39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan pancasila sebagai dasar, tujuan, pedoman pembangunan masyarakat Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu

Pembangunan Nasional Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya

pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh

kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan

tugas mewujudkan tujuan nasional yaitu melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya dengan pancasila sebagai dasar, tujuan,

pedoman pembangunan masyarakat

Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu

masyarakat adil dan makmur yang merata berdasarkan

pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik

Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan

rakyat dalam suasana yang aman, tenteram, tertib serta dinamis

dan dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,

bersahabat, tertib dan damai.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi

masalah dalam makalah ini adalah Bagaimana Konsep Dasar

Pembangunan Nasional ?

C. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui Konsep

Dasar Pembangunan Nasional.

BAB II

P E M B A H A S A N

PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA

A. Kerangka Dasar Pembangunan Nasional

1. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Pancasila

a. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya

pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi

seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk

melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang

termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Oleh karena itu pembangunan nasional merupakan

pengamalan Pancasila, sehingga seluruh semangat dan

gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan

semua sila, sehingga seluruh semangat dan gerak

pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua

sila Pancasila serta serasi dan utuh menyeluruh.

b. Pengamalan sila Keutuhanan Yang Maha Esa, mencakup

tanggung jawab bersama semua golongan beragama

untuk secara terus dan bersama-sama meletakan landasan

spiritual, moral dan etik yang kukuh bagi pembangunan

nasional.

Pengalaman sila Kemanusiaan yang adil dan beradab

meliputi peningkatan martabat serta hal dan kewajiban

asasi warga negara serta penghapusan penjajahan,

kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi.

Pengamalan sila Persatuan Indonesia mencakup

upaya peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang

kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan negara,

sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

dalam pembangunan nasional, mencakup upaya

menumbuh kembangkan sistem politik Demokrasi

Pancasila yang mampu memelihara Stabilitas nasional

dinamis serta mengembangkan kesadaran dan tanggung

jawab politik warga negara.

Sedangkan pengamalan sila Keadilan Sosial bagi

seluruh Rakya Indonesia dalam pembangunan, antara lain

mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi yang dikaitkan dengan

pemerataan pembangunan menuju kemakmuran bagi

seluruh rakyat dalam sistem ekonomi yang disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

2. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan UUD 1945

a. Undang Undang Dasar 1945 merupakan dasar landasan

konstitusional pembangunan nasional sehingga sekaligus

merupakan pedoman dan penuntun bagi penyelenggaraan

pembangunan nasional.

b. Pembangunan ekonomi selalu diarakan kepada mantapnya

sistem ekonomi nasional berdasarkan Pancasila dan UUD

1945 yang antara lain memiliki ciri :

1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2) Cabang – cabang produksi yang penting bagi negara

dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh

negara.

3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat

dikusasi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

c. Pembangunan kesejahteraan rakyat harus senantiasa

memperhatikan bahwa setiap warga negara berhak atas

taraf kesejahteraan yang layak serta berkewajiban ikut

serta dalam upaya mewujudkan kemakmuran rakyat.

Sedangkan pembinaan kepribadian bangsa untuk

mewujudkan kemakmuran dan jati diri serta meningkatkan

harkat dan martabat bangsa.

d. Demokrasi politik berdasarkan Pancasila pada hakikatnya

merupakan wujud kedaulatan di tangan rakyat yang

diselenggarakan melalui permusyawaratan/perwakilan

menurut nilai-nilai luhur Pancasila.

Demokrasi pancasila mengandung makna bahwa

mengenal penyelesaian masalah nasional sejauh mungkin

ditempuh jalan musyawarah untuk mencapai mufakat bagi

kepentingan rakyat.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan antar

lembaga pemerintahan dengan lembaga negara lainnya

senantiasa dilandasi oleh semangat kebersamaan,

keterpaduan dan keterbukaan yang bertanggungjawab.

Hukum nasional sebagai sasaran ketertiban dan

kesejahteraan, harus dapat berperan menganyomi

masyarakat serta mengabdi pada kepentingan nasional.

e. Penyelenggaraan pertahanan keamanan negara

dilaksanakan dengan sistem Hamkamra yang bersifat

kesemestaan, kerakyatan dan kewilayahan, serta dalam

rangka pemenuhan hak dan kewajiban bela negara bagi

setiap warga negara dengan menggunakan seluruh potensi

nasional secara optimal dan terpadu.

3. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Wawasan

Nusantara

a. Wawasan Nusantara merupakan Wawasan Nasional yang

bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap

bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya,

dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa

serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

b. Sebagai doktrin, wawasan nusantara merupakan ajaran

yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan

tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan

dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan cita-cita

nasional.

Dengan demikian wawasan nusantara dijadikan

pendorong dan pedoman dalam menyelenggarakan

kehidupan nasional sebagai satu kesatuan.

Oleh karena itu wawasan nusantara juga merupakan

wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasinal

untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

c. Wawasan nusantara tidak hanya merupakan tuntutam

konseptual saja, tetapi hendaknya dapat diwujudkan

dalam bentuk dan kondisi persatuan dan kesatuan

segenap aspek dan dimensi kehidupan nasional. Sebagai

wawasan pembangunan nasional, wawasan nusantara

memberikan rambu-rambu pedoman dan arah bagi

kelanjutan pembangunan nasional dalam mengaktual-

isasikan aspirasi dan kepentingan nasional yang

mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan dijiwai

dengan semangat kekeluargaan dan rasa kebersamaan

dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara yang mencakup perwujudan

kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu

kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial – budaya dan

sebagai satu kesatuan Hankam.

4. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Ketahanan

Nasional

a. Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan

dan kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan

hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Untuk mewujudkan kondisi Ketahanan Nasional yang

merupakan pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan

selaras dalam seluruh aspek kehidupan.

b. Ketahanan nasional mencerminkan keterpaduan antara

aspek kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh.

Oleh sebab itu guna tetap memungkinkan pembangunan

nasional selalu berjalan menuju tujuan yang dicapai dan

agar dapat dielakan dari tantangan, ancaman, hambatan

dan gangguan, maka pembangunan nasional

diselenggarakan melalui pendekatan Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional adalah kondisi yang nyata yang

dapat dicapai. Sedangkan pembangunan nasional

merupakan prsoes kegiatan seluruh bangsa untuk

mewujudkan Ketahanan Nasional atau kondisi yang

memadai guna menghadapi tantangan, ancaman,

hambatan dan gangguan dari luar maupun dari dalam.

c. Ketahanan nasional dan pembangunan nasional

merupakan sistem holarki dalam arti bahwa keduanya

mempunyai tujuan hubunngan interpendensi. Jadi tingkat

Ketahanan Nasional yang tangguh akan menunjang

lancarnya pembangunan nasional yang berhasil akan

mendorong perwujudan tingkat Ketahanan Nasional yang

lebih tinggi.

d. Selanjutnya Ketahanan Nasional juga berfungsi sebagai

Pola Dasar Pembangunan Nasional. Sebagai Pola dasar

pembangunan maka Ketahanan Nasional pada hakikatnya

merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan

pembangunan nasional yang dilaksanakan melalui

Pentahapan Repelita.

5. Hakikat Garis-Garis Besar Haluan Negara

Pasal 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) menetapkan Undang-Undang

dasar dan Garis – garis Besar daripada Haluan Negara.

Selanjutnya dalam penjelasannya dinyatakan bahwa

mengingat dinamika masyarakat, sekali dalam 5 tahun MPR

memperhatikan segara yang terjadi dan segala aliran pada

waktu itu dan menentukan haluan – haluan apa yang

hendaknya dipakai di kemudian hari.

Berdasarkan ketentuan diatas, jelaslah bahwa

mewujudkan tujuan nasional menuju tercapainya tujuan

pembangunan nasional haruslah didasarkan pada haluan

negara yang ditetapkan oleh MPR dan yang memuat dinamika

serta aliran-aliran pemikiran masyarakat setiap 5 tahun.

Ketentuan UUD 1945 tersebut diatas juga menegaskan

bahwa setiap 5 tahun sekali MPR menetapkan berbagai

haluan negara dalam bentuk ketetapan MPR. Salah satu

ketetapan MPR tersebut adalah tentang GBHN yang memuat

prinsip-prinsip dasar, arah dan strategi pembangunan

nasional.

Dengan demikian maka GBHN adalah haluan negara

tentang pembangunan nasional dalam garis – garis besar

sebagai pernyataan kehendal rakyat yang ditetapkan oleh

MPR setiap 5 tahun. GBHN disusun dengan Pancasila sebagai

landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landan konstitusional,

sehingga GBHN merupakan perwujudan Pancasila sebagai

ideologi nasional karena GBHN memua prinsip-prinsip dasar,

arah dan strategi pembangunan nasional yang akan

dijabarkan lebih lanjut dalam pokok – pokok kebijaksanaan

pelaksanaan pembangunan nasional, maka GBHN pada

dasarnya juga merupakan dasar sistem pembangunan

nasional.

6. Konsepsi Dasar dan Alur Pikir GBHN 1993

Sebagaimana telah diuraikan diatas, dalam Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa terkandung pikiran-pikiran

dan gagasan dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan,

yang dijabarkan dalam Pembukaan UUD 1945 dalam bentuk

cita-cita bangsa dan tujuan nasional.

Tujuan nasional tersebut diwujudkan melalui

pembangunan nasional menuju tercapinya tujuan

pembangunan nasional sebagaimana dirumuskan dalam

GBHN. Oleh karena itu dalam GBHN ditegaskan bahwa

keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan

dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila Pancasila

secara serasi serta sebagai kesatuan yang utuh.

Berdasarkan pokok pikiran bahwa pembangunan

nasional harus merupakan pengamalan Pancasila, maka

hakikat pembangunan nasional haruslah merupakan

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

B. Kepentingan Pembangunan Nasional

1. Umum

Dengan latar belakang uraian-uraian tersebut diatas,

bagaimana dengan pembangunan nasional di Indonesia

sendiri? Sebagai suatu bangsa, kita memiliki cita-cita

nasional, yag terkristalisasi dalam Pancasila dan terjabar ke

dalam UUD 1945. Dalam rangka mewujudkan cita-cita

nasional, kita melasanakan pembangunan nasional sebagai

pengalaman Pancasila, dengan berpegang kepada GBHN

yang ditetapkan oleh MPR setiap lima tahun, dalam rangkaian

jangka panjang 25 tahun. Pembangunan nasional ini

mencakup semua aspek kehidupan manusia. Selanjutnya

pada bagian lain GBHN menyatakan :

“ Sedangkan titik berat dalam Pembangunan Jangka panjang

adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama untuk

mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang

industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat”,

yang berarti bahwa sebagian besar dari usaha pembangunan

diarahkan kepada pembangunan ekonomi, sedangkan

pembangunan di bidang – bidang lainnya bersifat menunjang

dan melengkapi bidang ekonomi.Pembangunan ekonomi, di

samping meningkatnya taraf kehidupan secara langsung, juga

merupakan syarat untuk melaksanakan kegiatan

pembangunan bidang lain.

Setelah diketahui titik berat pembangunan nasional

adalah pembangunan ekonomi, maka diperlukan adanya teori

ekonomi yang melandasi kegiatan pembangunan. Pengkajian

yang lebih cermat akan mencakup strategi pembangunan,

teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi, diagram yang

menggambarkan proses pembangunan nasional Indonesia,

serta segi manajemen yang mendukung pembangunan

nasional yang telah dilaksanakan sesuai prinsip – prinsip

manajemen yang baik.

