Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2019
TIM PENYUSUN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Penanggung Jawab Siti Latifah SHut MSi PhD
Ketua Dr Rudi Hartono SHut MSi
Sekretaris Dr Kansih Sri Hartini SHut MP Anggota Dr Samsuri SHut MSi Dr Apri Heri Iswanto SHut MSi
Ridahati Rambey SHut MSi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya buku Pedoman
Penulisan Skripsi untuk para mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera
Utara Buku pedoman penulisan skripsi disusun untuk membantu mahasiswa
kehutanan dalam menyusun tugas akademik akhir dalam bentuk skripsi dengan
format yang seragam Buku pedoman ini juga digunakan sebagai acuan bagi dosen
pembimbing dalam proses membimbing mahasiswa untuk memperoleh standar
penulisan ilmiah
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan pedoman skripsi ini kami ucapkan terima kasih Kami menyadari
pedoman penulisan skripsi ini masih Penyempurnaan isi buku pedoman ini
membutuhkan masukan dari berbagai pihak
Medan 1 Februari 2019
Dekan
Siti Latifah SHut MSi PhD
NIP 19710416 200112 2 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
i
ii
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi 2
Bagian Awal 3
Bagian Utama 13
Bagian Akhir 15
FORMAT PENULISAN
Pengetikan 16
Tabel dan Gambar 20
TATA CARA PENULISAN
Bahasa 22
Pengacuan Pustaka 23
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penulisan untuk Jurnal 27
Pedoman Umum untuk Buku 28
Prosiding 29
Skripsi Tesis dan Disertasi 29
Paten 29
Publikasi Elektronik
29
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas 30
Pengetikan dan Pencetakan 30
Penjilidan 30
Lampiran 31
1
PENDAHULUAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa semester akhir program sarjana
yang berisi hasil penelitian mahasiswa Banyaknya variasi dalam penyusunan
skripsi baik dari segi bentuk huruf (normal tebal miring) jenis huruf ukuran
huruf (font) dan penganturan spasi telah menghasilkan berbagai variasi dalam
tampilan skripsi Demikian juga penyajian beberapa data dalam bentuk gambar
tabel atau perhitungannya yang sangat bervariasi Sehingga diperlukan buku
pedoman yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh mahasiswa dan dosen dalam
penulisan dan penyusunan skripsi ini
Buku pedoman penulisan skripsi ini disusun dengan tujuan untuk
memudahkan mahasiswa program sarjana dalam menulis skripsi Pedoman
penulisan skripsi ini hanya berlaku untuk program sarjana di lingkungan Fakultas
Kehutanan USU
Buku pedoman ini berisi mengenai aturan dan tata cara penulisan ukuran
kertas pencetakan dan penjilidan Aturan penulisan yang terdapat dalam pedoman
penulisan skripsi ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa program sarjana di
lingkungan Kehutanan USU Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini bisa
menyeragamkan penulisan skripsi yang menjadi ciri khas dari Fakultas Kehutanan
USU
2
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi
Secara umum skripsi terdiri dari tiga bagian bagian awal bagian utama dan
bagian akhir yaitu
1 Bagian Awal terdiri dari
a Sampul
b Sampul dalam
c Lembar pengesahan
d Pernyataan orisinalitas
e Abstrak (Bahasa Indonesia)
f Abstract (Bahasa Inggris)
g Kata Pengantar
h Riwayat Hidup
i Daftar Isi
j Daftar Tabel (bila diperlukan)
k Daftar Gambar (bila diperlukan)
l Daftar Lampiran (bila diperlukan)
2 Bagian Utama terdiri dari
a Pendahuluan
b Tinjauan pustaka
c Metode penelitian
d Hasil dan pembahasan
e Kesimpulan dan saran
3 Bagian Akhir terdiri dari
a Daftar pustaka
b Lampiran
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
TIM PENYUSUN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Penanggung Jawab Siti Latifah SHut MSi PhD
Ketua Dr Rudi Hartono SHut MSi
Sekretaris Dr Kansih Sri Hartini SHut MP Anggota Dr Samsuri SHut MSi Dr Apri Heri Iswanto SHut MSi
Ridahati Rambey SHut MSi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya buku Pedoman
Penulisan Skripsi untuk para mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera
Utara Buku pedoman penulisan skripsi disusun untuk membantu mahasiswa
kehutanan dalam menyusun tugas akademik akhir dalam bentuk skripsi dengan
format yang seragam Buku pedoman ini juga digunakan sebagai acuan bagi dosen
pembimbing dalam proses membimbing mahasiswa untuk memperoleh standar
penulisan ilmiah
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan pedoman skripsi ini kami ucapkan terima kasih Kami menyadari
pedoman penulisan skripsi ini masih Penyempurnaan isi buku pedoman ini
membutuhkan masukan dari berbagai pihak
Medan 1 Februari 2019
Dekan
Siti Latifah SHut MSi PhD
NIP 19710416 200112 2 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
i
ii
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi 2
Bagian Awal 3
Bagian Utama 13
Bagian Akhir 15
FORMAT PENULISAN
Pengetikan 16
Tabel dan Gambar 20
TATA CARA PENULISAN
Bahasa 22
Pengacuan Pustaka 23
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penulisan untuk Jurnal 27
Pedoman Umum untuk Buku 28
Prosiding 29
Skripsi Tesis dan Disertasi 29
Paten 29
Publikasi Elektronik
29
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas 30
Pengetikan dan Pencetakan 30
Penjilidan 30
Lampiran 31
1
PENDAHULUAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa semester akhir program sarjana
yang berisi hasil penelitian mahasiswa Banyaknya variasi dalam penyusunan
skripsi baik dari segi bentuk huruf (normal tebal miring) jenis huruf ukuran
huruf (font) dan penganturan spasi telah menghasilkan berbagai variasi dalam
tampilan skripsi Demikian juga penyajian beberapa data dalam bentuk gambar
tabel atau perhitungannya yang sangat bervariasi Sehingga diperlukan buku
pedoman yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh mahasiswa dan dosen dalam
penulisan dan penyusunan skripsi ini
Buku pedoman penulisan skripsi ini disusun dengan tujuan untuk
memudahkan mahasiswa program sarjana dalam menulis skripsi Pedoman
penulisan skripsi ini hanya berlaku untuk program sarjana di lingkungan Fakultas
Kehutanan USU
Buku pedoman ini berisi mengenai aturan dan tata cara penulisan ukuran
kertas pencetakan dan penjilidan Aturan penulisan yang terdapat dalam pedoman
penulisan skripsi ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa program sarjana di
lingkungan Kehutanan USU Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini bisa
menyeragamkan penulisan skripsi yang menjadi ciri khas dari Fakultas Kehutanan
USU
2
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi
Secara umum skripsi terdiri dari tiga bagian bagian awal bagian utama dan
bagian akhir yaitu
1 Bagian Awal terdiri dari
a Sampul
b Sampul dalam
c Lembar pengesahan
d Pernyataan orisinalitas
e Abstrak (Bahasa Indonesia)
f Abstract (Bahasa Inggris)
g Kata Pengantar
h Riwayat Hidup
i Daftar Isi
j Daftar Tabel (bila diperlukan)
k Daftar Gambar (bila diperlukan)
l Daftar Lampiran (bila diperlukan)
2 Bagian Utama terdiri dari
a Pendahuluan
b Tinjauan pustaka
c Metode penelitian
d Hasil dan pembahasan
e Kesimpulan dan saran
3 Bagian Akhir terdiri dari
a Daftar pustaka
b Lampiran
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya buku Pedoman
Penulisan Skripsi untuk para mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera
Utara Buku pedoman penulisan skripsi disusun untuk membantu mahasiswa
kehutanan dalam menyusun tugas akademik akhir dalam bentuk skripsi dengan
format yang seragam Buku pedoman ini juga digunakan sebagai acuan bagi dosen
pembimbing dalam proses membimbing mahasiswa untuk memperoleh standar
penulisan ilmiah
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan pedoman skripsi ini kami ucapkan terima kasih Kami menyadari
pedoman penulisan skripsi ini masih Penyempurnaan isi buku pedoman ini
membutuhkan masukan dari berbagai pihak
Medan 1 Februari 2019
Dekan
Siti Latifah SHut MSi PhD
NIP 19710416 200112 2 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
i
ii
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi 2
Bagian Awal 3
Bagian Utama 13
Bagian Akhir 15
FORMAT PENULISAN
Pengetikan 16
Tabel dan Gambar 20
TATA CARA PENULISAN
Bahasa 22
Pengacuan Pustaka 23
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penulisan untuk Jurnal 27
Pedoman Umum untuk Buku 28
Prosiding 29
Skripsi Tesis dan Disertasi 29
Paten 29
Publikasi Elektronik
29
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas 30
Pengetikan dan Pencetakan 30
Penjilidan 30
Lampiran 31
1
PENDAHULUAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa semester akhir program sarjana
yang berisi hasil penelitian mahasiswa Banyaknya variasi dalam penyusunan
skripsi baik dari segi bentuk huruf (normal tebal miring) jenis huruf ukuran
huruf (font) dan penganturan spasi telah menghasilkan berbagai variasi dalam
tampilan skripsi Demikian juga penyajian beberapa data dalam bentuk gambar
tabel atau perhitungannya yang sangat bervariasi Sehingga diperlukan buku
pedoman yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh mahasiswa dan dosen dalam
penulisan dan penyusunan skripsi ini
Buku pedoman penulisan skripsi ini disusun dengan tujuan untuk
memudahkan mahasiswa program sarjana dalam menulis skripsi Pedoman
penulisan skripsi ini hanya berlaku untuk program sarjana di lingkungan Fakultas
Kehutanan USU
Buku pedoman ini berisi mengenai aturan dan tata cara penulisan ukuran
kertas pencetakan dan penjilidan Aturan penulisan yang terdapat dalam pedoman
penulisan skripsi ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa program sarjana di
lingkungan Kehutanan USU Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini bisa
menyeragamkan penulisan skripsi yang menjadi ciri khas dari Fakultas Kehutanan
USU
2
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi
Secara umum skripsi terdiri dari tiga bagian bagian awal bagian utama dan
bagian akhir yaitu
1 Bagian Awal terdiri dari
a Sampul
b Sampul dalam
c Lembar pengesahan
d Pernyataan orisinalitas
e Abstrak (Bahasa Indonesia)
f Abstract (Bahasa Inggris)
g Kata Pengantar
h Riwayat Hidup
i Daftar Isi
j Daftar Tabel (bila diperlukan)
k Daftar Gambar (bila diperlukan)
l Daftar Lampiran (bila diperlukan)
2 Bagian Utama terdiri dari
a Pendahuluan
b Tinjauan pustaka
c Metode penelitian
d Hasil dan pembahasan
e Kesimpulan dan saran
3 Bagian Akhir terdiri dari
a Daftar pustaka
b Lampiran
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
i
ii
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi 2
Bagian Awal 3
Bagian Utama 13
Bagian Akhir 15
FORMAT PENULISAN
Pengetikan 16
Tabel dan Gambar 20
TATA CARA PENULISAN
Bahasa 22
Pengacuan Pustaka 23
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penulisan untuk Jurnal 27
Pedoman Umum untuk Buku 28
Prosiding 29
Skripsi Tesis dan Disertasi 29
Paten 29
Publikasi Elektronik
29
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas 30
Pengetikan dan Pencetakan 30
Penjilidan 30
Lampiran 31
1
PENDAHULUAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa semester akhir program sarjana
yang berisi hasil penelitian mahasiswa Banyaknya variasi dalam penyusunan
skripsi baik dari segi bentuk huruf (normal tebal miring) jenis huruf ukuran
huruf (font) dan penganturan spasi telah menghasilkan berbagai variasi dalam
tampilan skripsi Demikian juga penyajian beberapa data dalam bentuk gambar
tabel atau perhitungannya yang sangat bervariasi Sehingga diperlukan buku
pedoman yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh mahasiswa dan dosen dalam
penulisan dan penyusunan skripsi ini
Buku pedoman penulisan skripsi ini disusun dengan tujuan untuk
memudahkan mahasiswa program sarjana dalam menulis skripsi Pedoman
penulisan skripsi ini hanya berlaku untuk program sarjana di lingkungan Fakultas
Kehutanan USU
Buku pedoman ini berisi mengenai aturan dan tata cara penulisan ukuran
kertas pencetakan dan penjilidan Aturan penulisan yang terdapat dalam pedoman
penulisan skripsi ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa program sarjana di
lingkungan Kehutanan USU Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini bisa
menyeragamkan penulisan skripsi yang menjadi ciri khas dari Fakultas Kehutanan
USU
2
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi
Secara umum skripsi terdiri dari tiga bagian bagian awal bagian utama dan
bagian akhir yaitu
1 Bagian Awal terdiri dari
a Sampul
b Sampul dalam
c Lembar pengesahan
d Pernyataan orisinalitas
e Abstrak (Bahasa Indonesia)
f Abstract (Bahasa Inggris)
g Kata Pengantar
h Riwayat Hidup
i Daftar Isi
j Daftar Tabel (bila diperlukan)
k Daftar Gambar (bila diperlukan)
l Daftar Lampiran (bila diperlukan)
2 Bagian Utama terdiri dari
a Pendahuluan
b Tinjauan pustaka
c Metode penelitian
d Hasil dan pembahasan
e Kesimpulan dan saran
3 Bagian Akhir terdiri dari
a Daftar pustaka
b Lampiran
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
1
PENDAHULUAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa semester akhir program sarjana
yang berisi hasil penelitian mahasiswa Banyaknya variasi dalam penyusunan
skripsi baik dari segi bentuk huruf (normal tebal miring) jenis huruf ukuran
huruf (font) dan penganturan spasi telah menghasilkan berbagai variasi dalam
tampilan skripsi Demikian juga penyajian beberapa data dalam bentuk gambar
tabel atau perhitungannya yang sangat bervariasi Sehingga diperlukan buku
pedoman yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh mahasiswa dan dosen dalam
penulisan dan penyusunan skripsi ini
Buku pedoman penulisan skripsi ini disusun dengan tujuan untuk
memudahkan mahasiswa program sarjana dalam menulis skripsi Pedoman
penulisan skripsi ini hanya berlaku untuk program sarjana di lingkungan Fakultas
Kehutanan USU
Buku pedoman ini berisi mengenai aturan dan tata cara penulisan ukuran
kertas pencetakan dan penjilidan Aturan penulisan yang terdapat dalam pedoman
penulisan skripsi ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa program sarjana di
lingkungan Kehutanan USU Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini bisa
menyeragamkan penulisan skripsi yang menjadi ciri khas dari Fakultas Kehutanan
USU
2
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi
Secara umum skripsi terdiri dari tiga bagian bagian awal bagian utama dan
bagian akhir yaitu
1 Bagian Awal terdiri dari
a Sampul
b Sampul dalam
c Lembar pengesahan
d Pernyataan orisinalitas
e Abstrak (Bahasa Indonesia)
f Abstract (Bahasa Inggris)
g Kata Pengantar
h Riwayat Hidup
i Daftar Isi
j Daftar Tabel (bila diperlukan)
k Daftar Gambar (bila diperlukan)
l Daftar Lampiran (bila diperlukan)
2 Bagian Utama terdiri dari
a Pendahuluan
b Tinjauan pustaka
c Metode penelitian
d Hasil dan pembahasan
e Kesimpulan dan saran
3 Bagian Akhir terdiri dari
a Daftar pustaka
b Lampiran
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
2
SISTEMATIKA PENULISAN
Format Skripsi
Secara umum skripsi terdiri dari tiga bagian bagian awal bagian utama dan
bagian akhir yaitu
1 Bagian Awal terdiri dari
a Sampul
b Sampul dalam
c Lembar pengesahan
d Pernyataan orisinalitas
e Abstrak (Bahasa Indonesia)
f Abstract (Bahasa Inggris)
g Kata Pengantar
h Riwayat Hidup
i Daftar Isi
j Daftar Tabel (bila diperlukan)
k Daftar Gambar (bila diperlukan)
l Daftar Lampiran (bila diperlukan)
2 Bagian Utama terdiri dari
a Pendahuluan
b Tinjauan pustaka
c Metode penelitian
d Hasil dan pembahasan
e Kesimpulan dan saran
3 Bagian Akhir terdiri dari
a Daftar pustaka
b Lampiran
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
3
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 16 bold rata tengah spasi 1 maksimal 20 kata)
SKRIPSI
(times new roman 14 bold rata tengah)
NAMA MAHASISWA
NIM
(times new roman 14 bold rata tengah)
panjang dan lebar plusmn5 cm
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx
(times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
Bagian Awal
Penjelasan pada bagian ini dikemukakan untuk menjelaskan bagian awal
dari skripsi yang terdiri dari
1 Sampul
Halaman ini mengandung informasi mengenai judul skripsi ukuran huruf
tulisan sampul nama lengkap penulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM) lambang
universitas nama departemen fakultas universitas nama kota tempat kampus dan
tahun penyerahan naskah Contoh penulisan untuk halaman sampul sebagai berikut
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
4
JUDUL SKRIPSI (huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
SKRIPSI
(huruf kapital times new roman 14 bold rata tengah)
Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
(huruf kapital times new roman 12 rata tengah spasi 1)
DEPARTEMEN XXXXXXXXXX
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
20xx (times new roman 14 bold rata tengah spasi 1)
2 Sampul Dalam
Halaman ini berisi judul skripsi tulisan skripsi penyataan nama mahasiswa NIM logo
fakultas nama departemen nama fakultas universitas kota dan tahun Pernyataan yang ditulis
adalah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk gelar sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas
Sumatera Utara
Contoh penulisan untuk halaman sampul dalam sebagai berikut
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
5
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
1 spasi
3 Lembar Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari komisi pembimbing yang jumlah orangnya
disesuaikan dengan strata pendidikan S1 Halaman ini mengandung informasi tentang
judul nama mahasiswa NIM departemen fakultas tempat tanggal bulan serta tahun
penerbitan naskah Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk satu dosen
pembimbing sebagai berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM xxxxxxxx
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Disetujui
Pembimbing
Nama Pembimbing
Ketua
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus tanggal bulan 20xx
5 spasi
2 spasi
5 spasi
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
6
PENGESAHAN SKRIPSI
4 spasi
4 spasi
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1
Ketua
Nama Pembimbing 2
Anggota
Mengetahui
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
5 spasi
1 spasi
5 spasi
2 spasi
Contoh penulisan untuk lembar pengesahan untuk dosen pembimbing ganda sebagai
berikut
Judul Judul Skripsi
Nama Nama Mahasiswa
NIM Nomor induk
Departemen Xxxxxxxx Fakultas Kehutanan
Tanggal bLulus tanggal bulan 20xx
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
7
4 Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini mengandung informasi mengenai nama NIM judul skripsi
pernyataan tempat bulan serta tahun penerbitan naskah dan menggunakan materai
6000 Pernyataan yang harus ditulis oleh mahasiswa yang menyatakan bahwa skripsi
ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada
bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Contoh penulisan untuk halaman pernyataan orisinalitas sebagai berikut
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-pengutipan
yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam
penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 27 Mei 2018
Marina Oktaviani
NIM 11xxxxxxx
4 spasi
4 spasi
5 spasi
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
8
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Judul Skripsi
dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Abstrak ditulis satu spasi dengan kisaran 250 kata Abstrak berisi latar belakang
singkat tujuan metode hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Pada
penulisan abstrak tidak boleh ada rujukan referensi Jenis huruf adalah times new
roman dengan ukuran huruf 12 dengan satu spasi
Kata kunci empat (4) atau lima (5) kata kunci (disusun berdasarkan abjad)
ABSTRACT
NAME of AUTHOR TITTLE OF Skripsi
supervised by NAME of SUPERVISOR
Abstract is written as a space with a range of 200 words Abstract contains a
background objectives methods results and conclusions from the research
conducted In abstract writing use times new roman with the size of letter 12 and
italic with one space
Keywords four (4) or five (5) keywords (alphabetically)
5 Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat tujuan dan sasaran
penelitian metodologi penelitian serta hasil yang signifikan serta makna dari
temuan Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan jumlah maksimal 250 kata
Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 5 kata kunci Abstrak disiapkan dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada halaman yang terpisah
Tulisan menggunakan Times New Roman 12 dengan 1 spasi Pada halaman
abstrak mengadung Nama Mahasiswa Judul Penelitian dan Pembimbing Nama
Mahasiswa ditulis huruf besar dan ditebalkan sedangkan nama Pembimbing ditulis
huruf besar Contoh penulisan untuk abstrak sebagai berikut
2 spasi
2 spasi
1 spasi
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
9
6 Riwayat Hidup
Riwayat hidup memuat Nama tempat dan tanggal lahir nama orang tua
Selain itu berisi data pendidikan mulai dari SD SMPsederajat dan SMAsederajat
tahun masuk PTN Fakultas dan Departemen
Riwayat hidup juga berisi organisasi yang diikuti selama perkuliahan
beasiswa yang diterima penghargaan yang diperoleh praktek yang diikuti dan
lokasinya (P2EH dan PKL) serta penelitian yang dilakukan Daftar Riwayat Hidup
menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan maksimal 1 halaman
Berikut ini contoh dari Riwayat hidup
bdquo
7 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat judul penelitian dan sumber dana bila biaya bukan
berasal dari dana sendiri Kata pengantar biasanya dibuka dengan pernyataan
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa lalu diiukuti ucapan terima kasih Ucapan atas
bantuan yang diberikan oleh dosen pembimbing laboran dan semua pihak yang
membantu dalam penelitian serta kepada kedua orangtua dan keluarga
Kata pengantar menggunakan times new roman 12 dengan 1 spasi dan
maksimal 1 halaman Contoh penulisan untuk halaman kata pengantar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di xxxxxxxxx pada tanggal xxxxxxxx Penulis
merupakan anak ke xxxx dari xxxx bersaudara oleh pasangan xxxxxxx dan
xxxxxxxx
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri xxxxxxx pada tahun xxx - xxx
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP xxxxx pada tahun xxx -
xxx pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA xxxx pada tahun xxx -
xxx Pada tahun xxx penulis lulus di Fakultas Kehutanan USU melalui jalur xxx
Penulis memilih minat Departemen xxxxx
Semasa kuliah penulis merupakan anggota organisasi xxxx USU dan
anggota organisasi xxxx Penulis telah mengikuti Praktik Pengenalan Ekosistem
Hutan di xxxx pada tahun xxxx Pada tahun xxxx penulis juga telah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapang (PKL) di xxxxx Pada awal tahun xxxx
penulis melaksanakan penelitian dengan judul ldquoxxxxxxxrdquo di bawah bimbingan
xxxx dan xxxxx
3 spasi
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Skripsi ini berjudul
ldquoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
xxxxxxxxx dan Ibu xxxxxx selaku komisi pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis serta memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak
xxxxxxx sebagai laboran dan Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan
dukungan materi dan moral untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian
ini Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan xxxx
yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian dan atas semua bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti
Penelitian ini terlaksana atas bantuan hibah penelitian dosen dari dana hibah
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat ke berbagai
pihak Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
3 spasi
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
11
8 Daftar Isi
Daftar isi berisi mengandung daftar judul bahan yang terdapat dalam karya
ilmiah yaitu judul-judul bagian-bagian bab dan subbab yang berkaitan Judul-
judul dan subjudul dari bagian-bagian yang dinyatakan harus sesuai seperti yang
terdapat dalam teks Contoh penulisan untuk daftar isi sebagai berikut
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi
Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Prosedur Penelitian
Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxx
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
2
2
4
4 7
20
30
30
31
31
32
50
58
70
71
72
73
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
12
DAFTAR TABEL
3 spasi
DAFTAR GAMBAR
3 spasi
9 Daftar Tabel
Pada daftar tabel terdapat nomor tabel judul tabel disertai nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar tabel sebagai berikut
No Teks Halaman
1 11
2 23
3 32
dst xx
10 Daftar Gambar
Pada daftar terdapat nomor gambar judul gambar dan nomor halaman
Contoh penulisan untuk daftar gambar sebagai berikut
No Teks Halaman
1 15
2 22
3 35
dst xx
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
13
DAFTAR LAMPIRAN
3 spasi
11 Daftar Lampiran
Pada daftar lampiran terdapat nomor lampiran judul lampiran serta nomor
halaman Contoh penulisan untuk daftar lampiran sebagai berikut
No Teks Halaman
1 51
2 53
3 54
dst Xx
Bagian Utama
Pada bagian utama skripsi terdiri dari
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian Bahan dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
Bagian utama skripsi ini harus merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi mulai dari judul sampai kesimpulandan saran saling terkait dan
sistematis Hasil penelitian harus dapat menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan
dan hipotesis serta tergambarkan dalam abstrak dan kesimpulan
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
14
1 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan alasan singkat mengapa penelitian
