43
&r\irNav Indonesia Perum LPPNPI KANTOIT PUSA'f: Geillurg 61 I Air Trlflic Serr,ices B,rrn dara Sock.rrno-l Ia ttil Teley.on: 021 - 5506192, 021-5506178 Fax: 031-5501 135, tl21-5506178 iv lu r.v ..t ir n.rv:i trtl on esi it .c o. itl PERATURAN DIREKSI PERUM LEMBAGA PEI\IYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA NOMOR : PER. 06. olloo/LPPNPI lxfil2Dl3 { D ru TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DAN ASET TETAP DI LINGKUNGAN PERUM LEMBAGA PEI\TYELENGGARA PELAYANAN NAWGASI PENERBANGAN INDONESIA DIREKSI PERUM LEMBAGA PEI\IYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONBSIA, Menimbang bahwa sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, Perum LPPNPI dituntut untuk melaksanakan pengelolaan barang persediaan dan aset tetap yang efektif, efisien, teratur dan tertib; bahwa untuk menciptakan ketertiban, keseragaman, kelancaran. dan keakuratan dalam mengetahui jumlah dan nilai barang-barang kekayaan milik Perum LPPNPI serta mempermudah kegiatan pengawasan diperlukan Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap Perusahaan; bahwa sehubungan dengan huruf a dan huruf b di atas, dipandang perlu utuk menetapkan Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap di lingkungan Perum LPPNPI; Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a297); Peraturan Pemerintah Nomor 4l Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM), Perusahaan Jawatan (PER.IAN) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4305); Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Mengingat : 1. b. 2. a

pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

&r\irNav Indonesia

Perum LPPNPIKANTOIT PUSA'f:Geillurg 61 I Air Trlflic Serr,ices

B,rrn dara Sock.rrno-l Ia ttilTeley.on: 021 - 5506192, 021-5506178

Fax: 031-5501 135, tl21-5506178

iv lu r.v ..t ir n.rv:i trtl on esi it .c o. itl

PERATURAN DIREKSI PERUM LEMBAGA PEI\IYELENGGARAPELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA

NOMOR : PER. 06. olloo/LPPNPI lxfil2Dl3 { D ru

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DAN ASET TETAPDI LINGKUNGAN PERUM LEMBAGA PEI\TYELENGGARA PELAYANAN

NAWGASI PENERBANGAN INDONESIA

DIREKSI PERUM LEMBAGA PEI\IYELENGGARA PELAYANANNAVIGASI PENERBANGAN INDONBSIA,

Menimbang bahwa sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara,

Perum LPPNPI dituntut untuk melaksanakan pengelolaan

barang persediaan dan aset tetap yang efektif, efisien,

teratur dan tertib;

bahwa untuk menciptakan ketertiban, keseragaman,

kelancaran. dan keakuratan dalam mengetahui jumlah dan

nilai barang-barang kekayaan milik Perum LPPNPI serta

mempermudah kegiatan pengawasan diperlukan Pedoman

Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap

Perusahaan;

bahwa sehubungan dengan huruf a dan huruf b di atas,

dipandang perlu utuk menetapkan Pedoman Pengelolaan

Barang Persediaan dan Aset Tetap di lingkungan Perum

LPPNPI;

Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan

Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 70; Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor a297);

Peraturan Pemerintah Nomor 4l Tahun 2003 tentang

Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri

Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO),

Perusahaan Umum (PERUM), Perusahaan Jawatan

(PER.IAN) kepada Menteri Negara Badan Usaha MilikNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

lndonesia Nomor 4305);

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 Tentang

Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran

Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik

Mengingat : 1.

b.

2.

a

Page 2: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Indonesia Tahun 2005 Nomor 1 l7 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor a556);

4. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 77

Tahun 2012 tentang Perum Lembaga Penyelenggara

Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomot 176);

5. Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-15/MBU/2013

tanggal 16 Januari 2013 tentang pengangkatan Anggota-

anggota Direksi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan

Navigasi Penerbangan Indonesia;

6. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PE'R-02/MBL/2010

tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan

Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik

Negara;

7. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-06iMBUl20l0

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN

Nomor: PER-02/MBU120|0 tentang Tata cara

Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan aktiva tetap

Badan Usaha Milik Negara;

8. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.001/LPPNPI/X/2013 tanggal 3 Oktober 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Pusat;g. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.002/LPPNPVX/2013 tanggal 3 Oktober 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas

Penyelen ggara Pe layanan Navi gasi Penerban gan Indonesia

Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Services Centre

(JATSC);

10. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.003/LPPNPI/)U2013 tanggal 3 Oktober 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang Makasar Air Traffic Services Centre

(MArsc);11. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.004/LPPNPID(2013 tanggal 3 Oktober 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang Medan, Palembang, Surabaya, Denpasar

dan Balikpapan;

12. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.005/LPPNPI/X/2013 tanggal 3 Oktober 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas

Page 3: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan lndonesia

Kantor Distrik Ambon, Banda Aceh' Bandung'

Banjarmasin. Biak, Halim. ''lambi, Kupang' Lombok'

Manado, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianak'

Semarang" Solo, Tanjung Pinang dan Yogyakarta;

I 3. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.01 1/LPI,NPI/xl2afi tentang Peruba}ran Peraturan

Direksi rentang Nomor PER.002/ LPPNPIIX/2O13 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum L'embaga Pengawas

Penyelenggara Pelayanan l"lavigasi Penerbangan Indonesia

Kantor cabang Jakafia Air Traffic services centre

(JAl SC),

14. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

pER.012/LPPNPI/XIZOL3 tentang Perubahan Peraturan

Direksi tentang l{omor PER.003/ LPP}{Pl/)#2013 tentang

organisasi clan Tata Kerla Perum Lernbaga Pengawas

Penyelenggara Pelayanan Navigasi PenerLranga0 Indonesia

Kantor cabang Makasar Air Tra{ilc services centre

(MATSC);15. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.013/LPPI{PI/XJ2013 terltang Perubahan Peraturan

Direksi tenrang Nomor PER.004/ LPPNPID#2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas

Irenyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang N{edan. Palembang, Surabaya, Denpasar

dan BalikpaPan;

16. Peraturan Direksi Perum LPPI{PI Nomor

PER.Ol4/LPPNPIlKl20l3 tentang Perubahan Peraturan

Direksi tenrang l{omor PER.005/ LPPNPI/Xl20l3 tentang

Organisasi dan Tata l(erja Perum Lembaga Pengawas

Penyelenggara Pelayanan }iavigasi Penerbangan Indonesia

l(antor Distrik Arntron, Banda Aceh, Bandung,

Baniarmasin. Biak, Halim, Jambi, Kupang, Lombok,

Manaclo, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianak,

Semarang, Solo, 'fanjung Pinang dan Yogyakarla;

IVIENIUTUSKAN :

PERATT]RAIII DIREKSI PERT]M PENYELENGGARAPELAYANAN II{,{VIGAST PENERBANGAN INDONESIATENTAI{C PEDOMAI{ PEI{GELOLAAI\ BARANG

PERSEDIAAI\ DAN ASET TETAP DI LINGKLIhIGANPERIIM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANANI{AVIGASI PENERBANGAN IN DONESLA.

Ntlenetapkan

Page 4: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Pasal 1

pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap sebagaimana dalam

lampiran keputusan ini adalah- acuan bagi pejabat/pelaksana di lingkungan Perum

t-ppNpt dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan barang persediaan dan aset tetap

sesuai dengan kegiatan usaha perutuh*n agar dapat tercapai pengelolaan yang

efektil efisien, teratur dan tertib.

Pasal2

(l) Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap sebagaimana terdapat

dalam lampiran Peraturan ini.(2) Lampiran peraturan sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 3

Peraturan ini mutai berlaku sejak tanggal ditetapkan'

Ditetapkan di : Tangerangpada tanggat : 1] Dtigrntogr loll

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth':l. Ketua Dewan Pengawas;

2. Direksi;3. SekretarisPerusahaan;4. Kepala Satuan Pengawasan Internal;

5. Kepala Biro Pengadaan;6. Para Senior Manager;7. Para General Manager; dan

8. Para Distrik Manager.

Page 5: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

B.

LAMPIRAN PERATURAN DIREKSI PERUM LPPNPI

NOMOR : PERt%.c,i 1,"--/LPPNPyXII 12013 I C 1 t

1

TANGGAL : 11 DESEMBER 2OI3

PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN & ASET TETAP

DI LINGKTINGAN PERUM LPPNPI

BAB IPENDAHULUAN

Umum

1. Perum LPPNPI yang untuk selanjutnya dalam Keputusan ini disebut

Perusahaan merupakan salah satu Badan usaha Milik Negara (BUMN) yang

menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia.

2. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, Perum LPPNPI dituntut untuk

melaksanakan pengelolaan barang persediaan dan aset tetap yang efektit

efisien, teratur dan tertib.

3. Untuk dapat menjalankan pengelolaan barang persediaan dan aset tetap

tersebut diperlukan Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap.

4. Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap merupakan bagian

dari sistem informasi keuangan, sehingga tidak dapat dipisahkan dari sistem

informasi manaiemen lain yang ada di Perum LPPNPI.

Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pejabat/pelaksana di lingkungan

Perum LPPNPI dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan barang persediaan

dan aset tetap sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan sehingga diharapkan

dapat menyajikan informasi secara tepat waktu, akurat dan informatif.

2. Tujuan

Tujuan pedoman ini adalah untuk menciptakan ketertiban, keseragaman,

kelancaran, dan keakuratan dalam mengetahuijumlah dan nilai barang-barang

kekayaan milik Perum LPPNPI serta mempermudah kegiatan pengawasan.

Page 6: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

C. Sistematika

Sistematika penyusunan Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap

di Lingkungan Perum LPPNPI ini disusun sebagai berikut:

1. Pendahuluan yang meliputi Penjelasan Umum, Maksud dan Tujuan,

Sistematika serta Pengertian dan Istilah yang digunakan dalam pedoman

pengelolaan ini.

2. Pengelolaan Barang Persediaan, terdiri dari :

a. Administrasi Barang Persediaan

b. Prosedur Pengelolaan Barang Persediaan

c. Pelaporan Barang Persediaan

d. Kartu Catatan Lain

Pengelolaan Aset Tetap, terdiri dari :

a. Tata CaraPencatatan Administrasi Aset Tetap

b. Tata CaraPengelompokan Aset Tetap

c. Inventarisasi Aset TetaP

d. Pelaporan Aset TetaP

penghapusan Barang Persediaan Tidak Produktif, terdiri dari :

a. Penghapusan dan Pemusnahan Barang Persediaan Tidak Produktif

b. T ata caraPenghapusan Barang Persediaan Tidak Produktif

c. Tata CaruPenyerahan dan Penghapusan Barang Persediaan Bekas Pakai

d. Tata Cara Perhitungan Taksiran Harga Jual Barang Persediaan Tidak

Produktife. Kewenangan Penghapusan Barang Persediaan Tidak Produktif

f. Pelaksanaan Tindak Lanjut Penghapusan Barang Persediaan Tidak

Produktif

Penghapusan Aset Tetap, terdiri dari :

a. Penghapusan Aset TetaP

b. Kewenangan Persetujuan Penghapusan Aset Tetap

c. Tata Cara Penghapusan Aset Tetap

d. Tata Cara Penghapusan Aset Tetap Tidak Produktif

e. Tata Cara Pemindahtanganan Rumah Dinas

f. Pelaksanaan Penghapusan Aset Tetap

g. Pelaksanaan Pemindahtanganan Aset Tetap

h. Penaksiran Harga Minimumi. Tata Cara Perhitungan Taksiran Harga Jual Aset Tetap Tidak Produktif

j. Teknis Pelaksanaan Pemindahtanganan Aset Tetap

k. Teknis Pelaksanaan Penghapusan Aset Tetap Karena Kondisi Tertentu

l. Tim PenghaPusan Aset TetaP

3.

