Upload
doandan
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI SUMBER INFORMASI PT. TELKOM KANDATEL
SOLO
Disusun Oleh :
PARAMITA DEWI ARYANI NIM. D1606096
JURUSAN PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Kuliah Kerja Media Berjudul :
PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI SUMBER
INFORMASI PT. TELKOM KANDATEL SOLO
Karya :
Nama : Paramita Dewi Aryani
NIM : D1606096
Konsentrasi : Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, Juni 2009 Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dra. Indah Budi Rahayu, M.Si NIP. 131 792 193
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diajukan dan disahkan oleh Panitia Ujian
Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari : ………………………………. Tanggal : ……………………………….
Panitia Ujian Tugas Akhir :
1. Prof. Drs. Totok Sarsito, SU, MA. ( ……………………… ) Ketua
2. Drs. Hamid Arifin, M.Si ( ……………………… ) Anggota
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dekan,
Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP. 130 936 616
MOTTO
´ ra. Indah Budi Rahayu, M.Si ´ ² ´´ w+“ ´
"niversitas Sebelas Maret ´ ´ s XN Vlpg 6D ‘ £ Ä
�IP. 130 936 616 ´´
´ s XNV lpg6 D‘ £´ sXNVlpg6D‘ £ Ä Ó°��(�¶
PERSEMBAHAN
1. Setiap kata yang terukir dalam karya ini
kupersembahkan untukmu Bapak dan Ibu,
Kakakku dan Adikku.
2. Jarod Tawanggono, masa depan dan harapanku
dengan kesetiaannya menghapus setiap peluh
dan air mata putus asa yang mewarnai
pembuatan karya ini.
3. Teman-temanku terkasih terima kasih atas
pengertiannya.
4. Almamaterku
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat memenuhi kewajiban untuk melaksanakan
Kuliah Kerja Media sesuai dengan konsentrasi penulis serta menyelesaikan Tugas
Akhir ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tugas Akhir dengan judul “PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI
SUMBER INFORMASI PT. TELKOM KANDATEL SOLO“, disusun guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Public
Relations Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis pun merasa beruntung mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan Public Relations, bekerja sama dengan karyawan yang profesional dan
berkualitas dan, belajar secara langsung dari karyawan tersebut.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media dan penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
pengarahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tentu saja memiliki
peran besar dan sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang penulis hormati dan banggakan atas kasih sayang
dan ketulusannya memberikan doa dan dukungan, serta telah bekerja keras untuk
membiayai penulis dalam meraih cita-cita dan kesuksesan.
2. Bapak Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UNS.
3. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS.
4. Bapak Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm selaku Penguji yang telah berkenan
meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan
tugas akhir ini
5. Bapak Dra. Indah Budi Rahayu, SE, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar program DIII Komunikasi Terapan.
7. Bapak Drs. Eko Rachmat Sujito selaku PRO dengan kepemimpinannya yang
telah menginsipirasi isi dari Tugas Akhir ini.
8. Bapak Ir. Dwi Heriyanto B.MT selaku General Manager Kandatel Solo
9. Bapak Soeprijadi, Ibu Siti Mutmainah, Ibu Murniningsih selaku Kandatel
Secretary Solo
10. Teman-teman di FISIP, Public Relations untuk solidaritas, kebersamaan dan
kerjasamanya selama tiga tahun menjalani kuliah, yang telah banyak memberikan
kesan dan kenangan
11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas
Akhir ini, kritik dan saran sangat penulis harapkan, dan penulis berharap semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan maha siswa
Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................... 3
1. Tujuan Umum .................................................................. 3
2. Tujuan Khusus ................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 4
A. Komunikasi ............................................................................ 4
B. Public Relations ..................................................................... 5
1. Definisi Public Relations................................................... 5
2. Tugas Utama Public Relations .......................................... 7
3. Proses Public Relations ..................................................... 8
C. Stakeholder dan Publik .......................................................... 11
D. Dokumentasi Kliping ............................................................. 14
1. Pengertian ......................................................................... 14
2. Fungsi Kliping ................................................................. 14
E. Media Surat Kabar .................................................................. 15
1. Pengertian Surat Kabar...................................................... 16
2. Fungsi Surat Kabar............................................................ 16
F. LINGKUP TUGAS KLIPING ............................................... 17
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 22
A. Sejarah Umum PT. Telkom .................................................... 22
B. Tentang Telkom ...................................................................... 28
1. Visi dan Misi Telkom ...................................................... 28
2. Logo Telkom .................................................................... 29
3. Kredo Telkom .................................................................. 30
4. Maskot Telkom ................................................................ 31
5. Budaya Perusahaan .......................................................... 32
6. Struktur Organisasi .......................................................... 34
7. Produk-Produk Perusahaan .............................................. 39
BAB V PELAKSANAAN MAGANG ...................................................... 44
A. Kegiatan Selama Magang ...................................................... 44
B. Pemanfaatan Press Cliping sebagai Sumber Informasi
bagi PT. Telkom...................................................................... 47
BAB VI PENUTUP..................................................................................... 56
A. Kesimpulan ............................................................................ 56
B. Saran ....................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi seperti saat ini, dunia informasi dan
telekomunikasi berkembang semakin pesat. Kebutuhan akan sarana komunikasi
semakin meningkat seiring dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.
Berbagai macam sarana komunikasi dengan teknologi yang kian canggih dan
beragam ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Akibatnya timbul
persaingan di dunia bisnis telekomunikasi, hal ini dibuktikan bertambah
banyaknya perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi yang tumbuh dan
berkembang pesat. Bisnis telekomunikasi menjadi lahan yang menggiurkan
mengingat banyaknya konsumen yang menggunakannya.
Saat ini PT. Telkom yang berdiri sejak tahun 1906 bukan lagi menjadi
satu-satunya pemain dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Struktur pasar
jasa telekomunikasi bergeser ke arah struktur yang kompetitif. Di sisi lain,
terbukanya pilihan membuat tawar pelanggan semakin kuat. Konsekuensinya,
PT. Telkom harus merubah paradigmanya dalam melihat dan melayani pelanggan
yang semakin menghendaki kemampuan operator dalam menyajikan solusi
menyeluruh atas berbagai persoalan telekomunikasi yang mereka hadapi.
Secara keseluruhan, strategi maupun program kcrja yang dilakukan PT.
Telkom khususnya PT. Telkom Kandatel Solo telah menunjukkan peningkatan
dan memberikan nilai yang tinggi bagi seluruh stakeholders. Namun hal itu tidak
membuat PT. Telkom berhenti berinovasi, pemantauan dan evaluasi atas program
kerja harus terus dilakukan. Maka disinilah letak penting manajemen kliping,
salah satu program kerja Public relations Telkom Kandatel Solo. Manajemen
kliping adalah sarana informasi data untuk memantau dan mengevaluasi posisi
dan perkembangan PT. Telkom ditengah persaingan bisnis jasa telekomunikasi di
Indonesia, yang bersumber dari media dan surat kabar. Media cetak/ surat kabar
sebagai lembaga independen yang mengutamakan kebenaran dan kejujuran
dalam penulisan berita, menjadi sumber informasi bagi PT. Telkom dalam
mengevaluasi isu yang berkembang di masyarakat dan memantau gerak pesaing/
kompetitior.
Sesuai dengan peran Public Relations yakni memberikan masukan bagi
manajemen dalam pembuatan suatu kebijakan, peran Unit Kerja Public Relation
Kandatel Solo dalam manajemen kliping adalah memberikan gambaran tentang
sisi publik yang berkembang di masyarakat berdasarkan evaluasi yang bersumber
dari media. Kliping yang dikelola setiap hari, ditujukan kepada Kepala Divisi
Kandatel Solo (Kadivre), dan para Deputy Kadivre agar kemudian dapat diambil
kebijakan tepat sebagai tindaklanjut atas informasi yang diterima. Tugas Public
relations Kandatel Solo selanjutnya adalah menyampaikan disposisi (kebijakan
dari Kadivre) kepada bagian-bagian yang bersangkutan agar dapat direalisasikan
menjadi program kerja. Prinsip kerja manajemen kliping adalah membuka
komunikasi dan informasi dari luar perusahaan (eksternal) kepada pihak internal
PT. Telkom yang bertujuan sebagai evaluasi berkesinambungan agar tercipta
iklim kerja yang menjamin kebutuhan dan kepuasan pengguna jasa
telekomunikasi.
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Penulis ingin memahami posisi PT. Telkom, khususnya Kandatel Solo
dalam pasar jasa telekomunikasi di Indonesia.
b. Penulis ingin mengetahui aktivitas dan kegiatan Public relations di PT.
Telkom Kandatel Solo secara langsung.
c. Penulis ingin menambah ilmu, keterampilan dan pengalaman yang
berhubungan dengan bidang komunikasi terapan, khususnya Public
relations di PT. Telkom Divisi Regional IV Solo
d. Membandingkan serta menerapkan ilmu yang telah
diperoleh dan dipelajari selama masa kuliah ke dalam dunia kerja, sebagai
bekal pengalaman jika suatu saat terjun dalam dunia kerja
e. Untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswi
Diploma III Komunikasi Terapan dengan minat utama Public Relations
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta dalam memperoleh gelar Profesional Ahli Madya pada bidang
Public Relations.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis ingin menambah pengalaman dan wawasan pengetahuan tentang
press cliping baik manual dan cliping online
b. Penulis ingin mengetahui pemanfaatan press cliping sebagai sumber
informasi pada PT. Telkom Kandatel Solo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMUNIKASI
Sejalan dengan perkembangan sosial, realitas komunikasi pun menjadi
semakin kompleks. Komunikasi tidak lagi merupakan tindakan linear berupa
pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan dan menimbulkan efek
pada komunikan. Pesan komunikasi tidak lagi dipandang sebagai satu-satunya
faktor yang menentukan efektifitas komunikasi. Kemampuan berkomunikasi
menunjukkan keberhasilan seseorang dalam mengirim pesan-pesan yang
dikirimkan secara efektif. Praktik komunikasi dan praktik Public Relations
memiliki keterkaitan yang begitu erat. Oxle(1987 : 14) menyatakan "Public
relations yang efektif merupakan komunikasi yang efektif. Karena memang
kegiatan Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang terencana.
Dengan mengingat Public relations yang efektif adalah komunikasi yang
efektif, maka mengetahui bagaimana komunikasi bekerja sehingga komunikasi
tersebut berjalan lancar dan baik menjadi sangat penting. Menurut Wilbur
Schramm (dalam Onong Uchjana Effendy, 1986:41), agar komunikasi dapat
berhasil perlu melakukan beberapa upaya, antara lain :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada pengalaman yang
sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama dapat
dimengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan yang
layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada, pada saat ia
digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
B. PUBLIC RELATIONS
1. Definisi Public Relations
Istilah humas merupakan terjemahan dari istilah Public Relations
yang biasa disingkat PR. Public Relations telah dikenal luas dan sudah
dipergunakan oleh lembaga-lembaga resmi maka sukar untuk diganti dengan
istilah yang baru meskipun lebih tepat (Uchana, 1998:p.8).
Pengertian Public Relations menurut The International Public
Relations Asociation (IPRA):
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etnis sebagai sarana utama” (Ruslan, 2002: 16)
Public Relations menurut Cutlip dan Center (S.M. Cutlip & A.H.
Center, 1994: 98) :
“Public Relations adalah suatu usaha yang terencana untuk mempengaruhi pendapat dan kegiatan melalui pelaksanaan yang bertanggung jawab dalam masyarakat berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan.”
Public Relations harus dapat memberikan identitas pada organisasinya
dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikan sehingga publik
menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar
terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik
dengan senang hati, serta merasa puas membangun relasi maupun
menggunakan produk ataupun jasanya (Soleh Soemirat, 2005 : 13).
Dari berbagai batasan Public relations diatas dapat ditarik konsep
bahwa dalam kegiatannya Public relations memberi masukan dan nasihat
terhadap berbagai kebijakan manajemen berdasarkan opini publik dan isu
publik yang tengah berkembang. Namun pada kenyataannya masih banyak
masyarakat yang belum memahami fungsi Public Relations yang
sesungguhnya. Peranan Public Relations dianggap hanya sekedar cover muka
sebuah perusahaan dimana ruang lingkup kegiatannya berada jauh dari
lingkungan manajemen dan hanya menonjolkan sisi indah perusahaan (Soleh
Soemirat, 2005 : 14)
Soleh Soemirat (2005 : 14), Jika diperhatikan definisi Public
Relations diatas terdapat beberapa unsur utama, yaitu :
a. Fungsi manajemen yang melekat menggunakan penelitian dan
perencanaan yang mengikuti standar etis.
b. Analisis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap, opini, dan
kecenderungan pasar, serta mengkomunikasikan kepada manajemen.
c. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijakan, tatacara
kegiatan dapat dipertanggungjawabkan demi kepentingan bersama.
d. Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas terencana,
mengkomunikasikan, dan mengevaluasi.
e. Perencanaan dengan itikad baik, dan penerimaan publik (internal dan
eksternal) sebagai hasil akhir aktivitas Public Relations.
Kesimpulan tersebut menunjukkan pula bahwa Public Relations
adalah fungsi manajemen, yakni lebih pada pendekatan Public Relations
kepada manajemen dan stakeholders, Public Relations sebagai fungsi
manajemen dapat diartikan sebagai peran yang dijalankan untuk memberi
manfaat bagi orang-orang yang berada dalam manajemen dengan memberi
masukan dalam pembuatan kebijakan melalui orang-orang diluar manajemen
yang dilayaninya (Oxley,1987:12)
2. Tugas Utama Public Relations
Menurut Rumanti ( 2002,:p.39-42)
a. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi
secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya
publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau
perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum
masyarakat. Contoh : kritik atau saran masyarakat di surat kabar yang
perlu ditindak lanjuti untuk dapat membentuk dan mempertahankan citra
perusahaan yang baik.
c. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations menyadari citra yang
baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, tetapi
terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang
dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara
berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi
d. Tanggung jawab sosial Public Relations merupakan instrumen perusahaan
untuk memberikan pertanggung jawaban secara jujur dan terbuka kepada
publik maupun pers mengenai informasi yang telah disampaikan.
e. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang
khusus yaitu komunikasi timbal balik yang mengharapkan adanya respon
atau tanggapan dari publik.
Menurut Soleh Soemirat (2005 :15) Public relations sebagai fungsi
manajemen memampukan organisasi untuk mencapai hubungan yang efektif
dengan berbagai publik dengan melaksanakan fungsi utama yakni menjadi
"mata", "telinga" dan "tangan kanan" bagi manajemen dari sebuah
perusahaan, yang ruang lingkup tugasnya meliputi aktivitas membina
hubungan kedalam (internal) dan hubungan keluar (eksternal).
3. Proses Public Relations
Menurut Rumanti (2002 : 45) Dalam menanggapi dinamika
lingkungan baik internal maupun eksternal yang terkadang bergerak secara
dinamis, tentu saja diperlukan kegiatan Public Relations yang dinamis pula.
Pengawasan secara menyeluruh atas opini publik, kegiatan pasar, dan ruang
gerak pesaing untuk mencari peluang harus terus dilakukan dan diakhiri
dengan evaluasi. Itu semua membuat kegiatan Public relations yang
dijalankan satu organisasi akan berlangsung sepanjang organisasi itu ada.
Tahapan-Tahapan Proses Public Relations
Sumber : Diolah dari Lesly (1991 : 11-12)
Penjelasan tahapan-tahapan diatas adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis iklim umum sikap dan relasi organisasi dengan
lingkungannya.
Analisa sikap dan relasi organisasi
dengan lingkungannya
Menentukan sikap setiap
kelompok pada organisasi
Analisa Opini
Analisis potensi masalah,
kebutuhan atau peluang
Analisa sikap dan relasi organisasi
dengan lingkungannya
Menentukan sikap setiap
kelompok pada organisasi
Analisa Opini
Analisis potensi masalah,
kebutuhan atau peluang
Setiap institusi berfungsi dalam sebuah sistem, dan institusi
tersebut bergantung pada segala sesuatu yang berlangsung di dalamnya
dan bagaimana organisasi akan dipengaruhi oleh kecenderungan-
kecenderungan tersebut. Termasuk didalamnya mengenai sikap terhadap
organisasi dan terhadap bidang tempat organisasi berada, diantara
berbagai publik yang berhubungan dengan organisasi.
b. Menentukan sikap setiap kelompok terhadap organisasi.
Kelompok-kelompok tersebut bisa karyawan, pemegang saham,
customer, atau bagian lain dari publik. Bila sikap kelompok-kelompok
tersebut diketahui, maka kita bisa melihat apakah ada kesalahpahaman
terhadap organisasi dan dimana kebijakan apakah ada kesalahpahaman
terhadap organisasi dan dimana kebijakan dan tindakan organisasi yang
menimbulkan opini.
c. Menganalisis kondisi opini
Pengkajian ini bisa saja mengungkapkan ketidaksenangan di kalangan
kelompok-kelompok tersebut. Analisis akan membantu penyusunan
rencana untuk memperbaiki opini yang berkembang pada berbagai
kelompok yang menjadi kepedulian perusahaan.
d. Mengantisipasi masalah-masalah potensial, kebutuhan, atau peluang.
Analisis dan survey yang dilakukan bisa membuat organisasi
memperkirakan apa yang akan berkembang dari sikap berbagai kelompok
tadi. Karena itu, bisa direkomendasikan tindakan yang sesuai untuk
kondisi tersebut.
e. Merumuskan kebijakan.
Analisis juga bisa saja menunjukkan kebijakan organisasi yang mana
perlu diubah untuk memperbaiki sikap kelompok-kelompok tersebut
terhadap perusahaan.
f. Merencanakan sarana untuk memperbaiki sikap satu kelompck.
Dengan memahami apa yang dipikirkan publik terhadap organisasi dan
klarifikasi kebijakan organisasi yang mempengaruhi opini publik, maka
landasan untuk tindakan pun tersedia.
g. Menjalankan kegiatan terencana.
Pada tahap ini, perangkat-perangkat Public relations seperti kegiatan
karyawan mulai dijalankan.
h. Umpan balik, evaluasi, dan penyesuaian.
Kondisi akan terus berubah dan Public relations berfungsi memberi
sumbangan sekaligus dipengaruhi perubahan, sehingga menjadi penting
untuk terus mengkaji publik.
C. Stakeholder dan Publik
Peran Public relations tak lepas dari keberadaan stakeholder. Stakeholders
memiliki kepentingan satu sama lain dan Public relations berperan untuk
menjembatani kepentingan-kepentingan tersebut. Dalam hal ini pasar dan
stakeholder sebagai pelaku adalah sasaran analisis dan evaluasi bagi Public
relations dalam kegiatannya menjadi tangan kanan manajemen agar dapat
memberi masukan dalam pembuatan kebijakan. Stakeholders seperti yang ditulis
Wheelen dan Hunger (1995:61) adalah kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan dengan aktivitas organisasi, dan memiliki kepentingan, maka
kelompok-kelompok tersebut mempengaruhi atau dipengaruhi olch pencapaian
tujuan pcrusahaan.
Stakeholders dibagi menjadi dua golongan; stakeholders internal dan
stakeholders eksternal. Termasuk ke dalam stakeholders internal adalah para
pemegang saham ( shareholder ), manajemen puncak, karyawan, dan keluarga
karyawan. Sedangkan stakeholders eksternal mencakup konsumen, penyalur,
pemasok, bank, pemerintah, kompetitor, komunitas, dan pers.
Keterkaitan masing-masing stakeholder tersebut terhadap perusahaan
dapat dilihat pada peta stakeholder berikut :
Rhenald Kesali (1994:11) ada garis tipis vang membedakan antara publik
dan stakeholders khususnya manakala menjalankan kegiatan Public relations
menjadi berikut ini:
1. Publik internal dan publik eksternal.
Publik internal adalah publik yang berada di dalam organisasi, seperti
karyawan, manajer, dan pemegang saham. Publik eksternal adalah publik
yang berada di luar organisasi, seperti bank atau pemasok.
2. Publik primer, sekunder, dan marjinal.
Dalam menjalankan kampanye Public relations tentunya tidak semua
stakeholder akan diterpa oleh pesan-pesan yang disampaikan, sehingga
disusunlah prioritas. Berdasarkan prioritas itu, maka ditetapkan mana publik
primer yang merupakan publik yang paling penting, publik kurang penting
atau publik sekunder, dan publik yang bisa diabaikan.yakni publik marjinal.
3. Publik tradisional dan publik masa depan.
Publik tradisional adalah publik yang ada pada saat sekarang sudah
berhubungan dengan organisasi seperti karyawan dan pelanggan. Sedangkan
publik masa depan adalah publik yang pada masa depan diperkirakan akan
memberikan pengaruhnya pada organisasi, seperti para mahasiswa, peneliti,
dan konsumen potensial.
4. Proponents, opponents, dan uncommitted.
Diantara publik-publik itu, tentu ada publik yang menentang organisasi
(opponents), yang berpihak pada organisasi dan publik yang tak perduli
(uncommitted).
5. Silent majority dan vocal majority.
Dari kalangan yang publik yang menentang atau memihak organisasi tentu
ada yang menyatakan penentangan atau dukungan secara vokal, namun ada
pula yang menyatakannya secara pasif (silent)
Melvin Sharpe (1998 : 85) mengajukan lima prinsip proses harmonis
dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan publiknya. Konsep-
konsep tersebut terdiri dari:
1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.
2. Keterbukaan dan konsistens tcrhadap tindakan dan kepercayaan.
3. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill.
4. Komunikasi dua arah sccara kontinyu untuk membangun hubungan dan
mencegah alienasi (pengucilan)
5. Evaluasi penelitian lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian
yang diperlukan bagi hubungan sosial yang harmonis.
D. DOKUMENTASI KL1P1NG
1. Pengertian
Dokumentasi kliping merupakan salah satu kegiatan Public Relations
yang berkaitan dengan mengamati, menganalisa, dan kemudian mengevaluasi
perkembangan perusahaan, aktivitas dan program kerja tertentu baik bersifat
komersial maupun non komersial yang telah dimuat dan dipublikasikan di
media massa, kemudian dijadikan sumber informasi yang diperlukan sebagai
dasar dalam pembuatan kebijakan dan rencana program kerja berikutnya.
Pengertian kliping dalam arti luas adalah kegiatan menghimpun,
mengolah menyeleksi, mcnganalisa, dan kemudian mengevaluasi seluruh
data/ informasi tentang suatu kegiatan, peristiwa atau program kerja tertentu
yang dipublikasikan di media massa. Proses kliping berita (news clipping)
merupakan kegiatan menyeleksi, menyimpan, kemudian memperbanyak
suatu berita (news), karangan (artikel), foto berita (press photo), dan iklan
(advertise) (http://kliping.rosyidi.com/)
2. Fungsi Kliping
Fungsi kliping dalam perusahaan antara lain :
a. Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan ke bagian lain yang
dianggap mempunyai hubungan dan kepentingan masing-masing.
b. Sebagai bahan referensi tertentu sebagai data atau infomasi penunjang,
misalnya PR house journal dan sebagainya.
c. Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi langkah-langkah suatu
kejadian (event) tertentu yang tengah atau yang akan terjadi di masa yang
akan datang.
d. Untuk perbaikan dan pengembangan langkah-langkah perusahaan dimasa
mendatang.
e. Sebagai sumbcr informasi dan data untuk memantau kegiatan pihak
pesaing (kompetitor).
f. Sebagai tolok ukur sejauh mana keberhasilan prestasi dan reputasi yang
dicapai, mengenai persepsi, keluhan hingga isu publik dalam masyarakat.
g. Sebagai media komunikasi internal dan juga sebagai kegiatan
dokumentasi perusahaan (http://kliping.rosyidi.com/)
E. MEDIA SURAT KABAR
Menurut Rumanti (2002, 125) Surat kabar merupakan salah satu media
massa yang menjadi acuan dalam proses pembuatan kliping, mengingat beberapa
faktor yang sangat menunjang antara lain :
1. Surat kabar diterbitkan setiap hari, sehingga pemantauan dapat dilakukan
secara kontinyu sehingga perusahaan dapat mengambil langkah bijak jika
terjadi perubahan atas apa yang terjadi di luar perusahaan.
2. Daya jangkau surat kabar sangat luas, dari masayarakat akar rumput hingga
pejabat perusahaan ataupun pemerintah.
3. Selain berita, surat kabar juga menampilkan karangan (artikel), foto berita
(press photo}, opini publik, dan surat pembaca yang sangat bermanfaat bagi
proses pembuatan kliping.
1. Pengertian Surat Kabar
Pengertian surat kabar menurut Robert Mc Cormick dalam sebuah
kumpulan karangan berjudul "Journalisiic Writing menyebutkan bahwa surat
kabar adalah sebuah lembaga yang dikembangkan oleh peradaban modern
untuk menyiarkan berita sehari-hari, memajukan perdagangan dan industri
yang disiarkan secara luas, memberikan informasi otentik kepada publik,
memimpin pendapat umum, mengadakan hak jawab dan mengadakan
pemeriksaan (koreksi) terhadap lembaga.
2. Fungsi Surat Kabar
Fungsi surat kabar dalam Undang-undang Pokok Pers No. 11/1966
menyebutkan, bahwa pers sebagai suatu lembaga kemasyarakatan (a social
force) mengingat fungsinya yang penting sebagai media komunikasi.
Pada pasal 2 ayal 1 Undang-Undang Pokok Pers disebutkan, bahwa
pers nasional adalah alat revolusi dan merupakan media massa yang bersifat
aktif, dinamis, kreatif, edukatif, informatif dan mempunyai fungsi
kemasyarakatan, pendorong dan pemupuk daya pikir kreatif dan progressif
meliputi segala perwujudan kehidupan masyarakat Indonesia.
F. Fraser Bond dalam bukunya "'An Introduction to Journalism"
mengemukakan fungsi pers sebagai berikut:
a. To inform (memberikan penerangan)
b. To enterpret (mengulas atau menafsirkan)
c. To guide (memberikan bimbingan)
d. To entertaint (memberikan hiburan)
F. LINGKUP TUGAS KLIPING (http://kliping.rosyidi.com/kliping/)
1. Deskripsi
Kliping Berita adalah kumpulan informasi yang berupa berita tertulis
atau gambar berita mengenai PT. Telkom, dan perusahaan afiliasi serat
perusahaan pesaing yang relevan dari surat kabar, majalah, atau media
lainnya, yang diproses oleh manajemen Public Relations dan diterbitkan
setiap hari.
2. Tujuan
Mendistribusikan informasi dari media yang terseleksi oleh unit kerja
pembuat kliping berita kepada Kepala Divisi Regional dan Deputy Kadivre.
Apabila memungkinkan disertai dengan resume atau ringkasan berita yang
terbit pada hari itu agar dapat diketahui oleh pihak-pihak dalam manajemen.
3. Manfaat
a. Memberi masukan informasi berupa berita dan data yang didokumentasi
kepada manajemen agar dapat dijadikan sebagai saluh satu acuan dalam
menentukan arah kebijakan/ keputusan strategis dalam perusahaan.
b. Sebagai sumber dan bahan informasi terkini bagi manajemen dan publik
internal dan dapat diedarkan ke bagian lain yang dianggap mempunyai
kepentingan berkaitan dengan berita yang ditampilkan.
c. Sebagai bahan referensi tertentu sebagai data atau infornasi penunjang
kegiatan atau program kerja Kandatel Solo
d. Sebagai pedoman untuk mengantisipasi langkah-langkah suatu kejadian
tertentu yang tengah atau yang akan terjadi di masa yang akan datang
e. Sebagai langkah perbaikan, pengembangan, dan evaluasi bagi kegiatan
program kerja PT. Telkom Kandatel Solo dimasa mendatang.
4. Proses
a. Penyeleksian berita.
Mengumpulkan berita yang berkaitan dengan bisnis PT. Telkom dengan
perusahaan afiliasinya, kompetitor dan sisipan wacana, mencangkup :
sumber berita/ penerbitan, edisi dan halamannya.
b. Pengkoloman berita.
Dengan cara merekatkan berita pada lembar blangko kliping yang telah
tersedia sesuai dengan media asal berita.
c. Pen-toning-an berita,
Membubuhkan tanda centang (Ö) pada kolom yang tersedia serta menulis
sumber /jurnalis, isi dan tanggal terbit sesuai dengan identitas berita
d. Pengelompokkan berita,
Menyusun berita sesuai dengan standarisasi unit Public relations
Kandatel Solo secara urut, meliputi:
1) Kelompok Kandatel
a) Surat Pembaca
b) Berita
2) Kelompok Regulasi/ kompetitor
Urutan :
a) Indosat
b) Satelindo
c) Ratelindo
d) Excelcom
e) Kompetitor lainnya
3) Kelompok Telkom groups
Urutan :
a) Telkom
b) Telkomsel
c) Anak-anak perusahaan lainnya
4) Kelompok Wacana
Artikel, tulisan umum tentang telekomunikasi, regulasi. dan kompetisi
bisnis telekomunikasi.
e. Pendataan.
Memasukkan data berita yang telah tersusun ke dalam komputer yang
kemudian dicetak menjadi sampul (cover) kliping.
f. Membuat resume keseluruhan berita untuk mengisi halaman depan
kliping.
5. Pengelolaan
a. Petugas mengumpulkan seluruh berita tentang perusahaan di media yang
ada pada hari itu, dengan mencantumkan nama media, tanggal terbit, dan
halaman berita yang bersangkutan.
b. Seluruh berita yang masuk diresumekan untuk mengisi halaman depan
kliping, termasuk tiras dari setiap media.
c. Berita yang terlambat pada hari itu dimasukkan pada hari berikutnya
setidaknya dua hari setelah keterlambatan.
d. Proses pengklipingan pada hari libur (misalnya hari Sabtu dan Minggu)
dilakukan pada keesokan harinya.
e. Format kliping dibuat dan disusun dalam model house style clipping
6. Pelaporan
a. Kegiatan kliping berita harus didokumentasikan, bisa dalam bentuk
mingguan ataupun bulanan, sesuai kebutuhan.
b. Kliping harian harus ditandatangani oleh petugas yang diberi
kewenangan.
7. Media ( Sumber Kliping )
a. Lokal
1) Solo Pos
2) Joglosemar
b. Nasional
1) Suara Merdeka
2) Seputar Indonesia
3) Bisnis Indonesia
4) Kompas
5) Republika
6) Koran Tempo
7) Kedaulatan Rakyat
8) Saudagar
9) Jawa Pos
c. Internet
1) Detik.com
2) Abdimedia.com
44
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Umum PT TELKOM
PT. Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
telekomunikasi. Berikut akan penulis jelaskan secara singkat mengenai sejarah
berdirinya PT. Telkom, struktur organisasi serta strategi pemasaran yang
digunakan perusahaan. Adapun data diperoleh dari buku Standar Public Relation
Excellent PT. Telkom Tahun 2002.
Keberadaan PT. TELKOM tidak terlepas dari sejarah panjang
pertelekomunikasian Indonesia yang dimulai dari badan usaha yang bernama Post
en Telegraafdienst yang didirikan dengan Staatsblad No. 52 Tahun 1884.
Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu
diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat ada 38
perusahaan telekomunikasi. Pada tahun 1906 semua perusahaan tersebut diambil
alih oleh Pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906.
sejak saat itu berdirilah Post Telegraf en Telefoodienst atau disebut PTT-Dienst.
PTT-Dienst ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsbald No. 419
tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijven Wet (J.B.W atau Undang-Undang
Perusahaan Negara).
Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang No. 19 tahun 1960 oleh pemerintah Republik
Indonesia tentang persyaratan suatu perusahaan negara dan PTT-Dienst untuk
45
tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 240 tahun 1961 tentang pendirian Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi disebutkan bahwa perusahaan memacu pembangunan sektor
lainnya. Selain hal tersebut, penyelenggara telekomunikasi membutuhkan
manajemen yang lebih profesional.
Oleh karena itu, perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Sehingga
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka bentuk perusahaan
(PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969. Sejak itulah berdiri
Perusahaan Perseroan (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia atau PT TELKOM.
Dalam rangka mengantisipasi era persaingan bebas yang ditandai dengan
mulai berlakunya perdagangan bebas yang dipelopori oleh WTO (World Trade
Organization), PT. TELKOM berusaha menjadi aktor persaingan bebas tersebut
dengan menjadi perusahaan telekomunikasi yang tergolong World Class
Operator. Maka pada tahun 1995 PT TELKOM melakukan beberapa rencana
strategis manajemen, yaitu :
1. Restrukturisasi Internal
Pada saat awal perubahan dari Perumtel ke PT TELKOM organisasi
TELKOM bersifat sentralisasi dan tidak dinamis. Pada saat itu TELKOM
terbagi atas Kantor Pusat sebagai pengendali operasi dan 12 Wilayah
Telekomunikasi (WITEL) sebagai unit strategis.
Mengingat PT TELKOM dihadapkan kepada persaingan global yang
semakin keras menghantam, maka pihak manajemen TELKOM memandang
46
perlu untuk diadakan restrukturisasi internal. Dari bentuk lama kemudian
dipecah-pecah menjadi unit yang lebih kecil tetapi solid, terdiridari:
a. Divisi Bisnis Utama, meliputi penyelenggaraan jasa telepon lokal dan
jarak. Jauh dalam negeri (terdiri atas Divisi Network, Divisi Multimedia
dan tujuh Divisi Regional)
b. Divisi pengembangan bisnis (Sistem Telepon Bergerak Selular (STBS),
sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan jasa
nilai tambah tertentu (Divisi Risti/Riset dan Teknologi).
Dalam bidang usaha ini ada yang diselenggarakan TELKOM dan ada
juga yang bekerja sama dengan pihak ketiga (perusahaan patungan).
c. Divisi Pendukung, bidang usaha yang tidak langsung berhubungan
dengan pelayanan jasa telekomunikasi. Namun, keberadaannya
mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Yang termasuk
dalam bidang usaha ini adalah pelatihan sistem informasi, atelir, properti,
riset teknologi informasi (Divisi Pelatihan, Divisi Kesehatan dan Divisi
Atelir)
Sementara itu di tingkat Direksi terdapat satu Direktur Utama dan
empat direktur, yaitu Direktur Operasi dan Pemasaran (Diropsar), Direktur
Keuangan (Dirkeu), Direktur Perencanaan Teknologi (Dirprantek) dan
Direktur SDM. Masing-masing direktur membawahi divisi sebagai berikut :
a. Diropsar membawahi Divisi Bisnis Utama
b. Dirprantek membawahi Pengembangan Bilros
c. Dir SDM membawahi Divisi Pendukung
47
Dalam penempatan bidang usaha-usaha tersebut, mulai 1 Juli 1995
TELKOM telah menghapus struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi
(WITEL) dan secara de facto meresmikan berdirinya divisi yang terbagi
dalam tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional
menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing,
sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh
dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
Divisi Regional PT TELKOM mencakup wilayah-wilayah sebagai
berikut :
a. Divisi Regional I (Divre I), beroperasi di wilayah Sumatera,
b. Divisi Regional II (Divre II), beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya
(Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi)
c. Divisi Regional III (Divre III), beroperasi di wilayah Jawa Barat
d. Divisi Regional IV (Divre IV), beroperasi di wilayah Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta
e. Divisi Regional V (Divre V), beroperasi di wilayah Jawa Timur
f. Divisi Regional VI (Divre VI), beroperasi di wilayah Kalimantan
g. Divisi Regional VII (Divre VII), beroperasi di wilayah Kawasan
Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang
terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat
investasi (divisi regional) dan pusat keuntungan (divisi network dan divisi
48
lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah.
Sedangkan divisi-divisi pendukung meliputi divisi properti, divisi pelatihan,
divisi sisiem informasi, divisi atelir dan divisi riset teknologi informasi.
Beralihnya kebijakan sentralisasi, kebijakan dekonsentrasi dan
desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor pusat juga
mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi divisional ini, maka kantor
pusat diubah menjadi kantor perusahaan, dan yang semula sebagai pusat
investasi disederhanakan menjadi pusat biaya {cost centre). Berlakunya
kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah sumber daya manusia kantor
perusahaan juga lebih sedikit.
Kantor perusahaan PT. TELKOM berdasarkan akte perusahaan yang
terakhir berkedudukan di Jalan Japati No. 1 Bandung, bertanggung jawab atas
penyampaian sasaran pengelolaan perusahaan melalui kegiatan unit kerja
perusahaan secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan divisi, kantor
perusahaan hanyalah menetapkan hal-hal yang strategis, sedangkan
penjabaran rasionalnya dilaksanakan oleh masing-masing divisi.
2. Kerjasama Operasi (KSO)
Diadakannya Kerja Sama Operasi (KSO) ini merupakan salah satu
perwujudan dari program T-2001. Memasuki abad 20, telekomunikasi
menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk meningkatkan Satuan Sambungan
Telepon (SST) di seluruh Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari bahwa
industri pertelekomunikasian memerlukan keikutsertaan pihak swasta.
49
Hal itulah yang mendorong terciptanya deregulasi dalam sektor
telekomunikasi Indonesia dengan memperkenalkan modus KSO antara
PT TELKOM dan beberapa perusahaan. Maka pada bulan Januari 1996,
PT TELKOM mengalihkan pengoperasian lima dari tujuh divisi regionalnya
ke unit-unit KSO. Kelima divisi tersebut adalah DIVRE I Sumatera, D1VRE
III Jawa Barat, DIVRE IV Jateng dan DIY, DIVRE VI Kalimantan dan
DIVRE VII Kawasan Timur Indonesia.
KSO adalah suatu organisasi kemitraan yang tidak membentuk suatu
badan hukum. Namun tetap sebagai divisi dari PT TELKOM. Divisi KSO
dikelola oleh mitra KSO yang merupakan konsorsium dari berbagai
perusahaan dalam dan luar negeri.
Adapun maksud dan tujuan KSO adalah:
a. Mempercepat pembangunan telekomunikasi untuk kurun waktu
REPELITA VI, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.
b. Memperoleh alih teknologi dari operator kelas dunia yang tergabung
dalam mitra KSO.
c. Meningkatkan kemampuan berkompetisi dalam era pasar bebas.
3. Go Public atau Internasional (Initial Public Offering)
Disamping KSO, PT. TELKOM juga menghimpun dana dari
masyarakat melalui pasar modal, baik di dalam maupun di luar negeri dengan
cara menjual sahamnya (go public) tertera dalam Akte Berita Acara No. 52
tanggal 17 Juli 1995. Saham-saham PT TELKOM telah tercatat pada Bursa
Efek Surabaya, New York Stock Exchange dan London Slack Exchange.
50
Kepemilikan saham juga diperuntukkan bagi karyawan PT TELKOM
yaitu sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran
umumdi Indonesia. Program kepemilikan saham oleh karyawan atau
Employee Stock OwnershipPlan (ESOP), mengharuskaa karyawan tidak
menjual dalam jangka waktu 1 tahun setelah pencatatan saham pada Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Penerimaan bersih dari emisi saham baru akan digunakan untuk
membiayai program investasi perusahaan. Sekitar 39,22 % digunakan untuk
perluasan kapasitas transmisi dan sentral, penambahan kapasitas dan
pengembangan jaringan kabel melalui penggantian kabel tembaga dengan
kabel serat optik serta pengadaan Wireless Local Loop (WLL). Selain itu
39,51 % akan digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan 21,27 %
dipersiapkan untuk pengembangan sistem teknologi baru serta peningkatan
sumber daya manusia.
Semua usaha tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
dilaksanakannya perdagangan bebas baik regional maupun internasional.
Peningkatan kemampuan kompetitif ini diharapkan dapat menjadikan PT
TELKOM menjadi salah satu kelas dunia (World Class Operator).
B. Tentang TELKOM
1. Visi dan Misi TELKOM
a. Visi TELKOM
51
“To Become a Leading Infocom Player in The Region”, Menunjukkan
suatu tekad bahwa TELKOM untuk menjadi penyelenggara jasa
informasi dan komunikasi yang handal di level Regional.
b. Misi TELKOM
1) To Provide One Stop Services With Excellent Quality And
Competitive Price.
2) Managing business through best practise, optimizing superior
human resources, competitive technology, and synergizing business
partners.
To Provide One Stop Services With Excellent Quality And
Competitive Price, artinya TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan
mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk,
kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif. Managing business
through best practices, optimizing superior human resources, competitive
technology and synergizing business partners, artinya TELKOM akan
mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalkan
SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta
membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan
saling mendukung secara sinergis.
2. Logo TELKOM
52
Gambar 3.1 Logo TELKOM
a. Bentuk bulatan dari logo melambangkan : Keutuhan Wawasan
Nusantara; Ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional
b. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana
c. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi
telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkembang dalam suasana
masa depan yang gemilang
d. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang
beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras
secara berkesinambungan dan dinamis
e. Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic,
menggambarkan kedudukan perusahaan; TELKOM sebagai Pandu
Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag
Carrier)
3. Kredo TELKOM
Gambar 3.2 Kredo TELKOM
a. Kami selalu fokus kepada pelanggan
53
b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang
tinggi serta harga yang kompetitif
c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik
(Best Practices)
d. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam
peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja
e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik
4. Maskot TELKOM
Maskot Be Bee
a. Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
b. Mahkota kemenangan
c. Mata yang tajam dan cerdas
d. Sayap Lincah dan Praktis
e. Tangan Kuning Memberikan Karya yang terbaik
Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee
Gambar 3.3 Maskot TELKOM
54
Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja
keras yang mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan
fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi
berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda
keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi
koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki
potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa
bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah
berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan
efisien, berproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan persediaan makanan
bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan
penggambaran insan TELKOM Indonesia.
5. Budaya Perusahaan
THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang
dikembangkan TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya
perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan
langkah semua Insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis
InfoCom.
Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus
menjiwai insan TELKOM yakni :
a. 1 (satu) asumsi dasar yang disebut
Asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap
insan TELKOM di dalam "hati" mereka. Bahwa hanya dengan
55
memberikan yang terbaik kepada stakeholder-lah, perusahaan bisa
mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidupnya.
b. 3 (tiga) nilai inti, mencakup :
1) Customer Value, customer harus dijadikan sebagai acuan, perhatian,
maupun kepedulian yang utama dan pertama dari setiap insan
TELKOM di dalam mereka menjalankan pengelolaan perusahaan.
2) Excellent Service, mengedepankan pelayanan dengan mutu yang
melebihi harapan pelanggan.
3) Competent People, perusahaan menghargai tinggi setiap insan
TELKOM yang memiliki kemampuan untuk memenuhi dengan cakap
segala tuntutan pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang
kompetitif.
c. 5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri
dari:
1) Stretch The Goals., komitmen pada suatu tujuan yang berada di luar
jangkauan sumber daya dan dukungan kapabilitas yang tersedia
sekarang.
2) Simplify, langkah debirokratisasi TELKOM yang dimaksudkan
supaya ada respon yang cepat terhadap tuntutan pasar kompetitif.
3) Involve Everyone, kesadaran yang harus ada dalam setiap insan
TELKOM mengingat untuk berhasilnya usaha membutuhkan banyak
pemikiran kreatif
56
4) Quality is My Job, menjadikan kualitas sebagai pekerjaan semua insan
TELKOM.
5) Reward the Winners, mereka yang diberi imbalan, adalah mereka dari
para insan TELKOM yang hidup dengan kemampuan dan prestasi,dan
karena itu patut diperhitungkan.
Maka, dengan unsur satu hati (asumsi dasar); tiga pikiran (nilai-nilai
inti); dan lima langkah perilaku tersebut, THE TELKOM WAY 135
mengandung maksud untuk "meneguhkan hati, merajut pikiran, dan
menyerasikan langkah" semua insan TELKOM dalam berkiprah untuk
memenangkan persaingan bisnis di Info-Com.
6. Struktur Organisasi
Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel) Solo
merupakan salah satu unit bisnis di bawah Divisi Regional IV, yang meliputi
daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kandatel Solo
membawahi Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel) di wilayah Solo,
Sukoharjo, Boyolali, Blora, Jepara, Klaten, Delanggu, Pati, Rembang,
Sragen, Karanganyar, Tawangmangu, dan Wonogiri.
Dalam operasional kerja sehari-hari, PT Telkom mempunyai struktur
organisasi yang mengatur kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari masing-masing bagian yang ada. Adapun Struktur Organisasi PT Telkom
Kandatel Solo (terlampir).
PT Telkom Kandatel Solo dipimpin oleh seorang manager yang
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Regional (KADIVRE IV).
57
Dalam melaksanakan tugas harian GM PT Kandatel Solo, yang merupakan
pimpinan dan betanggung jawab penuh terhadap seluruh aktivitas
penyelenggaraan layanan jasa PT Telkom, dan untuk mencapai efektivitas
serta mengkoordinasikan operasional bisnis. Dalam menjalankan
peranannya, GM Kandatel Solo dibantu oleh beberapa Manager.
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada
dalam struktur organisasi dari PT Telkom Kandatel Solo adalah sebagai
berikut:
a. General Manager (GM) Kandatel
Manager umum yang mengepalai sebuah kantor daerah pelayanan
telekomunikasi. Tugas pokoknya adalah mengawasi kelancaran seluruh
kegiatan operasional jas telekomunikasi yang berada di wilayah kerjanya.
Bertanggung jawab atas:
1) Penyelenggaraan layanan jasa POST, Fixed Wireless dan lainnya
untuk segmen Personal (Retail) diareanya.
2) Pengoperasian, pemeliharaan, dan penanganan gangguan jaringan
akses untuk segmen personal maupun corporate.
3) Perencanaan dan pengembangan bisnis-bisnis Telkom di areanya.
4) Pengelolaan sumber daya perusahaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Manager Layanan Pelanggan
58
Manager yang mengepalai Unit Layanan Pelanggan. Tugas pokoknya
adalah Penyelenggara delivery shannel untuk operasi layanan jasa-jasa
kepada pelanggan segmen personal sesuai dengan area bisnisnya.
c. Manager Jaringan Akses
Manager yang mengepalai Unit Jaringan Akses. Tugas pokoknya adalah
mengoperasikan, memelihara, dan menangani gangguan Jaringan akses
untuk segmen corporate dan OLO (Outside Line Operator).
d. Manager Perencanaan dan Pengendalian
Manager yang mengepalai Unit Perencanaan dan Pengendalian.
Mempunyai tugas pokok, yaitu merencanakan, mengendalikan serta
mengembangkan bisnis-bisnis Telkom di areanya.
e. Manager Keuangan dan SDM
Manager yang mengepalai Unit Keuangan dan SDM. Mempunyai tugas
pokok sebagai berikut:
1) Penyusunan dan pengalokasian anggaran pendapatan dan biaya
2) Evaluasi dan pengendalian anggaran pendapatan dan biaya
3) Penyelenggaraan administrsi layanan advisory SDM, kesejahteaan
SDM dan database SDM
4) Penyusunan rencana kebutuhan pelatihan dan mengelola
f. Manager Dukungan Managemen
Manager yang mengepalai Unit Dukungan Manajemen. Tugas pokoknya
adalah mengelola administrasi perkantoran dokumentasi, Public relations,
59
pengelolaan Asset dan pengelolaan logistic serta Security and Safety
Kandatel.
g. Asisten Manager (Asman)
Wakil Manager yang tugas pokoknya adalah membantu pelaksanaan
tugas sehari-hari manager sesuai dengan bidang masing-masing.
h. Senior Supervisor, Supervisor, Officer dan Staf
Merupakan jabatan yang tidak terstruktur, namun mempunyai
peran dan tanggung jawab yang sama, yaitu membantu tugas sehari-hari
manager dan asisten manager sesuai dengan bidang masing-masing.
60
i. Personalia
1) Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan PT Telkom Kandatel Solo pada saat mahasiswa
melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah 203 karyawan.
2) Jam Kerja
Waktu dan jam kerja yang berlaku di PT Telkom Kandatel Solo
secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan dan peraturan
perundangan yang berlaku, yaitu 7 Jam atau 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu. Jumlah jam kerja tersebut dalam pelaksanaannya diatur
sebagai berikut:
a) Senin-Kamis : 07.30-17.00, termasuk istirahat 1 jam
b) Jum'at : 08.00-16.00, termasuk istirahat 1 jam
c) Sabtu : 08.00-12.00, khusus Yantel
d) Minggu : libur
3) Rekrutmen Karyawan
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja PT Telkom Kandatel Solo
baik secara kualitatif dan kuantitatif secara berdayaguna dalam
mencapai tujuan perusahaan, PT Telkom mengadakan rekrutmen dan
seleksi bagi karyawan lama maupun baru. Proses rekrutmen
dilaksanakan oleh pihak PT Telkom atau oleh pihak yang ditunjuk
berdasarkan keputusan Direksi Nomor : KB 2623/KP02/PEG-03/90
tanggal 27 Februari 1990 dan KD 6947/KP02/PEG-32/91 tanggal 11
Juli 1991.
61
Adapun asas yang digunakan sebagai acuan dalam mengadakan
rekrutmen dan seleksi karyawan pada PT Telkom adalah sebagai
berikut:
a) Terbuka, artinya dibuka untuk umum.
b) Objektif, artinya sesuai dengan kemampuan.
c) Melalui tahap rekrutmen dan seleksi.
d) Memperhatikan kebutuhan perusahaan berdasarkan posisi dan
e) formasi yang tersedia.
4) Kesejahteraan
Sebagai bentuk kepedulian/ perhatian dan tanggung jawab manajemen
serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan karyawan maka
PT Telkom Kandatel Solo telah memberikan sarana yang menyangkut
tentang kesejahteraan karyawan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Tersedianya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit
yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja
Sama.
b) Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.
c) Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada
karyawan-karyawan yang berprestasi.
d) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dan lain sebagainya.
62
7. Produk-Produk Perusahaan
a. TELKOMPhone
TELKOMPhone atau sambungan telepon pelanggan adalah
fasilitas komumkasi (telepon atau faximile) yang ada di tempat pelanggan.
Dalam hal ini pelanggan adalah badan hukum atau perorangan yang telah
menandatangani perikatan atau kontrak dengan PT TELKOM, Tbk. untuk
berlangganan sambungan telekomunikasi dan bertanggung jawab atas
segala akibat yang timbul dari padanya.
b. TELKOMLokal
TELKOMLokal adalah jasa panggilan antar pelanggan telepon dalam
jarak dibawah 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Pada
umumnya nomor pemanggil dan yang dipanggil masih dalam satu kode
area. Panggilan TELKOMPhone ke nomor seluler dalam satu kota tidak
termasuk TELKOMLokal walaupun besaran tarifhya sama dengan
TELKOMLokal. Pada saat ini teknologi penyaluran suara pada
TELKOMLokjal adalah circuit switch melalui PSTN (Public Switch
Telepon Network) sehingga kualitas suara sangat jernih.
c. TELKOMSLJJ
TELKOMSLJJ adalah panggilan telepon jarak jauh dimana nomor
lelepon yang memanggil dan yang dipanggil masih dalam satu wilayah
negara. Pada umumnya nomor telepon pemanggil dengan yang dipanggil
berbeda kode area. Dalam melakukan panggilan SLJJ, pemanggil harus
menekan kode area sebelum nomor pelanggan yang diinginkan.
63
d. TELKOMSLI
TELKOMSLI adalah panggilan telepon, internasional direct dialing
(IDD) dengan nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang
dipanggil berbeda wilayah negara. Untuk melakukan sambungan
internasional, pemanggil harus menekan kode negara.
e. TELKOM CallingCard
Kartu yang diberi nomor identitas tertentu yang berisikan sejumlah
deposit atau yang dihubungkan dengan account tertentu yang digunakan
untuk telekomunikasi dengan sistem pembayaran pra bayar maupun pasca
bayar. TELKOMCalling Card menggunakan teknologi circuit switch
(bukan VoIP). Dalam perkembangannya layanan TELKOMCalling Card
akan dikelola oleh anak perusahaan PT TELKOM, Tbk. Termasuk dalam
kelompok produk TELKOMCalling Card adalah Kartu Panggil
“MERDEKA”, Kartu Panggil "BEBAS", Kartu Panggil Co-Branding,
Telepon Umum Kartu Kredit.
f. TELKOMLink ASTINet
TELKOMLink ASTINet menyediakan layanan akses internet dedicated
dengan kecepatan bervariasi dari 64 Kbataus sampai dengan 2 Mbataus
untuk akses internet secara terus menerns selama 1 x 24 jam melalui
beragam fasilitas saluran dedicated yang tersedia dengan reabilitas yang
handal dan performansi akses yang baik yang ditunjang dengan
ketersediaan bandwith ke Global Internet.
64
g. TELKOMNet Instan
TELKOMNet Instan merupakan layanan produk akses internet dial up
termudah tanpa berlangganan dengan jangkauan terluas. Pelanggan
dikenakan tagihan sesuai pemakaian, tanpa biaya abonemen. Akses ke
Internet dapat langsung dilakukan dalam hitungan menit, jika perangkat
telah tersedia dan tersambung ke saluran telepon.
h. TELKOMVision
TELKOMVision adalah layanan produk TELKOM berbasis teknologi
CaTV (TV Kabel). Dalam menyelenggarakan layanan ini, TELKOM
bekerjasama dengan PT Indonusa sebagai anak perusahaan PT.
TELKOM, Tbk.
i. TELKOMSEL
TELKOMSEL adalah anak perusahaan PT. TELKOM, Tbk yang
menyelenggarakan layanan telepon bergerak selular (Celular Mobil
Phone) dengan teknologi GSM. Layanan yang diberikan TELKOMSEL
secara umum dibedakan dalam dua kategori :
1) Postpaid GSM Card dengan brand name Kartu HALO.
2) Prepaid GSM Card dengan brand name simPATI dan kartu AS.
j. TELKOMInter Carrier
TELKOMInter Carrier atau produk interkoneksi adalah layanan yang
disediakan PT TELKOM, Tbk untuk penyelenggara jasa atau
penyelenggara jaringan (other licenced operator) baik yang bersifat
traffic sensitive maupun yang bersifat non traffic sensitive. Termasuk
65
dalam kelompok produk TELKOMInter Carrier adalah produk :
Interkoneksi jaringan, Interkoneksi Jasa, dan Sewa Jaringan.
k. TELKOM Satelite
TELKOM Satelite adalah semua produk PT TELKOM, Tbk yang
berbasis teknologi satelit. Termasuk dalam kelompok produk
TELKOMSatelite adalah produk : Sewa transponder (Standard C Band
maupun Extended C Band), TV Transmission (Fixed atau Mobil TV
Transmission) Teleprogram, Audio Distribution, Network, dan Satelite
Data Communication (VSAT, IDR).
l. e-TELKOM
e-TELKOM adalah layanan e-commerce business to business yang
lengkap mulai dari otoritas sertifikasi, transaksi settlement, hosting
collocation, sampai on-line dialing. Layanan e-TELKOM dimaksudkan
untuk memberikan mlai maksimal kepada pelanggan, perusahaan,
masyarakat luas melalui penyediaan layanan e-business yang luwes dan
nyaman. Termasuk dalam kelompok layanan e-TELKOM adalah layanan :
Certificate authorithy (I-trust), I-manage, 1-deal, 1-settle, 1-exchange.
m. TELKOM Web
TELKOM Web adalah layanan PT TELKOM, Tbk berupa situs web, baik
yang berupa situs informasi PT. TELKOM, Tbk dan situs-situs lain yang
dikelola PT TELKOM, Tbk. Layanan ini dapat diakses melalui internet
66
n. TELKOMGlobal 107
TELKOMGlobal 107untuk akses internasional dengan kualitas Premium
dengan 1 stage dial 017. Produk ini merupakan solusi komunikasi global
yang hemat dengan kualitas yang tidak kalah dengan Sambungan
Langsung Internasional (SLI) yang berbasis PSTN.
o. TELKOMFlexi
TELKOMFlexi adalah produk terbaru yang memberikan layanan jasa
telekomunikasi suara dan data berbasis akses fixed wireless dengan
teknologi CDMA, GSM dan PHS. TELKOMFlexi bersifat mobile
terbatas. Manfaat TELKOMFlexi adalah memiliki kemampuan
fleksibilitas untuk dapat melakukan panggilan dan dipanggil dalam satu
kode area, memiliki fitur-fitur yang terdapat pada telepon seluler,
memiliki layanan komunikasi data seperti SMS, MMS, Web Service,
Data Transfer dan Video Streaming (musik, film, dan sebagainya).
p. TELKOMSpeedy
TELKOMSpeedy adalah produk Layanan internet access end-to-end dan
PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line
(ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui
satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai
dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS
(Broadband Remote Access Server).
67
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN KKM
Semester terakhir dalam perkuliahan DIII Public Relations adalah semester
keenam. Dan untuk menyusun Tugas Akhir, mahasiswa melaksanakan KKM (Kuliah
Kerja Media). Dimana nantinya disusun berdasarkan apa yang telah didapat dalam
tugas-tugas selama KKM. Segala ilmu yang telah diajarkan dibangku perkuliahan
direalisasikan / dikerjanyatakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Media. Salah satu dari
tujuan KKM ini adalah agar mahasiswa mengetahui dunia kerja yang sebenarnya
sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan kerja yang
sebenarnya kelak.
Kegiatan Kuliah Kerja Media dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Januari 2009
sampai dengan Hari Jumat, 27 Februari 2009 Kegiatan KKM dilaksanakan di PT.
Telkom Kandatel Solo, dimana seorang Public Relations Officer berada.
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media
Berikut ini uraian tentang tugas yang dilakukan selama kegiatan KKM,
sebagai ringkasan dari laporan periodik / laporan mingguan adalah sebagai
berikut :
1. Tugas-Tugas yang dilakukan
Tugas-Tugas yang dilakukan selama Kuliah Kerja Media (KKM) di
PT. Telkom Kandatel Solo adalah sebagai berikut :
a. Membuat kliping / monitoring media. Setiap hari di media cetak, berbagai
surat kabar harian khususnya, terdapat begitu banyak sekali competitors
68
dari produk jasa komunikasi, mengiklankan produk masing-masing dan
juga press release dibuat untuk lebih memberikan keyakinan kepada
publiknya, dan menarik masyarakat untuk menjadi publiknya dengan
berita yang memikat. Press release yang mereka buat adalah informasi
dan data akurat dari unit yang bersangkutan, oleh karena itu menjadikan
suatu kewajiban bagi seorang Public Relation Kandatel Solo, melakukan
monitoring media untuk mengetahui keadaan para competitor yang dapat
dijadikan tolok ukur sebagai sarana perbaikan. Dapat terlihat bahwa
persaingan dalam bidang usaha informasi dan telekomunikasi saat ini
tidak dihitung berdasarkan hari namun berdasarkan detik, setiap pihak
selalu berusaha inovasi terus menerus guna mempertahankan
keberadaannya melalui media. Begitu juga dengan PT. Telekomunikasi
Indonesia melalui press release dan iklan-iklan memberitakan kepada
para publiknya dan masyarakat luas mengenai seluk beluk perusahaan dan
keunggulan produk-produknya
b. Announcer berita, informasi dan pengumuman. Yang ditujukan bagi
internal PT. Telkom Kandatel Solo dapat dihitung dalam waktu satu
minggu pengumuman dan berita yang disiarkan lewat radio internal
Kandatel Solo ini mencapai 7 macam dan disiarkan lebih dari dua kali
setiap item. Dalam hal ini, penulis diharuskan membaca berita, informasi
maupun pengumuman layaknya para penyiar menyiarkan berita di radio,
dikarenakan dituntut dapat berkomunikasi dengan baik kepada seluruh
pegawai PT. Telkom Kandatel Solo, maka dari itu kesalahan sedikit
69
merupakan kesalahan yang sangat nampak dan pegawai yang
mendengarkan di unit yang lain pun turut serta memberikan koreksi.
Radio internal ini sebagai media komunikasi internal Kandatel Solo. Nada
suara yang harmonis, pemenggalan kata yang tepat dan vokal yang tegas
dan bulat merupakan hal yang harus disajikan, dengan bekal sedikit
pemahaman tentang media radio, penulis dapat melaksanakan tugas
sebagai Announcer.
c. Mengikuti dan menyimak program Halo Surakarta. Dimana dalam waktu
satu jam dari pukul 12.00 s/d pukul 13.00 WIB, terdapat kurang lebih 12
penelpon yang 80% meminta penjelasan tentang problem yang dihadapi
pada produk Telkom yang digunakan, dan 20% adalah ungkapan rasa
terima kasih atas keberadaan PT. Telkom Kandatel Solo dalam
memberikan pelayanan bagi para pelanggan
d. Membantu bu Main meneliti perjanjian kerjasama antara Deputi PT.
Telkom dan Perpustakaan Umum Kabupaten Blora tentang Permasalahan
Layanan Hotspot.
e. Menerima telepone baik dari pegawai yang lain, instansi mitra, para
pelanggan telkom maupun para mahasiswa yang akan melakukan kerja
praktek serta mengakomodasi pesan komando, pengumuman,
permohonan, komplain pelanggan
f. Menangani segala surat masuk baik kepada GM Ir. Dwi Heryanto B/MT
maupun pegawai lain kemudian didisposisikan
70
g. Membantu Bu Ma’in mempersiapkan konsumsi untuk acara workshop di
Aula PT. Telkom Kandatel Solo
h. Diberi pengetahuan tentang cara mengup-load berita PT. Telkom ke
Internet.
i. Menerima Fax dan mengantar ke pos satpam atau ke pegawai lain
2. Kesulitan yang Dihadapi
a. Belum mampu beradaptasi kepada pegawai dan lingkungan
b. Belum bisa menerima tata cara menerima atau menelpon dengan baik dan
benar.
c. Belum mengetahui cara mengup-load berita ke internat dengan baik
3. Cara Mengatasi Kesulitan
a. Berusaha untuk bisa beradaptasi dengan baik
b. Belajar menerima telepon dengan baik
c. Belajar dan terus mencoba mengupload berita keinternet dengan baik
B. Pemanfaatan Press Cliping sebagai sumber informasi bagi PT. Telkom
1. Press Clipping
Terbitan berkala seperti jurnal, majalah, dan surat kabar memiliki
peran penting dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Sebab terbitan ini mampu menampung berbagai ide dan menyebarkannya ke
masyarakat yang lebih luas. Kemudian dalam penyampaian informasi,
terbitan ini lebih cepat dari pada buku. Sedangkan kandungan informasinya
71
dapat diakses berulang kali bila dibanding dengan informasi yang
disampaiakn media pandang dengar atau tatap muka.
Terbitan berkala yang berisi kekayaan intelektual manusia ini akan
selalu menarik dan diperlukan oleh mayarakat terutama masyarakat ilmiah.
Melalui media ini, mereka mampu menyebarkan pemikiran, ide, teori, dan
hasil-hasil penelitian mereka. Disamping itu, mereka juga bisa mengakses
informasi ilmiah yang mutakhir.
Informasi ini selalu diperlukan mayarakat untuk meningkatkan
kehidupan dan hidup mereka yang lebih dinamis, baik kehidupan individu,
bermasyarakat, dan berbangsa. Dengan langkah-langkah ini akan mampu
meningkatkan eksistensi bangsa itu diantara bangsa-bangsa lain. Mengingat
pentingnya peran dan fungsi terbitan berkala, maka perlu adanya langkah-
langkah penyimpanan, pengawetan, perawatan, dan pelestarian terbitan itu.
Upaya ini dapat dilakukan antara lain berupa kliping, reproduksi.
Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian-
bagian surat kabar maupun majalah, kemudian disusun dengan sistem tertentu
dalam berbagai bidang. Bidang yang dikliping ini sebaiknya sesuai dengan
minat dan bidang pemakai perpustakaan masing-masing. Maka tidak perlu
semua artikel atau berita harus dikliping. Adapun tujuan kliping antara lain :
a. Menyimpan dan melestarikan kekayaan intelektual manusia
Hasil pemikiran, budaya, penelitian, dan pengalaman manusia perlu
disimpan dan dikembangkan. Usaha ini perlu dilaksanakan agar generasi
72
mendatang dapat mengembangkan pemikiran, penemuan, dan penelitian
tersebut
b. Menyebarluaskan ide dan gagasan kepada orang lain
Kliping merupakan upaya penyebaran pemikiran, ide, dan pengalaman
seseorang kepada orang lain sekaligus merupakan sarana sambung
pengertian antara penulis dan pembaca yang kebetulan belum sempat
mengikuti buah pikiran penulis yang pernah dimuat dalam suatu surat
kabar
c. Merangkum beberapa pemikiran dalam suatu bidang
Dalam kliping itu akan dapat dipelajari kembali beberapa pemikiran para
ahli tentang suatu masalah. Selain itu dapat diikuti dialog ilmiah dan
silang pendapat tentang suatu masalah sesuai bidang mereka dengan
pandangan yang bervariasi. Dengan demikian, pembaca kliping akan
mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang masalah tersebut.
d. Memupuk kreativitas
Menggunting dan menempel guntingan Koran pada kertas merupakan
kegiatan seni dan kreatifitas tersendiri. Bahkan dapat dikatakan bahwa
kliping merupakan usaha menyusun surat kabar yang kedua kalinya.
Dalam hal ini diperlukan kecermatan dan ketelitian tersendiri dalam
mengatur tata letak / lay out penyusunannya. Penyambungan artikel
panjang yang dalam koran aslinya terdapat di berbagai halaman juga
memerlukan kecermatan dan perhitungan yang matang.
73
e. Menunjang pemenuhan keperluan informasi tertentu
Hasil kliping bisa mengadopsi kepentingan informasi pembaca yang
memerlukan informasi dalam bidang tertentu. Informasi ini mungkin
berupa informasi mutakhir, rinci, data, angka, hasil wawancara, dan
lainnya.
Sedangkan dalam penyusunan, kliping dibagi menjadi beberapa cara
yaitu kertas kliping dapat disusun tegak atau miring. Cara penyusunan ini
tergantung pada keinginan penyusunnya dan yang penting adalah konsisten.
Adapun cara penyusunan kliping dapat dipilih dari sistem-sistem berikut:
a. Sistem Evixe
Sistem ini merupakan sistem penyusunan kliping yang menitikberatkan
pada satu judul surat kabar/majalah yang terbit dalam jangka waktu
tertentu secara kronologis. Dalam hal ini tentunya subjek yang dikliping
terdiri dari berbagai bidang karena sistem ini lebih menitikberatkan pada
urutan waktu. Dengan system ini pembaca akan lebih mudah menemukan
peristiwa penting yang pernah terjadi pada waktu (hari, bulan, tahun)
tertentu
b. Sistem Ordnere
Sistem ini merupakan penyusunan artikel atau berita, ulasan, dan lain
sebagainya yang terdiri dari satu subjek menjadi satu susunan yang
bahannya dari berbagai judul surat kabar. Dalama hal ini yang
dipentingkan adalah subjeknya tanpa memperhatikan judul surat kabar
maupun kronologi waktu terbitnya. Sistem ini telah banyak dikenal
74
bahkan dipraktekkan oleh berbagai instansi, perpustakaan, yayasan, atau
lembaga pendidikan
Adapun teknik penempelan kliping adalah setelah artikel surat kabar
itu digunting,kemudian dipotong per kolom. Kolom-kolom itu ditempelkan
pada kertas folio atau kuarto yang telah digarisi pada bagian atas, bawah,
kanan, dan kiri dengan ukuran tertentu. Guntingan-guntingan itu ditempel
dari kolom terakhir pada halaman terakhir. Kemudian penempelan ini maju
ke halaman berikutnya misalnya ke halaman ketiga, kedua, dan kesatu. Pada
halaman pertama nanti dapat dibuat lay out judul sesuai selera. Dari sistem ini
pada halaman terakhir akan rapi.
Dalam penyambungan kolom maupun pemenggalan kata hendaknya
diusahakan agar sambungannya tidak kelihatan. Dengan demikian apabila
difotokopi, hal kliping itu tidak kelihatan sambungannya. Adapun gambar,
foto, dan ilustrasi lain bisa dicantumkan lagi selama berfungsi sebagai
penjelas artikel. Hal ini utnuk menjaga agar tidak terjadi salah informasi bagi
pembaca
Sebenarnya teknik tata letak dan cara penyusunan tersebut tergantung
pada selera. Namun demikian, perlu diperhatikan adanya:
a. Kerapian dan keselarasan
b. Penghematan kolom
c. Pemuatan data bibliografi harus lengkap; judul, nama penulis, judul surat
kabar, tanggal, hari, bulan, dan tahun
d. Artikel atau berita yang dikliping itu mudah ditemukan kembali
75
Agar hasil kliping ini lebih optimal pemanfaatannya, maka perlu
diperhatikan:
a. Dalam tiap kliping perlu dibuatkan indeks
b. Dikelola oleh tenaga professional
c. Dipromosikan
d. Direproduksi (bila memungkinkan)
Berdasarkan teori diatas bila dihubungkan dengan kinerja public
relation officer maka fungsi kliping sudah sangat jelas mempunyai peran
yang sangat membantu kinerja PRO. Sebab kliping yang sudah disusun dan
diindeks memudahkan dalam pencarian data seorang public relation officer
apabila sewaktu-waktu akan mencari data tinggal mencari berdasarkan indeks
yang sudah dibuat selain itu kliping juga dapat dijadikan sebagai sumber
informasi.
2. Clipping Online
Tidak seperti kebanyakan proses kliping yang hanya menempel koran
ke kertas dan kemudian diarsipkan, kliping ini dimasukkan ke dalam portal
home milik PT. Telkom dengan alamat http://portal1.divre5.net yang hanya
ditujukan untuk seluruh karyawan perusahaan Telkom di Solo. Berita yang
dikliping adalah semua berita yang berhubungan dengan Telkom dan
perusahaan kompetitor, baik yang memiliki tone positif maupun tone negatif.
Proses kliping berita sebagai berikut :
76
Adapun surat kabar yang dikliping oleh Telkom sebanyak 11 surat
kabar, terdiri dari :
Adapun surat kabar yang dikliping oleh Telkom terdiri dari :
a. Lokal
1) Solo Pos
2) Joglosemar
b. Nasional
1) Suara Merdeka
2) Seputar Indonesia
3) Bisnis Indonesia
4) Kompas
Mulai
Redaksi menerima surat kabar dari berbagai media kemudian mulai menyeleksi berita tentang telekomunikasi
Menempel berita ke dalam file kliping dan mengidentifikasi sesuai dengan jenis berita, nama media, jenis perusahaan, efek berita, nara
sumber dan penulis berita
Berita yang sudah dikliping dimasukkan ke dalam Portal Home dengan cara di scan untuk dibaca seluruh karyawan Telkom
Kliping hard copy (format kliping dalam bentuk kertas) diarsipkan dan dipilah sesuai dengan tanggal dan bulan pemberitaan
77
5) Republika
6) Koran Tempo
7) Kedaulatan Rakyat
8) Saudagar
9) Jawa Pos
c. Internet
1) Detik.com
2) Abdimedia.com
Media massa (surat kabar) tersebut datang dan mulai dikliping pukul
07.30 atau saat jam kerja dimulai hingga jam kerja selesai. Untuk surat kabar
yang datang pada pagi hari maka pukul 10.00 proses kliping harus sudah
selesai dan berita harus dapat dibaca oleh seluruh karyawan Telkom di Solo.
Sementara untuk surat kabar lain datang pada siang dan sore hari deadline
kliping menyesuaikan. Selain dari surat kabar, bahan kliping diambil dari
internet, yaitu www.detiknet.com dan www.abdimedia.com
Kliping bagi communication divison adalah hal yang sangat penting.
Keberadaan kliping bagaikan tulang punggung, karena dari kliping ini
sebagai Public Relations PT. Telkom Divre IV Solo dapat mempertahankan
citra perusahaan
Sehubungan dengan hal diatas maka sebuah kliping di dalam suatu
PT. Telkom mempunyai peranan yang sangat penting, sebab apabila kliping
dikaitkan dengan proses Public Relations maka kliping ini merupakan tahap
awal dalam proses Public Relations yaitu yang disebut fact finding and feed
78
back yang mana pada proses ini seorang Public Relations meneliti mengenai
kebutuhan dan kepentingan yang diinginkan publik, mencari dan
mendapatkan data guna mengetahui bagaimana situasi dan kondisi yang
terdapat pada diri publik dan mencari serta menentukan siapa saja yang
dijadikan sasaran komunikasi, sehingga dengan tahap awal ini sudah tercapai
seorang Public Relations dapat menuju ketahap berikutnya yaitu dengan
membuat planning and programming, action dan communiciting, evaluation
yang mana tahap ini didasarkan pada tahap fact finding and feed back.
79
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Peranan seorang PR sangatlah penting bagi setiap perusahaan dalam
menciptakan good image atau citra positif. Dapat dilihat dalam salah satu
definisinya, PR adalah seni untuk membuat perusahaan disukai dan dihormati
oleh para karyawan, konsumen dan para penyalumya. Sehubungan dengan
perannya dalam membentuk corporate image dalam suatu perusahaan, yang
artinya seorang PR harus mampu menciptakan citra positif bagi perusahaan atau
lembaganya.
PT Telkom Kandatel Solo membentuk good image perusahaan dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan maksimal
kepada pelanggan. PT Telkom Kandatel Solo selalu berusaha untuk menciptakan
dan melaksanakan suatu strategi pemasaran yang mengutamakan kepuasan
pelanggan.
Seperti yang telah menjadi misi PT Telkom yaitu PT Telkom menjamin
bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik dengan mendapatkan
kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang kompetitif.
Misi Telkom yang lain adalah PT Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-
praktek terbaik dengan mengoptimalisasi SDM yang unggul, menggunakan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang mengutamakan
secara timbal batik (win-win solution) dan saling mendukung secara sinergis.
80
Pelayanan terbaik PT Telkom tercermin dalam program Halo Surakarta
dimana program tersebut meliputi tingkah laku dan perbuatan dalam melayani
pelanggan. Dalam fungsinya dalam pembentukan citra positif, seorang Public
Relation juga berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Pelayanan seorang PR kepada pelanggan tersebut dapat berupa penanganan
keluhan atau komplain dan permasalahan-permasalahan dari pelanggan.
Penyelesaian masalah bagi pelanggan yang mengeluh atau komplain oleh
seorang PR, merupakan wujud dari Service Excellence dari PT Telkom. Hal itu
dimaksudkan agar pelanggan merasa puas. Apabila kepuasan pelanggan dapat
tercapai, maka pelanggan akan tetap setia menggunakan produk atau jasa layanan
perusahaan (PT Telkom). Dan sebaliknya, apabila kepuasan pelanggan tidak
dapat tercapai, hal ini akan mengakibatkan hilangnya konsumen (pelanggan ) atau
bahkan pelanggan akan beralih menggunakan produk atau jasa layanan lain milik
pesaing (kompetitor).
Penanganan keluhan atau komplain pelanggan dapat dilihat dari kinerja
Public Relations, yang berperan sebagai seorang mediator (penghubung) antara
Top Management dengan publiknya (publik internal maupun publik eksternal),
yang akhirnya diharapkan akan terjadi two ways communications yang sehat dan
seimbang antara lembaga dengan khalayaknya. Seorang Public Relations harus
mampu mencari solusi dalam penyelesaian masalah dengan publiknya.
Public Relations PT Telkom Kandatel Solo dalam mengatasi keluhan
maupun komplain pelanggan tidak dapat bekerja sendiri. Hal tersebut dikarenakan
sebagian data (billing) maupun keahlian (perbaikan jaringan maupun gangguan
81
telepon) yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah dengan pelanggan tidak
dimiliki oleh Public Relations PT Telkom Kandatel Solo. Jadi PR PT Telkom
Kandatel Solo harus compare dengan pihak terkait yang mempunyai data maupun
keahlian yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan maupun komplain dari
pelanggan. Dari data tersebut akan ditarik kesimpulan, dan akan dicari pemecahan
permasalahannya.
Klarifikasi yang dilakukan oleh PR PT Telkom Kandatel Solo dapat
melalui berbagai media. Media tersebut antara lain adalah Corporate Portal, Press
Cliping, Press Conference, Publikasi di Media, Wawancara Tertulis, dan Halo
Surakarta. Media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan yang
berlaku di PT Telkom Kandatel Solo.
PT Telkom dapat mengambil manfaat dari keluhan maupun komplain dari
pelanggan, Antara lain adalah PT Telkom dapat menginterospeksi diri dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan. Hal tersebut dimaksudkan untuk
pembenahan PT Telkom Kandatel Solo dalam memberikan layanan kepada
pelanggan. Sehingga pelanggan merasa puas atas pelayanan PT Telkom Kandatel
Solo
B. Saran-saran
1. Bagi Telkom
a. Diharapkan untuk lebih memaksimalkan kinerja sesuai dengan tugas,
wewenang dan tanggung jawab.
82
b. Melihat dari banyaknya mahasiswa maupun pelajar yang KKM di
Telkom, sebaiknya Telkom menyediakan tempat untuk menyimpan karya
tulis dari mahasiswa atau pelajar sebelumnya, maupun koleksi
2. Bagi Akademik
a. Hendaknya ditambahkan materi bagaimana cara mengupload berita ke
internet
b. Hendaknya diajarkan bagaimana cara menelpon yang baik dan benar
83
DAFTAR PUSTAKA
Cutlip, Scoott M.; Center, Allen H.; Broom, Glen M (2000) Effective Public Relations (8th ed.) (Chendra Leva). Jakarta : PT Tunas Jaya Lestari
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. (2005) Ilmu komunikasi: Teori dan praktek. Bandung: PT. Rosdakarya
Hunger, J.David, and Wheelen, Thomas L. Strategic Management 5th edition, London : Addison-Wesley, 1996
Kasali, Rhenald. (2003). Manajemen public relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Umum Grafit
Lesly, Philip. (1991). Lesly’s handbook of public relations and communication 4th ed. Chicago III : Probus Publishing Company
Oxley, Harold. (1993). PR – Public relations – Prinsip, persiapan dan pengembangannya. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia
Rumanti, Assumpta Maria. (2002). Dasar-dasar public relation: Teori dan praktis. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Soemirat, Soleh dan Ardianto Elvinaro. (2004). Dasar-dasar public relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Standar Public Relation Excellent PT. Telkom Tahun 2002
http://www.kliping.rosyidi.com/
85
FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir :
MEMBANGUN IMAGE PT. TELKOM DIVISI REGIONAL V
JAWA TIMUR MELALUI SINERGI PUBLIC RELATIONS
DAN MARKETING COMMUNICATION
Nama Mahasiswa : Amalia Wahyu Permatasari
NIM : D1606004
Minat Utama : Public Relations
Keterangan : Tugas Akhir disetujui untuk dipertahankan di
hadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program
Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta,
_______________
_
Pembimbing Tugas
Akhir,
87
BERITA ACARA
Pada hari ini Selasa tanggal 16 Juni 2009. Panitia Ujian Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, bersidang untuk menguji Tugas Akhir Saudara : Nama : Paramita Dewi Aryani NIM : D1606096 Tempat/Tgl. Lahir : Surakarta, 15 Mei 1988 Judul Tugas Akhir :
PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI SUMBER INFORMASI PT. TELKOM
KANDATEL SOLO Catatan untuk revisi Ujian Akhir dari Panitia adalah sebagai berikut :
PANITIA CATATAN YANG PERLU DIREVISI
1. Penguji 1
Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm
2. Penguji 2 (pembimbing) Dra. Indah Budi Rahayu, SE, M.Hum
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
Adapun hasil Ujian Tugas Akhir mahasiswa yang bersangkutan terlampir. Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Panitia Ujian Tugas Akhir.
Penguji 1, ……………………
89
FORMULIR KRITERIA PENILAIAN UJIAN TUGAS AKHIR
Nama : Paramita Dewi Aryani
NIM : D1606096
Minat Utama : Public Relations
Nilai (10-100) No. Aspek Penilaian Penguji 1 Penguji 2
Jumlah
1. Kesesuaian bidang studi dengan aktivitas magang
2. Portofolio (jumlah hasil kerja)
3. Format laporan TA, kedalaman tinjauan pustaka, orisinalitas laporan
4. Kemampuan mempertahankan laporan TA
Jumlah Total nilai TA
Rata-Rata nilai TA
Rata-Rata dari Instansi
Rata-rata Nilai dari Ujian TA dan Nilai Instansi
Surakarta, …………………
…… Penguji 1
Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm
NIP. 131 792 193
Penguji 2 (Pembimbing)
Dra. Indah Budi Rahayu, SE, M.Hum NIP. 131 925 309
91
DAFTAR HADIR PENGUJI TUGAS AKHIR
Nama : Paramita Dewi Aryani
NIM : D1606096
Minat Utama : Public Relations
Hari, Tanggal : Selasa, 16 Juni 2009
NAMA PENGUJI TANDA TANGAN
Penguji 1
Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm
Penguji 2 Dra. Indah Budi Rahayu, SE, M.Hum
1.
2.
Surakarta,
………………………
Penguji 1
Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm
NIP. 131 792 193
92
UNDANGAN
Kepada :
Yth Prof. Dr. Totok
Sarsito, SU, MA.
Dosen FISIP – UNS
Dengan hormat,
Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara besok pada :
Hari / Tanggal : Jumat, 15 Mei 2009
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Keperluan : Menguji / Ujian Tugas Akhir (TA)
NAMA NIM
1. Amalia Wahyu Permatasari D1606004
Penguji I : Prof. Dr. Totok Sarsito, SU, MA.
Penguji II : Drs. Hamid Arifin, M.Si
Kemudian atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih.
Surakarta, 11 Mei
2009
Ketua Program
94
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta – 57126 Telp. (0271) 658379
PEDOMAN TATA CARA UJIAN TUGAS AKHIR
I. Saudara-saudara yang terhormat,
Pada hari ini, Selasa tanggal 16 Juni 2009 kita akan menyelenggarakanUjian Tugas Akhir, hasil karya Saudara : Paramita Dewi Aryani
NIM : D1606096, Minat Utama: Public Relations Dengan judul:
PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI SUMBER INFORMASI
PT. TELKOM KANDATEL SOLO
Maka dengan ini sidang pengujian tugas akhir, kami buka
II. Sebelum ujian tugas akhir dimulai, kami persilahkan saudara menunjukan persyaratan administrasi kepada penguji 2 untuk diperiksa kelengkapannya dan keabsahannya.
III. Saudara-saudara yang terhormat, Untuk mengawali Ujian Tugas Akhir ini, marilah kita dengan cara dan menurut kepercayaan masing-masing memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga memberikan rahmat pada Ujian Tugas Akhir ini.
Berdoa dimulai....................................... Selesai
IV. a. Kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pertama, kami serahkan kepada Saudara penguji 2
b. Giliran selanjutnya pertanyaan dari ketua panitia ujian dalam hal ini adalah penguji 1
c. Sekiranya masih ada pertanyaan yang ingin diajukan oleh tim penguji, kami persilahkan.
V. Saudara-saudara yang terhormat, Sidang akan kami skors selama beberapa menit, guna mempertimbangkan hasil ujian tugas akhir yang telah selesai kita lakukan.
VI. Saudara-saudara yang terhormat, Skorsing kami cabut dan sidang kami lanjutkan kembali untuk mendengarkan hasil keputusan dari Panitia Ujian Tugas Akhir.
K E P U T U S A N
Pas Foto Warna 4 x 6
95
Setelah memperhatikan dan menimbang segala sesuatunya, maka Panitia Ujian Tugas Akhir Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret yang telah bersidang hari ini memutuskan/menyatakan Sdr. : Paramita Dewi Aryani *) Lulus/revisi dalam Ujian Tugas Akhir
a t a u *) Menunda yudicium Saudara tersebut selama: _________________ Terhitung mulai: _______________________________________ Sampai diselesaikannya revisi atas Tugas Akhir, tersebut.
Teruji Paramita Dewi Aryani NIM. D1606096
Surakarta, …………………….. Penguji I, Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm NIP. 131 792 193