104
1 PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS HUKUM MALANG 2015

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

  • Upload
    ngotu

  • View
    242

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

1

PEDOMAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

MALANG

2015

Page 2: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

2

KATA PENGANTAR

Atas nama Keluarga Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, kami sampaikan selamat

datang kepada Mahasiswa Baru 2013 di kampus tercinta ini. Saudara merupakan putra-putri

Indonesia pilihan, karena dengan persaingan yang ketat saudara telah menyisihkan ribuan calon

untuk diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Oleh karena itu

pergunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan visi yang telah dicanangkan, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

berkeinginan untuk menjadi Fakultas Hukum terkemuka, yang menghasilkan lulusan

berkemampuan akademis, profesional, humanis, etis dan religius. Untuk mencapai cita-cita

tersebut, maka diperlukan kerja keras seluruh civitas academika.

Buku Pedoman Pendidikan ini diterbitkan untuk menjadi panduan bagi mahasiswa dalam

mengikuti seluruh kegiatan Proses Belajar Mengajar. Maka dari itu, setiap mahasiswa diharapkan

memahami dengan baik seluruh isi buku ini.

Sekali lagi kepada seluruh mahasiswa baru kami sampaikan selamat belajar, dengan harapan

setiap mahasiswa yang dihasilkan oleh kampus ini merupakan manusia-manusia terbaik, yang

dapat mencurahkan perhatian untuk kemajuan bangsa dan negara. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua.

Malang, Agustus2015

Dekan,

ttd

Dr. Rachmad Safa’at, SH. M.Si.

NIP. 19620805 198802 1 001

Page 3: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

3

KEPUTUSAN

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NOMOR: /SK. FH/2015

Tentang

PEDOMAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2012/2013

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang: a. bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi, diperlukan adanya suatu pedoman sebagai aturan

pelaksanaannya;

b. bahwa sehubungan dengan butir (a) di atas, perlu diterbitkan Pedoman

Pendidikan yang memberikan arah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

di Fakultas Hukum Universitas BrawijayaTahun Akademik 2012/2013;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas

PeraturanPemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 080/O/2002 tentang Statuta

Universitas Brawijaya;

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang

Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang

Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

9. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 360/SK/2011 tentang Buku

Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2011/2012;

10. Peraturan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun 2012

tentang Kurikulum dan Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Sarjana

Ilmu Hukum;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Pedoman Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2012/2013.

2. Keputusan ini berlaku bagi seluruh mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan

perubahan seperlunya apabila terdapat kekeliruan.

Page 4: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

4

Ditetapkan di: Malang

Pada tanggal:

Dekan,

ttd.

Dr. Rachmad Safa’at, SH. M.Si.

NIP. 19620805 198802 1 001

Page 5: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

5

BAB I

SEJARAH PERKEMBANGAN, VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. Sejarah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya semula bernama Perguruan Tinggi Hukum

dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) berdiri pada 1 Juli 1957 atas Prakarsa Yayasan

Perguruan Tinggi Malang (YPTM). Dalam perkembangan selanjutnya, dengan persetujuan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang, PTHPM diakui sebagai milik

Kotapraja Malang dan merupakan bagian dari Universitas Kotapraja Malang. Peresmian

pengakuan dilakukan pada 1 Juli 1960 bertepatan dengan upacara peringatan Dies Natalis

III PTHPM.

Pada 1961, Universitas Kotapraja Malang yang pada waktu itu memiliki tiga Fakultas,

yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Administrasi Niaga

(kemudian berubah menjadi FKK dan sekarang bernama Fakultas Ilmu Administrasi) dan

Fakultas Pertanian, mengganti namanya menjadi Universitas Brawijaya, sekaligus

menambah fakultas baru dengan adanya penggabungan Fakultas Ekonomi yang didirikan

oleh Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (YPTEM) pada 1957, akhirnya terjadi

penggabungan antara YPTM dengan YPTEM menjadi Yayasan Universitas Brawijaya

Malang.

Universitas Brawijaya dinegerikan pada 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan

Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 1 Tahun 1963. Sejak saat itu

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) Universitas Brawijaya menjadi

salah satu Fakultas Hukum Negeri di Jawa Timur.

Sehubungan dengan adanya kebijakan penataan fakultas-fakultas menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM)

Universitas Brawijaya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 1982 tanggal 7

September 1982 berganti nama menjadi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Pada tahun 1995 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya membuka program S. 1

Ekstensi yang disahkan berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 62/DIKTI/Kep/1999

tentang Pembukaan Program Ekstensi dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya. Pada tahun 2003berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor

28/DIKTI/Kep/2002,Program Ekstensi tersebut diintegrasikan dengan program reguler.

Pada1997 telah berdiri program studi Magister (S2) Ilmu Hukum berdasarkan Surat

Keputusan Dirjen Dikti Nomor 72/DIKTI/Kep/1997 dan pada 2001/2002 telah berdiri

Program Studi S3 (Program Doktor) Ilmu Hukum berdasarkan surat izin dari Dirjen Dikti

Nomor 2365/D/T/2001 tanggal 11 Juli 2001. Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi Nomor 01107/AK/1. 1/UBGIHK/VIII/1998 Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya terakreditasi dengan Kualifikasi A, dan berdasarkan Keputusan

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Nomor 06670/Ak-VIII-S1-

027/UBGIHK/VII/2005 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya terakreditasi dengan

Kualifikasi A untuk kedua kalinya.

Saat ini Fakultas Hukum mengelola tiga jenjang pendidikan, yaitu Sarjana (S1),

Magister (S2) dan Doktor (S3). Jenjang Sarjana (S1) terdiri dari lima bagian dan delapan

konsentrasi. Sedangkan jenjang Magister (S2) terdiri dari enamminat kekhususan.

Pada 2008, Fakultas Hukum UB membuka Program Magister Kenotariatan (S2)

berdasarkan Keputusan Dirjen DIKTI Nomor1614/D/T/2008. Pada tahun yang sama

Fakultas Hukum UB juga membuka kelas berbahasa Inggris untuk program S1.

Pada tahun 2010 Program studi S1 Ilmu Hukum FHUB terakreditasi dengan

kualifikasi A untuk ketiga kalinya berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi Nomor 020 Tahun 2010. Demikian halnya dengan Program Magister Ilmu

Hukum FHUB terakreditasi dengan kualifikasi A untuk kedua kalinya berdasarkan

Page 6: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

6

Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 014 Tahun 2010.

Sedangkan Program Doktor Ilmu Hukum FHUB terakreditasi dengan kualifikasi B

berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 012 Tahun

2010.

B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Brawijaya

Visi Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam

pembagunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

Misi

a. Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaban penciptaanalam

oleh Tuhan Yang Maha Esa dan sadarbahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk

dihargai.

b. Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang

berkemampuan akademik dan atau profesional yang berkualitas serta berkepribadian.

c. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi, humaniora

dan seni, serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Tujuan Pendidikan

Program Sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian tertentu

sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara

penyelesaian masalah yang ada didalam kawasan keahliannya.

b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai

dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada

masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.

c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya dibidang

keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat;

d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan/atau kesenian

yang merupakan keahliannya.

C. Visi dan Misi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Visi Menjadi Fakultas Hukum unggul yang berstandar Internasional untuk menghasilkan lulusan

berkemampuan akademis, profesional, humanis, etis dan religius

Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan hukum yang dapat mengembangkan penalaran dan

kemampuan profesional di bidang hukum;

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian perkembangan ilmu hukum;

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil pendidikan dan

penelitian.

Tujuan Menghasilkan sarjana hukum yang memiliki kemampuan:

Page 7: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

7

1. Memahami asas-asas hukum, dogmatik hukum dan memiliki ketrampilan dasar

penelitian dogmatik hukum;

2. Menerapkan asas dan dogmatik hukum dalam menangani masalah-masalah hukum

secara profesional;

3. Bersikap dan berperilakuhumanis, etis dan religus.

Page 8: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

8

BAB II

ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Organisasi penyelenggara pendidikan secara umum telah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Khusus untuk penyelenggaraan pendidikan

tinggi diatur tersendiri dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi. Secara struktural dan fungsional organisasi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya terdiri

dari:

a. Senat;

b. Unsur Pimpinan: Dekan dan para Pembantu Dekan;

c. Unsur Pelaksana Akademik:

1. Program Studi:

a) Sarjana Ilmu Hukum

b) Magister Ilmu Hukum

c) Magister Kenotariatan

d) Doktor Ilmu Hukum

2. Bagian:

a) Hukum Perdata

b) Hukum Pidana

c) Hukum Tata Negara

d) Hukum Administrasi Negara

e) Hukum Internasional

d. Unit Pelaksana Penjaminan Mutu di Tingkat Fakultas: Gugus Jaminan Mutu (GJM)

e. Unsur Pelaksana Administratif:

KepalaTata Usaha:

a) Kasubag Pendidikan;

b) Kasubag Umum dan Perlengkapan;

c) Kasubag Keuangan dan Kepegawaian;

d) Kasubag Kemahasiwaan dan Alumni;

f. Unsur Penunjang:

LaboratoriumHukum

a) Laboratorium Pengkajian Hukum

b) Laboratorium Praktik Hukum

g. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

1. Biro Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH);

2. Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH);

3. Badan Pengelolaan Penelitian dan Kerjasama (BPPK)

4. Unit Penerbitan Jurnal;

5. Laboratorium Komputer;

6. Laboratorium Bahasa.

7. Perencanaan Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK)

Tugas, fungsi dan wewenang serta keterkaitan fungsional dan struktural antara sub unsur

yang satu dengan yang lain dalam penyelenggaraan pendidikan digambarkan secara rinci sebagai

berikut.

A. Senat Fakultas Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di Fakultas yang

beranggotakan Guru Besar, Pimpinan Fakultas, Ketua Bagian, dan sepuluh orang yang

mewakili dosen ditiap-tiap bagian secara proporsional melalui proses pemilihan. Anggota

Page 9: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

9

Senat diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan 4 (empat ) tahun atas usul

Dekan. Senat Fakultas dipimpin oleh Dekan sebagai Ketua dan dibantu oleh seorang

sekretaris yang dipilih dari dan oleh anggota Senat.

Senat Fakultas terdiri dari dua bidang, yaitu Bidang Pengembangan dan Bidang Evaluasi.

Keberadaan kedua bidang ini untuk memfokuskan tugas, fungsi dan wewenangnya sebagai

lembaga normatif tertinggi. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Senat Fakultas memiliki

peran yang strategis. Peran ini dilakukan oleh Bidang Pengembangan dan Bidang Evaluasi

yang tugas pokoknya terdiri dari: (1) merumuskan baku mutu pendidikan, (2) merumuskan

kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan dan kepribadian civitas akademika.

B. Unsur Pimpinan

1. Dekan Dekan adalah pimpinan dan penanggungjawab utama Fakultas. Dekan diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas dengan

masa jabatan 4 tahundan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak bolehlebih

dari dua kali masa jabatan berturut turut.

Dekan bertugas menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

sekaligus melakukan pembinaan terhadap tenaga kependidikan, mahasiswa serta

tenaga administrasi.

2. Pembantu Dekan Pembantu Dekan terdiri dari Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan

Bidang Administrasi Umum dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. Pembantu

Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor, setelah dipilih sesuai dengan aturan

yang berlaku. Masa jabatan Pembantu Dekan selama 4 (empat) tahun dan dapat

diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan

berturut-turut. Pembantu Dekan bertanggung jawab kepada Dekan.

a. Pembantu Dekan Bidang Akademik Pembantu Dekan Bidang Akademikatau biasa disebut Pembantu Dekan I

mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin penyelenggaraan

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas dan Fungsi

Pembantu Dekan Bidang Akademik adalah mengkoordinasikan kegiatan

akademik di lingkungan Fakultas yang meliputi: (a) Perencanaan, pelaksanaan,

mengevalusi dan pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, (b) Pembinaan tenaga kependidikan yang dilakukan bersama Bagian,

(c) Persiapan pembukaan program pendidikan yang dilakukan bersama Bagian,

(d) Penciptaan iklim akademis yang kondusif di dalam kampus, (e) Pengelolaan

data yang berkaitan dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, (f) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses belajar

mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum atau biasa disebut Pembantu Dekan

II mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di

bidang keuangan dan administrasi umum. Dalam penyelenggaraan pendidikan,

Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum bertugas untuk mengkoordinasikan

kegiatanpenyusunan kebutuhan dan pengadaan fasilitas perlengkapan guna

keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di Fakultas.

c. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Page 10: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

10

Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan atau biasa disebut Pembantu Dekan III

mempunyai tugas membantu Dekan melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan

serta pelayanan kesejahteraan kemahasiswaan. Dalam bidang penyelenggaraan

pendidikan, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaa bertugas dan berfungsi

untuk mengkoordinasikan kegiatan yang meliputi: (a) Pelaksanaan pembinaan

mahasiswa dalam bidang penalaran dan minat, (b) Pelaksanaan kegiatan ilmiah

mahasiswa melalui berbagai jenis lomba karya tulis ilmiah, baik pada tingkat

fakultas, universitas, regional, nasional maupun internasional.

C. Unsur Pelaksana Akademik

1. KetuaProgram Studi Sarjana Ilmu Hukum Ketua Program Studi (KPS) Sarjana Ilmu Hukum diangkat dan diberhentikan oleh Rektor

dan bertanggungjawab kepada Dekan untuk masa jabatan selama 4 (empat) tahun. Bila

dipandang perlu dapat diangkat seorang sekretaris. KPS dalam penyelenggaraan pendidikan

bertugas untuk:

a. melaksanakan koordinasi dengan pimpinan fakultas dalam pengelolaan Program Studi

Sarjana Ilmu Hukum;

b. menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan

dan pengajaran pada Program Studi Sarjana Ilmu Hukum;

c. menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengajar Program

Studi Sarjana Ilmu Hukum;

d. memberikan laporan secara periodik kepada Dekan.

2. Bagian Bagian adalah unsur pelaksana akademik yang mengelola sumberdaya manusia

danpengembangan ilmu. Bagian terdiri atas:

a. Ketua Bagian dan dapat dibantu seorang sekretaris,

b. Kelompok pengajar,

Ketua dan Sekretaris Bagian dipilih oleh dosen kelompok pengajar pada bagian masing-

masing dengan masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali dengan ketentuan

tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Dalam bidang penyelenggaraan pendidikan, Bagian mempunyai tugas untuk:

a. Melakukan penataan, monitoring dan evaluasi terhadap mata kuliah, dosen pengasuh

mata kuliah, silabi, Satuan Acara Perkuliahan, buku ajar, pelaksanaan perkuliahan,

evaluasi hasil belajar mahasiswa, dosen pembimbing tugas akhir dan Kuliah Kerja

Lapang (KKL).

b. Melaksanakan tugas-tugas akademik yang diberikan oleh Dekan maupun Pembantu

Dekan Bidang Akademik.

c. Mengusulkan susunan majelis penguji ujian tugas akhir (skripsi) mahasiswa, dan

d. Mengelola mata kuliah konsentrasi.

D. Gugus Jaminan Mutu

Gugus Jaminan Mutu bertugas menyusun (a) Kebijakan Akademik, (b) Standar Akademik,

(c) Peraturan Akademik, (d) Manual Mutu Akademik dan (e) Manual Prosedur Tingkat

Fakultas, selain itu bertugas menyusun Kompetensi Program Studi, Instruksi Kerja

danSpesifikasi Lulusan. GJM juga bertugas untuk membantu Dekan dalam membuat

laporan keberhasilan, kegagalan dan analisisnya dalam bentuk Evaluasi Diri Kinerja

Fakultas kepada Rektor.

E. Unsur Penunjang

Page 11: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

11

Unsur penunjang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian

pada masyarakat di Fakultas dilaksanakan oleh Laboratorium Praktik Hukum dan

Laboratorium Pengkajian Hukum.

1. Laboratorium Praktik Hukum Laboratorium Hukum secara strukturalberkedudukandi bawah Fakultas dan atau di bawah

Bagian. Laboratorium Hukum berfungsi sebagai unsur penunjang pendidikan hukum yang

melaksanakan pendidikan kemahiran dan keterampilan hukum serta pengembangan ilmu

hukum. Laboratorium Hukum terdiri dari:

a. Laboratorium Praktik Hukum

b. Laboratorium Pengkajian Hukum

Laboratorium Praktik Hukum dipimpin oleh seorang Ketua Laboratorium yang diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor dan bertanggungjawab kepada Dekan untuk masa jabatan selama

4 (empat) tahun. Bila dipandang perlu dapat diangkat seorang sekretaris. Laboratorium

Praktik hukum dalam penyelenggaraan pendidikan bertugas untuk:

a. Menetapkan dan mengembangkan jenis mata kuliah kemahiran dan keterampilan

hukum.

b. Mengusulkan dosen pengajar mata kuliah kemahiran dan keterampilan hukum.

c. Memfasilitasi kegiatan perkuliahan kemahiran dan keterampilan hukum.

d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan kemahiran dan keterampilan hukum serta

pelatihan hukum yang bersifat ekstra kurikuler.

2. Laboratorium Pengkajian Hukum

Pengkajian Hukum dilaksanakan oleh Pusat-Pusat Pengembangan Hukum yang

bertanggungjawab langsung kepada Dekan. Pusat Pengembangan Hukum merupakan unsur

penunjang pengembangan ilmu hukum di bidang masing-masing dan bersifat semi otonom

yang pendirian dan pembubarannya ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan untuk masa

jabatan tertentu.

Pusat Pengembangan, dalam penyelenggaraan pendidikan bertugas untuk melakukan

berbagai kegiatan pengkajian, pengembangan dan penerapan hukum yang bersifat

interdisiplin yang berbasis pada ilmu hukum serta melakukan pemberdayaan masyarakat

melalui kegiatan konsultasi, pendampingan, pelatihan serta advokasi kebijakan dan hukum.

Pusat-pusat Pengembangan yang ada saat ini adalah:

1. Pusat Pengembangan Otonomi Daerah (PP Otoda)

2. Pusat Pengembangan Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan

3. Pusat Pengembangan Hak Atas Kekayaan Intelektual (PP HaKI)

4. Pusat Pengembangan Hukum Agraria (PPHA)

5. Pusat Pengembangan Hukum Ekonomi dan Bisnis (PPHEB)

6. Pusat Pengembangan Hukum dan Gender (PPHG)

7. Pusat Pengembangan Hukum Kelautan

8. Pusat Pengembangan Hukum Pidana dan Kriminologi

9. Pusat Pengembangan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi

10. Pusat Pengembangan Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam

11. Pusat Pengembangan Konstitusi

12. Pusat Pengembangan Perundang-undangan

13. Pusat Studi Sosio-Legal.

F. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis Fakultas terdiri dari Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum, Badan

Pengelola Penelitian dan Kerjasama, Unit Penerbitan Jurnal Arena Hukum, Pusat

Page 12: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

12

Dokumentasi dan Informasi Hukum, Laboratorium Bahasa Inggris, dan Laboratorium

Komputer.

1. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH)

BKBH berfungsi sebagai Pelayanan Hukum dalam bidang pendidikan masyarakat

(community education) dan pelayanan masyarakat (community service) di bidang

hukum dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.

Organisasi ini terdiri dari seorang Ketuadan seorang sekretaris dan apabila dipandang

perlu dibantu oleh beberapa orang Ketua Divisi. Ketua, Sekretaris dan Ketua Divisi

diangkat oleh Dekan dengan masa jabatan 4 (empat) tahun.

Dalam penyelenggaraan pendidikan BKBHbertugas untuk memberikan keterampilan

profesional kepada mahasiswa beracara, baik di pengadilan (litigasi) maupun di luar

pengadilan (non-litigasi) serta memfasilitasi mahasiswa dan dosen untuk melakukan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang hukum.

2. Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) berfungsi sebagai unsur pelaksana

teknis dalam bidang publikasi, dokumentasi dan informasi hukum. PDIH dipimpin

oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4

(empat) tahun.

PDIH, dalam penyelenggaraan pendidikan bertugas membantu dan memfasilitasi

dosen dan mahasiswa memperoleh bahan-bahan pustaka dan bahan-bahan hukum

serta informasi bahan-bahan hukum ketika melakukan kegiatan penelitian dan

penulisan karya ilmiah, baik berupa penulisan tugas akhir ataupun penulisan karya

ilmiah bidang hukum.

3. BadanPengelolaan, Penelitian danKerjasama BadanPengelolaan, Penelitian dan Kerjasama (BPPK)merupakan pelaksana kegiatan

penelitian dan kerjasama di Fakultas. BPPK bertugas mengembangkan penelitian

hukum dan membina sumber daya manusia di bidang penelitian serta menjalin dan

melaksanakan kegiatan kerjasama dengan institusi lain. BPPK dalam penyelenggaraan

pendidikan bertugas menjalin kerjasama di bidang penelitian dan mengkoordinasi

serta mengevaluasi penelitian dalam hal informasi tawaran penelitian, proposal dan

seminar penelitian. BPPK dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan

diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.

4. Laboratorium Bahasa Inggris Unit ini bertujuan menunjang penguasaan Bahasa Inggris bagi mahasiswa, dosen dan

karyawan. Laboratorium Bahasa Inggris dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat

dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.

5. Laboratorium Komputer

Unit ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa, dosen dan karyawan

dalam penggunaan komputer. Laboratorium Komputer dipimpin oleh seorang ketua

yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.

6. Perencanaan Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) Unit ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi bagi

mahasiswa, dosen dan karyawan di Fakultas, mulai dari tingkat perencanaan,

pengelolaan sistem informasi, pemeliharaan terhadap infrastruktur teknologi informasi

Page 13: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

13

sampai dengan publikasi kegiatan fakultas. PSIK dipimpin oleh seorang ketua yang

diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.

G. Unsur Pelaksana Administratif

Bagian Tata Usaha Unsur pelaksana administratif dikoordinasikan oleh Kepala Tata Usaha yang bertugas

mengelola urusan-urusan ketatausahaan yang meliputi urusan kependidikan dan pengajaran,

kemahasiswaan dan alumni, administrasi umum dan perlengkapan serta keuangan dan

kepegawaian. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Bagian Tata Usaha bertugas untuk

menyelenggarakan administrasi pendidikan yang dilaksanakan oleh sub-sub bagian sesuai

dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.

