Upload
muhammad-rivaldi
View
317
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pelaksanaan Program BLSM
Citation preview
[ ] October 23, 2013
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PELAKSANAAN PROGRAM BLSM
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD RIVALDI
B0A013046
DIII – PSDPK
KELOMPOK IV-B
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013/2014
| Pro-Kontra Program BLSM. i
[ ] October 23, 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah yang berjudul “Pelaksanaan Program BLSM” ini mengacu kepada
topik “Pro-Kontra Program BLSM (BALSEM)”. Makalah ini disusun oleh
Muhammad Rivaldi dengan NIM B0A013046 sebagai tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang dibimbing oleh Bapak Drs. Slamet Santoso
SP.,MS selaku dosen mata kuliah di Universitas Jenderal Soedirman. Tugas ini
sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai tugas semester 1.
Telah disahkan pada tanggal,………
Dosen Pengampu
Drs. Slamet Santoso SP. MS
KAP. 195805261984101001
| Pro-Kontra Program BLSM. ii
[ ] October 23, 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Semesta Alam yaitu Allah SWT
karena berkat rahmat dan nikmat akal-sehat yang Ia berikan, akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga shalawat serta salam kami junjungkan
kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa negri ini dari zaman yang
gelap ke zaman yang terang benderang ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dan dapat menambah
pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca, sehingga para pembaca tidak
mengalami miss komunikasi atau kesalahpahaman atas berita-berita yang beredar
di media-media televisi.
Penulis mengakui bahwa isi makalah ini tentu masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaannya makalah ini. Penulis
berharap semoga laporan ini bermafaat bagi semua pihak.
Purwokerto,oktober 2013
Penulis
Muhammad Rivaldi
| Pro-Kontra Program BLSM. iii
[ ] October 23, 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER..................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
RINGKASAN........................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Masalah.................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................. 2
1.4 Manfaat................................................................................ 2
1.5 Ruang Lingkup.................................................................... 2
II. METODE PENULISAN
2.1 Objek Penulisan................................................................. 3
2.2 Dasar Pemilihan objek....................................................... 3
2.3 Metode Pengumpulan Data................................................ 3
2.4 Metode Analisis................................................................. 3
III. ANALISIS PERMASALAHAN
A. Pembahasan ..................................................................... 7
B. Kesimpulan dan Saran....................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
| Pro-Kontra Program BLSM. iv
[ ] October 23, 2013
RINGKASAN
BLSM adalah bantuan langsung sementara masyarakat yang biasanya kita tahu dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang gunanya bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Disamping itu, BLSM kini kerap di angkat dan sering di perbincangkan karena menurut beberapa orang, BLSM dikaitkan pemerintah sebagai kompensasi atas dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebab kenaikan harga BBM bersubsidi akan mengalami lonjakan harga, juga termasuk harga kebutuhan pokok masyarakat. Walaupun pemerintah memiliki hak untuk menaikan harga BBM tetapi, rencana kenaikan dan pemberian BLSM tersebut masih menjadi Pro dan Kontra di masyarakat. Pemberian BLSM mungkin menjadi sedikit harapan untuk masyarakat Indonesia, pemerintah tidak mungkin memberikan BLSM sepanjang tahun kepada seluruh masyarakat Indonesia disamping itu pemerintah juga harus mengupayakan dan menghitung berapa besar yang akan dikeluarkan dari dana APBN Negara.
Oleh karena itu BLSM harus dirancang dan di realisasikan sedemikan rupa agar tidak terjadi penyelewangan dana BLSM oleh pihak-pihak yang tidak diharapkan dengan demikian dana BLSM akan jatuh kepada target atau sasaran yang memang dituju, serta dijalankan bersama kebijakan-kebijakan lainnya seperti di bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja dan lain-lain. Agar perekonomian di Negara Indonesia sedikit demi sedikit akan menemukan penerangan.
| Pro-Kontra Program BLSM. v
[ ] October 23, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Dengan diputuskannya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada
sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bulan Juni lalu, akhirnya
pemerintah menetapkan harga pasti BBM. Harga BBM telah melonjak naik,
yaitu Premium menjadi Rp 6.500,- dan Solar menjadi Rp 5.500,-. Hal ini
seakan menjadi pil pahit bagi rakyat Indonesia, khususnya kaum menengah
kebawah. Sikap tarik-ulur pemerintah untuk memutuskan kenaikan BBM
disinyalir akibat perhitungan terhadap kompensasi bagi rakyat miskin yang
belum matang. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa ada pro dan kontra
tenntang Program BLSM tersebut.
Saat ini pemerintah seolah telah mantap untuk menaikan harga BBM.
Pemerintah pun telah menyiapkan kompensasi bagi rakyat miskin. Salah
satunya adalah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Bahkan
sebagian daerah, BLSM pun telah mulai didistribusikan melalui kantor pos
terdekat. Dana BLSM sejumlah Rp 150.000,- per bulan dalam kurung waktu
4 bulan ini seakan menjadi “sogokan” ideal bagi rakyat miskin.
BLSM atau sering disebut Bantuan Langsung Sementara Masyarakat
yang disediakan pemerintah untuk membantu meringankan beban
masyarakat miskin. Cara ini dianggap pemerintah ampuh untuk
meringankan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Program ini tidak jauh dari
hal Pro dan Kontra. Di katakana Pro karena program ini mampu
meringankan beban/kebutuhan masyarakat miskin. Sedangkan pandangan
Kontra karena bantuan ini bersifat sementara maka setelah bantuan ini
selesai bagaimana nasib warga miskin selanjutnya.
| Pro-Kontra Program BLSM. 1
[ ] October 23, 2013
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah ada, saya sebagai
penulis dapat merumuskan masalah tentang pro-kontra BLSM yang terjadi
di Indonesia ini:
1. Apa Program BLSM?
2. Apa fungsi dari Program BLSM itu?
3. Siapa saja yang berhak menerima Dana Program BLSM
tersebut?
4. Sampai kapan program BLSM itu berlangsung
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengertian program
BLSM.
2. Mengetahui maksud pemerintah mengeluarkan Program BLSM.
3. Meluruskan pandangan masyarakat tentang pro dan kontra dari program
BLSM.
1.4. Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca untuk
lebih mengerti lagi tentang Pro dan Kontra dari program BLSM yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Penulis juga berharap agar para pembaca dapat
berfikir secara bijak dan tidak mengalami kesalahpahaman tentang program
BLSM yang dikeluarkan oleh pemerintah.
1.5. RUANG LINGKUP
Makalah ini membahas tentang Pro dan Kontra dari Program BLSM
yang terjadi di Indonesia. Ruang lingkup dalam makalah ini adalah
bagaimana pelaksanaan Program BLSM ini di Indonesia, dan siapa saja
penerima dana dari program BLSM.
| Pro-Kontra Program BLSM. 2
[ ] October 23, 2013
BAB IIMETODE PENULISAN
2.1 Objek penulisan
Objek penulisan ini adalah mengenai pro-kontra program BLSM yang
terjadi di Indonesia. Dalam makalah ini terkaji tentang apa Program BLSM
itu, bermanfaat kah Program BLSM itu dan siapa saja yang berhak
menerima dana dari program BLSM itu.
2.2 Dasar pemilihan objek
Makalah ini membahas tentang “Pro dan Kontra Program BLSM di
Indonesia”. Program BLSM adalah Program Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat, yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait naiknya harga BBM
bulan lalu.
Semenjak pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM dan
mengeluarkan program BLSM bagi masyarakat miskin, ternyata pro-kontra
atas program tersebut semakin meruncing.Hal ini seakan menjadi pil pahit
bagi rakyat di Indonesia, khususnya kaum menegah ke bawah.
2.3 Metode pengumpulan data
Kaji Pustaka
Dalam pembuatan makalah ini metode yang digunakan adalah kajian
pustaka yaitu mencari data melalui buku-buku, surat kabar, informasi dari
internet dan media televise. Untuk melengkapi paparan hasil makalah
penulis juga mengambil dari situs web internet yang membahas tentang
“Pro-Kontra Program BLSM”.
2.4 Metode analisis.
Penyusunan makalah ini dengan menggunakan metode deskritif analitis
yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada,
melalui media elektronik dan media cetak lalu menguraikannya dan kemudian
menyimpulkannya.
| Pro-Kontra Program BLSM. 4
[ ] October 23, 2013
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
A. Pembahasan
Kebijakan pemerintah untuk menaikan Harga BBM akhirnya disahkan
juga. Dengan dalih penghematan APBN, pemerintah tega menjadikan
rakyat sebagai korban. Betapa tidak, sebelum kebijakan itu disahkan,
harga-harga kebutuhan pokok sudah lebih dulu naik.
