187
PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK HUKUM SKRIPSI OLEH UJANG MANSUR NIM 104811471922 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEI 2011

PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

  • Upload
    lamdien

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK HUKUM

SKRIPSI

OLEH UJANG MANSUR NIM 104811471922

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

MEI 2011

Page 2: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK HUKUM

SKRIPSI Diajukan kepada

Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana

Oleh

Ujang Mansur NIM 104811471922

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEI 2011

Page 3: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK
Page 4: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK
Page 5: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

i

ABSTRAK Mansur, Ujang. 2011. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Ditinjau dari Aspek Politik Hukum. Skripsi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS Universitas Negeri Malang. Pembimbing :

(I) Dr. Moch. Yudhi Batubara, S.H, M.H, (II) Sutoyo, S.H, M.Hum. Kata Kunci : Pilkada Langsung, Politik Hukum, Pelaksanaan. Amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan warna baru dalam tatanan politik dan sistem politik di Indonesia, terutama berkaitan dengan seluruh proses politik di daerah. Salah satu yang mewarnai perubahan dalam menegakkan demokrasi tersebut ialah Pilkada Langsung. Pilkada Langsung adalah suatu proses pemilihan untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Pada dasarnya Pilkada langsung itu sendiri tidak bisa dipisahkan dari aspek Politik Hukum. Politik hukum diartikan sebagai kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan. Nilai-nilai yang hendak dicapai dalam hal ini ialah nilai-nilai demokratis yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat. Penelitian berjudul Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ditinjau dari Aspek Politik Hukum, bertujuan untuk, (1) mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, (2) mengetahui tahapan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, (3) mengetahui pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, (4) mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan,(5) mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, (6) mengetahui pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ditinjau dari aspek politik hukum. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskritif, yakni dengan melakukan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Ketua KPUD Kabupaten Pasuruan, Anggota KPUD Kabupaten Pasuruan dan Masyarakat Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, (1) pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan terdiri atas, KPUD Kabupaten Pasuruan, Panitia Pengawas Pilkada Kabupaten Pasuruan, PPK,PPS dan KPPS, pasangan calon, pemilih, aparat keamanan dan Lembaga Swadaya Masyarakat, (2) tahapan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan terdiri atas, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, (3) pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan mengacu pada tahapan yang telah di rencanakan sebelumnya sesuai dengan Keputusan KPUD Kabupaten Pasuruan No. 01 Tahun 2007 tentang

Page 6: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

ii

Tahapan dan Program Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, (4) Kendala-kendala dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan terdiri atas, Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) KPUD Kabupaten Pasuruan dalam pembuatan regulasi/aturan dalam pembuatan Undang-Undang, terbatasnya dana Pilkada Langsung, rendahnya pemahaman masyarakat tentang Pilkada, adanya budaya politik masyarakat yang bersifat apatisme dan memilih golput, (5) upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ialah mengangkat ahli hukum untuk membuat aturan-aturan Pilkada di Kabupaten Pasuruan, menambah dana Pilkada Langsung dari APBD dan sumbangan donatur, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan pemahaman secara mendalam kepada masyarakat yang memiliki sifat apatisme dan memilih golput, KPUD Kabupaten Pasuruan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Pasuruan, dinas kependudukan, PPK dan PPS setempat, (6) ditinjau dari aspek politik hukum pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan yang merupakan bentuk dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2005 belum sepenuhnya menciptakan nilai-nilai demokratis yang semestinya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya partisipasi politik masyarakat yang hanya mencapai 704.968 atau 70,5% dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang berjumlah 1.076.747 jiwa, serta kurangnya kepatuhan hukum dari masyarakat Kabupaten Pasuruan.

Page 7: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

ABSTRACT

Mansur, Ujang. 2011. Implementation of direct elections Pasuruan district in terms of political aspects of law. Essay, Majoring in Law and Citizenship, Faculty of Social Sciences, States University of Malang. Counselor: (1) Dr. Moch. Yudhi Batubara, S.H., M.H, (2) Sutoyo S.H., M.Hum.

Keywords: Direct Election, Political Law, Implementation. Amendments to the Constitution of the Republic of Indonesia of 1945 provides a new color in the political order and political system in Indonesia, especially relating to the whole political process in the region. One of the color change in upholding democracy is direct elections. Direct Election is an election process to select the Regional Head and Deputy Head of the Region directly in Indonesia by local residents who qualify. Basically, the direct election itself can not be separated from political aspects of Law. Political law is defined as the basic policy of the state administration in the field of law which will, is and has been in force, derived from the values prevailing in society to achieve the aspired state. The values to be achieved in this case is the democratic values that can create public welfare. The study entitled Implementation of Direct Election of the Pasuruan reviewed Political Aspects of Law, aims to, (1) know the parties involved in the Direct Election of Pasuruan District, (2) know the stage of Direct Election of Pasuruan District, (3) know the implementation of Direct Election Pasuruan, (4) understand the constraints faced in implementation of the Direct Election of Pasuruan District, (5) know the efforts made to overcome the constraints faced in implementation of the Direct Election of Pasuruan District, (6) know the implementation of Direct Election of the Pasuruan reviewed aspects of political law. The approach used in this study is a qualitative approach that is descriptive, ie, by conducting observations, interview and documentation. Informants in this study is the Chairman of the Election Commission Pasuruan, Pasuruan District Election Commission Members and Community Pasuruan regency. The results of this study can be concluded, (1) the parties involved in the Direct Election of the Pasuruan composed, Election Commission Pasuruan, Pasuruan District Election Supervisory Committee, PPK, PPS and polling station officials, voters, candidates, security forces and non-governmental organizations, (2) Direct Election stages consist of Pasuruan, the preparation phase and implementation phase, (3) the implementation of Direct Election of Pasuruan District refers to the stage that has been laid previously in accordance with the Election Commission Decree No. Pasuruan regency. 01 Year 2007 on stage and Programme Implementation of Direct Election of Pasuruan District, (4) The constraints in the implementation of Direct Election of the Pasuruan composed,

Page 8: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

Lack of Human Resources (HR) in the manufacture of Pasuruan District Election Commission regulations / rules in the manufacture of the Act, the limited Direct Election of funds, lack of public understanding about the elections, the political culture of the people who are apathy and vote golput, (5) attempts to address the constraints faced in implementation of the Direct Election of Pasuruan District is raising legal experts to make the rules in the District Election Pasuruan, add funds Direct Election of the Pasuruan regency budget, increase socialization to the community, providing in-depth understanding to the people who have the nature of apathy and vote golput, Election Commission in coordination with the government Pasuruan Pasuruan, official residence, the KDP and local PPS, (6) viewed from the political aspects of the implementation of election law Pasuruan Direct which is a form of implementation of Law No. 32 of 2004, Law No. 22 of 2007, Government Regulation No. 06 of 2005 has not been fully created democratic values should be. This is caused by the low political participation of society which only reached 704,968 or 70.5% of the total voters list (DPT), which amounted to 1,076,747 inhabitants, and the lack of compliance with the laws of society Pasuruan regency.

Page 9: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi berjudul

“Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek

Politik Hukum” dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Malang.

Skripsi ini telah melalui beberapa diskusi dan mendapatkan masukan serta

koreksi dari para dosen maupun pihak yang terlibat di dalamnya, dengan harapan

dapat mencapai tujuan dan sasaran.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Malang.

2. Bapak I Ketut Diara Astawa, S.H., M.Si selaku Ketua Jurusan Hukum Dan

Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.

3. Ibu Siti Awaliyah, S.Pd., M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Hukum Dan

Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.

4. Bapak Dr. Moch. Yudhi Batubara, S.H., M.H selaku pembimbing I atas

kesabarannya dalam membimbing skripsi ini.Bapak Sutoyo, S.H., M.Hum

Page 10: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

iv

selaku pembimbing II yang tak henti-hentinya memberikan dorongan terhadap

penulis, sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Kedua Orang Tua yang telah banyak memberikan dorongan, doa dan kesabaran

yang tidak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga Besar Bapak Soewasono di Tumpang, terimakasih atas bantuanya dan

kemurahan hati yang diberikan kepada penulis selama menempuh studi.

7. Teman-teman Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan 2004.

8. Pihak-pihak lain yang mohon maaf tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

dan dapat menambah wawasan bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing menuju jalan-Nya dan melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya bagi semua pihak yang telah banyak membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Malang, 15 Maret 2011

Ujang Mansur

Page 11: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….v

DAFTAR TABEL………………………………………………………………viii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...ix

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………1 B. Rumusan Masalah………………………………………………...9 C. Tujuan…………………………………………………………….9 D. Kegunaan Penelitian……………………………………………...10 E. Definisi Istilah……………………………………………………11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung

1. Latar Belakang……………………………………………….12 2. Pengertian Pilkada Langsung………………………………...15 3. Tujuan Pilkada Langsung…………………………………….17 4. Ruang Lingkup Pilkada Langsung…………………………...22 5. Dasar Hukum Pilkada Langsung……………………………..25 6. Asas-Asas Pilkada Langsung………………………………...27 7. Kelebihan dan Kelemahan Pilkada Langsung……………….30

B. Politik Hukum

1. Pengertian Politik……………………………………………32 2. Pengertian Hukum…………………………………………...32 3. Pengertian Politik Hukum…………………………………...33 4. Ruang Lingkup Politik Hukum……………………………...34 5. Politik Hukum Nasional……………………………………..36 6. Aspek Politik Hukum………………………………………..39

Page 12: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

vi

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian……………………………………41 2. Kehadiran Peneliti………………………………………………….42 3. Lokasi Penelitian…………………………………………………...43 4. Data dan Sumber Data……………………………………………. .43 5. Pengecekan Keabsahan Data……………………………………… 45 6. Tahap-Tahap Penelitian…………………………………………….47

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Daerah Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan……………………………………………55

2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan…………………………………………....57

3. Tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………….. 70 4. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ………… 72 5. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………….85 6. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi

Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………….87

7. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek Politik Hukum …………………………...89

B. Temuan Penelitian

1. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………………………………………...95

2. Tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………...98 3. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …...……100 4. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………..………….104 5. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi

Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………..………….105

6. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek Politik Hukum ………………...………...107

BAB V PEMBAHASAN

A. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan 1. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Kabupaten Pasuruan ………………………..………………..110

Page 13: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

vii

2. Panitia Pengawas Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ………………………………………….111

3. PPK, PPS dan KPPS ………………………………………….112 4. Pasangan Calon ……………………………………………….113 5. Pemilih ………………………………………………………..114 6. Aparat Keamanan ………………………………...…………..115 7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ……………...……….115

B. Tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

1. Tahap Persiapan …………………………………………...…116 2. Tahap Pelaksanaan …………………………...………………116

C. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………….118

D. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ………………………….122

E. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ………………………….124

F. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek Politik Hukum ……………………………....126

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………….134

B. Saran ……………………………………………………………...137

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….139

Page 14: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

viii

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

4.1 Pembagian Daerah Pemilihan dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………………………56 4.2 Data Pasangan Calon Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………….65 4.3 Jumlah Pemilih dan Tempat Pemungutan Suara …………………………...68 4.4 Jadwal dan Materi Sosialisasi Menjelang Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ………………………………………………………..74 4.5 Jumlah Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik yang Mendaftarkan Pasangan Calon dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………………………77 4.6 Jadwal dan Materi Kampanye Pasangan Calon dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………...80 4.7 Hasil Perolehan Suara dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………………………………………….83

Page 15: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Struktur Organisasi KPUD Kabupaten Pasuruan ………………………....57

4.2 Grafik Hasil Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………………..84

4.3 Kemacetan Lalu Lintas Akibat Kampanye

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan …………………………………...94

4.4 Keterlibatan Anak-Anak dalam Kampanye Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan …………………………………………………….…94

Page 16: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara ……………………………………………………...141

2. Daftar Jumlah Pemilih Tetap dan Jumlah TPS … ………………………...142

3. Keputusan KPUD Kabupaten Pasuruan Nomor 01 Tahun 2007 ………….152

4. Surat Pengantar dari Bakesbang dan Linmas Kabupaten Pasuruan ….…....162

5. Surat Keterangan Penelitian dari KPUD Kabupaten Pasuruan …….……...163

6. Gambar Pasangan Calon Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ………...164

7. Gambar TPS dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ……………...165

8. Peta Administratif Kabupaten Pasuruan …………………………………..166

9. Format Konsultasi Dosen Pembimbing I ………………………………….167

10. Format Konsultasi Dosen Pembimbing II …………………………………168

11. Pernyataan Keaslian Tulisan ..……………………………………………..169

12. Riwayat Hidup …………………………………………………………….170

Page 17: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak tumbangnya pemerintahan Orde Baru tahun 1998 dan bergulirnya era

reformasi di negeri ini, telah banyak membawa perubahan yang berarti bagi

kehidupan bangsa Indonesia. Keinginan untuk menciptakan kehidupan yang lebih

demokratis merupakan agenda utama sekaligus sebagai tuntutan digulirkannya

reformasi. Tentunya kehidupan yang demokratis dimaksudkan sebagai pelaksanaan

asas kedaulatan rakyat yakni pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan

bernegara. Sebagaimana tertuang dalam bagian Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea 4 yang berbunyi:

….maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal ini mengandung makna bahwa pelaksanaan kedaulatan rakyat adalah

hal mutlak untuk dilaksanakan sebagai wujud negara yang menganut paham

demokrasi. Di Indonesia hal ini harus berasaskan pada nilai-nilai budaya bangsa

yakni Pancasila, yang merupakan dasar hukum negara.

Ketentuan mengenai asas kedaulatan rakyat juga lebih ditegaskan lagi

dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 yakni pasal 1 ayat 2 yang

berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-

Undang Dasar”. Ini merupakan bentuk ketegasan bahwasanya kedaulatan rakyat

Page 18: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

2

tidak lagi dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

tetapi dijalankan menurut ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Oleh karenanya, sebagai bentuk pelaksanaan asas yang

berkedaulatan rakyat maka setiap calon pemimpin baik di tingkat pusat maupun

daerah dipilih secara langsung oleh rakyat.

Amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 memberikan warna baru dalam tatanan politik dan sistem politik di

Indonesia, terutama berkaitan dengan seluruh proses politik di daerah. Walaupun

dianggap sesuatu yang baru, akan tetapi perubahan dari masa ke masa diusahakan

untuk menuju suatu negara demokrasi yang penuh dengan tantangan dan rintangan

yang terjadi (Elvi Juliansyah, 2007:1).

Salah satu yang mewarnai perubahan dalam menegakkan demokrasi

tersebut ialah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung. Meskipun

hal ini merupakan sesuatu yang dianggap tabu pada masa Orde Lama dan Orde

Baru, namun akhirnya diakui oleh dunia internasional sebagai suatu negara yang

telah menjalankan proses demokrasi dengan baik. Pasca keberhasilan pemilihan

Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 tersebut, wacana dan kehendak untuk

memperbaiki system Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung di Indonesia

makin menguat. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, maka Pilkada Langsung secara legal formal telah

dibuat.

Adanya proses Pilkada Langsung merupakan titik terang dalam

penyelenggaraan praktek kehidupan yang sifatnya lebih pro-rakyat. Sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Page 19: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

3

yang di dalamnya mengatur masalah pemerintahan daerah termasuk masalah

Pilkada Langsung. Sebagai bentuk perbandingan di masa lalu Kepala Daerah

dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maka sesuai dengan

ketentuan pasal 24 ayat 5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa “Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) dipilih dalam satu

pasangan secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan”. Artinya,

sebagaimana pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Kepala Daerah (Gubernur,

Bupati dan Walikota) juga akan dipilih secara langsung oleh rakyat dengan asas

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, maka pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor

06 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan

Pilkada Langsung dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dalam pelaksanaannya Pilkada Langsung juga tidak terlepas dari Undang-

Undang Nomor 02 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Hal ini disebabkan bahwa

setiap pasangan calon yang akan maju dalam Pilkada Langsung harus di usung oleh

partai politik tunggal atau gabungan partai politik yang ada. Partai politik yang

mendapat kursi kurang dari 15% di DPRD tidak dapat mengajukan calon secara

mandiri tetapi harus berkoalisi dengan partai politik lainnya. Selain itu juga, partai

politik yang mendapat kursi di atas 15% dan berhak mengajukan calon secara

mandiri tetapi berkoalisi dengan partai politik lain dengan tujuan untuk

memperkuat basis dukungan terhadap calon kepala daerah yang diajukannya.

Page 20: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

4

Dalam perspektif desentralisasi dan demokrasi prosedural, sistem Pilkada

Langsung merupakan sebuah inovasi yang bermakna dalam proses konsolidasi

demokrasi lokal. Setidaknya, sistem Pilkada Langsung memiliki sejumlah

keunggulan dibandingkan dengan sistem rekrutmen politik yang ditawarkan oleh

model sentralistik Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Pokok-Pokok

Pemerintahan di Daerah.

Pilkada Langsung secara berkala merupakan suatu kebutuhan mutlak

sebagai sarana demokrasi yang menjadikan kedaulatan rakyat sebagai inti dalam

kehidupan bernegara. Proses kedaulatan rakyat yang diawali dengan pemilihan

Kepala Daerah, dimaksudkan untuk menentukan Asas Legalitas, Asas Legitimasi

dan Asas Kredibilitas bagi suatu pemerintahan yang didukung oleh rakyat.

Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyatlah yang akan

melahirkan penyelenggara pemerintahan yang bervisi pada pembangunan di

daerah. Pemerintahan berdasarkan asas kerakyatan juga mengandung arti kontrol

rakyat terhadap penyelenggara pemerintahan. Untuk itu, penalaran politik atau

lebih tepatnya kesadaran pemilih dalam proses Pilkada Langsung secara rasional

sangat diperlukan. Tidak hanya Pilkada Langsung secara prosedural yang menjadi

penakar keberhasilan demokratisasi di daerah, tapi adanya akses dan atau jaminan

aspirasi dan kepentingan rakyat atas hak-hak pembangunan yang dapat dijamin

oleh Pilkada Langsung yang demokratis.

Demikian halnya dengan proses Pilkada Langsung semestinya memiliki visi

kedepan yang mengarah kepada upaya membangun tatanan politik yang menjamin

tegaknya hak-hak politik rakyat. Terbukanya ruang-ruang demokrasi di tingkatan

lokal memungkinkan peran masyarakat sipil dalam mengaktualisasikan peran

Page 21: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

5

politik dan hak atas pembangunan. Hal sama diharapkan adanya akses yang luas

terhadap pola perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi maupun

pelaporan pembangunan di daerah.

Dalam pelaksanaan dan pengawasannya, Pilkada Langsung perlu didukung

oleh suatu aliansi sipil yang profesional. Bekerja bersama-sama baik dengan

penyelenggara Pilkada maupun perorangan untuk merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan melaporkan proses Pilkada Langsung. Aliansi sipil ini secara

simultan dengan lembaga penyelenggara Pilkada Langsung yang mandiri, non-

partisan, tidak memihak, transparan dan profesional, berdasarkan asas-asas

pemilihan umum demokratis, menjamin hak-hak politik sipil dengan melibatkan

partisipasi rakyat seluas-luasnya, sehingga hasilnya dipercaya masyarakat.

Penyelenggara Pilkada yang dimaksud tersebut ialah Komisi Pemilihan

Umum di tingkat daerah, hal ini didasarkan pada Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan

Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Pasal 1

ayat 4 yang berbunyi “Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota adalah Penyelenggara Pemilu di provinsi dan kabupaten/kota”.

Dengan adanya peraturan tersebut di atas keberadaan Pilkada lansgung

memberikan harapan besar kepada masyarakat akan terciptanya demokrasi yang

lebih luas di daerah. Pada saat Pilkada Langsung menyisakan sejumlah harapan,

namun pada saat yang bersamaan Pilkada Langsung juga memiliki peluang untuk

jatuh dalam perangkap elektoralisme. Oleh karena itu, salah satu faktor kunci yang

Page 22: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

6

menentukan keberhasilan memperoleh manfaat dari sistem Pilkada Langsung

adalah kemampuan untuk menghindari jebakan demokrasi elektoral. Hal ini

penting karena kurang lebih empat tahun belakangan ini, konsep demokrasi

elektoral sebagai konsep yang menekankan pada pertarungan kompetitif dalam

memperoleh suara rakyat-merupakan konsep yang sangat populer. Prinsip-prinsip

demokrasi elektoral tidak hanya diyakini dalam dunia akademik, melainkan sudah

menjadi rujukan utama dalam praktek politik dan pemerintahan di Indonesia.

Setidaknya hal itu terlihat jelas dalam kerangka paradigmatik yang menjiwai

politik regulasi nasional maupun tindakan-tindakan politik yang dilakukan oleh

rezim pasca Soeharto, mulai dari rezim Habibie sampai dengan Megawati. Seperti

pada umumnya penganut pendekatan elektoral, para akademisi dan praktisi politik

dewasa ini merumuskan demokrasi sebagai pengaturan kelembagaan untuk

mencapai keputusan-keputusan politik di dalam nama individu-individu, melalui

perjuangan memperebutkan suara rakyat pemilih, memperoleh kekuasaan untuk

membuat keputusan. Sehingga dalam merumuskan makna demokrasi, mereka

selalu merujuk pada tiga hal yang paling elementer; partisipasi, kompetisi dan

liberalisasi. Secara prosedural, ketiga hal pokok itu, dilembagakan dalam pemilihan

umum dan lembaga perwakilan.

Penekanan yang berlebihan pada elektoralisme menimbulkan beberapa

konsekuensi, yakni : pertama, demokrasi seolah-olah sudah selesai untuk

dibicarakan ketika sistem pemilihan yang menjamin partisipasi dan kompetisi

politik secara formal sudah terbangun. Banyak kalangan sudah berpuas diri ketika

sistem pemilihan langsung Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota berhasil

terumuskan dalam agenda policy reform. Padahal, sistem pemilihan langsung itu

Page 23: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

7

tidak akan berarti apa-apa bagi demokrasi jika sistem itu justru menjadi “topeng”

atau bahkan dibajak oleh kekuatan-kekuatan anti demokrasi. Kedua, konsep-

konsep demokrasi elektoral beresiko menimbulkan apa yang disebut Tery Karl

dengan kekeliruan elektoralisme. Kekeliruan elektoralisme ini terjadi ketika konsep

itu mengistimewakan pemilu di atas dimensi-dimensi lain, dan mengabaikan

kemungkinan yang bisa ditimbulkan pemilu multipartai dalam menyisihkan hak

sebagian masyarakat tertentu untuk bersaing memperebutkan kekuasaan atau

meningkatkan dan membela kepentingannya, atau menciptakan arena-arena

pembuatan kebijakan penting yang berada di luar kendali para pejabat terpilih.

Ketiga, optimisme yang menggebu dari konsep demokrasi elektoral dalam

menciptakan kepastian-kepastian membuat konsep ini mengabaikan faktor-faktor

di luar dimensi pemilihan umum dan partai politik, seperti budaya politik dan

legitimasi demokrasi.

Pada tahun 2008 Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan Pilkada Langsung

guna menciptakan proses demokratisasi lokal yang lebih baik sekaligus sebagai

bentuk pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilihan Umum,

Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi

Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota.

Page 24: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

8

Sebagai bentuk pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang ada,

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan tentu tidak terlepas dari aspek

politik hukum sebagai pilar utama pembuatan kebijakan untuk dilaksanakan di

lapangan nantinya. Dalam hal ini ada tiga komponen yang perlu diperhatikan

yakni, struktur, substansi dan kultur hukum. Komponen struktur berupa

kelembagaan yang diciptakan oleh sistem hukum dengan berbagai macam

fungsinya dalam rangka mendukung teraktualisasinya hukum. Komponen substansi

merupakan nilai, norma, ketentuan atau aturan-aturan hukum yang dibuat dan

digunakan untuk mengatur perilaku orang (orang perseorang dan badan hukum)

dalam interaksinya dengan orang lain dan lingkungannya. Sedangkan komponen

kultur menyangkut dengan nilai-nilai, sikap, pola perilaku dan faktor-faktor

nonteknis yang merupakan pengikat sistem hukum tersebut.

Hal inilah yang menarik bagi peneliti yakni mengenai bagaimana

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan dikaitkan dengan komponen

hukum tersebut di atas, sebagai bentuk dari tinjauan aspek politik hukum.

Oleh karenanya penelitian ini mengkaji tentang “ PELAKSANAAN

PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK

POLITIK HUKUM.”

Page 25: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

9

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas penulis memberikan rumusan masalah,

yaitu:

1. Siapa saja pihak yang terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan?

2. Bagaimana tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan?

3. Bagaimana pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan?

4. Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan?

5. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan?

6. Bagaimana pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan jika ditinjau

dari aspek politik hukum?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:

1. Mengetahui pihak yang terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

2. Mengetahui tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

3. Mengetahui pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

4. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan.

5. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

6. Mengetahui pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ditinjau dari

aspek politik hukum.

Page 26: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

10

D. Kegunaan Penelitian

Dengan membahas dan mengkaji secara mendalam, diharapkan hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Peneliti

a. Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman terkait dengan

kegiatan penelitian dilapangan.

b. Dapat mengetahui dan memahami secara mendalam mengenai manfaat, tata

cara serta praktek pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung di

Kabupaten Pasuruan.

c. Mempraktekan teori penelitian selama perkuliahan di jurusan Hukum dan

Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.

d. Dengan pengalaman melaksanakan penelitian diharapkan dapat menjadi bahan

dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan (HKN)

a. Sebagai wacana dan dapat menambah sumber bacaan serta kajian terutama

yang berkaitan dengan Pilkada Langsung.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang berkaitan dengan

“Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek

Politik Hukum”.

3. Bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan

a. Dapat membantu pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam upaya menentukan

kebijakan dan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) yang berhubungan dengan

Pilkada Kabupaten Pasuruan

Page 27: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

11

b. Menambah pengetahuan tentang peranan pemerintah daerah dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung.

4. Bagi Masyarakat

a. Sebagai wacana atau pengetahuan agar masyarakat lebih mengetahui peran

mereka dalam pelaksanaan Pilkada Langsung di daerahnya sendiri.

b. Memberikan gambaran bagi masyarakat mengenai bagaimana pelaksanaan

Pilkada Langsung dalam meningkatkan demokratisasi ditingkat lokal.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah memberikan kata panduan atau pengertian konsep dan

indikator dari penelitian. Hal ini menjadikan penulis dan pembaca memahami lebih

mendalam terkait dengan isi penulisan dari penelitian ini. Adapun definisi istilah

yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Pelaksanaan adalah implementasi dari segala hal yang telah direncanakan.

2. Pilkada Langsung atau sekarang disebut dengan Pemilukada Langsung adalah

suatu proses pemilihan untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang

memenuhi syarat.

3. Politik adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan baik oleh

individu maupun kelompok.

4. Hukum adalah serangkaian peraturan yang dibuat oleh penguasa atau lembaga

yang berwenang untuk dilaksanakan oleh warganya, sifatnya mengikat dan

dapat dipaksakan serta apabila dilanggar dapat dikenakan sanksi.

5. Politik Hukum adalah kebijakan-kebijakan yang digunakan dalam penyusunan

peraturan perundang-undangan.

