12
ISSN: 2354 - 9629 45 Pengutipan: Syukur, A., Mathar, T., dan Azwar, M. (2016). Pemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMS (studi kasus di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin). Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 4(1), 45-56. ABSTRAK Z39.50 merupakan protokol standar yang memungkinkan dua sistem komputer terotomasi melakukan proses komunikasi dalam hal sistem temu balik informasi. Pembahasan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan fitur copy cataloging pada aplikasi SLiMS dengan menggunakan fitur protokol Z39.50 di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan protokol Z39.50 serta permasalahan yang dihadapi oleh pengelola perpustakaan dalam melakukan proses salin katalog dari perpustakaan Library of Congress di Amerika Serikat. Data penelitian diperoleh dari staf Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMS sudah berjalan dengan baik. Pemanfaatan fitur Z39.50 sangat membantu staf perpustakaan dalam proses penginputan katalog bahan pustaka, khususnya yang berbahasa Inggris, karena menghemat waktu proses penginputan meskipun masih harus melakukan perubahan pada nomor klasifikasi yang mana perpustakaan FAH menggunakan sistem penomoran DDC. Kata Kunci: Protokol Z39.50, Salin katalog, Senayan Library Management System (SLiMS) ABSTRACT Z39.50 is an international standard client–server, application layer communications protocol for searching and retrieving information from a database over a TCP/IP computer network. The current study is focused on how the Z39.50 fiture at SLiMS being used by the FAH library staff. The purposes of the study are divided into two which are (1) to know library staf’s perception on the fiture, and (2) to know the difficulties faced by the staf to do copy cataloging from the Library of Congress server. The data was gathered through the library staf experiences and being qualitatively analysed. The study found that the library has been using Z39.50 protocol to copy cataloging English book collections from the Library of Congress server since 2015. Although it makes easier the library to catalog, but some fields need to be edited by the library staf. Key words: Z39.50 Protocol, Copy cataloging, Senayan Library Management System (SLiMS) PEMANFAATAN FITUR Z39.50 PADA SLiMS (Studi Kasus di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin) Abdul Syukur*, Taufiq Mathar**, dan Muhammad Azwar*** *Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar ([email protected]) **Dosen di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar ([email protected]) ***Dosen di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ([email protected])

PEMANFAATAN FITUR Z39.50 PADA SLiMS (Studi Kasus di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32609/2/Syukur... · Pengutipan: Syukur, A., Mathar, T., dan Azwar, M. (2016)

Embed Size (px)

Citation preview

ISSN: 2354 - 9629

45

Pengutipan: Syukur, A., Mathar, T., dan Azwar, M. (2016). Pemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMS(studi kasus di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin). Jurnal IlmuPerpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 4(1), 45-56.

ABSTRAK

Z39.50 merupakan protokol standar yang memungkinkan dua sistem komputer terotomasimelakukan proses komunikasi dalam hal sistem temu balik informasi. Pembahasan utama yangdiangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan fitur copy cataloging pada aplikasiSLiMS dengan menggunakan fitur protokol Z39.50 di Perpustakaan Fakultas Adab danHumaniora UIN Alauddin Makassar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untukmengetahui sejauh mana pemanfaatan protokol Z39.50 serta permasalahan yang dihadapi olehpengelola perpustakaan dalam melakukan proses salin katalog dari perpustakaan Library ofCongress di Amerika Serikat. Data penelitian diperoleh dari staf Perpustakaan Fakultas Adabdan Humaniora. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMS sudah berjalan dengan baik.Pemanfaatan fitur Z39.50 sangat membantu staf perpustakaan dalam proses penginputankatalog bahan pustaka, khususnya yang berbahasa Inggris, karena menghemat waktu prosespenginputan meskipun masih harus melakukan perubahan pada nomor klasifikasi yang manaperpustakaan FAH menggunakan sistem penomoran DDC.Kata Kunci: Protokol Z39.50, Salin katalog, Senayan Library Management System (SLiMS)

ABSTRACT

Z39.50 is an international standard client–server, application layer communications protocol forsearching and retrieving information from a database over a TCP/IP computer network. Thecurrent study is focused on how the Z39.50 fiture at SLiMS being used by the FAH library staff.The purposes of the study are divided into two which are (1) to know library staf’s perception onthe fiture, and (2) to know the difficulties faced by the staf to do copy cataloging from the Libraryof Congress server. The data was gathered through the library staf experiences and beingqualitatively analysed. The study found that the library has been using Z39.50 protocol to copycataloging English book collections from the Library of Congress server since 2015. Although itmakes easier the library to catalog, but some fields need to be edited by the library staf.Key words: Z39.50 Protocol, Copy cataloging, Senayan Library Management System (SLiMS)

PEMANFAATAN FITUR Z39.50 PADA SLiMS(Studi Kasus di Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Alauddin)Abdul Syukur*, Taufiq Mathar**, dan Muhammad Azwar***

*Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar ([email protected])**Dosen di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar ([email protected])

***Dosen di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ([email protected])

KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

46

1. PENDAHULUAN

Di era teknologi informasi sekarangini, mencari informasi bukanlah suatu halyang sulit. Telah terdapat begitu banyaksumber-sumber informasi yang dapatdimanfaatkan oleh orang-orang untukmemenuhi kebutuhan informasinya,mulai dari sumber tercetak maupunsumber-sumber elektronik. Faktanya,sekarang orang lebih cenderungmenggunakan internet ketimbang media-media cetak yang ada.