2. Hakikat Pembangunan Nasional Indonesia

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dengan

Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan

nasional. Pembangunan nasional mengandung makna

peningkatan kesejahteraan material dan spiritual, (karena

diarahkan untuk mencapai tujuan Bangsa), yaitu mewujudkan

suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan

spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara

kesatuan, suasana peri kehidupan bangsa yang aman

tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan

pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

3. Arah dan Kebijaksanaan

Pembangunan nasional merupakan upaya

pengembangan dan penggunaan semua potensi nasional

dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.

Pembangunan nasional berpedoman kepada wawasam

Nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara

sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu

kesatuan sosial budaya, serta satu kesatuan pertahanan dan

keamanan. Untuk tetap memungkinkan berlangsungnya

pembangunan nasional menuju ke tujuan yang ingin di capai

dan agar dapat secara efektif menjamin kepentingan

nasional, Ketahanan Nasional perlu terus ditingkatkan.

Ketahanan ini meliputi ketahanan dalam segenap aspek

kehiupan sebagai suatu totalitas, dalam menghadapi TAHG,

baik yang timbul dari luar maupun dari dalam negeri.

C. Strategi Pembangunan Nasional

1. Umum

Dalam rangka mencapai tujuan nasional, strategi

pembangunan nasional yang dipakai adalah “Trilogi

Pembangunan”. Pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas

yang sehat dan dinamis dilaksanakan secara serasi dan saling

memperkuat dengan mengarahkan secara terpadu segenap

modal dasar,potensi nasional yang dimiliki oleh bangsa dan

negara Indonesia. Di samping itu faktor – faktor dominan

perlu diperhatikan dalam menggerakan dan memanfaatkan

segenap modal dasar pembangunan, dengan melaksanakan

asas-asas pembangunan.

Strategi pembangunan nasional diwujudkan dalam

bentuk program pembangunan nasional yang pada

hakekatnya untuk menciptakan :

a. Peningkatan Ketahanan Nasional di segenap aspek

kehidupan nasional

b. Peningkatan kualitas penghidupan dan kehidupan segenap

rakyat Indonesia

c. Pembangunan aspek kesejahteraan dan pembangunan

aspek keamanan sebagai bagian integral pembangunan

nasional, dengan pengertian bahwa kondisi keamanan

merupakan prasyarat bagi kesinambungan dan kelancaran

pembangunan kesejahteraan, sebaliknya keberhasilan

pembangunan kesejahteraan akan meningkatkan kondisi

keamanan.

2. Wawasan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional yang mencakup aspek

kehidupan dapat dilihat dari dua aspek pokok kepentingan

nasional, yaitu aspek keamanan (security) dan aspek

kesejahteraan (prosperity) yang satu dengan yang lainnya

tidak dapat dipisahkan. Peningkatan dalam aspek keamanan

selalu akan memberikan peluang untuk makin meningkatnya

taraf kesejahteraan rakyat memberikan peluang untuk makin

meningkatnya keamanan bangsa dan negara.

Kondisi nyata yang diharapkan dalam Wawasan

Pembangunan Nasional adalah terciptanya suasana dan

kondisi “Tata tenteram kerta raharja” merupakan hasil

perpaduan upaya yang selaras, serasi dengan hakikat tujuan

kehidupannya di alam kemerdekaan dan kedaulatan, yaitu

disamping berhak untuk memperoleh dan menikmati suasana

dan kondisi tersebut juga wajib untuk ikut serta dalam upaya

mewujudkannya.

Guna dapat mewujudkan suasana dan kondisi tersebut

secara nyata, wawasan dalam aspek kesejahteraan dan

keamanan nasional dikembangkan lebih lanjut dalam

penerapannya, berupa :

a. Penerapan aspek kesejahteraan nasional juga merupakan

pendayagunaan semua potensi nasional secara semesta

sehingga setiap warga negara secara metara diberi

kesempatan memperoleh pekerjaan dan penghidupan

yang layak. Perwujudan pengembangan wawasan dalam

aspek kesejahteraan nasional, melibatkan keikutsertaan

seluruh rakyat dalam pembangunan nasional dan

pendayagunaan seluruh potensi nasional secara semesta.

Dengan memperhatikan hakikat tantangan dalam bidang

kesejahteraan yang dihadapi dan adanya peluang potensi

nasional yang tersedia, maka dapat dikembangkan

kemampuan untuk menanggulangi tantangan dan

memanfaatkan peluang yang ada dalam rangka memacu

pertumbuhan kesejahteraan nasional. Hal ini menjamin

terciptanya kondisi “kereta raharja” dalam segenap bidang

kehidupan bangsa dan negara.

b. Penerapan aspek keamanan nasional merupakan

pendayagunaan semua potensi nasional secara semesta

sedemikain rupa sehingga setiap warga negara dan

masyarakat merasa aman dan terlindung. Perwujudan

pengembangan wawasan dalam aspek keamanan nasional

seperti halnya aspek kesejahteraan nasional, juga

melibatkan seluruh potensi nasional secara semesta.

Pelibatan tersebut meliputi segenap tata

kehidupan .berbangsa dan bernegara. Dengan

memperhatikan hakikat ancaman yang dihadapi dan

peluang potensi nasional yang tersedia, maka dapat

dikembangkan kemampuan dan kekuatan pertahanan

keamanan dalam rangka menangkal dan

menanggulangihakikat ancaman. Hal ini menjamin

terciptanya suasana “tata tertram” dalam segenap bidang

kehidupan bangsa dan negara.

3. Konsepsi Kesejahteraan Nasional

Konsepsi kesejahteraan nasional pada hakikatnya,

adalah mewujudkan kehidupan masyarakat yang kerta

raharja dalam suasana keamanan nasional yang mantap.

Yaitu, masyarakat adil dan makmur yang merata, meteriil dan

spiritual yang berdasarkan Pancasila dalam wadah negara

kesatuan Republik Indonesia, melalui berbagai upaya, fungsi

dan penyelenggaraan kesejahteraan nasional.

a. Upaya kesejahteraan nasional, antara lain dilaksanakan

melalui :

1) Pengembangan dan pemantapan segenap aspek

kehidupan nasional secara menyeluruh, terpadu,

seimbang dan serasi serta secara berlanjut dalam

rangka mencapai tujuan nasional

2) Membina hasil-hasil yang telah dicapai untuk diarahkan

kepada pemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat

Indonesia, secara adil dan merata serta menjamin

kesinambungan kemanfaatannya bagi generasi

berikutnya dalam rangka kelangsungan perjuangan

bangsa.

b. Fungsi kesejahteraan nasional, yaitu :

1) Pengintegrasian dan penyerasian segenap upaya dan

kegiatan pembangunan di berbagai bidang kehidupan

nasional dengan berpegang teguh pada tujuan

kesejahteraan negara.

2) Memelihara dan meningkatkan pendayagunaan

potensi nasional secara efisien dan efektif guna

pencapaian tujuan kesejahteraan nasional.

3) Penyelesaian dan penyelerasan kepentingan

kesejahteraan nasional terhadap kepentingan

keamanan nasional.

c. Penyelenggaraan Kesejahteraan nasional, dikembangkan

dengan perangkat sebagai berikut :

1) Sistem Kesejahteraan Nasional

Kemampuan penyelenggaraan kesejahteraan nasional

diwujudkan dalam suatu sistem kesejahteraan rakyat

yang pada hakikatnya diperlukan dalam rangka upaya

pembangunan nasional dengan mendayagunakan

sumber daya nasional dan prasarana nasional secara

menyeleruh dan terpadu, adil dan merata, serta

melibatkan peran serta seluruh rakyat.

2) Politik Kesejahteraan Nasional

Politik kesejahteraan nasional pada hakikatnya adalah

kebijaksanaan pembangunan yang diarahkan kepada :

a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang

menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.

b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara

menyeluruh dan seimbang bagi kehidupan seluruh

masyarakat Indonesia.

c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, yang

mencakup segenap aspek kehidupan nasional.

3) Strategi Kesejahteraan Nasional

Berdasarkan politik kesejahteraan nasional, strategi

kesejahteraan diarahkan untuk memacu berbagai

prioritas aspek kehidupan nasional, yang dapat

menyumbang secara optimal keselarasan tata

kehidupan nasional seutuhnya, yaitu :

a. Meningkatkan dan memantapkan disiplin nasional

dengan menginfestasikan kedudukan manusia

Indonesia sebagai modal utama pemmbangunan

nasional baik dilihat dari kedudukannya sebagai

objek maupun sebagai subjek pembangunan.

b. Peningkatan produktivitas nasional melalui

intensifikasi dan ekstensifikasi penggarapan

segenap modal dasar pembangunan.

c. Mengendalikan pengelolaan SDA untuk kepentingan

kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan dan

berlanjut. Strategi itu disertai dengan uapaya

pelestariannya, dan mempertimbangkan

keterkaitannya yang erat dengan kepentingan

keamanan.

d. Penyempurnaan dan pemantapan sistem pendidikan

nasional, sistem kehidupan beragama, dengan

tujuan terbentuknya manusia Indonesia yang kuat

fisik dan mentalnya serta tinggi ketaqwaannya,

pengetahuannya, ketrampilannya, dan

keprofesionalannya.

4) Konsepsi Keamanan Nasional

Konsepsi keamanan nasional pada hakikatnya

adalah terwujudnya suasana kehidupan masyarakat

yang tata tentram, maju, mandiri dan sejahtera.

Konsepsi tersebut sekaligus harus dapat menjamin

tercegah dan teratasinya hal-hal yang mengancam

keamanan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara

kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perwujudan

konsepsi Kamna, dilaksanakan melalui upaya, fungsi

dan penyelenggaraan Hankam negara. Dalam

pengertian mempertahankan kemerdekaan dan

menegakan kedaulatan NKRI, melaksanakan

penegakan hukum serta ikut menciptakan dunia yang

damai, antara lain :

a. Upaya pertahanan keamanan negara adalah

mencegah, menangkal dan menanggulangi hakikat

ancaman dalam berbagai perwujudannya, baik yang

timbul dari dalam maupun dari laur negeri dalam

rangka :

1) Menjamin tetap tegaknya NKRI yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

dasara 1945.

2) Mengamankan perjuangan bangsa yang tengah

mengisi kemerdekaannya dalam upaya

mencapai tujuan nasional.

b. Fungsi pertahanan keamanan negara adalah :

1) Memelihara dan meningkatkan kewaspadaan

nasional

2) Memelihara dan meningkatkan kesatuan

wilayah nusantara dan seluruh bidang

kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan

wawasan nusantara.

3) Memelihara dan meningkatkan ketahahan

nasional dengan menumbuhkan kesadaran

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4) Memelihara dan meningkatkan ketahanan

nasional dengan menumbuhkan kesadaran

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5) Memelihara dan mengembangkan kemampuan

dan kekuatan pertahanan keamamanan negara

secara terpadu dalam rangka mewujudkan

sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.

6) Memelihara dan meningkatkan kemantapan

integritas antar ABRI dan antar ABRI dengan

rakyat.

7) Membangun kekuatan Hankameg yang tangguh

dalam perwujudan Tentara Nasional Indoensia,

dengan ABRI sebagai intinya.

c. Penyelenggaraan pertahanan keamanan negara,

dikembangkan dengan perangkat sebagai berikut :

1) Sistem Pertahanan Keamanan Negara

Kemampuan pertahanan keamanan negara

diwujudkan dalam suatu sistem pertahanan

keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)

yang dikembangkan dengan mendayagunakan

segenap sumber daya nasional dan prasarana

nasional secara menyeluruh, terpadu dan

terarah.

2) Politik Pertahanan Keamanan Negara

Dengan memperhatikan hakikat ancaman, baik

dari luar dari dalam negeri, serta segala aspek

yang ada hubungannya denga pertahanan

keamanan negara, maka politik pertahanan

keamanan negara adalah defensif aktif serta

preventif-aktif yang diarahkan untuk menjamin

keamanan dalam negeri, turut serta memelihara

perdamaian dunia pada umumnya dan

keamanan di kawasan Asia Tenggaran khusunya

dengan :

a) Memelihara stabilitas nasional yang dinamis

meningkatkan Ketahanan nasional, serta

membangun suatu kemampuan dan

kekuatan pertahanan keamanan negara yang

selaras dengan tuntutan kebutuhan dan

kemampuan negara.

b) Membangun kemampuan rakyat dalam usaha

pembelaan negara sehingga memiliki.

Kesemestaan dan keserbaguaan yang tinggi

dan produktif serta mampu melaksanakan

ketertiban umum, perlindungan masyarakat,

keamanan rakyat dan perlawanan secara

berlanjut.

c) Meningkatkan dan memantapkan stabilitas

nasional dengan meningkatkan persatuan

dan kesatuan bangsa melalui penghayatan

dan pengamalan nilai – nilai yang terkandung

di dalam wawasan Nusantara dan Ketahanan

Nasional.

D. Pengaruh Lingkungan Strategis

1. Nasional

a. Mental

1) Etos kerja manusia Indonesia pada umumnya belum

setinggi etos kerja negara-negara maju.

2) Nilai-nilai asli baik dan sudah turun temurun senderung

menurun

b. Materiil

Dukungan kepada pengusaha kecil dan koperasi dalam

rangka pemerataan kesempatan berusaha maupun

peningkatan mutu sumber daya manusia belum memadai.

2. Regional

Mutu SDM Indonesia belum mengimbangi peningkatan

mutu Sumber Daya Manusia di Singapura, Thailand dan

Malaysia. Padahal negara-negara tersebut menghasilkan

produk yang hampir sama dengan Indonesia.

3. Internasional

Dengan telah ditandatanganinya WTO (World Trade

Organization) di Maroko, hampir seluruh dunia menjadi satu

kesatuan ekonomi. Secara teoritis hal ini akan membawa

seluruh dunia mampu memilih produk yang termurah tanpa

hambatan. Kondisi tersebut akan mempengaruhi Indonesia

dalam kerja sama ekonomi dengan negara-negara besar,

terutama dalam menciptakan peluang dan memperkecil

semua kendala dalam memenuhi ketentuan baru WTO.

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka disimpulkan bahwa

Terwujudnya masyarakat ndonesia yang damai, demokratis,

berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia

Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak

mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,

menguasai IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

B. Saran

Disarankan bahwa Pembangunan nasional merupakan upaya

pengembangan dan penggunaan semua potensi nasional dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jendral Pendidikan

Tinggi Bagian Priyek Pendidikan Acuan Proses Pancasila.

Bahan Kuliah Pancasila Oleh Feliks TH. Liwupung SH. Unuversitas

Khtolik Widya mandira Kupang.

Pendidikan Pancasila, Untuk pelaksanaan teknis.

1. Drs. Danid Frans Bessle

2. Drs. Hendrik Pous,, Msi

3. Drs. Petrus Ly., Msi

4. Drs. Soleman Bully., Msi

5. Drs. Leonard Lobo.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

berkah Hidayat dan bimbingannya sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik walau masih banyak

kekuarangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas ini kami

dapat banyak bantuan oleh karena itu berkenaan dengan kami

dengan hati yang tulis meminta kritik dan saran demi

menyempurnakan tugas ini.

Kupang, Oktober 2010

Penyusun

MAKALAH

PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA

OLEH KELOMPOK VI

NAMA : ACHMAD R.A. KADIR

: FRANSISKUS ATIMETA

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN (STIM)KUPANG

2010