dilaksanakan lalu tujuan dan kegunaan penelitian serta hipotesis Pada bagian
pendahuluan tidak ada gambar dan tabel jumlah halaman sebaiknya tidak lebih dari
3 halaman Ulasan pentingnya penelitian pada latar belakang disusun secara sistematis
dan berkaitan erat dengan permasalahan tujuan penelitian dan hipotesisnya
2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian Tinjauan pustaka berisikan informasi penelitian
terdahulu yang sangat erat kaitannya dengan kajian penelitian yang dilakukan
terutama sekali berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka
dapat dibuat ke dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan Sebaiknya pustaka
yang dikutip berusia paling lama 10 tahun pada saat skripsi ditulis kecuali beberapa
buku sain dan teknik standar yang jarang direvisi Biasanya jumlah halaman tinjauan
pustaka maksimal 30 dari seluruh halaman skripsi
3 Metode Penelitian Bahan dan Metode
Istilah Metode Penelitian biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
eksploratif sedangkan Bahan dan Metode digunakan pada penelitian yang bersifat
eksperimen Pada metode penelitianbahan penelitian ini mencakup waktu dan tempat
penelitian bahan dan alat yang digunakan serta metode penelitian dan prosedur
penelitian Pada metode penelitian berisi urutan dan metode penelitian yang akan
dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Metode penelitian harus
dijelaskan secara sistematis dan detail dan bila mengikuti metode tertentu harus
menuliskan sumber pustaka Cara kerja pada bab metode penelitian dapat dibuat ke
dalam beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan
4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil berisi data hasil penelitian yang telah diolah melaui metode
yang digunakan dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh Hasil penelitian
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
15
disajikan secara sistematis dan agar mudah dipahami disajikan dalam bentuk tabel
gambar grafik atau dalam narasi Pada hasil penelitian yang menggunakan statistik
atau rancangan percobaan maka tabel-tabel analisispengolahan data ditempatkan
pada bagian lampiran dan dirujuk di dalam teks
Pembahasan mendiskusikan hasil penelitian yang berhubungan dengan
hipotesis Pembahasan dan analisis statistik harus mengacu kepada hipotesa yang
digunakan Setelah di analisis setiap topik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
serta dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu dari pustaka yang ada baik
berupa teori dalil persamaan atau kesimpulan sementara maupun pendapat
Pendapat dalam sub pembahasan mengenai hasil penelitian harus dituliskan
secara ilmiah dan harus didukung oleh literatur dari sumber pustaka jurnal terkait dan
bebas dari plagiat Pembahasan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk sub bab khusus
tetapi menyatu dengan penyampaian data hasil penelitian
5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan memuat jawaban atas tujuan penelitian danatau hipotesis
Kesimpulan boleh menggunakan poin-poin sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian
dan pembahasan Bagian saran berisi harapan penulis untuk kelengkapan informasi
mengenai topik yang diteliti dan atau saran penulis terhadap penggunaan hasil
penelitian
Bagian Akhir
Pada bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran Pada
Daftar Pustaka merupakan semua artikel dan pustaka yang dirujuk dalam skripsi
semua bahan rujukan disusun menurut abjad nama penulis
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan seperti tabel
analisis sidik ragam hasil analisis bahan peta quesioner dan lain-lain Sebaiknya
setiap lampiran yang dilampirkan dirujuk pada bagian utama tulisan di skripsi
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
16
FORMAT PENULISAN
Pengetikan
1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk skripsi harus berwarna putih berat 70
gram dan berukuran A4 (210 mm x 297 mm)
2 Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas dengan ketentuan sebagai
berikut
a Tepi atas 3 cm
b Tepi bawah 3 cm
c Tepi kiri 4 cm
d Tepi kanan 3 cm
3 Jarak baris ketikan
Jarak antara 2 baris di dalam skripsi dibuat 15 (satu setengah) spasi kecuali
halaman abstrak daftar isi daftar tabel daftar gambar daftar lampiran judul tabel
judul gambar isi tabel dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
4 Alinea
Setiap alinea (paragraph) tulisan diharuskan lebih dari satu kalimat atau
pernyataan Alinea pertama kedua dan seterusnya dimulai pada jarak 125 cm dari
batas tepi kiri atau disebut 1 (satu) tab Jarak alinea terakhir dari suatu bagian dengan
subbab atau sub dari subbab adalah 2 spasi
5 Penomoran Halaman
Penomoran halaman skripsi ada dua tipe yaitu penomoran menggunakan angka
romawi kecil dan angka Arab dan diberi nomor yang berurutan Penomoran
menggunakan angka Romawi kecil yaitu i ii iii iv v dan seterusnya dimulai dari
lembar pengesahan sampai daftar lampiran Semua nomor halaman yang memakai
angka Romawi kecil diletakkan pada bagian tengah 3 cm dari pinggir bawah kertas
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
17
Pada bagian lembar judul skripsi dan lembar pengesahan tidak diberi nomor
Penomoran menggunakan angka Arab dimulai dari halaman Pendahuluan sampai
akhir halaman skripsi Nomor halaman dengan angka Arab ditempatkan di sebelah
kanan atas kertas kecuali pada halaman pertama bab Pada halaman pertama bab nomor
halaman tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan sebagai satu halaman yang berurutan
dengan halaman sebelumnya
6 Jenis huruf
a Tulisan judul pada sampul depan skripsi diketik dengan huruf Times New Roman
16 pt yang ditebalkan (bold) dengan jumlah kata maksimal tidak boleh lebih dari
20 kata
b Bagian utama skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt dengan
c Huruf miring (italic) hanya digunakan untuk menggantikan penulisan kata
(kalimat) yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu misalnya nama
Latin istilahsingkatan dalam bahasa asing
d Lambang Huruf Yunani rumus atau tanda-tanda lain yang tidak terdapat pada
huruf Times New Roman agar digunakan huruf yang sesuai misalnya Symbol MT
Extra dan khusus penulisan rumus memakai Equation Editor pada MS Word
e Huruf kapital digunakan pada
- Huruf awal kalimat
- Setiap huruf pada judul skripsi dan bab serta awal kata dari Sub bab serta judul
buku di dalam tulisan atau dalam daftar pustaka Kata-kata akan tetap huruf
kecil dalam judul-judul tersebut adalah selain kata benda kata kerja dan kata
sifat yaitu
Kata depan di ke dari yang daripada
Kata yang berfungsi sebagai kata depan terhadap sebagai dalam atas
Kata tugas untuk bagi agar supaya dengan
Kata hubung dan antara sedangkan tetapi meskipun
- Setiap nama diri (nama bangsa bahasa agama orang hari bulan takson di atas
genus lembaga jabatan glear dan pangkat) seperti bangsa Indonesia agama
Budha Rudi Hartono hari Selasa bulan Oktober Euphorbiaceae Fakultas
Kehutanan USU Ketua Departemen Letjen Edi Rahmayadi
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
18
- Jenis uraian yang diikuti nomor seperti pada Tabel 1 disajikan pada Gambar 5
Lampiran 7
- Setiap unsur bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa dan lain-lain seperti Undang-Undang Dasar 1945 Perserikatan Bangsa-
Bangsa
- Nama Geografi seperti Sungai Deli danau Toba Kota Medan Kepulauan Riau
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
- Penulisan nama orang pada hukum dalil teori dan metode seperti teori Darwin
uji Duncan hukum Dalton Namun penamaan rancangan yang tidak diikuti
nama orang ditulis huruf kecil seperti uji molaritas uji anatomi rancangan acak
lengkap Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatan
menggunakan huruf besar seperti rancangan acak lengkap (RAL) proses
hierarki analitik (PHA) sistem informasi geografi (SIG)
- Satuan dari nama orang yang disingkat misalnya 2 A 100 0C 300 K Jika
ditulis lengkap harus pakai huruf kecil misalnya 2 ampere 100 derejat celsius
300 kelvin
f Seluruh tulisan menggunakan huruf dengan warna tinta hitam tidak dibenarkan
menggunakan warna lain seperti warna emas atau perak
7 Bilangan satuan lambang atau rumus kimia
Bilangan diketik dengan angka misalnya 10 g bahan kecuali pada permulaan
kalimat harus ditulis dengan huruf seperti Sepuluh gram bahan Bilangan desimal
ditandai dengan koma (bukan titik) misalnya berat telur 5055 g Satuan dinyatakan
dengan singkatan resmi tanpa diakhiri dengan titik dan dalam Satuan Internasional (SI)
serta dalam sistem mks (meter kilogram sekon) misalnya m g kg cal
8 Singkatan
Penulisan singkatan dibuat di dalam kurung setelah kata yang disingkat
Singkatan tidak boleh ditulis di awal kalimat Singkatan yang ditulis di dalam kalimat
harus telah pernah disebutkan sebelumnya kepanjangan dari singkatan itu pada kalimat
sebelumnya Contoh Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Biro Pusat Statistik
(BPS) Universitas Sumatera Utara (USU)
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
19
9 Pengetikan badan tulisan
Badan tulisan diketik dengan format rata kiri-kanan kecuali permulaan alinea
tulisan di halaman sampul atau judul bab penulisan persamaanrumus tabel gambar
sub judul atau hal- hal lain yang khusus Halaman harus terisi penuh dengan tulisan
dan tidak boleh ada yang kosong terutama di bagian bawah halaman kecuali jika
halaman berikutnya adalah bab baru
10 Judul bab sub-bab anak sub-bab dan lain-lain
a Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (Capital letter) dihitamkan
(bold) dan ditulis pada margin atas kertas ditengahkan (center) tanpa diakhiri
dengan titik
b Penulisan subbab dimulai dari batas margin kiri kertas Semua kata pada judul
subbab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan
tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru
c Penulisan anak subbab dari batas margin kiri kertas Kata pertama pada judul anak
subbab dimulai dengan huruf kapital kemudian kata berikutnya dimulai huruf
kecil tanpa diakhiri dengan titik dan semua kata dihitamkan (bold) Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru
11 Penempatan gambar dan tabel
Gambar dan tabel diletakkan simetris terhadap margin tepi kiri kanan kertas
(center) dan Judul gambar dan tabel menggunakan font 12 sedangkan hurufangka di
dalam gambattabel menggunakan font 11 Jika ada keterangan (note) di bawah tabel
menggunakan font 10
Penempatan judul gambar tepat di bawah garis batas gambar dengan jarak 1
spasi Penempatan judul tabel tepat di atas tabel dengan jarak 1 spasi ke tabel Posisi
gambar dan tabel di simetris dengan margin kiri-kanan kertas (center) Penulisan
kalimat judul gambar dan tabel yang lebih dari satu kalimat ditempatkan sejajar tepat
di bawah kalimat sebelumnya Nomor gambar ditulis setelah tulisan gambar atau tabel
Judul gambar dan tabel harus sama dengan judul gambar dan tabel yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan tabel
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
20
Contoh
Tabel 1 Rata ndash Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret-Agustus 2015
Tabel dan Gambar
1 Tabel
Penulisan kata tabel dan huruf pertama dari judul tabel diketik dengan huruf
kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran tabel berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada titik
b Tabel tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul
c Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar batas antara kolom yang satu
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
21
dengan yang lainnya cukup tegas tetapi tanpa garis pemisah vertikal
c Jika tabel lebih dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas
d Pembuatan garis batas horizontal pada tabel hanya pada bagian atas dan bawah
tabel saja dengan tujuan agar tabel terpisah dari uraian pokok tulisan
e Penempatan tabel pada halaman simetris kiri-kanan kertas (center)
f Tabel yang lebih dari 2 halaman atau berukuran panjang melebihi kertas sebaiknya
ditempatkan pada lampiran
g Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel
h Setiap tabel harus dirujuk dalam tulisan dan isi tabel dibahas sebelum tabel
i Judul tabel menggunakan font 12 sedangkan angka dan huruf yang berada di
dalam tabel menggunakan huruf times new roman font 11
2 Gambar
Penulisan kata gambar dan huruf pertama dari judul gambar diketik dengan
huruf kapital Ketentuan lainnya sebagai berikut
a Penomoran gambar berurutan menggunakan angka arab dan setelah angka ada
titik
b Gambar dapat terdiri dari grafik peta diagram dan foto
c Gambar diletakkan simetris di bawah gambar dengan penomoran sesuai aturan
d Gambar tidak boleh dipenggal
e Setiap gambar harus dirujuk pada tulisan dan isi gambar dibahas
f Jika gambar lebih dari ukuran lebar kertas maka gambar dapat dibuat memanjang
atau melebar kertas (landscape)
g Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar
h Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi
i Bila gambar diambil dari sumber lain maka sumber rujukan diketik mengikuti
judul gambar
j Letak gambar diatur supaya simetris
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
22
TATA CARA PENULISAN
Bahasa
1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu ada subjek predikatobjek dan keterangan
(SPOK) Penggunaan istilah-istilah yang tidak umum harus dihindari
2 Bentuk kalimat
Pengunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya Pada metodologi digunakan
kalimat pasif bukan kalimat perintah Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan atau kedua (saya aku kami atau engkau) Pada penyajian ucapan terima kasih
pada halaman penghargaan saya diganti dengan penulis
3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan
Jika terpaksa harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring (italic)
4 Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat Kata depan misalnya pada sering dipakai tidak pada
tempatnya misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat
Penggunaan kata di mana dan dari sebagai penganti kata where dan of dalam Bahasa
Inggris dalam Bahasa Indonesia bentuk kata tersebut tidak baku dan jangan digunakan
dalam kalimat Penulisan awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di Penggunaan tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
23
Pengacuan Pustaka
Dalam pengacuan pustaka sebaiknya 80 berasal dari jurnal Penulisan
pengacuan pustaka menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) Nama penulis
(author) yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir
penulis pertama yang diikuti tahun publikasinya Jika sumber rujukan menunjukkan
tanggal bulan dan tahun publikasi maka yang digunakan sebagai rujukan hanya tahun
saja Rujukan dapat ditulis pada awal kalimat (alinea) atau akhir kalimat
Contoh penulisan di awal kalimat
Contoh penulisan di akhir kalimat
Jika pengarang lebih dari satu orang yang ditulis adalah nama keluarga atau
nama akhir masing-masingpengarang Contoh John G Haygreen dan Jim L Bowyer
pada tahun 1989 Rujukan pustaka yang ditulis Haygreen dan Bowyer (1989) bukan
Haygreen amp Bowyer (1989)
Untuk keseragaman tanda ampersand (amp) sebaiknya tidak digunakan dan tetap
digunakan kata ldquodanrdquo Kata ldquodanrdquo tetap digunakan pada rujukan pustaka terbitan
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing (Inggris)
Jika nama penulis lebih dari dua (tiga orang atau lebih) maka hanya nama
keluarga atau nama akhir penulis pertama saja dan yang lainnya ditulis dengan et al
(singkatan dari et alles yang artinya dan kawan-kawan) atau kata ldquodkkrdquo Untuk
keseragaman penulisan kata et al ini digunakan pada sumber rujukan pustaka dalam
Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia Contoh penulisan et al ada dua yaitu
Casier et al (1999) atau (Casier et al 1999)
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama penulis yang sama
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut
Sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat jenis lama pembebanan dan
cacat kayu (Tsoumis 1991)
Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh banyak
faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain kadar air kerapatan berat
jenis lama pembebanan dan cacat kayu
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
24
1 Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda
Jika terdapat satu orang pengarang dengan tahun penerbitan yang berbeda maka
pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit Contohnya Siregar (1999 2001) atau
(Siregar 1999 2001)
2 Pengarang yang sama menulis pada tahun sama
Jika terdapat tulisan dengan pengarang yang sama tetapi tahun penerbitan yang
berbeda maka ditambahkan huruf ldquoardquo untuk yang pertama ldquobrdquo untuk yang kedua dan
seterusnya setelah tahun penerbitan Contoh Siregar (1990a 1999b) atau (Siregar
1999a 1999b) Penambahan huruf ldquoardquo ldquobrdquo dan seterusnya ini didasarkan pada urutan
atau waktu penerbitan dari yang paling awal sampai dengan paling sikit Pada jurnal
urutan waktu biasanya ditentukan dari volume dan nomor jurnal tempat artikel
diterbitkan
3 Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda ab dan seterusnya
sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas Contoh Siahaan (2004a)
atau (Siahaan 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan A tahun 2004
Siahaan (2004b) atau (Siahaan 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
B pada tahun 2004
4 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama
Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama maka
nama pengarang tersebut ditulis keduanya Contoh Siregar dan Siregar (1992) atau
(Siregar dan Siregar 1992)
5 Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama pengarang sebaiknya ditulis dalam
bentuk singkatannya Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik maka ditulis BPS (1999) atau (BPS 1999) Dalam daftar pustaka nama
pengarang ini ditulis sebagai [BPS] tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini
tidak ditampilkan
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
25
6 Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya rujukan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
dan daftar pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkan Dalam skripsi
tidak boleh ada pengarang Anonim
7 Pengacuan pustaka ganda
Jika terdapat dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda yang diacu
sekaligus maka penulisan pengacuannya berdasarkan urutan tahun penerbitannya
Contoh (Sastrosiswojo 1975 Kania 1987 Sastrosiswojo dan Setiawati 1993 Razak
et al 1996 Siregar 1999a) Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yng berbeda
8 Pustaka sekunder
Rujukan untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan dirujuk
dari suatu sumber (pustaka sekunder) maka rujukan terdiri dari nama pengarang dan
tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan pustaka sekunder
dipisahkan dengan kata dalam Contoh (Gounstone 1988 dalam Hamilton 2001) atau
Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001) Pada daftar pustaka artikel yang ditulis
adalah dari sumber pustaka skunder Rujukan terhadap pustaka yang tidak pernah
dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari
9 Artikel siap terbit
Rujukan terhadap artikel yang telah diterima untuk diterbitkan tetapi masih dalam
proses penerbitan ditulis dengan menambahkan kata in press sebagai pengganti tahun
Sumber acuan seperti ini harus dicantumkan dalam daftar pustaka Contoh Hendroko
(in press) atau (Hendroko in press)
10 Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi bukan
diterbitkan untuk publikasi tidak dapat dirujuk dalam karya ilmiah
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
26
11 Publikasi Elektronik
Sumber dari internet boleh dipakai sebagai pustaka asalkan berasal dari institusi
yang bergerak dibidang ilmiah bukan dari perorangan Dalam daftar pustaka sumber
asal (website) cukup diketikkan sampai garis miring pertama saja Jika tidak disebutkan
nama pengarangnya pakai nama institusi sebagai pengarang
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
27
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah kesimpulan dan saran Seluruh
sumber kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar
pustaka Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam
tulisan atau sebaliknya beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan
tetapi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order)
Pedoman Penulisan untuk Jurnal
1 Satu pengarang
Penulisan pustaka Nama akhir pengarang dan diikuti singkatan nama depan di
belakangnya (tanpa titik dan koma) tahun terbit Judul Artikel Nama Jurnal nomor
volume (nomor terbitan) Halaman
Nama jurnal diketik dengan huruf italic Judul artikel menggunakan huruf kapital
di setiap kata kecuali kata sambung Bila menggunakan kependekan (abreviasi) dari
nama jurnal yang sudah umum tidak perlu diikuti dengan tanda titik
Jonhson MW 1987 Parasitization of Liriomyza Spp (Diptera Agromyzidae) Infesting
Commercial Watermelon Platings in Hawaii Entomol 80 56-61
Abdorreza MN 2011 Effects of Plasticizers on Thermal Properties and Heat
Sealability of Sago Starch Films Food Hydrocolloids 25 56-60
2 Dua pengarang
Penulisan pustaka sama dengan pada penulisan satu pengarang tetapi digunakan
tanda koma sebagai penghubung baik untuk terbitan berbahasa Indonesia maupun
terbitan berbahasa Inggris
Ellis S Steiner P 2002 The Behaviour of Five Wood Species in Compression IAWA
Journal 23 (2) 201 ndash211
Shams MI Yano H 2009 A New Method for Obtaining High Strength Phenol Formaldehyde Resin-impregnated Wood Composite at Low Pressing Pressure
Journal of Tropical Forest Science 21(2) 175ndash180
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
28
3 Lebih dari dua pengarang
Shams MI Yano H Endou K 2006 Compressive Deformation of Wood
Impregnated with Low Molecular Weight Phenol Formaldehyde (PF)
Resin III effects of sodium chlorite treatment Journal of Wood Science
51 234ndash238
4 Organisasi sebagai pengarang
[BPS] Biro Pusat Statistik 2001 Produksi kedelai di Sumatera Utara Biro Pusat
Statistik Sumatera Utara Medan
5 Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit namun sudah
disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan Nama pengarang tahun
judul artikel nama jurnal dan diikuti dengan kata in press dalam kurung
Rudi H Wahyudi I Febrianto F Dwianto W Hidayat W Jang JH Lee SH Park
SH Kim NH 2016 Quality Improvement of Oil Palm Trunk Properties by
Close System Compression Method Journal of Korean Wood Science
Technology (In Press)
Pedoman Umum untuk Buku
1 Buku dengan pengarang
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun terbit Judul Buku (italic)
Nama Penerbit Tempat Terbit
Fardiaz S 1992 Mikrobiologi Pangan Gramedia Jakarta
Kliwon S Iskandar MI 2008 Teknologi Kayu Lapis dan Produk Sekundernya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor
2 Buku dengan editor
Penulisan pustaka Nama pengarang tahun terbit Judul Artikel ed
Nama Editor PenerbitTempat terbit Halaman
Jatala P dan Bridge J 1990 Nematoda Parasit pada Tanaman Akar dan Umbi-
umbian dalam Nematoda Parasit Tumbuhan di Pertanian Subtropik dan
Tropik ed M Luch RA Sikora dan Bridge J Gadjah Mada Univeristy
Press Yogyakarta hlm 34-42
3 Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke2
Balai Pustaka Jakarta
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
29
Pros iding
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul artikel Prosiding
(atau Proceedings) Nama pertemuan Tanggal pwertemuan Tempat Pertemuan
Halaman Artikel
Rudi H Sucipto T Simarmata F Ginting B Hidayat R Pasaribu DP Dwianto
W 2014 Variation of Surface Layer and Glue Spread Level on
Laminated Board with Core of Oil Palm Trunk Proceeding The 6th
International Symposium Of Indonesian Wood Research Society 12-13
November 2014 Medan pp 242-246
Skripsi Tesis dan Disertasi
Penulisan pustaka Nama pengarang Tahun Judul [jenis publikasi] Nama
Institusi yang menganugrahkan gelar Tempat institusi
Tobing D 2018 Pengaruh Ketinggi Batang dan Jumlah Lapisan terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis Papan Laminasi dari Batang Kelapa Sawit Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan
P a t e n
Penulisan pustaka Nama penemu paten kata penemu lembaga pemegang
paten Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun] Nama barang
atau proses yang dipatenkan Nomor paten
Muchtadi TR Penemu Institut Pertanian Bogor 9 Mar 1993 Suatu Proses untuk
Mencegah Penurunan Beta Karoten pada Minyak Sawit ID 0002569
Harred JF Knight AR McIntyre JS Penemu Dow Chemical Company 4 Apr
1972 Epoxidation Process US patent 3654317
Publikasi elektronik
Nama pengarang Tahun Judul artikel Nama institusi yang menerbitkan
Tempat diterbitkan Alamat home page [tanggal bulan dan tahun akses]
Fortnum BA Martin SB 2006 Disease Manejement Strategies for Control of
Bacterial witl of Tobacco in the Southern USA 2nd IBWS Guadalope
httpwwwinfrafr [11 maret 2006)
Darmadi AAK Hartana A dan Mogea JP 2008 Perbungaan Salak Bali Hayati
200296 periodical online Httpwwwbimaipbacid[10 April 2008]
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
30
PENCETAKAN SKRIPSI
Bahan dan Ukuran Kertas
1 Naskah
Pencetakan naskah skripsi menggunakan kertas HVS A4 70 gram dan
satu muka (tidak timbal balik) Kertas naskah skripsi berukuran A4 atau ukuran
21 cm x 29 7 cm
2 Sampul dan Warna Sampul
Sampul dari naskah skripsi menggunakan kertas buffalo atau yang
sejenis dijilid senyawa yang diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi
dengan plastik (laminating) Tulisan yang tercetak pada sampul harus sama
dengan yang terdapat pada halaman judul Warna sampul berwarna hijau tua
Pengetikan dan Pencetakkan
Pengetikan skripsi dianjurkan hanya menggunakan komputer dan tidak
dibenarkan diketik menggunakan mesin ketik manual (tradisional) atau ditulis
dengan tulisan tangan
Salinan hardcopy dapat digandakan dengan mesin photocopy dan tetap
menggunakan kertas HVS A4 70 g Skripsi dijilid sebanyak jumlah yang
diperlukan dan disyaratkan oleh departemenprodi
Penjilidan
Naskah skripsi yang digunakan untuk tujuan seminar baik untuk
pembimbing penguji maupun administrasi harus dijilid oleh mahasiswa dengan
menggunakan sampul plastik transparan pada bagian depan dan karton manila
pada bagian belakang
Naskah akhir skripsi harus dijilid oleh mahasiswa setelah dilakukan
perbaikan apabila ada saran perbaikan baik dari dosen pembimbing maupun
penguji
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
31
Lampiran
Lampiran berisikan data dan informasi yang mendukung skripsi dan
ditempatkan setelah daftar pustaka Lampiran dapat terdiri dari alur kerja
(flowchart) data mentah metode dan analisis data gambar kuisioner dan lain-
lain Setiap lampiran memiliki peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan
dirujuk berurutan pada tubuh tulisan Tabel atau gambar dalam lampiran tidak
lagi memiliki nomor karena sudah termasuk dalam nomor lampiran
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
32
TEMPLATE SKRIPSI
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH
SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXX
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
KORELASI FENOLOGI POHON DENGAN JUMLAH SARANG
ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)
PADA HUTAN PRIMER RESORT SEI BETUNG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
SKRIPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA
11XXXXXXXKEHUTANAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Korelasi xxxxx
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxx
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan
Disetujui
Komisi Pembimbing
Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Nama Ketua Departemen
Ketua Departemen
Tanggal Lulus xxxxxxxxxxxx
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
Judul Skripsi Korelasi xxxxxxxxxx
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri Pengutipan-
pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Medan 20 Februari 2019
Nama Mahasiswa
NIM 11xxxxxxx
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
iii
ABSTRACT
NAME of AUTHOR Correlation Phenology of Tree with Nest Amount Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) in Primary Forest Resort Sei Betung Gunung Leuser
National Park supervised by NAME of SUPERVISOR
Phenology is the period of the phases that occur naturally in plants from
young leaves to fruit Food availability affect the orangutan activities including
activities to make nests This study was conducted to determine the correlation
between the phenology of trees with the number of nests made by orangutans in
primary forest Resort Sei Betung Gunung Leuser National Park Zweifel method
was used in this study to determine the estimation productivity of trees and
observation orangutan nests on a track that has been created It took over 6
months (March - August 2015) The results showed phenological observations of
trees in relatively low due to the dry season long enough and warmy weather
There are 837 feeding trees on track dominated by Polyalthia sumatrana and 730
non feeding trees dominated by Aglaia edulis There were 15 orangutan nests
found on the track during the study Tree phenology correlated very weak and
insignificant with nesting by orangutans
Keywords Correlation Orangutan Nest Phenology Primary Forest
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
iv
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA Korelasi Fenologi Pohon dengan Jumlah Sarang
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Primer Resort Sei Betung Taman
Nasional Gunung Leuser dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
Fenologi merupakan periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan mulai dari fase daun muda hingga fase buah Ketersediaan pakan
sangat mempengaruhi aktivitas orangutan termasuk di dalamnya aktivitas
membuat sarang Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi
antara fenologi pohon dengan jumlah sarang yang dibuat oleh orangutan pada
hutan primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung LeuserPenelitian ini
menggunakan metode Zweifel untuk mengetahui estimasi produktivitas pohon
dan pengamatan sarang orangutan pada jalur yang telah dibuat Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2015) Hasil penelitian menunjukkan
fenologi pohon pada bulan pengamatan tergolong rendah disebabkan oleh musim
kering yang cukup panjang dan cuaca yang panas Terdapat 837 pohon pakan
pada jalur pengamatan dengan jenis paling banyak yaitu Polyalthia sumatrana
dan 730 pohon non pakan dengan jenis paling banyak Aglaia edulis Ditemukan
15 sarang orangutan pada jalur selama penelitian dilakukan Fenologi pohon
memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan pembuatan
sarang oleh orangutan
Kata kunci Fenologi Hutan Primer Korelasi Sarang Orangutan
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal xxxxxxxxxx dari Ayah
xxxxxxxx dan Ibu xxxxxxxx Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh pada tahun 1997
penulis memasuki pendidikan tingkat dasar di SD Negeri XXXXX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2005 Pada tahun 2005 penulis memasuki pendidikan tingkat
lanjut di SMP Negeri XX Kabanjahe dan lulus pada tahun 2008 Tahun 2008
penulis memasuki pendidikan tingkat atas di SMA Negeri XX Kabanjahe dan
lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Kehutanan
USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)
pada tahun 2013 di Tahura dan Hutan Pendidikan Gunung Barus Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara Penulis juga menjadi asisten lapangan Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Pulau Sembilan dan Aek Nauli pada
tahun 2014 dan 2015Kemudian pada tahun 2015 penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KPH Banyuwangi Barat Jawa Timur 2 Februari 2015
sampai Maret 2015
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota XXXXXXX
dan menjadi pengurus pada tahun 2012-2013 anggota XXXXXXX tahun 2011-
2014 dan anggota UKM XXXXXX tahun 2011-2014
Pas Foto
berwarna
3 x 4
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Adapun skripsi yang
dibuat berjudul ldquoKorelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional
Gunung Leuserrdquo
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pindi Patana SHut MSc dan Ibu Dr Kansih Sri Hartini SHut MP selaku
komisi pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta
memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Roby dan pak Hidayat
yang telah membantu selama pengamatan orangutan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan
Tim Riset di Lapangan yang bersedia memberikan dukungan materi dan moral
untuk pelaksanaan dan penyusunan hasil penelitian ini serta kepada Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang telah memberi ijin untuk
melakukan penelitian Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Ibu dan keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya
Medan tanggal bulan 20xx
Nama Mahasiswa
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
KegunaanPenelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 4
Topografi 6
Hutan Primer Resort Sei Betung 6
Penelitian yang Telah Dilakukan di Lokasi 7
Klasifikasi Orangutan
Perilaku Orangutan 9
Perilaku Bersarang Orangutan 10
Fenologi Pohon 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 12
Bahan dan Alat 12
ProsedurPenelitian
OrientasiLapangan 12
Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Produktivitas 13
Pengumpulan Data Sarang Orangutan 18
Uji Korelasi 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung 20
Perjumpaan Sarang Orangutan 29
Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei
Betung 37
Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera 42
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
viii
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 48
Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 52
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
ix
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Buah Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Buah 15
2 Kriteria Estimasi Produktivitas Pertumbuhan Buah dan
Skoring 15
3 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Bunga Pohon Pakan
Melalui Estimasi Produktivitas Bunga (Flower) 16
4 Kriteria Estimasi Produktivitas Bunga dan Skoring 16
5 Tally Sheet Pengamatan Produktivitas Pohon Melalui
Estimasi Produktivitas Daun Muda (Young Leaves) 17
6 Kriteria Estimasi Produktivitas Daun Muda dan Skoring
Menurut Zweifel Mengacu Pada Harrison et al Dengan
Modifikasi 17
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu danKelembaban Resort Sei
Betung 25
8 Pohon Sarang Orangutan Sumatera di Hutan Primer
Resort Sei Betung 31
9 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda Pohon dengan
Jumlah Sarang Orangutan Selama Enam Bulan 41
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
x
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser 5
2 Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei
Betung 6
3 Desain Unit Jalur Contoh Pengamatan di Lapangan 14
4 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret ndash Agustus 2015 20
5 Buah Kemenyan (Styrax sp) 21
6 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei Betung
Maret 2014 ndash September 2015 24
7 Rata-Rata Curah Hujan Suhu Produktivitas Pohon dan
Kelembaban 26
8 Total Skoring Produktivitas Pohon Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 27
9 Total Skoring Produktivitas Pohon Non Pakan Orangutan di
Hutan Primer Resort Sei Betung 28
10 Perjumpaan Sarang Orangutan Sumatera 29
11 Sarang Orangutan Sumatera pada Pohon Macaranga indica dan
Endospermum diadenum 32
12 Pohon Sarang Orangutan Sumatera 33
13 Persentase Perbandingan Tinggi Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 35
14 Persentase Perbandingan Diameter Pohon Sarang Orangutan
Sumatera 36
15 Jumlah Pohon Jenis dan Famili 35
16 Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili 37
17 Kulit Pohon Palaquium sp dan Buah Akar 39
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
xi
18 Jumlah Pohon Non Pakan Orangutan BerdasarkanFamili 40
19 Hubungan Produktivitas Buah dengan Sarang Orangutan 42
20 Hubungan Produktivitas Bunga dengan Sarang 43
21 Hubungan Produktivitas Daun Muda dengan Sarang Orangutan 43
22 Hubungan Produktivitas Buah Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 44
23 Hubungan Produktivitas Bunga Pohon Pakan denganSarang
Orangutan 45
24 Hubungan Produktivitas Daun Muda Pohon Pakan dengan
Sarang Orangutan 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Jenis Pohon Pada Hutan Primer Resort Sei Betung 52
2 Jenis Pohon Pakan Orangutan Sumatera di Hutan Primer Resort
Sei Betung 55
3 Gambar Jenis Pohon 56
4 Korelasi Buah Bunga dan Daun Muda dengan Sarang
Orangutan 61
5 Produktivitas Pohon 63
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orangutan merupakan salah satu satwa liar yang masuk dalam kategori endangered
species atau jenis terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature
and Natural Rosources (IUCN 2007) sedangkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) orangutan sudah termasuk kategori
Appendix I Orangutan juga dianggap sebagai umbrella spesies karena kelestarian orangutan
dapat menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya Sebagian hidup orangutan
dihabiskan di atas pohon baik itu dalam hal mencari makan maupun beristirahat Dan
seterusnyahellip
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
1 Menghitung korelasi antara fenologi pohon dengan jumlah sarang orangutan
Sumatera (Pongo abelii) di hutan primer Resort Sei Betung Besitang Taman
Nasional Gunung Leuser
2 Mengidentifikasi pohon yang berbuah berbunga dan memiliki daun muda yang
dijadikan sarang oleh orangutan Sumatera (Pongo abelii) setiap bulan
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk
1 Memberikan informasi berupa korelasi antara musim berbuah berbunga dan
daun muda pada pohon dengan jumlah sarang orangutan pada pohon tersebut
2 Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait upaya
konservasi dan perluasan habitat satwa khususnya orangutan Sumatera (Pongo
abelii)
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Lokasi
Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung
Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan
berdasarkan pengumuman Menteri pertanian No 811kptsUM1980 tanggal 6 Maret
1980 seluas 792675 Hadan seterusnya
Klasifikasi Orangutan
Berdasarkan taksonominya menurut Groves (1971) orangutan sumatera
diklasifikasikan sebagai berikut xxxxxx
Perilaku Orangutan
Orangutan pada umumnya bersifat individu atau soliter dan pada saat tertentu
dapat hidup berdampingan dengan individu yang lain seperti saat reproduksi dan induk
betina dengan anak yang belum mandiri
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Agustus 2015 Penelitian ini
dilakukan di Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Taman
Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara
Bahan dan Alat
Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon tempat
sarang Orangutan Sumatera dan pohon pada jalur pengamatan
Prosedur Penelitian
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan posisi trail yang
akan digunakan Dalam orientasi lapangan dilakukan perencanaan untuk menentukan
lokasi pengambilan data dengan menggambarkan rencana posisi trail di atas peta
kawasan TNGL Resort Sei Betung Besitang
Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer merupakan informasi-informasi yang diperoleh langsung di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenologi Pohon Hutan Primer Resort Sei Betung
Musim buah bunga dan daun muda tentu sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup orangutan Untuk itu penting mengetahui fenologi atau fase-fase
yang terjadi pada tumbuhan sebagai bagian yang dijadikan pakan oleh orangutan Pada
penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fase buah bunga dan daun muda pada
hutan primer selama 6 bulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil persentase buah bunga dan daun muda pada hutan primer selama 6
bulan seperti pada Gambar 4
Gambar 1 Gabungan Persentase Fenologi Hutan Primer Resort Sei BetungMaret-
Agustus 2015
Persentase bunga dan buah cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda musim
berbuah pada bulan Agustus dan September Ada beberapa faktor yang menjadi catatan
Tim Riset di lapangan salah satunya adalah perubahan musim hujan di lokasi Resort Sei
Betung pada tahun 2014 musim hujan berada pada Februari hingga Juni akan tetapi
tahun 2015 pada bulan yang sama yaitu bulan Februari sampai Juni terjadi musim
kemarau di lokasi Resort Sei Betung faktor tersedianya air tanah menjadi salah satu
faktor pembentukan bunga dan buah suatu tanaman Bawa et al (1990) dalam Nugroho
0
5
10
15
20
25
30
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Per
sen
tase
Daun Muda
Bunga
Buah
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
(2011) juga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah salah satu faktor penting bagi
proses permulaan berbunga pada tumbuhan di hutan tropis Berikut rata-rata curah hujan
dan suhu pada bulan Maret sampei Agustus di Resort Sei Betung
Tabel 1 Rata-Rata Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Resort Sei Betung
Bulan Curah Hujan Suhu 0C Kelembaban ()
(mm) Pagi Sore Pagi Sore
Maret 24 2185 2829 8775 615
April 892 2309 2781 9111 6823
Mei 2657 2979 2799 9219 7167
Juni 862 2364 2811 9168 6824
Juli 2131 2364 2767 9163 7581
Agustus 501 2323 2635 9493 7696 Sumber Diolah dari Data Tim Riset OIC Resort Sei Betung (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082
DAFTAR PUSTAKA
Ancrenaz M 2004 Orangutan Nesting Behavior in Disturbed Forest of Sabah
Malaysia Implications for nest sensus Journal Primatol 25(5) 983-1000
Andi 2002 Sepuluh Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS Wahana
Komputer Semarang
Blouch RA 1997 Distribution and Abundance of Orangutans (Pongo pygmaeus) and
Other Primates in The Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary Sarawak
Malaysia Tropical Biodiversity 4 259-274
Darsimah S 2014 Studi Ekologi Beringin (Ficus spp) di Taman Nasional
Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten
Langkat Sumatera Utara Skripsi Universitas Negeri Medan Medan
Galdikas BM 1986 Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Universitas Indonesia Press Jakarta
Utama Y Jiazheng Luobu Xiaojing Q Junxia Y Huizhu Z Zhaohai Y Mingan W 2010 The Fungicidal Terpenoids and Essential Oil from Litsea cubeba in Tibet Molecules 15 7075-7082