Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK
INSPEKTORAT JENDERAL © 2016
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
Maraknya KKN
Rendahnya Kapasitas
dan Akuntabilitas Kinerja
Buruknya
Pelayanan Publik
8 Area
Perubahan
9 Program
Percepatan
RB
• Bersih dari KKN
Bersih
• Kapasitas dan Akuntabilitas Meningkat
Akuntabel
• Pelayanan Publik yang Baik
Melayani
Salah satu cara untuk percepatan Reformasi Birokrasi
adalah melalui Pembangunan Zona Intergritas
TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT JENDERAL
TUGAS FUNGSI
Melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perindustrian.
1. Perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perindustrian.
2. Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
3. Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri.
4. Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan.
5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
PERAN ITJEN DALAM PENGUATAN
PENGAWASAN
6. Pembangunan Zona
Integritas
Menuju WBK/WBBM
1. Pengendalian
Gratifikasi
5. Penanganan
Benturan
Kepentingan
4. Whistle Blowing System
2. Penerapan
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
(SPIP)
3. Pengaduan Masyarakat
DASAR HUKUM
Permen PAN RB 52 / 2014 tentang Pedoman
Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di
Lingkungan Instansi Pemerintah.
Permenperin No. 108/M-IND/PER/12/2015
tentang Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan
Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Dan
Melayani Di Lingkungan Kementerian
Perindustrian.
ZONA
INTEGRITAS
Predikat yang diberikan kepada instansi
pemerintah yang pimpinan dan jajarannya
mempunyai komitmen untuk mewujudkan
Wilayah Bebas dari Korupsi / Wilayah
Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani melalui Reformasi
Birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan
korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan
publik.
WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN
WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI
(WBK/WBBM)
Setelah dilakukan langkah-langkah perubahan diharapkan satuan kerja dalam Zona Integritas secara bertahap mencapai predikat WBK/WBBM.
WBK
WBBM
ZONA INTEGRITAS
WBK / WBBM
PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS.
TETAPKAN UNIT KERJA YANG AKAN DIJADIKAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM).
TETAPKAN RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI UNTUK UNIT KERJA ZONA INTEGRITAS.
PELAKSANAAN RENCANA AKSI.
UKUR INDIKATOR HASIL DAN PROSES YANG DICAPAI.
LAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI ATAS INDIKATOR HASIL DAN PROSES YANG DICAPAI.
AJUKAN USULAN UNTUK DIEVALUASI OLEH KEMENTERIAN PANRB.
TAHAPAN PEMBANGUNAN
ZONA INTEGRITAS
PROSES PEMBANGUNAN
PENCANANGAN ZI
• Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh atau sebagian besar pegawai
• Pernyataan komitmen telah siap membangun Zona Integritas
PEMBANGUNAN ZI
• Menetapkan unit kerja yang akan diusulkan menuju WBK/WBBM
• Membangun unit kerja menuju WBK/WBBM
PENGUSULAN
• Penilaian Mandiri oleh Tim Penilai Internal (TPI)
• TPI melaporkan kepada pimpinan instansi
• Pengusulan ke Kemen PAN RB
Reviu TPN
• Reviu oleh Tim Penilai Nasional
Penetapan WBK/WBBM
• MenPANRB mengusulkan kepada Instansi Pemerintah agar unit kerja ditetapkan menjadi WBK
• MenPANRB menetapkan unit kerja sebagai WBBM
PENCANANGAN
ZONA INTEGRITAS
DAN
PENANDATANGANAN
PAKTA INTEGRITAS
Tatalaksana
•Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance
Sumber Daya Manusia Aparatur
•SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Pengawasan
•Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN
Akuntabilitas
•Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi
Pelayanan publik
•Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Mindset dan cultural Set Aparatur
•Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
6 AREA PERUBAHAN
ZONA INTEGRITAS
SYARAT PENGAJUAN WBK/WBBM
SYARAT WBK WBBM
TINGKAT INSTANSI
PEMERINTAH
Opini BPK “WTP” Opini BPK “WTP” selama
minimal 2 tahun berturut-
turut
Nilai AKIP minimal “CC”
TINGKAT UNIT KERJA
Setingkat Es. I s.d Es. III
Peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan
strategis
Melaksanakan program-program reformasi birokrasi
secara baik
Mengelola sumber daya yang cukup besar
Telah sebelumnya
mendapat predikat WBK
SYARAT PENETAPAN WBK/WBBM
SYARAT WBK WBBM