4.

5.

Page 7: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

6. Pencatatan Aset Tetap Dengan Status Bantuan Pemerintah Yang Belum

Ditentukan Statusnya (BPYBDS), terdiri dari :

a. lnventarisasi Fisik

b. Berita Acara Hasil Inventarisasi

Berita Acara Serah Terima Operasional

Review oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Usulan Penyertaan Modal Negara (PIvIN)

c.

d.

e.

7. Pengurangan Modal Terhadap Aset Tetap, terdiri dari :

a. lnventarisasi Fisik

b. Berita Acara Hasil Inventarisasi

c. Berita Acata Serah Terima Sementara

d. Usulan Pengurangan Modal

8. Penutup

D. Pengertian dan Istilah

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

l. Pengelolaan Persediaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi, penerimaan,

pencatatan/administrasi, pengelompokan, penyimpanan' pengeluaran'

penghapusan dan PelaPoran.

2. Pengelolaan Aset Tetap adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penerimaan,

p encatatan/ adm in i stras i, pen ge lompokan, penghapusan dan pe I aporan.

3. Stock opname adalah kegiatan penghitungan fisik barang persediaan

dibandingkan dengan pencatatan di gudang milik Perum LPPNPI pada waktu

tertentu.

4. Barang Persediaan adalah batanglsupplies yang digunakan untuk menunjang

proses produksi dalam pemberian jasa dan mempunyai masa manfaat sampai

dengan 1 (satu) tahun (habis pakai), tidak dimaksudkan untuk dijual dalam

rangka kegiatan normal Perum LPPNPI yang tersedia di gudang dan

perolehannya melalui anggaran eksploitasi.

5. Barang persediaan Tidak Produktif adalah barang persediaan/supplies yang

tidak dapat dimanfaatkan lagi karena alasan teknis dan ekonomis tidak dapat

digunakan lagi atau komponen induknya sudah tidak ada'

6. Barang Rusak adalah barang persediaan yang secara teknis tidak dapat

dipergunakan lagi.

Page 8: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

7. Barang Bekas Pakai adalah barang persediaan yang pernah digunakan dan

tidakdapatdimanfaatkanlagidalamoperasionalperusahaan.

8. Aset Tetap adalahaset berwujud yang digunakan dalam proses produksi untuk

penyediaan barang dan ataujasa yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1

(satu) tahun dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan

normal Perum LPPNPI dan atau yang perolehannya melalui pengadaan

sendiri, tukar menukar, hibah, kompensasi, Penyertaan Modal Negara, sewa

pembiayaan dan kerjasama usaha'

g. Aset Tetap Bergerak adalah aset yang merupakan bagian dari milik/kekayaan

PerumLPPNPIya}gmenurutsifatdanpenggunaa[nyadapatdipindah-Pindahkan.

10. Aset Tetap Tidak Bergerak adalah aset yang merupakan bagian dari

miliklkekayaan Perum LPPNPI yang menurut sifat dan penggunaannya tidak

dap at dipindah-Pindahkan.

11. Aset Tetap Tidak Produktif adalah aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan

untuk keperluan operasional PeTm LPPNPI yang diidentifikasi melalui

inventarisasi yang dilakukan setiap akhir tahun atau akibat kejadian luar biasa

dalam tahun berjalan.

12. Nilai Perolehan Aset Tetap adalahjumlah kas atau selara kas yang dtbayarkan

atau nllai waiar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh aset

tetap rdan biaya-biay alainyang berkaitan, agar siap digunakan ata]t nilai lain

yang diperoleh berdas atkanketentuan yang berlaku'

13. Inventarisasi adalah kegiatan identifikasi secara fisik aset tetap milik

Perum LPPNPI pada waktu tertentu yang dituangkan dalam laporan

inventarisasi.

14. Kartu Inventaris Ruangan (KR) adalah daftar yang memuat catatan tentang

inventaris yangbxada dalamsetiap tuangafi kerja, ruang tamu, ruang aula dan

lain sebagainya.

15. Kartu Catatan Lainnya (KCL) adalah kartu yang digunakan untuk mencatat

barang-barang inventaris yang perolehan afiggataflfiya ttdak bersumber dari

investasi.

16. Laporan Mutasi Aset Triwulan (LMAT) adalah laporan yang berisi mutasi

(penambahao atau pengurangan) aset tetap yangdibuat setiap 3 (tiga) bulan'

Page 9: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

IT.Laparan Tahunan Aset Tetap (LTAT) adalah laporan yang memuat daftat

seluruh aset tetap, satuan, umur ekonomis, tahun perclehan, niLai petolehan,

akumulasi penyusutan, nilai buku, volume, lokasi dan status/kondisi yaog

menunjukan posisi setiap akhir tahun buku'

18. Penghapusbukuan adalah kegiatat mengeluarkan aset tetap baik nilai maupun

fisik dari pembukuan/fieraaa Perum LPPNPI sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

lg.Pemindahtanganan adalah setiap tindakan mengalihkan aset tetap Perum

LPPNPI yang mengakibatkan beralihnya hak kepemilikan atas aset tetap

dimaksud kePada Pihak lain.

20. Taksiran Harga Jual adalah perhitungan hatgajual yang digonakan sebagai

hargaminimum barang yang akan dijual atau dipertukarkan'

2l.perusahaan adalah Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara

Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia'

22 l{anlar Pusat adalah Kantor Pusat Perusahaan'

23. Kantor Cabang adalah Kantor Cabang Perusahaan'

24. Kantor Distrik adalahKantor Distrik Perusahaan'

25. Direksi adalah organ Perum yang bertanggung jawab atas Pengurusan Perum

untuk kepentingan dan tujuan Ferum serta mewakili Perurn baik di dalam

maupun di luar Pengadilan.

26. GeneralManager adalah General Manager Perusahaan'

27. Distrik Manager adalah Distrik Manager Perusahaan'

28. Unlt Pemakai (User) adalah unit kerja yang berlanggungjawab terhadap

penggunaan dan pemanfaatan trarang yang telahlakan dimiliki guna

menufljang alttivitas unit kerja yang bersangklrtan'

?9. tJnrt Spesifikasi Teknis (ST) adalah Unit l{erja di iingkungan Perum I-PPNPI

yang mempunyai wewenang dan tanggung jaw'ab menentukan spesifikasi

teknis barang dan atau jasa yang diperlukan Perusahaan dan data lain yang

dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan unit pemakai {user) yang

bersangkutan sefia memeriksa dan menguji kualitas (quali4; contraller) hasrl

pelaksanaan pekerjaarr sebagaimana yang terdapat pada Prosedur Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan atau Jasa yang berlakr-r di Lingkungan Perunt LPPNPI'

Page 10: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

30. Tim Penaksir Harga adalah tim yang dibentuk oleh Direksi atau pejabat yang

diberi kewenangan oleh Direksi, untuk menetapkan taksiran harga minimum

aset tetap yang akan dijadikan dasar penetapanharga iual, nllai tukar dan nilai

ganti rugi aset tetaP,

31. Tim Penjualan adalah tim yang dibentuk oleh Direksi untuk raelakukan

penjualan.

Page 11: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

BAB IIPENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN

A. Administrasi Barang Pcrsediaan

Dalam kegiatan administrasi barang persediaan, dilakukan pengelompokan

barang persediaan guna mempermudah identifikasi barung persediaan dengan

cara melakukan penggolongan kode akun dan pemberian nomor kode barang

persediaen sebagai berikut:

t. Penggolongan berdas arkaflkode ak"rn barang persediaan :

a. 1.1.5.1.0.001 Persediaan Spare Part Listrik;

b. 1.1.5. 1.0.002 Persediaan Spare PartPetalatw;

c.1'1.5.1.0'003PersediaansparePartBahanBangunan;d. 1.1.5.1.0.004 PersediaanBBM;

e. i.1.5.1.0.005 Persediaan Keperluan ATK dan cetakan umum;

f. 1.1.5. 1.0.006 Persediaan Kantor;

g. 1.1.5.1.0.007 PersediaanTelekomunikasi;

h. 1. L5.1.0.008 Persediaan Keperluan lain - lain'

2. Pemberian nomor kode barang persediaan untuk gadang

a. pemberian nomor kode barang persediaan untuk gudangdilakukan

dengan cara sebagai berikut :

contoh:

Barang persediaan keperluan ATK dan cetakan umum(Amplop Logo)

I1s1.0.005 AMLO.0l------.-------.1-___Itltra

I I --- --j---------> Chart of Account (Persediaan

Keperluan ATK dan Cetakan

Umum)L------] ----r' NamaBarang (AmplopLogo)

3 . P encatatanPenerimaa n Baratg Persediaan

Tata cara pencatatat penerimaan barang persediaan mengikuti prosedur

Penerimaan B arang Persediaan.

4. Pencatatan PengeluaratBatangPersediaan

Tata cara pencatatan pengeluaran barang persediaan mengikuti Prosedur

Pengeluaran Barang Persediaan.

Page 12: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

B. Prosedur Pengelolaan Barang Persediaan

unit pemakai (user ) sebagai pengguna barang harus membuat fencana

kebutuhan barang unit yang selanjutnya dituangkan keclatram Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA).

1. Proseclur Permintaatr Barang Persediaan

a. unit pemakai (user) menYampaikan permintaan barang dengan mengisi

nota permintaan barangyang ditandatangani oleh Manager unit pemakai

(user)paclakantr:rpusatlkattorcai:alrgatauJunjorManagerunitpemakai(user)padaDistrik,ditujukankepadaUnityangmembidangifungsi Pengelolaan Aset (dapat dilihat di conloh lormulir 1) ;

b. dalam hal unit pemakai (user) adalah ulit yang memb'idangi fungsi

Pengelolaan Aset, rnaka lbrmulir permintaan barang diisi dan ditanda

tangani ttleh petugas yang ditunjuk dan diketahui oleh pimpinan unit;

c. apabila barang yang diminta tersedia, maka penyerahan barang kepada

unit pemakai (user) dilakukan dengan cara mengikuti Prosedur

Pengeluaran Barang Persediaan;

d. apabrla barang yang diminta tidak tersedia, ntaka Manager unit yang

mernbidangi fun-esi Perrgelolaan Aset menyampaikan Nota Dinas kepada

Unit ST terkait dengan tidak tersedianya barang yang diminta oleh unit

pemakai (user) untuk proses pengadaan,

e. atas Nota Dinas sebagaimala yang dimaksud pada poin d di atas, unit ST

menyiapkan Surat Permitrtaan Pengadaan Barang Eksploitasi (SPPBE)

dan disanipaikan 1<epacla Unit yang melnbidangi fungsi Anggaran untuk

dilakukan kontrol anggaran, dan seterusnya mengikuti prosedur

pengadaan dalam Ketentuan Pela.ksanaan Pengadaan Barang dan atau

Jasa yang berlaku di Lingkungan Perum LPPNPI;

f. dalam hal unit ST adalah unit yang membidangi fungsi Pengelolaan

Aset, maka clapat langsung menyiapkan Surat Pertnintaan Pengadaan

Barang Eksploitasi (SPPBE) untuk selaniutnya diproses mengikuti

prosedur pengadaan dalam Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan Barang

danatauJasayangBerlakudiLingkungatlPerumLPPNPI,g setelah proses pengadaan dilaksanakan, barang diserah terimakan

kepada unit vang melnbiclalgi fungsi Pengelolaan Aset dengatr cara

rnengikuti Prosedur Penerimaan Barang Persediaan.

h. seianjutnya barang diserahkan oleh petugas pengeloia barang

persediaan kepada unit pemakai (user) sesuai permintaan, dengan cara

mengikuti Proseclur Pengeluaran Barang Persediaan'

Prosedur Penerimaan Barang Persediaan:

a. Penerimaan barang persediaan dilaksanakan dan dicatat oleh petugas

p engelol a b ar ang persecl iaan dengan kelengkapan s ebagai berikut.

I ) Surat Perjanjian Jual Beli (dapat dilihat di contoh formulir 1II) "

2) Surat Perintah Kerja (tlapat dilihat di contoh formulir I$ ,

2.

Page 13: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

3) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dengan dilampiri Lampiran

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pengadaan Barang dan atau

Iasayang ditandatangani oleh Penyedia barang dan ataujasa, Senior

Manager unit sT/ General ManagerlDistrik Manager, Pejabat unit

yang memb idangi fungsi Pengelolaan Aset (dapat dilihat di contoh

formulir V).a) Berita -Lcara serah Terima Pekerjaan Pengadaan Barang dan atau

Jasa untuk Kantor Pusat dibuat tangkap 5 (lima) dan

didistribusikan kePada :

(1) Lembaran I : Penyediabarang danatauiasa;

(2) Lembaranll : SPI;

(3) Lembaran III : SM Unit ST;

(4) Lembaran IV : Manager Unit Akuntansi Keuangan;

(5}LembaranV:ManagerUnityangmembidangifungsiPengelolaan Aset.

b) Berita Acara Serah Terima Pekeriaan Pengadaan Batang dan

atau Jasa untuk Kantor cabang dibuat ratgkap 3 (tiga) dan

didistribusikan kePada.

(1) Lembaran I : Penyediabarangdanataujasa;

{2) Lembaranll : Unit Akuntansi dan Keuangan;

(3) Lembaran III : Unit ST.

4) Memo Penerimaan yang dibuat oleh petugas pengelola barang

persecliaan" sebagai dasar pencatatan penerirnaan barang persediaan

(mutasi tambah), yang selanjutnya didistribusikan kepada Unit yang

membidangi fungsi Akuntansi dan l.Jnit yang membidangi fungsi

Pengelolaan Aset (dapat dilihat di contoh formulir Vi)'

b. Pemeriksaan Barang Persediaan

i ) setiap barang persediaan yang diterima harus diperiksa oleh unit ST

bersama-sama clengan Unit yang membidangi fungsiPengelolaan

Aset;

2) Barang diterima oleh petggas pengeiola barang persediaan setelah

dinyatakan baik dan lengkap sesuai clengan ketentuan, yang tertuang

dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dilampiri dengan Berita

Acara Serah Terima Pekerjaan Pengadaan Barang dan atau Jasa.

3. Prosedur Pengeluaran Barang Persediaan

pengeluaran barang persediaan dari Gudang dilaksanakan dan dicatat oleh

petugas pengelola barang persediaan dengan kelengkapan sebagai berikut:

a. Bon Pengeluaran Rarang (RPB) dibuat oleh petugas pengeloia barang

persediaan dan ditandatangani oleh (dapat dilihat di contoh formulir

vil):1) Penerima Barang;

Page 14: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

4.

2) Senior Manager Unit ST.

3) Manager tJnit yang membidangi fungsiPengelolaan Aset Kantor

Pusatl Kantcsr cabangatau Junior Manager unit yang membidangi

fungsi Pengelolaan Aset tingkat Distrik sebagai konlrol pembukuan'

b. Memo Pengeluaran dibuat oleh petugas pengelola barang persediaan

sebagai dasar pencatatan pengeluaran barang persediaan (mutasi kurang),

dan selanjutnya didistribusikan kepada Llnit yang membidangi fLrngsi

Akuntansi dan Unit yang membidangi fungsi Pengelolaan Aset (dapat

dilihat di contoh formulir VIII) .

Tata Cara Pengiriman Barang

a. Pengiriman barang dilaksanakan atas dasar permintaan Llnit ST dan atas

persetujuan Senior Managerunit yang membidangi fungsi Pengelolaan

Aset Kantor Fusat/ Fejabat Unit .vang membidangi fungsi Fengelolaan

Aset di Kanlor CabatglDistrik.

b. Pengeiuaran barang untuk dikirim dari l(antor Pusat ke Kantor Cabang

atau Distrik atau sebaliknya, atau dari Kantor Cabang ke Distrik atau

sehaliknira. atau antaf Kantor cabangl l)istrik, selain Bon Pengeluaran

Barang (BPB) petugas pengelola baralig persediaan wajib membuat

Bukti Permintaan, Pengiriman dan Peuerimaan (BP3) (dapat dilihat di

contoh fcrrmulir 1X)

c. Bukti Permintaan Pengiriman dan Penerimaan (BP3) dibuat rangkap 4

(empat) sebagai berikut :

f ) Untuk Gudang Pengirim .

a) diketahui dan ditandatangani oleh Senior Manager Unit yang

membidangi tungsi Pengeiolaan Aset Kantor Pusati General

lVlanager/ Distrik Manager;

b) dikirim, dikontrol pembukuan dan ditandatangant olehManager

Llnit yang membidangi fungsi Aset Kantor Pusat/ Pejabat Unit

yang membidangi fungsi Pengeiolaan Aset Kantor cabang/

Distrik.c) dilaksanakan dan ditandatangani oleh Petugas Pengirim dengan

mencantumkan nama dan jabatan.

2) Untuk Gudang Peneritna :

a) diterima dan ditandatangani oleh petugas penerima dengan

mencantumkan nama, jabatan dan tanggal.

b) diketahui dan ditandatangani oleh Senior Manager Unit yang

membidangi fungsi Pengetrolaan Aset Kantor Pusat/ Generai

Manager/ Distrik N4anager;

c) didistribusikan kepada Manager LTnit yang membidangi fungsi

Pengelolaan Aset Kantor Pusatl Pejabat unit yang membidangi

fungsi Pengelol aan Aset Kantor C ab angl Di stri k"

Page 15: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

5 Pertanggungi awaban P enggunaan B arang Persediaan

a SJfrup}.ngambilanfi*urgPersediaan yang digunakan untuk peralatan

penunjang operasional sesuai dalam daftar kekuatan alat-alat produksi,

dipertanggungjawabkan dengan membuat Berita Lcara Pemasangan

(BAP) dan penyerahan barang bekas paka\ (dapat dilihat di contoh

formulir X).

b. Berita Acara Pemasangan (BAP) disiapkan dan ditandatangani oleh

Teknisi/ Petugas Pemasangan, diketahui dan ditandatanani oleh Unit

Pemakai (user), Manager unit spesifikasi Teknis(sT), Manager Unit

yang membidangi fungsi Pengelolaan Aset;

c. Berita Acara Pemasangan (BAP) dibuat dalarn 3 (tiga) rangkap dan

distribusikan kePada:

1) Manager TJnh yang membidangi fungsi Pengelolaan Aset untuk

Kantor Pusatl Kantor Cabang atau Junior Manager;

2) Unit Pemakai (User);

3) Manager Unit ST.

Administrasi pencatatan mutasi penerimaan dan pengeluaran batang

persediaan ke dalam Kartu Barang Persediaan wajib diselenggarakan oleh

unit pengelola barang persediaan (dapat dilihat di contoh formulir XI).

7 . Laporanbulanan Barang Persediaan

a. Laporan Barang Persediaan dibuat setiap bulan oleh Unit yang

membidangi fungsi Pengelolaan Aset Kantor Pusat/ cabangl Distrik

untuk disarnpaikan kepada Senior Manager IJnk yatry membidangi

fungsi Aset dan Senior Manager Unit yang membidangi fungsi

Aku ntan si Kantor Pu sat sel amb at -l a nb atny a tanggal 5 bul an b erikutny a.

b. Laporan bulanan Biararlg Persediaan Kantor Pusat ditandatangani oleh

Manager Unit yang mernbidangi fungsi Pengelolaan Aset Kantor Pusat,

Kantor Cabang ditandatangani oleh Manager Unit yang membidangi

fungsi Aset Kantor Cabangdan diketahui oleh General Managet, Distrik

ditandatangani oleh Junior Manager Unit yang rnembidangi fungsi

Pengelolaan Aset Distrik dan diketahui oleh Distrik Manager.

8. Rekonsiliasi Nilai BarangPersediaan

Rekonsiliasi nilai Barang Persediaan dilakukan setiap bulan oleh Unit

yang membidangi fungsi Pengelolaan Aset dengan unit yang

membidangi fungsi Akuntansi untuk mendapatkan informasi yang alctxat

terhadap nilai B ar ang P ers edi aan.

Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada poin 1 (satu) di atas, dibuatkan

rekapitulasi hasil rekonsiliasi yang drlandatwgani oleh kedua belah

pihak (dapat dilihat di contoh formulir XII)'

6

a.

b

Page 16: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

9. Stock Opname

a. Pelaksanaan Stock OPname

1) Untgk mengetahui kebenaran fisik, jurniah serta besarnya nilai

Barang Persediaan setiap tahun harus dilakukan stock opttame

Barang Persediaan.

2) Pelaksanaan Stock Opname tersebut diiakukan oleh tim yaflg

dibentuk berdasarkan surat Keputusan Direksi dengan setrior

ManagerUnityangmembidangifungsiPengelolaanAsetKantorPusat sebagai penanggungjawab untuk Kantor Pusat, surat

Keputusan General Manager dengan Manager Unit yang

membidangi fungsi Pengeiolaan Aset Kantor cabang sebagai

penanggungjawabuntukKantorCabangdarrSuratKeputusanDistrikN4anager dengan Juniar Manager Lhit yang membiclangi firngsi

Pengelolaan Aset Distrik sebagai penanggungjawab untuk Distrik'

b. Hasil Stock OPname

Hasil Stock Opname dituangkan ke dalamberita acara yang

ditandatangani clleh semua anggota Tim Stock Opname Barang

Persediaan (dapat dlllhat di contoh lbrmulir Xllf),1) Apabila dari hasil stock opname terdapat Barang Rusak; maka

elibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh Ltnit ST dan Unit

yang membidangi fungsi Pengeloiaan Aset, yang selanjutnya

diusulkan untuk PenghaPusannY a'

2) Apabila clari hasil Stoek Opname terdapat barang yang hilang, maka

akan dibuat belita acara kehilangan dan diproses sesuai dengan

ketentuanyangberlakuuntukdiusulkanpenghapusannya.

3) Hasil Stock opname dipergunakan sebagai dasar penyusunan

laporan nilai Barang Persediaan tahunan yang menggambarkan saldo

awal mutasi dan saldo akhir nilai persediaan'

Laporan Hasil Stock OPname

a. Laporan hasil Stock Opname pacla Kantor Pusat disarnpaikan oleh Senior

Manager unit yang membidangi fungsi Aset kepada Direktur Keuangan

dengan tembusan Kepala Satuan Pengawasan Intern'

b. Laporan hasil Stock Opname pada Kantor Cabang disampaikan oleh

General Manager kepada Direktur Keuangandengan tembusan Senior

Manager Lrnit yang mernbidangi fungsi Pengelolaan Aset Kantor Pusat

dan I(epala Satuan Pengar'l'asan Intern.

c. Pada Distrik disampaikan oleh Distrik Manager kepadaDirektur

Keuangan dengan tembusan Senior Manager Linit Pengelolaan Aset

Kantor Pusat dan Kepala Satuan Pengawasau lntem'

t0

Page 17: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

C. Pelaporan Barang Persediaan

1. Laporun - laporan kegiatan yang harus dlbuat oleh unit yang membidangi

fungsi Aset terkait dengan pengelolaan barang persediaan adalah sebagai

berilnrt:a. Laporan bulanan nilai Barang Persediaan yang memuat nllai saldo awal'

nilai penerimaan, nilai pengeluaran dan nilai saldo akhir setiap kegtatan

bulanan;

b.LaporanpelaksanaanStockopnameBarangPersediaan.

2. Laporan - laporan tersebut disampaikan Kepada Direktur Keuangan oleh

Senior Manager IJ nit y ang membidangi fu ngsi Pengelolaan Aset untukKantor

Pusat, General Mtarlager untuk Kantor Cabang, dan Distrik Manager untuk

Distrik. Untuk Kantor Cabang dan Distrik, disampaikan tembusan kepada

Kepala SPI dan senior Manager IJnh yang membidangi fungsiPengelolaan

Aset Kantor Pusat.

