27
1 1 PEMANFAATAN METODE WEIGHTEDPRODUCT (WP) PADA PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS BULANAN KARYAWAN [1] Anggraeni Ridwan, [2] Dini Andriyani [1][2] Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma JL. Margonda Raya 100 Depok 16424 [1] [email protected] , [2] [email protected] ABSTRAK Kepuasan karyawan dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan mendorong karyawan tersebut untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Salah satu faktor kepuasan kerja adalah dari jumlah bonus yang diterima. Bonus bulanan merupakan salahsatu strategi yang berfungsi untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk mencapai standar kinerja perusahaan. Beberapa sistem pengambilan keputusan untuk pemberian bonus pegawai menggunakan metode Weighted Product (WP). Alasan memilih metode ini adalah perhitungan lebih mudah, dan waktu untuk perhitungan lebih singkat dibandingkan metode pengambilan keputusan yang lain. Perancangan aplikasi pengambilan keputusan pemberian keputusan menggunakan metode WP dibuat menggunakan metode Unifed Modeling Language (UML, dengan use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Gambaran aplikasi secara global ditampilkan dengan bantuan struktur navigasi campuran. Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Weighted Product, Bonus, UML PENDAHULUAN Kepuasan karyawan dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan mendorong karyawan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Kepuasan ini juga membuat karyawan terus menerus berusaha memperbaiki kinerjanya. Perusahaan harus mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan. Dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan, produktivitas dan kinerja karyawan pun akan meningkat. Dalam meningkatkan kinerja karyawan diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah upah atau gaji, insentif dan bonus. Bonus dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk

PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

1

1

PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS

BULANAN KARYAWAN

[1]Anggraeni Ridwan, [2]Dini Andriyani

[1][2]Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma

JL. Margonda Raya 100 Depok 16424 [1][email protected], [2] [email protected]

ABSTRAK Kepuasan karyawan dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan mendorong

karyawan tersebut untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Salah satu faktor kepuasan kerja adalah dari jumlah bonus yang diterima. Bonus bulanan merupakan salah satu strategi yang berfungsi untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk mencapai standar kinerja perusahaan. Beberapa sistem pengambilan keputusan untuk pemberian bonus pegawai menggunakan metode Weighted Product (WP). Alasan memilih metode ini adalah perhitungan lebih mudah, dan waktu untuk perhitungan lebih singkat dibandingkan metode pengambilan keputusan yang lain. Perancangan aplikasi pengambilan keputusan pemberian keputusan menggunakan metode WP dibuat menggunakan metode Unifed Modeling Language (UML, dengan use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Gambaran aplikasi secara global ditampilkan dengan bantuan struktur navigasi campuran.

Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Weighted Product, Bonus, UML

PENDAHULUAN

Kepuasan karyawan dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan mendorong

karyawan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Kepuasan ini juga membuat karyawan

terus menerus berusaha memperbaiki kinerjanya. Perusahaan harus mengenali faktor-faktor apa

saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan. Dengan tercapainya kepuasan kerja

karyawan, produktivitas dan kinerja karyawan pun akan meningkat.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah

upah atau gaji, insentif dan bonus. Bonus dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk

Page 2: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

2

2

memotivasi karyawan dalam rangka untuk meningkatkan kinerja mereka dan merangsang para

karyawan untuk berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Bonus bulanan merupakan

salah satu strategi yang berfungsi untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk

mencapai standar kinerja perusahaan.

Setiap kinerja karyawan akan diberikan bonus bulanan sesuai dengan kinerja yang sudah

dilakukan, akan tetapi pemberian bonus yang masih manual menyebabkan penilaian terhadap

karyawan yang banyak menjadi kompleks, dan memakan waktu yang banyak sehingga terkadang

karyawan tidak mendapatan bonus sesuai kinerjanya.

Ada beberapa metode yang digunakan sebagai penunjang pegambilan keputusan yaitu

Simple Additive Weighting (SAW), Weighted Product (WP), Naïve Bayes, dan Multifactor

Evaluation Process [1]. Tahun 2017 Hajar, Siti melakukan penelitian menggunakan metode

Simple Additive Weighting yang bertujuan pemberian bonus bulanan [2]. Lalu dilanjutkan pada

tahun yang sama Setyo Pangestu melakukan penelitian menggunakan metode Naïve Bayes

[3]. Dan satu tahun yang lalu Fauzi, Firman Farid melakukan penelitian menggunakan

Multifactor Evaluation Process untuk memilih pemberian bonus pada karyawan [4]. Beberapa

aplikasi pengambilan keputusan untuk pemberian bonus pegawai menggunakan metode

Weighted Product. Alasan memilih metode ini adalah perhitungan lebih mudah, dan waktu

untuk perhitungan lebih singkat dibandingkan metode pengambilan keputusan yang lain [5].

PEMBAHASAN

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan

informasi, permodelan dan manipulasi data. Sistem itudigunakan untuk membantu pengambilan

keputusan dalam situasi yang semi-terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tak seorang

pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang

manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara

memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu [6].

Pengambilan keputusan merupakan hasil suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif

tindakan yang mungkin dipilih dengan mekanisme tertentu, dengan tujuan untuk menghasilkan

Page 3: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

3

3

keputusan yang terbaik [7].

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang mampu

memberikan kemampuan pemecahan masalah maupu kemampuan pengkomunikasian untuk

masalah dengan kondisi semi-terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak

terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimanakeputusan seharusnya dibuat.

Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai hasil suatu

proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.Hasil

keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif atau antar

prosedur untuk mencapai tujuan tertentu .

Weighted product

Weighted product (WP) adalah keputusan analisis multi-kriteria yang populer dan

merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria. Seperti semua metode FMADM,

WP adalah himpunan berhingga dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam istilah beberapa

kriteria keputusan [8].

Metode Weighted product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut,

dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang

bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi.

Pembobotan metode Weighted product dihitung berdasarkan tingkat kepentingan.Tingkat

kepentingan metode Weghted Product, yaitu :

1. Sangat Tidak Penting

2. Tidak Penting

3. Cukup Penting

4. Penting

5. Sangat Penting

Proses normalisasi bobot kriteria (W), ΣW = 1 adalah

Keterangan:

Page 4: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

4

4

Wj : Bobot atribut

ΣWj : Penjumlahan bobot Atribut

Menentukan Nilai Vektor S, yang dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

Si = ∐� � = 1 ��� �� .................... (2)

Keterangan:

S : menyatakan preferensi alterntaive dianalogikan sebagai vektor S.

X : menyatakan nilai kriteria

W : menyatakan bobot kriteria

i : menyatakan alternatif

j : menyatakan kriteria

n : menyatakan banyaknya kriteria

Menentukan Nilai vector yang akan digunakan Menghitung Preferensi (Vi) untuk

perengkingan. Formulanya seperti berikut:

Keterangan:

Si : Menyatakan nilai hasil vektor

ΣS : Menyatakan hasil pertambahan dari hasil nilai vektor

Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah Menurut Kristanti dan Pangastuti (2019), kinerja karyawan

yang baik dengan etos kerja yang tinggi akan membantu perusahaan untuk dapat memenuhi

target dan membantu perusahaan memperoleh keuntungan [9].

Kinerja karyawan dapat diukur dengan beberapa indicator [10], yaitu:

(1) Kualitas, yang diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

Page 5: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

5

5

(2) Kuantitas,merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah

unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

(3) Ketepatan waktu,merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan,dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

(4) Efektivitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap

unit dalam penggunaan surnber daya.

(5) Kemandirian, merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana

karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab

karyawan terhadap kantor. Sedangkan indikator penentuan bonus bulanan karyawan

yang digunakan oleh perusahaan yaitu berdasarkan kreatifitas, absensi,

profesionalisme, kebersihan, dan kerja sama.

UML (Unified ModelingLanguage)

UML (Unified Modeling Language) UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan,

visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software. UML

mendifinisikan beberapa jenis diagram resmi, diantaranya: use case diagram, class diagram,

sequence diagram, collaboration diagram, statechart diagram, component diagram, dan

deployment diagram. Menurut Munawar (2005) UML (Unified Modeling Language) adalah

sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,

membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO

(Object-Oriented) [12].

Menurut Munawar (2005) Konsep Dasar UML UML mempunyai sejumlah elemen

grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa , UML

mempunyai sejumlah aturan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan elemen-elemen

tersebut[12]. Berikut adalah beberapa jenis diagram yang digunakan dalam pembuatan diagram

UML:

1. Use Case Diagram

Use case adalah penelitian fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case

Page 6: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

6

6

diagram bekerja dengan cara mendepenelitiankan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah

sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan

langkah- langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap

skenario mendepenelitiankan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang

lain, perangkat keras atau urutan waktu. Sedangkan pengguna biasa disebut dengan actor. Actor

adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pungguna dalam interaksinya dengan sistem.

2. Class diagram

Class Diagram, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama Class

menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila class

mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan

tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Tipe atribut dan niali

default bisa di munculkan sebagaimana operation.

3. Statechart diagram

Statechart diagram menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur

hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan tersebut. Sangat

penting untuk membuat statechart diagram, karena dapat membantu analisis, designer dan

developer dalam memahami perilaku obyek yang ada di sistem. Statechart diagram memastikan

bahwa obyek-obyek tersebut akan menebak apa yang seharusnya dilakukan. Simbol UML

untuk statechart diagram adalah segi empat yang tiap pojoknya diberi rounded. Titik awalnya

menggukan lingkaran solid yang diarsir dan diakhiri dengan mata.

4. Activity diagram

Activity diagram menunjukkan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan.

Diagram ini sangat berguna untuk menunjukkan operation sebuah obyek dan proses bisnis.

Kelebihan activity diagrams dibandingkan flow chart adalah kemampuannya dalam

menampilkan aktivitas paralel.

5. Sequence diagram

Sequence diagram dugunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario.

Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan). Komponen utama

sequence diagram terdiri atas obyek yang ditulis dengan kotak segiempat bernama. Message

diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertikal.

Sequence diagram menambahkan dimensi waktu pada interaksi diantara obyek.

Page 7: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

7

7

Pada diagram ini participant diurutkan dari setiap participant. Kotak kecil pada lifeline

menyatakan aktivation yaitu menjalakan salah satu operation dari participant. State bisa

ditambahkan dengan menempatkannya sepanjang life line.

6. Collaboration diagram

Collaboration diagram adalah bentuk lain dari sequence diagram dimana collaboration

diagram diorganisir menurut ruang atau space. Collaboration diagram merupakan asosiasi

diantara obyek-obyek. Panah di dekat garis asosiasi menunjukkan messag, sedangkan content

message ditunjukkan dengan label. Angka pada message menunjukkan urutan message. Dengan

collaboration diagram memungkinkan untuk memodelkan pengiriman sebuah message

kebanyak obyek pada class yang sama. Demikian juga untuk menunjukkan adanya obyek aktif

yang mengendalikan aliran dari message.

7. Deployment diagram

Deployment atau physical diagram menyediakan gambar bagaimana sistem secara fisik

akan terlihat. Sistem terdiri dari node-node dimana setiap node diwakili untuk sebuah kubus.

Garis yang menghubungkan antara 2 kubus menunjukkan hubungan diantara kedua node

tersebut. Tipe node bisa berupa device yang berwujud hardware dan bisa juga processor (yang

mengeksekusi component) atau execution environtment (software yang menjadi host atau

mengandung software yang lain).

Analisis Masalah

Setiap kinerja karyawan akan diberikan tambahan bonus sesuai penilaian yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan. Besaran tambahan bonus dengan penilaian tertinggi akan

mendapatkan tambahan bonus sebesar Rp. 500.000,- , dengan nilai lebih rendah pada penilaian

akan ditambahkan besaran sebesar Rp. 300.000,-, sedangkan untuk karyawan yang memiliki

nilai terendah akan mendapatkan tambahan bonus sebesar Rp. 200.000,-. Dengan adanya

perbedaan pendapatan bonus karyawan maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat membantu

proses pemberian tambahan bonus karyawan.

Analisis masalah bertujuan untuk menganalisis permasalahan yang muncul, pemecahan

masalah, dimulai dari masukan data, bagaimana proses kerja, dan hasil keluarannya. Dalam

mengimplementasikan Sistem Penunjang Keputusan bermetode Weighted Product akan

dibangun sebuah prototype dengan gambaran sistem yang akan tertera pada gambar 3.2 di bawah

Page 8: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

8

8

ini.

Gambar 3. 2 Proses Weighted Product

Pada Gambar 3.2 menjelaskan bahwa langkah pertama menganalisis sitem adalah

menginput alternatif. Selanjutnya yaitu menginput kriteria, dan bobot. Kriteria adalah ukuran

yang menjadi dasar penilaian, dan bobot adalah pengaruh nilai pada setiap kriteria. Setelah

menentukan kriteria, dan bobot maka selanjutnya adalah menginput nilai alternatif pada kriteria.

Langkah keempat yaitu perhitungan normalisasi bobot. Perhitungan normalisasi bobot,

atau disebutdengan penjumlahan semua bobot kriteria. Hasil dari normalisasi bobot akan

Page 9: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

9

9

terproses di perhitungan vektor S. Setelah menemukan hasil di perhitungan vektor S maka

sistem akan memproses perhitungan vektor V. Hasil vektor V akan diurutkan dari yang terbesar

ke yang terkecil.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini tentang data karyawan pada PT. XYZ seperti menentukkan kriteria,

dan nilai bobot apa yang digunakan untuk menjadi patokan dalam penentuan pemberian bonus

bulanan karyawan. Dalam penentuan kriteria, dan nilai bobot ini dilakukan wawancara terhadap

Human Resource Departement atau departemen Sumber Daya Manusia sehingga dapat

ditentukan bahwa kriteria yang ditentukan adalah profesionalisme, kerja sama, absensi,

kreativitas, dan kebersihan, sedangkan bobot nilai disetiap kriteria adalah 5, 3, 2, 4, dan 1.

Pengambilan Keputusan Pemberian Bonus Karyawan menggunakan Weighted Product

Dalam pengambilan keputusan ini dilakukan perhitungan untuk menentukkan bonus

karyawan pada PT. XYZ dengan menggunakan metode Weighted Product. Metode Weighted

Product yaitu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternative terbaik dari

sejumlah alternative berdasarkan kriteria tertentu. Konsep dasar metode ini adalah perkalian

untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu

dengan bobot atribut yang bersangkutan. Pada perhitungan kriteria terdapat dua jenis yaitu

kriteria cost atau kriteria benefit. Pada kriteria cost menjelaskan nilai berkurang, sedangkan pada

nilai benefit menjadi nilai tambah pada setiap alternatif

Berikut merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan

persyaratan bonus bulanan karyawan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Adapun

kriteria tersebut adalah profesionalisme (C1), kerja sama (C2), absensi (C3), Kreatifitas (C4),

dan kebersihan (C5). Dalam melakukan perhitungan menggunakan metode Weighted Product

terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan, dan dapat digambarkan pada bagan flowchart.

Flowchart merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan

merepresentasikan simbol-simbol tertentu, yang mudah dipahami, dapat dilihat pada gambar 3.3

di bawah ini.

Page 10: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

10

10

Gambar 3.3 Proses perhitungan

Gambar 3.3 di atas menjelaskan tentang tahapan-tahapan pemecahan masalah

menggunakan metode Weighted Product sebagai berikut :

1. Menentukkan alternative

Alternative yang digunakan pada proses perhitungan ini adalah sampling dari karyawan PT.

Page 11: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

11

11

XYZ, seperti yang ditampilkan pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3. 1 Tabel Alternative

Kode Nama Karyawan

Alamat Umur Jenis Kelamin

Jabatan

A1

Angga Azhar

Jl. Megatruh Blok F52 No 25/26 Pengasinan, Rawa Lumbu, Bks 17115

24

Laki-Laki

Bidang Kreatif

A2

Muhammad Dafa Oktamilano

Jl. Mawar IV No.1 , Pondok Hijau Permai, RT 00/14 Pengasinan, Rawa Lumbu, Bks 17115

24

Laki-Laki

Bidang

Produksi

A3

Asty Desty R

Jl. Swadaya Raya No.37, RT.004/028, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

