41
i HALAMAN PENGESAHAN a. Judul Program : Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri di Kabupaten Buleleng. b. Jenis Program : Pendidikan (Penerapan Hasil Penelitian) c. Bidang Kegiatan : Pelatihan Masyarakat d. Identitas Pelaksana : 1. Ketua - Nama : Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd. - NIP : 197508012006042001 - NIDN : 0001087504 - Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIc - Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja - Alamat rumah : Dusun Banyualit, Desa Kalibukbuk 2. Anggota 1 - Nama : I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd. - NIP/Pangkat/Gol : 19710616 199602 1001/Pembina/IVa - Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja - Alamat Rumah : Perum Grya Permai Blok B 12 Bakti Seraga 3. Anggota 2 - Nama : Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si. - NIP/Pangkat/Gol : 197108281991032001/Penata/IIId - Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja - Alamat Rumah : Jalan Werkudara Baktisraga e. Biaya yang Diperlukan : Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah) f. Lokasi Kegiatan : SMK Negeri 1 Seririt a. Kecamatan : Seririt b. Kabupaten : Buleleng c. Propinsi : Bali g. Lama Kegiatan : 8 (delapan) bulan

Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

i

HALAMAN PENGESAHAN

a. Judul Program : Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata PelajaranProduktif SMK Negeri di Kabupaten Buleleng.

b. Jenis Program : Pendidikan (Penerapan Hasil Penelitian)c. Bidang Kegiatan : Pelatihan Masyarakatd. Identitas Pelaksana :

1. Ketua- Nama : Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd.- NIP : 197508012006042001- NIDN : 0001087504- Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIc- Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja- Alamat rumah : Dusun Banyualit, Desa Kalibukbuk

2. Anggota 1- Nama : I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd.- NIP/Pangkat/Gol : 19710616 199602 1001/Pembina/IVa- Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja- Alamat Rumah : Perum Grya Permai Blok B 12 Bakti Seraga

3. Anggota 2- Nama : Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si.- NIP/Pangkat/Gol : 197108281991032001/Penata/IIId- Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja- Alamat Rumah : Jalan Werkudara Baktisraga

e. Biaya yang Diperlukan : Rp. 10.000.000,-( Sepuluh Juta Rupiah)

f. Lokasi Kegiatan : SMK Negeri 1 Seririta. Kecamatan : Seriritb. Kabupaten : Bulelengc. Propinsi : Bali

g. Lama Kegiatan : 8 (delapan) bulan

Page 2: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

ii

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN PENYUSUNAN TES KINERJAMATA PELAJARAN PODUKTIF SMK NEGERI DI KABUPATEN BULELENG

Oleh :

Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./0001087504 (Ketua)

I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd./ 0016067102 (Anggota)

Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./0028087103 (Anggota)

Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404 (Ketua)

Luh Masdarini, S.Pd.,M.Pd./0021047112 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 96/UN48.15/LPM/2014

tanggal: 13 Februari 2014

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2013

Page 3: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

iii

PELATIHAN PENYUSUNAN TES KINERJA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DISMK NEGERI DI KABUPATEN BULELENG

Oleh

Ketut Widiartini, dkk

RINGKASAN

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan

penyusunan tes kinerja pada guru-guru pengajar mata pelajaran produktif di SMK Negeri 1

Seririt. Pelatihan ini diberikan untuk meningkatkan SDM guru dalam membuat penilaian.

Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah,

demontrasi langsung dipraktekkan oleh peserta, serta tanya jawab. Metode ceramah

digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang asesmen kinerja, yaitu

meliputi cara penyusunan tes kinerja, menyusun rubrik dan penskoran hasil tes kinerja.

Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai penyusunan tes

kinerja. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh

kedua metode di atas. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga yang bekerja sama dengan guru-guru yang mengajar mata pelajaran produktif di

SMK Negeri 1 Seririt sebagai subyek sasaran.

Hasil pelatihan penyusunan tes kinerja ini dapat dinyatakan berhasil. Hal ini dapat

dilihat dari: (1) Kehadiran peserta sesuai dengan target yaitu 90% (27 dari 30 orang guru),

(2) hasil pelatihan dinyatakan sangat baik sesuai dengan analisis rubrik penilaian kinerja, dan

(3) Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang dilihat dari keseriusan mengikuti

pelatihan, terwujudnya tes kinerja beserta rubrik penilaiannya.

Kata Kunci: mata pelajaran produktif, tes kinerja, rubrik penilaian

Page 4: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

iv

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang

Maha Esa atas karunia yang dilimpahkan, sehingga pelaksanaan pengabdian masyarakat yang

berjudul “Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri di

Kabupaten Buleleng” dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Terselenggaranya kegiatan masyarakat ini berkat kerjasama dan dukungan dari

berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya kami menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, atas kesempatan serta

kerjasamanya dalam melaksnakan pengabdian masyarakat ini.

2. Kepada Sekolah SMK Negeri 1 Seririt yang telah memberikan ijin mengadakan

pengabdian di sekolah yang dipimpinya.

3. Para guru SMK Negeri 1 Seririt atas partisipasinya sebagai peserta dalam P2M ini dan

telah mengikuti kegiatan pengabdian ini dengan tekun dari awal sampai akhir.

4. Rekan-rekan pelaksana kegiatan P2M di lapangan yang telah melaksanakan kegiatan

ini dengan baik.

Akhir kata kami berharap semoga hasil kegiatan pengabdian ini bermanfaat bagi

pengembangan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan bagi para guru yang nantinya

dapat dikembangkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Selanjutnya keterampilan yang

telah dimiliki dapat dijadikan bekal dan dikembangkan sesuai dengan keperluannya..

Singaraja, 9 September 2014

Pelaksana

Page 5: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

v

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………….. iLEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….. iiRINGKASAN …………………………………………………………….. iiiPRAKATA ………………………………………………………………… ivDAFTAR ISI ……………………………………………………………… vDAFTAR TABEL ………………………………………………………….DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

vivii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… viii

BAB I PENHAHULUAN1.1.Analisis Situasi …………………………………………………. 11.2.Perumusan Masalah …………………………………………….. 51.3.Tujuan Kegiatan ………………………………………………... 51.4.Manfaat Kegiatan ……………………………………………… 6

BAB II METODE PELAKSANAAN2.1. Metode Pelaksanaan ………………………………………….. 7

a. Kerangka Pemecahan Masalah …………………………….. 7b. Realisasi Pemecahan Masalah ………………………………c. Tinjauan Pustaka ....................................................................

89

2.2. Khalayak sasaran ………………………………………………. 132.3. Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan ……………………………. 13

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN3.1.Hasil …………………………………………………………….. 153.2.Pembahasan …………………………………………………….. 18

BAB IV PENUTUP4.1. Simpulan ……………………………………………………….. 254.2. Saran …………………………………………………………… 25

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 26LAMPIRAN ………………………………………………………………. 27

Page 6: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Check list Hasil Produk (tes Kinerja) ...............................……………………… 13

2.2 Pedoman Konversi ................................................................................................. 14

3.1 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Penyusunan Tes Kinerja .................................. 11

Page 7: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................................. 7

Page 8: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 01. Organisasi Pelaksana ...........................................................................

Lampiran 02 Curiculum Vitae ..................................................................................

27

29

Lampiran 03. Dokumentasi Kegiatan ................................................................…… 32

Lampiran 04. Daftar Hadir Peserta dalam kegiatan P2M ………………................. 34

Lampiran 05. Surat Perjanjian Kerja Pengabdian pada Masyarakat …………….....

