Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    1/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 1

    Pekerjaan Memperbaiki Kapal

    1. Pembersihan dan Pengecatan Badan Kapal

    a. Pembersihan Badan KapalSebelum dilakukan reparasi badan kapal dibersihkan dulu dari binatang dan

    tumbuhan laut yang menempel pada pelat badan kapal. Peralatan yang digunakan

    antara lain : sekrap besar dan kecil, tangga kayu, unit blasting, pasir blasting, air

    tawar. Pembersihan dimulai dengan mensekrap sampai binatang dan tumbuhan

    laut terlepas dari pelat badan kapal. Dilanjutkan dengan sandblasting kemudian

    dibersihkan dengan menyemprotkan air tawar dan dikeringkan.

    Blasting

    Blasting merupakan suatu metode pembersihan permukaan benda kerja

    dengan menyemprotkan pasir (steel grade) bertekanan tinggi ke benda kerja.Jenis-jenis pasir yang digunakan adalah:

    Pasir silika / kwarsa: Satu kali pakai

    Steel great: Bisa dipakai berulang-ulang

    Overslag: bisa dipakai 2 kali, yang pertama untuk menghilangkan cat

    sedangkan yang kedua untuk meratakan.

    Streal plate

    Alat-alat utama yang digunakan untuk blasting adalah:

    1. Compressor sebagai media utama untuk penekanan udara.2. Tandon angin sebagai tempat untuk penyimpanan angin.

    3. Separator sebagai alat untuk menyaring udara dari minyak dan air

    4. Pot Blast sebagai tangki untuk menyimpan pasir (steel grade)

    5. Selang Blasting (blast hawse)

    6. Nozle.

    Sedangkan tools pendukung lain yakni:

    1. Valve (katub-katub)

    2. Holder (Ditempatkan antara nozzle dan blast hose)3. T - Pipe (pencampuran angin dengan pasir)

    4. Kopling (sambungan selang)

    Alat keselamatan kerja untuk proses blasting adalah

    1. APD (Alat Pelindung Diri) standart

    2. Respirator (alat Bantu pernafasan)

    3. Depment valve (katub yang dioperasikan langsung oleh blaster)

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    2/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 2

    Gambar 1. Proses Blasting

    b. Pengecatan Badan Kapal.

    Pengecatan badan kapal dapat dilakukan dengan kuas cat, roller maupun

    unit semprot cat sesuai dengan tingkat daerah kesulitan pengecatan. Jenis cat yang

    digunakan adalah: cat dasar, cat AC ( anti corrosive/anti karat ) dan cat AF ( anti

    folling/anti binatang atau tumbuhan laut ). Pengecatan dilakukan setelah badan

    kapal selesai di blasting. Sebelum di cat, badan kapal harus benar-benar bersih dari

    debu atau sejenisnya. Karena apabila masih ada debu yang menempel kemudian

    dicat akan menimbulkan kondensasi yang lama kelamaan akan menyebabkan

    munculnya blistering (lubang-lubang kecil karena catnya terkelupas) Badan kapal

    dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian bottom ( bagian yang tercelup air), bottop, dan

    bagian top side. Urutan pengerjaan coating pada masing masing bagian berbeda-

    beda.

    * Untuk bagian bottom urutannya, yaitu :

    Pembersihan binatang laut yang menempel pada badan kapal dengan cara di

    scrub.

    Setelah itu badan kapal dicuci menggunakan air tawar dengan tujuan untuk

    mengurangi kadar garam.

    Kemudian dilakukan sand blasting.

    Sandblasting ini dibedakan menjadi 2 yaitu:full blast dan sweep spot.

    Full blast semua pelat di blasting sampai cat pada pelat terkelupas, sedangkan

    sweep spot di blasting hanya pada bagian yang berkarat dan bagian yang tidak

    berkarat cukup di sweep saja. Untuk proses sweep spot lapisan AC (Anti

    Corrosion) pada cat sebelumnya harus terkelupas agar cat primer bisa

    menempel pada pelat.

    Setelah dilakukan blasting langkah selanjutnya adalah pengecetan pada badan

    kapal dengan cat primer atau disebut lapisan AC (Anti corrosion) lapis pertama

    dengan ketebalan kurang lebih 150 mikron.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    3/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 3

    Setelah itu dicat dengan menggunakan sealer atau disebut lapisan AC lapis ke

    dua dengan ketebalan 100 mikron.

    Kemudian di cat dengan AF (Anti Foulling) lapis pertama.

    Langkah terakhir adalah pemberian AF (Anti Foulling) lapis kedua. Pemberian

    Anti foulling ini bertujuan untuk mengurangi binatang laut yang menempel

    pada badan kapal.

    Gambar 2. Proses Pengecatan

    Gambar 3. Hasil Pengecatan

    Untuk pengecatan pada bagian boottop, langkah-langkahnya sama dengan

    pengecatan pada bagian bottom. Dalam pengecatan, daerah ini merupakan daerah

    yang kritis karena pada daerah ini kadang tercelup air ( saat muatan penuh ) dan

    kadang tidak tercelup air ( saat muatan kosong ), jadi pemberian AFnya tidak

    konvensional melainkan menggunakan self polishing. Sedangkan pada bagian top

    side langkah-langkahnya juga sama, namun pada daerah ini tidak perlu di cat AF

    karena pada bagian ini tidak tercelup air.

    Hal hal yang perlu diperhatikan dalam coating:

    Campuran cat.

    Campuran cat menggunakan 2 komponen yaitu base (cat itu sendiri) dan

    pengeras, namun ada juga yang menggunakan satu komponen ( rubber )

    o Interval antara langkah satu dengan langkah berikutnya antara 4 jam 3 hari.

    o Kelembaban.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    4/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 4

    Batas maksimal kelembaban kurang lebih 85%

    o Dry wet

    o Suhu pelat

    o Suhu udara

    o Dew point ( selisih antara suhu pelat dengan suhu udara ) maksimal 3o C

    o Tekanan ideal yang digunakan kurang lebih 7,5 kg/cm3

    o Tebal pengecatan minimal 400 mikron (dengan alat ukur elcometer)

    Gambar 4.6.3 Elcometer

    2. Pemeriksaan dan Pemotongan Pelat Badan Kapal.

    a. Pemeriksaan Tebal Pelat

    Sebelum dilakukan pengetesan tebal kulit, ditentukan terlebih dahulu titik-titk yang

    dicurigai mengalami pengurangan ketebalan dengan menggunakan palu ketok.

    Kemudian disediakan alat yang akan digunakan antara lain:

    Unit Ultrasonic Test, gerinda, paselin, palu dan tangga. Untuk mempermudah

    pekerjaan dibantu dengan gambar rencana umum dan gambar kerja (Bukaan kulit

    lambung) untuk meletakkan titik-titik yang akan diuji ketebalannya. Titik- titik uji

    yang telah ditentukan digerinda sampai terlihat warna pelat aslinya. Kemudian di

    paselin untuk mencegah karat. Pekerjaan selanjutnya dengan bantuan unit

    ultrasonic test, tester pada bagian yang telah digerinda dengan cara menempelkan

    kabel dari alat tersebut pada titik uji. Maka jarum skala akan menunjukkan skala

    ketebalan pelat dalam satuan milimeter. Setelah di ketahui ketebalannya kita

    bandingkan dengan tebal pelat semula. Apabila tebal pelat setelah diuji

    ketebalannya berkurang >20% dari tebal pelat semula, maka perlu dilakukan

    replating.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    5/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 5

    Gambar 4.6.4 Pemeriksaan tebal pelat

    b. Pemotongan Pelat Badan Kapal

    Kulit lambung dipotong untuk diganti dengan pelat baru karena dideteksi

    pelat lama terdapat pengurangan ketebalan sehingga melebihi batas toleransi class.

    Peralatan yang digunakan antara lain : mesin las listrik, palu ketok, kapur tulis,

    tackle, mesin brander potong, dan material pelat pengganti. Proses pengerjaannya

    dengan bagian kulit yang akan dipotong diberi tanda (digambar pada pelat yang

    akan dipotong) dengan kapur tulis sebagai batas penanda untuk alur pemotongan

    pelat. Masing-masing bagian dilakukan pemotongan sesuai alur dari frame/gading

    tempat pemotongan.Pemotongan pelat yang akan diganti dilakukan dengan menggunakan alat

    yang dihubungkan pada sebuah regulator dan terhubung ke tabung yang berisi gas

    elpiji.Jadi pada alat tersebut terdapat 2 buah kabel berwarna merah dan hijau, kabel

    berwarna merah mengalirkan gas elpiji sedangkan yang berwarna hijau

    mengalirkan gas oksigen. Cara kerjanya memanfaatkan tekanan gas elpiji yang

    keluar dengan campuran gas oksigen

    Perlu diperhatikan pada saat pemotongan pelat sekitar frame. Karena panas

    dari brander potong dapat mengakibatkan kerusakan pada frame. Setelah pelat

    dipotong bagian permukaan sisa-sisa yang kasar dihaluskan dengan gerinda.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    6/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 6

    Gambar 4. kerusakan

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    7/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 7

    Gambar 5. Pemotongan pelat badan kapal

    c. Penggantian Pelat Badan Kapal

    Pelat yang diganti adalah pelat dengan tebal dibawah 80% dari tebal semula.

    Proses pengerjaannya adalah :

    1. Pelat dibersihkan dengan sand blasting.

    2. Untuk pelat yang tipis dan tidak merata dilas dan digerinda sampai

    permukaannya rata dengan permukaan sekitarnya.

    3. Untuk pelat yang tipis dan merata dipotong pada bagian tersebut dengan

    menggunakan las potong sesuai gambar bukaan kulit.

    4. Untuk menggantinya dipasang pelat dengan ketebalan yang sama dengan

    tebal pelat asal dengan mengelaskan pada bagian pelat yang dipotong.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    8/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 8

    Gambar 6. Penggantian pelat badan kapal

    3. Pemeriksaan dan Pemeliharaan Peralatan di Bawah Garis Air.

    a.Propeler

    Melepas Propeler

    Peralatan yang dipakai: Mesin brander besar, Hammer besar, kunci pas besar,

    bul-bul, tackle, paju dari kayu, pelat tebal dengan ukuran tertentu.

    Proses pengerjaan:

    1. Membuat paju dan memasang pelat tebal, tackle dan baut pada propeler.

    2. Memasang paju pada pelat tebal.

    3. Pelat tebal ditekan sekeras mungkin dengan mengeraskan baut.

    4. Paju dipukul sampai masuk.

    5. Propeler akan lepas dengan sendirinya dan diangkat dengan tackle.

    6. Jika diperlukan dilakukan pemanasan setempat di sela daun propeler.

    Pelepasan Poros Propeler

    Poros yang telah lama digunakan harus dirawat, untuk itu poros tersebut

    harus dilepas dulu dari dudukannya untuk dibawa ke bengkel mekanik dan

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    9/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 9

    dilakukan perawatan. Sebelum dilepas gap antara poros dengan liner diukur

    terlebih dahulu dengan menggunakan alat yang dinamakan wear down gap. Selisih

    antara gap awal dengan gap setelah pengukuran maksimal 3 mm. Apabila lebih dari

    3 mm, maka perlu direpair atau diganti. Peralatan yang digunakan untuk melepas

    propeler antara lain : Majun kaos, hoist/tackle crane 5 ton, gantry crane 25 ton,

    kawat baja diameter 35 mm, tangga bantu.

    Proses pengerjaan:

    1. Hoist dipasang pada bul-bul/kupingan di buritan dengan posisi di sebelah

    belakang, kanan dan kiri.

    2. Tali baja diikat simpul pada poros propeler yang terlihat, dihubungkan dengan

    masing-masing rantai hoist.

    3. Hoist di belakang dikeraskan sehingga secara perlahan poros tertarik keluar dari

    stern tube-nya.

    4. Poros diangkat perlahan ke lantai dok dengan diberi bantalan balok kayu, lalu

    diangkat dengan gantry crane ke bengkel mekanik.

    Selain perawatan pada poros biasanya juga dilakukan pengecekan seal. Apabila seal

    telah aus, maka seal tersebut akan diganti.

    Gambar .7 Pelepasan propeller dan poros propeller

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    10/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 10

    Gambar .8 Wear down gap

    Pemeriksaan Kelurusan Poros Propeler

    Untuk pemeriksaan poros propeler digunakan mesin bubut yang telah

    dirangkai dengan batang penunjuk pada eretan memanjang. Poros propelerdipasang pada mesin bubut. Saat mesin dihidupkan eretan memanjang beserta

    batang penunjuk bergerak sepanjang poros. Batang penunjuk yang ujungnya

    dipasang dengan permukaan poros akan menyentuh poros jika poros tidak rata

    permukaannya atau melengkung pada diameter yang tetap.

    Untuk meluruskan kembali poros propeler yang bengkok dilakukan dengan

    mengepress dengan mesin press pada bagian yang melengkung cembung sampai

    lurus kembali. Dapat juga dilakukan dengan pengelasan setempat kemudian

    dibubut sampai permukaannya rata kembali dengan permukaan yang tidak

    bengkok, halus dan diameternya sesuai dengan yang diharapkan.

    Pengujian Colour Check/ MPT

    Dilakukan untuk mengetahui keretakan yang mungkin terjadi pada shaft / poros

    propeler.

    Proses pengerjaan:

    1. Poros propeler dibersihkan dari oli dan kotoran dengan memakai cleaner dan

    dibiarkan sampai kering.

    2. Poros yang telah bersih disemprot dengan cat penetrant berwarna merah dan

    didiamkan beberapa saat agart bila ada kemungkinan terjadi keretakan,

    penetrant dapat meresap. Kemudian dilap sampai bersih/tidak berbekas.

    3. Disemprot developer berwarna putih, setelah kering kemudian diperiksa. Jika

    terdapat bekas bercak/garis berwarna merah berarti ada keretakan pada poros

    propeler.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    11/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 11

    Balancing Propeler

    Dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing daun propeler sama

    agar gayayang dihasilkan oleh propeler dapat optimal.

    Proses pengerjaan:

    1. Membuat poros sesuai dengan poros sebenarnya (diameternya sama).

    2. Menandai masing-masing daun propeler (dengan nomor atau angka).

    3. Memasang propeler pada poros propeler.

    4. Memasang poros dan propelernya pada mesin balancing.

    5. Memutar dan mengamati poros dan propeler.

    6. Daun propeler yang beratnya tidak sama saat berputar daun propeler yang

    terberat akan selau berhenti di bawah. Jika terjadi hal demikian daun propeler

    yang terberat digerinda merata dan balancing lagi sampai didapat berat masing-

    masing daun propeler sama.

    7. Hal yang sama untuk daun propeler yang dominan paling ringan, dilas dulu

    kemudian digerinda sampai beratnya sama.

    Pemasangan Propeler

    Peralatan yang digunakan : hoist, tali baja, hammer, kunci L, kunci pas baut

    propeler, brander potong, kunci ring.

    Proses pengerjaan :

    1. Tali baja diikat pada propeler dan ditarik menuju poros propeler.

    2. Dengan hoist, propeler diletakkan pada tepat pada lubang dengan poros.

    3. Propeler ditarik sampai terpasang dengan baik pada porosnya, demikian juga

    dengan pasek/spee-nya.

    4. Poros didorong sampai ujung poros masuk ke dalam boss propeler.

    5. Propeler di tarik masuk dengan menggunakan crane tackle selain dengan

    dorongan para pekerja sampai propeler terpasang secara keseluruhan.

    6. Dipasang ring shield dan rubber gasket di luar dan di dalam badan kapal untuk

    menjaga kekedapan sambungan boss poros dengan ujung poros.

    7. Baut dipasang dan dikuatkan dengan memasang baut-baut penguatnya dan

    dikuatkan lagi dengan mengikat bonet penutup propeller dengan baut

    pengikatnya sebanyak 10 buah.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    12/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 12

    b. Daun Kemudi

    Melepas Daun Kemudi

    Proses pengerjaan :

    1. Memasang bul-bul pada sisi-sisi daun kemudi dengan dilas.

    2. Memecah seman penutup baut dengan palu.

    3. Melepas baut-baut baik yang di luar maupun yang ada didalam badan kapal,

    jika perlu, dilakukan pemanasan terlebih dahulu dengan brander potong untuk

    memudahkannya.

    4. Daun kemudi diangkat sedikit untuk melepaskan sole piece.

    5. Daun kemudi digeser dan diturunkan dengan perlahan-lahan.

    6. Daun kemudi di bawa ke bengkel mekanik untuk mendapatkan perawatan dan

    pemeliharaan.

    Memasang Daun Kemudi

    Sebelum dipasang pada tempatnya, daun kemudi terlebih dahulu di periksa

    apakah masih layak pakai atau tidak, jika sudah tidak layak apakah harus diganti

    atau hanya perlu diperbaiki saja.

    Proses pengerjaan :

    1. Memasang 2 kupingan (bul-bul) pada buritan kapal dan 2 buah lagi pada sisi

    kanan dan kiri daun kemudi.

    2. Memasang hoist pada masing-masing kupingan.

    3. Menempatkan poros kemudi pada lubang sole piece dan menjaga posisi daun

    kemudi tetap tegak.

    4. Memasang baut-baut pada flens poros dan menguatkannya dengan

    mengelaskan pelat pada masing-masing barisan baut flens kemudi kiri dan

    kanan.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    13/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 13

    Gambar .9 Pemasangan daun kemudi

    c. Pemasangan Zinc Anode

    Peralatan yang dipakai anatar lain : alat ukur/meteran, kapur tulis, zinc

    anode, dan mesin las. Pemasangan zinc anode pada bagian kapal yang tercelup

    didalam air laut dimaksudkan untuk mengurangi korosi yang terjadi di sekitar

    daerah yang dipasangi zinc anode. Hal ini disebabkan zinc anode mampu

    mengelektrolisis air laut. Sehingga proses pengkaratan badan kapal dapat

    diperlambat. Jarak pemasangan zinc anode pada arah memanjang kapal disekitar

    lambung 6,5 meter dan arah vertikal 4 meter. Untuk pemasangan pada daun

    kemudi dipasang secukupnya ( 4 buah ).

    Gambar .10 Pemasangan zinc anode

    4. Pemeriksaan Hasil Las-lasan ( tes kekedapan )

    Menggunakan Kapur dan Solar.

    Sepanjang hasil lasan bagian luar diolesi dengan kapur dan bagian dalamdiolesi solar. Setelah ditunggu beberapa saat jika kapur tetap kering dan berwarna

    putih, berarti hasil lasan baik. Tetapi jika kapur terdapat bercak-bercak solar, berarti

    hasil lasan terdapat retak/penetrasinya kurang baik. Jika terjadi hal yang demikian

    maka hasil lasan harus digouging dan dilakukan pengelasan kembali.

    Menggunakan Air Bertekanan.

    Sambungan las/alur las bagian luar disemprot dengan air bertekanan 7

    kg/cm dan pengecekan dilakukan pada bagian dalam. Jika sambuangan las baik,

    maka tidak akan terjadi perembesan dibalik lasan. Test ini biasanya dilakukan padabangunan baru.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    14/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 14

    Menggunakan Udara Bertekanan.

    Tangki dikosongkan, ditutup dan dialirkan udara bertekanan kedalamnya

    sampai tekanan tertentu ( 2 kg/cm ). Memasang manometer agar diketahui tekanan

    udara didalamnya dan untuk mempertahankan tekanan udara tersebut sampai

    pengujian selesai. Pada bagian luar tangki, pada alur lasan diolesi dengan cairan

    detergen/sabun. Jika terjadi gelembung-gelembung sabun pada permukaan lasan,

    berarti hasil lasan tidak baik ( tidak kedap ). Sehingga harus digouging untuk

    selanjutnya dilas kembali. Jika tidak terdapat gelembung, maka hasil lasan baik (

    kedap air ).

    Tes dengan Tekanan Udara Tangki

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    15/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 15

    Gambar .11 Tes Hasil Las-lasan

    5. Pemasangan rantai jangkar

    Mula-mula rantai jangkar diturunkan ke graving dock dengan crane, setelah itu

    jangkar dipasangkan dengan cara melepas keling yang digunakan untuk

    menyambungkan rantai. Setelah jangkar terpasang keling tersebut dipasang lagi

    disusul dengan pemberian material timah yang bertujuan untuk mencegah karat

    pada keeling. Setelah semuanya selesai jangkar kemudian dinaikkan.

    Gambar 12. Pemasangan rantai jangkar

    6. Pemeriksaan Kelistrikan Kapal

    Pemeriksaan kelistrikan kapal dilakukan agar penyuplaian listrik pada kapal

    selalu tersedia saat kapal berlabuh, bongkar muat, manuvering dan yang lainnya.

    Untuk memastikan agar tetap berfungsi dan mencukupi dalam penyediaan listrik

    pada saat kegiatan tersebut dilakukan memeriksa peralatan kelistrikan pada kapal

    dan instalasinya baik generator, emergency generator, motor listrik, dan saluran

    kabel-kabel pada kapal atau yang lainnya dengan memperbaiki atau mengganti

    bagian-bagian yang rusak.

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    16/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 16

    7. Pemeriksaan Perpipaan Pada Kapal

    Pemeriksaan pipa dilakukan untuk menjaga agar pipa saat menyalurkan

    cairan berfungsi dengan baik. Pemeriksaan pipa kebanyakan dilakukan secara

    visual, pemeriksaan visual dilakukan dengan memastikan apakah pipa itu tidak

    terjadi kebocoran saat menyalurkan cairan tersebut, dan bila terjadi kebocoran bisa

    diperbaiki atau diganti baru. Dan pemeriksaan berikutnya bisa dilakukan dengan

    menggoreskan kertas lakmus atau yang lainnya yang digunakan untuk pengecekan

    saluran cairan yang mudah terbakar seperti saluran bahan bakar kapal.

    Dilakukan juga pemeriksaan pada valve pipa jika sudah tidak berfungsi bisa diganti

    baru.

    Maintenance KapalPerlu diketahui bahwa perawatan dan reparasi suatu kapal adalah suatu hal

    yang penting karena berpengaruh dalam umur kapal itu sendiri, oleh karena itu kita

    harus mengetahui faktor faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada kapal

    Dalam laporan ini telah diberitahu bahwa faktor kerusakan disebabkan 3 hal yaitu:

    1. Kondisi kapal baru

    2. Pengoperasian kapal (eksploitasi kapal)

    3. Desain konstruksi yang rasional

    Ketiga hal tersebut merupakan faktor penting yang mempengaruhi umur

    sebuah kapal.Oleh karena itu dalam laporan ini akan dijelaskan deskripsi beserta

    gambar gambar yang menerangkan tentang faktor faktor yang menyebabkan suatu

    kapal mengalami kerusakan.

    1. KONDISI KAPAL BARU

    Salah satu faktor yang penting dalam kerusakan suatu kapal adalah kondisi

    kapal pada saat dibangun oleh karena itu pada bab ini akan kami jelaskan

    bagaimana kondisi kapal baru mempengaruhi kerusakan pada kapal.

    Kondisi kapal baru dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

    a. Kondisi MaterialMaterial yang diperlukan dalam membangun sebuah kapal sangat menentukan

    akan kualitas dari kapal tersebut, oleh karena itu material dalam membangun

    sebuah kapal dibedakan menjadi empat kelompok material yaitu ;

    Material mentah adalah bahan yang belum mengalami proses produksi

    sehingga harus diolah lebih lanjut agar bisa menjadi barang. Contoh pelat, profil

    dll.

    Material setengah jadi adalah bahan yang sudah mengalami proses produksi

    namun harus diolah lebih lanjut agar didapatkan fungsinya

    Material jadi adalah bahan yang sudah jadi sehingga tidak mengalami prosesproduksi. Contoh :mesin

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    17/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 17

    Material pembantu adalah material yang digunakan untuk memproses material

    pokok untuk mewujudkan suatu hasil produksi, seperti :kawat las, gas oksigen,

    acetylene cair, karbid, LPG cair, cat/kapur untuk penera

    b. Proses produksi kapal

    Dalam memproduksi sebuah kapal harus diperhatikan proses produksi

    kapal, adapun proses dalam pembangunan sebuah kapal adalah:

    Proses desain:terdiri dari pembuatan lines plan dan general arrangement proses

    ini diakhiri dengan mould loft, jika ada kesalahan dalam proses ini akan

    mengakibatkan pemasangan profil plat tidak pas sehingga cepat terjadi

    kerusakan dan ketika repair mempersulit pengerjaan.

    Desain adalah proses awal dalam pembuatan suatu kapal, pada tahap ini adalah

    tahap penerjemahan dari owner ke dalam gambar. Jadi pada tahap ini jika

    perancangan menyebabkan kesulitan ketika pada saat perawatan dan reparasi

    maka sebaiknya desain dari kapal tersebut diganti.

    Yang berpengaruh dalam proses produksi juga adalah cara penyimpanan, type

    dan jenis pelat, cat-cat khusus yang digunakan,

    Proses fabrikasi semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar

    tempat peluncuran seperti pembuatan blok di bengkel fabrikasi. Kerusakan

    yang bisa terjadi pada saat proses fabrikasi adalah kesalahann teknik

    pemasangan antar pelat, pelat dengan profil. Hal lain ynag berpengaruh adalah

    prose penyambungan antar blok yang dibangun di tempat yang berbeda-beda,jika blok tersebut dibangun tidak dengan perhitungan yang teliti maka ketika

    dipasangkan satu dengan yang lain akan terjadi overlap antara satu blok dengan

    blok yang lain. Penentuan jumlah blok juga berpengaruh pada saat reparasi

    dengan perawatan. Penentuan jumlah blok yang digunakan juga berbenmgaruh

    pada kualitas saat pembangunan kapam.dengan blok yang kecil memiliki

    kelebihan pekerjaan dapat dikerjakan dengan presisi yang tinggi tapi akan

    menghabiskan banyak waktu dan menghabiskan biaya. Kekurangan dari

    pembagian blok kecil-kecil adalah kesalahan pemasangan antar blok menjadi

    lebih besar. Jika penentuan blok dilakukan besar-besar maka kelebihan yangdidapat adalah pekerjaan menjadi cepat selesai dan baya yang dikeluarkan

    menjadi lebih sedikit.

    Block joint semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat

    dimana kapal akan diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi,

    block seksi, dan penyambungan block yang dibangun di luar bulding bate atau

    di bengkel semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat ini. Kesalahan dalam

    proses ini mengakibatkan kegagalan dalam proses peluncuran (hal 4-13).

    Launching atau peluncuran adalah proses pelepasan kapal ke air / laut .

    kegagalan dalam proses ini menghancurkan semua proses diatas. Dan akan

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    18/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 18

    menyebabkan deformasi sehingga dapat menyebabklan pembangunan kapal

    diulang lagi dari awal.

    Outfitting adalah proses pemasangan peralatan dan perlengkapan kapal,

    kesalahan dalam proses ini mengakibatkan kerusakan pada peralatan dan

    perlengkapan pada kapal sehingga kemungkinan peralatan menjadi rusak atau

    bagian kapal yang dipasangi peralatan tersebut yang menjadi rusak

    Ketika dilakukan proses produksi diatas dengan prosedur yang tepat maka

    kondisi kapal dalam keadaan baik dan tidak banyak mengalami reject oleh class,

    dan ketika dilakukan perawatan dan reparasi tidak terlalu sului sehingga tidak

    memakan waktu yang lama dan menghabiskan uang.

    2. KERUSAKAN AKIBAT EKSPLOITASI KAPAL

    Kerusakan akibat penggunaan operasional kapal adalah kerusakan akibat

    eksploitasi kapal yang menyebabkan kerusakan dibeberapa tempat di kapal antara

    lain:

    1. Steel (baja kapal)

    2. Machinery atau permesinan

    3. Peralatan dan perlengkapan

    1. Kerusakan pada Hull

    Kerusakan pada hull biasanya adalah berupa:

    Pengurangan ketebalan pelat

    Mengalami lekuk dan gelombang pada plat

    Terjadi keretakan plat

    Kerusakan pada sambungan las

    Tingkat pemeliharaan dan perawatan suatu kapal ditentukan juga oleh

    penggunaan dari kapal tersebut oleh nahkodanya. Ketika kapal dijalankan bagian

    badan kapal atau hull kapal yang terbuat dari pelat akan mengalami kerusakan atau

    berkurangnya lapisan pada pelat kapal tersebut. Pada bagian hull tersebut akan

    mengalami folling atau berkumpulnya binatang laut di batang kapal karena hewan

    laut tersebut akan memakan pelat pada badan kapal. Kerusakan lain yang mungkin

    terjadi pada badan kapal adalah karena korosi, karena kapal setiap hari bagian

    badan kapalnya terendam di dalam laut sehingga akan mengalami oksidasi. Untuk

    mengatsi kedua hal di atas dilakukan langkah seperti mengecat badan kapal dengan

    cat anti folling. Cat ini memungkinkan hewan laut tidak akan memakan apalagi

    mendekat ke badan kapal, tapi hewan lautpun pintar mereka menggunakan strategi

    kamikaze yaitu mengkorbankan salah satu dari mereka dengan menepel terlebih

    dahulu di badan kapal tersebut baru setelah itu teman-temanya menempel di

    belakang hewan yang telah menempal terlebih dahulu tersebut. Untuk masalahyang kedua yaitu korosi juga dapat diatasi dengan menempelkan elektroda ke nagia

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    19/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 19

    badan kapal, dengan alat ini memungkinkan korosi dapat terpusat dan ketika nanti

    direparsi yang diganti hanya bagian elektroda tersebut saja

    Pada bagian permesinan juga harus diperhatikan bagaimana penggunaan

    mesin pada daerah itu, karena disitu merupakan daerah yang cukup penting dalam

    kapal, jika pada bagian permesinan terjadi kerusakan ketika pengoperasian maka

    akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Keadaan permesinan pada kapal

    dipengaruhi oleh bagaimana cara kita menjalankan kapal tersebut,karena bagian ini

    sangatlah penting, jika rusak di tengahj perjalanan maka perjalanan kita menjadi

    terganggugu. Bagian permesinan meliputi bagian perpipaan, bagian kelistrikan,

    stern cube,dan lain sebagainya

    Kerusakan yang lain pada saat penggunaan peralatan yang tersedia di kapal

    juga berpengaruh pada saat perawatan dan reparasi kapal. Alat yang memiliki

    harga yang tinggi akan lebih dijaga penggunaannya dikarenakan harga yang mahal

    dan seringkali alat seperti ini jika rusak tidak bias diperbaiki lagi. Alat-alat yang

    sering digunakan di kapal antara lain adalah alat navigasi, alat bongkar muat, alat

    kemudi alat peralatan yang lain.

    a.Pengurangan ketebalan plat

    Pengurangan ketebalan plat biasanya disebabkan oleh korosi dan gesekan

    Cara mengetahui kerusakan akibat pengurangan tebal plat adalah :

    1. Ultrasonic test

    Test ini dapat mengukur ketebalan plat kulit hanya dari satu sisi saja. Plat

    yang diukur digerinda terlebih dahulu, setelah itu diberi lemak atau vet. SE-probe

    dari alat ukur ultrasonic dilekatkan pada permukaan plat kulit yang mengeluarkan

    getaran ultrasonic dan menembus ketebalan plat kulit sampai sisi yang lain dan

    dipantulkan kembali menuju SE-probe sebagai gema

    Dengan diketahui kecepatan getaran, maka waktu getaran ultrasonic yang diterima

    kembali oleh SE-probe tersebut akan menunjukkan ketebalan plat kulit konstruksi

    yang diukur. Keuntungannya adalah tidak menimbulkan cacat dan tonjolan pada

    plat kulit serta mudah dan cepat dilakukan.

    2. Palu percobaan dan test hammering

    Cara paling sederhana untuk menentukan ketebalan plat kulit atau balok

    konstruksi badan kapal adalah dengan palu percobaan yang terdiri dari dua ujung.

    Ujung yang runcing digunakan untuk menghilangkan karat, kotoran, cat yang

    melekat pada pelat kulit atau balok konstruksi, yang tumpul digunakan untuk

    memilih tempat yang paling tipis akibat pengkaratan atau keausan. Tinggi

    rendahnya nada getaran yang ditimbulkan oleh plat kulit akibat dipukul oleh palu

    percobaan menunjukkan tingkat ketebalan plat, makin tinggi nada getaran makintipis plat tersebut

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    20/21

    SHIP REPAIR 2016

    Naval Architecture Page 20

    3. Lubang percobaan atau test hole

    Caranya dengan melubangi untuk menunjukkan ketebalan plat kulit. Dengan

    pertolongan las potong asitilene atau dengan dibor yang dinamakan lubang

    percobaan atau test hole

    Setelah dilubangi barulah diukur ketebalannya dengan alat pengukur khusus yang

    terdiri atas 2 mistar yang dapat bergeser satu sama lain. Kekedapan air dari plat

    kulit dilakukan dengan menuntup kembali lubang percobaan dengan baut tap

    kemudian dilas dengan las listrik. Kekurangannya terdapat cacat permukaan yang

    terdiri dari tonjolan baut tap.

    4. Linier dial gauges

    Caranya socket yang digunakan untuk menentukan kedalaman keausan,

    tumpuan dengan baut penahan geser batang penunjuk digunakan untuk mengukur

    ketebalan. Prnunujuk indicator ditempatkan sesuai dengan jarum penunujuk dan

    socket ditempatkan sesuai dengan ujung atas dari indicator penunjuk sehingga titik

    tersebut bertepatan dengan titik penunjuk

    Solusi kerusakan pada pengurangan tebal plat adalah penggantian setempat atau

    satu lajur plat

    4. PENGARUH DESAIN KONSTRUKSI YANG RASIONAL

    1. Hubungan antara frame ( pada lambung) dan deck beam (pada geladak)

    Banyak di lakukan dengan overlapp joint (sambungan bertumpang), dengan alasan :

    Kelebihan :

    Bahwa dengan sambungan bertumpang tersebut maka lebih mudah dalam

    pemasangan dan pengelasan antara frame dan deck beam pada berbagai

    posisi konstruksi.

    Dalam pemeliharaan dan reparasi akan lebih mudah

    Kekurangan :

    Penyaluran gaya-gaya lebih jelek di bandingkan butt joint karena adanya

    beban geser.

    2. Hubungan konstruksi antara gading alas dan gading balik dengan pelat

    penunjang

    a. Frame dan deck beam

    Di mana penyambungan frame dan deck beam dengan overlapp joint lebih

    menguntungkan.

    Penyambungan frame dengan deck beam ini menggunakan over lap join, dimana

    penyambungan ini memiliki kelemahan dan kelebihan yaitu :

    Kelebihan :

  • 7/24/2019 Pekerjaan Memperbaiki Kapal.pdf

    21/21

    SHIP REPAIR 2016

    Lebih mudah dalam pemasangan antara frame dengan deck beam pada

    berbagai posisi konstruksi,

    Dalam pemeliharaan dan reparasi akan lebih mudah.

    Kekurangan :

    Penyaluran gaya-gaya lebih jelek dibandingkan but join.

    balok konstruksi ( gading alas, gading balik) dan plat (plat penunjang)

    penyambungan terjadi pada open floor atau bracket floor

    hubungan konstruksi antara margin plate dan inner bottom plate di mana

    terdapat ketentuan lubang peringan ( man hole ) untuk plate floor

    1. tinggi lubang (h1,h2)