10
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI 21 PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-3 MAN BINJAI PADA PELAJARAN BIOLOGI Maryam Guru Biologi MAN Binjai Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Biologi melalui pemanfaatan lingkungan sekolah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 Tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah 35 orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas melalui dua siklus pembelajaran, setiap siklus melaksanakan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil analisis data diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I 65,71% dan pada siklus II menjadi 82,86%. Berdasarkan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan, jika 75% siswa memperoleh nilai > 70, maka siswa dikatakan tuntas, baik secara individu maupun klasikal. Ini berarti peroses pembelajaran sudah dikatakan berhasil. Kata kunci: meningkatkan aktivitas siswa, manfaat linkungan sekolah, nilai belajar PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu pranata sosial yang menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan potensi siswa. Keberhasilan pendidikan ini didukung dengan adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar merupakan salah satu faktor berhasil tidaknya pendidikan tersebut. Dalam hal ini, guru menjadi motor penggerak untuk menjalankan proses pembelajaran di sekolah. Guru sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab yang besar dalam proses kegiatan belajar peserta didik di sekolah. Ini berarti bahwa seorang guru harus mamapu memahami tentang metode penyajian pengajaran secara menarik tanpa mengabaikan komponen materi dan evaluasi sebagian dalam kegiatan belajar mengajar (Sardiman, 2003). Ini menjelaskan bahwa untuk keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran, tidak terlepas dari upaya guru dalam meningkatkan aktivitas perseta didik dalam proses belajar mengajar di antaranya dengan memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan di berikan. Selama ini proses belajar mengajar selalu di titik beratkan pada pengajaran di dalam kelas dan berfokus pada guru dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah dimana yang aktif 90% adalah guru, sedangkan siswa hanya memfungsikan indra pendengaran dan peng- lihatan. Akibat dari kegiatan belajar mengajar yang hanya satu arah ini, siswa kurang mampu mengeksplorasi wawasan yang dimiliki tentang materi yang diterimanya. Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus mampu mengembangkan cara atau strategi serta meng- gunakan metode pembelajaran yang dianggp sesuai dan menarik tanpa mengabaikan komponen materi dan evaluasi sebagai bagian Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2301-6779

Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal

Citation preview

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI21

    PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA KELAS X-3 MAN BINJAI PADA

    PELAJARAN BIOLOGI

    MaryamGuru Biologi MAN Binjai Sumatera Utara

    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa padamata pelajaran Biologi melalui pemanfaatan lingkungan sekolah. Subjekpenelitian ini adalah siswa kelas X-3 Tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah35 orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Metodepenelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas melalui duasiklus pembelajaran, setiap siklus melaksanakan tahapan perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil analisis data diketahui bahwahasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Jumlahsiswa yang tuntas pada siklus I 65,71% dan pada siklus II menjadi 82,86%.Berdasarkan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan, jika 75% siswamemperoleh nilai > 70, maka siswa dikatakan tuntas, baik secara individumaupun klasikal. Ini berarti peroses pembelajaran sudah dikatakan berhasil.

    Kata kunci: meningkatkan aktivitas siswa, manfaat linkungan sekolah, nilaibelajar

    PENDAHULUANSekolah merupakan salah satu pranata

    sosial yang menyelenggarakan pendidikan untukmengembangkan potensi siswa. Keberhasilanpendidikan ini didukung dengan adanyainteraksi antara guru dan siswa dalam prosesbelajar mengajar di sekolah. Oleh karena itukompetensi guru dalam menjalankan aktivitasbelajar mengajar merupakan salah satu faktorberhasil tidaknya pendidikan tersebut. Dalamhal ini, guru menjadi motor penggerak untukmenjalankan proses pembelajaran di sekolah.

    Guru sebagai pengajar mempunyaitanggung jawab yang besar dalam proseskegiatan belajar peserta didik di sekolah. Iniberarti bahwa seorang guru harus mamapumemahami tentang metode penyajian pengajaransecara menarik tanpa mengabaikan komponenmateri dan evaluasi sebagian dalam kegiatanbelajar mengajar (Sardiman, 2003). Inimenjelaskan bahwa untuk keberhasilan siswadalam memahami materi pelajaran, tidak

    terlepas dari upaya guru dalam meningkatkanaktivitas perseta didik dalam proses belajarmengajar di antaranya dengan memilih metodeyang sesuai dengan materi pelajaran yang akandi berikan.

    Selama ini proses belajar mengajar selaludi titik beratkan pada pengajaran di dalam kelasdan berfokus pada guru dengan menggunakanmetode pembelajaran ceramah dimana yangaktif 90% adalah guru, sedangkan siswa hanyamemfungsikan indra pendengaran dan peng-lihatan. Akibat dari kegiatan belajar mengajaryang hanya satu arah ini, siswa kurang mampumengeksplorasi wawasan yang dimiliki tentangmateri yang diterimanya.

    Guru sebagai tenaga pendidik mempunyaitanggung jawab yang besar dalam prosesbelajar mengajar. Seorang guru harus mampumengembangkan cara atau strategi serta meng-gunakan metode pembelajaran yang dianggpsesuai dan menarik tanpa mengabaikankomponen materi dan evaluasi sebagai bagian

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI22

    dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karenaitu salah satu metode dengan mempergunakanlingkungan sekolah sebagai laboratorium alamterbuka akan dapat merubah suasana belajarmenjadi menarik. Pada gilirannya akan mening-katkan aktivitas siswa dalam belajar karenalingkungan sangat berpengaruh terhadap prosespendidikan dan pembentukan serta pengem-bangan diri siswa.

    Apabila siswa sering melakukan peng-amatan dilingkungan sekolah akan memberikandampak yang positif bagi siswa. Siswa dapatmemperoleh pengalaman baru dalam prosesbelajar mengajar dan siswa langsung mengenalmateri yang diberikan oleh guru. Lingkungansekolah sangat efektif dan efisien biladigunakan sebagai laboratorium alam. Melaluipenggunaan lingkungan alam terbuka sebagaiwahana baru dalam proses belajar mengajarakan mengurangi cara belajar yang bertumpuhanya pada guru. Siswa kurang mampumenyerap materi pelajaran yang disajikan guru,oleh karena itu perlu adanya pembaharuandalam belajar dengan mempelajari materiBiologi di Madrasah Aliah Negeri Binjai.Manfaat lingkungan sekolah sebagai sumberdan sarana belajar, juga dapat memperjelasteori-teori yang diberikan guru di kelas, selainitu lingkungan juga dapat menambah hasanahpengetahuan dan pengembangan kreativitassiswa.

    Menyadari betapa besarnya konstribusilingkungan sekolah sebagai laboratorium alamsebagai sumber dan sarana belajar yang efektif,dapat meningkatkan aktivitas siswa dalampengembangan ranah kognitif, afektif danpsikomotorik. Ini mengisyaratkan pada gurubahwa pembelajaran tidak harus selalu di kelas,tetapi dapat memanfaatkan lingkungan sekolahuntuk membuat variasi kegiatan belajar siswasehingga tidak bosan dan dapat memaksimalkanaktivitas dan hasil belajarnya.

    Berdasarkan penjeleasan berbagai masalahpembelajaran Biologi di kelas X MAN Binjai,dirumuskan masalahnya: Apakah pemanfaatanlingkungan sekolah sebagai laboratorium alamterbuka dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran Biologi di kelas X-3 MANBinjai Tahun Pelajaran 2009/2010? Tujuanpenelitian ini adalah untuk meningkatkan hasilbelajar siswa pada pelajaran Biologi di kelas X-3 semester 2 di MAN Binjai Tahun Pelajaran2009/2010.

    Jika diperhatikan, keberhasilan pendidikantidak terlepas dari unsur belajar dan mengajar.Ini merupakan dua konsep yang tidak dapatdipisahkan satu dengan lainnya. Belajar mengarahpada apa yang dilakukan oleh seseorang sebagaisubjek yang menerima pelajaran dan sebagaisasaran didik, sedangkan mengajar mengarahpada apa yang harus dilakukan oleh gurusebagai tenaga professional dalam bidangnya.Djamarah (2002) mengemukakan bahwa belajarmerupakan proses perubahan tingkah lakuberkat pengalaman dan latihan. Dalampengertian di atas, terdapat perubahan yangbararti setiap orang yang telah mengalamiproses belajar akan mengalami perubahantingkah laku.

    Sebagai guru yang baik harus mampumenggunakan kemampuan logika dalammenentukan variasi model pembelajaran danmerancang media pembelajaran yang sesuaidengan materi dan bahan ajar yang ada, khususpada kajian mata pelajaran Biologi, dimanasalah satu strategi untuk meningkatkan aktivitassiswa dengan menggunakan lingkungan sekolahsebagai laboratorium alam. Dapat membantusiswa dalam mempelajari materi Biologi secaralangusng, mengingat Biologi indentik denganpelajaran yang nyata dan kongkret dan tidakharus dihapal tetapi langsung dapat di amatidan dikerjakan. Ini mengindikasikan bahwabelajar bukan menghapal juga mengingat.Menurut Sardiman (2003) bahwa belajar adalahperubahan tingkah laku, penampilan, denganserangkaian kegiatan. Misalnya, membaca,mengamati, mendengarkan dan sebagainya.Belajar bukan hanya berfokus pada guru,melainkan suatu proses yang ditandai adanyaperubahan pada diri seseorang sebagai hasildari pengalaman atau bahan yang dipelajaridengan pengertian yang sudah demikiannya,sehingga pengertiannya menjadi berkembang.

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI23

    Mengajar pada hakekatnya adalah suatuproses yaitu mengatur, mengorganisasi ling-kungan yang ada di sekitar siswa dalammelakukan kegiatan belajar dan mengajar jugaadalah membangkitkan minat dan aktivitassiswa untuk mempelajari sesuatu. Supayapembelajaran itu menyenangkan, setiap guruhendaknya mampu menciptakan suasana belajaryang aktif, kreatif, dan dinamis. Pernyataan inididukung oleh pendapat Harsen (2004) yangmenyatakan bahwa seorang guru haruslahdinamis dan kreatif untuk menarik perhatiansatu kelompok besar dan menyelesaikan cara-cara mengajar untuk masing-masing siswa yangmemiliki berbagai gaya belajar serta masalahbelajar yang bervariasi.

    Dalam UURI No. 20 tentang SistemPendidikan Nasional pada pasal 40 ayat 2menyatakan bahwa pendidikan dan kependidikanberkewajiban menciptakan suasanan pendidikanyang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamisdan dialogis. Berpedoman pada SistemPendidikan Nasional, sekarang ini diharapkanguru mempunyai strategi dalam proses belajarmengajar sama halnya dengan mata pelajaranlainnya, Biologi juga membutuhkan strategipembelajaran yang tepat dan efektif untukmemotivasi siswa dalam belajar.

    Lingkungan Sekolah sebagai LaboratoriumAlam

    Lingkungan sekolah merupakan labora-torium alam yang baik dan ekonomis. Namundemikian pendidik masih jarang memanfaat-kannya, seperti telah dikemukakan, bahwasistem belajar masih terikat hanya dalam kelas,artinya belajar hanya berlangsung di dalamkelas. Pengamatan di lingkungan alam akanlebih berkesan dan meningkatkan aktivitassiswa dalam mempelajari konsep-konsep materiBiologi. Menurut Erni (2001) pengamatan dilingkungan alam ini akan memberikanpengertian tentang proses yang dilihat dandialaminya langsung terhadap unsur-unsurorganisme yang ada di alam. Hubungannyadengan kajian Biologi, siswa dapat mengenalhewan dalam tanah misalnya cacing serta

    mampu membedakan langsung antara tumbuhanmonokotil dan dikotil, serta membedakantanaman herba dengan tanaman pohon besertamanfaatnya bagi kehidupan manusia.

    Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagailaboratorium alam memberikan dampak yangpositif terhadap sikap siswa karena siswamelihat langsung serta ingin tahu lebih banyaktentang apa yang dilihat dan dialaminya. Secaraumum pemanfaatan lingkungan sekolah sebagailaboratorium alam dapat meningkatkan aktivitasbelajar siswa dan bila hal ini dilakukan akanmeningkatkan nilai sebagai hasil belajar siswasesuai dengan nilai ketuntasan minimal yangditetapkan.

    Lingkungan Sekolah sebagai Sumber danSarana Belajar

    Lingkungan sekolah adalah suatu wilayahyang sudah di kenal oleh siswa setiap haribelajar. Hal ini lebih memungkinkan siswauntuk bebas melakukan pengamatan terhadapobjek yang menjadi bahan kajian. Lingkungansekolah dapat juga digunakan sebagai sumberdan sarana belajar. Menurut Majid (2008)sumber belajar di tetapkan sebagai infrormasiyang disajikan dan disimpan dalam berbagaibentuk media yang dapat membantu siswadalam belajar. Sebagai perwujudan darikurikulum, bentuk tidak terbatas, apakah dalambentuk Cetak, Video, Format bahkan ling-kungan sekitar yang dapat digunakan olehsiswa maupun guru.

    Selanjutnya Majid (2008) menyatakanbahwa sumber belajar dapat di kategorikan:1. Tempat atau linkungan alam sekitar dimana

    saja seseorang dapat melakukan belajar atauproses perubahan tingkah laku sepertiperpustakaan, pasar, museum, sungai,gunung, tempat pembuangan sampah, kolamikan, dan sebaginya.

    2. Benda, yaitu segala benda yang memung-kinkan terjadinya perubaha tingkah lakupeserta didik. Maka benda itu dapat dijadikan sumber belajar. Contoh: Situs,Candi, Kabah, dan lain-lain.

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI24

    3. Orang, yaitu siapa saja kelebihan tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu,maka yang bersakutan dapat di kategorikansebagai sumber belajar, misalnya: guru, ahligeologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.

    4. Buku, yaitu segala macam jenis buku yangdapat di baca secara mendiri oleh pesertadidik, misalnya, buku pelajaran, teks, kamus,ensiklopedi, fiksi, dan lain-lain.

    5. Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya:peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana dansebagainya (Majid, 2008).

    Sumber belajar akan menjadi bergunabagi peserta didik maupun guru apabila sumberbelajar di organisir melalui satu rancangan yangmemungkinkan seseorang dapat memanfaat-kannya sebagai sumber belajar, jika tidak, makatempat, atau lingkungan sekitar tidak memilikimakna apa-apa dalam belajar.

    Untuk mendapat hasil belajar denganmenggunakan lingkungan sekolah sebagailaboraturium alam dan sebagai sumber belajarperlu di perhatikan langkah-langkah berikut.a. Guru menyelidiki lingkungan sekitar,

    kemudian mencatat hal-hal yang di rasakandapat di manfaatkan dalam proses belajarmengajar.

    b. Guru membuat perencanaan proses belajarbedasarkan topik yang dipilih.

    c. Guru mengorganisasikan siswa tentang tugasyang harus dikerjakan.

    d. Memberi penjelasan pada siswa tentangtugas yang harus dikerjakan.

    e. Pemberian tugas pada kelompok atauindividu.

    f. Membuat laporan hasil belajar di lapangansekolah.

    Jadi, hasil belajar adalah suatu akibat dariproses belajar dengan menggunakan alatpengukur, yaitu berupa tes yang di susun secaraterencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupuntes perbuatan. Selanjutnya hasil belajar adalahsuatu perubahan pada individu yang belajar.Hasil belajar adalah hasil belajar yang diper-oleh siswa setelah mengikuti suatu materitertentu dari mata pelajaran berupa datakuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat

    hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadapsiswa, yang bertujuan untuk mengetahui apakahsiswa telah menguasai suatu materi atau belum.Penilaian merupakan upaya simetris yangdikembangkan oleh suatu institusi pendidikanyang ditujukan untuk menjamin tercapainyakualitas kemampuan peserta didik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkan (Cullen(2003) dalam Himam, 2004).

    Sedangkan aktivitas belajar siswa adalahketerlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,perhatian, dan aktivitas dalam kegiatanpembelajaran guna menunjang keberhasilanproses belajar mengajar dan memperolehmanfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatanaktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlahsiswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnyajumlah siswa yang bertanya dan menjawab,meningatnya jumlah siswa yang salingberinteraksi membahas materi pembelajaran.Metode belajar mengajar yang bersifat partisi-patoris yang di lakukan guru akan mampumembawa siswa dalam sistuasi yang lebihkonduktif, karena siswa lebih berperan danlebih terbuka serta sensitif dalam kegiatanbelajar mengajar.

    Indikator aktivitas siswa dapat dilihat darijumlah mayoritas siswa beraktivitas dalambelajar menggunakan lingkungan sekolahsebagai laboratorium alam di MAN Binjaimencapai 75%.

    METODE PENELITIANPenelitian tindakan kelas ini di laksanakan

    di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) BinjaiSumatera Utara. Penelitian ini di laksanakanpada pertengahan Tahun Pelajaran 2009/2010,tepatnya pada bulan Maret sampai Mei 2010.Penentuan waktu penelitian mengacu padakalender akademik sekolah, karena penelitiantindakan kelas ini membutuhkan proses pembe-lajaran yang efektif di lingkungan sekolahsebagai laboratorium alam terbuka. Subjekdalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3Tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah 35orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23siswa perempuan.

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI25

    Prosedur PenelitianSecara umum prosedur Penelitian Tindakan

    Kelas mengikuti langkah-langkah PTK, yangdilakukan beberapa nilai siklus dan setiapsiklusnya terdiri atas 4 tahapan, dan setiapsiklus terdiri dari 1 kali pertemuan, Adapuntahap-tahap siklusnya adalah (1) PerencanaanTindakan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan(Acting), (3) Observasi (Obsrvation), (4)Evaluasi/Refleks (Reflecting).

    Perencanaan tindakan (Planing)Pada tahapan ini peneliti melakukan:

    - Analisis kurikulum untuk mengetahuikompetensi dasar yang akan disampaikankepada siswa dengan menggunakan strategipengamatan langsung ke lingkungan sekolahsebagai laboratorium alam.

    - Membuat rencana pembelajaran denganpengamatan langsung ke lingkungan sekolahMAN Binjai, untuk dapat mengamatiperbedaan antara tumbuhan Monokotil danDikotil.

    - Menyusun lembar observasi untuk menge-tahui kamampuan siswa dalam membedakanantara Dikotil dan Monokotil.

    - Menyususn alat evaluasi pembelajaran.Pelaksanaan Tindakan (Acting)

    Penelitian ini di lakukan dalam 2 siklus,pada siklus 1, siswa di arahkan sesuai denganKD yaitu mengamati tumbuhan biji (angios-permae) dan secara umum siswa memisahkantumbuhan sesuai dengan ciri morfologinya,dengan harapan siswa dapat mengenali masing-masing ciri-ciri tumbuhan yang diamati dilingkungan sekolah MAN Binjai.

    Pelaksanaan tindakan terdiri dari:a. Membagi siswa dalam delapan kelompok

    masing-masing kelompok terdiri dari 4 atau5 orang siswa.

    b. Mengarahkan siswa keluar dari kelasmenuju lingkungan sekolah yang memilikitumbuhan-tumbuhan.

    c. Siswa mencatat ciri-ciri tumbuhan yang diamati siswa.

    d. Masing-masing kelompok dapat membuatgambar dari setiap organ tumbuhan yang diamati di lingkungan sekolah.

    e. Setiap kelompok, siswa harus menunjukkancontoh tumbuhan masing-masing 4 jenistumbuhan yang berbeda.

    Pengamatan (Observation)Guru mengamati situasi dalam kegiatan

    siswa di lingkungan sekolah dan mengamatisetiap siswa secara menyeluruh tentang keaktifansiswa. Guru mengamati kemampuan tiapkelompok siswa untuk mencari dan mengamatimacam-macam tumbuhan biji.Refleksi (Reflecting)/Evaluasi

    Penelitian Tindakan kelas ini berhasilapabila memenuhi beberapa syarat sebagaiberikut.a. Sebagian besar (75% dari siswa) telah dapat

    membedakan tumbuhan berdasarkan caramorfologinya.

    b. Sebagian besar (70% dari siswa) dapatmengelompokkan tumbuhan berdasarkanciri morfologinya.

    c. Sebagian besar siswa (70% dari siswa) aktifmencatat jenis tumbuhan yang di amati.

    d. Lebih dari 80% siswa masing-masingsekelompok menanyakan pada guru tentangjenis-jenis tumbuhan sesuai dengan morfo-loginya.

    Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, padasiklus 1, tindakan dilakukan pada kompetensiDasar untuk mengidentifikasi tumbuhan/angiospermae yaitu membedakan tumbuhanmonokotil dengan dikotil sesuai dengan cirimorfologi yang diamati siswa di lingkunganMAN Binjai. Sedangkan untuk siklus II datamenjelaskan sebagian manfaat dari tanamanmonokotil dan dikotil bagi kehidupan manusia.

    Sebelum tindakan dilakukan, sebelumsiswa diarahkan kelapangan lingkungan sekolah,guru menyampaikan indikator pencapaian yangharus diperoleh siswa yaitu, dapat membedakanantara tumbuhan monokotil dan dikotil sertaapa manfaatnya bagi kehidupan manusia.Sebelum diarahkan keluar dari kelas diadakanPre-tes dan Pos-tes, guna mengetahui ataumembandingkan bagaimana pengetahuan siswa

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI26

    sebelum dengan sesudah di lakukan tindakanpembelajaran.

    Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan kegiatantindakan kelas pada siklus I dan II dapat dilihatsebagai berikut.

    Tabel 1. Kegiatan Siklus I Perbedaan Utama Antara Tumbuhan Dikotil dan MonokotilFAKTOR

    PEMBEDATUMBUHAN DIKOTIL TUMBUHAN MONOKOTIL

    Biji - Memiliki lembaga dengan duadaun lembaga.

    - Ketika berkecambah, bijimembelah menjadi dua.

    - Memiliki lembaga dengan satu daunlembaga.

    - Ketika berkecambah, biji tidakmembelah.

    Batang Dari pangkal ke ujung berbentukkerucut panjang, bercabang-cabangdan berbuku dengan ruas tidak jelas.

    Dari pangkal ke ujung hampir samabesar, tidak bercabang dan berbuku-buku dengan ruas yang jelas

    Daun - Tunggal atau majemuk, sering disertai daun penumu

    - Duduk daun tersebar- Tulang daun menyirip atau

    menjari

    - Tunggal berupih- Berseling atau roset- Sejajar atau melengkung

    Bunga - Bunga berkelipatan 2, 4 atau 5 - Bunga berkelipatan 3Lembaga

    (akar)- Akar lembaga tumbuhan akan

    menjadi akar tunggang yangbercabang.

    - Ujung akar pucuk lembaga tidakdilindungi oleh sarung pelindungtapi dilindungi oleh koliptil.

    - Akar lembaga matio disusun denganpembentukan akar serabut.

    - Ujung akar dilindungi oleh koleorizadan ujung lembaga.

    Tabel 2. Kegiatan Tindakan Kelas Siklus IINO TINDAKAN SIKLUS II OUTPUT1 Mengidentifikasikan masalah baru

    berdasarkan hasil evaluasi siklus I.Belum tercapainya tujuan pembelajaran

    2 Memberikan motivasi dan mencapaikanindikator yang harus dicapai.

    - Penjelasan tentang tujuan indikator yang harusdicapai.

    - Munculnya motivasi belajar siswa3 Mengkoordinir siswa yang belum mencapai

    indikator.- Terbentuk tiga kelompok siswa yang belum

    mencapai indikator4 Membacakan ciri-ciri tumbuhan dikotil dan

    monokotil- Lebih memahami hal-hal yang kurang jelas.

    5 Membantu siswa dalam mengenali ciri-ciritumbuhan dikotil dan monokotil.

    Menunjukan dua jenis tumbuhan antara dikotil danmonokotil.

    6 Pos-tes Hasil pos-tes7 Mengevaluasi hasil siklus II Dapat membedakan morfologi tumbuhan monokotil

    dan dikotil.8 Mengadakan refleksi pada siklus II Meningkatan pengetahuan siswa untuk morfologi

    tumbuhan dikotil dan monokotil

    Pada dasarnya, penelitian ini berpesansebagai pengamat, pengarah, sekaligus mengajar,

    setelah pelaksanaan teknik pembelajaran,dilakukan evaluasi dan refleksi di jadikan acuan

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI27

    untuk perbaikan pada strategi pembelajaranberikutnya hingga telah mencapai target yangtelah di tetapkan.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANSetelah diadakan tahap pemantauan dan

    evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan,maka dapat diperoleh gambaran tentang hasil

    strategi pembelajaran dengan menggunakanlingkungan sekolah sebagai laboratorium alamdalam pembelajaran Biologi pada konsepklasifikasi Angiospermae atau membedakantumbuhan dikotil dan monokotil.

    Gambaran tentang pelaksanaan tindakankelas siklus I adalah sebagai berikut.

    Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Pada Siklus INO Kegiatan Guru Siswa Alokasi waktu

    1

    Melaksanakan protes untukmenjaring data kemampuan awalsiswa tentan gklasifikasiAngiospermae.

    Menjawab soal pre-tes

    15 menit

    2

    Menjelaskan tujuan pembelajarandan memberikan motivasi, agarsiswa lebih termotivasi untukbelajar di luar kelas.

    Menyimak penjelasan guru dansiswa termotivasi untuk mengikutibelajar di lingkungan sekolah.

    3Menjelaskan langkah-langkahkegiatan belajar dilingkungansekolah secara berkelompok.

    Membuat kelomok sebanyak 4-5orang siswa.

    4Guru membagikan Les yang sesuaidengan bahan/materi pelajaranyang harus dikerjakan.

    Siswa memahami dan mengisilembar kerja siswa sesuai materi.

    60 Menit5

    Siswa diarahkan ke lapangan/keluar kelas langsung mencari danmengamati berbagai jenistumbuhan yang ada di sekitarlingkungan sekoah.

    Siswa mengidentifikasi ciri-cirrimorfologi tumbuhan dikotil danmonokotil.

    6Bagi siswa yang belum memahamicara mengidentfikasi tumbuhandiberi penjelasan sesuai denganindikator.

    Tetap berusaha sambilmendengarkan penjelasan guru/dan membaca petunjuk.

    7Memberikan penjelsan sebelumkegiatan diakhiri siswa masukkembali ke dalam kelas.

    Siswa menyerahkan hasilpengamatannya dalam bentukLKS

    15 menit

    8 Pos tes Menjawab pos tes

    Berdasarkan hasil pretes diperoleh datasebagai berikut, dari jumlah siswa yangmengikuti pretes adalah 35 orang. Siswa yangmemperoleh nilai mencapai KKM (70) adalah 9orang siswa berarti 25,70%, sedangkan yangtiak tuntas atau nilai < dari 70 adalah 26 orangsiswa berarti 74,30%. Dari data yang diperolehmaka dapat dinyatakan bahwa pengetahuan

    siswa tentang perbedaan antara tumbuhandikotil dan monokotil masih jauh di bawahstandar KKM, hal ini dimaklumi siswalangsung ke lingkungan sekolah.

    Hasil pos-tes pada pembelajaran konven-sional diperoleh data sebagai berikut, dari 35orang, siswa yang memperoleh nilai 70adalah 15 orang siswa (42,80%) sedangkan

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI28

    yang < 70 adalah 20 orang siswa (57,10%),maka dapat diketahui penyebab kurangpencapaian hasil belajar adalah karena belajar

    secara konvensional dan monoton dan sangatmembosankan dan berpengaruh pada hasilbelajar.

    Tabel 4. Nilai Pre-tes dan Pos-tes Pada Pembelajaran Konvensional.Jenis Tes Tuntas Tidak TuntasJumlah Siswa % Jumlah Siswa %Pre- tes 9 27,5 26 74,3Pos- tes 15 42,8 20 57,2

    Laporan hasil perlakuan tindakan denganmenggunakan lingkungan sekolah sebagai labora-torium alam dalam pelajaran Biologi pada konseklasifikasi angiuspermai yaitu membedakanciri-ciri monokotil dengan dikotil. Pada siklus Idari aktivitas siswa dalam KBM denganmenggunakan lingkungan sekolah sebagailaboratorium alam dalam pelajaran Biologidapat mengamati beberapa kategori terhadapaktivitas yaitu: Mengklasifikasikan tumbuhan pada dua

    kelas dengan ciri-ciri morfologi yangberbeda.

    Kerjasama dengan kelompok dalam meng-amati tumbuhan dikotil dan monokotil yangada di sekitar sekolah.

    Mencatat dan menggambarkan masing-masing perbedaan morfologi pada tumbuhandikotil dan monokotil.

    Membedakan ciri-ciri tumbuhan monokotildan dikotil dari bentuk organ tumbuhanyang ada di sekitar sekolah.Dari hasil observasi dan evaluasi tentang

    aktivitas dan perolehan nilai pre-tes dalamkegiatan Belajar Mengajar di Lingkungansekolah pada siklus I dapat diperoleh datasebagai berikut:

    Tabel 5. Hasil Pre-tes dan Pos-tes PTK Siklus I

    Jenis Tes Tuntas Tidak TuntasJumlah Siswa % Jumlah Siswa %Pre- tes 9 27,5 26 74,3Pos- tes 23 65,7 12 34,3

    Dari tabel di atas menunjukkan adakenaikan yang signifikan pada hasil pos-tessetelah dilakukan perlakuan dengan belajarmenggunakan lingkungan sekolah sebagailaboratorium alam pada sklus I diperoleh nilaipos-tes naik menjadi 23 orang siswa atau naikmencapai 65,7%. Dengan demikian berartiaktivitas siswa dalam belajar akan meningkatjauh dari sebelum diberlakukan belajar denganstrategi menggunakan lingkungan sekolahsebagai laboratorium alam.

    Peran peneliti sebagai guru dalam hal inihanya mengamati dan mengendalkan siswaagar lebih aktif dalam mengamati dan mencaritumbuhan yang memiliki ciri-ciri yang menun-jukkan tumbuhan dikotil dan monokotil sesuai

    dengan konsep materi pembelajaan yang adadalam kurikulum dan silabus mata pelajaranBiologi. Kendatipun telah mengalami kenaikannilai belajar siswa dalam perlakuan pada siklusI masih banyak siswa yang belum menunjukkantumbuhan yang diamatinya tergolong dikotildan monokotil. Dari hasil refleksi inilah yangmendasari pemilihan materi materi ini ada sikluske II akan lebih diperjelas guna memudahkansiswa untuk mengamati tmbuhan yang ada disekitar lingkungan MAN Binjai.

    Dalam pelaksanaan pembelajaran, ini siswaharus mengambil tumbuhan dan mengamatiseluruh organ mulai dari batang, daun, aka,bunga, dan dalam siklus ke II ini, gurumerencanakan serta menyiapkan lembar kerja

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI29

    siswa (LKS) dan soal Pos-tes, untuk lebihmengetahui sejauh mana siswa yang belumaktif dan belum mencapai nilai KKM yangtelah ditetapkan pada mata pelajaran Biologidapat meningkat dan mencapai nilai 70, daritiga kelompok yang terbentuk pada siklus ke IIini, diberikan arahan dan dibacakan ciri-ciritumbuhan monokotil dan dikotil yang ada dalammateri pelajaran Biologi kelas X semester 2sebagai bahan acuan siswa dalam mengiden-tifikasi tumbuhan yang diamati dan menuliskanciri-ciri dari tumbuhan monokotil dan dikotil.

    Untuk memudahkan siswa dalam pembela-jaran di siklus II ini guru sebagai penelitimembuat langkah lengkap pembelajaransebagai berikut:- Siswa dibawa ke luar kelas atau ke

    lingkungan sekolah.

    - Kumpulkan tumbuhan masing-masing 5jenis tumbuhan yang ada di sekitar ling-kungan sekolah.

    - Amati morfologi atau ciri dari masing-masing organ pada tumbuhan yang ada.

    - Buatlah pengelompokan organ tumbuhanmonokotil dan dikotil berdasarkan penjelasanguru dan literatur tentang morfologitumbuhan.

    - Catatlah perbedaan ciri dari masing-masingorgan tumbuhan monokotil dan dikotil.

    Pada akhir jam pelajaran, guru mengujikeberhasilan dari pos-tes dan mengumulkanLKS siswa ternyata dapat dipastikan secaraumum keberhasilan siswa dalam memahamimateri yang di anjurkan mencapai 82,85% dari35 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatdari tabel hasil belajar pada siklus II berikut ini.

    Tabel 7 nilai Pretes dan Pos-tes siswa pada siklus IIJenis Tes Tuntas Tidak Tuntas

    Jumlah Siswa % Jumlah siswa %Pre-tes 17 48,57 18 51,42Pos-tes 29 82,86 6 17,14

    Melihat dari pos-tes pada tabel di atas,maka keberhasilan belajar siswa dapatmencapai 82,86%, dengan demikian dalamperolehan hasil belajar demikian dapat dikategorikan telah tuntas dan berhasil. Untukdapat melihat perbandingan perolehan nilai atau

    aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaranBiologi dengan menggunakan lingkungansebagai laboraturium alam dapat dilihat padagambar 1 dan 2 sebagai hasil belajar siswa padasiklus I dan II berikut ini.

    Gambar 1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779

  • Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013 LPM Unimed & AGFI30

    Gambar 2. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

    Dari kedua gambar tersebut menggam-barkan bahwa keberhasilan siswa dalammeningkatkan nilai pos-tes dalam pembelajaranBiologi dengan menggunakan lingkungan alamsebagai laboratorium alam terbuka dapatberhasil mencapai nilai > 70 hingga 82,86%tercapai, demikian hasil pengamatan terhadapaktivitas anak juga meningkat mencapai 80%.

    Dengan melihat hasil belajar siswa denganmenggunakan lingkungan sekolah sebagai labo-ratorium, maka dalam penelitian ini guru inginmenciptakan inovasi dengan model pembela-jaran baru yang lebih lama dan lebih banyak,agar tujuan pendidikan di MAN Ninjai, dapattercapai khusunya pada mata pelajaran Biologidan pada Umumnya dapat mencapai tujuansecara Nasional.

    KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian tindakan

    kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Strategi penggunaan lingkukan sekolah

    sebagai laboraturium alam dalam pembela-jaran Biologi dapat meningkatkan aktivitasproses belajar mengajar.

    2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwaterjadi peningkatan aktivitas siswa darisiklus I ke siklus II rata-rata 75%.

    DAFTAR PUSTAKADjamarah, S., dan Zain, A. 2002. Strategi

    Belajar Mengajar. Jakarta: PenerbitRineka Cipta.

    Depdiknas. 2003. Undang-Undang RepublikIndonesia No. 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Depdiknas.

    Erni, H. 2001. Metode Pembelajaran Pendidikandi Luar Kelas Mata Pelajaran Biologi.Jakarta: Depdiknas.

    Hansen. 2004. Chickens Group To The TeacherShone. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

    Himam, F. 2008. Penelitian dan PenilaianPendidikan. Bandung: Sinar Baru.

    Madjid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran,Mengembangkan, Standar KompetensiGuru. Jakarta: Bina Aksara.

    Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan MotivasiRelajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

    Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

    Jurnal Penelitian Tindakan KelasISSN 2301-6779