Upload
andriana
View
26
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anastetik
Citation preview
Pada percoban ini dilakukan uji toksisitas golongan anastesi local yaitu lidokain. Anastesi
adalah setiap zat yang digunakan untuk tujuan menghilangkan sensasi nyeri baik diseluruh tubuh
ketika tidak sadar (anastesi umum) atau bebebrapa bagian dari tubuh (bius lokal). Jenis anastesi
dibedakan atas: Anastesi umum adalah jenis anastesi obat yang dapat menyebabkan hilang nya
rasa sakit selama proses pembedahan dan Anastesi lokal yang bekerja yang menghambat
hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Mekanisme
kerja obat anastesi lokal ialah dengan bergabung dengan resptor spesifik yang terdapat pada
kanal Na, sehingga mengakibatkan perbadaan blokade pada kanal tersebut.hal ini meyebabkan
hambatan gerakan ion melalui membran. Anastesi lokal lebih peka terhadap serabut saraf yang
kecil dan dan tidak bermielin. Bila anatesi lokal dikenakan pada saraf sensorik, maka yang hilang
berturut –turut dalah nyeri, panas, raba dan tekanan. Sebaliknya , anastesi akibat penekanan
serabut saraf ditandai dengan rasa rab apada awal dan nyeri yang paling akhir. Sehingga diduga
impuls rasa raba dihantarkan oleh serabut yang lebih besar , sedangkan nyeri oleh serabut yang
lebih kecil. Jika kadar obat dalam darah menigkat terlalu tinggi, maka akan timbul efek pada
berbagai sistem organ.
Lidokain merupakan anestetik local yang kuat yang digunakan secara luas dengan
pemberian topical dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih
ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain yang merupakan golongan ester. Secara
farmakokinetik Lidokain mudah diserap dari tempat suntikan, dan dapat melewati sawar darah
otak. Kadarnya dalam plasma fetus dapat mencapai 60% kadar dalam darah ibu. Di dalam hati,
lidokain mengalami deakilasi oleh enzim oksidase fungsi ganda (Mixed-Function Oxidases )
membentuk monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid. Efek samping lidokain biasanya berkaitan
dengan efeknya terhadap SSP, misalnya mengantuk, pusing, parestesia, gangguan mental, koma,
dan seizures.
Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat fibrilasi ventrikel, atau
oleh henti jantung. Lidokain sering digunakan secara suntikan untuk anesthesia infiltrasi,
blockade saraf, anesthesia epidural ataupun anesthesia selaput lender. Pada anesthesia infitrasi
biasanya digunakan larutan 0,25% – 0,50% dengan atau tanpa adrenalin. Tanpa adrenalin dosis
total tidak boleh melebihi 200mg dalam waktu 24 jam, dan dengan adrenalin tidak boleh
melebihi 500 mg untuk jangka waktu yang sama. Dalam bidang kedokteran gigi, biasanya
digunakan larutan 1 – 2 % dengan adrenalin; untuk anesthesia infiltrasi dengan mula kerja 5
menit dan masa kerja kira-kira satu jam dibutuhkan dosis 0,5 – 1,0 ml. untuk blockade saraf
digunakan 1 – 2 ml.
Lidokain dapat pula digunakan untuk anesthesia permukaan. Untuk anesthesia rongga
mulut, kerongkongan dan saluran cerna bagian atas digunakan larutan 1-4% dengan dosis
maksimal 1 gram sehari dibagi dalam beberapa dosis. Pruritus di daerah anogenital atau rasa
sakit yang menyertai wasir dapat dihilangkan dengan supositoria atau bentuk salep dan krem 5
%. Untuk anesthesia sebelum dilakukan tindakan sistoskopi atau kateterisasi uretra digunakan
lidokain gel 2 % dan selum dilakukan bronkoskopi atau pemasangan pipa endotrakeal biasanya
digunakan semprotan dengan kadar 2-4%.Lidokain juga dapat menurunkan iritabilitas jantung,
karena itu juga digunakan sebagai aritmia.
Pada praktikum ini dilakukan uji toksisitas lidokain terhadap mencit dengan beberapa
variasi dosis, dengan control negative di berikan NaCl fisiologis. Kelompok 2, diberikan dosis II
dengan 5 kali dosis pertama. Pertama mencit ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat
badan mencit yang digunakan yang nantinya dikonversi ke pemberiaan sediaan. Setelah itu obat
diberikan secara intraperitonial (dibagian selangkangan mencit). Pada mencit pertama dengan
berat…gram dan pemberian obat sebanyak ….. ml. Gejala awal yang timbul adalah kejang,
kemudian ketika di gelantungkan mencit sudah mulai lemas dan dalam waktu 30 detik kemudian
didapat mencit mati. Sedangkan pada mencit kedua, gejala yang ditimbulkan kejang – kejang
dan mati rasa, setelah 1 menit 20 detik mencit kemudian mati. Hal ini berarti bahwa pada
lidokain dosis 2 sebesar…..gram telah memberikan efek toksik pada mencit, efek toksik lebih
cepat terjadi pada mencit pertama dengan bobot jenis lebih kecil dari pada mencit kedua.
Mekanisme toksisitas dari lidokain sendiri dengan lidokain dikenakan saraf sensorik, maka yang
hilang berturut –turut dalah nyeri, panas, raba dan tekanan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan :
1. Anestesi local (anestesi regional) adalah hilangnya rasa sakit pada bagian tubuh tertentu
tanpa desertai dengan hilangnya kesadaran. Anestesi local merupakan aplikasi atau
injeksi obat anestesi pada daerah spesifik tubuh.Kemudian, Pada teknik anastesi ini kita
lakukan penghambatan jalannya penghantar rangsangan dari pusat perifer. Dikenal dua
cara yaitu : Nerve blok yaitu : anestesi lokal dikenakan langsung pada syaraf, sehingga
menghambat jalannya rangsangan dari daerah operasi yang diinnervasinya. Field blok
yaitu: disuntikkan pada sekeliling lapangan operasi, sehingga menghambat semua cabang
syaraf proksimal sebelum masuk kedaerah operasi.
2. Pada dosis II dengan lidokain sebanyak ….mg yang di berikan pada mencit satu dengan
bobot … mg dan volume pemberian sebanyak … ml pada 30 detik setelah pemberian
obat mencit kemudian mati, sedangkan pada mencit kedua dengan bobot…mg dengan
volume pemberian sebanyak…ml 1 menit 20 detik kemudian mencit mati.
3. Pada dosis II dengan dosis 5 kali lipat dosis 1, lidokain memberikan efek toksik berupa
mematikan.
Daftar pustaka
Departemen Farmakologi dan therapeutik fakultas kedokteran universitas Indonesia.
Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2009: 259-272.
Katzung G B,eds Bagian farmakologi fakultas kedokteran airlangga .Farmakologi dasar
dan klinik . Jakarta: Penerbit salemba Medica,2001.
https://mataharisenyum.wordpress.com/2012/04/15/aspek-efek-samping-dan-toksisitas-
zat-anatesi-lokal/(akses-26-april-2015)