Upload
gunantozidhan
View
3.737
Download
79
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2012
Comment [M31]:
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang
profesional, Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan kebijakan terkait
dengan Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah dan Penilaian Kinerja Guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala
Laboratorium/Bengkel, Kepala Perpustakaan dan Ketua Program Studi.
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menjaga profesionalitas dalam
melaksanakan tugasnya, disamping itu juga berdampak pada pembinaan karir,
peningkatan kompetensi, dan pemberian tunjangan profesi pengawas sekolah dan
guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Kepala Laboratorium/Bengkel, Kepala Perputakaan dan Ketua Program Studi.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan penilaian kinerja yang akan efektif pada 1
Januari 2013, perlu dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada seluruh unsur di
lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional dan pemangku kepentingan pendidikan
di tingkat daerah serta pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru senior yang akan
menjadi tim penilaian kinerja.
Pedoman Penilaian Kinerja ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Tim Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah menerbitkan
Instrumen Penilaian Kinerja dan buku Pedoman Penilaian Kinerja ini. Semoga buku ini
dapat menjadi sumber acuan bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah.
Kepala Badan PSDMP dan PMP,
Prof. Dr. Syawal Gultom NIP.1962020319870311002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR _____________________________________________________________________ I
DAFTAR ISI ___________________________________________________________________________ II
BAB I PENDAHULUAN __________________________________________________________________ 1
A. LATAR BELAKANG __________________________________________________________________ 1 B. DASAR HUKUM ____________________________________________________________________ 2 C. TUJUAN _________________________________________________________________________ 3 D. MANFAAT _______________________________________________________________________ 3
BAB II KONSEP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH _____________________________ 4
A. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA ________________________________________________________ 4 B. KOMPONEN PENILAIAN KINERJA ________________________________________________________ 4 C. JENIS PENILAIAN KINERJA _____________________________________________________________ 8 D. TUJUAN PENILAIAN KINERJA ___________________________________________________________ 9 E. MANFAAT PENILAIAN KINERJA _________________________________________________________ 9 F. PRINSIP PENILAIAN KINERJA __________________________________________________________ 10 G. PENANGGUNG JAWAB PENILAIAN ______________________________________________________ 11 H. PENILAI ________________________________________________________________________ 11
BAB III RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ____________________ 13
A. KEPRIBADIAN DAN SOSIAL ___________________________________________________________ 14 B. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN _______________________________________________________ 16 C. PENGEMBANGAN SEKOLAH ___________________________________________________________ 19 D. MANAJEMEN SUMBER DAYA _________________________________________________________ 22 E. KEWIRAUSAHAAN _________________________________________________________________ 25 F. SUPERVISI PEMBELAJARAN ___________________________________________________________ 27
BAB IV PROSEDUR PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ________________________ 29
A. LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN ________________________________________________________ 29 B. TAHAP PEMBERIAN NILAI ____________________________________________________________ 32 C. KONVERSI NILAI HASIL PENILAIAN KINERJA KE ANGKA KREDIT ___________________________________ 36 D. CONTOH PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ____________________________________ 36
BAB V PENUTUP ______________________________________________________________________ 40
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi, (2) proses, (3)
kompetensi lulusan, (4) pendidik dan tenaga kependidikan, (5) sarana dan
prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Standar-standar tersebut merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam
peningkatan dan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam peningkatan
mutu pendidikan adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala
sekolah/madrasah pada satuan pendidikan merupakan salah satu komponen
tenaga kependidikan yang perlu ditingkatkan mutunya.
Permendiknas nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 menerangkan bahwa:
(1) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap
tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
(2) Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah.
(3) Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari
pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite
sekolah/madrasah dimana yang bersangkutan bertugas.
(4) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
(a) usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat
kepala sekolah/madrasah;
(b) peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar
nasional pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang
bersangkutan;
(c) usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah;
(5) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup,
2
sedang atau kurang.
(6) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai pedoman
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan Direktorat Jenderal.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagai implementasi dari peraturan tersebut maka disusunlah sistem
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang dirancang untuk
mengidentifikasi kinerja kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan
tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan melalui
unjuk kerja. Hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diharapkan dapat
bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan
peningkatan mutu sekolah/madrasah.
Untuk melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, diperlukan
pedoman penilaian kinerja. Berkenaan dengan itu, Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan Badan Pengembangan SDMP dan PMP Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan memandang perlu menyusun Pedoman Penilaian Kinerja Kepala
Sekolah/madrasah sebagai panduan semua pihak yang terkait untuk menghimpun
data kinerja kepala sekolah/madrasah sebagai dasar untuk mengembangkan
profesional dan pengembangan karier.
B. Dasar Hukum
1. Undang‐Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang‐Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
3
dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
9. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan nomor 03/V/PB/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 35 tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Pedoman pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah ini disusun
untuk:
1. memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang prinsip, proses, dan
prosedur pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah.
2. sebagai acuan melakukan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dalam
melaksanakan tugasnya.
D. Manfaat
Pedoman penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk:
1. Kepala sekolah sebagai evaluasi kinerja sekolah.
2. Pengawas sebagai acuan tindak lanjut dalam pembinaan.
3. Dinas Pendidikan kota/kabupaten/provinsi sebagai masukan dalam
menentukan kebijakan.
4
BAB II KONSEP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
A. Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 35
Tahun 2010 adalah penilaian tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. Guru yang dimaksud dalam
permendiknas tersebut termasuk guru yang memiliki tugas tambahan sebagai
kepala sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
menggunakan instrumen yang terdiri atas 6 (enam) kompetensi dengan 40
(empat puluh) kriteria kinerja dan 162 (seratus enam puluh dua) indikator
Berdasarkan uraian di atas, penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan derajat mutu kinerja
terhadap target kegiatan kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugas.
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian,
setiap kegiatan penilaian, berakhir pada pengambilan keputusan. Penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah tidak hanya pada aspek karakter individu melainkan
pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapai seperti
kualitas dan kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.
