26
5/17/2018 PemahamanTrinitasDalamKonteksImanKristen-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 1/26 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar belakang penulisan makalah ini seperti yang telah saya sampaikan dalam kata pengantar adalah meberikan pengertian yang benar akan Trinitas karena semakin banyaknya pihak yang menyalahgunakan pengertian Trinitas dengan tujuan menghancurkan iman kita kepada Yesus Kritus. Trinitas disini juga berkaitan dengan pembahasan “Tuhan Yang Maha Esa” seperti yang terdapat dalam LKM. Karena kita memakai konsep Trinitas yang menyatakan Tiga kepribadian dalam satu Tuhan tersebut adalah Allah Bapa, Anak (Putra) dan Roh Kudus. Ketiga kepribadian itu merupakan satu kesatuan yaitu “Tuhan Yang Maha Esa” dan bukan merupakan pernyataan bahwa Kristen memiliki tiga Tuhan seperti yang dikatakan kaum monotheisme. Dari sekian banyak situs yang saya telusuri di internet, saya banyak menemukan situs yang membahas Trinitas melalui konsep dan cara berpikir yang salah. Banyak dari situs tersebut yang menggunakan pemahamannya sendiri atau pemahaman agama lain dalam memahami konsep dari Trinitas. Hal ini justru menimbulkan kesalahan penafsiran karena konsep Trinitas sendiri adalah salah satu konsep utama dalam iman Kristen. Jadi dalam memahaminya pun seharusnya menggunakan konsep Kristen dalam hal ini adalah Alkitab. Kata Trinitas atau Tritunggal memang tidak pernah tercantum dalam Alkitab. Namun kebenaran ini merupakan kebenaran sentral yang diberitakan oleh Alkitab. Doktrin Allah Tritunggal merupakan doktrin utama Kristen dan sekaligus merupakan doktrin yang unik di antara agama-agama yang ada di dunia. Doktrin ini pula yang pertama kali dipergunjingkan dan dikacaukan oleh para bidat Kristen di masa gereja awal. Hingga kini, doktrin ini masih tetap menjadi doktrin yang banyak 1

Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen

  • Upload
    denisin

  • View
    1.614

  • Download
    79

Embed Size (px)

Citation preview

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 1/26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar belakang penulisan makalah ini seperti yang telah saya

sampaikan dalam kata pengantar adalah meberikan pengertian yang

benar akan Trinitas karena semakin banyaknya pihak yang

menyalahgunakan pengertian Trinitas dengan tujuan menghancurkan

iman kita kepada Yesus Kritus. Trinitas disini juga berkaitan dengan

pembahasan “Tuhan Yang Maha Esa” seperti yang terdapat dalam

LKM. Karena kita memakai konsep Trinitas yang menyatakan Tiga

kepribadian dalam satu Tuhan tersebut adalah Allah Bapa, Anak (Putra)

dan Roh Kudus. Ketiga kepribadian itu merupakan satu kesatuan yaitu

“Tuhan Yang Maha Esa” dan bukan merupakan pernyataan bahwa

Kristen memiliki tiga Tuhan seperti yang dikatakan kaum monotheisme.

Dari sekian banyak situs yang saya telusuri di internet, saya

banyak menemukan situs yang membahas Trinitas melalui konsep dan

cara berpikir yang salah. Banyak dari situs tersebut yang menggunakan

pemahamannya sendiri atau pemahaman agama lain dalam memahami

konsep dari Trinitas. Hal ini justru menimbulkan kesalahan penafsiran

karena konsep Trinitas sendiri adalah salah satu konsep utama dalam

iman Kristen. Jadi dalam memahaminya pun seharusnya menggunakan

konsep Kristen dalam hal ini adalah Alkitab.

Kata Trinitas atau Tritunggal memang tidak pernah tercantum

dalam Alkitab. Namun kebenaran ini merupakan kebenaran sentral yang

diberitakan oleh Alkitab. Doktrin Allah Tritunggal merupakan doktrin

utama Kristen dan sekaligus merupakan doktrin yang unik di antara

agama-agama yang ada di dunia. Doktrin ini pula yang pertama kali

dipergunjingkan dan dikacaukan oleh para bidat Kristen di masa gereja

awal. Hingga kini, doktrin ini masih tetap menjadi doktrin yang banyak

1

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 2/26

dipertanyakan oleh banyak kalangan di luar Kekristen-an. Namun,

permasalahan bisa menjadi rumit, apabila orang-orang Kristen sendiri

 juga tidak mengerti secara tepat doktrin ini.

Selain itu banyaknya pertanyaan dari agama lain tentang

kebenaran konsep Trinitas, terutama tentang apakah Yesus adalah

Allah?. Hal ini sebenarnya dapat dimengerti karena pemahaman yang

mereka pakai adalah pemahaman dari agama mereka dan bukan

pemahaman secara iman Kriten. Sekalipun dijelaskan dengan sangat

detil, ternyata masih banyak yang belum memahami atau justru

memaksakan bahwa konsep yang digunakan itu salah. Karena itu saya

merasa perlu membuat makalah yang membahas tentang konsep

 Trinitas ini. Dengan mengambil beberapa sumber yang memberikan

kesaksian tentang kebenaran Tuhan maka saya membuat makalah

”PEMAHAMAN Kristen DALAM IMAN Kristen”.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan saya bahas ini mungkin adalah masalah yang

sudah sering didengar dalam forum-forum maupun melalui media

lainnya. Tetapi saya merasa perlu membahasnya lagi agar pemahaman

ini semakin matang. Karena itu saya merumuskan permasalahan yang

akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian Trinitas itu?

2. Bagaimana sebenarnya konsep Trinitas menurut iman Kristen?

3. Bagaimana tanggapan terhadap pihak-pihak yang salah

mengartikan tentang pemahaman konsep Trinitas?

4. Bagaimana cara mengatasi timbulnya dampak dari kesalahan

pemahaman konsep Trinitas?

5. Pemahaman konsep Trinitas tentang Allah Bapa, Allah Putera

dan Allah Roh Kudus.

2

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 3/26

C. TUJUAN PENULISAN

 Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah agama Kristen dan juga

untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep Trinitas.

Sehingga dengan selesainya makalah ini selain memenuhi tugas yang

diberikan juga akan memberikan mamfaat rohani kepada pembaca.

D. MAMFAAT PENULISAN

Seperti yang telah dituliskan sebelumnya mamfaat dari penulisan

makalah ini adalah untuk menjelaskan pemahaman konsep Trinitas yang

benar. Dengan memahami konsep yang benar maka iman Kristen akan

semakin berumbuh dan bertambah kuat, selain itu dengan adanya

penulisan makalah ini maka pembaca dapat mendapatkan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tentang konsep Trinitas yang selama ini mungkin

belum pernah didapatnya.

3

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 4/26

BAB II

HAMPIRAN TEORITIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Trinitas

 Tritunggal atau Trinitas adalah doktrin umat Kristiani mengenai tiga

aspek kepribadian Tuhan yang esensinya (inti-Nya, Pribadi-Nya) adalah

satu (Esa). Tiga kepribadian dalam satu Tuhan tersebut adalah Allah

Bapa, Anak (Putra) dan Roh Kudus. Tuhan dalam bahasa latin disebut

Kurios (Penguasa Tunggal) dan dalam bahasa Ibrani disebut Adonai.

 Tritunggal juga dikenali dengan nama "Triniti". Di dalam Bahasa Inggris,

ia disebut "Trinity" yaitu gabungan daripada dua perkataan; "Tri" atau

"Three" yang berarti "tiga" dan "Unity" yang berarti "kesatuan".   Bapa

adalah Allah, Yesus adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah

 Tapi Bapa bukan Yesus (Anak) bukan Roh Kudus Itu mengapa orang

percaya (Kristen) menyebut Allah Tritunggal.

Dalam Alkitab, Allah (dalam bahasa Ibrani: Elohim) adalah Roh atau

Pribadi. Itulah sebabnya nama dari YHVH (Yehovah) ialah Aku adalah aku

dan nama itu diletakkan, ditinggikan, dan dimuliakan di dalam sebuah

nama, yaitu nama Yesus yang artinya "YHVH adalah Keselamatan"

(Dalam bahasa Ibrani: Yeshua atau Yeshu, Jeshua. Dalam bahasa Arab:

Isa). Dalam Alkitab, Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh

Kudus sangat sulit dipahami logika manusia karena memang ini adalah

rahasia Allah. Dalam bahasa Indonesia mungkin dapat dijelaskan dengan

Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni.

Akan tetapi pengertian untuk mendalami ke-Tritunggalan Allah akan

sulit dijelaskan pada seseorang, bila orang tersebut tidak mengalami ke-

 Tritunggalan Allah. Tentunya pengalaman ke-tritunggalan Allah ini hanya

dapat dilakukan oleh Roh Kudus dalam kasih karunia Bapa Sorgawi,

setelah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat

pribadi dan hidup di dalam kasih dan iman kepada-Nya.

4

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 5/26

Masalah yang sering timbul adalah pada orang yang berbeda

keyakinan iman, karena konsep Allah dalam paradigma mereka pasti

berbeda dengan paradigma iman Kristen. Itulah sebabnya, seringkali

konsep Kristen mengenai Allah Tritunggal kerap menjadi bahan

perdebatan dan serangan dari pihak-pihak lain.

 Tidak hanya sampai di situ, di dalam kalangan Kristiani sendiri,

pemahaman mengenai Allah Tritunggal sangatlah beragam, sehingga

terkadang antar sesama umat Tuhan terjadi perbedaan pandangan

mengenai Allah Tritunggal. Akan tetapi bagaimanapun juga doktrin ini

adalah dasar dari iman Kristen

Ajaran mengenai Allah Tritunggal adalah ajaran yang Alkitabiah dan

terbukti, baik secara historis (Bangsa Israel, Gereja mula-mula), maupun

biblikal (studi kata dan telaah teologis) dan pada dasarnya realistis.

Menjelaskan Allah Tritunggal dengan menggunakan analogi-analogi

(Matahari, manusia, es dsb) sangatlah terbatas dan tidak tepat untuk

menggambarkan mengenai Allah Tritunggal. Oleh sebab itu, penggunaan

analogi-analogi tersebut sebaiknya dihindari.

Pada beberapa ayat Alkitab kita dapat melihat beberapa

pernyataan mengenai Trinitas walaupun secara tidak langsung. Melalui

ayat-ayat ini kita sebenarnya dapat memahamai konsep Tritunggal atau

 Trinitas.

Matius 3:16-17 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada

waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung

merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang

mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku

berkenan’.”

5

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 6/26

Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku

dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”

2 Korintus 13:13 “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah,

dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”

1 Petrus 1:2 “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana

Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada

 Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia

dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”

Pada ayat-ayat tersebut tidak terdapat kata-kata Tritunggal

maupun Trinitas tetapi melalui pernyataan di dalamnya ayat-ayat

tersebut dengan baik menjelaskan bahwa Allah Tritunggal adalah tiga

pribadi yang Esa. Yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), dan Allah

Roh Kudus.

