Pemanfaatan Metoda Geolistrik WENNER

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal geolistrik

Citation preview

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    Pemanfaatan Metoda Geolistrik WENNER-SCHLUMBERGER

    untuk Eksplorasi Lapisan Aquifer Pembawa Air Tawar

    C. AHMAD HATORI

    Pusat Riset Teknologi Kelautan

    Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan Jl. MT. Haryono Kav. 52-53 Jakarta, Indonesia. Email: [email protected]

    Abstrak

    Penentuan potensi sumberdaya air tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara,

    diantaranya dengan melakukan teknik geofisika dengan menggunakan metoda

    geolistrik jenis konfigurasi Vertical Electrical Sounding.. Survey geolistrik dilakukan

    dengan mengalirkan arus searah kedalam bumi melalui dua elektroda arus dan beda

    potensial yang timbul diukur melalui kedua elektroda potensial. Penelitian Geolistrik

    telah dilakukan di Kelurahan Sikeli, Pulau Kabaena-Sulawesi Tenggara. Penelitian

    menggunakan metoda Wenner-Schlumberger dengan elektroda potensial (MN) 1 m

    dan 5 m, jarak elektroda arus 1 sampai 5 kali elektroda potensial serta panjang

    bentangan maksimum AB/2) 27,5 meter. Dari hasil pengolahan dan interpretasi

    didapatkan bahwa lapisan aquifer pembawa air tawar berada pada kedalaman

    dangkal dan berkisar antara 1-2 meter dari permukaan tanah, memiliki harga

    tahanan jenis antara 10.5 61.7 Ohm-meter dengan jenis litologi berupa endapan aluvial.

    Abstract

    The groundwater resources can be determined by one of geophysical technique, that

    is geoelectrical method with vertical electrical sounding measurement. This method

    is made by passing an electrical current using a pair of current electrodes and

    measuring the resulting potential gradient with a pair of potential electrodes. Survey

    with this method was carried out at Sikeli District, Kabaena Island, South-East

    Sulawesi, used wenner-schlumberger array with the spacing value between the

    current electrodes (AB) 1 to 5 times of the spacing value of a pair of the potential

    electrodes (MN), in this case 1 m and 5 m. The results of the geoelectrical survey

    indicate that the aquifer saturated with freshwater is available at the site at the

    depth 1 to 2 meter from the earth surface. The resistivity value of this layer is

    between 10.5 to 61.7 ohm-meter with the kind of lithology is alluvial deposit.

    Kata Kunci : geolistrik, aquifer, air tanah, sounding

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    PENDAHULUAN

    Survey geolistrik pada umumnya

    digunakan untuk mengetahui kondisi

    geologi bawah permukaan, terutama

    yang memiliki kontras tahanan jenis

    yang cukup jelas. Misalnya untuk

    eksplorasi air tanah, panas bumi dan

    mineral.

    Metoda survey geolistrik terdiri

    dari berbagai macam bentuk susunan

    elektroda, yaitu susunan wenner,

    schlumberger, dipole-dipole, pole-

    dipole dan sebagainya. Dalam

    eksplorasi air tanah susunan elektroda

    wenner dan schlumberger merupakan

    yang paling banyak digunakan.

    Susunan elektroda wenner

    terdapat pada suatu garis lurus dengan

    jarak masing-masing elektroda sama.

    Metoda ini sangat sensitif terhadap

    perubahan lateral setempat seperti

    gawir atau lensa-lensa, sehingga baik

    digunakan untuk mengetahui kondisi

    bawah permukaan secara lateral.

    Adapun kelemahannya membutuhkan

    waktu dan tenaga yang besar dalam

    penerapannya dilapangan

    dibandingkan dengan metoda

    schlumberger. Metoda schlumberger

    memiliki susunan jarak elektroda arus

    yang lebih besar dibandingkan dengan

    elektroda Metoda ini baik digunakan

    untuk penyelidikan dalam karena tidak

    terlalu dipengaruhi oleh perubahan

    secara lateral.

    Tipe pengukuran geolistrik ada

    dua macam, yaitu horisontal profiling

    dan vertical profiling atau sering juga

    disebut vertikal electrical sounding

    (VES). Tipe horisontal profiling

    memiliki bentangan elektroda yang

    tetap untuk setiap titik sounding yang

    berbeda. Dengan demikian didapatkan

    tahanan jenis untuk kedalaman yang

    tetap. Hasilnya berupa peta

    isoresistivity untuk kedalaman tertentu

    disuatu daerah. Tipe ini biasanya

    digunakan untuk menentukan suatu

    intrusi atau patahan.

    Pada tipe vertical electrical sounding

    bentangan elektroda dibuat bervariasi

    sesuai kebutuhan sehingga

    mendapatkan variasi secara vertikal.

    Untuk mendapatkan variasi horisontal

    antar titik sounding bisa dibuat

    korelasi.

