Upload
others
View
45
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
PEGAR (PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH)
Dede M. Sulaiman
PEGAR
• PEGAR (Pemecah Gelombang Ambang Rendah):
struktur pelindung pantai yang dibangun sejajar pantai dengan bagian puncak berada di bawah air mendekati permukaan atau sedikit muncul di atas permukaan air rerata (Buccino dan Calabrese, 2007).
• .
FUNGSI PEGAR
• sebagai pelindung pantai yang terletak di belakangstruktur Pegar dari hempasan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi
• Sebagai peredam energi gelombang, menjadikan gelombang dan arus di belakang struktur tersebut relatif lebih tenang dan memungkinkan terjadinya proses sedimentasi
• Perehab pantai yang tererosi, menambah lebar pantai ke arah laut dengan terbentuknya salien dan tombolo
• Penumbuh tanah timbul• Penahan pasir (arah offshore) pada proyek sand
nourishment
Jenis Bangunan Pemecah Gelombang
Sedimentasi di Belakang PG dan PEGAR
Piling-up proses naiknya elevasi muka air di belakang PEGAR,
terjadi saat gelombang pecah melewati struktur. Air yang tumpah di
belakang struktur (overtopping gelombang), berakumulasi sampai
elevasi muka air rerata di daerah terlindung, lebih tinggi dari elevasi
muka air di luar daerah terlindung. Piling-up berperan dalam
membangkitkan dan mengendalikan arus dan proses erosi-akrasi di
belakang PEGAR
Gari
s p
an
tai
c
1 – Sirkulasi Utama (timbul karena
gradient tekanan, terjadi penumpukan
massa air (piling-up)- timbul longshore
dan rip-current keluar lewat celah)
3
3
a
a
P
E
G
A
R
2 – BAR MACROVORTICES (dibangkitkan oleh perbedaan pecah
gelombang: gelombang pecah di
atas struktur dan merambat pada
celah tanpa pecah. Meningkatkan/
merubah sirkulasi keseluruhan)
3 – SIRKULASI IKUTAN atau
SHORE VORTICES( dibangkitkan oleh perbedaan pecah
pada ujung PEGAR arah pantai.
Terjadi penumpukan dekat pantai
dan berinteraksi dg bar vortices)
1
1
Sirkulasi Arus di Sekitar PEGAR
2
2
Model PEGAR Geotube
Uji Model Di Kolam Gelombang
Lab Hidraulika TSL-UGM
Pengembangan Teori
• Persamaan Piling-up
•𝑃𝑢
𝐻= 𝜙
𝑅𝑐
𝐻,ℎ
𝑑,𝐿𝑐
𝐿𝑠,ℎ
𝐻,𝐻
𝑔𝑇2
• Persamaan Kecepatan Arus Pada Celah
•𝑢
𝑔𝑇= 𝜙
𝑃𝑢
𝐻,𝑅𝑐
𝐻,𝑑
ℎ,𝐿𝑐
𝐿𝑠,ℎ
𝐻,𝐻
𝑔𝑇2
Variabel Berpengaruh terhadap Piling-up pada PEGAR Tumpukan batu
Hasil Kajian dan Pembahasan
𝑃𝑢𝐻𝑖
= 0,50𝐸𝑥𝑝 −0,5𝑅𝑐𝐻𝑖
2
− 1,29𝐿𝑐𝐿𝑠
− 9,2𝐻𝑖𝐿
𝑢
𝑔𝑇= 0,007Exp +1,65
𝑃𝑢𝐻
− 0,96𝑅𝑐𝐻𝑖
2
− 0,45𝐿𝑐𝐿𝑠
+ 8,1 (𝐻𝑖𝐿)
Persamaan Piling-up:
Persamaan Kecepatan Arus pada Celah PEGAR:
Pola Arus pada Celah
Akresif Erosif
Nomogram Erosi-Akresi Pantai
Erosi Akrasi
MATERIAL FOR PEGAR
1) Geotextile Tubes
2) Geobag
3) Concrete Blocks
4) Rubble Mound
PEGAR DARI KUBUS BETON
Geotube (Karung Geotekstil)
• Karung besar berbahan geotekstil woven ataunon-woven, ( dengan panjang, lebar, dantinggi sekitar 20 m, 2 m, dan 1,2 m) berbentukseperti bantal guling yang diisi pasir,digunakan untuk perlindungan pantai maupunsungai.
Perbandingan ukuran GSC
Sumber: Coastal Engineering (2010)
Keuntungan Penggunaan Bahan Geotekstil Tube
• Mengatasi kelangkaan batu alam
• Bahan geotube tersedia di pasaran dengan berbagai ukuran
• geotekstil relatif ringan yang memungkinkan ongkos angkut ke lokasi relatif murah
• material pengisi seperti pasir diperoleh di lokasi proyek
Keunggulan PEGAR SebagaiStruktur Pengendali Erosi Pantai
• Biaya konstruksi jauh lebih murah dari pada PG konvensional
• Dari segi estetika, PEGAR tidak mengganggu pemandangan ke arah laut, pada saat air tinggi tidak nampak (pantai wisata);
• gelombang tidak dimatikan secara total sehingga respon pantai di belakang PEGAR relatif seragam pada arah memanjang pantai;
• dampak yang ditimbulkan PEGAR lebih kecil dari PG konvensional, karena itu PEGAR lebih ramah lingkungan.
Kekurangan PEGAR Geotube
• Karena elevasi PEGAR lebih rendah dari PG konvensional, proses perubahan garis pantai dan terbentuknya tombolo atau salien akan lebih lambat dari pada PG konvensional
• Geotekstil masih dianggap sbg temporary solution
• Lifetime geotube hanya sampai 25 tahun
Penanganan Erosi Pantai Dengan PEGAR di Beberapa Lokasi Pantai
PEGAR di Pantai Anyer –Serang Banten
Sebelum dan Setelah Pemasangan PEGAR di Pantai Anyer
Sebelum Pemasangan geotube
22 December 2010
6 Bulan Setelah Pemasangan
8 June 2011
Pegar Geotube Tg.Kait
Mei 2011 September 2011
PEGAR GEOTUBE TANJUNG KAIT-TANGERANG
Penerapan PEGAR Geotube di Pantai Pekalongan 2012-2014
Pantai Sari -Pekalongan
Rehabilitasi Pantai Sigandu, Batang, Jawa Tengah dengan PEGAR geotube
• Panjang pantai : 540 m
• Pemasangan I :Oktober 2014 (12 geotube)
• Pemasangan II November 2015 (16 geotubes)
Kondisi Pantai Sigandu Sebelum (2013) dan Setelah Pemasangan PEGAR (2014)
Kondisi Pantai Sigandu Sebelum(2013) dan Setelah Pemasangan PEGAR (2014)
Pantai Sigandu November 2014, 1 bulan pasca pemasangan PEGAR
Pantai Sigandu, June 2016
Erosi dan Banjir Rob Pantai Sari, Pekalongan
Penanganan EROSI DAN BANJIR ROB dengan PEGAR, vegetasi pantai, dan tanggul laut
PEGAR GEOTUBE
Mangrove dan cemara laut
revetmen
EROSI PANTAI SIGANDU, BATANG
Sebelum Penanganan Setelah dipasang PEGAR
Erosi Pantai Sigandu
Sebelum Penanganan Setelah dipasang PEGAR
Karawang-Kanan jeti
Karawang-Kiri jeti
VARIAN PEGAR
1) PEGAR GEOTUBE
2) PEGAR GEOBAG RANGKA BAMBU
3) PEGAR 3B (Bambu Bulat Bersekat)
4) PEGAR PRACETAK
PEGAR GEOTUBE
PEGAR GEOBAG RANGKA BAMBU
PEGAR 3B (PEGATIP)
PEGAR PRACETAK
PATEN-HAKI
• bangunan pemecah gelombang ambang rendah dari karung geotekstil untuk pengendali erosi pantai (2013-Certficate)
• Metode Rehabilitasi Pantai dengan Pegar Bercelah (HKI –HI 05.01.02 P00201700856 thn 2017)
• Metode Rehab Pantai dengan Pegar Geobag Rangka Bambu (2017)
• Metode Rehab Pantai Berlumpur dengan Pegatip 3 B (2017)
ANALISIS BIAYA BAHAN DAN PEMASANGAN
Non-woven Geotube Pantai Anyer dan Tanjung kait-TangerangBahan Karung Geotube 20 x 2,5 m : Rp. 40.000.000,Biaya pemasangan/ geotube : Rp. 50.000.000,PPh /PPn 10% : Rp. 10.000.000,Total : Rp. 100.000.000,
Biaya per m PEGAR geotube Rp. 5.000.000,
Pemecah Gelombang (PG) Pantai Tirtamaya, Indramayumaterial kubus beton 50x50x50 cm Panjang pemecah gelombang (emergent) : 200 m Jarak dari pantai 100 mKedalaman 2 m
Total biaya : : Rp. 7,9 Milyar
Biaya per m PG Kubus Beton : Rp.39.500.000.Sumber: BBWS Cimancis ,2011