10
PEMBAHASAN Dalam meramalkan suatu kinerja reservoir diperlukan suatu data-data, antara lain adalah takanan (P), temperatur reservoir (T), harga R s , B o , B g sebagai fungsi tekanan, harga saturasi air connate (S wc ), harga viscositas () dan hubungan permeabilitas (K g /K o ) terhadap saturasi minyak (So) serta jumlah minyak mula- mula (Ni) yang terdapat dalam reservoir. Beberapa metoda material balance yang digunakan untuk meramalkan performance depletion drive / solution gas drive reservoir, antara lain adalah metoda Tarner, metoda Muskat, metoda Pirson dan metoda Tracy tetapi dalam kolokium ini hanya hanya membahas metoda Tarner, metoda Muskat dan metoda Pirson, dimana masing-masing metoda ini memiliki pendekatan yang berbeda-beda, sehingga hasil peramalan hasil perhitungan juga sedikit berbeda. Untuk menentukan persamaan-persamaan yang akan digunakan untuk perhitungan secara tepat, maka kita harus mengetahui kinerja reservoir dimasa lalu (past performance) dalam artian bahwa data-data produksi atau data-data laboratorium harus kita sesuaikan atau selaraskan dengan persamaan-persamaan pada metoda

Pembahasan & Kesimpulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

reservoir behavior

Citation preview

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

Dalam meramalkan suatu kinerja reservoir diperlukan suatu data-data, antara lain adalah takanan (P), temperatur reservoir (T), harga Rs, Bo, Bg sebagai fungsi tekanan, harga saturasi air connate (Swc), harga viscositas (() dan hubungan permeabilitas (Kg/Ko) terhadap saturasi minyak (So) serta jumlah minyak mula-mula (Ni) yang terdapat dalam reservoir.

Beberapa metoda material balance yang digunakan untuk meramalkan performance depletion drive / solution gas drive reservoir, antara lain adalah metoda Tarner, metoda Muskat, metoda Pirson dan metoda Tracy tetapi dalam kolokium ini hanya hanya membahas metoda Tarner, metoda Muskat dan metoda Pirson, dimana masing-masing metoda ini memiliki pendekatan yang berbeda-beda, sehingga hasil peramalan hasil perhitungan juga sedikit berbeda.

Untuk menentukan persamaan-persamaan yang akan digunakan untuk perhitungan secara tepat, maka kita harus mengetahui kinerja reservoir dimasa lalu (past performance) dalam artian bahwa data-data produksi atau data-data laboratorium harus kita sesuaikan atau selaraskan dengan persamaan-persamaan pada metoda tersebut. Jadi sebelum kita memuali perhitungan peramalan kinerja reservoir terlebih dahulu kita harus melakukan penyesuaian antara kinerja reservoir masa lalu dengan hasil perhitungan kinerja reservoir yang sebenarya (actual field performance). Sebab hal ini akan berpengaruh sekali terhadap hasil perhitungan peramalan kinerja reservoir dimasa yang akan datang.

Dalam memprediksikan beberapa metoda prediksi kinerja reservoir maka terdapat beberapa anggapan-anggapan atau batasan-batasan yang harus dipenuhi untuk reservoir depletion drive, yaitu :

Reservoir tertutup (bounded reservoir)

Tidak ada water influx dan injeksi air.

Tidak ada injeksi gas.

Tidak ada proses pemisahan secara gravitasi.

Tidak ada ekspansi batuan dan air.

Saturasi air dalam kondisi tidak bergerak.

Sifat fisik batuan dan fluida reservoir adalah uniform dan homogen.

Distribusi saturasi fluida adalah uniform dan homogen.

Tidak terjadi variasi tekanan dan temperatur dalam reservoir.

Tekanan staik konstan.

Komposisi gas konstan.

Pada kondisi awal reservoirnya saturated, yaitu tidak terdapat tudung gas awal.

Untuk menentukan harga-harga atau data-data yang belum diketahui sebagai langkah-langkah peramalan kinerja reservoir seperti So, Np, Gp, Kg/Ko, tekanan reservor dan sifat-sifat fisik fluida reservoir yang merupakan fungsi tekanan dan diperoleh dari hasil test laboratorium atau korelasi yang mendekati, maka harga-harga tersebut dapat dicari atau dihitung dengan persamaan saturasi minyak (So), persamaan GOR sesaat dan persamaan meterial balance, sedangkan harga Kg/Ko didapat dari hubungan suatu grafik plot antara Kg/Ko versus saturasi minyak (So) atau dari tebel hubungan Kg/Ko dan saturasi minyak (So). dan dalam menentukan persamaan saturasi minyak (So) maka terdapat batasan-batasan yang antara lain adalah :

Minyak tersebar merata dalam reservoir diseluruh ruang pori-pori.

Saturasi minyak connat tetap dan tidak ada air yang terproduksikan

Tidak terdapat rembesan air atau water influx, sehingga volume pori dari reservoir tetap.

Minyak bersifat tidak jenuh atau undersaturated reservoir sehingga tidak ada gas bebas awal dalam ruang pori-pori.

Hasil akhir dari peramalan performance reservoir ini dinyatakan dalam hubungan antara Gas Oil Ratio (GOR) dan Tekanan (P) terhadap Produksi Minyak Kumulatif (Np).

5.1. Metoda Tarner

Dalam melakukan perhitungan kinerja reservoir dalam metoda Tarner ini sebelumnya harus dikumpulan atau disiapkan data-data produksi masa lalu dan data-data sifat fisik batuan reservoir (dari data laboratorium) serta data-data geologi (seperti initial oil in place (Ni), serta siapkan grafik data diatas terhadap tekanan (P). Untuk mendapatkan harga saturasi minyak (So) yang kecil maka diperlukan ekstrapolasi terhadap kurva permeabilitas relatif. Dan persamaan yang akan digunakam dalam meramalkan kinerja reservoir dengan metoda Tarner ini adalah berdasarkan pada persamaan material balance Schiltuis, persamaan saturasi minyak (So) dan persamaan GOR sesaat.

Langkah awal yang harus kita lakukan dalam perhitungan peramalannya adalah menentukan atau memilih satu harga tekanan reservoir yang akan datang dan anggap satu harga Np. Lalu selesaikan persamaan material balance, dan harga N harus diketahui dimana harga N ini merupakan data reservoir dan data geologi. Setelah itu dengan harga Np anggapan, digunakan untuk menghitung harga saturasi minyak (So) dengan persamaan yang telah ditentukan, dan dari harga So ini diperoleh harga Kg/Ko dari grafik hubungan antara Kg/Ko vs saturasi minyak (So). Kemudian harga Kg/Ko dipergunakan untuk menghitung GOR sesaat ( R ) dari persamaan yang sudah diketahui, setelah harga R diperoleh, maka kita menghitung harga total gas (G) pada periode tertentu yang dihitung dengan material balance dibandingkan dengan total gas (G) produksi yang dihitung dengan persamaan GOR. Jika total gas yang diperoleh dari 2 metoda ini GMB dan GGOR adalah sama, maka lakukan koreksi terhadap Np anggapan. Tetapi jika kedua harga diatas tidak sama, maka proses perhitungan harus diulangi sampai diperoleh harga N yang sama.

Untuk mempermudah proses estimasi ini dapat dinggap tiga harga Np anggapan, sehingga diperoleh 3 penyelesaian tentang gas (G) yang diproduksi untuk masing-masing persamaan. Jika kemudian harga-harga ini diplot pada grafik Np.Rp vs Np maka akan didapat perpotongan dari kedua garis tersebut. Perpotongan ini merupakan tempat kedudukan satu harga Np yang memenuhi untuk kedua persamaan. Dan untuk selanjutnya kita pilih harga Np kedua dan anggap satu harga Np yang baru dan seterusnya seperti langkah diatas.

5.2. Metoda Pirson

Dalam peramalan dengan metoda Pirson ini sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan metoda Tarner. Pada metoda Pirson ini persamaan yang digunakan adalah berdasarkan pada persamaan meterial balance untuk satu satuan oil in place dalam bentuk finite difference (pada Bab IV).

Langkah awal perhitungan peramalan dengan metoda Pirson adalah menentukan atau memilih harga tekanan tertentu (P) dimana P < Pi. Lalu menyiapkan data yang diperlukan untuk perhitungan yang mempunyai fungsi terhadap tekanan tersebut. Setelah data-data yang diperlukan tersedia dan sesuai dengan persamaan yang akan didigunakan, maka langkah selanjutnya menentukan harga (Np anggapan. Harga (Np anggapan ini lebih baik dalam bentuk fraksi (misal (Np = 0.01 N). Kemudian menentukan harga saturasi minyak (So) dari persamaan tertentu pada setiap harga (Np anggapan. Harga So yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh harga Kg/Ko dimana didapat dari grafik hubungan Kg/Ko vs saturasi minyak (So). Dan harga So yang diperoleh digunakan untuk perhitungan harga GOR (R) dengan persamaan yang sudah ditentukan, selanjutnya harga R itu dirata-rata untuk kemudian harga R rata-rata ini akan digunakan untuk menghitung persamaan material balance untuk satu satuan oil in place dalam bentuk finite difference (Np, seperti yang sudah diketahui pada bab IV. Apabila harga (Np hasil perhitungan memberikan memberikan hasil yang tidak jaug berbeda atau masih dalam toleransi dengan harga (Np anggapan, maka perhitungan dapat dihentikan. Dan untuk perhitungan selanjutnya kita pilih satu harga tekanan (P) dan menentukan harga (Np anggapan untuk selanjutnya dihitung dengan langkah seperti diatas. Untuk memudahkan sebaiknya perhitungan dibuat tabulasi.

5.3. Metoda Muskat

Dalam perhitungan peramalan kinerja reservoir dengan metoda Muskat ini memiliki perbedaan yang sedikit jauh dengan dua metoda lainnya yaitu meoda Tarner dan Metoda Pirson. Dalam peramalan ini metoda yang digunakan tidak lagi menggunakan suatu perhitungan secara trial dan error seperti pada metoda Tarner tetapi langsung menggunakan persamaan yang berkaitan dengan perubahan oil in place dan gas in place sesuai dengan penurunan tekanan.

Data-data yang diperlukan untuk perhitungan ini secara umum tidak jauh berbeda dengan dua metoda lainnya, hanya saja pada metoda ini kita perlu menentukan data plot Rs vs P untuk mendapatkan harga slope ((Rs/(P), plot antara Bo vs P untuk mendapatkan harga slope ((Bo/(P), kemudian plot antara 1/Bg vs P untuk mendapatkan harga slope . Dimana harga-harga slope data sifat fisik terhadap tekanan yang diperoleh digunakan untuk perhitungan harga So sebenarnya. Dan penentuan harga saturasi minyak (So) tidak dilakukan dengan persamaan saturasi minyak (So) seperti pada metoda Tarner dan metoda Pirson tetapi kita menggunakan cara coba-coba atau anggapan ((So) untuk mendapatkan harga So sebenarnya. Kemudian dari harga So sebenarnya maka dapat kita tentukan harga recovery minyak komulatif (Np) .Untuk selanjutnya perhitungan dilakukan seperti penjelasan diatas dan sesuai dengan prosedur pada Bab IV untuk selang tekanan berikutnya. Hasil perhitungan sebaiknya dibuat secara tabulasi untuk memudahkan dalam membandingkan dan memplot hubungan antara GOR dan Tekanan terhadap Np.

KESIMPULAN

1. Metoda material balance yang digunakan untuk memprediksikan kinerja suatu reservoir seperti metoda Tarner, metoda Muskat dan metoda Pirson memiliki pendekatan yang berbeda-beda sehingga hasil perhitungan peramalan juga berbeda.

2. Dalam memprediksikan kinerja suatu reservoir dengan metoda Tarner, Muskat dan Pirson, tidak dapat dipilih suatu metoda yang paling baik (tepat), karena masing-masing metoda tersebut memiliki batasan atau asumsi yang berbeda-beda.

3. Pada metoda Tarner dan metoda Pirson harga saturasi minyak (So) ditentukan dengan persamaan saturasi minyak untuk masing-masing harga Np anggapan.

4. Pada metoda Muskat harga saturasi minyak (So) ditentukan dengan cara coba-coba, sehingga dari harga So sebenarnya dapat diperoleh harga Np.

5. Dalam perhitungan secara manual, metoda Pirson merupakan metoda peramalan yang cukup sederhana, lebih mudah dan cepat, apalagi jika harga (Np yang terakhir terhitung digunakan sebagai harga perkiraan berikutnya, maka harga yang diinginkan akan diperoleh hanya dengan dua atau tiga kali perhitungan.

_951428442.unknown