    PRINSIP DASAR

    Metoda geolistrik menggunakan

    prinsip bahwa lapisan batuan atau

    material mempunyai tahanan yang

    berbeda-beda yang disebut tahanan

    jenis batuan ( Tahanan jenis

    batuan tersebut diukur dengan

    mengalirkan arus listrik searah (DC)

    melalui sepasang elektroda arus (AB)

    yang dimasukan kedalam bumi, dan

    beda potensial yang terjadi akan

    terukur melalui sepasang elektroda

    potensial (MN) seperti terlihat pada

    gambar 1.

    Menurut Shankar (1994),

    Kemampuan suatu batuan dalam

    menghantarkan arus listrik tergantung

    pada tiga faktor utama, yaitu :

    1. Jumlah pori-pori dalam suatu

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    batuan (Porositas)

    2. Hubungan antar pori-pori

    3. Volume dan konduktivitas

    fluida dalam batuan

    Gambar 1. Susunan Konfigurasi

    Wenner Schlumberger

    Kehadiran fluida penghantar

    listrik dalam suatu batuan dapat

    dikatakan sebagai faktor pengontrol

    besarnya harga tahanan jenis, karena

    batuan yang kering umumnya

    memiliki tahanan jenis yang cukup

    tinggi. Dengan adanya kandungan

    fluida penghantar listrik seperti air

    tawar atau air asin dalam pori-pori

    suatu batuan, nilai tahanan jenis

    batuan tersebut otomatis akan menjadi

    lebih kecil, sehingga kontras dengan

    batuan sekitarnya yang tidak

    mengandung fluida.

    Semakin banyak suatu batuan

    mengandung fluida penghantar listrik

    harga tahanan jenisnya semakin

    menurun. Hal ini berlaku pula untuk

    porositas dan kandungan salinitas

    yang terdapat dalam suatu batuan.

    Zohdy (1980) dalam Simoen &

    Purnama (2000) telah membuat

    klasifikasi harga tahanan jenis batuan

    yaitu; endapan aluvial (endapan lepas

    berupa lempung atau pasir) yang jenuh

    air asin memiliki harga tahanan jenis <

    1 ohm-meter. Batuan beku dan

    batupasir kering mencapai ribuan

    ohm-meter, sebaliknya batupasir yang

    jenuh air tawar harga tahanan jenisnya

    berkisar antara 15-600 ohm meter.

    Tetapi, untuk endapan aluvial harga

    tersebut dapat mencapai 2 ohm-meter

    dikarenakan besarnya porositas

    sehingga memiliki kandungan air

    tanah yang banyak, sehingga sifatnya

    sangat menghantarkan arus listrik.

    Untuk material lempung nilai harga

    tahanan jenis berkisar antara 1-10 ohm

    meter.

    METODOLOGI

    Konfigurasi Elektroda disusun

    sedemikian rupa mengacu pada

    susunan Wenner-Schlumberger

    dengan Sistem fixed electrode

    potensial dan elektroda arus berjalan

    (gambar 1).

    Loke (2000) menyatakan bahwa

    dalam susunan Wenner-Schlumberger

    Variasi jarak elektroda arus

    merupakan kelipatan dari jarak

    elektroda potensial (a) dengan faktor

    pengali (n) yang berkisar dari mulai 1

    sampai maksimum 6. Harga n > 6

    tidak disarankan karena besaran

    potensial yang didapatkan kurang

    akurat.

    Kelebihan Konfigurasi wenner-

    schlumberger dalam mendapatkan data

    VES (vertical electrical sounding)

    adalah memiliki tingkat kesalahan

    rendah dan tidak terlalu dipengaruhi

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    kondisi lapangan. Selain itu

    konfigurasi ini lebih menghemat

    waktu dan tenaga serta mudah aplikasi

    di lapangan.

    Dalam aplikasi di lapangan ada

    beberapa prosedur yang harus

    diperhatikan yaitu :

    1. Medan lapangan cukup datar

    dan rata dalam bentangan

    memanjang pada jarak yang

    sesuai kedalaman yang

    diinginkan;

    2. Jauh dari bangunan permanen,

    besi dan beton yang dapat

    mengganggu arus listrik;

    3. Pada daerah dekat tebing,

    kabel direntangkan searah

    tebing / kontur;

    4. Disekitar titik sounding, dicatat

    posisi geografis, elevasi,

    kedalaman muka air tanah

    bebas dan jenis litologi atau

    pelapukan batuan (bila ada)

    yang berguna untuk korelasi

    permukaan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Harga tahanan yang didapatkan

    dari alat pengukuran (R) harus

    dikonversi kedalam nilai tahanan jenis

    semu (a). Untuk mendapatkan nilai

    Tahanan Jenis semu (a) dari

    konfigurasi Wenner-Schlumberger

    digunakan persamaan :

    a = . n(n+1).MN.R

    Dimana :

    a = nilai Tahanan Jenis semu

    = konstanta (3.14) n = faktor pengali

    MN = jarak elektroda potensial (a)

    R = Tahanan Jenis dari alat

    Nilai Tahanan Jenis semu yang

    didapatkan (a) merupakan nilai semu

    (apparent) dari Tahanan Jenis bumi

    yang dianggap homogen. Untuk

    mendapatkan nilai Tahanan Jenis

    sebenarnya harus dilakukan

    interpretasi. Ada dua cara interpretasi

    yang dapat dilakukan yaitu :

    Interpretasi kualitatif dan Kuantitatif.