B. Komponen Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dimaksudkan untuk menilai sejauh
mana seorang kepala sekolah/madrasah mengejawantahkan kompetensi-
kompetensi yang dipersyaratkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-
hari. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah difokuskan pada unsur-unsur
kinerja yang terkait langsung dengan dimensi-dimensi kompetensi yang
dipersyaratkan tersebut. Unsur-unsur penilaian ini hendaknya merupakan satu
kesatuan yang masing-masing memiliki bobot yang relatif sama dalam penentuan
hasil akhir penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Pada kenyataannya, setiap
dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah sebagaimana tercantum dalam
Permendiknas nomor 13 Tahun 2007 memiliki keluasan cakupan yang berbeda.
5
Akibatnya penggunaan langsung dimensi-dimensi itu sebagai aspek penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah dapat berdampak pada kekurangsahihan hasil
penilaian. Oleh karena itu, perlu dirumuskan kembali aspek-aspek penilaian yang
memiliki bobot dan ruang lingkup yang relatif sama, tetapi dalam kerangka lima
dimensi kompetensi. Perumusan aspek-aspek ini dilakukan dengan cara
mengelompokkan kompentensi yang serumpun ke dalam aspek yang sama.
Berdasarkan karakteristik masing-masing, kompetensi-kompetensi itu
dikelompokkan kedalam 6 (enam) aspek penilaian sebagai berikut.
Kompetensi
a. Kepribadian dan Sosial b. Kepemimpinan Pembelajaran c. Pengembangan Sekolah/Madrasah d. Manajemen Sumber Daya e. Kewirausahaan f. Supervisi Pembelajaran
Kriteria untuk masing-masing Komponen diuraikan sebagai berikut.
Kompetensi Kriteria
a. Kepribadian dan Sosial
(1) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
(2) Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah dengan penuh kejujuran, ketulusan, komitmen, dan integritas.
(3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah.
(4) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai kepala sekolah/madrasah.
(5) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
(6) Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain.
(7) Mengembangkan dan mengelola hubungan sekolah/madrasah dengan pihak lain di luar sekolah dalam rangka mendapatkan dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
6
Kompetensi Kriteria
b. Kepemimpinan Pembelajaran
(1) Bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah.
(2) Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi.
(3) Mengembangkan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar (learning organization).
(4) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
(5) Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak sebagai pemimpin pembelajaran.
(6) Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif. (7) Membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi
kerjasama dalam rangka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat di antara warga sekolah/madrasah
(8) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
(9) Mengembangkan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
(10) Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya secara optimal.
c. Pengembangan Sekolah/ Madrasah
(1) Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang, menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
(2) Mengembangkan struktur organisasi sekolah/madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
(3) Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan rencana jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.
(4) Berhasil mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah dan standar nasional pendidikan.
(5) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat.
(6) Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
(7) Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah/madrasah.
7
Kompetensi Kriteria
d. Manajemen Sumber Daya
(1) Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal.
(2) Mengelola dan mendayagunakan sarana dan prasarana. sekolah/madrasah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
(3) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
(4) Mengelola lingkungan sekolah yang menjamin keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
(5) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
(6) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
(7) Mengelola layanan-layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
(8) Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
e. Kewirausahaan (1) Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/madrasah.
(2) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran.
(3) Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
(4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
(5) Menerapkan nilai dan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam mengembangkan sekolah/madrasah.
f. Supervisi Pembelajaran
(1) Menyusun program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
(2) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
(3) Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
8
C. Jenis Penilaian Kinerja
Jenis penilaian yang digunakan untuk menilai kinerja kepala sekolah/madrasah
meliputi:
1. Penilaian dilakukan secara berkala setiap tahun
a. Penilaian kinerja tahunan ini dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah
b. Komponen yang dinilai meliputi:
a) usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama
menjabat kepala sekolah/madrasah;
b) peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar
nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan;
dan
c) Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah;
c. Penilaian ini terdiri dari;
a) penilaian formatif (awal tahun pelajaran); dan
b) penilaian sumatif (akhir tahun pelajaran)
Penilaian dilaksanakan secara periodik setiap tahun dan secara berkala
diatur sesuai surat pengangkatannya sebagai kepala sekolah/madrasah.
Penilaian formatif dilaksanakan awal tahun pelajaran oleh kepala sekolah
yang bersangkutan sebagai evaluasi diri untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan serta memetakan hambatan dan tantangan yang dihadapi.
Sedangkan penilaian sumatif dilaksanakan akhir tahun pelajaran oleh
pengawas satuan pendidikan sebagai evaluasi terhadap kinerja kepala
sekolah serta untuk melihat kemajuan yang telah dicapai dalam
melaksanakan Pengembangan Keprofeian Berkelanjutan bagi guru
(PKBG).
c) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik,
cukup, sedang dan kurang.
2. Penilaian Kinerja yang dilakukan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun
Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari
pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite
9
sekolah dimana yang bersangkutan bertugas. Penilaian ini dilaksanakan secara
periodik setiap empat tahun, sejak seorang kepala sekolah/madrasah diangkat
sebagai kepala sekolah/madrasah.
D. Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah bertujuan untuk
(1) memperoleh informasi kinerja kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil
evaluasi pada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah. Hasil akhir penilaian kinerja tersebut dapat digunakan
oleh kepala sekolah/madrasah sebagai dasar perhitungan perolehan angka
kredit untuk pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya;
(2) memperoleh informasi kinerja kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil
evaluasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan diri kepala
sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugasnya;
(3) mendapatkan data kinerja kepala sekolah/madrasah secara kolektif dalam
siklus tahunan sehingga dapat diperoleh gambaran umum kinerja kepala
sekolah/madrasah pada tingkat kabupaten kota/provinsi sebagai dasar untuk
menentukan mutu kinerja kepala sekolah/madrasah secara nasional;
(4) menghimpun data kinerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan
program pembinaan kompetensi mewujudkan kepala sekolah/madrasah yang
profesional dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
nasional.
E. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi
tertentu yang dibutuhkan untuk melihat kinerja kepala sekolah/madrasah yang
sebenarnya, sebagai bahan pertimbangan tindak lanjut yang akan digunakan oleh
pihak-pihak terkait. Pemanfaatan penilaian kinerja ini antara lain sebagai berikut:
10
1. Kepala sekolah/madrasah dapat mengetahui kinerjanya selama melaksanakan
tugas sebagai kepala sekolah/madrasah dan menjadikan acuan untuk
meningkatkan keprofesiannya secara mandiri.