Lampiran 06. Materi Pelatihan ..................................................................................

36

39

Lampiran 06. Hasil Tes Kinerja Guru Mata Pelajaran Produktif .............................. 49

Page 9: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan

kejuruan yang salah satu tujuan khususnya yaitu SMK merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia

industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam

program keahlian yang dipilihnya.

Rumpun keahlian yang ada di SMK sangat bervariasi, misalnya SMK

Negeri 1 Singaraja, di SMK N ini keahlian yang ditonjolkan adalah bidang

akutansi. SMK Negeri 2 Singaraja, keahlian yang ada yaitu tata boga, tata busana,

pariwisata dan kecantikan. Demikian pula pada SMK Negeri yang lainnya yang

ada di Kabupaten Buleleng, masing-masing sekolah ini memiliki bidang keahlian

yang dikembangkan. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, siswa harus

memiliki kesiapan pengetahuan dan ketrampilan untuk pencapaian hasil belajar

sesuai tujuan. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang dipelajari merupakan

persiapan mengikuti mata pelajaran berikutnya. Keberhasilan Siswa menempuh

setiap bidang mata pelajaran merupakan bekal mewujudkan keahlian di

bidangnya. Salah satu contoh tujuan kompetensi yang diharapkan pada Program

Keahlian Tata Busana adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan,

pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam: (1) mengukur, membuat pola,

menjahit dan menyelesaikan busana, (2) memilih bahan tekstil dan bahan

pembantu secara tepat, (3) menggambar macam-macam busana sesuai

kesempatan, (4) dalam proses teknik jahit dimulai dari menggunting, mengepas

dan menyelesaikan untuk pengepasan sesuai dengan bentuk desain, penggunaan

bahan pelapis, furing dan teknik penyelesaian kelim maupun pressing, ciri desain

dengan garis tegas dan sederhana, (5) menghias busana sesuai desain, dan

(6) mengelola usaha di bidang busana.

Untuk dapat mencapai tujuan kompetensi di atas, maka dipandang perlu

untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. Keberhasilan siswa

Page 10: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

2

dalam mencapai hasil belajar, sangat berpengaruh pada keterampilan guru dalam

mengajar. Misalnya, penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan pokok

bahasan yang akan diberikan, guru selalu memberikan contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari, guru menggunakan rubrik penilaian yang benar, guru

memberikan tes yang sesuai, dan guru selalu melakukan evaluasi untuk

mendapatkan umpan balik terhadap proses belajar yang sudah dilakukan.

Kenyataan yang ada dilapangan bahwa kurangnya pengetahuan guru akan

metode dan teknik yang dapat memotivasi siswa ataupun membuat pelajaran

menjadi menyenangkan, kurangnya pengetahuan guru tentang pemanfaatan media

pembelajaran yang tersedia di lingkungannya, selama ini penilaian karya siswa

belum dibuatkan rubrik yang benar dan belum menggunakan tes kinerja.

Berdasarkan hasil pengamatan (sewaktu pembimbingan PPL mahasiswa

PKK di SMK N 2 Singaraja dan SMK N 1 Seririt) dan diskusi dengan guru,

diketahui bahwa tes yang diberikan untuk mata pelajaran praktik rumpun busana

ada yang sudah menggunakan tes kinerja dan ada yang belum. Tetapi tes kinerja

yang diberikan untuk siswa belum terdapat rubrik penilaiannya. Pemahaman guru-

guru akan pentingnya menyusun tes kinerja pada mata pelajaran praktik masih

sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari penilaian yang dilakukan guru pada mata

pelajaran praktik belum menggunakan rubrik dan guru menggunakan rentangan

skor, kemudian skor tersebut dibuat perkiraan dengan tingkat subjektivitas yang

tinggi.

Apabila hal ini didiamkan terus menerus, akan berdampak tidak baik pada

pencapaian hasil belajar siswa. Karena rubrik penilaian dapat digunakan sebagai

acuan siswa dalam mengerjakan tugas praktiknya. Sehingga tes kinerja dan rubrik

penilaian yang baik sangat perlu dibuat, karena dapat mengukur pekerjaan siswa

mulai dari persiapan, proses dan akhir (sampai menghasilkan karya). Misalnya,

untuk dapat menghasilkan suatu busana, harus diawali dengan menyimak model

atau memahami model, mengukur ukuran yang diperlukan, membuat pola dasar,

dan seterusnya dampai menghasilkan suatu pakaian. Kegiatan selangkah demi

selangkah yang dilakukan siswa, hendaknya dinilai berdasarkan rubrik yang telah

disusun guru. Sehingga nilai akhir merupakan nilai gabungan dari setiap langkah-

Page 11: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

3

langkah yang ditempuh siswa, sampai pada hasil produknya. Penilaian yang

dilakukan seperti ini sangat baik untuk mengetahui kompetensi siswa.

Pengalaman pembimbingan praktek PPL mahasiswa di SMK N 2

Singaraja dan di SMK N 1 Seririt inilah yang memberikan gambaran bahwa guru

SMK Negeri, kurang memahami penyusunan tes kinerja beserta rubrik

penilaiannya dan dirasakan sangat sulit untuk mengembangkan tes kinerja. Hal

inilah yang memberikan gagasan untuk mengadakan pelatihan penyusunan tes

kinerja beserta rubrik penilaian dan menentukan nilai akhir perolehan siswa.

Berdasarkan kenyataan ini, maka dirasakan perlu untuk melatih guru-guru

SMK Negeri pemegang mata pelajaran produktif, untuk menyusun tes kinerja

beserta rubrik penilaiannya berdasarkan mata pelajaran yang diampu oleh masing-

masing guru. Disamping itu, Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi

Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum dan

pelaksana pengabdian (ketua dan anggota) sudah pernah melakukan penelitian

terkait pengembangan tes kinerja dan rubrik penilainnya untuk bidang busana.

Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan

untuk memecahkan permasalahan yang ada di SMK N 1 Seririt.

SMK Negeri 1 Seririt merupakan sekolah kejuruan yang terdapat rumpun

Busana Butik, Tata Boga, Akomodasi Perhotelan dan Akutansi. Sekolah ini dari

tahun ketahun dijadikan tempat PPL untuk mahasiswa PKK prodi Tata Busana,

Boga dan Pariwisata. SMK Negeri 1 Seririt, jumlah siswa terdiri dari 11 orang

siswa kelas X, 14 orang siswa dikelas XI, dan 18 orang siswa dikelas XII. Guru

tetap yang berpendidikan S1 sebanyak 2 orang dan 5 orang guru kontrak di bidang

busana dengan pendidikan S1, Tata Boga sebanyak 6 orang guru S1 PNS dan 7

orang guru honor berpendidikan S, Akomodasi Perhotelan sebanyak 4 orang guru

tetap berpendidikan S1 dan untuk Akutansi memilik 3 orang guru tetap

berpendidikan S1.

Mengingat sangat banyaknya mata pelajaran keterampilan dalam bidang

busana , boga, akomodasi perhotelan dan akutansi, maka para guru harus pandai

dan trampil membuat alat evaluasi untuk mata pelajaran keterampilan tersebut.

Penyusunan tes kinerja dan rubrik penilaian antara masing-masing mata pelajaran

Page 12: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

4

keterampilan tentunya berbeda-beda. Untuk itu para guru perlu memperoleh bekal

dan kecakapan dalam membuat alat evaluasi terutama tes kinerja dan rubrik

penilaian. Untuk dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun alat

evaluasi, perlu latihan dan guru harus memiliki sumber informasi dalam

menyusun tes kinerja dan rubriknya.

