22
[PELAKSANAAN PROGRAM BLSM] October 23, 2013 MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PELAKSANAAN PROGRAM BLSM DISUSUN OLEH MUHAMMAD RIVALDI B0A013046 DIII – PSDPK KELOMPOK IV-B FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN Pendidikan Kewarganegaraan | Pro-Kontra Program BLSM. i

Pelaksanaan Program Blsm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pelaksanaan Program BLSM

Citation preview

Page 1: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PELAKSANAAN PROGRAM BLSM

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD RIVALDI

B0A013046

DIII – PSDPK

KELOMPOK IV-B

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2013/2014

| Pro-Kontra Program BLSM. i

Page 2: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

HALAMAN PENGESAHAN

Makalah yang berjudul “Pelaksanaan Program BLSM” ini mengacu kepada

topik “Pro-Kontra Program BLSM (BALSEM)”. Makalah ini disusun oleh

Muhammad Rivaldi dengan NIM B0A013046 sebagai tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan yang dibimbing oleh Bapak Drs. Slamet Santoso

SP.,MS selaku dosen mata kuliah di Universitas Jenderal Soedirman. Tugas ini

sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai tugas semester 1.

Telah disahkan pada tanggal,………

Dosen Pengampu

Drs. Slamet Santoso SP. MS

KAP. 195805261984101001

| Pro-Kontra Program BLSM. ii

Page 3: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Semesta Alam yaitu Allah SWT

karena berkat rahmat dan nikmat akal-sehat yang Ia berikan, akhirnya saya dapat

menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga shalawat serta salam kami junjungkan

kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa negri ini dari zaman yang

gelap ke zaman yang terang benderang ini.

Harapan saya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dan dapat menambah

pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca, sehingga para pembaca tidak

mengalami miss komunikasi atau kesalahpahaman atas berita-berita yang beredar

di media-media televisi.

Penulis mengakui bahwa isi makalah ini tentu masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaannya makalah ini. Penulis

berharap semoga laporan ini bermafaat bagi semua pihak.

Purwokerto,oktober 2013

Penulis

Muhammad Rivaldi

| Pro-Kontra Program BLSM. iii

Page 4: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER..................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ii

KATA PENGANTAR............................................................................ iii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iv

RINGKASAN........................................................................................ v

I. PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang Masalah.................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah............................................................. 2

1.3 Tujuan.................................................................................. 2

1.4 Manfaat................................................................................ 2

1.5 Ruang Lingkup.................................................................... 2

II. METODE PENULISAN

2.1 Objek Penulisan................................................................. 3

2.2 Dasar Pemilihan objek....................................................... 3

2.3 Metode Pengumpulan Data................................................ 3

2.4 Metode Analisis................................................................. 3

III. ANALISIS PERMASALAHAN

A. Pembahasan ..................................................................... 7

B. Kesimpulan dan Saran....................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

| Pro-Kontra Program BLSM. iv

Page 5: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

RINGKASAN

BLSM adalah bantuan langsung sementara masyarakat yang biasanya kita tahu dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang gunanya bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Disamping itu, BLSM kini kerap di angkat dan sering di perbincangkan karena menurut beberapa orang, BLSM dikaitkan pemerintah sebagai kompensasi atas dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM).

Sebab kenaikan harga BBM bersubsidi akan mengalami lonjakan harga, juga termasuk harga kebutuhan pokok masyarakat. Walaupun pemerintah memiliki hak untuk menaikan harga BBM tetapi, rencana kenaikan dan pemberian BLSM tersebut masih menjadi Pro dan Kontra di masyarakat. Pemberian BLSM mungkin menjadi sedikit harapan untuk masyarakat Indonesia, pemerintah tidak mungkin memberikan BLSM sepanjang tahun kepada seluruh masyarakat Indonesia disamping itu pemerintah juga harus mengupayakan dan menghitung berapa besar yang akan dikeluarkan dari dana APBN Negara.

Oleh karena itu BLSM harus dirancang dan di realisasikan sedemikan rupa agar tidak terjadi penyelewangan dana BLSM oleh pihak-pihak yang tidak diharapkan dengan demikian dana BLSM akan jatuh kepada target atau sasaran yang memang dituju, serta dijalankan bersama kebijakan-kebijakan lainnya seperti di bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja dan lain-lain. Agar perekonomian di Negara Indonesia sedikit demi sedikit akan menemukan penerangan.

| Pro-Kontra Program BLSM. v

Page 6: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan diputuskannya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada

sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bulan Juni lalu, akhirnya

pemerintah menetapkan harga pasti BBM. Harga BBM telah melonjak naik,

yaitu Premium menjadi Rp 6.500,- dan Solar menjadi Rp 5.500,-. Hal ini

seakan menjadi pil pahit bagi rakyat Indonesia, khususnya kaum menengah

kebawah. Sikap tarik-ulur pemerintah untuk memutuskan kenaikan BBM

disinyalir akibat perhitungan terhadap kompensasi bagi rakyat miskin yang

belum matang. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa ada pro dan kontra

tenntang Program BLSM tersebut.

Saat ini pemerintah seolah telah mantap untuk menaikan harga BBM.

Pemerintah pun telah menyiapkan kompensasi bagi rakyat miskin. Salah

satunya adalah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Bahkan

sebagian daerah, BLSM pun telah mulai didistribusikan melalui kantor pos

terdekat. Dana BLSM sejumlah Rp 150.000,- per bulan dalam kurung waktu

4 bulan ini seakan menjadi “sogokan” ideal bagi rakyat miskin.

BLSM atau sering disebut Bantuan Langsung Sementara Masyarakat

yang disediakan pemerintah untuk membantu meringankan beban

masyarakat miskin. Cara ini dianggap pemerintah ampuh untuk

meringankan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Program ini tidak jauh dari

hal Pro dan Kontra. Di katakana Pro karena program ini mampu

meringankan beban/kebutuhan masyarakat miskin. Sedangkan pandangan

Kontra karena bantuan ini bersifat sementara maka setelah bantuan ini

selesai bagaimana nasib warga miskin selanjutnya.

| Pro-Kontra Program BLSM. 1

Page 7: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan latar belakang yang telah ada, saya sebagai

penulis dapat merumuskan masalah tentang pro-kontra BLSM yang terjadi

di Indonesia ini:

1. Apa Program BLSM?

2. Apa fungsi dari Program BLSM itu?

3. Siapa saja yang berhak menerima Dana Program BLSM

tersebut?

4. Sampai kapan program BLSM itu berlangsung

1.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengertian program

BLSM.

2. Mengetahui maksud pemerintah mengeluarkan Program BLSM.

3. Meluruskan pandangan masyarakat tentang pro dan kontra dari program

BLSM.

1.4. Manfaat

Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca untuk

lebih mengerti lagi tentang Pro dan Kontra dari program BLSM yang

dikeluarkan oleh pemerintah. Penulis juga berharap agar para pembaca dapat

berfikir secara bijak dan tidak mengalami kesalahpahaman tentang program

BLSM yang dikeluarkan oleh pemerintah.

1.5. RUANG LINGKUP

Makalah ini membahas tentang Pro dan Kontra dari Program BLSM

yang terjadi di Indonesia. Ruang lingkup dalam makalah ini adalah

bagaimana pelaksanaan Program BLSM ini di Indonesia, dan siapa saja

penerima dana dari program BLSM.

| Pro-Kontra Program BLSM. 2

Page 8: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

BAB IIMETODE PENULISAN

2.1 Objek penulisan

Objek penulisan ini adalah mengenai pro-kontra program BLSM yang

terjadi di Indonesia. Dalam makalah ini terkaji tentang apa Program BLSM

itu, bermanfaat kah Program BLSM itu dan siapa saja yang berhak

menerima dana dari program BLSM itu.

2.2 Dasar pemilihan objek

Makalah ini membahas tentang “Pro dan Kontra Program BLSM di

Indonesia”. Program BLSM adalah Program Bantuan Langsung Sementara

Masyarakat, yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait naiknya harga BBM

bulan lalu.

Semenjak pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM dan

mengeluarkan program BLSM bagi masyarakat miskin, ternyata pro-kontra

atas program tersebut semakin meruncing.Hal ini seakan menjadi pil pahit

bagi rakyat di Indonesia, khususnya kaum menegah ke bawah.

2.3 Metode pengumpulan data

Kaji Pustaka

Dalam pembuatan makalah ini metode yang digunakan adalah kajian

pustaka yaitu mencari data melalui buku-buku, surat kabar, informasi dari

internet dan media televise. Untuk melengkapi paparan hasil makalah

penulis juga mengambil dari situs web internet yang membahas tentang

“Pro-Kontra Program BLSM”.

2.4 Metode analisis.

Penyusunan makalah ini dengan menggunakan metode deskritif analitis

yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada,

melalui media elektronik dan media cetak lalu menguraikannya dan kemudian

menyimpulkannya.

| Pro-Kontra Program BLSM. 4

Page 9: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

A. Pembahasan

Kebijakan pemerintah untuk menaikan Harga BBM akhirnya disahkan

juga. Dengan dalih penghematan APBN, pemerintah tega menjadikan

rakyat sebagai korban. Betapa tidak, sebelum kebijakan itu disahkan,

harga-harga kebutuhan pokok sudah lebih dulu naik.

Sebagai ‘pelipur lara’,pemerintah mengucurkan dana BLSM (Bantuan

Langsung Sementrara Masyarakat) sebesar Rp150.000 per kepala keluarga.

Pemerintah berharap, dampak naiknya harga BBM bisa diredam dengan

BLSM, Raskin, Bantuan Siswa Miskin, Program Keluarga Harapan dan

program infrastruktur dasar khususnya di pedesaan. Ternyata, BLSM

bukannya memberikan solusi, malah menimbulkan permasalahan yang

baru.

Pertama, Penyalurannya dinilai tidak tepat sasaran. Tidak tepat

sasaran diduga karena sistem data yang kurang akurat. Banyak penerima

yang ternyata sudah meninggal, atau bahkan tidak terkategori miskin.

Sehingga tidak tepat sasaran kepada keluarga yang membutuhkan yang

benar-benar miskin.

Kedua kebijakan BLSM bernuansa politis. Kebijakan menhgucurkan

dana langsung kepada masyarakat sangat rentan ditunggangi kepentingan

politik tertentu. Bahkan bias jadi sebagai bentuk ‘suap’ kepada rakyat

untuk mendapatkan citra yang positive. Apalagi menghadapi pemilu 2014.

Ketiga, BLSM tak memberikan solusi, tidak bisa mencegah inflasi.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menjelaskan pemberian

kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) atas

kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan

meredam dampak inflasi, yang bisa muncul dari kenaikan harga BBM

(vivanews.com, 20/06).

Keempat berpotensi menimbulkan konfliki di masyarakat meski

skalanya terbatas. Salah satunya seperti yang terjadi di Purwokerto.

Anggota DPRD Banyumas Yoga Sugama mengungkapkan konflik social

| Pro-Kontra Program BLSM. 5

Page 10: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

mulai terjadi dalam pelaksanaan penyaluran BLSM. Kondisi desa yang

tadinya adem ayem, sekarang mulai menghangat karena banyaknya protes

warga yang tidak memperoleh BLSM (Metrotvnews.com, 27/04/2013).

Pemerintah seharusnya belajar dari kegagalan program BLT yang

pernah dikocorkan beberapa tahun lalu. Banyak pihak menilai bahwa

sistem bantuan langsung sangat tidak efektif dan tidak mendidik dalam

memecahkan masalah kemiskinan. BLSM dengan sistem yang sama, akan

mendulang hasil yang sama.

Lihat saja, besaran BLSM pun minim dibandingkan naiknya biaya

yang harus ditanggung. Begitu harga BBM naik rata-rata 33,3 % (premium

naik 44,4 % dan solar naik 22,3 %), ongkos transportasi pun naik rata-rata

20 – 35 persen. Naiknya ongkos transportasi dibarengi oleh lonjakan harga-

harga kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. BLSM kiranya lebih

pantas disebut sebagai Bantuan Langsung Sengsarakan Masyarakat.

Lebih dari itu, meski harga BBM dinaikkan namun subsidi tetap saja

dalam angka Rp 120 triliun – akibat konsumsi meningkat. Lalu ditambah

BLSM menjadi sekitaran Rp 180 triliun. Rupanya kebijakan member

subsidi hanyalah akal-akalan. Kenaikan harga BBM tidak menghapus

subsidi. Peluang pencurian dan korupsi serta penyelundupan BBM menjadi

hal yang dapat dilestarikan dan dilanjutkan.

Kita harus mempertanyakan, sebenarnya ada apa dibalik kebijakan

ini? Benarkah kebijakan BLSM ini adalah kebijakan yang pro rakyat?

Ataukah kebijakan yang sebenarnya tidak pro rakyat bahkan mengandung

kebohongan publik?

Dengan riuhnya kontroversi BBM dan BLSM ini, banyak orang lupa

bahwa pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan

kewajiban Pemerintah sesuai dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2009

tentang Kesejahteraan Sosial. BLSM adalah hak masyarakat, bukan

kebaikan hati atau sogokan politik, tapi tanggung-jawab Pemerintah (pasal

4). Kewajiban pemerintah untuk melakukan Catur Program Kesejahteraan

Sosial, yakni rehabilitasi, pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial

(pasal 6). Jadi, kebijakan semacam ini seharusnya bukan kebijakan pelipur

| Pro-Kontra Program BLSM. 6

Page 11: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

lara, tapi merupakan kebijakan yang wajib dilakukan oleh pemerintah

kepada rakyatnya.

Kebijakan dengan menggulirkan BLSM ini bertujuan memberikan

fondasi atau dasar bagi masyarakat miskin dalam menghadapi dampak dari

kenaikan BBM. Pada kenaikan BBM tahun 2013 ini, setiap warga yang

dianggap miskin mendapatkan Rp. 150.00,- setiap bulan selama 4 bulan,

diharapkan membantu masyarakat kurang mampu. Namun dalam prosesnya

banyak sekali kendala yang menjadi biang keladi timbulnya konflik di

masyarakat, Kendala-kendala yang timbul antara lain:

BLSM dianggap bukanlah solusi tepat dalam menyelesaikan dampak yang

terjadi akibat dari kenaikan BBM. BLSM ini hanya menjadi solusi sesaat

bagi masyarakat.

Belum adanya petunjuk teknis dan mekanisme yang tepat dalam proses

penyaluran kepada masyarakat, hal ini akan mengakibatkan kebingungan

pelaksana teknis dilapangan.

Kategori miskin yang dipakai sebagai acuan masyarakat mendapat dana

BLSM, masih menggunakan data yang lama yang belum di perbaharui

sepenuhnya sehingga tidak jarang mengalami kerancuan .

Terdapat isu-isu politik yang mengiringi turunnya kebijakan BLSM.

Muncul fenomena yang mungkin terlewati oleh para ahli sekalipun, yaitu

perubahan tata nilai, etika , budaya kemandirian dan patriotisme di tengah

masyarakat yang menjadikan kemiskinannya sebagai suatu produk yang

layak dijual. Seseorang akan merasa terhina apabila dicela sebagai orang

miskin namun akan sangat murka apabila tidak terdaftar sebagai warga

yang berhak mendapat dana BLSM.

B. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari data-data yang sudah di dapatkan saya dapat menyimpulkan bahwa

pada dasarnya BLSM hanyalah diberikan sebagai “bantuan” bagi kebutuhan

bukan “pemenuhan” bagi seluruh kebutuhan rakyat. Hal ini lah yang perlu

dicatat baik-baik bagi sebagian orang dan mungkin para demonstran yang

| Pro-Kontra Program BLSM. 7

Page 12: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

membakar ban didepan gedung DPR, menuntut BLSM yang kurang dari

cukup. Saya berdiri disini bukan sebagai pihak pro maupun pihak kontra, saya

hanya ingin membuka mindset masyarakat di Indonesia.

Ketika rakyat miskin ditanya “Apakah cukup uang RP. 150.000,- untuk

sebulan?” dengan serentak semua pasti akan menjawab tidak cukup. Tapi

seperti yang telah saya katakana bahwa BLSM hanya sekedar bantuan.

Menurut saya besar kecil dana yang diberikan tidak dapat diukur dengan

kebutuhan masing-masing kepala keluarga karena kebutuhan setiap keluarga

itu berbeda-beda. Ketika kita bertanya kepada orang yang memiliki 8 anak,

jelas uang RP. 150.000,- tidak banyak berdampak bagi pemenuhan

keluarganya. Tetapi mungkin jika kita bertanya kepada keluarga yang hanya

memiliki 1 anak, mungkin Rp 150.000,- bisa cukup untuk membiayai

keperluan keluarganya. Akan tetapi dengan adanya pemikiran bahwa

pemerintah bukanlah tempat rakyat miskin untuk menggantungkan seluruh

“nasib” hidupnya bukan berarti pemerintah pun lepas tangan untuk

memfasilitasi rakyat miskin dengan subsidi-subsidi lainnya.

Seperti yang kita ketahui, harga BBM dan harga barang lain seperti

sembako berbanding lurus. Ketika harga BBM melonjak lain, harga sembako

pun ikut naik. Tidak hanya itu, harga-harga lainnya pun akan turut melonjak

lain, seperti jasa transportasi, sekolah dan kesehatan. Ini jelas

mengkhawatirkan warga, bukan hanya 15,5 juta keluarga miskin yang

menerima BLSM, tetapi juga jutaan keluarga kelas menengah ke bawah

lainnya yang tidak ter-cover oleh BLSM.

Penulis rasa, di sini lah celah rakyat untuk mencela pemerintah. Jika

pemerintah berdalih bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena 92%

dinikmati oleh kaum menengah ke atas, maka pemerintah bisa mencari “jalan”

lain untuk menyalurkan subsidinya. Misalnya menyubsidi uang sekolah

dengan menjalankan Bantuan Operasional Sekolah dengan pengawasan lebih

ketat lagi. Perketat jalur distribusinya, jangan hanya manis di depan tetapi

pahit di tengah sampai akhir. Maksudnya, subsidi yang diberikan harus sesuai

dengan janjinya. Jika telah dijanjikan bahwa biaya sekolah akan di-gratis-kan

mulai dari biaya penerimaan masuk tahun ajaran baru sampai 1 tahun

| Pro-Kontra Program BLSM. 8

Page 13: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

mendatang, maka pemerintah harus merealisasikannya demikian. Jangan

sampai ada kebocoran di tengah jalan. Toh subsidi ini tidak perlu diadakan di

seluruh sekolah, cukup di sekolah-sekolah Negeri karena itu sudah kewajiban

pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan warganegaranya.

Kenapa? Karena pemerintah lah yang mewajibkan rakyatnya untuk wajib

sekolah 9 tahun, jadi pemerintah harus “beraksi” untuk merealisasikan

harapannya itu.

Selain itu, pemerintah harus memikirkan pula efek domino dari

kenaikan BBM. Memang, yang paling mendominasi dampak kenaikan BBM

adalah protes dan demontrasi yang dilakukan oleh warga di Pulau Jawa. Akan

tetapi, akan lebih bijaksana apabila pemerintah juga memikirkan nasib rakyat

miskin yang tinggal di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Papua. Ironis

sekali, harga BBM di Kalimantan telah mencapai Rp 10.000,-. Padahal,

Kalimantan adalah salah satu pulau penghasil minyak terbesar di Indonesia.

Demikian pula Papua. Harga BBM di Papua telah mencapai Rp 25.000,-

sebelum keputusan kenaikan BBM malam tadi. Terbayang kan, berapa harga

BBM kira-kira di kedua pulau penghasil minyak terbesar di Indonesia?

Pertanyaannya adalah, apakah rakyat miskin di daerah yang notabennya tidak

menggunakan banyak BBM dalam kehidupan sehari-harinya, patut pula

merasakan pahitnya kenaikan BBM yang berdampak pada kenaikan sembako?

Dan apakah mereka turut menerima BLSM yang serupa dengan rakyat miskin

di Pulau Jawa?

Jadi, penulis rasa pemberian BLSM ini memang masih mengapung,

antara harus dilakukan, atau tidak. Jika dilakukan dalam jangka waktu yang

lama, jelas akan menyulitkan pemerintah yang notabennya belum “jago”

dalam mengatur anggaran negaranya. Selain itu BLSM justru bisa

“memanjakan” rakyatnya, ini jelas sangat tidak mendidik rakyatanya untuk

mau bekerja lebih giat lagi demi mendapatkan penghidupan yang lebih layak

secara mandiri, tanpa bergantung kepada pemerintah. Akan tetapi, jika rakyat

miskin di Indonesia dibiarkan hidup tanpa BLSM, mau ada berapa banyak

gelandangan yang menumpuk di jembatan-jembatan layang ibu kota? Akan

ada berapa kawasan kumuh yang akan mengotori sungai-sungai di Indonesia?

| Pro-Kontra Program BLSM. 9

Page 14: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

SARAN

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap kepada para pembaca agar tidak terpengaruh

oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan negri kita. Penulis juga berharap

agar para pembaca berfikir secara bijaksana dan tidak menelan mentah-mentah

informasi yang ada.

Saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Semoga

makalah ini berguna bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan para

pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Lisa Widya. 2013. BLSM (Bantuan Langsung Sederhana Mandiri).

http://lisa-widya.blogspot.com/2013/06/blsm-bantuan-langsung-sementara.html

Diana, Annur. 2013. Blog Basmi Korupsi. http://kitabasmikorupsi.blogspot.com

/2013/06/benarkah-blsm-hanya-untuk-orang-miskin.html

Farhan, Maulani. 2013. Tinjauan tentang BLSM.

http://handuk-qu.blogspot.com/2013/06/tinjauan-tentang-

blsm.html#.UmeXysacc1J

| Pro-Kontra Program BLSM. 10

Page 15: Pelaksanaan Program Blsm

[ ] October 23, 2013

Suci, Tri Wahyuni. 2013. Pro Kontra BLSM Semakin Meruncing.

http://blsm.sapa.or.id/blsm/191-penanggulangan-kemiskinan-balsem-blsm-diy-

runcing-blt-kps-2013

| Pro-Kontra Program BLSM. 11