Istilah pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam

esensi. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi. Bapa adalah

Allah, Yesus adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah.

Setiap pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya

keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari

ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada

peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan;

dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka

mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.

B. Pewahyuan Tritunggal dalam Perjanjian Lama

6

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 7/26

Perjanjian Lama mengajarkan bahwa Allah itu Esa. “Dengarlah, hai

orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6:4).

Ulangan 6:4 berdasarkan bahasa aslinya, Ibrani. Kata "TUHAN" berasal

dari kata bhs Ibrani "YHWH", Kata "Allah" berasal dari kata Ibrani

"Elohim" Kata "esa" berasal dari kata Ibrani "Echad" yang artinya adalah

"Satu". Maksud satu disini adalah sama dengan kata “satu” dari dua

menjadi “satu” daging di dalam Kejadian 2:24. Kata “satu” disini

mengandung arti satu kesatuan (compound unity). Keesaan dari Allah

dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya (YHWH Yg Esa),

sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam gelar Elohim (yg

merupakan bentuk kata Jamak).

Di dalam Perjanjian Lama, ayat yang pertama kali menyiratkan

mengenai ketritunggalan adalah dalam Kejadian 1:26:

“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut

gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut

dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan

atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Selain itu, terdapat juga dalam Kejadian 3:22 dan Kejadian 11:7.

Kata “Kita” merupakan bentuk jamak. Terlihat jelas bahwa sejak awal

penciptaan ketiga pribadi Allah telah bekerja sama untuk menciptakan

alam semesta ini. Kejadian 1:2 bahkan menegaskan peran Roh Allah

dalam penciptaan bumi.

Untuk dapat memahami ayat-ayat dari Perjanjian Lama,

memerlukan pengetahuan, pemahaman dan analisa bahasa Ibrani.

Dalam Kejadian 1:1, Kata yang digunakan untuk “Allah”, ditranslasikan

dari bahasa Ibrani “Elohim”. Kata ini adalah bentuk jamak. Bentuk

tunggalnya adalah EL (contohnya El Shaddai, El Roi dan sebagainya).

7

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 8/26

Dalam bahasa Inggris hanya ada dua bentuk kata, single (tunggal)

dan plural (jamak). Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata:

tunggal, dual dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan

untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan tangan. Kata

“Elohim” dan kata ganti “kita” adalah dalam bentuk jamak jelas lebih

dari dua.

Artinya, orang Ibrani memahami dengan tepat, bahwa YHWH yang

Esa itu adalah Elohim (yang Jamak) (Ul 6:4). Pemahaman mereka

mengenai Allah tersebut mempunyai makna bahwa mereka tahu persis

bahwa Elohim yang mereka sembah terdiri lebih dari satu pribadi. Itulah

sebabnya, ketika membaca kitab Kejadian 1:26; 3:22; 11:7, mereka tidak

heran dengan penggunaan kata “Kita” oleh Allah. Sebab mereka tahu,

bahwa Allah/Elohim yang Esa itu terdiri lebih dari dua pribadi (tentu saja

kita dalam masa Perjanjian Baru mengenalnya sebagai tiga pribadi).

Hanya saja, pada masa Perjanjian Lama, Allah belum

menyingkapkan ketiga pribadi tritunggal (Bapa, Putera dan Roh Kudus)

kepada bangsa Israel. Barulah ketika Tuhan Yesus menyatakannya

dalam Matius 28:19 (..baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan

Roh Kudus), kita mengetahui dengan pasti bahwa Elohim yang Jamak itu

ternyata terdiri dari tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus

Kristus) dan Allah Roh Kudus.

C. Ajaran Tritunggal Tertullianus

Pergumulan doktrin Tritunggal sudah berakar jauh ke belakang

sejak masa Bapak-Bapak gereja. Tertullian-lah yang pertama-tama

secara jelas memformulasikan istilah dan pengertian Tritunggal ini .Pada

saat itu, Monarchianisme sedang merajalela dengan penekanan pada

kesatuan Allah (dengan konsep monarkhi atau pemerintahan satu Allah),

dengan penyangkalan terhadap konsep Tritunggal. Sementara

8

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 9/26

 Tertullianus dan Hippolytus berjuang akan mempertahankan doktrin ini

di Barat, Origen berjuang untuk hal yang sama di Timur.

Ajaran Tertullianus tentang Tritunggal tertuang di seluruh

makalahnya;  Against Praxeas (Melawan Praxeas), yang seluruhnya

meliputi 31 pasal, dan secara khusus prinsip-prinsip dasar pembangunan

doktrin ini dituangkan di pasal II hingga XIII.

Di dalam pasal II, Tertullianus memulai pembahasan dengan

mendefinisikan ulang kesalahan ajaran bidat Monarkhianisme Dinamis

atau Sabellianisme, yang menganggap bahwa Allah Bapa, Yesus Kristus

dan Roh Kudus merupakan Pribadi yang sama dan tunggal.

Relasi Trinitas dan Unitas

Di dalam pasal II dan III, ia mulai membahas doktrin Tritunggal

dengan menyoroti Unitas kepada Trinitas dan Trinitas dalam Unitas. Di

dalam pasal II, tentang Unitas kepada Trinitas, Tertullianus menegaskan

Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus menyatu di dalam substansinya.

Namun kesatuan substansi Allah ini terdistribusi ke dalam

tigapribadi, yaitu pribadi Allah Bapa, pribadi Yesus Kristus dan pribadi

Roh Kudus. Tiga pribadi ini bukanlah tiga kondisi, tetapi tiga di dalam

tingkatan, bukan dalam substansi tapi dalam bentuk, bukan dalam

kuasa, tetapi aspek-aspeknya. Namun, Allah adalah satu dalam

substansi, dalam kondisi, dalam kuasa, dan dalam kekuasaan, sampai Ia

disebut sebagai Satu Allah. Ia menulis:

“while the mystery of the dispensation is still guarded, which

distributes the Unity into a Trinity, placing in their order the three

persons – The Father, the Son, and the Holy Ghost: three, however, not in

conditions, but in degree; not in substance, but in form; not in power, but

in aspects; yet of one substance, and of one condition, and of one power,

9

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 10/2

inasmuch as He is one God, from whom these degrees and forms and

aspects are reckoned, under the name of the Father, and of the Son, and

of the Holy Ghost.”

Di dalam pasal III, tentang Trinitas dalam Unitas, Tertullian

menegaskan bahwa Ketiga Pribadi (dalam pengertian tiga tingkatan, tiga

bentuk dan tiga aspek) Allah, tidak berarti tiga, tetapi tetap hanya satu

Allah. Allah harus diterima di dalam ekonomi-Nya (pengaturan di dalam

diri-Nya sendiri).

Kristus sebagai Pribadi kedua

 Tertullianus, lebih senang menyebut Yesus Kristus sebagai Anak,

yang tidak bisa tidak berasal dari substansi Allah. Anak akan mewakili

Bapa dengan melakukan kehendak Bapa dan menerima semua

kekuasaan dari Bapa. Roh Kudus keluar dari Bapa melalui Anak. Anak

yang menerima semua kekuasaan dari Bapa itupun harus

mengembalikan seluruhnya kepada Bapa. Ia merumuskan:

“In the course of time, then, the Father forsooth was born, and the

Father suffered, - God Himself, the Lord Almighty, whom in their

preaching they declare to be Jesus Christ. We, however, as we indeed

always have done (and more especially since we have been better

instructed by the Paraclete, who leads men indeed into all truth), believe

that there is one only God, but under the following dispensation, or

oi)konomia, as it is called, that this one only God has also a Son, His

Word, who proceeded from Himself, by whom all things were made, and

without whom nothing was made. Him, we believe to have been sent by

the Father into the Virgin, and to have been born of her – being both Man

and God, the Son of Man and the Son of God, and to have been called by

the name of Jesus Christ; we believe Him to have suffered, died, and

been buried, according to the Scriptures, and, after He had been raised

10

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 11/2

again by the Father and taken back to heaven, to be sitting at the right

hand of the Father, and that He will come to judge the quick and the

dead; who sent also from heaven from the Father, according to His own

promise, the Holy Ghost, the Paraclete, the sanctifier of the faith of those

who believe in the Father, and in the Son, and in the Holy Ghost.”

 

Segala sesuatu ditundukkan ke bawah Anak, namun Anak itupun

tunduk sepenuhnya kepada Bapa. Dari sini terlihat bahwa ada Monarkhi

di dalam keallahan (Godhead). Keberadaan Anak tidak bertentangan

dengan Monarkhi Allah. Sekaligus melalui pasal IV ini, Tertullianus

menunjukkan bahwa Bapa dan Anak bukanlah satu Pribadi yang

menyatu, tetapi merupakan dua Pribadi yang terpisah, bukan hanya

nama-Nya yang terpisah, tetapi juga faktanya. Fakta itu meliputi

perbedaan antara Allah yang menyerahkan kerajaan itu dan Anak yang

menerima kerajaan; demikian juga Ia yang menyerahkan segala

kekuasaan, dengan Dia yang menerima kekuasaan itu. Oleh Karena itu,

keduanya haruslah merupakan dua Keberadaan (beings) yang berbeda.

Ia mengutip 1 Kor 15:24-28 dan mengatakan:

“now from this one passage of the epistle of the inspired apostle,

we have been already able to show that the father and the Son are two

separated persons, not only by the mention of their separated names as

Father and the Son, but also by the fact that He who delivered up the

kingdom, and He to whom it is delivered up - and in like manner, He who

subjected (all things), and He to whom they were subjected – must

necessarily be two different Beings.”

Keberadaan Anak dikaitkan dengan dispensasi Allah sendiri. Allah

telah ada sejak sebelum alam semesta ini diciptakan. Maka tidak ada

yang di luar Allah selain Allah sendiri. Oleh karena itu, tidak ada apapun

yang berada bersama Allah, kecuali yang di dalam diri Allah itu sendiri,

yaitu Ia memiliki Rasio. Karena Allah rasional, maka Rasio (Akal)

11

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 12/2

merupakan yang pertama di dalam Dia. Rasio (Akal) di dalam pikiran-Nya

sendiri ini (atau kesadaran / consciousness), di dalam bahasa Yunani

disebut logoj / logos, yang berarti Firman atau Perkataan. Tertullianus

tidak terlalu setuju jika dikatakan bahwa Firman itu yang ada sejak awal,

seperti biasa dikatakan orang, tetapi lebih tepat dikatakan Rasio (Akal)

itulah yang ada sejak awal, karena Akal itu ada bersama-sama dengan

Allah. Namun, memang Firman itu berisi Rasio (Akal), sehingga

membuktikan keberadaan awalnya menyatakan substansi yang sama.

Karena, sekalipun Allah tidak mengirimkan Firman-Nya, Ia tetap berada

di dalam-Nya, disertai dan termasuk di dalam Akal-Nya yang paling

dalam, dimana Ia dengan diam-diam di dalam diri-Nya sendiri

merancang dan merencanakan segala sesuatu yang kemudian akan Ia

lontarkan melalui Firman-Nya.

“because God had not Word from the beginning, but He had Reason

even before the beginning; because also Word itself consists of Reason,

which it thus proves to have been the prior existence as being its own

substance, … He still had Him very Reason, as He silently planned and

arranged within Himself everything which He was afterwards about to

utter through His Word. Now, whilst He was thus planning and arranging

with His own Reason, He was actually causing that to become Word

which He was dealing with in the way of Word of Discourse.”

 

 Tertullian mengargumentasikannya di dalam analogi pikiran

manusia. Ketika manusia berpikir, tentu ia tidak lepas dari kata-kata

(firman), dan pada saat ia berusaha mengerti, ia menggunakan akalnya.

Ketika kita berbicara kepada diri kita sendiri di dalam proses berpikir

kita, maka kata-kata yang kita lontarkan kepada pikiran kita. Dengan

demikian, kata-kata (firman) itu menjadi pribadi kedua di hadapan kita.

Pemikiran ini menjadi dasar teguh bagi Tertullian untuk meyakini bahwa

sejak sebelum dunia diciptakan, Firman itu telah ada bersama-sama

dengan Allah, dan dijadikan yang kedua di sisi Allah.

12

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 13/2

 

Karena melihat Firman sebagai Akal, Tertullian pada pasal

berikutnya, mengkaitkan Firman itu dengan Hikmat (Sofia / Sofia).

Baginya, melihat Firman sebagai Hikmat akan jauh lebih baik daripada

menyebutnya sebagai Akal. Ia mengungkapkan:

“This power and disposition of the Divine Intelligence is set forth

also in the Scripture under the name of Sofia, Wisdom; for what can be

better entitled to the name of Wisdom than the Reason of the Word of 

God?”

 

Dan di dalam pasal berikutnya, ia menyoroti bahwa dengan melihat

Firman sebagai Akal dan Hikmat, maka Firman itu pasti berpribadi. Allah

menjadikan Kristus setara dengan Dia sendiri, Anak yang pertama

diperanakkan, karena Ia diperanakkan sejak sebelum segala sesuatu

ada. Namun, Tertullianus dengan tegas menolak jika pernyataan di atas

disimpulkan menjadi dua substansi antara Allah Bapa dan Allah Anak.

Memang Firman itu memiliki substansi tertentu, dibentuk oleh Roh dan

merupakan komunikasi Hikmat, tetapi Ia bukanlah keberadaan yang

substansif, dimana Ia memiliki substansi-Nya sendiri secara terpisah,

sehingga Anak dan Bapa menjadi dua. Untuk itu, di dalam pasal VIII, ia

menolak ajaran Valentinus yang melihat Kristus sebagai Aeon. Bagi

 Tertullian, kebenaran tidak boleh dikaitkan dengan terminologi seperti

itu, karena terminologi itu juga dipakai oleh bidat/ajaran sesat. Ia

membalas argumen Valentinus dengan pernyataan:

“Truth must not therefore refrain from the use of such a term, and

its reality and meaning, because heresy also employs it. The fact is,

heresy has rather taken it from Truth, in order to mould it into its own

counterfeit.”

13

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 14/2

Di dalam melukiskan relasi antara Bapa dan Kristus, Tertullianus

menggunakan lukisan analogi antara matahari dengan sinarnya, atau

sumber air dan sungai, khususnya untuk menekankan perbedaan

keduanya. Dan ternyata yang dibedakan bukan hanya dua, tetapi tiga,

yaitu berkait dengan Roh kudus.

Ketiga pribadi Allah Bapa, Anak dan Allah Roh Kudus tidak bisa

dipisahkan satu dari yang lain, tetapi mereka tetap berbeda Satu dari

yang Lain. Tertullianus mengatakan:

“…when they contend for the identity of the Father and Son and

Spirit, that it is not by way of diversity that the Son differs from the

Father, but by distribution: it is not by division that He is different, but by

distinction; because the Father is not the same as the Son, since they

differ one from the other in the mode of their being.”

 

Argumentasi ini dijadikan dasar bagi Tertullianus untuk melihat

bahwa Alkitab memang melihat Allah Bapa pada urutan pertama, Anak

pada urutan kedua dan Roh Kudus pada urutan ketiga. Inilah yang

disebut sebagai ekonomi Allah.

Pasal X dan XI secara khusus ditujukan untuk melawan konsep

Monarchianisme yang dianut oleh Praxeas. Tertullianus melawan konsep

bahwa Allah Bapa dan Allah Anak sebenarnya satu Pribadi. Dengan

melihat nama yang beda saja, sudah langsung dapat diasumsikan bahwa

Allah Bapa memang berbeda dari Anak. Ia berkata:

“So it is either the Father or the Son, and the day is not the same

as the night; nor is the father the same as the Son, is such a way that

both of them should be One, and one or the Other should be Both, - an

opinion which the most conceited “Monarchians” maintain.”

14

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 15/2

Ia kemudian menegaskan:

“…, so that He is not the Father, since indeed He has not the Son;

neither is He the Son, since in like manner He has not the Father; fore

while He is the Father, He will not be the Son.”

 

Dan pada pasal XI, ia secara khusus mengutip beberapa ayat untuk

mengkukuhkan perbedaan ini, seperti dari Lukas 18:27; 1 Korintus 1:27;

Kejadian 18:14, dll. Sekaligus ia menegaskan bahwa antara Bapa dan

Anak terdapat perbedaan dan bukan pemisahan. Dengan ini konsep

 Tritunggal tidak sama dengan satu Pribadi dengan tiga modus, seperti

yang disodorkan oleh Monarkhianisme.

Dalam pasal XIII, Tertullian membela bahwa pandangan Tritunggal

bukanlah konsep Politeisme seperti yang dituduhkan oleh

Monarkhianisme. Tertullianus membela keesaan Allah dalam Tritunggal

ini dengan melihat penggunaan dari kata ”Tuhan” yang dipakai bersama

untuk keduanya. Untuk ini ia memisahkannya sebagai dua sinar yang

sebenarnya satu esensi adanya.

D. Ajaran-ajaran yang Keliru Berkaitan dengan Tritunggal

Dalam sejarah gereja Tuhan yang telah berusia dua ribu tahun,

topik trinitas telah menjadi pokok yang paling sering diperdebatkan.

Berbagai penafsiran mengenai hal itu telah mewarnai perjalanan sejarah

gereja. Ada beberapa penafsiran yang dikategorikan “menyimpang” dan

karenanya kemudian ditolak dalam konsili (pertemuan besar seluruh

pemimpin gereja pada abad-abad permulaan) gereja.

15

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 16/2

Beberapa ajaran yang dikategorikan “menyimpang” itu adalah:

1. Sabellianisme (Modalisme Successif)

Ajaran yang mengatakan bahwa Allah itu esa dan terdiri dari

satu pribadi dengan tiga nama. Diajarkan oleh Sabellius (kira-kira th

260). Ia mengajarkan: sebagai pencipta dan pemberi hukum Allah

disebut Bapa; Ketika berinkarnasi menjadi manusia Ia disebut Anak;

sebagai penyerta dan penolong ia disebut Roh Kudus.

Ajarannya itu menyangkali perbedaan Pribadi-pribadi yang ada

di dalam keesaan Allah, dan menyatakan bahwa Bapa, Anak, dan Roh

Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah di dalam mengekspresikan

diri-Nya. Analogi yang dipakai adalah seorang pria, bisa memerankan

3 pribadi sekaligus dalam ketunggalannya. Dia adalah suami, bapak

 juga anak. Dalam konsili Nicea (325 M) ajaran ini telah ditolak gereja.

2. Arianisme

Arianisme adalah sebuah pandangan kristologis yang dianut

oleh para pengikut Arius, seorang presbiter Kristen yang hidup dan

mengajar di Alexandria, Mesir, pada awal abad ke-4. Arius

mengajarkan bahwa berbeda dengan Allah Bapa, Allah Anak tidak

sama-sama kekal dengan Sang Bapa. Ia mengajarkan bahwa  Yesus 

sebelum menjelma adalah makhluk ilahi, namun ia diciptakan oleh

Sang Bapa pada suatu saat tertentu -- dan oleh karenanya statusnya

lebih rendah daripada Sang Bapa. Sebelum penciptaan-Nya itu, Sang

Putra tidak ada. Dalam bahasa yang lebih sederhana, kadang-kadang

dikatakan bahwa kaum Arian percaya bahwa Yesus, dalam konteks

ini, adalah suatu "makhluk". Kata yang digunakan dalam pengertian

aslinya adalah "makhluk ciptaan."

16

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 17/2

Konflik antara Arianisme dan keyakinan  Trinitarian adalah

konfrontasi doktriner besar pertama dalam Gereja setelah agama

Kristen dilegalisasikan oleh Kaisar Konstantin I. Kontroversi tentang

Arianisme ini meluas hingga sebagian besar dari abad ke-4 dan

melibatkan sebagian terbesar anggota gereja, orang-orang percaya

yang seerhana dan para biarawan, serta para uskup dan kaisar.

Sementara Arianisme memang selama beberapa dasawarsa

mendominasi di kalangan keluarga Kaisar, kaum bangsawan

Kekaisaran dan para rohaniwan yang lebih tinggi kedudukannya, pada

akhirnya Trinitarianismelah yang menang secara teologis dan politik

pada akhir abad ke-4. dan sejak saat itu telah menjadi doktrin yang

praktis tidak tertandingi di semua cabang utama Gereja Timur dan

Barat. Arianisme, yang diajarkan oleh misionaris Arian Ulfilas kepada

suku-suku Jermanik, memang bertahan selama beberapa abad di

antara sejumlah suku Jermanik di Eropa barat, khususnya suku-suku

Goth dan Longobard tetapi sejak itu tidak memainkan peranan

teologis yang penting lagi.

Menekankan keesaan Allah dan bahwa tidak ada yang seperti

Dia. Hanya Bapa saja adalah Allah. Yesus adalah makhluk sempurna.

Walaupun Dia diciptakan, Dia berbeda dari makhluk yang lain. Yesus

boleh disebut sebagai Allah, tetapi keilahian-Nya adalah sesuatu yang

diberikan Allah kepada-Nya. Sebagai Allah Yesus setingkat di bawah

Allah Bapa. Penganut masa kini: Saksi Yehovah.

3. Tritheisme

Di pihak lain, tritheisme mengungkapkan pernyataan yang

salah, yaitu ada tiga keberadaan yang menjadi Allah. Tritheism adalah

pengajaran bahwa Ketuhananan memisahkan tiga pembentukan

 Tuhan. Ini sangat salah pandangan adalah sering salah meletakkan

oleh pemujaan untuk doktrin dari Trinitas atau Tritunggal yang satu Tuhan tapi tiga kepribadian yaitu Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah

17

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 18/26

Roh Kudus. Konsep tritunggal adalah merupakan suatu doktrin yang

menyatakan bahwa ada hanya satu Tuhan di alam semesta.

 Tritheisme telah mengambil format berbeda selama berabad-

abad. Pada awal gereja Kristen telah dituduh menjadi tritheists oleh

mereka yang yang menolak untuk memahami atau tidak bisa

memahami doktrin dari Tritunggal itu. Di akhir-akhir abad yang

kesebelas biarawan Agama Katholik dari Compiègne di Perancis,

Roscelin yang mengatakan tiga kepribadian tersebut berdiri masing-

masing sehingga bisa dikatakan terdapat tiga Tuhan. Ia mengatakan

Allah Bapa dan Allah Roh Kudus pasti telah mewujudkan dengan

menjadi Allah Putra kecuali jika ada tiga para dewa. Salah satu ajaran

yang menganut tritheisme adalah mormon.

Masa kini ajaran Mormonism adalah tritheistic tetapi dengan

suatu campuran. Mormonism mengajar bahwa ada banyak allah di

alam semesta tetapi mereka melayani dan memuja hanya salah satu

dari mereka. Tuhan untuk bumi bagi mereka adalah tiga Tuhan yang

dipisahkan yaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Bapa

digunakan untuk menyatakan seorang di dunia yang lain yang

membawa salah satu dari isteri-Nya dengan dia ke dunia ini dan

mereka kedua-duanya mempunyai badan dari daging dan tulang.

Putra adalah Tuhan yang kedua yang secara harafiah dikatakan

berada di antara Bapa dan isteri. Roh kudus adalah Tuhan ketiga.

Oleh karena itu pada kenyataannya, Mormonism adalah kepercayaan

politheis dengan suatu penekanan yang tritheistic.

E. Pemahaman Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus

Memang benar bahwa Allah tidak beranak (tidak membuat anak

kekal (yang diciptakan), baik dalam arti anak secara roh dan anak daging

secara khusus setingkat dan sama dengan diri-Nya) dan tidak

memperanakkan (tidak membuat "Allah lain" yang setingkat dan sama

dengan diri-Nya).

18

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 19/2

 Yang ada ialah, Allah menciptakan manusia agar beriman pada diri-

Nya dalam Yesus Kristus, agar Ia mengangkat manusia sebagai anak-

anak-Nya (anak angkat Allah), sekalipun dalam hati, pikiran, dan

tindakan kasih Allah sebagai "Bapa yang Sejati" telah menerima kita

sebagai anak-anak kesayangan-Nya yang paling disayangi-Nya.

Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni, artinya Allah yang

memiliki Kepribadian Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah sederajat,

setingkat, setaraf, sehati, setujuan, tidak terpisahkan, dan berjalan

bersama-sama. Kepribadian Allah dalam nama Bapa, Anak, dan Roh

Kudus (ke-tritunggal-an Allah) tidaklah pernah sama dengan manusia

yang memiliki dua kepribadian, dimana tiap kepribadian tidak bisa

berjalan bersama-sama dalam saat yang sama, sedangkan Allah kita

berbeda.

a. Allah Bapa

Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih

seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu

tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama

dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal

kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan

karakter Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa

yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia

ini yang adalah gambaran dan rupa (duplikat dan bayangan) dari

Sang Bapa Sorgawi yang murni.

Bapa adalah Sumber utama atau Penyebab utama dari:

• Alam semesta (1 Korintus 8:6)

• Keselamatan (Yohanes 3:16-17)

• Pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes 5:17; 14:10)

19

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 20/2

Bapa adalah Allah:

Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,

melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup

yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab

Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

(Yohanes 6:27).

Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah,

yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia

menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan

dari Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:7).

Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang

 Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus

Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu (1

 Tesalonika 1:1).

 Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa

kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus

Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia

dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu (1 Petrus 1:2).

Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan

kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari

 Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi,

kepada-Nyalah Aku berkenan." (2 Petrus 1:17; bandingkan Matius

3:16-17).

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan

dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam

kebenaran dan kasih (2 Yohanes 1:3).

Bapa (Kepribadian Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak

ataupun juga dengan Roh Kudus.

 b.  Allah Anak (sebagai Tuhan Yesus Kristus)

20

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 21/2

Allah Anak merupakan pribadi kedua dalam Tritunggal. Ia adalah

firman (logos) Allah yang menjadi manusia dan memakai nama Yesus

(Ibrani: Yeshua; Yunani: Iesous; Inggris: Jesus) Yohanes 1:1-14.

Kasih-Nya yang besar akan dunia ini membuat-Nya rela datang ke

dalam dunia, melakukan karya penyelamatan, merendahkan diri

sampai mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit pada hari yang

ketiga, naik ke sorga dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi

orang yang hidup dan mati.

Ia adalah teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang

percaya. Firman Allah telah menunjukkan kasih-Nya yang terbesar

dengan menjadi Anak yang mati di kayu salib. Yesus memberikan

hidup-Nya agar semua yang percaya kepada-Nya bisa menjadi anak

Allah (Yohanes 1:12). Tanpa syarat dan aturan yang susah, cukup

dengan percaya akan berita Injil dan menerima Yesus sebagai Tuhan

dan juru selamat pribadi (Roma 10:9-10).

Allah sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam

rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang adalah Kristus

(Allah yang datang sebagai manusia), taat pada semua hukum yang

telah Ia tetapkan, mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit pada

hari yang ketiga, dan naik ke sorga dan dari sana Ia akan datang

untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Ia adalah teladan iman

sejati dan sumber kehidupan bagi orang Kristen. Allah telah

menunjukkan kasih-Nya yang terbesar dengan menjadi Anak yang

mati di kayu salib. Ini adalah berita Injil yang adalah kekuatan Allah.

Alkitab menyatakan bahwa Anak merupakan yang Anak sulung Allah

dari semua anak-anak Allah dimaksudkan bahwa Anak pun

merupakan "Sahabat Sejati" yang rela mengorbankan Nyawa-Nya dan

tidak menyayangkannya sama sekali untuk manusia dapat diterima

sebagai anak-anak Allah.

21

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 22/2

Anak adalah Allah:

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan

Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi

manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat

kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya

sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran

(Yohanes 1:1, 14).

Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan

Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas

segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-

lamanya. Amin! (Roma 9:5).

 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk

seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah

tongkat kebenaran [Ibrani 1:8].

Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan

ke-Allahan (Kolose 2:9).

Pengakuan Tomas, “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan

Allahku!" (Yohanes 20:28).

Anak (Kepribadian Anak) tidak pernah lebih rendah daripada

Bapa.

c. Allah Roh Kudus

Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta,

dan Penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam hati setiap

manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup

didalam-Nya.

Roh Kudus bukanlah tenaga aktif. Roh Kudus bukanlah

kebijaksanaan (pikiran) tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. Roh

Kudus bukanlah manusia tokoh pendiri suatu agama baru. Roh Kudus

tidak pernah berbau hal yang mistik. Memang benar bahwa Allah itu

22

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 23/2

maha kuasa, tetapi Roh Kudus itu bukan sekedar kuasa atau

kekuatan, tetapi Roh Kudus adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan

demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Allah.

Roh Kudus adalah Allah:

Berdusta kepada Roh Kudus = berdusta kepada Allah (KPR 5:3-4;

bandingkan dgn 1 Kor 6:19-20).

Roh Kudus digambarkan sebagai memiliki sifat dan melakukan

pekerjaan Allah (Yohanes 16:8-11).

Roh Kudus dinyatakan sederajat dengan Allah (Matius 28:19; 2

Korintus 13:13; 1 Petrus 1:2).

Roh Kudus disebut juga sebagai Roh Allah, Roh Kristus (Roma 8:9).

Roh Kudus terlibat di dalam penciptaan alam semesta (Kej 1:2).

Kepribadian Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa

maupun Anak.

23

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 24/2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas yang ingin dinyatakan oleh makalah ini

adalah

1. TUHAN Allah itu satu (esa), dan bukan tiga Allah, atau tiga Tuhan,

atau tiga Tuhan Allah. Tuhan itu satu, Allah itu satu. YHWH itu Elohim

kita. YHWH itu Esa (Ulangan 6:4).

2. TUHAN Allah (YHWH Elohim) yang esa itu menyatakan dirinya kepada

manusia dalam tiga pribadi yang sehakekat, sederajat, setingkat,

yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.

3. Allah Tritunggal adalah jati diri Allah yang hakiki, melebihi

pemahaman dan pengertian kita, namun merupakan pernyataan yang

 jelas, karena tertulis dalam Alkitab.

 Jadi pernyataan yang dikatakan kaum monotheisme tentang umat

Kristen yang memiliki tiga Tuhan adalah salah. Karena Allah yang kita

sembah adalah satu Allah tetapi memiliki tiga kepribadian yang berbeda.

 Tetapi masing-masing kepribadian itu tidak terpisahkan dan merupakan

satu kesatuan. Setiap kepribadian tidak lebih rendah dari kepribadian

yang lain karena mereka merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan.

B. Saran

 Yang ingin saya sarankan kepada umat Kristen adalah agar tetap

sabar, tenang, dan bijaksana dalam menghadapi isu-isu yang disebarkan

oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak iman

Kristen. Setiap orang Kristen harus dapat secara jeli melihat segala

permasalahan-permasalahan, sehingga tidak terprovokasi untuk

24

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 25/2

melakukan hal-hal buruk dan malah menyebabkan iman Kristen

menurun.

Dalam menghadapi hal-hal itu kita tetap harus mengutamakan

Iman Kristen dalam menjawab pertanyaan-pertanyan yang

menyesatkan. Setiap Firman yang diberikan Tuhan adalah misteri yang

mungkin tak dapat dipecahkan. Karena itu kita harus banyak berdoa

agar dapat memahami setiap Firman yang Tuhan berikan dan bukan

memahaminya berdasarkan pemikiran kita sendiri.

Saya juga meminta maaf jika terjadi kesalahan-kesalahan dalam

penulisan makalah ini karena setiap manusia bukanlah makhluk yang

sempurna dan pasti bisa berbuat kesalahan. Sehingga jika dalam

penulisan terdapat sumber–sumber yang dianggap salah saya memohon

maaf yang sebesar-besarnya.

25

5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 26/2

DAFTAR PUSTAKA

http://forumkristen.com/

http://groups.yahoo.com/groupislam-kristen

http://gereja.phpbb24.com/blog/

http://media.isnet.org/kristen/Sejarah/Pokok-pokok.html

http://miiugm.blogsome.com/2008/06/21/dialog-antar-agama-prinsip-

ketuhanan-islam-vs-kristen/

http://www.gkipi.org

http://www.gkj.or.id/

http://www.grii-andhika.org/makalah/tritunggal_tertulianus.pdf 

http://www.sarapanpagi.org/

Mangkin, Melly S. Lembar Kerja Mahasiswa Mata Kuliah Agama Kristen.

Palangka Raya: Universitas Palangka Raya. 2008.

26