Sebagai ‘pelipur lara’,pemerintah mengucurkan dana BLSM (Bantuan
Langsung Sementrara Masyarakat) sebesar Rp150.000 per kepala keluarga.
Pemerintah berharap, dampak naiknya harga BBM bisa diredam dengan
BLSM, Raskin, Bantuan Siswa Miskin, Program Keluarga Harapan dan
program infrastruktur dasar khususnya di pedesaan. Ternyata, BLSM
bukannya memberikan solusi, malah menimbulkan permasalahan yang
baru.
Pertama, Penyalurannya dinilai tidak tepat sasaran. Tidak tepat
sasaran diduga karena sistem data yang kurang akurat. Banyak penerima
yang ternyata sudah meninggal, atau bahkan tidak terkategori miskin.
Sehingga tidak tepat sasaran kepada keluarga yang membutuhkan yang
benar-benar miskin.
Kedua kebijakan BLSM bernuansa politis. Kebijakan menhgucurkan
dana langsung kepada masyarakat sangat rentan ditunggangi kepentingan
politik tertentu. Bahkan bias jadi sebagai bentuk ‘suap’ kepada rakyat
untuk mendapatkan citra yang positive. Apalagi menghadapi pemilu 2014.
Ketiga, BLSM tak memberikan solusi, tidak bisa mencegah inflasi.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menjelaskan pemberian
kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) atas
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan
meredam dampak inflasi, yang bisa muncul dari kenaikan harga BBM
(vivanews.com, 20/06).
Keempat berpotensi menimbulkan konfliki di masyarakat meski
skalanya terbatas. Salah satunya seperti yang terjadi di Purwokerto.
Anggota DPRD Banyumas Yoga Sugama mengungkapkan konflik social
| Pro-Kontra Program BLSM. 5
[ ] October 23, 2013
mulai terjadi dalam pelaksanaan penyaluran BLSM. Kondisi desa yang
tadinya adem ayem, sekarang mulai menghangat karena banyaknya protes
warga yang tidak memperoleh BLSM (Metrotvnews.com, 27/04/2013).
Pemerintah seharusnya belajar dari kegagalan program BLT yang
pernah dikocorkan beberapa tahun lalu. Banyak pihak menilai bahwa
sistem bantuan langsung sangat tidak efektif dan tidak mendidik dalam
memecahkan masalah kemiskinan. BLSM dengan sistem yang sama, akan
mendulang hasil yang sama.
Lihat saja, besaran BLSM pun minim dibandingkan naiknya biaya
yang harus ditanggung. Begitu harga BBM naik rata-rata 33,3 % (premium
naik 44,4 % dan solar naik 22,3 %), ongkos transportasi pun naik rata-rata
20 – 35 persen. Naiknya ongkos transportasi dibarengi oleh lonjakan harga-
harga kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. BLSM kiranya lebih
pantas disebut sebagai Bantuan Langsung Sengsarakan Masyarakat.
Lebih dari itu, meski harga BBM dinaikkan namun subsidi tetap saja
dalam angka Rp 120 triliun – akibat konsumsi meningkat. Lalu ditambah
BLSM menjadi sekitaran Rp 180 triliun. Rupanya kebijakan member
subsidi hanyalah akal-akalan. Kenaikan harga BBM tidak menghapus
subsidi. Peluang pencurian dan korupsi serta penyelundupan BBM menjadi
hal yang dapat dilestarikan dan dilanjutkan.
Kita harus mempertanyakan, sebenarnya ada apa dibalik kebijakan
ini? Benarkah kebijakan BLSM ini adalah kebijakan yang pro rakyat?
Ataukah kebijakan yang sebenarnya tidak pro rakyat bahkan mengandung
kebohongan publik?
Dengan riuhnya kontroversi BBM dan BLSM ini, banyak orang lupa
bahwa pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan
kewajiban Pemerintah sesuai dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial. BLSM adalah hak masyarakat, bukan
kebaikan hati atau sogokan politik, tapi tanggung-jawab Pemerintah (pasal
4). Kewajiban pemerintah untuk melakukan Catur Program Kesejahteraan
Sosial, yakni rehabilitasi, pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial
(pasal 6). Jadi, kebijakan semacam ini seharusnya bukan kebijakan pelipur
| Pro-Kontra Program BLSM. 6
[ ] October 23, 2013
lara, tapi merupakan kebijakan yang wajib dilakukan oleh pemerintah
kepada rakyatnya.
Kebijakan dengan menggulirkan BLSM ini bertujuan memberikan
fondasi atau dasar bagi masyarakat miskin dalam menghadapi dampak dari
kenaikan BBM. Pada kenaikan BBM tahun 2013 ini, setiap warga yang
dianggap miskin mendapatkan Rp. 150.00,- setiap bulan selama 4 bulan,
diharapkan membantu masyarakat kurang mampu. Namun dalam prosesnya
banyak sekali kendala yang menjadi biang keladi timbulnya konflik di
masyarakat, Kendala-kendala yang timbul antara lain:
BLSM dianggap bukanlah solusi tepat dalam menyelesaikan dampak yang
terjadi akibat dari kenaikan BBM. BLSM ini hanya menjadi solusi sesaat
bagi masyarakat.
Belum adanya petunjuk teknis dan mekanisme yang tepat dalam proses
penyaluran kepada masyarakat, hal ini akan mengakibatkan kebingungan
pelaksana teknis dilapangan.
Kategori miskin yang dipakai sebagai acuan masyarakat mendapat dana
BLSM, masih menggunakan data yang lama yang belum di perbaharui
sepenuhnya sehingga tidak jarang mengalami kerancuan .
Terdapat isu-isu politik yang mengiringi turunnya kebijakan BLSM.
Muncul fenomena yang mungkin terlewati oleh para ahli sekalipun, yaitu
perubahan tata nilai, etika , budaya kemandirian dan patriotisme di tengah
masyarakat yang menjadikan kemiskinannya sebagai suatu produk yang
layak dijual. Seseorang akan merasa terhina apabila dicela sebagai orang
miskin namun akan sangat murka apabila tidak terdaftar sebagai warga
yang berhak mendapat dana BLSM.
B. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari data-data yang sudah di dapatkan saya dapat menyimpulkan bahwa
pada dasarnya BLSM hanyalah diberikan sebagai “bantuan” bagi kebutuhan
bukan “pemenuhan” bagi seluruh kebutuhan rakyat. Hal ini lah yang perlu
dicatat baik-baik bagi sebagian orang dan mungkin para demonstran yang
| Pro-Kontra Program BLSM. 7
[ ] October 23, 2013
membakar ban didepan gedung DPR, menuntut BLSM yang kurang dari
cukup. Saya berdiri disini bukan sebagai pihak pro maupun pihak kontra, saya
hanya ingin membuka mindset masyarakat di Indonesia.
Ketika rakyat miskin ditanya “Apakah cukup uang RP. 150.000,- untuk
sebulan?” dengan serentak semua pasti akan menjawab tidak cukup. Tapi
seperti yang telah saya katakana bahwa BLSM hanya sekedar bantuan.
Menurut saya besar kecil dana yang diberikan tidak dapat diukur dengan
kebutuhan masing-masing kepala keluarga karena kebutuhan setiap keluarga
itu berbeda-beda. Ketika kita bertanya kepada orang yang memiliki 8 anak,
jelas uang RP. 150.000,- tidak banyak berdampak bagi pemenuhan
keluarganya. Tetapi mungkin jika kita bertanya kepada keluarga yang hanya
memiliki 1 anak, mungkin Rp 150.000,- bisa cukup untuk membiayai
keperluan keluarganya. Akan tetapi dengan adanya pemikiran bahwa
pemerintah bukanlah tempat rakyat miskin untuk menggantungkan seluruh
“nasib” hidupnya bukan berarti pemerintah pun lepas tangan untuk
memfasilitasi rakyat miskin dengan subsidi-subsidi lainnya.
Seperti yang kita ketahui, harga BBM dan harga barang lain seperti
sembako berbanding lurus. Ketika harga BBM melonjak lain, harga sembako
pun ikut naik. Tidak hanya itu, harga-harga lainnya pun akan turut melonjak
lain, seperti jasa transportasi, sekolah dan kesehatan. Ini jelas
mengkhawatirkan warga, bukan hanya 15,5 juta keluarga miskin yang
menerima BLSM, tetapi juga jutaan keluarga kelas menengah ke bawah
lainnya yang tidak ter-cover oleh BLSM.
