Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA
PENDIDIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 30 MUARO JAMBI (Analisis Kepangkatan Tenaga Pendidik )
SKRIPSI
Oleh :
FAUZIAH
NIM. TK 140615
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA
PENDIDIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 30 MUARO JAMBI (Analisis Kepangkatan Tenaga Pendidik)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam
Oleh :
FAUZIAH
NIM. TK 140615
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirrobbil’alamiin.
Rasa syukur yang tiada terkira kepada Allah SWT atas segala nikmat yang
dianugerahkan kepada saya, dan atas ridho dari-Nya saya berkesempatan untuk
bisa berada pada penghujung pendidikan Strata Satu (S1) ini. Shalawat berangkai
salam senantiasa terucap teruntuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan pertolongannya di hari akhir nanti.
Sebuah karya kecil ini saya persembahkan kepada orang tua yang saya
cintai dan sayangi ayahanda Abdur Rais dan ibunda Taruwah yang telah
memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti untuk
kesuksesa n saya, karena tiada kata yang seindah lantunan doa, dan tiada doa yang
paling khusuk selain doa yang terucap dari orang tua.
Kepada kakakku tersayang yang selalu menemaniku dalam suka dan duka
dan yang selalu memotivasiku untuk tetap berjuang dan terus maju tanpa harus
ada kata lelah (Uniku Lestari), serta kepada seluruh keluarga besarku, kakakku
Rosita, Akasa, Abdurrakip, dan adekku tercinta Ratna Juwita yang senantiasa
memberikan dukungan, semangat, senyum dan doa untuk keberhasilan ini. Dan
tak lupa pula kepada seluruh teman seperjuangan dari jurusan Manajemen
Pendidikan Islam,teman KKN Desa Sungai Gelam dan teman PPL SMP N 30
Muaro Jambi.
Dimana tak ada rasa dan kata yang dapat saya gambarkan selain ucapan
terimah kasi yang sebesar besarnya atas dukungan dan bantuan serta pengalaman
yang saya dapatkan selama menjadi mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang berguna
seperti yang mereka (orang tua) harapkan.
Amiin Yaa Robbal’alamiin.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
بقىم سىءا ل يغير ما بقىم حتى يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد الل إن الل
(11فل مرد له وما لهم من دونه من وال )
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum
kaum itu mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat merubahnya dan tidak
ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S . ar-Ra’d:11) (Anonim, 2015).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan
baik dan sebagaimana mestinya. Shalawat beriring salam kita curahkan pada
junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
masa kebodohan menuju masa berilmu pengetahuan sebagaimana yang kita jalani
sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini terdapat banyak
kesulitan dan hambatan. Namun dengan ridho Allah SWT dan bimbingan dosen
pembimbing skripsi serta orang-orang yang memotivasi baik moril maupun
materil, maka kesulitan dan hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik. Oleh
sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Yang terhormat Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Yang terhormat Ibu Dr. Hj.Armida, M.Pd Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Yang terhormat Ibu Dr. Rusmini, M.Pd.I dan Bapak Drs. A. Khalik, M.Pd.I
ketua dan sekretaris jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Yang terhormat Ibu Dr. Siti Raudatul Jannah, M.Pd.I dosen pembimbing
skripsi I dan Ibu Dian Nisa Istofa, M.Pd.I dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan perhatiannya untuk membimbing dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Yang terhormat Bapak Popida Marta, S. Pd. Kepala Sekolah di SMP N 30
Muaro Jambi, Ibu Yusrita S.Pd sekalu TU di SMP N 30 serta kepada seluruh
Bapak-bapak dan ibu yang mengajar di SMP N 30 Muaro Jambi.
6. Yang terhormat dan tersayang orang tua dan keluarga yang selalu
mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Demikian penulis harapkan skripsi ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagaimana mestinya. Amiin Yaa Robbal’alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, 2018
Penulis
Fauziah
TK 140615
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Fauziah
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul :Pelaksanaan Pengembangan Karir tenaga Pendidik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
Skripsi ini membahas tentang pengembangan karir tenaga pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan dari pengembangan karir tenaga pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian
pendekatan kualtatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara dan dokumntasi. Dalam menganalisis data penulis
menggunakan analisis data kualitatif dengan meode triangulasi data, melalui tahap
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini
penulis memperoleh data: pertama, mengenai pelaksaan pengembangan karir
tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambiyang
kurang berjalan dengan baik. Kedua adanya faktor penghambat dalam
pelaksanaan pengembangan karir, diantaranya faktor kemauan, kemampuan,
pendidikan, pengaruh politik serta tingkat kepuasan seseorang dalam bekerja.
Ketiga usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk menatasi adanya faktor
penghambat dalam pengembangan karir tenaga pendidik. Hasil penelitian ini
menyarankan agar agar tenaga pendidik yang mengajar khususnya di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi untuk dapat lebih memperhatikan
pengembangan karirnya, hal ini dimaksudkan agar tenaga pendidik ini siap serta
mampu untuk dapat menghdpi kettnya persaingan di dalam maupun di luar
organisasi.
Kata Kunci: Pelaksanaan, Pengembangan karir.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Name : Fauziah
Departemnt : Management of Islamic Education
Title :Implementation of Career Development of Teachers in
State Junior High School 30 Muaro Jambi.
The thesis discusses the career development of educators in State Junior High
School 30 Muaro Jambi. This study aims to determine the implementation of the
career development of educators in junior high school 30 Muaro Jambi. This
research is a qualitative apporoach while data colletion technique is done by
observation, interview and documentation. in analyzing the data the authors use
qualitative data the authors use qualitativedata analysis with data triangulation
method through data reduction phase, data presentation and conclusion. In this
study the authors obtained the first data, about the implementation of career
development of junior secondary school educators 30 Muaro Jambi less well run.
The second is the inhibiting factor in the implantation of career development,
including factors of Willingness, ability, education, political influence and the
level of satisfaction in work. The third attempt by the principal to overcome the
existence of inhbiting factors in the career development of educators. The results
of this study suggest that educators who teach especially in Junior High School 30
Muaro Jambi country to be ,ore concerned about career development, it is
intended that these educators are ready and able to be able to face the tight
competition within and outside the organization.
Keyword:Implementation ,Career Development.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
NOTA DINAS. .................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALIAS ........................................................ iii
PENGESAHAN ................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR. ........................................................................ vi
ABSTRAK. .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI. ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL. ............................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR. .......................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. .......................................................... 1
B. Fokus Masalah. ........................................................................ 4
C. Rumusan Masalah. ................................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. ............................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Karir
a) Pengertian Karir............................................................ 6
b) Macam- Macam Karir. ................................................. 7
c) Faktor Penentu Karir. ................................................... 7
2. Konsep Dasar Tenaga Pendidik
a) Pengertian Tenaga Pendidik. ........................................ 8
b) Tenaga Pendidik Profesional........................................ 10
3. Pengembangan Karir
a) Pengertian Pengertian Pengembangan Karir. ............... 10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Karir. ..................... 12
c) Prinsip-Prinsip Pengembangan Karir………………. .. 13
d) Langkah-Langkah Pengembangan Karir…………...... 14
e) Program Pengembangan Karir ..................................... 16
f) Faktor Dalam Pengembangan Karir ............................. 17
g) Unsur-Unsur Pokok Pengembangan Karir ................... 18
h) Keuntungan Program Karir .......................................... 19
B. Studi Relevan. .......................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian. .......................................... 21
B. Setting dan Subjek Penelitian. ................................................. 21
C. Jenis dan Sumber Data. ............................................................ 22
D. Teknik Pengumpulan Data. ...................................................... 23
E. Teknik Analisis Data. ............................................................... 24
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. ..................................... 25
G. Jadwal Penelitian. ..................................................................... 26
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah Sekolah. ................................................................. 28
2. Profil Sekolah. .................................................................... 28
3. Visi dan Misi Sekolah. ....................................................... 29
4. Struktur Organisasi. ........................................................... 29
5. Jumlah Guru dan Siswa. ..................................................... 32
6. Sarana dan Prasarana Sekolah. ........................................... 33
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Pelaksanaan Pengembangan Karir Tenaga
Pendidik Di SMP N 30 Muarao Jambi . ............................ 36
a) Tahap Perencanaan ...................................................... 36
b) Tahap Pengorganisasian ............................................... 37
c) Penetapan Kriteria/Persyaratan .................................... 37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d) Tahap Pelaksanaan ....................................................... 38
2. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pengembangan
Karir Tenaga Pendidik. ...................................................... 41
a) Kurangnya Kemauan dan Kemampuan ....................... 41
b) Faktor Pendidikan ........................................................ 42
c) Pengaruh Politik ........................................................... 42
d) Tingkat Kepuasan......................................................... 43
3. Upaya Menghadapi Kendala dalam Pelaksaan
Pengembangan Karir .......................................................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan. ............................................................................. 48
B. Saran. ........................................................................................ 49
C. Kata Penutup. ........................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian………………………………………….. 27
Tabel 4. 1 Jumlah Tenaga Pendidik ………………………………… 32
Tabel 4.2 Jumalah Tenaga Kependidikan…………………………… 33
Tabel 4.2 Jumlah Siswa……………………………………………… 33
Tabel 4. 3 Sarana dan Prasarana …………………………………….. 33
Tabel 4. 5 Daftar Urut Kepangkatan………………………………… 39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah …………………………. 30
Gambar 4.2 Grafik Daftar Urut Kepangkatan Tenaga Pendidik…… 40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan
Lampiran 4. Daftar Responden
Lampiran 5. Kartu Bimbingan
Lampiran 6. Daftar Riwayat Hidup
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses timbal balik antara pendidik dan
anak didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, pendidikan
diselenggarakan guna mencapai tujuan dari pendidikan. Dengan kata lain
pendidikan itu merupakan suatu usaha pengembangan kualitas diri manusia
dalam segala aspeknya, serta pendidikan sebagai aktivitas sengaja untuk
mencapai tujuan tertentu dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan yang
saling berkaitan satu dengan yang lain.
Pentingnya pendidikan bukanlah semata-mata bermanfaat bagi tenaga
pendidik atau pegawai yang bersangkutan tetapi juga keuntungan bagi
organisasi karena dengan meningkatnya kemampuan atau keterampilan para
pendidik, meningkatkan produktivitas kerja berarti organisasi yang
bersangkutan akan memperoleh keuntungan. Pencapaian tujuan
penyelenggaraan proses pendidikan, layanan dan hasil pendidikan yang
berkualitas di berbagai satuan jenis dan jenjang pendidikan diperlukan
pendidik dan tenaga kependidikan yang handal dan secara khusus mampu
melaksanakan tugas penyelenggaraan pembelajaran yang terbaik.
Untuk mendapatkan dan memberdayakan pendidik sebagai sumber daya
manusia diperlukan sistem manajemen sumber daya yang benar dan
fungsional (Nurul dan Teguh, 2016, hal. 6). Manajemen sumber daya
manusia diartikan sebagai proses atau aktivitas untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang baik guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien (Muhktar,dkk, 2016, hal. 3).
Sumber daya manusia merupakan elemen utama dalam sebuah organisasi
jika dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya seperti teknologi, modal,
keuangan, dan informasi. Manusia merupakan elemen yang berperan aktif
dalam mengendalikan sumber daya yang ada dalam organisasi.
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tenaga pendidik merupakan salah satu sumber daya manusia dalam
sebuah organisasi yang perlu dikelola, agar pengelolaan sumber daya yang
lainnya juga menjadi baik, jika sumber daya manusia yang ada pada
organisasi baik hal ini akan berdampak pada pengelolaan sumber daya yang
lain yang akan menjadikan organisasi lebih memiliki keunggulan bersaing
dengan organisasi lainnya (Mukhtar, dkk, 2016: 2). Tenaga pendidik juga
merupakan profil manusia yang setiap hari didengar perkataannya,dilihat dan
mungkin ditiru perilakunya oleh murid-muridnya di sekolah. Para pendidik
sepantasnya merupakan manusia pilihan, yang bukan hanya memiliki
kelebihan ilmu pengetahuan, melainkan juga memiliki tanggung jawab yang
berat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah
pengembangan. Pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan. Pengembangan sumber daya manusia
dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan
sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan
diantara organisasi atau lembaga yang sejenis (Mukhtar, dkk, 2016, hal. 3).
