Upload
dinhquynh
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMANFAATAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DENGAN
MENGGUNAKAN BIOFILTER SEDERHANA BENEFITLLY OF GREY WATER AS CLEAN WATER
USING SIMPLE BIOFILTER
VINA PRIMASARI 3305 100 036
Teknik Lingkungan FTSP-ITS
Abstrak
Salah satu alternatif pengolahan limbah domestik yang mudah, murah dan aman bagi lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan media yang ada dan yang terdapat di alam seperti batu, tanah, tumbuhan dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan kualitas air yang optimum dengan menggunakan biofilter sederhana serta laju penyerapan zat organik oleh media tumbuhan dan media granular.
Limbah yang digunakan adalah limbah domestik dari selokan pemukiman penduduk Keputih-Surabaya. Variasi yang digunakan adalah variasi jenis pengaliran yaitu secara vertikal dan horizontal dan variasi jenis media yaitu media granular (arang, batubara dan batu apung) dan media tumbuhan (duckweed, eceng gondok dan purun tikus). Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitas kimiawi, berupa COD dan detergen serta parameter kualitas fisik berupa kekeruhan, warna dan pH. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biofilter dengan dual media memiliki kinerja terbaik dengan efisiensi penurunan surfaktan 90%, COD 80,83%, kekeruhan 63,63%, dan warna 94,94%. Perubahan kualitas dari air
limbah rumah tangga menjadi air baku air bersih dengan pengolahan biofilter sederhana telah memenuhi PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990. Kata kunci : Air Limbah Rumah Tangga, Adsoprsi, Horizontal, Vertikal, Media Tumbuhan, Media Granular.
Abstract One alternative to domestic wastewater treatment that
is easy, cheap and safe for the environment, namely by making use of existing media and that there is in nature such as rocks, soil, plants and others. This research was carried out to determine the optimum water quality changes using a simple biofilter and the rate of absorption of organic substances by plants and rocks.
Waste that is used is domestic wastewater from residential gutter Keputih-Surabaya resident. The variation used was a variation of flux that is vertically and horizontally, and different kinds of media namely granular media (charcoal, coal and pumice) and medium plants (duckweed, water hyacinth and Purun rats). The parameters used in this study is the quality of the chemical, such as COD and detergents as well as physical quality parameters such as turbidity, color and pH.
From the results of this study concluded that the dual-media biofilter with the best performance with an efficiency decrease of 90% surfactant, 80.83% COD, turbidity, 63.63% and 94.94% color. Changes in the quality of household waste water into clean water with raw water processing simple biofilter has met REGULATION OF MINISTER OF HEALTH Number: 416/MEN.KES/PER/IX/1990.
Key words : Grey water, Adsorption, Horizontal,Vertical, Plant Media, Granular Media. 1. LATAR BELAKANG
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.
Pada tanggal 11 juni 2002, bagian Ilmu Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga melakukan pengamatan secara langsung terhadap air, sampah, dan IPLT pada daerah pemukiman Keputih, dan hasil yang didapatkan bahwa kualitas air sumur penduduk di sekitar pemukiman Keputih Sukolilo tidak memenuhi persyaratan kualitas kimia air bersih menurut Kepmen LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik , terutama untuk parameter kesadahan dan besi. Selanjutnya dapat disimpulkan pula bahwa tidak terdapat korelasi yang konsisten tentang pengaruh pembuangan sampah terbuka, air buangan limbah rumah tangga terhadap kualitas air bersih penduduk di sekitarnya
Oleh karena itu dalam pembuangan limbah domestik di daerah permukiman tersebut sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap pembuangan air limbah yang dapat menampung dan mengolah air limbah tersebut secara baik dan benar, yang dapat digunakan sebagai air bersih untuk keperluan sehari-hari yang sesuai dengan standar kesehatan dan baku mutu kualitas air bersih.
Dari hasil beberapa penelitian terdahulu eceng gondok (eichhornia crasspier) sebagai media absorpsi mampu
menurunkan konsentrasi COD sampai 56,3%, BOD 58,51, Surfaktan 54,4-65,0% (Perdhani, 2003), Duckweed menurunkan konsentrasi BOD 75,14 %, COD 69,23%. Batu bara sebagai adsorban dapat menurunkan warna (maks. 81%), SS (maks. 92%), BOD (maks. 56%) maupun FV (maks. 43%) (Mohammad Razif,1992). Surfaktan 92,80-95,25 (Yuniarto A.1999). Untuk itu akan dibuat biofilter sederhana menggunakan media alami untuk mengelolah air limbah domestik sebagai air bersih. 2. TUJUAN
Mengkaji kinerja biofilter sederhana untuk mengolah air limbah rumah tangga sebagai air baku air bersih.
Mengkaji efektifitas media granular dan media tumbuhan dalam mengolah air limbah rumah tangga sebagai sumber air baku air bersih.
3. TINJAUAN PUSTAKA Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal
dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.
Untuk memanfaatkan grey water (air limbah rumah tangga) sebagai sumber air bersih, dibutuhkan instalasi khusus yang tidak mudah dibuat sendiri. Grey water (air limbah rumah tangga) masih dapat digunakan untuk menyiram kebun, namun perlu dipastikan bahwa air tidak mengandung detergen yang keras, pemutih, ataupun zat kimia berbahaya lainnya,
Grey water (air limbah rumah tangga) bekas mencuci sayuran dan buah dapat langsung ditampung untuk menyiram kebun. Bahkan bekas cucian bahan makanan tertentu dikenal dapat menyuburkan tanah. Untuk memaksimalkan grey water
(air limbah rumah tangga) sebagai air penyiram tanaman, dapat dipilih sabun deterjen atau sabun cuci piring yang bebas dari zat kimia. Saat ini beberapa produsen sabun telah membuat produk yang hanya mengandung sedikit zat kimia bahkan mampu menyuburkan tanah saat larut di dalam air.
Pastikan grey water (air limbah rumah tangga) yang masih mengandung bahan kimia dialirkan melalui saluran yang baik, memiliki penampang yang memadai sesuai volumenya agar limbah dapat mengalir dengan baik menuju saluran pembuangan sehingga tidak menimbulkan penyakit ataupun bau yang tidak sedap.
Sejauh ini ada beberapa metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :
• Membuat saluran air kotor • Membuat bak peresapan • Membuat tempat pembuangan sampah sementara
4. METODOLOGI PENELITIAN Ide tugas akhir ini “ Pemanfaatan Grey water (air
limbah rumah tangga) Sebagai Sumber Air Bersih Dengan Menggunakan Biofilter Sederhana” yang didapatkan dari survey kenyataan yang ada. Hal ini lah yang mendasari diperlukan adanya suatu sistem penyaringan air sederhana dengan menggunakan tanaman purun tikus, batubara, dan tanaman moringa sebagai medianya. Dikarenakan selama ini air limbah rumah tangga sering sekali mencemari lingkungan sekitar dan air tanah. Namun, biofilter sederhana dengan media alam yaitu tanaman purun tikus, batubara dan tanaman moringa bernilai lebih praktis, ekonomis dan juga masih langka sehingga diharapkan biofilter sederhana ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat.
Persiapan Bahan Grey water (air limbah rumah
tangga) Media granular dan Media
Tumbuhan
Pengujian Reaktor
Pembuatan Reaktor
Dengan Aliran Secara Vertikal Menggunakan 3 pasang scat kaca, dengan lebar x panjang
yang sama 25cm x 50cm dari setiap scat kaca Media granular
Dengan aliran Secara Horizontal Menggunakan 3 pasang scat kaca, dengan lebar x panjang
yang sama 25cm x 50cm dari setiap scat kaca Media tumbuhan
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Penyusunan Laporan
Studi Literatur
Persiapan Alat Reaktor dari Kaca Kain jin Tandon Erlenmenyer pH meter
Ide Penelitian: Pemanfaatan Grey water Sebagai Sumber Air Bersih Dengan
Menggunakan Biofilter Sederhana
5. HASIL DAN PEMBAHASAN Media Granular
Media granular disusun secara vertikal, dengan mengalirkan air dari media yang paling atas sampai media yang dibawahnya. Air akan mengalami proses adsorpsi pada saat melewati media dan masuk melalui pori-pori media menuju kebawah atau tempat penampungan air. Proses adsorpsi secara vertikal dengan media granular berlangsung selama 14 hari. Untuk hasil penurunan debit pada media granular dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik 4.1, sedangkan untuk laju penurunan deterjen dapat dilihat pada tabel 4.2 dan grafik 4.2, laju penurunan COD dapat dilihat pada tabel 4.3 dan grafik 4.2, laju penurunan kekeruhan dapat dilihat pada tabel 4.4 dan grafik 4.2, laju penurunan warna dapat dilihat pada tabel 4.5 dan grafik 4.2.
Tabe
l 4.1
Lam
a O
pera
si Si
ngle
Med
ia G
ranu
lar
Gam
bar 4
.1 P
enur
unan
deb
it m
edia
bi
ofilt
er p
ada
med
ia g
ranu
lar
Sum
ber :
Has
il Pe
nelit
ian
dan
Perh
itung
an, 2
010
Sing
le M
edia
Gra
nula
r
Har
i Vo
lum
e in
let
(m3/
hari)
Volu
me
outle
t G
ranu
lar
Q
m3/
jam
Ti
nggi
M
edia
Te
rend
am
1 0.
28
0.23
8 0.
0297
5 0.
32
2 0.
28
0.22
9 0.
0286
25
0.33
3
0.28
0.
222
0.02
775
0.34
4
0.28
0.
217
0.02
7125
0.
34
5 0.
28
0.20
8 0.
026
0.36
6
0.28
0.
201
0.02
5125
0.
37
7 0.
28
0.19
5 0.
0243
75
0.38
8
0.28
0.
189
0.02
3625
0.
39
9 0.
28
0.17
5 0.
0218
75
0.4
10
0.28
0.
168
0.02
1 0.
42
11
0.28
0.
162
0.02
025
0.43
12
0.
28
0.15
6 0.
0195
0.
45
13
0.28
0.
147
0.01
8375
0.
47
14
0.28
0.
14
0.01
75
0.47
0
0.02
0.04
13
57
911
13
Debit (m3/jam)
Wak
tu P
enga
mat
an (H
ari)
Laju
Pen
urun
an
Debi
t Gra
nula
r
Ta
bel 4
.2 P
erhi
tung
an %
det
erge
n gr
anul
ar
Ta
bel 4
.3 P
erhi
tung
an %
CO
D g
ranu
lar
Sum
ber :
has
il pe
nelit
ian
dan
perh
itung
an 2
010
Har
i G
ranu
lar
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 1.
53
0.35
77
.124
1830
1 2
1.48
0.
34
77.0
2702
703
3 1.
52
0.34
77
.631
5789
5 4
1.5
0.33
78
5
1.54
0.
32
79.2
2077
922
6 1.
55
0.31
80
7
1.55
0.
3 80
.645
1612
9 8
1.53
0.
3 80
.392
1568
6 9
1.51
0.
29
80.7
9470
199
10
1.53
0.
28
81.6
9934
641
11
1.52
0.
28
81.5
7894
737
12
1.5
0.27
82
13
1.
49
0.27
81
.879
1946
3 14
1.
52
0.26
82
.894
7368
4
Har
i G
ranu
lar
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 15
4 12
4 19
.480
5194
8 2
153
117
23.5
2941
176
3 15
5 11
1 28
.387
0967
7 4
157
105
33.1
2101
911
5 15
4 98
36
.363
6363
6 6
153
87
43.1
3725
49
7 15
5 83
46
.451
6129
8
158
75
52.5
3164
557
9 15
7 67
57
.324
8407
6 10
14
9 54
63
.758
3892
6 11
14
5 48
66
.896
5517
2 12
14
0 50
64
.285
7142
9 13
13
3 45
66
.165
4135
3 14
12
9 46
64
.341
0852
7
Tabe
l 4.4
Per
hitu
ngan
% k
eker
uhan
gra
nula
r Ta
bel 4
.5 P
erhi
tung
an %
war
na g
ranu
lar Su
mbe
r :
hasi
l pe
nelit
ian
dan
perh
itung
an
2010
Har
i G
ranu
lar
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 16
15
6.
25
2 15
14
6.
6666
6666
7 3
17
13
23.5
2941
176
4 16
13
18
.75
5 14
11
21
.428
5714
3 6
18
10
44.4
4444
444
7 16
9
43.7
5 8
15
9 40
9
14
7 50
10
13
6
53.8
4615
385
11
15
6 60
12
17
4
76.4
7058
824
13
16
4 75
14
15
5
66.6
6666
667
Har
i G
ranu
lar
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 13
5 90
33
.333
3333
3 2
133
83
37.5
9398
496
3 13
6 76
44
.117
6470
6 4
135
69
48.8
8888
889
5 13
8 66
52
.173
9130
4 6
137
59
56.9
3430
657
7 13
4 51
61
.940
2985
1 8
133
42
68.4
2105
263
9 13
5 38
71
.851
8518
5 10
13
2 37
71
.969
6969
7 11
12
5 32
74
.4
12
116
29
75
13
113
29
74.3
3628
319
14
111
30
72.9
7297
297
G
amba
r 4.2
Gra
fik e
fisie
nsi p
enur
unan
pol
utan
pad
a bi
ofilt
er m
edia
gra
nula
r Su
mbe
r : h
asil
pene
litia
n da
n pe
rhitu
ngan
201
0
020406080100
12
34
56
78
910
1112
1314
% Removal
Wak
tu P
enel
itian
(Har
i)
% P
enur
unan
Gra
nula
r
Keke
ruha
n
War
na
Surf
akta
n
COD
Media Tumbuhan Pada jenis media ini, disusun secara horizontal yaitu
dengan mengalirkan air dari sisi kanan reaktor kesisi kiri reaktor atau sebaliknya. Dengan memanfaatkan sifat fluida yaitu air dan beda desain dimensi pada setiap kolom reaktor, mengakibatkan air dapat mengalir pada setiap media tumbuhan yakni purun tikus, eceng gondok dan duckweed, sehingga bahan pengotor pada air limbah rumah tangga dapat di adsorpsi oleh tumbuhan. Untuk hasil penurunan debit pada media granular dapat dilihat pada tabel 4.6 dan grafik 4.3, sedangkan untuk laju penurunan deterjen dapat dilihat pada tabel 4.7 dan grafik 4.4, laju penurunan COD dapat dilihat pada tabel 4.8 dan grafik 4.4, laju penurunan kekeruhan dapat dilihat pada tabel 4.9 dan grafik 4.4, laju penurunan warna dapat dilihat pada tabel 5.0 dan grafik 4.4. Untuk media tumbuhan pada hari pertama sebesar 0,029 m3/jam dan sebesar 0.021m3/jam pada hari ke-9 dengan volume sebesar 0.214m3/hari pada jam pertama dan 0.168 pada hari ke-9. Hasil tabel menunjukan, penurunan volume berbanding lurus dengan penurunan debit air, dimana penurunan volume membawa dampak pada perubahan debit air. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan volume air yaitu karena faktor penguapan dan juga sebagian air yang ikut terendam bersama media didalam reaktor. Penurunan volume mempengaruhi debit air sehingga mengakibatkan debit air kian terus menurun tiap harinya. Penurunan debit dapat dilihat pada media granular yaitu pada hari ke-11 sampai hari ke-14 sedangkan pada media tumbuhan pada hari ke-9.
Tabe
l 4.6
Lam
a O
pera
si Si
ngle
Med
ia T
umbu
han
G
amba
r 4.3
Pen
urun
an d
ebit
med
ia
biof
ilter
pad
a m
edia
tum
buha
n
Sum
ber :
has
il pe
nelit
ian
dan
perh
itung
an 2
010
0
0.02
0.04
12
34
56
78
9
Debit (m3/jam)
Wak
tu p
enga
mat
an (H
ari)
Laju
Pen
urun
an D
ebit
Tum
buha
nSi
ngle
Med
ia T
umbu
han
Har
i in
let
(m3/
hari
) O
utle
t G
ranu
lar
Q
m3/
jam
T
ingg
i Med
ia
Ter
enda
m
1 0.
28
0.23
2 0.
029
0.38
2
0.28
0.
225
0.02
8125
0.
39
3 0.
28
0.21
9 0.
0273
75
0.4
4 0.
28
0.20
7 0.
0258
75
0.41
5
0.28
0.
198
0.02
475
0.42
6
0.28
0.
186
0.02
325
0.43
7
0.28
0.
182
0.02
275
0.44
8
0.28
0.
175
0.02
1875
0.
45
9 0.
28
0.16
8 0.
021
0.45
Tabe
l 4.7
Per
hitu
ngan
% d
eter
gen
tum
buha
n
Tabe
l 4.8
Per
hitu
ngan
% C
OD
tum
buha
n
Su
mbe
r : h
asil
pene
litia
n da
n pe
rhitu
ngan
201
0
Har
i T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 1.
53
0.33
78
.431
3725
5 2
1.51
0.
3 80
.132
4503
3 3
1.5
0.28
81
.333
3333
3 4
1.49
0.
27
81.8
7919
463
5 1.
53
0.28
81
.699
3464
1 6
1.52
0.
28
81.5
7894
737
7 1.
52
0.3
80.2
6315
789
8 1.
54
0.34
77
.922
0779
2 9
1.53
0.
32
79.0
8496
732
Har
i T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 15
4 10
7 30
.519
4805
2 2
152
102
32.8
9473
684
3 15
0 95
36
.666
6666
7 4
153
88
42.4
8366
013
5 15
2 83
45
.394
7368
4 6
149
74
50.3
3557
047
7 14
7 70
52
.380
9523
8 8
150
65
56.6
6666
667
9 15
1 63
58
.278
1457
Tabe
l 4.9
Per
hitu
ngan
% k
eker
uhan
tum
buha
n
Ta
bel 5
.0 P
erhi
tung
an %
war
na tu
mbu
han
Su
mbe
r : h
asil
pene
litia
n da
n pe
rhitu
ngan
201
0 H
ari
Tum
buha
n
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 16
12
25
2
15
10
33.3
3333
333
3 14
9
35.7
1428
571
4 15
7
53.3
3333
333
5 13
7
46.1
5384
615
6 14
6
57.1
4285
714
7 14
8
42.8
5714
286
8 15
10
33
.333
3333
3 9
14
11
21.4
2857
143
Har
i T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 11
1 21
81
.081
0810
8 2
107
18
83.1
7757
009
3 10
4 14
86
.538
4615
4 4
102
11
89.2
1568
627
5 98
9
90.8
1632
653
6 10
5 12
88
.571
4285
7 7
104
13
87.5
8
99
13
86.8
6868
687
9 10
0 14
86
G
amba
r 4.4
Gra
fik e
fisie
nsi p
enur
unan
pol
utan
pad
a bi
ofilt
er m
edia
tum
buha
n Su
mbe
r : h
asil
pene
litia
n da
n pe
rhitu
ngan
201
0
020406080100
12
34
56
78
9
% Removal
Wak
tu P
enel
itian
(Har
i)
% P
enur
unan
Tum
buha
n Keke
ruha
n
War
na
Surf
akta
n
COD
Dual Media. Dual media merupakan gabungan dari media granular dan
media tumbuhan dengan menggunakan aliran secara kontinue. Air yang telah mengalami pengolahan pada media granular disalurkan langsung pada media tumbuhan dimana air outlet hasil pengolahan dari media granular akan menjadi air inlet untuk media tumbuhan. Air outlet dari media tumbuhan akan digunakan sebagai analisa akhir dari hasil pengolahan. Perlakuan seperti ini, tentunya mempengaruhi lama operasi pada dual media. Lama operasi pada dual media hanya dapat berlangsung selama selama 12 hari. Untuk hasil penurunan debit pada media granular dapat dilihat pada tabel 5.1 dan grafik 4.5, sedangkan untuk laju penurunan deterjen dapat dilihat pada tabel 5.2 dan grafik 4.6, laju penurunan COD dapat dilihat pada tabel 5.3 dan grafik 4.6, laju penurunan kekeruhan dapat dilihat pada tabel 5.4 dan grafik 4.6, laju penurunan warna dapat dilihat pada tabel 5.5 dan grafik 4.6.
Tabe
l 5.1
Lam
a Op
eras
i Dua
l med
ia
Gam
bar 4
.5 P
enur
unan
deb
it m
edia
bio
filte
r pad
a du
al m
edia
Sum
ber :
has
il Pe
nelit
ian
dan
Perh
itung
an,
2010
Dua
l Med
ia
Har
i in
let
(m3/
hari)
O
utle
t G
ranu
lar
Q
m3/
jam
Ting
gi
Med
ia
Tere
dam
1
0.28
0.
214
0.02
675
0.39
2
0.28
0.
198
0.02
475
0.39
3
0.28
0.
172
0.02
15
0.4
4 0.
28
0.14
7 0.
0183
75
0.41
5
0.28
0.
135
0.01
6875
0.
41
6 0.
28
0.11
9 0.
0148
75
0.43
7
0.28
0.
105
0.01
3125
0.
44
8 0.
28
0.08
4 0.
0105
0.
44
9 0.
28
0.06
8 0.
0085
0.
45
10
0.28
0.
048
0.00
6 0.
46
11
0.28
0.
029
0.00
3625
0.
47
12
0.28
0.
015
0.00
1875
0.
47
0
0.01
0.02
0.03
12
34
56
78
910
1112
Debit (m3/jam)
Wak
tu P
enga
mat
an (H
ari)
Laju
Pen
urun
an D
ebit
Dual
Med
ia
Tabe
l 5.2
Per
hitu
ngan
% d
eter
gen
dual
med
ia
Tabe
l 5.3
Per
hitu
ngan
% C
OD
dua
l med
ia
Sum
ber :
has
il Pe
nelit
ian
dan
Perh
itung
an, 2
010
Har
i G
ranu
lar-T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pen
urun
an
1 1.
53
0.34
77
.777
7777
8 2
1.48
0.
31
79.0
5405
405
3 1.
52
0.28
81
.578
9473
7 4
1.5
0.25
83
.333
3333
3 5
1.54
0.
25
83.7
6623
377
6 1.
55
0.22
85
.806
4516
1 7
1.55
0.
19
87.7
4193
548
8 1.
53
0.18
88
.235
2941
2 9
1.51
0.
18
88.0
7947
02
10
1.53
0.
17
88.8
8888
889
11
1.52
0.
15
90.1
3157
895
12
1.5
0.15
90
Har
i G
ranu
lar-T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 15
4 62
59
.740
2597
4 2
152
58
61.8
4210
526
3 14
9 55
63
.087
2483
2 4
147
51
65.3
0612
245
5 14
5 47
67
.586
2069
6
141
43
69.5
0354
61
7 13
6 38
72
.058
8235
3 8
131
34
74.0
4580
153
9 12
9 33
74
.418
6046
5 10
12
3 29
76
.422
7642
3 11
12
3 27
78
.048
7804
9 12
12
0 23
80
.833
3333
3
Tabe
l 5.4
Per
hitu
ngan
% k
eker
uhan
dua
l med
ia
Tabe
l 5.5
Per
hitu
ngan
% w
arna
dua
l med
ia
Sum
ber :
has
il Pe
nelit
ian
dan
Perh
itung
an, 2
010
Har
i G
ranu
lar-T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pe
nuru
nan
1 16
13
18
.75
2 15
13
13
.333
3333
3 3
17
11
35.2
9411
765
4 16
10
37
.5
5 14
9
35.7
1428
571
6 14
9
35.7
1428
571
7 13
7
46.1
5384
615
8 15
7
53.3
3333
333
9 13
6
53.8
4615
385
10
11
5 54
.545
4545
5 11
11
4
63.6
3636
364
12
9 4
55.5
5555
556
Har
i G
ranu
lar-T
umbu
han
Inle
t O
utle
t %
pen
urun
an
1 11
8 32
72
.881
3559
3 2
118
29
75.4
2372
881
3 11
4 22
80
.701
7543
9 4
117
19
83.7
6068
376
5 11
6 18
84
.482
7586
2 6
115
18
84.3
4782
609
7 11
0 15
86
.363
6363
6 8
108
12
88.8
8888
889
9 10
8 10
90
.740
7407
4 10
10
3 7
93.2
0388
35
11
100
5 95
12
99
5
94.9
4949
495
G
amba
r 4.6
Gra
fik e
fisie
nsi p
enur
unan
pol
utan
pad
a bi
ofilt
er d
ual m
edia
Su
mbe
r : h
asil
pene
litia
n da
n pe
rhitu
ngan
201
0
050100
12
34
56
78
910
1112
% Removal
Wak
tu p
enel
itian
(Har
i)
% P
enur
unan
Gra
nula
r-Tu
mbu
han
Keke
ruha
n
War
na
Surf
akta
n
COD
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : Kinerja biofilter mampu mengolah air limbah rumah tangga menjadi air baku air bersih dengan efisiensi penurunan sebagai berikut :
Media granular efisiensi penurunan surfaktan 82,89%, COD sebesar 64,34%, kekeruhan sebesar 66,66%, warna 72,97%.
Media Tumbuhan penurunan surfaktan sebesar 79,08%, COD sebesar 58,27%, kekeruhan 57,14%, warna 86%,
Dual media efisiensi penurunan surfaktan 90%, COD 80,83%, kekeruhan sebesar 63,63%, warna sebesar 94,94%.
DAFTAR PUSTAKA Cheremisinoff, P.N., and A.C. Morresi. (1993) Carbon Adsorption Application, Pollution Engineering, Chemical Publishing Co, New york. Faust, O.D.,O.M. Aly, (1989). Chemistry of Water Treatment 2nd edition, Ann Arbor Science, Chelsea. Gamar, L. (1995) Studi Kemampuan Roughing Filter Dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD Air Kali Surabaya. Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya. Hendry, dan Trihadiningrum, Y. (2000) Uji Kemampuan Adsorpsi Karbon Aktif Arang Sekam Terhadap Logam Berat Cr6+ dan Cu2+, Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya. Jatmiko, A. (2005) Studi Awal Pemanfaatan Chitosan Untuk Penurunan Kandungan Logam Berat Chrom (VI) Pada Limbah, Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya.
Masduqi, A., dan Slamet, A. (2000) Satuan Proses: Modul ajar, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Perdhani, Rizka (2003), Laju Penyerapan Zat Organik Oleh Tumbuhan Air Enceng Gondok, Kayu Apu dab Duckweed Pada Effluen IPLT Keputih, Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya. Razif, M., (1999) Penelitian Pengolahan Deterjen Air Baku IPA Kayun di Surabaya Secara Batch dan Kontinyu dengan Memakai Media Adsorpsi Batubara, Laporan Penelitian, Pusat Penelitian KLH, Lembaga Penelitian ITS, Surabaya. Soemirati, Slamet. (1994) Kesehatan Lingkungan, Jurusan Teknik Lingkungan-ITB-Bandung. Samudro, Ganjar. (2005) Pengolahan Air Payau menjadi Air Bersih : Kajian Penurunan Khlorida dengan pembubuhan Besi (II) Sulfat menggunakan Media Pasir Silika,Tugas Akhir, Teknik Lingkungan,FTSP-ITS.. Schmuhl, R., Krieg, H.M., Kerzer, K. (2001) Adsorption Of Cu(II) and Cr(VI) lons by Chitosan: Kinetics and Equilibrium Studies. Water SA 27 (1). Sri, Lidia, (2005) Uji Toksisitas Kosentrasi Deterjen Pada Ikan Nila dan Ikan Tawas, Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya. Triwahyuni, Atik, (1997) Uji Efiktifitas Batu Apung untuk Menurunkan Kadar Cu dan Cr, Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya. Zuhriah, Aminatul (2004) Kajian Perbandingan Aliran Air Limbah Upflow dan Downflow Pada Bidang Evapotrasi, Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya.