17
PEMANFAATAN DAUN KEMANGI UNTUK MENGATASI KEPUTIHAN DAN MENUNDA MENOPAUSE BAGI WANITA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibina oleh Anita Kurnia Rachman, M.Pd. oleh Anisa Fariantika (140342601189)

Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

PEMANFAATAN DAUN KEMANGI UNTUK MENGATASI KEPUTIHAN DAN

MENUNDA MENOPAUSE BAGI WANITA

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Bahasa Indonesia Keilmuanyang dibina oleh Anita Kurnia Rachman, M.Pd.

oleh

Anisa Fariantika

(140342601189)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGIPROGRAM STUDI BIOLOGI

Desember 2014

Page 2: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negeri yang subur apalagi dari segi tanahnya, bahkan jika menancapkan

batang pohon saja maka akan tumbuh tanaman yang bagus. Selain memiliki tanah yang

subur, keanekaragaman hayati tumbuhan di Indonesia sangatlah melimpah, dari

keanekaragaman tumbuhan tersebut terdapat beberapa tumbuhan yang memiliki manfaat atau

khasiat bagi kesehatan manusia. Namun banyak manusia yang tidak mengetahui manfaat atau

kegunaan dari tanaman-tanaman tersebut, bahkan yang ada disekitar lingkungannya sendiri.

Padahal tanaman-tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai pengobatan secara alami.

Pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai pengobatan mulai berkurang di kalangan

masyarakat. Hal itu disebabkan banyak masyarakat yang melakukan pengobatan dengan

menggunakan obat-obatan kimia dan beranggapan bahwa obat-obatan kimia memiliki dosis

yang pas atau lebih tepat untuk menyembuhkan suatu penyakit serta kurangnya pengetahuan

tentang manfaat-manfaat dari tanaman herbal. Beberapa orang juga berpendapat bahwa

pengobatan menggunakan obat-obatan kimia lebih praktis. Namun masyarakat tidak

mengetahui resistensi dari obat-obatan kimia tersebut. Obat-obatan kimia memiliki efek

samping, berbeda dengan pengobatan yang menggunakan bahan-bahan alami. Pengobatan

menggunakan bahan-bahan alami tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau

membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya telihat cepat,

namun destruktif (Dalimartha, 1999:xviii). Sebenarnya sangatlah sederhana pengobatan

secara alami karena memanfaatkan tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Namun

sayangnya tidak setiap orang mengetahui berbagai manfaat dari tanaman-tanaman tersebut,

salah satunya adalah tanaman kemangi.

Tanaman kemangi mempunyai khasiat yang sangat banyak terhadap kesehatan manusia,

terutama pada bagian daunnya. Tanaman ini banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Banyak

orang yang belum mengetahui zat-zat yang terkandung dalam daun kemangi, banyak yang

memandang daun kemangi dengan sebelah mata karena beranggapan bahwa daun kemangi

hanya digunakan sebagai lalapan saja . Masyarakat juga tidak mengetahui bahwa daun

kemangi ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah khusus wanita misalnya

dapat mengatasi keputihan dan menunda menopouse. Zat-zat yang terkandung dalam daun

kemangi sangatlah banyak, salah satunya adalah zat eugenol dan zat triptofan (Putra, 2012:

76).

Dari penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Pemanfaatan Daun

Kemangi untuk Mengatasi Keputihan dan Menunda Menopouse bagi Wanita”.

Page 3: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.

(1) Mengapa daun kemangi dapat mengatasi keputihan dan menunda menopause?

(2) Bagaimana cara pengolahan daun kemangi sebagai obat keputihan dan menunda

menopause?

1.3 Tujuan masalah

Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.

(1) Mendeskripsikan kandungan daun kemangi dalam mengatasi keputihan dan menunda

menopause.

(2) Mendeskripsikan cara pengolahan daun kemangi sebagai obat keputihan dan menunda

menopause.

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Daun Kemangi

Kemangi merupakan sejenis tanaman rumput, yang mudah dijumpai di lingkungan

sekitar, karena tanaman ini mudah ditanam dimanapun. Tanaman yang mempunyai daun

berbentuk oval dan berujung tajam ini, dalam bahasa latin disebut Ocinum bassilum ferina

citratum atau Ocinum cannum. Nama ini diberikan karena tumbuhnya menyemak. Kemangi

dikelompokkan dalam kelompok basil semak (bush basil) dan termasuk ke dalam famili

Ocinaceae (Soedarso, 2012: 23). Kemangi biasa dimanfaatkan sebagai penyedap masakan

karena memiliki aroma yang khas dan menggugah selera, sehingga tak jarang masyarakat

mengkonsumsi daun kemangi sebagai lalapan.

Kemangi tidak hanya terkenal di Indonesia, namun beberapa negara menjadikan kemangi

sebagai sayuran favorit. Hal ini dikarenakan selain mempunyai aroma yang khas, daun

berbentuk kecil ini juga memiliki berbagai khasiat, misalnya di India daun kemangi dijadikan

sebagai seduhan teh untuk mengobati batuk, pilek ataupun demam. Berbeda halnya dengan

di Eropa, daun kemangi disuling dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsirinya inilah yang

digunakan orang Eropa sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun perawatan tubuh

seperti sabun mandi, minyak wangi, minyak gosok, permen pelega tenggorokan, dan juga

minyak aroma terapi (Putra, 2012: 11). Tanaman Kemangi dapat dilihat pada gambar 2.1

berikut.

Page 4: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

Gambar 2.1 Tanaman Kemangi

2.2 Klasifikasi Tanaman Kemangi

Daun yang sering digunakan masyarakat sebagai lalapan segar ini, merupakan tanaman

yang berasal dari daerah Asia tropis termasuk di Indonesia juga ada. Tanaman kemangi

banyak dijumpai di dataran rendah hingga ketinggian 1.100 m dari permukaan laut. Kemangi

dapat tumbuh pada tanah yang memiliki pH antara 5-7. Menurut Kusuma (2010) daun

kemangi juga dapat tumbuh walaupun pada kondisi tanah yang asam.

Tabel 2.2 Klasifikasi tanaman kemangiKingdom Plantae (tumbuhan)

Subkingdom Trachebionta (tumbuhan berpembuluh)

Super divisi Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas Asteridae

Ordo Lamiales

Famili Lamiaceae

Genus Ocimum

Spesies Ocimum sanctum L.

Kerabat dekat Selasih

Tanaman ini dikenal sebagai tanaman apotek hidup di Indonesia sejak dulu karena dapat

mengobati berbagai penyakit misalnya digunakan untuk mengatasi perut kembung atau

masuk angin dan demam pada anak balita, dapat mencegah bau badan dan bau mulut, serta

memperlancar ASI. Menurut Soedarso (2012: 15) daun kemangi memiliki istilah yang

berbeda-beda di setiap negara, misalnya di Thailand istilah dari daun kemangi yakni

mangklok, sedangkan di India menyebutnya dengan istilah tulsi.

2.3 Morfologi Tanaman Kemangi

Page 5: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

Tanaman kemangi merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat terutama

di Indonesia. Apabila dilihat dari bentuk luarnya tanaman ini memiliki daun berbentuk oval,

ujungnya meruncing, dan tepinya bergerigi atau rata. Batangnya

berwarna hijau. Tanaman ini juga memiliki bunga berwarna putih.

Menurut Putra (2012: 7) menyatakan bahwa morfologi tanaman kemangi yang

lebih spesifik yaitu sebagai berikut.

a. Tinggi tanaman kemangi mencapai 0,3-1,5 mb. Tumbuh di tepi-tepi jalan, ladang, sawah-sawah kering, dan sering kali disemaikan di

kebun-kebun.c. Memiliki batang halus dan berwarna hijau dengan daun pada setiap ruas.d. Daun berwarna hijau muda, bentuk oval, dengan panjang sekitar 3-4 cm, dan berambut

halus di permukaan bagian bawah. Tepi daunnya bergerigi lemah atau rata dan pangkal daun meruncing. Daun kemangi merupakan daun tunggal, berhadapan, dan tersusun dari atas ke bawah.

e. Bunga kemangi tersusun pada tangkai bunga berbentuk menegak. Bunganya jenis hemafrodit, berwarna putih, dan termasuk bunga majemuk. Di ketiak daun ujung terdapat daun pelindung berbentuk elips dengan panjang 0,5-1 cm. Kelopak bunga berbentuk bibir, sisi luar berambut kelenjar, berwarna ungu atau hijau, dan ikut menyusun buah. Mahkota bunga berwarna putih dengan benang sari tersisip di dasar mahkota dan kepala putik bercabang dua namun tidak sama.

f. Akar pada tanaman kemangi merupakan akar tunggang.

Tanaman kemangi tidak membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang khusus karena

pemeliharaan tanaman ini sangat mudah, seperti pemeliharaan tanaman lain.

Pemeliharaannya yaitu dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan,

terutama pupuk dasar. Tanaman kemangi hanya membutuhkan tempat yang sedikit terlindung

dan cukup mendapat sinar matahari.

2.4 Kandungan Zat Aktif (Kimia) Kemangi

Kemangi merupakan tanaman yang banyak dikenal oleh masyarakat umum namun

pemanfaatannya dalam bidang kesehatan belum banyak yang mengetahui. Hal ini

dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan pengolahan kemangi,

padahal apabila tanaman kemangi dimanfaatkan secara optimal akan memiliki nilai ekonomi

tinggi. Jika dilihat dari kandungan dalam daun kemangi, kemangi memiliki kandungan-

kandungan kimia yang berkhasiat bagi kesehatan pada manusia. Komponen penyusun utama

daun kemangi ialah minyak atsiri yang mengandung eugenol. Minyak atsiri yang

mengandung eugenol mampu menghambat pertumbuhan bakteri , sehingga dapat membunuh

jamur penyebab keputihan (Kusuma, 2010). Daun kemangi juga mengandung komponen non

gizi , antara lain senyawa flavonoid, arginin, anetol, dan boron. Flavonoid berperan sebagai

antioksidan dan dapat menetralkan radikal bebas. Kandungan arginin daun kemangi dapat

Page 6: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan. Senyawa anetol dan boron juga

sangat berperan dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria karena dapat

merangsang kerja hormon estrogen dan androgen, hormon estrogen dan androgen berperan

dalam sistem reproduksi wanita (Cahyani, 2014).

Menurut Putra (2012: 11) daun kemangi kaya mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan

magnesium. Kandungan mineral makro dalam daun kemangi memiliki banyak manfaat bagi

tubuh manusia. Kalsium penting bagi pembentukkan dan pertumbuhan tulang, transmisi

impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim. Fosfor

berperan dalam pertumbuhan tulang, membantu penyerapan dan transportasi zat gizi serta

mengatur keseimbangan asam dan basa. Magnesium berperan penting dalam sistem

peredaran darah karena membantu merelaksasikan jantung dan pembuluh darah, sehingga

memperlancar aliran darah.

Daun kemangi tidak hanya mengandung komponen non gizi dan mineral makro, tetapi

juga mengandung beberapa zat yang mempunyai khasiat bagi kesehatan manusia. Daun

kemangi mengandung betakaroten (provitamin A) dan vitamin C (Cahyani, 2014).

Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respons antibodi

(mengetahui fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses pertumbuhan,

dan sebagai antioksidan. Kegunaan vitamin C dalam kemangi antara lain untuk

pembentukkan kolagen dalam penyembuhan luka dan memelihara elastisitas kulit, membantu

penyerapan kalsium dan besi, serta mencegah pembentukkan nitrosamin yang bersifat

karsinogenik.

2.5 Daun Kemangi dalam Mengatasi Keputihan dan Menunda Menopause

Daun Kemangi memiliki banyak kandungan, namun salah satu zat dari kandungan

kemangi tersebut berperan dalam sistem reproduksi wanita yaitu dapat mengatasi keputihan

dan menunda menopause. Dalam mengatasi keputihan zat yang berperan ialah zat eugenol.

Eugenol adalah kandungan terbanyak dari minyak esensial daun kemangi yang juga

merupakan zat anti bakteri. Zat eugenol inilah yang dapat membunuh dan menghambat

pertumbuhan jamur Candida sp (Umar, 2011). Jamur Candida sp. merupakan jamur

penyebab dari penyakit keputihan. Penggunaan Eugenol pada bidang farmasi yaitu sebagai

bahan pembuatan senyawa antibakteri. Zat eugenol terdapat pada beberapa bagian tanaman

kemangi seperti daun, batang dan bunga.Di dalam daun kemangi tidak hanya mengandung

zat eugenol, namun terdapat juga zat triptofan. Zat triptofan merupakan zat yang dapat

menunda menopause (Putra, 2012: 49). Setiap wanita akan mengalami masa berhentinya haid

Page 7: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

atau menstruasi yang disebut masa menopause. Menopause pada wanita terjadi ketika wanita

tersebut mencapai umur tertentu, namun banyak wanita yang menginginkan untuk menunda

masa menapousenya.

2.6 Keputihan pada Wanita

Keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan. Penyakit keputihan ini ditandai

dengan adanya cairan berwarna putih kekuningan baik encer maupun kental di dalam vagina.

Cairan tersebut berbau tidak sedap dan dapat menyebabkan rasa gatal.Hampir semua wanita

pernah mengalami keputihan karena penyakit ini tidak mengenal usia. Penyakit keputihan ini

dapat terjadi apabila tidak mempunyai perilaku sehat dalam menjaga kebersihan alat

reproduksi, di samping itu organ reproduksi wanita juga lebih rentan terserang penyakit

daripada pria karena saluran reproduksinya lebih pendek. Apabila tidak mempunyai perilaku

sehat dalam menjaga kebersihan alat reproduksi tidak hanya terserang penyakit keputihan

saja, namun dapat menyebabkan beberapa penyakit yang serius pada alat reproduksinya dan

dapat mengakibatkan kemandulan atau infertilitas.

Penyakit keputihan juga dapat diakibatkan oleh beberapa hal seperti jamur, bakteri, virus,

dan penyakit. Menurut Bardayati (2012: 11) penyakit-penyakit pada alat reproduksi wanita

yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan parasit mengakibatkan pH di vagina menjadi

basa sehingga membuat kuman penyakit menjadi berkembang dan hidup subur pada

vagina.Berikut ini beberapa penyebab keputihan

2.6.1 Keputihan yang disebabkan jamur

Keputihan yang disebabkan jamur mengakibatkan rasa gatal pada vagina. Cairan yang

dikeluarkan lebih kental, berwarna putih, dan bergumpal seperti butiran tepung. Jamur

penyebab keputihan ialah jamur Candida albicans. Candida albicans besifat saprofit pada

tubuh manusia dan dapat dijumpai di kulit, selaput lendir mulut, saluran pencernaan, saluran

pernapasan, vagina, dan kuku (Harahap, 1990: 107). Keputihan yang disebabkan oleh jamur

dapat diakibatkan oleh pengguanan antibiotika, yang dapat menekan pertumbuhan bakteri.

Pemakaian pil KB yang dianggap berpengaruh dalam meningkatnya frekuensi kandidiasis

yang menyebabkan perubahan-perubahan pseudogestasional pada epitel sehingga pH vagina

menjadi obesitas (Putra, 2012: 61). Selain itu dapat juga disebabkan pakaian dalam yang

ketat dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap. Menjaga kesehatan dan kebersihan pada

alat reproduksi wanita sangatlah perlu untuk diperhatikan agar tidak menimbulkan

tumbuhnya jamur di daerah sekitar vagina.

Page 8: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

2.6.2 Keputihan yang disebabkan bakteri

Bakteri penyebab keputihan ialah bakteri gardnerella. Keputihan ini disebut bacterinal

vaginosis.Salah satu ciri-cirinya adalah cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan dan

berbau amis. Keputihan akibat bakteri ini biasanya muncul saat kehamilan, sering berganti-

ganti pasangan, penggunaan alat KB spiral, dan lain sebagainya (Putra, 2012: 52).

2.6.3 Keputihan yang disebabkan virus

Penyebab keputihan tidak hanya disebabkan oleh jamur dan bakteri, tetapi juga dapat

disebabkan virus. Virus penyebab keputihan antara lain condyloma, herpes, dan lain-lain.

Keputihan yang disebabkan virus Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat

banyak dan disertai cairan berbau. Virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya

seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan

terasa panas (Bardayati, 2012: 12). Gejala keputihan akibat virus juga dapat menjadi faktor

pemicu kanker.

2.6.4 Keputihan yang disebabkan parasit

Penyebab keputihan sangatlah banyak, keputihan juga dapat diakibatkan oleh parasit

Trichomonas vaginalis.Keputihan yang disebabkan parasit memiliki ciri-ciri yakni cairan

yang dikeluarkan berwarna hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa (Harahap,

1990:120). Keputihan yang disebabkan parasit ini membuat iritasi dan terasa gatal pada

vagina. Parasit keputihan ini dapat menular melaluit tukar-menukar peralatan mandi dan

pakaian, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.

2.7 Menopause pada Wanita

Wanita akan mengalami masa berhentinya haid atau menstruasi yang disebut masa

menopause. Menopause adalah berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita

yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi seiring bertambahnya usia (Spencer dan

Bown, 2006: 14). Masa menopause yang terjadi pada wanita adalah hal yang alamiah.

Menapouse terjadi di pertengahan usia empat puluh tahun ke atas dan ketika hormon-hormon

yang mengontrol siklus menstruasi berada dalam kadar yang sangat rendah sehingga

menstruasi tidak mungkin terjadi lagi. Oleh karena itu, memasuki usia 40 sampai 50 tahun

sering dijadikan khekhawatiran yang menakutkan bagi wanita. Kekhawatiran ini mungkin

berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar dan tidak cantik.

Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan bagi wanita.

Page 9: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

Ada 4 hormon utama yang terlibat untuk mengontrol dalam siklus menstruasi Follicle-

stimulating hormone (FSH), Luteinising hormone (LH), estrogen, dan progesteron. Hormon

Follicle-stimulating hormone (FSH) dan Luteinising hormone (LH) dihasilkan oleh kelenjar

hipofisis yang terletak di otak, sedangkan hormon estrogen dan progesteron diproduksi oleh

ovarium (Spencer dan Bown, 2006: 6).

Pada masa-masa menjelang menopause, FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar hipofisis

secara normal. Akan tetapi, karena ovarium semakin tua sehingga tidak dapat merespons FSH

dan LH, akibatnya estrogen dan progesteron yang diproduksi juga semakin berkurang.

Menopause terjadi ketika kedua ovarium tidak lagi menghasilkan hormon-hormon tersebut

dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus menstruasi (Spencer dan Bown,

2006: 18). Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi ketika indung telur

mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta

rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar tehadap tingkat kesehatan

wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi

menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.

Menapouse merupakan fase terakhir dimana pendarahan haid seorang wanita berhenti

sama sekali. Namun menopause bukan hanya ditandai oleh berhentinya haid, tetapi beberapa

tahun sebelumnya sudah ditandai oleh keluhan-keluhan fisik maupun psikis. Sulit mengetahui

dengan pasti kapan menopause terjadi karena menstruasi dapat menjadi tidak teratur ketika

usia bertambah tua. Ketika menopause sudah mendekat, bukan hal yang aneh jika menstruasi

tidak datang selama beberapa bulan.

Wanita yang mengalami menopause merasakan pergeseran dan perubahan-perubahan

fisik dan psikis. Perubahan psikologi yang terjadi di dalam diri seorang wanita antara lain

adalah depresi, murung, mudah tersinggung, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan,

insomia atau tidak bisa tidur karena sangat bingung dan gelisah. Perubahan fisiknya ditandai

dengan peningkatan kolestrol, kekurangan kalsium tubuh, dan gangguan metabolisme

karbohidrat. Perubahan ini dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah, gangguan pada

tulang (oesteporosis), dan ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kencing

(inkontinensia) (Larasati, 2011). Tidak semua wanita akan mengalami gejala-gejala tersebut,

kondisi ini tergantung individu masing-masing.

Menaopuse tidak hanya menyebabkan gejala psikis dan fisik, namun juga menyebabkan

gejala seksual. Gejala seksualnya ditandai dengan kekeringan pada vagina yang

mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual. Namun gejala-gejala tersebut

tidak sepenuhnya dapat mengidentifikasi ketika mendekati menopause (Putra, 2012: 56).

Page 10: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

2.8 Pengolahan Daun Kemangi sebagai Obat Keputihan dan Menunda Menapouse

Seorang wanita pastinya tidak menginginkan mengalami gangguan pada daerah

kewanitaannya seperti keputihan dan cenderung ingin menunda fase menopausenya. Obat-

obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan-gangguan pada alat reproduksi wanita

cukup banyak. Namun obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang tidak bagus untuk

dikonsumsi di dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu. Daun kemangi dapat digunakan

sebagai obat alternatif yang alami untuk mengatasi gangguan pada alat reproduksi wanita,

misalnya dalam mengatasi keputihan dan menunda menapouse. Daun kemangi dapat diolah

sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing, misalnya daun kemangi dapat diseduh

dengan mengolahnya menjadi teh. Daun kemangi juga dapat dikonsumsi dengan lebih

sederhana yaitu dengan mengonsumsinya secara langsung sebagai lalapan dalam makanan

(Soedarso, 2012: 18) Pengolahan daun kemangi tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai

lalapan dan teh saja, namun dapat pula diambil ekstrak minyak atsirinya, kemudian ekstrak

minyak atsiri tersebut diolah sesuai dengan kebutuhan, misalnya digunakan dalam campuran

pembuatan obat (Putra, 2012: 34). Cara mengolah daun kemangi sebenarnya sangat

sederhana sesuai dengan kreatifitas seseorang dalam memanfaatkan khasiat daun kemangi

tersebut. Wanita penting mengonsumsi daun kemangi, hal ini terlihat pada khasiat daun

kemangi yang dapat mengatasi gangguan-gangguan alat reproduksi wanita.

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(1) Daun kemangi dapat mengatasi keputihan dan menunda menapouse hal ini disebabkan

zat eugenol dan zat triptofan yang terkandung di dalam daun kemangi. Zat eugenol dapat

membunuh jamur atau bakteri penyebab keputihan sedangkan zat triptofan dapat menunda

menopause bagi wanita.

(2) Cara pengolahan daun kemangi untuk mengatasi keputihan dan menunda menapouse

tergantung selera dan kebutuhan individu masing masing. Daun kemangi dapat dikonsumsi

langsung misalnya digunakan sebagai lalapan, diseduh dengan menjadikannya sebagai teh,

dan dapat pula diambil ekstrak minyak atsirinya untuk digunakan sebagai campuran obat.

3.2. Saran

Makalah ini memiliki saran sebagai berikut.

(1) Masyarakat

Page 11: Pemanfaatan Daun Kemangi Untuk Mengatasi Keputihan Dan Menunda Menopause Bagi Wanita

Pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai pengobatan jauh lebih aman daripada pengobatan

yang menggunakan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping bagi tubuh. Oleh karena

itu manfaatkan bahan-bahan alami yang terdapat di lingkungan sekitar secara optimal.

(2) Wanita

Bagi seorang wanita sangatlah penting dalam menjaga kebersihan organ reproduksinya, agar

terhindar dari timbulnya bakteri, virus, jamur, dan parasit pada organ genital yang dapat

menyebabkan berbagai penyakit.

Daftar Rujukan

Badaryati, E. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan dan Penanganan Keputihan Patologis pada Siswi SLTA atau Sederajat di Kota Banjarbaru. Skripsi tidak diterbitkan. Depok: FKM Universitas Indonesia, (Online), (http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20319765&lokasi=lokal), diakses tanggal Desember 2014.

Cahyani, N. 2012. Daun Kemangi (Ocinum Cannum) sebagai Alternatif Pembuata Handsanitizier. Jurnal Kesehatan Masyarakat, (Online), Vol. 2, No. 9, (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas), diakses tanggal 8 November 2014.

Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Harahap, M. (Ed). 1990. Penyakit Menular Seksual. Jakarta : PT Gramedia.

Kusuma, W. 2010. Efek Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum Sanctum) terhadap Kerusakan Hepatosit Mencit Akibat Minyak Sawit dengan Pemanasan Berulang, (Online), (http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=17685), diakses tanggal 8 November 2014.

Larasati, T. 2012. Kualitas Hidup pada Wanita yang Sudah Memasuki Masa Menopause. Jurnal Perkembangan Psikologi, (Online), (http://www.e-jurnal.com/2013/09/kualitas-hidup-pada-wanita-yang-sudah.html, diakses tanggal 15 November 2014.

Putra, S. 2012. Khasiat Ajaib Kemangi. Bandung : Diva Press.

Soedarso. 2012. Kemangi Daun Sakti Penjaga Perut. Jakarta: Suka Buku.

Spencer & Brown. 2006. Menopause. Jakarta : Erlangga

Umar, A. 2011. Perbandingan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan Ketokonazol 2% dalam Menghambat Pertumbuhan Candida sp. pada Kandidiasis Vulvovaginalis, (Online), (http://eprints.undip.ac.id/32849/, diakses tanggal 8 November 2014.