12
Pembantaian Orang Hutan Kelompok 3

Pembantaian Orang Utan

  • Upload
    dessy

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahasa Indonesia

Citation preview

Page 1: Pembantaian Orang Utan

Pembantaian Orang HutanKelompok 3

Page 2: Pembantaian Orang Utan

HUTAN DI KALIMANTAN

Borneo, pulau ketiga terbesar di dunia, dulunya adalah rumah bagi beberapa hutan dunia yang megah, dan menakutkan.Di tahun 1980an dan 1990an, Borneo mengalami transisi yang luar biasa. Hutan-hutannya diratakan pada tingkat yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia.Saat ini kebanyakan dari daerah pedalaman adalah savana dan lahan tanah gemuk kering yang telah dihanguskan oleh kebakaran periodik seperti yang telah membakar hampir 20.000 mil persegi si Borneo tahun 1982-1983 dan 4.000 mil persegi lagi di tahun 1997-1998.

Salah satu fauna yang menjadi korban keserakahan manusia adalah orang utan, primata cerdas ini hampir mengalami kepunahan akibat habitat mereka yang terus menerus dibuka untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit, berkurangnya area hutan menyebabkan mereka sulit untuk mencari makan akibatnya mereka mencari makan di wilayah perkebunan kelapa sawit yang berada dekat dari hutan tempat mereka tinggal. Akibatnya pemilik perkebunan menganggap orang utan sebagai hama yang harus dimusnahkan karena merugikan mereka. Dan dari sinilah pembantaian terjadi, beberapa orang utan diburu untuk kemudian diikat dan dibunuh, tidak hanya orang utan, monyet dan bekantan pun menjadi sasaran kebiadaban mereka.

Page 3: Pembantaian Orang Utan

Perkiraan hutan di Kalimantan dari tahun ke tahun

Page 4: Pembantaian Orang Utan

Saat ini, minyak kelapa adalah industri terpanas di bagian selatan Borneo. Tingginya harga minyak membuat kelapa sawit menjadi terkenal, mendorong harganya hingga 400 USD per ton kubik atau sekitar 54 USD per barrel. Ini membawa pada pembukaan ribuan mil persegi hutan dalam beberapa tahun yang lalu.

Sekitar empat juta hektar hutan mengalami degradasi dengan perkiraan sekitar dua juta hektar menjadi perkebunan kelapa sawit dan selebihnya telantar.

Di Indonesia, orangutan saat ini terancam dengan perusakan hutan, pemburu yang membutuhkan dagingnya, dan pemburu liar untuk perdagangan hewan ilegal. WWF memperkirakan bahwa sekitar 250 hingga 1.000 orangutan liar ditangkap dan dijual di pasar gelap setiap tahunnya.

Pembantaian orangutan kaltim (Pongo pygmaeus mario) di Kaltim diduga dilakukan perusahaan kelapa sawit. Salah satu perusahaan penguasa konsesi kebun sawit di Kaltim yang diduga terlibat adalah PT KAM–anak perusahaan Malaysia, PT Metro Kajang Holdings–di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara.

Page 5: Pembantaian Orang Utan

Kerusakan hutan di Kalimantan

Page 6: Pembantaian Orang Utan

Kejinya manusia memperlakukan orangutan juga terlihat di kebun kelapa sawit. Bukti menunjukkan bahwa perkebunan meminta karyawan atau warga membunuh orangutan bak membayar pembunuh bayaran.

Orangutan dibunuh karena dianggap hama. Mereka mencabut tanaman sawit lalu menghisap pucuk-pucuknya.

Sejumlah tulang orangutan ditemukan Oktober lalu di kawasan Desa Puan Cepak, Kalimantan Timur.

Setelah diteliti staf Universitas Mulawarwan, tulang itu dipastikan milik orangutan, diduga dibunuh dengan senjata tajam.

Pada 19 November 2011 lalu, polisi mengamankan dua pelaku yang diduga membunuh monyet dan orangutan. Mereka membunuh satwa langka tersebut dengan cara menembak menggunakan senapan angin dan memasang jerat. Jika dua cara tersebut tak dapat membuat tewas, maka para pelaku akan melepaskan sejumlah anjing yang berfungsi untuk mengejar dan menggigit dua satwa langka tersebut hingga mati. Kedua orang tersebut telah membunuh total 20 ekor satwa langka itu sejak 2008. Harga untuk pembunuhan seekor monyet Rp 200 ribu. Adapun, untuk membunuh orangutan mereka dibayar Rp 1 juta.

Page 7: Pembantaian Orang Utan

Kasus ini mendapat perhatian luas, termasuk pemerhati lingkungan dan LSM, karena dalam setahun diduga sedikitnya 750 orangutan kaltim dibantai. Pembantaian itu dianggap menjadi ancaman serius bagi upaya pelestarian primata langka tersebut. Pasalnya, kondisi orangutan di habitatnya kian hari kian terjepit akibat terus berkurangnya hutan di Kalimantan Timur yang diperkirakan 500.000 hektar per tahun sehingga dari 14 juta hektar hutan di Kaltim, 6 juta hektar mengalami kerusakan.

Habitat orangutan makin terjepit salah satunya karena pembukaan kebun kelapa sawit yang memanfaatkan hutan yang masih bagus kondisinya. Di Kalimantan Timur misalnya, sekitar 500.000 hektar hutan dibuka per tahun.

Di Kalimantan Barat dan Sarawak hidup kurang dari 7.500 Pongo pygmaeus pygmaeus di lima lokasi. Di Kalimantan Tengah hidup sedikitnya 46.250 Pongo pygmaeus wumbii di 19 lokasi. Di Kalimantan Timur dan Sabah hidup 4.825 Pongo pygmaeus morio di delapan lokasi.

Page 8: Pembantaian Orang Utan

DAMPAK YANG DITIMBULKAN DENGAN ADANYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Dapat menghabiskan nutrisi yang dimiliki tanah, sementara pabrik pembuatan minyak kelapa melepaskan limbah yang merusak.

Menyebabkan polusi pada tingkat lokal, berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Perkebunan di Indonesia sangat merusak karenanya setelah 25 tahun masa panen, lahan kelapa sawit kebanyakan ditinggalkan dan menjadi semak belukar.

Perkebunan kelapa sawit juga mengancam para orangutan yang mendatangi lahan kelapa sawit dan ditembak.

Page 9: Pembantaian Orang Utan

Peraturan Perundang-Undangan Perlindungan Satwa Langka

Undang-Undang RI No. 5 TAHUN 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru.

Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan di Taman Hutan Raya.

Peraturan Pemerintah No.68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Page 10: Pembantaian Orang Utan

KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK

MENYELAMATKAN ORANG UTAN Berbagai kegiatan langsung di lapangan Operasi penyelamatan orangutan, riset dan kegiatan

lainnya di lapangan. Meringankan penderitaan orangutan yang dikurung

dengan merawat, memberikan makanan dan minuman tambahan, memperbaiki dan memperkaya kandang orangutan di kebun binatang yang buruk. 

mendirikan lembaga konservasi. Ikut mengembalikan habitat asli orang utan dengan

menanam pohon/reboisasi. Dsb.

Page 11: Pembantaian Orang Utan

TERIMA KASIH

Page 12: Pembantaian Orang Utan

Kelompok 3

Desi Anggarini Pratiwi Gita Dwi Lestari Isnaini Nuryanda Putri Reinhart Pieters Sania Sufiandi Rukmana