Upload
tinomalang
View
53
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Menerima Jasa Pembuatan PKP PAUD/TK, SD
Citation preview
LAPORAN PELAKSANAAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
MENINGKATKAN PEMAHAMAN HURUF ABJAD MELALUI MEDIA
GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B PAUD NAMA PAUD
Disusun oleh
NAMA : MAHASISWA NIM : xxxxxxxxxxxx PRODI : S1-PAUD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
UNIVERSITAS TERBUKA
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu langkah pertama untuk menjadi pembaca yang sukses adalah
belajar mengenali huruf abjad. Setiap orang tua pasti akan cepat cemas bila
mendapati putra-putri pada usia sekolah belum juga bisa membaca dengan lancar.
Kecemasan cukup beralasan mengingat kemampuan membaca dan menulis
merupakan hal mendasar yang harus dipupuk sejak dini untuk dijadikan bekal
bagi seorang anak memasuki dunia pendidikan. Iebih dari itu, kemampuan
membaca merupakan modal utama seorang anak untuk membuka jendela masa
depan, sebuah langkah awal menguasai ilmu pengetahuan.
Belajar membaca bukanlah merupakan suatu tindakan alamiah dari
seorang anak. Kemampuan membaca pada seorang anak tidaklah didapatkan
begitu saja seiring perkembangan usianya. Untuk mendapatkan kemampuan ini
pada seorang anak, diperlukan suatu proses belajar. lingkungan dan orangtua
memegang peranan penting dalam proses pengenalan bunyi-bunyi bicara (fonem)
dan kata-kata yang pada awalnya akan ditangkap oleh anak sebagai bahasa lisan.
Dalam proses pengenalan ini, anak belum sampai pada proses belajar, hanya
mengenal dan memahami bunyi-bunyian itu.
Orang tua perlu mengetahui bahwa "prinsip huruf abjad" adalah proses
awal seorang anak membedakan karakter satu huruf dengan huruf lainnya yang
bila dirangkaikan akan menimbulkan keragaman bunyi. Proses ini adalah tahap
dimana anak mulai mengidentilikasi bunyi yang ada dalam kata, setelah itu
barulah dapat diajarkan bagaimana huruf-huruf abjad itu dapat membentuk suatu
kata yang bcrmakna berbeda sate dengan lainnya.
3
Ketika sampai pada proses pengenalan huruf-huruf abjad pada anak, ada
hal penting lain yang patut mcnjadi perhatian. Mencermati kemampuan memori
pada anak perlu dilakukan agar jangan sampai anak merasa dipaksa untuk
menghafal semua huruf dalam waktu singkat. Meskipun membaca memang
merupakan suatu proses yang mewajibkan seseorang mampu menggunakan
keterampilan diskriminasi visual-suara juga adanya proses perhatian dan memori.
Karena itu, latihan yang cukup sering harus diberikan pada anak. Menerapkannya
dalam suasana belajar yang tidak formal akan lebih balk.
Tujuan utama memahami huruf abjad adalah agar anak-anak memahami
apa yang mereka baca, schingga membaca bumf dan suara yang serasi itu juga
harus menghubungkan kata-kata dan makna. Belajar membaca adalah proses yang
relatif panjang yang dimulai sangat awal dalam pembangunan dan jelas sebelum
anak-anak memasuki sekolah formal. Anak-anak yang menerima stimulasi
pengalaman keaksaraan sejak lahir dan seterusnya tampaknya memiliki kelebihan
dalam hal pengembangan kosa kata, memahami tujuan membaca dan
mengembangkan kesadaran keaksaraan cetak dan konsep. Anak-anak yang
membaca pertanyaan yang sering pada usia sangat muda terbuka menjadi menarik
dan menyenangkan dalam cara-cara untuk bunyi bahasa kita, dengan konsep
berirama, dan kata lain kegiatan bermain dan bahasa yang berfungsi untuk
memberikan dasar bagi pengembangan kesadaran fonem Sebagai anak-anak yang
terkena kegiatan keaksaraan di usia muda, mereka mulai untuk mengenali dan
membedakan huruf. anak-anak yang telah belajar untuk mengenali dan mencetak
huruf-huruf seperti kebanyakan anak-anak prasekolah akan memiliki lebih sedikit
untuk belajar pada masuk sekolah. Belajar dari media bergambar, sehingga anak-
anak yang berorientasi ke awal abjad prinsip atau cars menghuhungkan huruf dan
bunyi. Semakin awal mulai mengerjakan Bahasa dengan anak, hanya berbicara
4 kepada anak, membaca untuk anak, dan kemudian mendengarkan,menanggapi
komunikasi anak semakin baik pula ketika waktunya tiba untuk belajar siap.
B. Rumusan Malasah
Bagaimana Meningkatkan Pemahaman huruf abjad dengan menggunakan
media bergambar?
C. Tujuan Pcnelitian
Beberapa tujuan dan kegunaan dari Penelitian ini adalah
1. Dengan Menggunakan media bergambar diharapkan dapat merangsang
anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian, dan minat.
2. Dapat Melakukan kegiatan eksperimen
3. Sebagai alat bantu untuk memperlancar proses belajar mengajar.
4. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
5. Dengan menggunakan media dapat melatih kepekaan berlikir anak.
Dapat digunakan sebagai alat permainan, dengan diberikan spidol warna,
krayon, atau kelir maka anak diberikan kesempatan berekspresi sekaligus bermain
dalam penuh wama diatas kertas poster.
D. Manfaat Penelitian
I. Bagi anak
Dengan media bergambar anak mampu meningkatkan motivasi,
menghilangkan atau mengurangi verbalisme, memperjelas, dan mempermudah
konsep abstrak, dan meningkatkan days scrap belajar
Dapat menjadikan anak mampu berfikir lebih kreatif, mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan, mampu berlikir logic, penalaran yang
tinggi dan mampu menemukan satu jawaban yang peling tepat terhadap masalah
yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.
2. Bagi Guru
Media merupakan alat bantu untuk memperlancar proses belajar mengajar
dan memudahkan guru dalam mengenalkan huruf abjad
Mengembangkan Kreatifitas, guru akan selalu mencari media bergambar
5 yang lebih menarik atau bahkan membuat media sendiri sehingga anak merasa
senang ketika akan belajar
3. Bagi Sekolah
Mencapai Pendidikan yang maksimal
Salah satu komponen yang menunjang pencapaian suatu tujuan
pendidikan adalah media.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Media Media yang digunakan dalam pemahaman huruf abjad pada anak PAUD
pada dasarnya merupakan media yang tidak berbahaya, menyenangkan dan bisa
membantu guru menghubungkan satu hal dengan hal lainnya. Media ini memiliki
kelebihan dan keterbatasan sebagai berikut:
I. Kelebihan
a. Motivasi
Mampu memenuhi kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dan
bermain sehingga media mampu membantu anak mengerjaan tugas yang harus
diselesaikan secara menyenangkan.
b. Perbedaan individual
Bisa digunakan oleh berbagai anak yang memiliki berbagai faktor seperti
kemampuan intelektual, kepribadian serta belajar.
c. Tujuan Belajar
Media mampu mempercepat pencapaian tujuan belajar dan bermain
dengan cara memberitahu anak tentang apa yang bisa ia harapkan dari proses
belajarnya atau bermainnya.
d. Emosi
Belajar yang melibatkan kegembiraan, emosi dan perasaan pribadi,
disamping, intelektual, akan sangat mempengaruhi anak dan berkesan lebih lama.
e. Partisipasi
Media mampu membangun tingkat partisipasi anak dengan cara
melibatkan mental atau fisik selama pelajaran dan permainan bcrlangsung.
2. Keterbatasan
Setiap Media untuk para anak PAUD masih membutuhkan penjelasan
dari gurunya.
Relatif kurang memiliki efek dinamis
Tidak dapat direproduksi dalam waktu cepat dan cenderung tidak bisa
persis sama satu dengan lainnya
Jika materi yang disajikan terlalu banyak, menyebabkan anak bosan
mengikutinya.