Khalayak sasaran yang strategis untuk masalah ini adalah guru SMK

Negeri 1 Seririt yang berjumlah 27 orang guru. Dipilihnya semua guru SMK

Negeri 1 Seririt, karena guru-guru SMK Negeri ini harus dapat mengembangkan

kreativitasnya untuk menyusun alat evaluasi yang sesuai dan nantinya menjadi

contoh untuk mahasiswa PPL dalam dalam membuat alat evaluasi dalam bidang

keterampilan masing-masing.

Pengabdian masyarakat dalam bidang pelatihan penyusunan tes kinerja

belum pernah dilakukan, sehingga guru-guru pengajar mata pelajaran produktif

untuk menilai suatu produk atau hasil karya siswa masih secara global. Padahal

untuk dapat menilai suatu hasil karya siswa, hendaknya dinilai mulai dari tahap

perencanaan, proses dan akhir. Sehingga guru dapat memantau dengan baik tugas

yang diberikan dan siswa dapat memahami dengan baik tugas yang diberikan

guru. Berdasarkan hasil penelitian tahun 2012, diperoleh hasil yang signifikan

bahwa hasil belajar siswa dalam bidang busana (keterampilan busana) dapat

meningkat, ketika siswa diberi tes kinerja. Sehingga untuk tahun 2014 dari pihak

sekolah baik kepala sekolah dan guru SMK N 1 Seririt memiliki keinginan dan

sangat mengharapkan diadakan pelatihan penyusunan tes kinerja beserta rubrik

penilaiannya dan cara penskorannya.

Kondisi SMK N 1 Seririt adalah guru-guru memiliki usia yang masih

relatif muda dan memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan SDM

masing-masing melalui pelatihan-pelatihan dalam mengembangkan keterampilan

dan kecakapan dalam bidang masing-masing. Selama ini guru-guru mata pelajaran

produktif belum secara maksimal menyusun tes kinerja, hal ini disebabkan karena

pemahaman mengenai tes kinerja sangat minim dan belum pernah diadakan

pelatihan penyusunan tes kinerja.

Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk melatih

keterampilan dan kecakapan guru mata pelajaran produktif dalam menyusun alat

Page 13: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

5

evaluasi yang berbentuk tes kinerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk

Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang

ada di SMK Negeri 1 Seririt dalam hal menyusun tes kinerja dan rubrik penilaian.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa guru-guru

mata pelajaran produktif di SMK N 1 Seririt belum memiliki keterampilan dalam

hal menyusun tes kinerja untuk menilai hasil karya siswa. Untuk itu dipandang

perlu memberikan informasi yang sesuai dalam hal tes kinerja. Dalam menyusun

tes kinerja, guru harus diberikan bekal mengenai tes kinerja dan cara menyusun

yang benar terkait dengan ketercapaian kompetensi siswa. Guru-guru SMK

membutuhkan pendampingan awal dalam menyusun tes kinerja, karena terkait

dalam hal menilai hasil karya siswa yang memang harus dilakukan guru, baik

penilaian formatif dan sumatif.

Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilan dalam

membuat tes kinerja, maka diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu:

(a) menyusun tes kinerja, (b) menyusun rubrik penilaian.

Permasalahan ini harus segera ditangani secara bijak dan komprehensif

melalui strategi dan program yang terpadu agar sumber daya manusia (guru dan

siswa) dan sumber daya selebihnya yang ada SMK dapat meningkat.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

a. Bagaimana penyusunan penilaian tes kinerja dan rubrik penilaian untuk mata

pelajaran produktif di SMK Negeri 1 Seririt?

b. Bagaimana tanggapan guru-guru SMK Negeri 1 Seririt terhadap pelatihan

penyusunan tes kinerja untuk mata pelajaran produktif?

1.3 Tujuan Kegiatan

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah:

a. Untuk memberikan pelatihan penyusunan tes kinerja dan rubrik

penilaiannya pada mata pelajaran produktif di SMK Negeri 1 Seririt.

Page 14: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

6

b. Untuk mengetahui tanggapan guru-guru tehadap pelatihan penyusunan tes

kinerja dan rubrik penilaian mata pelajaran produktif di SMK Negeri 1

Seririt.

1.4 Manfaat Kegiatan

Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada :

a. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada

masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

b. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan

kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin

komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan

masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam

pemberdayaan masyarakat luas.

c. Hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan

pengetahuan dan ketrampilan guru SMK Negeri 1 Seririt dalam menyusun

tes kinerja dan rubrik penilaian yang benar dan tepat. Melalui kegiatan

pengabdian ini, guru-guru SMK Negeri 1 Seririt dapat menjadi contoh

dalam menyusun tes kinerja untuk kepentingan penilaian produk siswa.

Page 15: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

7

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1. Metode Pelaksanaan

a. Kerangka Pemecahan Masalah

Gambar 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Kondisi riil yang dijumpai pada saat mahasiswa melakukan tugas PPL di

SMK N 1 Seririt adalah guru pamong kurang cakap dalam memberikan penjelasan

terkait dengan pemberian nilai untuk hasil produk siswa dalam pelajaran praktik

atau keterampilan. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemahaman guru tentang alat

evaluasi yang sesuai untuk penilaian dalam bidang ketrampilan dan belum pernah

ada pelatihan yang dilakukan terkait dengan penyusunan tes kinerja untuk mata

pelajaran keterampilan. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian tentang

penggunaan tes kinerja untuk rumpun busana dapat meningkatkan hasil belajar

(Penelitian) Tes Kinerja Kenyataan Riil

SMK N 1 Seririt

Pelatihan Tes Kinerjadan Rubrik Penilaian

Hasil Tes Kinerja dan RubrikPenilaian Mata PelajaranProduktif

Page 16: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

8

siswa. Berangkat dari kondisi riil dan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka

dipandang perlu untuk melakukan pelatihan penyusunan tes kinerja dan rubrik

penilaiannya di SMK N 1 Seririt. Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan

tinggi melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat

memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi

pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui

pemberian pelatihan penyusunan tes kinerja sesuai dengan mata pelajaran yang

diampu. Dengan harapan guru dapat trampil dan siswa memiliki tolak ukur dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam

tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi.

Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi

kegiatan dipilih di SMK N 1 Seririt Bali. Jenis kegiatan berupa pelatihan

penyusunan tes kinerja untuk mata pelajaran produktif. Tahap pelaksanaan berupa

penyajian materi secara teori selama 1 kali pertemuan dan dilanjutkan dengan 1

kali pelatihan penyusunan tes kinerja beserta rubrik penilaiannya dan 1 kali

pelaksanaan pendampingan ke sekolah, serta tahap terakhir adalah evaluasi akhir

dan pelaporan.

b.Realisasi Pemecahan Masalah

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam

bentuk pelatihan penyusunan tes kinerja melalui ceramah, diskusi, praktek

penyusunan tes kinerja dan tanya jawab. Kegiatan ini direncanakan selama 8

bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum

tentang tes kinerja dan manfaat yang didapat dengan menggunakan tes

kinerja untuk menilai suatu produk.

2. Diskusi digunakan untuk memberikan kesempatan kepada guru-guru

untuk saling bertukar pendapat, guna menambah pengetahuannya tentang

tes kinerja.

3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum

terakomodasi oleh kedua metode di atas.