Pengembangan karir merupakan salah satu tujuan dari pengembangan
sumber daya manusia. Pengembangan karir juga merupakan realisasi
hubungan antara individu sebagai pekerja dengan organisasi atau
perusahaannya serta kesadaran dan pemahaman para pekerja bahwa setiap
pekerjaan atau jabatan selalu memberikan kesempatan untuk maju dan
menyadari ataupun memahami tanggung jawab pengembangan karir dirinya
(Kasmir, 2016, hal. 8). Pendapat lain dinyatakan oleh (Mukhtar, dkk, 2016,
hal. 5-6) bahwa pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang
digunakan organisasi untuk menjamin bahwa pegawai dengan kualifikasi
tepat dan berpengalaman tersedia saat dibutuhkan.
Proses pelaksanaan pengembangan karir harus dapat memberikan
kepastian kepada karyawan, lebih transparan dan terjamin serta dapat
menumbuhkan dan mengembangkan semua kemampuan, intelektual,
wawasan, motivasi, dan dedikasi pegawai pada posisi yang diemban. Melalui
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pelaksanaan pengembangan karir dapat diupayakan pembinaan karyawan
atau pegawai ke arah “the right man on the right place” artinya seseorang
harus ditempatkan pada suatu posisi sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya karena jika posisi tersebut diisi oleh individu yang tidak tepat
maka akan memberikan dampak negatif terhadap organisasi.
Pelaksanaan program pembinaan karir yang kurang baik dapat
menimbulkan keresahaan dalam organisasi. karyawan akan merasa tidak
aman, merasa diperlakukan secara tidak jujur, karyawan akan merasa tidak
diberi kesempatan yang sama untuk mengembangkan seluruh potensinya
untuk kepentingan perusahaanan atau organisasi, selanjutnya karyawan akan
merasa kurang puas dengan kebijakan-kebijakan sehingga pada akhirnya akan
berdampak negatif pada efektivitas dan efisiensi perusahaan (Edy, 2009, hal.
171). Pentingnya pengembangan karir ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Falik (2014, hal. 34) dalam jurnalnya menyatakan bahwa
pengembangan karir akan membantu karyawan atau pegawai menganalisis
kemampuan dan minat dalam penyesuaian antara kebutuhan untuk tumbuh
berkembang dengan kebutuhan organisasi.
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 (selanjutnya disingkat menjadi
SMP N 30) Muaro Jambi yang terletak di daerah yang kurang strategis.
Sekolah ini terletak jauh dari jalan kota sehingga transportasi yang tersedia
juga sangat terbatas. Namun karena letaknya jauh dari keramaian, maka
sekolah ini sangat ideal dijadikan tempat belajar mengajar karena tidak ada
kebisingan yang mengganggu dalam proses belajar mengajar. Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro jambi ini memiliki jumlah tenaga
pendidik yang cukup banyak sekitar 22 orang guru yang aktif mengajar,
dengan jumlah peserta didik sekitar 240 orang siswa/i. SMP N 30 Muaro Jambi
merupakan salah satu sekolah yang masih mengalami masalah dalam
pengembangan karir tenaga pendidik, tenaga pendidik yang mengajar masih
terbilang kurang memperhatikan karirnya. Hal ini berdasarkan observasi di
lapangan yang penulis lakukan. Penulis melihat masih terdapat tenaga pendidik
yang mengajar namun tidak begitu memperhatikan karirnya dalam hal
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kenaikan pangkat, dan mengenai Daftar Urut Kepangkatan tenaga pendidik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi ini dari tahun 2013-2018
terbilang cukup sulit untuk melakukan pengembangan karirnya dan bahkan ada
beberapa tenaga pendidik yang menetap pada tingkatan golongan pangkatnya
(Observasi awal & Dokumentasi thn 2013-2018). Hal ini tentu akan
berpengaruh terhadap suatu organisasi, karena tujuan dari pengembangan karir
adalah meningkatkan kemampuan serta kualitas dari tenaga pendidik yang
bersangkutan. Dan dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik akan
mempengaruhi kualitas dari siswa yang dihasilkan. Untuk itu penulis merasa
tertarik menganggakat judul tentang Pelaksanaan Pengembangan Karir
Tenaga Pendidik di SMP N 30 Muaro Jambi.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan diketahui bahwa
pengembangan karir menjadi dua tanggung jawab, pertama tanggung jawab
individu dan tanggung jawab organisasi. Dan untuk menghindari adanya
perluasan masalah yang dibahas yang menyebabkan pembahasan tidak
konsisten dengan rumusan masalah yang penulis buat, maka penulis memberi
batasan masalah ini dengan memfokuskan pada Pelaksanaan
Pengembangan Karir yang Menjadi Tanggung Jawab Organisasi di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi Khusunya pada
Tingkat Kepangkatan Tenaga Pendidik .
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan pengembangan karir tenaga pendidik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi?
2. Bagaimana faktor yang menjadi penghambat dalam melaksanakan
pengembangan karir tenaga pendidik ?
3. Upaya apa yang akan dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi
adanya faktor penghambat dalam pengembangan karir tenaga
pendidik?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SMP N 30 Muaro Jambi ini bertujuan:
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Seolah Menengah Pertama Negeri 30
Muaro Jambi ini bertujuan untuk:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan pengembangan karir tenaga
pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
b. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam
pengembangar karir tenaga pendidik
c. Untuk mengetahui upaya apa yang akan dilakukan oleh kepalah
sekolah dalam mengatasi adanya faktor penghambat
pengembangan karir tenaga pendidik.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini, yaitu:
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran
mengenai pentingnya pengembangan suatu karir
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pihak-pihak sekolah yang terkait untuk dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan karir
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretik
1. Karir
a. Pengertian Karir
Karir merupakan keseluruhan jabatan, pekerjaan, posisi yang
dapat diduduki seseorang selama kehidupan kerjanya dalam
organisasi(Muhtar,dkk, 2016, hal. 5). Karir juga dapat didefinisikan
sebagai serangkaian kegiatan dalam pekerjaan yang memberikan
kelangsungan, kedudukan dan arti dalam riwayat hidup seseorang,
setiap pegawai tentu menginginkan karirnya meningkat. Peningkatan
karir dapat ditandai dengan peningkatan tanggung jawab suatu tugas
dan dikuti dengan peningkatan kompensasi yang diterimahnya
(Nurul&Teguh, 2016, hal. 140). Pendapat senada dinyatakan oleh
(Kasmir, 2016, hal. 151) karir merupakan jalan kehidupan pekerjaan
seseorang karyawan selama hidupnya bekerja. Artinya selama
seseorang bekerja maka akan mengalami perubahan jabatan atau
kepangkatan. Karir seseorang dapat naik, tetap dan bahkan terkadang
turun . Karir adalah bagian yang penting dan akan berubah secara
terus menerus terjadi dalam perjalanan kehidupan karyawan yang
bekerja. Karir akan mendukung efektivitas individu dan organisasi
dalam mencapai tujuan (Edy, 2009, hal. 169).
Upaya pencapaian karir dapat dilakukan dengan pengembangan
dan pembinaan karir. Sasaran dari pembinaan dan pengembangan
karir adalah meningkatkan efektifitas karir pegawai yang meliputi
empat karakteristik diantaranya: kinerja karir (career performance)
yang berhubungan langsung dengan efektifitas organisasi. Yang kedua
sikap karir (career attitudes) mencakup cara individu melihat dan
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengevaluasi kinerjanya. Selanjutnya adaptabilitas karir (career
adaptability) berhubungan dengan fleksibelitas, daya saing dan
pengembangan organisasi. Dan yang terakhir identitas karir (career
identity) identitas karir ini mencakup dua hal yaitu tingkat kesadaran
yang konsisten dan jelas dari individu yang menyangkut minat, nilai-
nilai dan ekspektasi mereka terhadap masa depan. Yang kedua tingkat
konsistensi kehidupan individu sepanjang waktu (Mukhtar, dkk, 2016,
hal. 6).
b. Macam-Macam Karir
Perjalan karir seseorang pegawai bisa digolongkan menjadi tiga
macam alternatif, yaitu:
1) Karir Meningkat. Karir meningkat jika seorang pegawai bisa
mencapai tujuan yang direncanakan.
2) Karir Menetap. Karir menetap jika seorang pegawai tidak bisa
mengembangkan karirnya untuk mencapai tujuan karir yang
direncanakan.
3) Karir Menurun, karir menurun jika seorang pegawai mengalami
penurunan jabatan dalam tugas pekerjaannya (Nurul & Teguh,
2016, hal. 141).
c. Faktor-Faktor Penentu Karir
Karir merupakan jenjang jabatan (pekerjaan) yang pernah
dijabat oleh seseorang selama orang tersebut bekerja di organisasi atau
perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik tidaknya
karir seorang karyawan yang harus dikelola dengan baik bila
karyawan yang bersangkutan ingin meraih karir yang baik pula,
diantaranya:
1) Sikap Atasan dan Rekan Kerja
Seorang karyawan ingin meniti karirnya dengan baik, maka
selain membenahi diri dengan meningkatkan prestasi juga perlu
membackup diri dengan tingkah laku atau moral yang baik,
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan bekal moral yang baik diharapkan akan menyenangkan
atasan dan rekan kerja.
2) Pengalaman
Pengalaman dalam konteks ini dapat berkaitan dengan tingkat
golongan (senioritas) seorang karyawan, walaupun hal ini sampai
sekarang masih diperdebatkan, apakah seorang senior atau yang
berpengalaman sudah pasti mampu memberikan konstribusi yang
lebih besar dari pada junior.
3) Pendidikan
Faktor pendidikan biasanya menjadi syarat untuk duduk di
sebuah jabatan, minsalnya syarat untuk menjadi dosen maka
harus berpendidikan sarjana. Dari kenyataan tersebut dapat dilihat
bahwa pendidikan mempengaruhi kemulusan karir seseorang.
4) Prestasi
Prestasi dapat saja terjadi dari akumulasi, pengalaman,
pendidikan serta lingkungan kerja yang baik. Namun prestasi
yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari dalam diri
seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman
dan dukungan rekan-rekan kerja (Edy, 2009, hal. 166-168).
2. Konsep Dasar Tenaga Pendidik
a. Pengertian Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik mempunyai dua arti, dalam arti luas dan sempit.
Tenaga pendidik dalam arti luas adalah semua orang yang
berkewajiban membina anak-anak. Sedangkan tenaga pendidik dalam
arti sempit adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk
menjadi guru dan dosen.
Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam
waktu yang relatif lama agar mereka menguasi ilmu dan terampil
melaksanakannya di lapangan. Pendidik ini tidak cukup belajar di
perguruan tinggi saja sebelum diangkat menjadi guru atau dosen,
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
melainkan juga belajar dan diajar selama mereka bekerja agar
profesionalisasi mereka semakin meningkat (Pidarta, 2007, hal. 227).
Nurul &Teguh(2016, hal. 8-9) mengungkapkan bahwa tenaga
pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat terutama
dalam dunia pendidikan. Untuk menghadapi tantangan persaingan
global guru sangat diharapkan mempunyai kepribadian yang utuh,
berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral, disiplin, tanggung
jawab, berwawasan luas, dan lain-lain.Sekarang, selain dibutuhkan
guru yang berkepribadian baik juga dibutuhkan guru yang kreatif dan
terbuka terhadap segala perubahan dan kemajuan yang ada untuk
kemajuan siswa.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Hayati,2014, hal. 46 )
mengatakan bahwa seorang tenaga pendidik harus memilki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan. Kualifikasi akademik yang dimaksud yaitu tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah atau sertifikasi keahlian yang relevan/sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Tenaga pendidik yang profesional harus menguasai bidang ilmu
pengetahuan yang akan diajarkan dengan baik dan harus memiliki
kemampuan menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang dimilikinya
(transfer of knowledge) secara efektif dan efisien, serta harus
berpegang teguh kepada kode etik profesional, yaitu memiliki akhlak
yang mulia. Dengan demikian, tenaga pendidik yang baik adalah
tenaga pendidik yang mampu berusaha memulai dengan mendidik
dirinya, memperbaiki tingkah lakunya, meluruskan pikirannya dan
menjaga kata-katanya terlebih dahulu sebelum menyampaikan kepada
orang lain.
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Tenaga Pendidik Profesional
Seorang guru yang sangat dibutuhkan adalah seorang guru yang
professional yang mampu bersaing dan memiliki eterbukaan untuk
maju . Guru yang profesinal dituntut dengan sejumlah persyaratan
minimal antara lain:
1) Memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai
2) Memilki kompetensi keilmuan sesuai bidang yang ditekuninya
3) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak
didiknya
4) Mempunyai jiwa kreatif dan produktif
5) Mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya
6) Melakukan pengembangan diri secara terus menerus.
Pada intinya guru yang profesional adalah guru yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan
dan pengajaran.Untuk itu guru yang profesional harus memiliki
kompetensi diri atau kemampuan yang harus ada pada diri guru agar
dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif (Kunandar, 2011,
hal. 51).
3. Pengembangan Karir
a. Pengertian Pengembangan karir
Pengembangan karir adalah proses pelaksanaan dari
perencanaan karir (Nurul&Teguh, 2016, hal. 141). Pendapat lain
dinyatakan oleh (Muhkhtar,dkk, 2016, hal. 6) pengembangan karir
adalah hasil dari interaksi karir individu dengan proses manajemen
organisasi. Setiap individu yang bekerja pada suatu organisasi akan
memiliki harapan-harapan sebagi balas jasa atas pengorbanan ataupun
prestasi yang disumbangkan kepada organisasi. Salah satu harapannya
adalah meraih posisi atau kedudukan yang lebih baik dari sebelumnya.
Untuk memperoleh jenjang karir bukanlah jalan yang mudah,
banyak persyaratan yang harus dipenuhi sehingga banyak hal yang
harus dipertimbangkan seseorang untuk meningkatkan karirnya.
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Minsalnya seperti persyaratan tentang tingkat pendidikan, pengalaman
kerja, kemampuan, keterampilan yang dimiliki, komitmen terhadap
perusahaan atau lembaga, loyalitas dan motivasi kerja yang tinggi
serta prestasi yang diperolehnya (Kasmir, 2016, hal. 150).
Pengembangan karir pegawai dapat ditempuh baik secara formal
maupun informal. Pengembangan secara formal yaitu pegawai dengan
ditugaskan oleh organisasi untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan,
baik yang dilakukan organisasi maupun yang dilaksanakan oleh
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan. Sedangkan
pengembangan secara informal yaitu pegawai atas keinginannya dan
usahanya sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan
mempelajari buku-buku literatur yang ada yang berkaitan dengan
pekerjaan atau jabatannya (Nurul & Teguh, 2016, hal. 142).
Salah satu indikator pengembangan karir adalah prestasi kerja
yang memuaskan. Kenaikan pangkat atau jabatan merupakan salah
satu ukuran prestasi kerja yang memuaskan. Sudut pandang organisasi
melihat jabatan-jabatan yang ada yang biasanya terlihat dalam struktur
organisasi yang merupakan kompetensi inti organisasi dan sumber
daya manusia karena jabatan-jabatan tersebut menghendaki
persyaratan khusus berupa pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan (Mukhtar, dkk, 2016, hal. 2)
Untuk dapat mencapai karir sebagaimana yang dikehendaki oleh
setiap individu, maka idealnya setiap individu harus mempersiapkan
dirinya menghadapi kondisi, perubahan dan tantangan saat ini dan
masa depan. Pentingnya sebuah persiapan diri atau perencanaan
dijelaskan dalam firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
مت لغد وات قوا الله إن الله خب ايا أي ها الذين آمنوا ات قوا الله ولت نظر ن فس ما قد ير
(٨١ت عملون )
Artinya: wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada
Allah. Sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan
(Q.S. Al-Hasyr: 18).
Ayat diatas menjelaskan bahwa penting bagi seseorang untuk
mempersiapkan segala sesuatu untuk masa depannya termasuk dalam
hal pengembangan karir, karena karir seseorang tidak diperoleh secara
tiba-tiba, akan tetapi banyak hal yang harus dipersiapkan dan tentunya
dengan proses yang membutuhkan usaha untuk mendapatkannya.
Suksesnya suatu karir dipengaruhi oleh dua aspek, pertama
kemampuan dan kemauan untuk melihat jauh kedepan, hal itu bisa
berupa tujuan yang kualitatif maupun kuantutatif, bisa merupa
material ataupun nonmaterial. Kedua adalah keuletan dari diri
individu tersebut dan juga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
perbuatan-perbuatan baik pada orang lain sehingga selalu memperoleh
kesempatan baik (Edy, 2009, hal. 158).
b. Pelaksanaan pengembangan karir
Pelaksanaan pengembangan karir merupakan bagian dari
manajemen sumber daya manusia, yang mana manajemen memiliki
arti pengelolaan, ketatalaksanaan, dan tata pemimpin. Dalam
manajemen memiliki beberapa fungsi yang ditetapkan dalam
mencapai suatu tujuan. Satu-persatu fungsi manajemen akan
dijelaskan berikut ini (Muninjaya, 2013, hal. 63-115).
1) Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam proses
manajemen, untuk itu fungsi perencanaan merupakan landasan
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dasar pengembangan proses manajemen secara keseluruhan.
Perencananaan merupakan tuntutan proses untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
2) Fungsi pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan serta
menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pemimpin kepada staf untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian dibuat agar mengetahui tugas serta kewajiban
seseorang dalam sebuah organisasi.
3) Fungsi pelaksanaan dan penggerak
Pelaksanaan merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari
sebuah perencanaan, dari sebuah rencana yang sudah disusun
secara matang dan terperinci. Dalam pengimplementasiannya
dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap.
Fungsi manajemen yang menjadi penggerak semua sumber
daya manusia ditetapkan pada fungsi pengorganisasian, untuk
mencapai tujuan dirumuskan dalam fungsi perencanaan. Sebagai
fungsi penggerak, peran manajer menjadi sangat penting untuk
mengarahkan serta menggerakkan semua sumber daya yang ada
dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
4) Fungsi pengawasan
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang keempat. Fungsi
ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi manajemen
lainnya, terutama fungsi perencanaan. Dalam fungsi perencanaan
dituangkan segala bentuk tujuan yang ingin dicapai, sedangkan
dalam fungsi pengawasan akan dilihat sejauh mana
perkembangan dari suatu perencanaan yang telah dirumuskan.
Apakah sudah tercapai atau justru sebaliknya.
Pada uraian diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan juga
merupakan bagian dari manajemen, yang artinya dalam pelaksanaan
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengembangan karir tidak terlepas dari fungsi manajemen yang sudah
ditetapkan dimana dalam melakukan suatu kegiatan dimulai dari
proses perencanaan, bukan hanya dalam pengembangan karir saja
harus dimulai dari perencanaan bahkan untuk setiap kegiatan juga
diharapkan dimulai dari perencanaan, agar terlihat jelas arah dari suatu
kegiatan yang ingin dicapai. Yang kedua penggoranisasian, dimana
pengorganisasian ini dibuat agar seseorang mengetahui tugas pokok
serta wewenang yang menjadi tanggung jawabnya dalam sebuah
organisasi. Yang ketiga pelaksanaan, setelah dirumuskan sebuah
perencanaan dan dibentuk suatu pengorganisasian, selanjutnya
perencanaan tersebut akan dituangkan dalam bentuk pelaksanaan.
Dimana pelaksanaan merupakan pengimlementasian dari sebuah
rencana yang telah disusun sebelumnya. Dan yang terakhir
pengawasan, fungsi pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui
apakah perencanaan yang disusun sudah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan atau tidak sama sekali, serta mengetahui apa yang menjadi
penyebab tidak berjalannya rencana sesuai dengan apa yang sudah
ditentukan sebelumnya.
c. Hal-Hal yang Perlu diperhatikan dalam Pengembangan Karir
Perencanaan karir dalam sebuah organisasi memang tanggung
jawab organisasi, namun demikian masing-masing individu juga perlu
melakukan perencanaan pengembangan karir, melalui pengembangan
diri masing-masing individu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan karir, antara lain:
1) Kinerja, kinerja karyawan yang hanya rata-rata di bawah
rata-rata pada umumnya tidak menjadi perhatian bagi
pemimpin organisasi, oleh karena itu pengembangan karir
selalu dikaitkan dengan kinerja seorang karyawan
organisasi. Apabila karyawan mempunyai kinerja baik maka
ia mempunyai kesempatan untuk pengembangan karir
dirinya.
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Loyalitas, loyalitas atau integritas yang tinggi seorang
karyawan dari organisasi kerja mana pun akan menjadi
acuan pimpinan dalam mengembangkan karirnya,
sebaliknya karyawan dengan loyalitas rendah tidak
mempunyai integritas bagi organisasi, maka karirnya akan
terhambat.
3) Dikenal, karyawan organisasi yang kinerjanya baik yang
loyalitasnya tinggi terhadap organisasi sudah tentu akan
dikenal oleh atasan. Oleh karena itu faktor ini akan
mempengaruhi pengembangan karir karyawan yang
bersangkutan.
4) Bawahan, dalam pengembangan karir seorang karyawan,
peran bawahannya juga ikut menentukan. Oleh sebab itu
pimpinan organisasi harus pandai untuk memanfaatkan
bawahannya, terutama bawahan yang mempunyai
keterampilan tertentu.
5) Kesempatan pengembangan, selain hal-hal tersebut
karyawan juga harus pandai memanfaatkan waktu untuk
mengembangkan diri, misalnya mengikuti pendidikan dan
pelatihan-pelatihan, mengikuti kursus-kursus keterampilan,
mengikuti seminsr-seminar yang terkait dengan pekerjaan
atau tugasnya (Soekidjo, 2009, hal. 169).
d. Prisip-Prinsip Pengembangan Karir
Ada beberapa prinsi pengembangan karir menurut
Nurul&Teguh (2016, hal. 144):
1) Berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka
peningkatan kemampuan profesional dan untuk teknis
pelaksanaan tugas harian sesuai posisi masing-masing.
2) Dilaksanakan untuk mendorong meningkatkan konstribusi
setiap individu terhadap kemajuan pendidikan
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3) Dirintis dan diarahkan untuk mendidik dan melatih
seseorang sebelum dan sesudah menduduki jabatan
4) Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam
jabatan, pengembangan profesi, pemecahan masalah,
pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan sekolah
5) Pengembangan yang menyangkut jenjang karir sebaiknya
disesuaikan dengan kategori setiap jenis tenaga
kependidikan.
e. Langkah-Langkah Menuju Pelaksanaan Pengembangan Karir
Menurut (Arni, 2011, hal. 93) dalam menuju pelaksanaan
pengembang karir ada beberapa langkah yang diciptakan oleh
organisasi, diantaranya:
1) Organisasi membuat rencana jangka panjang yang membuat
garis besar tujuan khusus dan objektif
2) Organisasi menentukan kebutuhan tenaga kerjanya dari
proyeksi tujuan dan objektif
3) Organisasi membuat suatu analisis tenaga kerja dari personel
yang sekarang untuk menentukan ketersediaan sumber daya
manusia dalam organisasi
4) Organisasi memperhitungkan perbedaan diantara sumber
daya manusia yang ada dengan yang dibutuhkan pada tiap-
tiap kategori pekerjaan yang utama
5) Organisasi menentukan pendidikan yang dibutuhkan untuk
memajukan personel mengisi kategori pekerjaan yang
diperlukan atau mulai meneliti secara eksternal untuk
mengisi pekerjaan yang diperlukan atau mulai meneliti
secara eksternal untuk mengisi pekerjaan yang dibutuhkan
6) Organisasi mengkomunikasikan tenaga kerja yang
diperlukan dan persyaratan pendidikan bagi semua personal
dalam organisasi.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(Soekidjo, 2009, hal. 173-174 ) menyatakan ada beberapa
langkah yang perlu diperhatikan oleh pegawai atau individu yang
bersangkutan dalam menuju pelaksanaan pengembang karir,
diantaranya:
1) Instopeksi Diri,
Artinya unuk memulai pengembangan karir harus
berangkat dari diri orang yang bersangkutan. Karena
pengembangan karir sebenarnya merupakan pengembangan diri
setiap pegawai. Untuk iu ia harus mawas diri, menilai diri
sendiri, siapa ia sebenarnya, pendidikannya, kemampuannya,
kelemahan dan kekuatan dirinya dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaannya. Kemudian dikaitkan dengan kesempatan-
kesempatan yang ada dalam Organisasi atau institusi tempat
kerjanya.
2) Menetapkan Tujuan
Apabila pegawai merasa bahwa kemampuan dan
keterampilannya sudah sesuai dengan kesempatan yang tersedia
di institusi tempat kerja sekarang, maka ia harus menetapkan
tujuan pengembangan karirnya, kemudian pegawai yang
bersangkutan menentukan jenis karir yang akan dikembangkan.
3) Menyiapkan Upaya Pencapaian Tujuan
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan dirinya untuk
mencapai tujuan tersebut, penyiapan dilakukan dengan
menambah kemampuan atau keterampilan melalui pendidikan
atau pelatihan-pelatihan.
4) Melaksanakan Pengembangan Karir
Pelaksanaan pengembangan karir seorang pegawai
ditentukan oleh dua faktor, yakni faktor individu pegawai
sendiri yang mempunyai kemampuan yang dibutuhkan oleh
institusi dan kesempatan yang disediakan oleh institusi tempat
kerja bersangkutan. Adanya karyawan yang mempunyai
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kemampuan tertentu, tetapi tidak ada kesempatan atau
lowongan. Maka tidak akan terjadi pengembangan karir.
f. Program Pengembangan Karir
Dalam praktiknya penyusunan program pengembangan karir dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut
1) Menyusun Struktur Organisasi
Dengan adanya struktur organisasi akan jelas terlihat
jenjang karir yang ada. Dengan adanya struktur organisasi
maka setiap karyawan atau tenaga pendidik akan tahu kemana
akan melangkah, atau targetnya untuk jangka waktu tertentu
yang harus dicapai.
2) Menyusun Uraian Jabatan
Uraian jabatan berisi tugas-tugas, wewenang dan target
jabatan untuk setiap jabatan. Tujuannya untuk mengetahui
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diembannya.
Kemudian untuk target yang harus dicapai. Dengan demikian
akan memudahkan penilaian manajemen terhadap seseorang
untuk menduduki jabatan tertentu dengan melihat syarat yang
telah ditetapkan.
3) Menyusun Persyaratan Jabatan
Artinya persyaratan yang diperlukan untuk menduduki
suatu jabatan, sehingga setiap karyawan dapat memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Di samping itu juga perlu
dibuat aturan bagi mereka yang melanggar aturan atau tidak
mencapai target yang ditentukan akan dikenakan sanksi sesuai
tingkat kesalahannya.
4) Menyusun Tingkat Penilaian Prestasi Kerja
Artinya penilaian prestasi kerja untuk satu periode
tertentu dapat digunakan untuk menyusun program karir,
termasuk harus menyusun kriteria dalam menilai karyawan.
Dengan penilaian kinerja yang diberikan karyawan akan
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mendapat nilai akhir dalam suatu periode sehingga akan
memahami apakah akan mendapat imbalan berupa peningkatan
karir atau sebaliknya.
5) Menyusun Mentor dan Sponsor
Untuk meningkatkan karir memungkinkan seseorang
untuk didampingi mentor atau sponsor, hal ini penting dalam
rangka penempatan ke suatu jabatan yang lebih tinggi terutama
bagi karyawan yangg memiliki potensi tinggi perlu dijaa dan
didampingi agar memperoleh hasil yang lebih baik.
6) Menyusun Program Pendidikan dan Pelatihan
Artinya untuk memberikan kesempatan pendidikan dan
pelatihan kepada karyawan dalam rangka menunjang karirnya
sampai jenjang tertentu.
7) Menyusun Prosedur Kenaikan Karir
Artinya perlu dibuat suatu aturan tentang beberapa tahun
sekali minimal seseorang bisa disusulkan untuk dipromosikan
ke suatu jabatan atau kepangkatan tertentu. Dengan adanya
rentang waktu akan memudahkan karyawan untuk
merencanakan jabatannya (Kasmir,2016, hal. 163-165).
g. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
Pengembangan karir sebagai salah satu kegiatan manajemen
sumber daya manusia yag ada, pada dasarnya bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan
oleh para pekerja agar semakin mampu memberikan konstribusi
terbaik dalam mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan karir, diantaranya:
1) Perlakuan yang Adil dalam Berkarir
Perlakuan yang adil hanya bisa diwujudkan apabila kriteria
promosi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang
objektif dan diketahui secara luas dikalangan.
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Kepedulian Para Atasan Langsung
Salah satu bentuk kepedulian itu adalah memberikan
umpan balik kepada para pwgawai tentang pelaksanaan tugas
masing-masing sehingga para pegawai mengetahui potensi yang
perlu dikembangkan dan kelemahan yang perlu diatasi
3) Tingkat Kepuasan
Meskipun secara umun dapat dikatakan setiap orang ingin
meraih kemajuan termasuk dalam meniti karir, ukuran
keberhasilan yang digunakan memang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut akibat tingkat kepuasan seseorang yang berbeda,
kadang seseorang merasa puas dengan karirnya apabila yang
dicapai merupakan suatu usaha yang maksimal (Moekijat, 2016,
hal. 110).
h. Unsur-Unsur Pokok dalam Pengembangan Karir
Menurut (Moekijat, 2000, hal. 103) menyatakan bahwa terdapat
tiga unsur pokok dalam program pengembangan karir, yaitu:
1) Penilaian kebutuhan karir
Karir seseorang merupakan suatu unsur kehidupan yang
sangat penting dan bersifat sangat pribadi.Dalam hal ini
organisasi harus mengizinkan tiap orang mengambil
keputusannya sendiri. Tujuan dalam program penilaian ini
bukan hanya untuk memilih orang-orang yang dapat
dipromosikan untuk waktu yang akan datang, tetapi hanya
membantu individu membuat perencanaan mereka sendiri.
2) Kesempatan karir
Dengan menyadari bahwa pegawai-pegawai mempunyai
kebutuhan karir tertentu, maka sudah sewajarnya apabila disusul
dengan tanggung jawab untuk menggambar jalur-jalur khusus
melalui organisasi dalam kesempatan karir.
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3) Penyesuian kebutuhan dengan kesempatan
Apabila sudah mengetahui dengan seksama kebutuhan-
kebutuhan akan karirnya dan telah mengetahui kesempatan-
kesempatan karir, maka masalahnya tinggal penyesuaian.
Penyesuaian antara kebutuhan dan kesempatan, semua tehnik
pengembangan, dapat dimasukan ke dalam program
pengembangan karir yang terencana.
i. Keuntungan Program Pengembangan Karir
1) Akan Mengurangi Tingkat Turnover Karyawan
Artinya keluar masuk pegawai dapat diminimalisir dengan
adanya program pengembangan karir. Pegawai akan menjadi
tahu cara untuk meningkatkan karir dengan adanya
keterbukaan program karir, sehingga berusaha untuk
mencapainya.
2) Meningkatkan Potensi Karyawan dalam Bekerja
Artinya dengan adanya jenjang karir yang jelas maka
pegawai dapat mengembangkan segala potensi yang
dimilikinya, sehingga akan memberikan nilai tambah bagi
organisasi dan akan berusaha memenuhi segala persyaratan
yang ditetapkan, dengan mengeluarkan seluruh potensi yang
dimilikinya guna mengejar karir yang diinginkannya.
3) Memberikan Kepuasan Kerja pada Karyawan
Dengan jenjang karir yang jelas dan terencana akan
memberikan kepuasan kepada karyawan. Dengan memiliki
kepuasan kerja yang tinggi jelas akan membuat karyawan
bekerja lebih giat sehingga kinerjanya juga meningkat dan
pada akhirnya akan berimbas pada jenjang karirnya.
4) Memberikan Rasa Keadilan
Keuntungan dari adanya program pengembangan karir
akan memberikan rasa keadilan bagi setiap pegawai di dalam
melakukan pelaksanaan pengembangan karir.
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
j. Penghargaan (reward) dan Hukuman (punishment)
Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu
prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh perorangan atau lembaga
yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam
organisasi ada istilah ntensif yang merupakan suatu penghargaan
dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak
pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka
bekerja dengan menjadikan modal motivasi yng tinggi dan berprestsi
dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
Penghargaan memiliki fungsi sebagai pembentuk tingkah laku
yang diharapkan:
1) Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai
prestasi
2) Memberikan tanda bagi seseorang yang memilki kemampuan
lebih
3) Memberikan dorongan kepa seluruh rekan kerja untuk dapat
meningkatkan kemampuan dalam bekerja
Sedangkan hukuman (punishment ) adalah sebuah cara untuk
mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku
secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah
tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang
bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak menampilkan
sebuah tingkah laku yang diharapkan.
Dalam menjalankan organisasi iperlukan sebuah aturan dan
hukuman yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada
organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan
hukuman dalam suatu organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi
konflik kepentingan individuu maupun antar organisasi. Pada
beberapa kondisi tertentu pnggunaan hukuman dapat lebih efektif
untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
waktu, intensitas, jadwal, klarifikasi dan impersonalitas (tidak bersifat
pribadi). Hukuman memiliki fungsi yang berperan untuk membentuk
prilaku yang diharapkan
1) Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya
pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
2) Bersifat mendidik
3) Merperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tngkah
laku yang tidak diharapkan.
Dari pernyataan di atas menjelaskan bahwa penghargaan dan
hukuman merupakan suatu yang juga memilki peranan penting
dlam mencapai tujuan. Dengan memberikan penghargaan
kepada seseorang atas prestasi yang dimilki, seseorang akan
merasa bahwa dirinya dihargai dan akan
B. Study Relevan
1) Skripsi Falik Zulkhair Hutasuhut, Universitas Diponegoro Semarang
2014. Dengan judul Pengembangan Karir: carieer Acceleration
Development Program (CADP) pada PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pelaksanaan atau penerapan, dampak serta mamfaat dari
program pengembangan karir. Penelitian ini juga bertujuan untuk
menganalisis persepsi karyawan terhadap program pengembangan
karir CADP yang diterapkan oleh PLN DJTY.
2) Skripsi Yuli Tri Retnaningtyas, Universitas Pembangunan Nasional
(VETERAN) 2011. Dengan judul Pengembangan Karir Pegawai
Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural di Dinas Sosial Provinsi Jawa
Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi persyaratan dalam pengembangan karir, mengetahui
bagaimana pelaksanaan program pengembangan karir dalam jabatan
struktural serta mengetahui apa saja yang menjadi kendala yang
dihadapi saat proses pengembangan karir dalam jabatan struktural.
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari kedua penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa adanya
perbedaan dan persamaan dari penelitian yang peneliti lakukan..
Perbedaannya yaitu terdapat pada tempat yang dijadikan dalam
penelitian, serta yang menjadi fokus dalam penelitian, penelitian
pertama memfokuskan pada penerapan serta dan dampak adanyanya
pengembangan karir, penelitian yang kedua memfokuskan pada
persyaratan dalam melakukan pengembangan karir. Sedangkan
penelitian ini hanya memfokuskan pada pelaksanaan pengembangan
karir tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro
Jambi. Adapun persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang
pengembangan karir.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian
yang diteliti. (Sugiono, 2009, hal. 9) menyatakan bahwa metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi
objek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti sebagai
instrumen kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif
kualitatif, yang artinya penelitian yang menjelaskan situasi atau era populasi
tertentu yang bersifat faktual secara sistematis. Penelitian ini berorientasi
pada upaya memahami fenomena secara menyeluruh dengan menggunakan
observasi terstruktur serta interaksi komunikasi sebagai alat pengumpulan
data.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting penelitian ini berupa tempat penulis melakukan penelitian,
yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi. Peneliti
mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
ini berdasarkan pertimbangan adanya kemudahan untuk mendapatkan
data, informasi dan peluang waktu yang luas serta menurut pengamatan
penulis belum ada yang meneliti tentang Pengembangan Karir Tenaga
Pendidik di Sekolah Menngah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi.
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Subjek Penelitian
yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Guru-guru yang bersangkutan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 30 Muaro Jambi, sebagai key informan.
b. Bagian tata usaha Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro
Jambi
c. Kepala Sekolah SMP N 30 Muaro Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu peneliti menggunakan dua jenis
data, diantaranya:
a. Data Primer
Adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan
secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek
yang dapat dipercaya (Sarwono, 2006, hal. 16) data ini diperoleh dari
hasil wawancara, observasi di lokasi penelitian serta diperoleh
langsung dari sumber yang dibutuhkan. Data primer digunakan untuk
mendapatkan data mengenai pelaksanakan pengembangan karir,
mengetahui faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan
pengembangan karir, serta upaya apa yang akan dilakukan untuk
mengatasi faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan
pengembangan karir tenaga pendidik di SMP N 30 Muaro Jambi.
b. Data Sekunder
Adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sarwono, 2006, hal. 18). Minsalnya data yang
diperoleh dari hasil dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian
ini. Seperti sejarah, visi dan misi sekolah yang menjadi tempat
penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, adapun
sumber data dalam penelitian ini terdiri dari manusia, peristiwa atau
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
keadaan dan seluruh komponen yang ada di lokasi penelitian SMP N 30
Muaro Jambi, yaitu:
a. Sumber data berupa m anusia yang terdiri dari kepala sekolah dan
guru-guru yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30
Muaro Jambi
b. Sumber data berupa situasi, kondisi serta keadaan dilapangan
c. Sumber data berupa dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi
data-data yang diperlukan, peneliti dalam hal ini menggunakan beberapa
tehnik pengumpulan data diantaranya:
1. Observasi
Tehnik observasi ini digunakan untuk memudahkan peneliti
mendapatkan data karena data yang diperoleh berdasarkan apa yang dilihat
atau diamati sesuai dengan kondisi lapangan. Metode observasi ini akan
membantu peneliti mendapatkan data yang diinginkan.
Penelitian ini melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang
kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian jadi mereka
yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.
Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar
dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari
merupakan data yang masih dirahasiakan (Sugiyono, 2015, hal. 12).
2. Wawancara
(Yamin, 2009, hal. 24) mengungkapkan bahwa wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara digunakan apabila peneliti ingin mengetahui studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, serta
mengetahui hal-hal yang terkait dengan penelitian dari responden yang
lebih mendalam.
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dalam hal ini penulis akan mewawancarai responden yang
berhubungan dengan data ataupun yang mengetahui informasi tentang
penelitian ini, responden tersebut antara lain adalah Guru-guru, Bagian tata
usaha, Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama
Negeri 30 Muaro Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil
data-data dari catatan dokumentasi yang sesuai dengan masalah yang
diteliti. Dalam hal ini data dokumentasi merupakan data yang diperoleh
dari berbagai dokumen-dokumen atau arsip dari lembaga yang diteliti
(Nasution, 2003, hal. 143) .
Data dokumentasi penulis gunakan sebagai instrumen utama untuk
memperoleh semua data-data yang berhubungan dengan gambaran umum
sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi, diantaranya:
a. Sejarah Sekola
b. Profil Sekolah
c. Struktur organisasi sekolah
d. Keadaan guru
e. Keadaan Siswa
f. Keadaan sarana dan prasarana
g. Arsip sekolah
E. Teknik Analisis Data
Teknik analis data adalah proses mencari data dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain (Sugiono, 2015, hal. 402).
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Reduksi Data(Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dalam penelitian ini. Data
diperoleh melalui catatan lapangan dan wawancara, kemudian data
tersebut dirangkum dan diseleksi sehingga akan memberikan gambaran
yang jelas kepada penulis. Reduksi data dilakukan sejak pengumpulan data
dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, dengan maksud
menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan.
2. Penyajian Data(Data Display)
Langkah selanjutnya adalah penyajian data, setelah mereduksi data
kemudian data tersebut disajikan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam
bentuk teks naratif, dengan mendisplay data maka akan mempermudah
peneliti untuk memahami apa yang terjadi serta merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam menganalisis
data kualitatif. Sugiono (2009: 252) menyatakan bahwa kesimpulan awal
yang dikemukakan dan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila
tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Teknik pemeriksaan keabsahan data bisa
dilakukan dengan melalui triangulasi data (Yamin, 2009, hal. 230).
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan data serta waktu
(Sugiyono, 2015, hal. 439).
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.
3. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu sering mempengaruhi kreadibilitas data. Untuk
itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan wawancara, obsevasi, atau teknik lainnya dalam
waktu atau situasi yang berbeda.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini dirancang agar membantu peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Dengan adanya jadwal penelitian ini diharapkan
agar peneliti lebih mudah mengetahui langkah selanjutnya yang harus
dilakukan dalam penelitiannya. berikut jadwal penelitian yang disusun oleh
peneliti secara sistematis yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3. 1
No
Kegiatan
Bulan
September
2018
Oktober
2018
November
2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul v
2 Pembuatan proposal
3 Pengajuan proposal
dan penunjukan
dosen pembimbing
4 Seminar proposal
5 Perbaikan hasil
seminar
6 Pelaksanaan riset
7 Pengumpulan data
8 Penyusunan skiripsi
9 Perbaikan skiripsi
10 Pengadaan laporan
NB: Jadwal penenilitian ini bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat
berubah.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah Sekolah
Sejalan dengan perkembangan zaman dan lajunya pertumbuhan yang
menuntut adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas, bukan saja dari segi pengetahuan umum tetapi pengetahuan
Agama. Maka alternatif yang ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut
adalah dengan melalui jalur pendidikan yang mengupayakan terjadinya
transpormasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, sehingga kecerdasan
manusia dapat memecahkan problem hidup masyarakat.
Hadirnya suatu lembaga pendidikan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, demikan
juga halnya dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
yang beralamat di Jl. Pematang Gajah, Kec Jambi Luar Kota, Kab. Muaro
Jambi. Secara geografis, Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro
Jambi ini terletak di daerah yang kurang strategis, sekolah ini terletak jauh
dari jalan kota sehingga transportasi yang tersedia juga sangat terbatas.
Namun karena letaknya jauh dari keramaian, maka sekolah ini sangat ideal
dijadikan tempat belajar karena tidak ada kebisingan yang mengganggu
dalam proses belajar mengajar.
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi ini berdiri pada
tahun 2006 dan sejak berdirinya hingga sekarang telah mengalami lima
kali pergantian kepala sekolah, diantara:
1). Surya Kencana, S.Pd ( 2006 s.d 2009 )
2). Syafrizal, S.Pd ( 2009 s.d 2010 )
3). Hanafi, M.Pd ( 2010 s.d 2011 )
4). Ziadi, S.Pd ( 2011 s.d 2012 )
5). Syafyenni Anizarti, S.Pd, M.Pd ( 2012 s.d 2017
6). Popida Marta, S.Pd, M.Pd ( 2017 s.d Sekarang )
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Profil SMP Negri 30 Muaro Jambi
Nama Sekolah : SMP Negeri 30 Muaro Jambi
Nomor Statistik Sekolah : 201100901006
Provinsi : Jambi
Otonomi/Daerah : Muaro Jambi
Kecamatan : Jambi Luar Kota
Desa/Kelurahan : Pematang Gajah
Jalan : Pematang Gajah
Kode Pos : 36362
Telp : -
Fax : -
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Negeri
Tahun Berdiri : 2006
SK Pendirian Sekolah : 181 Tahun 2006
Status Kepemlikan : Pemerintah Daerah
Tanggal SK Pendirian : 2006-04-27
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi SMP Negeri 30 Muaro Jambi
Adapun visi dari SMP N 30 Muaro Jambi adalah berprestasi dalam
belajar, berahlak mulia, disiplin dan berwawasan lingkungan.
1) Unggul dalam prestasi akademis dan non akademis
2) Unggul dalam kompetensi siswa
3) Disiplin dalam bertingkah laku
4) Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional
5) Mampu meluluskan peserta didik yang kompeten, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berwawasan
lingkungan
6) Membudayakan hidup bersih dikalangan warga sekolah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Misi SMP Negeri 30 Muaro Jambi
1) Menanamkan dan meningkatkan nilai keyakinan dalam
kehidupan beragam di sekolah dan masyarakat.
2) Melaksanakan pembelajaran yang bermutu dengan disiplin
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
3) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana dan bakat siswa
dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstra kulikuler serta insentif
dan terpadu.
4) Membimbing dan mendorong warga sekolah untuk selalu
mengedepankan agama, disiplin dan tata karma.
5) Memupuk dan menumbuh kembangkan rasa patriotisme untuk
membangun bangsa dan Negara
4. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro
Jambi
Struktur adalah suatu susunan personil yang bergabung dalam
suatu organisasi, melalui struktur organisasi maka dapat dilihat tugas,
wewenang dan bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut.Struktur
organisasi juga dapat membentuk skema yang menunjukkan gambaran
dalam bidang tugas masing-masing personil.
Dengan adanya struktur organisasi tersebut akan memudahkan
pimpinan mengadakan pengawasan, koordinasi dan juga termasuk di
dalam pengambilan keputusan yang diperlukan dalam tubuh organisasi.
Sedangkan organisasi tanpa struktur sulit untuk melaksanakan aktivitas
dalam melakukan kegiatan program kerja dan tujuan organisasi.
Berdasarkan struktur yang ada, maka dapat dilihat garis fungsi dan
tanggung jawab masing-masing. Melalui struktur organisasi yang jelas
dan terarah dapat dilihat dari pembagian tugas dan terdapat pemisahan
tugasnya anatara pemimpin dan bawahan (Dokumentasi, SMP N 30
Muaro Jambi, 16, April, 2018 )
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH MENENNGAH PERTAMA
NEGERI 30 MUARO JAMBI
GG
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 30
Muaro Jambi
KEPALA SEKOLAH
Popida Marta,S.Pd, M.Pd
Wakil Kepala Sekolah
Bidang Sarana Prasarana
Fery Marvil,SE
KOMITE
Sudiono
Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum
Ahdiani, S.Pd
Wakil KepalaSekolah
Bidang Kesiswaan
Arif Rifani, S.Pd
KA. Perpustakaan
Elmiati, S.Pd
KA. Laboratorium IPA
Lidia Siswanti, S.Pd
Wali Kelas
GURU-GURU
STAF TATA USAHA
SISWA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Majelis guru merupakan tenaga edukatif yaitu tenaga sekaligus
sebagai pendidik yang merupakan sumber informasi bagi siswa, karena
guru merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Guru bukanlah hanya bertugas mentransfer ilmu saja kepada
siswa, melainkan sebagai fasilitator terhadap siswa.
Guru harus mampu memotivasi siswa supaya lebih tertarik dengan
pelajaran yang disampaikan. Sedangkan Staf Tata Usaha serta pegawai
lainnya mengambil peran yang sangat penting dalam suatu lembaga
pendidikan. Urusan-urusan yang berkaitan dengan keuangan serta
administrasi sangat tergantung dengan keuletan staf ini. Selain itu,
kebersihan dan kenyamanan sekolah juga sangat bergantung dari kinerja
satpam sekolah serta petugas kebersihannya. Adapun nama-nama guru
serta staf tata usaha dan pegawai di SMP Negeri 30 Muaro Jambi adalah
sebagai berikut: ( Domuntasi 16 April 2018)
Tabel 4.1 Tenaga Pendidik SMP N 30 Muaro Jambi
NO NAMA NIP JABATAN
1. Popida Marta, S.Pd, M.Pd 197003192009021001 Kepala Sekolah
2. Ahdiani, S.Pd 198202112008012003 Waka Kurikulum
3. Ferry Marvil, S.Pd 197503082008011001 Waka Sarana Prasarana
4. Arif Rifani, S.Pd 1979051520100110113 Waka Kesiswaan
5. Halimah Tussa’diah, S.Pd 198202252008012003 Pembina Osis
6. Suirman 19770710200601007 Guru
7. Sabari, S.Pd 196208111984031005 Guru
8. Kartalena, S.Pd 197997912993122009 Guru
9. Zulfikar, S.Sn 197308262006041001 Guru
10. Sigit Sarwono, S.Si 198110192006041007 Guru
11. Elda Maryani, S.Pd 19740304200602012 Guru
12. Djasma Tutie, S.Pd 197601202006042011 Guru
13. Dra. Rismawati 196612052007012006 Guru
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
NO NAMA NIP JABATAN
14. Lidia Siswanti, S.Pd 197508032007012006 Guru
15. Elmiati, S.Pd 197307112008012001 Guru
16. Elvia Susanti, S.Pd 197807062009022003 Guru
17. Muhammad Tarmizi, S.Pd 197810102009091001 Guru
18. Eliza Setyawati, S.Pd 197602142007012006 Guru
19. Vinda Nur Rahmawati, S.Pd 1985042020110112007 Guru
20. Everizal, S.Pd 196211111986011002 Guru
21. Marisar Dwi Lestari, S.Pd 1978703182010012003 Guru
Tabel 4. 2 Tenaga Kependidikan SMP N 30 Muaro Jambi
NO NAMA NIP JABATAN
1. Yusrita, S.Pd - Staff Tata Usaha
2. Bambang Irawan - Staff Tata Usaha
3. Ahmad Sidik - Penjaga Sekolah
6. Siswa
Siswa atau peserta didik merupakan mereka yang secara khusus
diserahkan oleh kedua orang tuanyya untuk mengikuti pembelajaran yang
diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang
berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian,
berahlak mulia dan mandiri.
Siswa juga merupakan orang yang menjadi sarana pendidikan atau
pihak yang dididik, diajar, diarahkan, dibimbing, dan diberi norma baik
dari segi ilmu pengetahuan dan keterampilan serta segi moral dan budi
pekerti. Secara umum keadaan siswa dan siswi SMP N 30 Muaro Jambi
tergolong baik. Jumlah siswa dan siswi dalam satu kelas rata-rata 25
orang. Jumlah kelas VII ada 3 kelas, kelas VIII ada 4 kelas, dan kelas IX
ada 4 kelas.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa dan Siswi SMP N 30 Muaro Jambi
No Kelas
Jumlah siswa berdasarkan jenis
kelamin Jumlah
Laki- laki Perempuan
1 VII 44 Orang 24 Orang 68 Orang
2 VIII 43 Orang 42 Orang 85 Orang
3 IX 49 Orang 38 Orang 87 Orang
Jumlah 240 Orang
7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana secara etimologi memiliki perbedaan, namun
keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang
keberhasilan suatu proses yang dilakukan. Dengan demikian, suatu pross
kegiatan yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang
diharapkan sesuai dengan rencana, jika sarana dan prasarana tidak tersedia.
Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang memiliki
peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses
pendidikan. Sarana dan prasarana juga merupakan fasilitas yang mutlak
dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar.
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah:
a) Data Ruang Belajar
Tabel 4. 4 Data Ruang Belajar SMP N 30 Muaro Jambi
NO Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
1. Perpustakaan 1 Baik
2. Labor IPA 1 Baik
3. Keterampilan - -
4. Multimedia - -
5. Kesenian - -
6. Labor Bahasa - -
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
NO Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
7. PTD - -
8. Serbaguna/Aula - -
9. Ruang Belajar 11 Baik
10. Labor Komputer - -
b) Data Ruang Kantor
Tabel 4.5 Daftar Data Ruang Kantor
NO Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
1. Kepala Sekolah 1 Baik
2. Waka Sekolah 1 Baik
3. Guru 1 Baik
4. Tata Usaha 1 Baik
5. Tamu 2 Baik
6. Lainnya - -
c) Data Ruang Penunjang
Tabel 4.6 Daftar Ruang Penunjang
NO Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
1. Dapur - -
2. WC Guru 1 Baik
3. WC siswa 8 Baik
4. BK 1 Baik
5. PMR/Pramuka - -
6. UKS 1 Baik
7. Osis 1 Baik
8. Musolla 1 Baik
9. Ruang Ganti - -
10. Koperasi 1 Baik
11. Lobby - -
12. Kantin 2 Baik
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d) Gedung dan Meja Belajar
Tabel 4.7 Daftar Gedung dan Meja Belajar
NO
Gedung
Keadaan
Jumlah Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1. Lemari 5 - - 5
2. Rak Buku - 1 - 1
3. Meja Guru/TU 15 2 - 17
4. Kursi Guru/TU 14 2 - 16
5. Meja Siswa/i 240 - - 240
6. Kursi Siswa/i 240 - - 240
7. Papan Tulis 11 - - 11
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Pelaksanaan Pengembangan Karir Tenaga Pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa manajemen sumber daya
manusia memiliki peran penting dalam suatu organisasi, manusia
merupakan elemen yang berperan aktif dalam mengendalikan semua
sumber daya yang ada dalam organisasi. Untuk itu diperlukan pengelolaan
sumber daya yang baik guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.
Pelaksanaan pengembangan karir tenaga pendidik merupakan suatu
proses dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh pihak
sekolah guna mendapatkan tenaga pendidik yang handal yang mampu
bersaing mengahadapi perubahan zaman. Pengembangan karir ini juga
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, keahilan di dalam bidangnya.
Pentingnya pengembangan karir ini juga diungkapkan oleh Bapak Sigit
Sarwono, S.Si, sebagai salah satu guru yang mengajar di SMP N 30 Muaro
Jambi yang menyatakan bahwa:
“ Pelaksanaan pengembangan karir ini akan membantu tenaga pendidik
untuk mampu bersaing dengan tenaga pendidik lainnya, serta dapat
memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik yang memiliki
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kemampuan dan kemauan yang ingin maju” (wawancara pada tanggal
16 April 2018).
Dalam melaksanakan pengembangan karir tenaga pendidik seharusnya
mengarah pada kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan,agar dalam
prosesnya dapat terarah dan berjalan sesuai apa yang di inginkan,
diantaranya:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan merupakan aspek penting dalam manajemen, yang
artinya perencanaan memiliki peran yang sangat penting dalam
mengelola serta mengatur suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan
langkah awal yang ditentukan serta dijadikan sebagai patokan dalam
melakukan suatu kegiatan. Perencanaan yang baik adalah perencanaan
yang bisa terlaksana dengan sepenuhnya, sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Kegiatan pelaksaan dari pengembangan karir tenaga pendidik
seharusnya dimulai dari tahap perencanaan dimana pihak organisasi
menentukan arah serta tujuan dari apa yang ingin dicapai, agar dalam
pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar dan terarah.
Pelaksanaan pengembangan karir tenaga pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi ini pada tahap perencanaan
dalam pengembangan karir belum ada perencanaan yang dibuat secara
khusus, maksudnya pada tahap perencanaan belum ada aspek penting
yang dituangkan dalam merencanakan karir tenaga pendidik.
Belum adanya tindakan khusus yang dibuat dalam merencanakan
pengembangan karir tenaga pendidik, sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Bapak Popida Marta, S. Pd, M.Pd
“Pada tahap perencanaan sekolah memang belum membuat
perencanaan yang lebih khusus mengenai pengembangan karir, karena
pengembangan karir seharusnya menjadi perencanaan dari individu
yang bersangkutan, dan dari pihak sekolah hanya membantu dalam
pelaksanaan pengembangan karirnya, seperti menginformasikan
berbagai peluang dalam pengembangan karir serta mengikut sertakan
tenaga pendidik pada program-program pengembangan diri seperti
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
program Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) (Wawancara pada
tanggal 17 April 2018)”.
b. Tahap Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah langkah menetapkan, menggolongkan, dan
mengatur berbagai macam kegiatan serta menetapkan tugas-tugas pokok
dab wewenang dalam mencapai suatu tujuan. Pengorganisasian juga
merupakan alat untuk memadukan dan mengatur semua kegiatan yang
ada kaitannya dengan tata cara pencapaian tujuan organisasi.
Pada tahap ini dalam pelaksanaan pengembanganyang telah
ditetapkan. karir tenaga pendidik di Sekolah Menenah Pertama Negeri
30 Muaro Jambi, kepala sekolah kembali menyatakan bahwa
“ Dalam pelaksanaan pengembangan karir kami tidak membuat
secara rinci bentuk dari pengorganisasian karena untuk seluruh
prosenya yang lebih banyak terlibat hanyalah kepala sekolah dan
bagian TU saja jadi untuk itu kami tidak membuat pengorganisasian
karena sudah jelas siapa yang akan terlibat dalam proses
pengembangan karir” ( wawancara pada tanggal 17 April 2018).
Hal ini terlihat pada kutipan wawancara yang dilakukan oleh penulis
kepada narasumber yaitu pada wawancaranya narasumber menyatakan
bahwasahnya dalam pengorganisasian yang dibuat oleh organisasi
menyakut pengembangan karir tidak dibuat secara rinci bentuk dari
pengorganisasian karena untuk seluruh prosesnya yang terlibat hanyalah
kepala sekolah dan bagian TU saja.
c. Penetapan Persyaratan dalam Pengembangan Karir
Persyaratan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi seseorang
dalam mencari pekerjaan. Dalam pengembangan karir khususnya
kenaikan pangkat seorang Pegawai Negeri Sipil tidak bisa didapatkan
dengan mudah tentunya ada beberapa prosedur dan persyaratan yang
harus dilengkapi. Terdapat tiga alur dalam kenaikan pangkat, yang
pertama kenaikan pangkat reguler, kenaikan pangkat jabatan fungsional
dan kenaikan pangkat jabatan struktural.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Masing-masing memilki persyaratan yang berbeda, tergantung alur
kepangkatan yang dipilih ( Dokumentasi SMP N 30 Muaro Jambi, 18
April 2018 ).
1) Kenaikan pangkat regular
(a) Sudah 2 tahun dalam pangkat terakhir
(b) Foto kopi SK terakhir (legalisir)
(c) SKP, pencapaian SKP (Surat penilaian prestasi kerja 2 tahun
terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik.)
2) Kenaikan pangkat jabatan Fungsional
(a) Foto kopi SK terakhir yang telah dilegalisir
(b) Foto kopi SK jabatan fungsional tertentu yang telah dilegalisir
(c) SKP, pencapaian SKP (Surat penilaian prestasi kerja 2 tahun
terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik.)
(d) Penilaian Angka Kredit (PAK)
3) Kenaikan pangkat jabatan strktural
(a) Sudah 2 tahun dalam pangkat terakhir
(b) Foto kopi SK terakhir yang telah dilegalisir
(c) Foto kopi SK jabatan yang telah dilegalisir
(d) Foto kopi SK pelantikan
(e) Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT)
(f) SKP, pencapaian SKP (Surat penilaian prestasi kerja 2 tahun
terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik.)
Penjelasan diatas mengenai penetapan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh tenaga pendidik dalam melakukan pelaksanaan
pengembangan karir, juga diungkapkan oleh Bapak Arif Rifani, S.Pd
“Dalam pelaksanaan pengembangan karir, tentunya memiliki beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi seseorang agar dapat melakukan
pengembangan karir dirinya, adapun beberapa persyaratan yang
dimaksud diantaranya: (1) pendidikan, pendidikan sangat berperan
bagi karir seseorang, semakin tingginya pendidikan seseorang maka
kesempatan yang dimilikipun semakin besar pula. (2) kemampuan dan
kemauan yang keras, artinya selain memiliki pendidikan yang cukup
tinggi, seseorang juga harus memiliki kemampuan serta kemauan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang keras untuk maju dan terbuka terhadap perubahan”(wawancara
pada tanggal 19 April 2018).
d. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
perencanaan, dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan
terperinci. Dalam pengimplementasiannya dilakukan setelah perencanaan
sudah dianggap siap.
Pelaksanaan pengembangan karir tenaga pendidik yang terdapat di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi ini tidak jauh
berbeda dengan pengembangan karir di sekolah pada umumnya.
Pernyataan tersebuat sesuai dengan apa yang di ungkapkan oleh Bapak
Arif Rifani, S.Pd
“Umumnya pada setiap organisasi atau lembaga mereka memiliki
banyak program kerja yang sama, namun yang membedakannya hanya
individu yang berada dalam organisasi tersebut. Maksudnya kemampuan
dan kemauanlah yang sering membedakannya. Begitu juga dengan
program karir, setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam
pengembangan karir namun semua kembali kepada individu yang
bersangkutan, seberapa ingin dan seberapa sanggup seseorang untuk bisa
melakukan perubahan ” (Wawacara pada tanggal 19 April 2018).
Pernyataan mengenai program kerja yang tidak jauh berbedah pada
setiap sekolah juga diungkapkan oleh Bapak Popida Marta, S.Pd, M.Pd.
“Pengembangan karir pada SMP N 30 ini dilakukuan dengan cara
mengikut sertakan guru-guru yang bersangkutan dalam pelaksanaan
pengembangan dirinya seperti program pendidikan dan pelatihan
(DIKLAT) yang diadakan pada lembaga pendidikan dan pelatihan. sama
halnya dengan sekolah lain, yang mana program DIKLAT yang
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kecakapan serta keterampilan
mereka terutama dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan
kepemimpinan atau manajerial yang diperlukan dalam pencapaian
organisasi. (wawancara pada tanggal 17 April 2018).
Dalam pelaksanaan pengembangan karir yang ditetapkan oleh
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi selama prosesnya
dapat dikatakan kurang berjalan dengan baik, dikarenakan masih terdapat
tenaga pendidik yang sulit untuk mengalami perubahan pada jenjang
kepangkatannya. Pernyataan di atas sejalan dengan apa yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
disampaikan oleh Bapak Kepalah Sekolah Bapak Popida Marta,
S.Pd,M.Pd.
“Pada tahap pelaksanaan pengembangan karir yang dilakukan memang
masih belum maksimal hasilnya, tenaga pendidik yang mengajar dari
tahun 2013 hingga tahun 2018 belum mengalami perubahan pada jenjang
kepangkatannya yang signifikan dan bahkan ada yang selama lima tahun
menetap pada jenjang kepangkatannya” (wawancara pada tanggal 17
April 2018).
Penjelasan mengenai belum adanya perubahan yang belum maksimal
terjadi pada jenjang kepangkatan dalam pengembangan karirnya juga
dibuktikan dengan data tentang Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pada
tahun 2013-2017, di bawah ini (Dokumentasi SMP N 30 Muaro Jambi,
19 April 2018).
No
Nama
Golongan (Pangkat)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Sabari, S.Pd IV/a IV/a IV/a V/a IV/a IV/a
2. Everizal, M.Pd.I III/d III/d III/d III/d III/d III/d
3. Kartalena, S.Pd III/d III/d III/d III/d IV/a IV/a
4. Elda Maryani, S.Pd III/c III/c III/c III/c III/d III/d
5. Djasma Tutie, S.Pd III/c III/c III/c III/c III/d III/d
6. Zulfikar, S.Sn III/c III/c III/c III/c III/c III/c
7. Suiman, S.Pd III/c III/c III/c III/d III/d III/d
8. Sigit Sarwono, S.Si III/c III/c III/c III/d III/d III/d
9. 1 Dra. Rismawati III/b III/c III/c III/c III/c III/c
10. 1 Lidia Siswati, S.Pd III/b III/b III/b III/c III/c III/c
11. Elmiati, S.Pd III/b III/b III/b III/b III/c III/c
12. Ferry Marvil, SE III/b III/b III/b III/b III/c III/c
13. Ahdiani, S.Pd III/b III/b III/b III/b III/c III/c
14. Halima Tussa’diah,
S.Pd
III/b III/b III/b III/b III/c III/c
15. Eliza Setyawati, S.Pd III/b III/b III/b III/b III/b III/b
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No
Nama
Golongan (Pangkat)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
16. Elvia Susanti, S.Pd III/b III/b III/b III/b III/b III/b
17. Muhammad
Tarmizi, S.Pd
III/b III/b III/b III/b III/b III/b
18. Marisar Dwi
Lestari, S.Pd
III/a III/a III/a III/b III/b III/b
19. Arif Rifani, S.Pd III/a III/a III/a III/a III/b III/b
20.
Vinda
Nurrahmawati, S.Pd
III/a III/a III/a III/b III/b III/b
21. Yusrita, S.Pd - - - - - -
22. Bambang Irawan - - - - - -
Dari tabel di atas mengenai Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tenaga
pendidik SMP N 30 Muaro Jambi dapat dilihat bahwa, masih terdapat tenga
pendidik yang mengajar namun kurang memperhatikan jenjang karirnya.
Hal tersebut terlihat jelas dari tahun 2013-2018 masih terdapat beberapa
tenaga pendidik mengalami kendala dalam pengembangan karirnya,
Secara lebih spesifik gambaran kenaikan pangkat tersebut dapat pula
dilihat pada grafik berikut:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.2 Grafik kepangkatan tenaga pendidik Sekolah Menengah
Pertama Negeri 30 Muaro Jambi.
Grafik diatas memperlihatan bahwa karir tenaga pendidik yang
mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi lebih
banyak berada pada golongan IIIb. Sementara utuk berada pada golongan
IIIc dan seterusnya terlihat masih sangat sulit dan bahkan ada tenaga
pendidik yang selama lima tahun berada tetap pada golongan
kepangkatannya. Hal ini mengindikasikan bahwa tenaga pendidik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi memiliki kendala
dalam pengembangan karir khususnya dalam hal kenaikan pangkat.
Dalam pelaksanaan pengembangan karir tenaga pendidik yang
dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi belum
berjalan dengan baik, hal ini terlihat pada Daftar Urut Kepangkatan
tenaga pendidik yang mengajar belum mengalami perubahan yang
signifikan terhadap kepangkatan dan dilihat dari perencanaan dalam
pengembangan karir. Pada tahap perencanaan sekolah belum membuat
perencanaan yang dikhususkan dalam pengembangan karir sedangkan
perencanaan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2013 2014 2015 2016 2017 2018
III/a
III/b
III/c
III/d
IV/a
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mempersiapkan suatu kegiatan. Pentingnya bagi seseorang untuk
mempersiapkan segala sesuatu untuk masa depannya termasuk dalam hal
pengembangan karir, karena karir seseorang tidak diperoleh secara tiba-
tiba, akan tetapi banyak hal yang harus dipersiapkan dan tentunya dengan
proses yang membutuhkan usaha untuk mendapatkannya.
Bukan hanya pada perencanaan dan Daftar Urut Kepangkatan saja
yang menyatakan bahwa pengembangan karir di SMP N 30 ini belum
berjalan dengan baik. Hal ini juga dibuktikan dengan tidak terdapatnya
proses pengevaluasian yang dilakukan dari pihak sekolah untuk melihat
sejauh mana tingkat ketercapaian suatu kegiatan terutama dalam
pengembangan karir yang dilakukan serta kendala-kendala yang terjadi
selama pelaksanaan pengembangan karir.
2. Faktor yang Menjadi Penghambat dalam Pelaksanaan
Pengembangan Karir
Di dalam kegiatan apapun tentu tidak selalu berjalan dengan mudah,
lancar dan seperti yang diinginkan. Akan ada beberapa hal yang menjadi
kendala, hambatan, atau masalah yang tiba-tiba muncul dan harus
dihadapi. Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan
pelaksanaan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik.
Begitu pula dalam pelaksanaan pengembangan karir yang dilakukan oleh
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 muaro Jambi ini, dari hasil
observasi dan wawancara menunjukkan adanya beberapa kendala yang
dihadapi selama proses pelaksanaannya.
a. Kurangnya rasa kemauan dan kemampuan
Kemauan berasal dari kata mau yang bermakna ingin, arrinya kemauan
merupakan keinginan seseorang yang sungguh-sungguh untuk
mendapatkan atau melakukan sesuatu.
Sedangkan kemampuan brsal dari kata mampu, kuasa, bisa, sanggup
mendapatkan Sesutu. Dengan memiliki kekuatan dan kekuasaan seseorang
dapat mewujudkan apa yang diinginkannya. Pada dasarnya kemampuan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
adalah memiliki semua persyaratan yang dimiliki untuk melakukan atau
mewujudkan apa yang diinginkannya.
Pada dasarnya kemauan dan kemampuan mimiliki hubungan yang
sangat penting dalam mewujudkan sesuatu. Artinya memiliki kemampuan
saja tidak cukup, karena idealnya jika kemampuan dan kemauan bersatu
akan menghasilkan suatu kekuatan yang dapat mewujudkan sesuatu.
Dalam pelaksanaan pengembangan karir yang dilakukan oleh Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Mauro Jambi, memiliki beberapa kendala
yang membuat tujuan dari pengembangan karir tidak tercapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Kendala yang dimaksud diutarakan
oleh Bapak Sigit Sarwono, S.Pd
“ Dalam pelaksaannya tentu memiliki sedikit kendala yang menjadi faktor
penghambat dalam pelaksanaan pengembangan karir, kurangnya
kemauan atau minat pada diri untuk maju” (wawancara pada tanggal 16
April 2018).
Senada dengan apa yang dituturkan oleh Bapak Sigit Sarwono, Ibuk
Dra.Rismawati juga menyampaikan pendapat mengenai adanya faktor
penghambat dalam pengembangan karir
“ Sejauh ini yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan
pengembangan karir memang terdapat pada individu yang bersangkutan,
kurangnya rasa kemauan dan kemampuan yang dimiliki untuk terbuka
terhadap perubahan, faktor ini adalah penentu bagi seseorang dalam
bergerak, jika seseorang tidak memiliki kemauan yang tinggi untuk
berubah maka perubahanpun akan sulit terjadi terlebih pada
pengembangan karirmya. Memiliki kemampuanpun juga menjadi
pertimbangan dalam pengembangan karir, karena jika seseorang dengan
kemampuan yang unggul akan lebih mudah untuk maju” ( wawancara
pada tangal 19 April 2018).
b. Faktor pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin besar
kesempatan untuk maju yang dimiliki. Pendidikan menjadi kebutuhan
dasar bagi banyaknya organisasi yang akan menerima seseorang untuk
bekerja sesuai dengan tingkat pendidikan, jika pendidikan seseorang tinggi
maka akan mendapat pekerjaan yang sesuai dengan tingkat
pendidikannya, sebaliknya pula jikapendidikan seseorang rendah maka
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sedikit pintu yang terbuka untuk berkarir yanglebih baik. Artinya
pendidikan selalu menjadi tolak ukur dalam mendapatkan pekerjaan.
Pernyatan di atas sesuai dengan apa yang dituturkan oleh Bapak Ferry
Marvil, SE
“ Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal
yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit. Artinya
pengaruh pendidikan sangatlah penting terutama dalam memberikan
pengetahuan dan memperluas wawasan, pendidikan juga dapat
menunjang karir seseorang. Namun pendidikan bukanlah suatu hal
yang mudah untuk didapatkan oleh setiap orang, terlebih bagi mereka
yang berada pada golongan ekonomi bawah” tidak banyak diantara
mereka yang memiliki kesempatan dalam mendapatkan pendidikan
(wawancara pada tanggal 20 April 2018).
c. Pengaruh politik
Dalam hal pengembangan karir bukan hanya faktor kemauan serta
kemampuan saja yang harus dimilki, masih ada sebagian kecil dipengaruhi
oleh unsure politik, pernyataan di atas sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Bapak Arif Rifani, S.Pd
“Pada pelaksanaan pengembangan karir terdapat beberapa faktor yang
menjadi penghambat dalam karir seseorang, pertama dari individu dan
yang kedua dari organisasi. Faktor individu ini seperti kurangnya rasa
kemauan dan keinginan untuk maju yang mengakibatkan tenaga
pendidik merasa puas akan karir yang dimiliki. Faktor yang kedua yaitu
dari organisasi. kemauan serta pendidikan mmang menjadi patokan
dalam penilaian, namun tidak setiap orang yang memiliki pendidikan
serta kemauan bisa mendapatkan karir yang bagus hal ini dikarenakan
adanya unsure politik yang terlibat di dalamnya” (wawancara pada
tanggal 19 April 2018).
Bapak Ferry Marvil, SE juga mengungkapkan bahwa
“Unsur politik memang masih berpengaruh termasuk dalam dunia
pendidikan, pada dasarnya pendidikan memang dasar bagi seseorang
mendapatkan karir yang bagus. Namun pada kenyataannya politik
juga masih berpengaruh. Seseorang dengan kemampuan biasa namun
bisa menduduki jabatan yang jauh lebih unggul dari kemampuan yang
dimiliki” (wawancara pada tanggal 20 April 2018).
d. Tingkat kepuasan
Tingkat kepuasan merupakan suatu pandangan seseorang untuk menilai
seberapa berartinya pekerjaan yang mereka tekuni, artinya dalam bekerja
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
seseorang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Ada sebagian yang
merasa puas dengan karir yang dimiliki sehingga tidak tertarik untuk
melakukan perubahan. Dan ada sebagian orang yang selalu merasa kurang
dengan apa yang dimiliki, dan ini akan membuat seseorang memiliki
kemauan yang keras untuk selalu melakukan perubahan.
Pernyataan di atas sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ibuk Elda
Maryani, S.Pd
“ Memiliki tingkat kepuasan dalam karir memang tidak semua sama,
ada sebagian yang hanya puas dan merasa cukup dengan karir yang
didapatnya, dan adapula sebagian orang yang merasa bahwa karirnya
tidak selalu kurang dan berusaha untuk terus melakukan perubahan.
Jadi tingkat kepuasan seseorang memang tidak bisa untuk disamakan”
(wawancara pada tanggal 21 April 2018).
3. Upaya yang dilakukan oleh Kepalah Sekolah dalam mengatasi
adanya faktor penghambat dalam pengembangan karir tenaga
pendidik di SMP N 30 Muaro Jambi
Kepala skolah SMP N 30 Muaro Jambi mengungkapkan bahwa,
faktor penghambat yang menyebabkan pelaksanaan pengembangan karir
tenaga pendidik tentu tidak bisa hanya menjadi pemandangan saja, perlu
tindakan nyata dan strategi untuk menghadapinya. Kepala Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi dalam pelaksanaannya
menghadapi berbagai faktor kendala memiliki beberapa strategi yang
diharapkan dapat mengatasi adanya faktor penghambat, diantaranya:
a. Organisasi memberikan dorongan berupa motivasi kepada tenaga
pendidik untuk lebih mementingan perubahan dalam karirnya. Hal
ini bertujuan untuk membuka wawasan dari setiap tenaga pendidik
yang kurang memiliki kemauan untuk melakukan perubahan
terlebih dalam pengembangan karirnya. Motivasi ini diberikan
ketika ada pertemuan khusus antara kepala sekolah dengan tenaga
pendidik, seperti adanya rapat membicarakan mengenai program
kerja, dalam hal ini kepala sekolah juga membicarakan perihal
pentingnya pengembangan karir.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Mengikutsertakan tenaga pendidik dalam program DIKLAT yang
diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan
seorang tenaga pendidik dalam bekerja.
c. Membuka peluang bagi setiap tenaga pendidik, terutama kepada
mereka yang haus akan perubahan. Artinya kepala sekolah selalu
memberikan informasi mengenai adanya peluang pengembangan
karir kepada setiapa tenaga pendidik yang ingin melakukan
perubahan dalam karirnya.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan khusus dan pembahasan tersebut, maka dapat
disimpulkan beberap hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengembangan karir tenaga pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi, dimulai dengan:
a) Tahap perencanaan. Kegiatan pelaksaan dari pengembangan karir
tenaga pendidik ini dimulai dari tahap perencanaan.
b) Tahap pengorganisasian. Adanya pengorganisasan ini bertujuan
untuk mengetahui setiap tugas dan kewajiban yang dimiliki oleh
setiap tenaga pendidik yang berada di lingkungan sekolah.
c) Penetapan kriteria atau syarat, ini bertujuan untuk mengetahui apa
saja yang menjadi persyaratan dalam melaksanakan pengembangan
diri khusunya pengembangan karir tenaga penddik.
d) Tahap pelaksanaan, pada tahap pelaksanaannya pihak sekolah
dilaksanakan hanya dengan mengikutsertakan tenaga pendidiknya
untuk mengikuti pengembangan diri, khususnya pada program
pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan diri seorang tenaga pendidik dalam bekerja.
2. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pengembangan karir
a) Kurangnya rasa kemauan dan kemampuan yang dimilki. Kemauan
dan kemampuan ini merupakan faktor internal dari dalam diri
seseorang. Faktor kemauan dan kemampuan sangat mempengaruhi
perubahan karir seseorang, karena ini merupakan faktor penggerak
seseorang untuk melakukan perubahan.
b) Faktor pendidikan. Memiliki pendidikan yang tinggi membuat
seseorang memiliki kesempatan yang besar dalam peluang
pekerjaan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Pengaruh politik. Politik sedikit banyaknya masih berpengaruh
dalam kehidupan salah satunya dalam mendapatkan pekerjaan.
d) Tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan seseorang memang tidak
dapat diukur dari segi manapun, karena tingkat kepuasan seseorang
tidak pernah sama. Setiap orang memiliki kepuasan masing-masing
dalam bekerja, semua tergantung dari sudut pandang seseorang
dalam menilai arti karir bagi kehidupannya.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat dalam
pengembangan karir tenaga pendidik
a) Pemberian motivasi atau dorongan kepada seluruh tenaga pendidik
untuk dapat terbuka terhadap perubahan serta menyadarkan bahwa
perkembangan karir dalam suatu pekerjaan itu sangat penting baik
untuk individu yang bersangkutan maupun kepada organisasi.
b) Mengikut sertakan tenaga pendidik mengikuti program DIKLAT (
Pendidikan dan Pelatihan) yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan yang dimiliki dalam bekerja serta menjadikannya
berkompeten dalam bidang yang ditekuni.
c) Memberikan peluang kepada setiap tenaga pendidik yang ingin
melakukan perubahan dalam pengembangan karirnya.
B. Saran
1. Kepada pihak sekolah SMP N 30 Muaro Jambi untuk dapat lebih
menegaskan serta memperhatikan perkembangan karirnya, terlebih
kepada tenaga pendidik yang mengajar agar perkembangan karir
individu dapat sejalan dengan tujuan karir dari organisasi sehingga
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kepada pihak sekolah SMP N 30 Muaro Jambi diharapkan untuk
membuat suatu perencanaan dari pengembangan karir yang lebih jelas
dan terarah agar tercapainya tujuan dari pengembangan karir yang
diharapkan baik individu maupun organisasi.
3. Kepada seluruh tenaga pendidik yang berada di lingkungan SMP N 30
Muaro Jambi untuk dapat lebih terbuka terhadap perubahan dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mementingkan perubahan karir individunya. Karena pengaruuh dari
perubahan karir bukan hanya pada organisi tetapi juga pada individu
yang bersangkutan.
4. Kepada pihak sekolah untuk dapat lebih mempertegas mengenai
masalah dalam pengembagan karir. Pemberian hukuman (panishment)
sebaiknya perlu dilakukan kepada tenaga pendidik yang merasa
enggan atau sulit untuk terbuka terhadap perubahan. Begitu juga
dengan pemberian penghargaan (reward), sesekali pihak sekolah perlu
memberikan penghargaan kepada siapapun yang memilki kemampuan
atau prestasi yang lebih unggul sebagai balas jasa atas apa yang
disumbangkan kepada suatu organisasi.
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunianya serta bantuan dari pihak yang terlibat dalam penyusunan
skripsi ini sehingga skiripsi ini sampai pada tahap akhir dan telah
terselesaikan pada jadwal yang telah diprogramkan oleh Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Dalam Penulisan skripsi ini penulis merasa sangat banyak kekurangannya,
untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.
Jambi, 04 Juni 218
Penulis
Fauziah
Tk 140615
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Arni, M. (2011). Komunikasi organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
A.A.Gde Muninjaya. (2013). Manajemen kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran
Edy, S. (2009).Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Kharisma Putra
Utama.
Kasmir.(2016). Manajemen sumber daya manusia (Teori dan Praktik). Jakarta:
Kharisma Putra Utama Offset.
Kunandar.(2011).Guru Profesional implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru.Jakarta : Rajawali
Pers.
Moekijat.(2000). Perencanaan dan Pengembangan karir pegawai. Bandung:
Remadja Karya CV.
Moleong, Lexy J, (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mukhtar, Hapzi, A. & Siti. R, J. (2016). Pengembangan karir tenaga pendidik
(Teori dan Aplikasi). Yoyakarta: Magnum Pustaka Umum.
Nurul, U. & Teguh, T.(2016). Manajemen sumber daya manusia bidang
pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset.
Soedjadi, F, X. (1995). O & M (Organization And Methods) penunjang
berhasilnya proses manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Soekidjo, N. (2009). Pengembangan sumber daya manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Sondang, P, S. (2006). Manajemen internasional. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiono.(2009). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Alfabeta
Tatang, S. (2012).Ilmu pendidikan. Bandung: CV Pusaka Setia
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Yamin, H. (2009). Metodologi penelitian pendidikan dan sosial kualitatif dan
kuantitatif. Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung.
Zakiah, D. (2014). Ilmu pendidikan islam. Jakarta: PT Bumi Aksara
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel Jadwal Penelitian
N
o Kegiatan
Bulan/Minggu
Januari
2018 Februari
2018
Maret
2018
April
2018
Mei
2018 Juni 2018
Juli
2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penelitian
awal
2 Pengajuan
judul
3 Pembuatan
proposal
4 Pengurusan
dosen
pembimbing
5 Seminar
proposal
6 Perbaikan
hasil
seminar
7 Pengurusan
izin riset
8 Riset
lapangan
9 Pengelolaan
data
10 Penyusunan
skripsi
11 Perbaikan
skripsi
12 Penyempurn
aan skripsi
13 Penggandaa
n skripsi dan
penyampaia
n kepada tim
penguji dan
fakultas
DOKUMENTASI WAWANCARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURICULUM VITAE)
Nama : Fauziah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Sungai Baung 06 Agustus 1996
Alamat Asal : Rt.02, Rw.00, Desa Sungai Baung,Kecamatan Sarolangun, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi
Alamat E-mail : [email protected]
Nomor Kontak : 085218320290
Riwayat Pendidikan Formal :
1. SD/MI, tahun tamat : SDN 05/VII Sungai Baung, tamat 2008
2. SMP/MTs, tahun tamat : SMP N 11 Sarolangun, tamat 2011
3. SMA/MA, tahun tamat : MAS Al-Munawwaroh Bangko, tamat 2014
4. S1, tahun tamat : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, tamat 2018.
Pengalaman Organisasi :
1. -