7 B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pecan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan mint serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar tcrjadi.
Menurut Sadiman , media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan
sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pecan agar tidak terlalu bersifat verbalistic (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan Jaya indera.
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini, media pendidikan berguna
untuk:
d. Menimbulkan kegairahan belajar.
e. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
denganlingkungandankenyataan.
f. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan in inatnya.
g. d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan
banyak mengalami kesulitan hilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.
Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam:
h. Memberikan perangsang yang sama.
i. Mempersamakan pengalaman.
j. Menimhulkan persepsi yang sama.
k. Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media pembelajaran
mempunyai andil yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar.
C. Media Gambar Berikut ini akan dipaparkan beberapa uraian berkaitan dengan pemahaman
terhadap media gambar yang merupakan salah satu fokus dalam penelitian.
Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari berbagai sumber,
8 misanya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku.
Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber
tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam
kegiatan belajar mengajar.
Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam kemampuan
berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi,
bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan
dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks (Arif S. Sadiman, 1984).
Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat
dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran hal ini disebabkan kesederhanaannya,
tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak diproyeksikan untuk mengamatinya.
Media gambar termasuk kepda gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua
kelompok, yaitu: pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus
pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan cetak. Kedua adalah
transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips
dan transparancies.
Namun yang termasuk media gambar, penulis maksudkan dalam
pembahasan skripsi ini yang terdapat pada kelompok pertama yakni Flat opeque
picture, karena gambar datar tidak tembus pandang ini mudah pengadaannya serta
biasanya relatif murah. Jadi media gambar adalah media yang dipergunakan untuk
memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima (siswa).
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping
itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan.
D. Pemanfaatan Media Gambar Data Proses Belajar Mengajar
Di antara media pendidikan, gambar/ foto adalah media paling umum
dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati
di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah
gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan,
dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan
orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua
9 gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat
dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan
bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang
berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam data PBM beberapa ahli
membekas rambu yang perlu diperhatikan yaitu :
1.Prinsip-prinsip pemakaian media gambar.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:
Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik,
yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung
penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus
itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok pelajaran.
Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah
kemampuan siswa membandingkan kelompok hewan bertulang
belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya harus
memperhatikan perbedaan yang mencolok.
Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan
pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar
memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai
semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok
pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya
mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-
gambar yang ril sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena
maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan
ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian hari.
Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada
menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah
penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang
sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan
gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-
gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa
dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan
tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi
yang terpenting adalah pemusatan Perhatian pada gagasan utama.
Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa
berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar
10
hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan
konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu.
Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya, dan
lain- lain berturut-turut secara lengkap.
Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-
gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau
cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata
pelajaran biologi. Para siswa mengamati gambar-gambar candi gaya
Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk
tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru bisa saja
tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal di
lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket
terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup si kampung. Melalui
gambar itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah
Verbal
Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para
siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa
lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.
Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan
bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu.
Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan
gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa
mempergunakan gambar datar, slides atau transparan untuk
melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian instrumen tes
secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya
memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.
2. Memilih gambar yang baik dalam pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:
Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya,
seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan
dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar
yang palsu dikatakan asli.
Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
11
nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak
tertarik pada gambar.
Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan
yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan.
Siswa akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar
yang sedang bergerak.
Fotografi. Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai
fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti
terlalu terang atau gelap. Gambaryang bagus belum tentu menarik dan
efektif bagi pengajaran.
Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai
gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai
Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di
atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau
tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak
memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam
mengajar.
3. Menggunakan gambar dalam kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak,
baik dalam hal besarnya gambar, detai, warna dan latar belakang untuk
penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan
memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak efektif,
apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya
disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran
yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam
kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar,
menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan menggunakan gambar
untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya
efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar,
dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau
diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,
12 menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian,
dan menambah pengetahuan siswa.
4. Mengajar siswa membaca gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar siswa
membaca gambar:
Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya
pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui
nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji
kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih
menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu
dilakukan guru terhadap para siswa.
Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam
dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia
dengan gereja, dan sebagainya.
Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu
obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara
puncak gunung latar belakangnya.
Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang
diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat
sebuah simbol-simbol gerakan.
Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam
gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang
menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam
keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah
dan keadaan panas.
E. Karakteristik Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
Menurut Masitoh. dkk Mengemukkan bahwa kegiatan pembelajaran di
PAUD mengutamakan bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Secara
alamiah bermain memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu secara lebih
mendalam dan secara spontan anak mengembangkan kemampuannya. Selain itu,
bermain bagi anak dapat merupakan wahana untuk perkembangan sosial, emosi,
dan kogntif anak.
Pembelajaran yang paling efektif untuk anak usia dini adalah melalui suatu
kegiatan yang konkret dengan pendekatan yang berorientasi bermain. bermain
13 dibutuhkan anak untuk perkembangan berfikirnya. Bermain sebagai bentuk
kegiatan di PAUD adalah bermain kreatif dan menyenangkan. Melalui bermain
kreatif anak dapat mengembangkan serta mengintegrasikan semua
kemampuannya. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, anak lebih hanyak
belajar melalui bermain dan melakukan eksplorasi terhadap objek-objek dan
pengalamannya.
14
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari tanggal 2 s/d 24 Mei 2013
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tersebut di atas, selain
memenuhi salah satu syarat lulus di perkuliahan dengan mengadakan PTK, juga
sebagai upaya meningkatkan kemampuan peneliti sebagai guru dan juga anak.
Tempat penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah di PAUD Nama PAUD
Subjek yang diambil dalam Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini adalah anak B.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan media gambar yang sesuai
dengan usia anak 5-6 tahun sehingga hasil yang dihasilkan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Karakteristik Anak PAUD Nama PAUD, Desa Sibreh
Kabupaten Kabupaten pada Kelompok B, dalam rentangan usia 4-5 atau 6 tahun
berada dalam masa usia emas segala sesuatunya sangat berharga, baik fisik,
emosi, intelektualnya dan sangat besar energinya sehingga diperlukan suatu
pembelajaran yang sangat tepat sehingga berkembang kemampuan motorik kasar
maupun halus. Karakteristik siswa di kelompok B PAUD Nama PAUD, Desa
Sibreh yaitu:
1. Beberapa anak muncul dengan malu-malu dan seperti kurang inisiatif
dalam bergaul.
2. Beberapa anak terlihat lambat dan hati-hati untuk mencoba hal-hal Baru:
sementara yang lainnya sepertinya siap menerima setiap tantangan yang
disajikan.
3. intelektual mereka terlihat dalam pertumbuhan yang cepat pada
penguasaan kola kata dan kekuatan untuk mengekspresikan ide- ide.
B. Deskripsi Per Siklus
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
cara observasi/penelitian secara langsung. Penelitian ini dimulai dengan
pengambilan data anak yang tidak dapat mengeja huruf abjad, sehingga jika
penelitian telah usai dapat diketahui pcningkatan anak yang dapat mengeja huruf.
15 I. Siklus I
a. Perencanaan
I. Langkah awal Guru
Memberikan ucapan salam selamat pagi pada anak.
2. Kegiatan inti
Guru Mengenalkan huruf-huruf abjad kepada anak.
Guru memerintahkan anak untuk ikut menyebutkan huruf-huruf abjad.
Guru memerintahkan siswa untuk menyebutkan huruf yang ditunjukkan
oleh guru
Guru memerintahkan siswa untuk menyebutkan huruf yang ditunjukkan
oleh guru
Guru mengulangi lagi mengenai huruf-huruf abjad.
3. Kegiatan Akhir
Guru menanyakan kepada siswa tentang kendala yang dihadapi.
Guru mengadakan analisis dari kegiatan siswa..