35

Perempuan

Account

Management

A4

Vinny Wulandari

Jl. Narogong Jaya Raya Blok C42 No.1,RT.001/RW. 019,Pengasinan, Kec.Rawalumbu, Bks, JawaBarat 17115

21

Perempuan

Account

Management

A5

Ragil Septianto

Jl. Asmaradhana No. 26 RT.003/RW.030, Pengasinan, Kec.Rawalumbu, Bks,Jawa Barat 17115

26

Laki-Laki

Bidang Kreatif

Page 12: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

12

12

Tabel 3. 1 Tabel Alternative (lanjutan)

Kode Nama Karyawan

Alamat Umur Jenis Kelamin

Jabatan

A6

M. Nur Fauzi

Jl.Maskumambang 19 RT.005/RW.027, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

27

Laki-Laki

Bidang Media

A7

Putri Damayanti

Jl. Ciptomangun Kusumo No. 25 RT.006/RW.013, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

25

Perempuan

Bidang Media

A8

Dimas Aprila

Jl.Merpati No.29 RT.005/RW.015, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

28

Laki-Laki

Bidang Kreatif

A9

Vanessa Azzahra

Jl. Tanjung Pinang No. 14 RT.011/015, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

30

Perempuan

Bidang Kreatif

A10

Melina SharoonA

Jl. Kapuk 1, RT.005/ 019, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

22

Perempuan

Bidang

Produksi

A11

Nisrina Nurbaiti

Jl. Cemp. Portal No.27, RT.004/016, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

27

Perempuan

Bidang

Produksi

A12

Fitriana Swastika Ramadhanti

Jalan Borneo Perum Bumi Bekasi Baru Jl. Pariwisata, RT.001/RW.002, Pengasinan, Bekasi Utara, Jawa Barat 17115

25

Perempuan

Riset

Pemasaran

Page 13: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

13

13

Tabel 3. 1 Tabel Alternative (lanjutan)

Kode Nama Karyawan

Alamat Umur Jenis Kelamin

Jabatan

A13

Nafila Alsa M

Jl.Pramuka no.19, RT.001/RW.017, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

26

Perempuan

Riset

Pemasaran

A14

Hanna Rulandari

Jl.Pengasinan Raya II No.140 B, RT.007/ 002, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

33

Perempuan

Riset

Pemasaran

A15

Aini Zulfah

Jl. Kapuk 1, RT.005/019, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115

29

Perempuan

Konsultan Pemasaran

2. Menentukan Kriteria dan bobot.

Langkah yang kedua adalah memberikan nilai bobot pada setiap kriteria

Tabel 3.2 Kriteria dan bobot

Kode Kriteria Bobot

C1 Profesionalisme 5

C2 Kerja Sama 3

C3 Absensi 2

C4 Kreatifitas 4

C5 Kebersihan 1

3. Memberikan nilai alternative pada kriteria.

Langkah yang ketiga adalah memberikan nilai alternative pada kriteria.

Page 14: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

14

14

Tabel 3.3 Alternative dan Penilaian

Kode Alternative

Profesionalisme Kerja Sama

Absensi Kreatifitas Kebersihan

A1 9 7 8 9 8

A2 7 6 8 9 5

A3 7 8 6 8 8

A4 8 9 7 6 7

A5 6 7 9 7 6

A6 9 6 8 8 7

A7 9 6 7 9 6

A8 8 7 4 7 5

A9 9 6 5 7 8

A10 5 9 8 7 5

A11 7 8 9 6 7

A12 6 5 6 8 7

A13 6 7 8 9 7

Tabel 3. 4 Alternative dan Penilaian (lanjutan)

Kode Alternative

Profesionalisme Kerja Sama

Absensi Kreatifitas Kebersihan

A14 7 8 5 8 9

A15 9 7 8 9 7

.

4. Normalisasi Bobot

Langkah yang keempat adalah normalisasi bobot. Normalisasi bobot adalah menghitung

jumlah semua bobot dan dibagi dengan masing-masing bobot kriteria, atau dapat digambarkan

dengan rumus :

Page 15: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

15

15

5. Perhitungan Vektor S

Langkah yang kelima adalah perhitungan vektor S. rumus dari vektor S adalah sebagai

berikut :

Si = ∐� � = 1 ��� �� ........................... (2.2)

S1 = (90.333 )(70.2)(80.133 )(9−0.2667 )(8−0.6667 )= 1.962645

S2 = (70.333 )(60.2)(80.133 )(9−0.2667 )(5−0.6667 )= 1,805839

S3 = (70.333 )(80.2)(60.133 )(8−0.2667 )(8−0.6667 )= 1.840945

S4 = (80.333 )(90.2)(70.133 )(6−0.2667 )(7−0.6667 )= 2.191348

S5 = (60.333 )(70.2)(90.133 )(7−0.2667 )(6=0.6667 )= 1.898451

S6 = (90.333 )(60.2)(80.133 )(8−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.981341

S7 = (90.333 )(60.2)(70.133 )(9−0.2667 )(6−0.6667 )= 1.905677

S8 = (80.333 )(70.2)(40.133 )(7−0.2667 )(5−0.6667 )= 1.898308

S9 = (90.333 )(60.2)(50.133 )(7−0.2667 )(8−0.6667 )= 1.911356

Page 16: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

16

16

S10 = (50.333 )(90.2)(80.133 )(7−0.2667 )(5−0.6667 )= 1.871945

S11 = (70.333 )(80.2)(90.133 )(6−0.2667 )(7−0.6667 )= 2.116912

S12= (60.333 )(50.2)(60.133 )(8−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.606081

S13= (60.333 )(70.2)(80.133 )(9−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.729859

S14 = (70.333 )(80.2)(50.133 )(8−0.2667 )(9−0.6667 )= 1.782679

S15 = (90.333 )(70.2)(80.133 )(9−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.980195

6. Perhitungan Vektor V

Langkah yang keenam adalah perhitungan vektor V. rumus dari vektor S adalah sebagai

berikut:

V1 = 1.962645 = 0.068904 28,48

V2 = 1,805839 = 0.063399 28,48

V3 = 1.840945 = 0.064632 28,48

V4 = 2.191348 = 0.076934 28,48

V5 = 1.898451 = 0.066651 28,48

V6 = 1.981341 = 0.069561 28,48

V7 = 1.905677 = 0.066904 28,48

V8 = 1.898308 = 0.066646 28,48

Page 17: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

17

17

V9 = 1.911356 = 0.067104 28,48

V10 = 1.871945 = 0.06572 28,48

V11= 2.116912 = 0.07432 28,48

V12= 1.606081 = 0.056386 28,48

V13= 1.729859 = 0.060732 28,48

V14= 1.782679 = 0.062586 28,48

V15= 1.980195 = 0.069521 28,48

7. Perangkingan Vektor V

Langkah yang terakhir adalah perangkingan vektor V

Tabel 3.5 Perankingan Vektor V

No. Nama Nilai

1 Vinny Wulandari 0.076934

2 Nisrina Nurbaiti 0.07432

3 M. Nur Fauzi 0.069561

4 Aini Zulfah 0.069521

5 Anggara Azhar 0.068904

6 Vannesa Azzahra 0.067104

7 Putri Damayanti 0.066904

8 Ragil Septianto 0.066651

9 Dimas Aprilia 0.066646

Page 18: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

18

18

Tabel 3.5 Perankingan Vektor V (lanjutan)

NO Nama Nilai

10 Melina Sharoon A 0.06572

11 Asty Desty R 0.064632

12 Muhammad Daffa 0.063399

13 Hanna Rulandari 0.062586

14 Nafila Alsa M 0.060732

15 Fitriana Swastika 0.056386

Rancangan Aplikasi

Rancangan Aplikasi yang dilakukan terdiri dari Unifed Modeling Language (UML),

strukur navigasi, dan tampilan antarmuka.

Unifed Modeling Language (UML)

Web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan dengan metode Weighted

Product ini dirancang menggunakan UML yang terdiri dari diagram use case, diagram activity,

dan class diagram.

Use Case Diagram

Use Case Diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan

dengan metode Weighted Product ditampilkan pada gambar 3.4 menjelaskan bahwa terdapat

empat actor yaitu Human Resource Development (HRD), Manager, Bendahara, dan admin.

