100
i PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU FISIKA TERHADAP KONSEP GERAK PARABOLA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Sentia NIM: 141424044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

i

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU

FISIKA TERHADAP KONSEP GERAK PARABOLA TINGKAT

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Sentia

NIM: 141424044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Satu-satunya persiapan terbaik untuk hari esok adalah

menggunakan hari ini sebaik-baiknya.”

Hiduplah seperti rajawali yang memanfaatkan badai (masalah)

untuk terbang lebih tinggi.

Ingatlah…..

Waktu seperti sungai,

kamu tidak bisa menyentuh air yang sama

untuk kedua kalinya,

karena air yang mengalir

akan terus berlalu

dan tidak akan pernah KEMBALI.

Untuk itu……….

buat hidupmu lebih berarti !

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus Kekuatanku;

Orang tua yang sangat kucintai:

Anyan dan Hermin;

Adik-adik yang sangat kusayangi:

Terisna, Narton, Alvina;

Almamaterku:

Pendidikan Fisika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

vii

ABSTRAK

Sentia. 2019. Pemahaman dan Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru

Fisika Terhadap Konsep Gerak Parabola Tingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA). Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Tingkat

pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA). (2) Miskonsepsi pada mahasiswa calon guru

fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Paingan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada bulan Mei 2019. Sampel dalam penelitian ini berjumlah

21 orang mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif

kuantitatif-kualitatif. Pada penelitian ini digunakan teknik Certainly of Response

Index (CRI) untuk mengidentifikasi pemahaman mahasiswa. Identifikasi

dilakukan dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 8 butir soal yang

dilengkapi indeks keyakinan mahasiswa terhadap jawaban tes. Untuk memperkuat

data dilakukan wawancara terhadap 6 orang mahasiswa.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Tingkat pemahaman

mahasiswa terhadap konsep gerak parabola sangat kurang dengan persentase

sebesar 33,33%. Ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap konsep

gerak parabola sangat kurang terutama pada sub konsep posisi peluru dalam arah

vertikal. (2) Miskonsepsi yang dialami mahasiswa banyak terdapat pada sub

konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas sampai titik

tertinggi dan sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi. Miskonsepsi

tersebut dikarenakan mahasiswa salah dalam menerapkan rumus, ada yang tahu

cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan, tidak mengerti, tidak

paham dengan konsep dan menebak-nebak dalam memilih jawaban.

Kata kunci: Pemahaman, miskonsepsi, Certainly of Response Index (CRI), gerak

parabola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

viii

ABSTRACT

Sentia. 2019. The comprehension and misconception of students of

Prospective Teacher of Physics upon Projectile Motion Concept in Senior High

School. Physics Education Study Program. Major of Mathematics and Sciences

Education. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma

University of Yogyakarta.

The research is aimed to find out (1) The level of comprehension of

students of Prospective Teacher of Physics upon Projectile Motion concept in

Senior High School. (2) The misconception of students of Prospective Teacher of

Physics upon Projectile Motion concept in Senior High School.

The research is completed at Campus III of Sanata Dharma University,

Yogyakarta on May 2019. There are 21 students of samples. Using descriptive

quantitative-qualitative method, the technique of Certainly of Response Index

(CRI) is involved to identify the students comprehension. The identification is

done using 8 multiple choice questions with the certainty index of students upon

the answer. An interview to 6 students is conducted as a data approval.

The results showed: (1) Students comprehension level upon projectile

motion concept is very less with a percentage of 33,33%. This indicates that

students comprehension level upon projectile motion concept is very less

particular in the sub concept of the bullet position in the vertical direction. (2)

Students misconceptions are found in the sub concept graphic showing the motion

of objects thrown upwards to the highest point and the sub concept of ball speed

when reaching the highest point. The misconception caused by misapplication of

the formula, some students know how to accomplish it but making some mistakes

in the calculation, some others do not understand the concept at all and simply

guessing for the answer.

Keywords: Comprehension, misconception, Certainly of Response Index (CRI),

projectile motion.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik setiap proses dari

awal sampai akhir dalam menyusun skripsi ini, baik penelitian maupun penulisan

skripsi yang berjudul “Pemahaman dan Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru

Fisika Terhadap Konsep Gerak Parabola Tingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA)”.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara

material, saran dan dukungan, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan dengan baik. Penulis secara khusus mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar saat

memberi bimbingan, saran dan masukan yang berguna untuk perbaikan

penulisan skripsi menjadi lebih baik.

2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan

memperkenankan penulis untuk melakukan penelitian di kampus Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta serta memberikan saran dan masukan yang

berguna dan membangun penulis selama pengerjaan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

x

3. Semua teman-teman Pendidikan Fisika semester II Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk berpikir dan mengerjakan soal test; terlebih untuk teman-teman yang

bersedia untuk diwawancarai.

4. Segenap staf dan karyawan Sekretariat JPMIPA atas segala bantuan dan

informasi yang telah diberikan.

5. Segenap dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengenyam

pendidikan di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

6. Bapak Anyan, Ibu Hermin, Terisna, Narton, Alvina dan semua keluarga

jasmaniku serta keluarga rohaniku “Chosen Of God” di GBI Generasi Baru

Yogyakarta atas dukungan baik material, doa, semangat, saran dan kasih

sayang yang tak pernah henti kepada penulis.

7. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2014 atas kebersamaan, dukungan

dan doa selama masa perkuliahan.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas segala

bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga

akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan

penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5

E. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 6

F. Pembatasan Istilah ................................................................................................. 6

G. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7

H. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 10

A. Konsep, Konsepsi, dan Prakonsepsi ................................................................... 10

B. Pemahaman ......................................................................................................... 11

C. Kognitif – Pengetahuan (Knowledge) ................................................................. 12

D. Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi ............................................................ 14

E. Miskonsepsi pada Bidang Mekanika .................................................................. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

xii

F. Certainly of Response Index (CRI) ..................................................................... 17

G. Gerak Parabola .................................................................................................... 19

H. Kajian Penelitian Yang Relevan ......................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 28

A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................................... 29

C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 31

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 31

E. Instrumen Penelitian............................................................................................ 32

F. Desain Penelitian ................................................................................................. 35

G. Metode Analisis Data .......................................................................................... 36

H. Validitas Instrumen ............................................................................................. 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 40

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 40

B. Data dan Analisis Data ........................................................................................ 40

1. Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola ............ 41

2. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola ........................ 42

C. Pembahasan ......................................................................................................... 43

1. Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola ............ 43

2. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola ........................ 45

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 56

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 58

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 58

B. Saran .................................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penjelasan dan Pilihan Kata Kerja Kunci dari Aspek Kognitif ...................... 12

Tabel 2.2 CRI dan Kriterianya ........................................................................................ 18

Tabel 2.3 Ketentuan untuk Membedakan antara Paham, Tidak Paham dan

Miskonsepsi .................................................................................................... 18

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis............................................................................... 34

Tabel 3.2 Kriteria Pengelompokan Mahasiswa Berdasarkan CRI .................................. 36

Tabel 3.3 Contoh Kombinasi antara Setiap Pertanyaan yang Diberikan dengan

CRI.................................................................................................................. 37

Tabel 3.4 Persentase Masing-masing Kriteria ................................................................ 37

Tabel 3.5 Persentase Tingkat Pemahaman ...................................................................... 38

Tabel 3.6 Validitas Pakar ................................................................................................ 39

Tabel 4.1 Tabel Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 40

Tabel 4.2 Persentase Respon Setiap Mahasiswa Terhadap Soal Pilihan Ganda

Pada Konsep Gerak Parabola ......................................................................... 41

Tabel 4.3 Tabel Setiap Butir Soal Secara Keseluruhan Yang Dijawab Oleh

Mahasiswa ...................................................................................................... 42

Tabel 4.4 Persentase Setiap Butir Soal Secara Keseluruhan Yang Dijawab Oleh

Mahasiswa ...................................................................................................... 42

Tabel 4.5 Pemahaman Mahasiswa Terhadap Sub Konsep Gerak Parabola pada

Setiap Butir Soal ............................................................................................. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lintasan Bola Basket Saat Dilempar ke Dalam Ring Akan Berbentuk

Parabola ...................................................................................................... 19

Gambar 2.2 Arah Gaya pada Lintasan Gerak Parabola ................................................. 20

Gambar 2.3 Lintasan Gerak Parabola Benda dengan Titik Tertinggi di B dan Titik

Terjauh di C................................................................................................ 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

xv

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ..................................................................................... 62

Lampiran 2 Instrumen Penelitian .................................................................................... 63

Lampiran 3 Jawaban Soal Pilihan Ganda........................................................................ 67

Lampiran 4 Data Hasil Wawancara ................................................................................ 70

Lampiran 5 Dokumentasi (Foto-foto) ............................................................................. 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, fisika adalah salah satu mata pelajaran yang

dianggap sulit oleh siswa/mahasiswa. Persepsi siswa/mahasiswa bahwa fisika

itu sulit membuat mereka takut akan fisika, bahkan ada yang sampai fobia

dengan mata pelajaran ini. Ketakutan siswa/mahasiswa tersebut juga dapat

membuat mereka berani bolos sekolah hanya untuk menghindari mata

pelajaran fisika. Tetapi tidak sedikit orang yang merasa tertarik belajar fisika

apabila diajarkan dengan metode yang menarik. Dalam upaya meraih

keberhasilan dalam pembelajaran fisika, guru maupun pengajar lainnya

senantiasa berusaha untuk mengembangkan strategi pembelajaran misalnya

dengan menerapkan metode, media pembelajaran atau alat peraga yang sesuai

dan menarik. Dengan metode yang baik serta media pembelajaran dan alat

peraga yang sesuai diharapkan siswa/mahasiswa lebih mudah memahami

konsep serta dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar.

Salah satu ilmu pengetahuan yang memberikan bekal kepada

siswa/mahasiswa agar mampu menyelesaikan berbagai persoalan hidup sehari-

hari adalah fisika. Fisika terlahir dari fenomena yang terjadi di alam, yang

berasal dari pembuktian gejala yang diamati dan taat kepada prinsip dan

hukum-hukumnya. Dalam pembelajaran fisika siswa/mahasiswa tidak hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

2

dituntut kemampuan memahami konsep, prinsip maupun hukum, akan tetapi

juga dituntut kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

Melalui pembelajaran, siswa/mahasiswa diharapkan memperoleh

pemahaman yang baik terhadap konsep yang dipelajari. Namun dalam

kenyataannya banyak siswa/mahasiswa yang masih mengalami miskonsepsi

pada fisika. Salah satu materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam

pembelajaran fisika baik dari tingkat menengah bahkan sampai pada tingkat

perguruan tinggi adalah di bidang mekanika.

Kesalahan konsep yang dialami oleh siswa ataupun mahasiswa sering

disebabkan oleh pemahaman awal, buku pelajaran ataupun dari pengajar.

Masalah tersebut pada umumnya dialami oleh semua mata pelajaran yang ada.

Mata pelajaran fisikapun tidak terlepas dari permasalahan tersebut.

Pengetahuan awal siswa/mahasiswa sangat penting dalam proses

pembelajaran, seringkali pengetahuan awal tersebut tidak cocok dengan

pengetahuan dengan para pakar dan menjadi suatu miskonsepsi. Prakonsepsi

yang dimiliki oleh siswa/mahasiswa menunjukkan bahwa pikiran anak sejak

lahir tidak diam, tetapi terus belajar memahami sesuatu. Menurut Van den

Berg (1991) anak tidak memasuki pelajaran fisika dengan kepala yang kosong

yang dapat diisi dengan pengetahuan fisika. Malah sebaliknya, kepala anak

sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan

fisika. Semua anak sudah berpengalaman dengan gerak, gaya, benda yang

jatuh bebas, listrik, energi, dan banyak peristiwa fisika yang lain. Dengan

pengalaman sudah terbentuk intuisi dan ‘teori siswa’ mengenai peristiwa-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

3

peristiwa fisika dalam lingkungan sehari-hari manusia. Belum tentu intuisi dan

teori yang terbentuk begitu benar. Kebanyakan anak secara konsisten

mengembangkan konsep fisika yang salah yang secara tidak sengaja dan terus-

menerus mengganggu pelajaran fisika. Salah konsep muncul dari pengalaman

sehari-hari dan sulit sekali diperbaiki.

Miskonsepsi pada siswa/mahasiswa yang muncul secara terus-menerus

dapat mengganggu pembentukan konsepsi ilmiah. Pembelajaran yang tidak

memperhatikan miskonsepsi menyebabkan kesulitan belajar dan akhirnya

akan bermuara pada rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini sering terjadi

pada semua tingkatan baik tingkat sekolah dasar, sampai dengan tingkat

perguruan tinggi bahkan gurupun dapat mengalami miskonsepsi. Pada

akhirnya, bila tidak segera diperbaiki miskonsepsi tersebut akan menjadi

hambatan bagi siswa pada pembelajaran lanjut.

Miskonsepsi akan berdampak juga pada siswa jika terjadi pada calon

guru fisika. Menurut Kopenan (dalam Munfaridah, 2017), pengetahuan calon

guru fisika terhadap konsep fisika berpengaruh pada kemampuan memahami

dan mengkonstruk pengetahuan baru siswa yang nantinya mengalami

pembelajaran dengan mahasiswa calon guru fisika tersebut. Dalam penelitian

ini, mahasiswa calon guru fisika akan dianalisis kemampuannya dalam materi

gerak parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut beberapa

penelitian, miskonsepsi banyak terjadi pada gerak parabola sehingga penulis

tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang materi gerak parabola.

Siswa/mahasiswa masih sulit memahami apakah kecepatan suatu benda saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

4

berada di titik tertinggi adalah nol. Kebanyakan mereka berpikir, suatu benda

saat berada di titik tertinggi nilai kecepatannya itu nol. Kemudian materi gerak

parabola dianggap sulit karena menggunakan vektor dan siswa/mahasiswa

harus dapat menganalisis gerak suatu benda dengan menentukan analisis

vektor-vektor yang bekerja pada benda tersebut. Penulis menggunakan materi

gerak parabola tingkat SMA karena sebagai calon guru, mahasiswa harus

menguasai materi yang akan diajarkan kelak ketika menjadi guru SMA.

