67
PEDOMAN REGISTRASI UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BOKAR (UPPB) DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN - KEMENTERIAN PERTANIAN 2011

PEDOMAN REGISTRASI

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN REGISTRASI

PEDOMAN REGISTRASI UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BOKAR (UPPB)

DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN - KEMENTERIAN PERTANIAN

2011

Page 2: PEDOMAN REGISTRASI

PEDOMAN

REGISTERASI UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BOKAR (UPPB)

DIREKTORAT MUTU DAN STANDARDISASI DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

Page 3: PEDOMAN REGISTRASI

KATA PENGANTAR

Fuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Pedoman Registerasi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) telah selesai disusun. Pedoman ini merupakan salah satu acuan penting bagi dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Perkebunan, dan akan melakukan registerasi UPPB.

Ruang lingkup Pedoman Registerasi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB), meliputi Persyaratan Registerasi; Persyaratan Petugas Registerasi/Pengawas; Prosedur Registerasi; Prosedur Penerbitan, Penundaan, Pembekuan dan Pencabutan Surat Tanda Registerasi UPPB (STR-UPPB) serta Pengawasan dan Pelaporan.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian pedoman m i.

Kami menyadari bahwa pedoman ini belum sempurna, untuk itu saran yang membangun dan i pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan di mass depan.

Semoga pedoman ini bermanfaat dalam meningkatkan mutu bokar Indonesia di pasar global.

Jakarta, Mei 2011

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

Dr. Ir. nv f~Bachruddin, ~I Sc NIP. 9520428 197803 1 001

i

Page 4: PEDOMAN REGISTRASI
Page 5: PEDOMAN REGISTRASI

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN 1

II TUJUAN DAN SASARAN 3

III RUANG LINGKUP 3

IV ACUAN NORMATIF 3

V ISTILAH DAN DEFINISI .. 5

VI PERSYARATAN REGISTRASI 7

VII PERSYARATAN PETUGAS REGISTRASI/PENGAWAS ... . 9

VIII PROSEDUR REGISTRASI 9

IX PROSEDUR PENERBITAN, PENUNDAAN, PEMBEKUAN 14 DAN PENCABUTAN SURAT TANDA REGISTRASI (SIR

X PENGAWASAN DAN PELAPORAN

XI PENUTUP

LAMPIRAN

17

18

ii

Page 6: PEDOMAN REGISTRASI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Formulir Uraian Halaman

1 UPPB- 01 Permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR — UPPB) 1~

2 UPPB- 02 Formulir data umum UPPB 2(

3 UPPB-03 Formulir Tanda Terima Dokumen Permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) 2'

4 UPPB-04 Pemberitahuan Kelengkapan Dokumen Permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) 2~

5 UPPB-05 Surat Tugas Petugas Registrasi / Pengawas 2;

6 UPPB -06 Checklist Pengawasan Pengolahan dan Pemasaran Bokar 24

7 UPPB-07 Laporan Audit Lapangan 2F

8 UPPB-08 Pemberitahuan Status Tindakan Perbaikan 2S

9 UPPB-09 Rekomendasi Tim Register/ Pengawas 3i

10 UPPB-10 Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) Dan Nomor Registrasi UPPB 3

11 UPPB-11 Laporan Perkembangan Penerbitan SKA-B 3;

12 UPPB-12 Laporan Perkembangan Kegiatan UPPB 3,

13 UPPB-13 Surat Teguran 3

14 Kode Wilayah berdasarkan Permendagri No. 6 3i Tahun 2008

iii

Page 7: PEDOMAN REGISTRASI

PEDOMAN REGISTRASI UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BOKAR

(UPPB)

I. PENDAHULUAN

Karet merupakan salah satu komoditi pertanian andalan dalam perdagangan dan merupakan sumber penerimaan devisa negara Indonesia yang cukup penting. Sebagai negara penghasil karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand, perkaretan nasional masih menghadapi berbagai permasalahan seperti rendahnya produktivitas dan mutu ekspor karet alam Indonesia. Tahun 2008 produktivitas karet 994 kg/ha dan mengalami penurunan menjadi 901 kg/ha tahun 2009. Penanganan bokar saat ini masih belum dikelola dengan baik mulai dan i perencanaan, jenis bokar yang dihasilkan, proses pengolahan, pengangkutan dan pemasaran yang kurang baik yang berakibat mutu bokar rendah.

Melihat berbagai masalah tersebut dan untuk memperbaiki daya saint karet nasional, salah satu upaya yang dilakukan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.1401/8/2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olahan Karet (Bokar) dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olahan Komoditi Ekspor Standard Indonesian Rubber yang Diperdagangkan. Selanjutnya diikuti dengan revitalisasi perkebunan untuk perbaikan mutu karet yang dilakukan melalui Gerakan Nasional Perbaikan Mutu Bahan Olah Karet.

Sebagai tindak lanjut dikeluarkannya peraturan tersebut dan guns mendorong perbaikan mutu bokar, perlu diberdayakan petani/kelompok tani bokar dengan membentuk organisasi non formal yaitu Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Untuk mendukung percepatan pengembangan UPPB dalam

1

Page 8: PEDOMAN REGISTRASI

penerapan sistem jaminan mutu bokar di tingkat UPPB yang lokasinya tersebar diperlukan petugas registrasi yang kompeten. Petugas register tersebut akan diregistrasi oleh Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan.

Mekanisme registrasi UPPB merupakan salah satu upaya pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah. Registrasi dilakukan terhadap UPPB yang memenuhi persyaratan administrasi dan memenuhi persyaratan teknis seperti penerapan sistem manajemen mutu dalam pengolahan dan pemasaran bokar. Model ini juga diharapkan dapat berfungsi sebagai wadah pelayanan kegiatan teknis dalam pengembangan usaha kelompok pekebun secara teknis, pengolahan sampai dengan pemasaran.

Dalam rangka memfasilitasi pengawasan sistem jaminan mutu pada UPPB sekaligus melakukan registrasi UPPB, maka Direktorat Mutu dan Standardisasi, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian perlu menyusun Pedoman Registrasi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar.

2

Page 9: PEDOMAN REGISTRASI

II. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Untuk menghasilkan bokar bersih secara nasional melalui registrasi kelembagaan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB).

2. Sasaran

Sasaran pedoman ini adalah Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, Pengelola UPPB, Petugas Registrasi/Pengawas sehingga UPPB menghasilkan bokar yang bermutu secara konsisten.

III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman ini meliputi Persyaratan Registrasi, Petugas Registrasi/Pengawas, Prosedur Registrasi, Prosedur Penerbitan, Penundaan, Pembekuan dan Pencabutan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB), Pengawasan dan Pelaporan.

IV.ACUAN NORMATIF

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274).

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4411).

3

Page 10: PEDOMAN REGISTRASI

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara 4437).

5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 199,Tambahan Lembaran Negara 4020).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara 4737).

7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 08/MPP/Kep/5/1986 tentang Standardisasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perdagangan jis keputusan Menteri Perindustrian dan Perdangan Nomor 384/MPP/Kep/8/1999; 9. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu.

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian junctoPeraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/OT.140/2/2007.

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 58/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standarisasi Nasional di Bidang Pertanian.

11. Peraturan Menteri Pertanian No.38/Permentan/OT.1401/8/2008 tentang Pedoman dan Pengotahan Bahan Olah Karet (Bokar).

4

Page 11: PEDOMAN REGISTRASI

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2008 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan.

13. Peraturan Menteri perdagangan No.53/M-DAG /PER /10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standard Indonesian Rubber.

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

V. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Lateks adalah getah segar berbentuk cair dan berwarna putih susu yang keluar dan i sadapan pohon karet Hevea brasiliensis.

2. Bahan olah karet yang selanjutnya disebut Bokar adalah lateks dan atau gumpalan yang dihasilkan pekebun kemudian diolah lebih lanjut secara sederhana sehingga menjadi bentuk lain yang bersifat lebih tahan untuk disimpan serta tidak tercampur dengan kontaminan.

3. Kontaminan adalah bahan lain bukan karet yang tercampur dalam proses pengolahan bokar dan berpengaruh menurunkan mutu.

4. Panen adalah suatu rangkaian kegiatan mendapatkan lateks dan atau gumpalan melalui penyadapan pohon karet dimulai dan i persiapan, pelaksanaan, pengumpulan hasil yang kesemuanya memenuhi buku teknis yang ditetapkan.

5. Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar yang selanjutnya disebut UPPB adalah satuan usaha atau unit usaha yang dibentuk oleh satu atau lebih kelompok pekebun sebagai tempat penyelenggaraan bimbingan teknis pekebun, pengolahan, penyimpanan sementara dan pemasaran Bokar.

6. Surat Tanda Registrasi UPPB yang selanjutnya disebut STR-UPPB adalah dokumen tertulis sebagai bentuk

5

Page 12: PEDOMAN REGISTRASI

legalitas terdaftar dan i pemerintahan kabupaten/kota yang menunjukkan bahwa kegiatan pengolahan dan pemasaran Bokar mendapat bimbingan dan pembinaan dan i pemerintah.

7. Pengawasan Berkala adalah pemeriksaan mutu bokar yang dilakukan di UPPB/Gapoktan terhadap kesesuaian antara mutu bokar sesudah pembelian dengan persyaratan teknis bokar yang dilakukan oleh petugas penguji dengan petunjuk teknis pemeriksaan mutu Bokar yang ditetapkan.

8. Surat Keterangan Asal Bokar yang selanjutnya disebut dengan SKAB adalah dokumen tertulis yang diterbitkan UPPB sebagai pelengkap administrasi dalam proses perdagangan bokar yang menjelaskan tentang nama dan alamat pengolah, jenis, berat timbangan serta tingkat mutu bokar.

9. Kelembagaan usaha pekebun adalah organisasi formal pekebun yang didirikan oleh kelompok pekebun dan atau gapokbun yang bergerak dalam kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan keuntungan ekonomi dan i usaha perkebunan antara lain berbentuk KUB (Kelompok Usaha Bersama), Koperasi Pekebun dan Perseroan Terbatas (PT).

10. Pedagang bokar adalah perorangan warga Negara Indonesia dan atau perusahaan yang terdaftar pada instansi berwenang yang melakukan kegiatan pembelian bokar di tingkat usahatani dan menjualnya kembali kepada pabrik pengolahan Bokar atau industri karet.

11. Petugas Registrasi adalah petugas yang ditetapkan oleh Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan yang telah mempunyai kompetensi untuk melakukan penilaian dan pengawasan UPPB.

12. Pengawas mutu hasil pertanian adalah pegawai negari sipil yang diberi tugas tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melaksanakan kegiatan pengawasan mutu hasil pertanian.

13. Pabrik pengolah bokar adalah unit usaha yang mengolah lebih lanjut bokar melalui proses mekanis dan atau kimia

6

Page 13: PEDOMAN REGISTRASI

menjadi bentuk lain yang memiliki spesifikasi teknis tertentu antara lain lateks pekat, crumb rubber, ribbed smoked sheet (RSS).

14. Nomor Registrasi adalah nomor yang diberikan kepada UPPB yang berada di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

15. Penilaian adalah proses pemeriksaan atas kesesuaian persyaratan sistem jaminan mutu di lingkup UPPB yang didaftarkan.

16. Pengawasan adalah pemeriksaan terhadap konsistensi penerapan sistem jaminan mutu di lingkup UPPB yang meliputi pengawasan secara berkala dan sewaktu-waktu.

17. Pengawasan berkala adalah pengawasan yang dilakukan secara terjadwal (periodik) oleh Petugas dan i Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan serta memiliki kompetensi untuk melakukan pengawasan penerapan sistem jaminan mutu di lingkup UPPB.

18. Pengawasan sewaktu-waktu adalah pengawasan yang dilakukan di lingkup UPPB yang diduga terdapat pelanggaran, atau adanya dugaan pelanggaran atau sebagai tindak lanjut pengawasan berkala, dilakukan oleh petugas yang kompeten dan diberi wewenang untuk melakukan pengawasan sewaktu-waktu.

VI.PERSYARATAN REGISTRASI

Untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB), UPPB harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis:

1. Persyaratan administrasi a. Surat Permohonan

UPPB yang ingin mendapatkan STR-UPPB harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dan ditandatangani oleh Ketua UPPB dengan Format Surat

7

Page 14: PEDOMAN REGISTRASI

Permohonan sebagaimana Formulir UPPB — 01 yang terdapat pada Lampiran 1 dan melampirkan data umum UPPB sebagaimana Formulir UPPB — 02 yang tercantum pada Lampiran 2.

b. Data UPPB minimal meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Nama UPPB; 2. Alamat UPPB (Desa, Kecamatan, Kabupaten); 3. Bagan Struktur Organisasi; 4. Daftar Nama dan Alamat Anggota UPPB; 5. Keterangan Domisili UPPB dan i Kelurahan/Desa

setempat; 6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

UPPB. 2. Persyaratan Teknis

a. Memiliki bangunan permanen/semi permanen; b. Memiliki sarana kerja untuk bidang administrasi dan

teknis sesuai dengan fungsinya; c. Menyediakan saprodi bagi anggotanya; d. Memiliki tenaga teknis terampil untuk mengembangkan

keterampilan dan pendampingan kegiatan penyadapan, penggunaan peralatan, pelaksanaan pengolahan dan atau pemasaran serta pengenalan baku/persyaratan mutu;

e. Memiliki sumberdaya manusia yang kompeten di bidangnya;

f. Memiliki data anggota yang dicatat dalam ' Kartu Anggota minimal terdiri atas Nama Petani, Nama Kelompok, Nama Gapoktan, Nomor Anggota, Lokasi Kebun (Desa, Kecamatan, Luas Lahan (Ha), Jumlah Tegakan (TBM/TM), Prediksi Produksi). Setiap anggota UPPB harus dilakukan pendaftaran dan diberikan Kartu Anggota;

g. Luas areal kebun minimal 100 ha dan/atau produksi lateks minimal 800 kg setiap 3 (tiga) hari;

8

Page 15: PEDOMAN REGISTRASI

h. Memiliki dan menerapkan dokumen sistem jaminan mutu mulai dari penyadapan, pengolahan, penyimpanan sampai dengan pemasaran Bokar sesuai dengan lingkup kegiatan UPPB.

Untuk menilai keseseuaian persyaratan teknis akan dilakukan penilaian/pengecekan langsung ke UPPB oleh Petugas Registrasi/Pengawas.

VII. PERSYARATAN PETUGAS REGISTRASI/PENGAWAS 1. PNS yang ditunjuk oleh Dinas yang berwenang 2. Minimal SLTA 3. Berbadan sehat 4. Memiliki pengalaman dibidang perkaretan minimal 2

tahun 5. Lulus dalam Pelatihan Pengawas Mutu Bokar

VIII. PROSEDUR REGISTRASI

Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi

perkebunan

1 5

1 4 2

Petugas Registrasi/Pengawas

3

UPPB

Gambar 1. Tata Alir Permohonan Registrasi UPPB 9

Page 16: PEDOMAN REGISTRASI

1. Permohonan registrasi UPPB diajukan secara tertulis dengan dibubuhi materai secukupnya oleh UPPB kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dengan menggunakan Formulir UPPB-01 seperti tercantum dalam Lampiran 1.

a. Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan setelah menerima surat permohonan registrasi, memberikan tanda terima, menggunakan Formulir UPPB-03 sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3, dan harus sudah mengevaluasi kelengkapannya dalam jangka waktu 5 (lima) hail kerja, kemudian memberikan keputusan atas kelengkapan permohonan tersebut.

b. Keputusan atas kelengkapan persyaratan permohonan STR-UPPB harus diberitahukan kepada pemohon menggunakan Formulir UPPB-04 sebagaimana tercantum pada Lampiran 4.

2. Setelah permohonan registrasi dianggap memenuhi persyaratan maka Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan menunjuk Tim Registrasi/Pengawas yang akan melakukan penilaian terhadap kesesuaian persyaratan administrasi dan teknis di Lapangan. Surat Tugas menggunakan Formulir UPPB-05 sebagaimana tercantum pada Lampiran 5. Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan harus menginformasikan kepada UPPB yang mengajukan permohonan registrasi perihal Tim Registrasi/pengawas yang ditunjuk serta rencana jadwal penilaian. Unit usaha dapat mengusuikan keberatan terhadap personil petugas registrasi yang ditunjuk dan jadwal penilaian dengan alasan yang tepat dan diterima oieh Dinas Kebupaten/Kota yang membidangi perkebunan.

3. Petugas registrasi/pengawas melakukan penilaian lapang sesuai prosedur penilaian terhadap UPPB sebagai berikut :

10

Page 17: PEDOMAN REGISTRASI

3.1. Persiapan Audit

a. Tim Registrasi/Pengawas melakukan kesepakatan dengan UPPB perihal waktu audit dan petugas dani UPPB yang akan mendampingi selama penilaian lapang.

b. Tim Registrasi/Pengawas melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen persyaratan administrasi dan persyaratan teknis milik UPPB yang akan dinilai.

c. Tim Registrasi/Pengawas mempersiapkan cheklist penilaian/pengawasan pengolahan dan pemasaran Bokar menggunakan Formulir UPPB -06 sebagainama tercantum pada Lampiran 6.

3.2. Penilaian

a. Penilaian /audit Kecukupan Dokumen

Tim Registrasi/Pengawas melakukan audit kecukupan dokumen sistem mutu Cara Pengolahan Bokar yang Baik termasuk rekaman, dan penentuan kecukupannya terhadap kriteria audit. Bila ditemukan ketidakcukupan dokumen terhadap persyaratan yang diacu, maka hash audit kecukupan disampaikan kepada unit usaha, untuk dilengkapi atau diperbaiki sesuai persyaratan.

b. Penilaian Lapang dengan tahapan sebagai berikut :

■ Pertemuan pembukaan

Pertemuan pembukaan dilakukan dalam rangka perkenalan, penyampaian maksud dan tujuan kedatangan, klarifikasi program registrasi dan penilaian lapang, konfirmasi kesiapan pendamping serta peran dan tanggung jawabnya, proses penilaian

11

Page 18: PEDOMAN REGISTRASI

termasuk kategori ketidaksesuaian dalam penilaian. Pertemuan pembukaan harus dihadiri oleh Tim Registrasi/Pengawas dan personal yang mewakili UPPB. ■ Penilaian Lapang

Dilakukan dengan wawancara dan melihat langsung (observasi) kegiatan dilapangan. Tim Registrasi/Pengawas dapat meminta UPPB untuk mendemonstrasikan unjuk kerja. Tim registrasi/pengawas :

■ Membandingkan mutu bokar dengan standar acuan

• Mendokumentasikan mutu bokar yang diawasi dengan cara pengambilan gambar.

Setelah wawancara dan observasi, dilakukan pertemuan Tim Registrasi/Pengawas yang dipimpin oleh Ketua Tim untuk merumuskan temuan penilaian lapang.

■ Rapat Penutupan

Pertemuan penutupan harus dihadiri oleh Tim Registrasi dan pihak UPPB, dan dilakukan pada saat penilaian lapang telah selesai dilaksanakan, dan Tim Registrasi/Pengawas telah merumuskan laporan sementara hasil penilaian lapang, sebagaimana Formulir UPPB-07 seperti tercantum pada Lampiran 7, untuk dilaporkan kepada UPPB. Pada pertemuan penutupan seluruh temuan ketidaksesuaian disampaikan beserta bukti, untuk diklarifikasi termasuk konfirmasi tindakan perbaikan yang harus dilakukan. Laporan hasil penilaian lapang dan kesepakatan pelaksanaan tindakan perbaikan ditandatangani

12

Page 19: PEDOMAN REGISTRASI

bersama antara ketua tim registrasi dan pihak UPPB. Dokumen laporan ash i diberikan kepada pihak UPPB, sedangkan salinan pertama laporan hasil penilaian untuk ketua Tim Registrasi sebagai laporan kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan.

4. Laporan Akhir hasil penilaian:

a. Tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian harus sudah diselesaikan oleh UPPB selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah laporan penilaian ditandatangani oleh Tim Registrasi dan pihak UPPB agar proses registrasi dapat dilanjutkan. Laporan tindakan perbaikan diserahkan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan untuk diproses lebih lanjut;

b. Laporan tindakan perbaikan dan i UPPB dievaluasi oleh petugas registrasi/pengawas yang melakukan penilaian lapang. Hash l evaluasi tindakan perbaikan dilaporkan kepada Kepada Dinas yang membidangi perkebunan menggunakan Formulir UPPB-08 sebagaimana tercantum pada Lampiran 8 sebagai bahan rekomendasi kepada kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan terhadap persetujuan atau penundaan pemberian STR-UPPB.

c. Petugas registrasi / pengawas membuat laporan akhir penilaian berdasarkan hasil penilaian kecukupan dokumen sistem mutu dan penilaian lapang serta tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh UPPB. Laporan akhir disertai dengan rekomendasi Tim Registrasi/Pengawas kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan terhadap persetujuan atau penundaan STR-UPPB menggunakan Formulir UPPB-09 sebagaimana tercantum pada Lampiran 09. Laporan akhir dan

13

Page 20: PEDOMAN REGISTRASI

rekomendasi Tim Registrasi/Pengawas dibuat selambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah tindakan perbaikan dan evaluasinya selesai dilakukan.

d. Apabila tindakan perbaikan belum sesuai maka akan dilakukan penundaan pemberian STR-UPPB sampai tindakan perbaikan memenuhi persyaratan .

e. Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari tindakan perbaikan belum dilaksanakan, maka permohonan dinyatakan gugur dan pengelola UPPB dapat mengajukan permohonan ulang dengan melengkapi persyaratan registrasi.

5. Apabila disetujui maka Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan akan menerbitkan STR-UPPB.

IX. PROSEDUR PENERBITAN, PENUNDAAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SURAT TANDA REGISTRASI (STR-UPPB)

1. Penerbitan STR-UPPB

a. Persetujuan pemberian STR-UPPB berdasarkan laporan dan rekomendasi Tim registrasi/pengawas. STR-UPPB diterbitkan oleh Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Perkebunan dengan menggunakan Formulir UPPB — 10 sebagaimana tercantum pada Lampiran 10.

b. STR-UPPB berlaku selamanya dan dilakukan pengawasan oleh Instansi Teknis terkait seseuai dengan ketentuan pengawasan yang berlaku.

c. Persetujuan STR-UPPB disampaikan kepada pemohon dengan tembusan kepada:

14

Page 21: PEDOMAN REGISTRASI

1) Direktur Jenderal PPHP; 2) Direktur Jenderal Perkebunan; 3) Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan; 4) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi.

d. Persetujuan STR-UPPB memuat informasi antara lain:

1) Nomor registrasi; 2) Nama UPPB dan alamat; 3) Ruang lingkup usaha UPPB.

e. Nomor Registrasi UPPB terdiri atas 12 digit yang meliputi :

1) Dua angka pertama merupakan nomor urut provinsi;

2) Dua angka kedua merupakan nomor urut kabupaten;

3) Empat angka ketiga merupakan bulan dan tahun dikeluarkannya nomor pendaftaran;

4) Empat angka terakhir merupakan nomor urut registrasi.

Contoh Nomor Registrasi adalah :

STR-UPPB No. 02-14-0411-0001

Keterangan :

02 = Provinsi Sumatera Utara 14 = Kabupaten Langkat 0411 = Bulan April Tahun 2011 0001 = Nomor Urut Registrasi 1

Kode Propinsi, Kabupaten/Kota tercantum dalam Lampiran 14.

15

Page 22: PEDOMAN REGISTRASI

f. Pemohon yang telah mendapatkan STR-UPPB, wajib menyampaikan laporan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali mengenai kegiatan usahanya kepada pemberi nomor registrasi. Laporan menggunakan Formulir UPPB-11 sebagaimana tercantum pada Lampiran 11;

Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan menyampaikan laporan perkembangan penerbitan STR-UPPB dan rekapitulasi laporan perkembangan UPPB, kepada Bupati setiap 6 bulan sekali, menggunakan Formulir UPPB-12 seperti tercantum pada Lampiran 12 dengan tembusan disampaikan kepada:

■ Direktur Jenderal PPHP; ■ Direktur Jenderal Perkebunan; ■ Dinas yang membidangi Perkebunan Prov; ■ Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov.

g.

2. Pembekuan STR-UPPB

STR UPPB dapat dibekukan apabila :

■ UPPB terlambat menyampaikan laporan lebih dan i 3 (tiga) bulan dan i masa pelaporan (setiap 6 bulan sekali);

■ Dalam jangka waktu 1 bulan setelah diberikan peringatan tertulis kedua sebagai hash l pengawasan berkala atau sewaktu-waktu belum melakukan tindakan perbaikan. Surat Teguran sebagaimana Formulir UPPB-13 pada lampiran 13;

■ Peringatan tertulis akan diberikan apabila UPPB yang melanggar standar acuan mutu.

16

Page 23: PEDOMAN REGISTRASI

3. Pencabutan STR-UPPB

STR-UPPB dapat dicabut apabila :

1. tidak menjaga baku mutu;

2. tidak menjaga fungsi lingkungan; atau

3. tidak menyampaikan laporan;

4. UPPB yang bersangkutan memperjualbelikan SKAB kepada pihak lain.

Pencabutan dilakukan setelah diberikan peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut dengan selang waktu 30 (tiga puluh) hari dan tidak diindahkan.

X. PENGAWASAN DAN PELAPORAN

1. Pengawasan

a. Pengawasan penerapan sistem jaminan mutu di UPPB yang sudah mendapatkan STR-UPPB dilakukan secara berkala dan atau pengawasan sewaktu-waktu;

b: Pengawasan secara berkala di UPPB dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;

c. Pengawasan sewaktu-waktu dilakukan sebagai tindak lanjut dan i pelaksanaan pengawasan berkala jika terdapat pelanggaran atau adanya pengaduan dan:

• masyarakat mengenai adanya dugaan terjadinya pelanggaran penerapan sistem jaminan mutu di UPPB;

• Petugas pengawas mengenai ketidaksesuaian persyaratan UPPB.

d. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berkoordinasi dengan instansi terkait;

17

Page 24: PEDOMAN REGISTRASI

e. Laporan hash l pengawasan yang dilaksanakan petugas pengawas dapat menggunakan Formulir UPPB - 08 sebagaimana Lampiran 8 dan disampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota.

2. P&aporan

a. UPPB memberikan laporan kegiatan sesuai dengan fungsinya setiap 6 bulan sekali kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan. Laporan tersebut minimal meliputi rekapitulasi penerbitan Surat Keterangan Asal Bokar (SKAB), jenis, volume dan mutu produk yang dikelola, tujuan pasar, kemitraan, perkembangan anggota kelompok, perkembangan wilayah cakupan;

b. Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan membuat laporan perkembangan keseluruhan UPPB diwilayahnya kepada Dinas Propinsi yang membidangi perkebunan tembusan kepada Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi.

XI. PENUTUP

Pedoman Registrasi UPPB merupakan acuan dalam pemberian STR-UPPB bagi Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan. Tersedianya pedoman Registrasi UPPB diharapkan juga dapat digunakan sebagai acuan bagi pembina mutu dalam melakukan pendampingan penerapan sistem jaminan mutu di UPPB, untuk menghasilkan Bokar bermutu dalam rangka meningkatkan daya saing serta pendapatan petani.

18

Page 25: PEDOMAN REGISTRASI

LAM P i RAN

Page 26: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 1. Formulir UPPB-01

Permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) Nomor Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB

(STR-UPPB)

Kepada Yth. Kepala Dinas Kab/Kota di —

Berkenaan dengan Peraturan Menteri Pertanian No.38/Permentan/OT.1401/8/2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar), maka agar UPPB Bokar dapat menghasilkan Bokar bermutu bersama ini kami:

Nama Alamat Lengkap

Telp./Fax. Pekerjaan mengajukan permohonan penerbitan Surat Tanda Registrasi UPBB (STR-UPPB) untuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) berikut ini :

Nama UPPB Alamat UPPB Ketua UPPB

Sebagai pertimbangan, terlampir disampaikan dokumen sebagai berikut : 1. Data Umum UPPB 2. Keterangan Domisili UPPB dan i Kelurahan/Desa setempat 3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga UPPB 4. Dokumen Sistem Mutu UPPB

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Pemohon,

( )

19

Page 27: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 2.

Formulir Data Umum UPPB

DATA UMUM UPPB

A. Data Umum

Nama UPPB/Gapoktan

Alamat UPPB/Gapoktan

Nama pengelola

Alamat kontak

• Nama personel kontak

• Nomor Telepon / HP

• Nomor Faximili

• Email Komoditi

• Nama komoditi

• Asal komoditi

Konsumen

B. Persyaratan Administrasi

• KTP (perorangan ashi

• Akte pendirian dan

• Foto copy NPWP

• Surat Izin Mendirikan

C. Persyaratan Teknis:

Dokumen penerapan sistem jaminan mutu

Ada

Lengkap Tidak Lengkap

20

(Nama lengkap dan tanda tangan pemohon)

20

Tidak Ada

Page 28: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 3.

Formulir UPPB-03

TANDA TERIMA DOKUMEN PERMOHONAN

SURAT TANDA REGISTRASI UPPB (STR-UPPB)

Nomor Surat

Tanggal Surat

Asal Surat

Perihal

Lam piran

2011

Petugas Penerima Surat Permohonan

Nama

NIP

21

Page 29: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 4. Formulir UPPB - 04

PEMBERITAHUAN KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN SURAT TANDA REGISTRASI UPPB (STR-UPPB)

Nomor Lampiran Perihal : Pemberitahuan Kelengkapan Dokumen

Permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB)

Kepada Yth.:

di —

Berdasarkan hash l penilaian persyaratan administrasi permohonan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) sebagai berikut :

Nama Alamat Lengkap Telp./Fax. Pekerjaan NamaUPPB Alamat UPPB Ketua UPPB

dengan ini diberitahukan bahwa permohanan Saudara

n

Dapat diproses lebih lanjut

l l Belum dapat diproses lebih lanjut dengan alasan sebagai berikut :

Permohonan akan ditindaklanjuti apabila semua persyaratan sudah terpenuhi.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas

NIP 22

Page 30: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 5. Formulir UPPB —05

SURAT TOGAS PETUGAS REGISTRASI / PENGAWAS Nomor

Berkenaan dengan Peraturan Menteri Pertanian No.$8/Permentan/OT.1401/8/2008 tentang Pedoman dan Pengolahan Bahan Olah Karet (Bokar), agar UPPB Bokar dapat menghasilkan Bokar bermutu, maka berdasarkan Surat Permohonan Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) Nomor tanggal maka kami menugaskan :

1. Nama NIP

2. Nama NIP

untuk melaksanakan audit lapangan dalam rangka*) : ❑ Registrasi ❑ Pengawasan Berkala ❑ Pengawasan Sewaktu-waktu pada :

UPPB Alamat Lengkap Provinsi Tanggal

Seluruh biaya yang terkait dengan kegiatan ini dibebankan kepada DIPA Dinas Kabupaten/Kota Tahun Angga ran

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Kepala Dinas

*Pilih salah satu

23

Page 31: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 6. Formulir UPPB-06 CHECKLIST PENGAWASAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BOKAR

Nama Unit Usaha Alamat :

Nomor Telephon :

Nama Pimpinan :

Nomor HP:

Tanggal (tgl/bl/th) pengawasan

Jenis produk akhir 0 Lateks ❑ Sheet ❑ Lump

Nama dan Nomor personil pengawas

Audit dalam rangka :

Pengawasan Internal

fl Registrasi UPPB

Pengawasan Berkala

Pengawasan Sewaktu-waktu Nama Pendamping Pengawas

NO. KRITERIA SESUAI TIDAK

SESUAI KETERANGAN

(Kategori Temuan)

A. LOKASI

• Akses jalan

• Tidak tergenang air

B. BANGUNAN

1. Sekretariat dan kelengkapannya

2. Ruang penyediaan Saprodi

3. Ruang Pengolahan

• Dekat sumber air ■ Tidak tergenang air

24

Page 32: PEDOMAN REGISTRASI

• Sirkulasi Udara Balk

• Atap tidak bocor

■ Tidak terkena sinar matahari langsung

4. Gudang Penyimpanan

■ Tidak tergenang air

• Sirkulasi Udara Balk

• Atap tidak bocor

• Tidak terkena sinar matahari langsung (untuk sheet)

C. SARANA DAN PERALATAN

1. Penyadapan

• Pisau

■ Mangkok

• Talang

■ Pelindung Hujan (Rain Guard)

2. Pengolahan

Lateks

• Ember aluminium

■ Amoniak (pengawet)

• Metrolak atau alat pengukur kadar karet lainnya

• Drum / wadah penampung untuk pengangkutan

Sheet

■ Bahan Penggumpai dengan takarannya

■ Bak Pembeku

• Ember

■ Hand Mangel

• Air bersih (pengencer)

• Saringan dari kawat baja ukuran 20 mesh dan 40 mesh.

• Pengaduk

25

Page 33: PEDOMAN REGISTRASI

Bekuan / qumpalan (Lump)

• Bahan Penggumpal dengan takarannya

• Bak Pembeku

• Ember

• Pengemas (jika diperlukan) tidak boleh dan i karung plastik.

D. PENANGANAN LINGKUNGAN

• Penanganan Limbah Cair (kolam aerasi)

E. PEN ERAPAN JAMINAN MUTU

• Terdapat organisasi gapoktan/UPPB

• Terdapat Pengawas Mutu Internal

■ Terdapat SOP Penyadapan

• Terdapat SOP Pengolahan Bokar - Lateks

• Terdapat SOP Penanganan dan penyimpanan Bokar

• Terdapat catatan-catatan terkait implementasi SOP

• Penggunaan Bahan penggumpal yang sesuai dan diijinkan

• Ada pelatihan personil / pengurus

• Ada pelatihan anggota kelompok

F. MUTU BOKAR

• Mutu Bokar Bersih sesuai standar acuan

■ Ada rekaman pengawasan mutu

G. PEMBELIAN DAN PEMASARAN

26

Page 34: PEDOMAN REGISTRASI

• Ada rekaman/catatan pembelian

• Ada standar spesifikasi produk yang dibeli

■ Ada rekaman/catatan stock produk

■ Ada rekaman/catatan SKAB yang sudah dikeluarkan

• Teknis pengiriman sesuai persyaratan

■ Ada rekaman/catatan penjualan termasuk mutu produk yang dijual

• Ada rekaman/catatan pembayaran kepada anggota kelompok

■ Terdapat kemitraan dengan pembeli

J. PELAPORAN

• Pelaporan dibuat dan disampaikan ke Dinas yang membidangi

20

Auditee

27

Auditor Ketua

Page 35: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 7. Formulir UPPB —07

LAPORAN AUDIT LAPANGAN

Nama Unit Usaha Alamat :

Nomor Telephon :

Nama Pimpinan :

Nomor HP :

Tanggal (tgl/bl/th) pengawasan

Jenis produk akhir ❑ Lateks ❑ Sheet ❑ Lump,

Nama dan Nomor personil pengawas

Audit dalam rangka :

❑ Pengawasan Internal

❑ Registrasi UPPB

❑ Pengawasan Berkala

❑ Pengawasan Sewaktu-waktu Nama Pendamping Pengawas

No Temuan Ketidak Sesuaian

Kategori Temuan

Rencana Tindakan

Keterang~

Catatan:

• Tindakan perbaikan dilakukan paling lambat tanggal • Kategori temuan meliputi major dan minor; • Status merupakan kecukupan tindakan perbaikan; cukup (close); tidak

cukup

Auditee

28

20

Auditor

Ketua

Anggota

Page 36: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 08. Formulir UPPB —08

Nomor Lampiran Hal

Kepada Yth.:

Pembentahuan Status Tindakan Perbaikan

di

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi terhadap tindakan perbaikan atas temuan ketidaksesuaian pada UPPB yang dikelola Saudara, bersama ini kami informasikan status terhadap tindakan perbaikan terkait dengan temuan ketidaksesuaian tersebut yakni :

No Temuan Ketidaksesuaian

Kategon Temuan Status Tindakan Perbaikan

Saudara diberi waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan ini untuk melakukan tindakan perbaikan kembali. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya surat ini, Saudara masih belum dapat memenuhi ketetentuan yang ditetapkan, maka permohonan Saudara dinyatakan DITUNDA.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapan terima kasih.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten...

Tembusan kepada Yth.

29

NIP.

Page 37: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 09. Form ulir UPPB - 09

REKOMENDASI TIM REGISTRASI/PENGAWAS Kepada Yth.:

di

Pada hari ini, tanggal ......... tahun ..... telah dilakukan pembahasan atas hasil penilaian lapang terhadap :

NamaUPPB

Alamat

Telp/Fax

Ruang lingkup

Tim Registrasi/Pengawas

Ketua

Anggota

dengan hasil kesepakatan Tim Registrasi/Pengawas sebagai berikut :

( )

( )

Berhak memperoleh Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) Belum berhak memperoleh Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) dengan status tindakan perbaikan sebagaimana terlampir.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ketua Tim

Regitrasi/Pengawas

NIP

30

Page 38: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 10. Formulir UPPB -10

SURAT TANDA REGISTRASI UPPB (STR-UPPB) DAN NOMOR REGISTRASI UPPB

Nomor Lampiran : 1 (satu) lembar Hal : Surat Tanda Registrasi (SIR) UPPB dan Nomor Registrasi

UPPB

Yth: di -

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan, bersama ini kami sampaikan Surat Tanda Registrasi UPPB (STR-UPPB) dan Nomor Registrasi (terlampir) untuk: Nama UPPB Alamat UPPB Ketua UPPB Terkait dengan hal tersebut, Dinas kabupaten/Kota akan : a. melakukan pengawasan berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam setahun untuk menjamin konsistensi penerapan sistem mutu; b. melakukan pengawasan sewaktu-waktu jika terjadi penyimpangan di

UPPB. Pengawasan terhadap UPPB yang telah mendapatkan STR-UPPB dapat dilakukan berkoordinasi dengan instansi terkait. STR-UPPB dan Nomor Registrasi UPPB berlaku selamanya dan dapat dibekukan atau dicabut oleh Dinas Kabupaten/Kota .... apabila pihak manajemen UPPB melakukan pelanggaran, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja terhadap persyaratan yang telah ditetapkan.

Demikian disampaikan, untuk menjadi perhatian.

Kepala Dinas Perkebunan Kab

NIP.

Tembusan Yth : 1. Direktur Jenderal PPHP 2. Direktur Jenderal Perkebunan 3. Dinas yang membidangi Perkebunan Prov 4. Dinas Perindustrian: dan Perdagangan Prov

31

Page 39: PEDOMAN REGISTRASI

CAP LOGO Pemda Kabupaten

NOMOR REGISTRASI DI BAWAH INI :

STR-UPPB : XX-XX-XXXX-XXXX

Diberikan kepada Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) :

NamaUPPB Alamat Lengkap Provinsi Kabupaten/Kota Telp./Fax. Nama produk Dikeluarkan di

Tanggal Berlaku sampai dengan

Dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Nomor registrasi sebagai bukti bahwa UPPB untuk nama dan alamat

seperti tersebut diatas dinyatakan telah memenuhi syarat untuk menghasilkan Bokar bermutu.

2. Nomor registrasi tersebut hanya berlaku untuk nama dan alamat seperti tersebut diatas

3. Nomor registrasi tersebut dapat dibatalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

4. Nomor registrasi ini berlaku seterusnya dengan ketentuan pengawasan yang berlaku dan mulai diberlakukan dan i tanggal ditetapkan.

Kabupaten/Kota, Tgl/Bulan/Tahun Kepala Dinas

(

)

NIP.

32

Page 40: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 11. Formulir UPPB -11

LAPORAN PERKEMBANGAN PENERBITAN SKAB Nomor Lampiran Perihal : Laporan Perkembangan Penerbitan SKAB

Yth : Kepala Dinas di Kabupaten/Kota

Berdasarkan penerbitan Surat Tanda Registrasi UPPB ( STR-UPPB) di (Sebutkan Nama UPPB, Lokasi Desa, Kec, Kab), bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan penerbitan Surat Keterangan Asal Bokar sebagai benkut :

Laporan Perkembangan Penerbitan SKAB UPPB Bulan Tahun

No. Nomor SKAB

Asal Bokar*

Jenis ** Volume (ton)

Tujuan Penjualan

Keterangan

1.

2.

3.

4.

dst

Keterangan

*Nama kelompok / perorangan

**Lateks, Sheet, Lump,

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala UPPB

(

)

33

Page 41: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 12. Formulir UPPB -12

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN UPPB Nomor Lampiran Perihal : Laporan Perkembangan Kegiatan UPPB

Yth : Kepala Dinas di Provinsi

Berdasarkan kegiatan Registrasi di (Sebutkan Nama Dinas yang membidangi perkebunan, Kab), bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan kegiatan registrasi UPPB sebagai berikut :

Laporan Perkembangan Penerbitan SKAB UPPB Bulan Tahun

No. Nama UPPB

Alamat Jumlah SKAB Keterangan

1.

2.

3.

4.

dst

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kab/Kota

(

)

NIP.

34

Page 42: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 13. Formulir UPPB -13

SURAT TEGURAN

Nomor Lampiran Perihal : Surat Teguran

Kepada Yth,:

di —

Berdasarkan hasil penilaian pengawasan yang telah dilakukan oleh Tim Registrasi/Pengawas terhadap UPPB sebagai berikut :

NamaUPPB Alamat UPPB No. STR-UPPB Ketua UPPB

dengan ini diberitahukan bahwa UPPB tersebut diatas diberikan ❑ Teguran Pertama ❑ Teguran Kedua ❑ Teguran Ketiga

Dengan alasan sebagai berikut :

Pencabutan STR-UPPB dilakukan setelah diberikan peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut dengan selang waktu 30 (tiga puluh) hari dan tidak diindahkan.

Demikian disampaikan, untuk menjadi perhatian.

Kepala Dinas

NIP.

35

Page 43: PEDOMAN REGISTRASI

Lampiran 14. Kode Wilayah berdasarkan Permendagri No. 6 Tahun 2008

DAFTAR KODE PROPINSI DAN KODE KABUPATEN

KODE KODE NAMA PROPINSI

KABUPATEN/KOTA,

PROP. KAB./KOTA KECAMATAN

01 ACEH

01 KOTA BANDA ACEH

02 KAB. PIDIE

03 KAB. ACEH UTARA

04 KAB. ACEH TIMUR

05 KOTA ACEH SELATAN

06 KAB. ACEH BARAT

07 KAB. ACEH TENGAH

08 KAB. ACEH TENGGARA

09 KAB. ACEH BESAR .

10 KOTA SABANG

11 KAB. ACEH SINGKIL

12 KAB. BIREUEN

13 KAB. SIMEULUE

14 KOTA LHOKSEUMAWE

15 KAB. ACEH BARAT DAYA

16 KAB. NAGAN RAYA

17 KAB. ACEH JAVA

36

Page 44: PEDOMAN REGISTRASI

18 KAB. GAYO LUES

19 KAB. ACEH TAMIANG

20 KOTALANGSA

21 KAB. BENER MERIAH

22 KAB. PIDIE JAYA

23 KOTA SUBULUSSALAM

02 SUMATERA UTARA

01 KOTA TEBING TINGGI

02 KAB. KARO

03 KOTA BINJAI

04 KOTA SIBOLGA

05 KOTA PEMATANG SIANTAR

06 KAB. LABUHAN BATU

07 KAB. DAIRI

08 KAB. TAPANULI UTARA

09 KAB. TAPANULI SELATAN

10 KAB. ASAHAN

11 KAB.NIAS

12 KOTA MEDAN

13 KAB. DELI SERDANG

14 KAB.LANGKAT

15 KAB. SIMALUNGUN

16 KAB. TAPANULI TENGAH

37

Page 45: PEDOMAN REGISTRASI

17 KOTA TANJUNG BALAI

18 KAB. TOBA SAMOSIR

19 KAB. MANDAILING NATAL

20 KOTA PADANGSIDEMPUAN

21 KAB. HUMBANG HASUNDUTAN

22 KAB. SERDANG BEDAGAI

23 KAB. SAMOSIR

24 KAB. NIAS SELATAN

25 KAB. PAKPAK BHARAT

26 KAB. PADANG LAWAS UTARA

27 KAB. PADANG LAWAS

28 KAB: LABUHANBATU UTARA

29 KAB. LABUHANBATU SELATAN

30 KOTA GUNUNGSITOLI

31 KAB. BATUBARA

32 KAB. NIAS UTARA

33 KAB. NIAS BARAT

03 SUMATERA BARAT

01 KOTA BUKITTINGGI

02 KOTA PAYAKUMBUH

03 KOTA SOLOK

04 KAB. PADANG PARIAMAN

05 KAB. PESISIR SELATAN

38

Page 46: PEDOMAN REGISTRASI

06 KOTA SAWAHLUNTO

07 KOTA PADANG

08 KAB. AGAM

09 KAB. LIMAPULUH KOTA

10 KAB. SOLOK

11 KAB. PASAMAN

12 KAB. TANAH DATAR

13 KOTA PADANG PANJANG

14 KAB. SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG

15 KAB. KEPULAUAN MENTAWAI

16 KAB. SOLOK SELATAN

17 KAB. PASAMAN BARAT

18 KAB. DHARMASRAYA

19 KOTA PARIAMAN

04 RIAU

01 KOTA PEKANBARU

02 KAB. BENGKALIS

03 KOTA DUMAI

06 KAB. INDRAGIRI HULU

07 KAB. INDRAGIRI HILIR

08 KAB. KAMPAR

12 KAB. SIAK

13 KAB. ROKAN HILIR

39

Page 47: PEDOMAN REGISTRASI

14 KAB. KUANTAN SENGINGI

15 KAB. ROKAN HULU

16 KAB. PELALAWAN

17 KAB. KEPULAUAN MERANTI

05 JAMBI

01 KAB. TANJUNG JABUNG BARAT

02 KAB. BUNGO

03 KAB. MERANGIN

04 KAB. KERINCI

05 KOTA JAMBI

06 KAB. BATANG HARI

07 KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR

08 KAB. TEBO

09 KAB. SOROLANGUN

10 KAB. MUARO JAMBI

04 KOTA SUNGAI PENUH

06 SUMATERA SELATAN

01 KAB. EMPAT LAWANG

03 KAB. OGAN KOMERING ULU

04 KAB. LAHAT

05 KAB. MUSI RAWAS

06 KOTA PALEMBANG

08 KAB. MUARA ENIM

40

Page 48: PEDOMAN REGISTRASI

09 KAB. OGAN KOMIRING ILIR

10 KAB. MUSI BANYUASIN

11 KOTA PAGAR ALAM

12 KOTA LUBUK LINGGAU

13 KOTA PRABUMULIH

14 KAB. BANYUASIN

15 KAB. OGAN KOMERING ULU SELATAN

16 KAB. OGAN KOMERING ULU TIMUR

17 KAB. OGAN ILIR

07 LAMPUNG

01 KOTA BANDAR LAMPUNG

02 KAB. LAMPUNG TENGAH

03 KAB. LAMPUNG UTARA

04 KAB. LAMPUNG SELATAN

05 KAB. LAMPUNG BARAT

06 KAB. TANGGAMUS

07 KAB. TULANG BAWANG

08 KAB. LAMPUNG TIMUR

09 KOTA METRO

10 KAB. WAY KANAN

11 KAB. PESAWARAN

12 KAB. PRINGSEWU

13 KAB. MESUJI

41

Page 49: PEDOMAN REGISTRASI

14 KAB. TULANG BAWANG BARAT

08 BENGKULU 01 KAB, BENGKULU SELATAN 02 KAB. REJANG LEBONG 03 KAB. BENGKULU UTARA 04 KOTA BENGKULU 05 KAB. KAUR 06 KAB, SELUMA

