaioural
•#hieeable
P
9
,
9,
P
9
,
9,
PatientFocussed Care
•9are reolesaround thepatient
•$eri#e arebrought #loser tothe patient
• :he ajority of
#are should bedeliered by a
STRUCT
Clinical Audit
hat has an impa#t on
;uality
•
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
16/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
17/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
elayanan yang baik, ramah, dan memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan harapan
dari penggunanya merupakan syarat untuk terbangunnya hubungan berkelanjutan
4loyalitas5 dari para pengguna pelayanan kesehatan di uskesmas dalam memanfaatkan
pelayanan sampai terpenuhi kebutuhannya, baik sebagai pengguna pelayanan kesehatan
perseorangan maupun sebagai target sasaran program#program kesehatan prioritas.
(uaran atas hasil pelayanan teknis yang berkualitas antara lain pada indi9idu,
penyakitnya dapat disembuhkan, persalinannya berjalan dengan selamat baik ibu dan
bayinya, dan lainnya+ sedangkan pada pelayanan kesehatan masyarakat, masalah
kesehatannya dapat teratasi, tumbuh#kembang 1alita di posyandu berhasil baik,
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
18/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
uskesmas harus berupaya memenuhi tuntutan masyarakat,dengan pelayanan yang
berkualitas dan customi5ed%
Dengan keberagaman kondisi masyarakat yang harus dilayani, dapat diperkenalkan
beberapa pendekatan berikut ini:
a# Puskesmas se%aga" (em%er" la&anan tunggal '" 0"la&a, kera#
ada kondisi ini, tidak ada fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan dan kesehatan
lainnya di wilayah kerja uskesmas. Kondisi ini umumnya dijumpai di daerah#daerah
tertinggal, terpen!il, sangat terpen!il, dan daerah yang tidak diminati pemberi layanan
kesehatan perseorangan swasta, 0elain itu di lokasi tersebut juga tidak banyak perubahan
berarti yang dialami masyarakat, yang pada gilirannya membuat masyarakat menuntut
terlalu banyak, yang menyebabkan uskesmas harus mengembangkan sesuatu programse!ara khusus.
Di wilayah seperti ini, uskesmas seolah >memonopoli pelayanan kesehatan
perseorangan dan kesehatan masyarakat, karena memang tidak ada pesaing disana.
0ekalipun kondisinya demikian, pelayanan puskesmas tetap harus diberikan se!ara
berkualitas. =alaupun pelayanan yang diberikan minimal 4bahkan sangat minimal5,
sepanjang tetap dilakukan se!ara bertanggung#jawab sesuai standar kualitas, masyarakat
disana akan merasa puas. 6etode manajemen mutu yang dilakukan pada tingkat
perkembangan ini adalah >Inspeksi7inspection&, dengan mempertahankan pelayanan
tetap mengikuti prosedur.
Dengan pendekatan demikian, tanggapan masyarakat pengguna pelayanan puskesmas
akan tetap “&K” saja ' dalam arti hampir tidak ada penolakan dari para pengguna jasa,
karena memang tidak ada lagi fasilitas lain yang memberikan pelayanan, sementara
puskesmas sudah melayaninya dengan baik, dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
disana.
%# A'an&a 1as"l"tas (ela&anan kese,atan la"nn&a+ '"sam("ng Puskesmas#
ada situasi ini, keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya walaupun ada, tetapi
kemampuannya masih belum melebihi kemampuan uskesmas dalam melayanimasyarakat, kalaupun akan disebut sebagai pesaing& dengan situasinya yang sudah
mulai terasa >terganggu 7 interupted oleh kehadiran fasilitas lainnya dalam menarik
pengunjung uskesmas, aliran perpindahan dari masyarakat pengguna jasanya belum
nyata benar, sehingga tingkat persaingannya dianggap masih ringan#ringan saja. ada
kondisi ini, uskesmas sudah harus melakukan #uality !ontrol (#!), untuk selalu
18
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
19/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
memantau proses dan kualitas pelayanannya, kalau tidak ingin ditinggalkan masyarakat
pengguna jasanya.
6asyarakat yang meninggalkan pelayanan uskesmas, bukan berarti juga akan
memperoleh layanan yang benar#benar berkualitas sebagaimana seharusnya, karena
seringkali kenyamanan yang diberikan tidak menyentuh kebutuhan kesehatan yang
sebenarnya, sehingga out!ome layanan belum pasti akan ter!apai. Karenanya untuk
menghindarkan >larinya masyarakat dari uskesmas, proses pelayanan perlu diawasi 7
dikontrol agar para pemberi layanan dapat memenuhi standar teknis dan standar
fungsionalnya dapat dipertanggung#jawabkan. 6etode manajemen mutu dalam kondisi
ini disebut metode “Quality $ontrol !Q$"”(
2# A'an&a 1as"l"tas (ela&anan kese,atan la"nn&a 'engan k"nera 2uku( %agus#
ada situasi ini, keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di wilayah kerja
uskesmas sudah dapat menarik perhatian masyarakat pengguna jasa, sehingga
perpindahan dalam men!ari pelayanan sudah tampak jelas. Kalau kondisi ini dianggap
sebagai suatu persaingan, maka tingkat persaingannya dianggap sudah !ukup berat
(complicated), sehingga uskesmas harus memastikan bahwa layanan yang disediakan
memang benar#benar berkualitas. eningkatan kualitas pelayanan di uskesmas
dilakukan agar uskesmas tidak semakin kehilangan pengunjung 7 pelanggannya, bahkan
bilamana mampu harus dapat memperbaiki posisinya dalam peta persaingan di wilayah
kerjanya sendiri.
6etode manajemen mutu dalam kondisi ini disebut metode Quality )ssurance !“Q)”"'
dimana uskesmas berani menyatakan dan menjamin bahwa pelayanannya memang
berkualitas# *uskesmas +i +aerah perbatasan negara tetangga minimal harus berada
pada kondisi seperti ini, sehingga uskesmas di perbatasan harus menerapkan pendekatan
kualitas dengan metode Q)(
'# A'an&a 1as"l"tas pelayanan kese,atan la"nn&a 'engan k"nera &ang %agus#
ada situasi ini, keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di wilayah kerja
uskesmas sudah semakin menarik perhatian masyarakat pengguna jasa karena
kemampuannya melayani sesuai dengan tuntutan dari para pengguna jasanya. Kalau pada
situasi demikian uskesmas tidak melakukan perubahan dalam memberikan layanan,
maka perpindahan pengguna jasa dalam men!ari pelayanan akan semakin meningkat
jelas. Kalau kondisi ini dianggap sebagai suatu persaingan, maka tingkat persaingannya
sudah !ukup berat7 hebat (sophisticated),
1!
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
20/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
ada kondisi ini, uskesmas harus memastikan bahwa layanan yang disediakan memang
benar#benar berkualitas, dengan biaya (cost) yang mampu bersaing, dan memperlakukan
para pengguna jasanya dengan sangat customi5ed, sesuai dengan tuntutan para pengguna
jasanya. Untuk menuju kemampuannya tersebut, uskesmas harus melibatkan pihak
pengelola (mana6emen) uskesmas, dalam hal ini adalah para penanggung#jawab
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di uskesmas se!ara keseluruhan. Dan metode
manajemen mutu dalam kondisi ini disebut metode Total Quality Management
!“TQM”"(
e# Ban&akn&a 1as"l"tas (ela&anan kese,atan la"n 'engan k"nera sangat %agus#
ada situasi ini, keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di wilayah kerja
uskesmas sudah semakin banyak seperti misalnya di kota#kota besar, dengankeberagaman pelayanannya. Kalau tidak se!ara tegas diatur, maka fasilitas pelayanan
kesehatan tingkatan atas 4kedua dan ketiga5 dapat saja melakukan pelayanan tingkat
pertama yang sebenarnya bukan porsinya. ada kondisi demikian, tidak jelas lagi
pembagian peran dalam penyelenggaraan pelayanannya, sehingga dapat saja fasyankes
rujukan memberikan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama,disampaing
porsinya memberikan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat kedua atau ketiga.
