142
PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK SIKAP SANTUN PADA REMAJA DI PESANTREN AL-QURAN NUR MEDINA PONDOK CABE TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Abdullah Ubaid NIM : 1111052000019 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M

PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM

MEMBENTUK SIKAP SANTUN PADA REMAJA DI

PESANTREN AL-QUR’AN NUR MEDINA PONDOK CABE

TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Abdullah Ubaid

NIM : 1111052000019

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2015 M

Page 2: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat
Page 3: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi Berjudul : PELz^TKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAMMENIBENTUK SIKAP SANTUN PADA REMAJA DI PESANTREN AL-QUR'AN NUR MEDINA PONDOK CABE TANGERANG SELATAN, OlEh

Abdullah Ubaid, NiM : 1111052000019, telah diujikan dalam sidang

munaqosyah Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada Selasa, 31 Januari 2A17. Slaipsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada jurusan

Bimbingan dan Penluluhan Islam.

Jakarta, 31 Januan 2017

Sidang Munaqosyah

Anggota,

Sekretaris,

ll,oI

NqsLEeklijlegprqJ.SiNIP. 19650301 199903 1 001

Penguji II

f***Artiarini Puspita Arrvan. M.PsiNrP. 19861r09 2011012 016

Ketua Merangkap Penguj i,

NIP. 19580910 8743 2 001

Pembiinbing

Nurul Hidavati. S.Ae..' M.PdNIP. 19690322 199603 2 001

Page 4: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat
Page 5: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

iv

ABSTRAK

Abdullah Ubaid 1111052000019 Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam

Membentuk Sikap Santun pada Remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina

Pondok Cabe Tangerang Selatan Dibawah bimbingan Nurul Hidayati, S.Ag.,

M.Pd

Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk yang sangat

majemuk, dan tercatat sebagai negara yang berpenduduk muslim terbanyak di

dunia saat ini. Karena itu, dengan keberagaman penduduk Indonesia, metode

penyebaran agama bagi para penyuluh agama sangat kompleks, dengan semakin

banyak tuntutan hidup, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Kemajuan

teknologi juga sangat terasa pengaruhnya bagi para pembimbing dan penyuluh

agama, khususnya Islam, yang ingin terus mempertahankan eksistensinya di

negara Indonesia ini.

Salah satu jalan yang ditempuh untuk mempertahankan dan menyebarkan

agama Islam, adalah dengan cara mendirikan sebuah lembaga pendidikan, baik

formal, non formal atau informal. Berkaitan dengan itu semua, harus ada pihak

yang membimbing dan ada yang terbimbing, sarana-prasarana dan lain-lain. PPA

Nur Medina yang terletak di Pondok Cabe Tangerang Selatan adalah salah satu

lembaga yang menyelenggarakan program pendidikan tersebut

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan agama

pada remaja atau santri dalam membentuk sikap santun di PPA Nur Medina

Pondok Cabe Tangerang Selatan. Metode penulisan yang digunakan penulis

adalah metode kualitatif data deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil

bentuk kata-kata atau gambar dari pada angka-angka.

Bimbingan agama di PPA Nur Medina dilaksanakan setiap hari, waktunya

pada malam hari pukul 18:30-20:15 WIB dan pagi hari 05:00-06:10 WIB. Secara

langsung maupun tidak langsung, PPA Nur Medina telah melaksanakan kegiatan

bimbingan dan penyuluhan agama bagi remaja maupun masyarakat sekitar

pesantren.

Kata Kunci : Bimbingan Agama, Sikap Santun, Remaja

Page 6: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbillalamin, segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan

seluruh alam, atas rahmat, ridlo, barokah dan pertolongannya yang tak terbatas

kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap Santun pada Remaja di

Pesantren al-Qur’an Nur Medina” dengan baik dan tepat waktu. Sholawat dan

salam selalu penulis curahkan kepada Nabi terakhir, Rasulullah Muhammad

SAW. beserta keluarga, sahabat-sahabat dan para pengikutnya. Atas kemuliaan

akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat memberikan suri

tauladan kepada kita semua hingga akhir zaman nanti, Aamiin.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana strata satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini, tidak akan terwujud tanpa

adanya rahmat, ridlo dan pertolongan Allah SWT dan juga dari Rasulullah SAW.

Penulis juga sadar akan bantuan moril dan materiil dari banyak pihak, terutama

kepada Ibu dan Bapak penulis, Ibu Ro’aitu binti Ramullah dan Bapak Abdul

Qodir bin Waryadi, begitu besar cinta kasih dan sayangnya terhadap penulis, do’a

dan kebaikan yang selalu diberikan kepada penulis, sehingga penulis tidak mampu

untuk membalas semuanya, sekedar bisa membahagiakannya, semoga Allah

muliakan Ibu dan Bapak, dunia sampai akhirat, amin.

Page 7: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

vi

Terima kasih juga penulis sampaikan untuk adik dan keponakan beserta

ayahnya, Milatussolikha bin Abdul Qodir, Nasywa Fairoza Mufti bin Farid Mufti,

Farid bin Abdul Majid dan untuk keluarga besar Bani Ramullah, Paman Bibi,

Sepupu, Le’ Iqon, juga orang terkasih penulis De’ Badriyatun Ni’mah binti Alm.

Muchtarom bin Kaswad, Umi Maskuroh binti Alm. H. Muchyidin yang selalu ada

dalam suka dan duka. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang bertakwa,

hamba yang soleh dan solihah, yang mampu memberi manfaat bagi sebanyak-

banyak manusia, amin.

Dengan segala kerendahan hati, penulis juga menyampaikan ucapan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Wadek Bidang Akademik,

Dr. Roudhonah, M.A selaku Wadek Bidang Administrasi Umum, Dr

Suhaimi, M.Si selaku Wadek Kemahasiswaan.

3. Dra. Rini L. Prihatini M.Si. selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

4. Ir. Noer Bekti Negoro M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

5. Nurul Hidayati, S.Ag., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

senantiasa mendukung, membantu dan mengarahkan penulis dalam

bimbingan skripsi hingga selesai.

Page 8: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

vii

6. Dr. Hj. Roudhonah, MA., Drs. H. Mahmud Jalal, MA., Noor Bekti

Negoro, M.Si., Artiarini Puspita Arwan, M.Psi. selaku penguji skripsi dan

tim pengarahan perbaikan skripsi penulis.

7. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, dan segenap staf pegawai UIN Syarif

Hidayatullah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya,

penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas ilmu yang telah

diberikan, atas kesabaran, perhatian, kasih sayangnya dalam mendidik

penulis hingga selesai jenjang pendidikan strata satunya.

8. Ustadz H. Endang Husna Hadi S.Ag selaku pengasuh, pimpinan PPA Nur

Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan Banten, dan Ibu Ustadzah Hj.

Arbiyah Mahfuz S.Th.I. al-Hafidzoh beserta keluarga, yang telah

memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian, yang selalu

ikhlas, sabar dan penuh kesungguhan dalam membimbing, mengarahkan

dan memberi motivasi untuk meraih apa yang menjadi cita-cita penulis.

Semoga Allah karuniakan rahmat, ridlo, kesehatan, panjang umur dan

barokah rizkinya, amin.

9. Guru-guru SDN Sidayu, SMP Takhassus al-Qur’an, SMA Takhassus al-

Qur’an Wonosobo, PP Asasul Huda Klawen Bawang Batang, PPTQ Al-

Asyariyyah Kalibeber Wonosobo, rumah tahfiz Ngebrak Kalibeber

Wonosobo, Madrasatul Huffaz 1 (MH1) Gedongan Cirebon, Pesantren al-

Qur’an Nur Medina dan Pesantren Yatim Cahaya Madinah Pondok Cabe

Pamulang Tangerang Selatan Banten.

Page 9: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

viii

Alm. H. Suprapto, Bu Djumirah, Pak Muhaimin, Pak Sofar, Bu

Tiana, Pak Abass, Mbah Su’udi Sulaiman, Mbah Muntaha al-Hamilul

Qur’an, Mbah Mustahal Asyari’, Bapak Asad al-Hamilul Qur’an, Abah

Faqih, Mak Badi’, KH. Abu Bakar Sofwan al-Hamilul Qur’an, Ustdaz H.

Endang Husna Hadiawan, Ibu Ustadzah Hj. Arbiyah Mahfuz, Haji Ahmad

Suparli, Dr. Muhson Nawawi, semoga Allah selalu karuniakan keberkahan

dimanapun berada.

10. Sahabat Takhasusku semua, Dian Widiyanto, Muhammad Na’im, Hanif

Wibowo, Imam Baihaqi, Bisroh, Muhammad Taufik, Vairuz, Putra, Duna,

Ipul, Iyus, Mbah Dullah, IPI, Latif, Azon. Teman sekampung Abdulloh

Jono,Haryanto, Zainudin Mullah, Subkhi, DAS, Humam Nasirudin, Lutfi,

Umam Azizi, Roziquin, teman sekamar Kg Tolib, Kg Muslih, Kg Hafid,

Kg Zamroni, Kg Sofyan, Kg Mufid Rembang Cak Ruswanto Tegal. Blok

H Tahfiz Putra al-Asyariyyah, Blok D Putra, Blok J Putra, bawah Masjid

Kalibeber, semoga kita bisa terus saling memberi motivasi dan

bersilaturrahim.

11. Sahabat Pesantren Yatim Cahaya Madinah, Mbak Laila, Mbak Ana

Dzikriyana Idris, Zulkarnaen, Syafei, Firman, Cak Nun, Mbak Cha Idris,

Anak Abah Durrotul Gholiah, Wawah Mawaddah, Sulton, Uci, Amar,

Praja, Cindy, Rizqi Maulana, Dinda Azura Stefani Gatot, semoga kita bisa

terus mengabdi dan berkarya.

12. Keluarga Besar PPA Nur Medina, Miss Acil, Mas So Veri, BBG, Muslih

Muchbir, Rifat, semoga kita senantiasa bisa menjaga ukuwah Islamiah.

Page 10: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

ix

13. Keluarga BPI 2011, Alaika Firmansyah, Ang Jamal, Khoirul, Nahrub,

Jaid, Egi, Hari Dimong, Muzani, Elsa, Safarudin, Geri, Sabri, Kun Inang,

Tyara, Maria Ulfa Kamal, Wirda, Unis, Nadia Alim, Shifa, Fajriah, Irma,

Cinuy Blink, Nurhasanah, Winda, Milaty, Nadia Sabrina, Heppy Aulia,

Muzaai, Lidya Rahmi, Novita, Lina Suwarti, semoga kita meraih sukses.

14. Teman-teman UIN, Khoiri, SC Ali Munandar, Ajengan Muiz, Gus Najmul

Umam, Haris, Heri dkk semoga selalu semangat meraih cita-cita.

Tiada kata yang mampu untuk membalas semuanya, selain “maturnuwun,

terimakasih”, semoga Allah karuniakan balasan kebaikan dan pahala yang berlipat

ganda atas semua yang telah diberikan kepada penulis, dengan sebaik-baiknya

balasan dan semoga kita semua selalu dalam naungan rahmat dan ridlo-Nya,

Aamiiin.

Jakarta, 3 Desember 2015

Abdullah Ubaid

Page 11: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................. iii

ABSTRAK............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR........................................................................................... v

DAFTAR ISI.......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 5

D. Metodologi Penelitian............................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka....................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan.............................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 13

A. Teori-Teori Bimbingan Agama.............................................. 13

1. Bimbingan....................................................................... 12

2. Agama........................................................................ 15

3. Bimbingan Agama..................................................... 17

4. Tujuan Bimbingan Agama............................................. 18

5. Metode dan Teknik Bimbingan dan Penyuluhan

(Konseling) Islam...................................................... 20

6. Syarat dan Kriteria Pembimbing................................ 28

B. Sikap....................................................................................... 30

1. Pengertian Sikap............................................................... 30

2. Pengertian Santun............................................................. 33

3. Pengertian Akhlak............................................................ 34

4. Pengertian Etika................................................................ 34

5. Pengertian Moral.............................................................. 35

6. Pengaruh Sikap Santun dalam Hidup............................... 36

C. Remaja.................................................................................... 38

1. Pengertian Remaja............................................................ 38

BAB III PROFIL LEMBAGA PESANTREN AL-QUR’AN NUR

MEDINA...................................................................................... 40

A. Sejarah..................................................................................... 40

B. Visi dan Misi Pesantren al-Qur’an Nur Medina..................... 42

C. Tujuan..................................................................................... 43

Page 12: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

xi

D. Struktur Organisasi.................................................................. 44

E. Kegiatan Pembelajaran............................................................ 45

F. Metode Bimbingan Agama..................................................... 46

G. Fasilitas................................................................................... 51

H. Ekstra Kurikuler...................................................................... 51

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA................... 52

A. Temuan Penelitian................................................................... 52

1. Identifikasi Informan................................................... 52

a) Pembimbing.................................................... 52

b) Terbimbing...................................................... 54

B. Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap

Santun pada Remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina...... 57

C. Metode Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap Santun

pada Remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina Pondok Cabe

Tangerang Selatan................................................................... 62

D. Faktor - Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Bimbingan

Agama dalam Membentuk Sikap Santun pada Remaja.......... 64

E. Analisis Hasil Penelitian......................................................... 67

BAB V PENUTUP...................................................................................... 69

A. Kesimpulan................................................................................ 69

B. Saran.......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami oleh

manusia sekarang ini, tidak sedikit menimbulkan dampak negatif

terhadap sikap hidup dan perilaku manusia, baik sebagai manusia yang

beragama, maupun sebagai makhluk individual dan sosial, seperti

halnya penggunaan alat komunikasi yang berlebihan dan

penyalahgunaan jaringan internet.

Dampak negatif yang paling berbahaya terhadap kehidupan

manusia atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai

dengan adanya kecenderungan anggapan bahwa satu-satunya yang dapat

membahagiakan hidup manusia adalah nilai material, tanpa

menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sebenarnya berfungsi untuk

memelihara dan mengendalikan akhlak manusia.

Manusia pasti kehilangan kendali dan salah arah bila nilai-nilai

spiritual ditinggalkan, sehingga mudah terjerumus ke berbagai

penyimpangan dan kerusakan akhlak. Misalnya melakukan perampasan

hak-hak orang lain, penyelewengan seksual dan pembunuhan.

Nilai-nilai spiritual yang dimaksudkan dalam Islam adalah ajaran

agama yang berwujud perintah, larangan dan anjuran yang kesemuanya

Page 14: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

2

berfungsi untuk membina kepribadian manusia dalam kaitannya sebagai

hamba Allah serta anggota masyarakat.1

Banyak ditemukan kasus-kasus kenakalan remaja; misalnya

penggunaan zat adiktif (narkotika), perkelahian, sex bebas dan

sebagainya. Masalah utama kembali kepada akhlak remaja itu sendiri.

Remaja yang demikian adalah remaja yang tidak mengenal akhlak.

Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak dari “khuluqun”,

yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat.2 Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak

“Adatul-Iradah”, atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat

dalam suatu tulisan yang berbunyi: “sementara orang membuat definisi

akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan.

Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan

itu dinamakan akhlak”.3

Sebaliknya tidak sedikit pula remaja yang baik, karena kesopanan

dan tingkah lakunya yang terpuji dan selalu berbuat kebaikan. Remaja

demikian itu adalah remaja yang shaleh, santun yang berakhlak mulia.

Akhlak dapat menuntun para remaja menemukan dunianya, menyalurkan

bakatnya kepada tindakan sublimatif dan konstruktif.4

Di masa pubertas (remaja) sudah mulai timbul (kegoncangan batin)

sehingga memerlukan tempat perlindungan jiwa yang mampu

memberikan pengarahan positif dalam perkembangan hidup selanjutnya,

1 H. A. Mustafa, Akhlak-Tasawuf, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), h. 17

2 H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1997), h. 11

3 H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1997), h. 13

4 H. Hamzah Ya’qub, Etika Islam, (Bandung : Diponegoro,1997), h. 29

Page 15: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

3

yaitu seorang tokoh yang mampu memberikan bimbingan berupa nilai-

nilai agama. Nilai-nilai keagamaan yang disampaikan oleh seorang

pembimbing akan mudah diterima oleh individu yang mengalami

kekosongan batin dan kegoncangan jiwa sehingga bisa menjadikan

pembimbing agama sebagai pelindung dan penyelamat baginya.5

Keadaan jiwa yang penuh dengan kegoncangan itu sangat

memerlukan agama dan membutuhkan suatu pegangan yang dapat

membantu mereka dalam mengatasi dorongan-dorongan dan keinginan-

keinginan baru yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Keinginan

dan dorongan itu seringkali bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut

oleh orang tua atau lingkungan dimana dia hidup.6

Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul

Problematika Remaja di Indonesia menjelaskan bahwa pada usia ini

merupakan tingkat permulaan perkembangan perasaan keagamaan dalam

pribadi anak, sedangkan perkembangan keagamaan akan terbentuk pada

masa remaja. Perasaaan yang demikian perlu dikembangkan melalui

partisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti sembahyang berjama’ah,

menjadi panitia hari-hari besar atau perayaan hari besar agama serta

organisasi dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.7

Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas penduduk

beragama Islam. Banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan yang

berkembang, salah satunya adalah pesantren. Adapun pesantren

5 HM. Arifin M, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Manusia, (Bandung:

CV.Diponegoro,1988) h. 28 6 Zakiah Daradjat, Problematika Remaja di Indonesia, h. 112

7 Zakiah Daradjat, Problematika Remaja di Indonesia, h. 63

Page 16: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

4

merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berkembang sejak lama.

Pesantren al-Qur’an Nur Medina adalah salah satu pesantren yang terletak

di wilayah Pondok Cabe Ilir kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan,

yang telah mempunyai program kegiatan terkait bimbingan agama.

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu

secara terus menerus (continue), supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan diri dan dapat

bertindak wajar sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah,

keluarga dan masyarakat.8

Sedangkan kata agama dikenal juga kata “din” bahasa Arab dan

kata “religi” dalam bahasa Latin. Adapun kata “agama” terdiri dari a =

tidak dan gama = pergi, yang mengandung arti tidak pergi, tetap di tempat

atau diwarisi turun-temurun.9

Dengan mengetahui pelaksanaan bimbingan agama dalam

membentuk sikap santun remaja diharapkan mampu untuk memberikan

gambaran proses bimbingan agama yang sederhana dan efektif.

Berdasarkan fenomena dan berpijak pada latar belakang masalah di

atas, maka dilakukan penelitian terhadap masalah tersebut dan didapatkan

deskripsi yang dituangkan dalam skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan

Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap Santun pada Remaja di

Pesantren al-Qur’an Nur Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan”.

8 Andi Mapiare, Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Surabaya : Usaha

Nasional, 1984), h.127-128 9 Harun Nasution, ed., Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1994), h. 9

Page 17: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan bimbingan agama

pada remaja mulai 3 Juni 2015 sampai dengan 3 Desember 2015 di

Pesantren al-Qur’an Nur Medina di Pondok Cabe Tangerang Selatan.

2. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan umum yang dibahas pada penelitian

ini adalah bagaimana pelaksanaan bimbingan agama dalam

membentuk sikap santun pada remaja di Pesantren al-Qur’an Nur

Medina tahun 2015?

Adapun permasalahan turunan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana metode bimbingan agama dalam membentuk

sikap santun pada remaja yang diterapkan di Pesantren al-

Qur’an Nur Medina ?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

bimbingan agama dalam membentuk sikap santun pada remaja

di Pesantren al-Qur’an Nur Medina ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan agama dalam

membentuk sikap santun pada remaja di Pesantren al-Qur’an

Nur Medina tahun 2015

Page 18: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

6

2) Untuk mengetahui metode pelaksanaan bimbingan agama

dalam membentuk sikap santun pada remaja di Pesantren al-

Qur’an Nur Medina tahun 2015

3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaan bimbingan agama dalam membentuk sikap santun

pada remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina tahun 2015

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari

beberapa segi, yaitu:

1) Ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat menambah

pengetahuan baru pada mata kuliah Ilmu Dakwah, dan

Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).

2) Akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan acuan dalam

kegiatan pembentukan sikap santun pada remaja bagi universitas

dan jurusan khususnya pada jurusan BPI.

3) Pondok Pesantren al-Qur’an Nur Medina, diharapkan penelitian

ini dapat memberikan masukan untuk rancangan program

bimbingan agama yang lebih efektif, inovatif dan kreatif hingga

terbentuk remaja yang sholeh, santun dan berakhlak mulia.

Pembimbing agama dapat memberikan kesadaran kepada

masyarakat untuk meningkatkan peran serta dalam mengatasi

permasalahan yang berhubungan dengan akhlak remaja.

Page 19: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

7

D. Metodologi Penelitian

Adapun metodologi yang dilakukan penulis pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Pondok Pesantren al-Qur’an Nur

Medina Jl. Cabe III No 79A RT/RW 004/004 Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangerang Selatan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian

yaitu mulai 3 Juni 2015 sampai dengan 3 Desember 2015.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah satu orang pimpinan

Pondok Pesantren al-Qur’an Nur Medina, satu orang guru, tiga

remaja/santri dan satu orang dari masyarakat sekitar pesantren.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah bimbingan agama dalam

pembentukan sikap santun remaja yang terdaftar masuk di

Pondok Pesantren al-Qur’an Nur Medina bulan Mei 2015.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis pada penelitian yang

berjudul “Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Pembentukan Sikap

Santun Remaja di Pondok Pesantren al-Qur’an Nur Medina Pondok

Cabe Tangerang Selatan”, yaitu menggunakan jenis penelitian

kualitatif data deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil

bentuk kata-kata atau gambar dari pada angka-angka.

Page 20: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

8

Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data

untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data

tersebut mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan, fotografi,

videotape, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi

lainnya10

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

dalam penelitian ini meliputi :

a) Dokumentasi, yaitu penulis mencari keterangan dan bacaan

yang dibutuhkan mengenai masalah yang terkait melalui

sumber-sumber yang ada, juga menelaah dokumen dan arsip

yang dimiliki pesantren.

b) Observasi atau pengamatan langsung di Pondok Pesantren al-

Qur’an Nur Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan. Guna

menyelami dan memperoleh gambaran yang jelas tentang peran

pembimbing agama dalam pembentukan sikap santun remaja,

penulis juga terjun langsung dalam proses tersebut bersama

dewan guru dan masyarakat.

c) Wawancara langsung secara mendalam terhadap pihak pesantren

dan masyarakat yang terkait di dalamnya serta jajaran dewan

guru untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

10

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers), h. 3

Page 21: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

9

5. Teknik Analisis Data

Analisa adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data

dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Teknis analisa data

yang penulis gunakan adalah analisis deskriptif, dimana semua data

yang penulis peroleh merupakan hasil dari pengamatan dan

wawancara. Sebelumnya penulis mengelompokkan data sesuai

dengan persoalan yang telah di tetapkan kemudian menganalisanya

secara sistematis. Penulis juga menggunakan teori untuk membahas

masalah dalam penelitian.

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi Univesitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta cetakan kedua tahun 2007. Sedangkan

penerjemahan ayat-ayat al-Qur’an menggunakan sumber al-Qur’an

dan terjemahnya yang di terbitkan oleh Departemen Agama RI

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan yang sudah dilakukan dari beberapa sumber

kepustakaan, penulis menemukan skripsi yang dijadikan tinjauan

pustaka sebagai bahan pertimbangan. Adapun tinjauan pustaka dalam

penulisan skripsi ini diantaranya :

Skripsi berjudul “Metode Bimbingan Mental pada Jamaah Calon

Haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Mathla’ul Anwar

Page 22: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

10

Karawang” yang disusun oleh Hj. Holipah,11

Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sasaran yang diteliti

adalah metode bimbingan mental pada jamaah calon haji 1

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Mathla’ul Anwar adalah

metode langsung yaitu dimana pembimbing melakukan komunikasi

tatap muka dengan calon jamaah haji dalam hal ini ada dua metode

bimbingan yang terdiri dari bimbingan individual dan kelompok.

Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan,

karena memiliki pembahasan yang sama tentang metode

pelaksanaan bimbingan. Hal yang membedakan adalah jenis

bimbingannya yaitu bimbingan agama dalam membentuk sikap

santun pada remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina tahun 2015.

Sedangkan Skripsi yang disusun Hj. Holipah adalah bimbingan

mental pada jamaah calon haji 1 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH) Mathla’ul Anwar

Skripsi berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara

dalam Meningkatkan Perkembangan Anak Terlantar di Yayasan

Sayap Ibu Kebayoran Baru, Jakarta Selatan” yang disusun oleh Sri

Rahayu.12

Dalam skripsi tersebut Sri Rahayu membahas evaluasi

pelaksanaan terapi wicara dalam meningkatkan perkembangan anak

terlantar. Keterkaitan antara skripsi penulis dengan skripsi Sri

11

Holipah, Metode Bimbingan Mental pada Jamaah Calon Haji di Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji (KBIH) Mathla’ul Anwar Karawang, 2009 12

Sri Rahayu, Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara dalam Meningkatkan

Perkembangan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Page 23: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

11

Rahayu sama-sama membahas mengenai pelaksanaan program.

Sedangkan skripsi yang penulis susun lebih kepada proses

pelaksanaan bimbingan agama dalam membentuk sikap santun pada

remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis

memberikan penjelasan dan gambaran dalam beberapa bab, yaitu:

BAB I: Pendahuluan : Dalam bab ini penulis menggambarkan

beberapa hal yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II: Tinjauan Teori : Dalam bab ini penulis memaparkan

teori-teori yang meliputi pengertian bimbingan, pengertian Agama,

tujuan bimbingan agama, pengertian sikap, pengertian santun, pengertian

akhlak, pengertian etika, pengertian moral, pengaruh sikap santun dalam

hidup, pengertian remaja.

BAB III Profil Lembaga Pesantren al-Qur’an Nur Medina

Pondok Cabe Tangerang Selatan : Dalam bab ini penulis memaparkan

profil Pesantren al-Qur’an Nur Medina kedalam beberapa aspek yang

terdiri dari sejarah dan latar belakang, visi dan misi, program-program,

fasilitas dan sarana penunjang bagi remaja yang bermukim.

BAB IV Temuan Lapangan dan Analisis Data : Dalam bab ini

terdiri dari deskripsi dan analisis data pembimbing agama dalam

Page 24: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

12

pembentukan sikap santun remaja di Pondok Pesantren al-Qur’an Nur

Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan, kemudian peran pembimbing

agama yang diinginkan masyarakat, serta kesesuaian pembimbing agama

dalam pembentukan sikap santun remaja yang ada di Pondok Pesantren

al-Qur’an Nur Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan.

BAB V Penutup: Pada bab terakhir ini meliputi kesimpulan dan

saran.

Page 25: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori-Teori Bimbingan Agama

1. Bimbingan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bimbingan berarti petunjuk

ataupun penjelasan tentang cara mengerjakan sesuatu.13

Secara etimologi

(harfiah), kata bimbingan merupakan terjemah bahasa Inggris “guidance”

yang berarti; menunjukkan, memberikan jalan, menuntun, mempedomani,

menjadi penunjuk jalan, dan mengemudikan.14

Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”.

Bimbingan dalam arti “guidance” menunjukkan pada dua hal, yang

masing-masing berdiri sendiri, yaitu sebagaimana dikatakan oleh W.S

Wingkel adalah:

a) Memberi informasi, yakni memberikan petunjuk, bahkan memberikan

nasihat kepada seseorang atau kelompok. Maka atas dasar

pengetahuan tersebut, orang dapat menentukan pilihan dan

mengambil keputusan.

b) Menuntun atau mengarahkan kepada sesuatu tujuan yang akan dituju,

yang mungkin tempat tersebut hanya diketahui orang yang menuntun

saja.15

13

Tim penyusun kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Edisi. Ke-2, h. 133 14

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syahid, 2008), h. 6 15

W.S. Wingkel, FKIP, IKIP, Senata Darma, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,

(Jakarta: P.T Gramedia, 1999), h. 18

Page 26: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

14

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada

individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau

mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya.16

Bimo Walgito memberikan batasan mengenai bimbingan adalah

bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekelompok

individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di

dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu

dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.17

Dalam agama Islam yang tercantum dalam al-Qur’an, Allah SWT.

mengajarkan untuk saling nasehat menasehati seperti yang tersirat dalam

al-Qur’an Surah Al-Ashr ayat 3 yang artinya: “kecuali orang-orang yang

beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

Sedangkan bimbingan agama Islam menurut Ainur Rahim Faqih, yaitu

proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras

dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT. sehingga dapat mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.18

Dalam pengertian lain disebutkan, bimbingan adalah bantuan yang

diberikan seseorang kepada orang lain dalam menetapkan pilihan dan

penyelesaian diri, serta dalam menyelesaikan masalah-masalahnya.

Bimbingan bertujuan membantu penerimanya untuk dapat tumbuh dan

16

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset,

1993), h. 4 17

Elfi Mu’awanah dan Fifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), Cet2. H. 53-54 18

Ainur Rokhim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Pres,

2001), h. 61

Page 27: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

15

berkembang secara bebas dan mampu bertanggung jawab terhadap dirinya

sendiri.19

Jadi secara singkat, bimbingan adalah suatu proses bantuan kepada

seseorang maupun kelompok agar dapat memahami dirinya, sehingga ia

sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan lingkungannya dan dapat

memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Bimbingan

yang dilaksanakan dalam rangka menuntun seseorang ke arah kehidupan

yang bermanfaat, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat

ditinggalkan karena dalam kehidupan ini tidak ada manusia yang hidup

dengan sempurna.

2. Agama

H.M. Arifin menjelaskan pengertian agama sebagai istilah yang

sering dipakai sehari-hari dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:

a. Aspek Subjektif: agama mengandung pengertian tentang tingkah laku

manusia, yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, berupa gerakan batin,

yang mengatur, dan mengarahkan tingkah laku tersebut, kepada pola

hubungan dengan masyarakat serta alam sekitarnya.

b. Aspek Objektif: agama dalam hal ini mengandung nilai-nilai ajaran

Tuhan yang bersifat menuntun manusia ke arah tujuan yang sesuai

dengan kehendak ajaran tersebut. Agama dalam hal ini belum masuk ke

dalam batin manusia, atau belum membudaya dalam tingkah laku

manusia. Oleh karena itu, secara formal agama dilihat dari aspek objektif

dapat diartikan sebagai peraturan yang bersifat Ilahi, yang menuntun

19

Dewa Ketut Sukardi, Sartono, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: P.T. Bina Aksara,

1988), Cet. Ke-1, h. 8

Page 28: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

16

orang berakal budi, ke arah ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup

di dunia dan di akhirat. 20

Agama sebagai sebuah keyakinan, diyakini sebagai sebuah sarana

bagi manusia dalam berhubungan dengan Tuhan (Allah). Seperti yang

dikatakan William James, sebagaimana dikutip oleh Zakiah Daradjat:

“agama adalah perasaan dan pengalaman bani insan secara individu,

yang menganggap bahwa mereka berhubungan dengan apa yang

dipandangnya sebagai Tuhan”.21

Dikatakan pula bahwa agama adalah kebutuhan jiwa (psikis)

manusia, yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan

hidup, kelakuan, cara menghadapi tiap-tiap masalah.22

Jadi pengertian agama dapat dirumuskan sebagai berikut: agama

merupakan sebuah keyakinan manusia kepada Tuhan, yang dapat

membantu kita dalam mengatur sikap dan pandangan hidup. Agama

sebagai suatu kebutuhan manusia dalam memberikan suatu aturan atau

norma-norma yang dapat memberikan ketenangan dalam jiwanya, selain

itu juga, agama dapat menjadikan seseorang dalam melakukan sesuatu

akan terikat kepada ketentuan antara yang dibolehkan dan yang tidak

dibolehkan, menurut agama yang dianut.

Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk

sosial yang selalu berinteraksi dan senantiasa mengikuti perkembangan

zamannya. Jika manusia tidak dapat mengontrol segala keinginannya

20

H.M Arifin., Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Agama, (Jakarta: Golden Terayon

Press), h. 1 21

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), Cet. Ke-5, h.18 22

Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1982), Cet. Ke-3 h. 52

Page 29: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

17

maka dikhawatirkan akan dapat menimbulkan ketidakpuasan dalam

dirinya. Jika hal itu terjadi, akan timbul tekanan batin yang dapat

mengganggu kehidupannya.

Disinilah, agama yang telah diyakini oleh seseorang dirasakan

sebagai sebuah pondasi yang kokoh dalam mengantisipasi segala macam

tantangan-tantangan hidup yang dihadapinya, namun tidak dapat

dipungkiri juga, jika banyak manusia yang kurang begitu memperhatikan

nilai-nilai ajaran agama disaat mereka menerima berbagai macam cobaan

dan masalah.

3. Bimbingan Agama

Bimbingan agama adalah usaha pemberian bantuan kepada

seseorang yang kesulitan lahiriyah maupun batiniyah yang menyangkut

kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Bantuan tersebut berupa

pertolongan mental dan spiritual agar orang bersangkutan mampu

mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui

dorongan dari iman dan taqwanya kepada Tuhan.

Kemudian bimbingan agama Islam adalah proses pemberian

bantuan kepada individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa

selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah yang terdapat dalam al-

Quran dan hadits Nabi SAW., sehingga dapat mencapai kebahagiaan di

dunia dan akhirat.23

Jadi secara singkat, bimbingan adalah suatu proses bantuan kepada

seseorang maupun kelompok agar dapat memahami dirinya, sehingga ia

23

Ainur Rokhim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press,

2001), h. 61

Page 30: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

18

sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan lingkungannya dan dapat

memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Bimbingan

yang dilaksanakan dalam rangka menuntun seseorang ke arah kehidupan

yang bermanfaat, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat

ditinggalkan karena dalam kehidupan ini tidak ada manusia yang hidup

dengan sempurna.

Kemudian, pengertian agama dapat dirumuskan sebagai berikut:

agama merupakan sebuah keyakinan manusia kepada Tuhan, yang dapat

membantu kita dalam mengatur sikap dan pandangan hidup. Agama

sebagai suatu kebutuhan manusia dalam memberikan suatu aturan atau

norma-norma yang dapat memberikan ketenangan dalam jiwanya, selain

itu juga, agama dapat menjadikan seseorang dalam melakukan sesuatu

akan terikat kepada ketentuan antara yang dibolehkan dan yang tidak

dibolehkan, menurut agama yang dianut.

Jadi kesimpulan yang penulis dapatkan dari beberapa pendapat di

atas adalah, bimbingan agama merupakan pemberian bantuan terhadap

individu yang membutuhkan, atau yang sedang mengalami masalah baik

masalah pribadi, keluarga, sosial masyarakat sehingga membutuhkan

bimbingan, pendampingan supaya permasalahan yang sedang dihadapi

segera selesai, dan tujuan akhirnya adalah, yang terbimbing menjadi

pribadi yang beragama, pribadi yang bertuhan.

4. Tujuan Bimbingan Agama

Tujuan dari bimbingan agama secara umum yaitu untuk

meningkatkan dan menumbuh-suburkan kesadaran manusia tentang

Page 31: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

19

eksistensinya sebagai makhluk Allah. Disamping itu pula tujuan yang

lainnya untuk membantu pihak yang dibimbing agar mempunyai

kesadaran untuk mengamalkan ajaran agama Islam.24

Kemudian tujuan yang masih bersifat umum tersebut, dapat lebih

dijelaskan menjadi lebih khusus, yaitu :

a) Menanamkan rasa keagamaan

b) Memperkenalkan ajaran-ajaran Islam

c) Melatih untuk menjalankan ajaran-ajaran Islam

d) Membiasakan berakhlak mulia

e) Mengajarkan al-Qur’an.25

Tujuan lain dari Bimbingan Keagamaan adalah :

1) Bimbingan Keagamaan dimaksudkan untuk untuk membantu pihak

yang terbimbing agar mempunyai religious reference (sumber

pegangan) dalam pemecahan masalah-masalah kehidupan.

2) Bimbingan Keagamaan yang ditujukan kepada pihak yang

melakukan bimbingan agar dengan kesadaran dan kemauan bersedia

mengamalkan ajaran keagamaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari bimbingan keagamaan

adalah untuk memberikan tuntunan tentang ajaran agama Islam sebagai

sumber pegangan. Dengan demikian mereka dapat dapat terhindar dan

mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.

24

HM. Arifin, Pokok-Pokok tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1976), h. 29 25

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Al Ikhlas, (tt), Surabaya, hal.60

Page 32: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

20

5. Metode dan Teknik Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam

Metode bisa diartikan jalan yang harus dilalui. Pengertian yang

lebih luas lagi, adalah segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Selain kata metode ada kata teknik dan

pendekatan, keduanya dipahami sebagai cara ilmiah yang dipakai sebagai

instrument dalam melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih fokus kepada

subyek atau obyek yang dijadikan sasaran pelayanan. Maka pemahaman

istilah teknik atau pendekatan sering disebut dengan kata strategi dan

teknik khusus dalam melakukan sesuatu sesuai dengan fokus atau pokok

permasalahannya.

Hal ini perlu dikemukakan untuk memberikan wacana yang lebih

luas mengenai berbagai metode dan teknik serta pendekatan yang

digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Berbagai metode dan teknik yang biasa digunakan dalam

pelayanan bimbingan atau penyuluhan dijelaskan oleh M. Arifin di dalam

buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan yang dikutip oleh M. Lutfi

ialah sebagai berikut:

a) Wawancara

Adalah salah satu cara atau teknik yang bisa digunakan untuk

mengungkapkan dan mengetahui fakta-fakta yang ada pada diri

terbimbing. Dalam proses wawancara perlu disediakan alat untuk

mencatat, merekam sebagai bukti yang sah, dan juga untuk acuan

memberikan solusi pada semua persoalan yang ada pada diri

terbimbing.

Page 33: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

21

Kelemahan teknik wawancara adalah hanya mungkin

dilakukan terhadap klien yang bisa berkomunikasi. Namun kelebihan

dari teknik ini adalah, melalui wawancara permasalahan bisa

diungkapkan secara mendalam, detail antara pembimbing dan

terbimbing.

Dalam konsep bimbingan dan penyuluhan Islam perlu

diperhatikan etika dan tata nilai yang diperbolehkan. Ketika

wawancara pembimbing dan terbimbing bukan mahram, maka perlu

didampingi oleh pihak ketiga atas usulan yang disepakati bersama.

Orang tersebut adalah orang yang bisa menjaga dan memegang

amanah, supaya tidak menimbulkan fitnah dikemudian hari. Sebab

secara umum wawancara dilakukan face to face. Dalam hukum Islam

tidak dibenarkan berkhalwat antara laki-laki dan perempuan yang

bukan mahram.

b) Observasi (Survey)

Adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengamati secara

langsung sikap dan perilaku seseorang yang tampak pada saat

tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi mental atau

kejiwaannya. Sejauh ini ada dua model observasi yang sudah biasa

dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Pertama, observasi secara langsung dan ikut terlibat dalam

peristiwa yang sedang dijadikan obyek observasi (participant

observacy). Kedua, observasi non partisipan, yakni pembimbing

Page 34: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

22

berada di luar obyek atau peran yang sedang diidentifikasi, bisa dari

jarak dekat atau jarak jauh.

c) Tes (Kuisioner)

Merupakan serangkaian pertanyaan yang kadang diberikan

alternatif jawaban sesuai dengan lingkup masalah yang ingin

diketahui. Teknik ini digunakan untuk mengetahui fakta dan

fenomena kejiwaan yang tidak bisa diperoleh melalui wawancara atau

observasi. Kelemahan teknik ini sering kebenarannya (validitas) tidak

bisa dijamin, karena bisa saja klien tidak sungguh-sungguh dalam

memberikan jawabannya. Sedangkan kelebihannya, bisa lebih banyak

mengungkapkan apa yang dirasakan klien, terutama bagi klien yang

tidak mampu mengungkapkannya secara lisan.

d) Bimbingan Kelompok (Group Guidance)

Teknik bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama

(kelompok), seperti diskusi, ceramah, seminar dan sebagainya. Teknik

ini biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengetahui

komunikasi dan interaksi sosial klien, hubungan timbal balik dan

partisipan klien sewaktu berada dalam kelompok.

Hal ini untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi

sosial yang diberikan bagi klien yang mengalami kesulitan dalam

melakukan interaksi sosial dengan masyarakat. Melalui bimbingan

kelompok secara bertahap, klien diberikan peluang untuk bergaul

dalam kelompok.

Page 35: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

23

e) Psikoanalisis (Analisis Kejiwaan)

Adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memberikan

penilaian terhadap pengalaman kejiwaan yang dialami klien sejak

kecil, semisal perasaan tertekan, perasaan takut, trauma dan merasa

rendah diri.

Teknik psikoanalisis ini dipopulerkan oleh Sigmund Freud, ia

menjelaskan bahwa faktor alam bawah sadar yang mengendalikan

seseorang baik sedang bermimpi maupun dalam kehidupan sehari-

hari. Freud mengelompokkan proses kehidupan setiap orang, berada

di alam sadar, ambang sadar, bawah sadar dan tidak sadar. Kehidupan

menurut Freud banyak dikendalikan oleh alam bawah sadar, hanya

sebagian kecil kehidupan seseorang berada dalam kesadarannya.

Mungkin karena kaitannya dengan kondisi kejiwaan yang tidak tetap,

berubah-ubah sesuai dengan perkembangan kehidupan yang sedang

dilaluinya.

Menurut Freud permasalahan yang dihadapi seseorang berasal

dari faktor kejiwaan yang pada dasarnya berkaitan dengan alam

bawah sadar. Fenomena yang terlihat pada fisik atau perilakunya

hanya pantulan dari alam bawah sadarnya, seperti cahaya

fatamorgana. Untuk memahami kejiwaan seseorang, perlu

menganalisis kejiwaan orang tersebut, melalui pemetaan dimensi atau

struktur kejiwaannya.

Page 36: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

24

f) Non-Direktif (Teknik Tidak Mengarahkan)

Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Carl. R. Rogers,

guru besar psikologi dan psikiatri (Universitas Wisconsin), yang

selanjutnya dikenal dengan teknik “Clien-Centered-Counseling”

(klien sebagai pusat jalannya konseling). Pembimbing hanya

membantu memberikan dorongan dalam memecahkan masalah klien,

dan keputusan terletak pada diri klien sendiri, yakni mengaktifkan

dirinya dalam mengungkapkan dan memecahkan masalah dirinya,

serta tugas pembimbing berupaya mendorong tumbuhnya

tanggungjawab pada diri terbimbing

Teknik non direktif biasanya digunakan terhadap orang yang

memiliki masalah ketergantungan yang berlebihan kepada orang lain,

orang tidak memiliki rasa percaya diri pada kemampuannya. Disini

pembimbing berperan dalam mendorong dan menciptakan situasi

yang memungkinkan klien bisa mengembangkan potensi dan bakat

yang dimilikinya.

g) Teknik Direktif (Bersifat Mengarahkan)

Adalah salah satu teknik yang diberikan dan digunakan bagi

klien yang tidak mengerti permasalahannya dan mengalami kesulitan

dalam memahami dan menemukan solusinya.

Dalam bimbingan dan penyuluhan, biasanya ada dua jenis

terbimbing ketika menghadapi permasalahannya, yaitu: pertama,

orang yang mengerti permasalahan pada dirinya sehingga ia mampu

mengungkapkan pada pembimbing. Kedua, orang yang tidak mengerti

Page 37: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

25

dan tidak pula punya kemampuan untuk mengungkapkannya, apa lagi

untuk menemukan solusi. Maka terbimbing seperti model kedua itu

lebih tepat mendapatkan pelayanan teknik atau pendekatan direktif,

yang bersifat mengarahkan terhadap timbulnya masalah.

h) Teknik Rasional-Emotif

Pada istilah yang lain, teknik ini disebut dengan “rational-

emotif therapy”, atau model “RET” yang dikembangkan oleh Dr.

Albert Ellis (ahli psikologi klinis). Dalam pelayanan bimbingan dan

penyuluhan, teknik ini dimaksudkan untuk mengatasi pikiran-pikiran

yang tidak logis (tidak rasional) yang disebabkan dorongan

emosionalnya yang tidak stabil. Masih banyak sebagian besar

masyarakat Indonesia yang diselimuti oleh paham-paham yang

sempit, atau sebut saja fanatik dan ekstrim, yang mana bisa menjadi

pemicu konflik hanya karena masalah sepele dan sebagainya.

Dalam kaitan ini perlu digunakan bentuk dan teknik rasional

emotif yang dapat mengarahkan seseorang atau kelompok agar bisa

berfikir rasional dan obyektif berdasarkan argumentasi yang

sebenarnya.

Dalam al-Qur’an cukup banyak ditemukan ayat-ayat yang

mengajarkan agar bisa berfikir rasional. Misal al-Qur’an

menggunakan kata-kata “afala ta‟qilun” dalam banyak bentuk, yang

artinya “apakah kamu tidak berfikir?”. Bahkan dalam sebuah hadits,

Rasulullah Muhammad SAW. menyatakan “ad-dinu „aqlun, la dina li

Page 38: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

26

man la „aqla lahu” artinya agama Islam itu didasari kemampuan akal

(fikiran), maka tiada agama bagi orang yang tidak berakal.

i) Teknik Konseling Klinikal

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dengan menggunakan

teknik klinikal menitikberatkan pada perkembangan skill terbimbing

sesuai dengan latar belakang dan kemampuan yang dimilikinya.

Pendekatan teknik ini tidak hanya berorientasi pada pengembangan

intelektual, tetapi juga kemampuan personal secara keseluruhan, baik

jasmani maupun rohani. Pembimbing mengarahkan orang yang

terbimbing pada kemungkinan atau peluang yang mungkin bisa

bermanfaat sesuai dengan kemampuannya.

Secara khusus dalam pendekatan Islam ada metode atau teknik

yang biasa digunakan, termasuk dalam pelaksanaan dakwah pada

umumnya. Berikut ini secara ringkas akan dijelaskan:

1. Teknik bil-hikmah: adalah cara bijaksana, bersifat akademis.

Teknik ini biasa digunakan untuk orang terbimbing yang

terpelajar, intelek yang memiliki rasional tinggi, tetapi ragu atau

kurang yakin terhadap kebenaran agama, sehingga menjadi

masalah baginya.

2. Teknik bil-mujadalah: teknik melalui perdebatan yang digunakan

dalam menunjukkan dan membuktikan kebenaran ajaran agama,

dengan dalil-dalil. Penggunaan teknik ini lebih tepat untuk orang

yang kritis, yang tidak mudah menerima apa saja yang

disampaikan pembimbing.

Page 39: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

27

3. Teknik bil-mauidzoh: menunjukkan contoh yang benar, supaya

orang mengikuti dengan mudah, dikarenakan kemampuan

logikanya sulit menerima bila hanya berupa penjelasan atau teori

yang masih baku (tekstual).