Membludaknya informasi yang adasaat ini, menjadikan setiap individu untuklebih bijak lagi dalam mencari informasi,khususnya informasi yang tersalurkanmelalui media-media elektronik yang ada.Kemampuan manusia untuk menyaringinformasi yang akurat juga dibutuhkan,karena ledakan informasi yang begitucepat menyediakan begitu banyaksumber-sumber informasi sehinggamenjadi suatu kendala untuk menentukansumber-sumber mana saja yang memilikitingkat akurasi yang tinggi dan informasimana saja yang sudah kadaluwarsa(Pendit, 2007: 23)

Banyak lembaga-lembaga informasiyang berusaha mengontrol agar informasimereka tepat sasaran kepada parapenggunanya. Salah satu lembagainformasi yang akan dibahas pada tulisanini yaitu perpustakaan. Kehadiranperpustakaan sebagai lembaga informasiyang menyediakan pelayanan informasibagi masyarakat berfungsi sebagaipenyedia informasi yang tepat dan akurat,dan berusaha seoptimal mungkinmengontrol informasi yang dimilikinya.Tantangan perpustakaan dalammenyediakan informasi di tengah ledakaninformasi yang begitu pesat dituntutuntuk bisa memberikan informasi dansumber informasi yang relevan

Dalam menyediakan jasa layananinformasi, perpustakaan juga harus bisamenentukan sumber informasi yang up-to-date seiring perkembangan ilmupengetahuan. Identitas sumber-sumberinformasi dari koleksi bahan pustaka yangdimiliki oleh perpustakaan harus jelasdemi untuk mengetahui sejauh manakeakuratan informasi bahan pustakatersebut, sekaligus juga apabilapemustaka ingin melakukan penelusuranlebih lanjut mengenai asal usul dari teoribahan pustaka tersebut untukmemperkaya sumber referensi daripemustaka. Untuk itu, perpustakaanmenyediakan identitas terinci dari setiapbahan pustaka berupa kartu kataloguntuk mempermudah penelusuraninformasi di perpustakaan.

Perpustakaan bertanggung jawabmenyediakan identitas informasi darisetiap bahan pustaka yang dikoleksi olehperpustakaan tersebut. Dalam prosespenginputan katalog bahan pustaka diperpustakaan misalnya, pengelolaperpustakaan atau pustakawan di era saatini dapat menginput dengan melakukansalin katalog (copy cataloging) secaraotomatis dari perpustakaan lain yangsudah menyediakan katalog dari bahanpustaka yang tersedia, tanpa harusmenginput katalog tersebut. Dalam halini, perpustakaan sudah melakukanproses kerjasama dengan perpustakaanlain secara tidak langsung denganmemanfaatkan fitur ini sebagai mediapertukaran metadata bahan pustaka.

Dalam melakukan copy cataloging,pustakawan bisa mencari informasidengan menggunakan satu bahasaprotokol yang dikenal dengan istilahZ39.50 sebagai standar komunikasi antarakomputer server dan klien, meski punkedua komputer memiliki perangkat

Abdul Syukur, Taufiq Mathar, dan Muhammad Azwar: Pemanfaatan Fitur Z39.50 pada SLiMS (Studi Kasusd diPerpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin)

47

keras atau perangkat lunak yang berbeda,sistem pangkalan data yang berbeda, atausistem logika pencarian yang berbeda(NISO, 4: 2002).

Tulisan ini akan mencoba mengkajifitur Z39.50 yang telah diterapkan olehpengelola Perpustakaan Fakultas Adabdan Humaniora (FAH) UIN AlauddinMakassar yang tersedia dalam aplikasiSLiMS atau Senayan Library ManagementSystem.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, penelitianini merumuskan 2 masalah pokok yangakan dicari tahu, yaitu:

a) Bagaimana pemanfaatan fitur Z39.50pada SLiMS di Perpustakaan FakultasAdab dan Humaniora UIN AlauddinMakassar?

b) Apa kendala yang dihadapi dalampemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMSdi Perpustakaan Fakultas Adab danHumaniora UIN Alauddin Makassar?

