2
Pembahasan LED Pada praktikum di atas di dapatkan hasil bahwa setelah di diamkan selama 1 jam kecepatan sel darah merah pada tes LED ini menunjukan hasil 5 mm/jam dimana mrupakan kategori normal. Adapun range normalnya untuk laki-laki adalah 0 – 10 mm/jam, dan untuk perempuan 0-15 mm/jam. Laju endap darah LED atau Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) dilakukan untuk mendeteksi adanya inflamasi. Akan tetapi, LED non-spesifik untuk inflamasi, sehingga dari hasil LED kita tidak disarankan untuk langsung mendiagnosis seseorang terjadi infeksi atau tidak. LED akan meningkat apabila sel darah merah bertumpuk satu sama lain yang disebut juga formasi rouleaux, dikarenakan efek sitokin inflamasi. Pada keadaan normal sel darah merah memiliki polaritas negatif, jadi mereka saling tolak menolak. Apabila terjadi inflamasi, polaritas sel darah merah berubah, sehingga terbentuk roleaux. Selain itu, pada keadaan inflamasi fibronogen di dalam darah juga terstimulasi untuk melekatkan dan membekukan darah. Semakin berat dan semakin mudah pula mereka menuruni tabung Westergreen itu. LED akan meningkat pada keadaan inflamasi sistemik (bisa karena infeksi ataupun non-infeksi), kehamilan,

Pembahasan LED

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah

Citation preview

Pembahasan LEDPada praktikum di atas di dapatkan hasil bahwa setelah di diamkan selama 1 jam kecepatan sel darah merah pada tes LED ini menunjukan hasil 5 mm/jam dimana mrupakan kategori normal. Adapun range normalnya untuk laki-laki adalah 0 10 mm/jam, dan untuk perempuan 0-15 mm/jam.Laju endap darah LED atau Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) dilakukan untuk mendeteksi adanya inflamasi. Akan tetapi, LED non-spesifik untuk inflamasi, sehingga dari hasil LED kita tidak disarankan untuk langsung mendiagnosis seseorang terjadi infeksi atau tidak. LED akan meningkat apabila sel darah merah bertumpuk satu sama lain yang disebut juga formasi rouleaux, dikarenakan efek sitokin inflamasi. Pada keadaan normal sel darah merah memiliki polaritas negatif, jadi mereka saling tolak menolak. Apabila terjadi inflamasi, polaritas sel darah merah berubah, sehingga terbentuk roleaux. Selain itu, pada keadaan inflamasi fibronogen di dalam darah juga terstimulasi untuk melekatkan dan membekukan darah. Semakin berat dan semakin mudah pula mereka menuruni tabung Westergreen itu. LED akan meningkat pada keadaan inflamasi sistemik (bisa karena infeksi ataupun non-infeksi), kehamilan, atau anemia (karena menurunnya jumlah sel, sehingga plasma lebih mudah turun). LED akan menurun apabila terdapat polisitemia, dehidrasi (selnya terlalu banyak sedangkan plasmanya sedikit/hiperviskositas), anemia bulan sabit (susah membentuk formasi rouleaux), hipoalbuminemia (fibrinogennya juga biasanya ikutan sedikit), atau gagal jantung kongestif.