Guru memerintahkan siswa untuk belajar kembali di rumah.
b. Pelaksanaan
Guru mengenalkan huruf "a" dalam awalan kata yang berarti anggur,
angsa, ayam. Misalnya : "A" Angsa
Guru bertanya : Siapa yang tahu gambar ini? (Sambit memperlihatkan
gambar angsa, dibawahnya tertulis "a.....ngsa". guru menunjukkan kata
angsa.
Kemudian mem perlihatkan gambar satu per satu dengan bacaannya
seperti a....ngsa, a.....yam,a....ndong dan seterusnya sampai anak mengenal
bunyi huruf.
Guru memperlihatkan huruf a, "coba scbutkan huruf apa ini?". Anak
menjawab "a".
Guru memperlihatkan huruf "a", guru memerintahkan mencari huruf "a",
anak mencari huruf "a" dan memperlihatkan pada guru, yang sudah benar
diberi pujian/yang masih salah dibantu guru. Kegiatan ini tujuannya agar
anak dapat mengelompokkan huruf-huruf dengan benar, sebagai awal
permulaan membaca. Diharapkan dengan menggunakan media bergambar
ini dapat membantu anak dalam memahami belajar membaca khususnya.
16 c. Observasi
Peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung
Penelita rnenilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara
individu
Pengamat yang lain mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran
Refleksi
Guru bersama pengamat mengevaluasi semua kegiatan siswa pada siklus
yang sudah berjalan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya
Guru bersama pengamat mengevaluasi dan menganalisis kekurangan pada
siklus I untuk memperbaiki pada siklus II.
2. Siklus
a. Perencanaan
Guru menyiapkan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran tentang
pengenalan abjad pada anak usia dini
Guru menyiapkan media gambar
Guru menyiapkan lembar pengamatan untuk siswa dan guru
Guru menyiapkan alat evaluasi untuk siklus I
b. Pelaksanaan
I. Kegiatan awal
Guru memberikan salam selamat pagi pada siswa.
2. Kegiatan Intl
Guru Memberikan pertanyaan kembali kepada siswa, sehingga diketahui
besarnya pemahaman terhadap huruf abjad
3. Kegiatan Akhir
Guru mengambil kesimpulan mengenai Pelajaran huruf abjad yang
diberikan.
Guru mencari media baru yang lebih menarik dan dengan mudah dapat
dipahami oleh siswa.
Media yang digunakan pada siklus II
17 STAWBERI APEL JERUK
KIWI JAMBU PISANG
c. Observasi
Peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung
Penelita menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan coal secara
individu
Pengamat yang lain mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran
d. Refleksi
Guru bersama pengamat mengevaluasi semua kegiatan siswa pada siklus
yang sudah berjalan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya
Guru bersama pengamat mengevaluasi dan menganalisis kekurangan pada
siklus II.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes,
dimana tes diberikan kepada semua siswa pada akhir siklus untuk mengetahui
keberhasilan belajar siswa setelah melakukan pembelajaran. Observasi digunakan
untuk mengetahui aktifitas siswa di dalam kegiatan pembelajaran serta kegiatan
yang dilakukan oleh guru dalam memberikan pelajaran. Alat pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini berupa lembaran observasi dan hasil tes.
Analisis data pada penelitian ini adalah metode deskripstif dengan
membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa
setelah tindakan. Data dihitung dengan langkah- langkah sebagai berikut:
Menghitung nilai rata-rata atau persentase hasil belajar siswa sebelum dilakukan
tindakan pada siklus I dan siklus II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil
belajar.
Indikator hasil belajar siswa sekurang-kurangnya 85% dari keseluruhan
siswa yang ada di kelas tersebut memperoleh nilai 65 atau mempunyai ketuntasan
18 65%. Sedangkan untuk nilai rata-rata, indicator keberhasilan yang diterapkan
dapat meneapai 6,5.
19
BAB IV
HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
cara observasi/penelitian secara langsung. Penelitian ini dimulai dengan
pengambilan data anak yang tidak dapat mengeja huruf abjad, sehingga jika
penelitian telah usai dapat diketahui peningkatan anak yang dapat mengeja huruf.
I. Siklus I
a. Perencanaan
I. Langkah awal Guru
Memberikan ucapan salam selamat pagi pada anak.
2. Kegiatan inti
Guru Mengenalkan huruf-huruf abjad kepada anak.
Guru memerintahkan anak untuk ikut menyebutkan huruf-huruf abjad.
Guru memerintahkan siswa untuk menyebutkan huruf yang ditunjukkan
oleh guru
Guru memerintahkan siswa untuk menyebutkan huruf yang ditunjukkan
oleh guru
Guru mengulangi lagi mengenai huruf-huruf abjad.
3. Kegiatan Akhir
Guru menanyakan kepada siswa tentang kendala yang dihadapi.
Guru mengadakan analisis dari kegiatan siswa..
Guru memerintahkan siswa untuk belajar kembali di rumah.
b. Pelaksanaan
Guru mengenalkan huruf "a" dalam awalan kata yang berarti anggur,
angsa, ayam. Misalnya : Angsa
Guru bertanya : Siapa yang tahu gambar ini? (Sambil memperlihatkan
gambar angsa, dibawahnya tertul is "a.....ngsa". guru menunjukkan kata
angsa.
Kemudian memperlihatkan gambar satu per satu dengan bacaannya
seperti"a....ngsa, a.....yam,a....ndong dan seterusnya sampai anak
mengenal bunyi huruf.
Guru memperlihatkan huruf a, "coba sebutkan huruf apa ini?". Anak
20
menjawah "a".
Guru memperlihatkan huruf "a", guru memerintahkan mcncari huruf
"a", anak mencari huruf "a" dan memperlihatkan pada guru, yang sudah
benar diberi pujian/yang masih salah dibantu guru. Kegiatan ini
tujuannya agar anak dapat mengelompokkan huruf-huruf dengan benar,
sebagai awal permulaan membaca.
c. Observasi
Pada siklus 1 siswa belum begitu memahami cara mengeja abjad dari
gambar yang diberikan.
Pada siklus I masih banyak anak kesulitan mengucapkan bunyi dari
kata-kata yang diberikan
Pada siklus I ini kegiatan belum seperti apa yang diharapkan.
Keberanian siswa untuk tambil dan menjawab pertanyaan belum begitu
bagus.
Hasil pengamatan siklus I berupa nilai tes dan aktifitas siswa yang dicatat
dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan pada siklus 1
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pada Siklus I
No Jumlah Siswa Nama Jumlah siswa x Nilai 1 4 50 200 2 3 55 165 3 4 60 240 4
4 65 260 5
3 70 210 6 2 75 150 7 2 80 160 8 I 85 85 9 2 90 180 25 1650 Rata-rata 66 Anak Tuntas 14 Anak Tidak Tuntas 11
Tuntas Klasikal 63.3%
Pada siklus I nilai rata-rata siswa masih tergolong rendah karena hany a
mencapai 66 dengan persentase ketuntasan 63.3%
d. Refleksi
Setelah melakukan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas,
selanjutnya diadakan refleksi alas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam
21 siklus
Dalam siklus I ddapat hasil refleksi Mama pembelajaran berlangsung
kemampuan siswa dalam pembelajaran seperti bertanya dan menjelaskan masih
rendah. Suasana kelas kurang terkendali saat pembelajaran hal ini disebabkan
masih ada beberapa siswa yang tidak bisa mengeja.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Guru menyiapkan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran tentang
pengenalan abjad pada anak PAUD
Guru menyiapkan media gambar
Guru menyiapkan lembar pengamatan untuk siswa dan guru
Guru menyiapkan alat evaluasi untuk siklus I
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
Guru memberikan salam selamat pagi pada siswa.
2. Kegiatan Inti
Guru Memberikan pertanyaan kemballi kepada siswa, schingga diketahui
besarnya pemahaman terhadap bumf abjad
3. Kegiatan Akhir
Guru mengambil kesimpulan mengenai Pelajaran huruf abjad yang
diberikan.
Guru mencari media baru yang lebih menarik dan dengan mudah dapat
dipahami oleh siswa.
c. Observasi
Pada siklus II siswa sudah mulai antusias dalam mengeja kata-perkata dan
menirukan bunyi dari huruf yang disebutkan, hal ini disebabkan karena
mereka teiah lerbiasa di siklus
Pada siklus II ini keberanian siswa mulai tumbuh, mereka sudah mulai berani
bertanya jika memang kurang mengerti.
Siswa sudah mulai bisa membaca kata yang ada di bawah gambar. !Iasi!
pengamatan siklus II berupa nilai tes dan aktititas siswa yang dicatat dalam
lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan pada siklus II diperoleh
hasil sebagai berikut:
22
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pada Siklus II
No Jumlah Siswa Nilai Jumlah siswa x Nilai 1 0 50 0 2 1 55 55
3 2 60 120 4
3
65
195
5 2 70 140 6 4 75 300 7 3 80 240 8 4 85 425 9 5 90 450 25 1925
Rata-rata 77 Anak Tuntas 22 Anak Tidak Tuntas 3 Tuntas Klasikal 90% Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 77 dengan persentase
ketuntasan klasikal 90 %. Dari pengamatan dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan pada anak-anak yang ladinya tidak bisa mengeja sama sekali, setelah
dilakukan siklus I dan kembali diulangi dengan siklus II menunjukkan hasil yang
sangat baik sekali.
d. Refleksi
Setelah melakukan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas,
selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam
siklus II. Dalam siklus II didapat hasil refleksi selama pembelajaran berlangsung
kemampuan siswa dalam pembelajaran seperti bertanya dan menjelaskan telah
lebih baik dari siklus I. Suasana kelas semakin kondusif, siswa telah lebih aktif
dan mampu membaca kata-kata yang diberikan guru
B. Pembahasan dari Setiap Siklus
Uraian pembahasan pada siklus I yang diperoleh dari hasil pengamatan
dan refleksi diperoleh kesimpulan bahwa ternyata masih banyak kendala yang
ditemui. Membaca kata-kata dengan menggunakan media gambar agaknya masih
membingungkan bagi para siswa, mereka tidak bisa membedakan bunyi abjad
yang dibacakan. Ini dapat dilihat dari ekspresi siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru. Selain itu ada beberapa siswa yang mengulang bacaan yang
diberikan guru masih agak lamban. Karena kurang mengerti siswa membuat
keributan di kelas sehingga mengganggu proses belajar mengajar.
Dari hasil tanya jawab tentang materi yang sudah dijelaskan, ternyata dari
23 25 siswa yang berani menjawab pertanyaan dengan benar hanya ada 10 anak saja,
10 anak diantaranya terlihat asyik bermain sendiri tanpa menghiraukan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan yang lain diam
memperhatikan. Sehingga hasil pembelajaran pada siklus I tidak tercapai dengan
baik.
Dari faktor-faktor penghambat yang peneliti peroleh di atas sangat
mempengaruhi hasil pembelajaran sehingga pembelajaran pada siklus I ini belum
dapat berjalan dengan baik. Untuk itu peneliti akan torus berusaha lebih keras lagi
pada pembelajaran di siklus berikutnya. peneliti masih memiliki banyak
kekurangan diantaranya dalam menyediakan alat bantu pembelajaran, dengan
demikian siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan karena
langsung dapat menghadapi benda konkrit peraga yang dapat dimanipulasi
sendiri.
Kegiatan pembelajaran pada siklus 11 ini sudah mulai mengalami kemajuan.
Kreatifitas siswa sudah mulai terlihat. Hal ini dapat diperhatikan dari peningkatan
nilai rata-rata siswa yaitu pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 77 dengan
persentase ketuntasan klasikal adalah 90%
Keberanian siswa dalam menjawab setiap pertanyaan dan membaca ke
depan kelas mulai memperlihatkan perubahan. Mereka mulai aktif untuk
membaca huruf demi huruf sehingga membentuk sebuah kata yang mereka
mengerti, misalnya angsa Keaktifan siswa ini memberikan banyak perubahan
suasana kelas yang jadi lebih kondusif dan tertib.
Untuk memperjelas perbandingan siklus I dan siklus II berikut diberikan
grafik perbandingan siklus I dan siklus II.
Grafik I. Perbandingan Siklus I dan Siklus II
Dari grafik I dapat diketahui bahwa: nilai rata-rata siklus II lebih tinggi
24 dari siklus I, anak yang tuntas pada siklus II lebih banyak bila dibandingkan siklus
I, dan tuntas klasikal pada silkus II lebih haik.
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalam bab IV
dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemampuan
pada anak PAUD Nama PAUD. Hal ini disebabkan mereka tertarik dengan
gambar-gambar yang diberikan.
B. Saran
Hendaknya guru dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar abjad serta mengembangkan berbagai aktifitas dan
kreatifitas pcserta didik dalam pembelajaran.
Guru perlu menambahkan wawasannya tentang teori belajar dan model-
model pembelajaran yang inovatif.
26
DAFTAR PUSTAKA
Gordon dan Browne, Meiode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak(Jakarta: Pustaka Setia2004),h1m.16 Ariakuntu S, Sumarjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Burni Aksara Aisay Siti, dkk. 2007. Mater Pokok Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media pembelajaran.html
27 Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : PAUD Nama PAUD
Pengembangan : Membaca
Pertemuan Ke- : 1,2,3
Kelas/Semester : B/1
Alokasi Waktu : 3 x 30 menit
Standar Kompetensi : Membaca Dasar
Kompetensi Dasar : Pemahaman huruf abjad
Indikator : Mengenal huruf abjad
Tujuan Pembelajaran
Anak mampu mengenal huruf abjad
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Pemberian Tugas
Langkah langkah kegiatan
1. Langkah awal guru
Memberikan ucapan salam selamat pagi pada anak.
Guru Menjelaskan Pelajaran Yang Akan dimulai
2. Kegiatan inti
Guru mengenalkan huruf-huruf abjad kepada anak.
Guru memerintahkan anak untuk ikut menyebutkan huruf-huruf abjad.
Guru memerintahkan siswa untuk menyebutkan huruf yang ditunjukkan
oleh guru.
Guru memerintahkan siswa untuk menyebutkan huruf yang ditunjukkan
oleh guru.
Guru mengulangi lagi mengenai huruf-huruf abjad.
28 3. Kegiatan Akhir
Guru menanyakan kepada siswa tentang kendala yang dihadapi.
Guru mengadakan analisis dari kegiatan siswa
Guru memerintahkan siswa untuk belajar kembali di rumah.
Alat / Bahan / Sumber
Alat / media pelajaran : Media Gambar
Sumber : Huruf Abjad Kreasi Guru
Mengetahui, Kabupaten, 09 April 2013 Kepala PAUD Nama PAUD Mahasiswa Kepala, A. Ma Mahasiswa NIP. NIM. xxxxxxxxxxxx
29 Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : PAUD Nama PAUD
Pengembangan : Membaca
Pertemuan Ke- : 1,2,3
Kelas/Semester : B/1
Alokasi Waktu : 3 x 30 menit
Standar Kompetensi : Membaca Dasar
Kompetensi Dasar : Pemahaman huruf abjad
Indikator : Mengenal huruf abjad
Tujuan Pembelajaran
Anak mampu mengenal huruf abjad
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
Langkah-langkah kegiatan
1. Kegiatan awal
Guru memberikan salam selamat pagi pada siswa.
2. Kegiatan inti
Guru memberikan pertanyaan kembali kepada siswa, sehingga diketahui
besarnya pemahaman terhadap abjad.
Kegiatan Akhir
Guru mengambil kesimpulan mengenai pelajaran huruf abjad yang
diberikan.
Guru mencari media baru yang lebih menarik dan dengan mudah dapat
dipahami oleh siswa.
Alat / Bahan / Sumber
Alat / media pelajaran : Media gambar
30 Sumber : Huruf abjad Kreasi Guru
Mengetahui, Kabupaten, 16 April 2013 Kepala PAUD Nama PAUD Mahasiswa Kepala, A. Ma Mahasiswa NIP. NIM. xxxxxxxxxxxx