271
PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) SERANG DALAM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL KABUPATEN SERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: VERONICA TORRO DATU NIM. 6661110597 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2015

PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

(BP3TKI) SERANG DALAM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

ASAL KABUPATEN SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

VERONICA TORRO DATU

NIM. 6661110597

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2015

Page 2: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

ABSTRAK

Nama, Veronica Torro Datu NIM. 6661110597 Judul Skripsi. Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I DR. Agus Sjafari., M.Si. Pembimbing II Yeni Widyastuti, M.Si.

Penelitian ini membahas mengenai pelayanan balai pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Serang. Dimana dalam melayani pengguna layanan masih terdapat kendala yang membuat TKI asal Kabupaten Serang kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Seperti kurangnya pengawasan dan koordinasi pihak BP3TKI Serang dengan pihak terkait penempatan dan perlindungan, kurangnya komitmen pihak BP3TKI Serang dan kepastian untuk melakukan sosialisasi serta kurangnya sumber daya yang memadai, prosedur yang berbelit-belit dan sarana prasarana serta instruktur yang kurang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang ditinjau dari indikator Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Metode yang digunakan adalah metode deskirptif kuantitatif. Data didapatkan dengan cara penyebaran kuisioner yang disebar kepada 278 responden. Responden dari penelitian ini adalah Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang. Hasil dari penelitian ini adalah pengguna layanan kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang. Hal ini dapat dilihat dari kelima indikator, yaitu indikator Tangibles dengan rata-rata angka penafsiran sebesar (1,85), indikator Reliability (1,79), indikator Respponsiveness (1,85), indikator Assurance (1,96), dan indikator Emphaty (1,91). Saran yang peneliti berikan adalah adanya pengawasan dan koordinasi dari pihak BP3TKI terkait penempatan dan perlindungan, sosialisasi diadakan rutin guna memberikan informasi kepada masyarakat, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang pelayanan.

Kata Kunci : Pelayanan, BP3TKI, TKI asal Kabupaten Serang

Page 3: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

ABSTRACT

Veronica Torro Datu. 6661110597. Ministry Placement Service Hall and Labor Protection

Indonesia (BP3TKI) Serang in the placement and protection of TKI in Serang Regency

Study Program of Pubic Administration. Faculty of Social and Politic Science. University

of Sultan Ageng Tirtayasa. 1st Advisor Dr. Agus Sjafari., M.Si and 2

nd Advistor Yeni

Widyastuti., M.Si.

This reasearch deals with the placement service Hall service and protection of the workforce of Indonesia origin Serang Regency. Where in serving the users there are still obstacles which make the Labor in Serang Regency less satisfied with thw service provided. Such a lack of supervision and coordination part of BP3TKI Serang with the placement and protection of related parties, the lack of commitment of parties BP3TKI Serang and certainty for doing socialization and lack of adequate resources, the procedures are convoluted and infrastructure as well as the inadequate instructor. The purpose of the research is to know the level of sevice placement and protection of Labor in Serang Regency in terms of indicators of tangibles, reliability, responsiveness, asssurance, and emphaty. Methods used in this research is a method of descriptive quantitativ. Data obtained with a questionaire, in a scattering manner a questionaire distributed to 278 of respondents. Respondents of this research is labor of Indonesia in Serang Regency. The result of this research are users less satified with service provided by BP3TKI Serang. It can be seen from a score servqual on the fifth dimension namely dimension of Tangibles that has a score sevqual (2,06), dimensions reliability (1,97), dimensions Responsiveness (1,93), dimensions Assurance (1,94), dimensions Emphaty (2,1). Suggestion that can be researchers give you is improving facilities and existing infrastructure, increasing the number of officers, improve the employee performance, the quality of human resources needs to be improved by providing training, and increase in discipline against the officers. Suggestion that researchers give is the existence of the supervision and coordination of the placement and related BP3TKI protection, socialization is held regularly in order to provide information to the public, improve the quality of human resources an improve the supporting facilities and infrastrcture services.

Keywords: Service, BP3TKI, Labor in Serang Regency

Page 4: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 5: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 6: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 7: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

” SELALU ADA ALASAN UNTUK MENGUCAP SYUKUR

KEPADA TUHAN. BAHKAN UNTUK SAAT INI. TERIMA

KASIH TUHAN ”

“I CAN DO EVERYTHING THROUGH GOD WHO GIVES ME

STRENGTH” (PHILIPPIANS 4 : 13)

Karya Tulis ini kupersembahkan kepada : Bapak Andreas dan Ibuku tercinta Merry M Karurukan

Page 8: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

karunia-Nya telah mmemberikan kita semua kesehatan jasmani dan rohani

sehingga peneliti akhirnya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan

“Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

melaksanakan penelitian Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat

terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian

berbagai pihak. Pada kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis

untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik.

4. Ibu Mia Dwiana, M.Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

ii

5. Bapak Gandung Ismanto, MM., Wakil Dekan Bidang III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Rahmawati, M.Si., ketua Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ibu Ipah Ema Jumiati, M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Bapak DR. Agus Sjafari, M.Si., Pembimbing I skripsi. Terima kasih atas

kebaikannya dan waktu yang telah diberikan kepada penulis dalam

memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Yeni Widyastuti, M.Si., Pembimbing II skripsi. Terima kasih atas

kebaikannya dan waktu yang diberikan kepada penulis dalam memberikan

arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepala BP3TKI Serang dan seluruh pegawai BP3TKI Serang yang tidak

bisa disebutkan satu persatu atas bimbingan dan kerjasamanya dalam

pengambilan data sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Kedua orang tua peneliti, atas cinta kasih yang tulus tak terhingga dan

sekaligus merupakan motivator tebesar dalam menyelesaikan proposal

skripsi kepada penulis.

12. Kakak dan adikku Eunica Dasyanti Karurukan, dan Kristian Tuba terima

kasih atas doa dan motivasinya kepada penulis.

13. Sahabat terkasih Blok F9, Melinda Paula, Inge, Aziya, Danti yang selalu

memberikan masukan terhadap penulis, terima kasih atas kebersamaan,

kebaikan dan motivasi yang telah kalian berikan.

Page 10: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

iii

14. Teman-teman seperjuangan, Risda, Revi, Veronica, Nurul, Septi, Ayu,

Dhita, Resty, Fany, Aulia rahim, Ikbal, Gilang, Dado, Besar, Hapipi

terima kasih atas kebersamaan dan motivasi yang kalian berikan.

15. Samuel Manurung, terimakasih atas doa, semangat, motivasi dan

kebersamaan yang diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Penulis menyadari masih banyak terjadi kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran

yang membangun guna untuk lebih baik lagi di masa depan.

Serang, September 2015

Peneliti

Veronica Torro Datu

Page 11: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ORISINALITAS

ABSTRAK

ABSTRACT

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………..x

DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………….....ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………. 1

1.2 Identifikasi Masalah …………………………………………………… 17

1.3 Batasan Masalah ………………………………………………………. 18

1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………………... 18

1.5 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 18

1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 18

1.6.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………... 18

1.6.2 Manfaat Praktis ……………………………………………… 19

1.7 Sistematika Penulisan …………………………………………………. 19

BAB II DESKRIPSI TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………. 22

Page 12: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

v

2.1.1 Konsep Organisasi Publik …………………………………… 12

2.1.2 Teori Pelayanan …………………………………………….. 29

2.1.3 Standar Pelayanan Publik …………………………………...40

2.1.4 Konsep Tenaga Kerja Indonesia ……………………………. 41

2.2 Penelitian Terdahulu ………………………………………………...... 44

2.3 Kerangka Berpikir ……………………………………………………... 47

2.4 Hipotesis Penelitian …………………………………………………… 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ……………………………………………………... 54

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………......... 55

3.3 Lokasi Penelitian …………………………………………………....... 55

3.4 Variabel Penelitian ………………………………............................… 55

3.4.1 Definisi Konsep ......................................................................55

3.4.2 Definisi Operasional ……………………………………....... 56

3.5 Instrumen Penelitian ………............…………………………………. 57

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas……………………...........….......61

3.5.1.1 Uji Validitas…………………………………….......61

3.5.1.2 Uji Realibilitas…………………………………......62

3.5.2 Jenis Sumber Data…………………………………..............64

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data……………………….................64

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian……………………..............................65

3.6.1 Populasi……………………………………....……..............65

3.6.2 Sampel……………………………………………................66

Page 13: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

vi

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……...…………........................68

3.7.1 Teknik Pengolahan ………………………………..............68

3.7.2 Analisis Data……………………………………….............69

3.7.3 Uji t-test................................................................................70

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian…………………………..........................71

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian …………………………………………....73

4.1.1 Deskripsi Kabupaten Serang-Banten ....…………………...74

4.1.2 Letak Geografis Kabupaten Serang....…………………......74

4.1.3 Profil BP3TKI Serang............................................................76

4.1.3.1 Visi dan Misi BP3TKI Serang...................................76

4.1.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi...........................................76

4.1.3.3 Struktur Organisasi...................................................78

4.2 Deskripsi Data…………………………………….................................78

4.2.1 Identitas Responden……........………..…….........................79

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik………...................…………................80

4.3.1 Uji Validitas……………………............…….......................81

4.3.2 Uji Reliabilitas ....................…………………......................83

4.4 Analisis Data ………………......………………....…............................83

4.4.1 Indikator Tangibles................................................................84

4.4.1.1 Penampilan Fisik………...………...…………......85

4.4.1.2 Ketersediaan Sarana

dan Prasarana....................................................................86

Page 14: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

vii

4.4.1.3 Pegawai................................................................ 87

4.4.2 Indikator Reliability.............................................................88

4.4.2.1 Kemampuan Pegawai........................................... 89

4.4.2.2 Ketepatan ...............…………………………...... 92

4.4.2.3 Akurat …………………………….......................95

4.4.2.4 Kepuasan Pengguna Layanan……………………………….............................98

4.4.3 Indikator Responsiveness...................................................100

4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai...........….…......……….....100

4.4.3.2 Kemauan Pegawai…..…..……......………….....107

4.4.4 Indikator Assurance…………………..............................110

4.4.4.1 Pengetahuan…………………………………... 110

4.4.4.2 Kesopanan…….............……………........….... 112

4.4.4.3 Kemampuan......................……….......…….…...117

4.4.5 Indikator Emphaty…………….....……………….............120

4.4.5.1 Komunikasi…………………………………......120

4.4.5.2 Kemudahan………………………………......... 123

4.5 Pengujian Hipotesis……...…..….……………………...................134

4.6 Pembahasan.....................................................................................137

4.6.1 Tangibles.......................................................................... 137

4.6.2 Reliability..........................................................................138

4.6.3 Indikator Responsiveness..................................................140

4.6.4 Indikator Assurance..........................................................141

Page 15: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

viii

4.6.5 Indikator Emphaty..........................................................142

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……….......................................................................144

5.2 Saran……………………..…………………………..….............145

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 16: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Tabel 1.2

Tabel 1.3

Tabel 1.4

Tabel 1.5

Tabel 1.6

Tabel 1.7

Tabel 1.8

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5 Tabel 4.1

Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK

dan TPT......................................................................................

Jumlah Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2011-

2014............................................................................................

Ketenagakerjaan Provinsi Banten Tahun 2013-

2014…………………………………………………………....

10 Besar Penempatan TKI Luar Negeri Berdasrkan Provinsi Tahun

2012-2014………......................................................................

Jumlah TKI Provinsi Banten Tahun 2014..................................

Permasalahan TKI Asal Kabupaten Serang Tahun

2012-2014……………………………………………………...

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi BP3TKI Serang Tahun 2012-

2014…………………………………..……………….............

Sarana, Prasarana, dan Instruktur Dalam Penyelenggaraan PAP di

BP3TKI Serang Tahun 2012-2014…………………...................

Operasional Variabel…………………………………………....

Skoring Item Instrumen………………………………………....

Instrumen Penelitian…………………….……………………....

Jumlah TKI Asal Kabupaten Serang…………………………....

Jadwal Penelitian………………………….………………….....

Hasil Uji Validitas ......................................................................

2

4

6

8

9

12

14

18

57

59

59

66

71

82

Page 17: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Kerangka Berfikir...........................................................51

Interval Penilaian............................................................60

Page 18: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai jumlah

penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Indonesia

dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010

menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia. Melimpahnya jumlah penduduk

merupakan aset penting bagi pembangunan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang

melimpah dan didukung oleh sumber daya alam yang juga melimpah merupakan

modal yang sangat besar bagi bangsa Indonesia untuk mengejar ketertinggalan

dengan negara lain yang lebih maju dan makmur. Hal ini bisa terwujud jika

pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam terlaksana dengan baik.

Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga kerja

yang besar dengan minimnya ketersediaan lapangan kerja yang ada. Dengan kata lain

lapangan kerja yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan) tenaga kerja

yang ada. Sebagai akibat atas tingginya pertumbuhan angkatan kerja di satu sisi dan

rendahnya pertumbuhan lapangan pekerjaan di sisi lain akan menimbulkan tingginya

tingkat pengangguran.

Masih tingginya jumlah pengangguran dan masalah kesempatan kerja di

dalam negeri menjadi hal yang semakin penting dan mendesak untuk menjadi

perhatian pemerintah. Berdasarkan statistik ketenagakerjaan, bahwa masalah krusial

Page 19: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

2

yang dihadapi oleh pasar kerja Indonesia sampai saat ini adalah masalah

pengangguran. Adapun jumlah angkatan kerja, penduduk bekerja, pengangguran,

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) tahun 2011-2013 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT,

2011–2013

Sumber: Sakernas, BPS

Tabel di atas menunjukan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia

per Agustus 2012 menurun menjadi 6.14% dibanding Agustus 2011 sebesar 6,56%.

Jumlah pengangguran di Indonesia tersisa 7,14 juta orang dan tingkat pengangguran

per Februari 2013 adalah 7,17 juta orang. Akan tetapi pada kenyataannya jumlah

penurunan pengangguran yang cukup signifikan tersebut hanya sedikit memberikan

dampak yang berarti terhadap permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini.

Faktor yang menyebabkan tingginya jumlah pengangguran diantaranya adalah tingkat

pendidikan yang rendah dan kondisi ekonomi. Pendidikan yang rendah dapat dilihat

penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2014 masih didominasi oleh penduduk

bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 55,3 juta orang (46,80

Tahun

Angkatan Kerja (Juta

Orang)

Bekerja (Juta

Orang)

Pengangguran

(Juta Orang)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja –

TPAK (%)

Tingkat Pengangguran

Terbuka - TPT (%)

2011 Feb 119.40 111.28 8.12 69.96 6.80 Agust 117.37 109.67 7.70 68.34 6.56

2012 Feb 120.41 112.80 7.61 69.66 6.32 Agust 118.05 110.81 7.24 67.88 6.14

2013 Feb 121.19 114.02 7.17 69.21 5.92 Agust 118.19 110.80 7.39 66.90 6.25

2004-2013 Max 121.19 114.02 11.90 69.96 11.24 Min 103.97 93.72 7.17 66.16 5.92

Page 20: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

3

persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 21,1 juta (17,82 persen).

Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 12,0 juta orang mencakup

3,1 juta orang (2,65 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 8,8 juta orang

(7,49 persen) berpendidikan Universitas. (sumber: bps.go.id diakses pada 27 Februari

2015 pukul 01:30).

Selain itu masalah ketenagakerjaan yang berhubungan erat dengan

pengangguran adalah kemiskinan, kemiskinan merupakan problematika yang hingga

saat ini menjadi isu yang mendunia di belahan negara manapun. Selain bersifat

absolut, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh

negara-negara berkembang tetapi juga negara maju. Menurut data dari Badan Pusat

Statistik per Maret 2014 lalu masyarakat miskin di Indonesia mencapai 11,25 persen

atau sebanyak 28,28 juta orang dari jumlah penduduk di Indonesia. (sumber:

bps.go.id diakses pada 27 Februari 2015 puku 01:30).

Dari uraian diatas mengenai permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia yaitu

faktor kemiskinan, lapangan kerja yang kurang serta tingkat pendidikan yang rendah,

hal ini yang menjadi pemicu tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk bekerja diluar

negeri. Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri merupakkan sebuah

pilihan hidup. Karena dasar keputusan untuk bekerja di luar negeri diakibatkan oleh

keterdesakan mencari nafkah.

Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin pada

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kehidupan manusia.”

Namun pada kenyataannya, keterbatasan akan lapangan pekerjaan di dalam negeri

Page 21: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

4

menyebabkan banyaknya warga Negara Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri.

Besarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah

TKI yang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yang

mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri namnun mempunyai pula

sisi negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang kurang manusiawi

terhadap TKI.

Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia

Tahun 2011-2014 NO Tahun Jumlah TKI

1 2011 586.802

2 2012 494.609

3 2013 512.168

4 2014 429.872

Sumber data:PUSLITFO BNP2TKI,2014

Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2011 jumlah TKI sebanyak 586.802

orang , sedangkan pada tahun 2012 jumlah TKI nya sebanyak 494.609 orang. Hal ini

menunjukan bahwa terjadi penurunan jumlah TKI dari tahun 2011 ke tahun 2013.

Kemudian, pada tahun 2013 jumlah TKI mengalami peningkatan yang signifikan dari

tahun 2012 yaitu sebanyak 512.168 orang. Pada tahun 2014, jumlah TKI kembali

mengalami penurunan yaitu hanya sebanyak 429.872 orang. Hal ini dikarenakan

masih berlakunya moratorium pemberangkatan TKI ke sejumlah negara. Namun

walaupun mengalami penurunan, jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri tetap

masih mencapai ratusan ribu orang. Karena banyak yang menganggap bekerja di luar

negeri dapat memperoleh gaji atau upah yang lebih besar daripada di Indonesia.

Page 22: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

5

Begitu juga, Provinsi Banten memiliki kondisi ketenagakerjaan cukup

memprihatinkan, seperti halnya naik dan turunnya beberapa hal seperti, angkatan

kerja yang lebih banyak dari pada lapangan kerja yang tersedia serta Sumber Daya

Manusia (SDM) yang masih relatif rendah sehingga produktivitas tenaga kerja yang

dihasilkan juga rendah, hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini

Tabel 1.3 Ketenagakerjaan Provinsi Banten Tahun 2013-2014

No

Uraian Satuan Februari Agustus Februari 2013 2013 2014

1 Penduduk Usia 15 Tahun

Orang 7.979.536 8.156.446 8.243.117

2 Angkatan Kerja Orang 5.475.876 5.181.796 5.479.092

3 Bekerja Orang 4.922.981 4.687.626 4.938.092

4 Pengangguran Orang 552.895 494.17

540.999

5 Bukan Angkatan Kerja

Orang 2.503.660 2.971.650 2.764.025

6 Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK)

Persen 68,62 63,55 66,47

7

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Persen 10,10 9,54

9,87

Sumber : Sakernas, BPS,2014

Tabel diatas menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Banten

menurut BPS Provinsi Banten, jumlah pengangguran terbuka per Februari 2014

menurun menjadi 9,87 % dibanding bulan Februari tahun 2013 sebesar 10,10% . Hal

Page 23: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

6

tersebut menunjukan bahwa jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Banten terus

mengalami penurunan yang cukup signifikan .

Keadaan atau kondisi ketenagakerjaan Provinsi Banten pada Februari 2014

berdasarkan data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten ,

jumlah angkatan kerja mencapai 5.479.092 orang, bertambah sebesar 3.216 orang

dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 sebesar 5.475.876 orang.

Pada Februari 2013 juga penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD

kebawah masih mendominasi yaitu sebanyak 2.046.420 orang (41,57%), sedangkan

penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan Diploma sebanyak 146.461 orang

(2,98%) dan penduduk yang bekerja pada jenjang pendidikan Perguruan Tinggi hanya

sebanyak 508.033 orang (10,32%). Hal tersebut menandakan bahwa kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Provinsi Banten relatif rendah sehingga

otomatis produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan juga rendah.

Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan ketenagakerjaan tersebut

salah satunya dengan mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri. Akan

tetapi pada kenyataannya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu sendiri mempunyai

permasalahan yang menjadi hambatan dan sulit untuk mencari jalan keluar.

Pengiriman TKI keluar negeri bukanlah hal yang salah jika melihat kebutuhan

pekerjaan yang semakin meningkat ini, karena menjadi TKI tidak bisa dilihat dari

dampak negatifnya saja dimana besarnya potensi beresiko yang mempertaruhkan

keselamatan tenaga kerja, tetapi juga harus dilihat dari dampak positifnya yaitu dapat

menjadi solusi sebagian masalah pengangguran yang ada di Indonesia. Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri memberi sumbangan bagi negara dalam

Page 24: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

7

bentuk devisa Negara dan merupakan bagian dari usaha meningkatkan pertumbuhan

ekonomi daerah asal TKI tersebut, peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan

keluarganya, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Provinsi Banten merupakan salah satu dari provinsi yang banyak

melaksanakan penempatan tenaga kerja Indonesia luar negeri. Provinsi Banten masuk

dalam 10 besar propinsi yang banyak melakukan penempatan tenaga kerja Indonesia

di luar negeri seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.4 Sepuluh Besar Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri

Berdasarkan Provinsi Tahun 2012-2014

No Provinsi 2012 2013 2014

1 Jawa Barat 119.620 129.885 105.479

2 Jawa Tengah 115.456 105.971 92.590

3 Jawa Timur 100.368 93.843 78.306

4 Nusa Tenggara Barat 46.245 63.438 61.139

5 Lampung 16.259 17.975 18.500

6 Sumatera Utara 13.728 13.299 14.782

7 Banten 10.853 13.244 9.720

8 Bali 14.082 14.617 7.716

9 DKI Jakarta 15.021 14.248 7.561

10 Sulawesi Selatan 13.875 10.358 7.497

Sumber:PUSDALITFO BNP2TKI,2014

Berdasarkan tabel 1.4 tahun 2012 jumlah pengiriman TKI asal Banten

mencapai 10.853 orang. Jika diurutkan Banten menempati posisi paling bawah ke-10.

Pada tahun 2013 jumlah pengiriman TKI asal Banten naik mencapai 13.244 orang.

Jika diurutkan Provinsi Banten berada pada urututan ke-9 dari 10 provinsi. Pada

Page 25: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

8

tahun 2014 jumlah pengiriman TKI asal Provinsi Banten 9.720 yaitu berada pada

urutan ke-7.

Adapun jumlah pengiriman atau penempatan Tenaga Kerja Indonesia

berdasarkan kabupaten atau kota di provinsi adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia & Penduduk Provinsi Banten Tahun 2014

Sumber data: BP3TKI Serang 2014

Begitu juga di Banten, berdasarkan tabel di atas jumlah Tenaga Kerja

Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1.769 orang, baik dari sektor informal maupun

sektor formal. Tenaga Kerja Indonesia yang paling banyak dari Provinsi Banten

sendiri yaitu Kabupaten Serang yaitu sebanyak 915 orang, dengan komposisi laki-laki

sebanyak 449 orang dan perempuan sebanyak 466 orang. Hal ini berarti minat warga

Kabupaten Serang bekerja di luar negeri cukup besar.

No Daerah Asal Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah

Penduduk

1 Cilegon 185 18 203 398.304

2 Lebak 152 128 280 1.247.906

3 Pandeglang 62 155 217 1.183.006

4 Rangkas Bitung 2 0 2 302.501

5 Serang 449 466 915 1.450.894

6 Serang (Kota) 42 12 54 618.802

7 Tangerang (Kab) 38 49 87 3.157.780

`8 Tangerang (Kota) 4 6 10 1.952.396

9 Tangerang Selatan 1 0 1 1.443.403

Jumlah 935 834 1.769 11.342.491

Page 26: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

9

Namun istilah TKI sering diartikan dengan tidak tepat, sebagian orang

berasumsi bahwa TKI merupakan pekerja kasar dan tidak terdidik. Padahal selain itu

banyak TKI yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional dalam berbagai

bidang. Akan tetapi karena banyaknya permasalahan yang dialami oleh para TKI

yang bekerja di luar negeri seperti tindak kekerasan dan ketidakadilan memberikan

kesan yang negatif bagi TKI dan pemerintah. Hal ini dikarenakan lemahnya sistem

recruitment, pencaloan yang menyalurkan TKI illegal dengan tidak adanya perjanjian

yang dapat menjamin perlindungan terhadap TKI, serta pemalsuan dokumen TKI.

Permasalahan ini seharusnya menjadi perhatian lebih untuk pemerintah Indonesia

guna menuntaskan permasalahan TKI yang ada.

Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung

pengentasan permasalahan ketenagakerjaan, kebijakan pemerintah tentang TKI telah

ada sejak tahun 1969, dan pada tahun 2004 pemerintah mengeluarkan Undang-

Undang Penempatan dan Perlindungan TKI melalui UU No. 39 Tahun 2004 . Pada

konsideran menimbang huruf c, d, dan e, disebutkan bahwa tenaga kerja Indonesia di

luar negeri sering dijadikan obyek perdagangan manusia, termasuk perbudakan dan

kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan

martabat manusia serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia. Setelah itu

banyak peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur masalah TKI.

Bahkan Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di

Luar Negeri dalam kurun waktu 2006 sampai 2010 mengalami perubahan setiap

tahunnya.

Page 27: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

10

Selain itu, dari segi organisasi pelaksana, pemerintah juga membuat suatu

terobosan. Melalui Peraturan Presiden No.81 Tahun 2006 presiden mendirikan Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang

beranggotakan wakil-wakil instansi pemerintah terkait dan mempunyai fungsi

pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri

secara terkoordinasi dan terintegritasi. Selanjutnya, untuk menjangkau masyarakat

yang ada di daerah dibentuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI), selaku pihak yang memberikan pelayanan penempatan

dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang lebih mudah, cepat dan aman

secara terkoordinasi dan terintegritas dengan instansi/lembaga terkait penempatan dan

perlindungan TKI dalam memberikan pelayanan mengenai: 1) Dokumen, 2)

Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP), 3) Penyelesaian masalah, 4) Sumber-

sumber pembiayaan, 5) Pemberangkatan sampai pemulangan, 6) Peningkatan kualitas

calon TKI, 7) Informasi, 8) Kualitas pelaksanaan penempatan TKI, dan 9)

Peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya. (sumber: PUSLITFO BNP2TKI,

bnp2tki.go.id diakses pada 5 January 2015)

Persoalannya kemudian adalah bagaimana BP3TKI dapat menjalankan fungsi

dan tugasnya yaitu memberikan pelayanan kepada calon TKI secara optimal. Pihak

BP3TKI Serang banyak menerima pengaduan dan keluh kesah terkait kasus dan

permasalahan yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui layanan

pengaduan (Call Center), kotak saran, dan seringnya terjadi pemulangan (deportasi)

langsung dari per wakilan Republik Indonesia di negara penempatan ke wilayah

Serang hamper setiap tahun. Sedangkan yang bertanggung jawab dalam memberikan

Page 28: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

11

perlindungan terhadap TKI adalah semua pihak yang berkepentingan termasuk

BP3TKI Serang selaku koordinator dari instansi Pemerintah.

Namun dalam menjalankan fungsi dan tugas, masih terdapat kekurangan yang

terjadi dalam pelayanan yang diberikan oleh BP3TKI Serang terhadap Calon TKI

Kabupaten Serang. Berdasarkan pengamatan (observasi) dan wawancara yang

dilakukan peneliti selama ini menemukan permasalahan-permasalahan sebagai

berikut:

Pertama, kurangnya pengawasan dan koordinasi pihak BP3TKI Serang

dengan pihak/instansi terkait penempatan dan perlindungan TKI. Hal ini bisa dilihat

dari tabel 1.6 menunjukan permasalahan TKI asal Kabupaten Serang pada

Penempatan dan Perlindungan sepanjang tahun 2012-2014

Tabel 1.6 Permasalahan TKI asal Kabupaten Serang pada Penempatan dan

Perlindungan TKI

Tahun

Jenis Permasalahan Gaji yang tidak di

bayar/ PHK

Pekerjaan yang tidak

sesuai dengan Job Order.

Pemalsuan dokumen

Pemerasan, penipuan atau

pemaksaan tukar uang

2012 69 % 55 % 45 % 35 %

2013 47 % 45 % 39 % 32 %

2014 45 % 40 % 35 % 28 %

Sumber: BP3TKI Serang 2014 (Data diolah)

Kabupaten Serang memang merupakan daerah di Provinsi Serang yang paling

banyak jumlah TKI yang bekerja di luar negeri dibanding daerah lain di Banten,

namun bukan berarti tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan

Page 29: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

12

penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Berdasarkan data di

atas menjelaskan masih adanya tindakan gaji TKI yang tidak dibayar karena

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak oleh pengguna, pekerjaan TKI di negara

penempatan tidak sesuai dengan Perjanjian kerja, tindakan pemalsuan dokumen

terhadap Calon TKI agar bisa lulus syarat menjadi TKI yang prosedural dan adanya

penipuan maupun pemaksaan yang merugikan TKI pada saat keberangkatan maupun

kepulangan TKI sejak tahun 2012 hingga tahun 2014, walaupun menurunnya angka

permasalahan yang terjadi hingga tahun 2014 tetapi permasalahan tersebut perlu jadi

perhatian pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang.

Kedua, kurangnya komitmen pihak BP3TKI Serang dan kepastian melakukan

sosialisasi, dan konsultasi dengan pihak Kabupaten dan Kecamatan daerah TKI

berasal untuk melakukan sosialisasi informasi tentang penempatan dan perlindungan

TKI dan juga bagaiman untuk bisa menjadi TKI yang resmi serta kurangnya sumber

daya manusia yang memadai di BP3TKI Serang.

Tabel 1.7 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi BP3TKI Serang Tahun 2012-2014

Tahun

Jumlah Lokasi/Desa

Standarisasi waktu pelayanan

(lama waktu)

Realisasi (waktu)

2012 40 6 bulan 12 bulan

2013 55 8 bulan 12 bulan

2014 70 10 bulan 12 bulan

Sumber : BP3TKI Serang 2014 (Data diolah)

Page 30: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

13

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa sosialisasi yang diberikan oleh

BP3TKI Serang kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari standarisasi waktu

pelayanan misalnya, pada tahun 2014 standarisasi pelayanan untuk memberikan

sosialisasi di berbagai daerah selama 10 bulan, namun realisasinya atau pada

kenyataannya berlangsung hingga 12 bulan. Hal ini dikarenakan juga, kurangnya

sumber daya manusia yang memadai di BP3TKI Serang. Sehingga pelaksanaan

sosialisasi untuk Tenaga Kerja Indonesia, BP3TKI Serang mengambil pegawainya

dari seksi lain untuk membantu melaksanakan program perlayanan sosial ini. Akan

tetapi pada prakteknya masih tidak semua melaksanakan sesuai waktu yang

ditentukan dikarenekan sebagian pegawai merasa kegiatan ini bukan tugas

pokoknya. Terkadang kegiatan yang dilaksanakan ini hanya bersifat fiktif dengan

hanya memberikan laporan telah selesai dilaksanakan saja.

Kurang optimalnya sosialisasi yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang

menimbulkan ketidaktahuan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang

mengenai mekanisme mendaftar ke BP3TKI Serang untuk bekerja di luar negeri,

ketidaktahuan ini membuat masyarakat menjadi pasif. Oleh karena itu terkadang

dimanfaatkan oleh percaloan untuk menipu para TKI yang ingin bekerja di luar

negeri dengan bujuk rayu terhadap TKI dan keluarganya.

Akibatnya, tidak sedikit yang tergiur dan tertipu oleh calo penyalur TKI.

Ketika peneliti mendatangi kantor BP3TKI Serang terdapat beberapa pemohon/calon

TKI sehingga membuat pelayan atau pegawai BP3TKI Serang menjadi kesulitan dan

melayani Tenaga Kerja Indonesia. Masyarakat atau TKI yang tidak mengetahui

mekanisme pendaftaran untuk bekerja di luar negeri pada BP3TKI Serang karena

Page 31: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

14

masyarakat atau TKI tidak mengetahui apa itu BP3TKI, adapun TKI yang sudah

bekerja di luar negeri tetapi tidak mendaftar melalui BP3TKI dan tidak mengikuti

prosedur yang telah di tetapkan pemerintah dapat dikatakan bahwa itu TKI ilegal.

Sehingga jika para Tenaga Kerja Indonesia diharuskan mendaftar melalui

BP3TKI dan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan agar mereka suatu saat nanti

tidak dikenai sanksi dari pemerintah, karena para TKI yang ingin bekerja di luar

negeri wajib mendaftar melalui BP3TKI dan mengikuti prosedur yang sudah

ditetapkan.

Adapun mekanisme atau prosedur pendaftaran para TKI untuk mendapatkan

kartu identitas untuk bekerja di luar negeri di BP3TKI Serang yaitu sebagai berikut :

1. Mendaftarkan diri ke Dinas tenaga kerja dan transmigrasi

2. Setelah itu dari Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi akan memperoleh id

Tenaga Kerja Indonesia

3. Proses selanjutnya, membuat passport dan visa di kantor Imigrasi

4. Mengikuti Latihan Kerja di Balai Latihan Kerja selama 2-4 bulan

5. Selanjutnya, mengikuti uji kompetensi di BNSP

6. Melakukan Medical dan membuat asuransi TKI

7. Mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP)

8. Setelah itu mendapatkan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN)

Ketiga, masalah prosedur yang sulit, biasanya dalam melakukan pendaftaran

untuk bekerja di luar negeri kebanyakan Tenaga Kerja Indonesia tidak mengerti apa

saja yang diberikan oleh si pelayan, seringkali ini menjadi penyebab mengapa TKI

malas mengikuti prosedur yang ada karena dianggap rumit. Adapun dari prosedur-

Page 32: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

15

prosedur yang kurang jelas setelah peneliti melihat langsung ke tempat informasi

atau tempat pelayanan di kantor BP3TKI Serang, TKI tidak langsung memahami apa

yang sudah diberikan oleh pelayan, contohnya dalam membuat KTKLN guna untuk

bekerja di luar negeri. Prosedur merupakan salah satu hal yang penting dalam

pelayanan.

Prosedur menjadi sulit dikarenakan Tenaga Kerja Indonesia tidak mengerti

alur tata cara pembuatan kartu identitas di BP3TKI Serang guna untuk bekerja di

luar negeri. Disetiap instansi kelembagaan dimanapun pasti ditemukan hal yang

serupa namun biasanya instansi-instansi tersebut berusaha menutupi atau segera

mengatasi hal demikian. Administrasi yang sulit dan berbelit-belit terkadang

menjadi langkah penghambat TKI dalam membuat kartu identitas di BP3TKI

Serang, seperti terlalu lama menunggu proses pembuatan atau perpanjang kartu

identitas bagi TKI, padahal sudah melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan

untuk mendapatkan kartu identitas untuk bekerja di luar negeri, padahal para TKI

menginginkan kemudahan dalam proses administrasi tersebut. Berdasarkan hasil

wawancara terhadap TKI asal Kabupaten Serang untuk tahap awal pengurusan

pembuatan KTKLN seperti pengambilan permohonan, pengisian formulir dan surat

pernyataan serta pembayaran asuransi melalui loket mereka sudah pahami tetapi

tahap selanjutnya masih banyak yang tidak menngetahui tahap-tahap apa saja yang

harus dilalui. Kurangnya media informasi dari BP3TKI Serang menjadi indikator

para TKI merasa kebingungan sehingga hal ini membuat para TKI asal Kabupaten

Serang harus datang berulang-ulang.

Page 33: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

16

Keempat, sarana dan prasarana serta instruktur yang kurang memadai di Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang

guna menunjang Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP). Pembekalan Akhir

Pemberangkatan adalah pelayanan lainnya yang di miliki BP3TKI Serang untuk

TKI. Pembekalan ini dimaksud untuk memberikan pemahaman dan pendalaman

terhdap materi wajib berupa peraturan perundang-undangan di negara tujuan, materi

perjanjian kerja, budaya, adat istiadat, haka dan kewajiban TKI, peraturan hukum

dan keimigrasian.

Tabel 1.8 Sarana, Prasarana dan Instruktur dalam Penyelengaraan Pembekalan Akhir

Pemberangkatan TKI di BP3TKI Serang Tahun 2012-2014

Ketentuan Standarisasi jumlah Realiasasi

Fasilitas a. Ruang kelas b. Meja/kursi c. AC d. Sound System

3 kelas 75 unit/kelas 2 unit/kelas 1 set/kelas

1 kelas 100 unit/kelas 1 unit/kelas -

Jumlah kuota kelas 50-70 orang/kelas 70-100 orang/kelas

Instruktur 2 orang/kelas 1 orang/kelas

Sumber data : Seksi Penempatan BP3TKI Serang 2014 (Data diolah)

Pada tabel di atas menunjukan bahwa realisasi pelaksanaan baik fasilitas,

instruktur, jumlah TKI, dan waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan standarisasi yang

ada. Ini tentu saja menunjukan pelayanan di BP3TKI Serang belum optimal dan

berpengaruh pada tingkat kepuasaan TKI yang mengikuti pelaksanaan PAP tersebut.

Page 34: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

17

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI) Serang sebagai pihak yang memberikan pelayanan penempatan dan

perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ikut berpartisipasi dalam mengawasi

segala efektifitas pelayanan penempatan dan perlindungan TKI khususnya di

Kabupaten Serang yang merupakan daerah yang paling banyak jumlah TKInya, untuk

itu peneliti tertarik untuk membuat penelitian tentang Pelayanan Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam

Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka peneliti mengindentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pengawasan dan koordinasi pihak BP3TKI Serang dengan

pihak/instansi terkait penempatan dan perlindungan TKI

2. Kurangnya komitmen pihak BP3TKI Serang dan kepastian melakukan

sosialisasi, dan konsultasi dengan pihak Kabupaten Serang dan kurang

sumber daya manusia yang memadai di BP3TKI Serang

3. Prosedur yang sulit dan berbelit-belit

4. Sarana, prasarana serta instruktur di BP3TKI Serang yang kurang

memadai.

1.3 Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya peneliti membatasi penelitian

ini hanya pada : ”Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Page 35: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

18

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan

TKI Asal Kabupaten Serang”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi serta batasan masalah diatas, maka

rumusan masalah dari peneliti ini adalah ”Seberapa besar tingkat Pelayanan Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang dalam Penempatan da n Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat Pelayanan Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang dalam Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang”.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas,

penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat. Manfaat yang diperoleh dari

penelitian ini berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, khususnya di bidang Ilmu Administrasi Negara. Dimana

dalam penelitian ini khusus membahas tentang permasalahan sosial

masyarakat yang erat kaitannya dengan pelayanan publik. Serta untuk

mengembangkan teori baru dalam Administrasi Negara.

2. Secara Praktis

Page 36: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

19

Secara praktis, bagi Dinas yang bersangkutan diharapkan penelitian ini

dapat menjadi sumbangan pemikiran terkait efektivitas pelayanan yang

diberikan BP3TKI Serang kepada TKI. Bagi penulis, diharapkan

penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan dan penguasaan ilmu-

ilmu yang pernah diperoleh peneliti selama mengikuti pendidikan di

program studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Selain itu karya peneliti

dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi pembaca dan peneliti

selanjutnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah mengapa peneliti

mengambil judul penelitian tersebut, lalu identifikasi masalah, tinjauan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini, penulis memaparkan teori-teori dari beberapa ahli yang

relevan terhadap masalah dan variabel penelitian. Setelah memaparkan teori, lalu

membuat kerangka berpikir yang menggambarkan alur pemikiran peneliti sebagai

kelanjutan dari deskripsi teori dan kemudian hipotesis penelitian yang merupakan

jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Page 37: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

20

Metode penelitian mencakup beberapa uraian penjelasan mengenai

metode penelitian, instrumen penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik

pengolahan dan analisis data dan tempat serta waktu penelitian tersebut

dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai deskripsi objek penelitian mencakup

lokasi penelitian, struktur organisasi dan lain sebagainya yang berhubungan

dengan objek penelitian. Kemudian pada bab ini menjelaskan deskripsi data yang

telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data. Lalu

memaparkan mengenai pengujian hipotesis, interpretasi hasil penelitian,

kemudian pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini memuat penjelasan mengenai kesimpulan yang dituangkan

secaara singkat, jelas dan mudah dipahami, dan saran yang berisi rekomendasi

peneliti terhadap tindak lanjut dari sumbangan peneliti terhadap bidang yang

diteliti baik secara teoritis maupun secaara praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang di pergunakan dalam

penelitian.

Page 38: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

21

LAMPIRAN

Menyajikan lampiran-lampiran yang dianggap perlu oleh peneliti, yang

berhubungan dengan data penelitian, dan tersusun secara berurutan.

Page 39: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Pengertian tinjauan pustaka menurut Black dan Champion (2009:296)

merupakan gambaran yang menyeluruh dari setiap proyek penelitian. Tinjauan

pustaka digunakan sebagai peninjauan kembali pustaka (laporan penelitian, dan

sebagainya) mengenai masalah yang berkaitan dengan penelitian. Berikut adalah

beberapa pustaka yang relevan dalam penelitian Pelayanan Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang.

2.1.1 Konsep Organisasi Publik

Istilah publik berasal dari bahasa latin yang berarti “of people” yaitu yang

berkenaan dengan masyarakat. Sasaran organisasi publik adalah ditujukan kepada

masyarakat secara umum. Menurut Winardi (2004:44) apabila kita ingin mempelajari

organisasi (khususnya teori organisasi) maka kita perlu mempelajari strukturnya,

prosesnya, dan perilaku dari organiasi itu sendiri, karena apabila kita memperhatikan

kondisi sekeliling kita maka dapat dikatakan bahwa manusia hidup dalam masyarakat

senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam organisasi, baik itu untuk membuat

surat keterangan penduduk, institut pendidikan, rumah sakit, kantor yang berkenaan

dengan pekerjaan kita, dan sebagainya.

Page 40: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

23

Organisasi menurut Robbin dalam Sobirin (2007:5) adalah:

“Organisasi adalah unit sosial yang senaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, dan didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”

Organisasi yang terbesar adalah organisasi yang mewadahi seluruh lapisan

masyarakat dengan ruang lingkup Negara yang disebut dengan organisasi publik.

Pengertian organisasi publik bermula dari konsep barang publik (public goods), yaitu

adanya produk-produk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi

dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu-individu. Konsep ini menunjukan

adanya produk-produk yang bersifat kolektif dan harus diupayakan secara kolektif

pula. Ada beberapa bidang yang bersifat kolektif dimana organisasi publik

memainkan peranannya, antara lain penegakan hokum, pelayanan kesehatan,

pendidikan, keamanan nasioanl, jasa transportasi dan sebagainya.

Edgar H. Schein dalam Winardi (2006:27-28), seorang psikologi

keorganisasian terkenal berpendapat bahwa semua organisasi memiliki empat macam

cirri atau karakteristik sebagai berikut:

1. Koordinasi Upaya

Sering kali kita mendengar pernyataan bahwa dua “kepala” lebih baik

dibandingkan dengan satu “kepala”. Para individu yang bekerja sama dan

mengoordinasi upaya mental atau fisikal mereka dapat mencapai banyak

hal yang hebat dan menakjubkan.

Page 41: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

24

2. Tujuan umum bersama

Koordinasi upaya tidak mungkin terjadi, kecuali apabila pihak yang telah

bersatu, mencapai persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu yang

merupakan kepentingan bersama. Sebuah tujuan umum bersama

memberikan anggota organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak.

3. Pembagian kerja

Dengan jalan membagi-bagi tugas-tugas kompleks menjadi pekerjaan-

pekerjaan yang terspesialisasi, maka suatu organisasi dapat memanfaatkan

sumber-sumber daya manusianya secara efisien. Pembagian kerja

memungkinkan para anggota organisasi-organisasi menjadi lebih terampil

dan mampu karena tugas-tugas terspesialisasi dilaksanakan berulang-

ulang.

4. Hierarki otoritas

Menurut teori organisasi tradisional, apabila ingin dicapai sesuatu hasil

melalui upaya kolektif formal, harus ada orang yang diberi otoritas untuk

melaksanakan kegiatan. Hal itu agar tujuan-tujuan yang diinginkan

dilaksanakan secara efektif dan efisien. Para teoritisi organisasi telah

merumuskan otoritas sebagai hak untuk mengarahkan dan memimpin

kegiatan-kegiatan pihak lain. Tanpa hieraki otoritas yang jelas, koordinasi

upaya akan mengalami kesulitan, bahkan kadang-kadang tidak mungkin

dilaksanakan. Akuntabilitas juga dibantu apabila orang-orang bekerja

dalam rantai komando (the chain of command).

Page 42: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

25

Bennis dalam Thoha (2007:3) merumuskan ada tiga dimensi pokok dalam

mendiskusikan teori organisasi yang tidak bisa diabaikan. Ketiga dimensi itu antara

lain dimensi teknis, dimensi konsep, dan dimensi manusia. Jika ketiga dimensi itu

berinteraksi, maka akan mampu menimbulkan suatu kegiatan organisasi yang efektif.

Dimensi teknis menekankan pada kecakapan yang dibutuhkan untuk menggerakan

organisasi. Dimensi ini berisikan keahlian-keahlian birokrat atau manajer di bidang

teknis yang diperlukan menggerakan organisasi misalnya keahlian computer,

pemasaran, engineering dan lain sebagainya. Dimensi kedua adalah dimensi konsep

yang merupakan motor penggerak dari dimensi pertama dan amat erat hubunganya

dengan dimensi ketiga yakni dimensi manusia. Jika birokrat dalam bekerja hanya

mengandalkan pada dimensi pertama dan mengabaikan dimensi kedua, atau bahkan

menelantarkan dimensi ketiga maka akan menimbulkan suatu iklim yang tidak

respektif terhadap faktor pendukung utama organisasi yakni manusia pekerja. Oleh

karena itu, organisasi-organisasi merupakan proses-proses dinamik yang dalam tata

susunan mereka mencakup aneka macam subproses. Tetapi, apapun sudut pandang

kita tentang organisasi tetap sang individulah yang menjadi komponen inti dari suatu

organisasi.

Terdapat 13 karakteristik organisasi publik menurut Stewart dalam Kusdi

(2009:44) yaitu:

1. Target atau sasaran yang tidak terdefinisi secara jelas. 2. Harapan-harapan yang beragam dan acap kali bersifat artificial dan

politis.

Page 43: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

26

3. Tuntutan dari berbagai pihak yang berbeda. 4. Tuntutan dari badan-badan yang mengucurkan anggaran. 5. Penerimaan jasa, yaitu masyarakat, tidak memberikan kontribusi

secara langsung melainkan melalui ekanisme pajak. 6. Sumber anggaran yang berbeda-beda. 7. Anggaran yang diterima mendahului pelayanan yang diberikan. 8. Ada pengaruh dari perubahan politik. 9. Tuntutan dan arah yang harus dipatuhi dari pusat. 10. Batasan-batasan yang ditetapkan oleh undang-undang. 11. Larangan atau pembatasan untuk melakukan usaha-usaha yang

menghasilkan laba. 12. Larangan atau pembatasan untuk menggunakan anggaran diluar

tujuan yang secara formal telah ditetapkan. 13. Tingkat sensitivitas terhadap tekanan kelompok masyarakat.

Thomson merumuskan organisasi dengan penekanan pada tingkat

rasionalitas dalam usaha kerja sama tersebut, dimana adanya integritas dari

seumlah orang-orang ahli (spesialis) yang memiliki hubungan impersonal

untuk pencapaian tujuan yang sebelumnya telah dirumuskan. Sedangkan,

Barnard merumuskan organisasi sesuai dengan perspektifnya sendiri. Ia

merumuskan organisasi sebagai berikut (2005:126):

“An organization is a system of consciously coordinated personal activities of forces of two or more persons (Suatu organisasi adalah suatu sistem dari aktivita-aktivita orang yang terkoodinasikan secara sadar atau kekuatan-kekuatan yang terdiri dari dua orang-orang atau lebih)”. Berbeda dengan Thomsons, Barnard merumuskan organisasi dengan

penekanan pada sistem kerja sama yang terkoordinasikan secara sadar.

Menurut Kencana dalam Toha (2005:126), menyatakan bahwa

organisasi yang terbesar dimanapun sudah barang tentu organisasi yang

mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara. Oleh

Page 44: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

27

karena itu, organisasi publik mempunyai kewenangan yang absah

(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi, pemerintahan, dan hokum

secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warganya,

serta melayani kebutuhannya. Sebaliknya, berhak pula menuntut pajak untuk

pendanaan, dan menjatuhkan hukuman sebagai sanksi peraturan. Organisasi

publik sering kita lihat pada bentuk organisasi instansi pemerintah yang juga

dikenal sebagai birokrasi pemerintah. Istilah birokrasi ini diberikan kepada

instansi pemerintah karena pada awalnya tipe organisasi yang ideal

merupakan bentuk yang sebagian besar diterima dan diterapkan oleh instansi

pemerintah. Dalam pandangan Weber, organisasi itu tetap merupakan sebagai

suatu lingkaran masyarakat yang harus membiasakan dirinya untuk patuh

kepada perintah-perintah pemimpinnya, dimana masing-masing mempunyai

perhatian pribadi secara berkesinambungan dalam pengaturan kebijaksanaan,

sebagai partisipasi mereka bersama dan hasil yang bermanfaat, dapat

dilakukan pembagian pelatihan kerja dan fungsi (tugas) mereka masing-

masing. Dengan demikian gilirannya akan dipersiapkan untuk kemantapan

mereka sendiri. Dengan gilirannya akan dipersiapkan untuk kemantapan

mereka sendiri.

Organisasi yang terbesar adalah organisasi yang mewadai seluruh

lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara yang disebut organisasi

publik. Pengertian organisasi publik bermula dari konsep barang publik (public

goods), yaitu adanya produk-produk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak

Page 45: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

28

dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu-individu.

Konsep ini menunjukan produk-produk yang bersifat kolektif dan harus

diupayakan secara kolektif pula. Ada beberapa bidang yang bersifat kolektif

dimana organisasi publik memainkan peranannya, antara lain penegakan

hukum, pelayanan kesehatan, pendidikan, keamanan nasional, jasa transportasi

dan sebagainya.

Fayol dalam Robbins (2007 : 39-40) mengusulkan 14 prinsip

organisasi, yaitu :

1. Pembagian kerja. Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.

2. Wewenang. Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbulah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.

3. Disiplin. Para pegawai harus menaati dan menghortmati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.

4. Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima perintah dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana.

6. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

7. Remunerasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

8. Sentralisasi. Ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlihat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan itu

Page 46: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

29

di sentralisasi (pada manajemen) atau di desentralisasi (pada para bawahan) adalah masalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap sentralisasi.

9. Rantai skalar. Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai skalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.

10. Tata tertib. Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.

11. Keadilan. Para manajer harus selalu ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.

12. Stabilisasi masa kerja para pegawai. Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosonganharus selalu ada pengganti.

13. Inisiatif. Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.

14. Esprit de corps. Mendorong tim spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.

Dari 14 prinsip diatas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengertian

di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi dikatakan efektif bila tujuan suatu

organisasi tersebut tercapai. Sedangkan efisien berkaitan dengan jumlah

pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan. Bila

pengorbanannya terlalu besar sehingga menyebabkan ketidakpuasan maka

dikatakan tidak efisien.

2.1.2 Teori Pelayanan

Page 47: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

30

Era desentralisasi seperti sekarang ini, instansi pemerintah dituntut

untuk dapat memberikan pelayanan publik/umum yang berkualitas. Pelayanan

umum/publik dilakukan oleh instansi pemerintah dalam rangka melaksanakan

peraturan perundangan yang berlaku. Berkaitan dengan pelayanan, maka

terdapat dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.

Kata pelayanan itu sendiri merupakan terjemahan dari istilah asing,

yaitu service.. Thoha (1989 : 78) menyatakan bahwa pelayanan merupakan

suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok maupun suatu

instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat

dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian diatas terlihat bahwa

service atau pelayanan jasa yang diberikan oleh perorangan organisasi swasta

maupun pemerintah.

Menurut Kotler dalam Lukman (2000), pelayanan adalah setiap

kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan

menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk

secara fisik. Selanjutnya Lukman berpendapat, pelayanan adalah suatu

kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara

seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan

kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan

sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah

menyuguhi (orang) dengan makanan atau minuman, menyediakan keperluan

orang, mengiayakn, menerima, menggunakan.

Page 48: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

31

Kata publik berasal dari Bahasa Inggris public yang berarti umum,

masyarakat, negara. Sementara itu Inu Kencana mendefinisikan publik adalah

sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan,

sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasatkan nilai dan norma yang ada.

Oleh karena itu pelayanan publik diarikan sebagai kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki kegiatan yang

menguntungkan dalam kumpulanatau kesatuan, dan menawarkan kepuasan

meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik.

Kotler (dalam Nasution, 2001:61) menjelaskan bahwa jasa (service)

adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak

lain yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan

apapun. Menurut Parasuraman et. al. dan Haywood Farmer (dalam Warella:17-

18), ada tiga karakteristik pelayanan jasa yaitu :

1. Intangibility, berarti bahwa pelayanan pada dasarnya bersifat performance, dan hasil pengalaman dan bukannya suatu obyek. Kebanyakan pelayanan tidak dapat dihitung,diukur, diraba, atau ditest sebelum disampaikan untuk menjamin kualitas. Jadi berbeda dengan barang yang dihasilkan oleh suatu pabrik yang dapat ditest kualitasnya sebelum disampaikan kepada pelanggan.

2. Heterogenity, berarti pemakai jasa atau klien atau pelanggan memiliki kebutuhan yang sangat heterogen. Pelanggan dengan pelayanan sama mungkin memiliki prioritas yang berbeda. Demikian pula performance sering bervariasi dari satu prosedur ke prosedur lainnya bahkan dari waktu ke waktu.

3. Inseparability, berarti produksi dan komsumsi suatu pelayanan tidak terpisahkan. Konsekuensinya di dalam industri pelayanan kualitas tidak direkayasa ke dalam produksi di sektor pabrik dan kemudian disampaikan kepada pelanggan, tetapi kualitas terjadi selama penyampaian pelayanan, biasanya selama interkasi dengan klien dan penyedia jasa.

Page 49: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

32

Definisi yang sangat sederhana dikemukakan oleh Ivancevich, Lorenzi,

Skinner dan Crosby (1997 : 448) dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih

(2007:2) pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat

dilihat) yang melibatkan usaha-usaha manusia menggunakan peralatan.

Kottler (2000) menyebutkan bahwa:

“Pelayanan/jasa adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau suatu kelompok/orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak terwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk”.

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu proses memberikann

bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan

kepekaan dan hubungan interpersonal demi terciptanya suatu kepuasan dan

keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang menghasilkan

produk berupa barang maupun jasa. Pengertian yang lebih rinci dikemukakan

oleh Gronroos (1990 : 27) dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007 : 2)

sebagaimana kutipan dibawah ini :

“ Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan pemecahan konsumen/pelanggan”.

Pelayanan publik Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, pelayanan publik didefinisikan sebagai kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

Page 50: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

33

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap wrga negara dan penduduk

atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggaraan pelayanan publik. Instansi pemerintah sebagai sebuah

organisasi dalam tugasnya sebagai pelayan masyarakat (public server) dituntut

untuk selalu memberikan pelayanan terbaik/pelayanan yang bernyali tinggi

kepada masyarakat sebagai pengguna jasa/pelanggan.

Tan Sri Victor SL dari Malaysia dalam Boediono (2003: 42) menulis

bahwa hasil pengalamannya menekankan adanya 7 (tujuh) keharusan yang

perlu diciptakan untuk dapat menjadi organisasi yang andal dalam perannya

sebagai pelayan masyarakat (public server) atau pelayanan pelanggan

(customer server), yaitu:

1. Membuat suatu Strategi Pelayanan Pelanggan

Pelayanan kepada pelanggan yang memuaskan tidak mungkin

dapat dicapai dengan mendelegasikan tanggung jawab

seenaknya. Agar setiap program pelayanan pelanggan dapat

berhasil memuaskan memerlukan komitmen penuh dari

pimpinan puncak organisasi.

2. Membangun Tim yang Berorientasi pada Pelanggan yang

Efektif

Memilih orang yang tepat dengan kemampuan yang sesuai dan

memiliki temperamen yang cocok untuk melayani orang banyak

Page 51: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

34

di barisan pelayanan terdepan menentukan sukses tidaknya

program pelayanan kepada pelanggan.

3. Unit Pelayanan Pengiriman yang Efisien

Pelayanan pelanggan yang prima tidak dapat dicapai sekedar

mengendalikan dedikasi staf, walaupun pelayanan yang sopan

dan bersahabat dilakukan. Semua senyuman dari staf tidak akan

menghasilkan kepuasan pelanggan selama teknologi yang

dipakai ketinggalan zaman yang efisien.

4. Membangun Budaya Cinta Pelanggan

Agar dapat menghasilkan pelayanan pelanggan yang prima,

pimpinan puncak organisasi harus menanamkan budaya cinta

melayani di seluruh kehidupan organisasi. Atau dapat juga

disebut dengan pimpinan yang berorientasi pada pelanggan.

5. Memonitor Kebutuhan Pelanggan

Untuk mendapatkan pelayanan pelanggan secara prima harus

dengan cermat mengetahui secara pasti kebutuhan dan tuntunan

pelanggan yang berubah dan bergerak secara dinamis.

6. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Agar terhindarkan dari situasi ketidakpastian dalam menetapkan

mutu pelayanan kepada pelanggan, secara berencana harus

mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Upaya untuk

Page 52: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

35

meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan

melalui survey atau pengkajian cepat.

7. Mengembangkan Sistem Penghargaan

Terutama di instansi pemerintah (birokrasi) masih berlaku

penggajian yang sama pada golongan yang sama, tanpa

memandang apakah pegawai tersebut melakukan pelayanan

secara prima kepada pelanggan atau tidak. Sistem penggajian

tersebut tidak merangsang pegawai untuk melaksanakan tugas

secara professional, disiplin, dan penuh dedikasi. Berbuat

menguntungkan organisasi atau tidak diperlakukan sama. Tidak

mengenal penghargaan (reward).

Instansi pemerintah sebagai sebuah organisasi dalam tugasnya sebagai

pelayan masyarakat (public server) dituntut untuk selalu memberikan

pelayanan terbaik atau pelayanan yang bernyali tinggi kepada masyarakat

sebagai pengguna jasa/pelanggan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang

memiliki suatu ukuran yang pada akhirnya terkait dengan mutu pelayanan.

Maka pelayanan prima menunjuk pada peningkatan keprimaan dalam

pemberian pelayanan.

Boediono (2003 : 63) kemudian menyimpulkan bahwa hakikat

pelayanan publik/umum yang prima adalah meningkatkan mutu dan

Page 53: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

36

produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah di bidang

pelayanan umum:

a. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tatalaksana

pelayanan, sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara

lebih berdaya guna dan behasil guna (efisien dan efektif)

b. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan, serta meningkatkkan

kesejahteraan masyarakat luas.

Asas-asas yang termuat dalam penyelenggaraan pelayanan publik harus

diperhatikan agar lebih mengoptimalkan pedoman penyelenggaraan pelayanan

publik. Adapun asas tersebut adalah:

a. Transparansi, yaitu bersifat terbuka, muda, dan bisa diakses semua pihak yang membutuhkan serta disediakan secara memadai dan mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yaitu sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas.

d. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, yaitu tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan penerima pelayananan publik harus memenuhi hak daan kewajibannya masing-masing pihak. (Ridwan dan Sudrajad, 2009:101)

Page 54: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

37

Pelayanan publik jika ditinjau dari keluaran yang dihasilkan,

dikelompokkan menjadi:

1. Kelompok pelayanan adminsitratif, yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan

oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat

kompetensi. Kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang

dan sebagainya.

2. Kelompok pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik.

3. Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai benuk jasa yang dibutuhkan oleh publik.

Pelayanan Publik dalam pelaksanaannya pola-pola penyelenggaraan

diwujudkan dalam bentuk:

1. Fungsional, pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggaraan

pelayanan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

2. Terpusat, pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh

penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari

penyelenggara terkait lainnya yang bersangkutan.

3. Terpadu, terpadu dibedakan menjadi:

a. Terpadu satu atap, pola pelayanan terpadu satu atap

diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis

pelayanan yang tidak melalui beberapa pintu.

Page 55: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

38

b. Terpadu satu pintu, pola pelayanan terpadu satu pintu

diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis

pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani

memalui satu pintu.

Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat

kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila

penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan

dan diharapkan. Oleh karena itu layanan secara berkala wajib melakukan

survei indeks kepuasan masyarakat.

Indikator – indikator pelayanan publik menurut Fitzimmons dan

Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8) adalah :

1. Tangibles Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang memadai.

2. Reliability Pemberian pelayanan yang tepat dan benar.

3. Responsiveness Adanya keinginan untuk melayani konsumen dengan cepat.

4. Assurance Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan.

5. Emphaty Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

Menurut Atik Septi Winarsih & Ratminto (2005:245) Terdapat beberapa

asas dalam penyelenggaraan pelayanan pemerintahan dan perizinan yang harus

diperhatikan, yaitu :

Page 56: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

39

1. Empati dengan customers. Pegawai yang melayani urusan perizinan dari instansi penyelenggara jasa perizinan harus dapat berempati dengan masyarakat pengguna jasa pelayanan.

2. Pembatasan prosedur. Prosedur harus dirancang sependek mungkin, dengan demikian konsep one stop shop benar-benar diterapkan.

3. Kejelasan tata cara pelayanan. Tatacara pelayanan harus didesain sesederhana mungkin dan dikomunikasikan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan.

4. Minimalisasi persyaratan pelayanan. Persyaratan dalam mengurus pelayanan harus dibatasi sesedikit mungkin dan sebanyak yang benar-benar diperlukan.

5. Kejelasan kewenangan. Kewenangan pegawai yang melayani masyarakat pengguna jasa pelayanan harus dirumuskan sejelas mungkin dengan membuat bagan tugas dan distribusi kewenangan.

6. Transparansi biaya. Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal mungkin dan setransparan mungkin.

7. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan juga harus pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan tidak resah.

8. Minimalisasi formulir. Formulir-formulir harus dirancang secara efisien, sehingga akan dihasilkan formulir komposit (satu formulir yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan).

9. Maksimalisasi masa berlakunya izin. Untuk menghindarkan terlalu seringnya masyarakat mengurus izin, maka masa berlakunya izin harus ditetapkan selama mungkin.

10. Kejelasan hak dan kewajiban providers dan curtomers. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik bagi providers maupun bagi customers harus dirumuskan secara jelas, dan dilengkapi dengan sanksi serta ketentuan ganti rugi.

11. Efektivitas penanganan keluhan. Pelayanan yang baik sedapat mungkin harus menghindarkan terjadinya keluhan. Akan tetapi jika muncul keluhan, maka harus dirancang suatu mekanisme yang dapat memastikan bahwa keluhan tersebut akan ditangani secara efektif sehingga permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan dengan baik.

Page 57: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

40

Terdapat empat unsur penting menurut Barata (2004:11) dalam proses

pelayanan publik, yaitu :

1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services).

2. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (costomer) atau customer yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.

3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan.

4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati.

Suatu pelayanan akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan

apabila didukung oleh beberapa faktor :

1. Kesadaran para pejabat pimpinan dan pelaksana 2. Adanya aturan yang memadai 3. Organisasi dengan mekanisme yang dinamis 4. Pendapatan pegawai yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup minimum 5. Kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan

tugas/pekerjaan yang dipertanggungjawabkan 6. Tersedianya sara pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk

tugas/pekerjaan pelayanan (Moenir, 2003:123-124)

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang atau instansi tersebut untuk

memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat atau kelompok yang

dilayani dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pelayanan ini diberikan

Page 58: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

41

kepada seluruh masyarakat atau yang berhak mendapatkan pelayanan tanpa

terkecuali dengan tidak membedakan satu dengan yang lainnya.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan Indikator

Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam Sinambela

(2008:7-8) memiliki indikator yang cocok untuk mengukur pelayanan BP3TKI

Serang yang dilakukan dalam penelitian ini.

2.1.3 Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggara pelayananpublik harus memiliki standar

pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima

pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam

penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau

penerima pelayanan. Menurut Keputusan MENPAN Nomor 36 Nomor 2012

standar pelayanan meliputi :

a. Dasar Hukum Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan.

b. Persyaratan Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan dan merupakan suatu tuntutan yang diperlukan (harus dipenuhi/dilakukan) dalam proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan, yang mengandung tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses penyelenggaraan pelayanan

d. Jangka waktu penyelesaian

Page 59: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

42

Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

e. Biaya/Tarif Ongkos yang dikenakan kepada penerima pelayanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

f. Produk Pelayanan Hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

g. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuke peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.

h. Kompetensi Pelaksana Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman

i. Pengawasan Internal Sistem pengendalian intern dan pengawasan langsung yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.

j. Penanganan, Pengaduan, Saran, dan Masukan Tata cara pelaksanaan pengelolaan pengaduan dan tindak lanjut.

2.1.4 Konsep Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Tenaga Kerja Indonesia

(TKI). Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004

tentang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di

Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

untuk bekerja di liuar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu

tertentu dengan menerima upah. Sedangkan menurut buku pedoman

pengawasan perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia adalah warga negara

Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di

Page 60: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

43

bidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesenian dan olahraga professional

serta mengikuti pelatihan kerja di luar negeri baik di darat, di laut maupun di

udara dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja yaitu suatu

perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan maupun tertulis baik

untuk jangka waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat

syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.

Sementara itu dalam Pasal 1 Kep. Manakertrans RI No Kep

104/Men/2002 tentang penempatan TKI keluar negeri disebutkan bahwa TKI

adalah baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di lua negeri dalam

jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian perjanjian kerja melalui prosedur

penempatan TKI.

Dalam perekrutannya Tenaga Kerja Indonesia dikelompokan menjadi

dua yaitu Tenaga Kerja Indonesia Legal dan Tenaga Kerja Indonesia Ilegal.

1. Tenaga kerja Indonesia Legal

TKI Legal adalah tenaga kerja Indonesia mencari pekerjaan di luar

negeri dengan mengikuti prosedur dan aturan serta mekanisme

secara hukum yang harus ditempuh untuk mendapatkan izin bekerja

di luar negeri, para pekerja juga disertai dengan surat-surat resmi

yang menyatakan izin bekerja di luar negeri. TKI legal akan

mendapat perlindungan hukum, baik itu dari pemerintah Indonesia

maupun dari pemerintah negara penerima. TKI legal selanjutnya

akan terdaftar di intansi pemerintah kabupaten/kota yang

Page 61: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

44

bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan, dan terdaftar di

instansi terkait sebagai tenaga kerja asing di negara penerima. Para

TKI legal juga memilki perjanjian kerja yang memuat syarat-syarat

kerja, hak, dan kewajiban pihak terkait, berdasarkan asas terbuka,

objektif, sertta adil dan setara tanpa diskriminasi, penempatan TKI

legal diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang

sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, dan perlindungan

hukum.

2. Tenaga Kerja Ilegal

TKI illegal adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar

negeri namun tidak memiliki izin resmi untuk bekerja di tempat

tersebut, para TKI ini tidak mengkuti prosedur dan mekanisme

hukum yang ada di Indonesia dan negara penerima.

Empat kategori pekerja asing dianggap illegal :

1. Mereka yang bekerja di luar masa resmi mereka tinggal

2. Mereka yang bekerja di ruang lingkup aktivis diizinkan untuk

status mereka

3. Mereka yang bekerja tanpas status kependudukan yang izin kerja

atau tanpa izin

4. Orang-orang yang memasuki negara itu secara tidak sah untuk

tujuan terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan

atau bisnis.

Page 62: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

45

Dan berdasarkan kategori pekerjaannya TKI dibedakan menjadi dua

yaitu TKI formal dan TKI Informal.

1. TKI Formal adalah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja pada

pengguna berbadan hokum tetap.

2. TKI Informal adalah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja pada

pengguna perorangan.

Berdasarkan beberapa pengertian TKI tersebut, maka dapat

dikemukakan bahwa TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang

memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu

berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan TKI dengan

menerima upah.

2.2 Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik

Skripsi, Tesis, Disertasi, atau Jurnal Penelitian. Penelitian terdahulu yang

peneliti kaji dalam penelitian ini berasal dari Skripsi.

1. Analisis Pengaruh kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen

Pegawai terhadap kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan.

Page 63: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

46

2. Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor dengan Menggunakan

Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) Di Kantor

Imigrasi Kelas I Kota Tangerang.

Pertama, penelitian tentang Analisis Pengaruh kepemimpinan,

Motivasi Kerja, dan Komitmen Pegawai terhadap kualitas pelayanan

penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan oleh

Nainggolan Tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan komitmen pegwai terhadap

kualitas pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI Medan. Penelitian ini

menggunakan teori Teori Robbins (2008) tentang kepemimpinan, teori

Ivancevich (2008) tentang motivasi, teori Thomas (2009) tentang komitmen

pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

menggunakan regresi linear berganda. Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah

kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen Pegawai belum memiliki

pengaruh yang baik terhadap kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan. Hipotesisnya mencapai angka lebih

kecil atau sama dengan 70%. Sedangkan hasil/kesimpulan dari penelitian ini

adalah Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara

kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen Pegawai terhadap kualitas

Page 64: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

47

pelayanan penempatan dan perlindungan. Persamaan penelitiannya terletak

pada penggunaan pendekatan kuantitatif namun metode analisis data

menggunakan regresi linear berganda. Perbedaan pada penelitiannya terletak

pada penggunaan 2 variabel, dengan pengambilan sampel melalui sensus dan

untuk variabel kualitas pelayanan yaitu Calon TKI. Kritik untuk penelitian ini

yaitu sampel dalam penelitian ini terlalu sedikit yaitu 30 responden, sehingga

hasilnya kurang maksimal untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

motivasi serta komitmen pegawai terhadap kualitas pelayanan BP3TKI Medan.

Kedua, penelitian ini tentang Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor

dengan Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM)

Di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Tangerang oleh Cahyo Wibowo 2014.

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui seberapa efektif Pelayanan

Pembuatan Paspor dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen

Keimigrasian (SIMKIM) Di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Tangerang.

Penelitian ini menggunakan teori Teori Gibson dalam Makmur (2008:125)

yaitu produktivitas, efisiensi, fleksibilitas, .keunggulan, pengembangan,

kepuasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian hipotesisnya yaitu

Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor dengan Menggunakan Sistem

Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) Di Kantor Imigrasi Kelas I

Kota Tangerang belum berjalan dengan baik. Hipotesisnya dikatakan kurang

Page 65: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

48

atau tidak tinggi apabila mencapai angka dibawah 70. H0 : µ0 < 70% .

Hasil/kesimpulan dari penelitian ini bahwa hasil dari penelitian tentang

Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor dengan Menggunakan Sistem

Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) Di Kantor Imigrasi Kelas I

Kota Tangerang adalah pelayanan pembuatan paspor dengan menggunakan

SIMKIM belum berjalan secara efektif. Pada penelitian ini persamaannya

terletak pada penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan

teori yang digunakan yaitu Teori Gibson dalam Makmur (2008:125) yaitu

produktivitas, efisiensi, fleksibilitas, .keunggulan, pengembangan, kepuasan.

Perbedaan penelitian ini terletak pada penggunaan 1 variabel, fokus serta lokus

penelitian yang berbeda. Kritik untuk penelitian ini yaitu kurangnya alasan dari

pemilihan teori yang digunakan.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang

menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka

Page 66: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

49

dan hasil penelitian yang relevan. Efektivitas pada sebuah organisasi sangat penting

untuk mengerjakan dan mengukur tercapainya sasaran dan tujuan yang telah

ditentuan sebelumnya pada sebuah organisasi khususnya Instansi Pemerintah, dimana

tujuan akhir sebagai target yang ingin dicapai adalah memebrikan pelayanan prima

atau sebaik-baiknya (Excellent Service) kepada masyarakat pelanggan.

Kepuasan pelanggan selaku penerima pelayanan adalah perbandingan antara

harapan dengan realita yang dialami dan dirasakan oleh masyarakat pelanggan setelah

menerima pelayanan dari aparatur pemerintah.dengan demikian dapat dikatakan

bahwa organisasi akan mencapai efektif apabila didalamnya terdapat tujuan atau

sasaran dan pelaksanaan fungsi dalam sebuah organisasi. Karena secara umum

efektivitas pelayanan dapat dilihat dari tujuan keberhasilan pelayanan yang telah

ditentukan sebelumnya, artinya pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak

sangat tergantung efektivitas kerja orang-orang yang bekerja didalamnya.

Dalam penelitian ini penulis meneliti mengenai Pelayanan Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka teori yang dipilih untuk

penelitian ini Indikator Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons

dalam dalam Sinambela (2008:7-8) yang meliputi :

1. Tangibles

Page 67: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

50

Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang memadai.

2. Reliability Pemberian pelayanan yang tepat dan benar.

3. Responsiveness Adanya keinginan untuk melayani konsumen dengan cepat.

4. Assurance Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan.

5. Emphaty Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

Maka untuk mempermudah memahami alur berpikir peneliti menggambarkan

kerangka berpikirnya sebagai berikut:

Identifikasi masalah :

1. Kurangnya pengawasan dan koordinasi pihak BP3TKI Serang dengan pihak/instansi terkait penempatan dan perlindungan TKI

2. Kurangnya komitmen pihak BP3TKI Serang dan kepastian melakukan sosialisasi, dan konsultasi dengan pihak Kabupaten Serang dan kurang sumber daya manusia yang memadai di BP3TKI Serang

3. Prosedur yang sulit dan berbelit-belit 4. Sarana, prasarana serta instruktur di BP3TKI Serang yang kurang memadai.

Page 68: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

51

sss

2.4 Hipotesis Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Indikator Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8):

a. Tangibles

b. Reliability

c. Responsiveness

d. Assurance

e. Emphaty

Output :

Pelayanan di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang

dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang berjalan baik.

Page 69: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

52

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis diperlukan untuk memberikan jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diteliti kebenarannya dengan pengujian secara emipiris, menurut

Sugiono (2007:86) terdapat 3 bentuk rumusan hipotesis, yaitu:

1. Hipotesis deskriptif

2. Hipotesis komparatif

3. Hipotesis hubungan (korelatif)

Hipotesis merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan pengkajian

pustaka dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi. Pada

penelitian ini, hipotesis yang digunakan peneliti adalah hipotesis deskriptif yaitu

dugaan sementara terhadap nilai satu variabel mandiri. Pada penelitian yang

dilakukan oleh peneliti maka hipotesis yang dipakai adalah:

Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Asal Kabupaten Serang tersebut lebih kecil atau sama dengan 65% dari nilai ideal.

Dari penjabaran di atas, maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Asal Kabupaten Serang kurang baik apabila lebih kecil atau sama

dengan 65% dari nilai ideal.

H0 : µ0 ≤ 65%

Page 70: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

53

2. Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Asal Kabupaten Serang dikatakan baik apabila lebih dari 65%.

Ha : µ0 > 65%

Page 71: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada hakikatnya penelitian merupakan suatu upaya untuk mencari suatu

kebeneran atau untuk lebih membenarkan tentang suatu kebenaran. Metode ialah

suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah

sistematis. Sedangkan, metodelogi adalah pengetahuan tentang berbagai cara yang

disesuaikan dengan objek studi ilmu-ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian

sangat erta kaitannya dengan tipe penelitian yang digunakan, karena setiap tujuan

penelitian yang didesain memiliki konsekuensi pada pilihan metode yang tepat, guna

mencapai tujuan penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2008:1), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pemilihan dan

penentuan metode penelitian tidak dapat dipisahkan dari yujuan perumusan masalah,

jika permasalahannya hanya difokuskan pada satu variabel atau aspek dan tujuannya

ingin mendapatkan deskripsi dari variabel atau aspek tersebut, maka metodenya

adalah metode deskriptif atau survai. Dalam penelitian mengenai Pelayanan Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang

dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten

Serang, merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalh penelitian yang dilakukan untuk

Page 72: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

55

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih, tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan anatara variabel yang satu dengan variabel yang

lain (Sugiyono, 2006:11).

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang

akan dilakukan. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah bagian

penempatan dan perlindungan TKI, khususnya pelayanan penempatan dan

perlindungan TKI.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan tempat (locus) penelitian, serta alas an memilih

lokasi penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan di Balai Pelayanan Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang Jl. Ciwaru Raya

Komplek Depag No.2 Serang Banten, periode bulan Oktober 2014 hingga April

2015.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual memberikan penjelasan tentang konsep darivariabel

yang akan diteliti berdasarkan kerangka teori yang digunakan. Pada penelitian ini

variabelini variabelnya adalah pelayanan penempatan dan perlindungan TKI.

Page 73: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

56

1. Tangibles

Penyediaan sumber daya manusia (pegawai BP3TKI Serang)

dan sumber daya lainnya yang memadai guna melayani

pengguna layanan (Calon TKI)

2. Reliability

Pemberian pelayanan yang tepat dan benar kepada pengguna

layanan.

3. Responsiveness

Adanya keinginan untuk melayani pengguna layanan dengan

cepat.

4. Assurance

Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam

memberikan pelayanan di BP3KI Serang

5. Emphaty

Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

pengguna layanan.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel penelitiam

dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Adapun penjelasannya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Page 74: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

57

Tabel 3.1 Operasional Variabel Pelayanan BP3TKI Serang

No Indikator Sub Indikator

1

Tangibles

1. Penampilan fisik

2. Ketersediaan sarana dan prasarana

3. Pegawai

2 Reliability

1. Kemampuan pegawai dalam

memenuhi kebutuhan pengguna

layanan

2. Ketepatan dalam meberikan

pelayanan

3. Akurat

4. Kepuasan pengguna layanan

3

Responsiveness

1. Ketanggapan pegawai dalam

memberikan pelayanan

2. Kemauan pegawai dalam

menangani masalah

4 Assurance

1. Pengetahuan

2. Kesopanan dan sifat yang dapat

dipercaya

3. Kemampuan

5 Emphaty

1. Komunikasi yang baik

2. Kemudahan dalam melakukan

hubungan

3. Perhatian pribadi dan memahami

kebutuhan pengguna layanan

Sumber : Peneliti 2015

Page 75: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

58

3.5 Instrumen Penelitian

Arikunto dalam Zuriah (2007:168) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai

alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan sata. Kualitas instrument akan

menentukan data yang terkumpul.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, dengan

jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

Pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar

pernyataan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah

menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup).

2. Observasi, merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun

juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk

mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dengan

jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Sedangkan skala

pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Indikator variabel yang disusun

Page 76: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

59

melalui item-item instrumen dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan diberikan

jawaban setiap item instrumennya. Kemudian dapat dilihat rumus dari Slabovits

dibawah ini.

M = ∑ f(x) / n

M = perolehan angka penafsiran

∑ = penjumlahan

f = frekuensi jawaban

x = pembobotan (skala nilai)

n = jumlah seluruh jawaban

Jawaban setiap item diberi skor, seperti yang dijelaskan pada tabel skor

item instrumen dibawah ini:

Tabel 3.2 Skor item-item Instrumen

Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Peneliti 2015

Dari pemberian skor diatas, dapat diperoleh interval antara satu kriteria

dengan kriteria yang lainnya sebagai berikut.

Page 77: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

60

Besar interval penilaian =

=

= 0,75

Dengan adanya hasil dari interval penilaian untuk digunakan dalam

menganalisis data dari sub indikator, indikator masing-masing, serta keseluruhan

dari hasil indikator, maka dapat dilihat gambar interval penilaian dibawah ini.

Gambar 3.1

Interval Penilaian

No Range Interval Kategori 1 1-1,75 Sangat Tidak Baik 2 1,75-2,51 Tidak Baik 3 2,51-3,27 Baik 4 3,27-4 Sangat Baik

Sumber: Diolah dari data primer (2015)

Untuk mempermudah menemukan jawaban atas permasalahan yang telah

diuraikan sebelumnya, berikut peneliti uraikan kisi-kisi instrument yang digunakan.

Page 78: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

61

Tabel 3.3

Instrumen Penelitian

Variabel

Indikator

Sub Indikator

No. Item

Instrumen

Tangibles

Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya yang memadai.

1. Penampilan fisik

2. Ketersediaan sarana

dan prasarana

3. Pegawai

1,2,3

4,5,6,7

8,9

Reliability

Pemberian pelayanan yang tepat dan benar.

1. Kemampuan pegawai

dalam memenuhi

kebutuhan pengguna

layanan.

2. Ketepatan dalam

meberikan pelayanan

3. Akurat

4. Kepuasan pengguna

layanan

10,11,12

13,14

15,16,17

18

Responsiveness

Adanya keinginan untuk melayani konsumen

dengan cepat

1. Ketanggapan pegawai

dalam memberikan

pelayanan

2. Kemauan pegawai

dalam menangani

masalah

19,20,21,22

23,24,25,26,27

Assurance

Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam

1. Pengetahuan

2. Kesopanan dan sifat

yang dapat dipercaya

29,30 31,32,33,34

Page 79: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

62

memberikan pelayanan

3. Kemampuan 35,36,37

Emphaty

Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen

1. Komunikasi yang

baik

2. Kemudahan dalam

melakukan hubungan

3. Perhatian pribadi dan

memahami kebutuhan

pengguna layanan

38,39,40

41,42,43

44,50

Sumber : Peneliti, 2015

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber

dan berbagai cara, dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan

dua cara yaitu data primer dan data sekunder.

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas

3.5.1.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Kevaliditasan instrument menggambarkan bahwa suatu

instrument benar-benar mampu mengukur variable-variabel yang akan diukur

dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan

hasil pengukuran.

Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi pearson product moment dengan bantuan

Page 80: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

63

perangkat lunak Statistic Program For Social Science (SPSS). Berikut ini rumus

dari Korelasi Product Moment.

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi Product Moment

Ʃ X = Jumlah Skor Dalam Sebaran X

Ʃ Y = Jumlah Skor Dalam Sebaran Y

Ʃ XY = Jumlah Hasil Skor X dan Y yang Berpasangan

Ʃ X2 = Jumlah Skor yang Dikuadratkan dalam Sebaran X

Ʃ Y2 = Jumlah Skor yang Dikuadratkan dalam Sebaran Y

N = Jumlah Sampel

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang berarti

percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto, 2007:161).

Dengan demikian, reliabilitas menunjukan pada tingkat konsistensi atau

kemampuan instrument untuk digunakan sebagai alat ukur, sejauh mana alat

pengukur tersebut dapat dipercaya.

Page 81: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

64

Pengujian realibiltas instrument yang dilakukan dalam pebelitian ini

adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu perhitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi di antara butir-butir

pernyataan dalam kuisioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya

lebih dari 0,30 (Purwanto, 2010). Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka akan

menghasilkan instrumen yang tepat dan akurat. Apabila koefisien reliabilitas

instrument yang dihasilkan lebih besar berarti instrument tersebut memiliki

reliabilitas yang cukup baik.

Keterangan :

n = Jumlah butir

Si = Varians butir; tanda sigma berarti jumlah

St = Varians nilai total

Page 82: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

65

3.5.2 Jenis Sumber Data

a. Jenis Data

1) Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh peneliti melalui

angket (kuisioner), wawancara (interview), dan pengamatan

(observasi).

2) Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

yang dapat berbentuk buku-buku ilmiah, dokumen administrasi atau

bahan lain yang sudah merupakan data pendukung dalam

penelitian.

b. Sumber Data

1) Responden, Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) dan Tenaga

Kerja Indonesia asal Serang yang berjumlah

2) Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan

penelitian.

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Secara teknis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengimpulan data

sebagai berikut:

a. Metode Angket

Menurut Sugiyono (2007:162) Angket atau kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

Page 83: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

66

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknis pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur

dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

b. Metode Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono,2007:166) berpendapat bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi

merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan media

panca indradan peneliti sendiri secara langsung ke lapangan

penelitiannya.

Dari kedua teknik pengumpulan data yang dipergunakan peneliti dalam

penelitian ini, metode angket atau kuosioner sebagai metode primer, karena data

yang diperoleh dari angket merupakan data elementer dalam pengujian hipotesis

penelitian dengan menggunakan rumus statistic untuk mengetahui proses s

Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Asal

Kabupaten Serang.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Martono (2011:74) populasi adalah keseluruhan objek atau subjek

yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

Page 84: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

67

dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup

yang akan diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:90) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

asal Kabupaten Serang. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.4 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang

No Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 449

2. Perempuan 446

Jumlah TKI 915

Sumber : Peneliti, 2015

Dengan demikian, populasi untuk Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Serang adalah sebanyak 915 tenaga kerja.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki cirri-

ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Martono, 2010:66). Dimana di dalam

Page 85: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

68

penelitian kuantitatif sampel tersebut merupakan sebuah isu yang sangat kursial

yang dapat menentukan keabsahan hasil penelitian. Sampel meupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin memperlajari semua yang ada karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan sampel dari yang diambil

dari populasi itu. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling.

Yakni merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data

(Martono 2010:70). Di dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti,

rumus yang dipergunakan oleh peneliti adalah rumus dari Taro Yamane, yaitu

sebagai berikut:

N

n =

N. (d2) + 1

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah Populasi

d2= Nilai presisi (presisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% dengan

perhitungan 5 : 100 = 0,05).

Page 86: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

69

Diketahui :

N = 915

d =0,05

Perhitungan Sampel :

N

n = N. (d2) + 1 915 n = 915. (0,052) + 1 n = 915 2,287 + 1 n = 915 3,287

n = 278,32 dibulatkan menjadi :

n = 278

Jadi, sampel yang akan digunakan di dalam penelitian ini yaitu sebanyak

278 Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang.

Page 87: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

70

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan

Teknik pengolahan data dalam Bungin (2009:165:168) menggunakan cara

sebagai berikut :

1. Editing Data, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data dilapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi

harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang

tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut

harus diperbaiki melalui editing ini. Proses editing dimulai dengan

memberi identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab.

Kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen dan poin yang

janggal tersebut.

2. Coding Data,Setelah tahap editing selesai dilakukan, berikutnya adalah

mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahap koding. Maksudnya

adalah bahwa data yang telah di edit tersebut diberi identitas sehingga

memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. kemudian diberikan skor

dengan menggunakan skala Likert.

3. Tabulating Data, yaitu memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya. Penyusunan data dalam

tabel-tabel yang mudah dibaca dan tabel tersebut disiapkan untuk

dianalisis.

Page 88: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

71

3.7.2 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh respponden atau

sumber lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan

data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode analisis data kuantitatif dimana diperlukan

perhitungan matematis atau teknik statistic sebagai alat bantu analisis.

Teknis analisis data digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

statsitik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulannya

yang berlaku untuk umum atau generalisasi serta menyajikan data baik dalam

bentuk tabel, grafik, diagram lingkaran, ataupun dalam bentuk pie. Dalam

penyajian hipotesis, persentase dari hasi penelitian dapat diperoleh dari pembagian

antara total skor hasil penelitian (jumlah data yang terkumpul) dengan total skor

ideal. Untuk menganalisis Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Asal Kabupaten Serang, dalam pengujian hipotesis

deskriptif digunakan uji test ( untuk satu sempel atau satu variable).

3.7.3 Uji t-test

Page 89: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

72

Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau lebih

variabel yang datanya berbentuk interval atau ratio. Untuk menganalisis Pelayanan

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal

Kabupaten Serang, dalam pengujian hipotesis deskriptif digunakan uji t-test (untuk

satu sampel atau satu variabel) dengan rumus:

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

X = Nilai rata-rata x

= Nilai yang dihipotesiskan

= Simpangan baku sampel

= Jumlah anggota sampel

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang. Terhitung penelitian ini

dimulai dari bulan November s/d selesai.

Page 90: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

73

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian

Sumber : Peneliti, 2015

N

o Kegiatan

Waktu

Sep

‘14

Nov

‘14

Des‘

14

Jan

‘15

Feb

‘15

Mar

‘15

Apr

‘15

Mei

‘15

Jun

‘15

Jul

‘15

Agu

’15

Sep

’15

Okt

‘15

1 Pengajuan

Judul

2 Observasi

Awal

3 Pengumpulan

Data

4 Penyusunan

Proposal

5 Seminar

Proposal

6 Revisi Proposal

7 Ke Lapangan

8 Penyusunan

BAB IV & V

9 Sidang Skripsi

Page 91: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

67

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 D eskripsi Kabupaten Serang-Banten

Kabupaten Serang merupakan salah satu dari enam Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten,terletak diujung barat bagian utara pulau jawa dan merupakan

pintu gerbang utama untuk menghubungkan Pulau Sumatra dengan Pulau Jawa

dengan jarak ±70 km dari kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia. Pada tanggal

17 Juli 2007 Kabupaten Serang dimekarkan menjadi Kota Serang dan Kabupaten

Serang.

Luas wilayah Kabupaten Serang adalah 1.467,35 km². Kabupaten Serang

terdiri dari 29 kecamatan, yaiitu Anyar, Kecamatan Bandung, Baros, Binuang,

Bojonegara, Carenang, Kecamatan Cikande, Cikeusal, Cinangka, Ciomas, Curuas,

Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan, Kramatwatu, Mancak, Pabuaran,

Padarincang, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo Ampel, Tanara, Tirtayasa, Tunjung

Teja, Lebak Wangi dan Waringin Kurung, yang dibagi lagi atas sejumlah desa.

Page 92: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

68

4.1.2 Letak Geografis Kabupaten Serang

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Serang

Secara geografis, wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 50 50’

sampai 6021’ Lintang Selatan dan 10500’ sampai 1060 22’ Bujur Timur, dengan

batasan wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kota Serang dan Laut Jawa

Sebelah timur : Kabupaten Tangerang

Sebelah barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda

Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Pandeglang

Kabupaten Serang secara topografis merupakan wilayah dataran rendah

dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan

laut. Fiosgrafis Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri dari wilayah

rawa pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan.

Page 93: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

69

4.1.3. Profil BP3TKI Serang

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI) Serang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BNP2TKI) dimana sebelumnya bernama Balai Pelayanan Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) yang merupakan unit pelaksana teknis dari

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dibentuk sesuai dengan peraturan

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Nomor : KEP.333 / KA / XII / 2007 dimana terbentuknya setelah Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berdiri

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006. Sesuai dengan peraturan

Kepala Badan tersebut, Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI) berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BNP2TKI) dan sebagai unit Pelaksana Teknis atau UPT. BP3TKI adalah satuan

organisasi yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas operasional dan atau

tugas teknis penunjang di lingkungan BNP2TKI.

BP3TKI Serang memiliki wilayah kerja seluruh wilayah Provinsi

Bantenyang kantornya berada di Jl. Ciwaru Raya Komplek Depag No.2 Serang

Banten. BP3TKI Serang sebagai kepanjang tanganan dari BNP2TKI bertugas

untuk melayani para TKI yang berada diwilayah kota/kabupaten bahkan desa

yang sulit dijangkau. BP3TKI Serang diharapkan dapat membantu masyarakat

untuk dapat bekerja diluar negeri secara legal dan dapat dilindungi oleh negara.

Page 94: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

70

4.1.3.1 Visi dan Misi BP3TKI Serang

Visi : Mewujudkan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI yang

Berkualitas dan Bermartabat.

Misi :

a. Memberikan pelayanan dokumen TKI yang akan berangkat ke

luar negeri melalui SISKOTKLN

b. Memberikan pelayanan informasi pasar kerja

c. Memberikan pelayanan pembinaan terhadap PPTKIS/Kantor

Cabang, BLKLN, dan tempat penampungan TKI dalam upaya

pemantapan peningkatan kualitas TKI

d. Memberikan pelayanan perlindungan dan bantuan hukum bagi

TKI yang bermasalah

e. Melakukan peningkatan SDM BP3TKI Serang dan sarana

penunjang pelayanan penempatan dan perlindungan TKI.

4.1.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas : Memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumen

penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah TKI secara

terintegrasi khususnya di wilayah Provinsi Banten yang dilakukan

dengan instansi pemerintah terkait, baik pemerintah pusat dan daerah

sesuai bidang tugasnya masing-masing.

Fungsi :

1. Penyusunan dan pengembangan program anggaran

2. Pembinaan, pemantauan dan evaluasi kinerja penempatan TKI

Page 95: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

71

3. Penyelenggaraan pemasyarakatan program penempatan dan perlindungan

TKI

4. Pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN)

5. Pengumpulan data, pemberian layanan serta pembinaan sistem dan

jaringan informasi dan perlindungan TKI

6. Pemberdayaan dan pembekalan akhir pemberangkatan TKI

7. Pelaksanaan pemantauan penempatan dan perlindungan TKI di negara

penempatan

8. Pelaksanaan pendaftaran dan seleksi calon TKI penempatan oleh

pemerintah

9. Monitoring penyediaan dan pelaksanaan sertifikat calon TKI

10. Pemantauan pelaksanaan kerja sama luar negeri dan promosi

11. Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian masalah TKI

12. Fasilitasi unit pelayanan terpadu satu pintu dan pos pelayanan penempatan

dan perlindungan TKI

13. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan penempatan

dan perlindungan TKI

14. Pelaksanaan urusan taat usaha dan rumah tangga balai

15. Penyusunan kelompok jabatan pengatur kerja.

4.1.3.3 Struktur Organisasi

KEPALA BALAI Bambang Herawan SH

KASUBAG TATA USAHA Tugiyarto S.Sos

Page 96: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

72

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BP3TKI Serang

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah para Tenaga Kerja

Indonesia asal Kabupaten Serang yang ditemui peneliti di lokasi penelitian serta

telah merasakan pelayanan dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang. Pengguna layanan BP3TKI Serang

yang menjadi responden penelitian ini berjumlah 278 orang.

Adapun identitas data responden yang diminta peneliti adalah jenis

kelamin dan usia. Berikut adalah pemaparan dalam bentuk diagram atas identitas

yang termuat dalam kuisioner.

Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden

Kasi Kelembagaan dan Pemasyarakatan

Program

Kasi Penyiapan Penempatan

Kasi perlindungan dan Pemberdayaan

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Page 97: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

73

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) asal Kabupaten Serang yang menggunakan layanan di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, dapat

dilihat dari 278 responden. Dalam hal ini didominasi 142 responden adalah

responden dengan jenis kelamin perempuan, sementara sisanya yaitu 136

responden merupakan responden laki-laki.

Pada diagram 4.1 di atas, menunjukan bahwa sangat didominasi oleh

perempuan yang cukup antusias untuk bekerja di luar negeri dengan

menggunakan layanan di BP3TKI Serang.Sedangkan responden laki-laki dalam

penelitian ini kurang antusias untuk bekerja di luar negeri dengan menggunakan

layanan di BP3TKI Serang

Diagram 4.2 Umur Responden

132

134

136

138

140

142

144

Laki-laki Perempuan

136

142 Jenis Kelamin

0

20

40

60

80

100

20-24 25-29 30-34 35-39 >40

99 94

59

20 5

Tahun

Usia Responden

Usia Responden

Page 98: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

74

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Melihat dari diagram 4.2 diatas, usia responden didominasi dari kategori

20-24 tahun dengan jumlah 99 responden, setelahnya dari kategori 25-29 tahun

dengan jumlah 94 responden. Kategori berikutnya usia 30-34 tahun dengan

jumlah 59 responden. Kategori selanjutnya usia 35-39 tahun yang berjumlah 20

responden dan yang terakhir dari kategori >40 tahun berjumlah 5 responden.

Dengan demikian sebagian besar responden masih dalam usia produktif

berkisar 20-24 tahun yang ingin bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja

Indonesia melalui layanan di BP3TKI Serang.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas

Untuk mengetahui apakah setiap butir dalam instrumen yang telah dibuat

itu valid atau tidak valid, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara

skor butir dengan skor total. Dengan menggunakan rumus Pearson Product

Moment sebagai berikut:

Rumus Korelasi Product Moment.

Dimana: r = Koefisien Korelasi Product Moment ΣX = Jumlah skor dalam sebaran X ΣY = Jumlah skor dalam sebaran Y ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan ΣX2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalan sebaran X ΣY2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y n = Jumlah sampel

Page 99: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

75

Dikatakan valid jika rhitung> rtabel, dimana rtabel telah ditentukan sebesar 0.113,

dengan taraf signifikasi sebesar 5%.Dari pengujian di atas maka didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

NO r hitung r table Ket

1 0,292 0,113 Valid 2 0,335 0,113 Valid 3 0,382 0,113 Valid 4 0,346 0,113 Valid 5 0,393 0,113 Valid 6 0,315 0,113 Valid 7 0,446 0,113 Valid 8 0,487 0,113 Valid 9 0,333 0,113 Valid

10 0,345 0,113 Valid 11 0,420 0,113 Valid 12 0,452 0,113 Valid 13 0,287 0,113 Valid 14 0,344 0,113 Valid 15 0,243 0,113 Valid 16 0,295 0,113 Valid 17 0,262 0,113 Valid 18 0,284 0,113 Valid 19 0,248 0,113 Valid 20 0,278 0,113 Valid 21 0,443 0,113 Valid 22 0,350 0,113 Valid 23 0,310 0,113 Valid 24 0,218 0,113 Valid 25 0,174 0,113 Valid 26 0,182 0,113 Valid 27 0,177 0,113 Valid 28 0,450 0,113 Valid 29 0,389 0,113 Valid 30 0,313 0,113 Valid 31 0,294 0,113 Valid 32 0,327 0,113 Valid 33 0,271 0,113 Valid 34 0,178 0,113 Valid 35 0,254 0,113 Valid 36 0,337 0,113 Valid 37 0,325 0,113 Valid 38 0,319 0,113 Valid 39 0,277 0,113 Valid 40 0,194 0,113 Valid

Page 100: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

76

41 0,253 0,113 Valid 42 0,316 0,113 Valid 43 0,232 0,113 Valid 44 0,296 0,113 Valid 45 0,234 0,113 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, apabila nilai korelasi dibandingkan dengan

kriteria uji validitas variabel Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang di atas tampak

bahwa nilai korelasi Product Moment tiap butir memiliki nilai korelasi lebih besar

dari 0,113. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang ada pada

kuesioner dapat dikatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Berikut ini ditunjukkan hasil uji reliabilitas instrummen Pelayanan Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal

Kabupaten Serang melalui program SPSS 16.00

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, uji reliabilitas yang menggunakan metode alpha

cronbach diperoleh nilai alpha sebesar 0,759. Hal ini berarti nilai alpha yang

diperoleh adalah lebih besar dari nilai 0,30. Hal ini berarti bahwa seluruh

pernyataan yang terdapat pada kuesioner penelitian dapat dinyatakan reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.759 45

Page 101: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

77

4.4 Analisis Data

Pada tahap ini penulis akan mendeskripsikan data hassil penelitian yang

dilaksanakan melalui kuesioner. Penulis menyebarkan kuesioner kepada seluruh

sampel yaitu sebanyak 278 responden. Responden yang dimaksud adalah Tenaga

Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang yang menggunakan layanan di BP3TKI

Serang.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunkan teori Indikator Pelayanan

Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam dalam Sinambela (2008:7-8)

dengan 5 indikator yang ada didalamnya, yaitu tangibles, reliability,

responsiveness, assurance, dan empathy.

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah Skala Likert. Pilihan

jawaban kuesioner terdiri dari empat item yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS

(tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Untuk pilihan SS bernilai 4, pilihan S

bernilai 3, pilihan TS bernilai 2, sedangkan untuk pilihan STS bernilai 1.

4.4.1 Indikator Tangibles

Tangibles atau bukti langsung dalam penelitian ini mencakup beberapa sub

indikator seperti penampilan fisik k dari pelayanan yang diberi oleh pemberi layanan

yang dalam hal ini adalah pihak BP3TKI Serang, ketersediaan sarana dan

prasarana yang diberikan oleh pihak pemberi layanan, pegawai yang bertugas

memberi pelayanan serta sarana komunikasi yang disediakan pemberi pelayanan

kepada pengguna layanan.

4.4.1.1 Penampilan Fisik

Page 102: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

78

Aspek penampilan fisik yang dimaksud adalah bentuk fisik yang

diberikan oleh pemberi layanan ke penerima layanan. yang termasuk ke dalam

aspek ini adalah kondisi ruangan yang ada di BP3TKI Serang.

Diagram 4.3 Pernyataan tentang ruang tunggu & pendingin ruangan

Sumber: Diolah oleh Kuisioner Pernyataan No.1 (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa tanggapan responden

tentang kondisi ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan dimana

dari 278 responden, didominasi responden yang memilih opsi tidak setuju, yaitu

210 responden dan 34 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sisanya 32

responden menyatakan setuju dan 2 responden menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan kondisi ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan.

Dengan pernyataan tersebut dan juga dapat dilihat dari nilai rata-rata angka

penafsiran yang sebesar 2,01 yang masuk kategori tidak baik.

Dari uraian di atas, menunjukan bahwa kondisi ruang tunggu yang bersih

dan terdapat pendingin ruangan di BP3TKI Serang masih belum baik untuk para

0,7%

11,5%

75,5%

12,5%

SangatSetuju

Setuju Tidaksetuju

Sangattidak

setuju

0%

50%

100%

150%

200%

250%

Persentase

Persentase

Page 103: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

79

Tenaga Kerja Indonesia sehingga keadaan seperti ini menyebabkan pengguna

layanan tidak nyaman di dalam ruangan yang disediakan BP3TKI Serang.

Diagram 4.4 Persyaratan tentang Loket Pelayanan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No.2 (2015)

Dapat dilihat dari tabel 4.4 di atas, merupakan hasil jawaban atau

tanggapan dari responden tentang pernyataan di BP3TKI Serang terdapat loket

pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan, dimana

dari 278 responden sebanyak 6 responden memilih opsi sangat setuju, sebanyak

39 responden opsi setuju dan 214 responden memilih opsi tidak setuju. Sisanya 19

responden memilih opsi sangat tidak setuju.serta dapat dilihat juga dari nilai rata-

rata angka tafsiran yang sebesar 2,08 yang dikategorikan tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa terdapat loket

pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan di BP3TKI

Serang belum dirasakan cukup baik karena jumlah loket yang tersedia terbatas

1%

14%

78%

7%

Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat tidaksetuju

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Persentase

Persentase

Page 104: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

80

untuk melayani para TKI. Disana hanya terdapat 1 loket untuk bagian yang

mengurusi penempatan dan perlindungan.

Diagram 4.5 Pernyataan tentang Penampilan Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner No.3

Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, merupakan hasil jawaban atau

tanggapan dari responden tentang pegawai selalu berpenampilan rapih, dimana

jummlah keseluruhan responden yaitu 278 orang, sebanyak 1 responden

menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut, kemudian sebanyak 23

responden memilih opsi setuju, sebanyak 232 responden menjawab tidak setuju

dengan pernyataan tersebut dan 22 responden memilih opsi sangat tidak setuju.

