39
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan bertingkat SMKN 1 TOBOALI DIGUNAKAN UNTUK LINGKUNGAN SENDIRI

Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Citation preview

Page 1: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Memasang instalasi tenaga listrik bangunan bertingkat

SMKN 1 TOBOALI DIGUNAKAN UNTUK LINGKUNGAN SENDIRI

Page 2: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Tujuan Pembelajaran:

1. Memahami pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fase

2. Merencanakan panel hubung bagi 3 fase instalasi tenaga

3. Memasang panel hubung bagi 3 fase instalasi tenaga

4. Memasang kotak-kontak 3 fase.

Page 3: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Rancangan instalasi listrik merupakan pegangan dan

pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu titik instalasi

listrik PUIL 2000 (4.1.1.1.). Rancangan harus dibuat jelas, serta

mudah dibaca dan dipahami oleh pelaksana di lapangan. Karena

itu gambar rancangan harus memenuhi ketentuan dan standar

yang berlaku.

Selain itu uraian dan syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh

pemesan/konsultan harus diperhatikan. Hal ini menyangkut mutu

pekerjaan dan material yang dipersyaratkan, jadwal pengerjaan

dalam koordinasi dengan pekerjaan sipil dan mekanik pada

bangunan yang dikerjakan sesuai dengan PUIL 2000 (4.1.1.1.).

Page 4: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Berkas rancangan instalasi listrik terdiri atas : 1. Gambar situasi

yang menunjukkan dengan jelas letak gedung dan rencana

penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.

2. Gambar instalasi

Rencana tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak

perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),

seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar motor listrik, PHB, dan

lain-lain;

3. Diagram garis

Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran

dan besaran nominal komponennya;

Page 5: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

4. Gambar rinci:

Gambar rinci dapat juga diganti atau dilengkapi dengan

keterangan atau uraian.

5. Perhitungan teknis:

Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;

6. Tabel bahan instalasi:

Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapannya, jenis

PHB

7. Uraian teknis:

Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada

pasal (3.5);

8. Perkiraan biaya:

Perkiraan biaya, meliputi: biaya pembelian bahan, biaya upah

kerja, biaya PPN,dan biaya pajak

Page 6: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Ketentuan instalasi tenaga: 1. Ketentuan–ketentuan pokok instalasi penerangan dan tenaga

mengadopsi dari PUIL 2000, antara lain adalah:

2. Kabel atau kabel tanah berprisai dan berinti banyak (NYYGbY) (sistem 3

phasa) boleh dimasukkan dalam lorong atau pipa lebih dari satu

rangkaian termasuk kabel kontrolnya

3. Sarana pemutusan untuk motor listrik KHAnya minimum 115 % x I

penuh dari beban motor;

4. Sakelar otomatis untuk motor peralatan pencegahan kebakaran harus

dapat dilalui dengan aman arus sebesar 125 % x I motor beban penuh;

5. Rangkaian pokok yang mensuplai beberapa motor, untuk mencegah

kebakaran sakelarnya harus diseting membuka pada muatan 600%xIn

motor-motor dalam waktu minimum 20 detik dan maksimum 50 detik;

6. Tahanan isolasi instalasi konsumen minimal 1000 tiap voltnya, tidak

termasuk mesin listrik, transformator dan dan lainnya, sedang instalasi

dalam ruangan lembab minimum 100 tiap voltnya;

Page 7: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

7. Motor 3 phasa yang dipasang tetap tanpa pengawasan dengan

daya 1 PK atau lebih, harus diamankan terhadap beban lebih;

8. Sebuah instalasi motor listrik dan besar ukuran kapasitas

sakelar ditunjukkan pada Gambar;

9. Daya pemutusan (break capacity) suatu sakelar sekurang-

kurangnya sama dengan arus hubung singkat;

Sakelar I 42 x 250 % = 105 A

Sakelar II 54 x 200 % = 108 A

Sakelar III 68 x 150% = 102 A

Sakelar utama

170,8 A.

Page 8: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

10.Badan motor yang dapat dibawa dan bekerja dengan

tegangan di atas 50 V, terhadap tanah harus ditanahkan

atau diberi isolasi ganda yang menjamin bebas dari

tegangan setuh;

11.Dalam instalasi industri, papan hubung bagi (PHB) untuk

motor dan untuk penerangan harus dipisahkan; dan

12.Motor yang tidak tampak dari pegontrolnya dekat motor

tersebut harus diberi sakelar untuk mematikan motornya.

Page 9: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Perencanaan instalasi tenaga: 1. Daya instalasi tenaga

2. Arus nominal motor

3. Jenis dan ukuran penghantar

4. Ukuran pengaman

5. Ukuran saklar pemutus edaran cabang

6. Ukuran pemutus tenaga saklar magnetis

7. Tahanan pentanahannya sesuai PUIL 2000

8. Gambar bagan instalasi tenaga

9. Gambar denah instalasi tenaga

Page 10: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Daya

Daya untuk arus bolak-balik 1 fasa

P = V . I . Cos φ

Daya untuk arus bolak-balik 3 fasa

P = √3 . V . I . Cos φ

Teknologi dan Rekayasa

Page 11: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Ukuran Penampang Penghantar

125 % x Arus Nominal

Teknologi dan Rekayasa

Page 12: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Ukuran Penghantar

Panjang Penghantar satu fasa

L = V . A / 2 . I . ρ

Panjang Penghantar satu fasa

L = V . A / √3 . I . ρ

Ket:

L = panjang maksimum penghantar yang diperbolehkan

A = penampang kabel

I = arus nominal

ρ = tahanan jenis

Teknologi dan Rekayasa

Page 13: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

- Ukuran penampang penghantar sebesar 125% x arus

nominal(beban penuh).

- Panjang penghantar ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:

L=Ur.A/2.In.ρ untuk ac 1 fasa

L=Ur.A/√3.In.ρ untuk ac 3 fasa

- Ukuran nominal pengaman beban cabang adalah

IA= k. In

Page 14: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Menentukan Pengawatan Pada panel

Gambar Rangkaian pengelompokan beban

Page 15: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Gambar Contoh

rangkaian

pengawatan

dalam panel

distribusi

Page 16: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Bentuk konstruksi PHB Konstruksi terbuka Pada jenis PHB konstruksi terbuka, bagian-bagian yang

aktif atau bertegangan seperti rel dan beberapa peralatan serta

terminal dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala

arah.

Konstruksi kotak (box) PHB jenis kotak (box), ada yang terbuat dari bahan isolasi,

plat logam, baja tuang, dan bahan lainnya. Di dalam kotak tersebut

sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel,

sekering, saklar, kontaktor dan peralatan lainnya. Gambar

menunjukkan contoh konstruksi PHB berbentuk bentuk kotak atau

box.

Page 17: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Contoh Pemasangan PHB Kontruksi Terbuka

Page 18: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Konstruksi PHB Berbentuk Kotak (Box)

Page 19: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Contoh Pemasangan Panel Listrik dan Komponen-Komponen

Page 20: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Panel dengan dilengkapi pengaman ELCB

Page 21: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

ELEKTRIC LEAKAGE CIRCUIT BREAKER(ELCB) ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif,arus negatif dan grounding pada instalasi listrik.Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia.perlu kita ketahui,bahwa listrik sangat penting perannnya dalam kehidupan sehari-hari.Tapi kita juga harus mewasdai bahaya dari arus listrik.Efek dari sengatan listrik sangat bervareasi dari cacat fisik dan psikis sampai pada membawa korban jiwa.Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik.Mungkin ELCB patut kita perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah kita,baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk instalasi listrik di rumah kita. Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan ELCB. Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik,artinya samua sambungan harus tertutup rapat dengan menggunakan isolasi dan pastikan pengabelan positif maupun negatip jangan bersetuhan dengan grounding atau tembok dan apapun yang berhubungan dengan bumi atau grounding sebab walaupun arus negatif/netral bersentuhan dengan tembok dan sejenisnya yang berhubungan dengan bumi maka ELCB akan memutuskan arus seketika. Pastikan semua peralatan rumah tangga seperti pompa air,kulkas lampu dan lain sebagai dalam kondisi yang baik atau normal,karna jika ada alat yang dalam kondisi tidak baik/kurang normal juga bisa memicu ELCB memutuskan arus.

Teknologi dan Rekayasa

Page 22: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

PHB 3 fase didalamnya terdapat komponen-komponen antara lain :

1. Kerangka / Rak

2. Saklar Utama

3. NH Fuse Utama (Normaly open Hold fuse)

4. Rel Tembaga

5. NH Fuse jurusan

6. Isolator penumpu Rel

7. Alat ukur Ampere & Volt meter

8. Sistem Pembumian

9. Lampu Kontrol / Indikator

Page 23: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Gambar Tata letak

komponen pada

panel

Page 24: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Gambar : Panel lengkap dengan rangkaian kontrol motor tiga phase putar

kanan-kiri dengan tombol tekan dan pengaman Relai Thermis beban lebih

Page 25: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Langkah-langkah Kerja Pengoperasian PHB 3 fase 1. Petugas Pelaksana melakukan pengoperasian Peralatan Hubung

Bagi 3 Fase baru.

2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3. Material Kerja dan Alat Bantu

sesuai dengan kebutuhan

3. Setelah Petugas sampai di Lokasi gunakan Alat K-3 dan selanjutnya

lapor ke Posko, petugas akan mengoperasikan PHB – 3 fase baru

4. Periksa konstruksi PHB – 3 Fase baru meliputi :

- Buka tutup Saklar Utama

- Lampu kerja dan Lampu Test

- Isolator Fuse Holder

- Konduktor pentanahan (arde)

- Kekencangan Baut

- Rating NH Fuse sesuai dengan kapasitas Trafo Terpasang

Page 26: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

5. Berikan Vaselin pada Pisau Saklar Utama dan Fuse Holder

6. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar rel dan antara Rel dengan

Body serta tahanan pembumian dan dicatat dalam Formulir Berita

Acara (BA).

7. Bersihkan Rel. Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom

Saklar). Sepatu Kabel dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan

dalam panel hubung bagi.

8. Periksa kekencangan peningkatan mur/baut pada Saklar Utama

Sepatu Kabel, Rel, Fuse Holder, kondisi isolator binnen dan Sistem

pembumian.

9. Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan secara visual dan amankan

seluruh peralatan kerja.

10. Lapor ke posko bahwa kondisi PHB 3 Fase dan Petugas dalam keadaan

aman.

Page 27: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

11. Setelah menerima ijin pemasukan tegangan dari posko masukan CUT

OUT (CO).

12. Lakukan penukaran tegangan pada sisi masuk saklar utama dan

amati putaran fasa dan selanjutnya catat dalam formulir BA.

13. Masukkan saklar utama (Hefbom Saklar).

14. Masukkan NH Fuse masing-masing jurusan.

15. Lapor ke posko, bahwa pekerjaan pengoperasian PHB 3 Fase baru

telah selesai dan petugas akan meninggalkan lokasi pekerjaan.

16. Lepaskan Alat K-3 yang sudah tidak dipergunakan lagi.

17. Buat laporan dan berita acara pelaksanaan pekerjaan pengoperasian

PHB 3 Fase baru.

18. Buat laporan pekerjaan pengoperasian PHB 3 Fase baru dan berita

acara diserahkan kepada Asman Distribusi.

Page 28: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHBK)

yaitu panel listrik diletakkan pada tempat yang kering dengan

ventilasi yang cukup, kecuali bila panel listrik telah dilindungi

terhadap lembab. Panel listrik mudah dilayani dan tidak terhalang

oleh bagian atau sisi gedung atau bagian gedung yang lainnya.

Pada PHB juga dilengkapi alat ukur listrik, diantaranya adalah

voltmeter dan amperemeter

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam perencanaan

dan pemasangan panel listrik, antara lain adalah

1. Lokasi panel listrik utama

2. Pemberian tanda pada panel listrik utama

3. Penataan panel listrik

4. Pembumian

Page 29: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Ketentuan-Ketentuan Tentang Perlengkapan Hubung Bagi dan

Kendali (PHBK) serta komponennya dikutip dari Standart Nasional

Indonesia (SNI)

Ketentuan-Ketentuan Tentang Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali

(PHBK) serta komponennya menurut Standart Nasional Indonesia

diuraikan pada bagian ini, terdiri dari pasal dan keterangannya serta

gambar berikut ini.

Pasal Keterangan

6.1 Ruang lingkup

6.1.1 Bagian ini mengatur persyaratan PHBK yang meliputi,

pemasangan, sirkit, ruang pelayanan, penandaan untuk semua

jenis PHBK, baik tertutup, terbuka, dan pasangan dalam,

maupun pasangan luar.

6.1.2 Bagian ini mengatur juga persyaratan khusus untuk komponen

yang merupakan bagian PHBK.

Page 30: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

6.5.2.1 Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung bagi

harus dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berventilasi

cukup. Bila tidak, perlengkapan tersebut harus diamankan

terhadap udara lembab.

6.5.2.2 Dengan tidak mengurangi ketentuan pada 6.2.2.2, bilamana

PHBK membuka ke depan, ruang bebas antara dinding atau

benda tetap dan pintu-pintu PHBK yang terbuka secara

maksimal, atau antara dinding dan komponen PHBK yang ditarik

keluar, harus tidak kurang dari 0,45 m.

6.5.2.3 Bila pada tempat umum terpaksa harus ditempatkan lemari

hubung bagi, maka pemasangannya harus pada ketinggian

sekurang-kurangnya 1,2 m dari lantai sampai dengan alas lemari

hubung bagi, atau diberi pagar agar tidak didekati oleh umum.

6.5.2.4 Untuk instalasi perumahan, lemari atau kotak hubung bagi harus

dipasang sekurang-kurangnya 1,5 m di atas lantai.

Page 31: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

6.5.2.5 Bila lemari/kotak hubung bagi tidak boleh dipasang dalam ruang

cuci, maka ia harus ditempatkan pada jarak sekurang-kurangnya

2,5 m dari mesin cuci, kecuali bila lemari/kotak hubung bagi itu

kedap air.

6.5.2.6 Lemari/kotak hubung bagi tidak boleh dipasang di : kamar mandi,

tempat cuci tangan, toilet, di atas kompor, di atas bak air atau di

tempat yang sejenis.

Konstruksi lemari dan panelnya 6.5.3.1 Panel lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal sehingga

ketahanannya terhadap gaya mekanis memenuhi persyaratan.

6.5.3.2 Dinding dari lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal

sehingga ketahanannya terhadap gaya mekanik memenuhi

persyaratan, dan harus dibuat dari bahan yang tak dapat terbakar.

6.6 Komponen yang dipasang pada Perlengkapan Hubung Bagi dan

Kendali (PHBK)

Page 32: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung bagi

6.5.1 Bentuk 6.5.1.1 Bentuk PHBK tertutup ada 3 macam yaitu:

a) Bentuk lemari, yang selanjutnya disebut lemari hubung

bagi, dengan ciri sebagai berikut:

1) Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam,

biasanya dari besi.

2) Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada

lantai, pada pondasi, pada dinding atau didalam dinding.

3) Pada sebelah depan dipasang panel logam yang

mencegah sentuhan langsung dengan bagian yang

bertegangan. Pada sebelah lain bisa saja tidak dipasang

pelindung (semi tertutup).

Page 33: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

b) Bentuk kotak, yang selanjutnya disebut kotak hubung bagi

atau deretan kotak hubung bagi dengan ciri sebagai berikut :

1) Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak

tersebut dipasang dengan kuat yang satu pada yang lain,

dan jika perlu menggunakan kerangka.

2) Selungkup dan kerangka kotak PHB umumnya dari logam,

biasanya dari besi atau aluminium.

c) Bentuk meja, yang selanjutnya disebut meja hubung bagi

dengan ciri mempunyai bidang untuk pelayanan yang

mendatar atau miring, biasanya tingginya kurang dari 1 m.

Page 34: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Gambar Pemasangan Saklar Pada Sirkit Keluar

(SNI: Contoh gambar bagan untuk 6.2.5.1)

Page 35: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

PEMELIHARAAN KOMPONEN PANEL DISTRIBUSI LISTRIK

A. Pemeliharaan saat tidak bertegangan.

Prosedur Pemeliharaan antara lain :

1. Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait

2. Siapkan perlatan pendukung dalam malaksanakan pe -meliharaan

misalnya alat tangan, alat ukur, tulisan-tulisan yang perlui” ADA

PERBAIKAN PANEL”, “AWAS JANGAN MASUKAN ARUS LISTRIK”,

“MAAF ALIRAN LISRIK TERGANGGU” dan sebagainya sesuai

kondisi

3. Letakan tulisan tersebut pada tempat yang tepat, sehingga

pelaksanaan pemeliharaan berjalan dengan lancar

4. Putuskan aliran listrik yang masuk dengan memposisikan saklar

utama panel pada OFF dan kuncilah tuas saklar utama agar tidak

berubah posisi (segel pengaman)

5. Ceklah dan yakinkan bahwa semua komponen dalam panel bebas

tegangan

Page 36: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

B. Pemeliharaan saat bertegangan.

Prosedur Pemeliharaan antara lain:

1. Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait

secara vertikal misal pimpinan industri, PLN.

2. Siapkan peralatan untuk mengadakan pemeriksaan panel

saat bertegangan misalnya sarung tangan dari karet, tespen

dan alat tangan lainnya yang mendukung harus dalam

kondisi tahanan isolasinya baik

3. Siapkan tulisan/informasi untuk umum yang dipasang dekat

panel saat melakukan pengecekan panel misal” HATI-HATI

ADA TEGANGAN LISTRIK”, “AWAS BAHAYA LISTRIK” dll.

4. Hidupkan saklar masukan utama panel

5. Periksa dan cek terminal setiap saklar dan semua

komponen dalam panel masih kerja baik atau tidak

Page 37: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Hal yang penting dalam pemeliharaan peralatan panel adalah

kondisi isolasi. Semakin tingi daya sekat/isolasi suatu peralatan

panel listrik semakin baik.

Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:

1. Predective Maintenance(Conditional Maintenance)

Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara

mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik.

2. Preventive Maintenance (Time Base maintenace)

Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah

terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk

memeprtahankan unjuk kerja peralatan yang optmum sesuai

umur teknis peralatannya.

Page 38: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

3.Corrective Maintenance

Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada

waktu-waktu tertentu.

4. Breakdown Maintenance

Adalah pememliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi

kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya

darurat.

Pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol dapat dilakukan

saat tegangan kerja sedang aktif, dengan menggunakan alat ukur

listrik, atau saat panel dalam keadaan bebas tegangan/tanpa

tegangan. Untuk itu perlu diperhatiakn prosedur dan K3 yang harus

diperesiapkan sebelum memulai pekerjaan pemeliharaan.

Teknologi dan Rekayasa

Page 39: Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat

Teknologi dan Rekayasa

Terima Kasih