18
1 PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR DAN MENGOLAH DATA DENGAN SPSS 18 Oleh : Anung Pramudyo, S.E., M.M. AMA YPK YOGYAKARTA

Pelatihan SPSS.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • *PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR DAN MENGOLAH DATA DENGAN SPSS 18Oleh : Anung Pramudyo, S.E., M.M.

    AMA YPK YOGYAKARTA

  • *SISTEMATIKA PROPOSALA. JUDULB. LATAR BELAKANG MASALAHC. RUMUSAN MASALAHD. TUJUAN PENELITIANE. MANFAAT PENELITIANF. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISG. METODE PENELITIAN 1. Obyek Penelitian 2. Metode Sampling 3. Jenis Data 4. Metode Pengumpulan Data 5. Definisi Operasional Variabel 6. Uji Kualitas Instrumen 7. Uji Hipotesis dan Analisis Data

  • *A. JUDULMisalnya :1. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA DOSEN DI KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA2. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN DI KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA3. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN DI KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA

  • *B. LATAR BELAKANG PENELITIAN Misalnya untuk judul 2 :Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Perlu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan tinggi di Indonesia pada umumnya dan perguruan tinggi swasta di Yogyakarta pada khususnya. Diperlukan perbaikan yang menyeluruh terhadap unsur-unsur yang saling terkait di dalamnya. Salah satu unsur yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi tersebut adalah tenaga pendidik, dalam hal ini adalah dosen. Di Kopertis Wilayah V Yogyakarta masih terdapat dosen yang belum memenuhi kualifikasi seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Masih terdapat dosen yang berijasah Sarjana (S1) dan ada pula dosen yang belum memiliki jabatan fungsional, padahal menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tersebut dosen minimal harus berpendidikan Magister (S2) dan harus sudah memiliki jabatan fungsional minimal asisten ahli.Kinerja dosen tidak dapat dipisahkan dari motivasi dosen untuk selalu memperlihatkan kinerja yang baik. Stoner et al. (1996) menyatakan bahwa motivasi adalah salah satu faktor yang menentukan prestasi kerja di samping faktor kemampuan, sumberdaya, dan kondisi tempat melakukan pekerjaan (lingkungan kerja). Motivasi penting karena memiliki hubungan erat dengan sikap dan perilaku yang dimiliki seseorang. Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Reksohadiprodjo dan Handoko, 1992). Motivasi dosen akan berpengaruh positif bagi pelaksanaan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu dalam melaksanakan tridharma pendidikan, sehingga upaya peningkatan mutu pendidikan akan dapat tercapai. Lingkungan kerja dosen tentu juga akan mempengaruhi bagaimana dosen melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Dosen akan lebih giat dalam bekerja dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat apabila didukung dengan lingkungan kerja yang baik. Berdasarkan hal diatas, sangat menarik untuk diteliti tentang pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.

  • *C. RUMUSAN MASALAH PENELITIANDari latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :Apakah motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta ?Apakah lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta ?

  • *D. TUJUAN PENELITIANPenelitian ini mempunyai tujuan :Untuk mengukur pengaruh motivasi terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.Untuk mengukur pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.

  • *E. MANFAAT PENELITIANManfaat dari penelitian ini adalah :Menambah wawasan penulis dalam bidang manajemen sumberdaya manusia, khususnya yang berkaitan dengan kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.Menambah referensi berupa hasil penelitian bagi lingkungan akademik khususnya tentang pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.

  • *F. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS1. MotivasiGibson et al. (2003) mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan yang mendorong karyawan untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi adalah salah satu faktor penentu kinerja. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi (Karjantoro, 2004). Dalam hal ini terdapat hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja dosen. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri dosen untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja yang tinggi. 2. Lingkungan KerjaMenurut laporan tim produktifitas International Labour Office (ILO) hal pertama yang harus diusahakan untuk memperbaiki kinerja karyawan adalah menjamin agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dalam keadaan yang memenuhi syarat, sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya tanpa mengalami ketegangan-ketegangan, atau dengan kata lain perusahaan harus menyediakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawannya.Menurut Uwes (1999), pada garis besarnya terdapat dua macam lingkungan tempat dosen bekerja, yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Keduanya dikembangkan di perguruan tinggi, supaya memenuhi kebutuhan dosen. Pengembangan lingkungan fisik suatu lembaga pendidikan adalah pengembangan fasilitas pendidikan (bangunan, kelas, laboratorium, lapangan, bengkel, jalan, kebun percobaan, dan sebagainya. Pengembangan lingkungan non fisik dilakukan secara berimbang dengan lingkungan fisik, seperti pengembangan gagasan, informasi, atau lingkungan sosial, khususnya iklim akademik yang mendorong pengembangan intelektual dan afeksional.