Kartu Catatan Lain (KCL)

Kartu Catatanlain (KCL) merupakan kartu yang berisikan catatanatas aset yang

memenuhi h,riteria Kebijakan Akuntansi untuk dibiayakan langsung dan di6,atat

secara extra comptable, dengan perlakuan sebagai berikut (dapat dilihat di contoh

formulir )flV):1. penghapusaflnya dilakukan sampai barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan

lagi,hrlang atau rusak;

2. penanggung iawab adalah unit pemakaibatang(user),

3. laparundibuat secarabetkala.

4. sebagai pengendali an dan untuk mengetahui kebenaran penempatan lokasi/

nlangafl, dapat dilakukan dengan menggunakan media Kartu Inventaris

Ruangan (KR)

D.

Page 18: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

A.

BAB IIIPEr]{G}IAPUSA|{BARANGPERSEDI,AANTIDAKPR0DIIKTIF

Penghapusan dan Pemusnahan Barnng Persediaan Tidak Produktif

l. T'ujuan penghapusan Barang Persediaan Tidak Produktif adalah untuk

mengeluarkan nilai Barang Fersediaan Tidak Produktif dari daftar nilai

Barang Persediaan, yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. rusak dan tidak clapat dipergunakan lagi;

b. secara teknis tidak dapat digunakan la-ei akibat ketinggalan teknologi;

c. peralatan induk sr-rdah tidak ada lagi/tidak bermanfaat lagi;

d. melampar-ri batas waktu penggunaannyalkadaluwarsa;

e. mengalami perubahan dalam spesifikasi seperti terkikislaus;

f. hilang akibat kesalahanlkelaiaian, alasan tidak terduga \litrce ntcgeure),

g hal - hai lain sesuai dengan ketentuar/peraturan yang berlaku.

2. Penghapusan Barang Persediaan Tidak Produktif dan Barang Bekas Pakai

dilakukan dengan cara.

a. dijual sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. dimusnahkan apabila tidak laku dijual'

Tata cara Penghapusan Barang Persediaan Tidak Produktif

1. persiapan penghapusan Barang Persediaan Tidak Produlrtif dilakukan oleh

Tirn Penghapusanyang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi;

2. Susunan keanggotaan Tim Penghapusan dapat terdiri dari unsur - unsur yang

membiclangi fungsi Akuntansi, fungsi Pengelolaan Aset, Unit ST dan unit -

unit lain yang dianggaP Perlu,

3. Tim Penghapusan mempunyai tugas sebagai berikut:

z. membuat usulan penghapusan barang Persediaan tidak produktif sesuai

hasil laporan Tim lnventarisasi dan Stock Opname dan disampaikan

kepadaDirektur Keuangan;

b. melakukan analisis terhadap usulan Barang Persecliaan Tidak Produktif

sebelum mendapat persetujuan Direksi;

e. rrielakukan penaksiran harga jual berdasarkan ketentuan yang berlaku

terhadap barang yang telah disetujui oleh Direksi untuk dihapuskan'

d. melakukan tindak lanjut penghapusan untuk dijual atau dimusnahkan;

e. membuat berita acara tindak lanjut penghapusan Barang Persediaan

Tidak produktif dan melaporkan kepada Direksi dengan tembusan

kepada Kepala Satuan Pengawasan Intern dan Senior Manager Unit yang

membidangi fungsi Aset.

B.

Page 19: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

4. Usulan penghapus anBarangPersediaan Tidak Produktif merrurat usulan tata

cara pelaksanaafl penghapus anrrya, yaitu dihapus secara administrat\f yang

selanjutnya akan dihib altkan, dimusnahkan/dihancurkan atau dijual (apabila

akan dijual wajib disertai taksiran harga jual)'

5. setelah usulan penghapusan Barang Persediaan Tidak Produkif telah

mendapatkan persetujuan dati Direksi, selanjutnya Direksi menetapkan

keputusan untuk menghapusbukukan barang tersebut d2ri daft'ar inventaris

dan kekay aan P eru sahaan.

6. Hasil penjualan disetorkan ke kas Perusahaan

c. Tata CaraPenyerahan dan Penghapusan Barang Persediaan Bekas Pakai

1. Setiap penggantian Barang Persediaan untuk peralatan penunjang operasional

sesuai dalam daftar kekuatan alat-alat produksi, maka barang bekas pakainya

harus dikembalikan ke gudang disertai bukti penyerehanbara*gberupa Berita

Acar a Pemasangan (BAP).

2. Barang Bekas Pakai yang dikembalikan ke gudang disimpan ditempat yang

disediakan diberi label dan keterangan'

3. pemusnahan Barang Persediaan bekas pakai ditetapkan oleh Senior Manager

unit yang membidangi fungsi Pengelolaan Asetuntuk Kantor Pusat dan

General Manager I Distrik Manager.

4. Jika Barang Persediaan bekas pakai laku untuk dijual, maka hasil

penjualannya dapal langsung disetor kepada kas Perusahaan dan jika tidak

laku dijual daPat dimusnahkan'

5. Untuk Bwang Persediaan yang dinyatakan oleh Unit ST dengan kondisi

kedaluarsa atau rusak ditvangkan dalam Berita Acara yang ditandatanganr

oleh Unit ST, Senior Managu Unit yang membidangi fungsi Pengelolaan

Aset Kantor Pusatl Manager lJrit yang membidangi fungsi Pengelolaan Aset

Kantor CabanglJunior Manager Unit yang membidangi fungsi Pengelolaan

Aset Distrik, dan diketahui oleh Direktur Keuangan untuk Kantor Pusat/

General Managet I Distrik Manager.

6. pemusnahan Barang Persediaan yang dinyatakan kedaluarsa atau rusak sesuai

angka 5 diatas, diusulkan ke Kantor Pusat untuk mendapat persetujuan

Direktur Keuangan.

Page 20: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

E.

D. Tat* f,aru Perhitungan Taksiran Ilarga Jual Barang Persediaan Tidak

Produktif

Tirn Penaksir Harga membuat taksiran hatgakhususnya Barang Fersediaan Tidak

Produktif yang mengandung logam, dapat dijual sebagai besi tua dengan cara

perhitungan:

Kewenangan Pengh*pusfin Barang Persediaan Tidak Produhtif

Penghapusan Barang Perserliaan 'Iidak Produktif ditetapkan oleh Direksi, setelah

menyetujui usuian penghapusan Barang Persediaan Tidak Produkif dari Tim

Pengl-rapusan.

pelaksanaan Tindak Lanjut Penghapusan Barang Persediaan Tidak

Produktif

1. Setelah mendapat persetujuafl penghapusan, maka dalam pelaksanaan

pemusnahan (untuk barang-barang yang tidak bisa dijual) dan penghapusan

(untuk harang-barang yang masih bisa dijLral) akan dilakukan oleh Senior

Manager f,Jnit yang membidangi fungsi Pengelolaan Aset Senior Manager

Unit yang membidangi tungsi Pengelolaan Aset untuk Kantor Pusat/ Manager

Unit yang mernbidangi tungsi Pengelolaan Aset utrtuk Kantor Cabangr Junior

Manager t1nit yang mernkridangi fungsi Pengelolaan Aset Distrik, bersama *

sama dengan unit lerkait.

2. Apabila Barang Perseiliaan Tidak Produktif tersebut dapat dijual maka hasil

penjualan disetorkan lte Kas Perusahaan sebagai pendapatan iain-lain'

F.

'l'aksiran Ilarga Jual : berat barang x harga/kg'

Page 21: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

BAB IVPENGELOLAAN ASET TETAP

A. ntata CartPencatatan Administrasi Aset Tet*p

Tata carapencatatan Administrasi Aset Tetap Diatur sebagai berikut :

1. Pencatatan Administrasi Aset Tetap :

a. Pencatatan Aset Tetap yang diperoleh melalui pengadaan barang dan

atau jasa dilaksanakan atas dasar memo penerimaan setta Berita Acara

Serah Terima Pertama Pekerjaan dengan Lampiran Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa atau Laporun prestasi fisik

100% (seratus persen) peketiaan pemborongan'

b. Pencatatan Aset Tetap yang diperoleh dari Bantuan Pemerintah dan atau

penyertaan Modal Negara, dilaksanakan atas dasar Berita Acara Serah

Terima atau ketentuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

c. Petcatatan Aset Tetap yang diperoleh atas hibah, hasil kompensasi dan

hasil tukar menukar dari pihak lain dilaksanakan atas dasar Berita Acata

Serah Terima atau ketentuan lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan Yang berlaku.

d. pencatatan mutasi Aset Tetap dari Kantor Pusat ke Kantor Cabangl

Distrik atau dari Kantor Cabangl Distrik ke Kantor Cabangl Distrik

lainnya, berdasarkan atas Bukti Permintaan Penerimaan dan Pengiriman

(BP3) dan dicatal dengan memo mutasi'

e. pencatatanAset Tetap dilaksanakan oleh Unit yang membidangi fungsi

Aset .

pekerjaan danpengadaan barangyang dapat dikapitalisasi sebagai Aset Tetap

harus memenuhi kriteria dalam Kebijakan Akutansi untuk dikapitalisasi

sebagai Aset TetaP.

Proses Pencatatan Mutasi Aset Tetap

Proses pencatatan mutasi Aset Tetap diiakr"rka.n berdasarkan .

a. Penerimaan barang dan atau jasa yang diperoleh melalui :

1) Pengadaan barang datl atau jasa yang dilaksanakan Perusahaan,

dapat diterima setelah Aset Tetap tersebut mencapai fisik pekerjaan

100 0i (seratus persen) dan teiah dioperasionalkan, serta dituangkan

dalam Berita Acara Serah Terima Pefiama Pekerjaan'

Z) Bantuan clari Pemerintah dicatat setelah dilakukan serah terima

berdasarkan Berita Acara Serah Terima atau ketentuan lain sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

3) Hasil Pengalihan, hibah, hasil kompensasi dan tukar menukar dicatat

sebagai penambahan Aset Tetap yang dapat digunakan untuk

Page 22: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

mendukung kegiatan operasional y ang dituangkan dalam berita acat a

atau ketentu an lain sesuai dengan peratutan perundang-undangan. -

perolehan Aset Tetap yang beras al dafi hasil sewa guna usaha dicatat

berdasarkan nilai waiar oleh tim yang ditunjuk oleh Perusahaan,

apabila nilainya dianggap cukup material, maka dapat dilakukan

penilaian oleh konsultan independen yang ditunjuk atas kesepakatan

bersama antara investor dengan Perusahaan'

perolehan Aset Tetap yang berasal dari hasil kerja sama usaha

dengan pola Bangun serah Kelola / Built Transfer operation (BTO),

dicatat berdasarkan penilaian oleh konsultan independen yarLg

ditunjuk atas kesepakatan bersama arfiara investor dengan

Perusahaan.perolehan Aset Tetap yang bxasal dari hasil kerja sama usaha

dengan pola Bangun Kelola serah / Built operation Transfer (BoT),

dicatat berdasarkan penilaian oleh konsultan independen yafig

ditunjuk atas kesepakatan bersama arfiara investor dengan

Perusahaan.perolehan Aset Tetap yang betasal dari hasil kerja sama usaha

dengan pola Kerja sama operasi (Kso), dicatat berdasarkan

p*niluir., oleh konsultan independen yang ditunjuk atas kesepakatan

bersama atttat a investor dengan Perusahaan'

Mutasi dari Kantor Pusat ke Kantor CabanglDistrik atau dati Kantor

CabanglDistrik ke Kantor Cabangl Distrik lainnya dapat dilakukan

setelah adanya analisis kebutuhan, yang diajukan ke Kantor Pusat

untuk mendapat persetujuan dan d\catat berdasarkan Bukti

Permintaan Penerimaan dan Pengiriman (BP3) danMemo Mutasi.

b. Mutasi dariKarfior Pusat keKarfi.or CabanglDistrik danKantor Cabangl

Distrik ke Kantor Cabangl Distrik lainnya dapat dilakukan dengan

mengajukan ke Kantor Pusat untuk mendapat persetujuan. Proses

pengiriman barang harus didukung Bukti Permintaan Penerimaan dan

Pengiriman (BP3) yang dikeluarkan olehunit yang membidangi fungsi

Pergudang an dan dilengkapi dengan Merno Mutasi yang dikeluatkan

oleh unit yang membidangi fungsi Aset. (mengganakan Contoh Formulir

XIII).c. Bukti Permintaan Penerimaan dan Pengiriman (BP3) dan Memo Mutasi

Aset Tetap didistribusikan kepada unit yang membidangi fungsi

Aku ntan s i d an rJ nit y ang memb idangi fu ngsi Aset'

B. T*ta C*ra, Pengelompokan Aset Tetap

untuk mempermudah mengidentifikasi Aset Tetap perlu dilakukan

pengelompokan kode akun dan pemberian nomor kode Aset Tetap yatg diattx

sebagai berikut:

4)

s)

6)

1)

8)

Page 23: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

1. PengelompokanAsetTetapTidakBergerakterdiriatas:a. 1.3.1.0.0.00T tanah;

b. i.3.1.0.0.002 banganan dan lapangan, diantaranya pagar,pas Jaga'

j alan, halaman parkird an lain-lain yang sej eni s ,

c. 1.3.1.0.0.003 bangunan gedung, diantarunya tower ATC' gedung

operasional, gedung perkantorandan lain-lain yang

sejenis.

Pengelompokan Aset Tetap Bergerak terdiri atas:

a. 1.3,1.0.0.004 Alat bantu navigasi, yaitu peralatan.perulatan yang

digunakan untuk kegiatan operasional pelayanan

navigasi penerbangan;

Alal-alat kantat, antara lain seperti mesin ketik, meja

kerja, kursi, filling cabinet, brankas, komputer kantor'

printer kantor danlain-lain yang sejenis;

Instalasi dan Jaringan, anttara lain seperti server jaringan

dan lain-lai n y ang sej enis;

Alat Pengangkutan, antara lain kendaraan bus, minibus,

sedan, pick up, sepeda motor, sepeda dan lain-lain yang

sejenis;

Aset lain-lain yaitu peralatan-peralatan lain yeng

digunakan untuk mendukung kegiatan operasional

Perusahaan.

Aset KSO ( Kerja Sama OPerasi )

2.

b. 1.3. 1.0.0.005

c. 1.3.1.0.0.006

d. 1.3.1.0.0.007

e. 1.3.i.0.0.008

f. 1.3. 1.0.0.009

C. [nventarisasi Aset TetaP

Tujuan inventarisa si ar*.at a lain adalah :

a. untuk melakukan fungsi pengendalian Aset Tetap;

b. untuk mengetahui iumlah dan kondisi fisikserta nilai Aset Tetap setiap

akhir tahurV Periode tertentu;

c. untuk mengetahui kebenaran penempatao lokasi/ ruangandapat

menggunakan media Kartu Inventarisasi Ruangan (KIR)'

pelaksanaan inventari sasi dilaksanakan sebagai berikut :

a. dilakukan oleh tim yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi

untuk Kantor Pusat, Surat Keputusan General Manager untuk Kantor

cabangdan surat Keputusan Dstrik Manager untuk Distrik;

b. penanggung jawab untuk Kantor Pusat adalah Senior Manager unityang

membidangi fungsi Aset, Manager unit yang membidangi fungsi Aset

pada Kantot Cabang dan Junior Manager TJn* yang membidangi fungsi

Aset Distrik.

3. Penomoran Barang Inventaris'

Contoh:Meja Kerja VzBta

2.

Page 24: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Chart of Account (Nx-alatKantor)

Kode Barang (Meja)

Type Barang (Meja %B\ta)Nomor Urut Barang

*)**)

Lokasi/ ruangan dapat diketshui melalui nomor urut barang

Llntuh membedakan aset tetsp atau KCL dapat diketahui melalui

Chart ofAccount

Laporan Hasil Inventarisasi Aset Tetap

a. Hasil dari inventarisasi Aset Tetap dituangkan dalam berita acara yang

dhandatanganiolehsemuaafiggotapelaksanaTimlnventarisasi(menggunakan Contoh Formuiir XIV)'

b. Hasil Inventarisasi dipergunakan sebagai dasar penyusunan Laporun

Aset Tetap Tahunan (LATT) yang menggambarkan saldo awal, mutasi

dan saldo akhir Aset TetaP.

c. Penanggun giawab laporan hasil Inventarisasi Aset Tetap adalah:

1) Senior Manager unit yang membidangi fungsi Aset pada Kar(or

Pusat;

2) Manager Unit yang membidangi fungsi Aset dengan diketahui oleh

General Manager pada Kantor Cabatg;

3) Junior Manager yang membidangi fungsi Aset diketahui oleh Distrik

Manager Pada Distrik.

d. Laparar Hasil Inventarisasi Aset Tetap disampaikan kepada Direktur

Keuangan. untuk laporan dari Kantor cabangl Distrik disampaikan

tembusan kepada Senior Manager Unit yang mernbidangi fungsi Aset

dan senior Manager unit yang membidangi fungsi Akuntansi Keuangan'

Rekonsiliasi Nilai Aset TetaP

a. Rekonsiliasi pencatatan Aset Tetap antaraUnit yang membidangi fungsi

Pengelalaan Aset dengan unit Akuntansi Keuangan dilakukan tiap

triwulan.

b. Hasil rekonsiliasi ditandatangani oleh pimpinan unit yang membidangi

fungsi Aset dan pimpinan unit yang membidangi fungsi Akuntansi

Keuangan.

4.

1 .3. 1.q.0.00s.0q3.0 1

.00 1-1006

.tllltlllttllr- - - - - - - - ]---i - - - - i-- - +

tllllllllrtl:- _ __l_ _- -- L --->

tl

'-----;--->I|---->

5.

Page 25: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

D. Pelaporan Aset TetaP

Laporan - laporan kegiatan peketiaan yang harus dtbuat oleh Unit yeng

membidangi fungsi Aset adalah sebagai berikut :

1. Laporan Mutasi Barung Triwulan atas batang-batang inventaris yang

menggambarkan mutasi baruog-barung inventaris setiap triwulan

(menggunakan Contoh Formulir XV )'2. Laporan Tahunan Aset Tetap yang menggambarkan nilai saldo awal, nllai

mutasi dan nilai saldo (menggunakan Contoh Formulir XVIA) lengkap

dengan rekapitulasinya (menggunakan Contoh Formulir XVIB dan Contoh

Formulir XVIC).3. Laporan-laporan tersebut disampaikan kepada Direktur Keuangan selambat-

lambatnya tanggal5 bulan berikutnya. untuk laparan dari Kantot cabang

disampaikan tembusan kepada Senior Manager IJnit yang membidangi

fungsi Pengelolaan Aset.

Page 26: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

BAB VPENGIIAPUSAN ASET TETAP

A. Penghapusan Aset TetaP

Penghapusbukuan adalah setiaP

pembukuan atau [eraca Perusahaan,

tindakan menghapuskan aset tetap dari

yang dilakukan karena :

Lembaga Negara/Pemerintah

dan fungsi Kenegaraan atau

1. Pemindahtanganan

Pemindalrt anganafi adalah setiap tindakan mengalihkan Aset Te'tap

Perusahaan yang mengakibatkan beralihnya hak kepemilikan atas Aset Tetap

dimaksud kepada pihak lain, dengan c&ra "

a. Penjualan

Pemindaht atuganan dengan cafa penjualan dapat dilakukan apabila

memenuhi salah satu dari persyaratan sebagai berikut :

1) secara teknis dan atau ekonomis sudah tidak menguntungkan bagi

Perusahaan apablla tetap dipertahar*<an keberadaannya (Aset Tetap

Tidak Produkif);2) secara teknis dan atut ekonomis tetdapat alternatif atau penggantt

lain yang lebih menguntungkan Perusahaan;

3)diperuntukkanbagikepentinganumumsesuaidenganketentuanperaturan Perundang-undangan,

4) diperlukan oieh Kementerian atau

dalam rangka Pelaksatraan tugas

Pemerintahan,

5) bagian dari pr agr amrestrukrisasi dan penyehatan Perusahaan;

6) satu-satuny a alternatif sumber data bagi Perusahaan untuk

kebutuhan yang sartgat mendesak.

Penjualan Aset Tetap dilakukan dengat cata '

1) Penawaran Umum

a) pelaksanaan penawaran umum dilakukan oleh Tim Penjualan

yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi;

b) penawaran umum dilakukan secara terbuka dengan

pengumurnan luas, minimal melalui 1 (satu) media cetak dan

atau website Perusahaan yang bertujuan untuk memberi

kesempatan yang sama kepada semua pihak;

c) Tim Penju alan dapat meminta pelaksanaannya dilakukan oleh

dan atau dihadapan pejabat lelang sesuai peratutar perundang-

undangan tentang lelang;

d) biaya operasional dan honorarium Tim Penjualan ditetapkan

Direksi dan dibebankan kepada Perusahaan'

Page 27: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

2) Penawaran Terbatas

Penawaran terbatas dapf dilakukan apablla memenuhi salah satu

dari per sy ar atan sebagai berikut :

a) telah dilakukan penawaran umum sebanyak 2 {dua} kali namun

tidak terjual;

b) terdapat keadaan tertentu yang menyebabkan Aset Tetap hanya

dapat dijual kepada pihak tertentu.

3) PenunjukanLangsung

Penunjukan langsung dapat dilakukan apabila memenuhi salah satu

dari persyaratan sebagai berikut :

a) telah dilakukan penawaran terbatas sebanyak 2 (dua) kali namun

tidakteriual;b) diperuntukkanbagikepentingan umum;

c) terdapat keadaan tertentu yang menyebabkan Aset Tetap hanya

dijual kepada satu pitrak tertentu dan tidak menlrngkinkan dijual

kePadaPihak lain;

d) rumah dinas yang dijual kepada penghuni sah (apabila

ditetapkan untuk dijual kepada penghuni sah);

e) penjualan dilalcrkan kepada Badan usaha Milik Negara

(BUMN) lain atau anak perusahamBuMN yang sahamnya9Qo/o

(sembilan puluh persen) atau lebih dimiliki oleh BUMN; atau

t penjualan dilakukan kepada kementerian atau lembaga

neganlpemerintah dalam ratgka pelaksanaan tugas dan fungsi

kenegaraan atau Pemerintahan.

b. Tukar Menukar

1) tukar menukar dapat dilakukan apabrla merupakan alternatif yang

paling menguntungkan bagi Perusahaan atau urttuk kepentingan

umum;

2) nilai barang milik pihak lainyang dipertukarkan dengan Aset Tetap

Perusahaan, minimal sama dengan Aset Tetap milik Perusahaan

yang dipertukarkan;

3) dalam hal nilai barang milik pihak lain dimaksud pada poin b lebih

rendah daripada nilai Aset Tetap Perusahaan yang dipertukarkan,

maka pihak lain tersebut wajib menambah kekurangan nilai aset

tersebut dengan membaYar tunai;

4) dalarn hal nilai batang milik pihak lain dimaksud pada poin b lebih

tinggi daripada nilai Aset Tetap Perusahaan yatg dipertukarkan,

maka Perusahaan dapat menambah kekurangan nilai aset tersebut

dengan membayar tunai, sepanjang tukar menukar tersebut dapat

dilakukan karena kebutuhan Perusahaan,

5) Perusahaan wajib mempertimbangkan potensi barang milik pihak

lain yang dipertukark an dengan Aset Tetap Perusahaan'

Page 28: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

c. Ganti Rugi

Ganti rugi hanya dapatdilakukan untuk kepentingan umum'

Aset Tetap Dijadikan Penyertaan Modal

Aset Tetap dijadikan penyertaan modal dapat dilakukan sesuai dengan

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan'

CaraLainCar a la\n hanya dapat dilakukan apablla :

1) pemindaht afigafia} deogan cara peniualan, tukar menukar' ganti rugr

dan penyertaan modal tidak dapat dilakukan;

2) Aset Tetap yang dipindahtangankan nilainya tidak signifikan

terhadaP total aset Perusahaan;

3) tidak mengganggu kegiatan operasional/bukan Aset Tetap Produktif

Perusahaan.

2. Kondisi Tertentu

Kondisi tertentu adalahpenghapusbukuan terhadap Aset Tetap yang '

a. hllang;b. musnah;

c. rusak tidak dapat dipindahtangankan {total lost);

d. biaya pernindaht angenan lebih besar daripada nilai ekonomis yang

dipero leh dari p emin dahtanga*an tersebut ;

e. dibongkar untuk dibattgun kembali atau dibangun menjadi aset tetap

yang lain yaflg anggarannyatelah ditetapkan oleh Menteri selaku kuasa

Pemilik Modal di dalam surat pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan(RKAP);

f. dibongkar untuk tidak dlbangun kembali sehubungan dengan adanya

pr o g am lain y ang direncanakan dalam RKAP ;

g. berdasarkan peratutanperundang-undangan danatau ptrtusan pengadilan

yang berkekuatan hukum tetap, Aset Tetap tersebut tidak lagi menjadi

milik atau dikuasai oleh Perusahaan.

B. Kewenangan Persetujuan Penghapusan Aset Tetap

1. persetujuan pemindahtanganen diberikan oleh Pemilik Modal, dengan

mel ampirk an tanggapan teriuli s dari Dewan Pengawas'

2. Persetujuan pemindahtanganafi untuk Aset Tetap Bergerak dengan umur

ekonomis sampai dengan 5 (lima) tahun persetujuannya diberikan oleh

Dewan Pengawas;

3. Persetujuan penghapusan dengan kondisi tertentu diberikan oleh Dewan

Pengawas;

4. Masa berlaku persetujuan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak diterbilkannya

persetujuan Pemilik Modal atau Dewan Pengawas;

5. Dalarn hal penghapusbukuan dan pemindahtanganan belum dapat

direalisasikan daiam kurun waktu 1 (satu) tahun, Direksi dap*t mengajukan

Page 29: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

C.

permohonan persetuju at iz\n baru disertai penjelasan mengenai kendala

pelaksanaan penghapusbukuan dan pemindahtanganefi serta fencana

penyelesaiannYa

Tata Cara PenghaPusan Aset TetaP

1. Penghapusan karana pemindahtangafiar1 aset tetapdeilgan cara penjualan,

tukar menukar, ganti rugi, penyertaan modal dan cara lain terlebih dahulu

memperoleh persetujuan Dewan Pengawas dilakukan dengat tata cara

sebagai berikut :

a. Direksi mengaiukan permohonan tanggapan tertulis kepada Dewan

Pengawas disertai dengan :

1) kajianlegal atas Aset Tetap yang dimohonkan perghapusbukuannya;

2) kajian ekonomis (termasuk manfaat, potensi dan nilai tambah yang

akan diPeroleh Perusahaan);

3)penjelasanmengenaialasanpenghapusbukuandanata,Jpemindahtangafiafi;

4) fencafla investasi pengganlt/pembangunan kembali atas aktiva tetap

yang akan dibongkar dimana an}geftrlnya telah ditetapkan dalam

RKAP yang disahkan oleh Menteri selaku kuasa Pemilik Modal;

5) dokumen pendukung berupa bukti kepemilikan, berita acaru {apabila

hilanfmusnah) serta datalain berupa lokasi, jenis, spesifikasi, nilai

perolehan, nilai buku, tahun perolehan, kondisi aktiva tetap dan foto

kondisi terakhir;

6) cara pemindabtanganan yang diusulkan'

b. Dewan Pengawas memberikan persetujuan atau penolakan paling lambat

30 (tiga puluh) hari setelah menerima permohonan dari Direksi'

c. Dalam hal Dewan Pengawas belum dapat memberikan persetujuan

tertulis karena memerlukan data atau informasi lain, maka hal tersebut

harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi dalam kurun waktu

sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas'

d. Apabila terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf c diatas,

Dewan Pengawas sudah harus memberikan persetujuan atau penolakan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak menerima atau memperoleh data

atau informasi lain yang dibutuhkan.

e. Dalam hal Dewan Pengawas tidak memberikan tanggapantertulis dalam

kurun waktu yang telah ditetapkan, maka Direksi dapx meminta

persetujuan Menteri disertai dengan penjelasan bahwa usulan tersebut

tanpa disertai tanggapan Dewan Pengawas karena belum diperoleh

dalamkurun waktu Yang ditetaPkan'

f. Setelah memperoleh tanggapan tertulis Dewan Pengawas atau terjadi

keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan e di atas, Direksi

mengajukan permoho nan kepada Pemi 1 ik Mo dal di sertai dengan :

Page 30: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

h

1)tanggapantertulisDewanPengawasataupenjelasanmengenaitidakadany a tafiggap an tertuli s D ewan Pengawas ;

2) kajian legal atas atas Aset Tetap yang dimohonkan penghapusannya;

3) t a;ian ekonomis (termasuk manfaat, potensi dan nilai tambah yang

akan diperoleh Perusahaan);4) penjelasan mengenai alasan penghapusbukuan dan atut

pemindahtanganan;

5) Jokon "n

pendukung berupa bukti kepemilikan, betita acata (apablla

hilang/musnah) serta datalain berupa lokasi, jenis, spesifikasi, nilai

perolehan, nilai buku, tahun perolehan, kondisi Aset Tetap dan foto

kondisi terakhir;

6) cara pemin dal*angananyang diusulkan'

Selanjutnya Direksi menunggu persetujuan atau tanggapan dari Pemilik

Modal sampai dengan 30 (tiga puluh) hati setelah perrnohonan

disampaikan.Dalam ha1 Pemilik Modal belum dapat memberikan persetujuan atav

tanggapefi karena memerlukan data atau informasi lain, maka hal

tersebut akan disampaikan secafa tertulis kepada Direksi dalam kurun

waktu 30 (tiga puluh) hari.

Apabila terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf h di atas,

Direksi akan mendapatkan persetujuan atau penolakan dari Pemilik

Modal paling lambat 30 (tiga puluh) hati sejak menerima ataro

memperoleh dataatau informasi lain yang dibutuhkan'

Penghapusbukuan karcna kondisi tertentu

a. Direksi mengajukan permohonafi tanggapan tertulis kepada Dewan

Pengawas diserlai dengan :

1) kajian legal atas Aset Tetap yang dimchonkan penghapusbukuannya;

2) kajian ekonomis {termasuk manfaat, potensi dan nilai tambah yang

akan diperoleh Perusahaan;

3) penjelasan mengenai alasan penghapusbuk:uan dan atut

pemindahtangaflan;

4) rencana investasi penggantt/pembangunaa kembali atas Aset Tetap

yang akan dibongkar dimana afiggarunnya telah ditetapkan dalam

RKAp yang disahkan oleh Menteri selaku kuasa Pemilik Modal;

5) dokumen pendukung berupa bukti kepemilikan, berita acata (apabtla

hilang/musnah) serta dalalain berupa lokasi, jenis, spesifikasi, nilai

perolehan, nilai buku, tahun perolehan, kondisi Aset Tetap dan foto

kondisi terul<hir;

6) cara penghapusbukuan yang diusulkan.

b. Dewan Pengawas akan memberikan persetujuan atau penolakan paling

lambat 30 (tiga puluh) hari setelah menerima permohonan dari Direksi'

Page 31: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

c. Dalam hal Dewan pengawas belum dapar memberikan persetujuan

tertulis karcna memerlukan data atav informasi lain, maka hal tersebut

akan disam palkan secara tertulis kepada Direksi dalam kurun waktu

sebagaimana dimaksud pada poin 2 diatas'

d. Apabila terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas,

Dewan Pengawas akan memberikan persetujuan atau penolakan pa|ing

lambat 30 (tiga puluh) hari sejak menerima atau memperoleh data atau

informasi lain Y ang dibutuhkan'

D.TataCaraPenghapusanAsetTetapTidakProduktif

usulan penghapusan Aset Tetap Tidak Produktif merupakan bagian dati

pemindahtan ganafi dengan cara peryualan untuk Aset Tetap yang secara teknis

danatau ekonomis sudah tidak menguntungkan bagi Perusahaan apabila tetap

dipertahankan yang dibuat berdasarkan hasil laporan Tim Inventarisasi dari

Kantor Pusat atau Kanto r cabang dan disamp aikan kepada senior Manager unit

yang membidangi fungsi Aset.

Klasifikasi usulan penghapusan Aset Tetap Tidak Produktif sebagai berikut :

1. Umur ekonomis di atas 5 (lima) tahun, dihapus dengan cara'.

a. dijual kepada umummelalui Kantor Pe\aya*an Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL);

b. dijual kepada umum tanpa melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

danLelang(KPKNL); dan

c. dijual kepadz karyawan tanpa melalui Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara danLelang(KPKNL) (hanya khusus rumah dinas)'

Siklus proses Penghapusan Aset Tetap Tidak Produtrcif Umur Ekonomis

Diatas 5 (lima) Tahun sebagaimana tersebut dalam Gambar I

Umur ekonomis sampai dengan 5 (lima) tahun, dihapus de,ngan cara'.

a. dijual Kepada umum melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL)

b. dijual kepada umum tatpa melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

danLelang (KPKNL)

Siklus Proses Penghapusan Aset Tetap Tidak Produktif Umur Ekonomis

Sampai Dengan 5 (lima) Tahun sebagaimana tersebut dalam Gambar II.

E. Tata Cara Pemindahtanganan Rumah Dinas

1. Pemindaht afi1anafirumah dinas dengan carapenjualanpemindaht*lunun rumah dinas dengan cara penjualan dapat dilakukan

apabila memenuhi salah satu syarat berikut :

a. secara teknis dan/atau ekonomis sudah tidak menguntungkan bagi

Perusahaan apab\la t6tap dipertahankan keberadaannya (Aset Tetap

Tidak Produktif);

Page 32: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

b.

f

secara teknis daruatau ekonornis terdapat alternatif alau pengganti iain

yang lebih menguntungkan Perusahaan ;

perrintukkan bagi kepentingall umum sesuai dengan ketentuan peraturan

i**rr,long- undangun dan Rencana Umum'fa1a Ruang I Rencana Umltm

Tata Rua=ng wilayah Kerja (RUTR/RUTRWK) yang telah disahkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

diperlukan oleh Kemenierian atau lemba ga negaralpemerintah dalam

rangka pelaksanaan tugas rlan fungsi kenegaraan atau pemel'intahan;

baglan iari program restrr'tkrisasi dan penyehatan Perusahaan'

saiu-satunya aiiernatif surnber dana bagi Pelusahaan untuk kebutuhan

yang sangat mendesak.

Tata cara penjualan rumah dinas dilaksanakan dengan proses sebagai berikut '

a. rumah dinas yailg akan dijual clitawarkan terlebih dahulu kepada

penghuni sah;

b. dalam waktu Palir,gpenghuni wajib untuk

lambat 3A $iga puluh) hari setelah ditawarkan,

menyatakan terminat membeli atau tidak rumah

dinas tersebut;

c. apabila dalam jangka waktu yang telah dite_utukan penghuni belum

memberikan tu*uion, maka iiurggup ticlak berminat ultuk membeii

rumah dinas;

d. apabita penghuni rnenyatakan kesediaannya tlntuk membeli rumah dinas,

maka daiam waktu prting lanrbat 30 (tiga puluh) hari, penghuni sudah

harus mengaiukan plr*olronan pembelian runlah dinas tersebut kepada

Perusahaan,e. kewajiban menarvarkan terletrlh {ahulu kepada karyawan tidak berlaku

apabila .

1l pemindahtanganan diiakulcan karena diperuntukkan bagi

kepentingun *u*unr,

diperlukan ole1i kementerian atau Lembaga

Negara/Plmerintah, bigian dari program restrukturisasi dan

penyehatan Perusahaan danlatau dijadikan penyertaatr moda1.

Z) iuta* hal penjualan Aset Tetap benrpa tanah_.di1akr-rkan terhadap

satu areal yang didalarnnya terdapat rumah dilas, Direksi dapat

meniual tceseluruhan areal iersebut dalam satu paket termasuk rumah

clinas setelah dilakukan pengkaiian yang menunjukkan bafuwa

penjualan dalam satu paket lebih nienguntungkan Perusahaan.

pernindahtailganan Rumah Dinas dengan cara Tukar Menukar

PemindahtallE anan rumah dinas dengan cara tukar menukar dapat dilakukan

apabila:; merupakan alternatif yang paling menguntungkan bagi perusahaan; atau

b. rintuk kepentingan umum.

Pemindahtanganan Rumah Dinas dengair cara Ganti Rugi

Pemindahtungu,ru, rumah dinas dengan cala ganti rugi hanya dapat dilakukan

daiarn rangka kePentingan umum.

pemindahtanganan Rumah Dinas dengan cara Dijadikan Penyertaan Nlodal

Pemindahtanganan rumah dinas dengan cara dijadikan penYertaan modal

dapat diiakukan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan per"gndang-

unrlangan mengenai tata carapenyertaan rnodal BUMN pada perusahaan lain.

')

4.

Page 33: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

F. Pelaksanaan Penghapusbukuan Aset Tetap

1. pelaksanaan penghaplrsbukuan karena kondisi tertenfii dilakukan setelah

mernperotreh izin dari Dewan Pengawas dan ditetapkan oleh Direksi'

2. Pelaksanaan penghapusbukuan karena Pemindahtaoganafi dilakukan setelah

teriadi Pemindahtanganan.

G. Pelaksanaan Pemindahtangan:tn Aset Tetap

1. Pemindahtanganan dilakukan sesual

disetujui oleh Pemilik Modal atau

Direksi.

dengan cara Pomindahtanganall Yang

l)ervan Pengawas dan ditetapkan oleir

untuk mendapatkan nilai jual Aset Tetap yang optimal, dapat menggunakan

jasa pihak lain yang memiliki kompetensi dalam bidangnya dalam rangka

melaksanakan pemasaran peniualan dari aset tetap dengan

mempertimb angkan manfaatnY a.

Pemilihan dan penunjukan jasa pihak lain untuk melaksanakan tugas

pemasaran penjualan ditentukan oleh Direksi berdasarkan perafixafi

pengadaan barang dan j asa.

Pelaksanaan Pemindahtanganan dengan cara penjualan dan tukar menukar

sudah harus dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah penetapan

calon pembeli dan calon penukar dengan memperhatikan masa berlakunya

persetujuan Pemilik Modalatau Dewan Pengawas "

H. Penaksiran Harga Minimum

1. Dalam rangka menetapkan harga iual, nilai tukar dan nilai gatrti rugi

minimum atas Aset Tetap Perusahaan, Pemilik Modal atau Dewan Pengawas

sesuai dengan kewenangan pemberian persetujuan, dapat menetapkan agar

Direksi membentuk Tim Penaksir Harga atau menggunakan jasa perusahaan

penilai.

Z. Dalam hal Pemilik Modalatau Dewan Pengawas tidak memberikan

penetapan, Direksi dengan kewenangannya sendiri membentuk Tim Penaksir

lHLar ga atau menggunakan j asa perusahaan penilai'

3. Dalam hal pembentukan Tim Penaksir Hatga, maka Tim tersebut

beranggotakan atas wakil-wakil dari perusahaan, Kementerian Badan Usaha

Milik Negara (BUMN)dan instansi lain yang diangggap perlu

2.

Page 34: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

4. Masa tugas Tim Fenaksir harga ditetapkan sampai dengan berakhirnya masa

berlaku persetujuan pemindahtanganan atau dengan telah terlaksananya

Pemindaht angananAset T'etap, maoa yang lebih dulu'

Tata cara Perhitungan Taksiran Flarga Jual Aset Tetap Tidak Produlrtif

Untuk meraksanakan perhitungan taksiran harga jual aset yang akan

dihapusbukukan dilakukan oleh Tim Penaksir Harga yang dibentuk oleh Direksi

untuk di Kantor Pusat dan General J\{anager untuk di Kantor cabang'

Tim Penaksir Harga membuat taksiran harga jual barang yang akan drjual :

1. Aset Tetap Bergerak selain kendaraan trermotor, dengan perhitungan .

Perhitungan kondisi fisik baran g yafig dihapuskan sesuai umur ekonomis

masing-masing j enis barung.

2. Untuk Aset Tetap Tidak Produktif

diklasifikasikan sebagai besi tua, maka

dengan perhitungan sebagai berikut :

3. Aset Tetap Tidak Bergerak, dengan perhitungan :

a. Taksiran HargaJual Bangunan: HatgaPerolehan x Prosentase Kondisi

Fisikb. Taksiran Hatga Jual Tanah: menggunakan harga tertinggi ar*ataharga

pasardaerahsetempatatauNilaiJualobyekPajak(NJOP).

c. Tim penaksir harga iual tanahmenggunakan jasa penilai independen'

4. Kendaraan Bermotor

a. Harga kendaraan sesuai Keputusan Guhernur/harga pasar wilayah

setempat dan sumber-sumber yang relevan'

b. Taksiran hargajual sebagaimaoa dimaksud pada huruf a diatas dikalikan

dengan kondisi fisik dan kriteria untuk menentukan kondisi fisik

(menggunakanCantohFormulirX\rm)denganperhitungan.

yang rnengandung iogarn dan

taksiran harga jualnYa dilakukan

T'aksiran Harga Jual : Elarga Perotehan x Prosentase Krlndisi Fisik

Taksiran Harga Jual : Berat Barang x IIarga /Kg

-

Hal'", .r1111l : {ilarg* Put"k*t Berdasarkan Keputusan Gu6ernur }Harga Pasar : 2) x Prosenttse Kondisi Fisik x9A"/']

Page 35: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Dalam hal kendaran tersebut tidak termasuk sebagaimana dimaksud pada

huruf a di atas dan fisik rusak berat, maha kendaraan tersebut dljual

sebagai besi tua. dengan cara perhitungan'

J. Teknis Felaksanaan Peminclahtanganan Aset letap

Penjualan

a. Penjualan kepada umum melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang (KPKNL).

Mekanisme penghapusan dengan cara dijual melalui Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) ditetapkan sebagai berikut :

1) Pelaksanaan penghapusan dengan cara dijual melalui Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dilaksanakan

sesuai dengan petatutan yang berlaku'

2) Setelah pelaksanaan lelang, Tim Penjualan menyetorkan hasil lelang

ke kas Perusahaan.

3) Tim Penjualan setelah menerima dokumen pelaksanaan 1e1ang dari

KantorPelayananKekayaanNegaradanLelang(KPKNL)melaporkan hasil pelaksana&n lelang kepada Direksi untuk Kantor

Pusat atau General Manager untuk Kantor Cabang yang selanjutnya

melaporkan kePada Direksi.

b. Penjualan kepada Umum dan atau karyav'tan tanpa rnelalui Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dwLelang (KPKNL)'

Mekanisme penghapus an dengan caru dljualllelang tanpa melalui Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) ditetapkan sebagai

berikut:1) Tim Penghapusan mengumumkan pelaksanaan penjualan/lelang

melalui minimal 1 (satu) media cetak danl*tau website Perusahaan

serta papan pengumuman Perusahaan.

Z) Sistem ponawaran menggunakan sampul tertutup atau terbukalhsan

dengan har ga naik - naik.

3) Hargapenawaran tertinggi diatas taksiran hargajual akan ditetapkan

sebagai Pemenang.4) Apabila semua penawafan dibawah taksiran harga ital, maka

penjualan/lelang dinyatakan gagal.

5) Penjualan/lelang yaflg dinyatakan gagal, akan dilaksanakan

penjualan/lelang ulang sesuai ketentuan'

6) Pembayaran dengan cara tunai oleh pemenang lelang, disetorkan ke

kas Perusah aan palhg lambat 3 {tiga} hari kerja, setelah penjualan

selesai dilaksanakan.

Taksiran flarga Jual: Berat Barang X llarga /Kg

Page 36: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

J.

7) Tim Penghapusan melaporkan hasil pelaksanaan lelang kepada

Direksi untuk di Kantor Pusat atau General }y'ranagerl Distrik

Manager untuk di Karrtor cabanglDistrik yanl selanjutnya

dilaPorkan kePada Direksi.

Administratif dengan cara tukar menukar I ruislag

Mekanisme tukar menukar {ruistag) dihapusbukukan secara administratif

dengan cara sebagai berikut :

a. Tirn Penghapusan menyiapkan Berita Acara serah Terima Tukar

Menukar berikut dokumen pendukungnya d\tandatangani oleh Direksi

untutr<Kantor Pusat atau Gener alwznagerlDistrik Manager untuk Kantor

cabanglDistrik atas izin Direksi sebagai pihak yang menyerahkan dan

Pimpinan Instansi pihak penerima'

b. Tim Penghapusan memastikan pembayaran/penerimaan tunai atas

kekuranganl kelebihan nilai batang yaug dipertukarkan sudah

disetor/diterima kas Perusahaan pada saat Berita Acara Tukar l\{enukar

ditatdatatgani kedua belah pihak, atav ditetapkan lain oleh Direksi'

c. Tim Penlhapusan menyiapkan F,erita Acara Tukar Menukar dan

dokumen p endukungnya sebagai d asar p encatatan pel epasar:/penerimaan

aset ke dalam pembukuan Perusahaan'

d. Tim Penghapusan melaporkan hasil pelaksanaan tukar menukat kepada

Direksi.

Ganti Rugi

Mekanisme ganti rugi dihapusbukukan secara administratif dengan menerima

sejumlah nilai tunai sebagai nilai pengganti atas pelepasan aset untuk

kepentingan umum, dengan cara sebagai berikut :

a. Tim Penghapusan menyiapkan berita ac&ra berikut dokumen

pendukungnya ditand atangani oleh Direksi untuk Kantor Pusat atau

General Managerl Distrik Manager untuk Kantor cabargl Distrik atas

izin Direksi sebagai pihak yang melepaskan aset'

b. Tim Penghapusan memastikan pen*timaan tunai atas penggantian aset

sudah disetor kas Perusahaan pada saat Berita Acata ditandatangari, atau

ditetapkan lain oleh Direksi.

c. Tim Penghapusan menyiapkan Berita Acata yang sudah drtandrtangani

dan dokumen pendukuLgfiyasebagai dasar pencatatanpelepasan aset dan

penerimaan kas ke dalam pembukuan Perusahaan'

HibahMekanisme hibah merupakan bagian dari pemindahtanganan dengan caralain

yang dihapus secara administratif, dengan cara sebagai berikut :

a. Tim Penghapusan menyiapkan Berita Acara Hibah berikut dokumen

pendukungnya untuk ditandatangani oleh Direksi pada Kantor Pusat atau

General Manager pada Kantor Cabang alas izin Direksi sebagai pihak

Page 37: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

yang menyerahkan aset serta pimpinan yang berwenang sebagai pihak

penerima hibah.

b. Tim Penghapusan menyiapkan Berita Acara yang sudah ditandatangani

dan dokumen pendukungnya sebagai dasar pencatatan pelepasan aset.

c. Tim Penghapusan melaporkan hasil pelaksaflaan hibah kepada Direksi'

K. Teknis Pelaksanaan Penghapusan Aset Tetap Karena Kondisi Tertentu

Penghapusbukuan Aset Tetap yang dilaksanakan karena kondisi tertentu

dilakukan secara administratif, atas persetujuan Dewan Pengawas dan ditetapkan

dalam suatu Surat Keputusan Direksi, yang mekanisme pelaksanaannya

ditetapkan sebagai berikut:

l. Hilanga. Pelaksanaan PenghapusanAset Tetap Tidak Produktif secara administrast

karena hilang, tidak mengurangi kemungkinan dilakukan tuntutan ganti

rugi dan perhitungan ganti rugi dimaksud sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

b. penghapusan secara administrasi karena hilang, dibuatkan dalam suatu

Berita Acara dengan melampirkan laporan kehilangan dari Kepolisian

setempat atau Berita Acara Kehilangan dari Pejabat yang berwenang dan

dilaporkan kepada Direksi dengan tembusan Senior Manager Unit yang

membidangi fungsi Pengelolaan Aset Senior Manager Unit yang

membidangi fungsi Pengelolaan Aset selaku Tim Penghapusan untuk

selanjutnya diusulkan penghapusannya kepada Dewan Pengawas.