3. TUJUAN DAN MANFAATPENELITIAN

a. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuanpenelitian ini yaitu:

1) untuk mengetahui bagaimanapemanfaatan fitur Z39.50 padaSLiMS dalam melakukan prosescopy cataloging di PerpustakaanFakultas Adab Dan HumanioraUIN Alauddin Makassar,

2) untuk mengetahui kendala apa sajayang dihadapi staf perpustakaanFakultas Adab dan Humanioradalam menjalankan aplikasi Z39.50

di SLiMS dalam melakukan prosescopy cataloging.

b. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapatmenjadi tambahan wawasan bagi parapraktisi dan akademisi dalam bidang ilmuperpustakaan dan informasi, dan jugabahan referensi dan bahan pertimbanganbagi peneliti-peneliti lainnya yangmungkin tertarik untuk mengkaji subjekyang sama pada penelian ini.

4. TINJAUAN TEORETIS

a. Otomasi Perpustakaan

Sistem otomasi merupakan salah satubentuk penerapan teknologi informasi diperpustakaan dalam upaya melaksanakanberbagai pelayanan dan pengelolaanperpustakaan. Penerapan system otomasidilatarbelakangi alasan bahwa denganmengotomasikan perpustakaan dapatmemberikan manfaat optimal bagipengelolaan dan penggunaanperpustakaan (Azwar, 2015).

Otomasi perpustakaan mutlakdiperlukan oleh setiap perpustakaanuntuk memaksimalkan tujuan, fungsi, dantugasnya sebagai lembaga penyediainformasi di era digital. Denganmenerapkan otomasi, penelusuran bahanpustaka juga bisa lebih cepat dan akuratmelalui OPAC (Online Public AccessCatalog).

Telah banyak perpustakaan yangmenerapkan sistem otomasiperpustakaan, baik itu jenis perpustakaankecil ataupun perpustakaan yangmemiliki koleksi yang banyak. Tentu sajabanyak manfaat yang dirasakan jikasebuah perpustakaan telah menerapak

KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

48

sistem otomasi perpustakaan. Manfaatyang dimaksud adalah di antaranya (1)mengefisienkan dan mempermudahpekerjaan dalam perpustakaan, (2)memberkan layanan yang lebih baikkepada pengguna perpustakaan, (3)meningkatkan citra perpustakaan, (4)pengembangan infrastruktur nasional,regional, dan global (Supriyanto, 2008:37).

Perpustakaan yang telah terotomasibiasanya lebih mengikuti perkembanganyang terjadi dalam duniakepustakawanan. Namun demikian, tidaksedikit juga kita masih jumpai beberapaperpustakaan-perpustakaan yang masihmenerapkan cara-cara konvensionaldalam pengelolaan perpustakaannya.

b. Salin Katalog (Copy Cataloging)

Menurut Himayah (2013) katalogmerupakan daftar dari koleksiperpustakaan atau beberapa perpustakaanyang disusun secara sistematis, sehinggamemungkinkan pengguna perpustakaandapat mengetahui dengan mudah koleksiapa yang dimiliki oleh perpustakaan dandi mana koleksi tersebut dapatditemukan.

Sebelum terjadi perkembangan pesatdalam bidang teknologi informasi dankomunikasi, perpustakaan masihmenggunakan katalog kartu dalammengelola koleksi perpustakaan. Namunseiring dengan perkembangan zaman ini,kartu katalog perlahan-lahan mulaidiotomasikan.

Kartu katalog di perpustakaanmempunyai fungsi yang sangat penting diperpustakaan, dengan kartu katalog,pemustaka bisa menelusur informasibahan pustaka di perpustakaan denganmudah. Penelusuran bahan pustaka di

perpustakaan bisa ditelusur denganmenggunakan tiga metode penelusuran,yakni judul, penulis, atau subyek. Datayang terdapat pada kartu katalog ataupun yang tertera di layar komputersebagai katalog elektronik berisi tentangdata atau identitas bahan pustaka yangtersimpan di perpustakaan sebagaipanduan lokasi di rak mana bahanpustaka tersebut disimpan.

Seorang pustakawan yang melakukanproses pengatalogan bahan pustakadisebut dengan kataloger (cataloger).Kataloger harus memiliki pengetahuan dibidang katalogisasi yang diperolehnyamelalui jalur pendidikan formal dalambidang ilmu perpustakaan atau pun daripelatihan-pelatihan kepustakawanan.

Di era saat ini, sebagaimana yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa telahbanyak perpustakaan yang telah beralihdari katalog kartu menjadi katalog daring(online) yang tidak lain tujuannya ialahuntuk memperluas jangkauannya kepadapara pemustaka. Ketika banyakperpustakaan telah memiliki katalogdaring, maka proses penyalinan katalogdari satu katalog perpustakaan ke katalogperpustakaan yang lainnya telah menjaditren saat ini. Tentu saja hal inimemberikan manfaat seperti yang telahdiuraikan sebelumnya.

Copy cataloging atau yang dalambahasa Indonesianya ialah salin katalogadalah proses pengambilan informasikatalog yang sudah dibuat sebelumnyadan diterapkan untuk penggunaan lokal(Kao, 2001: 97). Jadi, penyediaan katalogdi perpustakaan dengan menggunakankatalog yang sudah dikatalog sebelumnyadari perpustakaan atau organisasiperpustakaan lain. Selain menghematwaktu, copy cataloging juga bisamenghemat biaya dan kinerja staf

Abdul Syukur, Taufiq Mathar, dan Muhammad Azwar: Pemanfaatan Fitur Z39.50 pada SLiMS (Studi Kasusd diPerpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin)

49

perpustakaan didasarkan dengankecepatan kerja tapi dengan kualitas yangbagus.

Proses copy cataloging sudah menjadipraktik yang umum diterapkan diperpustakaan di seluruh dunia. Copycataloging sebisa mungkin dilakukan diperpustakaan sebagai efisiensi pelayananperpustakaan, yaitu untuk memudahkaninput data bibliografi bahan pustaka kedalam pangkalan data sebuahperpustakaan. Input data bibliografibahan pustaka ke dalam suatu pangkalandata bisa memakan waktu yang cukuplama dan harus teliti. Input yangdimaksud adalah memasukkan judulbuku, nama pengarang, kota terbit, tahunterbit, kolasi, deskripsi bibliografi, nomorkelas dan abstrak. Proses tersebut menyitawaktu staf perpustakaan dalampenginputan data bibliografi.

Di dalam aplikasi sistem otomasiseperti SLiMS, copy cataloguing bisadilakukan dengan menggunakan layananPeer to Peer (P2P Service) dan protocolZ39.50. Layanan P2P artinya dapat copycataloguing dari sesama penggunaaplikasi (misalnya sesama SLiMS).Protokol Z39.50 merupakan protokol clientserver berstandar internasional (ISOZ3950) untuk penelusuran dan temu balikinformasi antar komputer yang terhubungjaringan internet (Azwar, 2013).

c. Protokol Z39.50

Salah satu faktor penunjangperpustakaan melakukan prosespengkatalogan adalah adanya protokolZ39.50. Z39.50 merupakan protokolkomunikasi yang memungkinkanperpustakaan untuk menerima databibliografi bahan pustaka dari sebuahsistem yang sudah terotomasi dengan

MARC dan digunakan di sistemperpustakaan lokal (Kochtanek, 2002: 62).Data bibliografi tersebut disalin darikatalog induk ke dalam pangkalan dataperpustakaan lokal yang mempunyaiakses terhadap katalog induk melaluiprotokol Z39.50 untuk selanjutnyaditampilkan di OPAC sebagai identitasbahan pustaka perpustakaan tersebut.

Z39.50 merupakan protokol standaryang memungkinkan dua sistemkomputer terotomasi melakukan proseskomunikasi dalam hal sistem temu balikinformasi (NISO, 3: 2002). Z39.50merupakan protokol yang sudah cukuplama dikenal di dunia kepustakaan, dimana protokol ini merupakan sebuah titikbalik dari dua dekade perdebatan danpemikiran tentang bagaimana sistemtemu balik informasi bisa distandarkan,dimodifikasi, dan diterapakan padasistem penyebaran informasi sepertiperpustakaan.

Z39.50 merupakan sebuah protokolyang didasarkan pada pelayanan antaraclient dan server dalam melakukanpenelusuran informasi (informationretrieval). Protokol Z39.50 berisi tentangprosedur dan format untuk client untukmencari informasi yang disediakan olehserver, lalu rekaman data tersebutditerima oleh client, dan ditampilkanpada identitas suatu informasi yangdiadaptasikan dengan format tertentuberdasarkan ketentuan yang ditetapkanperpustakaan client.

5. METODOLOGI PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merpuakan penelitiandeskriptif yaitu suatu metode dalammeneliti status sekelompok manusia,

KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

50

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,ataupun suatu kelas peristiwa pada masasekarang (Nasir, 2005: 54) Tujuan daripenelitian deskriptif ini adalah untukmembuat deskriptif, gambaran atau suatulukisan secara sistematis, faktual danakurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifathubungan antar fenomena yang diselidiki.

Metode yang digunakan dalampenelitian ini dalah metode penelitiankualitatif yaitu metode penelitian yangdigunakan untuk meneliti kondisi objekyang alamiah, dimana peneliti bertindaksebagai instrumen kunci, teknikpengumpulan data dilakukan secaratrianggulasi (gabungan), analisis databersifat induktif, dan penelitian kualitatiflebih menekankan makna dari padageneralisasi ( Sugiono, 2013: 1).

b. Sumber Data

Data penelitian ini bersumber daripara informan penelitian (stafperpustakaan FAH UIN Alauddin) danjuga aplikasi SLiMS itu sendiri.

c. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengancara wawancara, observasi langsung, danjuga dokumen-dokumen lainnya yangterkait dengan fitur Z39.50.

d. Instrumen Penelitian

Pedoman wawancara yang dibangunberdasarkan teori yang relevan menjadiinstrumen utama dalam penelitian ini.Selain itu tape recorder, kamera digital,screenshot, juga menjadi instrumenpendukung dalam mengumpulkan data-data penelitian.

e. Teknik Analisis Data

Analisis data dengan menggunakanteknik analisis deskriptif kualitatif, yaitudengan menunjukkan satu persatu hasilpenelitian lalu setelah itu data-datatersebut ditelaah dan dikritisi berdasarkanteori yang berkembang. Reduksi data jugamenjadi penting untuk diketahui untukmenghindari meluasnya cakupanpenelitian ini.

6. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

a. Pemanfaatan Fitur Protokol Z39.50

Perpustakaan Fakultas Adab danHumaniora (FAH) sudah berdiri sejakFakultas ini juga didirikan pada tahun1967. Sebagaimana sama denganperpustakaan-perpustakaan fakultaslainnya yang ada di lingkup UINAlauddin Makassar, perpustakaan inibertujuan untuk mendukung UPTPerpustakaan UIN Alauddin, selakuinduk perpustakaan, dalam menyediakansarana belajar bagi para mahasiswa.

Gagasan untuk mengotomasiperpustakaan ini dirancang pada akhirtahun 2014 oleh pimpinan perpustakaan,yaitu Hildawati Almah, S.Ag., S.S., M.A,yang juga merupakan dosen di JurusanIlmu Perpustakaan UIN AlauddinMakassar. Perkembangannya sejak saatitu hingga saat ini sangat signifikan.Layanan peminjaman dan pengembalianbuka telah dilakukan secara otomasidengan menerapakan aplikasi SLiMS(Senayan Library Management System).

Mengenai kegiatan katalogisasi bahanpustaka, saat ini terdapat 5 orangmahasiswa magang yang melakukankegiatan tersebut dengan mendapatbimbingan dari staf perpustakaan. Koleksi

Abdul Syukur, Taufiq Mathar, dan Muhammad Azwar: Pemanfaatan Fitur Z39.50 pada SLiMS (Studi Kasusd diPerpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin)

51

perpustakaan FAH memiliki variatifbahasa; bahasa Inggris, Arab, dan bahasaIndonesia. Untuk koleksi yang berbahasaInggris, proses katalogisasi dilakukandengan cara salin katalog dariPerpustakaan Kongress Amerika Serikat.Hampir sebagian besar buku dalambahasa Inggris tersebut memilki katalog diperpustakaan tersebut, sehingga proseskatalogisasi lebih mudah lagi.

Gambar 1.Fitur Z39.50 pada SLiMS Perpustakaan FAH

Fungsi utama dalam pemanfaatan fiturprotokol Z39.50 pada aplikasi SLiMSadalah untuk memudahkan katalogisasibahan pustaka. Dalam fitur bibliografi,staf perpustakaan melakukan prosespenginputan data biliografi dari bahanpustaka dengan mengisi kolom identitasbahan pustaka seperti judul buku,pengarang, jilid, penerbit, tahun terbit,nomor kelas, abstrak, subyek dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untukmemudahkan sistem temu balik informasidi perpustakaan.

Dengan adanya fitur Z39.50, stafperpustakaan sangat terbantu karenatidak perlu lagi melakukan prosespenginputan katalog pada fitur bibliografidi aplikasi SLiMS. Fitur ini

memungkinkan staf perpustakaan untukmelakukan copy cataloging atau salinkatalog bahan pustaka dari perpustakaanlain yang sudah melakukan input katalogbahan pustaka yang sama.

Perbandingan antara penginputankatalog secara langsung di fitur bibliografipada aplikasi SLiMS dengan melakukancopy cataloging melalui fitur protokolZ39.50 pada aplikasi yang sama ternyatamempunyai perbedaan yang sangatberarti oleh staf perpustakaan. Perbedaanitu terletak pada efisiensi waktu dankejelasan informasi. Penginputan katalogsecara langsung pada SLiMS memakanwaktu sekitar lima sampai sepuluh menitsetiap buku, tergantung dari kemampuankataloger.

Gambar 2.Contoh sebuah koleksi buku bahasa Inggris yang

di copy dari server Library of Congress

Terkadang bahan pustaka yangdikatalog memiliki informasi yang tidaklengkap, seperti tidak tercantum kotaterbitnya, nomor kelas yang tidak akurat,subyek yang tidak sesuai. Hal tersebutmenjadi faktor penghambat dalammelakukan proses input katalog secaramanual. Dalam waktu selama itu,terkadang juga jaringan internet sebagai

KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

52

syarat utama penggunaan aplikasi SLiMStiba-tiba terputus.

Aplikasi SLiMS tidak dilengkapidengan auto-save atau menyimpan secaraotomatis jika penggunaan SLiMS terhentisecara tiba-tiba seperti jaringan internetterputus, listrik padam, atau kesalahanpada komputer. Dan apabila prosespenginputan bahan pustaka terhentisecara tiba-tiba, maka data bibliografibahan pustaka tersebut tidak tersimpandan harus diulangi kembali dari awal.

Gambar 3.Proses copy cataloging berhasil, data buku telah

masuk ke dalam bibliografi

Adanya fitur Z39.50 di SLiMS bisamereduksi risiko-risiko di atas. Dalammelakukan proses copy cataloging denganmemanfaatkan fitur protokol Z39.50mampu mempersingkat durasipenginputan bahan pustaka. Stafperpustakaan hanya membutuhkanbeberapa detik saja dalam memasukkandata bibliografi bahan pustaka tersebut kedalam pangkalan data SLiMS diPerpustakaan FAH.

“SLiMS sangat membantu kami dalammelakukan proses katalogisasi bahanpustaka, khususnya yang berbahasaInggris, karena hampir sebagain besar

buku-buku tersebut dapat kami jumpai diPerpustakaan Kongres Amerika” (hasilwawancara dengan salah seoranginforman 16 Oktober 2015).

Dalam memanfaatkan fitur protokolZ39.50, staf perpustakaan memasukkannomor ISBN atau nomor ISSN dari bahanpustaka yang bersangkutan pada kolompencari atau search. Staf perpustakaanjuga bisa memasukkan kata kunci berupanama pengarang atau bisa juga denganmemasukkan nama judul atau judul seridari bahan pustaka yang ingin dikatalog.SLiMS yang terdapat di Fakultas Adabdan Humaniora terhubung ke Library ofCongress Voyager sebagai peladen,karena koleksi katalognya lebih lengkapdan hampir semua sumber informasi dariseluruh dunia terhimpun di katalogLibrary of Congress.

Setelah staf perpustakaanmemasukkan kata kunci pada kolompencarian (ISBN/ISSN, nama pengarang,atau judul bahan pustaka), stafperpustakaan lalu menekan tombol enterpada papan kunci komputer. Setelah itu,akan muncul daftar buku yang cocokdengan kata kunci yang dimasukkan dikolom pencarian.

Apabila kata kunci yang dimasukkanlebih spesifik seperti penggunaan nomorISBN sebagai kata kunci, maka hasilpencarian yang sesuai dengan kata kunciyang dimasukkan hanya akanmenampilkan satu hasil pencarian. Karenasetiap bahan pustaka seperti buku,majalah, jurnal dan lain sebagainyamemiliki kode unik masing-masing yangdikenal sebagai ISBN (InternationalStandard Book Number) atau ISSN(Intenrational Standard Serial Number)yang tidak memiliki nomor yang samadengan bahan pustaka yang lain.

Abdul Syukur, Taufiq Mathar, dan Muhammad Azwar: Pemanfaatan Fitur Z39.50 pada SLiMS (Studi Kasusd diPerpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin)

53

Setelah hasil pencarian muncul, makabahan pustaka yang ingin dimasukkan kedalam katalog perpustakaan dicentang,lalu klik tombol Save Z3950 Records todatabase. Maka data bibliografi bahanpustaka tersebut sudah tersimpan dipangkalan data SLiMS Fakultas Adab danHumaniora.

Terdapat sedikit perbedaan formatpenulisan katalog yang diterapkan olehPerpustakaan Fakultas Adab danHumaniora UIN Alauddin Makassar.Perbedaan tersebut hanya terletak padapenggunaan sistem klasifikasi. Sistemklasifikasi yang diterapkan oleh Library ofCongress adalah LCC atau Library ofCongress Classification, sedangkanPerpustakaan Fakultas Adab danHumaniora UIN Alauddin Makassarmenggunakan Dewey DecimalClassification (DDC) atau skemaklasifikasi persepuluhan Dewey. Jadisetiap data bibliografi yang disalin dariPerpustakaan Library of Congress melaluiproses copy cataloging harus disuntingterlebih dahulu oleh staf perpustakaandan mengganti nomor kelas yang sesuaidengan DDC.

Gambar 4.Penyuntingan bibliografi dari server Library of

CongressDalam proses penyuntingan

bibliografi bahan pustaka yang diperolehmelalui hasi copy cataloging, stafperpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora memanfaatkan bibliografiinduk dari OCLC (Online ComputerLibrary Center) melalui lamanhttp://classify.oclc.org.

Selanjutnya, seorang informanmenyatakan bahwa “Kami biasanyamenggunakan OCLC Classify, untukmembantu melihat nomor kelas daribahan pustaka yang kami input denganmenggunakan sistem DDC, karenasebagaimana yang diketahui bahwaPerpustakaan FAH menggunakan sistemDDC untuk penomoran klas-nya,sementara data no klas yang kami perolehdari Perpustakaan Kongress Amerikamenggunakan sistem LCC (wawancara 16Oktober 2015).

Gambar 5.Website http://classify.oclc.org

b. Kendala-kendala dari PemanfaatanFitur Z39.50

Meski pemanfaatan fitur protokolZ39.50 pada SLiMS banyak membantustaf perpustakaan dalam melakukanproses katalog dengan cepat dan efisien,ada beberapa kendala yang dihadapi olehstaf perpustakaan dalam mengoperasikanfitur protokol Z39.50 pada SLiMS. Perludiketahui bahwa tidak semua koleksiyang ada di Perpustakaan FAH, cantumanbibliografinya juga tersedia di Library of

KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

54

Congress. Tentu saja, koleksi-koleksitersebut, tidak dapat dilakukan copycataloging.

Namun demikian, terdapat jugabeberapa buku berbahasa Indonesia yangterdaftar di katalog Library of Congress,yakni buku-buku yang memiliki reputasinasional dan internasional dan masukdalam kategori best seller seperti novelLaskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor,Negeri Lima Menara dan beberapalainnya.

Proses copy cataloging secara onlineseperti ini tentu saja bergantung padajaringan internet (berbeda dengan prosescopy-cataloging peer-to-peer, atau melaluiflashdisk). Jaringan internet yang seringterputus secara tiba-tiba juga meruapakansuatu kendala. Koneksi internet adalahsyarat yang paling utama dalampemanfaatan fitur protokol Z39.50. karenainteroperabilitas temu balik informasiantara komputer client dan komuterserver dengan perantara bahasa protokolZ39.50 terhubung melalui koneksiinternet.

Seorang informan menyebutkanbahwa “terkadang tiba-tiba aliran listriputus, sehingga mematikan semuaperalatan komputer dan jaringan internetnirkabelnya, jadi kami harus menunggusampai listriknya aktif kembali”(wawancara 26 Oktober 2015). Meskipundemikian, kendala-kendala seperti inimenurut hemat penulis adalah hal yangwajar dijumpai diberbagai macamlembaga saat ini.

Kendala-kendala di atas bukanlahkendala besar, akan tetapi dapatmenghambat proses pelayanan diperpustakaan dan perlu juga mendapatperhatian. Bukan hanya proses copycataloging, tetapi pelayanan lain juga

akan terganggu seperti layanan OPAC,sirkulasi, dan keanggotaan. Apabilakendala tersebut terjadi di PerpustakaanFakultas Adab dan Humaniora, makaproses pelayanan akan diganti menjadipelayanan manual yaitu dilakukandengan pencatatan pada buku atauworksheet.

Kendala utama dalam proses salinkatalog ini yaitu, sebagaimana yang telahdiuraikan juga sebelumnya, cantumanbibliografi yang masuk ke dalam databaseSLiMS FAH perlu disunting di beberapabagian. Contohnya, no klasifikasi dansubjek. Untuk no klasifikasi, katalogermesti menentukan lagi no klasifikasibahan pustaka tersebut. Demikian puladengan subjek koleksi tersebut, katalogerjuga harus menentukan tajuk subjekbahan pustaka yang telah tercantumdalam database. Menarik untuk diketahuibahwa semua koleksi yang telah tersalinke dalam database SLiMS PerpustakaanFAH, meskipun memiliki judul yangberbeda-beda namun semuanya memilkisubjek yang sama yaitu “Perpustakaan”.Jadi jelas di sini perlu mendapat perhatiankhusus oleh para penyalin, bahwa merekaharus mengubah dan menentukankembali subjek bahan pustaka yang barusaja di salin dari Library of Congress.

7. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Dari pembahasan singkat di atas,penelitian ini dapat menyimpulkan, yaitu:

1) Pemanfaatan fitur protokol Z39.50pada SLiMS di Perpustakaan FakultasAdab dan Humaniora UIN AlauddinMakassar memberikan manfaat danpengetahuan yang besar bagipengelola perpustakaan. Adanya fiturprotokol Z39.50 pada SLiMS

Abdul Syukur, Taufiq Mathar, dan Muhammad Azwar: Pemanfaatan Fitur Z39.50 pada SLiMS (Studi Kasusd diPerpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin)

55

membantu staf perpustakaan dalammelakukan pengatalogan dengan cepatdan efisien jika dibandingkan denganpengatalogan secara manual padakolom bibliografi di aplikasi SLiMS.Dengan demikian, staf perpustakaanbisa menghemat waktu proseskatalogisasi bahan pustaka.

2) Ada beberapa kendala yang dihadapioleh staf perpustakaan dalammelakukan proses copy catalogingbahan pustaka pada SLiMS, yaknikoneksi internet yang menjadi syaratutama dalam pemanfaatan protokolZ39.50 terkadang terputus danmenghambat proses tersebut. Kendalalainnya yaitu pengelola perpustakaanmesti menentukan no klasifikasi dansubjek bahan pustaka.

b. Saran

Beberapa yang dapat kami sarankanpada penelitian ini yaitu:

1. Pemanfaatan fitur Z39.50 perlu terusditerapkan meskipun masihmenyisakan ketidaklengkapancantuman bibliografi dari serverlainnya.

2. Aplikasi SLiMS perlu menambahkanserver-server katalog lainnya lagidalam proses salin katalog.

3. Perpustakaan FAH UIN Alauddindapat membagi pengalamannya dalampemanfaatan fitur tersebut kepadaperpustakaan-perpustakaan lainnyayang juga menggunakan aplikasiSLiMS.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh. 2010. MembangunPerpustakaan Digital. Jakarta:Sagung Seto.

Andi Ibrahim. 2014. Pengantar IlmuPerpustakaan. Makassar:Gunadarma Ilmu.

Azwar, M. (2013). Membangun SistemOtomasi Perpustakaan denganSenayan Library ManagementSystem (SLiMS). Jurnal IlmuPerpustakaan & InformasiKHIZANAH AL-HIKMAH, 1(1), 19-33. Diambil dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/23

Azwar, M. (2015). Penerapan SistemOtomasi di Perpustakaan FakultasAdab dan Humaniora UINAlauddin Makassar. Al-Kuttab :Jurnal Perpustakaan Dan Informasi,2(1), 45-67. Retrieved fromhttp://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/alkuttab/article/view/51

Departemen Pendidikan Nasional. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Hammer, Sebastian. 1996. Z39.50 and theWorld Wide Web. UDT OccasionalPaper, 1.

Himayah. 2013. Katalogisasi II : DeskripsiBibiliografi Bahan PustakaMultimedia. Makassar: AlauddinPress.

International Standard Organization. 2002.Z39.50: A Primer on the Protocol. 3.

Kao, Mary L. 2001. Cataloging andClassification For LibraryTechnicians. New York: HaworthPress.

Kochtanek, Thomas. R. 2002. LibraryInformation Systems: From LibraryAutomation to DistributedInformation Access Solution.Connecticut: Libraries Unlimited.

Lasa HS. 2008. Manajemen Perpustakaan.Yogyakarta: Gramedia.

KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

56

Lexy J. Moeloeng. 2000. MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Lexy J. Moelong. 2007. Metode PenelitianKualitatif. Bandung: RosdakaryaRemaja.

Lynch, Clifford. A. 1997. The Z39.50Information Retrieval Standard. D-Lib Magazine, 4.

Mestika Zed. 2008. Metode PenelitianKepustakaan. Jakarta: YayasanObor Indonesia.

Moh. Nasir. 2005. Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia.

Muin, M. A. (2014). Information literacyskills: strategi penelusuraninformasi online. Makassar:Alauddin University.

Pawit M. Yusup. 2010. Teori & PraktikPenelusuran Informasi:Information Retrieval. Jakarta:Kencana.

Putu Laxman Pendit. 2007. PerpustakaanDigital: Perspektif PerpustakaanPrguruan Tinggi Indonesia. Jakarta:Sagung Seto.

Republik Indonesia. 2009. UndangUndang RI Nomor 43 Tahun 2007Tentang Perpustakaan Tahun 2009.Jakarta: Tamita Utama.

Schmidt, Eric. 2014. The New Digital Age:Cakrawala Baru Negara, Bisnis,dan Hidup Kita. Jakarta: Gramedia.

Sitti Husaebah Pattah Habsy. 2013.Organisasi Informasi diPerpustakaan dan PusatDokumentasi dan Informasi:Sebuah Pengantar. Makassar:Alauddin Press.

Sugiyono. 2008. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Suharismi Arikunto. 1992. ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumardi Suryabrata. 2009. MetodologiPenelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Sutarno NS. 2006. ManajemenPerpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Suwarno. 2014. Perpustakaan Dan Buku:Wacana Penulisan Dan Penerbitan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Testiani Makmur. 2015. Budaya KerjaPustakawan di Era Globalisasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tim Pustaka Phoenix. 2013. Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta: PustakaPhoenix.

Turner, Fay. 1997. An Overview of theZ39.50 Information RetrievalStandard. UDT Occasional Paper, 1.

Universitas Islam Negeri AlauddinMakassar. 2014. Pedoman KaryaTulis Ilmiah: Makalah, Skripsi,Tesis, Disertasi dan LaporanPenelitian. Makassar: AlauddinPress.

Wahyu Supriyanto. 2008. TeknologiInformasi Perpustakaan: StrategiPerencanaan Perpustakaan Digital.Yogyakarta: Kanisius.

Widyawan, Rosa. 2014. Agar InformasiMenjadi Lebih Seksi: PengantarPelayanan Kemas Ulang Informasi.Jakarta: Media Kampus Indonesia.

Yaya Suhendar. 2010. PedomanKatalogisasi. Jakarta: Kencana.