6asyarakat pengguna jasa di sekitar lokasi keberadaan fasilitas kesehatan non puskesmas
tersebut, dengan kemampuan finansialnya dapat se!ara bebas memilih fasilitas mana
yang dapat memuaskannya, yaitu fasyankes yang mampu memberikan hasil (outcome)yang jelas sekalipun hanya untuk kebutuhan pelayanan tingkat pertama 7 dasar. Fasyankes
rujukan, dengan kemampuandan kemauan melayani pelanggannya sangat baik, akan
menjadi tempat pilihan masyarakat mampu untuk men!ari pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan sekalipun untuk masalah#masalah kesehatan non spesialistis. Fasyankes yang
dapat melayani se!ara berkualitas, baik dalam aspek teknis tujuan pelayanan ter!apai, dan
se!ara personal dapat memenuhi harapan pelanggannya, sehingga pelanggan merasa puas
dengan pelayanannya.
ada situasi demikian kalau uskesmas tidak melakukan perubahan dalam memberikan
layanannya (services) dalam berbagai aspeknya, maka uskesmas hanya akandimanfaatkan oleh penduduk setempat yang mempunyai jaminan kesehatan masyarakat
42amkesmas5 bagi orang#orang miskin saja. Kesan bahwa uskesmas adalah tempat
pelayanan bagi orang miskin seolah#olah menjadi terbukti, sementara orang#orang
mampu yang nanti telah terikat dengan model pelayanan dalam 120, tidak akan
memanfaatkan pelayanannya. al ini akan dapat dibuktikan ketika 120 melakukan
2"
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
21/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
sur9ai tentang kepuasan pelanggan, dalam rangka menge9aluasi pemanfaatan fasyankes
sebagai K yang ditunjuk.
ada kondisi lingkungan dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang banyak dan beragam
dianggap sebagai suatu peta persaingan bagi puskesmas, maka tingkat persaingan disini
sudah !ukup >ka!au7chaos. Untuk hal tersebut maka uskesmas sebagai penyedia
pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama, harus mampu mengetahui >value&
yang diharapkan pelanggan atas pelayanan uskesmas, membuat strategi pemasarannya,
dan membuat seluruh karyawan uskesmas menyadari akan hal tersebut, meninjau
kembali proses pelayanannya dan se!ara terus menerus memantau hasilnya. 6etode
manajemen mutu dalam kondisi ini disebut metode Total Quality Serices !“TQS”"
6odel pendekatan manajemen mutu sebagaimana dijelaskan diatas, akan sangat
bermanfaat untuk dipelajari se!ara lebih mendalam, apalagi model pendekatan pelayanan
sesuai Undang#undang $o. *) tahun *-"" tentang 120 akan segera diterapkan, karena
baik peserta 2aminan Kesehatan maupun pengelolanya yaitu 120 akan memilih institusi
yang mampu memberikan layanan terbaik dan memuaskan para pengguna jasanya. Untuk
hal tersebut bukan hanya kemampuan teknis yang berkualitas yang akan menjadi pilihan
pengguna jasa, akan tetapi juga kemampuan melayani dengan personal yang baik dan
berkualitas, sehingga dapat membangun image yang baik, disamping layanan yang
berhasil memberi outcome yang baik.
BAB I3
LANGKAH4LANGKAH PENYIAPAN AKREDITASI
Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan sebenarnya untuk meminimalkan adanya 9ariasi
proses dalam sistem pelayanan. Hariasi proses adalah suatu perbedaan#perbedaan yang terjadi
dalam pelaksanaan suatu proses yang sama. Hariasi proses tersebut berakibat pada hasil yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan yang akhirnya bermuara pada ketidak puasan pasien atau
pelanggan. Hariasi proses tersebut terjadi sebagai akibat dari proses atau sistem tidak diukur
dengan baik, tidak dimonitor dengan baik, tidak dikendalikan dengan baik, tidak dipelihara
dengan baik, tidak disempurnakan se!ara berkesinambungan, dan tidak didokumentasikan
dengan baik.
