37
Teori Peluang Sub-pokok Bahasan: Kaidah Pencacahan ( Counting Rule) MATERI SMA KELAS XI PROGRAM IPA SEMESTER 1 SAPTANA SURAHMAT Penyusun : 1

Peluang - Counting Rule

  • Upload
    saptana

  • View
    254

  • Download
    16

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peluang - Counting Rule

Teori Peluang

Sub-pokok Bahasan:

Kaidah Pencacahan

(Counting Rule)

MATERI SMA KELAS XI PROGRAM IPA SEMESTER 1

SAPTANA SURAHMAT Penyusun : 1

Page 2: Peluang - Counting Rule

Target Kompetensi

1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah

Standar Kompetensi *

Kompetensi Dasar *

1.4 Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi dalam pemecahan masalah.

*) Dikutif dari Lampiran

Peraturan Mentri Nomor

22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi Untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Page 3: Peluang - Counting Rule

Indikator

a. Menyusun aturan perkalian, permutasi dan kombinasi.

b. Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi.

c. Menentukan koefisien suku banyak mengguna-kan rumus binomial.

Indikator Pencapaian Kompetensi : Karakter peserta

didik yang diharap-

kan terbentuk :

• Rasa ingin tahu,

• Mandiri,

• Kreatif,

• Kerja keras,

• Pantang

menyerah,

• Disiplin,

• Demokratis.

Page 4: Peluang - Counting Rule

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran :

1) Dapat menyusun aturan perkalian, permutasi dan kombinasi secara induktif.

2) Dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ber-hubungan dengan kejadian dengan menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi.

3) Dapat menentukan koefisien suatu suku banyak secara tepat dengan menggunakan rumus binomial.

Karakter peserta

didik yang diharap-

kan terbentuk :

• Rasa ingin tahu,

• Mandiri,

• Kreatif,

• Kerja keras,

• Pantang

menyerah,

• Disiplin,

• Demokratis.

Page 5: Peluang - Counting Rule

Peta Konsep

Page 6: Peluang - Counting Rule

Kegiatan pembelajaran 1

Kaidah pencacahan (counting rule) adalah aturan-aturan

yang digunakan dalam menghitung banyaknya suatu

kejadian muncul.

Beberapa kaidah yang digunakan dalam pencacahan

adalah :

1. Filling slot (Aturan Pengisian Tempat)

2. Permutasi

3. Kombinasi

Berapa banyak ? Nomor kendaraan

dengan format

“H AAAA HH”

dapat dibuat.

Page 7: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

1 Filling Slot

Filling slot atau aturan pengisian tempat adalah metoda

mencacah banyaknya cara atau susunan yang didasarkan

pada ketentuan :

“bila suatu proses dapat dilakukan dalam beberapa tahap,

dimana tahap pertama dapat dilakukan dengan n1 cara,

tahap kedua dapat dilakukan dengan n2 cara, tahap

ketiga dapat dilakukan dengan n3 cara, dst., maka

banyaknya cara atau susunan keseluruhan dalam proses

tersebut adalah n1 n2 n3 ...”

n1

n2

n3

nk

dst.

n1 x n2 x n3 x ... x nk

cara

Page 8: Peluang - Counting Rule

Bila saya mempunyai 5 buah

sweater dan 3 buah celana,

berapa cara saya dapat

menggunakan sweater dan

celana tersebut ??

Contoh 1 :

Kaidah pencacahan (Filling Slot)

Page 9: Peluang - Counting Rule

Banyaknya cara menggunakan

sweater dan celana adalah :

5 x 3 = 15

Menentukan banyak pasangan berbeda dengan

menggunakan

diagram

Pe

nye

le

sa

ia

n :

Sweater

Celana

5

3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Kaidah pencacahan (Filling Slot)

Page 10: Peluang - Counting Rule

S1 S2 S3 S4 S5

C1

C2

C3

(C1S1) (C1S2) (C1S3) (C1S4) (C1S5)

(C2S1) (C2S2) (C2S3) (C2S4) (C2S5)

(C3S1) (C3S2) (C3S3) (C3S4) (C3S5)

5 cara

3 c

ara

Menentukan banyak pasangan berbeda

dengan menggunakan

Tabel

Sweater

Celana

5

3 Banyaknya cara menggunakan sweater

dan celana adalah : 5 x 3 = 15

Kaidah pencacahan (Filling Slot)

Page 11: Peluang - Counting Rule

Kegiatan pembelajaran 1

Suatu panitia lomba marathon bermaksud menyusun

nomor untuk digunakan oleh seluruh peserta. Nomor

peserta tersebut dirancang terdiri dari tiga digit yang

setiap digitnya dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9.

Tentukan banyaknya nomor peserta yang dapat dibuat

jika angka yang digunakan dalam nomor peserta

tersebut:

a. Boleh berulang.

b. Tidak boleh berulang.

Contoh 2 :

Page 12: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan P

en

ye

le

sa

ia

n :

? ? ?

a. Boleh ada angka yang berulang

Dapat diisi oleh

10

angka berbeda (10 cara)

Dapat diisi oleh

10

angka berbeda (10 cara)

Dapat diisi oleh

10

angka berbeda (10 cara)

Nomor peserta marathon yang dapat dibuat adalah:

10 x 10 x 10 = 1000 buah

Digit pertama

Digit kedua

Digit ketiga

Page 13: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan P

en

ye

le

sa

ia

n :

? ? ?

b. Tidak boleh ada angka yang berulang

Dapat diisi oleh

10 (semua angka boleh diguna-

kan)

Dapat diisi oleh

9

( Satu angka sudah

digunakan )

Dapat diisi oleh

8

( Dua angka sudah

digunakan )

Nomor peserta marathon yang dapat dibuat adalah :

10 x 9 x 8 = 720 buah

Page 14: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Disk

usik

an

!

Misalkan terdapat tiga juta orang penduduk kota

Bandung yang memiliki kendaraan bermotor.

Apakah semua kendaraan yang dimiliki warga

Bandung tersebut dapat diberi nomor

kendaraan yang berbeda

Format nomor kenda-raan bermotor yang lazim digunakan :

H AAAA HH

(H : huruf, A : Angka)

Page 15: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Untuk setiap n bilangan asli, didefinisikan:

n! = n × (n ‒ 1) × (n ‒ 2) × ... × 2 × 1

Untuk n = 0 didefinisikan 0! = 1

Notasi Faktorial Notasi faktorial

akan digunakan

dalam perhitungan

permutasi dan

kombinasi.

Notasi ini menggu-

nakan lambang “!”

sebagai simbolnya.

n! didefinisikan se-

bagai perkalian n

bilangan asli

pertama. Contoh 1 :

a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120

b. 3!6! = (3 x 2 x 1)(6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1) = 6 x 720 = 4320

c. 7!

5!

5!

5!

6 76 7 42

61 2 3 4 5

1 2 3 4

7

5

Page 16: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 2 :

(n 1)!Diketahui 8. Tentukan nilai n.

(n 2)!

Jawab:

1 2 3 ... (n 2)

1 2 3

(n 1)! (n 1)

(n 2) ... (n! 2)

(n(n 2)!

(

)

n

1

2)!= n – 1

n – 1 = 8 n = 8 + 1 = 9

Page 17: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 3 :

Jawab:

3 26 1

3

4

2

5

1

Ubah perkalian berikut ke dalam notasi faktorial

a. 6 x 5 x 4

b. 7 x 8 x 9 x 10 x 11

a. 6 x 5 x 4 = = 6!

3!

b. 7 x 8 x 9 x 10 x 11

7 8 9 106 11 1!

6!

1!

6!

Page 18: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

2 Permutasi

Contoh:

1. Permutasi dari unsur-unsur dalam ABC jika diambil

keseluruhan akan terdiri dari :

ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA.

2. Permutasi dari huruf ABC jika diambil dua-dua akan

terdiri dari :

AB, AC, BA, BC, CA, CB.

Susunan berbeda yang dibentuk dari n unsur yang

diambil baik secara keseluruhan atau sebagian tanpa ada pengulangan disebut Permutasi.

Page 19: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Untuk mengetahui banyak permutasi dari n unsur dapat

ditentukan dengan menggunakan kaidah filling slot.

Jika dari n unsur akan diambil r unsur, maka menurut

kaidah filling slot banyaknya susunan berbeda tanpa ada

pengulangan ditentukan dengan cara sbb. :

? ? ? ?

Unsur

Ke - 1

Unsur

Ke - 2

Unsur

Ke - 3

Unsur

Ke - r ...

...

Dapat

diisi :

n

unsur

Dapat

diisi :

(n – 1)

unsur

Dapat

diisi :

(n – 2)

unsur

Dapat

diisi:

(n – r + 1)

unsur

Banyaknya susunan berbeda :

P(n, r) = n x (n – 1) x (n – 2) x ... x (n – r + 1)

Page 20: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Jika bentuk P(n, r) = n x (n – 1) x (n – 2) x ... x (n – r + 1)

diubah ke bentuk notasi faktorial akan diperoleh :

P(n, r)

n n – 1 n – 2 ... n – (n r)!

(

1

n

r

r)!

n!

(n r)!

Kesimpulan :

Banyaknya susunan berbeda (permutasi) dari n unsur jika

diambil r unsur adalah :

Jika r = n, maka banyaknya susunan berbeda adalah

P(n) = n!

n!P(n, r)

(n r)!; dengan r < n

Page 21: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 1:

Tentukan banyak permutasi yang disusun dari unsur-unsur

yang terdapat dalam “ABC”, jika :

1. Diambil keseluruhan

2. Diambil dua-dua

Jawab:

1. Diambil keseluruhan (n = 3)

Banyak permutasi : P(3) = 3! = 3 x 2 x 1 = 6 susunan,

yaitu : ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA.

2. Diambil dua-dua (n = 3, r = 2)

Banyak permutasi :

3! 3 2 1P(3, 2) 6

(3 2)! 1!susunan

yaitu : AB, AC, BA, BC, CA, CB.

Page 22: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 2:

Dari 10 orang calon pengurus sebuah organisasi, akan

dipilih dua orang untuk menduduki jabatan ketua dan

wakil ketua. Tentukan banyaknya pasangan berbeda

yang dapat dipilih.

Jawab:

Banyak pasangan :

10!

(10 2)!P(10, 2)

10!

8!

8! 9 10

8!= 9 x 10 = 90

Dalam masalah ini, susunan AB dan BA dianggap ber-

beda. AB diartikan A sebagai ketua dan B sebagai wakil.

Sedangkan BA diartikan B sebagai ketua dan A sebagai

wakil. Dengan demikian masalah ini merupakan masalah

permutasi.

Page 23: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 3:

Tentukan n jika diketahui P(n, 4) = 8 P(n – 1, 3).

Jawab:

(n 1)!

(n 1 3)!• P(n – 1, 3)

(n 3) (n 2) (n 1(n 4)!

(n

)

4)!= (n – 3)(n – 2)(n – 1)

n!

(n 4)!• P(n, 4)

(n 3) (n 2)(n 4)!

(n

(n 1) n

4)!

= (n – 3)(n – 2)(n – 1)n

• P(n, 4) = 8 P(n – 1, 3)

(n – 3)(n – 2)(n – 1)n = 8(n – 3)(n – 2)(n – 1)

(n 1)!

(n 4)!

n = 8

Page 24: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama

Banyaknya permutasi n unsur yang mempunyai m1 unsur

jenis pertama, m2 unsur jenis kedua, m3 unsur jenis ketiga,

dan mk unsur jenis ke-k yang sama adalah:

1 2 3 k

1 2 3 k

n!P(n, m ,m ,m ,...,m )

m ! m ! m ! ... m !

Contoh 1:

Tentukan permutasi semua unsur dalam kata “BUKU”.

Page 25: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Jawab :

Dalam kata “BUKU” terdapat satu unsur yang sama, yaitu

huruf “U”. Dalam hal ini terdapat dua huruf “U”.

Sehingga banyak permutasi semua unsur dalam kata

“BUKU” adalah :

4!

2!

32! 4

2!P(4, 2) = 12

1. BUKU 6. BUUK 11. UBUK 16. KBUU 21. UUBK

2. BUUK 7. UKBU 12. UBKU 17. KUUB 22. UUKB

3. BKUU 8. UKUB 13. KUBU 18. KUBU 23. UKBU

4. BKUU 9. UUBK 14. KUUB 19. UBUK 24. UKUB

5. BUKU 10. UUKB 15. KBUU 20. UBKU

Permutasi unsur-unsur dari kata “BUKU” selengkapnya

adalah :

Jumlah permutasi seluruhnya 24 susunan, namun

yang berbeda hanya 12 susunan.

Page 26: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 2:

Tentukan permutasi semua unsur yang terdapat dalam

kata “LUMBALUMBA”.

Jawab :

Dalam kata “LUMBALUMBA” terdapat 10 unsur yang

mengandung beberapa unsur yang sama, yaitu huruf “L“

ada 2, huruf “U“ ada 2, huruf “M“ ada 2, huruf “B“ ada 2

dan huruf “A“ ada 2.

Banyak permutasi :

10!

2! 2! 2! 2! 2!P(10, 2,2,2,2,2)

2! 3 4

25 6

37 8

49 10

5

2! 2 2 2 2

= 3 x 2 x 5 x 3 x 7 x 4 x 9 x 5 = 113400

Page 27: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Permutasi Siklis

Permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur

secara melingkar menurut arah putaran tertentu

disebut Permutasi Siklis.

Misalkan 3 buah huruf ABC diletakan secara melingkar.

(perhatikan gambar di samping ini).

Bila pembacaan dimulai dari huruf paling atas, akan diperoleh

6 susunan berbeda, yaitu ABC, ACB, BCA, BAC, CBA dan CAB.

Namun bila pembacaan menggunakan acuan tetap, misal

dimulai dari huruf “A”, maka akan diperoleh susunan ABC, ACB,

ABC, ACB, ACB dan ABC.

Dari susunan itu hanya dua buah saja yang berbeda, yaitu ABC

dan ACB.

Ketentuan inilai yang digunakan dalam permutasi siklis.

Susunan 3 buah huruf

ABC yang diletakan

secara melingkar

Page 28: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Misalkan terdapat n unsur yang disusun secara melingkar.

Bila satu unsur dijadikan acuan, maka banyaknya permutasi

siklis dihitung dari sisanya, yaitu sebanyak (n – 1)! susunan.

PS(n) = (n – 1)!

Contoh 1:

Enam orang guru tengah mengadakan

rapat. Mereka duduk mengelilingi sebuah

meja bundar. Berapa banyak cara agar

guru-guru tersebut dapat duduk meling-

kar dengan urutan yang berbeda?

Jawab :

PS(6) = (6 – 1)! = 5! = 120 cara

Definisi :

Page 29: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 2:

Dengan berapa cara empat anak laki-laki dan empat anak

perempuan dapat duduk mengelilingi sebuah meja bundar,

jika:

a. Anak laki-laki dan perempuan duduk secara berselang

seling.

b. Anak-anak duduk berkelompok sesuai jenis kelaminnya.

Jawab :

a. Banyak cara anak laki-laki duduk mengelilingi meja

bundar adalah PS(4)A = (4 – 1)! = 3! = 6 cara.

Banyak cara anak perempuan duduk mengelilingi meja

bundar adalah PS(4)B = (4 – 1)! = 6 cara.

Banyak cara anak laki-laki dan perempuan duduk me-

ngelilingi meja bundar secara berselang-seling adalah :

PS(4)A x PS(4)B = 6 x 6 = 36 cara.

Page 30: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

b. Banyak cara anak laki-laki dan perempuan duduk menge-

lilingi meja bundar dengan tetap berada dalam kelompok-

nya ditentukan sbb. :

P = Ps(2) x P(4) x (P4) = 1 x 24 x 24 = 1152 cara

• Susunan berbeda anak laki-laki duduk dalam kelom-

poknya dapat dilakukan dalam PL(4) = 4! = 24 cara.

• Susunan berbeda anak perempuan duduk dalam ke-

lompoknya dapat dilakukan dalam PP(4) = 4! = 24 cara.

• Susunan berbeda kelompok laki-laki dan perempuan

duduk mengelilingi meja bundar dapat dilakukan

dalam Ps(2) = (2 – 1)! = 1 cara.

Banyak cara anak laki-laki dan perempuan duduk mengelilingi

meja bundar dengan tetap berada dalam kelompoknya adalah:

Page 31: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

3 Kombinasi

Definisi

Kombinasi r dari n unsur, ditulis C(n, r), adalah himpun-

an n unsur yang tiap kelompok terdiri dari k < n unsur,

urutan tidak diperhatikan dan unsur-unsur dalam tiap

kelompok tidak berulang.

Bila dalam permutasi susunan ABC, BCA dan ACB meru-

pakan susunan berbeda, maka pada kombinasi ketiga

susunan itu dianggap sama atau ABC = BCA = ACB.

Banyaknya kombinasi r dari n unsur dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

n!C(n, r)

(n r)!r!; dengan r n

Page 32: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 1:

Tentukan banyaknya kombinasi 4 unsur yang diambil dari 6

unsur berbeda.

Jawab :

Banyak kombinasi :

6!C(6, 4)

(6 4)!4!

6!

2!4!

4! 5 6

(1 2)4!= 15

Page 33: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Contoh 2:

Suatu pertemuan dihadiri oleh 15 orang undangan.

Jika mereka saling berjabat tangan, tentukan

banyaknya jabatan tangan yang terjadi.

Jawab :

Banyak jabatan tangan :

15!C(15, 2)

(15 2)!2!

15!

13!2!

13! 14 15

13! (1 2) 105

Page 34: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Binomial Newton adalah cara menguraikan bentuk

binom (a + b)n dengan menggunakan rumus

kombinasi.

Binomial Newton

Di SMP Anda telah mempelajari cara menjabarkan bentuk perpang-katan berikut : (a + b)0 = 1 (a + b)1 = a + b (a + b)2 = a2+ 2ab + b2

(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3

(a + b)4 = a4+ 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4

Untuk pangkat 4, Anda masih dapat menjabarkannya.

Bagaimana menjabarkan

(a + b)15

?

Rumus Binomial Newton :

n

n n i i

i 0

(a b) C(n,i)a b

Contoh 1:

Dengan menggunakan Binomial Newton uraikan bentuk :

a. (a + b)3

b. (2x – y)4

Sir Isaac Newton

Page 35: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Jawab :

3

3 3 i i

i 0

C(3,i)(a b) a b

= C(3,0)a3b0 + C(3,1)a2b1 + C(3,2)a1b2 + C(3,3)a0b3

a.

= 1a3b0 + 3a2b1 + 3a1b2 + 1a0b3

= a3 + 3a2b + 3ab2 + b3

Page 36: Peluang - Counting Rule

Kaidah pencacahan

Jawab :

b. (2x – y)4

4

4 i i

i 0

(2x) ( y)C(4,i)

4 0 0 4 1 1 4 2 2

4 3 3 4 4 4

(2x) ( y) (2x) ( y) (2x) ( y)

(2x) (

C(4,0) C(4,1) C(4,2)

C(4,3) C(4,y) (4) 2x) ( y)

= 1(2x)4(1) + 4(2x)3(-y) + 6(2x)2(-y)2 + 4(2x)(-y)3 + 1(2x)0(-y)4

= 16x4 – 4(8x3)y + 6(4x2)y2 – 4(2x)y3 + y4

= 16x4 – 32x3y + 24x2y2 – 8xy3 + y4

= 24 x4 + 4(23 x3)(-y) + 6(22x2)(-y)2 + 4(2x)(-y)3 + 1(2x)0(-y)4

Page 37: Peluang - Counting Rule

Penutup

Anda sudah mempelajari teori tentang kaidah-kaidah

pencacahan. Agar pemahaman anda semakin baik,

berlatihlah menyelesaikan beragam soal.

Bila sudah siap, anda bisa melanjutkan pembelajaran

ke bagian-2 yang membahas tentang teori peluang.

Jauh lebih terhormat anda melakukan banyak kesalahan setelah mencoba,

daripada yakin bisa dan benar tanpa melakukan apapun.