51
GEOLOGI LAPANGAN Bagi seorang geologist, lapangan berarti tempat dimana keadaan batuan atau tanah dapat diamati Pemetaan geologi merupakan bagian yang sangat penting didalam kajian lapangan Peta geologi digunakan untuk menggambarkan tubuh batuan, mencantumkan pengukuran struktur dan menghubungkan berbagai data. Peta geologi merupakan suatu sarana untuk menggambarkan penyebaran batuan struktur, geologi, serta hubungan antara satu batuan dengan lainnya.

PEkerjaan lapangan Geologi.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • GEOLOGI LAPANGANBagi seorang geologist, lapangan berarti tempat dimana keadaan batuan atau tanah dapat diamatiPemetaan geologi merupakan bagian yang sangat penting didalam kajian lapanganPeta geologi digunakan untuk menggambarkan tubuh batuan, mencantumkan pengukuran struktur dan menghubungkan berbagai data.Peta geologi merupakan suatu sarana untuk menggambarkan penyebaran batuan struktur, geologi, serta hubungan antara satu batuan dengan lainnya.

  • Perlengkapan Dasar Kompas geologi, kompas yang selain dapat dipakai untuk mengukur komponen arah, juga komponen besar sudut.Palu geologi, jenis palu geologi yang digunakan dapat berupa PICK-POINT, yaitu jenis yang berujung runcing dan umumnya dipakai di daerah batuan yang keras, dan jenis CHISEL POINT yang berujung seperti pahat, umumnya dipakai untuk batuan yang berlapis (batuan sedimen).Lensa pembesar (loupe), yang umum dipakai adalah perbesaran 8 sampai 20 kali.Buku catatan lapangan, pensil, busur derajat dan clipboard.Kantong contoh batuan, yang dipakai untuk membungkus contoh-contoh batuan.KomparatorLarutan HCl, digunakan untuk menguji kandungan karbonat sebaiknya tidak terlalu pekat.

  • Kompas Geologi

  • Komponen Utama Kompas:

    1. Jarum MagnetUjung jarum bagian utara selalu mengarah ke kutub utara magnet bumi. Dalam hal ini arah utara sebenarnya (geografis) harus dikoreksi terhadap deklinasi yang harganya selalu berubah dan tergantung di daerah mana kompas tersebut digunakan2. Lingkaran Pembagian Derajat Dikenal 2 jenis pembagian skala kompasKompas dengan pembagian derajat dimulai 0 pada arah utara (N) dan selatan (S), sampai 90 pada arah timur (E) dan barat (W)Kompas dengan pembagian derajat dimulai dari 0 pada arah utara (N) sampai 360

  • 3. KlinometerAlat untuk mengukur besarnya kecondongan atau kemiringan, yang dilengkapi dengan pengatur horisontal. Dilengkapi dengan gelembung pengatur horisontal dan pembagian skala (dinyatakan dalam derajat dan persen).Kemiringan dalam derajatKemiringan dalam persenPembacaan Klinometer,Kemiringan: 10 30 atau 19%

  • Mengukur Kedudukan BidangMengukur jurus (arah) bidangBagian sisi kompas ditempelkan (lebih mudah bagian sisi bertanda E) pada bidang yang diukur Pada waktu kedudukan kompas horizontal (dengan mengatur kedudukan gelembung udara di tengah), harga yang ditunjukkan kompas adalah Harga Jurus

  • b. Pengukuran kemiringan (dip)Didapat dengan menempelkan bagian sisi kompas (lebih mudah bagian sisi bertanda W) pada bidang, dengan posisi tegak lurus jurus yang telah terukur. Klinometer diatur sehingga gelembung udara terletak ditengah.Harga yang terbaca merupakan besarnya dip

  • c. Pengukuran arah kemiringanSisi bagian selatan (S) ditempelkan pada bidang yang diukur dan arahnya dibaca pada jarum Utara, pada saat posisi kompas horizonal

  • RIGHT HAND RULE

  • The orientation in space of sedimentary layering, the contact between two rock unit, or any other planar feature (layering, cleavage, fractures, faults, etc) may be described by two measurements strike and dipThe strike and dip of a bed are indicated on this block diagram. The direction of dip is at right angle to the strike direction.Sketch showing the quadrants of the compass

  • Measuring Strike

    Since strike is measured in the horizontal plane, your Brunton transit/compass should always be horizontal. Use the bulls-eye level to maintain horizontality during measurement.

  • Measuring DIPWhen measuring dips, be sure to measure the TRUE dip. The true dip is the steepest angle that you can measure on a plane. Try rotating your Brunton a bit while making your dip measurements

  • Pada dasarnya kegiatan pemetaangeologi meliputi 3 aspek yaitu:Pengamatan SingkapanPenentuan Lokasi Titik Pengamatan Plotting data yang diamati ke dalam peta dasar dan catatan dalam buku catatan

  • Pengamatan SingkapanSingkapan (outcrop) adalah bagian dari batuan dasar yang masih utuh (belum terubah oleh pelapukan) yang tersingkap, sebagai akibat adanya pengikisan oleh gaya-gaya geologi yang bekerja pada lapisan penutupnya.Pada umumnya singkapan dapat ditemukan diantaranya:Di sungai (terutama kelokan-kelokannya) dimana pengikisan cukup intensifPuncak bukitDi tempat terjadi kegiatan oleh manusia, seperti: penggalian dsb.

  • Foto singkapan yang dapat dipergunakan untuk merekonstruksi peta geologi melalui ilustrasi penampang geologi di bawah ini.Foto Singkapan (Outcrop)

  • Penentuan Lokasi Titik PengamatanBerikut beberapa cara yang dapat dilakukan:Dengan melihat dan mengamati keadaan bentuk bentang alam di sekitar titik pengamatan dan disesuaikan dengan peta, misalnya: kelokan sungai, bukit yang menonjol, pertemuan dua sungai.Dengan menentukan titik perpotongan antara garis-garis yang terarah pada obyek-obyek yang dapat dikenal dari peta, misalnya puncak bukit.Biasanya diambil 3 titik yang nyata dan arahnya dibaca dengan Kompas

  • Yang perlu dilakukan dalam pengamatan singkapan:Cari singkapan yang paling baik, paling segar singkapannyaAmati jenis singkapan (batuan beku, sedimen, atau malihan), bagaimana dan kapan terbentuknyaLakukan pengukuran dan amati keadaan batuan;a. Batuan sedimen, ukur jurus dan kemiringan lapisanarah arus purba (bila ada) untuk mengetahui arah sedimentasiUkur ketebalan masing-masing lapisan untuk mengetahui urutan vertikalnyab. Batuan bekuPenyebaran batuan, untuk memperkirakan bentuk dan macamnya (ekstrusif, intrusif)Batas kontak dengan batuan sekitar serta buktinyaPengukuran struktur khusus seperti struktur bantal, struktur aliran, perlapisan semu, dllc. Batuan Metamorf, perhatikan adanya foliasi dan liniasi, serta lakukan pengukuran pada gejala tersebut4. Ambil contoh batuan, buat foto dan sketsa5. Tentukan lokasi pengamatan dan cantumkan dalam peta

  • Hal-hal yang Dicatat dalam Buku LapanganCatatan singkat mengenai lokasi dan keadaan geografis singkapan, umpamanya di kelokan sungai, di bukit dsb.Fakta-fakta mengenai singkapanKeadaan singkapan: besar/ kecilnya singkapan, derajat pelapukan, insitu atau tidak masif, sheared, dsb.Susunan litologi: terdiri dari satu jenis batuan atau lebih, apakah selang-seling dalam litologi lain, sisipan dsbBatas antara jenis litologi, kemungkinan kontak intrusi; batas erosi dan kontak patahanStruktur primer batuanBatuan beku, apakah masif; ada penghalusan ke satu arah; adanya konsentrasi mineral tertentu dsbBatuan metamorf, adakah sifat foliasi, gneissosity, schistosity, apakah bergelombang dsbBatuan sedimen, dibahas sifat berlapis, masif, laminasi, struktur sedimen dsb

  • e. Pemerian detail masing-masing litologi (susunan utama, sisipan interkalasi, xenolith dsb)f. Kandungan khusus dari batuan (jika ada) seperti kandungan fosil, mineralisasi dsbg. Keadaan struktur tektonik dari singkapan, apakah terganggu secara tektonik, keadaan lapisan/ foliasi, sesar dsb.3. Usahakan untuk selalu membuat penafsiran lapangan, umpamanya meliputi:

    Nama batuan (klasifikasi lapangan)Lingkungan pembentukannya4. Untuk setiap pengamatan diberikan nomor (sesuai dengan nomor lokasi pengamatan yang dicantumkan dalam peta)

  • Determining the thickness of layer if the ground is sloping is slightly more complicated.The slope of the ground surface can be determined from a topographic map by drawing a profile of the ground surface using the same vertical and horizontal scales.

    If the dip of the layer (A) and ground slope (B) are in opposite directions and the sum of the angles is greater than 90 Layer thickness = Ground Distrance sin (A+B) T = GD sin (A+B)2. If the layer dip and ground slope are in opposite directions and the sum of the angles is less than 90 T = GD sin [180 - (A+B)]

  • 3. If the layer (A) and ground surface (B) are in the same direction and the slope is less than the dip: T = GD sin (A B)4. If the layer (A) and ground slope (B) are in the same direction and if the dip angle is less than the slope: T = GD sin (B A )

  • Construction of Cross Section

  • TANAHTanah hasil pelapukan batuan tanah tertransport (transported soil) tanah residu (residual soil)

    Horison-horison (lapisan) tanah horison O (top soil), A (sub soil), B (tanah lempungan), C (batuan yang mulai melapuk)

    Horison O & A : pertanian Horison B & C : pertambangan (tanah urug, bahan bangunan)

  • Batuan bahan penyusun kerak bumi :Batuan beku pembekuan magmaBatuan sedimen pengendapan batuan yang tererosiBatuan metamorf perubahan batuan dalam keadaan padatBatuan breksiFragmen batuan beku (andesit)

  • Siklus Batuan

  • Awal Pembentukan Batuan (Batuan Beku/Volkanik)

  • IGNEOUS AND VOLCANIC ROCKS

  • Concordan Plutons Concordan plutons have less distinctive map patterns, but in many cases, even the boundaries of concordant plutons locally cut across country rock or are the source of small discordant intrusions that extend out into the country rock

    Sill, sheetlike body with large lateral extent relative to its thicknessLaccolith, a planoconvex or doubly convex lens, flattened in the bedding plane of the invaded formationLopolith, a lenticular concordant intrusive mass in which the thickness is approximately one-tenth to one-twentieth of its widthPhacolith, intrusion of lensoid shape in cross sectons, located at the hinge of fold

  • Discordant PlutonsIt is easy to spot discordant plutons because the boundaries of these plutons generally cut across other rock bodies or other features that were present at the time of intrusion

    Dike, injected body with parallel or subparallel that is narrow relative to its lateral extentDike swarm, many dikes of similiar trend or orientation occurring togetherIntrusive vein, when the path of discordant injected body is less regularly defined than is true of dykes, the wavy threadlike protrusion is called a veinApophyses or tongues, dike or veins that can be traced to larger intrusive bodies as the souce of magmatic supplyRing dike, a dike of arcuate to circular outcropCone sheet, a dike of arcuate outcrop and regular inclination toward a focus

  • Volcanic Neck, solid lava occupying a volcanic ventBatholith, is a stock-shaped or shield shaped mass intruded as the result of the fusion of older formationsStock and Bosses, they refer to masses similiar to batholiths, except that they are smaller. Bosses are stocks of nearly circular ground plan

  • MODEL PLATE TECTONIC

  • AWAN PANASGLOWING CLOUDNUEE ARDENTELAVAKUBAH LAVAMAGMA

  • Contoh-contoh Batuan Beku :

  • Contoh-contoh Batuan Sedimen :Contoh-contoh Batuan Metamorf :

  • Jenis batuan, manfaat dan dampak penambangan

    JenisContohManfaatPemanfaatan lahanDampak penambanganBatuan bekuAndesit/BasaltBahan fondasiTambangRuntuhan, kebisinganGranitLantai, bahan bangunan TambangRuntuhan, kebisinganBatuan sedimenBatupasirBahan bangunanTambang, permukimanLongsor, amblesanBatulempungBahan bangunanTambang, pesawahanLongsor, amblesanBatugampingDinding, bahan bangunanTambangLongsor, amblesanTufBahan bangunanTambang, pertanianLongsorBatubaraSumber energi Tambang, pertanianAmblesan, kebakaranBatuan metamorfMarmerDinding, lantai, perabotanTambangRuntuhan, kebisingan

  • Mineral senyawa anorganik padat dengan sistem kristal dan komposisi kimia tertentu bahan pembentuk batuanMineral pembentuk batuan (deret Bowen) : Olivin, Piroksen, Amfibol, Biotit, Plagioklas, K-feldspar, Muskovit, dan KuarsaPlagioklasPiroksenK-feldsparKuarsa

  • Deret Bowen

  • Mineral tambahan pada batuan sedimen :- Kaolinit, haloysit, ilit, dan montmorilonit mineral lempung (Al2Si2O5(OH)4 )- Kalsit (CaCO3)- Dolomit (CaMgCO3)- Anhidrit, gipsum batuan tersendiriMontmorilonit mineral gemuk (fat mineral) free swell >30%

    expansive soils longsoran, amblesan/penurunan (settlement)Mineral tambahan pada batuan metamorf :- Aktinolit, klorit, talk, andalusit, garnet, dan asbes.

    Mineral ekonomis : kuarsa, kaolinit, kalsit, talk, gipsum, asbes, korundum, intan, emas (Au), perak (Ag), tembaga (CU), dan mineral bijih lainnya,Mineral berbahaya : unsur radioaktif (misal uranium), logam berat (misal Hg).mineral karbonat

  • Contoh-contoh Mineral Pada Batuan :

  • Kedudukan batuan dan hubungannya dengan eksploitasi sumberdaya mineralBatuan sedimen superposisi, hukum datar asal, kesinambungan lateralBatuan beku intrusi memotong perlapisan batuan sedimen ekstrusi menutup batuan sedimenBatuan metamorf pada intrusi atau jalur subduksiHubungan antar batuan dapat menimbulkan ketidakselarasanGrasbergKetinggian awal intrusi Ketinggian intrusi saat ini Perubahan topografiOpen pit miningUnderground mining

  • Ketidakselarasan Menyudut (angular unconformity)KetidakselarasanKetidakselarasan menyudut (angular unconformity); yaitu ketidakselarasan yang terbentuk akibat adanya pengendapan batuan sedimen di atas batuan sedimen terlipat yang telah tererosi.

  • Ketidakselarasan paralel (Disconformity) Ketidakselarasan sejajar yang terbentuk akibat adanya pengendapan batuan sedimen di atas batuan sedimen yang telah tererosi sebelumnya (disconformity).

    Ketidakselarasan paralel (Paraconformity) Ketidakselarasan sejajar yang terbentuk akibat adanya pengendapan batuan sedimen di atas batuan sedimen lain dengan diselingi waktu yang hilang (paraconformity).

  • Bukan Keselarasan

    Yaitu ketidakselarasan yang terbentuk oleh pemotongan batuan sedimen oleh intrusi batuan beku