Kemudian pernyataan tersebut memiliki nilai rata-rata angka penafsiran sebesar

2,01 yang menjadikan pernyataan tersebut masuk kategori tidak baik.

Dari uraian di atas, menggambarkan mengenai penampilan pegawai di

BP3TKI Serang. Berdasarkan pengamatan peneliti dan jawaban responden bahwa

0,36%

8%

83%

8%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 105: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

81

penampilan pegawai di BP3TKI Serang belum rapih. Hal ini dapat dilihat ada

beberapa pegawai yang tidak menggunakan seragam, sehingga tidak terlihat rapih.

4.4.1.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk menunjang kegiatan dalam proses pelayanan. Sarana dan

prasarana ini mencakup ketersediaan tempat parkir, instruktur yang kompeten dan

fasilitas di ruang pembekalan akhir pemberangkatan di BP3TKI Serang.

Diagram 4.6 Pernyataan tentang area parkir

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 4 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.6 di atas, merupakan tanggapan atau jawaban

responden tentang pernyataan tersedianya area parkir untuk pengguna layanan,

dimana dari keseluruhan responden yang berjumlah 278 responden. Sebanyak 1

responden atau 0,4% memilih opsi sangat setuju, kemudian 31 responden atau

11% memilih opsi setuju, sebanyak 206 responden atau 74% memilih opsi tidak

setuju dan sisanya 40 responden atau 14% memilih opsi sangat tidak setuju

0,4%

11%

74%

14%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 106: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

82

dengan pernyataan tersebut. Kemudian pernyataan tersebut memiliki nilai M

sebesar 1,97 yang menjadikan pernyataan tersebut masuk kategori tidak baik.

Dari uraian di atas, menjelaskan bahwa BP3TKI Serang belum memiliki

area parkir yang memadai untuk pengguna layanan baik yang menggunakan

motor maupun mobil. Sehingga terkadang pengguna layanan memarkirkan

kendaraannya disamping Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang. Hal ini dapat dilihat saat peneliti berada di

tempat penelitian, area parkir yang tersedia kecil hanya cukup untuk kendaraan

pegawai BP3TKI Serang saja.

Diagram 4.7 Pernyataan tentang Ketersediaan Instruktur

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 5 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan

responden terhadap pernyataan tentang tersedianya instruktur yang kompeten,

dimana dari jumlah 278 responden sebanyak 2 responden atau 0,4% menjawab

0,4%

62%

37%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 107: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

83

setuju, kemudian 172 responden memilih opsi tidak setuju atau 62% dan sisanya

sebanyak 104 atau 37% responden menjawab sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut dan didukung dari hasil rata-rata angka penafsiran dari

pernyataan tersebut 1,63 yang termasuk dalam interval penilaian kategori tidak

baik.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang belum

memiliki instruktur yang kompeten. Sehingga dalam Pembekalan Akhir

Pemberangkatan (PAP) para Tenaga Kerja Indonesia kurang mendapatkan

pembekalan yang cukup untuk bekerja di luar negeri karena kurangnya instruktur

yang memahami mengenai penempatan dan perlindungan TKI. Kegiatan PAP ini

merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh TKI sebelum berangkat ke luar

negeri. Pembekalan yang biasanya diberikan, misalnya tentang bahaya narkoba,

pergaulan di luar negeri, pengetahuan tentang perjanjian kontrak serta mengetahui

biaya yang dikeluarkan dari mulai pra pemberangkatan hingga penempatan, serta

tidak lupa pembinaan mental.

Page 108: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

84

Diagram 4.8 Pernyataan tentang fasilitas di ruang Pembekalan Akhir Pemberangkatan

(PAP)

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 6 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.8 di atas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban

dari responden tentang fasilitas di ruang pembekalan akhir pemberangkatan di

BP3TKI Serang cukup memadai, dimana dari seluruh jumlah responden sebesar

278 orang responden, sebanyak 2 responden atau 1% memilih opsi sangat setuju,

kemudian sebanyak 1 responden memilih opsi setuju, sebanyak 179 atau 64%

responden memilih opsi tidak setuju dan 96 responden atau 35% memilih opsi

sangt tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini juga dapat dilihat pada tabel

tersebut hasil nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,67 termasuk dalam

kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa fasilitas di ruang

pembekalan akhir pemberangkatan di BP3TKI Serang untuk menunjang

pelayanan di BP3TKI Serang belum baik dikarenakan masih banyak fasilitas

penunjang yang belum memadai atau belum lengkap. Seharusnya fasilitas

1%

64%

35%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 109: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

85

penunjang dalam ruang PAP seperti kursi dan pendingin ruangan memadai.

Dalam hal ini saat peneliti berada di tempat penelitian, melihat bahwa ruangan

PAP saja hanya 1 padahal jumlah TKI yang berada diruangan cukup banyak.

Seharusnya BP3TKI memiliki minimal 2 ruangan PAP agar tercipta keadaan yang

kondusif

4.4.1.3 Pegawai

Pegawai merupakan hal penting dalam pemberian pelayanan terhadap

pengguna layanan atau TKI. Hal yang dimaksudkan disini adalah penampilan dan

sikap dari pegawai di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam memberikan pelayanan terhadap

pengguna layanan.

Diagram 4.9 Pernyataan tentang Jumlah Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 7(2015)

1% 0,3%

68%

31%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Persentase

Persenta…

Page 110: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

86

Berdasarkan dari tabel 4.9 di atas, dengan jelas menggambarkan hasil

tanggapan atau jawaban dari responden tentang BP3TKI Serang memiliki pegawai

yang memadai, dimana dari 278 responden sebanyak 3 responden atau 1%

memilih opsi sangat setuju, kemudian 1 responden atau 0,3% memilih opsi setuju,

selanjutnya sebanyak 189 responden atau 68% memilih opsi tidak setuju dan

sebanyak 85 responden atau 31% memilih opsi sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut dan juga dapat dilihat dari hasil rata-rata angka penafsiran

sebesar 1,71 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, bahwa Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang belum memiliki pegawai

yang memadai guna membantu pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia

untuk dapat memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien.

Diagram 4.10 Pernyataan tentanng Penerapan 3S (Senyum, Salam dan Sapa)

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 8 (2015)

2%

77%

21%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persent…

Page 111: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

87

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan

dari responden tentang pegawai selalu menerapkan senyum, sapa dan salam

kepada pengguna layanan, dimana dari 278 responden sebanyak 1 orang

responden memilih opsi sangat setuju, sebanyak 5 responden atau 2% memilih

opsi setuju, kemudian 215 orang responden atau 77% memilih opsi tidak setuju

dan sisanya 57 responden atau 21% memilih opsi sangat tidak setuju serta dapat

juga dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,82 yang

dikategorikan tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pegawai belum

menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengamatan peneliti dan tanggapan responden dalam penelitian

ini dimana pegawai tidak memberikan senyuman, salam dan sapa baik ketika

bertemu maupun saat memberikan pelayanan kepada Tenaga Kerja Indonesia

yang datang ke BP3TKI Serang.

Diagram 4.11 Pernyataan tentang Jam Kerja Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 9 (2015)

85%

15% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 112: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

88

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, menggambarkan bahwa jawaban responden

yang diberikan cukup beragam tentang pernyataan pegawai selalu ada pada saat

jam kerja, dimana dari keseluruhan responden sebesar 278 responden, sebanyak 1

orang responden memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak 236 responden

atau 15% memilih opsi jawaban tidak setuju. Sisanya sebabanyak 41 responden

atau 15% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataa tersebut dan

didukung dari hasil nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut

sebesar 1,85 yang masuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa masih ada pegawai di

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang yang tidak ada saat jam kerja, para pegawai yang keluar masuk saat jam-

jam kerja untuk urusan pribadi mereka masing-masing. Hal tersebut membuat

pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia harus menunggu lebih lama

pegawai yang belum ada saat jam kerja, sehingga pengguna layanan menjadi

kurang puas dengan pelayanan yang diberikan di BP3TKI Serang.

4.4.2 Indikator Reliability

Indikator Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

BP3TKI Serang dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,

akurat dan memuaskan. Kemampuan pihak BP3TKI Serang dalam memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan sangat akurat dan memuaskan diharapkan oleh

pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik

sehingga pengguna layanan atau TKI dapat merasakan kepuasaan terhadap

pelayanan yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang.

Page 113: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

89

4.4.2.1 Kemampuan Pegawai dalam Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Layanan

Kemampuan disini diartikan sebagai kapasitas pegawai untuk melakukan

tugas dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau Tenaga Kerja

Indonesia agar mampu memenuhi kebutuhan pengguna layanan secara efektif,

sehingga pengguna layanan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

pegawai di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang.

Diagram 4.12 Pernyataan tentang ketelitian pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 10 (2015)

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, bahwa tanggapan atau jawaban yang

didapat dari responden tentang pegawai teliti dalam memeriksa berkas TKI,

dimana dari keseluruhan jumlah responden sejumlah 278 responden, yaitu

sebanyak 2 responden atau 11% memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak

222 responden atau 80% memilih opsi tidak setuju dan sisanya sebnayak 54

1%

80%

19%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Persentase

Persentase

Page 114: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

90

responden atau 19% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut serta dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar

1,81 masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, pelayanan yang diberikan di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BPP3TKI) Serang masih

belum baik, hal ini dapat dilihat dari tanggapan pengguna layanan atau Tenaga

Kerja Indonesia yang menjawab bahwa pegawai BP3TKI Serang kurang teliti

dalam memeriksa berkas, misalnya berkas data diri TKI serta berkas lamaran.

Biasanya terjadi kesalahan dalam penulisan nama TKI dan tahun kelahiran

sehingga harus mengurus ulang kembali dari awal yaitu mengisi formulir ulang.

Sehingga membuat pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan yang

diberikan kepada mereka.

Diagram 4.13 Pernyataan tentang Pelayanan Tanpa Memandang Status Sosial

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 11 (2015)

Berdasarkan tabel 4..13 di atas, merupakan hasil jawaban dari responden

terkait pernyataan tentang pegawai memebrikan pelayanan tanpa memandang

status sosial, dimana sebanyak 10 responden atau 4% memilih opsi jawaban

4%

82%

14% 0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidaksetuju

Sangattidak

setuju

Persentase

Persentase

Page 115: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

91

setuju, kemudian sebanyak 229 responden atau 82% memilih opsi jawaban tidak

setuju dan sebanyak 39 responden atau 14% memilih opsi jawaban sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. hasil nilai rata-rata angka penafsiran tersebut

sebesar 1,89 masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, para pegawai di Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang masing masih memandang

status sosial dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau Tenaga

Kerja Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri. Hal ini berkaitan dengan

kurangnya pengawasan dari pihak BP3TKI Serang terhadap pegawainya dalam

memberikan pelayanan.

Diagram 4.14 Pernyataan tentang Pelayanan yang Sesuai dengan Peraturan yang

Ditentukan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 12 (2015)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dengan jelas menggambarkan jawaban dari

responden tentang pegawai BP3TKI Serang dalam membverikan pelayanan selalu

mengacu pada peraturan yang ditentukan, dimana dari 278 keseluruhan jumlah

responden, sebanyak 3 responden atau 1% memilih jawaban setuju, kemudian 213

1%

77%

22%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 116: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

92

responden atau 77% menjawab tidak setuju dan sisanya 62 responden atau 22%

memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan juga

dapat dilihat dari hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 1,78 yang masuk dalam

kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam proses

pelayanan yang diberikan oleh Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, masih ada pegawai yang bekerja tidak

selalu mengacu pada peraturan yang telah ditentukan. Sehingga pengguna layanan

merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh BP3TKI Serang

karena tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan.

4.4.2.2 Ketepatan dalam Memberikan Pelayanan

Tepat yang dimaksud disini adalah dimana dalam proses pelayanan yang

diberikan pihak BP3TKI Serang memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku sehingga pengguna layanan mendapatkan pelayanan yang efektif

dan efisien dan juga agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia terpenuhi oleh

pihak BP3TKI Serang.

Page 117: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

93

Diagram 4.15 Pernyataan tentang Kesiapan Pegawai dalam Penyelesaian Keluhan TKI

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 13 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.15 di atas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban

dari responden mengenai pernyataan semua keluhan dan pengaduan diselesaikan

dengan segera oleh pegawai BP3TKI Serang, dimana dari jumlah keseluruhan

responden sebanyak 278 orang, yaitu sebanyak 2 responden atau 1% memilih opsi

jawaban setuju, lalu sebanyak 212 responden atau 76% memilih jawaban tidak

setuju dan sisanya sebanyak 64 responden atau 23% memilih opsi jawaban sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel diatas

nilai dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,77 yang termasuk dalam

kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menjelaskan bahwa pernyataan tentang

semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai BP3TKI

Serang mendapatkan tanggapan yang tidak baik, hal ini dapat dikarenakan tidak

semua keluhan atau pengaduan yang disampaikan pengguna layanan atau Tenaga

Kerja Indonesia diselesaikan dengan segera oleh pihak pegawai BP3TKI Serang.

1%

76%

23%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persenta…

Page 118: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

94

Diagram 4.16 Pernyataan tentang Kecepatan dalam Pelayanan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 14 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.16 di atas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban

responden tentang pernyataan pegawai memberikan pelayanan dengan cepat dan

tidak berbelit-belit, dimana sebanyak 2 responden atau 1% memilih opsi jawaban

setuju, kemudian 213 responden atau 76% memilih jawaban tidak setuju dan

sisanya sebanyak 63 responden atau 23% memilih opsi sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Kemudian juga dapat dilihat dari tabel diatas nilai dari hasil

rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,78 yang termasuk dalam kategori tidak

baik.

Dengan adanya uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa pernyataan tersebut

mendapat tanggapan yang kurang baik dari pengguna layanan atau Tenaga Kerja

Indonesia asal Kabupaten Serang. Hal ini dikarenakan pelayanan yang diberikan

pegawai BP3TKI kurang cepat dan berbelit-belit, bisa dilihat dari pembuatan

KTKLN yang harus menunggu waktu 7 hari. Sehingga dapat dikatakan pegawai

1%

76%

23%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 119: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

95

tidak cepat dalam memberikan pelayanan adalah pegawai yang kurang kompeten

dalam bidangnya terutama penempatan dan perlindungan.

4.4.2.3 Akurat

Akurat dalam penelitian ini diartikan sebagai ketelitian pegawai BP3TKI

Serang dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau Tenaga

Kerja Indonesia. Akurat disini tidak pernah terjadi kesalahan dalam

pemberitahuan jadwal dan pemberian informasi dalam proses pelayanan

penempatan dan perlindungan bagi TKI.

Diagram 4.17 Pernyataan tentang Jadwal PAP

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 15 (2015)

Berdasarkan tabel 4.17, bahwa tanggapan yang didapat dari responden

tentang pembekalan akhir pemberangkatandi BP3TKI Serang sesuai jadwal,

dimana dari seluruh jumlah responden, yaitu sebanyak 1 responden memilih opsi

jawaban setuju, kemudian sebanyak 221 responden atau 80% memilih opsi tidak

setuju dan sisanya sebanyak 56 responden atau 20% memilih opsi jawaban sangat

80%

20%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 120: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

96

tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat juga dari nilai rata-rata

angka penafsiran sebesar 1,80 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, proses pelayanan dalam hal pembekalan

akhir pemberangkatan di BP3TKI Serang kurang baik hal ini dapat dilihat dari

kegiatannya yang tidak sesuai jadwal yang telah disampaikan kepada pengguna

layanan atau Tenaga Kerja Indonesia sehingga TKI seringkali mengeluhkan hal

ini.

Diagram 4.18 Pernyataan tentang Perubahan Jadwal PAP

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 16 (2015)

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, bahwa tanggapan yang didapat dari

responden tentang pernyataan pegawai selalu memberitahu pengguna layanan bila

ada perubahan jadwal pembekalan akhir pemberangkatan, dimana dari 278

responden sebanyak 1 responden memilih opsi jawaban setuju, sedangkan 189

responden atau 68% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 88

atau 32% responden memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan

68%

32%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 121: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

97

tersebut serta juga dapat di lihat dari jumlah rata-rata angka penafsiran sebesar

1,68 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, menggambarkan bahwa pegawai di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam

pemberian pelayanan kepada pengguna layanan atau TKI belum baik hal ini dapat

dilihat bila terjadi perubahan jadwal dalam proses pembekalan akhir

pemberangkatan, pegawai tidak cepat memberitahu kepada pengguna layanan

bahwa terjadi perubahan jadwal dalam pembekalan akhir pemberangkatan.

Diagram 4.19 Pernyataan tentang Keakuratan Informasi

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 17 (2015)

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, merupakan tanggapan dari responden atau

TKI dengan pernyataan bahwa pegawai selalu memberikan informasi yang akurat

kepada pengguna layanan, simana dari keseluruhan respinden yang berjumlah 278

responden, sebanyak 2 responden atau 1% memilih opsi jawaban setuju,

kemudian sebanyak 214 responden atau 77% memilih opsi jawaban tidak setuju

1%

77%

22%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 122: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

98

dan sisanya sebanyak 62 responden atau 22% memilih opsi jawaban sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut, kemudian dilihat dari hasil nilai rata-rata angka

penafsiran yang sebesar1,78 yang memiliki penilaian dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, menjelaskan bahwa pegawai dalam memberikan

pelayanan kepada pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia khususnya

dalam menyampaikan informasi mengenai perlindungan dan penempatan TKI di

luar negeri kurang akurat. Informasi yang disampaikan terkadang informasi lama

bukan informasi terbaru. Sehingga terkadang membuat pengguna layanan merasa

kebingungan dengan penyampaian informasi dari pihak pegawai di BP3TKI

Serang.

4.4.2.4 Kepuasan Pengguna Layanan

Kepuasan dalam penelitian ini maksudnya adalah dimana pengguna layanan

merasa nyaman atau senang karena pelayanan yang diberikan oleh Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang sesuai dengan apa yang diharapkan pengguna layanana atau Tenaga Kerja

Inodnesia asal Kabupaten Serang.

Page 123: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

99

Diagram 4.20 Pernyataan tentang Kinerja Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 18 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.20 di atas dapat di lihat tanggapan atau jawaban

yang diberikan dari para responden atau TKI asal Kabupaten Serang tentang

kinerja pegawai menumbuhkan rasa percaya pengguna layanan, dimana dari 278

responden jumlah seluruhnya, sebanyak 1 responden memilih opsi jawaban

setuju, sebanyak 239 responden atau 86% memilih opsi jawaban tidak setuju, dan

sisanya sebanyak 38 responden atau 14% memilih opsi jawaban sangat tidak

setuju. Kemudian dari tabel diatas juga dapat dilihat nilai rata-rata angka

penafsiran sebesar 1,86 yang berarti masuk kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa kinerja pegawai

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang kurang maksimal sehingga membuat para pengguna layanan atau Tenaga

Kerja Indonesi asal Kabupaten Serang merasa tidak puas dan tidak percaya

kepada pegawai dari BP3TKI Serang.

86%

14% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tiddaksetuju

Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 124: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

100

4.4.3 Indikator Responsiveness

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap

kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak BP3TKI

Serang umtuk membantu para pengguna layanan atau TKI asal Kabupaten Serang

dan merespon permintaan mereka dengan cepat dan segera. Kecepatan sikap dari

petugas dalam memberikan pelayanan merupakan sikap tanggap dari pegawai.

Dalam penelitian ini, dimensi daya tanggap dibagi menjadi dua yaitu sikap

kemauan dan sikap tanggap.

4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai dalam Memberikan Pelayanan

Tanggap dalam penelitian ini adalah sikap cepat merespon dan melayani

pengguna layanan/TKI. Tanggap disini difokuskan pada sikap cepat pihak Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Serang dalam menanggapi kebutuhan pengguna layanan dan kesiapan pegawai

dalam membantu pengguna layanan yang mempunya daya tanggap lemah.

Diagram 4.21 Pernyataan tentang Ketanggapan Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 19 (2015)

90%

10% 0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 125: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

101

Dapat dilihat dari tabel 4.21 di atas, bahwa tanggapan responden tentang

pegawai menanggapi kebutuhan pengguna layanan dimana dari 278 responden,

sebanyak 1 responden atau 1% memilih jawaban sangat setuju, kemudian 1

responden atau 1% memilih jawaban setuju, sebanyak 250 responden memilih

jawaban tidak setuju dan sebanyak 26 responden atau 26% memilih opsi sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan juga dapat dilihat dari nilai rata-rata

angka penafsiran yang sebesar 1,91 yang masuk kategori tidak baik.

Dari uraian di atas, menunjukan bahwa pegawai BP3TKI Serang dalam

menanggapi kebutuhan dari pengguna layanan kurang maksimal. Dalam hal ini

kebutuhan pengguna layanan yaitu mendapatkan KTKLN serta pembekalan agar

siap bekerja di luar negeri. Jadi seharusnya pegawai cepat tanggap dalam

membantu pengguna layanan untuk cepat memperoleh KTKLN serta untuk

mendapat pembekalan akhir sebelum bekerja di luar negeri.

Diagram 4.22 Pernyataan tentang Kesesuaian PAP dengan Kebutuhan TKI

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 20 (2015)

1%

83%

16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setujuSangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 126: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

102

Dapat di lihat dari tabel 4.22 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan

atau jawaban dari responden tentang pernyataan pegawai memberikan

pembekalan akhir pemberangkatan sesuai dengan kebutuhan dari pengguna

layanan, dimana dari 278 keseluruhan jumlah responden, sebanyak 4 responden

atau 1% memilih opsi jawaban setuju, 231 responden atau 83% memilih opsi

jawaban tidaks setuju, dan sisanya sebanyak 43 responden atau 16% memilih opsi

jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat juga dilihat

dari nilai rata-rata angka penafsiran diatas sebesar 1,85 dimana masuk dalam

kategori tidak baik.

Dari penjelasan di atas, menunjukan bahwa pegawai BP3TKI Serang

dalam memberikan pembekalan akhir pemberangkatan belum sesuai dengan

kebutuhan pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang,

kebutuhan pengguna layanan diantaranya, yaitu pendalaman mental, rasa

tanggung jawab dalam bekerja serta mengetahui budaya tempat TKI bekerja

nantinya serta pengetahuan tentang kontrak kerja.

Diagram 4.23 Pernyataan tentang Keterampilan Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 21 (2015)

1%

88%

11%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 127: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

103

Dapat dilihat dari tabel 4.23 di atas, bahwa tanggapan atau jawaban dari

responden tentang pernyataan pegawai BP3TKI Serang selalu terampil dalam

melayani pengguna layanan, dimana dari 278 jumlah keseluruhan responden,

sebanyak 2 responden atau 1% memilih jawaban setuju, kemudian sebanyak 244

atau 88% responden memilih opsi jawaban tidak setuju, dan sisanya sebanyak 32

responden atau 11% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut serta dalam hasil nilai rata-rata angka penafsiran yang didapat sebesar

1,89 yang masuk dalam kaategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pegawai BP3TKI

Serang dalam melayani pengguna layanan atau TKI asal Kabupaten Serang

kurang terampil. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan pegawai tidak

dilaksanakan dengan cepat dan cermat. Sehingga pelayanan yang diberikan

dianggap belum siap dalam memberikan pelayanan untuk Tenaga Kerja Indonesia

asal Kabupaten Serang.

Diagram 4.24 Pernyataan tentang Pegawai yang Profesional

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 22 (2015)

1%

83%

16%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat Tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 128: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

104

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan

reponden terhadap pernyataan pegawai BP3TKI Serang selalu menjalankan tugas

secara profesional, dimana dari 278 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 2

responden atau 1% memilih opsi jawaban setuju, lalu 230 responden atau 83%

memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 46 responden atau 46%

atau 16% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

dan didukung dari hasil nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut

sebesar 1,84 yang masuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa pegawai BP3TKI

Serang kurang profesional dalam menjalankan tugasnya khususnya dalam

melayani pengguna layanan atau TKI yang ingin bekerja diluar negeri. Hal ini

dapat dilihat dari tanggapan responden yang tidak setuju dengan pernyataan

bahwa pegawai selalu bersikap profesional dalam bekerja.

Diagram 4.25 Pernyataan tentang Daya Tanggap Pegawai dalam Hal Keluhan TKI

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 23 (2015)

1%

84%

15%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 129: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

105

Berdasarkan tabel 4.25 di atas, bahwa tanggapan atau jawaban responden

tentang pernyataan pegawai BP3TKI Serang menanggapi keluhan dari pengguna

layanan dengan baik, dimana dari 278 jumlah keselurah respponden, sebnayak 3

responden atau 1% memilih opsi jawaban setuju, kemduian 234 responden atau

84% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 41 responden atau

15% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta

dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar 1,86 yang

masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, dalam proses pelayanan di BP3TKI Serang,

para pegawai dalam menanggapi keluhan dari pengguna layanan masih kurang

baik karena keluhan yang disampaikan oleh pengguna layanan tidak diselesaikan

dengan segera. Sehingga pengguna layanan atau TKI merasa kurang puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang.

Diagram 4.26 Pernyataan tentang Respon Pegawai dalam Menjawab Keluhan dari

Pengguna Layanan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 24(2015)

1%

84%

15%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 130: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

106

Berdasarkan tabel 4.26 di atas, menggambarkan tanggapan responden

tentang pernyataan pegawai BP3TKI Serang merespon dengan cepat dalam

nmenjawab keluhan dari pengguna layanan, dimana dari 278 responden sebanyak

3 responden atau 1% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 233 responden atau

84% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sebanyak 42 responden atau 15%

memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Dengan adanya uraian di atas, menunjukan bahwa pegawai BP3TKI

Serang dalam merespon keluhan dari pengguna layanan kurang cepat hal ini dapat

dilihat dalam proses pelayanan yang seharusnya bisa selesai dalam satu hari harus

menunggu 3 sampai 4 hari untuk menyelesaikan keluhan dari pengguna layanan.

Diagram 4.27 Pernyataan tentang Kesulitan dalam Memperoleh Pelayanan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 25 (2015)

Berdasarkan tabel 4.27 di atas, dapat di lihat tanggapan atau jawaban yang

diberikan responden tentang pernyataan terkait dengan pengguna layanan atau

TKI tidak kesulitan dalam medapatkan pelayanan di BP3TKI Serang, dimana dari

seluruh jumlah responden sebesar 278 orang, sebanyak 2 responden atau 1%

memilih opsi setuju, kemudian sebanyak 210 respondenatau 75% memilih

1%

75%

24%

Persentase

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 131: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

107

jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 66 responden atau 24% memilih opsi

jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dapat juga di lihat dari

tabel nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 1,76 yang merupakan hasil dari para

responden tentang pernyataan yang diberikan dan masuk dalam kategori tidak

baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa pengguna layanan

merasakan kesulitan dalam memperoleh pelayanan di BP3TKI Serang. Hal ini

dapat dilihat ketika peneliti berada di BP3TKI Serang terlihat sepi banyak

pegawai yang tidak berada di kantor. Ketika peneliti berada di tempat penelitian

dalam sehari TKI yang datang sebanyak 20-30 orang sedangkan pegawai yang

berada saat jam kerja hanya sebagaian khususnya dalam penempatan dan

perlindungan yang total pegawainya ada 4 orang tetapi dikantor hanya terdapat 2

orang saja, sehingga proses pelayanan yang diberikan kepada TKI kurang

maksimal.

4.4.3.2 Kemauan Pegawai dalam Menangani Masalah

Kemauan dalam penelitian ini maksudnya adalah dorongan dari diri

pegawai untuk melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu memberikan pelayanan

secara efektif dan efisien sehingga pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia

dapat terpenuhi kebutuhannya untuk bekerja di luar negeri secara legal.

Page 132: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

108

Diagram 4.28 Pernyataan tentang Pembuatan KTKLN

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 26 (2015)

Berdasarkan tabel 4.28 di atas, dapat di lihat dari tanggapan atau jawaban

daari responden tentang pernyataan pegawai BP3TKI Serang tidak pernah

membuat kesalahan dalam pembuatan KTKLN, dimana dari 278 jumlah

keseluruhan responden, sebanyak 1 responden memilih opsi jawaban setuju,

sebanyak 205 atau 74% responden memilih jawaban tidak setuju dan sisanya

sebanyak 72 responden atau 24% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju

dengan perrnyataan tersebut. kemudian dari tabel diatas juga dapat dilihat nilai

dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,74 yang berarti masuk kategori

tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa masih ada pegawai

BP3TKI Serang yang membuat kesalahan dalam pembuatan KTKLN bagi Tenaga

Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang. Hal ini dikarenakan pegawai BP3TKI

Serang kurang teliti dan cermat dalam mencatat data atau berkas para TKI.

74%

26%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 133: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

109

Diagram 4.29 Pernyataan tentang Tingkat Kedisiplinan Kerja Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 27 (2015)

Berdasarkan tabel 4.29 di atas, dapat di lihat tanggapan atau jawaban yang

diberikan dari responden atau Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang

tentang pernyataan tingkat kedisiplinan kerja pegawai sangat baik, dimana dari

278 jumlah keseluruhan responden, didominasi oleh jawaban tidak setuju

sebanyak 243 responden atau 87% dan sisanya sebanyak 35 responden atau 13%

memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat

dilihat juga dari nilai M yang sebesar 1,89 yang termasuk dalam kategori tidak

baik.

Dengan uraian di atas, menjelaskan bahwa pernyataan tentang kedisiplinan

kerja pegawai di BP3TKI Serang sangat baik ternyata masih dinilai kurang baik.

Kedisplinan dalam hal ini yaitu jam kerja pegawai yang tepat waktu, tanggung

jawab terhdap tugas yang sudah diberikan khusunya dalam pemberian pelayanan

yang maksimal kepada TKI. Dengan adanya kedisplinan kerja BP3TKI Serang

dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.

87%

13% 0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 134: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

110

4.4.4 Indikator Assurance

Assurance atau jaminan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan

pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa

percaya (trust) dan keyakinan (confidence). Dalam penelitian ini, jaminan

(Assurance) dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan.

4.4.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini maksudnya adalah segala sesuatu yang

yang dimiliki oleh pegawai mulai dari keterampilan, informasi, pemikiran-

pemikiran dan lain-lain yang diterapkan dalam pekerjaannya masing-masing

sesuai dengan tupoksi sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal

kepada pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Diagram 4.30 Pernyataan tentang Pengetahuan Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 28 (2015)

1%

92%

7%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 135: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

111

Berdasarkan tabel 4.30 di atas, menggambarkan jawaban atau tanggapan

responden tentang pernyataan pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang

pelayanan di BP3TKI Serang, dimana dari 278 jumlah keseluruhan responden,

sebanyak 3 responden atau 1% memilijh opsi jawaban setuju, sebanyak 257

responden atau 92% memilih jawaban tidak setuju dan sisanya 18 responden atau

7% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian

dapat dilihat dari tabel diatas nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,95

yang berarti masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menunjukkan bahwa tidak semua pegawai

mempunyai pengetahuan yang baik tentang penempatan dan perlindungan bagi

Tenaga Kerja Indonesia. Hal ini dikarenakan pegawai yang kurang kompeten

yang bekerja di BP3TKI Serang sehingga masih ada pegawai yang tidak memiliki

pengetahuan yang baik tentang perlindungan dan penempatan bagi TKI.

Diagram 4.31 Pernyataan tentang Informasi yang Diberikan Kepada TKI

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 29 (2015)

1%

90%

9%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 136: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

112

Berdasarkan tabel 4.31 di atas, dapat di lihat tanggapan atau jawaban dari

para responden atau TKI asal Kabupaten Serang tentang pernyataan pegawai

selalu memberikan informasi yang terbaru tentang penempatan dan perlindungan

TKI saat sosialisasi, dimana dari 278 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 3

responden atau 1% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 249 responden atau

90% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 26 responden atau

9% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Kemudian dapat dilihat dari tabel diatas nilai dari hasil rata-rata angka penafsiran

sebesar 1,91 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa informasi yang

disampaikan oleh pegawai Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang tidak terbaru (update) tentang penempatan dan

perlindungan TKI sehingga terkadang pengguna layanan merasa kebingungan

karena saat sosialisasi dan saat datang langsung ke BP3TKI Serang berbeda.

Maksudnya dalam sosialisasi disampaikan pembuatan KTKLN hanya 1 hari dan

gratis, tetapi saat para TKI datang ke BP3TKI untuk mengurus kartu ini

membutuhkan waktu 1 minggu. Sehingga sosialisasi yang disampaikan

berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada di BP3TKI.

4.4.4.2 Kesopanan

Kesopanan dalam penelitian ini adalah sikap sopan dan dipercya dari

pegawai dalam menjalankan tugas serta memberikan pelayanan sehingga

pengguna layanan atau TKI asal Kabupaten Serang dapat merasa nyaman dan

merasa puas saat berada menerima pelayanan dari pihak BP3TKI Serang.

Page 137: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

113

Diagram 4.32 Pernyataan tentang Keramahan Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 30 (2015)

Berdasarkan tabel 4.32 di atas, dapat di lihat tanggapan atau jawaban dari

para peserta atau responden mengenai pernyataan pegawai selalu bersikap ramah,

dimana dari 278 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 7 responden memilih

jawaban setuju atau 2%, sebanyak 240 responden atau 87% memilih jawaban

tidak setuju dan sisanya sebanyak 31 responden atau 11% memilih jawaban sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut, nilai rata-rata angka penafsiran sebesar

1,91 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, dapat di jelaskan bahwa masih ada pegawai

yang kurang bersikap ramah saat memberikan pelayanan kepada Tenaga Kerja

Indonesia. Dapat dilihat dari jawaban dari responden yang memilih jawaban tidak

setuju dengan pernyataan pegawai di BP3TKI Serang selalu bersikap ramah.

2%

87%

11%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 138: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

114

Diagram 4.33 Pernyataan tentang Pegawai yang Selalu Siap Mendengar Setiap

Keluhan TKI

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 31 (2015)

Berdasarkan hasil tabel 4.33 di atas, mengambarkan bahwa tanggapan

responden terhadap pernyataan tentang pegawai selalu siap mendengar kebutuhan

ataupun keluhan dari pengguna layanan, dimana dari 278 jumlah keseluruhan

responden, sebanyak 2 responden memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 240 atau

86% responden memilih jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 36 responden

atau 13% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Didukung pula dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan

tersebut sebesar 1,87 yang termasuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa tidak semua pegawai

selalu siap mendengar keluhan atau kebutuhan dari pengguna layanan atau TKI

asal Kabupaten Serang. Hal ini dapat dilihat dari jawaban para responden yang

didominasi oleh jawaban tidak setuju dengan pernyataan bahwa pegawai selalu

siap mendengar kebuthan dari pengguna layanan.

1%

86%

13%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 139: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

115

Diagram 4.34 Pernyataan tentang Pegawai selalu Berpenampilan Menarik

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 32 (2015)

Berdasarkan tabel 4.34 di atas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan

dari responden tentang pernyataan petugas BP3TKI Serang selalu berpenampilan

menarik saat bekerja, dimana sebanyak 1 responden atau 1% memilih opsi

jawaban setuju, sebanyak 227 responden atau 81% memilih jawaban tidak setuju

dan sebanyak 18% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Serta dapat juga dilihat dari nilai nilai rata-rata angka penafsiran yang

sebesar 1,82 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa penampilan pegawai di

BP3TKI kurang menarik, hal ini dapat dilihat karena pegawai tidak memakai

seragam yang sama saat bekerja sehingga terlihat kurang rapih dan kurang

menarik bagi pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Serang.

1%

81%

18%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 140: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

116

Diagram 4.35 Pernyataan tentang Kesopanan Pegawai BP3TKI Serang

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 33 (2015)

Berdasarkan tabel 4.35 di atas, bahwa tanggapan yang didapat dari

responden tentang pernyataan pegawai BP3TKI Serangselalu bersikap dan

berpenampilan sopan dalam memberikan pelayanan, dimana dari 278 jumlah

keseluruhan responden sebanyak 4 responden atau 1% memilih jawaban setuju,

kemudian sebanyak 220 responden atau 80% memilih jawaban tidak setuju, dan

sisanya sebanyak 54 responden atau 19% memilih jawaban sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari nilai nilai rata-rata angka

penafsiran tersebut sebesar 1,83 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, masih ada pegawai yang berpenampilan dan

bersikap kurang sopan kepada pengguna layanan pada saat proses pelayanan di

BP3TKI Serang, hal ini dapat dilihat saat peneliti berada di BP3TKI Serang tidak

mengucapkan salam terlebih dahulu dan kurang ramah kepada pengguna layanan.

1%

80%

19%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 141: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

117

Sehingga membuat pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan dari

pihak pegawai.

4.4.4.3 Kemampuan

Kemampuan dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai kecakapan dan

kapasitas pegawai dalam melaksanakan tugas serta memberikan pelyanan

sehingga pengguna layanan atau TKI dapat merasa nyaman dalam memberikan

pelayanan yang efektif dan efisien di Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang.

Diagram 4.36 Pernyataan tentang Pelayanan Pembuatan KTKLN yang Tepat Waktu

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 34 (2015)

Berdasarkan tabel 4.36 di atas, dapat di lihat tanggapan atau jawaban dari

para responden mengenai pernyataan tentang pelayanan pembuatan KTKLN tepat

waktu, dimana dari 278 keseluruhan jumlah responden, sebanyak 1 responden

atau 1% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 205 responden atau 73% memilih

opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 72 responden atau 26% memilih

opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian

1%

73%

26%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 142: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

118

pernyataan tersebut memiliki nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar

1,74yang menjadikan pernyataan tersebut masuk kategori tidak baik.

Dari uraian di atas, menjelaskan bahwa pelayanan pembuatan KTKLN

(Kartu Tanda Kerja Luar Negeri) di BP3TKI Serang tidak tepat waktu

dikarenakan yang seharusnya dapat selesai dalam 1 hari terkadang bisa sampai 3-7

hari. Hal ini membuat para pengguna layanan merasa kecewa dengan pelayanan

yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang.

Diagram 4.37 Pernyataan tentang Adanya Jaminan Kerahasiaan Data-Data Pengguna

Layanan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 35 (2015)

Berdasarkan pada tabel 4.37 di atas, merupakan jawaban dari para

responden terkait dengan pernyataan adanya jaminan kerahasiaan data-data

pengguna layanan. Dimana dari 278 jumlah keseluruhan responden, sebesar 3

responden memilih opsi jawaban setuju, sebesar 228 memilih opsi jawaban tidak

setuju dan sisanya sebanyak 47 responden memilih jawaban sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut serta ditambah dengan hasil dari nilai nilai rata-rata

1%

82%

17%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 143: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

119

angka penafsiran sebesar 1,84 yang berarti pernyataan tersebut masuk dalam

kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, bahwa kerahasiaan data-data pengguna

layanan belum bisa terjamin oleh pihak BP3TKI Serang karena terkadang ada

oknum nakal didalamnya yang mengambil data para TKI dengan begitu mudah

padahal data tersebut bersifat rahasia dan tidak boleh disebarluaskan.

Diagram 4.38 Pernyataan tentang Pelayanan yang Dijanjikan Melalui Media Massa

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 36 (2015)

Berdasarkan pada tabel 4.38 di atas, merupakan tanggapan atau respon dari

pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia terkait pernyataan BP3TKI Serang

selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah dijanjikan di media

brosur/massa. Dimana dari 278 keseluruhan jumlah responden 3 atau 1% memilih

opsi jawaban setuju, kemudian 228 responden atau 83% memilih jawaban tidak

setuju dan sisanya sebanyak 47 responden atau 16% memilih opsi jawaban sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta ditambah dengan hasil dari nilai nilai

1%

83%

16%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 144: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

120

rata-rata angka penafsiran yang sebesar 1,85 yang berarti pernyataan tersebut

masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menjelaskan bahwa dalam pemberian

pelayanan pihak BP3TKI Serang belum memberikan pelayanan secara maksimal.

Hal ini dapat dilihat dari ketidaksesuain pelayanan yang didapat dengan apa yang

dijanjikan melalui iklan di media massa. Dalam media massa/brosur dijelaskan

bahwa pembuatan KTKLN hanya 1 hari dan tidak dipungut biaya serta

pembekalan akhir yang diberikan rutin padahal dalam kenyataannya pembuatan

kartu tersebut membutuhkan waktu lebih daari 3 hari serta pembekalan yang

seharusnya diberikan minimal 8 kali ini hanya 4 kali pertemuan saja. Hal ini

membuat para pengguna layanan atau TKI asal Kabupaten Serang merasa kurang

puas dengan pelayanan yang diberikan pihak BP3TKI Serang.

4.4.5 Indikator Emphaty

Empati (Emphaty) dalam penelitian ini adalah perhatian yang diberikan

secara pribadi atau individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan

dirinya pada situasi pengguna layanan. Empati tersebut meliputi komunikasi yang

baik, kemudahan dalam melakukan hubungan, perhatian pribadi dan memahami

kebutuhan pengguna layanan.

4.4.5.1 Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik dalam penelitian ini maksudnya adalah dimana

pegawai mampu berkomunikasi secara efektif dengan pengguna layanan sehingga

tersampaikan dengan baik dan dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh

pengguna layanan. Komunikasi sangat penting dalam suatu proses pelayanan agar

Page 145: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

121

segala informasi yang tidak dipahami oleh pengguna layanan dapat tersampaikan

secara benar dan tepat untuk pengguna layanan.

Diagram 4.39 Pernyataan tentang Kemampuan Pegawai dalam Menjelaskan

Prosedur Pelayanan

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 37 (2015)

Berdasarkan dari tabel 4.39 di atas, menjelaskan tanggapan atau jawaban

dari para responden tentang pernyataan pegawai mampu menjelaskan prosedur

pelayanan dengan baik kepada pengguna layanan, dimana 3 responden atau 1%

memilih opsi jawaban setuju, lalu sebanyak 257 atau 92% memilih opsi tidak

setuju dan 18 responden atau 7% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Serta dapat dilihat dari nilai nilai rata-rata angka

penafsiran yang sebesar 1,94 yang berarti pernyataan tersbut dapat dikategorikan

tidak baik.

Dengan adanya uraian di atas, menggambarkan bahwa pernyataan tentang

pegawai mampu menjelaskan prosedur pelayanan dengan baik kepada pengguna

layanan tidak sesuai dengan apa yang dijawab oleh para responden dimana

pegawai BP3TKI Serang tidak menjelaskan dengan baik prosedur pembuatan

1%

92%

7%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setujuSangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 146: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

122

KTKLN. Sehingga membuat pengguna layanan kurang memahami cara membuat

KTKLN karena pegawai tidak menyampaikan secara detail dan jelas.

Diagram 4.39 Pernyataan tentang Komunikasi yang Dilakukan Pegawai dengan TKI

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 38 (2015)

Berdasarkan tabel 4.39 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna

layanan. Dari 278 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 4 responden atau 1%

memilih jawaban setuju, lalu 239 responden atau 86% memilih opsi jawaban

tidakk setuju dan sisanya sebanyak 35 responden atau 13% memilih opsi sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai M

sebesar 1,88 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak

baik.

Dengan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa pernyataan tentang

pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan tidak tepat

karena belum secara keseluruhan pegawai dapat berkomunikasi dengan baik

1%

86%

13%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 147: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

123

dengan pengguna layanan. Hal ini dikarenakan masih ada pegawai yang sibuk

dengan urusannya dengan tidak mengutamakan pekerjaannya untuk melayani

masyarakat. Hal ini menyebabkan komunikasi yang kurang baik dengan baik

dengan pengguna layanan.

4.4.5.2 Kemudahan

Kemudahan dalam melakukan hubungan yang dimaksudkan di sini adalah

tidak adanya hambatan yang terjadi pada saat pengguna layanan akan berinteraksii

dengan pihak penyedia layanan yang dalam hal ini adalah pihak Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang.

Diagram 4.41 Pernyataan tentang kemudahan dalam memahami informasi

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 39 (2015)

Berdasarkan tabel 4.41 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang

disampaikan pihak BP3TKI Serang, sebanyak 1 responden memilih opsi sangat

setuju, sebanyak 3 responden atau 1% memilih jawaban setuju, lalu 246

responden atau 89% memilih opsi jawaban tidakk setuju dan sisanya sebanyak 28

1%

89%

10%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 148: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

124

responden atau 10% memilih opsi dangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 1,91

yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa pengguna layanan

kurang memahami setiap informasi yang disampaikan oleh pihak pegawai hal ini

dikarenakan informasi yang disampaikan berbeda-beda saat sosialisasi dan pada

saat di BP3TKI Serang, informasi yang diberikan berbeda sehingga membuat

pengguna layanan merasa bingung dengan informasi yang disampaikan. Hingga

membuat pengguna layanan berulang kali bertanya kepada pegawai agar

mendapat informasi yang akurat.

Diagram 4.42 Pernyataan tentang Pegawai yang Selalu ada Saat Jam Kerja

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 40 (2015)

Berdasarkan tabel 4.42 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan

membutuhkan bantuan ,sebanyak 2 responden atau 1 memilih jawaban setuju, lalu

1%

89%

10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 149: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

125

246 responden atau 89% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak

30 responden atau 10% memilih opsi dangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar

1,89 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa pernyataan tersebut

mendapat tanggapan yang sangat kurang baik dari para pengguna layanan karena

masih ada pegawai yang suka tidak ada diruangan pada saat jam kerja hal ini

dikarenakan pegawai lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan kebutuhan

banyak orang.

Diagram 4.43 Pernyataan tentang Kemudahan saat Menghubungi Pegawai

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 41 (2015)

Berdasarkan tabel 4.43 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan,dari 278

jumlah keseluruhan responden, sebanyak 1 responden atau 1% memilih jawaban

setuju, lalu 254 responden atau 91% memilih opsi jawaban tidakk setuju dan

sisanya sebanyak 23 responden atau 8% memilih opsi dangat tidak setuju dengan

1%

91%

8%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 150: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

126

pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka

penafsiran sebesar 1,92 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam

kategori tidak baik.

Dari uraian di atas, dapat digambarkan bahwa pelayanan yang diberikan

kepada pengguna layanan atau TKI asal Kabupaten Serang kurang baik, hal ini

dapat dilihat dari pegawai yang sulit ditemui bahkan dihubungi untuk membantu

TKI mengurus administrasi serta data yang dibutuhkan mengurus membuat

KTKLN (Kartu Tanda Kerja Luar Negeri). Sehingga membuat para pengguna

layanan merasa kecewa dengan pihak BP3TKI Serang.

Diagram 2.44 Pernyataan tentang Letak/Lokasi BP3TKI Serang

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 42 (2015)

Berdasarkan tabel 4.44 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan letak/ lokasi BP3TKI Serang strategis, dari 278 jumlah

keseluruhan responden, sebanyak 21 responden atau 7% memilih jawaban setuju,

lalu 233 responden atau 84% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya

sebanyak 23 responden atau 9% memilih opsi dangat tidak setuju dengan

7%

84%

9% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 151: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

127

pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka

penafsiran sebesar 1,98 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam

kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa pernyataan diatas

didominasi oleh jawaban tidak setuju terkait pernyataan letak/lokasi BP3TKI

Serang strategis. Masih ada yang mengganggap lokasi BP3TKI Serang kurang

strategis bagi pengguna layanan yang harus menempuh jauh untuk datang ke

BP3TKI Serang untuk membuat KTKLN agar bisa bekerja diluar negeri.

Diagram 4.45 Pernyataan No.43

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 43 (2015)

Berdasarkan tabel 2.45 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas

kepada pengguna layanan, dari 278 jumlah keseluruhan responden, dimana 1

responden memilih opsi jawaban sangat setuju, kemudian sebanyak 2 responden

atau 1% memilih jawaban setuju, lalu 241 responden atau 87% memilih opsi

1%

87%

12%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 152: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

128

jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 34 responden atau 12% memilih opsi

dangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai

nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 1,89 yang menjadikan pernyataan tersebut

termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa pernyataan pegawai

selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan

belum dilaksanakan sepenuhnya oleh para pegawai BP3TKI Serang. Dalam

melayani masyarakat mereka terkadang tidak menerapakan senyum,sapa, dan

salam bahkan terkesan kurang ramah sehingga terkesan tidak tulus dalam

memberikan pelayanan kepada pengguna layanan. Sehingga TKI merasa kecewa

dengan pelayanan yang diberikan pegawai BP3TKI Serang.

Diagram 4.46 Pernyataan tentang Ketersediaan Website BP3TKI Serang

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 44 (2015)

Berdasarkan tabel 4.46 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan

mendapatkan informasi, dari 278 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 4

1%

86%

13%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sangatsetuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 153: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

129

responden atau 1% memilih jawaban setuju, lalu 239 responden atau 86%

memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 35 responden atau 13%

memilih opsi dangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat

dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 1,88 yang menjadikan

pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang tidak

memiliki website sendiri untuk mengakses informasi seperti BP3TKI di wilyah

lainnya yang sudah memiliki website agar masyarakat mudah untuk mencari

informasi mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia.

Diagram 4.47 Pernyataan tentang Program Sosialisasi

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 45 (2015)

Berdasarkan tabel 4.47 di atas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan BP3TKI Serang rutin mengadakan sosialisasi, dari 278 jumlah

keseluruhan responden, sebanyak 2 responden atau 1% memilih jawaban setuju,

1%

80%

19%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidaksetuju

Persentase

Persentase

Page 154: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

130

lalu 240 responden atau 80% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya

sebanyak 36 responden atau 19% memilih opsi dangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka

penafsiran sebesar 1,87 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam

kategori tidak baik.

Dengan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa BP3TKI Serang tidak

rutin dalam mengadakan sosialisasi bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar

negeri secara legal. Hal ini dapat dilihat dalam sebulan sosialisai yang diadakan

pihak BP3TKI Serang hanya 2 kali yang seharusnya menurut ketentuan 4 kali

dalam sebulan.

Dari penjabaran di atas tertera nilai rata-rata angka tafsiran atau

disingkat M yang digunakan untuk menganalisis data dari sub indikator,

indikator masing-masing, serta keseluruhan dari hasil indikator, maka dapat

dilihat gambar interval penilaian dibawah ini.

Besar interval penilaian =

=

= 0,75

Tabel 4.48 Interval Penilaian

No Range Interval Kategori 1 1-1,75 Sangat Tidak Baik 2 1,75-2,51 Tidak Baik 3 2,51-3,27 Baik 4 3,27-4 Sangat Baik

Sumber: Diolah dari data primer (2015)

Page 155: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

131

Dari kelima indikator pelayanan BP3TKI Serang dalam penempatan dan

perlindungan TKI asal Kabupaten Serang dapat direkapitulasi seperti pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.49 Rekapitulasi atas Pelayanan BP3TKI Serang dalam Penempatan dan

Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang

No. Tanggapan Responden Angka Penafsiran Ket

A. Indikator Tangibles

1. Ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan 2,01 Tidak baik

2. Terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan

2,08 Tidak baik

3. Pegawai selalu berpenampilan rapih 2,01 Tidak baik 4. Tersedianya area parkir untuk

pengguna layanan 1,97 Tidak baik

5. Tersedia instruktur yang kompeten 1,63 Tidak baik 6. Fasilitas di ruang pembekalan akhir

pemberangkatan di BP3TKI Serang cukup memadai

1,67 Tidak baik

7. BP3TKI Serang memiliki pegawai yang cukup 1,71 Tidak baik

8. Pegawai selalu menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan

1,82 Tidak baik

9. Pegawai selalu ada saat jam kerja 1,81 Tidak baik Rata-rata Indikator 1 1,85 Tidak baik

B. Indikator Reliability 10. Pegawai teliti dalam memeriksa

berkas TKI 1,81 Tidak baik

11. Pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial 1,89 Tidak baik

12. Pegawai BP3TKI Serang memberikan pelayanan selalu mengacu pada peraturan yang ditentukan Para pelaksana UPTD BLK

1,78 Tidak baik

13. Semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai BP3TKI Serang

1,77 Tidak baik

Page 156: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

132

14. Pegawai memberikan pelayanan dengan cepat dan tidak berbelit-belit 1,78 Tidak baik

15. Pembekalan akhir pemberangkatan di BP3TKI Serang sesuai jadwal 1,80 Tidak baik

16. Pegawai selalu memberitahu pengguna layanan bia ada perubahan jadwal pembekalan akhir pemberangkatan

1,68 Tidak baik

17. Pegawai selalu memberikan informasi yang akurat 1,78 Tidak baik

18. Kinerja pegawai menumbuhkan rasa percaya pengguna layanan 1,86 Tidak baik

Rata-rata Indikator 2 1,79 Tidak baik C. Indikator Responsiveness

19. Pegawai menanggapi kebutuhan pengguna layanan 1,91 Tidak baik

20. Pegawai memberikan pembekalan akhir pemberangkatan sesuai kebuthan pengguna layanan

1,,85 Tidak baik

21. Pegawai selalu terampil dalam melayani pengguna layanan

1,89 Tidak baik

22. Pegawai selalu menjalakn tugas secara professional 1,84 Tidak baik

23. Pegawai BP3TKI Serang menanggapi keluhan dari pengguna layanan dengan baik

1,86 Tidak baik

24. Respon pegawai cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna layanan

1,85 Tidak baik

25. Pengguna layanan tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan 1,76 Tidak baik

26. Pegawai tidak pernah membuat kesalahan dalam pembuatan KTKLN 1,74 Tidak baik

27. Tingkat kedisiplinan kerja pegwai sangat baik 1,89 Tidak baik

Rata-rata Indikator 3 1,85 Tidak baik D. Indikator Assurance

28. Pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan di BP3TKI Serang

1,95 Tidak baik

29. Pegawai selalu memberikan informasi yang terbaru tentang penempatan dan perlindungan TKI saat sosialisasi

1,91 Tidak baik

30. Petugas selalu bersikap ramah 1,91 Tidak baik

Page 157: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

133

31. Pegawai selalu siap mendengar kebutuhan/keluhan dari pengguna layanan

1,87 Tidak baik

32. Petugas selalu berpenampilan menarik saat jam kerja 1,82 Tidak baik

33. Pegawai BP3TKI Serang selalu bersikap dan berpenampilan sopan dalam memberikan pelayanan

1,83 Tidak baik

34. Pelayanan pembuatan KTKLN tepat waktu 1,74 Tidak baik

35. Ada jaminan kerahasiaan data-data pengguna layanan 1,84 Tidak baik

36. BP3TKI Serang selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan melalui media brosur

1,85 Tidak baik

Rata-rata Indikator 4 1,96 Tidak baik E. Indikator Emphaty

37. Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur kepada pengguna layanan dengan baik

1,94 Tidak baaikik

38. Pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan

1,88 Tidak baik

39. Pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang disampaikan pihak BP3TKI Serang

1,91 Tidak baik

40. Pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan bantuan

1,89 Tidak baik

41. Pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan 1,92 Tidak baik

42. Letak/lokasi BP3TKI Serang strategis 1,98 Tidak baik

43. Pegawai memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan

1,89 Tidak baik

44. Ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan mendapatkan informasi

1,88 Tidak baik

45. BP3TKI Serang rutin mengadakan program sosialisasi guna menyampaikan informasi dekapa pengguna layanan

1,87 Tidak baik

Rata-rata Indikator 5 1,91 Tidak baik Rata-rata Keseluruhan 1,87 Tidak baik

Page 158: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

134

Sumber: Diolah dari data primer (2015)

Tabel 4.48 diatas yang merupakan rekapitulasi dari 45 sub indikator yang

telah dipaparkan dapat diketahui bahwa pelayanan Balai Pelayanan Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Dalam Penempatan dan

Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang dapat dikatakan kurang baik. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata keseluruhan angka penafsiran yang ada sebesar 1,87

yang masuk dalam kategori tidak baik.

4.5 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan hasil refleksi peneliti

berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang digunakannya sebagai dasar

argumentasi.Pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan oleh peneliti adalah

hipotesis deskriptif yaitu dugaan sementara terhadap nilai satu variabel secara

mandiri.Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka hipotesis yang dipakai

adalah :

Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indnonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan TKI

Asal Kabupaten Serang yang paling tinggi sebesar 65% dari nilai ideal.

H0 : µ0 ≤ 65%

Dari data yang diperoleh, maka skor ideal Pelayanan BP3TKI Serang dalam

Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang 4 x 278 x 45 =

50.040. Dimana 4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada

responden, kriteria skor berdasarkan pada skala Likert, 45 = jumlah item

Page 159: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

135

pernyataan yang diajukan kepada responden, 278 = jumlah sampel yang dijadikan

responden.Sehingga nilai rata-rata atau mean dari skor ideal instrumen yaitu

50.040 : 278 =180. Nilai yang dihipotesiskan terkait Pelayanan BP3TKI Serang

dalam Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang adalah pali

rendah 65% dari nilai ideal, yaitu 0,65 x 180 =117. Sehingga dapat dikatakan

bahwa H0 untuk memprediksi µ kurang dari atau sama dengan 65% dari skor ideal

atau bisa juga dinyatakan H0 untuk memprediksi µ paling tinggi atau sama dengan

65% dari skor ideal. Ha untuk memprediksi µ lebih besar dari 65% dari skor ideal

yang diharapkan. Adapun hipotesis statistiknya dapat ditulis dengan rumus:

H0: µ0≤ 0,65x50.040:278 = 117

Ha : µa > 0,65x50.040:278 = 117

Diketahui:

x = ∑x : jumlah responden = 25.082 : 278 = 90,2

µ0= 0,65 x 50.040: 278 =117

s = 5,964

n= 278

Ditanya : t ?

Jawab :

nS

xt 0

278964,5

1172,90 t

Page 160: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

136

7.7535,0

8,26

t

t

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui nilai thitung melalui uji one-

sample test adalah sebesar -75,7 dengan derajat kebebasan (df) = 278 – 1 = 277.

Sementara itu, ttabel dapat diketahui berdasarkan df = 277 pada taraf kepercayaan

5% adalah 1,650. Oleh karena itu, nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-75,7< 1,650),

maka hipotesis yang diajukan adalah pelayanan BP3TKI Serang dalam

penempatan dan perlindungan TKI asal Kabupaten Serang ≤ 65% dari kriteria

yang diharapkan dapat diterima.

Dari perbandingan jumlah data yang jumlah data yang terkumpul dengan

skor ideal dari instrumen, ditemukan bahwa pelayanan BP3TKI Serang dalam

penempatan dan perlindungan TKI asal Kabupaten Serang, yaitu :

Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa pelayanan BP3TKI Serang dalam

Penempatan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang paling paling tinggi

65% dari nilai ideal atau H0 dapat diterima, serta tidak terdapat perbedaan antara

yang diduga populasi dengan data yang terkumpul dari sampel. Hasil perhitungan

terhadap data sampel diperoleh bahwa pelayanan BP3TKI Serang dalam

penempatan dan perlindungan TKI asal Kabupaten Serang sebesar 50,12%.

4.6 Pembahasan

Dalam pembahasan ini dibahas tentang pelayanan Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Dalam

Penempatan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang.. Indikator-indikator

pelayanan publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam Sinambela

Page 161: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

137

(2008:7-8) yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.

Dari kelima indikator yang disebutkan di atas, pembahasan hasil penelitan dapat

dideskripsikan masing-masing indikator sebagai berikut.

4.6.1 Tangibles

Tangibles atau bukti langsung dalam penelitian ini mencakup beberapa sub

indikator seperti penampilan fisik dari pelayanan yang diberi oleh pemberi layanan

yang dalam hal ini adalah pihak BP3TKI Serang, ketersediaan sarana dan

prasarana yang diberikan oleh pihak pemberi layanan, pegawai yang bertugas

memberi pelayanan serta sarana komunikasi yang disediakan pemberi pelayanan

kepada pengguna layanan.. Berikut tabel dibawah ini menggambarkan indikator

tangibles.

Tabel 4.50 Rekapitulasi Indikator Tangibles

No. Tanggapan Responden Angka Penafsiran Ket

A. Indikator Tangibles

1. Ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan 2,01 Tidak baik

2. Terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan

2,08 Tidak baik

3. Pegawai selalu berpenampilan rapih 2,01 Tidak baik 4. Tersedianya area parkir untuk

pengguna layanan 1,97 Tidak baik

5. Tersedia instruktur yang kompeten 1,63 Tidak baik 6. Fasilitas di ruang pembekalan akhir

pemberangkatan di BP3TKI Serang cukup memadai

1,67 Tidak baik

7. BP3TKI Serang memiliki pegawai yang cukup 1,71 Tidak baik

8. Pegawai selalu menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan

1,82 Tidak baik

9. Pegawai selalu ada saat jam kerja 1,81 Tidak baik Rata-rata Indikator 1 1,85 Tidak baik

Sumber: Diolah dari data primer (2015)

Page 162: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

138

Berdasarkan tabel 4.49 diatas, pelayanan BP3TKI dalam penempatan dan

perlindungan TKI asal Kabupaten Serang terkait dengan tangibles (bukti

langsung) dalam proses pelayanan yang diberikan oleh BP3TKI Serang dapat

dilihat dari angka penafsiran sebesar 1,85 yang masuk kategori tidak baik. Hal ini

dikarenakan penampilan fisik seperti ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak

memadai sehingga pengguna layanan merasa kurang nyaman saat berada di

BP3TKI Serang.

4.6.2 Reliability

Indikator Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

BP3TKI Serang dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,

akurat dan memuaskan. Kemampuan pihak BP3TKI Serang dalam memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan sangat akurat dan memuaskan diharapkan oleh

pengguna layanan atau Tenaga Kerja Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik

sehingga pengguna layanan atau TKI dapat merasakan kepuasaan terhadap

pelayanan yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang. Berikut ini tabel yang

menggambarkan indikator reliability.

Tabel 4.51 Rekapitulasi Indikator Reliability

No. Tanggapan Responden Angka Penafsiran Ket

B. Indikator Reliability 10. Pegawai teliti dalam memeriksa

berkas TKI 1,81 Tidak baik

11. Pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial 1,89 Tidak baik

12. Pegawai BP3TKI Serang memberikan pelayanan selalu mengacu pada peraturan yang ditentukan Para pelaksana UPTD

1,78 Tidak baik

Page 163: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

139

BLK 13. Semua keluhan dan pengaduan

diselesaikan dengan segera oleh pegawai BP3TKI Serang

1,77 Tidak baik

14. Pegawai memberikan pelayanan dengan cepat dan tidak berbelit-belit 1,78 Tidak baik

15. Pembekalan akhir pemberangkatan di BP3TKI Serang sesuai jadwal 1,80 Tidak baik

16. Pegawai selalu memberitahu pengguna layanan bia ada perubahan jadwal pembekalan akhir pemberangkatan

1,68 Tidak baik

17. Pegawai selalu memberikan informasi yang akurat 1,78 Tidak baik

18. Kinerja pegawai menumbuhkan rasa percaya pengguna layanan 1,86 Tidak baik

Rata-rata Indikator 2 1,79 Tidak baik Sumber: Diolah dari data primer (2015

Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari angka penafsiran yang sebesar 1,79

maka akurasi dalam pemberian pelayanan kepada pengguna layanan BP3TKI

Serang khususnya penempatan dan perlindungan bagi TKI dapat dikatakan tidak

baik. Dalam hal ini kemampuan pegawai dalam memenuhi kebutuhan pengguna

layanan dan ketepatan dalam pemberian pelayanan masih belum efektif sehingga

membuat pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan

oleh pihak BP3TKI Serang.

4.6.3 Indikator Responsiveness

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap

kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak BP3TKI

Serang umtuk membantu para pengguna layanan atau TKI asal Kabupaten Serang

dan merespon permintaan mereka dengan cepat dan segera. Kecepatan sikap dari

petugas dalam memberikan pelayanan merupakan sikap tangap dari pegawai.

Berikut tabel dibawah ini berkaitan dengan indikator responsiveness.

Page 164: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

140

Tabel 4.52 Rekapitulasi Indikator Responsiveness

No. Tanggapan Responden Angka Penafsiran Ket

C. Indikator Responsiveness

19. Pegawai menanggapi kebutuhan pengguna layanan 1,91 Tidak baik

20. Pegawai memberikan pembekalan akhir pemberangkatan sesuai kebuthan pengguna layanan

1,,85 Tidak baik

21. Pegawai selalu terampil dalam melayani pengguna layanan 1,89 Tidak baik

22. Pegawai selalu menjalakn tugas secara professional 1,84 Tidak baik

23. Pegawai BP3TKI Serang menanggapi keluhan dari pengguna layanan dengan baik

1,86 Tidak baik

24. Respon pegawai cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna layanan

1,85 Tidak baik

25. Pengguna layanan tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan 1,76 Tidak baik

26. Pegawai tidak pernah membuat kesalahan dalam pembuatan KTKLN 1,74 Tidak baik

27. Tingkat kedisiplinan kerja pegwai sangat baik 1,89 Tidak baik

Rata-rata Indikator 3 1,85 Tidak baik Berdasarkan tabel rekapitulasi 4.51 diatas, menunjukan bahwa daya

tanggao pegawai BP3TKI Serang dalam pemberian pelayanan kepada TKI serta

kemauan pegawai dalam menangani masalah pengguna layanan mencapai hasil

rata-rata angka penafsiran sebesar 1,85 dimana masuk dalam kategori tidak baik.

Hal ini disebabkan respon pegawai terhadap pengguna layanan kurang cepat

khususnya dalam pembuatan KTKLN sehingga pengguna layanan merasa kecewa

dengan pelayanan yang diberikan.

4.6.4 Indikator Assurance

Assurance atau jaminan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan

pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa

Page 165: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

141

percaya (trust) dan keyakinan (confidence). Dalam penelitian ini, jaminan

(Assurance) dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan.

Berikut ini tabel yang menjelaskn tentang indikator assurance.

Tabel 4.53 Rekapitulasi Indikator Assurance

No. Tanggapan Responden Angka Penafsiran Ket

D. Indikator Assurance

28. Pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan di BP3TKI Serang

1,95 Tidak baik

29. Pegawai selalu memberikan informasi yang terbaru tentang penempatan dan perlindungan TKI saat sosialisasi

1,91 Tidak baik

30. Petugas selalu bersikap ramah 1,91 Tidak baik 31. Pegawai selalu siap mendengar

kebutuhan/keluhan dari pengguna layanan

1,87 Tidak baik

32. Petugas selalu berpenampilan menarik saat jam kerja 1,82 Tidak baik

33. Pegawai BP3TKI Serang selalu bersikap dan berpenampilan sopan dalam memberikan pelayanan

1,83 Tidak baik

34. Pelayanan pembuatan KTKLN tepat waktu 1,74 Tidak baik

35. Ada jaminan kerahasiaan data-data pengguna layanan 1,84 Tidak baik

36. BP3TKI Serang selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan melalui media brosur

1,85 Tidak baik

Rata-rata Indikator 4 1,96 Tidak baik Sumber: Diolah dari data primer (2015

Berdasarkan tabel 4.52 diatas, pengetahuan, kesopanan serta kemampuan

pegawai BP3TKI Serang dalam memberikan pelayanan kepada TKI asal

Kabuapten Serang dilihat dari hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 1,96

sehingga masuk dalam kategori tidak baik. Para pengguna layanan merasa

pengetahuan, kesopanan serta kemampuan pegawai harus ditingkatkan, karena

Page 166: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

142

dalam pemberian pelayanan para TKI merasa kurangnya pengetahuan pegawai

mengenai penempatan dan perlindungan TKI.

4.6.5 Indikator Emphaty

Empati (Emphaty) dalam penelitian ini adalah perhatian yang diberikan

secara pribadi atau individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan

dirinya pada situasi pengguna layanan. Empati tersebut meliputi komunikasi yang

baik, kemudahan dalam melakukan hubungan, perhatian pribadi dan memahami

kebutuhan prngguna layanan. Berikut tabel dibawah ini yang berkaitan dengan

indikatopr emphaty.

Tabel 4.54 Rekapitulasi Indikator Emphaty

No. Tanggapan Responden Angka Penafsiran Ket

E. Indikator Emphaty

37. Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur kepada pengguna layanan dengan baik

1,94 Tidak baaikik

38. Pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan

1,88 Tidak baik

39. Pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang disampaikan pihak BP3TKI Serang

1,91 Tidak baik

40. Pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan bantuan

1,89 Tidak baik

41. Pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan 1,92 Tidak baik

42. Letak/lokasi BP3TKI Serang strategis 1,98 Tidak baik

43. Pegawai memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan

1,89 Tidak baik

44. Ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan mendapatkan informasi

1,88 Tidak baik

45. BP3TKI Serang rutin mengadakan program sosialisasi guna 1,87 Tidak baik

Page 167: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

143

menyampaikan informasi dekapa pengguna layanan

Rata-rata Indikator 5 1,91 Tidak baik Sumber: Diolah dari data primer (2015) Berdasarkan dari tabel 4.53 diatas, dilihat dari hasil keseluruhan angka

penafsiran indikator emphaty sebesar 1,87. Dapat dijelaskan bahwa komunikasi,

kemudahan serta perhatian yang diberikan pegawai BP3TKI dalam memberikan

pelayanan kurang efektif dan efisien. Hal ini dilihat dari hasil jawaban dari para

pengguna layanan yang rata-rata mengatakan tidak baik. Padahal dalam pelayanan

hal yang paling penting adalah komunikasi yang baik guna menciptakan kepuasan

pengguna layanan.

Page 168: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

144

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini

adalah pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang dalam penempatsn dan perlindungan TKI asal

Kabupaten Serang belum baik. Hal ini dapat diketahui dari hasil tanggapan atau

jawaban responden yang telah diberikan, dari hasil tanggapan yang diberikan

responden tentang pelayanan BP3TKI Serang rata-rata menjawab tidak baik, serta

dari hasil dari keseluruhan M yang didapat sebesar 2 yang artinya pelayanan

BP3TKI Serang dalam penempatan dan perlindungan TKI asal Kabupaten Serang

masuk dalam kategori tidak baik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis, nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-75,7<

1,650), maka hipotesis yang diajukan adalah pelayanan BP3TKI Serang dalam

pelayanan dan penempatan TKI asal Kabupaten Serang paling tinggi ≤ 65% atau

H0 dapat diterima dan Ha ditolak. Dalam hal ini hasil perbandingan jumlah data

yang terkumpul dengan skor ideal dari instrumen ditemukan bahwa pelayanan

BP3TKI sebesar 50,12%. Dengan demikian, pelayanan BP3TKI Serang dalam

Pelayanan dan Penempatan TKI asal Kabupaten Serang belum baik.

Page 169: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

145

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari peneliti dapat

direkomendasikan adalah sebagai berikut:

1. Pihak BP3TKI Serang seharusnya memperbaiki sarana dan prasarana

yang sudah rusak seperti kipas angin yang ada dalam ruang PAP,

penambahan kursi dalam ruang PAP dan ruang tunggu, penambahn loket

dan area parkir guna menunjang proses pelayanan di BP3TKI Serang.agar

kegiatan didalam ruangan berjalan secara efektif dan efisien. Sebab

selama ini fasilitas yang tersedia di BP3TKI Serang sangat terbatas

padahal jumlah TKI banyak.

2. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indoinesia

(BP3TKI) Serang dapat menambah jumlah instruktur yang kompeten

guna memberikan pelayanan saat pembekalan akhir pemberangkatan TKI

untuk bekerja di luar negeri, sehingga para TKI dapat mudah mengerti

mengenai penempatan dan perlindungan saat bekerja di luar negeri.

Karena saat ini instruktur yang kompeten di bidang penempatan dan

perlindungan di BP3TKI Serang sangat terbatas, khususnya instruktur

untuk memberikan materi saat PAP

3. Kepastian waktu dari pihak BP3TKI Serang perlu ditingkatkan lagi dalam

hal datang tepat waktu dan kegiatan pembekalan akhir pemberangkatan

dimulai sesuai dengan waktu atau jam yang sudah ditentukan sebelumnya

dan jika ada perubahan jadwal seharusnya diberitahukan atau

diinformasikan dengan segera kepada TKI serta dalam pembuatan

KTKLN harus tepat waktu yaitu selesai dalam satu hari saja.

Page 170: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

146

4. Kedisiplinan, kesopanan serta keramahan dari pegawai BP3TKI Serang

agar lebih ditingkatkan lagi terutama dalam hal kedisiplinan kerja untuk

datang tepat waktu sehingga dapat memberikan pelayanan secara

maksimal dan juga menerapkan senyum,salam, dan sapa kepada

pengguna layanan. Pengawasan juga dilakukan baik secara internal yaitu

dari atasan kepada pegawai yang melaksankan tugas pelayanan.

5. Perlu dilakukan evaluasi, pelatihan serta pengembangan bagi pegwai

BP3TKI Serang tentang bagaimana cara memberikan pelayanan yang

efektif dan efisien kepada pengguna layanan. Misalnya cara

berkomunikasi yang baik dan memahami kebutuhan dari pengguna

layanan.

Page 171: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

DAFTAR PUSTAKA

Barata, Atep. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT.Elex. Media Komputindo.

Barnard, Chester I. 2005. Organisasi dan Manajemen, Struktur, Perilaku dan Proses. Jakarta: Gramedia.

Black, James A dan Champion, Dean J. 2009. Metode & Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Boediono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan, Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Handoko, Hani. 2003. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.

Kasim, Azhar.1993. Pengukuran Efektivitas Dalam Oragnisasi. Jakarta: LPFE UI

Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Pelayanan. Yogyakarta: Nur Cahaya

Makmur, Syarif. 2008. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia & Efektivitas Organisasi. Jakarta:PT.Raja GRAFINDO PERSADA.

Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipasi dan Upaya-Upaya Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Jakarta.

Moenir. 2003. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nuridin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Page 172: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

Ratminto, Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Robbins SP, dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi. Yogyakarta: STIM YKPN.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

________. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT.Grasindo.

Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi:Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Fisipol UGM.

Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Pranada Media

Sumber Lain

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Luar Negeri

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,

Keputusan MENPAN Nomor 36 Nomor 2012 Tentang Standar Pelayanan

BNP2TKI.go.id

Page 173: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 174: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 175: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 176: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 177: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 178: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 179: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 180: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 181: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 182: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 183: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 184: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

Page 185: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 186: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 187: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 188: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 189: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 190: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 191: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 192: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 193: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 194: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 195: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 196: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 197: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 198: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 199: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 200: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 201: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 202: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 203: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 204: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 205: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 206: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 207: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 208: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 209: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 210: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 211: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 212: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 213: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 214: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 215: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 216: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 217: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 218: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 219: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 220: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 221: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 222: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 223: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 224: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 225: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 226: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 227: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 228: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 229: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 230: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

KUISIONER

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Di- Tempat Dengan hormat,

Saya mahasiswi Program Strata 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Imu Sosial dan Imu Politik Prodi Administrasi Negara: Nama : Veronica T.D Karurukan NIM : 6661110597

Sedang melakukan penelitian tentang “Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I member jawaban yang sejujur-jujurnya terhadap sejumlah pernyataan di bawah ini.

Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/I atas perhatian dan kerjasamanya.

Serang, Mei 2015 Hormat Saya

Veronica Karurukan

Informasi Responden

I. Petunjuk

1. Berikan tanda checklist ( ) pada jawaban yang anda pilih

2. Untuk memudahkan dalam mengisi data, mohon diisi sesuai dengan keadaan dan

kondisi yang terjadi di lapangan

3. Keterangan dari jawaban:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

II. Identitas Responden

1. Nomor Responden :

(diisi oleh peneliti)

2. Nama : ………………………… (boleh tidak diisi)

Page 231: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

3. Umur

No

Pernyataan

Jawaban SS S TS STS

Tangibles : Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

1 Ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan

2 Terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan

3 Pegawai selalu berpenampilan rapih 4 Tersedianya area parkir untuk pengguna

layanan

5 Tersedianya instruktur yang kompeten 6 Fasilitas di ruang pembekalan akhir

pemberangkatan di BP3TKI Serang cukup memadai

7 BP3TKI Serang memiliki pegawai yang cukup

8 Pegawai selalu menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan

9 Pegawai selalu ada saat jam kerja Reliability : pemberian pelayanan yang tepat dan benar 10 Pegawai teliti dalam memeriksa berkas TKI 11 Pegawai memberikan pelayanan tanpa

memandang status sosial

12 Pegawai BP3TKI Serang memberikan pelayanan selalu mengacu pada peraturan yang ditentukan

13 Semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai BP3TKI Serang

14 Pegawai memberikan pelayanan dengan cepat dan tidak berbelit-belit

15 Pembekalan akhir pemberangkatan di BP3TKI Serang sesuai jadwal

16 Pegawai selalu memberitahu pengguna layanan bia ada perubahan jadwal pembekalan akhir pemberangkatan

17 Pegawai selalu memberikan informasi yang akurat

18 Kinerja pegawai menumbuhkan rasa percaya pengguna layanan

Responsiveness : adanya keinginan untuk melayanani konsumen

Page 232: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

19 Pegawai menanggapi kebutuhan pengguna layanan

20 Pegawai memberikan pembekalan akhir pemberangkatan sesuai kebutuhan pengguna layanan

21 Pegawai selalu terampil dalam melayani pengguna layanan

22 Pegawai selalu menjalakan tugas secara professional

23 Pegawai BP3TKI Serang menanggapi keluhan dari pengguna layanan dengan baik

24 Respon pegawai cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna layanan

25 Pengguna layanan tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan

26 Pegawai tidak pernah membuat kesalahan dalam pembuatan KTKLN

27 Pegawai disiplin dalam bekerja Assurance : Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan 28 Pegawai memiliki pengetahuan yang baik

tentang pelayanan di BP3TKI Serang

29 Pegawai selalu memberikan informasi yang terbaru tentang penempatan dan perlindungan TKI saat sosialisasi

30 Petugas selalu bersikap ramah 31 Pegawai selalu siap mendengar

kebutuhan/keluhan dari pengguna layanan

32 Petugas selalu berpenampilan menarik saat jam kerja

33 Pegawai BP3TKI Serang selalu bersikap dan berpenampilan sopan dalam memberikan pelayanan

34 Pelayanan pembuatan KTKLN tepat waktu 35 Ada jaminan kerahasiaan data-data pengguna

layanan

36 BP3TKI Serang selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan melalui media brosur

Emphaty: Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen 37 Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur

kepada pengguna layanan dengan baik

38 Pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan

39 Pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang disampaikan pihak BP3TKI Serang

Page 233: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

40 Pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan bantuan

41 Pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan

42 Letak/lokasi BP3TKI Serang strategis 43 Pegawai memberikan perhatian kepada

pengguna layanan

44 Ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan mendapatkan informasi

45 BP3TKI Serang rutin mengadakan program sosialisasi guna menyampaikan informasi kepada pengguna layanan

Page 234: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 235: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 236: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 237: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 238: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 239: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 240: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 241: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 242: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu
Page 243: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

11 / 47

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 39 TAHUN 2004

TENTANG

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:

a. bahwa bekerja merupakan hak asasi manusia yang wajib dijunjung tinggi, dihormati, dan dijamin penegakannya;

b. bahwa setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan;

c. bahwa tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyek perdagangan manusia, termasuk perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia;

d. bahwa negara wajib menjamin dan melindungi hak asasi warga negaranya yang bekerja baik di dalam maupun di luar negeri berdasarkan prinsip persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, dan anti perdagangan manusia;

e. bahwa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri merupakan suatu upaya untuk mewujudkan hak dan kesempatan yang sama bagi tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, yang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memperhatikan harkat, martabat, hak asasi manusia, dan perlindungan hukum serta pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan nasional;

f. bahwa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri perlu dilakukan secara terpadu antara instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan peran serta masyarakat dalam suatu, sistem hukum guna melindungi tenaga kerja Indonesia yang -ditempatkan di luar negeri;

g. bahwa peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yang ada belum mengatur secara memadai, tegas, dan terperinci mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri;

h. bahwa dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dinyatakan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri diatur dengan Undang-undang;

i. bahwa berdasarkan pertimbangan, sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf h, perlu membentuk Undang-undang tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

Mengingat:

1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 27 ayat (2), Pasal 28 D ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28 E ayat (1) dan ayat (3), Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 244: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

22 / 47

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor

39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279).

Dengan Persetujuan Bersama:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

UNDANG-UNDANG TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB I KETENTUAN

UMUM

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

Pasal 1

1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.

2. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

3. Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

4. Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI/TKI dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja.

5. Pelaksana penempatan TKI swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri.

6. Mitra Usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negara tujuan yang bertanggung jawab menempatkan TKI pada Pengguna.

7. Pengguna Jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna adalah instansi Pemerintah, Badan Hukum Pemerintah, Badan Hukum Swasta, dan/atau Perseorangan di negara tujuan yang mempekerjakan TKI.

8. Perjanjian Kerja Sama Penempatan adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI swasta

Page 245: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

33 / 47

dengan Mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan TKI di negara tujuan.

9. Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI swasta dengan calon TKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

10. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban - masing-masing pihak.

11. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartu identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri.

12. Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada perwakilan suatu negara yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukan pekerjaan di negara yang bersangkutan.

13. Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta.

14. Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP adalah izin yang diberikan Pemerintah kepada pelaksana penempatan TKI swasta untuk merekrut calon TKI dari daerah tertentu, untuk jabatan tertentu, dan untuk dipekerjakan pada calon Pengguna tertentu dalam jangka waktu tertentu.

15. Orang adalah pihak orang perseorangan atau badan hukum.

16. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para Menteri.

17. Menteri adalah Menteri yang bertanggung, j,awab di bidang ketenagakerjaan.

Pasal 2

Penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI berasaskan keterpaduan, persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, serta anti perdagangan manusia.

Pasal 3

Penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI bertujuan untuk:

a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;

b. menjamin dan melindungi calon TKI/TKI sejak di dalam negeri, di negara tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia;

c. meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Pasal 4

Orang perseorangan dilarang menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri.

BAB II

TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH

Pasal 5

Page 246: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

44 / 47

(1) Pemerintah bertugas mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan

dan perlindungan TKI di luar negeri.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dapat melimpahkan sebagian wewenangnya dan/atau tugas perbantuan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeri.

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Pemerintah berkewajiban:

a. menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKI/TKI, baik yang berangkat melalui pelaksana penempatan TKI, maupun yang berangkat secara mandiri;

b. mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKI;

c. membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negeri;

d. melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKI secara optimal di negara tujuan; dan

e. memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelum pemberangkatan, masa penempatan, dan masa purna penempatan.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN TKI

Pasal 8

Setiap calon TKI/TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk:

a. bekerja di luar negeri;

b. memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedur penempatan TKI di luar negeri;

c. memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negeri;

d. memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya;

e. memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara tujuan;

f. memperoleh hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerja asing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara tujuan;

g. memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan atas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya serta pelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan selama penempatan di luar negeri;

h. memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ke tempat asal;

Page 247: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

55 / 47

i. memperoleh naskah perjanjian kerja yang asli.

Setiap calon TKI/TKI mempunyai kewajiban untuk:

Pasal 9

a. menaati peraturan perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di negara tujuan;

b. menaati dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian kerja;

c. membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturan perundang- undangan; dan

d. memberitahukan atau melaporkan kedatangan, keberadaan dan kepulangan TKI kepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

BAB IV

PELAKSANA PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI

Pasal 10

Pelaksana penempatan TKI di luar negeri terdiri dari:

a. Pemerintah;

b. Pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 11

(1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negara tujuan.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 12

Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari Menteri.

Pasal 13

(1) Untuk dapat memperoleh SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, pelaksana penempatan TKI swasta harus memenuhi persyaratan:

a. berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan peraturan perundang- undangan;

b. memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan, sekurang-kurangnya sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah);

c. menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp500.000.000,00

Page 248: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

66 / 47

(lima ratus juta rupiah) pada bank pemerintah;

d. memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurang-kurangnya untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berjalan;

e. memiliki unit pelatihan kerja; dan

f. memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI.

(2) Sesuai dengan perkembangan keadaan, besarnya modal disetor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan jaminan dalam bentuk deposito sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, dapat ditinjau kembali dan diubah dengan Peraturan Menteri.

(3) Ketentuan mengenai penyusunan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, dan bentuk serta standar yang harus dipenuhi untuk sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 14

(1) Izin untuk melaksanakan penempatan TKI di luar negeri diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun sekali.

(2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada pelaksana penempatan TKI swasta selain harus memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan laporan secara periodik kepada Menteri;

b. telah melaksanakan penempatan sekurang-kurangnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari rencana penempatan pada waktu memperoleh SIPPTKI;

c. masih memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkan;

d. memiliki neraca keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir tidak mengalami kerugian yang di audit akuntan publik; dan

e. tidak dalam kondisi diskors.

Pasal 15

Tata cara pemberian dan perpanjangan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 16

Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksana penempatan TKI swasta tidak memenuhi kewajiban terhadap calon TKI/TKI sebagaimana telah diperjanjikan dalam perjanjian penempatan.

Pasal 17

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKI/TKI apabila deposito yang digunakan tidak mencukupi.

(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksana penempatan TKI swasta apabila masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKI dicabut.

Page 249: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

77 / 47

(3) Ketentuan mengenai penyetoran, penggunaan, pencairan, dan pengembalian deposito sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 18

(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta:

a. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13; atau

b. tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dan/atau melanggar larangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalam Undang-undang ini.

(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak mengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yang telah ditempatkan dan masih berada di luar negeri.

(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 19

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI kepada pihak lain.

Pasal 20

(1) Untuk mewakili kepentingannya, pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyai perwakilan di negara TKI ditempatkan.

(2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan di negara tujuan.

Pasal 21

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah di luar wilayah domisili kantor pusatnya.

(2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksana penempatan TKI swasta.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 22

Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantor cabang untuk:

a. melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKI;

b. melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKI;

c. menyelesaikan kasus calon TKI/TKI pada pra atau purna penempatan; dan

d. menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksana penempatan TKI swasta.

Page 250: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

88 / 47

Pasal 23

Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 24

(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negara tujuan.

(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yang didirikan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan di negara tujuan.

Pasal 25

(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24.

(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalam memberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI di luar negeri.

(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha dan Pengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah.

(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secara periodik setiap 3 (tiga) bulan.

(5) Ketentuan mengenai tata,cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Pengguna baik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 26

(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaannya sendiri atas dasar izin tertulis dari Menteri.

(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan:

a. perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum Indonesia;

b. TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiri;

c. perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerjaan yang diketahui oleh Perwakilan Republik Indonesia;

d. TKI telah memiliki perjanjian kerja;

e. TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja dan/atau memiliki polis asuransi; dan

f. TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN.

Page 251: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

99 / 47

(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

BAB V

TATA CARA PENEMPATAN

Bagian Pertama

Umum

Pasal 27

(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yang pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia atau ke negara tujuan yang mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja asing.

(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan atas pertimbangan keamanan Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagi penempatan TKI dengan Peraturan Menteri.

Pasal 28

Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 29

(1) Penempatan calon TKI/TKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan.

(2) Penempatan calon TKI/TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan memperhatikan harkat, martabat, hak azasi manusia, perlindungan hukum, pemerataan kesempatan kerja, dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingan nasional.

Pasal 30

Setiap orang dilarang menempatkan calon TKI/TKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturan perundang-undangan, baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yang telah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27.

Bagian Kedua

Pra Penempatan TKI

Pasal 31

Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi:

Page 252: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1010 / 47

a. pengurusan SIP;

b. perekrutan dan seleksi;

c. pendidikan dan pelatihan kerja;

d. pemeriksaan kesehatan dan psikologi;

e. pengurusan dokumen;

f. uji kompetensi;

g. pembekalan akhir pemberangkatan (PAP); dan

h. pemberangkatan.

Paragraf 1

Surat Izin Pengerahan

Pasal 32

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memiliki SIP dari Menteri.

(2) Untuk mendapatkan SIP, pelaksana penempatan TKI swasta harus memiliki:

a. perjanjian kerjasama penempatan;

b. surat permintaan TKI dari Pengguna;

c. rancangan perjanjian penempatan; dan

d. rancangan perjanjian kerja.

(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna, perjanjian kerja sama penempatan, dan rancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 33

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKI.

Paragraf 2

Perekrutan dan Seleksi

Pasal 34

(1) Proses perekrutan didahului dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurang-kurangnya tentang:

a. tata cara perekrutan;

b. dokumen yang diperlukan;

Page 253: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1111 / 47

c. hak dan kewajiban calon TKI/TKI;

d. situasi, kondisi, dan resiko di negara tujuan; dan

e. tata cara perlindungan bagi TKI.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan secara lengkap dan benar.

(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), wajib mendapatkan persetujuan dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan disampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 35

Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calon TKI yang telah memenuhi persyaratan:

a. berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (dua puluh satu) tahun;

b. sehat jasmani dan rohani;

c. tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan; dan

d. berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau yang sederajat.

Pasal 36

(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri.

Pasal 37

Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dari pencari kerja yang terdaftar pada instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1).

Pasal 38

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta membuat dan menandatangani perjanjian penempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dalam proses perekrutan.

(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota.

Pasal 39

Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI, dibebankan dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta.

Page 254: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1212 / 47

Pasal 40

Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Paragraf 3

Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Pasal 41

(1) Calon TKI wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan.

(2) Dalam hal TKI belum memiliki sertifikat kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Pasal 42

(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk:

a. membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKI;

b. memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi, kondisi, adat istiadat, budaya, agama, dan risiko bekerja di luar negeri;

c. membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahasa negara tujuan; dan

d. memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKI/TKI.

Pasal 43

(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerja swasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan.

(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan kerja.

Pasal 44

Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasi kompetensi kerja.

Pasal 45

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja.

Page 255: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1313 / 47

Pasal 46

Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan dilarang untuk dipekerjakan.

Pasal 47

Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Paragraf 4

Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi

Pasal 48

Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui derajat kesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI dengan pekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuan.

Pasal 49

(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yang diselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan psikologi, yang ditunjuk oleh Pemerintah.

(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.

Pasal 50

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan psikologi.

Paragraf 5

Pengurusan Dokumen

Pasal 51

Untuk dapat ditempatkan di luar negeri, calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi

a. Kartu Tanda Penduduk, ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran, atau surat keterangan kenal lahir;

b. surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan copy buku nikah;

c. surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali;

d. sertifikat kompetensi kerja;

e. surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi;

f. paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat;

Page 256: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1414 / 47

g. visa kerja;

h. perjanjian penempatan TKI;

i. perjanjian kerja; dan

j. KTKLN.

Pasal 52

(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKI swasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan.

(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya memuat:

a. nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swasta;

b. nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan alamat calon TKI;

c. nama dan alamat calon P engguna;

d. hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yang harus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calon Pengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatan;

e. jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan Pengguna;

f. jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal Pengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja;

g. waktu keberangkatan calon TKI;

h. biaya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan cara pembayarannya;

i. tanggung jawab pengurusan penyelesaian masalah;

j. akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satu pihak; dan

k. tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI.

(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuat sekurang- kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermaterai cukup dan masing-masing pihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pasal 53

Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak.

Pasal 54

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatan TKI kepada instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan melampirkan copy atau salinan perjanjian penempatan TKI.

Page 257: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1515 / 47

Bagian Ketiga

Perjanjian Kerja

Pasal 55

(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakati dan ditandatangani oleh para pihak.

(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutan diberangkatkan ke luar negeri.

(3) Perjanjian kerja ditandatangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disiapkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), sekurang-kurangnya memuat:

a. nama dan alamat Pengguna;

b. nama dan alamat TKI;

c. jabatan`atau jenis pekerjaan TKI;

d. hak dan kewajiban para pihak;

e. kondisi dan syarat kerja yang meliputi jam kerja, upah dan tata cara pembayaran, hak cuti dan waktu istirahat, fasilitas dan jaminan sosial; dan

f. jangka waktu perjanjian kerja.

Pasal 56

(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.

(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu.

(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan dari jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 57

(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1), dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksana penempatan TKI swasta.

(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihak sekurang- kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir.

Pasal 58

(1) Perjanjian kerja perpanjangan dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapat persetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

Page 258: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1616 / 47

(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh

dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta.

(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjian kerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 59

TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya dan akan memperpanjang perjanjian kerja, TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahulu ke Indonesia.

Pasal 60

Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan, maka pelaksana penempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masa perpanjangan perjanjian kerja.

Pasal 61

Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan, apabila selama masa berlakunya perjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan, atau pindah Pengguna, maka perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerja dengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkannya kepada Perwakilan Republik Indonesia.

Pasal 62

(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri, wajib memiliki dokumen KTKLN yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKI selama masa penempatan TKI di negara tujuan.

Pasal 63

(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKI yang bersangkutan:

a. telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negeri;

b. telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP); dan

c. telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi.

(2) Ketentuan mengenai bentuk, persyaratan, dan tata cara memperoleh KTKLN diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 64

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memiliki KTKLN.

Pasal 65

Page 259: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1717 / 47

Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumen penempatan yang diperlukan.

Pasal 66

Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan dan pemulangan TKI yang dilengkapi dengan fasilitas yang memenuhi syarat.

Pasal 67

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2).

(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKI kepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekat,

Pasal 68

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang diberangkatkan ke luar negeri dalam program asuransi.

(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), , diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 69

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan.

(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberi pemahaman dan pendalaman terhadap:

a. peraturan perundang-undangan di negara tujuan; dan

b. materi perjanjian kerja.

(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah.

(4) Ketentuan mengenai Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat

Masa Tunggu di Penampungan

Pasal 70

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelum pemberangkatan.

Page 260: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1818 / 47

(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan dan/atau jenis pekerjaan yang akan dilakukan di

negara tujuan.

(3) Selama masa penampungan, pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukan calon TKI secara wajar dan manusiawi.

(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Bagian Kelima

Masa Penempatan

Pasal 71

(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud, pada ayat (1) bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 72

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati dan ditandatangani TKI yang bersangkutan.

Bagian Keenam

Purna Penempatan

(1) Kepulangan TKI terjadi karena:

a. berakhirnya masa perjanjian kerja;

Pasal 73

b. pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhir;

c. terjadi perang, bencana alam, atau wabah penyakit di negara tujuan;

d. mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankan pekerjaannya lagi;

e. meninggal dunia di negara tujuan;

f. cuti; atau

g. dideportasi oleh pemerintah setempat.

(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, pelaksana penempatan TKI berkewajiban:

a. memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lambat 3 (tiga) kali 24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebut;

b. mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberitahukannya kepada pejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yang bersangkutan;

Page 261: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

1919 / 47

c. memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta menanggung semua biaya

yang diperlukan, termasuk biaya penguburan sesuai dengan tata cara agama TKI yang bersangkutan;

d. mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihak keluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yang bersangkutan;

e. memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingan anggota keluarganya; dan

f. mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima.

(3) Dalam hal terjadi perang, bencana alam, wabah penyakit, dan deportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dan huruf g, Perwakilan Republik Indonesia, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah bekerja sama mengurus kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKI.

Pasal 74

(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia negara tujuan.

(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 75

(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI.

(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal:

a. pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKI;

b. pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan; dan

c. pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakan pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalam kepulangan.

(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Bagian Ketujuh

Pembiayaan

Pasal 76

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatan kepada calon TK1 untuk komponen biaya:

a. pengurusan dokumen jati diri;

b. pemeriksaan kesehatan dan psikologi; dan

Page 262: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2020 / 47

c. pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja.

(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparan dan memenuhi asas akuntabilitas.

BAB VI

PERLINDUNGAN TKI

Pasal 77

(1) Setiap calon TKI/TKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari pra penempatan, masa penempatan, sampai dengan purna penempatan.

Pasal 78

(1) Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaan internasional.

(2) Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri, Pemerintah dapat menetapkan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu.

(3) Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri, Perwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeri.

Pasal 80

(1) Perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakan antara lain:

a. pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasional;

b. pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerja dan/atau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan.

(2) Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 81

(1) Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKI/TKI, pemerataan kesempatan kerja dan/atau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan nasional, Pemerintah dapat

Page 263: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2121 / 47

menghentikan dan/atau melarang penempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI pada jabatan-jabatan tertentu di luar negeri.

(2) Dalam menghentikan dan/atau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI.

(3) Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 82

Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada calon TKI/TKI sesuai dengan perjanjian penempatan.

Pasal 83

Setiap calon TKI/TKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yang ditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaan dan perlindungan TKI.

Pasal 84

Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VII PENYELESAIAN

PERSELISIHAN

Pasal 85

(1) Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swasta mengenai pelaksanaan perjanjian penempatan, maka kedua belah pihak mengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah.

(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai, maka salah satu atau kedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota, Provinsi atau Pemerintah.

BAB VIII

PEMBINAAN

Pasal 86

(1) Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri,

(2) Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta, organisasi dan/atau masyarakat.

(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secara terpadu dan

Page 264: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2222 / 47

terkoordinasi.

Pasal 87

Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, dilakukan dalam bidang:

a. informasi;

b. sumber daya manusia; dan

c. perlindungan TKI.

Pasal 88

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf a, dilakukan dengan:

a. membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luar negeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakat;

b. memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur mengenai penempatan TKI di luar negeri termasuk risiko bahaya yang mungkin terjadi selama masa penempatan TKI di luar negeri.

Pasal 89

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf b, dilakukan dengan

a. meningkatkan kualitas keahlian dan/atau keterampilan kerja calon TKI/TKI yang akan ditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing;

b. membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar dan persyaratan yang ditetapkan.

Pasal 90

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf c, dilakukan dengan:

a. memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan, masa penempatan dan purna penempatan;

b. memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKI/TKI dengan Pengguna dan/atau pelaksana penempatan TKI;

c. menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

d. melakukan kerja sama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Pasal 91

(1) Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telah berjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.

Page 265: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2323 / 47

(2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diber4kan dalam bentuk piagam, uang,

dan/atau bentuk lainnya.

BAB IX

PENGAWASAN

Pasal 92

(1) Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

(2) Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(3) Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 93

(1) Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota wajib melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang ada di daerahnya sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenangnya kepada Menteri.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

BAB X

BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI

Pasal 94

(1) Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yang terpadu.

(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI.

(3) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawab kepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota Negara.

Pasal 95

(1) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi.

(2) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Nasional Penempatan dan

Page 266: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2424 / 47

Perlindungan TKI bertugas:

a. melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1);

b. memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan mengenai:

1) dokumen;

2) pembekalan akhir pemberangkatan (PAP);

3) penyelesaian masalah;

4) sumber-sumber pembiayaan;

5) pemberangkatan sampai pemulangan;

6) peningkatan kualitas calon TKI;

7) informasi;

8) kualitas pelaksana penempatan TKI; dan

9) peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Pasal 96

(1) Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakil-wakil instansi Pemerintah terkait.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenaga profesional.

Pasal 97

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, fungsi, tugas, struktur organisasi, dan tata kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan Presiden.

Pasal 98

(1) Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI di Ibukota Provinsi dan/atau tempat pemberangkatan TKI yang dianggap perlu.

(2) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumen penempatan TKI.

(3) Pemberian pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan bersama- sama dengan instansi yang terkait.

Pasal 99

(1) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(2) Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI

Page 267: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2525 / 47

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan.

BAB XI

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 100

(1) Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Pasal 20, Pasal 30, Pasal 32 ayat (1), Pasal 33, Pasal 34 ayat (3), Pasal 38 ayat (2), Pasal 54 ayat (1), Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 62 ayat (1), Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 69.ayat (1), Pasal 71, Pasal 72, Pasal 73 ayat (2), Pasal 74, Pasal 76 ayat (1), Pasal 82, Pasal 83, atau Pasal 105.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatan TKI;

c. pencabutan izin;

d. pembatalan keberangkatan calon TKI; dan/atau

e. pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

BAB XII

PENYIDIKAN

Pasal 101

(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, kepada Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan diberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:

a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

d. melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalam perkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

e. melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau dokumen lain tentang tindak pidana di bidang

Page 268: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2626 / 47

penempatan dan perlindungan TKI;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

g. menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang membuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI.

(3) Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XIII KETENTUAN

PIDANA

Pasal 102

(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), setiap orang yang:

a. menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4;

b. menempatkan TKI tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12; atau

c. menempatkan calon TKI pada jabatan atau tempat pekerjaan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidana kejahatan.

Pasal 103

(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), setiap orang yang:

a. mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19;

b. mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33;

c. melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35;

d. menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45;

e. menempatkan TKI yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50;

f. menempatkan calon TKI/TKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51;

g. menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68; atau

h. memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selama masa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3).

Page 269: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2727 / 47

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidana kejahatan.

Pasal 104

(1) Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), setiap orang yang:

a. menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 24;

b. menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpa izin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1);

c. mempekerjakan calon TKI , yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46;

d. menempatkan TKI di luar negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64; atau

e. tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran.

BAB XIV KETENTUAN

LAIN-LAIN

Pasal 105

(1) TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansi Pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan Perwakilan Republik Indonesia.

(2) Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri, TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLN.

Pasal 106

(1) TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperoleh perlindungan.

(2) Perlindungan sebagaimana -dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Perwakilan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XV KETENTUAN

PERALIHAN

Pasal 107

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki Min penempatan TKI di luar negeri sebelum berlakunya Undang-undang ini wajib menyesuaikan persyaratan yang diatur dalam Undang-undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunya Undang-undang ini.

Page 270: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

www.hukumonline.com

2828 / 47

(2) Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelum berlakunya Undang-undang ini,

maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulai sejak Undang-undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKI terakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-undang ini.

(3) Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratan yang diatur dalam Undang-undang ini, maka izin pelaksana penempatan TKI swasta yang bersangkutan dicabut oleh Menteri.

Pasal 108

Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunya Undang-undang ini.

BAB XVI KETENTUAN

PENUTUP

Pasal 109

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan Di Jakarta,

Pada Tanggal 18 Oktober 2004

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan Di Jakarta, Pada

Tanggal 18 Oktober 2004

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133

Page 271: PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/483/1/PELAYANAN BALAI PELAYANAN... · DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ... skripsi ini, untuk itu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

1. Nama : Veronica Torro Datu Karurukan 2. Tempat Tanggal Lahir : Makale, 05 Januari 1993 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Golongan Darah : - 5. Agama : Kristen Protestan 6. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa 7. Status Perkawinan : Belum Kawin 8. Alamat : Perumahan Palem Ganda Asri C6 No 12

Tangerang-Banten

Riwayat Pendidikan

1. Taman Kanak-kanak Bhayangkari Makale 2. SD Negeri Larangan 01 Tangerang 3. SMP Yadika 5 Jakarta Barat 4. SMA Negeri 63Jakarta Selatan 5. S1 UNTIRTA Serang

Riwayat Keluarga

1. Bapak Andreas S.T 2. Ibu Mery M Karurukan 3. Kakak Perempuan Eunica Dasyanti Karurukan 4. Adik Laki-laki Kristian Tuba