2. Kepala sekolah/madrasah dapat menggunakan hasil penilaian kinerja untuk
merumuskan dan menyusun PKBG (Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan
bagi guru).
3. Dinas Pendidikan provinsi atau kabupaten/kota dapat menggunakan hasil
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah sebagai dasar untuk menghimpun
informasi dan data profil kinerja kepala sekolah/madrasah di wilayahnya.
4. Memfasilitasi pemangku kebijakan dalam penyediaan data secara nasional
yang mencerminkan data kebutuhan peningkatan kompetensi kepala
sekolah/madrasah sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan
secara nasional.
F. Prinsip Penilaian Kinerja
Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian, penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. Sahih, berarti penilaian berdasarkan pada data yang mencerminkan kinerja
yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian berdasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan kepala
sekolah/madrasah karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian kepala sekolah/madrasah merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan kepala sekolah/madrasah.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah dilakukan secara menyeluruh, meliputi seluruh Komponen
11
yang dapat dan seharusnya dinilai, dan dilakukan terus-menerus secara
periodik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi kepala sekolah/madrasah yang telah ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
G. Penanggung Jawab Penilaian
Secara teknis, pelaksanaan penilaian kinerja terhadap guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah merupakan tanggung jawab
pengawas sekolah/madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja tahunan
dilakukan oleh pengawas sekolah/madrasah dengan menggunakan pedoman
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.
Sedangkan dalam pelaksanaan penilaian empat tahunan dilaksanakan oleh atasan
langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri
dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan dan komite
sekolah. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti oleh kepala dinas sebagai bahan
pertimbangan promosi, periodisasi jabatan dan perhitungan angka kredit serta
menjadi bahan dalam membuat rumusan rekomendasi PKBG (Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan bagi guru) pada komponen kinerja yang dinilai lemah.
H. Penilai
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun.
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja satu tahunan dilakukan oleh pengawas
sekolah/madrasah. Pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah 4
(empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan
penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah,
pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah/madrasah dengan
mempertimbangkan pemenuhan persyaratan penilai seperti di bawah ini;
12
1. Terlatih untuk melakukan penilaian kinerja dan memahami cara menerapkan
pedoman penilaian.
2. Memiliki keterampilan untuk menggunakan instrumen secara objektif.
3. Mampu mengolah dan menafsirkan data hasil penilaian serta dapat menyusun
rekomendasi dari hasil penilaian sebagai input bagi pembuat kebijakan.
13
BAB III
RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Kinerja kepala sekolah/madrasah dinilai berdasarkan Peraturan Kemdiknas nomor 35
tahun 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, terdapat 6 (enam) komponen penilaian,
yaitu seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Komponen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
NO. KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
INDIKATOR KINERJA
1 Kepribadian dan Sosial 7 29
2 Kepemimpinan Pembelajaran 10 41
3 Pengembangan Sekolah/Madrasah 7 28
4 Manajemen Sumber Daya 8 32
5 Kewirausahaan 5 20
6 Supervisi Pembelajaran 3 12
JUMLAH 40 162
Enam komponen kinerja kepala sekolah/madrasah diatasdijabarkan menjadi
40 (empat puluh) kriteria dan 162 (seratus enam puluh dua) indikator kinerja yang
disertai bukti yang dapat diidentifikasi sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
14
A. Kepribadian Dan Sosial
Komponen kepribadian dan Sosial terdiri dari 7 (tujuh) kriteria yang
dikembangkan menjadi 29 (dua puluh semilan ) indikator. Secara rinci kriteria
dan indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Kepribadian dan Sosial
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah
1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Sikap dan perilaku keteladanan bagi warga sekolah.
3. Empati terhadap masalah yang dihadapi warga sekolah.
4. Kemampuan mengembangkan budaya senyum, salam, sapa, sopan, santun.
5. Pengakuan dari warga sekolah terhadap keteladanannya
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
1.2 Melaksanakan tupoksi sebagai kepala sekolah dengan penuh kejujuran, ketulusan, komitmen, dan integritas.
1. Mampu menerapkan kejujuran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
2. Mampu menerapkan ketulusan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
3. Mampu menerapkan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
4. Mampu menerapkan integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
1.3 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah
1. Terbuka menerima pendapat, kritik dan saran dari pihak lain.
2. melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program sekolah.
3. terbuka dalam pengelolaan keuangan sekolah.
4. terbuka dalam membangun sistem informas. manajemen sekolah
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
1.4 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai kepala sekolah/madrasah
1. Mampu mengendalikan emosi:
a) sabar,
b) tenang,
c) bijaksana
d) berjiwa besar
2. Mampu menghadapi masalah
3. Mampu memecahkan masalah.
4. Mampu mengelola tantangan baru
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
15
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
1.5 Berpartisipasidalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
1. Berperan aktif dalam pelaksanaan program pemerintah dibidang sosial kemasyarakatan (contoh: donor darah, bencana alam dan lainnya).
2. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan sekolah (contoh: gotong royong, kerja bakti kebersihan lingkungan).
3. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal (contoh: pengurus RT, RW dan lainnya).
4. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan berkaitan pelestarian lingkungan hidup.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
1.6 Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok.
1. Mampu bersifat simpatik/tenggang rasa terhadap orang lain.
2. Mampu bersifat empati/sambung rasa terhadap orang lain.
3. Peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain
4. Mampu bersifat objektif dalam mengatasi konflik internal sekolah.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
1.7 Mengembangkan dan mengelola hubungan sekolah/madrasah dengan pihak lain di luar sekolah dalam rangka mendapatkan dukungan ide, sumber belajar,dan pembiayaan sekolah/madrasah
1. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
2. Mampu melakukan pendekatan dalam rangka memperoleh dukungan dari lembaga pemerintah,
swasta,Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dan masyarakat
3. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga swasta, pemerintah dan masyarakat.
4. Mampu memanfaatkan dukungan masyarakat untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya manusia) kependidikan yang profesional, manajemen yang efektif dan profesional, dan lingkungan pendidikan yang kondusif.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
16
B. Kepemimpinan Pembelajaran
Komponen Kepemimpinan pembelajaran terdiri dari 10 (sepuluh) kriteria yang
dikembangkan menjadi 41 (empat puluh satu ) indikator. Secara rinci kriteria
dan indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Kepemimpinan Pembelajaran
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
2.1 Bertindaksesuai dengan visidanmisi sekolah/ madrasah
1. Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.
2. Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.
3. Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
4. Mampu mengevaluasi program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.2 Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan
orang lain untuk mencapai standar yang tinggi.
Mampu merumuskan tujuan sekolah;
yang sesuai prinsip SMART
1.Specific (tujuan yang fokus pada pencapaian standar)
2.Measurable (dapat diukur)
3.Achievable (dapat dicapai)
4.Realistic (berbasis kondisi nyata)
5.Time bound (target waktu yang jelas)
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.3 Mengembangkansekolah/ madrasah menuju organisasi pembelajar (learning organization).
1. Mampu merencanakan program pengembangan (sumber daya manusia) SDM
2. Mampu melaksanakan program pengembangan SDM melalui berbagai cara :
a) pelatihan
b) seminar
c) MGMP/MGP/KKG
d) MKKS/KKKS/MKTAS
e) studi lanjut
3. Mampu melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah/Penelitian Tindakan Kelas
4. Mampu menciptakan suasana sekolah yang mendorong semua warga sekolah untuk terus menerus belajar
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
17
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
2.4 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah Yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
1. Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
2. Mampu melaksanakan program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
3. Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.5 Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak sebagai pemimpin
pembelajaran.
1. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan prestasi akademik dan nonakademik siswa (contoh: peningkatan KKM, pengembangan ekstrakurikuler)
2. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru (contoh: workshop pendidikan karakter)
3. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (contoh: bintek efektivitas dan efisiensi kerja)
4. Mampu menjadi contoh pemimpin pembelajaran (contoh: memodelkan pembelajaran PAIKEM, beradaptasi dengan perubahan baru dalam pembelajaran misalnya pendidikan kewirausahaan)
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil Wawancara
2.6 Melaksanakan Kepemimpinan yang inspiratif.
1. Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat memotivasi warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (contoh: memberi apresiasi terhadap prestasi yang dicapai warga sekolah).
2. Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh: mendorong munculnya ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian lingkungan).
3. Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif (contoh: memfasilitasi implementasi ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian lingkungan).
4. Mampu menjadi inspirasi warga sekolah berkaitan keteladanan penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur, disiplin).
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil Wawancara
18
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
2.7 Membangun rasa Saling percaya dan memfasilitasi kerja sama dalam rangka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat di antara warga sekolah/ madrasah.
1. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun lingkungan kerja yang baik.
2. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun rasa saling percaya di antara warga sekolah.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk memfasilitasi kerja sama yang baik.
4. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk menciptakan iklim kerja dan kolaborasi yang kuat di antara warga sekolah.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
2.8 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/ madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
1. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar (contoh : pengembangan keprofesionalan berkelanjutan guru dan tenaga kependidikan , program remedial teaching).
2. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar.
3. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam mengevaluasi program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar
4. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program tindak lanjut yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.9 Mengembangkan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah
1. Mampu menyusun program kurikulum dokumen1 (memuat mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas, kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global), dokumen 2 ( silabus dan RPP) yang melibatkan stakeholder sekolah sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Mampu melaksanakan program kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
3. Mampu melakukan evaluasi program kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
4. Mampu melakukan program tindak lanjut
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
19
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
untuk pengembangan kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
2.10
Mengelola peserta Didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya secara optimal.
1. Mampu membuat program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun nonakademik dalam rangka pengembangan potensinya secara optimal (contoh : program pengenalan bakat minat, tes IQ, program OSIS, program ekstrakurikuler).
2. Mampu melaksanakan program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun nonakademik.
3. Mampu melakukan evaluasi program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun nonakademik.
4. Mampu membuat program pengembangan tindak lanjut yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun nonakademik.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
C. Pengembangan Sekolah
Komponen Pengembangan Sekolah terdiri dari 7 (tujuh) kriteria yang
dikembangkan menjadi 28 (dua puluh delapan ) indikator. Secara rinci kriteria
dan indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Pengembangan Sekolah
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
3.1 Menyusun rencana Pengembangan sekolah/ madrasah jangka panjang, menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah/ madrasah.
1. Mampu melibatkan semua unsur di sekolah dalam menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)/ Rencana Kerja Sekolah(RKS), dalam rangka mencapai visi,misi dan tujuan sekolah (contoh: membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS)).
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai bahan penyusunan rencana pengembangan sekolah.
3. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai bahan untuk mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan dalam perbaikan mutu sekolah.
4. Mampu memimpin penyusunan rencana pengembangan sekolah dan membekali semua unsur di sekolah dalam pembuatan rencana pengembangan sekolah (contoh:
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
20
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
pelatihan TPS dan pembuatan EDS).
3.2 Mengembangkan Struktur organisasi sekolah/ madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
1. Mampu menyusun struktur organisasi yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pengembangan sekolah.
2. Mampu menyusun deskripsi tugas setiap komponen dalam struktur organisasi.
3. Mampu membuat pendelegasian tugas untuk memonitor pelaksanaan tugas setiap komponen dalam struktur organisasi.
4. Mampu mengevaluasi struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan pengembangan sekolah.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.3 Melaksanakan Pengembangan sekolah/ madrasah sesuai dengan rencana jangka panjang, menengah,dan jangka pendek sekolah menuju tercapai nya visi, misi, dan tujuan sekolah.
1. Mampu menyususn Program Rencana Kerja Sekolah (RKS/RPS) yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Mampu melaksanaan program Rencana Kerja Sekolah (RKS) .
3. Mampu mengevaluasi program Rencana Kerja Sekolah (RKS)
4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut Rencana Kerja Sekolah (RKS).
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.4 Mewujudkan peningkatan Kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi, misi,tujuan sekolah dan standar nasional pendidikan.
1. Mampu meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang manajeria (contoh: peningkatan kinerja sekolah secara efektif dan efisien dibidang saranaprasarana, pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan serta pembiayaan).
2. Mampu meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang akademik (contoh: peningkatan kinerja sekolah secara efektif dan efisien dibidang standar isi, SKL, standar proses, standar penilaian).
3. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang manajerial.
4. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah secara
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
21
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang akademik.
3.5 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah /madrasah dengan prosedur yang tepat.
1. Mampu melakukan monitoring pelaksanaan program kegiatan sekolah secara terprogram (contoh: ada program monitoring yang memuat latar belakang, tujuan,prosedur, jadwal, penanggung jawab).
2. Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan sekolah secara terprogram(contoh: ada program evaluasi yang memuat latar belakang, tujuan, prosedur, jadwal, penanggung jawab).
3. Mampu membuat pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah.
4. Mampu membuat sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan prosedur yang tepat(contoh: menggunakan Paket Administrasi Sekolah )
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.6 Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan.
1. Mampu membuat program tindak lanjut monitoring,evaluasi dan pelaporan (contoh: program tindak lanjut sesuai dengan hasil monitoring, evaluasi, pelaporan).
2. Mampu melaksanakan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3. Mampu mengevaluasi pelaksanaan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4. Mampu membuat sistem pelaksanaan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan (contoh: siklus penerapan paket administrasi sekolah).
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.7 Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan
kinerja sekolah/
madrasah.
1. Mampu membuat program penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah (contoh: program mendatangkan narasumber dalam membimbing workshop pembuatan PTS maupun PTK untuk kepala sekolah dan guru, mempunyai program berkelanjutan PTS/PTK melalui MGMP sekolah).
2. Mampu melaksanakan penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi program penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
22
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah.
D. Manajemen Sumber Daya
Komponen Manajemen Sumber daya terdiri dari 8 (delapan) kriteria yang
dikembangkan menjadi 32 (tiga puluh dua ) indikator. Secara rinci kriteria dan
indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5 manajemen Sumber Daya
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
4.1 Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal
1. Mampu membuat program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal (contoh: latar belakang pengelolaan dan pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya, ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H).
2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal).
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal.
4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.2 Mengelola dan mendayagunakan sarana dan prasarana sekolah/ madrasah secara optimal demi kepentingan pembelajaran.
1. Mampu membuat program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran (contoh: latar belakang pengelolaan dan pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya, ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H).
2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
4. Mampu membuat program tindak lanjut
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
23
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
4.3 Mengelola keuangan sekolah/ madrasah sesuai prinsip efisiensi, transparansi dan akuntabilitas.
1. Mampu membuat program perencanaan pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel(contoh: program mengacu pada RKAS, ada skala prioritas, ada media untuk publikasi, ada mekanisme yang jelas dalam penggunaan).
2. Mampu melaksanakan program perencanaan pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel.
3. Mampu membuat pelaporan pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel.
4. Mampu membuat evaluasi pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.4 Mengelola lingkungan sekolah yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan
1. Mampu membuat program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan (contoh program: ada latar belakang,tujuan, ada jadwal, ada lokasi, ada penanggung jawab, ada prosedur kerja, ada pembiayaannya).
2. Mampu melaksanakan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.5 Mengelola ketatausahaan sekolah/ madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/
madrasah
1. Mampu membuat program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah (contoh program: ada latar belakang, ada tujuan, ada jadwal, ada penataan tempat untuk pengarsipan, ada pembagian tugas, ada prosedur kerja, ada pembiayaannya).
2. Mampu melaksanakan program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
24
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.
4.6 Mengelola sistem informasi sekolah/ madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
1. Mampu membuat program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan (contoh program : ada latar belakang, ada tujuan, ada jadwal, ada prosedur kerja, ada pembagian tugas, ada pembiayaan).
2. Mampu melaksanakan program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.7 Mengelola layanan-layanan khusus sekolah/ madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/
madrasah.
1. Mampu membuat program layanan-layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah (contoh program: ada latar belakang, tujuan, jenis layanan misal koperasi sekolah, kantin kejujuaran, kotak saran, ada prosedur operasional, ada penanggung jawab, ada pembiayaan).
2. Mampu melaksanakan program layanan layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi program layanan layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi program layanan-layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
25
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
4.8 Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah/ madrasah
1. Mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah (contoh: ada inovasi alat peraga pembelajaran, multimedia pembelajaran, memanfaatkan teknologi informasi dalam manajemen sekolah).
2. Mampu memfasilitasi guru memanfaatkan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran (contoh:pemanfaatan barang bekas menjadi alat peraga pembelajaran, memfasilitasi penggunaan OHP,LCD dan multimedia).
3. Mampu memfasilitasi tenaga administrasi sekolah memanfaatkan teknologi secara efektif dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi sekolah (contoh: pemanfaatan komputer dan internet dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi sekolah).
4. Mampu memfasilitasi guru dan tenaga administrasi sekolah dalam kreatifitas, inovasi sehingga pembelajaran dan manajemen sekolah semakin efektif sesuai dengan tuntutan perubahan.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
E. Kewirausahaan
Komponen Kewirausahaan terdiri dari 5 (lima) kriteria yang dikembangkan
menjadi 20 (dua puluh ) indikator. Secara rinci kriteria dan indikator dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6 Kewirausahaan
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
5.1 Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/ madrasah.
1. Mampu memfasilitasi kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah (contoh: memfasilitasi guru dalam pembelajaran PAIKEM, memfasilitasi tenaga administrasi sekolah dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi).
2. Mampu menerapkan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
3. Mampu membudayakan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
26
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
4. Mampu mengembangkan budaya kreatif, inovatif yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
5.2 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran.
1. Mampu memberikan contoh kedisiplinan dan kinerja guru untuk mewujudkan visi dan misi sukses sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: contoh mengajar PAIKEM, ada kemauan yang kuat untuk mengembangkan diri, pelatihan kepemimpinan, belajar dari kepala sekolah yang sukses).
2. Mampu aktif dalam forum pertemuan ilmiah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: seminar pendidikan, karya tulis ilmiah).
3. Mampu aktif dalam forum musyawarah/ kelompok kerja kepala sekolah, MGMP dan organisasi profesi lainnya.
4. Mampu memberikan keteladanan dan aktif dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (contoh: ada karya inovasi pendidikan, publikasi ilmiah, pengembangan diri).
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
5.3 Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
1. Mampu memotivasi diri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah(contoh: antusias dalam melaksanakan tugas sebagai guru, kepala sekolah).
2. Mampu memotivasi siswa untuk sukses.(contoh: menjadi contoh dalam berkata,bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
3. Mampu memotivasi guru dalam melaksanakan pembelajaran.(contoh: menjadi contoh dalam berkata, bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
4. Mampu memotivasi tenaga administrasi sekolah dalam bekerja.(contoh: menjadi contoh dalam bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
5.4 Pantang menyerah dan
1. Mampu berperilaku konsisten dan pantang menyerah dalam menangani setiap
Dokumen/ bukti fisik
27
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/
madrasah.
permasalahan yang dihadapi sekolah(contoh:menegakkan kedisiplinan dalam menangani guru dan karyawan yang tingkat kehadirannya rendah).
2. Mampu mengatasi dan menemukan solusi terbaik dalam setiap permasalahan yang dihadapi sekolah(contoh: menangani konflik antar guru, konflik antar siswa).
3. Mampu mengembangkan budaya konsisten dan pantang menyerah dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi sekolah.
4. Mampu mengembangkan budaya silaturahmi, kekeluargaan dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah.
lainnya
Kuesioner
Hasil wawancara
5.5 Menerapkan nilai dan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam mengembangkan sekolah/
madrasah.
1. Mampu mengembangkan sekolah dengan menerapkan prinsip-prinsip:Inovatif dan kreatif.
2. Kemandirian dan rasa percaya diri yang kuat.
3. Kerja keras dan pantang menyerah.
4. Tanggap pada perubahan dan berorientasi masa depan berdasar pada visi, misi, dan tujuan sekolah.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
F. Supervisi Pembelajaran
Komponen Supervisi Pembelajaran terdiri dari 5 (lima) kriteria yang
dikembangkan menjadi 20 (dua puluh ) indikator. Secara rinci kriteria dan
indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7 Supervisi pembelajaran
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
6.1 Menyusun program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru
Mampu menyusun program tahunan supervisi akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meliputi.
1. Fokus pada perbaikan proses dan hasil belajar.
2. Jadwal pelaksanaan dan istrumen supervisi akademik
3. Dikomunikasikan pada bulan pertama di awal tahun.
4. Pendelegasian dan pembagian tugas
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
28
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
supervisor kepada guru senior.
6.2 Melaksanakan supervisi akademik dalam rangka peningkatan kualitas guru.
1. Mampu membagi tugas pelaksanaan supervisi akademik kepada wakil dan guru senior yang memenuhi syarat (contoh: membuat tim pelaksana supervisi akademik, menugaskan wakil dan guru senior yang sesuai dengan mata pelajaran dan pangkatnya lebih tinggi).
2. Mampu menerapkan prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat (contoh: ada pra observasi, observasi dan post observasi).
3. Mampu mengembangkan instrumen supervisi yang relevan dengan tuntutan perubahan dan sesuai dengan perkembangan kurikulum dari pemerintah (contoh: ada muatan nilai-nilai karakter).
4. Mampu mengevaluasi pelaksanakan supervisi akademik.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
6.3 Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
1. Mampu memanfaatkan hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka evaluasi program sekolah di bidang akademik (contoh: evaluasi pengembangan silabus yang terintegrasi dengan nilai karakter, alokasi dana penambahan alat peraga dan multimedia).
2. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru (contoh: efektivitas metode pembelajaran, relevansi media pembelajaran, efektivitas teknik penilaian).
3. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan mengefektifkan dan lebih mengaktifkan MGMP sekolah, mengirim guru dalam pelatihan-pelatihan.
4. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan menyelenggarakan workshop dan mengundang nara sumber yang kompeten sesuai dengan hasil evaluasi supervisi akademik.
Dokumen/ bukti fisik lainnya
Kuesioner
29
BAB IV PROSEDUR PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
A. Langkah-Langkah Penilaian
1. Formatif
Penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah pada
awal tahun pelajaran (formatif) dilakukan untuk memperoleh profil kinerja
kepala sekolah yang bersangkutan. Profil awal diperoleh melalui penilaian
dokumen pendukung yang relevan, evaluasi diri dan program
pengembangannya. Pengawas bersama Kepala sekolah/madrasah yang dinilai
menyusun rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan berdasarkan
profil kinerja kepala sekolah yang sudah disepakati.
Pada tahun berikutnya, yang digunakan sebagai profil kinerja adalah hasil
penilaian kinerja tahun sebelumnya (nilai akhir tahun/sumatif sebelumnya) dan
hasil penilaian dokumen pendukung pembelajaran dan evaluasi diri. Untuk
guru yang mutasi penilaian awal diperoleh dari sekolah asalnya.
2. Sumatif
Penilaian kinerja guru akhir tahun pelajaran (Sumatif) digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan yang dicapai setelah melaksanakan pengembangan
keprofesian berkelanjutan. Nilai sumatif menjadi dasar penilaian awal tahun
pelajaran berikutnya, dan sebagai dasar usulan kepada tim penilai angka kredit
di tingkat kabupaten/kota untuk mendapatkan penetapan angka kredit
tahunan.
Penilaian kinerja ini menggunakan Pendekatan Penilaian 360º. Dalam penilaian ini,
kepala sekolah/madrasah dinilai oleh pengawas dengan menggali informasi dari
pihak-pihak yang sehari-hari dapat mengetahui perilaku dan kinerja kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan dalam menjalankankan tugas dan fungsinya.
Para pihak itu meliputi bawahan (guru dan tenaga kependidikan), mitra kerja
(komite sekolah/madrasah), dan atasan (pengawas sekolah/madrasah).
30
Selain instrumen penilaian kinerja yang telah disusun baik, proses penilaian
juga perlu dilakukan dengan lancar dan baik pula. Proses penilaian kinerja guru
yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah perlu dilakukan
secara terprogram dan sistemik. Semua proses kegiatan penilaian disusun dalam
alur atau tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) persiapan, (2) pelaksanaan
penilaian, (3) penentuan nilai akhir.
a. Persiapan
(1) Pemberitahuan secara tertulis oleh Pengawas kepada kepala
sekolah/madrasah yang akan dinilai;
(2) Kepala sekolah/madrasah yang dinilai membuat laporan kinerja secara
tertulis yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk
penilaian kinerja kepada tim penilai.
(3) Penilai mempelajari laporan kinerja dan mengamati kelengkapan dan
keabsahan bukti-bukti yang disertakan.
b. Pelaksanaan Penilaian
(1) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dihadiri oleh kepala
sekolah/madrasah yang dinilai dan semua penilai.
(2) Penilaian dilaksanakan di sekolah/madrasah tempat kepala
sekolah/madrasah yang dinilai bertugas.
(3) Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja oleh kepala
sekolah/madrasah yang dinilai. Pemaparan difokuskan pada komponen-
komponen penilaian dan bukti-bukti yang relevan.
(4) Penilai dapat melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan atas laporan
kinerja tertulis maupun lisan yang disampaikan oleh kepala
sekolah/madrasah yang dinilai.
(5) Penilai melakukan pengamatan dan pencatatan bukti-bukti lain yang ada
di lingkungan sekolah/madrasah yang belum atau tidak dapat disertakan
dalam laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat diidentifikasi melalui
pengamatan terhadap kondisi fisik yang ada di lingkungan
sekolah/madrasah atau meminta informasi dari orang-orang yang relevan
31
yang ada di lingkungan sekolah/madrasah seperti guru, karyawan
sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah atau peserta didik.
(6) Penilai melakukan penilaian terhadap setiap komponen penilaian
berdasarkan paparan laporan kinerja dan hasil pengamatan kelengkapan
dan keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh kepala
sekolah/madrasah yang dinilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Ketua penilai mengkonfirmasi keabsahan bukti-bukti yang
dikumpulkan oleh kepala sekolah/madrasah yang dinilai dengan
menggali informasi dari anggota lainnya.
(b) Peniliai mencatat semua bukti fisik maupun nonfisik kedalam format
penilaian yang relevan.
(c) Penilai mencermati semua bukti yang tercatat dan mencocokkannya
dengan indikator dari komponen yang dinilai.
(d) Berdasarkan hasil pencermatan kelengkapan, keabsahan, dan
ketepatan bukti yang teridentifikasi, penilai menetapkan skor setiap
komponen penilaian yang bersangkutan.
(7) penilai menetapkan nilai kinerja dengan cara merekap semua nilai
komponen kedalam format penilaian yang ditetapkan dan
menuangkannya dalam instrumen penilaian.
c. Penentuan Nilai Akhir
Pada prinsipnya, hasil penilaian merupakan kewenangan profesional dari penilai.
Prinsip transparansi, penilai perlu mengonfirmasi hasil penilaian kepala
sekolah/madrasah yang dinilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Penilai menyampaikan hasil penilaian kepada kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan disertai berita acara dan bukti-bukti yang terekam dalam proses
penilaian.
(2) Kepala sekolah/madrasah yang dinilai mempelajari berita acara penilaian
berikut semua bukti-bukti yang disampaikan oleh penilai.
(3) Apabila diperlukan, kepala sekolah/madrasah dapat meminta penjelasan hasil
penilaian kepada Pengawas atau memberikan penjelasan atau bukti tambahan.
32
(4) Apabila hasil penilaian disetujui oleh kepala sekolah/madrasah, maka yang
bersangkutan membuat pernyataan persetujuan dengan menandatangani
instrumen penilaian.
(5) Apabila kepala sekolah tidak menyetujui hasil penilaian, dapat mengajukan
keberatan disertai alasan dan bukti-bukti yang kuat.
(6) Penilai membahas keberatan yang diajukan oleh kepala sekolah/madrasah
mengkaji secara mendalam alasan dan bukti-bukti.
(7) Penilai dapat mengubah hasil penilaian apabila dipandang bahwa alasan dan
bukti-bukti yang menyertai keberatan tersebut dapat diterima.
(8) Apabila tidak dicapai kesepakatan antara penilai dan kepala sekolah/madrasah
yang dinilai terhadap hasil penilaian, hasil penilaian akhir ditetapkan
berdasarkan hasil penilaian penilai disertai cacatan ketidaksetujuan kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan.
B. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan oleh pengawas
yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya, sesuai dengan pendekatan penilaian 360°. Penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah harus dilakukan dengan menggali
informasi dari unsur-unsur pemangku kepentingan (stakeholders) yang
meliputi komite sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta
didik bila diperlukan. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor
pada setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti yang
releven dan teridentifikasi.
(1) Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik
sekolah/madrasah, perilaku dan budaya, dan lain-lain yang dapat
diidentifikasi oleh Penilai melalui pengkajian, pengamatan, dan
penggalian informasi dari pihak-pihak yang terkait di
sekolah/madrasah seperti guru, pegawai, komite sekolah/madrasah,
dan peserta didik.
(2) Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat
33
yang disediakan pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti yang
dimaksud dapat berupa:
(a) bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:
dokumen-dokumen tertulis.
kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan
lingkungan sekolah/madrasah.
foto, gambar, slide, video.
produk-produk peserta didik.
(b) bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti
sikap dan perilaku kepala sekolah/madrasah.
budaya dan iklim sekolah/madrasah.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara
dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta
didik, mitra dunia usaha dan dunia industri).Pemberian skor harus
didasarkan kepada catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta
bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Pemberian nilai untuk setiap
kompetensi dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Skor 4 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu
menunjukkan bukti‐bukti yang lengkap dan sangat meyakinkan
bahwa kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
(2) Skor 3 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu
menunjukkan bukti‐bukti yang lengkap dan cukup meyakinkan
bahwa kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
(3) Skor 2 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah menunjukkan
bukti‐bukti yang kurang lengkap dan cukup meyakinkan bahwa
yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria
34
komponen yang dinilai.
(4) Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas dan
kurang meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap
kriteria komponen yang dinilai.
b. Instrumen Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan menggunakan
Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (IPKKS) sebagaimana Lampiran
1. Instrumen ini terdiri atas enam Komponen penilaian dengan
menggunakan skala penilaian 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) dengan
rentang skor antara 6 (enam) sampai dengan 24 (dua puluh empat).
Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan nomor 16
tahun 2009 diperlukan konversi skor dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Keterangan:
NKKS = Nilai Kinerja Kepala Sekolah NIPKKS = Skor Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
c. Kategori Hasil Penilaian
Sesuai dengan Permenpan nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil penilain
dengan IPKKS dikonversikan kedalam Kategori Hasil Penilaian yang
dinyatakan dalam rentang nilai 1 sampai dengan 100 dan dibedakan menjadi
lima kategori penilaian yaitu ‘Amat Baik’, ‘Baik’, ‘Cukup’, ‘Sedang’ dan
‘Kurang’ dengan ketentuan sebagai berikut:
NKKS = x 100
35
Tabel 4.1 Tabel Konversi Nilai
Nilai IPKKS Kategori
91,0 – 100 Amat Baik
76,0 – 90,9 Baik
61,0 – 75,9 Cukup
51,0 – 60,9 Sedang
Kurang dari 51 Kurang
d. Nilai Perolehan Kinerja
Nilai perolehan kinerja (NPK) adalah persentase angka kredit unsur
pembelajaran/bimbingan yang diperoleh yang dihitung berdasarkan
kategori hasil penilaian berdasarkan IPKKS. Setiap kategori akan
berimplikasi angka kredit yang diperoleh. Ketentuan NPK untuk setiap
kategori hasil penilaian adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Bobot Nilai Perolehan Kinerja
Kategori NPK
Amat Baik 125%
Baik 100%
Cukup 75%
Sedang 50%
Kurang 25%
e. Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diperoleh, penilai
wajib melaporkan hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah kepada
pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hasil penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah tersebut. Hasil penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah dilaporkan kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk
merencanakan kegiatan promosi, periodisasi, dan PKBG tahunan. Laporan
juga diberikan kepada penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan
kewenangannya.
36
C. Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja ke Angka Kredit
Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah ditentukan berdasarkan
hasil penilaian yang bersangkutan sebagai guru dengan menggunakan IPKG dan
sebagai kepala sekolah/madrasah dengan menggunakan IPKKS dengan
pembobotan masing-masing 25% dan 75%. Perhitungan perolehan angka
kredit dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
AK = Perolehan angka kredit per tahun AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan AKP = Angka kredit unsur penunjang JM = Jumlah jam mengajar per minggu JWM = Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala sekolah) NPK = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru NPKKS = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah
D. Contoh Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
Nama : Ahmad Sumarna, S.Pd.
Jabatan : Guru Madya
Pangkat : Pembina
Golongan ruang : IV/a
TMT : 1 April 2014
Mengajar : mata pelajaran Fisika
Tugas tambahan : Kepala Sekolah
Waktu penilaian : Desember 2014
Hasil penilaian : sebagai guru memperoleh nilai 48
sebagai kepala sekolah memperoleh nilai rata-rata 18.
Perhitungan akhir angka kredit dilakukan berdasarkan dua sumber penilaian,
yaitu subunsur pembelajaran dan subunsur tugas tambahan sebagai kepala
AK =
37
sekolah.
Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
1. Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:
a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas subunsur pembelajaran bagi
Ahmad Sumarna, S.Pd. ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 adalah:
b) Nilai kinerja guru untuk subunsur pembelajaran/pembimbingan,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%),
Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai penilaian kinerja guru
subunsur pembelajaran 85,7 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan
kategori “Baik (100%)”.
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad
Sumarna, S.Pd. adalah:
2. Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai kepala sekolah:
a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai kepala sekolah Ahmad
Sumarna, SPd. ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Angka Kredit per Tahun =
=
= 29,75
38
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun
2009 adalah:
b) Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk subunsur tugas tambahan sebagai
Kepala Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik
(100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur tugas
tambahan sebagai Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75 dengan
kategori “Cukup (75%)”.
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai kepala sekolah yang
diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:
3. Perhitungan Total Angka Kredit
Total angka kredit per tahun diperoleh dari penjumlahan nilai angka kredit per
tahun dari subunsur pembelajaran (bobotnya 25%) dan subunsur tugas tambahan
sebagai kepala sekolah (bobotnya 75%).
a) Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun 2014
sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah:
= 25% (29,75) + 75% (22,31) = 7,44 + 16,73 = 24,17.
b) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd mempunyai
nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd
Angka Kredit per Tahun =
=
= 22,31
Total angka kredit per tahun = (25% x angka kredit per tahun sebagai guru) +
(75% x angka kredit per tahun sebagai kepala sekolah)
39
selama 4 tahun adalah:
4 x 24,17 = 96,68
4. Perhitungan Angka Kredit Komulatif
Angka kredit komulatif diperoleh dari total angka kredit yang diperoleh selama 4
(empat) tahun ditambah dengan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan
pengembangan diri keprofesian berkelanjutan yang dilakukan selama 4 (empat)
tahun tersebut.
a) Selama 4 (empat) tahun Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan memperoleh hasil:
4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri,
12 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan
15 angka kredit dari kegiatan unsur penunjang.
b) Jadi, Ahmad Sumarna, S.Pd memperoleh angka kredit kumulatif sebesar
96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68
c) Angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsional guru
dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 ialah 150.
d) Dengan demikian, Ahmad Sumarna, S.Pd TIDAK DAPAT NAIK PANGKAT dari
golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya
dalam waktu 4 (empat) tahun karena belum mencapai persyaratan angka
kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya.
40
BAB V PENUTUP
Pedoman penilaian kinerja kepala sekola/madrasah ini diharapakan dapat
memberikan gambaran dan menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah
merupakan kegiatan yang sangat strategis, terutama dalam rangka meningkatkan
kinerja kepala sekolah/madrasah yang akhirnya diharapkan berpengaruh terhadap
peningkatan mutu pendidikan.