Page 28: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung

Berikut ini akan dikaji mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kajian

Pilkada Langsung, antara lain:

1. Latar Belakang

Jika dilihat dalam perkembangan enam tahun lalu, yakni sejak bulan Juni

2005, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah baik Gubernur/Wakil Gubernur,

Bupati/Wakil Bupati maupun Walikota/Wakil Walikota, dipilih secara langsung

oleh rakyat. Tentunya keadaan ini menandai babak baru dalam sejarah politik di

Indonesia. Pemilihan secara langsung akan dilaksanakan di 33 Provinsi, 349

Kabupaten dan 91 Kota di seluruh Indonesia. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pemilihan,

Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah.

Sistem Pilkada Langsung merupakan koreksi atas Pilkada terdahulu yang

menggunakan sistem perwakilan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Moerti : 2007).

Hasil survei International Fourdatum for election (2005) terhadap 2.020

responden di 33 Provinsi menyatakan 92% Pilkada Langsung akan mampu

Page 29: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

13

meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat (Sumber: Direktur

Jenderal Otonomi Daerah).

Kepala Daerah adalah jabatan politik dan jabatan publik yang bertugas

memimpin birokasi untuk menggerakkan roda pemerintahan. Fungsi pemerintahan

terbagi menjadi perlindungan, pelayanan publik, dan pembangunan. Kepala Daerah

menjalankan fungsi pengambilan kebijakan atas ketiga fungsi pemerintahan

tersebut. Dalam konteks struktur kekuasaan, Kepala Daerah adalah kepala

eksekutif di daerah.

Terminologi Jabatan Publik artinya Kepala Daerah menjalankan fungsi

pengambilan kebijakan yang terkait langsung dengan kepentingan rakyat atau

publik, berdampak kepada rakyat dan dirasakan oleh rakyat. Oleh karena itu,

Kepala Daerah harus dipilih oleh rakyat dan wajib mempertanggungjawabkan

kepercayaan yang telah diberikan kepada rakyatnya. Sedangkan, Jabatan Politik

artinya mekanisme rekruitmen Kepala Daerah dilakukan dengan mekanisme politik

yaitu melalui pemilihan yang melibatkan elemen-elemen politik yaitu rakyat dan

Partai Politik.

Pilkada Langsung merupakan rekruitmen politik yaitu dengan menyeleksi

rakyat terhadap tokoh-tokoh lokal yang mencalonkan sebagai Kepala Daerah.

Dalam kehidupan politik di daerah, Pilkada Langsung merupakan salah satu

kegiatan yang nilainya sejajar dengan pemilihan legislatif terbukti Kepala Daerah

dan DPRD setara dan menjadi mitra.

Aktor utama Pilkada Langsung adalah rakyat, Partai Politik, pasangan calon

Kepala Daerah dan Komisi Penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (KPUD)

sebagai penyelenggara.

Page 30: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

14

Keputusan politik untuk memilih sistem Pilkada Langsung bukan datang

dengan tiba-tiba. Banyak faktor yang mendorong munculnya sistem Pilkada

Langsung tersebut. Adapun faktor-faktor tersebut, diantaranya:

a. Sistem Pemilihan Perwakilan (lewat DPRD) diwarnai Banyak Kasus

Sebagai sebuah sistem, Pilkada selama ini yang melalui DPRD terdapat 3

kelompok kasus. Pertama, proses pemilihan dan pelantikan, dugaan kasus politik

uang dan intervensi pengurus Partai Politik di level lokal maupun pusat. Kedua,

laporan pertanggungjawaban (LPJ). Kasus suap untuk meloloskan LPJ tahunan

sering menggunakan politik uang. Ketiga, proses pemecatan. Kasus pemecatan atau

pemberhentian akibat kepentingan DPRD tidak di akomodasi.

b. Rakyat Dapat Berperan Langsung

Pilkada Langsung sering disebut sebagai kemenangan demokrasi rakyat

atas demokrasi perwakilan. Dalam sistem demokrasi, rakyat adalah pemilik

kedaulatan sejati sehingga menjadi wajar, apabila kepercayaan yang diberikan

kepada wakil rakyat tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, maka

kepercayaan tersebut dikembalikan kepada pemiliknya sendiri. Dengan demikian

memanipulasi dan intervensi berlebihan gaya politisi lokal (Anggota DPRD) dapat

dihindarkan. Negara berkewajiban memfasilitasi rakyat untuk mewujudkan

kedaulatan tersebut.

c. Peluang Terjadinya Politik Uang akan Semakin Tipis

Politik uang merupakan fenomena yang tak terhindari dalam Pilkada

dengan sistem perwakilan. Mekanismenya, calon Kepala Daerah memberi uang

kepada Anggota DPRD untuk memilihnya, karena jumlah Anggota DPRD sedikit

(20-100 orang) maka kontrol terhadap penerima uang menjadi sangat mudah.

Page 31: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

15

Berbeda dengan Pilkada Langsung, yang memilih adalah rakyat secara langsung

sehingga politik uang tidak akan efektif karena calon yang memberi uang tidak

mudah melakukan kontrol.

d. Peluang Campur Tangan Partai Politik Berkurang

Seringkali terjadi calon Kepala Daerah merupakan calon rekayasa yang

terkesan dipaksakan sehingga terkadang calon tersebut tidak populer. Adanya

campur tangan atau intervensi partai politik tingkat lokal maupun pusat sering

terjadi menyingkirkan calon yang memiliki basis massa dan dikenal masyarakat.

e. Hasil akan Lebih Obyektif

Pada dasarnya siapapun yang terpilih dalam Pilkada Langsung itulah

kehendak mayoritas rakyat. Hasil obyektif ini tidak selalu identik dengan

terpilihnya Kepala Daerah yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik dan

dibutuhkan daerah. Namun hal itu harus diterima sebagai bagian dari proses

pembelajaran demokrasi.

2. Pengertian Pilkada Langsung

Menurut Elvi Juliansyah (2007:10) ada berbagai pengertian tentang Pilkada

Langsung, diantaranya:

a. Pilkada Langsung merupakan jawaban atas tuntutan aspirasi rakyat karena pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, bahkan kepala desa selama ini telah dilakukan secara langsung.

b. Pilkada Langsung merupakan perwujudan konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945. Seperti telah diamanatkan Pasal 18 Ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945, Gubernur, Bupati dan Wali Kota, masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

c. Pilkada Langsung sebagai sarana pembelajaran demokrasi bagi rakyat (civic education). Ia menjadi media pembelajaran praktik berdemokrasi bagi rakyat yang diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif segenap unsur bangsa tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nuraninya.

Page 32: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

16

d. Pilkada Langsung sebagai sarana untuk memperkuat otonomi daerah. Keberhasilan otonomi daerah salah satunya juga ditentukan oleh pemimpin lokal.

Sutoro Eko (2007) menyatakan bahwa “Pilkada secara langsung, seperti

halnya pemilihan umum, merupakan arena masyarakat politik, tempat bagi

masyarakat untuk mengorganisir kekuasaan dan meraih kontrol atas Negara”.

Secara umum Pilkada Langsung adalah suatu pemilihan untuk memilih

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung di Indonesia oleh

penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah adalah Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Provinsi, Bupati dan

Wakil Bupati untuk Kabupaten, Walikota dan Wakil Walikota untuk Kota.

Dengan demikian Pilkada Langsung dijadikan sebagai sarana untuk

melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis sesuai dengan amanat

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan pemerintah

daerah diberikan kewenangan untuk mengurus sendiri urusan pemerintahan

menurut asas otonomi dan tugas pemantauan. Pemberian otonomi luas kepada

daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan peran serta masyarakat.

3. Tujuan Pilkada Langsung

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang merupakan

pengejewantahan demokrasi nyata di daerah, menjadi basis tersendiri dalam

mengubah paradigma pada masa lalu. Yakni pemilihan didominasi oleh pihak

pemerintah pusat yang sangat menentukan demi stabilitas politik nasional,

Page 33: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

17

sehingga masyarakat di daerah tidak bisa menentukan pemimpinnya di daerah

dengan acuan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974. Setelah reformasi

digulirkan sistem politik di Indonesia mengalami perubahan, yang telah membawa

pengaruh pada perubahan politik nasional, sehingga membawa pengaruh yang

berarti pada perubahan pada tingkat pemerintahan lokal. Banyak daerah yang

sebelumnya menuntut otonomi daerah sebagai daerah otonom yang diupayakan

tidak hanya diberikan kewenangan yang berkaitan dengan kedaulatan secara

ekonomi semata. Tetapi harus diwujudkan dalam kedaulatan politik daerah

otonom, agar mereka dapat mengelola berbagai sumber daya di daerah.

Menurut Elvi Juliansyah (2007:50) mengatakan bahwa :

Tujuan Pilkada Langsung adalah bagaimana suatu daerah yang diberikan otonom secara ekonomi juga diberikan otonom secara politik, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dan karena sejarah sudah membuktikan otonom secara ekonomi tidak serta merta masyarakat lokal dalam memberikan kontribusi bagi kelangsungan perubahan sosial (social change) akan memberikan dampak lebih baik, karena pada masa yang lalu Kepala Daerah yang duduk di pemerintahan tidak pernah peduli dengan rakyat di daerahnya.

Hasil pembangunan dalam setiap tahap tergambar pada kualitas hidup

masyarakat yang kian sejahtera, maju dan semakin bersatu karena keadilan yang

dinikmati para warga dan kelompok masyarakat. Seiring dengan tingkat kemajuan

masyarakat, kualitas lingkungan alam atau wilayah dan lingkungan budaya pun

makin meningkat sehingga dapat menunjang pembangunan manusia, yaitu rakyat

bersama pemerintahnya.

Jika tujuan Pilkada Langsung tercapai melalui proses pemilihan Kepala

Daerah secara demokratis dan adil, maka menjadi rahmat bagi masyarakat. Namun,

jika tujuan Pilkada Langsung gagal dicapai atau prosesnya menimbulkan masalah,

Page 34: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

18

maka Pilkada Langsung justru akan menjadi bencana, baik bagi masyarakat

bersama pemerintah, maupun bagi penegakan demokrasi dan keadilan atau bagi

perwujudan demokrasi yang berkeadilan.

Oleh karena itu, Pilkada Langsung dilaksanakan agar lebih menciptakan

kehidupan di daerah yang berasaskan kedaulatan rakyat, menstabilkan kondisi di

daerah dan meningkatkan kesejahteraan bagi keberadaan masyarakat itu sendiri.

Hal ini disebabkan bahwasanya rakyat di daerah bukan merupakan objek dari

pelaksanaan pembangunan, tetapi juga merupakan subjek pembangunan. Karena

itu partisipasi masyarakat sebagai subjek pembangunan lebih didominasi oleh

masyarakat, sedangkan pemerintah memberikan bimbingan dan arahan, serta

keputusan politik yang diarahkan pada keberpihakan pada rakyat. Hal ini tentu

dapat membawa pada keberhasilan pelaksanaan Pilkada Langsung sebagaimana

tujuan yang telah dicita-citakan.

Indikator keberhasilan pelaksanaan Pilkada Langsung meliputi tiga hal.

pertama, keberhasilan Pilkada Langsung seharusnya memberi ruang kebebasan

bagi warga negara dalam mengekspresikan hak-hak dasar. Kedua, Pilkada

berlangsung melalui kompetisi yang fair. Ketiga, Pilkada Langsung seharusnya

menciptakan kepemimpinan politik yang berkualitas dan memiliki akuntabilitas

yang tinggi.

Dalam mewujudkan Pilkada Langsung yang berkualitas, ketiga indikator

tersebut di atas, seharusnya teraktualisasi dalam setiap tahap penyelenggaraan

Pilkada, mulai dari tahap pendaftaran pemilih, sampai pada pelantikan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Untuk mencapai demokrasi yang lebih

substantif berdasarkan indikator di atas, maka cara melihat keberhasilan Pilkada

Page 35: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

19

Langsung harus diletakkan pada pencapaian dari sisi proses dan hasil. Dalam

dimensi proses, Pilkada Langsung seharusnya dibaca sebagai sarana untuk

memperdalam dan memperluas proses konsolidasi demokrasi di Indonesia secara

kualitatif.

Pada dimensi hasil, Pilkada Langsung seharusnya ditempatkan sebagai

instrumen untuk mendapatkan kepemimpinan politik yang lebih akuntabel dan

responsif dalam mengantarkan pelayanan publik dan kesejahteraan bersama yang

lebih baik bagi warga-masyarakat di daerah.

Ada beberapa parameter keberhasilan Pilkada Langsung secara kualitatif

dari sisi proses, diantaranya:

a. Partisipasi Politik

Salah satu isu krusial dalam Pilkada Langsung adalah persoalan partisipasi

politik. Partisipasi warga negara dalam Pilkada memiliki kontribusi bagi

pengembangan kualitas demokrasi apabila para partisipan memiliki kesadaran

kritis dalam menggunakan hak-haknya. Ada beberapa poin penting dalam isu

partisipasi politik ini: pertama, kemungkinan tingkat partisipasi politik yang rendah

dalam Pilkada Langsung. Indikasi ini setidaknya bisa bersandar pada data hasil

pemilu legislatif pada bulan April 2004 dan Pilpres putaran pertama dan kedua.

Apa yang terjadi dalam pemilu legislatif dan Pilpres bisa saja akan berulang

kembali dalam Pilkada Langsung. Dalam tiga putaran pemilu itu, terlihat dengan

jelas bagaimana tingkat partisipasi pemilih di Indonesia secara kuantitatif dan

kualitatif. Kedua, kemungkinan kembalinya pola-pola partisipasi semu dalam

Pilkada Langsung; melalui instrumen mobilisasi massa pemilih dan buying votters.

Keduanya bisa saling menguatkan, munculnya pemilih “ siluman” sangat dekat

Page 36: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

20

dengan penggunaan uang dalam memperoleh dukungan. Ketiga, kemungkinan

munculnya diskriminasi terhadap pemilih berdasarkan etnisitas. Pentingnya faktor

komposisi demografik berbasiskan etnisitas dalam perhitungan politik masing-

masing kandidat yang bersaing dalam Pilkada Langsung mengakibatkan ada upaya

yang sistematik untuk memilah-milahkan masyarakat berdasarkan sentimen

etnisitas, seperti dalam kategori pribumi dan pendatang. Dalam konteks semacam

ini akan muncul tindakan-tindakan diskriminatif terhadap kelompok-kelompok

pemilih yang dianggap tidak menguntungkan posisi politik dari beberapa kandidat.

Ketiga poin krusial dalam partisipasi ini memerlukan langkah-langkah yang

serius dari penyelenggara Pilkada Langsung untuk memikirkan kembali aspek

pendidikan politik bagi warga agar bisa menggunakan hak pilihnya secara

berkualitas. pemilih memiliki kesadaran kritis dan bisa menentukan pilihan secara

otonom. Salah satu kesadaran kritis yang perlu dimiliki oleh warga negara adalah

bahwa Pilkada adalah persoalan penentuan orang yang akan menentukan nasibnya.

Selain itu, perlu ada penataan kembali manajemen pendaftaran pemilih sehingga

menghindari munculnya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya serta

mendesain early warning system dalam mencegah secara dini mobilisasi pemilih

sehingga dapat menghindari aturan-aturan yang diskriminatif.

b. Kompetisi Politik

Problematika yang sedang dan mungkin muncul dalam Pilkada langsung

yakni kompetisi politik yang terjadi Pilkada Langsung. Biasanya kompetisi dalam

Pilkada Langsung tidak berjalan dengan berkualitas ketika lembaga penyelenggara

pemilu tidak kompeten dan kredibel. Hal ini jelas memiliki dampak selama proses

Pilkada Langsung berlangsung. Kompetisi dalam Pilkada Langsung biasanya

Page 37: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

21

muncul bila karena adanya perbedaan dalam anggaran kampanye maupun calon

program kerja dari calon Kepala Daerah apabila nantinya ia terpilih. Hal ini

menyebabkan kompetisi politik harus diatur sedemikian rupa agar pesta demokrasi

yang awalnya bertujuan untuk menentukan calon pemimpin berujung pada

ketidaksemrawutan.

c. Civil Liberties (Kebebasan Sipil)

Dalam dimensi kebebasan sipil ada dua hal yang bisa menjadi problem

krusial: pertama, munculnya ketakutan pemilih untuk menggunakan hak pilihnya

karena penggunaan cara-cara kekerasan; premanisme, intimidasi secara fisik dan

teror. Kedua, munculnya ketakutan dari pemilih untuk menggunakan hak pilihnya

karena menguatnya penggunaan wacana anti pluralisme yakni orang takut memilih

pilihan yang berbeda.

d. Kepemimpinan yang Akuntabel

Proses demokrasi di tingkat lokal tidak berhenti sampai dengan terpilihnya

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, melainkan harus lebih luas dan dalam

termasuk menyangkut kepimpinan politik pemerintahan yang terpilih melalui

Pilkada bisa berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat banyak.

Pilkada Langsung bisa dianggap gagal apabila kepemimpinan politik pemerintahan

yang terbangun justru merepresentasikan kepentingan segelintir elite politik

(oligarkis) yang berkuasa. Oleh karena itu, Pilkada Langsung yang memungkinkan

warga memilih pemimpin mereka secara langsung-harus diikuti oleh perluasan

voice, akses dan kontrol masyarakat untuk terlibat secara partisipatoris dalam

proses-proses kebijakan.

Page 38: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

22

4. Ruang Lingkup Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung

Berbeda dengan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden dan

wakil presiden yang memposisikan Komisi Pemilihan Umum (bersifat nasional,

tetap, dan mandiri) sebagai pemegang mandat tunggal penyelenggaraan, sedangkan

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 membagi kewenangan penyelenggaraan

Pilkada Langsung kepada tiga institusi, yakni Komisi Pemilihan Kepala Daerah

(KPUD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Pemerintah Daerah.

Secara fungsional kedudukan ketiga institusi tersebut berbeda menurut tugas dan

kewenangannya.

a. DPRD Merupakan Pemegang Otoritas Politik

Maksudnya adalah bahwa DPRD merupakan representasi rakyat yang

memiliki kedaulatan dan memberikan mandat penyelenggaraan Pilkada Langsung,

diwujudkan dengan pemberitahuan mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala

Daerah kepada Kepala Daerah dan KPUD. Karena mekanisme itu bersifat politis,

prosedur tersebut berimplikasi pada kekuatan hukum penyelenggaraan namun tidak

berimplikasi pada pertanggungjawaban secara hukum.

Dalam pasal 66 ayat 3 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 disebutkan

bahwa tugas dan wewenang DPRD mencakup :

1) Memberitahukan kepada Kepala Daerah mengenai akan berakhirnya masa jabatan.

2) Mengusulkan pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berakhir masa jabatannya dan mengusulkan pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

3) Melakukan pengawasan pada semua tahapan pelaksanaan pemilihan. 4) Membentuk Panitia Pengawas. 5) Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam

penyelenggaraan Pilkada.

Page 39: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

23

6) Menyelenggarakan rapat paripurna untuk mendengarkan penyampaian visi, misi dan program dari pasangan calon Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah.

b. KPUD Sebagai Pelaksana Tekhnis

Sebagai pemegang mandat penyelenggaraan, KPUD secara teknis bertugas

melaksanakan tahapan kegiatan Pilkada Langsung. KPUD juga membuat regulasi/

aturan mengambil keputusan dan membuat kebijakan yang harus sesuai dengan

koridor hukum dan perundangan.

Tugas dan wewenang KPUD menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun

2007 mencakup:

1) Merencanakan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

2) Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sesuai dengan tahapan yang di atur dalam peraturan perundang-perundangan.

3) Mengordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dearah.

4) Menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye, serta pemungutan suara pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

5) Meneliti persyaratan Parpol atau gabungan parpol yang mengusulkan calon.

6) Meneliti persyaratan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 7) Menetapkan pasangan calon yang telah memenuhi peresyaratan. 8) Menerima pendaftaran dan pengumuman tim kampanye. 9) Mengumumkan laporan dana kampanye. 10) Menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan

hasil pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 11) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 12) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang di ataur oleh peraturan

perundangan undangan. 13) Menetapkan kantor akuntan publik untuk mengaudit dana kampanye

dan mengumumkan hasil audit. Adapun kewajiban KPUD menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun

2007, mencakup :

a) Memperlakukan pasangan calon secara adil dan setara.

Page 40: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

24

b) Menetapkan standarisasi serta kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

c) Menyampaikan laporan kepada DPRD untuk setiap tahapan pelaksanaan pemilihan dan menyampaikan informasi kegiatannya kepada masyarakat.

d) Memelihara arsip dan dokumen pemilihan serta mengelola barang inventaris milik KPUD berdasarkan peraturan perundang-undangan.

e) Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada DPRD. f) Melaksanakan semua tahapan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah secara tepat waktu.

c. Pemerintah Daerah Menjalankan Fungsi Fasilitasi

Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan fasilitas proses Pilkada

Langsung, meliputi anggaran, personalia dan kebijakan sebagai eksekutif

penunjang pelaksanaan tahapan Pilkada Langsung.

Tugas dan wewenang Pemerintah Daerah tidak di atur secara spesifik.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2005 pasal 144 ayat 2 dikatakan

bahwa Pemerintah Daerah dapat memberikan fasilitas dan dukungan kepada KPUD

untuk kelancaran pelaksaan pemilihan.

Tugas dan wewenang tersebut mencakup beberapa aspek :

1) Anggaran

Pemerintah Daerah menerima rancangan anggaran dari KPUD dan

memproses sesuai dengan mekanisme dan prosedur pengelolaan keuangan

daerah.

2) Personalia

Pemerintah Daerah dan memfasilitasi kebutuhan personalia untuk

tenaga kebutuhan sekretaris dan staf sekretariat KPUD, PPK dan PPS.

Page 41: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

25

3) Kebijakan

Pemerintah Daerah mengambil kebijakan/keputusan dalam rangka

pelaksanaan tahapan Pilkada, seperti penetapan lokasi pemasangan alat peraga

kampanye, penetapan hari libur untuk pemungutan suara, penyedia informasi

dan data tentang untuk bahan kampanye

4) Penunjang kegiatan Pilkada

Pemerintah Daerah melakukan tugas-tugas sebagai penunjang

pelaksanaan tahapan kegiatan Pilkada, seperti pemutakhiran dan validasi

daftar pemilih oleh dinas kependudukan dan catatan sipil, pemroresan visi,

misi dan program kerja calon.

Kontruksi penyelenggaraan Pilkada Langsung tersebut memperlihatkan

semangat otonomi daerah. KPUD merupakan penyelenggara Pilkada Langsung

dengan posisi tertinggi diwilayah kerjanya dan tidak bertanggung jawab secara

hukum kepada DPRD dan Pemerintah Daerah.

5. Dasar Hukum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung

Dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah ada beberapa acuan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam

penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada pasal 18 ayat (4) yang

berbunyi “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala

pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis”.

Dari pasal 18 ayat 4 tersebut dapat diungkapkan, bahwa kepala daerah

provinsi sebagai kepala pemerintah daerah tersebut Gubernur, dan kepala daerah di

daerah kabupaten sebagai kepala pemerinatah daerah disebut Bupati, serta kepala

Page 42: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

26

daerah di daerah kota sebagai kepala daerah disebut Walikota dilakukan pemilihan

secara demokratis.

Pengertian demokratis dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 32 tahun

2004 dengan pertimbangan pemilihan secara demokratis terhadap Kepala Daerah.

Disamping pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945 ada beberapa dasar hukum

yang berkaitan dengan Pilkada yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

pemilihan Umum dan Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2005 tentang

pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah. Ketiga dasar hukum tersebut menjadi acuan sekaligus

pedoman bagi KPUD untuk membuat berbagai produk hukum berupa peraturan

KPUD yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah.

Ada beberapa kegiatan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah, antara lain :

a. Pemilihan pada pasal 56 sampai dengan pasal 67.

b. Penetapan Pemilih pada pasal 68 sampai dengan pasal 74.

c. Kampanye pada pasal 75 sampai dengan pasal 85.

d. Pemungutan Suara pada pasal 86 sampai dengan pasal 106.

e. Penetapan Calon Terpilih dan Pelantikan pada pasal 107 sampai dengan pasal

111.

f. Ketentuan Pidana Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada

pasal 115 sampai dengan 119.

Page 43: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

27

6. Asas-asas Pilkada Langsung

Adapun asas-asas dalam Pilkada Langsung, diantaranya sebagai berikut

a. Langsung

Dalam hal ini rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung

memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai sarana untuk

mewujudkan demokratis nyata di daerah dalam mewujudkan kedaulatan rakyat.

Kedaulatan rakyat dapat dicapai apabila pemilihan secara langsung ditempat

pemungutan suara secara langsung tanpa adanya intervensi dari berbagai pihak

yang dapat memberikan tekanan kepada orang tersebut. Ini artinya independensi

individu dihargai dalam mewujudkan kedaulatan rakyat, karena tahu bahwa

kedaulatan individu tidak harus bersinggungan dengan kedaulatan individu yang

lainnya.

Pilkada Langsung bukan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam

kedaulatan rakyat, tetapi merupakan sarana untuk memberikan kebebasan individu

sebagai warga negara yang memiliki hak politik. Karena hak politik termasuk

dalam hak asasi manusia dalam menentukan sikap untuk memilih dan dipilih.

Jabatan politik di daerah adalah jabatan seseorang untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat di dalam menjalankan pemerintahan di daerah, sehingga dapat

mewujudkan kemandirian masyarakat secara ekonomi, sosial, dan budaya

b. Umum

Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal

dalam usia, yaitu berumur 17 tahun atau telah/pernah kawin berhak ikut memilih

dalam pemilihan umum. Pemilihan yang bersifat umum berarti menjamin

Page 44: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

28

kesempatan yang berlaku secara menyeluruh bagi semua warga negara di daerah

tersebut yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa diskriminasi

(pengecualian) berdasarkan acuan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,

kedaerahan, dan status sosial. Kedaulatan individu merupakan garansi dalam era

demokratisasi menuju perubahan masyarakat daerah yang lebih baik dari

sebelumnya, karena itu siapa saja yang sudah memenuhi kriteria untuk memilih

dan dapat di pilih dalam era keterbukaan. Demokratis bukan berarti kita berbuat

sekehendak yang diinginkan oleh setiap individu sesuai dengan keinginannya,

Demokratis adalah sarana mendudukkan rakyat lokal secara kolektif dengan tidak

menganiaya kepentingan individu yang lainnya atau kelompok masyarakat lainnya.

c. Bebas

Setiap warga negara berhak memilih dengan bebas menentukan pilihannya

tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap

warga negara dijamin keamanan sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak

hati nurani dan kepentingannya. Kepentingan yang lain berkaitan dengan pemilihan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yakni adanya sikap dan cara pandang

seseorang untuk melakukan pemilihan sesuai dengan pengetahuan, keinginan, dan

apapun keputusannya untuk memilih seseorang tanpa penekanan, apalagi dipaksa

untuk memilih seseorang yang harus dipilih. Kebebasan itu sesuai dengan

keinginan individu untuk menentukan sikap yang berkaitan dengan program yang

ditawarkan oleh calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

d. Rahasia

Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak

diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. Pemilih memberikan

Page 45: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

29

suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada

siapa suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa suaranya

diberikan. Asas rahasia ini berlaku lagi bagi pemilih yang telah keluar dari tempat

pemungutan suara secara sukar mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun.

