21
PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT REPRESENTASI INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT SUKU SASAK Studi Kasus di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat TESIS Tesis ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Sosiologi SUPARMAN JAYADI S251608028 PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT

REPRESENTASI INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT SUKU SASAK

Studi Kasus di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar

Kabupaten Lombok Barat

TESIS

Tesis ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Magister Sosiologi

SUPARMAN JAYADI

S251608028

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018

Page 2: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

iv

Page 3: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

v

Page 4: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

vi

Page 5: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

vii

MOTTO

“Jangan pernah mengeluh, kerja keras dengan sungguh tidak akan menghianati hasil”

-:Suparman Jayadi:-

Page 6: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

viii

PERSEMBAHAN

Untukmu: Ibu/Bapakku (Suwarni & Darim) dan (Sudirman) atas doa dan

kerja kerasnya.

Page 7: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamiin.. Atas izin Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa),

peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir (Tesis) yang berjudul “Pemaknaan Simbol-

Simbol Tradisi Perang Topat Representasi Integrasi Sosial Masyarakat Suku Sasak:

Studi Kasus di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat”.

Penyusunan Tesis ini dapat diselesaikan berkat bimbingan serta arahan dari

pembimbing, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan

hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan kesempatan untuk belajar pada Program Pascasarjana.

2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Kepala Program Studi Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Argyo Demartoto, M.Si., dan Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si selaku Dosen

Pembimbing I dan II, yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan

perhatian yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

5. Bapak-bapak Dosen Program Studi Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pendalaman

ilmu kepada penulis.

6. Staf karyawan Program Studi Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan demi

kelancaran tugas-tugas penulis.

7. Pemangku Pura dan Amangku Kemaliq Lingsar, serta penganut Hindu etnis Bali

dan Islam Sasak di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat

yang telah bersedia serta memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan

penelitian.

8. Bapak saya Darim serta ibu Suwarni dan kakaku Sudirman, selalu mendoakan

yang terbaik serta memberikan kasih sayang, nasehat, selalu menelpon disela

waktu libur dan dorongan semangat terus bagi penulis dalam menyelesaikan tesis.

Page 8: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

x

9. Bapak Lalu Darmawan, MA (UIN Mataram), Prof. Al Makin, M.Phil,. Ph.D dan

Inayah Rohmaniyah, MA,.M.Hum,.Ph.D (UIN Sunan Kalijaga) mereka selalu

membimbing serta mensupport untuk segera menyelesaikan penulisan Tesis ini.

10. Bapak Drs. Indardjo, M.Si memberikan dorongan serta semangat bagi penulis

selama dalam proses menyelesaikan tesis.

11. Teman-teman Lingkaran Studi Kentingan (LSK): Adi Rahman, Ahmad Mujahid

Ar-Rozy, Nurrohmawati Wahyucahyani, Purwito Zanuar Rahmadi, Ratih

Rahmawati dan Wahyu Hidayat yang telah memberikan motivasi serta semangat

kepada penulis, buat SR yang selalu nemanin garapan sampai lembur diperpus

selama proses tesis ini hingga dapat terselesaikan.

12. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Sosiologi angkatan 2016,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kerja

sama dan kekompakannya.

Semoga bimbingan, motivasi, bantuan serta dorongan yang telah diberikan

kepada penulis dapat sebagai amal kebaikan semua serta mendapatkan pahala

yang lebih baik di sisi Allah SWT.

Karya ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran guna perbaikan dan penyempurnaan tesis. Akhirnya, semoga

karya sederhana ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan berarti bagi

semua pihak.

Surakarta, 5 Juli 2018

Penulis

Page 9: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS TESIS ........................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAHAN ....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

GLOSARIUM ......................................................................................................... xv

ABSTRAK ............................................................................................................... xix

ABSTRACT ............................................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 01

A. Latar Belakang ............................................................................................ 01

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 07

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 07

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 08

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................

A. Batasan Konsep ........................................................................................... 09

1. Pemaknaan Simbol-simbol Tradisi Perang Topat ................................... 09

2. Representasi Integrasi Sosial Masyarakat Suku Sasak ............................ 15

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 27

C. Landasan Teori ........................................................................................... 33

D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 37

Page 10: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xii

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 39

A. Lokasi dan Subjek Penelitian .................................................................... 39

B. Jenis Penelitian ............................................................................................ 47

C. Waktu Penelitian ......................................................................................... 48

D. Sumber Data ................................................................................................ 49

E. Teknik Sampling ......................................................................................... 51

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 52

G. Validitas Data .............................................................................................. 54

H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 58

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 58

1. Sejarah Desa Lingsar .............................................................................. 58

2. Taman Pura Lingsar ................................................................................ 61

3. Keadaan Geografis .................................................................................. 67

4. Keadaan Ekonomi ................................................................................... 69

5. Keadaan Pendidikan ................................................................................ 71

6. Keadaan Sosial Budaya dan Agama ....................................................... 72

B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 78

1. Tradisi Perang Topat di Desa Lingsar .................................................... 78

a. Sejarah Tradisi Perang Topat ............................................................ 78

b. Tujuan Pelaksanaan Tradisi Perang Topat ........................................ 80

c. Waktu Pelaksanaan Tradisi Perang Topat ........................................ 82

d. Tempat Pelaksanaan Tradisi Perang Topat ....................................... 85

e. Pantangan Pelaksanaan Tradisi Perang Topat .................................. 91

f. Pelaksanaan Tradisi Perang Topat .................................................... 93

2. Makna Simbol-simbol Tradisi Perang Topat Representasi Integrasi

Sosial Masyarakat Suku Sasak ................................................................ 124

a. Ritual Mendaq .................................................................................. 124

b. Ritual Nghilahang Kaoq .................................................................. 127

c. Kegiatan Nampah Kaoq ................................................................... 130

d. Kegiatan Perang Topat ...................................................................... 133

e. Ritual Beteteh dan Ngelukar ............................................................. 144

Page 11: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xiii

3. Aspek pendorong dan Penghambat Makna Simbol-simbol Tradisi

Perang Topat Representasi Integrasi Sosial Masyarakat

Suku Sasak .............................................................................................. 149

a. Aspek Pendukung ............................................................................. 149

b. Aspek Penghambat ............................................................................ 155

C. Pembahasan ................................................................................................... 162

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 179

A. Kesimpulan .................................................................................................. 179

B. Implikasi ...................................................................................................... 179

1. Implikasi Teoritis .................................................................................... 179

2. Implikasi Metodologis ............................................................................ 180

3. Implikasi Empiris .................................................................................... 182

C. Saran ............................................................................................................ 182

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 184

LAMPIRAN

Page 12: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jumlah Penduduk di Indonesia Berdasarkan Agama

Badan Pusat Statistik Tahun 2010 .................................................................... 2

2.1 Penelitian terdahulu ......................................................................................... 27

3.1 Nama-nama informan kunci ............................................................................ 41

3.2 Nama-nama informan utama ............................................................................ 44

3.3 Nama-nama informan pendukung .................................................................... 46

3.4 Jenis Kegiatan Penelitian ................................................................................. 48

4.1 Batas wilayah Desa Lingsar ............................................................................. 67

4.2 Jumlah penduduk Desa Lingsar tahun 2016 .................................................... 69

4.3 Mata pencaharian penduduk Desa Lingsar tahun 2016 ................................... 70

4.4 Sarana dan prasarana pendidikan tahun 2016 .................................................. 72

4.5 Proses pelaksanaan tradisi Perang Topat ......................................................... 94

4.6 Tradisi Perang Topat di Desa Lingsar .............................................................121

4.7 Makna simbol-simbol dalam tradisi Perang Topat ..........................................147

4.8 Aspek pendukung dan penghambat pemaknaan simbol-simbol

tradisi Perang Topat .........................................................................................160

4.9 Proses interaksi simbolik tradisi Perang Topat representasi

integrasi sosial ..................................................................................................173

4.10 Makna dan aspek simbol-simbol tradisi Perang Topat

representasi integrasi sosial ..............................................................................177

Page 13: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Lambang Desa Lingsar .................................................................................... 59

4.2 Struktur pemerintahan Desa Lingsar ............................................................... 60

4.3 Pura Suranadi ................................................................................................... 61

4.4 Pura Meru ......................................................................................................... 62

4.5 Pura Mayura ...................................................................................................... 63

4.6 Taman Pura Narmada ..................................................................................... 63

4.7 Pura Gaduh Lingsar ......................................................................................... 64

4.8 Peta Desa Lingsar ............................................................................................ 68

4.9 Kegiatan upacara Mempurwa Daksina ............................................................ 76

4.10 Banner tradisi Perang Topat ............................................................................. 84

4.11 Tempat pelaksanaan tradisi Perang Topat ....................................................... 87

4.12 Pancoran empat Kemaliq Lingsar .................................................................... 89

4.13 Pelinggih Gde Bagus Balian Lingsar ............................................................... 90

4.14 Kegiatan pembersihan penganut Hindu dan Islam .......................................... 96

4.15 Arah menuju tempat ritual ...............................................................................101

4.16 Kegiatan ritual mendaq ....................................................................................102

4.17 Ritual ngilahang kaoq ......................................................................................104

4.18 Kegiatan nyerahan kaoq ..................................................................................109

4.19 Praktik tradisi Perang Topat .............................................................................112

4.20 Kebon odeq serta perlengkapan lainnya ..........................................................116

4.21 Peralatan sesembahan kebon odeq ...................................................................119

4.22 Kegiatan ritual sesembahan nghilahang kaoq .................................................129

4.23 Kepala hewan Kerbau ......................................................................................132

4.24 Tarian Gendang Beleq Merah dan Putih ..........................................................134

4.25 Tari Baris Bateq Lingsar ..................................................................................136

4.26 Penganut Hindu dan Islam Sasak menuju Pura Gaduh

dan Kemaliq Lingsar ........................................................................................137

4.27 Kegiatan ritual beteteh penganut Islam Sasak .................................................142

4.28 Kegiatan ritual Ngelukar penganut agama Hindu ............................................146

Page 14: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Kerangkan berpikir .......................................................................................... 38

Page 15: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nama-nama Informan Kunci

2. Nama-nama Informan Utama

3. Nama-nama Informan Pendukung

4. Pedoman Wawancara

5. Transkip Hasil Wawancara

6. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas FISIP UNS

7. Surat Penelitian KESBANGPOLDAGRI Nusa Tenggara Barat

8. Surat Izin Penelitian dari Kepala Desa Lingsar

9. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di Desa Lingsar

Page 16: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xviii

GLOSARIUM

Abah-abah : Hiasan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan

upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi

Perang Topat di Pura Lingsar.

Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat suku Sasak dan

Bali antar penganut Hindu dan Islam dalam melaksanakan

upacara ritual agama dan tradisi Perang Topat yang terdapat

nilai, norma dan hukum menjadi pegangan bersama.

Arwah : Roh-roh gaib ornag-orang terdahulu yang sudah meninggal

dunia dipersilahkan untuk melinggih di tempat yang sakral

untuk dipersembahkan oleh pengnaut Hindu.

Beteteh : Ritual yang dilakukan oleh kedua penganut Hindu dan Islam

Sasak di Desa Lingsar disebut sebagai ritual penutup dari

serangkaian kegiatan tradisi Perang Topat.

Dewa Siwa : Salah satu dari tiga dewa dalam keyakinan agama Hindu

sebagai pelebur, memusnahkan segala sesuatu yang ada di

dunia fana mengembalikan keasalnya.

Gendang Beleq : Kesenian tradisi lokal masyarakat Lombok yang

menggunakan gendang besar (beleq) sebagai alat musik

tradisional dalam melaksanakan upacara tradisi daerah.

Terdapat dua buah gendang besar disebut gendang nine

(perempuan) dan mame (laki-laki).

Haid : Selalu terjadi pada perempuan yang sudah berumur 10 tahun

ke atas. Menandakan bahwa perempuan tersebut meranjak

kemasa remaja. Bagi perempuan yang sedang Haid atau

menstruasi tidak diperbolehkan untuk melaksanakan uapcara

ritual dan kegiatan tradisi Perang Topat.

Integrasi : Terjadinya proses internalisasi antar kelompok yang

memiliki unsur budaya dan etnis yang berbeda. Terdapat

hubungan antar keduanya dalam keserasian fungsi kebutuhan

budaya sebagai minoritas dapat melakukan adaptasi dengan

mayoritas dan saling mempertahankan kebudayaannya

masing-masing.

Jelo : Dalam istilah bahasa Indonesia disebut hari. Setelah

melaksanakan upacara ritual mendaq, ngilahang kaoq dan

beteteh dalam tradisi Perang Topat selama tiga jelo (hari)

tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan.

Page 17: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xix

Jero : Tokoh agama yang dipercayai masyarakat penganut agama

Hindu sebagai pemimpin dalam melakukan sesembahan doa

kepada Sanghyang Widhi.

Jimat : Benda yang diyakini memiliki kekuatan mistik dapat

melindunginya dari ancaman luar roh-roh jahat.

Kain Hitam Putih : Makna dari kain warna hitam dan putih sebagai simbol hitam

itu buruk, jahat, jelek dan putih itu baik dan bagus.

Kebon odeq : Kebon odeq diartikan sebagai dunia kecil yang selalu dibawa

saat melaksanakan upacara ritual mendaq, ngilahang kaoq

dan beteteh yang terdiri dari kebon odeq laki-laki dan

perempuan.

Kemaliq : Kemaliq itu tempat suci sama halnya dengan Musolla bagi

penganut Islam Sasak sebagai tempat untuk melakukan

ibadah solat, berdoa atau menyampaikan hajat kepada Allah

SWT.

Kerbau : Hewan Kerbau dijadikan sebagai simbol dewa siwa untuk

penganut Hindu serta sakral bagi penganut Islam Sasak

dalam melaksanakan upacara ritual dan tradisi Perang Topat.

Lalang : Kata lalang diartikan sebagai jarak hari ketika setelah

melaksanakan upacara mendaq, ngilahang kaoq dan Perang

Topat.

Leluhur : Para arwah orang-orang terdahulu atau nenek moyang.

Makna : Makna merupakan suatu kumpulan ide atau konsep di

interpretasikan individu terwujud pada suatu bentuk simbol,

lambang, dan bahasa yang beragam makna dapat diketahui

pada interaksi sosial.

Mangku : Tokoh masyarakat agama Hindu untuk menjaga, merawat

dan mengantarkan umat Hindu dalam melaksanakan upacara

sesembahan ritual kepada Sanghyang Widhi di Pura.

Mempurwa Daksina : Kegiatan upacara ritual yang dilakukan oleh perempuan

membawa al-Quran melakukan tiga kali puteran diiringi

kedua penganut Hindu dan Islam Sasak secara bersama

untuk mengelilingi Pura Gaduh dan Kemaliq Lingsar.

Mendaq : Upacara ritual penjemputan arwah roh-roh gaib yang datang

dari Gunung Agung Bali dan Rinjani Lombok dilakukan

secara bersama antar penganut Hindu dan Islam Sasak

sebagai upacara pembukaan.

Page 18: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xx

Miaq Pesaji : Membuat sanganan, jajan, ketupat serta lainnya untuk

perlengkapan sesembahan dalam melakukan kegiatan

upacara ritual dan tradisi Perang Topat.

Momot : Plastik kosong yang akan terisi air suci setelah melakukan

upacara ritual sebagai bentuk keberhasilan yang dapat

dijadikan simbol keberkahan.

Nampah Kaoq : Kegiatan penyembelihan Kerbau yang dijadikan sebagai

pesaji sesembahan dalam melaksakan ritual serta tradisi

Perang Topat dan hidangan bersama antar kedua penganut.

Nare : Tempat menaruh sesajian yang akan dibawa untuk

persembahan di Pura Gaduh dan Kemaliq Lingsar.

Ngilahang Kaoq : Kegiatan upacara ritual mengelilingi Pura Gaduh dan

Kemaliq Lingsar dengan menggunakan Kerbau oleh kedua

penganut Hindu dan Islam Sasak.

Odalan : Melakukan upacara ritual sesembahan yang dilakukan

penganut Hindu etnis Bali.

Pantangan : Larangan yang harus dihindari seperti tidak diperbolehkan

memakan daging Babi bagi kedua penganut Hindu dan Islam

Sasak serta perempuan yang sedang Haid.

Pedanda : Tokoh agama yang dipercaya oleh masyarakat agama Hindu

sebagai pimpinan agama.

Peloncoran Air : Pancuran air suci yang dijadikan sebagai air berkah oleh

kedua penganut Hindu dan Islam Sasak berada di Kemaliq

Lingsar.

Pemangku : Tokoh masyarakat yang dipercaya sebagai pimpinan adat,

terbentuk secara turun temurun dari garis darah orang

keluarga terdahulu.

Perang Topat : Kegiatan upacara puja wali bagi penganut Islam Sasak dan

odalan dalam istilah penganut Hindu etnis Bali.

Pesaji : Hidangan sebagai alat sesembahan berupa, ketupat, jajan

tradisional, buah-buahan, air suci dan lain-lain.

Piring Cangkir : Piring khas dijadikan sebagai tempat sesajian dalam

melakukan sesembahan.

Presean : Kesenian tradisi perang masyarakat Lombok antar para

pepadu menggunakan rotan sebagai senjata dan ende (terbuat

dari kulit kerbau) sebagai pengaman. Kegiatan tersebut

berlangsung secara terbuka diiringi dengan musik tradisonal

(gendang beleq).

Page 19: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xxi

Puje Wali : Melakukan tradisi untuk mendoakan, serta mengenang jasa

dan merawat peninggalan para wali terdahulu.

Pure : Tempat suci untuk melakukan ibadah sesembahan penganut

Hindu.

Representasi : Representasi merupakan suatu proses melakukan perekaman

ide, kajian ilmu dan pengetahuan atau makna yang

terkandung didalamnya.

Ritual : Serangkaian kegiatan dilakukan sebagai upacara sesembahan

kepada para arwah leluhur.

Sanghyang Widhi : Tuhan Yang Maha Esa bagi penganut Hindu

Sanganan : Hidangan dibuat sendiri maupun secara bersama-sama untuk

persembahan.

Sasih keenam : Dalam perhitungan Sasak sasasih keenam disebut tanggal

keenam waktu pelaksanaan tradisi Perang Topat bagi

penganut Islam Sasak.

Sasih kepitu : Dalam perhitungan etnis Bali sasasih kepitu atau disebut

ketujuh waktu pelaksanaan tradisi Perang Topat bagi

penganut Hindu.

Sedekah : Memberikan sesuatu dengan harapan mendapatkan

keberkahan dari pemberian tersebut.

Semeton : Ucapan kepada seorang laki-laki yang dianggap sebagai

saudara. Kebiasaan ini diucapkan dalam aktivitas sehari-hari

oleh masyarakat suku Sasak.

Sesembahan : Melakukan pemujaan terhadap Pencipta dengan penuh

harapan dan keberkahan yang diinginkan.

Simbol : Simbol merupakan gagasan atau wacana dari pemikiran yang

memiliki makna tidak dapat memberikan informasi secara

langsung.

Tradisi : Kebiasaan masyarakat sejak dahulu sebagai bagian dari

kehidupan seperti kedua penganut Hindu dan Islam Sasak

dalam melaksanakan tradisi Perang Topat.

Tuan Guru : Tokoh agama yang dianggap sebagai panutan masyarakat

karena memiliki pengetahuan agama Islam yang luas. Tokoh

tersebut sering dipanggil saat pelaksanaan kegiatan ibadah

keagamaan.

Upacara : Kegiatan dilakukan pada waktu tertentu.

Page 20: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xxii

Suparman Jayadi. S251608028. Pemaknaan Simbol-Simbol Tradisi Perang Topat

Representasi Integrasi Sosial Masyarakat Suku Sasak: Studi Kasus Di Desa Lingsar

Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Tesis. Pembimbing I: Dr. Argyo

Demartoto, M.Si, Pembimbing II: Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si. Program Studi

Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

ABSTRAK

Tradisi Perang Topat sebagai simbol kearifan lokal masyarakat hingga kini masih

dilakukan oleh kedua penganut Hindu dan Islam Sasak di Desa Lingsar Kabupaten

Lombok Barat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pemaknaan simbol-simbol

dalam tradisi perang topat representasi integrasi sosial. Penelitian kualitatif dengan

pendekatan studi kasus ini. melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi

langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan terdiri dari informan

kunci Kepala Desa Ligsar, Ketua Pura Lingsar dan Amangku Kemaliq Lingsar,

sedangkan informan utama penganut Hindu dan Islam Sasak di Desa Lingsar dan

informan pendukung dari panitia pelaksana, tamu undangan dan pengunjung upacara

tradisi Perang Topat. Teknik analisis data menggunakan 4 kategori dari Robert E.

Stake. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna normatif hubungan spiritual kedua

penganut Hindu dan Islam Sasak sebagai simbol kerukunan serta toleransi antar

agama dan budaya melalui kegiatan ritual mendaq, ngilahang kaoq dan beteteh atau

ngelukar. Makna interaktif hubungan sosial kedua penganut melalui kegiatan nampah

kaoq dan Perang Topat dimaknai sebagai simbol kebersamaan, persaudaraan, dan

perdamaian. Tradisi Perang Topat sebagai kearifan lokal dan icon budaya daerah

adalah aspek pendorong, sedangkan aspek penghambat adanya pengklaiman budaya

sebagai milik sekelompok orang atau penganut dan dianggap sebagai bentuk

perbuatan eksklusif.

Kata Kunci: integrasi sosial, representasi, pemaknaan, simbol-simbol, tradisi perang

topat

Page 21: PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL TRADISI PERANG TOPAT ...upacara ritual Mendaq, Ngilahang dan Beteteh dalam tradisi Perang Topat di Pura Lingsar. Adat : Suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat

`

xxiii

Suparman Jayadi. S251608028. The Interpretation of Symbols in Perang Topat

Tradition as the Representation of Sasak Ethnic Community Social Integration: A

Case Study in Lingsar Village of Lingsar Sub District of Lombok Barat Regency.

Thesis. Counselor: Dr. Argyo Demartoto, M.Si, Co-Counselor: Dr. Drajat Tri

Kartono, M.Si. Master of Sociology Study Program of Faculty of Social and Political

Sciences of Surakarta Sebelas Maret University.

ABSTRACT

Perang Topat Tradition as the symbol of local wisdom is still implemented by Sasak

Hindu and Islam adherents in Lingsar Village of Lombok Barat Regency until today.

The objective of research was to analyze the interpretation of symbols in Perang

Topat tradition as the representation of social integration. This qualitative research

with case study approach collected data through direct observation, in-depth

interview, and documentation methods. Informants consisted of key informants

including Head of Lingsar Village, Chief of Lingsar Temple, and Amangku Kemaliq

of Lingsar, while main informants including Sasak Hindu and Islam adherents in

Lingsar Village, and supporting informants including organizing committee, invited

guest and visitor of Perang Topat traditional rite. Data analysis was carried out

using Robert E. Stake’s 4 categories. The result of research showed that normative

meaning included the spiritual relation between Sasak Hindu and Islam adherents, as

of concord and tolerance between religions and cultures through mendaq, ngilahang

kaoq and beteteh or ngelukar rite. The interactive meaning included social relation

between two adherents through nampah kaoq and Perang Topat activities interpreted

as the symbol of togetherness, fraternity, and peace. Perang Topat tradition as local

wisdom and icon of local culture was supporting aspect, while the inhibiting aspect

was a group of people or adherents’ claim of culture and an assumption that it was a

form of polytheism (infidelity).

Keywords: interpretation, perang topat tradition, representation, social

integration, symbols