Kemudian dalam penelitian ini, sampel yang peneliti ambil adalah mahasiswa

semester II Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma tahun ajaran

2018/2019 karena sekitar setahun yang lalu mahasiswa telah lulus dari bangku

SMA dimana mahasiswa tersebut sudah mempelajari materi tentang gerak

parabola dan juga dipelajari kembali di semester I.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis tertarik untuk meneliti

miskonsepsi mahasiswa calon guru pada konsep gerak parabola tingkat SMA

dan penulis mengambil judul dalam penelitian ini mengenai “Pemahaman dan

Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika Terhadap Konsep Gerak Parabola

Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa banyak siswa/mahasiswa

yang mengalami kesulitan pada materi gerak parabola sehingga terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

5

miskonsepsi. Contohnya siswa/mahasiswa masih sulit memahami apakah

kecepatan suatu benda saat berada di titik tertinggi adalah nol.

2. Materi gerak parabola dianggap sulit karena menggunakan vektor dan

siswa/mahasiswa harus dapat menganalisis gerak suatu benda dengan

menentukan analisis vektor-vektor yang bekerja pada benda tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap

konsep gerak parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)?

2. Seperti apa miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep

gerak parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak

parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

2. Miskonsepsi pada mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak

parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

6

E. Pembatasan Masalah

Merujuk pada uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas.

Supaya penelitian ini lebih terarah, maka masalah penelitian ini dibatasi

sebagai berikut:

1. Hasil belajar gerak parabola yang diukur hanya mencakup aspek kognitif

berdasarkan pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson, dkk

(2001) pada tingkatan C2, C3, dan C4.

2. Tingkat pemahaman mahasiswa pada konsep gerak parabola akan diukur

dengan tes tertulis berupa soal pilihan ganda disertai dengan menulis

indeks keyakinan terhadap jawaban (CRI). Tingkat pemahaman

dikelompokkan kedalam tiga kriteria, yaitu: paham, tidak paham, dan

miskonsepsi.

3. Miskonsepsi pada mahasiswa dalam memahami konsep gerak parabola.

F. Pembatasan Istilah

1. Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti, mengetahui

atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.

2. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk suatu konsep yang tidak sesuai

dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam

bidang itu. Miskonsepsi juga merupakan pengertian yang tidak akurat akan

konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang

salah, kekacauan konsep-konsep yang tidak benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

7

3. Gerak parabola adalah gerak sebuah benda titik yang dilemparkan dengan

arah yang tidak vertikal sehingga geraknya hanya dipengaruhi oleh

percepatan gravitasi bumi dan membuat lintasan berbentuk parabola.

4. Certainly of Response Index (CRI) merupakan teknik untuk mengukur

tingkat keyakinan atau kepastian responden dalam menjawab suatu soal.

Tingkat keyakinan atau kepastian jawaban responden dapat terlihat dari

skala CRI yang diberikan. CRI yang rendah menandakan ketidakyakinan

responden terhadap konsep yang dipahami atau biasanya jawaban tersebut

ditentukan atas dasar penebakan, CRI yang tinggi menandakan keyakinan

responden terhadap konsep yang dipahami, disini unsur menjawab secara

tebakan sangat kecil kemungkinannya.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang bersangkutan, yaitu:

1. Dosen

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan agar dosen

dapat mengatasi kesulitan mahasiswa saat pembelajaran berlangsung.

Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan

pembelajaran yang baik dan efektif di dalam kelas, khususnya pada materi

gerak parabola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

8

2. Mahasiswa

Dengan teridentifikasinya miskonsepsi, diharapkan mahasiswa

dapat memperbaiki miskonsepsi yang terjadi pada dirinya sehingga hasil

belajarnya meningkat.

3. Peneliti

Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat mengetahui

pemahaman yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan materi gerak

parabola bahkan sebagai acuan dalam mengatasi miskonsepsi ketika

menjadi guru kelak. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai

pengalaman dalam menulis karya ilmiah serta dapat menambah

pengetahuan mengenai pentingnya mengetahui pemahaman dan

miskonsepsi mahasiswa.

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah,

pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang konsep, konsepsi, dan prakonsepsi;

pemahaman, kognitif-pengetahuan (knowledge), miskonsepsi dan

penyebab miskonsepsi; miskonsepsi pada bidang mekanika,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

9

Certainly of Response Index (CRI), gerak parabola, dan kajian

penelitian yang relevan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel

penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data,

instrumen penelitian, desain penelitian, metode analisis data, dan

validitas instrumen.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang deskripsi pelaksanaan penelitian, data

hasil penelitian, analisis data penelitian, pembahasan hasil analisis

data, dan keterbatasan penelitian.

Bab V Penutup

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat ditarik dan

saran-saran yang dapat diberikan untuk instansi terkait serta untuk

peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep, Konsepsi, dan Prakonsepsi

1. Konsep

Konsep merupakan benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi,

atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap

budaya oleh suatu tanda atau simbol (Ausubel dalam Van den Berg, 1991).

Konsep juga merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang

mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan

manusia berpikir (Van den Berg, 1991: 8).

2. Konsepsi

Menurut Van den Berg (1991) siswa/mahasiswa tidak memasuki

pelajaran fisika dengan kepala yang kosong yang dapat diisi dengan

pengetahuan fisika. Malah sebaliknya, kepala siswa/mahasiswa sudah

penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan

fisika yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Semua siswa/mahasiswa

sudah berpengalaman dengan gerak, gaya, benda yang jatuh bebas, listrik,

energi, dan “teori siswa/mahasiswa” mengenai peristiwa-peristiwa fisika

dalam lingkungan sehari-hari manusia. Penafsiran terhadap suatu konsep

tertentu disebut sebagai konsepsi. Misalnya, inti konsep massa jenis adalah

bahwa untuk jenis bahan tertentu hasil bagi massa dan volume selalu tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

11

dan bahwa tetapan itu berbeda untuk setiap unsur/senyawa/campuran,

maka unsur/senyawa dapat dikenal dari massa jenisnya. Tetapi banyak

siswa/mahasiswa yang mempunyai konsepsi yang berbeda, mereka

cenderung berpikir bahwa jika jumlah zat (massanya) ditambah, maka

massa jenisnya juga bertambah. Inilah salah satu contoh miskonsepsi yang

dialami oleh siswa/mahasiswa.

3. Prakonsepsi

Dari banyak penelitian ternyata siswa/mahasiswa sudah

mempunyai konsepsi mengenai konsep-konsep fisika sebelum mereka

mengikuti pelajaran fisika di sekolah. Misalnya sebelum siswa/mahasiswa

mengikuti pelajaran mekanika, mereka sudah banyak berpengalaman

dengan peristiwa-peristiwa mekanika (benda yang jatuh, benda yang

bergerak, gaya, dan sebagainya) dan karena itu mereka sudah

mengembangkan banyak konsepsi (kecepatan, gaya, dan sebagainya) yang

belum tentu sama dengan konsepsi fisikawan. Konsepsi semacam itu

disebut prakonsepsi (Van den Berg, 1991).

B. Pemahaman

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, pemahaman adalah

sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Sementara itu,

menurut Sudijono (1996: 50) pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti, mengetahui atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

12

berbagai segi. Siswa dikatakan paham jika mampu memberikan penjelasan

atau uraian yang lebih rinci dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

C. Kognitif – Pengetahuan (Knowledge)

Aspek kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau

prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual. Menurut Lorin

Anderson Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme yang telah

memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil

perbaikan tersebut baru dipublikasi pada tahun 2001 dengan nama Revisi

Taksonomi Bloom. Aspek kognitif terdiri dari 6 (enam) level, yaitu

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi/menilai, dan

mencipta. Berikut ini adalah penjelasan dan pilihan kata kerja kunci dari aspek

kognitif:

Tabel 2.1 Penjelasan dan Pilihan Kata Kerja Kunci dari Aspek Kognitif

Aspek Kogntif – Pengetahuan (Knowledge)

No. Kategori Penjelasan Kata kerja kunci

1. Mengingat (C1)

Kemampuan

menyebutkan kembali

informasi/pengetahuan

yang tersimpan dalam

ingatan. Contoh:

Menyebutkan arti

taksonomi.

Mendefinisikan, menyusun

daftar, menjelaskan,

mengingat, mengenali,

menemukan kembali,

menyatakan, mengulang,

mengurutkan, menamai,

menempatkan,

menyebutkan.

2. Memahami (C2) Kemampuan

memahami instruksi

dan menegaskan

pengertian/makna ide

atau konsep yang telah

diajarkan baik dalam

Menerangkan, menjelaskan,

menterjemahkan,

menguraikan, mengartikan,

menyatakan kembali,

menafsirkan,

menginterpretasikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

13

Aspek Kogntif – Pengetahuan (Knowledge)

No. Kategori Penjelasan Kata kerja kunci

bentuk lisan, tertulis,

maupun

grafik/diagram.

Contoh: Merangkum

materi yang telah

diajarkan dengan kata-

kata sendiri.

mendiskusikan, menyeleksi,

mendeteksi, melaporkan,

menduga,

mengelompokkan, memberi

contoh, merangkum,

menganalogikan,

mengubah, memperkirakan.

3. Menerapkan (C3) Kemampuan

melakukan sesuatu

dan mengaplikasikan

konsep dalam situasi

tertentu. Contoh:

Melakukan proses

pembayaran gaji

sesuai dengan sistem

berlaku.

Memilih, menerapkan,

melaksanakan, mengubah,

menggunakan,

mendemonstrasikan,

memodifikasi,

menginterpretasikan,

menunjukkan, membuktikan

menggambarkan,

mengoperasikan,

menjalankan,

memprogramkan,

mempraktekkan, memulai.

4. Menganalisis

(C4)

Kemampuan

memisahkan konsep

kedalam beberapa

komponen dan

menghubungkan satu

sama lain untuk

memperoleh

pemahaman atas

konsep tersebut secara

utuh. Contoh:

Menganalisis

penyebab

meningkatnya harga

pokok penjualan

dalam laporan

keuangan dengan

memisahkan

komponen-

komponennya.

Mengkaji ulang,

membedakan,

membandingkan,

mengkontraskan,

memisahkan,

menghubungkan,

menunjukan hubungan

antara variabel, memecah

menjadi beberapa bagian,

menyisihkan, menduga,

mempertimbangkan,

mempertentangkan, menata

ulang, mencirikan,

mengubah struktur,

melakukan pengetesan,

mengintegrasikan,

mengorganisir,

mengkerangkakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

14

Aspek Kogntif – Pengetahuan (Knowledge)

No. Kategori Penjelasan Kata kerja kunci

5. Mengevaluasi

atau Menilai (C5)

Kemampuan

menetapkan derajat

sesuatu berdasarkan

norma, kriteria atau

patokan tertentu.

Contoh:

Membandingkan hasil

ujian siswa dengan

kunci jawaban.

Mengkaji ulang,

mempertahankan,

menyeleksi, mengevaluasi,

mendukung, menilai,

menjustifikasi, mengecek,

mengkritik, memprediksi,

membenarkan,

menyalahkan.

6. Mencipta (C6) Kemampuan

memadukan unsur-

unsur menjadi sesuatu

bentuk baru yang utuh

dan koheren, atau

membuat sesuatu yang

orisinil. Contoh:

Membuat kurikulum

dengan

mengintegrasikan

pendapat dan materi

dari beberapa sumber.

Merakit, merancang,

menemukan, menciptakan,

memperoleh,

mengembangkan,

memformulasikan,

membangun, membentuk,

melengkapi, membuat,

menyempurnakan,

melakukan inovasi,

mendesain, menghasilkan

karya.

(Anderson, dkk. 2001)

D. Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi

1. Miskonsepsi

Menurut Van den Berg (1991) dalam kenyataan kita selalu

temukan bahwa konsepsi siswa/mahasiswa selalu berbeda dengan

konsepsi fisikawan. Konsepsi fisikawan pada umumnya akan lebih

canggih, lebih komplek, lebih rumit, melibatkan lebih banyak hubungan

antar konsep daripada konsepsi siswa/mahasiswa. Kalau konsepsi

siswa/mahasiswa adalah sama dengan konsepsi fisikawan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

15

disederhanakan, konsepsi siswa/mahasiswa tidak dapat disebut salah.

Tetapi kalau konsepsi siswa/mahasiswa bertentangan dengan konsepsi

para fisikawan, sehingga kita menggunakan istilah miskonsepsi

(misconception).

Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk suatu konsep yang tidak

sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar

dalam bidang itu (Suparno, 2005: 4). Menurut Fowler (dalam Suparno,

2005), miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep,

penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,

kekacauan konsep-konsep yang tidak benar.

Menurut Clement (dalam Suparno, 2005), jenis miskonsepsi yang

paling banyak terjadi adalah bukan pengertian yang salah selama proses

belajar mengajar, tetapi suatu konsep awal (prakonsepsi) yang dibawa

siswa/mahasiswa ke kelas formal. Dari sini tampak bahwa pengalaman

siswa/mahasiswa dengan konsep-konsep itu sebelum pembelajaran formal

di kelas, sangat mewarnai miskonsepsi yang dipunyai. Hal ini juga berarti,

siswa/mahasiswa sebenarnya sejak awal, bahkan sejak kecil, sudah terus

mengonstruksi konsep-konsep lewat pengalaman hidup mereka. Semenjak

kecil, siswa/mahasiswa sudah belajar untuk mengetahui sesuatu, bukan

hanya sejak sekolah formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

16

2. Penyebab Miskonsepsi

Menurut Suparno (2005) miskonsepsi disebabkan oleh bermacam-

macam hal. Secara umum dapat disebabkan oleh siswa/mahasiswa sendiri,

guru yang mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks.

Penyebab dari siswa/mahasiswa pun dapat bermacam-macam, seperti

prakonsepsi siswa/mahasiswa sebelum memperoleh pelajaran, lingkungan

masyarakat di mana siswa/mahasiswa tinggal, teman, pengalaman hidup

terlebih pengalaman mendapat pengertian, dan juga minat

siswa/mahasiswa. Guru yang salah mengajar, salah mengerti bahan, dapat

mempunyai andil besar dalam menambah miskonsepsi siswa/mahasiswa.

Miskonsepsi yang disebabkan salah mengajar biasanya agak sulit dibenahi

karena siswa/mahasiswa merasa yakin bahwa yang diajarkan guru itu

benar. Demikian juga buku teks yang keliru ataupun mengungkapkan

konsep yang salah, akan membingungkan siswa/mahasiswa dan juga

mengembangkan miskonsepsi siswa/mahasiswa. Tidak ketinggalan

beberapa metode mengajar, yang meski baik, kadang-kadang juga

memunculkan miskonsepsi karena hanya menekankan salah satu segi dari

kebenaran yang diajarkan.

E. Miskonsepsi pada Bidang Mekanika

Miskonsepsi banyak terjadi dalam bidang fisika. Wandersee, Mintzes,

dan Novak (dalam Suparno, 2005) dalam artikelnya mengenai Research on

Alternative Conceptions in Science, menjelaskan bahwa konsep alternatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

17

terjadi dalam semua bidang fisika. Dari 700 studi mengenai konsep alternatif

bidang fisika, ada 300 yang meneliti tentang miskonsepsi dalam mekanika;

159 tentang listrik; 70 tentang panas, optika, dan sifat-sifat materi; 35 tentang

bumi dan antariksa; serta 10 studi mengenai fisika modern. Cukup jelas bahwa

bidang mekanika berada di urutan teratas dari bidang-bidang fisika yang

mengalami miskonsepsi. Bidang mekanika sangat berkaitan dengan

kehidupan. Sehingga tidak heran bahwa ketika belajar mekanika kepala

siswa/mahasiswa sudah dipenuhi oleh segala konsepsi ataupun pengalaman-

pengalaman yang berkaitan dengan bidang tersebut. Konsepsi atau intuisi

tersebut justru sering menganggu daripada membantu siswa/mahasiswa

mempelajari mekanika.

F. Certainly of Response Index (CRI)

Data utama dalam penelitian ini adalah data hasil pemahaman konsep

mekanika (gerak parabola). Data ini diperoleh dengan cara pemberian tes

tertulis berupa soal pilihan ganda yang disertai dengan indeks keyakinan

(CRI) kepada sampel.

Teknik Certainly of Response Index (CRI) merupakan teknik untuk

mengukur tingkat keyakinan atau kepastian responden dalam menjawab suatu

soal. Tingkat keyakinan atau kepastian jawaban responden dapat terlihat dari

skala CRI yang diberikan. CRI yang rendah menandakan ketidakyakinan

responden terhadap konsep yang dipahami atau biasanya jawaban tersebut

ditentukan atas dasar penebakan, CRI yang tinggi menandakan keyakinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

18

responden terhadap konsep yang dipahami, disini unsur menjawab secara

tebakan sangat kecil kemungkinannya. Responden yang paham, tidak paham

dan yang mengalami miskonsepsi dapat dibedakan dengan cara

membandingkan benar tidaknya jawaban soal dengan tinggi rendahnya indeks

kepastian jawaban (CRI) yang diberikan untuk soal tersebut.

Data yang diperoleh dari hasil pilihan ganda CRI. Jawaban mahasiswa dinilai

dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 2.2 CRI dan Kriterianya

CRI Kriteria

1 Yakin

0 Tidak Yakin

(Hasan, dkk. 1999:296 dalam Ulfah dan Fitriyani, 2016)

Jawaban mahasiswa dianalisis dengan menggunakan model CRI.

Merujuk pada jawaban yang benar dan yang salah dari mahasiswa dan

merujuk pada klasifikasi CRI. Bentuk matriks jawaban mahasiswa dan

pengkategoriannya disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Ketentuan untuk Membedakan antara Paham, Tidak Paham,

dan Miskonsepsi

Kriteria

Jawaban CRI Rendah = 0 CRI Tinggi = 1

Benar

Jawaban benar tapi

CRI = 0 berarti tidak

tahu konsep (tidak

paham)

Jawaban benar dan

CRI = 1 berarti

menguasai konsep

dengan baik (paham)

Salah

Jawaban salah dan

CRI = 0 berarti tidak

tahu konsep (tidak

Jawaban salah tapi

CRI = 1 berarti

terjadi salah konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

19

Kriteria

Jawaban CRI Rendah = 0 CRI Tinggi = 1

paham) (miskonsepsi)

(Hasan, dkk. 1999: 296 dalam Ulfah dan Fitriyani, 2016)

G. Gerak Parabola

Materi gerak parabola yang ditulis oleh Aip Saripudin, dkk (2009: 14-

19). Perhatikanlah lintasan yang dibentuk oleh bola basket yang dilemparkan

ke dalam ring pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Lintasan Bola Basket Saat Dilempar ke Dalam Ring Akan Berbentuk

Parabola

Lintasan bola basket tersebut berbentuk parabola. Gerak yang

lintasannya berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh umum gerak

parabola adalah benda yang dilempar ke atas membentuk sudut tertentu

terhadap permukaan tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah,

yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan

(GLBB), dan arah horizontal (sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan

(GLB). Perhatikan Gambar 2.2 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

20

y

�⃗⃗� y = 0 pada titik ini

�⃗⃗� y �⃗⃗� �⃗⃗� = �⃗⃗� x

�⃗⃗� x

�⃗⃗� 0y �⃗⃗�

𝛼

0 �⃗⃗� 0x a = g �⃗⃗� x

�⃗⃗� y �⃗⃗� B

Gambar 2.2 Arah Gaya pada Lintasan Gerak Parabola

Gerak pada sumbu-x (horizontal) adalah gerak lurus beraturan karena

kecepatan benda di setiap titik bernilai konstan dan berlaku persamaan

vx = v0x = v0 cos 𝛼 (1)

Adapun, jarak mendatar yang ditempuh oleh sebuah benda ditentukan

persamaan

x = vx t = v0 cos 𝛼 t (2)

Gerak pada sumbu-y (vertikal) adalah gerak lurus berubah beraturan,

karena benda mengalami perubahan kecepatan akibat percepatan gravitasi

Bumi. Dalam hal ini, arah gerak benda vertikal ke atas sehingga persamaan

kecepatan geraknya pada setiap detik adalah

vy = v0y – gt (3)

oleh karena v0y = v0 sin 𝛼, Persamaan (3) dapat dituliskan menjadi

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

21

vy = v0 sin 𝛼 – gt (4)

Posisi benda pada sumbu-y (menurut ketinggian) dapat dituliskan dengan

persamaan berikut

y = v0y t – 1

2 gt2 (5)

atau

y = v0 sin 𝛼 t – 1

2 gt2 (6)

1. Kecepatan dan Arah Kecepatan Benda di Sembarang Titik

Pada gerak parabola, benda memiliki kecepatan pada komponen

sumbu-x dan sumbu-y sehingga besar kecepatan benda di sembarang titik

secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

v = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦

2 (7)

Arah kecepatan benda terhadap sumbu mendatar (sumbu-x) dirumuskan

sebagai berikut.

tan 𝜃 = 𝑣𝑦

𝑣𝑥 (8)

Oleh karena nilai vx selalu positif maka positif atau negatifnya sudut 𝜃

bergantung pada nilai vy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

22

2. Beberapa Persamaan Khusus pada Gerak Parabola

Persamaan-persamaan khusus gerak parabola ini hanya berlaku

untuk gerak parabola dengan lintasan dari tanah, kemudian kembali lagi ke

tanah seperti pada Gambar 2.3 di bawah ini.

B

v0 h

A 𝜃 C

x

Gambar 2.3 Lintasan Gerak Parabola Benda dengan Titik Tertinggi di B dan Titik

Terjauh di C.

Pada contoh gerak parabola tersebut, suatu benda bergerak dari

titik A dengan kecepatan awal v0 dan sudut 𝜃. Benda tersebut mencapai

titik tertinggi di titik B dan jarak terjauh di titik C.

a. Waktu untuk Mencapai Titik Tertinggi (Titik B)

Pada saat benda yang melakukan gerak parabola mencapai titik

tertinggi, kecepatan benda pada komponen vertikal (sumbu-y) vy = 0.

Persamaannya adalah sebagai berikut.

vy = v0y – gtAB

0 = v0 sin 𝛼 – gtAB

gtAB = v0 sin 𝛼

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

23

tAB = 𝑣0 sin𝛼

𝑔 (9)

Ketinggian benda di titik tertinggi adalah h = 1

2 (gBC)t2. Sifat

simetri grafik parabola memperlihatkan bahwa waktu yang diperlukan

benda untuk mencapai titik tertinggi dari posisi awal (tAB), sama

dengan waktu tempuh benda dari titik tertinggi ke jarak terjauh (tBC).

Dengan demikian, akan diperoleh persamaan

tAB = tBC = 𝑣0 sin𝛼

𝑔 = √

2ℎ

𝑔 (10)

b. Tinggi Maksimum (hmaks)

Tinggi maksimum benda yang melakukan gerak parabola dapat

ditentukan dari penurunan persamaan (10) sebagai berikut.

𝑣0 sin𝛼

𝑔 = √

2ℎ

𝑔 dikuadratkan menjadi

𝑣02𝑠𝑖𝑛2𝛼

𝑔2 =

2ℎ𝑚𝑎𝑘𝑠

𝑔 sehingga

diperoleh

hmaks = 𝑣0

2𝑠𝑖 〳2 𝛼

2𝑔 (11)

c. Jarak Tempuh (x)

Waktu tempuh untuk mencapai titik terjauh (titik C) sama

dengan dua kali waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi

(tAC = 2tAB). Jarak terjauh yang dicapai benda pada sumbu-x

(dilambangkan dengan x) adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

24

x = v0x tAC = v0 cos 𝛼 2 (𝑣0 sin𝛼

𝑔) = v0

2 2 (sin𝛼

𝑔) cos 𝛼

Menurut trigonometri, 2 sin 𝛼 cos 𝛼 = sin 2𝛼 sehingga persamaan

untuk jarak terjauh yang dapat dicapai benda dapat dituliskan

x = 𝑣0

2 sin 2𝛼

𝑔 (12)

Perbandingan antara jarak terjauh (x) dan tinggi maksimum

(hmaks) akan menghasilkan persamaan

x

hmaks =

(𝑣0

2 2 𝑠𝑖𝑛𝛼𝑐𝑜𝑠𝛼

𝑔)

(𝑣0

2𝑠𝑖𝑛2 𝛼

2𝑔)

= 4

tan𝛼 (13)

3. Persamaan Vektor Gerak Parabola

Menurut analisis vektor, persamaan-persamaan gerak parabola

dapat dituliskan sebagai berikut. Vektor posisi pada gerak parabola adalah

r = xi + yj

r = (v0 cos 𝛼 t)i + (v0 sin 𝛼 t – 1

2 gt2)j (14)

Vektor kecepatan gerak parabola adalah

v = vx i + vy j

v = (v0 cos 𝛼)i + (v0 sin 𝛼 – gt)j (15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

25

H. Kajian Penelitian Yang Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Natalis Emanuel Koli Soge

pada tahun 2016 mengenai analisis pemahaman konsep vektor pada siswa

kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa: (1)

pemahaman konsep siswa terhadap materi vektor berada pada kategori

rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu

sebesar 22,08%); (2) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep

mendefenisikan vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat

pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 28,40%); (3)

pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menguraikan komponen-

komponen vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat

pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 11,30%); (4)

pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan

mengurangkan vektor dengan cara geometri berada pada kategori rendah

(persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar

29,20% dan 22%); (5) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep

menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis berada pada

kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-

30% yaitu sebesar 23,25%); (6) pemahaman konsep siswa terhadap sub

konsep menghitung perkalian titik dan perkalian silang vektor berada pada

kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-

30% yaitu sebesar 11%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

26

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Murni pada tahun 2012

mengenai identifikasi miskonsepsi mahasiswa pada konsep substansi

genetika menggunakan Certainly of Response Index menyimpulkan bahwa

21,16% mahasiswa mengalami miskonsepsi sedangkan sisanya 64,02%

tahu konsep dan 14,82% tidak tahu konsep. Persentase miskonsepsi

tertinggi ditemukan pada subkonsep mekanisme sintesis protein (25%) dan

diikuti dengan subkonsep struktur organisasi gen (24,53%). Kemudian

hasil wawancara menunjukkan bahwa penyebab terjadinya miskonsepsi

antara lain karakter konsep substansi genetika yang bersifat abstrak,

banyak istilah asing, bahasanya sulit, serta ketidaksiapan mahasiswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh dosen.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Andrea Vicky Novianti pada

tahun 2017 mengenai pemahaman siswa SMA kelas XI IPA tahun ajaran

2016/2017 di Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Sintang tentang materi

pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung. Pada penelitian ini

digunakan teknik CRI (Certainly of Response Index) untuk

mengidentifikasi pemahaman siswa. Identifikasi tersebut dilakukan dengan

menggunakan tes esai sebanyak 5 butir soal yang dilengkapi dengan

indeks keyakinan siswa dalam menjawab soal. Wawancara dilakukan

terhadap 6 siswa yang berada di Kabupaten Wonogiri, wawancara

dilakukan sebagai penguat data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

pemahaman siswa SMA kelas XI IPA tahun ajaran 2016/2017 di

Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Sintang dinilai masih sangat kurang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

27

hal ini ditunjukkan dari hasil persentase pemahaman siswa yang kurang

dari 40%. Namun demikian, pemahaman siswa di Kabupaten Wonogiri

lebih tinggi dibanding pemahaman siswa di Kecamatan Sintang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan

miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola

tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan tujuan penelitian

tersebut, maka untuk mencapainya peneliti akan mendeskripsikan pemahaman

mahasiswa dan miskonsepsi yang terjadi berdasarkan tes dan wawancara yang

dilaksanakan. Tes menggunakan instrumen soal tertulis berupa soal pilihan

ganda, kemudian responden juga harus menuliskan indeks keyakinan terhadap

jawabannya (CRI) yaitu angka 1 atau 0. Selanjutnya dilakukan wawancara

terhadap responden yang mengalami ketidakpahaman dan miskonsepsi dalam

mengerjakan soal pilihan ganda yang disertai dengan lembar jawaban CRI

untuk mengetahui kemampuan dan kesulitan yang terjadi. Oleh karena itu,

jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif-kualitatif dimana tes soal pilihan ganda adalah data

kuantitatif dan wawancara adalah data kualitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk

menggambarkan (to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-

persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

29

fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai

variabel dalam suatu fenomena (Zainal, 2011: 41).

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha mencoba

memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya di mana peneliti

tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati (Leedy &

Ormrod; Patton; dan Saunder et al., (dalam, Sarosa 2012: 7).

Metode penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram, 2008: 149).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester II

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2018/2019. Sedangkan sebelum melakukan penelitian, sampel yang digunakan

adalah 34 orang mahasiswa semester II Pendidikan Fisika Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti meminta daftar

lengkap nama mahasiswa semester II tahun ajaran 2018/2019 di Sekretariat

JPMIPA. Ketika peneliti memperoleh daftar nama mahasiswa semester II,

peneliti kemudian mengkonfirmasi kepada 2 orang mahasiswa semester II

apakah mahasiswa semester II masih lengkap berjumlah 34 orang mahasiswa

atau tidak tetapi peneliti memperoleh jawaban bahwa 2 orang mahasiswa

sudah pindah ke program studi ke Pendidikan Bahasa Inggris dan Psikologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

30

Saat akan berlangsung memulai untuk pengambilan data ada 1 orang

mahasiswa yang ijin pulang duluan karena mau ke Rumah Sakit dan juga

ternyata ada 6 orang mahasiswa yang tidak masuk mengikuti proses belajar

mata kuliah Elektrostatika jadi otomatis 6 orang mahasiswa tersebut tidak

berpartisipasi saat peneliti melakukan pengambilan data. Dalam penelitian ini,

sampel peneliti adalah mahasiswa semester II tahun ajaran 2018/2019 tetapi

ketika berlangsungnya pengambilan data ternyata ada 1 orang mahasiswa

semester IV tahun ajaran 2018/2019 yang berpartisipasi dalam mengikuti

proses pengambilan data yang dilakukan peneliti karena mahasiswa tersebut

juga mengikuti proses belajar mata kuliah Elektrostatika.

Pada saat pengambilan data, ada 27 orang mahasiswa yang

berpartisipasi tetapi 6 orang diantaranya data tes nya tidak peneliti ambil untuk

data penelitian karena tidak lengkap dimana ada sebagian nomor pada lembar

soal tes yang tidak dikerjakan dan ada yang mengerjakan lembar soal tes tetapi

tidak mengisi lembar jawab CRI.

Sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 orang mahasiswa

terdiri dari: mahasiswa semester IV berjumlah 1 orang mahasiswa dan

mahasiswa semester II berjumlah 20 orang mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

31

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kamis, 16 Mei 2019 pukul 11:50 – 12:20

WIB setelah mahasiswa selesai mengikuti proses belajar mata kuliah

Elektrostatika.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang 402 kampus III Paingan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode adalah teknik atau prosedur yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian atau hipotesis (Leedy & Ormrod; Patton (dalam Sarosa, 2012: 5).

Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Tes

Penelitian ini menggunakan tes. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tertulis berupa pilihan ganda. Tes pilihan ganda

adalah sejenis tes objektif yang masing-masing butir tes nya memiliki

lebih dari dua pilihan jawaban. Dengan jumlah pilihan yang lebih banyak

(dibandingkan dengan pilihan salah-benar), tes pilihan ganda memiliki

keampuhan dalam sifat menjebak, yaitu berkurangnya presentase kuatnya

pilihan. Tes tertulis tersebut dikerjakan mahasiswa secara individu selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

32

20 menit dan tanpa membuka buku catatan atau buku lain yang berkaitan

dengan materi yang diuji.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengungkap miskonsepsi serta

permasalahan yang dialami mahasiswa dalam memahami materi gerak

parabola. Hal ini bersinergis dengan definisi wawancara menurut Golden

(dalam Herdiansyah, 2013: 29) yang berarti bahwa wawancara merupakan

percakapan antara dua orang dimana salah satunya bertujuan untuk

menggali dan mendapatkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Dalam

penelitian ini, wawancara juga membantu peneliti untuk mengetahui cara

berpikir mahasiswa pada saat mengerjakan soal sehingga peneliti dapat

mengetahui kemampuan dan kesulitan yang dialami mahasiswa.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data-data lewat pengumpulan benda-benda tertulis

seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai dan

foto-foto, dll (Suparno, 2010: 64).

E. Instrumen Penelitian

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berbentuk pilihan

ganda dengan jumlah soal sebanyak 8 butir soal dan diselesaikan dalam

waktu 20 menit (lihat Lampiran 3 Instrumen Penelitian). Tes tertulis

tersebut juga dilengkapi dengan CRI (Certainly of Response Index). Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

33

CRI mahasiswa diminta untuk menentukan tingkat keyakinan mahasiswa

dalam menyelesaikan soal tes tersebut. Melalui CRI dapat diketahui

apakah mahasiswa mengalami miskonsepsi atau tidak dalam konsep gerak

parabola. Jika skala CRI tinggi maka diketahui bahwa mahasiswa benar-

benar yakin akan jawaban yang dipilih tersebut. Tetapi sebaliknya, jika

skala CRI rendah dapat diketahui bahwa mahasiswa kurang memahami

konsep gerak parabola.

Pada lembar jawaban telah diberi CRI dengan format lembar jawaban

sebagai berikut:

Lembar Jawaban

Nama :

NIM :

Berikan skala keyakinan anda dalam memilih jawaban dengan

memberi tanda silang (X) pada salah satu dari skala keyakinan!

1.

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

a. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis

Kisi-kisi adalah format pemetaan soal, berfungsi

menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok

bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu (Trisnamansyah, S.

2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

34

Jumlah soal tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 8 butir soal pilihan ganda mengenai gerak parabola dengan

menggunakan lembar jawaban model CRI (Certainly of Response

Index). Setiap butir soal disesuaikan dengan kisi-kisi berdasarkan

aspek kognitif menurut Lorin Anderson Krathwohl dan para ahli

psikologi aliran kognitivisme yang telah memperbaiki taksonomi

Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Dari 6 level aspek

kognitif taksonomi Bloom, dalam penelitian ini hanya menggunakan 3

aspek kognitif yaitu memahami (C2), menerapkan (C3), dan

menganalisis (C4). Kisi-kisi soal hanya menggunakan 4 indikator

karena waktu yang disediakan untuk mahasiswa mengerjakan soal

terbatas yaitu 20 menit, lalu setiap 1 indikator terdiri atas 2 soal.

Berikut kisi-kisi soal tes pilihan ganda yang digunakan:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis

Materi

Pokok

Kompetensi

Dasar Indikator

Level

Kognitif

Nomor

Soal

Gerak

Parabola

Memahami

konsep gerak

parabola,

menganalisa dan

membuktikan

secara

matematika

gerak parabola

menggunakan

vektor.

Mahasiswa dapat menyebutkan

pengertian dan contoh dari gerak

parabola.

C2 1, 2

Mahasiswa dapat menentukan

peristiwa yang menunjukkan ciri-ciri

dari gerak parabola.

C3 3, 4

Mahasiswa dapat menentukan

komponen-komponen yang bekerja

dalam gerak parabola.

C3 5, 6

Mahasiswa dapat menghitung serta

menganalisa besar posisi dan besar

kecepatan awal benda pada gerak

parabola.

C4 7, 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

35

2. Wawancara

Berdasarkan hasil tes tertulis tersebut lalu dilakukan wawancara

terhadap mahasiswa yang setiap butir soalnya memperoleh hasil paham

sedikit dan memiliki tidak paham dan atau miskonsepsi banyak yang

bertujuan untuk mengetahui lebih jelas kesulitan yang mengakibatkan

ketidakpahaman dan miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa terhadap

konsep gerak parabola. Wawancara dilakukan secara individu dengan

waktu yang berbeda untuk setiap mahasiswa. Wawancara dilakukan

setelah dilakukan analisis data mengenai tes tertulis.

Bentuk pertanyaan dalam wawancara secara garis besar hampir

sama dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada soal tes tertulis.

Pertanyaan-pertanyaan saat melakukan wawancara berupa pokok

permasalahan yang dialami mahasiswa. Pokok permasalahannya yaitu

bagaimana jalan berpikir yang digunakan mahasiswa sehingga dapat

memperoleh jawaban dari soal-soal tersebut dan mengapa mahasiswa

tersebut yakin atau tidak yakin dengan jawabannya. Agar peneliti lebih

mudah dalam melakukan transkrip hasil wawancara maka digunakan alat

bantu berupa aplikasi recorder yang tersedia di smartphone.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini diawali dengan memberikan tes tertulis berupa soal

pilihan ganda yang disertai dengan CRI kepada mahasiswa. Berdasarkan tes

tertulis yang diberikan, diharapkan mahasiswa menjawab pertanyaan sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

36

dengan pemahaman yang dimilikinya. Langkah berikutnya peneliti mengolah

jawaban mahasiswa untuk memperoleh data yang diharapkan. Data tersebut

nantinya dianalisis sehingga dapat diketahui informasi tentang tingkat

pemahaman dan miskonsepsi yang dialami mahasiswa.

Berdasarkan analisis tingkat pemahaman mahasiswa, mahasiswa yang

mengalami ketidakpahaman dan miskonsepsi dalam pengerjaan soal tertulis

akan dilakukan wawancara untuk mengungkap mengapa adanya

ketidakpahaman dan miskonsepsi serta permasalahan-permasalahan secara

lebih mendalam.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Data miskonsepsi diperoleh dari hasil pemberian tes tertulis berupa

pilihan ganda yang telah dilengkapi dengan skor CRI. Melalui CRI dapat

diketahui apakah mahasiswa menyelesaikan soal karena menerka atau

karena sungguh-sungguh paham dengan konsep gerak parabola.

Untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi yang terjadi pada

konsep gerak parabola, digunakan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Pengelompakan Mahasiswa Berdasarkan CRI

No Kriteria Jawaban Yakin Tidak Yakin

1. Benar Paham Tidak paham

2. Salah Miskonsepsi Tidak paham

(Hasan, dkk. 1999: 296 dalam Ulfah dan Fitriyani, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

37

Kemudian bentuk jawaban mahasiswa dan pengkategorian adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Contoh Kombinasi antara Setiap Pertanyaan yang

Diberikan dengan CRI

No Kriteria

Jawaban

Kriteria CRI

Keterangan 0 1

Tidak Yakin Yakin

1. A (Benar) √ Tidak paham

B (Salah) √ Tidak paham

2. B (Benar) √ Paham

C (Salah) √ Miskonsepsi

Setelah itu dihitung persentase masing-masing kriterianya dengan

rumus yang digunakan oleh Cahyaningsih (dalam Murni, 2013) seperti di

bawah ini:

Tabel 3.4 Persentase Masing-masing Kriteria

Persentase PH = PH

N× 100%

Persentase TP = TP

N× 100%

Persentase MK = MK

N× 100%

Keterangan:

PH = Jumlah mahasiswa yang paham

TP = Jumlah mahasiswa yang tidak paham

MK = Jumlah mahasiswa yang miskonsepsi

N = Jumlah total mahasiswa

Selanjutnya dilakukan analisis pemahaman mahasiswa pada gerak

parabola dengan cara menjumlah persentase mahasiswa yang paham, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

38

paham dan miskonsepsi berdasarkan benar tidaknya jawaban soal dengan

tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban (CRI) yang diberikan untuk

soal tersebut. Kemudian mahasiswa yang mengalami ketidakpahaman dan

miskonsepsi dilakukan wawancara untuk mengetahui kesulitan yang

mengakibatkan ketidakpahaman dan miskonsepsi yang dialami oleh

mahasiswa.

Sedangkan persentase tingkat pemahaman dapat dikelompokkan

menjadi beberapa kategori seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 Persentase Tingkat Pemahaman

Persentase Tingkat Pemahaman

81% – 100% Sangat Baik

69% – 80% Baik

51% – 68% Cukup

41% – 50% Kurang

0% ≤ 40% Sangat Kurang

2. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara. Data wawancara

berupa rekaman suara selama wawancara pada mahasiswa. Hasil rekaman

wawancara ditranskrip dan selanjutnya di deskripsikan ketidakpahaman

dan miskonsepsi serta permasalahan yang ditemukan pada mahasiswa.

H. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan

suatu instrumen (Kasmadi, 2013: 77). Validitas instrumen yang berupa soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

39

tes pada penelitian ini akan menggunakan validitas pakar. Dalam hal ini yang

menjadi pakar untuk mengecek validitas instrumen adalah dosen pembimbing

peneliti. Soal akan diperiksa berdasarkan kesesuaian soal dengan materi,

tingkat kesulitan mahasiswa, bahasa yang digunakan, dan kesesuaian dengan

waktu. Aspek-aspek tersebut akan diperiksa oleh pakar (dosen pembimbing)

dan akan direvisi apabila ada ketidaksesuaian. Berikut ini merupakan format

tabel validitas pakar.

Tabel 3.6 Validitas Pakar

No Aspek yang dinilai Kurang Sedang Baik Catatan

1. Kesesuaian soal

dengan materi

2. Tingkat kesulitan

soal

3. Bahasa yang

digunakan

4. Kesesuaian dengan

waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang 402 kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada bulan Mei 2019. Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa semester II Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 34 orang mahasiswa dan

sampel berjumlah 21 orang mahasiswa terdiri dari: mahasiswa semester IV

berjumlah 1 orang mahasiswa dan mahasiswa semester II berjumlah 20 orang

mahasiswa.

Proses pelaksanaan penelitian ini akan disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Tabel Proses Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Hari, tgl/bln/thn

1. Menyerahkan surat ijin penelitian ke Ketua

Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Rabu, 08 Mei 2019

2. Melaksanakan pengambilan data di kampus

III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kamis, 16 Mei 2019

3. Mewawancarai 6 orang mahasiswa Sabtu dan Senin, 15

dan 17 Juni 2019

B. Data dan Analisis Data

Data penelitian ini terdiri dari hasil analisis data tingkat pemahaman

dan miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

41

gerak parabola tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) serta hasil wawancara

dengan 6 orang mahasiswa.

1. Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola

Tabel 4.2 Persentase Respon Setiap Mahasiswa Terhadap Soal Pilihan

Ganda Pada Konsep Gerak Parabola

No Mahasiswa

Respon (%) Tingkat

Pemahaman B + Y B + TY S + Y S + TY

PH TP MK TP

1 AK 12,5 25 0 62,5 Sangat Kurang

2 YF 25 12,5 37,5 25 Sangat Kurang

3 CNM 50 12,5 12,5 25 Kurang

4 RVL 37,5 12,5 50 0 Sangat Kurang

5 MT 62,5 0 12,5 25 Baik

6 FAO 62,5 0 25 12,5 Baik

7 NDS 25 0 75 0 Sangat Kurang

8 YAT 12,5 12,5 50 25 Sangat Kurang

9 FYDK 37,5 12,5 0 50 Sangat Kurang

10 NLPAP 0 25 25 50 Sangat Kurang

11 JFEPB 25 0 75 0 Sangat Kurang

12 MGK 87,5 0 12,5 0 Sangat Baik

13 SEA 12,5 0 62,5 25 Sangat Kurang

14 ACLP 12,5 12,5 62,5 12,5 Sangat Kurang

15 PL 25 0 50 25 Sangat Kurang

16 EPG 25 25 12,5 37,5 Sangat Kurang

17 HG 62,5 0 37,5 0 Baik

18 SRG 50 50 0 0 Kurang

19 TS 37,5 0 50 12,5 Sangat Kurang

20 EAS 37,5 0 25 37,5 Sangat Kurang

21 RA 0 12,5 25 62,5 Sangat Kurang

Rata-rata 33,33 10,12 33,33 23,22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

42

Dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.5 dapat disajikan

jumlah mahasiswa dalam tahap kategori pemahaman sebagai berikut:

Tabel 4.3 Persentase Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap

Konsep Gerak Parabola

Tingkat

Pemahaman

Skor

B + Y

Jumlah

Mahasiswa Persen (%)

Sangat Baik 81% – 100% 1 4,76%

Baik 69% – 80% - 0%

Cukup 51% – 68% 3 14,29%

Kurang 41% – 50% 2 9,52%

Sangat Kurang 0% ≤ 40% 15 71,43%

2. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola

Tabel 4.4 Persentase Setiap Butir Soal Secara Keseluruhan Yang

Dijawab Oleh Mahasiswa

Nomor

Soal

Mahasiswa (%)

B + Y B + TY S + Y S + TY

PH TP MK TP

1 61,91 4,76 33,33 0

2 66,67 4,76 9,52 19,05

3 33,33 9,52 38,10 19,05

4 28,57 0 61,91 9,52

5 23,80 9,52 52,39 14,29

6 42,85 19,05 19,05 19,05

7 0 9,52 28,57 61,91

8 9,52 4,76 38,10 47,62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

43

C. Pembahasan

Dalam penelitian ini, mahasiswa semester II sudah diajari materi

tentang gerak parabola di mata kuliah kinematika semester I bahkan saat

berada di bangku SMA. Berikut akan dibahas bagaimana tingkat pemahaman

mahasiswa dan seperti apa miskonsepsi mahasiswa terhadap konsep gerak

parabola.

1. Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Konsep Gerak Parabola

➢ Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa

tentang konsep gerak parabola ada dalam rentang 0 – 87,5%.

➢ Dari tabel 4.3 hanya terdapat 4 orang mahasiswa dengan persentase

19,05% yang memiliki pemahaman konsep gerak parabola dalam

kategori lebih dari sama dengan cukup.

➢ Pada tabel 4.3 terdapat 17 orang mahasiswa (71,43%) memiliki

pemahaman yang kurang, bahkan ada 15 orang mahasiswa yang

memiliki pemahaman konsep gerak parabola dalam kategori sangat

kurang.

Berdasarkan kisi-kisi soal pilihan ganda pada tabel 3.1 dapat

disajikan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap sub konsep pada setiap

butir soal.

Tabel 4.5 Pemahaman Mahasiswa Terhadap Sub Konsep Gerak

Parabola pada Setiap Butir Soal

Konsep Sub Konsep Nomor

Soal

Mahasiwa

dengan

Jawaban B + Y

Persen

(%)

Mahasiswa dapat

menyebutkan

Pengertian gerak

parabola.

1 13 61,91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

44

Konsep Sub Konsep Nomor

Soal

Mahasiwa

dengan

Jawaban B + Y

Persen

(%)

pengertian dan

contoh dari

gerak parabola.

Contoh gerak parabola

yang sering dijumpai

dalam kehidupan

sehari-hari.

2 14 66,67

Mahasiswa dapat

menentukan

peristiwa yang

menunjukkan

ciri-ciri dari

gerak parabola.

Kelajuan benda paling

kecil dan besar berada

dimana dalam gerak

parabola.

3 7 33,33

Grafik yang

menunjukkan gerak

benda yang

dilemparkan ke atas

sampai titik tertinggi.

4 6 28,57

Mahasiswa dapat

menentukan

komponen-

komponen yang

bekerja dalam

gerak parabola.

Kecepatan bola saat

mencapai titik

tertinggi.

5 5 23,80

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

ketinggian benda yang

mengalami gerak

parabola.

6 9 42,85

Mahasiswa dapat

menghitung serta

menganalisa

besar posisi dan

besar kecepatan

awal benda pada

gerak parabola.

Posisi peluru dalam

arah vertikal.

7 0 0

Kecepatan awal suatu

benda yang dilempar

ke atas pada ketinggian

tertentu.

8 2 9,52

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa konsep yang berhubungan dengan

pengertian dan contoh dari gerak parabola sudah dipahami dengan baik

oleh sebagian besar mahasiswa. Sedangkan kemampuan mahasiswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

45

menghitung serta menganalisa posisi dan besar kecepatan awal benda pada

gerak parabola ada dalam kategori sangat kurang.

Kemudian peneliti mengkajikan secara keseluruhan tingkat

pemahaman mahasiswa terhadap konsep gerak parabola. Berdasarkan

analisis hasil penelitian yang diperoleh melalui CRI menunjukkan dari 8

butir soal pilihan ganda, diperoleh tingkat pemahaman mahasiswa

terhadap konsep gerak parabola sangat kurang dengan persentase sebesar

33,33%. Ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap konsep

gerak parabola sangat kurang terutama pada sub konsep posisi peluru

dalam arah vertikal.

2. Miskonsepsi Terhadap Konsep Gerak Parabola

➢ Dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa semua soal (sub konsep)

terdapat miskonsepsi.

➢ Miskonsepsi paling banyak terdapat pada sub konsep grafik yang

menunjukkan gerak benda yang dilemparkan ke atas sampai titik

tertinggi dan sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi

(soal nomor 4 dan nomor 5).

➢ Miskonsepsi paling sedikit terjadi pada pemahaman sub konsep contoh

gerak parabola yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (soal

nomor 2).

Untuk mengeksplorasi miskonsepsi yang dimiliki mahasiswa telah

dilakukan wawancara dengan metode bebas terpimpin dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

46

untuk mendapatkan konfirmasi sekaligus informasi bagaimana mahasiswa

menjawab soal, hasil wawancara digunakan sebagai penguat data hasil

analisis soal pilihan ganda dengan menggunakan lembar jawab model

CRI.

Wawancara dilakukan pada mahasiswa yang setiap butir soalnya

memperoleh hasil paham sedikit dan memiliki tidak paham dan atau

miskonsepsi banyak. Jadi peneliti mewawacarai 6 orang mahasiswa dalam

kategori tidak paham dan miskonsepsi. Kegiatan wawancara dilakukan

selama dua hari. Hal ini dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan waktu

kosong dan kesediaan mahasiswa untuk diwawancarai. Wawancara

dilakukan di kampus setelah mahasiswa selesai melakukan kegiatan

latihan koor dan selesai mengerjakan Ujian Akhir Semester.

Berikut disajikan tabel hasil wawancara dengan 6 orang

mahasiswa.

➢ Data Hasil Wawancara Soal Pilihan Ganda terhadap 6 Orang

Mahasiswa (terlampir).

Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap sub konsep ada

mahasiswa yang benar-benar mengalami miskonsepsi. Tetapi berikut

peneliti hanya membahas kutipan wawancara untuk sub konsep yang

paling banyak mengalami miskonsepsi.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa EPG

untuk sub konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke

atas sampai titik tertinggi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

47

P: Nomor 4 kamu memilih jawaban D dan kamu yakin

dengan jawaban kamu? Coba ceritakan.

M: Kan di soal ditanya grafik gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi, aku pikir gak berpengaruh sama

nilainya, dibilangnya kan lempar ke atas sampai titik tertinggi

jadi aku pikirnya dari rendah ke tinggi itu yang aku patokkan

berarti sampai titik tertinggi makanya aku pikir dari titik

rendah (nol) ke titik tinggi. Aku gak berpatokan dengan nilai

V terhadap t, aku kira tidak berpengaruh. Kan seharusnya

semakin tinggi kecepatan/kelajuannya semakin kecil tapi aku

gak melihat itu, aku hanya berpatokan sama titik tertinggi jadi

dari bawah sampai ke atas gitu kak.

Tapi aku baca ulang harusnya bagian E kak.hehe

P: Kalau kamu bilang harusnya E, terus apa bedanya dengan

bagian C?

M: Kalau yang bagian E kecepatannya itu benar-benar sampai

puncaknya gitu maksudnya kecepatannya benar-benar nol

pada saat waktu mencapai titik tertinggi. Kalau bagian C kan,

kecepatannya belum sampai nol, waktunya sepertinya sudah

mencapai titik tertinggi tapi kecepatannya masih ada.

Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa mahasiswa EPG

untuk konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi mengalami miskonsepsi. EPG mengatakan karena

pertanyaan yang ditanya adalah grafik gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi, sehingga EPG memilih gambar grafik yang dari titik

rendah (nol) ke titik tinggi tanpa berpatokan dengan nilai kecepatan

terhadap waktu padahal EPG sudah tahu bila suatu benda dilempar ke atas

kecepatannya akan semakin kecil. Kemudian saat EPG membaca ulang

pertanyaan soal tersebut, EPG mengatakan bahwa jawaban seharusnya

adalah bagian E dimana grafik nilai kecepatan terhadap waktu semakin

kecil. Tetapi peneliti mencoba bertanya kembali kalau jawaban bagian C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

48

juga nilai kecepatan terhadap waktu semakin kecil, lalu apa bedanya. EPG

menjawab kalau yang bagian E kecepatannya itu benar-benar sampai

puncaknya dimana kecepatannya benar-benar nol pada saat waktu

mencapai titik tertinggi. Kalau bagian C kecepatannya belum sampai nol,

waktunya sepertinya sudah mencapai titik tertinggi tapi kecepatannya

masih ada. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan mahasiswa EPG

untuk konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi ke dalam kategori miskonsepsi karena yakin akan

jawabannya meskipun jawaban tersebut kurang tepat (salah).

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa NDS

untuk sub konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke

atas sampai titik tertinggi:

P: Nomor 4 kamu pilih jawaban apa?

M: D kak.

P: Coba ceritakan kenapa kamu pilih D?

M: Itukan dari bawah, berarti V0 nya di titik nol berarti nanti dia

dilempar menuju titik tertinggi berarti gerakannya itu GLBB.

P: Nah tapi di grafik itu yang diketahui kecepatan terhadap

waktu, jadi yang ditanya kecepatan sampai titik tertinggi,

misalnya kita lempar suatu benda ke atas, kecepatannya

itu gimana?

M: Diperlambat kak.

P: Terus grafikmu gimana?

M: Harusnya E ya kak?hehe

P: Kalau E ya bisa, terus bedanya dengan C bagaimana?

M: Kalau yang C waktunya diketahui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

49

P: Terus kamu yakin kenapa?

M: Ya yakin aja dengan jawabanku yang awal tadi kak.hehe

Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa mahasiswa NDS

untuk konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi mengalami miskonsepsi. NDS beranggapan bahwa

grafik kecepatan tehadap waktu dimulai dari bawah, dimana kecepatan

awalnya di titik nol kemudian benda dilempar menuju titik tertinggi

sehingga gerakannya GLBB. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan

mahasiswa NDS untuk konsep grafik yang menunjukkan gerak benda

yang dilempar ke atas sampai titik tertinggi ke dalam kategori miskonsepsi

karena yakin akan jawabannya meskipun jawaban tersebut kurang tepat

(salah).

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa YAT

untuk sub konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke

atas sampai titik tertinggi:

P: Nomor 4 kamu pilih jawaban apa?

M: D kak.

P: Kenapa kamu memilih D dek?

M: Kalau dia gerak ke atas kan semakin tinggi kak jadi

gambarnya dari bawah ke atas jadi saya pilih ini.

P: Ini kan grafiknya kecepatan terhadap waktu, berarti

kalau kecepatannya ke atas harusnya bagaimana?

M: Kecil kak.

P: Terus kenapa kamu bisa memilih jawaban D?

M: Ya karena gambarnya dari bawah ke atas kak.hehe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

50

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Yakin kak.

Dari kutipan wawancara diatas, mahasiswa YAT mengalami

miskonsepsi karena yakin akan jawabannya. YAT mengatakan benda

bergerak ke atas semakin tinggi jadi gambar yang dipilih adalah gambar

yang dari bawah ke atas.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa SRG

untuk sub konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke

atas sampai titik tertinggi:

P: Nomor 4 kamu pilih D kenapa?

M: Saya pilih D kemarin karena ini kan grafik V terhadap t jadi

untuk gerak GLBB kan kecepatannya itu linier jadi dari

antara pilihan A sampai E, saya liat yang lebih tepatnya itu D

soalnya dia ambil titik acuannya dari nol sedangkan yang

lain bukan dari nol. Kalau GLBB kan kecepatannya berubah,

sedangkan GLB itu kecepatannya konstan, jadi saya liat yang

A udah gak termasuk, terus yang D kecepatannya semakin

berubah.

P: Tapi B, C, dan E kecepatannya juga berubah, itu

bagaimana?

M: Tapi kan mulainya gak dari titik nol kak.

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Yakin kak.

Dari kutipan wawancara diatas, mahasiswa SRG untuk konsep

grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas sampai titik

tertinggi mengalami miskonsepsi. SRG mengatakan bahwa grafik

kecepatan terhadap waktu merupakan GLBB dimana kecepatannya itu

linier jadi dari pilihan jawaban bagian A sampai E yang paling tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

51

adalah bagian D karena titik acuannya dari nol sedangkan bagian yang lain

tidak dari nol. Kemudian SRG katakan kalau bagian D merupakan GLBB

karena kecepatannya berubah, tetapi bagian A bukan GLBB karena

kecepatannya konstan. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan

mahasiswa NDS untuk konsep grafik yang menunjukkan gerak benda

yang dilempar ke atas sampai titik tertinggi ke dalam kategori miskonsepsi

karena yakin akan jawabannya meskipun jawaban tersebut kurang tepat

(salah).

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa TS untuk

sub konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi:

P: Nomor 4 kamu pilih jawaban D. Coba ceritakan kenapa

kamu memilih D, kenapa tidak memilih jawaban A, B, C,

dan E?

M: Waktu itu mikirnya gambar yang ke atas cuman D, karena

kalau ke atas gerak parabola bentuknya melengkung jadi

cuman pilihan D yang kecepatannya yang ke atas. Kan kalau

ke atas kecepatannya itu tidak konstan karena GLBB.

P: Kalau kamu bilang karena kecepatannya ke atas, yang

bagian B juga kecepatannya ke atas? Terus apa bedanya?

M: Yang bagian B kan kecepatannya tidak mulai dari nol.

P: Jadi kamu cari yang kecepatannya ke atas dan geraknya

di mulai dari titik nol?

M: Iya kak.

P: Jadi kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Iya yakin kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

52

Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa mahasiswa TS

mengalami miskonsepsi karena yakin akan jawabannya. TS mengatakan

bahwa gambar yang ke atas hanya bagian D karena bila suatu benda ke

atas kecepatannya tidak konstan karena GLBB. Kemudian peneliti

mencoba bertanya kembali kalau jawaban bagian B juga kecepatannya ke

atas lalu apa bedanya. TS menjawab bahwa bagian B kecepatannya tidak

mulai dari nol, tetapi bagian D kecepatannya mulai dari nol.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa PL untuk

sub konsep grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas

sampai titik tertinggi:

P: Nomor 4 kamu pilih apa?

M: Jawaban D kak.

P: Coba ceritakan kenapa kamu memilih jawaban D?

M: Saya baca ulang sih kak harusnya saya pilih bagian E,

kayaknya kemarin saya tidak baca baik-baik soal nya

deh.hehe tapi disini saya yakin juga dengan jawaban

saya.hehe

Seharusnya jawabannya E kak.

P: Kalau kamu bilang seharusnya jawabannya E, terus

bedanya dengan jawaban C apa?

M: Kalau bagian yang C kan kecepatan maksimumnya itu masih

ada seharusnya jawaban E karena kalau dia di titik

maksimum kecepatannya itu sudah nol. Jadi kalau bendanya

turun lagi baru ada kecepatannya lagi.

Dari kutipan wawancara diatas, mahasiswa PL mengalami

miskonsepsi karena yakin akan jawabannya. Terlihat bahwa PL

mengalami kebingungan karena memilih jawaban bagian D dan yakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

53

akan jawabannya. Tetapi saat PL membaca ulang pertanyaan soal tersebut,

PL mengatakan bahwa seharusnya jawabannya bagian E.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa YAT

untuk sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi:

P: Nomor 5 kenapa kamu memilih jawaban E?

M: Kalau menurut saya kan ditanya kecepatan bola saat

mencapai titik tertinggi berarti Vmaks = √2𝑔ℎ , nilai h nya itu

nol.

Sehingga Vmaks = √2𝑔ℎ = √2(10 𝑚/𝑠2). 0 = 0

P: Jadi kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Iya yakin kak.

Dari kutipan wawancara diatas, mahasiswa YAT mengalami

miskonsepsi karena yakin akan jawabannya meskipun jawaban tersebut

kurang tepat (salah). YAT mengatakan bahwa kecepatan bola saat

mencapai titik tertinggi adalah nol dengan menggunakan persamaan Vmaks

= √2𝑔ℎ, dimana nilai h sama dengan nol.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa SRG

untuk sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi:

P: Nomor 5 kamu pilih B kenapa?

M: Saya pilih B karena pada gerak parabola membentuk sudut

elevasi jadi saya sih kemarin juga tulis agak ragu-ragu ya

karena kalau saya pilih C juga bisa karena di sini juga bisa

di pakai untuk GLBB gerak parabola. V0 + at misalnya tapi

karena gak ada sudut elevasi maka saya pilih B, karena kalau

B membentuk sudut sin. Titik tertinggi kan kita tinjau dari

sumbu y jadi pada sumbu y itu membentuk sudut karena

pengaruh dari gravitasi jadi saya pilih V0 sin 𝜃.

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

54

M: Yakin kak.

Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa mahasiswa SRG

untuk konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi mengalami

miskonsepsi. SRG memilih jawaban V0 sin 𝜃 karena gerak parabola

membentuk sudut elevasi dan titik tertinggi ditinjau dari sumbu y yang

membentuk sudut sin. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan

mahasiswa SRG untuk soal konsep kecepatan bola saat mencapai titik

tertinggi dalam kategori miskonsepsi karena yakin akan jawabannya

meskipun jawaban tersebut kurang tepat (salah) karena komponen

kecepatan dalam arah sumbu y memakai sudut cos.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa TS untuk

sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi:

P: Nomor 5 kamu pilih jawaban apa?

M: D kak.

P: Kenapa kamu memilih D dan disini kamu yakin dengan

jawaban kamu?

M: Sebenarnya saya tidak yakin juga kak.

Kan kecepatan ke atas geraknya diperlambat ketika dia

kembali ke bawah kecepatannya dipercepat. Karena saya

tidak suka sin atau cos jadi saya pilih V0 – at.

Dari kutipan wawancara diatas, mahasiswa TS mengalami

miskonsepsi. Terlihat bahwa TS untuk konsep kecepatan bola saat

mencapai titik tertinggi, tidak paham terhadap soal yang dipertanyakan. TS

tidak serius dalam pengerjaan soal tersebut. Kalimat “karena saya tidak

suka sin atau cos jadi saya pilih V0 – at” menyakinkan peneliti bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

55

mahasiswa TS tidak paham dan menebak jawaban untuk soal tersebut

walaupun lembar CRI memilih yakin.

Berikut disajikan kutipan wawancara dengan mahasiswa PL untuk

sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi:

P: Nomor 5 ceritakan kenapa kamu pilih jawaban E?

M: Iya nol kak, karena kecepatan benda saat mencapai titik

tertinggi adalah nol kak. Pokoknya dia di titik tertinggi itu

nol.

P: Kenapa kamu tidak memilih jawaban A atau B gitu?

M: Gak kak, karena itu kan ada kecepatan V0 cos 𝜃 atau V0 sin 𝜃

berarti itu kan ada kecepatannya, ada sudutnya juga. Kalau

di titik tertinggi kan gak ada kecepatan dan sudutnya maka

nilainya nol.

Dari kutipan wawancara di atas, terlihat bahwa mahasiswa PL

untuk konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi mengalami

miskonsepsi. Hal ini terlihat dari yakin akan jawabannya dan mengklaim

bahwa “pokoknya benda bila di titik tertinggi itu nilainya nol”. Oleh

karena itu, peneliti mengkategorikan mahasiswa PL untuk soal nomor 5 ke

dalam kategori miskonsepsi karena yakin akan jawabannya meskipun

jawaban tersebut kurang tepat (salah).

Dari kutipan beberapa wawancara diatas terhadap sub konsep

grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas sampai titik

tertinggi dan sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi,

peneliti menyimpulkan secara garis besar bahwa miskonsepsi yang

dialami mahasiswa terhadap sub konsep grafik yang menunjukkan gerak

benda yang dilempar ke atas sampai titik tertinggi dan sub konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

56

kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi adalah dikarenakan mahasiswa

salah dalam menerapkan rumus, ada yang tahu cara mengerjakannya

namun salah dalam perhitungan, tidak mengerti, tidak paham dengan

konsep dan menebak-nebak dalam memilih jawaban.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa keterbatasan.

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan instrumen soal pada nomor 2, peneliti memberi lima pilihan

contoh gerak dimana subyek hanya akan memilih dua dari contoh tersebut

yang merupakan contoh dari gerak parabola yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam pilihan jawaban, peneliti tidak

mencantumkan pilihan contoh gerak nomor kelima.

b. Pada saat mengambilan data, peneliti tidak meminta subyek untuk menulis

cara pengerjaan nomor 7 dan 8 di lembar jawaban sehingga subyek ada

yang sebagian menulis pengerjaannya di lembar jawaban, sebagian lagi di

buku lain bahkan menjawab hanya tebak-tebakan tanpa menghitung

dengan persamaan/rumus yang terdapat dalam gerak parabola.

c. Pada saat ingin melakukan wawancara, peneliti sudah menetapkan 8 orang

mahasiswa yang setiap butir soalnya memperoleh hasil paham sedikit dan

memiliki tidak paham dan atau miskonsepsi banyak. Tetapi saat peneliti

menghubungi 8 orang mahasiswa tersebut hanya ada 2 orang yang

bersedia untuk diwawancarai sehingga peneliti harus mencari mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

57

lagi yang banyak tidak paham dan mengalami miskonsepsi selain 6 orang

yang sudah peneliti tetapkan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap konsep gerak parabola sangat

kurang dengan persentase sebesar 33,33%. Ini menunjukkan bahwa

pemahaman mahasiswa terhadap konsep gerak parabola sangat kurang

terutama pada sub konsep posisi peluru dalam arah vertikal.

2. Miskonsepsi yang dialami mahasiswa banyak terdapat pada sub konsep

grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas sampai titik

tertinggi dan sub konsep kecepatan bola saat mencapai titik tertinggi.

Miskonsepsi tersebut dikarenakan mahasiswa salah dalam menerapkan

rumus, ada yang tahu cara mengerjakannya namun salah dalam

perhitungan, tidak mengerti, tidak paham dengan konsep dan menebak-

nebak dalam memilih jawaban.

B. Saran

Penelitian ini merupakan penelitian awal. Penelitian lanjutan

hendaknya lebih memperluas topik yang akan diujikan supaya mendapatkan

informasi yang lebih banyak dan memperkuat hasil penelitian dengan mencari

penyebab terjadinya miskonsepsi yang dialami responden. Sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

59

melaksanakan wawancara, peneliti harus menyajikan pertanyaan-pertanyaan

secara detail mengenai materi yang akan ditanyakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

60

DAFTAR PUSTAKA

Aip Saripudin, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat

Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anderson, dkk. 2001. A Taxonomy for Learning and Assessing: a Revision of

Bloom Taxonomy. New York: Longman Publising retrieved from:

https://docplayer.info/29803601-Taksonomi-bloom-apa-dan-bagaimana-

menggunakannya-oleh-retno-utari-widyaiswara-madya-pusdiklat-

knpk.html. (18 Januari 2019)

Zainal, Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups:Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasiram, Mohammad. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif.

Malang: UIN Malang Press.

Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

Bangdung: Alfabeta.

Munfaridah, dkk. 2017. Analisis Miskonsepsi “Gerak dan Gaya” Menggunakan

Instrumen Force Concept Inventory (FCI) pada Mahasiswa Calon Guru

Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang.

Murni, Dewi. 2013. Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep Substansi Genetika

Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Banten: Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

Novianti, Andrea V. 2017. Pemahaman Siswa SMA Kelas XI IPA Tahun Ajaran

2016/2017 di Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Sintang tentang Materi

Pemantulan pada Cermin Datar dan Cermin Lengkung. Skripsi.

Yogyakarta: Perpustakaan USD.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT. Indeks.

Soge, Natalis E. K. 2016. Analisis Pemahaman Konsep Vektor pada Siswa Kelas

X SMA Bopkri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Perpustakaan USD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

61

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Jakarta: Grasindo.

Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Trisnamansyah, S. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Ulfah, Siti & Fitriyani, Harina. 2016. Certainty of Response Index (CRI):

Miskonsepsi Siswa SMP pada Materi Pecahan. Yogyakarta: Universitas

Ahmad Dahlan.

Van den Berg, E. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas

Kristen Satya Wacana.

https://www.academia.edu/17889735/Evaluasi_Pilihan_Ganda, diakses tanggal 12

Oktober 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

62

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

63

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Nama :

NIM :

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL

1. Periksa dan bacalah soal-soal dengan saksama sebelum Anda menjawabnya.

2. Untuk soal pilihan ganda berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf pada

Lembar Jawaban yang Anda anggap paling benar.

3. Berikan skala keyakinan anda dalam memilih jawaban dengan memberi tanda

silang (X) pada salah satu dari skala keyakinan.

1.

No Gerak I Gerak II

1 Gerak lurus Gerak lurus beraturan

2 Gerak lurus beraturan Gerak lurus beraturan

3 Gerak lurus berubah

beraturan

Gerak lurus beraturan

4 Gerak lurus berubah

beraturan

Gerak lurus

5 Gerak lurus Gerak lurus

Sebuah benda dipengaruhi oleh Gerak I dan Gerak II. Arah kedua gerak saling

tegak lurus. Dari tabel jenis gerak di atas, gerak parabola merupakan

perpaduan dari gerak pada nomor ….

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

2. Berikut adalah beberapa contoh gerak parabola yang sering dijumpai:

1) Christian Ronaldo menendang bola dengan membentuk sudut terhadap

bidang datar.

2) Sebuah bola dilemparkan lurus ke atas.

3) Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan hingga menempuh

jarak tertentu.

4) Sebuah bom dijatuhkan dari pesawat.

5) Pesawat terbang yang sedang menjelajah pada suatu ketinggian yang

tetap dan kecepatan tetap pada selang waktu tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

64

Pasangan yang tepat tentang contoh gerak parabola adalah ….

a. 1) dan 2) d. 2) dan 3)

b. 1) dan 3) e. 2) dan 4)

c. 1) dan 4)

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

3. Pada gerak parabola, di titik manakah kelajuan benda paling kecil dan paling

besar?

a. Titik terjauh dan titik terdangkal

b. Titik terjauh dan titik tertinggi

c. Titik tertinggi dan titik terdepan

d. Titik tertinggi dan titik terjauh

e. Titik tertinggi dan titik terdangkal

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

4. Grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas sampai titik

tertinggi yaitu ….

a. V d. V

b. V e. V

.

c. V

t

t t

t

t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

65

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

5. Sebuah bola dengan massa m ditendang dengan sudut elevasi 𝜃 sehingga bola

bergerak parabola seperti gambar di bawah ini. Kecepatan bola saat mencapai

titik tertinggi adalah ….

Vo

𝜃

a. V0 cos 𝜃 d. V0 - at

b. V0 sin 𝜃 e. 0

c. V0 + at

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

6. Perhatikan faktor-faktor berikut!

i. Kecepatan awal

ii. Sudut yang dialami benda

iii. Waktu

iv. Percepatan gravitasi

v. Kecepatan akhir

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketinggian benda yang mengalami gerak

parabola ditunjukkan pada nomor ….

a. i, ii, dan iii saja d. iii dan v saja

b. i, ii, iii, dan iv e. iv dan v saja

c. i, ii, iii, dan v

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

7. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 60 m/s dan sudut

elevasi 30°. Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru dalam arah vertikal pada detik

ke 1 adalah ….m

a. 25 d. 50

b. 30 e. 60

c. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

66

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

8. Bobi melempar kelereng ke atas pada ketinggian 4 m dari tanah, kecepatannya

1 m/s. Jika g = 10 m/s2, kecepatan awal kelereng adalah ….

a. 2,5 m/s d. 15 m/s

b. 4 m/s e. 40 m/s

c. 9 m/s

Keterangan Tidak Yakin Yakin

Skala 0 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

67

Lampiran 3 Jawaban Soal Pilihan Ganda

No. Soal

1. Sebuah benda dipengaruhi oleh Gerak I dan Gerak II. Arah kedua gerak

saling tegak lurus. Dari tabel jenis geraknya di atas, gerak parabola

merupakan perpaduan dari gerak pada nomor ….

Jawaban: 3 (C) => Gerak lurus berubah beraturan dan gerak lurus

beraturan.

2. Pasangan yang tepat tentang contoh gerak parabola adalah ….

Jawaban: 1) dan 4) (C) => 1) Christian Ronaldo menendang bola dengan

membentuk sudut terhadap bidang datar.

4) Sebuah bom dijatuhkan dari pesawat.

3. Pada gerak parabola, di titik manakah kelajuan benda paling kecil dan paling

besar?

Penyelesaian:

Kelajuan terkecil adalah pada titik tertinggi, karena pada titik ini vy = 0

sehingga v = √(𝑣𝑥)2

Kelajuan terbesar adalah pada titik terjauh.

Jawaban: Titik tertinggi dan titik terjauh (D)

4. Grafik yang menunjukkan gerak benda yang dilempar ke atas sampai titik

tertinggi yaitu ….

Jawaban: (E)

t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

68

No. Soal

5. Sebuah bola dengan massa m ditendang dengan sudut elevasi 𝜃 sehingga

bola bergerak parabola seperti gambar di bawah ini. Kecepatan bola saat

mencapai titik tertinggi adalah ….

Jawaban: V0 cos 𝜽 (A)

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketinggian benda yang mengalami gerak

parabola ditunjukkan pada nomor ….

Jawaban: i, ii, iii, dan iv (B)

i. Kecepatan awal

ii. Sudut yang dialami benda

iii. Waktu

iv. Percepatan gravitasi

7. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 60 m/s dan sudut

elevasi 30°. Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru dalam arah vertikal pada

detik ke 1 adalah ….

Penyelesaian

Diketahui: v0 = 60 m/s

α = 30°

g = 10 m/s2

t = 1 s

Ditanya: posisi (y) = ….?

Jawab:

Rumus:

y = 60 m/s sin (30°). 1 s – ½ (10 m/s2) (1 s)2

y = 60 m (½) – 5 m

y = 25 m

Jawaban: 25 m (A)

8 Bobi melempar kelereng ke atas pada ketinggian 4 m dari tanah,

kecepatannya 1 m/s. Jika g = 10 m/s2, kecepatan awal kelereng adalah ….

Penyelesaian

Diketahui: h = 4 m

vt = 1 m/s

g = 10 m/s2

Ditanya: v0 = ….?

y = v0 sin α.t – ½ g.t2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

69

No. Soal

Jawab:

Rumus:

(1 m/s)2 = v02 – 2 (10 m/s2) (4 m)

1 m2/s2 = v02 – 80 m2/s2

v02 = 81 m2/s2

v0 = √81 m2/s2

v0 = 9 m/s

Jawaban: v0 = 9 m/s (C)

vt2 = v0

2 – 2gh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

70

Lampiran 4 Data Hasil Wawancara

Data Hasil Wawancara Soal Pilihan Ganda terhadap 6 Orang Mahasiswa

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

1. Mahasiswa

dapat

menyebutkan

pengertian

dan contoh

dari gerak

parabola.

1 PL (MK) P: Nomor 1 kamu pilih apa?

M: D kak.

P: Coba ceritakan kenapa kamu pilih D dan

yakin dengan jawaban kamu?

M: Karena gerak parabola merupakan

perpaduan dari gerak lurus berubah

beraturan dan gerak lurus.

P: Kenapa kamu memilih gerak lurus?

kenapa tidak pilih gerak lurus beraturan

gitu?

M: Karena di kasus ini kan ada GLB, ada

percepatannya.

P: Coba kamu gambarkan bentuk gerak

parabola.

M: Begini kak:

P: Kan ada 2 gerak ni, kalau ke arah sumbu

y geraknya bagaimana?

M: GLBB kak.

P: Terus gerak ke sumbu x itu apa?

M: GLB kak.

P: Terus kamu pilih gerak lurus aja kenapa?

Apa bedanya gerak lurus beraturan

dengan gerak lurus?

M: Kalau gerak lurus beraturan kan

kecepatannya konstan, kalau gerak lurus itu

ya gerak lurus aja.hehe dan gerak lurus itu

dibagi jadi 2 bagian itulah GLB dan GLBB

kak.hehe

Kemarin gak baca baik-baik pilihannya

kak.hehe

YAT (MK) P: Nomor 1 kamu pilih jawaban apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

71

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

M: D kak.

P: Isi jawaban D itu apa?

M: Gerak lurus berubah beraturan dan gerak

lurus kak.

P: Berarti menurut kamu gerak parabola itu

adalah perpaduan dari gerak lurus

berubah beraturan dan gerak lurus ya?

M: Iya kak.

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Iya yakin kak soalnya kalau gerak parabola

bentuknya kayak gini kan:

M: Terus kalau bentuknya ke atas baru

melengkungkan GLBB, kalau dia lurus

berarti gerak lurus. Ini kan h, ya yakin aja

kalau itu gerak lurus kak karena lurus dari

bawah ke puncak tertinggi.

P: Karena geraknya lurus ke atas gitu

makanya kamu pilih gerak lurus aja

gitu?

M: Iya kak.

2 NDS (MK) P: Nomor 2 kamu pilih apa?

Kakak tanya di sini contoh gerak

parabola yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari? Nah kamu pilih

jawaban apa?

M: A kak, 1 dan 2

P: Pilihan 1 gimana?

M: Benar.

P: Ya coba ceritakan, kok kamu bisa bilang

itu gerak parabola?

M: Kan gerak parabola melengkung, Christian

Ronaldo menendang dengan membentuk

sudut berarti otomatis dia melakukan gerak

parabola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

72

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

P: Terus yang pilihan 2 gimana?

M: Kan bola dilempar lurus ke atas, otomatis

kan nanti ke bawah balik lagi jadi

bentuknya melengkung terus gak

mungkinkan dia ke atas terus jatuh ke

bawah lurus aja. Tapi aku coba baca ulang

pilihan yang lain dulu kak.

P: Kalau pilihan 3, 4, 5 gimana?

M: Harusnya sih 2 dan 4 kak.hehe Kan kalau

pesawat misalnya jatuhi bomnya mulai dari

titik A gak mungkin sampai tanah juga di

titik A lurus gitu tapi pasti jatuhnya

sebelumnya kan kak.

Jawabannya 2 dan 4 kak seharusnya.hehe

P: Terus di sini tingkat keyakinan kamu

yakin, kenapa kamu yakin?

M: Hehe yakin karena penjelasanku yang awal

kak, tapi yang benar harusnya 2 dan 4.

2. Mahasiswa

dapat

menentukan

peristiwa yang

menunjukkan

ciri-ciri dari

gerak

parabola.

3 EPG (TP) P: Nomor 3 kamu pilih jawaban apa?

M: Bagian D kak.

P: Terus kamu disini tidak yakin, ayo

ceritakan kenapa kamu pilih jawaban D

dan kamu tidak yakin dengan jawaban

kamu sendiri?

M: Bukan gak yakin juga, takut salah aja sih

makanya aku kasih gak yakin.

P: Padahal sebenarnya D itu benar gak

menurutmu?

Coba gambarkan bentuk gerak parabola.

M: Gerak parabolakan bentuknya melengkung

gini:

Nah kelajuan benda paling kecil di titik

tertinggi dan kelajuan benda paling besar di

titik terjauh.

P: Kenapa kelajuan di titik tertinggi kecil?

M: Karena suatu benda kalau dilempar ke atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

73

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

kecepatannya semakin kecil terus turun lagi

kecepatannya semakin besar.

P: Nah tapi kenapa kamu tidak yakin

dengan jawaban kamu?

M: Karena waktunya juga lumayan cepat kan

kak jadi gak sempat istirahat sebentar untuk

berpikir lagi apakah jawaban itu benar atau

gak.hehehe

TS (TP) P: Nomor 3 adek pilih jawaban apa?

M: E kak.

P: Kenapa adek pilih jawaban E?

M: Tidak tau juga kak, saya jawab asal-asalan

saja karena tidak tau konsepnya.

P: Karena tidak tau makanya kamu tidak

yakin dengan jawaban kamu?

M: Iya kak.

NDS (MK) P: Nomor 3 kamu pilih E, coba cerita kenapa

kamu pilih E?

M: (Menggambar bentuk gerak parabola)

kalau kelajuan paling kecil itu di titik

tertinggi kak, kan kecepatannya kalau ke

atas semakin melambat terus kecepatan

paling besar ketika bendanya turun.

P: Terus kenapa kamu yakin dengan

jawaban kamu?

M: Iya kak saya yakin karena kan di sini

ditanya kelajuan paling kecil dan paling

besar. Paling kecil kan di titik tertinggi

terus ketika bendanya turun kecepatannya

dipercepat, jadi di titik terdangkal

kecepatannya paling besar.

P: Kok dangkal, dangkal itu seperti apa?

M: Iya dangkal kan paling bawah kak.

YAT (MK) P: Nomor 3 kenapa kamu memilih jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

74

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

C dan kamu yakin dengan jawaban

kamu?

M: Saya yakin pilih titik tertinggi dan titik

terdepan karena kalau saat di puncak titik

tertinggi, kalau titik tertinggikan

kecepatannya sama dengan nol. Terus

kecepatannya paling besar di titik terdepan.

P: Kalau titik terjauh bagaimana?

M: Kalau kita lempar semakin jauhkan

kecepatannya diperlamabat berarti

kecepatannya semakin kecil daripada di titik

terdepan.

SRG (MK) P: Kenapa kamu memilih jawaban B?

M: Saya pilih kelajuan paling kecil itu di titik

terjauh sedangkan kelajuan paling besar di

titik tertinggi karena kalau di titik tertinggi

sumbu y kan jadi berlaku percepatan

gravitasi makanya saya pilih itu, kalau dia

ke atas kelajuannya semakin besar terus

kalau dia jauh kelajuannya paling kecil.

P: Kenapa kamu yakin dengan jawaban

kamu?

M: Aku semua jawaban aku jawab yakin loh

kak.hehe

Ya aku yakin-yakin aja kak.hehe

PL (MK) P: Nomor 3 adek pilih jawaban apa?

M: C kak. Disini kan ditanya di titik manakah

kelajuan benda paling kecil dan paling

besar. Lebih kecil itu di titik tertinggi

karena di atas itu kecepatannya nol lalu

kenapa saya pilih yang titik paling besar itu

adalah titik terdepan karena dari awal kan

benda itu kecepatannya memang harus

besar supaya benda tersebut bisa

membentuk gerak parabola.

P: Kalau di titik akhir atau terjauh itu

bagaimana?

M: Oya ya, kalau benda itu ke atas kan

kecepatannya semakin kecil terus kalau dia

turun lagi kecepatannya semakin besar sih

kak.hehe

Tapi bukannya dari titik awal juga

berpengaruh ya kak karena kecepatannya

juga harus besar. Jadi kalau kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

75

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

menggunakan kelajuan maksimum makanya

terbentuk gerak parabola. Jadi yang paling

besar itu di titik terdepan kalau menurut

saya kak.

P: Terus adek yakin dengan jawaban adek?

M: Iya yakin kak.

4 NDS (MK) P: Nomor 4 kamu pilih jawaban apa?

M: D kak.

P: Coba ceritakan kenapa kamu pilih D?

M: Itukan dari bawah, berarti V0 nya di titik nol

berarti nanti dia dilempar menuju titik

tertinggi berarti gerakannya itu GLBB.

P: Nah tapi di grafik itu yang diketahui

kecepatan terhadap waktu, jadi yang

ditanya kecepatan sampai titik tertinggi,

misalnya kita lempar suatu benda ke

atas, kecepatannya itu gimana?

M: Diperlambat kak.

P: Terus grafikmu gimana?

M: Harusnya E ya kak?hehe

P: Kalau E ya bisa, terus bedanya dengan C

bagaimana?

M: Kalau yang C waktunya diketahui.

P: Terus kamu yakin kenapa?

M: Ya yakin aja dengan jawabanku yang awal

tadi kak.hehe

YAT (MK) P: Nomor 4 kamu pilih jawaban apa?

M: D kak.

P: Kenapa kamu memilih D dek?

M: Kalau dia gerak ke atas kan semakin tinggi

kak jadi gambarnya dari bawah ke atas jadi

saya pilih ini.

P: Ini kan grafiknya kecepatan terhadap

waktu, berarti kalau kecepatannya ke

atas harusnya bagaimana?

M: Kecil kak.

P: Terus kenapa kamu bisa memilih

jawaban D?

M: Ya karena gambarnya dari bawah ke atas

kak.hehe

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Yakin kak.

EPG (MK) P: Nomor 4 kamu memilih jawaban D dan

kamu yakin dengan jawaban kamu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

76

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

Coba ceritakan.

M: Kan di soal ditanya grafik gerak benda yang

dilempar ke atas sampai titik tertinggi, aku

pikir gak berpengaruh sama nilainya,

dibilangnya kan lempar ke atas sampai titik

tertinggi jadi aku pikirnya dari rendah ke

tinggi itu yang aku patokkan berarti sampai

titik tertinggi makanya aku pikir dari titik

rendah (nol) ke titik tinggi. Aku gak

berpatokan dengan nilai V terhadap t, aku

kira tidak berpengaruh. Kan seharusnya

semakin tinggi kecepatan/kelajuannya

semakin kecil tapi aku gak melihat itu, aku

hanya berpatokan sama titik tertinggi jadi

dari bawah sampai ke atas gitu kak.

Tapi aku baca ulang harusnya bagian E

kak.hehe

P: Kalau kamu bilang harusnya E, terus apa

bedanya dengan bagian C?

M: Kalau yang bagian E kecepatannya itu

benar-benar sampai puncaknya gitu

maksudnya kecepatannya benar-benar nol

pada saat waktu mencapai titik tertinggi.

Kalau bagian C kan, kecepatannya belum

sampai nol, waktunya sepertinya sudah

mencapai titik tertinggi tapi kecepatannya

masih ada.

SRG (MK) P: Nomor 4 kamu pilih D kenapa?

M: Saya pilih D kemarin karena ini kan grafik

V terhadap t jadi untuk gerak GLBB kan

kecepatannya itu linier jadi dari antara

pilihan A sampai E, saya liat yang lebih

tepatnya itu D soalnya dia ambil titik

acuannya dari nol sedangkan yang lain

bukan dari nol. Kalau GLBB kan

kecepatannya berubah, sedangkan GLB itu

kecepatannya konstan, jadi saya liat yang A

udah gak termasuk, terus yang D

kecepatannya semakin berubah.

P: Tapi B, C, dan E kecepatannya juga

berubah, itu bagaimana?

M: Tapi kan mulainya gak dari titik nol kak.

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Yakin kak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

77

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

TS (MK) P: Nomor 4 kamu pilih jawaban D. Coba

ceritakan kenapa kamu memilih D,

kenapa tidak memilih jawaban A, B, C,

dan E?

M: Waktu itu mikirnya gambar yang ke atas

cuman D, karena kalau ke atas gerak

parabola bentuknya melengkung jadi cuman

pilihan D yang kecepatannya yang ke atas.

Kan kalau ke atas kecepatannya itu tidak

konstan karena GLBB.

P: Kalau kamu bilang karena kecepatannya

ke atas, yang bagian B juga kecepatannya

ke atas? Terus apa bedanya?

M: Yang bagian B kan kecepatannya tidak

mulai dari nol.

P: Jadi kamu cari yang kecepatannya ke atas

dan geraknya di mulai dari titik nol?

M: Iya kak.

P: Jadi kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Iya yakin kak.

PL (MK) P: Nomor 4 kamu pilih apa?

M: Jawaban D kak.

P: Coba ceritakan kenapa kamu memilih

jawaban D?

M: Saya baca ulang sih kak harusnya saya pilih

bagian E, kayaknya kemarin saya tidak

baca baik-baik soal nya deh.hehe tapi disini

saya yakin juga dengan jawaban saya.hehe

Seharusnya jawabannya E kak.

P: Kalau kamu bilang seharusnya

jawabannya E, terus bedanya dengan

jawaban C apa?

M: Kalau bagian yang C kan kecepatan

maksimumnya itu masih ada seharusnya

jawaban E karena kalau dia di titik

maksimum kecepatannya itu sudah nol. Jadi

kalau bendanya turun lagi baru ada

kecepatannya lagi.

3. Mahasiswa

dapat

menentukan

komponen-

komponen

yang bekerja

5 EPG (TP) P: Nomor 5 kenapa kamu pilih D terus kamu

tidak yakin dengan jawaban kamu?

M: Aku pilih kemarin itu sebenarnya karena dia

kan di titik tertinggi jadi aku pikirnya

karena berpengaruh sama gravitasi sih, V0 –

at, a itu diganti g maksud aku jadinya V0 –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

78

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

dalam gerak

parabola.

gt soalnya titik tertinggi berpengaruh sama

gravitasi.

P: Terus kamu kenapa memilih tidak yakin

dengan jawabanmu?

M: Ya kurang yakin juga karena belum hapal

juga sih konsep-konsepnya gimana gitu

tentang gerak parabola.

YAT (MK) P: Nomor 5 kenapa kamu memilih jawaban

E?

M: Kalau menurut saya kan ditanya kecepatan

bola saat mencapai titik tertinggi berarti

Vmaks = √2𝑔ℎ , nilai h nya itu nol.

Sehingga Vmaks = √2𝑔ℎ = √2 (10 𝑚/𝑠2) . 0

= 0

P: Jadi kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Iya yakin kak.

SRG (MK) P: Nomor 5 kamu pilih B kenapa?

M: Saya pilih B karena pada gerak parabola

membentuk sudut elevasi jadi saya sih

kemarin juga tulis agak ragu-ragu ya

karena kalau saya pilih C juga bisa karena

di sini juga bisa di pakai untuk GLBB gerak

parabola. V0 + at misalnya tapi karena gak

ada sudut elevasi maka saya pilih B, karena

kalau B membentuk sudut sin. Titik tertinggi

kan kita tinjau dari sumbu y jadi pada

sumbu y itu membentuk sudut karena

pengaruh dari gravitasi jadi saya pilih V0

sin 𝜃.

P: Kamu yakin dengan jawaban kamu?

M: Yakin kak.

TS (MK) P: Nomor 5 kamu pilih jawaban apa?

M: D kak.

P: Kenapa kamu memilih D dan disini kamu

yakin dengan jawaban kamu?

M: Sebenarnya saya tidak yakin juga kak.

Kan kecepatan ke atas geraknya

diperlambat ketika dia kembali ke bawah

kecepatannya dipercepat. Karena saya tidak

suka sin atau cos jadi saya pilih V0 – at.

PL (MK) P: Nomor 5 ceritakan kenapa kamu pilih

jawaban E?

M: Iya nol kak, karena kecepatan benda saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

79

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

mencapai titik tertinggi adalah nol kak.

Pokoknya dia di titik tertinggi itu nol.

P: Kenapa kamu tidak memilih jawaban A

atau B gitu?

M: Gak kak, karena itu kan ada kecepatan V0

cos 𝜃 atau V0 sin 𝜃 berarti itu kan ada

kecepatannya, ada sudutnya juga. Kalau di

titik tertinggi kan gak ada kecepatan dan

sudutnya maka nilainya nol.

6 EPG (TP) P: Nomor 6 kamu pilih apa?

M: Aku pilih bagian B karena menurut aku

yang memang mempengaruhi ketinggian

benda yang mengalami gerak parabola

adalah kecepatan awalnya, sudut yang

dialaminya, waktunya juga, sama

percepatan gravitasi tapi aku kasih gak

yakin dengan jawabanku.hehe

P: Kenapa kamu malah pilih gak yakin?

M: Aku pilih gak yakin itu karena dalam hatiku

bilang belum tentu jawabannya benar itu

aja.hehe

P: Terus di sini ada kecepatan akhir, itu

tidak berpengaruhikah?

M: Kalau kecepatan akhir itu kan disebabkan

karena adanya kecepatan awal juga jadi

gak berpengaruh, kecepatan akhir itu ada

karena adanya keempat faktor ini:

kecepatan awalnya berapa, sudutnya

berapa, waktu yang dialaminya, sama

percepatan gravitasi. Jadi kalau keempat itu

sebabnya, kecepatan akhir itu sebagai

akibatnya.

NDS (MK) P: Kenapa kamu pilih C dan yakin dengan

jawaban kamu?

M: Faktor-faktor yang mempengaruhi

ketinggian benda yang mengalami gerak

parabola adalah kecepatan awal iya, sudut

yang dialami benda iya, waktunya bingung

sih kak, kecepatan akhir iya. Kemarin saya

pilih bagian kecepatan awal, sudut yang

dialami benda sama kecepatan akhir. Tapi

karena pilihan di jawabannya ada empat

dan di pilihan yang saya pilih di situ ada

waktu jadi saya pilih itu. Sebenarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

80

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

bingung juga dengan waktu.

P: Kecepatan akhir mempengaruhikah?

M: Iya kak.

P: Kalau percepatan gravitasi gimana?

Apakah tidak mempengaruhi?

M: Bingung sih kak.hehe

4. Mahasiswa

dapat

menghitung

serta

menganalisa

besar posisi

dan besar

kecepatan

awal benda

pada gerak

parabola.

7 YAT (TP) P: Terus nomor 7 kamu pilih jawaban B,

gimana cara kamu bisa mendapatkan

jawaban B, kamu gunakan rumus kah?

M: Tidak kak, saya minta jawaban sama teman

karena tidak tau jawabannya apa.hehe

P: Terus kamu pilih tidak yakin, kenapa?

M: Karena saya dapat jawaban dari teman,

jadi kurang yakin kalau jawaban itu benar

kak.hehe

EPG (TP) P: Nomor 7 kamu pilih B. Coba ceritakan

kenapa kamu memilih B?

M: Aku carinya begini:

makanya aku dapat nilai 30.

P: Kenapa kamu tidak yakin dengan

jawaban kamu?

M: Ya kurang yakin juga sih kak.hehe

PL (TP) P: Nomor 7 kamu pilih apa?

M: B kak.

P: Bagaimana cara pengerjaanmu sehingga

kamu pilih jawaban B?

M: Kemarin itu tidak tau cara kerjanya

makanya asal jawab aja pakai rumus x = V0

sin 𝜃 makanya dapat nilai 30.

Karena asal jawab makanya tidak yakin

dengan jawaban sendiri.

NDS (MK) P: Kenapa kamu pilih C dan yakin dengan

jawaban kamu? Gimana cara

pengerjaanmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

81

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

M: Dalam arah vertikal berarti sudutnya sin

kan kak! tapi kok di sini aku tulis cos

ya.hehe

Berarti 60 cos 30° = 30√3 harusnya tadi sin

makanya aku pilih jawaban B yang nilainya

30.

P: Disini yang ditanya itu apa?

M: Posisi kak.

P: Posisi itu apa?

M: x kak, posisi jarak.

P: Kalau arah horisontal simbol posisinya x

dan arah vertikal simbol posisinya y. Nah

rumus y bagaimana yang kamu ingat?

M: Aku lupa kak.

SRG (MK) P: Coba ceritakan kenapa nomor 7 kamu

pilih jawaban B?

M: Kan rumus persamaan posisinya:

y = y0 + V0t + ½ gt2

y0 kan kita asumsikan nilainya nol.

Jadi kayak gini:

P: Tapi di sini kamu pilih jawaban 30?

M: Ini kayaknya salah hitung kemarin.

P: Tapi kamu pakai rumus ini juga kah?

M: Iya iya kak memang rumus ini saya pakai

kemarin mungkin saya salah masukan

nilainya atau salah hitung makanya saya

pilih nilai 30.

TS (MK) P: Nomor 7 kamu pilih jawaban apa dek?

M: E kak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

82

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

P: Kenapa kamu memilih jawaban E dek?

M: Karena saya liat bentuk soal nya.

P: Bentuk soal nya bagaimana? Apakah

kamu ketika mengerjakan menggunakan

rumus-rumus gitu?

M: Saya tidak menggunakan rumus kak,

langsung jawab gitu aja. Karena kecepatan

awal nilainya 60 jadi saya pilih jawaban

yang nilainya 60.

P: Jadi kamu yakin dengan jawaban kamu

itu?

M: Ya kak, jadi yakin aja nilainya 60.

8 YAT (TP) P: Nomor 8 kamu pilih jawaban apa?

M: A kak.

P: Bagaimana cara kamu mencari

jawabannya sehingga kamu bisa pilih

jawaban A?

M: Saya tebak-tebak aja kak.

P: Tapi kamu tidak minta jawaban dari

teman lagi ini?

M: Tidak kak.

EPG (TP) P: Nomor 8 kamu pilih E dan tidak yakin.

Coba ceritakan.

M: Aduh aku lupa gimana pengerjaanku

kemarin kak.hehe soalnya aku gak coret-

coret di kertas lembar jawaban aku.

P: Tapi kamu ada coret-coret pengerjaanmu

di buku lain saat kerjakan soal ini?

M: Iya ada kak, tapi aku lupa gimana caranya

aku bisa dapat nilai 40 m/s.

P: Terus di sini kenapa kamu tidak yakin

dengan jawaban kamu?

M: Ya gak yakin aja kak.hehe

PL (TP) P: Nomor 8 kamu pilih A dan tidak yakin.

Coba ceritakan jawaban kamu.

M: Oya aku hitung tapi aku hitungnya langsung

aja kak sembarang gitu.hehe caranya

begini: 10

4 = 2,5 m/s.

P: Terus kenapa kamu tidak yakin dengan

jawaban kamu?

M: Iya tidak yakin kak karena rumusnya salah

soalnya kemarin gak tau mau kerjakannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

83

Indikator Nomor

Soal Mahasiswa Wawancara

gimana jadi begini aja.hehe

NDS (MK) P: Nomor 8 kamu pilih jawaban apa?

M: B kak.

P: Bagaimana cara pengerjaanmu sehingga

kamu pilih jawaban B, kemarin pakai

rumus gak?

M: Gak kak, aku sembarang-sembarang

kayaknya.

P: Terus kamu yakin ni dengan jawaban

kamu?

M: Aku lupa kak kenapa aku bisa pilih

yakin.hehe

TS (MK) P: Nomor 8 kamu pilih jawaban apa dek?

M: B kak.

P: Coba ceritakan kenapa kamu memilih

jawaban B dek?

M: Kayak yang nomor 7 juga kak, saya cuman

liat bentuk soal.

P: Kamu tidak menggunakan

persamaan/rumus apa gitu untuk

mengerjakannya gitu?

M: Tidak kak, karena aku lihat ketinggiannya 4

m, jadi dari bawah kecepatan pasti nilainya

4 m/s. Jadi aku yakin-yakin aja dengan

jawaban aku kak.hehe

Keterangan tabel:

1. TP = (Tidak Paham); MK = (Miskonsepsi).

2. Pada kolom wawancara, tulisan dengan huruf P atau kalimat yang menggunakan huruf

tebal (Bolt) merupakan kalimat dari peneliti sedangkan tulisan dengan huruf M atau

kalimat yang menggunakan huruf miring (Italic) merupakan kalimat dari mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

84

Lampiran 5 Dokumentasi (Foto-foto)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU …repository.usd.ac.id/35363/2/141424044_full.pdf · pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap konsep gerak parabola tingkat Sekolah

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI