30
Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016- 2020 I. Latar Belakang Sejalan dengan amanat UU Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, yang memerintahkan untuk adanya dibentuk sebuah lembaga sebagai bagian dari peran masyarakat untuk pengembangan jasa konstruksi. Lembaga ini bersifat nasional, independen, mandiri dan terbuka. Dalam aturan turunannya sebagaimana dituangkan dalam PP No. 4 tahun 2010, maka diperlukan adanya Lembaga untuk melaksanakan kegiatan pengembangan jasa konstruksi sehingga didirikan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya dalam menjalankan tugas dan pembentukannya diatur oleh Peraturan Menteri. Adapun lembaga tersebut bernamaLembaga Tingkat Nasional yang berada di Ibukota Negara dan Propinsi berlokasi di Ibukota Propinsi. Pihak-pihak yang berhak menjadi pengurus dalam kelembagaan tersebut terdiri dari empat kelompo unsuryakni : a. Unsur asosiasi Badan Usaha, b. Unsur asosiasi Profesi, c. Unsur perguruan tinggi/pakar ; dan d. Unsur pemerintah Dalam menjalankan tugasnya Lembaga memiliki lima tugas yakni : a. Melakukan dan mendorong penelitian dan pengembangan jasa konstruksi; b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa konstruksi c. Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi, yang meliputi klasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja; d. Melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi;dan e. Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi, dan penilai ahli di bidang jasa Sehubungan dengan telah berakhirnya periode kepengurusan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Periode 2011-2015 baik tingkat Nasional dan Provinsi dan telah dikeluarkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 51/PRT/M/2015 tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Mekanisme Kerja Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang merupakan acuan hukum dalam melaksanakan proses pemilihanPengurus periode 2016-

Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016-2020

I. Latar BelakangSejalan dengan amanat UU Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, yang memerintahkan untuk adanya dibentuk sebuah lembaga sebagai bagian dari peran masyarakat untuk pengembangan jasa konstruksi. Lembaga ini bersifat nasional, independen, mandiri dan terbuka.Dalam aturan turunannya sebagaimana dituangkan dalam PP No. 4 tahun 2010, maka diperlukan adanya Lembaga untuk melaksanakan kegiatan pengembangan jasa konstruksi sehingga didirikan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya dalam menjalankan tugas dan pembentukannya diatur oleh Peraturan Menteri.

Adapun lembaga tersebut bernamaLembaga Tingkat Nasional yang berada di Ibukota Negara dan Propinsi berlokasi di Ibukota Propinsi. Pihak-pihak yang berhak menjadi pengurus dalam kelembagaan tersebut terdiri dari empat kelompo unsuryakni :

a. Unsur asosiasi Badan Usaha, b. Unsur asosiasi Profesi, c. Unsur perguruan tinggi/pakar ; dan d. Unsur pemerintah

Dalam menjalankan tugasnya Lembaga memiliki lima tugas yakni :a. Melakukan dan mendorong penelitian dan pengembangan jasa konstruksi;b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa konstruksic. Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi, yang meliputi klasifikasi, kualifikasi dan

sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja;d. Melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi;dane. Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi, dan penilai ahli di bidang jasa

Sehubungan dengan telah berakhirnya periode kepengurusan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Periode 2011-2015 baik tingkat Nasional dan Provinsi dan telah dikeluarkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 51/PRT/M/2015 tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Mekanisme Kerja Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang merupakan acuan hukum dalam melaksanakan proses pemilihanPengurus periode 2016-2020. Permen ini juga merupakan penyempurnaan dari Permen sebelumnya yakni Permen PU Nomor 10/PRT/M/2010 dan Permen No. 36/PRT/M/2015.

Dalam Permen PUPR Nomor 51 ini, mengakomodasi berbagai permasalahan dari hasil evaluasi pelaksanaan pemilihan pegurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi periode 2011-2015, sekaligus menjawab kekurangan-kekurangan yang yang masih terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum sebelumnya yang ditampung dalam tiga lampirannya. Penyempurnaan dalam permen ini terutama adanya klausul yang menyatakan bahwa :1. Menteri berhak menambah/mengurangi jumlah pengurus Lembaga Tingkat Nasional dalam

keadaan tertentu dengan mekanisme sebagaimana dituangkan dalam ketentuan pada Lampiran III dari Permen 51/PRT/M/2015.

2. Keadaan tertentu tersebut yakni akibat adanya keresahan masyarakat jasa konstruksi dan diperlukannya percepatan pembangunan infrastruktur nasional

3. Mengakomodiir apabila terjadi keterlambatan proses pemilihan pengurus Lembaga baik tingkat nasional ataupun daerah, maka kepengurusan tetap dapat berjalan hingga terbentuknya pengurus yang baru.

Page 2: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

Dinyatakan bahwa pengukuhan pengurus Lembaga tingkat nasional dan Lembaga tingkat provinsi harus dilakukan paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak diundangkannya Peraturan Menteri ini.Adapun komposisi pengurus lembaga adalah : 16 orang untuk Lembaga Tingkat Nasional dan 8 orang untuk Lembaga Tingkat Propinsi.

II. TujuanMembentuk pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Periode 2016-2020 yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 51/PRT/M/2015.

III. Tahapan Pemilihan Pengurus Lembaga :

A. Secara garis besar, tahapan yang dilakukan dalam memilih pengurus lembaga dibagi dalam 4 yakni :

1. Persiapana. Sosialisasib. Kanal Informasi di Websitec. Iklan Media Cetak

2. Penetapan Kelompok Unsur tingkat nasional dan tingkat provinsia. Pengumumanb. Pendaftaranc. Proses Verifikasi dan Validasid. Penilaian oleh PokJa Kelompok Unsure. Pengumuman Kelompok Unsurf. Masa Sanggahg. Pengumuman Kelompok Unsur Finalh. Penetapan oleh Menteri

3. Penetapan pengurus Lembagaa. Rapat Kelompok Unsur Perdanab. Evaluasi Calon Pengurus dari hasil Berita Acara Kelompok Unsurc. Pengumuman Calon Pengurus yang akan mengikuti Ujid. Pengaduan Masyarakate. Uji Kelayakan dan Kepatutan

i. Uji Substansiii. Uji Psikologi

f. Pengumuman hasil Penilaian PokJa Penilai Pengurusg. Penetapan oleh Menterih. Rapat Pengurus Lembaga Perdana

4. Pengukuhan Pengurus Lembagaa. Nasional oleh Menterib. Provinsi oleh Gubernur

Page 3: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

B. TIMELINE

Page 4: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

IV. Syarat untuk dapat menjadi Pengurus Lembaga

Untuk dapat menjadi pengurus Lembaga baik tingkat nasional ataupun propinsi, maka diperlukan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap kelompok unsur. Adapun kelompok unsur yang dapat menjadi anggota pengurus adalah berasal dari :

a. Kelompok Unsur Asosiasi Perusahaanb. Kelompok Unsur Asosiasi Profesic. Kelompok Unsur Pemerintahd. Kelompok Unsur Pakar/Perguruan Tinggi

1. Penetapan Kelompok Unsur TINGKAT NASIONALAgar dapat menjadi pengurus lembaga tingkat Nasional, setiap calon harus memiliki persyaratan sebagai berikut :

a. Syarat Umum : Warga Negara Indonesia Pendidikan minimal D3 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sehat Jasmani dan Rohani tidak merangkap sebagai ketua asosiasi yang bergerak dibidang jasa konstruksi; dan tidak sedang dalam menjalani hukuman pidana

b. Syarat Khusus :

PENGURUS LPJKN PENGURUS LPJKP

domisili di wilayah Negara Republik Indonesia domisili di wilayah provinsi

belum pernah menjabat dalam kepengurusan Lembaga tingkat nasional lebih dari 72 (tujuh puluh dua) bulan baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut

belum pernah menjabat dalam kepengurusan Lembaga tingkat propinsi lebih dari 72 (tujuh puluh dua) bulan baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut

Pengurus dari wakil asosiasi memiliki pengalaman:

a. Direksi BU Jasa Konstruksi Nasionalb. Pengurus asosiasi tingkat nasionalc. Pengurus lembaga tingkat nasional

dan/atau tingkat propinsi

Pengurus dari wakil asosiasi memiliki pengalaman:

a. Direksi BU Jasa Konstruksi Nasional

b. Pengurus lembaga tingkat nasional dan/atau tingkat propinsi

Sedangkan syarat lain yang harus dipenuhi oleh setiap unsur dalam mendaftar untuk dapat mengikuti proses selanjutnya dalam tahapan pemilihan pengurus yaitu uji kelayakan dan kepatutan, adalah harus memenuhi syarat sebagai berikut :Bagi :

Page 5: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

A. Asosiasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi umum yang memiliki cabang1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi; 3. induk asosiasi memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia;4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali.5. memiliki minimal 10 (sepuluh) cabang asosiasi yang memenuhi persyaratan:

1) berkedudukan di wilayah provinsi;2) memiliki akta pendirian cabang; 3) telah melakukan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali;4) jumlah anggota perusahaan di cabang asosiasi tersebut adalah 100 (seratus)

badan usaha yang memiliki SBU.6. Sekurang-kurangnya 50 % (lima puluh per seratus) dari jumlah anggota asosiasi

memiliki IUJK.7. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya

dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali; dan

8. memiliki anggota kualifikasi kecil, menengah dan besar.

B. Asosiasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi khusus yang memiliki cabang1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi;3. induk asosiasi memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia;4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;5. memiliki minimal 10 (sepuluh) cabang asosiasi yang memenuhi persyaratan:

1) berkedudukan di wilayah provinsi;2) memiliki akta pendirian cabang; 3) telah melakukan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali; dan4) jumlah anggota perusahaan di setiap cabang asosiasi adalah 10 (sepuluh)

badan usaha yang memiliki SBU.6. sekurang-kurangnya 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah anggota asosiasi

memiliki IUJK;7. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya

dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali; dan

8. memiliki anggota kualifikasi kecil, menengah dan besar.

C. Asosiasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi umum yang tidak memiliki cabang

1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. asosiasi perusahaan memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode

etik asosiasi;

Page 6: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

3. asosiasi perusahaan memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia

4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;5. memiliki afiliasi dengan asosiasi di luar negeri; dan6. Sekurang-kurangnya 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah anggota asosiasi

memiliki IUJK;7. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya

dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali; dan

8. jumlah anggota paling sedikit 40 (empat puluh) badan usaha.

D. Asosiasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi khusus yang tidak memiliki cabang

1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. anggota asosiasi adalah badan usaha yang:

1) memiliki SBU yang masih berlaku;2) memiliki kualifikasi besar;3) bersifat padat modal;4) bersifat padat alat/teknologi;5) memiliki inovasi teknologi; dan6) memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan terintegrasi.

3. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi; 4. asosiasi perusahaan memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara

Republik Indonesia;5. melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;6. sekurang-kurangnya 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah anggota asosiasi

memiliki IUJK; dan7. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya

dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.

E. Asosiasi perusahaan jasa konsultansi perencana/pengawas konstruksi1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi; 3. asosiasi memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia;4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;5. memiliki minimal 17 (tujuh belas) cabang asosiasi yang memenuhi persyaratan:

1) berkedudukan di wilayah provinsi;2) memiliki akta pendirian cabang; 3) telah melakukan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali; dan4) jumlah anggota perusahaan di cabang asosiasi tersebut paling sedikit 15 (lima belas) badan usaha yang memiliki SBU.

6. sekurang-kurangnya 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah anggota asosiasi memiliki IUJK;

7. anggota memiliki kualifikasi kecil, menengah dan besar; dan

Page 7: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

8. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali;

F. Asosiasi profesi umum yang memiliki cabang1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tanggadan kode etik asosiasi; 3. induk asosiasi memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia;4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;5. jumlah anggota asosiasi paling sedikit 2000 (dua ribu) orang yang memiliki SKA;6. memiliki minimal 17 (tujuh belas) cabang asosiasi yang memenuhi persyaratan:

1) berkedudukan di wilayah provinsi;2) memiliki akta pendirian cabang; 3) telah melakukan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali; dan

7. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.

G. Asosiasi profesi khusus yang memiliki cabang1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tanggadan kode etik asosiasi; 3. induk asosiasi memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia;4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;5. jumlah anggota di cabang asosiasi tersebut paling sedikit 300 (tiga ratus) orang yang

memiliki SKA;6. memiliki minimal 10 (sepuluh) cabang asosiasi yang memenuhi persyaratan:

1) berkedudukan di wilayah provinsi;2) memiliki akta pendirian cabang; dan3) telah melakukan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali.

7. anggota asosiasi memiliki kekhususan profesi atau kespesifikan bidang; dan8. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada anggotanya

dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.

H. Asosiasi profesi khusus yang tidak memiliki cabang1. memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;2. asosiasi memiliki Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi; 3. asosiasi memiliki kantor tetap yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia; 4. telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali;5. jumlah anggota paling sedikit 100 (seratus) orang yang memiliki SKA;6. anggota memiliki kekhususan profesi atau kespesifikan bidang; dan

Page 8: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

7. dalam rentang waktu 1 (satu) tahun melakukan pembinaan kepada anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.

I. Perguruan tinggi untuk menjadi Kelompok unsur tingkat nasionala. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia; danb. Perguruan tinggi yang telah memenuhi persyaratan akreditasi A untuk program

studi terkait dengan bidang:1) Teknik Sipil;2) Teknik Lingkungan;3) Planologi;4) Arsitek;5) Geodesi;6) Geologi;7) Teknik Mesin;8) Teknik Elektro;9) Hukum Konstruksi;10) Manajemen Konstruksi;11) Teknik Kelautan;12) Teknik Industri;13) Manajemen Industri;14) Perminyakan; dan/atau15) Pertambangan.

J. Pakar untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat nasionala. berdomisili di ibukota Republik Indonesia atau di provinsi yang berbatasan

langsung dengan ibukota Republik Indonesia;b. sekurang-kurangnya telah lulus pendidikan sarjana;c. dikenal secara nasional dan diajukan oleh Kementerian atau institusi pemerintahan

di tingkat nasional yang terkait dengan jasa konstruksi;d. memiliki kepakaran terkait jasa konstruksi, yang meliputi kepakaran dibidang:

1) pengembangan bisnis jasa konstruksi;2) pengembangan keprofesian jasa konstruksi;3) pengembangan produktivitas dan kompetensi sumber daya manusia

konstruksi;4) pengembangan teknologi konstruksi;5) pengembangan rantai pasok kostruksi;6) pengembangan investasi infrastruktur; 7) pengembangan sistem penyelenggaraan jasa konstruksi; dan/atau8) Pembina jasa konstruksi.

e. kepakaran sebagaimana dimaksud pada huruf d dibuktikan dengan pengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;dan

f. pengalaman sebagaimana dimaksud pada huruf e dibuktikan dengan:1) pernah menjadi pembicara dalam seminar atau pelatihan bertaraf internasional

atau nasional;2) pernah membuat tulisan ilmiah yang dimuat dalam jurnal internasional atau

nasional; dan/atau3) pernah bekerja pada institusi yang memiliki tugas terkait dengan pembinaan

jasa konstruksi atau pengembangan jasa konstruksi tingkat nasional.

Page 9: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

K. Pemerintah untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat Nasional1. Kriteria pemerintah untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat nasional adalah

kementerian/lembaga tingkat pusat yang melakukan pembinaan dan/atau bidang tugasnya berkaitan dengan jasa konstruksi;dan

2. Tugas pokok dan fungsi dari kementerian/lembaga adalah berdasarkan Peraturan Presiden yang terkait dengan tugas dan fungsi kementerian/lembaga.

3. Daftar kementerian/lembaga yang tugas pokok dan fungsinya terkait dengan:1) pekerjaan umum dan perumahan rakyat;2) pendidikan tinggi;3) penelitian dan pengembangan;4) badan usaha milik negara;5) ketenagakerjaan;6) perindustrian;7) perhubungan;8) energi dan sumber daya mineral;9) pemerintahan daerah;10) kebijakan pengadaan;11) sertifikasi profesi;dan/atau12) persaingan usaha.

2. Penetapan Kelompok Unsur TINGKAT PROVINSI

A. Asosiasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsii. asosiasi berstatus sebagai cabang asosiasi

1) memiliki akta pendirian cabang asosiasi; 2) induk dari cabang asosiasi harus:

a) memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;b) memiliki akta pendirian; danc) memilikiAnggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi.

3) telah melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali;4) usia cabang asosiasi minimal 3 (tahun);5) jumlah anggota secara total di cabang tersebut paling sedikit 100 (seratus) badan

usaha yang memiliki SBU;6) anggota cabang asosiasi tersebut tersebar di minimal setengah jumlah

kabupaten/kota yang ada di provinsi tersebut;7) anggota yang ada di cabang asosiasi tersebut memiliki kualifikasi kecil dan

menengah; dan8) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada

anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali.

ii. asosiasi perusahaan merupakan induk dari asosiasi yang berdomisili di provinsi dengan otonomi khusus:1) memiliki akta pendirian asosiasi;

Page 10: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

2) jumlah anggota tersebar di setengah jumlah kabupaten/kota pada wilayah provinsi tersebut.

3) Jumlah anggota secara total di provinsi tersebut paling sedikit 100 (seratus) badan usaha yang memiliki SBU;

4) anggota induk asosiasi tersebar di minimal setengah jumlah kabupaten/kota yang ada di provinsi tersebut;

5) anggota induk asosiasi adalah badan usaha kualifikasi kecil dan menengah;6) memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;7) memiliki Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi;8) telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali; dan9) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada

anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali.

B. Asosiasi perusahaan jasa konsultansi perencana/pengawas konstruksi menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsii. asosiasi berstatus sebagai cabang asosiasi

1) memiliki akta pendirian cabang asosiasi2) telah melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali;3) usia cabang asosiasi minimal 3 (tahun);4) induk dari cabang asosiasi harus:a) memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;b) memiliki akta pendirian;danc) memiliki Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi.5) memiliki anggota paling sedikit 20 (dua puluh) badan usaha yang berdomisili di

wilayah provinsi tersebut;6) anggota yang ada di cabang asosiasi tersebut memiliki SBU dan dengan kualifikasi

kecil dan menengah;dan7) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada

anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali.

ii. asosiasi perusahaan merupakan induk dari asosiasi yang berdomisili di provinsi dengan otonomi khusus:1) memiliki anggota paling sedikit 20 (dua puluh) badan usaha yang berdomisili di

wilayah provinsi tersebut;2) anggota asosiasi adalah badan usaha kualifikasi kecil dan menengah;3) memiliki akta pendirian asosiasi;4) memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;5) memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi; 6) telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali; dan7) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada

anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali.

Page 11: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

C. Asosiasi profesi jasa konstruksi untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsii. asosiasi berstatus sebagai cabang asosiasi

1) memiliki paling sedikit 100 (seratus) anggota yang memiliki SKA dan berdomisili di wilayah provinsi;

2) induk dari cabang asosiasi harus:a) memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;b) memiliki akta pendirian;danc) memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi.

3) memiliki akta pendirian cabang asosiasi; 4) telah melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) minimal 1 (satu) kali;5) usia cabang asosiasi minimal 3 (tahun);6) anggota yang ada di cabang asosiasi merupakan tenaga ahli/terampil bersertifikat;

dan7) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada

anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali.

ii. asosiasi perusahaan merupakan induk dari asosiasi yang berdomisili di provinsi dengan otonomi khusus:1) memiliki paling sedikit 100 (seratus) anggota yang memiliki SKA dan berdomisili di

wilayah provinsi;2) memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kementerian Dalam Negeri;3) memiliki akta pendirian asosiasi;4) memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan kode etik asosiasi;5) telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) minimal 2 (dua) kali; dan6) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun telah melakukan pembinaan kepada

anggotanya dalam bentuk pelatihan, seminar dan lokakarya dan sejenisnya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali.

D. Perguruan tinggi untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsia. berdomisili di wilayah provinsi;danb. Perguruan tinggi yang telah memenuhi persyaratan akreditasi B untuk program

studi terkait dengan bidang:1) Teknik Sipil;2) Teknik Lingkungan;3) Planologi;4) Arsitek;5) Geodesi;6) Geologi;7) Teknik Mesin;8) Teknik Elektro;9) Hukum Konstruksi;10) Manajemen Konstruksi;11) Teknik Kelautan;12) Teknik Industri;13) Manajemen Industri;

Page 12: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

14) Perminyakan; dan/atau15) Pertambangan.

E. Pakaruntuk menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsi

a. berdomisili di ibukota provinsi atau kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan ibukota provinsi;

b. sekurang-kurangnya telah lulus pendidikan sarjana;c. dikenal di wilayahnya dan diajukan oleh tim/unit pembina jasa konstruksi tingkat

provinsi;d. memiliki kepakaran terkait jasa konstruksi, yang meliputi kepakaran di bidang:

1) pengembangan bisnis jasa konstruksi;2) pengembangan keprofesian jasa konstruksi;3) pengembangan produktivitas dan kompetensi sumber daya manusia

konstruksi;4) pengembangan teknologi konstruksi;5) pengembangan rantai pasok kostruksi;6) pengembangan investasi infrastruktur; 7) pengembangan sistem penyelenggaraan jasa konstruksi; dan/atau8) pembinaan jasa konstruksi.

e. kepakaran sebagaimana dimaksud pada huruf d dibuktikan dengan pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun; dan/atau

f. pengalaman sebagaimana dimaksud pada huruf e dibuktikan dengan:1) pernah menjadi pembicara dalam seminar atau pelatihan bertaraf nasional atau

provinsi;2) pernah membuat tulisan yang dimuat dalam media cetak atau jurnal; dan/atau3) pernah bekerja pada institusi yang memiliki tugas terkait dengan pembinaan

jasa konstruksi atau pengembangan jasa konstruksi tingkat provinsi.

F. Pemerintah untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsia. Pokja Penilai Kelompok Unsur membuat permohonan daftar dinas/lembaga daerah

yang memiliki tugas dan fungsi terkait jasa konstruksi kepada Tim Pembina Jasa Konstruksi provinsi;

b. Daftar dinas/instansi daerah provinsi yang tugas dan fungsinya terkait dengan:1) pekerjaan umum dan perumahan rakyat;2) pendidikan tinggi;3) penelitian dan pengembangan;4) badan usaha milik negara;5) ketenagakerjaan;6) perindustrian;7) perhubungan; dan8) energi dan sumber daya mineral;

c. Pokja Penilai Kelompok Unsur membuat daftar dinas/lembaga daerah provinsi yang memenuhi kriteria untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsi.

V. Tugas-Tugas PokJa dan SekretariatDaam melakukan proses pemilihan pengurus di setiap tahapannya, diperlukan Kelompok kerja (Keolpomk Kerja) dan Sekretariat yang mempunyai tugas sesuai dengan amanat Permen

Page 13: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

51/PRT/M/2015. Pokja ini dibagi menjadi dua yakni Pokja Penilai Kelompok Unsur dan Pokja Penilai Pengurus.Pokja penilai Kelompok Unsur berasal dari orang-orang yangn mempunyai kompetensi dan memahami regulasi di bidang jasa konstruksi.Setiap orang yang dipilih ditetapkan oleh Keputusan Menteri dalam menjalankan tugasnya. Adapun tugas Pokja adalah :

A. PokJa Penilai Kelompok UnsurPokja Penilai Kelompok Unsur adalah Penanggung jawab tahapan penetapan Kelompok Unsur tingkat nasional dan tingkat provinsi.Tugas:a. menetapkan baseline waktu dari data yang akan diverifikasi sebagai pemenuhan

persyaratan (diumumkan)b. menetapkan Asosiasi yang memenuhi persyaratan

i. melakukan verifikasi dan validasi data dalam formulir pendaftaran beserta dokumen pendukung (verifikasi data dengan basis data yang dimiliki oleh Lembaga dan validasi data dengan memohon klarifikasi kepada asosiasi)

ii. membuat daftar asosiasi perusahaan dan asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat nasional dan tingkat provinsi;

iii. mengumumkan daftar asosiasi perusahaan dan asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat nasional dan tingkat provinsi di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

iv. menerima permohonan sanggahpaling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengumuman yang memenuhi persyaratan di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

v. melakukan verifikasi dan validasi ulang terhadap pemenuhan persyaratan asosiasi yang mengajukan permohonan sanggah;

vi. menetapkan daftar asosiasi perusahaan dan asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan hasil verifikasi dan validasi ulang seluruh permohonan sanggah di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah batas waktu akhir diterimanya permohonan sanggah

vii. memberikan rekomendasi daftar asosiasi kepada Menteri

c. menetapkan Perguruan Tinggi/Pakar yang memenuhi kriteriai. menetapkan baseline waktu status akreditasi perguruan tinggiii. membuat permintaan daftar nama pakar dari Kementerian/Institusi Pemerintahan

yang terkait dengan jasa konstruksi untuk nasional dan dari Tim Pembina Jasa Konstruksi Provinsi untuk provinsi

iii. menyusun daftar pakar, Pokja Penilai Kelompok Unsur dapat meminta dokumen pendukung kepada calon daftar pakar sebagai pembuktian pemenuhan kriteria oleh calon pakar yang akan menjadi Kelompok Unsur

iv. mengajukan daftar pakar dan perguruan tinggi yang memenuhi kriteria menjadi Kelompok Unsur tingkat nasional dan provinsi kepada Menteri;

Page 14: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

v. menetapkan daftar pakar dan perguruan tinggi yang memenuhi kriteria menjadi Kelompok Unsur tingkat nasional dan provinsi

d. menetapkan unsur Pemerintah yang memenuhi criteriai. membuat daftar kementerian dan lembaga pemerintah pusat dengan mengacu

pada tugas pokok dan fungsi masing-masing kementerian dan lembagaii. membuat permohonan daftar dinas/lembaga daerah yang memiliki tugas dan

fungsi terkait jasa konstruksi kepada Tim Pembina Jasa Konstruksi provinsi;iii. membuat daftar kementerian/lembaga yang memenuhi kriteria untuk menjadi

Kelompok Unsur tingkat nasional.iv. membuat daftar dinas/lembaga daerah provinsi yang memenuhi kriteria untuk

menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsi.

B. PokJa Penilai Pengurus NasionalPokja Penilai Pengurus Nasional adalah Penanggung jawab penetapan pengurus Lembaga tingkat nasionalTugas

a. mengusulkan nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan apabila setelah 3 (tiga) hari kerja, Kelompok Unsur belum menyerahkan nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan

b. menetapkan nama-nama yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang bersifat final dan dimuat di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. menetapkan lembaga psikologi independen untuk melaksanakan asesmen psikologi berdasarkan usulan Sekretariat Tim Pemilihan.

d. merumuskan kriteria kelayakan hasil uji substansi dan kriteria kepatutan hasil uji psikologi sebagai dasar dalam memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk calon pengurus Lembaga tingkat nasional

e. melakukan asesmen substansi calon pengurus Lembaga tingkat nasional melalui observasi langsung dalam suatu diskusi kelompok calon pengurus Lembaga

f. menyerahkan nama-nama yang direkomendasikan menjadi pengurus Lembaga tingkat nasional kepada Menteri melalui Sekretariat Tim Pemilihan

g. merekomendasikan daftar nama-nama untuk dapat dikukuhkan menjadi pengurus Lembaga kepada Menteri.

C. Pokja Penilai Pengurus ProvinsiPokja Penilai Pengurus Provinsi adalah Penanggung jawab penetapan pengurus Lembaga tingkat provinsiTugas

a. mengusulkan nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan apabila setelah 3 (tiga) hari kerja, Kelompok Unsur belum menyerahkan nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan

Page 15: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

b. menetapkan nama-nama yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang bersifat final dan dimuat di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. merumuskan kriteria kelayakan hasil uji substansi dan kriteria kepatutan hasil uji psikologi sebagai dasar dalam memberikan rekomendas kepada Gubernur untuk calon pengurus Lembaga tingkat provinsi

d. melakukan koordinasi dengan Tim Pembina Jasa Konstruksi Provinsi.e. membuat ujian tertulis substansif. menentukan tema tulisan pandangan calon pengurus yang diujig. menyerahkan nama-nama yang direkomendasikan menjadi pengurus Lembaga

tingkat provinsi kepada Menteri melalui Sekretariat Tim Pemilihanh. merekomendasikan daftar nama-nama untuk dapat dikukuhkan menjadi pengurus

Lembaga tingkat provinsi kepada Gubernur.

D. Sekretariat PusatDalam menjalankan setiap tahapan proses pemilihan, Pokja dibantu oleh seketariat yang memiliki kemampuan dibidang kesekretariatan. Adapun pihak yang berhak untuk masuk dalam anggota kesekretariatan adalah pegawai di lingkungan Ditjen Bina Konstruksi, adapun tugasnya adalah melakukan fasilitasi dan administrasi dari setiap proses tahapan pemilihan dengan rincian sebagai berikut :

Tugas :a. mengumumkan proses seleksi asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, perguruan

tinggi dan/atau pakar dan pemerintah untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat nasional dan provinsi melalui media cetak nasional dan situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

b. menfasilitasi penyelenggaraan RKU Perdana;c. menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan RKU Perdanad. mengirimkan surat pemberitahuan kepada anggota masing-masing Kelompok Unsur

sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang penetapan anggota Kelompok Unsur paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan RKU Perdana;

e. memberikan dukungan administrasi, teknis dan keahlian kepada Pokja Penilai Pengurus;

f. melakukan koordinasi dengan Tim Pembina Jasa Konstruksi Provinsi dalam persiapan dan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan calon pengurus Lembaga tingkat provinsi.

g. mengusulkan lembaga psikologi independen pada PokJa penilai Pengurush. memfasilitasi penyelenggaraan uji psikologi dan uji substansi;i. mengumpulkan dan mengklarifikasi dokumen yang dipersyaratkan untuk dapat

mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan yang meliputi:1. formulir isian riwayat hidup;2. rekaman berita acara RKU Perdana;3. rekaman Kartu Identitas yang masih berlaku;4. rekaman terlegalisir ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki;5. Surat Keterangan kesehatan dari dokter;

Page 16: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

6. Surat Keterangan Kelakuan Baik (tidak sedang dalam proses hukum) dari Kepolisian Republik Indonesia yang masih berlaku;

7. Surat pernyataan bermaterai (format terlampir) yang berisikan:i. kesanggupan untuk mencurahkan pikiran bagi pengembangan jasa

konstruksi;ii. kesanggupan untuk memprioritaskan kepentingan pengembangan jasa

konstruksi diatas kepentingan Kelompok Unsur atau asosiasi;iii. kesanggupan untuk berpikir, bersikap dan bertindak secara mandiri dan

profesional;8. Surat Pernyataan bermaterai (format terlampir) yang berisikan:

i. Pernyataan bahwa yang bersangkutan belum pernah menjabat dalam kepengurusan Lembagadi tingkat yang sama yang sama tidak lebih satu setengah kali masa bakti atau tidak lebih dari 72 (tujuh puluh dua) bulan baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut; dan

ii. Pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak sedang menjabat sebagai ketua asosiasi yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

9. Surat Pernyataan bermaterai yang berisikan kesiapan untuk mengundurkan diri atau dilakukan pergantian antar waktu sebagai pengurus Lembaga, apabila:i. dikemudian hari yang bersangkutan menjabat sebagai ketua asosiasi

dalam hal calon pengurus Lembaga adalah wakil dari Kelompok Unsur asosiasi perusahaan atau profesi;

ii. dikemudian hari yang bersangkutan tidak lagi sebagai anggota dari asosiasi perusahaan atau profesi yang masuk dalam Kelompok Unsur;

iii. dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa dokumen pendukung atau surat pernyataan yang telah dibuat adalah tidak benar atau tidak dilaksanakan; dan

iv. dikemudian hari yang bersangkutan menjadi tersangka suatu tindak pidana.

j. melakukan evaluasi calon peserta berdasarkan dokumen pendukung yang telah diterima;

k. mengumumkan daftar nama-nama yang diajukan oleh seluruh Kelompok Unsur untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta situs web tim Pembina jasa konstruksi daerah provinsi.

l. melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran pengaduan dengan melakukan verifikasi dan validasi dokumen pendukung yang disampaikan;

m. menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Pokja Penilai Pengurus;n. merangkum hasil asesmen substansi dan hasil asessment psikologi;o. memfasilitasi RPL Perdana dalam rangka pemilihan pengurus Lembaga.

E. Sekretariat Provinsi

Dalam menjalankan setiap tahapan proses pemilihan, Seketariat Pusat dibantu sekretariat provinsi di daerah. Adapun pihak yang berhak untuk masuk dalam anggota kesekretariatan provinsi adalah Tim Pembina Jasa Konstruksi di Propinsi dan Badan Pelaksana Lembaga. adapun tugasnya adalah melakukan fasilitasi dan administrasi dari setiap proses tahapan pemilihan di provinsi dengan rincian sebagai berikut :

Tugas:

Page 17: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

a. Berkoordinasi dengan Tim sekretariat pusat dalam setiap proses tahapan pemilihan pengurus lembaga

b. Memfasilitasi proses pemilihan pengurus lembaga di provinsic. Melakukan fasilitasi dan administrasi untuk pemilihan pengurus lembaga tingkat

provinsid. Memfasilitasi ketersediaan prasarana dan sarana dalam rangka proses pemilihan

pengurus pada tahapan rapat kelompok unsur perdana di provinsie. Memfasilitasi ketersediaan prasarana dan sarana dalam rangka proses pemilihan

pengurus pada tahapan uji kelayakan dan kepatutan di provinsif. Memfasilitasi ketersediaan prasarana dan sarana dalam rangka proses pemilihan

pengurus pada tahapan rapat pengurus lembaga perdana di provinsig. Memfasilitasi ketersediaan prasarana dan sarana dalam rangka proses pemilihan

pengurus pada tahapan pengukuhan pengurus lembaga di provinsih. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada Tim Sekretariat

Pusat (DitJen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR dan tembusan Gubernur)

VI. Penetapan Kelompok Unsur

Menteri menerbitkan Surat Keputusan tentang penetapan Kelompok Unsur tingkat nasional dan tingkat provinsi dengan substansi

a. daftar asosiasi perusahaan dan profesi yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Kelompok UnsurLembaga tingkat nasional dan provinsi serta perguruan tinggi dan/atau pakar dan pemerintah yang memenuhi kriteria untuk menjadi Kelompok UnsurLembaga tingkat nasional;

b. pendelegasianwewenang penetapan pakar dan/atau perguruan tinggi dan instansi pemerintah yang memenuhi kriteria untuk menjadi Kelompok Unsur tingkat provinsi kepada Kepala Unit Struktural di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang membidangi pembinaan jasa konstruksi nasional.

VII. Rapat Kelompok Unsur (RKU)Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah pendaftaran dan dinilai oleh Pokja Penilai Kelompok Unsur. Pada tahapan ini, setiap kelompok unsur yang telah lulus seleksi akan menetapkan calon-calon pengurus dengan mengusulkan nama guna masuk dalam tahapan berikutnya yakni tahapan uji kelayakan dan kepatutan.

Adapun dalam tahapan ini, RKU berisikan :

1. Peserta RKU Perdana adalah asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, perguruan tinggi dan/atau pakar serta instansi pemerintah yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tentang Penetapan Kelompok Unsur dengan 1 (satu) orang perwakilannya yang dibuktikan dengan surat penugasan dari institusi pengutus.

2. RKU Perdana dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang sekretaris yang dipillih secara demokratis;

Page 18: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

3. RKU Perdana asosiasi menetapkan nama-nama yang akan menjadi wakil Kelompok Unsur untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sekurang-kurangnya 8 (delapan) orang untuk Lembaga tingkat nasional dan sekurang-kurangnya 4 (empat) orang untuk Lembaga tingkat provinsi, dan paling banyak sesuai jumlah asosiasi yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke dalam Kelompok Unsur;

4. RKU Perdana Pakar dan/atau Perguruan Tinggi serta Instansi Pemerintah menetapkan nama-nama yang akan menjadi wakil Kelompok Unsur untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dan paling banyak 8 (delapan) orang untuk Lembaga tingkat nasional dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang paling banyak 4 (empat) orang untuk Lembaga tingkat provinsi;

5. Dalam hal RKU Perdana tidak dapat menyepakati nama-nama yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, maka Pokja Penilai Pengurus memberikan waktu kepada Kelompok Unsur tersebut paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan RKU Perdana;

6. Apabila setelah 3 (tiga) hari kerja, Kelompok Unsur belum menyerahkan nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, maka Pokja Penilai Pengurus dapat mengusulkan nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan;

7. Nama-nama yang dapat diusulkan merepresentasikan salah satu anggota Kelompok Unsur yang dibuktikan dengan kartu keanggotaan asosiasi/perguruan tinggi/kartu pegawai negeri sipil;dan

8. Dalam hal individu yang ditetapkan RKU Perdana untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, tidak memenuhi persyaratan umum dan khusus, maka Kelompok Unsur yang bersangkutan tidak dapat mengajukan nama baru untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.

9. Penetapan nama-namadituangkan dalam Berita Acara RKU Perdana yang ditandatangani oleh seluruh peserta RKU Perdana

10. Substansi dalam berita acara RKU Perdana meliputi:a) tempat dan waktu pelaksanaan RKU Perdana;b) nama-nama yang diajukan untuk mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan;danc) pengesahan oleh seluruh anggota RKU Perdana.

VIII. Uji Kelayakan dan Kepatutan

Tahapan ini merupakan proses yang sangat penting untuk menghasilkan calon pengurus dengan kompetensi yang mumpuni, memliki integritas dan berjiwa kepemimpinan. Uji kelayakan dan kepatutan diadakan selama 2 hari, untuk menyeleksi calon pengurus Lembaga tingkat Nasional dan Propinsi. Setiap calon pengurus akan melaui tahapan sebagai berikut :

1. Tahapan uji kelayakan dan kepatutan yakni:a) asesmen psikologi; danb) asesmen substansi.

2. Asesmen psikologi dilaksanakan untuk mengukur kemampuan berfikir, kemampuan bekerja dalam tekanan, kemampuan bekerja dalam kelompok, kepribadian, perilaku kerja dan kepemimpinan.

Page 19: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

3. Asesmen substansi untuk calon pengurus Lembaga tingkat nasional melalui observasi langsung oleh Pokja Penilai Pengurus Lembaga tingkat nasional dalam suatu diskusi kelompok calon pengurus Lembagameliputi penilaian terhadap:a) tingkat pemahaman regulasi yang terkait dengan jasa konstruksi;b) pokok-pokok pemikiran yang terkait dengan:

1) pengembangan bisnis jasa konstruksi;2) pengembangan keprofesian jasa konstruksi;3) pengembangan produktivitas dan kompetensi sumber daya manusia

konstruksi;4) pengembangan teknologi konstruksi;5) pengembangan rantai pasok kostruksi;6) pengembangan investasi infrastruktur; dan/atau7) pengembangan sistem penyelenggaraan jasa konstruksi.

4. Asesmen substansi untuk calon pengurus Lembaga tingkat provinsi dilakukan melalui:a) ujian substansi secara tertulis;b) tulisan singkat terkait dengan:

1) visi dan misi apabila terpilih menjadi pengurus Lembaga tingkat provinsi;2) pandangan terkait dengan permasalahan jasa konstruksi di provinsi yang

bersangkutan beserta alternatif solusinya; dan3) pandangan terkait tema yang diajukan oleh Pokja Penilai Pengurustingkat

provinsi.5. Hasil seleksi akan diumumkan oleh Sekretariat Tim Pemilihan yang merupakan hasil

rekomendasi dari Pokja Penilai Pengurus. Rekomendasi nama untuk pengurus lembaga nasional dan propinsi disampaikan kepada Menteri. Lalu, Menteri atau atas nama Menteri menetapkan nama-nama yang direkomendasikan menjadi pengurus LembagaTingkat Nasional dan menyerahkan nama-nama yang direkomendasikan menjadi pengurus Lembaga tingkat provinsi kepada Gubernur.

Catatan:

1. Dalam hal ada seluruh calonnya tidak direkomendasikan oleh Pokja Penilai Pengurus, maka Kelompok Unsur tersebut harus melakukan RKU Perdana ulang untuk menetapkan yang akan mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan

2. Dalam hal ada Kelompok Unsur dengan jumlah calon anggota Lembaga dari Kelompok Unsur tersebut yang direkomendasikan oleh Pokja Penilai Penguruslebih dari 4 (empat) orang untuk nasional dan 2 (orang) untuk provinsi, maka Sekretariat Tim Pemilihan memfasilitasi RKU Perdana ulang dalam rangka menetapkan paling banyak 4 (empat) orang untuk menjadi Pengurus Lembaga Nasional dan 2 (dua) orang untuk menjadi Pengurus Lembaga Provinsi paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah ditetapkannya nama-nama yang direkomendasikan oleh Pokja Penilai Pengurus.

3. Apabila RKU perdana ulang tidak dapat menetapkan paling banyak 4 (empat) orang untuk menjadi Pengurus Lembaga Nasional dan 2 (dua) orang untuk menjadi Pengurus Lembaga Provinsi maka PokJa Penilai Pengurus yang akan menetapkan.

4. Dalam hal jumlah nama yang direkomendasikan oleh Pokja Penilai Pengurusdalam suatu Kelompok Unsur adalah 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) orang untuk nasional atau 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) orang untuk provinsi maka nama-nama yang direkomendasikan tersebut dapat langsung ditetapkan sebagai perwakilan Kelompok Unsur menjadi pengurus Lembaga tanpa melalui RKU Perdana ulang.

Page 20: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

IX. Rapat Pengurus Lembaga (RPL)Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari proses pemilihan pengurus lembaga. setelah Menteri menetapkan nama-nama yang direkomendasikan sebagai calon pengurus hasil uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Pokja Penilai Pengurus. Maka penentuan formatur pengurus dilakukan pada tahapan RPL ini. Tahapan ini akan menetapkan :

a) 1 (satu) orang ketua merangkap anggota;b) 3 (tiga) orang wakil ketua merangkap anggota yang berasal dari Kelompok Unsur

yang berbeda dengan ketua; danc) paling banyak 16 (enam belas) orang anggota termasuk ketua dan wakil ketua untuk

Nasional dan paling banyak 8 (delapan) orang anggota termasuk ketua dan wakil ketua untuk Provinsi

1. Hasil dari RPL Perdana dituangkan melalui Berita Acara Hasil RPL Perdana yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) pengurus Lembaga

2. Ketua terpilih Lembaga tingkat nasional menyerahkan Berita Acara Hasil RPL Perdana tingkat nasional kepada Menteri, sedang 3. Ketua terpilih Lembaga tingkat provinsi menyerahkan Berita Acara Hasil RPL Perdana tingkat provinsi kepada Menteri melalui Tim Pembina Jasa Konstruksi Provinsi; dan

3. Dalam hal RPL Perdana sebagaimana dimaksud pada butir 1 tidak dapat menghasilkan susunan kepengurusan Lembaga, maka Pokja Penilai Pengurus Lembaga dapat menetapkan susunan kepengurusan Lembaga.

X. PengukuhanTahapan ini merupakan pengesahan atau legalisasi atas kepengurusan Lembaga Tingkat Nasional dan Propinsi untuk menjalakan tugas sebagai Pengurus Lembaga periode 2016-2020. Pengukuhan dilakukan dengan pengambilan sumpah pengurus yang ditandai oleh :

1. Menteri mengukuhkan susunan kepengurusan Lembaga tingkat nasional berdasarkan Berita Acara Hasil RPL Perdana tingkat nasional.

2. Gubernur mengukuhkan susunan kepengurusan Lembaga tingkat provinsi berdasarkan Berita Acara Hasil RPL Perdana tingkat provinsi.

XI. SanggahanMasyarakat dapat melakukan sanggahan terhadap proses pemilihan pengurus dengan cara mengunduh form yang tersedia di situs resmi pemilihan pengurus Lembaga yakni web Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sanggahan dilakukan pada tahapan :

A.Seleksi Kelompok Unsur:a. Pengumuman kelompok unsur asosiasi perusahaan dan profesi yang lulus seleksi penilaian

oleh Pokja Kelompok Unsur.b. Penyanggahan dilengkapi dengan dokumen pendukung dari asosiasi perusahaan atau

profesi kepada Pokja penilai kelompok unsur paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah diumumkan di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. Pihak yang berhak menyanggah adalah asosiasi perusahaan atau profesi yang mengajukan formulir pendaftaran untuk menjadi kelompok unsur

Page 21: Pedoman Tata Cara Pemilihan Pengurus Lembaga Periode 2016

d. Perihal penyanggahan hanya terkait dengan persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh asosiasi yang bersangkutan untuk menjadi Kelompok Unsur

e. Pokja melakukan proses verifikasi dan validasi data atas sanggahan dan dapat meminta klarifikasi kebenaran data kepada Lembaga dan/atau kepada asosiasi yang melakukan permohonan sanggah;

f. Setelah diverifikasi dan validasi, Pokja Penilai Kelompok Unsur menetapkan daftar asosiasi perusahaan dan asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan dan mengumumkan di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah batas waktu akhir diterimanya permohonan sanggah;

g. Asosiasi perusahaan atau asosiasi profesi tidak dapat mengajukan permohonan sanggah kembali terhadap daftar asosiasi perusahaan dan asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan hasil verifikasi dan validasi ulang.

h. Pokja Penilai Kelompok Unsur memberikan rekomendasi daftar asosiasi kepada Menteri untuk ditetapkan. Keputusan Menteri adalah final.

B. Seleksi Uji Kelayakan dan Kepatutan :

a. Sebelum dilakukan seleksi uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon pengurus hasil dari rapat kelompok unsur yang ditayangkan oleh secretariat tim pemilihan di situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

b. Masyarakat dapat memberikan pengaduan beserta dokumen pendukung kepada Pokja Penilai Pengurus dalam hal mengetahui adanya nama yang diajukan oleh Kelompok Unsur untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang diindikasikan tidak memenuhi persyaratan umum dan khusus Pengurus Lembaga, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah diumumkannya nama-nama tersebut.

c. Sekretariat Tim Pemilihan melakukan verifikasi dan validasi data dan menyampaikannya kepada Pokja Penilai Pengurus.

d. Selanjutnya, Pokja Penilai Pengurus menetapkan nama-nama yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang bersifat final dan dimuat di situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat