6
VII. PEMBAHASAN Proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dilakukan dengan proses penambahan enzim. Pada Virgin Coconut Oil (VCO) ini dibuat dari bahan yang berasal dari daging buah kelapa segar yang diproses tanpa melalui pemanasan atau dengan pemanasan terbatas sehingga bergizi tinggi. Proses pengolahan ini dimaksudkan agar semua senyawa - senyawa yang bermanfaat tidak termutasi serta tidak terkontaminasi oleh bahan - bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Virgin Coconut Oil (VCO) banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan Virgin Coconut Oil (VCO), mengandung banyak asam lemak rantai menengah (Medium Chain Fatty Acid/MCFA). Sifat MCFA yang mudah diserap sampai ke mitokondria akan meningkatkan metabolisme tubuh. Penambahan energi yang dihasilkan oleh metabolisme itu menghasilkan efek stimulasi dalam seluruh tubuh manusia sehingga meningkatkan tingkat energi yang dihasilkan. MCFA yang paling banyak terkandung dalam Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam laurat (lauric acid). Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek, seperti asam kaprat, kaprilat, dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa murni dapat berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi energi. Fungsi lain dari zat ini, antara lain sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa Virgin Coconut Oil (VCO) Sendiri mengandung 12

Pembahasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEMBAHASAN

Citation preview

13

VII. PEMBAHASAN

Proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dilakukan dengan proses penambahan enzim. Pada Virgin Coconut Oil (VCO) ini dibuat dari bahan yang berasal dari daging buah kelapa segar yang diproses tanpa melalui pemanasan atau dengan pemanasan terbatas sehingga bergizi tinggi. Proses pengolahan ini dimaksudkan agar semua senyawa - senyawa yang bermanfaat tidak termutasi serta tidak terkontaminasi oleh bahan - bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Virgin Coconut Oil (VCO) banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan Virgin Coconut Oil (VCO), mengandung banyak asam lemak rantai menengah (Medium Chain Fatty Acid/MCFA). Sifat MCFA yang mudah diserap sampai ke mitokondria akan meningkatkan metabolisme tubuh. Penambahan energi yang dihasilkan oleh metabolisme itu menghasilkan efek stimulasi dalam seluruh tubuh manusia sehingga meningkatkan tingkat energi yang dihasilkan. MCFA yang paling banyak terkandung dalam Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam laurat (lauric acid). Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek, seperti asam kaprat, kaprilat, dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa murni dapat berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi energi. Fungsi lain dari zat ini, antara lain sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa Virgin Coconut Oil (VCO) Sendiri mengandung 93% asam lemak jenuh tetapi 47 53% berupa minyak jenuh berantai sedang atau medium chain fatty acid (MCFA)

Pada percobaan ini, enzim papain yang digunakan menggunakan perbandingan berat yang berbeda 5 gr, 10 gr dan 15 gr. Dimana akan kita lihat proses pencampuran akan terbentuk 3 lapisan yang berbeda yang mana akan ada lapisan yang menghasilkan VCO. Pencampuran dilakukan dengan pengadukan yang bertujuan untuk membuat enzim tersesbut tercampur dengan santan sampai homogen. Setelah larutan tersebut homogen maka masing-masing larutan dimasukkan ke dalam inkubator selama 48 jam. Jumlah dan warna dari minyak serta endapan protein yang diperoleh dari setiap konsentrasi relatif hampir sama.

Sebelum dilakukan penambahan enzim papain, santan berwarna putih keruh. Pada penambahan enzim papain maka dihasilkan tiga lapisan, yaitu Blondo berwarna hijau kekuningan + Virgin Coconut Oil (VCO), larutan protein, dan air keruh putih. Selanjutnya, pengaruh penambahan enzim papain dengan jumlah yang berbeda menghasilkan minyak dengan jumlah yang berbeda pula, dimana semakin banyak penambahan enzim papain maka semakin banyak jumlah minyak yang dihasilkan. Selain itu terbentuk pula protein berwarna putih kekuningan dan terbentuk juga lapisan air yang berwarna keruh.

Adapun hasil yang kami dapatkan dalam percobaan ini adalah semakin banyak enzim papain yang diberikan maka semakin sedikit minyak yang didapatkan, hal ini tentu saja bertentangan dengan teori yang ada. Oleh karena itu, mungkin ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurang sterilnya alat maupun praktikan dalam melakukan percobaan, bahan yang digunakan (dalam hal ini santan kelapa) tidak sesuai dengan yang diharapkan (bisa terlalu encer ataupun terlalu kental). Bahan yang digunakan harus kelapa segar yang mana pada proses pembuatan santan tidak mrngunakan banyak air ataupun santan tersebut harus segar dimana santan tidak terlalau lama didiamkan paling tidak sekitar empat jam yang mana kalau sudah melewati itu santan bisa menjadi basi atau kulitasnya menurun. Selain bahan kelapa, enzim juga bisa mempengaruhi terbentuknya VCO yang dihasilkan dan juga hasil sampingnya. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari enzim papain dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Setelah percobaan selesai dilakukan, terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim papain, maka semakin cepat Virgin Coconut Oil (VCO) terbentuk. Virgin Coconut Oil (VCO) yang terbentuk diharapkan dapat dipasarkan secara komersial. Minyak kelapa murni / Virgin Coconut Oil (VCO) ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan karena dapat mengobati atau paling tidak mengurangi resiko sebagian besar penyakit.

Virgin Coconut Oil (VCO) akan lebih awet apabila kadar air yang dikandungnya semakin rendah. Kandungan air dikurangi yaitu pada saat penyaringan, air diserap lebih dahulu oleh kertas saring kemudian diuapkan.Untuk mengetes kadar air memang sulit kalau tanpa alat. Cara yang sederhana ialah dengan memanaskan minyak sampai mendidih, apabila minyak tidak meletik tandanya minyak bebas air. Sebaliknya minyak yang belum disaring apabila dipanaskan sampai titik didih maka akan meletik dan meletup yang menandakan bahwa kadar airnya masih tinggi.

Penggunaan panas diminimalkan atau sama sekali dihilangkan untuk memperoleh Virgin Coconut Oil (VCO), Caranya adalah dengan menggunakan enzim secara langsung atau mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak dan karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Jadi agar memperoleh Virgin Coconut Oil (VCO) kualitas yang baik, maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu terhadap penggunaan dari peralatan pada percobaan ini dengan disterilisasikan terlebih dahulu. Dan sebaiknya santan kelapa diambil dari buah kelapa tua yang segar. Dan digunakannya enzim papain yang berkonsentrasi tinggi sehingga Virgin Coconut Oil (VCO) yang dihasilkan banyak. Sehingga sesuai dengan teori bahwa semakin banyak enzim papain yang diberikan maka semakin banyak minyak yang didapatkan. VII.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :1. Virgin Coconut Oil atau VCO diproses dengan cara penambahan enzim yang dilakukan tanpa bahan kimia sehingga tidak merusak kandungan essensial dari lemak kelapa.

2. Enzim papain berfungsi untuk mempercepat terbentuknya VCO. Semakin besar konsentrasi enzim papain atau semakin banyak enzim papain yang digunakan maka VCO yang terbentuk akan semakin banyak.

3. Virgin Coconut Oil atau VCO banyak manfaat yang diberikan bagi kesehatan diantaranya menyediakan sumber energi yakni sebesar 898,92 cal / 100 g. Dan menambah sistem kekebalan tubuhSaran:1. Pada proses pembuatan VCO sebaiknya alat yang digunakan harus disetrilkan dan proses penambahan dan pencampuran bahan harus teliti.2. Sebaiknya santan kelapa diambil dari buah kelapa tua yang segar. Dan digunakannya enzim papain yang berkonsentrasi tinggi sehingga VCO yang dihasilkan banyak.3. Pembuatan VCO sebaiknya harus dijaga pada suhu 60-75 OC jika dilakukan proses pemanasan agar VCO yang dihasilkan lebih baik.

12