07 KAB. MUKO-MUKO 08 KAB. KEPAHIANG

09 KAB. LEBONG 10 KAB. BENGKULU TENGAH

09 D.K.I. JAKARTA

01 KOTA JAKARTA UTARA 02 KOTA JAKARTA BARAT 03 KOTA JAKARTA SELATAN 04 KOTA JAKARTA TIMUR 05 KOTA JAKARTA PUSAT 06 KAB.KEPULAUAN SERIBU

10 JAWA BARAT 04 KOTA BOGOR 05 KOTA SUKABUMI

42

Page 50: PEDOMAN REGISTRASI

06 KAB. CIANJUR

07 KAB. BEKASI

08 KAB. KARAWANG

09 KAB. PURWAKARTA

10 KAB.SUBANG

11 KOTA BANDUNG

12 KAB. SUMEDANG

13 KAB. GARUT

14 KAB.TASIKMALAYA

15 KAB. CIAMIS

16 KOTA CIREBON

17 KAB. KUNINGAN

18 KAB. INDRAMAYU

20 KAB. BOGOR

21 KAB. SUKABUMI

22 KAB. CIREBON

23 KAB. MAJALENGKA

24 KAB. BANDUNG

26 KOTA BEKASI

27 KOTA DEPOK

28 KOTA CIMAHI

29 KOTA TASIKMALAYA

30 KOTA BANJAR

43

Page 51: PEDOMAN REGISTRASI

31 KAB. BANDUNG BARAT

32 KAB. KUNINGAN

11 JAWA TENGAH

01 KOTA SEMARANG

02 KAB. DEMAK

03 KOTA PEKALONGAN

04 KOTA TEGAL

05 KAB. PATI

06 KAB. BLORA

07 KAB. BANYUMAS

08 KAB. CILACAP

09 KAB. BANJARNEGARA

10 KOTA MAGELANG

11 KAB. PURWOREJO

12 KAB. KLATEN

13 KOTA SALATIGA

14 KAB. SRAGEN

15 KAB. WONOGIRI

16 KOTA SURAKARTA

17 KAB.SEMARANG

18 KAB. KENDAL

19 KAB. GROBOGAN

20 KAB. PEKALONGAN

44

Page 52: PEDOMAN REGISTRASI

21 KAB. BATANG

22 KAB. PEMALANG

23 KAB. TEGAL

24 KAB. BREBES

25 KAB. KUDUS

26 KAB. JEPARA

27 KAB. REMBANG

28 KAB. PURBALINGGA

29 KAB. WONOSOBO

30 KAB. MAGELANG

31 KAB. TEMANGGUNG

32 KAB. KEBUMEN

33 KAB. BOYOLALI

34 KAB.KARANGANYAR

35 KAB. SUKOHARJO

12 D.I. YOGYAKARTA

01 KAB. BANTUL

02 KAB. SLEMAN

03 KAB. GUNUNG KIDUL

04 KAB. KULON PROGO

05 KOTA YOGYAKARTA

13 JAWA TIMUR

01 KOTA SURABAYA

45

Page 53: PEDOMAN REGISTRASI

02 KAB. GRESIK

03 KOTA MOJOKERTO

04 KAB. PAMEKASAN

05 KAB. BONDOWOSO

06 KAB. BANYUWANGI

07 KAB. JEMBER

08 KOTA MALANG

09 KOTA PASURUAN

10 KOTA PROBOLINGGO

11 KOTA KEDIRI

12 KOTA BLITAR

13 KOTA MADIUN

14 KAB. MAGETAN

15 KAB. PONOROGO

16 KAB.BOJONEGORO

17 KAB. SIDOARJO

18 KAB. LAMONGAN

19 KAB. MOJOKERTO

20 KAB. JOMBANG

21 KAB. SUMENEP

22 KAB. SAMPANG

23 KAB. BANGKALAN

24 KAB. SITUBONDO

46

Page 54: PEDOMAN REGISTRASI

25 KAB. MALANG

26 KAB. PASURUAN

27 KAB. LUMAJANG

28 KAB. KEDIRI

29 KAB. NGANJUK

30 KAB. TRENGGALEK

31 KAB. BLITAR

32 KAB. TULUNGAGUNG

33 KAB. MADIUN

34 KAB. NGAWI

35 KAB. PACITAN

36 KAB. PROBOLINGGO

37 KAB. TUBAN

38 KOTA BATU

14 KALIMANTAN BARAT

01 KAB. SAMBAS

02 KAB. SANGGAU

03 KOTA PONTIANAK

04 KAB. KAPUAS HULU

05 KAB. KETAPANG

06 KAB. SINTANG

07 KAB. PONTIANAK

08 KAB. BENGKAYANG

47

Page 55: PEDOMAN REGISTRASI

09 KAB. LANDAK

10 KOTA SINGKAWANG

11 KAB. MELAWAI

12 KAB.SEKADAU

13 KAB. KUBU RAYA

14 KAB. KAYONG UTARA

15 KALIMANTAN TENGAH

01 KAB. KAPUAS

02 KAB. BARITO UTARA

03 KAB. BARITO SELATAN

04 KAB. KOTA WARINGIN TIMUR

05 KAB. KOTA WARINGIN BARAT

06 KOTA PALANGKARAYA

07 KAB. PULANG PISAU

08 KAB. GUNUNG MAS

09 KAB. MURUNG RAYA

10 KAB. BARITO TIMUR

11 KAB.SERUYAN

12 KAB. KATINGAN

13 KAB. SUKAMARA

14 KAB. LAMANDAU

16 KALIMANTAN SELATAN

01 KAB. BANJAR

48

Page 56: PEDOMAN REGISTRASI

02 KAB. HULU SUNGAI SELATAN

03 KAB. HULU SUNGAI UTARA

04 KAB. KOTABARU

05 KAB. TANAH LAUT

06 KAB. BARITO KUALA

07 KAB. HULU SUNGAI TEN GAH

08 KAB. TABALONG

09 KAB. TAPIN

10 KOTA BANJARMASIN

11 KOTA BANJARBARU

12 KAB. BALANGAN

13 KAB. TANAH BUMBU

17 KALIMANTAN TIMUR

01 KOTA SAMARINDA

02 KAB. PASER

03 KAB. BULUNGAN

04 KAB. BERAU

05 KOTA BALIKPAPAN

06 KAB. KUTAI KERTANEGARA

07 KAB. MALINAU

08 KAB. NUNUKAN

09 KOTA TARAKAN

10 KAB. KUTAI BARAT

49

Page 57: PEDOMAN REGISTRASI

11 KAB. KUTAI TIMUR

12 KOTA BONTANG

13 KAB. PENAJAM PASER UTARA

14 KAB. TANA TIDUNG

18 SULAWESI UTARA

02 KAB. MINAHASA

03 KAB. BOLAANG MONGONDOW

04 KAB. KEP. SANGIHE

06. KOTA. MANADO

07 KOTA BITUNG

08 KAB. KEPULAUAN TALAUD

09 KOTA. TOMOHON

10 KAB. MINAHASA SELATAN

11 KAB. MINAHASA UTARA

12 KAB. MINAHASA TENGGARA

13 KAB. BOLMONG UTARA

14 KAB. KEP. SITARO

15 KAB. BOLMONG TIMUR

16 KAB. BOLMONG UTARA SELATAN

17 KOTA KOTAMOBAGU

19 SULAWESI TENGAH

01 KAB. POSO

02 KAB. DONGGALA

50

Page 58: PEDOMAN REGISTRASI

03 KAB. TOLI-TOLI

04 KAB. BANGGAI

05 KOTA. PALU

06 KAB. MOROWALI

07 KAB. BUOL