4. Teknik ceramah: penjelasan yang bersifat umum, cara ini lebih

efektif diberikan dalam bimbingan kelompok (group guidance).

Tetapi konselor harus menyesuaikan apa yang akan disampaikan

sesuai dengan kondisi orang yang beragam

5. Teknik diskusi atau tanya jawab: kelebihan teknik ini, orang bisa

menyampaikan semua yang dirasakan secara luas, sehingga

pembimbing mampu memberikan jawaban yang tepat.

6. Teknik persuasif: yaitu berupa dorongan yang positif, santai,

hiburan yang mendidik, sehingga orang termotivasi untuk

melaksanakan saran dan nasihat dari pembimbing dengan senang

hati.

7. Teknik lisan: melalui pesan langsung yang disampaikan dengan

ucapan atau kata-kata, dengan menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti.

8. Teknik tulisan: adalah cara bimbingan atau bantuan yang diberikan

pembimbing pada orang yang terbimbing melalui tulisan, bisa

dengan pesan yang mengandung hikmah maupun cerita-cerita.

Ada sebagian orang yang terkesan dengan membaca tulisan

karena bisa lebih menghayati dan meresapi secara mendalam,

dibanding mendengarkan kata-kata langsung (lisan).

Page 40: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

28

9. Teknik bil-yadi (kekuasaan): adalah melalui wibawa karismatik

atau pengaruh personal yang dimiliki pembimbing. Ada sebagian

orang yang memperhatikan siapa konselornya, baru mau patuh

dengan arahannya.

10. Teknik do‟a (dengan hati): dalam Islam setiap permasalahan tidak

mungkin diatasi sendiri tanpa melibatkan Allah SWT. (Tuhan).

Karena itu konselor mengajak klien untuk memohon pertolongan

dari Allah SWT. Sebab terapi terapis terbaik adalah Allah SWT.,

kesembuhan yang haq dan sejati hanya dari-Nya. Hal ini sekaligus

menyadarkan, memberitahu orang bahwa pembimbing hanyalah

fasilitator, sahabat yang membantu untuk menemukan akar

permasalahan (solusi).

Dengan demikian, puncak dari semua teknik yang sudah

dipaparkan di atas ialah menjadikan orang sadar terhadap potensi dan

kemampuan diri mereka, serta menyadarkan bahwa tugas dan

kewajiban meraka terhadap Sang Pencipta (al-Khaliq).26

6. Syarat dan Kriteria Pembimbing

Ada beberapa syarat dan kemampuan yang harus dimiliki seorang

pembimbing agama (Islam) tersebut, maka M. Arifin menyatakan di

dalam buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan yang dikutip oleh

M. Lutfi merumuskan syarat-syaratnya sebagai berikut:

a) Pembimbing meyakini akan kebenaran agama yang dianutnya,

menghayati dan mengamalkan, karena ia menjadi pembawa norma

26

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syahid, 2008), h. 120-137

Page 41: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

29

agama (religious) yang konsekuen, serta menjadikan dirinya idola

(tokoh yang dikagumi) sebagai muslim sejati, baik lahir maupun batin

dikalangan orang yang dibimbingnya.

b) Memiliki sikap dan kepribadian yang menarik, terutama bagi orang

yang dibimbingnya dan lingkungan kerja atau masyarakat sekitarnya.

Memiliki rasa tanggung jawab, rasa berbakti yang tinggi dan loyalitas

terhadap profesi yang ditekuninya, sekalipun berhadapan dengan

kondisi masyarakat yang selalu berubah-ubah.

c) Memiliki kematangan jiwa dalam menghadapi permasalahan yang

memerlukan pemecahan (dalam berfikir dan emosional).

d) Mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak,

terutama dengan klien dan pihak lain dalam kesatuan tugas atau

profesinya.

e) Mempunyai sikap dan perasaan terkait dengan nilai-nilai keislaman

dan kemanusiaan, klien harus ditempatkan sebagai individu yang

normal yang memiliki harkat dan martabat sebagai mahluk tuhan.

f) Memiki keyakinan bahwa setiap klien yang dibimbing memiliki

kemampuan dasar (potensi) yang mungkin bisa dikembangkan

menjadi lebih baik.

g) Memiliki rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap

terbimbing, sehingga selalu berupaya untuk mengatasi dan

memecahkan masalahnya.

Page 42: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

30

h) Memiliki ketangguhan, kesabaran, dan keuletan dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya, sehingga tidak mudah menyerah dalam

menghadapi kesulitan-kesulitan tugas.

i) Memiliki sikap yang tanggap dan jiwa yang peka terhadap semua

kesulitan yang disampaikan terbimbing.

j) Memiliki watak dan kepribadian yang familiar, sehingga setiap orang

yang menggunakan jasanya merasa nyaman, terkesan dan kagum

dengan cara pelayanannya.

k) Memiliki jiwa yang progresif (ingin maju) dalam profesinya, sehingga

ada upaya untuk meningkatkannya sesuai dengan perkembangan yang

ada dalam masyarakat.

l) Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh, sehingga mempunyai

kemampuan dalam menangkap dan menyikapi masalah-masalah

mental atau rohaniyah yang dirasakan terbimbing.

m) Memiliki pengetahuan dan pengalaman teknis yang dibutuhkan dalam

menjalankan tugas atau profesinya.27

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap dalam kamus bahasa Inggris adalah “attitude”.28

Sikap

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu

sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut. Manifestasi tidak

27

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syahid, 2008), h. 156-158. 28

S. Wojowasito dan Tito Wasito, Kamus Lengkap (Inggris-Indonesia, Indonesia-

Inggris), (Bandung: Hasta, 1980), h.259

Page 43: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

31

dapat langsung dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu

sebagai tingkah laku yang masih tertutup dan dalam penggunaan praktis,

sikap sering dihadapkan pada rangsang sosial dan reaksi yang bersifat

emosional.29

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap

merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang

muncul pada diri seseorang yang melibatkan pikiran, perasaan, perhatian,

keyakinan, kepercayaan dan gejala kejiwaan lainnya sehingga timbul

suatu tindakan pada seseorang. Sikap juga mengambarkan suka dan tidak

suka seseorang terhadap suatu objek.

Dalam bagian ini, Allport dalam Notoatmojo, 2007 menjelaskan

bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok yaitu :

a. Komponen Kognitif : kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep

terhadap suatub objek.

b. Komponen Afektif : merupakan perasaan individu terhadap

obyek sikap, obyek dapat dirasakan menyenangkan atau tidak

menyenangkan, disukai atau tidak disukai.

c. Konatif (Perilaku) : menunjukkan bagaimana perilaku atau

kecenderungan berperilaku yang ada pada diri seseorang berkaitan

dengan objek sikap yang dihadapinya. Asumsi dasarnya bahwa

kepercayaan dan perasaan mempengaruhi perilaku, kecenderungan

secara konsisten, selaras, dan perasaan ini membantu sikap

individual.

29

Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1984), h. 10-12

Page 44: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

32

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk

sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini,

pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan

penting.30

Selanjutnya sikap itu terdiri dari berbagai tindakan

yaitu:

a) Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b) Merespon (Responding)

Memberi jawaban bila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari

sikap.

c) Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap

tingkat tiga. Misalnya seorang perawat mengajak perawat

lain untuk memotivasi setiap pasien.

d) Bertanggung jawab

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala resiko, merupakan sikap yang

paling tinggi.

30

Alwisol . Psikologi Kepribadian edisi revisi. (Malang : UUM Press, 2011), h.220

Page 45: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

33

2. Pengertian Santun

Santun dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti halus dan baik

(budi bahasanya, tingkah lakunya, sabar, dan tenang, sopan) atau bisa

dikatakan cerminan psikomotorik (penerapan pengetahuan sopan ke

dalam suatu tindakan), sedangkan sopan adalah hormat dengan tak lazim

(akan,kepada) tertib menurut adab yang baik atau bisa dikatakan sebagai

cerminan kognitif (pengetahuan).31

Jika digabungkan kedua kalimat tersebut, sopan santun adalah

pengetahuan yang berkaitan dengan penghormatan melalui sikap,

perbuatan atau tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan tata

krama; peradaban; kesusilaan.

Menurut Moeliono, bahasa santun berkaitan dengan tata bahasa

dan pilihan kata, yaitu penutur bahasa menggunakan tata bahasa yang

baku, mampu memilih kata-kata yang sesuai dengan isi atau pesan yang

disampaikan dan sesuai juga dengan tata nilai yang berlaku dalam

masyarakat itu. Bahasa yang tidak santun adalah bahasa yang kasar,

melukai perasaan orang, kosa kata yang membuat tidak enak orang yang

mendengarkan. Karena itu bahasa santun berkaitan dengan perasaan dan

tata nilai moral masyarakat penggunanya.32

Santun dalam istilah al-Qur’an bisa diidentifikasikan dengan

akhlak dari segi bahasa karena akhlak berarti ciptaan, atau apa yang

tercipta, datang, lahir dari manusia dalam kaitan dengan perilaku.

Perbedaan santun dan akhlak dapat dilihat dari sumber dan dampaknya.

31

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 997 32

Moeliono, Santun Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia, 1984)

Page 46: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

34

Dari segi sumber, akhlak datang dari Allah, sedangkan santun dari

masyarakat atau budaya. Dari segi dampak dapat dibedakan kalau akhlak

dampaknya dipandang baik oleh manusia sekaligus baik dalam pandangan

Allah, sedangkan santun dipandang baik oleh masyarakat, tetapi tidak

selalu dipandang baik oleh Allah.33

Berdasarkan pengertian perilaku sopan santun dapat disimpulkan

bahwa sikap sopan santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada

suatu peraturan. Sikap santun yang baik dan benar ialah lebih

menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja.

3. Pengertian Akhlak

Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak dari “khuluqun”,

yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat.34

Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak

“Adatul-Iradah”, atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat

dalam suatu tulisan yang berbunyi: “sementara orang membuat definisi

akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan.

Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan

itu dinamakan akhlak”.35

Jadi akhlak adalah suatu perbuatan yang secara sengaja, tetapi

tidak memerlukan pertimbangan pikiran (akal) terlebih dahulu.

4. Pengertian Etika

Kata-kata “etika” dari segi etimologinya berasal dari bahasa

Yunani kuno. Dalam bahasa Yunani, kata “ethos” dalam bentuk tunggal

33

Sofyan Sauri, Pendidikan Berbahasa Santun, (Bandung: PT Genesindo, 2006), h. 75 34

H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1997), h. 11 35

H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1997), h. 13

Page 47: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

35

mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput,

kandang habitat; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara

berpikir. Dalam bentuk jamak “ta etha” artinya adalah: adat kebiasaan.

Latar belakang terbentuknya kata “etika” adalah bentuk jamak “ta etha”

yang berarti adat kebiasaan, yang oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322

SM.) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral.36

Jadi kata “etika” adalah, ilmu tentang apa yang biasa dilakukan

atau ilmu tentang adat kebiasaan manusia.

5. Pengertian Moral

Kata “moral” etimologinya sama dengan “etika”, sekalipun bahasa

asalnya berbeda. Memandang arti kata “moral”, perlu diperhatikan bahwa

kata ini bisa dipakai sebagai nomina (kata benda) atau sebagai adjektiva

(kata sifat). Jika kata ”moral” dipakai sebagai kata sifat artinya sama

dengan “etis” dan jika dipakai sebagai kata benda artinya sama dengan

“etika” menurut arti pertama tadi, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang

menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur

tingkah lakunya.

Mengambil contoh, misalnya, bahwa perbuatan seseorang tidak

bermoral. Maksudnya adalah, bahwa kita menganggap perbuatan orang

itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalam

masyarakat. Atau kita menganggap bahwa kelompok pemakai narkotika

mempunyai moral yang bejat, artinya, mereka berpegang, berperilaku

pada nilai dan norma yang tidak baik. Sedangkan moralitas adalah sifat

36

K. Bertens, Etika, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 4

Page 48: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

36

moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan

buruk.37

Jadi, moral adalah nilai atau norma yang menjadi acuan seseorang

atau kelompok untuk bertingkah laku dalam kehidupannya.

6. Pengaruh Sikap Santun dalam Hidup

Seperti yang diungkapkan oleh Laurence Sterne “Memiliki rasa

hormat pada diri sendiri akan membimbing moral kita; memiliki rasa

hormat terhadap orang lain akan menjaga sikap sopan santun kita”.38

Jadi,

perilaku santun remaja memiliki pengaruh yang besar terhadap

pengembangan kepribadian remaja. Contohnya dalam dunia pendidikan.

Semakin hormat serta memiliki sopan santun seorang siswa kepada

pendidiknya (guru), maka akan semakin mudah siswa mengikuti apa yang

disampaikan oleh pendidik tersebut.

Selain ditinjau dari besarnya pengaruh budi pekerti terhadap

berbagai aspek di kehidupan siswa, budi pekerti juga menjadi batang dari

hubungan antara siswa dengan pihak lain di sekolah, dalam hal ini kepala

sekolah, tenaga pendidik (guru), staff pegawai yang terlibat, dan teman

sebaya.

Perilaku sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan

bersosialisasi sehari-hari setiap orang, karena dengan menunjukkan sikap

sopan santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan dengan

keberadaannya sebagai makhluk sosial dimana pun tempat ia berada.

Dalam kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia sudah tentu

37

K. Bertens, Etika, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 7 38

Sukmana, Pentingnya Membina Budi Pekerti Anak. (Bhineka Karya Winaya, 2008), h.

122

Page 49: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

37

memiliki norma-norma dalam melakukan hubungan dengan orang lain,

dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau

pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Perilaku hormat, sopan santun serta tata krama dalam bertutur kata

merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui

pendidikan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam kedudukannya

masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan

masyarakat umum. Dari pendidikan dan bimbingan tersebut, diharapkan

siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan

serasi dengan kodratnya dalam kehidupan sehari-hari. Perwujudan nilai

sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi

(individu) maupun secara kelompok.39

Dengan terbinanya sopan santun remaja sejak dini, maka remaja

akan mempunyai budi pekerti yang kokoh. Remaja yang mempunyai budi

pekerti yang kokoh akan mampu membedakan perilaku yang terpuji

dengan perilaku yang menyesatkan atau menyimpang, sehingga tidak

mudah tergoda atau terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik. Pada

akhirnya remaja akan menjunjung tinggi moral dan berusaha untuk

berbuat baik yang bermanfaat bagi orang lain.

39

Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan.

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 93

Page 50: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

38

C. Remaja

1. Pengertian Remaja

Istilah remaja atau adolescence berasal dari kata lain adolescere,

(kata bendanya adolescentia, yang berarti remaja), yang berarti “tumbuh”

atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence seperti yang

dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. 40

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia remaja memiliki arti

mulai dewasa.41

Masa remaja ialah satu periode dari masa anak-anak

menjadi dewasa ketika manusia menguji berbagai peran yang mereka

mainkan dan mengintegrasikan peran-peran itu ke dalam suatu persepsi

diri, suatu identitas.42

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah suatu

masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan

tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

seksual. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi

dari kanak-kanak menjadi dewasa. Pada masa ini terjadi peralihan dari

ketergantungan social-ekonomi kepada keadaan yang relatif lebih

mandiri.43

Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa transisi

perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada

40

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi ke-5, h.

206 41

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 739 42

Tim Penyusun, Intervensi Psikososial (Intervensi Pekerja Sosial Profesional), Jakarta:

Departemen Sosial Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia, 2006, h. 13 43

Sarlito Wirawan. S, Psikologi Remaja, (Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 1994, h.9

Page 51: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

39

umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir

belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.44

Sedangkan Hurlock

membagi masa remaja menjadi masa awal (13 hingga 16 atau 17 tahun)

dan masa remaja akhir (16 atau 17 hingga 18 tahun), masa remaja awal

dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir, individu

telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa

dewasa.45

Masa remaja, menurut Tanley Hall, seorang bapak pelopor

psikologi, perkembangan remaja dianggap sebagai masa topan badai dan

stress (storm and stress) , karena mereka telah memiliki keinginan bebas

untuk menentukan nasib diri sendiri. Kalau terarah dengan baik, maka ia

akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi

kalau tidak terbimbing, maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki

masa depan dengan baik.46

Dari beberapa pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

remaja adalah masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa

yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

44

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D., Human Development (8 th ed).

Bustom: McGraw-Hill, 2001, h. 122 45

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi ke-5, h.

207 46

Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 13

Page 52: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

40

BAB III

PROFIL LEMBAGA PESANTREN AL-QUR’AN NUR MEDINA

A. Sejarah

Menurut Ustadz H. Endang Husna, lembaga pendidikan seperti

pesantren, kini diakui oleh banyak kalangan sebagai lembaga pendidikan

yang mampu membentuk dan mengembangkan kepribadian (personality

development) dan membangun karakter (character building) para

santrinya.47

Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat selama berada di

pesantren, para santri berada dalam lingkungan pendidikan yang

memadukan pengajaran dan pengasuhan sekaligus.

Para santri mengalami dan merasakan langsung bagaimana hidup

bersama (learning to live together) yang penuh persaudaraan, keramahan

dan keakraban dengan sesama teman disertai jiwa kemandirian dan

kebebasan yang bertanggung jawab.

Pada bulan Mei tahun 2004 Ustadz Endang beserta Istrinya,

Ustadzah Arbiyah, merintis dan memulai pengajian al-Qur’an di

kontrakannya yang berada di Gang Trubus II Rt/Rw 001/004 Pondok Cabe

Ilir Pamulang. Satu tahun berjalan, respon masyarakat sangat positif dan

antusias, semula murid pengajian yang ikut belajar hanya tiga orang,

seiring berjalannya waktu terus bertambah sehingga tempat yang

digunakan untuk kegiatan belajar dan pengajian tidak bisa menampung

lagi.

47

Wawancara pribadi dengan Ustadz Endang, PPA Nur Medina Pondok Cabe Pamulang,

23 November 2015 pukul 18:35-19:10 WIB.

Page 53: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

41

Ustadz Endang beserta Istrinya, mengajak para santri-santri untuk

berdoa dan beribadah yang lebih sungguh-sungguh dan lebih khusyu’ lagi,

dengan cara melaksanakan solat taubat, solat istikhoroh dan solat hajat

kemudian berdoa. Dengan izin Allah SWT. tiga hari setelah ikhtiar ibadah

dilaksanakan, datanglah hamba Allah yang baik dan dermawan yang

berasal dari Solo, Bapak H. Sugondo dan Hj. Ninik didampingi Anak dan

Menantunya, Mas Jarot, Mas Jodi dan Mbak Anik (Owner Waroeng

Steak) bersilaturahim ke kontrakan Ustadz Endang.

Tanpa ada konfirmasi atau yang lainnya, beliau kemudian

menanyakan apakah disekitar kontrakan ada lahan yang kosong yang ingin

dijual, kemudian Ustadz Endang mengantarkan disekitar Jalan Cabe III,

menunjukkan tanah milik Bapak H. Semu, tidak panjang lebar negosiasi

akhirnya bersepakat untuk dibeli, setelah pengurusan jual beli selesai,

kemudian tanah kosong tersebut langsung dibangun selama satu tahun,

baru pada tahun 2009 gedung PPA Nur Medina berdiri dengan megah.

Tahun 2010 barulah diresmikan secara resmi PPA Nur Medina.

Dari awal dirintisnya, PPA Nur Medina selalu Mengembangkan

kepribadian (personality development) dan membangun karakter

(character building) inilah yang menjadi salah satu keunggulan PPA Nur

Medina, sehingga sampai sekarang para alumninya mampu menunjukkan

eksistensinya di berbagai jalur pengabdian. Dan karena itu pula sampai

saat ini, PPA Nur Medina banyak diminati oleh banyak orang dari semua

kalangan.

Page 54: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

42

Efektifitas PPA Nur Medina untuk menjadi agen of change juga

terbentuk karena sejak awal keberadaan PPA Nur Medina juga

menempatkan diri sebagai pusat belajar masyarakat (community learning

centre). PPA Nur Medina tidak lepas dari konteks masyarakat dan PPA

Nur Medina juga tidak akan ada tanpa masyarakat karena apa yang

dikerjakan oleh PPA Nur Medina sebenarnya untuk masyarakat.

Untuk itu, Pesantren al-Qur’an Nur Medina selain menjadi tempat

pendidikan, juga menjadi sarana melatih santri atau remaja dalam

berinteraksi dengan masyarakat, karena sejatinya pesantren merupakan

medium budaya dalam kehidupan masyarakat.

Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan intelektual, akan tetapi

juga, pendidikan spiritual, pendidikan moral dan sebagai lembaga

pendidikan sosial kemasyarakatan. Disini Pesantren al-Qur’an Nur Medina

mendidik santri untuk hidup bermasyarakat dan bagaimana seorang santri

menjalankan peran sosial (social role) dalam masyarakat.

B. Visi dan Misi Pesantren al-Qur’an Nur Medina

Visi

1. Terciptanya lembaga pendidikan tingkat tinggi untuk santri sebagai

pusat tafaqquh fiddin yang berakhlak karimah.

2. Menjadi pesantren yang melahirkan khaira ummah (umat terbaik)

3. Berkompetensi global dan berwawasan internasional

Page 55: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

43

Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan, kajian dan pengabdian keislaman

secara holistik dan komprehensif bagi santri melalui kitab klasik

maupun kontemporer.

2) Menciptakan dan mengembangkan kemandirian berfikir dan

mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam semua sisi kehidupan.

3) Mewujudkan lembaga pendidikan tinggi bagi santri yang murah

(gratis) tapi berkualitas.

C. Tujuan

Menurut Ustadz H. Endang Husna Hadi, pendidikan di pesantren

adalah jalan tercepat dan terbaik untuk berubah menjadi lebih baik.

Demikian pula Pesantren al-Qur’an Nur Medina bertujuan untuk

melahirkan generasi yang mengerti, menguasai dan mampu mengamalkan

al-Qura’an, sehinnga PPA Nur Medina selalu berusaha berkreatifitas dan

berinovasi untuk memberdayaan manusia dengan melatih dan membekali

santri-santri pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya dengan

kemampuan pemahaman agama yang cukup sekaligus dengan life skills

yang menunjang kehidupannya di masa mendatang. Adapun beberapa

tahapannya sebagai berikut:

Pertama, pemberian pengarahan kepada setiap santri karena pada

dasarnya, pengarahan adalah cara mentransfer nilai dan filsafat hidup dari

Ustadz dan Ustadzah kepada seluruh santri di berbagai kegiatan.

Page 56: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

44

Kedua, dengan pelatihan. Pelatihan menjadikan para santri lebih

terampil, memiliki wawasan yang lebih luas, baik wawasan pengetahuan,

pengalaman, pemikiran dan kepemimpinan.

Ketiga, penugasan kepada setiap santri akan menjadikan santri

lebih terlatih, terkendali dan termotivasi.

Keempat, pembiasaan. Dalam proses pendidikan kader, belumlah

cukup hanya dengan pengarahan, pelatihan dan penugasan. Maka

pembiasaan menjadi unsur yang penting dalam pembentukan karakter

santri. Pendidikan adalah pembiasaan.

Kelima, pengawalan. Yang dimaksud dengan pengawalan adalah

seluruh tugas dan kegiatan santri selalu mendapatkan bimbingan dan

pendampingan sehingga seluruh kegiatan yang telah diprogram

mendapatkan kontrol, evaluasi dan langsung bisa diketahui

kekurangannya.

Keenam, uswah hasanah. Membudayakan untuk memberikan dan

menjadi contoh teladan yang baik bagi orang lain.

D. Struktur Organisasi

Di bawah ini adalah struktur organisasi kepengurusan Pesantren al-Qur’an

Nur Medina:

Pendiri : Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag.

Ustadzah Hj. Arbiyah Mahfuz, S.Th.I., Al-Hafizoh

Pengawas : Dr. Akhsin Sakho Muhammad

Dr. Muhson Nawawi

Page 57: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

45

Darma Soraya

Pengasuh : Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag.

Ustadzah Hj. Arbiyah Mahfuz, S.Th.I., Al-Hafizoh

Lurah Putra : Ahmad Suferi

Lurah Putri : Nur Hasanah

Sekretaris Putra : Zulkarnaen

Sekretaris Putri : Roikhatul Jannah

Bendahara Putra : Firman Muhammad Iqbal

Bendahara Putri : Wawah Mawaddah

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan di Pesantren al-Qur’an

Nur Medina adalah gaya pengajaran (teaching style) yang demokratis,

terbuka dan fleksibel. Gaya pengajaran ini dikembangkan karena

menempatkan setiap santri dalam proses pengajian sebagai subyek yang

memiliki status dan hak yang setara.

Selain itu, gaya pengajaran ini juga memberikan perhatian kepada

keragaman gaya belajar santri yang adil dan setara dengan memerhatikan

kecenderungan dari santri yang kuat dalam aspek pendengaran (auditory),

penglihatan (visual), ataupun aspek gerak (kinestethic).

Dengan memerhatikan ketiga aspek tersebut, maka Pesantren al-

Qur’an Nur Medina menyelenggarakan beberapa materi dasar dalam

kegiatan pembelajarannya yaitu:

a) Pendidikan iman dan taqwa

b) Pendidikan moral dan akhlak

Page 58: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

46

c) Pendidikan fisik dan psikologis

d) Pendidikan rasio dan penalaran

e) Pendidikan interaksi sosial atau kemasyarakatan

f) Pendidikan reproduksi sehat dan islami

g) Pendidikan kewirausahaan

Ketujuh materi dasar tersebut diaplikasikan dengan beberapa

kegiatan, yaitu:

1) Praktik imamah

2) Praktik ceramah

3) Praktik mengajar

4) Keorganisasian

5) Tadabbur alam

F. Metode Bimbingan Agama PPA Nur Medina

1. Metode Individu

Metode individu yaitu pembimbing melakukan komunikasi

langsung secara individu dengan yang dibimbing. Hal ini dilakukan

oleh pembimbing di PPA Nur Medina dalam membimbing remaja-

remaja yang belajar di pesantren. Pembimbing melakukan komunikasi

langsung secara individu.

Metode ini dilakukan untuk mengetahui minat dan bakat apa

saja yang dimiliki oleh remaja tersebut, dengan tujuan agar lebih

mudah untuk diarahkan. Dengan metode individu juga, pembimbing

melakukan pendekatan guna memberikan pemahaman al-Qur’an

terhadap para remaja. Pembimbing biasanya memberikan materi

Page 59: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

47

secukupnya, kemudian remaja yang terbimbing menyampaikan

pengetahuan yang bisa diserap kepada pembimbing, melalui lisan atau

tulisan.

Dalam menjalankan metode individu ini, pembimbing juga

menggunakan beberapa pendekatan, seperti pembimbing berusaha

menjadi orang tua mereka, memberikan kasih sayang kepada mereka

yang selama ini tidak mereka dapatkan. Dengan demikian, mereka

akan merasa nyaman dan akan lebih mudah untuk diberikan materi

ataupun arahan supaya menjadi remaja yang memiliki sikap yang

mulia.

2. Metode Ceramah

Dalam hal ini pembimbing memberikan materi bimbingan

sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki,

dengan menggunakan bahasa yang lugas, jelas dan mudah dimengerti.

Metode ceramah sama halnya dengan mau‟idlah hasanah atau nasehat

yang baik. Adapun materi yang disampaikan dalam bimbingan agama

di PPA Nur Medina meliputi ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’an

(ulumul Qur‟an), tauhid, akhlak, ibadah dan sejarah islam. Dengan

diberikannya materi-materi tersebut, pembimbing berharap agar

mereka menjadi pribadi yang soleh dan bermanfaat bagi sebanyak-

banyaknya manusia.

3. Metode Tanya Jawab

Tanya jawab adalah penyampaian materi dengan cara

mendorong sasaran untuk menyatakan sesuatu yang dirasa kurang

Page 60: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

48

mengerti atau kurang dipahami. Disini pembimbing sebagai penjawab

atau penjelas atau dengan bahasa yang lain, pembimbing menanyakan

sesuatu pada remaja bimbingannya.

Metode ini merupakan tindak lanjut dari metode ceramah, ini

dilaksanakan dengan membuka forum tanya jawab setelah

pembimbing memberikan materi bimbingan keagamaan. Kemudian

para remaja diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi

yang telah dibahas apabila masih kurang jelas ataupun tentang

bagaimana cara meningkatkan potensi yang ada pada remaja.

Sebaliknya, para pembimbing juga memberikan beberapa

pertanyaan kepada remaja binaannya. Didalam memberikan

pertanyaan, pembimbing membebaskan mereka untuk menjawab

pertanyaan, dimana pembimbing tidak memberikan pilihan jawaban.

Tujuannya agar remaja binaan dapat mengembangkan pikirannya

sendiri, dengan begitu mereka secara tidak langsung telah

mengembangkan kreativitas berfikir yang dimilikinya.

4. Metode Pengamalan Nilai-Nilai Agama

a. Shalat Berjama’ah

Dengan melihat keutamaan serta manfaat berjamaah, maka

pembimbing mewajibkan remaja binaannya untuk melaksanakan

shalat berjamaah. Shalat berjama’ah yang ditekankan secara

khusus adalah sholat berjama’ah shubuh, maghrib dan isya, karena

waktu-waktu tersebut remaja sudah terkondisikan berada di

pesantren. Bahkan dalam hal ini, pembimbing tidak segan

Page 61: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

49

memberikan sangsi atau hukuman bagi mereka yang tidak

mengikuti shalat berjama’ah.

Adapun alasan pembimbing melakukan hal tersebut,

supaya membentuk kedisiplinan dan membiasakan remaja binaan

menaati peraturan yang berlaku, sekaligus menjalankan kewajiban

dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai hamba

Allah SWT.

b. Pembelajaran al-Qur’an

PPA Nur Medina sangat berpegang teguh dengan pedoman

kalam Ilahi (al-Qur’an). Tujuan pembelajaran al-Qur’an adalah

agar para remaja binaan dapat membaca dan menghafalkan al-

Qur’an secara benar dan baik, serta dapat mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari, dalam lingkup masyarakat, berbangsa

maupun bernegara.

PPA Nur Medina lebih dikenal dengan al-Qur’annya,

dimana para pembimbing memberikan bimbingan belajar yang

mendalam mengenai al-Qur’an dengan beberapa bentuk bimbingan

antara lain membaca al-Qur’an menurut kaidah tajwid yang benar

dan tepat secara tartil, cara menghafal al-Qur’an secara benar,

cepat dan berkarakter, tilawatil Qur’an dengan tajwid dan nada-

nada yang indah, juga mengenali al-Qur’an dengan metode hafalan

surah dan ayat-ayat pilihan.

Dengan mempelajari dan mendalami al-Qur’an secara

terus-menerus secara konsisten, harapannya para remaja PPA Nur

Page 62: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

50

Medina dapat memahami ilmu-ilmu tentang al-Qur’an, sehingga

mereka dapat memahami al-Qur’an, tidak hanya sebatas

kontekstual, tetapi lebih dari itu, mengamalkan dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan proses yang berkesinambungan seperti tersebut

diatas, para santri diharapkan mempunyai kesiapan dalam

menghadapi arus perkembangan kehidupan. Adapun standarisasi

pencapaiannya adalah:

1) Jiwa keikhlasan dalam pengabdian pada pesantren dan

masyarakat

2) Selalu mengambil inisiatif

3) Baik dalam bermuamalah

4) Mampu berkomunikasi dengan baik

5) Terlatih untuk membuat jaringan kerja dan memanfaatkannya

6) Dapat dipercaya

7) Bekerja keras dan bersungguh-sungguh (self development)

8) Menguasai masalah dan dapat menyelesaikannya

9) Memiliki integritas tinggi

10) Memiliki nyali yang besar dan tidak takut resiko

11) Jujur dan terbuka

12) Siap berkorban (self support)

13) Soft power (kekuatan dan ketegasan dengan keluwesan)

14) Cerdas dalam melihat, mendengar, menilai, mengevaluasi,

memutuskan dan menyelesaikan.

Page 63: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

51

G. Fasilitas

a) Asrama putra dan putri

b) Aula atau Musholla

c) Ruang belajar

d) Perpustakaan

e) Koperasi pesantren

f) Alat musik (rebana, marawis, angklung, dll)

g) Ruang ekstra menjahit

h) Sarana olahraga

i) Guest room

j) Area parkir

H. Ekstra Kurikuler

1) Muhadharah

2) Shalawat Albarzanji

3) Nagham al-Qur’an

4) Kajian amtsilati (cara cepat memahami al-Qur’an)

5) Pelatihan kepemimpinan

6) Pelatihan mengajar

7) Praktik pengabdian masyarakat

8) Kesenian (teater, marawis, rebana, angklung, dll)

9) Keterampilan (menjahit, tata boga, dll)

10) Olahraga (tenis meja, sepak bola, futsal, bulu tangkis, dll)

11) Outbound

Page 64: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

52

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Penelitian

1. Identifikasi Informan

a. Pembimbing PPA Nur Medina

1) Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag (UE)

Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag adalah sebagai

pendiri, pimpinan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren al-

Qur’an Nur Medina Pondok Cabe Pamulang. Beliau lahir di

Bogor pada tanggal 02 Mei 1975. Beliau tinggal bersama istri

dan 3 anaknya, istrinya bernama Ustadzah Hj. Arbiyah

Mahfuz, S.Th.I., Al-Hafidzoh dan anak yang pertama bernama

M. Hilmy Muztaiqiz kelas 6 SDIT Al Azkar Pamulang, yang

kedua Najjah Rayyani Munawwarah kelas 3 SDIT Al-Azkar

pamulang dan yang ketiga Syukri Abdul Hadi kelas 1 SDIT

Al-Azkar Pamulang.

Rumah tinggal beliau di PPA Nur Medina di Jl. Cabe

III No 79A Rt/Rw 004/004 Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang Selatan Banten. Pendidikan terakhir yang dicapai

dalah S1 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sekarang

berubah nama menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

kemudian juga sedang menempuh S2 di Universitas

Muhammadiyah Jakarta. Saat ini Ustadz Endang berprofesi

Page 65: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

53

sebagai pembimbing haji dan umroh di Travel Arofah Tour

yang beralamat di Radio Dalam Jakarta Selatan.

Selain menjadi pembimbing Haji dan Umroh juga

sebagai guru mengaji, di pesantren, di perumahan komplek,

maupun di perkantoran. 48

2) Ustadzah Wasilaturohmah, S.Kom.I

Ustadzah Wasilaturohmah, S.Kom.I lahir di Wonosobo

3 Mei 1991, saat ini bertempat tinggal di PPA Nur Medina.

Alamat aslinya di PP Al Fajri Wadaslintang Wonosobo.

Beliau belum berkeluarga karena baru wisuda menjadi

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Haji dan Umroh

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada

februari 2015. Kemudian juga Ustadzah Wasilaturohmah

selesai menghafalkan 30 juz al-Qur’an pada 2009 yang lalu di

PPTQ Al-Asyariyyah Kalibeber Wonosobo.

Awal masuk ke PPA Nur Medina pada tahun 2010

tidak langsung menjadi pembimbing akan tetapi sebelumnya

beliau di bimbing terlebih dahulu dengan mengikuti pelatihan.

Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan dasar, pelatihan

bagaimana cara membimbing yang baik yang sesuai

Rasulullah SAW. contohkan dahulu.

Pelatihan dilakukan dengan tujuan supaya para ustadz

ustadzah di PPA Nur Medina lebih ahli dalam bidangnya

48

Wawancara pribadi dengan Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag., PPA Nur Medina

Pondok Cabe Pamulang, 23 November 2015 pukul 18:35-19:10 WIB.

Page 66: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

54

masing-masing. Ustadzah Wasilaturrahmah lebih terlatih

dalam membimbing hafalan supaya lebih kuat dan berkarakter.

Yang mengisi pelatihan diantaranya ada beberapa dari

bidang tauhid, al-Qur’an, hadits dan tafsir, wirausaha dan dari

kedokteran. Barulah pada tahun 2012 Ustadzah

Wasilaturrahmah diangkat menjadi pembimbing tetap di

Pondok Pesantren al-Qur’an Nur Medina.49

b. Remaja Terbimbing

1) Muslim Al Jihaad

Lahir di Palembang pada tanggal 24 Mei 1998. Saat ini

bertempat tinggal di PPA Nur Medina. Alamat aslinya

bertempat di Jalan Mujahidin no. 661 kecamatan Bukit Kecil,

Palembang, Sumatera Selatan.

Muslim tercatat sebagai mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta jurusan Tafsir Hadits Fakultas

Ushuluddin semester 1. Muslim mengaku senang menjadi

mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah, dan yang lebih

membuatnya senang adalah dia bisa kembali melanjutkan

perjalanan hidupnya sebagai seorang santri, “Alhamdulillah,

Allah tunjukkan saya Pondok Pesantren Nur Medina ini, bisa

kembali menjadi santri” ujarnya.

Muslim juga mengaku bahwa cara menghafalkan al-

Qur’an di Nur Medina sangat bagus karena membuat santri

49

Wawancara pribadi dengan Ustadzah Wasilaturahmah, S.Kom.I., PPA Nur Medina

Pondok Cabe Ilir Pamulang, 23 November 2015 pukul 20:35-20:55 WIB.

Page 67: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

55

sadar kalau hafalan bukan hanya kuantitas, tapi kualitas,

ditambah lagi pengasuh pondok yang sangat perhatian

terhadap santri-santrinya.

Dalam kurun waktu satu sekitar satu semester

mengikuti bimbingan agama yang diberikan di PPA Nur

Medina, Muslim terlihat bersemangat, mulai dari materi surah

pilihan, hadits, pelatihan khatib, kajian ayat pilihan, bahasa

arab, kultum dan juga ketika menjadi panitia bersama dalam

acara yang di selenggarakan oleh pesantren.

Sebelum masuk di PPA Nur Medina, Muslim pernah

belajar di pesantren di daerah Jombang Jawa Timur, tepatnya

di Pesantren Madrasatul Qur’an. Selama belajar di Pesantren

Madrasatul Qur’an, Muslim bisa menyelesaikan hafalan 30 juz

al-Qur’an, tetapi sebatas menghafal saja, tidak mendalami dan

mengkaji ayat-ayat atau surah-surah yang ada di dalam al-

Qur’an seperti yang ada di PPA Nur Medina.

Atas dasar itulah Muslim masuk dan belajar di PPA

Nur Medina untuk lebih menguasai ayat-ayat dan surah-surah

pilihan bahkan 30 juz yang terdapat pada al-Qur’an. 50

2) Fana Tri Astuti

Lahir di Wonosobo pada tanggal 7 Juni 1997. Saat ini

bertempat tinggal di PPA Nur Medina, alamat aslinya di

Karang Tengah Tumenggungan Rt/Rw 03/05 Selomerto

50

Wawancara pribadi dengan Muslim, PPA Nur Medina, 23 November 2015 pukul

21:55-22:25 WIB.

Page 68: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

56

Wonosobo Jawa Tengah. Fana tercatat sebagai mahasiswa UIN

Syarif Hidaytullah Jakarta jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi semester 1.

Dalam kurun waktu kurang lebih satu semester

mengikuti bimbingan agama yang diberikan di PPA Nur

Medina, Fana terlihat nyaman mengikutinya, mulai dari materi

surah pilihan, hadits, kajian ayat pilihan, bahasa arab, kultum

dan juga ketika menjadi panitia bersama dalam beberapa acara

yang di selengarakan oleh pesantren.

Sebelum masuk di PPA Nur Medina, Fana pernah

belajar di PPTQ Al-Asyariyyah Wonosobo. Selama belajar di

PPTQ Al-Asyariyyah Wonosobo, Fana lebih bersemangat

dalam pendidikan formal (sekolah) sedangkan di PPA Nur

Medina Fana di tuntut untuk seimbang dalam belajar formal

maupun agama, terlebih lagi untuk pengabdian masyarakat.

Atas dasar itulah Fana tertarik masuk dan belajar di PPA Nur

Medina. 51

3) Lutfia Istiqomah

Lahir di Pati pada tanggal 1 Januari 1998. Saat ini

bertempat tinggal di PPA Nur Medina, alamat aslinya di desa

Klakahkasihan Rt/Rw 02/08 Gembong Pati Jawa Tengah. Fia

tercatat sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidaytullah Jakarta

jurusan Tafsir Hadits semester 1 Fakultas Ushuluddin.

51

Wawancara pribadi dengan Fana Tri Astuti, PPA Nur Medina, 23 November 2015

pukul 21:15-21:35 WIB.

Page 69: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

57

Setiap mengikuti bimbingan agama yang diberikan di

PPA Nur Medina, Fia sering menunjukkan keseriusannya,

dengan duduk dibarisan yang paling depan. mulai dari materi

surah pilihan, hadits, kajian ayat pilihan, bahasa arab, kultum

dan juga ketika menjadi panitia bersama dalam acara yang di

selengarakan oleh pesantren.

Sebelum masuk di PPA Nur Medina, Fia sekolah di

SMA dekat rumahnya, walaupun baru mendapatkan

pengalaman belajar di pesantren, Fia sudah bisa beradaptasi

dengan dinamika yang ada di PPA Nur Medina. Di Jakarta Fia

ingin tinggal di pesantren yang tidak jauh dan juga tidak terlalu

dekat dengan kampus, tetapi pesantren yang juga berfokus

pada al-Qur’an.

Atas dasar itulah Fia masuk dan belajar di PPA Nur

Medina untuk lebih mendalam penguasaan hadits, ayat-ayat

dan surah-surah pilihan bahkan 30 juz yang terdapat pada al-

Qur’an. 52

B. Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap Santun

pada Remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina

Menurut penuturan Ustadz Endang dalam wawancara pada tanggal

23 November 2015, Secara umum PPA Nur Medina mempunyai latar

belakang dan program yang sama dengan Pesantren lain pada umumnya.

52

Wawancara pribadi dengan Lutfia Istiqomah, PPA Nur Medina, 23 November 2015

pukul 21:35-21:55 WIB.

Page 70: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

58

Kesamaannya antara lain tentang bimbingan agamanya, mengkaji kitab

klasik, menghafalkan al-Qur’an dan hadits, penyelenggaraan peringatan

hari besar Islam, juga yang lainnya.

Yang menjadi ciri khas dari PPA Nur Medina adalah pesantren

yang berwawasan wirausaha dan lembaga pengabdian masyarakat, dimana

remaja (santri) yang belajar di PPA Nur Medina, akan diberikan pelatihan-

pelatihan yang berkaitan dengan wirausaha, semisal pengelolaan usaha

pesantren, koperasi, dan kontrakan.

Tentang pengabdian masyarakat, PPA Nur Medina banyak

memberikan sumbangsih pada banyak kegiatan disekitar pesantren,

diantaranya remaja mulai diajarkan mengikuti pengajian di masyarakat,

tahlil, majelis ta’lim warga, dan diwajibkan sebulan sekali untuk

mengikuti program ahad bersih.53

Dalam melaksanakan bimbingan agama, seorang pembimbing

sangat perlu untuk memahami metode-metode dalam menyampaikan

materi. Yang dimaksud metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui

untuk mencapai suatu tujuan.54

Pengalaman sering membuktikan, materi

sebaik apapun, cenderung sulit untuk diserap atau diterima, lantaran

metode penyampaian dan penyajian yang digunakan kurang sesuai.

Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dalam menyampaikan

bimbingan dan mengemas sedemikian rupa supaya lebih menarik,

sehingga memudahkan proses bimbingan untuk bisa diterima oleh remaja.

53

Wawancara pribadi dengan Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag., PPA Nur Medina

Pondok Cabe Pamulang, 23 November 2015 pukul 18:35-19:10 WIB. 54

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syahid, 2008), h. 120.

Page 71: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

59

PPA Nur Medina lebih dikenal dengan al-Qur’annya, dimana para

pembimbing memberikan bimbingan belajar yang mendalam mengenai al-

Qur’an dengan beberapa bentuk bimbingan antara lain: membaca al-

Qur’an menurut kaidah tajwid yang benar dan tepat secara tartil, cara

menghafal al-Qur’an secara benar, cepat dan berkarakter, tilawatil Qur’an

dengan tajwid dan nada-nada yang indah, juga mengenali al-Qur’an

dengan metode hafalan surah dan ayat-ayat pilihan.

Dengan mempelajari dan mendalami al-Qur’an secara terus-

menerus secara konsisten, harapannya para remaja PPA Nur Medina dapat

memahami ilmu-ilmu tentang al-Qur’an, sehingga mereka dapat

memahami al-Qur’an, tidak hanya sebatas kontekstual saja, tetapi lebih

dari itu, mengamalkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-

hari. Berikut kutipan wawancara dengan Ustadz Endang:

“Hal paling utama dalam mempelajari al-Qur’an adalah niat karena

Allah SWT bukan karena niat yang lain. Kedua, berdoa, minta kepada

Allah, karena hakikat ilmu, semuanya adalah milik Allah. Ketiga, kenali

al-Qur’an yang mau dipelajari dan dibaca, ayat berapa, surah apa dan juz

ke berapa. Keempat, baca dengan benar, baik dan penuh tartil sesuai

kaidah tajwid. Terakhir, berdoa, berserah diri pasrah dan tawakkal kepada

Allah SWT. Kalimat penjelas yang saya berikan adalah ngaji dulu, ngaji

lagi, ngaji terus”. 55

Dalam rangka syiar Islam dan mengetahui nilai-nilai sejarah yang

ada didalamnya, PPA Nur Medina juga berpartisipasi untuk berdakwah,

55

Wawancara pribadi dengan Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag., PPA Nur Medina

Pondok Cabe Pamulang, 23 November 2015 pukul 18:35-19:10 WIB.

Page 72: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

60

dengan cara menyelenggarakan acara pada momentum hari besar Islam di

PPA Nur Medina.

Dalam hal ini, pihak PPA Nur Medina bekerja sama dengan

lingkungan masyarakat disekitar pesantren untuk terlibat dalam acara

peringatan hari besar Islam. Remaja yang tinggal di PPA Nur Medina atau

yang berdomisili di luar juga dilibatkan menjadi panitia bersama untuk

kesuksesan acara peringatan hari besar Islam di PPA Nur Medina.

Dengan demikian, praktek ibadah yang dilakukan secara terus-

menerus dan konsisten seperti ibadah sholat dan membaca al-Qur’an, akan

memberikan pengaruh kepada individu yang melaksanakan praktek ibadah

tersebut, lebih-lebih bisa mengingatkan kita, kalau nanti akan ada

kehidupan yang kekal abadi, yang menuntut kepada semuanya untuk

mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan selama hidup di dunia

ini.

Dengan praktek beribadah seseorang akan mendapatkan

ketenangan dan dari ketenangan itulah akan timbul ide-ide yang kreatif,

inovatif dan produktif. Begitu pula dengan kita sering membaca, mengkaji

al-Qur’an, seseorang akan mendapatkan pelajaran dan pengalaman

spiritual yang lebih banyak.

Dalam rangka peringatan hari besar Islam, kepanitiaan khususnya

remaja akan terlatih bagaimana berkomunikasi yang baik, berkoordinasi

dengan sesama panitia, siap menerima kritik dan masukan, belajar berbeda

pendapat, belajar menerima pendapatnya diterima atau ditolak, dan siap

Page 73: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

61

bekerjasama dalam tim, yang semua poin-poin tersebut harapanya akan

membentuk sikap santun pada remaja.

Dalam teori, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk

mencapai tujuan. Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa pula

diartikan sebagai segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai

tujuan-tujuan yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan bimbingan islam, dalam penerapannya,

bimbingan perlu sebuah metode dalam proses bimbingan. Akan tetapi

pengertian hakiki dari metode tersebut adalah segala sarana yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik sarana tersebut

bersifat tes seperti alat peraga, alat administrasi dan gedung dimana proses

kegiatan bimbingan berlangsung, maupun alat non fisik seperti

kurikulum.56

Jadi metode-metode bimbingan Islam yang diterapkan di PPA Nur

Medina dalam membentuk sikap santun pada remaja adalah yang pertama:

metode individu, kedua: metode ceramah, ketiga: metode tanya jawab,

keempat: metode pengamalan nilai-nilai keagamaan.

Dari informasi di atas yang penulis temukan, penulis

menyimpulkan, bahwa dengan penerapan metode-metode tersebut cukup

efektif didalam proses bimbingan agama untuk membentuk sikap santun

pada remaja, yang berpegang teguh pada al-Qur’an dan hadits.

Tidak itu saja, pihak PPA Nur Medina juga sudah banyak

mengutus para remajanya untuk mengisi majelis-majelis ta’lim di wilayah

56

Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), cet. Ke-II, h.

136.

Page 74: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

62

Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, menjadi guru privat di komplek

atau perumahan-perumahan.

C. Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap Santun

pada Remaja di Pesantren al-Qur’an Nur Medina Pondok Cabe

Tangerang Selatan

Pada proses pelaksanaan bimbingan agama di Pesantren al-Qur’an

Nur Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan Banten, penulis mencoba

menggali informasi tentang bimbingan agama dalam membentuk sikap

santun pada remaja dengan cara mewawancarai salah satu pembimbing.

Dalam proses pelaksanaan bimbingan agama di Pesantren al-

Qur’an Nur Medina, pembimbing menyampaikan bahwa ada kesempatan

untuk tanya jawab dengan adik-adik, atau bisa dikatakan menggunakan

teknik wawancara. Dalam melakukan bimbingan agama, PPA Nur

Medina juga menggunakan teknik observasi, ada beberapa kesempatan,

untuk menanyakan keadaan adik-adik, supaya lebih mengetahui lebih

banyak informasi, persoalan yang mungkin sedang mereka hadapi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz H. Endang Husna

Hadi, S.Ag., PPA Nur Medina belum menggunakan teknik kuisioner,

karena cara yang lebih efektif adalah bertemu, berbicara secara langsung

dan mengamatinya, jadi PPA Nur Medina belum menggunakan teknik

tersebut.

Untuk mengefektikan proses bimbingan, PPA Nur Medina

mengangkat beberapa pembimbing untuk dijadikan instruktur yang

Page 75: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

63

membantu dalam proses bimbingan, teknisnya PPA Nur Medina membuat

kelas-kelas kecil, masing-masing menampung 5-7 adik-adik dengan

didampingi satu instruktur, untuk selanjutnya diberikan program, jadwal

dan target, yang nantinya akan diuji setiap satu semester.

Dalam banyak kegiatan, baik peringatan hari besar Islam maupun

yang lain, sering dibentuk kepanitiaan, untuk memberikan kesempatan

kepada para remaja, menjadi ketua, sekretaris dan juga bendaharanya

dalam kegiatan yang diselenggarkan. Pembimbing tidak banyak terlibat

dalam kegiatan tersebut, untuk melatih para remaja menjadi lebih mandiri

dalam mengambil kebijakan, keputusan dalam rapat kegiatan atau yang

lainnya.

Teknik direktif atau teknik yang bersifat mengarahkan, remaja

pada umumnya masih mencari figure atau panutan yang ingin mereka tiru

atau patuhi. Dalam hal ini PPA Nur Medina, berusaha menjadi tempat

untuk remaja menemukan yang mereka cari, dalam banyak kesempatan,

proses bimbingan agama, sering diberikan arahan terhadap remaja, supaya

terarah, mau belajar apa, mau menjadi apa dalam hidup ini. Sering juga

disampaikan, dimanapun remaja berada, harus menjadi manusia yang

bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia.

Dalam proses bimbingan individu maupun kelompok, PPA Nur

Medina juga sering mengajak remaja untuk berfikir logis dan rasional,

karena pikiran-pikiran yang tidak rasional itu sering menjerumuskan pada

hal-hal yang negatif, fantasi, imajinasi yang berlebihan, khayalan dan

semuanya itu cenderung mengarahkan pada hal-hal yang kurang baik,

Page 76: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

64

waktu yang terbuang sia-sia, kesempatan yang tidak termanfaatkan dan

lainnya.

Maka, PPA Nur Medina mencoba memberikan stimulus agar setiap

remaja dapat berfikir logis dan rasional, dengan bercerita sejarah, hikmah

dan logika-logika yang bisa diterima dengan bahasa yang sesederhana

mungkin.

Dari semua yang teknik yang sudah diterapkan, yang terakhir ini

adalah yang penting untuk lebih diperhatikan, mulai dari cara

menyampaikan bil-hikmah, mujadalah, mencontohkan, ceramah, diskusi

atau Tanya jawab, teknik persuasif, lisan, tulisan, dan kekuasaan, teknik

dengan hati atau do’a adalah teknik yang tidak boleh dianggap remeh.

Sering juga disampaikan, bahwa kita adalah umat yang memiliki

agama, yaitu Islam, sangat dianjurkan untuk selalu berdoa meminta kepada

Allah SWT. setelah berusaha dengan maksimal. Langkah berikutnya

adalah berdo’a dan bertawakal, berserah diri pada Allah SWT. sebab

sebaik-baik penolong, yang terbaik adalah Allah SWT. Hal ini sekaligus

memberitahu pada remaja, pembimbing sifatnya hanya membantu

menghadapi persoalan kehidupan, dengan berperan sebagai sahabat dan

fasilitator untuk menemukan solusi yang terbaik dan membimbing menjadi

hamba yang senantiasa beriman dan bertaqwa pada Allah SWT.

D. Faktor - Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Bimbingan

Agama dalam Membentuk Sikap Santun pada Remaja

Dalam sebuah kegiatan pasti tidak terlepas dengan namanya faktor

pendukung dan faktor penghambat. Begitu pula yang dialami oleh para

Page 77: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

65

pembimbing agama di PPA Nur Medina dalam proses kegiatan bimbingan

agama dalam membentuk sikap santun pada remaja.

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah masyarakat yang

antusias untuk bekerjasama serta kreatifitas pembimbing dan para remaja

yang selalu sabar dan penuh semangat dalam proses bimbingan agama.

Tidak hanya itu, dengan sarana dan prasarana yang menunjang yang ada di

PPA Nur Medina secara tidak langsung menjadi faktor penunjang

kelancaran proses kegiatan pembinaan dan bimbingan agama. Seperti yang

dipaparkan oleh Ustadz Endang dalam wawancara pribadi berikut ini:

“Alhamdulillah, ketika Nur Medina mengadakan kegiatan-kegiatan

atau program di pesantren, masyarakat cukup aktif dalam mendukung

untuk kesuksesan kegiatan kami, baik sumbangan pikiran, tenaga maupun

materi yang diberikan. Antusias para remaja pula yang menjadi modal bagi

kami para pembimbing untuk terus bersemangat memberikan bimbingan

agama melalui kegiatan dan program yang ada di PPA Nur Medina”.57

Berdasarkan informasi yang penulis temukan dalam lapangan

penelitian, faktor pendukungnya adalah, kerjasama antara pembimbing,

remaja dan masyarakat juga seluruh lapisan PPA Nur Medina dalam

semua kegiatan maupun program-program bimbingan agama yang

diselenggarakan. Fasilitas pendukung yang lain adalah sarana dan

prasarana yang cukup memadai, baik ruangan, gedung dan asrama PPA

Nur Medina.

57

Wawancara Pribadi dengan Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag., PPA Nur Medina

Pondok Cabe Pamulang, 23 November 2015 Pukul 18:35-19:10 WIB.

Page 78: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

66

Selanjutnya faktor penghambat dalam kegiatan bimbingan agama

yang ada di PPA Nur Medina sangat beragam, mulai dari kurang aktifnya

lembaga pemerintahan dalam memberikan dukungan, baik dari segi materi

ataupun non materi, karena dalam prakteknya, ketika suatu lembaga ingin

mendapatkan dukungan dari pemerintah, maka lembaga yang

bersangkutan dituntut untuk terus aktif mengejar, memberikan informasi

kepada pemerintah.

Tetapi respon pemerintah setelah proses itu ditempuh hanya biasa

saja, padahal banyak lembaga yang benar-benar membutuhkan bantuan

dari pemerintah untuk mendukung program-program pendidikan dan

bimbingan yang semuanya bertujuan demi membangun generasi penerus

bangsa yang lebih baik.

Faktor penghambat yang lain adalah dari remaja itu sendiri, dimana

kita tahu, remaja adalah masa mencari jati diri, mau menjadi apa dan

meniru siapa, masa seperti sekarang yang banyak informasi bisa kita

terima dengan mudah dan cepat melalui teknologi yang cangih, terkadang

disalahgunakan oleh sebagian remaja yang sifat keingintahuannya tinggi

sehingga banyak waktu yang terbuang hanya sekedar untuk bermain

internet, handphone android dan gadget yang lainnya.

Jadi faktor penghambat dalam kegiatan bimbingan agama dalam

membentuk sikap santun pada remaja di PPA Nur Medina Pondok Cabe

yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti yang

sudah dipaparkan di atas, mulai dari remaja yang menyalahgunakan

informasi dan teknologi. Juga faktor eksternal dari pemerintah yang

Page 79: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

67

kurang aktif mendukung kegiatan dan program-program yang ada di PPA

Nur Medina.

E. Analisis Hasil Penelitian

Secara umum Pondok Pesantren al-Qur’an Nur Medina

mempunyai kesamaan dari latar belakang dan program-program dengan

pesantren yang lainnya. Kesamaan ini dianalisis dan dipandang dari

kegiatan dan program-program yang ada di pesantren. Tujuan dari

program PPA Nur Medina adalah melahirkan kader penerus yang

berakhlak Qur’ani dan berwawasan wirausaha, yang aktif, kreatif dan

inovatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan

agama dalam membentuk sikap santun remaja dan memberikan gambaran

proses bimbingan agama yang sederhana dan efektif di PPA Nur Medina.

Hasil penelitian dengan cara observasi dan wawancara sekaligus

dokumentasi secara mendalam selama penelitian, penulis melihat bahwa

metode bimbingan agama yang dilakukan PPA Nur Medina sangat

berpengaruh dalam perkembangan perubahan sikap dan perilaku remaja

untuk membentuk sikap santun.

Tidak hanya remaja yang merasakan pengaruh dari bimbingan

agama yang ada di PPA Nur Medina, tetapi masyarakat sekitar pesantren

juga merasakan manfaatnya, sehingga masyarakat sekitar sangat

mendukung segala program yang dibuat oleh PPA Nur Medina.

Berdasarkan hasil wawancara, mereka menyatakan bahwa

bimbingan agama yang diberikan oleh PPA Nur Medina sangat

Page 80: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

68

berpengaruh pada kehidupan sehari-hari yakni para remaja tersebut

mampu mengetahui apa tujuan ayat-ayat yang diturunkan dalam al-Qur’an

dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kehidupan

yang dijalaninya lebih terarah dan mampu mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Berikut kutipan wawancara dengan salah satu masyarakat sekitar :

“Sejauh yang saya tahu, PPA Nur Medina sangat sejalan dan

selaras dengan program-program yang ada di masyarakat, karena ketika

pesantren mengadakan kegiatan selalu mempertimbangkan dampak pada

masyarakat, khususnya sekitar pesantren. Selama ini pula masyarakat

sangat antusias dan mendukung program-program yang ditawarkan oleh

PPA Nur Medina”.58

Selain metode-metode tersebut, tidak jarang pihak PPA Nur

Medina memberikan amanah atau kepercayaan terhadap remaja yang

sudah cukup berpengalaman, seperti menyetir mobil, mengantarkan

amanah dari pesantren untuk jama’ah atau masyarakat yang secara tidak

langsung memberikan semangat serta motivasi para remaja untuk terus

belajar dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Pihak pesantren juga memeberikan dukungan moriil maupun

materil untuk setiap kegiatan yang mereka ikuti, asalkan itu masih di jalan

yang positif dan bermanfaat. Semua yang diberikan oleh PPA Nur Medina

pada remaja semata-mata untuk mengangkat martabat dan derajat mereka,

sehingga nantinya masyarakat bisa menerima mereka dengan baik.

58

Wawancara pribadi dengan Bapak Dharma Soraya, rumah Bapak Dharma, Pondok

Cabe Pamulang, 23 November 2015 pukul 17:00-17:20 WIB.

Page 81: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan temuan penelitian, maka penulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan tentang pelaksanaan bimbingan agama

dalam membentuk sikap santun pada remaja di Pesantren al-Qur’an Nur

Medina Pondok Cabe Tangerang Selatan.

1. Metode Pelaksanaan Bimbingan Agama

Pertama, metode individual, dalam hal ini pembimbing

memberikan bimbingan secara pribadi, individu dengan anak didiknya,

salah satunya melalui teguran dan nasehat langsung terhadap remaja,

dipanggil, bicara baik-baik kemudian baru diberikan nasihat maupun

tegurannya.

Kedua, metode ceramah, yaitu pembimbing memberikan

penjelasan secara lisan tentang materi yang disampaikannya, dalam

metode ceramah ini pembimbing memberikan bimbingan mengenai

tauhid, akidah akhlak, al-Qur’an dan kisah-kisah hikmah yang

menyentuh kalbu.

Ketiga, metode tanya jawab, dalam metode ini sama seperti

pembelajaran pada pendidikan formal, dimana pembimbing

memberikan kebebasan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh pembimbing, agar mereka dapat mengembangkan

cara berpikirnya sendiri.

Page 82: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

70

Keempat, metode pengamalan nilai-nilai keagamaan yang

bukan teori saja, tetapi caranya telah diajarkan di PPA Nur Medina,

dengan harapan para remaja tersebut dapat mempraktekan secara

langsung, dengan baik dan benar di masyarakat nantinya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Bimbingan

Agama

Faktor pendukung dalam bimbingan agama dalam membentuk

sikap santun pada remaja, adalah masyarakat yang antusias untuk

bekerjasama serta kreatifitas pembimbing dan para remaja yang selalu

sabar dan penuh semangat dalam proses bimbingan agama.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah dari remaja itu

sendiri, dimana kita tahu, remaja adalah masa mencari jati diri, mau

menjadi apa dan meniru siapa, masa seperti sekarang yang banyak

informasi bisa kita terima dengan mudah dan cepat melalui teknologi

yang cangih, terkadang disalahgunakan oleh sebagian remaja yang

sifat keingintahuannya tinggi sehingga banyak waktu yang terbuang

hanya sekedar untuk bermain internet, handphone Android dan gadget

yang beraneka macam.

Selain itu juga, kurang aktifnya lembaga pemerintahan dalam

memberikan dukungan, baik dari segi materi ataupun non materi,

karena dalam prakteknya, ketika suatu lembaga itu mau mendapatkan

dukungan dari pemerintah, maka lembaga yang bersangkutan dituntut

untuk terus aktif mengejar, memberikan informasi kepada pemerintah,

tetapi yang sudah sering terjadi, respon pemerintah setelah proses itu

Page 83: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

71

ditempuh biasa saja, padahal banyak lembaga yang benar-benar

membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk mendukung program-

program pendidikan dan bimbingan yang ada di lembaga yang

bersangkutan.

B. Saran-Saran

Setelah penulis melakukan penelitian, maka ada beberapa saran

yang ingin penulis sampaikan sehubungan dengan hasil dari penelitian,

diantarannya:

1. PPA Nur Medina harus terus berupaya meningkatkan kualitas para

pembimbing dan para peserta didiknya, melalui penambahan

fasilitas dan penawaran kegiatan-kegiatan, program yang inovatif.

2. Untuk para remaja yang mendapatkan kesempatan belajar menimba

ilmu di PPA nur Medina, hendaknya harus lebih banyak bersyukur,

karena pada masa seperti sekarang ini, tidak banyak remaja yang

mendapatkan kesempatan untuk terus fokus belajar, seperti yang

ada di PPA Nur Medina, karena dengan fasilitas dan sarana

prasarana yang memadai.

3. Kepada PPA Nur Medina, agar terus berkontribusi dalam

melahirkan generasi penerus yang santun dan berkarakter Qur’ani,

semangat mewujudkan program yang menjadi kebanggan PPA Nur

Medina, yang ingin menjadi pusat kegiatan kajian al-Quran di

Pondok Cabe khususnya, umumnya di wilayah Jabodetabek dan

lebih luas lagi sampai taraf internasional.

Page 84: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Agama, (Jakarta: Golden Terayon

Press)

Arifin, H.M. Pokok-Pokok tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1976)

Arifin, H.M. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Manusia,

(Bandung: CV.Diponegoro,1988)

Alwisol . Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. (Malang : UUM Press, 2011)

Al-Qur’an dan Hadits Departemen Agama RI 2015

Bertens, K. Etika, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011)

Daradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, Cetakan Ke-5,

1996)

Daradjat, Zakiah. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan

Bintang, Cetakan Ke-3, 1982)

Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja. (Bogor: Ghalia Indonesia,

2004)

Darsono, Menejemen Sumber Daya Manusia Abad 21. ( Jakarta: Nusantara

Consulting, 2011)

Departemen Pendidikan Nasional,. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers,

2005)

Faqih, Ainur Rokhim. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. (Yogyakarta: UII

Pres, 2001)

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif,

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Desember 2006)

Holipah, Metode Bimbingan Mental pada Jamaah Calon Haji di Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Mathla’ul Anwar Karawang Tahun 2009

(Skripsi)

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Edisi ke-5, (Jakarta: Erlangga,

1980)

Page 85: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Lutfi, Muhammad. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syahid, 2008)

Mapiare, Andi. Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (Surabaya :

Usaha Nasional, 1984)

Mar’at. Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1984)

Moeliono. Santun Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia, 1984)

Muchtarom M.A., Zaini. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakata: Al

Amin Press dan IKFA, 1996)

Mustafa, H. A. Akhlak-Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997)

Mu’awanah, Elfi dan Fifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islam. (Jakarta:

Bumi Aksara. Cetakan Ke-2. 2009)

Nasution, Harun. Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1994)

Nugroho, Yanuar. Analisis dan Perencanaan, Edisi. Ke-2. Tim Penyusun Kamus,

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995)

Partanto, Pius A. dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Popular. (Surabaya:

Arkola 1994)

Rahayu, Sri. Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara dalam Meningkatkan

Perkembangan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan (Skripsi)

Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV Pustaka Setia, Cetakan Ke-2

2001)

Sauri, Sofyan . Pendidikan Berbahasa Santun, (Bandung: PT Genesindo, 2006)

Sukardi, Dewa Ketut dan Sartono. Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: P.T.

Bina Aksara, Cetakan Ke-1. 1988)

Sukmana, Pentingnya Membina Budi Pekerti Anak. (Bhineka Karya Winaya,

2008)

Tim Penyusun, Intervensi Psikososial (Intervensi Pekerja Sosial Profesional),

(Jakarta: Departemen Sosial Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga dan

Lanjut Usia, 2006)

Page 86: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Wawancara pribadi dengan Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag., PPA Nur

Medina Pondok Cabe Pamulang, 23 November 2015 pukul 18:35-19:10

WIB.

Wawancara pribadi dengan Ustadzah Wasilaturahmah, S.Kom.I., PPA Nur

Medina Pondok Cabe Ilir Pamulang,23 November 2015 pukul 20:35-20:55

WIB.

Wawancara pribadi dengan Muslim, PPA Nur Medina, 23 November 2015 pukul

21:55-22:25 WIB.

Wawancara pribadi dengan Fana Tri Astuti, PPA Nur Medina, 23 November 2015

pukul 21:15-21:35 WIB.

Wawancara pribadi dengan Lutfia Istiqomah, PPA Nur Medina, 23 November

2015 pukul 21:35-21:55 WIB.

Wawancara pribadi dengan Bapak Dharma Soraya, rumah Bapak Dharma,

Pondok Cabe Pamulang, 23 November 2015 pukul 17:00-17:20 WIB.

Wingkel, W.S. FKIP, IKIP, Senata Darma, Bimbingan dan Penyuluhan di

Sekolah, (Jakarta: P.T Gramedia, 1999)

Wirawan, Sarlito. Psikologi Remaja, (Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 1994)

Wojowasito, S. dan Tito Wasito, Kamus Lengkap (Inggris-Indonesia, Indonesia

Inggris), (Bandung: Hasta, 1980)

Ya’qub, Hamzah. Etika Islam, (Bandung : Diponegoro,1997)

Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan.

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007)

Page 87: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat
Page 88: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat
Page 89: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat
Page 90: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ustadz H. Endang Husna Hadi S. Ag.

Alamat : PPA Nur Medina Jl. Cabe III No. 79A Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangsel Banten

Tempat/tanggal lahir : Bogor, 02 Mei 1975

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 18:35-

19:10, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Ustdaz H. Endang Husna Hadi, S.Ag

Page 91: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ustadzah Wasilaturohmah, S.Kom.I

Alamat : PP Al Fajri Wadaslintang Wonosobo Jawa Tengah.

Tempat/tanggal lahir : Wonosobo, 03 Mei 1991

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 21:15-

21:35, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Ustadzah Wasilaturohmah, S.Kom.I

Page 92: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fana Tri Astuti

Alamat : Karang Tengah Tumenggungan Rt/Rw 03/05 Selomerto

Wonosobo Jawa Tengah.

Tempat/tanggal lahir : Wonosobo, 7 Juni 1997

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 21:15-

21:35, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Fana Tri Astuti

Page 93: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lutfia Istiqomah

Alamat : Desa klakahkasihan Rt/Rw 02/08 Gembong Pati Jawa

Tengah.

Tempat/tanggal lahir : Pati, 1 Januari 1998

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 21:35-

21:55, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Lutfia Istiqomah

Page 94: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muslim al Jihaad

Alamat : Jalan Mujahidin no. 661 kec. Bukit Kecil, Palembang,

Sumatra Selatan.

Tempat/tanggal lahir : Palembang, 24 Mei 1998

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari Senin 23 November 2015 pukul 21:55-

22:25, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Muslim al Jihaad

Page 95: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag

1. “Dengan izin Allah SWT. PPA Nur Medina ini dirintis sejak tahun 2004, saya

dengan istri memulai pengajian di trubus II rt/rw 001/004 pondok cabe ilir

Pamulang Tangerang Selatan Banten, tepatnya sekitar bulan Mei. Waktu itu

saya dengan istri berkomitmen ingin mengamalkan ilmu kepada masyarakat

dan ade-ade yang ada disekitar kontrakan kami, dan waktu itu yang belajar

ada tiga orang, kami berkomitmen untuk bersungguh-sungguh mengajarkan

al-Qur’an, kemudian tahun berikutnya berkembang menjadi 50 santri, tahun

berikutnya berkembang menjadi 150 santri, tahun berikutnya lagi berkembang

sampai 250 ade-ade yang belajar mengaji.

Akhirnya saya dan istri tentu punya harapan, agar lebih terkelola

dengan baik, pengajarnya lebih baik lagi, kami melaksanakan solat taubat,

solat istikhoroh dan solat hajat, mohon petunjuk kepada Allah, dan akhirnya

pada hari ketiga, datanglah tamu yang berasal dari Solo, yang dulu bersama-

sama kami menunaikan ibadah haji di tanah suci, yang bernama H. Sugondo

dan ibu Hj. Ninik.

Beliau didampingi oleh anaknya, Mas Jarot, langsung tiba-tiba tanpa

informasi apapun, menanyakan apakah ada tanah yang akan dijual, dan kami

mengantarkan ke jalan cabe III ini, dan ternyata pemilik tanah Bapak H. Semu

seperti sudah menantikan kehadiran kami, beliau langsung menyetujuinya,

dan akhirnya tanah ini dibeli dan langsung dibangun selama satu tahun, resmi

kami tempati sekitar bulan Mei/Juni tahun 2009. Disitulah PPA Nur Medina

mulai berdiri”

2. Rasa syukur kami yang begitu dalam dan tinggi, diberi kesempatan oleh Allah

SWT. untuk membaca al-Qur’an, untuk mengajarkan al-Qur’an, kami mengisi

pengajian, privat, kelas-kelas diberbagai tempat, kami merasakan bahagia

sekali, dan istri juga bersyukur sekali, Allah berikan karunia untuk

memelihara al-Qur’an, beliau menjadi Instruktur tahfiz di Institut Ilmu al-

Page 96: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

quran Jakarta (IIQ) yang menjadi alumninya, kami bersyukur Allah berikan

kesempatan itu, akhirnya kami ingin bersungguh-sungguh untuk menjaga

memelihara mengamalkan dan terus menerus berjuang untuk

memasyarakatkan al-Qur’an.

3. Untuk mendidik generasi-generasi yang benar-benar beriman kepada al-

Qur’an, benar-benar mencintai al-Qur’an yang benar-benar mereka sungguh-

sungguh mempelajari al-Qur’an, memahami, menghayati, mengamalkan dan

terus berjuang mendakwahkan al-Qur’an sehingga lahir generasi-generasi

yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam al-Qur’anul karim

4. Kami berkeyakinan bahwa apa yang kami lakukan ini adalah meneruskan

perjuangan dari guru-guru, ulama-ulama yang memiliki karya yang begitu

besar, dan mereka semua berpesan kepada murid-muridnya, santrinya itu

untuk senantiasa berjuang membela agama Allah, khususnya al-qur’an.

Yel-yel itu selalu diucapkan pada setiap momen, bahkan hamper

setiap hari, dipengajian ketika kami masih di kontrakan, ya untuk

menumbuhkan semangat, biasanya diiringi dengan tepukan, dan juga diiringi

dengan mengepalkan tangan ke atas, yaitu keyakinan, kesungguhan,

keikhlasan, kesabaran, keridloan, Allahuakbar. Karena ini juga yang menjadi

pondasi dalam rintisan perjuangan PPA Nur Medina.

Dan kami meyakini bahwa semua dapat berjalan semata-mata karena

buah dari keyakinan, kemudian kesungguhan, kemudian lagi kami ingin selalu

menjaga keikhlasan, juga kesabaran, dan keridloan. Kami ingin menanamkan

kepada adik-adik kita semua akan keyakinan kepada allah SWT. akan

kesungguhan pada setiap perjuangan, juga keikhlasan dalam menapaki

tangga-tangga kehidupan, kemudian kesabaran dan keridloan atas semua

ketetapan yang Allah tetapkan kepada hambaNYA.

Kemudian PPA Nur Medina ini berwawaan wirausaha, kami ingin

adik-adik nanti menjadi adik-adik yang mandiri, adik-adik yang mereka

semua dapat mencukupi kebutuhan mereka sendirinya keluarganya bahkan

bisa membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan disekelilingnya.

Page 97: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Harapanya juga, semoga bisa menggerakkan perekonomian umat, dengan

keberadaan mereka dimanapun berada, dengan didikan di PPA Nur Medina.

5. Yang tinggal di PPA Nur Medina untuk usia remaja, sekarang ini antara 12

sampai 20 tahun berjumlah 70 santri putra putri, dan lebih banyak santri putri

dibandingkan dengan santri putra, santri putri 45 dan putranya 25

6. Mereka berasala dari beberapa tempat, yang berasal dari pulau Jawa ini ada

yang dari Pandeglang Banten, dari Jakarta, dari Bogor, ada yang dari Batang

pekalongan, Kendal, Tegal, Lamongan, tulungagung, Gresik, kemudian ada

yang dari Sumatra dari Palembang, riau, jambi, yang dari Kalimantan berasal

dari daerah Pontianak, ada juga dari Sulawesi, Sulawesi tenggara, dari daerah

Kendari.

7. Kami sangat menanamkan akan hal itu, bahwa mereka harus berlatih sejak

dini, sejak di Pesantren ini. Nur Medina menjadi kawah condrodimuko bagi

santri-santri yang berada di PPA Nur Medina ini, untuk siap mereka

mengamalkan ilmunya. Karena belajar yang terbaik adalah dengan cara

mengajarkan dengan ilmu, semua yang tinggal di Nur Medina mereka itu

harus mengamalkan ilmunya dengan mengajar adik-adik yang belajar ba’da

magrib ba’da subuh sekitar 450 warga sekitar pesantren.

Mereka juga kemudian bergantian untuk berlatih khutbah, ceramah,

memimpin dzikir, solawat baik didepan sesame santri maupun didepan adik-

adik mengaji bahkan di masyarakat, untuk kemudian kita evaluasi. Dan semua

diberikan kepercayaan untuk mandiri, keyakinan bahwa memulai lebih cepat

lebih baik, dan ketika ada kehilafan dan kekurangan kita evaluasi bersama,

sehingga mereka merasa cukup nyaman selama ini.

8. Untuk mitra kerjasama, dari pemerintahan saya piker ada beberapa kali

kegiatan tetapi insidentil tidak terikat. Untuk perusahaan tidak langsung juga,

jadi kami membina perusahaan rumah makan Waroeng steak, itu

pengajiannya kami yang mengelola dan adik-adik yang tinggal di pesantren

juga mereka diberi kesempatan mengajar disana.

Page 98: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Kemudian untuk yang pribadi-pribadi memang saya dan istri

memiliki beberapa kenalan yang menjadi jamaah pengajian, kami jadikan

bahwa PPA Nur Medina ini adalah hasil dari pada pengajian kami,jadi ini

adalah merupakan karunia Allah, karya kita bersama, sekian tahun mengaji,

berbuah menjadi pesantren, menjadi pesantren yatim, menjadi masjid dan

seterusnya.

9. Pendukung yang paling utama adalah rasa iman kepada Allah SWT. setiap

kami akan melakukan kegiatan atau memiliki keinginan untuk memenuhi

infrastruktur kami selalu tidak memiliki dana yang tidak cukup. Tapi kami

senantiasa berdoa memohon kepada Allah, dengan penuh keyakinan akhirnya

Allah berikan yang kita butuhkan. Maka itu akan menguatkan iman kami

kepada Allah SWT. dan kemudian kami juga saling mendukung dengan

santri, bahwa dalam melaksanakan semua program disini kita berpikir

bersama, merencanakan bersama, kemudian berikutnya melaksanakan

bersama dan kemudian kami berjuang bersama, lelah bersama, bahagia

bersama dan berkah bersama-sama.

Itu yang menjadi factor pendukung yang paling utama, sehingga

kemudian warga sekitarpun sangat mendukung setiap program-program yang

ada di pesantren, dan kemudian beberapa kenalan juga melihat

perkembangan yang cukup mengembirakan, mereka semakin bersemangat

untuk mendukung kegiatan-kegiatan kami. Adanya keyakinan dan rasa

persaudaraan yang begitu kuat diantara kami semua, dan Allah memberikan

banyak keberkahan kepada kami.

Dan semoga ini dapat terus berkembang dikemudian hari. Adapun

penghambat, saya piker tidak banyak penghamabt yang signifikan, secara

umum paling yang masih belum singkron dengan kegiatan kami adalah,

ketika ada santri yang dating ke PPA Nur Medina, yang kemampuan dan

pengetahuan agamanya yang masih kurang, belum memadahi, sehingga kami

harus memberi kesempatan dia untuk menyetarakan dulu.

Page 99: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Tapi bagi kami itu juga merupakan peluang, kami menjadikan

setiaptantangan menjdai peluang dan banyak diantara mereka yang kemudian

tadinya mereka belum berkembang, setahundua tahun ternyata menunjukkan

perkembangan yang mengembirakan. Secara umum hambatan-hambatan itu

dapat kami atasi, termasuk hambatan finansial dan seterusnya Alhamdulillah,

sejauh ini Allah SWT. selalu memberikan keberkahan kepada kami.

10. Kami betul-betul menjaga etika dalam berdoa, jadi kami kondisikan semua

keluarga besar pesantren untuk berdoa bersungguh-sungguh didalam

mengatasi semua kendala, bahkan preventif, jadi di Nur Medina diantara

pantangan adalah setiap santri tidak boleh ada sedikitpun santri yang bermain-

main tidak serius didalam berdoa, yang lain adalah langkah yang kami

lakukan, kami biasanya melakukan evaluasi secara rutin.

Baik itu setiap pekan maupun setiap bulan, kemudian kami inventarisi

apa yang menjadi kendala-kendala itu, kemudian kami bicarakan bersama,

kami kemudian membuat skala prioritas, persoalan-persoalan mana yang

harus segera diatasidan kemudian juga berikutnya adalah yang kami lakukan

menjalin komunikasi dengan keluarga ataupun orang tua dari santri yang

tinggal di PPA Nur Medina ini.

Dan juga komunikasi dengan orang tua santri yang tidak tinggal

disini, yang tadi mereka belajar ngaji ba’da magrib. Dengan hal-hal yang tadi

itu, kami berkomitmen setiap persoalan kita akan berusaha untuk meminta

pertolongan kepada Allah, dan berusaha untuk mengatasi bersama-sama, dan

sejauh ini, masyAllah fatabarokAlla semua kendala-kendala itu dapat teratasi

dengan baik.

11. Selain dari materi al-Qur’an, ada materi-materi yang dari qur’an kita jadikan

sebagai pendalaman, ada materi surah pilihan, ayat pilihan yang memang

harus dipahami, dihafal oleh semua santri. Berikutnya adalah juga ada materi

yang berhubungan dengan akhlak seperti dari kitab riadlus salihin, kemudian

yang berikutnya adalah, kami melibatkan mereka dalam mengajar, yang kami

saksikan selama ini, dengan mereka mengajar itu, tumbuh sikap santun,

Page 100: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

tumbuh rasa tanggung jawab, mereka lebih hormat kepada orang tua, lebih

hormat kepada guru dan seterusnya, karena mereka sudah merasakan,

mengajar itu seperti ini, akhirnya pada meeka tumbuh sikap sabar, tumbuh

rasa hormat.

Dan kami juga mengadakan kegiatan yang tema umumnya selalu

mengangkat tema kebersamaan, sikap saling santun, saling menolong. Yang

mempunyai ilmu memadai maka harus menginspirasi temannya yang belum

memadai. Dan kami yakinkan semua santri bahwa masing-masing pasti

memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga diantara mereka memiliki sikap

santun. Kemudian mereka dibiasakan berkomunikasi dengan masyarakat, itu

juga menjdai pengontrol buat mereka, masyarakat menilai santri-santri Nur

Medina Alhamdulillah sejauh ini, santri-santri yang cukup santun di depan

masyarakat.

12. Selain saya dan istri menyampaikan, kami juga mempunyai asisten-asisten

yang mereka diangkat menjadi instruktur. Instruktur ini mempunyai

kesempatan mengajar kepada teman-teman yang lain, dan akhirnya mereka

berbagi ilmu itu kepada teman-temannya. Dan yang tadi itu, bahwa semua

santri langsung mengamalkan ilmunya kepada adik-adik dan masyarakat, ite

saya piker metode yang sangat efektif buat mereka semuanya. Mereka juga

bisa belajar menemukan metode, teori masing-masing yang cukup efektif dan

dapat diterima oleh masyarakat.

13. Kita sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang menguatkan dan menambah

meningkatkan keilmuan teman-teman. Jadi ada materi kajian tafsir al-Qur’an

bersama Dr. mukhson nawawi Dosen fakultas Tarbiyah UIN Syarif

hidayatullah Jakarta, kemudian yang berikutnya adalah belajar tilawah dengan

KH. Ahmad Suparli alumni PTIQ Jakarta, dan juga kami mengadakan

semacam talkshow, mengundang para pembicara, yang teman-teman, adik-

adik bisa berkomunikasi bertanya meminta petuntuk nasehat dan seterusnya,

seperti dari Dr. Akhsin Sakho Muhammad mantan Rektor IIQ yang kebetulan

beliau di PPA nur Medina sebagai penasehat dan pengawas.

Page 101: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Pelatihan juga dari Dr. Supriano beliau salah seorang Direktur

Diknas, Dr. Romlah Azkar beliau adalah ahli hadits dan sekaligus dosen UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan IIQ Jakarta. Dan juga pelatihan-pelatihan

yang lain, termasuk studi banding ke lembaga-lembaga yang lain, dan itu

semua tercatat dengan rapi dan baik, sehingga kemudian kami evaluasi-

evaluasi, termasuk pelatihan pengurusan jenazah, bahkan sampai pelatihan

kewirausahaan, kami secara rutin menjalankan itu.

14. Untuk sarana dan prasarana, tempat kami sudah cukup memadahi, kemudian

perlengkapan-perlengkapa yang lain juga sudah cukup memadahi, hanya

sedang kami tingkatkan, pesantren sedang diluaskan, masjid juga sedang

dibangun, koperasi sedang dikembangkan, kemudian juga Alhamdulillah

adik-adik PPA Nur Medina ini sudah melahirkan pesantren yang baru, yaitu:

Pesantren Yatim Cahaya madinah, yang sepenuhnya pengelolaanya itu

dilakukan oleh santri-santri yang masih mahasiswa, maasih mahasiswa

mahasiswi sudah punya karya.

Paling yang masih dibutuhkan adalah, kami kedepan ingin membuat

laboratorium, ingin membuat perpustakaan yang lebih memadai, dan itu

insyAllah kami sedang siapkan, kalau ada yang mau membantu boleh.

15. Melihat remaja-remaja sekarang ini dalam proses pencarian jati dirinya, harus

banyak yang menjadi sahabat untuk mereka, sedini mungkin. Saya dan istri

dan semua santri yang berada di PPA Nur medina semua itu bersahabat,

sehingga kita dengan perasaan bersahabat itu, kita bisa lebih dekat dengan

mereka, kita bisa menyerap aspirasi mereka, kemudian kita juga bisa

memberikan masukan, nasehat dan seterusnya.

Yang sangat utama adalah kita posisikan mereka sebagai sahabat. Kita

bisa mengetahui hasrat mereka, keinginan mereka dan mereka itu memiliki

potensi yang sangat tinggi maka harus sangat kita perhatikan, sekali lagi

menjadika merekan sebagai sahabat.

16. Saya berkeinginan adik-adik yang belajar di PPA Nur medina ini memiliki

iman yang sangat kuat kepada Allah SWT. yakin, karena di zaman sekarang

Page 102: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

hampir tidak mungkin atau bahkan sangat berat menjalani kehidupan tanpa

keimanan itu, selalu kita latih, misalnya saya berikan mereka kesempatan

membuat sebuah kegiatan, saya tidak memberikan apa-apa, dan mereka

ternyata mampu mewujudkan kegiatan tersebut. Itu menjadi modal untuk

menambah keyakinan.

Dan harapan saya pada adik-adik nantinya menjadi pribadi yang ta’at

kepada agama, menjadi generasi yang penuh tanggung jawab, menjadi hamba

Allah yang cinta kepada al-Qur’an, dan mereka akan siap untuk terus berjuang

mendakwahkan al-Qur’an. Kemudian harapannya mereka menjadi remaja

yang berakhlakul karimah, yang sabar, yang berbaik sangka, yang mereka

suka menolong, mereka yang tawadu’ dan seterusnya.

Dan saya punya keinginan, semua santri disini, karena PPA Nur

Medina adalah kawah condrodimuko, mereka itu baru punya keinginan saja

sudah berkeringat, baru berfikir sudah berkeringat, bekerja sampai lelah dan

ketika mereka beribadah mereka betul-betul khusu’ menundukkan lahir

batinnya di hadapan kemaha agungan Allah SWT. dan harapannya mereka

semua dapat meraih apa yang dicita-citakannya, menjadi generasi yang

bermanfaat, yang mulia di dunia sampai diakhirat, amiiin. demikian.

17. Saya fikir setiap selesai melaksanakan kegiatan atau program, ada baiknya

mengadakan evaluasi, karena dengan mengevaluasinya, kegiatan atau

program yang selanjutnya yang akan diselenggarakan, harapannya akan lebih

baik dari penyelenggaraan kegiatan yang sebelumnya, mulai dari komponen

pembimbing, panitia,teknis kegiatan, sasaran, ketersediaan fasilitas dan lain

sebagainya, yang ada keterkaitannya dengan program dan keiatan. Di Nur

Medina ini, saya membudayakan memberikan masukan dan kritikan di depan

umum (lingkungan pesantren) supaya adik-adik terbangun mental yang kuat

ketika nanti sudah di masyarakat.

18. Evaluasi selalu kita adakan setelah selesai mengadakan kegiatan, baik

kegiatan yang berskala kecil, menengah atau pun berskala besar. Seperti

kegiatan pengajian, talkshow, kunjungan ke lembaga-lembaga lain, pesantren,

Page 103: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

silaturrahim ke rumah Guru, tokoh masyarakat, studi tour, ziarah dan tadabur

alam, bahkan kegiatan peringatan hari besar Islam yang kami selenggarakan

di pesantren. setiap selesai kegiatan maka panitia akan memberikan laporan,

kelebihan dan kekurangan kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan saya juga

yang lain akan memberikan masukan, arahan supaya kedepannya bisa lebih

terkelola dengan baik dan berjalan lebih baik dari yang sebelumnya.

Page 104: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Muslim al Jihaad

1. Niat awal saya masuk PPA Nur Medina karena dari nama Pesantrennya

saja al-Qur’an, tentu saya ingin mendalami ilmu-ilmu mengenai al-

Qur’an, dan juga ilmu agama yang lainya.

2. Alhamdulillah, Umi dan Abi masih ada. Abi di rumah berdagang, selain

berdagang juga mengurus badan penyantun anak yatim Birul Walidain

yang sekarang ada kurang lebih 140 anak yatim. Kemudian Umi usahanya

sama berdagang seperti Abi.

3. Terhitung mulai 16 Agustus 2015 kurang lebih sudah 3 bulan saya

menjadi santri di PPA Nur Medina, tau pondok ini dari teman, melalui

media sosial Facebook.

4. Alhamdulillah, kalau apa yang tidak disukai, semuanya saya suka, santri

memiliki watak yang berbeda masing-masing, tidak semuanya baik. Saya

sendiri pun belum termasuk orang baik, suka malas kadang-kadang.

Intinya saya menyukai semua yang ada di Nur Medina, lingkungan,

teman-teman,pengajarnya dan lain-lainsemuanya.

5. Alhamdulillah program tahfiz setor setiap hari senin, kamis, jumat dan

sabtu langsung disimak oleh Ibu Arbiyah. Kemudian ada pengajian kitab

riadhus shalihin, pelatihan dakwah, muhadloroh atau khutbah, da nada

penghafalan hadits-hadits tematik, ada kajian nahwu shorof dua kali

sepekan.

6. Pengkajian hadits tematik, missal sekarang sedang mendalami hadits-

hadits yang berkaitan dengan al-Qur’an, hadits yang memotivasi orang

untuk belajar al-Qur’an, yang paling saya senangi ya pendalaman hadits.

7. Selama 3 bulan ini, yang sudah saya setorkan ke lbu Arbiyah sudah 6 juz,

5 juz awal dan 1 juz 21.

8. Manfaatnya menghafal di Nur Medina ini, kalau saya kemarin hanya

memahami sebatas hafalan saja, kuantitas, tetapi disini lebih kepada

kualitas. Dan bahwasannya saya benar-benar merasakan penting sekali

Page 105: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

untuk menjaga kuantitas dan kualitas hafalan al-Qur’an ini. Nur Medina

mempunyai program yang luar biasa, ketika santri selesai menghafal 1 juz,

para santri tidak diperkenankan untuk menambah hafalannya sebelum

mengikuti tasmi’ atau semacam program ujian, yaitu mengulang hafannya

dengan disimak oleh temannya.

9. Saya banyak merasakan perubahan yang luar biasa setelah mondok di

PPA Nur Medina ini, bisa bertemu dengan teman-teman yang baik,

bahkan Ustadz Endang Husna sendiri selaku pemimpin pondok pun sangat

baik terhadap santri-santri beliau, karena menjadikan santri sebagai

sahabat.

10. Semoga Allah SWT. tetap memberikan kelancaran rizki baik kepada

Ustadz agar pondok Nur Medina ini bisa berjalan dan semoga kedepannya

bisa lebih baik lagi.

Page 106: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Fana Tri Astuti

1. Awalnya tidak ada niatan sama sekali, karena dulu rencananya setelah

lulus SMA mau kuliah di Semarang UNNES, tapi ternyata keluarga

lebih setuju saya kuliah di Jakarta sama mondok, jadi saya mencoba

memenuhi permintaan keluarga. Tapi sekarang, saya ubah niat saya

sekarang untuk lebih sungguh-sungguh disini.

2. Ayah saya sudah meninggal, dulu ayah saya bekerja sebagai pedagang

roti, dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga biasa. Tapi setelah ayah

saya meninggal, usaha dagang rotinya itu diteruskan oleh kakak saya

yang pertama, bareng suaminya. Saya 4 bersaudara, punya dua kakak

yang pertama perempuan yang kedua laki-laki dan satu adik laki-laki.

3. Alhamdulillah saya sudah 4 bulan, dan saya tau Nur Medina ini dari

Mas Ubay, kebetulan adalah teman karib dari kakak saya.

4. Yang tidak disukai, ee apa ya, mungkin tidak ada, karena disini sama-

sama belajar, saling introspeksi, saling memperbaiki diri aja si.

5. Ya sudah banyak lah, yang saya sangat rasakan itu rasa kepercayaan

diri, dari memimpin klasikal adik-adik itu bisa menambah rasa percaya

diri saya semakin tinggi, tidak grogi di depan umum, terus apa ya

positif sekali lah.

6. Kalau di Nur Medina inikan, Ustadz kan sangat-sangat

memprioritaskan rasa social terhadap masyarakat, dan itu sangat

dibutuhkan ketika kita nanti sudah lulus, bekerja dan sudah

bermasyarakat. Jadi materi tentang sosial yang saya sangat sukai.

7. Sejauh ini si baru 1 juz karena saya memang kebetulan baru menghafal

semenjak disini.

8. Yang saya rasakan kalau pelajaran dikuliah itu menjadi lebih mudah

memahami, dengan saya menghafal al-Qur’an.

Page 107: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

9. Menurut saya sudah baik, karena memang ada beberapa anak yang niat

tinggal disini karena untuk mengubah sikap yang tadinya buruk

menjadi baik yang sudah baik menjadi lebih baik.

10. Harapannya Nur Medina menjadi lebih baik, lebih dicintai masyarakat,

dan untuk saya semoga bisa menghatamkan al-Qur’an selama 4 tahun,

dan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat juga bisa meraih semua

harapan dan cita-cita.

Page 108: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Lutfia Istiqomah

1. Awalnya ketika sayan mendapatkan pengumuman keterima di UIN

Syarif Hidayatullah, saya belum tau akan tinggal dimana di Jakarta

nanti, kebetulan saya mempunyai kakak di Jakarta, dan orang tua

menyerahkan sepenuhnya kepada kakak saya. Pesan dari orang tua

itu, saya disuruh mencari tempat yang dekat dengan kampus,

mungkin orang tua kuatir kalau kejauhan, naik angkot belum

pengalaman, berhubung yang dekat itu cuma ada kos dan kalau

kakak saya kurang suka dengan kos sehingga saya dicarikan

pesantren. Awalnya saya sudah mendapatkan pesantren, namun

ketika saya sudah di Jakarta pesantren tersebut belum membuka

pendaftarannya, dan akhirnya saya untuk sementara waktu ikut

mengaji dan tinggal di PPA Nur Medina. Setelah beberapa hari,

saya merasa nyaman dengan keadaan dan teman-temannya,

sehingga saya memutuskan untuk mondok dan nyantri di PPA Nur

Medina.

2. Alhamdulillah orang tua saya masih ada dua-duanya Bapak dengan

Ibu. Bapak saya bekerja sebagai petani, dan Ibu saya juga

membantu sebagai petani dan Ibu rumah tangga. Saya dua

bersaudar saya anak yang kedua.

3. Seperti tadi saya jelaskan di awal, bahwa awalnya saya belum

mengetahui PPA Nur Medina, dan saya dikasih tau kakak saya,

katanya kakak saya itu mempunyai teman di PPA Nur Medina,

namanya Mas Abdullah Ubaid. Terus saya dititipkan dulu disini,

selama beberapa minggu, dan akhirnya saya memutuskan untuk

tinggal disini. Alhamdulillah sudah sekitar 4 bulan saya tinggal di

PPA Nur Medina ini.

4. Relative ya semua orang itu ketika berkumpul dengan orang

banyak ada hal yang disukai dan tidak disukai itu pasti. Namun

Page 109: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

kita disini kita diajarin bahwa kita harus bisa bertoleransi dengan

teman-teman yang berbeda daerah.

5. Alhamdulillah saya mengikuti kegiata, namun ada satu kegiatan

yang menurut saya sangat berpengaruh bagi saya sendiri, yaitu

kajian tentang hadits. Saya menyadari bahwa pengetahuan saya

mengenai hal keagamaan memang masih kurang. Dari kajian

materi tentang hadits ini saya merasa mendapatkan sedikit

tambahan pengetahuan tentang hadits, mengenai tafsir-tafsir al-

Qur’an, karena saya juga dari jurusan tafsir hadits.

6. Tadi itumungkin bisa sekaligus menjadi jawabannya untuk inii,

materi yang paling disukai adalah materi tentang hadits.

7. Sebelum saya mondok di PPA Nur Medina, saya sudah

mempunyai hafalan sedikit hafalan, disini saya meneruskan

hafalaan. Dari Ibu disuruh mengulang lagi, muroja’ah lah begitu,

dan Alhamdulillah kalau sampai saat ini saya sudah mencapai 4

juz.

8. Yang saya rasakan yaitu begitu banyak sekali, salah satunya

dengan menghafal al-Qur’an kita bisa mengetahui semua persoalan

kehidupan, karena di dalam al-Qur’an semuannya ada. Penyesalan

yang saya rasakan mungkin ya, kenapa saya baru menghafal,

mengkaji al-Qur’an lebih dalam seperti ini setelah saya lulus

sekolah menengah, menjadi pelajaran saja, buat yang lain. Kan ada

orang yang bilang menghafal al-Qur’an itu susah menjaganya, tapi

setelah pengalaman yang saya dapatkan disini, berkumpul dengan

teman-teman yang juga penghafal al-Qur’an, itu menyadarkan ke

saya bahwa menghafalkan al-Qur’an itu tidak sulit, tapi nakan

menjadi mudah jika kita bisa menikmatinya.

9. Bimbingan agama dalam membentuk sikap santun, sangat banyak

pengaruhnya, dengan ilmu yang kita dapatkan disini, karena di

PPA Nur Medina ini yang lebih ditekankan adalah sikap sosialnya

Page 110: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

terhadap masyarakat sekitar. Dengan itu, saya menyadari bahwa

saya tipe orang yang belum terlalu bisa bersosialisasi yang baik

kepada orang lain. Jadinya dengan saya belajar di PPA Nur

Medina ini, saya bisa menjadi lebih terbiasa bersosialisasi dengan

masyarakat banyak, sangat penting bagi saya kalau nanti saya

sudah terjun di masyarakat.

10. Harapan saya seteleh saya belajar di PPA Nur Medina ini, yang

pertama semoga saya bisa menyelesaikan hafalan al-Qur’annya

dan mampu mengamalkannya. Harapan saya bagi PPA Nur

Medina yaitu, semoga PPA Nur Medina semakin bisa menjadikan

santri yang bermanfaat bagi masyarakat.

Page 111: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Wawancara Pembimbing

Hari/ Tanggal Wawancara : 23 November 2015

Waktu : 18:35-19:10

Tempat wawancara : Rumah Ustadz Endang (PPA Nur Medina)

Yang diwawancara : Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag

Tempat dan tanggal lahir: : Bogor, 2 Mei 1975

Jabatan : Pimpinan dan Pembimbing PPA Nur Medina

Yang mewawancarai : Abdullah Ubaid

Status : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pertanyaan wawancara :

1. Sejak kapan PPA Nur Medina berdiri?

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya PPA Nur Medina?

3. Apa tujuan didirikannya PPA Nur Medina?

4. Alasan apa PPA Nur Medina memiliki yel-yeI keyakinan, kesungguhan,

keikhIasan, kesabaran dan keridhoan? dan juga Pesantren yang berwawasan

wirausaha?

5. Berapa santri/ remaja yang tinggal di PPA Nur Medina?

6. Berasal dari mana saja santri/remaja tersebut?

7. Bagaimana cara menanamkan kepercayaan diri terhadap santri/remaja setelah

masuk PPA Nur Medina?

8. Adakah yang menjadi mitra kerjasama dalam program kegiatan PPA Nur

Medina?

Page 112: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

9. Apa faktor pendukung dan penghambat yang ditemui dalam

menyelenggarakan kegiatan bimbingan agama dan program di PPA Nur

Medina?

10. Upaya-upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

11. Materi apa saja yang diberikan kepada santri/remaja dalam memberikan

bimbingan agama untuk membentuk sikap santun?

12. Bagaimana cara menerapkan metode tersebut?

13. Upaya apa yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan dan

keterampilan para pembimbing dan para santri/remaja?

14. Sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan dalam proses bimbingan

agama di PPA Nur Medina?

15. Bagaimana menurut Ustadz Endang, selaku pimpinan sekaligus pembimbing

tentang bimbingan agama pada santri/remaja sejak dini?

16. Apa yang menjadi harapan Ustadz pada santri/remaja yang belajar menimba

ilmu di PPA Nur Medina?

17. Apa saja yang perlu dievaluasi dalam proses bimbingan agama dalam

membentuk sikap santun pada remaja di PPA Nur Medina?

18. Kapan evaluasi bimbingan agama dalam membentuk sikap santun pada

remaja di PPA Nur Medina dilaksanakan?

Page 113: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Wawancara Terbimbing

Hari/Tanggal wawancara : 23 November 2015

Waktu : 21:15-21:35

Tempat wawancara : PPA Nur Medina

Yang diwawancara : Fana Tri Astuti

Tempat dan Tanggal Lahir : Wonosobo, 7 Juni 1997

Status : Santri/ Remaja PPA Nur Medina

Pewawancara : Abdullah Ubaid

Status : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pertanyaan wawancara :

1. Niat awal kamu masuk, belajar menimba ilmu di PPA Nur Medina apa?

2. Apa kamu masih mempunyai orang tua, berapa bersaudara dan coba

ceritakan sedikit banyak tentang keluarga kamu?

3. Sudah berapa lama kamu tinggal dan dari mana kamu mengetahui PPA

Nur Medina ini?

4. Apa yang kamu kurang sukai dari PPA Nur Medina ini, baik dari teman-

teman asrama, pembimbing maupun lingkungan PPA Nur Medina ini?

5. Kegiatan apa yang diberikan di PPA Nur Medina ini?

6. Dari banyak materi yang diberikan oleh pembimbing, materi apa yang

kamu sukai?

7. Sudah berapa juz yang kamu hafalkan?

8. Apa kamu merasakan manfaat dari menghafal al-Qur’an?

9. Apa tanggapan kamu tentang bimbingan agama dalam membentuk sikap

santun pada remaja di PPA Nur Medina?

10. Harapan kamu belajar di PPA Nur Medina apa?

Page 114: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Wawancara Terbimbing

Hari/Tanggal wawancara : 23 November 2015

Waktu : 21:35-21:55

Tempat wawancara : PPA Nur Medina

Yang diwawancara : Lutfia Istiqomah

Tempat dan Tanggal Lahir : Pati, 1 Januari 1998

Status : Santri/ Remaja PPA Nur Medina

Pewawancara : Abdullah Ubaid

Status : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pertanyaan wawancara :

1. Niat awal kamu masuk, belajar menimba ilmu di PPA Nur Medina apa?

2. Apa kamu masih mempunyai orang tua, berapa bersaudara dan coba

ceritakan sedikit banyak tentang keluarga kamu?

3. Sudah berapa lama kamu tinggal dan dari mana kamu mengetahui PPA

Nur Medina ini?

4. Apa yang kamu kurang sukai dari PPA Nur Medina ini, baik dari teman-

teman asrama, pembimbing maupun lingkungan PPA Nur Medina ini?

5. Kegiatan apa yang diberikan di PPA Nur Medina ini?

6. Dari banyak materi yang diberikan oleh pembimbing, materi apa yang

kamu sukai?

7. Sudah berapa juz yang kamu hafalkan?

8. Apa kamu merasakan manfaat dari menghafal al-Qur’an?

9. Apa tanggapan kamu tentang bimbingan agama dalam membentuk sikap

santun pada remaja di PPA Nur Medina?

10. Harapan kamu belajar di PPA Nur Medina apa?

Page 115: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Wawancara Terbimbing

Hari/Tanggal wawancara : 23 November 2015

Waktu : 21:55-22:25

Tempat wawancara : PPA Nur Medina

Yang diwawancara : Muslim al Jihaad

Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 24 Mei 1998

Status : Santri/ Remaja PPA Nur Medina

Pewawancara : Abdullah Ubaid

Status : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pertanyaan wawancara :

1. Niat awal kamu masuk, belajar menimba ilmu di PPA Nur Medina apa?

2. Apa kamu masih mempunyai orang tua, berapa bersaudara dan coba

ceritakan sedikit banyak tentang keluarga kamu?

3. Sudah berapa lama kamu tinggal dan dari mana kamu mengetahui PPA

Nur Medina ini?

4. Apa yang kamu kurang sukai dari PPA Nur Medina ini, baik dari teman-

teman asrama, pembimbing maupun lingkungan PPA Nur Medina ini?

5. Kegiatan apa yang diberikan di PPA Nur Medina ini?

6. Dari banyak materi yang diberikan oleh pembimbing, materi apa yang

kamu sukai?

7. Sudah berapa juz yang kamu hafalkan?

8. Apa kamu merasakan manfaat dari menghafal al-Qur’an?

9. Apa tanggapan kamu tentang bimbingan agama dalam membentuk sikap

santun pada remaja di PPA Nur Medina?

10. Harapan kamu belajar di PPA Nur Medina apa?

Page 116: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Wawancara Pembimbing

Hari/tanggal wawancara : 23 November 2015

Waktu : 19:45-20:10.

Tempat wawancara : PPA Nur Medina

Yang diwawancara : Ustadzah Wasilaturohmah, S.Kom.I

Tempat dan tanggal lahir : Wonosobo, 3 Mei 199l

Jabatan : Pembimbing PPA Nur Medina

Yang mewawancarai : Abdullah Ubaid

Status : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pertanyaan wawancara :

1. Berapa santri/ remaja yang Ustadzah bimbing di PPA Nur Medina?

2. Berasal dari mana saja santri/remaja tersebut?

3. Bagaimana cara menanamkan sikap percaya diri terhadap santri/remaja

setelah masuk PPA Nur Medina?

4. Adakah yang menjadi mitra kerjasama dalam program kegiatan PPA Nur

Medina yang Ustadzah ketahui?

5. Apa faktor pendukung dan penghambat yang ditemui dalam

menyelenggarakan kegiatan bimbingan agama dan program di PPA Nur

Medina, yang Ustadzah alami?

6. Upaya-upaya apa yang dilakukan Ustadzah dalam mengatasi kendala

tersebut?

7. Materi apa saja yang Ustdazah berikan kepada santri/remaja dalam

memberikan bimbingan agama untuk membentuk sikap santun?

Page 117: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

8. Bagaimana cara Ustadzah menyampaikan materi dan menerapkan metode

tersebut?

9. Upaya apa yang Ustadzah lakukan dalam meningkatkan kemampuan dan

keterampilan para santri/remaja?

10. Sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan dalam proses bimbingan

agama di PPA Nur Medina, menurut Ustadzah?

11. Bagaimana menurut Ustadzah Wasil, selaku pembimbing tentang bimbingan

agama pada santri/remaja sejak dini?

12. Apa saja yang perlu dievaluasi dalam proses bimbingan agama dalam

membentuk sikap santun pada remaja di PPA Nur Medina?

13. Kapan evaluasi bimbingan agama dalam membentuk sikap santun pada

remaja di PPA Nur Medina dilaksanakan?

14. Apa yang menjadi harapan Ustadzah pada santri/remaja yang belajar menimba

ilmu di PPA Nur Medina?

Page 118: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ustadz H. Endang Husna Hadi S. Ag.

Alamat : PPA Nur Medina Jl. Cabe III No. 79A Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangsel Banten

Tempat/tanggal lahir : Bogor, 02 Mei 1975

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 18:35-

19:10, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Ustdaz H. Endang Husna Hadi S. Ag

Page 119: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ustadzah Wasilaturohmah

Alamat : PP Al Fajri Wadaslintang Wonosobo Jawa Tengah.

Tempat/tanggal lahir : Wonosobo, 03 Mei 1991

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 21:15-

21:35, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Ustadzah Wasilaturohmah S. Kom. I.

Page 120: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fana Tri Astuti

Alamat : Karang Tengah Tumenggungan Rt/Rw 03/05 Selomerto

Wonosobo Jawa Tengah.

Tempat/tanggal lahir : Wonosobo, 7 Juni 1997

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 21:15-

21:35, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Fana Tri Astuti

Page 121: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lutfia Istiqomah

Alamat : Desa klakahkasihan Rt/Rw 02/08 Gembong Pati Jawa

Tengah.

Tempat/tanggal lahir : Pati, 1 Januari 1998

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari senin 23 November 2015 pukul 21:35-

21:55, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Lutfia Istiqomah

Page 122: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Surat Pernyataan Kesediaan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muslim al Jihaad

Alamat : Jalan Mujahidin no. 661 kec. Bukit Kecil, Palembang,

Sumatra Selatan.

Tempat/tanggal lahir : Palembang, 24 Mei 1998

Dengan ini menyatakan bahwa pada hari Senin 23 November 2015 pukul 21:55-

22:25, telah diwawancarai dalam rangka penelitian untuk skripsi mahasiswa:

Nama : Abdullah Ubaid

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Kampus : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Pewawancara Yang Diwawancara

Abdullah Ubaid Muslim al Jihaad

Page 123: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Ustadz Endang Husna Hadi

1. “Dengan izin Allah SWT. PPA Nur Medina ini dirintis sejak tahun 2004, saya

dengan istri memulai pengajian di trubus II rt/rw 001/004 pondok cabe ilir

Pamulang Tangerang Selatan Banten, tepatnya sekitar bulan Mei. Waktu itu

saya dengan istri berkomitmen ingin mengamalkan ilmu kepada masyarakat

dan ade-ade yang ada disekitar kontrakan kami, dan waktu itu yang belajar

ada tiga orang, kami berkomitmen untuk bersungguh-sungguh mengajarkan

al-Qur’an, kemudian tahun berikutnya berkembang menjadi 50 santri, tahun

berikutnya berkembang menjadi 150 santri, tahun berikutnya lagi berkembang

sampai 250 ade-ade yang belajar mengaji.

Akhirnya saya dan istri tentu punya harapan, agar lebih terkelola

dengan baik, pengajarnya lebih baik lagi, kami melaksanakan solat taubat,

solat istikhoroh dan solat hajat, mohon petunjuk kepada Allah, dan akhirnya

pada hari ketiga, datanglah tamu yang berasal dari Solo, yang dulu bersama-

sama kami menunaikan ibadah haji di tanah suci, yang bernama H. Sugondo

dan ibu Hj. Ninik.

Beliau didampingi oleh anaknya, Mas Jarot, langsung tiba-tiba tanpa

informasi apapun, menanyakan apakah ada tanah yang akan dijual, dan kami

mengantarkan ke jalan cabe III ini, dan ternyata pemilik tanah Bapak H. Semu

seperti sudah menantikan kehadiran kami, beliau langsung menyetujuinya,

dan akhirnya tanah ini dibeli dan langsung dibangun selama satu tahun, resmi

kami tempati sekitar bulan Mei/Juni tahun 2009. Disitulah PPA Nur Medina

mulai berdiri”

2. Rasa syukur kami yang begitu dalam dan tinggi, diberi kesempatan oleh Allah

SWT. untuk membaca al-Qur’an, untuk mengajarkan al-Qur’an, kami mengisi

pengajian, privat, kelas-kelas diberbagai tempat, kami merasakan bahagia

sekali, dan istri juga bersyukur sekali, Allah berikan karunia untuk

memelihara al-Qur’an, beliau menjadi Instruktur tahfiz di Institut Ilmu al-

Page 124: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

quran Jakarta (IIQ) yang menjadi alumninya, kami bersyukur Allah berikan

kesempatan itu, akhirnya kami ingin bersungguh-sungguh untuk menjaga

memelihara mengamalkan dan terus menerus berjuang untuk

memasyarakatkan al-Qur’an.

3. Untuk mendidik generasi-generasi yang benar-benar beriman kepada al-

Qur’an, benar-benar mencintai al-Qur’an yang benar-benar mereka sungguh-

sungguh mempelajari al-Qur’an, memahami, menghayati, mengamalkan dan

terus berjuang mendakwahkan al-Qur’an sehingga lahir generasi-generasi

yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam al-Qur’anul karim

4. Kami berkeyakinan bahwa apa yang kami lakukan ini adalah meneruskan

perjuangan dari guru-guru, ulama-ulama yang memiliki karya yang begitu

besar, dan mereka semua berpesan kepada murid-muridnya, santrinya itu

untuk senantiasa berjuang membela agama Allah, khususnya al-qur’an.

Yel-yel itu selalu diucapkan pada setiap momen, bahkan hamper

setiap hari, dipengajian ketika kami masih di kontrakan, ya untuk

menumbuhkan semangat, biasanya diiringi dengan tepukan, dan juga diiringi

dengan mengepalkan tangan ke atas, yaitu keyakinan, kesungguhan,

keikhlasan, kesabaran, keridloan, Allahuakbar. Karena ini juga yang menjadi

pondasi dalam rintisan perjuangan PPA Nur Medina.

Dan kami meyakini bahwa semua dapat berjalan semata-mata karena

buah dari keyakinan, kemudian kesungguhan, kemudian lagi kami ingin selalu

menjaga keikhlasan, juga kesabaran, dan keridloan. Kami ingin menanamkan

kepada adik-adik kita semua akan keyakinan kepada allah SWT. akan

kesungguhan pada setiap perjuangan, juga keikhlasan dalam menapaki

tangga-tangga kehidupan, kemudian kesabaran dan keridloan atas semua

ketetapan yang Allah tetapkan kepada hambaNYA.

Kemudian PPA Nur Medina ini berwawaan wirausaha, kami ingin

adik-adik nanti menjadi adik-adik yang mandiri, adik-adik yang mereka

semua dapat mencukupi kebutuhan mereka sendirinya keluarganya bahkan

bisa membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan disekelilingnya.

Page 125: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Harapanya juga, semoga bisa menggerakkan perekonomian umat, dengan

keberadaan mereka dimanapun berada, dengan didikan di PPA Nur Medina.

5. Yang tinggal di PPA Nur Medina untuk usia remaja, sekarang ini antara 12

sampai 20 tahun berjumlah 70 santri putra putri, dan lebih banyak santri putri

dibandingkan dengan santri putra, santri putri 45 dan putranya 25

6. Mereka berasala dari beberapa tempat, yang berasal dari pulau Jawa ini ada

yang dari Pandeglang Banten, dari Jakarta, dari Bogor, ada yang dari Batang

pekalongan, Kendal, Tegal, Lamongan, tulungagung, Gresik, kemudian ada

yang dari Sumatra dari Palembang, riau, jambi, yang dari Kalimantan berasal

dari daerah Pontianak, ada juga dari Sulawesi, Sulawesi tenggara, dari daerah

Kendari.

7. Kami sangat menanamkan akan hal itu, bahwa mereka harus berlatih sejak

dini, sejak di Pesantren ini. Nur Medina menjadi kawah condrodimuko bagi

santri-santri yang berada di PPA Nur Medina ini, untuk siap mereka

mengamalkan ilmunya. Karena belajar yang terbaik adalah dengan cara

mengajarkan dengan ilmu, semua yang tinggal di Nur Medina mereka itu

harus mengamalkan ilmunya dengan mengajar adik-adik yang belajar ba’da

magrib ba’da subuh sekitar 450 warga sekitar pesantren.

Mereka juga kemudian bergantian untuk berlatih khutbah, ceramah,

memimpin dzikir, solawat baik didepan sesame santri maupun didepan adik-

adik mengaji bahkan di masyarakat, untuk kemudian kita evaluasi. Dan semua

diberikan kepercayaan untuk mandiri, keyakinan bahwa memulai lebih cepat

lebih baik, dan ketika ada kehilafan dan kekurangan kita evaluasi bersama,

sehingga mereka merasa cukup nyaman selama ini.

8. Untuk mitra kerjasama, dari pemerintahan saya piker ada beberapa kali

kegiatan tetapi insidentil tidak terikat. Untuk perusahaan tidak langsung juga,

jadi kami membina perusahaan rumah makan Waroeng steak, itu

pengajiannya kami yang mengelola dan adik-adik yang tinggal di pesantren

juga mereka diberi kesempatan mengajar disana.

Page 126: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Kemudian untuk yang pribadi-pribadi memang saya dan istri

memiliki beberapa kenalan yang menjadi jamaah pengajian, kami jadikan

bahwa PPA Nur Medina ini adalah hasil dari pada pengajian kami,jadi ini

adalah merupakan karunia Allah, karya kita bersama, sekian tahun mengaji,

berbuah menjadi pesantren, menjadi pesantren yatim, menjadi masjid dan

seterusnya.

9. Pendukung yang paling utama adalah rasa iman kepada Allah SWT. setiap

kami akan melakukan kegiatan atau memiliki keinginan untuk memenuhi

infrastruktur kami selalu tidak memiliki dana yang tidak cukup. Tapi kami

senantiasa berdoa memohon kepada Allah, dengan penuh keyakinan akhirnya

Allah berikan yang kita butuhkan. Maka itu akan menguatkan iman kami

kepada Allah SWT. dan kemudian kami juga saling mendukung dengan

santri, bahwa dalam melaksanakan semua program disini kita berpikir

bersama, merencanakan bersama, kemudian berikutnya melaksanakan

bersama dan kemudian kami berjuang bersama, lelah bersama, bahagia

bersama dan berkah bersama-sama.