1. Sub Bagian Pendidikan Sub Bagian Pendidikan adalah pengelola urusan-urusan administrasi pendidikan yang

meliputi urusan-urusan pendidikan, pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada

masyarakat. Dalam bidang penyelenggaraan pendidikan, Sub Bagian Pendidikan

bertugas:

a. Melakukan pengelolaan data di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

b. Melakukan pendaftaran ulang mahasiswa, pengisisan Kartu Rencana Studi (KRS),

pengisian Kartu Hasil Studi (KHS) serta penghitungan frekwensi kehadiran

mahasiswa dalam perkuliahan.

c. Menyusun jadwal kuliah dan jadwal ujian.

d. Melakukan pengaturan ruang dan sarana perkuliahan.

e. Mengatur pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester

(UAS), Ujian Tugas Akhir mahasiswa, Ujian Susulan, Ujian Khusus, serta

pelaksanaan Semester Pendek.

f. Menunjang kegiatan seminar, lokakarya, penataran dan kegiatan-kegiatan ilmiah

lainnya.

g. Melayani mahasiswa dalam pengurusan ijazah dan transkrip nilai mata kuliah.

2. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

Sub Bagian Umum dan Perlengkapan adalah pengelola urusan-urusan administrasi

umum dan perlengkapan untuk kebutuhan kerumahtanggaan Fakultas. Dalam bidang

penyelenggaraan pendidikan bertugas untuk menyusun rencana kebutuhan dan

pengadaan barang perlengkapan guna menunjang penyelengaraan pendidikan.

3. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian adalah pengelola urusan-urusan keuangan

dan kepegawaian fakultas untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas fakultas. Dalam

bidang penyelenggaraan pendidikan Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian bertugas

untuk menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan untuk

penyusunan dan penggunaan anggaran, serta masalah kepegawaian.

4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Sub Bagian Kemahsiswaan dan Alumni adalah sebagai pengelola urusan administrasi

kemahasiswaan dan alumni yang meliputi pengembangan penalaran, minat dan

kesejahteraan mahasiswa, serta hubungan dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM)

dan Alumni. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Sub Bagian Kemahasiswaan dan

Alumni bertugas untuk memfasilitasi kegiatan mahasiswa ko-kurikuler di bidang

Page 14: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

14

penalaran. Seluruh organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas berada dalam

koordinasi Sub Bagian Kemahsiswaan dan Alumni.

Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan yang terdapat di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

meliputi:

1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

2. Dewan Senat Mahasiswa (DSM)

3. Lembaga Otonom (LO):

a. Asean Law Student Asociation (ALSA)

b. Lembaga Pers Mahasiswa Manifest (LPM Manifest)

c. Law English Study Club (LESC)

d. Forum Kajian Penelitian Hukum (FKPH)

e. Forum Mahasiswa Peduli Keadilan (Formah PK)

f. Teater Kertas

g. Forum Studi Agama Islam (FORSA)

Page 15: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

15

BAB III

KURIKULUM

Kurikulum yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya disusun berpedoman

pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 66 Tahun 2010, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 menetapkan bahwa kurikulum

perguruan tinggi terdiri dari Kurikulum Inti yang berlaku secara nasional dan Kurikulum

Institusional yang ditetapkan oleh masing-masing Perguruan Tinggi. Berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 kurikulum pendidikan tinggi adalah kurikulum

yang berbasiskan kompetensi (competence based curriculum).

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya telah menetapkan kompetensi lulusan, yaitu lulusan

yang memiliki kemampuan:

a. Memahami asas-asas hukum, norma hukum dan memiliki keterampilan dasar penelitian

hukum.

b. Menerapkan asas dan norma hukum dalam menangani masalah-masalah hukum secara

profesional.

c. Bersikap dan berperilaku humanis, etis, dan religius.

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya menetapkan beban program studi Sarjana Ilmu

Hukum adalah 144-160 sks dengan lama studi 7-14 semester. Beban studi wajib minimal adalah

144 sks, sedangkan bagi mahasiswa yang ingin menempuh lebih dari itu disediakan mata kuliah

yang bersifat fakultatif dengan jumlah maksimal sampai dengan 160 sks.

Beban studi Sarjana Ilmu Hukum 144 sks tersebut di atas, terdiri dari mata kuliah wajib

Program Studi sejumlah 128 sks yang meliputi mata kuliah wajib nasional (kurikulum inti), wajib

universitas dan wajib lokal, serta mata kuliah wajib konsentrasi sejumlah 16 sks yang disusun

dalam beberapa konsentrasi. Masing-masing konsentrasi merupakan suatu racikan mata kuliah

yang mencerminkan arah minat khusus mahasiswa tetapi bukan merupakan spesialisasi.

Mata kuliah wajib Program Studi dikelompokkan dalam lima kelompok mata kuliah sebagai

berikut:

a. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) 5 sks.

b. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MKPB) 10 sks

c. Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MKBB) 12 sks

d. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum (MKKKH) 91 sks

e. Mata KuliahKeahlian Berkarya (MKKB) 10 sks

Sedangkan mata kuliah wajib konsentrasi terdiri dari:

a. Mata Kuliah Wajib Konsentrasi (MWK) 10 sks

b. Skripsi 6 sks.

Selain Mata Kuliah Wajib Program Studi dan Wajib Konsentrasi, mahasiswa dapat

memrogramkan Mata Kuliah Pilihan Konsentrasi dan Mata Kuliah lintas konsentrasi.

Struktur mata kuliah dalam kurikulum adalah sebagai berikut:

A. Muatan Kurikulum Wajib Program Studi: 128 sks

A. 1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK)

Page 16: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

16

No. Nama Mata Kuliah Sks Keterangan

1. Pendidikan Agama Wajib nasional

Pendidikan Agama Islam 2

Pendidikan Agama Katolik 2

Pendidikan Agama Protestan 2

Pendidikan Agama Hindu 2

Pendidikan Agama Budha 2

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 Wajib nasional

Jumlah 5

A. 2. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MKPB)

No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan

1. Etika Profesi Hukum 2 Wajib nasional

2. Pengantar Filsafat Hukum 2 Wajib nasional

3. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum 4 Wajib nasional

4. Kuliah Kerja Lapangan (KKL/KKN/PPM) 2 Wajib lokal

Jumlah 10

A. 3. Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MKBB)

No. Nama Mata Kuliah Sks Keterangan

1. Dasar-Dasar Kewirausahaan 2 Wajib Univ.

2. Logika dan Penalaran Hukum 2 Wajib lokal

3. Bahasa Indonesia 2 Wajib nasional

4. Bahasa Inggris 2 Wajib nasional

5. Pengantar Antropologi Hukum 2 Wajib lokal

6. Pengantar Sosiologi Hukum 2 Wajib lokal

Jumlah 12

A. 4. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum (MKKKH)

No. Nama Mata Kuliah Sks Keterangan

1. Ilmu Negara 2 Wajib nasional

2. Pengantar Ilmu Hukum 4 Wajib nasional

3. Pengantar Hukum Indonesia 4 Wajib nasional

4. Hukum Perdata 4 Wajib nasional

5. Hukum Pidana 4 Wajib nasional

6. Hukum Tata Negara 4 Wajib nasional

7. Hukum Administrasi Negara 4 Wajib nasional

8. Hukum Islam 2 Wajib nasional

9. Hukum Internasional 4 Wajib nasional

10. Hukum Adat 2 Wajib nasional

11. Hukum Dagang 4 Wajib nasional

12. Hukum Perburuhan 3 Wajib lokal

13. Hukum Agraria 3 Wajib nasional

14. Hukum Lingkungan 3 Wajib nasional

15. Hukum Acara Perdata 4 Wajib nasional

16. Hukum Perikatan 4 Wajib lokal

17. Hukum Perbankan 2 Wajib lokal

18. Hukum Pajak 2 Wajib lokal

Page 17: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

17

19. Hukum Acara Pidana 4 Wajib nasional

20. Tindak Pidana Dalam KUHP 4 Wajib lokal

21. Hukum Pidana Khusus 2 Wajib lokal

22. Kriminologi 2 Wajib lokal

23. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara 2 Wajib nasional

24. Hukum Pemerintahan Daerah 2 Wajib lokal

25. Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 2 Wajib lokal

26. Hukum Administrasi Daerah 2 Wajib lokal

27. Hukum Hak Asasi Manusia 2 Wajib lokal

28. Hukum Perjanjian Internasional 2 Wajib lokal

29. Hukum Laut Internasional 2 Wajib lokal

30. Hukum Ekonomi Internasional 2 Wajib lokal

31. Hukum Waris Islam 2 Wajib lokal

32. Hukum Acara Peradilan Konstitusi 2 Wajib lokal

Jumlah 91

A. 5. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB)

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Praktik Peradilan Perdata 2 Wajib nasional

2. Praktik Peradilan Pidana 2 Wajib nasional

3. Perancangan Peraturan Perundang-Undangan 2 Wajib nasional

4. Perancangan Kontrak 2 Wajib nasional

5. Perancangan Kontrak Internasional 2 Pilihan

6. Praktik Peradilan Konstitusi 2 Pilihan

7. Advokasi dan Pilihan Penyelesaian Sengketa 2 Pilihan

Jumlah 14

Keterangan: Mahasiswa wajib mengambil minimal 10 sks yang terdiri dari 8 sks (4 mata

kuliah) wajib nasional dan 2 sks dari mata kuliah pilihan yang disediakan.

B. Mata Kuliah Wajib Konsentrasi (MKWK) 16 sks

B. 1. Konsentrasi Hukum Keperdataan

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Hukum Perkawinan dan Keluarga 2 Wajib Kons.

2. Hukum Waris BW 2 Wajib Kons.

3. Hukum Waris Adat 2 Wajib Kons.

4. Perbandingan Hukum Perdata 2 Wajib Kons.

5. Hukum Perdata Internasional 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 2. Konsentrasi Hukum Ekonomi dan Bisnis

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Hukum tentang Surat Berharga 2 Wajib Kons.

2. Hukum Kepailitan 2 Wajib Kons.

3. Hukum HAKI 2 Wajib Kons.

4. Hukum Perusahaan 2 Wajib Kons.

Page 18: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

18

5. Hukum Jaminan 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 3. Konsentrasi Hukum Perburuhan

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Perselisihan Hubungan Industrial 2 Wajib Kons.

2. Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 2 Wajib Kons.

3. Perjanjian dalam Hubungan Industrial 2 Wajib Kons.

4. Hukum Perlindungan Buruh Migran 2 Wajib Kons.

5. Hukum Organisasi Buruh 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 4. Konsentrasi Hukum Agraria

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Politik Agraria 2 Wajib Kons.

2. Hukum Tata Ruang 2 Wajib Kons.

3. Hukum Pengelolaan Pesisir dan Lautan 2 Wajib Kons.

4. Hukum Pengelolaan Sumber Daya Air 2 Wajib Kons.

5. Hukum Pengelolaan Hutan dan Tambang 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 5. Konsentrasi Hukum Kepidanaan

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Kapita Selekta Hukum Pidana 2 Wajib Kons.

2. Kejahatan Korporasi 2 Wajib Kons.

3. Hukum Pidana Pers 2 Wajib Kons.

4. Kejahatan Lintas Negara 2 Wajib Kons.

5. Sistem Peradilan Pidana 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 6. Konsentrasi Hukum Administrasi Negara

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Hukum Keuangan Negara 2 Wajib Kons.

2. Hukum Kepegawaian 2 Wajib Kons.

3. Hukum dan Kebijakan Publik 2 Wajib Kons.

4. Hukum Perijinan 2 Wajib Kons.

5. Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 7. Konsentrasi Hukum Tata Negara

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Kapita Selekta Hukum Tata Negara 2 Wajib Kons.

Page 19: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

19

2. Perbandingan HTN 2 Wajib Kons.

3. Hukum Pemilu 2 Wajib Kons.

4. Hukum Pemerintahan Desa 2 Wajib Kons.

5. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

B. 8. Konsentrasi Hukum Internasional

No Nama Mata Kuliah Sk

s

Keterangan

1. Hukum Udara dan Ruang Angkasa 2 Wajib Kons.

2. Hukum Diplomatik dan Konsuler 2 Wajib Kons.

3. Hukum Humaniter Internasional 2 Wajib Kons.

4. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional 2 Wajib Kons.

5. Kapita Selekta Hukum Internasional 2 Wajib Kons.

6. Skripsi 6 Wajib nasional

Jumlah 16

C. Mata Kuliah Pilihan (masing-masing 2 sks)

No Nama Mata Kuliah

1. Hukum Tanah Adat

2. Hukum Arbitrase

3. Hukum Perbankan Islam

4. Hukum Ekstradisi

5. Ilmu Kedokteran Forensik

6. Hukum Pidana Militer

7. Psikiatri Kehakiman

8. Hukum Pidana Anak

9. Hukum Perlindungan Konsumen

10. Hukum Kesehatan

11. Hukum Pidana Internasional

12. Hukum Kerjasama Daerah

13. Hukum Perdagangan Internasional

14. Hukum Kewilayahan

15. Kapita Selekta Hukum Perdata

16. Hukum Pengangkutan

17. Kriminalistik

18. Hukum Penanaman Modal

19. Perbandingan Hukum Pidana

20. Hukum Pidana Islam

21. Kapita Selekta Hukum Islam

22. Hukum Pertahanan dan Keamanan Nasional

23. Penegakan Hukum Lingkungan

24. Hukum Ekonomi

25. Hukum Pasar Modal

26. Hukum Persaingan Usaha

27. Hukum Asuransi

28. Viktimologi

29. Penologi

30. Hukum Lingkungan Internasional

Page 20: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

20

31. Hukum Organisasi Internasional

32. Hukum Maritim

33. Politik Hukum Perburuhan

34. Hukum Perlindungan Buruh Perempuan dan Anak

35. Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia

36. Hukum Rumah Susun

37. Hukum Teknologi Informasi

38. Legal Opinion dan Eksaminasi

39. Sosiologi dan Antropologi

D. Mata Kuliah Prasyarat

a. Beberapa mata kuliah merupakan mata kuliah prasyarat yang lebih dahulu harus

diprogramkan dan dikreditkan dengan nilai minimal D sebelum memrogramkan mata

kuliah lain. Mata kuliah prasyarat tersebut adalah:

1. Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia prasyarat untuk semua

Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum (MKKKH);

2. Ilmu Negara prasyarat untuk Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara

dan Hukum Internasional;

3. Hukum Perdata prasyarat untuk Hukum Acara Perdata, Hukum Dagang, Hukum

Agraria, Hukum Perbankan, dan Hukum Perikatan;

4. Hukum Pidana prasyarat untuk Hukum Acara Pidana, Tindak Pidana Dalam

KUHP, Hukum Pidana Khusus, dan Kriminologi;

5. Hukum Administrasi Negara prasyarat untuk Hukum Adminstrasi Daerah, Hukum

Agraria, dan Hukum Acara PTUN;

6. Hukum Tata Negara prasyarat untuk mata kuliah Hukum Pemerintahan Daerah dan

Hukum Acara Peradilan Konstitusi;

7. Hukum Islam prasyarat untuk Hukum Waris Islam

8. Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-undangan prasyarat untuk Perancangan

Peraturan Perundang-Undangan;

9. Hukum Internasional prasyarat untuk Hukum Laut Internasional, Hukum Perjanjian

Internasional, dan Hukum Ekonomi Internasional.

b. Hukum Lingkungan, Pengantar Sosiologi Hukum, Pengantar Antropologi Hukum serta

Hukum Perburuhan baru dapat diprogramkan setelah lulus mata kuliah Hukum Perdata,

Hukum Pidana, dan Hukum Administrasi Negara.

c. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB), Mata Kuliah Pengantar Filsafat Hukum,

Mata Kuliah Logika dan Penalaran Hukum, Mata Kuliah Etika Profesi, dan Mata

Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum hanya dapat diprogramkan setelah

mahasiswa menempuh seluruh MKKKH.

d. Kuliah Kerja Nyata (KKN) terdiri dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat diprogramkan setelah mahasiswa mengumpulkan

minimal 96 sks dan untuk KKL harus telah lulus Mata Kuliah Metode Penelitian dan

Penulisan Hukum.

f. Penulisan Skripsi dapat diprogramkan setelah mahasiswa mengumpulkan minimal 120

sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,00 (dua) dan tanpa nilai E.

g. Mahasiswa dapat memilih kelompok Mata Kuliah Konsentrasi yang ditawarkan

Fakultas sesuai dengan konsentrasi yang dipilih, setelah menempuh seluruh MKKKH.

h. Mahasiswa yang telah memilih konsentrasi tertentu dan telah mencapai 144 sks dapat

menambah mata kuliah lain sampai dengan maksimal 160 (seratus enam puluh) sks,

yaitu yang terdapat pada:

1) Mata kuliah pilihan;

Page 21: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

21

2) Mata kuliah pada konsentrasi lain;

3) Mata kuliah lintas Fakultas/Universitas yang diakui Fakultas;

4) Pendidikan dan keterampilan dari institusi lain;

5) Mata kuliah keterampilan hukum yang diselenggarakan oleh Fakultas;

i. Mahasiswa tidak dapat membatalkan mata kuliah yang telah ditempuh.

E. Ketentuan Peralihan 1. Perubahan kurikulum Tahun 2012 berlaku secara keseluruhan kepada mahasiswa mulai

angkatan 2012/2013.

2. Bagi mahasiswa sebelum angkatan 2012/2013, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila mata kuliah yang sudah diambil mengalami perubahan nama atau bobot

sks, maka yang bersangkutan tidak perlu mengambil mata kuliah pengganti.

Namun apabila mahasiswa yang bersangkutan mengulang maka mata kuliah yang

harus diambil adalah mata kuliah yang baru.

b. Apabila mata kuliah yang sudah diambil dihapuskan atau diubah statusnya, mata

kuliah tersebut tetap diperhitungkan dengan status sebagaimana sebelum

perubahan, kecuali apabila mahasiswa tersebut akan mengulang berlaku ketentuan

pada huruf a.

c. Bobot keseluruhan sks yang harus ditempuh tetap minimal 144 sks dan maksimal

160 sks.

d. Bagi Mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah konsentrasi, diterapkan

kurikulum perubahan sehingga hanya diharuskan lulus 5 mata kuliah wajib

konsentrasi ditambah dengan mata kuliah wajib prodi baru yang belum ditempuh.

e. Bagi Mahasiswa yang sudah mengambil konsentrasi tetapi belum mengambil

keseluruhan mata kuliah wajib konsentrasi berdasarkan kurikulum lama (7 mata

kuliah) berlaku ketentuan sebagai berikut.

1) Mahasiswa yang bersangkutan tetap harus memenuhi 7 mata kuliah wajib

konsentrasi.

2) Apabila mata kuliah wajib konsentrasi telah berubah statusnya menjadi mata

kuliah wajib prodi atau mata kuliah pilihan, bagi mahasiswa tersebut tetap

diperhitungkan sebagai mata kuliah wajib konsentrasi.

3) Apabila mata kuliah wajib konsentrasi berdasarkan kurikulum lama

dihilangkan, mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata kuliah

pilihan atau lintas konsentrasi.

3. Hal-hal lain yang belum diatur akan ditentukan kemudian oleh Dekan Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

Page 22: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

22

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Sistem Kredit Semester (SKS) Berdasarkan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan penyelenggaraan pendidikan tinggi

dilakukan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester. Penerapan Sistem Kredit Semester

di lingkungan Universitas Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1976 berdasarkan

Keputusan Rektor Nomor 22/SK/1976 dan Keputusan Rektor Nomor 111/SK/1996 tentang

Kurikulum di Lingkungan Universitas Brawijaya.

1. Sistem Kredit

a. Sistem kredit adalah suatu sistem penghargaanterhadap beban studi mahasiswa,

beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang

dinyatakan dalam kredit.

b. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu matakuliah secara

kuantitatif.

c. Ciri-ciri sistem kredit ialah:

1. Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai

kredit.

2. Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak selalu sama.

3. Banyaknya nilai kredit untuk tiap mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya

usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam kegiatan

perkuliahan, praktikum, kerja lapangan atau tugas-tugas lain.

2. Sistem Semester a. Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang

menggunakan satuan waktu tengah tahunan yang disebut semester.

b. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu kegiatan

pendidikan dalam suatu jenjang/program pendidikan tertentu. Satu semester setara

dengan 16 sampai dengan 19 minggu kerja dalam arti minggu perkuliahan efektif

termasuk ujian akhir, atau sejumlah-banyaknya 22 minggu kerja termasuk waktu

evaluasi ulang dan minggu tenang.

c. Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri dari kegiatan-kegiatan

perkuliahan, seminar, praktikum, kerja lapangan, dalam bentuk tatap muka, serta

kegiatan akademik terstruktur dan mandiri.

d. Dalam setiap semester disajikan sejumlah matakuliah dan setiap matakuliah

mempunyai bobot yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks), sesuai

dengan yang ditetapkan dalam kurikulum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

3. Sistem Kredit Semester (SKS)

a. SKS adalah suatu sistem kredit yang diselenggarakan dalam satuan waktu

semester.

b. Satuan kredit semester (sks) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan

besarnya beban studi mahasiswa dalam suatu semester serta besarnya pengakuan

keberhasilan usaha mahasiswa serta besarnya usaha untuk penyelenggaraan

program pendidikan di Perguruan Tinggi khususnya bagi dosen.

Page 23: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

23

c. Setiap matakuliah atau kegiatan akademik lainnya disajikan pada setiap semester

dengan ditetapkan harga satuan kredit semesternya yang menyatakan bobot

kegiatan dalam matakuliah tersebut.

B. Tujuan Sistem Kredit Semester

1. Tujuan Umum Agar Perguruan Tinggi dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan, perlu disajikan

program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel. Dengan cara tersebut akan

memberi kemungkinan lebih luas kepada setiap mahasiswa untuk menentukan dan

mengatur kurikulum dan strategi proses belajar mengajarnya agar diperoleh hasil yang

sebaik-baiknya sesuai dengan rencana dan kondisi masing-masing peserta didik.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar

dapat menyelesaikan studi dalam waktu singkat.

b. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah

yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

c. Memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan outputnya yang

majemuk dapat dilaksanakan.

d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan

perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.

e. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat

diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

f. Memberi kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antar Program Studi atau antar

Fakultas dalam suatu Perguruan Tinggi atau antar Perguruan Tinggi.

g. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari Perguruan Tinggi satu ke Perguruan

Tinggi lain atau dari suatu Program Studi ke Program Studi lain dalam suatu

Perguruan Tinggi tertentu.

C. Nilai Kredit dan Beban Studi

1. Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan

Untuk Perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan beban

kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu, sebagai berikut:

a. Untuk mahasiswa � 50 (lima puluh) menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misalnya

dalam bentuk kuliah, seminar dan sebagainya.

� 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan

studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misalnya dalam

bentuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.

� 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang

harus dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu

tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.

b. Untuk Dosen � 50 (lima puluh) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa.

� 60 (enam puluh) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik

terstruktur.

� 60 (enam puluh) menit pengembangan materi kuliah.

Page 24: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

24

2. Beban Studi Dalam Semester

Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu

kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6

(enam) sampai 8 (delapan) jam selama 6 (enam) hari berturut-turut. Seorang

mahasiswa dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari

tetapi juga pada malam hari. Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja rata-

rata siang hari 6 (enam) sampai 8 (delapan) jam dan malam hari 2 (dua) jam selama 6

(enam) hari berturut-turut, maka seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu

belajar sejumlah 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) jam sehari atau 48 (empat puluh

delapan) sampai 60 (enam puluh) jam seminggu.

Oleh karena satu satuan kredit semester kira-kira setara dengan 3 (tiga) jam kerja,

maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16 (enam belas)

sampai 20 (dua puluh) sks atau sekitar 18 (delapan belas) sks. Dalam menentukan

beban studi satu semester, perlu diperhatikan kemampuan individu berdasarkan hasil

studi seorang mahasiswa pada semester sebelumnya yang diukur dengan parameter

indeks prestasi.

Indeks prestasi (IP) dapat dihitung sebagai berikut:

Σ K (NA)

IP = –––––––––––––––

Σ K

Keterangan:

IP adalah indeks prestasi, dapat berupa indeks prestasi semester atau indeks prestasi

kumulatif.

K adalah jumlah sks setiap mata kuliah.

NA adalah nilai akhir setiap mata kuliah.

Σ adalah jumlah.

Besarnya beban studi pada semester pertama ditentukan berdasarkan paket, yaitu

sebesar 19 (sembilan belas) sks untuk setiap mahasiswa, yaitu terdiri dari:

1. Pendidikan Agama (MKPK) atau Dasar-Dasar Kewirausahaan (MKBB), masing-

masing 2 sks;

2. Bahasa Inggris (MKBB) 2 sks;

3. Pengantar Ilmu Hukum (MKKKH) 4 sks;

4. Pengantar Hukum Indonesia (MKKKH) 4 sks;

5. Ilmu Negara (MKKKH) 2 sks;

6. Bahasa Indonesia (MKBB) 2 sks;

7. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (MKPK) 3 sks.

Mahasiswa semester pertama dibagi menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa yang

menempuh Mata Kuliah Pendidikan Agama dan mahasiswa yang menempuh Mata

Kuliah Dasar-Dasar Kewirausahaan. Bagi mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah

Pendidikan Agama pada semester pertama, pada semester kedua harus

memrogramkan Mata Kuliah Dasar-Dasar Kewirausahaan. Sebaliknya, bagi

mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah Dasar-Dasar Kewirausahaan pada semester

pertama, harus memrogramkan Mata Kuliah Pendidikan Agama pada semester kedua.

Dalam rencana studi pada setiap semester berikutnya, jumlah maksimal kredit mata

kuliah yang dapat diprogramkan dalam Kartu Rencana Studi (KRS) ditentukan

berdasarkan prestasi akademik mahasiswa yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP)

sesuai tabel sebagai berikut ini:

Page 25: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

25

Indeks Prestasi (IP) Beban Studi (sks)

≥ 3,00

2,50 - 2,99

2,00 - 2,49

1,50 - 1,99

< 1,50

22 – 24

19 -21

16 -18

12 - 15

< 12

D. Syarat-syarat Pengajuan Tugas Akhir Seorang mahasiswa diperkenankan mengajukan tugas akhir bilamana memenuhi syarat-

syarat kumulatif sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademis yang bersangkutan;

b. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 120 SKS, tanpa nilai E;

c. Lulus mata kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum;

d. Telah menyusun Proposal Tugas Akhir.

e. Melampirkan bukti telah mengikuti kegiatan seminar proposal sebagai berikut :

1) Moderator dan/atau Pembahas sebanyak 4 (empat) kali;

2) Peserta sebanyak 5 (lima) kali.

E. Syarat-Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh Ujian Tugas Akhir bilamana memenuhi

syarat-syarat kumulatif sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

b. Telah lulus semua mata kuliah.

c. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 138 sks.

d. IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.

e. Tidak ada nilai akhir E.

f. Nilai D/D+ tidak melebihi 10 % dari beban kredit total.

g. Menyelesaikan skripsi dengan bukti lembar persetujuan dari dosen pembimbing.

h. Menyerahkan artikel ilmiah yang dibuat dari skripsi yang disusun. Artikel disusun

sesuai dengan pedoman penulisan dan disetujui dosen pembimbing bersamaan dengan

persetujuan ujian skripsi. Artikel ilmiah dilampirkan dalam naskah skripsi yang akan

diujikan.

i. Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan fakultas.

F. Penilaian Kemampuan Akademik

1. Ketentuan Penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah a. Penilaian matakuliah ditentukan melalui komponen tugas terstruktur 1 (T1) dan

terstruktur 2 (T2), ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata

kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu

semester, yaitu terstruktur 1 (T1) sebelum ujian tengah semester dan terstruktur 2

(T2) sebelum ujian akhir semester, yang masing-masing mempunyai bobot

penilaian (Bt) 1 (satu).

c. Ujian tengah semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

dalam kalender akademik, yaitu ujian yang diadakan secara terjadwal pada tengah

semester dengan prosentase 50% dari materi matakuliah, sehingga mempunyai

bobot penilaian (Bm) 2 (dua).

d. Ujian akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

dalam kalender akademik, yaitu ujian yang diadakan secara terjadwal pada akhir

Page 26: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

26

semester dengan prosentase 100% dari materi matakuliah, sehingga mempunyai

bobot penilaian (Bf) 4 (empat).

e. Penghitungan nilai tugas terstruktur 1 dan 2, ujian tengah semester dan ujian akhir

semester menentukan nilai akhir (NA) dengan rumus sebagai berikut:

(Nt1+Nt2) . Bt + Nm. Bm + Nf. Bf

NA = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––

2 Bt + Bm + Bf

Keterangan:

NA = Nilai Akhir Nf = Nilai UAS

Nt1 = Nilai T1 Bt = Bobot T1 & T2

Nt2 = Nilai T2 Bm = Bobot UTS

Nm = Nilai UTS Bf = Bobot UAS

Apabila dipandang perlu dosen dapat mengubah prosentasi nilai T1, T2, UTS dan

UAS sesuai dengan kebutuhan dan karakter mata kuliah.

f. Nilai Akhir (NA) dinyatakan dengan huruf sebagai hasil konversi nilai angka.

Konversi yang dimaksud sebagaimana tabel berikut ini

Nilai Angka Nilai Huruf Bobot

> 80-100

> 75-80

> 69-75

> 60-69

> 55-60

> 50-55

> 44-50

0-44

A

B+

B

C+

C

D+

D

E

4

3,5

3

2,5

2

1,5

1

0

g. Bagi mahasiswa yang sudah memrogramkan mata kuliah di semester yang sedang

berjalan, akan tetapi mahasiswa tersebut tidak mengikuti proses perkuliahan atau

tidak memenuhi batas minimal kehadiran perkuliahan, tidak dapat menempuh

Ujian Akhir Semester (UAS). Sehubungan dengan itu, maka nilai tugas terstruktur

dan Ujian Tengah Semester yang telah diperoleh dinyatakan gugur sehingga yang

bersangkutan mendapatkan kualifikasi E. Untuk itu sks mata kuliah tersebut tetap

diperhitungkan sebagai pembagi dalam penghitungan IP.

h. Bagi mahasiswa yang sudah memrogramkan mata kuliah di semester yang sedang

berjalan, akan tetapi mahasiswa tersebut belum menyerahkan tugas terstruktur dan

atau belum mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dan atau Ujian Akhir

Semester (UAS) karena alasan yang dapat dibenarkan oleh Fakultas, maka

mahasiswa yang bersangkutan mendapatkan kualifikasi T (Tertunda). Dalam

penghitungan IP, beban sks mata kuliah tersebut tidak diperhitungkan sampai

dengan terselenggaranya Ujian Susulan dan atau penyerahan tugas terstruktur.

2. Ketentuan Penilaian Praktikum (Matakuliah Kemahiran Hukum) ditentukan

melalui komponen proses kegiatan dan laporan akhir.

3. Ketentuan Penilaian PPM/KKN ditentukan melalui komponen proses kegiatan

dan laporan akhir.

Page 27: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

27

Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi:

a. Keikutsertaan dalam pembekalan (15 %)

b. Usulan program kegiatan PPM (10 %)

c. Realisasi program kegiatan PPM di lapang sesuai dengan usulan kegiatan PPM

(20%)

d. Intensitas kehadiran mahasiswa di lokasi (25%)

e. Laporan hasil kegiatan PPM (20%)

f. Presentasi laporan hasil kegiatan PPM (10%)

4. Ketentuan Penilaian KKL ditentukan melalui komponen proses kegiatan dan

laporan akhir. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi:

a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan KKL oleh lembaga tempat KKL (bobot nilai 50%)

b. Unsur-unsur yang termuat dalam laporan KKL yang dinilai oleh dosen

pembimbing (bobot nilai 50%)

5. Ketentuan Penilaian Penulisan Tugas Akhir: Komponen yang dinilai:

1. Kualitas penulisan tugas akhir yang meliputi bobot akademik dan tata cara

penulisan.

2. Penampilan selama ujian.

3. Penguasaan materi yang ditunjukkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

dari majelis penguji.

G. Evaluasi Keberhasilan Studi Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP), yang ditulis dengan

angka. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir

semester, tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat dan seterusnya, sampai

pada batas waktu program studi berakhir.

1. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester Evaluasi keberhasilan studi pada setiap semester dilakukan pada akhir semester,

meliputi matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada semester tersebut. Hasil

evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil

pada semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut:

IP semester yang bersangkutan Beban kredit yang dapat diambil

> 3,00

2,50-2,99

2,00-2,49

1,50-1,99

< 1,50

22-24 sks

19-21 sks

16-18 sks

12-15 sks

< 12 sks

2. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Pertama Pada Akhir tahun pertama sejak mahasiswa terdaftar di Fakultas Hukum Universitas

Brawijaya, keberhasilan studinya dievaluasi untuk menentukan yang bersangkutan

boleh melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya

apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 sks

b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari

24 sks mata kuliah yang terbaik nilainya.

Page 28: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

28

3. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kedua Pada akhir studi tahun kedua terhitung mulai mahasiswa terdaftar, keberhasilan

studinya dievaluasi untuk menentukan apakah yang bersangkutan boleh melanjutkan

studi atau tidak. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya apabila

memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 48 sks.

b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari

48 sks matakuliah yang terbaik nilainya.

4. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Ketiga Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun ketiga, apabila

memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 72 sks

b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari

72 sks matakuliah yang terbaik nilainya.

5. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Keempat Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun keempat, apabila

memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Mengumpulkansekurang-kurangnya 96 sks

b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari

96 sks matakuliah yang terbaik nilainya.

6. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kelima dan seterusnya

Pemimpin Fakultas akan membuat kebijakan terhadap mahasiswa yang mendapat

evalasi keberhasilan studi tahun kelima dan seterusnya.

7. Evaluasi Akhir Studi Evaluasi akhir studi seorang mahasiswa dapat dilakukan apabila memenuhi syarat:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik yang bersangkutan.

b. Telah mengumpulkan sks sekurang-kurangnya 144 sks

c. Masa Studi tidak lebih dari 7 tahun. Untuk mahasiswa pindahan, lama belajar

pada perguruan tinggi asal diperhitungkan sebagai masa studi. Masa studi 7 tahun

tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak

mendaftar ulang tanpa seijin Rektor diperhitungkan sebagai masa studinya.

d. Mempunyai IPK sekurang-kurangnya 2,0 tanpa nilai E, dan nilai D paling banyak

10% dari beban kredit total.

e. Lulus ujian tugas akhir.

Fakultas wajib memberi peringatan evaluasi yang dilakukan pada akhir semester

ganjil berdasarkan hasil studi mahasiswa dan kemampuannya dalam memenuhi

jumlah sks dan IPK pada semester genap berikutnya.

H. Semester Pendek

1. Semester pendek adalah program perkuliahan yang bersifat remedial yang dapat

dilaksanakan pada saat liburan semester genap berdasarkan Keputusan Dekan.

2. Semester pendek diselenggarakan dengan tujuan untuk memperbaiki Indeks Prestasi.

3. Mata kuliah yang ditawarkan pada semester pendek adalah matakuliah-matakuliah

yang berdasarkan pertimbangan tertentu ditetapkan oleh Dekan.

4. Jumlah sks yang dapat diprogramkan maksimal 8 sks.

Page 29: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

29

5. Jumlah Peserta

a. Semester pendek baru diselenggarakan apabila jumlah peserta setiap kelas

sekurang-kurangnya 10 orang.

b. Jumlah peserta yang kurang dari 10 orang dapat diselenggarakan apabila ada

alasan mendesak dengan berdasar pada kebijakan Dekan.

6. Syarat Pendaftaran

a. Semester pendek hanya boleh diikuti mahasiswa yang mengulang suatu mata

kuliah (remedial) dengan nilai serendah-rendahnya D dengan menunjukkan bukti

Kartu Hasil Studi (KHS).

b. Menyerahkan copy bukti pembayaran semester pendek.

c. Menyerahkan copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

7. Tempat Pendaftaran di Bagian Akademik dan jadwal kuliah akan diumumkan

menjelang pelaksanaan perkuliahan.

8. Penyelenggaraan Perkuliahan

a. Perkuliahan diselenggarakan minimal 6 kali dan maksimal 8 kali tatap muka

untuk mata kuliah yang bobotnya 2 sks, serta minimal 12 kali dan maksimal 16

kali tatap muka untuk mata kuliah yang bobotnya 4 sks, termasuk Ujian Tengah

Semester Pendek (UTSP) dan Ujian Akhir Semester Pendek (UASP).

b. Untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester Pendek (UASP), sekurang-

kurangnya kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan sebesar 80% dari total

penyelenggaraan kuliah.

9. Biaya perkuliahan termasuk biaya ujian, ditetapkan berdasarkan Peraturan Dekan.

10. Pembatalan Mata Kuliah

a. Mata kuliah yang sudah diprogramkan tidak dapat dibatalkan oleh mahasiswa

yang bersangkutan.

b. Mata kuliah yang dibatalkan karena pesertanya kurang dari ketentuan No. 5 (a),

maka mahasiswa yang terkena pembatalan dapat memilih mata kuliah lain yang

ditawarkan.

c. Mahasiswa yang mata kuliahnya terkena pembatalan dan tidak mengalihkan pada

mata kuliah lain yang ditawarkan, biaya pendaftarannya dikembalikan.

11. Komponen yang dinilai hanya meliputi Ujian Tengah Semester Pendek (UTSP) dan

Ujian Akhir Semester Pendek (UASP).

12. Pada Semester Pendek tidak diselenggarakan ujian susulan.

13. Nilai mata kuliah yang ditempuh melalui semester pendek setinggi-tingginya B.

14. Hasil semester pendek tidak mempengaruhi pengambilan sks pada semester

berikutnya.

I. Ujian Susulan 1. Ujian susulan adalah Ujian Tengah Semester (UTS) dan/atau Ujian Akhir Semester

(UAS) yang bersifat susulan dan hanya diselenggarakan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan khusus oleh Dekan melalui KPS S1, yakni :

a. rawat jalan Sakit yang berkategorikan dan/atau rawat inap (dengan bukti surat

Keterangan Rawat Jalan dan/atau Rawat Inap yang dikeluarkan olehTenaga Kesehatan

dan/atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana yang diatur oleh Pemerintah)

b. Keluarga sedarah dan/atau Semenda sampai Derajat Ke-3 meninggal dunia (dengan

bukti Surat Kematian dan Surat Keterangan Keluarga sedarah dan/atau Semenda

sampai Derajat Ke-3 resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah)

c. Menjalankan ibadah keagamaan yang sudah terjadwal dalam kalender keagamaan

yang dikeluarkan oleh Pemerintah

d. Menjalankan tugas negara (dengan bukti surat resmi dari instansi pemerintah)

Page 30: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

30

e. Menjalankan tugas Fakultas/Universitas (dengan bukti surat resmi dari pimpinan

Fakultas/Universitas)

2. Nilai mata kuliah yang ditempuh melalui Ujian Susulan setinggi-tingginya B.

Page 31: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

31

J. Bagan Alur Penyusunan Rencana Studi

Page 32: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

32

BAB V

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Untuk melaksanakan administrasi pendidikan berdasarkan sistem kredit semester,

diselenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

A. Penerimaan Mahasiswa Baru

Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru dilakukan secara terpadu di lingkungan

Universitas Brawijaya.

B. Pemberian Buku Pedoman Pendidikan

Buku Pedoman Pendidikan ini diberikan sebelum perkuliahan tahun akademik tertentu

dimulai, dan berisi antara lain:

a. Kalender Akademik, yang mengatur:

1. Waktu awal dan akhir kuliah, ujian, pendaftaran ulang dan kegiatan akademik lain

pada semester ganjil dan genap.

2. Kegiatan-kegiatan Dies Natalis, Wisuda dan kegiatan seremonial yang lain.

3. Kegiatan Kemahasiswaan.

b. Penjelasan tentang Sistem Kredit Semester.

c. Penjelasan tentang Tujuan Pendidikan.

d. Penjelasan tentang Peraturan Akademik yang terkait dengan perkuliahan, ujian,

evaluasi keberhasilan studi, mutasi mahasiswa, dan lain-lain.

e. Penjelasan tentang pengelolaan administrasi pendidikan.

f. Penjelasan tentang bimbingan konseling dan Penasehat akademik.

g. Penjelasan tentang tatakrama kehidupan di kampus.

C. Penasehat Akademik (PA) Penjelasan tentang Penasehat Akademik tertera pada Bab IX.

D. Nomor Induk Mahasiswa (NIM)

Nomor Induk Mahasiswa ditetapkan oleh Universitas Brawijaya.

E. Pendaftaran

a. Persiapan Pendaftaran Akademik Bahan-bahan yang diperlukan pada tahap persiapan pendaftaran ini antara lain:

1. Daftar nama Penasehat Akadernik (PA) beserta mahasiswa yang dibimbingnya.

2. Kartu-kartu yang harus diisi oleh mahasiswa dan ditandatangani oleh Penasehat

Akademik, yaitu:

a. Kartu Rencana Studi (KRS)

b. Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS)

c. Kartu Pembatalan Matakuliah (KPM)

d. Kartu Hasil Studi (KHS) (telah diisi oleh Bagian Akademik)

b. Pelaksanaan Pendaftaran Akademik

1. Pengisian Kartu Rencana Studi Mahasiswa mengisi KRS melalui Sistem Informasi Akademik (SIAKAD).

2. Penentuan Rencana Studi Semester

Page 33: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

33

a. Penentuan rencana studi dilakukan dengan bimbingan dosen Penasehat

Akademik.

b. Untuk mahasiswa baru, rencana studi pertama diwajibkan mengambil beban

studi yang telah ditetapkan.

c. Penentuan rencana studi semester selanjutnya ditentukan berdasarkan prestasi

yang dicapai oleh mahasiswa pada semester sebelumnya.

d. Besarnya beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya ditentukan

oleh indeks prestasi yang telah dicapai.

e. Rencana studi semester yang telah disusun dianggap sah setelah divalidasi

oleh Penasehat Akademik.

3. Perubahan Rencana Studi a. Perubahan rencana studi adalah mengganti suatu matakuliah dengan

matakuliah lain pada semester yang sama.

b. Perubahan rencana studi hanya dapat dilakukan apabila:

1. Perubahan jadwal yang menyebabkan benturan mata kuliah.

2. Mata kuliah yang diprogramkan ditolak karena belum memenuhi

prasyarat yang ditentukan.

3. Mata kuliah yang diprogramkan dibatalkan oleh Fakultas.

c. Perubahan rencana studi dilaksanakan paling lambat pada akhir minggu

pertama dan harus mendapat persetujuan dari Penasehat Akademik, serta

segera dilaporkan kepada Sub Bagian Akademik Fakultas.

4. Pembatalan Mata Kuliah a. Pembatalan matakuliah adalah pembatalan rencana pengambilan matakuliah

yang telah diprogramkan pada semester tersebut.

b. Bagi mahasiswa yang akan membatalkan sesuatu matakuliah diberi

kesempatan selambat-lambatnya pada minggu kedua.

c. Pembatalan ini harus disetujui oleh dosen Penasehat Akademik, dan segera

dilaporkan kepada Sub Bagian Akademik Fakultas.

5. Hasil Studi Hasil studi adalah nilai yang diperoleh mahasiswa untuk semua matakuliah yang

diprogram dalam kartu rencana studi (KRS) dan dicantumkan dalam kartu hasil

studi (KHS).

c. Kuliah, Seminardan Praktikum Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah, seminar proposal, praktikum (peradilan

semu, Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer). Jadual jam kuliah, seminar

dan praktikum ditetapkan oleh Fakultas.

d. Penyelenggaraan Ujian Matakuliah

Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan ujian adalah sebagai

berikut:

1. Merencanakan Jadual Ujian a. Sesuai dengan kalender akademik, jadual ujian tengah semester dan akhir

semester harus direncanakan terlebih dahulu secara cermat dan diumumkan

kepada mahasiswa serta dosen.

b. Jadwal ujian diumumkan selambat-lambatnya seminggu sebelum ujian

berlangsung, Ujian tengah semester dan ujian akhir semester diselenggarakan

oleh panitia yang ditetapkan oleh Dekan.