Untuk meminimalkan 9ariasi proses maka perlu dilakukan pengukuran terhadap sistem
pelayanan melalui ditetapkannya indikator dan standar kinerja, pengendalian dengan ditetapkan
aturan internal yang berupa kebijakan, pedoman, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional. Dengan menggunakan indikator, standar, pedoman, serta standar prosedur
operasional maka dapat dilakukan monitoring terhadap sistem pelayanan. emeliharaan dapat
21
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
22/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
dilakukan dengan menerapkan prinsip#prinsip tata graha dengan berpedoman pada R: Ringkas,
Rapih, Resik, Rawat, Rajin, sedangkan penyempurnaan sistem atau proses pelayanan dilakukan
dengan menerapkan
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
23/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
pedoman#pedoman yang terkait dengan pelayanan dan
program
kerangka a!uan
standar prosedur operasional 40;5
rekaman#rekaman 4dokumen sebagai bukti telusur5.
o dokumen eksternal yang perlu disediakan
d. elaksanaan self-assessment oleh anitia ersiapan Akreditasi uskesmas
e. anitia ersiapan Akreditasi uskesmas melakukan pembahasan hasil self
assessment bersama &im endamping Akreditasi uskesmas dan menyusunRen!ana Aksi untuk persiapan akreditasi.
− engendalian dokumen akreditasi yang meliputi pengaturan tentang
kewenangan pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan seluruhdokumen puskesmas.
f. elaksanaan kegiatan persiapan akreditasi dilaksanakan minimal kali *
hari dalam kurun waktu / 4enam5 bulang. enilaian rasertifikasi oleh &im endamping Akreditasi uskesmas, untuk
mengetahui kesiapan puskesmas untuk diusulkan dilakukan penilaian
akreditasi.
h. engusulan uskesmas yang siap diakreditasi dilakukan oleh Kepala DinasKesehatan Kabupaten7Kota berdasarkan rekomendasi hasil enilaian
prasertifikasi oleh &im endamping Akreditasi.
*. (angkah ersiapan Akreditasi di Klinik.
Klinik yang akan diakreditasi dapat mengajukan permohonan kepada Dinas
Kesehatan kabupaten7Kota untuk mendapatkan pendampingan jika dibutuhkan..elaksanaan penyiapan akreditasi dilakukan oleh &im endamping Akreditasi
uskesmas dan7atau ihak Ketiga yang ditunjuk dengan langkah#langkah sebagai
berikut:a. (okakarya di Klinik selama dua hari efektif untuk menggalang komitmen dan
pemahaman tentang 0tandar dan Instrument Akreditasi, pembentukan anitia
ersiapan Akreditasi, dan pembentukan Kelompok Kerja sesuai kebutuhan,
misalnya dibentuk kelompok kerja sesuai dengan 1ab dari standar akreditasi. b. endampingan diikuti oleh seluruh karyawan untuk memahami se!ara rin!i
standar dan instrument akreditasi dan persiapan self-assessment%
!. enyiapan Dokumen Akreditasi, dengan tahapan:
− Identifikasi dokumen#dokumen yang dipersyaratkan oleh standar
akreditasi,
− enyiapan tata naskah penulisan dokumen
− enyiapan dokumen akreditasi
o dokumen internal, meliputi :
surat#surat keputusan
pedoman mutu
pedoman#pedoman yang terkait dengan pelayanan dan
program
23
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
24/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
kerangka a!uan
standar prosedur operasional 40;5
rekaman#rekaman 4dokumen sebagai bukti telusur5.
o dokumen eksternal yang perlu disediakan
d. elaksanaan self-assessment oleh anitia ersiapan Akreditasi.e. anitia ersiapan Akreditasi melakukan pembahasan hasil self assessment
bersama &im endamping Akreditasi uskesmas dan menyusun Ren!ana Aksi
untuk persiapan akreditasi.
− engendalian dokumen akreditasi yang meliputi pengaturan tentang
kewenangan pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan seluruh
dokumen.
f. elaksanaan kegiatan persiapan akreditasi dilaksanakan minimal kali *
hari dalam kurun waktu / 4enam5 bulang. enilaian rasertifikasi oleh &im endamping Akreditasi, untuk mengetahui
kesiapan Klinik agar dapat diusulkan untuk dilakukan penilaian akreditasi.
h. engusulan Klinik yang siap diakreditasi dilakukan oleh Kepala DinasKesehatan Kabupaten7Kota berdasarkan rekomendasi hasil enilaian
rasertifikasi oleh &im endamping Akreditasi.
B# Pen'am("ngan Pas2a Akre'"tas" !
1 0etiap / bulan sekali oleh &im endamping Akreditasi, dengan langkah#langkah
sebagai berikut:
a. Kepala Dinas Kabupaten7Kota menugaskan &im endamping Akreditasi untuk
menyusun jadual dan melaksanakan kegiatan pendamping pas!a akreditasi bagi
puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang telah dilakukan sur9ey
akreditasi.
b. &im endamping Akreditasi melakukan pendampingan sesuai dengan
rekomendasi dari sur9eior akreditasi setiap enam bulan sekali untuk puskesmas atau
fasilitas pelayanan kesehatan primer yang telah lulus akreditasi, sedangkan untuk
puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan primer yang belum lulus, dapat
dilakukan pendampingan lebih dari satu kali sesuai dengan kebutuhan.
!. &im endamping Akreditasi melaporkan hasil pendampingan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten7Kota setiap kali selesai keseluruhan proses pendampingan. Untuk puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan primer yang
belum lulus akreditasi, setelah pendampingan dan dinyatakan siap oleh tim
pendamping dapat diusulkan untuk penilaian ulang.
24
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
25/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
2 0etiap satu tahun sekali Dinas Kesehatan ro9insi menugaskan &im endamping
Akreditasi &ingkat ro9insi untuk melakukan sur9eilans pendampingan dengan langkah#
langkah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas Kesehatan ro9insi menugaskan &im endamping Akreditsi &ingkat
ro9insi untuk menyusun jadual dan pelaksanaan pendampingan pada puskesmas
atau fasilitas pelayanan kesehatan primer yang telah lulus akreditasi setiap setahun
sekali.
b. &im endamping Akreditsi &ingkat ro9insi melaksanakan pendampingan sesuai
dengan jadual dan melakukan penilaian ulang dengan menggunakan instrumen dan
standar akreditasi
!. &im pendamping memberikan rekomendasi untuk perbaikan sesuai dengan hasil
penilaian.
d. &im pendamping melaporkan hasil penilaian ulang kepada Kepala Dinas
Kesehatan ro9insi dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten7Kota dan Komisi Akreditasi Fasilitas elayanan Kesehatan rimer.
BAB I3
PENUTUP
Dengan disusunnya pedoman pendampingan, diharapkan uskesmas dan Fasilitas elayanan
Kesehatan rimer akan mampu mempersiapkan system manajemen mutu dan system pelayanan
agar memenuhi standar akreditasi melalui pentahapan yang teren!ana dan sistematis.
25
8/17/2019 Pedoman Pendampingan Akreditasi Puskesmas_1
26/26
Akreditasi Puskesmas dan Klinik PedomanPendamping
(A6IRA$.
)# Kurikulum elatihan elatih 4&;&5 endamping Akreditasi uskesmas.
*# Kurikulum elatihan endamping Akreditasi 4 di ro9insi5.
. edoman (okakarya ersiapan Akreditasi di Dinas Kesehatan Kabupaten 7 Kota.
). edoman (okakarya ersiapan Akreditasi di uskemas.. edoman ertemuan &injauan 6anajemen.
/. Audit 6utu Internal, rosedur dan formulir Audit 6utu Internal.
26