Nilai Total (Pengungkit dan Hasil) minimal 75 85
Nilai komponen hasil “Terwujudnya
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN”
minimal
18 18
Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti
Korupsi” minimal 13,5 13,5
Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP”
minimal 3,5 3,5
Nilai komponen hasil “Terwujudnya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
kepada Masyarakat” minimal
- 16
TIM PENILAI ZONA INTEGRITAS
Tim Penilai
Internal
Tim Penilai Eksternal
(Nasional)
• Tim Inspektorat Jenderal
Kementerian
Perindustrian
• Tim Kerja Reformasi
Birokrasi Kementerian
Perindustrian
• Tim KemenPAN RB
• Tim KPK
• Tim Ombudsman RI
HASIL TPI PENILAIAN ZI MENUJU WBK DAN WBBM
No. Instansi Nilai Pengungkit Indeks
Korupsi
Indeks
Pelayanan Jumlah
1 X1 53,53 18,13 16,30 87,959
2 X2 57,31 18,13 18,25 93,687
3 X3 56,15 19,51 16,30 91,96
4 X4 51,72 18,13 17,50 87,34
5 X5 56,21 18,13
17,50 87,34
HASIL TPN PENILAIAN ZI MENUJU WBK DAN WBBM
1 X1 43,54 11,55 14,20 74,28
2 X2 46,25 12,94 14,05 78,23
3 X3 41,42 12,38 15,85 74,65
4 X4 38,19 12,19 14,75 70,13
5 X5 - - - -
HASIL PENILAIAN EVALUASI
ZONA INTEGRITAS OLEH TIM PENILAI NASIONAL
Komponen Nilai Range Keterangan
Nilai Pengungkit
38,19 - 46,25 Tidak WBK/WBBM
Indeks Korupsi
11,55 - 12,94 Tidak WBK/WBBM
Indeks Pelayanan
14,05 - 15,85 Tidak WBK/WBBM
Keterangan : Hasil Evaluasi terhadap 4 Satuan Kerja
HASIL PENILAIAN TPN KUALITAS PUBLIK
Instansi
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik Nilai Survey Persepsi Korupsi Kualitas Pelayanan Publik
Nilai Evaluasi Nilai Maks Nilai Evaluasi Nilai Min Nilai Maks Nilai Evaluasi Nilai Min Nilai Maks
X1 6,1 10 12,19 13,50 15 14,75 16,00 20
X2 7,56 10 11,55 13,50 15 14,20 16,00 20
X3 7,27 10 12,38 13,50 15 15,85 16,00 20
X4 7,99 10 12,94 13,50 15 14,05 16,00 20
• Dan dari nilai survey persepsi korupsi dapat juga dilihat bahwa standar dan
prosedur pelayanan publik masih memungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak
dimungkinkan.
• Dari nilai tersebut, tergambar bahwa kualitas pelayanan publik masih perlu
dilakukan penyempurnaan (falilitas Sarana, prasarana dan prosedur).
CATATAN TIM PENILAI INTERNAL
DALAM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
• Belum tersusunnya dokumen rencana pembangunan Zona Integritas
pada level satuan kerja;
• Masih lemahnya pengendalian internal khususnya monitoring dan
evaluasi di setiap sub unsur Zona Integritas, yang seharusnya sudah
menjadi bagian dari SOP tetap di lingkungan satuan kerja, (ISO
9001:2008);
• Masih lemahnya penataan manajemen SDM, terutama dalam
pelaksanaan rencana pengembangan kompetensi pegawai (Training
Need Analysis) dan penegakan aturan disiplin pegawai; dan
• Belum adanya standar pelaksanaan survey kepuasan masyarakat
dan survey persepsi korupsi dilingkungan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang melaksanakan pelayanan publik.
Perlu dilakukan Pemantauan dan Evaluasi secara berkala pada
masing-masing satker.
Membangun budaya integritas dan budaya kerja dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi agar terjadi perubahan mindset yang memegang
teguh nilai-nilai integritas dalam setiap induvidu setiap pegawai.
Perlu dilakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas layanan yang
didasarkan pada hasil survei eksternal yang terkait dengan persepsi
korupsidan persepsi kualitas pelayanan publik, sehingga diperoleh
kesamaaan antara kualitas dengan kemauan pelanggan.
EVALUASI TIM PENILAI NASIONAL ATAS PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN.
1. Menyiapkan dan pendampingan Seluruh Satker untuk
mendapatkan predikat WBK tahun mendatang.
2. Melakukan supervisi terhadap 5 (lima) satuan kerja yang
telah diusulkan tahun 2015 untuk dapat meningkatkan
pembangunan ZI di lingkungan kerjanya.
3. Memfokuskan arah supervisi kepada innovasi yang berorientasi
kepada efesien, efektif dan ekonomis dalam pelayanan publik
sebagai bentuk langkah pre-emtif dalam pencegahan korupsi.
4. Bersama-sama dengan tim teknis Reformasi Birokrasi
membangun pilot project pembangunan sistem yang terintegrasi
pada satker pendidikan berupa e- pendidikan (PSB dan SIAKAD).
5. Bersama-sama dengan tim teknis Reformasi Birokrasi melakukan
evaluasi pelaksanaan pembangunan ZI terhadap 5 (lima) satker
yang akan terus di dorong sebagai Pionir Pembangunan ZI di
lingkungan Kementerian Perindustrian.
LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZI TAHUN 2016
INSPEKTORAT JENDERAL © 2016
PROSES PENILAIAN
DAN PENETAPAN
Unit Kerja Percontohan
Penilaian TPI
Pemenuhan Indikator
Hasil
Pemenuhan Indikator
Pengungkit
Reviu TPN
MEMENUHI SYARAT
TIDAK MEMENUHI
SYARAT
MWBK
MWBBM
KOMPOSISI NILAI PENGUNGKIT ...
NO. KOMPONEN PENGUNGKIT INDIKATOR
1. Manajemen Perubahan a. Penyusunan Tim Kerja
b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan
Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
2. Penataan Tatalaksana a. Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan
Utama.
b. Menerapkan pelaksanaan e – goverment
E - Office
c. Keterbukaan Informasi Publik
3. Penataan Sistem Manajemen
SDM
a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai
dengan Kebutuhan Organisasi
b. Pola Mutasi Internal
KOMPOSISI NILAI PENGUNGKIT ...
NO. KOMPONEN PENGUNGKIT INDIKATOR
3. Penataan Sistem Manajemen
…
c. Pengembangan Pegawai Berbasis
Kompetensi
d. Penetapan Kinerja Individu
e. Penegakan Aturan Disiplin / Kode Etik / Kode
Prilaku Pegawai
f. Sistem Informasi Kepegawaian
4. Penguatan Akuntabilitas a. Keterlibatan Pimpinan
b. Pengololaan Akuntabilitas Kinerja
5. Penguatan Pengawasan a. Pengendalian Gratifikasi
b. Penerapan Sistem Pengendalian Internal
(SPI)
c. Pengaduan Masyarakat
d. Whistle Blowing System
e. Penangan Benturan Kepentingan
KOMPOSISI NILAI PENGUNGKIT ....
NO. KOMPONEN PENGUNGKIT INDIKATOR
6. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
a. Standar Pelayanan
c. Budaya Pelayanan Prima
c. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan
NO. UKURAN INDIKATOR HASIL UKURAN
1. Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih
dan Bebas KKN
a. Nilai Persepsi Korupsi (survei
eksternal)
b. Presentase Penyelesaian TLHP
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik Kepada Masyarakat
a. Nilai Persepsi kualitas pelayanan
(survei eksternal)
UNIT YANG DIUSULKAN
MENUJU WBK TAHUN 2015
HASIL TPI PENILAIAN ZI MENUJU WBK DAN WBBM
No. Unit Kerja
UNSUR PENGUNGKIT INDIKATOR HASIL
NILAI AKHIR
Nilai %
Pemerintah yang Bersih dan Bebas
KKN
% Kualitas
Pelayanan Publik
% Nilai %
1 BBIA BOGOR 57,31 95,52% 18,13 91,00% 18,25 91,00% 36,38 90,94% 93,687
2 B4T BANDUNG 53,53 87,55% 18,13 91,00% 16,30 82,00% 34,43 86,06% 87,959
3 BARISTAND SURABAYA 56,15 93,58% 19,51 98,00% 16,30 82,00% 35,81 89,53% 91,96
4 SMAKBO 56,21 93,68% 18,13 91,00% 20,00 100,00% 38,13 95,31% 94,333
5 SMTI JOGJA 51,72 86,19% 18,13 91,00% 17,50 88,00% 35,63 89,06% 87,34
No. Instansi Nilai
Pengungkit
Indeks
Korupsi
Tindak Lanjut
Temuan
Indeks
Pelayanan Jumlah Predikat
1 Balai Besar Bahan dan
Barang Tehnik (B4T)
Bandung
43,54 11,55 5,00 14,20 74,28 Tidak WBK/WBBM
2 Balai Besar Industri Agro
(BBIA) Bogor
46,25 12,94 5,00 14,05 78,23 Tidak WBK/WBBM
3 Balai Riset dan
Standarisasi Surabaya
41,42 12,38 5,00 15,85 74,65 Tidak WBK/WBBM
4 SMK SMTI Jogja 38,19 12,19 5,00 14,75 70,13 Tidak WBK/WBBM
5 SMAKBO Dijadwalkan Tahun
Depan
HASIL PENILAIAN EVALUASI ZONA INTEGRITAS
OLEH TIM PENILAI NASIONAL
No. Instansi Nilai
Pengungkit
Indeks
Korupsi
Tindak Lanjut
Temuan
Indeks
Pelayanan Jumlah Predikat
1 Balai Besar Bahan dan
Barang Tehnik (B4T)
Bandung
43,54 11,55 5,00 14,20 74,28 Tidak WBK/WBBM
2 Balai Besar Industri
Agro (BBIA) Bogor
46,25 12,94 5,00 14,05 78,23 Tidak WBK/WBBM
3 Balai Riset dan
Standarisasi Surabaya
41,42 12,38 5,00 15,85 74,65 Tidak WBK/WBBM
4 SMK SMTI Jogja 38,19 12,19
5,00
14,75
70,13 Tidak WBK/WBBM
5 SMAKBO Dijadwalkan Tahun
Depan