5
PEMBAHASAN TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Tanggal kunjungan : 25 Maret 2015 Kunjungan ke : 1 Nama anak : Aulia Jenis kelamin : perempuan Umur : 48 bulan (4 tahun) Berat badan : 17,5 kg PB/TB : (??) Suhu badan : 39,3 0 C Keluhan utama : Panas, batuk, pilek 3 hari Pembahasan: Tanda bahaya seperti; tidak bisa minum/menyusu, memuntahkan semua makanan, kejang, dan letargis atau tidak sadar tidak didapatkanpada pasien Aulia. Jika terdapat tanda bahaya, digunakan untuk mengklasifikasikan pada keluhan selanjutnya, dan menjadi indikasi rujukan. Pasien mengalami batuk berdahak sudah tiga hari, dengan disertai sukar bernapas. Pada hitungan napas didapatkan 43 kali per menit, yang berarti napas anak ini napas cepat. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium pada pasien, dan didapatkan leukosit dengan jumlah 12.300/mm 3 dengan rentang normal 3200 – 10.000/mm3. Kenaikan leukosit ini berarti menunjukkan adanya infeksi. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan lab pada pasien diagnosis mengarah pada pneumonia dikarenakan terdapat tanda-tanda pneumonia (napas cepat, bukan karena menangis) dan adanya kenaikan jumlah leukosit. Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien yaitu:

pembahasan MTBS aulia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mtbs

Citation preview

Page 1: pembahasan MTBS aulia

PEMBAHASAN TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5

TAHUN

Tanggal kunjungan : 25 Maret 2015

Kunjungan ke : 1

Nama anak : Aulia

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 48 bulan (4 tahun)

Berat badan : 17,5 kg

PB/TB : (??)

Suhu badan : 39,30 C

Keluhan utama : Panas, batuk, pilek 3 hari

Pembahasan:

Tanda bahaya seperti; tidak bisa minum/menyusu, memuntahkan semua makanan,

kejang, dan letargis atau tidak sadar tidak didapatkanpada pasien Aulia. Jika terdapat tanda

bahaya, digunakan untuk mengklasifikasikan pada keluhan selanjutnya, dan menjadi indikasi

rujukan.

Pasien mengalami batuk berdahak sudah tiga hari, dengan disertai sukar bernapas.

Pada hitungan napas didapatkan 43 kali per menit, yang berarti napas anak ini napas cepat.

Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium pada pasien, dan didapatkan leukosit dengan

jumlah 12.300/mm3 dengan rentang normal 3200 – 10.000/mm3. Kenaikan leukosit ini berarti

menunjukkan adanya infeksi. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan lab pada pasien diagnosis

mengarah pada pneumonia dikarenakan terdapat tanda-tanda pneumonia (napas cepat, bukan

karena menangis) dan adanya kenaikan jumlah leukosit. Penatalaksanaan yang diberikan

pada pasien yaitu:

1. pemberian antiobiotik yang sesuai.

2. pemberian pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman,

3. jika batuk lebih dari 3 minggu,tujuk untuk pemeriksaan lanjutan

4. Nasihati kapan kembali segera

5. Kunjungan ulang 2 hari

Di puskesma prambanan, tatalaksana yang diberikan untuk Aulia sendiri adalah antibiotik

(kotrimoksazol), penurun demam (paracetamol), dan CTM untuk pelega tenggorokan dan

pilek. Selain itu pasien juga dinasihatkan untuk kembali 2 hari lagi ketika obat sudah

habis. Hal ini sudah sesuai dengan tindakan/ pengobatan pada bagan MTBS.

Page 2: pembahasan MTBS aulia

Keluhan diare tidak didapatkan. Jika didapatkan, anak dinilai apakah letargis, rewel,

mata cekung. Jika terdapat diare, berikan minum; apakah pasien anak susah minum atau

tidak. Selain itu dilakukan uji cubit perut untuk menilai letargis, jika kembali dalam kurang

dari 2 detik. Apabila anak mengalami diare lakukan klasifikasi : ringan/tanpa dehidrasi,

sedang, atau berat, diare persisten, atau desentri; dan melakukan tatalaksana sesuai kasus.

Anak mengalami demam selama 3 hari. Suhu badan anak ketika dicek dengan

termometer menunjukkan angka 39,3O C. Pada anak tidak didapatkan resiko adanya Malaria,

tidak pernah mendapat obat anti malaria, dan tidak bepergian ke tempat dengan resiko

malaria. Tidak ada tanda kaku kuduk dan anak pilek. Tanda Campak pada anak negatif, tidak

ditemukan adanya ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh.Apabila anak mengalami

campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir maka diidentifikasi adanya luka dimulut, nanah

pada mata dan kekeruhan kornea. Demam pada anak belum masuk dalam klasifikasi Demam

Berdarah sebab pada anak ini tidak didapatkan demam tinggi tiba-tiba, perdarahan gusi dan

hidung, riwayat muntah, berak berwarna hitam, nyeri ulu hati, anak gelisah, tanda-tanda

syok(ujung ekstremitas dingin dan nadi lemah/tidak teraba), bintik perdarahan di kulit. Maka

pada anak Aulia didapatkan klasifikasi Demam mungkin Bukan DBD. Penatalaksanaan

Demam pada anak dapat diberikan parasetamol. Edukasi pada Ibu dapat disarankan memberi

minum anak yang banyak, mengompres dengan air hangat, dan Ibu harus kembali 2 hari lagi

jika anak masih demam.

Pemeriksaan masalah telinga tidak didapatkan adanya infeksi telinga. Pemeriksaan

ini meliputi nyeri telinga, nanah/cairan keluar dari telinga, dan pembengkakan di belakang

telinga.

Pemeriksaan status gizi dilakukan dengan membandingkan BB dan TB, lalu

dicocokkan dengan tabel status gizi menurut WHO. Pasien anak Aulia dalam status gizi

normal, dimana pada tabel anak Aulia dalam range warna hijau yakni dengan nilai antara-2

SD sampai +2SD. Pada Ibu diberikan edukasi mengenai : (1) pemberian makanan 3 kali

sehari, dengan porsi 1/3 sampai ½ porsi dewasa dengan memenuhi kriteria minimal 4 sehat,

(2) pemberian makanan selingan kaya gizi dalam 2 kali sehari diantara waktu makan.

Pemeriksaan tambahan hanya dilakukan jika anak kurus atau anemia dengan

umur < 2 tahun yaitu dengan menanyakan riwayat pemberian ASI dan nutrisi. Ditanyakan

mengenai riwayat ibu menyusui anak apakah rutin, dalam satu hari berapa kali, menyusui

pada malam hari, riwayat pemberian makanan selain ASI (jika iya, ditanyakan jenisnya apa,

berapa kali sehari, dan alat yang digunakan untuk memberi makan). Jika anak kurus

ditanyakan mengenai ooemberian makanan/minuman pada anak, apakah anak mendapat

Page 3: pembahasan MTBS aulia

makanan sendiri, siapa yang memberikan makan dan bagaimana caranya, serta apakah

selama sakit adanya perubahan pemberian makan. Tatalaksanan pada pasien yaitu: (1) ibu

perlu melakukan bujukan kepada anak lebih giat agar anak tetap mendapatkan nutrisi, jika

perlu temani anak ketika mau makan sampai benar-benar selesai makan, (2) beri makan yang

disukai anak dengan tetap memperhatikan gizinya, (3) porsi makan harus tercukupi, dan (4)

dapat dilakukan variasi makanan agar anak tidak bosan.

Pemeriksaananemia tidak didapatkan. Pada pasien tidak ada tanda anemia yaitu

pucat (agak pucat atau sangat pucat). Jika ada, klasifikasikan dalam anemia atau anemia berat

serta memberikan tatalaksana sesuai klasifikasi.

Status imunisasi pada pasien anak lengkapsesuai jadwal. Dikarenakan sudah

lengkap, tidak dilakukan pemberian imunisasi pada saat kunjungan. Imunisasi yang dinilai

meliputi BCG, HB-C, HB-1-3, DPT-1-3, Campak, Polio-1-4.

Pasien tidak diberikan vitamin Asaat kunjungan. Jadwal pemberian vitamin A adalah

bulan Februari dan Agustus, sehingga anak tidak diberikan vitamin A lagi. Vitamin A akan

berfungsi salah satunya untuk tatalaksana campak.

Masalah lain tidak didapatkan pada pasien anak Aulia .

Kunjungan ulang dilakukan 2 hari lagi apabila anak masih demam dan 5 hari lagi

apabila anak masih batuk.

Rentang normal leukosit : http://binfar.kemkes.go.id/?

wpdmact=process&did=MTcyLmhvdGxpbms=