16
Pendahuluan Dalam PSAK no 45 (revisi 2011) dijelaskan bahwa karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utamanya terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam entitas bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun, entitas nirlaba dalam praktiknya sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan entitas bisnis pada umumnya. Pada beberapa bentuk entitas nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, entitas tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan entitas tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Entitas semacam ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan entitas bisnis pada umumnya. Berikut ini adalah pengertian istilah yang disebutkan dalam makalah ini (PSAK no 45, revisi 2011): 1. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak

pelaporan nirlaba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aturan pelaporan nirlaba

Citation preview

PendahuluanDalam PSAK no 45 (revisi 2011) dijelaskan bahwa karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utamanya terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam entitas bisnis, misalnya penerimaan sumbangan.Namun, entitas nirlaba dalam praktiknya sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan entitas bisnis pada umumnya. Pada beberapa bentuk entitas nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, entitas tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan entitas tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Entitas semacam ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan entitas bisnis pada umumnya.Berikut ini adalah pengertian istilah yang disebutkan dalam makalah ini (PSAK no 45, revisi 2011):1. Pembatasan permanen adalahpembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang berasal dari sumber daya tersebut.2. Pembatasan temporer adalahpembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhninya keadaan tertentu.3. Sumber daya terikatadalahsumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.4. Sumber daya tidak terikat adalahsumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABATujuan Laporan KeuanganTujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. Pihak pengguna laporan keuangan memililiki kepentingan bersama dalam rangka menilai :1. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut;2. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanyaSecara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai ;1. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;2. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat aset neto;3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antar keduanya;4. cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya;5. Usaha jasa entitas nirlabaLaporan keuangan entitas nirlaba meliputi :1. Laporan posisi keuangan2. Laporan aktivitas3. Laporan Arus kas

Laporan Posisi KeuanganTujuan Laporan Posisi KeuanganTujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi dalam laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk menilai:1. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan; dan2. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.Klasifikasi Aset dan Liabilitas :Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti :1. Kas dan setara kas;2. Piutang pasien, pelajar, anggota dan penerima jasa yang lain;3. Persediaan4. Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka5. Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang6. Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasaInformasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :1. Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo2. Mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam jangka pendek dan jangka panjang3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan.Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak TerikatLaporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu : terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keungan atau dalam catatan atas laporan keuangan.Pembatasan permanen tehadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi.Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu; penggunaan selama periode tertentu dimasa depan atau pemerolehan aset tetap; dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba.Laporan AktivitasTujuan Laporan AktivitasTujuan dari laporan aktivitas adalah untuk menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.Perubahan Kelompok Aset NetoDalam laporan aktivitas disajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat suatu periode.Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan KerugianLaporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.Dalam laporan aktivitas jumlah pendapatan dan beban disajikan secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP.Informasi Pemberian JasaLaporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. Untuk keterangan yang lebih lengkap mengenai laporan aktivitas dalam perusahaan nirlaba dapat melihat pada PSAK no 45, revisi 2011.Laporan Arus KasTujuan Laporan Arus KasTujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran KasLaporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini :a. Aktivitas pendanaan3. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi dalam jangka panjang3. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan invesetasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi3. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam jangka panjangb. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.

Berikut ini merupakan contoh bentuk laporan keuangan perusahaan nirlaba (PSAK no 45, revisi 2011):1. Laporan posisi keuangan

2. Laporan aktivitasAda 3 bentuk dalam laporan aktivitas dan masing-masing bentuk memiliki keunggulan tersendiri. Berikut penjelasan dan contoh laporannya.a. Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A ini memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif.

b. Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto, satu kolom untuk setiap klasifikasi dengan tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk B menyajikan pembuktian dampak berakhirnya pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali aset tertentu terhadap reklasifikasi aset neto. Bentuk B memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan penghasilan dari investasi.

c. Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan pendapatan, beban, dan perubahan aset neto tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan aset neto. Pendekatan bentuk C ini menitikberatkan pada perubahan aset neto yang tidak terikat. Bentuk ini sesuai untuk entitas nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai aktivitas yang terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan dan investasi.

3. Laporan Arus Kasa. Metode Langsung

b. Metode tidak langsung