Setiap pemberi suara di tempat pemungutan suara diberikan kebebasan penuh

dengan memilih sesuai dengan keinginannya dari hati nuraninya

e. Jujur

Dalam penyelenggaraan Pilkada, Penyelenggara/Pelaksana, Pemerintah dan

Partai Politik, Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pengawas

dan Pemantau Pilkada, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara

tidak langsung harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Setiap pemilih dan lebih-lebih lagi

penyelenggara Pilkada Langsung di semua tingkatan, harus memiliki sikap jujur

sebagai bentuk pertanggungjawaban politik kepada diri sendiri dan masyarakat

luas. Serta pertanggungjawaban diri pribadi kepada Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga semua stakeholder dapat mewujudkan sikap ini dalam penyelenggaraan

Pilkada Langsung demi terciptanya kredibilitas yang tinggi.

f. Adil

Dalam penyelenggaraan pilkada, setiap pemilih, partai politik, dan

Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mendapat perlakuan

yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun. Adil merupakan sikap

yang sangat penting harus menjadi sandaran dalam penyelenggaraan Pilkada

Langsung terutama kepada para penyelenggara itu sendiri, baik itu di tingkat

KPUD, PPK, PPS, dan KPPS untuk memberikan rasa adil kepada setiap pasangan

Page 46: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

30

calon Kepala Daerah dan kepada setiap pemberi suara di tingkat TPS dan para para

saksi pasangan calon yang berada di PPS, PPK dan KPUD. Para penyelenggara dan

pelaksana tidak harus membedakan setiap calon Kepala Daerah, karena para calon

Kepala Daerah mempunyai peluang yang sama untuk menjadi Kepala Daerah.

7. Kelebihan Dan Kelemahan Pilkada Langsung

Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan Pilkada Langsung antaralain:

a. Kelebihan Pilkada Langsung

Menurut Hari Moerti (2007) Kelebihan dari Pilkada Langsung

diantaranya:

1) Kepala Daerah terpilih akan Memiliki Legitimasi yang Sangat Kuat

Legitimasi merupakan hal yang sangat diperlukan oleh suatu

pemerintahan. Apabila terjadi krisis legitimasi maka kepemimpinan atau

Kepala Daerah akan mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi di daerah.

2) Kepala Daerah Terpilih Tidak Perlu Terikat Pada Konsesi Partai Politik

secara Berlebihan

Kepala Daerah yang terpilih berada diatas segala kepentingan dan dapat

menjembatani berbagai kepentingan tersebut. Apabila Kepala Daerah terpilih

tidak dapat mengatasi kepentingan-kepentingan partai politik maka

kebijakannya cenderung kompromi atas kepentingan partai politik tersebut dan

bersebrangan dengan kepentingan rakyat.

3) Sistem Pilkada Langsung Lebih Akuntabel

Rakyat dapat menentukan pilihannya berdasarkan kepentingan dan

penilaian atas calon Kepala Daerah, apabila Kepala Daerah yang terpilih tidak

Page 47: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

31

dapat memenuhi harapan rakyat maka dalam pemilihan berikutnya tidak perlu

dipilih kembali.

b. Kelemahan Pilkada Langsung

Menurut Hari Moerti (2007) Kelemahan Pilkada Langsung, diantaranya:

1) Dana yang Dibutuhkan Besar

Pembiayaan Pilkada Langsung baik untuk kegiatan operasional,

logistik maupun keamanan dibutuhkan anggaran yang sangat besar. Harga

demokrasi memang tidak murah tetapi tidak harus mahal. Besarnya dana untuk

Pilkada Langsung memberatkan pemerintah daerah.

2) Membuka Ruang Konflik Elit dan Massa

Potensi Konflik akan semakin besar dalam masyarakat yang bersifat

paternalistik dan primordial, yaitu dengan memobilisasi pendukungnya.

3) Aktivitas Rakyat Terganggu

Aktivitas rutin rakyat mudah terganggu oleh pelaksanaan Pilkada

Langsung misalnya pengerahan massa ketika kampanye maupun isu-isu dan

manuver yang dilakukan oleh calon Kepala Daerah.

B. Politik Hukum

1. Pengertian Politik

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam

masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya

dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai

definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Page 48: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

32

Politik juga dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara

konstitusional maupun nonkonstitusional.

Pada dasarnya dimensi politik memiliki dua segi yaitu segi pengertian

tentang tindakan dan perilaku politik serta segi kehendak untuk melakukan

tindakan dan kegiatan politik. Dua segi atau aspek dari dimensi politik ini

senantiasa berhadapan dengan masalah moral. Manusia mengerti dan memahami

tentang kejadian-kejadian yang berlangsung di sekitarnya dan mengerti pula akibat

yang ditimbulkan oleh tindakan-tindakannya. Suatu akibat yang buruk dapat

dihindari apabila ia memiliki kesadaran moral bahwa ia bertanggungjawab

terhadap orang lain. Tetapi kesadaran saja tidak cukup. Ia harus memiliki kehendak

yang kuat untuk mengaktualisasikan kesadaran moralnya.

2. Pengertian Hukum

Menurut Utrecht (1966:2) mengatakan bahwa hukum adalah himpunan

petunjuk hidup (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengatur tata tertib

dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang

bersangkutan. Oleh karena itu, pelanggaran terhadap petunjuk hidup tersebut dapat

menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu.

Selain itu hukum diartikan sebagai rangkaian peraturan-peraturan mengenai

tingkah laku orang sebagai anggota suatu masyarakat dan bertujuan mengadakan

tata tertib diantara anggota-anggota masyarakat itu (Wiryono Prodjodikoro dalam

Suko Wiyono, 1993:22).

Jelasnya setiap hukum berupa ketentuan-ketentuan (aturan-aturan, kaidah

atau norma-norma) yang berlaku antar manusia dalam masyarakat yang

mempunyai sifat memaksa, baik paksaan dari masyarakat maupun dari dalam diri

Page 49: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

33

manusia itu sendiri, dengan tujuan agar hubungan antar manusia dalam masyarakat

dapat berjalan tertib dan damai. Dalam masyarakat yang sudah modern terutama

yang telah berbentuk negara (masyarakat menegara). Hukum dan masyarakat selalu

dihubungkan dengan kekuasaan. Hukum tanpa kekuasaan adalah tidak mungkin,

hukum tanpa kekuasaan tidak akan ada artinya. Hukum dapat berbentuk aturan-

aturan yang tertulis misalnya, Undang-Undang, atau aturan-aturan yang tidak

tertulis misalnya hukum adat.

3. Pengertian Politik Hukum

Secara etimologis, istilah politik hukum merupakan terjemahan bahasa

Indonesia dari istilah hukum Belanda rechtpolitics, yang merupakan bentukan dari

dua kata recht dan politiek. Menurut Sunaryati Hartono (1991:1) mengatakan

bahwa:

Politik hukum sebagai sebuah alat atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk menciptakan sistem hukum nasional yang dikehendaki dan dengan sistem hukum nasional yang dikehendaki dan dengan sistem hukum nasional itu akan diwujudkan tujuan suatu bangsa.

Sedangkan menurut Soehino (2010) mengatakan bahwa politik hukum

merupakan proses pembentukan ius constituendum dari ius constitum dalam rangka

menghadapi perubahan kehidupan bermasyarakat.

Secara umum politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara

dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari

nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita-

citakan. Kata kebijakan disini berkaitan dengan adanya strategi yang sistematis,

terperinci dan mendasar. Dalam merumuskan dan menetapkan hukum yang telah

dan akan dilakukan, politik hukum menyerahkan otoritas legislasi kepada

Page 50: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

34

penyelenggara negara, tetapi dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang berlaku

di masyarakat. Dan kesemuanya itu diarahkan dalam rangka mencapai tujuan

negara yang dicita-citakan.

Pada dasarnya politik hukum suatu negara berbeda dengan politik hukum

negara yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan latar

belakang kesejarahan, pandangan dunia, sosio-kultural, dan political wiil dari

masing-masing pemerintah. Dengan kata lain, politik hukum bersifat lokal dan

partikular (hanya berlaku dari dan untuk negara tertentu saja), bukan universal

(berlaku seluruh dunia). Namun, ini bukan berarti bahwa politik hukum suatu

negara mengabaikan realitas politik hukum internasional.

4. Ruang Lingkup Politik Hukum

Politik hukum menganut prinsip double movement, yaitu selain sebagai

kerangka pikir merumuskan kebijakan dalam bidang hukum oleh lembaga-lembaga

negara yang berwenang. Adapun ruang lingkup atau wilayah politik hukum

menurut Imam Syaukani & Ahmad Thohari (2006:51) adalah sebagai berikut :

a. Proses penggalian nilai-nilai dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat oleh penyelenggara negara yang berwenang merumuskan politik hukum.

b. Proses perdebatan dan perumusan nilai-nilai dan aspirasi tersebut ke dalam bentuk sebuah rancangan peraturan perundang-undangan oleh penyelenggara negara yang berwenang.

c. Penyelenggara negara yang berwenang merumuskan dan menetapkan politik hukum.

d. Peraturan perundang-undangan yang memuat politik hukum. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan suatu politik

hukum, baik yang akan, sedang, dan telah ditetapkan. f. Pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang merupakan

implementasi dari politik hukum suatu negara.

Ruang lingkup pertama merupakan tahap awal dari kajian politik hukum.

Pada tahap ini akan diketahui apakah nilai-nilai dan aspirasi yang berkembang

Page 51: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

35

dalam masyarakat telah terakomodasi oleh penyelenggara negara yang

merumuskan politik hukum atau bahkan sebaliknya. Kajian terhadap bidang ini

penting dilakukan karena secara substansial, hukum tidak pernah lepas dari struktur

rohaniah masyarakat yang bersangkutan, atau masyarakat yang mendukung hukum

tersebut. Itu artinya, apabila hukum itu dibangun di atas landasan yang tidak sesuai

dengan struktur rohaniah masyarakat, bisa dipastikan resistensi masyarakat

terhadap hukum itu sangat kuat. Apabila itu dikaitkan dengan teori keberlakuan

hukum, maka hukum yang baik harus memenuhi syarat sosiologis, filosofis dan

yuridis.

Oleh karenanya, hukum tidak boleh diterima begitu saja secara apa adanya

tanpa mempertimbangkan latar belakang yang bersifat non-hukum yang kemudian

sangat determinan dalam mempengaruhi bentuk dan isi suatu produk hukum

tertentu. Bagian ini menjadi wilayah bagian kedua, ketiga dan kelima. Adapun

wilayah kajian keempat merupakan konsekuensi logis dari wilayah kajian politik

hukum kedua dan ketiga. Pada wilayah kajian keempat kita akan mengetahui pada

tataran peraturan perundang-undangan yang mana suatu kebijakan hukum sebuah

negara dapat ditemukan.

5. Politik Hukum Nasional (Indonesia)

Politik hukum nasional (Indonesia) di dasarkan pada landasan ideologi dan

konstitusional, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Hal ini dapat diartikan sebagai kebijakan dasar

penyelenggara negara Republik Indonesia dalam bidang hukum yang akan, sedang,

dan telah berlaku, dengan bersumber dari nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat

untuk mencapai tujuan negara Republik Indonesia.

Page 52: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

36

Dari hal tersebut ada lima agenda yang ditekankan dalam politik hukum di

Indonesia, yaitu :

a. Masalah kebijakan dasar dan letak.

b. Penyelenggara negara pembentuk kebijakan dasar.

c. Materi hukum yang meliputi hukum yang akan, sedang dan telah berlaku.

d. Proses pembentukan hukum.

e. Tujuan politik hukum di Indonesia.

Bila merujuk pada kalimat terakhir dari pengertian politik hukum nasional

di atas, jelas bahwa politik hukum nasional dibentuk dalam rangka mewujudkan

tujuan dan cita-cita ideal Negara Republik Indonesia. Tujuan itu meliputi dua aspek

yang saling berkaitan, yaitu :

1) Sebagai suatu alat atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh

pemerintah untuk menciptakan suatu sistem hukum nasional yang

dikehendaki.

2) Sistem hukum nasional itu akan diwujudkan cita-cita bangsa Indonesia

yang lebih besar.

Mengenai keduanya tersebut dapat lebih rinci dalam penjelasan di bawah

ini :

a) Sistem Hukum Nasional

Sistem hukum nasional terbentuk dari dua istilah, sistem dan hukum

nasional. Sistem diadaptasi dari bahasa Yunani systema yang berarti suatu

keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian atau hubungan yang

berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur. Adapun

hukum nasional adalah hukum atau peraturan perundang-undangan yang

Page 53: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

37

didasarkan kepada kreativitas atau aktivitas yang didasarkan atas cita rasa dan

rekayasa bangsa sendiri.

Menurut Syaukani dan Thohari (2006:65) mengatakan bahwa “Sistem

hukum nasional adalah sebuah sistem hukum (meliputi materiil dan formil)

yang dibangun berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

berlaku diseluruh wilayah Indonesia”.

Untuk itu dalam rangka membangun sistem hukum nasional itu

pemerintah menetapkan kebijakan untuk memanfaatkan tiga sistem hukum

yang eksis (living law) di Indonesia, yaitu sistem hukum adat, Islam dan Barat

(Belanda) sebagai bahan bakunya.

b) Hukum Demokratis dan Responsif

Dalam melakukan tatanan hukum nasional perlu mengarah kepada

penciptaan penyelenggaraan negara dan relasi antara warga negara, pemerintah

dan dunia internasional secara baik. Dengan kata lain politik hukum nasional

bertujuan menciptakan sebuah sistem hukum nasional yang rasional,

transparan, demokratis, otonom, dan responsif terhadap perkembangan aspirasi

dan ekpektasi masyarakat, bukan sebuah sistem hukum yang bersifat menindas,

ortodoks, dan reduksionistik.

c) Cita-cita Bangsa Indonesia

Idealitas sistem hukum nasional itu pada dasarnya adalah dalam rangka

membantu terwujudnya keadilan sosial dan kemakmuran masyarakat atau

sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945:

Page 54: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

38

(1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia.

(2) Memajukan kesejahteraan umum.

(3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.

(4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Perincian yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 itu terdapat pada pasal-pasal yang terdapat dalam

konstitusi Negara Republik Indonesia. Selain itu juga terdapat pada peraturan

perundang-undangan lain yang ada di bawahnya.

Selain itu juga menurut Latief dan Ali (2010:27) mengatakan bahwa politik

hukum nasional meliputi :

(a) Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada secara konsisten. (b) Pembangunan hukum yang intinya adalah pembaruan terhadap

ketentuan hukum yang telah ada dan dianggap usang, dan penciptaan ketentuan hukum baru yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.

(c) Penegasan fungsi lembaga penegak hukum atau pelaksana hukum dan pembinaan anggotanya.

(d) Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat menurut persepsi elite pengambil keputusan.

6. Aspek Politik Hukum Nasional

Pada dasarnya politik hukum nasional sebagai pedoman dasar bagi segala

bentuk dan proses perumusan, pembentukan dan pengembangan hukum di tanah

air. Oleh karenanya, politik hukum harus dirumuskan pada sebuah peraturan

perundang-undangan yang bersifat mendasar, bukan pada sebuah peraturan

perundang-undangan yang bersifat teknis.

a. Letak Rumusan Politik Hukum Nasional

Page 55: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

39

Berkaitan dengan posisi tertinggi Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dalam tata urutan peraturan perundang-undangan

sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari fungsinya sebagai konstitusi negara.

Tentang pengertian konstitusi ini, Hans Kelsen dalam Imam Syaukani (2005:86)

mengatakan bahwa :

The constitution in the formal sense is a certain solemn document, a set of legal norms that may be changed only under the observation of special prescriptions, the purpose of which it is to render the change of these norms more difficult. The constitution in material sense consists of those rules which regulate the creation of the general legal norms, in particular the creation of statutes.

Hal tersebut memberikan pengertian bahwa konstitusi terdiri dari norma-

norma hukum secara umum atau sebagaimana dijelaskan pasal 3 ayat 1 TAP MPR

Nomor III/ MPR/ 2000 bahwa Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia

Tahun 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang memuat dasar dan garis besar

hukum dalam penyelenggaraan Negara. Yakni sebagai tempat atau rujukan utama

bagi proses perumusan dan penetapan peraturan perundang-undangan yang lain.

Posisi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

sebagai hukum dasar itulah yang memberikan bahwa setiap materi yang diatur

dalam peraturan perundang-undangan yang berada dibawahnya tidak boleh

bertentangan dengan materi-materi yang dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (pasal 4 ayat 2). Hal ini terkait dengan salah satu

fungsi konstitusi dalam suatu negara sebagai a politic legal document, yakni

dokumen politik dan hukum suatu negara yang berfungsi sebagai alat untuk

membentuk sistem politik dan sistem hukum suatu negara .

b. Penyelenggara Negara dan Mekanisme Perumusan Politik Hukum Nasional

Page 56: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

40

Setelah perubahan ketiga Undang-Undang dasar 1945, MPR tidak lagi

sebagai lembaga tertinggi negara, tetapi hanya merupakan sidang gabungan yang

mempertemukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah

(DPD). Produk yang bergabung dalam MPR, yang dituangkan dalam penetapan

atau perubahan Undang-Undang Dasar tersebut merupakan politik hukum. Artinya,

segala bentuk perubahan dan penetapan yang dilakukan oleh MPR terhadap

Undang-Undang Dasar tersebut sebagai politik hukum, karena merupakan salah

satu kebijaksanaan dasar dari penyelenggaraan negara dan dimaksudkan sebagai

instrumen untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan. Dengan demikian,

pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoensia

Tahun 1945 yang merupakan produk dari MPR adalah cetak biru untuk

merealisasikan tujuan-tujuan negara. Perumusan politik hukum oleh MPR

dilakukan melalui beberapa tahapan.

Page 57: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk meneliti pelaksanaan Pemilihan Kepala

Daerah (Pilkada) Langsung di Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskritif.

Menurut pendapat Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2006:3)

menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur yang

dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati.

Sedangkan menurut Kirk dan Muler dalam Moleong (2006:3)

mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan peristilahannya.

Pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam

lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan

tulisan mereka tentang dunia sekitarnya. Mengacu pada metode kualitatif tersebut,

strategi penelitian ini seperti observasi partisipasi, wawancara secara mendalam,

kerja lapangan yang memungkinkan peneliti memperoleh informasi dari tangan

perantara mengenai masalah yang akan dikaji.

Penelitian kualitatif dilihat dari sisi definisinya merupakan penelitian yang

memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap,

pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Sehingga

Page 58: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

42

penelitian kualitatif bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam peneltian ini kehadiran peneliti sangat penting dan menentukan

terhadap berhasil tidaknya penelitian yang dilaksanakan. Oleh karenanya, peneliti

bertindak sebagai instrumen pengumpul data. Peneliti hadir dilapangan

berhubungan langsung dengan subjek penelitian untuk mengadakan penggalian

sumber data. Pengumpulan data dilakukan peneliti dilapangan dengan mengadakan

pengamatan langsung maupun wawancara.

Moleong (2006:168) menyatakan bahwa kedudukan peneliti dalam

penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil

penelitiannya.

Selain itu juga peran peneliti harus dapat berpartisipasi yakni ikut terlibat

dalam objek yang menajdi sasaran penelitian. Oleh karenanya untuk tidak

menimbulkan persepsi negatif dalam memasuki lokasi penelitian, peneliti

memberikan identitas kepada KPUD maupun pada informan. Hal ini dimaksudkan

agar peneliti memperoleh kepercayaan dari informan sehingga dapat memperoleh

data yang akurat secara utuh dan mendalam. Peneliti bertindak sebagai instrumen

utama yang terlibat secara langsung mulai dari awal sampai akhir penelitian

sehingga diharapkan oleh peneliti akan lebih valid.

Page 59: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

43

C. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan, peneliti

memfokuskan pada Lembaga Penyelenggara Pemililihan Kepala Daerah di

Kabupaten Pasuruan yaitu di kantor KPUD yang beralamatkan di Jalan Raya

Kejayan Nomor 70 Kota Pasuruan. Alasan pemilihan penelitian di tempat tersebut

karena di Kabupaten Pasuruan akan melaksanakan pemilihan Kepala Daerah secara

langsung. Selain itu juga, penelitian yang difokuskan pada kantor KPUD

Kabupaten Pasuruan dikarenakan KPUD sebagai lembaga penyelenggara dan

penanggungjawab terhadap proses pelaksanaan Pilkada Langsung di Kabupaten

Pasuruan.

D. Data Dan Sumber Data

Menurut Arikunto (2002:96) yang dimaksud dengan data ialah hasil

pencatatan penelitian baik yang berupa fakta maupun angka. Dengan demikian

tidak semua yang dinamakan informasi ataupun keterangan dapat disebut data.

Data dalam hal ini hanya sebagai bagian dari informasi yang berkaitan dengan

tujuan penelitian.

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2005:15) sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian

ini ialah Lembaga Penyelenggara Pilkada di Kabupaten Pasuruan yaitu kantor

KPUD Kabupaten Pasuruan serta masyarakat Kabupaten Pasuruan sebagai sumber

data tambahan.

Dalam penelitian ini, jenis data yang dimanfaatkan ialah sebagai berikut:

Page 60: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

44

1. Data Primer

Menurut Sarwono (2006:129) data primer ialah data yang berasal dari

sumber data atau pertama. Dalam hal ini tidak tersedia dalam bentuk file-file. Data

ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah biasanya disebut responden

yakni orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai

sarana untuk mendapatkan informasi atau data.

Selain itu juga Sugito (2009:132) mengatakan bahwa data primer

merupakan data yang utama dan ditentukan berdasarkan tujuan dan hipotesis

percobaan yang kemudian dijadikan bentuk data yang absah.

Dalam pencarian data primer ada tiga dimensi penting yang perlu diketahui,

yaitu kerahasiaan, struktur dan metode koleksi. Kerahasiaan mencakup mengenai

apakah tujuan penelitian. Untuk diketahui oleh responden atau tidak. Merahasiakan

tujuan penelitian dilakukan dengan tujuan agar para responden tidak memberikan

jawaban-jawaban yang berisikan dari apa yang kita harapkan.

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan

ketua KPUD Kabupaten Pasuruan, Anggota KPUD Kabupaten Pasuruan dan

masyarakat Kabupaten Pasuruan.

2. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang didapatkan dari berbagai dokumen yang

terkait dengan penelitian yang dilaksanakan. Adapun data sekunder dalam hal ini

ialah menyangkut berbagai bentuk peraturan hukum atau perundang-undangan

yang tekait dengan pelaksanaan Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan. Tidak

hanya itu dokumen-dokumen lain misalnya seperti profil Kabupaten Pasuruan serta

Page 61: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

45

keanggotaan dalam lembaga KPUD Kabupaten Pasuruan menjadi bagian dari data

sekunder dalam penelitian ini.

E. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moleong (2006:320) mengatakan bahwa yang dimaksud

keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar.

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan.

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari

prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep

kesahihan (validitas) menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan tuntutan

pengetahuan, kriteria dan paradigma sendiri.

Teknik pengecekan keabsahan dalam hal ini meliputi:

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen. Keikutsertaan peneliti

sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya

dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan

pada latar penelitian.

Dalam hal ini peneliti tinggal dilapangan sampai pada pengumpulan data

tercapai. Yakni selama kurang lebih dua bulan peneliti melaksanakan penelitian di

lapangan yakni di kantor KPUD Kabupaten Pasuruan. Hal ini dilakukan agar

peneliti mempelajari banyak hal terutama terkait dengan pelaksanaan Pilkada

Langsung di Kabupaten Pasuruan.

Page 62: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

46

b. Ketekunan/Keajegan Pengamatan

Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan

berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan atau tentatif.

Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat diperhitungkan.

Ketekunan pengamatan dalam hal ini bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Oleh

karenanya dalam hal ini peneliti mengadakan dengan teliti dan rinci serta

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol dalam pelaksanaan

Pilkada di Kabupaten Pasuruan.

c. Triangulasi

Menurut Moleong (2006:330) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu

untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987:331). Hal ini dapat dicapai

dengan jalan, yaitu: (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, (2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi, (3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-

orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu,

(4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi,

Page 63: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

47

orang berada, orang pemerintahan, (5) Membandingkan hasil wawancara dengan

isi suatu dokumen-dokumen yang memiliki nilai keterkaitan.

d. Analisis Kasus Negatif

Teknik ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang

tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan

digunakan sebagai bahan pembanding. Dalam hal ini membandingkan antara

peraturan yang telah dibuat dengan pelaksanaan yang terjadi dilapangan.

F. Tahap-Tahap Penelitian

Usaha mempelajari penelitian kualitatif tidak terlepas dari usaha mengenal

tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri

pokoknya peneliti menjadi alat penelitian. Tahap penelitian dalam hal ini terdiri

dari tiga tahap yaitu tahap pra lapangan, tahap memasuki lapangan dan tahap

analisis data.

1. Tahap Pra Lapangan

Dalam hal ini ada enam tahapan yang dilakukan, diantaranya sebagai

berikut:

a. Menyusun Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dimaksudkan untuk memberikan keterarahan dalam

menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian.

Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat

dijalankan dengan baik, benar dan lancar.

Manfaat dari rancangan penelitian itu sendiri adalah sebagai berikut:

Page 64: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

48

1) Memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan

penelitian.

2) Menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.

3) Memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan

memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi

pada saat melakukan penelitian.

b. Memilih Lapangan Penelitian

Bogdan (1972:11) mengatakan bahwa pemilihan lapangan penelitian itu

dibimbing baik oleh teori substantif maupun oleh teori formal. Pemilihan lapangan

penelitian diarahkan oleh teori substantif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesa

kerja walaupun masih tentatif sifatnya.setiap situasi merupakan laboratorium di

dalam lapangan penelitian kualitatif.

Adapun lapangan penelitian dalam hal ini ialah di kantor KPUD yang

beralamatkan di Jalan Raya Kejayan Nomor 70 Kota Pasuruan. Alasan pemilihan

penelitian di tempat tersebut karena di Kabupaten Pasuruan akan melaksanakan

pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Selain itu juga penelitian yang

difokuskan pada kantor KPUD Kabupaten Pasuruan dikarenakan KPUD sebagai

lembaga penyelenggara dan penanggungjawab terhadap proses pelaksanaan

Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan.

d. Mengurus Surat Perizinan

Pertama-tama yang perlu diketahui oleh seorang peneliti ialah siapa saja

yang berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian. Yang berwenang

memberikan izin untuk mengadakan penelitian ialah kepala pemerintahan setempat

dimana penelitian itu akan diselenggarakan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

Page 65: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

49

peneliti mengajukan surat penelitian yang prosesnya meminta persetujuan kepada

Ketua Jurusan yakni Ketua Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan, kemudian

setelah mendapat persetujuan dari jurusan diajukan kepada pihak Fakultas yakni

kepada Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, selanjutnya dimintakan surat pengantar

untuk dijadikan pengantar kepada lembaga yang dijadikan objek penelitian yakni

kantor KPUD Kabupaten Pasuruan yang beralamatkan di Jalan Raya Kejayan

Nomor 70 Kota Pasuruan.

e. Menjajaki dan Menilai Lapangan

Penjajakan dan penilaian lapangan akan terlaksana dengan baik apabila

peneliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui

orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian dilakukan.

Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah berusaha mengenal segala unsur

lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam. Setelah itu peneliti mempersiapkan diri

menyiapkan perlengkapan mengenai hal-hal apa saja yang diperlukan dalam proses

penelitian.

f. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Informan adalah orang dalam latar penelitian. Selain itu juga informan

adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar

penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian

walaupun sifatnya informal.

Kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan tetap

seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat terutama bagi

peneliti yang belum mengalami latihan etnografi (Lincoln dan Guba, 1985:258).

Page 66: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

50

Menurut Kasiram (2008:243) mengatakan bahwa upaya untuk menemukan

informan yang baik ialah dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dilakukan

melalui keterangan orang yang berwenang, yakni melalui wawancara pendahuluan

yang dilakukan oleh peneliti.

Informan dalam penelitian ini ialah Ketua Umum KPUD Kabupaten

Pasuruan dan orang-orang yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung di Kabupaten Pasuruan.

g. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Dalam hal ini peneliti menyiapkan berbagai perlengkapan tidak hanya

perlengkapan secara fisik tetapi segala macam perlengkapan penelitian yang

diperlukan. Sebelum penelitian dilakukan peneliti memerlukan izin mengadakan

penelitian, kontak dengan daerah yang menjadi latar penelitian melalui surat atau

melalui orang yang dikenal sebagai penghubung ataupun secara resmi dengan surat

melalui jalur instansi pemerintahan. Hal lain yang dipersiapkan ialah pengaturan

perjalanan dan kotak kesehatan serta alat-alat tulis sebagai bahan untuk pencatatan

dilapangan.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu:

a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Untuk memasuki pekerjaan lapangan, dalam hal ini perlu memahami latar

penelitian terlebih dahulu. Disamping itu peneliti mempersiapkan diri, baik secara

fisik maupun secara mental disamping ia harus mengingat persoalan etika

sebagaimana yang telah diuraikan di muka.

Page 67: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

51

b. Penampilan

Dalam hal ini penampilan yang dimaksud ialah dari peneliti itu sendiri.

Peneliti menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, serta kultur penelitian.

Penampilan fisik seperti cara berpakaian diberi perhatian secara khusus.

c. Pengenalan Hubungan Peneliti di Lapangan

Dalam hal ini peneliti melakukan hubungan secara akrab dengan

orang/informan yang dijadikan subjek penelitian. Sehingga dapat terjalin

komunikasi yang baik antara peneliti dengan subjek penelitian. Selain itu juga

peneliti bersikap netral ditengah anggota masyarakat atau orang-orang yang berada

dilingkup penelitian.

d. Jumlah Waktu Studi

Faktor waktu dalam penelitian cukup menentukan, dalam hal ini peneliti

membatasi waktu kurang lebih 2 bulan. Selama itu peneliti memanfaatkan waktu

semaksimal mungkin untuk mendapatkan data-data yang akurat sebagai dasar

keabsahan peneliti.

3. Memasuki Lapangan

Tahap memasuki lapangan meliputi berbagai hal yang menyangkut

didalamnya yakni:

a. Keakraban Hubungan

Peneliti dalam hal ini keakraban pergaulan dengan subjek penelitian perlu

dipelihara selama bahkan sampai sesudah tahap pengumpulan data. Hal ini

dimaksudkan agar dalam proses penelitian terjalin sosialisasi yang baik antara

peneliti dengan informan.

Page 68: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

52

b. Mempelajari Bahasa

Mempelajari bahasa adalah suatu hal yang penting dilakukan oleh seorang

peneliti. Sebab jika ia sudah mengerti aspek kebahasaan dari informan maka akan

memudahkan peneliti dalam memaknai dan memahami proses penelitian yang

dilaksanakan.

c. Peranan Peneliti

Sewaktu berada dilapangan penelitian, peneliti terjun kedalamnya dan ikut

berperanserta didalamnya. Hal ini tentu bergantung pada faktor tempat penelitian

dan peneliti itu sendiri. Dari segi tempat penelitian peran serta peneliti berada dari

satu tempat ketempat yang lainnya. Oleh karenanya suatu peneliti harus bersikap

aktif didalamnya.

d. Mengumpulkan Data

Proses mengumpulkan data merupakan hal sangat penting karena data

merupakan inti dari kebsahan suatu penelitian. Dalam hal ini data yang

dikumpulkan ialah data yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada Langsung di

Kabupaten Pasuruan.

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap analisis data dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara langsung dilapangan bersama-sama dengan

pengumpulan data. Ada empat tahap analisis data, yaitu:

Page 69: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

53

1) Analisis domain

Analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan

berperanserta/wawancara atau pengamatan deskritif yang terdapat dalam

catatan lapangan.

2) Analisis Taksonomi

Setelah selesai analisis domain, dilakukan pengamatan dan wawancara

terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Oleh

hasil pengamatan terpilih dimanfaatkan untuk memperdalam data yang telah

ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras. Data hasil

wawancara terpilih dimuat dalam catatan lapangan.

3) Analisis Komponen

Ada delapan langkah yang diajukan dalam analisis komponen,

diantaranya:

(a) Memilih domain yang akan dianalisis.

(b) Mengidentifikasi seluruh kontras yang telah ditemukan.

(c) Menyiapkan lembar paradigma.

(d) Mengidentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai.

(e) Menggabungkan dimensi kontras yang memiliki keterkaitan erat

menjadi satu.

(f) Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada.

(g) Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data.

(h) Menyiapkan paradigma lengkap.

Page 70: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

54

4) Analisis Tema

Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami

secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan

terintegrasi dalam beberapa jenis pola yang lebih luas.

b. Intepretasi Data

Intepretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang

lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian

secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh di

lapangan.

Page 71: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

55

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

Berikut ini data-data yang akan dipaparkan terkait dengan penelitian, data-

data tersebut antara lain:

1. Gambaran Umum Daerah Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Salah satu Kabupaten di Jawa Timur, Pasuruan, mempunyai posisi strategis

pusat pembangunan Surabaya-Malang-Jember dan hinterland gerbang kertosusila.

Selain itu juga merupakan bagian dari Satuan Wilayah Pembangunan Malang-

Pasuruan (Wilayah Pembangunan 13). Cakupan wilayah tersebut, dibagi menjadi

enam. Secara administratif terbagi menjadi 24 Kecamatan, 341 Desa dan 24

Kelurahan.

Pada tahun 2008 KPUD Kabupaten Pasuruan melaksanakan Pilkada

Langsung untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan. oleh

karena itu, terkait dengan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan,

terdapat pembagian daerah pemilihan. Pembagian daerah tersebut di bagi kedalam

lima daerah pemilihan yang di dalamnya terdapat sub bagian daerah pemilihan,

yang terbagi di 24 Kecamatan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses

pendistribusian logistik dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan. Berikut ini

adalah tabel pembagian daerah-daerahnya, yaitu:

Page 72: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

56

Tabel. 4.1 Pembagian Daerah Pemilihan dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

No. Daerah Pemilihan Sub Daerah Pemilihan

1. Daerah Pasuruan 1

1. Kecamatan Kejayan 2. Kecamatan Lumbang 3. Kecamatan Pasrepan 4. Kecamatan Puspo 5. Kecamatan Tosari 6. Kecamatan Tutur

2. Daerah Pasuruan 2

1. Kecamatan Pandaan 2. Kecamatan Purwodadi 3. Kecamatan Purwosari 4. Kecamatan Sukorejo

3. Daerah Pasuruan 3 1. Kecamatan Beji 2. Kecamatan Gempol 3. Kecamatan Prigen

4. Daerah Pasuruan 4

1. Kecamatan Bangil 2. Kecamatan Kraton 3. Kecamatan Rembang 4. Kecamatan Wonorejo 5. KecamatanPohjentrek

5.

Daerah Pasuruan 5

1. Kecamatan Grati 2. Kecamatan Lekok 3. Kecamatan Nguling 4. Kecamatan Winongan 5. Kecamatan Gondang wetan 6. Kecamatan Rejoso

Sumber: KPUD Kabupaten Pasuruan Tahun 2008

Pembagian tersebut diatas adalah wilayah yang terbagi kedalam daerah

pemilihan di Kabupaten Pasuruan. Menurut Ketua KPUD Kabupaten Pasuruan,

Bapak Moch Sodiq menyatakan bahwa:

Pembagian daerah tersebut dilakukan untuk mempermudah proses penyaluran logistik dalam pelaksanaan Pilkada Langsung yang akan diselenggarakan nantinya, pembagian tersebut terbagi atas lima daerah rayon yang terdiri dari 24 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan. (Wawancara 12 Mei 2008)

Page 73: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

57

2. Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan, terdiri atas:

a. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan adalah

lembaga penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

tahun 2008. Berikut struktur organisasi KPUD Kabupaten Pasuruan:

Gambar 4.1. Bagan Strukutur Organisasi KPUD Kabupaten Pasuruan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan, bahwa KPUD Kabupaten

Pasuruan sebagai penyelenggara Pilkada Langsung Mempunyai tugas pokok,

antara lain:

Ketua KPUD Kab. Pasuruan

Anggota 1

Anggota 2

Anggota 3

Anggota 4

Sekretariat KPUD. Kab Pasuruan

Kasubag Program

Kasubag Hukum

Kasubag Umum

Kasubag Tekhnis

Page 74: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

58

1) Merencanakan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan.

2) Melaksanakan Pilkada Kabupaten Pasuruan.

3) Menetapkan hasil Pilkada Kabupaten Pasuruan.

4) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya.

5) Mengkoordinasi kegiatan panitia pelaksanaan Pilkada dalam wilayah

kerjanya.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU dan KPU Provinisi.

Selain dari KPUD Kabupaten Pasuruan itu sendiri, terdapat kesekretariatan

yang membantu KPUD Kabupaten Pasuruan dalam menjalankan tugasnya. Setiap

sub bagian keskeretariatan ini mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda-beda

sesuai dengan bidangnya. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing bidang

dalam kesekretariatan KPUD Kabupaten Pasuruan antara lain:

a) Sekretariat KPUD Kabupaten Pasuruan

Sekretariat KPUD Kabupaten Pasuruan berasal dari unsur Pegawai

Negeri Sipil. Dipimpin oleh seorang sekretaris yang bertugas untuk

melaksanakan segala kebijakan yang telah ditetapkan oleh KPUD kabupaten

Pasuruan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi kesekretariatan. Dalam

melaksanakan tugasnya, Sekretaris KPUD Kabupaten Pasuruan

menyelenggarakan fungsi:

(1) Pengusungan program dan anggaran Pilkada Kabupaten Pasuruan.

Page 75: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

59

(2) Pemberian pelayanan teknis pelaksanaan penyelenggaraan Pilkada di

Kabupaten Pasuruan.

(3) Pemberian pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan,

kepegawaian, anggaran, dan perlengkapan.

(4) Perumusan dan penyusunan bantuan serta penyelesaian masalah

sengketa hukum.

(5) Pemberian dan pelayanan informasi Pilkada, partisipasi masyarakat, dan

penyelenggaraan hubungan masyarakat bagi keperluan Pilkada

Kabupaten Pasuruan.

(6) Pengelolaan data Pilkada Kab. Pasuruan.

(7) Pengelolaan logistik dan distribusi barang/jasa keperluan Pilkada.

(8) Pelaksanaan kerjasama antar lembaga.

(9) Penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan pertanggungjawaban

KPUD Kabupaten Pasuruan.

b) Sub Bagian Tekhnis Penyelenggara

Sub bagian teknis penyelenggara bertugas menyiapkan pelaksanaan

teknis penyelenggaraan Pilkada, proses administrasi dan verifikasi

penggantian waktu.

c) Sub Bagian Umum

Sub bagian umum bertugas melakukan penyusunan anggaran bersama

dengan sub bagian program, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan

pelaksanaan anggaran, pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan,

keamanan dalam, pengadaan dan distribusi logistik, kepegawaian serta

dokumentasi.

Page 76: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

60

d) Sub Bagian Hukum

Sub bagian hukum bertugas melaksanakan intervensi, pengkajian,

penyuluhan, bantuan kerjasama antar lembaga dan penyelesaian sengketa

hukum, pengawasan pelaksanaan rencana dan program serta melaksanakan

pelayanan informasi, sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan Pilkada

Langsung dan peningkatan partsipasi masyarakat.

e) Sub Bagian Program

Sub bagian program bertugas menyiapkan penyusunan rencana,

program, anggaran bersama dengan sub bagian umum, pengumpulan dan

pengolahan data kegiatan.

Selain itu juga, KPUD Kabupaten Pasuruan dalam melaksanakan Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati dilakukan dengan segala persiapan dan penataan

organisasi termasuk pembagian peran dan fungsi yang merata di antara kelima

anggotanya. Hal tersebut untuk tetap menjaga objektivitas, independensi dan

kredibilitas sebagai sebuah komisi. Kebijakan dan keputusan yang diambil adalah

keputusan kolektif sebagai hasil keputusan pleno. Tidak ada dominasi tunggal

ataupun dominasi peran ketua seperti lazimnya kantor/bagian/dinas dalam

pemerintahan daerah, karena dalam KPU itu adalah kepemimpinan kolektif atau

kolektif kolegial.

Sebagai bentuk upaya tersebut adalah pembagian divisi dalam organisasi

KPU Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari :

(a) Divisi 1

Bidang: Hukum, Anggaran dan Logistik Pilkada, oleh: Moch Sodiq.

Page 77: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

61

(b) Divisi 2

Bidang: Pendataan, Pendaftaran Pemilih dan Kerjasama antar Lembaga,

oleh: Muslim Mustadjab.

(c) Divisi 3

Bidang: Sosialisasi, Personalia dan Teknis Pilkada, oleh: Wiwik

Winarningsih

(d) Divisi 4

Bidang: Pencalonan, Kampanye dan Litbang Pilkada, oleh: Zainal Abidin.

(e) Divisi 5

Bidang: Teknologi Informasi, Pemungutan, Penghitungan Suara dan

Penetapan, oleh: Hari Moerti.

Terkait dengan hal ini Ketua KPUD Kabupaten Pasuruan, Bapak Moch.

Sodiq menyatakan bahwa:

Dengan terbentuknya 5 divisi tersebut di atas, maka masing-masing anggota KPU Kabupaten Pasuruan telah mempersiapkan segala sesuatu terkait pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan yang Insya Allah akan dilaksanakan pada Ahad, 18 Mei 2008. Selain itu kelima anggota KPU Kabupaten Pasuruan juga membagi peran publik, rapat konsultasi dan rapat koordinasi maupun aktivitas lain yang merupakan komitmen bersama, sehingga dalam kurun waktu 3 bulanan ada periodisasi peran. (Wawancara 12 Mei 2008)

b. Panitia Pengawas Pilkada Kabupaten Pasuruan

Pengawas Pemilihan Kepala Daerah adalah panitia yang melakukan

pengawasan pada setiap tahapan kegiatan penyelenggaraan Pilkada. Sebagaimana

umumnya Panwas Pilkada Kabupaten Pasuruan melakukan pengawasan terhadap

jalannya pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Pasuruan. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 78: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

62

menjaga ketertiban dan keamanan Pilkada Langsung yang dilaksanakan di

Kabupaten Pasuruan.

Adapun tugas Panwas Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan terdiri atas:

1) Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Pilkada Langsung.

2) Menerima laporan penyelenggaraan peraturan perundang-undangan.

3) Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan Pilkada

Langsung.

4) Meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada

instansi yang berwenang.

c. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

1) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Panitia Pemilihan Kecamatan adalah pelaksana pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati di tingkat kecamatan dan berkedudukan di ibu kota kecamatan

yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Dalam melaksanakan tugasnya, PPK dibantu Sekretariat yang dipimpin

oleh seorang Sekretaris dari Pegawai Negeri Sipil. Adapun tugas PPK

Kabupaten Pasuruan terdiri atas:

a) Mengadakan koordinasi dengan pihak yang di pandang perlu untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

b) Memberikan laporan hasil kegiatan perhitungan suara sementara secara

berkala dengan manual atau elektronik.

Page 79: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

63

c) Melaksanakan kegiatan lain yang dipandang perlu untuk kelancaran

penyelenggaraan Pilkada Langsung sesuai dengan kebijakan yang

ditentukan oleh KPU Kabupaten Pasuruan.

2) Panitia Pemungutan Suara (PPS)

Panitia Pemungutan Suara merupakan pelaksana pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati di tingkat desa/kelurahan dan berkedudukan di desa/kelurahan.

Adapun tugas PPS Kabupaten Pasuruan terdiri atas:

a) Melakukan pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, daftar

pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap.

b) Membentuk KPPS.

c) Mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih.

d) Mengumumkan daftar pemilih.

e) Mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah

kerjanya.

f) Membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu, kecuali dalam hal

penghitungan suara.

Terkait dengan hal ini Bapak Moeljani selaku anggota KPUD

Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa:

Dalam Pilkada 2008 ini ada beberapa perubahan dalam lingkup PPS jika dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya, antara lain: di PPS tidak ada sekretaris PPS, kalau dulu sekdes/sekkel otomatis menjadi sekretaris PPS kemudian setiap desa/kelurahan ada 1 orang petugas pemutakhiran data pemilih, Pemilu sebelumnya tidak ada. Kemudian tidak ada rekapitulasi penghitungan suara di PPS, sehingga hasil penghitungan oleh KPPS di masing-masing TPS akan direkap oleh PPK, jadi hasil penghitungan di TPS hanya mampir sebentar di PPS kemudian diteruskan ke PPK, PPS dilarang membuka kotak suara yang bersegel. (Wawancara 14 Mei 2008)

Page 80: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

64

3) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

KPPS merupakan pelaksana pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati

di Tempat Pemungutan Suara dan berkedudukan di Tempat Pemungutan Suara.

Adapun tugas KPPS terdiri atas:

a) Melaksanakan pemungutan dan perhitungan suara di TPS.

b) Menerima surat suara dan alat perlengkapan yang diperlukan untuk

pemungutan suara dan perhitungan suara.

c) Mengatur penyampaian surat pemberitahuan/panggilan memberikan

suara kepada pemilih tetap.

d) Mengatur para pemilih memasuki TPS.

e) Membuat berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara untuk

disampaikan kepada PPS.

d. Pasangan Calon

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan, dalam Pilkada Langsung

yang diselenggarakan di Kabupaten Pasuruan tanggal 18 Mei 2008, ada tiga

pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Mereka diusulkan baik oleh gabungan

partai politik maupun usulan dari partai politik tunggal. Adapun ketiga pasangan

calon tersebut yaitu:

1) Pasangan H. Jusbakir Aljufri, SH, MM dan H. Joko Cahyono SE, SH, MH.

(pasangan ini diusulkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa)

2) Pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

( pasangan ini diusulkan oleh PNIM, PBSD, PBB, PNBK, PKPI, PPNUI,

PKS, PDIP, PDS, PSI dan PPD)

Page 81: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

65

3) Pasangan H. Muzamil Syafii, SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE. MM.

(Pasangan ini diusulkan oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan

Pembangunan).

Mengenai keberadaan tiga pasangan calon ini, sekretaris KPUD Kabupaten

Pasuruan, Bapak Zubad menyatakan bahwa:

Pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ini sudah akuntabel dan diyakini bisa mengemban amanat rakyat apabila kelak mereka terpilih menjadi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah peridode 2008-2013. Tidak hanya itu Kepala Daerah yang terpilih kelak juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasuruan. (Wawancara 5 Mei 2008)

Tabel 4.2 Data Pasangan Calon Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Pasangan Calon

Pasangan Nomor urut 1

Pasangan Nomor urut 2

Pasangan Nomor urut 3

Calon Bupati

Calon Bupati Calon Bupati

1. H. JUSBAKIR ALDJUFRI, SH. MM

1. Dr. H. DADE ANGGA, S.IP, M.Si

1. H. MUZAMMIL SYAFI'I, SH. M.Si

2. Tempat&Tgl Lahir : Pasuruan, 27 November 1944

2. Tempat&Tgl Lahir: Bandung, 1 Januari 1952

2. Tempat&Tgl Lahir: Pasuruan, 3 Juni 1955

3. Alamat tempat tinggal: Jl. Darmoyudo Utama No.11-A Kota Pasuruan

3. Alamat tempat tinggal: Griya Pandaan Indah B8 RT07/RW24 Pandaan, Kab.Pasuruan

3. Alamat tempat tinggal: Lingkungan Krajan RT02/RW01 Kel. Gondangwetan, Kec. Gondangwetan, Kab. Pasuruan

4. Jenis Kelamin: Laki- Laki

4. Jenis Kelamin: Laki- Laki

4. Jenis Kelamin: Laki- Laki

5. Agama: Islam 5. Agama: Islam 5. Agama: Islam

Page 82: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

66

6. Status Perkawinan: a. Kawin b. Nama Istri: Hj. Amin Muftiyah, SH. MH c. Jumlah anak: 4 (empat) orang

6. Status Perkawinan: a. Kawin b. Nama Istri: Hj. Dra. Elvira Sahara, M.Si c. Jumlah anak: 3 (tiga) orang

6. Status Perkawinan: a. Kawin b. Nama Istri: Hj. Zainab Zaky c. Jumlah anak: 4 (empat) orang

7. Pekerjaan: Pensiunan PNS

7. Pekerjaan: Purnawirawan

7. Pekerjaan: Wakil Bupati Pasuruan

8. Riwayat Pendidikan: a. Sekolah Rakyat Nahdlotul Ulama’ (SR-NU) Pasuruan, 1959. b. Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Pimpinan KH. Musta’in Romly, 1961. c. Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum, Jombang, 1963. d. Madrasah Aliyah Darul Ulum, Jombang, 1965. e. Fakultas Hukum Universitas Darul Ulum, Jombang, 1968. f. Fakultas Hukum Negeri Jember, (UNEJ), 1981.

8. Riwayat Pendidikan: a. SD Negeri Cipaku Kabupaten Bandung b. SMP Negeri I Majalaya Kabupaten Bandung c. SMA Negeri I Cicalengka Kabupaten Bandung d. Universitas Terbuka Malang (S1) e. PPS Universitas Brawijaya Malang (S2)

8. Riwayat Pendidikan: a. MI/SD NU Bangilan Pasuruan, tahun 1967 b. SMP Negeri I Pasuruan, tahun 1970. c. SMEA PGRI Pasuruan, tahun 1973. d. S1 Fakultas Hukum UNMER Malang, tahun 1986. e. S2 PPS MAP Universitas Merdeka Malang, tahun 2002.

Calon Wakil Bupati

Calon Wakil Bupati

Calon Wakil Bupati

1. H. JOKO CAHYONO, SE. SH. MH

1. Drs. H. EDDY PARIPURNA

1. H. AKHMAD ZUBAIDI, SE. MM

2. Tempat&Tanggal Lahir: Pasuruan, 17 Juli 1968

2. Tempat&Tgl Lahir: Pasuruan, 21 April 1962

2. Tempat&Tgl Lahir: Malang, 17 Maret 1963

3. Alamat tempat tinggal: Jl. Pesanggrahan I/12 Prigen, Kab. Pasuruan

3. Alamat tempat tinggal: Perum Kebon Waris Permai I/C 21 Pandaan, Kab. Pasuruan

3. Alamat tempat tinggal: a. Rumah Dinas: Jl. Veteran 9-B Pasuruan. b. Rumah Pribadi: Perum Keboncandi

Page 83: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

67

Permai Blok EF-2 RT.02/RW.15 Karang Sentul, Gondangwetan.

4. Jenis Kelamin: Laki- Laki

4. Jenis Kelamin: Laki- Laki

4. Jenis Kelamin: Laki- Laki

5. Agama: Islam 5. Agama: Islam 5. Agama: Islam 6. Status Perkawinan: a. Kawin b. Nama Istri: Hj. Sri Aning, SH. c. Jumlah anak: 4 (empat) orang

6. Status Perkawinan: a. Kawin b. Nama Istri: Hj. Yuli Hidayati, SH c. Jumlah anak: 3 (tiga) orang

6. Status Perkawinan: a. Kawin b. Nama Istri: Hj. Mukhsinah c. Jumlah anak: 3 (tiga) orang

7. Pekerjaan: Wiraswasta/Anggota DPRD

7. Pekerjaan: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan

7. Pekerjaan: Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan

8. Riwayat Pendidikan: a. SD Negeri I Pecalukan III, 1981. b. SMP Negeri I Pandaan, 1984. c. SMA Negeri I Pandaan, 1987. d. Fak. Akuntasi Universitas Widyagama Malang, 1993.

8. Riwayat Pendidikan: a. SDN Bangilan Pasuruan. b. SMP Negeri I Pasuruan. c. SMA Negeri I Pasuruan. d. Universitas Negeri Jember.

8. Riwayat Pendidikan: a. SD Negeri Sladi No. 81 Kejayan Pasuruan, tahun 1975-1976 b. SMPN I Pasuruan (Lulus) , tahun 1979- 1980 c. SMAN 2 Pasuruan, tahun 1982-1983 f. Fak. Teknik Sipil , Institut Teknologi Nasional Malang, tahun 1983-1985 g. Fak. Ekonomi UNMER Pasuruan (S1), tahun 1985-1989 h. Pasca Sarjana Fak. Ekonomi (MSDM) UNMER Malang (S2), tahun 2000-2002

Sumber : KPUD Kabupaten Pasuruan Tahun 2008

e. Pemilih

Pemilih dalam hal ini adalah masyarakat Kabupaten Pasuruan yang

terdaftar dalam daftar pemilih tetap yang telah memiliki syarat untuk melakukan

Page 84: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

68

pencoblosan dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan. Menurut sumber

KPUD Kabupaten Pasuruan jumlah pemilih dan jumlah tempat pemungutan suara

dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan berjumlah 1.076.747 jiwa yang

terdiri dari laki-laki dan perempuan yang terbagi di 24 kecamatan. Berikut adalah

daftar pemilih di 24 Kecamatan, antara lain:

Tabel 4.3 Jumlah Pemilih dan Tempat Pemungutan Suara (TPS)

No Nama Kecamatan Jumlah Pemilih Jumlah TPS

1 Puwodadi 47684 85 2 Tutur 39933 74 3 Puspo 19806 37 4 Tosari 13930 71 5 Lumbang 25371 48 6 Pasrepan 36852 70 7 Kejayan 45301 90 8 Wonorejo 40099 76 9 Purwosari 54867 95 10 Prigen 60007 108 11 Sukorejo 58072 103 12 Pandaan 71825 130 13 Gempol 83468 145 14 Beji 53869 95 15 Bangil 58668 112 16 Rembang 42369 79 17 Kraton 60430 112 18 Pohjentrek 20416 37 19 Gondang Wetan 37231 76 20 Rejoso 31098 60 21 Winongan 29890 58 22 Grati 54110 97 23 Lekok 48366 85 24 Nguling 43085 79 Jumlah 1.076.747 2.022

Sumber : KPUD Kabupaten Pasuruan.Tahun 2008

Page 85: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

69

f. Aparat Keamanan

Aparat keamanan dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan terdiri dari TNI dan Polri yang ada dalam wilayah Kabupaten Pasuruan.

Kedua institusi ini bekerjasama untuk menjaga keamanan dan ketertiban

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan agar berjalan dengan lancar.

Jumlah aparat keamanan gabungan TNI dan Polri dalam Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan adalah 2.095 personel yang tersebar di beberapa wilayah

pemilihan.

Terkait dengan masalah pengamanan, Kasubag Hukum KPUD Kabupaten

Pasuruan, Bapak Hartono menyatakan bahwa:

Masalah keamanan dalam Pilkada kali ini kami telah meminta kepada jajaran personel Kepolisian dan TNI untuk saling berkoordinasi dan bekerjasama agar pelaksanaan Pilkada kali ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan-hambatan yang berarti yang dapat mencoreng citra Kabupaten Pasuruan. (Wawancara 18 Mei 2008)

g. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan tentu sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan bahwa

keberadaan LSM dapat membantu kinerja KPUD Kabupaten Pasuruan dalam

mensosialisasikan dan memantau pelaksanaan Pilkada Langsung yang berjalan.