08 KAB. BANGGAI KEPULAUAN

09 KAB. PARIGI MOUTONG

10 KAB. TOJO UNA-UNA

11 KAB. SIGI

20 SULAWESI SELATAN

01 KOTA PARE-PARE

03 KAB. BONE

05 KAB. LUWU

06 KAB. BULUKUMBA

07 KAB. BANTAENG

08 KAB. KEPULAUAN SELAYAR

09 KAB. SIDENRENG RAPPANG

10 KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN

11 KAB.BARRU

12 KAB. PINRANG

13 KAB. SOPPENG

14 KAB. POLEWALI MAMASA

15 KAB. TANA TORAJA

51

Page 59: PEDOMAN REGISTRASI

16 KAB. SINJAI

17 KAB. JENEPONTO

18 KAB. ENREKANG

19 KAB. WAJO

20 KAB. MAROS

21 KAB. TAKALAR

22 KAB. GOWA

23 KOTA MAKASAR

24. KAB. LUWU UTARA

25 KOTA PALOPO

27 KAB. LUWU TIMUR

28 KAB. TORAJA UTARA

21 SULAWESI TENGGARA

01 KAB. BUTON

02 KAB. MUNA

03 KAB. KOLAKA

04 KAB. KENDARI

05 KOTA KENDARI

06 KOTA BAU-BAU

07 KAB. BOMBANA

08 KAB. WAKATOBI

09 KAB. KOLAKA UTARA

10 KAB. KONAWE S~LATAN

52

Page 60: PEDOMAN REGISTRASI

11 KAB. KONAWE

12 KAB. BUTON UTARA

22 BALI

01 KAB. BULELENG

02 KAB. JEMBRANA

03 KAB. KLUNGKUNG

04 KAB. KARANGASEM

05 KAB. BANGLI

06 KAB. GIANYAR

07 KAB. TABANAN

08 KAB. BADUNG

09 KOTA DENPASAR

23 NUSA TENGGARA

01 KAB. BIMA

02 KAB. SUMBAWA

03 KAB. DOMPU

04 KAB. LOMBOK BARAT

05 KAB. LOMBOK TENGAH

06 KAB. LOMBOK TIMUR

07 KOTA MATARAM

08 KOTA BIMA

09 KAB. SUMBAWA BARAT

10 KAB. LOMBOK UTARA

53

Page 61: PEDOMAN REGISTRASI

24 NUSA TENGGARA

01 KAB. BELU

02 KAB. SIKKA

03 KAB. FLORES TIMUR

04 KAB. ENDE

05 KAB. MANGGARAI

06 KAB. SUMBA TIMUR

07 KAB. SUMBA BARAT

08 KAB. TIMOR TENGAH UTARA

09 KAB. NGADA

10 KAB. TIMOR TENGAH SELATAN

11 KAB.ALOR

12 KAB. KUPANG

13 KOTA KUPANG

14 KAB. LEMBATA

15 KAB. ROTE NDAO

16 KAB. MANGGARAI BARAT

17 KAB. SUMBA BARAT DAYA

18 KAB. MANGGARAI TIMUR

19 KAB. NAGEKEO

20 KAB. SUMBA TENGAH

21 KAB. SABU RAIJUA

54

Page 62: PEDOMAN REGISTRASI

25 MALUKU

01 KAB. MALUKU TENGAH

02 KAB. MALUKU TENGGARA

05 KOTA AMBON

06 KAB. BURU

07 KAB. MALUKU TENGGARA BARAT

08 KAB. SERAM BAGIAN BARAT

09 KAB. SERAM BAGIAN TIMUR

10 KAB. KEPULAUAN ARU

11 KAB. BURU SELATAN

12 KAB. MALUKU BARAT DAYA

13 KOTA TUAL

26 PAPUA

01 KAB. BIAK

03 KAB. YAPEN

06 KAB.MERAUKE

07 KAB. NABIRE

08 KOTAJAYAPURA

09 KAB. JAYAWIJAYA

10 KAB.JAYAPURA

11 KAB. MIMIKA

13 KAB. PUNCAK JAYA

14 KAB. PANIAI

55

Page 63: PEDOMAN REGISTRASI

15 KAB. SUPIORI

16 KAB. WAROPEN

17 KAB. MAPPI

18 KAB. ASMAT

19 KAB. BOVEN DIGOEL

20 KAB. PEG. BINTANG

21 KAB. TOLIKARA

22 KAB. SARMI

23 KAB. KEEROM

24 KAB. YAHUKIMO

25 KAB. NDUGA

26 KAB. LANNY JAYA

27 KAB, MAMBERAMO TENGAH

28 KAB. YALIMO

29 KAB. PUNCAK

30 KAB.. DOGIYAI

27 MALUKU UTARA

01 KAB. HALMAHERA TENGAH

02 KOTA TERNATE

03 KAB. HALMAHERA BARAT

04 KAB. KEPULAUAN SULA

05 KAB. HALMAHERA TIMUR

06 KOTA TIDORE KEPULUAN

56

Page 64: PEDOMAN REGISTRASI

07 KAB. PULAU MOROTAI

08 KAB. HALMAHERA SELATAN

09 KAB. HALMAHERA UTARA

28 - IRIAN JAVA TENGAH

29 - PAPUA BARAT

01 KAB. TELUK BENTUNI

02 KAB. MANOKWARI

03 KAB.TELUK WON DAMA

04 KAB. SORONG

05 KAB. FAK-FAK

06 KAB. SORONG SELATAN

07 KAB. RAJA AMPAT

08 KAB. KAIMANA

09 KAB. TAMBRAUW

10 KAB. MAYBRAT

12 KOTA SORONG

30 BANTEN

01 KAB. SERANG

02 KAB. LEBAK

03 KAB. TANGERANG

04 KOTA CILEGON

05 KAB. PANDEGLANG

06 KOTA TANGERANG

57

Page 65: PEDOMAN REGISTRASI

07 KOTA SERANG 08 KOTA TANGERANG SELATAN

31 BANGKA BELITUNG

01 KAB. BELITUNG 02 KOTA PANGKAL PINANG 03 KAB. BANGKA 04 KAB. BANGKA BELITUNG TIMUR 05 KAB. BANGKA BARAT 06 KAB. BANGKA SELATAN 07 KAB. BANGKA TENGAH

32 GORONTALO 01 KOTA GORONTALO 02 KAB. BOALEMO 03 KAB. GORONTALO 04 KAB. POHUWATO 05 KAB. BONE BOLANGO 06 KAB. GORONTALO UTARA

33 KEPULAUAN RIAU

04 KAB. BINTAN 05 KAB. KARIMUN 10 KOTA BATAM 11 KAB.NATUNA 17 KOTA TANJUNGPINANG

58

Page 66: PEDOMAN REGISTRASI

18 KAB. LINGGA

19 KAB. KEPULAUAN ANAMBAS

34 SULAWESI BARAT

01 KAB. POLEWALIMANDAR

02 KAB. MAMUJU

• 04 • KAB. MAJENE

26 KAB. MAMASA

28 KAB. MAMUJU UTARA

59

Page 67: PEDOMAN REGISTRASI

DIREKTORAT MUTU DAN STANDARDISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

ii. Harsono RM No. 3 Ragunan-Jakarta 12550 Gedung D Lantai 3 PU Box 83/12001/Kbypm Telpon: 0062-21-7815881,0062-21-78842568 Fax :0062-21-7811468