Page 19: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

19

19

Gambar 3. 4 Use Case Diagram Web

Empat actor tersebut memiliki hak akses masing-masing untuk membuka menu HRD

memiliki hak akses terbanyak karena dapat menginput data karyawan, mendelete karyawan,

melihat data karyawan, mengubah data karyawan, melihat kriteria, mengubah kriteria,

menghapus kriteria, menginput nilai karyawan, mengubah nilai karyawan, dan melihat data

karyawan. Manager memiliki hak akses melihat data karyawan, dan melihat hasil penilaian

karyawan. Bendahara memiliki hak akses paling sedikit, karena hanya dapat menlihat hasil

penilaian, dan yang terakhir admin. Admin hanya dapat mengubah, menghapus, dan

menambahkan akses kepada tiga actor sebelumnya.

Activity Diagram

Activity diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan

dengan metode Weighted Product dibagi menjadi empat aktivitas dapat dilihat pada gambar 3.5

di bawah ini.

.

Page 20: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

20

20

Gambar 3. 5 Activity Diagram HRD

Pada gambar 3.5 menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh HRD adalah login,

lalu sistem menampilkan login, HRD akan menginput username, dan password. Maka sistem akan

memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai. Jika sesuai

maka sistem akan menampilkan menu HRD, jika tidak sesuai maka sistem akan kembali

menampilkan login. Di dalam sistem HRD dapat menginput, dan mengedit data karyawan,

Page 21: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

21

21

kriteria, dan penilaian. Setelah melakukan edit, atau input maka sistem akan memberikan kepada

database untuk disimpan.

Activity yang kedua adalah aktivitas dari manager pada gambar 3.6 di bawah ini.

Gambar 3. 6 Activity Diagram Manager

Pada gambar 3.6 menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh Manager adalah

login, lalu sistem menampilkan login, Manager akan menginput username, dan password. Maka

sistem akan memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai.

Jika sesuai maka sistem akan menampilkan menu Manager, jika tidak sesuai maka sistem akan

kembali menampilkan login. Di dalam sistem manager hanya dapat melihat data karyawan, dan

data hasil penilaian.

Pada activity ketiga menjelaskan aktivitas dari bendahara dapat dilihat pada gambar 3.7 di

bawah ini.

Page 22: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

22

22

Gambar 3.7 Activity Diagram bendahara

Pada gambar 3.7 menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh bendahara adalah

login, lalu sistem menampilkan login, bendahara akan menginput username, dan password. Maka

sistem akan memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai.

Jika sesuai maka sistem akan menampilkan menu Hasil Penilaian, jika tidak sesuai maka sistem

akan kembali menampilkan login. Bendahara hanya dapat melihat menu hasil dari penilaian.

Aktivitas yang terakhir adalah aktivitas dari admin, aktivitas admin dapat dilihat pada

gambar 3.8 di bawah ini.

Page 23: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

23

23

Gambar 3. 8 Activity Diagram Admin

Pada gambar 3.8 di atas menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh admin adalah

login, lalu sistem menampilkan login, admin akan menginput username, dan password. Maka

sistem akan memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai.

Jika sesuai maka sistem akan menampilkan menu data login, jika tidak sesuai maka sistem akan

kembali menampilkan login. Di dalam data login admin dapat menginput, mengubah dan

menghapus data.

Class Diagram

Class diagram adalah tabel yang berisi database dan relasi antar tabel di dalam database

tersebut. Class diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan dengan

metode Weighted Product dapat dilihat pada gambar 3.9 di bawah ini

Page 24: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

24

24

Gambar 3.9 Class Diagram

Class diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan dengan

metode Weighted Product memiliki empat tabel, yaitu wp_alternatives, alternatif, kriteria, dan

login. Tiga tabel tersebut saling berelasi kecuali login, login hanya digunakan untuk mengakses

menu. Tabel wp_alternative, dan kriteria menjadi komposisi untuk tabel alternative. Tabel

alternative berfungsi sebagai data yang akan dihitung di sistem dapat dilihat pada tabel 3.6 di

bawah ini.

Tabel 3.6 Tampilan Tabel Alternatif

Field name Type

Id_alternative Integer

Nama Varchar

K1 Float

K2 Float

K3 Float

K4 Float

K5 Float

Page 25: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

25

25

Pada tabel 3.7 di bawah ini adalah tabel wp_alternativ, tabel wp_alternative digunakan

untuk menyimpan data karyawan. Yang namanya menjadi komposisi di tabel alternatif.

Tabel 3.7 Tabel wp_alternative

Field name Type

Id_alternative Integer

Nama Varchar

umur Integer

Jenis_kelamin varchar

Alamat Varchar

Posisi Varchar

Tabel 3.8 di bawah menjelaskan tabel kriteria. Pada tabel kriteria merupakan tabel

komposisi untuk tabel alternatif. Attribute kepentigan, costbenefit, dan kriteria menjadi

komposisi di tabel alternatif.

Tabel 3. 8 Tabel Kriteria

Field name Type

Id_kriteria Integer

Kriteria Varchar

Kepentingan Varchar

Cost_benefit varchar

Sedangkan tabel login pada tabel 3.9 di bawah sebagai penyimpanan data untuk membuka

web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan.

Page 26: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

2

6

26

Tabel 3. 8 Tabel Login

Field name Type

Id_login Integer

Nama Varchar

Username Varchar

Password varchar

Kesimpulan

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Bulanan Karyawan menggunakan

metode Weighted Product, merupakan sistem yang digunakan untuk mempermudah dalam

penentuan bonus bulanan karyawan PT. XYZ. Dengan memgimplementasikan sistem dalam

penentuan bonus karyawan, maka proses pengolahan data diharapkan semakin tepat, dan

mengurangi kesalahan dalam menentukkan bonus karyawan sesuai kinerjanya.

Perancangan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode Unifed Modeling

Language (UML). Diagram yang digunakan adalah use case diagram, activity diagram, dan

class diagram. User atau pengguna yang terlibat pada sistem ini yaitu, admin, Human Resource

Development (HRD), Manager, dan Bendahara. Sistem ini dapat memproses data login, data

karyawan, jenis kriteria, memproses penilaian karyawan, merangking dari nilai karyawan yang

terbesar, ke yang terkecil, dan penentuan nilai bonus yang didapat setiap karyawan.

Daftar Pustaka

[1]. Teguh, P. (2014). “Metode Penunjang Keputusan”. Malang

[2]. Hajar, Siti. (2017). “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja

Pegawai dengan Menggunakan Metode SAW pada PT. Univeral Indofood”. Universitas

Potensi Utama

[3]. Setyo Pangestu, Afin (2017). “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus pada Guru

Honorer SMK Negeri 1 Tenggarong menggunakan Metode Naive Bayes”. S1 Sistem

Informasi thesis, Sistem Informasi.

Page 27: PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA

2

7

27

[4]. Fauzi, Firman Farid (2019). “Sistem Penunjang Keputusan Pemberian Bonus Kepada

Kapal CV. Wijaya Karya Utama Menggunakan Metode Multifactor Evaluation

Process (MFEP)”. S1 Teknik Informatika thesis, STMIK Widya Cipta Dharma.

[5]. Nur Jaya, (2017). “Perbandingan Metode SAW Dengan Metode WP Pada Sistem Seleksi

Karyawan Tetap”. Universitas Pamulang

[6]. Kusrini. (2010). “Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan”.

Yogyakarta: Andi Offset.

[7]. Nofriansyah, D. (2015). “Konsep Data Mining vs Sistem Penunjang Keputusan”.

Yogyakarta: Deepublish.

[8]. Kusumadewi. (2010). “ Fuzzy Multi- Atrribute Decision Making (Fuzzy MADM)”.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[9]. Kristanti, D., & Pangastuti, R. L. (2019). “ Kiat-kiat Merangsang Kinerja Karyawan

Bagian Produksi”. Media Sahabat Cendikia.

[10]. Sulaksono, H. (2015). “Budaya Organisasi Dan Kinerja”. Deepublish

[11]. Putra, WW,(2018). “Sistem Kehadiran Mahasiswa Menggunakan Qr Code Berbasis

Lokasi Dan Fingerprint Dengan Perangkat Bergerak”. Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara.

[12]. Munawar. (2010) . Pengenalan Sistem Informasi: edisi revisi”. Andi Publisher,

Yogyakarta