Itu yang menjadi factor pendukung yang paling utama, sehingga

kemudian warga sekitarpun sangat mendukung setiap program-program yang

ada di pesantren, dan kemudian beberapa kenalan juga melihat

perkembangan yang cukup mengembirakan, mereka semakin bersemangat

untuk mendukung kegiatan-kegiatan kami. Adanya keyakinan dan rasa

persaudaraan yang begitu kuat diantara kami semua, dan Allah memberikan

banyak keberkahan kepada kami.

Dan semoga ini dapat terus berkembang dikemudian hari. Adapun

penghambat, saya piker tidak banyak penghamabt yang signifikan, secara

umum paling yang masih belum singkron dengan kegiatan kami adalah,

ketika ada santri yang dating ke PPA Nur Medina, yang kemampuan dan

pengetahuan agamanya yang masih kurang, belum memadahi, sehingga kami

harus memberi kesempatan dia untuk menyetarakan dulu.

Page 127: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Tapi bagi kami itu juga merupakan peluang, kami menjadikan

setiaptantangan menjdai peluang dan banyak diantara mereka yang kemudian

tadinya mereka belum berkembang, setahundua tahun ternyata menunjukkan

perkembangan yang mengembirakan. Secara umum hambatan-hambatan itu

dapat kami atasi, termasuk hambatan finansial dan seterusnya Alhamdulillah,

sejauh ini Allah SWT. selalu memberikan keberkahan kepada kami.

10. Kami betul-betul menjaga etika dalam berdoa, jadi kami kondisikan semua

keluarga besar pesantren untuk berdoa bersungguh-sungguh didalam

mengatasi semua kendala, bahkan preventif, jadi di Nur Medina diantara

pantangan adalah setiap santri tidak boleh ada sedikitpun santri yang bermain-

main tidak serius didalam berdoa, yang lain adalah langkah yang kami

lakukan, kami biasanya melakukan evaluasi secara rutin.

Baik itu setiap pekan maupun setiap bulan, kemudian kami inventarisi

apa yang menjadi kendala-kendala itu, kemudian kami bicarakan bersama,

kami kemudian membuat skala prioritas, persoalan-persoalan mana yang

harus segera diatasidan kemudian juga berikutnya adalah yang kami lakukan

menjalin komunikasi dengan keluarga ataupun orang tua dari santri yang

tinggal di PPA Nur Medina ini.

Dan juga komunikasi dengan orang tua santri yang tidak tinggal

disini, yang tadi mereka belajar ngaji ba’da magrib. Dengan hal-hal yang tadi

itu, kami berkomitmen setiap persoalan kita akan berusaha untuk meminta

pertolongan kepada Allah, dan berusaha untuk mengatasi bersama-sama, dan

sejauh ini, masyAllah fatabarokAlla semua kendala-kendala itu dapat teratasi

dengan baik.

11. Selain dari materi al-Qur’an, ada materi-materi yang dari qur’an kita jadikan

sebagai pendalaman, ada materi surah pilihan, ayat pilihan yang memang

harus dipahami, dihafal oleh semua santri. Berikutnya adalah juga ada materi

yang berhubungan dengan akhlak seperti dari kitab riadlus salihin, kemudian

yang berikutnya adalah, kami melibatkan mereka dalam mengajar, yang kami

saksikan selama ini, dengan mereka mengajar itu, tumbuh sikap santun,

Page 128: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

tumbuh rasa tanggung jawab, mereka lebih hormat kepada orang tua, lebih

hormat kepada guru dan seterusnya, karena mereka sudah merasakan,

mengajar itu seperti ini, akhirnya pada meeka tumbuh sikap sabar, tumbuh

rasa hormat.

Dan kami juga mengadakan kegiatan yang tema umumnya selalu

mengangkat tema kebersamaan, sikap saling santun, saling menolong. Yang

mempunyai ilmu memadai maka harus menginspirasi temannya yang belum

memadai. Dan kami yakinkan semua santri bahwa masing-masing pasti

memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga diantara mereka memiliki sikap

santun. Kemudian mereka dibiasakan berkomunikasi dengan masyarakat, itu

juga menjdai pengontrol buat mereka, masyarakat menilai santri-santri Nur

Medina Alhamdulillah sejauh ini, santri-santri yang cukup santun di depan

masyarakat.

12. Selain saya dan istri menyampaikan, kami juga mempunyai asisten-asisten

yang mereka diangkat menjadi instruktur. Instruktur ini mempunyai

kesempatan mengajar kepada teman-teman yang lain, dan akhirnya mereka

berbagi ilmu itu kepada teman-temannya. Dan yang tadi itu, bahwa semua

santri langsung mengamalkan ilmunya kepada adik-adik dan masyarakat, ite

saya piker metode yang sangat efektif buat mereka semuanya. Mereka juga

bisa belajar menemukan metode, teori masing-masing yang cukup efektif dan

dapat diterima oleh masyarakat.

13. Kita sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang menguatkan dan menambah

meningkatkan keilmuan teman-teman. Jadi ada materi kajian tafsir al-Qur’an

bersama Dr. mukhson nawawi Dosen fakultas Tarbiyah UIN Syarif

hidayatullah Jakarta, kemudian yang berikutnya adalah belajar tilawah dengan

KH. Ahmad Suparli alumni PTIQ Jakarta, dan juga kami mengadakan

semacam talkshow, mengundang para pembicara, yang teman-teman, adik-

adik bisa berkomunikasi bertanya meminta petuntuk nasehat dan seterusnya,

seperti dari Dr. Akhsin Sakho Muhammad mantan Rektor IIQ yang kebetulan

beliau di PPA nur Medina sebagai penasehat dan pengawas.

Page 129: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Pelatihan juga dari Dr. Supriano beliau salah seorang Direktur

Diknas, Dr. Romlah Azkar beliau adalah ahli hadits dan sekaligus dosen UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan IIQ Jakarta. Dan juga pelatihan-pelatihan

yang lain, termasuk studi banding ke lembaga-lembaga yang lain, dan itu

semua tercatat dengan rapi dan baik, sehingga kemudian kami evaluasi-

evaluasi, termasuk pelatihan pengurusan jenazah, bahkan sampai pelatihan

kewirausahaan, kami secara rutin menjalankan itu.

14. Untuk sarana dan prasarana, tempat kami sudah cukup memadahi, kemudian

perlengkapan-perlengkapa yang lain juga sudah cukup memadahi, hanya

sedang kami tingkatkan, pesantren sedang diluaskan, masjid juga sedang

dibangun, koperasi sedang dikembangkan, kemudian juga Alhamdulillah

adik-adik PPA Nur Medina ini sudah melahirkan pesantren yang baru, yaitu:

Pesantren Yatim Cahaya madinah, yang sepenuhnya pengelolaanya itu

dilakukan oleh santri-santri yang masih mahasiswa, maasih mahasiswa

mahasiswi sudah punya karya.

Paling yang masih dibutuhkan adalah, kami kedepan ingin membuat

laboratorium, ingin membuat perpustakaan yang lebih memadai, dan itu

insyAllah kami sedang siapkan, kalau ada yang mau membantu boleh.

15. Melihat remaja-remaja sekarang ini dalam proses pencarian jati dirinya, harus

banyak yang menjadi sahabat untuk mereka, sedini mungkin. Saya dan istri

dan semua santri yang berada di PPA Nur medina semua itu bersahabat,

sehingga kita dengan perasaan bersahabat itu, kita bisa lebih dekat dengan

mereka, kita bisa menyerap aspirasi mereka, kemudian kita juga bisa

memberikan masukan, nasehat dan seterusnya.

Yang sangat utama adalah kita posisikan mereka sebagai sahabat. Kita

bisa mengetahui hasrat mereka, keinginan mereka dan mereka itu memiliki

potensi yang sangat tinggi maka harus sangat kita perhatikan, sekali lagi

menjadika merekan sebagai sahabat.

16. Saya berkeinginan adik-adik yang belajar di PPA Nur medina ini memiliki

iman yang sangat kuat kepada Allah SWT. yakin, karena di zaman sekarang

Page 130: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

hamper tidakmungkin,atau bahkan sangat berat menjalani kehidupan tanpa

keimanan itu, selalu kita latih, misalnya saya berikan mereka kesempatan

membuat sebuah kegiatan, saya tidak memberikan apa-apa, dan mereka

ternyata mampu mewujudkan kegiatan tersebut. Itu menjadi modal untuk

menambah keyakina.

Dan harapan saya pada adik-adik nantinya menjadi pribadi yang ta’at

kepada agama, menjadi generasi yang penuh tanggung jawab, menjadi hamba

Allah yang cinta kepada al-Qur’an, dan mereka akan siap untuk terus berjuang

mendakwahkan al-Qur’an. Kemudian harapannya mereka menjadi remaja

yang berakhlakul karimah, yang sabar, yang berbaik sangka, yang mereka

suka menolong, mereka yang tawadu’ dan seterusnya.

Dan saya punya keinginan, semua santri disini, karena PPA Nur

Medina adalah kawah caodrodimuko, mereka itu baru punya keinginan saja

sudah berkeringat, baru berfikir sudah berkeringat, bekerja sampai lelah dan

ketika mereka beribadah mereka betul-betul khusu’ menundukkan lahir

batinnya dihadapan kemaha agungan Allah SWT. dan harapannya mereka

semua dapat meraih apa yang dicita-citakannya, menjadi generasi yang

bermanfaat, yang mulia di dunia sampai diakhirat, amiiin. demikian.

17. Saya fikir setiap selesai melaksanakan kegiatan atau program, ada baiknya

mengadakan evaluasi, karena dengan mengevaluasinya, kegiatan atau

program yang selanjutnya yang akan diselenggarakan, harapannya akan lebih

baik dari penyelenggaraan kegiatan yang sebelumnya, mulai dari komponen

pembimbing, panitia,teknis kegiatan, sasaran, ketersediaan fasilitas dan lain

sebagainya, yang ada keterkaitannya dengan program dan keiatan. Di Nur

Medina ini, saya membudayakan memberikan masukan dan kritikan di depan

umum (lingkungan pesantren) supaya adik-adik terbangun mental yang kuat

ketika nanti sudah di masyarakat.

18. Evaluasi selalu kita adakan setelah selesai mengadakan kegiatan, baik

kegiatan yang berskala kecil, menengah atau pun berskala besar. Seperti

kegiatan pengajian, talkshow, kunjungan ke lembaga-lembaga lain, pesantren,

Page 131: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

silaturrahim ke rumah Guru, tokoh masyarakat, studi tour, ziarah dan tadabur

alam, bahkan kegiatan peringatan hari besar Islam yang kami selenggarakan

di pesantren. setiap selesai kegiatan maka panitia akan memberikan laporan,

kelebihan dan kekurangan kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan saya juga

yang lain akan memberikan masukan, arahan supaya kedepannya bisa lebih

terkelola dengan baik dan berjalan lebih baik dari yang sebelumnya.

Jawaban wawancara

Muslim al Jihaad

1. Niat awal saya masuk PPA Nur Medina karena dari nama Pesantrennya

saja al-Qur’an, tentu saya ingin mendalami ilmu-ilmu mengenai al-

Qur’an, dan juga ilmu agama yang lainya.

2. Alhamdulillah, Umi dan Abi masih ada. Abi di rumah berdagang, selain

berdagang juga mengurus badan penyantun anak yatim Birul Walidain

yang sekarang ada kurang lebih 140 anak yatim. Kemudian Umi usahanya

sama berdagang seperti Abi.

3. Terhitung mulai 16 Agustus 2015 kurang lebih sudah 3 bulan saya

menjadi santri di PPA Nur Medina, tau pondok ini dari teman, melalui

media sosial Facebook.

4. Alhamdulillah, kalau apa yang tidak disukai, semuanya saya suka, santri

memiliki watak yang berbeda masing-masing, tidak semuanya baik. Saya

sendiri pun belum termasuk orang baik, suka malas kadang-kadang.

Intinya saya menyukai semua yang ada di Nur Medina, lingkungan,

teman-teman,pengajarnya dan lain-lainsemuanya.

5. Alhamdulillah program tahfiz setor setiap hari senin, kamis, jumat dan

sabtu langsung disimak oleh Ibu Arbiyah. Kemudian ada pengajian kitab

riadhus shalihin, pelatihan dakwah, muhadloroh atau khutbah, da nada

Page 132: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

penghafalan hadits-hadits tematik, ada kajian nahwu shorof dua kali

sepekan.

6. Pengkajian hadits tematik, missal sekarang sedang mendalami hadits-

hadits yang berkaitan dengan al-Qur’an, hadits yang memotivasi orang

untuk belajar al-Qur’an, yang paling saya senangi ya pendalaman hadits.

7. Selama 3 bulan ini, yang sudah saya setorkan ke lbu Arbiyah sudah 6 juz,

5 juz awal dan 1 juz 21.

8. Manfaatnya menghafal di Nur Medina ini, kalau saya kemarin hanya

memahami sebatas hafalan saja, kuantitas, tetapi disini lebih kepada

kualitas. Dan bahwasannya saya benar-benar merasakan penting sekali

untuk menjaga kuantitas dan kualitas hafalan al-Qur’an ini. Nur Medina

mempunyai program yang luar biasa, ketika santri selesai menghafal 1 juz,

para santri tidak diperkenankan untuk menambah hafalannya sebelum

mengikuti tasmi’ atau semacam program ujian, yaitu mengulang hafannya

dengan disimak oleh temannya.

9. Saya banyak merasakan perubahan yang luar biasa setelah mondok di

PPA Nur Medina ini, bisa bertemu dengan teman-teman yang baik,

bahkan Ustadz Endang Husna sendiri selaku pemimpin pondok pun sangat

baik terhadap santri-santri beliau, karena menjadikan santri sebagai

sahabat.

10. Semoga Allah SWT. tetap memberikan kelancaran rizki baik kepada

Ustadz agar pondok Nur Medina ini bisa berjalan dan semoga kedepannya

bisa lebih baik lagi.

Page 133: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Fana Tri Astuti

1. Awalnya tidak ada niatan sama sekali, karena dulu rencananya setelah

lulus SMA mau kuliah di Semarang UNNES, tapi ternyata keluarga

lebih setuju saya kuliah di Jakarta sama mondok, jadi saya mencoba

memenuhi permintaan keluarga. Tapi sekarang, saya ubah niat saya

sekarang untuk lebih sungguh-sungguh disini.

2. Ayah saya sudah meninggal, dulu ayah saya bekerja sebagai pedagang

roti, dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga biasa. Tapi setelah ayah

saya meninggal, usaha dagang rotinya itu diteruskan oleh kakak saya

yang pertama, bareng suaminya. Saya 4 bersaudara, punya dua kakak

yang pertama perempuan yang kedua laki-laki dan satu adik laki-laki.

3. Alhamdulillah saya sudah 4 bulan, dan saya tau Nur Medina ini dari

Mas Ubay, kebetulan adalah teman karib dari kakak saya.

4. Yang tidak disukai, ee apa ya, mungkin tidak ada, karena disini sama-

sama belajar, saling introspeksi, saling memperbaiki diri aja si.

5. Ya sudah banyak lah, yang saya sangat rasakan itu rasa kepercayaan

diri, dari memimpin klasikal adik-adik itu bisa menambah rasa percaya

diri saya semakin tinggi, tidak grogi di depan umum, terus apa ya

positif sekali lah.

6. Kalau di Nur Medina inikan, Ustadz kan sangat-sangat

memprioritaskan rasa social terhadap masyarakat, dan itu sangat

dibutuhkan ketika kita nanti sudah lulus, bekerja dan sudah

bermasyarakat. Jadi materi tentang sosial yang saya sangat sukai.

7. Sejauh ini si baru 1 juz karena saya memang kebetulan baru menghafal

semenjak disini.

8. Yang saya rasakan kalau pelajaran dikuliah itu menjadi lebih mudah

memahami, dengan saya menghafal al-Qur’an.

Page 134: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

9. Menurut saya sudah baik, karena memang ada beberapa anak yang niat

tinggal disini karena untuk mengubah sikap yang tadinya buruk

menjadi baik yang sudah baik menjadi lebih baik.

10. Harapannya Nur Medina menjadi lebih baik, lebih dicintai masyarakat,

dan untuk saya semoga bisa menghatamkan al-Qur’an selama 4 tahun,

dan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat juga bisa meraih semua

harapan dan cita-cita.

Page 135: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Jawaban wawancara

Lutfia Istiqomah

1. Awalnya ketika sayan mendapatkan pengumuman keterima di UIN

Syarif Hidayatullah, saya belum tau akan tinggal dimana di Jakarta

nanti, kebetulan saya mempunyai kakak di Jakarta, dan orang tua

menyerahkan sepenuhnya kepada kakak saya. Pesan dari orang tua

itu, saya disuruh mencari tempat yang dekat dengan kampus,

mungkin orang tua kuatir kalau kejauhan, naik angkot belum

pengalaman, berhubung yang dekat itu cuma ada kos dan kalau

kakak saya kurang suka dengan kos sehingga saya dicarikan

pesantren. Awalnya saya sudah mendapatkan pesantren, namun

ketika saya sudah di Jakarta pesantren tersebut belum membuka

pendaftarannya, dan akhirnya saya untuk sementara waktu ikut

mengaji dan tinggal di PPA Nur Medina. Setelah beberapa hari,

saya merasa nyaman dengan keadaan dan teman-temannya,

sehingga saya memutuskan untuk mondok dan nyantri di PPA Nur

Medina.

2. Alhamdulillah orang tua saya masih ada dua-duanya Bapak dengan

Ibu. Bapak saya bekerja sebagai petani, dan Ibu saya juga

membantu sebagai petani dan Ibu rumah tangga. Saya dua

bersaudar saya anak yang kedua.

3. Seperti tadi saya jelaskan di awal, bahwa awalnya saya belum

mengetahui PPA Nur Medina, dan saya dikasih tau kakak saya,

katanya kakak saya itu mempunyai teman di PPA Nur Medina,

namanya Mas Abdullah Ubaid. Terus saya dititipkan dulu disini,

selama beberapa minggu, dan akhirnya saya memutuskan untuk

tinggal disini. Alhamdulillah sudah sekitar 4 bulan saya tinggal di

PPA Nur Medina ini.

4. Relative ya semua orang itu ketika berkumpul dengan orang

banyak ada hal yang disukai dan tidak disukai itu pasti. Namun

Page 136: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

kita disini kita diajarin bahwa kita harus bisa bertoleransi dengan

teman-teman yang berbeda daerah.

5. Alhamdulillah saya mengikuti kegiata, namun ada satu kegiatan

yang menurut saya sangat berpengaruh bagi saya sendiri, yaitu

kajian tentang hadits. Saya menyadari bahwa pengetahuan saya

mengenai hal keagamaan memang masih kurang. Dari kajian

materi tentang hadits ini saya merasa mendapatkan sedikit

tambahan pengetahuan tentang hadits, mengenai tafsir-tafsir al-

Qur’an, karena saya juga dari jurusan tafsir hadits.

6. Tadi itumungkin bisa sekaligus menjadi jawabannya untuk inii,

materi yang paling disukai adalah materi tentang hadits.

7. Sebelum saya mondok di PPA Nur Medina, saya sudah

mempunyai hafalan sedikit hafalan, disini saya meneruskan

hafalaan. Dari Ibu disuruh mengulang lagi, muroja’ah lah begitu,

dan Alhamdulillah kalau sampai saat ini saya sudah mencapai 4

juz.

8. Yang saya rasakan yaitu begitu banyak sekali, salah satunya

dengan menghafal al-Qur’an kita bisa mengetahui semua persoalan

kehidupan, karena di dalam al-Qur’an semuannya ada. Penyesalan

yang saya rasakan mungkin ya, kenapa saya baru menghafal,

mengkaji al-Qur’an lebih dalam seperti ini setelah saya lulus

sekolah menengah, menjadi pelajaran saja, buat yang lain. Kan ada

orang yang bilang menghafal al-Qur’an itu susah menjaganya, tapi

setelah pengalaman yang saya dapatkan disini, berkumpul dengan

teman-teman yang juga penghafal al-Qur’an, itu menyadarkan ke

saya bahwa menghafalkan al-Qur’an itu tidak sulit, tapi nakan

menjadi mudah jika kita bisa menikmatinya.

9. Bimbingan agama dalam membentuk sikap santun, sangat banyak

pengaruhnya, dengan ilmu yang kita dapatkan disini, karena di

PPA Nur Medina ini yang lebih ditekankan adalah sikap sosialnya

Page 137: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

terhadap masyarakat sekitar. Dengan itu, saya menyadari bahwa

saya tipe orang yang belum terlalu bisa bersosialisasi yang baik

kepada orang lain. Jadinya dengan saya belajar di PPA Nur

Medina ini, saya bisa menjadi lebih terbiasa bersosialisasi dengan

masyarakat banyak, sangat penting bagi saya kalau nanti saya

sudah terjun di masyarakat.

10. Harapan saya seteleh saya belajar di PPA Nur Medina ini, yang

pertama semoga saya bisa menyelesaikan hafalan al-Qur’annya

dan mampu mengamalkannya. Harapan saya bagi PPA Nur

Medina yaitu, semoga PPA Nur Medina semakin bisa menjadikan

santri yang bermanfaat bagi masyarakat.

Page 138: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Data Wawancara Dokumentasi

Gambar I. Wawancara dengan Ustadz H. Endang Husna Hadi, S.Ag (UE)

pada tanggal 23 November 2015 pukul 18:35-19:10 WIB

Gambar II. Foto bersama

Ustadz H. Endang Husna

Hadi, S.Ag (Pengasuh dan

Pembimbing Pesantren al-

Qur’an Nur Medina Pondok

Cabe Pamulang Tangerang

Selatan) pada tanggal 23

November 2015 pukul 18:35-

19:10 WIB

Page 139: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Gambar III. Wawancara dengan Ustadzah Wasilaturrohmah, S.Kom.I

(Pembimbing Pesantren al-Qur’an Nur Medina) pada tanggal 23 November 2015

pukul 20:35 - 20:55 WIB

Gambar IV. Wawancara dengan Muslim Al Jihaad (Remaja Terbimbing, Santri

Pesantren al-Qur’an Nur Medina) pada tanggal 23 November 2015 pukul 21:55-

22:25 WIB

Page 140: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Gambar V. Wawancara dengan Fana Tri Astuti (Remaja Terbimbing, Santri

Pesantren al-Qur’an Nur Medina) pada tanggal 23 November 2015 pukul 21:15-

21:35 WIB

Gambar VI. Wawancara dengan Lutfia Istiqomah (Remaja Terbimbing, Santri

Pesantren al-Qur’an Nur Medina) pada tanggal 23 November 2015 pukul 21:35-

21:55 WIB

Page 141: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Gambar VII. Kegiatan Tasyakuran Tahfidz al-Qur’an (Tahfidz 30 juz angkatan II,

Tahfidz Surat Pilihan angkatan I dan Tahfidz juz 30 angkatan V) pada tanggal 7

Juni 2015 Pesantren al-Qur’an Nur Medina

Gambar VIII. Kegiatan setoran hafalan remaja Pesantren al-Qur’an Nur Medina

pada pembimbing setiap ba’da maghrib.

Page 142: PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34704/1/ABDULLAH... · akhlak dan risalah yang disampaikan kepada kita, semoga dapat

Gambar IX. Kegiatan Pawai Obor Santri dalam rangka Peringatan Hari Besar

Islam Pesantren al-Qur’an Nur Medina