11

PEMAKAIAN ALAT UKUR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMAKAIAN ALAT UKUR
Page 2: PEMAKAIAN ALAT UKUR

Tujuan / Maksud Percobaan ...........

1

Pendahuluan .................................

.. 1

Page 3: PEMAKAIAN ALAT UKUR

Menentukan Tahanan Shunt ..........

2

Menentukan Tahanan Seri .............

2

Alat-alat Yang Dipergunakan .........

3

Langkah Kerja ..............................

3-6

Analisis .........................................

.. 7

Kesimpulan ...................................

. 8

PEMAKAIAN ALAT UKUR

TUJUAN/MAKSUD PERCOBAAN :

Setelah selesai percobaan pelajar :

Dapat mempergunakan alat ukur secara benar.

Page 4: PEMAKAIAN ALAT UKUR

Menerangkan tahanan dalam dari ampere meter.

Menerangkan tahanan dalam dari volt meter.

Menentukan batas ukur dari volt meter dan ampere meter.

PENDAHULUAN:

Ampere meter adalah suatu alat listrik yang dipergunakan untuk mengukur besarnya arus

listrik dari suatu rangkaian. Tahanan dalam dari ampere meter sangat kecil

sedangkan idealnya mendekati nol.

Volt meter adalah suatu alat listrik yang dipergunakan untuk mengukur besarnya tegangan

listrik dari suatu rangkaian. Tahanan dalam dari sebuah volt meter sangat besar

sedangkan idealnya mendekati tak terhingga.

Pada multi meter batas ukur dari tegangan dan arus telah ditentukan sebelumnya.

Untuk mengukur arus yang lebih besar dari batas ukur multi meter tersebut, maka pada

multi meter dipasang tahanan yang paralel dengan multi meter dan nilai tahanan shunt

akan ditentukan kemudian.

Sedangkan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari batas kemampuan multi

meter dipasang tahanan seri dengan multi meter dan nilai tahanan seri akan ditentukan

kemudian.

1

Menentukan Tahanan Shunt :

Batas ukur arus pada multi meter = 3 ampere

Besarnya arus yang akan diukur = 9 ampere

Tahanan dalam = 0,01 Ω

Page 5: PEMAKAIAN ALAT UKUR

Maka didapat RSH = 0,05 Ω.

Jadi, untuk mengukur besarnya arus 9 ampere dimana batas ukur multi meter tersebut

sama dengan 3 ampere dan tahanan dalam 0,1 Ω, maka dipasang tahanan shunt sebesar

0,05 Ω.

Menentukan Tahanan Seri :

Arus yang diperbolehkan melalui multi meter = 10 mA

Besarnya tegangan yang akan diukur = 20 volt

Tahanan dalam = 150 Ω

Maka didapat RSE = 1850 Ω. Jadi, untuk mengukur tegangan 20 volt, dimana batas ukur

multi meter tersebut sama dengan 1,5 volt dan tahanan dalam 150 Ω, maka tahanan seri

yang dipasang adalah 1850 Ω.

2

ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN :

Power supply : 0 – 60 volt DC ( 1 buah )

Multi tester : Sanwa CX 505 ( 2 buah )

Protto board

Page 6: PEMAKAIAN ALAT UKUR

Tahanan : 47 Ω; 220 Ω; 470 Ω; 680 Ω; 270 K Ω; 330 K Ω

Leads

LANGKAH KERJA :

1. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini :

2.

Onkan

power supply DC dan atur tegangan menjadi 14,1 volt

3. Ukur besarnya arus yang mengalir pada tahanan tersebut. Untuk menentukan tahanan

dalam dari ampere meter. Ukur besarnya tegangan pada ampere meter, catat keadaan

tersebut. Turunkan tegangan power supply untuk keadaan diatas masing-masing pada

10 volt dan 5 volt. Catat keadaan pada keadaan tersebut (Tabel 1 )

4. Ganti nilai tahanan R menjadi 220 Ω.

Onkan power supply DC dan atur tegangan menjadi 30 volt. Ukur besarnya arus yang

melalui ampere meter dan tegangan pada volt meter; lakukkan lagi untuk tegangan dari

power supply 25 volt dan 20 volt, catat keadaan tersebut diatas ( Tabel 2 )

3

5. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini :

Page 7: PEMAKAIAN ALAT UKUR

6. Onkan power supply DC dan atur tegangan menjadi 10 volt, perhatikan volt meter 1 dan

volt meter 2, catat keadaan itu. Dengan menambahkan 2 buah tahanan yang dipasang

seri dengan volt meter ( V 1) ; ( R1 = 680 Ω/5 watt ; 820 Ω/5 watt ) maka rangkaian

menjadi :

7. Onkan power supply DC, perhatikan volt meter V 1& V 2 dan catat keadaan tersebut.

Naikkan tegangan power supply DC menjadi 12 volt dan perhatikan volt meter V 1& V 2

dan catat keadaan tersebut, naikan lagi tegangan power supply DC menjadi 15 volt,

perhatikan volt meter V 1& V 2 ( Tabel 3 )

8. Ulangi step 7, ganti nilai tahanan R2 dengan R3 menjadi : R2= 330 K Ω dan R3 = 270 K Ω

4

Page 8: PEMAKAIAN ALAT UKUR

9. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini :

Letakkan posisi dari ring selektor dari multi tester pada V DC = 12 volt.

Tentukan nilai tahanan mula yang akan dipergunakan untuk mengukur tegangan pada R

tersebut. Ulangi percobaan ini untuk nilai tahanan 220 Ω dan lakukan sekali lagi.

(Tahanan dalam = 50 K Ω/V)

10. Letakkan posisi dari ring selektor dari , multi tester pada IDC = 3 mA.

Tentukan nilai tahanan yang akan dipergunakan paralel untuk mengukur arus yang

melalui R tersebut. Ulangi percobaan ini untuk nilai tahanan 220 Ω dan lakukan sekali

lagi. ( Tahanan dalam = 100 Ω )

11. Setelah selesai percobaan, kembalikan alat-alat tersebut ketempat semula.

Tabel 1 R = 47 Ω

Tegangan pada

power supply ( V)

Tegangan pada

ampere meter ( mV)

Arus melalui R ( mA)

5

10

14,1

5

Page 9: PEMAKAIAN ALAT UKUR

Tabel 2 R = 220 Ω

Tegangan pada

power supply ( V)

Tegangan pada

ampere meter ( mV)

Arus melalui R ( mA)

30 V

25 V

20 V

Tabel 3 R = 470 Ω

Tegangan pada

power supply ( V)

V1 tanpa seri

dengan R2 & R3 ( V )

V2 tanpa paralel

dengan R2 & R3 ( V )

10 V

Tegangan pada power

supply ( V)

V1 seri dengan R2 &

R3 ( V )

V2 paralel dengan R2

& R3 ( V )

10 V

12 V

15 V

10 V

12 V

15 V

Tabel 4 R1 = 470 Ω

6