20
PEMBAHASAN A. Kufur Kufur berasal dari bahasa arab yang berarti menutupi. Secara syar’i kufur berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna. Sedangkan kata kafir merupakan bentuk kata benda pelaku (isim fa’il) yang terbentuk dari kata ka-fa-ra yang berarti menutupi. Dalam al- Quran kata kufur terulang sebanyak 525 kali. Penyebab terjadinya kekafiran diantaranya : 1. Faktor Internal a. Kepicikan dan kebodohan b. Kesombongan dan keangkuhan c. Keputusasaan dalam hidup d. Kesuksesan dan kesenangan dunia 2. Faktor Eksternal Faktor lingkungan yang lahir dalam keluarga muslim merupakan pemberian Allah di luar kehendak manusia. Jika selanjutnya menjadi muslim juga merupakan hidayah di luar ikhtiar manusia. Hal ini bisa berubah sebaliknya, karena faktor pendidikan, dakwah dsb. Macam macam kufur: 1. Kufur Besar Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur besar ada lima macam: a. Kufur takzib (karena mendustakan) Misalnya: Jika seseorang berkeyakinan bahwa Muhammad itu berdusta, Alquran merupakan buatan Muhammad, Alquran itu 2

Pemba Has An

  • Upload
    olivia

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

agama islam

Citation preview

PEMBAHASANA. KufurKufur berasal dari bahasa arab yang berarti menutupi. Secara syari kufur berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna. Sedangkan kata kafir merupakan bentuk kata benda pelaku (isim fail) yang terbentuk dari kata ka-fa-ra yang berarti menutupi. Dalam al-Quran kata kufur terulang sebanyak 525 kali. Penyebab terjadinya kekafiran diantaranya :1. Faktor Internala. Kepicikan dan kebodohanb. Kesombongan dan keangkuhanc. Keputusasaan dalam hidupd. Kesuksesan dan kesenangan dunia2. Faktor EksternalFaktor lingkungan yang lahir dalam keluarga muslim merupakan pemberian Allah di luar kehendak manusia. Jika selanjutnya menjadi muslim juga merupakan hidayah di luar ikhtiar manusia. Hal ini bisa berubah sebaliknya, karena faktor pendidikan, dakwah dsb.Macam macam kufur:1. Kufur BesarKufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur besar ada lima macam:a. Kufur takzib (karena mendustakan)Misalnya: Jika seseorang berkeyakinan bahwa Muhammad itu berdusta, Alquran merupakan buatan Muhammad, Alquran itu tidak otentik, maka orang ini kafir karena telah mendustakan wahyu Allah.Dalilnya adalah firman Allah.

Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan kebenaran tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ? [Al-Ankabut : 68]

b. Kufur karena enggan dan sombong padahal membenarkanyaContohnya adalah kekufuran iblis. Dia percaya bahwa Allah itu Maha Esa, bahkan iblis pernah berdialog langsung dengan Allah. Namun, iblis tidak mau tunduk kepada Allah karena dia bersikap sombong. Dalilnya firman Allah.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, Tunduklah kamu kepada Adam. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia enggan dan congkak dan adalah ia termasuk orang-orang kafir [Al-Baqarah : 34]

c. Kufur karena raguMisalnya: Jika ada orang yang ragu, apakah Alquran itu wahyu Allah ataukah buatan manusia, atau orang tersebut ragu tentang akhirat, berarti dia telah terjerumus ke dalam kekufuran yang akbar. Dalilnya adalah firman Allah yang artinya :Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, Apakah engkau kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rabbku dan aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun [Al-Kahfi : 35-38]

d. Kufur Iradl (Kufur Karena Berpaling)Maksudnya adalah berpaling dari agama Islam; dia tidak mau tahu tentang agamanya, sama sekali tidak peduli dengan Islam; tidak pernah ibadah, tidak mengenal Islam, dan lain sebagainya. Dalilnya adalah firman Allah.

Dan orang-orang itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka [Al-Ahqaf : 3]

e. Kufur NifaqBentuknya adalah dengan menampakkan keislaman secara lahiriah, namun menyembunyikan kekafiran dalam hatinya. Dalilnya adalah firman Allah

Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti [Al-Munafiqun : 3]

2. Kufur KecilKufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.Macam macam kufur kecil:a. Kufur nikmat. Yaitu mengingkari nikmat atau menisbatkanya kepada selain pemberinya yaitu Allah SWT. FirmanNya:

Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir [An-Nahl : 83]b. Meniggalkan shalat.Firman Allah yang artinya:Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui [at taubah:11] c. Mendatangi peramal.d. Bersumpah denga nama selain Allah SWT.Kesimpulan perbedaan antara kufur besar dan kufur kecil yaitu :1. Kufur besar mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menghapuskan pahala amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, juga tidak menghapuskan pahalanya sesuai dengan kadar kekufurannya, dan pelakunya tetap dihadapkan dengan ancaman.2. Kufur besar menjadikan pelakunya kekal dalam neraka, sedankan kufur kecil, jika pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa saja Allah memberikan ampunan kepada pelakunya, sehingga ia tiada masuk neraka sama sekali.3. Kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, sedangkan kufur kecil tidak demikian.4. Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara pelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh mencintai dan setia kepadanya, betapun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur kecil, maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimananny, dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kemaksiatannya.5. Kufur besar adalah kufur aqidah yang terkait denga hati, sedang kufur kecil adalah kufur amali yang terkait degan badan.

B. SyirikKata syirik (), berasal dari kata syarika () yang berarti: berserikat, bersekutu, bersama atau berkongsi. Menurut istilah syirik yaitu menyekutukan Allah dengan selain-Nya yang diharamkan oleh Allah SWT.Macam macam syirik1. Syirik BesarSyirik ini terbagi menjadi dua: a. Syirik yang berkaitan dengan dzat Allah SWT atau syirik dalam rububiyah. Syirik ini terbagi lagi menjadi dua: 1. Syirik dalam tathil, seperti syirik yang dilakukan oleh Firaun dan orang-orang atheis.2. Syirik yang dilakukan oleh orang yang menjadikan sembahan lain selain Allah SWT tetapi tidak menafikan asma (nama-nama), sifat-sifat dan rububiyah-Nya, seperti syirik yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani yang menjadikan Allah SWT sebagai salah satu dari tiga Tuhan (trinitas). b. Syirik yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah SWT atau syirik dalam uluhiyyah.Syirik ini ada enam jenis yaitu: 1. Syirik dalam berdoa yaitu berdoa kepada selain Allah SWT.2. Syirik dalam niat, keinginan dan kehendak. Yaitu Beramal karena ditujukan kepada selain Allah SWT menyebabkan pahalanya hilang.3. Syirik dalam ketaatan yaitu seorang hamba taat kepada makhluk dalam perbuatan maksiat kepada Allah SWT 4. Syirik dalam mahabbah yaitu seorang hamba mencintai makhluk seperti cintanya kepada Allah SWT. 5. Syirik dalam rasa takut yaitu takut akan terjadinya suatu mudharat.6. Syirik dalam tawakal yaitu meyerahkan urusan sepenuhya dan bergantung kepada selain Allah SWT.

2. Syirik Kecil.a. Yang Zhahir (tampak)yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah SAW bersabda."Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"b. Yang Khafi (samar)Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda."Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'.Adapun perbedaan di antara keduanya:1) Syirik besar menghapuskan seluruh amal baik, sedang syirik kecil hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.2) Syirik besar menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka jika ia meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat dari kesyirikannya, sedang syirik kecil pelakunya tidak sampai kekal di dalam Neraka namun ia akan mendapat siksaan.3) Syirik besar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak menyebabkan keluar dari Islam tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan perantara kepada syirik besar.Cara menghindari perbuaatan syirik1. Selalu mengagungkan Allah2. Memohon pertolongan dan berdoa kepada Allah swt agar hati kita selalu dibimbing untuk ikhlas3. Meyakini bahwa diri kita selalu diawasi oleh Allah4. Mengenali perbuatan syirik, sebab-sebab dan akibatnya5. Menyembunyikan dan merahasiakan amal6. Menghindari perkatan yang mengarah kepada syirik7. Melatih akal dan membersihkan jiwa8. Selalu berikhtiar semata-mata kaarena Allah dan bertawakkal kepada-Nya

C.NifaqSecara bahasa nifaq berasal dari kata arab (nafiqa), yaitu salah satu lobang tempat keluarnya yarbu (hewan jenis tikus) dari sarang nya. Nifaq juga dikatakan dari kata (nafaq), yaitu lubang tempat bersembunyi.Menurut syara nifaq berarti menampakan islam dan kebaikan, tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.Ada dua jenis nifaq yaitu: a. Nifaq Itiqadi (keyakinan)Nifaq Itiqadi yaitu nifaq besar, dimana pelakunya menampakan keislaman, akan tetapi menyembunyikan kekufuran. Dalam Al Quran, Allah mensifati pelaku-pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan seperti kekufuran, ketiadaan iman, mengolok-olok dan mencaci agama besar beserta pemeluknya, serta kecenderungan kepada musuh-musuh agama untuk bergabung dengan mereka memusuhi islam. Pelaku nifaq jenis ini melakukan tipu daya terhadap agama dan pemeluknya secara sembunyi-sembunyi, mereka hidup di tengah umat muslim. Sebab itu,seorang munafiq menampakan keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitabnya dan hari akhir, akan tetapi dalam batinya terlepas dari semuanya itu dan lebih dari itu mereka mendustakannya. Nifaq jenis ini ada 4 macam:(1) Mendustakan Rasulullah atau mendustakan sebagaian dari apa yang beliau bawa.(2) Membenci Rasulullah atau membenci sebagaian dari apa yang beliau bawa.(3) Merasa gembira dengan kemunduran agama islam.(4) Tidak senang dengan kemenangan islam.

b. Nifaq Amaliy (Perbuatan)Nifaq amaly (perbuatan) yaitu melakukan perbuatan orang-orang munafik, akan tetapi masih ada iman di dalam hati nya. Nifaq Jenis ini tidak membawa pelakunya keluar dari agama, akan tetapi akan menjadi wasilah (perantara) bagi pelakunya keluar dari agama jika dia melakukan perbuatan nifaq secara terus menerus. Rasulullah bersabda yang artinya:Ada empat hal jika berada dalam diri seseorang maka ia akan menjadi munafik sesungguhnya,dan jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu daripadanya maka berarti ia memiliki satu kebiasaan(ciri)nifaq sampai meninggalkanya jika di percaya ia khianat ,jika bebicara ia berdusta,jika berjanji ia mengingkari,dan jika bertengkar ia berucap kotor(HR.Muttafaq alaih) Perbedaan Nifaq Itiqadi dengan Nifaq amaly1) Nifaq besar mengeluarkan pelakunya dari agama, sedangkan nifaq kecil tidak.2) Nifaq besar adalah berbedanya yang lahir dari yang batin dalam hal keyakinan, sedangkan nifaq kecil adalah berbedannya yang lahir dari yang batin dalam hal perbuatan.3) Nifaq besar tidak terjadi pada seorang mukmin, sedang nifaq kecil bisa terjadi pada seorang mukmin.4) Pada umumnya, pelaku nifaq besar tidak bertaubat, sedang nifaq kecil pelakunya kadang bertaubat kepada Allah. D.Riddah Riddah berasal dari kata riddah Arab yang bearti (kembali). Menurut syara, riddah berarti kufur setelah Islam. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah 2:217. .Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya,lalu dia mati dalam kekafiran,Maka mereka itulah yang sia sia amalanya di dunia dan di akhirat,dan mereka itulah penghuni neraka,mereka kekal di dalamnya.(Al baqarah 2:271)Riddah ada empat macam :1) Riddah dengan ucapan.Yaitu seperti mencaci Allah atau Rasul-Nya atau malaikat-malaikat-Nya atau salah seorang dari Rasul-rasul-Nya. Mengaku Nabi atau orang yang membenarkan orang yang mengaku sebagai nabi. Atau berdoa selain kepada Allah dan memohon pertolongan kepada-Nya.2) Riddah dengan perbuatan.Seperi sujud kepada patung, pohon, batu kuburan, dan memberi sembelihan untuknya. Demikian juga dengan melakukan sihir, mempelajari dan mengajarkannya, serta memutuskan hukum dengan selain apa yang diturunkan Allah dan meyakini kebolehannya.3) Riddah dengan Itiqad (keyakinan).Seperti kepercayaan adanya sekutu bagi Allah atau kepercayaan bahwa zinah, khamr dan riba adalah halal. Dan demikian seterusnya 4) Riddah dengan keraguan tentang sesuatu sebagaimana yang di sebutkan diatas. Seperti ragu terhadap diharamkanya syirik atau di haramkannya khamr dan zina.Konsekuensi hukum bagi pelaku Riddah (Murtad):1) Yang bersangkutan di minta untuk bertaubat.2) Jika yang bersangkutan tidak mau bertaubat,maka ia wajib di bunuh.hadits nabi yang berbunyi: Barangsiapa mengganti agamanya (murtad) maka bunuhlah dia. (HR.Bukhari dan Abu Dawud)3) Dilarang membelanjakan hartaya saat ia dalam masa di minta untuk bertaubat, jika ia masuk islam kembali maka harta itu miliknya, jika tidak maka harta itu menjadi faiy (rampasan) baitul mal sejak ia di bunuh atau mati karena riddah.4) Terputusnya hak waris mewarisi antara dirinya dengan keluarga dekatnya, dia tidak mewarisi harta mereka dan mereka tidak mewarisi hartanya.5) Jika ia mati atau di bunuh dalam keadaan riddah maka ia tidak di mandikan dan di sholatkan.

E. BidahBidah diambil dari kata badaa yang berarti membuat sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Allah berfirman: Allah pencipta langit dan bumi (QS. Al Baqarah 2:117)Yang dimaksud ayat tersebut adalah Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya.sebuah ayat lain berbunyi: katakanlah Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul. (Al Ahqaf 46:9)

Maksudnya ialah bukanlah aku yang pertama kali membawa risalah dari Allah kepada para hamba-Nya, akan tetapi sudah rasul-rasul yang mendahuluiku. Ibtida (membat sesuatu yang baru) ada dua makna:1) Membuat yang baru dalam hal adat (urusan keduniaan), seperti penemun-penemuan modern. Hal semacam ini boleh-boleh saja, karena hokum asal adat dalam itu adalah mubah2) Membuat sesuatu yang baru dalam agama dan dalam hal ini haram hukumnya. Karena hukum asal dalam agama adalah tauqif (terbatas pada apa yang diajarkan oleh syariat).Macam-macam bidah ada dua macam yaitu:1) Bidah qauliyah itiqadiyah (bidah dalam pandangan keyakinan) seperti meyakini pandangan agamanya yang dianggapnya benar, padahal sesungguhnya benar.2) Bidah dalam ibadah, seperti beribadah kepada Allah SWT dengan suatu bentuk ibadah yang tidak diajarkan. Ada beberapa bagian dalam bidah ini yaitu:a. Bagian pertama: bidah yang terjadi dalam ibadah. Misalnya seseorang beribadah yang tidak ada dasarnya dalam syariat.b. Bagian kedua: bidah berupa penambahan terhadap ibadah yang memena disyariatkan.c. Bagian ketiga: bidah yang terjadi pada cara pelaksanaan ibadah yang disyariatkan.d. Bagian keempat: bidah berupa pengkhususan waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah yang disyariatkan, sedang syariat islam tidak mengkhususkan waktu tersebut.Hukum bidah adalah haram dan sesat. Hal ini berdasarkan sabda rasulullah SAW Jauhilah olehmu perkara-perkara baru, sebab sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bidah adalah sesat (HR. Dawud)F. Sihir, Perdukunan, PeramalanSihir, perdukunan, peramalan merupakan persoalan-persoalan yang diharamkan oleh islam. Ketiga persoalan tersebut jika dilakukan oleh seorang muslim dapat mengurangi kesempurnaan aqidah, karena pada hakekatnya ketiga hal tersebut sangat dekat hubungannya dengan masalah kemusyrikan.1. SihirSecara bahasa sihir berarti sesuatu yang halus dan lembut sebabnya. Disebut sihir karena ia terjadi secara sembunyi dan tidak terjangkau oleh kasat mata manusia. Sedangkan secara syari sihir yaitu mantra-mantra syirik untuk mengobati suatu penyakit, buhulan, obat-obatan dan asap. Dalam budaya kita sihir lazim disebut dengan santet, teluk, mejik, dan sebagainya. Sihir biasanya dilakukan oleh seseorang dengan memenuhi syarat-syarat tertentu, mempergunakan alat-alat tertentu pula yang tak lazim dipakai, serta dengan cara-cara rahasia untuk menimbulkanefek jahat dalam diri orang lain yang menjadi sasaran. Sihir mempunyai hakikat. Diantaranya ada yang mempengaruhi jiwa badan , sehingga membuat orang sakit, terbunuh, memisahkan antara suami dan isterinya, dan semua itu terjadi karena takdir kauniyah Allah.pada hakikatnya, sihir adalah perbuatan setan. Sebagian besar sihir tidak dapat diperoleh kecuali melalui syirik dan mendekatkan diri pada roh-roh jahat dengan sesuatu yang disenanginya, serta mendapatkan pelayanan dengan menyekutukannya kepada allah. Atas dasar itu, sihir disebutkan bersamadengan syirik. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:jauhilah tujuh perkara yang membawa kepada kehancuran, para sahabat bertanya: Apakah tujuh perkara itu, ya rasulullah? beliau menjawab: yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang diharamkan agama, memakan riba,memakan harta anak yatim, membelot dalam peperangan, dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita muminah yang terpelihara dari perbuatan dosa dan tidak tahu menahu tentangnya. (HR. Bukhari dan Muslim).Sihir dapat masuk kedalam kategori syirik bias dilihat dari dua hal yaitu:1) Karena di dalamnya terdapat istikhdam (permintaan pelayanan) dari syetan serta ketergantungan dan kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka sukai agar syetan-syetan itu memberikan pelayanaan kepada tukang sihir. Allah berfirman: .tetapi syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.. (Al Baqarah 2: 102)2) Pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan berserikat dengan Allah dalam masalah itu. Allah berfirman: ..sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat. (Al Baqarah 2: 102)Jadi demikian, tidak diragukan lagi bahwa sihir adalah suatu kekufuran, kesesatan dan kemusyrikan yang bias membatalkan aqidah, serta orang yng melakukannya wajib diingatkan.

2. Perdukunan dan PeramalanPelaku perdukunan peramalan keduanya mengaku mengetahui ilmu ghaib, seperti mengabarkan apa yang bakal terjadi di muka bumi beserta apa akibatnya, menunjukkan tempat sesuatu itu hilang. Semua itu dilakukan melalui permintaan bantuan syetan-syetan yang mencuri dari dari langit. Allah berfirman yang artinya:Apakah akan aku beritahukan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun . mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta. (As Syuara 26: 221-223)Perdukunan tidak lepas dari kemusyrikan, sebab pelaku berusaha selalu mendekatkan diri kepada syetan-syetan dengan apa yang mereka cintai. Perdukunan merupakan syirik pada rububiyah Allah karena si dukun mengaku bersukutu dengan Allah dalam masalah ilmunya. Demikian juga dengan syirik uluhiyah Allah karena dia mendekatkan diri kepada selain Allah dengan suatu bentuk ibadah. Abu Hurairah meriwayatkan dari nabi bahwa beliau bersabda:Barangsiapa mendatangi dukun dan ia mempercayai apa yang dikatakannya maka sesungguhnya ia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad SAW. (HR. Abu Dawud)Para pedukun dan peramal sesungguhnya mempermainkan dan emberdayakan aqidah umat islam, karena mereka mengklaim diri sebagai dokter, sehingga mereka leluasa memerintahkan kepada orang sakit agar menyembelih kambg atau ayam atau binatang lain dengan ciri-ciri tertentu. Atau menuliskan mantra-mantra syirik dan permohonan perlindungan syetan-syetan dalam bentuk bungkusan yang dikalungkan di leher mereka atau diletakkan di laci atau rumah mereka.Sebagian lain memperlihatkan diri mereka sebagai pemberi benda tentang hal-hal ghaib dan tempat-tempat barang yag hilang. Kemudian mereka memberitahukan keberadaan barang tersebut atau bahkan mendatangkan dengan bantuan syetan. Sebagaian lagi mereka menampakkan diri sebagai wahyu yang memiliki karomah dan hal-hal di luar kebiasaan manusia, seperti kekebalan dari pukulan, masuk ke dalam api tetapi tidak terbakar, dan lain sebagainya daripada keanehan dan keajaiban yang pada hakikatnya adalah sihir dan dan perbuatan syetan melalui tangan para dukun dan peramal untuk membuat fitnah diantara manusia. Atau bisa jadi, hanya merupakan perkara ilmu yang tidak ada hakikatnya, bahkan hanyalah tipuan halus dan licik yang mereka lakukan di depan penglihatan, seperti perbuatan para tukang sihir Firaun dengan mempergunakan tali-tali dan tongkat-tongkat.

PENUTUPDari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Keimanan yang ada pada kita harus senantiasa dipupuk dan dijaga dari segala hal yang dapat merusak kemurnian keimanan kita. Setidaknya ada dua hal yang harus kita waspadai sebagai perusak kemurnian keimanan kita yaitu syirik dan riddah, Walaupun perpindahan agama sebagai salah satu contoh perbuatan riddah adalah bagian dari hak asasi manusia tetapi dalam Islam hal itu termasuk ke dalam kejahatan besar yang hukuman maksimalnya adalah diperangi (dibunuh).Banyak ayat-ayat Al Quran dan hadits yang memberikan petunjuk kepada kita agar kita mewaspadai kedua perbuatan tersebut, jika salahsatunya kita lakukan maka hal itu akan membuat keimanan kita bathal dan terlepas.Kembali kepada Al Quran dan sunnah adalah salah satu upaya yang harus kita lakukan dalam rangka menangkal terjadinya perbuatan syirik dan riddah pada kita. Sehingga jika kemurnian keimanan kita telah terjaga dengan baik maka insya Allah para pemilik kemurnian keimanan ini akan masuk surge tanpa perhitungan terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yunahar., Sudarno Shobron dan Muhaimin. 2007. Pendidikan Agama Islam. Gresik: Pusat Studi dan Masyarakat Industriwww.file:///F:/kuliah/agama/bab-i-pendahuluan-aqidah-adalah-bentuk.html Minggu, 01 April 2012www.file:///F:/kuliah/agama/Pentingnya%20Pendidikan%20Keimanan%20%C2%AB%20Farhansyaddad%20weblog.htm pada 11 Juni 2010

15