2. Musnah

a. Mekanisme penghapusan secara administratif atas yang musnah di atas

diatur sebagai berikut :

b. Tim penghapusan menyiapkan berita acara aset yang musnah berikut

dokumen PendukungnYa.c. Berita acara ditandatangani oleh Tim Penghapusan dan selanjutnya

dilaporkan kepada Direksi, tembusan kepada Senior Manager Unit yang

membidangi fungsi Pengelolaan Aset Kantor Pusat untuk selanjutnya

diusulkan penghapusannya kepada Dewan Pengawas'

3. Rusak

Rusak yang tidak dapat dipindahtangankan (rusak berat/total lost) atau biaya

Pemindahtanganannya lebih besar daripada nilai ekonomis yang diperoleh

dari pemind atanganan tersebut, mekanisme Penghapusan secara administratif

atas aset tersebut di atas diatur sebagai berikut :

a. Setelah terbit persetujuan Dewan Pengawas dan dibuat Keputusan

Direksi, Tim Penghapusan menyiapkan Berita Acara Penghapusan atas

aset tersebut berikut dokumen pendukungnya'

Page 38: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

b. Berita acara ditandatangani oleh Tim Penghapusan dan selanjutr,va

ditaporhan kepada Direksi, tembusan keparla Semor Manager unit yang

membidangi frurgsi Pengelolaan Aset Kantor Pusat'

1. Dibongkar Untuk Dibangun Kembali atau'firlali Dibangun Kernbali Sesuar

RI(APa. Mekanisme Penghapusan secara administratif atas aset yang dibongkar

diatur sebagai berikut :

b. setelah terbil persetu.iuan Delran Pengarvas dan dibuat Keputusan

Direksi^ Tim Penghapusan melakukan penjuaian aset belias bongkaran

meialui Penal\aran kePada umum'

c.penjualarr/lelangasetbekasbongkaranbangunangedungl,angterkenaprovek dapat dilaksanakan dengan lelang berdiri (lisik bangunan masih

berdiri) _vang melaksanakan pembongkaran adalah pihak l'ang drtetapkan

sebagar Pemenang lelang;

d. dalam pelaksanaan pembongliaran drbuatkan Berita Acara

pembongkaran dan drdokumentasikan dalam kondisi sebelum. sedang

dan setelah Pembongkaran-

e. jangka $,aktu pembal-ararr paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah

pemberitahgan dari Tim Penghapusan dan disetorkan ke kas Perusahaan;

f, sefelah selesai pelaksanaan penjualaq Tim Pengirapusax melaporkan

hasil pelaksanaan penjualan dalam bentuk buku (proses alv;rl s/d akhir)

kePada Direksi .

5 Berdasarkan Peraturan Perunclang-undangan dan/atau Putusan Pengadilan

1,ang berkekuatan irukum tetap. Aset Tetap tersebut tidak lagi menjadi milik

atau dikuasar Perusahaan

a. Tim Penghapusan menviapkan Berita Acara Penghapusan Aset berikut

doliumen peraturan rerkart dan salinan pulusan pengadilan serta bukti

pendukung laiml'a.

b. Berita acara ditandatangani oleh Tim Per-rghapusan dan selanfutnl'a

dilaporkan kepada Direksr, tembusan kepada Senior Manager l-Tnit 1'ang

membidangi fungsi Pengelolaan Asel Kantor Pusat untuk selanjutnya

di usulkan p enghapusarutla kepada Deu'an Pengarvas

L. Tim Penghapusan Aset TetaP

1. Tim penghapusan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi untuk di

Kantor prisat dan Surat Kepulusan General Manager untuk cli Kantor Cabangl

Distrik dengan masa keria tertentu.

2. Susunan keanggotaan Tim Penghapusan terdiri dari unsur-unsul ) ang

membidangi unitltungsi Aset Tetap, Akuntansi Keuangan, Pergr:dangan, unit

Spesilikasi Teknis dan unit-unrt lain ]'ang dianggap perlu'

3. Tim Penghapusan menlpurr ai tugas sebagai berikut :

a. mengadakan ana[sis terhadap usulatr penghapusan Aset Tetap:

Page 39: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

4.

b.melakukanprosespelal<sanaanpenghapllsansesuaisiklusyangtelahdiatur.(sesuai Gambar I, dan Gambar Ii)

membuat Berita Acara Hasil Pelaksanaan Penghapusan Aset Tetap yang

dilakukan oleh Senior Manager Unit yang membidangi fungsi Pengelolaan

Asetuntuk di Kantor Pusat dan General Manager untuk di Kantor C'abangl

Distrik, kemudian dilaporkan kepada Direktur Keuangan' khusus peiaksanaan

pelaporan cli Kantor Cabang ditembuskarr kepacla Senior N4anager Unit yang

mernbidangi fungsi Pengeioiaan Aset'

Page 40: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

BAB VI

PENCATATAN ASET TETAP DENGAN STATUS BANTUAN PEMERINTAH

YAI\GBELUMDITENTUKANSTATUSNYA(BPYBDS)

A. Inventarisasi Fisik

Untuk Aset Tetap yang akan diserahkan dari Pemerintah dana Anggaran

Pembelanjaan Negara (APBN) Departemen Perhubungan c.q Ditjen Perhubungan

Udara, harus dilakukan inventarisasi dan pengecekan fisik terhadap aset yang

akan diserahkan didasarkan atas permintaan dari instansi yang akan menyerahkan

aset kepada Perusahaan, dengan dibentuk Tim Inventarisasi yang keanggotaaanya

terdiri dari instansi yang akan menyerahkan aset dan pihak - pihak yang berasal

dari Perusahaan.

B. Berita Acara Hasil Inventarisasi

1. Hasil lnventarisasi sebagaimana dimaksud pada huruf A diatas dibuatkan

dalam Berita Acara Hasil Inventarisasi yang ditandatangani oleh seluruh

anggota Tim Inventarisasi dengan diketahui oleh General Manager dimana

aset tersebut berada.

Z. Berita AcaraHasil Inventarisasi Aset dimaksud, oleh Tim Inventarisasi yang

dibentuk oleh Perusahaan dilaporkan kepada Direksi'

Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO)

Berdasarkan Berita Acara Hasil Inventarisasi Aset sebagaimana dimaksud pada

huruf B di atas, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melaksanakan proses

usulan Berita Acara Serah Terima operasional (BASTO) dengan menerbitkan

surat kuasa Menteri Perhubungan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara,

dan selanjutnya setelah surat kuasa diterbitkan, Ditjen Perhubungan Udara akan

men.jadualkan proses penandatangan Berita Acata Serah Terima Operasional

(BASTO) antara Direktur Jenderal Perhubungan Udara sebagai Pihak Pertama

dengan Direktur Utama sebagai pihak kedua.

Review oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Atas dasar Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO), Direksi

mengajukan surat Perrnohonan kepada BPKP, untuk melakukan review atas aset

yang diserahkan tersebut yang selanjutnya dicatat dalam Neraca Pembukuan

Perusahaan sebagai aset dalam penyelesaian.

C.

D.

Page 41: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

Usulan Penyertaan Modal Negara (FMN)

1. Hasil revierv sebagaimana dimaksud pada hurul' D di atas oleh Badan

PengarrasanKeuangandanPembarlgunan(BPKP)"dijadikansebagaidasarusulanPenl,erlaanModalNegara(PMN)padaPerusahaandengantahapana*al. Direksi membuat strat usulan Penyertaal Nlodal Negara kepada

Pemitrik Modal. 1,ang tembusann\,'a drtu.iulian kepada Menteri Perhubulgan.

Menteri Keuangan' Ditjen Kekal'a2n Negara Dep Kertangan' Asdep'

Pendal,agrinaan Aset Kementeria:r Negara Baclan Usaha N{ilik Negara dan

Den'an Pengarvas.

2. Proses selaniutny-a dilaksanakan oleh Drtien Kekal'aan Negara Deparlemen

Keuangan sampar dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PF) PenYedaan

Modal }*legara pada Perusahaan.

Page 42: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

A.

BAB \rIIPENGURANGANM0DALTERIIADAPASETTETAP

Inventarisasi Fisik

Untuk Aset Tetap yang secara operasional sudah tidak dipergunakan lagi sebagai

penunjang kegiatan operasional navigasi penerbangan akan diserahkan kepada

pengelola barang dalam hal ini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Kementerian Keuangan bersama instansi yang membutuhkan, harus dilakukan

inventarisasi dan pengecekan fisik terhadap aset yang akan diserahkan dengan

melibatkan instansi terkait.

Berita /rc.*ra Ilasil Inventarisasi

1. Hasil inventarisasi sebagaimana dimaksud pada huruf A diatas dibuatkan

dalam Berita Lcara Hasil Inventarisasi yang ditandatangani oleh seluruh

anggota Tim Inventarisasi dengan diketahui oieh General Manager/ Distrik

Manager dimana aset tersebutberada'

z. Berita AcaraHasil Inventarisasi Aset dimaksud, oleh Tim yang dibentuk oleh

Perusahaan dilaporkan kepada Direksi'

Berita Acara Serah Terima Sementara (BASTS)

Berdasarkan Berita AcaruHasil Inventaisasi Aset sebagaimana dimaksud pada

huruf B diatas, Tim Inventarisasi membuat Berita Acata Serah Terima Sementara

(BASTS) yang ditand atangani oleh Direksi dan Direktorat Jetderal Kekayaan

Negara Kementerian Keuangan'

Usulan Pengurangan iVlodal

1. Berdasarkan Berita Acaru Serah Terima sementara, Direksi membuat surat

usulan peogurangan modal Perusahaan kepada Dewan Pengawas Perusahaan

dengan tembusan Pemilik Modal dan Ditjen Kekayaan Negara Kementerian

Keuangan.

2. Setelah mendapat Rekomendasi Dewan Pengawas, Direksi membuat usulan

Permohonan Pengurangan Modal Kepada Pemilik Modal, yang tembusannya

ditujukan kepada, Menteri Keuangan, Ditjen Kekayaan Negara Kementerian

Keuangan, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara dan Dewan

Pengawas.

3. Berdasarkan usulan pengurangan modal tersebut, Kementerian BUMN

mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk diproses pengurangan

mo dalny a s amp ai d engan diterb itkan P a atur an P emeri ntah (PP) P engu r angan

Modal.

B.

C.

F,

Page 43: pedoman pengelolaan barang persediaan dan aset tetap di

BAB YIIIPENUTUP

Hal-halyang belum diatur dalampedoman dan prosedur pelaksanaanini akan diatur

dan ditetapkan kemudian sesuai dengan kebijaksanaan Perusahaan.

Demikian Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan dan Aset Tetap di Lingkungan

perusahaan ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman bag; pejabatlpelaksana

dalam mel aksanakan tugas.