    Dalam interpretasi kualitatif, zona

    aquifer ditentukan dengan

    mempelajari kurva lapangan

    berdasarkan adanya harga tahanan

    jenis yang kontras. Sedangkan dalam

    Interpretasi kuantitatif tahanan jenis

    batuan ditentukan dengan cara

    langsung dan cara tidak langsung.

    Cara tidak langsung memakai metoda

    pencocokan kurva (Matching Curve)

    antara kurva standar dengan kurva

    lapangan (Gambar 2), Sedangkan cara

    langsung memakai cara model inversi

    dan metoda Filter Linear dengan

    bantuan komputer.

    Hasil Interpretasi berupa

    penyebaran harga Tahanan Jenis yang

    berupa penampang secara vertikal

    sedangkan untuk mengetahui

    penyebaran secara horizontal dapat

    dilakukan korelasi antar titik

    pengukuran.

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    Type H

    1>2

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    Gambar 3. Kurva lapangan Baliara 3

    Gambar 4. Kurva lapangan Baliara 4

    Tidak berbeda dengan titik

    pengukuran sebelumnya, pada Titik

    pengukuran Baliara 4 (Gambar 4),

    muka air tawar diperkirakan terdapat

    pada kedalaman 1,57 meter dengan

    harga tahanan jenis 20,43 ohm-meter

    Demikian juga pada Titik

    pengukuran Baliara 5 (Gambar 5),

    muka air tawar diperkirakan terdapat

    pada kedalaman 1,26 meter dengan

    harga tahanan jenis 19,20 ohm-meter.

    Gambar 5. Kurva lapangan Baliara 5

    Gambar 6. Kurva lapangan basecamp2

    Pada pengukuran di titik

    basecamp 2 (Gambar 6) merupakan

    kurva tipe Q yang menunjukkan harga

    tahanan jenis batuan yang semakin

    kecil. Dari hasil interpretasi

    didapatkan bahwa air tawar terdapat

    pada kedalaman 1,5 meter 16,8

    meter dengan harga tahanan jenis

    berkisar antara 10,5 29,2 ohm-meter.

    Pada pengukuran di titik

    basecamp 1 (Gambar 7), dari hasil

    interpretasi didapatkan bahwa air

    tawar terdapat pada kedalaman 2,92

    meter dengan harga tahanan jenis

    berkisar antara 14,7 61,7 ohm-meter.

  • Jurnal Riset IPTEK Kelautan Vol.2 No.3, Januari 2005:

    Jurnal Riset IPTEK Kelautan, Vol.2 No.3 Januari 2005.pp:

    @Printed in Indonesia

    Gambar 7. Kurva lapangan basecamp1

    KESIMPULAN

    Metode Geolistrik merupakan

    salah satu metoda geofisika yang dapat

    digunakan untuk eksplorasi air tanah.

    Lapisan aquifer pembawa air tawar

    memiliki harga tahanan jenis yang

    yang kontras dibandingkan lapisan

    batuan yang tidak mengandung air

    atau lapisan lempung.

    Dari hasil studi kasus,

    didapatkan bahwa harga tahanan jenis

    aquifer yang mengandung air tawar

    relatif kecil berkisar antara 10,5

    61,7. Kecilnya harga ini karena aquifer

    didaerah tersebut berupa endapan

    aluvial yang bersifat lepas-lepas

    sehingga memiliki porositas yang

    cukup tinggi, dengan kandungan air

    tawar yang banyak.

    DAFTAR PUSTAKA

    Loke, M.H., 2000. Electrical Imaging

    Surveys for Environmental

    and Engineering Studies: A

    Practical guide to 2D and

    3D Surveys. www.

    agiusa.com.

    Mardiana, U., Mulyo, A., 1993.

    Metoda Tahanan Jenis

    Untuk Penelitian Air

    Tanah., UNPAD. Bandung.

    Shankar, K. Ravi., 1994.

    Groundwater Exploration.

    Colombo, Sri Lanka.

    Simoen, Soenarso., Purnama, Ig.

    Setyawan., 2000.,

    Geolistrik:Suatu Teknik

    Geofisika Untuk

    Penyelidikan Bawah

    Permukaan, UGM.

    Yogyakarta.