Berikut ini adalah LSM yang ditunjuk oleh KPUD Kabupaten Pasuruan

untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya. LSM tersebut antara lain :

1) Aliansi Masyarakat Pasuruan (78 orang)

2) Komite Independen pemantau Pemilu (30 orang)

Page 86: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

70

3) SEPATA CENTER (41 orang)

4) BMR-RI (2 orang)

5) PASDEWA (1 orang)

Menurut Ketua KPUD Kabupaten Pasuruan, Bapak Moch Sodiq

menyatakan bahwa:

Keberadaan LSM ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam membantu KPUD Kabupaten Pasuruan untuk menjalankan sosialisasi dan pemantauan dalam proses penyelenggaraan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan tahun 2008. (Wawancara 15 Mei 2008)

3. Tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ada beberapa tahapan yang telah

ditetapkan. Adapun tahapan dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan terdiri

atas:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan Pilkada Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi tiga tahapan,

yaitu:

1) Pemberitahuan DPRD Kabupaten Pasuruan kepada KPUD Kabupaten

Pasuruan mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.

2) Perencanaan penyelenggaraan yang dilaksanakan selama 21 hari meliputi

penetapan tata cara, jadwal tahapan Pilkada, pembentukan badan

penyelenggara, pemberitahuan pendaftaran pemantau.

3) Penerangan sosialisasi yakni sebagai upaya untuk mengenalkan kepada

masyarakat tentang arti Pilkada itu sendiri.

Page 87: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

71

b. Tahap Pelaksanaan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa pelaksanaan Pilkada

Langsung di Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:

1) Pendaftaran Pemilih

Proses pendaftaran pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

dilakukan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan dengan,

memperbaharui daftar pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan

Pemilihan Umum terakhir, yakni pada tahun 2004.

2) Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan adalah

waktu yang disediakan bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik untuk

mencalonkan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati yang diusungnya,

kemudian ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan apabila memenuhi

persyaratan yang ada.

3) Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan

pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh perorangan atau

sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses

pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok. Kampanye biasa juga

dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pencapaian.

4) Masa Tenang

Masa tenang adalah waktu yang diperlukan oleh semua lapisan

masyarakat untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilihnya.

Page 88: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

72

Tentunya dalam masa tenang ini harus terhindar dari berbagai bentuk

pelanggaran yang ada.

5) Pemungutan Suara

Pemungutan suara adalah proses nyata penyaluran aspirasi warga

masyarakat untuk menentukan pemimpinnya kelak.

6) Penetapan Calon Terpilih

Tahap terakhir dari pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan adalah penetapan calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang

terpilih.

Adanya tahapan tersebut tentu didukung oleh pernyataan ketua KPUD

Kabupaten Pasuruan, Bapak Moch. Sodiq menyatakan bahwa:

Melalui pencanangan tahapan pemilihan Kepala Daerah ini, masyarakat diharapkan tahu dan berpartisipasi dalam pelaksanaannya, karena tujuannya adalah untuk melahirkan Kepala Daerah yang legitimate.

(Wawancara 15 Mei 2008) 4. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ialah mengikuti tahapan-tahapan yang telah

disusun sebelumnnya. Bentuk pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

dibagi menjadi dua bagian, diantaranya:

a. Tahap Persiapan

Berkenaan dengan hal persiapan terdapat beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan dalam menentukan pedoman penyusunan jadwal penyelenggaraan

Pilkada. Pertama, kebutuhan waktu sekurang-kurangnya tiga bulan dari hari dan

tanggal penetapan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Page 89: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

73

Daerah sampai dengan hari dan tanggal pemungutan suara di TPS. Kedua, tingkat

kesulitan geografis dan ketersediaan percetakan yang tidak sama di daerah. Ketiga,

alokasi waktu yang menjadi hak masyarakat atau pasangan calon tidak dapat

diubah oleh pemerintah maupun KPUD. Perubahan waktu hanya dapat dilakukan

pada tahapan yang menjadi kewajiban KPUD dengan konsekuensi harus dilakukan

langkah-langkah percepatan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua KPUD Kabupaten Pasuruan, Bapak

Moch. Sodiq yang menyatakan bahwa:

Untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan tahun 2008 ini, pihak KPUD Kabupaten Pasuruan telah mempersiapkan dengan baik terutama menyangkut sosialisasi dilapangan dengan dinas-dinas terkait.

(Wawancara 15 Mei 2008) Tahap persiapan Pilkada Kabupaten Pasuruan yang dibagi menjadi tiga

tahapan dan memerlukan waktu sekitar lima bulan yakni sejak tanggal 5 Juli 2007

sampai dengan 5 November 2007. Adapun ketiga tahapan itu secara kronologis,

yaitu:

1) Pemberitahuan DPRD Kabupaten Pasuruan kepada KPUD Kabupaten

Pasuruan Mengenai Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah

Pemberitahuan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2008 di Pendopo

KPU Kabupaten Pasuruan yang beralamat di Jalan Raya Kejayan No. 70

Pasuruan. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan mengenai persiapan tekhnis

yang harus ditempuh dalam melaksanakan Pilkada Langsung agar

pelaksanaannya nanti berjalan dengan maksimal.

Page 90: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

74

2) Perencanaan Penyelenggaraan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Perencanaan penyelenggaraan dilaksanakan selama 21 hari yakni pada

tanggal 18 September 2007 sampai dengan 9 Oktober 2007 yang meliputi

penetapan tata cara, jadwal tahapan Pilkada , pembentukan badan

penyelenggara, pemberitahuan pendaftaran pemantau.

3) Penerangan Sosialisasi

Yakni sebagai upaya untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang

arti Pilkada itu sendiri. Proses sosialisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 31

Oktober 2007 sampai dengan 17 November 2007. Sosialisasi ini dilakukan

melalui koordinasi antara KPU Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Kabupaten

Pasuruan dan Polres Kabupaten Pasuruan. Acara tersebut dilaksanakan di 7

kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. Adapun jadwal dan materi sosialisasi

tersebut termuat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Jadwal dan Materi Sosialisasi Menjelang Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

No.

Waktu dan Tempat

Materi Sosialisasi

Pemateri

1. a. Rabu, 31 Oktober 2007 jam 09.00 di Kecamatan Lekok.

b. Senin, 5 November 2007, jam 09.00 di Kecamatan Bangil.

c.Selasa, 6 November 2007, jam 09.00 di Kecamatan Pandaan.

Kesiapan KPU Kabupaten Pasuruan dalam menyongsong Pilkada tahun 2008 oleh KPU Kabupaten Pasuruan.

KPUD Kabupaten Pasuruan

2. a. Rabu, 7 November 2007, jam 09.00 di Kecamatan Kejayan.

b. Kamis, 8 November 2007,

Pemutakhiran data DRT P4B oleh Pemerintah Kabupaten

Pemerintah Kabupaten Pasuruan

Page 91: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

75

jam 09.00 di Kecamatan Purwosari.

Pasuruan.

a. Senin, 12 November 2007, jam 09.00 di Kecamatan Grati.

b. Senin, 19 November 2007, jam 09.00 di Kecamatan Gondangwetan.

Kesiapan pengamanan dalam menyongsong Pilkada tahun 2008 oleh Polres Pasuruan.

Polres Kabupaten Pasuruan

Sumber: KPUD Kabupaten Pasuruan Tahun 2008

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pendaftaran Pemilih

Proses pendaftaran pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

dilakukan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan dengan meng-

update daftar pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum

terakhir, yakni pada tahun 2004. Daftar pemilih tersebut dimutakhirkan dan

divalidasi, ditambah dengan daftar pemilih tambahan untuk digunakan sebagai

bahan penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS). Kemudian data tersebut

diserahkan kepada KPUD Kabupaten Pasuruan.

Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada (DP4) dari

Bupati Pasuruan kepada Ketua KPU Kabupaten Pasuruan dilaksanakan pada

tanggal 28 November 2007 di Pendopo Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jalan

Alun-Alun Pasuruan.

Menurut Sekretaris KPUD Kabupaten Pasuruan, Bapak Zubad

menyatakan bahwa:

Acara tersebut dihadiri oleh semua anggota KPU Kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan, Wakil Bupati Pasuruan, Kapolres Pasuruan, Dandim 0819 Pasuruan, Kajari Kabupaten Pasuruan, Ketua

Page 92: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

76

dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Pimpinan Partai politik se-Kabupaten Pasuruan, seluruh Muspika dan seluruh anggota PPK se-Kabupaten Pasuruan. Jumlah pemilih hasil DP4 ini adalah berjumlah 1.076.747 orang. Dalam acara tersebut, Bupati Pasuruan secara resmi menyerahkan CD DP4 kepada Ketua KPU Kabupaten Pasuruan yang dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara. (Wawancara 15 Mei 2008)

2) Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan adalah

waktu yang disediakan bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik untuk

mencalonkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusungnya,

kemudian ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan apabila memenuhi

persyaratan yang ada. Masa pendaftaran ini dibuka sejak 6-13 Februari 2008,

jam 08.30-15.00 WIB yang bertempat di KPUD Kabupaten Pasuruan. Adapun

jumlah pendaftar tersebut adalah:

a) Pasangan H. Jusbakir Aljufri, S.H., M.M dan H. Joko Cahyono S.E., S.H.,

M.H.

b) Pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

c) Pasangan H. Muzamil Syafii, S.H., M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, S.E.,

M.M.

d) Calon perseorangan atas nama Ichdar Supi’i.

Proses seleksi terhadap calon yang mendaftar dilakukan mulai tanggal

14 Februari sampai dengan 9 Maret 2008 yang diakukan melalui dua tahapan

yaitu:

Page 93: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

77

(1) Tahap Pertama

Tahap pertama dilakukan sehari setelah masa pendaftaran ditutup yakni

dengan melakukan pemeriksaan terhadap berkas-berkas yang diterima oleh

KPUD Kabupaten Pasuruan dari tiap-tiap calon dan perhitungan perolehan

kursi dari partai politik yang mengajukan tiap-tiap calon yang terdaftar. Dalam

hal ini KPUD Kabupaten Pasuruan menghitung perolehan kursi dari tiap-tiap

calon yang mengajukannya. Adapun persyaratannya adalah 15% perolehan

suara pemilihan umum tahun 2004 atau 15% perolehan kursi DPRD

Kabupaten Pasuruan hasil pemilihan umum tahun 2004. Berikut adalah jumlah

perolehan kursi dari partai politik yang mendaftarkan tiap-tiap pasangan calon,

yaitu:

Tabel 4.5 Jumlah Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik yang Mendaftarkan Pasangan Calon dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

No. Nama Calon Nama Partai Politik

Jumlah suara dan kursi

1. Pasangan H. Jusbakir Aljufri, SH, MM dan H. Joko Cahyono SE, SH, MH.

Partai Kebangkitan Bangsa

a. 439.229 suara atau 52,85%

b. 25 kursi

2. Pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

PNIM, PBSD, PBB, PNBK, PKPI, PPNUI, PKS, PDIP, PDS, PSI dan PPD

a. 138.293 suara atau 16,63%

b. 6 kursi

3. Pasangan H. Muzamil Syafii, SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE. MM.

Partai Golkar dan PPP

a. 154.516 suara atau 18,59%

b. 11 kursi

4. Ichdar Supi’i Perseorangan Tidak ada

Sumber: KPUD Kabupaten Pasuruan Tahun 2008

Page 94: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

78

Pada seleksi tahap pertama ini tiga pasangan calon yang diusung oleh

Partai Politik atau koalisi Partai Politik lolos untuk mengikuti seleksi tahap

kedua. Hal ini dikarenakan, ketiga pasangan calon tersebut telah memenuhi

persyaratan yang ada yakni partai politik yang mengusungnya mendapatkan

perolehan suara di atas 15% suara dalam Pemilihan Umum atau di atas 6 kursi

di DPRD. Sedangkan calon perseorangan atas nama Ichdar Supi’I tidak lolos

seleksi karena tidak memenuhi persyaratan yang ada yakni harus didukung

oleh Partai Politik atau koalisi Partai Politik.

(2) Tahap Kedua

Tahap kedua yaitu pemeriksaan kesehatan masing-masing pasangan

calon yang lolos seleksi tahap pertama. Pemeriksaan kesehatan teresebut

dilakukan pada tanggal 15-18 Februari 2008 yang dilakukan oleh Tim Medis

dari RSUD DR Sutomo Surabaya.

(3) Tahap Ketiga

Tahap ketiga ialah penetapan pasangan calon yang lolos untuk maju

dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan. Penetapan pasangan calon ini

dilakukan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan pada tanggal 10 Maret 2008 di

Pendopo Kabupaten Pasuruan. Adapun ketiga pasangan calon Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan tersebut ialah:

(a) Pasangan H. Jusbakir Aljufri, S.H., M.M dan H. Joko Cahyono S.E., S.H.,

M.H.

(b) Pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

Page 95: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

79

(c) Pasangan H. Muzamil Syafii, S.H., M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, S.E,

M.M.

Ketiga pasangan calon ini telah diumumkan di papan pengumuman

KPU Kabupaten Pasuruan pada 16 Maret 2008 sesuai dengan tahapan yang

telah dibuat oleh KPU Kabupaten Pasuruan. Menurut Zainal Abidin selaku

anggota KPUD Kabupaten Pasuruan, menyatakan bahwa:

Penetapan ini diambil setelah melakukan rapat pleno atas pertimbangan dari apa yang telah kami lakukan selama ini, baik melalui penelitian kami sendiri maupun dengan gelar berkas yang kita lakukan bersama pihak-pihak terkait. (Wawancara 13 Mei 2008)

3) Kampanye

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan, kampanye adalah sebuah

tindakan yang bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye

bisa dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk

melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu

kelompok. Kampanye biasa juga dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan,

pembelokan pecapaian.

Begitu pula dengan Pilkada di Kabupaten Pasuruan setiap calon yang

telah ditetapkan wajib mengkampanyekan dirinya masing-masing kepada

masyarakat guna menggalang dukungan. Dalam pelaksanaan kampanye tersebut

tentu ada peraturan tata tertib di dalamnya, berikut ini adalah tata tertib

kampanye Pilkada Langsung Kabupaten menurut Keputusan KPUD Kaupaten

Pasuruan Nomor 06 Tahun 2007 tentang Kampanye, diantaranya:

a) Kampanye harus dilakukan dengan cara sopan dan santun.

Page 96: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

80

b) Pasangan calon, tim kampanye dan juru kampanye dilarang melakukan kegiatan kampanye sebelum tanggal dimulai masa kampanye.

c) Pada saat kampanye dilarang mempersoalkan Dasar Negara pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

d) Pasangan Calon dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon Bupati dan partai politik.

e) Pada saat kampanye dilarang melanggar aturan lalu lintas. f) Pada saat kampanye dilarang menggunakan kekerasan kepada

perseorangan, kelompok masyarakat dan partai politik. g) Dilarang merusak atau menghilangkan alat peraga kampanye

pasangan calon lain. h) Dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan

tempat pendidikan. i) Pasangan calon dilarang memberikan uang atau materi lainnya untuk

memperngaruhi pemilih. j) Pada saat kampanye dilarang melibatkan hakim, pejabat BUMN,

pejabat Struktural, Kepala Desa dan PNS.

Berikut ini jadwal dam materi kampanye pasangan calon dalam

pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan, antara lain:

Tabel. 4.6 Jadwal dan Materi Kampanye Pasangan Calon dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

No. Nama Pasangan calon Waktu dan Tempat Materi Kampanye

1. Pasangan H. Jusbakir Aljufri, S.H., M.M dan H. Joko Cahyono S.E., S.H., M.H.

a.Jum'at, 2 Mei 2008: Depan Pegadaian Desa Martopuro Purwosari dan di lapangan Mlaten Gempol.

b.Senin, 5 Mei 2008: Kecamatan Grati.

c.Minggu 11 Mei 2008: Kecamatan wonorejo.

Upaya meningkatkan masyarakat Kabupaten Pasuruan sebagai masyarakat religius yang memiliki moralitas tinggi sebagai awal ketercapaian kesejahteraan rakyat.

2. Pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

a. Minggu, 4 Mei 2008: Kecamatan Grati, Nguling dan Wonorejo.

b.Rabu, 7 Mei 2008:

Penciptaan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasuruan melalui

Page 97: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

81

Kecamatan Bangil, Tutur dan Prigen.

c.Sabtu, 10 Mei 2008: Kecamatan Gondang Wetan da Gempol.

pemenuhan kebutuhan dasar seperti: harga sembako yang terjangkau, jaminan kesehatan bagi warga miskin dan pendidikan murah.

3. Pasangan H. Muzamil Syafii, S.H., M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, S.E., M.M.

a.Sabtu, 3 Mei 2008: Pasar warung dowo dan pasar purwosari.

b.Selasa, 6 Mei 2008: Kecamatan Nguling dan Pondok pesantren Darunnah Kejayan.

c.Jum’at 9 Mei 2008: Pasar baru Bangil, Beji dan Pandaan.

Penggalian potensi Sumber daya Alam Kabupaten Pasuruan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dalam menyongsong era globalisasi.

Sumber: KPUD Kabupaten Pausruan Tahun 2008

4) Masa Tenang

Masa tenang adalah waktu yang diperlukan oleh semua lapisan

masyarakat untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilihnya. Tentunya

dalam masa tenang ini harus terhindar dari berbagai bentuk pelanggaran yang

ada. Dalam pelaksanaan dilapangan, masa tenang yang berlaku dalam Pilkada

Kabupaten Pasuruan adalah tiga hari menjelang Pilkada yakni sejak tanggal 14

Mei 2008 sampai 17 Mei 2008.

5) Pemungutan Suara

Pemungutan suara adalah proses nyata penyaluran aspirasi warga

masyarakat untuk menentukan pemimpinnya kelak. Terkait dengan pelaksanaan

Pilkada Kabupaten Pasuruan bahwa hari pemungutan suara dilaksanakan pada

hari Minggu tanggal 18 Mei 2008. Pemungutan suara dalam Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB

Page 98: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

82

sampai pukul 13.00 WIB. Proses pemungutan suara Pilkada Kabupaten

Pasuruan dilaksanakan secara serentak. Para petugas disetiap Tempat

Pemungutan Suara (TPS) bahkan telah melakukan persiapan satu jam sebelum

warga datang untuk menggunakan hak pilihnya. Setelah selesai proses

pemungutan suara maka barulah dilakukan proses perhitungan suara.

6) Penetapan Pasangan Terpilih

Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan tahun 2008 di tingkat

kabupaten dengan rincian perolehan suara sah untuk pasangan calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan berdasarkan nomor urut

pasangan calon masing-masing; nomor urut 1: H. Jusbakir Aldjufri, SH, MM

dan H. Joko Cahyono, SE, SH, MH) memperoleh suara 238.578 atau 33,84 %.

Nomor urut 2: Dr H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna,

memperoleh suara 239.361 atau 33,95 %. Nomor urut 3: H. Muzammil Syafi'i,

SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE, MM memperoleh suara 227.029 atau

32,20 %.

KPU Kabupaten Pasuruan telah melakukan penetapan pasangan calon

terpilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan tahun 2008 yang tertuang dalam

surat keputusan nomor: 278/416/424.105/2008. Dalam keputusan tersebut

menyebutkan bahwa menetapkan pasangan calon terpilih adalah nomor urut 2,

Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

Penetapan ini berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Page 99: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

83

Kabupaten Pasuruan tahun 2008 di Tingkat Kabupaten oleh Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Pasuruan tanggal 23 Mei 2008.

Berikut ini adalah hasil perolehan suara dalam Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan yang tersebar di 24 Kecamatan, Perolehan suaranya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Perolehan Suara dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

No Nama Kecamatan Pasangan 1 Pasangan II Pasangan III

1 Purwodadi 9997 10139 9555 2 Tutur 7692 7952 11546 3 Puspo 3437 4409 6246 4 Tosari 2441 3235 6058 5 Lembang 4738 7405 6600 6 Pasrepan 4306 11134 8286 7 Kejayan 13435 8249 9875 8 Wonorejo 11125 8191 6441 9 Purwosari 12045 10331 12321 10 Prigen 18154 10965 10586 11 Sukorejo 16764 7282 12827 12 Pandaan 21495 10360 13407 13 Gempol 17738 12897 17659 14 Beji 11484 9706 11816 15 Bangil 8476 15576 10091 16 Rembang 8110 9876 8054 17 Kraton 14478 14512 10415 18 Pohjentrek 4744 12154 3454 19 Gondang Wetan 4961 8875 9913 20 Rejoso 6023 8321 6836 21 Wonorejo 4066 9167 7094 22 Grati 10515 15409 10549 23 Lekok 12312 10526 10398 24 Nguling 10042 12690 7002 Jumlah 238.578 239.361 227.029

Persentase 33,84 %. 33,95 % 32,20 % Sumber : KPUD Kabupaten Pasuruan Tahun 2008

Page 100: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

84

Tabu

lasi H

asil P

ilkada

Kabu

paten

Pasu

ruan

0510152025 Purwodadi

Tutur

Puspo

Tosari Lem

bang Pasre

pan Kejayan Wonorejo Purwosa

ri Prigen Sukorejo

Pandaa

n GempolBeji

Bangil Remban

g Kraton Pohje

ntrek Weton

Rejoso Wono

rejoGratiLeko

k Nguling

Wilay

ah

Jumlah Suara (dalam ribuan)

Pasa

ngan

1

Pasa

ngan

II

Pasa

ngan

III

Gambar 4.2. Hasil Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Page 101: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

85

Secara umum pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan berjalan

dengan lancar, mulai dari tahap persiapan sampai pada tahap penetapan pasangan

calon. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan yang digelar tahun

2008, telah menghabiskan dana 8,9 Miliar rupiah.

4. Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan

Dalam suatu pelaksanaan tentu terdapat kendala-kendala yang perlu

dihadapi. Begitu pula dengan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

tentu terdapat kendala yang menghambat berjalannya pelaksanaan Pilkada

Langsung. Menurut sumber KPUD kabupaten Pasuruan ada beberapa kendala yang

dihadapi mulai dari tahap persiapan sampai pada tahap pelaksanaan.Berikut ini

kendala-kendalanya, antara lain:

a. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Persiapan

Adapun kendala-kendala yang dihadapi pada tahap persiapan ini, adalah:

1) Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) KPUD Kabupaten Pasuruan

dalam pembuatan regulasi/aturan Pilkada untuk menjalankan Undang-

Undang. hal ini dikarenakan dalam KPUD Kabupaten Pasuruan hanya

terdapat tiga orang yang berlatar belakang pendidikan hukum, selain itu

juga sering bergantinya peraturan-peraturan tentang Pilkada itu sendiri

dalam waktu yang berdekatan.

2) Rendahnya pemahaman masyarakat pemilih tentang Pilkada itu sendiri. Hal

ini dikarenakan keberadaan Pilkada itu sendiri baru pertama kali

Page 102: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

86

diselenggarakan di kabupaten Pasuruan, sehingga masyarakat belum paham

sepenuhnya.

3) Adanya budaya politik masyarakat yang bersifat apatisme dan memilih

golput.

b. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Pelaksanaan

1) Kesulitan pendataan dan pendaftaran pemilih. Hal ini disebabkan oleh

luasnya wilayah di Kabupaten Pasuruan serta banyaknya masyarakat yang

tidak memiliki kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.

2) Terbatasnya dana dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan. berdasarkan sumber

KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dana yang dibutuhkan sekitar sembilan

Miliar rupiah. Sementara dana yang tersedia untuk pelaksanaan Pilkada

sekitar 8,7 miliar rupiah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris KPUD

Kabupaten Pasuruan dalam rapat pleno pada tanggal 10 April 2008 yang

dilaksanakan di Pendopo KPUD Kabupaten Pasuruan.

Adanya kendala-kendala tersebut diatas tentu didukung pula oleh

pernyataan seorang Kasubag Tekhnis KPUD Kabupaten Pasuruan yakni Bapak

Moeljani yang menyatakan bahwa:

Selama pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ini ada beberapa kendala-kendala yang dihadapi, baik dalam pembuatan regulasi, dana, pemahaman masyarakat yang masih awam tentang Pilkada, maupun kesulitan pendataan pemilih. Namun kendala-kendala tersebut pada akhirnya dapat diatasi dengan baik. (Wawancara 21 Mei 2008)

Page 103: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

87

5. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala-Kendala yang Dihadapi

Dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan adanya kendala-kendala yang

dihadapi tersebut, secara umum telah diatasi dengan baik yakni dengan melakukan

kordinasi antar lembaga maupun pihak-pihak terkait dengan Pilkada Langsung di

Kabupaten Pasuruan ini. Sehinggga kendala tersebut tidak menimbulkan masalah

yang berarti. Adapun upaya dari kendala-kendala tersebut adalah:

a. Upaya Mengatasi Kendala-Kendala yang Dihadapi Pada Tahap Persiapan

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala pada tahap

persiapan adalah:

1) KPUD Kabupaten Pasuruan mengadakan rapat di Pendopo Kabupaten

Pasuruan pada tanggal 10 Agustus 2007. Dalam rapat tersebut disepakati

dengan mengangkat ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten

Pasuruan dalam pembuatan regulasi/aturan tentang Pilkada Langsung yang

akan diselenggarakan di Kabupaten Pasuruan. Adapun proses seleksi

terhadap pengangkatan ahli hukum tersebut adalah:

(a) Mengumumkan pendaftaran calon tenaga ahli hukum melalui

papan pengumuman resmi selama tiga hari berturut-turut yakni pada

tanggal 11-13 Agustus 2007.

(b) Menerima pendaftaran dalam waktu lima hari kerja terhitung sejak

pengumuman terakhir yakni pada tanggal 14-18 Agustus 2007.

Page 104: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

88

(c) Melakukan penelitian administrasi calon tenaga ahli hukum dalam

waktu lima hari kerja yakni pada tanggal 19-23 Agustus 2007.

(d) Mengumumkan hasil penelitian administrasi pada tanggal 26-28

Agustus 2007.

(e) Melakukan wawancara dengan calon tenaga ahli hukum pada tanggal

29-31 Agustus 2007.

(f) Memberitahukan kelulusan kepada yang bersangkutan secara tertulis

pada tanggal 2 September 2007.

Setelah selesai melakukan proses seleksi tersebut pada tanggal 3

September 2007 Sekretaris KPUD Kabupaten Pasuruan menetapkan dua

orang ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten Pasuruan

dalam pembuatan aturan penyelenggaraan Pilkada Langsung.

2) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yakni melalui koordinasi baik

dari KPUD Kabupaten Pasuruan, Linmas maupun LSM yang telah ditunjuk

untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya

pelaksanaan Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan.dalam hal ini

dilakukan dengan memasang spanduk di jalan-jalan yang mengajak

masyarakat untuk ikut serta dalam mensukseskan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan.

3) Memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat Kabupaten

Pasuruan yang memiliki sifat apatisme dan golput. Hal ini dilakukan oleh

pihak KPUD Kabupaten Pasuruan dengan pihak terkait seperti, Linmas

untuk mengadakan penyuluhan di tiap-tiap Kecamatan.

Page 105: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

89

b. Upaya Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi pada Tahap Pelaksanaan

1) KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan koordinasi dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan, Dinas Kependudukan, PPK dan PPS, agar pendataan

dapat sesuai dengan jumlah pemilih yang ada.

2) KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan pertemuan dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan pada tanggal 12 April 2008 di Pendopo Pemerintah

Kabupaten Pasuruan untuk membahas masalah keterbatasan dana. Dalam

pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan untuk menambahkan dana dari

APBD Kabupaten Pasuruan sebesar 300 juta rupiah.

6. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek

Politik Hukum

Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan tahun 2008 telah

berakhir. Oleh karena itu, jika ditinjau dari aspek politik hukum terdapat dua hal

yang dapat dianalisis, antara lain:

a. Partisipasi Politik Masyarakat

Pada dasarnya partisipasi politik menjadi jaminan bagi fungsi kontrol yang

baik bagi kekuasaan lokal. Inilah pentingnya pendidikan politik melalui partisipasi

politik. Partisipasi politik merupakan keterlibatan rakyat secara perseorangan untuk

mengerti, menyadari, mengkaji, melobi dan memprotes suatu kebijakan yang

ditelurkan oleh pemerintah dengan tujuan mempengaruhi kebijakan agar aspiratif

terhadap kepentingan mereka. Partisipasi masyarakat

Page 106: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

90

dapat dipahami sebagai keterlibatan rakyat dalam pengertian politik secara sempit

yaitu hubungan negara dan masyarakat dalam bingkai governance. Sedangkan

dalam pengertian secara luas dapat dikatakan semua bentuk keterlibatan

masyarakat dalam proses berhimpun untuk mempengaruhi ataupun melakukan

perubahan terhadap keputusan yang diambil.

Dalam pelaksanaan Pilkada Langsung yang sudah mencapai hasilnya,

bahwa tingkat partisipasi di Kabupaten Pasuruan masyarakat yang menyalurkan

aspirasinya hanya mencapai 704.968 atau 70.5% dari jumlah Daftar Pemilih Tetap

(DPT) yang berjumlah 1.076.747 jiwa.

Ini sesuai dengan pernyataan Ketua KPUD Kabupaten Pasuruan, Bapak

Moch Sodiq yang menyatakan bahwa:

Tidak semua masyarakat yang mempunyai hak pilih menggunakan hak pilihnya, namun Pilkada berhasil memilih pasangan yang memperoleh suara terbanyak yang kemudian dilantik menjadi Kepala Daerah yang definitif. (Wawancara 20 Mei 2008)

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut; pertama, masyarakat secara sadar

dan mandiri untuk tidak menggunakan hak pilihnya dengan pertimbangan yang

didasari sikap apatis, yakni mereka meyakini bahwa para calon yang bertarung

tidak memiliki kapasitas untuk mewujudkan harapan mereka.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Heru warga Kecamatan Lekok yang

mengatakan bahwa:

Saya tidak mau milih mas, percuma saya juga memilih orang calonnya juga tidak sesuai dengan harapan saya, semuanya kalau sudah terpilih belum tentu memikirkan nasib rakyat, jadi buat apa saya milih. Wong hidup saya juga tidak akan berubah toh, ya lebih baik saya golput saja. (Wawancara 18 Mei 2008)

Page 107: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

91

Dari pernyataan Heru tersebut tentunya dapat dipahami bahwa mencoblos

dan tidak mencoblos memiliki makna yang sama, yakni tidak memberi pengaruh

yang cukup signifikan dalam kehidupan mereka. Kedua, rendahnya partisipasi

masyarakat dalam pilkada, diakibatkan persoalan teknis dalam Pilkada. Dalam hal

ini, penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak valid memicu tingginya

jumlah warga yang tidak terdaftar di DPT sehingga menggugurkan hak mereka

sebagai pemilih.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Tuti warga Kecamatan Pohjentrek

yang mengatakan bahwa:

Saya ora ikut milih, gak punya undangan untuk milih mas. Jadi bagaimana mau menyalurkan hak saya, wong ndak punya surat undangan untuk datang ke TPS. Ya sudah saya lebih baik dirumah saja.tapi kalau ada surat undangannya pasti saya milih dong mas. (Wawancara 18 Mei 2008)

Namun, lain halnya dengan pernyataan informan yang tidak mau

disebutkan namanya yang mengatakan bahwa:

Saya sudah milih dua kali mas hari ini, lha wong nama saya terdaftar di dua TPS kok. Jadi daripada dibuang percuma lebih baik saya gunakan saja, ya setidaknya bisa nambah suara buat pasangan calon yang saya dukung dong mas. Satu suara juga mempengaruhi lho mas. (Wawancara 18 Mei 2008)

Dari pernyataan dua warga tersebut dapat di yakini bahwa persoalan DPT

selama pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan tetap menjadi masalah krusial

yang harus dicarikan solusinya agar tidak terulang di masa yang akan datang.

Sebab serangkaian Pilkada sudah berlangsung, masalah DPT yang tidak akurat

tetap menyisakan persoalan rendahnya partisipasi pemilih.

Page 108: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

92

Ketiga, partisipasi juga dipengaruhi oleh kepentingan individual pemilih.

Dalam hal ini, banyak pemilih yang lebih mendahulukan dan memprioritaskan

kebutuhan individualnya. pergi ke sawah, masuk kerja bagi buruh pabrik atau tidak

mudik bagi yang merantau daripada pergi ke TPS untuk mencoblos.

Terkait dengan hal ini Munir seorang warga Wonorejo mengatakan bahwa:

Wah mas daripada ikut nyoblos mending saya panen saja di sawah, wong gak ikut nyoblos juga percuma toh. Kehidupan saya tetap ndak ada berubah-berubahnya. Mereka jadi pemimpin paling ya buat mereka sendiri. Kalau sudah jadi pemimpin mereka lupa sama masyarakat kecil seperti saya ini. (Wawancara 18 Mei 2008)

Dari pernyataan bapak Munir tersebut jelas bahwa keberadaan Pilkada

Langsung tidak dirasa penting baginya. Tantangan mendesak adalah menjadikan

Pilkada sebagai bentuk artikulasi politik rakyat yang rasional dan kritis. Inilah

esensi dari partipasi politik rakyat. Selama proses Pilkada masih didominasi oleh

elit-elit partai politik yang bermental korupsi, maka rakyat akan merasakan Pilkada

sebagai euphoria semata. Selain itu, Pilkada akan menjadi euphoria ketika praktek

manipulasi, money politics dan kekerasan politik masih berlangsung. Oleh karena

itu rakyat hendaknya diberikan kemerdekaan untuk menentukan pilihannya. Rakyat

harus mampu menentukan hak-hak politiknya secara sadar dan bertanggung jawab.

Sebagai proses yang baru dan meniscayakan kehidupan demokratis yang lebih

beradab, maka Pilkada harus mampu dipahami sebagai suatu proses yang penuh

dengan dinamika. Selain itu, kesiapan teknis yang selama ini menjadi domain

pemerintah dan KPUD pada persoalan pendataan pemilih harus segera ditingkatkan

supaya hak warga memilih tidak hilang secara percuma.

Page 109: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

93

b. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan

Pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada merupakan bentuk penyelewengan

dari aturan-aturan yang berlaku. Begitu pula dengan pelaksanaan Pilkada di

Kabupaten Pasuruan, dengan bersumber dari Panwaslu Kabupaten Pasuruan,

terdapat beberapa jenis pelanggaran, diantaranya:

1) Terdapat daftar pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hal ini

merupakan bentuk pelanggaran dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan karena

dengan daftar pemilih ganda warga dapat menyalurkan aspirasi lebih dari

satu suara.

Ketika peneliti menemui salah satu warga Grati yakni Misnan yang

memiliki daftar pemilih ganda mengatakan bahwa:

Saya tidak tahu mas, saya kok tiba-tiba tercatat di TPS 26 dan 27, ya ini bukan kesalahan saya lho mas. Saya hanya mendapat 2 undangan ya saya terima saja. Ya daripada saya tidak pergunakan, kan sayang mas kalau dibuang. Lebih baik saya pakai saja dua-duanya agar dukungan saya bisa menang. (Wawancara 18 mei 2008)

Dari pernyataan tersebut jelas terbukti bahwa dengan adanya daftar

pemilih ganda adalah bentuk pelanggaran dalam pilkda di Kabupaten

Pasuruan.

2) Adanya konvoi dan arak-arakan yang melanggar lalu lintas.

Pada dasarnya kampanye merupakan proses mengenalkan pasangan

calon kepada masyarakat agar masyarakat tahu dan paham tentang calon

pemimpinnya. Namun bukan berarti arak-arakan harus melanggar lalu lintas

seperti kemacetan di sepanjang jalan raya.

Page 110: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

94

Gambar 4.3. Kemacetan jalan akibat kampanye dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

3) Terlibatnya anak-anak dibawah umur dalam pelaksanaan kampanye tiap

pasangan calon. Tentunya ini menjadi acuan bagi para orangtua untuk tidak

mengijinkan anaknya pada proses kampanye. Ini terbukti ketika peneliti

mengamati proses jalannya kampanye di Kabupaten Pasuruan bahwa

banyak anak-anak yang terlibat didalamnya. Ketika peneliti menemui

seorang informan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa:

Iya mas anak-anak soalnya ingin ikut, lagipula buat hiburan saja kan tidak masalah. Wong ini sudah biasa kok, ya pokoknya buat hiburan saja mas. Ini juga tidak mau bersekolah juga habis disuruh juga gak mau, karena ingin ikut kampanye. Ya saya bolehin saja ini kan jarang-jarang. (Wawancara 13 mei 2008)

Gambar 4.4. Keterlibatan anak-anak dalam Kampanye Pilkada Kabupaten Pasuruan

Page 111: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

95

4) Pada tahap pemungutan suara petugas PPS yang ikut ke bilik suara ketika

pemilih melakukan pencoblosan. Ini tentunya jelas melanggar asas Pilkada

itu sendiri, yakni asas bebas dan rahasia.

5) Tidak didistribusikannya surat undangan kepada warga yang namanya

tercatat dalam DPT.

6) Kampanye hitam (black campaign) untuk melakukan pembunuhan karakter

(assasination character) pasangan calon lain. Hal ini dialami oleh Puji

salah seorang warga Kecamatan Wonorejo mendapatkan selebaran yang

menyudutkan salah satu pasangan calon.

7) Adanya pemilih yang belum berusia genap 17 tahun tapi sudah dapat

memilih. Hal ini diakui oleh seorang informan yang tidak mau disebutkan

namanya mengatakan bahwa:

Saya baru 16 tahun mas, saya milih karena dapat undangan saja untuk datang ke TPS dan melakukan pencoblosan, habisnya saya juga ingin ikut partisipasi mas, saya juga gak tau kalau peraturannya harus 17 tahun dulu. Ya sudah terlanjur kan mas.” (Wawancara pada 18 Mei 2008)

B. Temuan Penelitian Berikut ini adalah temuan penelitian yang terbagi dalam beberapa bagian

sesuai dengan paparan data di atas, antara lain:

1. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan terdiri atas :

Page 112: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

96

a. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan adalah

lembaga penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

tahun 2008. Tentunya keberadaan KPUD Kabupaten Pasuruan sangatlah penting

karena kinerja KPUD Pasuruan akan berpengaruh pada lancar atau tidaknya

pelaksanaan Pilkada Langsung yang dijalankan.

b. Panitia Pengawas Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Pengawas Pemilihan Kepala Daerah adalah panitia yang melakukan

pengawasan pada setiap tahapan kegiatan penyelenggaraan Pilkada. Sebagaimana

umumnya Panwas Pilkada Kabupaten Pasuruan melakukan pengawasan terhadap

jalannya pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Pasuruan.

c. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

1) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Panitia Pemilihan Kecamatan adalah pelaksana pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati di tingkat kecamatan dan berkedudukan di ibu kota kecamatan

yang ada di Kabupaten Pasuruan.

2) Panitia Pemungutan Suara (PPS)

Panitia Pemungutan Suara merupakan pelaksana pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati di tingkat desa/kelurahan dan berkedudukan di desa/kelurahan.

Page 113: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

97

3) Komisi Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

KPPS merupakan pelaksana pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati

di Tempat Pemungutan Suara dan berkedudukan di Tempat Pemungutan Suara.

d. Pasangan Calon

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan, ada tiga pasangan calon yang

mengikutinya. Pasangan calon tersebut, diantaranya:

1) Pasangan Dr. H Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

2) Pasangan H. Jusbakir Aljufri, SH, MM dan H. Joko Cahyono SE, SH, MH.

3) Pasangan H. Muzamil Syafii, SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE. MM.

e. Pemilih

Pemilih dalam hal ini ialah masyarakat Kabupaten Pasuruan. Menurut

Daftar Pemilih Tetap (DPT) bahwa daftar pemilih dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan adalah 1.076.747 jiwa yang terbagi dalam 24

Kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

f. Aparat Keamanan

Aparat keamanan dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan terdiri dari TNI dan Polri yang ada dalam wilayah Kabupaten Pasuruan.

Kedua institusi ini bekerjasama untuk menjaga keamanan dan ketertiban

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan agar berjalan dengan lancar.

Page 114: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

98

g. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan tentu sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkanbahwa

keberadaan LSM dapat membantu kinerja KPUD Kabupaten Pasuruan dalam

mensosialisasikan dan memantau pelaksanaan Pilkada Langsung yang berjalan.

2. Tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Adapun tahapan dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan terdiri

atas :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan Pilkada Kabupaten Pasuruan yang dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu:

1) Pemberitahuan DPRD Kabupaten Pasuruan kepada KPUD Kabupaten

Pasuruan mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.

2) Perencanaan penyelenggaraan yang dilaksanakan selama 21 hari meliputi

penetapan tata cara, jadwal tahapan Pilkada, pembentukan badan

penyelenggara, pemberitahuan pendaftaran pemantau.

3) Penerangan sosialisasi yakni sebagai upaya untuk mengenalkan kepada

masyarakat tentang arti Pilkada itu sendiri.

b. Tahap Pelaksanaan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa pelaksanaan Pilkada

Langsung di Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:

Page 115: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

99

1) Pendaftaran Pemilih

Proses pendaftaran pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

dilakukan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan dengan,

memperbaharui daftar pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan

Pemilihan Umum terakhir, yakni pada tahun 2004.

2) Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan adalah

waktu yang disediakan bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik untuk

mencalonkan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati yang diusungnya,

kemudian ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan apabila memenuhi

persyaratan yang ada.

3) Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan

pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh perorangan atau

sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses

pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok. Kampanye biasa juga

dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pencapaian.

4) Masa Tenang

Masa tenang adalah waktu yang diperlukan oleh semua lapisan

masyarakat untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilihnya. Tentunya

dalam masa tenang ini harus terhindar dari berbagai bentuk pelanggaran yang

ada.

Page 116: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

100

5) Pemungutan Suara

Pemungutan suara adalah proses nyata penyaluran aspirasi warga

masyarakat untuk menentukan pemimpinnya kelak.

6) Penetapan Calon Terpilih

Tahap terakhir dari pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

adalah penetapan calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih.

3. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Mengacu pada tahapan yang ada, tentunya pelaksanaan Pilkada Langsung

dapat dijalankan. Berikut ini bentuk pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan, diantaranya :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi

tiga tahapan dan memerlukan waktu sekitar lima bulan yakni sejak tanggal 5

Februari 2008 sampai dengan 5 Juni 2008. Adapun ketiga tahapan itu secara

kronologis, yaitu :

1) Pemberitahuan DPRD Kabupaten Pasuruan kepada KPUD Kabupaten

Pasuruan mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.

Pemberitahuan ini dilaksanakan di Pendopo KPU Kabupaten Pasuruan yang

beralamat di Jalan Raya Kejayan No 70 Pasuruan, pada pukul 19.00 WIB.

2) Perencanaan penyelenggaraan yang dilaksanakan selama 21 hari meliputi

penetapan tata cara, jadwal tahapan Pilkada, pembentukan badan

penyelenggara, pemberitahuan pendaftaran pemantau.

Page 117: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

101

3) Penerangan sosialisasi yakni sebagai upaya untuk mengenalkan kepada

masyarakat tentang arti Pilkada itu sendiri. Sosialisasi ini dilakukan melalui

koordinasi antara KPU Kabupaten Pasuruan, organisasi pemerintah dan

Lembaga Swadaya Masyarakat diwilayah Kabupaten Pasuruan. KPU

Kabupaten Pasuruan mengadakan sosialisasi tentang Pilkada tahun 2008.

Acara tersebut dilaksanakan di 7 Kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.

b. Tahap Pelaksanaan

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa pelaksanaan Pilkada

Langsung di Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:

1) Pendaftaran Pemilih

Proses pendaftaran pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

dilakukan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan dengan,

memperbarui daftar pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan Pemilihan

Umum terakhir, yakni pada tahun 2004. Daftar pemilih tersebut dimutakhirkan

dan divalidasi, ditambah dengan daftar pemilih tambahan untuk digunakan

sebagai bahan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS). Kemudian data

tersebut diserahkan kepada KPUD Kabupaten Pasuruan.

Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada (DP4) dari

Bupati Pasuruan kepada Ketua KPU Kabupaten Pasuruan telah dilaksanakan

pada tanggal 28 November 2007 di Pendopo Pemerintah Kabupaten Pasuruan,

Jalan Alun-Alun Pasuruan.

Page 118: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

102

2) Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan adalah

waktu yang disediakan bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik untuk

mencalonkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusungnya,

kemudian ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan apabila memenuhi

persyaratan yang ada.

2) Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan

pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau

sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses

pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok. Kampanye biasa juga

dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pencapaian.

Begitu pula dengan Pilkada di Kabupaten Pasuruan setiap calon yang

telah ditetapkan wajib mengkampanyekan dirinya masing-masing kepada

masyarakat guna menggalang dukungan.

3) Masa Tenang

Masa tenang adalah waktu yang diperlukan oleh semua lapisan

masyarakat untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilihnya. Tentunya

dalam masa tenang ini harus terhindar dari berbagai bentuk pelanggaran yang

ada. Dalam pelaksanaannya di lapangan masa tenang yang berlaku dalam

Pilkada Kabupaten Pasuruan adalah tiga hari menjelang Pilkada yakni sejak

tanggal 14 Mei 2008 sampai 17 Mei 2008.

Page 119: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

103

4) Pemungutan Suara

Pemungutan suara adalah proses nyata penyaluran aspirasi warga

masyarakat untuk menentukan pemimpinnya kelak. Terkait dengan

pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan bahwa hari pemungutan suara

dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 18 Mei 2008. Pemungutan suara

dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB sampai

pukul 13.00 WIB. Proses pemungutan suara Pilkada Kabupaten Pasuruan

dilaksanakan secara serentak. Para petugas disetiap Tempat Pemungutan Suara

(TPS) bahkan telah melakukan persiapan satu jam sebelum warga datang

untuk menggunakan hak pilihnya.

Pemungutan suara dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan diikuti oleh

1.076.747 jiwa yang tersebar di 2.022 TPS tiap Kecamatan. Tentunya ini

bukan suatu jumlah yang sedikit bagi para calon pasangan untuk memperoleh

suara sebanyak-banyaknya di wilayah Kabupaten Pasuruan.

5) Penetapan Calon Terpilih

Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan tahun 2008 di Tingkat

Kabupaten dengan rincian perolehan suara sah untuk pasangan calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan berdasarkan nomor

urut pasangan calon masing-masing; Nomor urut 1: H. Jusbakir Aldjufri, SH,

MM dan H. Joko Cahyono, SE, SH, MH memperoleh suara 238.578 atau

Page 120: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

104

33,84%. Nomor urut 2: Dr H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy

Paripurna , memperoleh suara 239.361 atau 33,95%. Nomor urut 3: H.

Muzammil Syafi'i, SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE, MM memperoleh

suara 227.029 atau 32,20%.

Dari hasil tersebut KPUD Kabupaten Pasuruan telah menetapkan

pasangan calon Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna

sebagai calon pasangan terpilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan tahun

2008.

4. Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan

Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung kabupaten Pasuruan adalah:

a. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Persiapan

Kendala-kendala yang dihadapi pada tahap persiapan ini, adalah:

1) Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) KPUD Kabupaten Pasuruan

dalam pembuatan regulasi/aturan Pilkada untuk menjalankan Undang-

Undang. hal ini dikarenakan dalam KPUD Kabupaten Pasuruan hanya

terdapat tiga orang yang berlatar belakang pendidikan hukum, selain itu

juga sering bergantinya peraturan-peraturan tentang Pilkada itu sendiri

dalam waktu yang berdekatan.

2) Rendahnya pemahaman masyarakat pemilih tentang Pilkada itu sendiri.

Hal ini dikarenakan keberadaan Pilkada itu sendiri baru pertama kali

diselenggarakan di kabupaten Pasuruan, sehingga masyarakat belum

paham sepenuhnya.

Page 121: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

105

3) Adanya budaya politik masyarakat yang bersifat apatisme dan memilih

golput.

b. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Pelaksanaan

1) Kesulitan pendataan dan pendaftaran pemilih. Hal ini disebabkan oleh

luasnya wilayah di Kabupaten Pasuruan serta banyaknya masyarakat yang

tidak memiliki kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.

2) Terbatasnya dana dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan. berdasarkan sumber

KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dana yang dibutuhkan sekitar sembilan

Miliar rupiah. Sementara dana yang tersedia untuk pelaksanaan Pilkada

sekitar 8,7 miliar rupiah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris KPUD

Kabupaten Pasuruan dalam rapat pleno pada tanggal 10 April 2008 yang

dilaksanakan di Pendopo KPUD Kabupaten Pasuruan.

5. Upaya untuk Mengatasi Kendala-Kendala yang dihadapi dalam

Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Adapun upaya yang dilakukan dari kendala-kendala tersebut di atas, antara

lain:

a. Upaya Mengatasi Kendala-Kendala yang Dihadapi Pada Tahap Persiapan

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala pada tahap

persiapan adalah:

1) KPUD Kabupaten Pasuruan mengadakan rapat di Pendopo Kabupaten

Pasuruan pada tanggal 10 Agustus 2007. Dalam rapat tersebut disepakati

dengan mengangkat ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten

Pasuruan dalam pembuatan regulasi/aturan tentang Pilkada Langsung yang

Page 122: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

106

akan diselenggarakan di Kabupaten Pasuruan. Adapun proses seleksi

terhadap pengangkatan ahli hukum tersebut adalah:

a) Mengumumkan pendaftaran calon tenaga ahli hukum melalui

papan pengumuman resmi selama tiga hari berturut-turut yakni pada

tanggal 11-13 Agustus 2007.

b) Menerima pendaftaran dalam waktu lima hari kerja terhitung sejak

pengumuman terakhir yakni pada tanggal 14-18 Agustus 2007.

c) Melakukan penelitian administrasi calon tenaga ahli hukum dalam

waktu lima hari kerja yakni pada tanggal 19-23 Agustus 2007.

d) Mengumumkan hasil penelitian administrasi pada tanggal 26-28

Agustus 2007.

e) Melakukan wawancara dengan calon tenaga ahli pada tanggal 29-31

Agustus 2007.

f) Memberitahukan kelulusan kepada yang bersangkutan secara tertulis

pada tanggal 2 September 2007.

Pada tanggal 3 September 2007 Sekretaris KPUD Kabupaten

Pasuruan menetapkan dua orang ahli hukum untuk membantu kinerja

KPUD Kabupaten Pasuruan dalam pembuatan aturan penyelenggaraan

Pilkada Langsung.

2) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yakni melalui koordinasi

baik dari KPUD Kabupaten Pasuruan, Linmas maupun LSM yang telah

ditunjuk untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang

pentingnya pelaksanaan Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan. Dalam

hal ini dilakukan dengan memasang spanduk di jalan-jalan yang mengajak

Page 123: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

107

masyarakat untuk ikut serta dalam mensukseskan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan.

3) Memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat Kabupaten

Pasuruan yang memiliki sifat apatisme dan golput. Hal ini dilakukan oleh

pihak KPUD Kabupaten Pasuruan dengan pihak Bakesbang dan Linmas

untuk mengadakan penyuluhan di tiap-tiap Kecamatan.

b. Upaya Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi pada Tahap

Pelaksanaan

1) KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan koordinasi dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan, Dinas Kependudukan, PPK dan PPS, agar pendataan

dapat sesuai dengan jumlah pemilih yang ada.

2) KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan pertemuan dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan pada tanggal 12 April 2008 di Pendopo Pemerintah

Kabupaten Pasurua untuk membahas masalah keterbatasan dana. Dalam

pertemuan tersebut dihasilkan kesepakattan untuk menambahkan dana dari

APBD Kabupaten Pasuruan sebesar 300 juta rupiah.

6. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek

Politik Hukum

Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan tahun 2008 telah

berakhir. Oleh karena itu, jika ditinjau dari aspek politik hukum terdapat dua hal

yang dapat dianalisis, antara lain:

a. Partisipasi Politik Masyarakat

Dalam pelaksanaan Pilkada Langsung yang sudah mencapai hasilnya,

bahwa tingkat partisipasi di Kabupaten Pasuruan masyarakat yang menyalurkan

Page 124: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

108

aspirasinya hanya mencapai 704.968 atau 70.5% dari jumlah Daftar Pemilih Tetap

(DPT) yang berjumlah 1.076.747 jiwa. Dari hasil ini dapat terlihat bahwa tidak

semua masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemungutan suara, hal ini disebabkan

oleh:

1) Masyarakat secara sadar dan mandiri untuk tidak menggunakan hak

pilihnya.

2) Persoalan tekhnis dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

3) Kepentingan individual pemilih.

b. Bentuk-Bentuk Pelanggaran dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan

Pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada merupakan bentuk penyelewengan

dari aturan-aturan yang berlaku. Begitu pula dengan pelaksanaan pilkada di

Kabupaten Pasuruan, dengan bersumber dari Panwaslu Kabupaten Pasuruan,

terdapat beberapa jenis pelanggaran, diantaranya:

1) Terdapat daftar pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

2) Adanya konvoi dan arak-arakan yang melanggar lalu lintas.

3) Terlibatnya anak-anak di bawah umur dalam pelaksanaan kampanye tiap

pasangan calon.

4) Pada tahap pemungutan suara petugas PPS yang ikut ke bilik suara ketika

pemilih melakukan pencoblosan.

5) Tidak didistribusikannya surat undangan kepada warga yang namanya

tercatat dalam DPT.

6) Kampanye hitam (black campaign) untuk melakukan pembunuhan karakter

(assasination character) pasangan calon lain. Hal ini dialami oleh Puji,

Page 125: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

109

salah seorang warga Kecamatan Wonorejo mendapatkan selebaran yang

menyudutkan salah satu pasangan calon.

7) Adanya pemilih yang belum berusia genap 17 tahun tapi sudah dapat

memilih.

Page 126: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

110

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan ini, ada

beberapa pihak yang terlibat secara langsung didalamnya, antara lain:

1. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Pemilihan Umum yang kemudian dituangkan dalam Keputusan KPUD Kabupaten

Pasuruan Nomor 02 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Pasuruan Pasal 1 ayat 3 yang menyatakan

bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten, yang selanjutnya disebut KPU

Kabupaten adalah Komisi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasuruan

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang nomor 22 Tahun 2007 tentang

Penyelenggaraan Pemilihan Umum, untuk menyelenggarakan Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati diwilayah Kabupaten Pasuruan.

Dari peraturan tersebut jelas bahwa Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) Kabupaten Pasuruan adalah lembaga penyelenggara dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan tahun 2008. Sebagai penyelenggara

tentunya KPUD Kabupaten Pasuruan terbagi kedalam beberapa struktur organisasi

mulai dari ketua, sekretaris dan anggota-anggota yang terdapat

Page 127: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

111

didalamnya. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kelancaran serta menjunjung

tinggi aturan yang telah dibuat agar menjadi KPU yang independen, objektif,

profesional dan berintegritas dalam rangka Pilkada Langsung tahun 2008. Selain

itu juga, dapat menciptakan sistem kerja yang baik yakni sesuai dengan latar

belakang pendidikan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota.

Melalui bidang yang satu dengan yang lain bisa saling menciptakan koordinasi

yang baik sehingga dapat menjadikan sistem kerja yang ada di KPUD Kabupaten

Pasuruan berjalan dengan semestinya. Hal ini terlihat dari kinerja KPUD kabupaten

Pasuruan itu sendiri yang telah mampu menyelenggarakan Pilkada Langsung

berjalan dengan lancar.

Dalam hal tugas KPUD Kabupaten Pasuruan telah menjalankan tugas

dengan baik, mulai dari tahap persiapan sampai pada tahap akhir pelaksanaan

Pilkadaa Langsung, KPUD Kabupaten Pasuruan secara umum telah menjalankan

tugas sesuai dengan amanat Undang-Undang yang berlaku.

2. Panitia Pengawas Pilkada Kabupaten Pasuruan

Pengawas Pemilihan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Panwas

Pilkada adalah Panitia yang melakukan pengawasan pada setiap tahapan kegiatan

penyelenggaraan Pilkada. Sebagimana umumnya panwas pilkada Kabupaten

Pasuruan melakukan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan Pilkda di

Kabupaten Pasuruan.

Pada pelaksanaannya Panwas Pilkada Kabupaten Pasuruan telah

menajalankan tugasnya dengan baik, sehingga pengawasan terhadap pelaksanaan

Page 128: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

112

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan dapat menjalankan sistem demokrasi yang

semestinya.

3. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS)

dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

a. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Pemilihan Umum yang kemudian dituangkan dalam Keputusan KPUD Kabupaten

Pasuruan Nomor 02 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Pasuruan Pasal 1 ayat 5 yang menyatakan

bahwa Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) adalah panitia yang dibentuk oleh KPU

Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah di tingkat

kecamatan atau sebutan lain, yang selanjutnya disebut kecamatan.

Dari isi aturan tersebut jelas bahwa PPK adalah lembaga yang dibentuk

oleh KPUD Kabupaten Pasuruan untuk bertanggung jawab atas kinerja Pilkada

Langsung di masing-masing Kecamatan, sekaligus membantu kinerja KPUD

Kabupaten Pasuruan dalam menyelenggarakan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan itu sendiri.

b. Panitia Pemungutan Suara (PPS)

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Pemilihan Umum yang kemudian dituangkan dalam Keputusan KPUD Kabupaten

Pasuruan Nomor 02 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Pasuruan Pasal 1 ayat 5 yang menyatakan

Page 129: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

113

bahwa Panitia Pemungutan Suara (PPS) adalah panitia yang dibentuk oleh KPU

Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat desa atau sebutan

lain/kelurahan, yang selanjutnya disebut desa/kelurahan.

Keberadaan PPS tentu memberikan kemudahan bagi KPUD Kabupaten

Pasuruan mengenai pelaksanaan ditingkat bawah yakni tingkat Desa. Dalam

pelaksanaannya PPS bertanggung jawab pada PPK.

c. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Pemilihan Umum yang kemudian dituangkan dalam Keputusan KPUD Kabupaten

Pasuruan Nomor 02 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Pasuruan Pasal 1 ayat 7 menyatakan bahwa

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah pelaksana pemilihan

umum Bupati dan Wakil Bupati di Tempat Pemungutan Suara dan berkedudukan di

Tempat Pemungutan Suara.

4. Pasangan Calon

Menurut sumber KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan, ada tiga pasangan calon yang mengikuti.

pasangan calon tersebut, diantaranya:

a. Pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna.

(Pasangan ini diusulkan oleh Parati Kebangkitan Bangsa)

b. Pasangan H. Jusbakir Aljufri, SH, MM dan H. Joko Cahyono SE, SH, MH.

(Pasangan ini diusulkan oleh PNIM, PBSD, PBB, PNBK, PKPI, PPNUI, PKS,

PDIP, PDS, PSI, dan PPD)

Page 130: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

114

c. Pasangan H. Muzamil Syafii, SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE. MM.

(Pasangan ini diusulkan oleh parati Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan)

Ketiga pasangan calon tersebut di atas tentunya dianggap sebagai calon

sudah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ada, sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 59 yang menyatakan bahwa

“Peserta pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah adalah pasangan

calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai

politik.”

Melihat dari substansi isi pasal tersebut jelas ketiganya memang bisa lolos

untuk maju menjadi pasangan calon dalam Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

karena kesemuanya diusulkan dari partai politik tunggal maupun gabungan partai

politik.

5. Pemilih

Pemilih dalam hal ini ialah masyarakat Kabupaten Pasuruan. Menurut

daftar pemilih Tetap (DPT) bahwa daftar pemilih dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan adalah 1.076.747 jiwa yang terbagi dalam 24

kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

Keberadaan pemilih dalam suatu pelaksanaan Pilkada Langsung addalah

penting, tanpa adanya pemilih Pilkada tidak aka berjalan. Syarat dan ketentuan

mengenai keberadaan pemilih dalam suatu Pilkada Langsung sebagaimana diatur

dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 68 yang menyatakan bahwa

“Warga Negara Republik Indonesia yang pada hari pemungutan suara pemilihan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sudah berumur 17( tujuh belas) tahun

atau/sudah pernah kawin mempunyai hak memilih.”

Page 131: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

115

6. Aparat Keamanan

Aparat keamanan dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan terdiri dari TNI dan Polri yang ada dalam wilayah Kabupaten Pasuruan.

Kedua institusi ini bekerjasama untuk menjaga keamanan dan ketertiban

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan agar berjalan dengan lancar.

Keberadaan aparat keamanan ini tentunya sangat penting mengingat

Pilkada Langsung adalah sebuah hajatan besar sekaligus ajang persaingan yang

rawan akan kerusuhan sehingga pengamanan yang ada harus benar-benar

dipersiapkan.

Dalam pelaksanaannya aparat keamanan telah menjalankan tugasnya

dengan baik, sehinggga pelaksanaan Pilkada langsung Kabupaten Pasuruan dapat

berjalan dengan tertib dan lancar tanpa ada kerusuhan yang dapat menjadikan

Pilkada Langsung gagal digelar.

7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Peran lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan tentu sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan bahwa

keberadaan LSM dapat membantu kinerja KPUD Kabupaten Pasuruan dalam

mensosialisasikan dan memantau pelaksanaan Pilkada Langsung yang berjalan.

Dengan adanya LSM tersebut di atas tentunya kinerja dari KPUD maupun

Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Pasuruan dapat terbantu,

sekaligus dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Pilkada Langsung yang sedang

berjalan. Dengan adanya LSM tersebut di atas tentunya kinerja KPUD maupun

Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Pasuruan dapat

Page 132: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

116

terbantu, sekaligus dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Pilkada Langsung

yang sedang berjalan.

B. Tahapan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2007,

menyatakan bahwa Penyelenggaraan Pilkada Langsung meliputi beberapa tahapan,

diantaranya:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan Pilkada Kabupaten Pasuruan yang dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu:

a. Pemberitahuan DPRD Kabupaten Pasuruan kepada KPUD Kabupaten

Pasuruan mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.

b. Perencanaan penyelenggaraan yang dilaksanakan selama 21 hari meliputi

penetapan tata cara, jadwal tahapan Pilkada, pembentukan badan

penyelenggara, pemberitahuan pendaftaran pemantau.

c. Penerangan sosialisasi yakni sebagai upaya untuk mengenalkan kepada

masyarakat tentang arti Pilkada itu sendiri.

Dalam tahap persiapan ini, KPUD kabupaten Pasuruan telah menjalankan

dengan semestinya sesuai dengan amanat yang ada dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi

beberapa tahapan, antara lain:

Page 133: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

117

a. Pendaftaran Pemilih

Proses pendaftaran pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan dilakukan

oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan dengan, memperbaharui daftar

pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum terakhir, yakni

pada tahun 2004.

b. Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan adalah

waktu yang disediakan bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik untuk

mencalonkan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati yang diusungnya, kemudian

ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan apabila memenuhi persyaratan yang

ada.

c. Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan

pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau

sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses

pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok. Kampanye biasa juga dilakukan

guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pencapaian.

d. Masa Tenang

Masa tenang adalah waktu yang diperlukan oleh semua lapisan masyarakat

untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilihnya. Tentunya dalam masa

tenang ini harus terhindar dari berbagai bentuk pelanggaran yang ada.

Page 134: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

118

e. Pemungutan Suara

Pemungutan suara adalah proses nyata penyaluran aspirasi warga

masyarakat untuk menentukan pemimpinnya kelak.

f. Penetapan Calon Terpilih

Tahap terakhir dari pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

adalah penetapan calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih.

C. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Mengacu pada tahapan sebelumnya, sekaligus menjalankan Keputusan

KPUD Kabupaten Pasuruan Nomor 01 Tahun 2007 tentang tahapan dan program

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, bahwa pelaksanaan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi beberapa tahap, antara lain:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh KPU

Kabupaten Pasuruan untuk menyelenggarakan pelaksanaan Pilkada Langsung di

Kabupaten Pasuruan. Tahap persiapan meliputi pemberitahuan DPRD kepada

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengenai berakhirnya masa jabatan.

Selanjutnya dilakukan perencanaan penyelenggaraan yang berupa

penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan, pembentukan PPK, PPS dan

KPPS serta pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan. Kegiatan ini

sepenuhnya dilakukan oleh KPUD.

Melalui Keputusan KPU Kabupaten Pasuruan Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Tahapan, Program dan Jadwal Waktu Penyelenggara Pemilu Bupati dan

Page 135: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

119

Wakil Bupati Pasuruan Tahun 2008, masa pendaftaran pasangan calon Bupati dan

Wakil Bupati adalah 6-13 Februari 2008.

Berkenaan dengan hal persiapan Pilkada, Ramlan Subekti dalam Hari

Moerti (2008) terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam

menentukan pedoman penyusunan jadwal penyelenggaraan Pilkada. Pertama,

kebutuhan waktu sekurang-kurangnya tiga bulan dari hari dan tanggal penetapan

calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sampai dengan hari dan tanggal

pemungutan suara di TPS. Kedua, tingkat kesulitan geografis dan ketersediaan

percetakan yang tidak sama di daerah. Ketiga, alokasi waktu yang menjadi hak

masyarakat atau pasangan calon tidak dapat diubah oleh pemerintah maupun

KPUD. Perubahan waktu hanya dapat dilakukan pada tahapan yang menjadi

kewajiban KPUD dengan konsekuensi harus dilakukan langkah-langkah

percepatan.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan terbagi menjadi beberapa tahap, antara lain:

a. Pendaftaran Pemilih

Proses pendaftaran pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan dilakukan

oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan dengan memperbaharui daftar

pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum terakhir, yakni

pada tahun 2004. Daftar pemilih tersebut dimutakhirkan dan divalidasi, ditambah

dengan daftar pemilih tambahan untuk digunakan sebagai bahan penyusunan daftar

pemilih sementara (DPS). Kemudian data tersebut diserahkan kepada KPUD

Kabupaten Pasuruan.

Page 136: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

120

Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada (DP4) dari Bupati

Pasuruan kepada Ketua KPU Kabupaten Pasuruan telah dilaksanakan pada tanggal

28 November 2007 di Pendopo Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jalan Alun-alun,

Pasuruan.

Jumlah pemilih hasil DP4 ini adalah berjumlah 1.076.747 orang. Dalam

acara tersebut, Bupati Pasuruan secara resmi menyerahkan CD DP4 kepada Ketua

KPU Kabupaten Pasuruan yang dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.

b. Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan adalah

waktu yang disediakan bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik untuk

mencalonkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusungnya, kemudian

ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan apabila memenuhi persyaratan yang

ada. Masa pendaftaran ini akan dibuka sejak 6-13 Februari 2008, jam 08.30-15.00

WIB yang bertempat di KPUD Kabupaten Pasuruan.

c. Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan pencapaian

dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang

yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan

keputusan di dalam suatu kelompok. Kampanye biasa juga dilakukan guna

mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian.

Begitu pula dengan Pilkada di Kabupaten Pasuruan setiap calon yang telah

ditetapkan wajib mengkampanyekan dirinya masing-masing kepada masyarkat

guna menggalang dukungan.

Page 137: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

121

d. Masa Tenang

Masa tenang adalah waktu yang diperlukan oleh semua lapisan masyarakat

untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilihnya. Tentunya dalam masa

tenang ini harus terhindar dari berbagai bentuk pelanggaran yang ada. Dalam

pelaksanaannya dilapangan masa tenang yang berlaku dalam Pilkada Kabupaten

Pasuruan adalah tiga hari menjelang Pilkada yakni sejak tanggal 14 Mei 2008

sampai 17 Mei 2008.

e. Pemungutan Suara

Pemungutan suara adalah proses nyata penyaluran aspirasi warga

masyarakat untuk menentukan pemimpinnya kelak. Terkait dengan pelaksanaan

Pilkada Kabupaten Pasuruan bahwa hari pemungutan suara dilaksanakan pada hari

Minggu tanggal 18 Mei 2008. Tentunya ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2005 yang menyatakan

bahwa pemungutan suara pemilihan pasangan calon paling lambat 30 hari sebelum

masa jabatan Kepala Daerah berakhir.

Pemungutan suara dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan dimulai sekitar

pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Proses pemungutan suara Pilkada

Kabupaten Pasuruan dilaksanakan secara serentak. Para petugas disetiap Tempat

Pemungutan Suara (TPS) bahkan telah melakukan persiapan satu jam sebelum

warga datang untuk menggunakan hak pilihnya.

Pemungutan suara dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan diikuti oleh

1.076.747 jiwa yang tersebar di 2.022 TPS tiap Kecamatan. Tentunya ini bukan

Page 138: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

122

suatu jumlah yang sedikit bagi para calon pasangan untuk memperoleh suara

sebanyak-banyaknya di wilayah Kabupaten Pasuruan.

f. Penetapan Calon Terpilih

Tahap selanjutnya dari pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

adalah penetapan calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih.

Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan tahun 2008 di Tingkat Kabupaten

dengan rincian perolehan suara sah untuk pasangan calon Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan berdasarkan nomor urut pasangan calon

masing-masing; nomor urut 1: H. Jusbakir Aldjufri, SH, MM dan H. Joko

Cahyono, SE, SH, MH memperoleh suara 238.578 atau 33,84 %. Nomor urut 2:

Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna, memperoleh suara

239.361 atau 33,95 %. Nomor urut 3: H. Muzammil Syafi'i, SH, M.Si dan H.

Akhmad Zubaidi, SE, MM memperoleh suara 227.029 atau 32,20 %.

Dari hal tersebut jelas bahwa pasangan nomor urut 2 yakni Dr. H. Dade

Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna adalah pasangan terpilih dalam

PIlkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

D. Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pilkada Kabupaten

Pasuruan

Dalam suatu pelaksanaan tentu terdapat kendala-kendala yang perlu

dihadapi. Begitu pula dengan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

tentu terdapat kendala yang menghambat berjalannya pelaksanaan Pilkada

langsung. Berikut ini kendala-kendalanya, antara lain:

Page 139: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

123

1. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Persiapan

Kendala-kendala yang dihadapi pada tahap persiapan ini, adalah:

a. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) KPUD Kabupaten Pasuruan

dalam pembuatan regulasi/aturan Pilkada untuk menjalankan Undang-Undang.

hal ini dikarenakan dalam KPUD Kabupaten Pasuruan hanya terdapat tiga

orang yang berlatar belakang pendidikan hukum, selain itu juga sering

bergantinya peraturan-peraturan tentang Pilkada itu sendiri dalam waktu yang

berdekatan.

b. Rendahnya pemahaman masyarakat pemilih tentang Pilkada itu sendiri. Hal ini

dikarenakan keberadaan Pilkada itu sendiri baru pertama kali diselenggarakan

di kabupaten Pasuruan, sehingga masyarakat belum paham sepenuhnya.

c. Adanya budaya politik masyarakat yang bersifat apatisme dan memilih golput.

2. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Pelaksanaan

Kendala-kendala yang dihadapi pada tahap pelaksanaan ini, adalah:

3) Kesulitan pendataan dan pendaftaran pemilih. Hal ini disebabkan oleh luasnya

wilayah di Kabupaten Pasuruan serta banyaknya masyarakat yang tidak

memiliki kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.

4) Terbatasnya dana dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan. berdasarkan sumber

KPUD Kabupaten Pasuruan bahwa dana yang dibutuhkan sekitar sembilan

Miliar rupiah. Sementara dana yang tersedia untuk pelaksanaan Pilkada sekitar

8,7 miliar rupiah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris KPUD Kabupaten

Pasuruan dalam rapat pleno pada tanggal 10 April 2008 yang dilaksanakan di

Pendopo KPUD Kabupaten Pasuruan.

Page 140: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

124

Dari kendala-kendala tersebut jika tidak diatasi dengan baik tentunya akan

berakibat serius bagi jalannya Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan. tetapi jika

diatasi dengan baik, maka adanya kendala tersebut tidak menjadi penghalang bagi

kelancaran Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

E. Upaya untuk Mengatasi Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam

Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan

Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut

diatas, antara lain:

1. Upaya Mengatasi Kendala-kendala Pada Tahap Persiapan

Upaya untuk mengatasi kendala-kendala pada tahap persiapan adalah:

a. KPUD Kabupaten Pasuruan mengadakan rapat di Pendopo Kabupaten

Pasuruan pada tanggal 10 Agustus 2007. Dalam rapat tersebut disepakati

dengan mengangkat ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten

Pasuruan dalam pembuatan regulasi/aturan tentang Pilkada Langsung yang

akan diselenggarakan di Kabupaten Pasuruan. Adapun proses seleksi terhadap

pengangkatan ahli hukum tersebut adalah:

1) Mengumumkan pendaftaran calon tenaga ahli hukum melalui

papan pengumuman resmi selama tiga hari berturut-turut yakni pada

tanggal 11-13 Agustus 2007.

2) Menerima pendaftaran dalam waktu lima hari kerja terhitung sejak

pengumuman terakhir yakni pada tanggal 14-18 Agustus 2007.

Page 141: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

125

3) Melakukan penelitian administrasi calon tenaga ahli hukum dalam waktu

lima hari kerja yakni pada tanggal 19-23 Agustus 2007.

4) Mengumumkan hasil penelitian administrasi pada tanggal 26-28 Agustus

2007.

5) Melakukan wawancara dengan calon tenaga ahli hukum pada tanggal 29-31

Agustus 2007.

6) Memberitahukan kelulusan kepada yang bersangkutan secara tertulis pada

tanggal 2 September 2007.

Pada tanggal 3 September 2007 Sekretaris KPUD Kabupaten Pasuruan

menetapkan dua orang ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten

Pasuruan dalam pembuatan aturan penyelenggaraan Pilkada Langsung.

b. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yakni melalui koordinasi baik dari

KPUD Kabupaten Pasuruan, Linmas maupun LSM yang telah ditunjuk untuk

memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan

Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan.dalam hal ini dilakukan dengan

memasang spanduk di jalan-jalan yang mengajak masyarakat untuk ikut serta

dalam mensukseskan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

c. Memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat Kabupaten

Pasuruan yang memiliki sifat apatisme dan golput. Hal ini dilakukan oleh pihak

KPUD Kabupaten Pasuruan dengan pihak Bakesbang dan Linmas untuk

mengadakan penyuluhan di tiap-tiap Kecamatan.

Page 142: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

126

2. Upaya Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi pada Tahap

Pelaksanaan

Upaya untuk mengatasi kendala-kendala pada tahap pelaksanaan adalah:

a. KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan koordinasi dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan, Dinas Kependudukan, PPK dan PPS, agar pendataan

dapat sesuai dengan jumlah pemilih yang ada.

b. KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan pertemuan dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan pada tanggal 12 April 2008 di Pendopo Pemerintah

Kabupaten Pasurua untuk membahas masalah keterbatasan dana. Dalam

pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan untuk menambahkan dana dari

APBD Kabupaten Pasuruan sebesar 300 juta rupiah.

Dengan demikian kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan dapat diatasi dengan baik, terlebih dari

bentuk kerjasama dan koordinasi dari masing-masing pihak untuk bekerja secara

bersama-sama mengatasi kendala yang ada. Sehingga kendala tersebut tidak dapat

menjadi masalah yang berarti yang dapat menjadikan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan gagal digelar.

F. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan Ditinjau dari Aspek

Politik Hukum

Pada dasarnya pelaksanaan Pilkada Langsung adalah sebagai sarana untuk

memperkuat otonomi daerah. Keberhasilan otonomi daerah salah satunya juga

ditentukan oleh pemimpin lokal. Semakin baik pemimpin lokal yang dihasilkan

dalam Pilkada Langsung, maka komitmen pemimpin lokal dalam mewujudkan

Page 143: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

127

tujuan otonomi daerah, antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi masyarakat agar dapat

diwujudkan. Sebagaimana tertuang dalam bagian Konsideran Undang-Undang

Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah 2004 poin (1) yang menyatakan

bahwa:

Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelaksanaan Pilkada Langsung pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari

politik hukum itu sendiri. Hal ini disebabkan bahwa keduanya memiliki keterkaitan

yang erat, proses Pilkada Langsung yang berjalan adalah bentuk pelaksanaan dari

aturan-aturan yang ada sebagai hasil dari proses politik hukum.

Politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang

hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan.

Pada dasarnya aturan-aturan yang berlaku dalam suatu penyelenggaraan

Pilkada Langsung akan menjadi dasar hukum sebagai acuan dalam setiap tahapan

pelaksanaannya. Aturan-aturan tersebut digali dari nilai-nilai masyarakat yang ada.

Produk hukum yang telah ada menjadi dasar acuan dalam kegiatan Pilkada

Langsung. Dalam hal ini ada tiga komponen yang perlu diperhatikan yakni,

struktur, substansi dan kultur hukum. Komponen struktur berupa kelembagaan

Page 144: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

128

yang diciptakan oleh sistem hukum dengan berbagai macam fungsinya dalam

rangka mendukung teraktualisasinya hukum. Komponen substansi merupakan nilai,

norma, ketentuan atau aturan-aturan hukum yang dibuat dan digunakan untuk

mengatur perilaku orang (orang perseorang dan badan hukum) dalam interaksinya

dengan orang lain dan lingkungannya. Sedangkan komponen kultur menyangkut

dengan nilai-nilai, sikap, pola perilaku dan faktor-faktor nonteknis yang merupakan

pengikat sistem hukum tersebut.

Implementasi dari dasar hukum itu menjadi titik dasar kajian politik hukum

mengenai tercapai atau tidaknya tujuan yang hendak dicapai dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Tentunya dalam hal mengenai penegak hukum

dan masyarakat yang menjalaninya.

Terkait dengan pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan, KPUD

menyusun beberapa aturan (regulasi) tentang tata cara pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah. Aturan dimaksud terdiri dari Keputusan

KPUD, Peraturan KPUD maupun Surat Keputusan Ketua KPUD. Tentunya

kesemuanya itu menjadi dasar hukum yang kuat untuk dilaksanakan dalam Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan.

Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan telah selesai. Calon

pasangan terpilih pun telah ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Pasuruan. Bagi

masyarakat Kabupaten Pasuruan Pilkada Langsung ini merupakan pengalaman

yang pertama kalinya dilaksanakan. Walaupun baru pertama kali, pelaksanaan

Pilkada Langsung tersebut secara umum berjalan dengan lancar. Hal ini terlihat

dari berbagai tahapan yang telah dilalui oleh KPUD Kabupaten Pasuruan. ini

Page 145: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

129

terbukti dengan terlaksananya tahapan-tahapan Pilkada tanpa ada hambatan yang

dapat membuat Pilkada gagal dilaksanakan.

Namun demikian, bukan berarti pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan

berjalan dengan maksimal. Berdasarkan temuan penelitian pada pembahasan

sebelumnya. Ada dua persoalan yang dibahas pada pembahasan ini yakni

rendahnya partisipasi politik masyarakat dan adanya pelanggaran pada setiap

tahapan penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Pasuruan. dari kedua hal inilah

peneliti menghubungkan bagaimana peraturan-peraturan yang menjadi dasar

hukum penyelenggaraan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan dapat dijalankan

oleh KPUD dan masyarakat.

Dalam hal ini yang menjadi kajian peneliti ialah partisipasi politik

masyarakat Kabupaten Pasuruan dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama

Pelaksanaan Pilkada Langsung ini berjalan. Oleh karena itu terkait dengan tinjauan

aspek politik hukum, maka pembahasan disini menekankan pada bagaimana

hukum yang telah dibuat itu diterapkan dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan.

Terkait dengan partisipasi pemilih tentunya tidak bisa dilepaskan dari

peraturan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pasal 68 yang berbunyi “Warga

Negara Republik Indonesia yang pada hari pemungutan suara pemilihan kepala

daerah dan wakil kepala daerah sudah berumur (17 tahun) atau sudah/pernah

kawin mempunyai hak memilih.”

Berdasarkan hasil temuan dilapangan bahwa partisipasi pemilih dalam

Pilkada Kabupaten Pasuruan belum semuanya menggunakan hak pilih.

Page 146: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

130

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 68

tersebut diatas. Hal ini terbukti bahwa masyarakat yang ikut dalam pemilihan

sebesar 704.968 atau 70.5% dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang

berjumlah 1.076.747 jiwa. Tentunya jika dibandingkan dengan partisipasi pada

pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden pada tahun 2004 yang mencapai 80%

di wilayah Kabupaten pasuruan, tingkat partisipasi tersebut ini masih tergolong

rendah, rendahnya partisipasi politik rakyat sebagai bentuk kurangnya apresiasi

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan.

Berdasarkan temuan penelitian sebelumnya rendahnya partisipasi pemilih

disebabkan oleh beberpa faktor, diantaranya:

1) Masyarakat secara sadar dan mandiri untuk tidak menggunakan hak

pilihnya dengan pertimbangan yang didasari sikap apatis, yakni mereka

meyakini bahwa para calon yang bertarung tidak memiliki kapasitas untuk

mewujudkan harapan mereka.

2) Persoalan teknis dalam Pilkada Langsung. Dalam hal ini, penyusunan

Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak valid memicu tingginya jumlah

warga yang tidak terdaftar di DPT sehingga menggugurkan hak mereka

sebagai pemilih.

3) Kepentingan individual pemilih. Dalam hal ini, banyak pemilih yang lebih

mendahulukan dan memprioritaskan kebutuhan individualnya.

Dari faktor-faktor tersebut diatas dapat dipahami bahwa kesadaran

masyarakat Kabupaten Pasuruan akan pentingnya partisipasi politik sebagai bentuk

pelakssanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 68, belum

Page 147: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

131

dapat dilaksanakan dengan baik. Tentunya ini bukan hanya dari faktor masyarakat

itu sendiri tetapi semua elemen yang terlibat dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan,

terutama KPU Kabupaten Pasuruan untuk lebih maksimal dalam mensosialisasikan

arti pentingnya Pilkada Langsung sebagai cerminan dari nilai-nilai demokrasi.

Permasalahan kedua ialah mengenai pelanggaran-pelanggaran yang terjadi

selama Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan diselenggarakan. Terkait dengan hal

ini, sebagaimana hasil temuan peneliti, bahwa bentuk-bentuk pelanggaran dalam

pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan terdiri dari:

a) Terdapat daftar pemilih Ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Hal ini merupakan bentuk pelanggaran dalam Pilkada Kabupaten

Pasuruan karena dengan daftar pemilih ganda warga dapat menyalurkan

aspirasi lebih dari satu suara. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 72 ayat 1 yang

berbunyi ”seorang penilih hanya didaftar 1(satu) kali dalam daftar pemilih.”

b) Adanya konvoi dan arak-arakan yang melanggar lalu lintas.

c) Pada tahap pemungutan suara petugas PPS yang ikut ke bilik suara ketika

pemilih melakukan pencoblosan. Ini tentunnya jelas melanggar asas pilkada

itu sendiri, yakni asas bebas dan rahasia.

d) Tidak didistribusikannya surat undangan kepada warga yang namanya

tercatat dalam DPT.

e) Kampanye hitam (black campaign) untuk melakukan pembunuhan karakter

(assasination character) pasangan calon lain. Hal ini di alami

Page 148: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

132

oleh Puji salah seoarng warga Kecamatan Wonorejo mendapatkan

selebaran yang menyudutkan salah satu pasangan calon.

f) Adanya pemilih yang belum berusia genap 17 tahun tapi sudah dapat

memilih.

Dari semua pelanggaran tersebut menunjukan bahwa peraturan-peraturan

yang menjadi dasar hukum tidak berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan

oleh beberapa hal, antara lain:

(1) Kurangnya kesadaran hukum dari masyarakat Kabupaten Pasuruan untuk

menjalankan aturan-aturan yang berlaku.

(2) Kurang maksimalnya sosialisasi dan penegakan hukum yang dijalankan

oleh pihak KPUD Kabupaten Pasuruan mengenai pentingnya mematuhi

aturan yang menjadi dasar hukum selama proses Pilkada Langsung

berjalan.

Kedua faktor inilah yang menjadikan adanya bentuk-bentuk pelanggaran

yang terjadi selama proses Pilkada Langsung di Pasuruan. Oleh karena itu, Pilkada

Langsung di Kabupaten Pasuruan jika ditinjau dari implementasi aturan yang

berlaku, belum dapat berjalan sepenuhnya. Nilai-nilai demokratis sebagaimana

tertuang dalam bagian konsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang

mencita-citakan prinsip demokrasi, belum dapat dirasakan oleh masyarakat

Kabupaten Pasuruan seluruhnya.

Hal ini tentunya harus dijadikan pembelajaran baik bagi KPUD Kabupaten

Pasuruan maupun masyarakat mengenai bagaimana peraturan tersebut dapat

berjalan dengan baik kedepannya. Sebab, cita-cita dan tujuan nasional tidak akan

Page 149: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

133

tercapai apabila hukum yang berlaku tidak dijalankan secara baik dan konsekuen.

Namun demikian pelaksanaan Pilkada Langsung yang di gelar di Kabupaten

Pasuruan berjalan dengan baik dan lancar.

Page 150: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

134

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan permasalahan tersebut diatas maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan, diantaranya:

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan terdiri atas:

a. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan.

b. Panitia Pengawas Pilkada Kabupaten Pasuruan.

c. Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara d.an Kelompok

Penyelenggara Pemungutan Suara.

d. Pemilih.

e. Pasangan Calon.

f. Aparat Keamanan.

g. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2. Tahapan dalam Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan terdiri atas tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan.

3. Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan mengacu pada tahapan

yang telah di rencanakan sebelumnya, sesuai dengan Keputusan KPUD

Kabupaten Pasuruan No. 01 Tahun 2007 tentang Tahapan dan Program

Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan. Secara umum pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan berjalan dengan lancar serta telah

berhasil menetapkan pasangan Dr. H. Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H.

Page 151: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

135

Eddy Paripurna sebagai pasangan terpilih dalam Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan.

4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan, terdiri atas:

a. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Persiapan

Kendala-kendala yang dihadapi pada tahap persiapan ini, adalah:

1) Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) KPUD Kabupaten Pasuruan

dalam pembuatan regulasi/aturan Pilkada untuk menjalankan Undang-

Undang.

2) Rendahnya pemahaman masyarakat pemilih tentang Pilkada itu sendiri.

3) Adanya budaya politik masyarakat yang bersifat apatisme dan memilih

golput.

b. Kendala-kendala yang Dihadapi Pada Tahap Pelaksanaan

1) Kesulitan pendataan dan pendaftaran pemilih. Hal ini disebabkan oleh

luasnya wilayah di Kabupaten Pasuruan serta banyaknya masyarakat yang

tidak memiliki Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

2) Terbatasnya dana dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan.

5. Upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

Pilkada Langsung Kabupaten Pasuruan terdiri atas:

a. Upaya Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi pada Tahap

Persiapan

1) KPUD Kabupaten Pasuruan mengadakan rapat di Pendopo Kabupaten

Pasuruan pada tanggal 10 Agustus 2007. Dalam rapat tersebut disepakati

dengan mengangkat ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten

Page 152: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

136

Pasuruan dalam pembuatan regulasi/aturan tentang Pilkada Langsung yang

akan diselenggarakan di Kabupaten Pasuruan. proses seleksi terhadap calon

tenaga ahli tersebut dialkukan mulai tanggal 11 Agustus sampai dengan 2

September 2007. Setelah melakukan proses seleksi kemudian pada tanggal

3 September 2007 Sekretaris KPUD Kabupaten Pasuruan menetapkan dua

orang ahli hukum untuk membantu kinerja KPUD Kabupaten Pasuruan

dalam pembuatan aturan penyelenggaraan Pilkada Langsung.

2) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yakni melalui koordinasi

KPUD Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Linmas

untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya

pelaksanaan Pilkada Langsung di Kabupaten Pasuruan.dalam hal ini

dilakukan dengan memasang spanduk di tempat-tempat tertentu.

3) Memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat Kabupaten

Pasuruan yang memiliki sifat apatisme dan golput. Hal ini dilakukan oleh

pihak KPUD Kabupaten Pasuruan dengan pihak terkait seperti Linmas

untuk mengadakan penyuluhan di tiap-tiap Kecamatan.

b. Upaya Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi pada Tahap

Pelaksanaan

1) KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan koordinasi dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan, Dinas Kependudukan, PPK dan PPS, agar pendataan

dapat sesuai dengan jumlah pemilih yang ada.

2) KPUD Kabupaten Pasuruan melakukan pertemuan dengan pemerintah

Kabupaten Pasuruan pada tanggal 12 April 2008 di Pendopo Pemerintah

Kabupaten Pasuruan untuk membahas masalah keterbatasan dana. Dalam

Page 153: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

137

pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan untuk menambahkan dana dari

APBD Kabupaten Pasuruan sebesar 300 juta rupiah.

6. Ditinjau dari aspek politik bahwa pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan yang merupakan bentuk dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32

tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007 dan PP Nomor 06 Tahun

2005 belum sepenuhnya menciptakan nilai-nilai demokratis dan kepatuhan

hukum. Ini terlihat dari rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses

pemilihan yang hanya mencapai 70,5% dari jumlah daftar pemilih tetap, serta

adanya bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi selama Pilkada

berlangsung. Namun demikian, proses Pilkada Kabupaten Pasuruan secara

umum berjalan dengan lancar tanpa adanya hal-hal yang dapat menjadikan

Pilkada gagal digelar.

B. Saran

Adapun saran dari hasil penelitian ini ditujukan kepada:

1. KPU Kabupaten Pasuruan

Hendaknya KPUD Kabupaten Pasuruan meningkatkan sosialisasi kepada

masyarakat yakni dengan terjun langsung ke tiap-tiap daerah di Kabupaten

pasuruan secara intensif untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya

Pelaksanaan Pilkada Langsung. Selain itu juga, KPUD Kabupaten Pasuruan harus

melibatkan banyak pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat dan media massa

(media cetak dan elektronik) dalam proses sosialisasi. Hal ini dimaksudkan agar

masyarakat lebih memiliki kesadaran politik dalam Pilkada Langsung di masa yang

akan datang.

Page 154: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

138

2. Masyarakat Kabupaten Pasuruan

Hendaknya masyarakat Kabupaten Pasuruan lebih berpartisipasi aktif

dalam proses Pilkada Langsung pada masa yang akan datang. Hal ini dapat

dilakukan dengan ikut serta secara langsung dalam proses pemilihan terhadap

pasangan calon yang akan memimpin daerahnya, sekaligus sebagai wujud

mensukseskan proses demokrasi di Kabupaten Pasuruan pada khususnya.

3. Pendidik/ Guru PPKN

Hendaknya Pendidik/ Guru PPKN memberikan pemahaman kepada siswa

tentang pentingnya partisipasi politik sebagai wujud peran serta dalam proses

demokrasi di negeri ini. Hal ini dapat dilakukan dengan penjelasan yang mendalam

dari materi yang berkaitan dengan bidang politik. Selain itu juga dapat dilakukan

dengan mendemonstrasikan langsung proses penyelenggaraan pemilihan pemimpin

di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar ketika menginjak usia dewasa (17 tahun),

siswa tersebut sudah memiliki pemahaman tentang pentingnya partisipasi politik

itu sendiri.

Page 155: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

139

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta

: Rineka Cipta. Bogdan, Robert C. & Sari Knop Biken. 1982. Qualitative Researh For Education :

An. Intridution To Theory and Method. Boston : Allyn and Bacon. Eko, Sutoro. 2007. Pilkada Secara Langsung : Proses dan Implikasi, (online), (http

: Pilkada Langsung. ac.id/Proses Pilkada, diakses mei 2008). Hartono, Sunaryati. 1991. Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional. Bandung : Alumni. Juliansyah, Elvi. 2007. Pilkada :Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dan

Wakil Kepala Daerah. Bandung : Mandar Maju. Kasiram, Mohamad.2008. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang :

UIN Malang. Latief, Abdul & Hasbi Ali. 2010. Politik Hukum. Jakarta : Sinar Grafika. Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya. Moerti, Hari. 2007. Pokok-Pokok Pilkada Langsung, (online), (http://kpud-

pasuruan.go.id /pilbup, diakses mei 2008). Pasuruan. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasuruan Nomor 01

Tahun 2007 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Bupati dan wakil Bupati pasuruan tahun 2008. Sekretariat KPU Kabupaten Pasuruan.

Pasuruan. Keputusan Komisi pemilihan Umum kabupaten Pasuruan Nomor 06

tahun 2007 tentang Kampanye dalam Pemilihan Umum Bupati dan wakil Bupatti tahun 2008. Sekretariat KPU Kabupaten Pasuruan.

Patton, Micahel Quinn. 1987. How To use Qualitative Methods In Evaluation.

California : Sage.

Page 156: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

140

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilihan

Umum. Lembaran Negara RI Nomor 4721, tahun 2007. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Lembaran Negara RI Nomor 2, tahun 2008. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2005 tentang

Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Lembaran Negara RI No 22, tahun 2005. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten. Lembaran Negara RI Nomor 6, tahun 2008. Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum. Jakarta.

Sarwono, Jonathan Perbedaan Dasar antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif,

(online). (http://js. Unikom, ac.id/kualitatif/ beda,html, diakses 2008). Soehino. 2010. Politik Hukum Indonesia. Yogyakarta : BPFE. Sugito, Yogi. 2009. Metodologi Penelitian. Malang : UB Press. Syaukani, Imam. 2005. Dasar-Dasar Politik Hukum. Jakarta : Raja Grafindo

Persada. Utrecht. 1966. Pengantar Dalam Hukum Indonesia. Jakarta : Balai Buku Ichtiar.

Undang-Undang Dasar 1945 dan GBHN. Jakarta : Multi Media.

Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Bandung : Citra Umbara. Universitas Negeri Malang.2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang. Wiyono, Suko.1994. Pengantar Ilmu Hukum. Malang : Universitas Negeri Malang.

Page 157: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

141

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 158: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

142

PEDOMAN WAWANCARA

1. Kapan Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan diselenggarakan?

2. Apa yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Pilkada langsung

Kabupaten Pasuruan?

3. Dasar hukum apa yang dipergunakan dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

kabupaten Pasuruan?

4. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan?

5. Bagaimana Tahap-tahap Pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan?

6. Siapa saja yang menjadi calon dalam Pilkada Langsung kabupaten

Pasuruan?

7. Berapa jumlah pemilih dalam pelaksanaan Pilkada Langsung Kabupaten

Pasuruan?

8. Apakah saudara ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pilkada

Langsung Kabupaten Pasuruan?Alasannya?

9. Bagaimana hasil perolehan suara dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan?

10. Adakah pelanggaran yang terjadi selama proses PIlkada Langsung

diselenggarakan?

11. Apa yang menjadi faktor terjadinya pelanggaran dalam Pilkada Langsung

kabupaten Pasuruan?

12. Bagaimana cara mengatasi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi agar

pelanggaran tersebut tidak terulang pada tahap Pilkada Langsung

berikutnya?

13. Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Langsung

Kabupaten Pasuruan dan bagaimana upayanya?

Page 159: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

143

Page 160: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

144

Page 161: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

145

Page 162: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

146

Page 163: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

147

Page 164: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

148

Page 165: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

149

Page 166: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

150

Page 167: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

151

Page 168: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

152

Page 169: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

153

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PASURUAN

NOMOR : 01 TAHUN 2007

TENTANG

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL WAKTU PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI PASURUAN TAHUN 2008

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PASURUAN

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan pemilihan umum Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah sesuai ketentuan Pasal 117 ayat (3)

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum, dan ketentuan Pasal 3 ayat (3) Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah, perlu menetapkan Tahapan,

Program dan Jadwal Waktu Penyelenggaraan Pemilihan

Umum Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan Tahun 2008, dengan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasuruan.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59 Tambahan

Page 170: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

154

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4721;

3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang

Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan

Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4480);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 39

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4494) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan,

Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 57 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4719) ;

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun

2007 tentang Pedoman Penyusunan Tahapan,

Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan

Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Pasuruan tanggal 10 Oktober 2007.

M E M U T U S K A N :

Page 171: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

155

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PASURUAN TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL WAKTU PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI PASURUAN TAHUN 2008.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Pemilu untuk

memilih Bupati dan Wkil Bupati ecara langsung dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 ;

2. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan;

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasuruan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2004;

4. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten, yang selanjutnya disebut KPU Kabupaten adalah

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasuruan sebagaimana dimaksud dalam

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum,

untuk menyelenggarakan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan ;

5. Partai Politik adalah Partai Politik Peserta Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud

dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah;

6. Gabungan Partai Politik adalah dua Partai Politik Peserta Pemilihan Umum atau lebih

yang bersama-sama bersepakat mencalonkan 1 (satu) Pasangan Calon Bupati dan

Wakil Bupati;

7. Pasangan Calon adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan yang

diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi

persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan per- Undang - undangan;

8. Tim Kampanye adalah Tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama – sama

Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bertugas dan berkewenangan

membantu penyelenggaraan kampanye serta bertanggungjawab atas pelaksanaan

teknis penyelenggaraan kampanye;

Page 172: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

156

9. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut PPK, adalah panitia yang dibentuk

oleh KPU Kabupaten Pasuruan, untuk menyelenggarakan pemilihan umum Bupati

dan Wakil Bupati di tingkat kecamatan ;

10. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disebut PPS adalah panitia yang dibentuk

oleh KPU Kabupaten Pasuruan untuk menyelenggarakan pemilihan umum Bupati dan

Wakil Bupati Pasuruan di tingkat desa/kelurahan ;

11. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara selanjutnya disebut KPPS adalah

kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di

tempat pemungutan suara ;

12. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS adalah tempat dilaksanakannya

pemungutan suara dalam pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan ;

13. Pemilih adalah Warga Negara Republik Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih

dalam pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 68 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004;

14. Panitia Pengawas Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, selanjutnya

disebut Panwaslu adalah panitia pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57

ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), dan ayat (7) Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 ;

BAB II

ASAS PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Pasal 2

Penyelenggara Pemilu Bupati dan Wakil Bupati berpedoman pada asas :

1. Mandiri;

2. Jujur;

3. Adil;

4. Kepastian hukum;

5. Tertib penyelenggaraan;

6. Kepentingan umum;

7. Keterbukaan;

8. Proporsional;

9. Akuntabilitas;

10.Efisiensi;dan

11.Efektifitas.

Page 173: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

157

BAB III

TAHAPAN PEMILIHAN

Pasal 3

Kegiatan penyelenggaraan pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati meliputi:

1. Masa Persiapan;

2. Tahap Pelaksanaan; dan,

3. Penyelesaian.

Bagian Pertama

Persiapan Pemilihan

Pasal 4

Kegiatan Masa Persiapan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 angka 1, meliputi:

1. Penyusunan program dan anggaran Pemilu Bupati dan Wakil Bupati.

2. Keputusan KPU Kabupaten yang mempedomani Peraturan KPU yang meliputi :

a. Non Tahapan :

1) Tahapan, Program, dan Jadwal Waktu Penyelenggaraan Pemilu Bupati dan

Wakil Bupati Pasuruan

2) Tata Kerja KPU Kabupaten, PPK, PPS, dan KPPS

3) Pemantau Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan

4) Audit Dana Kampanye Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan

b. Tahapan Pelaksanaan Keputusan (Pengaturan) meliputi pembuatan Surat

Keputusan KPU Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari :

1) Pemutakhiran data pemilih dan tata cara penetapan pemilih

2) Tata cara pendaftaran dan penetapan pasangan calon

3) Tata cara kampanye Pemilu

4) Tata cara pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS

5) Tata cara pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara di PPK dan KPU

Kabupaten

c. Tahapan Pelaksanaan Keputusan (Penetapan) meliputi :

Page 174: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

158

1) Format rekapitulasi jumlah dan daftar pemilih di TPS, PPS, PPK dalam Pemilu

Bupati dan Wakil Bupati.

2) Format jumlah petugas pemutakhiran data pemilih, TPS, PPS, dan PPK dalam

Pemilu Bupati dan Wakil Bupati .

3) Format kartu pemilih, jenis formulir untuk pemutakhiran data dan daftar

pemilih, pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara dan

penetapan pasangan calon terpilih.

4) Penunjukkan rumah sakit untuk pemeriksaan kemampuan rohani dan jasmani.

5) Format pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

6) Format akuntan publik untuk mengaudit dana kampanye.

7) Jadwal, bentuk, tempat dan waktu kampanye.

8) Tanggal dan hari pemungutan suara.

9) Format bahan, bentuk, dan ukuran surat suara serta kelengkapan administrasi

pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu Bupati dan Wakil Bupati.

10) Format rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Kabupaten dan PPK.

11) Format pengumuman pasangan calon terpilih.

3. Pembentukan/pengangkatan dan pelantikan PPK, PPS, dan KPPS.

4. Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan Umum.

5. Sosialisasi informasi/p[endidikan pemilih kepada masyarakat.

6. Pemberitahuan DPRD kepada Bupati mengenai berakhirnya masa jabatan Bupati dan

Wakil Bupati.

7. Pemberitahuan DPRD kepada KPU Kabupaten mengenai berakhirnya masa jabatan

Bupati dan Wakil Bupati.

8. Rapat koordinasi KPU Kabupaten dengan PPK.

9. Rapat koordinasi PPK dan PPS

Bagian Kedua

Pelaksanaan Pemilihan

Pasal 5

Kegiatan Tahapan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 2, meliputi :

1. Pemutakhiran Data Pemilih dan Tata cara Penetapan Daftar Pemilih

a. Penerimaan daftar penduduk potensial pemilih Pemilu Bupati dan Wakil Bupati

dari pemerintah daerah;

Page 175: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

159

b. Penyampaian/penyerahan DPS oleh KPU Kabupaten ke PPS melalui PPK;

c. Pengumuman/publikasi DPS oleh PPS;

d. Penyusunan DPS hasil perbaikan oleh PPS;

e. Pengumuman Daftar Pemilih Hasil perbaikan oleh PPS;

f. Penyusunan DPT berdasarkan DPS dan Daftar Pemilih Hasil Perbaikan oleh PPS;

g. Penetapan dan Pengumuman DPT oleh PPS;

h. Penyampaian DPS, daftar pemilih hasil perbaikan, dan DPT kepada KPU

Kabupaten melalui PPK oleh PPS secara elektronik (soft copy) dengan tembusan

ke KPU Propinsi dan KPU;

i. Penetapan jumlah DPT dan TPS tingkat kabupaten;

j. Penyampaian DPT untuk PPS, KPPS, dan Pengawas Pemilu, dan Saksi Peserta

Pemilu;

k. Penyampaian kartu pemilih oleh PPS.

2. Pendaftaran, Penelitian dan Penetapan Pasangan calon

a. Penjaringan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati oleh Parpol/Gabungan

Parpol;

b. Pengumuman dan pengambilan formulir pendaftaran calon Bupati dan Wakil

Bupati;

c. Pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati oleh Parpol/Gabungan Parpol

d. Penyampaian hasil pemeriksaan kesehatan pasangan calon Bupati dan Wakil

Bupati oleh pasangan calon kepada KPU Kabupaten;

e. Penelitian administratif syarat pengajuan pasangan calon, dan syarat calon;

f. Penyampaian/pemberitahuan hasil penelitian;

g. Perbaikan kelengkapan syarat paangan calon;

h. Penelitian ulang kelengkapan dan perbaikan persyaratan pasangan calon;

i. Pengumuman pasangan calon yang memenuhi persyaratan;

l. Penetapan, penentuan nomor urut, dan pengumuman pasangan calon Bupati dan

Wakil Bupati.

3. Pencetakan dan Pendistribusian (Putaran Pertama)

a. Proses administrasi pengadaan logistik pemilu;

b. Distribusi surat suara, alat, dan kelengkapan administrasi pemungutan dan

penghitungan suara di PPS dan TPS, formulir berita acara, daftar pasangan calon

dan surat suara ke PPK;

Page 176: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

160

c. Penerimaan surat suara, alat dan kelengkapan administrasi pemungutan suara

dan penghitungan suara, formulir berita acara,dan daftar pasangan calon di PPS

dan TPS;

4. Kampanye

a. Pertemuan antar peserta pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati tentang

pelaksanaan kampanye;

b. Pemberitahuan Tim kampanye;

c. Kampanye (putaran pertama)

d. Masa tenang

5. Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara

a. Persiapan :

1) Pengecekan persiapan pemungutan suara di lapangan;

2) Pembentukan KPPS dan sosialisasi

3) Penyampaian DPT untuk TPS, Panwaslu, dan Saksi pasangan calon;

4) Pengumuman dan pemberitahuan tempat, hari, dan waktu pemungutan suara di

TPS

5) Penyiapan TPS.

b. Pelaksanaan :

1) Pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS oleh KPPS, penyusunan

sertifikat hasil penghitungan suara oleh PPK, dan KPU Kabupaten.

a) Pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS;

b) Penyusunan dan penyampaian sertifikat hasil penghitungan suara di TPS

kepada PPK melalui PPS;

c) Pengumuman hasil penghitungan suara dan penyampaian kotak suara yang

masih dikunci dan disegel yang berisi berita acara dan sertifikat hasil

penghitungan suara oleh KPPS;

d) Penyampaian kotak suara yang masih terkunci dan disegel yang berisi berita

acara dan sertifikat hasil penghitungan suara ke PPK oleh PPS;

Page 177: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

161

e) Penyusunan dan penyampaian berita acara dan rekapitulasi hasil

penghitungan suara di tingkat kecamatan kepada KPU kabupaten oleh PPK

f) Penyusunan berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara di

tingkat kabupaten oleh KPU kabupaten;

g) Penetapan pasangan calon terpilih KWK berdasarkan berita acara

rekapitulasi hasil penghitungan suara;

h) Penyusunan dan penyampaian berita acara dan rekapitulasi hasil

penghitungan suara di tingkat kabupaten kepada KPU propinsi;

i). Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji pasangan calon terpilih Bupati dan

Wakil Bupati

Bagian Ketiga

Penyelesaian

Pasal 6

Kegiatan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) meliputi :

1) Penyampaian gugatan dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati terhadap KPU

Kabupaten mengenai hasil penghitungan suara kepada Mahkamah Agung

2) Penyelesaian sengketa hukum pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati di Mahkamah

Agung

3) Penyampaian hasil pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati kepada DPRD, , Bupati

dan Menteri Dalam Negeri;

4) Penyampaian laporan KPU Kabupaten kepada KPU dilampiri dengan dokumen

penetapan hasil tahapan pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati;

5) Pelaporan hasil pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pemilihan

umum Bupati dan Wakil Bupati;

6) Laporan Pertanggungjawaban anggaran pemilihan umum Bupati dan Wakil

Bupati kepada DPRD dan Bupati;

7) Pembubaran PPK, PPS, dan KPPS sesuai dengan tingkatannya;

8) Melakukan pemeliharaan arsip dan dokumen pemilihan umum Bupati dan Wakil

Bupati serta mengelola barang inventaris;

Pasal 7

Tahapan, program, dan jadwal waktu penyelenggaraan pemilihan umum Bupati dan Wakil

Bupati adalah sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini.

Page 178: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

162

BAB IV

PENUTUP

Pasal 8

Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan

tersendiri.

Pasal 9

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : PASURUAN

pada tanggal :10 Oktober 2007

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN PASURUAN

KETUA,

H. MOCH. SODIQ, SH, M.Hum

Page 179: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

163

Page 180: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

164

Page 181: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

165

1. Pasangan Nomor Urut 1 H. Jusbakir Aljufri, SH, MM dan H. Joko Cahyono SE, SH, MH

2. Pasangan Nomor Urut 2 Dr. H Dade Angga, S.IP, M.Si dan Drs. H. Eddy Paripurna

3. Pasangan Nomor Urut 3 H. Muzamil Syafii, SH, M.Si dan H. Akhmad Zubaidi, SE. MM

Page 182: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

166

Gambar TPS 03 Grati

Gambar TPS 6 Wonorejo

Page 183: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

167

Page 184: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

168

Page 185: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

169

Page 186: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

170

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ujang Mansur

NIM : 104811471922

Jurusan/Program studi : Hukum dan Kewarganegaraan/ PPKN

Fakultas/Program : FIS/ S1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 15 Maret 2011

Yang membuat pernyataan,

Ujang Mansur

Page 187: PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel995741E44B377DE7F... · PELAKSANAAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN PASURUAN DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

171

RIWAYAT HIDUP

Ujang Mansur dilahirkan di Bekasi, Jawa Barat tanggal 03

april 1987, anak keempat dari 4 bersaudara, pasangan

Bapak H. Sulaeman dan Ibu. Hj. Rosih. Pendidikan dasar

dan menengah telah ditempuh di Bekasi. Tamat SD tahun

1998, SMP tahun 2001, SMA tahun 2004. Pendidikan

berikutnya ia tempuh di Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri

Malang sejak tahun 2004, melalui jalur PMDK . Sejak menempuh kuliah di

Universitas Negeri malang, ia telah mendapatkan beasiswa Pengembangan Prestasi

Akademik (PPA), Bank Indonesia dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) pada

tahun 2005, 2006 dan 2007. Selain itu juga, selama kuliah ia aktif dalam organisasi

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) tahun 2006-2007 dengan menjabat seksi

penalaran.