Page 17: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

9

4. Tugas latihan penyusunan tes kinerja digunakan untuk mengetahui

kemampuan guru dalam menyusun tes kinerja pada masing-masing mata

pelajaran yang diampu.

5. Evaluasi hasil akhir.

Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga (Tata Busana dan Tata Boga) yang mengampu mata kuliah Busana dan

Boga. Bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Seririt yang melibatkan 27 orang guru

sebagai subyek sasaran. Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan

hubungan yang erat melalui pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata

Busana dan Tata Boga. Guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang

teknik penyusunan tes kinerja beserta rubrik penilaian yang lebih berkualitas dan

dapat digunakan dikalangan sekolah SMK N 1 Seririt.

c.Tinjauan Pustaka

1) Tes Kinerja

Dalam asesmen atau tes Kinerja, siswa diminta untuk melakukan aktivitas

yang menunjukkan ketrampilan tertentu dan/atau membuat produk tertentu.

Hasilnya, penilaian ini dapat menangkap banyak hasil pendidikan yang bersifat

kompleks dan tidak dapat diterjemahkan dengan ujian tertulis. Tes Kinerja ini

dapat digunakan untuk menilai siswa pada saat mereka bekerja, atau memeriksa

produk atau hasil karya yang mereka buat, dan dapat menilai kecakapan yang

ditunjukkan. Selain itu, melalui tes Kinerja, setiap siswa dapat mengenali sendiri

kekurangan yang ada dalam proses pembelajaran sehingga dengan pengetahuan

ini siswa dapat menuju ke upaya untuk selalu siap dan mengembangkan

kemampuan pada setiap proses pembelajaran. Dari sisi guru, tes Kinerja ini dapat

memberikan informasi yang nyata tentang tingkat pencapaian siswa dalam setiap

proses pembelajaran, termasuk informasi tentang sikap siswa terhadap tugas-tugas

yang diberikan oleh guru. Berdasarkan informasi ini guru dapat menilai aspek

pencapaian kemampuan siswa dari sisi kognitif, afektif dan psikomotor.

Tes Kinerja dapat dikatakan sebagai sebuah proses pengumpulan

informasi melalui observasi sistematis agar dapat membuat keputusan tentang

Page 18: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

10

individual seorang siswa. Tes Kinerja bersandar pada penggunaan berbagai jenis

asesmen, tidak hanya pada tes tunggal atau alat ukur lainnya, dan tes Kinerja

berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Alat utama tes Kinerja adalah

observasi langsung kinerja dalam bentuk tingkah laku dan produk atau hasil

karya. Menurut Donna M Martens, tes kinerja adalah elemen penting dari asesmen

alternatif, dan portofolio merupakan alat atau tempat dimana informasi tes Kinerja

disimpan. Tes Kinerja biasanya dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keperluan pengajaran atau perkembangan siswa yang bersifat observasi langsung

dan berkesinambungan. Tes Kinerja sangat tepat digunakan untuk mengetahui

kemajuan individual siswa, bukannya untuk membandingkan kemampuan seorang

siswa dengan yang lainnya.

Tes Kinerja sudah digunakan sejak lama. Menurut Popham, belakangan ini

para pendidik sangat mendukung penilaian bentuk ini, karena: (1) merupakan

alternatif pengganti terhadap asesmen pensil dan kertas, (2) seringkali lebih

otentik, yaitu merupakan representasi dari tugas-tugas atau hal-hal yang mungkin

ditemui siswa dalam kehidupan nyata. Sejalan dengan pendapat ini, Nitko

menyatakan bahwa tes Kinerja merupakan sebuah prosedur dimana guru

menggunakan tugas-tugas untuk mendapatkan informasi sejauh mana pencapaian

belajar siswa.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tes kinerja adalah suatu

prosedur dengan jalan memberikan tugas-tugas untuk memperoleh informasi

tentang seberapa baik peserta didik telah belajar. Dalam tes Kinerja ini, siswa

dituntut untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara

mendemonstrasikan yang dapat mereka kerjakan sesuai dengan tujuan atau target

pembelajaran. Untuk itu, perlu ditentukan target-target kompetensi yang harus

dicapai oleh peserta didik. Tidak sebagaimana halnya tes tradisional, tes kinerja

meminta siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka

untuk mendemonstrasikan bahwa mereka telah mencapai target pembelajaran.

Dengan tes kinerja, siswa diminta untuk membuat sesuatu, membuat laporan, dan

mendemonstrsikan. Semua target atau tujuan pembelajaran harus dinilai dengan

tes kinerja. Terlebih apabila target suatu pembelajaran menuntut siswa untuk

dapat membuat sesuatu dengan ketrampilan yang dimiliki siswa, sehingga hasil

Page 19: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

11

belajar siswa tersebut haruslah dinilai dengan tes Kinerja. Tetapi apabila tujuan

pembelajaran seperti deklaratif knowledge, pemahaman teori, atau

membandingkan dua konsep mungkin lebih baik diukur atau dinilai dengan tes

tradisional atau tes selain tes kinerja. Test tertulis tidak dapat mengukur sejumlah

keterampilan secara langsung dan bahkan secara tidak langsung. Keterampilan

dimaksud seperti kemapuan speaking, menulis, kerja laboratorium, memainkan

alat musik, senam, dan keterampilan sosial. Satu-satunya cara untuk mengukur

kecakapan siswa dalam keterampilan ini adalah dengan mengobservasi

performance siswa. Observasi semacam itu disebut tes Kinerja.

Tes kinerja saat ini sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah, karena

tes kinerja memiliki keuntungan dan kelemahan. Menurut Reynolds, Livingston,

dan Willson keunggulan dari tes kinerja adalah: (1) dapat mengukur kemampuan

yang tidak bisa diukur dengan asesmen lain, (2) penggunaan tes kinerja konsisten

dengan teori belajar moderen, (3) tes Kinerja dapat menjadikan belajar lebih

bermakna dan membantu memotivasi siswa, (4) tes kinerja memungkinkan guru

menilai proses dan sekaligus juga produk, dan (5) penggunaan tes kinerja

memperluas pendekatan guru terhadap asesmen. Lebih lanjut dikatakan mengenai

kelemahan tes kinerja adalah: (1) tes kinerja yang reliabel sulit dilaksanakan,

(2) tes kinerja memberikan sampel sedikit dari materi pelajaran sehingga sulit

melakukan generalisasi tentang keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki

siswa, (3) tes kinerja butuh waktu yang lama dalam pelaksanaannya, dan sulit

menyusun, serta sulit dalam memberi skornya, dan (4) di samping itu masih ada

alasan-alasan praktis lainnya yang menyebabkan sulit melaksanakan assessment

performance, seperti; kebutuhan akan ruang atau tempat, peralatan yang mahal

dan materi-materi lain yang diperlukan untuk simulasi kehidupan nyata.

Dari uraian langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk

membuat penilaian ketrampilan, tes Kinerja yang baik antara lain perlu

memperhatikan hal sebagai berikut: (1) identifikasi semua langkah-langkah

penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik,

(2) tulis perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan

untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik,

(3) membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak

Page 20: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

12

sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melaksanakan

tugas, (4) definisikan dengan jelas kriteria kemampuan-kemampuan yang akan

diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diambil atau karakteristik

produk yang dihasilkan, (5) urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur

berdasarkan urutan yang dapat diamati, dan (6) priksa kembali dan bandingkan

dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang

lain di lapangan.

Untuk dapat mencapai target di atas, maka dalam tes Kinerja harus

terdapat tiga komponen penting, yaitu: (1) tugas kinerja (performance task),

(2) rubrik performansi (performance rubrics), dan (3) cara penilaian (scoring

guide). Tugas kinerja adalah suatu tugas yang berisi topik, standar tugas, deskripsi

tugas, dan kondisi penyelesaian tugas. Rubrik performansi merupakan suatu

rubrik yang berisi komponen-komponen suatu performansi ideal, beserta

deskriptornya.

Secara garis besar, bentuk tes Kinerja dapat di jabarkan menjadi penilaian

produk dan penilaian projek. Penilaian produk adalah penilaian hasil karya siswa

yang berbentuk suatu benda. Benda tersebut dapat terbuat dari kain, kertas, logam,

kayu, keramik dan hasil karya seni lain seperti lukisan, gambar dan patung.

Penilaian produk ini digunakan pada mata pelajaran kerajinan tangan dan

kesenian, menggambar, dan matapelajaran produktif di sekolah kejuruan. Dimana

tujuan dari penilaian produk ini adalah menilai penguasaan ketrampilan siswa

yang diperlukan sebelum mempelajari ketrampilan berikutnya, menilai tingkat

kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada akhir kelas , dan menilai ketrampilan

siswa yang akan memasuki institusi pendidikan kejuruan. Aspek yang dinilai pada

penilaian produk ini adalah ketrampilan menggunakan alat serta prosedur kerja

dan kualitas teknis dan estetik hasil karya.

Dalam pelatihan penyusunan tes kinerja ini, akan menggunakan tes kinerja

penilaian produk. Selanjutnya ada tiga tahapan yang harus dilakukan siswa untuk

membuat hasil karya (produk). Misalnya untuk mata pelajaran membuat pola

busana, tahapan penilaian yaitu: (1) tahap perencanaan: mengambil ukuran,

menganalisis model,merancang bahan dan harga, (2) tahap produksi: membuat

pola dasar, pecah model, memotong, menjahit busana, dan (3) tahap akhir:

Page 21: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

13

menguji karyanya berfungsi atau tidak, melakukan finishing agar karyanya indah

dipandang.

2.2 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yang strategis untuk masalah ini adalah guru SMK N 1

Seririt sebanyak 27 orang guru. Dipilihnya guru-guru SMK Negeri 1 Seririt yang

mengampu mata pelajaran produktif sebagai sampel dalam melakukan P2M,

karena didukung oleh hasil penelitian penyusunan tes kinerja dalam bidang

busana. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran Membuat Pola Busana dapat meningkat dengan menggunakan tes

kinerja dalam penilaiannya.

2.3 Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan

Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui penilaian hasil

produk (tes kinerja) guru, yang dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada

indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik

yang digunakan sebagai berikut:

2.1 Check List Hasil Produk (Tes Kinerja)

No Aspek Kemampuan Skala Nilai3 2 1

1 Menjabarkan Indikator sesuai dengan SK dan KD2 Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal3 Menyusun Tes Kinerja sesuai dengan indikator4 Menentukan bobot soal5 Menyusun Rubrik Penilaian6 Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah7 Menggunakan bahasa yang baku

3=baik, 2=cukup, dan 1=kurang

Page 22: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

14

Selanjutnya hasil akhir penilaian dirata-ratakan dan dikonversi

menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:

2.2. Pedoman Konversi

No Rentangan Nilai Katagori

1 85 – 100 4 Sangat baik

2 70 – 84 3 Baik

3 55-69 2 Cukup

4 < 54 1 Kurang

Page 23: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

15

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Hasil Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Pada Mata PelajaranProduktif di SMK Negeri 1 Seririt Kabupaten Buleleng

Kegiatan pelatihan penyusunan tes kinerja mata pelajaran produktif di

SMK Negeri 1 Seririt dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 April 2014.

Kegiatan dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 15.00 wita. Kegiatan diawali

dengan mengumpulkan peserta di ruang Tata Hidang FTK Undiksha Singaraja

yang sekaligus sebagai tempat pelatihan. Target peserta 30 orang dan yang hadir

sebanyak 27 orang guru (90%) yang terdiri dari guru-guru pengampu mata

pelajaran produktif SMK Negeri 1 Seririt yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuna. Untuk pendampingan dilakukan pada tanggal 20 Mei dan 30 Mei

2014 di sekolah SMK Negeri 1 Seririt.

a. Pelatihan penyusunan tes kinerja dan rubrik penilaiannya pada mata pelajaranproduktif di SMK Negeri 1 Seririt.

Acara selanjutnya instruktur (I Gede Sudirtha,S.Pd.,M.Pd) dibantu oleh

anggota menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan asesmen kinerja melalui

metode ceramah. Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, dan mereka

sangat tertarik untuk mencoba. Selanjutnya instruktur membagi kelompok

menjadi empat kelompok sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kelompok

tersebut adalah kelompok busana, boga, akomodasi perhotelan dan kelompok

akutansi.

Kegiatan perkelompok dalam menyusun tes kinerja beserta rubrik

penilaian berbeda-beda disesuaikan dengan mata pelajaran. Adapun kegiatan

yang dilakukan pada proses penyusunan tes kinerja pada dasarnya sama, yaitu

peserta diberi kesempatan untuk memilih mata pelajaran produktif yang akan

dibuatkan tes kinerja dan rubriknya. Setiap peserta dibebaskan menyusun tes

kinerja sesuai dengan contoh yang sudah disiapkan pelatih atau membuat kresai

Page 24: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

16

sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Setiap kelompok peserta yang

sudah menyelesaikan penyusunan tes kinerjanya, diberi kesempatan untuk

bertanya dan menyempurnakan hasil pekerjaannya.

Langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan guru-guru sebelum

menyusun tes kinerja adalah: 1) mengetahui materi pelajaran yang akan dibuatkan

tes kinerja, 2) menyiapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar, 3) membuat

indikator pencapaian pelajaran, 4) membuat kisi-kisi soal, 5) menyusun butir soal

tes kinerja, 6) menyusun rubrik penilaian, dan 7) membuat konfersi penilaian

akhir.

Hasil kegiatan pelatihan penyusunan tes kinerja secara umum dapat

dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari persentase kehadiran peserta

mencapai 90%, sedangkan berdasarkan perencanaan, proses dan hasil pelatihan

dan selama pendampingan ke sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Penyusunan Tes Kinerja

NoPeserta 1 2 3 4 5 6 7 Total

1 3 3 2 3 3 3 2 19

2 3 2 3 2 3 3 3 19

3 2 3 3 3 2 3 2 18

4 3 3 3 3 3 2 3 20

5 2 3 3 2 3 3 3 19

6 3 3 3 3 2 3 3 20

7 3 3 2 3 3 2 3 19

8 2 3 3 2 2 3 2 17

9 3 3 2 3 3 3 3 20

10 3 2 3 2 3 3 3 19

11 2 3 3 3 2 3 2 18

12 3 3 3 2 3 3 3 20

13 3 3 3 3 3 2 3 20

14 2 2 3 3 3 3 3 19

15 3 3 3 2 3 3 3 20

16 2 3 2 3 3 3 3 19

17 3 3 3 3 3 3 2 20

18 2 2 3 3 2 3 3 18

19 3 3 3 2 3 3 3 20

20 2 3 3 3 3 2 3 19

Page 25: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

17

NoPeserta 1 2 3 4 5 6 7 Total

21 3 3 2 2 3 3 3 19

22 3 3 3 3 3 3 2 20

23 2 3 3 2 2 3 3 18

24 3 3 3 3 3 3 2 20

25 3 3 2 3 3 3 3 20

26 2 3 3 2 3 3 2 18

27 3 2 3 3 2 3 3 19

Total 71 76 75 71 74 77 73 517

87,65 93,83 92,59 87,65 91,36 95,06 90,12 91,18Keterangan:

1 Menjabarkan Indikator sesuai dengan SK dan KD2 Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal3 Menyusun Tes Kinerja sesuai dengan indikator4 Menentukan bobot soal5 Menyusun Rubrik Penilaian6 Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah7 Menggunakan bahasa yang baku

Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa

pada penyusunan tes kinerja untuyk menjabarkan indikator sesuai dengan SK dan

KD memperoleh persentase 87,65% dalam kategori sangat baik, Menjabarkan

Kisi-kisi dan nomor butir soal memperoleh prosentase 93,83% dalam kategori

sangat baik, Menyusun Tes Kinerja sesuai dengan indikator memperoleh

prosentase 92,59% dalam kategori sangat baik, Menentukan bobot soal

memperoleh prosentase 87,65% dalam kategori sangat baik, Menyusun Rubrik

Penilaian memperoleh prosentase 91,36% dalam kategori sangat baik,

Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah memperoleh prosentase 95,06%

dalam kategori sangat baik, dan Menggunakan bahasa yang baku memperoleh

prosentase 90,12% dalam kategori sangat baik pula. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pembuatan penyusunan tes kinerja berhasil sesuai dengan harapan.

b. Tanggapan guru-guru tehadap pelatihan penyusunan tes kinerja dan rubrikpenilaian mata pelajaran produktif di SMK Negeri 1 Seririt.

Berdasarkan hasil kegiatan P2M, bahwa kegiatan pengabdian ini mendapat

respon yang positif dari para guru dan kepala sekolah SMK Negeri 1 Seririt,

Page 26: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

18

dimana para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dan hasilnya juga sangat

baik.

4.2. Pembahasan

SMK Negeri 1 Seririt merupakan sekolah menengah kejuruan yang

menitik beratkan pada mata pelajaran produktif. Untuk mencapai keberhasilan

peserta didik, guru dituntut meningkatkan sumber dayanya agar mampu dan

kreatif dalam mengajar, membuat perangkat pembelajaran, dan menyusun tes

hasil belajar. Salah satu hal yang dipandang perlu untuk mendapatkan

penangann sedini mungkin adalah membuat atau menyusun tes kinerja beserta

rubrik penilaian pada mata pelajaran produktif.

Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa

kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, guru-guru

dan kepala sekolah SMK Negeri 1 Seririt, dimana para peserta sangat antusias

mengikuti kegiatan dan hasilnya juga sangat baik. Hal ini dikarenakan kebutuhan

pengetahuan guru mata pelajaran produktif dalam hal penyusunan tes kinerja

sangat mendesak. Sehingga dengan adanya pelatihan ini dirasakan sangat

bermanfaat dan berguna untuk meningkatkan SDM guru-guru di SMK Negeri 1

Seririt dalam hal menyusun tes kinerja.

Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan,

misalnya menentukan waktu, karena jadwal disekolah sangat padat dan banyak

hari libur, misalnya kenaikan kelas, kegiatan ujian, Galungan dan Kuningan, dan

kegiatan-kegiatan lainnya.

Adapun contoh tes kinerja dan rubrik mata pelajaran membuat pola

busana yang akan dibuat adalah sebagai berikut:

Contoh Tes Kinerja

a) Buatlah proses Perencanaan Praktek (PP) sesuai dengan model di

bawah ini.

b) Buatlah benda jadinya (produk) dengan menggunakan kertas jahit.

Page 27: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

19

c) Lakukan tahap akhir, sampai produk yang saudara buat dapat

dikenakan pada Dressform.

MODEL

Contoh Rubrik Penilaian Tes Kinerja

PROSESPembuatan Perencanaan Praktik (PP), bobot tiap item 1.

NO Deskripsi 1 2 3Pola Dasar

1 Analisis ModelMengambil ukuran badan dan lenganMembuat Pola Dasar

Membuat Pola2 Pola Badan Depan

Pola Badan BelakangPola Lapisan depan dan KragPola Lengan

Merubah Pola Sesuai Dengan Model3 Pecah Pola Badan Depan dengan Kertas

DorslagPecah Pola Badan Belakang dengan KertasDorslagPecah Pola Lengan dengan Kertas DorslagRancangan BahanRancangan Harga dan BahanTertib Kerja

Page 28: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

20

PRODUK

No Komponen Bobot Skor (1 – 3)1 Membuat pola dasar dengan ukuran

sebenarnya2

2 Membuat pola menjadi pola bagian depandan pola bagian belakang

2

3 Merubah pola sesuai dengan model 3a. Meletakkan Pola pada Bahan,

Memotong, dan memberi tanda pola2

b. Menjahit kupnat, sisi, bahu, lengan,lapisan dan krag

3

.AKHIR

No Komponen Bobot Skor

3 2 11 Pengepasan 1 32 Finishing 23 Pengepasan 2 44 Kemampuan

Siswa untukMengevaluasiHasil Karyanya

2

Skor Akhir = (skor Perolehan/Skor Maksimum) x 100

Contoh Rubrik Proses:

A. Analisis Model:1. Menyebutkan bagian-bagian penting dari model tidak lengkap dan

memberikan keterangan tidak lengkap2. Menyebutkan bagian-bagian penting dari model dengan lengkap dan

hanya memberikan keterangan pada beberapa bagian saja3. Menyebutkan bagian-bagian penting dari model dengan lengkap dan

memberikan keterangan pada bagian tersebut

B. Mengambil ukuran badan dan lengan1. Mengukur bagian badan tidak lengkap dan mengukur bagian lengan tidak

lengan2. Mengukur bagian badan dengan lengkap dan mengukur bagian lengan

tidak lengan3. Mengukur bagian badan dengan lengkap dan bagian lengan dengan

lengkap serta sesuai untuk keperluan membuat pola

Page 29: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

21

C. Membuat Pola Dasar1. Pola tidak sesuai dengan ukuran yang diambil2. Pola kurang sesuai dengan ukuran yang diambil3. Pola sesuai dengan ukuran yang telah

D. Pola Badan Depan1. Hanya terdapat tanda pola saja2. Hanya terdapat tanda dan arah pola yang tepat3. Terdapat tanda pola yang tepat, arah pola yang tepat, dan menggunakan

garis merah

E. Pola Badan Belakang1. Hanya terdapat tanda pola saja2. Hanya terdapat tanda dan arah pola yang tepat3. Terdapat tanda pola yang tepat, arah pola yang tepat, dan menggunakan

garis biru

F. Pola Lapisan depan dan Krag1. Pola tidak sesuai dengan ukuran yang diambil2. Pola kurang sesuai dengan ukuran yang diambil3. Pola sesuai dengan ukuran yang telah

G. Pola Lengan1. Pola tidak sesuai dengan ukuran yang diambil2. Pola kurang sesuai dengan ukuran yang diambil3. Pola sesuai dengan ukuran yang telah

H. Pecah Pola Badan Depan dengan Kertas Dorslag1. Menggunakan kertas dorslag merah tetapi pecah model tidak sesuai dan

tidak terdapat tanda pola2. Menggunakan kertas dorslag merah, pecah model sesuai dengan model

busana yang dibuat dan tanda pola kurang tepat3. Sesuai dengan model busana yang dibuat, terdapat tanda pola dan

menggunakan kertas dorslag merah

I. Pecah Pola Badan Belakang dengan Kertas Dorslag1. Menggunakan kertas dorslag biru tetapi pecah model tidak sesuai dan

tidak terdapat tanda pola2. Menggunakan kertas dorslag biru, pecah model sesuai dengan model

busana yang dibuat dan tanda pola kurang tepat3. Sesuai dengan model busana yang dibuat, terdapat tanda pola dan

menggunakan kertas dorslag biru

Page 30: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

22

J. Pecah Pola Lengan dengan Kertas Dorslag1. Menggunakan kertas dorslag merah untuk lengan depan dan biru untuk

lengan belakang, tetapi pecah model tidak sesuai dan tidak terdapat tandapola

2. Menggunakan kertas dorslag merah untuk lengan depan dan biru untuklengan belakang, pecah model sesuai dengan model busana yang dibuatdan tanda pola kurang tepat

3. Sesuai dengan model busana yang dibuat, terdapat tanda pola danmenggunakan kertas dorslag merah untuk lengan depan dan biru untuklengan belakang

K. Rancangan Bahan1. Meletakkan pola masih ada yang tidak sesuai dengan arah serat kain, tidak

terdapat tanda pola dan dapat meminimalkan penggunaan bahan2. Meletakkan pola masih ada yang tidak sesuai dengan arah serat kain, ada

beberapa bagian pola yang tidak diisi tanda pola dan dapat meminimalkanpenggunaan bahan

3. Meletakkan pola sesuai arah serat kain, terdapat tanda pola dan dapatmeminimalkan penggunaan bahan

L. Rancangan Harga dan Bahan1. Menyebutkan secara tidak lengkap mengenai keperluan bahan yang

digunakan dan tidak dapat memberikan harga dengan tepat2. Menyebutkan secara lengkap namun tidak terinci dengan baik mengenai

keperluan bahan yang digunakan dan dapat memberikan harga dengantepat

3. Menyebutkan secara lengkap dan rinci mengenai keperluan bahan yangdigunakan dan dapat memberikan harga dengan tepat

M.Tertib Kerja1. Terdapat 2 atau lebih langkah prosedur kerja yang tidak disebutkan2. Terdapat 1 langkah prosedur kerja yang tidak disebutkan3. Menyebutkan langkah prosedur kerja dari awal sampai akhir dengan benar,

tepat dan terinci

Contoh Rubrik Produk:

A. Membuat pola dasar dengan ukuran sebenarnya1. Pola tidak sesuai dengan ukuran yang diambil2. Pola kurang sesuai dengan ukuran yang diambil3. Pola sesuai dengan ukuran yang telah

Page 31: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

23

B. Membuat pola menjadi pola bagian depan dan pola bagian belakang1. Pola depan dan pola belakang tidak digaris dengan tinta merah dan tinta

biru, serta tanda pola tidak lengkap2. Pola depan dan pola belakang digaris dengan tinta merah (atau sebaliknya)

dan terdapat tanda pola3. Pola depan digaris dengan tinta merah, pola belakang digaris dengan tinta

biru, dan terdapat tanda pola

C. Merubah pola sesuai dengan model1. Pecah pola tidak sesuai dan tidak terdapat tanda pola2. Pecah pola sesuai dengan model busana yang dibuat dan tanda pola kurang

tepat3. Sesuai dengan model busana yang dibuat dan terdapat tanda pola

D. Meletakkan Pola pada Bahan, Memotong, dan memberi tanda pola1. Semua prosedur dilakukan tidak sesuai2. Terdapat satu prosedur yang tidak sesuai3. Meletakkan pola pada bahan, memotong, dan memberi tanda pola sesuai

dengan prosedur

E. Menjahit kupnat, sisi, bahu, lengan, lapisan dan krag1. Terdapat dua atau lebih jahitan yang tidak tepat2. Terdapat satu jahitan yang kurang tepat3. Semua jahitan rapi dan

Contoh Rubrik Akhir:

A. Pengepasan 11. Bagian penting dari busana sudah dijahit, busana tidak pas dibadan, dan

jatuhnya bahu, krag dan kupnat tidak sesuai2. Bagian penting dari busana sudah dijahit, busana kurang pas dibadan, dan

jatuhnya bahu, krag dan kupnat kurang sesuai sesuai3. Bagian penting dari busana sudah dijahit, busana pas dibadan, dan

jatuhnya bahu, krag dan kupnat sesuai

B. Finishing1. Terdapat dua atau lebih prosedur finishing yang tidak tepat2. Terdapat satu prosedur finishing yang tidak tepat3. Pemasangan kancing, pmbuatan lubang kancing, pengesuman,

pengobrasan dan penyetrikaan dilakukan dengan tepat

Page 32: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

24

C. Pengepasan 21. Bagian penting dari busana sudah dijahit, busana tidak pas dibadan, dan

jatuhnya bahu, krag dan kupnat tidak sesuai2. Bagian penting dari busana sudah dijahit, busana kurang pas dibadan, dan

jatuhnya bahu, krag dan kupnat kurang sesuai sesuai3. Bagian penting dari busana sudah dijahit, busana pas dibadan, jatuhnya

bahu, krag dan kupnat sesuai serta sudah finishing

D. Kemampuan siswa untuk mengevaliasi hasil karyanya1. Memaparkan 1 hal yang dianggap penting untuk diungkapkan terkait

dengan hasil karyanya2. Memaparkan 2 hal yang dianggap penting untuk diungkapkan terkait

dengan hasil karyanya3. Memaparkan 3 hal yang dianggap penting untuk diungkapkan terkait

dengan hasil karyanya

Page 33: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

25

BAB IV

PENUTUP

4.1. SIMPULAN

Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan penyusunan tes kinerja pada mata pelajaran

produktif dalam kategori sangat baik. Proses penyusunan tes kinerja dibagi

menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pemberian materi dan latihan penyusunan

tes kenerja, tahap ke dua dan ke tiga adalah pendampingan ke sekolah SMK

Negeri 1 Seririt.

2. Tanggapan guru terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan penyusunan tes

kinerja ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator kehadiran guru

mencapai 81% dari target, dan selama kegiatan berlangsung mereka sangat

antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan.

4.2. SARAN

Kegiatan P2M di SMK Negeri 1 Seririt, mendapat respon yang positif,

tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya, dengan bidang-bidang

yang lain misalnya pelatihan pengembangan asesmen otentik yang lainnya,

sehingga guru mata pelajaran produktif memiliki ketrampilan yang mencukupi

untuk membuat penilaian yang lebih baik

.

Page 34: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

26

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, Peter W. Clasroom Assessment. New York: McGraw-Hill. Inc., 1990.

Bloom, Benjamin S., Max D. Engelhart, Edward J. Furst, Walker H. Hill, danDavid R. Krathwohl. Taxonomy of Educational Objective. Handbook I:Cognitife Domain, London: Longman, 1979.

Donna M. Martens. Research and Evaluation in Education and Psychology:Integrating Diversity with Quantitiative, Qualitative, and Mix Methods.London: Sage Publications, 2005.

Linn, Robert L., dan Norman E. Gronlund. Measurement and Evaluation inTeaching. New York: Macmillan Publishing Company, 1990.

Muliawan, Porrie. Analisis Pecah Model Busana Wanita. Jakarta: BPK GunungMulya, 2003.

Nitko, Anthony J. Educational Assessment. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.,1996.

Poespo, Sunny. Pola Busana Wanita. Yogyakarta: Kanisius, 2001.

Popham, W. James. Classroom Assessment What Teachers Need to Know. NewJersey: Allyn and Bacon, 1994.

Pratiwi, Djati. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius, 2001.

Rasyid, Harun. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima, 2008.

Setiadi, Hari. Assessment Berbasis Kelas: Penilaian Kinerja. Jakarta: PusatPenilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan DepartemenPendidikan Nasional, 2006.

Silverius, Suke. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT Grasindo,1991.

Widiartini, Ni Ketut. “Pengaruh Umpan Balik Tes Formatif dan ModelPembelajaran Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Busana denganMengontrol Bakat Artistik”, Disertasi. Jakarta: PPs UNJ, 2013.

Page 35: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

27

ORGANISASI PELAKSANA

a. Ketua Pelaksana

A Nama Lengkap dan Gelar Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd.

B Jenis Kelamin Perempuan

C Golongan, Pangkat dan NIP IIIb/Penata TK 1/197508012006042001

D Jabatan Fungsional Lektor

E Bidang Keahlian Tata Busana

F Fakultas/ Jurusan FTK/ PKK

G Waktu untuk kegiatan ini 12 Jam/Minggu

b. Anggota Pelaksana 1

A Nama Lengkap dan Gelar I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd.

B Jenis Kelamin Laki-laki

C Golongan, Pangkat dan NIP IVa/Pembina/19710616 199602 1001

D Jabatan Fungsional Lektor Kepala

E Bidang Keahlian Tata Busana

F Fakultas/ Jurusan FTK/ PKK

G Waktu untuk kegiatan ini 12 jam/Minggu

c. Anggota Pelaksana 2

A Nama Lengkap dan Gelar Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si.

B Jenis Kelamin Perempuan

C Golongan, Pangkat dan NIP IIIc /Penata/197108281991032001

D Jabatan Fungsional Lektor

E Bidang Keahlian Tata Busana

F Fakultas/ Jurusan FTK/ PKK

G Waktu untuk kegiatan ini 12 jam/Minggu

Page 36: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

28

d. Anggota Pelaksana 3

A Nama Lengkap dan Gelar Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.

B Jenis Kelamin Perempuan

C Golongan, Pangkat dan NIP IIIc /Penata/197416032006042001

D Jabatan Fungsional Lektor

E Bidang Keahlian Tata Busana

F Fakultas/ Jurusan FTK/ PKK

G Waktu untuk kegiatan ini 12 jam/Minggu

e. Anggota Pelaksana 4

A Nama Lengkap dan Gelar Luh Masdarini, S.Pd.,M.Pd.

B Jenis Kelamin Perempuan

C Golongan, Pangkat dan NIP IIIc /Penata/197

D Jabatan Fungsional Lektor

E Bidang Keahlian Tata Boga

F Fakultas/ Jurusan FTK/ PKK

G Waktu untuk kegiatan ini 12 Jam/Minggu

Page 37: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

29

CURICULUM VITAE

I. IDENTITAS DIRI

1.1. Nama Ni Ketut Widiartini1.2. Jabatan Fungsional Lektor1.3. NIP 1975080120060420011.4. NIDN 00010875041.5. Tempat dan Tanggal Lahir Buleleng, 1 Agustus 19751.6. Alamat rumah Dusun Banyualit, Desa Kalibukbuk1.7. Nomor Telepon (0362) 411141.8. Nomor HP 0813377274561.9. Alamat Kantor Jl. Udayana Singaraja1.10. Nomor Telepon/Fax (0362) 255711.11. Alamat e-mail [email protected]. Lulusan yang telah

dihasilkan230 orang

1.13. Mata Kuliah Yang diampu 1. Disain dan Dekorasi Tekstil I2. Desain dan Dekorasi Tekstil II3. Pengelolaan Usaha Busana4. Metodologi Penelitian5. Statistik6. PHB

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

2.1. Program: S1 S2 S32.2. Nama PT STKIP

SingarajaUNDIKSHASingaraja

UNJ

2.3. Bidang Ilmu Pendidikan(PKK)

Penelitian danEvaluasiPendidikan

Penelitian dan EvaluasiPendidikan

2.4. TahunMasuk

1993 2002 2009

2.5. Tahun Lulus 1998 2006 20132.6. JudulSkripsi/Tesis/Disertasi

Studi TentangKain Gringsingdan Upaya-UpayaPelestarian KainGringsing diDesa TengananPegringsinganKabupatenKarangasem

Pengaruh ModelPembelajaranKooperatif TipeJigsaw danMotivasiTerhadapPrestasi BelajarPKN danSejarah

Pengaruh Umpan BalikTes Formatif danModel Pembelajaranterhadap Hasil BelajarMembuat Pola Busana,setelah MengontrolBakat Artistik

2.7. NamaPembimbing/Pro

1. Drs.KetutGading,M.Si.

1. Prof .Dr. INyoman Dantes.

1. Prof. Dr. H Djaali2. Prof. Drs. I Gusti

Page 38: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

30

motor 2. I GedeSudirtha,S.Pd.,M.Pd

2. Prof. Dr. INyomanNatajaya,M.Pd.

Ngurah Agung, Msc.,Ph.D.

III. PENGALAMAN PENELITIAN

No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber Jml (juta

Rp. )1. 2008 Meningkatkan Prestasi dan

Aktivitas Belajar Statistik MelaluiPenerapan Model PembelajaranKooperatif Tipe Jigsaw PadaMahasiswa Semester IV JurusanPKK Undiksha.

PDM 10

2. 2013 Pengaruh Umpan Balik TesFormatif (Tes Kinerja) dan ModelPembelajaran Terhadap HasilBelajar Membuat Pola Busana

37

IV. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

No. Tahun Judul Pengabdian KepadaMasyarakat

PendanaanSumber Jml (juta

Rp. )1. 2008 Pelathan Pemanfaatan Ubi Jalar

dan Limbah Kertas Untuk WargaPaket C di Yayasan WidyaDharma.

PenerapanIPTEK

5 Juta

V. PENGALAMAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal1. 2008 Partisipasi,Transparansi,Akuntabilitas

dan Icome Generathing Activity untukMeningkatkan Mutu Pendidikan.

Padang,3-6 Juni2008, ISSN1907-2066

ProsidingAPTEKINDOSeminarNasional

2. 2008 Penerapan Model Berpikir Mantik diDalam Menulis Artikel Ilmiah

Singaraja 15Maret 2008,ISBN 978-979-16121-1-1

ProsidingUNIPASseminarTeknikPenulisanartikel Ilmiah

3. 2012 Uji Validitas Butir Tes Bakat Artistikpada Siswa Sekolah Menengah

September ProsedingUIN,

Page 39: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

31

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama JurnalKejuruan (SMK) di Denpasar Bali (Seminar

InternationalPsikologi UINdan HEPI)

4. 2012 Uji Validitas Butir Tes KinerjaMembuat Pola pada Siswa SekolahMenengah Kejuruan (SMK) diDenpasar Bali

Mei ProsedingISQAE,(SeminarInternationalUNJ, UM)

Page 40: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

32

Dokumentasi

Kegiatan Instruktur pada saat Memberikan Materi Penyusunan Tes Kinerja

Page 41: Pelatihan Penyusunan Tes Kinerja Mata Pelajaran Produktif SMK

33

Pembagian Kelompok Berdasarkan keahlian Masing-masing

Pembagian Kelompok Berdasarkan keahlian Masing-masing