Penulis rasa, di sini lah celah rakyat untuk mencela pemerintah. Jika
pemerintah berdalih bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena 92%
dinikmati oleh kaum menengah ke atas, maka pemerintah bisa mencari “jalan”
lain untuk menyalurkan subsidinya. Misalnya menyubsidi uang sekolah
dengan menjalankan Bantuan Operasional Sekolah dengan pengawasan lebih
ketat lagi. Perketat jalur distribusinya, jangan hanya manis di depan tetapi
pahit di tengah sampai akhir. Maksudnya, subsidi yang diberikan harus sesuai
dengan janjinya. Jika telah dijanjikan bahwa biaya sekolah akan di-gratis-kan
mulai dari biaya penerimaan masuk tahun ajaran baru sampai 1 tahun
| Pro-Kontra Program BLSM. 8
[ ] October 23, 2013
mendatang, maka pemerintah harus merealisasikannya demikian. Jangan
sampai ada kebocoran di tengah jalan. Toh subsidi ini tidak perlu diadakan di
seluruh sekolah, cukup di sekolah-sekolah Negeri karena itu sudah kewajiban
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan warganegaranya.
Kenapa? Karena pemerintah lah yang mewajibkan rakyatnya untuk wajib
sekolah 9 tahun, jadi pemerintah harus “beraksi” untuk merealisasikan
harapannya itu.
Selain itu, pemerintah harus memikirkan pula efek domino dari
kenaikan BBM. Memang, yang paling mendominasi dampak kenaikan BBM
adalah protes dan demontrasi yang dilakukan oleh warga di Pulau Jawa. Akan
tetapi, akan lebih bijaksana apabila pemerintah juga memikirkan nasib rakyat
miskin yang tinggal di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Papua. Ironis
sekali, harga BBM di Kalimantan telah mencapai Rp 10.000,-. Padahal,
Kalimantan adalah salah satu pulau penghasil minyak terbesar di Indonesia.
Demikian pula Papua. Harga BBM di Papua telah mencapai Rp 25.000,-
sebelum keputusan kenaikan BBM malam tadi. Terbayang kan, berapa harga
BBM kira-kira di kedua pulau penghasil minyak terbesar di Indonesia?
Pertanyaannya adalah, apakah rakyat miskin di daerah yang notabennya tidak
menggunakan banyak BBM dalam kehidupan sehari-harinya, patut pula
merasakan pahitnya kenaikan BBM yang berdampak pada kenaikan sembako?
Dan apakah mereka turut menerima BLSM yang serupa dengan rakyat miskin
di Pulau Jawa?
Jadi, penulis rasa pemberian BLSM ini memang masih mengapung,
antara harus dilakukan, atau tidak. Jika dilakukan dalam jangka waktu yang
lama, jelas akan menyulitkan pemerintah yang notabennya belum “jago”
dalam mengatur anggaran negaranya. Selain itu BLSM justru bisa
“memanjakan” rakyatnya, ini jelas sangat tidak mendidik rakyatanya untuk
mau bekerja lebih giat lagi demi mendapatkan penghidupan yang lebih layak
secara mandiri, tanpa bergantung kepada pemerintah. Akan tetapi, jika rakyat
miskin di Indonesia dibiarkan hidup tanpa BLSM, mau ada berapa banyak
gelandangan yang menumpuk di jembatan-jembatan layang ibu kota? Akan
ada berapa kawasan kumuh yang akan mengotori sungai-sungai di Indonesia?
| Pro-Kontra Program BLSM. 9
[ ] October 23, 2013
SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca agar tidak terpengaruh
oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan negri kita. Penulis juga berharap
agar para pembaca berfikir secara bijaksana dan tidak menelan mentah-mentah
informasi yang ada.
Saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Lisa Widya. 2013. BLSM (Bantuan Langsung Sederhana Mandiri).
http://lisa-widya.blogspot.com/2013/06/blsm-bantuan-langsung-sementara.html
Diana, Annur. 2013. Blog Basmi Korupsi. http://kitabasmikorupsi.blogspot.com
/2013/06/benarkah-blsm-hanya-untuk-orang-miskin.html
Farhan, Maulani. 2013. Tinjauan tentang BLSM.
http://handuk-qu.blogspot.com/2013/06/tinjauan-tentang-
blsm.html#.UmeXysacc1J
| Pro-Kontra Program BLSM. 10
[ ] October 23, 2013
Suci, Tri Wahyuni. 2013. Pro Kontra BLSM Semakin Meruncing.
http://blsm.sapa.or.id/blsm/191-penanggulangan-kemiskinan-balsem-blsm-diy-
runcing-blt-kps-2013
| Pro-Kontra Program BLSM. 11