Upload
votruc
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
e‐MPA Manual Book
2012
PANDUAN electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran
KEMENTERIAN AGAMA
1
DAFTAR ISI
A. Pengenalan Sistem ……………………………………………………………… 2
B. Persiapan oleh Satuan Kerja …………………………………………………… 3
C. Login ……………………………………………………………………………… 4
D. Person In Charge ………………………………………………………………… 6
E. Satuan Kerja ……………………………………………………………………… 8
F. Pengelola Anggaran …………………………………………………………… 10
G. Pelaksanaan Anggaran ………………………………………………………… 13
H. Kegiatan Kunci …………………………………………………………………… 17
I. Kegiatan Kontraktual …………………………………………………………… 22
Lampiran
1. Data umum satuan kerja
2. Data identitas pengelola keuangan
3. Form D.01: Data umum DIPA
4. Form D.03: Rincian anggaran DIPA per program dan jenis belanja
5. Form D.04: Rencana serapan anggaran DIPA per bulan dan jenis belanja
6. Form D.05: Realisasi serapan anggaran DIPA per bulan dan jenis belanja
7. Form K.03: Pelaksanaan kegiatan kunci
8. Form K.04: Rencana target bulanan pelaksanaan kegiatan kunci
9. Form K.05: Capaian target bulanan pelaksanaan kegiatan kunci
10. Form K.06: Capaian akhir tahun pelaksanaan kegiatan kunci
11. Form T.03: Daftar kegiatan kontraktual
12. Daftar Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Agama Tahun 2012
13. Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama tentang Implementasi Sistem e-
MPA di lingkungan Kementerian Agama
2
A. PENGENALAN SISTEM
Sistem Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama atau
yang disebut dengen e-MPA merupakan sistem yang dikembangkan oleh Tim yang
dibentuk oleh Sekretaris Jenderal sebagai sarana pengendalian internal dalam rangka
monitoring pelaksanaan anggaran pada tingkat satuan kerja di lingkungan Kementerian
Agama. Monitoring pelaksanaan anggaran tersebut diberlakukan untuk seluruh Satuan
Kerja dari Pusat hingga Daerah.
Sistem dibangun dalam rangka memenuhi kebutuhan pimpinan Kementerian
Agama dalam melaporkan pelaksanaan anggaran dan program di lingkungan
Kementerian Agama kepada Presiden, DPR, Internal dan masyarakat terutama terkait
dengan pelaksanaan kunci yang terdiri dari Renana Kegiatan Pemerintah (RKP),
Instruksi Presiden dan kegiatan prioritas Kementerian Agama.
Dalam rangka memudahkan transaksi data dari Satuan Kerja yang tersebar
diseluruh Indonesia, maka sistem dikembangkan dalam bentuk online berbasis web
yang diintegrasikan dengan website Kementerian Agama yang beralamat http://e-
mpa.kemenag.go.id.
Dalam rangka implementasi sistem tersebut, seluruh Satuan Kerja berkewajiban
melakukan persiapan secara mandiri dari seluruh aspek infrastruktur, penyusunan
laporan dan penggunaan sistem.
3
B. PERSIAPAN OLEH SATUAN KERJA
Adapun hal-hal yang harus disiapkan oleh Setiap Satuan Kerja di lingkungan
Kementerian Agama dalam rangka implementasi e-MPA pada tingkat Satuan Kerja
antara lain:
1. Menunjuk Person In Charge (PIC) sebagai orang yang bertanggungjawab dalam
mengelola system sekaligus sebagai penghubung dari Satuan Kerja kepada Tim
Monitoring Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama Pusat;
2. Dalam rangka percepatan implementasi e-MPA, Satuan Kerja dapat membentuk
Tim Monitoring Pelaksanaan Anggaran pada tingkat satuan kerja;
3. Melakukan identifikasi dan telaah atas pelaksanaan kegiatan kunci yang tertuang
dalam dokumen RKAKL yang mencakup anggaran dan sararan;
4. Menyusun rencana serapan anggaran (disbursement plan) untuk pagu anggaran
yang tertuang dalam DIPA berdasarkan Jenis Belanja;
5. Menyusun target bulanan dari setiap pelaksanaan Kegiatan Kunci;
6. Melaporkan realisasi serapan anggaran berdasarkan dokumen SP2D yang telah
terbit secara bulanan;
7. Melaporkan capaian target bulanan dari pelaksanaan Kegiatan Kunci yang disertai
dengan realisasi anggaran berdasarkan dokumen SP2D dan didukung dengan
bukti dokumen lainnya;
8. Membuat rancangan pelaporan berdasarkan formulir yang telah disiapkan guna
mempermudah pada saat proses entri data;
9. Melaporkan seluruh rangkaian pelaksanaan anggaran sistem e-MPA yang telah
disediakan.
4
C. LOGIN
1. Buka halaman website http://e-mpa.kemenag.go.id
a. Pastikan komputer sudah terhubung dengan internet dan terus terhubung
dengan internet selama proses input data.
b. Membuka sistem e-MPA dapat menggunakan browser yang sudah terpasang
di komputer seperti Internet Explorer, Opera, Chrome, Mozilla atau Safari.
Gambar 1. Tampilan Login
2. Masukan kode satuan kerja
a. Bagi Satuan Kerja yang memiliki Kode Satuan Kerja lebih dari satu yang
dikarenakan adanya multi DIPA, gunakan Kode Satuan Kerja yang sudah
didefinisikan oleh system.
b. Apabila lupa dengan Kode Satuan Kerja dapat dilihat pada halaman [Daftar
Kode Satker] pada halaman Login tersebut.
c. Apabila tidak berhasil menemukan kode dari Satuan Kerja yang dimaksud,
silahkan hubungi admin sistem.
5
3. Masukan password
a. Password standar yang diberikan oleh system adalah password yang dikirim
melalui email dinas.
b. Apabila Anda sudah masuk segera ganti password tersebut dan pastikan tidak
lupa.
4. Masukan kode captcha
a. Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart
(CAPTCHA) merupakan serangkaian kode yang digunakan untuk
menghandari serangan spam/hacker.
b. Kode ini bersifat case sensitive jadi harus sama dengan apa yang ditampilkan.
5. Tips Membuat Password
a. Buat password yang kuat (biasanya minimal 12 karakter)
b. Gunakan gabungan huruf dan angka. Jika diperlukan gunakan juga karakter
khusus yang tersedia di keyboard dan masih dikenali sebagai karakter
password.
c. Mudah diingat. Namun jangan menggunakan identitas diri yang mudah ditebak
seperti nama, tanggal, tempat, atau nomor sesuatu.
d. Tidak menuliskan password disuatu tempat yang mudah diakses orang lain.
e. Tidak memberikan password kepada orang lain yang tidak berhak.
f. Ganti password secara periodik.
6
D. PERSON IN CHARGE (PIC)
1. Setiap satuan kerja harus menunjuk 1 orang Person In Charge (PIC) dalam
mengelola sistem e-MPA pada tingkat satuan kerja. Dalam melaksanakan
tugasnya seorang PIC dapat dibantu oleh beberapa orang dalam menyiapkan data
sesuai dengan kewenangan dan tugasnya masing-masing. PIC bertanggungjawab
terhadap validitas data yang diinput dalam sistem dan keamanan dari data yang
telah diinput pada tingkat Satuan Kerja.
2. Setelah berhasil login, akan diminta untuk melengkapi data-data PIC sebagai
berikut:
Gambar 2. Data Person In Charge (PIC)
3. Setelah mengisi identitas PIC, klik tombol “Simpan” dan setelah mengisi seluruh
identitas PIC, disarankan untuk segera mengganti password.
7
Gambar 3. Tampilan ganti password
4. Melengkapi data PIC dan mengganti password juga dapat dilakukan melalui Menu PIC setelah login.
8
E. SATUAN KERJA
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk mengisi data umum
satuan kerja termasuk koordinat dan foto gedung satker.
Gambar 4. Form isian Data Umum Satuan Kerja
2. Cara mencari titik koordinat
Menentukan koordinat suatu titik dalam peta dapat menggunakan berbagai macam
cara dan peralatan. Namun untuk mempermudah dan menyamakan data yang
dihasilkan dalam aplikasi e-MPA, maka penentuan koordinat titik suatu satuan
kerja akan menggunakan fasilitas Google Maps yang dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Buka website http://maps.google.com
b. Dari tampilan tersebut pastikan dalam modus tampilan “Satelit”. Mengganti
modus tampilan dapat dilakukan dengan cara klik tombol disebelah kanan
atas.
c. Cari lokasi tempat yang kita inginkan dan klik kanan dari mouse sehingga
muncul menu sebagai mana pada Gambar 5.
9
Gambar 5. Tampilan lokasi dari google map
d. Dari menu tersebut pilih “Ada apa di sini?” dan tunggu beberapa saat sampai
muncul koordinat disebelah atas tampilan peta.
Gambar 6. Data koordinat
e. Salin koordinat tersebut sebagai koordinat satuan kerja.
Gambar 7. Pengisian koordinat satuan kerja dalam e-MPA
3. Lampirkan beberapa gambar gedung satuan kerja yang disertai dengan
keterangan terkait dengan gambar tersebut. File gambar yang dapat diterima oleh
system adalah berformat jpg, gif atau png dengan ukuran tidak lebih dari 1MB agar
tidak terlalu berat pada saat proses upload.
10
F. PENGELOLA ANGGARAN
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk mengisi identitas para
pengelola anggaran meliputi data Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran.
2. Isikan identitas KPA sesuai dengan form berikut:
Gambar 8. Form Isian Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
3. Jika satuan kerja memiliki PPK lebih dari satu, maka isikan semua PPK yang ada.
Gambar 9. Tampilan daftar nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
11
4. Untuk menambahkan data PPK, klik tombol “Tambah Identitas PPK” diatas dan
akan muncul tampilan berikut ini:
Gambar 10. Isian identitas PPK
5. Jika satuan kerja memiliki Bendahara Pengeluaran lebih dari satu, maka isikan semua Bendahara Pengeluaran yang ada.
Gambar 11. Daftar nama Bendahara Pengeluaran.
12
6. Untuk menambahkan data PPK, klik tombol “Tambah Identitas PPK” diatas dan
akan muncul tampilan berikut ini:
Gambar 12. Isian identitas Bendaraha Pengeluaran
7. File foto dari KPA, PPK dan Bendahara Pengeluaran harus dalam format jpg, png dan gif dengan ukuran maksimal 1MB. Sedangkan file SK dari PPK dan Bendahara Pengeluaran harus dalam format pdf dengan ukuran maksimal sebesar 1MB.
13
G. PELAKSANAAN ANGGARAN
Modul ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan anggaran secara umum yang
dilaksanakan oleh setiap satuan kerja sebagaimana tercantum dalam dokumen DIPA.
Setiap satuan kerja berkewjajiban membuat rencana serapan anggaran (disbursement
plan) dan menyusun realisasi anggaran setiap bulan serta menyampaikan realisasi
anggaran berdasarkan dokumen SP2D.
G.1. Data Umum DIPA
1. Pada bagian ini, satuan kerja berkewajiban untuk menyampaikan data umum DIPA
yang meliputi kode satker, program, nomor DIPA, tanggal DIPA, pagu anggaran
dan jenis DIPA untuk setiap satuan kerja.
Gambar 13. Tampilan daftar dokumen DIPA
2. Klik tombol “Tambah DIPA” untuk menambah dokumen DIPA dan akan muncul
tampilan berikut:
Gambar 14. Tampilan untuk menambah dokumen DIPA
a. Kode Satker DIPA diisi dengan Kode Satuan Kerja dari masing-masing
pelaksana DIPA.
14
b. Nama Satker DIPA diisi dengan nama satker sesuai dengan pelaksanaan
DIPA tersebut.
c. Nomor DIPA diisi dengan nomor yang tertera pada dokumen DIPA.
d. Tanggal DIPA diisi dengan tanggal dokumen DIPA.
e. Pagu Anggaran diisi dengan pagu anggaran yang tertera pada dokumen DIPA.
f. Jenis DIPA diisi dengan jenis DIPA yang meliputi DIPA Awal dan DIPA
Perubahan.
g. File DIPA diisi dengan lampiran file DIPA yang telah dibentuk dalam format
PDF. File dokumen DIPA harus berformat Protable Document Format (pdf)
dan berukuran seminimal mungkin agar tidak bermasalah pada saat di upload.
Semakin besar ukuran file maka akan menyebabkan semakin lama waktu
yang diperlukan untuk proses upload. Hal ini dapat beresiko terjadi kegagalan
apabila koneksi dengan internet tidak stabil.
3. Apabila satuan kerja mendapatkan APBN-P, tambahkan DIPA tersebut tanpa
harus mengganggu DIPA yang awal.
G.2. Rincian DIPA
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk menyampaikan rincian
anggaran DIPA per program dan jenis belanja (Pegawai, Barang, Modal dan
Sosial) dengan format sebagai berikut:
Gambar 15. Isian Rincian DIPA per Program dan Jenis Belanja
15
2. Daftar nama program akan muncul secara otomatis sesuai dengan Satuan Kerja.
Apabila ada Program yang tidak dilaksanakan oleh Satuan Kerja, dapat diabaikan.
3. Untuk Satuan Kerja yang memiliki DIPA lebih dari satu, maka isikan seluruh DIPA
sesuai dengan Program yang ada.
4. Jumlah dari Rincian DIPA ini harus sama dengan jumlah Pagu Anggaran yang
tertera dalam DIPA.
Catatan:
a. Untuk satuan kerja yang melaksanakan anggaran DIPA Setjen, rincian pada
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Agama dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Kementerian Agama harus sama dengan Pagu DIPA Setjen
b. Apabila terjadi perubahan DIPA atau APBN-P, maka bagian harus
disesuaikan.
G.3. Rencana Serapan DIPA
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk menyusun dan
menyampaikan rencana serapan DIPA (disbursement plan) untuk setiap Jenis
Belanja secara keseluruhan dari bulan Januari sampai Desember pada tahun
anggaran yang berjalan dengan format sebagai berikut:
Gambar 16. Isian Rencana Serapan Bulanan DIP per Jenis Belanja
16
Catatan:
a. Jumlah anggaran per jenis belanja harus konsisten dengan jumlah anggaran
per jenis belanja pada rincian
b. Apabila terjadi perubahan DIPA atau APBN-P, maka bagian harus
disesuaikan.
G.4. Realisasi Serapan DIPA
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk menyampaikan realisasi
serapan DIPA menurut jenis belanja berdasarkan dokumen SP2D yang terbit pada
bulan bersangkutan dengan format sebagai berikut:
Gambar 17. Isian reaslisasi serapan anggaran DIPA per jenis belanja
2. Setiap satuan kerja hanya diberi waktu sampai dengan tanggal 10 pada bulan
berikutnya untuk melaporkan realisasi laporan bulanan.
17
H. KEGIATAN KUNCI
1. Modul ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan kegiatan kunci dari setiap
satuan kerja.
2. Kegiatan Kunci merupakan sejumlah daftar yang terdiri dari kegiatan RKP, Inpres
dan Renstra.
3. Daftar ini dapat terus bertambah apabila dipandang perlu oleh Unit Eselon I Pusat
selaku penanggungjawab pelaksana program.
4. Satu kegiatan kunci dapat memiliki penjabaran lebih dari satu kegiatan dalam
dokumen RKAKL.
5. Satuan Kerja harus cermat dalam melakukan identifikasi Kegiatan Kunci yang
tertuang dalam RKAKL.
H.1. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk menyampaikan terkait
dengan pelaksanaan kegiatan kunci yang dilaksanakan oleh satuan kerja.
2. Daftar Pelaksanaan Kegiatan Kunci akan muncul secara otomatis berdasarkan
hasil identifikasi pada saat pengembangan sistem.
Gambar 18. Tampilan Daftar Pelaksanaan Kegiatan Kunci
Catatan:
a. Kegiatan kunci yang tidak dilaksanakan oleh satuan kerja dan tidak tertuang
dalam RKAKL dapat diabaikan.
b. Apabila Satuan Kerja belum menemukan Kegiatan Kunci yang akan
dilaksanakan dalam daftar tersebut, dapat menghubungi Administrator.
18
3. Klik tombol “Ubah” untuk mengisi data dan akan muncul tampilan berikut ini:
Gambar 19. Tampilan Isian Pelaksanaan Kegiatan Kunci
a. Pelaksanaan Kegiatan Kunci dibedakan menjadi dua, yakni: Swakelola dan
Kontraktual. Apabila Kegiatan Kunci mencakup beberapa kegiatan yang akan
dilaksanakan sebagaimana tertuang dalam RKAKL, maka identifikasikan
secara umum pelaksanaan kegiatan tersebut.
b. Volume dan Satuan Kegiatan Kunci menggambarkan volume pelaksanaan
Kegiatan Kunci.
c. Target Kegiatan Kunci menggambarkan hasil akhir dari seluruh pelaksanaan
kegiatan yang tertuang dalam RKAKL dalam mendukung Kegiatan Kunci
tersebut.
d. Anggaran Kegiatan Kunci menggambarkan seluruh anggaran yang telah
dialokasikan dari seluruh Kegiatan dan Jenis Belanja untuk mendukung
pelaksanaan Kegiatan Kunci tersebut.
H.2. Rencana Target Bulanan
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk membuat rencana target
bulanan dari setiap pelaksanaan kegiatan kunci.
Gambar 20. Daftar nama kegiatan kunci dan targetnya.
19
2. Untuk membuat target bulanan dari setiap kegiatan kunci, klik tombol “Ubah”
disebelah kanan dari masing-masing kegiatan kunci dan akan muncul tampilan
seperti berikut:
Gambar 21. Pengisian target bulanan kegiatan kunci.
3. Isi taget bulanan dari pelaksanaan kegiatan kunci.
Target bulanan menggambarkan target dan refleksi jadwal yang akan dilaksanakan
setiap bulan dari tahap persiapan hingga selesai pelaksanaan kegiatan kunci
tersebut. Apabila kegiatan kunci dapat direncakanan dapat diselesaikan
Pengisian target bulanan
H.3. Capaian Target Bulanan
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk menyampaikan capaian
pelaksanaan kegiatan kunci setiap bulan yang meliputi realisasi anggaran dan
capaian perkembangan kegiatan.
Gambar 22. Daftar Capaian Target Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Kunci
20
2. Untuk mengisi capaian target pelaksanaan kegiatan, klik tombol “Ubah” disebelah
kanan pada setiap kegiatan.
Gambar 23. Isian Capaian Target Bulanan
3. Hal-hal yang diisi oleh satuan kerja adalah
a. Capaian target diisi dengan persentase yang menggambarkan tingkat capaian
atas pelaksanaan target bulanan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Keterangan diisi dengan keterangan yang menggambarkan atas capaian
target bulnanan tersebut.
c. Anggaran Terserap diisi dengan jumlah kumulatif dari seluruh anggaran yang
telah tereasliasasi sampai dengan bulan yang bersangkutan.
d. Dokumen Bukti diisi dengan dokumen-dokumen bukti atas pelaksanaan
kegiatan pada bulan bersangkutan.
4. Dokumen yang dapat dijadikan sebagai lampiran atas pelaksanaan kegiatan kunci
antara lain:
a. SK Tim (Panitia Pelaksana Kegiatan, Panitia Pengadaan, Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan, Tim Perumus, Tim Kerja, dsb);
b. Data dasar pelaksanaan kegiatan seperti daftar nama calon penerima
bantuan, dan sebagainya;
c. HPS/OE dan spesifikasi pengadaan barang dan jasa;
d. Foto pelaksanaan kegiatan atau perkembangan pelaksanaan kegiatan;
21
e. SPM dan SP2D;
f. Kontrak kerja dengan pihak ketiga;
g. SK Penetapan penerima bantuan;
h. Laporan kegiatan;
i. dan sebagainya.
Gambar 24. Isian lampiran dokumen bukti pencaian target bulanan
5. Setiap dokumen yang dijadikan sebagai lampiran harus diberi keterangan yang
jelas.
H.4. Capaian Akhir Tahun
1. Pada akhir tahun anggaran, setiap satuan kerja berkewajiban untuk
menyampaikan realisasi volume setiap pelaksanaan kegiatan kunci.
Gambar 25. Isian capaian realisasi volume akhir tahun
22
I. KEGIATAN KONTRAKTUAL
1. Pada bagian ini, setiap satuan kerja berkewajiban untuk menyampaikan seluruh
kegiatan yang dilaksanakan secara kontraktual dengan format sebagai berikut:
Gambar 26. Daftar nama pelaksnaaan kegiatan kontraktual
2. Untuk menambah data kegiatan kontraktual klik tombol “Tambah Kegiatan
Kontraktual” dan akan muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 27. isian data kegiatan kontraktual
4. Isilah data-data yang dibutuhkan berikut ini:
a. Program diisi dengan nama program sesuai dengan dokumen RKAKL
b. Kegiatan diisi dengan nama kegiatan sesuai dengan dokumen RKAKL
c. Nama Kegiatan Kontraktual diisi dengan nama kegiatan yang dilaksanakan
secara kontraktual. Dalam RKAKL, kegiatan yang dimaksud pada bagian ini
biasa disebut dengan detail.
d. Volume dan Satuan diisi dengan volume dan satuan dari kegiatan tersebut.
23
e. Sumber dana dibedakan menjadi dua yakni yang bersifat Rupiah (murni atau
pendamping) dan P/HLN. Bagian diisi dengan jumlah anggaran yang
dikontrakkan.
f. Pelaksanaan dimaksud untuk mendeteksi apakah kegiatan kontraktual
tersebut bersifat tahun tunggal (single year) atau tahun jamak (multi years).
--=ooOoo=--