47
PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA Pelatihan Koordinasi & Kaji Cepat Bencana (K2B) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Cisarua, 5 November 2009 Nathanael E.J. Sumampouw, M.Psi, Psi. Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYAstaff.ui.ac.id/.../pekerjakemanusiaansituasisulittantangannya.pdf · meningkatkan kehidupan manusia. • Tidakdapatdipisahkandari

Embed Size (px)

Citation preview

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT &

TANTANGANNYA

Pelatihan Koordinasi & Kaji Cepat Bencana (K2B)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Cisarua, 5 November 2009

Nathanael E.J. Sumampouw, M.Psi, Psi.Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI

Pekerja Kemanusiaan: BeresikoMengalami STRES?

Jika Ya, apa penyebabnya ?

Apa Itu Stres?

• Stress is our response to events we perceive as threatening to our needs.

• Merupakan reaksi normal dan alamiah yang dirancang untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kehidupan manusia.

• Tidak dapat dipisahkan darikehidupan kita sehari‐hari

Fisik

Emosi

Pemikiran

Perilaku/kinerja

Fakta

1. Pekerja kemanusiaan adalah pekerjaan yang berpotensi menimbulkan stres

2. Banyak pekerja kemanusiaan mengalamistress 

3. Stress yang dialami staf mempengaruhikinerja organisasi dan misi yang dibawanya

Pekerja kemanusiaan adalah pekerjaan ygberpotensi menimbulkan stres

• Terpisah dari keluarga

• Tuntutan fisik yang tinggi dan tempat kerja yang sulit.

• Jam kerja yang panjang, beban kerja yang tinggi, sering mengalami kelelahan. 

• Kurangnya waktu, sumber daya, dan dukungandalam bekerja. 

• Konflik dengan rekan kerja, pemerintah ataumasyarakat

• Sering terpapar pengalaman yang traumatis

Banyak pekerja kemanusiaan mengalami stress

Lebih dari 1/3 staf menunjukkan tanda‐tandastress yang cukup berat di akhir masapenugasan (USAID, 2004).

Stres & Pekerja kemanusiaan

• Dianggap punya kualitas luar biasa secaraemosi & psikologis lebih kuat.

• Akibatnya perhatian & pemenuhankebutuhan pekerja kemanusiaan seringterabaikan.

• Hambatan dalam diri enggan mengakuimasalah yang dialami >> takut terlihat lemah

Dampak stres pekerja kemanusiaan

• Rendahnya komitmen kerja, mudah berhenti kerja• Tingginya angka kecelakaan atau sakit. • Tingginya absensi• Menurunnya efisiensi kerja• Tidak mampu bekerja dengan baik: melakukanperbuatan yang menempatkan rekan kerja danmasyarakat dampingan dalam masalah.  

Pekerja Kemanusiaan malah menjadi FAKTOR RESIKO bagimasyarakat dampingan..!

ORGANISASI

KELUARGA MASYARAKAT

SEGITIGA PEKERJA KEMANUSIAAN

Sumber Stres:

• Masyarakat tempat kita bekerja.• Organisasi tempat kita bekerja.• Diri sendiri• Keluarga

Hub dengan Masy Dampingan:

• Terus menerus menghadapi orang yang mengalami masalah dengan berbagaiperasaan negatifnya.

• Tuntutan yang tinggi dari orang ataumasyarakat yang didampingi untuk siapsedia setiap saat.

Hubungan dengan organisasitempat bekerja:

• Kelebihan beban kerja• Kurang mampu menjalankan peran• Ketidakjelasan peran• Konflik peran• Masalah-masalah lain dalam organisasi:

aturan yang tidak jelas, fasilitas yang tidak memadai, masalah dgn atasan & rekan kerja.

Masalah dengan diri sendiri:

• Memiliki standard yang tinggi dalampencapaian kinerja.

• Memiliki tuntutan yang sangat tinggiterhadap dirinya, merasa diri “super”

• Mengabaikan kebutuhan-kebutuhanpribadinya, demi melayani kebutuhanorang lain.

Masalah dengan keluarga:

• Tuntutan kebutuhan keluarga

• Masalah dalam hubungan suami-isteri

• Masalah dalam pengasuhan anak

• Masalah dalam keluarga besar

• Komunikasi dan kedekatan dengankeluarga berkurang akibat pekerjaan

INGAT..!• Bekerja menyebabkan stres

Manusiawi

• Memperhatikan kebutuhan diri dankebutuhan orang lain: sama pentingnya.

Tampilan Masalah pd PekerjaKemanusiaan

• Kejenuhan (Burn-out)

• Stress atau trauma sekunder

• Compassion Fatigue (kelelahankepedulian)

merupakan reaksi stres yang diakibatkan oleh

pekerjaan sehingga orang yang mengalaminya

biasanya menjadi tidak peduli lagi pada

sekelilingnya, lelah secara emosional, menarik diri,

dan menjadi sinisterhadap apapun.Ibarat benda atau

masakan: sudah hangus, gosong.

Pikiran-Pikiran tidak sehat yang menyebabkan burn out:• Hidupku adalah

bekerja.

• Saya harus mampudan tahu sepenuhnyauntuk membantusemua orang.

• Saya harus disukai dan disetujui oleh setiaporang: sehingga sayadapat menyelesaikantugas dan banggapada diri saya.

• Umpan balik negatif= ada yang salahdengan yang sayalakukan.

• Segala sesuatu dalampekerjaan harusberjalan seperti yang saya inginkan.

• Saya harus tahusegalanya dan tidakboleh salah.

Gejala utama burn out:

1. Menurunnya rasa humor.

2. Mengabaikan jam istirahat.

3. Meningkatnya waktukerja tambahan dan tidak memanfaatkanlibur.

4. Meningkatnya keluhanfisik.

5. Menarik diri dalamhubungan sosial.

6. Unjuk kerja yang berubah dari biasanya.

7. Meningkatnya perilakuberesiko.

8. Adanya perubahankondisi psikologis

• membolos kerja• datang terlambat pada hari kerja, • penurunan kualitas layanan, • sulit berkonsentrasi, • berkurangnya inisiatif dalam bekerja, • tidak menghargai orang lain, • terlalu banyak bekerja atau sebaliknya, • mencari kambing hitam, • tidak mempercayai rekan kerja, atau

pimpinan, • sering terlibat konflik dengan orang lain, • melakukan perilaku beresiko.

Gejala Burn-Out:

Proses Terjadinya Burn Out:

1. Tahap BULAN MADU: puas dengan pekerjaan, bekerja dengan penuhantusias, TAPI pekerjaan mulai tak menarikdan kehilangan energi dalam bekerja.

2. Tahap HABIS BENSIN: mengalami kelelahan (sudah mulai sulit tidur danmungkin menggunakan obat-obatan).

3. Tahap KRONIS: muncul keluhan fisik seperti: terus menerus lelahdan mudah sakit. Berdampak pada kondisipsikologis: mudah marah dan mengalami gejala-gejala depresi.

Proses Terjadinya Burn Out:

4. Tahap KRISIS:mengalami suatu penyakit sehingga tidakdapat bertugas, relasi dengan keluargaterpengaru (mudah marah padaanak/istri/suami).

5. Tahap MEMBENTUR TEMBOK:masalah psikologis yang dialami menjadi lebihserius dan berdampak pada kerentananmengalami penyakit yang serius, karierterancam hilang.

Tips Mencegah Burn-Out:

1. Temukan motivasi, nilai, dan makna pekerjaan anda.

2. Ciptakan kelompokdukungan.

3. Buatlah daftar berbagaiaktivitas yang anda sukaidan urutkan dari yang pentingsampai tidak penting menurutanda.

4. Mulailah program self-care. 5. Lakukan hal-hal yang

membuat anda merasasenang setiap hari, meskipunitu tampak bodoh.

Trauma Sekunder

Kondisi psikologis yang terjadi saatseseorang yang tidak mengalami

bencana secara langsung namun ikutmengalami berbagai reaksi emosional

dari orang-orang yang terkenadampak langsung bencana.

Compassion Fatigue

Keadaan psikologis pekerja kemanusiaanyang terjadi karena terus-menerus

berhadapan dengan masyarakat dengansituasi sulit (stres, trauma), & pekerja

kemanusiaan dituntut untuk terus-meneruspeduli pada keadaan masyarakat dengan

situasi sulit tersebut.

Apa yang dapat dilakukan ?

Dukungan Psikososialbagi Pekerja Kemanusiaan

Professional Kesehatan Mental

Lingkungan terdekat Institusi

Diri sendiri

Peran Lembaga sebagai peletakkebijakan dasar

• Organisasi harus memiliki kebijakan‐kebijakan yang mengatur pengurangan sumber‐sumber stres yang mungkin dapat dialami stafnya. 

• Organisasi secara sistematis menyeleksi staf dan melakukan asesmen secara mendalam untuk melihat kesesuaiannya dengan pekerjaan yang akan dilakukannya sebelum mengirim staf tersebut ke lapangan. 

• Memastikan stafnya memperoleh penjelasan dan pelatihan yang memadai sebelum bekerja di lapangan.

• Organisasi dapat menyediakan sarana untuk membantu staf mengurangi tekanan yang dihadapinya dalam bekerja.  

Kegiatan praktis yang bisa dilakukan

Diri Sendiri/Peer

Lembaga ProfessionalKes-Men

Pre - Saat Pasca Pre - Saat Pasca Pre - Saat Pasca

..membantu diri sendiri sebelum membantu orang lain..

Mengapa

kita perlumengelola stres?

Apakah stres selaluberdampak negatif ?

Dalam batas tertentu…stres berdampak pada prestasi yang optimalstres berdampak pada kesehatan tubuh yang prima

Pentingnya Mengelola Stres

Mengelola stres

=

Buka & tutup

mulut balon

Perjalanan Stres

Cara Kelola Stres

• Dikelola berdasarkantahap perkembanganstres mencegahmaju ke tahapselanjutnya

• Tiap tahap butuhstrategi berbeda & punya banyakalternatif strategi

• Tidak ada satu cara ygmanjur utk semua

Cegah Stress

Ubah situasi tidak Menyenangkan!

A. Dalam diri:

‐ Jaga kesehatan diri

- Komunikasi asertif

‐ Penyelesaian konflik

‐ Pengaturan waktu

‐ Berbagi perasaan

‐ Problem solving skills

‐ Berpikir positif

Cegah Stress

Dari Luar Diri

• Adanya Briefing sebelum berangkat & Debriefing pada saat selesai bertugas

• Kesempatan untuk Rest & Relax

• Dibentuknya Support Group

Kelola Respon Emosi:Emotion focused coping

• Pandangan bhw situasimengancam membuatkita merasa takut, cemas, marah, dll

• Untuk mengatasinya

Berpikir positif

Relaksasi

Kurangi Stres: Relaksasi!

Kegiatan u/mendapatkanketenangan atau merasasantaiMengatasi cemas, gelisah, marah, sulit konsentrasi, sakit kepala, sulit tidur, dampak stres lainnyaBerpikir lebih jernih untukpenyelesaian masalahIstirahatkan pikiran drmasalah sehari2Meningkatkan kesehatanfisik & mental

IbadahMelakukan hobiMandi air hangatMendengarkan musikLatihan PernafasanYOGA

OLAH RAGA

Manfaat Olahraga:

– Menyalurkan perubahan fisik yang terjadi akibat stres

– Memacu tubuh mengeluarkanhormon endorfin dan dopaminmengurangi rasa sakit, kecemasan, dan kesedihan & menghasilkanperasaan senang dan bahagia

– Mengalihkan perhatian

– Meningkatkan kesehatan danvitalitas tubuh

PENTING !!!

• Setiap cara di atashanya dapatmemblokir perjalananstres pada tahaptertentu

• Karenanya, usahamanajemen stres perludilakukan secarakomprehensif sesuaitahap perjalanan stres

Bagaimana menjadi pekerjakemanusiaan yang efektif?

1. Memiliki tujuan utama yang jelas2. Siap terhadap dunia yang berbeda3. Siap secara fisik4. Mampu berjarak dari masalah5. Paham tentang reaksi stres & mengelola

stres

Rescuer vs HelperRescuer Helper

1. Reaktif dalam menolong2. Siap memberikan bantuan

tanpa mempertimbangkan apa yang sudah atau bisa dilakukan oleh pihak lain

3. Tersinggung apabila bantuantidak diterima atau tidak bermanfaat

4. Merasa bersalah dan bila keadaan tidak lancar

5. Cenderung menjadi perfeksionis, keras pada diri sendiri

1. Ada perencanaan dalammenolong

2. Tanya terlebih dahulu apa yang telah dilakukan, rencanakan apayang akan dilakukan selanjutnya.

3. Memberi bantuan secara profesional, terlepas apakah bantuan tersebut dihargai/tidak.

4. Memiliki keberanian untukmenerima ketidaksempurnaan (diri,situasi) & ketidaksepahaman.

5. Tahu katerbatasan diri & biarkan orang lain mengambil alih.

Hal yang diharapkan dari helper..?

• Yang diharapkan dari seorang relawan:Menjadi seorang “helper”.

• Empati bukan SIMPATI• Memberi bantuan sesuai kebutuhan survivor.• Bekerja secara profesional & obyektif.• Relawan yang mampu menjaga & merawat

dirinya sendiri

Terima Kasih !

For MoreInformationi

Pusat KrisisFakultas Psikologi UI

Kampus UI DepokTelp/fax: 021-7873745

E-mail: [email protected]

Pelayanan:

• Pelatihan Manajemen Stress bagi PekerjaKemanusiaan

• Psychological Debriefing

• Tailor‐made training service