2. Pelaksanaan Ujian

Page 34: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

34

a. Pelaksanaan ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan oleh

Panitia yang ditetapkan oleh Dekan.

b. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan berpedoman pada

kalender akademik yang ditetapkan Universitas

c. Panitia ujian, dosen penguji, dan mahasiswa peserta ujian wajib menaati tata

tertib ujian yang ditetapkan oleh Fakultas.

d. Lembar jawaban ujian diserahkan oleh panitia ujian kepada dosen penguji

pada hari pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.

e. Nilai hasil ujian diserahkan kepada bagian akademik paling lambat tujuh hari

setelah lembar jawaban diterima oleh dosen penguji. Apabila waktu tersebut

terlampaui akan diberikan peringatan, dan apabila setelah peringatan tersebut

dosen penguji yang bersangkutan belum juga menyerahkan nilai hasil ujian,

maka Fakultas akan mengambil berkas lembar jawaban ujian dan selanjutnya

memerintahkan kepada rumpun pengajar mata kuliah yang bersangkutan

untuk dilakukan koreksi.

f. Nilai hasil ujian yang meliputi nilai tugas terstruktur I dan II, nilai ujian

tengah semester dan nilai ujian akhir semester diisi oleh dosen pengampu

mata kuliah yang bersangkutan melalui Sistem Informasi Akademik atau

diserahkan kepada bagian Akademik berupa nilai angka dan nilai akhir berupa

nilai huruf paling lambat pada batas waktu yang ditentukan setelah

pelaksanaan Ujian Akhir Semester. Apabila sampai batas waktu dimaksud

dosen pengampu mata kuliah belum menyerahkan nilai, secara otomatis

Sistem Informasi Akademik akan memberikan nilai B.

g. Nilai hasil ujian tersebut selanjutnya diproses di Bagian Akademik dan

diumumkan kepada mahasiswa.

e. Pengadministrasian Nilai

1. Kartu Hasil Studi (KHS) Nilai hasil ujian selanjutnya diisikan ke dalam Kartu Hasil Studi (KHS) dan

dijadikan dasar untuk pengisian KRS pada semester berikutnya. KHS semester

dibuat rangkap 4 (empat), masing-masing untuk dosen Penasehat Akademik,

mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa dan Sub Bagian Akademik Fakultas.

2. Penyimpanan Hasil Ujian Mahasiswa Penyimpanan hasil ujian mahasiswa dilakukan oleh Bagian Akademik Fakultas.

Data hasil ujian mahasiswa yang perlu disimpan ialah:

1. Daftar hasil ujian mahasiswa setiap mata kuliah.

2. KHS yang mencakup nilai kumulatif hasil ujian mahasiswa yang

bersangkutan pada setiap semester dan indek prestasinya.

3. Nilai kumulatif untuk semua matakuliah sejak semester awal sampai dengan

semester yang bersangkutan.

F. Registrasi Mahasiswa

1. Tujuan

a. Untuk penertiban pelaksanaan kegiatan akademik pada setiap semester.

b. Untuk mengetahui jumlah keseluruhan mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan

akademik secara aktif pada setiap semester,

c. Untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan keadaan mahasiswa.

2. Macam Registrasi

a. Registrasi Administrasi

Page 35: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

35

Registrasi administrasi adalah kegiatan untuk memperoleh status terdaftar sebagai

mahasiswa.

Kegiatan registrasi administrasi wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa secara

tertib pada setiap awal semester sesuai dengan ketentuan kalender akademik.

1. Registrasi administrasi calon mahasiswa baru.

a. Syarat-syarat

1. Setiap calon mahasiswa baru diharuskan datang sendiri untuk

menyelesaikan registrasi administrasi.

2. Menyerahkan kartutanda peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru.

3. Membawa Ijazah/STTB asli dan menyerahkan salinan/fotokopinya.

4. Membawa Rapor asli dan menyerahkan salinan/fotokopinya.

5. Membawa Nilai Nilai Ujian Nasional dan menyerahkan salinan /

fotokopinya,

6. Membawa akte kelahiran/akte kenal lahir dan menyerahkan salinan/

fotokopinya.

7. Menyerahkan masing-masing 2 (dua) lembar pasfoto ukuran 3x4 cm

dan 4x6 cm.

8. Membawa Surat Keterangan kewarganegaraan bagi warga keturunan

asing dan menyerahkan salinan/fotokopinya.

9. Menyerahkan Surat Keterangan Kesehatan dari Tim Kesehatan

Universitas Brawijaya.

10. Mengisi formulir registrasi administrasi calon mahasiswa baru serta

menandatangani Surat Pernyataan yang di keluarkan oleh Universitas

Brawijaya di atas meterai.

11. Menyerahkan bukti pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan

(SPP) dan pembayaran lain sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan.

b. Sanksi

1. Setiap calon mahasiswa yang tidak memenuhi syarat-syarat yang

ditetapkan, tidak dapat diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

2. Setiap calon mahasiswa yang terlambat registrasi administrasi, dengan

alasan apapun tidak dapat dibenarkan dan yang bersangkutan

dianggap mengundurkan diri.

3. Setiap calon mahasiswa yang memberikan keterangan tidak benar

dapat dibatalkan registrasi administrasinya atau dikeluarkan dari

Universitas Brawijaya.

4. Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi administrasi.

2. Registrasi administrasi mahasiswa lama.

a. Syarat-syarat

Setiap mahasiswa lama diharuskan datang sendiri untuk menyelesaikan

registrasi administrasi dengan menyerahkan:

1. Formulir registrasi administrasi yang telah diisi.

2. Kartu Tanda Mahasiswa semester sebelumnya.

3. Tanda bukti pelunasan SPP tahun akademik sebelumnya.

4. Tanda bukti pelunasan SPP semester/tahun akademik yang

bersangkutan.

Page 36: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

36

5. Bagi mahasiswa yang tidak terdaftar sebagai mahasiswa atau cuti

akademik pada semester sebelumnya harus mendapat ijin untuk

registrasi administrasi kernbali dari Rektor.

b. Sanksi

1. Mahasiswa lama yang tidak melakukan herregistrasi administrasi pada

suatu semester tertentu tanpa persetujuan Rektor, maka mahasiswa

tersebut dinyatakan bukan mahasiswa untuk semester tersebut dan

diperhitungkan dalam masa studinya.

2. Mahasiswa lama yang terlambat herregistrasi administrasi dengan

alasan apapun tidak dapat dibenarkan dan pada semester tersebut

dinyatakan tidak terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

3. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar seperti pada angka 2 dapat

mengajukan permohonan cuti akademik kepada Rektor

selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak penutupan registrasi

administrasi.

4. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar lebih dari 2 (dua) semester

kumulatif dinyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya.

5. Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi administrasi.

b. Registrasi akademik Registrasi akademik adalah pendaftaran untuk memperoleh hak mengikuti

kegiatan akademik pada semester tertentu, yang meliputi:

1. Kegiatan registrasi akademik:

a. Pengisian dan pengesahan Kartu Rencana Studi (KRS)

b. Pengisian Kartu Perubahan Rencana Studi.

c. Pembatalan matakuliah

2. Konsultasi rencana studi merupakan kegiatan yang harus dilakukan antara

mahasiswa dengan dosen Penasehat Akademik sesuai dengan kalender

akademik.

3. Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu matakuliah apabila telah

memenuhi ketentuan yang berlaku dan disetujui dosen Penasehat

Akademiknya.

G. Ketentuan Pembayaran Biaya Studi

1. Mahasiswa Baru Setiap mahasiswa baru yang diterima di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya wajib

membayar Biaya Pendidikan yang ditentukan oleh Rektor.

2. Mahasiswa Lama a. Setiap mahasiswa yang melakukan herregistrasi administrasi diwajibkan membayar

SPP yang dapat dibayar sekaligus dalam satu tahun atau dua tahap pada setiap awal

semester ganjil dan genap.

b. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang tanpa seijin Rektor, tetap

diwajibkan untuk membayar SPP dan pembayaran dilakukan pada saat herregistrasi

dimana yang bersangkutan akan aktif kuliah kembali.

Page 37: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

37

c Apabila mahasiswa memperoleh ijin Rektor untuk cuti akademik, maka yang

bersangkutan dibebaskan dari kewajiban membayar SPP selama menjalani cuti

akademik tersebut. Jika ijin cuti akademik diberikan setelah batas akhir pengajuan cuti

akademik, maka diwajibkan membayar SPP. Ketentuan ini juga berlaku untuk

mahasiswa baru.

d. SPP Progresif akan dikanakan kepada mahasiswa apabila:

1). Masa studi melampaui 4 tahun, maka SPP yang harus dibayar pada tahun kelima

adalah (100+15)%, pada tahun keenam adalah (100+30)% dan pada tahun ketujuh

adalah (100+45)%

2). Mahasiswa Alih Program yang melampau masa studi 3 tahun, maka SPP yang

harus dibayar pada tahun keempat (100+30)%.

e. Besarnya SPP ditentukan dengan Keputusan Rektor.

H. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

1. Mahasiswa yang terdaftar akan memiliki KTM yang memiliki “barcode number”.

2. KTM diterimakan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan registrasi

administrasi secara lengkap.

3. Apabila terjadi kesalahan dalam pengisian KTM, mahasiswa harus melaporkan

kepada Biro Administrasi Akademik dan kemahasiswaan (BAAK) untuk diganti

dengan KTM yang baru.

4. KTM merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Brawijayapada

semester yang bersangkutan.

I. Mutasi Mahasiswa Mutasi mahasiswa adalah perubahan status mahasiswa yang meliputi status akademik dan

administrasi. Mutasi mahasiswa dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Cuti Akademik Cuti akadernik adalah penundaan registrasi administrasi dalam jangka waktu tertentu

dengan ijin Rektor. Ketentuan cuti akademik:

a. Permohonan cuti akademik diajukan kepada Rektor dengan disertai alasan-alasan

yang kuat dan diketahui oleh Dekan dan orang tua/wali/instansi mahasiswa yang

bersangkutan, paling lambat 1 (satu) minggu sejak penutupan registrasi akademik.

b. Cuti akademik diajukan untuk masa paling lama 2 (dua) tahun kumulatif.

c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi kecuali bagi

mahasiswa yang tidak daftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan

sebagai masa studi.

2. Mahasiswa Tugas Belajar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya menerima mahasiswa tugas belajar dari

Instansi Pemerintah/Swasta dengan syarat-syarat sebagai berikut:

a. Berijazah Sarjana Muda Hukum Negeri

b. Dikirim oleh instansi yang bersangkutan sebagai mahasiswa tugas belajar

c. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 2 tahun sejak lulus

d. Memenuhi syarat-syarat akademik dan administratif yang ditentukan Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya.

e. Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan

Fakultas Hukum paling lambat 1 bulan sebelum perkuliahan tahun akademik baru

dimulai.

f. Penerimaan mahasiswa tugas belajar dilakukan oleh Rektor atas pertimbangan

Dekan.

Page 38: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

38

3. Pindah ke Perguruan Tinggi Lain

a. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang akan pindah ke

Perguruan Tinggi lain harus mengajukan permohonan kepada Rektor dengan

tembusan kepada Dekan, disertai alasan kepindahannya.

b. Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan Tinggi lain tidak dapat diterima

kembali sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya.

4. Putus Kuliah Mahasiswa putus kuliah ialah mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi

keberhasilan studi tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat dan akhir

program studi sarjana atau mahasiswa yang tidak mendaftar ulang lebih dari 2 (dua)

semester kumulatif, baik secara berturut-turut maupun tidak. Jika terdapat mahasiswa

yang putus kuliah, maka:

a. Dekan melaporkan kepada Rektor.

b. Rektor mengeluarkan Surat Keputusan tentang putus kuliah untuk mahasiswa

yang bersangkutan.

5. Meninggal Dunia Apabila ada mahasiswa Fakultas Hukum meninggal dunia, Dekan Fakultas Hukum

melaporkan kepada Rektor.

6. Pemberhentian sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Mahasiswa dapat diberhentikan sementara atau selamanya apabila melanggar

Keputusan Rektor Nomor: 044/SK/1985 tentang Tata Tertib Keluarga Besar

Universitas Brawijaya.

K. Perpindahan Mahasiswa ke Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Dari Perguruan

Tinggi Lain Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi mahasiswa yang pindah ke Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya dari perguruan tinggi lain adalah :

1. Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah mahasiswa fakultas hukum

atau fakultas Non Eksakta atau Fakultas Eksakta perguruan tinggi lain yang telah

mengikuti pendidikan secara terus menerus sekurang-kurangnya 2(dua) semester dan

setinggi-tingginya 3 (tiga) semester dengan ketentuan:

a. untuk 2 (dua) semester, telah mencapai 40 sks dengan IPK sekurang-kurangnya

3,00

b. untuk 3 (tiga) semester, telah mencapai 60 sks dengan IPK sekurang-kurangnya

3,00

2. Berasal dari Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri yang terakreditasi setara

dengan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

3. Bukan putus studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik

4. Tidak pernah melanggar peraturan dan/atau sedang menjalani sanksi akademik dari

perguruan tinggi asal.

5. Persetujuan pindah dari fakultas hukum asal, dan menyerahkan bukti-bukti kegiatan

akademik lain yang sah.

6. Pernyataan kesediaan menerima secara tertulis dari Dekan Fakultas Hukum dan

diajukan kepada Rektor.

L. Pindah ke Fakultas Hukum Perguruan Tinggi lain Tata cara mengajukan permohonan pindah adalah sebagai berikut:

Page 39: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

39

1. Permohonan pindah diajukan secara tertulis dengan alasan yang kuat kepada Rektor

Universitas Brawijaya dengan ditandatangani Dekan Fakultas Hukum.

2. Permohonan tersebut harus dilampiri:

a. Daftar nilai asli dengan IPK nya.

b. Persetujuan orang tua/wali/instansi.

c. Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap Ketentuan

Keputusan Rektor Nomor: 044/SK/1985 tentang Tata Tertib Keluarga Besar

Universitas Brawijaya dari Dekan Fakultas Hukum

d. Pernyataan kesediaan menerima secara tertulis dari Dekan Fakultas yang dituju.

3. Waktu Pengajuan Permohonan Pindah

a. Permohonan pindah harus diterima Rektor Universitas Brawijaya paling lambat 1

(satu) bulan sebelum kuliah tahun akademik baru (semester ganjil) dimulai.

b. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila batas waktu seperti

tersebut pada butir (1) dilampaui.

Page 40: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

40

BAB VI

PEDOMAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

A. PENDAHULUAN Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan secara individual

yang bersifat intra kurikuler, berorientasi pada program akademik dengan bobot 2 sks

dibawah bimbingan dosen. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan,

pemahaman dan ketrampilan hukum yang diperoleh melalui keterlibatanmahasiswa terhadap

bekerjanya suatu lembaga hukum dan atau lembaga lain yang mekanisme kerjanya

berimplikasi pada masalah hukum.

B. PERSYARATAN

1. Persyaratan Akademik Mahasiswa yang menempuh Program KKL, harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

a. Telah menempuh sekurang-kurangnya 96 sks

a. Telah lulus Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum

b. Materi KKL harus sesuai dengan konsentrasi yang telah dipilih.

c. Diprogramkan dalam KRS dalam semester yang bersangkutan.

2. PersyaratanAdministrasi Mahasiswa yang menempuh program KKL, sebelum melaksanakan kegiatan tersebut

harus memenuhi syarat-syarat administrasi sebagai berikut:

a. Membayar biaya KKL di Bagian Keuangan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya;

b. Mengisi formulir yang telah disediakan di Bagian Akademik dengan dilampiri:

1) Transkrip nilai;

2) Foto Copy KRS yang sudah ditandatangani Dosen Pembimbing Akademik ;

3) Kwitansi pembayaran KKL.

c. Mengajukan proposal KKL kepada Ketua Bagian sesuai dengan konsentrasi;

d. Ketua Bagian selanjutnya mengusulkan Pembimbing kepada Dekan.

e. Dekan berdasarkan usulan dari Ketua Bagian, menetapkan Pembimbing KKL bagi

mahasiswa yang bersangkutan dengan Surat Keputusan Dekan.

C. PROSEDUR PELAKSANAAN KKL Prosedur pelaksanaan KKL yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi harus sesuai

dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh Fakultas.

1. Persiapan

Setelah mendapatkan Surat Keputusan Dekan tentang Penetapan Pembimbing,

mahasiswa harus melakukan persiapan sebagai berikut:

a. Melakukan konsultasi dengan Pembimbing untuk mendiskusikan hal-hal yang

berkaitan dengan proposal.

b. mengurus Surat Permohonan ijin KKL dariDekan di Bagian Pendidikan yang

ditujukan kepada lembaga tempat KKL.

2. Pelaksanaan Dalam melaksanakan KKL, tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa

adalah sebagai berikut:

Page 41: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

41

a. Mahasiswa yang bersangkutan menyampaikanSurat ijin KKL dari Dekan dan

proposal KKL yang telah disetujui oleh Pembimbing ke lembaga tempat KKL.

b. Mahasiswa yang melakukan KKL di lembaga yang sudah ditetapkan harus

menggunakan metode partisipatif,wawancara, studi dokumentasi danapabila perlu

melakukan observasi.

c. Pada saat melaksanakanKKL mahasiswa yang bersangkutan mencatat berbagai

informasi yangmenyangkut hal-hal sebagai berikut:

1) Namalembaga tempat KKL.

2) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL.

3) Mekanisme bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini.

4) Kendala dan atau problematik yang dihadapi lembaga tempatKKL.

5) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL.

6) Rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk perbaikan dan atau

alternatif pemecahan problematik yang dihadapi lembaga tempat KKL.

d. Mahasiswa peserta KKL melakukan konsultasi dengan Pembimbing untuk

pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

e. Pelaksanaan KKL harus diselesaikan dlam waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya

Penetapan Dosen Pembimbing KKL;

f. Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan ternyata belum dapat menyelesaikan KKL,

mahasiswa dapat mengajukan permohonan perpanjangan;

g. Perpanjangan Surat Penetapan pembimbing KKL berlaku 1 (satu) bulan dan dapat

diajukan maksimal 2 (dua) kali;

h. Apabila setelah dilakukan perpanjangan 2 (dua) kali mahasiswa tetap tidak dapat

menyelesaikan KKL, maka Surat penetapan Pembimbing KKL gugur dan mahasiswa

harus mengajukan Judul KKL baru.

3. Evaluasi a. Evaluasi terhadap kegiatan KKLdilakukan oleh Lembaga tempat KKL dan Dosen

Pembimbing selama proses pelaksanaan kegiatan KKL dan pembuatan laporan

dengan berpedoman kepada sistem evaluasi program KKL yang meliputi:

1). Evaluasi pelaksanaan kegiatan KKL oleh lembaga tempat KKL dilakukan pada akhir

pelaksanaan kegiatan KKL. Evaluasi oleh lembaga tempat KKL berbobot 50% dari

total nilai dengan memperhatikan:

a) Tingkat kehadiran mahasiswa.

b) Keaktifan mahasiswa di lembaga tempat KKL.

c) Keikutsertaan dalam kegiatan di lembaga tempat KKL.

d) Pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa terkait kegiatan di lembaga KKL.

2). Evaluasi laporan KKL yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing dilakukan setelah

pembuatan laporan KKL. Evaluasi oleh Dosen Pembimbing berbobot 50% dengan

memperhatikan isi laporan yang sesuai dengan format penulisan sebagai berikut:

a) Nama kantor lembaga tempat KKL

b) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL

c) Bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini

d) Kendala yang dihadapi dalam bekerjanya lembaga tempatKKL

e) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL

f) Analisis dan rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk

perbaikan terhadap bekerjanya lembaga tempat KKL

3). Penilaian evaluasi laporan KKL baik oleh lembaga maupun dosen pembimbing diberikan

dalam bentuk angka dengan rentangan 40 s/d 100.

Page 42: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

42

b. Bagi Dosen Pembimbing selambat-lambatnya tiga (3) hari dari saat penilaian

dilakukan, menyerahkan nilai KKL tersebut ke Bagian Akademik Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

c. Mahasiswa peserta KKL membuat laporan rangkap 3 (tiga) yang disetujui oleh:

1) Pembimbing.

2) Lembaga tempat KKL

3) Ketua Bagian

d. Mahasiswa peserta KKL harus menyerahkan laporan KKL yang sudah disetujui

kepada:

1) Pimpinan lembaga tempat KKL

2) Dosen Pembimbing KKL

3) Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

Page 43: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

43

BAB VII

PEDOMAN

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PPM)

A. PENDAHULUAN Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan

secara kelompok yang bersifat kurikuler dengan bobot 2 sks yang berorientasi pada

pemberdayaan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah:(a) memberikan pemahaman dan

melatih kepekaan terhadap permasalahan hukum di masyarakat, (b) bersama masyarakat

secara partisipatif mencari pemecahan terhadap permasalahan hukum yang ditemukan dalam

masyarakat, serta (c) kegiatan lain yang dapat membantu pemberdayaan masyarakat.

B. PERSYARATAN

1. Persyaratan Akademik Mahasiswa yang menempuh Program PPM, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Sudah menempuh sekurang-kurangnya 96 sks .

b. Diprogramkan dalam KRS pada semester yang berjalan.

2. PersyaratanAdministrasi Mahasiswa yang menempuh program PPM, harus memenuhi syarat-syarat administrasi

sebagai berikut:

a. Membayar biaya PPM di Bagian Keuangan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

b. Mengisi formulir pendaftaran PPM yang dilampiri:

1). Transkrip nilai yang disahkan oleh Bagian Akademik

2). Foto copy KRS

3). Kwitansi pembayaran PPM

4). Pas foto ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar

C. JADWAL PENYELENGGARAAN PPM 1. PPM diselenggarakan satu kali dalam satu tahun pada pergantian antara semester ganjil

ke genap

2. PPM diselenggarakan selama 5 (lima) minggu dengan kegiatan meliputi:

a. Persiapan dan Pembekalan :minggu ke I

b. Kegiatan lapang :minggu ke II s/d IV

c. Laporan dan evaluasi :minggu ke V

D. PELAKSANA PPM

1. PPM diselenggarakan Fakultas yang dilaksanakan oleh tim pelaksana terdiri dariunsur

dosen dan mahasiswa berdasarkan Surat Keputusan Dekan.

2. Struktur Organisasi Pelaksana PPM terdiri dari:

a. Penanggung Jawab

b. Tim Pengarah

c. Tim Pelaksana meliputi:

1). Koordinator Pelaksana

2). Tim Pembekalan

3). Dosen Pembimbing Lapangan

4). Tim Lapangan (unsur mahasiswa)

Page 44: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

44

E. PEMBIAYAAN 1. Biaya pelaksanaan PPM dibebankan kepada mahasiswa. Dana tersebut sebagian

diserahkan kembali kepada peserta untuk kelancaran tugas-tugas di lapang, antara lain

untuk dokumentasi, transportasi, konsumsi, akomodasi dan penyuluhan.

2. Dimungkinkan adanya sumber dana dari pihak lain yang bersifat tidak mengikat.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PPM

1. Persiapan a. Mahasiswa peserta PPM dibagi secara berkelompok.

b. Mahasiswa peserta PPM wajib mengikuti pembekalan secara berkelompok yang

diselenggarakan oleh pelaksana PPM.

c. Masing-masing kelompok wajib melaksanakan orientasi lapang.

d. Masing-masing kelompok wajib membuat usulan program kegiatan PPM berdasarkan

orientasi lapang sesuai format yang telah ditentukan dan dibimbing oleh dosen

pembimbing lapang.

2. Pelaksanaan

a. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan yang diprogramkan selama kegiatan

lapang berlangsung.

b. Mahasiswa harus merealisasikan seluruh rencana program yang telah disusun.

c. Mahasiswa wajib mematuhitata tertib pelaksanaan PPM.

d. Mahasiswa wajib membuat laporan secara berkelompok tentang pelaksanaan PPM

sesuai dengan format yang telah ditentukan dan dibimbing oleh dosen pembimbing

lapang.

e. Menggandakan laporan hasil kegiatan PPM rangkap 4 (empat), yang sudah disetujui

oleh Dosen Pembimbing, Ketua Pelaksana dan Kepala Desa dan diserahkan kepada:

1). Dosen Pembimbing

2). Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya

3). Kepala Desa lokasi kegiatan PPM

3. Evaluasi

Penilaian kepada mahasiswa penempuh PPM dilakukan secara individu dengan

memperhatikan unsur-unsur yang dievaluasi meliputi:

a. Keikutsertaan dalam pembekalan (15 %)

b. Usulan program kegiatan PPM (10 %)

c. Realisasi program kegiatan PPM di lapang sesuai dengan usulan kegiatan PPM

(20%)

d. Intensitas kehadiran mahasiswa di lokasi (25%)

e. Laporan hasil kegiatan PPM (20%)

f. Presentasi laporan hasil kegiatan PPM (10%)

G. SANKSI

1. Mahasiswa yang tidak mengikuti pembekalan secara penuh tidak diikutsertakan ke

lapang.

2. Mahasiswa yang meninggalkan lokasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada

koordinator desa, yang selanjutnya disampaikan kepada Dosen Pembimbing.

3. Mahasiswa yang meninggalkan lokasi lebih dari 5 hari dinyatakan gugur.

4. Hal-hal lain yang belum diatur akan ditentukan tersendiri dalam buku pedoman PPM

Page 45: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

45

BAB VIII

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

A. SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

1. Pengertian

Seminar Proposal penelitian tugas akhiradalah suatu wadah yang berfungsi sebagai

sarana tukar pikiran, dialog dan konsultasi antara mahasiswa yang akan menyusun

tugas akhir dengan para dosen yang bidang keilmuannyaterkait dengan topik atau

materi tugas akhir yang akan disusun disajikan dalam bentuk proposal penelitian dan

diikuti pula olehpara mahasiswa yang memenuhi syarat.

2. Tujuan

Seminar proposal tugas akhir bertujuan untuk membantu mahasiswa yang akan

menyusun tugas akhir menentukan dan merumuskan topik dan judul tugas akhir yang

aktual; merumuskan masalah yang tepat; dan menentukan penggunaan metode

penelitian yang sesuai, sehingga mempermudah mahasiswa yang bersangkutan

mengerjakan dan menyelesaikanpenyusunan tugas akhir dengan tetap memperhatikan

kaedah-kaedah keilmuan yang berlaku. Mahasiswa yang bersangkutan harus membuat

proposal penelitian sebagai bahan diskusi.

3. Peserta Seminar

Peserta Seminar terdiri dari

a. Dua dosen pembahas terkait dengan substansi draf proposal

b. Sebanyak-banyaknya dua mahasiswa pengusul draf proposal

c. Dua mahasiswa pembahas untuk setiap draf proposal

d. Satu mahasiswa sebagai moderator

e. Sedikitnya sepuluh mahasiswa peserta wajib yaitu mahasiswa yang telah

memprogramkan konsentrasi.

f. Mahasiswa lain yang berminat mengikuti diskusi.

4. Bentuk Kegiatan

Kegiatan Seminar Proposal Penelitian Tugas Akhir dapat dilakukan dalam bentukindividu

atau panel diskusi dengan pengusul sebanyak-banyaknya 2 (dua) mahasiswa.

5. Sifat Kegiatan

Kegiatan Seminar Proposal wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang akan menyusun tugas

akhir.

6. Kewenangan Penyelenggaraan

Penyelenggaraan Seminar Proposal merupakan kewenangan Ketua Bagian atau ketua

konsentrasi yang terkait dengan topik atau materi yang tertulis dalam proposal penelitian.

7. Pelaksanaan Seminar Proposal

Page 46: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

46

Diskusi secara keseluruhan, mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaannya, dilakukan

sebagai berikut:

1. Ketua Bagian menetapkan dua orang dosen mata kuliah terkait dengan topik atau

materi yang akan dijadikan tugas akhirsebagai dosen pembahas.

2. Dosen pembahas,sub bagian pendidikan dan mahasiswa calon peserta seminar

proposalmengatur dan menentukan waktu dan tempat pelaksanaan Seminar Proposal.

3. Acara Seminar Proposal dilakukansebagai berikut:

a). Pembukaan seminar Proposal oleh moderator dan sekaligus mempersilahkan

mahasiswa pengusul tugas akhir menyampaikan pokok-pokok pikiran yang

tertuang dalam draft proposal.

b). Mahasiswa pengusul menyampaikan pokok-pokok pikiran yang tersaji dalam

proposal penelitian.

c). Pembahas mahasiswa menyampaikan masukan-masukan kepada mahasiswa

pengusul mengenai format penulisan maupun substansi draf proposal.

d). Peserta seminar memberikan masukan, baik mencakup format penulisan, isi

maupun metode penelitian yang digunakan.

e). Mahasiswa pengusul berhak menanggapi masukan-masukan yang diberikan oleh

peserta.

f). Dosen Pembahas memberikan masukan dan tanggapan tentang draf proposal

pengusul maupun masukan yang diberikan oleh mahasiswa pembahas dan

peserta seminar.

g). Hasil diskusi yang telah disepakati forum digunakan oleh mahasiswa pengusul

sebagai bahan perbaikan draft proposal.

h). Dosen Pembahas Seminar Proposal berkewajiban membuat berita acara hasil

Seminar Proposal yang berisi rekomendasi perbaikan atau penolakan.

i). Penutupan acara Seminar Proposal dilaksanakan oleh moderator, dengan

membacakan hasil pembahasan yang berupa kesimpulan dan rekomendasi.

j). Berita Acara hasil Seminar Proposal diserahkan kepadaKetua Bagian.

4. Dosen pembahas menyampaikan kesimpulan dan rekomendasi Seminar Proposal

kepada Ketua Bagian untuk dijadikan sebagai pertimbangan penetapanproposal

penelitian beserta dosen pembimbingnya.

8. Waktu Dan Tempat

1. Waktu penyelenggaraan sesuai dengan jam kerja Fakultas Hukum Universitas

Brawijaya.

2. Tempat penyelenggaraan Seminar Proposal di Kantor dan atau Kampus Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya.

9. Pakaian Mahasiswa Pengusul

Setiap mahasiswa pengusul proposal tugas akhir wajib menggunakan pakaian kemeja lengan

panjang berwarna putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas almamater.

10. Pengesahan Proposal

a. Pengajuan penetapan dosen pembimbing tugas akhir dilakukan paling lama 15 (lima

belas) hari setelah seminar, jika melampaui batas waktu maka mahasiswa wajib

melakukan seminar ulang

b. Pengesahan proposal ditetapkan oleh Ketua Bagian setelah proposal tersebut direvisi

dan mendapat persetujuan dari dosen pembahas seminar proposal. Waktu yang

diberikan bagi mahasiswa yang bersangkutan untuk melakukan revisi terhadap

Page 47: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

47

proposal tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak pelaksanaan Seminar

Proposal. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan mahasiswa tidak dapat

menyelesaikan revisi maka harus mengajukan seminar proposal ulang.

B. PEMBIMBING DAN PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR

1. Pembimbing

a. Pembimbing adalah dosen yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu dan mendapat

tugas dari Dekan untuk melakukan pembimbingan.

b. Pembimbing tugas akhir terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang

Pembimbing Pendamping.

2. Syarat-Syarat Pembimbing

Syarat seorang dapat ditetapkan sebagai pembimbing utamapada program sarjana ilmu

hukum adalah Doktor yang serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional Asisten

Ahli, Magister yang mempunyai jabatan fungsional lektor atau Sarjana Hukumyang

menduduki jabatan fungsional Lektor Kepala. Sedangkan syarat seorang dapat ditetapkan

sebagai pembimbing pendamping adalah Magister yangmenduduki jabatan

fungsionalAsisten Ahliatau Sarjana yang menduduki jabatan fungsionalserendah-

rendahnya Lektor. Penentuan pembimbing di luar persyaratan di atas ditentukan oleh

Dekan atas usul Ketua Bagian.

3. Tugas Pembimbing

Tugas Pembimbing Utama meliputi:

a. Memberikan arahan kepada mahasiswa dalam penulisan tugas akhir yang meliputi

kegiatan mencari bahan pustaka, menyusun instrumen penelitian, pengumpulan data

lapang atau bahan hukum, mengorganisir dan menganalisis data atau bahan hukum, serta

menarik kesimpulan.

b. Apabila dipandang perlu pembimbing utama dapat merekomendasikan dan meminta

bantuan ahli lain sebagai nara sumber.

c. Pembimbing utama harus bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas akhir

mahasiswa.

Tugas Pembimbing Pendamping adalah membantu pelaksanaan pembimbingan yang

diserahkan Pembimbing Utama kepada Pembimbing Pendamping.

4. Prosedur Penetapan Pembimbing

1) Ketua Bagian, setelah menerima usulan nama dosen pembimbing dari dosen pembahas

seminar proposal dan menerima proposal yang telah direvisi oleh mahasiswa kemudian

mengusulkan penetapan dosen pembimbing utama dan pendamping kepada Dekan.

2) Dekan menetapkan pembimbing utama dan pendamping dengan mengeluarkan surat

penetapan pembimbing.

5. Proses dan Jangka Waktu Penulisan Tugas Akhir a. Proses penulisan tugas akhir dilakukan dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing

yang dibuktikan dengan kartu kendali pembimbingan.

Page 48: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

48

b. Penulisan tugas akhir harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak

diterbitkannya surat penetapan pembimbing tugas akhir.

c. Apabila dalam waktu 6 (enam) bulan ternyata belum dapat menyelesaikan tugas akhirnya,

mahasiswa dapat mengajukan permohonan perpanjangan.

d. Perpanjangan surat penetapan pembimbing tugas akhir berlaku 3 (tiga) bulan dan dapat

diajukan maksimal 2 (dua) kali.

e. Apabila setelah dilakukan perpanjangan 2 (dua) kalimahasiswa tetap tidak dapat

menyelesaikan tugas akhirnya, maka surat penetapan pembimbing tugas akhir gugur dan

mahasiswa harus mengajukan judul baru.

C. UJIAN TUGAS AKHIR

1. Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir

a. Ujian tugas akhir adalah ujian terakhir yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.

b. Ujian tugas akhir bersifat komprehensif.

c. Ujian dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam

penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya,

mengevaluasi substansi, metode dan redaksional yang salah atau kurang tepat dalam

penulisan.

2. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir

a. Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Bagian.

b. Susunan majelis penguji terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang

sekretaris merangkap anggota dan 1-3 orang anggota.

c. Ujian dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang

penguji.

d. Ketua dan sekretaris majelis penguji adalah Ketua dan Sekretaris Bagian atau dosen lain

yang ditetapkan oleh Dekan atas usulan Ketua Bagian.

e. Majelis Penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: serendah-

rendahnya mempunyai jabatan fungsional akademik Lektor Kepala, atau Lektor dengan

tambahan gelar Magister/sederajat, atau Asisten dengan tambahan gelar

Doktor/sederajat. Penetuan majelis penguji di luar persyaratan di atas ditentukan oleh

Ketua Bagian.

f. Anggota penguji dapat terdiri dari pembimbing dan atau bukan pembimbing.

g. Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari dosen bagian/instansi yang bidang

ilmunya sesuai dengan tugas akhir mahasiswa.

h. Tugas Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir:

- Ketua bersama sekretaris majelis penguji bertugas mengatur kelancaran

pelaksanaan ujian.

- Majelis penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian.

3. Waktu Ujian Tugas Akhir

Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir selama 1 (satu) jam/mahasiswa.

4. Pakaian Peserta Ujian Tugas Akhir

Setiap mahasiswa peserta ujian tugas akhir wajib menggunakan pakaian kemeja lengan

panjang berwarna putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas almamater.

Page 49: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

49

5. Penilaian

a. Yang dinilai dalam ujian tugas akhir meliputi:

1). Kualitas penulisan tugas akhir yang meliputi bobot akademik dan tata cara penulisan.

2). Penampilan selama ujian.

3). Penguasaan materi yang ditunjukkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

majelis penguji.

b. Penentuan Nilai Akhir

Ketua majelis penguji memimpin musyawarah untuk menentukan nilai akhir ujian yang

dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E. Nilai akhir dari tugas akhir

juga termasuk nilai pelaksanaan tugas akhir dan nilai seminar dengan bobot yang

ditentukan oleh fakultas.

c. Untuk dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir, seorang mahasiswa sekurang-kurangnya

harus mencapai nilai C.

d. Mahasiswa yang menempuh ujian tugas akhir harus melaksanakan segala perbaikan

tugas akhir yang diputuskan oleh majelis penguji.

D. YUDISIUM

a. Yudisium merupakan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan

seluruh persyaratan akademik dan menjadi waktu penetapan akhir masa studi, yang

dipimpin oleh Dekan atau yang mewakili.

b. Yudisium wajib dihadiri oleh seluruh mahasiswa peserta ujian tugas dengan mengenakan

pakaian kemeja lengan panjang berwarna putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas

alamamter.

c. Peserta ujian tugas akhir yang disyaratkan oleh majelis penguji untuk melakukan revisi

terhadap tugas akhirnya sebagaimana yang tercantum dalam berita acara ujian, dapat

mengikuti yudisium apabila telah selesai melakukan revisi dengan dibuktikan oleh

lembar pengesahan yang ditandatangani oleh Ketua Majelis Penguji dan seluruh anggota

Majelis Penguji.

d. Mahasiswa peserta ujian tugas akhir yang dinyatakan lulus pada saat yudisium, berhak

mendapatkan Surat Keterangan Lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana Hukum

yang disingkat SH.

e. Mahasiswa peserta ujian tugas akhir yang tidak hadir dalam yudisium, maka penyerahan

Surat Keterangan Lulus mahasiswa yang bersangkutan ditunda sampai periode

berikutnya.

f. Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi

maksimum, untuk program sarjana 5 tahun sedangkan untuk alih program (n+0,25)

tahun.

g. Predikat kelulusanterdiri dari 3 tingkat yang didasarkan pada capaian Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) yaitu:

b. IPK 2,00-2,75: Memuaskan

c. IPK 2,76-3,50: Sangat Memuaskan

d. IPK 3,51-4,00: Pujian

- masa studi tidak lebih dari 8 semester

- Komposisi semua nilai minimal B

- Tidak pernah terkena sanksi akademik

Page 50: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

50

BAB IX

PENASEHAT AKADEMIK (PA)

Penasehat Akademik (PA) adalah dosen yang memberikan bantuan berupa nasihat akademik

kepada mahasiswa, dengan tujuan agar studinya selesai dengan baik.

1. TugasPenasehat Akademik bertugas:

a. Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi

kegiatan akademik dan non akademik.

b. Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah akademik.

c. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

sehingga tumbuh kemandirian belajar sebagai seorang ahli.

d. Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar mahasiswa untuk

keperluan tertentu.

e. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadian menuju terwujudnya

manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berfikir dan berperilaku sesuai

dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat.

f. Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri.

g. Memberi peringatan terhadap mahasiswa yang IP-nya kurang dari 2,00 dan sks yang

dicapai kurang dari ketentuan.

2. Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, Penasehat Akademik berkewajiban

melaksanakan tugas kepenasehatannya melalui kegiatan antara lain:

a. Memproses pengisian KRS dan tanggung jawab atas kebenaran isinya.

b. Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam semester

yang bersangkutan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

c. Meneliti dan memberi persetujuan terhadap studi semester yang disusun oleh

mahasiswa dalam KRS.

d. Pada saat memutuskan jumlah beban studi Penasehat Akademik wajib memberikan

penjelasan secukupnya atas keputusan tersebut agar mahasiswa dapat mengambil

keputusan secara tepat.

e. Melakukan validasi KRS dengan sistem terpadu melalui Sistem InformasiDosen

(SIADO)

3. Dalam melaksanakan tugasnya, Penasehat Akademik harus memperhatikan hasil belajar

mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok.

4. Penasehat Akademik dapat meminta bantuan kepada unit-unit kerja lainnya untuk

kepentingan mahasiswa yang berada pada bimbingannya.

5. Kegiatan kepenasehatan dalam bidang akademik dikoordinir oleh Pembantu Dekan bidang

Akademik.

6. Setiap Penasehat Akademik harus selalu memperhatikan Kode Etik Kehidupan Kampus.

Page 51: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

51

BAB X

SANKSI AKADEMIK

1. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari batas minimal perkuliahan (80%) tidak

diperbolehkan menempuh Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah bersangkutan.

2. Mahasiswa yang membatalkan suatu mata kuliah dalam KRS diluar waktu yang ditentukan,

maka mata kuliah tersebut tetap diperhitungkan dalam IP.

3. Mahasiswa yang curang dalam ujian, akan dikenakan sanksi pembatalan ujian semua mata

kuliah dalam semester bersangkutan.

4. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan dikenai sanksi

pembatalan KRS untuk semua mata kuliah dalam semester bersangkutan.

5. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan dikenai sanksi skorsing

paling lama 2 semester dan tidak diperhitungkan sebagai terminal.

6. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran tersebut apabila disertai ancaman kekerasan/

memberikan sesuatu/ janji/ tipu muslihat akan dikenai sanksi dikeluarkan dari Fakultas.

7. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam pembuatan skripsi, maka skripsi

tersebut dan seluruh rencana studi semester yang bersangkutan dibatalkan.

8. Hal-hal yang belum termasuk dalam bagian ini diatur selanjutnya pada Bab V tentang Tata

Tertib Keluarga Besar Universitas Brawijaya dalam Buku Pedoman Akademik Universitas

Brawijaya.

Page 52: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

52

Lampiran 1

PIMPINAN DAN STAF FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. PIMPINAN FAKULTAS:

D e k a n : Dr. Rachmad Safaat, SH. MSi.

Pembantu Dekan I : Dr.Prija Djatmika, SH. MS.

Pembantu Dekan II : Dr. Iwan Permadi, SH. MH.

Pembantu Dekan III : Arif Zainudin, SH. MHum.

B. STAF

Ketua Program Studi S1 : Dr. Lucky Endrawati, SH. MH.

Ketua Bagian Hukum Perdata : Djumikasih, SH. MH..

Ketua Bagian Hukum Pidana : Eny Harjati, SH. M. Hum

Ketua Bagian Hukum Tata Negara : Herlin Wijayati, SH. MH.

Ketua Bagian H. Administrasi

Negara : Lutfi Effendi, SH. MHum.

Sekretaris Bagian Hukum

Administrasi Negara : Agus Yulianto, SH. MH.

Ketua Bagian Hukum Internasional : Nurdin, SH. MH.

Sekretaris Bagian Hukum

Internasional : Ikaningtyas, SH. LLM.

Ketua Lab. Komputer dan PSIK : Alfons Zakaria,SH. LLM

Ketua Badan Penelitian,Pengabdian

Masyarakat& Kerjasama (BPPMK) : Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, SH. MH.

Ketua Biro Konsultasi dan Bantuan

Hukum (BKBH) : Imam Ismanu, SH. MS.

Ketua Pusat Dokumentasi dan

Informasi Ilmu Hukum (PDIH) : M. Zairul Alam, SH. MH.

Ketua Pengelola Laboratorium

Bahasa Inggris : Dra. Ismarita Ida R, M. Pd.

Kepala Bagian Tata Usaha : Ir. Suhardiyono

Kepala Sub. Bagian Pendidikan : Setu, SE.,MM

Kepala Sub. Bagian Keuangan

dan Kepegawaian : Sujono, SH.

Kepala Sub. Bagian Umum dan

Perlengkapan : Edy Roesanto, SH. MH

Kepala Sub. Bagian Kemahasiswaan

dan Alumni : Ach. Murtadho, SE, Ak..

Page 53: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

53

C. SENAT FAKULTAS

Ketua : Dr. Rachmad Safaat, SH. MSi. .

Sekretaris : Dr. Muchamad Ali Safa’at, SH. MH.

Komisi Pengembangan Ketua : Prof. Dr. M. Bakrie, SH. MS.

Sekretaris : Siti Hamidah, SH. M. M.

Anggota : Dr. Sihabudin, SH. MH.

Dr. Muchamad Ali Safa’at, SH. MH.

Prof. Masruchin Ruba’i, SH. MS.

Prof. Dr. Sudarsono, SH. MS.

Herlin Wijayati, SH. MH.

Dr. Rachmat Syafa’at, SH. MSi.

Dr. Prija Djatmika, SH. MS.

Setyo Widagdo, SH. MHum.

Dr. Moh. Ridwan, SH. MS.

Drs. M. Hafid Hamid, M.Ag.

Komisi Evaluasi Ketua : Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, SH. MS.

Sekretaris : Dr. Nurini Aprilianda,SH. MH.

Anggota : Rachmi Sulistyorini, SH. MHum.

Arif Zainudin, SH. MHum.

Prof. Dr. Thohir Luth, M.Ag.

Nurdin, SH. MHum.

Eny harjati, SH. MH.

Luthfi Effendi, SH. MHum.

Sentot Prihandayani Sigito, SH. MH.

Dr. Iwan Permadi, SH. MHum.

Aan Eko Widiarto, SH. MHum.

Budi Santoso, SH. MHum.

Page 54: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

54

Page 55: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

55

Lampiran 3

BAGAN ORGANISASI

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAB BAHASA

Praktek Non Legislasi

SENAT FAKULTAS

UNSURPELAKSANAADMINISTRATIF

UNSUR PENUNJANG

LABORATORIUM ILMU

HUKUM

UNSUR PELAKSANA

TEKNIS

UNSURPELAKSANA AKADEMIK

LAB Pengkajian

Hukum

Pusat-Pusat Pengemban

gan

PROGRAM STUDI

BKBH

PDIH

JURNAL

LAP KOMPUTER

Lab Bahasa

BPPK

GUGUS JAMINAN

MUTU

BAGIAN TATA USAHA

Sub Bag. Pendidikan

Sub Bag. Umum dan Perlengkapan

Sub Bag. Keuangan dan Kebagawaian

Sub Bag. Mahasiswaan

UNSUR PIMPINAN

DEKAN

PD I PD II PD III

LAB Praktek Hukum

Praktik Peradilan

Legislatif Drafting

Contrak Drafting

Magister Ilmu Hukum

Magister Kenotariatan

Doktor Ilmu Hukum

PSIK

Sarjan Ilmu Hukum

Page 56: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

56

Lampiran 4

PROSEDUR PENGAJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR

(SKRIPSI ATAU LEGAL MEMORANDUM)

1 Mahasiswa

mengambil dan

mengisi Blangko

Pengajuan Judul TA di

loket Bagian

Akademik dan

meminta pengesahan

dari petugas dan KPS

S1

2 Mahasiswa menerima

Blangko Pengajuan

Judul TA yang telah

disahkan

3 Mahasiswa membawa

rekomendasi dari KPS S1

kepada Ketua Bagian (Kabag)

4 Kabag memberikan

berkas pengajuan

kepada Koordinator

Konsentrasi

5 Koordinator

Konsentrasiatau

Kabag menentuka

jadwal Seminar

Proposal

6 Seminar propos

menghasilkan usu

perbaikan tugas a

dan calon pembim

7 Mahasiswa memperbaiki

usulan tugas akhir dan

diberikan kepada Ketua

Bagian

8 Kabag menetapkan

pembimbing tugas akhir

MAHASISWA

KETUA

BAGIAN KOORDINATOR

KONSENTRASI

SEMINAR

PROPOSAL

MAHASISWA

KPS S1

Bagian Akademik

KETUA

BAGIAN Staf Administrsi

Staf Administrsi

Page 57: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

57

Penjelasan prosedur pengajuan proposal tugas akhir:

a. Mahasiswa mengambil formulir pengajuan judul di Sub Bagian Akademik disertai

syarat-syarat administrasi

b. Mengisi formulir dan menyerahkan kepada Sub Bagian Akademik dengan dilampiri

proposaltugas akhir, transkrip nilai dan syarat-syarat sebagaimana di atas untuk

mendapatkan persetujuan persyaratan administrasi akademik.

c. Menyerahkan berkas-berkas yang sudah disetujui oleh Sub Bagian Akademik kepada

KPS untuk memperoleh persetujuan.

d. Menyerahkan berkas-berkas yang telah disetujui KPS kepada Ketua Bagian untuk

mengkoordinasikan proposal tugas akhir dengan ketua konsentrasi terkait dengan

substansi draft proposal tugas akhir. Apabila di dalam bagian tersebut hanya ada satu

konsentrasi maka ketua bagian berwenang untuk menyelenggarakan forum diskusi.

e. Koordinator konsentrasi atau Ketua Bagian menentukan jadwal dan peserta forum

diskusi.

f. Rekomendasi hasil pembahasan proposal dalam forum diskusi dipakai oleh mahasiswa

sebagai masukan untuk memperbaiki proposal. Proposal yang telah diperbaiki

diserahkan kembali kepada Ketua Bagian.

g. Ketua Bagian menentapkan dosen pembimbing tugas akhir untuk mendapatkan

penetapan dari Dekan.

h. Mahasiswa menyerahkan berkas tugas akhir kepada Bagian Administrasi Akademik

untuk memperoleh Surat Penetapan Judul dan Pembimbing Tugas Akhir.

i. Bagian akademik memproses Surat Penetapan Judul dan Pembimbing Tugas Akhir

untuk dimintakanpenetapan kepada Dekan.

Page 58: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

58

Lampiran 5

Bagan Alir Prosedur Registrasi Mahasiswa Baru

Page 59: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

59

Lampiran 6

Bagan Alir Prosedur Registrasi Mahasiswa Lama

Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa dan Dosen

PA

Mahasiswa

Dosen PA dan Bagian Akademik

Selesai

KRS

Memvalidasi, mengesahkan dan mencetak KRS Mahasiswa

Mengisi KRS secara online

Rancangan Mata Kuliah yang diambil Konsultasi Akademik

Melakukan Aktivasi Account di UPPTI dengan melampirkan

bukti pembayaran SPP

Bukti Pembayaran SPP

dan KHS Membayar SPP dan mencetak Kartu Hasil Studi

Mulai

Page 60: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

60

Lampiran 7

Bagan Alir Prosedur Ujian Susulan

Page 61: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

61

Lampiran 8

Bagan Alir Prosedur Program Pemberdayaan Masyarakat

Dekan

Mahasiswa

Panitia

Mahasiswa

Mahasiswa

Dosen Pembimbing

A

Melakukan kunjungan lapang secara periodik

Absen kehadiran dan kegiatan

Melakukan kegiatan PPM di lokasi sesuai dengan usulan kegiatan

dalam proposal

Proposal kegiatan PPM setiap kelompok

Mengikuti Pembekalan, melakukan orientasi lapang, dan membuat

proposal kegiatan PPM

Kerangka Acuan PPM Menentukan Lokasi,

merencanakan pembekalan dan membentuk kelompok-kelompok

peserta PPM

Bukti Pembayaran dan Pendaftaran

Membayar Biaya PPM dan Mendaftar PPM

Keputusan Dekan

Mulai

Membentuk Tim Pelaksana

PPM

Page 62: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

62

Mahasiswa

Mahasiswa

Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing

Selesai

Menyerahkan nilai kepada bagian akademik.

Daftar nilai PPM Melakukan evaluasi dan

memberikan nilai

Mempresentasikan laporan kegiatan PPM di hadapan dosen pembimbing dengan dihadiri seluruh anggota kelompok

Laporan kegiatan PPM Setelah kegiatan di lapangan,

mahasiswa menyusun laporan kegiatan PPM

A

Page 63: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

63

Lampiran 9

Bagan Alir Prosedur Kuliah Kerja Lapang

Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa

Ketua bagian

Dekan

Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa

Surat Keterangan telah melaksanakan KKL di

lembaga/kantor tempat dilaksanakannya KKL

Melaksanakan kegiatan KKL di lembaga/kantor tempat dilaksanakannya KKL

Surat Pengantar Dekan

Mengurus surat Pengantar Dekan di Bagian akademik yang ditujukan kepada lembaga/kantor tempat

dilaksanakannya KKL

Revisi proposal

Melakukan konsultasi dengan

pembimbing terkait proposal KKL

SK Dekan tentang

Pembimbing KKL

Form Pengajuan Dosen Pembimbing KKL

MenerbitkanSurat keputusan

Pembimbing KKL bagi mahasiswa

Menyetujui proposal KKL dan mengusulkan pembimbing kepada

Dekan

Proposal KKL

Mengajukan proposal KKL ke Ketua Bagian

Formulir pendaftaran KKL dan dokumen persyaratan

Mengisi formulir pendaftaran KKL dan melampiri persyaratan

Tanda Bukti Pembayaran

Membayar biaya KKL

Mulai

Page 64: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

64

Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa

Bagian

akademik

Mahasiswa

Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing

Penilaian KKL

Menyerahkan nilai kepada bagian akademik

Form Penilaian KKL

Memeriksa dan memberikan penilaian KKL

Form Penilaian KKL

Laporan KKL

Menyerahkan laporan KKL kepada dosen pembimbing untuk

meminta nilai KKL

Menyerahkan laporan KKL yang telah disetujui dosen

pembimbing ke bagian akademik

Persetujuan Laporan KKL

Membuat laporan dan menyerahkan kepada dosen pembimbing untuk mendapat

persetujuan

Draft Laporan KKL

Melakukan konsultasi penyusunan laporan hasil KKL dengan dosen pembimbing

selesai

Menyerahkan laporan KKL kepada lembaga tempat KKL dan

meminta nilai KKL

Laporan KKL dan

Form Penilaian KKL

Page 65: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

65

Lampiran 10

Bagan Alir Prosedur Ujian Tugas Akhir

Bagian akademik

Ketua Bagian

Ketua Bagian

dan Bagian

Akademik

Dekan

Bagian Akademik

Bagian Akademik

Majelis Penguji

Majelis Penguji

Hasil Penilaian ujian tugas akhir oleh Majelis

Menyerahkan Hasil Penilaian Ujian Tugas Akhir kepada Bagian

Akademik

Penilaian hasil ujian

tugas akhir oleh Majelis

Melaksanakan Ujian Tugas akhir sesuai SK Dekan dengan jadwal

yang telah ditentukan

Pengumuman jadwal dan tenpat ujian tugas

akhir

Mengumumkan jadwal dan Tempat Ujian Tugas Akhir di

papan pengumuman

SK Dekan tentang Majelis Penguji dan Jadwal Ujian Tugas

Akhir dan naskah ujian

Mengirim SK Dekan tentang Majelis Penguji dan jadwal Ujian Tugas Akhir serta naskan ujian ke

majelis penguji

SK Dekan tentang

Majelis Penguji dan Jadwal Ujian Tugas Akhir

Menerbitkansuratkeputusan tentang

Majelis Penguji dan Jadwal Ujian tugas

akhir

Draft Rencana Jadwal Ujian

Menyusun Rencana Jadwal Ujian

Draft susunan

rencana majelis penguji

Menyusun Rencana majelis penguji

Daftar calon peserta ujian tugas akhir masing-masing bagian

Menyerahkan daftar peserta ujian kepada ketua bagian

Mulai

Page 66: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

66

Dekan

Surat Tanda Luluis

Sementara

Menyelenggarakan Yudisium

selesai

Page 67: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

67

Lampiran 11

Bagan Alir Prosedur Semester Pendek

Page 68: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

68

Lampiran 12

Bagan Alir Prosedur Cuti Akademik

Page 69: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

69

Lampiran 13

Bagan Alir Prosedur Perpindahan Mahasiswa ke FH UB

Mahasiswa

Pembantu Dekan I

Dekan

Rektorat

Keputusan Rektor Mengeluarkan surat

keputusan menolak atau

menerima, ditujukan ke mahasiswa ybs, dengan

tembusan kepada Dekan

FHUB)

Surat Pemberitahuan Pemberitahuan layak atau tidak

kepada Rektor

Draft surat

keputusan menolak atau menerima

Memeriksa persyaratan pindah

Draft Surat permohonan pindah, dan kelengkapan

administrasi

Menyerahkan surat permohonan pindah, dan kelengkapan

administrasi ke rektorat (dengan tembusan ke Dekan FH)

Mulai

selesai

Page 70: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

70

Lampiran 14

Bagan AlirProsedur Pindah Mahasiswa ke Perguruan Tinggi Lain

Mahasiswa

Rektor

Rektor

Mahasiswa

Mahasiswa

Selesai

Transkrip Nilai Mengambil transkrip nilai ke

bagian akademik Fakultas Hukum

Surat Keputusan Mengambil Surat Keputusan

Rektor

Tembusan Surat Keputusan

Memberikan Tembusan Surat Keputusan kepada Dekan

Surat Keputusan Mengeluarkan surat keputusan pindah bagi mahasiswa tersebut

Surat Permohonan

Mulai

Mengajukan permohonan pindah

kepada Rektor

Page 71: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

71

Lampiran 15

Bagan Alir Prosedur Putus Kuliah

Bagian Akademik

Dekan

Rektor

Mahasiswa

Selesai

Surat Keputusan Rektor

Menima surat keputusan rektor tentang putus kuliah

Surat keputusan rektor tentang putus kuliah

Menerbitkan surat keputusan tentang

putus kuliah

Prestasi akademik terakhir mahasiswa

Menyampaikan data tentang mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi keberhasilan

studi kepada rektor

Kartu hasil studi dan transkrip nilai mahasiswa.

Mendata mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi

keberhasilan studi

Mulai

Page 72: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

72

Lampiran 16

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN

ORANG TUA MAHASISWA (IOM)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEMBUKAAN

Bahwa pendidikan bagi suatu bangsa mempunyai peranan yang sangat penting

untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan. Oleh

karena itu, pendidikan nasional yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Dalam rangka

meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat, terutama dalam usaha menciptakan

suasana yang mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional tersebut, maka kami

orang tua/ wali mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan niat ikhlas dan

penuh semangat gotong royong bersepakat untuk mendirikan sebuah organisasi Orang Tua

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan susunan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

ANGGARAN DASAR

BAB I

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PASAL 1 Organisasi/Ikatan ini bernama IKATAN ORANG TUA MAHASISWA FAKULTAS

HUKUM UN[VERSITAS BRAWIJAYA MALANG, yang kemudian disingkat dengan

IOM FH UNIBRAW.

PASAL 2 IOM FH UNIBRAW didirikan pada tanggal 15 Juni 1993 untuk jangka waktu yang

tidak ditentukan.

PASAL 3 IOM FH UNIBRAW berkedudukan dan berkantor di Kampus Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Haryono No. 169 Malang.

BAB II

AZAS DAN TUJUAN

PASAL 4 IOM FH UNIBRAW berazaskan Kekeluargaan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

Page 73: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

73

PASAL 5 IOM FH UNIBRAW bertujuan:

1. Membantu dan membina kerjasama yang baik antar orang tua mahasiswa dengan

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

2. Membantu dan membina kelangsungan dan kelancaran jalannya pendidikan di

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

3. Berperan serta dalam upaya peningkatan mutu pembinaan mahasiswa di Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya.

4. Membantu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dan atau dana yang

diperlukan dan yang belum/ tidak dicukupi oleh pemerintah, guna menunjang

kelancaran dan upaya peningkatan mutu pendidikan di Fakultas Hukum Universitas

Brawijaya.

BAB III

KEANGGOTAAN

PASAL 6 Anggota IOM FH UNIBRAW adalah semua orang tua atau wali mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya.

BAB IV

PENGURUS, PELINDUNG DAN PENASEHAT

PASAL 7 1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota untuk masa jabatan 2 (dua) tahun, yang

sehabis masa jabatannya dapat dipilih kembali, maksimal dua kali masa jabatan

2. Pengurus memimpin organisasi baik kedalam maupun keluar

3. Pengurus sedikit-dikitnya terdiri dari 6 (enam) orang dan dapat ditambah menurut

kebutuhan apabila diperlukan

PASAL 8

Rektor Universitas Brawijaya karena jabatannya adalah Pelindung, dan Dekan Fakuttas

Hukum Universitas Brawijaya karena jabatannya adalah Penasehat IOM FH UNIBRAW.

BAB V

RAPAT-RAPAT

PASAL 9 Rapat-rapat IOM FH Universitas Brawijaya terdiri dari Rapat Pengurus dan Rapat

Anggota.

Page 74: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

74

PASAL 10 Rapat Pengurus:

1. Rapat Pengurus diselenggarakan sedikitnya sekali dalam 3 (tiga) bulan

2. Rapat Pengurus dapat dimulai apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah

anggota pengurus

3. Jika jumlah yang menghadiri suatu Rapat Pengurus tidak memenuhi ketentuan

jumlah sebagaimana diatur dalam ayat (2) tersebut, maka selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari setelah rapat pertama diselenggarakan Rapat Pengurus yang kedua.

Rapat Pengurus yang kedua ini sah walaupun tidak memenuhi ketentuan pasal 10

ayat (2).

PASAL 11 1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi

2. Rapat Anggota terdiri atas rapat anggota biasa dan rapat anggota istimewa.

3. Rapat Anggota biasa diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali

4. Rapat Anggota istimewa adalah rapat anggota yang diadakan atas permintaan

sekurang-kurangnya sepersepuluh jumlah anggota untuk keperluan yang sangat

mendesak

PASAL 12

1. Keputusan rapat-rapat IOM FH Universitas Brawijaya diusahakan melalui cara

musyawarah untuk mencapai mufakat

2. Apabila pengambilan keputusan menurut ketentuan ayat (1) tersebut tidak berhasil,

maka ditempuh dengan cara pemungutan suara.

3. Keputusan rapat sah, apabila disetujui lebih dari separuh yang hadir.

BAB VI

KEUANGAN

PASAL 13 Keuangan IOM FH UniversitasBrawijaya diperoleh dari:

1. Iuran Anggota

2. Sumbangan yang tidak mengikat

3. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 14 1. Semua keuangan milik IOM FH Universitas Brawijaya disimpan di Rekening Rektor

Universitas Brawijaya .

2. Selambat-lambatnya pada akhir setiap semester genap, pengurus membuat laporan

tahunan keuangan untuk disampaikan kepada para anggota, pelindung dan Penasehat.

Page 75: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

75

BAB VII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

PASAL 15 Perubahan Anggaran dasar hanya dapat dilakukan oleh Rapat Anggota sesuai ketentuan

pasal 11 dan 12.

BAB VIII

PEMBUBARAN IOM FH UNIBRAW

PASAL 16 1. Pembubaran IOM FH Universitas Brawijaya hanya dapat dilakukan oleh Rapat

Anggota yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut .

2. Rapat Anggota sebagaimana dimaksud ayat (1) tersebut harus dihadiri oleh sekurang-

kurangnya dua pertiga dari seluruh anggota IOM FH dan keputusan pembubaran baru

dapat dinyatakan sah apabila dua pertiga dari anggota yang hadir menyatakan setuju.

3. Pembubaran IOM FH Universitas Brawijaya dilaksanakan oleh pengurus dan seluruh

harta kekayaan IOM FH dihibahkan kepada FH Universitas Brawijaya.

BAB IX

PENUTUP

PASAL 17 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak berdirinya IOM FH Universitas Brawijaya.

Page 76: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

76

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL I

KEANGGOTAAN Anggota IOM ialah semua orang tua atau wali mahasiswa FH Universitas Brawijaya yang

keanggotaannya secara otomatis.

PASAL 2

HAK ANGGOTA

1. Tiap anggota mempunyai hak mengeluarkan pendapat, memilih dan dipilih sebagai

pengurus.

2. Dalam rapat anggota, tiap anggota mempunyai satu hak suara.

3. Hak suara anggota, karena sesuatu hal dengan surat kuasa dapat diwakilkan kepada

anggota keluarganya yang telah dewasa.

PASAL 3

KEWAJIBAN ANGGOTA 1. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan Rapat

Anggota maupun referendum serta keputusan-keputusan rapat pengurus.

2. Membayar uang iuran yang besarnya ditetapkan pengurus berdasarkan Rapat

Anggota, yang dibayarkan setiap semester.

3. Menjaga dan menjunjung tinggi nama dan martabat IOM FH Universitas Brawijaya

PASAL 4

HILANGNYA KEANGGOTAAN 1. Anggota IOM kehilangan keanggotaannya apabila putra/putrinya telah lulus atau

keluar dari FH Universitas Brawijaya.

2. Anggota yang menjadi pengurus IOM apabila putra/putrinya telah lulus dari FH

Universitas Brawijaya dapat melanjutkan sampai dengan berakhir masa

kepengurusannya.

PASAL 5

PENGURUS, PELINDUNG DAN PENASEHAT 1. Susunan Pengurus Harian terdiri:

a. Ketua

Wakil Ketua

b. Sekretaris

Wakil Sekretaris

c. Bendahara

Wakil Bendahara

2. Apabila diperlukan jumlah pengurus tersebut dapat ditambah menurut kebutuhan,

3. Untuk lancarnya tugas yang menjadi tanggung jawab pengurus, maka ditunjuk

pelaksana harian yaitu Kasubag Kemahasiswaan berdasarkan Surat Keputusan

Pengurus IOM FH Universitas Brawijaya.

4. Pelindung dan Penasehat apabila dipandang perlu, dengan persetujuan Rektor

Universitas Brawijaya dapat ditambah menurut kebutuhan.

PASAL 6

KEUANGAN

Page 77: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

77

1. Seluruh pemasukan uang IOM melalui rekening Rektor Universitas Brawijaya.

2. Seluruh Pengeluaran uang IOM melalui Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

3. Pertanggungjawaban keuangan dilakukan oleh Fakultas bersama PengurusIOM

pada setiap Tahun Ajaran baru.

4. Untuk kelancaran program dan laporan tahunan, apabila dipandang perlu dapat

dibentuk Tim Verifikasi sebanyak 3 (tiga) orang yang anggota-anggotanya terdiri

dari bukan anggota pengurus.

PASAL 7

KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Anggaran Rumah Tangga IOM Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini

disetujui pada Rapat Anggota dan berlaku sejak ditetapkan.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk

Peraturan IOM Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang disetujui oleh Rapat

Pengurus.

Ditetapkan di Malang

Pada tanggal: 7 April 2008

Ketua Sekretaris

Ttd Ttd

Dr. Ibnu Mas’ud, MS Drs. Rochim Subahagia.

Mengetahui:

Dekan Fakultas Hukum

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Ttd

HERMAN SURYOKUMORO,SH. MS NIP. 131 472 741

Page 78: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

78

Lampiran 17

DAFTAR NAMA, BAGIAN, ALAMAT RUMAH DAN NOMOR TELPON

DOSEN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NO NAMA BAGIAN

1. A. RACHMAD BUDIONO, Dr. SH. MH. (NIP. 19591118 198601 1 002)

Hukum Perdata

2. AAN EKO WIDIARTO, SH. MHum. (NIP. 19760417 200501 1 001)

Hukum Tata Negara

3. ABDUL HALIM, Drs. M. Ag.

(NIP. 19590206 198903 1 001) Agama Islam

4. ABDUL MADJID, SH. MHum.

(NIP. 19590126 198701 1 001) Hukum Pidana

5. ADI KUSUMANINGRUM, SH. MHum. (NIP. 19790913 200501 2 001)

Hukum Internasional

6. ADUM DASUKI, SH. MS.

(NIP. 19480522 197803 1 002) Hukum Perdata

7. AFIFAH KUSUMADARA, SH. LLM. SJD. (NIP.

19661112 198903 2 001) Hukum Perdata

8. AGIS ARDHIANSYAH, SH. LLM (NIP. 19840313

200912 2 001) Hukum Internasional

9. AGUS YULIANTO, SH. MH.

(NIP. 19590717 198601 1 001) Hukum Administrasi

Negara

10. ALFONS ZAKARIA, SH. LLM. (NIP. 19800629 200501 1 002)

Hukum Pidana

11. AMELIA SRIKUSUMADEWI, SH. MKn. (NIP. 19811214 200801 2 010)

Hukum Perdata

12. ARDI FERDIAN, SH. MKn Hukum Pidana

Page 79: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

79

(NIP. 19830930 200912 1 003)

13. ARIF ZAINUDIN, SH. MHum.

(NIP. 19720123 200312 1 001) Hukum Tata Negara

14. BAMBANG SUDJITO, SH. MHum.

(NIP. 19520605 198003 1 006) Hukum Pidana

15. BAMBANG SUGIRI, SH. MS.

(NIP. 19570717 198403 1 002) Hukum Pidana

16. BAMBANG WINARNO, Dr. SH. MS.

(NIP. 19530121 197903 1 002) Hukum Perdata

17. BUDI SANTOSO, SH. LLM (NIP. 19720622 200501 1 002)

Hukum Perdata

18. DHIANA PUSPITAWATI,SH. LLM. Ph. D NIP. 19740603 2010 12 2001

Hukum Internasional

19. DIAH AL UYUN, SH. MH. (NIP. 19841118 200812 2 005)

Hukum Tata Negara

20. DJUMIKASIH, SH. MH.

(NIP. 19721130 199802 2 001) Hukum Perdata

21. DONY ADITYA PRASETYO,SH,MH Hukum Internasional

22. ENY HARJATI, SH. MHum.

(NIP. 19590406 198601 2 001) Hukum Pidana

23. FACHRIZAL AFANDI, S. Psi. SH. MH. (NIP.

19810409 200812 1 001) Hukum Pidana

24. FAIZIN SULISTIO, SH. LLM (NIP. 19780914 200501 1 003)

Hukum Pidana

25. FINES FATIMAH,SH,MH. Hukum Pidana

26. FITRI HIDAYAT,SH,MH Hukum Perdata

27. HANIF NUR WIDHIYANTI, SH. MHum.

(NIP. 19780811 200212 2 001) Hukum Internasional

28. HARDOWIYONO, Drs. M. Si. Mata Kuliah Umum

Page 80: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

80

(NIP. 19480201 197603 1 001)

29. HARU PERMADI,SH Hukum Administrasi

Negara

30. HERLIN WIJAYATI, SH. MH.

(NIP. 19601020 198601 2 001) Hukum Tata Negara

31. HERLINDAH, SH. MKn. (NIP. 19791207 200801 2 010)

Hukum Perdata

32. HERMAN SURYOKUMORO, SH. MS. (NIP.

19560528 198503 1 002) Hukum Internasional

33. HERU PRIJANTO, SH. MH

(NIP. 19560202 198503 1 003) Hukum Internasional

34. HIKMATUL ULA,SH,MKn Hukum Internasional

35. IBNU SAM WIDODO,SH, MH Hukum Tata Negara

36. I N D R A T I, SH. MS.

(NIP. 19480222 198003 2 001) Hukum Perdata

37. I NYOMAN NURJAYA, Prof. Dr. SH. MS. (NIP.

19540925 198003 1 002) Hukum Pidana

38. IKANINGTYAS, SH. LLM (NIP. 19810531 200501 2 002)

Hukum Internasional

39. I S T I S L A M, Dr. SH. MHum.

(NIP. 19620823 198601 1 002) Hukum Administrasi

Negara

40. IMAM ISMANU, SH. MS.

(NIP. 19510727 198002 1 001) Hukum Perdata

41. IMAM KUSWAHYONO, SH. MHum. (NIP.

19571021 198601 1 002) Hukum Perdata

42. INDAH DWI QURBANI,SH,MH Hukum Tata Negara

43. ISMAIL NAVIANTO, SH. MH.

(NIP. 19550212 198503 1 003) Hukum Pidana

44. IWAN PERMADI, Dr. SE. SH. MHum. Hukum Administrasi

Page 81: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

81

(NIP. 19720117 200212 1 002) Negara

45. JAZIM HAMIDI, Dr. SH. MH.

(NIP. 19661116 199702 1 001) Hukum Tata Negara

46. LUCKY ENDRAWATI, Dr. SH. MHum.

(NIP. 19750316 199802 2 001) Hukum Pidana

47. LUTFI EFFENDI, SH. MHum.

(NIP. 19600810 198601 1 002) Hukum Administrasi

Negara

48. M. DAHLAN, SH. MH.

(NIP. 19800906 200812 1 002)

Hukum Tata Negara

49. M. HAFID HAMID, Drs. MA.

(NIP. 19491102 198503 1 001) Agama Islam

50. M. HAMIDI MASYKUR, SH. MKn

(NIP. 19800419 200812 1 002)

Hukum Perdata

51. M. HISYAM SYAFIOEDIN, SH.

(NIP. 19500422 197903 1 002) Hukum Perdata

52. MASRUCHIN RUBA'I, Prof. SH. MS. (NIP.

19481230 197312 1 001) Hukum Pidana

53. MILDA ISTIQOMAH, SH. MTCP (NIP. 19840118 200604 2 001)

Hukum Pidana

54. MOCH. BAKRI, Prof. Dr. SH. MS.

(NIP. 19500815 197903 1 002) Hukum Perdata

55. M. MUNIR, Prof. Dr. SH.

(NIP. 19440117 197106 1 001) Hukum Perdata

56. M. ZAIRUL ALAM, SH. MH (NIP. 19740909 200601 1 002)

Hukum Perdata

57. MOH. FADLI, SH. MHum.

(NIP. 19650401 199002 1 001) Hukum Administrasi

Negara

58. MOH. RIDWAN, Dr. SH. MH.

(NIP. 19530529 198403 1 001) Hukum Internasional

Page 82: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

82

59. MUDAYATI P. SUMARMAN, SH. CN. (NIP.

19481123 198003 2 001) Hukum Perdata

60. MUCHAMAD ALI SAFA' AT, Dr. SH. MH. (NIP.

19760815 199903 1 003) Hukum Tata Negara

61. MUFATIKHATUL FARIKHAH,SH. MH. Hukum Pidana

62. MUKTIONO, SH. MPhil (NIP. 19761108 200501 1 001)

Hukum Administrasi

Negara

63. MUSLICH SUBANDI, SH.

(NIP. 19490518 197802 1 001) Hukum Internasional

64. NGESTI DWI PRASETYO, SH. MHum. (NIP.

19781215 200501 1 001) Hukum Tata Negara

65. NUR CHANIFAH. M. Pd. I (NIP. 19831118 200912 2

006) Agama Islam

66. N U R D I N, SH. MHum.

(NIP. 19561207 198601 1 001) Hukum Internasional

67. NURINI APRILIANDA,Dr. SH. MHum.

(NIP. 19760429 200212 2 001) Hukum Pidana

68. PAHAM TRIYOSO, SH. MHum.

(NIP. 19540517 198203 1 003) Hukum Pidana

69. PATRICIA AUDREY RUSLIJANTO, SH. MKn (NIP.

19850101 200912 2 005) Hukum Internasional

70. PRIJA DJATMIKA, Dr. SH. MS.

(NIP. 19611116 198601 1 001) Hukum Pidana

71. RACHMAD SAFA' AT, Dr. SH. M. Si.

(NIP. 19620805 198802 1 001) Hukum Perdata

72. RACHMI SULISTYARINI, SH. MH.

(NIP. 19611112 198601 2 001) Hukum Perdata

73. RATIH DHEVIANA PURU H. T. SH. LLM (NIP. 19790728 200502 2 001)

Hukum Perdata

74. REKA DEWANTARA, SH. MH. (NIP. 19830502 Hukum Perdata

Page 83: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

83

200812 1 003)

75. RIANA SUSMAYANTI, SH. MHum. (NIP. 19790117 200801 2 013)

Hukum Tata Negara

76. RIKA KURNIATY, SH. MA. (NIP. 19830101 200604 2 002)

Hukum Internasional

77. SANTI RISKAWATI,SH,M. Kn Hukum Perdata

78. SETIAWAN WICAKSONO,SH,MH Hukum Internasional

79. SHINTA HADIYANTINA, Dr. SH. MH (NIP. 19770305 200912 2 001)

Hukum Administrasi

Negara

80. SIHABUDIN, Dr. SH. MH.

(NIP. 19591216 198503 1 001) Hukum Perdata

81. SUCIPTO, SH. MH.

(NIP. 19501211 198010 1 001) Hukum Internasional

82. SUDARSONO, Prof. Dr. SH. MS.

(NIP. 19510825 197903 1 004) Hukum Administrasi

Negara

83. SUKARMI, Dr. SH. MH.

(NIP. 19670503 199103 2 002) Hukum Internasional

84. SENTOT PRIHANDAJANI SIGITO, SH. MHum.

(NIP. 19600423 198601 1 002) Hukum Perdata

85. SETIAWAN NURDAYASAKTI, SH. MH. (NIP.

19640620 198903 1 002) Hukum Pidana

86. SETYO WIDAGDO, SH. MHum.

(NIP. 19590320 198601 1 003) Hukum Internasional

87. SITI HAMIDAH, SH. M. M.

(NIP. 19660622 199002 2 001) Hukum Perdata

88. SRI KUSTINA, SH. CN

(NIP. 19480729 198002 2 001) Hukum Administrasi

Negara

89. SRI LESTARININGSIH, SH. MHum. (NIP. 19681102

199003 2 001) Hukum Pidana

Page 84: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

84

90. SUHARININGSIH, Prof. Dr. SH. SU.

(NIP. 19500526 198002 2 001) Hukum Perdata

91. SYAMSUL MAARIF, SH. LL. M. DCL. (NIP.

19570926 198403 1 001) Hukum Internasional

92. THOHIR LUTH, Prof. Dr. M. A.

(NIP. 19540807 198601 1 001)

Agama Islam

93. TUNGGUL ANSHARI SN, SH. MH. (NIP. 19590524 198601 1 001)

Hukum Tata Negara

94. ULFA AZIZAH, SH. MKn

(NIP. 19490623 198003 2 001) Hukum Perdata

95. UMU HILMY, SH. MS.

(NIP. 19490712 198403 2 001) Hukum Perdata

96. WARKUM SUMITRO, SH. MH.

(NIP. 19560222 198403 1 002) Hukum Perdata

97. YASNIAR RAHMAWATI,SH,MH Hukum Internasional

98. YENNI ETA WIDYANTI, SH. MH. (NIP. 19790603 200812 2 002)

Hukum Perdata

99. Y U L I A T I, SH. LL. M.

(NIP. 19660710 199203 2 003) Hukum Pidana

Page 85: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

85

Lampiran 18

DAFTAR NAMA, NIP, BAGIAN, ALAMAT RUMAH DAN NOMOR TELPON

KARYAWAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NO NAMA BAGIAN

1. AHMAD YULIANTO ( NIP. 19720705 200801 1 001)

Staf Subbag. Umum dan

Perlengkapan

2. AMIN MUCHSININ, SAP NIP. 19700419 200112 1 001

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

3. ANDRI CAHYONO, SH. (NIP. 19790408 2009 10 1001)

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

4. ANGELA ADE SAPTARI,S. Kom. Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

5. ARIFIEN NIP. 19591219 198303 1 004

Staf Subbag. Umum dan

Perlengkapan

6. BAGONG PARMAN NIP. 19641102 200701 1 001

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

7. BAMBANG SUHERMANTO NIK. 570326 01 21 0011

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

8. CHILDA MAULINA, SAB ( NIP. 19830430 200910 2 001)

Staf Sub Bag. Akademik

9. DANANG BIANTORO NIK. 820331 01 21 0323

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

10. DEVI CHOSTANTI, SAB Staf Sub Bag. Akademik

11. DIANITA NOER NIP. 19690611 200701 2 002

Staf Sub Bag. Akademik

12. D

K DIDIK WIYONO, SAP Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

13. DIDIT SUHENDRO (NIP. 19800726 200810 1 002)

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

14. DITO PRASETYO NIK. 791113 01 21 0324

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

15. DJUMIN, SH. Staf Sub Bag. Akademik

Page 86: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

86

(NIP. 19800809 200810 1 002)

16. EDY ROESANTO, SH. MH. NIP. 19640103 198703 1 002

Kasubag Kemahasiswaan

dan Alumni

17. EKO SLAMET, SH. (NIP. 19811206 200910 1 003)

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

18. ENDAH SETYOWATI NIP. 19650522 199403 2 001

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

19. ENDANG SUSILONINGSIH, S.Sos. MAP. NIP. 19630821 198608 2 001

Kasubag. Akademik

20. FATMAMIA PUTRI MEGAWATI,SE Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

21. FERRY SUBAGIO, Drs. NIP. 19660205 198603 1 002

Kasubag. Keuangan dan

Kepegawaian

22. FIRMAN HADI NIK. 840524 01 21 0444

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

23. GUNTUR ROY HERMINTO NIK. 851101 01 21 0325

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

24. HARIADI NIP. 19620315 198202 1 001

Staf Sub Bag. Akademik

25. IMAM HIDAYAT, SH. NIP. 19680713 200003 1 002

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

26. IVAN SYAHRUDIN BAHTIAR NIK. 810824 01 21 0185

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

27. KINTOKO PAMULARSIH, SP NIP. 19740920 200701 2 001

Staf Sub Bag. Akademik

28. LULUK FARIDA, SH NIP. 19640207 200112 2 001

Staf Sub Bag. Akademik

29. M. CHOIRUL NIK. 730417 01 21 0326

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

30. M. R. F ASTUTI NIP. 19590210 198103 2 005

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

Page 87: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

87

31. M MAR’ATUN SHOLIKHAH, A. Md. Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

32. MARDIANTO NIP. 19711020 200701 1 002

Staf Sub Bag. Akademik

33. MOHAMAD YUSUF ALFAN SOBIRIN NIP. 19691027 200112 1 001

Staf Sub Bag. Akademik

34. MUGIYONO NIP. 19620926 198403 1 001

Staf Sub Bag. Akademik

35. MUNIF NIP. 19581231 198311 1 001

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

36. RATNA SRI HARTATIK,SPd.

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

37. SAIFUL AZAN NIP. 19651115 200701 1 001

Staf Sub Bag. Akademik

38. SIGIT HADI WIJAYA NIK. 821008 01 21 0041

Staf Sub Bag.

Kemahasiswaan & Alumni

39. SRI AGUS CAHYONO, SH. NIK. 830819 01 21 0186

Staf Sub Bag. Akademik

40. S U C I P T 0 NIP. 19710512 200710 1 001

Staf Sub Bag. Keuangan

dan Kepegawaian

41. SUDI PRISTIWANTO NIP. 19660907 198703 1 001

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

42. SUHARDI NIP. 19650331 1987 031001

Staf Sub Bag. Akademik

43. SUHARDIYONO, Ir NIP. 19590520 198601 1 001

Kepala Bagian Tata Usaha

44. S U J O N O, S. H NIP. 19591009 198703 1 002

Kasub Bag. Keuangan dan

Kepegawaian

45. S U K A M D I, SH. NIP. 19650815 198601 1 001

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

46. S SUNARYO Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

47. SUPARDI, S.Kom NIP. 19701128 200112 1 001

Staf Sub Bag. Akademik

Page 88: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

88

48. WIYONO NIK. 580512 01 21 0005

Staf Sub Bag. Umum dan

Perlengkapan

Page 89: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

89

1. Peraturan Presensi

PERATURAN

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NOMOR 1 TAHUN 2013

TENTANG

PRESENSI PERKULIAHAN MAHASISWA

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan lulusan yang berkemampuan akademis dan

profesional diperlukan kegiatan tatap muka perkuliahan sebagai media

utama proses pembelajaran;

b. bahwa untuk mewujudkan lulusan yang berkemampuan humanis, etis,

dan religius diperlukan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi

kedisiplinan, kejujuran, dan integritas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b tersebut perlu

dibentuk Peraturan Dekan tentang Presensi Perkuliahan Mahasiswa

Program Studi Sarjana Ilmu Hukum;

Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105);

4. Keputusan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor

232/U/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

5. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 360/SK/2011 tentang

Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik

2011/2012;

Page 90: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

90

6. Keputusan Senat Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor Nomor:

002/SK/Snt/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya;

6. Peraturan Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun

2012 tentang Kurikulum dan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan

Program Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

BRAWIJAYA TENTANG PRESENSI PERKULIAHAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

HUKUMFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan penghargaan

terhadap beban studi mahasiswa dan beban kerja dosen yang dinyatakan dalam satuan

kredit dengan satuan waktu tengah tahunan yang disebut semester.

2. Satuan kredit semester adalah bobot yang ditetapkan untuk suatu mata kuliah

berdasarkan cakupan dan kedalaman materi substansi mata kuliah, selanjutnya disebut

sks.

3. Tatap Muka Perkuliahan adalah kegiatan belajar mengajar yang diikuti oleh dosen

pengajar mata kuliah dan mahasiswa yang dilakukan di kelas, atau dengan media dan

metode lain yang mewadahi interaksi antara dosen dan mahasiswa.

4. Ujian Tengah Semester adalah ujian yang diselenggarakan untuk melakukan evaluasi

keberhasilan pembelajaran mahasiwa hingga pertengahan semester, selanjutnya disebut

UTS.

5. Ujian Akhir semester adalah ujian yang diselenggarakan untuk melakukan evaluasi

keberhasilan pembelajaran mahasiwa di akhir semester, selanjutnya disebut UAS.

6. Petugas Presensi adalah pegawai Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang ditetapkan

oleh Dekan sebagai petugas yang menyiapkan, merekam, memasukkan dalam sistem

informasi, dan mengarsipkan daftar hadir perkuliahan.

7. Sistem Informasi Akademik adalah sistem informasi pada Fakultas Hukum Universitas

Brawijaya yang merekam kegiatan akademik, selanjutnya disebut SIAKAD.

8. Mahasiswa adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

9. Dekan adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

10. Pembantu Dekan I adalah Pembantu Dekan Bidang Akademik pada Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya.

BAB II

SISTEM PENDIDIKAN

Pasal 2

Page 91: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

91

Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum dilakukan dengan

menggunakan Sistem Kredit Semester.

Pasal 3

Nilai setiap satu satuan kredit semester meliputi:

� 50 (lima puluh) menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misalnya dalam bentuk

kuliah, seminar dan sebagainya.

� 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang

tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misalnya dalam bentuk mengerjakan

pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.

� 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus

dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik,

misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.

BAB III

JUMLAH TATAP MUKA PERKULIAHAN

Pasal 4

(1) Setiap mata kuliah memiliki bobot 2 (dua), 3 (tiga), atau 4 (empat) sks.

(2) Jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 2 (dua) dan 3 (tiga) sks adalah 14

(empat belas) kali dalam satu semester.

(3) Jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 4 (empat) sks adalah 28 (dua

puluh delapan) kali dalam satu semester.

(4) Untuk semester pendek, jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 2 (dua)

dan 3 (tiga) sks adalah 8 (delapan) kali termasuk pelaksanaan UTS dan UAS.

(5) Untuk semester pendek, jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 4 (empat)

sks adalah 16 (enam belas) kali termasuk pelaksanaan UTS dan UAS.

BAB IV

PRESENSI KULIAH

Pasal 5

(1) Setiap kegiatan tatap muka perkuliahan mahasiswa wajib mengisi daftar hadir.

(2) Petugas Presensi menyiapkan daftar hadir sebelum pelaksanaan perkuliahan.

(3) Pengisian daftar hadir oleh mahasiswa dilakukan pada saat kegiatan perkuliahan

dengan cara menandatangani daftar hadir atau dilakukan oleh dosen pengajar dengan

cara memanggil nama mahasiswa dan memberikan tanda kehadiran di dalam daftar

hadir.

(4) Daftar hadir yang telah diisi ditandatangani oleh dosen pengajar dan perwakilan

mahasiswa.

Pasal 6

(1) Dosen pengajar menyerahkan daftar hadir yang telah diisi kepada Petugas Presensi

setiap selesai perkuliahan.

(2) Petugas Presensi menandai mahasiswa yang Alpa, Ijin, dan Sakit dan memasukkan

rekaman presensi ke dalam SIAKAD.

Page 92: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

92

(3) Mahasiswa dinyatakan Alpa apabila tidak hadir tanpa disertai dengan surat ijin atau

surat sakit, atau dalam hal surat ijin dan surat sakit tidak memenuhi persyaratan.

(4) Mahasiswa dinyatakan Ijin apabila menyerahkan surat ijin tidak mengikuti kuliah

sesuai dengan ketentuan.

(5) Mahasiswa dinyatakan Sakit apabila menyerahkan surat sakit sesuai dengan ketentuan.

Pasal 7

(1) Ijin tidak masuk kuliah dapat diajukan dengan alasan:

a) kepentingan keluarga;

b) sakit ringan yang tidak memerlukan perawatan dokter;

c) menjalankan ibadah keagamaan;

d) menjalankan tugas negara; atau

e) menjalankan tugas Universitas atau Fakultas.

(2) Surat ijin dengan alasan kepentingan keluarga, sakit ringan, atau menjalankan ibadah

keagamaan dibuat dan ditandatangai oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan

menyebutkan mata kuliah dan kelas yang tidak dapat diikuti.

(3) Surat ijin menjalankan tugas negara dibuat oleh instansi atau lembaga negara disertai

keterangan mata kuliah dan kelas yang tidak dapat diikuti.

(4) Surat ijin menjalankan tugas Universitas atau Fakultas dibuat oleh Rektor, Pembantu

Rektor, Dekan atau Pembantu Dekan disertai keterangan mata kuliah dan kelas yang

tidak dapat diikuti.

(5) Surat ijin tidak mengikuti kuliah diserahkan kepada Petugas Presensi paling lambat

pada saat perkuliahan mata kuliah yang tidak dapat diikuti diselenggarakan.

(6) Dalam hal surat ijin tidak mengikuti kuliah diserahkan setelah waktu perkuliahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (5), mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan Alpa.

Pasal 8

(1) Mahasiswa dinyatakan Sakit dalam daftar hadir kuliah apabila menyerahkan Surat

Keterangan Sakit.

(2) Surat Keterangan Sakit dikeluarkan oleh Poliklinik, Puskesmas, Rumah Sakit, atau

Dokter Praktik.

(3) Surat Sakit berisi hasil diagnosa penyakit yang diderita, waktu istirahat yang

dibutuhkan, nama terang dan tanda tangan dokter yang berwenang.

(4) Surat sakit diserahkan kepada Petugas Presensi paling lambat 7 (tujuh) hari sejak

tanggal dibuatnya surat sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BAB V

KETENTUAN MENGIKUTI UAS

Pasal 9

(1) Mahasiswa yang kehadirannya dalam kuliah paling sedikit 80% (delapan puluh

perseratus) dari jumlah tatap muka yang seharusnya sesuai dengan bobot sks mata

kuliah, dinyatakan dapat mengikuti UAS.

(2) Dalam hal kehadiran kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

untuk mata kuliah dengan bobot 2 (dua) atau 3 (tiga) sks mahasiswa hanya dapat

mengikuti UAS dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Alpa tidak lebih dari 3 (tiga) kali; atau

b) Ijin tidak lebih dari 5 (lima) kali; atau

c) Sakit tidak lebih dari 7 (tujuh) kali.

Page 93: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

93

(3) Dalam hal terdapat lebih dari satu komponen ketidakhadiran sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Jumlah Alpa dan Ijin tidak lebih dari 5 (lima) kali, dengan komponen Alpa paling

banyak 3 (tiga) kali;

b) Jumlah Alpa dan Sakit tidak lebih dari 7 (tujuh) kali, dengan komponen Alpa

paling banyak 3 (tiga) kali;

c) Jumlah Ijin dan Sakit tidak lebih dari 7 (tujuh) kali, dengan komponen Ijin paling

banyak 5 (lima) kali;

d) Jumlah Alpa, Ijin, dan Sakit paling banyak 7 (tujuh) kali, dengan komponen Alpa

paling banyak 3 (tiga) kali dan Ijin paling banyak 5 (lima) kali.

(4) Dalam hal kehadiran kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

untuk mata kuliah dengan bobot 4 (empat) sks mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS

dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Alpa tidak lebih dari 6 (enam) kali; atau

b) Ijin tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali; atau

c) Sakit tidak lebih dari 14 (empat belas) kali.

(5) Dalam hal terdapat lebih dari satu komponen ketidakhadiran sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Jumlah Alpa dan Ijin tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali, dengan komponen Alpa

paling banyak 6 (enam) kali;

b) Jumlah Alpa dan Sakit tidak lebih dari 14 (empat belas) kali, dengan komponen

Alpa paling banyak 6 (enam) kali;

c) Jumlah Ijin dan Sakit tidak lebih dari 14 (empat belas) kali, dengan komponen Ijin

paling banyak 10 (sepuluh) kali;

d) Jumlah Alpa, Ijin, dan Sakit paling banyak 14 (empat belas) kali, dengan

komponen Alpa paling banyak 6 (enam) kali dan Ijin paling banyak 10 (sepuluh)

kali.

Pasal 10

Persyaratan kehadiran untuk mengikuti UAS semester pendek berlaku ketentuan sebagai

berikut:

a) Mata kuliah dengan bobot 2 (dua) atau 3 (tiga) sks, ketidakhadiran mahasiswa paling

banyak 2 (dua) kali.

b) Mata kuliah dengan bobot 4 (empat) sks, ketidakhadiran mahasiswa paling banyak 4

(empat) kali.

Pasal 11

Dalam hal jumlah tatap muka perkuliahan kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari

jumlah tatap muka yang seharusnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), ayat (3),

ayat (4), dan ayat (5), seluruh mahasiswa yang memrogram mata kuliah dimaksud dinyatakan

dapat mengikuti UAS.

BAB VI

SANKSI AKADEMIK Pasal 12

(1) Setiap mahasiswa yang membuat Surat Ijin atau Surat Keterangan Sakit palsu, atau

memalsukan isi Surat Ijin atau Surat Keterangan Sakit, atau memberikan keterangan

palsu yang menjadi dasar pembuatan Surat Ijin atau Surat Keterangan Sakit, dijatuhi

Page 94: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

94

sanksi akademik pembatalan seluruh mata kuliah yang diprogramkan pada semester

berjalan.

(2) Penjatuhan Sanksi dilakukan oleh Pembantu Dekan I atas nama Dekan Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 13

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan ini diatur lebih lanjut oleh Ketua Program

Studi Sarjana Ilmu Hukum.

Pasal 14

Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Malang

Pada tanggal 8 Pebruari 2013

Dekan,

ttd.

DR. SIHABUDIN, S.H., M.H. NIP. 19591216 198503 1 001

2. DESKRIPSI MATA KULIAH PERDATA

HUKUM ACARA PERDATA

NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PERDATA

KODE MATA KULIAH : HKT 4009

JUMLAH SKS : 4

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dan sebagai lanjutan dari mata kuliah

Hukum Perdata. Sasaran pembelajarannya menitikberatkan kepada penguasaan rangkaian

peraturan-peraturan bagaimana orang harus bertindak di muka pengadilan, dan cara

bagaimana bertindak satu sama lain untuk melaksanakan hukum perdata materiil.

HUKUM PERUSAHAAN

NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERUSAHAAN

KODE MATA KULIAH : HKE 4018

JUMLAH SKS : 2 DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas mengenai hukum perusahaan di Indonesia serta berbagai

macam bentuk badan usaha, baik yang tidak berbadan hukum maupun yang berbadan

hukum. Mata Kuliah ini terdiri dari 9 (sembilan) level kompetensi, yang terdiri dari : (1)

Pengantar Hukum Perusahaan; (2) Badan Usaha; (3) Badan Usaha Yang Tidak Berbadan

Hukum; (4) Badan Hukum : Perseroan Terbatas; (5) Badan Hukum : BUMN; (6) Badan

Page 95: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

95

Hukum : Koperasi; (7) Badan Hukum : Yayasan; (8) Tanggung Jawab Perusahaan; serta

(9) Kapita Selekta Hukum Perusahaan.

HUKUM WARIS ADAT

NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2

DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Waris Adat merupakan mata kuliah dibidang hukum perdata materiil

sebagai lanjutan Hukum Adat yang berisi pokok pokok pengertian, system

pewarisn,hartawarisan,para waris. Proses pewarisan dan penyelesaian sengketa

waris.

HUKUM ADAT

NAMA MATA KULIAH : HUKUM ADAT

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

KODE MATA KULIAH : 13

JUMLAH SKS : 2 sks

DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Adat merupakan mata kuliah wajib yang berisi pokok pokok pengertian dasar,

dasar hukum berlakunya Hukum Adat dan politik hukum yang berhubungan dengan

Hukum Adat, Tata susunan Rakyat Indonesia, Guna mempelajari hukum Adat serta

Hukum Adat dan Perubahan Sosial.

HUKUM AGRARIA

NAMA MATA KULIAH : HUKUM AGRARIA

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

KODE MATA KULIAH : HKT 4006

JUMLAH SKS : 3 (TIGA) SKS

PRASYARAT :

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini hendak memberikan ilmu yang komprehensif mengenai hukum agraria positif

yang didasarkan pada UUD 1945, beserta peraturan perundang-undangan pelaksananya yaitu:

Undnag-undang No.5 Tahun 1960 serta peraturan perundangan lain yang terkait. Diawali

dengan pengertian Hukum Agraria dalam arti sempit dan luas, ruang lingkup Agraria, sejarah

pengaturan agraria pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan pada masa kemerdekaan,

azas-azas yang terkandung di dalamnya, hak-hak atas tanah dan ketentuan konversi. Hasil

akhir yang diharapkan yakni mahasiswa peserta memperoleh bekal pemahaman hukum agraria

positif Indonesia.

HUKUM DAGANG

NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

Page 96: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

96

KODE MATA KULIAH : HKT 4004

JUMLAH SKS : 4

DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Dagang merupakan mata kuliah yang membahas mengenai pengertian dan

ruang lingkup, sejarah, pengaturan, subyek dan obyek Hukum Dagang dan cara

penyelesaian hukum apabila terjadi sengketa dagang.

HUKUM HAKI

NAMA MATA KULIAH : HUKUM HAK KEKAYAAN

INTELEKTUAL

KODE MATA KULIAH : 68/HKR 022

JUMLAH SKS : 2

DESKRIPSI MATA KULIAH:

Mata kuliah hukum hak kekayaan intelektual sebagai mata kuliah pilihan dalam

perdata bisnis akan membahas tentang Sejarah perkembangan hak kekayaan

intelektual yang terdiri dari Hak cipta, Paten, Merek, Desain Industri, Rahasia

Dagang dan Tata letak sirkuit terpadu. Mata kuliah ini juga mempelajari konvensi-

konvensi internasional serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan HKI beserta penerapannya di Indonesia.

HUKUM ISLAM

NAMA MATA KULIAH : HUKUM ISLAM

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2 DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini mempelajari hukum Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan hadist,

serta penerapan hukum islam di Indonesia. Materi kuliah meliputi alasan hukum Islam

diajarkan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas Hukum di Indonesia, pengertian hukum

Islam, ruang lingkup, istilah kunci, ciri/karakter, sumber hukum, azas dan perkembangan

hukum Islam mulai dari masa awal turunnya Al Qur’an sampai sekarangnya. Dilanjutkan

dengan penerapan di Indonesia, dimulai dari kedudukan hukum Islam dalam sistem

hukum di Indonesia, teori berlakunya hukum Islam di Indonesia, dan diakhiri dengan

selayang pandang berbagai peraturan perundangan di Indonesia yang bersumber dari

hukum Islam.

HUKUM JAMINAN

NAMA MATA KULIAH : HUKUM JAMINAN

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH : HKT4017

JUMLAH SKS : 2 (DUA) SKS

PRASYARAT :

DESKRIPSI MATA KULIAH Hukum Jaminan merupakan mata kuliah yang membahas tentang Jaminan secara keseluruhan yang

terbagi menjadi Jaminan Umum dan Jaminan Khusus. Pembahasan akan dimulai dengan

Pendahuluan, Penggolongan Jaminan, Hak-hak yang memberi Jaminan dan macam lembaga

Jaminan Khusus seperti Borgtoch, Gadai, Fidusia, Resi Gudang, Hipotek, Mortgage dan Hak

Tanggungan Hingga pada perkembangan masing-masing lembaga.

Page 97: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

97

HUKUM KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN

NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN

STATUS MATA KULIAH : Wajib Konsentrasi

KODE MATA KULIAH : HK 078

JUMLAH SKS : 2 (dua)

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan ilmu bagi peserta pembelajaran mengenai aspek

hukum pengelolaan sumber daya tambang dan sumber daya hutan mencakup materi: pengertian dan

asas-asas hukum pertambangan, sejarah dan politik hukum pertambangan, konsep hak menguasai

Negara (HMN),kewenangan, serta masalah dan penyelesaian sengketa pengelolaan sumber daya

tambang dan sumber daya hutan.

3. deskripsi mata kuliah hukum internasional

HUKUM INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

KODE MATA KULIAH :

PRASYARAT : PIH,PHI

JUMLAH SKS : 4

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah Hukum Internasional ini memiliki kedudukan sebagai Mata Kuliah yang

mendasari seluruh mata kuliah dalam bagian Hukum Internasional. Berfungsi sebagai

rujukan substansi mata kuliah Hukum Internasional lainnya. Mengajarkan tentang asas-

asas, norma-norma dan aturan serta fenomena yang ada dalam Hukum Internasional.

HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

KODE MATA KULIAH :

PRASYARAT : PIH,PHI, HI

JUMLAH SKS : 2

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah Hukum Perjanjian Internasional ini memiliki kedudukan sebagai mata kuliah

yang mendalami keberadaan perjanjian internasional sebagai salah satu sumber hukum

internasional. Mata kuliah hukum Perjanjian Internasional ini mengajarkan tentang dasar

pengertian, tahapan pembuatan perjanjian internasional serta memahami pemberlakuan

perjanjian internasional dalam hukum nasional.

HUKUM LAUT INTERNASIONAL

Page 98: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

98

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM LAUT INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : WAJIB PROGRAM STUDI

KODE MATA KULIAH : HKI4003

JUMLAH SKS : 2

PRASYARAT : PIH,PHI,HI

DESKRIPSI MATA KULIAH Merupakan mata kuliah wajib program studi di fakultas hukum yang berisi dasar-dasar,

aspek-aspek hukum, zona-zona maritimserta kegiatan manusia dalam pengelolaan laut.

HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

KODE MATA KULIAH : HKI 4011

JUMLAH SKS : 2

PRASYARAT : PIH,PHI ,HI

DESKRIPSI MATA KULIAH Kuliah ini mengajarkan hukum yang mengatur fenomena dan kegiatan ekonomi di dunia

internasional. Hukum Ekonomi Internasional (HEI) mencakup ranah hukum publik dan juga

ranah hukum privat, namun khusus dalam mata kuliah ini, materi yang disampaikan ialah

terbatas kepada aspek publik saja.Kuliah ini sangat bermanfaat di era globalisasi dewasa ini

di mana aktivitas ekonomi internasional yang dilakukan lembaga publik maupun privat

semakin meningkat, sehingga mahasiwa juga perlu mengetahui dan memahami materi HEI

khususnya aktivitas ekonomi internasional yang dilakukan oleh Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

HUKUM UDARA DAN RUANG ANGKASA

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM UDARA DAN RUANG ANGKASA

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH : HKI 4012

JUMLAH SKS : 2

PRASYARAT : HUKUM INTERNASIONAL

SEMESTER SAJIAN : 7

DESKRIPSI MATA KULIAH Merupakan mata kuliah hukum internasional di bidang hukum udara dan ruang angkasa yang

berisi dasar-dasar, prinsip-prinsip dan teori-teori hukum dalam hukum udara dan ruang

angkasa, serta tanggung jawab negara di wilayah udara dan ruang angkasa.

Page 99: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

99

HUKUM DIPLOMATIK DAN KONSULER

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM DIPLOMATIK & KONSULER

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH : HKI 4014

JUMLAH SKS : 2

PRASYARAT : HUKUM INTERNASIONAL

SEMESTER SAJIAN : 7

DESKRIPSI MATA KULIAH

Merupakan mata kuliah konsentrasi hukum internasional di bidang hubungan diplomatik dan

konsuler yang berisi dasar-dasar dan aspek-aspek hukum dalam hubungan diplomatik & dan

konsuler, serta teori-teori kekebalan diplomatik.

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HK. HUMANITER INTERNASIONAL

(HHI)

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH : HK14016

JUMLAH SKS : 2 SKS

PRASYARAT : -

DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Humaniter Internasional merupakan mata kuliah wajib konsentrasi yang

mendeskripsikan konsep-konsep, teori-teori dan segala peraturan mengenai Hukum

Humaniter Internasional.

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : PENYELESAIAN SENGKETA

INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : WAJIB

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2

PRASYARAT :

SEMESTER SAJIAN : SEMESTER 7

DESKRIPSI MATA KULIAH

Merupakan mata kuliah hukum internasional di bidang penyelesaian sengketa

internasional dengan materi sajian meliputi : pendahuluan, prinsip-prinsip

penyelesaian sengketa secara damai, penyelesaian sengketa internasional yang

bersifat nonlitigasi, penyelesaian sengketa internasional yang bersifat litigasi,

penyelesaian sengketa internasional berdasarkan Bab VII Piagam PBB,

Page 100: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

100

penyelesaian sengketa dengan menggunakan kekerasan, penyelesaian sengketa di

organisasi internasional.

KAPITA SELEKTA HUKUM INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH :KAPITA SELEKTA HUKUM

INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH : HKI4018

PRASYARAT :

JUMLAH SKS : 2 SKS

SEMESTER SAJIAN : SEMESTER 6 KE ATAS

DESKRIPSI MATA KULIAH Merupakan mata kuliah Hukum Internasional yang digunakan untuk memperdalam asas,

teori dan konsep-konsep dalam Hukum Internasional, serta mengasah ketrampilan

mahasiswa untuk mengaplikasikan hal tersebut untuk memecahkan kasus-kasus konkrit

yang telah/sedang terjadi dalam masyarakat internasional.

HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH : PILIHAN KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH :

PRASYARAT :

JUMLAH SKS : 2

DESKRIPSI MATA KULIAH

Merupakan mata kuliah konsentrasi hukum internasional di bidang hukum

organisasi internasional dengan materi sajian meliputi : pendahuluan, status

hukum organisasi internasional, keanggotaan organisasi internasional, landasan

hukum suatu organisasi internasional, ketentuan umum bagi organisasi

internasional,pengambilan keputusan dalam organisasi internasional, hubungan

eksternal organisasi internasional.

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDAGANGAN

INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 PRASYARAT :

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata Kuliah ini merupakan lanjutan dari beberapa Mata Kuliah dasar yaitu,

Page 101: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

101

Hukum Perdata, Hukum Dagang dengan Hukum Internasional, dimana akan

mempelajari hubungan perdagangan dibuat oleh para pihak yang berasal dari

yurisdiksi negara yang berlainan atau bersifat internasional. Materi yang akan

diajarkan merupakan berbagai materi dan ketentuan hukum yang berkaitan

dengan praktek perdagangan internasional

HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL

IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : Hukum Lingkungan Internasional

STATUS MATA KULIAH : Wajib konsentrasi

KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SKS PRASYARAT : Semua mata kuliah wajib

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mengkaji asas-asas dan norma-norma hukum lingkungan internasional, selanjutnya

melakukan simulasi cara pencegahan secara yuridis, dan penyelesaian sengketa hukum

lingkungan internasional

4. DESKRIPSI MATA KULIAH (BAGIAN HUKUM PIDANA)

1. NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA

STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH

Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah

konsentrasi hukum pidana yang mengkaji tentang berbagai permasalahan

aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam kehidupan

masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang –

undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan

perundang – undangan yang belum masuk ke dalam ranah mata kuliah –

mata kuliah lain.

2. NAMA MATA KULIAH : TINDAK PIDANA DALAM KUHP

STATUS MATA KULIAH : Wajib

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH Tindak PidanaBerdasar KUHP adalah mata kuliah yang mengajarkan tindak pidana yang

pengaturannya melandaskan diri pada KUHP. Tindak Pidana ini terbagi atas kelompok

tindak pidana mengenai tubuh, nyawa, kesusilaan, penghinaan,membuka

rahasia,kemerdekaan orang dan keamanan negara yang ada di dalam KUHP. Berikutnya

adalah tindak pidana pencurian, pemerasan/pengancaman, penggelapan, penadahan,

penipuan, pemalsuan dan pengrusakan barang.

3. NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA STATUS MATA KUALIAH : WAJIB NASIONAL

KODE MATA KULIAH : 10

Page 102: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

102

JUMLAH SKS : 4

DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Pidana merupakan mata kuliah yang memberikan uraian mengenai

pemahaman awal hukum pidana yang menguraikan

Pengertian,tujuan,fungsi, jenis-jenis dan kaitannya dengan bidang hukum

lain, sejarah dan hubungan antara KUHP dengan ketentuan luar KUHP

serta eksistensi Hukum pidana Adat,kemudian dilanjutkan dengan uraian

asas-asas,teori,dan konsep hokum pidana, uraian berikutnya adalah

mengenai dua hal pokok dalam hokum pidana yaitu perbuatan pidana dan

kesalahan dan dilanjutkan dengan pidana dan pemidanaan serta uraian

mengenai ketentuan umum dalam KUHP yang terkait dengan Percobaan

(poging),penyertaan (Deelneming), Gabungan (concursus),kambuhan

(Residive) kemudian diakhiri dengan selayang pandang pembaharuan hokum

pidana Indonesia.

4. NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PIDANA

STATUS MATA KULIAH : WAJIB NASIONAL

JUMLAH SKS : 4

SEMESTER SAJIAN : DIMULAI SEMESTER 3

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini mempelajari tentang tahapan-tahapan proses pemeriksaan dan

penyelesaian pemeriksaan perkara pidana.

5. NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS

STATUS MATA KULIAH : LOKAL WAJIB

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2

DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Pidana Khusus merupakan mata kuliah yang perlu memberikan

penjelasan mengenai tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian

uang. Mengingat korupsi dan pencucian uang merupakan tindak pidana

yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Pembahasan tindak pidana korupsimeliputi : Pengertian, Sejarah, dan

sumber-sumber Hukum Tindak Pidana Korupsi, Hukum Pidana Korupsi

materil, Hukum Pidana Korupsi Formil , Sistem Pembuktian dalam Tindak

Pidana Korupsi, dan Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Tindak

pidana Korupsi.

Pembahasan tindak pidana pencucian uang, meliputi : Urgensitas UU

Tindak Pidana Pencucian Uang dalam pemberantasan tindak pidana

korupsi, Pengertian, Sejarah dan Sumber Hukum Tindak Pidana pencucian

uang; Jenis-Jenis Tindak Pidana Pencucian Uang; Pihak Pelapor dalam

Tindak Pidana Pencucian Uang; Sistem Pembuktian dalam Tindak Pidana

Pencucian Uang; Hukum Acara Pidana Pencucian Uang.

6. NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA PERS

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2

Page 103: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

103

DESKRIPSI MATA KULIAH Hukum Pidana Pers merupakan mata kuliah yang perlu memberikan penjelasan

mengenai tindak pidana yang terkait dengan percetakan dan redaksional pers.

Pembahasan hukum pidana pers meliputi : Pengertian dan Sejarah Pers di

Indonesia, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik, Bentuk dan macam produk

Pers, Organisasi Perusahaan dan Redaksional Pers, Tindak Pidana Pers dalam

KUHP, TP Pers di Luar KUHP, Sistem Pertanggungjawaban Pidana dan

Penyelesaian sengketa Pers.

7. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : KRIMINOLOGI

KODE MATA KULIAH : HKD4005

SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH:

Kriminologi merupakan mata kuliah bagian dari ilmu pengetahuan hukum pidana

yang bersifat empiric yang mengkaji mengenai kejahatan yang secara faktual

terjadi dalam masyarakat dengan melihat pada kausa kejahatan, tipe dan

karakteristik kejahatan, upaya penanggulangan serta reaksi masyarakat terhadap

kejahatan yang terjadi.

8. NAMA MATA KULIAH : PENOLOGI

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan pidana

dan pemidanaan.pembahasannya difokuskan pada upaya-upaya pemecahan pada

pembinaan pelanggar hukum pada umumnya dan narapidana pada khususnya

yang dilihat dari pelaksanaan sistem kepenjaraan dan sistem pemasyarakatan.

9. Nama Mata Kuliah : SistemPeradilanPidana

Kode Mata Kuliah :

SKS : 2 (dua) Sks

DESKRIPSI MATA KULIAH :

Sistem peradilan pidana merujuk pada bekerjanya sistem penanggulangan

kejahatan sarana hukum pidana. Sebagai suatu sistem,bekerjanya peradilan pidana

melibatkan berbagai komponen (sub sistem) yang saling berinteraksi secara

efisien untuk mewujudkan penegakan hukum atas ketentuan hukum pidana

materiil dengan batas-batas kemampuan yang dimilikinya.

10. NAMA MATA KULIAH :HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

STATUS MATA KULIAH :PILIHAN KONSENTRASI

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS :2

DESKRIPSI MATA KULIAH

Merupakan mata kuliah yang mengkaji tentang Hukum Pidana Internasional

baik dari segi hukum materiil maupun hukum formil.

11. NAMA MATA KULIAH : KEJAHATAN LINTAS NEGARA

KODE MATA KULIAH :

JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH

Page 104: PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA ILMU

104

Mata kuliah kejahatan lintas negara merupakan mata kuliah yang mengkaji

tentang kejahatan lintas negara dari berbagai aspek secara komprehensif

dalam konteks perkembangan kejahatan di lingkup internasional.