Upload
golden-saragih
View
277
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
untuk mengetahui pedoman teknis bantuan ke kabupaten/ kota di wilayah Jawa Barat untuk tahun 2013
Citation preview
PEDOMAN TEKNIS
BANTI.JAN KE KABUPATEN/KOTA BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jalan Pasteur No. 25 BANDUTJG
]
PEDOMAN TEKNI$BAI{TUAN KE KABuPATEtI/t(orA BtDANc KESEHATAT\I
TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINS] JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR EI
DINAS KE$EHATAN PROVINSI JAWA BAMTKE IGBUPATEN/KOTA BIDANG KESEHATAN
KEPUTUSAN KEPAIATENTANG BANTUAN
I.AMPIRAN KEPUTUSAN KEPAI.A DINASJAWA BAMT NOMOR 4OI2236IRKK
KESEHATAN PROVINSITENTANG BANTUAN KE
IGBUPATEN/KOTA BI DANG KESEHATAN
BUKU KESATU:
PEDOMAN TEKNIS BANTUAN KE IGBUPATEN/KOTA BIDANGKESEHATAN UNTUK KEGIATAN :
1. Peningkatan pelayanan bagi Masyarakat Miskin di luar KuotaJamkesmas.
2. Bantuan pemberian Beasiswa Lanjutan Tugas Betajar Tahun zo1}.
3. Bantuan pemberian Fasilitasi peningkatan Kinerja Bagi Dokter,Dokter Gigi dan Bidan pegawai Negeri sipit yang bertugas diPuskesmas/Desa Terpenciusulit rerjangkau/sutit pemenuhan
Tenaga Kesehatan.
BUKU KEDUA I
PEDOMAN TEKNIS BANTUAN KE KABUPATETVKOTA tsIDANGKESEHATAN UNTUK KEGIATAN :
Proggam Pemeiuhan Kebutuhan penunjang Laboratorium untukPenanggulangan penyhlit Menular dan Tidak Menula
BUKU KETIGA:
PEDOMAN TEKNIS BANTUAN KE KABUPATEN/I(OTA BIDANGKESEHATAN UNTUK KEGUATAN .
Pengadaan Alat penyimpanan Vaksin tmunisasi.
PE]iIUTUP
KATA PENGANTAR
Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 194s
mengarnanatkan, khususnya Pasal 2g H bahwa "setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan bithin, serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan" dalam undang-undang tersebut sudah jelas bahwa pemerintah
harus bertanggungjawab atas kesejahter:aan dan kesehatan masyarakat.
Kesehatan adalah hak dasar bagi setiap individu, sernua warga
negara berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang juga
merupakan pangkal utama bagi masyarakat dplam membangun dirinya
dan Negara.
Pada saat ihi Provinsi Jawa Barat berkontribusi padapefiatian Pemerintah PuSat dalam rnelaksanakan Undang-Undang Nomor
4a Tahun 20C4 tentang sistem Jaminan sosial Nasional yang
mengamanatkan untuk rhemberikan perlindungan bagi fakir miskin, anakanak dan orang terlantar serta orang tidak mampu dengan pembiayaan
kesehatannya diJamin oleh pemerintah.
Dalam hal ini pemerintah provinsi Jawa Barat telahmenganggarkan dana bantuan keuangafl bidang kesehatan bersumber
dari Angganan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi JawaBarat Tahun Anggaran 2013 yang dialokasikan ke Kabupaten/Kota melaluikegiatan sebagai berikut :
1. Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat Miskin di luar kuota
Jamkesmas.
2. Bantuan Femberian Beasiswa Lanjutan Tahun Z1Og.
3. Bantuan pemberian Fasilitasi peningkatan Kinerja Bagi Dokter,
Dokter Gigi dan Bidan pggawai Negeri sipil yang bertugas diPuskesmavDesa Terpencif/surit rerjangkau/sulit pemenuhan
Tenaga Kesehatan.
4. Program Pemenuhan Kebutuhan penunjang Laboratorium untuk
Penanggulangan Penykit Menular dan ndak Menular.
5. Pengadaan Alat Penyimpanan V'aksin lmunisasi.
6- Pembangunan Gedung Rumah sakit Regional RSUD syamsudin.
7. Pengadaan Alat Kesehatan pONEK.
8. Lanjutan Pembangunan Gedung Layanan Keluarga Miskin dan AlatKesehatan.
9. Kegiatan Pengembangan Gedung puskesmas Mampu poNED dan
Alat Kesehatan.
1 0. Rehabilitasi Puskesmas.
Agar Bantuan keuangan bidang kesehatan dimaksud sesuai
dengan yang diharapkan dan tepat sasaran dengan prinsip transparansi ,
akuntabel, efektif dan efisien dalam penggunaan dan pemanfaatannya,
perlu dibuaf Pedoman Teknis Bantuan Ke Kabupaten/Kota BidangKesehatan Tahun 2013".
semoga Allah subhanahu wa Taaila selatu memberikan nahmat
dan petunjukNya kepada kita semua, Amiin.
Bandung, 22 tdaret nL3
KESEHATANBARAI,
Kes., M.Si.,MH.Kes.Madya
198410 2@1
KETTUSAiI KEPALA DINAS KESEHATANPROVINSI JAUVA BARAT
. TET{TA}IG
PEDOMAII TEKNIS BANTUAN KE KABUPATEN/KOTABIDANG KESEHATAN TAHUH 2013
PEI4ERINTAH PROVINST JAWA BARATDINAS KESEHATAN
XltteflE2s IS.S2[XX6SS3. {?669il, fikttu4e$fiU.{tegfl6Ifir ftB rut Btfif,Ilc {67r
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR : 440 t2236 /RKK
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS BANTUAN KE KABUPATEN/KOTABIDANG KESEHATAN TAHUN 2013
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT,
Menimbang :
_ye4g_ingat- -:
a. bahwa untuk menuju masyarakat yang mandiri,dinamis dan sejahtera serta percepatanpencapaian lndek Pembangunan Manusia (lpM)perlu di tunjang dengan bantuan keuangan untukpembangunan di bidang kesehatan yang[ertujuan meningkatkan derajat kesehatanmasyardkat;
b. bahwa untuk tertib administrasi dan efekilfitasdalam penyelenggaraan pengelolaan bantuankeuangan bidang kesehatan bagi Dinas provinsi,Dinas Kabupaten/Kota serta intansi terkait lainnyaperlu pedoman teknis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan b perlu ditetapkanKeputusan Kepala Dinaq Kesehatan provinsiJawa Barat tentang Pedoman Teknis Bantuan keKabupaten/Kota Bidang Kesehatan Tahun 2013.
Daerah Khusus lbukota Jakarta sebagai lbukota
3.
4.
5.
6.
7.
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7tentang Pembagian Urusan pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan Daerah provinsi danPemerintaha n Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4737);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman pengelolaan KeuanganDaerah sebagaimana telalr diubah denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Sg Tahun2007 tentang Perubahan atas peraturan MenteriDalam Negeri Nomorl3 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun2010 tentang Pedoman penyusunan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran2011;
1 1 . Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10Tahun 2008 tentang Urusan pemerintahanPorovinsi Jawa Barat (lembaran Daerah Tahun2008 Nomor I Seri D, Tambahan LembaranDaerah Nomor46);
- '12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12Tahun 2008 tentang pokok-pokok pengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 200gNomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran DaerahNomor 47);
-fS. Perqturan Daerah provinsi Jawa Barat Nomor 11Tahun 2Ol Olentang penyelenggaraan KeSehatan(Lembaran Daerah provinsi Jawa Barat Tahun2010 Nomor 11 Seri E, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Jawa Barat Nomor 77);
14. Peraturan Daerah provinsi Jawa Barat Nomor 1gTahun 2012 tentang Anggaran pendapatan danBelanja Daerah provinsi Jawa Barat Tahun 2O1g(Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 1g SeriA)
15. Peraturan Gubemur Jawa Barat Nomor 10g Tahun2009 tentang Sistem dan prosedur pengetolaanKeuangan Daerah provinsi Jawa Barat (BeritaDaerah Tahun 2009 Nomor 1gl Seri E);
Menetapkan :
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
16' Peraturan Gubernur Jawa Barat iromoi- 64 Tahun
^.* qF:[:'_,:: ffi'il,il, ff *# #:l*f I2013 (Berita Daerah rahun 2012 Nom"r o+'slriii'
MEMUTUSI(AN :
KEPUTUSAN -KEPALA DINAS KESEHATANTENTANG PED-OMAN TTT<T.IiS BANTUAN KETGBUpATEN/KorA eroeNrc'klsEnnrnN TAHuN2013.
Kabupaten/Kota Bidanoaksud Diktum KESATUn Keputusan ini sebagai
imana dimaksud Diktumbagai acuan baoiah Kabupaten/Koti,Fasilitas pelayanan
Pada saat Keoutusan ini berlaku, pedoman Teknis9?lty.t Kluahgan untuk pembangunan di BidanoKes ehatan Tah un 20 12 dicabrt 0".- Ji. v"t"'iirn"'t,:irtberlaku.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.
Ditetapkan di. :pada tanggal :
Bandung22 Maret 2O1S
Madya198410 2001
I-AiIPIRAN : KEPUTUSAil KEPALA EINAS KESEHATAITIPROVINSIJAWA BARATNOilIOR : {4UII36IRKKTANGGAL : 22 iIARET 2013
. TENTAI{G : PEDOilIAN TEKNISBAIIITUAN KE BABUPATEil,KOTA EIDAilG KESEHATANTAHUN 2013.
PEDOiiAN TEKNIS
BANruAN KE KABUPATEN,KOTA BIDAT.TG KE$EHATAN
TAHUN 2O1I
PEMEMNTAH PROT'IHSI JAUSA BARAT
DIITAS KESEHATAN
BUKU KESATU
PEDOI'IAN TEKNIS
BANTUAN KEUANGAN KE KABUPATEN'KOTABIDANG KESEHATAN TAHUN 2013
UNTUK KEGIATAN :
1. Bantuan Feningkatan Petayanan Kesehatan BagiMasyarakat ltlliskin di Luar Quota Jamkesmas.
2. Pemberian Beasiswa Lanjutan Tugas Belqiar Tahun2013.
3. Bantuan Pemberian Fasilitasi Peningkatan KinerjaBagi Dokter, Dokter Gigi dan Bidan Pegawai NegeriSipil yang Bertugas di Puskesmas/DesaTerpencillSulit Teriangkaulsulit Pemenuhan TenagaKesehatan.
DAFTAR 6I
DEFINISI OPERASIONAL
BAB I. PENDAHULUAI{
BAB ll. PELAl(,gAfr{AAN KEGIATAII
I,AMPIRAN:
1. FORMAT KELENGT(APAN pERSyAR/dTAtu
PENGAIRAN DANA
2. FORMAT I.APORAN KEGIATAN MASKIN NON KUOTAJAT{KESMAE.
BABIII... MEI(ANEME PENMIRA}I DAT{A
BABIV.. IIiONITORING DAN E\IALUASI
I
1
3t
u
DEFINTSI OPERASIONAL
1. Pemerintah Daerah adalah Gubemur dan perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Daerah.
2. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di.iarara Barat.
3. Balai Kesehatan Paru'Masyarakat (BKPM) adalah Unit pelaksana
Teknis Dinas Kesehatdn provinsi Jawa Barat yang dalamoperasionalnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
4. Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) adalah Unit pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dalam operasionalnya
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan provinsi JawaBarat.
5. Jamkesmas adalah program Jaminan Kesehatan MasyarakatPernerintah Pusat bagi masyarakat miskin/tidak mampu yang
dibidyai oleh Femerintah.
6. Keluarga Miskin (GAKIN) adalah keluarga yang mamiliki kartuMaskin/surat Keterangan 'lldak Mampu y?ng diterbitkan olehaparat berwenang di daerah asal, di Jawa Barat.
7. Kuota Maskin adalah jumlah rnasyafakat miskjn yang masuk dalamkategori misltin sesuai indikator yang ditetapkan olah Baddn pusat
statistik yang disampaikan kepada masing-masing pernerintah
Daerah, dimana data tersebut setanjutnya ditetapkan olehBupatiM/alikota masing-masing, sesuai nama dan tempat tinggal.
8. Live saving adalah penanganan kasus yarg harus diupayakansecara medis untuk dapat mencegah kematiart apabila tidakdilayani dengan segera.
9. Masyarakat Miskin di luar kuota data Bps adahh masyarakatmiskin/tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan rawatjalan atau rawat inap di tempat petayanan kesehatan rujukan
dengan menggunakan Surat Keterangan Miskin atau Tidak Mampu
(SKIM) yang diterbitkan oleh aparatur yang benrenang di tingkat
Kabupaten/Kota.
lO.Pedoman Teknis adalah dokumen yang dapat dipergunakan
sebagai panduan bagi pengelola bantuan keuangan di Pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Rumah Sakit
dan Puskesmas serta instansiterkait lainnya.
1 1. Puskesmas sesuai KepMenKes Rl Nomor.128/MenkesISKAtnOU
adalah pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ,
sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai pusat
pelayanan kesehatran tingkat pertdma, diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan bermutu, teriangkau adil dan
meratia.
l2.Puskesmas DTP adalah Puskesmas yang membefikan pelayanan
rawat inap bagi pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap di
tingkat dasar, sesuai dengan kemampuan dan standar yang
diberlakukan.
l3.Puskesmas mampu PONED adalah puskesmas yang mampu
memberlkan Pelayanan Obstretri dan Neonatal Emergensi Dasar
merupakan pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus
kegawatdaruratan kebidanan dan bayi baru lahir.
14. Rumah sakit ddalah unit pelayanan kesehatan rujukan yang dimiliki
oleh pemerinhh (Pusat, Daerah, TNl, pOLRl, dan BUMN) dan
Swasta sebagai pelaksana pelayanan kesehatan (ppK) rujukan
pasien masyarakat miskin dari Wilayah Provinsi Jawa Barat yang
memiliki ikatan kerja sama dengan pemerintah daerah melatui
Dinas Kesehatan dalam melayani masyarakat miskin.
15.Rumah Sakit PONEK 24 Jam adatah Rumah Sakit yang
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan matemal dan neonatat
secam komprehensif dan terintegrasi24 jam.
16. Sistem RuJukan pelayanan kesehatan merupakanpenyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
se@ra timbalbalik baik secara vertikal maupun horizontral.
17. Pelayanan Komplikasi kebidanan dan kegawatdaruratan bayi
adalah pelayanan kebidanan dan bayi yang diberikan kepada
masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas yang mengalami kasus
kebidanan resiko kornpllkasi dan kegawatdaruratan bayi baik di
tingkat pelayanan kesehatan dasar (puskesmas poNED) dan
rujukan diRumah Sakit.
1 8. Kriteria Puskesmas/Desa terpencil/sulit terJan g kau/sul it pemenu han
tenaga kesehatan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati.
19.Bantuan Pemberian Beasiswa lanjutan tugas belajar adalah
bantuan biaya pendidikan tugas belajar bagi pegewai dinas
kesehatan Kabupaten/Kota ddn pegawai Rumah sakit umumDaerah.
il
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang :
Kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat untukberaktifitas membangun dirinya dan membangun negaranya denganditunjang oleh pendidikan yang memadai yang dalam kenyataannyakesehatan dan pendidikan dalam kehidupan masyarakat tidak bisa
dipisahkan satu sama lainnya.
Kesehatan adalah hak dasar bagi setiap individu, dan semuawarga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Undang-undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahurt 1g4E
mengamanatkan, khususnya pasal2g H bahwa ,,setiap orang berhakhidup sejahtera lahir dan bathin, serta berhak memperolohpelayanan kesehatan" dalam undang-undang tersebut sudah jelasbahwa pernerintah harus bertanggungjawab atas kesejahteraan dankesehatan masyarakat.
Dengan adanya poubahan paradigma dalam sistempem6rintahan daerah, yaitu melalui proses senhalisasi ke arahdesentralisasi yang dapat menimbulkan korrsekuensi kepada daerahotonom melalui pemerintah daerah untuk dapat memperlihatkankemampuannya dalam mengatur dan mengurus rumahtangganyasendiri di bidar€'kesehatan dengan prinsip otonomi luas, nyata danbertanggungjawab.
Penyerenggaraan otonomi daerah di bidang kesehatqn dapardikatakan sebagai penyerahan urusan pemerintahan kepaoapemerintah daerah yang bersifat operasional dalam rangka sistembirokrasi pemerintahan yang bsrtujuan untuk mencapai efektivitas danefesiensi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakatdaerah itu sendiri.
Dalam hal ini Dinas Kesehatan mewakili pemerintah di
bidangnya bukan hanya sekedar menjalankan amanat undang-undang
akan tetapi ada hubungan langsung antara status kesehatan dengan
masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup manusia di bidang
kesehatan yang dilaksanakan berdasarkan non diskriminatif, partisipatif
dan berkelanjutan guna meningkatkan sumberdaya manusia untuk
melaksanakan pembangunan kesehatan dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat di daerah.
Upaya peningkatan kualitas hidup manusia di bidang kesehatan,
merupakan usaha yang sangat luas dan menyeluruh, meliputi
peningkatan kesehatan baik fisik maupun non fisik yang menyakut
sernua segi kehidupan dengan ruang lingkup dan jangkauan yang
sangat luas dan kompleks, yang di dalamnya menyangkut masa lalu,
masa sekarang dan masa yang akan datang untuk rnembangun dirinya
dan negaranya.
Kementerian Kesehatran dengan Undang-Undang Nomor
40120M tentang SJSN telah menetapkan keb'rjakan yang memfokuskanpada pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu
melalui Jaminan Kesehatran Masyarakat (JAMKESMAS) yang
pelaksanaan dan manajemennya dikelola secara terstruktur, berienjang
dan berkesinambungan mulai dari tingkat pusat, provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Untuk ikut kontribusi pada perhatian pemerintah pusat dalamhal ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan dana
banfuan keuangan yang bersumber dari Anggaran pendapatan danBelanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2013 dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan yang menjadi urusan pemerintah
Daerah dan merupakan prioritas nasionaldan provinsi.
Bantuan Keuangan ke Kabupaten/Kota di bidang kesehatan
Tahun 2013 merupakan program lanjutan dari rahun 2012 ataupengembangan sebagai tambahan program kegiatan pada Tahun 2013
itu sendiri dengan berbagai penyempumaan pelaksanaan dan
2
pengelolaan manaiemen yang sebelumnya telah dilaksanakan dari
Tahun 2008 sampai sekarang.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini telah
mengalokasikan dana batuan keuangan tersebut kepada Dinas
Kesehatan lGbupaten/Kota melalui beberapa program kegiatan
meliputi :
1. Bantuan Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat Miskin di
luar kuqta Jamkesmas, sebesar Rp. 88.000.000.00O,-
(delapan puluh delapan milyar rupiah).
2. Bantuan Pemberian Beasiswa Lanjutan Tugas Belajar
Tahun 2013, sebesar Rp. 2.414.085.760,-,- (dua milyar
empat ratu$ emp?t belas juta delapan puluh llma ribu tujuh
ratus enam- puluh rupiah).
3. Bantuan pemberian Fasilitasi peningkatan Kinerja Bagi
Dokter, Dolder Gigi dan Bidan pegawai Negeri Sipil yang
bertugas di Puskesm as/Ddsa Terpencil/s u I it rerj a n g ka tr/s ulit
Pemenuhan Tenaga Kesehatan sebesar Rp.
13.728.000.000,- (ti!a belas mityar. tujuh ratus dua puluh
delapan juta rupiah).
4. Banfudn Program pemenuhan Kebutuhan penunjang
laboratorium untuk Penaftggularuan penyakit Menular dan
Tidak Menular sebesar Rp. 12.000.000.000,- (dua belas
milyar rupiah).
5. Bantuan Pengadaan Alat penyimpanan vaksin lmunisasi
sebesar Rp. 1.980.000.000,- (satu milyar Sembilan ratus
delapan puluh juta rupiah).
6. Bantuan Pembdngunan Gedung RS Regional sebesar Rp.
2.612.740.000,- (dua milyar enam ratus dua belas juta tujuh
ratu$ empat puluh ribu rupiah).
7. Bantuan Pengadaan Alat Kesehatan PONEK sebesar Rp.
15.500.000.00,- (lima belas milyar lima ratus juta rupiah).
8. Bantuan LanjUtan Pembangunan Gedung Layanan Keluarga
Miskin dan Alat Kesehatan sebesar Rp. 10.00O.OOO.OOO,-
(sepuluh milya;' rupiah).
9. BantUan Kegiatan Pengembangan Gedung puskesmas
Mampu PONED dan Alat Kesehatan sebesar Rp.
117.569.930.000,- (seratus tujuh belas milyar lima ratus
enam puluh Sembilan juta Sembilan ratus tiga puluh ribu
rupiah) / Pedoman Teknis terpisah.
1O. Bantuan Rehabilitasi puskesmas sebesar Rp.
5,000.000.000,- (lima mityar rupiah) / pedOman Teknis
tetpisah.
Dengan bantuan tersebut Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
dan petnanfaatannya agar sesuai dengan apa yang diharapkan,
seperti:
1) Realisasi pelaksanaan kegiatan sesuai rencana;
2) Realisasipenggunaan dana sesuai alokasi;
3) Permasalahannya dan pemecahannya;
4) Rencana tindak lanjqt.
Sehubungan dengan ha! tersebut untuk metak$anakanpengelolaan dan manajemen operasionatnya perlu rnekanisrnepetunjuk yang bisa dijadikan panduan untuk mempermudahpengelolaan Bantuan Keuangan tersebut akan tetapi harus bisa
dipertanggungjawabkan menurut peraturan perundang-undang yang
berlaku. oleh sebab atu Pemerintah Jawa Barat melalui DinasKesehatan membuat " Pedoman Teknls Bantuan ke Kabupaten/Kota
Bidang Ksehatan Tahun 2013 " yang merupakan acuan pelaksanaan
pengelolaan Bantuan Keuangan bagi Kabupaten/Kota di lingkungan
4
Pemerintahan Daerah Jarrva Barat.
Bantuan Keuangan di Bidang Kesehatan yang petaksanaannya
mengacu pada Pedoman Teknis yang diharapkan penggunaannya
tepat sasaran berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, efektifdan efisien.
Dengan adanya Pedoman Teknis ini dapat membantu
mempermudah bagi semua plhak terkait dalam pencapaian
keberhasilan program yang telah direncanakan sebelumnya.
Kebijakan-kebijakan yang diterafian oteh pemerintah daerah
dalam pelaksarraannya masih banyak kendala terutama dalammanajemen operasional yang masih membqfuhkan perbaikan-
perbaikan yang harus disesuaikqn dengan situasi dan kondisi daerah
masing-masing yang kebutuhannya tidak bisa disamakan denganmasalah-masalah yang dihadapai seperti ;
- dana yang tersedia selalu tidak mencukupi;
- validasi pendataan yang Udak akurat;
- kebijakan didaerah yang berbeda;
- terlambatnya pencairan ddna yang telah dialokasikan;- masih kurangnya pemahaman prosedur yang harus dilakukin
oleh masyarakat tentang Jimkesda.
Kebijakan Pemerintah Daerah provinsi Jawa Barat rahun zoloddalah merupakan kelanjutan kebijakan tahun sebelumnya denganupaya perbaikan dari berbagai aspek mehlui manajemen pengelolaan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi maSyarakat miskin diJawa Barat,
Jawa Barat dengan Jurnlah penduduk terdiri dari berbagaitingkatan dan kriteria masih terdapat penduduk miskin yang harusrnendapat perhatian dari pemerintah, diantaranya 1 4.7 *.ozsJiwa telahterdata pada program Jamkesmas yang di biayai oleh pernerintah
Pusat dan sisanya s.082.200 jiwa masyarakat miskin diluar kuota
Jamkesmas yang dibuktikan dengan Surat Keputusan BupatiM/atikota
di tanggung oleh pemerintah Daerah yang merupakan konbibusi pada
program Pemerintah, derrgan keseluruhan jumlah penduduk miskin
sebanyak 19.8E,0.525 jlwa dari jumlah pendr.rduk masyarakat, yang
pada dasamya perhatian untuk peningkatan kesehatannya merupakan
tanggung jawab bersama Pemerintah, pemerintah Daerah provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
B. MAT(SUD DAN TUJUAN PEDOMAN TEKNIS:
1. MAKSUD PEDOMAN TEKNIS:
Mernberi arahan dan tujuan yang jelas bagi pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kqta, Rurnah
Sakit, Puskesmas serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dalam pengelolaan Banfuan Keuangan di bidang kesehatan.
2. TUJUAN PEDOMAN TEKNIS:
Tujuan yang akan dicapai melalui penyusunan pedoman
Teknis Bantuan Keuangan di Bidang Kesehatan Tahun 2013
adalah:
a. Te6edianya acuan teknis bagi pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kahupaten/Kota, Rumah
Sakit, Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya tentang tatacara pengelolaan, pemanfaatan danpertanggungjawaban Dana Bantuan Keuangan Tahun
2013.
b. Tersedianya acuan teknis bagi pemerintah Daerah
Provinsl, Peinerintah Daerah Kabupaten/Kota, Rumah
Sakit, Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya tentang tugaS-tugas yang harus dilaksanakan
sesuai dengan fungsi dan pean masing-masing dalam
penyaluran dan pengelolaan dana Banfuan Keuangan
Tahun 2013.
6
c. Teraedianya acuan blmis bagi Pemerintah Daerah
Provinsi dan Fernerintrah Daerah Kahrpebn Kote, Rumah
SalG Puskemas -dan frsilihs peJayanan kesetatan
lainflya bntaig dan dokuren yang
digrxnlffir dalem perryduan dan pengohlaan dana
Bantuan Keuangan Tatun 2013.
7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN 1 :
PENINGI(ATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT
MISKIN DILUAR KUOTA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
(JAMKESITTAS).
1. TUJUAN:
Tujuan Umum:
Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan
kesehatan.
Tujuan Khusus:
a. Terjaminnya masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan prinsip
portabilitds,
b. Tersedianya biaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin
diluar krota jamkesmas diseluruh kabrJpaterVkota di Jawa
Barat.
c. Terselenggaftrnya pengelolaan biaya pelayanan keqehatan
masyarakat miskin di luar kuota jamkesmas yang efektif,
efisieh dan akuntabel.
2. SASARAN
Masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan BupatiM/alikota.
8
PET.AKSANAAN KEGIATAN
a. Penggunaan Dana:
Penggunaan dana Banfuan Keuangan adalah untuk biaya
pelayanan di Puskesmas DTP, di Rumah Sakit pemerintah dan
swasta serta fasilitas pelayanan kesehatan lain yang bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melayani
masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas, antara tain biaya
untuk:
1. Paket Pelayanan Kesehatan baik Rawat Jalan maupun Rawat
lnap masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas berdasarkan
Surat Keputusan BupatiM/atikota;
2. Kasus gizi buruk masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas
be rdasa rkan Surat Keputusa n BupatiAA/a I ikota ;
3. Biaya transportasi rujukan dan rujuk balik pasien masyarakat
miskin diluar kuota Jamkesmas dari puskesmas DTp ke
Rumah Sakit Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit
Kabupaten/Kota ke Rumah Sakit yang dirujuk;
4. Paket peldyanan korban kekerasan di rumah tangga
masyarakat miskin yang tidak termasuk kuota surat Keputusan
BupatiMalikota yang di rawat di Rrlmah Sakit yang telah
ditentukan Terlampir Daftar Nama Rumah Sakit yang bekerja
sama dengan Tim Fenanganan Kasus kekerasan di Rumah
Tangga.
KabupaEn/Kota diharapkan telah menentukan peserta
masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas berdasdrkan nama dan
alarnat yang selanjutnya untuk diberikan kartu peserta berdasarkan
surat Keputusan Bupati/wal ikota, masing-masing Biaya pendataan,
pencetakan kartu oin distribusi kartu peserta sepenuhnya
dibebankan pada Kabupaten/Kota masi ng-masing.
I
b. Pemanfaatan dana:
1. Membayarkan klaim biaya pelayanan kesehatan rujukan
(Rawat lnap) yang dilakukan oleh puskesmas Dengan Tempat
Perawatan (DTP);
2, Rawat Jalan dan Rawat lnap di kelas lll Rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lain yang bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melayani masyarakat
miskin di luar kuota Jamkesmas dengan mengaeu pada paket
INA-CBG's atau disesuaikan dengan perda Kabupaten/Kota.
3. Membayarkan kasus rujukan masyarakat miskin diluar kuota
Jamkesmas berdasarkan surat Keputusan BupatiMalikota,
yang melakukan pelayanan lintas batas derrgan
Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan antara provinsi Jawa Barat
dengan provinsi lain. Kabupaten/Kota wajib mendanai pasien
asal Kabupaten/Kota bersangkutan dimanapun mereka
mendapat pelayanan kesehatan dengan catatan mekanishe
rujukan untuk pemegang Jamkesmas atau masyarakat rfiiskin
di luar Kuota Jamkesmas harus mengikuti prosedur rujukan
yang benar;
4. Mernbayarkan klaim untuk pelayanan kesehatan bagi korban
kekerasan di rumah tangga masyarakat miskin yang tidak
termasuk dalam kuota surat Keputusan BupatiMlalikota yang
dirawat di Rumah Sakit yang telah ditentukan.
Apabila Bantuan Keuangan Gubemur telah habis" maka biayapelayanan selanjutnya menjadi tangggung jawab pemerintrh
Kabupaten/Kota masing-masing asal pasien beeama-sama
masyarakat.
4. MEKANISME PENGELOI.AAN BANTUAN KEUANGAN :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan penerima Bantuan
Keuangan di Rumah Sakit Pemerintah dan Swastia, serte fasilitas
10
pelayanan kesehatan lain yang bekefasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang merayani masyarakat miskin di
luar kuoh Jamkesmas;
a. Bertdnggungjawab dalam pengelolaan dana bantuan
keuangan;
b. Mekanisme pencairan dana bantuan keuangan yang
ditempuh oleh Rumah sakit pemerintah dan swasta atau
fasllitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekeriasama
dengan Dinas Kesehatan Kabqpaten/Kota serta puskesmas
dalam melayani masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas
adalah sebagai berikut :
1) Mekanisme pembayaran klaim disequaikan dengan
kebijakan pengelolaan kzuangan di Kabupaten/Kota,
2l Bantuan dari provinsi herus didampingi dengan dpnapenunjang dari Kabupaten/Kota sehingga biaya
administrasi umum (diarrtaranya honor verifikator) tidak
diambil dari banfuan keuangan bidang kesehatan provinsi
akan tetapi diupayakan dari Kabupaten/Kota,
3) Direktur Rumah Sakit mengajukan permohonan klalm
dana bantuan keuangan dengan menandatangani kuitansi
bhya kegiatan sebarryak 3 (tiga) lernb,a- bennaterei
cukup, kepada Pemerintah lGbupaten/Kota melalui Dinas
Keehatan :KabupaEn/Kota asal daerah pasien tersebut;4) Untrk pelayanan di puskesmas dan jaringannya, Kepala
Puskesrnas mengajukan klaim dana banfuan keuangan
dengan mertandatangani kuitansi biaya pelayanan
Sebanyak 3 (trga) brnbar bermaterai cukup, kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota rnelalui Dinas
Kesehatan t(abupaGrilK@;
5) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota me{dui rim pengelola
.*amkesrnas {ne&drulffin Vermkasi atas klaim yang
diajukan oleh Pemberi pelayanan Kesehatan (ppK)
'11
bersama-sama Tim Verifikator lndependen dalam
Jamkesmas Nasional untuk selanjutnya hasil verifikasi
ditandatangani oleh Koordinator Tim pengelola dan
diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan selaku
Penangggung Jawab;
6) Klaim yang diajukan Rumah Sakit dan fasilitas petayanan
kesehatan lain yang bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melayani masyarakat
miskin diluar kuota Jamkesmas adalah biaya pasien
miskin diluar kuota Jamkesmas yang dirawat di tempat
pelayanan tersebut yang berasal dari Kabupaten/Kota
setempat atau Kabupaten/Kota lain diwilayah Jawa Barat;
7) Penggunaan dana yang ada di Kabupaten/Kota masing-
masing adalah untuk seluruh pasien masyarakat miskin
dlluar kuota Jamkesmas yang di ravraUdilayani di kelas lllRumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain yang
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dalam m€layani masyarakat miskin di luar kuota
Jamkesmas di \A/ilayah Jawa Barat baik dari dalam atau
dari luar Kabupaten/Kota;
8) Penggunaan dana bantuan keuangan sesuai flenganketentuan tiatacara dalam pedoman teknis dan perundang-
undangan yang berlaku;
9) Besaran tarif pelayanan di Rumah Sakit seSuai dengan-1arif paket INACBGs Jamkesmas Nasionat atau dengan
Peraturan yang berlaku di Daerah Kabupater/Kota. Untuk
tarif di-Puskesmas dan Jaringannya disesuaikan dengan
tarif Perda Kabupaten/Kota atau yang disetarakan dengan
Perda;
1O)Dana Tahun anggaran ZOlg dialokasikan untukpemenuhan kegiatan tahun anggaran 2013. Bila ada
Hutang Pelayanan Maskin di luar kuota Jamkesmas
12
sebelum tahun 2019, dana tahun anggaran 2013 tidak
dapat digunakan untuk pembayaran utang tahun
sebelumnya.Dalam pengajuan tahun 2010, pemerintah
Kabupaten/kota harus memformulasikan dalam
pengeluaran pembayaran dan harus muncul pembayaran
hutang ke RS dan atau unit pelayanan kesehatan tainnya.
Mekanisrne pembayaran hutang dilakukan langsung oleh
DPPKAD/Bagian Keuangan pemerintah Kabupaten/Kota
kepada unit pelayanan berdasarkan pengajuan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota;
11) Apabila dana bantuan tersebut tidak terserap sebagian
atau seluruhnya pada tahun anggaren 2013, maka harus
dianggaikan kembali pada tahun berikutnya dengan
mengacu pada p€doman teknis tahun berikutnya sampai
realisasi atau luaran kegiatan tercapai 1O0o/o.
5. PEMBIAYAAN:
a. Sumber Blaya :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2013 pada Dokumen pelaksanaan
Anggaran (DPA) sekretaris Daerah provinsl Jawa Barat pada
Belanja Bantuan ke Kabupater/Kota Bidang Kesehatan.
b. Jenie dan Bearart Blaya Bantuan :
Banfuan Keuangan untuk peningkatan pelayanan
kesehatan bagi masyanakat miskin di luar kuota jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas), sebesar Rp. gg.0oo.00o.ooo,- (delapanpuluh delapan rnilyar rupiah).
13
TABEL 1
Rincian Penerima Bantuan Keuangan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Diluar Kuota Jamkesmas
NO. KABUPATEN'KOTA JUTiLAH
1 2 3
1 Kabupaten Bogor 9,4m,000,000
2 Kabupaten Sukabumi 4,500,000,000
3 Kabupaten Cianjur 2.500,000,000
4 Kabupaten Bandung 8,500,000,000
5 Kabupaten Garut 3,500,000,000
6 Kabupaten Tasikmalaya 2,500,000,000
7 KabuBaten Giamis 1,100,00Q,0Q9
I Kabupaten Kuningan 1,200,000,000
I Kabupaten Cirebon 1,800,000,000
10 Kabupatefl Majalengka 1,200,000,000
11 Kabupaten Sumedang 1.100,000,000
12 Kabupaten lndramayu 4.500,000,000
13 Kabupaten Subang 1,300,000.000
14 Kabupaten Purwakarta 1.100,000,000
15 Kabupaten Karawang 10,000,000,000
16 Kabupaten Bekasi 4,000,000,000
17 Kota Bogor 3.000,000,000
18 Kota Sukabumi 1.100,000,000
19 Kota Bandung 7,500,000,000
20 Kota Cirebon 2,000,000,000
21 Kota Bekasi 4,500,000,000
22 Kota Depok 5,000,000,000
23 Kota Cimahi 1.100,000,000
24 Kota Tasikmalaya 2,100,000,000
25 Kota Banjar 1.000.000,000
26 Kabupaten Bandung Barat 3,500,000,000
JUi,ILAH 88,000,000,000
14
6. HASIT YANG DIHARAPI(AN :
a. 40 o/o masyarakat miskin yang terdaftar dalam surat KeputusanBupatimfalkota mendairakan petayanan kesehatah dari provihsi
dan sisanya (60 o/o) ditanggung oleh Kabupaten/Kota;
b. 't00% transpofta€i nrjukan masyarakat miskin dan tidak mampuyang tercantum dalam surat Keputusan BupatiMalikota dapatdilakSihakan.
I. WAKTU PELAKSANAAN:
a. Pelaksarraan pelayanan kesehatan yang dibayarkan adalah sejaktanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.
b. Penyaluran dana bantuan keuangan berlaku sejak bulan Januari2013 sampai dengan Desember2013.
c- waktu pengajuan Klaim sesuai dengan kesepakatan yangtlitikukah ahEra Rumah saktt, pcmeoang Kas Daerah dan DihasKesehata n Ka bupaten/Kota.
8. PEI.AFORAU:
1. laporan bulanan pelayanan Kesehatan dasar bagi masyarakathiBkih:
a. Laporan Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabr.lpaten/Kota;
b. t-apOran Dinas Kesehatan KabupatenlKbta ke Dinas KesehatahProvinsi.
2. Laporan bulanan petiyahah Kesehatan Rrijukin bagimasyarakqmiskin :
d. Laporan Rumah sakit dan Fasilitas Kesehatan ke DinasKesehatan Ka bupaten/lGta ;
b. Lnporan Dinas Kesehatan KabupateilKOta ke Dihis KesehatinProvinsi.
15
LAIIPIRAIT
FORifrAT KELEIIGT(AMfl FETICAIRAN
BAIITUAN KEUAITGA.I{ BlDAfiG KEBEHATAN TAHUTT 2O1S
1
Lampircn 1.1
xr
$EHgfggsgHH3zCs
.Eq!atto)>/OrC(sE'irEHegHhf=€Es5
HESB
14(tr4rl((fdG}T(G
Hotao,
ff-Er{EIqr,OJ
sGETr*H6E
F-t€r1
7
fiFIpF4
)dxxxx,cxtc)(xx)G)4x)(s'cxx,*
gqocqocodooa
CTG
l-ampiran 1.2
NomorRegistrasi
PENGBCEKAil KELENGKAPAN DOKUi,IEN (BAG KEUANGAN)BANGUB TAHI'N A]IGGARAN 2OT3
1.Kab / Kota
2.Nama Kegiatan
3.Jumlah Alokasi Bangub : Rp
4.Nomor Rekening :
Sernua kelengkapan dibuat rangkap 4 (empat)
NO URAIAN SESUA TIDAK KET1 Terima dari pEMERTNTAH FEoVtGi
JAWA BARAT
2 Jumlah Nominal dan Terbilang
3 Nomor Rekening Kas Daerah Kab/ Kota
4 Ndma Kegiatan
5 Nama Kota / Kabupaten
DIPERIKSA
Lampiran 1.3
NomorReglsfiasi
PENGECEKAN KETENG(APAN DOKUMEN
BANGUB TAHUN ANGGARAN 2013
1. Kabupaten/Kota
2.Nama Kegiatan
3.JUmlah Alokasi Bangub : Rp
NIP
6.Jabatan
4.Nomor Rekening :
S.Nama Fetugas Pengelola :
Catatan:
Semua kelengkapan dibuat rangkap 4 (empat)
NO URAIAN ADA TIDAK Tgl. / No.1 Proposal Bantuan Keuangan
ditandatangani Kadis KesehatanKabupaten/l6ta
2 Keterangan Nomor Rekening KasDaenah Kab,/Kota
3 Kwitansi bennaterai cukup y?ngditandatanganl Bupati / Watikota
4 Data Kuotra maskin , khusus bantuankeuangan untuk pelayanan kesehatanbagi masyarakat miskin diluarJamkesmas (SK Bupati/ Watikota)
5 Foto copy DFA terkait BantuanKeuangan
6 SK Verifi kasi Teknis & Keuangan
7 HasilVerifikasi
lampiran 1.3
NomorRegistasi
PETIGECE(AII fiH.ffirr0Af, BU(UTNEfI
BAilGUB TAIIIfi ArqBrNAil 2013
\
C
DIPERIKSA
NAMA TAl{GGAL PARAF1
2
3
4
5
o
7
DIKIRIM Taqggal Nomor
LAiilP!RAN
FORiiAT IAPORAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK KEGIATAN
PEN!ilGKATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI IHASVABAKAT
iIISKIN DITUAR QUOTAJATIKESTAS TAHUN 2O{3
2
SISTEilATIKA PEilUUSAil LAPORAT{ TAHI'ilANBAITITU AI{ KEUAI{GA}I KEGIATAIII PENI NGKATA]I PEI.AYATIAII KES EHATAN
BAGI iIASYARAKAT iltsKttrt DTLUAR euoTA JAtKEstAs rAHut{ 2o{3
KATA PENGAIIITAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Behkang
Tujuan Umum
TuJuan Khusus
Sasaran Kegiatan
Jenis KegiatTn
BAB II TAHAPAITI DAN HASIL KEGIATAT{
Pengelolaan Dana
Mekanisme Pencairan Dana
Penggunaan Dana
HaeilKegiatan
BAB III TASALAH DAN UPAYAFETECAHAI{ UASAI.AH
Masalah
Upaya Pemecahan Masalah
BAB u KES|ilFULAT{ DAr{ sARAtit
Keslmpulan
Saran
I-ATPIRAfl :lampiran 10 Besar Penyakit
Lamplran Pereanggungiaraban dari ppK (pKMrRS)
Lampiran - Lampiran tain
w
Format lA
LAFORAN BT'I-AI{AilPELAYAMI{ KESEHATAN B/I'GI TASYAIR/AI(IT trISI${ TXU'AR ruOTAJATIGSTAS
DI PUSKESMAS YAIIG BERSUiiBER DART Dff{A APBD t
_
ilAMA PUSKESiiAS
BUljilTAHUITI
BUIII{ :
NO ttlAIiAPASIEN DIAGNOSA LOS BIAYA KETERAITIGAN
Format lB
UIFORAN BUI.AI{AIIIPEIIYAiII}I KESEHATAI{ BAGI IASYARAKAT TIsI(ltI uLuAR KT,OTA JATxEsilIAs
D] RUTAH SAKIT YANG BERSUMBER OARI DAI{A APBD I
NATA RUTIAHSAKIT
BUI.AiI
TAHUN
DATA tO BESAR PEI{YAXTT
BUl.lN :
Format lC
|.APORA]{ BUt-AtttAN
PEIAYANAII KESEHATAI{ BAGI TASYARAIGT iiISKIN DILUAR KT'OTA JAi'KESIIASD! RUiIAH sAKtr dan PUSKESilAS yAt{c BERSUTBER DAR| DANA APBD I
NAIiA KABI'PATEN/KOIA
BUI.AN
TAHU}I
DATA IO BESAR PENYAKITRAWATJAIAN
BUI-AN :
NO DIAGNOSA JUMI-.AH I(ASUS
DATA IO BESAR PETTIYAKIT RAIYAT INAP
BULAN :
NO DlAGNOSA JUMI.AH KASUS
Bulan pelaporan diisi tiap bulan berdasartan [poran klaim yarg masuk ke Dinkes lGb./Kota
(
BAB III
MEKANISME PENCAIRAN hAN PENYALURAN
DANA BANTUAN KEUANGAN
sesuai dengan peraturan Daerah provinsi Jawa Barat Nomor 19Tahun 2012 tentang Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah provinsi
Jawa Barat Tahun 2013 (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 19 Seri A),Peraturan Gubemur Jawa Barat Nomor &l rahun 2012 tentangPenjabaran Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah provinsi JawaBarat Tahun 2019 (Berita Daerah rahun 2012 Nomor 64 seri A),mekanisme pencairan dan penyaluran dana bantuankeuangan dilaksanakan sebagai berlkut :
1. Pencairan bantuan l(euangan ;
1.1 BupatiM/alikota mengajukan permohonan peneairan BAntuanKeuangan Bidang Kesehatan kepada Gubernur Jawa Baratmelalui Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat, denganmelampirkan:
a. Proposal Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan, yang memuatrincian penggunaan dana banfuan keuangan yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan lGbupaten/Kotaatau BKD atau Drektur RSIJD yang diketahui oleh Bupatil1Atalikota.
Khusus banfuan keuangan untuk pelayanan kesehatan bagimasyarakat miskin agar melampirkan data maskin di luar kuotaJamkesmas (sK BupatiMatikota) dan menyatakan adanyaklaim biaya perayanan kesehatan masyarakat miskin;
b. Nomor Rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota yargbercangkutan;
31
c. Kuitansi rangkap 4 (empat) bermateral cukup , dibubuhi cap
dan ditandatangani BupatiMalikota.
d. Foto copy DPAterkait bantuang keuangan bidang kesehatan.
1.2 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memverifikasi ketengkapan
dokumen usulan pencairan dana Bantuan Keuangan Bidang
Kesehatan, dan selanjutnya menyampaikan permohonart
pencairan kepada Gubeffiur Jawa Barat.
1,3 Persyaratan pencairan Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan
dibuat masing-masing rangkap 4 (empat) dan di sampaikan
melalui Sub Baglan Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Banat.
1.4 Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota:
a. Bagian Keuangan Pemerihtah Kahupatenfl(ota rnembentuk tim
verffikasi yang tugasnya memeriksa kelengkapan persyaratan
pencairan keuangan;
b. Kepala Dinas Kesehatan dan atau Direktur RSUD membentuk
lim verifikasi teknis sesuai dengah jenis kegiatan yang
mendapat banfuah keuangan.
1.5 Masing-maslng tim verifikasi membuat bukti hasit rrerifikasi
sebagai percyaratan pencairan banfuan t(euangan.
Fenyaluran Bantuan Keuangan :
2.1 oinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menetapkan pedoman
teknis opethsional penyaluran Bantuan Ke Kabupater/xota
Bidang Kesehatan Tahun 2013',
2.2 Biro Keuangan sekretariat Daerah provinsi Jawa Barat
memproses pemindahbUkuan dana Banfuan Keuangan Bidang
Kesehatan dari Kas Daerah Provinsi Jawa Barat ke rekening Kas
Daerah Kabupaten/Kota sesuai peraturan peruandang-undangan;
32
2.3 Setetah dana diterima, Bupati/Walikota segera menyalurkan dana
Bantran Keuangan Bidang Kesehatan sesuai peruntUkannya
berdasarkan ketentuan perah.ran perundang-undangan;
2.4 Bupaflt\falikota merryampaikan bukfi hansfer dana Bantr.ran
Ketnngan Bidarg Kesehatan yang telah diterima kepada
Gubemur melalul Biro Keuangan Sekretariat Daerah Jawa Barat
dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jauaa Bar
33
BAB IV
iIIONITORING DAN EVALUASI
A. UON]TORING:
Monitoring dilaksanakan pada saat perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan berlangsung yang dilaksanakan
oleh Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama unsur instansi
terkait lainnya.
1) Dinas Keshatran Pfovinsi melaksanakan Monitoring dan
EvalUasi terhadap penyaluran dan pemanfaatan dana
Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan di KaQupaten/Kota.
2) BupatiMalikota rnelaporkan pengelolaan dana bantuan
keuangan kepada Gubemur rnelalui Dinas Kesehatan
Provinsi, yang meliputi:
a) Realisdsi pelaksanaan kEgiatan sesuai rencana;
b) Realisasi penggunaan dana sesuhi lokasi;
c) Permasalahan dan Pemecahannya;
d) Rencana Tindak Lanjut
Jenis pelaporan :
{ Bulanan
r' Triwulanan
r' Akhir tahun : laporan lengkap dengan sistematika
Contoh format pelaporan terlampir
B. EVALUASI:
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan, lnsil evaluasi
dijadikan rekomendasi untuk penyempumaan petaksanaan
penyaluran dana bantuan keuangan tahun berikutnya.
u
C. PENGAWASAN:
Pengawasan terhadap penyelenggaraan pemberian Bantuan
Keuangan untuk Pembangunan di Bidang Kesehatan, dilaksanakan
oleh lnspektorat Provinsi Jawa Barat bersirrergi dengan lnspektorat
Kabupaten/Kota setempat, sesuai kewenangan berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan.
D. PENCATATAN DAN PELAPORAN :
sebagai bukti penyelenggaraan Bantuan Keuangan untukPembangunan di Bidang Kesehatan dari pemerintahan provinsi JawaBarat Ke Kabupaten/Kota, maka pengelola bantuan keuangan
tersebut wajib membuat pencatatan dan pelaporan penyetenggaraan
yang dibuat setiap bulan, triwulan, dan akhir tahun anggaran.
Laporan dibuat dalam rarlgkap 2 selama petaksanaan kegiatan ini
sampai akhir pelaksanaan, dan selambat-lambatnya minggu ke-3(tiga) bulan Desember 2013 laporan tahunan tetah setesai dankirimkan ke:
Sub Bagian Perencanaan dan program
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Jalan : Pasteur Ho.2S bandlrng
Kode Pos 40i71
35