  • *F. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS3. KinerjaRobbins (2002) menyatakan bahwa kinerja adalah ukuran mengenai apa yang dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan oleh karyawan. Menurut Mangkunegara (2001) prestasi kerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.Kinerja dosen merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kinerja perseorangan dengan kinerja perusahaan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa apabila kinerja dosen baik, maka kinerja perguruan tinggi juga akan menjadi baik.4. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja DosenMotivasi adalah salah satu faktor penentu kinerja. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi (Karjantoro, 2004). Dalam hal ini terdapat hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja dosen. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri dosen untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja yang tinggi. Dosen dalam melaksanakan tugas tentu juga sangat tergantung pada lingkungan kerjanya. Efektif atau tidaknya tugas yang dikerjakan oleh seorang dosen banyak disebabkan oleh pengaruh lingkungan kerjanya. Kondisi ruang kerja dosen seperti penerangan, ventilasi, kebersihan dan kerapihan, juga sarana dan prasarana yang tersedia jelas akan mempengaruhi kinerja yang mereka tunjukkan. Tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah adanya hubungan yang baik antara dosen dengan dosen yang lain atau dengan pimpinan dan karyawan lainnya.

  • *F. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISBerdasarkan kajian teori diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :H1 : Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.H2: Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.

  • *G. METODE PENELITIAN1. Obyek PenelitianObyek penelitian ini adalah dosen negeri dipekerjakan dan dosen tetap yayasan di Kopertis Wilayah V Yogyakarta.

    2. Metode Pengambilan SampelSampel diambil dari populasi yang berupa dosen negeri dipekerjakan dan dosen tetap yayasan pada Kopertis Wilayah V Yogyakarta. Jumlah sampel yang diambil adalah 30 orang. Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada pendapat Roescoe dalam Sekaran (2003) yang mengatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada kebanyakan penelitian sudah terwakili. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convinience sampling.

  • *G. METODE PENELITIAN3. Jenis Dataa. Data primer Data primer adalah data penelitian dari sumber asli atau tidak melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data primer ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian dan diolah sendiri oleh penulis. b. Data SekunderData sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat pihak lain (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder ini diperoleh dari Kopertis Wilayah V Yogyakarta maupun data sekunder dari sumber atau lembaga lainnya.

    4. Metode Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan secara langsung kepada responden.

  • *G. METODE PENELITIAN5. Definisi Operasional Variabel Penelitian a. MotivasiMotivasi dosen adalah suatu kondisi yang menggerakkan dosen ke arah suatu tujuan tertentu yang berkaitan dengan tugasnya dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Motivasi dosen akan dijabarkan kedalam 11 item pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini dibuat berdasarkan indikator-indikator yang diambil dari teori motivasi yang dikemukakan oleh David McClelland. Indikator-indikator tersebut adalah : 1) Kebutuhan untuk mencapai prestasi 2) Kebutuhan untuk berafiliasi 3) Kebutuhan untuk memperoleh kekuasaanVariabel motivasi ini akan diukur dengan menggunakan Skala Likert. Masing-masing alternatif jawaban akan diberi skor atau nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju yang berarti motivasi sangat rendah, 2 untuk jawaban tidak setuju yang berarti motivasi rendah, 3 untuk jawaban netral yang berarti motivasi cukup tinggi, 4 untuk jawaban setuju yang berarti motivasi tinggi, dan 5 untuk jawaban sangat setuju yang berarti motivasi dosen untuk melaksanakan tugasnya dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat sangat tinggi.

  • *G. METODE PENELITIAN5. Definisi Operasional Variabel Penelitianb. Lingkungan KerjaLingkungan kerja dosen adalah segala sesuatu yang ada di sekitar dosen yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugasnya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Lingkungan kerja akan dijabarkan kedalam 10 item pertanyaan. Indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur lingkungan kerja ini diambil dari pendapat Uwes (1999). Indikator-indikator tersebut adalah : 1) Lingkungan Fisik 2) Lingkungan Non FisikVariabel lingkungan kerja ini akan diukur dengan menggunakan Skala Likert. Masing-masing alternatif jawaban akan diberi skor atau nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju yang berarti lingkungan kerja sangat buruk, 2 untuk jawaban tidak setuju yang berarti lingkungan kerja buruk, 3 untuk jawaban netral yang berarti lingkungan kerja cukup baik, 4 untuk jawaban setuju yang berarti lingkungan kerja baik, dan 5 untuk jawaban sangat setuju yang berarti lingkungan kerja yang ada di sekitar dosen, yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugasnya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat baik.

  • *G. METODE PENELITIAN5. Definisi Operasional Variabel Penelitianc. KinerjaKinerja dosen adalah kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan kegiatan administrasi. Kinerja dosen akan dijabarkan kedalam 18 item pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini dibuat dengan menggunakan indikator-indikator yang terdapat dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36/D/O/2001 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen. Indikator-indikator tersebut adalah : 1) Pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran 2) Pelaksanaan tugas di bidang penelitian 3) Pelaksanaan tugas di bidang pengabdian pada masyarakat 4) Pelaksanaan tugas di bidang administrasi dan manajemenVariabel kinerja ini akan diukur dengan menggunakan Skala Likert. Masing-masing alternatif jawaban akan diberi skor atau nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju yang berarti kinerja sangat buruk, 2 untuk jawaban tidak setuju yang berarti kinerja buruk, 3 untuk jawaban netral yang berarti kinerja cukup baik, 4 untuk jawaban setuju yang berarti kinerja baik, dan 5 untuk jawaban sangat setuju yang berarti kinerja dosen dalam melaksanakan tugasnya di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan kegiatan administrasi sangat baik.

  • *G. METODE PENELITIAN6. Uji Kualitas InstrumenKualitas instrumen penelitian terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Apabila hasil pengukuran instrumen valid dan reliabel berarti data yang didapat mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk digunakan. Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS versi 18.

  • *G. METODE PENELITIAN6. Uji Kualitas Instrumen1. Uji ValiditasValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau suatu kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1993). Validitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang kita gunakan mampu mengukur apa yang ingin kita ukur dan bukan mengukur yang lain (Sekaran, 2003). Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antar data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada subyek yang diteliti (Sugiyono, 2004). Dasar keputusan untuk mengukur valid tidaknya kuesioner adalah dengan melihat nilai korelasi person. Apabila nilai dari korelasi person signifikan (lebih dari 0,3), maka kuesioner dikatakan valid, demikian sebaliknya, apabila nilai dari korelasi person tidak signifikan (kurang dari 0,3), maka kuesioner dikatakan tidak valid.2. Uji ReliabilitasUji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran itu memberikan hasil relatif tidak berbeda apabila dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari skor (skala pengukuran). Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas adalah besarnya nilai cronbachs alpha. Instrumen penelitian disebut handal apabila hasil pengujian menunjukkan alpha lebih besar dari 0,6 (Sugiyono, 2004).

  • *G. METODE PENELITIAN7. Uji Hipotesis dan Analisis DataPenelitian ini menggunakan analisis data sebagai berikut : a. Analisis DeskriptifAnalisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi kinerja dosen, serta untuk mengidentifikasi karakteristik masing-masing variabel yang disajikan dalam bentuk tabel dengan frekuensi dan persentasenya. b. Analisis Kuantitatif dan Uji StatistikAnalisis kuantitatif dan uji statistik digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (motivasi dan lingkungan kerja) terhadap variabel tergantung (kinerja) dosen di Kopertis Wilayah V Yogyakarta. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat analisis yang berupa regresi berganda, dengan menggunakan program SPSS 11. Adapun model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah : Y = 1 x1 + 2 x2 Keterangan : Y = Kinerja x1= Motivasi x2= Lingkungan Kerja = Intercept (koefisien regresi)Selanjutnya dengan menggunakan hasil regresi maka pengujian hipotesis dapat dilakukan.