Upload
haphuc
View
268
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA
YANG TERJADI PADA SISWA BEBERAPA SMP
DI YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Katarina Priyanti
NIM : 091424038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA
YANG TERJADI PADA SISWA BEBERAPA SMP
DI YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Katarina Priyanti
NIM : 091424038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA
YANG TERJADI PADA SISWA BEBERAPA SMP
DI YOGYAKARTA
Oleh :
Katarina Priyanti
NIM : 091424038
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Rohandi, Ph.D. Tanggal : 20 Januari 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA
YANG TERJADI PADA SISWA BEBERAPA SMP
DI YOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Katarina Priyanti
NIM : 091424038
Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji
Pada tanggal 7 Februari 2014
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Drs. Aufridus Atmadi, M. Si. ..........................
Sekretaris : Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si. .........................
Anggota : Rohandi, Ph.D. .........................
Anggota : Drs. Aufridus Atmadi, M, Si. .........................
Anggota : Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si. .........................
Yogyakarta, 7 Februari 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Dengan pancaran sinar kasih-Nya, Allah melukiskan pelangi
anugerah-Nya di atas awan kelabu hidup kita”
Doa, Syukur atas segala yang ada, Usaha yang terbaik dan
Jalani Hidup dengan Hati yang Tenang dan Ikhlas
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapakku (Antonius Suparman) dan Ibuku (Maria Suminem) yang tercinta
Mbak Suci dan keluarga, Mbak Mimi dan keluarga
Thanks for everything.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Februari 2014
Penulis
Katarina Priyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Katarina Priyanti
NIM : 091424038
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya
yang berjudul :
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA YANG TERJADI
PADA SISWA BEBERAPA SMP DI YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 8 Februari 2014
Yang menyatakan
Katarina Priyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Katarina Priyanti. 2014. Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya yang
terjadi pada Siswa Beberapa SMP di Yogyakarta. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif dan diskriptif
kualitatif yang bertujuan (1) mengetahui tingkat pemahaman siswa beberapa SMP
di Yogyakarta terhadap konsep gaya. (2) mengetahui konsep apa saja yang paling
dipahami dan yang kurang dipahami oleh siswa beberapa SMP di Yogyakarta
dalam memahami konsep gaya. (3) Untuk mengetahui miskonsepsi apa yang
banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta dalam memahami konsep
gaya.
Penelitian ini dilaksanakan di 3 SMP yang ada di Yogyakarta yaitu SMP
Kanisus pakem 13 Mei 2013, SMP Aloysius Turi 23 Mei 2013, SMP Pangudi
Luhur Yogyakarta 20 Mei 2013. Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas VIII
yang terdiri dari 105 siswa. Instrumen yang digunakan adalah satu set tes FCI.
Penelitian ini diawali dengan peyusunan instrumen dan selanjutnya memberi tes
kepada siswa.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) siswa beberapa SMP di
Yogyakarta memiliki pemahaman yang sangat kurang terhadap konsep hukum III
Newton dan gravitasi, pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika,
hukum I Newton, hukum II Newton, dan pemahaman yang cukup terhadap
konsep prisip superposisi, siswa beberapa SMP di Yogyakarta memiliki
pemahaman yang kurang terhadap keseluruhan konsep gaya. (2) konsep yang
paling dipahami oleh siswa beberapa SMP di Yogyakarta yaitu pada konsep
prinsip superposisi dan konsep yang sedikit dipahami oleh siswa yaitu pada
konsep hukum III Newton. (3) miskonsepsi yang banyak terjadi pada siswa
beberapa SMP di Yogyakarta adalah siswa tidak dapat membedakan posisi
dengan kecepatan, tidak dapat membedakan kecepatan dengan percepatan,
kehilangan/ menerima dorongan aslinya, dengan menghilangnya dorongan, massa
yang besar memberikan gaya yang lebih besar, perantara/ peralatan yang aktif
yang menghasilkan gaya lebih besar, hanya peralatan/ perantara yang aktif
menyebabkan gaya, gaya yang mengatasi hambatan sehingga benda dapat
bergerak, percepatan menyatakan bertambahnya gaya, pertambahan gravitasi
sebanding dengan kecepatan jatuhnya benda, dan benda yang lebih berat jatuh
lebih cepat.
Kata kunci : Pemahaman konsep, Miskonsepsi, Gaya, FCI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Katarina Priyanti.2014. Understanding and Misconceptions of the Force
Concept occur to students in some Junior High Schools in Yogyakarta.
Thesis. Physics Education Study Program, Departement of
Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research is quantitative descriptive and qualitative descriptive which
purpose to (1) determine the level of students in some Junior High Schools in
Yogyakarta understanding of the force concept. (2) want to know what concepts
is most comprehensible and less understood by students in some Junior High
Schools in Yogyakarta in understanding the force concepts. (3) want to know
what a lot of misconception occur to students in some Junior High Schools in
Yogyakarta in understanding the force concepts.
This research was done at 3 Junior High Schools in Yogyakarta, namely
SMP Kanisus pakem on May 13rd
2013, SMP Aloysius Turi on May 23rd,
2013,
and SMP Pangudi Luhur Yogyakarta on May 20th 2013. The subjects of this
research were eighth grade students consisted of 105 students. The instrument
used was a set of FCI tests. This research began with drafting instruments, and
then gave the test to the students.
The results of this research showed that (1) Students in some Junior High
Schools in Yogyakarta has less understanding of the concept of gravity and
Newton's third law, lack understanding of the concepts of kinematics , Newton's
first law, Newton's second law, and sufficient understanding of the concept of the
superposition principle, students in some Junior High Schools Yogyakarta have
poor understanding of the overall of force concept. (2) The concept of the most
understood by students is the concept of the superposition principle and the
concept of which is less understood by students is Newton’s third law. (3)
misconceptions prevalent students in some Junior High Schools in Yogyakarta are
undiscrimination position with velocity, undiscrimination velocity with
acceleration, loss/ recovery of original impetus, impetus dissipation, greater mass
implies greater force, most active agent produces greatest force, active force wears
out, motion when force overcomes resistance, acceleration implies increasing
force, gravity increases as objects fall, heavier objects fall faster.
.
Keywords : Understanding of concept, Misconceptions, Force, FCI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penelitian dan penulisan
skripsi dengan judul Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya yang terjadi pada
siswa Beberapa SMP di Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan di beberapa SMP yang ada di Yogyakarta, sehingga
kesimpulan pada penelitian ini tidak untuk melihat pemahaman dan miskonsepsi
konsep gaya yang tejadi pada siswa seluruh SMP yang ada di Yogyakarta.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sanata Dharma serta dosen pembimbing, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, untuk membantu serta membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Aufridus Atmadi M, Si. selaku Ketua Program studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3. Dwi Nugraheni Rositawati S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang tidak henti memberikan arahan dan dukungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Andrias Indra Purnama, S.T., S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Kanisius
Pakem yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan penelitian.
5. Br. Kosmas Mulyadi, S. Pd., CSA. selaku kepala sekolah SMP Aloysius turi
yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
6. Br.Valentinus Naryo FIC, M. Pd. selaku kepala sekolah SMP Pangudi
Luhur Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Ibu siska selaku guru fisika SMP Kanisius Pakem atas segala bantuan dan
dukungan dalam penelitian.
8. Bapak Bagiyo selaku guru fisika SMP Aloysius Turi atas segala bantuan
dan dukungan dalam penelitian.
9. Bapak Yuli selaku guru fisika SMP Pangudi Luhur Yogyakarta atas segala
bantuan dan dukungan dalam penelitian.
10. Kelompok skripsi FCI (Evi Mardiana dan Martina Tania) atas kebersamaan
dan kerjasamanya dalam skripsi ini.
11. Siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Kanisius Pakem atas partisipasinya
sebagai subjek penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
12. Siswa kelas VIIIB SMP Aloysius Turi atas partisipasinya sebagai subjek
penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
13. Siswa kelas VIIID SMP Pangudi Luhur Yogyakarta atas partisipasinya
sebagai subjek penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
14. Seluruh dosen Pendidikan Fisika atas didikan dan pengetahuan yang penulis
peroleh selama ini.
15. Seluruh staff karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu
penulis selama menyelesaikan kuliah.
16. Kedua orang tuaku, atas kasih sayang, doa dan bimbingannya yang tulus
serta tidak pernah bosan dalam mendidik.
17. A. Noven Yovinda yang selalu setia menemani, sebagai tempat keluh kesah,
selalu membantu, mendukung dan memberikan semangat.
18. Seluruh anggota velocity (Pendidikan Fisika 2009) atas kebersamaannya
selama kuliah, velocity luar biasa.
19. Teman-teman banana kos (rosa, yustin, etik, nia, grasia) atas kebersamaan,
suka duka bersama, kegilaan serta dukungan yang selalu diberikan selama
ini.
20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas
segala bantuan, dukungan, dan juga bimbingan yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .............................. vi
ABSTRAK ............................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 5
A. Konsep ......................................................................................... 5
B. Pemahaman konsep....................................................................... 6
C. Miskonsepsi .................................................................................. 7
D. Cara Mendekteksi Salah Konsepsi .............................................. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Force Concept Inventory ................................................................ 19
F. Gaya ............................................................................................... 24
1. Kinematika ................................................................................. 24
2. Hukum Newton .......................................................................... 28
a. Hukum I Newton ..................................................................... 28
b. Hukum II Newton ................................................................... 29
c. Hukum III Newton .................................................................. 30
d. Kaitan Hukum Newton, Momentum dan Impuls ...................... 31
3. Prinsip Superposisi ..................................................................... 33
4. Macam-macam Gaya .................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 36
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36
B. Subyek Penelitian ....................................................................... 36
1. Populasi ...................................................................................... 36
2. Sampel ........................................................................................ 37
C. Variabel ...................................................................................... 37
D. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 37
E. Metode Penelitian ........................................................................... 38
1. Instrumen.................................................................................... 38
a. Penyusunan Instrumen ............................................................ 38
b. Validitas Instrumen ................................................................. 39
2. Pengumpulan data ....................................................................... 39
F. Metode Analisis Data ..................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pemahaman ................................................................................ 40
2. Miskonsepsi ................................................................................ 44
BAB IV DATA DAN ANALISA ............................................................ 47
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 47
B. Data ............................................................................................ 48
C. Diskripsi dan Analisa Data .......................................................... 48
1. Pemahaman ................................................................................ 49
2. Miskonsepsi ................................................................................ 52
a. Kinematika .............................................................................. 53
b. Hukum I Newton ..................................................................... 58
c. Hukum II Newton ................................................................... 62
d. Hukum III Newton .................................................................. 64
e. Prinsip Superposisi .................................................................. 69
f. Macam-macam Gaya ............................................................... 71
D. Implikasi ..................................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 80
A. Kesimpulan................................................................................. 80
B. Saran .......................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A1. Soal FCI ............................................................................. 85
Lampiran A2. Lembar Jawaban................................................................. 96
Lampiran B1. Contoh hasil pengisian lembar jawaban .............................. 98
Lampiran B2. Keadaan jawaban siswa .................................................... 108
Lampiran B3. Rekap skor pemahaman pada konsep Kinematika, Hukum
I Newton, Hukum II Newton ................................................................... 112
Lampiran B4. Rekap skor pemahaman pada konsep Hukum III Newton,
Prinsip Superposisi, dan Macam-macam Gaya ........................................ 115
Lampiran C1. Surat Permohonan ijin Penelitian ...................................... 118
Lampiran C2. Surat Keterangan Telah melaksanakan Penelitian ............. 121
Lampiran D. Dokumentasi pelaksanaan penelitian ................................ 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh salah konsepsi ................................................................ 8
Tabel 2.2 Konsep-konsep gaya dalam FCI ................................................ 22
Tabel 2.3 Miskonsepsi dalam FCI ............................................................ 23
Tabel 3.1 Tabel untuk rekap pemahaman siswa terhadap setiap konsep .... 41
Tabel 3.2 Tabel untuk pemahaman konsep gaya ....................................... 43
Tabel 3.3 Klasifikasi pemahaman siswa menggunakan rata-rata skor........ 44
Tabel 3.4 Tabel untuk keadaan siswa menjawab ....................................... 44
Tabel 3.5 Tabel untuk jumlah siswa menjawab terhadap setiap konsep
dan jenis miskonsepsinya ................................................................. .........45
Tabel 4.1 Pemahaman siswa pada konsep gaya......................................... 49
Tabel 4.2a Jumlah siswa menjawab terhadap konsep kinematika dan jenis
miskonsepsinya ......................................................................................... 53
Tabel 4.2b Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Hukum I Newton
dan jenis miskonsepsinya .......................................................................... 58
Tabel 4.2c Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Hukum II Newton
dan jenis miskonsepsinya .......................................................................... 62
Tabel 4.2d Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Hukum III Newton
dan jenis miskonsepsinya .......................................................................... 64
Tabel 4.2e Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Prinsip Superposisi
dan jenis miskonsepsinya .......................................................................... 69
Tabel 4.2f Jumlah siswa menjawab terhadap konsep macam-macam
Gaya dan jenis miskonsepsinya ................................................................. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah mata pelajaran yang sudah mulai diajarkan pada jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam fisika ada banyak pokok bahasan,
salah satunya adalah gaya. Klasifikasi umum gaya terdiri dari kinematika,
hukum Newton, dan macam-macam gaya (David Hestens, dkk, 1992). Konsep
tersebut merupakan konsep yang dasar dari mekanika, dan sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga harus dipahami secara matang. Pokok
bahasan gaya sendiri juga sudah diajarkan pada jenjang SMP. Menurut Moh.
Amien (Kartika Budi, 1987:233), dipandang dari segi isi dalam kegiatan
belajar mengajar fisika (IPA, Sains) yang harus dipahami adalah konsep-
konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori. Dalam memahami konsep-konsep, dan
selanjutnya prinsip yang menyatakan hubungan diantara konsep-konsep
tersebut menjadi langkah paling awal dan sangat penting dalam belajar fisika
(Kartika Budi, 1987). Dengan tidak memahami konsep maka pemahaman
konsep dapat dikatakan mengalami salah konsep atau sering disebut
mengalami miskonsepsi. Sesuai dengan kegiatan belajar fisika, maka dalam
mempelajari pokok bahasan gaya juga harus dimulai dengan memahami
konsep gaya, sehingga peneliti ingin melihat bagaimanakah pemahaman siswa
SMP terhadap konsep gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ada instrumen yang digunakan untuk menguji pemahaman konsep gaya yaitu
Force Concept Inventory atau lebih dikenal dengan FCI. Instrumen ini bersifat
pilihan ganda dan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan berkisar dalam
kehidupan sehari-hari. Didalam instrumen FCI untuk setiap pilihan jawaban
yang salah sudah diketahui jenis miskonsepsi yang biasa terjadi dalam
memahami konsep gaya. Dalam penelitian yang memiliki tujuan serupa
banyak peneliti yang menggunakan instrumen tersebut.
Berpedoman dengan instrumen FCI maka peneliti menggunakan
instrumen tersebut untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan
mengetahui miskonsepsi yang banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di
Yogyakarta dalam memahami konsep gaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah
yang diteliti adalah:
1. Bagaimanakah pemahaman siswa beberapa SMP di Yogyakarta terhadap
konsep gaya?
2. Miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di
Yogyakarta dalam memahami konsep gaya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalahnya, maka penelitian disini bertujuan:
1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa beberapa SMP di
Yogyakarta terhadap konsep gaya.
2. Untuk mengetahui konsep apa saja yang paling dipahami dan kurang
dipahami oleh siswa beberapa SMP di Yogyakarta dalam memahami
konsep gaya.
3. Untuk mengetahui miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada siswa
beberapa SMP di Yogyakarta dalam memahami konsep gaya.
D. Manfaat
1. Bagi Guru dan Calon Guru
Memberikan informasi mengenai pemahaman siswa beberapa SMP di
Yogyakarta terhadap konsep gaya. Dari informasi pemahaman tersebut
guru dan calon guru mengetahui konsep gaya yang paling dipahami dan
konsep gaya yang kurang dipahami. Sehingga guru maupun calon guru
diharapakan dapat berusaha menyampaikan dengan baik konsep-konsep
gaya terutama yang masih sedikit dipahami oleh siswa.
Memberikan informasi mengenai miskonsepsi yang ada pada konsep
gaya. Miskonsepsi yang banyak terjadi pada siswa dapat dijadikan
pegangan untuk merancang proses belajar mengajar, dan merancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
metode yang tepat digunakan dalam mengajar, agar kesalahan dapat
dihindari atau setidak-tidaknya mengurangi atau memperkecil.
2. Bagi peneliti
Memberikan gambaran tingkat pemahaman dan miskonsepsi terhadap
konsep gaya yang banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep
Menurut Ausebel (Berg, 1991:8) konsep adalah benda- benda, kejadian-
kejadian, situasi- situasi atau ciri–ciri yang memiliki ciri khas yang terwakili
dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol.Jadi konsep merupakan
abstraksi dari ciri–ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia
dan yang memungkinkan manusia berfikir. Tafsiran seseorang akan suatu
konsep berbeda-beda. Tafsiran konsep oleh seseorang disebut konsepsi (Berg,
1991:8).
Dalam hal pemahaman konsep, Berg (1991) mengatakan bahwa setiap
obyek lingkungan hidup bisa berwujud dalam banyak bentuk, ukuran, dan ciri-
ciri lain. Dalam buku itu juga disebutkan contoh meja. Meja mempunyai
bentuk persegi panjang, segtiga, dan bundar dengan warna, bahan, dan ukuran
serta jumlah kaki yang macam-macam. Kesemuannya itu dapat disebut meja.
Kata meja adalah suatu abstraksi yang menunjukkan kesamaan semua meja.
Meja adalah simbol yang dipakai manusia untuk berkomunikasi mengenai
suatu jenis benda dengan ciri-ciri tertentu.
Setiap konsep tidak berdiri sendiri, melainkkan berhubungan dengan
konsep-konsep yang lain. Misalnya konsep impuls berhubungan dengan
banyak konsep lain dan hanya mempunyai arti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
apabila berhubungan dengan konsep-konsep lain. Semua konsep bersama
membentuk semacam jaringan pengetahuan didalam kepala manusia. Semakin
lengkap, terpadu, tepat, dan kuat hubungan antar konsep-konsep dalam kepala
seseorang, semakin luaslah pemahaman terhadap konsepnya (Berg, 1991).
B. Pemahaman konsep
Moh.Amien (budi, 1987:233), di pandang dari segi isi ternyata dalam
kegiatan belajar mengajar fisika (IPA, Sains) yang harus dipahami adalah
konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori. Guru fisika akan dapat
menanamkan konsep fisika dengan benar bila mereka sendiri memiliki
konsep–konsep yang benar. Oleh karena itu, pemahaman konsep secara benar
adalah sangat penting bagi guru.
Berg (1991:11) menjelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan memahami
konsep bila ia: (1) dapat mendefinisikan konsep yang bersangkutan dengan
kata kata sendiri, (2) dapat menjelaskan perbedaan antara konsep yang
bersangkutan dengan konsep–konsep lain, (3) dapat menjelaskan hubungan
antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, dan (4) dapat menjelaskan
arti konsep dalam kehidupan sehari–hari, maka seseorang dikatakan
memahami konsep dengan baik bila tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai.
Siswa akan dapat menyatakan definisi dengan kata-kata sendiri, dapat
membedakan konsep yang satu dengan yang konsep yang lain, dapat
menjelaskan hubungan antar konsep dan dapat menjelaskan artinya dalam
kehidupan sehari–hari, bila siswa dapat meningkat hakikat suatu konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dahar (1989) merinci kriteria tingkat pemahaman konsep sebagai
berikut: 1) tingkat kongkret, 2) tingkat identitas, 3) tingkat klasifikatori, 4)
tingkat formal. Tingkat Kongkret dicapai apabila telah mengenal suatu benda
yang dihadapi sebelumnya. Tingkat identitas dicapai apabila mengenal suatu
obyek sesudah suatu selang waktu, bila orang itu mempunyai orientasi ruang
yang berbeda terhadap obyek itu, atau obyek itu ditentukan. Sebagai contoh
mengenal suatu bola dengan cara menyentuh bola itu, bukan melihatnya.
Tingkat Klasifikatori telah dicapai apabila mengenal persamaan dari dua
contoh yang berbeda dari kelas yang sama. Tingkat formal telah dicapai
apabila dapat menentukan atribut–atribut yang membatasi konsep.
C. Miskonsepsi
Miskonsepsi atau salah konsep adalah suatu konsep yang tidak sesuai
dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang di terima para pakar dalam
bidang itu (Suparno P, 2005). Langkah awal dari mempelajari konsep adalah
usaha untuk menangkap makna konsep melalui proses presepsi yang melalui
tahap–tahap perekaman informasi melalui indera, seleksi informasi yang
dipengaruhi oleh kondisi sesaat, motivasi, dan pemusatan perhatian,
pengiriman informasi ke otak, pengolahan informasi melalui dan penyimpanan
gambaran tersebut dalam memori (Kartika Budi, 1992:114). Kualitas
gambaran yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas proses pembentukan
dan kemampuan pembentukannya, maka tidak mengherankan bila terhadap
konsep yang sama terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang satu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
orang yang lain. Salah konsepsi terhadap konsep–konsep fisika terjadi bila
konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi para fisikawan yang secara
teoritis obyektif dianggap benar dan baku, dan secara obyektif keilmuan
konsepsi tersebut memang salah (Kartika Budi, 1992:114). Pada tabel berikut
ini adalah beberapa salah konsepsi yang pernah terjadi.
Tabel 2.1 Contoh salah konsepsi
Konsep Konsep Benar Salah Konsep
Dinamika
Gerak
Agar benda
bergerak dengan
kecepatan tetap,
gaya resultan
sama dengan nol.
Agar benda bergerak dengan
kecepatan tetap harus ada gaya
resultan dengan besar yang tetap
(>0) dan arah sejajar dengan
gerak. Contoh: sepeda harus
diayunkan (gaya dorong) untuk
mempertahankan gerak. (Euwe
Van den Berg (ed), 1991: 39).
Gaya
Gaya gravitasi
dan gaya normal
tidak nol pada
saat benda diam
atau bergerak.
Benda hanya bisa diam kalau
sama sekali tidak ada gaya bekerja
padanya, maka gaya gravitasi dan
gaya normal dianggap nol (Euwe
Van den Berg (ed), 1991: 34).
Dalam fisika ada konsep–konsep yang memiliki berbagai pengertian
yang ditunjukkan dengan adanya beberapa definisi sesuai dengan
penekanannya dan peruntukannya. Hal itu berarti bila terjadi perbedaan
konsepsi belum berarti salah konsepsi. Kemungkinan yang terjadi adalah
konsepsi seseorang tentang konsep tertentu lebih lengkap, lebih sempurna, dan
lebih fungsional dari konsepsi orang lain.
Empat sumber yang mungkin menyebabkan terjadinya miskonsepsi
adalah (a) guru, (b) proses belajar mengajar, (c) siswa, dan (d) buku pegangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
(Kartika Budi, 1992). Berikut penjelasan dari keempat poin tersebut yang
dirangkum dari jurnal yang ditulis oleh Kartika Budi (1992) yang berjudul
Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa salah Konsepsi yang terjadi, buku
Paul Suparno (2005) yang berjudul Miskonsepsi & Perubahan Konsep
Pendidikan Fsika serta beberapa dari sumber lain.
a. Guru
Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang
dibawa oleh guru. Guru yang tidak menguasai bahan atau mengerti bahan
fisika yang tidak benar akan menyebabkan siswa mendapatkan
miskonsepsi (Suparno, 2005). Apabila guru mengajarkan konsep fisika
secara keliru/ secara salah, maka siswa akan memegangnya kuat-kuat dan
menganggap konsep itu benar sampai ada pembetulan.
Bila miskonsepsi terjadi pada siswa maka miskonsepsi yang sama
terjadi pada guru atau pengajar pada umumnya (Kartika Budi, 1992).
Hal ini dapat dijelaskan bahwa pengetahuan yang dimiliki guru dapat
berupa pengetahuan yang diperoleh saat mereka belajar di sekolah atau
perguruan tinggi. Miskonsepsi diperoleh pada proses belajar mengajar
yang tidak pernah diremidiasi karena tidak disadari sebagai sebuah
miskonsepsi atau sebuah kesalahan pengertian konsep. Bila terjadi
miskonsepsi pada guru, sulit diharapkan tidak terjadi miskonsepsi pada
siswa. Sebaliknya bila tidak terjadi miskonsepsi pada guru, tidak berarti
bahwa tidak akan terjadi miskonsepsi pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Proses Belajar Mengajar
Konsepsi dapat terbentuk dalam proses belajar mengajar. Apabila
terjadi kesalahan, dapat disebabkan oleh proses belajar mengajarnya
sendiri. Proses belajar mengajarnya sendiri kurang memberi peluang
terbentuknya konsepsi secara benar, karena pemahaman konsep
dilakukan secara cepat, pemahaman hakikat suatu konsep kurang
mendapatkan tekanan, latihan dan soal-soal ulangan atau soal ujian
kurang memaksa siswa.
c. Siswa
Siswa merupakan obyek yang sering dikaitkan apabila terjadi
miskonsepsi. Dalam bidang fisika, miskonsepsi memang paling banyak
berasal dari diri siswa sendiri. Berikut beberapa penyebab miskonsepsi
dari siswa yang dirangkum dari buku Paul Suparno (2005) yang berjudul
Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika, antara lain:
1. Prakonsepsi atau Konsep Awal
Sebelum siswa mengikuti pelajaran di kelas, ternyata siswa
sudah memilki konsep sendiri akan suatu bahan yang tertanam
dalam otaknya. Konsep tersebut disebut konsep awal atau
prakonsepsi. Konsepsi awal yang dimiliki siswa secara substansial
mengakui berbeda dengan gagasan yang diajarkan dan konsepsi ini
akan mempengaruhi belajar dan bisa menghambat perubahan untuk
selanjutnya (Muhamad Taufiq, 2012). Konsep awal ini biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengandung miskonsepsi. Salah konsep awal ini jelas akan
menyebabkan miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran fisika,
sampai kesalahan tersebut diperbaiki. Prakonsepsi ini biasanya
diperoleh dari orangtua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di
lingkungan siswa.
2. Reasoning yang Tidak Lengkap atau Salah
Semua orang punya nalar masing-masing untuk setiap
konsep. Tingkat penalarannya pun berbeda. Oleh karena itu
miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran.
Tingkat penalaran siswa berbeda-beda, tetapi yang disayangkan
adalah sering penalaran siswa tidak lengkap atau salah. Hal tersebut
disebabkan oleh informasi atau data yang diperoleh tidak lengkap.
Akibatnya, siswa menarik kesimpulan akan suatu konsep secara
salah sehingga menyebabkan miskonsepsi. Penyebab lain penalaran
yang salah adalah logika yang salah dalam pengambilan
kesimpulan atau dalam menggeneralisasi sehingga menyebabkan
miskonsepsi. Selain itu, pengamatan yang tidak lengkap dan teliti
juga dapat menyebabkan pengambilan kesimpulan yang salah dan
miskonsepsi.
3. Intuisi yang Salah
Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang
secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sesuatu sebelum secara obyektif dan rasional diteliti. Apabila
intuisi salah dan perasaan siswa juga dapat menyebabkan
miskonsepsi. Paul Suparno memberikan contoh, siswa memiliki
intuisi bahwa jika dua benda mempunyai percepatan yang sama,
maka kecepatan dan jaraknya juga sama. Jika kecepatanya nol,
percepatan juga nol, sehingga keduanya akan berhenti seketika.
Pengamatan akan benda atau kejadian yang terus-menerus
dapat menyebabkan pemikiran atau pengertian intuitif secara
spontan, apabila menghadapi persoalan fisika tertentu maka yang
muncul dalam benak siswa adalah pengertian yang spontan itu.
Misalnya, siswa sering melihat benda padat selalu tenggelam, maka
siswa juga akan berpendapat bahwa gabus juga akan tenggelam
bila berada di air.
4. Kemampuan
Kemampuan siswa juga mempunyai pengaruh pada
miskonsepsi. Secara umum, siswa yang memiliki tingkat
kepintaran matematis-logisnya kurang tinggi, akan mengalami
kesulitan dalam menangkap konsep fisika, terlebih konsep yang
abstrak. Hal ini akan menyebabkan siswa tidak menangkap konsep
yang benar dan merasa bahwa itulah konsep yang benar, maka
akibatnya terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5. Minat Belajar
Siswa yang berminat pada fisika cenderung mempunyai
miskonsepsi lebih rendah daripada siswa yang tidak berminat pada
fisika. Kurang berminat untuk belajar fisika dan kurang
memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian fisika yang
baru. Mereka bahkan tidak mau mendengarkan penjelasan guru dan
mempelajari sendiri bahan-bahan fisika dari buku dengan sungguh-
sungguh. Akibatnya adalah terjadinya miskonsepsi, apabila itu
sudah terjadi, sering kali membiarkan saja hal itu terjadi pada
dirinya tanpa mau mencari kebenarannya.
d. Buku Pegangan
Buku sumber (buku ajar) dapat merupakan sumber miskonsepsi
yang potensial (Kartika Budi, 1992). Penyebabnya dapat berupa
miskonsepsi yang dimiliki penulis, terjadi salah tulis yaitu adalah
perbedaan ide penulis dengan apa yang tertulis, atau uraian yang tidak
jelas yang dapat menimbulkan penafsiran dan penyimpulan yang salah,
sehingga miskonsepsi tidak dapat terhindarkan.
Kartika Budi (1992) memberikan contoh yaitu, penulis kutipkan
salah satu pernyataan dari buku ajar, yaitu buku Energi, Gelombang dan
Medan: Jilid I, halaman 51 mengenai gaya aksi reaksi pada suatu sistem
yang terdiri dari buku yang terletak diam di atas meja: “Jika W
ditafsirkan sebagai gaya yang bekerja pada meja yang ditimbulkan oleh
buku (aksi), maka N adalah gaya yang bekerja pada buku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ditimbulkan oleh meja (reaksi) (Sumadji dkk, 1980:51)”. Dari pernyataan
itu, dapat dihasilkan pengertian yang salah, yaitu bahwa W dan N
merupakan pasangan gaya aksi dan reaksi. W adalah gaya berat benda
dan N adalah gaya normal, berarti keduanya bekerja pada benda. Jadi N
dan W jelas bukan pasangan gaya aksi reaksi. Kunci penyebab kesalahan
adalah “jika W ditafsirkan gaya yang bekerja pada meja”. W adalah gaya
tarik bumi pada buku (benda), tidak dapat ditafsirkan sebagai gaya yang
bekerja pada meja. Seharusnya dikatakan “akibat W (berat buku), buku
melakukan gaya pada meja”. Gaya tersebut dibuktikan bahwa besarnya
W sama dengan besar Fb-m, tetapi W dan Fb-m adalah dua gaya. Jadi yang
merupakan pasangan interaksi adalah N (Fm-b) dengan Fb-m, bukan N
dengan W.
D. Cara Mendekteksi Salah Konsepsi
Ada beberapa cara yang digunakan peneliti untuk mendeteksi
miskonsepsi siswa antara lain, menurut Kartika Budi salah konsepsi dapat
dideteksi melalui langkah- langkah sebagai berikut: (1) Pendeteksi (guru)
memahami hakikat atau makna suatu konsep dengan baik dan dinyatakan
dengan jelas, (2) berdasarkan pemahaman yang benar tersebut kemungkinan-
kemungkinan salah konsepsi yang dapat terjadi, (3) berdasarkan kemungkinan
salah konsepsi yang dapat terjadi, disusun soal (dapat berbentuk uraian bebas,
isian singkat maupun pilihan berganda) yang memungkinkan kesalahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dapat di deteksi, dan (4) setelah tes dilakukan (dapat secara lisan atau tertulis),
untuk mengetahui secara tepat kesalahan yang terjadi.
Ada beberapa cara yang digunakan peneliti untuk mendeteksi
miskonsepsi siswa antara lain: peta konsep, tes pilihan ganda disertai alasan,
tes esai tertulis, wawancara diagnosa, diskusi dikelas, dan praktikum dengan
tanya jawab (Suparno P, 2005).
1. Peta Konsep
Peta konsep digunakan peneliti untuk mendektesi miskonsepsi
siswa dalam bidang fisika. Peta konsep mengungkapkan hubungan
berarti antara konsep-konsep dan menenkankan gagasan–gagasan pokok,
yang disusun hirarki, dengan jelas dapat mengungkapkan miskonsepsi
siswa yang digambarkan dalam peta konsep tersebut. Miskonsepsi dapat
diidentifikasi dengan melihat apakah hubungan antara konsep-konsep itu
benar atau tidak. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi
yang salah dan tidak adanya hubungan yang lengkap antar konsep.
2. Pilihan Ganda Disertai Alasan
Dalam pilihan ganda disertai alasanya siswa harus menjawab dan
menulis alasannya menjawab seperti itu. Dalam bagian alasan, siswa
harus menulis mengapa bisa memilih jawaban itu. Berdasarkan hasil
jawaban yang tidak benar dalam pilihan ganda ini, dapat dilakukan
wawancara terhadap siswa. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
meneliti bagaimana cara berfikir siswa dan mengapa mereka bisa berfikir
seperti itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Tes Esai Tertulis
Tes esai yang memuat beberapa konsep fisika yang hendak
diajarkan atau yang sudah diajarkan seharusnya dapat dipersiapkan oleh
guru. Dari tes tersebut dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa oleh
siswa dan dalam bidang apa. Setelah ditemukan miskonsepsinya,
beberapa siswa dapat diwawancarai untuk mendalami, mengapa mereka
mempunyai gagasan seperti itu. Dari wawancara itu akan terlihat dari
mana miskonsepsi itu dibawa.
4. Wawancara Diagnosa
Wawancara berdasarkan konsep fisika dapat dilakukan untuk
melihat miskonsepsi yang dialami siswa. Guru memperkirakan beberapa
konsep fisika yang diperkirakan sulit dimengerti oleh siswa atau
beberapa konsep fisika yang pokok dari bahan yang diajarkan. Kemudian
siswa diajak untuk mengekspesikannya gagasan mereka mengenai
konsep-konsep diatas. Dari sini dapat dimengerti miskonsepsi yang ada
dan sekaligus ditanyakan dari mana memperoleh konsep alternatif
tersebut.
Wawancara dapat berbentuk bebas dan tersetruktur. Dalam
wawancara bebas, guru atau peneliti bebas bertanya kepada siswa dan
siswa dapat dengan bebas menjawab. Dalam wawancara ini pertanyaan
ataupun urutan tidak perlu dipersiapkan. Sedangkan dalam wawancara
terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya secara garis besar
sudah disusun sehingga memudahkan dalam praktiknya. Keuntungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
wawancara terstruktur adalah peneliti dapat secara sistematis bertanya
pada siswa. Bagi peneliti yang belum biasa melakukan wawancara
sebaikknya mempersiapkan pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu. Hal
itu dilakukan untuk menghindari kemacetan-kemacetan dalam
wawancara. Sebaiknya dalam wawancara digunakan perekam agar tidak
kehilangan data yang diperlukan.
5. Diskusi Dalam Kelas
Dalam diskusi di kelas siswa diminta mengungkapkan gagasan
mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau hendak diajarkan. Dari
diskusi dikelas itu dapat di deteksi juga apakah gagasan mereka itu tepat
atau tidak. Dari diskusi itu, guru atau seorang peneliti dapat mengerti
konsep-konsep alternatif yang dipunyai siswa. Cara ini lebih dapat
mengerti konsep-konsep alternatif yang dipunyai siswa. Cara ini lebih
cocok digunakan pada kelas yang besar, dan juga sebagai penjajakan
awal. Yang perlu diperhatikan oleh guru adalah membantu agar setiap
siswa berani mengungkapkan pikiran mereka tentang persoalan yang
dibahas.
6. Praktikum dengan Tanya Jawab
Praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan
siswa yang melakukan praktikum jua dapat digunakan utuk mendeteksi
apakah siswa mempunyai miskonsepsi tentang konsep pada praktikum
itu atau tidak. Selama praktikum, guru selalu bertanya bagaimana konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
siswa dan bagaimana siswa menjelaskan persoalan dalam praktikum
tersebut. Praktikum ini dapat diurutkan sebagai berikut:
a) Guru menggungkapkan persoalan yang ingin dilakukan dalam
praktikum. Misalnya, kita ingin mengerti apa yang mempengaruhi
pemuaian volum suatu benda.
b) Siswa diminta untuk membuat hipotesis atau dugaan lebih dulu dan
alasanya.
c) Siswa melakukan praktikum. Selama itu guru dapat mengajukan
pertanyaan sehingga semakin mengerti konsep siswa tentang
pemuaian volum.
d) Siswa meenyimpulkan hasilnya. Guru dapat menanyakan apakah
hasilnya sesuai dengan hipotesis yang dipikirkan sebelumnya. Bila
tidak sesuai, guru mempertanyakan mengapa hal itu terjadi?
e) Dari seluruh proses diatas, guru dapat mengerti apakah siswa
mempunyai miskonsepsi atau tidak, dan bagaimana miskonsepsi itu
dapat diperbaiki.
7. Rangkuman
Ada berbagai cara untuk mendeteksi miskonsepsi siswa. Beberapa
cara yang biasa digunakan peneliti antara lain, wawancara, peta konsep,
tes esai, tes pilihan ganda dengan alasan, diskusi dikelas, dan praktikum
dengan tanya jawab. Beberapa peneliti menggunakan beberapa cara itu
bersama-sama untuk melengkapi, seperti tes esai dengan wawancara.
Yang kiranya perlu ditekankan adalah bahwa siswa diberi kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengungkapkan gagasan mereka sehingga dapat dimengerti miskonsepsi
yang di punyai.
Salah konsepsi dapat dideteksi oleh siapa saja dan kapan saja.
Mahasiswa sebagai calon guru pun dapat melakukannya dan dapat
digunakan sebagai bekal yang akan datang untuk mengajar. Bagi guru
sendiri tentu saja akan lebih baik karena kualitas guru di mana guru
mengajar akan lebih baik.
E. Force Concept Inventory
Force Concept Inventory (FCI) adalah sebuah instrumen alat ukur yang
digunakan untuk menguji pemahaman konsep gaya bagi siswa maupun
mahasiswa. Bentuk dari instrumen tersebut adalah pilihan ganda, dan pada
pilihan jawaban yang salah sudah diidentifikasi jenis miskonsepsi yang biasa
terjadi dalam memahami konsep gaya. Pertanyaan-pertanyaannya berkisar
kejadian sehari-hari yang dialami siswa yang mencakup klasifikasi umu dari
gaya yaitu kinematika, hukum newton, prinsip super posisi dan macam-macam
gaya. FCI dapat digunakan dalam tiga kategori utama untuk dua tujuan yaitu
instruksional dan penelitian (David Hestenes, dkk, 1992).
1. Sebagai sebuah alat untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep gaya
dan juga digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi
miskonsepsi yang terjadi. Hal itu secara khusus dapat bermanfaat bagi
para guru yaitu untuk memberikan informasi serta meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kesadarannya kepada guru tentang miskonsepsi di kalangan para
siswanya sendiri.
Untuk mengidentifikasi miskonsepsi cara yang tepat digunakan
adalah dengan wawancara. Untuk melakukan wawancara diperlukan
waktu yang sangat lama, miskonsepsi itu bersifat universal untuk itu
maka dapat digunakan dengan cara menuliskan alasannya atas jawaban
yang dipilih. Teknik wawancara untuk para siswa secara individual
haruslah ditransformasikan ke dalam sebuah teknik diskusi kelas untuk
menyelidiki miskonsepsi-miskonsepsi dan merangsang interaksi di
kalangan siswa untuk menyebabkan perubahan konseptual.
2. Untuk evaluasi pengajaran
FCI merupakan sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi pemahaman siswa mengenai konsep gaya, dan
mengidentifikasi miskonsepsi terhadap konsep gaya. Pertanyaan FCI
didesain secara khusus untuk menguji sekitar pemahaman konsep gaya
dan digunakan untuk menganalisis miskonsepsi, soal yang terdapat
dalam FCI bersifat pilihan ganda tidak ada rumus atau hitungan yang
terkandung di dalam soal sehingga dalam mengerjakan soal FCI tidak
memaksa siswa untuk berhitung dan menggunakan rumus tetapi
memaksa siswa untuk berfikir menggunakan pemahaman konsep.
Pertanyaan dalam tes pemahaman konsep bersifat kualitatif,
dimaksudkan untuk memperkenalkan konsep dan mengurangi
penggunaan rumus matematika yang rumit. Mengurangi penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
rumus matematika yang rumit diharapkan dapat menghilangkan kesan
bahwa fisika sangat sulit. Tes pemahaman konsep diharapkan dapat
memotivasi siswa tidak hanya menghafal rumus fisika tetapi juga belajar
memahami konsep dengan benar.
3. Sebagai sebuah ujian penempatan
FCI dapat digunakan untuk menguji kemampuan para siswa
sehingga dapat melihat kemampuan pemahamnya tentang konsep gaya
dan miskonsepsi yang terjadi, dan selanjutnya di gunakan untuk
membantu menentukan dan pertimbangan menempatkan ke jenjang yang
lebih tiinggi/ selanjutnya.
Dalam FCI klasifikasi letak konsep gaya tertera pada tabel 2.2
Konsep-konsep gaya dalam FCI halaman 22. Semua konsep yang
terkandung didalamnya merupakan konsep gaya yang esensial/penting
dan yang dibagi dalam enam dimensi konseptual. Keenamnya
dibutuhkan untuk konsep yang utuh. Selain disajikan dalam bentuk
konsep-konsep yang esensial dan jawaban dari soal-soalnya, juga
disajikan miskonsepsi yang sering terjadi pada siswa saat menjawab
soal-soal tentang konsep gaya. Hal tersebut disajikan dalam tabel 2.3
Miskonsepsi dalam FCI halaman 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel 2.2 Konsep-konsep gaya dalam FCI
Konsep Subkonsep No soal
Kinematika
(Kinematics)
Kecepatan yang dibeda-bedakan dari posisinya 12d
Percepatan yang dibeda-bedakan dari kecepatannya 13d
Percepatan konstan pada:
Lintasan parabola 15d
Kelajuan yang berubah 16b
Penjumlahan vektor kecepatan 4d
Hukum I
Newton
(First Law)
Tanpa adanya gaya 2b
Arah kecepatan yang tetap 17d
Kelajuan konstan 18a
Dengan menghilangkan gaya yang bekerja 20b
Hukum II
Newton
(Second Law)
Impuls gaya 3b
Gaya yang konstan secara tidak langsung
menyatakan percepatannya konstan 12d, 16b
Hukum III
Newton
(Third Law)
Untuk impuls gaya 5d
Untuk gaya yang terus menerus 7a
Prinsip
Superposisi
(Superposition
Principle)
Penjumlahan vektor 11b
Menghilangkan gaya yang bekerja 19c
Macam-
macam gaya
(Kinds of
Force)
Sentuhan pada benda padat:
Pasif
Impuls
Gesekan yang berlawanan dengan gerakannya
6b
8b
19c
Bekerja pada fluida:
Hambatan Udara
Tekanan Udara
14d
6d
Gravitasi
Percepatan tidak dipengaruhi berat benda
Lintasan parabola
6b,14d,10c
1b
9b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel 2.3 Miskonsepsi dalam FCI
Konsep Kode Miskonsepsi Item
Kinematika
(Kinematics)
K1 Tidak dapat membedakan posisi-
kecepatan 12a
K2 Tidak dapat membedakan kecepatan-
percepatan
12b, 12c,
13b, 13c
K3 Komponen kecepatan tidak diuraikan
secara vektor 4c
Dorongan
(Impetus)
I1 Gaya dorong oleh “ pukulan” 9a, 14b,
14c, 20c
I2 Kehilangan/ menerima dorongan
aslinya
3c, 15a,
17a, 17d
I3 Menghilangnya dorongan 9c, 9d, 18c,
18d
I4 Terjadi dorongan yang berubah
perlahan-lahan
3d, 15c,
18b, 20d
I5 Dorongan dengan arah yang melingkar 2a, 2c, 2d
Gaya Aktif
(Active Force)
AF1 Hanya perantara/ peralatan yang aktif
menyebabkan gaya
5a, 7c, 8a,
14a
AF2 Gerakan yang menyatakan bahwa
terdapat gaya aktif pada benda 20a
AF3 Tidak ada gerak menyatakan tidak ada
gaya 6a
AF4 Kecepatan sebanding dengan gaya
yang digunakan 16a, 19a
AF5 Percepatan menyatakan bertambahnya
gaya 10b
AF6 Gaya menyebabkan percepatan
menuju ke pusat kecepatan 16c
AF7 Gaya aktif yang bekerja menurun 16d
Pasangan
aksi/reaksi
(Action/Reaction
Pairs)
AR1 Massa yang lebih besar menyatakan
gaya yang lebih besar 5c, 7b
AR2 Perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar 5d
Rangkaian yang
mempengaruhi
CI1 Gaya yang besar menentukan arah
gerak 11a
CI2 Gabungan gaya menentukan arah
gerak
2c, 2d, 9a,
11c, 15b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Konsep Kode Miskonsepsi Item
(Concantenation
of Influences) CI3 Gaya akhir untuk menentukan gerak 3a, 4b, 17d
Beberapa
pengaruh dalam
gerak
(Other Influences
on Motion)
Hambatan
(Resistance)
Gravitasi
(Gravity)
CF Gaya Centrifugal 2c, 2d
Ob
Adanya hambatan
6d, 7d
R1 Besar massa menyebabkan berhenti
bergerak 20a
R2 Gaya yang mengatasi hambatan
sehingga benda bergerak 19b
R3 Hambatan yang berlawanan dengan
gaya 19d
G1 Adanya tekanan udara dan gravitasi 6c, 10a
G2 Gravitasi untuk massa 10d
G3 Benda yang lebih berat jatuh lebih
cepat 1d
G4 Pertambahan gravitasi sebanding
dengan kecepatan jatuhnya benda 10b
G5 Gravitasi bekerja setelah benda
dikenai dorongan 9c, 9b
F. Gaya
Gayaadalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat menyebabkan perubahan
gerak benda atau perubahan bentuk dan ukuran benda. Gaya juga dapat
dikatakan suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan sebuah benda
tersebut mengubah suatu kecepatannya. Klasifikasi umum dari gaya adalah:
1. Kinematika
Kinematika adalah suatu konsep tentang gerakan. Berisi
pembahasan tentang gerakan benda tanpa mempertimbangkan penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
gerakan tersebut. Dalam kinematika ada beberapa konsep yang
mendukung yaitu:
a. Kecepatan dan Kelajuan
Kecepatan adalah perpindahan tiap satuan waktu. Kecepatan
merupakan besaran vektor. Sedangkan perpindahan adalah
perubahan kedudukan suatu benda dihitung dari jarak kedudukan
awal dan kedudukan akhirnya. Perpindahan juga merupakan
besaran vektor. Rumus kecepatan adalah:
Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu.
Kelajuan merupakan besaran skalar. Sedangkan jarak adalah
panjang lintasan yang ditempuh. Jarak juga merupakan besaran.
Rumus kelajuan adalah:
b. Percepatan
Suatu benda bergerak pada umumnya mengalami perubahan
kecepatan, kadang menjadi lebih cepat atau lebih lambat.
Percepatan timbul karena adanya perubahan kecepatan sehingga
ada kaitan erat antara percepatan dengan vektor kecepatan.
Besaran adalah vektor yang diperoleh dari pembagian
sebuah vektor dengan skalar , berarti percepatan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ditentukan oleh besar dan arahnya. Arahnya sama dengan dan
besarnya adalah dinyatakan dalam satuan kecepatan dibagi oleh
satuan waktu. Besaran ā disebut percepatan rata-rata karena yang
diketahui hanyalah perubahan kecepatan dan selang waktu
totalnya. Percepatan konstan berarti perubahan kecepatan terhadap
waktu yang sama, baik besarnya maupun arahnya. Jika tidak ada
perubahan kecepatan, artinya kecepatan konstan maka sama
dengan nol untuk setiap selang waktu dan percepatannya juga sama
dengan nol.
Jika percepatan rata-rata yang diukur dalam berbagai selang
waktu ternyata tidak konstan, maka dikatakan bahwa benda
mengalami percepatan yang berubah. Percepatan dapat berubah
besarnya maupun arahnya atau kedua-duanya.
Salah satu contoh gerak lengkung dengan percepatan konstan
adalah gerak peluru (proyektil). Gerak peluru yang sering disebut
juga gerak parabola adalah gerak dengan percepatan konstan g
yang berarah ke bawah, dan tidak ada komponen percepatan dalam
arah horizontal. Dalam gerak melingkar biasa dalam alam dan
pengalaman sehari-hari.
c. Penjumlahan Vektor Kecepatan
Suatu kecepatan tidak hanya mengacu pada seberapa cepat
sesuatu bergerak tetapi juga arahnya. Besaran seperti kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang memiliki arah dan besar merupakan suatu besaran vektor.
Ada dua kecepatan, yaitu kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.
1) Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi
perpindahan dengan selang waktu tempuhnya. Untuk gerak
lurus satu dimensi, maka persamaan kecepatan rata-rata
yaitu:
Pada gerak dalam bidang (dua dimensi) definisinya tetap,
hanya diganti dengan vektor posisi .
Bentuk konponen dari kecepatan rata-rata kita peroleh
dengan mensubstitusi dengan ke dalam
persamaan di atas.
dengan
2) Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-
rata untuk selang waktu yang mendekati nol. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kecepatan sesaat gerak pada bidang (dua dimensi),
dinyatakan:
Bentuk komponen dari kecepatan sesaat kita peroleh
dengan mensubstitusi dalam Persamaan
dengan
2. Hukum Newton
a. Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada
gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini
digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Sehubungan dengan itu, hukum I Newton seringkali
dinamakan hukum kelembaman. Pada Hukum I Newton tidak
membuat perbedaan antara benda diam dan benda bergerak dengan
kecepatan konstan. Pertanyaan tentang apakah sebuah benda sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan tergantung pada
kerangka acuan dimana benda itu diamati.
Hukum I Newton menyatakan bahwa: ”jika gaya atau resultan
yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, benda akan tetap
diam atau tetap bergerak lurus beraturan”.
b. Hukum IINewton
Gaya atau resultan gaya yang bekerja pada benda tidak sama
dengan nol maka benda diam akan bergerak jika sebuah gaya luar
bekerja padanya. Benda yang diam kemudian bergerak berarti
mengalami perubahan kecepatan. Perubahan kecepatan menyebabkan
adanya percepatan. Semakain besar gaya yang bekerja pada benda
semakin cepat gerak benda.
Kesetaraan antara gaya dengan percepatan oleh Newton
dituangkan dalam hukum II Newton sebagai berikut: “Apabila
resultan gaya yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol,
benda akan mengalami percepatan yang arahnya sama dengan arah
resultan gaya”.
Persamaan ini menjelaskan hubungan antara resultan gaya
dengan massa dan percepatan. Adanya resultan gaya yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pada sebuah benda bermassa menyebabkan benda bermassa
mengalami percepatan.
c. Hukum III Newton
Hukum ketiga newton kadang dinamakan hukum interaksi atau
hukum aksi reaksi. Hukum ini mengambarkan sifat penting dari gaya,
yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika gaya
dikerjakan pada sebuah benda A, maka harus ada benda lain B yang
mengerjakan benda itu. Selanjutnya jika benda B mengerjakan gaya
pada benda A, maka benda A harus mengerjakan gaya pada benda B
yang sama besar dan berlawanan arahnya.
Hukum Newton III menyatakan bahwa: ”jika benda pertama
mengerjakan gaya pada benda kedua, maka benda kedua akan
mengerjakan gaya yang sama pada benda pertama dengan arah yang
berlawanan ”. Aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari adalah saat kita berjalan pada permukaan yang keras, maka
sebenarnya kita sedang menekan lantai. Tapi berhubung lantai
tersebut keras, maka lantai memberikan gaya reaksinya dengan
menahan kaki kita. Jika kita berjalan di atas pasir/ tanah basah yang
permukaannya lebih lunak dari lantai. Gaya tekan yang kita berikan
tidak terlalu ditahan oleh tanah/pasir tersebut sehingga kaki kita bisa
masuk ke dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Kaitan Hukum Newton, Momentum dan Impuls
Momentum adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda
dalam waktu hanya sesaat.
Impuls adalah peristiwa yang bekerja pada benda dalam waktu
sesaat, atau dengan kata lain impuls adalah bekerjanya gaya dalam
waktu yang sangat singkat.
Impuls sama dengan perubahan momentum. Suatu benda yang
bermassa m bekerja dengan gaya F yang konstan, maka setelah
waktu Δt benda tersebut bergerak dengan kecepatan,
seperti pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Dengan maka impuls adalah perubahan
momentum.
Diperkenalkan bentuk lain dari hukum II Newton, yang
menjelaskan hubungan antara resultan gaya dengan perubahan
momentum. Jika terdapat resultan gaya bekerja pada sebuah benda
yang pada mulanya diam maka benda tersebut bergerak. Sebelum
bergerak, benda tidak mempunyai momentum. Setelah bergerak,
benda mempunyai momentum. Sehingga dapat dikatakan bahwa
adanya resultan gaya yang bekerja pada benda menyebabkan
momentum benda berubah selama selang waktu tertentu. Dengan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
lain, laju perubahan momentum suatu benda sama dengan resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut.
..........................................1
Persamaan 1 merupakan bentuk lain dari hukum II Newton,
yang menjelaskan hubungan antara resultan gaya dengan laju
perubahan momentum benda, baik ketika massa benda tetap maupun
ketika massa benda berubah.
...................................2
Persamaan 2 merupakan persamaan hukum II Newton yang
menjelaskan hubungan antara resultan gaya dengan percepatan yang
dialami benda bermassa tetap. Pada Hukum III Newton ada kaitannya
dengan gaya impuls.
Contohnya saat kita menendang batu besar dengan kecepatan
tertentu, maka kaki kita akan merasa sakit karena waktu kontak yang
kecil menyebabkan gaya impuls yang diberikan menjadi besar. Jika
saat kita menendang bola yang terbuat dari karet kaki kita tidak akan
sakit karena permukaannya yang lunak menjadikan saat kontak antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kaki dengan bola menjadi lebih lama ketimbang saat kontak antara
kaki dengan batu. Waktu kontak yang lebih lama inilah yang
membuat kaki tidak terlalu sakit sehingga gaya impulsnya kecil.
3. Prinsip Superposisi
Prinsip superposisi adalah penjumlahan dari semua gaya interaksi
secara matematika, prinsip superposisi dapat dinyatakan dalam
vektor.Vektor adalah besaran yang mempunyai besar (angka) dan arah.
Penjumlahan vektor-vektor dengan menggunakan dalil phytagoras hanya
berlaku untuk vektor-vektor yang tegak lurus. Untuk vektor yang tidak
tegak lurus, kita bisa menggunakan cara grafis, yaitu metode jajar
genjang dan metode poligon.
4. Macam-macam Gaya
a. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang timbul jika ada dua benda atau
lebih saling digesekkan atau bersinggungan dengan salah satu atau
kedua permukaan benda kasar. Jika permukaan suatu benda
bersinggungan atau bergesekan dengan permukaan benda lain,
masing-masing benda akan mengerjakan gaya gesek ke benda lain,
dengan arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan bidang sentuh
dan berlawanan. Gaya gesek bisa dikatakan suatu gaya penting yang
menyumbang pada kondisi keseimbangan benda. Ada dua jenis gaya
gesek yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gaya gesek statis cenderung untuk mempertahankan keadaan
diam benda ketika sebuah gaya dikerjakan pada benda yang diam.
Gaya gesekan kinetis (atau dinamis) cenderung untuk
mempertahankan keadaan bergerak dari benda yang sedang bergerak.
b. Hambatan Udara
Benda yang bergerak dibumi harus melalui udara. Udara
tersusun atas molekul- molekul yang dapat menghambat gerak benda
sehingga benda akan lebih sulit bergerak maju.
c. Gravitasi
Gaya yang paling umum dalam pengalam kita sehari-hari
adalah gaya tarikan gravitasi bumi pada sebuah benda. Jika kita
menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan
hambatan di udara sehingga satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda itu adalah gaya gravitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas),
benda dipercepat dibumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik
ruang, percepatan ini sama untuk semua benda, tak tergantung pada
massanya. Penerapan hukum II Newton untuk gaya gravitasi,
percepatan a di gunakan percepatan ke bawah yang disebabkan oleh
gravitasi g. Dengan demikian F yang besarnya ditulis sebagai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Suatu benda bekerja dengan gaya, gaya pasti disebabkan oleh
benda lain (hukum III Newton). Oleh karena setiap benda yang
dilepas selalu jatuh bebas ke permukaan bumi, Newton
menyimpulkan bahwa pusat bumilah yang mengerjakan gaya pada
benda itu, yang arahnya selalu menuju ke pusat Bumi. Newton
menganalisis tentang gravitasi sehingga menghasilkan hukum
gravitasi universalnya yang terkenal yang bisa kita nyatakan sebagai
berikut “semua benda di dunia ini menarik partikel lain dengan gaya
yang berbanding lurus dengan hasil kali massa benda-benda itu dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antaranya. Gaya ini
bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua benda itu”
sehingga besar gaya gravitasi dapat dituliskan sebagai: .
Dengan m1 dan m2 adalah massa kedua benda, r adalah jarak
antaranya, dan G adalah konstanta universal yang harus diukur secara
eksperimen dan menpunyai nilai numerik yang sama untuk semua
benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian diskriptif kuantitatif dan diskriptif
kualitatif. Untuk pemahaman konsep diteliti dengan persentase skor siswa,
sedangkan miskonsepsi yang terjadi dinyatakan dengan persentase jumlah
siswa yang menjawab salah dan dinyatakan secara teoritis kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menguji soal yang berhubungan
dengan konsep gaya yaitu soal FCI. Soal FCI yang digunakan merupakan
modifikasi soal yang terdapat pada jurnal yang digunakan oleh David
Hestenes,dkk (1992) untuk kepentingan tujuan serupa. Tes yang diberikan
kepada siswa digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan untuk
mendiskripsikan miskonsepsi konsep gaya yang banyak terjadi pada siswa
beberapa SMP di Yogyakarta.
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMP di
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB
SMP Kanisius Pakem, VIIIB SMP Aloysius Turi, dan VIIID SMP
Pangudi Luhur Yogyakarta. Sampel penelitian sejumlah 105 siswa.
C. Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu pemahaman
tentang konsep gaya dan miskonsepsi tentang konsep gaya. Kedua variabel
tersebut tidak akan dicari hubungan atau pengaruhnya, sehingga tidak
dibedakan atas variabel bebas dan variabel terikat. Pemahaman konsep
gaya yang dimaksudkan dalam penelitian adalah jawaban benar mengenai
tes yang diberikan. Sedangkan miskonsepsi konsep gaya adalah jawaban
yang salah yang disertai dengan alasan pada tes tentang konsep gaya yang
diberikan kepada siswa.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk mengadakan penelitian ini berusaha mengambil waktu yang tepat
yaitu pada siswa kelas VIII yang sudah memperoleh materi pelajaran
mengenai gaya dari guru bidang studi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei
tahun 2013 di SMP Kanisius Pakem, SMP Aloysius Turi, SMP Pangudi Luhur
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Metode Penelitian
1. Instrumen
a. Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu set tes
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan miskonsepsi konsep
gaya yang terjadi pada siswa SMP. Beranjak dari tes, peneliti akan
meneliti miskonsepsi-miskonsepsi yang banyak terjadi pada siswa
beberapa SMP di Yogyakarta dalam memahami konsep gaya.
Tes yang dipergunakan adalah tes pilihan ganda serta diikuti
dengan alasan memilihnya. Tes pilihan ganda ini bersifat informatif
tentang kemampuan siswa dalam memahami konsep gaya. Untuk
memperjelas informasi bagaimana pemahaman siswa mengenai konsep
gaya, maka tes pilihan berganda tersebut menggunakan alasan
memilihnya.
Instrumen dibuat dari soal yang terdapat pada jurnal yang
digunakan oleh David dkk (1992), didalam jurnal terdapat 29 butir soal
pilihan ganda mengenai konsep gaya. Pada 29 soal tersebut mencakup
keseluruhan dari konsep-konsep gaya yaitu kinematika, hukum I
Newton, hukum II Newton, hukum III Newton, prinsip superposisi, dan
macam-macam gaya. Soal FCI tersebut memiliki pilihan jawaban yaitu
a, b, c, d, dan e. Peneliti disini mengurangi jumlah soal yang di teskan
kepada siswa menjadi 20 butir soal dengan cara memilih soal-soal yang
akan digunakan karena ada beberapa soal FCI diantaranya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memiliki konsep yang sama, yaitu dengan ketentuan 20 soal tersebut
sudah dapat mewakili semua dari konsep gaya. Karena peneliti disini
mengujikan tes tersebut terhadap siswa SMP, maka peneliti hanya
menggunakan pilihan jawaban a, b, c, dan d yang biasanya dilihat dari
soal-soal yang sering diberikan contohnya soal Ujian Akhir Nasional,
soal-soal pada buku paket maupun pada Lembar Kerja Siswa untuk
SMP. Peneliti mengurangi pilihan jawaban yang digunakan dengan
ketentuan menghilangkan 1 pilihan jawaban salah yang dimana pilihan
jawaban yang salah memiliki jenis miskonsepsi sama pada soal yang
sama atau jenis miskonsepsinya sudah tertera pada soal no lain.
b. Validitas Instrumen
Instrumen sudah pernah digunakan untuk menguji pemahaman
dan miskonsepsi konsep gaya diluar negeri, sehingga peneliti hanya
mengkonsultasikan bahasa instrumen yang digunakan kepada orang
yang peneliti anggap lebih ahli dalam membuat dan menyusun
instrumen yaitu dosen pembimbing. Berdasarkan kritik, saran petunjuk
yang diberikan, instrumen ini diperbaiki sehingga dinyatakan dapat
digunakan.
2. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data, semua siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian dikenai tes dengan soal yang sama yaitu soal FCI. Sebelum
diadakan tes, siswa tidak diminta untuk mempelajari terlebih dahulu materi
gaya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari definisi dari buku-buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sehingga apa yang dipelajari selama proses belajar mengajar dapat
dimunculkan kembali sesuai dengan yang ditangkap siswa.
F. Metode Analisis Data
Dengan melalui jawaban dan alasan yang dituliskan oleh siswa pada
lembar jawaban digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan
miskonsepsi yang terjadi pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta dalam
memahami konsep gaya.
1. Pemahaman
Di dalam FCI terdapat 6 konsep gaya yang tersebar secara acak
dalam soal, dan ada sebagian soal yang mengandung beberapa konsep
contohnya untuk soal no 12 mengandung konsep kinematika dan konsep
hukum II Newton. Contoh soal no 12 tersebut dapat digunakan untuk
menganalisa tingkat pemahaman siswa pada konsep kinematika dan
konsep hukum II Newton. Untuk itu tingkat pemahaman siswa terhadap
konsep gaya dapat dituliskan yaitu pemahaman pada setiap konsep dan
pemahaman pada keseluruhan konsep gaya.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada setiap konsep,
maka untuk setiap jawaban siswa diberikan perlakuan berikut, skor 1
diberikan untuk jawaban siswa yang benar dan skor 0 untuk jawaban
siswa yang salah, ini berlaku pada setiap soal. Kemudian di
kelompokkan berdasarkan masing-masing konsep dan dihitung skor
setiap siswa dan dibuat persentase. Selanjutnya dihitung rata-rata skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
seluruh siswa pada setiap konsep. Berikut tabel yang digunakan untuk
menghitung skor siswa dalam memahami konsep gaya.
Tabel 3.1 Tabel untuk rekap pemahaman siswa terhadap setiap konsep
Kode
siswa
Konsep
No soal No soal No soal
Keterangan:
Dari hasil tersebut yang digunakan untuk menganalisis tingkat
pemahaman siswa beberapa SMP di Yogyakarta terhadap setiap konsep
gaya dengan mengklasifikasikan menggunakan tabel 3.2 Klasifikasi
pemahaman siswa menggunakan rata-rata skor halaman 44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa beberapa SMP di
Yogyakarta terhadap keseluruhan konsep gaya dilihat dari rata-rata skor
siswa dari rata-rata skor siswa pada setiap konsep. Dari hasil tersebut
yang digunakan untuk menganalisis pemahaman siswa beberapa SMP di
Yogyakarta terhadap konsep gaya, dan dengan mengklasifikasikan
menggunakan tabel 3.3 Klasifikasi pemahaman siswa menggunakan rata-
rata skor halaman 44. Selanjutnya dihitung standar deviasi dari rata-rata
skor seluruh siswa pada setiap konsep. Standar deviasi dari rata-rata skor
seluruh siswa pada konsep gaya, digunakan untuk melihat bagaimana
pemahaman siswa dalam memahami konsep gaya menyebar atau tidak
menyebar dari 6 konsep yang ada. Jika nilai standar deviasi yang
didapatkan kecil menunjukkan bahwa skor rata-rata seluruh siswa untuk
tiap konsep sama atau memilki perbedaan persentase yang kecil maka
pemahaman siswa terhadap konsep gaya tidak menyebar. Apabila nilai
standar deviasi yang didapatkan tinggi menujukkan bahwa skor rata-rata
seluruh siswa untuk tiap konsep memilki perbedaan persentase yang jauh
maka dapat dikatakan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep gaya
menyebar, dan dapat melihat konsep mana yang sudah paling dipahami
dan konsep mana yang kurang dipahami oleh siswa dengan melihat
jumlah persentase rata-rata skor seluruh siswa pada setiap konsep.
Berikut ini tabel yang digunakan untuk melihat tingkat pemahaman
siswa terhadap konsep gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.2 Tabel untuk pemahaman konsep gaya
Konsep SD (%)
Keterangan:
Pemahaman siswa terhadap konsep gaya pada setiap konsep dan
pemahaman seluruh konsep gaya diklasifikasikan menjadi 5 macam yaitu
sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Klasifikasi tersebut
dibuat berdasarkan rata-rata skor siswa dalam bentuk persentase sehingga
apabila semua siswa menjawab benar maka rata-rata skor siswa adalah
100%, dan jika semua siswa menjawab salah maka rata-rata skor siswa
adalah 0%. Dengan skor rata-rata 0%, siswa dianggap tidak paham
sehingga skor 0% tidak masuk dalam klasifikasi pemahaman siswa,
sehingga klasifikasi pemahaman dimulai dengan rata-rata skor 0,01%.
Klasifikasi pemahaman siswa disajikan dalam tabel 3.3 Klasifikasi
pemahaman siswa menggunakan rata-rata skor halaman 44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.3 Klasifikasi pemahaman siswa menggunakan rata-rata skor
Rata-rata skor (%) Klasifikasi pemahaman
81,00-100,00 Sangat baik
61,00-80,99 Baik
41,00-60,99 Cukup
21,00-40,99 Kurang
0,01-20,99 Sangat kurang
2. Miskonsepsi
Untuk mengetahui miskonsepsi yang banyak terjadi pada siswa
maka dituliskan terlebih dahulu macam jawaban pada setiap nomor dan
pada setiap siswa. Selanjutnya menghitung persentase jumlah siswa yang
menjawab macam jawaban pada setiap nomor. Berikut tabel yang
digunakan untuk mengetahui macam jawaban siswa.
Tabel 3.4 Tabel untuk keadaan siswa menjawab
Kode siswa No soal
Jawaban
Jawaban
Jawaban
%)
%)
%)
%)
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dalam soal FCI yang digunakan jenis miskonsepsi pada setiap
macam jawaban salah sudah teridentifikasi dan disajikan dalam tabel 2.3
Miskonsepsi dalam FCI halaman 23. Pada setiap konsep memiliki
beberapa subkonsep yang terdapat pada setiap nomor secara acak maka
untuk melihat jumlah siswa yang menjawab pada setiap konsep
dikelompokkan terlebih dahulu sehingga untuk melihat miskonsepsi yang
banyak terjadi pada siswa dalam memahami konsep gaya dilihat dengan
menggunakan tabel seperti berikut:
Tabel 3.5 Tabel untuk jumlah siswa menjawab
terhadap setiap konsep dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa menjawab (%)
Miskonsepsi a
b
c d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Persentase jumlah siswa menjawab pada macam jawaban
digunakan untuk melihat banyaknya siswa yang menjawab pada macam
jawaban. Namun untuk menganalisa miskonsepsi yang banyak terjadi pada
siswa adalah dengan melihat persentase jumlah siswa menjawab pada
macam jawaban salah itu minimal ada 40% siswa yang menjawab itu pada
setiap soal. Karena dalam setiap soal, jenis miskonsepsi yang terjadi pada
setiap macam jawaban yang salah sudah teridentifikasi jenis
miskonsepsinya, jadi dengan minimal 40% siswa yang menjawab salah
pada macam jawaban yang sama pada setiap soal berarti menujukkan
siswa banyak mengalami miskonsepsi yang sama yang kemudian
dijelaskan lebih lanjut dengan mengutip salah satu alasan yang siswa
tuliskan dilembar jawab siswa yang memilih macam jawaban salah itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
DATA DAN ANALISA
A. Pelaksanaan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian untuk mengetahui pemahaman konsep
dan miskonsepsi gaya pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta diawali
dengan kegiatan yang peneliti lakukan pada bulan April 2013 sampai bulan
Mei 2013 yaitu dengan menyusun instrumen penelitian berupa soal konsep
gaya serta mencari sekolah yang bersedia digunakan untuk melakukan
penelitian tersebut. Kegiatan berikutnya dalam pelaksanaan penelitian yaitu
pengambilan data dengan cara mengetes siswa yang dijadikan sampel untuk
mengerjakan soal konsep gaya yang peneliti lakukan pada bulan Mei 2013.
Kegiatan dilakukan di 3 SMP di Yogyakarta, yaitu SMP Kanisius Pakem,
SMP Aloysius Turi, dan SMP Pangudi Luhur Yogyakarta.
Sebelum diadakan tes, siswa tidak diminta untuk mempelajari kembali
pokok bahasan gaya. Jenis soal yang digunakan yaitu soal pilihan ganda.
Dalam soal siswa diminta untuk memilih jawaban yang tersedia dan
menjelaskan alasan pilihannya itu. Dalam memilih jawaban guna untuk
mengetahui pemahaman konsep gaya. Dan penjelasan alasan yang dituliskan
dari pilihan jawaban digunakan untuk mengetahui serta mendiskripsikan
miskonsepsi gaya yang banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan di SMP Kanisius Pakem pada
hari sabtu 13 mei 2013 pukul 12.00-13.30 WIB dengan jumlah siswa yang
dites ada 44 siswa. Di SMP Aloysius Turi pada hari sabtu kamis 23 Mei 2013
pukul 07.00-08.30 WIB dengan jumlah siswa yang dites ada 23 siswa. Dan di
SMP Pangudi Luhur Yogyakarta pada hari senin 20 mei 2013 pukul 10.15-
12.45 WIB dengan jumlah siswa yang dites ada 38 siswa. Jadi jumlah siswa
yang dites ada 105 siswa.
B. Data
Tes diikuti oleh 105 siswa kelas VIII beberapa SMP di Yogyakarta.
Semua siswa mengerjakan soal yang berkaitan dengan konsep gaya soal
terlampir pada lampiran A1. Soal FCI halaman 85. Waktu yang digunakan
dalam mengerjakan soal FCI adalah 90 menit, soal FCI terdiri dari 20 soal.
Dengan waktu tersebut hampir setiap siswa mengerjakan semua soal FCI,
namun ada beberapa siswa yang mengerjakan sebagian soal. Data keadaan
siswa dalam menjawab terlampir pada lampiran B2. Keadaan jawaban siswa
halaman 108.
C. Diskripsi dan Analisa Data
Pada bagian ini dideskripsikan keadaan siswa menjawab pada aspek
yang diteliti yaitu pemahaman siswa pada konsep gaya dan miskonsepsi yang
banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Pemahaman
Pada soal FCI yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa
dan miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam memahami konsep gaya
terdiri dari 6 konsep gaya. Untuk itu pemahaman siswa tentang konsep
gaya dilihat pada setiap konsep dan pada keseluruhan konsep gaya.
Berdasarkan hasil rekap skor jawaban siswa dilampirkan pada lampiran
B3. Rekap skor pemahaman pada konsep Kinematika, Hukum I Newton,
hukum II Newton halaman 112, dan lampiran B4. Rekap skor
pemahaman pada konsep Hukum III Newton, Prinsip Superposisi, dan
Macam-macam Gaya halaman 115, maka disini dibuat tabel pemahaman
siswa tentang konsep gaya.
Tabel 4.1 Pemahaman siswa pada konsep gaya
Konsep SD (%)
Kinematika 28,00
26,91 13,55
Hukum I Newton 18,33
Hukum II Newton 28,25
Hukum III Newton 10,00
Prinsip Superposisi 50,48
Gravitasi 26,38
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan tabel 4.1 Pemahaman konsep gaya halaman 49, dilihat
rata-rata skor siswa untuk setiap konsep dan dengan menggunakan tabel
3.3 Klasifikasi pemahaman siswa menggunakan skor halaman 44, maka
dapat dituliskan pemahaman siswa untuk setiap konsep. Pada konsep
kinematika rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah 28,00%
dapat dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di Yogyakarta memiliki
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika. Pada konsep
hukum I Newton rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah
18,33% dapat dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di Yogyakarta
memiliki pemahaman yang sangat kurang terhadap konsep hukum I
Newton. Pada konsep hukum II Newton rata-rata skor yang didapatkan
oleh siswa adalah 28,25% dapat dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di
Yogyakarta memiliki pemahaman yang kurang terhadap konsep hukum
II Newton. Pada konsep hukum III Newton rata-rata skor yang
didapatkan oleh siswa adalah 10,00% dapat dikatakan bahwa siswa
beberapa SMP di Yogyakarta memiliki pemahaman yang sangat kurang
terhadap konsep hukum III Newton. Pada konsep prinsip superposisi
rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah 50,48% maka dapat
dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di Yogyakarta memiliki
pemahaman yang cukup terhadap konsep prinsip superposisi. Dan pada
konsep gravitasi rata-rata skor yang didapatkan oleh seluruh siswa adalah
26,38% dapat dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di Yogyakarta
memiliki pemahaman yang kurang terhadap konsep macam-macam gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Setelah mengetahui pemahaman siswa pada setiap konsep gaya
disini juga dituliskan pemahaman siswa pada seluruh konsep gaya.
Berdasarkan tabel 4.1 Pemahaman konsep gaya halaman 49, didapatkan
rata-rata skor siswa pada seluruh konsep gaya adalah 26,91% dengan
standar deviasi 13,55%. Maka dengan skor rata-rata 26,91% dan
menggunakan tabel 3.3 Klasifikasi pemahaman siswa menggunakan skor
halaman 44, dapat dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di Yogyakarta
memiliki pemahaman yang kurang terhadap konsep gaya.
Dengan nilai standar deviasi 13,55%, ini merupakan nilai yang
besar dari rata-rata skor, berarti rata-rata skor siswa pada konsep gaya
adalah menyebar artinya ada perbedaan pada skor rata-rata siswa untuk
setiap konsep. Dengan adanya perbedaan rata-rata skor siswa untuk
setiap konsep menunjukkan bahwa pada konsep gaya ada konsep yang
paling dipahami oleh siswa dan sedikit dipahami oleh siswa. Konsep
yang paling dipahami oleh siswa beberapa SMP di Yogyakarta yaitu
konsep yang memiliki skor rata-rata paling tinggi, dan yang kurang
dipahami oleh siswa beberapa SMP di Yogyakarta yaitu konsep yang
memiliki skor rata-rata paling rendah. Maka dapat dikatakan konsep gaya
yang paling dipahami oleh siswa beberapa SMP di Yogyakarta adalah
konsep prinsip superposisi, dan konsep gaya yang kurang dipahami oleh
siswa beberapa SMP di Yogyakarta adalah konsep hukum III Newton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Miskonsepsi
Siswa beberapa SMP di Yogyakarta memiliki pemahaman yang
kurang terhadap keseluruhan konsep gaya. Dengan memiliki pemahaman
yang kurang berarti dapat dikatakan bahwa siswa beberapa SMP di
Yogyakarta dalam mengerjakan soal FCI yang di berikan lebih banyak
memilih jawaban yang salah. Pada jawaban yang salah menunjukkan
adanya miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
Berdasarkan keadaan siswa dalam menjawab terlampir pada
lampiran B2. Keadaan jawaban siswa halaman 108 dan tabel 2.3
Miskonsepsi dalam FCI halaman 23, maka dibuat tabel jumlah jawaban
siswa menjawab dan jenis miskonsepsinya terhadap setiap konsep untuk
melihat miskonsepsi yang banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di
Yogyakarta terhadap konsep gaya. Angka yang berwarna biru
menunjukkan letak macam jawaban benar dan persentase jumlah siswa
yang menjawab benar, berlaku pada setiap nomor. Pada kolom jumlah
siswa yang menjawab salah diberikan warna yang digunakan untuk
melihat letak dan jenis miskonsepsi sesuai dengan warna, berlaku pada
setiap nomor.
Dalam pembahasan dibawah ini membahas miskonsepsi yang
banyak terjadi pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta terhadap konsep
gaya yang di tunjukkan pada kolom warna kuning yang memiliki
persentase jumlah siswa ≥ 40% siswa menjawab salah pada macam
jawaban salah itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Kinematika
Tabel 4.2a Jumlah siswa menjawab terhadap konsep kinematika dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
a b c d Kosong Total
Kecepatan yang
dibeda-bedakan dari
posisinya
12
59,05
21,90 0,95 100
Tidak dapat membedakan posisi-kecepatan
8,57 9,52
Tidak dapat membedakan kecepatan-
percepatan
Percepatan yang
dibeda-bedakan dari
kecepatannya 13 36,19 7,62 48,57 6,67 0,95 100
Tidak dapat membedakan kecepatan-
percepatan
Percepatan konstan
pada: Lintasan
parabola 15
24,76
9,52 0,95 100
Kehilangan/ menerima dorongan aslinya
36,19 Gabungan gaya menentukan arah gerak
28,57
Terjadi dorongan yang berubah perlahan-
lahan
Percepatan konstan
pada: Kelajuan yang
berubah
16
13,33
40,95
0,95 100
Kecepatan sebanding dengan gaya yang
digunakan
19,05 Gaya menyebabkan percepatan menuju ke
pusat kecepatan
25,71 Gaya aktif yang bekerja menurun
Penjumlahan vektor
kecepatan 4 5,71
8,57
60,95 1,9 100
Gaya akhir untuk menentukan gerak
22,86
Komponen kecepatan tidak diuraikan secara
vector
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan tabel 4.2a Jumlah siswa menjawab terhadap
konsep kinematika dan jenis miskonsepsinya halaman 53, dengan
melihat persentase jumlah siswa pada macam jawaban salah
ternyata ada 2 macam jawaban salah yang memilki persentase
≥ 40%, pada konsep kinematika yang digunakan untuk memahami:
1) Kecepatan yang dibeda-bedakan dari posisinya.
Dalam memahami konsep tersebut dicantumkan pada
soal no 12, seperti berikut: ada dua buah balok (balok A dan
balok B) memiliki perbedaan waktu 0.20 detik dari setiap
balok menuju kotak bernomor (dari balok bernomor 1
menuju balok bernomor 2) seperti pada gambar di bawah ini,
kedua balok itu bergerak ke arah kanan.
Dengan membaca keterangan, melihat serta
memperhatikan gambar diatas siswa diminta mencermati
apakah balok-balok (balok A dan balok B) ada yang
memiliki kecepatan sama?. Terdapat 59,05% siswa memilih
jawaban yang menyatakan bahwa balok A dan balok B tidak
memiliki kecepatan yang sama. Jawaban salah tersebut
terkait dengan miskonsepsi pada konsep kinematika yaitu
siswa tidak dapat membedakan posisi dengan kecepatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Alasan yang ditulis salah satu siswa yang memilih
jawaban tersebut adalah “karena posisinya tidak pas antara
balok A dan balok B” pada lembar jawab dengan kode
SMP_007. Dengan siswa memberi alasan tersebut
menunjukkan bahwa untuk menentukan suatu kecepatan yang
sama hanya dengan melihat posisi suatu benda berada dititik
yang sama.
Kecepatan adalah perpindahan tiap satuan . Dalam soal
dijelaskan waktu yang dibutuhkan untuk balok-balok A untuk
bergerak dari balok 1 menuju balok 2, balok 2 menuju balok
3, dst... adalah sama dengan waktu yang dibutuhkan oleh
balok balok B untuk bergerak dari balok 1 menuju balok 2,
balok 2 menuju balok 3, dst, maka untuk mengetahui ada
tidaknya kecepatan yang sama pada balok A dan balok B
yaitu dengan melihat interval/ jarak yang sama untuk balok-
balok bernomor antara balok A dan balok B. Pada interval/
jarak yang sama balok-balok tersebutlah yang memiliki
kecepatan yang sama karena sudah dijelaskan dalam soal
bahwa waktu yang diwakili oleh kotak bernomor adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2) Percepatan yang dibeda-bedakan dari kecepatannya.
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal
no 13 dengan menggunakan gambar dibawah ini dengan
pertanyaannya adalah bagaimana hubungan percepatan antara
balok A dan balok B?.
Terdapat 48,57% siswa memilih jawaban c yang
menyatakan percepatan balok B lebih besar dari pada
percepatan balok A, jawaban tersebut terkait dengan
miskonsepsi pada kinematika yaitu bahwa siswa tidak dapat
membedakan suatu kecepatan dengan percepatan.
Alasan yang ditulis salah satu siswa yang memilih
jawaban tersebut adalah “karena jarak A lebih dekat
sedangkan B lebih jauh-jauh” dikutip dari lembar jawaban
dengan kode SMP_052. Dengan alasan tersebut berarti siswa
tidak bisa membedakan suatu kecepatan dengan percepatan,
siswa menganggap dengan suatu kotak bergerak dengan
waktu yang sama dan memiliki jarak antar balok jauh maka
balok memiliki kecepatan yang lebih besar. Dalam kasus ini
dimana balok dapat menempuh jarak lebih jauh adalah balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
memiliki kecepatan yang besar. Jadi cukup jelas bahwa
siswa belum dapat membedakan suatu kecepatan dengan
percepatan.
Percepatan timbul karena adanya perubahan kecepatan
( Dalam soal untuk melihat hubungan percepatan
balok A dan B adalah dengan melihat saja inetrval/ jarak
balok-balok bernomor pada balok A dan balok-balok
bernomor pada balok B karena waktu yang digunakan dari
balok-balok bernomor adalah sama. Maka dapat dilihat
interval/ jarak balok-balok bernomor pada balok A dan balok
B, dengan adanya interval/ jarak dan waktu berarti bisa
mengetahui kecepatanya. Balok-balok bernomor pada balok
A memiliki interval/ jarak yang sama, dengan keterangan
waktunya sama makadapat dikatakan balok A memilki
kecepatan yang sama, berarti tidak mengalami perubahan
kecepatan dengan kata lain percepatannya nol. Pada balok B
pun terlihat seperti pada balok balok A maka dapat dikatakan
percepatan balok A= percepatan balok B yaitu 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Hukum I Newton
Tabel 4.2b Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Hukum I Newton dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
a b c d Kosong Total
Tanpa adanya gaya 2
35,24 2,86 100
Dorongan dengan arah yang melingkar
22,86 13,33 25,71 Gabungan gaya menentukan arah gerak
Gaya centrifugal
Arah kecepatan yang
tetap 17
20,00 5,71
45,71 1,90 100
Kehilangan/ menerima dorongan
aslinya
26,67
Gaya akhir untuk menentukan gerak
Kelajuan konstan 18 11,43 20,95
1,90 100
Terjadi dorongan yang berubah
perlahan-lahan
45,71 20,00 Menghilangnya dorongan
Dengan menghilangkan
gaya yang bekerja 20
38,10
33,33
3,81 100
Gerakan yang menyatakan bahwa
terdapat gaya aktif pada benda
Besar massa menyebabkan berhenti
bergerak
14,29 Gaya dorong oleh “ pukulan”
11,49
Terjadi dorongan yang berubah
perlahan-lahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan tabel 4.2b Jumlah siswa menjawab terhadap
konsep Hukum I Newton dan jenis miskonsepsinya halaman 58,
dan melihat persentase jumlah siswa pada macam jawaban salah
terhadap konsep Hukum I Newton, ternyata ada 2 macam jawaban
salah yang memilki persentase ≥ 40% pada konsep kinematika
yang digunakan untuk memahami:
1) Arah kecepatan yang tetap
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal
nomor 17 dengan ditunjukkan dengan gambar seperti
dibawah ini, dengan keterangan yaitu saat roket mencapai
posisi “c” mesin roket mati, lintasan manakah yang dilalui
roket setelah dari posisi “c”?
Terdapat 45,71% siswa memilih gambar lintasan yang
tepat yaitu ddengan miskonsepsi yang terkait dalam jawaban
tersebut yaitu menghilangnya dorongan. Alasan yang
dituliskan salah satu siswa yang memilih jawaban salah
tersebut yaitu “karena kecepatan berkurang” alasan pada
lembar jawab kode SMP_002, disini siswa menganggap
dengan mesin roket mati maka tidak ada gaya/ dorongan lagi
roket untuk bergerak maka arah kecepatan roket berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menurun. Dalam memahami konsep tentang arah kecepatan
yang tetap siswa banyak yang berfikir untuk
mempertahankan suatu kecepatan dan arah tertentu
diperlukan gaya luar.
Pada Hukum I Newton menyatakan bahwa: ”jika gaya
atau resultan yang bekerja pada sebuah benda sama dengan
nol, benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus
beraturan”. Hukum I Newton menyatakan bahwa sebuah
benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan selama tidak ada gaya eksternal yang bekerja. Yang
terjadi untuk gerak pada roket setelah roket tidak diberi gaya
sama dengan nol adalah roket bergerak dengan kecepatan
konstan. Dengan kecepatan konstan roket bergerak maka
dapat dikatakan bahwa roket melakukan gerak lurus
beraturan (GLB). Kecepatan merupakan besaran vektor jadi
kecepatan memiliki arah, pada GLB kecepatan konstan
berarti besar kecepatan dan arah kecepatan konstan maka
jawaban yang tepat adalah b.
2) Kelajuan konstan
Dalam memahami konsep ini dicantumkan pada soal
nomor 18 menggunakan gambar seperti pada subkonsep
sebelumnya (arah kecepatan konstan) ditanyakan
bagaimanakah kelajuan roket setelah mencapai posisi “c”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Terdapat 45,71% siswa yang memilih jawaban c yang
menyatakan kelajuan roket adalah terus menurun, jawaban
tersebut mengandung miskonsepsi terkait dengan dorongan
yaitu menghilangnya dorongan.
Alasan yang dituliskan salah satu siswa yang memilih
jawaban tersebut yaitu “karena gayanya dihilangkan” dikutip
dari lembar siswa dengan kode SMP_096, siswa beranggapan
dengan mesin roket mati/ dorongan sudah tidak lagi diberikan
maka kelajuannya dalam bergerak menurun. Disini ternyata
siswa juga berfikir untuk mempertahankan suatu keadaan
tertentu tertentu diperlukan gaya luar. Dalam subkonsep
sebelumnya (arah kecepatan konstan) roket bergerak dengan
kecepatan konstan dan arah konstan maka roket melakukan
GLB. Denganroket bergerak kecepatan konstan dan arah
konstan maka kelajuan dari roket adalah konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Hukum II Newton
Tabel 4.2c Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Hukum II Newton dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
a b c d Kosong Total
Impuls gaya 3
38,10
34,29
0,95 100
Gaya akhir untuk menentukan gerak
0,95
Kehilangan/ menerima dorongan
aslinya
25,71
Terjadi dorongan yang berubah
perlahan-lahan
Gaya yang konstan
secara tidak langsung
menyatakan
percepatannya konstan
15
24,76
9,52 0,95 100
Kehilangan/ menerima dorongan
aslinya
36,19
Gabungan dari Gaya menentukan
gerak
28,57
Terjadi dorongan yang berubah
perlahan-lahan
16
13,33
40,95
0,95 100
Kecepatan sebanding dengan Gaya
yang digunakan
19,05
Gaya menyebabkan percepatan
menuju ke pusat kecepatan
25,71 Gaya aktif yang bekerja menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 4.2c Jumlah siswa menjawab terhadap
konsep Hukum II Newton dan jenis miskonsepsinya halaman 62,
terlihat bahwa persentase jumlah siswa yang menjawab pada
macam setiap jawaban salah dibawah 40% maka peneliti tidak
menganalisa miskonsepsi yang banyak terjadi pada konsep hukum
II Newton. Namun dari tabel dapat terlihat informasi jenis
miskonsepsi yang terkait pada jawaban salah yang siswa pilih
dalam memahami konsep hukum III Newton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d. Hukum III Newton
Tabel 4.2d Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Hukum III Newton dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
a b c d Kosong Total
Untuk Impuls Gaya 5
36,19
12,38
9,52
100
Hanya perantara/ peralatan yang aktif
menyebabkan gaya
41,90
Massa yang lebih besar menyatakan
gaya yang lebih besar
Perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar
Untuk gaya yang terus
menerus 7
10,48
31,43
100
Massa yang lebih besar menyatakan
gaya yang lebih besar
52,38
Hanya perantara/ peralatan yang aktif
menyebabkan gaya
5,71 Adanya hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan tabel 4.2d Jumlah siswa menjawab terhadap
konsep Hukum III Newton dan jenis miskonsepsinya halaman 64,
dengan melihat persentase jumlah siswa pada macam jawaban
salah terhadap konsep hukum III Newton, ternyataada 2 macam
jawaban salah yang memilki persentase ≥ 40% pada konsep
kinematika yang digunakan untuk memahami:
1) Untuk impuls gaya
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal
nomor 5. Pada soal dijelaskan: ada dua orang siswa, siswa
”a” memiliki massa 95 kg dan siswa “b” memiliki massa 77
kg masing masing duduk di atas kursi dan saling
berhadapan. Siswa “a” meletakkan kakinya pada lutut siswa
“b”, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Siswa
“a” tiba- tiba mendorong lutut siswa “b” dengan kakinya,
sehingga menyebabkan kedua kursi bergerak. Siswa diminta
untuk memilih jawaban yang tepat dari kesimpulan peristiwa
yang terlihat pada gambar dibawah ini dengan keterangan
diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Ada 41,90 % siswa memilih jawaban c yang memiliki
pernyataan kedua siswa saling memberikan gaya, tetapi siswa
“a” memberikan gaya yang lebih besar, dalam pernyatan ini
terdapat miskonsepsi terkait dengan pasangan aksi-reaksi
yaitu massa yang lebih besar menyatakan gaya yang lebih
besar dan juga terkait miskonsepsi gaya aktif yaitu hanya
perantara/ peralatan aktif yang menyebabkan gaya.
Alasan yang diberikan oleh salah satu siswa yang
memilih jawaban salah tersebut yaitu “karena siswa “a”
mempunyai massa yang lebih besar dari siswa “b” dikutip
dari lembar jawab dengan kode SMP_058. Dengan melihat
alasan yang siswa berikan menyatakan massa suatu benda
digunakan untuk menentukan besarnya gaya yang bekerja
sehingga besarnya gaya yang diberikan oleh siswa a terhadap
siswa b lebih besar. Massa tidak menentukan besar kecilnya
sebuah gaya, pada kasus ini kedua siswa memberikan gaya
yang sama besarnya.
Dalam konsep hukum III Newton ,
dimana besarnya gaya sama hanya arahnya yang
berlawanan. Dengan keterangan pada soal maka siswa b
setelah didorong bergerak lebih cepat dibanding siswa a
berarti siswa a dengan massa lebih kecil bergerak lebih cepat/
percepatannya besar, dan pada siswa b yang memiliki massa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
besar bergerak lebih lambat/ percepatan kecil, maka besarnya
gaya adalah sama.
2) Gaya yang terus menerus diberikan
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal no
7. Sebuah mobil terus menerus mendorong (memberikan
gaya) terhadap truk yang mogok hingga truk bergerak
kedepan. Siswa diminta untuk menyimpulkan dari kejadian
peristiwa tersebut.
Ada 52,38% siswa memilih jawaban salah c dengan
pernyataan yaitu bahwa mesin mobil dalam keadaan hidup
sehingga memberikan gaya dorong terhadap truk, tetapi mesin
truk mati sehingga truk tidak bisa memberikan gaya balik ke
mobil, dan truk kedepan karena terdorong oleh mobil.
Pernyataan pada jawaban c memiliki miskonsepsi yang terkait
pada gaya aktif yaitu hanya perantara/ peralatan aktif yang
menyebabkan gaya.
Alasan yang salah satu siswa tuliskan dalam memilih
jawaban tersebut yaitu “karena mobil memberikan gaya
dorong terhadap truk sehingga truk dapat meluncur” dikutip
dari lembar jawaban dengan kode SMP_102. Terlihat bahwa
siswa menganggap mobil yang mesinnya dalam keadaan
hiduplah yang memberikan gaya terhadap truk namun karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
truk diam maka truk tidak memberikan gaya balik terhadap
mobil.
Dalam hukum III Newton mengambarkan sifat penting
dari gaya, yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan.
Jika gaya dikerjakan pada sebuah benda A, maka harus ada
benda lain B yang mengerjakan benda itu. Selanjutnya jika
benda B mengerjakan gaya pada benda A, maka benda A
harus mengerjkan gaya pada benda B yang sama besar dan
berlawanan arahnya. Hukum III Newton menyatakan bahwa:
”jika benda pertama menegrjakan gaya pada benda kedua,
maka benda kedua akan mengerjakan gaya yang sama pada
benda pertama dengan arah yang berlawanan
. Ini sama halnya pada kasus mobil yang terus
memberikan gaya terhadap truk maka besarnya gaya yang
diberikan mobil terhadap truk sama dengan gaya yang
diberikan truk terhadap mobil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
e. Prinsip Superposisi
Tabel 4.2e Jumlah siswa menjawab terhadap konsep Prinsip Superposisi dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
a b c d Kosong Total
Penjumlahan vektor 11 14,29
67,62 4,76 0,95 100
Gaya yang besar menentukan arah
gerak
12,38 Gabungan gaya menentukan arah gerak
Menghilangkan gaya
yang bekerja 20
38,10
33,33
2,86 100
Gerakan yang menyatakan bahwa
terdapat gaya aktif pada benda
Besar massa menyebabkan berhenti
bergerak
14,29 Gaya dorong oleh “ pukulan”
11,49
Terjadi dorongan yang berubah
perlahan-lahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel 4.2e Jumlah siswa menjawab terhadap
konsep Prinsip Superposisi dan jenis miskonsepsinya halaman 69,
terlihat bahwa persentase jumlah siswa yang menjawab pada
settiap macam jawaban salah dibawah 40% maka peneliti tidak
menganalisa miskonsepsi yang banyak terjadi pada konsep prinsip
superposisi. Namun dari tabel dapat terlihat informasi jenis
miskonsepsi yang terkait pada jawaban salah yang siswa pilih
dalam memahami konsep prinsip superposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
f. Macam-macam Gaya
Tabel 4.2f Jumlah siswa menjawab terhadap konsep macam-macam Gaya dan jenis miskonsepsinya
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
a b c d Kosong Total
Sentuhan pada benda
padat:Pasif 6
65,71
20,00
0,95 100
Tidak ada gerak menyatakan tidak ada gaya
9,52
Ada tekanan udara dan gravitasi
3,81 Adanya hambatan
Sentuhan pada benda
padat: Impuls 8 13,33 37,14 2,86 43,81 2,86 100
Hanya perantara/ peralatan yang aktif
menyebabkan gaya
Gesekan yang
berlawanan dengan arah
gerak
19
39,05
10,48
3,81 100
Kecepatan sebanding dengan gaya yang
digunakan
40,00
Gaya yang mengatasi hambatan sehingga
benda bergerak
6,67 Hambatan yang berlawanan dengan gaya
Bekerja pada fluida:
Hambatan udara 14
9,52 39,05 0,95 100
Hanya perantara/ peralatan yang aktif
menyebabkan gaya
18,10 32,38 Gaya dorong oleh “ pukulan”
Bekerja pada
fluida:Tekanan udara 6
65,71 20,00
0,95 100
Tidak ada gerak menyatakan tidak ada gaya
9,52 Adantekanan udara dan gravitasi
3,81 Adanya hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Subkonsep No
soal
Jumlah siswa yang menjawab (%) Miskonsepsi
A b c d Kosong Total
Gravitasi
10
7,62
9,52 0,95 100
Adanya tekanan udara dan gravitasi
62,86
Pertambahan gravitasi sebanding dengan
kecepatan jatuhnya benda
Percepatan menyatakan bertambahnya gaya
19,05 Gravitasi untuk massa
14 9,52
39, 05 0,95 100
Hanya perantara/ peralatan yang aktif
menyebabkan gaya
18,10 32,38 Gaya dorong oleh “ pukulan”
6
65,71
20,00
0,95 100
Tidak ada gerak menyatakan tidak ada gaya
9,52
Adanya tekanan udara dan gravitasi
3,81 Adanya hambatan
Percepatan tidak
dipengaruhi berat
benda
1 11,43 2,86 8,57 77,14
100 Benda yang lebih berat jatuh lebih cepat
Lintasan parabola 9
2,86
44,76
2,86 100
Gabungan gaya menentukan arah gerak
Gaya dorong oleh “ pukulan”
34,29 15,24
Menghilangnya dorongan
Gravitasi bekerja setelah benda dikenai
dorongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan tabel 4.2f Jumlah siswa menjawab terhadap
konsep macam-macam Gaya dan jenis miskonsepsinya halaman
71, dengan melihat persentase jumlah siswa pada macam jawaban
salah terhadap konsep tersebut, ternyata ada 5 macam jawaban
salah yang memilki persentase ≥ 40% pada konsep macam-macam
gaya yang digunakan untuk memahami:
1) Sentuhan pada benda padat: pasif, tekanan udara, gravitasi
Dalam memahami konsep macam-macam gaya
tersebut terdapat pada soal no 6, dengan menanyakan gaya
apa saja yang bekerja pada buku yang berada diatas meja.
Ada 65,71% siswa memilih jawaban a yang
menyatakan tidak ada satupun yang benar. Jawaban tersebut
memiliki miskonsepsi terkait dengan gaya aktif yaitu tidak
ada gerak menyatakan tidak ada gaya.
Alasan yang salah satu siswa berikan dalam memilih
jawaban salah tersebut yaitu “ karena buku diam saja dimeja”
dikutip dari lembar jawaban dengan kode siswa SMP_086.
Dengan melihat alasan siswa memilih jawaban tersebut
berarti siswa beranggapan bahwa suatu benda yang tidak
mengalami gerak berarti menyatakan tidak adanya gaya yang
bekerja pada benda itu walaupun benda itu bersentuhan.
Walaupun suatu benda yang bersentuhan diam, tetap ada
gaya yang bekerja pada benda. Gaya yang bekerja pada buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang berada diatas meja adalah gaya kebawah buku yang
disebabkan oleh gravitasi, dan gaya keatas oleh meja
terhadap buku yang disebut gaya normal, dan gaya keatas
yang disebabkan oleh tekanan udara.
2) Sentuhan pada benda padat: impuls
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal
no 8 yaitu ketika bola karet jatuhkan ke lantai maka bola akan
terpantul kembali, pertanyaan yang diberikan adalah apa
yang menyebakan bola karet terpantul kembali? Ada 43,81%
siswa memilih pada jawaban yang belum teridentifikasi
miskonsepsinya pada tabel 2.3 Miskonsepsi dalam FCI
halaman 24. yaitu pada pilihan jawaban d. Alasan dari salah
satu siswa yaitu “karena bolalah yang memberi gaya pada
lantai tetapi gaya balik yang diberikan lantai lebih besar
sehingga bola kembali terpantul keatas” dikutip dari lembar
jawaab dengan kode SMP_059. Pada soal diatas gaya impuls
yang terjadi yaitu lantai memberikan gaya terhadap bola
sehingga bola terpantul.
3) Gesekan yang berlawanan dengan arah gerak
Dipaparkan pada soal nomor 19 yaitu adanya sebuah
kotak besar didorong dan kotak tersebut bergerak dengan
kecepatan konstan 4,0 m/s. Disini siswa disuruh memilih
kesimpulan yang tepat untuk kasus tersebut. Ada 40,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
siswa memilih jawaban b yang menyatakan besar gaya yang
bekerja untuk mengerakan kotak dengan kecepatan konstan
harus lebih besar daripada beratnya. Untuk pernyataan itu
ternyata terdapat miskonsepsi yang terkait dengan hambatan
dalam gerak suatu benda yaitu gaya yang mengatasi
hambatan sehingga benda bergerak gerak. Alasan salah satu
siswa yang memilih jawban salah tersebut yaitu “karena jika
gaya yang diberikan ke kotak kurang maka kotak gak akan
bergerak” dikutip dari lembar siswa dengan kode SMP_096.
Dari alasan siswa terlihat bahwa siswa menyimpulkan untuk
dapat mengerakkan kotak besar agar kotak dapat bergerak
dengan kecepatan konstan maka gaya yang diberikan harus
lebih besar dari massa balok besar.
Ada 2 jenis gaya gesek, salah satunya adalah gaya
gesek kinetis cenderung untuk mempertahankan keadaan
bergerak dari benda yang sedang bergerak. Gaya gesek
kinetis inilah yang digunakan dalam kasus soal
seperti no 19, maka gaya yang digunakan untuk mengerakkan
kotak adalah gaya gesek kinetis, jadi besarnya gaya yang
bekerja untuk mengerakkan kotak secara konstan sama
dengan gaya gesek yang melawan arah gerakan (gaya
kinetis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4) Gravitasi
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal
nomor 10, yaitu sebuah batu jatuh dari atap gedung berlantai
satu ke permukaan tanah, apa yang akan terjadi?. Ada
62,86% siswa memilih jawaban b yaitu yang mengatakan
bahwa kecepatan batu bertambah pada saat jatuh karena
semakin dekat dengan tanah semakin besar gaya gravitasinya.
Pada jawaban b memiliki miskonsepsi yang terkait dengan
gaya aktif yaitu suatu percepatan menyatakan bertambahnya
gaya yang bekerja dan juga terkait dengan miskonsepsi
tentang gravitasi yaitu pertambahan gravitasi sebanding
dengan kecepatan jatuhnya benda.
Alasannya yang diberikan oleh salah satu siswa yang
memilih jawaban salah tersebut yaitu “semakin dekat keinti
gravitasi maka semakin berat/ cepat”, dikutip dari lembar
jawaban dengan kode SMP_064. Dengan alasan tersebut
dapat terlihat bahwa siswa menganggap suatu gravitasi akan
bertambah besar saat mendekati tanah sehingga kecepatan
benda untuk jatuh semakin cepat. Sebenarnya alasan siswa
bisa benar jika kasusnya untuk mengatakan suatu benda yang
jatuh dari ketinggian yang begitu tinggi sekali. Namun dalam
konteks soal tersebut bola hanya dijatuhkan dari atas gedung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
berlantai satu jadi jawaban dan alasan siswa dapat dikatakan
mengalami miskonsepsi pada kasus tersebut.
Perbedaan besarnya gravitasi terjadi pada tempat yang
memiliki perbedaan yang jauh karena pusat bumilah yang
melakukan gaya gravitasi tersebut.
5) Percepatan tidak dipengaruhi berat benda
Dalam memahami konsep tersebut terdapat pada soal
nomor 1. Pertanyaan soal pada nomor tersebut adalah adanya
dua buah bola yaitu bola A dan bola B, kedua bola tersebut
tebuat dari logam dan memiliki ukuran yang sama, untuk
massanya berbeda bola A memiliki massa 2x lipat lebih
besar dari bola B. Pada waktu yang sama kedua bola
dijatuhkan dari lantai 2 sebuah gedung. Bagaimana waktu
yang dibutuhkan bola untuk mencapai tanah?.
Ada 77,14% siswa memilih jawaban d yaitu waktu yang
dibutuhkan bola B untuk mencapai tanah lebih lama. Pada
pilihan jawaban d memiliki miskonsepsi yang terkait dengan
gravitasi yaitu obyek yang lebih berat akan jatuh lebih cepat.
Alasan yang salah satu siswa berikan dalam memilih
jawaban tersebut “karena benda yang lebih besar massanya
lebih cepat jatuh daripada yang lebih kecil” siswa dengan
kode siswa SMP_087. Dengan alasan tersebut berarti siswa
yang beranggapan bahwa sebuah benda yang massanya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
besar akan jatuh lebih cepat daripada benda yang massanya
ringan pada peristiwa gerak jatuh bebas.
D. Implikasi
Hasil analisa pemahaman dan miskonsepsi konsep gaya yang terjadi pada
siswa beberapa SMP di Yogyakarta terkait dengan jawaban yang benar dan
jawaban yang salah ternyata menunjukkan bahwa pemahaman siswa untuk
konsep gaya adalah kurang berarti menunjukkan bahwa siswa dalam
memahami konsep lebih memahami pada jawaban salah. Pada jawaban benar
yang dipilih siswa menujukkan bahwa siswa bisa memahami konsep gaya
dengan benar. Pada jawaban salah yang dipilih siswa menujukkan bahwa
siswa mengalami miskonsepsi. Agar siswa dapat memahami konsep gaya
dengan benar yaitu tugas guru fisika adalah menanamkan konsep gaya yang
benar terhadap siswa.
Selama ini masalah pemahaman dan miskonsepsi kurang mendapat
perhatian yang khusus bagi pihak guru. Untuk mengatasi masalah tersebut,
maka diperlukan usaha dan upaya dari seorang guru dalam meningkatkan
pemahaman dan menghindari atau mengurangi miskonsepsi konsep gaya yang
terjadi pada siswa yaitu dengan cara menanamkan konsep yang benar dan
menghidari atau mengurangi miskonsepsi yang terjadi, maka dari itu perlunya
implikasi yang harus dilakukan oleh seorang guru diantaranya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1. Implikasi terhadap konsep yang benar, konsep yang benar adalah sangat
penting bagi guru, karena gurulah yang lebih berperan dalam
menanamkan konsep benar terhadap siswa.
2. Implikasi terhadap rancangan pembelajaran fisika, dengan berdasarkan
pertimbangan hasil analisa tersebut maka guru harus merancang suatu
proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan tepat di dalam suatu
pembelajaran sehingga konsep gaya yang benar dapat tersampaikan
dengan tepat, dan juga miskonsepsi yang banyak terjadi dapat dihindari
atau berkurang.
3. Implikasi terhadap rancangan evaluasi pembelajaran fisika, guru
merancang suatu evaluasi yang tepat yang akan digunakan untuk
mengukur hasil dari proses belajar mengajar fisika.
4. Implikasi terhadap pelaksanaan pengajaran dan evaluasi pembelajaran
fisika, guru melaksanakan dengan baik rancangan yang sudah
dipersiapkan dengan matang agar semua tujuan dari belajar mengajar
pokok bahasan gaya dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan analisa penelitian yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Siswa beberapa SMP di Yogyakarta memiliki pemahaman yang sangat
kurang terhadap konsep hukum I Newton dan hukum III Newton,
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika, hukum II Newton,
dan macam-macam gaya, pemahaman yang cukup terhadap konsep
prinsip superposisi, dan pemahaman siswa terhadap seluruh konsep gaya
adalah kurang.
2. Konsep prinsip superposisi adalah konsep yang paling di pahami dan
konsep hukum III Newton adalah konsep yang kurang dipahami oleh
siswa beberapa SMP di Yogyakarta dari ke-6 konsep gaya yang ada.
3. Siswa beberapa SMP di Yogyakarta banyak mengalami miskonsepsi
yaitu:
siswa tidak dapat membedakan posisi benda dengan kecepatan benda
dalam memahami kecepatan benda yang dibedakan dari posisinya
dan juga siswa tidak dapat membedakan kecepatan dengan
percepatan dalam memahami suatu percepatan yang dibeda-bedakan
dari kecepatannya.
kehilangan/ menerima dorongan aslinya dan menghilangnya
dorongan, dalam memahami konsep hukum I Newton
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
massa yang besar memberikan gaya yang lebih besar, perantara/
peralatan yang aktif yang menghasilkan gaya lebih besar dan hanya
peralatan/ perantara yang aktiflah menyebabkan gaya, dalam
memahami hukum III Newton
tidak ada gerak menyatakan tidak ada gaya dalam memahami
macam-macam gaya yang bekerja pada (benda padat, pada tekanan
udara, dan gravitasi) dan gaya yang mengatasi hambatan sehingga
benda dapat bergerak, dalam memahami gaya gesek.
percepatan menyatakan bertambahnya gaya dan pertambahan
gravitasi sebanding dengan kecepatan jatuhnya benda dan benda
yang lebih berat jatuh lebih cepat dalam memahami konsep gravitasi.
B. SARAN
Sejalan dengan kesimpulan diatas maka pada bagian akhir skripsi ini,
peneliti menyampaikan beberapa saran:
1. Bagi guru dan calon guru
Dengan melihat tingkat pemahaman siswa beberapa SMP di
Yogyakarta terhadap konsep gaya maka sesuai dengan isi dari belajar
mengajar fisika guru lebih menekankan pemahaman konsep gaya
sehingga siswa dapat memahami konsep gaya dengan baik dan
miskonsepsi yang banyak terjadi dapat dikurangi atau diperkecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Bagi peneliti selanjutnya:
a. Dalam mengungkap miskonsepsi yang banyak terjadi dapat
ditambahkan dengan metode wawancara yaitu mewawancarai siswa
yang mengalami miskonsepsi sehingga peneliti bisa lebih
mengetahui alasan dan sebab mengapa siswa mengalami
miskonsepsi tersebut.
b. Dalam merumuskan instrumen dari instrumen yang pernah
digunakan di luar negri, perlu dirumuskan ulang terjemahan secara
kontekstual dan disesuaikan dengan kelompok sasaran yang di teliti.
c. Dapat membandingkan hasil penelitian dengan jenjang yang lebih
tinggi, sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan dari
pemahaman dan miskonsepsi yang terjadi terhadap konsep gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Berg, E. V. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga:UniversitasKristen
Satya Wacana.
Budi, Kartika, Fr, Y. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah
Konsepsi yang Terjadi, dalam Widya Dharma.Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dahar. R. W. 1989, Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
Haliday, Resnick. 1985. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hestenes David, Malcolm Wells, dan Gregg Swackhamer (1992) Force Concept
Inventory, Physics. Teacher. 30, hal. 141-158
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
Marpaung, Yansen., Suparno, Paul. (1987). Sumbangan Pikiran terhadap
Pendidikan Matematika dan Fisika, IKIP Sanata Dharma.
Purwanto, N. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Soetrisno. 1977. Fisika Dasar: mekanika. Bandung: ITB
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD.
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
KonsepGaya
Lampiran A1. Soal FCI
Force Concept Inventory
Mata Pelajaran: Fisika, Waktu: 90 menit
1. Dua buah bola (A dan B) terbuat dari logam dengan ukuran yang sama,
tetapi bola A massanya 2x lebih besar dari bola B. Pada waktu yang
bersamaan kedua bola itu dijatuhkan dari lantai dua sebuah gedung. Waktu
yang dibutuhkan bola untuk mencapai tanah adalah?
a. Waktu yang dibutuhkan bola A setengah lebih lama dibandingkan
bola B untuk mencapai tanah.
b. Waktu yang dibutuhkan kedua bola sama untuk mencapai tanah.
c. Waktu yang dibutuhkan bola A untuk mencapai tanah lebih lama.
d. Waktu yang dibutuhkan bola B untuk mencapai tanah lebih lama.
2. Sebuah bola yang memiliki massa, terpasang pada tali dan diayunkan secara
melingkar pada bidang horizontal seperti yang terlihat pada gambar.
Pada titik yang ditunjukkan dalam gambar, tali yang mengikat bola tiba-tiba
putus. Jika peristiwa ini diamati secara langsung dari atas, yang
menunjukkan lintasan bola setelah tali putus adalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
KonsepGaya
Gunakan pernyataan dan gambar di bawah ini untuk menjawab soal
nomor 3 dan 4. Gambar melukiskan sebuah bola bergerak dengan
kecepatan konstan dari titik "a" ke titik "b" tanpa gesekan. Ketika
mencapai titik "b", bola itu menerima "tendangan" dengan arah
tendangan yaitu ke arah uyang ditunjukkan tanda panah dengan cetak
tebal (lihat gambar).
3. Lintasan manakah yang tepat menunjukan arah gerak bola setelah bola
ditendang?
4. Bagaimanakah kecepatan bola setelah "ditendang"?
a. Sama dengan kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang
b. Sama dengan kecepatan (v) bola setelah ditendang
c. Sama dengan penjumlahan kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang
dengan kecepatan bola (v) setelah ditendang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
KonsepGaya
d. Lebih besar dari kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang atau
kecepatan (v) bola setelah ditendang, tetapi lebih kecil daripada
penjumlahan kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang dengan
kecepatan (v) bola setelah ditendang
Pernyataan ini digunakan untuk soal nomor 5. Ada dua orang siswa , siswa
”a” memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg masing masing
duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa “a” meletakkan kakinya
pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Siswa “a”
tiba- tiba mendorong lutut siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan
kedua kursi bergerak.
5. Apa yang terjadi pada peristiwa di samping?
a. Siswa “a” mendorong siswa “b”,
tetapi siswa “b” tidak
memberikan gaya apapun pada
siswa “a”.
b. Kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “b”
memberikan gaya yang lebih
besar.
c. Kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
KonsepGaya
memberikan gaya yang lebih
besar.
d. Kedua siswa saling memberikan
gaya yang sama besarnya.
6. Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara.
a. 1 saja
b. 1 dan 2
c. 1, 2 dan 3
d. 1, 2 dan 4
Pernyataan dan gambar di bawah ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan nomor 7 dan 8.
Sebuah truk besar yang mogok di jalan didorong oleh mobil kecil yang
berada di belakang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
KonsepGaya
7. Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan kecepatan
supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa ini?
a. Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu sama dengan besarnya gaya
dorong balik dari truk ke mobil.
b. Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu lebih besar dari gaya balik dari
truk ke mobil
c. Mesin mobil dalam keadaan hidup sehingga memberikan gaya dorong
terhadap truk itu, tetapi mesin truk mati sehingga tidak bisa
memberikan gaya dorong balik ke mobil, truk bergerak ke depan hanya
karena terdorong oleh mobil.
d. Baik mobil maupun truk tidak saling memberi gaya satu sama lain, truk
bergerak ke depan hanya karena berada pada arah mobil.
8. Ketika bola karet dijatuhkan ke lantai, maka bola akan terpantul kembali
karena?
a. Energi kekal yang tersimpan dalam bola
b. Lantai memberikan gaya pada bola sehingga menyebabkan bola
terpantul ke atas
c. Pada lantai bola tetap bergerak
d. Tidak ada satupun jawaban yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KonsepGaya
9. Pada gambar berikut, lintasan manakah yang menunjukkan gerakan peluru
meriam yang benar?
10. Sebuah batu jatuh dari atap gedung berlantai satu ke permukaan tanah, maka
yang akan terjadi?
a. Batu itu jatuh karena dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan tekanan udara
yang mendorongnya ke bawah.
b. Kecepatan batu itu bertambah pada saat jatuh karena semakin dekat ke
tanah semakin besar gaya gravitasinya.
c. Kecepatan batu itu bertambah karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi
yang konstan.
d. Batu jatuh ke tanah karena secara alamiah semua benda jatuh ke tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
KonsepGaya
11. Ada dua orang, seorang ayah dan anak laki-laki menarik dengan kuat dua
tali yang terikat pada peti seperti pada gambar. Arah lintasan manakah (A-D)
yang paling cocok dengan lintasan peti kalau ditarik?
Untuk soal no 12, dua buah balok (balok A dan balok B) memiliki
perbedaan waktu 0.20 detik dari setiap balok menuju kotak bernomor
(dari balok bernomor 1 menuju balok bernomor 2) seperti pada gambar di
bawah ini, kedua balok itu bergerak ke arah kanan.
12. Apakah balok-balok (balok A dan balok B) ada yang memiliki kecepatan
sama?
a. Tidak.
b. Ya, pada balok nomor 2.
c. Ya, pada balok nomor 5.
d. Ya, selama balok nomor 3 menuju balok nomor 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
KonsepGaya
Untuk soal no 13, posisi 2 balok (balok A dan balok B) pada interval
waktu yang sama berturut-turut diwakili oleh kotak bernomor yang
ditunjukan pada diagram di bawah ini. Balok-balok bergerak pada arah
kanan.
13. Dapat disimpulkan untuk hubungan percepatan pada balok A dan balok B
yang tepat yaitu:
a. Percepatan balok A > percepatan balok B.
b. Percepatan balok A = percepatan balok B yaitu > 0.
c. Percepatan balok B > percepatan balok A.
d. Percepatan balok A = percepatan balok B yaitu 0.
14. Sebuah bola golf dipukul kemudian diamati ketika melintas di udara seperti
gambaran di bawah ini.
Gaya apakah yang terjadi pada bola golf selama berada di udara?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
KonsepGaya
1. Gaya gravitasi.
2. Gaya pukulan.
3. Gaya gesek udara.
a. 1
b. 1 dan 2
c. 1, 2 dan 3
d. 1 dan 3
Untuk menjawab pertanyaan nomor (15 sampai 18), sesuaikan jawaban
anda dengan pernyataan dan gambar berikut. Sebuah roket mula-mula
bergerak dari posisi “a” ke posisi “b” dengan kecepatan konstan. Sampai
diposisi “b” mesin roket hidup/mulai menghasilkan dorongan secara
konstan kemudian mesin mati pada saat roket mencapai posisi “c”.
15. Lintasan manakah yang paling tepat untuk menggambarkan lintasan roket
bergerak dari posisi “b” sampai diposisi “c”?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KonsepGaya
16. Ketika roket bergerak dari posisi “b” ke posisi “c”, maka kelajuan roket
adalah
a. Konstan
b. Terus meningkat
c. Meningkat untuk sementara waktu lalu konstan
d. Konstan untuk sementara dan selanjutnya menurun
17. Pada posisi “c” mesin roket mati. Lintasan manakah yang tepat untuk
menunjukkan roket bergerak setelah dari posisi “c”?
18. Kelajuan roket setelah dari posisi “c” adalah
a. Konstan
b. Terus meningkat
c. Terus menurun
d. Konstan untuk sementara waktu dan selanjutnya menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
KonsepGaya
19. Kotak besar didorong dengan sebuah gaya dan bergerak dengan kecepatan
konstan 4,0 m/s. Apa yang kamu dapat simpulkan dari gaya yang terjadi
pada kotak?
a. Jika gaya yang diberikan besarnya dua kali semula maka kecepatan
konstan dari kotak akan meningkat menjadi 8.0 m/s.
b. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan harus lebih besar daripada beratnya.
c. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan harus sama dengan gaya gesek yang melawan gerakan.
d. Sebuah gaya yang bekerja membuat kotak bergerak, tetapi gaya gesek
bukanlah gaya yang melawan gerakan.
20. Jika gaya yang bekerja pada kotak (pada soal nomor 19) tiba-tiba
dihentikan, maka kotak akan?
a. Segera berhenti
b. Dengan segera bergerak lalu perlahan-lahan berhenti.
c. Diteruskan pada kecepatan yang konstan.
d. Meningkat kecepatannya dalam periode waktu yang pendek, kemudian
perlahan-perlahan berhenti.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran A2. Lembar Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran B1. Contoh hasil pengisian lembar jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran B2. Keadaan jawaban siswa
Kode
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMP_001 d d d c c c b b c a c b d d b b c b b b
SMP_002 d a b d d a c d d b b c c d d d c a b
SMP_003 d b d c c a d d c b c a c a c b b c
SMP_004 d b a c c d c d d b c c a d b c d c d a
SMP_005 d b b a a a d d c b b a a c b a a b a a
SMP_006 d a a b c a b d a a b b b c b a c a c c
SMP_007 c a b d a c b b b d b a a d b d d b b a
SMP_008 d b b d a a d d c b b a a b a a d c d b
SMP_009 c d b c c a c d a d b a b d b a d b a a
SMP_010 d a d c b b a b b b b a d c b c d b d b
SMP_011 d d d d c c b d b b a b a c a b d c a a
SMP_012 d a a c c a c c c b b a c b b b c b a b
SMP_013 d d a d a a a a c b b a a c b b c b a b
SMP_014 d b d a a b b c b a c a c c b c c b
SMP_015 a a b c a a a b c c b a a c c a c a c b
SMP_016 b a c b c b c b a c c d c c b b a b
SMP_017 a d d d a c b d b b b a a d b d b c a a
SMP_018 d d d d c a b d b b a a a b b b d b a b
SMP_019 d b b d c a c b c b b b a c c d c b b c
SMP_020 b d b d c b c b d d b a c b b b a a d c
SMP_021 d b a d a a c c b b b c a c a d a d b a
SMP_022 d a b b a a b b b b b b c a b b d b b a
SMP_023 d b b d c a c d b b b d a c a d d b b a
SMP_024 d d b d a a c a d b c a b d b a c a a a
SMP_025 a a a a b b d a a c c a c d a b a b c b
SMP_026 d a d d a a b a b b d a a d c a c c b c
SMP_027 d d d a a b a b d a a d c a c c b d
SMP_028 d b a d c a c c d b b a d d c b b d a c
SMP_029 c b b a c c c b d d b a c d b c c a b c
SMP_030 d d b d c a c d c b b a a b b d c c b b
No Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kode
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMP_031 d d a d a a b d c b b a c d d b d c b b
SMP_032 d b a d c a c b c b b a d d c b d d
SMP_033 a a d c b c d b b b a a d b b d d a d
SMP_034 d b b d a b c d b b b a c b a d a a b a
SMP_035 c b b b c b c b b b a a c b b c b a a
SMP_036 d a b d d a d d d c a a a c b d c d c a
SMP_037 a a a d a a c d b b a a a d b d d c d d
SMP_038 d b d d c a a b b c a a c d c b a c a b
SMP_039 d d b c a c b c c d c a a d b c b d
SMP_040 d c b c c b c d c b b c a d b c d b c b
SMP_041 a d a c c d c b c b b d c b a b d c d d
SMP_042 d a a d b a a b c b b d d d a c a c a d
SMP_043 d b d d a b c d b b b d c b b b a c b d
SMP_044 d a b d c a c d b b b d c d c b d c a d
SMP_045 d a a d a a b d b b b a d d c b c c a b
SMP_046 d d d b a a c d c c b a d b b d b b a a
SMP_047 d c a d c a c b b b c a a d c b a c b d
SMP_048 c c a a a a c b b d b c a a a d d c a b
SMP_049 d b a c a a b a b b a b a d a d d c a a
SMP_050 d d a c b a b a d b a c a b b b a c a b
SMP_051 d d b b a a c d d d d d a c c d d c b a
SMP_052 d a a d c a d b d b b a c d a a c c a a
SMP_053 d b d d b a b a b b a c b a b b d c b c
SMP_054 d c a d c a c b b b c a a b a a c b a b
SMP_055 d c a a a b d b b b a a a b b d d b d
SMP_056 d d d b b a c b c b b a c d b b c a a a
SMP_057 a d b a a a c d d b d a a b d d d c b a
SMP_058 d b a a c a c b b b b b c c b d a a a b
SMP_059 d d a c d b b d b b b d c c a d d c a c
SMP_060 c d b d a a c b b d c a a b a d b c a b
No Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Kode
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMP_061 d d b c a a c b c b b c c b b c c a c b
SMP_062 d b a d c a b b c d b a a d d c d c a a
SMP_063 d c a c a a a b c b b a c b b b d c a b
SMP_064 d c d b a a b d b b b d c d c b d d b d
SMP_065 d b a c c b b d b c b d b c a d a c b a
SMP_066 d d d c d a b b d d b a b d b b d c a b
SMP_067 c d b d c a b d b c a a a c c a c a d b
SMP_068 d b d d c a c
SMP_069 d d b d c a b a b a b a b d c c a a b a
SMP_070 d a b d a a c b b b c a c d a c a b a a
SMP_071 d a d d c b b b c b b a a d d d a d b c
SMP_072 d d b d c a c e c d b d c d b b a d b a
SMP_073 d a b d a a c b b d c a c d a c a d a c
SMP_074 c a b c a b c d b c b a b c a d a d a b
SMP_075 d d b d b d c a b d b d c a d b a b a a
SMP_076 d b a c c a c b b b b d c b d a a c b b
SMP_077 d c b d b d c b b d b d a a d b a b a a
SMP_078 a a a d d a b d d b b a a d a a c c a a
SMP_079 a a b c a a c b b d c a c d a d c c b c
SMP_080 d d b d b a b b b d b a c d b b c b b a
SMP_081 a a a c b b c a c a b b a c b b c c b
SMP_082 d a a d c b c a c a b a a c b b c c b a
SMP_083 d a b d a a b d c b b a c c c d c d c b
SMP_084 d d b d c b c d c d b d c c c c c a c b
SMP_085 d a d d a a c d b b b d c b c c c c b b
SMP_086 c b a c c a c d b b c a c d b b d c c a
SMP_087 d a b d b a c a b b b a a d d c d d a b
SMP_088 d a c d a a c b b b b a a d a d d d a c
SMP_089 d a d d a b a b c b b d c d a c d d b a
SMP_090 d a d d a b a b c b b d c d a c d d b a
No Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kode
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMP_091 d a d b d a a b c a c d a c c a d d a d
SMP_092 d a d b a a a b c a b d a c c b d d a b
SMP_093 d a a d c c c d c a a d c c b c d d b a
SMP_094 d c a d d b b d b b b a c c c b d c b c
SMP_095 d c a d a c b d b b b a c c c c d b b a
SMP_096 d c a d d c c d c b b a c c c b d c b a
SMP_097 d b d d c c c d d d a d b c c c d d c b
SMP_098 a a a c c c b a b b b a c c c b d c b c
SMP_099 d c a d d b b d b b b a c c c b d c b a
SMP_100 d a a c c a b d b c a d c c a d d c a b
SMP_101 d c d d d b b d d d b a c c c b d c b a
SMP_102 d c d d c a c d c b a a c a a d d c c a
SMP_103 b a d d c a c d d b b d c a a d d c b a
SMP_104 a a a d b b a b d b b a c b c b d c b a
SMP_105 d a d d c a c d c d b a c b b c d d b b
a (%) 11,43 35,24 38,10 5,71 36,19 65,71 10,48 13,33 2,86 7,62 14,29 59,05 36,19 9,52 24,76 13,33 20,00 11,43 39,05 38,10
b (%) 2,86 22,86 34,29 8,57 12,38 20,00 31,43 37,14 44,76 62,86 67,62 8,57 7,62 18,10 36,19 40,95 5,71 20,95 40,00 33,33
c (%) 8,57 13,33 0,95 22,86 41,90 9,52 52,38 2,86 34,29 9,52 12,38 9,52 48,57 32,38 28,57 19,05 26,67 45,71 10,48 14,29
d (%) 77,14 25,71 25,71 60,95 9,52 3,81 5,71 43,81 15,24 19,05 4,76 21,90 6,67 39,05 9,52 25,71 45,71 20,00 6,67 11,43
kosong (%) 0,00 2,86 0,95 1,90 0,00 0,95 0,00 2,86 2,86 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 1,90 1,90 3,81 2,86
total (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran B3. Rekap skor pemahaman pada konsep Kinematika, Hukum I
Newton, Hukum II Newton
12 13 15 16 4 2 17 18 20 3 15 16
SMP_001 0 1 0 1 0 2 40 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_002 0 0 1 0 1 2 40 0 0 0 1 1 25 1 1 0 2 66,67
SMP_003 0 0 0 1 0 1 20 1 1 0 0 2 50 0 0 1 1 33,33
SMP_004 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_005 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_006 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_007 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
SMP_008 0 0 0 0 1 1 20 1 0 0 1 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
SMP_010 0 1 0 0 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0
SMP_011 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_012 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_013 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_014 0 0 0 1 1 2 40 1 0 0 1 2 50 0 0 1 1 33,33
SMP_015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_016 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 50 0 0 0 0 0
SMP_017 0 0 0 0 1 1 20 0 1 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_018 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_019 0 0 0 0 1 1 20 1 0 0 0 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_020 0 0 0 1 1 2 40 0 0 1 0 1 25 1 0 1 2 66,67
SMP_021 0 0 0 0 1 1 20 1 0 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_022 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 66,67
SMP_023 1 0 0 0 1 2 40 1 0 0 0 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_024 0 0 0 0 1 1 20 0 0 1 0 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_025 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_026 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_027 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_028 0 1 0 1 1 3 60 1 1 0 0 2 50 0 0 1 1 33,33
SMP_029 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_030 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 1 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_031 0 0 1 1 1 3 60 0 0 0 1 1 25 0 1 1 2 66,67
SMP_032 0 1 0 1 1 3 60 1 0 0 0 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_033 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_034 0 0 0 0 1 1 20 1 0 1 0 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_035 0 0 0 1 0 1 20 1 0 0 0 1 25 1 0 1 2 66,67
Kode
Siswa
Kinematika Hukum I Newton Hukum II Newton
No Soal
S Skor (%)
No soal
S Skor (%)
No soal
S Skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
12 13 15 16 4 2 17 18 20 3 15 16
SMP_036 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
SMP_037 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_038 0 0 0 1 1 2 40 1 0 0 1 2 50 0 0 1 1 33,33
SMP_039 0 0 1 1 0 2 40 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 100
SMP_040 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_041 1 0 0 1 0 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_042 1 1 0 0 1 3 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_043 1 0 0 1 1 3 60 1 0 0 0 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_044 1 0 0 1 1 3 60 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 66,67
SMP_045 0 1 0 1 1 3 60 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_046 0 1 0 0 0 1 20 0 1 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_047 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_048 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0
SMP_049 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_050 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_051 1 0 0 0 0 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
SMP_052 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_053 0 0 0 1 1 2 40 1 0 0 0 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_054 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0
SMP_055 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_056 0 0 0 1 0 1 20 0 0 1 0 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_057 0 0 1 0 0 1 20 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 66,67
SMP_058 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 3 75 0 0 0 0 0
SMP_059 1 0 0 0 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_060 0 0 0 0 1 1 20 0 1 0 1 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_061 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_062 0 0 1 0 1 2 40 1 0 0 0 1 25 0 1 0 1 33,33
SMP_063 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_064 1 0 0 1 0 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_065 1 0 0 0 0 1 20 1 0 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_066 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_067 0 0 0 0 1 1 20 0 0 1 1 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_068 0 0 0 0 1 1 20 1 0 0 0 1 25 0 0 0 0 0
SMP_069 0 0 0 0 1 1 20 0 0 1 0 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_070 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
No soal
S Skor (%)
Kode
Siswa
Kinematika Hukum I Newton Hukum II Newton
No Soal
S Skor (%)
No soal
S Skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
12 13 15 16 4 2 17 18 20 3 15 16
SMP_071 0 0 1 0 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 33,33
SMP_072 1 0 0 1 1 3 60 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 66,67
SMP_073 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
SMP_074 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_075 1 0 1 1 1 4 80 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 100
SMP_076 1 0 1 0 0 2 40 1 0 0 1 2 50 0 1 0 1 33,33
SMP_077 1 0 1 1 1 4 80 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 100
SMP_078 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_079 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,33
SMP_080 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 66,67
SMP_081 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_082 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_083 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 1 1 25 1 0 0 1 33,33
SMP_084 1 0 0 0 1 2 40 0 0 1 1 2 50 1 0 0 1 33,33
SMP_085 1 0 0 0 1 2 40 0 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0
SMP_086 0 0 0 1 0 1 20 1 0 0 0 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_087 0 0 1 0 1 2 40 0 0 0 1 1 25 1 1 0 2 66,67
SMP_088 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_089 1 0 0 0 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_090 1 0 0 0 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_091 1 0 0 0 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_092 1 0 0 1 0 2 40 0 0 0 1 1 25 0 0 1 1 33,33
SMP_093 1 0 0 0 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_094 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_095 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_096 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_097 1 0 0 0 1 2 40 1 0 0 1 2 50 0 0 0 0 0
SMP_098 0 0 0 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_099 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_100 1 0 0 0 0 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0
SMP_101 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_102 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_103 1 0 0 0 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_104 0 0 0 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 33,33
SMP_105 0 0 0 0 1 1 20 0 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0
Kode
Siswa
Kinematika Hukum I Newton Hukum II Newton
No Soal
S Skor (%)
No soal
S Skor (%)
Rata-rata skor siswa
pada Hukum I Newton
28,25%
Rata-rata skor siswa
pada Hukum I Newton
18,33%
Rata-rata skor siswa
pada kinematika
28,00%
No soal
S Skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran B4. Rekap skor pemahaman pada konsep Hukum III Newton, Prinsip
Superposisi, dan Macam-macam Gaya
Kode
Siswa 5 7 11 20 6 8 19 14 6 10 6 4 1 9
SMP_001 0 0 0 0 0 1 1 50 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4 40
SMP_002 1 0 1 50 1 1 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_003 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10
SMP_004 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 20
SMP_005 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_006 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10
SMP_007 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 40
SMP_008 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_009 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 20
SMP_010 0 1 1 50 1 1 2 100 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 4 40
SMP_011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20
SMP_012 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10
SMP_013 0 1 1 50 1 1 2 100 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10
SMP_014 0 0 0 0 0 1 1 50 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 20
SMP_015 0 1 1 50 1 1 2 100 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 3 30
SMP_016 0 0 0 0 0 1 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 4 40
SMP_017 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 30
SMP_018 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20
SMP_019 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10
SMP_020 0 0 0 0 1 0 1 50 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50
SMP_021 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10
SMP_022 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 30
SMP_023 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10
SMP_024 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 20
SMP_025 0 0 0 0 0 1 1 50 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70
SMP_026 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 30
SMP_027 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 20
SMP_028 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 30
SMP_029 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 30
SMP_030 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_031 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 30
SMP_032 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4 40
SMP_033 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60
SMP_034 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 30
SMP_035 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 40
No Soal
Gravitasi
S
Skor(%
)
Hukum III Newton Prinsip Superposisi
No Soal
S Skor(%)
No Soal
S Skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Kode
Siswa 5 7 11 20 6 8 19 14 6 10 6 4 1 9
SMP_036 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 2 20
SMP_037 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 30
SMP_038 0 1 1 50 0 1 1 50 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 60
SMP_039 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3 30
SMP_040 0 0 0 0 1 1 2 100 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50
SMP_041 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 20
SMP_042 0 1 1 50 1 0 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 30
SMP_043 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 40
SMP_044 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4 40
SMP_045 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4 40
SMP_046 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10
SMP_047 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 5 50
SMP_048 0 0 0 0 1 1 2 100 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 20
SMP_049 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 30
SMP_050 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10
SMP_051 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_052 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 30
SMP_053 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20
SMP_054 0 0 0 0 0 1 1 50 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 20
SMP_055 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20
SMP_056 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4 40
SMP_057 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_058 0 0 0 0 1 1 2 100 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 20
SMP_059 1 0 1 50 1 0 1 50 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 30
SMP_060 0 0 0 0 0 1 1 50 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 20
SMP_061 0 0 0 0 1 1 2 100 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 20
SMP_062 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 30
SMP_063 0 1 1 50 1 1 2 100 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 20
SMP_064 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4 40
SMP_065 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 40
SMP_066 1 0 1 50 1 1 2 100 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4 40
SMP_067 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 20
SMP_068 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_069 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 30
SMP_070 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 40
No Soal
Gravitasi
S
Skor(%
)
Hukum III Newton Prinsip Superposisi
No Soal
S Skor(%)
No Soal
S Skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kode
Siswa 5 7 11 20 6 8 19 14 6 10 6 4 1 9
SMP_071 0 0 0 0 1 0 1 50 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50
SMP_072 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 30
SMP_073 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 40
SMP_074 0 0 0 0 1 1 2 100 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 40
SMP_075 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20
SMP_076 0 0 0 0 1 1 2 100 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 20
SMP_077 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 30
SMP_078 1 0 1 50 1 0 1 50 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 20
SMP_079 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 40
SMP_080 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 5 50
SMP_081 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 30
SMP_082 0 0 0 0 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 30
SMP_083 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10
SMP_084 0 0 0 0 1 1 2 100 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 30
SMP_085 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10
SMP_086 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 5 50
SMP_087 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 30
SMP_088 0 0 0 0 1 0 1 50 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 40
SMP_089 0 1 1 50 1 0 1 50 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50
SMP_090 0 1 1 50 1 0 1 50 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50
SMP_091 1 1 2 100 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10
SMP_092 0 1 1 50 1 1 2 100 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 20
SMP_093 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP_094 1 0 1 50 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 40
SMP_095 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10
SMP_096 1 0 1 50 1 0 1 50 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10
SMP_097 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10
SMP_098 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20
SMP_099 1 0 1 50 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 40
SMP_100 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 20
SMP_101 1 0 1 50 1 0 1 50 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 30
SMP_102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10
SMP_103 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 10
SMP_104 0 1 1 50 1 0 1 50 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4 40
SMP_105 0 0 0 0 1 1 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata skor siswa
pada Hukum IIINewton
10,00%
Rata-rata skor siswa
pada Prinsip
Superposisi 50,48%
Rata-rata skor siswa
pada Macam-macam gaya 26,38 %
No Soal
S Skor(%)
No Soal
S Skor (%)
No Soal
S Skor(%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran C1. Surat Permohonan ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran C2. Surat Keterangan Telah melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran D. Dokumentasi pelaksanaan penelitian
Keseriusan siswa dalam mengerjakan soal konsep gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Keseriusan siswa dalam mengerjakan soal konsep gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI