108
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman i

Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Embed Size (px)

DESCRIPTION

budidaya ikan lele

Citation preview

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman i

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman i

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman ii

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman iii

    Pengantar

    Pada saat ini sebagian besar potensi sumberdaya

    perikanan budidaya belum dimanfaatkan secara optimal untuk

    menciptakan lapangan usaha, menyerap tenaga kerja, mengurangi

    kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Seiring dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan

    yakni menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk Kelautan dan

    Perikanan terbesar pada tahun 2015, telah ditetapkan target peningkatan produksi

    perikanan budidaya pada 2014 adalah sekitar 16,89 juta ton. Untuk

    mewujudkan pencapaian target produksi, maka perluasan lahan

    budidaya dan penambahan wirausaha baru perlu dilakukan.

    Dalam rangka menyamakan persepsi dan langkah

    operasional para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat

    maupun daerah, maka perlu disusun Pedoman Pelaksanaan

    Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya, sebagai

    bahan acuan bagi pihak-pihak terkait dengan kegiatan ini, dengan

    harapan agar tujuan dan sasaran dapat dicapai lebih cepat, tepat

    dan akurat.

    Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya

    dalam penyusunan Pedoman Pelaksanaan ini diucapkan terima

    kasih, semoga Pedoman pelaksanaan ini bermanfaat bagi semua

    pihak.

    Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman iv

    DAFTAR ISI

    Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya......................... i Pengantar ...................................................................................... iii Daftar Isi ......................................................................................... iv Daftar Gambar ............................................................................... vi Daftar Lampiran ............................................................................. vii Bab I. Pendahuluan ..................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ........................................................ 1 1.2. Tujuan ..................................................................... 2 1.3. Sasaran ................................................................... 3 1.4. Ruang Lingkup ......................................................... 3 1.5. Pengertian................................................................ 6

    Bab II. Prinsip Dalam Pengembangan Wirausaha Pemula

    Perikanan Budidaya .......................................................... 9 2.1. Prinsip ...................................................................... 9 2.2. Penguatan Kelembagaan ........................................ 11

    Bab III. Bantuan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya ............ 13

    3.1. Paket Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya ...... 15 3.2. Kriteria Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya..... 32 3.3. Indikator Keberhasilan ............................................. 32

    Bab IV. Penetapan, Pengadaan dan Penyaluran Bantuan ........... 35

    4.1. Penetapan Calon Penerima Bantuan ..................... 35 4.2. Mekanisme Pengadaan dan Penyaluran Bantuan .. 36

    Bab V. Pengelolaan Bantuan Wirausaha Pemula Perikanan

    Budidaya ............................................................................ 39 5.1. Tim Pengendali ........................................................ 40 5.2. Tim Pembina ............................................................ 41 5.3. Tim Pelaksana ......................................................... 42 5.4. Unit Pelayanan Pengembangan .............................. 43 5.5. Tenaga Pendamping ............................................... 44 5.6. Pokdakan Penerima Bantuan .................................. 44

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman v

    Bab VI. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan ............. 46

    6.1 Pembinaan .............................................................. 46 6.2 Monitoring ................................................................ 47 6.3 Evaluasi .................................................................... 48 6.4 Pelaporan ................................................................. 48

    Bab VII. Penutup ............................................................................ 50

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman vi

    DAFTAR GAMBAR Gambar - 1 Kebun bibit rumput laut metode rakit apung ........... 18 Gambar - 2 Budidaya rumput laut metoda long line ................... 19 Gambar - 3 Kegiatan pembenihan ikan patin ............................. 20 Gambar - 4 Budidaya patin di KJA Usaha .................................. 21 Gambar - 5 Budidaya patin di kolam ......................................... 22 Gambar - 6 Budidaya nila di kolam ........................................... 23 Gambar - 7 Budidaya nila di KJA................................................ 24 Gambar - 8 Kolam pendederan ikan gurame ............................. 25 Gambar - 9 Budidaya lele di kolam terpal .................................. 26 Gambar - 10 Budidaya rumput laut metoda longline .................... 27 Gambar - 11 Kolam pembesaran ikan gurame ............................ 28 Gambar - 12 Budidaya ikan mas di kolam ................................... 29 Gambar - 13 Budidaya polikultur udang, bandeng, dan rumput laut di tambak tradisional ............................ 30 Gambar - 14 Bak budidaya maggot .............................................. 31

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman vii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran - 1 Contoh Form Identifikasi dan Seleksi ...................... 51 Lampiran - 2 Contoh Surat Pernyataan ........................................ 52 Lampiran - 3 Contoh Berita Acara Identifikasi dan Seleksi .......... 53 Lampiran - 4 Contoh Usulan Calon Penerima Bantuan ............... 55 Lampiran - 5 Contoh Keputusan KPA tentang Penetapan

    Penerima Bantuan ................................................... 56 Lampiran - 6 Contoh Keputusan KPA tentang Pembentukan

    Panitia Pengadaan Barang dan Jasa ..................... 58 Lampiran - 7 Contoh Laporan dari Pokdakan Ke UPP ................. 64 Lampiran - 8 Contoh Laporan dari UPP ke Dinas Kab/Kota ........ 65 Lampiran - 9 Contoh Laporan dari Dinas Kab/Kota ke Dinas

    Propinsi .................................................................... 66 Lampiran -10 Contoh Laporan dari Dinas Propinsi ke

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya ................. 67 Lampiran -11 Contoh Laporan dari Direktorat Jenderal

    Perikanan Budidaya ke Menteri .............................. 68 Lampiran -12 Contoh Analisa Usaha Kebun Bibit Rumput Laut ... 69 Lampiran -13 Contoh Analisa Usaha Budidaya Rumput Laut ....... 70 Lampiran -14 Contoh Analisa Usaha Pembenihan Ikan Patin ...... 71 Lampiran -15 Contoh Analisa Usaha Budidaya Patin di KJA ........ 73 Lampiran -16 Contoh Analisa Usaha Budidaya Patin di Kolam

    Lahan Gambut dan Lahan Marginal ....................... 74 Lampiran -17 Contoh Analisa Usaha Budidaya Nila di Kolam ...... 75 Lampiran -18 Contoh Analisa Usaha Budidaya Nila di KJA .......... 76 Lampiran -19 Contoh Analisa Usaha Pembenihan Ikan Lele ........ 77 Lampiran -20 Contoh Analisa Usaha Budidaya Lele di

    Kolam Terpal ukuran 50 m .................................... 79 Lampiran -21 Contoh Analisa Usaha Budidaya Pendederan

    Gurame di Kolam ..................................................... 80 Lampiran -22 Contoh Analisa Usaha Budidaya Pembesaran

    Gurame di Kolam ..................................................... 81 Lampiran -23 Contoh Analisa Usaha Budidaya Mas di Kolam ...... 82 Lampiran -24 Contoh Analisa Usaha Budidaya Polikultur

    Bandeng-Udang-Rumput Laut di Tambak .............. 83 Lampiran -25 Contoh Analisa Usaha Budidaya Maggot

    dengan bak ukuran 2x4 m dan Atap Terpal ........... 85 Lampiran -26 Lokasi Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2010 ........... 86

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 1

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Program pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan

    yang selama ini dilaksanakan, pada hakekatnya diarahkan

    pada (1) peningkatan kemandirian usaha masyarakat

    pembudidaya ikan, (2) peningkatan kualitas sumber daya

    manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya

    alam, (3) memperkuat kelembagaan usaha masyarakat

    pembudidaya ikan yang telah terbangun seperti Unit

    Pelayanan Pengembangan (UPP) yang sejatinya dibentuk

    sebagai embrio lembaga usaha (corporate) yang memayungi

    aktivitas usaha kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 2

    Pada tahun 2010 ini, pemberdayaan pembudidaya ikan

    diutamakan untuk melibatkan penganggur berpendidikan

    yang saat ini diperkirakan berjumlah 1,1 juta. Seiring dengan

    Grand Strategy Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

    yang akan meningkatkan produktivitas dan daya saing

    berbasis pengetahuan serta memperluas akses pasar domestik

    dan internasional, upaya yang ditempuh adalah intensifikasi

    usaha yakni dengan meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha,

    ekstensifikasi usaha yakni dengan memperluas lahan

    budidaya atau unit usaha serta diversifikasi usaha yakni

    menambah jenis komoditas yang dibudidayakan.

    Melalui pelibatan tenaga terdidik dalam wirausaha

    baru, diharapkan kemandirian usaha perikanan yang dicirikan

    dengan berkembangnya usaha melalui dukungan pembiayaan

    perbankan dapat terwujud. Dengan terbukanya akses

    pembiayaan perbankan dalam pengembangan usaha

    perikanan budidaya serta melihat potensi sumber daya

    perikanan yang sangat besar yang tingkat pemanfaatannya

    masih rendah, maka upaya menjadikan usaha perikanan

    budidaya sebagai basis perekonomian rakyat dapat terwujud.

    1.2. Tujuan

    Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya

    perikanan budidaya di masing-masing kabupaten/kota

    sasaran;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 3

    Menyerap tenaga kerja dan memperluas kesempatan

    berusaha;

    Mengembangkan kultur kewirausahaan melalui kegiatan

    pembudidayaan ikan yang dikelola dalam manejemen

    kelompok;

    Meningkatkan produksi dan ekspor hasil perikanan

    budidaya;

    Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

    1.3. Sasaran

    Sasaran kegiatan Pengembangan Wirausaha Perikanan

    Budidaya ini adalah kelompok masyarakat yang tidak

    memiliki pekerjaan tetap untuk dibina menjadi pembudidaya

    ikan pemula di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga)

    kabupaten/kota.

    1.4. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup kegiatan pengembangan wirausaha

    perikanan budidaya, meliputi:

    a. Sosialisasi

    Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyamakan

    pemahaman mengenai kegiatan pengembangan wirausaha

    perikanan budidaya kepada dinas provinsi/kab/kota,

    tenaga pendamping, UPP, dan pokdakan dengan tujuan

    mewujudkan sasaran produksi perikanan budidaya

    masing-masing kabupaten/kota sasaran.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 4

    b. Identifikasi Lokasi

    Identifikasi lokasi dilakukan untuk mengetahui lokasi yang

    memiliki potensi sumber daya alam yang dapat

    dikembangkan menjadi embrio kawasan usaha perikanan

    budidaya.

    c. Inventarisasi

    Inventarisasi ditujukan untuk mendapatkan data calon

    penerima bantuan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

    d. Seleksi

    Kegiatan seleksi dimaksudkan untuk memperoleh calon

    penerima yang benar-benar memiliki kriteria yang

    ditetapkan. Seleksi dilakukan oleh dinas kabupaten/kota

    dengan koordinasi dinas provinsi, dan melibatkan tenaga

    pendamping. Dalam kegiatan seleksi, dimungkinkan

    pembentukan pokdakan baru oleh dinas kabupaten/kota.

    e. Pengadaan dan Penyaluran

    Pengadaan dan penyaluran bantuan dilakukan oleh Dinas

    Kabupaten/Kota.

    f. Pemanfaatan

    Pemanfaatan bantuan dikelola secara perorangan dan

    pembinaannya dilakukan secara berkelompok.

    g. Pendampingan

    Pendampingan kepada penerima bantuan dilakukan oleh

    Tenaga Pendamping dari Dinas Kabupaten/Kota, PPTK,

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 5

    penyuluh perikanan setempat yang difokuskan untuk

    produktivitas, efisiensi dan efektifitas pemanfaatan

    bantuan dengan pendekatan analisa usaha dan pasar.

    h. Pelatihan

    Dinas Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelatihan

    kepada penerima bantuan dalam upaya membangun jiwa

    kewirausahaan dengan memberikan pengetahuan teknis

    budidaya dan manajemen usaha serta kelembagaan

    sehingga kegiatan usaha pembudidayaan ikan benar-benar

    dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip usaha (bisnis).

    i. Pembinaan

    Pembinaan pemanfaatan bantuan dilaksanakan secara

    terpadu antara Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Provinsi dan

    Direktorat Jenderal.

    j. Monitoring dan evaluasi

    Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mulai dari

    penyaluran dan pemanfaatan bantuan serta dilakukan

    secara berjenjang dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

    k. Pelaporan

    Pelaporan secara berkala sesuai format, dilakukan oleh

    kelompok penerima, UPP, Dinas Kabupaten/Kota dan

    Dinas Provinsi sesuai jenjang kewenangannya.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 6

    1.5. Pengertian

    1. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perikanan

    Budidaya yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

    program pengembangan wirausaha perikanan budidaya.

    2. Dinas Provinsi adalah dinas yang bertanggung jawab

    dibidang kelautan dan perikanan pada tingkat provinsi.

    3. Dinas Kabupaten/Kota adalah dinas yang bertanggung

    jawab dibidang kelautan dan perikanan pada tingkat

    kabupaten/kota.

    4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA

    adalah pejabat di tingkat kabupaten/kota yang

    memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari

    pengguna anggaran untuk menggunakan anggaran yang

    dikuasakan kepadanya sesuai peraturan dan perundangan

    yang berlaku.

    5. Pembudidayaan Ikan adalah kegiatan untuk memelihara,

    membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta

    memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,

    termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk

    memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

    menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 7

    6. Pembudidaya - Ikan Pemula adalah masyarakat yang baru

    memulai usaha pembudidayaan ikan dan tergabung dalam

    kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

    7. Kelompok Pembudidaya Ikan yang selanjutnya disebut

    Pokdakan adalah gabungan pembudidaya ikan yang

    terorganisir dalam pengelolaan usaha pada satu

    manajemen bersama.

    8. Unit Pelayanan Pengembangan yang selanjutnya disebut

    UPP adalah organisasi gabungan pokdakan ditingkat

    kabupaten/kota yang memiliki Anggaran Dasar (AD) dan

    Anggaran Rumah Tangga (ART) dan ditetapkan dengan

    keputusan bupati/walikota.

    9. Tenaga Pendamping adalah petugas yang diberikan

    tanggung jawab untuk mendampingi kelompok penerima

    dalam memanfaatkan bantuan wirausaha perikanan

    budidaya agar mencapai hasil yang sesuai dengan analisa

    usaha, yang terdiri dari penyuluh perikanan tenaga

    kontrak (PPTK) dan/atau penyuluh dari dinas

    kabupaten/kota.

    10. Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    adalah upaya untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan

    masyarakat melalui kegiatan usaha pembudidayaan ikan.

    11. Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan

    Budidaya yang selanjutnya disebut Bantuan adalah sarana

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 8

    produksi perikanan budidaya yang diberikan kepada

    masyarakat calon pembudidaya ikan untuk kegiatan usaha

    pembudidayaan ikan.

    12. Sarana produksi perikanan budidaya adalah sarana berupa

    benih, pakan, dan peralatan produksi pembudidayaan ikan

    termasuk kolam dan karamba jaring apung.

    13. Analisa Usaha adalah perhitungan yang dilakukan untuk

    mengetahui kebutuhan usaha dan dampak dari hasil yang

    ditimbulkan terhadap usaha yang dikelola.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 9

    II. PRINSIP DALAM PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA

    PERIKANAN BUDIDAYA

    2.1. Prinsip

    Implementasi pengembangan wirausaha perikanan

    budidaya bertitik tolak dari perencanaan pemberdayaan

    masyarakat yang dicerminkan dalam pola pembinaan sebagai

    upaya meningkatkan pengelolaan usaha dari usaha

    perorangan ke arah pengelolaan kelompok. Upaya tersebut

    dilakukan dengan: (1) Memberikan kesempatan kepada

    masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan usaha perikanan

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 10

    budidaya, (2) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

    hal pengetahuan teknis dan manajemen usaha perikanan

    budidaya melalui pelatihan dan pendampingan, (3)

    Meningkatkan kelembagaan usaha pembudidayaan ikan

    dalam rangka mewujudkan efisiensi pengelolaan usaha, (4)

    Menciptakan kemitraan yang saling memperkuat dan saling

    menguntungkan.

    Prinsip-prinsip dalam pengembangan wirausaha

    perikanan budidaya adalah:

    Kelompok

    Pengembangan wirausaha perikanan budidaya

    dilandasi atas dasar upaya mewujudkan usaha perikanan

    budidaya dalam skala usaha yang ekonomis. Dengan demikian,

    keberadaan kelompok diarahkan untuk terwujudnya entitas

    usaha sehingga efisiensi pengelolaan usaha dapat terwujud.

    Terpadu

    Kegiatan pengembangan wirausaha perikanan

    budidaya dilaksanakan dengan memadukan kegiatan antar

    sektor dan antar unit kerja dengan harapan tercapainya

    produktivitas usaha perikanan budidaya, sehingga kawasan

    potensi perikanan yang ada di kabupaten/kota dapat menjadi

    kawasan minapolitan dengan usaha yang bankable.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 11

    Produktif dan berkelanjutan

    Pengembangan wirausaha perikanan budidaya harus

    dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat

    meningkatkan produksi yang telah ada. Dengan demikian,

    keberadaan pokdakan yang baru dibentuk pada saatnya

    mampu menjadi wirausaha perikanan budidaya maju yang

    dapat mengakses sumber pembiayaan (kredit komersial). Oleh

    karena itu, perlu dirancang secara sistematis pola pembinaan

    melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan advokasi

    dengan mensinergikan program dan kegiatan yang sudah ada.

    Kemitraan

    Dalam rangka meningkatkan produktifitas usaha

    pokdakan perlu dikembangkan kemitraan usaha yang saling

    memperkuat dan saling menguntungkan antara pokdakan

    dengan pelaku usaha lainnya seperti pedagang pengumpul,

    pengolah, dan eksportir.

    Melalui kemitraan usaha dapat diwujudkan sistem

    usaha terpadu dari hulu ke hilir, sehingga terbangun usaha

    terintegrasi yang mendukung usaha pokdakan dibidang

    pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.

    2.2. Penguatan Kelembagaan

    Penguatan kelembagaan dilakukan dalam rangka

    mewujudkan skala usaha perikanan budidaya yang ekonomis

    dan berkelanjutan. Untuk itu dibentuk pokdakan di tingkat

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 12

    desa hingga kecamatan sebagai wadah untuk memudahkan

    pembinaan, efisiensi penyediaan sarana produksi (saprokan),

    dan pemasaran. Untuk tingkat kabupaten/kota dibentuk UPP

    sebagai wadah dari gabungan pokdakan.

    UPP harus memenuhi persyaratan: (1) memiliki

    Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART),

    (2) memiliki struktur kepengurusan yang lengkap dan sesuai

    dengan karakteristik usahanya, (3) mempunyai perencanaan

    untuk pengembangan usaha para anggotanya, (4) memiliki

    kemampuan fasilitasi kebutuhan saprokan, permodalan dan

    pemasaran hasil bagi anggotanya, (5) membangun jejaring

    kerja sama usaha dengan perusahaan swasta/pemerintah

    maupun sesama UPP.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 13

    III. BANTUAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    Bantuan wirausaha pemula perikanan budidaya

    dirumuskan sebagai kebijakan pembangunan perikanan

    budidaya yang mengarah pada peningkatan kemampuan

    masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam

    yang ada secara optimal dan lestari. Dengan teknologi

    adaptif yang saat ini tersedia di masyarakat, maka

    peningkatan produktifitas lahan budidaya dapat dicapai

    sehingga pada akhirnya kesejahteraan masyarakat dan

    kualitas lingkungan dapat diwujudkan.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 14

    Wirausaha pemula perikanan budidaya adalah

    program pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan

    dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan

    produktifitas usaha perikanan budidaya dengan penumbuhan

    jiwa kewirausahaan.

    Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memicu dan

    memacu tumbuh dan berkembangnya usaha baru di bidang

    perikanan budidaya di kabupaten/kota. Target dan sasaran

    dari pengembangan wirausaha perikanan budidaya adalah

    masyarakat yang tinggal di kabupaten/kota yang pada saatnya

    sesuai dengan pola pembinaan akan berkembang menjadi

    wirausaha perikanan budidaya mandiri yang mampu

    mengembangkan usaha dengan dukungan perbankan.

    Wirausaha perikanan budidaya mandiri dapat terwujud

    apabila masyarakat yang belum pernah menjalankan kegiatan

    usaha diberikan kesempatan berusaha melalui pembinaan,

    pelatihan, dan pendampingan.

    Oleh karena itu dalam penumbuhan wirausaha pemula

    perikanan budidaya diupayakan terutama memanfaatkan

    tenaga kerja terdidik yang belum bekerja tetap, sehingga

    angka pengangguran di pedesaan yang saat ini cukup tinggi

    dan menjadi beban negara dapat berkurang. Keterlibatan

    tenaga terdidik dalam pemanfaatan bantuan diharapkan

    mampu menjadi pelopor dalam usaha perikanan budidaya.

    Dengan pengetahuan dan daya analisis yang dimiliki

    tenaga terdidik akan mampu mengubah potensi sumber daya

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 15

    perikanan budidaya menjadi usaha riil yang dapat

    menghasilkan. Tenaga terdidik diharapkan dapat dengan

    cepat mengadopsi dan menerapkan teknologi budidaya

    sehingga modal awal yang diberikan dapat dimanfaatkan dan

    dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan

    dapat menjadi teladan bagi yang lain.

    Dalam pengembangan wirausaha pemula perikanan

    budidaya, pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan

    kualitas sumber daya manusia masyarakat senantiasa

    dilakukan dalam kerangka mewujudkan sistim usaha

    perikanan budidaya terpadu. Oleh karenanya, dalam

    pengembangan wirausaha perikanan budidaya, pendidikan

    dan pelatihan diarahkan untuk: (1) Menumbuhkan jiwa

    kewirausahaan kepada masyarakat; (2) Perbaikan manajemen,

    memberikan pengetahuan dalam hal perencanaan, proses

    produksi, dan pemasaran.

    3.1 Paket Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Dalam kegiatan Pengembangan Wirausaha Pemula

    Perikanan Budidaya, dialokasikan bantuan melalui mata

    anggaran kegiatan belanja barang non operasional lainnya

    (MAK 521219). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

    Nomor: 91/PMK.05/2007 tanggal 30 Agustus 2007 tentang

    Bagan Akun Standar, MAK 521219 digunakan untuk

    pengeluaran yang tidak dapat ditampung dalam MAK 521211

    (belanja bahan) dan MAK 521212 (belanja barang transito)

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 16

    termasuk belanja barang/modal yang akan diserahkan pada

    masyarakat serta biaya-biaya crash program. Dengan

    demikian, penyerahan bantuan pengembangan wirausaha

    perikanan budidaya dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

    kepada pokdakan agar dicatat oleh petugas Sistem Informasi

    Manajemen dan Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

    (SIMAK-BMN) sebagai barang persediaan serta dilengkapi

    dengan Berita Acara Serah Terima dari KPA kepada pokdakan

    penerima bantuan.

    Penentuan lokasi dan alokasi setiap kabupaten/kota

    didasarkan pada potensi sumber daya yang dimiliki oleh

    masing-masing kabupaten/kota, aspirasi masyarakat, dan

    sasaran produksi yang telah ditargetkan masing-masing

    kabupaten/kota.

    Bantuan diberikan dalam bentuk sarana produksi

    perikanan untuk kegiatan usaha:

    1. Pembenihan/pembibitan rumput laut, patin, lele, dan

    gurame;

    2. Pembesaran rumput laut, patin, nila, lele, gurame, mas,

    dan polikultur;

    3. Budidaya maggot sebagai bahan baku pakan ikan.

    Untuk kegiatan usaha pembenihan, sarana produksi

    perikanan terdiri dari induk berkualitas, benih, pakan, obat-

    obatan dan sarana budidaya. Kebun bibit rumput laut terdiri

    dari bibit rumput laut dan sarana budidaya. Sedangkan untuk

    kegiatan pembudidayaan/pembesaran, sarana produksi

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 17

    perikanan terdiri dari benih berkualitas, pakan, obat-obatan

    dan sarana untuk pembesaran. Untuk maggot, sarana

    produksi berupa bungkil atau sludge/lumpur kelapa sawit dan

    sarana pendukung budidaya.

    Penyaluran bantuan didasarkan pada perhitungan

    analisa usaha minimal 1 (satu) orang, sehingga dapat

    diproyeksikan produksi yang dihasilkan. Dengan demikian

    untuk memperoleh hasil yang optimal maka pemanfaatan

    bantuan dikelola dalam kelompok (minimal 10 orang). Untuk

    bantuan UPR dan kebun bibit rumput laut, pengelolaannya

    dilakukan oleh UPP yang pelaksanaannya dikoordinasikan

    dengan pokdakan.

    Untuk memperoleh calon penerima bantuan yang

    dapat dikategorikan sebagai wirausaha pembudidaya pemula

    maka perlu dilakukan proses seleksi secara terpadu dan

    akuntabel sehingga bantuan dapat dimanfaatkan sebagai

    modal untuk pengembangan usaha selanjutnya.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 18

    Paket pengembangan wirausaha perikanan budidaya

    meliputi:

    a. Paket budidaya rumput laut

    a) Paket kebun bibit rumput laut dengan nilai bantuan

    sebesar Rp. 15.000.000, diberikan dalam bentuk

    sarana produksi yang akan dimanfaatkan dengan

    menggunakan metode lepas dasar, long line atau rakit

    apung, terdiri dari:

    Bibit : 2.000 kg

    Sarana : tali, jangkar, pelampung, kayu/bambu,

    dan perahu kayu.

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 25 hari, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 8 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 10 ton, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 80 ton.

    Gambar 1. Kebun bibit rumput laut metoda rakit apung

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 19

    b) Paket budidaya rumput laut dengan nilai sebesar Rp.

    6.500.000, diberikan dalam bentuk sarana produksi

    yang akan dimanfaatkan dengan menggunakan

    metode lepas dasar, long line atau rakit apung, terdiri

    dari:

    Bibit : 750 kg

    Sarana : tali, jangkar, pelampung, kayu/bambu

    dan perahu kayu.

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 45 hari, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 6 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 450 kg kering, sehingga dalam 1

    tahun akan diperoleh hasil sekitar 2,7 ton kering.

    Gambar 2. Budidaya rumput laut metoda longline

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 20

    b. Paket budidaya ikan patin

    a) Paket pembenihan patin dengan nilai sebesar Rp.

    15.000.000 yang diberikan dalam bentuk sarana

    produksi yakni:

    Aquarium uk. 6o cm2 (15 buah) Rp. 3.000.000,-

    Kolam Induk ukuran 5x2 m2 (1 kolam) sebesar Rp.1.000.000,-

    Induk : 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

    Sarana lainnya : obat-obatan, vitamin, dan hormon

    Pakan induk : 150 kg

    Pakan larva artemia : 10 kaleng

    Pakan benih cacing : 100 liter

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 2 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 5 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 250.000 ekor, sehingga dalam 1

    tahun akan diperoleh hasil sekitar 1.250.000 ekor .

    Gambar 3. Kegiatan pembenihan ikan patin

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 21

    b) Paket budidaya patin di Karamba Jaring Apung

    dengan nilai sebesar Rp. 17.500.000 yang diberikan

    dalam bentuk sarana produksi yakni:

    Pengadaan KJA 2 lubang @ 3x3 m2

    sebesar Rp. 10.000.000,-

    Benih (ukuran 3 inch/ekor) : 2.000 ekor

    Pakan : 1.000 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 850 kg, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 1,7 ton.

    Gambar 4. Budidaya patin di KJA

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 22

    c) Paket budidaya patin di kolam, kolam lahan marjinal

    dan lahan gambut dengan nilai sebesar Rp.

    13.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Pembuatan kolam sebesar : Rp. 3.500.000,-

    Benih (ukuran 3 inch/ekor) : 3.000 ekor

    Pakan : 1.500 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 1,2 ton, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 2,4 ton.

    Gambar 5 Budidaya ikan patin di kolam

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 23

    c. Paket budidaya ikan nila

    a) Paket budidaya nila di kolam dengan nilai sebesar Rp.

    9.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

    Benih (ukuran 5 - 8 cm/ekor) : 3.400 ekor

    Pakan : 1.000 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 4 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 900 kg, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 2,7 ton.

    Gambar 6. Budidaya nila di kolam

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 24

    b) Paket budidaya nila di Karamba Jaring Apung dengan

    nilai sebesar Rp. 17.500.000 yang diberikan dalam

    bentuk penyediaan sarana produksi yakni:

    Pengadaan KJA 2 lubang @ 3x3 m2 sebesar Rp.

    10.000.000,-

    Benih (ukuran 3-4 inch/ekor) : 3.000 ekor

    Pakan : 1.000 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 3 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 800 kg, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 3,2 ton.

    Gambar 7. Budidaya nila di KJA

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 25

    d. Paket Budidaya ikan lele

    a) Paket pembenihan lele dengan nilai sebesar Rp.

    15.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Kolam terpal ukuran 3x4 m2 (6 kolam) sebesar Rp. 3.000.000,-

    Kolam Induk ukuran 5x2 m2 (1 kolam) sebesar Rp. 1.000.000,-

    Induk : 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

    Pakan induk : 100 kg

    Pakan larva : 150 kg

    Pakan benih : 600 kg

    Sarana lainnya : obat-obatan, vitamin, pupuk dan kapur.

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 3 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 262.500 ekor, sehingga dalam 1

    tahun akan diperoleh hasil sekitar 1.050.000 ekor.

    Gambar 8. Sarana pembenihan lele di kolam terpal

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 26

    b) Paket pembesaran lele dengan nilai sebesar Rp.

    7.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Pengadaan terpal sebesar : Rp. 1.000.000,-

    Benih (ukuran 5 - 8 cm/ekor) : 9.000 ekor

    Pakan : 900 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 3 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 900 kg, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 3,6 ton.

    Gambar 9. Budidaya lele di kolam terpal

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 27

    e. Paket budidaya ikan gurame

    a) Paket pendederan gurame dengan nilai sebesar Rp.

    7.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

    Benih (ukuran 6 - 8 cm/ekor) : 1.800 ekor

    Pakan : 400 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 4 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 275 kg, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 825 kg.

    Gambar 10. Kolam pendederan ikan Gurame

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 28

    b) Paket pembesaran gurame dengan nilai sebesar Rp.

    7.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

    Benih (ukuran 175 - 250 gram/ekor) : 750 ekor

    Pakan : 150 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam

    1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1

    siklus diproyeksikan 325 kg, sehingga dalam 1 tahun

    akan diperoleh hasil sekitar 650 kg.

    Gambar 11. Kolam pembesaran ikan gurame

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 29

    f. Paket budidaya ikan mas

    Paket budidaya ikan mas dengan nilai sebesar Rp.

    9.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

    Benih (ukuran 5 - 8 cm/ekor) : 4.000 ekor

    Pakan : 950 kg

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 4 bulan, dan dalam 1

    tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1 siklus

    diproyeksikan 800 kg, sehingga dalam 1 tahun akan

    diperoleh hasil sekitar 2,4 ton.

    Gambar 12. Budidaya ikan mas di kolam

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 30

    g. Paket budidaya polikultur udang - bandeng - rumput laut

    Paket budidaya polikultur dengan nilai sebesar Rp.

    6.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Nener (ukuran 4 7 cm/ekor) : 5.000 ekor

    Benur berkualitas baik : 10.000 ekor (PL 30)

    atau 15.000 ekor (PL 15)

    Rumput laut : 1.000 kg

    Persiapan Lahan : Rp. 2.500.000,-

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam 1

    tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1 siklus

    diproyeksikan 160 kg udang; 1,3 ton bandeng dan 625 kg

    rumput laut kering. Sehingga dalam 1 tahun akan

    diperoleh hasil sekitar 320 kg udang; 2,6 ton bandeng dan

    1,25 ton rumput laut kering.

    Gambar 13. Budidaya polikultur udang, bandeng dan rumput laut di tambak tradisional

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 31

    h. Paket budidaya maggot dengan bangunan beratap terpal

    Paket budidaya maggot dengan nilai sebesar Rp.

    2.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

    sarana produksi yakni:

    Bungkil kelapa sawit : 1.000 kg atau lumpur/

    sludge kelapa sawit 3.000 kg

    Sarana : pasir, papan, kayu bulat, paku,

    dan terpal.

    Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 30 hari, dan dalam 1

    tahun dapat dilakukan 10 siklus, maka produksi 1 siklus

    diproyeksikan 300 kg, sehingga dalam 1 tahun akan

    diperoleh hasil sekitar 3 ton.

    Gambar - 14. Bak budidaya maggot

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 32

    3.2 Kriteria Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Sasaran penerima bantuan adalah masyarakat yang

    tergabung dalam kelompok dengan kriteria sebagai berikut:

    Diutamakan berpendidikan tinggi dan belum bekerja

    tetap;

    Tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan

    (1 pokdakan terdiri atas minimal 10 orang) dan

    telah/bersedia bergabung dalam keanggotaan UPP;

    Penduduk usia dewasa (dibuktikan dengan KTP atau surat

    keterangan kependudukan lain dari desa/kelurahan) yang

    berdomisili dalam kabupaten/kota terkait;

    Belum mempunyai usaha perikanan budidaya;

    Sanggup menyediakan lahan/wadah budidaya untuk

    kegiatan pembudidayaan ikan (pernyataan diketahui oleh

    Ketua RT atau kepala kampung) (lampiran-2);

    Bersedia memanfaatkan bantuan yang diberikan untuk

    kegiatan usaha perikanan budidaya (pernyataan diketahui

    oleh Ketua RT atau kepala kampung) (lampiran-2).

    3.3. Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan

    pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya ini

    adalah:

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 33

    Output

    a. Tersalurkannya bantuan wirausaha pemula perikanan

    budidaya kepada masyarakat anggota pokdakan

    sebagai modal awal untuk melakukan usaha produktif

    pembudidayaan ikan;

    b. Termanfaatkannya lahan usaha perikanan budidaya

    yang belum optimal;

    c. Meningkatnya produksi ikan hasil pemanfaatan

    bantuan wirausaha pemula perikanan budidaya sesuai

    analisa usaha;

    d. Tumbuhnya wirausaha baru dibidang perikanan

    budidaya;

    e. Terciptanya lapangan pekerjaan dan kesempatan

    berusaha;

    f. Menguatnya kapasitas dan kemampuan sumberdaya

    manusia pokdakan, tenaga pendamping dan pengurus

    UPP.

    Outcome

    a. Meningkatnya kemampuan UPP dalam memfasilitasi

    dan mengelola bantuan wirausaha pemula perikanan

    budidaya untuk masyarakat anggota pokdakan;

    b. Meningkatnya jumlah masyarakat yang mendapatkan

    bantuan wirausaha pemula perikanan budidaya;

    c. Meningkatnya aktifitas kegiatan usaha pembudidayaan

    ikan (hulu dan hilir) di perdesaan dan perkotaan;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 34

    d. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan

    masyarakat dalam kegiatan usaha pembudidayaan

    ikan;

    e. Tumbuhnya sentra-sentra produksi perikanan di

    kabupaten/kota;

    f. Meningkatnya penyediaan pangan hewani bagi

    masyarakat.

    Manfaat

    a. Berkembangnya usaha pembudidayaan ikan di lokasi

    kabupaten/kota sasaran pengembangan wirausaha

    pemula perikanan budidaya;

    b. Menumbuhkan ekonomi kerakyatan di perdesaan;

    c. Meningkatkan gizi dan kecerdasan masyarakat;

    d. Terbuka peluang untuk membangun industri pangan.

    Dampak

    a. Meningkatnya kemandirian masyarakat perdesaan;

    b. Meningkatnya ketahanan pangan nasional;

    c. Menurunnya angka pengangguran dan berkurangnya

    urbanisasi penduduk;

    d. Berkurangnya konflik sosial di masyarakat.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 35

    IV. PENETAPAN, PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

    4.1. Penetapan Calon Penerima Bantuan

    1. Dinas Kabupaten/Kota membentuk Tim Identifikasi dan

    Seleksi yang terdiri dari unsur Dinas, UPP dan Tenaga

    Pendamping/penyuluh untuk menginventarisasi calon

    pokdakan sesuai kriteria;

    2. Tim Identifikasi dan Seleksi melakukan penilaian terhadap

    calon pokdakan yang akan diusulkan kepada Kepala Dinas

    Kabupaten/Kota untuk mendapatkan bantuan (lampiran-

    1);

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 36

    3. Tim Identifikasi dan Seleksi mengusulkan calon pokdakan

    kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk

    mendapatkan bantuan yang dilengkapi dengan Berita

    Acara Identifikasi dan Seleksi (lampiran-3 dan 4) dan

    Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK);

    4. Kepala Dinas Kabupaten/Kota selaku KPA menetapkan

    calon pokdakan yang akan menerima bantuan (lampiran-

    5).

    4.2. Mekanisme Pengadaan dan Penyaluran Bantuan

    Proses pengadaan paket sarana produksi perikanan

    dilakukan sesuai Keputusan Presiden Nomor: 80 tahun 2003

    dan perubahan-perubahannya tentang Pengadaan Barang dan

    Jasa Pemerintah. Apabila terdapat perbedaan harga

    barang/jasa di masing-masing daerah sehingga menyebabkan

    perbedaan pengadaan jumlah sarana produksi perikanan

    dengan yang tercantum dalam pedoman pelaksanaan ini,

    maka dapat disesuaikan dengan Harga Patokan Setempat

    (HPS).

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 37

    Kuasa Pengguna Anggaran

    KPPN

    Pokdakan penerima bantuan pengembangan wirausaha perikanan budidaya

    (3)(5)

    (6)

    (7)

    Pejabat Penandatangan

    SPM

    Pelaksana Pekerjaan

    PPK

    SP2D

    (2)

    (4)

    (8) SPM-LS

    (9)

    (1) (1) (1)

    Panitia

    Pengadaan

    Panitia Pemeriksa

    Barang

    (1)

    Keterangan: 1. Kepala Dinas Kabupaten/Kota selaku KPA menetapkan

    Panitia Pengadaan Barang dan Jasa. Panitia pengadaan

    menyiapkan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan

    dokumen pengadaan barang serta melakukan proses

    pengadaan barang (lampiran-6);

    2. Panitia pengadaan mengusulkan calon pelaksana

    pekerjaan pengadaan barang;

    3. PPK menetapkan pelaksana pekerjaan pengadaan barang

    yang selanjutnya pelaksana pekerjaan melakukan

    pengadaan barang;

    4. Panitia Pemeriksa Barang melakukan pemeriksaan barang

    sesuai spesifikasi teknis yang akan diserahkan kepada

    pokdakan;

    5. Pelaksana pekerjaan menyerahkan barang kepada PPK

    disertai Berita Acara Serah Terima Barang;

    6. PPK menyerahkan barang kepada KPA disertai Berita

    Acara Serah Terima Barang;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 38

    7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota selaku KPA menyerahkan

    barang kepada pokdakan disertai Berita Acara Serah

    Terima Barang;

    8. Pejabat Penandatangan SPM menerbitkan SPM-LS kepada

    KPPN;

    9. KPPN menerbitkan SP2D kepada pelaksana pekerjaan

    pengadaan barang;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 39

    V. PENGELOLAAN BANTUAN WIRAUSAHA PEMULA

    PERIKANAN BUDIDAYA

    Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan

    Budidaya dilaksanakan secara terpadu antara pemerintah

    pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota. Dalam

    rangka pengelolaan bantuan Wirausaha Pemula Perikanan

    Budidaya, ditetapkan Pengelola Pengembangan Wirausaha

    Pemula Perikanan Budidaya tingkat pusat sampai dengan

    tingkat kab/kota, sebagai berikut:

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 40

    5.1. Tim Pengendali

    Tim Pengendali dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

    Direktur Jenderal yang anggotanya terdiri dari unsur

    Direktorat lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    dengan ketua Direktur Usaha Budidaya.

    Tugas Tim Pengendali adalah:

    Merumuskan kebijakan umum pengembangan wirausaha

    pemula perikanan budidaya;

    Mengalokasikan anggaran kegiatan pengembangan

    wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Menetapkan alokasi kabupaten/kota pengembangan

    wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Menyusun pedoman pelaksanaan pengembangan

    wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Melakukan sosialisasi pengembangan wirausaha pemula

    perikanan budidaya di 32 provinsi;

    Mengkoordinir provinsi terhadap pelaksanaan

    pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Menyelenggarakan workshop dan forum wirausaha

    perikanan budidaya;

    Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program

    pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 41

    5.2. Tim Pembina

    Tim Pembina dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

    Kepala Dinas Provinsi yang berfungsi merencanakan,

    mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan pengembangan

    wirausaha pemula perikanan budidaya di tingkat provinsi.

    Tugas tim pembina adalah:

    Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan

    kabupaten/kota pelaksana kegiatan pengembangan

    wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Memfasilitasi upaya pemecahan masalah yang timbul di

    kabupaten/kota terkait dengan pelaksanaan

    pengembangan kewirausahaan pemula perikanan

    budidaya;

    Memfasilitasi temu usaha di tingkat provinsi sebagai

    upaya pengembangan kemitraan dalam memperkuat daya

    serap pasar;

    Melaksanakan pengendalian penyaluran dan

    pemanfaatan bantuan;

    Menyusun peta produksi pemanfaatan bantuan tingkat

    provinsi;

    Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

    pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya,

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 42

    dan melaporkan hasilnya setiap bulan kepada Direktorat

    Jenderal;

    Melakukan penilaian kinerja pengembangan wirausaha

    pemula perikanan budidaya masing-masing

    kabupaten/kota sasaran.

    5.3. Tim Pelaksana

    Tim Pelaksana dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

    Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang berfungsi untuk

    melaksanakan dan memanfaatkan bantuan.

    Tugas tim pelaksana adalah:

    Merencanakan dan menetapkan kawasan usaha

    perikanan budidaya sebagai lokasi pengembangan

    wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Memfasilitasi penumbuhan kelompok sebagai calon

    wirausaha pemula perikanan budidaya;

    Menyusun roadmap pembinaan dan pendampingan

    kepada kelompok penerima bantuan;

    Melaksanakan pelatihan teknis dan manajemen;

    Fasilitasi pemecahan masalah penyaluran dan

    pemanfaatan bantuan;

    Menyelenggarakan temu lapang dalam pemanfaatan

    bantuan;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 43

    Melaksanakan pengendalian pemanfaatan bantuan;

    Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan.

    5.4. Unit Pelayanan Pengembangan

    Tugas Unit Pelayanan Pengembangan adalah:

    Menyusun rencana pengembangan usaha perikanan

    budidaya dengan menumbuhkan pokdakan baru sebagai

    wirausaha pemula;

    Menginventarisasi dan melakukan penilaian terhadap

    anggota masyarakat yang layak diusulkan sebagai calon

    sasaran penerima bantuan;

    Bersama dengan Tim Identifikasi dan Seleksi serta

    Tenaga Pendamping melakukan identifikasi dan seleksi

    calon pokdakan penerima bantuan;

    Mendampingi pokdakan dalam pemanfaatan bantuan;

    Melaporkan hasil produksi pokdakan atas pemanfaatan

    bantuan.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 44

    5.5. Tenaga Pendamping

    Tugas Tenaga Pendamping adalah:

    Menyiapkan rencana kerja pendampingan;

    Bersama UPP memfasilitasi pembentukan pokdakan;

    Bersama dengan Tim Identifikasi dan Seleksi serta UPP

    melakukan identifikasi dan seleksi pokdakan calon

    penerima bantuan;

    Membantu pokdakan dalam menyusun RDKK dan

    pemanfaatan bantuan;

    Memberikan pendampingan dalam pemanfaatan

    bantuan;

    Membantu UPP dalam membangun dan mengembangkan

    kemitraan usaha;

    Membantu UPP dalam mengembangkan akses

    penyediaan saprokan dan pasar;

    Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan

    bantuan.

    5.6. Pokdakan Penerima Bantuan

    Tugas Pokdakan Penerima Bantuan adalah:

    Menyiapkan lahan/wadah untuk usaha pembudidayaan

    ikan;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 45

    Memanfaatkan bantuan pengembangan wirausaha

    perikanan budidaya;

    Menandatangani surat pernyataan kesediaan dan

    bertanggung jawab dalam pemanfaatan bantuan;

    Menandatangani berita acara serah terima bantuan;

    Memanfaatkan bantuan untuk kegiatan usaha

    pembudidayaan ikan dengan baik dan benar;

    Menerapkan cara budidaya ikan yang baik melalui

    teknologi anjuran;

    Melaporkan hasil pemanfaatan bantuan kepada UPP,

    Tenaga Pendamping, dan Dinas Kabupaten/Kota;

    Menjalin kerja sama dengan pokdakan lainnya dan

    anggota UPP dalam pengembangan usaha.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 46

    VI. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

    6.1. Pembinaan

    Dalam rangka merealisasikan tujuan dan sasaran,

    pemanfaatan bantuan sehingga dapat memberikan manfaat

    dan dampak bagi masyarakat pembudidaya ikan yang

    tergabung dalam pokdakan, maka diperlukan pembinaan,

    monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara berkala dan

    berkesinambungan.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 47

    Pembinaan pengembangan wirausaha perikanan

    budidaya ditingkat pusat dilakukan oleh Direktorat Jenderal

    Perikanan Budidaya bersama unit eselon I lingkup

    Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembinaan diarahkan

    dalam hal:

    a. Pelaksanaan pemanfaatan bantuan;

    b. Peningkatan wawasan pengetahuan bisnis dan jiwa

    kewirausahaan;

    c. Pembentukan kelompok sebagai komunitas bisnis;

    d. Manajemen usaha untuk meningkatkan efisiensi dan

    keuntungan.

    6.2. Monitoring

    Monitoring dilaksanakan secara terencana dan teratur

    terhadap penyaluran, pemanfaatan dan keberhasilan bantuan

    yang dilakukan secara periodik oleh kabupaten/kota, provinsi,

    dan pusat.

    Monitoring dilakukan mulai dari: (a) pemahaman

    terhadap pedoman pelaksanaan; (b) mekanisme pengadaan,

    penyaluran dan pemanfaatan bantuan; (c) tingkat

    keberhasilan usaha pokdakan; (d) identifikasi permasalahan

    yang ada di lapangan; (e) koordinasi dengan unit kerja terkait;

    dan (f) penyempurnaan program pengembangan wirausaha

    perikanan budidaya.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 48

    6.3. Evaluasi

    Evaluasi terhadap bantuan wirausaha pemula

    perikanan budidaya dilakukan pada akhir semester/tahun

    untuk mengetahui kinerja pelaksanaan bantuan sesuai

    indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

    6.4. Pelaporan

    Pelaporan dilakukan sesuai azas transparansi dan

    akuntabilitas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara (APBN). Dalam rangka transparansi penggunaan

    APBN tersebut khususnya terhadap bantuan, maka setiap

    jajaran yang terkait dalam proses penyaluran dan

    pemanfaatan bantuan, berkewajiban menyampaikan laporan

    secara berjenjang sesuai tanggung jawabnya, mulai dari

    pokdakan, UPP, Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Propinsi dan

    Direktorat Jenderal.

    Penyampaian pelaporan difokuskan mulai dari

    pelaksanaan proses identifikasi, seleksi, penyaluran dan

    pemanfaatan bantuan hingga dampak yang ditimbulkan oleh

    kegiatan tersebut. Laporan dimaksudkan untuk memberikan

    gambaran dan informasi tentang pelaksanaan di lapangan

    sebagai bahan masukan penyusunan kebijakan dalam

    pengembangan perikanan budidaya selanjutnya.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 49

    Secara berjenjang, pelaporan kegiatan dilaksanakan

    sebagai berikut:

    Laporan mingguan oleh pokdakan kepada UPP (lampiran -

    7);

    Laporan bulanan oleh UPP kepada Dinas Kabupaten/Kota

    (lampiran 8);

    Laporan monitoring bulanan oleh Dinas Kabupaten/Kota

    kepada Dinas Provinsi (lampiran 9);

    Laporan monitoring triwulan dan semester oleh Dinas

    Provinsi kepada Direktorat Jenderal (lampiran 10);

    Laporan monitoring triwulan dan semester oleh Direktorat

    Jenderal (lampiran 11) ; serta

    Laporan evaluasi tahunan tingkat kabupaten/kota,

    provinsi, dan pusat.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 50

    VII. PENUTUP

    Pedoman Pelaksanaan ini ditetapkan sebagai acuan bagi

    seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Pengembangan

    Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya sehingga tujuan dan

    sasaran dari kegiatan ini dapat terwujud.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 49

    LAMPIRAN

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 51

    Lampiran 1 (contoh)

    Form Identifikasi dan Seleksi

    Nama Pembudidaya : Tanggal: . 2010

    No Ya Tidak Keterangan

    1

    dibuktikan dengan KTP atau surat

    keterangan kependudukan lain

    dari desa/kelurahan

    2

    dibuktikan dengan KTP atau surat

    keterangan kependudukan lain

    dari desa/kelurahan

    3dibuktikan dengan ijazah dan/atau

    Kartu Keluarga

    4Surat keterangan dari RT atau

    kepala kampung

    5Surat keterangan dari RT atau

    kepala kampung

    6Surat Pernyataan dari RT atau

    kepala kampung

    7Surat Pernyataan dari RT atau

    kepala kampung

    8 Surat keterangan dari UPP

    No. Jabatan Nama Institusi TTD

    1

    2

    3

    4 dst

    Tim Identifikasi dan Seleksi

    Belum mempunyai usaha perikanan budidaya

    Bersedia memanfaatkan bantuan yang diberikan

    untuk kegiatan usaha perikanan budidaya

    Sanggup menyediakan lahan/w adah budidaya

    untuk kegiatan pembudidayaan ikan

    Bergabung dalam kelompok pembudidaya ikan dan

    telah/bersedia bergabung dalam keanggotaan UPP

    Diutamakan berpendidikan tinggi

    Belum bekerja tetap

    Berdomisili dalam kabupaten/kota sasaran

    pengembangan w irausaha pemula perikanan

    budidaya

    FORM IDENTIFIKASI DAN SELEKSI

    PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    Komponen

    Penduduk usia dew asa

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 52

    Lampiran 2 (contoh)

    Surat Pernyataan

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama :

    Tempat dan tanggal lahir :

    Jenis kelamin : Pria/Wanita*)

    Pekerjaan :

    Pendidikan terakhir :

    Alamat :

    Dengan ini menyatakan bahwa saya:

    1. Sampai saat ini belum memiliki pekerjaan tetap dan belum memiliki usaha perikanan budidaya untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saya;

    2. Sebagai calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya akan sanggup menyediakan lahan/wadah untuk memanfaatkan bantuan dalam kegiatan usaha perikanan budidaya;

    3. Bersedia dan bertanggung jawab terhadap pemanfaatan bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya serta menjadikan usaha perikanan budidaya sebagai usaha utama sekurang-kurangnya sampai dengan tahun 2015;

    4. Bersedia/telah*) bergabung dalam kelompok pembudidaya ikan

    (pokdakan) .....................................................;

    5. Bersedia menerima pendampingan oleh Tenaga Pendamping dan Dinas Kabupaten/Kota serta menjalankan usaha perikanan budidaya melalui teknologi anjuran;

    6. Bersedia menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan setiap minggu kepada Ketua Pokdakan dan UPP.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 53

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia menerima sanksi yang diambil oleh Pemerintah bila terbukti penyataan ini tidak benar.

    ....................,................2010

    Yang membuat pernyataan,

    ...............................................

    Mengetahui,

    Ketua Pokdakan ...............................................

    (.................................................)

    Ketua UPP ...............................................

    (.................................................)

    Ketua RT/Kepala Kampung*)

    ...............................................

    (.................................................)

    Kepala Dinas Kab/Kota

    *)

    ...............................................

    (.................................................)

    Meterai Rp.6000

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 54

    Lampiran 3 (contoh)

    Berita Acara

    BERITA ACARA IDENTIFIKASI DAN SELEKSI

    Pada hari ini, ....................... tanggal ......................... tahun..........................., yang bertanda tangan di bawah ini: 1. ................................................ : Ketua Tim Identifikasi dan Seleksi

    Kab/Kota ................................. 2. ................................................ : Sekretaris Tim Identifikasi dan Seleksi Berdasarkan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya tahun 2010, telah dilakukan identifikasi dan seleksi calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya tahun 2010 pada tanggal ........................ hingga tanggal ......................... tahun 2010. Berdasarkan identifikasi dan seleksi calon penerima bantuan, bahwa .... (jumlah) pembudidaya ikan yang tergabung dalam ....... (jumlah) kelompok dinyatakan lulus seleksi.

    Terlampir disampaikan daftar masyarakat calon penerima Bantuan yang lulus seleksi. Demikian Berita Acara Identifikasi dan Seleksi ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Tim Identifikasi dan Seleksi

    Kab/Kota ...................... Ketua

    ....................................

    Sekretaris

    ....................................

    Lampiran Daftar .......

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 55

    Lampiran

    Daftar masyarakat calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya tahun 2010 yang lulus seleksi

    No Nama Umur AlamatKomoditas yang

    Diusahakan

    Luas

    Lahan

    Kelompok

    1 .

    2 .

    3 .

    4 .

    5 .

    6 .

    7 .

    8

    9

    10

    Kelompok

    1 .

    2 .

    3 .

    4 .

    5 .

    6 .

    7 .

    8

    9

    10

    dst

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 56

    Lampiran 4 (contoh)

    Usulan Calon Penerima Bantuan

    ............., ...................... 2010 Nomor : Perihal : Usulan Calon Penerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. KPA Satker Dinas ..................... di- Tempat Berdasarkan hasil identifikasi dan seleksi calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya tahun 2010 untuk Kab/Kota .......................... oleh Tim Identifikasi dan Seleksi Kab/Kota ............................ (Berita Acara dan RDKK terlampir), bersama ini disampaikan daftar calon penerima bantuan.

    Tim Identifikasi dan Seleksi Kab/Kota ................

    .................................... Ketua

    No Nama AlamatKomoditas yang

    Diusahakan

    Luas Lahan Yang

    Diusahakan

    Kelompok

    1 .

    2 .

    dst

    Kelompok

    1 .

    2 .

    dst

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 57

    Lampiran 5 (contoh)

    Keputusan KPA

    KOP SURAT

    K E P U T U S A N

    KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DINAS ........................................................

    Nomor ..............................................

    T E N T A N G PENETAPAN PENERIMA BANTUAN

    PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    DI KABUPATEN/KOTA ............................. PROPINSI .....................

    TAHUN ANGGARAN 2010

    Menimbang : 1. bahwa pemanfaat Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya di Kabupaten/Kota ..................... Provinsi ............ adalah pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok;

    2. bahwa Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan memperluas kesempatan berusaha, untuk itu perlu ditetapkan pembudidaya ikan penerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya di Kabupaten/Kota ............... Provinsi .......................;

    3. bahwa untuk keperluan tersebut di atas perlu ditetapkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas ...............................

    Mengingat : 1. dst;

    Memperhatikan : 1. dst;

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 58

    M E M U T U S K A N

    Menetapkan : Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja (Satker) Dinas .......................................... Nomor .................. tentang Penetapan Penerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya di Kabupaten/Kota .............. Propinsi ................. Tahun Anggaran 2010.

    Pertama : Pembudidaya ikan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini berhak menerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya;

    Kedua : Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya akan disalurkan dalam bentuk paket sarana produksi perikanan;

    Ketiga : Biaya Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) ............................;

    Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

    Ditetapkan di ........................ Pada tanggal ........................

    Kuasa Pengguna Anggaran

    Satuan Kerja (Satker) Dinas ...............................................

    ............................................ NIP . .............................

    Tembusan : 1. .............................; 2. .............................; 3. Dst

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 59

    Lampiran 6 (contoh)

    SK Pembentukan Panitia Pengadaan

    KOP SURAT

    KEPUTUSAN

    KEPALA SATUAN KERJA/KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA ........................................................................

    UNTUK PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA T.A. 2010 Nomor: ...........................................

    TENTANG

    PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA BIDANG PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA

    PERIKANAN BUDIDAYA T.A. 2010

    KEPALA SATUAN KERJA/KUASA PENGGUNA ANGGARAN

    Menimbang : a. bahwa berdasarkan DIPA Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya - Kementerian Kelautan dan Perikanan No. .............................. tanggal .............. terdapat pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga dan atau penyedia barang dan jasa;

    b. bahwa agar pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka, dan perlakuan adil bagi semua pihak sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya bagi pemerintah dan masyarakat, maka diperlukan panitia pengadaan barang dan jasa;

    c. bahwa panitia pengadaan barang dan jasa pada Satker ........................................ perlu ditetapkan dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran;

    d. dst.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 60

    Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

    2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

    3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan;

    4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

    5. dst.

    Memperhatikan : 1. ....

    2. ...

    3. ...

    4. ...

    5. dst.

    Menetapkan :

    Pertama : Menunjuk para pejabat seperti tersebut dalam kolom lampiran Surat Keputusan ini sebagai Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya dengan jenis kegiatan seperti tersebut dalam lampiran-2 pada Satker ..............;

    Kedua : Tugas Panitia

    a. Merencanakan, menyiapkan dan menyusun metoda lelang untuk penyedia barang dan jasa, metoda penyampaian dokumen penawaran, metoda evaluasi penawaran, jadwal dan tata cara pelaksanaan pengadaan, jenis kontrak, dan masa berlakunya kontrak;

    b. Melaksanakan paket-paket pekerjaan pengadaan yang ditetapkan oleh Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran Satker .......................;

    c. Merencanakan, menyiapkan dan menyusun dokumen prakualifikasi serta Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau owner estimate (OE) dengan dukungan atau berdasarkan data-data yang riil di pasaran/lapangan serta menetapkan kriteria dan tata cara penilaian;

    d. Mengumumkan rencana pengadaan barang melalui media cetak atau surat kabar dan media elektronik (televisi atau radio) dengan jangkauan

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 61

    provinsi dan nasional, serta papan pengumuman; e. Mengevaluasi dokumen prakualifikasi,

    menetapkan dan mengumumkan hasil prakualifikasi;

    f. Menyusun daftar calon peserta penyedia barang dan jasa yang memenuhi syarat atau yang dinyatakan lulus prakualifikasi untuk diundang mengikuti pengadaan/proses pengadaan selanjutnya;

    g. Mengundang peserta/perusahaan yang dinyatakan lulus dalam prakualifikasi;

    h. Memberikan penjelasan mengenai dokumen pengadaan termasuk syarat-syarat penawaran, cara penyempaian penawaran dan tata cara evaluasinya yang dituangkan dalam berita acara pemberian penjelasan pekerjaan (aanwijzing);

    i. Menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dokumen lelang dan perubahannya;

    j. Membuka dokumen penawaran dan menuangkan atau membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran;

    k. Menilai penawaran yang masuk dengan melakukan evaluasi administrasi dan teknis serta menetapkan peringkat untuk menentukan calon pemenang;

    l. Mengumumkan calon pemenang kepada peserta lelang;

    m. Melakukan klarifikasi dan negosiasi harga penawaran kepada pemenang yang dituangkan dalam Berita Acara Kalrifikasi dan Negosiasi Harga;

    n. Mengajukan dan atau mengusulkan calon pelaksana pekerjaan pengadaan barang kepada Pejabat Pembuat Komitmen Satker ..................... untuk mendapatkan persetujuan;

    o. Membuat laporan mengenai proses hasil pengadaan yang dilampiri dokumen-dokumen hasil proses pengadaan rangkap 4 (empat), yang akan menjadi lampiran dokumen kontrak untuk bukti pertanggungjawaban;

    p. Menyiapkan dokumen kontrak untuk ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang diketahui oleh Kepala Satker/Kuasa

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 62

    Pengguna Anggaran dan pelaksana pekerjaan dalam rangkap 4 (empat);

    q. Melaporkan hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran baik secara dan tertulis;

    r. Sewaktu-waktu bersedia dan siap memberikan keterangan kepada pejabat fungsional pemeriksa (Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pengawas Daerah, BPKP) apabila diperlukan berkaitan dengan hasil pengadaan yang telah dilaksanakan.

    Ketiga : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, biaya yang diperlukan dibebankan pada DIPA Satker ..................... tahun 2010 Nomor: .................................. tanggal ..........

    Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan dilakukan perubahan dan penyesuaian sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.

    Ditetapkan : di ..................................... Tanggal : ..................... 2010

    Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran

    .................................................................... NIP ............................................................

    Tembusan:

    1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di Jakarta; 2. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta; 3. Gubernur Provinsi ................................. di ......................; 4. Bupati/Walikota ....................................... di ......................; 5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ..................

    di .......................; 6. Kepala Dinas .............................. Kabupaten/Kota .......................

    di ..............; 7. Kepala Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta; 8. Kepala KPPN .............................. di ...............................; 9. Yang bersangkutan; 10. arsip.

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 63

    Lampiran 1 Keputusan Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : ..................../PWUPB/VIII/2010 Tanggal : .......... Agustus 2010 Tentang : Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Bidang

    Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    No. Nama Jabatan/Unit Kerja Jabatan dalam

    Panitia

    1 Ketua/Anggota

    2 Sekretaris/Anggota

    3 Anggota

    4 Anggota

    5 Anggota

    6 Narasumber

    Ditetapkan : di ..................................... Tanggal : ..................... 2010

    Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran

    .................................................................... NIP ............................................................

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 64

    Lampiran 2 Jenis Kegiatan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    No. Jenis Kegiatan Biaya (Rp) Keterangan

    1 Paket Kebun Bibit Rumput Laut

    ........................... 1 paket

    2 Paket Budidaya Rumput Laut

    ........................... 100 paket

    3 dst.

    ..............................., .... Agustus 2010

    Pejabat Pembuat Komitmen

    .................................................................... NIP ............................................................

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 65

    Lampiran 7 (contoh)

    Laporan dari Pokdakan Ke UPP

    Nama Pokdakan : RT/RW :

    Nama Ketua : Desa/Kampung :

    Alamat Pokdakan : Kecamatan :

    Jumlah anggota pokdakan : Kabupaten/Kota :

    UPP : Provinsi :

    Komoditas :

    Kegiatan : Pembenihan/Pembibitan/Pembesaran/Polikultur*)

    # Jenis Bantuan: Pakan, Benih, Sarana

    Mengetahui,

    Tenaga Pendamping Ketua Pokdakan

    ...........................................

    ttd

    ..

    Keterangan:

    Daerah

    Pemasaran

    Nama

    Pembeli

    LAPORAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN

    BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    No.

    , ..2010

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Juml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Jenis

    Bantuan

    Pemanfaatan Panen

    Tgl

    TAHUN ANGGARAN 2010

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Nilai

    (Rp)

    PemasaranNama

    Pembudidaya Tgl

    Penerimaan

    JumlTgl

    Jual

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 66

    Lampiran 8 (contoh)

    Laporan dari UPP Ke Dinas Kab/Kota

    : RT/RW : .

    : Desa/Kampung : .

    : Kecamatan : .

    : Kabupaten/Kota : .

    Komoditas: .

    1

    2

    3

    4

    5

    ...

    dst

    Komoditas: .

    1

    2

    dst

    #

    , ..2010

    Mengetahui,

    Tenaga Pendamping Ketua UPP Kab/Kota

    ttd

    .

    Keterangan:

    Terlampir disampaikan laporan Masing-masing Pokdakan kepada UPP

    Kelompok: .

    Nilai (Rp)

    Pemanfaatan

    Daerah

    Pemasaran

    Kelompok: .

    Panen Pemasaran

    Tgl JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Tgl

    Jual

    LAPORAN UNIT PELAYANAN PENGEMBANGAN (UPP)

    BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    TAHUN ANGGARAN 2010

    Nama UPP

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/u

    nit)

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Juml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Nama Ketua

    Tgl

    Alamat UPP

    Jumlah anggota

    No.

    Penerimaan

    Jenis

    Bantuan

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 67

    Lampiran 9 (contoh)

    Laporan dari Dinas Kab/Kota Ke Dinas Propinsi

    : .

    : .

    : .

    Komoditas: .

    1

    2

    3

    4

    5

    ...

    dst

    Komoditas: .

    1

    2

    dst

    #

    .

    Kab/Kota............................

    ttd

    Keterangan:

    Terlampir disampaikan laporan Masing-masing Pokdakan kepada UPP

    , ..2010

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Kelompok: .

    Kelompok: .

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

    Daerah

    Pemasaran

    Propinsi

    No.

    Penerimaan

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Nilai (Rp)

    Pemasaran

    TglJenis

    Bantuan

    LAPORAN PERKEMBANGAN

    BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    TAHUN ANGGARAN 2010

    Bulan

    Kab/Kota

    PanenPemanfaatan

    Tgl JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Tgl

    JualJuml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 68

    Lampiran 10 (contoh)

    Laporan dari Dinas Propinsi Ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Bulan : .

    Propinsi : .

    1 a.

    b.

    c. Dst

    2 a.

    b.

    c. Dst

    3 a.

    b.

    c. Dst

    dst

    #

    Provinsi.............................

    ttd

    .

    Keterangan:

    , ..2010

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

    JumlSatuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Juml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Nilai (Rp)

    Daerah

    Pemasaran

    Terlampir disampaikan Nama Pembudidaya penerima untuk masing-masing kelompok

    KomoditasKelompok

    Pemasaran

    Tgl

    panenJuml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Tgl

    Jual

    LAPORAN PERKEMBANGAN

    BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    TAHUN ANGGARAN 2010

    No.Juml

    Kab/Kota

    Penerimaan

    Jenis

    BantuanTgl

    Pemanfaatan Produksi

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 69

    Lampiran 11 (contoh)

    Laporan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Ke Menteri KP

    Bulan : .

    1 a. a.

    b.

    c. Dst

    b. a.

    b.

    c. Dst

    c. Dst

    2 a. a.

    b.

    c. Dst

    b. a.

    b.

    c. Dst

    c. Dst

    dst

    LAPORAN PERKEMBANGAN

    BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

    TAHUN ANGGARAN 2010

    No. Kab/Kota

    Penerimaan Pemanfaatan Produksi Pemasaran

    Komoditas JumlS KelompokJenis

    BantuanJuml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Juml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Nilai (Rp)

    Daerah

    Pemasaran

    , ..2010

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)Juml

    Satuan

    (kg/ekor/m 2/unit)

    Direktur Jenderal

    Perikanan Budidaya

    ttd

    Propinsi

    .

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

    Halaman 70 Halaman 70

    Lampiran 12 (contoh)

    NILAI PAKET 15,000,000

    Saprokan

    1 Biaya Pengadaan Bibit:

    Kebutuhan bibit 2,000 kg

    Harga satuan 3,000 Rp

    Total Biaya 6,000,000 Rp

    2 Biaya Sarana :

    Tali

    Pelampung

    Jangkar

    Perahu Kayu

    Kayu/Bambu

    Total Biaya 9,000,000 Rp

    Total Biaya (Bibit + Sarana) 15,000,000 Rp

    Proyeksi Produksi

    Siklus per tahun 8 siklus

    Satu Siklus 25 hari

    Produksi basah per siklus 10,000 kg

    Produksi basah per tahun (8 siklus) 80,000 kg

    Pendapatan

    Harga Jual Satuan Basah 3,000 Rp

    Pendapatan per siklus 30,000,000 Rp

    Biaya Penyusutan per siklus 1,125,000 Rp

    Keuntungan per siklus 7,875,000 Rp

    Keuntungan per tahun 63,000,000 Rp

    Keuntungan per bulan 5,250,000 Rp

    Ket:

    1 Dengan metode long line, rakit apung dan lepas dasar

    2 konversi panen untuk kebun bibit = 1:5

    3 Biaya penyusutan diperoleh dari hasil pembagian biaya sarana dibagi

    jumlah siklus dalam satu tahun

    ANALISA USAHA

    KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 71 Halaman 71

    NILAI PAKET 6,500,000

    Saprokan

    1 Biaya Pengadaan Bibit:

    Kebutuhan bibit 750 kg

    Harga satuan 3,000 Rp

    Total Biaya 2,250,000 Rp

    2 Biaya Sarana :

    Tali

    Pelampung

    Jangkar

    Perahu Kayu

    Kayu/Bambu

    Total Biaya 4,250,000 Rp

    Total Biaya Saprokan 6,500,000 Rp

    Proyeksi Produksi

    Siklus per tahun 6 siklus

    Satu Siklus 45 hari

    Produksi basah per siklus 3,750 kg

    Produksi kering per siklus* 469 kg

    Produksi basah per tahun (6 siklus) 18,750 kg

    Produksi kering per tahun (6 siklus)** 2,813 kg

    Pendapatan

    Harga Jual Satuan Kering 10,000 Rp

    Harga Jual Satuan Basah 3,000 Rp

    Pendapatan per siklus 4,687,500 Rp

    Biaya Penyusutan per siklus 708,333 Rp

    Keuntungan per siklus 1,729,167 Rp

    Keuntungan per tahun 10,375,000 Rp

    Keuntungan per bulan 864,583 Rp

    Ket:

    1 Dengan metode long line, rakit apung dan lepas dasar

    2 konversi panen kering = 1:8

    3 Biaya penyusutan diperoleh dari hasil pembagian biaya sarana dibagi

    jumlah siklus dalam satu tahun

    * : dibulatkan menjadi 450 kg

    ** : dibulatkan menjadi 2,700 kg

    ANALISA USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT

    Lampiran 13 (contoh)

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 72

    NILAI PAKET 15,000,000

    Sarana

    Luas Kolam 10 m2

    kolam 1 unit

    Pembuatan kolam induk 1,000,000 Rp

    Ukuran aquarium 60 cm2

    aquarium 15 unit

    Aquarium 3,000,000 Rp

    Saprokan

    1 Pakan induk

    Pakan induk 150 kg

    Harga pakan induk 6,000 Rp/kg

    Biaya pakan induk 900,000 Rp

    2 Pakan larva & benih

    Kebutuhan Artemia 10 kaleng

    Harga satuan Artemia 300,000 Rp

    Biaya Artemia 3,000,000 Rp

    Pakan Cacing 100 l iter

    Harga Satuan Cacing 20,000 Rp

    Biaya Cacing 2,000,000 Rp

    Biaya Pakan artemia & cacing 5,000,000 Rp

    3 Hormon, vitamin & obat-obatan 600,000 Rp

    5 Induk 1 paket (20 betina, 10 jantan) 4,500,000 Rp

    Biaya Operasional per siklus 6,500,000 Rp

    (biaya benih + biaya pakan+Biaya

    Hormon & Vit+Biaya Obat-obatan +

    induk)

    Proyeksi Produksi

    Siklus per tahun 5 siklus

    Satu siklus 60 hari

    Produksi benih per siklus 500,000 ekor

    SR 50 % 250,000 ekor

    size produksi 0,75 inchi

    Produksi per tahun 1,250,000 ekor

    ANALISA USAHAPEMBENIHAN IKAN PATIN

    Lampiran 14 (contoh)

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 73 Halaman 73

    Pendapatan

    Harga jual satuan benih 70 Rp

    Pendapatan per siklus 17,500,000 Rp

    Biaya penyusutan 450,000 Rp

    Keuntungan per siklus 10,550,000 Rp

    Pendapatan per tahun 87,500,000 Rp

    Keuntungan per tahun 52,750,000 Rp

    Keuntungan per bulan 4,395,833 Rp

  • Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 74

    Lampiran 15 (contoh)

    NILAI PAKET 17,500,000

    Sarana

    Biaya KJA 2 lubang uk.3x3 m2 10,000,000 Rp

    Vol. KJA (3mx3m)/lubang 24 m3

    Ukuran Benih 3 - 4 inchi/ekor

    Padat Tebar 45 ekor/m3

    Benih dan Pakan